PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER BELAJAR MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI DI MAN GODEAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Aulia Istiqomah NIM 12303241031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
MOTTO
The only way to do great work is to love what you do -Steve Jobs-
HALAMAN PERSEMBAHAN Sebuah karya dengan izin Allah SWT ini kupersembahkan sebagai ungkapan rasa syukur serta terima kasih kepada: Kedua orangtuaku, terimakasih atas segala dukungan, motivasi, serta do’a mama dan bapak yang tak pernah henti mengiringi langkahku. Adikku tercinta Sahabat-sahabat terbaikku, Jati, Maris, Bilby, terimakasih telah menjadi keluarga keduaku selama aku tinggal di kota Jogja ini Keluarga besar Pendidikan Kimia Subsidi 2012
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH SECARA INDIVIDUAL DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER BELAJAR MEDIA TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI DI MAN GODEAN Oleh Aulia Istiqomah NIM 12303241031 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan tanpa perlakuan apabila pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Populasi dan sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI semester genap tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 2 kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 56 orang. Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk memperoleh data pengetahuan awal dan metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar. Analisis yang digunakan adalah analisis gain score dan analisis kovariansi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh harga gain score rata-rata sebesar 10% yang menunjukkan ada pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Hasil analisis kovariansi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi perlakuan pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan tanpa perlakuan dalam permbelajaran kimia. Jadi pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Kata kunci: tugas rumah, media teknologi informasi, prestasi belajar
THE EFFECT OF GIVING INDIVIDUAL HOMEWORK BY UTILIZING INFORMATION TECHNOLOGY MEDIA LEARNING RESOURCES ABOUT CHEMICAL STUDENT’S ACHIEVEMENT CLASS XI IN MAN GODEAN Oleh Aulia Istiqomah NIM 12303241031 ABSTRACT This research aimed to investigate the significant effect and contradiction of student’s achievements of chemistry who given individual’s homework by utilizing information technology media learning resources and without any treatment when the prior knowledge is statistically controlled. The population and sample of this research were two classes of grade eleven in second semester of academic year of 2015/2016 consisted of 56 students. The documentation method was used to obtain prior knowledge data and test method to obtain learning achievement. The data were analyzed by gain score analysis and covariance analysis. Based on the results of the analysis data, the average of gain score was 10 %, it means there was an effect of giving an individual homework by utilizing information technology media learning resources. The results of covariance analysis showed there was significant difference between the students who were given an individual’s homework by utilizing information technology media learning resources and who were not. The giving of individual homework by utilizing learning resources of information technology media would improve the student’s achievement. Keywords: homework, information technology media, learning achievement
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana. Laporan Tugas akhir skripsi ini diharapkan memberikan gambaran mengenai Pengaruh Pemberian Tugas Rumah secara Individual dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Media Teknologi Informasi terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI di MAN Godean. Atas segala bantuan, dorongan dan bimbingan mulai dari penentuan judul skripsi sampai dengan penyusunan laporan tugas akhir skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada beliau yang terhormat: 1. Bapak Dr. Hartono selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 2. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph. D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 3. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta 4. Ibu Dr. Isana Supiah YL selaku dosen pembimbing skripsi 5. Bapak Jaslin Ikhsan, Ph. D selaku dosen penguji utama skripsi 6. Bapak Pranjoto Utomo, M.Si selaku dosen penguji pendamping skripsi 7. Ibu Eddy Sulistyowati Apt, M.S selaku dosen sekretaris penguji skripsi 8. Ibu Prof. Dr. H. Indyah Sulistyo Arty, M.S selaku dosen pembimbing akademik
9. Kepala Madrasah Aliyah Negeri Godean Sleman 10. Ibu Praptiningsih selaku pendidik di MAN Godean Sleman yang telah memberikan izin peneliti untuk melakukan penelitian dengan mengajarkan materi Asam-Basa di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 pada tanggal 12 Januari 2016 – 20 Februari 2016. 11. Segala pihak yang telah membantu baik material maupun spiritual yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dari pembaca demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga laporan tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan. Yogyakarta,
Penulis
Juni 2016
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
vi
ABSTRAK ..............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ............................................................................
ix
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
4
C. Batasan Masalah .........................................................................
4
D. Rumusan Masalah .......................................................................
5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
F. Kegunaan Penelitian....................................................................
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan ........................... 1.
Deskripsi Teori ................................................................
7 7
2.
Penelitian yang Relevan ..................................................
19
B. Kerangka Berpikir .....................................................................
21
C. Hipotesis Penelitian ..................................................................
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................
24
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian..................................
24
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................
26
D. Instrumen Penelitian dan teknik Pengumpulan Data ................
27
1. Instrumen Penelitian........................................................
27
2. Validitas Instrumen .........................................................
28
3. Teknik Pengumpulan Data ..............................................
29
E. Teknik Analisis Data.................................................................
30
1. Uji Normalitas .................................................................
30
2. Uji Homogenitas .............................................................
30
3. ANAKOVA ....................................................................
31
4. Gain Score .......................................................................
34
BAB 1V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...........................................................................
35
1. Validasi Instrumen ..........................................................
35
2. Data Penelitian ................................................................
37
B. Pembahasan .................................................................................
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................
45
B. Saran ............................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
46
LAMPIRAN
48
DAFTAR TABEL
TABEL
HALAMAN
1
Ringkasan Rumus ANAKOVA ......................................
32
2
Kisi-kisi Butir Soal Prestasi Belajar Kimia .....................
37
3
Ringkasan Hasil Uji Normalitas......................................
39
4
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ..................................
39
5
Ringkasan Hasil Analisis Kovariansi ..............................
41
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HALAMAN
1
Perubahan Sumber Belajar dari Masa ke Masa ...............
12
2
Faktor proses pembelajaran .............................................
19
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................
48
Lampiran 2
Soal Tugas Rumah ............................................
61
Lampiran 3
Soal Prestasi Belajar Sebelum Validasi ............
64
Lampiran 4
Soal Prestasi Belajar Setelah Validasi ..............
75
Lampiran 5
Kisi-Kisi Soal ....................................................
81
Lampiran 6
Uji Realibilitas ..................................................
83
Lampiran 7
Nilai Pengetahuan Awal....................................
84
Lampiran 8
Nilai Prestasi Belajar .........................................
85
Lampiran 9
Uji Normalitas ...................................................
86
Lampiran 10
Uji Homogenitas ...............................................
87
Lampiran 11
Uji Gain Score ...................................................
89
Lampiran 12
Uji ANAKOVA .................................................
90
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut Nana Sudjana (2010:28) pendidikan di sekolah tidak lepas dari kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik berperan sebagai subjek dan juga sebagai objek dari kegiatan pembelajaran. Inti dari sebuah kegiatan pembelajaran adalah tercapainya suatu tujuan pembelajaran, yakni seorang peserta didik mampu untuk mengerti dan memahami suatu pelajaran. Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, diperlukan pengetahuan dan keterampilan profesional dari pendidik. Pendidik harus mempunyai strategi penyampaian yang baik untuk mencapai hasil yang optimal. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, merupakan suatu upaya guna meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Abdul Majid (2013:206) strategi yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran akan meningkatkan minat peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik akan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini akan memicu prestasi peserta didik dan secara perlahan akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Masih kurangnya kualitas proses dan hasil belajar peserta didik merupakan salah satu contoh dari penerapan strategi pembelajaran yang terkesan monoton.
Penerapan suatu strategi pembelajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefisienan dan kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan peserta didik yang meliputi kemampuan, kecepatan belajar, dan minat peserta didik. Keadaan peserta didik yang heterogen dalam suatu kelas menyebabkan adanya perbedaan. Antara peserta didik satu dengan lainnya memiliki perbedaan pengetahuan dan kemampuan untuk memahami pelajaran.Dalam peranannya sebagai pembimbing, pendidik harus dapat menghidupkan dan memberi pemahaman serta motivasi agar terjadi proses interaksi belajar yang kondusif. Salah satu strategi yang diterapkan dalam melibatkan peserta didik secara aktif, guna menunjang kelancaran proses pembelajaran adalah menggunakan media belajar berupa media berbasis teknologi informasi atau elearning. Teknologi informasi dapat digunakan sebagai sumber belajar peserta didik. Seperti yang kita ketahui di era globalisasi seperti sekarang, sebagian besar peserta didik menghabiskan waktunya untuk menjelajah dunia maya, sehingga mereka sudah tidak asing lagi dalam penggunakan internet di kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan teknologi informasi ini dapat digunakan sebagai strategi pendidik yaitu dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi khususnya internet. Pemberian tugas merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemberian tugas yang teratur akan memberikan efek positif kepada peserta didik, yakni memotivasi peserta didik
untuk belajar sendiri, berlatih mandiri, dan memecahkan masalah.Strategi pemberian tugas berbasis teknologi informasi ini diharapkan mampu memancing keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan peserta didik dituntut dapat bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Pemberian tugas dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi khususnya internet dapat menjadi dampak positif penggunaan internet di bidang pendidikan, melatih peserta didik untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya dan juga bertanggung jawab terhadap penggunaan teknologi informasi. Disamping pemanfaatan dari kemajuan teknologi, pemberian tugas rumah berbasis media teknologi informasi ini juga masih sangat jarang diterapkan di sekolah. Penggunaan teknologi informasi digunakan sebagai bahan acuan mengerjakan tugas rumah tergolong masih sangat minim mengingat masih kurang efektif pengerjaan tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar teknologi informasi karena siswa tergolong hanya copy dan paste tanpa memahami isi dari bacaan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran disamping tugas pendidik, peserta didik turut memegang peranan dalam menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Sebaik-baiknya penyajian materi pelajaran yang disampaikan pendidik, tetapi peserta didik tidak mempunyai perhatian dalam proses pembelajaran maka tujuan yang diharapkan sukar tercapai. Oleh sebab itu peneliti memilih judul penelitian “Pengaruh Pemberian Tugas Rumah Secara Individual dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Media
Teknologi Informasi Terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA di MAN Godean” yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik pada materi pelajaran kimia.
B. Identifikasi Masalah Atas dasar pemikiran tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Masih kurangnya kualitas proses pembelajaran peserta didik. 2. Peserta didik pada suatu kelas keadaannya sangat heterogen. Mereka berbeda dalam hal kecerdasan, motivasi, kebiasaan dan kesiapan belajar, dan yang lainnya. 3. Pemanfaatan teknologi infomasi yang kurang tepat dan cenderung tidak bermanfaat bagi peserta didik.
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari masalah yang terlalu luas, maka masalah yang akan diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran yang dilakukan yaitu dengan mengaplikasikan metode pemberian tugas rumah pada materi yang digunakan dalam penelitian yang
merupakan materi kelas XI semester II yaitu materi
Asam-Basa; 2. Kelas yang digunakan sebanyak dua kelas, satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Perbedaan prestasi belajar yang diperbandingkan
merupakan prestasi belajar dalam aspek kognitif, berupa hasil ulangan akhir materi dengan faktor pengendali pengetahuan awal kimia peserta didik 3. Pemanfaatan teknologi yag digunakan yaitu dengan memanfaatkan internet sebagai sumber belajar peserta didik dengan metode pemberian tugas rumah kepada peserta didik.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Apakah adapengaruh pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimiapeserta didikkelas XI IPA MAN Godean ? 2. Apakah ada perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi perlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dibandingkan dengan tanpa perlakuan dalam pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA MAN Godean.
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimiapeserta didikkelas XI IPA MAN Godean.
2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan antara prestasi belajar peserta didik yang diberi perlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi
informasi
dibandingkan
dengan
tanpa
perlakuan
dalam
pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA MAN Godean.
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pendidik, peserta didik, dan sekolah/lembaga dalam hal: 1. Bagi pendidik bidang studi, diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk mengarahkan peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar secara maksimal. 2. Bagi peserta didik, dapat menambah keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk mengerjakan tugas sebagai kewajiban seorang peserta didik. 3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam belajar sehingga peserta didik tidak merasa bosan, mengarahkan peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. 4. Bagi peneliti, sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk pengembangan teknik pemberian tugas kimia dalam kaitannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori dan Penelitian yang Relevan 1.
Deskripsi Teori a. Proses Pembelajaran Dalam proses pembelajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang vital,menurut Oemar Hamalik (2008:27) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior throughexperiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Menurut Nana Sudjana (2010:28), belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Asumsi yang melandasi hakikat belajar-mengajar oleh Nana Sudjana (2010:25) adalah; (a) peristiwa belajar terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru, (b) proses belajar-mengajar yang efektif memerlukan strategi dan metode/teknologi pendidikan yang tepat, (c) program belajarmengajar dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem, (d) proses dan produk belajar perlu memperoleh perhatian seimbang di dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, (e) pembentukan kompetensi perofesional memerlukan pengintegrasian fungsional antara teori dan
praktek serta materi dan metodologi penyampaiannya, (f) pembentukan kompetensi profesional memrlukan pengalaman lapangan yang bertahap mulai dari pengalaman medan, latihan keterampilan terbatas sampai dengan pelaksanaan dan penghayatan tugas-tugas kependidikan secara lengkap dan aktual, (g) kriteria keberhasilan yang utama dalam pendidikan professional adalah pendemonstrasian penguasaan kompetensi, (h) materi pengajaran, sistem penyampaiannya, selalu berkembang. Menurut Nasution (2010:63), Gagne memandang fungsi mengajar sebagai pengendalian kondisi-kondisi ekstern dari situasi belajar. Dikatakannya bahwa ada dua macam variabel
yang
mempengaruhi hal belajar yakni yang ada dalam diri pelajar (variabel intern) dan variabel di luar pelajar (variabel ekstern). Kedunya saling berinteraksi.
Tanpa
adanya
variabel
intern
(berupa
motivasi,
pengetahuan yang dimiliki) variabel ekstern tak dapat bekerja. Demikian pula variabel intern tak dapat berkembang tanpa stimulus dari luar. Mengajar dapat dianggap sebagai pengadaan dan pengaturan kondisi-kondisi ekstern, sehingga berinteraksi dengan kemampuan intern secara optimal, sehingga terjadi perubahan dalam kemampuankemampuan itu. Jadi mengajar berarti mengendalikan kondisi-kondisi situasi belajar seperti menarik perhatian, menyajikan stimulus yang serasi dan memberikan petunjuk atau penjelasan verbal dan urutan tertentu. Konsep-konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala
terjadi
interaksi
guru-siswa,
siswa-siswa
pada
saat
pembelajaran berlangsung. Interaksi guru-siswa memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Mengingat
kedudukan siswa sebagai subjek dan sekaligus juga sebagai objek dalam pembelajaran maka inti proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Inilah hakikat belajar sebagai inti proses pembelajaran. Dengan perkataan lain bahwa dalam proses pembelajaran atau interaksi belajarmengajar yang menjadi persoalan utama ialah adanya proses belajar pada siswa yakni proses berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya. b. Kegiatan Pembelajaran Kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari gejala khusus yang terjadi pada zat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan zat yaitu komposisi, struktur dan sufat, transformasi, dinamika, dan energetika zat. Kegiatan pembelajaran kimia diarahkan pada kegiatan yang mendorong peserta didik untuk belajar aktif baik secara fisik, sosial, maupun psikis dalam memahami konsep, yaitu dengan menggunakan berbagai keterampilan proses. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran kimia antara lain adalah pendekatan konsep, pendekatan keterampilan, pendekatan proses, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan induktif dan deduktif, dan pendekatan lingkungan. Pada pembelajaran kimia, pendekatan yang selalu
digunakan
keterampilan proses.
adalah
pendekatan
konsep
dan
pendekatan
c. Sumber Belajar Menurut Munir (2008:131) sumber belajar adalah bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dan diperoleh untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam proses pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2006:172) beberapa sumber belajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam setting proses pembelajaran di dalam kelas di antaranya adalah: 1) Manusia sebagai sumber belajar Manusia merupakan sumber utama dalam proses pembelajaran. Dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran, guru dapat memanfaatkannya
dalam
setting
proses
pembelajaran.
Memanfaatkan manusia sebagai sumber belajar oleh guru khususnya dalam setting proses pembelajaran di dalam kelas masih belum memasyarakat. Tetapi dalam dunia modern sumber belajar yang berasal dari manusia ini perlu dicoba karena penggunaan manusia sebagai sumber belajar akan langsung memberikan motivasi belajar serta akan menambah wawasan yang lebih luas, di samping itu juga akan mengurangi salah konsep.
2) Alat dan bahan pembelajaran Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk membantu guru, sedangkan bahan adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa. Alat dan bahan biasanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Yang menjadi bahan pelajaran di antaranya adalah buku-buku, majalah, koran dan bahan cetak lainnya, sedangkan yang termasuk alat seperti LCD (Liquid Crystal Display) dan proyektor. 3) Berbagai aktivitas dan kegiatan Aktivitas adalah segala perbuatan yang sengaja dirancang guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa seperti kegiatan diskusi, demonstrasi, dan simulasi melakukan percobaan. 4) Lingkungan atau setting Lingkungan
dansetting
memungkinkan
siswa
adalah
segala
belajar,
sesuatu
misalnya
yang
gedung
dapat
sekolah,
perpustakaan, laboratorium, taman, dan kantin sekolah. Menurut Sitepu (2014:24) kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang secara cepat juga mempengaruhi proses
pembelajaran
di
sekolah.
Penemuan-penemuan
baru
membuat sumber belajar tidak hanya terbatas pada orang (orangtua, guru, dan orang lain), lingkungan dan alam, serta buku, tetapi sumber belajar lain yang ditampilkan dalam berbagai wujud media.
Perubahan sumber belajar dalam pendidikan anak dari zaman manusia purba sampai zaman teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dapat digambarkan seperti terlihat dalam Gambar 1 berikut.
ORANG TUA
PIHAK LAIN
PENGGUNAAN BUKU
MEDIA ELEKTRONIK
ANEKA SUMBER
Gambar 1. Perubahan sumber belajar dari masa ke masa d. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2011:190) eeducation merupakan istilah yang mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia.
E-education
(electronic
education)
adalah
istilah
penggunaan IT di bidang pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institut pendidikan. Menurut Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana (2013:278) pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan
siswa untuk belajar secara mandiri. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut. 1) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas; 2) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa; 3) Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing; 4) Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masingmasing siswa; 5) Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran; 6) Pembelajran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online. e. Internet sebagai Media Pembelajaran Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memiliki peranan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan atau pembelajaran. Menurut Rusman (2012:132) internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi tentunya memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan. Secara tidak langsung
internet mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan dengan arus informasi globalisasi, secara langsung intenet dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan media pembelajaran bagi peserta didik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Menurut Siahaan (2001) ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui
internet
yang
dijadikan
dasar
pengembangan
sistem
pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu; 1) Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban atau keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik, sekalipun sifatnya hanya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. 2) Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai
komplemen
berarti
materi
pembelajran
elektronik
diprogramkan untuk menjadi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajarn konvensional.
3) Substitusi (Pengganti) Penggunaan internet untuk pembelajaran, yakni seluruh bahan belajar, diskusi konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. f. Metode Pekerjaan Rumah Peran pendidik dalam pembelajaran kimia sangat besar. Pendidik harus dapat merangsang peserta didik agar berpikir kritis dan mampu mengubah pandangan peserta didik. Dalam proses pembelajaran kimia sebaiknya pendidik tidak hanya menggunakan satu metode tetapi menggunakan perpaduan dua metode atau lebih, karena setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu dalam hal proses atau kegiatan pembelajaran, pekerjaan rumah dapat menjadi salah satu alat atau metode dalam penyampaian materi pelajaran. Pemberian pekerjaan rumah oleh pendidik dilatarbelakangi bahwa tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap atau memahami pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik di kelas, sehingga peserta didik memerlukan waktu dan kesempatan lebih banyak. Oleh karena itu melalui pemberian pekerjaan rumah peserta didik dapat mengatur waktunya sendiri untuk berlatih mengerjakan berbagai soal atau membaca ulang atau memperdalam materi yang diperoleh dari berbagai sumber baik secara mandiri atau
dengan bantuan orang tua sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran menjadi semakin sempurna. Menurut Roestiyah (2008:132) pekerjaan rumah merupakan pemberian tugas-tugas sebagai selingan yang merupakan variasi dari teknik penyajian materi kepada siswa untuk dikerjakan di rumah. Tugas yang diberikan guru dapat merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun secara kelompok. Tugas yang diberikan guru dapat berupa tugas mengerjakan latihan soal, tugas meneliti, tugas menyusun dan membuat laporan. Tugas dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok. Menurut New South WalesDepartement of Education and Training (NSWDept of Eduand Training), ada tiga jenis pekerjaan rumah, yaitu 1) Practice exercises (latihan) 2) Preparatory homework (persediaan) 3) Extension assignment (tugas lanjutan) Latihan memperbolehkan peserta didik menggunakan pengetahuan baru atau membaca ulang, merevisi dan memperkukuh kemahiran-kemahiran yang baru diperoleh.Pekerjaan rumah persediaan dimaksudkan agar peserta didik mempersiapkan diri untuk pelajaran
yang akan
datang.Tugas lanjutan menggalakkan peserta didik untuk melanjutkan pencarian ilmu dengan sendiri secara imajinatif. Manfaat diberikannya pekerjaan rumah menurut NSW Dept of Eduand Trainingadalah sebagai berikut:
1) Memperkukuh pertalian rumah-sekolah 2) Memperbolehkan peserta didik untuk melatih, melanjutkan dan mengkonsolidasikan materi yang telah diajarkan di kelas 3) Mengajarkan kepada peserta didik bagaimana merencanakan dan mengatur waktu 4) Mengembangkan kemahiran riset peserta didik 5) Menegaskan peranan orang tua sebagai mitra dalam pendidikan 6) Memberikan pengertian kepada orang tua peserta didik tentang apa yang diajarkan di kelas dan prestasi anak-anak mereka g. Hasil Belajar Siswa Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil. Menurut Nana Sudjana (2010:37), proses pembelajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula. Ada korelasi antara proses pembelajaran dengan hasil yang dicapai. Makin besar usaha untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran, makin tinggi pula hasil atau produk dari pembelajaran itu. Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:200) merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Di samping faktor kemampuan yang dimilikki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan faktor psikis. Faktor tersebut banyak menarik perhatian para ahli pendidikan untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi/sumbangan yang diberikan oleh faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, ia harus berusaha mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya. (Nana Sudjana, 2010:38) Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:177) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, diterangkan dengan suatu bagan pada gambar 2:
Alami Lingkungan Sosial Budaya Luar
Kurikulum Program Instrumental Sarana dan Fasilitas Guru
Unsur
Kondisi fisiologis Fisiologis Kondisi pancaindra Minat
Dalam
Kecerdasan Psikologis
Bakat Motivasi Kemampuan Kognitif
Gambar 2. Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran Menurut Purwanto (2009:47) hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar. 2. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ika Purwanti (2002) yang berjudul “Perbedaan Prestasi Belajar Kimia antara Siswa dengan Pemberian Pekerjaan Rumah yang Sering dan
Jarang Siswa Kelas 1 Cawu 3 SMU Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2000/2001”. Diperoleh harga Fo= 67,186 (p<0,05), dan disimpulkan terdapat perbedaan bermakna antara prestasi belajar kimia siswa dengan pemberian PR yang sering dan jarang, apabila pengetahuan awal kimia dikendalikan secara statistik. Hasil uji-t diperoleh = 8,247 (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kimia siswa yang sering diberi PR dengan yang jarang diberi PR. Hasil penelitian Ani Rusmiyati (2004) “Pengaruh Pemberian Pekerjaan Rumah terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas II Semester 2 SMU Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2002/2003”. Terdapat perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar kimia siswa yang sering diberi pekerjaan rumah dengan prestasi belajar kimia siswa yang jarang diberi pekerjaan rumah, apabila pengetahuan awal kimia siswa dikendalikan secara statistik. Dalam penelitian ini diperoleh rerata nilai asli prestasi belajar kimia siswa yang sering diberi pekerjaan rumah 7,832 dan rerata nilai asli prestasi belajar kimia siswa yang jarang diberi pekerjaan rumah 6,738. Analisis data yang diperoleh dengan analisis kovariansi 1-jalur diperoleh data Fo = 39,506 (p<0,05). Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar kimia siswa yang sering diberi pekerjaan rumah dengan prestasi belajar kimia siswa yang jarang diberi pekerjaan rumah.
B. Kerangka Berpikir Pendekatan pembelajaran klasikal dengan menggunakan metode ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh para pendidik karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode yang lain. Keunggulan metode ceramah antara lain hemat dalam penggunaan waktu dan media, di samping itu juga ekonomis dan praktis dalam menyampaikan isi pembelajaran. Dengan metode ceramah, pendidik mudah mengontrol kecepatan mengajar sehingga mudah menentukan kapan selesainya penyampaian seluruh isi pelajaran. Namun, harus diakui tidak selamanya pembelajaran dengan ceramah dapat berlangsung dengan baik. Gejala negatif yang sering dikeluhkan pendidik adalah peserta didik menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang diceramahkan. Mengingat adanya kelemahan dalam metode ceramah, maka perlu usaha untuk mengatasi kelemahan tersebut. Untuk mengatasi kelemahan metode ceramah tersebut penggunaan teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran dianggap salah satu pemecahan yang sesuai. Adapun bentuknya, pemanfaatan TI dalam pembelajaran membawa perubahan tradisi atau budaya pembelajaran. Menurut Hamzah B. Uno (2010:38) pemanfaatan TI dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran
mandiri.
Model
pembelajaran
ini
didasarkan
atas
perkembangan teknologi informasi (TI) melalui teknologi internet, dan telah memunculkan apa yang disebut dengan e-education atau e-learning, yaitu
kegiatan pendidikan tau pembelajran melalui media elektronik, khususnya jaringan internet. Teknologi informasi khususnya internet dapat digunakan sebagai sumber belajar peserta didik yang dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun, namun dalam pelaksanaannya teknologi informasi khususnya internet sering digunakan peserta didik untuk hal-hal negatif. Pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi merupakan salah satu alternatif pengurangan penggunaan internet secara negatif. Pada pembelajaran dengan pemberian tugas pekerjaan rumah (PR), tugas yang diberikan pendidik kepada peserta didik diambil dari materi yang dibahas pada pertemuan di kelas. Pemberian pekerjaan rumah kepada peserta didik merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh pendidik. Pekerjaan rumah dapat membantu pendidik mengetahui pada bagian mana peserta didik mengalami hambatan atau kesulitan dari pelajaran tersebut. Dengan menggabungkan pemberian tugas rumah dan pembelajaran berbasis teknologi informasi diharapkan peserta didik lebih giat dalam belajar mandiri, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar kimianya.
C. Hipotesis Penelitian a) Adanyapengaruh pemberian tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimiapeserta didikkelas XI IPA MAN Godean. b) Adanya perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi perlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dibandingkan dengan tanpa perlakuan dalam pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA MAN Godean.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Pemberian Tugas Rumah secara Individual dengan Memanfaatkan Sumber Belajar Media Teknologi Informasi terhadap Prestasi Belajar Kimia Peserta Didik Kelas XI IPA di MAN Godean, maka penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain satu faktor, satu kovariabel,
dan dua sampel. Di dalam
penelitian ini hanya ada satu faktor yang diamati sebagai objek yaitu pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. Satu kovariabel yang dikendalikan secara stastistik adalah pengetahuan awal kimia peserta didik. Dua sampel yang diperbandingkan yaitu: A1: kelas kontrol atau kelas tanpa pemberian tugas rumah secara individu dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. A2: kelas eksperimen yang diberi tugas rumah secara individu dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2015:60) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini digunakan tiga macam variabel, yaitu: 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran kimia dengan pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dan pembelajaran tanpa pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah prestasi belajar kimia peserta didik (Y) yang diukur dari hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta didik yang sebelumnya telah divalidasi secara logis dan empiris. 3. Variabel kendali (Variabel Kontrol) Variabel kontrol atau dikenal sebagai ubahan sertaan/kovariabel adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Dalam penelitian ini variabel kontrol adalah pengetahuan awal kimia peserta didik yang dikendalikan secara statistik yang berupa nilai ulangan akhir semester gasal peserta didik yang diperoleh dari dokumen sekolah.
C. Populasi dan Sampel/ Subjek dan Objek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI semester 2 MAN Godean tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas IPA 1 dan IPA 2 yang berjumlah 56 peserta didik. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 56 peserta didik yang merupakan populasi dari kelas XI IPA MAN Godean. Sampel yang digunakan untuk eksperimen telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis secara statistik. Adapun perlakuan yang diberikan terhadap sampel adalah sebagai berikut A1: kelas kontrol atau kelas dengan pemberian tugas rumah secara individu tanpa memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi yaitu kelas XI IPA 2 semester genap pada materi pembelajaran AsamBasa. A2: kelas eksperimen yang diberi tugas rumah secara individu dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi yaitu kelas XI IPA 1 semester genap pada materi pembelajaran Asam-Basa. Materi pembelajaran yang diberikan sesuai dengan RPP yang dilampirkan pada Lampiran 1 halaman 48.
Masing-masing sampel dikendalikan secara statistik dengan menggunakan faktor pengendali yaitu pengetahuan awal kimia yang diperoleh dari nilai ulangan akhir semester gasal. D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah seperangkat soal kimia yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik setelah dikenai dan tanpa perlakuan. Terdapat
dua macam instrumen
berupa tugas rumah dan soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar setelah dikenai perlakuan. a. Soal tugas rumah, untuk memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan memberikan tugas rumah berupa latihan soal, persediaan, dan tugas lanjutan. Soal tugas rumah berupa soal uraian yang dibuat peneliti dengan bantuan guru dari kelas yang diteliti dan soal divalidasi oleh dosen pembimbing. Soal tugas rumah dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 61. b.
Soal prestasi belajar kimia, meliputi 15 butir soal pilihan ganda. Soal ini dibuat oleh peneliti dengan berbagai macam acuan buku soal-soal kimia dan divalidasi secara logis dan empiris dengan menyusun kisikisi. Soal prestasi belajar sebelum divalidasi dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 64, sedangkan soal prestasi belajar sesudah validasi dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 75.
2. Uji validitas dan realibitas instrumen penelitian a. Uji validitas Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015:172-173). Dalam menentukan validitas butir soal objektif pilihan ganda digunakan bentuk rumus korelasi point biserial. √
.……………………………………(3.1)
Keterangan ypbi : koefisien korelasi biserial Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt : rerata skor total p
: proporsi peserta didik yang menjawab benar
q
: proporsi peserta didik yang menjawab salah
St : standar deviasi dari skor total b. Uji Realibilitas Pengujian realiabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakaninstrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan rumus K-R. 20 (Suharsimi Arikunto, 2012:115) sebagai berikut :
(
)(
∑
) ……………………………… (3.2)
Keterangan: ri : reliabilitas internal seluruh instrument k : jumlah item dalam instrumen pi : proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 qi : 1- pi St2 : Standar deviasi dari tes 3. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini
akan diperoleh dua jenis data yaitu data
pengetahuan awal peserta didik dan data prestasi belajar peserta didik. Pengetahuan awal peserta didik berupa nilai ulangan umum kimia kelas II semester 1. Nilai pengetahuan awal peserta didik digunakan sebagai variabel kontrol dan diberi simbol X.Prestasi belajar peserta didik dperoleh dari hasil nilai ulangan akhir bab setelah dikenai dan tanpa perlakuan. Data prestasi belajar peserta didik digunakan sebagai variabel terikat dan diberi simbol Y. Metode yang digunakan untuk kedua kelas berbeda, yakni satu kelas diberi tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dan kelas yang lain tidak diberi tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi.
E. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis. Uji persyaratan hipotesis terdiri atas uji normalitas dan uji homogenitas. Analisis data yang digunakan adalah gainscore dan analisis kovariansi. 1. Uji Normalitas Uji
normalitas
bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
data
berdistribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk uji normalitas adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan program SPSS 23. Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Jika nilai asymptotic significance dua sisi di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari poulasi yang homogen atau tidak. Salah satu uji yang digunakan adalah dengan uji variansi sebagai berikut: a. Menghitung variansi masing-masing kelompok (SB)
b. Menghitung harga F dengan rumus: F=
atau
F=
c. Membandingkan harga Fhitung dengan harga Ftabel dengan db pembilang (nb-1) dan db penyebut (nk-1). Data berasal dari populasi yang homogen jika Fhitung< Ftabel. 3. Analisis Kovariansi satu Jalur (ANAKOVA-A) Langkah-langkah analisis kovariansi satu jaluradalah sebagai berikut: a. Menentukan statistik dasar dari tabel data yang diperoleh, memuat: N, X, Y, ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, ∑XY. dengan: X : pengetahuan awal peserta didik Y : prestasi belajar peserta didik b. Menentukan jumlah kuadrat JKT.X = ∑X2T -
JKT.Y = ∑Y2T -
∑
∑
JKT.XY = ∑XYT -
………………………………….……… (3.3)
……………………………….……… ∑
∑
= JPt……..…………….………
(3.4)
(3.5)
JKD.X = ∑XT2 -
∑
……..…………….…………………..(3.6)
JKD.Y = ∑YT2 -
∑
……..…………………..…….………(3.7)
JKD.XY = ∑XYT -
∑
∑
= JPd……..…………….….…(3.8)
c. Menentukan jumlah kuadrat residu JKres T = JKTY -
……..……………………...….….… (3.9)
JKres T = JKDY -
……..………………………….…... (3.10)
JKres A = JKres T - JKres D……..……………………….….
(3.11)
d. Melakukan uji signifikasi Uji signifikasi dimulai dengan menentukan RK residu dalam dan RK residu antar kelompok, kemudian di tentukan nilai Fo. RKres A =
……..…………………………….….… (3.12)
RKres D =
…………………………………….….… (3.13)
keterangan: =a-1 =N–a-m N : jumlah subjek total a
: jumlah kelompok
m : jumlah kovariabel uji signifikasi : Fo =
dengan db =
Harga Fo dikonsultasikan dengan harga Ftabel pada taraf signifikasi 5%. Jika harga Fo > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahawa terdapat
perbedaan
yang
bermakna
antara
kedua
perlakuan.(Burhan
Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki 2012:211) Adapun ringkasan rumus-rumus anakova, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Rumus-Rumus Anakova Sumber Variasi Antar Kelompok (A) Dalam Kelompok (D) Total (T)
Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
d.b
Jumlah kuadrat (JK)
k-1
JK A JKT JK D
RJK A
JK A db A
JK D y 2 D xy D
RJK D
JK D dbD
N-k-m N-m-1
F0
F0
RJK A RJK D
JK T y 2 T xy T
Keterangan : K = jumlah kelompok M = jumlah kovariabel N = jumlah kasus xy XY
y 2 Y 2
X Y N
Y 2
N Harga Fo dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi
5% dengan db pembilang = k-1 dan db penyebut = N-k-m. Apabila harga F0 ≥ Ftabel maka ada perbedaan rerata A1 dan A2 atau jika p≤0,05 maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan yang signifikan. Analisis kovariansi digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan membuat hipotesis nol (Ho).
Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi perlakuan dengan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dibandingkan dengan tanpa perlakuan dalam pembelajaran kimia pada meteri kimia kelas XI IPA di MAN Godean. 4. Gain Score Untuk melihat peningkatan prestasi belajar peserta didik, maka dilakukan perhitungan menggunakan Teori Gain Ternormalisasi dengan rumus sebagai berikut: …………………….…..……………...… (3.14)
Keterangan (g)
: gain score ternormalisasi
(Sf)
: skor rerata kelas eksperimen
(Si)
: skor rerata kelas kontrol
Tingkat perolehan gain score ternormalisasi dikategorikan dalam tiga kategori, yaitu: g-tinggi
: (
) ≥ 0,7
g-sedang
: 0,3 ≤ () < 0,7
g-rendah
: () < 0,3
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian 1. Validitas dan Realibilitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tugas rumah dan soal prestasi belajar. Soal tugas rumah dan soal prestasi belajar divalidasi terlebih dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik. Soal tugas rumah divalidasi secara logis oleh dosen pembimbing dan guru kimia MAN Godean dengan membuat kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan standar isi dan silabus kimia MAN Godean Sleman. Soal prestasi belajar divalidasi secara logis oleh dosen pembimbing, guru kimia SMA Negeri 1 Mlati dan juga divalidasi secara empiris dengan mengujikan soal tersebut kepada peserta didik kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Mlati sebanyak 32 peserta didik. Soal prestasi belajar ini sebelumnya dibuat 35 butir soal pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban di setiap butir soalnya. Berdasarkan uji validitas soal dengan menggunakan program SPSS 23 diperoleh soal yang valid berjumlah 15 butir soal dari 35 butir soal yang telah dibuat. Soal yang valid adalah soal yang memiliki rhitung lebih besar dari 0,349.Hasil uji validitas butir soal secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kisi-kisi Butir Soal Prestasi Belajar Kimia Aspek Kognititf Materi Teori Asam Basa Sifat larutan asam dan basa Derajat Keasaman (pH) Derajat ionisasi dan tetapan asam dan tetapan basa Aplikasi konsep pH dalam dalam pencemaran
Jumlah C1
C2
C3
5*
6, 7, 12*
9, 10, 11
2
1*, 3
1
32*
5
2*, 4*, 13, 19, 20
8*, 31*
C4,5,6
15*, 18*, 21, 14, 16*, 22, 23, 26*, 17, 24, 27, 28, 29, 30 25*
33*, 35*
5
34*
Jumlah Soal
3 15
Butir soal hasil validasi empiris tersebut selanjutnya disesuaikan dengan kisi-kisi soal prestasi belajar pada kompetensi inti memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kisikisi soal prestasi belajar dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 81. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 23. Berdasarkan uji
reliabilitas
diperoleh harga Cronbach’s Alpha
sebesar0,561. Hasil realiabilitas dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 83.
2. Data Penelitian Data
yang diperoleh
dalam penelitian ini
meliputi
data
pengetahuan awal kimia dan data prestasi belajar kimia peserta didik kelas XI MAN Godean tahun ajaran 2015/2016. a. Pengetahuan Awal Kimia Data pengetahuan awal kimia peserta didik diperoleh dari nilai ulangan akhir semester 1 mata pelajaran kimia peserta didik kelas XI MAN Godean Sleman. Rerata nilai pengetahuan awal untuk kelas kontrol yaitu sebesar 50,42 dan untuk kelas eksperimen sebesar 51,23. Data pengetahuan awal peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 84. b. Prestasi Belajar Kimia Data prestasi belajar kimia peserta didik berupa skor hasil ujian soal prestasi belajar kimia yang berjumlah 15 butir soal pilihan ganda yang telah diuji validasi secara logis dan empiris. Rerata nilai prestasi belajar kimia untuk kelas kontrol yaitu sebesar 41,21 dan untuk kelas eksperimen sebesar 52,93. Data prestasi belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 85. c. Normalitas Data Perhitungan untuk analisi uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov program SPSS 23 Data yang diuji normalitasnya merupakan data pengetahuan awal kimia peserta didik dan data prestasi belajar kimia peserta didik.
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal. Data tersebut dapat dikatakan berditribusi normal karena harga asymptotic significance dua sisi atau probabilitasnya lebih besar dari (α) 0,05. Hasil uji normalitas terhadap data pengetahuan awal dan prestasi belajar peseerta didik dapat dilihat pada Tabel 3, sedangkan analisis hasil uji normalitas disajikan dalam Lampiran 9 halaman 86. Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Variabel Kelas Asymp.Sig Pengetahuan Awal
Prestasi Belajar
Status
Kontrol
0,200
Normal
Eksperimen
0,200
Normal
Kontrol
0,071
Normal
Eksperimen
0,200
Normal
d. Homogenitas Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 23. Hasil uji bersifat homogen karena harga p yang diperoleh lebih besar dari (α) 0,05. Hasil uji homogenitas terhadap pengetahuan awal dan prestasi belajar kimia peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4, sedangkan analisis hasil uji homogenitas disajikan pada Lampiran 10 halaman 87.
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variabel
P
Keterangan
Pengetahuan Awal
0,582
Homogen
Prestasi Belajar
0,402
Homogen
e. Pengaruh Pemberian Tugas Rumah Pengaruh pemberian tugas rumah pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan gain score. Gain Score digunakan untuk melihat peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diberi tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. Pada penelitian ini tingkat perolehan gain score yaitu sebesar 10%. Hal ini berarti pemberian tugas rumah berpengaruh positif kepada peserta didik dengan adanya peningkatan hasil prestasi belajar sebesar 10%. Adapun data hasil analisis gain score dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 89. f. Perbedaan Prestasi Belajar Perbedaan prestasi belajar pada penilitan ini merupakan perbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan mengendalikan pengetahuan awal peserta didik yang diperoleh dari hasil ujian semester 1 kelas XI. Perbedaan prestasi
belajar dianalisis dengan menggunakan analisis kovariansi. Analisis kovariansi digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan membuat hipotesis nol (Ho). Ho: tidak ada perbedaan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang diberiperlakuan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan tanpa perlakuan dalam pembelajaran kimia. Analisis dilakukan dengan menggunakan kovariansi satu kovariabel pada program SPSS 23, ringkasan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5 sedangkan data hasil analisis secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 12 halaman 90. Tabel 5. Ringkasan Hasil Analisis Kovariansi Residu Sumber Variasi JK db RJK Antar Kelompok 3025,304 1 3025,304 Dalam Kelompok 8482,41 54 157,082 Total 11507,71 55
Fo 19,259
Hasil analisis diperoleh harga Fo = 19.259 dan harga asymptotic significance dua sisi adalah 0,001 (p<0,05), berarti Ho ditolak, dan Ha diterima. Ha diterima berarti ada perbedaan antara prestasi belajar kimia kelas eksperimen dengan kelas kontrol, apabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi pemberian pekerjaan rumah berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia
peserta didik. Sumbangan relatif yang diperoleh sebesar 100% dan sumbangan efektifnya sebesar 26,3%. B. Pembahasan Penelitian ini dilakukan di MAN Godean kelas XI semester 1 tahun ajaran 2015/2016 dan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimia peserta didik, apabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik. Penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2. Sebelum ditentukan kelas mana yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pengetahuan awal kimia dari semua populasi. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas tersebut kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Kelas XI IPA 1 sebanyak 28 peserta didik sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan diberikan tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. Kelas XI IPA 2 sebanyak 28 peserta didik sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberikan perlakuan atau tidak diberikan tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi. Tugas rumah yang diberikan kepada peserta didik ini merupakan tugas individual atau tugas perseorangan yang diberikan dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi, teknologi informasi yang
dimaksud adalah internet. Internet digunakan sebagai sumber belajar peserta didik agar peserta didk dapat mengakses informasi lebih lengkap tentang materi yang ditugaskan sebagai tugas rumah. Materi yang ditugaskan dalam proses pembelajaran adalah materi asam basa. Selama proses pembelajaran, pemberian tugas pada masing-masing kelas dilakukan sebanyak 3 kali, yang berbeda hanyalah pada kelas eksperimen diberikan tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi, sedang pada kelas kontrol hanya diberi tugas rumah berupa latihan soal yang terdapat di buku pelajaran. Nilai prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi pelakuan dengan pemberian tugas rumah memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi lebih baik dibandingkan dengan nilai prestasi belajar kimia peserta didik yang tidak diberi perlakuan. Hal ini ditunjukkan dari rerata nilai hasil prestasi belajar kimia peserta didik yang diberi pelakuan lebih tinggi dibandingkan dengan rerata hasil prestasi belajar kimia peserta didik yang tidak diberi perlakuan. Rerata hasil belajar peserta didik yang diberi perlakuan sebesar 52,9 sedangkan rerata prestasi belajar peserta didik yang tidak diberi perlakuan sebesar 41,21. Pengaruh
pemberian
tugas
rumah
secara
individual
dengan
memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar dapat dilihat dari hasil analisis data uji gain score. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji gain score diperoleh rata-rata peningkatan gain score prestasi belajar kimia sebesar 10%. Walaupun rata-rata
peningkatan gain score relatif kecil namun hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Presentase rata-rata gain score yang diperoleh tersebut relatif kecil karena terdapat beberapa data yang bernilai negatif, artinya nilai prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Hal ini dapat terjadi dikarenakan pada metode pemberian tugas dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi ini terdapat beberapa kekurangan yaitu salah satunya dalam hal pengawasan. Metode pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi merupakan metode yang diaplikasikan di rumah, sehingga peneliti tidak dapat mengawasi apakah peserta didik mengerjakan tugas rumah tersebut benarbenar hasil pekerjaan sendiri atau dibantu oleh orang lain. Selain itu tidak adanya larangan dan batasan-batasan pada kelas kontrol untuk mengerjakan tugas rumah juga memungkinan kelas kontrol untuk mengerjakan tugas dengan memanfaatkan internet, serta diindikasi adanya kebocoran soal ulangan menjadi salah satu faktor penyebab beberapa nilai prestasi belajar peserta didik di kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen. Kebocoran soal ini dapat terjadi dikarenakan jadwal pelaksanaan ulangan yang tidak serentak antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perbedaan prestasi belajar kimia antara peserta didik yang diberikan tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan yang tidak diberi dapat dilihat dari hasil analisis data dengan menggunakan analisis kovariansi. Hasil analisis kovariansi menunjukkan bahwa harga F hitung yaitu 12,921 dan p = 0,001 (p < 0,05 ), hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang diberikan tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan yang tidak diberi tugas rumah dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi, apabila pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik. Pada penelitian ini dilakukan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh pengetahuan awal kimia peserta didik terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Hasil analisis regresi menunjukkan harga R2 sebesar 0,513, F sebesar 19,529 dengan p sebesar 0,00 yang berarti bahwa pengetahuan awal peserta didik tidak terlalu berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia peserta didik. Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan dapat diketahui pengaruh pengetahuan awal kimia (sumbangan efektif) sebesar 26,3%. Hasil ini didukung dengan pernyataan menurut Roestiyah (2012:133) bahwa teknik pemberian tugas biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan
latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh pemberian tugas rumah secara individual dengan memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi terhadap prestasi belajar kimia peserta didik yang terlihat dari rata-rata peningkatan gain score prestasi belajar kimia sebesar 10%. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar kimia peserta didik
yang
diberi
perlakuan
pemberian
tugas
rumah
dengan
memanfaatkan sumber belajar media teknologi informasi dengan tanpa perlakuan dalam permbelajaran kimia. B.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Perlu adanya variasi metode pembelajaran agar dapat melatih kreativitas dan memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sehingga materi pelajaran dapat dengan mudah untuk dipahami. 2. Perlu adanya variasi dalam pemberian tugas rumah agar peserta didik tidak merasa bosan dan terbebani untuk mengerjakan tugas rumah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tugas rumah untuk variasi yang berbeda pada materi lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Ani Rusmiyati. (2004). Pengaruh Pemberian Pekerjaan Rumah terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas II Semester 2 SMU Negeri 2 Bantul Tahun Ajaran 2002/2003. Yogyakarta FMIPA UNY B. P. Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber Belajar edisi kesatu cetakan kesatu. Jakarta: Rajawali Pres. Dimyatidan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamzah B. Uno. (2010). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. (2011). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran cetakan kedua. Jakarta: Bumi Aksara. IkaPurwanti. (2002). Perbedaan Prestasi Belajar Kimia antara Siswa dengan Pemberian Pekerjaan Rumah yang Sering dan Jarang Siswa Kelas 1 Cawu 3 SMU Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2000/2001. Yogyakarta FMIPA UNY Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta Nana Sudjana. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nana Sudjana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar cetakan ketujuh belas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar cetakan kelima. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. (2013). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru edisi kesatu cetakan ketiga. Jakarta: Rajawali Pres. Roestiyah N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
S. Nasution. (2010). Teknologi Pendidikan edisi 1 cetakan kelima. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan cetakan ke-13. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Bumi Aksara. Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran cetakan kelima. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan edisi 1 cetakan kesatu. Jakarta: Kencana.