MODUL 7 PELAKSANAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI
Pelatihan Tingkat Dasar Barang/Jasa Pemerintah Berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya
2014
Deputi Bidang PPSDM LKPP
Modul 7 Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi
D Daaffttaarr IIssii Daftar Isi ..................................................................................................................... 1 Daftar Gambar ............................................................................................................ 2 Daftar Tabel ................................................................................................................ 2 Tujuan Umum ............................................................................................................. 3 Tujuan Khusus ............................................................................................................ 3 A. Pendahuluan .......................................................................................................... 4 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha..................................... 7 B.1
Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dua Sampul ........................................ 9
B.2
Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dan Biaya Dua Sampul .................... 53
B.3
Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul ......................... 63
B.4
Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Badan Usaha ............................................ 69
C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha ...... 71 C.1
Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat.......................................... 71
C.2 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat dan Untuk Penanganan Bukan Darurat ................................................................................................................. 71 C.3
Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Pengadaan Langsung ....................... 71
D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan76 D.1
Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul ..................................... 77
D.2
Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul ............................... 84
E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan................................................................................................................ 85 E.1
Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat.......................................... 85
E.2
Penunjukan Langsung Bukan Untuk Penanganan Darurat .............................. 85
E.3
Pengadaan Langsung .......................................................................................... 90
F. Sayembara ............................................................................................................ 92 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya............................................................. 99 G.1
Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha............................. 99
G.2
Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan ............................. 105
H. Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak ............................................ 108 H.1 H.1.1 H.1.2
H.2
Menyusun Kontrak ........................................................................................... 108 Surat Perjanjian atau Kontrak .......................................... Error! Bookmark not defined. Surat Perintah Kerja ................................................................................................... 108
Persiapan Pelaksanaan Kontrak....................................................................... 108
I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan............................................................... 112
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
1
Modul 7 Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi
I.1
Pelaporan ............................................................................................................... 112
I.2
Penyelesaian Pekerjaan ......................................................................................... 113
J. Latihan Kelompok ............................................................................................... 117 K. Tes ...................................................................................................................... 120 Lampiran ................................................................................................................. 121
D Daaffttaarr G Gaam mb baarr
Gambar 1 Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana ....................................................... Error! Bookmark not defined. Gambar 2 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Penunjukan Langsung ............................................................................................................. 72 Gambar 3 Langkah pemilihan penyedia jasa konsultansi badan usaha dengan menggunakan metode pengadaan langsung ........................................................................................................................... 75 Gambar 4 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana ............................................................... 76 Gambar 5 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Penunjukan Langsung ............................................................................................................. 86 Gambar 6 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Pengadaan Langsung.............................................................................................................. 91 Gambar 7 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Menggunakan Metode Sayembara .......................................................................................................................................... 92
D Daaffttaarr TTaab beell
Tabel 1 Tindak Lanjut Pelelangan Gagal Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan ............................................................................................................................................... 101 Tabel 2 Tindak Lanjut Pelelangan Gagal Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan ...................................................................................................................................... 106
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
2
Modul 7 A. Pendahuluan
TTu ujju uaan nU Um mu um m Tujuan umum : Setelah modul selesai diajarkan, diharapkan peserta mampu memahami tahapan pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi
TTu ujju uaan nK Kh hu ussu uss Tujuan khusus : Setelah modul ini selesai diajarkan diharapkan peserta mampu : 1. Memahami proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi badan usaha dengan seleksi umum. 2. Memahami proses pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi perorangan dgn seleksi umum. 3. Memahami
proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi dengan seleksi
sederhana. 4. Memahami proses pelaksanaan pemilihan jasa konsultansi dengan penunjukkan / pengadaan langsung. 5. Memahami proses pemilihan jasa konsultansi dengan sayembara. 6. Melaksanakan tatacara pemeriksaan kualifikasi Tenaga Ahli dan pengalaman perusahaan.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
3
Modul 7 A. Pendahuluan
A A.. P Peen nd daah hu ullu uaan n Pada modul ini menguraikan tata cara pelaksanaan pengadaan (metode pemilihan penyedia, metode kualifikasi, metode penyampaian dokumen dan metode evaluasi penawaran) yang digunakan untuk proses pemilihan penyedia, khusus untuk penyedia jasa konsultansi. Pada Modul Persiapan sudah dijelaskan bagaimana memilih dan menetapkan sistem pengadaan melalui penyedia barang/jasa. Untuk mengingatkan kembali bahwa JASA KONSULTANSI adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Contoh-contoh yang termasuk Jasa Konsultansi adalah sebagai berikut : 1.
Jasa rekayasa (engineering);
2.
Jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan pengawasan (supervision) untuk Pekerjaan Konstruksi;
3.
Jasa perencanaan (planning), perancangan (design) dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan selain Pekerjaan Konstruksi, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan, perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan, pengembangan usaha, perdagangan, pengembangan SDM, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan, energi;
4.
Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasehatan, jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan teknis, konsultan manajemen, konsultan hukum.
Secara umum Jasa konsultan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu 1.
Konsultan Badan Usaha yaitu untuk pekerjaan konsultan yang dilakukan secara berkelompok (tim kerja) seperti konsultan perencanaan gedung yang membutuhkan ahli arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal (ASMET).
2.
Konsultan Perorangan yaitu pekerjaan konsultan yang bisa dikerjakan seorang diri seperti konsultan hukum (pengacara), notaris, perencana yang sederhana. Konsultan perorangan ini tidak hanya untuk pengadaan langsung atau dengan nilai paket sampai dengan Rp. 50 juta, juga dapat digunakan untuk metode pemilihan lainnya seperti seleksi sederhana dan seleksi umum, jika nilai paketnya diatas Rp. 50 juta.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
4
Modul 7 A. Pendahuluan
Berdasarkan jenis pekerjaannya, jasa konsultan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu 1.
Konsultan konstruksi yaitu jasa konsultan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi antara lain konsultan perencana, manajemen konstruksi dan pengawas. Pembagian bidang dan sub bidang konsultan konstruksi diatur dalam Permen PU No. 8 tahun 2011 dan Pembagian segmentasi pasarnya diatur dalam Permen PU No. 14 tahun 2013 pasal 4a ayat 2 dan 3 yaitu Nilai paket pekerjaan Jasa Konsultansi sampai dengan Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) diperuntukkan bagi usaha kecil dan Jasa konsultansi dapat dilakukan oleh konsultan perorangan dengan nilai sampai dengan Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah). Peraturan lengkapnya dapat diperoleh di : www.pu.go.id.
2.
Konsultan non konstruksi yaitu konsultan yang tidak berhubungan dengan konstruksi dan berupa hasil kajian misalnya konsultan SDM, Konsultan sistem informasi manajemen dan lain-lain. Untuk jasa konsultan non konstruksi, belum ada peraturan pemerintah yang mengatur pembagian bidang dan sub bidang pekerjaan, sebagai referensi bisa menggunakan bidang dan subbidang yang dikeluarkan oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo). Dapat diperoleh di web inkindo : www.inkindo.org. Untuk segmentasi pasarnya tidak ada pembagian dalam perpres 54 tahun 2010 beserta perubahannya, yang berarti konsultan non konstruksi bebas bersaing sesuai dengan kompetensi masing-masing penyedia konsultan.
Sistem pengadaan yang dapat digunakan untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi adalah sebagai berikut : 1.
Badan usaha (semua menggunakan prakualifikasi) a.
Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.
b.
Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul.
c.
Seleksi umum metode biaya terendah satu sampul
d.
Seleksi sederhana metode evaluasi biaya terendah/pagu Anggaran satu sampul.
e.
Penunjukan langsung
f.
Pengadaan langsung.
g.
Sayembara.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
5
Modul 7 A. Pendahuluan
2.
Perorangan (semua menggunakan pascakualifikasi kecuali penunjukan langsung untuk darurat, pengadaan langsung dan sayembara) a.
Seleksi umum metode evaluasi kualitas satu sampul
b.
Seleksi sederhana metode evaluasi kualitas satu sampul.
c.
Penunjukan langsung.
d.
Pengadaan langsung.
e.
Sayembara.
Tata cara pelaksanaan masing-masing sistem pengadaan tersebut akan diuraikan satu per satu pada bab-bab berikut ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
6
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
B B.. S Seelleekkssii U Um mu um m JJaassaa K Koon nssu ullttaan nssii B Beerrb been nttu ukk B Baad daan n U Ussaah haa Seleksi umum dan seleksi sederhana diuraikan pada bab yang sama karena di antara keduanya ada beberapa langkah yang sama. Langkah-langkah Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana digambarkan secara diagram yang dapat dilihat pada Gambar 1 di halam berikut ini, dimana Gambar 1 tersebut menggambarkan langkah-langkah untuk sistem pengadaaan berikut ini : a.
Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.
b.
Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul.
c.
Seleksi umum metode biaya terendah satu sampul
d.
Seleksi sederhana metode evaluasi biaya terendah/pagu Anggaran satu sampul.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
7
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Gambar 1 Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
8
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
B.1 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dua Sampul Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul terdiri dari sejumlah tahapan sebagai berikut: 1. Pengumuman Prakualifikasi. 2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi. 3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan). 4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi. 5. Pembuktian kualifikasi. 6. Penetapan hasil kualifikasi. 7. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi. 8. Sanggahan kualifikasi. 9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list). 10. Pengambilan Dokumen Pemilihan. 11. Pemberian penjelasan Dokumen Pemilihan. 12. Pemasukan Dokumen Penawaran. 13. Pembukaan sampul I. 14. Evaluasi sampul I. 15. Penetapan peringkat teknis. 16. Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis. 17. Sanggahan. 18. Sanggahan banding. 19. Undangan pembukaan sampul II. 20. Pembukaan dan evaluasi sampul II. 21. Undangan klafirikasi dan negoisasi teknis dan biaya. 22. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 23. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS). 24. Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi. Langkah-langkah tersebut dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian besar yaitu: 1. Proses kualifikasi. Terdiri dari langkah 1 sampai dengan 8. 2. Proses penawaran dan evaluasi penawaran. Terdiri dari langkah 9 sampai dengan 22 3. Proses penentuan pemenang, Terdiri dari langkah 23 dan 24.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
9
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Mulai
Pengumuman
Pembukan Dok Sampul I
Pendaftaran dan Pengambilan Dok Kualifikasi
Evaluasi dok Sampul I
Pemberian Penjelasan (apabila diperlukan) Pemasukan dan Evaluasi Dok Kualifikasi Pembuktian Kualifikasi Penetapan Hasil Kualifikasi
Penetapan Peringkat Teknis Pemberitahuan dan Pengumuman Peringkat Teknis Sanggahan Sanggahan Banding (apabila diperlukan)
Pemberitahuan dan Pengumuman hasil kualifikasi
Undangan Pembukaan Dok Sampul II
Sanggahan kualifikasi
Pembukaan dan evaluasi Dok sampul II
Undangan
Pengambilan Dok Kualifikasi Pemberian Penjelasan Pemasukan Dok Penawaran
Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi Selesai
Gambar 2. Seleksi umum, prakualifikasi, dua sampul dan evaluasi kualitas
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
10
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Proses kualifikasi Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa. Tujuannya untuk mendapatkan penyedia yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa. Penilaian kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: 1. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran, digunakan untuk penilaian kualifikasi konsultan badan usaha 2. Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran, digunakan untuk penilaian kualifikasi konsultan perseorangan.
Perbedaan Prakualifikasi dengan Pascakualifikai Pada prakualifikasi belum menjadi menjadi ajang kompetisi, jika hasil evaluasi kualifikasi Pokja ULP menganggap ada kekurangan data kualifikasi maka Pokja ULP meminta kepada peserta untuk melengkapi kekurangan data tersebut dan peserta memenuhi permintaan Pokja ULP tersebut paling lambat sebelum batas akhir pemasukan data kualifikasi. Sedangkan pada pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, jika hasil evaluasi kualifikasi ada kekurangan data kualifikasi maka penyedia tidak dapat menambah kekurangan data kualifikasi, sehingga akan gugur pada evaluasi kualifikasi.
Evaluasi kualifikasi jasa konsultan dilakukan dua tahap yaitu a.
Penilaian
persyaratan administrasi dengan menggunakan sistem gugur,
menghasilkan calon penyedia yang lulus kualifikasi. penyedia yang lulus kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi persyaratan teknis. b.
Penilaian teknis dengan menggunakan sistem nilai terhadap yang lulus kualifikasi untuk menyusun daftar pendek (short list).
Pada proses prakualifikasi pemilihan penyedia konsultansi adalah : 1.
Setelah evaluasi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi persyaratan teknis yang menggunakan sistem nilai.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
11
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
2.
Output yang dihasilkan dalam proses evaluasi administrasi dan teknis kualifikasi adalah daftar pendek calon penyedia jasa konsultan (short list).
3.
Daftar pendek adalah peserta yang memenuhi syarat kualifikasi dan diundang untuk pembuktian kualifikasi serta memasukkan penawaran.
4.
Jumlah peserta dalam daftar pendek pada metode pemilihan seleksi umum adalah 5 sampai 7 penyedia sedangkan untuk seleksi sederhana adalah 3 sampai 5 penyedia.
Perbedaan selengkapnya adalah sebagai berikut : 1.
Adanya pemberian penjelasan dokumen kualifikasi bila diperlukan. Bila dilakukan maka Pokja ULP menyusun Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen Kualifikasi (sistem manual), sedangkan untuk sistem eproc semua pertanyaan dan jawaban sudah terekam dalam SPSE.
2.
Untuk sistem manual jumlah dokumen kualifikasi yang disampaikan 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) asli dan 2 (dua) salinan. Sedangkan untuk sistem eproc dengan mengisi “tabel kualifikasi” di SPSE.
3.
Persyaratan lulus administrasi untuk lulus kualifikasi sama dengan persyaratan terhadap pemilihan penyedia barang (modul 4), kecuali : a) Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan b) Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan. c) Pada Jasa Konsultansi tidak menggunakan persyaratan KD maupun SKP. d) Untuk pekerjaan kompleks, dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu
4.
Bagi yang memenuhi syarat administrasi, dilakukan Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dengan Sistem Nilai yaitu dengan cara pembobotan terhadap unsurunsur persyaratan teknis yang terdiri dari : Tabel 1. Persyaratan teknis kualifikasi No 1
Unsur Teknis Kualifikasi
Bobot
Pengalaman pada pekerjaan sejenis
40-55 %
2
3
Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan Pengalaman di lokasi yang sama pada tingkat kabupaten/kota
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
35-45 % 5-15
12
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
% 4
Domisili perusahaan induk (tingkat Provinsi/kabupaten/kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta Total
5 %.
100 %
Contoh penilaian teknis kualifikasi 1.
Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40 % (dari dokumen kualifikasi) Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sejenis : a. Menghitung jumlah pengalaman yang sesuai bidang dan subbidang pekerjaan pada setiap penawaran yang masuk, pengalaman yang tidak sesuai bidang/subbidang tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja. b. Menentukan jumlah pengalaman sejenis yang tertinggi yang akan menjadi pembanding pengalaman sejenis penyedia yang lain c. Menghitung nilai pengalaman (NP) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: =
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan Contoh Perhitungan : Jumlah Pengalam sejenis PT. A : 32 Paket Jumlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. B sebanyak 35 paket Maka nilai pengalaman (NP) PT. A = (32/35) x 100 x 40 % = 36,57 d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini. No Nama Penyedia
Jumlah Paket Pengalaman
Bobot (40%)
Nilai Pengalaman
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
13
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2.
PT. A PT. B PT.C PT. D PT. E PT. F PT. G PT. H PT. I PT.J
Sejenis (40%) 32 35 15 20 15 18 24 13 8 5
40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40%
36,57 40 17,14 22,86 17,14 20,57 27,43 14,86 9,14 5,71
Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi dengan bobot 45 % (dari dok kualifikasi) Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Kesesuaian pekerjaan sejenis : a.
Menghitung nilai kontrak pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh pada setiap penawaran yang masuk, nilai kontrak yang tidak sejenis tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b.
Menentukan nilai kontrak pekerjaan sejenis tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain
c.
Menghitung nilai kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini.
1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS. 1. = ( × 100) 2. 2) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS. 3. = × 100 × Keterangan : NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis Contoh Perhitungan : Dari data NPT, PT. A dan B memiliki nilai kontrak diatas HPS paket yang sedang dikompetisikan maka NKPS dihitung: NKPS PT. PD = (45 % x 100 ) = 45 Sedangkan untuk penyedia yang memiliki pengalaman tertinggi dibawah HPS dihitung dengan rumus: PT. C memiliki pengalaman tertinggi Rp. 450.000.000
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
14
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Maka NKPS PT. C adalah (450.000.000/460.000.000) x 100 x 45% = 44,02 d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini. Nilai HPS : Rp. 460.000.000
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.
Nama Penyedia PT. A PT. B PT.C PT. D PT. E PT. F PT. G PT. H PT. I PT.J
NPT 500.000.000 650.000.000 450.000.000 400.000.000 350.000.000 100.000.000 400.000.000 250.000.000 100.000.000 50.000.000
Bobot ( 45 %) 45% 45% 45% 45% 45% 45% 45% 45% 45% 45%
NKPS 45 45 44,02 39,13 34,24 9,78 39,13 24,46 9,78 4,89
Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 10% (dari dokumen kualifikasi) Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) : a.
Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh dilokasi yang sama dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetisikan pada setiap penawaran yang masuk, jika dilokasi yang berbeda maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b.
Menentukan jumlah pengalaman dilokasi yang sama tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain
c.
Menghitung nilai pengalaman sejenis di lokasi (NPL) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: =
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
15
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Contoh Perhitungan : Pengalaman dilokasi yang sama PT. A = 25 paket Pengalaman dilokasi yang sama tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. YK sebanyak 33 Paket maka NPL PT. A = (25/35) x 100 x 10 % = 8,33 d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini. No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.
Nama Penyedia
PT. A PT. B PT.C PT. D PT. E PT. F PT. G PT. H PT. I PT.J
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis Pada Kabupaten/Kota 25 30 10 12 5 12 15 12 2 4
Bobot (10%)
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL) 8,33 10,00 3,33 4,00 1,67 4,00 5,00 4,00 0,67 1,33
Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5 % ( dari dok kualifikasi). Langkah-langkah detail melakukan evaluasi Nilai Pengalaman di Lokasi (NPL) : a.
Memeriksa domisili (alamat) penyedia di data administrasi dalam form isian kualifikasi.
b.
Membandingkan dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetesikan, jika domisli perusahan induk di Provinsi yang sama dapat nilai penuh (100), jika di provinsi yang berbeda dapat nilai nol. Contoh perhitungan : Domisili pekerjaan yang sedang dikompetisikan di Tangerang Selatan PT. A memiliki domisili perusahaan induk di DKI Jakarta Maka PT. A memperoleh nilai : 0 Sedangkan PT. B memperoleh nilai : 100 x 5 % = 5 Dengan cara yang dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
16
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
c.
Dengan cara yang dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4.
Nama Penyedia PT. A PT. B PT.C PT. D PT. E PT. F PT. G PT. H PT. I PT.J
Domisili Perusahaan Induk DKI Jakarta Tangsel Tangsel Tangsel Tangsel Bandung DKI Jakarta Depok DKI Jakarta Tangsel
Nilai Domisili (Bobot x 100) 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5
Bobot (5%) 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5%
Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100% Langkah-langkah detail melakukan merekapituasi nilai persyaratan teknis : a.
Hasil penilaian persyaratan teknis diatas digabungkan untuk memperoleh nilai total. Contoh Perhitungan : Untuk penyedia PT. A Nilai pengalaman sejenis (NP)
: 36,57
NKPS
: 45
Pengalaman dilokasi yg sama (NPL) : 8,33 Domisili perusahaan
:0
Maka nilai total PT. A = NP + NKPS + NPL + Nilai Domisili = 36,57 + 45 + 8,33 + 0 = 89,90 b.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
c.
Hasil perhitungan diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah kemudian diberikan peringkat I,II, II dan seterusnya sesuai jumlah penyedia.
No
1
Nama Penyedia
PT. B
Pengala manan sejenis (NP)
Nilai kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS)
Pengalaman dilokasi yang sama (NPL)
Nilai Domisil i
Total nilai
Perin gkat
Pembu ktian kualifik asi (lulus/ gugur)
40,00
45
10,00
5
100,00
I
gugur
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
17
Perin gkat shortl ist
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
2
PT. A
36,57
45
8,33
0
89,90
II
lulus
1
3
PT. G
27,43
39
5,00
0
71,56
III
lulus
2
4
PT. D
22,86
39
4,00
5
70,99
IV
lulus
3
5
PT.C
17,14
44
3,33
5
69,50
V
lulus
4
6
PT. E
17,14
34
1,67
5
58,05
VI
lulus
5
7
PT. H
14,86
24
4,00
0
43,32
VII
lulus
6
8
PT. F
20,57
10
4,00
0
34,35
VIII
lulus
7
9
PT. I
9,14
10
0,67
0
19,59
IX
gugur
5,71
5
1,33
5
16,93
x
gugur
10
PT.J
5. ULP menetapkan daftar pendek, untuk seleksi umum maksimum 7 (tujuh) peserta dengan urutan penilaian teknis yang terbaik. Bila kurang dari 5 (lima) maka seleksi dinyatakan gagal. Sedangkan untuk seleksi sederhana maksimum 5 (lima) peserta dan minimal 3 (tiga) peserta. 6. Peserta yang masuk daftar pendek diundang pada untuk mengikuti pembuktian kualifikasi. Dokumen asli yang harus dibawa pada pembuktian kualifikasi antara lain : 1.
Akte Pendirian Perusahaan/Anggaran dasar koperasi
2.
Surat Pengangkatan Kepala Cabang (jika perusahaan cabang)
3.
Surat Penjanjian KSO (jika perusahaan KSO)
4.
Surat ijin usaha (SIUP/SIUJK dll)
5.
Surat Domilisi dari kelurahan setempat
6.
NPWP, Bukti lapor pajak tahun dan 3 bulan terakhir/Surat keterangan fiskal (SKF)
7.
Bukti
Kepemilikan
fasilitas/peralatan
(kuitansi/BPKB/STNK/bukti
sewa/SHM dll) 8.
Daftar Tenaga ahli tetap
9.
Surat kontrak/perjanjian yang pernah diperoleh
10. Syarat lainnya (jika ada)
Hal-hal yang tidak dijelaskan pada uraian di atas, langkah-langkahnya sama dengan langkah prakualifikasi pada pemilihan penyedia barang.
Proses Penawaran dan Evaluasi Penawaran (Langkah 9 s.d. 22) 9. Undangan Kepada Peserta Dalam Daftar Pendek
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
18
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara penerbitan undangan prakualifikasi bagi peserta yang lolos prakualifikasi yang diuraikan pada modul 3. 10. Pengambilan Dokumen Pemilihan Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara cara pengambilan dokumen prakualifikasi yang diuraikan pada modul 3. 11. Pemberian penjelasan Dokumen Pemilihan Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan pemberian penjelasan pada pemilihan penyedia barang dengan sistem pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul dan evaluasi sistem gugur. Perbedaannya adalah : a.
Dalam pemberian penjelasan, hal-hal yang dijelaskan ditambah dengan penjelasan Kerangka Acuan Kerja dan penjelasan tentang ketentuan/ tata cara evaluasi berkenaan dengan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam neger tidak digunakan dalam jasa konsultansi.
b.
Hal-hal yang lainnya sama dengan penjelasan pada pemilihan pemyedia barang sistem pelelangan umum secara pascakualifikasi metode satu sampul dan evaluasi sistem gugur.
12. Pemasukan Dokumen Penawaran Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan pemasukan dokumen penawaran pada Pemilihan Penyedia Barang dengan sistem Pelelangan Umum Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi. Perbedaannya adalah : a. Sampul I (administrasi dan teknis) : i. Tidak ada formulir perhitungan TKDN. ii. Tidak ada jaminan penawaran. b. Sampul II (biaya) yang terdiri dari : i. Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran ii. Rekapitulasi penawaran biaya ; iii. Rincian penawaran biaya yang terdiri dari ; iv. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration) ; dan v. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost) ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
19
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
vi. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pemilihan (apabila ada). c. Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 3 (tiga) rangkap, terdiri dari : dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 2 (dua) rangkap ditandai “ASLI” dan “REKAMAN” (untuk sistem manual) sedangkan untuk sistem eproc, dokumen administrasi dan teknis dimasukkan ke file I dan penawaran harga dimasukkan ke file II. d. ULP menolak dokumen dari peserta yang tidak tercantum dalam Daftar Pendek (short list) yang diundang.
13. Pembukaan sampul I Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan Pembukaan Sampul I pada
Pemilihan Penyedia
Barang
dengan
sistem Pelelangan
Umum
Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi. Perbedaannya adalah : a.
b.
Kelengkapan sampul I : i.
Tidak ada jaminan
ii.
Tidak ada rekapitulasi perhitungan TKDN Ketentuan yang lainnya sama.
14. Evaluasi sampul I a. ULP melakukan evaluasi terhadap sampul I yang meliputi : i. Evaluasi administrasi; dan ii. Evaluasi teknis. b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sama dengan ketentuan pada Evaluasi Dokumen Penawaran tentang ketentuan umum dalam melakukan evaluasi (Modul 4) pada Pelelangan Umum Pascakualifikasi Satu Sampul Sistem Gugur. Tidak ada hal yang berbeda. c. Evaluasi administrasi sampul I Langkah-langkah dan ketentuannya hampir sama dengan Evaluasi Administrasi (Modul 4 sub-bab B2 langkah 12 butir 3) pada Pemilihan Penyedia Barang dengan sistem Pelelangan Umum Prakualifikasi Metode Dua Sampul Dan Evaluasi Sistem Nilai Dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomi. Perbedaannya pada jasa konsultansi tidak ada jaminan penawaran.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
20
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
d. Evaluasi Teknis : Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan. Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah: pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli ; Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan ; Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : Tabel 2. Unsur penilaian persyaratan teknis konsultan No
Unsur Teknis
Bobot
1
Pengalaman Perusahaan
10 – 20 %
2
Pendekatan dan Metodologi
20 – 40 %
3
Kualifikasi tenaga ahli
50 – 70 %
Jumlah
100 %
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan. Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli. Contoh Penetapan bobot untuk Konsultan Perencana No
Unsur
Bobot
1
Pengalaman Perusahaan
20 %
2
Pendekatan dan Metodologi
20 %
3
Kualifikasi tenaga ahli
60 %
Jumlah
100 %
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
21
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Pengalaman Perusahaan, penilaian dilakukan atas : Contoh evaluasi pengalaman perusahaan. 1.
Pengalaman Perusahaan Dengan Bobot 20 % (dari dokumen pemilihan).
A. Pengalaman sejenis dengan bobot 40 % (dari dokumen pemilihan). Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sejenis : e.
Menghitung jumlah pengalaman sejenis yang sesuai bidang dan sub bidang pekerjaan pada setiap penawaran yang masuk, pengalaman yang tidak sesuai bidang/subbidang tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
f.
Menentukan jumlah pengalaman sejenis yang tertinggi yang akan menjadi pembanding pengalaman sejenis penyedia yang lain.
g.
Menghitung nilai pengalaman (NP) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: =
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan peserta kualifikasi NP = Nilai Pengalaman JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan Contoh Perhitungan : Jumlah Pengalam sejenis PT. C : 15 Paket Jumlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. A sebanyak 32 paket Maka nilai pengalaman (NP) PT. C = (15/32) x 100 x 40 % = 18,75 h.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, kemudian hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini. No
Nama Penyedia
1 2 3 4 5
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis
Bobot (40%)
Nilai Pengalaman
32 15 20 15 18
40% 40% 40% 40% 40%
40,00 18,75 25,00 18,75 22,50
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
22
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
40% 40%
24 13
6 PT.G 7 PT.H
30,00 16,25
B. Pengalaman di lokasi yang sama dengan bobot 10 % (dari dokumen pemilihan) Langkah-langkah detail melakukan evaluasi nilai pengalaman di lokasi (NPL) : a.
Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis yang pernah diperoleh dilokasi yang sama dengan lokasi pekerjaan yang sedang dikompetisikan pada setiap penawaran yang masuk, jika dilokasi yang berbeda maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b.
Menentukan jumlah pengalaman di lokasi yang sama tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain.
c.
Menghitung nilai pengalaman sejenis di lokasi (NPL) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut :
=
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan NPL = Nilai pengalaman di lokasi JPPL = Jumlah pengalaman perusahaan di lokasi Contoh perhitungan : PT. A memiliki pengalaman sejenis di lokasi kegiatan : 25 paket, PT. C memiliki pengalaman sejenis tertinggi di lokasi kegiatan : 10 paket Maka Nilai pengalaman dilokasi (NPL) PT. C = (10/25) x 100 x 10 % = 4 d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini: No
Nama Penyedia
1 2 3 4 5 6
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis Pada Kabupaten/Kota
Bobot
Nilai Pengalaman Sejenis pada Kabupaten/Kota (NPL)
25 10 12 5 12 15
10% 10% 10% 10% 10% 10%
10,00 4,00 4,80 2,00 4,80 6,00
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
23
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
12 10% 4,80 2. Pengalaman manajerial dan fasilitas utama dengan bobot 20 % (dari dokumen pemilihan). 7 PT.H
Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman sebagai lead firm : a.
Menghitung jumlah paket pekerjaan sejenis sebagai lead firm pada setiap penawaran yang masuk, jika bukan sebagai lead firm maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja.
b.
Menentukan jumlah pengalaman sebagai lead firm tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain.
c.
Menghitung nilai pengalaman sebagai lead firm (NPLF) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut : =
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan NPLF = Nilai Pengalaman sebagai lead firm JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai lead firm Contoh perhitungan : Pengalaman sejenis PT. C sebagai lead firm sebanyak 15 paket, pengalaman sejenis sebagai lead firm tertinggi di antara peserta seleksi adalah PT. A, maka nilai pengalaman sebagai lead firm PT. PD adalah: NPLF PT. PD = (15/32) x 100 x (1/3) x 20 % = 4,7 d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan dalam tabel dibawah ini: No
Nama Penyedia 1 2 3 4 5 6 7
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Jumlah Pengalaman sebagai leadfirm 32 15 20 15 18 24 13
Bobot (30 %)
30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Nilai Pengalaman sebagai leadfirm 10,0 4,7 6,3 4,7 5,6 7,5 4,1
24
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
3. Pengalaman mengelola kontrak. Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pengalaman mengelola kontrak : a.
Menghitung nilai kontrak pekerjaan sejenis
pada setiap penawaran yang
masuk, jika bukan bukan sejenis maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja. b.
Menentukan nilai kontrak yang tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain.
c.
Menghitung nilai pengalaman kontrak (NPK) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: =
× 100 ×
1 × 3
Keterangan : X
= Nama perusahaan
NPK
= Nilai Pengalaman Kontrak
NK
= Nilai Kontrak
Contoh perhitungan : Nilai kontrak sejenis yang pernah diperoleh PT. C sebesar Rp. 450.000.000 dan nilai kontrak tertinggi PT. A dengan nilai kontrak Rp. 500.000.000, maka : NPK PT. PD = (450.000.000/500.000.000)x 100 x (1/3) x 20 % = 9 d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Penyedia PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
NPT
Bobot (20 %)
NKPS
500.000.000 450.000.000 400.000.000 350.000.000 100.000.000 400.000.000 250.000.000
20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
10,0 9,0 8,0 7,0 2,0 8,0 5,0
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
25
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
4. Ketersediaan fasilitas utama. Langkah-langkah detail melakukan evaluasi ketersediaan fasilitas utama : a.
Menghitung jumlah fasilitas utama yang dimiliki dibandingkan dengan KAK pada setiap penawaran yang masuk, jika bukan fasilitas yang tentukan dalam KAK maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan kedalam kertas kerja.
b.
Menentukan jumlah fasilitas utama yang tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain
c.
Menghitung nilai fasilitas utama (NFU) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: Bila fasilitas utama tersedia, dihitung dengan rumusan sebagai berikut : =
3
Keterangan : X
= Nama perusahaan
NFU
= Nilai Fasilitas Utama
Contoh perhitungan : PT. C memiliki fasilitas utama yang dipersyaratkan dalam KAK, maka : NFU PT. C = (30 %)/3 = 10 d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Peyedia PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Fasilitas Utama
Bobot (30 %)
Nilai Fasilitas Utama
0 4 4 4 4 0 4
30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
0 10 10 10 10 0 10
5. Kapasitas perusahaan. Langkah-langkah detail melakukan evaluasi kapasitas perusahaan :
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
26
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
a.
Menghitung jumlah tenaga ahli tetap yang dimiliki dibandingkan dengan KAK pada setiap penawaran yang masuk, jika tenaga ahli tidak tetap yang tentukan dalam KAK maka tidak dihitung. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja.
b.
Menentukan jumlah tenaga ahli tetap yang tertinggi yang akan menjadi pembanding bagi penyedia yang lain.
c.
Menghitung nilai kapasitas perusahaan (KP) setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumusan penghitungan sebagai berikut: Rumusan penghitungan sebagai berikut: =
× 100 ×
Keterangan: X = Nama perusahaan KP = Kapasitas Perusahaan JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap Contoh perhitungan : Jumlah tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan konsultansi sebanyak 4 orang, dari 7 penyedia yang menawarkan, ada 3 penyedia memiliki semua tenaga ahli tetap, 1 2 penyedia tidak penyedia memiliki 3 tenaga ahli tetap, dan 2 penyedia tidak memiliki tenaga ahli tetap. Maka KP PT. A = (4/8) x 100 x 20 % = 10 Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Penyedia
Jumlah Tenaga Ahli Tetap
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Bobot (20 %) 4 5 2 5 8 2 8
20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Kapasitas Perusahaan 10 12,5 5 12,5 20 5 20
6. Rekapitulasi pengalaman perusahaan. Langkah-langkah detail melakukan rekapitulasi pengalaman prusahaan:
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
27
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
a. Hasil perhitungan setiap subunsur pengalaman perusahaan, dijumlahkan untuk mendapat nilai total pengalaman dikalikan dengan bobot pengalaman sehingga diperoleh nilai pengalaman. Contoh perhitungan : PT. A NP : 40 NPL : 10 NPLF : 10 NPK : 10 NFU :0 Kapasitas perusahaan : 10 Nilai Total : NP + NPL + NPLF + NPK + NFU + Kapasitas perusahaan : 40 + 10 + 10 + 10 + 0 + 10 = 80 Nilai Pengalaman : Nilai total x bobot = 80 x 20 % = 16,000 b. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pengalaman untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini: Rekapitulasi hasil evaluasi pengalaman perusahaan No
1 2 3 4 5 6 7
Nama Penyedia
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
NP
40,00 18,75 25,00 18,75 22,50 30,00 16,25
NPL
10,0 4,0 4,8 2,0 4,8 6,0 4,8
Pengalaman manajerial dan fasilitas utama NPLF 10,0 4,7 6,3 4,7 5,6 7,5 4,1
NPK 10,0 9,0 8,0 7,0 2,0 8,0 5,0
NFU 0 10 10 10 10 0 10
Kapasita s perusah aan
Nilai Total
Bobot
10 12,5 5 12,5 20 5 20
80,00 58,94 59,05 54,94 64,93 56,50 60,11
20% 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Nilai Pengalam an Perusahaa n 16,00 11,79 11,81 10,99 12,99 11,30 12,02
Pendekatan dan Metodologi, penilaian dilakukan atas : Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, subunsur yang dinilai antara lain : Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
28
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap KAK khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu pelaksanaan laporanlaporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang ; Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan; Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK. Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. Dalam penilaian pendekatan metodelogi, pokja ULP dapat melakukan dengan beauty contest yaitu dengan cara mengundang tenaga ahli yang ditawarkan untuk mempresentasikan pendekatan dan metodelogi yang ditawarkan. Dalam penilaian tersebut pokja ULP dapat didampingi oleh tim teknis (tenaga ahli).
Contoh evaluasi pendekatan dan metodologi Pendekatan dan Metodologi dengan bobot 20 % (dari dokumen pemilihan). a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK Langkah-langkah detail melakukan evaluasi pemahaman atas layanan : a.
Menilai pemahaman atas jasa layanan yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.
b.
Menghitung nilai pemahaman atas jasa layanan setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumus perhitungan : Nilai pemahaman atas jasa layanan = nilai yang didapatkan X bobot sub unsur. Contoh Perhitungan : PT. A Nilai yang didapatkan Bobot Nilai Pemahaman
: 80 : 30 % : 60 x 30 % = 24
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
29
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
c.
Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pemahaman untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini. No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Penyedia PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Nilai 80 80 60 60 80 60 60
Bobot (30%) 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
Nilai Pemahaman 24 24 18 18 24 18 18
b. Kualitas metodologi. Langkah-langkah detail melakukan evaluasi kualitas metodologi : a.
Agar penilaian metodologi lebih akuntabel, pokja ULP dapat meminta pertimbangan dari tim teknis/tim ahli misalnya untuk pekerjaan konsultan perencana meminta pertimbangan tim teknis dari Kementrian PU.
b.
Menilai kualitas metodologi yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.
c.
Menghitung nilai kualitas metodologi setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumus Perhitungan : Nilai sub unsur kualitas metodologi = nilai rata-rata komponen sub unsur x bobot sub unsur. Contoh perhitungan : Nilai yang diperoleh PT. A sbb: Ketepatan analisa Konsistensi antara metodelogi dan rencana kerja Apresiasi terhadap inovasi Dukungan data yg tersedia thd KAK Uraian tugas Jangka waktu pelaksanaan Program kerja Organisasi Kebutuhan fasilitas penunjang Total Nilai Nilai rata-rata Bobot : 30 % Nilai kualitas metodologi
: 60 : 60 : 60 : 60 : 60 : 60 : 60 : 60 : 60 + 540 : (540/9 ) = 60 : nilai rata-rata x bobot
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
30
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
= 60 x 30 % = 18
d.
Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualitas metodologi untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini. No
Nama Penyedia
kriteria PT. A
PT.C
PT.D
PT.E
Ketepatan analisa Konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja Apresiasi terhadap inovasi Dukungan data yang tersedia thd KAK
60
80
60
60
60
60
60
60
60
60
Uraian tugas Jangka waktu pelaksanaan
Program kerja Organisasi Kebutuhan fasilitas penunjang Total Nilai Nilai rata-rata bobot (30 %) Nilai kualitas Metodelogi
1 2
3
4
5 6
PT.G
PT.H
60
60
40
60
60
60
60
60
60
60
60
40
60
60
60
40
40
40
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60
60 60 60
80 60 60
60 60 60
60 60 60
60 60 60
40 60 60
40 60 60
540 60 30% 18
580 64 30% 19,33
540 60 30% 18
540 60 30% 18
520 58 30%
500 56 30%
460 51 30%
17,33
16,67
15,33
7 8 9
c.
PT.F
Hasil kerja (deliverable). Langkah-langkah detail melakukan evaluasi hasil kerja : a.
Menilai hasil kerja yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.
b.
Menghitung nilai hasil kerja setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumus perhitungan :
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
31
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Nilai sub unsur hasil kerja (deliverable) = nilai rata-rata komponen sub unsur x bobot sub unsur. Contoh perhitungan : PT. A Penyajian analisis dan gambar kerja : 60 Penyajian spek dan perhitungan teknis : 60 Penyajian laporan : 60 + Nilai Total : 180 Nilai rata-rata : (180 /3) = 60 Bobot : 30 % Nilai hasil kerja : nilai rata-rata x bobot : 60 x 30 % = 18 c.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini:
No
Nama Penyedia
1 2 3 4 5 6 7
d.
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Penyajian analisis dan gambar kerja 60 80 60 60 60 60 60
Penyajian Penyajian spesifikasi laporan dan perhitungan teknis 60 60 80 80 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Total Nilai
180 240 180 180 180 180 180
Nilai ratarata
60,0 80,0 60,0 60,0 60,0 60,0 60,0
bobot (30%)
30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
Gagasan baru. Langkah-langkah detail melakukan evaluasi gagasan baru : a.
Menilai gagasan baru yang disampaikan penyedia pada setiap penawaran yang masuk sesuai dengan ketentuan dalam dokumen pemilihan.
b.
Menghitung nilai gagasan baru setiap penyedia dengan rumus dibawah ini. Rumus perhitungan : Nilai sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK = nilai yang didapatkan X bobot sub unsur.
Contoh perhitungan : PT. A Gagasan baru untuk meningkatkan keluaran : 60
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
32
Nilai Hasil Kerja
18,00 24,00 18,00 18,00 18,00 18,00 18,00
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
c.
Bobot : 10 % Nilai gagasan baru : nilai yang didapatkan x bobot : 60 x 10 % = 6 Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas dibawah ini:
No
1 2 3 4 5 6 7 e.
Nama Penyedia
Gagasan baru utk meningkatkan kualitas keluaran
Bobot (10%)
Nilai gagasan baru
60 80 60 60 60 60 40
10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
6 8 6 6 6 6 4
PT. A PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
Rekapitulasi evaluasi teknis.
Langkah-langkah detail melakukan rekapitulasi evaluasi teknis : a.
Hasil perhitungan setiap sub unsur pendekatan dan metodologi, dijumlahkan untuk mendapat nilai total dikalikan dengan bobot sehingga diperoleh nilai pendekatan dan metodologi. Contoh perhitungan : PT. A Pemahaman atas layanan Kualitas metodologi Hasil kerja Gagasan baru Jumlah gagasan baru
: 24 : 18 : 18 :6 : nilai pemahaman + kualitas kerja +hasil kerja +
: 24 + 18 + 18 + 6 = 66 Bobot : 20 % Nilai pendekatan dan metodologi : 20 % x 66 = 13,20 b.
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
33
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Rekapitulasi Nilai Pendekatan dan Metodologi
No 1 2 3 4 5
Nama Penyedia
Pemahaman atas layanan
PT. A PT.C PT.D PT.E
24 24 18 18 24
PT.F
18
6 PT.G
18
7 PT.H
Kualitas Hasil kerja Gagasan baru 18 18 6 19,33 24 8 18 18 6 18 18 6 18 6 17,33 18 6 16,67 18 4 15,33
Jumlah
bobot (20%)
Nilai
66,00 75,33 60,00 60,00 65,33
20% 20% 20% 20% 20%
13,20 15,07 12,00 12,00 13,07
58,67
20%
11,73
55,33
20%
11,07
Kualifikasi Tenaga Ahli, penilaian dilakukan atas: Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK ; Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah ; Pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/wakil pemimpin tim ; Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia ; Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai lebih tinggi. Contoh penilaian kualifikasi tenaga ahli PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
34
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
3.
Kualifikasi tenaga ahli bobot 60 %. Dari dokumen pemilihan untuk pekerjaan konsultansi MK pembangunan gedung kantor membutuhkan 4 orang tenaga yang terdiri dari: 1.
Satu team leader (S2 Arsitektur) pengalaman 10 tahun, memiliki SKA (Surat Keterangan Ahli), memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 50 %.
2.
Satu ahli arsitektur (S1 Arsitektur ) pengalaman 5 tahun, memiliki SKA, memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 20 %.
3.
Satu ahli struktur (S1 Sipil) pengalaman 5 tahun, memiliki SKA, memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 20 %.
4.
Satu ahli mekanikal-elektrikal (S1 Elektro) pengalaman 1 tahun, memiliki SKA, memiliki kemampuan bahasa Inggeris dengan bobot 10 %.
Langkah-langkah detail evaluasi kualifikasi tenaga ahli : a.
Memeriksa kelengkapan data kualifikasi tenaga ahli pada setiap tenaga ahli yang diusulkan antara lain pendidikan, pengalaman, sertifikat keahlian dan kemampuan bahasa.
b.
Menilai kesesuaian tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dengan data tingkat pendidikan yang diusulkan antara lain melihat copy ijazah yang dilampirkan. Jika sesuai diberikan nilai 100, jika tidak sesuai diberikan nilai 0 (nol). Contoh dalam dokumen pemilihan untuk team leader minimal pendidikan S2 arsitektur; bila penyedia mengusulkan S2 arsitektur dan melampirkan copy ijazah S2 arsitektur, maka diberikan nilai 100.
c.
Merekapitulasi daftar pengalaman kerja profesional tenaga ahli dan menghitung jumlah bulan aktif kerja profesional sesuai ketentuan dok pemilihan, misalnya periode kerja: 9 September 2011 – 5 Juni 2012 selama (9 bulan).
d.
Memeriksa posisi jabatan yang pernah didiperoleh, jika sesuai diberikan nilai 1, jika tidak sesuai diberikan nilai 0,5.
e.
Memeriksa posisi lingkup pekerjaan yang pernah diperoleh; jika sesuai diberikan nilai 1, jika tidak sesuai diberikan nilai 0,5.
f.
Memeriksa ada/tidaknya surat referensi yang dilampirkan; jika ada maka dihitung sebagai pengalaman, jika tidak ada maka tidak dihitung.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
35
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
g.
Menjumlahkan jumlah pengalaman yang pernah diperoleh, kemudian bandingkan dengan pesyaratan pengalaman dalam KAK. Jika sesuai persyaratan diberi nilai 100, jika kurang diberi nilai 0.
h.
Memeriksa sertifikat keahlian yang dimiliki (SKA), khusus sertifikat keahlian pekerjaan konstruksi dapat dicek di situs LPJK (dapat dilihat pada evaluasi teknis pekerjaan konstruksi). jika tidak terdaftar di situs LPJK maka dilakukan klarifikasi tertulis ke LPJK. Jika hasil klarifikasi sertifikat tersebut tidak terdaftar maka penyedia tersebut digugurkan karena pemalsuan dokumen. Jika sertifikat ada dan terdaftar di LPJK maka diberi nilai 100, jika tidak memiliki sertifikat diberi nilai 0.
i.
Memeriksa sertifikat bahasa yang dimiliki; jika kemampuan bahasa sangat baik diberi nilai 100, baik dberi nilai 50, kurang baik diberi nilai 0.
j.
Hasil penilaian kualifikasi tenaga ahli dicatat dan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini. Contoh cara mengevaluasi kualifikasi tenaga ahli : POKJA ULP Kementerian X di Jakarta Pengadaan Jasa Konsultansi Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Nama Perusahaan : PT. A Nama Tenaga Ahli : Ir. T , MSc Posisi yang diusulkan : Team Leader Pendidikan : S2 Arsitektur Nilai : 100 Pengalaman kerja profesional
a. b. No
Periode dari-sampai dengan
Bln
Posisi/ Jabatan S/TS
Lingkup
Referensi Pengalaman Kerja TA
Jumlah
S/T/M
1
5 September 2011 - 5 Juni 2012
9
S
1
S
1
√
1
9
2
5 Februari 2011 - 5 Desember 2011
7
S
1
S
1
√
1
7
3
8 Maret 2010 - 8 Desember 2010
9
S
1
S
1
√
1
9
4
1 Desember 2008 - 1 Desember 2009
12
S
1
S
1
√
1
12
5
25 Januari 2008 - 25 November 2008
10
S
1
S
1
√
1
10
6
1 Juni 2006 - 1 Desember 2007
18
S
1
S
1
√
1
18
7
19 Oktober 2005 - 19 April 2006
6
S
1
S
1
√
1
6
8
5 Februari 2004 - 5 Juni 2005
16
S
1
S
1
√
1
16
9
12 Juli 2002 -12 Januari 2004
18
S
1
S
1
√
1
18
10
4 April 2001 - 4 Juli 2002
15
S
1
S
1
√
1
15
11
Juni 2000 - Juli 2001
12
S
1
S
1
√
1
12
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
36
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
12
30 Januari 1999 - 30 Maret 2000
12
S
1
S
1
√
1
12
13
1997 -1998
6
S
1
S
1
√
1
6 150 bulan
Total
13 tahun Persyaratan KAK : 10 Tahun
Nilai
c. Sertifikat M nilai 100 d. Bahasa : Baik nilai 50 Keterangan : Posisi: S = sesuai, TS = tidak sesuai Lingkup: S = sesuai, M = menunjang, T = terkait Sertifikat: M = memiliki, TM = tidak memiliki k. Dengan cara yang sama, dilakukan evaluasi kualifikasi tenaga yang lain sesuai persyaratan dalam dokumen pemilihan. l. Hasil penilaian persyaratan kualifikasi (pendidikan, pengalaman, sertifikat dan kemampuan bahasa) dikalikan dengan bobotnya sehingga diperoleh nilai unsur. Contoh perhitungan : Nilai pendidikan : 100 Bobot : 30 % Maka nilai unsur : 100 x 30 % = 30 m. Dengan cara yang sama, dapat dihitung nilai unsur yang lain. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini. No
1 2 3 4
Sub unsur
Nilai
Bobot
Pendidikan Pengalaman Sertifikat keahlian Kemampuan bahasa
100 100
0,3 0,2
Nilai x bobot 30 20
100
0,4
40
50
0,1 1
5 95
n. Semua tenaga ahli yang dibutuhkan (ada 4 orang tenaga ahli) dan ditawarkan oleh penyedia dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas. o. Dihitung nilai setiap posisi tenaga ahli dan nilai kualifikasi tenaga ahli setiap penyedia dengan rumus sbb : Nilai posisi = nilai unsur x bobot posisi Contoh perhitungan : PT. A: Team leader
: 95 x 50 % = 47,50
Tenaga ahli arsitektur
: 95 x 20 % = 19,0
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
37
100
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Tenaga ahli struktur
: 95 x 20% = 19,0
Tenaga ahli mekanikal elektrikal : 95 x 10 % = 9,5 Jumlah nilai posisi
: (nilai team leader + nilai ahli arsitektur + nilai
ahli struktur + nilai ahli mekanikal elektrikal) : 47,5 + 19 + 19 + 9,5 = 95 Nilai kualifikasi tenaga ahli penyedia : jumlah nilai posisi x bobot : 95 x 60 % = 57 p. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualifikasi tenaga ahli setiap penyedia, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini Rekapitulasi hasil penilaian tenaga ahli Na ma Pen yedi a
Posisi yang diusulk an
Ha sil Pe nil ai an
B o b o t
J u m l a h
B o b o t
Nilai Kuali fikas i TA
8 0
6 0
48
p o s i s i PT. A
PT.C
PT.D
Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur
65
0,50
32,50
95
0,2
19,00
95
0,2
19,00
95 95
0,1 0,50
9,50 47,50
95
0,2
19,00
95
0,2
19,00
95 65
0,1 0,50
9,50 32,50
95
0,2
19,00
95
60
57
80
60
48
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
38
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
PT.E
PT. F
PT. G
PT. H
q.
Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader Tenaga Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Team Leader
95
0,2
19,00
95 45
0,1 0,50
9,50 22,50
75
0,2
15,00
75
0,2
15,00
75 45
0,1 0,50
7,50 22,50
75
0,2
15,00
75
0,2
15,00
75 45
0,1 0,50
7,50 22,50
75
0,2
15,00
75
0,2
15,00
75 65
0,1 0,50
7,50 32,50
Tenaga Ahli Arsitektur
95
0,2 19,00
Tenaga Ahli Struktur
95
0,2 19,00
Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal
95
0,1
60
60
36
60
60
36
60
60
36
80
60
48
9,50
Hasil evaluasi teknis pekerjaan konsultansi yaitu pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi dan kualifikasi tenaga ahli kemudian digabungkan, sehingga diperoleh rekapitulasi evaluasi teknis jasa konsultansi. Contoh perhitungan : PT. A Nilai pengalaman Perusahaan
: 16,00
Nilai Pendekatan dan metodologi
: 13,20
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
39
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Nilai kualifikasi tenaga ahli
: 48
Nilai teknis gabungan
: (nilai pengalaman perusahaan + ilai pendekatan
dan
metodelogi
+
nilai
kualifikasi tenaga ahli) :16,00 + 13,20 + 48 = 77,20 Nilai teknis gabungan yang diperoleh dibandingkan dengan ambang batas (passing grade). Ambang Batas (passing grade) adalah nilai minimal yang masih dapat diterima atau ditoleransi. Dalam pengertian pengadaan konsultan, ambang batas (passing grade) adalah kemampuan minimal yang harus dimiliki konsultan baik badan usaha maupun perorangan untuk melaksanakan pekerjaan yang sedang dikompetisikan. Salah satu cara menentukan ambang batas dengan cara kuesioner ahli yaitu meminta pendapat para ahli untuk yang memiliki kemapuan dan pengalaman dalam bidangnya.
r.
Dengan cara sama, dapat dihitung nilai teknis penyedia yang lain dan hasil perhitungan masukkan dalam kertas kerja dibawah ini:
Rekapitulasi evaluasi teknis jasa konsultansi No
1
Nama Penyedia
PT. A
Hasil penilaian Pengalaman perusahaan
Pendekata n dan Metodolog i
Kualifikasi Tenaga Ahli
Nilai Gabungan Evaluasi teknis
Ambang Batas (passing grade)
Kesimp ulan
16,00
13,20
48
77,2
70
Lulus
2
PT.C
11,79
15,07
57
83,86
70
Lulus
3
PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H
11,81 10,99 12,99 11,30 12,02
12,00 12,00 13,07 11,73 11,07
48
71,81 58,99 62,06 59,03 71,09
70
Lulus
70
Gugur
70
Gugur
70
Gugur
70
Lulus
4 5 6 7
36 36 36 48
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Keteranga n
Diundang pembukaa n sampul II
40
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
Penyedia dengan nilai teknis terbaik yang diundang untuk pembukaan sampul II (penawaran harga), sedangkan peringkat II dan III sebagai cadangan. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan gagal. e.
ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I yang paling sedikit memuat: i.
Nama seluruh peserta;
ii.
Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alas an ketidaklulusan peserta;
iii.
Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
iv.
Ambang batas nilai teknis;
v.
Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
vi.
Tanggal dibuatnya berita acara; dan
vii.
Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan seleksi;
viii.
Pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
15. Penetapan peringkat teknis a.
ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Evaluasi Sampul I, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b.
PA pada K/L/D/I, membuat Surat Penetapan Peringkat Teknis untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan : i. Usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I yang bersangkutan ; ii. Apabila PA pada K/L/I atau Kepala Daerah tidak setuju dengan usulan ULP, maka PA pada K/L/I atau Kepala Daerah secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c.
Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat: i. Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
41
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
ii. Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh ; iii. Nomor pokok wajib pajak (npwp) ; dan iv. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis. d.
Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat teknis adalah: i. Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada) ; ii. BAPP ;
iii. Berita Acara Evaluasi Sampul I ; dan iv. Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. 16. Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website K/L/D/I
masing-masing dan ditempel papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat : i. Nama dan alamat peserta ; ii. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ; iii. Hasil evaluasi persyaratan administrasi ; iv. Nilai teknis seluruh peserta yang memenuhi persyaratan administrasi ; dan v. Ambang batas nilai teknis. 17. Sanggahan Ketentuan dan tata cara sanggahan sama dengan ketentuan sanggahan pada Pelelangan Umum Pascakualifikasi Satu Sampul Sistem Gugur. 18. Sanggahan banding Ketentuan dan tata cara sanggah banding sama dengan ketentuan sanggah banding pada Pelelangan Umum Pascakualifikasi Satu Sampul Sistem Gugur. 19. Undangan pembukaan sampul II Untuk seleksi umum dengan metode evaluasi kualitas hanya penyedia dengan nilai teknis terbaik yang diundang untuk pembukaan sampul II untuk sistem manual, sedangkan untuk sistem eproc hanya penyedia dengan nilai teknis terbaik yang akan dibuka (download) file II. 20. Pembukaan dan evaluasi sampul II
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
42
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
a. Sampul II dibuka di hadapan peserta yang diundang pada waktu sesuai jadwal yang telah diumumkan (manual) atau sesuai jadwal yang telah diupload oleh pokja ULP (eproc). b. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada ULP. Sedangkan untuk sistem eproc tidak perlu hadir. c. ULP
membuka
kotak/tempat
pemasukan
Dokumen
Penawaran
dihadapan peserta yang diundang untuk sistem manual sedangkan untuk sistem eproc dengan cara diunduh/download sesuai jadwal yang sudah ditentukan di SPSE. d. ULP membuka, memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta yang diundang mengenai kelengkapan sampul II yang meliputi : i. Surat penawaran biaya yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan biaya penawaran ; ii. Rekapitulasi penawaran biaya ; iii. Rincian penawaran biaya yang terdiri dari : Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration) ; dan Rincian Biaya Langsung Non Personil (direct reimbursable cost). iv. Dokumen
lainnya
yang
dipersyaratkan
dalam Dokumen
Pemilihan (apabila ada). e. ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan : i. Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah ; ii. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong ; f. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi biaya. g. ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
43
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
h. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap : i. Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration) ; ii. Kewajaran penugasan tenaga ahli ; iii. Kewajaran penugasan tenaga pendukung ; iv. Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). i.
ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Pembukaan dan Hasil Evaluasi Sampul II yang sekurang-kurangnya memuat : i. Nama peserta ; ii. Kelengkapan isi sampul ii ; iii. Besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi ; iv. Kesimpulan tentang kewajaran :
Biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); Penugasan tenaga ahli ; Penugasan tenaga pendukung ; dan Biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). v. Tanggal dibuatnya Berita Acara ; vi. Keterangan lain yang dianggap perlu. j.
Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan sampul II, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
k. Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. l.
Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang diundang tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. Contoh kertas kerja Evaluasi harga No
Nama Penyedia 1 PT. C
Harga Penawaran HPS (Rp) Prosesntasi (Rp) thd HPS 1.074.150.000 1.062.270.000 101 %
21. Undangan klafikasi dan negoisasi teknis dan biaya
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
44
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
a.
ULP menyampaikan undangan untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya segera setelah acara pembukaan dan evaluasi sampul II selesai.
b.
Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
22. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang diundang dengan ketentuan sebagai berikut : a.
Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh ULP dengan : i.
Direktur utama/pimpinan perusahaan ;
ii.
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya ;
iii.
Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik ; atau
iv.
Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
b.
Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk : i.
Meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga pendukung yang ditugaskan,
serta
mempertimbangkan
kebutuhan
perangkat/fasilitas
pendukung yang proporsional guna pencapaian hasil kerja yang optimal ; ii.
Memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan peserta.
c.
Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama : i.
Lingkup dan sasaran jasa konsultansi ;
ii.
Cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja ;
iii.
Kualifikasi tenaga ahli ;
iv.
Organisasi pelaksanaan ;
v.
Program alih pengetahuan ;
vi.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan ;
vii.
Jadwal penugasan personil ; dan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
45
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
viii.
Fasilitas penunjang.
d. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama : i. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya ; ii. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran ; dan iii. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran. e. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan: i. Biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 4 (empat) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan; ii. Unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut : 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja; 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja. f. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung tersebut. g. Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran, agar didapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis. h. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung NonPersonil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar berdasarkan ketentuan pada angka 5).
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
46
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
i.
Apabila hasil evaluasi sampul II serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, maka total penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu anggaran.
j.
Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik tidak menghasilkan kesepakatan, maka ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
47
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
No
Uraian Vol
1
Penawaran Penyedia Waktu Satuan Harga Penugasan satuan
Jumlah (Rp)
Status TA
Klarifikasi dan Negosiasi Gaji dasar Honor yg hasil (GD)/Peng boleh negosiasi hasilan dibayarkan
Biaya langsung personil
Jumlah (Rp)
-
Tenaga Ahli Team Leader (Arsitektur)
2
1,00
3,00
OB
51.200.000
153.600.000
Tetap
11.000.000
44.000.000
44.000.000
132.000.000
Tetap
10.000.000
40.000.000
31.700.000
95.100.000
Tenaga Ahli Arsitektur 1
1,00
3,00
OB
31.700.000
95.100.000
Tenaga Ahli Struktur 1
1,00
3,00
OB
31.700.000
95.100.000
Tenaga Ahli Plumbing
1,00
3,00
OB
31.700.000
95.100.000
Tetap
8.000.000
32.000.000
31.700.000
95.100.000
Tenaga Ahli Mekanikal
1,00
3,00
OB
31.700.000
95.100.000
tidak tetap
10.000.000
25.000.000
25.000.000
75.000.000
Tenaga Ahli Elektrikal
1,00
3,00
OB
31.700.000
95.100.000
tidak tetap
12.000.000
30.000.000
30.000.000
90.000.000
Estimator
1,00
2,00
OB
31.700.000
63.400.000
Tetap
8.000.000
32.000.000
31.700.000
63.400.000
Tetap
Biaya langsung Non personil Suplies Komputer Penyelidikan tanah: 1 paket (3 Sondir, 1 Boring) Konsumsi (20 Org . 4 x)
8.000.0 00
31.700.0 00
32.000.000
-
95.100.000
-
1,00
3,00
pkt
10.000.000
30.000.000
10.000.000
30.000.000
30.000.000
1,00
1,00
1 Paket
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
80,00
1,00
OK
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
48
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
500.000
40.000.000
40.000.000
1.000.000
4.000.000
1.000.000 10.000.000
4.000.000
4.000.000
10.000.000
40.000.000
40.000.000
40.000.000
20.000.000
80.000.000
80.000.000
80.000.000
7.000.000
28.000.000
28.000.000
28.000.000
4,00 4,00
Maket Rancangan Laporan Pendahuluan + Copy CD Laporan Akhir(Lap.Pengawasan berkala) + Copy CD
1,00
1,00
Set
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
20.000.000
4,00
1,00
Set
5.000.000
20.000.000
5.000.000
20.000.000
20.000.000
4,00
1,00
Set
2.000.000 Sub Total
8.000.000
8.000.000
8.000.000
1,00 1,00
Set Set
4.000.000
Dokumentasi Gambar Rancangan ( A3 ) + Copy CD Gambar Kerja ( A2 ) + Copy CD Laporan RKS-RAB-BOQ + Copy CD
4,00 4,00
1,00 1,00
50.000
Set Set
20.000.000 7.000.000
2.000.000
976.500.000
Sub Total
965.700.000
PPN 97.650.000 Total Penawaran
PPN
1.074.150.000
Total Hasil Negosiasi
keterangan: GD = Gaji dasar dilihat dari laporan pajak pribadi (SPT) atau audit payroll TA Tetap = 4 x GD TA Tidak tetap = 2,5 x penghasilan Status tenaga ahli dilihat daftar personil perusahaan dan audit payroll utk biaya langsung non personil berdasarkan harga pasar yang wajar
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
49
96.570.000 1.062.270.000
Modul 7 B. Seleksi Umum Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
50
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
k. teknis kedua dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1) dan seterusnya. l.
Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan peringkat teknis kedua tidak menghasilkan kesepakatan, maka ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat teknis ketiga dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1) dan seterusnya.
m. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis tidak menghasilkan kesepakatan maka seleksi dinyatakan gagal. n. ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi. Proses Penentuan Pemenang. 23. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) a. BAHS merupakan kesimpulan hasil seleksi yang dibuat oleh ULP dan ditandatangani oleh paling kurang seperdua dari jumlah anggota pokja ULP. b. BAHS bersifat rahasia sampai dengan penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi. c. BAHS harus memuat hal-hal sebagai berikut : i. Nama semua peserta seleksi yang ikut prakualifikasi ; ii. Nama peserta seleksi yang masuk daftar pendek ; iii. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi teknis ; iv. Biaya penawaran dan biaya penawaran terkoreksi dari peserta seleksi yang memiliki peringkat teknis tertinggi ; v. Hasil klarifikasi dan negosiasi ; vi. Pagu anggaran dan HPS ; vii. Metoda evaluasi yang digunakan ; viii. Unsur-unsur yang dievaluasi ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
51
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
ix. Rumus yang dipergunakan ; x. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal pelaksanaan seleksi ; xi. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi ; dan xii. Tanggal dibuatnya Berita Acara. 24. Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi a. ULP menyampaikan BAHS kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). b. PPK menerbitkan SPPBJ, bila sependapat dengan ULP, kepada peserta seleksi dengan peringkat teknis terbaik yang telah mencapai kesepakatan dengan ULP dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya untuk melaksanakan pekerjaan. c. SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah ULP menyampaikan BAHS kepada PPK. d. Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal. e. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka PPK meminta ULP untuk mengundang peserta dengan peringkat teknis berikutnya yang telah lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan sampul II, untuk selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi, selama masa surat penawaran peserta tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya. f. Apabila semua peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis dan akan ditunjuk sebagai penyedia mengundurkan diri, maka seleksi dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari PPK. g. Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar Hitam. h. Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka ULP memberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan, dengan ketentuan :
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
52
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
i. Apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan evaluasi ulang atau seleksi dinyatakan gagal; ii. Apabila
PA/KPA
sependapat
dengan
ULP,
PA/KPA
memutuskan penetapan pemenang oleh ULP bersifat final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk mengeluarkan SPPBJ. i.
Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah SPPBJ.
B.2 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dan Biaya Dua Sampul Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul terdiri dari sejumlah tahapan sebagai berikut : 1. Tahap 1 sampai dengan 16 (enam belas) memiliki rincian langkah yang sama dengan seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul 17. Undangan pembukaan sampul II. 18. Pembukaan dan evaluasi sampul II, serta perhitungan kombinasi teknis dan biaya. 19. Penetapan pemenang. 20. Pemberitahuan/pengumuman pemenang. 21. Sanggahan. 22. Sanggahan banding. 23. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 24. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 25. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS). 26. Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi. Rincian langkah pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut (langkah 1 sampai dengan langkah 16 tidak diuraikan lagi dan dapat dilihat pada Bab B.1 Modul ini) : 1.
Pengumuman Prakualifikasi.
2.
Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi.
3.
Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan).
4.
Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi.
5.
Pembuktian kualifikasi.
6.
Penetapan hasil kualifikasi.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
53
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
7.
Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi.
8.
Sanggahan kualifikasi.
9.
Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list).
10. Pengambilan Dokumen Pemilihan. 11. Pemberian penjelasan Dokumen Pemilihan. 12. Pemasukan Dokumen Penawaran. 13. Pembukaan sampul I. 14. Evaluasi sampul I. 15. Penetapan peringkat teknis. 16. Pemberitahuan/pengumuman peringkat teknis.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
54
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Mulai Pengumuman
Pembukan Dok Sampul I
Pendaftaran dan Pengambilan Dok Kualifikasi
Evaluasi dok Sampul I
Pemberian Penjelasan (apabila diperlukan) Pemasukan dan Evaluasi Dok Kualifikasi
Penetapan Peringkat Teknis Pemberitahuan dan Pengumuman Peringkat Teknis Undangan Pembukaan Dok Sampul II
Pembuktian Kualifikasi Pembukaan dan evaluasi Dok sampul Penetapan Hasil Kualifikasi Pemberitahuan dan Pengumuman hasil kualifikasi
Penetapan Pemenang Pemberitahuan dan Pengumuman Pemenang
Sanggahan kualifikasi
Sanggahan
Undangan Sanggahan Banding (apabila diperlukan) Pengambilan Dok Pemilihan
Pemberian Penjelasan Pemasukan Dok Penawaran
Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi Selesai
Gambar 3. Seleksi umum, prakualifikasi, 2 sampul dan evaluasi kualitas dan biaya
17. Undangan pembukaan sampul II
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
55
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
a) ULP menyampaikan undangan kepada peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan Dokumen Sampul II segera setelah pengumuman peringkat teknis diumumkan. b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pembukaan
Dokumen Sampul II. 18. Pembukaan dan evaluasi sampul II, serta perhitungan kombinasi teknis dan biaya a) Sampul II dibuka di hadapan peserta pada waktu dan tempat sesuai undangan. b) Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada ULP. c) ULP membuka kotak/tempat pemasukan Dokumen Penawaran dihadapan peserta yang diundang. d) ULP menyebutkan ketentuan pembobotan nilai evaluasi penawaran teknis dan nilai evaluasi penawaran biaya sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan. e) ULP menyebutkan peserta yang lulus evaluasi Sampul I dan masing-masing nilai hasil evaluasinya. f) ULP membuka, memeriksa, dan menunjukkan dihadapan seluruh peserta yang diundang mengenai kelengkapan Sampul II yang meliputi : i. Surat penawaran biaya yang di dalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan biaya penawaran; ii. Rincian biaya penawaran yang terdiri dari : 1. Rincian biaya langsung personil (remuneration); 2. Rincian biaya langsung non personil (direct reimbursable cost). iii. Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen pemilihan (apabila ada). g) ULP membacakan dan menulis besaran penawaran biaya dari masing-masing peserta. h) ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan : i. Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
56
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
ii. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; iii. Apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai hasil Koreksi Aritmatik. i) Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran mengugurkan penawaran. j) Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika total nilai HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka total nilai HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi total nilai HPS. k) Salah satu anggota pokja ULP bersama 1 (satu) saksi memaraf surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan biaya penawaran asli yang bukan miliknya. l) ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Pembukaan Penawaran Biaya yang sekurang-kurangnya memuat : i. Nama dan alamat peserta ; ii. Besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi ; iii. Keterangan lain yang dianggap perlu ; iv. Tanggal pembuatan berita acara ; v. Tanda tangan anggota pokja ulp dan wakil peserta. m) Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara Pembukaan Penawaran Biaya ditandatangani oleh ULP yang hadir dan 2 (dua) peserta yang ditunjuk oleh para peserta yang hadir. n) Apabila wakil peserta tidak bersedia menandatangani Berita Acara, maka Berita Acara tersebut tetap sah. o) Berita Acara Pembukaan Penawaran Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. p) Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Biaya dan ULP dapat mengunggah salinan Berita Acara tersebut melalui website K/L/D/I masing-masing yang dapat diunduh oleh peserta.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
57
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
q) ULP tanpa dihadiri peserta, melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan. r) Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap : i. Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); ii. Kewajaran penugasan tenaga ahli ; iii. Kewajaran penugasan tenaga pendukung (apabila ada) ; iv. Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). s) ULP melakukan perhitungan kombinasi teknis dan biaya, dengan ketentuan sebagai berikut : i. Menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan nilai penawaran biaya terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai berikut : NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot Penawaran Biaya}. catatan: Pembobotan nilai/skor teknis dan biaya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan dalam Dokumen Pemilihan. Pada saat menyusun Dokumen Pemilihan, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut:
Bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;
Bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.
ii. Nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai penawaran biaya yang lain secara proporsional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: NBt = (PBt / PBt) x 100 NBn = (PBt / PBn) x 100 dimana : NBt
= nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;
NBn
= nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di
atasnya; PBt
= penawaran biaya terendah;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
58
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
PBn
= penawaran biaya di atasnya.
Contoh kombinasi nilai teknis dan biaya Bobot teknis : Hasil evaluasi teknis terhadap PT. C : 83,86 sedangkan bobot teknis dalam dok pemilihan : 80 %, maka nilai teknis PT. C adalah 83,86 % x 80 % = 67,09. Nilai Biaya : Nilai Penawaran PT. A terendah dibandingkan penyedia yang lain, maka PT. A memperoleh nilai tertinggi : 20 Sedangkan untuk PT. C dihitung secara proporsional PT. C = (350.000.000 x 20 )/400.000.000 = 17,50 Sehingga nilai kombinasi PT. C adalah nilai teknis + nilai biaya = 67,09 + 20 = 84,59 Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kombinasi untuk penyedia yang lain.
No
Nama Penyedia
Nilai Teknis
Pasing Grade
1 2 3
PT. A PT. C PT. D
77,2 83,86 71,81
70 70 70
Ke lul us an L L L
Harga penawaran (Rp)
Bobot teknis Biaya (80%) (20%)
350.000.000 400.000.000 450.000.000
61,76 67,09 57,45
20,00 17,50 15,56
Gabungan Pering kat
81,76 84,59 73,00
t) Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama, maka penentuan peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal ini dicatat dalam Berita Acara. u) ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat: i. Nama dan alamat peserta ; ii. Besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi ; iii. Nilai/skor penawaran teknis dan biaya ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
59
II I III
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
iv. Nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya ; v. Kesimpulan tentang kewajaran : 1. Biaya pada rincian biaya langsung personil (remuneration) ; 2. Penugasan tenaga ahli ; 3. Penugasan tenaga pendukung ; dan 4. Biaya pada rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost). vi. Keterangan lain yang dianggap perlu ; vii. Tanggal pembuatan berita acara ; viii. Tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta. v) Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya. 19. Penetapan pemenang a) ULP menetapkan pemenang seleksi yang memperoleh nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran biaya yang terbesar/tertinggi berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). b) PA pada K/L/I atau Kepala Daerah, membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan : i. Usulan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I yang bersangkutan. ii. Apabila PA pada K/L/I atau Kepala Daerah tidak setuju dengan usulan ULP, maka PA pada K/L/I atau Kepala Daerah secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal. c) Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan yaitu peserta lain yang mendapatkan nilai kombinasi tertinggi berikutnya. d) Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat : i. Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan ; ii. Nama dan alamat peserta ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
60
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
iii. Nomor pokok wajib pajak (npwp) ; iv. Penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik ; dan v. Nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya. e) Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah : i. Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada) ; ii. BAPP ; iii. Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya ; dan iv. Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai kombinasi terbesar/tertinggi dan nilai kombinasi terbesar/tertinggi ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. 20. Pemberitahuan/pengumuman pemenang ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website K/L/D/I masing-masing dan ditempel di papan pengumuman resmi untuk masyarakat umum, yang sekurang-kurangnya memuat : i. Nama dan alamat peserta; ii. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); iii. Penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; dan iv. Nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya. 21. Sanggahan Ketentuan dan tata cara sanggahan sama dengan ketentuan sanggahan pada Seleksi Umum Evaluasi Kualitas Dua Sampul. 22. Sanggahan banding Ketentuan dan tata cara sanggahan sama dengan ketentuan sanggahan pada Seleksi Umum Evaluasi Kualitas Dua Sampul. 23. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya a) ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan : i. Tidak ada sanggahan dari peserta; ii. Sanggahan terbukti tidak benar; atau iii. Masa sanggah berakhir. b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
61
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
24. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang diundang dengan ketentuan yang sama seperti pada klarifikasi dan negosiasi teknis pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Metode Evaluasi Kualitas Dua sampul.
25. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) Tata cara dan ketentuan pembuatan BAHS sama seperti Pembuatan BAHS pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Metode Evaluasi Kualitas Dua sampul.
26. Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi Tata cara dan ketentuan Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi sama seperti Penunjukan Penyedia Jasa Konsultansi pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Metode Evaluasi Kualitas Dua sampul.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
62
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
B.3 Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul Seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul terdiri dari sejumlah tahapan sebagai berikut : 1. Pengumuman prakualifikasi. 2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi. 3. Pemberian penjelasan dokumen kualifikasi (apabila diperlukan). 4. Pemasukan dan evaluasi dokumen kualifikasi. 5. Pembuktian kualifikasi. 6. Penetapan hasil kualifikasi. 7. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi. 8. Sanggahan kualifikasi. 9. Undangan kepada pesera yang masuk daftar pendek (short list) dengan dilampiri dokumen pemilihan. 10. Pemberian penjelasan dokumen pemilihan. 11. Pemasukan dokumen penawaran. 12. Pembukan dokumen penawaran serta koreksi aritmatik. 13. Evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya. 14. Penetapan pemenang. 15. Pemberitahuan/pengumuman pemenang. 16. Sanggahan. 17. Sanggahan banding. 18. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 19. Klarifikasi dan negoisasi teknis dan biaya. 20. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS). 21. Penunjukan penyedia jasa konsultansi.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
63
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Mulai Pengumuman
Evaluasi administrasi, teknis dan biaya
Pendaftaran dan Pengambilan Dok Kualifikasi
Penetapan Pemenang
Pemberian Penjelasan (apabila diperlukan)
Pemberitahuan dan Pengumuman Pemenang
Pemasukan dan Evaluasi Dok Kualifikasi
Sanggahan
Pembuktian Kualifikasi Sanggahan Banding (apabila diperlukan) Penetapan Hasil Kualifikasi Pemberitahuan dan Pengumuman hasil kualifikasi Sanggahan kualifikasi
Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Undangan Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi Pemberian Penjelasan
Pemasukan Dok Penawaran
Selesai
Pembukan Dok Penawaran
Gambar 4. Seleksi umum, prakualifikasi, satu sampul dan evaluasi biaya terendah
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
64
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Rincian langkah pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut : 1. Pengumuman prakualifikasi. 2. Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi. 3. Pemberian penjelasan dokumen kualifikasi (apabila diperlukan). 4. Pemasukan dan evaluasi dokumen kualifikasi. 5. Pembuktian kualifikasi. 6. Penetapan hasil kualifikasi. 7. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi. 8. Sanggahan kualifikasi. Tahap 1 (satu) sampai tahap 8 (delapan) memiliki rincian langkah yang sama dengan seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul. 9. Undangan kepada peserta yang masuk daftar pendek (short list) dengan dilampiri dokumen pemilihan a. ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar Pendek (short list), dengan ketentuan : i. Tidak ada sanggahan dari peserta ; ii. Sanggahan terbukti tidak benar ; atau iii. Masa sanggah berakhir. b. Undangan yang disampaikan dilampiri dengan Dokumen Pemilihan yang mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pemberian penjelasan dan pemasukan Dokumen Penawaran. c. Peserta yang diundang berhak memasukan Dokumen Penawaran. d. ULP memberikan Dokumen Pemilihan dalam bentuk file (softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy). e. ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Pemilihan melalui website K/L/D/I masing-masing yang dapat diunduh (download) oleh peserta. f. ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta. g. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam pengambilan Dokumen Pemilihan. 10. Pemberian penjelasan dokumen pemilihan Tahap pemberian penejelasan dokumen pemilihan memiliki rincian langkah yang sama dengan seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
65
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
11. Pemasukan dokumen penawaran a. Metoda pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pemilihan. b. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri dari Penawaran Administrasi, Teknis, dan Biaya. c. Isi Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya sama seperti pada langkah Pemasukan Dokumen Penawaran (Langkah 12) pada pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya Dua Sampul. 12. Pembukan dokumen penawaran serta koreksi aritmatik a. Tata cara dan ketentuan pembukaan dokumen penawaran sama dengan tata cara dan ketentuan Pembukaan Dokumen Penawaran pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya Dua Sampul. b. Untuk Penawaran Biaya : c. ULP melakukan koreksi aritmatik seperti yang dilakukan pada Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas maupun Metode Evaluasi Kualitas dan Biaya. d. Untuk kontrak lump sump : i. Apabila ada perbedaan penulisan nilai biaya penawaran antara angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf ; ii. Apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka ; atau iii. Apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur. e. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran langsung mengugurkan penawaran, namun total biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi biaya. Jika nilai pagu anggaran sama dengan nilai HPS maka nilai tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi. f. ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran dan Koreksi Aritmatik.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
66
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
g. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan Dokumen Penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam Berita Acara. h. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh anggota pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) saksi. i.
Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran.
j.
Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran dan ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui website K/L/D/I masing-masing yang dapat diunduh oleh peserta.
13. Evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya a. ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi : i. Evaluasi administrasi ; ii. Evaluasi teknis ; dan iii. Evaluasi biaya. b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran sama dengan ketentuan umum pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Seleksi Umum Metode Evaluasi Teknis, maupun metode Evaluasi Teknis dan Biaya. c. Evaluasi terhadap penawaran administrasi, teknis, dan biaya meliputi : i. Evaluasi Administrasi dan Teknis. Tata cara dan ketentuan dalam evaluasi administrasi dan teknis sama dengan tata cara dan ketentuan Evaluasi Administrasi dan Teknis pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Seleksi Umum Metode Evaluasi Kaulitas maupun Evaluasi Kualitas dan Biaya. ii. Evaluasi Biaya. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap : Kewajaran
biaya
pada
Rincian
Biaya
Langsung
Personil
(remuneration) ; Kewajaran penugasan tenaga ahli ; Kewajaran penugasan tenaga pendukung ; Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost). Contoh rekapituasi evaluasi dengan metode evaluasi biaya terendah
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
67
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
No
Nama Penyedia
Nilai Teknis
Pasing Grade
Kelulusan
Harga penawaran (Rp)
Peringkat
Keterangan
1 2 3
PT. A PT.B PT.C
80 75 70
70 70 70
L L L
450.000.000 300.000.000 420.000.000
III I II
Pemenang
d. ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat : i. Nama seluruh peserta ; ii. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alas an ketidaklulusan peserta ; iii. Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi ; iv. Ambang batas nilai teknis ; v. Besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi ; vi. Kesimpulan tentang kewajaran : Biaya pada rincian biaya langsung personil (remuneration) ; Penugasan tenaga ahli ; Penugasan tenaga pendukung ; dan Biaya pada rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost). vii. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi ; viii. Tanggal dibuatnya berita acara ; ix. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan seleksi ; x. Pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat. 14. Penetapan pemenang 15. Pemberitahuna/pengumuman pemenang (tambahan) 16. Sanggahan 17. Sanggahan banding 18. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya 19. Klarifikasi dan negoisasi teknis dan biaya
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
68
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
20. Pembuatan Berita Acara Hasil Selekso (BAHS) 21. Penunjukan penyedia jasa konsultansi Langkah-langkah penetapan pemenang sampai dengan penunjukan penyedia jasa konsultansi memiliki rincian langkah yang hampir sama dengan seleksi umum metode evaluasi kualitas dan biaya dua sampul. Perbedaannya, penetapan pemenang didasarkan pada peserta yang mempunyai nilai teknis di atas ambang batas terbaik dan penawaran biaya terkoreksi yang paling rendah.
B.4 Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Badan Usaha Tahapan pelaksanaan Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Biaya Terendah/Pagu Anggaran Satu Sampul HAMPIR SAMA DENGAN langkah-langkah PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI (MODUL INI) dengan sistem Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul, PERBEDAANNYA adalah sebagai berikut : a. Pengumuman Prakualifikasi Waktu penayangan pengumuman prakualifikasi paling kurang 4 (tiga) hari kerja. Untuk sistem manual, untuk sistem eproc menggunakan hari kalender. b. Penetapan hasil kualifikasi Dalam penetapan daftar pendek, paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima). Bila kuraang dari 3 (tiga), maka seleksi dinyatakan gagal. c. Penetapan pemenang 1. Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Biaya Terendah. Memiliki nilai teknis di atas ambang batas nilai teknis (passinggrade) dan penawaran biaya terkoreksinya paling rendah. 2. Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Pagu Anggaran. Memiliki nilai teknis di atas ambang batas nilai teknis (passinggrade) dan penawaran biaya terkoreksinya paling rendah dan sama dengan atau lebih kecil dari pagu anggaran.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
69
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Contoh rekapituasi evaluasi dengan metode pagu anggaran No
Nama Penyedia
1
PT. A
2
PT.B
3
PT.C
Nilai Teknis
Pasing Grade
Kelul usan
Pagu Anggaran (Rp)
Harga penawaran (Rp)
Peringk at
Keterangan
84
70
L
200.000.000
198.000.000
I
Pemenang
82
70
L
200.000.000
150.000.000
II
78
70
L
200.000.000
175.000.000
III
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
70
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
C C.. P Peen nu un njju ukkaan nd daan nP Peen ng gaad daaaan n LLaan ng gssu un ng gK Koon nssu ullttaan n B Beerrb been nttu ukk B Baad daan nU Ussaah haa C.1 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat Pada dasarnya
langkah-langkah pelaksanaan pemilihan penyedia
barang/jasa
pemerintah melalui penunjukan langsung untuk penanganan darurat, semuanya mempunyai prosedur dan ketentuan yang sama, baik untuk pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa lainnya maupun jasa konsultansi berbentuk badan maupun perorangan. Untuk itu langkah-langkahnya bisa dilihat pada Modul 4 Pemilihan Penyedia Barang. Proses tersebut juga dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.
C.2 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat dan Untuk Penanganan Bukan Darurat Langkah-langkah pelaksanaan pemilihan penyedia jasa konsultansi melalui sistem pengadaan ini hampir sama dengan langkah-langkah pelaksanaan pemilihan penyedia barang (Modul 4) dengan sistem pengadaan yang sama. Perbedaannya, untuk jasa konsultansi hanya bisa dilakukan terbatas pada : Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi ; dan/atau Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta. Langkah awal adalah melakukan prakualifikasi terhadap penyedia jasa konsultansi yang memenuhi syarat di atas dan setelah lulus kualifikasi dialnjutkan dengan langkahlangkah seperti yang digambarkan pada gambar 2 berikut ini.
C.3 Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Pengadaan Langsung Pelaksanaan pemilihan penyedia jasa konsultansi melalui Pengadaan langsung dijelaskan secara diagram yang dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
71
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Gambar 2 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha Menggunakan Metode Penunjukan Langsung
Untuk memperjelas gambar diatas, bagian yang berwarna merah dan hijau akan digambarkan pada halaman selanjutnya.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
72
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Berikut ini merupakan gambar pada Gambar 2 bagian yang berwarna merah.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
73
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Berikut ini merupakan gambar pada gambar 2 pada bagian yang berwarna hijau.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
74
Modul 7 C. Penunjukan dan Pengadaan Langsung Konsultan Berbentuk Badan Usaha
Gambar 3 Langkah pemilihan penyedia jasa konsultansi badan usaha dengan menggunakan metode pengadaan langsung
Ditambahkan contoh berkas pengadaan langsung konsultan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
75
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
D D.. S Seelleekkssii U Um mu um md daan nS Seelleekkssii S Seed deerrh haan naa JJaassaa K Koon nssu ullttaan nssii B Beerrb been nttu ukk P Peerroorraan ng gaan n Pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk perorangan dengan menggunakan metode seleksi umum dan seleksi sederhana dijelaskan pada gambar 4 berikut ini.
Gambar 4 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan Menggunakan Metode Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
76
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
D.1 Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul Seleksi umum metode evalasi kualitas satu sampul untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan terdiri dari sejumlah tahap sebagai berikut : 1. Pengumuman Pascakualifikasi. 2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan. 3. Pemberian Penjelasan. 4. Pemasukan Dokumen Penawaran. 5. Pembukaan Dokumen Penawaran. 6. Evaluasi Penawaran. 7. Evaluasi Kualifikasi. 8. Pembuktian Kualifikasi. 9. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi. 10. Penetapan pemenang. 11. Pengumuman pemenang. 12. Sanggahan. 13. Sanggahan Banding. 14. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 15. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya. 16. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS). 17. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa.
1. Pengumuman Pascakualifikasi Tata cara dan ketentuan ini sama dengan tata cara dan ketentuan pada pengumuman prakualifikasi pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk Badan. 2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan Tata cara dan ketentuan ini sama dengan tata cara dan ketentuan pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk Badan 3. Pemberian Penjelasan Tata cara dan ketentuan ini sama dengan tata cara dan ketentuan pemberian penjelasan pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk Badan 4. Pemasukan Dokumen Penawaran Tata cara dan ketentuan ini sama dengan tata cara dan ketentuan pemasukan dokumen penawaran pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk Badan Seleksi
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
77
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul, kecuali pada perorangan jumlah dokumen yang diserahkan rangkap dua, satu asli dan satu rekaman. 5. Pembukaan Dokumen Penawaran Tata cara dan ketentuan ini hampir sama dengan tata cara dan ketentuan pembukaan dokumen penawaran pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk Badan Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul. Perbedaannya adalah : a. Bagi peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen Penawarantidak boleh diwakilkan, dan menunjukkan tanda pengenal kepada ULP. b. Pada tahap ini belum dilakukan koreksi aritmatik. c. Kelengkapan dokumen penawaran yang diperiksa : i. Surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran dan mencantumkan total penawaran biaya; ii. Penawaran
biaya
(rincian
biaya
langsung
personil
dan
biayalangsung non personil); iii. Penawaran teknis; iv. Dokumen isian kualifikasi; dan v. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan (apabila ada). 6. Evaluasi Penawaran a. ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi : i. Evaluasi administrasi; ii. Evaluasi teknis; dan iii. Evaluasi biaya. b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi dokumen penawaran sama dengan ketentuan umum pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Bentuk Badan. c. Evaluasi Administrasi : i. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi; ii. Ketentuan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi sama dengan ketentuan persyaratan administrasi pada pemilihan penyedia jasa
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
78
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
konsultansi bentuk badan. Bedanya dalam hal ini semua ketentuan administrasi dilakukan oleh perorangan. d. Evaluasi Teknis: i. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi; ii. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan; iii. Evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam dokumen pemilihan, kemudian membandingkanjumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan : 1. Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah: pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli; 2. Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut : No 1 2
Unsur penilaian pendekatan dan metodologi kualifikasi tenaga ahli Total
Bobot 0 – 20 % 80 – 100 % 100 %
a. penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenispekerjaan yang akan dilaksanakan. 3. Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pendekatan dan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis penekanan lebih diberikan kepadakualifikasi tenaga ahli. iv. Pendekatan dan metodologi, penilaian dilakukan atas : 1. Pemahaman peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain : a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, diperlukan
lingkup serta jasa konsultansi yang
(aspek-aspek
utama
yang
diindikasikan
dalamkak), dan pengenalan lapangan; PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
79
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
b. Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yangdiusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK,konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kakkhususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan(person-month) tenaga ahli, uraian tugas,
jangka waktupelaksanaan
laporan-laporan
yang
disyaratkan, jeniskeahlian tenaga ahli yang diperlukan, program
kerja,
jadwalpekerjaan,
jadwal
penugasan,
organisasi, kebutuhan jumlahorang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang; c. Hasil
kerja
lain:analisis,
(deliverable),
penilaian
gambar-gambar
meliputi
kerja,
antara
spesifikasi
teknis,perhitungan teknis, dan laporan-laporan; d. Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK. e. Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih. f. Penilaian pendekatan dan metodelogi sama dengan Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.
V.
Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas : i. Peserta dengan memperhatikan jenis keahlian, dan persyaratan yang telah diindikasikan di dalam kak; ii. Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain : 1. Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian Negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah; 2. Pengalaman
kerja
profesional
seperti
yang
disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
80
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
dari pengguna jasa. Bagi peserta yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/wakil pemimpin tim; 3. Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia; 4. Lain-lain: penguasaan bahasa Inggris,
bahasa
Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai lebih tinggi. g. Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas (passing grade) yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan; h. Peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dilanjutkan dengan evaluasi biaya, sedangkan peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis kedua dan ketiga menjadi pemenang cadangan berdasarkan peringkatnya; i.
Apabila tidak ada peserta yang lulus ambang batas nilai teknis maka seleksi dinyatakan gagal.
j. Penilaian kualifikasi tenaga ahli sama dengan Seleksi umum metode evaluasi kualitas dua sampul.
e. Evaluasi Biaya dan Koreksi Aritmatik: i. Evaluasi biaya hanya dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik. Unsurunsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap : 1. Kewajaran
biaya
pada
rincian
biaya
langsung
personil
(remuneration); dan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
81
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
2. Kewajaran biaya pada rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost).
ii. Setelah evaluasi biaya, dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan : 1. Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; 2. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong; iii. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi biaya. 7. Evaluasi Kualifikasi a. Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dan telah dilakukan evaluasi biaya. b. Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur. c. Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi sama dengan persyaratan kualifikasi jasa konsultansi badan, bedanya ketentuan yang hanya untuk badan tidak berlaku untuk perorangan. d. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi. e. Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat dilengkapi. f. Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, maka seleksi dinyatakan gagal. g. Evaluasi kualifikasi dapat dilakukan sebelum evaluasi penawaran. 8. Pembuktian Kualifikasi Taca cara pembuktian sama dengan tata cara pembuktian kualifikasi pada Jasa Konsultansi Bentuk Badan. 9. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
82
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Tata caranya sama dengan tata cara Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi ULP pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Bentuk Badan dengan Seleksi Umum Metode Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul.
10. Penetapan pemenang a. ULP membuat Surat Penetapan Pemenang berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah b. PA pada K/L/I atau Kepala Daerah membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan : i. Usulan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I yang bersangkutan ; dan ii. Apabila PA pada K/L/I atau Kepala Daerah tidak setuju dengan usulan ULP, maka PA pada K/L/I atau Kepala Daerah memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal. c. Penetapan pemenang disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat: i. Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS; ii. Nama dan alamat peserta serta nilai teknis yang diperoleh; iii. Besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; iv. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan v. Hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya. d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah: i. Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila ada); ii. BAPP; iii. Berita Acara Hasil Evaluasi; dan iv. Dokumen Penawaran dari pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta. e. Apabila
terjadi
keterlambatan
dalam
menetapkan
pemenang
dan
mengakibatkan surat penawaran habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada peserta untuk memperpanjang surat penawaran. Calon
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
83
Modul 7 D. Seleksi Umum dan Seleksi Sederhana Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanks 11. Pengumuman pemenang Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara pengumuman pemenang pada Pemilihan Jasa Konsultansi Bentuk badan. 12. Sanggahan ogah Ketentuan dan tata cara sanggahan sama dengan ketentuan sanggahan pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan. 13. Sanggahan Banding Ketentuan dan tata cara sanggah banding sama dengan ketentuan sanggah banding pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan.
Pada langkah berikut ini (langkah 14 .sd. 17), yaitu : a. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya b. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya c. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) d. Penunjukan Penyedia Barang/Jasa,
Ketentuan dan tata caranya sama dengan ketentuan dan tata cara untuk hal yang sama pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Dua Sampul.
D.2 Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul Tahapan pelaksanaan Seleksi Sederhana Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul sama dengan tahapan pelaksanaan Seleksi Umum Metode Evaluasi Kualitas Satu Sampul sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 4 di atas. Perbedaannya terletak pada waktu pengumuman, waktu penayangan pengumuman Seleksi Sederhana Pascakualifikasi dilakukan paling kurang 3 (tiga) hari kerja untuk manual sedangkan untuk sistem eproc menggunakan hari kalender.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
84
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
EE.. P Peen nu un njju ukkkkaan n LLaan ng gssu un ng gd daan nP Peen ng gaad daaaan n LLaan ng gssu un ng g JJaassaa K Koon nssu ullttaan nssii B Beerrb been nttu ukk P Peerroorraan ng gaan n E.1 Penunjukan Langsung Untuk Penanganan Darurat Pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi perorangan melalui penunjukan langsung untuk pengadaan darurat hampir sama dengan pelaksanaan pengadaan jasa konsultansi berbentuk
badan
melalui
penunjukan
langsung
untuk
penanganan
darurat.
Perbedaannya terletak pada penilaian kualifikasi. Pada Konsultan Berbentuk Badan menggunakan prakualifikasi sedangkan pada Konsultan Perorangan menggunakan pascakualifikasi. Proses pelaksanaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.
E.2 Penunjukan Langsung Bukan Untuk Penanganan Darurat Penunjukan Langsung bukan untuk penanganan darurat merupakan
penunjukan
langsung untuk: a. Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi; dan/atau b. Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
85
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Gambar 5 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Penunjukan Langsung
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
86
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Untuk memperjelas gambar diatas, bagian yang berwarna merah dan hijau akan digambarkan pada halaman selanjutnya.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
87
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Berikut ini merupakan gambar pada Gambar 5, bagian yang berwarna merah.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
88
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Berikut ini merupakan gambar pada Gambar 5, bagian yang berwarna hijau.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
89
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
E.3 Pengadaan Langsung Ditambahkan contoh berkas pengadaan langsung konsultan
Pengadaan Langsung adalah proses Pengadaan Jasa Konsultansi yang merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I dan/atau benilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Langkah-langkah pemilihan penyedia jasa konsultansi perorangan dengan cara pengadaan langsung dijelaskan pada gambar berikut ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
90
Modul 7 E. Penunjukkan Langsung dan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan
Gambar 6 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan Menggunakan Metode Pengadaan Langsung
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
91
Modul 7 F. Sayembara
FF.. S Saayyeem mb baarraa
Tahapan dalam sayembara pada pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan maupun berbentuk perorangan mempunyai tahapan yang sama. Langkah tersebut digambarkan pada gambar 7 berikut ini.
Gambar 7 Langkah Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Menggunakan Metode Sayembara
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
92
Modul 7 F. Sayembara
Penjelasan rinci dari masing-masing langkah adalah sebagai berikut : 1. Pengumuman Sayembara a. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan secara luas adanya sayembara melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE. b. Isi pengumuman memuat sekurang-kurangnya : i.
Nama dan alamat ULP/Pejabat Pengadaan yang akan mengadakan sayembara ;
ii.
Uraian mengenai pekerjaan yang akan disayembarakan ;
iii.
Pagu anggaran dan rincian imbalan/hadiah ;
iv.
Ketentuan sayembara ;
v.
Pernyataan tidak ada pungutan biaya kepada peserta Sayembara; dan
vi.
Tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk menyampaikan proposal sayembara.
c. Sayembara dapat diikuti oleh perorangan, kelompok, badan usaha, lembaga pendidikan/riset, dan lain-lain. d. Seluruh pegawai K/L/D/I yang bersangkutan, Tim Juri/Tim Ahli Sayembara, peserta terafiliasi dengan Tim Juri/Tim Ahli dilarang mengikuti sayembara. 2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Sayembara Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Sayembara sesuai dengan jadwal yang ada dalam pengumuman dengan ketentuan sebagai berikut : a. Mendaftar dan mengambil langsung Dokumen Sayembara kepada ULP/Pejabat Pengadaan ; atau b. Mendaftar dan mengunduh Dokumen Sayembara melalui website K/L/D/I masing-masing. 3. Pemberian penjelasan a. ULP/Pejabat Pengadaan beserta Tim Juri/Tim Ahli menjelaskan seluruh ketentuan Sayembara kepada peserta di tempat dan waktu yang ditentukan dalam pengumuman. b. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan peserta. c. Pemberian penjelasan hanya dapat dihadiri oleh peserta yang terdaftar. d. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai :
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
93
Modul 7 F. Sayembara
i.
Waktu, tempat dan cara pemasukan proposal;
ii.
Dokumen yang harus dilampirkan dalam proposal;
iii.
Persyaratan sayembara;
iv.
Unsur-unsur yang dinilai oleh tim juri/tim ahli;
v.
Surat perjanjian yang akan digunakan (apabila diperlukan); dan
vi.
Pagu anggaran dan rincian imbalan/hadiah.
e. Pemberian penjelasan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari ULP/Pejabat Pengadaan dan/atau Tim Juri/Tim Ahli, serta keterangan lain, dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota pokja ULP/Pejabat Pengadaan dan Tim Juri/Tim Ahli yang hadir. f. Pemberian penjelasan dilakukan dengan cara : i.
Penjelasan administrasi dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan ; dan
ii.
Penjelasan teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli.
4. Pemasukan Proposal a. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan proposal harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Sayembara. b. Pemasukan proposal yang berisi: persyaratan administrasi, proposal teknis dilakukan pada tempat, hari, tanggal, dan waktu sesuai yang ditentukan dalam pengumuman. c. Peserta sayembara dapat menyampaikan lebih dari 1 (satu) proposal. d. Dokumen proposal terdiri persyaratan administrasi, dan proposal teknis : i.
Persyaratan administrasi meliputi : 1. Proposal ; 2. Salinan kartu indentitas untuk perorangan/kelompok, akte pendirian badan usaha, surat keputusan pembentukan lembaga atau surat identitas lainnya ; dan 3. Salinan NPWP.
ii.
Proposal teknis, berisi : 1. Rancangan pekerjaan jasa konsultansi yang disayembarakan ; 2. Keterangan
tentang
spesifikasi
dan
metode
pembuatan/
pelaksanaannya.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
94
Modul 7 F. Sayembara
e. Proposal disampaikan sebanyak 2 (dua) rangkap, yang terdiri dari: proposal asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 1 (satu) rangkap ditandai “ASLI” dan “REKAMAN”. f. Semua proposal dimasukkan dalam sampul penutup dan ditulis “Proposal Sayembara”, nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta disampaikan kepada ULP/Pejabat Pengadaan. g. Peserta menyampaikan langsung proposal kepada ULP/Pejabat Pengadaan sesuai jadwal yang ditetapkan. h. Peserta dapat menyampaikan proposal melalui pos/jasa pengiriman dengan ketentuan sudah diterima ULP/Pejabat pengadaan sebelum batas akhir pemasukan proposal dengan segala risiko keterlambatan dan kerusakan menjadi risiko peserta. i.
Dalam hal proposal disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, maka sampul penutup dimasukkan ke dalam sampul luar yang hanya mencantumkan alamat ULP/Pejabat Pengadaan.
j.
Untuk Proposal yang diterima melalui pos/jasa pengiriman : i.
ULP/Pejabat Pengadaan mencatat waktu dan tanggal penerimaan proposal pada sampul luar dan memasukkan ke dalam kotak; dan
ii.
Apabila diterima terlambat, proposal tidak diikutkan dalam sayembara.
k. ULP/Pejabat Pengadaan membuat tanda terima proposal. l.
ULP/Pejabat pengadaan menolak semua proposal yang masuk setelah batas akhir pemasukan proposal.
m. Proposal yang telah diterima, tidak dapat ditarik/diganti/diubah/ditambah oleh peserta sayembara setelah batas akhir pemasukan proposal. n. Pada batas akhir pemasukan proposal, salah satu anggota pokja ULP/Pejabat Pengadaan menutup daftar tanda terima proposal dengan mencoret tepat dibawah daftar peserta sayembara terakhir serta membubuhkan tanda tangan. o. ULP/Pejabat Pengadaan menyatakan dihadapan para peserta bahwa saat pemasukan proposal telah ditutup, menolak proposal yang terlambat dan/atau tambahan proposal, kemudian dilanjutkan dengan rapat pembukaan proposal. p. ULP/Pejabat pengadaan dilarang mengubah tempat dan batas akhir pemasukan proposal, kecuali terjadi keadaan kahar di lokasi pemasukan proposal.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
95
Modul 7 F. Sayembara
q. erubahan batas akhir pemasukan proposal karena terjadi keadaan kahar dituangkan dalam Adendum Dokumen Sayembara dan disampaikan kepada seluruh peserta. 5. Pembukaan Proposal a. Pembukaan proposal pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan proposal. b. ULP/Pejabat pengadaan tidak boleh menggugurkan proposal peserta pada waktu pembukaan kecuali untuk yang terlambat menyampaikan proposal. c. Setelah pembukaan proposal, ULP/Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi terhadap persyaratn administrasi berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Sayembara. 6. Pemeriksaan Persyaratan Administrasi dan Penilaian Proposal Teknis a. Pemeriksaan persyaratan administrasi dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan. b. Peserta yang lulus persyaratan administrasi akan dilanjutkan dengan penilaian proposal teknis. c. Penilaian proposal teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli. 7. Pembuatan Berita Acara Hasil Sayembara (BAHS) a. BAHS merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan persyaratan administrasi yang dibuat oleh ULP/Pejabat Pengadaan, dan penilaian proposal teknis yang dibuat oleh Tim Juri/Tim Ahli, serta ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan atau paling kurang 1 (satu) orang anggota pokja ULP. b. BAHS bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang. c. BAHS memuat hal-hal sebagai berikut : i.
Nama Semua Peserta Sayembara ;
ii.
Persyaratan Sayembara ;
iii.
Unsur-Unsur Yang Dinilai Oleh Tim Juri/Tim Ahli ; dan
iv.
Keterangan-Keterangan Lain Yang Dianggap Perlu Mengenai Hal Ikhwal Pelaksanaan Sayembara.
d. Apabila
tidak
ada
proposal
yang
memenuhi
syarat,
BAHS
harus
mencantumkan pernyataan bahwa Sayembara dinyatakan gagal, dan harus segera dilakukan Sayembara Ulang. Apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), maka peserta tersebut tetap diusulkan sebagai calon pemenang.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
96
Modul 7 F. Sayembara
8. Penetapan pemenang Sayembara a. ULP/Pejabat Pengadaan menetapkan calon pemenang yang menguntungkan bagi negara dalam arti : i.
Proposal memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam Dokumen Sayembara.
ii.
Telah memperhatikan semaksimal mungkin penggunaan hasil produksi dalam negeri; dan
iii.
Pengembangan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi.
b. Penetapan pemenang dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan setelah mendapat masukan Tim Juri/Tim Ahli. c. Calon pemenang harus sudah ditetapkan oleh ULP/Pejabat Pengadaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan proposal. d. ULP/Pejabat Pengadaan melaporkan kepada PPK yang disertai penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu. e. Penetapan pemenang disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat : i.
Nama-nama pemenang sayembara;
ii.
Besar imbalan/hadiah;
iii.
Hasil akhir penilaian; dan
iv.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
f. Penunjukan pemenang dilakukan dengan didukung data sebagai berikut : i.
Dokumen sayembara beserta adendum (apabila ada) ;
ii.
BAPP ;
iii.
BAHS ;
iv.
Surat penetapan pemenang oleh ULP/pejabat pengadaan;
v.
Ringkasan proses dan hasil sayembara; dan
vi.
Proposal dari pemenang urutan 1, 2, dan 3.
9. Pengumuman pemenang Sayembara. a. Berdasarkan BAHS dan Surat Penetapan Pemenang, ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan pemenang sayembara di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang paling sedikit memuat : i.
Nama-nama pemenang sayembara ;
ii.
Besar imbalan/hadiah ;
iii.
Hasil akhir penilaian ; dan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
97
Modul 7 F. Sayembara
iv.
NPWP
b. Pemenang diumumkan dan diberitahukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan kepada para peserta paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Surat Penetapan Pemenang Sayembara. c. Keputusan pemenang sayembara bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. 10. Penunjukan Pemenang Sayembara. a. PPK mengeluarkan Surat Penunjukan Pemenang Sayembara (SPPS). b. Dalam hal peserta sayembara yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk sebagai pemenang (mengundurkan diri), maka Hak Cipta peserta tersebut menjadi hak negara dan peserta tersebut tidak dapat menuntut kerugian dalam bentuk apapun. c. SPPS harus dibuat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang dan segera disampaikan kepada pemenang. d. Salah satu tembusan dari SPPS disampaikan sekurang-kurangnya kepada APIP K/L/D/I yang bersangkutan. 11. Surat Perjanjian Surat Perjanjian ditandatangani paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah diterbitkannya SPPS.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
98
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
G G.. P Peelleellaan ng gaan nG Gaag gaall d daan n TTiin nd daakk LLaan njju uttn nyyaa Kewenangan untuk menyatakan dan menetapkan bahwa pelaksanaan lelang dinyatakan gagal pada pemilihan semua penyedia barang maupun jasa berada pada : 1. ULP 2. KPA/PA 3. Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi Lainnya
G.1 Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Usaha Ketentuan-ketentuan untuk menyatakan pelelangan gagal pada dasarnya hampir sama dengan ketentuan pelelangan gagal pada pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, terutama untuk hal-hal yang bersifat umum. Di bawah ini adalah ketentuannya dan yang dicetak miring adalah yang sama dengan ketentuan yang ada pada pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya, yaitu : 1. ULP menyatakan pelelangan gagal bila : a. Jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk Seleksi Umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi Sederhana; b. Seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi; c. Jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga); d. Apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat; e. Semua
penawaran
biaya
terkoreksi
yang
disampaikan
peserta
melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi Kualitas; f. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; g. Sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Perpres ini dan Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau kesalahan substansi dokumen pengadaan ternyata benar. h. Calon Pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam klarifikasi teknis dan negosiasi biaya; atau
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
99
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
i.
Klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan kesepakatan.
2. PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. 3. Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi Lainnya menyatakan pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. 4. Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya.
Bila pelelangan dinyatakan gagal, maka yang harus dilakukan adalah : 1. ULP memberitahukan kepada seluruh peserta bahwa pelelangan dinyatakan gagal berikut penjelasan penyebab kegagalan lelang. 2. PA/KPA, PPK dan/atau ULP melakukan evaluasi penyebab terjadinya kegagalan, antara lain : a. Kemungkinan terjadinya persekongkolan ; b. Adanya persyaratan yang diskriminatif ; c. Spesifikasi teknis terlalu tinggi ; d. Spesifikasi mengarah pada satu merek/produk tertentu, kecuali suku cadang ; e. Nilai total HPS pengadaan terlalu rendah ; f. Nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu luas/besar; dan/atau g. Kecurangan dalam pengumuman. 3. Apabila
dari
hasil
evaluasi
penyebab
terjadinya
pelelangan
gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka pelelangan diproses seperti pelelangan baru. 4. Berdasarkan
hasil
evaluasi
penyebab
kegagalan,
maka
ULP
menindaklanjutinya, yaitu melakukan : a. Evaluasi ulang ; b. Penyampaian ulang Dokumen Penawaran ; c. Pelelangan ulang ; atau d. Penghentian proses pelelangan.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
100
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
5. PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau pelelangan dinyatakan gagal.
Ketentuan-ketentuan tindak lanjut yang harus dilakukan setelah terjadinya kegagalan disajikan dalam tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Tindak Lanjut Pelelangan Gagal Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Badan Penyebab Gagal Lelang Dokumen pengadaan harus diubah Jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 5 (lima) untuk seleksi umum atau kurang dari 3 (tiga) untuk Seleksi sederhana Peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3(tiga) dan tidak ada lagi peserta yang lulus penilaian kualifikasi pada urutan berikutnya
Seluruh peserta yang masuk sebagai Calon daftar Pendek tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi
Dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat
Tindak Lanjut Perubahan dokumen pengadaan, maka seleksi diproses seperti seleksi baru Pengumuman ulang prakualifikasi untuk menambah peserta baru Peserta yang sudah lulus tidak perlu dinilai ulang, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi Mengundang peserta lain yang lulus kualifikasi dan tidak masuk daftar pendek untuk memasukkan penawaran. Pengumuman ulang prakualifikasi bila masih kurang dari 3 (tiga) Mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi Melakukan pengumuman seleksi ulang untuk mengundang peserta baru Dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkanpenawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam daftar hitam
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
101
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
Tabel 1 (Lanjutan) Penyebab Gagal Lelang
Tindak Lanjut
Semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi Kualitas Melakukan seleksi ulang Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden ini Sanggahan dari peserta dan/atau pengaduan Dilakukan penggantian pejabat masyarakat atas terjadinya penyimpangan dan/atau anggota ULP yang ketentuan dan prosedur perpres 54 dan terlibat yang telah ditetapkan dalamDokumen mengundang ulang semua peserta Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan untuk mengajukan penawaran ternyata benar ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya) PA, KPA, PPK dan/atau anggota ULP yang terlibat, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Sanggahan dari peserta terhadap Dokumen Memperbaiki Dokumen Pengadaan Pengadaan yang tidak sesuai dengan dan melakukan seleksi ulang dengan Perpres ini dan/atau sanggahan dari mengumumkan kembali dan peserta atas kesalahan substansiDokumen mengundang peserta baru selain Pengadaan ternyata benar peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta Pemenang dan calon pemenang cadangan Dilakukan seleksi ulang dengan cara : 1dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi Mengundang peserta yang dan negosiasi teknis dan biaya atau memenuhi syarat untuk mengundurkan diri dari penunjukan menyampaikan penawaran harga pemenang yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang mengundurkan diri) Mengundang peserta lain yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga yang baru dan mengumumkan kembali untuk mendapatkan peserta baru bila yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
102
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
Tabel 1 (Lanjutan) Penyebab Gagal Lelang
Tidak tercapai kesepakatan dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan negosiasiteknis dan biaya
Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKNdari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata benar
Tindak Lanjut (tidak termasuk yang mengundurkan diri) Peserta yang mengudurkan diri tanpa alasan atau alasan tidak diterima, maka diberi sangsi masuk dalam Daftar Hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya Seleksi ulang dengan cara : Mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta Mengundang peserta lain yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran harga yang baru dan mengumumkan kembali untuk mendapatkan peserta baru bila yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) peserta. Bila ada PA, KPA, PPK dan anggota ULP yang terlibat, maka pejabat ybs diganti terlebih dahulu kemudian ULP : (1)Mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan harga); dan/atau (2)Melakukan pengumuman seleksi ulang untuk mengundang pesertabaru. Bila tidak ada pejabat yang terlibat juga dilakukan hal yang seperti di atas. Dalam hal ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
103
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
Tabel 1 (Lanjutan) Penyebab Gagal Lelang
Tindak Lanjut
Dalam seleksi ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga)
Seleksi ulang mengalami kegagalan
diantara para peserta, maka ULP: (1) Meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa rincian Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil serta membandingkan dengan biaya-biaya untuk pekerjaan sejenis yang terdekat; (2) Memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan (3) Menghentikan proses seleksi, apabila hasil penelitian danpemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN. Peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi : (1) Dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya; dan (2) Pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. PA, KPA, PPK dan/atau anggota ULP yang terlibat KKN, dikenakansanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Bila peserta yang memasukan penawaran hanya 2 (dua); dilanjutkan dengan negosiasi harga Bila peserta yang memasukkan hanya 1 (satu), dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung Bila waktu sudah tidak mencukupi, anggaran dikembalikan ke negara Bila waktu masih cukup dapat dilakukan pelelangan kembali setelah mengkaji kegagalan Bila waktu masih cukup PA/KPA mengusulkan revisi anggaran untuk pekerjaan lain..
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
104
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
G.2 Pada Pelelangan Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan Ketentuan-ketentuan untuk menyatakan pelelangan gagal pada dasarnya hampir sama dengan ketentuan pelelangan gagal pada pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan. Berikut ini yang dicetak miring sama dengan pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan, yaitu : 1. ULP menyatakan pelelangan gagal bila : a. Jumlah peserta yang mendaftar pascakualifikasi kurang dari 3 (tiga); b. Jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga); c. Apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat; d. Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran; e. Sanggahan dari peserta atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai dengan ketentuan Perpres ini dan Dokumen Pengadaan ternyata benar; atau kesalahan substansi dokumen pengadaan ternyata benar. f. Calon Pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam klarifikasi teknis dan negosiasi biaya; atau g. Klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan kesepakatan. 2. PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada ketentuan pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan. 3. Menteri/Kepala Lembaga/Pimpinan Institusi Lainnya menyatakan pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan. 4. Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal, ketentuannya sama dengan ketentuan pada pemilihan penyedia jasa konsultansi berbentuk badan. Hal-hal yang harus dilakukan PA/KPA, PPK dan UPL setelah menyatakan pelelangan gagal juga sama dengan yang harus dilakukan pada jasa konsultansi berbentuk badan. Ketentuan-ketentuan tindak lanjut setelah pelelangan dinyatakan gagal dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
105
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
Tabel 2 Tindak Lanjut Pelelangan Gagal Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Berbentuk Perorangan Penyebab Gagal Lelang Dokumen pengadaan harus diubah Jumlah peserta yang mendaftar pascakualifikasi kurang dari 3 (tiga)
Peserta yang memasukkan dokumen penawaran kurang dari 3(tiga)
Peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi
Dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak sehat Tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden ini Sanggahan dari peserta dan/atau pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur perpres 54 dan yang telah ditetapkan dalamDokumen Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan ternyata benar Sanggahan dari peserta terhadap Dokumen Pengadaan yang tidak sesuai dengan Perpres ini dan/atau sanggahan dari peserta atas kesalahan substansiDokumen Pengadaan ternyata benar
Tindak Lanjut Sama dengan bentuk badan Pengumuman ulang pascakualifikasi untuk menambah peserta baru Peserta yang sudah daftar tidak perlu daftar, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi Pengumuman ulang pascakualifikasi bila tidak ada lagi peserta yang mendaftar. Bila ada peserta yang mendaftar, peserta tersebut diundang untuk memasukkan dok penawarannya. Mengundang peserta yang tercantum dalam daftar peserta kecuali peserta yang tidak hadir, untuk dilakukan pembuktian kualifikasi Melakukan pengumuman seleksi ulang untuk mengundang peserta baru Sama dengan bentuk badan
Melakukan seleksi ulang
Sama dengan bentuk badan
Sama dengan bentuk badan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
106
Modul 7 G. Pelelangan Gagal dan Tindak Lanjutnya
Tabel 2 Lanjutan Penyebab Gagal Lelang Pemenang dan calon pemenang cadangan 1dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya atau mengundurkan diri dari penunjukan pemenang Tidak tercapai kesepakatan dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan negosiasiteknis dan biaya Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKNdari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata benar Dalam seleksi ulang pesertanya kurang dari 3 (tiga) Seleksi ulang mengalami kegagalan
Tindak Lanjut
Sama dengan bentuk badan
Sama dengan bentuk badan
Sama dengan bentuk badan Sama dengan bentuk badan Sama dengan bentuk badan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
107
Modul 6 H.
Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak
H H.. P Peen nyyu ussu un naan nd daan nP Peerrssiiaap paan nP Peellaakkssaan naaaan nK Koon nttrraakk H.1 Menyusun Kontrak Bentuk-bentuk perjanjian atau dalam Perpres 54/2010 disebut sebagai bukti perjanjian terdiri dari 4 (empat) jenis dan hal ini sudah dijelaskan pada Modul 2 Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian-1. Ketentuan-ketentuan dalam menyusun kontrak dapat dilihat pada Modul 6 tersebut. Pada bagian ini akan diuraikan tentang isi atau materi yang harus tertuang dalam kontrak. H.1.1
Surat Perintah Kerja
Isi Surat Perintah Kerja pada dasarnya sama dengan isi Perjanjian atau Kontrak yang isinya sama dengan SPK untuk pengadaan barang.
H.2 Persiapan Pelaksanaan Kontrak Setelah surat perjanjian ditandatangani PPK dan penyedia barang/jasa, selanjutnya PPK melakukan langkah-langkah persiapan untuk melaksanakan kontrak. Langkah-langkah yang harus dilakukan PPK untuk persiapan sebelum pelaksanaan kontrak adalah sebagai berikut : a. Membuat Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). b. Penyusunan program mutu. c. Melakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak. d. Mobilisasi. e. Pemeriksaan personil dan peralatan. f. Melakukan pemerikasaan lapangan. g. Perubahan personil dan peralatan yang diajukan penyedia (untuk bentuk badan). h. Penggantian personil berdasarkan perintah PPK (untuk bentuk badan). i.
Pembayaran uang muka.
Masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut : a. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Sama dengan ketentuan pada pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
108
Modul 6 H.
Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak
b. Penyusunan Program Mutu 1. Program mutu disusun oleh penyedia, yang paling sedikit berisi : a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan ; b. organisasi kerja penyedia ; c. adwal pelaksanaan pekerjaan ; d. jadwal penugasan tenaga ahli dan tenaga pendukung ; e. prosedur pelaksanaan pekerjaan ; f. prosedur instruksi kerja ; dan g. pelaksana kerja. 2. Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi lokasi pekerjaan. c. Rapat Persiapan 1. PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak. 2. Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung. 3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah : a. program mutu ; b. organisasi kerja ; c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan ; d. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil (apabila diperlukan) ; dan e. rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama. 4. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat. d. Mobilisasi 1. Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainya pelaksanaan pekerjaan. 2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu : a. mendatangkan tenaga ahli ; b. mendatangkan tenaga pendukung ; dan/atau c. menyiapkan peralatan pendukung ;
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
109
Modul 6 H.
Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak
3. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. e. Pemeriksaan Personil dan Peralatan 1. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus dilaksanakan setelah personil dan peralatan tiba di lokasi pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia. 2. Dalam pemeriksaan personil dan peralatan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung. 3. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil dan peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan, maka penyedia dapat melaksanakan pekerjaan dengan syarat personil dan peralatan yang belum memenuhi syarat harus diganti sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak. 4. Apabila dalam pemeriksaan personil dan peralatan mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam bentuk adendum Kontrak. f. Pemeriksaan Lapangan 1. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lapangan untuk melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan. 2. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat dibantu Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung. 3. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditandatangani oleh PPK dan penyedia. 4. Apabila dalam pemeriksaan lapangan mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak. g. Perubahan Personil dan Peralatan yang diajukan oleh Penyedia (hanya untuk bentuk Badan) 1. Penyedia dapat mengajukan penggantian personil dan/atau peralatan kepada PPK. 2. Penyedia tidak dibenarkan melakukan penggantian personil dan/atau peralatan tanpa persetujuan PPK. 3. PPK meneliti permohonan perubahan personil dan/atau peralatan, dengan ketentuan :
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
110
Modul 6 H.
Penyusunan dan Persiapan Pelaksanaan Kontrak
a. Menyetujui permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan dianggap sesuai ; b. Tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang ditawarkan, dan tidak menambah nilai kontrak. Untuk kontrak biaya satuan (time based), biaya langsung personil harus disesuaikan dengan gaji dasar tenaga ahli yang menggantikan. c. Menolak permohonan perubahan personil dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan dianggap tidak sesuai. 4. Untuk mengajukan permohonan penggantian personil, penyedia diwajibkan melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil yang diusulkan dan disertai alasan penggantian personil yang bersangkutan. 5. Dalam rangka penilaian usulan penggantian personil dan/atau peralatan, PPK dapat dibantu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak. h. Penggantian Personil Penyedia atas Perintah PPK (hanya untuk bentuk badan) 1. Personil dari penyedia yang dianggap tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau berkelakuan tidak baik, harus segera dilakukan perintah penggantian personil kepada penyedia dengan kualifikasi keahlian personil yang sama atau lebih tinggi. 2. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari sejak perintah penggantian personil, harus sudah menerima personil pengganti dari penyedia.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
111
Modul 5 I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
II.. P Peellaap poorraan nd daan nP Peen nyyeelleessaaiiaan nP Peekkeerrjjaaaan n I.1 Pelaporan Sistem pelaporan dan tata cara pelaporan sama dengan pelaporan pada pengadaan barang melalui penyedia barang (Lihat Modul 4). Hal yang membedakan adalah laporan hasil pekerjaan. Pada Pekerjaan Jasa Konsultansi adalah sebagai berikut :
Penyedia wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Kontrak. Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut dibuatkan tanda terima.
PPK bersama penyedia melakukan pembahasan dan penilaian terhadap laporan dan dokumen yang diserahkan oleh penyedia.
PPK dan penyedia membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian laporan.
Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka penyedia harus memperbaiki dan menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada PPK.
PPK menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada), dan membuat berita acara serah terima laporan hasil perbaikan.
Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan/atau file (softcopy).
Menyerahkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan kontrak ini dan menjadi hak milik PPK.
Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
112
Modul 5 I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
I.2 Penyelesaian Pekerjaan Langkah-langkah dalam proses penyelesaian pekerjaan adalah sebagai berikut : 1. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan, penyedia wajib menyelesaikannya. 2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. 3. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan dan diterima oleh dari Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. 4. Membuat berita acara serah terima laporan akhir, setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
113
Modul 5 I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
BERITA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN Nama Paket Pekerjaan : ..................................... Nomor : ................................. Pada hari ini : .........; tanggal : .................; bulan : .............; tahun : ..................; yang bertanda tangan dibawah ini :
I. Dari Pihak Pemilik Pekerjaan - PIHAK KESATU Nama : Jabatan : PPK Alamat : .................................... II. Dari Pihak Pelaksana - PIHAK KEDUA Nama : ............................. Jabatan : ............................. Alamat : ............................. Nomor DIPA/DPA : .........................., Tanggal ............................. Dengan ini PIHAK KEDUA telah menyerahkan hasil pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Nomor : .........................., tanggal .................... kepada PIHAK KESATU dan telah diperiksa Panitia Penerima Barang/Jasa (PPHP) : No Nama Jabatan Tanda Tangan 1 Ketua 2 Sekretaris 3 Anggota Berdasarkan Hasil pemeriksaan hasil pekerjaan (checklist), maka pelaksanaan pekerjaan/penyerahan pekerjaan oleh PIHAK KEDUA telah mencapai tahap prestasi ...................% dengan baik, sehingga PIHAK KEDUA dapat menerima pembayaran dari PIHAK KESATU sebesar Rp. .....................,- (terbilang :................................). KETERANGAN / URAIAN PEMBAYARAN : 1. Harga Kontrak sebesar 2. Angsuran yang telah berjalan sebesar 3. Pembayaran dengan Berita Acara ini sebesar 4. Sisa angsuran Pembayaran sebesar
: Rp. ................ : Rp. ---------------: Rp. ................. : Rp. ----------------
Demikian Berita Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap 3 (Tiga) untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PERTAMA
PIHAK
............. Direktur
........................ NIP.................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
114
Modul 5 I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
Lampiran Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Nomor : ...................... Tanggal : ......................
No.
Uraian Pekerjaan (sesuai kontrak)
Vol
Satuan
Keterangan
1 2 3 4 5
Jakarta,............2014
PT/CV .........
PPK,
xxxxxxx Direktur
xxxxxxxxxxxx NIP. ...................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
115
Modul 5 I. Pelaporan dan Penyelesaian Pekerjaan
BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN Nama Pekerjaan : ........................ Nomor : .............................. Pada hari ini : ........... tanggal : ............, bulan : ............., tahun : .........., bertempat di ......................., telah diadakan pemeriksaan barang/jasa sbb :
Dengan rincian sbb : No. 1
Uraian Pekerjaan (sesuai kontrak)
Vol
Satuan
Laporan pendahuluan berisi :............
Hasil pemeriksaan (sesuai/tidak sesuai kontrak)
2 Laporan kemajuan berisi : 3 Laporan akhir berisi ........ Dilampiri dengan foto/gambar/film serta data pendukung (back up data) (PPHP dan tim teknis dapat meminta penyedia konsultan untuk presentasi hasil pekerjaan)
Demikian Berita Acara Pemeriksaan dan pengujian ini dibuat dengan sebenarnya dalam rangkap (..............) untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat kami, Pelaksana Pekerjaan PT/CV..........
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
Penguna akhir/tim teknis
1........................ 2........................ (............................)
3..........................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
(............................)
116
Modul 7 J. Latihan Kelompok
JJ.. LLaattiih haan nK Keelloom mp pookk I. Latihan kelompok evaluasi teknis kualifikasi pekerjaan konsultansi Pokja ULP Puspiptek sedang melakukan evaluasi kualifikasi untuk pekerjaan konsultan perencana desain gedung laboratorium pengembangan vaksin yang dilokasi di Kota Tangerang Selatan, Banten dengan nilai paket Rp. 3,2 Milyar. Pengumuman kualifikasi dilakukan pada 1 April 2014, pada tanggal 10 April 2014 sedang dilakukan evaluasi kualifikasi, ada 10 Penyedia jasa konsultan yang memasukkan dokumen kualifikasi (tabel kualifikasi) di SPSE dan semua lulus persyaratan administrasi. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi persyartaan teknis kualifikasi. Saudara sebagai anggota pokja ULP harus mengevaluasi syarat teknis tersebut sampai diperoleh daftar urutan pendek yang akan diundang untuk pembuktian kualifikasi. 1.
Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 45 % (dari dok kulifikasi) No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2.
Nama Penyedia PT. A PT.B PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H PT.I PT.J
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis 10 15 10 8 12 9 8 13 12 13
Bobot (45%)
Nilai Pengalaman
45 % 45 % 45 % 45 % 45 % 45 % 45 % 45 % 45 % 45 %
........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................
Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi dengan bobot 40 % (dari dok kualifikasi) No Nama NPT Bobot ( 40 %) NKPS Penyedia 1 40 % PT. A 3.250.000.000 ........................ 2 40 % PT.B 2.497.500.000 ........................ 3 40 % PT.C 4.872.500.000 ........................ 4 40 % PT.D 2.760.000.000 ........................ 5 40 % PT.E 3.254.760.000 ........................ 6 40 % PT.F 2.876.000.000 ........................ 7 40 % PT.G 1.578.000.000 ........................ 8 40 % PT.H 3.754.000.000 ........................ 9 40 % PT.I 3.390.000.000 ........................ 10 40 % PT.J 3.125.000.000 ........................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
117
Modul 7 J. Latihan Kelompok
3.
Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 10% (dari dokumen kualifikasi) No Nama Jumlah Paket Bobot Nilai Penyedia Pengalaman Pengalaman Sejenis Pada Sejenis pada Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota (NPL) 1 PT. A 2 10% ........................ 2 PT.B 8 10% ........................ 3 PT.C 8 10% ........................ 4 PT.D 2 10% ........................ 5 PT.E 6 10% ........................ 6 PT.F 4 10% ........................ 7 PT.G 7 10% ........................ 8 PT.H 1 10% ........................ 9 PT.I 4 10% ........................ 10 PT.J 9 10% ........................
4.
Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5 % ( dari dok kualifikasi). No Nama Penyedia Domisili Bobot Nilai Domisili Perusahaan (Bobot x 100) induk 1 PT. A Jakarta 5% ........................ 2 PT.B Jakarta 5% ........................ 3 PT.C Tangsel 5% ........................ 4 PT.D Tangsel 5% ........................ 5 PT.E Depok 5% ........................ 6 PT.F Bandung 5% ........................ 7 PT.G Semarang 5% ........................ 8 PT.H Tangsel 5% ........................ 9 PT.I 10 PT.J
Bekasi Bandung
5% 5%
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
........................ ........................
118
Modul 7 J. Latihan Kelompok
5.
Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100% No
1 2 5 3 4 6 7 8 9 10
Nama Penyedia
PT. A PT.B PT.C PT.D PT.E PT.F PT.G PT.H PT.I PT.J
Pengalamanan Nilai sejenis (NP) kesesuaian pekerjaan sejenis (NKPS) ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... .................. ....................... ..................
Pengalaman dilokasi yang sama (NPL)
Nilai Domisili
Total nilai
..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... ..................... .....................
............... ............... ............... ............... ............... ............... ............... ............... ............... ...............
........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ........... ...........
II. Penyusunan berita acara hasil evaluasi kualifikasi konsultan Setelah dievaluasi teknis kualifikasi dan pembuktian kulaifikasi, selanjut tugas saudara sebagai anggota pokja ULP adalah menyusu berita acara hasil evaluasi kualifikasi. Susunlah berita acara tersebut sesuai dengan data diatas.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
119
Peringkat
Modul 7 Lampiran
K K.. TTeess
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
120
Modul 7 Lampiran
LLaam mp piirraan n Contoh Dokumen Pengadaan Langsung Jasa Lainnya
Berita Acara Survei Harga Pasar Nama Paket Pekerjaan :........... No : ........................ Pada hari ini _________, tanggal _________ Bulan _________ Tahun _____________ dengan mengambil tempat di ........................, Telah diadakan Survei Harga Pasar. Berdasarkan sumber informasi dari kedua sumber yang berbeda menghasilkan Perbandingan Survei Harga Pasar yang dibutuhkan untuk Pekerjaan .............................yaitu sebagai berikut : 1. [ Penyedia 1] a) Harga untuk masing-masing barang : terlampir b) Spesifikasi yang digunakan : Terlampir 2. [ Penyedia 2] a) Harga untuk masing-masing barang : terlampir b) Spesifiksi yang digunakan : Terlampir
Demikian Hasil Survei Harga Pasar untuk pekerjaan ..........................ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya Jakarta,.................2014 Pejabat Pengadaan
(Nama) NIP
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
121
Modul 7 Lampiran
Nomor : _____ Lampiran : 1 (satu) berkas
__________, __ __________ 20__
Kepada Yth. ____________ di __________ Perihal : Pengadaan Langsung untuk peket pekerjaan ________ pada ___________ [K/L/D/I] Tahun Anggaran_________________ Dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti proses Pengadaan Langsung paket pekerjaan Jasa Konsultansi sebagai berikut: 1. Paket Pekerjaan Nama paket pekerjaan Lingkup pekerjaan Nilai total HPS Sumber pendanaan
: __________ : __________ : Rp __________ (__________) : ____________ Tahun Anggaran ____
2. Pelaksanaan Pengadaan Tempat dan alamat : _______________ [Ruang, Gedung, Lantai, Jalan, dst] Telepon/Fax : _________________ Website : _________________ Saudara diminta untuk memasukkan form kualifikasi, secara langsung sesuai dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut: No a b C d
Kegiatan Pemasukan dok kualifikasi Pemasukan Dokumen Penawaran Pembukaan Dokumen Penawaran, Evaluasi, Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Harga Penandatanganan SPK
Hari/Tanggal __/____s.d.__/__ __/____s.d.__/__ ____/_________
Waktu ____s.d.__ ____s.d.__ ___________
____/_________
Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi Kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran. Demikian disampaikan untuk diketahui. Pejabat Pengadaan pada _________________ [K/L/D/I]
[tanda tangan] ........................... [nama lengkap]
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
122
Modul 7 Lampiran
Berita Acara Evaluasi dan Pembuktian kualifikasi No. ...................... Pada hari ini : ........; tanggal :............; Bulan ............ Tahun .................. dimulai pukul ..........WIB, bertempat di ................, telah diadakan Rapat untuk Penilaian Kualifikasi penyedia pada pekerjaan ................................. Hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi: 1. Rapat dilaksanakan untuk menilai kualifikasi dan dinlanjutkan dengan pembuktian kualifikasi. dengan hasil sbb : Hasil Evaluasi No
1
Unsur
Pakta Integritas Formulir isian kualifikasi
2
3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13
Data administrasi Landasan hukum Pendirian Badan usaha Pengurus badan usaha Izin usaha Susunan kepemilikan saham Pajak
Data personalia Data fasilitas/peralatan yang mendukung Pengalaman 10 tahun terakhir Pekerjaan dalam 4 terakhir Pekerjaan yang sedang berjalan
Kriteria
Hasil Evaluasi (Sesuai/tidak)
Pembuktian kualifikasi
Ditanda tangani oleh yang berhak tanda tangan Ditanda tangani oleh yang berhak tanda tangan Menyatakan bahwa tidak dalam pengawasan pengadilan menyatakan bahwa tidak bangkrut Menyatakan bahwa tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya Menyatakan bahwa Badan usaha tidak masuk dalam daftar hitam Menyatakan bahwa Tidak ada pengurus yang masuk daftar hitam Nama Penyedia dan alamat Mengisi nomor, tanggal, notaris dan nomer pengesahan serta perubahannya (jika ada) Mengisi daftar pengurus badan usaha yang sesuai dengan akte pendirian Memilik izin usaha yang sesuai dengan ketentuan dok kualifikasi Mengisi daftar pemilik saham badan usaha
Memiliki NPWP Bukti laporan pajak tahunan Bukti laporan pajak 3 bulan terakhir Memiliki tenaga terampil Menyampaikan data fasilitas/peralatan yang mendukung Menyampaikan data pengalaman Paling sedikit ada 1 pekerjaan Menyampaikan data pekerjaan yang sedang dilaksanakan
Demikian Berita Acara Evaluasi Kualifikasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Jakarta,....Mei 2014 Pejabat Pengadaan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
123
Modul 7 Lampiran
(...................) BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN No........................... Pada
hari
ini..................,tanggal
......................Bulan
........................Tahun
...........................dengan mengambil tempat di ........................, telah diadakan rapat Pembukaan Penawaran untuk pekerjaan ............................................. Hadir dalam rapat ini terdiri : 1
Pejabat pengadaan ..............................
2
Penyedia Jasa Barang dan Jasa: ................................
Hasil pembukaan penawaran sebagai berikut : No 1 2
Dokumen Penawaran Administrasi Teknis
3
Harga
Unsur
Keterangan (lengkap/tdk lengkap)
Surat Penawaran Pengalaman perusahaan Pendekatan dan Metodelogi Kualifikasi Tenaga Ahli Daftar Kuntitas dan harga
Demikian Berita Acara Pembukaan Penawaran untuk ini dibuat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, ........Mei 2014 No 1
Nama .............
2
................
Jabatan Pejabat Pengadaan
Tanda Tangan ...............................
Direktur PT/CV...........
................................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
124
Modul 7 Lampiran
BERITA ACARA EVALUASI PENAWARAN No.............................. Pada hari ini .............Tanggal ...................Bulan ...................Tahun .................. kami yang bertanda tangan dibawah ini pejabat pengadaan untuk kegiatan tersebut diatas, dengan mengambil tempat di........................., telah mengadakan rapat evaluasi penawaran, Klarifikasi dan negosiasi terhadap dokumen penawaran dari calon penyedia jasa untuk pekerjaan..........................
PENYEDIA BARANG DAN JASA : Nama Penyedia : ............................... Alamat : ............................... NPWP : ............................... A. Evaluasi administrasi No
1 2 3
Unsur
Kriteria
Hasil Evaluasi Data Sesuai/ penawaran Tidak sesuai
Tanggal
Sama atau sebelum pemasukan penawaran Masa berlaku penawaran Sesuai dok pemilihan Tanda tangan direktur Direktur atau kuasa direktur Kesimpulan
Lulus/gugur
Jika hasil evaluasi dinyatakan lulus, maka dilanjutkan ke evaluasi teknis (Jika hasil evaluasi dinyatakan gugur, maka evaluasi dihentikan dan dilakukan pengadaan langsung ulang). B. Evaluasi Teknis No 1
2
3
Unsur
Kriteria
Memiliki pengalaman sejenis, pengalaman dilokasi yang sama, kemampuan manajerial dan fasilitas utama (Sesuai LDP) Pendekatan dan Pemahaman thd KAK, Tanggapan thd KAK, Metodelogi output yang dihasilkan serta gagasan baru (Sesuai LDP) Kualifikasi Pendidikan, pengalaman dan sertifikat tenaga ahli keahlian (Sesuai LDP) Ambang Batas Kesimpulan
Hasil Evaluasi
Pengalaman perusahaan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Lulus/gugur
125
Modul 7 Lampiran
Jika hasil evaluasi dinyatakan lulus, maka dilanjutkan ke evaluasi harga (Jika hasil evaluasi dinyatakan gugur, maka evaluasi dihentikan dan dilakukan pengadaan langsung ulang C. Evaluasi Biaya No Nama Nilai Penyedia Teknis
Pasing Grade
Kelulusan (Lulus/ gugur)
Pagu Angga ran (Rp)
Harga penawar an (Rp)
Peringk at
Keterangan
Jika hasil evaluasi dinyatakan lulus, maka dilanjutkan ke klarifikasi dan negosiasi (Jika hasil evaluasi dinyatakan gugur, maka evaluasi dihentikan dan dilakukan pengadaan langsung ulang)
Demikian Berita Acara Evaluasi Penawaran untuk ini dibuat dan sebagaimana mestinya.
dipergunakan
Jakarta, ........Mei 2014 No 1
Nama .............
2
................
Jabatan Pejabat Pengadaan
Tanda Tangan ...............................
Direktur PT/CV...........
................................
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
126
Modul 7 Lampiran
BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI PENGADAAN LANGSUNG No. ............................. Pada hari ini ..........Tanggal ............Bulan.........
Tahun ...............bertempat
di..................., telah mengadakan rapat Klarifikasi dan negosiasi atas Penawaran harga pekerjaan .............................dengan Hasil sebagai berikut : 1.
Dilaksanakan Klarifikasi untuk memastikan data-data pekerjaan.
2.
Setelah klarifikasi selanjutnya dilakukan negosiasi harga penawaran pekerjaan yang diajukan penyedia Rp. ....................
3.
Setelah negosiasi antara PPK dengan penyedia disepakati : a. Harga Penawaran awal Rp......................... (terbilang : .................) b. Harga hasil negosiasi Rp............................(terbilang :.................)
Dengan rincian hasil negosiasi terlampir Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Pejabat Pengadaan
Penyedia
(.....................)
(.............................)
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
127
Modul 7 Lampiran
BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG ( BAHP ) No......................... Pada hari ini ..............Tanggal ................Bulan .....................Tahun...................dengan mengambil tempat di .......................telah mengadakan rapat Penyusunan Hasil Pengadaan Langsung untuk pekerjaaan.................... Pelaksanaan pengadaan langsung melalui tahapan-tahapan kegiatan. 1. Survey Harga Pasar dilakukan terhadap (dua) sumber informasi yaitu ................ dan ....................... 2. Penyedia yang diundang sebanyak .......(..........) dan memasukkan dokumen sebanyak .......(........ ) Penyedia yaitu PT/CV.................. 3. Pemasukan dan pembukaan penawaran Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh penyedia jasa pada tanggal tersebut diatas, setelah dibuka dan diteliti dinyatakan memenuhi syarat sehingga dapat dilanjutkan evaluasi Hasil Pembukaan dokumen penawaran adalah sebagai berikut : Pagu Anggaran : ............................... HPS/OE : ................................ 4.
Unsur- unsur yang dievaluasi a. Evaluasi administrasi : lulus/gugur b. Evaluasi teknis : lulus/gugur c. Evaluasi harga : lulus/gugur
5.
Evaluasi kualifikasi dan pembuktian kualifikasi a. Evaluasi kualifikasi : lulus/gugur b. Pembuktian kualifikasi : lulus/gugur
6.
Klarifikasi, dan Negoisasi Klarifikasi dan Negosiasi dilakukan terhadap 1 ( satu ) penawar yang responsif, dengan hasil sebagai berikut a. Harga Penawaran awal Rp......................... (terbilang : .................) b. Harga hasil negosiasi Rp............................(terbilang :.................) Demikian Berita Acara Penyusunan Hasil Pengadaan Langsung (BAHP ) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Mei 2014 Pejabat Pengadaan
(......................)
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
128
Modul 7 Lampiran
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
129
Modul 7 Lampiran
Surat Penetapan Pemenang _______,___________ 20__ Nomor Lampiran
: :
____ /_____/__/20__ __________________
Perihal
:
Penetapan Pengadaan Langsung
Kepada Yth. [Penyedia] [Alamat]
Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHP) Nomor: ....................tanggal ..................dan memperhatikan ketentuan yang tercantum dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah, dengan ini ditetapkan pemenang untuk pekerjaan ......................... Penyedia Barang/ Jasa : 1. Nama Perusahaan 2. Alamat 3. NPWP 4. Harga Penawaran 5. HPS 6. Harga Negoisasi
: ............................ : ............................ : ............................ : ............................ : Rp....................... : Rp........................
Pembayaran pekerjaan tersebut dibebankan pada sumber dana :.........................., Kegiatan .............. tahun ................... Demikian Penetapan Pengadaan Langsung dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Pejabat Pengadaan
(nama)
Tembusan 1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan 2. Arsip
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
130
Modul 7 Lampiran
_______,___________ 20__ Nomor Lampiran Perihal
: : :
____ /_____/__/2011 __________________ Penyampaian Hasil Penetapan
Kepada Yth. Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan ..................... Di tempat
Berdasarkan hasil Penetapan No................, tanggal .................tentang calon penyedia jasa untuk pekerjaan....................., yang dibiayai sumber dana :......................... Bersama ini kami sampaikan penetapan Penyedia Jasa Pengadaan Langsung untuk pekerjaan :............ Penyedia Barang/ Jasa : 1. Nama Penyedia 2. Alamat 3. NPWP 4. Harga Penawaran 5. HPS 6. Harga Negoisasi
: ................................ : ................................ : ................................ : ................................ : Rp........................... : Rp...........................
Demikian Hasil Penetapan Pengadaan Langsung kami sampaikan kepada PPK untuk dapat ditindak lanjuti, atas perhatian kami ucapkan terima kasih. Pejabat Pengadaan
(nama)
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
131
Modul 7 Lampiran
SATUAN KERJA: SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK:
Halaman __ dari __ PAKET PEKERJAAN: __________
NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran kegiatan __________] WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: kalender/bulan/tahun
___
(__________)
hari
NILAI PEKERJAAN No .
Uraian Pekerjaan
Kuantitas
Satuan Ukuran
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
xxx
xx
xx
xx
Xxxx
Jumlah
xx
xx
xx
Xxxx
Terbilang : Cara Pembayaran : dibayarkan senilai Rp ____ (terbilang) atas nama _________, No Rekening (_________) INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai SPK sebelum PPN setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Standar Ketentuan dan Syarat Umum SPK terlampir. Untuk dan atas nama penyedia Untuk dan atas nama __________ __________ Pejabat Pembuat Komitmen [tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini ini untuk satuan kerja Pejabat Pembuat untuk penyedia maka rekatkan materai Rp Komitmen maka rekatkan materai Rp 6.000,- )] 6.000,- )] [nama lengkap] [jabatan]
[nama lengkap] [jabatan]
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
132
Modul 7 Lampiran
1.
SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK) LINGKUP PEKERJAAN Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
2.
HUKUM YANG BERLAKU Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.
3.
HARGA SPK a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK. b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi (apabila dipersyaratkan). c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
4.
HAK KEPEMILIKAN a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku. b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
5.
CACAT MUTU PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara tertulis penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.
6.
PERPAJAKAN Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
7.
PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
133
Modul 7 Lampiran
seluruh pekerjaan, kecuali kepada penyedia spesialis untuk bagian pekerjaan tertentu. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.
8.
JADWAL a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK. b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK. c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan. d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
9.
ASURANSI a. Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SP sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk: 1) semua Jasa Lainnya dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga; 2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir: 1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan Personil; 2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil; 3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga; b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK. c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini. d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
134
Modul 7 Lampiran
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia. 11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. 12. PENGUJIAN Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi. 13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan. b. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan. 14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SP. b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda. c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang. d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan. 15. SERAH TERIMA PEKERJAAN a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Pejabat Penerima Hasil
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
135
Modul 7 Lampiran
c.
d.
e.
Pekerjaan. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Sertifikat Garansi sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK.
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada) berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh PPK, Jasa Lainnya tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.
b.
PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Layanan Purnajual.
c.
Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Jasa Lainnya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.
d.
Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Jasa Lainnya akibat cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK akan melakukan perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK. Biaya tersebut dapat dipotong oleh PPK dari nilai tagihan Penyedia.
e.
Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, PPK dapat memasukkan Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.
17. PERUBAHAN SPK a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK. b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi: 1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK; 2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; 3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan pekerjaan.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
136
Modul 7 Lampiran
c.
Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
18. PERISTIWA KOMPENSASI a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut: 1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan; 2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia; 3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan; 4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal; 5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan; 6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; 7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK; 8) ketentuan lain dalam SPK. b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan. c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi. d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi. e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi. 19. PERPANJANGAN WAKTU a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK. b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia. 20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar. b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk: 1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
137
Modul 7 Lampiran
c. d.
e.
f.
dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK; 2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan peralatan; 3) biaya langsung demobilisasi personil. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila: 1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; 2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan; 3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan; 4) penyedia berada dalam keadaan pailit; 5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK; 6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan; 7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari; 8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK; 9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau 10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia: 1) penyedia membayar denda; dan/atau 2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
21. PEMBAYARAN a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan: 1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan; 2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus]; 3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak; b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan pekerjaan diterbitkan. c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
138
Modul 7 Lampiran
d.
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM). bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
22. DENDA Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia. 23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.
24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
139
Modul 7 Lampiran
Lampiran SPK No : Tanggal : No
Nama Pekerjaan
Vol
Satuan
Harga Satuan
Jumlah
PPN Total
PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
140