PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH RESTI AULIA NIM : AID109102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ARTIKEL ILMIAH PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 113/IV KOTA JAMBI
OLEH RESTI AULIA NIM : AID109102 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ABSTRAK Resti Aulia 2014 Peranan Media Pembelajaran Dalam Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi Skripsi Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi Pembimbing I Drs.Budi Purnomo, M.Hum.M.Pd dan Pembimbing II Drs. Arsil. M.Pd Kata kunci : peranan, Media Pembelajaran, Motivasi Pemanfaatan media sangat tergantung pada tujuan pembelajaran, Media pembelajaran akan memudahkan siswa menerima dan mengingat materi yang telah disampaikan. Berdasarkan observasi di lapangan bahwa penggunaan media pembelajaran belum sepenuhnya dilaksanakan dan dimanfaatkan sehingga belum terlihat penerapan yang sesungguhnya dari penggunaan media pembelajaran tersebut. Di sisi lain, masih banyak guru yang belum terbiasa menggunakan media pembelajaran. Bahkan ada kecenderungan bahwa guru belum menggunakan media yang tersedia secara optimal. Melihat pentingnya kehadiran media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, akhirnya penulis mencoba membahas masalah ini dengan memilih judul peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif. “penelitian deskriftif yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Hasil penelitian peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 16.75% sangat setuju, 47.58% setuju, 6.75% tidak setuju dan 28.92% sangat tidak setuju. Pada indikator hasrat dan keinginan untuk berhasil berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban
responden menyatakan 11.50% sangat setuju, 58.00% setuju, 8.00% tidak setuju dan 22.50% sangat tidak setuju. indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 12.95% sangat setuju, 49.50% setuju, 8.00% tidak setuju dan 30.00% sangat tidak setuju. untuk meningkatkan harapan dan cita-cita masa depan berada pada tingkat ratarata skor dimana jawaban responden menyatakan 12.50% sangat setuju, 51.50% setuju, 6.50% tidak setuju dan 29.50% sangat tidak setuju. penghargaan dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 24.00% sangat setuju, 37.00% setuju, 7.50% tidak setuju dan 31.50% sangat tidak setuju. kegiatan yang menarik dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 26.00% sangat setuju, 44.00% setuju, 6.50% tidak setuju dan 22.50% sangat tidak setuju. lingkungan belajar yang kondusif berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 13.50% sangat setuju, 45.00% setuju, 4.00% tidak setuju dan 37.50% sangat tidak setuju. Dari kesimpulan penelitian Ada peranan media pembelajaran dapat motivasi belajar siswa antara lain adalah Karena siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi adalah seseorang yang memiliki motivasi belajar berarti di dalam dirinya ada dorongan yang menyebabkan dia ingin belajar. Karena sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. I.
PENDAHULUAN Pemanfaatan media pembelajaran sangat tergantung pada tujuan pengajaran, kemudian memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran. Media pembelajaran akan memudahkan siswa menerima dan mengingat materi yang telah disampaikan. Manfaat lain, akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, karena dapat ditunjukan secara langsung kepada siswa, suatu bukti konkrit berupa suara dan gambar gerak karena media pembelajaranberhubungan langsung dengan indra penglihatan dan pendegaran.Hamalik (1986) mengemukakan bahwa “pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keingintahuan dan minat baru bagi siswa,serta membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa”. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media pembelajaran memiliki arti yang cukup penting, mengingat selama ini hasil dari pembelajaran dinilai masih kurang karena para guru kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang dapat membantu proses pembelajaran, diantaranya metode mengajar yang digunakan masih monoton, sehingga seringkali tujuan dari pembelajaran belum bisa mencapai yang maksimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran bukan sekedar upaya membantu guru dalam mengajar tetapi lebih daripada itu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari Pengajaran. Berdasarkan observasi di lapangan sebelum permasalahan ini peneliti angkat, dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran belum
sepenuhnya dilaksanakan dan dimanfaatkan sehingga belum terlihat penerapan yang sesungguhnya dari penggunaan media pembelajaran tersebut. Di sisi lain, masih banyak guru yang belum terbiasa mengembangkan media pembelajaran. Bahkan ada kecenderungan bahwa guru belum menggunakan media yang tersedia secara optimal. Melihat pentingnya kehadiran media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa, akhirnya penulis mencoba membahas masalah ini dengan memilih judul “Peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi”. II. TINJAUAN PUSTAKA Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Gerlach dan Ely (Arsyad, 2009:3) mengatakan “bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap”. Dalam hal ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media. Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas, media pembelajaran yaitu segala bentuk alat dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi Pengertian Motivasi Belajar Definisi motivasi belajar yaitu keseluruhan daya untuk menggerakan dalam diri siswa yang mengakibatkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan oleh subyek belajar itu bisa tercapai. Dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik jika siswa mempunyai dorongan motivasi orang tua untuk berhasil jauh lebih besar dalam diri siswa tersebut. Hal ini karena ada kecenderungan bahwa seseorang yang mempunyai kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya motivasi orang tua mereka. Definisi motivasi belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar mengajar yang diinginkan, jadi motivasi siswa dalam belajar perlu diciptakan. Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu untuk mendorong manusia untuk berbuat yaitu sebagai penggerak motor yang melepas energi, menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang akan diraih, menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan cara menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan yang ingin diraih. Peranan Media Pembelajaran dalam Motivasi Belajar Media Pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkrit. Alat-alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam balajar.
Ada banyak manfaat jika guru mau memanfaatkan media pembelajaran. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajan akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media lebih rinci. III. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penggunakan rancangan pendekatan ini diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel terhadap fenomena yang diteliti secara mendalam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui penelitian ini, penulis akan memberikan gambaran tentang Peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian data secara keseluruhan peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 16.75% sangat setuju, 47.58% setuju, 6.75% tidak setuju dan 28.92% sangat tidak setuju. Pada indikator hasrat dan keinginan untuk berhasil berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 11.50% sangat setuju, 58.00% setuju, 8.00% tidak setuju dan 22.50% sangat tidak setuju. indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 12.95% sangat setuju, 49.50% setuju, 8.00% tidak setuju dan 30.00% sangat tidak setuju. Indikator untuk meningkatkan harapan dan cita-cita masa depan berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 12.50% sangat setuju, 51.50% setuju, 6.50% tidak setuju dan 29.50% sangat tidak setuju. Indikator penghargaan dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 24.00% sangat setuju, 37.00% setuju, 7.50% tidak setuju dan 31.50% sangat tidak setuju. Indikator kegiatan yang menarik dalam belajar berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 26.00% sangat setuju, 44.00% setuju, 6.50% tidak setuju dan 22.50% sangat tidak setuju. Indikator lingkungan belajar yang kondusif berada pada tingkat rata-rata skor dimana jawaban responden menyatakan 13.50% sangat setuju, 45.00% setuju, 4.00% tidak setuju dan 37.50% sangat tidak setuju. Hasil ini membuktikan bahwa peranan media pembelajaran dalam motivasi belajar siswa Kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi memang amat diperlukan bagi siswa. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa untuk dapat lebih meningkatkan motivasi belajar maka ketersediaan media pembelajaran
sebagai salah satu variabel penting yang menentukan juga harus terpenuhi dan selalu ditingkatkan. V. KESIMPULAN Hasil penelitian ini terbukti secara empiris bahwa motivasi belajar dan media pembelajaran bersama-sama memiliki peranan dalam belajar khususnya siswa kelas V SD Negeri 113/IV Kota Jambi. Dalam proses belajar, motivasi belajar sangat diperlukan karena proses kegiatan belajar tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya motivasi belajar yang tinggi. Demikian juga dengan media pembelajaran, media pembelajaran yang menarik dan sesuai kebutuhan siswa akan merangsang motivasi siswa dalam belajar. Hal ini membuat siswa semangat belajar dan berpengaruh pada peningkatan motivasinya. Sebab, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi dan media pembelajaran yang menarik dan sesuai kebutuhan siswa dapat menjadikan kegiatan belajar efektif dan efisien sehingga mendorong siswa belajar dengan baik untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman.1994.at-tarbiyah islamiyah al-mu’ashiroh. Daar al-fikr „arodhi.cet Kairo. Dimyati, Mahmud, 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Etin Solihatin & Raharjo, 2009:23 Cooperative Learning. Bumi Aksara. Jakarta Endang Sri Astuti, 2010:67 Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo Fatah Nanang,2004,landasan manajemen pendidikan.PT remaja rosdakarya bandung Hamzah B. Uno. 2001 Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Indidikan di Ibdonesia (Jakarta : PT Bumi Aksara,). Hamalik, Umar 2005 kurikulum dan pembelajaran, PT bumi aksara.jakarta cet 4 Hamalik, Umar 2005 perencanaan pengajaran berdasar pendekatan sistem. PT bumi aksara.jakarta cet 3 Heinich, R., Molenda, M., and Russel,J.1985. Instructional Media and the NewTechnologies of Instruction.John Wikkey & Sons, Inc.Ottawa.
Istarani, 2011:8 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). Medan: Media Persada,