LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS / APOTEK
di Apotek Sarana Medan
Disusun Oleh: Cut Lina Isna, S. Farm.
073202012
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS / APOTEK
di Apotek Sarana Medan
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun oleh: Cut Lina Isna, S. Farm.
073202012
Apotek Sarana Medan Pembimbing,
Drs. Hartono, Apt. SIK. 084/S.U
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 131 283 716
ii
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpah rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi dan penyusunan laporan Praktek Kerja Profesi di apotek Sarana Medan dengan baik. Penulisan laporan Praktek Kerja Profesi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Hartono, Apt. selaku Apoteker pembimbing di apotek Sarana Medan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama Praktek Kerja Profesi 2. Ibu Dra. Ross Ernny, Apt. selaku Pemilik Sarana Apotek dan Apoteker Pengelola Apotek di apotek Sarana Medan yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan Praktek Kerja Profesi. 3. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas Farmasi USU Medan. 4. Bapak Drs. Wiryanto M.Si. Apt., sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan. 5. Seluruh karyawan dan karyawati apotek Sarana Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan selama penulis melakukan Praktek Kerja Profesi. Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak, Ibu dan penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu farmasi.
Medan, Maret 2008
Penulis
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek iii Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
vii
RINGKASAN ..................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
1.1 Latar Belakang..........................................................................
1
1.2 Tujuan.......................................................................................
2
BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK .........................................................
3
2.1 Peranan Apotek.........................................................................
3
2.2 Peranan apoteker pengelola apotek ..........................................
4
2.3 Manajemen Apotek ..................................................................
5
2.4 Studi Kelayakan........................................................................
6
2.5 Pengelolaan apotek...................................................................
7
2.5.1 Pengadaan perbekalan farmasi........................................
7
2.5.2 Penyimpanan dan penataan.............................................
7
2.5.3 Penjualan /pelayanan ......................................................
8
2.5.4 Administrasi ...................................................................
9
2.6 Perpajakan ................................................................................
10
BAB III TINJAUAN KHUSUS APOTEK SARANA ...............................................
11
3.1 Letak dan Bangunan.........................................................................
11
3.2 Struktur Organisasi Personalia....................................................
11
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi..........................................................
12
3.3.1 Perencanaan Pembelian .................................................
12
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian...................................................
12
3.3.3 Penerimaan dan Pemeriksaan Hasil Pembelian .............
12
3.4 Penyimpanan dan Penataan........................................................
13
3.5 Pelayanan ..........................................................................................
13
iv
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.5.1 Pelayanan Resep Tunai.........................................................
13
3.5.2 Pelayanan Resep Kredit........................................................
14
3.5.3 Pelayanan Penjualan Bebas..................................................
14
3.5.4 Pelayanan Swamedikasi................................................................
14
3.5.5 Pelayanan Antar Obat Sampai ke Rumah Pasien.................
15
3.6 Administrasi.....................................................................................
15
3.7 Perpajakan.........................................................................................
16
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................
17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
19
5.1 Kesimpulan................................................................................
19
5.1 Saran ..........................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
20
LAMPIRAN ....................................................................................................
21
v
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Formulir Surat Pesanan .........................................................
21
Lampiran 2.
Formulir Surat Pesanan Psikotropika.....................................
22
Lampiran 3.
Formulir Surat Pesanan Narkotika ........................................
23
Lampiran 4.
Formulir Laporan Penggunaan Bahan Baku Narkotika .........
24
Lampiran 5.
Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika ........
25
Lampiran 6.
Copy Resep ............................................................................
26
Lampiran 7.
Pelayanan Resep dan Swamedikasi .......................................
27
vi
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RINGKASAN
Praktek Kerja Profesi di apotek swasta yang merupakan salah satu Program Pendidikan Profesi Apoteker, yang bertujuan agar mahasiswa mampu memahami permasalahan apotek secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah profesi yang berlaku, juga untuk mengetahui dan melihat secara langsung peranan dan tugas apoteker pengelola apotek sehingga kelak mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai apoteker pengelola yang profesional. Praktek Kerja Profesi di apotek swasta (apotek Sarana) dilaksanakan pada tanggal 27 November 2007 sampai dengan 31 Januari 2008 dengan jumlah jam efektif sebanyak 225 jam. Kegiatan Praktek Kerja Profesi di apotek swasta yang dilakukan antara lain membuat catatan kegiatan harian, catatan pelayanan resep dan catatan pelayanan swamedikasi.
vii Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan. Kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dilakukan melalui upaya kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Selain itu, sarana kesehatan dapat dipergunakan untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan. Salah satu bagian dari sarana kesehatan dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian adalah apotek. Apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Permenkes RI No.1332/Menkes/Per/X/2002). Apotek merupakan salah satu bagian dari sarana kesehatan yang turut serta dalam mewujudkan tercapainya pembangunan nasional di bidang kesehatan. Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992). Berdasarkan peraturan perundang-undangan diatas, yang berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia adalah apoteker. Dalam pelayanan kesehatan di apotek, apoteker dituntut keahliannya dari segi kefarmasian dan juga harus memiliki keahlian dalam bidang manajemen. Hal ini dikarenakan sebuah apotek selain memiliki fungsi sosial, juga memiliki fungsi ekonomi. Fungsi sosial untuk pemerataan distribusi obat dan salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada masyarakat. Sedangkan fungsi ekonomi agar apotek dapat memperoleh laba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi (PKP) pada apotek swasta merupakan salah satu Program Pendidikan Profesi Apoteker yang bertujuan agar calon apoteker mengetahui dan melihat secara langsung peranan dan tugas Apoteker Pengelola Apotek (APA), sehingga nantinya mampu melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pengelola apotek yang profesional sesuai dengan kode etik serta undang-undang yang berlaku dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II TINJAUAN UMUM APOTEK 2.1 Peranan Apotek Berdasarkan
keputusan
Menteri
Kesehatan
No.
1027/Menkes/
SK/IX/2004, Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, yang bertanggung jawab dalam mengelola apotek adalah seorang apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA). Menurut PP No. 25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek, meliputi : 1.
Tempat pengabdian propesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2.
Sarana farmasi yang melakukan perubahan bentuk dan penyerahan obat dan bahan obat.
3.
Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata. Menurut Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1993, pengolaaan suatu
apotek meliputi : 1.
Pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.
2.
Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.
3.
Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi : a.
Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat.
b.
Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan atau suatu obat dan perbekalan farmasi lainnya.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
2.2 Peranan Apoteker Pengelola Apotek Berdasarkan KepMenkes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004, apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi yang telah mengucapkan sumpah berdasarkan Peraturan Perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Apoteker sebagai informan obat, mempunyai peran memberikan penjelasan, jawaban kepada pasien maupun para petugas apotek, terutama asisten apoteker. Adapun tanggung jawab apoteker di apotek adalah : 1. Tanggung jawab terhadap obat yang diberikan melalui resep, apeteker mampu menjelaskan tentang obat kepada pasien karena apoteker yang tahu bagaimana obat tersebut diminum, reaksi samping obat yang mungkin ada, stabilitas obat dalam bermacam-macam kondisi, toksisitas, obat, dosis, cara dan rute pemakaian obat. 2. Tanggung jawab apoteker untuk memberi informasi pada masyarakat dalam pemakaian obat bebas dan bebas terbatas. Apoteker bertanggung jawab dalam mengatasi masalah pengobatan sendiri dan pemakaian obat tanpa resep. Apoteker menentukan apakah pengobatan sendiri dari penderita itu dapat diberikan obatnya atau disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. 3. Apoteker bertanggung jawab terhadap mutu obat yang ada di apoteknya, oleh karena itu apoteker harus mengatahui mengenai lalu lintas obat, yaitu sumbersumber pembelian dan para pembeli. Apoteker bertanggung jawab untuk tidak membeli obat dari sumber-sumber yang tidak resmi, obat-obat yang tidak memenuhi syarat dan menjual obat kepada orang yang tidak berhak memiliki. Sebagai seorang pengelola apotek, apeteker sebaiknya membina langganan lama, mencari langganan baru, meningkatkan layanan dengan pembinaan karyawan, mencari sumber pembelian yang lebih murah dengan jangka waktu kredit yang lebih lama, dan sebagainya. 4. Apoteker bertanggung jawab atas penyerahan obat-obat narkotika dan psikotropika kepada pasien dan membuat laporan narkotika dan psikotropika.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
2.3 Manajemen Apotek Manajemen dapat didefinisikan secara sederhana, sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan bantuan orang lain. Definisi manajemen secara klasik adalah seni dan ilmu tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan usaha manusia dan sumbersumber yang digunakan dalam rangka kerja organisasi dan lingkungan ekonomi dari perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen adalah : 1. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi serta penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Fungsi perencanaan merupakan dasar dari pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan pengawasan. Tanpa perencanaan, tidak akan dapat menyelenggarakan sesuatu dengan baik. Oleh karena itu perencanaan yang baik harus dilengkapi dengan menyusun jadwal, waktu dan pembiayaan. Perencanaan dalam mendirikan suatu apotek, meliputi: -
Memilih lokasi yang tepat
-
Mengadakan studi kelayakan.
-
Merencanakan dan menyusun anggaran belanja.
-
Memperhitungkan modal yang akan dibutuhkan
2. Pengorganisasian Kemampuan mengorganisasi, meliputi: -
Pembagian atau pengelompokan aktivitas-aktivitas yang sama dan seimbang kepada setiap karyawan.
-
Penentuan tugas masing-masing kelompok.
-
Pemilihan orang-orangnya, disesuaikan dengan pendidikan, sifat-sifat serta pengalamannya.
-
Pemberian wewenang dan tanggung jawab.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3. Pengarahan Pengarahan adalah kemampuan menggerakkan bawahannya agar mereka bekerja dengan sukarela, senang hati, dan tidak terpaksa. Di sinilah diperlukan bakat
kepemimpinan
yang
berwibawa,
yang
dilakukan
dengan
cara
berkomunikasi, memimpin, berkonsultasi, memberi instruksi, pendisiplinan dan memberi motivasi sehingga semua karyawan bekerja dengan baik. 4. Pengkoordinasian. Koordinasi adalah usaha agar terjadi keselarasan antara tugas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain dan antara suatu bagian dengan bagian yang lain sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran, tidak tepat, atau duplikasi pekerjaan. 5. Pengawasan Pengawasan adalah kemampuan mengawasi, memeriksa semua kegiatan yang berjalan, sesuai tidaknya dengan tujuan yang akan dicapai, dimana hasil dari suatu kegiatan dinilai dengan cara membandingkannya dengan suatu standar tertentu. Jika tidak sesuai maka diadakan perbaikan selanjutnya. Selain itu, pengawasan juga meliputi kemampuan mengukur dan memperbaiki bawahan terhadap prestasi kerjanya untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
2.4 Studi Kelayakan Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari perencanaan yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan, berbagai hal yang diperkirakan dapat menyebabkan kegagalan dapat diantisipasi sedini mungkin. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegagalan pada proses pendirian suatu apotek antara lain : 1. Apoteker pengelola apotek tidak memahami tentang bidang usaha perapotekan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
2. Modal yang dibutuhkan ternyata lebih tinggi dari pada dana yang diperkirakan. 3. Kesulitan dalam penggunaan modal kerja akibat sediaan farmasi yang harus disediakan bertambah jumlahnya.
2.5 Pengelolaan Apotek 2.5.1
Pengadaan Perbekalan Farmasi Pengadaan perbekalan farmasi harus direncanakan dengan baik agar obat
tersedia dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan dan menghindari terjadinya kekosongan perbekalan farmasi. Untuk perbekalan farmasi yang fast moving disediakan dalam jumlah yang lebih banyak, sedangkan perbekalan farmasi yang slow moving disediakan dalam jumlah cukup sehingga setiap resep yang masuk dapat dilayani. Dalam
pengadaan
dipertimbangkan
dalam
perbekalan
farmasi
penting,
pemilihan
distributor
adalah
hal
yang
harus
memperhatikan
keabsahannya, jaminan kualitas produk dan kondisi pembelian (meliputi bonus, diskon, dan lain-lain), jangka waktu kredit, sistem pengembalian obat, dan sebagainya. Pemesanan perbekalan farmasi dapat dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui salesman atau melalui telepon. Khusus narkotika, pemesanan dilakukan kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma menggunakan surat pesanan narkotika (Formulir N-9) rangkap 5 yang ditandatangani oleh APA. Untuk psikotropika digunakan surat pesanan psikotropika. Dalam penerimaan barang dari pemasok perlu dilakukan pemeriksaan oleh asisten apoteker. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan bahwa barang yang masuk sesuai dengan faktur dan pesanan pembelian.
2.5.2
Penyimpanan dan Penataan Untuk kegiatan penyimpanan, difokuskan pada tujuan agar tetap
terjaminnya kualitas obat, sekaligus mendukung jalannya proses pelayanan sesuai yang ditetapkan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Dalam penyimpanan barang ditetapkan sistem FIFO (First In First Out) dimana barang yang baru diterima disimpan dibagian belakang dari barang yang diterima sebelumnya, sistem FEFO (First Expired First Out) yang berdasarkan tanggal kadaluarsa barang. Setiap barang disimpan pada tempat yang bersih, tidak lembab, tidak kena matahari langsung, disusun sistematis (cair-padat,sesuai alphabet). Dalam penyimpanan dan penataan obat dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Bahan baku disusun menurut abjad dan dipisahkan antara serbuk, cairan setengah padat dan lain-lain. 2. Obat disusun menurut abjad dan bentuk sediaan. 3. Barang-barang yang mudah terbakar. 4. Serum, vaksin, suppositoria dan obat yang mudah rusak atau mudah meleleh pada suhu kamar disimpan dalam lemari es. 5. Penyimpanan obat narkotika dalam lemari khusus sesuai persyaratan yang berlaku
(Permenkes
No.28/Menkes/Per/I/1978),
dengan
tujuan
untuk
pengamanan.
2.5.3 Penjualan /Pelayanan Penjualan perbekalan farmasi dapat berupa pelayanan resep, penjualan obat bebas, kosmetik dan alat kesehatan. Dalam memberikan pelayanan pada konsumen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : 1.
Kelengkapan obat Obat-obat yang dibutuhkan oleh konsumen hendaknya tersedia dengan
lengkap sehingga dapat melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen baik obat bebas, obat bebas terbatas maupun obat keras. 2.
Harga obat Harga obat merupakan faktor yang mempengaruhi pelayanan kefarmasian
diapotek. Obat disesuaikan dengan kemampuan masyarakat sehingga masyarakat dapat memperoleh harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.
Pelayanan Pelayanan yang baik dari apotek terhadap konsumen meliputi keramahan
dalam pelayanan, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan kemudahan parkir yang dapat memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek tersebut menjadi pilihan para konsumen yang membutuhkan. Pelayanan apotek ditentukan oleh produktivitas karyawan yang dapat ditingkatkan dengan menciptakan situasi selalu ingin menambah pengetahuan baik yang bersifat teknis maupun non teknis.
2.5.4
Administrasi Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan. Administrasi yang biasa dilakukan di apotek meliputi : a. Administrasi pembukuan, yaitu pencatatan arus masuk dan keluarnya uang dan barang disertai bukti-bukti. b. Administrasi pelayanan, yaitu pelayanan resep,npelayanan bebas, langganan dan pembayaran secara tunai dan kredit. c. Administrasi penggudangan, yaitu pencatatan penerimaan barang yang berasal darimana dan pengeluaran barang untuk apa dan untuk siapa. Masing-masing barang diberi kartu stok. d. Administrasi pembelian, yaitu pencatatan pembelian harian secara tunai atau kredit dan dicatat darimana, kepada siapa dan berapa jumlah apotek yang berhutang. e. Administrasi piutang, yaitu pencatatan penjualan kredit kepada siapa, pelunasan hutang dan penagihan sisa piutang. f. Administrasi kepegawaian, yaitu dilakukan dengan mengadakan absensi karyawan dan masalah lainnya yang menyangkut kepegawaian.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
2.6 Perpajakan Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari kekayaan atau penghasilannya kepada negara menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat. Karena itu apotek sebagai tempat usaha juga harus membayar pajak.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB III TINJAUAN KHUSUS APOTEK SARANA
3.1 Letak dan Bangunan Apotek Sarana didirikan pada tahun 1992 dengan nomor Surat Izin Apotek (SIA): 2202/Kanwil/FM-0/SIA/X/92 yang dikelola oleh Dra. Ross Ernny, Apt. sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA). Apotek Sarana Medan berada di Jl. Aip II KS Tubun No. 94 Medan, yang terletak di daerah pertokoan dan pemukiman yang rarnai dengan penduduk yang cukup padat, mudah dijangkau oleh kendaraan umum, tersedia tempat parkir dan dekat dengan tempat-tempat pelayanan kesehatan lain seperti praktek dokter dan klinik. Luas bangunan apotek ± 4 m x 22 m terdiri dari ruang tunggu, ruang penjualan bebas/kasir, ruang peracikan, gudang, ruang APA, ternpat pencucian dan kamar mandi/WC.
3.2 Struktur Organisasi Personalia Struktur organisasi apotek Sarana Medan dapat dilihat pada gambar berikut: APA/PSA
Pelayanan
Pelayanan
Administrasi
Penjualan
Pembelian
Kasir
Gambar 1. Struktur Organisasi Apotek Sarana Medan
Kegiatan apotek dilakukan setiap hari kerja mulai
pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 22.00 WIB kecuali hari Minggu/libur, dimana pengaturan tenaga kerja dibagi dalam dua shift yaitu shift pagi dan shift malam.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi Pengadaan perbekalan farmasi pada apotek Sarana Medan meliputi perencanaan, perbekalan, pelaksanaan pembelian dan pemeriksaan hasil pembelian.
3.3.1 Perencanaan Pembelian Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jumlah barang yang akan dibeli dengan mernperhatikan kebutuhan penjualan resep dan penjualan bebas, menentukan pemasok dengan memperhatikan legalitasnya, kondisi pembelian dan pembayaran yang diberikan dan juga kecepatan pengiriman barang.
3.3.2 Pelaksanaan Pembelian Pelaksanaan pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pemeriksaan stok barang atau perbekalan farmasi di ruang peracikan dan gudang. Item barang yang habis atau kurang dicatat dalam suatu buku barang kosong. 2. Menetapkan item dan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan sifat barang apakah slow moving atau fast moving. 3. Barang yang sudah ditetapkan untuk dibeli diperiksa dan disetujui oleh APA, selanjutnya dicatat dalam buku pesanan. 4. Pada pagi hari, buku pesanan barang diberikan pada salesman agar dapat mengetahui dan mencatat kebutuhan apotek. 5. Bila ada barang yang tidak dapat disediakan oleh salesman, maka apotek akan menghubungi pemasok lain melalui telepon. Untuk pembelian narkotika, dilakukan dengan cara khusus dimana pemesanan langsung kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma Medan dengan menggunakan surat pesanan narkotika (Formulir N-9) rangkap 5 yang ditandatangani oleh APA. Pemesanan dan penerimaan barang dilakukan langsung oleh APA.
3.3.3 Penerimaan dan Pemeriksaan Hasil Pembelian Prosedur penerimaan barang adalah sebagai berikut: 1.
Petugas pembelian menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar barang (faktur) rangkap 4 dan surat pesanan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
2.
Pemeriksaan secara visual kondisi fisik dan jumlah barang dengan surat pesanan barang. Bila sesuai, petugas menandatangani faktur dan membubuhkan stempel apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek dan faktur asli beserta 2 copy faktur lainnya dikembalikan pada petugas pengantar barang. Pemeriksaan hasil pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.
Menyesuaikan faktur dengan barang yang diterima meliputi jumlah, jenis, keadaan, kebenaran harga dan kondisi yang disepakati.
2.
Meminta penjelasan pemasok apabila keadaan barang tidak sesuai dengan yang diinginkan sebagaimana tertulis dalam faktur untuk segera dikoreksi.
3.
Membukukan setiap pembelian yang dilakukan setiap hari.
3.4 Penyimpanan dan Penataan Penyimpanan barang dilakukan di gudang dan dicatat dulam buku stok. Apabila persediaan barang di bagian penjualan ataupun di ruang peracikan sudah habis maka dilakukan penataan barang berdasarkan bentuk sediaan, abjad (alfabetis), yang menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) yaitu obat yang masuk lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu dan prinsip FEFO (First Expired First Out), yaitu obat dengan tanggal expired lebih dekat dikeluarkan terlebih dahulu.
3.5 Pelayanan Pelayanan di apotek Sarana Medan dapat berupa pelayanan resep tunai, resep kredit, pelayanan bebas dan pelayanan swamedikasi. 3.5.1 Pelayanan Resep Tunai Prosedur pelayanan resep tunai antara lain: 1. Petugas menerima resep dari pasien dan memeriksa apakah obat yang diresepkan ada atau tidak. J i k a ada maka obat tersebut diberi harga dan diinformasikan kepada pembeli. 2. Jika pembeli setuju dengan harga yang diinformasikan maka resep diteruskan ke apoteker untuk disiapkan obatnya, kemudian diberi etiket, diperiksa dan dikemas.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3. Obat diberikan pada bagian penjualan untuk diperiksa kembali dan kemudian diserahkan pada pembeli serta di informasikan pemakaian obat seperlunya. 4. Pembeli rnembayarkan harga resep ke kasir. 5. Resep asli disimpan untuk diarsipkan.
3.5.2 Pelayanan Resep Kredit Untuk pelayanan resep tunai maka pembayaran akan dilakukan pembeli langsung pada kasir, sedangkan untuk pelayanan resep kredit dibuat tanda terima obat yang ditandatangani oleh pembeli untuk nantinya ditagih ke debitur yang bersangkutan.
3.5.3 Pelayanan Penjualan Bebas Selain pelayanan resep ada juga pelayanan penjualan bebas atau tanpa resep dengan pembayaran langsung. Prosedur pelayanan penjualan bebas antara lain: 1. Petugas menerima permintaan dari konsumen dan menginformasikan harganya. 2. Petugas menerima pembayaran dari konsumen serta menyerahkan barang dan memberikan informasi seperlunya.
3.5.4 Pelayanan Swamedikasi Prosedur pelayanan swamedikasi di apotek Sarana adalah sebagai berikut: 1. Pasien datang dan berjumpa langsung dengan apoteker. 2. Pasien menyampaikan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan kesehatannya. 3. Apoteker memilihkan obat yang sesuai dengan keluhan pasien dan bila pasien setuju dengan obat yang diberikan, apoteker segera menyediakan obat yang diminta kemudian menyerahkannya kepada pasien disertai informasi yang diperlukan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.5.5 Pelayanan Antar Obat Sampai ke Rumah Pasien Prosedur pelayanan antar barang sampai ke rumah pasien yaitu : 1. Pasien menelepon apoteker, mengeluh mengenai penyakitnya dan menanyakan mengenai obat yang sesuai dengan penyakitnya kemudian memesan obat tersebut untuk diantar sampai ke rumahnya. 2. Apoteker menyiapkan obat yang diminta, memberi harga dan meminta petugas mengantar obat sampai ke rumah pasien. Pelayanan antar obat sampai ke rumah pasien ini hanya terbatas untuk pasien yang sudah dikenal dan tinggal di sekitar apotek.
3.6 Administrasi Administrasi apotek Sarana Medan meliputi: 1. Buku pembelian, yaitu buku yang mencatat semua barang yang diterima dari distributor sebagai hasil pembelian. 2. Buku penjualan, yaitu buku yang mencatat semua penjualan barang baik melalui resep maupun penjualan bebas. 3. Buku pesanan barang, yaitu buku yang mencatat daftar barang yang akan dipesan, yaitu barang sudah habis persediaannya. 4. Buku hutang dagang, yaitu buku yang mencatat pembelian secara kredit. 5. Buku stok, yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang. 6. Buku pencatatan OKT (Psikotropika), yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obat golongan OKT. 7. Buku pencatatan Narkotika, yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obat golongan Narkotika. Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan sekali sebulan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya, sedangkan untuk obat-obat psikotropika pelaporannya dilakukan dua kali setahun. Laporan-laporan ini ditandatangani oleh APA yang ditujukan kepada kepala kantor Dinas Kesehatan Kota Medan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.7 Perpajakan Apotek Sarana Medan berkewajiban membayar Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 yakni pajak atas gaji/upah/honorarium, imbalan jasa dan kenikmatan lain yang dibayarkan kepada orang pribadi, terhitung oleh pemberi pajak sehubungan dengan pekerjaan jabatan dan hubungan kerja lainnya yang dilakukan di Indonesia. Selain itu apotek Sarana Medan juga membayar pajak reklame dan Pajak Bumi dan Bangunana (PBB)
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB IV PEMBAHASAN Apotek selain mempunyai fungsi ekonomi juga memiliki fungsi sosial, yaitu selalu mengutamakan pelayanan yang baik. Hal ini dilakukan pada pelayanan resep ataupun tanpa resep (penjualan bebas), diutamakan keamanan dan kemanjuran obat-obat tersebut terhadap pasien. Dalam hal ini, apotek Sarana telah menjalankan fungsinya dengan baik. Apotek Sarana terletak di lingkungan yang cukup strategis, yaitu berada di daerah pemukiman padat penduduk, praktek dokter, klinik ataupun rumah sakit, sehingga mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, sangat menunjang fungsi apotek, baik fungsi ekonomi maupun fungsi sosial. Pengelolaan perbekalan farmasi yang baik akan menentukan pelayanan kefarmasian kepada pasien, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap citra apotek. Banyaknya jenis obat dewasa ini dan adanya berbagai merek dagang untuk satu macam bahan obat menyulitkan untuk melengkapi semua jenis obat karena berpengaruh terhadap besarnya modal. Pelayanan di apotek Sarana sudah baik, meliputi penyiapan resep yang cepat dan tepat, karyawan yang cukup ramah, keadaan apotek yang nyaman dan bersih serta kelengkapan obat yang cukup memadai. Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien maka apotek Sarana juga bekerja sama dengan apotek lain dalam hal mengupayakan obat-obat yang tidak ada di apotek. Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan, dapat dilihat bahwa banyak masyarakat yang bertanya ke apotek baik mengenai keluhan-keluhan kesehatan beserta obat yang dibutuhkan, ataupun mengenai obat-obat dalam resep yang diterima dari dokter. Salah satu yang menjadi nilai tambah pada apotek Sarana yaitu pada pelayanaan swamedikasi dimana apoteker langsung memberikan informasi pada pasien sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker. Selain itu juga dapat menambah kepercayaan diri dan kepuasan bagi apoteker untuk dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kehadiran apoteker di apotek sebaiknya penuh waktu (full time) agar fungsi pelayanan di apotek lebih maksimal. Diharapkan agar apoteker ada di apotek pada jam-jam sibuk yang biasaanya pada sore hari dan pada jam tersebut sebaiknya aktif dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Seiring dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pentingnya fungsi seorang apoteker dalam meningkatkan kesehatan masyarakat maka sebaiknya di apotek tetap ada seorang apoteker, hal ini sesuai dengan fungsi farmasi masa depan yaitu berorientasi pasien (patien oriented) dan apabila apoteker tidak ditempat maka tidak ada pelayanan (no pharmacyst no servis). Dengan terlaksananya peran apoteker dalam apotek maka masyarakat ataupun pemilik sarana apotek menyadari peran penting dan manfaat seorang apoteker dalam meningkatkan kesehatan dan kemajuan apotek. Oleh karena itu diharapkan kepada apoteker pengelola apotek agar menyadari pentingnya keberadaan seorang apoteker dalam suatu apotek supaya komunikasi, informasi dan edukasi mengenai obat kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik, serta senantiasa membenahi diri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, guna mengangkat derajat profesi apoteker menjadi suatu profesi yang diakui oleh masyarakat.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Pelayanan yang dilakukan di apotek Sarana mencakup pelayanan resep tunai, resep kredit, penjualan bebas, swamedikasi dan pelayanaan obat sampai ke rumah pasien. 2. Apotek Pengelola Apotek (APA) bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek dan pelayanan informasi obat. 3. Pelayanan yang dilakukan di apotek Sarana sudah cukup baik, sehingga perlu ditingkatkan lagi untuk masa yang akan datang. 4. Pelaksanaan KIE di apotek sarana berjalan dengan baik, dimana pasien sudah dapat merasakan pentingnya peran seorang apoteker di apotek. 5. Lokasi apotek Sarana sangat strategis, berada di daerah pemukiman padat penduduk, praktek dokter, klinik maupun rumah saakit.
5.2 Saran 1. Agar dapat meningkatkan kecepatan dari pelayanan, sebaiknya kerapian dalam penyusunan perbekalan farmasi lebih ditingkatkan. 2. Sebaiknya pengelolaan perbekalan farmasi dilakukan dengan menggunakan komputer sehingga barang yang masuk dan keluar lebih terkontrol.
19 Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (2000). Prinsip dan Dasar Manajemen : Pemasaran Umum Farmasi. Cetakan Pertama. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Anief, M. (2001). Manajemen Farmasi. Cetakan Ketiga. Universitas Gajah Mada Press. Yogjakarta. Depkes RI. Peraturan Menkes No. 1027 / Menkes / Per / IX / 2004 Standar pelayanan Farmasi Di Apotek. ______(2004). Standar Kompetensi Farmasis Indonesia. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta. Ganiswara, S.G. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi Keempat. Universitas Indonesia. Jakarta. Hartono. Hdw. (2003). Manajemen Apotik. Depot Informasi Obat. Jakarta. Tjay, T.H dan Rahardja, K (2002). Obat-Obat Penting. Cetakan II. Edisi V. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Umar, M. (2005). Manajemen Apotek Praktis. CV. Ar-Rahman Solo.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
23
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
24 Lampiran 4. Formulir Laporan Penggunaan Bahan Baku Narkotika
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 5. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Copy Resep
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 7. Pelayanan Resep dan Swamedikasi
LAPORAN KIE
(KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI) RESEP DAN SWAMEDIKASI
Disusun Oleh : Cut Lina Isna, S. Farm
073202012
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RESEP I 1. Resep dari Dr. Johan R/ Genicol 500 mg XII S 4 dd cap 1 R/ Mefinal X S 3 dd cap 1 R/ Sanmol X S 3 dd tab 1 Pro : Victor 2. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kapsul Genicol® 500 mg, kapsul Mefinal®, dan tablet Sanmol® maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita demam.
3. Three Prime Question •
Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : Demam
•
Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
•
Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
4. Spesialite Obat Pada Resep No. Nama Obat 1. Genicol® 500 mg (Guardian) 2. Mefinal® (Sanbe Farma)
3.
Sanmol®
Produk Lain Urfamycin® (Zambon)
Generik Tiamfenikol 500 mg
Gol Khasiat K Antibiotik
- Pondex® (Dexa Medica) - Ponstan® (Warnor Lambert Indonesia) - Pamol® (Interbat) - Panadol® (Winthrop Sterling)
Asam Mefenamat 250 mg
K
Analgetik
Parasetamol 500 mg
B
Antipiretik Analgetik
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
a. Genicol® 1. Kegunaan
: Antibiotik
2. Bentuk Obat
: Kapsul, mengandung Tiamfenikol 500 mg
3. Cara Pemakaian
: 4 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang diinformasikan -
Obat harus dimakan sampai habis, jangan dihentikan walaupun merasa sudah sembuh.
-
Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari.
Keterangan : Tiamfenikol adalah antibiotik sintetik dengan spektum luas dan mempunyai aktivitas bakteriostatik yang kuat, tapi pada dosis tinggi juga bekerja sebagai bakterisida. Thiamphenicol bekerja dengan menghambat sintera protein bakteri dan dalam sistem sel bebas dengan menekan aktivitas enzim peptidil tranferase yang mengkatalisa pembentukan ikatan peptida protein bakteri. b. Mefinal® 1. Kegunaan
: Analgetik
2. Bentuk Obat
: Kapsul mengandung Asam Mefenamat 250 mg Kaplet mengandung Asam Mefenamat 500 mg
3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang diinformasikan -
Minum obat sesuai dengan cara pemakaiannya
-
Minum obat sesudah makan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Asam mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetika, anti inflamasi dan antipetik, yang mempunyai kerja yang baik terhadap pusat sakit dan saraf perifer.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
c. Sanmol® 1. Kegunaan
: Antipiretik
2. Bentuk Obat
: Tablet, mengandung Paracetamol 500 mg Sirup mengandung Paracetamol 120 mg/5ml Drop mengandung Paracetamol 100mg/ ml
3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya
-
Minum obat sesudah makan
-
Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari
Keterangan : Paracetamol menurunkan suhu badan, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/berkeringat. Paracetamol juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksiginase sehingga konveksi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RESEP II 1. Resep dari Dr. WILLIAM HAM R/ Vometa FT tab X S 3 dd tab 1 R/ Promezol kap V S 2 dd cap 1 Pro
: Dewi
Umur : Dewasa
2. Kasus Berdasarkan komposisi obat yuang ada pada resep, dimana mengandung tablet Vometa FT® dan kapsul Promezol®, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita gangguan pada lambung.
3. Three Prime Question •
Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : -
•
Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
•
Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
4. Spesialite Obat Pada Resep No. Nama Obat 1. Vometa® (Dexa Medica) 2.
Promezol® (Promed Rahardjo)
Produk Lain - Motilium® (Janseen Cilag) - Vasedon® (Sanbe Farma) - Losec® (Astrazeneca) - Pumpitor® (Sanbe Farma)
Generik Domperidon 10 mg
Gol K
Omeprazole 20 mg
K
Khasiat Antiemetik
Untuk pengobatan pada gangguan lambung
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
a. Vometa 1. Kegunaan
: Antiemetik
2. Bentuk Obat
: Tablet, mengandung Domperidon 10 mg Drops mengandung Domperidon 5 mg/ml Sirup mengandung Domperidon 5 mg/ml
3. Cara Pakai
: 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum secara teratur
-
Tidak dianjurkan penggunan jangka panjang >12 minggu
-
Diminum 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam
Keterangan : Domperidone merupakan antagonis dopamin yang mempunyai kerja antiemetik. Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periferal dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di chemoreseptor yang terletak di luar sawar darah otak di area postrema.
b. Promezol 1. Kegunaan
: Untuk pengobatan pada gangguan lambung
2. Bentuk Obat
: Kapsul, mengandung Omeprazol 20 mg
3. Cara Pakai
: 2 kali sehari 1 kapsul
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum secara teratur
-
Minum obat 30-60 menit sebelum makan, jangan dikunyah
-
Jika pasien lupa suatu dosis, minumlah segera, jika sudah mendekati waktu minum obat berikutnya, hilangkan saja dan kembali pada jadwal semula, jangan minum obat 2 dosis sekaigus.
Keterangan : Omeprazol adalah suatu benzimidazole tersubsitusi inaktif yang jika diprotonkan dalam sel-sel parietal berikan dengan H+/K+–ATPase (Pompa Proton). Omeprazole menghambat sekresi asam lambung.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RESEP III 1. Resep dari Dr. S. Susanto R/ Tablet Sanprima Forte VIII S 2 dd kap I R/ Kap. Gitas Plus X S 3 dd kap 1 R/ New Diatabs XII S 4 dd tab II (kalau mencret) Pro : Andi Umur : dewasa
2. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kaplet Sanprima Forte®, kaplet Gitasplus® dan tablet New Diatabs®, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien menderita diare.
3. Three Prime Question •
Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : -
•
Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
•
Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
4. Spesialite Obat Pada Resep No. Nama Obat Produk Lain - Primazole® 1. Sanprima Forte® (Kalbe Farma) (Sanbe Farma) - Trimoxsul® (Interbat) ® 2. Gitas Plus - Buscopan plus® (Interbat) (Boehringer ingelheim) 3.
New diatabs® (biomedis, medifarma)
- Neo Antides® (Tropica Mas) - New Polymagma® (Wyeth)
Generik Sulfametoksazol 800 mg Trimetropim 160 mg Hiosina N-butil Bromida 10 mg Paracetamol 500 mg Atapulgit Aktif 600 mg
Gol Khasiat K Anti Infeksi
K
Antispasmodik
K
Anti Diare
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
a. Sanprima Forte® 1. Kegunaan
: Anti Infeksi
2. Bentuk Pemakaian
: Tablet, mengandung Sulfametoksazol 400 mg Trimetoprim 80 mg/tablet Kaplet Forte,mengandungSulfametoksazol 800 mg Trimetropim 160 mg/tablet Suspensi, mengandung Sulfametoksazol 200 mg Trimetoprim 40 mg/5 ml
3. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari 1 kaplet
4. Hal-hal yang diinformasikan -
Obat diminum secara teratur
-
Harap minum air yang banyak
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Sanprima® mengandung Sulfametoksazol dan Trimetoprim, keduanya mempunyai sifat farmakokinetik yang sama, bekerja dengan dua tahap penghambat enzimatik dalam sintesa dinding sel bakteri. -
Sulfametaazol seperti golongan sulfonamida lainnya bersaingan dengan PABA untuk menghambat pembentukan asam folat
-
Trimetoprim menghambat enzim dihydrofolate reductase, sehingga mengganggu reduksi asam folat menjadi asam folinat
b. Gitas® plus 1. Kegunaan
: Antipasmodik
2. Bentuk Obat
: Kaplet, mengandung Hiosina N-Butil Bromida 10 mg Paracetamol 500mg
3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 kaplet
4. Hal-hal yang diinformasikan : -
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
-
Minum obat sesudah makan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Keterangan : Gitas® plus mengandung Hyoscine N–Butil Bromida mempunyai efek anti muskarinik yang bekerja pada saraf serabut pasca–ganglion kolinergit. c. New Diatabs® 1. Kegunaan
: Anti diare
2. Bentuk Obat
: Tablet, mengandung Atapulgit Aktif 600 mg
3. Cara Pemakaian
: 4 kali sehari 2 tablet
4. Hal-hal yang diinformasikan -
Diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Diare dapat mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit, karena itu diharapkan banyak minum air putih
Keterangan : Atapulgit aktif dapat mengabsorpsi racun, bakteri dan enterovirus yang menyebabkan diare.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RESEP IV 1. Resep dari Dr. BUDIAWAN / Drg. TINA WIJAYA R/ Sanlin 500 mg No X S 3 dd cap I R/ Flamar 50 mg No. X S 3 dd tab I R/ Plasminex No. II S 3 dd tab 1 R/ Mefinal 500 mg No. II S 2 dd kap I Pro
: Mariani
2. Kasus Berdasarkan Komposisi obat yang ada pada resep, dimana mengandung kapsul Sanlin® 500 mg, tablet Flamar® 50 mg, tablet Plasminex® dan tablet Mefinal® 500 mg maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien baru menjalani pencabutan gigi.
3. Three Prime Question •
Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : -
•
Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
•
Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Produk Lain ® 1. Sanlin 500 mg - Tetrin® (Sanbe Farma) (Interbat)
2.
Flamar® 500 mg (Sanbe Farma)
3.
Plasminex® (Sanbe Farma)
4.
Mefinal® 500 mg (Sanbe Farma)
- Voltaren® (Novartis) - Neurifenac® (Merck) - Kalnek® (Kalbe Farma) - Transamin® (Daii chi) - Pondex® (Dexa Medica) - Ponstan® (Warner Lambort Indonesia)
Generik Tetrasiklin dapar fosfat setara 250mg/500mg Tetrasiklin HCl Natrium Diklofenak 25 mg/50 mg
Gol Khasiat K Antibiotik
K
Antiinflamasi
Asam Traneksamat 500 mg
K
Asam Mefenamat 500 mg
K
Untuk menghentikan darah setelah cabut gigi Analgetik
a. Sanlin® 1. Kegunaan
: Antibiotik
2. Bentuk Obat
: Kapsul mengandung Tetrasiklin dapar fosfat yang setara dengan 250 mg / 500 mg Tetrasiklin HCl
3. Cara Pakai
: 3 kali sehari 1 kapsul
4. Hal – hal yang perlu diinformasikan -
Obat harus dimakan sampai habis, jangan dihentikan walaupun merasa telah sembuh
-
Jangan diminum bersamaan dengan susu dan obat maag
-
Sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Keterangan : Tetrasiklin bekerja dengan cara menghambat sintesa protein bakeri. Tetrasiklin dapar fosfat lebih cepat diabsorbsi dalam saluran pencernaan makanan daripada bentuk basa atau garamnya. b. Flamar® 1. Kegunaan
: Antiinflamasi
2. Bentuk Obat
: Tablet, mengandung Natrium Diklofenak 25 mg; 50mg
3. Cara Pakai
: 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Natrium Diklofenak bekerja secara pada jaringan yang meradang dan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase, yang mengakibatkan berkurangnya pembentukan prostaglandin dari asam arakhidonat. c. Plasminex® 1. Kegunaan
: Untuk menghentikan darah setelah cabut gigi
2. Bentuk Obat
: Tablet, mengandung Asam Traneksamat 500 mg Injeksi mengandung Asam Traneksamat 100 mg/ml
3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 tablet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Asam Traneksamat menghambat plasmin dan memberikan efek anti pendarahan, anti peradangan dan anti alergi.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
d. Mefinal® 1. Kegunaan
: Analgesik
2. Bentuk Obat
: Kaplet, mengandung Asam Mefenamat 500 mg Kapsul mengandung Asam Mefenamat 250 mg
3. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari 1 kaplet
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan
-
Minum obat sesudah makan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Asam Mefenamat mempunyai khasiat sebagai analgetika, antiinflamasi dan antipiretik yang mempunyai kerja yang baik terhadap pusat sakit dan saraf perifer.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
RESEP V 1. Resep dari Dr. Widopo Handi R/ Uplores 150 mg cap No X S 2 dd cap I pc R/ Paracetamol tab No. VII S 3 dd tab I pc R/ Sanadryl ekspektoran fls No. I (120 ml) S 3 dd cth II pc Pro
: Ny. Ani
2. Kasus Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana mengandung kapsul Uplores® 150 mg, tablet Paracetamol®, dan sirup Sanadryl® ekspektoran maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien mengalami demam disertai batuk berdahak.
3. Three Prime Questions •
Penjelasan Dokter tentang obat / penyakit : -
•
Penjelasan Dokter tentang cara pakai obat : -
•
Penjelasan Dokter tentang harapan setelah minum : -
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Spesialite Obat Pada Resep No. Nama Obat 1. Uplores® 150 mg (sanbe Farma) 2.
Paracetamol® (Hexpharm)
3.
Sanadryl® Ekspektoran (Sanbe Farma)
Produk Lain Makrodex® (Dexa medica) Rolexif® (Nufarindo) Pamol® (Interbat) Panadol® (Winthrop, Sterling) Benacol® Ekspektoran (Kimia Farma)
Generik Roksitromisin 150 mg/100mg
Gol K
Khasiat Antibiotik
Paracetamol 500 mg
B
Analgetik Antipiretik
Diphenhydramine T HCl 12,5 mg Ammonium Klorida 100 mg Pottasium Guaiacolsulfonat 30 mg, Sodium sitrat 50 mg Menthol 1 mg
Obat batuk Berdahak
a. Uplores® 1. Kegunaan
: Antibiotik
2.
Kapsul, mengandung Roksitromisin 150 mg/100mg
Bentuk Sediaan :
3. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari 1 kapsul sesudah makan
4. Hal-hal yang harus diinformasikan -
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Obat diminum sampai habis, jangan dihentikan walaupun telah merasa sembuh.
Keterangan : Uplores® adalah antibiotik makrolida dengan daya kerja dan pemakaian seperti eritromisin b. Paracetamol® 1. Kegunaan
: Analgesik Antipiretik
2. Bentuk Sediaan
: Tablet mengandung Paracetamol 500 mg Sirup mengandung 120 mg/5ml
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 tablet sesudah makan
4. Hal-hal yang harus diinformasikan -
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya
-
Simpan ditempat kering dan terlindung dari cahaya matahari
Keterangan : Paracetamol® menurunkan suhu badan, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran panas badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/perifer dan berkeringat. Paracetamol® juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim, siklooksigenase sehingga konvensi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat. c. Sanadryl® Ekspektoran 1. Kegunaan
: Obat batuk berdahak
2. Bentuk Sediaan
: Sirup mengandung Difenhidramin HCl 12,5mg, Ammonium
Klorida
100mg,
Pottasium
Guaiacosulfonat 30 mg, Sodium Sitrat 50mg, Menthol 1mg. 3. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 2 sendok teh
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
-
Selama minum obat ini jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin
-
Jangan melampaui dosis yang disarankan.
Keterangan : Difenhidramin HCl merupakan anti histamin yang bekerja menghambat histamin secara kompetitif, dengan efek antifusif, efek antifusif terjadi pada dosis yang menimbulkan sedasi
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Amonium Klorida dan Sodium Sitrat merupakan ekspektoran ringan bekerja dalam merangsang pengeluaran sekret dari saluran pernafasan kalium sulfoguaiakolat sebagai ekspektoran dengan meningkatkan volume cairan saluran pernafasan dan membantu mempermudah transportasi mukus.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
SWAMEDIKASI Kasus 1 Seorang Bapak datang ke apotek mengeluhkan bahwa dia sakit kepala dan sakitnya hanya disebelah kanan. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami sakit kepala sebelah (migrain) Obat yang diberikan adalah Bodrex Migra® 1. Spesialite Obat Nama Obat Brodex Migra® (Tempo Scan Pasific)
Produk Lain Generik Paracetamol 350 mg, Propifenazon 150 mg, Kofein 50 mg
Gol Khasiat B Meringankan sakit kepala pada migran
2. Pelayanan Informasi Bodrex Migra® a. Kegunaan
: Meringkan sakit kepala pada migrain
b. Bentuk Sediaan
: Kaplet
mengandung
Paracetamol
350
mg,
Propifenazon 150 mg, Kofein 50 mg c. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 kaplet
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat dimunum sesuai dosis yang dianjurkan
-
Bila setelah 3 hari rasa nyeri tidak berkurang, segera hubungi dokter
e. Keterangan : Propifenazon
dan
Parasetamol
merupakan
kombinasi
(meringankan rasa sakit)
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
analgetik
Kasus 2 Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan kulit terasa kasar dan kering. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien kekurangan Vitamin E. Obat yang diberikan adalah Natur – E®
1. Spesialite Obat Nama Obat Natur–E® (Darya Varia)
Produk Lain Evirol® (Rama Farma)
Generik Vitamin E 100 UI
Gol Khasiat T Difisiensi Vitamin E memperlambat proses penuaan
2. Pelayanan Informasi Natur–E® a. Kegunaan
: Difisiensi Vitamin E
b. Bentuk Sediaan
: Kapsul, mengandung Vitamin E 100 UI
c. Cara Pemakaian
: 1-4 kali sehari 1 kapsul
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Simpan pada suhu 250 C – 300 C terlindung dari cahaya
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 3 Seorang Ibu datang ke apotek memperlihatkan bagian badan anaknya terdapat bercak-bercak putih dan gatal terutama bila berkeringat. Dilihat dari kondisi yang ada anak tersebut menderita panu. Obat yang diberikan adalah Daktarin® Krim
1. Spesialite Obat Nama Obat Daktarin® (Janssen)
Produk Lain Generik ® - Mycorine Mikonazol nitrat 2 % (Yapharin) - Mexoderm® (Konimex)
Gol Khasiat T Anti Jamur
2. Pelayanan Informasi Daktarin® a. Kegunaan
: Untuk mengobati gatal-gatal pada kulit
b. Bentuk Sediaan
: Krim, mengandung Mikonazol Nitrat 2%
c. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari, oleskan tipis-tipis pada kulit yang gatal
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Jagalah kebersihan kulit
-
Sedikit terasa perih pada pemakaian pertama
-
Hanya untuk pemakian luar
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 4 Seorang Bapak datang ke apotek mengatakan bahwa kakinya pegal dan kram pada betis setelah olah raga. Dari keluhan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasien kram. Obat yang diberikan adalah Counterpain ® 1. Spesialite Obat Nama Obat Counterpain® (Bristol Myers Squib)
-
Produk Lain Lafalos® (Mecosin)
Generik Metil salisilat, Mentol, Eugenol
Gol Khasiat B Meringankan sakit pinggang, otot kaku, pegal dan kram
2. Pelayanan Informasi Counterpain® a. Kegunaan
: Meringankan otot kaku, pegal dan kram
b. Bentuk Sediaan
: Krim,
mengandung
Metil
salisilat,
Eugenol c. Cara Pemakaian
: 4-6 kali sehari dioleskan pada kulit
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Jangan dioleskan pada luka yang terbuka
-
Hanya untuk obat luar
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Mentol,
Kasus 5 Seorang Pria datang ke apotik dengan keluhan hidung tersumbat dan bersin–bersin berdasarkan keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami gejala flu obat yang diberikan adalah Procold® 1. Spesialite Obat Nama Obat Procold® (Kalbe Farma)
Produk Lain Decolgen® (Westment Mediafarma)
Generik Asetaminofen 500 mg, Fenilpropanolamina 15 mg, CTM 2 mg
Gol Khasiat T Pilek, influenza, demam, sakit kepala
2. Pelayanan Informasi Procold® a. Kegunaan
: Anti Influenza
b. Bentuk Sediaan
: Tablet
mengandung
Asetaminofen
500
mg,
Fenilpropanolamina HCl 15 mg, CTM 2 mg. c. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 tablet
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
-
Bila dalam 3 hari gejala flu tidak berkurang segera hubungi dokter
-
Hentikan penggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 6 Seorang pria datang ke apotek dan mengatakan bahwa perutnya terasa perih dan nyeri. Dari keluhan ini dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami sakit maag. Obat yang diberikan adalah Magasida® Suspensi 1. Spesialite Obat Nama Obat Magasida® (Kimia Farma)
Produk Lain Mylanta® (Pfizeer)
Generik Al-Hidroksida 461 mg Mg-Hidroksida 461 mg Simetikon 20 mg
Gol Khasiat B Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung
2. Pelayanan Informasi Magasida® a. Kegunaan
: Untuk mengatasi maag atau antasida
b. Bentuk Sediaan
: Suspensi mengandung Al dan Mg Hidroksida, Gel kering 461 mg, Simetikon 20 mg.
c. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1-2 sendok teh
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Diharapkan pasien makan secara teratur
-
Obat diminum 1 jam setelah makan dan menjelang tidur
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Keterangan : Kombinasi Al dan Mg Hidroksida merupakan antasida yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga nyeri ulu hati akibat iritasi lambung dan pepsin berkurang. Simetikon menghilangkan gelembung–gelembung gas dalam saluran cerna yang menyebabkan rasa kembung berkurang.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 7 Seorang wanita datang ke apotek mengeluhkan bahwa perutnya mulas dan buang air besarnya encer. Dari keluhan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami diare. Obat yang diberikan adalah New Diatabs® 1. Spesialite Obat Nama Obat New Diatabs® (Biomedis, Medifarma)
Produk Lain Neo Koniform® (Konimex) New Antides® (Tropica Mas)
Generik Atapulgit Aktif 600 mg
Gol Khasiat B Anti diare
2. Pelayanan Informasi New Diatabs® a. Kegunaan
: Antidiare
b. Bentuk Sedian
: Tablet mengandung Atapulgit aktif 600 mg
c. Cara Pemakaian
: Dosis awal 4 kali sehari 2 tablet, selanjutnya 2 kali sehari 2 tablet, maksimum 12 tablet selama 24 jam
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Obat diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan
-
Perbanyak minum air putih
-
Jika dalam 2 hari diare masih berlangsung segera hubungi dokter
Keterangan : Atapulgit aktif mengabsorpsi racun, bakteri dan enterovirus yang menyebabkan diare.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 8 Seorang Ibu datang ke apotek mengeluhkan bahwa anaknya yang berumur 3 tahun panas dan tidak nafsu makan. Dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami demam obat yang diberikan adalah Panadol® dan Stimuno® 1. Spesialite Obat Nama Obat Panadol® sirup (Winthrop, Sterling) Stimuno® (Dexa Medica)
Produk Lain Termorex® (Konimex) Tempra® (Bristol, Myers Sauibb) -
Generik Paracetamol 160 mg/ml
Phylanthi herba 25 mg
Gol B
Khasiat Demam, sakit kepala menghilangkan nyeri Fitofarmaka Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Pelayanan Informasi Panadol® a. Kegunaan
: Analgesik dan Antipiretik
b. Bentuk Sedian
: - Drop,mengandung Paracetamol 100 mg/ml - Kaplet, mengandung Paracetamol 500 mg - Sirup, mengandung Paracetamol 160 mg/ml
c. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari ½ - 1 sendok teh
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan
-
Jika setelah 3 hari, panas tidak turun atau nyeri tidak hilang maka segera hubungi dokter
-
Bila demam telah turun obat dapat dihentikan pemakaiannya
Keterangan : Paracetamol menurunkan suhu tubuh, melalui efek langsung terhadap susunan saraf pusat, memperbanyak pengeluaran badan dengan meningkatkan peredaran darah tepi/berkeringat. Paracetamol juga bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksiginase sehingga konveksi asam arakhidonat menjadi PG2 terhambat.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Stimuno® a. Kegunaan
: Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Bentuk Sediaan
: Sirup mengandung Phylanthi herba 25 mg
c. Cara Pemakaian
: 1 x sehari 1 sendok teh.
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan : -
Minum obat sesudah makan
-
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya matahari
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 9 Seorang wanita datang ke apotek dan mengeluhkan bahwa ada flek hitam pada wajah. Dari keseluruhan diatas dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami flek hitam pada wajah. Obat yang diberikan adalah Melanox® dan Pabanox® 1. Spesialite Obat Nama Obat Produk Lain Melanox® Qutifar® (Ifars) Cream (Surya Dermato) Pabanox® Cream (Surya Dermato)
2.
Generik Hidrokuinon 2% Padimate O, Oxibenzone, Titanium Oksida
Gol Khasiat W Pengobatan Hiperpigmentasi Pada Kulit W Perlindungan terhadap sinar matahari
Pelayanan Informasi Melanox® Cream a. Kegunaan
: Penghilang noda, flek
b. Bentuk Sedian
: Krim, mengandung Hidrokuinon 2 %
c. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari pada daerah yang terdapat flek hitam
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Dioleskan tipis saja pada kulit dan digunakan pada malam hari
-
Hentikan pemakaian apabila terjadi gatal atau kemerahan pada kulit
Pabanox® Cream a. Kegunaan
: Perlindungan terhadap sinar matahari
b. Bentuk Obat
: Krim, mengandung Padimate O, Oxibenzone, Titanium Oxida
c. Cara Pemakaian
: 2 kali sehari pada daerah yang terdapat flek hitam
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Dioleskan tipis saja pada kulit dan digunakan pada pagi hari
-
Hentikan pemakaian apabila terjadi gatal atau kemerahan pada kulit
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Kasus 10 Seorang Bapak datang ke apotek mengeluhkan bahwa dia batuk selama 2 hari dan mengeluarkan dahak, dari keluhan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mengalami batuk berdahak. Obat yang diberikan adalah Bisolvon®
1. Spesialite Obat Nama Obat Bisolvon® (Schering) 2.
Produk Lain Mucohexin® (Sanbe Farma)
Generik Bromheksin HCl
Gol Khasiat T Batuk Berdahak
Pelayanan Informasi Bisolvon® a. Kegunaan
: Batuk berdahak
b. Bentuk Sediaan
: Sirup, mengandung Bromheksin HCl 10 mg/ 5 ml Kapsul, mengandung Bromheksin HCl 8 mg Eliksir, mengandung Bromheksin HCl 4 mg / 5 ml
c. Cara Pemakaian
: 3 kali sehari 1 sendok makan
d. Hal-hal yang perlu diinformasikan -
Simpan ditempat sejuk terhindar dari cahaya
-
Jika setelah 3 hari batuk tidak berkurang segera hubungi dokter
-
Hati-hati dalam memberikan obat ini pada penderita tukak peptik dan kelainan pada hati
Keterangan : Bromheksin HCl bekerja sebagai mukolitik dengan jalan memutuskan serat-serat mukopolisaccharida yang terdapat pada dahak sehingga viskositas dahak berkurang dan mudah dikeluarkan.
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan
APOTEK SARANA Jl. Aip II K.S. Tubun No.94 Medan Telp. (061) 4561149 Kepada Yth: ................................ di Medan SURAT PESANAN No.......................
Dengan Hormat, Bersama ini kami memesan obat sebagai berikut: No
Nama Obat
Satuan
Jumlah Obat
Keterangan
Demikian dan terima kasih atas perhatian Saudara. Medan, ................................... Apoteker Pengelola Apotek
Dra. ROSS ERNNY, Apt Apoteker 085/SU
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika Nomor : ..................... SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Dra. Ross Ernny, Apt
Alamat
: Jl. Aip II K.S Tubun No.94 Telp. 4561149 Medan
Jabatan
: Apoteker
Mengajukan Permohonan Kepada: Nama Perusahaan
:
Alamat
:
Jenis Psikotropika sebagai berikut: 1. 2. 3. Untuk keperluan : Apoteker Sarana Jl. Aip. K.S Tubun No.94 Telp. 4561149 Medan
Medan, .........................20
Dra. ROSS ERNNY, Apt SIK: 085/SU
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika
Rayon No. S.P
: :
Model N.9 Lembar ke 1/2/3/4
SURAT PESANAN NARKOTIKA Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: .............................
Jabatan
: .............................
Alamat Rumah
: .............................
Mengajukan pesanan narkotika kepada: Nama Distributor
: .............................
Alamat & No. Telp
: .............................
Sebagai berikut
: .............................
Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan. Apotik ............................................................ Lembaga
...............................20....................... Pemesan
( ........................ ) No.S.I.K
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
NAMA APOTEK NOMOR SIA ALAMAT & TELEPON KAB/KOTA
No
Nama Bahan Baku
Satuan
: : : :
SARANA 2202/KANWIL/FM-O.SIA/X/92 JL. AIP II K.S. TUBUN NO. 94 TELP. 4561149 MEDAN
Pemasukan Persediaan Jumlah Awal Keseluruhan Tanggal Dari Jumlah Bulan (4+7)
N = 18 BULAN TAHUN
Pengeluaran Untuk Pembuatan
Lainlain
: :
Persediaan Akhir Keterangan Bulan Jumlah (8+11)
Medan, ........................................20 Apoteker pengelola apotek
Dra. ROSS ERNNY, Apt No.SIK. 085/SU
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 4. Formulir Laporan Penggunaan Bahan Baku Narkotika
LAPORAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU NARKOTIKA
Lampiran 5. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA
NAMA APOTEK NOMOR SIA ALAMAT & TELEPON
: SARANA : 2202/KANWIL/FM-O.SIA/X/92 : JL. AIP II K.S. TUBUN NO. 94 TELP. 4561149 : MEDAN
KAB/KOTA
N = 18 BULAN TAHUN
Pemasukan
No.
Nama Sediaan
Satuan
Persediaan Awal Bulan
Tanggal
Dari
Jumlah
Jumlah Keseluruhan (4+7)
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2
3
4
5
6
7
8
Pengeluaran Untuk Lain-lain Pembuatan 9 10
: :
Jumlah
Persediaan Akhir Bulan
Ket
11
12
13
Medan, ..........................20 Apoteker Pengelola Ap otek
Dra. ROSS ERNNY, APT No.SIK: 085/SU
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 6. Copy Resep
APOTEK SARANA Jl. Aip II KS Tubun No.94 Medan Telp. 061-4561149 Apoteker: Dra. ROSS ERNNY, Apt No. SIK: 085/SU : SIA:2002/Kanwil/FM-0/SIA/X/92
SALINAN / COPY RESEP No: ____________ Dari Dr : ____________________________________ Untuk
: ______________________Tgl : __________
Medan, _________________
Cut Lina Isna: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas/Apotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008