PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK SMA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM SIRKULASI (Sebuah Studi Deskriptif di Tiga SMA Negeri DKI Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Istiqomah Nuraini NIM. 1091016100041
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK Istiqomah Nuraini (NIM: 109016100041). Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi (Sebuah Studi Deskriptif di Tiga SMA Negeri DKI Jakarta). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Unive rsitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi yang layak digunakan pada proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di tiga sekolah pada wilayah Jakarta Selatan, yaitu SMA Negeri 26 Jakarta, SMA Negeri 60 Jakarta, dan SMA Negeri 43 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Terdapat 4 langkah yang harus ditempuhdalam mengembangkan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan. Analisis data tahap awal dilakukan validasikelayakan produk LKS oleh satu orang dosen biologi dan satu orang guru biologi. Analisis data tahap akhir adalah uji coba produk LKS yang telah divalidasi kepada siswa.Pada uji coba kelompok kecil 20 responden siswa diberikan angket penilaian LKS. Pada uji coba kelompok besar penilaian LKS dilakukan oleh 101 siswa. Selanjutnya masing- masing guru yang menggunakan LKS berbasis guided inquiry memberikan penilaian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagian besar guru dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi. Dengan menggunakan LKS siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengkontruksi pemahamannya sendiri. Dari hasil respon siswa hasil persentase rata-rata penilaian LKS setiap aspek sebesar 88,3% dengan rincian penilaian pada aspek komponen guided inquiry yaitu 92,07%, aspek penyajian yaitu 90,65%, aspek konten LKS yaitu 86,34%, dan dari aspek desain LKS sebesar 84,17%. Sementara dari perolehan hasil respon guru, persentase rata-rata penilaian LKS sebesar 99,3%. Hal ini menunjukkan bahwa produk LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi sangat baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran. Kata Kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), guided inquiry, sistem sirkulasi
i
ABSTRACT Istiqomah Nuraini (Student Numbe r: 109016100041). The Use of Student Worksheet Based on Guided Inquiry for Class XI Senior High School in Circulation System Concepts (A Deskriptive Study in State Three Senior High School Jakarta). Thesis, Biology Education Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic Unive rsity Jakarta. The aim of this study was to generate Student Worksheet ( LKS ) based on guided inquiry for class XI Senior High School in the Circulation System concept used in the learning process. This research was conducted in three schools in South Jakarta, namely SMA Negeri 26 Jakarta, SMA Negeri 60 Jakarta and SMAN 43 Jakarta. The method used the quantative descriptive. There are four steps that should be taken in developing the Student Worksheet based on guided inquiry, namely the determination of learning objects, gathering materials, preparation of materials elements and also examination and refinement. The early stage of data analysis was validated the appropriateness of the worksheets product by one lecturer of biology and one biology teacher. The final stage of data analysis was testing products of worksheets that have been validated to students. The amount of first research sample on small groups of respondents 20 students were given the assesment of LKS. In the large group assesment trials is 101 students. Furthermore, each teacher that using LKS development provide an assessment. Data was collected by questionnaire and interview. The results showed that most of the teachers and students didn’t have any difficulty in using the LKS. By using LKS students became active and could construct their own understanding. Based on the result of student response on the average percentage yield assesment of LKS was 88,3%; 92,07% aspects of guided inquiry component; 90,65 % presentation aspects; 86,34 % aspects of the content and the design aspects of LKS at 84,17 %. While the acquisition of teacher responses, the average percentage was 99,3%. This shows that the LKS based on guided inquiry for Class XI Senior High School in Circulation System concept was very good and appropriate for use in the learning process. Keywords : student worksheets (LKS), guided inquiry, the circulation system
ii
KATA PENGANTAR ﺑﺴﻡﺍﻠﻠﮫﺍﻟﺮّﺤﻤﻦﺍﻠﺮّﺤﻴﻡ Assalamu’alaikum wr.wb Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan, kekuatan, kesabaran, rahmat dan hidayahnya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi”. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang untuk menyempurnakan akhlak manusia, kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari terselesaikannya skripsi, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih atas bimbingan dan dukungan serta bantuan yang diberikan dalam penulisan dan penyusunan laporan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas jasa dan memberikan rahmatnya kepada: 1. Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.d. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Baiq Hana Susanti, M.Sc selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Drs. H. Suharyanto, MM selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang telah memberikan rekomendasi ijin penelitian di SMA Negeri wilayah Jakarta Selatan 5. Dra. Hj. Lestari selaku Kepala SMA Negeri 26 Jakarta 6. Dra. Hj. Umi Harini, MM selaku Kepala SMA Negeri 60 Jakarta 7. Dra. Hj. Puji Safitri Handayani, MM selaku Kepala SMA Negeri 43 Jakarta
iii
8. Nengsih Juanengsih, M.Pd selaku pembimbing I yang dengan sabar telah membantu dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya 9. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
saran
dan
bimbingannya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik 10. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan bapak serta ibu sekalian selama penulis menuntut ilmu di program studi pendidikan biologi. 11. Dra. Isliwani Wahab dan Dr. Zulfiani, M.Pd yang telah bersedia menjadi validator LKS sehingga tercipta LKS yang sangat baik 12. Dra. Isliwani Wahab selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI-IPA di SMA Negeri 26 Jakarta dan seluruh siswa yang terlibat, terima kasih atas bantuannya selama penelitian dilakukan. 13. Rosida, S.Pd selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI-IPA di SMA Negeri 60 Jakarta dan seluruh siswa yang terlibat, terima kasih atas bantuannya selama penelitian dilakukan. 14. Nunuk Windryhani selaku guru mata pelajaran biologi kelas XI-IPA di SMA Negeri 43 Jakarta dan seluruh siswa yang terlibat, terima kasih atas bantuannya selama penelitian dilakukan. 15. Keluarga tercinta, ayah dan ibu serta adikku tersayang, terimakasih atas segala limpahan doa, kasih sayang, serta dukungan moral maupun materil yang diberikan selama penelitian berlangsung dan dalam menyelesaikan skripsi ini 16. Kakek dan Nenek terimakasih banyak atas segala nasihat, dukungan dan doanya selama ini. 17. Sahabat terbaikku Dwi, Unti, Karina, Nisa, Pipit terimakasih sudah menjadi tempat curahan isi hatiku dalam keadaan senang maupun duka serta keluarga besar BIOGOS HOT 2009 yang tidak dapat disebutkan satu
iv
per satu terimakasih atas kerjasamanya, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan selama ini. 18. Ahda dan Septi terima kasih atas semangat menyelesaikan studinya yang telah ditularkan kepada penulis dan sahabat GCN KSR PMI 2010 lainnya terimakasih atas kebaikannya dan dukungannya. 19. UKM KSR PMI UIN Jakarta terima kasih banyak untuk semuanya. Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada dalam laporan ini. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikkan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca, sehingga dapat meningkatkan khasanah dan pemahaman dalam melakukan pengembangan LKS. Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, Januari 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1 B. Identifikasi Masalah ..............................................................................6 C. Pembatasan Masalah .............................................................................6 D. Perumusan Masalah .............................................................................7 E. Tujuan Penelitian .................................................................................7 F. Kegunaan Penelitian .............................................................................7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritik..................................................................................8 1. Bahan Ajar ......................................................................................8 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)...........................................................10 a. Pengertian LKS ........................................................................10 b. Tujuan dan Fungsi LKS ..........................................................11 c. Macam-macam LKS ...............................................................12 d. Langkah-langkah Penyusunan LKS ........................................13 e. Pengembangan LKS ................................................................21 f. Penilaian LKS .........................................................................22 3. Guided Inquiry ..............................................................................25 a. Pengertian Guided Inquiry .....................................................25
vi
b. Tahap-tahap Guided Inquiry ..................................................28 c. Manfaat dari Pembelajaran Guided Inquiry ...........................30 4. Sistem Sirkulasi ............................................................................32 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................36 C. Kerangka Berpikir ..............................................................................38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................40 B. Subjek Penelitian ................................................................................40 C. Metode dan Desain Penelitian ...........................................................41 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................43 E. Instrumen Penelitian ..........................................................................45 F. Validitas Instrumen ...........................................................................46 G. Desain Uji Coba .................................................................................47 H. Uji Coba Produk ................................................................................48 I. Teknik Analisis Data ..........................................................................51
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ....................................................................................53 B. Pembahasan ........................................................................................65 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................................................70 B. Saran ....................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................72
vii
DAFTAR TABEL Hal 2.1 Tabel Score Interpretation criteria .................................................................23 2.2 Kriteria Interpretasi Skor ................................................................................24 2.3 Aglutinasi sel-sel dari berbagai golongan darah dengan aglutinin anti- A dan anti-B ..............................................................................................................35 3.1 Kisi-kisi angket penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi .........................................................................45 3.2 Kisi-kisi instrumen validitas isi LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi ..............................................................................................46 3.3 Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Ahli ................................................48 3.4 Hasil Persentase Uji Coba Produk LKS Kelompok Kecil ...............................49 3.5 Nilai LKS pada Uji Coba Kelompok Kecil......................................................50 3.6 Kategori Persentase ..........................................................................................52
viii
DAFTAR GAMBAR Hal 2.1 Langkah-langkah dalam menyiapkan LKS ......................................................15 2.2 Bagan langkah-langkah penulisan LKS ..........................................................16 2.3 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman tinggi (Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011) ...............................................................................................................18 2.4 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman rendah (Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011) ...............................................................................................................19 2.5 Contoh kejelasan dalam penomoran dan penggunaan huruf kapital (Diadaptasi dari Buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011) ..............................................................................................20 2.6 Cek Tekanan Darah .........................................................................................33 2.7 Cek Nadi .........................................................................................................34 3.1 Bagan Alur Tahap-tahap Pengembangan LKS berbasis Guided Inquiry pada Konsep Sistem Sirkulasi ................................................................................43 4.1 Persentase Hasil Penilaian Desain LKS Uji Coba Kelompok Besar ..............54 4.2 Persentase Hasil Penilaian Konten Uji Coba Kelompok Besar .....................55 4.3 Persentase Hasil Penilaian Penyajian Uji Coba Kelompok Besar ..................56 4.4 Persentase Hasil Penilaian Guided Inquiry Uji Coba Kelompok Besar .........57 4.5 Grafik Hasil Persentase Rata-rata Aspek Penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi pada Uji Coba Kelompok Besar ...............................................................................................57 4.6 Grafik Penilaian LKS oleh Guru .....................................................................62
ix
DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1.
Tabel Analisis Materi (Penjabaran SK dan KD) ................76
Lampiran 2.
Pengumpulan Materi ..........................................................79
Lampiran 3.
Desain Awal LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi............................84
Lampiran 4.
Produk Akhir LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi.........................100
Lampiran 5.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................113
Lampiran 6.
Hasil Pengolahan Data Angket Validasi Ahli .................131
Lampiran 7.
Cara Perhitungan Angket Validasi Ahli ..........................132
Lampiran 8.
Hasil Validasi LKS Berdasarkan Variabel Validitas Isi LKS secara Keseluruhan ..........................................................139
Lampiran 9.
Penentuan Kriteria Hasil Validasi LKS Berdasarkan Variabel Validitas Isi LKS ..............................................140
Lampiran 10. Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba Kelompok Kecil Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi .........................141 Lampiran 11. Cara Perhitungan Angket Uji Coba Kelompok Kecil .....142 Lampiran 12. Penentuan Kriteria Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi ..........................151 Lampiran 13. Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba Kelompok Besar Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi .........................152 Lampiran 14. Cara Perhitungan Angket Uji Coba Kelompok Besar......153 Lampiran 15. Penentuan Kriteria Hasil Uji Coba Kelompok Besar Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry secara Keseluruhan......................................................................162
x
Lampiran 16. Penentuan Kriteria Hasil Setiap Aspek Indikator Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry ......................164 Lampiran 17. Hasil Pengolahan Data Penilaian Guru terhadap LKS berbasis Guided Inquiry ..........................................165 Lampiran 18. Cara Perhitungan Angket Penilaian Guru terhadap LKS berbasis Guided Inquiry ...................................................166 Lampiran 19. Penentuan Kriteria Hasil Penilaian Guru terhadap LKS berbasis Guided Inquiry secara Keseluruhan ...................173 Lampiran 20. Penentuan Kriteria Hasil Penilaian Guru terhadap
LKS
Berbasis Guided Inquiry Setiap Variabel .........................175 Lampiran 21. Hasil Wawancara Peneliti Kepada Siswa ........................176 Lampiran 22. Hasil Wawancara Peneliti Kepada Guru ..........................185 Lampiran 23. Foto-foto Penelitian..........................................................189 Lampiran 24. Lembar Observasi ............................................................192
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. 1 Hakikat sains meliputi tiga aspek yakni, produk, proses, dan sikap ilmiah. Aspek produk meliputi pengetahuan, konsep, prinsip-prinsip sains, sementara aspek proses terkait dengan serangkaian kegiatan ilmiah yang memungkinkan produk ilmiah pengetahuan atau produk diperoleh. Sikap ilmiah merupakan sikap seorang peneliti ketika melakukan sebuah pengamatan atau penelitian. 2 Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum IPA dibagi menjadi tiga bidang ilmu yaitu Biologi, Fisika, dan Kimia. Biologi sebagai salah satu bidang IPA memberikan beberapa pengalaman belajar dalam memahami konsep dan proses sains. Pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri. Seperti pada teori konstruktivisme yang dinyatakan oleh Piaget bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. 3 Sehingga guru tidak memberikan informasi secara utuh kepada peserta didik melainkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali kemampuan berpikirnya. Depdiknas 1
Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA&MA, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003), h.6. 2 Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 161. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 124.
1
2
menyatakan bahwa, salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. 4 Menurut Jean Piaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu tahap sensorimotor, pra operasional, operasional konkret, dan operasi formal. 5 Untuk siswa di atas 11 tahun tingkat perkembangannya pada taraf operasi formal.6 Sehingga siswa yang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) berada pada tahap operasi formal sudah memiliki kemampuan berpikir abstrak. Untuk menanamkan pola pikir tersebut guru dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik melalui sebuah eksperimen akan tetapi masih banyak sekolah yang gurunya tidak melakukan seperti itu. “Learning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environment, wich fells a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment”.7 Dalam pengertian ini seseorang setelah melakukan proses belajar akan mengalami perubahan tingkah laku. Perubahan itu terjadi karena telah seseorang memiliki pengalaman dalam belajar. Hal itu didukung oleh Hilgard yang mengungkapkan bahwa belajar itu proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.8 LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Komponen-komponen LKS meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan, serta pertanyaan dan
4
Nurhidayati, dkk., Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Jurnal Penelitian, 2012, h. 76. 5 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 70. 6 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 5, h. 132. 7 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 24, h. 5. 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 7, h. 112.
3
kesimpulan untuk bahan diskusi.9 Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Pendapat lain mengatakan bahwa, Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.10 Seperti yang
telah dinyatakan di atas bahwa pembelajaran Biologi akan
lebih bermakna jika siswa diberikan kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri. Jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKS, maka LKS dapat dibagi menjadi lima macam, yaitu: 1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2) LKS yang membantu peserta didik menerapkan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan 3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar 4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan 5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum. 11
dan
Salah satu jenis LKS yang digunakan pada pembelajaran Biologi adalah LKS sebagai panduan praktikum. Menurut Andi Prastowo, fakta di lapangan pendidik masih menggunakan LKS yang tinggal pakai, tinggal beli, instan, serta tanpa upaya
merencanakan,
menyiapkan,
dan
menyusunnya
sendiri.
12
Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 60 dan SMA Negeri 43 Jakarta, LKS yang digunakan pada mata pelajaran Biologi adalah LKS yang dibeli melalui para penyalur yang datang ke sekolah.13 LKS itu hanya berisi tentang uraian materi dan soal-soal sehingga siswa belum dapat menghubungkan materi yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan
9
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu , op.cit., h. 111-112. Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet . 6, h. 176. 11 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, op. cit., h. 209-211. 12 Prastowo, op.cit., h.18. 13 Lampiran 24. Lembar Observasi, h. 192-202. 10
4
sehari-hari. 14 Selain itu LKS yang digunakan kurang memperhatikan kebutuhan siswa sehingga tidak menggali kemampuan berpikir kritis siswa. Model LKS lain yang digunakan oleh siswa yaitu LKS praktikum. LKS yang dibeli di pasaran tersebut tidak menuntun siswa untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang diajukan. Sebenarnya LKS mudah dibuat sendiri oleh pendidik sesuai dengan kebutuhan siswa. 15 Akan tetapi terdapat paradigma yang berkembang di kalangan pendidik bahwa membuat bahan ajar itu sulit, menghabiskan banyak waktu, dan menguras tenaga.16 Salah satu tugas guru adalah tugas mengajar yang lebih menekankan pada pengembangan kemampuan penalaran, guru juga bertugas dalam pengembangan kemampuan penerapan teknologi dengan cara melatih berbagai keterampilan.17 Selain memiliki kemampuan mengajar guru juga memiliki kewajiban untuk memiliki keterampilan lain misalnya mengembangkan bahan ajar LKS agar lebih inovatif. LKS
hasil
pengembangan
memberikan
alternatif
strategi
pembelajaran yang inovatif, konstruktif, dan berpusat pada siswa, dengan memfokuskan pada tercapainya kompetensi yang diharapkan.18 Salah satu LKS IPA hasil pengembangan memenuhi kriteria kelayakan sebagai media pembelajaran yang baik yaitu LKS berbasis inkuiri terbimbing.
19
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati, Tri Jalmo, dan Pramudiyanti penggunaan LKS berbasis guided inquiry pada pembelajaran Biologi materi Ekosistem mengakibatkan siswa lebih aktif 14
Lampiran 24, loc.cit. Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), Cet. II, h. 14. 16 Andi Prastowo, loc.cit. 17 Marno dan Idris, Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet. vi, h. 18-19. 18 Y. Astuti dan B. Setiawan, Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2013. pp. 90. 19 Sidiq Budisetiawan, “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VII di SMP N 2 Playen”, Skripsi pada Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta, 2012), h. 91, tidak diterbitkan. 15
5
dan terlibat langsung dalam menyelesaikan tugas, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 20 Menurut Bilgin, pendekatan inkuiri terbimbing memiliki pengaruh positif terhadap siswa sehingga siswa menjadi lebih memahami suatu konsep.21 Hal tersebut dikarenakan pada prosesnya guru mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah.22 LKS ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dalam mencari jawaban dari suatu masalah. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari komponen-komponen: judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, merumuskan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan. 23 Untuk meningkatkan kualitas perangkat pembelajaran hendaknya LKS dikembangkan untuk materi-materi yang lain.24 Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi di kelas XI adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, proses dan kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi pada manusia dan hewan. 25 Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru di sekolah konsep yang tepat untuk LKS yang akan dikembangkan adalah konsep Sistem Sirkulasi Manusia. Pada konsep Sistem Sirkulasi Manusia sesuai dengan salah satu tujuan mata pelajaran Biologi yaitu siswa dapat mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari.26 Dengan
20
Nurhidayati, dkk., Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Jurnal Penelitian, 2012, h. 84. 21 Ibrahim Bilgin, The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating with Cooperative Learning Environment on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction, Department of Primary Education Jounal Scientific Research and Essay, Vol. 4, 2009, pp. 1038. 22 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, op. cit., h. 122. 23 Y. Astuti, dan B. Setiawan, Ibid., h. 91. 24 Sidiq Budisetiawan, “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VII di SMP N 2 Playen”, Skripsi pada Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta, 2012), h. 92, tidak diterbitkan. 25 Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA&MA, op.cit., h. 31. 26 Ibid., h. 7.
6
memanfaatkan LKS tersebut maka diharapkan pembelajaran lebih menarik, siswa dapat berpikir kritis dan analitis sehingga siswa dapat lebih cepat dan mudah memahami isi LKS itu dengan baik yang akan berdampak positif pada pemahaman konsep siswa itu sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Paradigma dikalangan pendidik bahwa membuat bahan ajar itu sulit, menghabiskan banyak waktu, dan menguras tenaga. 2. Beberapa SMA Negeri di wilayah Jakarta Selatan masih membeli LKS yang dijual di pasaran tanpa memperhatikan isinya dan kebutuhan siswa. 3. LKS yang dibeli oleh sekolah tidak menuntun siswa untuk menggali kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa untuk mencari serta menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang diajukan. 4. Untuk meningkatkan kualitas perangkat pembelajaran hendaknya LKS berbasis inkuiri terbimbing dikembangkan untuk materi-materi yang lain sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah.
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak menyimpang dari judul penelitian, maka masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi. Adapun aspek-aspek yang dibatasi pada penelitian ini, yaitu: 1. Materi yang dimuat dalam LKS adalah Sistem Sirkulasi Manusia. 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari komponen-komponen: judul, kompetensi dasar,
7
tujuan pembelajaran, merumuskan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi?”.
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi yang layak digunakan pada proses pembelajaran.
F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, antara lain: 1. Bagi guru, memberikan informasi kepada guru dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry sebagai panduan dalam eksperimen, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi. 2. Bagi sekolah, memberikan keuntungan diperolehnya LKS berbasis guided inquiry yang dapat digunakan untuk eksperimen dalam mata pelajaran Biologi. 3. Bagi peneliti, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman mengenai pengembangan LKS berbasis guided inquiry sehingga menambah bekal peneliti sebagai calon pendidik untuk dapat mengembangkan bahan ajar sendiri yang lebih baik.
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritik 1. Bahan Ajar Menurut Abdul Majid, bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.1 Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.2 Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru) 2) Kompetensi yang akan dicapai 3) Informasi pendukung 4) Latihan-latihan 5) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja 6) Evaluasi3 Pendapat lain menyatakan bahwa bahan ajar merupakan segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa.4 Bahan ajar umumnya disusun dengan sistematika tertentu untuk keperluan pembelajaran dan dalam kerangka pencapaian kompetensi yang diharapkan.5 Dari beberapa pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang berisi informasi dengan tujuan tertentu yang digunakan untuk membantu guru pada saat pembelajaran di kelas.
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet . 6, h. 173. 2 Marno, Modul Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah, ( Jakarta: DIPTAIS, 2012), Cet.2, h. 15. 3 Majid, Ibid., h. 174. 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 7, h. 175. 5 Marno, loc.cit., h.15.
8
9
Bentuk bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: 1) Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. 2) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. 3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. 4) Bahan ajar interaktif (inteactive teaching material) seperti compact disk interaktif.6 Dalam kegiatan belajar mengajar istilah bahan ajar menjadi media pembelajaran.7 Oleh sebab itu, kriteria bahan ajar yang baik adalah sebagai berikut:8 a. Sesuai dengan topik yang dibahas b. Memuat informasi pendukung untuk memahami materi c. Disampaikan dalam kemasan dan bahasa yang singkat, padat, sederhana, sistematis dan mudah dipahami. d. Dilengkapi contoh ilustrasi yang relevan dan menarik e. Diberikan kepada siswa sebelum berlangsungnya kegiatan belajar f. Memuat gagasan yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Bahan ajar yang disusun dengan baik dapat meningkatkan produktivitas pembelajaran, menjadikan siswa lebih mandiri, mengembangkan sikap ilmiah, dan memungkinkan belajar secara seketika.9 Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar yaitu: (1) prinsip relevansi; (2) prinsip konsistensi, (3) prinsip kecukupan.10 Prinsip relevansi maksudnya bahan ajar ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD. Prinsip konsistensi yaitu adanya keselarasan dan kesamaan 6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, loc. cit., h. 174. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Cet.13, h. 6. 8 Marno, op.cit., h. 33. 9 Ibid., h. 20-21. 10 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), Cet. II, h. 58-59. 7
10
antara KD yang mesti dikuasai siswa. Prinsip kecukupan maksudnya dalam memilih bahan ajar seharusnya dicari yang memadai untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) a. Pengertian LKS Menurut Abdul Majid, LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.11 Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bahan ajar cetak yang menjadi panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.12 Dengan demikian LKS adalah lembaran-lembaran panduan untuk mencari penyelesaian dalam masalah melalui penyelidikan. Pendapat lain menyatakan bahwa LKS yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari secara mandiri.13 Lembar kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.14 LKS merupakan panduan siswa dalam memahami keterampilan proses dan konsep-konsep materi yang sedang dipelajari.15 Lembar-Lembar kegiatan dapat digunakan pada mata pelajaran apa saja termasuk mata pelajaran Biologi. Lembar kegiatan siswa memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai
11
Abdul Majid, op. cit., h. 176. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h. 111. 13 Dyah Shinta Damayanti, dkk., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Radiasi, Vol.3, No. 1, pp. 58. 14 Trianto, loc. cit., h. 111. 15 Y. Astuti, B. Setiawan, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2013, pp. 91 12
11
indikator pencapaian yang hasil belajar yang harus ditempuh.16 Komponen-komponen LKS meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi.17 Adapun ciri-ciri LKS adalah sebagai berikut: 1) LKS hanya terdiri dari beberapa halaman kurang dari 100 halaman 2) LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu 3) Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum. Dalam memilih LKS terdapat beberapa pertimbangan di antaranya adalah:18 1) Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar. 2) Terdapat pernyataan tentang kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik. 3) Dilengkapi dengan petunjuk bagi pendidik atau peserta didik. 4) Memiliki daya pikat, terutama dari segi penyajian, tulisan, tugas-tugas, dan penilaiannya.
b. Tujuan dan Fungsi LKS Menurut Marno, tujuan LKS diberikan yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh guru sehingga dapat mengefektifkan pelaksanaan belajar mengajar pada suatu konsep.19 Pendapat lain menyatakan tujuan penyusunan LKS terdapat empat poin, yaitu:
16
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, loc. cit., h. 111. Trianto, Ibid., h. 112 18 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), op. cit., h. 379-380. 19 Marno, Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah, (Jakarta: DIPTAIS, 2012), Cet. 2, h. 77. 17
12
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, 2) Menyajikan tugas-tugas yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, 3) Melatih kemandirian peserta didik, 4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas. 20 LKS juga akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa. Guru akan lebih terbantu karena memiliki bahan ajar yang sudah disiapkan, sedangkan siswa akan lebih belajar mandiri. Fungsi LKS bagi siswa adalah alat bantu yang dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang didapat.21 Bagi guru LKS dapat menuntun siswa akan
berbagai
kegiatan
yang
perlu
diberikannya
serta
mempertimbangkan proses berpikir siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah diberikan.22 Namun berdasarkan fungsi tersebut kedudukan guru sebagai pengelola proses belajar tidak dapat digantikan oleh LKS.
c. Macam-macam LKS LKS dibagi menjadi dua macam yang dikembangkan dalam pembelajaran sekolah, yaitu LKS tak berstruktur dan LKS siswa berstruktur.23
LKS
tak
berstruktur
LKS
yang
dipakai
untuk
mempercepat pembelajaran yang berisi sedikit petunjuk untuk mengarahkan kerja siswa. Sedangkan LKS berstruktur dirancang untuk membimbing peserta didik dalam suatu mata pelajaran dengan sedikit atau tanpa bimbingan dari guru.
20
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), Cet. II, h. 206. 21 Marno, Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah, Ibid., h. 78. 22 Nurhidayati, dkk., Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Jurnal Penelitian, 2012, h. 77. 23 Marno, Ibid., h. 80.
13
Jika dilihat dari segi tujuan disusunnya LKS, maka LKS dapat dibagi menjadi lima macam bentuk.24 1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep 2) LKS
yang
membantu
peserta
didik
menerapkan
dan
mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan 3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar 4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan 5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum. LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep memuat apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Bentuk LKS yang kedua adalah
LKS
yang
membantu
peserta
didik
menerapkan
dan
mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan yaitu dengan memberikan tugas kepada mereka untuk diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat.25 Bentuk LKS yang ketiga adalah LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar yang berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku. Bentuk yang keempat adalah LKS yang berfungsi sebagai penguatan dengan materi yang dikemas lebih dalam dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku pembelajaran.26 Bentuk LKS yang kelima adalah LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum yang di dalamnya berisi petunjuk praktikum.
d. Langkah-langkah Penyusunan LKS Untuk menghasilkan LKS yang baik guru hendaknya menyusun LKS itu dengan cermat sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Untuk itu terdapat langkah-langkah menyusun LKS, yaitu: 24
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, op. cit., h. 209-211. Ibid., h. 210. 26 Andi Prastowo, Ibid., h. 212-213. 25
14
1) Tahap Persiapan Dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah: (a) analisis kurikulum, (b) menyusun peta kebutuhan LKS, (c) menentukan judul-judul LKS, (d) Penulisan LKS.27 a) Melakukan Analisis Kurikulum Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Tujuan analisis adalah untuk menentukan kompetensi mana saja yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumnya analisis dilakukan dengan mempelajari SK, KD, materi
pokok,
pengalaman
belajar.
Selanjutnya,
harus
mencermati indikator yang mesti dimiliki oleh peserta didik. b) Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS bertujuan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat urutannya. c) Menentukan Judul-Judul LKS Judul LKS ditentukan atas kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. d) Penulisan LKS Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) merumuskan kompetensi dasar, (b) menentukan alat penilaian, (c) menyusun materi, (d) memperhatikan struktur LKS.28 Untuk lebih memperjelas langkah-langkah dalam menyiapkan LKS seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat dalam bentuk bagan di bawah ini:
27
Ibid., h. 81-82. Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Ibid., h. 214.
28
15
Melakukan Analisis Kurikulum
Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Menentukan Judul-judul LKS
Penulisan LKS
Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam menyiapkan LKS
2)
Langkah-langkah Penulisan Adapun langkah-langkah penulisan LKS adalah sebagai
berikut: a) Perumusan kompetensi dasar Perumusan KD pada suatu LKS diambil dari rumusan dalam kurikulum yang mengacu pada Permendiknas No.22 tahun 2006. b) Menentukan alat penilaian Penilaian dapat dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik. Dalam mata pelajaran IPA penilaian dapat berupa proses kerja berupa keterampilan proses siswa dan produk sebagai hasil kerja. c) Penyusunan Materi Materi LKS sangat bergantung terhadap kompetensi dasar yang ingin dicapai. Materi dapat diambil dari berbagai sumber misalnya buku, majalah, jurnal, dan lain-lain.
16
d) Memperhatikan Struktur LKS Harus diperhatikan bahwa struktur LKS terdiri atas enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugastugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Untuk lebih memperjelas langkah-langkah penulisan LKS di atas dapat dilihat dalam bentuk bagan pada gambar 2.2.
Perumusan KD
Menentukan Alat Penilaian
Menyusun Materi
Memperhatikan Struktur LKS
Gambar 2.2 Bagan langkah-langkah penulisan LKS 3) Langkah-Langkah Mendesain LKS LKS dikembangkan untuk membuat siswa belajar mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator sehingga jika desain LKS kita terlalu rumit maka siswa akan kesulitan dalam memahaminya. Berikut ini batasan-batasan yang dapat digunakan untuk menentukan desain LKS adalah: (a) ukuran, (b) kepadatan halaman, dan (c) kejelasan.29 29
Marno, Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah, op. cit., h. 84.
17
a) Ukuran Menggunakan ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contohnya, keinginan guru sesuai dengan tujuan yang ditetapkan adalah membuat peserta didik untuk menggambarkan hasil yang diamati. Maka, ukuran LKS yang mampu mengakomodasi hal ini adalah A4 karena dengan A4 peserta didik akan mempunyai cukup ruang untuk membuat gambar. b) Kepadatan Halaman Dalam hal ini, usahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan
tulisan.
mengakibatkan
Halaman siswa
sulit
yang
terlalu
memfokuskan
padat
akan
perhatian.
Pengorganisasian halaman juga perlu diperhatikan dapat ditanggulangi
dengan
menggunakan
huruf
besar
atau
penomoran sehingga siswa tahu mana judul dan sub judul. c) Kejelasan Pastikan bahwa materi dan instruksi yang diberikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh peserta didik. Misalnya, pada penomoran materi dengan menggunakan huruf kapital. Hal ini tentu saja memudahkan peserta didik dalam menentukan antara judul dengan sub judul dan seterusnya.30 Dari batasan-batasan desain yang telah disebutkan di atas dapat dilihat lebih jelas gambarannya secara berturut-turut di bawah ini.
30
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, op. cit., h. 219.
18
CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH A. Pendahuluan Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup. Dengan sisi kanan yang hanya menerima dan memompakan darah yang miskin oksigen, sisi kiri yang menangani darah yang kaya oksigen, dan katup yang memungkinkan darah untuk mengalir dengan satu arah, jantung adalah pusat sistem kardiovaskuler. Setiap kali jantung berkontraksi atau berdenyut, bukanlah gerakan tunggal akan tetapi terjadi karena tahapan-tahapan; ketika jantung diisi darah dan kemudian memompanya keluar. Tahapan yang sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi arteri (pembuluh nadi), vena (pembuluh balik), dan pembuluh kapiler. Darah yang biasanya dipompakan keluar dan masuk ke dalam arteri. Dinding arteri yang elastis akan mengembang ketika menerima darah yang dikeluarkan dari ventrikel, sehingga arteri akan ikut berdenyut. Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua tanda eksternal yang menjadi tanda jantung sedang bekerja. Denyut nadi timbul setiap kali jantung berdenyut. Sentakan tekanan melewati sepanjang arteri. Hal ini membuat dinding yang lentur mula-mula membesar dan kemudian mengerut kembali. B. Permasalahan Lebih dari separuh semua kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler berupa serangan jantung.
Gambar 2.3 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman tinggi (Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011)
19
CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
A. Pendahuluan Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup. Dengan sisi kanan yang hanya menerima dan memompakan darah yang miskin oksigen, sisi kiri yang menangani darah yang kaya oksigen, dan katup yang memungkinkan darah untuk mengalir dengan satu arah, jantung adalah pusat sistem kardiovaskuler. Setiap kali jantung berkontraksi atau berdenyut, bukanlah gerakan tunggal akan tetapi terjadi karena tahapan-tahapan; ketika jantung diisi darah dan kemudian memompanya keluar. Tahapan yang sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi arteri (pembuluh nadi), vena (pembuluh balik), dan pembuluh kapiler. Darah yang biasanya dipompakan keluar dan masuk ke dalam arteri. Dinding arteri yang elastis akan mengembang ketika menerima darah yang dikeluarkan dari ventrikel, sehingga arteri akan ikut berdenyut. Denyut nadi dan tekanan darah adalah dua tanda eksternal yang menjadi tanda jantung sedang bekerja. Denyut nadi timbul setiap kali jantung berdenyut. Sentakan tekanan melewati sepanjang arteri. Hal ini membuat dinding yang lentur mula-mula membesar dan kemudian mengerut kembali.
B. Permasalahan Lebih dari separuh semua kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler berupa serangan jantung.
Gambar 2.4 Contoh desain LKS dengan kepadatan halaman rendah (Diadaptasi dari buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011).
20
CEK DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH
Judul A. Tujuan Siswa dapat: Mendesain sendiri langkah kerja suatu eksperimen
Subjudul
Melakukan prinsip pengukuran tekanan darah
B. Landasan Teori Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari alat-alat peredaran darah yaitu, jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa hidup yang bekerja sepanjang hidup kita. tanpa lelah jantung berkontraksi untuk mendorong darah mengedari tubuh sekitar 60-70 kali per menit, 10.000 kali per hari, dan lebih dari satu milyar kali sepanjang hidup.
C. Alat dan Bahan
1. 1. Alat: a. Stopwatch b. Sfigmomanometer
Anak Subjudul
c. Stetoskop 2. Bahan:
a. Alat tulis
Gambar 2.5 Contoh kejelasan dalam penomoran dan penggunaan huruf kapital (Diadaptasi dari Buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Karangan Andi Prastowo, 2011)
21
e. Pengembangan LKS Untuk membuat LKS yang bagus dan menarik harus ada inovasi baru yang dikembangkan. Dengan seperti itu LKS akan menjadi lebih bermanfaat. Dalam melaksanakan pengembangan perangkat pengajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Menurut Andi Prastowo, terdapat 4 langkah yang ditempuh dalam mengembangkan LKS, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan.31 1) Penentuan Tujuan Pembelajaran Menentukan tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown dalam LKS. Pada langkah pertama ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran yang kita acu dengan memperhatikan ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman dan kejelasan. 2) Pengumpulan Materi Dalam pengumpulan materi ini, harus dipastikan bahwa materi dan tugas yang ditentukan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya mengumpulkan materi dan buat perincian tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Bahan yang akan dimuat dalam LKS dapat kita kembangkan sendiri atau kita dapat memanfaatkan materi yang sudah ada. Dari materi tersebut dapat ditentukan rincian tugas yang akan dikerjakan oleh siswa. 3) Penyusunan Elemen Pada bagian penyusunan elemen ini, saatnya mengintegrasikan hasil dari langkah pertama dengan hasil dari langkah kedua. 4) Pemeriksaan dan penyempurnaan LKS yang telah jadi tidak dapat langsung diberikan kepada siswa. Karena sebelum memberikannya kepada siswa, perlu dilakukan pengecekan terhadap LKS yang sudah dikembangkan tersebut.
31
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Ibid., h. 220.
22
Model pengembangan perangkat lainnya
yaitu Model Four-D.
Model 4-D ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop, dan Desseminate.32 Pada penelitian yang dilakukan oleh Dori Hidayati pengembangan LKS dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: (1) analisis kurikulum; (2) menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar; (3) analisis siswa, (4) analisis konsep, (5) analisis indikator pembelajaran; (6) pemilihan media, (7) penyusunan LKS, (8) validasi dan tahap uji coba33 Pendapat
lain
menyatakan
bahwa
model
pengembangan
pendidikan umum terdiri dari 5 tahap di antaranya adalah: 1) Tahap investigasi awal 2) Tahap desain 3) Tahap realisasi 4) Tahap pengujian, evaluasi dan revisi 5) Tahap implementasi34 Dari pendapat di atas maka disimpulkan untuk membuat LKS yang bagus dan menarik terdapat 4 langkah yang harus ditempuh, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan.
f. Penilaian LKS LKS dapat dikatakan layak atau tidak jika memenuhi kriteria tertentu. Berdasarkan shasil penelitian yang dilakukan oleh Dori Hidayati penilaian LKS dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu, telaah LKS dan melihat keterbacaan LKS.35 32
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, op. cit., h. 93. Dori Hidayati, dkk., Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN, Journal Biologi Education, Vol. 1, No.1, 2012, pp.15. 34 Miftakhul Jannah, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Penelitian, 2012, h. 56. 35 Dori Hidayati, dkk., Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN, loc. cit., pp.15. 33
23
1) Telaah LKS Terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan pada saat telaah LKS, yaitu: a) Penilaian topik b) Penilaian tujuan pembelajaran c) Penilaian telaah ringkasan materi d) Penilaian struktur LKS e) Penilaian pemilihan gambar dan daftar pustaka. 2) Keterbacaan LKS Hasil keterbacaan LKS dapat diketahui dari beberapa aspek, yaitu: a) Bahasa yang digunakan pada LKS b) Penampilan LKS c) Media yang digunakan Pendapat lain menyatakan bahwa penilaian LKS dapat dilihat dari empat aspek, yaitu aspek konten, penampilan, memenuhi kemampuan kerja ilmiah, dan bahasa.36 Dengan menggunakan lembar validasi pakar menilai LKS sebelum diuji cobakan kepada siswa. Untuk mengetahui bahwa LKS yang dikembangkan itu mudah dipahami oleh siswa atau tidak maka digunakan score interpretation criteria. Tabel 2.1 Score Interpretation Criteria37
36
Persentase (%)
Kriteria
0-25
Sangat Kurang
26-50
Kurang
51-75
Mudah
76-100
Sangat mudah
Seffi Dian Septiarini dan Sri Poedjiastoeti, Development of Chemistry Student Worksheet with Process Skill Orientation on the Factors Influencing Reaction Rate Matter for RSBI, FMIPA UNESA Journal o f Chemical Education, Vol. 1, No.1, 2012, pp.201. 37 Seffi Dian, Ibid., pp. 200.
24
Dari tabel tersebut jika hasil penilaian suatu aspek ≤25% itu dapat diartikan bahwa LKS sangat kurang dipahami. Kemudian jika penilaian suatu aspek mendapatkan persentase 26-50% maka disimpulkan LKS kurang dipahami, bila persentase 51-75% maka LKS dinyatakan mudah dipahami, dan bila memiliki persentase 76-100% maka dinyatakan bahwa LKS sangat mudah dipahami. Susanti Ratna Dewi menyatakan bahwa untuk menilai suatu produk LKS dapat dilakukan dengan menilai empat aspek yaitu, segi desain, penyajian materi, penampilan, dan pemilihan alat dan bahan.38 Masing-masing aspek memiliki indikator-indikator tertentu yang dinilai sehingga memiliki hasil persentase yang menunjukkan kriteria LKS tersebut. Agar persentase yang telah terkumpul dapat dianalisis kemudian diambil kesimpulan. Maka terdapat kategori penilaian seperti pada tabel 2.7 untuk menentukan kesimpulan apakah pengembangan LKS sangat baik, baik, cukup, kurang atau sangat kurang. Tabel 2.2 Kriteria Interpretasi Skor39 No
Interval Skor
Kategori
1
81-100%
Sangat Baik
2
61-80%
Baik
3
41-60%
Cukup
4
21-40%
Kurang
5
0-20%
Sangat Kurang
Menurut Andi Prastowo sebelum LKS dibagikan kepada peserta didik harus melakukan pengecekan. Terdapat empat variabel yang harus diperhatikan: (1) kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, (2)
38
Susanti Ratna Dewi, Susanti Ratna Dewi, “Analisis dan Pengembangan LKS Eksperimen berbasis Lingkungan pada Konsep Laju Reaksi”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 2012), h. 68, tidak diterbitkan. 39 Susanti Ratna Dewi, “Analisis dan Pengembangan LKS Eksperimen berbasis Lingkungan pada Konsep Laju Reaksi”, Ibid., h. 43.
25
kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran, (3) kesesuaian elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran, (4) kejelasan penyampaian.40 Dari pendapat di atas maka disimpulkan untuk menilai LKS itu kategori baik atau tidak baik dapat melihat dari empat aspek, yaitu dari segi desain, konten, penyajian, dan memenuhi kemampuan kerja ilmiah.
3. Guided Inquiry a.
Pengertian Guided Inquiry Inkuiri merupakan teknik atau cara yang digunakan guru untuk
mengajar di kelas.41 Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan.42 Sedangkan menurut Zulfiani, proses inquiry menekankan pada pengembangan pertanyaan pada setiap tahap dari metode ilmiah.43 Pendapat lain menyatakan bahwa strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.44 Menurut NSES (National Science Education Standards) pembelajaran inquiry didefinisikan seperti “The activities of students in which they develop knowledge and understanding of scientific ideas, as well as an understanding of how scientists study the natural world.”45 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pembelajaran inquiry adalah suatu proses kegiatan
40
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, op. cit., h. 224-225. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.7, h.75. 42 Dyah Shinta Damayanti, dkk., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013, op.cit., h. 59. 43 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 120. 44 Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 196. 45 Carl J. Wenning, Levels of Inquiry: Hierarchies of Pedagogical Practices and Inquiry Process, Department of Physics Journal Physics Teacher Education Online, 2005, p. 3. 41
26
pembelajaran yang menekankan proses berpikir kritis dan analitis agar peserta didik menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Salah satu prinsip inquiry adalah siswa dapat belajar untuk berpikir. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.46 Dalam Standar for Science Teacher Preparation terdapat 3 tingkatan inquiry, yakni: 1) Discovery atau structured inquiry Pada tingkatan discovery atau structured inquiry tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil. 2) Guided inquiry Pada tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalah. 3) Open inquiry Tingkatan ini guru menjelaskan konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya.47 Menurut pendapat Alan Colburn, pendekatan inquiry menurut pengajarannya dibagi menjadi empat macam. 1) Structured inquiry The teacher provides students with a hands-on problem to investigate, as well as the procedures, and materials, but does not inform them of expected outcomes. 2) Guided inquiry The teacher provides only the materials and problem to investigate. Students devise their own procedure to solve the problem. 3) Open inquiry This approach is similar to guided inquiry, with the addition that students also formulate their own problem to investigate. Open inquiry, in many ways, is analogous to doing science. Science fair activities are often examples of open inquiry.
46
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op. cit.,
h. 201. 47
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, op. cit., h. 121-122.
27
4) Learning cycle Students are engaged in an activity that introduces a new concept. The teacher then provides the formal name for the concept.48 Dari pendapat Alan Colburn di atas pada structured inquiry guru menyajikan permasalahan, menyajikan langkah-langkah, dan bahanbahan yang dibutuhkan untuk melakukan suatu penyelidikan akan tetapi guru tidak memberitahukan hasil dari pengamatan yang dilakukan melainkan siswa yang mengidentifikasi hasilnya. Pada guided inquiry guru hanya menyajikan masalah dan alat bahan yang dibutuhkan sedangkan
siswa yang merancang sendiri langkah-langkah untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Pada open inquiry siswa merancang sendiri permasalahan yang akan dilakukan penyelidikan. Pendekatan inquiry yang terakhir adalah learning cycle. Pada learning cycle siswa dibimbing oleh guru. Misalnya pada konsep sistem sirkulasi manusia dan sirkulasi hewan. Siswa mengalami konsep sebelum diajarkan kepada mereka yang pada akhirnya siswa kembali ke laboratorium untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari ke sebuah situasi yang baru. Dalam pembelajaran Biologi yang berhubungan dengan kerja ilmiah, guru sangat tepat jika memilih dan menerapkan metode inquiry. Guru menggunakan teknik ini dengan tujuan siswa dapat terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah.49
Jenis inkuiri terbimbing ini cocok digunakan dalam
pembelajaran sains.50 Pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) yaitu model pembelajaran inkuiri yang pada pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada peserta
48
Alan Colburn, An Inquiry Primer, Science Scope, 2000, p. 42. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, op.cit., h. 76. 50 Paidi, Peningkatan Scientific Skill Siswa melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman, Jurnal Penelitian, h. 3. 49
28
didik.51 Peserta didik dibimbing guided inquiry merupakan salah satu metode di mana guru membimbing dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi.52 Kuhlthau dan Todd mendefinisikan guided inquiry sebagai cara guru dalam membimbing siswa dalam membangun suatu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai mata pelajaran.53 Pada hakikatnya guided inquiry merupakan tangga untuk mencari inti dari sebuah informasi di mana hal itu tidak dapat diolah tanpa adanya masalah.54 Dari pendapat di atas inkuiri terbimbing merupakan salah satu metode yang dilakukan guru dengan cara membimbing siswa untuk dapat menemukan pemahamannya sendiri terhadap suatu materi melalui suatu masalah yang disajikan oleh guru.
b. Tahap-tahap Guided Inquiry Langkah-langkah yang bisa diterapkan guru untuk pembelajaran inquiry menurut Gagne meliputi: 1) Penyajian masalah 2) Verifikasi dan penemuan jawaban dengan merancang suatu percobaan 3) Pengumpulan data 4) Perumusan penjelasan 5) Perumusan kesimpulan.55 Pada tahap-tahap awal guru memberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu 51
Dyah Shinta Damayanti, dkk., Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013, op.cit., h. 59. 52 Nurhidayati, dkk., Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Jurnal Penelitian, 2012, h.77. 53 Paidi, op. cit., h. 7. 54 Lee Fitz Gerald, The Twin Purposes of Guided Inquiry: guiding student inquiry and evidence based practice, Scan Research, Vol. 30, 2011, p. 26. 55 Paidi, Peningkatan Scientific Skill Siswa melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman, op. cit., h. 9.
29
mencari jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Pertanyaan tersebut selain dikemukakan langsung oleh guru dapat juga di dalam LKS. Karena guru dapat memberikan bentuk bimbingan pada siswa dengan memberikan LKS yang dapat membantu siswa untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan berbasis inkuiri terbimbing terdiri dari komponen-komponen: judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, merumuskan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan.56 Menurut Paidi, pada guided inquiry siswa diberikan kesempatan untuk merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri.57 Proses-proses mental yang ada di inkuiri di antaranya adalah: 1) Merumuskan masalah 2) Merencanakan eksperimen 3) Melakukan eksperimen 4) Mengumpulkan dan menganalisis data, 5) serta menarik kesimpulan.58 Menurut Gulo untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah mengajukan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan.59 Pendapat lain menyatakan bahwa tahapan pembelajaran inkuiri adalah: (1) menyajikan pertanyaan atau masalah, (2) membuat hipotesis, (3) merancang percobaan, (4) melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, (5) mengumpulkan dan menganalisis data, dan (6) membuat kesimpulan.60 56
Y. Astuti, dan B. Setiawan, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2013, h. 91. 57 Paidi, op. cit., h. 8. 58 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, op.cit., h. 76. 59 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan,dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 4, h. 168-169. 60 Ibid., h. 172.
30
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa proses inkuiri terbimbing adalah guru yang menyajikan masalah sedangkan siswa diberikan kesempatan untuk membuat hipotesis, merancang percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta memberikan kesimpulan. Seperti yang dinyatakan dalam teori Ilmu Jiwa Daya bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental, seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir, dan sebagainya yang dapat dilatih atau didisiplin.61 Dalam upaya menanamkan konsep tidak cukup hanya sekedar ceramah. Pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam menemukan konsep dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan bimbingan guru.62
c. Manfaat dari Pembelajaran Guided Inquiry Strategi pembelajaran inkuiri banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki keunggulan, sebagai berikut.63 1) Strategi ini menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang. 2) Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3) Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat adanya pengalaman. 4) Strategi ini dapat melayani kebutuhan siswa yang meiliki kemampuan di atas rata-rata.
61
Abuddin Nata, Pendidikan dalam Perspektif Al-qur’an, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet. 1, h. 197. 62 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan,dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), op. cit., h. 171. 63 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, op.cit., h. 208-209.
31
Menurut Roestiyah keunggulan dari teknik inkuiri adalah:64 1) Dapat membentuk dan mengembangkan “self concept” pada diri siswa 2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru 3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka 4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri 5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik 6) Merangsang siswa untuk belajar 7) Dapat mengembangkan bakat siswa 8) Memberikan kebebasan kepada siswa sehingga lebih mandiri 9) Dapat memberikan waktu siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi Selain keunggulan di atas manfaat lain yang diperoleh dengan menggunakan strategi guided inquiry siswa dapat: 1) Mengembangkan sikap sosial, kemampuan berbahasa, dan kemampuan membaca 2) mengkonstruksi pemahamannya sendiri, 3) memperoleh kebebasan dalam melakukan percobaan dan pembelajaran, 4) memberikan suatu pengalaman yang dapat meningkatkan motivasi dan mengaktifkan keterlibatan siswa, 5) memahami dan memiliki kemampuan yang dapat diteruskan pada rancangan percobaan yang selanjutnya.65 Louis I. Kuslan dan A. Harris Stone menyatakan hasil yang didapat dari pembelajaran inkuiri adalah: 1) It increases the intelectual potency of the learner. 64
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, op.cit., h. 76-77. Carrol C. Kuhlthau, Guided Inquiry: Learning in the 21st Century School, (USA: Libraries Unlimited, 2007), p. 6. 65
32
2) The learner shifts from dependence on extrinsic to intrinsic rewards. 3) Mastery of the heuristics of discovery enchances its transfer value. 4) Learning by discovery expedites memory processing.66 Hal yang dimaksudkan pada hasil yang didapatkan setelah siswa belajar dengan strategi inkuiri adalah dapat meningkatkan potensi intelektual siswa, siswa menjadi lebih percaya diri, pembelajaran akan lebih bermakna, dan dapat mempercepat proses daya ingat.
4. Sistem Sirkulasi Sistem
sirkulasi
pada
manusia
(sistem
peredaran
darah)
bertanggung jawab untuk membawa oksigen dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh dan membuang karbon dioksida dan zat sisa lainnya dari sel.67 Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Alat-alat peredaran darah pada manusia adalah jantung dan pembuluh darah. Jantung manusia berada persis di bawah tulang dada (sternum) yang tersusun dari jaringan otot jantung.68 Manusia memiliki 4 ruang pada jantungnya, yaitu bilik kiri, bilik kanan, atrium kiri, dan atrium kanan. Jantung merupakan pusat daripada sistem cardiovaskuler.69 Tanpa lelah jantung berkontraksi sekitar 10.000 setiap hari.70 Dengan sisi kanan yang hanya menerima dan memompakan darah yang miskin oksigen, sisi kiri yang menangani darah yang kaya oksigen, dan katup yang memungkinkan darah untuk mengalir dengan satu arah. Setiap kali jantung berkontraksi atau berdenyut, bukanlah gerakan tunggal akan tetapi terjadi karena tahapan-tahapan; ketika jantung diisi darah dan kemudian memompanya keluar. Tahapan yang 66
Louis I. Kuslan, A. Harris Stone, Teaching Children Science: an Inquiry Approach, (USA: Wadsworth Publishing Company, 1969), p. 140. 67 Parker, Ensiklopedia Tubuh Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 114. 68 Neil A. Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 46. 69 Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2, (Bandung: FMIPA IKIP Bandung, 1995), h. 3. 70 Richard Walker, Melihat dengan Mikroskop Jantung Bagaimana Darah Beredar di Seluruh Tubuh.(Cina: Grolier International, 2008), h. 14.
33
sama diulang secara terus menerus yang disebut dengan siklus jantung. Fase kontraksi jantung itu disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastol.71 Tekanan darah dihasilkan oleh jantung. Tekanan darah naik ketika jantung mengerut dan turun ketika jantung mengendur. Tekanan darah selama kontraksi disebut tekanan sistol. Dan ketika jantung relaksasi pada masa itu disebut tekanan diastol. Tujuan mengukur tekanan darah adalah untuk mengetahui tekanan darah seseorang itu dikatakan normal atau terlalu tinggi. Tekanan darah dinyatakan dengan dua angka yang terpisah oleh garis miring; angka pertama adalah tekanan sistolik; angka yang kedua adalah tekanan diastolik. Satuan untuk angka ini adalah mmHg. Sfigmomanometer, yaitu lembaran pengikat yang dapat digelembungkan yang terhubung dengan pengukur tekanan, berfungsi untuk mengukur tekanan darah dalam arteri.
Gambar 2.6 Cek Tekanan Darah72 Lembaran pengikat itu dililitkan di sekitar lengan atas dan dipompa sampai tekanan menutup arteri, sehingga tidak ada darah yang mengalir melewati darah yang terikat. Ketika hal itu terjadi tekanan darah yang diberikan oleh pengikat melebihi tekanan darah dalam arteri tersebut. Sebuah stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah di bawah pengikat itu. Pengikat itu secara perlahan dikempiskan sampai
71
Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, loc. cit., h.47. Health Central, Effects of Age on Blood Pressure, (http:www.healthcentral.com/highblood-pressure/introduction-6095-146.html), diakses pada tanggal 16 Agustus 2013, pukul: 18.30 WIB. 72
34
darah mulai mengalir ke dalam lengan depan dan suara dari darah yang berdenyut ke dalam arteri di bawah ikatan itu dapat didengar dengan stetoskop.73 Tekanan darah arteri orang dewasa yang normal adalah 120 mmHg sistolis dan 80 mmHg diastolis. 74 Nilai dari tekanan sistol dan diastol penting untuk diketahui sebagai informasi kesehatan. Beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh tekanan darah adalah hipertensi, hipotensi, dan kombinasi dari penyakit seperti arterosklerosis. Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut. Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm).75
Gambar 2.7 Mengukur Denyut Nadi76 Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Tubuh manusia pada umumnya memiliki 4 sampai dengan 6 liter darah. Komposisi darah itu sendiri ada berupa plasma dan sel-sel 73
Neil A. Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 52. Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2, op. cit.,
74
h. 13. 75
Vera Farah Bararah, Berapa Jumlah Denyut Nadi Normal?, 2010, (http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapa-jumlah-denyut-jantungnormal), diakses pada 19 Juli 2013 pukul 06:30 WIB. 76 NursingBegin.com, Cara Mengukur Denyut Nadi, (http://nursingbegin.com/cara mengukur-denyut-nadi/), diakses pada 19 Juli 2013, pukul 07:00 WIB.
35
darah.77 Seperti kebanyakan sel di dalam tubuh, eritrosit atau sel darah merah mengandung glikoprotein (antigen potensial) yang berada di atas permukaan membran plasma.78 Berdasarkan berbagai jenis aglutinogen (antigen) yang terdapat pada eritrosit darah dapat dibagi menjadi lebih dari 300 jenis golongan darah, namun yang terpenting dalam praktek klinik, yaitu penggolongan darah menurut sistem ABO dan sistem rhesus. 79 Pada sistem penggolongan darah ABO berdasarkan pada terdapatnya dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B pada permukaan eritrosit. Sebaliknya antibodi yang yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit.80
Ahli
imunologi
Karl
Landsteiner
(1868-1943)
mengelompokkan darah menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.81 Reaksi yang terjadi pada empat golongan darah yang berbeda tersebut dilukiskan pada tabel di bawah ini. Tabel. 2.3 Aglutinasi sel-sel dari berbagai golongan darah dengan aglutinin anti- A dan anti-B82 Golongan Darah Aglutinin Anti-α Aglutinin Anti-β O A + B + AB + + Seseorang yang tidak memiliki aglutinin (zat anti) A dan B digolongkan ke dalam golongan darah O. Seseorang yang memiliki 77
Campbell, Biologi Edisi Kelima Jilid 3, op. cit., h. 53. William, I. Lutterschmidt dan Deborah, I. Lutterschmidt. Laboratory Exercises In Human Physiology: A Clinical And Expperimental Approach. (New York: McGraw-Hill Higher Education, 2008), h. 149. 79 Kemal Adyana Kurnadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2, op. cit., h. 41. 80 Diah Aryulina, dkk., Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI, (Jakarta: Esis, 2004), h. 125. 81 Suryo, Genetika Strata 1, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008), Cet. 12, h. 254. 82 Diah Aryulina, dkk., Ibid., h. 127. 78
36
antigen A tidak memiliki anti-α, melainkan anti-β di dalam darah. Termasuk ke dalam orang yang bergolongan darah A. Seseorang dikatakan bergolongan darah B apabila tidak memiliki aglutinin α melainkan memiliki aglutinin β. Golongan darah AB memiliki dua zat anti (aglutinin) α dan β. Transfusi darah memiliki resiko yang tinggi. Melalui berbagai tahapan medis, transfusi darah harus dilakukan secara hati-hati karena beresiko terhadap pasien. Komplikasi pada saat transfusi darah bisa terjadi seperti masuknya penyakit pada saat darah disalurkan, reaksi hemolitik, dan alergi.83 Untuk menghindari jangan sampai terjadi penggumpalan darah, maka jika seseorang sebelum melakukan tranfusi darah baik pendonor maupun resipien harus diperiksa terlebih dahulu berdasarkan sistem ABO.84 B. Hasil Penelitian yang Relevan Nurhidayati, Tri Jalmo, dan Pramudiyanti telah melakukan penelitian tentang penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing (guided inquiry) pada materi Ekosistem pada siswa kelas X SMA (2012), hasilnya siswa lebih aktif dan terlibat langsung dalam menyelesaikan tugas, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Sehingga nilai siswa mengalami peningkatan karena melalui pembelajaran menggunakan LKS dengan model inkuiri terbimbing.85 Miftakhul Jannah, Sugianto, dan Sarwi telah melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi nilai karakter melalui inkuiri terbimbing pada materi cahaya pada siswa kelas VIII SMP (2012), hasilnya menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dengan kategori valid, praktisan, dan efektif. Nilai karakter mandiri dan disiplin memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan nilai karakter yang lain. Selain itu perangkat pembelajaran berpendekatan karakter 83
J. Nolan&Saladin, Anatomy and Physiology, (New York: Mc.Graw Hill, 2004), h. 106. Suryo, Ibid., h. 256-257. 85 Nurhidayati, dkk., Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem, Jurnal Penelitian, 2012, h. 84. 84
37
melalui inkuiri terbimbing dapat meningkatkan penguasaan konsep IPA.86 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ibrahim Bilgin the effects of guided inquiry instruction incorporating with cooperative learning environment on University students’ achievement of acid and bases concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Pembelajaran berbasis guided inquiry instruction dengan model kooperatif membuat siswa lebih memahami suatu konsep asam basa dan memberikan pengaruh positif di mana dengan guided inquiry lebih baik dibandingkan siswa belajar sendiri.87 Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Sidiq Budisetiawan menunjukkan bahwa dihasilkan produk berupa LKS IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing dengan kategori nilai sangat baik (A) menurut dosen ahli, teman sejawat, dan guru IPA, pada uji terbatas mendapat nilai baik (B), sedangkan pada uji lapangan operasional pada kelas VIII A mendapat nilai baik (B), dan di kelas VIII B mendapat nilai sangat baik (A). Pada setiap aspek syarat kelayakan LKS sebagai media pembelajaran juga mendapat nilai A.88 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Y. Astuti dan B. Setiawan (2013) menunjukkan LKS sangat layak digunakan dengan melihat elemen kelayakan konstruksi 81,3% , penyajian 75% dan keterampilan proses 76,6%. Rata-rata keterampilan inkuiri siswa
86
Miftakhul Jannah, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Penelitian, 2012, h. 60. 87 Ibrahim Bilgin, The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating with Cooperative Learning Environment on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction, Department of Primary Education Jounal Scientific Research and Essay, Vol. 4, 2009, pp. 1042. 88 Sidiq Budisetiawan, “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VII di SMP N 2 Playen”, Skripsi pada Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta, 2012), h. 91, tidak diterbitkan.
38
terhadap LKS yang dikembangkan berbasis pendekatan inkuiri terbimbing mengalami peningkatan di setiap kegiatan pembelajaran.89
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan analisis kurikulum biologi terdiri dari beberapa konsep salah satu konsepnya adalah sistem sirkulasi. Dari konsep tersebut terdapat SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) sebagai landasan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. KD dari konsep sistem sirkulasi yang harus dicapai oleh siswa kelas XI adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, proses dan kelainan penyakit yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi pada manusia dan hewan. Setelah mengetahui KD maka dilakukan analisis materi sebelum ditentukan metode pembelajarannya. Untuk mengetahui ragam pengetahuan yang akan diperoleh siswa maka materi perlu dianalisis terlebih dahulu ragam pengetahuannya dibagi menjadi empat, yaitu bersifat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Dalam konsep sistem sirkulasi, berdasarkan kompetensi dasar maupun analisis materinya, diketahui bahwa untuk materi sistem sirkulasi mengandung ragam pengetahuan prinsip dan prosedur sehingga siswa untuk meningkatkan pemahaman siswa perlu juga melakukan aktivitas belajar seperti eksperimen. Proses sains yang cocok diterapkan pada siswa kelas XI yaitu dengan dengan metode inquiry. Siswa diminta untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri melalui aktivitas belajar. Menurut teori kognitif Piaget siswa SMA sudah dapat berpikir operasi formal sudah yaitu berpikir secara abstrak. Untuk itu dalam melaksanakan aktivitas belajar guru memberikan pedoman kepada siswa berupa LKS. LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS berbasis guided inquiry yang berisi 89
Y. Astuti, B. Setiawan, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2013, pp. 91.
39
permasalahan yang diberikan oleh guru dan siswa harus mencari jawaban atas masalah tersebut. Dengan isi LKS seperti itu maka diharapkan siswa dapat melatih keterampilan berpikirnya dan lebih mandiri sesuai dengan isi LKS yang pada akhirnya diharapkan akan berdampak positif pada pemahaman konsep siswa itu sendiri. Penyusunan LKS dilakukan dengan empat tahap pengembangan yaitu:
penentuan
penyusunan
tujuan
elemen,
serta
pembelajaran, pemeriksaan
pengumpulan dan
materi,
penyempurnaan.
Pemeriksaan dan penyempurnaan dilakukan melalui pertimbangan pakar dan praktisi. Setelah LKS dinyatakan valid maka dilakukan uji coba LKS kepada siswa untuk menilai LKS yang telah dikembangkan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah dengan kategori tinggi, sedang dan rendah.1 Sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian tersebut, adalah: 1.
SMA Negeri 26 Jakarta dengan kategori tinggi.
2. SMA Negeri 60 Jakarta dengan kategori sedang. 3. SMA Negeri 43 Jakarta dengan kategori rendah. Adapun waktunya dilaksanakan pada semester ganjil bulan Nopember pada tahun ajaran 2013/2014.
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian pengembangan yang dilakukan ini meliputi: a) Ahli/pakar (dosen biologi) dan praktisi (guru biologi) untuk uji validasi kelayakan LKS b) Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 43 Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 untuk uji coba kelompok kecil LKS dengan sampel sebanyak 20 siswa. c) Siswa kelas XI IPA SMA N 26 Jakarta, siswa kelas XI IPA SMA N 60 Jakarta, dan XI IPA SMA N 43 Jakarta pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 untuk uji coba kelompok besar sebanyak 101 siswa. d) Guru mata pelajaran Biologi kelas XI-IPA SMA N 26 Jakarta, XI IPA SMA N 60 Jakarta, dan XI IPA SMA N 43 Jakarta sebanyak 3 orang guru.
1
PPDB SMA Provinsi DKI Jakarta, Arsip PPDB Tahun Lalu (2012), (http:jakartappdb.com/#!/03/arsip), diakses pada tanggal 13 Agustus 2013, 09:38 WIB.
40
41
C. Metode dan Prosedur Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
metode
deskriptif
kuantitatif.
Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakukan, manipulasi, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.2 Penelitian tersebut bermaksud untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, situasi, kejadian dan karakteristik populasi.3 Karena tingkat eksplanasi pada penelitian ini deskripsi namun data dalam bentuk kuantitatif. Deskriptif kuantitatif gambarannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi.4 Dalam penelitian ini sebelum LKS digunakan oleh siswa peneliti mengembangkan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Terdapat 4 langkah yang harus ditempuh, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, serta pemeriksaan dan penyempurnaan. 1) Penentuan Tujuan Pembelajaran Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kurikulum. Analisis materi percobaan pertama adalah tentang tekanan darah dan denyut nadi seseorang (sistem kardiovaskuler), dengan ragam pengetahuan dari materi tersebut yaitu konsep, prinsip, dan prosedur. Selanjutnya peneliti melakukan analisis materi mengenai percobaan kedua yaitu uji golongan darah dan menjabarkan SK dan KD ke dalam indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, aktivitas pembelajaran serta menentukan alat dan bahan yang akan dimuat dalam LKS. Ragam pengetahuan dari materi tersebut yaitu konsep, prinsip, dan prosedur.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. 8, h. 73. 3 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2006), h. 63. 4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, op.cit., h. 73.
42
2) Pengumpulan Materi Pada tahap ini peneliti mengorganisasi struktur LKS dimulai dari judul, tujuan, pendahuluan, masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis, alat dan bahan, langkah kerja, tabel hasil pengamatan, kesimpulan, pertanyaaan penelitian, dan referensi. Peneliti menentukan dua materi percobaan yaitu percobaan tekanan darah dan cek denyut nadi, serta uji golongan darah. Selain menentukan materi yang akan dimuat dalam LKS, peneliti juga menentukan alat dan bahan yang akan digunakan. Selanjutnya peneliti melakukan perincian tugas. Tugas yang dimuat dalam LKS berbasis guided inquiry adalah merumuskan hipotesis, mendesain langkah kerja, mengisi hasil pengamatan, menarik kesimpulan, menjawab pertanyaan, dan menuliskan referensi. Peneliti juga menentukan perincian pertanyaan yang dimuat dalam LKS. 3) Penyusunan Elemen Pada bagian ini dituliskan semua ke dalam bentuk LKS, peneliti mengintegrasikan tahap pertama pendefinisasian hasil analisis SK dan KD (tujuan pembelajaran) serta desain sebagai hasil dari tahap kedua dengan materi, tugas dan pertanyaan. 4) Pemeriksaan dan Penyempurnaan Dihasilkan produk LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi. Kemudian dilakukan validasi terhadap LKS yang telah dikembangkan oleh para ahli (dosen dan guru).5 Apabila hasil validasi menyarankan untuk dilakukan perbaikan, maka LKS itu direvisi. Namun apabila sudah layak maka dilanjutkan dengan kegiatan ujicoba kepada siswa. Uji coba dibagi menjadi dua macam yaitu uji coba terbatas (kelompok kecil) dan uji coba kelompok besar.
5
Miftakhul Jannah, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Penelitian, 2012, h. 56.
43
Prosedur penyusunan LKS yang dikembangkan telah dijelaskan di atas dapat dirangkum ke dalam bagan alur berikut ini:
•Analisis Materi •Tujuan Pembelajaran •Kegiatan Pembelajaran •Aktivitas Pembelajaran •Alat dan Bahan Penentuan Tujuan Pembelajaran
Pengumpulan Materi •Menentukan Materi dan Alat bahan yang digunakan •Struktur LKS •Membuat Perincian Tugas
•Menyusun hasil dari tahap penentuan tujuan pembelajaran dengan materi yang telah dikumpulkan pada tahap kedua Penyusunan Elemen
Pemeriksaan dan Penyempurnaan •Validasi Ahli •Uji coba Kelompok Kecil •Uji coba Kelompok Besar
Gambar 3.1 Bagan Alur Tahap-tahap Pengembangan LKS berbasis Guided Inquiry pada Konsep Sistem Sirkulasi D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari telaah LKS yang akan digunakan pada sekolah melalui validasi isi oleh pakar (dosen dan guru biologi) dan angket respon siswa.6 Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terkait mengenai penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi. 1. Angket Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh melalui angket skala sikap yaitu angket dalam bentuk pernyataan yang berkaitan dengan penggunaan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi untuk dinilai oleh responden (siswa). Kuisioner (angket) 6
Dori Hidayati, dkk., Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN, Journal Biologi Education, Vol. 1, No.1, 2012, pp.15.
44
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.7 Selain itu, angket juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.8 Skala Guttman digunakan untuk angket validitas isi LKS dan angket penilaian. Pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua kategori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif.9 Bentuk pertanyaan atau pernyataan angket adalah pertanyaan tertutup. Pada pertanyaan atau pernyataan tertutup responden hanya memilih pilihan jawaban yang telah disediakan.10 2. Wawancara Metode
wawancara
melibatkan
pengajuan
pertanyaan
atau
pembahasan suatu hal yang mungkin tidak dapat diperoleh ketika menggunakan teknik observasi atau kuisioner.11 Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana pedoman wawancara hanya berupa garis-garis besar yang ingin ditanyakan.12 Bentuk pertanyaan atau pernyataan terbuka, sehingga responden memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban.13 Wawancara ini dilakukan kepada beberapa orang siswa yang dijadikan sampel dan juga kepada guru yang menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi.
7
Margono, S., Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. 8, h. 167 . Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8, h. 199. 9 Susanti Ratna Dewi, “Analisis dan Pengembangan LKS Eksperimen berbasis Lingkungan pada Konsep Laju Reaksi”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 2012), h. 35, tidak diterbitkan. 10 Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, op.cit., h. 78. 11 Blaxter, dkk., How to Research; Seluk Beluk Melakukan Riset Edisi Kedua, (Jakarta: PT. Indeks, 2006), h. 259. 12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), op. cit, h. 197. 13 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, op.cit., h. 216. 8
45
E. Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan pada beberapa SMA di wilayah Jakarta Selatan dengan melibatkan siswa dalam melakukan penilaian terhadap produk LKS yang dibuat setelah digunakan pada proses pembelajaran. Produk LKS ini dinilai dengan menyebarkan angket kepada siswa dan guru. Oleh sebab itu, dibuat instrumen penelitian penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi. Kisi-kisi instrumen tersebut dapat dilihat selengkapnya pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi No.
Aspek
Indikator
1
Desain LKS
a. Ukuran b. Kepadatan halaman c. Kejelasan
2
Konten
a. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran b. Struktur LKS (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) c. Pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan
No. Pernyataan (+) (-)
Jumlah
1 3,4 6, 19, 21
2 5 17
2 3 4
16
24
2
22
18
2
9, 11
10
3
3
Penyajian
a. Bahasa yang digunakan b. Penampilan LKS
7 12, 15
8 14
2 3
4
Guided Inquiry
a. Proses mental inquiry (merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan)
20, 13
23, 25
4
15
10
25
Jumlah Soal
46
F. Validitas Instrumen Sebelum melakukan uji coba atau penggunaan instrumen dilakukan validasi desain. Validasi desain LKS pada penelitian ini diukur dengan validitas isi, yaitu melalui pengecekan dan pertimbangan dari dosen biologi (pakar) dan guru biologi (praktisi). Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi atau konten yang seharusnya, dengan cara meminta bantuan ahli bidang studi untuk menelaah apakah konsep materi yang diajukan sudah memadai atau tidak sebagai
sampel
tes.
Berdasarkan
pada
tahap
pengecekan
dan
penyempurnaan saat pengembangan LKS, berikut ini kisi-kisi instrumen validitas isi: Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen validitas isi LKS berbasis guided inquiry pada Konsep Sistem Sirkulasi No 1
2
3
4
Variabel Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran Kejelasan penyampaian
Indikator
No. Pernyataan
Jumlah
Ukuran Kepadatan halaman Kejelasan Kesesuaian topik bahasan Struktur LKS berbasis guided inquiry (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) a. Rincian tugas b. Latihan
1, 2 3, 4, 5 10, 18, 19, 20 12, 13, 14 11
2 3 4 3 1
15, 16 17
2 1
a. Bahasa yang digunakan b. Pemilihan gambar dan daftar pustaka Jumlah Soal
6, 7 8, 9
2 2
a. b. c. a. b.
20
47
Dalam penelitian ini, validitas isi dilakukan dalam bentuk angket di mana dosen biologi dan guru biologi diminta memberi tanda checklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan jawaban yang dipilihnya.
G. Desain Uji Coba LKS yang akan diuji cobakan kepada siswa sebelumnya dilakukan validasi desain oleh ahli. Peneliti melakukan validasi isi LKS dengan pertimbangan satu orang dosen biologi dan satu orang guru mata pelajaran biologi yang berasal dari SMA Negeri 26 Jakarta. Proses validasi isi LKS dilakukan sebanyak satu kali perbaikan dan penyempurnaan LKS oleh guru dan dua kali oleh dosen. Validasi pertama oleh guru biologi tidak ada yang harus diperbaiki secara konten. Sementara validasi pertama dosen biologi meminta peneliti merevisi LKS pada bagian pendahuluan. Hal tersebut dikarenakan pada bagian pendahuluan atau landasan teori peneliti terlalu banyak menjabarkan teori-teori yang berkaitan dengan judul percobaan. Setelah dilakukan revisi LKS draft I dilakukan kembali validasi kedua oleh ahli yaitu dosen biologi. Penilaian dilakukan menggunakan lembar validasi LKS yang terdiri dari empat aspek, yaitu kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran, dan kejelasan penyampaian. Dari keempat aspek tersebut secara umum diperoleh persentase rata-rata 100% yang berarti hasil penilaian dari validator untuk LKS pengembangan memiliki kriteria valid. Ringkasan sata hasil validasi LKS oleh ahli terlihat pada tabel 3.3 di bawah ini.
48
Tabel 3.3 Ringkasan Data Hasil Validasi LKS oleh Ahli No 1
2
3
4
Variabel Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran Kejelasan penyampaian
Indikator a. b. c. a.
Ukuran Kepadatan halaman Kejelasan Kesesuaian topik bahasan b. Struktur LKS berbasis guided inquiry (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) a. Rincian tugas b. Latihan
a. Bahasa yang digunakan b. Pemilihan gambar dan daftar pustaka Persentase Rata-rata Hasil Validasi Isi LKS (%)
Rata-rata (%)
Kriteria
100%
Valid
100%
Valid
100%
Valid
100%
Valid
100%
Valid
Jika LKS itu dikatakan valid menurut para ahli maka produk tersebut dapat diujicobakan pada siswa SMA kelas XI untuk digunakana pada proses pembelajaran dan diakhiri dengan diberikan angket respon siswa. H. Uji Coba Produk Penelitian ini menganalisis penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi. Analisis dilakukan dengan cara menguji cobakan LKS kepada siswa, kemudian mengolah data dari angket yang disebarkan kepada siswa. Uji coba yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap, yaitu: uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Pada uji coba kelompok kecil 20 responden siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 43 Jakarta diberikan angket penilaian LKS, peneliti
49
memperoleh hasil berupa data kuantitatif. Hasil tersebut ditentukan berdasarkan indikator yang terdapat pada empat aspek penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep sistem sirkulasi, yaitu desain LKS, konten, penyajian, dan komponen guided inquiry. Hasil persentase setiap aspek sebagai berikut. Tabel 3.4 Hasil Persentase Uji Coba Produk LKS Kelompok Kecil No 1
2
3
Aspek Desain LKS
Konten
Penyajian
Indikator a. Ukuran b. Kepadatan halaman
93,3%
c. Kejelasan
87,5%
a. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran b. Struktur LKS (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) c. Pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan a. Bahasa yang digunakan b. Penampilan LKS
4
Persentase tiap Indikator 92,5%
Guided Inquiry a. Proses mental inquiry (merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) Persentase Rata-rata Uji Coba LKS Kelompok Kecil (%)
Rata-rata (%)
91,1%
90% 75%
83,86%
86,6% 95%
92,5%
90% 92,5%
92.5%
89,99%
50
Persentase rata-rata dimulai dari yang paling tinggi dari aspek penyajian yaitu sebesar 92,5%, kemudian komponen guided inquiry yaitu sebesar 92,5%, selanjutnya dari aspek desain LKS yaitu sebesar 91,1%, dan dari aspek konten sebesar 83,86%. Dari keempat unsur tersebut diperoleh 89,99% nilai LKS tersebut yang berarti sangat baik dan bisa dilakukan uji coba kelompok yang lebih besar. Selain angket respon siswa diperoleh juga nilai siswa setelah menggunakan LKS. Berikut ini adalah rincian nilai siswa setelah menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi pada LKS pertama yaitu tekanan darah dan cek denyut nadi, serta LKS kedua yaitu uji golongan darah manusia. Tabel 3.5 Nilai LKS pada Uji Coba Kelompok Kecil NO NAMA 1 SA 2 RN 3 RS 4 RR 5 RO 6 RN 7 NA 8 NR 9 MR 10 MB 11 MH 12 IS 13 IA 14 GA 15 FF 16 FA 17 DA 18 BA 19 AD 20 AI NILAI RATA-RATA
LKS I 90 90 76 90 76 76 80 76 80 90 85 76 76 89 80 85 76 80 80 89 82
LKS II 85 90 80 85 76 90 90 95 76 90 95 80 76 85 93 76 76 76 80 76 83,5
RATA-RATA 87,5 90 78 87,5 76 83 85 85,5 78 90 90 78 76 87 86,5 80,5 76 78 80 82,5 82,75
51
Dari tabel tersebut nilai rata-rata siswa pada uji coba produk sebesar 82,75. Hal tersebut menunjukkan bahwa LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi layak di ujicobakan dalam kelompok besar. Sebelum melakukan uji coba kelompok besar peneliti melakukan revisi kecil terhadap LKS. Karena dari segi konten menduduki peringkat rendah sehingga diperbaiki pada bagian tersebut. Indikator pada segi konten adalah kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, struktur LKS, dan pemilihan gambar, daftar pustaka juga alat bahan. Setelah ditelaah lebih mendalam indikator yang mendapatkan respon kurang baik oleh siswa adalah pada struktur LKS. Adapun perubahan yang dilakukan berupa tambahan ruang untuk menulis (langkah kerja, hasil pengamatan, kesimpulan, dan jawaban dari pertanyaan) bagi siswa. I. Teknik Analisis Data Untuk memudahkan dalam mengolah data, data yang diperoleh jumlahkan sesuai dengan bentuk angket yang digunakan. Adapun cara pengolahan datanya adalah dari hasil validasi yang dilakuan oleh dosen dan guru biologi, angket respon siswa dan guru. Bobot nilai yang diberikan pada alternatif jawaban angket menggunakan Skala Guttman, misalnya untuk jawaban “Ya” bernilai 1, sedangkan untuk jawaban “Tidak” bernilai 0.14 Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut15 ∑ ∑
Keterangan: P ∑ ∑ 14
= Persentase = Jumlah jawaban responden dalam 1 item = Jumlah ideal (skor maksimal) dalam item
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Ibid., h. 139. 15 Nurina, dkk., Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Dengan Model Siklus Belajar 5E Berbasis Kontruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA, Jurnal Universitas Negeri Malang, 2013, pp. 2.
52
Analisis dalam penelitian ini menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan yaitu dengan score interpretation criteria.16 Sehingga data yang telah terkumpul dapat dianalisis kemudian diambil kesimpulan. Peneliti dapat menentukan kategori penilaian untuk menentukan kesimpulan apakah penggunaan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi adalah sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang untuk digunakan pada proses pembelajaran. Adapun kategori yang digunakan berdasarkan kategori persentase yang diadopsi dari Arikunto, yakni sebagai berikut17 Tabel 3.6 Kategori Persentase No 1 2 3 4 5
16
Interval Skor 81-100% 61-80% 41-60% 21-40% 0-20%
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Seffi Dian Septiarini dan Sri Poedjiastoeti, Development of Chemistry Student Worksheet with Process Skill Orientation on the Factors Influencing Reaction Rate Matter for RSBI, FMIPA UNESA Journal o f Chemical Education, Vol. 1, No.1, 2012, pp. 200. 17 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 44.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini berorientasi pada penggunaan produk LKS berbasis guided inquiry di mana pada proses pengembangannya dideskripsikan seteliti mungkin dan produk akhirnya dievaluasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data mengenai proses pengembangan produk dan data hasil uji coba LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi. Berdasarkan teori, prosedur pengembangan LKS terdiri dari empat tahap yaitu tahap penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, pemeriksaan dan penyempurnaan. Penelitian ini menganalisis penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Analisis dilakukan dengan cara menguji cobakan LKS kepada siswa, kemudian mengolah data dari angket yang disebarkan kepada siswa. Uji coba yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap, yaitu: 1. Uji coba kelompok kecil pada siswa kelas XI-IPA 2 SMAN 43 Jakarta. 2. Uji coba kelompok besar pada siswa kelas XI SMAN 26, SMAN 60 dan SMAN 43 Jakarta. Pada uji coba kelompok kecil sebelumnya diperoleh hasil 89,99% nilai LKS tersebut yang berarti sangat baik dan bisa dilakukan uji coba kelompok yang lebih besar. Pada uji coba kelompok besar dengan jumlah 101 responden siswa kelas XI IPA SMA N 26, SMA N 60, dan SMA N 43 Jakarta, peneliti memperoleh hasil berupa data kuantitatif dalam persentase. Hasil persentase dari uji coba kelompok besar penilaian LKS pengembangan tersebut dituangkan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut:
53
54
Desain LKS PERSENTASE (%) 86,87
84,15
81,51
Ukuran Kepadatan Halaman
Kejelasan
Gambar 4.1 Persentase Hasil Penilaian Desain LKS Uji Coba Kelompok Besar Dari gambar 4.7 diketahui persentase untuk penilaian aspek desain LKS. Dari segi ukuran LKS yaitu sebesar 84,15% artinya ukuran kertas maupun huruf pada LKS tidak terlalu besar. Dari segi kepadatan halaman yaitu sebesar 81,51% yang artinya bahwa penomoran LKS sudah baik, halaman LKS tidak terlalu padat dan tulisan di dalam LKS tidak padat. Berkenaan dari segi kejelasan yaitu sebesar 86,87%. Hal itu terjadi karena kata-kata di dalam LKS mudah dipahami, dapat dibedakan antara judul dengan sub judul, siswa menjadi tertarik melakukan eksperimen dengan membaca LKS, dan pertanyaan LKS sudah sesuai dengan konsep.
55
Konten PERSENTASE (%) 88,6
85,63 84,81
Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Struktur LKS Pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan
Gambar 4.2 Persentase Hasil Penilaian Konten Uji Coba Kelompok Besar Dari gambar 4.2 diketahui persentase untuk penilaian aspek konten. Dari segi kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran yaitu sebesar 85,63% artinya materi yang disajikan mudah dimengerti oleh siswa dan dapat membantu siswa memahami konsep sistem sirkulasi. Dari segi struktur LKS diperoleh persentase sebesar 88,6% yang artinya ketikan dihalaman sebelumnya tidak tembus ke halaman berikutnya dan LKS memiliki cukup ruang untuk siswa menulis (langkah kerja, hasil pengamatan, pembahasan, dan jawaban dari pertanyaan). Berkenaan dengan pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan diperoleh persentase sebesar 84,81%. Artinya pemilihan gambar dan daftar pustaka telah sesuai, alat dan bahan yang digunakan aman serta tidak sulit untuk didapatkan.
56
Penyajian PERSENTASE( %)
91,74
89,59
Bahasa yang digunakan
Penampilan
Gambar 4.3 Persentase Hasil Penilaian Penyajian Uji Coba Kelompok Besar Dari gambar 4.3 diketahui persentase untuk penilaian aspek penyajian. Dari segi bahasa yang digunakan yaitu sebesar 89,59% yang berarti bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan tidak ada kata-kata ambigu di dalam LKS. Berkenaan dengan penampilan diperoleh persentase sebesar 91,74%. Artinya tampilan LKS membuat siswa mandiri dalam mendesain percobaan, tampilan LKS disajikan sederhana, jelas dan mudah dipahami. Persentase untuk penilaian aspek guided inquiry dari segi proses mental inquiry (merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) yaitu sebesar 92,07%. Artinya LKS tersebut membuat siswa mengetahui proses kerja ilmiah, pertanyaan di dalam LKS dapat menuntun siswa dalam mengkonstruksi pemahamnnya sendiri, model LKS tersebut membuat siswa tidak malas untuk berpikir dan mempermudah siswa menjawab suatu permasalahan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik persentase 4.4
57
Komponen Guided Inquiry Proses mental inquiry
92,07
Proses mental inquiry
Gambar 4.4 Persentase Hasil Penilaian Guided Inquiry Uji Coba Kelompok Besar Dari hasil penilaian LKS diatas didapatkan hasil persentase ratarata penilaian LKS pada uji coba kelompok besar setiap aspek.
Persentase rata-rata penilaian LKS pada uji coba kelompok besar setiap aspek Desain LKS
Konten
Penyajian
Komponen guided inquiry
92,07 90,65
86,34 84,17
Persentase (%)
Gambar 4.5 Grafik Hasil Persentase Rata-rata Aspek Penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi pada Uji Coba Kelompok Besar
58
Dari grafik pada gambar 4.5 dapat diketahui bahwa hasil persentase rata-rata penilaian LKS setiap aspek dimulai dari yang paling tinggi adalah dari aspek komponen guided inquiry yaitu sebesar 92,07%, kemudian aspek penyajian yaitu sebesar 90,65%, selanjutnya dari aspek konten LKS yaitu sebesar 86,34%, dan dari aspek desain LKS sebesar 84,17%. Hal ini didukung dengan nilai hasil percobaan siswa yang di atas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di sekolah. Berikut ini nilai hasil percobaan siswa dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi pada LKS pertama yaitu cek tekanan darah dan denyut nadi. Kemudian pada LKS kedua yaitu uji golongan darah. 1. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 26 Jakarta NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
NAMA AP KU IS KA MO FA DA DE EL RH RI SY AM AR AS CH HF AK AA FM MR
LKS I 95 92 90 90 90 92 95 95 95 90 90 90 90 90 90 90 90 90 88 88 86
LKS II 95 95 95 95 95 92 88 88 86 90 90 90 89 89 89 89 89 89 89 89 90
RATA-RATA 95 93,5 92,5 92,5 92,5 92 91,5 91,5 90,5 90 90 90 89,5 89,5 89,5 89,5 89,5 89,5 88,5 88,5 88
59
NO. 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NAMA NB SE FN AD NF VO SA TR ZH FL HF HO HE IR AW FI RATA-RATA
LKS I 86 90 80 80 90 85 80 80 80 80 80 80 80 80 80 86 87,10
LKS II 90 85 90 90 80 85 90 90 90 85 85 85 85 85 83 76 88,51
RATA-RATA 88 87,5 85 85 85 85 85 85 85 82,5 82,5 82,5 82,5 82,5 81,5 81 87,81
LKS II 95 86 80 86 86 86 86 86 86 86 80 76 86 80 80 80 80 86
RATA-RATA 93,5 89 86 88,5 88,5 88,5 88,5 88 88 88 86,5 85,5 86 85 85 85 85 84
2. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 60 Jakarta NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NAMA SO RE CH RV IR TH YO AE YA TR AR SH DA BT ZU ZA ES BR
LKS I 92 92 92 91 91 91 91 90 90 90 93 95 86 90 90 90 90 82
60
NO. 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA WU DJ DZ KY AB IM NA JI DW IC DR AU RATA-RATA
LKS I 82 90 90 82 82 82 82 76 76 76 76 76 86,53
LKS II 86 78 78 85 82 82 82 82 76 76 76 76 82,33
RATA-RATA 84 84 84 83,5 82 82 82 79 76 76 76 76 84,43
LKS II 95 95 95 95 95 95 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 86 86 86 86 86 80 80
RATA-RATA 96,5 96,5 96,5 96,5 93 93 90,5 90,5 90,5 88 88 85 85 83 83 83 83 81 81 81 81 80 80
3. Nilai LKS Siswa SMA Negeri 43 Jakarta NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
NAMA LA LU SI UQ HA NY ZA LK YU QY NO DH DY NU GU PR AV SY AN UR GR OL IK
LKS I 98 98 98 98 91 91 91 91 91 86 86 80 80 76 76 76 80 76 76 76 76 80 80
61
NO. 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA PH FR RY SR AG IA RZ BY RO IF ZM RATA-RATA
LKS I 80 76 76 80 80 76 76 76 76 76 76 82,32
LKS II 80 80 80 76 76 76 76 76 76 76 76 85,52
RATA-RATA 80 78 78 78 78 76 76 76 76 76 76 83,92
Berdasarkan nilai di atas SMA Negeri 26 Jakarta rata-rata nilai siswa untuk LKS pertama dan LKS kedua adalah 87,81. Siswa SMA Negeri 60 Jakarta mendapatkan nilai rata-rata dari semua percobaan sebesar 84,43. Untuk SMA Negeri 43 Jakarta siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 83,92. Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) pengembangan berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi tidak hanya dilakukan oleh siswa, namun guru mata pelajaran Biologi yang mengajarkan siswa dengan menggunakan LKS guided inquiry di sekolah juga melakukan penilaian. Terdapat empat aspek yang dinilai oleh peneliti, yaitu aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran,
kesesuaian
materi
dengan tujuan tujuan pembelajaran, kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran, dan kejelasan penyampaian. Peneliti menggunakan tiga sekolah sebagai sampel penelitian, untuk itu peneliti memperoleh penilaian dari tiga guru. Hasil penilaian dari tiga responden (guru) terhadap LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.
62
Persentase (%) 100
100
100
97,22
Kesesuaian Desain Kesesuaian Materi Kesesuaian Elemen dengan Tujuan dengan Tujuan dengan Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
Kejelasan Penyampaian
Gambar 4.6 Grafik Penilaian LKS oleh Guru Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa persentase untuk penilaian aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran memperoleh skor sebesar 97,22% yang berarti LKS dengan kategori sangat baik. Hal itu terjadi karena dari segi ukuran kertas, huruf, dan pengorganisasian LKS sudah sangat baik. Aspek kesesuaian dengan tujuan pembelajaran memperoleh persentase sebesar 100%. Hal itu disebabkan adanya kesesuaian topik bahasan yang dimuat dalam LKS. Selanjutnya, aspek yang memiliki persentase tertinggi adalah kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran sebesar 100%. Hal tersebut terjadi karena menurut pendapat guru pada bagian perincian tugas sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat membangun proses mental inquiry siswa (merumuskan hipotesis, merancang langkah percobaan, menganalisis data, dan memberikan kesimpulan). Selain itu latihan yang ada di dalam LKS sudah sangat baik karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. Aspek ketiga yang memiliki nilai persentase tertinggi sebesar 100% adalah aspek kejelasan penyampaian. Berdasarkan penilaian guru, bahasa yang digunakan di dalam LKS mudah dimengerti. Pemilihan gambar dan daftar
63
pustaka juga sudah sesuai dengan konsep. Dari keempat aspek tersebut diperoleh persentase rata-rata untuk penilaian LKS yang dinilai oleh guru sebesar 99,3% yang berarti LKS dengan kategori sangat baik. Peneliti menggunakan teknik wawancara yang tidak terstruktur kepada siswa dan guru mengenai LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Wawancara tersebut berisikan 4 buah pertanyaan terbuka yang diajukan kepada siswa sedangkan untuk guru diberikan 5 buah pertanyaan terbuka. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada sembilan orang siswa, enam siswa diantaranya menyatakan bahwa di sekolahnya masih menggunakan LKS Biologi yang dijual di pasaran. LKS tersebut tidak dijual di sekolah akan tetapi guru merekomendasikan LKS penerbit tertentu untuk dibeli di toko buku. LKS berbasis guided inquiry yang digunakan pada pembelajaran biologi pada konsep Sistem Sirkulasi menurut pendapat siswa dari segi tampilan LKS sudah bagus. LKS tersebut dapat mengarahkan siswa untuk mengetahui proses kerja ilmiah. Dari segi bahasa LKS mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu LKS memberikan permasalahan-permasalahan yang umum terjadi sehingga mudah dipahami oleh siswa. Beberapa kendala yang dihadapi siswa selama menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi yaitu dalam hal mencari hipotesis, mencari informasi terkait dengan pertanyaan di LKS, dalam hal menarik kesimpulan, dan dalam memahami pertanyaan. Meskipun terdapat kendala seperti dinyatakan sebelumnya semua siswa sepakat bahwa LKS guided inquiry itu sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada tiga orang guru, menurut ketiganya LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi memiliki perbedaan dengan LKS yang selama ini mereka temui di pasaran. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 60 Jakarta, perbedaan LKS yang dibuat oleh peneliti dengan LKS yang ada di pasaran adalah adanya permasalahan di dalam LKS dan memiliki ciri khas adanya
64
kutipan ayat Alquran yang terkait dengan materi di akhir pada setiap percobaan. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 43 Jakarta dan guru mata pelajaran Biologi SMA N 26 Jakarta dengan adanya pengembangan LKS sudah bagus karena dapat menggiring siswa untuk menemukan pemahamannya sendiri. Di sisi lain menurut guru dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry terdapat beberapa kendala, yaitu dalam segi waktu dan juga dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan pada saat praktikum. Dari segi waktu guru berpendapat bahwa untuk menggunakan LKS pengembangan itu membutuhkan waktu yang lebih. Sedangkan dalam hal alat dan bahan dibutuhkan rentang waktu untuk mencari dan mengajukan pada pihak sekolah agar dapat disediakan. Karena dirasa masih terdapat kekurangan dalam pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi ini, peneliti meminta saran kepada para guru. Adapun saran yang diberikan dari tiap guru berbeda-beda, menurut guru mata pelajaran Biologi di SMA N 43 Jakarta, adanya pertanyaan penelitian terlalu memudahkan siswa dalam merumuskan hipotesis, sehingga siswa tidak dilatih untuk mencari informasi sendiri. Selanjutnya menurut guru mata pelajaran Biologi di SMA N 26 Jakarta, sebaiknya dalam hal pencetakan LKS untuk penghematan kertas lebih baik menggunakan ukuran kertas legal saja atau sebaiknya siswa cukup diberikan softcopy sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh peneliti. Kemudian menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 60 Jakarta, LKS yang diberikan kepada siswa lebih dibuat full colour agar dapat menarik siswa untuk belajar dan pada saat pemilhan permasalahan cukup permasalahan yang terjadi secara umum saja. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga orang guru tersebut maka dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis guided inquiry yang dikembangkan oleh peneliti layak digunakan dalam pembelajaran biologi.
65
B. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data mengenai penggunaan produk LKS melalui data hasil uji coba LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Kegiatan eksperimen yang dilakukan oleh siswa tertulis di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep sistem sirkulasi. Di mana dalam pembelajaran guided inquiry siswa menjadi terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga mendapatkan pengalaman belajar dan dapat menemukan konsepkonsep melalui pemahaman yang dibangunnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Abuddin Nata bahwa manusia memiliki sejumlah daya mental, seperti daya mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir, dan sebagainya yang dapat dilatih. Berdasarkan teori, prosedur pengembangan LKS terdiri dari empat tahap yaitu tahap penentuan tujuan pembelajaran, pengumpulan materi, penyusunan elemen, pemeriksaan dan penyempurnaan. Hasil validasi LKS oleh pakar/ahli diperoleh persentase rata-rata sebesar 100%. Hal itu menunjukkan bahwa LKS termasuk dalam kategori sangat baik. Sebelum LKS disebarkan ke siswa dilakukan revisi kecil karena terdapat catatan dari validator untuk diperbaiki dari segi bahasa. Setelah LKS dilakukan revisi, selanjutnya LKS dapat diuji cobakan kepada siswa. Uji coba yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok kecil diberikan LKS tersebut kepada siswa sebelum diuji cobakan pada kelompok besar, penilaian terhadap LKS berbasis guided inquiry melalui angket yang disebarkan kepada 20 responden kelas XI-IPA 2 SMA Negeri 43 Jakarta. Pada tahap uji coba selanjutnya adalah uji coba kelompok besar dengan menggunakan 101 responden yang berasal dari SMA Negeri 26 Jakarta sebanyak 37 siswa, SMA Negeri 60 Jakarta sebanyak 30 siswa, dan SMA Negeri 43 Jakarta sebanyak 34 siswa. Siswa menjadikan LKS sebagai panduan untuk melakukan suatu percobaan yang berkaitan dengan konsep Sistem Sirkulasi. Sebelum siswa melakukan percobaan, guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
66
seputar percobaan yang akan dilakukan. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 7-8 kelompok yang dilanjutkan dengan membagikan LKS kepada masing-masing siswa. Di dalam LKS berbasis guided inquiry terdapat permasalahan yang disajikan untuk membantu siswa dalam membuat hipotesis. Kemudian siswa dibimbing oleh guru untuk mengisi LKS dari membuat hipotesis, mendesain langkah kerja, melakukan percobaan, menuliskan hasil pengamatan, dan menarik kesimpulan. Hal itu sejalan dengan tahap guided inquiry yang dinyatakan Trianto menyajikan pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Terdapat beberapa catatan lapangan pada saat penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI yang digunakan di tiga sekolah yang berbeda. Di SMA Negeri 26 Jakarta terdapat catatan penggunaan LKS pada percobaan I (Pengukuran Tekanan Darah dan Cek Denyut Nadi) bahwa percobaan tersebut membutuhkan alokasi waktu yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat tensimeter yang ada di sekolah, sehingga siswa harus bergantian untuk menggunakan alat tensimeter tersebut. Pada percobaan II (Uji golongan darah) semua berjalan dengan lancar dan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran. Siswa kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 26 Jakarta sangat antusias mengikuti percobaan I dan percobaan II. Hal itu terlihat dari rasa ingin tahu siswa melalui beberapa pertanyaan yang diajukan. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada tiga orang siswa di SMA Negeri 26 Jakarta, dua orang di antara mereka tidak memiliki kendala dalam menggunakan LKS guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 26 Jakarta dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi membutuhkan alokasi waktu yang lebih banyak. Oleh karena itu, disarankan agar materi percobaan yang ada di dalam LKS disesuaikan dengan waktu pembelajaran. Di SMA Negeri 60 Jakarta terdapat beberapa catatan ketika guru menggunakan LKS berbasis guided inquiry kepada siswa kelas XI-IPA 3.
67
Pada saat menggunakan LKS berbasis guided inquiry siswa menjadi memiliki rasa ingin tahu sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan seputar konsep Sistem Sirkulasi yang dilontarkan kepada guru. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada tiga orang siswa, dua orang di antara mereka menyatakan terdapat kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi. Kendala yang dihadapi menurut Aulia siswa kelas XI-IPA 3 adalah kesulitan dalam menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan. Sedangkan menurut Rizal kendala yang dihadapi yaitu dalam hal pertanyaan. Pertanyaan yang ada di dalam LKS menurutnya sulit dimengerti. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 60 Jakarta tidak ada kendala dalam menggunakan LKS. Hanya saja kesulitan yang dihadapi pada tahap persiapan yaitu dalam menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan. Di sekolah ketiga yaitu SMA Negeri 43 Jakarta terdapat beberapa catatan di mana guru meminta siswa untuk tidak terpaku pada satu sumber bacaan saja melainkan dapat mencari informasi dari sumber internet atau bahan bacaan lainnya. Siswa kelas XI-IPA 3 sangat antusias dalam mengikuti semua percobaan yang dilakukan. Hal itu terlihat dari beberapa pertanyaan yang muncul ketika siswa akan melakukan percobaan atau ketika siswa telah melakukan percobaan. Menurut guru mata pelajaran Biologi SMA N 43 Jakarta, tidak ada kendala yang dihadapinya dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk kelas XI-IPA 3. Karena pengembangan LKS yang dilakukan oleh peneliti dapat menggiring siswa untuk menemukan pemahamannya sendiri. Setelah menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi seluruh siswa diminta untuk memberikan respon terhadap LKS melalui lembar angket. Hasil respon siswa terhadap LKS berbasis guided inquiry
untuk kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi sangat positif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dari aspek komponen guided inquiry memperoleh hasil persentase yang paling tinggi sebesar 92,07%. Hasil tersebut disebabkan karena seluruh indikator proses mental inquiry
68
yaitu merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan dapat siswa pahami dengan baik. Hasil persentase tertinggi kedua setelah dari aspek komponen guided inquiry adalah aspek penyajian yaitu sebesar 90,65%. Hasil tersebut disebabkan hampir seluruh indikator dinilai sangat baik. Hasil persentase tertinggi ketiga adalah aspek konten yaitu sebesar 86,34%. Responden memberikan penilaian positif terhadap seluruh indikator. Hasil persentase keempat adalah aspek desain LKS yaitu sebesar 84,17%. Berdasarkan evaluasi, sebagian besar responden menilai bahwa ukuran, kepadatan halaman, dan kejelasan sudah baik. Namun untuk kedepannya perlu dilakukan perbaikan dalam hal pengembangan desain LKS agar bahan ajar LKS semakin menarik bagi siswa. Secara keseluruhan, berdasarkan persentase setiap aspek yang diperoleh dalam penelitian, dapat dilakukan interpretasi data bahwa LKS berbasis guided inquiry utuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi adalah sangat baik digunakan dalam pembelajaran dengan persentase rata-rata sebesar 88,3%. Hal itu didukung dengan nilai siswa yang di atas KKM sekolah. Untuk SMA Negeri 26 Jakarta rata-rata nilai siswa adalah 87,81. Siswa SMA Negeri 60 Jakarta mendapatkan nilai rata-rata sebesar 84,43. Untuk SMA Negeri 43 Jakarta siswa memperoleh nilai rata-rata sebesar 83,92. Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis guided inquiry pada konsep Sistem Sirkulasi tidak hanya dilakukan oleh siswa, namun guru mata pelajaran Biologi yang mengajarkan siswa dengan menggunakan LKS tersebut juga melakukan penilaian. Terdapat empat aspek yang dinilai oleh peneliti, yaitu aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran, dan kejelasan penyampaian. Respon guru terhadap LKS dilakukan melalui angket. Hasil dari penilaian guru diperoleh persentase tertinggi yaitu pada aspek kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran yaitu sebesar 100%. Selanjutnya, aspek yang memiliki persentase tertinggi kedua adalah kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran. Aspek ketiga yang memiliki nilai persentase tertinggi sebesar 100% adalah aspek kejelasan
69
penyampaian. Persentase tertinggi keempat adalah pada aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran dengan persentase sebesar 97,22%. Secara keseluruhan, berdasarkan persentase rata-rata setiap aspek yang diperoleh dalam penelitian sebesar 99,3% yang berarti LKS dapat dikategorikan sangat baik untuk dapat digunakan dalam pembelajaran Biologi. Dalam melaksanakan penelitian ini tidak terlepas dari adanya suatu kekurangan. Adanya kekurangan dalam penilaian LKS akan dijadikan acuan untuk perbaikan LKS selanjutnya. Sesuai dengan pendapat Andi Prastowo
bahwa tujuan penyusunan LKS hendaknya memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, melatih kemandirian siswa, dan memudahkan pendidik dalam memberi tugas. Dari hasil catatan lapangan sebagian besar guru tidak kesulitan dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi. Dengan menggunakan LKS tersebut siswa juga menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan dapat menggiring siswa untuk dapat membangun pemahamannya sendiri. Hasil penelitian penggunaan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi mendapatkan penilaian positif dari angket siswa sebesar 88,3% dan dari guru sebesar 99,3% yang berarti LKS dikategorikan sangat baik. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari peneliti yaitu untuk menghasilkan LKS berbasis guided inquiry yang layak digunakan pada proses pembelajaran.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagian besar guru dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi. Dengan menggunakan LKS siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengkontruksi pemahamannya sendiri. Dari hasil respon siswa diperoleh penilaian pada aspek komponen guided inquiry sebesar 92,07%, aspek penyajian yaitu 90,65%, aspek konten LKS yaitu 86,34%, dan dari aspek desain LKS sebesar 84,17%. Hasil persentase rata-rata penilaian LKS setiap aspek oleh siswa sebesar 88,3%. Sementara dari tiga sekolah persentase rata-rata penilaian LKS oleh guru, yaitu sebesar 99,3%. Hal ini menunjukkan bahwa produk LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi sangat baik dan layak digunakan pada proses pembelajaran.
B. Saran Hasil respon siswa dan guru terhadap LKS berbasis guided inquiry untuk kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi rata-rata memberikan respon yang positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka untuk mengoptimalkan pemanfaatan LKS peneliti memberikan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Bagi para pembaca dan peneliti yang hendak memanfaatkan produk LKS berbasis guided inquiry untuk SMA kelas XI pada konsep Sistem Sirkulasi hendaknya alokasi waktu dan persiapan alat bahan sangat diperhatikan mengingat pelaksanaan praktikum menggunakan LKS berbasis guided inquiry memerlukan banyak waktu dan membutuhkan persiapan untuk menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan dalam setiap percobaan. 70
71
2. LKS berbasis guided inquiry ini tidak melakukan tahap desiminasi (penyebaran). Namun bila hendak diperbanyak sebaiknya dilakukan revisi lebih lanjut dan dikembangkan untuk materi- materi yang lain dalam mata pelajaran Biologi.
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Y. dan B. Setiawan, Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing dalam Pembelajaran Kooperatif pada Materi Kalor, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2013. Bararah, Vera Farah. Berapa Jumlah Denyut Nadi Normal?, 2010, (http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapajumlah-denyut-jantung-normal), diakses pada 19 Juli 2013, 06:30 WIB. Bilgin, Ibrahim. The Effects of Guided Inquiry Instruction Incorporating with Cooperative Learning Environment on University Students’ Achievement of Acid and Bases Concepts and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction. Department of Primary Education Jounal Scientific Research and Essay, Vol. 4, 2009. Blaxter, dkk. How to Research; Seluk Beluk Melakukan Riset Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks, 2006. Budisetiawan, Sidiq. “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Tema Sistem Kehidupan dalam Tumbuhan Kelas VII di SMP N 2 Playen”, Skripsi pada Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta, 2012), tidak diterbitkan. Campbell, Neil. A, dkk. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004. Colburn, Allan. An Inquiry Primer. Science Scope, 2000. (http://www.experientiallearning.ucdavis.edu/module2/el2-60-primer.pdf), diakses pada 23 Agustus 2013, pukul: 12.32 WIB. Damayanti, Dyah Shinta, dkk. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Pendeketan Inkuiri Terbimbing untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis SMA Negeri 3 Purworejo Kelas X Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Radiasi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2013. Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran SMA&MA, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003. Dewi, Susanti Ratna. “Analisis dan Pengembangan LKS Eksperimen berbasis Lingkungan pada Konsep Laju Reaksi”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta, 2012), tidak diterbitkan. Diah Aryulina, dkk. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2004.
72
73
Fernandez, dkk. Survei Penggunaan Buku Teks dari Penerbit SwastaNon-BSE, Artikel penelitian, 2011. Gerald, Lee Fitz The Twin Purposes of Guided Inquiry: guiding student inquiry and evidence based practice, Scan Research, Vol. 30, 2011. Hasanah, Rahmawati. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Lembar Kerja Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas 2, Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 2012. Health
Central, Effects of Age on Blood Pressure, (http://www.healthcentral.com/high-blood-pressure/introduction-6095146.html), diakses pada tanggal 16 Agustus 2013, 18:30 WIB.
Hidayati, Dori dkk. Pengembangan LKS Berorientasi Lingkungan Sekitar Sekolah pada Materi Ekosistem di MAN PAMEKASAN. Journal Biologi Education, Vol. 1, No.1, 2012. I. Lutterschmidt, William, dan I.. Lutterschmidt, Deborah. Laboratory Exercises In Human Physiology: A Clinical And Expperimental Approach. New York: McGraw-Hill Higher Education, 2008. J. Nolan&Saladin. Anatomy and Physiology. New York: Mc.Graw Hill, 2004. Kompas, ICW Laporkan Korupsi Pengadaan Buku Pelajaran; di Empat Kabupaten/Kota, 2005, (http://www.antikorupsi.org/id/content/icwlaporkan-korupsi-pengadaan-buku-pelajaran-di-empat-kabupatenkota), diakses pada 18 Juli 2014, 09:00 WIB. Kuhlthau, Carrol C. Guided Inquiry: Learning in the 21st Century School. USA: Libraries Unlimited, 2007. Kurnadi, Kemal Adyana. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: FPMIPA IKIP, 1995. Kuslan, Louis I dan A. Harris Stone, Teaching Children Science: an Inquiry Approach, USA: Wadsworth Publishing Company, 1969. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet . 6, 2009. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 8, 2010. Marno dan Idris. Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. vi, 2010.
74
Marno. Pengembangan Bahan Ajar pada Sekolah. Jakarta: DIPTAIS, Cet. 2, 2012. Nata, Abuddin. Pendidikan dalam Perspektif Al-qur’an. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2005. Nurhidayati, dkk. Penggunaan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pokok Ekosistem. Jurnal Penelitian, 2012. Nurina, dkk. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan Model Siklus Belajar 5E berbasis Konstuktivistik pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia untuk Kelas XI SMA. Jurnal Penelitian Universitas Negeri Malang, 2013. NursingBegin.com, Cara Mengukur Denyut Nadi, (http://nursingbegin.com/cara mengukur-denyut-nadi/), diakses pada 19 Juli 2013, pukul 07:00 WIB. Oman Karmana dan Rina Fitriana. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama, Cet. 1, 2007. Paidi, Peningkatan Scientific Skill Siswa melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman, Jurnal Penelitian. Parker. Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga, 2009. PPDB SMA Provinsi DKI Jakarta, Arsip PPDB Tahun Lalu (2012), (http:jakartappdb.com/#!/03/arsip), diakses pada tanggal 13 Agustus 2013, 09:38 WIB. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press, Cet. II, 2011. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 7, 2008. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2010. Septiarini, Seffi Dian dan Poedjiastoeti, Sri. Development of Chemistry Student Worksheet with Process Skill Orientation on the Factors Influencing Reaction Rate Matter for RSBI, FMIPA UNESA Journal o f Chemical Education. Vol. 1, No.1, 2012. Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. 5, 2006.
75
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Cet. 8, 2009. Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan,dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, Cet. 4, 2010. ---------. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010. Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 24, 2010. Walker, Richard. Melihat dengan Mikroskop Jantung Bagaimana Darah Beredar di Seluruh Tubuh. Cina: Grolier International, 2008. Wenning, Carl J. Levels of Inquiry: Hierarchies of Pedagogical Practices and Inquiry Process, Department of Physics Journal Physics Teacher Education Online, 2005. Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Lampiran 1. Tabel Analisis Materi (Penjabaran SK dan KD) SK:
2. Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas).
Kompetensi Dasar 2.2 Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan hewan.
Materi Ragam Indikator Pembelajaran Pengetahuan Tekanan Prinsip, dan 1. Mengetahui Darah dan Prosedur fungsi dari Cek Denyut pembuluh Nadi darah yang ada pada manusia 2. Mengidentifikasi fungsi sistem peredaran darah pada manusia 3. Mengetahui cara mengukur tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengetahui cara mengukur tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang 2. Siswa dapat mengidentifikasi tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang
Kegiatan Pembelajaran Percobaan Tekanan Darah dan Cek denyut Nadi
Aktivitas Belajar Siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang berkaitan dengan tekanan darah manusia
Alat dan Bahan Stopwatch, Sfignomamometer, stetoskop, dan alat tulis
76
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Ragam Pengetahuan
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Belajar
Alat dan Bahan
Siswa mendesain langkah kerja sendiri pada percobaan tekanan darah dan cek denyut nadi ke dalam kolom yang tersedia pada LKS Siswa mengisi hasil pengamatan pada tabel pengamatan di LKS Membuat kesimpulan dari hasil eksperimen Menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada pada LKS dan mengkomunikasikan hasil percobaannya Menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada pada LKS dan mengkomunikasikan hasil percobaannya
77
Kompetensi Materi Dasar Pembelajaran 2.2 Mengkaitkan Uji Golongan struktur, fungsi, Darah proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan hewan.
Ragam Indikator Pengetahuan Prinsip, Menjelaskan Prosedur struktur, fungsi dan proses sistem peredaran darah (Komponen dan fungsi darah) pada manusia
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengetahui macam- macam golongan darah 2. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah 3. Siswa dapat mengetahui tentang transfusi darah
Kegiatan Pembelajaran Uji golongan darah pada manusia
Aktivitas Belajar Siswa merumuskan hipotesis dari masalah yang berkaitan dengan golongan darah manusia Siswa dapat membuat urutan langkah kerja eksperimen ke dalam kolom yang tersedia pada LKS Mengisi hasil pengamatan pada tabel pengamatan di LKS Membuat kesimpulan dari hasil eksperimen Menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada pada LKS dan mengkomunikasikan hasil percobaannya
Alat dan Bahan Kartu golongan darah, lanset, kapas, tusuk gigi, pipet, alkohol 70%, serum anti-A dan serum anti-B
78
79
Lampiran 2. Pengumpulan Materi 1. Menentukan beberapa percobaan yang akan dimuat dalam LKS Peneliti menentukan beberapa percobaan yang akan dimuat dalam LKS sebagai berikut. No. 1
Judul Tekanan Darah dan Cek
Tujuan Kegiatan
Denyut Nadi
Siswa dapat mendesain sendiri langkah kerja pada percobaan pengukuran tekanan darah dan denyut nadi.
Siswa dapat melakukan prinsip pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
Siswa dapat mengidentifikasi denyut nadi dan tekanan darah seseorang
Siswa dapat mempresentasikan hasil dari eksperimen
2
Uji Golongan Darah
Siswa dapat mendesain langkah kerja percobaan uji golongan darah
Siswa dapat mengidentifikasi tipe golongan darah pada manusia
Siswa mempresentasikan hasil eksperimen
80
2. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan Dalam penelitian ini alat dan bahan yang ditentukan untuk percobaan tekanan darah dan cek denyut nadi, serta uji golongan darah adalah sebagai berikut: No. 1
2
Judul
Alat dan Bahan
Tekanan Darah dan Cek
1.
Sfignomamometer atau tensimeter
denyut Nadi
2.
Stopwatch
3.
Stetoskop
4.
Alat tulis
1.
Lanset
2.
Kertas golongan darah
3.
Tusuk gigi
4.
Pipet
5.
Kapas
6.
Alkohol 70%
7.
Serum Anti-A dan Anti-B
Uji Golongan Darah
81
3. Struktur LKS Pengorganisasian halaman LKS berupa judul, tujuan, pendahuluan, masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis, alat dan bahan, langkah kerja, tabel hasil pengamatan, kesimpulan, pertanyaaan penelitian, dan referensi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. STRUKTUR LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY MATERI I DAN II Ukuran: A4 Pengorganisasian: 1. Judul Eksperimen 2. Tujuan yang sesuai dengan eksperimen yang akan dilakukan 3. Pendahuluan, memuat teori-teori yang berkaitan dengan judul ekperimen 4. Masalah, isu-isu atau kejadian yang berkaitan dengan eksperimen untuk dijadikan dugaan. 5. Pertanyaan penelitian, pertanyaan yang membantu siswa untuk membuat hipotesis. 6. Hipotesis, berisi tentang dugaan sementara terhadap suatu masalah 7. Alat dan bahan, memuat alat dan bahan yang diperlukan. 8. Langkah kerja, memuat urutan langkah-langkah eksperimen yang harus diisi oleh siswa sendiri pada kolom yang ada pada LKS 9. Tabel Pengamatan, berupa tabel data yang berfungsi untuk mencatat data hasil pengamatan yang dilakukan pada saat eksperimen. 10. Kesimpulan, diisi oleh siswa yang diperoleh dari hasil eksperimen. 11. Pertanyaan, memuat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk menambah pemahaman siswa. 12. Referensi, literatur yang digunakan atau dirujuk oleh siswa dapat berasal dari buku, jurnal, artikel, dan internet.
82
4. Perincian Tugas Perincian tugas dibagi berdasarkan materi percobaan pertama yaitu tekanan darah dan cek denyut nadi serta percobaan kedua yaitu uji golongan darah, semua perincian tugas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No.
Judul
1
Tekanan Darah dan Cek denyut Nadi
Tugas 1. Siswa membuat hipotesis dari masalah yang ada 2. Siswa mendesain urutan langkah kerja percobaan tekanan darah dan denyut nadi 3. Siswa mengisi hasil pengamatan pada tabel pengamatan 4. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen tekanan dan denyut nadi yang dilakukan 5. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS 6. Siswa menuliskan beberapa referensi yang menjadi acuan selama mengisi LKS
2
Uji Golongan Darah
1. Siswa membuat hipotesis dari masalah yang ada 2. Siswa mendesain urutan langkah kerja eksperimen uji golongan darah 3. Siswa menuliskan hasil pengamatan uji golongan darah 4. Siswa menyimpulkan hasil eksperimenuji golongan darah 5. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS 6. Siswa menuliskan beberapa referensi yang menjadi acuan selama mengisi LKS
83
5. Perincian Pertanyaan yang Dimuat dalam LKS Perincian pertanyaan yang berkaitan dengan percobaan yang akan dimuat dalam LKS sesuai dengan indikator pembelajaran yang ditentukan sebagai berikut. No.
Judul
1
Tekanan Darah
Perincian Pertanyaan 1. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
dan Cek denyut
a.
Nadi
Bagaimana cara mengetahui tekanan sistol dan diastol melalui tensimeter?
b.
Berapa tekanan darah normal pada manusia sewaktu tidak melakukan aktivitas?
c.
Berapa frekuensi denyut nadi pada manusia dapat dikatakan normal?
d.
Pada pembuluh darah apakah kita dapat memeriksa denyut nadi?
2.
Apakah perbedaan tekanan sistol dan diastol pada tekanan darah?
3.
Hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi frekuensi denyut nadi seseorang?
2
Uji Golongan Darah
1.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
a. Antigen apa yang terkandung dalam sel darah temanmu? b. Jika temanmu melakukan transfusi darah, golongan darah apa yang dapat menerima golongan darah temanmu tersebut? 2.
Bagaimana prinsip dasar transfusi darah?
3.
Jelaskan sistem penggolongan darah selain sistem ABO dan prinsip penggolongan darahnya?
84
Lampiran 3. Desain Awal LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Lampiran 4. Produk Akhir Pengembangan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi
Penulis: Istiqomah Nuraini
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
Lampiran 5. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA N 60 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas
: XI
Semester
: 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2’x45 menit (Pertemuan 1)
STANDAR KOMPETENSI : 2. Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas).
KOMPETENSI DASAR
: 2.2 Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan hewan. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Mandiri, Percaya diri, dan Teliti.
INDIKATOR : 1. Mengetahui fungsi dari pembuluh darah yang ada pada manusia. 2. Mengidentifikasi fungsi sistem peredaran darah pada manusia. 3. Mengetahui cara mengukur tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang.
A. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah melakukan diskusi dan studi literatur, peserta didik dapat: 1. Mengetahui cara mengukur tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang. 2. Mengidentifikasi tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang.
114 B. Materi Ajar Sistem Sirkulasi pada Manusia
C. Metode Pembelajaran 1. Metode Diskusi 2. Metode Eksperimen
D. Kegiatan Pembelajaran 1.Kegiatan Awal (10 me nit) Tahapan
Kegiatan Guru Memeriksa kesiapan
Kegiatan Siswa
peserta didik dalam pembelajaran
Fase Invitasi / Apersepsi
Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran
Memahami penjelasan
Menjelaskan tujuan dan
mengenai kegiatan secara
kegiatan pembelajaran
umum yang diberikan oleh
secara umum
guru
Membagi peserta didik menjadi 7-8 kelompok Memberikan pertanyaan kepada peserta didik seputar sistem peredaran darah. 1. Apa fungsi dari sistem peredaran darah? 2. Sebutkan alat-alat peredaran darah pada manusia? 3. Alat apakah yang dapat mengukur tekanan darah pada manusia?
Membentuk 7-8 kelompok
Siswa menjawab pertanyaan guru.
115
2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi Tahapan
Kegiatan Guru Menyebutkan dan
Dapat memahami alat
menjelaskan alat
peredaran darah pada
peredaran darah pada
manusia (jantung dan
manusia (jantung dan
pembuluh darah).
pembuluh darah). Eksplorasi
Kegiatan Siswa
Menjelaskan fungsi
hipotesis pada LKS yang
peredaran darah Memberikan LKS kepada
telah diberikan
peserta didik
Mendesain langkahlangkah kerja pada LKS
Mengamati siswa dalam melakukan praktikum
Meminta siswa membuat
yang telah diberikan
Melakukan praktikum
tekanan darah dan cek
tekanan darah dan cek
denyut nadi
denyut nadi
b. Elaborasi Tahapan
Kegiatan Guru Meminta siswa
Kegiatan Siswa
menuliskan hasil
pengamatan yang telah
pengamatan
dilakukan
Meminta siswa untuk
memberi kesimpulan dari Elaborasi
Mencatat hasil
percobaan yang telah
menarik kesimpulan
dilakukan Meminta siswa menjawab
Menganalisis data dengan
Menjawab pertanyaan yang ada di lks
Mengkomunikasikan hasil
pertanyaan yang ada di
dari percobaan yang
LKS
dilakukan
116
c. Konfirmasi Tahapan
Kegiatan Guru
Konfirmasi
Membahas hasil
Kegiatan Siswa
Menanyakan materi yang
praktikum secara klasikal
belum dimengerti
Memberikan penguatan
mengenai pembelajaran
atas jawaban siswa
hari ini
terhadap materi ajar yang
telah dipelajari
Mendengarkan penjelasan yang diberikan guru terhadap kesalahan jawaban yang ditemui pada proses pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan
Kegiatan Guru
Penutup
Memberi kesimpulan
Menyimpulkan
terhadap pembelajaran
pembelajaran yang
hari ini
dilakukan hari ini.
Meminta peserta didik
Mempelajarai kembali
untuk mempelajari
materi yang dibahas hari
kembali materi yang
ini.
dibahas hari ini
Kegiatan Siswa
Siswa mengerjakan tugas
Memberikan tugas untuk
praktikum secara
membaca materi
berkelompok.
mengenai uji golongan darah
Mengerjakan tugas untuk membaca materi mengenai uji golongan darah.
117
E. Penilaian Hasil Belajar Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Bentuk instrumennya pertanyaan terbuka dan uji petik kerja. Kisi-kisi instrumen penilaian: No
Indikator Pencapaian
1
Mengetahui fungsi dari pembuluh darah yang ada pada manusia.
2
Mengidentifikasi fungsi sistem peredaran darah pada manusia
3
Mengetahui cara mengukur tekanan darah dan cek denyut nadi seseorang.
Contoh Pe rtanyaan
Kunci Jawaban
Pada pembuluh darah Pembuluh arteri pada apakah kita dapat bagian belakang lutut, memeriksa denyut nadi? paha, leher, sisi atas atau bagaian dalam kaki, pelipis, pergelangan tangan. Hal-hal apa saja yang 1. Suhu tubuh dapat mempengaruhi 2. Aktivitas fisik seperti frekuensi denyut nadi olahraga seseorang? 3. Usia 4. Posisi tubuh (Berdiri/berbaring) 5. Tingkat emosi 6. Ukuran tubuh 7. Obat yang sedang dikonsumsi Berapa frekuensi denyut nadi pada manusia dapat dikatakan normal?
Bayi 0-1 bulan: 70190 bpm Anak-anak 1-2 tahun: 80-130 bpm Anak-anak 3-4 tahun: 80-120 bpm Anak-anak 5-6 tahun: 75-115 bpm Anak-anak di atas 10 tahun dan orang dewasa: 60-100 bpm Atlet: 40-60 bpm
118 F. Alat/ Bahan/ Sumber 1. Adyana K, Kemal. Dasar-dasar anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: IKIP Bandung, 1995. 2. Campbell, Neil A., dkk. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004). 3. Aryulina, Diyah, dkk. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2004. 4. Artikel: a. Vera
Farah
Bararah,
Berapa
Jumlah
Denyut
Jantung
Normal?,
http://health.detik.com/read/2010/03/29/135029/1327738/766/berapa-jumlahdenyut-jantung-normal b. Ester
Sondang,
Cara
Benar
Menghitung
Denyut
Jantung
Manual,
http://m.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Umum/Cara-Benar-MenghitungDenyut-Jantung-Manual 5. LKS berbasis Guided Inquiry Konsep Sistem Sirkulasi
Jakarta, 10 Oktober 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
( NIP.
)
Peneliti Mahasiswi Pendidikan Biologi
(Istiqomah Nuraini) NIM. 109016100041
119 Lampiran PENILAIAN JAWABAN SISWA PADA SOAL LATIHAN DI LKS No.
Pertanyaan Berdasarkan hasil pengamatan. a. Bagaimana cara mengetahui tekanan sistol dan diastol melalui tensimeter?
1
2
3
b. Berapa tekanan darah normal pada manusia sewaktu tidak melakukan aktivitas? c. Berapa frekuensi denyut nadi pada manusia dapat dikatakan normal?
Jawaban
Skor
Pada saat manset tensimeter diberikan tekanan melebihi tekanan dalam arteri, kemudian katup pengatur udara diputar sedikit demi sedikit dan suara darah yang berdenyut terdengar jelas dari stetotoskop disebut tekanan sistol¸sedangkan diastol diketahui bila pengikat pada manset tensimeter dilonggarkan lebih jauh dan suara denyut nadi mulai tidak terdengar lagi dari stetoskop. Tekanan darah normal pada manusia menurut National Hurt Lungs 120/80 mmHg.
5
5
5
Bayi 0-1 bulan: 70-190 bpm Anak-anak 1-2 tahun: 80-130 bpm Anak-anak 3-4 tahun: 80-120 bpm Anak-anak 5-6 tahun: 75-115 bpm Anak-anak di atas 10 tahun dan orang dewasa: 60-100 bpm Atlet: 40-60 bpm d. Pada pembuluh darah apakah Pembuluh arteri pada bagian belakang lutut, kita dapat memeriksa denyut paha, leher, sisi atas atau bagaian dalam nadi? kaki, pelipis, pergelangan tangan. Apakah perbedaan tekanan Tekanan sistol adalah tekanan darah selama sistol dan diastol? jantung kontraksi (jantung mengerut) sedangkan tekanan diastol tekanan darah selama jantung relaksasi (mengendur) Hal-hal apa saja yang dapat Suhu tubuh mempengaruhi frekuensi Aktivitas fisik seperti olahraga denyut nadi seseorang? Usia Posisi tubuh (Berdiri/berbaring) Tingkat emosi Ukuran tubuh Obat yang sedang dikonsumsi Skor Maksimal Jawaban Sis wa Pada Soal Latihan (A)
5
5
5
30
120 RUBRIK PENILAIAN LKS GUIDED INQUIRY No 1
2
Aspek Guided Inquiry Membuat Hipotesis
Merancang Percobaan
Krite ria Penilaian Menuliskan hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan dengan lengkap dan benar Menuliskan hipotesis yang sesuai permasalahan dengan benar namun kurang lengkap Menuliskan hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan namun kurang tepat dan kurang lengkap Menuliskan hipotesis yang tidak sesuai dengan permasalahan yang disajikan Tidak menulis hipotesis a. Percobaan Pengukuran Tekanan Darah Menuliskan langkah- langkah pengukuran tekanan darah dengan benar secara lengkap Menuliskan langkah- langkah pengukuran tekanan darah dengan benar namun tidak lengkap Menuliskan langkah- langkah pengukuran tekanan darah namun kurang tepat dan tidak lengkap Menuliskan langkah- langkah pengukuran tekanan darah yang tidak sesuai dengan percobaan Tidak menuliskan langkah- langkah pengukuran tekanan darah b. Percobaan Cek Denyut Nadi Menuliskan langkah- langkah cek denyut nadi dengan benar secara lengkap Menuliskan langkah- langkah cek denyut nadi dengan benar namun tidak lengkap Menuliskan langkah- langkah cek denyut nadi secara tidak lengkap dan kurang tepat Menuliskan langkah- langkah yang tidak sesuai dengan percobaan Tidak menuliskan langkah- langkah cek denyut nadi
Skor 4
3
2
1 0 4
3
2
1 0
4 3 2
1 0
121 3
4
Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) dengan lengkap dan benar Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) dengan benar namun kurang lengkap Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) dengan tidak lengkap dan kurang tepat Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) dengan tidak tepat Tidak menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) Memberikan kesimpulan Menuliskan kesimpulan sesuai dengan hasil pengamatan yang dikaitkan dengan teori Menuliskan kesimpulan sesuai dengan hasil pengamatan tetapi tidak dikaitkan dengan teori Menuliskan kesimpulan namun tidak sesuai dengan hasil pengamatan Menuliskan kesimpulan yang salah Tidak menulis kesimpulan Skor Maksimal Penilaian Aspek Guided Inquiry (B) Mengumpulkan dan menganalisis data
* Nilai Sis wa:
x100
4
3
2
1
0
4
3
2 1 0 20
122 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA N 60 Jakarta
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas
: XI
Semester
: 1 (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2’x45 menit (Pertemuan 2)
STANDAR KOMPETENSI : 2. Siswa mampu menganalisis sistem organ pada organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (Salingtemas).
KOMPETENSI DASAR
: 2.2 Mengkaitkan struktur, fungsi, proses dan kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan hewan. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Mandiri, Percaya diri, dan Teliti.
INDIKATOR
:
a. Mengetahui macam- macam jenis-jenis penggolongan darah b. Mengidentifikasi golongan darah seseorang c. Mengetahui tentang tranfusi darah
A. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah melakukan diskusi dan studi literatur, peserta didik dapat: 1.
Mengetahui macam- macam jenis-jenis penggolongan darah
2.
Melakukan uji golongan darah
3.
Mengetahui tentang tranfusi darah
123 B. Materi Ajar Sistem Sirkulasi pada Manusia
C. Metode Pembelajaran 1. Metode Diskusi 2. Metode Eksperimen
D. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 me nit) Tahapan
Kegiatan Guru Memeriksa kesiapan
Kegiatan Siswa
peserta didik dalam pembelajaran
Fase Invitasi / Apersepsi
Menunjukkan kesiapan dalam pembelajaran
Memahami penjelasan
Menjelaskan tujuan dan
mengenai kegiatan secara
kegiatan pembelajaran
umum yang diberikan oleh
secara umum
guru
Membagi peserta didik menjadi 7-8 kelompok Memberikan pertanyaan kepada peserta didik seputar komponen darah yang berkaitan dengan proses uji golongan darah.
Membentuk 7-8 kelompok
Siswa menjawab pertanyaan guru.
124 2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Eksplorasi Tahapan
Kegiatan Guru
Eksplorasi
Memberikan LKS
Kegiatan Siswa
kepada peserta didik
hipotesis pada LKS yang
Mengamati siswa dalam melakukan praktikum
Meminta siswa membuat
telah diberikan
uji golongan darah
Mendesain langkahlangkah kerja pada LKS yang telah diberikan
Melakukan praktikum uji golongan darah
b. Elaborasi Tahapan
Kegiatan Guru Meminta siswa
Kegiatan Siswa
menuliskan hasil
pengamatan yang telah
pengamatan
dilakukan
Meminta siswa untuk
memberi kesimpulan dari Elaborasi
Mencatat hasil
percobaan yang telah
menarik kesimpulan
dilakukan Meminta siswa menjawab
Menganalisis data dengan
Menjawab pertanyaan yang ada di lks
Mengkomunikasikan hasil
pertanyaan yang ada di
dari percobaan yang
LKS
dilakukan
125 c. Konfirmasi Tahapan
Kegiatan Guru
Konfirmasi
Membahas hasil
Kegiatan Siswa
Menanyakan materi yang
praktikum secara
belum dimengerti
klasikal
mengenai pembelajaran
Memberikan penguatan
hari ini
atas jawaban siswa
Mendengarkan penjelasan
terhadap materi ajar
yang diberikan guru
yang telah dipelajari
terhadap kesalahan jawaban yang ditemui pada proses pembelajaran.
4. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan
Kegiatan Guru
Penutup
Memberi kesimpulan
Kegiatan Siswa Menyimpulkan
terhadap pembelajaran
pembelajaran yang
hari ini
dilakukan hari ini.
Meminta peserta didik
Mempelajarai kembali
untuk mempelajari
materi yang dibahas hari
kembali materi yang
ini.
dibahas hari ini
E. Penilaian Hasil Belajar Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Bentuk instrumennya pertanyaan terbuka dan uji petik kerja.
126 Kisi-kisi instrumen penilaian: No
1
2
3
Indikator pencapaian
Contoh Pe rtanyaan
Kunci Jawaban
Jelaskan sistem penggolongan darah selain sistem ABO dan prinsip penggolongan darahnya!
1. Rhesus Sistem penggolongannya dibedakan menjadi dua kelompok Rh + yaitu orang yang memiliki antigen-Rh di dalam eritrositnya sehingga ketika dites dengan serum anti Rh, maka eritrositnya menggumpal. Sedangkan Rh – sebaliknya. 2. MN Serum atau plasma darah MN tidak mengandung zat anti-M maupun anti-N. Jika eritrosit seseorang mengandung anti-M dan diujikan dengan darah yang mengandung antigen M, maka eritrosit darah orang tersebut menggumpal. Begitupula denan eritrosit yang mengandung anti-N akan menggumpal bila dengan darah antigen-N. Bila golongan darah temannya: - A : maka antigen-A - B : antigen-B - AB: antigen-A&B - O : Tiada
Mengetahui macammacam jenis-jenis penggolongan darah
Melakukan uji golongan darah
Mengetahui tentang tranfusi darah
Berdasarkan hasil pengamatan. a. Antigen apa yang terkandung dalam sel darah temanmu?
Prinsip dasar tranfusi darah: Bagaimana prinsip dasar sebelum dilakukan transfusi transfusi darah? darah perlu ditentukan golongan darah resipien dan pendonor agar terhindar dari penggumpalan.
127 F. Alat/ Bahan/ Sumber 1.
Adyana K, Kemal. Dasar-dasar anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: IKIP Bandung, 1995.
2.
Campbell, Neil A., dkk. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2004).
3.
Aryulina, Diyah, dkk. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2004.
4.
E. Gunstream, Stanley. Anatomy Physiology with Integrated Study Guide second Edition. McGraw-Hill Higher Education: USA, 2000.
5.
I. Lutterschmidt, William, dan I.. Lutterschmidt, Deborah. Laboratory Exercises In Human Physiology: A Clinical And Expperimental Approach. McGraw-Hill Higher Education: New York, 2008.
6.
J. Nolan, Colleeen, dan S. Saladin, Kenneth.Clinical Application for Anatomy and Physiology. McGraw-Hill Higher Education: New York, 2004.
7.
LKS berbasis Guided Inquiry Konsep Sistem Sirkulasi
Jakarta, 10 Oktober 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Peneliti Mahasiswi Pendidikan Biologi Biolog
( NIP.
)
(Istiqomah Nuraini) NIM. 109016100041
128 Lampiran KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN DI LKS
No.
1
Pertanyaan
Jawaban
Skor
Berdasarkan hasil pengamatan. a. Antigen apa yang terkandung dalam sel darah temanmu?
Bila golongan darah temannya: - A : maka antigen-A - B : antigen-B - AB: antigen-A&B - O : Tiada Bila golongan darah temannya: - A : golongan darah A - B : golongan darah B - AB: golongan darah AB - O : O (Universal jika stok darah lain habis) Prinsip dasar tranfusi darah: sebelum dilakukan transfusi darah perlu ditentukan golongan darah resipien dan pendonor agar terhindar dari penggumpalan. Rhesus Sistem penggolongannya dibedakan menjadi dua kelompok Rh + yaitu orang yang memiliki antigen-Rh di dalam eritrositnya sehingga ketika dites dengan serum anti Rh, maka eritrositnya menggumpal. Sedangkan Rh – sebaliknya. MN Serum atau plasma darah MN tidak mengandung zat anti-M maupun anti-N. Jika eritrosit seseorang mengandung antiM dan diujikan dengan darah yang mengandung antigen M, maka eritrosit darah orang tersebut menggumpal. Begitupula denan eritrosit yang mengandung anti-N akan menggumpal bila dengan darah antigen-N. Skor Total
5
b. Jika temanmu melakukan transfusi darah, golongan darah apa yang dapat menerima golongan darah temanmu tersebut?
2
Bagaimana prinsip dasar transfusi darah?
3
Jelaskan sistem penggolongan darah selain sistem ABO dan prinsip penggolongan darahnya!
5
10
10
30
129 RUBRIK PENILAIAN LKS GUIDED INQUIRY No 1
Aspek Guided Inquiry Membuat Hipotesis
2
Merancang Percobaan
3
4
Mengumpulkan dan menganalisis data
Memberikan kesimpulan
Krite ria Penilaian Menuliskan hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan dengan lengkap dan benar Menuliskan hipotesis yang sesuai permasalahan dengan benar namun kurang lengkap Menuliskan hipotesis yang sesuai dengan permasalahan yang disajikan namun kurang tepat dan kurang lengkap Menuliskan hipotesis yang tidak sesuai dengan permasalahan yang disajikan Tidak menulis hipotesis Menuliskan langkah- langkah percobaan uji golongan darah secara lengkap dan benar Menuliskan langkah- langkah percobaan uji golongan darah dengan benar namun kurang lengkap Menuliskan langkah- langkah percobaan uji golongan darah namun kurang tepat dan tidak lengkap Menuliskan langkah- langkah percobaan uji golongan darah yang tidak sesuai dengan percobaan Tidak menuliskan langkah- langkah percobaan uji golongan darah
Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan dengan lengkap dan benar Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan dengan benar namun kurang lengkap Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan dengan tidak lengkap dan kurang tepat Menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan dengan tidak tepat (salah) Tidak menuliskan data hasil pengamatan dan menganalisis data percobaan (tekanan darah dan cek denyut nadi) Menuliskan kesimpulan sesuai dengan hasil pengamatan yang dikaitkan dengan teori Menuliskan kesimpulan sesuai dengan
Skor 4
3
2
1 0 4
3
2
1
0 4
3
2
1
0 4
3
130 hasil pengamatan tetapi tidak dikaitkan dengan teori Menuliskan kesimpulan namun tidak sesuai dengan hasil pengamatan Menuliskan kesimpulan yang salah Tidak menulis kesimpulan Skor Maksimal Penilaian Aspek Guided Inquiry (B)
* Nilai Sis wa:
x100
2 1 0 16
131
Lampiran 6. Hasil Pengolahan Data Angket Validasi Ahli Validasi isi dilakukan beberapa kali sampai pada akhirnya semua variabel validitas isi LKS disetujui oleh satu orang pakar/ahli (dosen biologi) dan satu orang praktisi (guru biologi) sebagai berikut: No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Responden Ya Tidak 2 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 0 2 0 0 2 2 0 2 0 2 0 2 0
Skor Ite m Total 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
(
Ya 2 0 2 2 0 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2
)
Tidak 0 2 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
Skor Ideal (
(%)
Krite ria
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
)
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
132
Lampiran 7. Cara Perhitungan Angket Validasi Ahli Pernyataan No.1 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor Ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 2 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 3 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Total : 2 o Skor ideal = 2 orang x 1 = 2
133
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 4 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal = 2 orang x 1 = 2 o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 5 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 6 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 2 = 2 orang x 1 = 2
134
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 7 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor Ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 8 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 9 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 2 = 2 orang x 1 = 2
135
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 10 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 11 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 12 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 2 = 2 orang x 1 = 2
136
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 13 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 14 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 15 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 2 = 2 orang x 1 = 2
137
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 16 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 17 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 18 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Total : 2 o Skor Maksimal = 2 orang x 1 = 2
138
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 19 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 20 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 1 = 2
Tidak : 0 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 2 orang x 1 = 2
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
139
Lampiran 8. Hasil Validasi LKS Berdasarkan Variabel Validitas Isi LKS secara Keseluruhan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16
17
18 19 20
Pernyataan Ukuran kertas LKS sudah cukup Ukuran font terlalu besar Penomoran sudah baik Pengorganisasian halaman LKS sudah baik Tulisan di dalam LKS terlalu padat Bahasa yang digunakan mudah dimengerti Terdapat kata-kata ambigu di dalam LKS Pemilihan gambar sesuai dengan konsep Daftar pustaka yang digunakan terpercaya Alat dan bahan yang digunakan sulit didapatkan Tampilan LKS sudah berbasis guided inquiry (penyajian masalah, hipotesis, langkah percobaan, analisis data, kesimpulan) Materi yang disajikan sistematis dan logis Materi yang disajikan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran Materi yang disajikan mudah dimengerti Tugas sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran Tugas yang ada di LKS belum dapat membangun proses mental inquiry siswa ( merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) Latihan yang ada meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis dan analitis Cukup ruang untuk mengisi langkah kerja Cukup ruang untuk mengisi tabel pengamatan dan hasil pembahasan Cukup ruang untuk menjawab pertanyaan dan membuat kesimpulan Persentase rata-rata
Ya 2
Tidak 2
2 2 2 2 2 2 2
Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 2
Kategori Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
2
100% 100%
Sangat Baik Sangat Baik
100% 100%
Sangat Baik Sangat Baik
100%
Sangat Baik
2
100%
Sangat Baik
2 2
100% 100%
Sangat Baik Sangat Baik
2
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
2 2 2 2
140
Lampiran 9. Penentuan Kriteria Hasil Validasi LKS Berdasarkan Variabel Validitas Isi LKS No 1
2
3
4
Variabel Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran Kejelasan penyampaian
Indikator Ukuran Kepadatan halaman Kejelasan Kesesuaian topik bahasan Struktur LKS berbasis guided inquiry (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) Rincian tugas Latihan
No. Pernyataan 1, 2 3, 4, 5
Rata-rata (%)
Krite ria
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
10, 18, 19, 20 12, 13, 14 11, 18
15, 16 17
6, 7 Bahasa yang digunakan 8, 9 Pemilihan gambar dan daftar pustaka Persentase Rata-rata Hasil Validasi Isi LKS (%)
141
Lampiran 10. Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba Kelompok Kecil Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Setelah validasi isi dilakukan beberapa kali sampai pada akhirnya semua variabel validitas isi LKS disetujui oleh pakar/ahli dan praktisi dilanjutkan dengan uji coba LKS kelompok kecil dengan responden sebanyak 20 orang. Hasil penilaian pengembangan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep sistem sirkulasi yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut: No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Responden Ya Tidak 18 2 1 19 20 0 19 1 3 17 15 5 20 0 2 18 20 0 5 15 17 3 16 4 20 0 0 20 18 2 18 2 3 17 4 16 18 2 20 0 19 1 14 6 2 18 2 18 4 16
Skor Ite m Total 18 19 20 19 17 15 20 18 20 15 17 16 20 20 18 18 17 16 18 20 19 14 18 18 16
(
Ya 18 0 20 19 0 15 20 0 20 0 17 16 20 0 18 18 0 0 18 20 19 14 0 0 0
)
Tidak 0 19 0 0 17 0 0 18 0 15 0 0 0 20 0 0 17 16 0 0 0 0 18 18 16
Skor Ideal (
(%)
Krite ria
90% 95% 100% 95% 85% 75% 100% 90% 100% 75% 85% 80% 100% 100% 90% 90% 85% 80% 95% 100% 95% 70% 90% 90% 80%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
)
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
142
Lampiran 11. Cara Perhitungan Angket Uji Coba Kelompok Kecil Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Pernyataan No.1 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 18 orang x 1 = 18
Tidak : 2 orang x 0 = 0 Skor item
: 18
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 2 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 1 orang x 0 = 0
Tidak : 19 orang x 1 = 19 Skor item
: 19
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 95%
Pernyataan No. 3 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 20 orang x 1 = 20
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 20 = 20 orang x 1 = 20
143
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No. 4 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 19 orang x 1 = 19
Tidak : 1 orang x 0 = 0 Total : 19 o Skor Maksimal = 20 orang x 1 = 20 o Persentase
= =
x 100% x 100% = 95%
Pernyataan No. 5 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 0 = 0
Tidak : 17 orang x 1 = 17 Skor item
: 17
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 85%
Pernyataan No. 6 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 15 orang x 1 = 15
Tidak : 5 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 15 = 20 orang x 1 = 20
144
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 75%
Pernyataan No. 7 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 20 orang x 1 = 20
Tidak : 0 Skor item
: 20
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No. 8 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 1 orang x 0 = 0
Tidak : 18 orang x 1 = 18 Skor item
: 19
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 9 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 20 orang x 1 = 20
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 20 = 20 orang x 1 = 20
145
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No. 10 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 5 orang x 0 = 0
Tidak : 15 orang x 1 = 15 Skor item
: 15
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 75%
Pernyataan No. 11 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 17 orang x 1 = 17
Tidak : 3 orang x 0 = 0 Skor item
: 17
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 85%
Pernyataan No. 12 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 16 orang x 1 = 16
Tidak : 4 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 16 = 20 orang x 1 = 20
146
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 80%
Pernyataan No. 13 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 20 orang x 1 = 20
Tidak : 0 Skor item
: 20
o Skor ideal = 20 orang x 1 = 20 o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No. 14 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 20 orang x 1 = 20 Skor item
: 20
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No.15 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 18 orang x 1 = 18
Tidak : 2 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 18 = 20 orang x 1 = 20
147
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No.16 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 18 orang x 1 = 18
Tidak : 2 orang x 0 = 0 Skor item
: 18
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 17 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 0 = 0
Tidak : 17 orang x 1 = 17 Skor item
: 17
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 85%
Pernyataan No. 18 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 4 orang x 0 = 0
Tidak : 16 orang x 1 = 16 Skor item o Skor ideal
: 16 = 20 orang x 1 = 20
148
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 80%
Pernyataan No.19 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 18 orang x 1 = 18
Tidak : 2 orang x 0 = 0 Skor item
: 18
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 20 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 20 orang x 1 = 20
Tidak : 0 Skor item
: 20
o Skor ideal = 20 orang x 1 = 20 o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 100%
Pernyataan No. 21 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 19 orang x 1 = 19
Tidak : 1 orang x 0 = 0 Skor item o Skor Ideal
: 19 = 20 orang x 1 = 20
149
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 95%
Pernyataan No. 22 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 14 orang x 1 = 14
Tidak : 1 orang x 0 = 0 Skor item
: 14
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 70%
Pernyataan No. 23 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 1 orang x 0 = 0
Tidak : 18 orang x 1 = 18 Skor item
: 19
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 24 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 1 orang x 0 = 0
Tidak : 18 orang x 1 = 18 Skor item o Skor ideal
: 18 = 20 orang x 1 = 20
150
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 90%
Pernyataan No. 25 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 4 orang x 0 = 0
Tidak : 16 orang x 1 = 16 Skor item
: 16
o Skor ideal
= 20 orang x 1 = 20
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 80%
151
Lampiran 12. Penentuan Kriteria Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi No 1
2
3
4
Aspek Desain LKS
Konten
Penyajian
Indikator Ukuran Kepadatan halaman Kejelasan Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Struktur LKS (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) Pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan Bahasa yang digunakan Penampilan LKS
No. Pernyataan (+) (-) 1 3,4
Krite ria
91,1%
Sangat Baik
83,86%
Sangat Baik
92,5%
Sangat Baik
92.5%
Sangat Baik
89,99%
Sangat Baik
2 5
6, 19, 21
17
16
24
22
18
9, 11
10
7
8
12, 15
14
Proses mental 20, 13 inquiry (merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) Persentase Rata-rata Hasil Angket Uji Coba Skala Kecil Penge mbangan LKS
Guided Inquiry
Rata-rata (%)
23, 25
152
Lampiran 13. Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba Kelompok Besar Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Setelah uji coba LKS kelompok kecil dengan responden sebanyak 20 orang siswa dilakukan dilanjutkan dengan uji coba LKS kelompok besar dengan responden sebanyak 101 orang. Hasil penilaian LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep sistem sirkulasi yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut: No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Responden Ya Tidak 81 20 12 89 100 1 74 27 28 73 93 8 95 6 15 86 94 7 36 65 98 3 93 8 100 1 12 89 96 5 94 7 28 73 2 99 89 12 94 7 96 5 80 21 9 92 22 79 15 86
Skor Total 81 89 100 74 73 93 95 86 94 65 98 93 100 89 96 94 73 99 89 94 96 80 92 79 86
Ya 81 0 100 74 0 93 95 0 94 0 98 93 100 0 96 94 0 0 89 94 96 80 0 0 0
Tidak 0 89 0 0 73 0 0 86 0 65 0 0 0 89 0 0 73 99 0 0 0 0 92 79 86
Skor Maksimal
(%)
Krite ria
101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101 101
80,19% 88,11% 99% 73,26% 72,27% 92,07% 94,05% 85,14% 93,06% 64,35% 97,02% 92,02% 99% 88,11% 95,04% 93,06% 72,27% 98,01% 88,11% 93,06% 95,04% 79,2% 91,08% 78,21% 85,14%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
153
Lampiran 14. Cara Perhitungan Angket Uji Coba Kelompok Besar
Pernyataan No.1 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 81 orang x 1 = 81
Tidak : 20 orang x 0 = 0 Skor item
: 81
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 80.19%
Pernyataan No. 2 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 12 orang x 0 = 0
Tidak : 89 orang x 1 = 89 Skor item
: 89
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 88,11%
Pernyataan No. 3 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 100 orang x 1 = 100
Tidak : 1 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 100 = 101 orang x 1 = 101
154
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 99%
Pernyataan No. 4 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 74 orang x 1 = 74
Tidak : 27 orang x 0 = 0 Skor item
: 74
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 73,26%
Pernyataan No. 5 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 28 orang x 0 = 0
Tidak : 73 orang x 1 = 73 Skor item
: 73
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 72,27%
Pernyataan No. 6 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 93 orang x 1 = 93
Tidak : 8 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 93 = 101 orang x 1 = 101
155
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 92.07%
Pernyataan No. 7 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 95 orang x 1 = 95
Tidak : 6 orang x 0 = 0 Skor item
: 95
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 94,05%
Pernyataan No. 8 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 15 orang x 0 = 0
Tidak : 86 orang x 1 = 86 Skor item
: 86
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 85,14%
Pernyataan No. 9 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 94 orang x 1 = 94
Tidak : 7 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 94 = 101 orang x 1 = 101
156
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 93,06%
Pernyataan No. 10 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 36 orang x 0 = 0
Tidak : 65 orang x 1 = 65 Skor item
: 65
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 64.35%
Pernyataan No. 11 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 98 orang x 1 = 98
Tidak : 3 orang x 0 = 0 Skor item
: 98
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 97,02%
Pernyataan No. 12 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 93 orang x 1 = 93
Tidak : 8 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 93 = 101 orang x 1 = 101
157
o Persentase
=
x 100%
Pernyataan No. 13 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 100 orang x 1 = 100
Tidak : 1 orang x 0 Skor item
=0
: 100
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 99%
Pernyataan No. 14 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 12 orang x 0 = 0
Tidak : 89 orang x 1 = 89 Skor item
: 89
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 88,11%
Pernyataan No.15 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 96 orang x 1 = 96
Tidak : 5 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 96 = 101 orang x 1 = 101
158
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 95,04%
Pernyataan No.16 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 94 orang x 1 = 94
Tidak : 7 orang x 0 = 0 Skor item
: 94
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 93,06%
Pernyataan No. 17 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 28 orang x 0 = 0
Tidak : 73 orang x 1 = 73 Skor item
: 73
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 72,27%
Pernyataan No. 18 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 2 orang x 0 = 0
Tidak : 99 orang x 1 = 99 Skor item o Skor ideal
: 99 = 101 orang x 1 = 101
159
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 98,01%
Pernyataan No.19 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 89 orang x 1 = 89
Tidak : 12 orang x 0 = 0 Skor item
: 89
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 88.11%
Pernyataan No. 20 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 94 orang x 1 = 94
Tidak : 7 orang x 0 = 0 Skor item
: 94
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 93,06%
Pernyataan No. 21 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 96 orang x 1 = 96
Tidak : 5 orang x 0 = 0 Skor item o Skor ideal
: 96 = 101 orang x 1 = 101
160
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 95,04%
Pernyataan No. 22 ( Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 80 orang x 1 = 80
Tidak : 21 orang x 0 = 0 Skor item
: 80
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 79,2%
Pernyataan No. 23 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 9 orang x 0 = 0
Tidak : 92 orang x 1 = 92 Skor item
: 92
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 91,08%
Pernyataan No. 24 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 22 orang x 0 = 0
Tidak : 79 orang x 1 = 79 Skor item o Skor ideal
: 79 = 101 orang x 1 = 101
161
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 78,21%
Pernyataan No. 25 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 15 orang x 0 = 0
Tidak : 86 orang x 1 = 86 Skor item
: 86
o Skor ideal
= 101 orang x 1 = 101
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 85,14%
162
Lampiran 15. Penentuan Kriteria Hasil Uji Coba Kelompok Besar Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Secara Keseluruhan No
Pernyataan
Persentase
Krite ria
1
Ukuran kertas LKS tidak terlalu besar
80,91%
Sangat Baik
2
Ukuran huruf pada LKS terlalu besar
88,11%
Sangat Baik
3
Penomoran dalam LKS sudah baik
99%
Sangat Baik
4
Halaman LKS tidak terlalu padat
73,26%
Baik
5
Tulisan di dalam LKS terlalu padat
72,27%
Baik
6
Dapat dibedakan antara judul dengan subjudul
92,07%
Sangat Baik
7
Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
94,05%
Sangat Baik
8
Terdapat kata-kata yang ambigu di dalam LKS
85,14%
Sangat Baik
9
Pemilihan gambar dan daftar pustaka sesuai
93,06%
Sangat Baik
10
Alat dan bahan yang digunakan sulit didapatkan
64,35%
Baik
11
Alat dan bahan yang digunakan aman dipergunakan
97,02%
Sangat Baik
12
Tampilan LKS membuat saya mandiri untuk merancang suatu percobaan
92,07%
Sangat Baik
13
LKS ini membuat saya tahu proses kerja ilmiah
99%
Sangat Baik
14
Tampilan LKS disajikan secara berlebihan
88,4%
Sangat Baik
163
15
Tampilan LKS disajikan sederhana, jelas, dan mudah dipahami
95,04%
Sangat Baik
16
Materi yang disajikan mudah dimengerti
93,06%
Sangat Baik
17
Saya kesulitan membaca kata-kata di dalam LKS secara keseluruhan
72,27%
Sangat Baik
18
Ketikan di halaman sebelumnya tembus ke halaman berikutnya
98,01%
Sangat Baik
19
Dengan membaca LKS membuat saya tertarik untuk melakukan eksperimen
88,11%
Sangat Baik
20
Pertanyaan di dalam LKS menuntun saya untuk membangun pemahaman saya sendiri
93,06%
Sangat Baik
21
Pertanyaan di dalam LKS sudah jelas dan sesuai dengan konsep
95,04%
Sangat Baik
22
LKS mempunyai cukup ruang untuk menulis (langkah kerja, hasil pengamatan, pembahasan, dan jawaban dari pertanyaan)
79,20%
Sangat Baik
23
Model LKS ini membuat saya malas untuk berpikir
91,08%
Sangat Baik
78,21%
Sangat Baik
85,14%
Sangat Baik
88,30%
Sangat Baik
24
25
LKS ini tidak membantu saya memahami suatu konsep sistem sirkulasi Dengan LKS ini saya kesulitan mencari data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis Persentase Rata-rata
164
Lampiran 16. Penentuan Kriteria Hasil Setiap Aspek Indikator Penggunaan LKS berbasis Guided Inquiry pada Uji Coba Kelompok Besar No 1
2
Aspek Desain LKS
Konten
3
Penyajian
4
Guided Inquiry
Indikator Ukuran Kepadatan halaman Kejelasan Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Struktur LKS (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) Pemilihan gambar, daftar pustaka, alat dan bahan Bahasa yang digunakan Penampilan LKS
No. Pernyataan (+) (-) 1 3,4 6, 19, 21
2 5 17
16
24
22
18
Rata-rata (%)
Krite ria
84,17%
Sangat Baik
86,34%
Sangat Baik
9, 11
10
7 12, 15
8 14
90,65%
Sangat Baik
23, 25
92,07%
Sangat Baik
83,30%
Sangat Baik
Proses mental inquiry 20, 13 (merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) Persentase Rata-rata Hasil Angket Uji Coba Kelompok Besar Penggunaan LKS
165
Lampiran 17. Hasil Pengolahan Data Penilaian Guru terhadap LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Setelah LKS diuji cobakan kepada siswa selanjutnya dilakukan penilaian LKS tersebut oleh guru mata pelajaran biologi pada masing- masing sekolah yang berjumlah 3 orang. Hasil penilaian pengembangan LKS berbasis guided inquiry untuk SMA Kelas XI pada konsep sistem sirkulasi sebagai berikut:
No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Responden Ya Tidak 3 0 0 3 3 0 3 0 0 3 3 0 0 3 3 0 3 0 1 2 3 0 3 0 0 3 3 0 3 0 0 3 3 0 3 0 3 0 3 0
Skor Total 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ya 3 0 3 3 0 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3 0 3 3 3 3
Tidak 0 3 0 0 3 0 3 0 0 2 0 0 3 0 0 3 0 0 0 0
Skor Maksimal
(%)
Krite ria
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 66,66% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
166
Lampiran 18. Cara Perhitungan Angket Penilaian Guru terhadap LKS berbasis Guided Inquiry untuk SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Sirkulasi Pernyataan No.1 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 2 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 3 orang x 1 = 3 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 3 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
167
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 4 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 5 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 3 orang x 1 = 3 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 6 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
168
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 7 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 3 orang x 1 = 3 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 8 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 9 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
169
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 10 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
: 1 orang x 0 = 0
Tidak : 2 orang x 1 = 2 Skor item
: 2
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
=
x 100%
=
x 100% = 66,66%
Pernyataan No. 11 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 12 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
170
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 13 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 14 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 15 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
171
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 16 ( Pernyataan Negatif) o Jawaban responden Ya
:0
Tidak : 3 orang x 1 = 3 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 17 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 18 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item o Skor ideal
: 3 = 3 orang x 1 = 3
172
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 19 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
Pernyataan No. 20 (Pernyataan Positif) o Jawaban responden Ya
: 3 orang x 1 = 3
Tidak : 0 Skor item
: 3
o Skor ideal
= 3 orang x 1 = 3
o Persentase
= =
x 100% x 100% = 100%
173
Lampiran 19. Penentuan Kriteria Hasil Penilaian Guru terhadap LKS Berbasis Guided Inquiry secara Keseluruhan No
Pernyataan
Persentase
Krite ria
1
Ukuran kertas LKS sudah cukup
100%
Sangat Baik
2
Ukuran font pada LKS terlalu besar
100%
Sangat Baik
3
Penomoran pada LKS sudah baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
66,66%
Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
Pengorganisasian halaman LKS sudah 4 5
baik Tulisan di dalam LKS terlalu padat Bahasa yang digunakan mudah
6
dimengerti Terdapat kata-kata ambigu di dalam
7
LKS Pemilihan gambar sesuai dengan
8
konsep Daftar pustaka yang digunakan
9
terpercaya Alat dan bahan yang digunakan sulit
10
didapatkan Tampilan LKS sudah berbasis guided inquiry(penyajian masalah, hipotesis,
11
langkah percobaan, analisis data, kesimpulan)
12
Materi yang disajikan sistematis dan logis Materi yang disajikan tidak sesuai
13
dengan tujuan pembelajaran
174
No
Pernyataan Materi yang disajikan mudah
14
dimengerti Tugas sudah sesuai dengan tujuan
15
pembelajaran
Persentase
Krite ria
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
Tugas yang ada di LKS belum dapat membangun proses mental inquiry 16
siswa( merumuskan hipotesis, merancang percobaan, menganalisis data, memberikan kesimpulan) Latihan yang ada meningkatkan
17
kemampuan siswa berpikir kritis dan analitis Cukup ruang untuk mengisi langkah
18
kerja Cukup ruang untuk mengisi tabel
19
pengamatan dan hasil pembahasan Cukup ruang untuk menjawab
20
pertanyaan dan membuat kesimpulan
175
Lampiran 20. Penentuan Kriteria Hasil Penilaian Guru terhadap LKS Berbasis Guided Inquiry Setiap Variabel
No
Variabel
1
Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
2
3
4
Kesesuaian elemen dengan tujuan pembelajaran Kejelasan penyampaian
Indikator
No. Pernyataan 1, 2 3, 4, 5
Ukuran Kepadatan halaman 10, 18, 19, 20 Kejelasan 12, 13, 14 Kesesuaian topik bahasan 11, 18 Struktur LKS berbasis guided inquiry (judul, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, rumusan masalah, hipotesis, alat dan bahan, langkah percobaan, tabel hasil pengamatan, analisis data dan kesimpulan) 15, 16 Rincian tugas 17 Latihan Bahasa yang digunakan Pemilihan gambar da n daftar pustaka
Ratarata (%)
Krite ria
97,22%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
100%
Sangat Baik
99,3%
Sangat Baik
6, 7 8, 9
Persentase Rata-rata Hasil Validasi Isi LKS (%)
176
Lampiran 21. Hasil Wawancara Peneliti Kepada Siswa 1. Nama
: Agung Pratama P.
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 26 Jakarta
Waktu
: Senin, 25 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Sekolah sudah tidak pernah membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: menurut saya mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi LKS tersebut sangat berguna dan membantu saya dalam memahami suatu materi. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Tidak ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah.
177
2. Nama
: M. Akbarul Muttaqin
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 26 Jakarta
Waktu
: Senin, 25 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Sekolah sudah tidak meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi LKS tersebut menambah pengetahuan saya. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Bagi saya tidak ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
178
3. Nama
: Alfiyah H.
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 26 Jakarta
Waktu
: Senin, 25 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Sekolah sudah tidak meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi memiliki desain dan penyajian yang bagus, bahasanya mudah dimengerti. Akan tetapi ada beberapa pertanyaan yang saya kurang mengerti. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Ya, ada kendala. Kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi adalah merumuskan hipotesis penelitian. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
179
4. Nama
: Filadelfia Romadillah.
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 43 Jakarta
Waktu
: Kamis, 28 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi cukup bermanfaat karena membantu saya lebih memahami suatu materi. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Bagi saya tidak ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
180
5. Nama
: Rodhi Isyraf Fauzan
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 43 Jakarta
Waktu
: Kamis, 28 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi cukup bermanfaat karena membantu saya lebih memahami suatu materi. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Bagi saya tidak ada kendala berarti dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi hanya saja bahasanya bagi saya sulit dimengerti. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
181
6. Nama
: Zeunadi Muthalib
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 43 Jakarta
Waktu
: Kamis, 28 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi cukup bagus isinya tidak berlebihan. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Ya, ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu kesulitan dalam mencari informasi terkait pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam LKS. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
182
7. Nama
: Sophia Tiurida Siahaan
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 60 Jakarta
Waktu
: Jumat, 29 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran. 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi cukup bagus isinya. LKS tersebut memberikan permasalahan yang umum terjadi di sekitar kita sehingga membuat saya mudah untuk memahami. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Tidak ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah
183
8. Nama
: Rizal Damara
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 60 Jakarta
Waktu
: Jumat, 29 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi bagus isinya. LKS tersebut membahas suatu materi mendalam sehingga membuat saya lebih paham. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu pada pertanyaan yang sulit dimengerti. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah.
184
9. Nama
: Aulia Meilaz Syafaat
Kelas
: XI-IPA 3
Asal Sekolah
: SMA Negeri 60 Jakarta
Waktu
: Jumat, 29 November 2013
1) Apakah sekolah kamu masih menggunakan LKS Biologi yang di jual di pasaran? Jawaban siswa : Ya, sekolah masih meminta siswa untuk membeli LKS yang di jual di pasaran 2) Bagaimana pendapatmu mengenai LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawaban siswa: Menurut saya LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi bagus isinya. LKS tersebut menuntun saya untuk mengetahui proses kerja ilmiah yang sesungguhnya. 3) Adakah kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawaban siswa: Ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu bingung untuk menarik kesimpulan. 4) Apakah dengan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kamu menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawaban siswa: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi saya menjadi memahami bagaimana proses kerja ilmiah.
185
Lampiran 22. Hasil Wawancara Peneliti Kepada Guru 1. Nama
: Dra. Isliwani Wahab
Asal Sekolah : SMA Negeri 26 Jakarta Waktu
: Senin, 25 November 2013
1) Menurut Ibu adakah perbedaan antara LKS yang dibeli di pasaran dengan LKS berbasis guided inquiry yang digunakan? Jawab: Ya sangat berbeda antara LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dengan LKS yang dijual di pasaran. 2) Bagaimana pendapat Ibu mengenai pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab: Menurut saya pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi sudah bagus namun penggunaan LKS dari segi waktu harus diperhatikan. 3) Adakah kendala pada Ibu dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawab: Bagi saya dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi membutuhkan waktu yang lebih banyak. 4) Apakah menurut Ibu dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawab: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah. 5) Apakah ada saran dari Ibu tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab:
186
Saran saya tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu materi percobaannya disesuaikan dengan waktu pembelajaran dan untuk penghematan kertas dalam mencetak LKS sebaiknya anak-anak diberikan dalam bentuk softcopy saja sehingga akan menghemat biaya.
2. Nama
: Rosida, S. Pd.
Asal Sekolah : SMA Negeri 60 Jakarta Waktu
: Jumat, 29 November 2013
1) Menurut Ibu adakah perbedaan antara LKS yang dibeli di pasaran dengan LKS berbasis guided inquiry yang digunakan? Jawab: Ya sangat berbeda antara LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dengan LKS yang dijual di pasaran. Pada LKS pengembangan terdapat permasalahan-permasalahan dan juga ciri khas berupa kutipan ayat Alquran yang tertera pada setiap materi. 2) Bagaimana pendapat Ibu mengenai pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab: Menurut saya pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi sudah bagus. 3) Adakah kendala pada Ibu dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja? Jawab: Bagi saya dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi kendalanya dalam menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan. 4) Apakah menurut Ibu dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah?
187
Jawab: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah dimulai dari melakukan hipotesis, mendesain langkah kerja, dan lainlain. 5) Apakah ada saran dari Ibu tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab: Saran saya tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu dibuat lebih menarik lagi gambar-gambar yang ada di dalamnya dan untuk permasalahan pada percobaan uji golongan darah sebaiknya cukup permasalahan umum saja.
3. Nama
: Nunuk Windrihany, S. Pd.
Asal Sekolah : SMA Negeri 43 Jakarta Waktu
: Kamis, 25 November 2013
1) Menurut Ibu adakah perbedaan antara LKS yang dibeli di pasaran dengan LKS berbasis guided inquiry yang digunakan? Jawab: Ya terdapat perbedaan antara LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dengan LKS yang dijual di pasaran. 2) Bagaimana pendapat Ibu mengenai pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab: Menurut saya pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi sudah bagus. Karena dapat menggiring anak untuk berpikir menemukan pemahamannya sendiri sehingga anak lebih mandiri. 3) Adakah kendala pada Ibu dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jika ya apa saja?
188
Jawab: Bagi saya tidak ada kendala dalam menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi. 4) Apakah menurut Ibu dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi tahu bagaimana proses kerja ilmiah? Jawab: Ya, dengan menggunakan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi siswa menjadi paham bagaimana proses kerja ilmiah. 5) Apakah ada saran dari Ibu tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi? Jawab: Saran saya tentang pengembangan LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi yaitu pertanyaan penelitian pada bagian percobaan uji golongan darah terlalu memudahkan siswa sehingga membuat siswa merasa tidak perlu mencari informasi lebih banyak terkait jawaban dari suatu permasalahan.
189
Lampiran 23. Foto-foto Penelitian 1. Uji Coba LKS Kelompok Kecil
2. Uji Coba LKS Kelompok Besar
190
3. Percobaan I: Tekanan Darah dan Cek Denyut Nadi
4. Percobaan II: Uji Golongan Darah
5. Siswa mengisi angket
191
6. Peneliti melakukan wawancara kepada siswa
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH Nama Sekolah
: SMA Negeri 26 Jakarta
Alamat Sekolah
: Jalan Tebet Barat IV, Tebet.
Nomor Telepon
: (021) 8294645
B. BERITA WAWANCARA Hari/Tanggal
: Senin, 30 September 2013
Nama Guru
: Dra. Isliwani Wahab
Bidang Studi
: Biologi Kelas XI
Tanya:
Sejak kapan Ibu mengajar bidang studi Biologi di sekolah ini?
Jawab:
Saya mengajar di sekolah ini sejak tahun 1988.
Tanya:
Berapakah jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya?
Jawab:
Jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya adalah 120 siswa
Tanya:
Kurikulum apakah yang digunakan oleh sekolah ini?
Jawab:
Kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini adalah KTSP.
Tanya:
Bagaimana tanggapan siswa terhadap bidang studi yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Tanggapan siswa terhadap bidang studi yang saya ajarkan sangat positif.
Tanya:
Metode apa yang sering Ibu gunakan dalam mengajar? Apakah hasilnya sudah maksimal dengan menggunakan metode tersebut?
Jawab:
Metode yang sering Ibu gunakan dalam mengajar adalah metode diskusi. Hasilnya cukup maksimal sejauh ini.
Tanya:
Seberapa sering Ibu menggunakan metode eksperimen ketika pembelajaran Biologi?
Jawab:
Saya menggunakan metode eksperimen ketika pembelajaran Biologi sewaktu-waktu saja, disesuaikan dengan materi siswa.
Tanya:
Buku-buku apa sajakah yang Ibu gunakan sebagai acuan mengajar? Adakah sumber lain yang digunakan selain buku yang disebutkan?
192
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Buku yang saya gunakan sebagai acuan mengajar adalah buku yang memiliki informasi terbaru (up to date) secara konten. Tidak ada sumber lain yang digunakan selain itu.
Tanya:
Apakah Ibu mengalami hambatan dalam mengajar Biologi? Jika ya apa saja hambatannya?
Jawab:
Sejauh ini saya tidak mengalami hambatan dalam mengajar Biologi.
Tanya:
Apakah siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Ya siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan. Namun dalam satu semester siswa diberikan kesempatan 4 kali untuk dapat ke laboratorium.
Tanya:
Apakah Ibu memberikan siswa LKS panduan sebelum siswa melakukan percobaan?
Jawab:
Ya, saya memberikan siswa LKS untuk panduan jika ingin melakukan percobaan.
Tanya:
Dimanakah siswa dapat memperoleh LKS yang Ibu gunakan dalam pembelajaran?
Jawab:
Siswa dapat memperoleh LKS yang akan digunakan jika ingin melakukan percobaan melalui soft file yang saya kirim melalui email kelas.
Tanya:
LKS seperti apa yang digunakan siswa pada saat pembelajaran Biologi?
Jawab:
Saya tidak menggunakan LKS pada saat pembelajaran Biologi kecuali pada saat praktikum saja.
Tanya:
Apakah Ibu pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa?
Jawab:
Ya, pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tanya:
Bagaimana tanggapan Ibu mengenai pengembangan LKS praktikum?
Jawab:
Menurut saya pengembangan LKS praktikum itu sangat bagus karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang pada saat itu ingin 193
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
melakukan percobaan. Namun untuk membuat LKS itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Tanya:
Menurut Ibu apakah penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi?
Jawab:
Ya, penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi.
Tanya:
Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mengisi LKS? Jika ya, solusi apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan itu?
Jawab:
Ya, siswa pernah mengalami kesulitan dalam mengisi LKS untuk mengatasinya biasanya saya akan mendiskusikan bersama-sama di kelas.
Tanya:
Menurut Ibu model LKS seperti apa yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI? (Discovery/Guided inquiry/Free inquiry)
Jawab:
Menurut saya model LKS yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI adalah Guided inquiry.
Tanya:
Adakah saran dari Ibu mengenai materi percobaan apa yang tepat untuk jenis LKS praktikum model di atas?
Jawab:
Menurut saya materi percobaan yang tepat untuk jenis LKS praktikum guided inquiry adalah sistem peredaran darah manusia dan sistem pencernaan.
Tanya:
Apakah alat dan bahan yang ada di laboratorium sekolah menunjang kegiatan siswa pada saat melakukan percobaan, misalnya untuk percobaan sistem peredaran darah?
Jawab:
Ya, menunjang untuk percobaan sistem peredaran darah manusia. Karena kondisi sekolah yang sedang di renovasi sehingga praktikum tidak dapat dilakukan di laboratorium.
194
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH Nama Sekolah
: SMA Negeri 43 Jakarta
Alamat Sekolah
: Jalan Minangkabau Dalam, Setia Budi.
Nomor Telepon
: (021) 8297076
B. BERITA WAWANCARA Hari/Tanggal
: Selasa, 15 Oktober 2013
Nama Guru
: Nunuk Windrihany, S.Pd
Bidang Studi
: Biologi Kelas XI
Tanya:
Sejak kapan Ibu mengajar bidang studi Biologi di sekolah ini?
Jawab:
Saya mengajar di sekolah ini sejak tahun 1993 sampai dengan saat ini.
Tanya:
Berapakah jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya?
Jawab:
Jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya adalah 110 siswa
Tanya:
Kurikulum apakah yang digunakan oleh sekolah ini?
Jawab:
Kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini adalah KTSP.
Tanya:
Bagaimana tanggapan siswa terhadap bidang studi yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Tanggapan siswa terhadap bidang studi yang saya ajarkan adalah biologi itu menyenangkan.
Tanya:
Metode apa yang sering Ibu gunakan dalam mengajar? Apakah hasilnya sudah maksimal dengan menggunakan metode tersebut?
Jawab:
Metode yang sering Ibu gunakan dalam mengajar adalah metode ceramah dan diskusi. Hasilnya cukup maksimal.
Tanya:
Seberapa sering Ibu menggunakan metode eksperimen ketika pembelajaran Biologi?
Jawab:
Saya menggunakan metode eksperimen pada setiap bab Biologi minimal 1 kali.
195
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Tanya:
Buku-buku apa sajakah yang Ibu gunakan sebagai acuan mengajar? Adakah sumber lain yang digunakan selain buku yang disebutkan?
Jawab:
Buku yang saya gunakan sebagai acuan mengajar adalah buku yang secara konten memuat materi yang dipelajari, namun siswa sudah mendapatkan buku BSE dari pemerintah yang dipinjamkan oleh perpustakaan. Sumber lain yang digunakan selain itu adalah LKS dan internet.
Tanya:
Apakah Ibu mengalami hambatan dalam mengajar Biologi? Jika ya apa saja hambatannya?
Jawab:
Sejauh ini saya tidak mengalami hambatan dalam mengajar Biologi.
Tanya:
Apakah siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Ya siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan. Namun dalam satu semester siswa diberikan kesempatan 4 kali untuk dapat ke laboratorium.
Tanya:
Apakah Ibu memberikan siswa LKS panduan sebelum siswa melakukan percobaan?
Jawab:
Ya, saya memberikan siswa LKS untuk panduan jika ingin melakukan percobaan.
Tanya:
Dimanakah siswa dapat memperoleh LKS yang Ibu gunakan dalam pembelajaran?
Jawab:
Siswa dapat memperoleh LKS yang akan digunakan jika ingin melakukan percobaan melalui saya beberapa hari sebelumnya.
Tanya:
LKS seperti apa yang digunakan siswa saat ini pada pembelajaran Biologi?
Jawab:
Siswa menggunakan LKS yang berisi soal yang dijual di koperasi sekolah.
Tanya:
Apakah Ibu pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa?
196
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Ya, pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri biasanya sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan.
Tanya:
Bagaimana tanggapan Ibu mengenai pengembangan LKS praktikum?
Jawab:
Menurut saya pengembangan LKS praktikum itu bagus karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Tanya:
Menurut Ibu apakah penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi?
Jawab:
Ya, penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi karena siswa tidak terpaku pada satu sumber saja sehingga menambah pengetahuan siswa.
Tanya:
Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mengisi LKS? Jika ya, solusi apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan itu?
Jawab:
Ya, siswa pernah mengalami kesulitan dalam mengisi LKS. Dalam mengatasi hal tersebut biasanya saya akan mendiskusikan bersama-sama di kelas.
Tanya:
Menurut Ibu model LKS seperti apa yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI? (Discovery/Guided inquiry/Free inquiry)
Jawab:
Menurut saya model LKS yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI adalah Guided inquiry. Di mana siswa disajikan permasalahan dan dia yang memecahkan masalah tersebut.
Tanya:
Adakah saran dari Ibu mengenai materi percobaan apa yang tepat untuk jenis LKS praktikum model di atas?
Jawab:
Menurut saya materi percobaan yang tepat untuk jenis LKS praktikum guided inquiry adalah sistem peredaran darah, sistem pencernaan, dan struktur tumbuhan.
Tanya:
Apakah alat dan bahan yang ada di laboratorium sekolah menunjang kegiatan siswa pada saat melakukan percobaan, misalnya untu percobaan sistem peredaran darah?
197
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Ya, menurut saya lebih menunjang kepada percobaan sistem peredaran darah manusia. Karena untuk percobaan uji tekanan darah alat dan bahan tersedia seperti tensimeter untuk mengukur tekanan darah, serum untuk uji golongan darah.
198
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH Nama Sekolah
: SMA Negeri 60 Jakarta
Alamat Sekolah
: Jalan Kemang Timur I No.6, Mampang Prapatan.
Nomor Telepon
: (021) 7992054
B. BERITA WAWANCARA Hari/Tanggal
: Jumat, 18 Oktober 2013
Nama Guru
: Rosidah, S.Pd
Bidang Studi
: Biologi Kelas XI
Tanya:
Sejak kapan Ibu mengajar bidang studi Biologi di sekolah ini?
Jawab:
Saya mengajar di sekolah ini sejak tahun 2000 sampai dengan saat ini.
Tanya:
Berapakah jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya?
Jawab:
Jumlah siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014 seluruhnya adalah 105 siswa.
Tanya:
Kurikulum apakah yang digunakan oleh sekolah ini?
Jawab:
Kurikulum yang digunakan oleh sekolah ini adalah KTSP.
Tanya:
Bagaimana tanggapan siswa terhadap bidang studi yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Tanggapan siswa terhadap bidang studi yang saya ajarkan adalah biologi itu menyenangkan.
Tanya:
Metode apa yang sering Ibu gunakan dalam mengajar? Apakah hasilnya sudah maksimal dengan menggunakan metode tersebut?
Jawab:
Metode yang sering Ibu gunakan dalam mengajar adalah metode diskusi dan eksperimen. Hasilnya cukup maksimal.
Tanya:
Seberapa sering Ibu menggunakan metode eksperimen ketika pembelajaran Biologi?
Jawab:
Saya menggunakan metode eksperimen pada tergantung pada materinya.
Tanya:
Buku-buku apa sajakah yang Ibu gunakan sebagai acuan mengajar? Adakah sumber lain yang digunakan selain buku yang disebutkan? 199
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Buku yang saya gunakan sebagai acuan mengajar adalah buku yang direkomendasikan oleh pemerintah, secara konten sesuai dan lengkap, namun siswa sudah mendapatkan buku BSE dari pemerintah yang dipinjamkan oleh perpustakaan. Sumber lain yang digunakan selain itu adalah LKS dan Buku lainnya.
Tanya:
Apakah Ibu mengalami hambatan dalam mengajar Biologi? Jika ya apa saja hambatannya?
Jawab:
Sejauh ini saya tidak mengalami hambatan dalam mengajar Biologi.
Tanya:
Apakah siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang Ibu ajarkan?
Jawab:
Ya siswa pernah dibawa ke laboratorium untuk melakukan percobaan yang berkaitan dengan konsep yang diajarkan. Dalam satu semester siswa diberikan kesempatan 2-3 kali untuk dapat ke laboratorium, namun dapat disesuaikan dengan materinya juga.
Tanya:
Apakah Ibu memberikan siswa LKS panduan sebelum siswa melakukan percobaan?
Jawab:
Ya, saya memberikan siswa LKS untuk panduan siswa.
Tanya:
Dimanakah siswa dapat memperoleh LKS yang Ibu gunakan dalam pembelajaran?
Jawab:
Siswa memiliki LKS yang dibeli di toko buku. Jika diperlukan terkadang ditambahkan pula lembaran materi terkait dengan percobaan yang dibuat oleh guru.
Tanya:
LKS seperti apa yang digunakan siswa saat ini pada pembelajaran Biologi?
Jawab:
Siswa menggunakan LKS praktikum merk tertentu yang dibeli di toko buku.
Tanya:
Apakah Ibu pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan siswa?
200
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Ya, pernah membuat LKS yang dikembangkan sendiri biasanya sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan dan dipergunakan sebagai tambahan untuk bahan bacaan siswa sebelum melakukan praktikum.
Tanya:
Bagaimana tanggapan Ibu mengenai pengembangan LKS praktikum?
Jawab:
Menurut saya pengembangan LKS praktikum itu baik karena dapat disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari siswa.
Tanya:
Menurut Ibu apakah penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi?
Jawab:
Ya, penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat membantu siswa dalam memahami materi. Karena siswa belajar dari berbagai sumber sehingga pengetahuannya lebih luas.
Tanya:
Apakah siswa mengalami kesulitan dalam mengisi LKS? Jika ya, solusi apa yang Ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan itu?
Jawab:
Ya, siswa pernah mengalami kesulitan dalam mengisi LKS. Dalam mengatasi hal tersebut biasanya saya akan mendiskusikan bersama-sama ketika kegiatan belajar di depan kelas.
Tanya:
Menurut Ibu model LKS seperti apa yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI? (Discovery/Guided inquiry/Free inquiry)
Jawab:
Menurut saya model LKS yang tepat digunakan oleh siswa kelas XI adalah Guided inquiry. Karena siswa kelas XI masih harus dibimbing bila ingin melakukan percobaan supaya tidak terjadi kesalahan ketika praktikum.
Tanya:
Adakah saran dari Ibu mengenai materi percobaan apa yang tepat untuk jenis LKS praktikum model di atas?
Jawab:
Menurut saya materi percobaan yang tepat untuk jenis LKS praktikum guided inquiry adalah sistem peredaran darah manusia.
Tanya:
Apakah alat dan bahan yang ada di laboratorium sekolah menunjang kegiatan siswa pada saat melakukan percobaan, misalnya untuk percobaan sistem peredaran darah? 201
KEMENTERIAN AGAM A UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda N o 95 Ciputat 15412 Indonesi a
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
:
FITK-FR-AKD-081
: :
1 Maret 2010 01
:
1/1
LEMBAR OBSERVASI SEKOLAH
Jawab:
Ya, sangat menunjang untuk percobaan sistem peredaran darah manusia. Akan tetapi untuk percobaan membedah hewan itu sudah tidak boleh lagi dilakukan. Karena pembelajaran saat ini bertujuan untuk membentuk nilai moral siswa, bermanfaat bagi lingkungannya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
202
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Percobaan Waktu Hari/Tanggal
: SMA N 26 Jakarta : Biologi : I (Pengukuran Tekanan Darah dan Cek Denyut Nadi) : Jam ke 1 dan ke 2 : Senin, 11 Nopember 2013
Catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan: 1. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok, kemudian LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dibagikan kepada masing-masing siswa. 2. Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa: - Sebutkan alat-alat pada sistem peredaran darah manusia? - Apa yang dimaksud dengan sistol dan diastol? - Apakah nama alat untuk mengukur tekanan darah manusia? 3. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal itu dibuktikan dengan seluruh siswa mengangkat tangan untuk berusaha menjawab. 4. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk tidak terpaku pada satu sumber bacaan. Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan benar. 5. Tensimeter yang ada terbatas hanya berjumlah 2 buah saja, sehingga siswa harus bergantian untuk menggunakan alat tensimeter tersebut. Hal tersebut membuat alokasi waktu pembelajaran bertambah. 6. Siswa bertanya kepada guru setelah melakukan percobaan seperti: - Apakah penyebab seseorang mengalami hipertensi? - Berapakah tekanan darah manusia dikatakan hipertensi?
Jakarta, 11 Nopember 2013 Pengamat
Istiqomah Nuraini
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Percobaan Waktu Hari/Tanggal
: SMA N 26 Jakarta : Biologi : II (Uji Golongan Darah) : Jam ke 3 dan ke 4 : Rabu, 13 Nopember 2013
Catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan: 1. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. Jumlah siswa yang hadir adalah 37 orang. 2. Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa: - Sebutkan macam-macam sel darah yang ada pada manusia? - Apa yang dimaksud dengan aglutinin dan aglutinogen? - Bagaimana prinsip transfusi darah? 3. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal itu dibuktikan dengan seluruh siswa mengangkat tangan untuk berusaha menjawab. 4. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk masing-masing kelompok memberikan satu perwakilan yang akan dicek golongan darahnya. 5. Siswa diminta untuk menyimpulkan sendiri jenis golongan darah temannya. 6. Semua berjalan dengan lancar dan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran. 7. Siswa bertanya kepada guru setelah melakukan percobaan seperti: - Terbuat dari apakah serum yang dipakai pada percobaan uji golongan darah? - Mengapa 1 jarum suntik hanya boleh dipakai untuk satu kali saja? - Kegunaan uji golongan darah untuk apa?
Jakarta, 13 Nopember 2013 Pengamat
Istiqomah Nuraini
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Percobaan Waktu Hari/Tanggal
: SMA N 60 Jakarta : Biologi : I (Pengukuran Tekanan Darah dan Cek Denyut Nadi) : Jam ke 3 dan ke 4 : Jumat, 15 Nopember 2013
Catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan: 1. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, kemudian LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dibagikan kepada masingmasing siswa. 2. Guru memulai pembelajaran dengan melemparkan pertanyaan kepada siswa: - Apa fungsi dari sistem peredaran darah? - Sebutkan alat-alat peredaran darah pada manusia? - Alat apakah yang dapat mengukur tekanan darah pada manusia? 3. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan benar. 4. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk tidak terpaku pada satu sumber bacaan. 5. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan benar. 6. Percobaan berjalan dengan lancar sesuai alokasi waktu yang ditentukan. 7. Siswa bertanya kepada guru terkait dengan materi setelah percobaan dilakukan, pertanyaannya sebagai berikut. - Bagaimana cara menghindari stroke?
Jakarta, 15 Nopember 2013 Pengamat
Istiqomah Nuraini
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Percobaan Waktu Hari/Tanggal
: SMA N 60 Jakarta : Biologi : II (Uji Golongan Darah) : Jam ke 4 dan ke 5 : Senin, 18 Nopember 2013
Catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan: 1. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya. 2. Jumlah siswa yang hadir adalah 30 orang. 3. Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa: - Apa yang dimaksud dengan aglutinin dan aglutinogen? - Sebutkan jenis golongan darah manusia? - Bagaimana prinsip transfusi darah? 4. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan benar. 5. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk masing-masing kelompok memberikan satu perwakilan yang akan dicek golongan darahnya. 6. Siswa diminta untuk dapat menyimpulkan sendiri jenis golongan darah temannya. 7. Semua berjalan dengan lancar dan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran yang direncanakan.
Jakarta, 18 Nopember 2013 Pengamat
Istiqomah Nuraini
CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Percobaan Waktu Hari/Tanggal
: SMA N 43 Jakarta : Biologi : I (Pengukuran Tekanan Darah dan Cek Denyut Nadi) : Jam ke 4 dan ke 5 : Rabu, 20 Nopember 2013
Catatan yang diperoleh dari hasil pengamatan: 1. Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, kemudian LKS berbasis guided inquiry pada konsep sistem sirkulasi dibagikan kepada masingmasing siswa. Jumlah siswa yang hadir adalah 34 orang. 2. Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, di antaranya adalah: - Sebutkan alat-alat peredaran darah pada manusia? - Alat apakah yang dapat mengukur tekanan darah pada manusia? - Berapakah tekanan darah manusia dapat dikatakan normal? 3. Siswa antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan benar. 4. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk tidak terpaku pada satu sumber bacaan, siswa diperbolehkan untuk mengakses internet. 5. Siswa tidak mengalami kesulitan dalam membuat hipotesis dan merancang percobaan dengan benar. 6. Percobaan berjalan dengan lancar sesuai alokasi waktu yang ditentukan. 7. Siswa bertanya kepada guru terkait dengan materi setelah percobaan dilakukan, misalnya: - Bagaimanakah proses seseorang dapat mengalami pecah pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke? - Berapakah tekanan darah seseorang dapat dikatakan hipertensi? - Bagaimana cara mencegah hipertensi?
Jakarta, 20 Nopember 2013 Pengamat
Istiqomah Nuraini