MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDIA MENGENAI KERJASAMA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dar Kementerian Pertanian Republik India, selanjutnya disebut sebagai Pare: Pihak; Menimbang adanya keinginan bersama bagi suatu kerjasama persahabatar dan meningkatkan hubungan antara kedua negara; Menyadari bahwa kerjasama kelautan dan perikanan akan memberikar manfaat bersama terhadap pembangunan ekonomi Para Pihak; Menimbang semangat Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa mengena Hukum Laut (UNCLOS 1982) dan kepedulian bersama Para Pihak mengena konservasi, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati secarc berkelanjutan; Mengingat Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintat Republik India mengenai kerjasama llmu Pengetahuan dan Teknik, yan~ ditandatangani pada tanggal 10 Pebruari 1982; Bertujuan meningkatkan kerjasama antara Para Pihak dalam berbagai aspel dibidang kelautan dan perikanan berdasarkan asas kesetaraan dan salin~ menguntungkan; Mengacu kepada ketentuan hukum dan peraturan masing-masing negara; Telah menyepakati hal-hal sebagai berikut :
PASALI KETENTUAN UMUM
Tujuan umum Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk menetapkar suatu kerangka kerja dalam rangka memperkuat kerjasama dibidang kelautar dan perikanan.
PASAL II LINGKUP KERJASAMA
Para Pihak wajib mengembangkan dan mendorong kerjasama dalam lingku antara lain: a. Pengembangan perikanan budidaya; b. Pertukaran informasi dan data; c. Pendidikan , pelatihan dan pertukaran keahlian; d. Pencegahan , penanggulangan dan pengurangan kegiatan penangkapar ikan secara illegal; e. Pengembangan pascapanen dan keamanan makanan (termasul pengolahan. distribusi dan perdagangan ikan); f. Pengelolaan pesisir ; g. Perikanan tangkap; h. Bidang kerjasama lainnya yang ditentukan oleh para pihak melalu konsultasi. PASAL Ill PENGATURAN PELAKSANAAN 1. Para pihak akan menentukan skema-skema dan cara-cara kerjasama mendetail dalam mengimplementasikan lingkup kerjasama sebagaimana disebutkan pada Pasal II yang akan dituangkan dalam perjanjian turunan secara terpisah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Memorandum Saling Pengertian ini; 2. Masing-masing pihak akan menunjuk personal penghubung yang akan mempersiapkan dan melaksanakan muatan dari Memorandum Saling Pengertian ini; 3.
Para pihak apabila dibutuhkan dapat membentuk suatu Komite Bersama Kelautan dan Perikanan untuk menjamin pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini;
4. Dukungan untuk kegiatan-kegiatan kerjasama yang disepakati selanjutnya yang mengacu pada Memorandum Saling Pengertian ini akan disediakan sesuai dengan kebijakan-kebijakan , hukum . dan peraturan yang relevan yang berlaku pada masing-masing pihak, dengan batasan kemampuan dan sumberdaya keuangan yang tersedia. PASAL IV PEN GATU RAN KEUANGAN
Dalam hal pertukaran pejabat untuk kunjungan studi , Pihak pengirim akan menanggung biaya-biaya transportasi internasional pulang pergi bagi pejabatpejabatnya sementara pihak penerima akan menanggung biaya akomodasi dan transport lokal. Untuk pelatihan dan konsultasi para tenaga ahli dan pejabat, pengaturan keuangan akan ditentukan bersama oleh kedua Pihak.
PASAL V PENYELESAIAN SENGKETA
Setiap perselisihan yang timbul dari penafsiran dan pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara santun melalui konsultasi antara Para Pihak.
PASAL VI AMANDEMEN, MASA, PEMBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN
1. Memorandum Saling Pengertian ini akan mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh para pihak dan akan berlaku efektif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Selanjutnya, dapat diperpanjang untuk periode 5 (lima) tahun berikutnya kecuali salah satu pihak menyatakan mengakhiri yang disampaikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum masa berakhirnya Memorandum Saling Pengertian ini; 2.
Amandemen dan perpanjangan Memorandum Saling Pengertian ini hanya dapat dilakukan setelah tercapainya kesepakatan bersama melalui konsultasi dan konfirmasi tertulis dari Para Pihak;
3.
Berakhirnya Memorandum Saling Pengertian tidak akan mempengaruhi keabsahan dan jangka waktu setiap kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini sampai selesainya kegiatan dalam lingkup kerjasama yang telah disepakati sebelumnya.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, yang diberi kuasa penuh oleh masing-masing Pemerintah telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini. New Delhi, .... ......... ..... .pada tanggal ...... ..... .... at.-3 .......... bulan Nopember tahun dua ribu lima dalam masingmasing rangkap dua, dalam bahasa Indonesia, Hindi, dan lnggris, semua naskah memillki kekuatan hukum yang sama. Apabila ada perbedaan yang timbul dalam menginterprestasikan Memorandum Saling Pengertian ini, maka naskah dalam bahasa lnggris yang akan berlaku. DIBUAT
DI
UNTUK DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Signed DR. N. HASSAN WJRA:JUDA Menteri Luar Negeri
UNTUK KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDIA
Signed SHRI SHARAD PAWAR Menteri Pertanian
~ 3fR Jil~cfil ft~\Ql'I
c6 "fkta 1l ~\Sl'"'~llll '101"<1~ ~
c6 ~ ~ 3TR J11~c6l 3TR '101'<1~ c6 cpft il?llclll c6 aTq
ibllclll
t1'"i:?t1a1 ~
***** ~'5j4~1lll 'IOlxl~ C6T ~ ~ 3fR J11~c5) il?llclll 3fR ~ 'IOlxl~ q)J ~ il?llclll, ~ ~ ~ "tr~" ~ lfm t;
~~cf;~ ~::flcr1T fl5lll' I GfR ~ ~m cf;~~ m
~ 1R
fcRfR~ ~;
~ 'lr~cn1 xi5lll'I ~ -q~ -cITT ~ cITT 'l~'
m
0fT~ 3fR ~ ~cnlfl ~
ctT
~ CBTfl
~ ~q ~ fi;gcta ~~ctr~ 3ffx ~ ~ xRrrtrrIT cf; ~. wf$1 ~ XlCIB \3 4 lll 'I cfi ~q it -q~ Cfft m ~ 1R
fcrcrR ~ ~ ;
$-s'l~~llll '101'<1""\!:l ctr xNcnl'< ~ 'J.Tmf '101'<1""\!:l Cfft fl'
3ffx 3ITW
x-1ut 11 cf; WtITT 1R ~ 'i 1f&~ ¢~ ~ ~ ~
-q~ cf; xi g<:i'I 'I cITT ~ cf; ~ ~;
it
~
'
~
~ ~ '"ll~'P1
CITT '
*~~~~% 1
*
-qm ~ ~ 31c1TCTf '!ii::""l'P 1 \31"CITT 3i j'!i "< oI crRTr:
(en)
*
f.ii:;:iR1fua
*ITT 1f
~en)
'!ii::""llJI
ftjcnRia
en)~
~~
\J1 C1 <'f f6i CITT ftj ¢ 1'!i ;
(~) ~ ~ ~ CITT 31TGR-~; (Tf) fuan, m~ ~ ftj~'l~$1dl cnr 31TGR-~;
(er)~ JOJ 1 r°&;a¢~ ~
('5".) -c:frR
CITT
f.icllxo1,%~ ~ ~ '!i'"ll~ ~;
~ ~ ~
i::l'
( JH=i'!"¢xo1, ftjaxo1
~
'"l1f&;acn9
&1141~ ~);
(-=er) ac:ciJT '"ll~'P~ ~tR;
(t9) ~ ~ '"llf°&~cn9 (\if) -q~ -gm q'(l'"l~T
*
11T&ri
xl ~tITftl 3Rl
'!ii:;lTIJI
*ITT
31 jt8c:;-3
Uh lU ;:q ll "1 1.
-qm 3ijmc;-2
*
~
%d {1i::<1PI -cp'T ~l\J111GTI CITT ~ ~ '!ii:;~l'I
*
*
~ cB" Rb'41rct'41 ~ cnr ~~ ~ ~ ~ '!i'"l$lla1 mcrtlFIT cB" 3ij'!il'< ~ '!ii::l'4cn xi'"l$llc?i 1f ~11fi:lcq fcn<:rr \J1 l ~J11;
'3r&>iftia
~
*
2.
~ -qm ~
\3'!iCbl Rb'41rct'41
~
+Pi$llai
*
~
* %d fcrn:r-~ en) ~ ~ ~
~ ~ '!iAl
it ji! ~& ~~~
It~ "' ~
t !~ P-_
i~ ~~ ~ i"'
1&
~ 1i'
~~ · ~
f~fi;1& ;f
!~p-;
... 1&
i
~rs
i
JQ 1&
~t ~'1&1&
~ ~ ~~ ~·
1; 1; ·~
"'-ti&'
~1& ~ ~ !l?
iirrs "'it ti!
~
~ ·~
1i~!~
~ ~ 11!
ii :! i 1 1&
~:il1 ~~
1&
l:'I&
~~
~1L~t~
11~~!
t ;
t1&~
r~i
~ ~ ~
1¥
i~i<:
'Ii'_
&i [~
~~
'!&'!&
i
~
il=i ~ · ~~
~R i~ ~~ ~i~ irs ~i f,f }&i
I ~f i j~ ~I ~,
t~ 1 1&
p-
~&
iii
.
ti~ 1& f5~ ~: §0-
~~!!
ct w~ ~,
\31Cbl ~ '{i'<¢1-.:"i cB-
fcrftrcIB
ffi ~ ~
Plk1R1R9a
~ ~ ~ '{i'i~la1 ~ lR ~ITT~ ~I
~IT\Jf ~ zj ~ 1:fRr cB- No"~(W\be.1''1Rf cB- .2. .3 ITT, cn1 ~ ~ i1 ~-sl~~I~, ~ 3fR ~~on it c;l--c;l- ~ i{ fl'"Y'"'l I "fl"'BT ~ m ffi ~ SI Pi I fU ICf) ~ I Pl 4-cfl it fcnm m cB" ~ cB" ~ i{ ~ 1fIB 1fP'T ~I
Signed
Signed
('ff. ~ cftx'1GI] ~~
~:s'i'"l~llll ll01'<1\ill
3:fR
ct
li Ifct;Q Ch9 tj ?11 C'1 ll
~~
ctl 3Tix ~
m«f l Io I'< I\ill
qft
3Tix
~
ct cpfil
tj ?11 C'l ll
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE MINISTRY OF AGRICULTURE OF THE REPUBLIC OF INDIA ON MARINE AND FISHERIES COOPERATION
The Ministry of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia and the Ministry of Agriculture of the Republic of India, hereinafter referred to as the "Parties"; Considering the existing common desire for friendly cooperation and enhanced relations between the two countries; Realizing that marine fisheries cooperation would lead to common benefits and economic development of the parties; Considering the spirit of the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982) and the common concern of the Parties on the conservation, management and sustainable utilization of marine living resources; Recalling the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of India concerning Technical and Scientific Cooperation, signed on February 10th, 1982; Aiming to promote cooperation of the parties in various fields of marine fisheries on the basis of equality and mutual respect; Persuant to the prevailing laws and regulations of the respective countries; ' Have reached the following understanding;
ARTICLE I GENERAL PROVISION The general objective of this Memorandum of Understanding is to set up a framework for the enhancement of cooperation in the field of marine fisheries.
ARTICLE II AREAS OF COOPERATION
The parties shall develop and pursue the following areas of cooperation , inter alia: a. Aquaculture development; b. Exchange of information and data ; c. Education , training and sharing of expertise; d. Prevention , combating, and elimination of IUU fishing activities; e. Post-harvest development and food safety (including processing; distribution and fishery trade); f. Coastal fisheries management; g. Marine capture fisheries; h. Other cooperation areas determined by the Parties through consultation. ARTICLE Ill IMPLEMENTING ARRANGEMENT
1.
The parties shall determine in detail the cooperation schemes and ways in the implementation of the mentioned areas of cooperation under Article II which shall be embodied in separate subsidiary agreement in accordance with the provisions of this Memorandum of Understanding;
2.
Each party shall designate a contact person to carry out the preparation and implementation of the contents under this Memorandum of Understanding;
3.
The parties may if necessary, establish a Joint Committee on Marine Fisheries to ensure the implementation of this Memorandum of Understanding;
4. Support for the cooperative activities agreed upon hereafter pursuant to this Memorandum of Understanding will be provided in accordance with the relevant policies, laws and regulation applicable to each party, within the limits of competence and available financial resources.
ARTICLE IV FINANCIAL ARRANGEMENT
In the case of exchange of officials for study visits, the sending Party shall meet the to and from international travel costs on the visit of its officials whereas the receiving side shall meet the costs of board, lodging and internal transport. For training and consultancy of Experts and Officials, the financial arrangement shall be decided by mutual consent of both the Parties.
ARTICLEV SETTELMENT OF DISPUTES
Any differences arising out of the interpretation and implementation of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably through consultation between the Parties. ARTICLE VI ENTRY INTO FORCE, AMENDMENT AND TERMINATION
1. This Memorandum of Understanding shall come into force upon signature by both parties and shall remain effective for 5 (five) years. Thereafter, it may be extended for subsequent period of 5 (five) years at a time unless terminated by either party giving six months prior notice; 2. Amendment to and extension of this Memorandum of Understanding can only be made after mutual consent achieved by consultation and confirmation in writing by both Parties; 3. The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the validity and duration of any activity made under this Memorandum of Understanding until such time as the implementation of the agreed project under the areas of cooperation has been carried out to its completion.
IN WITNESS WHEREOF, of the following representatives duly authorized there to by their respective Governments have signed this Memorandum of Understanding.
&
DONE at New Delhi on the ...... 3............. day of November in the year of two thousand five in duplicate in Indonesian, Hindi and English language, all texts being equally authentic. In case of any divergence in interpretation , the text in English shall prevail.
FOR THE MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed DR. N. HASSAN WIRAJUDA Minister for Foreign Affairs
FOR THE MINISTRY OF AGRICULTURE OF THE REPUBLIC OF INDIA
Signed SHRI SHARAD PAWAR Minister of Agriculture