UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan tuntunan-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Ketut Budi Susrusa, MS. selaku pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada Ir. I Wayan Sudarta, MS. selaku pembimbing II, yang dengan penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD (K), Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S (K) selaku Ketua Program Pasca Sarjana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program Magister di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga disampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP. selaku Ketua Program Studi Magister Agribisnis yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH dan
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Kabupaten Badung Ir. I G.A.K. Sudaratmaja, MS, atas diberikan kesempatan mengikuti pendidikan. Tidak lupa juga penulis sampaikan terima kasih kepada para Petugas Lapangan, Penyuluh pertanian di Kabupaten Badung , Kelian Subak, dan para petani padi sawah yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Rasa terima kasih yang setulusnya penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu kakak, adik, serta kakak/adik ipar, keponakan tercinta atas dukungan moral yang diberikan sehingga menambah semangat penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Rasa terima kasih yang
sedalam dalamnya penulis sampaikan khusus untuk
sahabat penulis I Putu Yudha Umbara, STP., Gusti Ayu Aryathi, STP., dan
v
Ni Wayan Mundarini, SP, yang senantiasa memberikan saran, dukungan dan semangat serta perhatian kepada penulis hingga terselesaikannya tesis dan Program Magister ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ir. Jarek Putradi, MMA. dan Ibu atas saran, bantuan dan semangat yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Demikian pula rasa terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan yang diberikan kepada penulis hingga penyelesaian tesis ini.
Denpasar, Mei 2011
Penulis
vi
ABSTRAK Keberhasilan sektor pariwisata yang telah mengangkat perekonomian Kabupaten Badung membuat ketidak seimbangan pembangunan antar sektor. Dimana sektor pertanian yang merupakan sektor primer akan terabaikan, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian lebih kecil dari luar sektor pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis usahatani sawah di Kabupaten Badung, mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mempertahankan pertanian sawah dan merumuskan alternatif strategi yang tepat untuk mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung. Responden dalam penelitian ini adalah para stakeholders bidang pertanian dan instansi terkait lainnya di Kabupaten Badung, praktisi pertanian dan pengamat pertanian, berjumlah 20 orang dengan mengadakan interview. Analisis data menggunakan matriks IFAS dan EFAS, Matrik SWOT, dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usahatani terhadap pertanian sawah di Kabupaten Badung menguntungkan, dimana usahatani padi sawah pada musim tanam I, musim tanam II dan musim tanam III masing-masing memberikan nilai R/C sebesar 2,36; 2,47 dan 2,58. Sedangkan komoditas kedelai, jagung dan kacang tanah masing-masing memberikan nilai R/C sebesar 2,17; 3,46 dan 3,44. Analisis Matriks IFAS dan EFAS, menunjukkan secara internal mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung adalah kuat. Hal ini menunjukkan bahwa posisi internal Pemerintah Kabupaten Badung dalam mempertahankan pertanian sawah mampu memanfaatkan faktor-faktor kekuatan yang ada untuk mengatasi faktor-faktor kelemahan. Sedangkan secara eksternal menunjukkan lemah, ini berarti posisi eksternal dalam mempertahankan pertanian sawah tidak dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Analisis SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yakni: optimalisasi lahan dan lembaga persubakan dalam peningkatan hasil pertanian sawah, perbaikan mutu intensifikasi pertanian dan kualitas beras, konsistensi RTRW dan penumbuhan minat generasi muda di bidang pertanian, meningkatkan daya saing pertanian sawah dengan melakukan perlindungan kepada petani, pengembangan kerjasama pemasaran hasil dengan mitra usaha, pengembangan kerjasama permodalan dengan lembaga keuangan, peningkatan kinerja aparat pertanian untuk kesejahteraan petani, peningkatan monitoring dan evaluasi pembangunan pertanian sawah Analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi yang mempunyai daya tarik paling tinggi dan menjadi pilihan utama dari alternatif strategi mempertahankan pertanian sawah adalah strategi optimalisasi lahan dan lembaga persubakan dalam peningkatan hasil pertanian sawah. Pentingnya menjaga keseimbangan pembangunan antara kegiatan pariwisata dan kegiatan pertanian sawah sehingga kelestarian obyek dan daya tarik wisata dapat dipertahankan. Oleh karenanya perencanaan pembangunan pertanian seyogyanya melibatkan lembaga persubakan, praktisi dan pengamat pertanian secara partisipatif. Kata kunci : Strategi, Pertanian Sawah, Kabupaten Badung
vii
ABSTRACT
Tourism industries in Badung Regency have successfully improved the local economy. On the other hand, the successful growth of tourism of industries has caused the inter-sectors development to be imbalanced. It is because agricultures as the primary sector in the area have been left behind. As a consequence, the agricultural manpower productivity level is lower than that of other sector. This study is aimed at identifying ang analyzing rice growing business in Badung Regency, identifying ang analyzing factor supporting rice growing business and then formulating the appropriate strategies to preserve rice growing business in Badung Regency. This study involved 20 respondents constituting agricultural stakeholders, namely relevant government agency staffs of Badung Regency, agriculturists and agricultureobservers. To collect the required data, the researcher interviewed the entire respondents. The collected data were then analyzed by using the IFAS and IFAS matrixes, SWOT Matrix and QSPM The study found out that the rice growing business in Badung Regency is profitable. Rice growing seasons in Badung Regency are divided into three, namely: Growing Season I, Growing Season II, and Growing season III with the generated the Benefit Cost Ratio values are 2.36, 2.47 and 2.58. Meanwhile, the BCR values for other commodities i.e. soybean, corn, peanut are 2.17, 2.46, and 3.44. The IFAS and EFAS matrixes analyses indicate that rice growing business internal preservation efforts in Badung Regency are strong. The results prove that Badung Regency Government effort in preserving rice growing business have managed to utilize existing strength factors to overcome the weakness factor. Meanwhile, the external preservation effort preserve rice growing business tend to be aweak. This means the external factors to preserve rice growing business have been failed to utilize the existing threats. The SWOT analysis have managed to produce eight possible strategies in preserving rice growing business, namely optimizing land and preserve rice growing business roles of traditionally managed irrigation (persubakan) to increase rice growing yield improvingagricultural insification qualities ang rice quality, maintening the consistency the applying the existing RTRW ( General Spatial Planing) and promoting younger generations’ interests in agricultural business sector, enhancing rice growing business competitiveness by providing protections to farmers, promoting agricultural product marketing coorperation with relevant business partners, supplying more capitals by cooperating wit financial institutions, enhancing government agricultural staffs’performances in their efforts to improve farmers’ prosperities and improving rice growing bussines monitoring and evalution. The QSPM analyses indicate that strategy Having the strongest attractiveness and most feasible options to take among the eight possible strategies to preserve rice growing business in optimizing landand roles of traditionally managed irrigation to enhance rice growing yields In conclusion, it is essential maintain the balance between the growth of toursm industries rice growing business activities in order to able to attract younger generation to work on agricultural sector, which certainly will also provide spectacular views ang attraction to tourist in the area and support the sustainable tourism industries. Therefor it is highly recommended that the future agriculture develepmen planning should ivolve community members troughactive participations. Keyword : Strategy, Rice Growing, badung Regency.
viii
RINGKASAN Kabupaten Badung secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis, yaitu berada ditengah tengah wilayah regional SARBAGITA (Denpasar – Badung – Gianyar – Tabanan). Kabupaten Badung disamping memiliki pusat-pusat tujuan wisata, dengan aksesnya yang kuat memiliki keunggulan lokasi dalam penyediaan akomodasi dan merupakan pasar bagi produk-produk, utamanya keperluan wisatawan.
ix
Keberhasilan sektor pariwisata yang telah mengangkat perekonomian Kabupaten Badung membuat ketidak seimbangan pembangunan antar sektor. Dimana sektor pertanian yang merupakan sektor primer akan terabaikan, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian lebih kecil dari luar sektor pertanian. Insentif dari sektor pertanian yang rendah, membuat masyarakat khususnya angkatan kerja di Kabupaten Badung kurang berminat dengan bidang pertanian pada umumnya dan pertanian sawah pada khususnya. Mereka lebih memilih bidang pekerjaan diluar sektor pertanian, yang lebih menjanjikan atau memilih bidang yang memberikan insentif yang lebih tinggi. Keengganan untuk bekerja di sektor pertanian dan memilih bekerja diluar sektor pertanian tersebut pada akhirnya mengakibatkan transformasi lahan pertanian meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah usahatani
pertanian
sawah
di
Kabupaten
Badung
menguntungkan,
mengidentifikasi dan menganalisis kondisi faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung dan merumuskan alternatif strategi yang tepat untuk mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung. Responden dalam penelitian ini adalah para stakeholders bidang pertanian dan instansi terkait lainnya di Kabupaten Badung, praktisi pertanian dan pengamat pertanian, berjumlah 20 orang dengan mengadakan interview, untuk menentukan unsur-unsur SWOT. Analisis data menggunakan matriks IFAS dan EFAS untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
x
dimiliki pemerintah daerah Kabupaten Badung. Matriks SWOT melanjutkan dari analisis situasi internal dan eksternal. Faktor-faktor internal berupa faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dikombinasikan dengan faktor-faktor eksternal berupa faktor-faktor peluang dan ancaman, dan kombinasi ini akan menghasilkan beberapa strategi umum mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung. Selanjutnya QSPM menganalisis kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih dalam Matriks SWOT dan untuk menentukan strategi yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan dalam mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis usahatani terhadap pertanian sawah di Kabupaten Badung menguntungkan, dimana usahatani padi sawah pada musim tanam I, musim tanam II dan musim tanam III masing-masing memberikan nilai R/C sebesar 2,36; 2,47 dan 2,58. Sedangkan analisis usahatani komoditas kedelai, jagung dan kacang tanah masing-masing memberikan nilai R/C sebesar 2,17; 3,46 dan 3,44. Pola tanam “padi – padi – padi” memberikan pendapatan per tahun bagi petani paling tinggi, sebesar Rp 32.029.859,6 perhektar, selanjutnya pola tanam “padi – padi – kacang tanah” sebesar Rp 30.715.028,48 perhektar, pola tanam “padi – padi – jagung” sebesar Rp 27.968.641,46 perhektar, pola tanam “padi – padi – kedelai” sebesar Rp 23.993.275,89 perhektar, sedangkan pola tanam “padi – padi – bera” memberikan pendapatan bersih sebesar Rp 20.501.928,64 perhektar. Pendapatan petani dapat lebih ditingkatkan lagi apabila petani pada pola ini dapat mengoptimalkan lahannya dengan baik.
xi
Berdasarkan hasil analisis faktor internal, mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung mempunyai beberapa kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang berpengaruh mempertahankan pertanian sawah dari skor yang tertinggi adalah: kebijakan pemerintah kabupaten dalam mendukung peningkatan produksi padi sawah, perencanaan program pembangunan pertanian daerah, kuantitas dan kualitas sumberdaya aparat, soliditas aparat pertanian dan instansi terkait lainnya, dan prasarana dan sarana. Sedangkan faktor kelemahan yang berpengaruh adalah: pembinaan kerjasama dalam pemasaran hasil di tingkat lapang, monitoring dan evaluasi, alokasi dana untuk kegiatan penyuluhan, realisasi APBD kabupaten untuk pertanian sawah, dan kinerja pelayanan aparat terhadap masyarakat tani. Untuk faktor lingkungan eksternal berupa peluang yang berpengaruh adalah kesesuaian lahan dan iklim, adanya lembaga persubakan, permintaan beras, kebijakan pemerintah pusat dan provinsi yang mendukung pertanian, teknologi usahatani padi, adanya mitra usaha, dan adanya lembaga keuangan yang menyediakan kredit untuk pertanian. Sedangkan faktor lingkungan eksternal berupa ancaman yang berpengaruh adalah alih fungsi lahan pertanian, tingkat pendidikan petani dan minat generasi muda di bidang pertanian, sistim tebasan menyebabkan harga gabah rendah, serangan organisme pengganggu tanaman dan bencana alam, pertambahan penduduk, dan pasar bebas. Alternatif strategi mempertahankan pertanian sawah yang dirumuskan dari analisis SWOT dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari matriks IFAS dan EFAS adalah Strategi SO yaitu, “strategi optimalisasi lahan dan lembaga
xii
persubakan dalam peningkatan hasil pertanian sawah” dan “strategi perbaikan mutu intensifikasi pertanian dan kualitas beras”. Strategi ST yaitu, “strategi konsistensi RTRW dan penumbuhan minat generasi muda di bidang pertanian” dan “strategi meningkatkan daya saing pertanian sawah dengan melakukan perlindungan kepada petani”. Strategi WO yaitu, “strategi pengembangan kerjasama pemasaran hasil dengan mitra usaha” dan “strategi pengembangan kerjasama permodalan dengan lembaga keuangan”. Strategi WT yaitu, “strategi peningkatan kinerja aparat pertanian untuk kesejahteraan petani” dan “strategi peningkatan monitoring dan evaluasi pembangunan pertanian sawah” Dari analisis QSPM ternyata memiliki rekomendasi dengan urutan prioritas yang sama dengan analisis matriks SWOT. Sehingga strategi yang dipilih dalam mempertahankan pertanian sawah di Kabupaten Badung berdasarkan urutan prioritas adalah sebagai berikut: strategi optimalisasi lahan dan lembaga persubakan dalam peningkatan hasil pertanian sawah, strategi perbaikan mutu intensifikasi pertanian dan kualitas beras, strategi konsistensi RTRW dan penumbuhan minat generasi muda di bidang pertanian, strategi pengembangan kerjasama pemasaran hasil dengan mitra usaha, strategi meningkatkan daya saing pertanian sawah dengan melakukan perlindungan kepada petani, strategi peningkatan monitoring dan evaluasi pembangunan pertanian sawah, strategi peningkatan kinerja aparat pertanian untuk kesejahteraan petani, dan strategi pengembangan kerjasama permodalan dengan lembaga keuangan. Mengingat pertanian sawah memiliki andil besar bagi berkembangnya sektor pariwisata, maka dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Badung
xiii
seharusnya perlu menjaga keseimbangan antara kegiatan pariwisata dan kegiatan pertanian sawah sehingga kelestarian (sustainability) obyek dan daya tarik wisata dapat dipertahankan. Oleh karenanya perencanaan program aksi – program aksi pertanian sawah di Kabupaten Badung hendaknya selain menggunakan azas top down juga berlandaskan bottom up secara partisipatif, dengan melibatkan instansi terkait dan pelaksanaannya dimonitoring dan dievaluasi secara berkala oleh pemerintah daerah
xiv
DAFTAR ISI
halaman JUDUL .............................................................................................................
i
LEMBAR TESIS UNTUK MEMPEROLEH GELAR ...................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
iii
LEMBAR TESIS TELAH DIUJI ....................................................................
iv
UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
ABSTRACT .....................................................................................................
viii
RINGKASAN ..................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xx
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
7
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................
7
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
9
2.1 Manajemen Strategi ...................................................................................
9
2.2 Analisis SWOT ..........................................................................................
11
2.3 Pembangunan Pertanian .............................................................................
13
2.4 Paradigma Baru Pembangunan Pertanian ..................................................
16
2.4.1 Agribisnis .........................................................................................
16
2.4.2 Pembangunan pertanian berkelanjutan ............................................
17
BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................
19
xv
BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................
25
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................
25
4.2 Sumber dan Jenis Data ...............................................................................
25
4.2.1 Sumber data ......................................................................................
25
4.2.2 Jenis data ..........................................................................................
26
4.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................................
26
4.4 Responden Penelitian .................................................................................
27
4.5 Metode Analisis Data .................................................................................
29
4.5.1 Analisis usahatani.............................................................................
29
4.5.2 Analisis lingkungan internal dan eksternal ......................................
32
4.5.3 Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) .....
35
4.5.4 Analisis QSPM (quantitative strategic planning matriks) ...............
37
BAB V
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ..........................
39
5.1 Geografi dan Agroklimat ...........................................................................
39
5.2 Perekonomian Kabupaten Badung .............................................................
40
5.3 Potensi Pertanian Sawah ............................................................................
42
BAB VI HASIL PENELITIAN ...................................................................
45
6.1 Karakteristik Responden ............................................................................
45
6.1.1 Umur ................................................................................................
45
6.1.2 Pendidikan ........................................................................................
46
6.1.3 Pemilikan dan garapan lahan ...........................................................
46
6.1.4 Pemilikan alat mesin pertanian ........................................................
47
6.2 Kondisi Pertanian Sawah pada Petani Sampel ...........................................
48
6.2.1 Pendapatan usahatani padi sawah ....................................................
49
6.2.2 Pendapatan usahatani kedelai ...........................................................
58
6.2.3. Pendapatan usahatani jagung ..........................................................
61
6.2.4 Pendapatan usahatani kacang tanah .................................................
64
6.2.5 Perbandingan pendapatan berdasarkan pola tanam..........................
67
6.3 Analisis SWOT ..........................................................................................
69
6.3.1 Analisis faktor strategi internal dan eksternal ..................................
69
xvi
6.3.2 Hasil evaluasi faktor strategi internal dan eksternal ........................
79
6.3.3 Penentuan alternatif strategi dengan SWOT ....................................
84
6.4 Pemilihan Prioritas Strategi dengan Analisis QSPM ................................
93
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ...........................................................
97
7.1 Simpulan ....................................................................................................
97
7.2 Saran ........................................................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103
xvii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Halaman Nilai dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003 s.d. 2006.....................
2
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Badung Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2003 s.d. 2006.....................
3
Posisi Kredit Mikro, Kecil dan Menengah yang Diberikan Bank Umum dan BPR Menurut Sektor Ekonomi Di Kabupaten Badung Tahun 2004 s.d. 2007 (dalam Jutaan Rupiah) ........................................
4
Jumlah Alih Fungsi Lahan Sawah di Kabupaten Badung Dirinci per Kecamatan Tahun 2003 s.d. 2007 (dalam Hektar) .................................
6
4.1
Jumlah BPP, Subak dan responden di Kabupaten Badung ....................
28
4.2
Matriks IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) ................
33
4.3
Matriks EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary) ..............
35
4.4
Matriks SWOT........................................................................................
36
6.1
Rata-rata dan Rentang Umur Responden di Daerah Penelitian Tahun 2009 ........................................................................................................
45
6.2
Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2009 ..........................................
46
6.3
Rata-Rata Luas Pemilikan dan Garapan Lahan Sawah Responden Tahun 2009 .............................................................................................
47
Pemilikan Alat Mesin Pertanian Responden di Kabupaten Badung Tahun 2009 .............................................................................................
48
Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Padi Sawah Masa Tanam I di Kabupaten Badung Tahun 2009 .....................
50
Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Padi Sawah Masa Tanam II di Kabupaten Badung Tahun 2009 ....................
55
Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Padi Sawah Masa Tanam III di Kabupaten Badung Tahun 2009 ...................
57
Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Kedelai Pada Lahan Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ..........................
60
1.2 1.3
1.4
6.4 6.5 6.6 6.7 6.8
xviii
6.9
Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Jagung Pada Lahan Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ..........................
63
6.10 Komponen Input-Output Fisik, Harga dan Biaya Usahatani Kacang Tanah Pada Lahan Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ...............
66
6.11 Keragaan Pendapatan Berdasarkan Pola Tanam Pada Pertanian Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 .............................................
68
6.12 Bobot, Rating, dan Skor dari Faktor Strategis Internal Mempertahankan Pertanian Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ........................................................................................................
80
6.13 Bobot, Rating, dan Skor dari Faktor Strategis Eksternal Mempertahankan Pertanian Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ........................................................................................................
82
6.14 Penyusunan Faktor Strategis dan Alternatif Strategi dengan Matriks SWOT Pada Pertanian Sawah ................................................................
85
6.15 Alternatif Strategi Mempertahankan Pertanian Sawah Berdasarkan Peringkat di Kabupaten Badung Tahun 2009 .........................................
93
6.16 Quantitative Strategics Planning Matrix (QSPM) Mempertahankan Pertanian Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 .............................
95
xix
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1
Halaman
Kerangka Konsep Strategi Mempertahankan Pertanian Sawah di Kabupaten Badung..................................................................................
xx
24
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Kuesioner Strategi Mempertahankan Pertanian Sawah di Kabupaten Badung .................................................................................................... 105
2
Kuesioner Pemberian Bobot terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ............................................................................ 108
3
Kuesioner Pemberian Rating terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ............................................................................ 110
4
Kuesioner Pemberian skor daya tarik relatif (attractives score) terhadap Faktor Internal dan Eksternal untuk analisis QSPM (Quantitative Strategics Planning Matrix) pada alternatif strategi yang direkomendasikan dari analisis SWOT.......................................... 112
5
Perhitungan Pembobotan Faktor Internal ............................................... 128
6
Perhitungan Rating Faktor Internal ........................................................ 134
7
Perhitungan Pembobotan Faktor Eksternal ............................................ 135
8
Perhitungan Rating Faktor Eksternal ...................................................... 142
9
Input-Output Fisik Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ............................................................................................. 143
10
Harga Privat Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ........................................................................................................ 146
11
Input-Output Fisik Usahatani Palawija Pada Lahan Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ............................................................. 149
12
Harga Privat Usahatani Palawija pada Lahan Sawah di Kabupaten Badung Tahun 2009 ................................................................................ 150
xxi