“Berpancang Amanah Bersauh Marwah”
PEMBANGUNAN BERVISI MARITIM
DI KEPULAUAN RIAU Oleh :
Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio
Penasihat Senior Menko Kemaritiman Penasihat Senior Menteri Pariwisata Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian Perhubungan Utusan Khusus RI pada International Maritime Organization (IMO) di London Penasihat Gubernur Kepulauan Riau Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
1
PETA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Luas Perairan Indonesia : 5,9 Jt Km² • Perairan Kepulauan : 2,8 Jt Km² • Laut Teritorial : 0,4 Jt Km² • ZEEI : 2,7 Jt Km²
• • • •
Landas Kontinen Luas Daratan Panjang Grs Pantai Jumlah Pulau
: 0,8 Jt Km2 : 1,9 Jt Km² : 81.000 Km : 17.499 Pulau 2
INDONESIA ARCHIPELAGIC STATE
8.154 km 8.154 km
Peta Indonesia jika ditumpangkan di atas peta Amerika Serikat maka akan terlihat Indonesia membentang dari Laut Pasifik di barat daratan Amerika Serikat sampai Laut Atlantik di timur daratan Amerika Serikat. Jarak ujung barat Indonesia ke ujung Timur Indonesia bisa sama dengan jarak California ke Bermuda.
3
9 Choke Point di Dunia
4
Untuk Indonesia terdapat 3 ALKI dan 4 Choke Point yaitu : Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Makasar dan Selat Lombok
SELAT MALAKA
SELAT MAKASAR
SELAT SUNDA
SELAT LOMBOK
5
INDI A THAILAND
VIETNAM PHILIPINA
MALAYSIA
PALAU SINGAPURA
PNG
RDTL AUSTRALIA
6
RI - MALAYSIA
RI - PNG
RI - RDTL
7
GEOGRAFIS INDONESIA Center of Gravity Archipelagic State Berada pada posisi silang dunia ALKI I, Selat Malaka dan Laut Natuna yang berhadapan dengan LCS terletak di Kepri Jalur lalu lintas pelayaran internasional Potensi Sumda kelautan melimpah Namun belum dikelola secara optimal Banyak dilirik bangsa lain
? 8
NEGARA BERVISI MARITIM Negara yang mempunyai kegiatan maritim sebagai penggerak utama dan andalan di bidang ekonomi yang didukung dengan kekuatan armada sipil dan militer yang memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
9
5 PILAR KEBIJAKAN MARITIM BUDAYA MARITIM SUMBER DAYA MARITIM INFRASTRUKTUR & KONEKTIVITAS MARITIM
DIPLOMASI MARITIM PERTAHANAN MARITIM 10
SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1111
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA •
Mengangkat Indonesia, dari kelompok Lower Middle Income ($ US 3.592) menuju Upper Middle Income ($ US 10.000) Country, dengan KOMPONEN MARITIM yang besar. (Worldbank, 2014) • Vietnam (US $ 1,890) • Malaysia (US $ 11,370) • Jepang (US $ 42,000 juta) • Jerman (US $ 47,640 juta) • China (US $ 10,35 Juta)
• • •
Indonesia (US $ 3,650) Singapura ( US $ 55,150 juta) Australia (US $ 64,680 juta) UK (US $ 42,690 juta) USA (US $ 55,200 juta)
SDM yang handal, kreatif, inovatif. Dukungan Iptek, Wawasan dan budaya Maritim Yang Kuat. 12
MARITIME HIGHWAY Loop Aceh Malahayati
BELAWAN (NEW BELAWAN) Dumai
Loop Pantai Timur Sumatera
Sibolga
Loop Papua Utara
Loop Babel dan Kalbar New Kalbar Port
Gorontalo Loop Kalimantan Timur
Ternate Manokwari
Loop Sulawesi Barat
Jayapura
SORONG Nabire
Pantoloan
Pulau Baai Loop Pantai Barat Sumatera
Loop Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara
Tarakan
Ambon
JAKARTA
SURABAYA
MAKASAR Kendari
Loop Maluku dan Papua Baratdaya
Lombok Merauke New Bali
Kupang
Loop Timur
US $ 7 Billions Investment for Five Deep Sea Harbors. 13
13
KEMENTERIAN YANG DIKOORDINASIKAN 1. Koordinasi oleh Kemenko berbasis ISU, BUKAN SEKTOR 2. Sesuai Kepres 121/2014 dan Perpres 10/2015, Kemenko Maritim dan Sumber Daya mengkoordinasikan: 1)
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
2)
Kementerian Perhubungan
3)
Kementerian Pariwisata
4)
Kementerian Kelautan dan Perikanan
5)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6)
Kementerian Pertanian
3. Koordinasi tidak dibatasi dengan 6 kementerian diatas saja, sepanjang menyangkut ISU KEMARITIMAN 14
14
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
15
Potensi Kepri di Sektor Kemaritiman Termasuk PROVINSI KEPULAUAN (Luas wilayah 8202 km2, 96% wilayah adalah daerah perairan) Pengembangan usaha budidaya perikanan Posisi strategis berbatasan dengan 5 negara dan terletak di jalur internasional (Selat Malaka dan LCS) serta ALKI I Sumber daya alam : mineral, minyak bumi, gas alam, timah, bauksit, pasir besi, granit, pasir kuarsa GERBANG WISATA INDONESIA : Anambas, Pantai Melur, Pulau Abang, Pantai Nongsa, Pantai Pelawan, Pantai Lagoi, Pantai Tg Berakit, Pantai Trikora, Pulau Penyengat, Bintan Leisure Park, Snorkeling. 1616
POTENSI WISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
17
PARIWISATA DI BINTAN
1818
PEROLEHAN DEVISA INDONESIA MENURUT LAPANGAN USAHA 2013
No Jenis Komoditas
2014 Nilai (juta US$)
Jenis Komoditas
2015 Nilai (juta US$)
Jenis Komoditas
Nilai (juta US$)
1
Minyak & gas bumi
32,633.2 Minyak & gas bumi
30,318.8 Minyak & gas bumi
18,906.7
2
Batu bara
24,501.4 Batu bara
20,819.3 Batu bara
16,359.6
3
Minyak kelapa sawit
15,839.1 Minyak kelapa sawit
17,464.9 Minyak kelapa sawit
15,485.0
4
Pariwisata
10,054.1 Pariwisata
11,166.3 Pariwisata
11,629.9
5
Karet olahan
9,316.6 Pakaian jadi
7,450.9 Pakaian jadi
7,340.5
6
Pakaian jadi
7,501.0 Karet olahan
7,021.7 Makanan olahan
6,351.2
7
Alat listrik
6,418.6 Makanan olahan
6,486.8 Karet olahan
5,997.4
8
Makanan olahan
5,434.8 Alat listrik
6,259.1 Alat listrik
5,713.3
9
Tekstil
5,293.6 Tekstil
5,379.7 Tekstil
5,048.8
10
Kertas dan barang dr kertas
3,802.2 Kayu olahan
3,914.1
11
Kayu olahan
3,514.5 Bahan kimia
3,853.7 Kayu olahan
3,448.9
12
Bahan kimia
3,501.6 Kertas dan barang dr kertas
3,780.0 Bahan kimia
2,871.7
Sumber : BPS dan Pusdatin Kemenpar, 2015 (estimasi)
Kertas dan barang dr kertas
3,647.5
1919
PENERIMAAN DEVISA PARIWISATA ASIA Tahun 2015
dalam Juta USD Negara
Peringkat
2011
2012
2013
2014
1
Tiongkok
48,464
50,028
51,664
56,913
2
Thailand Hong Kong, SAR Malaysia Singapore India Japan South Korea Taiwan Indonesia Viet Nam
27,184 28,455 19,656 18,086 17,707 10,966 12,476 11,065 8,554 5,710
33,826 33,074 20,250 18,939 17,971 14,576 13,429 11,770 9,121 6,850
42,080 38,940 21,496 19,301 18,397 15,131 14,629 12,323 10,054 7,250
38,437 38,376 21,820 19,203 19,700 18,853 18,147 14,618 11,166 7,330
3 4
5 6 7 8 9 10
“Penerimaan devisa pariwisata Indonesia hanya
½ dari Malaysia ¼ dari Thailand.” Sumber: UNWTO Tourism Highlights, 2015 Edition.
2020
mega
Menjadikan Indonesia sebagai tujuan pariwisata dunia
macro
• Kontribusi terhadap PDB (WTTC) • Devisa • Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja
• 9 % (Rp. 946,09 triliun) • Rp. 120 triliun • 11 juta
• 15% • Rp. 240 triliun • 13 juta
micro
KONDISI KUNJUNGAN INDONESIA SAAT INI DAN TARGET PARIWISATA PADA TAHUN 2019
• Indeks Daya Saing kepariwisataan • Kedatangan Wisatawan Mancanegara • Perjalanan Wisatawan Nusantara
• #70 • 9 juta • 250 juta
• #30 • 20 juta • 275 juta
2014
TARGET 2019
Perbandingan kunjungan wisman dengan negara ASEAN lainnya (2014): Malaysia : 27,4 juta (million) Singapore : 15,1 juta (million) Thailand : 24,8 juta (million)
*) Source data : UNWTO – United Nation World Tourism Organization **) WEF : World Economic Forum
2121
Perpres No. 21 Tahun 2016 Tentang Bebas Visa Kunjungan
22
DAFTAR NEGARA, PEMERINTAH WILAYAH ADMINISTRASI KHUSUS SUATU NEGARA, DAN ENTITAS TERTENTU YANG DIBERIKAN BEBAS VISA KUNJUNGAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Afrika Selatan Albania Aljazair Amerika Serikat Andorra Angola Antigun dan Barbuda Arab saudi Argentina Armenia Australia Austria Azerbaijan Bahama Bahrain Bangladesh Barbados Belanda Belarusa Belgia Belize Benin
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Bhutan Bolivia Bosnia dan Herzegovina Botswana Brazil Brunei darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Ceko Chad Chili Denmark Dominika (Persemakmuran) Ekuador El Savador Estonia Fiji Filipina Finlandia Gabon Gambia
45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66.
Georgia Ghana Grenada Guatemala Guyana Haiti Honduras Hongaria Hongkong (SAR) India Inggris Irlandia Islandia Italia Jamaika Jepang Jerman Kamboja Kanada Kazakkhstan Kenya Kepulauan Marshall
67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88.
Kep. Solomon Kiribati Komoro Korea Selatan Kosta Rika Kroasia Kuba Kuwait Kyrgyztan Laos Latvia Lebanon Lesotho Liechtenstein Lithuania Luksemburg Macao (SAR) Madagaskar Makedonia Maladewa Malawi Malaysia 23
DAFTAR NEGARA, PEMERINTAH WILAYAH ADMINISTRASI KHUSUS SUATU NEGARA, DAN ENTITAS TERTENTU YANG DIBERIKAN BEBAS VISA KUNJUNGAN
89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110.
Mali Malta Maroko Mauritania Mauritius Meksiko Mesir Moldova Monako Mongolia Mozambik Myanmar Namibia Nauru Nepal Nikaragua Norwegia Oman Palau Palestina Panama Pantai Gading
111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132.
Papua Nugini Paraguay Perancis Peru Polandia Portugal Puerto Rico Qatar Republik Dominika Romania Rusia Rwanda Saints Kitts dan Navis Saint Lucia Saint Vicent dan Grenadis Samoa San Marino Sao Tome dan Principe Selandia Baru Senegal Serbia Seychelles
133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154.
Singapura Siprus Slovakia Slovenia Spanyol Sri Langka Suriname Swaziland Swedia Swiss Taiwan Tajikistan Tahta Suci Vatikan Tanjung Verde Tanzania Thailand Timor Leste Togo Tonga Trinidad dan Tobago Tunisia Turki
155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169.
Turkmenistan Tuvalu Uganda Ukrania Uni Emirat Arab Uruguay Tiongkok Uzbekistan Vanuatu Venezuela Vietnam Yordania Yunani Zambia Zimbabwe
24
RINGKASAN EKSEKUTIF RPJMN BIDANG PARIWISATA TAHUN 2015 – 2019 FOKUS 10 KSPN PRIORITAS 50 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN)
88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN)
10 KSPN PRIORITAS -. RPJMN 2015 – 2019 -. RENSTRA KEMENPAR TAHUN 2015 -2019
1. 2. 3. 4. 5.
Danau Toba Tanjung Kelayang Kepulauan Seribu Tanjung Lesung Borobudur
6. 7. 8. 9. 10.
Bromor, Tengger, Semeru Mandalika Wakatobi Pulau Morotai Labuan Bajo
PP NO. 50 TAHUN 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
2525
10 DESTINASI PRIORITAS PARIWISATA NASIONAL DAN 30 DESTINASI UNGGULAN WISATA BAHARI PRIORITAS PARIWISATA NASIONAL
UNGGULAN WISATA BAHARI Wisata Pantai
Wisata Bentang Laut
Wisata Bawah Laut
1
Danau Toba
1
Natuna Anambas (Kepri)
1
Sabang (NAD)
1
Bali
2
Belitung
2
Bangka Belitung
2
Belitung
2
Lombok (NTB)
3
Kep. Seribu
3
Kep. Seribu (DKI)
3
Bali
3
Komodo-Labuan Bajo (NTT)
4
Tanjung Lesung
4
Karimun Jawa (Jateng)
4
Lombok (NTB)
4
Alor (NTT)
5
Borobudur
5
Bali
5
Derawan (Kaltim)
5
Derawan (Kaltim)
6
Bromo Tengger Semeru
6
Derawan (Kaltim)
6
Togean (Sulteng)
6
Bunaken (Sulut)
7
Labuan Bajo
7
Labuan Bajo (NTT)
7
Ternate (Malut)
7
Togean (Sulteng)
8
Mandalika
8
Mandalika-Lombok
8
Ambon (Maluku)
8
Ambon-Banda (Maluku)
9
Wakatobi
9
Wakatobi (Sultra)
9
Wakatobi (Sultra)
9
Wakatobi (Sultra)
10
Morotai
10
Morotai (Malut)
10
Raja Ampat (Papua Barat)
10
Raja Ampat (Papua Barat)
26
Top 10 Destinasi wisata pantai 10
8
1 2 3
4
9 5
7
6
1. Kepulauan Natuna-Anambas 4. Karimun Jawa 7. Labuan Bajo
2. 5. 8.
Pulau Belitung Bali Morotai
3. 6. 9.
Kepulauan Seribu Mandalika Wakatobi 10. Derawan
27
MENCIPTAKAN “10 BALI BARU” Danau Toba
Tanjung Kelayang
Tanjung Lesung
Kepulauan Seribu
Borobudur
Bromo Tengger Semeru
Mandalika
Labuan Bajo
Wakatobi
Morotai 2828
PEMBANGUNAN BANDARA Sebagai salah satu Key Success Pariwisata
29
BANDARA WAMENA 30
BANDARA RAJA HAJI FISABILILLAH TANJUNG PINANG
31
BANDARA TARAKAN 32
Potensi Kemaritiman Yang Perlu di Kembangkan di Kepri Budaya Maritim dan Pendidikan Perikanan dan Kelautan Infrastruktur, Sarana/Prasarana Transportasi Laut, Darat dan Udara Wisata Bahari Penataan Tata Ruang Birokrasi dan Regulasi
Pertahanan Maritim 33
Budaya Maritim dan Pendidikan • Menjadikan Gurindam Duabelas sebagai icon pembinaan budaya berkarakter maritim generasi muda di Kepri dengan menyiapkan konsep pendidikan budi pekerti yang dapat menjadi contoh dalam pendidikan dasar di Dikdasmen. • Mempromosikan Pulau Penyengat sebagai pusat pengkajian dan pengembangan budaya Melayu dengan konsep pendekatan budaya maritim • Menyiapkan konsep pengembangan pendidikan vocational bidang maritim di tiap kabupaten/kota di Kepri • Menyiapkan konsep pembentukan karakter generasi muda maritim dengan pendidikan vocational dan studi model pendekatan maritim dengan leading sektor Universitas Maritim Raja Ali Haji • Menyiapkan konsep peningkatan taraf hidup masyarakat pesisir bercirikan maritim dengan menekan angka pengangguran dengan melibatkan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat
34
Perikanan dan Kelautan • Pemberdayaan nelayan dengan meningkatkan peran Pemda dalam memfasilitasi kebutuhan nelayan akan kapal penangkap ikan dengan pihak perbankan dan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan • Meningkatkan budidaya hewan laut konsumsi yang memiliki daya tarik kuliner khas Kepri yaitu GONGGONG dan dikemas dalam berbagai produk makanan dengan kemasan yang menarik dengan melibatkan Pemda dalam proyek percontohan budi daya gonggong
35
Infrastruktur, Sarana/Prasarana Transportasi Laut, Darat dan Udara •
Menyiapkan konsep multi moda terpadu dengan leading sector angkutan laut dan menjadikan pelabuhan Tg Pinang menjadi hub transportasi laut di Kepri berkoordinasi dengan Kemenhub
•
Melakukan studi identifikasi moda transportasi dengan pengembangan konsep manajemen wisata sejalan dengan diberlakukannya Perpres 104 Tahun 2015 dan Perpres 21 Tahun 2016 (ttg bebas visa untuk 169 negara) dan Perpres Nomor 104 tentang bebas Certificate Approval for Indonesian Territory (CAIT)
•
Pada aspek perhubungan udara, mengkoordinasikan dengan Kemenhub untuk mendapatkan subsidi logistik udara utamanya penerbangan ke Kab. Natuna, Kab. Anambas dan Kab. Lingga
•
Meningkatkan peran Bandara Hang Nadim menjadi bandara internasional dengan dukungan fasilitas serta sistem keamanan berstandar internasional termasuk pengembangan Pusat MRO (Maintenance, Repair dan Overhaul) utk mengimbangi Singapura
36
Lanjutan • Menyiapkan konsep pengembangan bandara khusus yang ada di Bintan Resort sebagai pusat Maintenance, Repair and Overhull (MRO) pesawat terbang untuk menjadi penyeimbang MRO yang ada di Singapura (telah mendapatkan persetujuan dari Menhub) • Menginvetarisir ulang pulau-pulau dengan potensi pengembangan wilayah dengan pelabuhan laut yang memadai berkoordinasi dengan Dirjen Hubla Kemenhub seperti belum dibangunnya pelabuhan yang layak di Pulau Midai beserta sistem perambuannya • Menyiapkan sarana dan prasarana serta alat angkut/bis yang memadai termasuk stasiun bis di ibukota Kabupaten/Walikota/Kota
37
Wisata Bahari • Menyiapkan konsep promosi pariwisata berkoordinasi dengan Kemenpar sejalan dengan konsep Wonderful Indonesia dimana Kepri menjadi tumpuan untuk mendapatkan devisa di sektor wisata bahari degan ditetapkannya pelabuhan khusus marina yang ada di Nongsa dan Bintan Telani • Menyiapkan konsep pengembangan di Bandara Raja Haji Fisabilillah menjadi bandara internasional dengan memperpanjang landasan pacu menjadi diatas 2800 meter yang dapat didarati pesawat Wide Body bekerja sama dengan Angkasa Pura II, Direktur Bandara, Dirjen Hubud di Kemenhub. • Menyiapkan pendidikan Vocational/Politeknik di bidang wisata setingkat Diploma berkoordinasi dengan Kemenpar untuk menyiapkan SDM dibidang wisata sejalan dengan besarnya potensi wisata bahari di Kepri 38
Lanjutan
• Menjadikan Pulau Penyengat sebagai destinasi utama bercirikan ke-Islaman dengan menyiapkan sarana angkutan laut dan pelabuhan yang memadai • Menyiapkan konsep untuk menjual keindahan alam pesisir yang ada ditiap Kabupaten seperti potensi batu yang ada di pantai Kota Ranai seperti halnya batu yang dijual menjadi icon pariwisata di Tanjung Kelayang (Kab Belitung)
• Menyiapkan konsep event tahunan wisata terpadu di Kepri dan mempromosikan ke dunia internasional seperti Tour de Bintan yang telah mendapat tempat sebagai salah satu destinasi wisata di Pulau Bintan Batu Garuda diTg Keliang Mengkulu
39
Penataan Tata Ruang Berbasis Maritim • Pembangunan infra struktur dan sarana pelabuhan yang memiliki standar internasional dan menjadikan Pelabuhan Tg. Pinang sebagai salah satu hub economy dan logistik terpadu di Kepri sebagai pivot tol laut, mengkoordinasikan dengan Kemenhub untuk mendapatkan bantuan multi moda aspek laut seperti bantuan kapal roro, kapal fery yang dapat meningkatkan dan merangkai pulau-pulau di Kepri • Penerapan teknologi ramah lingkungan dalam penyusunan RUTR Daerah termasuk pengembangan sumber energi dengan sebanyak mungkin memanfaatkan energi matahari, angin maupun air laut sebagai sumber listrik yang saat ini kekurangan listrik/energi menjadi penghambat serta keraguan para investor untuk menanamkan investasi. Kekurangan energi dapat dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM. • Melaksanakan pemetaan dan survei hidro oseanografi potensi maritim yang ada di Kepri bekerja sama dengan Dishidros TNI AL • Menyusun konsep tata ruang laut bervisi maritim di Kepri dengan mendapatkan masukan dari Kabupaten/Walikota di Kepri dengan tetap mengedepankan kekhasan daerah dengan ciri Melayu
40
Lanjutan • Mengembangkan Batam yang telah ditetapkan sebagai FTZ dengan menata ulang (re-design) tata kota sebagai hub economy di Kepri dengan tetap mewaspadai tumpahan dampak tidak diterimanya/ditolaknya industri maritim yang tidak ramah lingkungan di Singapura • Menata ulang Batam agar tidak menjadi tempat pembuangan dumping dari industri maritim yang ada di Singapura dengan menata ulang mekanisme pengembangan di sektor galangan kapal dengan tetap memperhatikan kelestarian ekologi laut • Menata ulang konsep pengembangan BARELANG disesuaikan dengan kekhasan Melayu dan desakan perluasan industri maritim • Menyiapkan konsep Tanjung Balai Karimun dan Batam sebagai pendukung sistem logistik nasional dan internasional berkoordinasi dengan Kemenko Maritim dan Sumberdaya serta Kemenhub sebagai penyeimbang pelabuhan yang ada di Singapura dan Selat Pelepah di Malaysia
41
Birokrasi dan Regulasi • Menyederhanakan administrasi dibidang regulasi dan birokrasi pada berbagai aspek perijinan untuk menarik iklim investasi asing dengan pengawasan yang ketat dan memberikan insentif/kemudahan kepada para investor yang akan menanamkan investasinya di Kepri. • Memberikan kemudahan bagi para investor di Kepri dengan mengajukan Road Map Pengembangan Investasi di berbagai bidang bekerja sama dengan KL/Stakeholder terkait
42
Pertahanan Maritim • Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan koordinasi yang ketat di Forkominda berdasarkan pada letak strategis Kepri yang berbatasan dengan Laut China Selatan (potensi konflik dunia) dan jalur internasional termasuk ALKI yang sangat rawan dengan berbagai kegiatan sea piracy/sea robbery dan kejahatan lintas negara berkoordinasi ketat dengan Mabes TNI, Polri dan BIN • Mengevaluasi ulang kebutuhan sistem perambuan untuk keamanan bernavigasi di selat maupun alur, berkoordinasi dengan Kemenhub dengan mengutamakan prinsip safety, security dan environment 43
Sekian dan Terima kasih
44
CURRICULUM VITAE
Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio Mantan Kepala Staf Angkatan Laut 2012- 6 Januari 2015 Jabatan • • • • •
Penasehat Senior Menko Maritim Penasehat Senior Menteri Pariwisata Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian Perhubungan Utusan Khusus pada International Maritime Organization (IMO) di London Penasihat Gubernur Kepulauan Riau Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
Pendidikan Umum : S-3 UGM Pendidikan Militer • • • • • •
Akabri Laut Angkatan 26 /81 Operation School (Belanda 86) ISC Royal Naval College (Inggris 91) Seskoal Dikreg XXXIV/96 Sesko TNI Susreg XXVIII/2001 Naval Operation Course (Italia 02)
Pengalaman Jabatan • • • •
Asops Pangarmatim KS Guspurlatim Waasrena Kasal Dan Lantamal IV/TPI
• •
•
• • • • •
Lemhannas KRA 37/2004 (Wibawa Seroja Nugraha) Senior Executive Course/APCSS (Hawaii, USA 07) Harvard Kennedy School, Boston, USA, 2014 Waasops Panglima TNI Pangkolinlamil Pangarmabar Wakasal Kasal (2012 – 06 Jan 2015)
Gelar Adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) : Datuk Wira Lela Segara (17 Des 2014) 45
CURRICULUM VITAE
Gelar Adat dari Lembaga Adat Melayu (LAM) : Datuk Wira Lela Segara 17 Desember 2014
46
CURRICULUM VITAE
Daftar Nama Staf Khusus Gubernur Kepri 1.
Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio
6.
Staf Khusus Bidang Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah
Staf Khusus Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya 2.
Prof. Dr. Ir. Jemmy Rumengan, SE., MM. Staf Khusus Bidang Pengembangan Wilayah Pesisir dan Perbatasan
3.
Rini Fitrianti, BA Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat
4.
Ahars Sulaiman, SH, MH, MKN Staf Khusus Bidang Perhubungan
5.
Beleus Hasibuan Staf Khusus Bidang Ketenagakerjaan
Andi Anhar Cholid
7.
H. Saidul Kudri Staf Khusus Bidang Protokol
8. Yanto Staf Khusus Bidang Hubungan Antar Lembaga
9. Drs. Herizal Hood Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi
10. I Dermawan Purba Staf Khusus Bidang Kesejahteraan Rakyat 47