PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2000 TENTANG DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROPINSI JAWA TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang
: a. bahwa dalam iangka meningkatkan penyelenggaraan tugas-tugas di bidang pertambangan dan energi di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai kewenangan yang telah diatur berdasarkan Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka perlu dilakukan penataan kembali struktur Organisasi, Tata Kerja Dinas Pertambangan
Daerah
Propinsi
Daerah
Tingkat
I
Jawa
Timur
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 23 Tahun 1987 j-.met is Nomor 8 Tahun 1995 dan Nomor 4 Tahun b. bahwa sehubungan dengan maksud sebagaimana tersebut pada huruf a, perlu menuangkannya dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur Juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan
(Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831) ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
1
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046) ; 4. Undang-Undamj Nomor 15 Tahun 1985
tentang
Ketenaga listrikan
(Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3317) ; 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2916) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 1992 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3510) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3225) ; 8. Peraturan
Iemerintah
Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedo-man Organisaai Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165) ; 10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundarig-Undangan, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70). Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR,
MEMUTUSKAN : Menetapkan
: PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
TENTANG DINAS
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROPINSI JAWA TIMUR
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
2
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur ; b. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur; c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Propinsi Jawa Timur; d. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, adalah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur ; e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur ; f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur ; g. Sumberdaya Mineral, adalah endapan mineral berharga yang terdapat disuatu wilayah, baik yang sudah diketahui maupun yang masih bersifat potensi ; h. Pertambangan umum adalah kegiatan teknologi dan bisnis yang berkaitan eksplorasi,
dengan
Industri
evaluasi,
Pertambangan
penatn-bangan,
mulai
dari
pengolahan,
prospeksi, pemurnian,
pengangkutan sampai pemasaran, kecuali untuk minyak bumi, gas alam dan bahan radio aktif ; i.
Eksplorasi, adalah segala penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti/seksama adanya dan sifat letakan bahan galian ;
j.
Ekploitasi,
adalah
usaha
pertambangan
dengan
maksud
untuk
menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya ; k. Izin Usaha Inti Listrik, adalah Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum yang selanjutnya disebut IUKU, atau Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan sendiri yang selanjutnya disebut IUKS, yaitu izin yang diberikan Pemerintah Daerah kepada BUMN, BUMD, Lembaga Negara lainnya, Koperasi atau Swasta untuk melakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum atau untuk kepentingan sendiri; l.
Air Bawah Tanah, adalah semua air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah;
m. Energi alternatif adalah Energi yang berasal bukan dari minyak bumi, seperti tenaga air, panas bumi, nuklir, surya, angin, gelombang, biomassa, gas alam, gambut dan batubara ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
3
n. Cekungan Air Bawah Tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologi dimana semua kejadian hidrogeologi seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air bawah tanah berlangsung ; o. Jaringan sumur pantau adalah pembangunan sumur pantau yang terintegrasi berdasarkan kebutuhan pemantauan terhadap air bawah tanah pada suatu cekungan air bawah tanah ; p. Pengendalian
adalah
segala
sesuatu
yang
mencakup
kegiatan
pengaturan, penelitian dan pemantauan kegiatan pertambangan umum, air bawah tanah, energi dan kelistrikan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana demi menjaga kesinambungan keterse-diaan dan mutunya ; q. Pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin tegaknya Peraturan Perundang-undangan di bidann sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah.
BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, adalah unsur pelaksana Pemerintah Propinsi di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ;
(2) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi
dan
tugas
dekonsentras
di
bidang
Pertambangan dan Energi.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
4
b. Pemberian izin usaha inti pertambangan umum lintas Kabupaten/Kota yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi ; c. Pemberian izin usaha inti listrik dan distribusi lintas Kabupaten/kota yang tidak disambung ke Grid Nasiional ; d. Pengelolaan sumber daya mineral dan energi non migas kecuali bahan radio aktif pada wilayah laut dari 4 (empat) sampai dengan 12 (dua belas) mil ; e. Pelatihan dan penelitian di bidang sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah di wilayah Propinsi ; f. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian dan pengawasan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah ; g. Pelaksanan tugas-tugas ketatausahaan yang meliputi urusan umum dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan, hukum dan tatalaksana.
BAB III ORGANISASI Bagian pertama Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Wakil Kepala Dinas ; c. Bagian Tata Usaha ; d. Sub Dinas Penyusunan Program ; e. Sub Dinas Pertambangan Umum Dan Energi ; f. Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah ; g. Sub Dinas Pengawasan Pertambangan dan Energi ; h. Kelompok jabatan fungsional.
(2) Bagian dan masing-masing Sub Dinas dipimpin oleh Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
5
Bagian Kedua Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas
Pasal 6
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas dalam perumusan, perencanaan kebijakan, pelaksanaan pengelo-laan, koordinasi, pembinaan, pelatihan
serta
pengenda-lian
dan
pengawasan
dalam
bidang
pertambangan dan energi.
Pasal 7
Wakil Kepala Dinas mempunya: tugas : a. Mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan ; b. Memimpin kegiatan pengawasan antern Dinas ; c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha
Pasal 8
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tugas-tugas urusan umum, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian serta hukum dan tatalaksana.
Pasal 9
Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam, Pasal 3, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pengelolaan urusan rumah tangga,
surat menyurat, kearsipan,
keprotokolan dan kehumasan ; b. pengelolnan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; c. pengelolaan administrasi kcuangan dan gaji pegawai ; d. pengelolaan dan pengadministrasian terhadap perlengkapan kantor; e. pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepada Kepala Dinas ; f. penyusunan peraturan perundang-undangan, pengembangan organisasi dan tatalaksana ; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
6
Pasal 10
(1) Bagian Tata Usaha terdiri atas : a. Sub Bagian Umum ; b. Sub Bagian Kepegawaian ; c. Sub Bagian Keuangan ; d. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana ;
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan ber-tanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha.
Pasal 11
(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. melaksanakan urusan surat menyurat, penggandaan dan kearsipan ; b. menyusun rencana kebutuhan rumah tangga dinas, melakukan tata usaha, pemeliharaan barang, perbekalan dan peralatan kantor ; c. menyiapkan bahan untuk proses pengadaan peralatan, barang dan perbekalan; d. menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan kantor ; e. melakukan inventarisasi barang yang dikelola maupun yang dikuasai Dinas ; f. melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan kehumasan ; g. melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;
(2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas : a. menyelenggarakan
tata
usaha
kepegawaian
yang
meliputi
pengumpulan data kepegawaian, pembuatan buku induk pegawai dan mutasi pegawai ; b. menyusun formasi pegawai dan perencanaan pegawai; c. mengelola
administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai
termasuk jabatan fungsional ; d. melakukan upaya untuk meningkatkan disiplin dan kesejahteraan Pegawai ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
7
(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menghimpun
data
dan menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan anggaran keuangan ; b. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan dan pembayaran gaji pegawai ; c. melakukan pembinaan dan verifikasi pengelolaan keuangan rutin dan pembangunan ; d. menyusun
laporan
pertanggung
jawaban
atas
pelaksanaan
pengelolaan keuangan ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.
(4) Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana, mempunyai tugas : a. menghimpun
dan
menyusun
dokumentasi/informasi
peraturan
perundang-undangan serta memelihara dan mendistribusikan; b. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan di
bidang
pertambangan dan energi serta air bawah tanah ; c. melaksanakan kerjasama dengan unit kerja lain dalam penyelesaian sengketa di bidang Pertambangan dan Energi serta air bawah tanah ; d. menyusun rencana pengembangan dan pembiriaan orgatusasi dan tatalaksana ; e. mengelola perpustakaan dinas; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.
Bagian Keernpat Sub Dinas Penyusunan Program
Pasal 12
Sub
Dinas
Penyusunan
Program
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan data, pembinaan penyu-sunan rencana dan program, monitoring, evaluasi, menyusun laporan serta publikasi.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai fungsi: a. pengumpulan, pengolahan dan mensistimatisasikan data sebagai bahan penyusunan rencana dan program ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
8
b. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka penyusunan program kegiatan dan anggaran ; c. pelaksanaan monitoring, evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan ; d. penyusunan laporan serta publikasi atas kegiatan beserta hasil-hasilnya ; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 14
(1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas : a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data ; b. Seksi Perencanaan ; c. Seksi Monitoring dan Evaluasi; d. Seksi Publikasi dan Pelaporan;
(2) Masing-m.tsing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi y.mg berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penyusunan Program.
Pasal 15
(1) Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai tugas : a. mengumpulkan,
menginventarisir
dan mensistimatisasikan
dalam rangka perumusan dan penyusunan
program
data
kegiatan
dibidang energi dan sumber daya mineral serta air bawah tanah ; b. mengolah, menganalisis serta menyiapkan bahan untuk pembinaan, pelaksanaan kegiatan dan penyusunan program ; c. memelihara dan menyajikan data dibidang energi dan sumber daya mineral serta air bawah tanah ; d. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program.
(2) Seksi Perencanaan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana programprogram kegiatan serta bahan-bahan koordinasi/rapat koordinasi ; b. menyusun
program
dan
rencana
kegiatan
yang meliputi
pengembangan pertambangan umum, energi dan kelistrikan serta air bawah tanah ; c. menyusun rencana anggaran dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
9
d. melaksanakan
tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Penyusunan Program ;
(3) Seksi Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas : a. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan hasil-hasiInya ; b. menganalisis hasil kegiatan dan permasalahan bidang energi dan sumber daya mineral dengan memperhatikan program dan rencana ; c. menyusun hasil
evaluasi pelaksanaan kegiatan Pertambangan,
Energi, kelistrikan dan air bawah tanah sebagai bahan penyusunan program selanjutnya ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ;
(4) Seksi Publikasi dan Pelaporan mempunyai tugas : a. menghimpun hasil kegiatan program di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ; b. menyusun data hasil kegiatan dalam bentuk statistik dan sistim informasi ; c. menyusun
laporan
berkala
tentang
pelaksanaan program dan
kegiatan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ; d. melaksanakan
publikasi
program
dan
hasil-hasilnya
bagi
masyarakat luas dan instansi lain ; e. melaksanakan
tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Penyusunan Program.
Bagian Kelima Sub Dmas Pertambangan Umum Dan Energi
Pasal 16
Sub
Dinas
Pertambangan
Umum
Dan
Energi
mempunyai
tugas
melaksanakan penelitian, inventarisasi dan pemetaan sumberdaya mineral, penyusunan
petunjuk
teknik
pertambangan
dan
Konservasi
serta
memberikan pelayanan perizinan dan rekomendasi teknik untuk kegiatan pertam-bangan umum dan energi serta pengembangan pemanfaatannya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
10
Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Sub Dinas Pertambangan Umum dan Energi mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penelitian,
survey, pemetaan
cadangan
sumberdaya
mengetahui sebaran, jumlah dan inventarisasi dan mineral
untuk
kualitasnya ; b. penyusunan petunjuk teknik pertambangan dan upaya konservasi ; c. pelaksanaan pembinaan dan pelatihan teknis dibidang pertambangan umum, energi dan kelistrikan ; d. pelaksanaan proses perizinan usaha pertambangan umum yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi lintas Kabupaten/Kota e. pelaksanaan perizinan pengelolaan sumberdaya mineral dan energi nonmigas kecuali bahan radio aktif wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil ; f. pelaksanaan upaya pengembangan dan pemanfaat sumber daya mineral, tehnologi kelistrikan dan energi alternatif; g. pelaksanaan pemberian izin usaha inti kelistrikan dan distribusi lintas Kabupatan/Kota yang tidak disambung ke Grid Nasional ; h. pelaksanaan pemberian izin usaha non inti/jasa penunjang minyak dan gas bumi ; i.
pelaksanaan tugar-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 18
(1) Sub Dinas Pertambangan Umum Dan Energi terdiri atas : a. Seksi Pemetaan Dan Konservasi Sumberdaya Mineral ; b. Seksi Teknologi Pertambangan Umum ; c. Seksi Jasa Pertambangan Umum ; d. Seksi Energi dan Kelistrikan ;
(2) Masing-inasing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada .'ub Dinas Pertambangan Umum Dan Energi.
Pasal 19 (1) Seksi Pemetaan Dan
Konservasi Sumberdaya Mineral mempunyai
tugas : a. melaksanakan
penelitian
dan
pemetaan
sebaran
cadangan
sumberdaya mineral dengan berbagai skala lebih besar dari 1:250.000 ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
11
b. melaksanakan Pemetaan dan inventarisasi jumlah dan kualitas cadangan sumberdaya mineral dengan berbagai skala lebih besar dari 1 : 250.000 ; c. melakukan
survey
dasar
geologi
dan pemetaan geologi teknik
serta kerentanan gerakan tanah ; d. melaksanakan
penelitian
pengembangan
sumberdaya
pemanfaatan,
mineral
dalam
pengembangan
rangka
teknologi,
pengolahan dan pemurnian bahan galian; e. mengaiventarisasi
bahan
untuk
menyusun
standar
teknis
pertambangan umum; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pertambangan Umum dan Energi.
(2) Seksi Teknologi Pertambangan umum mempunyai tugas: a. melaksanakan upaya pengembangan, pemanfaatan dan teknik pengolahan sumberdaya mineral ; b. meneliti dan memproses pemberian izin usaha inti pertambangan umum yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi lintas Kabupaten/Kota c. meneiiti dan memproses rekomendasi teknik terhadap kegiatan pertambangan umum ; d. meneiiti dan memproses pelaksanaan jaminan reklamasi pada usaha pertainbanqan umum ; e. meneliti dan memproses pemberian izin pertambangan umum pada wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil ; f. meneliti/memproses rekomendasi dan izin pembelian, pengangkutan, penyimpanan/penimbunan dan pemakaian bahan peledak dan bahan cair berbahaya ; g. melaksanakan
tugas-tugas
lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Dinas Pertambangan Umum Dan Energi ;
(3) Seksi Jasa Pertambangan Umum mempunyai tugas : a. memberikan pelayanan konsultasi usaha
pertambangan umum
yang meliputi manajemen, teknik pengebangan teknik pengolahan, informasi pasar dan phncadangan wilayan ; b. memberikan pelayanan analisa laboratorium dan pemanfaatan peralatan pertambangan : c. mwlaksanakan pembinaan dan pelatihan teknis pertambangan umum; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pertambangan Umum Dan Energi ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
12
(4) Seksi Energi dan Kelistrikan mempunyai tugas : a. menginventarisasi dan menganalisa data potensi kebutuhan energi, kelistrikan dan usaha jasa penunjang minyak dan gas bumi ; b. meneliti dan memproses izin Usaha Inti Listrik yang tidak disambung ke grid ( jaringan transmisi ) Nasional ; c. meneleti dan memproses Izin Usaha Penunjang Tenaga Listrik dan Usaha Non Inti ( Usaha Penunjang) minyak dan gas bumi ; d. meneliti dan memproses izin usaha energi nonmigas kecuali bahan radioaktif pada wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil ; e. mengupayakan
pengembangan
teknologi
energi alternatif dan
kelistrikan ; f. melaksanakan pembinaan dan pelatihan teknik di bidang energi dan kelistrikan ; g. melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pertambangan Umum dan Energi
Bagian Keenam Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah
Pasal 20
Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi , penyelidikan dan pemetaan hidrogeologi, memberikan saran teknik untuk izin pengeboran dan pengambilan air bawah tanah pada cekungan lintas Kabupaten/Kota, serta menetapkan sistem jaringan sumur pantau untuk konservasi air bawah tanah.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagimana dimakud dalam Pasal 20, Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah mempunyai fungsi : a. pelaksanaan inventarisasi, penelitian, survey dan pemetaan hidrogeologi dengan berbagai skala lebih besar dan 1 : 250. 000; b. pelaksanaan penelitian dan penyelidikan geofisika dalam rangka konservasi air bawah tanah ; c. pelaksanaan pemberian izin penelitian, izin penyelidikan, izin eksplorasi air bawah tanah pada cekungan lintas Kabupaten/Kota ; d. pemberiarian saran teknik pengeboran dan pengambilan air bawah. tanah, dan pelayanaan uji kualitas air ; e. pelaksanaan tugas-tuqas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
13
Pasal 22
(1) Sub Dinas Pengelolaan Air bawah tanah terdiri atas : a. Seksi pemetaan Air Bawah tanah ; b. Seksi Pemanfaatan Air bawah Tanah ; c. Seksi Konservasi Air Bawah Tanah.
(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah.
Pasal 23
(1) Seksi Pemetaan Air Bawah Tanah mempunyai tugas : a. melaksanakan penelitian dan pemetaan hidrogeologi bersistem serta penelitian dan pemetaan hidrogeologi khusus dengan berbagai skala lebih besar dari 1 : 250.000 ; b. melaksanakan
penelitian
hidrogeologi
dalam rangka penetapan
daerah resapan dan daerah pengambilan air bawah tanah ; c. melaksanakan inventarisasi dan pengolahan data potensi air bawah tanah ; d. melaksanakan tugas -tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah .
(2) Seksi Pemanfaatan Air Bawah Tanah mempunyai tugas : a. memfasilitasi
proses
pemberian
izin
penelitian,
penyelidikan,
eksplorasi air bawah tanah ; b. melaksanakan pembinaar dan pelatihan teknis air bawah tanah ; c. memfasilitasi
pengembangan pemanfaatan air bawal tanah ;
d. melasanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengelolaan Air Bawah Tanah.
(3) Seksi Konservasi Air Bawah Tanah mernpunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi sumber air bawah tanah, dalam rangka konservasi air bawah tanah ; b. memberikan saran teknik Izin Pengeboran Air Bawah Tanah, Izin Penerapan Mata Air, Izin Penganbilan Air Bawah Tanah, pembuatan sumur pantciu, pembuatan sumur imbuhan dangkal dan penentuan penyebaran lokasinya pada cekungan air bawah tanah lintas Kabupaten/Kota ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
14
c. memberikan
rekomendasi
teknik
untuk
Izin
Penelitian,
Izin
Penyelidikan, Izin Eksplorasi Air Bawah Tanah pada cekungan air bawah tanah lintas Kabupaten/Kota ; d. menetapkan dan/atau membangun sistim jaringan sumur pantau sendiri atau bersama-sama dengan Kabupaten/Kota sebagai salah satu kegiatan konservasi air bawah tanah ; e. melaksanakan penelitian dan pengkajian kelayakan pemanfaatan air bawah tanah ; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengelclaan Air Bawah Tanah.
Bagian Ketujuh Sub Dinas Pengawasan Pertambangan Dan Energi
Pasal 24
Sub Dinas Pengawasan Pertambangan Dan Energi mempunyai tugas melaksanakan pengawasan pertambangan umum, air bawah tanah, Energi dan Kelistrikan.
Pasal 25
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24. Sub Dinas Pengawasan Pertambangan Dan Enerqi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengendalian dan pengawaaan terhadap pengelolaan pertambangan umum, energi, kelistrikan dan air bawah tanah ; b. pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pengelolaan Sumberdaya mineral dan energi nonmigas kecuali bahan radio aktif pada wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil ; c. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 26
(1) Sub Dinas Pengawasan Pertambangan dan Energi terdiri atas : a. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum ; b. Seksi Pengawasan Pengambilan Air Bawah Tanah ; c. Seksi Pengawasan Energi Dan Kelistrikan. (2) Masing-musing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pengawasan Pertambangan dan Energi.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
15
Pasal 17
(1) Seksi Pengawasan Pertambangan Umum mempunyai tugas : a. menyiapkan materi, mengadakan pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan per-tambangan umum ; b. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan teknik pertambangan serta kesehatan dan keselamatan kerja pertambangan ; c. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap dampak lingkungan pertambangan ; d. melaksanakan
pengawasan
terhadap
penerapan
standard
pengelolaan pertambangan umum, dan sumberdaya mineral pada wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil ; e. menyiapkan saran pertimbangan penggunaan bahan peledak dan bahan cair berbahaya ; f. melaksanakan pengawasan dan penertiban terhadap kegi.itan Pertambangan Ta.ipa Izin (PETI) ; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengawasan Pertambangan dan Energi.
(2) Seksi Pengawasan Pengamhilan Air Bawah Tanah mempunyai tugas : a. melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan pengambilan air bawah tanah, pengeboran, pembua-tan sumur pantau dan sumur imbuhan; b. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap terjadinya kemungkinan perusakan lingkungan akibat air bawah tanah ; c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Pengawasan Pertambangan dan Energi.
(3) Seksi Pengawasan Energi Dan Kelistrikan mempunyai tugas : a. menyiapkan pengawasan
materi/bahan kegiatan
pelaksanaan
pengelolaan
pengendalian
energi, kelistrikan
dan lintas
Kabupaten/Kota ; b. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan kelistrikan Non Grid Nasional lintas Kabupaten/ Kota ; c. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan energi alternatif yang pemanfaatannya bersifat lintas Kabupaten/Kota;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
16
d. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap pengelolaan energi non migas kecuali bahan radio aktif pada wilayah laut 4 uampai dengan 12 mil , e. melak anakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Sub Dinas Pengawasan Pertambanqan dan Energi .
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 28
Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang keahlian dan ketrampilan:
Pasal 29
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana ditnaksud dalam Pasal 28, terdin sejumlah pegawai dalam jenjang Jabatan fungsiona '. yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV TATA KERJA
Pasal 30
Semua unit kerja di lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
17
Pasal 31
(1) Setiap pimpinan unit kerja dilingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral berkewajiban memimpin bawahannya masing-masing dan mamberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
(2) Setiap pimpinan unit kerja dilingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya ;
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan.
(4) Setiap laporan wajib disampaikan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 32
(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan setlap pimpinan unit kerja mengadakan rapat berkala.
(2) Setiap pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah
yang
diperlukan
apabila
bertentangan
dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 33
(1) Kepala Dinas dan Waikil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dan Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat. atas usul Sekretaris Daerah ,sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;
(2) Kepala Uagian dan Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawa: Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
18
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Pasal 34
Bagan Susunan Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sebagimana tercantum dalam lampiran keputusan ini dari mempakan bagian yang tidak terpisahkan.
Pasal 35
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tinukat I Jawa Timur Nomor 23 Tahun 1987 Junctis Nomor 8 Tahun 1995 dan Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertambangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 36
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
19
Pasal 37
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
Pengundangan
Peraturan Daerah ini dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur.
Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 18 Desember 2000
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd.
IMAM UTOMO. S
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
20
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Januari 2001 Nomor 12 Tahun 2001 Seri D.
A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR Sekretaris Daerah
ttd.
Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
21
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAEPAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2000 TENTANG DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROPINSI JAWA TIMUR
I.
PENJELASAN UMUM
Penataan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertambangan Propinsi Jawa Timur dilaksanakan karena adanya perubahan kewenangan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dibidang Pertambangan dan Energi sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, sebelumnya Pemerintah Propinsi Jawa Timur melaksanakan urusan Pertambangan Bahan Galian Golongan C berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1986 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dibid ing Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I, dengan adanya penyerahan urusan tersebut maka pengelolaan pertambangan bahan galian golongan C menjadi urusan rumah tangga Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 23 Tahun 1987 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tatakerja Dinas Pertambangan Daeiah Propinsi Jawa Timur junctis Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 1995 dan Nomor 4 Tahun 2000 maka Dinas Pertambangan Propinsi Jawa Timur mempunyai tugas dibidang perencanaan,
pengelolaan,
pembinaan,
pengendalian
dan
pengawasan
kegiatan
pertambangan bahan galian golongan C dan air bawah tanah di Propinsi Jawa Timur, khusus untuk air bawah tanah merupakan pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat kepada Gubernur
Dengan adanya pelaksanaan Otonomi Daerah dibidang pendayagu-naan sumber daya alam khususnya pertambangan dan energi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 3 ayat (5) angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, maka kewenangan Pemerintah Propinsi dibidang Pertambangan dan Energi meliputi : a. penyediaan dukungan
pengembangan
dan
pemanfaatan
sumberdaya mineral dan
energi serta air bawah tanah; b. Pemberian izin usaha inti Pertambangan Uinuni lintas Kabupaten / Kota yang meliputi eksplorasi dan eksploitasi; c. Pemberian
usaha
inti
listrik
dan
distribusi
lintas Kabupaten/Kota yang tidak
disambung ke Grid Nasional; d. Pengelolaan sumber daya mineral dan energi non migas kecuali bahan radio aktif pada wilayah laut dari 4 (empat) s/d 12 (duabelas) mil;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
1
e. Pelatihan dan penelitian dibidang Pertambangan dan Energi di wilayah Propinsi;
Dalam pelaksanaan kewenangan dimakoud Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Timur mempunyai tugas dan fungsi yaitu : 1. Memfasilitasi dalam bentuk penyediaan data teknis yang berkaitan dengan usaha pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral energi dan air bawah tanah seperti melaksanakan inventarisasi, penyediaan data poter.ai memberikan informasi untuk pengembangan dan pemanfaatannya. 2. Mengatur dan mengendalikan upaya pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya mineral, energi dan air bawah tanah seperti menetap-kan pedoman teknik untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi pertambangan umum dan air bawah tanah, menetapkan saran teknik untuk pemanfaatannya dan melakukan pengujian/sertifikasi laboratorium. 3. Merencanakan dan menetapkan kawasan pertambangan, kawasan cekungan air bawah tanah yang bersifat lintas Kabupaten/Kota agar pemanfaatan dan pengendaliannya terencana / terpadu serta konservasi lingkungan dapat dilaksanakan secara optimal 4. Memberikan pelayanan perizinan usaha inti pertambangan umum dan usaha inti listrik yang tidak disambung ke Grid Nasional dan bersifat lintas Kabupaten / Kota serta melaksanakan pengendalian dan pengawasan dalam pelaksanaannya. 5. Mengelola sumberdaya mineral dan energi non migas kecuali bahan radio aktif pada wilayah laut 4 sampai dengan 12 mil yang meliputi perencanaan {inventarisasi potensi dan cadangan), perizinan, pengendalian dan pengawasan. 6. Melaksanakan penelitan dan pelatihan teknis dibidang per-tambangan dan energi.
Disamping itu juga melaksanakan kewenangan / tugas yang tidak atau belum dapat dilaksanakan Daerah Kabupaten / Kota serta kewenangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat (Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral) baik sebagai dekonsentrasi.
Dengan berubahnya tugas-tugas pada Dinas Pertambangan Propin-si Jawa Timur maka diperlukan struktur organisasi dan tatakerja yang baru agar lebih efisien dan optimal dalam melaksanakan tugas Pemerintahan dan pembangunan dibidang Energi dan Sumber Daya Mineral. II.
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 sampai dengan Pasal 2
:
Cukup jelas
Pasal 3
:
Yang dimaksud dengan tugas membantu Gubernur adalah merupakan kebijakan teknis dalam rangka pengelolaan Pertambangan dan Energi melalui koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan pertambangan, energi serta air bawah tanah.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
2
Pasal 4 huruf a sampai dengan d
:
Cukup jelas
Pasal 4 huruf e
:
Pelatihan teknik dibidang pertambangan dan energi diarahkan untuk mening-katkan kemampuan teknik masyarakat non aparatur pemerintah.
Pasal 4 huruf f dan g
:
Cukup jelas.
Pasal 5 sampai dengan 15 :
Cukup jelas.
Pasal 16
Rekomendasi teknik dapat diberikan kepada Kabupaten/Kota
:
yang belum/ tidak mampu melaksanakan pengelolaan secara utuh di bidang pertambangan umum dan energi.
Pasal 17 sampai dengan 19 : Cukup jelas.
Pasal 20
: Saran dan rekomendasi teknik terhadap izin pengeboran dan pengambilan air bawah tanah, izin penurapan mata air, izin penelitian dan izin ekplorasi merupakan bentuk kegiatan fasilitasi
terhadap
pengelolaan
air
bawah
tanah
bagi
kabupaten/Kota yang belum/tidak mampu melaksanakan pengelolaan secara utuh.
Pasal 21 sampai dengan 22 : Cukup jelas.
Pasal 23 ayat (1)
: Bentuk
kegiatan
penelitian
dan
penietaan
hidrogeologi
meliputi kegiatan pengeboran sumur ekplorasi, penyelidikan dan penelitian geofisika.
Pasal 23 ayat (2) dan (3)
: Cukup jelas.
Pasal 24 sampai dengan 26 : Cukup jelas.
Pasal 27 ayat (1) huruf a
Yang dimaksud kegiatan pengelolaan pertambangan umum adalah segala kegiatan usaha pertambangan umum meliputi kegiatan administrasi, pelak sanaan penambangan dan pemanfaatan produksi tambang.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
3
Pasal 27 ayat (1) huruf b
:
Pelaksanaan usaha pertambangan membutuhkan peralatan dan teknik khusus serta kemungkinan mengakibatkan tingkat kecelakaan tambang yang cukup besar sehingga pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja pertambangan perlu dilakukan secara lebih efektif dan efisien sesuai pedoman Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 dan Kep. Mentamben Nomor 1256.K/03/M.PE/ 1991.
Pasal 27 ayat (1) huruf c sampai dengan g
:
Pasal 27 ayat (2) huruf a :
Cukup Jelas.
Pengendalian
dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
pembuatan dan perbaikan / penyempurnaan sumur bor serta penurapan
mata
air
kegiatannya
meliputi
pemasangan
saringan uji pemompaan lapisan pembawa air, penurapan mata air, pemasangan pompa, debit pengambilan dan pemasangan meter air serta letak sumur imbuhan .
Pasal 27 ayat (2) huruf b
:
Pengendalian
dan
perujawasan
terhadap
kemungkinan
cerjadinya pencemaran lingkungan air bawah tanah meliputi kegiatan evaluasi / pemantauan jumlah dan mutu air bawah tanah, penelaan hasil analisis laboratorium serta evaluasi penurunan muka air tanah dan hasil rekaman hidrograph sumur-sumur pantau.
Pasal 27 ayat (2) huruf c
:
Cukup jelas.
Pasal 27 ayat (3)
:
Cukup jelas.
Pasal 28 sampai dengan 37:
Cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006
4