PUTUSAN Nomor : /Pdt.G/2012/PA.TPI BISMILLAAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Talak antara : Pemohon, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Jalan Kampung Mantang Besar RT.001 RW. 001 Kecamatan, Kabupaten Bintan , Dalam hal ini diwakili oleh Kuasanya NASRUL
AFANDI,SH.&REKAN,
Advokat/Konsultan
Hukum yang berkantor di Komplek Perkantoran Antam Kijang , Kelurahan
Kijang Kota, Kecamatan Bintan
Timur,Kabupaten Bintan berdasar Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Januari 2012, selanjutnya disebut sebagai "Pemohon"; MELAWAN Termohon, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, tempat tinggal Jalan Kampung RT....01/ RW. 24 Kelurahan Kecamatan Kabupaten Bintan, selanjutnya disebut sebagai "Termohon"; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon serta memeriksa bukti surat dan saksisaksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 19 Januari 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungpinang Nomor : /Pdt.G/2012/PA.TPI mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1.
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami-isteri sah, menikah pada tanggal 02 Juli 2006 dihadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kecamtan, Kabupaten Bintan, sebagaimana Duplikat/Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : /03/VII/2006, tertanggal 02 Juli 2006, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan, Kabupaten Bintan;
2.
Bahwa selama menikah
Pemohon dan Termohon tinggal bersama di Kijang
tepatnya dirumah orang tua Termohon yang beralamat di Kampung Beringin Indah
1
Timur. Beberapa waktu kemudian Pemohon pndah kerja di Pulau Batam sedang Termohon tetap tinggal di Kampung Beringin Indah Timur, Pemohon pulang untuk menemui Termohon selaku isteri 1 (satu) atau 2(dua) minggu sekali atau Termohon yang berkunjung ke tempat rumah sewa Pemohon di Pulau Batam 1 (satu) atau 2 (dua) minggu sekali; 3.
Bahwa selama dalam perkawinan antara Pemohon dengan Termohon yang telah bergaul selayaknya suami isteri, hingga saat ini belum dikaruniai anak seorangpun;
4.
Bahwa pada mulanya kehidupan perkawinan antara Pemohon dengan Termohon berjalan secara harmonis, akan tetapi kira-kira mulai tahun 2008 hubungan antara Pemohon dengan Termohon mulai sering terjadi percekcokan/pertengkaran {perselisihan} yang disebabkan perbedaan pandangan antara Pemohon dengan Termohon tentang hal-hal yang sebenarnya bukan hal yang prinsip, kemudian juga masalah pekerjaan yang dilakukan Pemohon serta berkenaan penghasilan Pemohon dari pekerjaan tersebut;
5.
Bahwa Termohon terlalu keras kepala, setiap kemauannya harus diikuti, kalau tidak diikuti Termohon selalu marah, maka terjadilah pertengkaran yang terkadang hanya disebabkan oleh masalah-masalah kecil;
6.
Bahwa masalah yang membuat Pemohon lebih tertekan lagi, adalah setiap terjadi pertengkaran, Termohon selalu mengancam ingin bunuh diri dengan cara menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya, tetapi perbuatan tersebut dicegah oleh Pemohon, namun suatu ketika permohonan bunuh diri tersebut benar-benar dilakukan oleh Termohon, dia menyiramkan minyak tanah ke tubuhnya dan menyalakan api ketubuhnya, maka jilbab yang dipakai oleh Termohon mulai terbakar, karena mulai merasa kepanasan, Termohon menceburkan diri ke laut dan langsung diselamatkan oleh Pemohon bersama warga Mantang besar saat itu;
7.
Bahwa untuk menyelesaikan masalah ini telah dilakukan pertemuan antara Pemohon dengan keluarga Termohon, namun tidak juga menemui jalan penyelesaiannya, akhirnya Pemohon mohon kepada keluarga Termohon untuk ditempuh lewat cara perceraian saja, keluarga Termohon menyerahkan masalah itu sepenuhnya kepada Pemohon;
8.
Bahwa demi kejelasan status hokum dan masa depan Pemohon dan Termohon serta agar tidak bertambah berlarut-larutnya percekcokan/pertengkaran (perselisihan dalam kehidupan perkawinan Pemohon dan termohon yang menyebabkan jiwa Pemohon menjadi lebih tertekan lagi dan kemudian menjadi tidak tenang, maka mohon agar supaya Ketua/majelis Hakim Pengadilan Agama Tanjungpinang yang
2
memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan memutus perkawinan antara Pemohon dengan Termohon , akibat perceraian yang disebabkan oleh Berdasarkan alasan/dalil-dalil tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Tanjungpinang Cq. Majelis Hakim yang telah ditetapkan, agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut : PRIMAIR : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap
Termohon
(Termohon)
didepan
sidang
Pengadilan
Agama
Tanjungpinang; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDAIR : Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon hadir sendiri di persidangan, akan tetapi Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun menurut relaas panggilan Nomor : /Pdt.G/2012/PA.TPI tanggal 27 Januari 2012, tanggal 03 Februari 2012 Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak hadirannya tersebut tanpa alasan yang sah; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasehati Pemohon untuk bersabar dan hidup rukun kembali dengan Termohon sebagai suami isteri dan tidak melanjutkan permohonannya, akan tetapi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir, maka keterangan Termohon tidak dapat didengar dipersidangan ini ; Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Nomor :, atas nama Pemohon, yang aslinya dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan, tanggal 16 Mei 2008 , diberi tanda P.1 b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : /03/VII/2006 , yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan, Kabupaten Bintan, Tanggal 02 Juli 2006 , diberi tanda P.2
3
Menimbang, bahwa disamping bukti surat, Pemohon juga mengajukan bukti saksi sebagai berikut : 1. Saksi I, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan Nelayan, bertempat tinggal di kampung Mantang Besar RT.01/ RW.01, Desa, Kecamatan Kabupaten Bintan; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon karena sebagai abang ipar Pemohon. - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami-isteri yang sah, setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang Termohon di Kijang ; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri, belum dikaruniai anak; - Bahwa sekarang ini keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon disebabkan karena perbedaan prinsip antara Pemohon dengan Termohon dank arena belum punya anak; - Bahwa hingga sekarang ini antara Pemohon dengan Termohon sudah berpisah tempat tinggal Pemohon tinggal di Batam dan Termohon masih tinggal di Kijang; - Bahwa antara Termohon dengan Termohon sudah diupayakan untuk rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa, terhadap keterangan saksi tersebut Pemohon membenarkan dan tidak membantah; 2. Saksi II, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Nelayan, bertempat tinggal di Mantang, RT.01/ RW.01, Desa Mantang, Kecamatan, Kabupaten Bintan; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai saudara sepupu Pemohon. - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami-isteri yang sah, setelah menikah bertempat tinggal di rumah orang Termohon di Kijang ; - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah rukun dan harmonis sebagaimana layaknya suami isteri, belum dikaruniai anak;
4
- Bahwa kemudian rumah tangga Pemohon dengan Termohon tidak rukun dan tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; - Bahwa perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon disebabkan karena tidak kesepahaman dalam rumah tangga. - Bahwa hingga sekarang ini antara Pemohon dengan Termohon masih satu rumah; - Bahwa antara Termohon dengan Termohon sudah diupayakan untuk rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; Bahwa, terhadap keterangan saksi tersebut, Pemohon membanarkan dan tidak membantah; Menimbang, bahwa Pemohon selanjutnya menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu apapun dalam perkara ini dan telah menyampaikan kesimpulannya yang pada pokoknya tetap sebagaimana surat permohonannya serta memohon perkara ini segera diputuskan; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, Majelis cukup menunjuk hal ihwal sebagaimana telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa sesuai Pasal 145 R.Bg. jo Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan, terhadap panggilan mana Pemohon secara in person telah hadir dipersidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya tanpa alasan yang sah, sedangkan permohonan Pemohon tidak melawan hukum. Oleh karenanya Termohon harus dinyatakan tidak hadir dan permohonan Pemohon dapat diputus dengan verstek; Menimbang, bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dalam persidangan, maka Majelis Hakim tidak dapat melakukan upaya perdamaian sebagaimana dikehendaki oleh Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, Pasal 154 R.Bg dan Pasal 131 Kompilasi Hukum Islam serta Peraturan Mahkamah Agung R.I. Nomor 1 Tahun 2008, namun demikian Majelis Hakim sudah berupaya secara maksimal menasehati Pemohon agar bersabar dan rukun kembali untuk membina rumah tangganya dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa alasan pokok Pemohon mengajukan permohonan ini adalah karena antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan perbedaan pandangan antara Pemohon dan Termohon;
5
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat dan 2 (dua) orang saksi, terhadap bukti-bukti tersebut Majelis Hakim akan mempertimbangkan berikut ini; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 (Kartu Tanda Penduduk) terbukti bahwa Pemohon berdomisili diwilayah hukum Pengadilan Agama Tanjungpinang, karenannya permohonan Pemohon telah sesuai dengan kewenangan relatif; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 (Kutipan Akta Nikah), ternyata adalah akta otentik, terbukti bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah pada tanggal 02 Juli 2006, dengan demikian Pemohon adalah orang yang berkepentingan dan patut menjadi pihak-pihak dalam perkara ini; Menimbang, bahwa bukti 2 (dua) orang saksi, ternyata keduanya adalah orangorang yang dekat dengan Pemohon dan kedua saksi tersebut telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya dipersidangan berdasarkan pengetahuan yang bersumber dari penglihatan dan atau pendengaran sendiri, keterangan satu dengan lainnya telah saling mendukung serta telah sesuai dengan dalil-dalil dan alasan pokok permohonan Pemohon, dengan demikian saksi-saksi tersebut dipandang telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil bukti saksi, sehingga keterangan saksi-saksi a quo telah dapat diterima sebagai bukti yang cukup mendukung kebenaran dalil-dalil dan alasan permohonan Pemohon dalam perkara ini; Menimbang, bahwa dari permohonan Pemohon, yang didukung bukti surat-surat dan 2 (dua) orang saksi sebagaimana dipertimbangkan diatas, Majelis Hakim telah dapat menemukan fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang sah, menikah pada tanggal 02 Juli 2006 dan belum dikaruniai anak;
-
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus yang disebabkan perbedaan prinsip dan tidak kesepahaman dalam membina rumah
-
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon hingga sekarang ini masih tinggal satu rumah tetapi Pemohon bekerja di Batam;
-
Bahwa antara Pemohon dengan Termohon sudah diupayakan agar rukun kembali sebagai suami isteri, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Majelis berpendapat
bahwa dalil-dalil dan alasan permohonan Pemohon telah terbukti kebenarannya, dengan demikian rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah dipandang sampai pada kondisi pecah (broken marriage) serta sudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada
6
harapan akan hidup rukun lagi dalam membina rumah tangga sebagaimana disebutkan dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974; Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga Pemohon dengan Termohon dapat dilihat dari fakta dimana Pemohon telah berpisah tempat tinggal dengan Termohon selama kurang lebih lamanya, serta upaya damai yang telah dilakukan baik oleh pihak keluarga maupun oleh Majelis Hakim selama pemeriksaan perkara ini tetap tidak berhasil. Hal ini adalah merupakan indikasi bahwa antara Pemohon dengan Termohon sudah sangat sulit untuk disatukan serta tidak ada lagi harapan akan hidup rukun dalam membina rumah tangga; Menimbang, bahwa oleh karena rumah tangga Pemohon dengan Termohon telah sampai pada kondisi pecah, maka dengan tidak mempertimbangkan lagi dari pihak mana datangnya penyebab perselisihan dan pertengkaran a quo, pada kondisi mana diyakini sudah sangat sulit untuk dapat mewujudkan tujuan perkawinan yaitu untuk membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (vide pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974) dan atau keluarga yang sakinah, penuh mawaddah dan rahmah (vide pasal 3 Kompilasi Hukum Islam), sebagai implementasi firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Ar-Rum ayat 21; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbanghan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan permohonan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon telah memenuhi alasan yang cukup sebagaimana ditentukan dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu sesuai ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka oleh karenanya permohonan Pemohon sudah sepatutnya untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan dengan mengingat ketentuan Pasal 117 dan 118 Kompilasi Hukum Islam permohonan Pemohon dapat dikabulkan dengan memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon didepan persidangan Pengadilan Agama Tanjungpinang; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Memeperhatikan, segala ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
7
1. Menyatakan bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir ; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang Pengadilan Agama Tanjungpinang; 4. Memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Tanjungpinang
untuk
menyampaikan salinan Penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan dilangsungkan, untuk pencatatan; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 566.000,- (lima ratus enam puluh enam ribu rupiah) ;
Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Tanjungpinang pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 9 Rabiulakhir 1433 H, oleh kami Drs. ASNAWI sebagai Ketua Majelis serta GUSNAHARI ,SH,MH dan ARIF HIDAYAT, S. Ag masingmasing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hakim-hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh Hj. NURHASNI, NM.BA sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon;
Ketua Majelis,
Dto. Drs. ASNAWI Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Dto.
Dto.
GUSNAHARI,SH,MH
ARIF HIDAYAT, S. Ag
Panitera Pengganti,
Dto. Hj. NURHASNI, NM.BA
8
Rincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran;
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses;
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan;
Rp.
475.000,-
4.
Biaya Redaksi;
Rp.
5.000,-
5.
Biaya Materai;
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp
566.000,-
9