PENGADILAN MILITER III -12 S U R A B A Y A P U T U S A N Nomor: 47-K/PM.III-12/AU/V/20162009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
I KOMANG ADHI WIGUNA Kapten Tek/529592 Pama Lanud Surabaya Lanud Surabaya Amlapura (Karang Asem Bali), 7 Pebruari 1981 Laki-laki. Indonesia. Hindu Mess Perwira Lanud Surabaya.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh : 1. Danlanud selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 9 Januari 2016 sampai dengan tanggal 29 Januari 2016 berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/01/I/2016 tanggal 9 Januri 2016. 2. Kemudian diperpanjang sesuai Perpanjangan penahanan ke-1 dari Danlanud Surabaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 29 Januari 2016 sampai dengan tanggal 28 Februari 2016 berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/05/I/2016 tanggal 29 Januari 2016, kemudian Terdakwa dibebaskan dari tahanan pada tanggal 28 Pebruari 2016 berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/06/II/2016 tanggal 26 Februari 2016. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas: Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dari Satpomau Lanud Surabaya Nomor : POM-401/A/IDIK- 46/II/2016/SBY tanggal 29 Februari 2016.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danlanud Surabaya selaku Papera Nomor : Kep/8/IV/2016 tanggal 12 April 2016.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/35/K/AU/IV/2016 tanggal 18 Aprili 2016.
3.
Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/47/PM.III-12/AU/V/2016 tanggal 2 Mei 2016.
4.
Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/47/PM.III-12/AU/V/2016 tanggal 3 Mei 2016.
5.
Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/35/K/AU/IV/2016 tanggal 18 Aprili 2016 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
Mendengar
:
2 2.
Memperhatikan
Hal-hal yang diterangkan oleh para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di dalam persidangan.
: 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, pada pokoknya Oditur Militer menyatakan : a. Bahwa Terdakwa Kapten I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Desersi dalam waktu damai dengan pemberatan ”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) jo Pasal 88 ke-1 KUHPM. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Penjara selama 5 (lima) bulan, dikurangi masa penahanan sementara c.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :
14 (empat belas) lembar Daftar Absensi Dinas Personel Lanud Surabaya. 2 (dua) lembar Daftar Riwayat Hidup Terdakwa Kapten Tek I KomangAdhiWiguna NRP 529592. 1 (satu) lembar Laporan hasil pemeriksaan Ensefalografi (EEG) dari Laboratorium/SMF ilmu Penyakit saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya. 3 (tiga) lembar Petikan Putusan dari Pengadilan Militer-13 Madiun Nomor : 36/K/PM. III-13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 atas nama Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Mohon agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa dipersidangan yang menyatakan bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tersebut di luar kesadarannya sendiri, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringanringannya. Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya di dakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal Delapan bulan Oktober tahun 2000 Lima belas sampai dengan tanggal Delapan bulan Januari tahun 2000 Enam belas secara berturut-turut atau setidaktidaknya pada suatu hari dalam bulan Oktober tahun 2000 Lima belas sampai bulan Januari tahun 2000 Enam belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Lima belas sampai dengan tahun 2000 Enam belas bertempat di Lanud Surabaya, atau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : " Militer, yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari, apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima
3 tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan Putusan, karena melakukan Desersi atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin atau sejak pidana itu seluruhnya dihapuskan baginya, atau apabila ketika melakukan kejahatan itu hak menjalankan pidana tersebut belum kadaluwarsa ". Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogjakarta dan lulus tahun 2002 dengan pangkat Letda Tek, kemudian Terdakwa mengikuti Sesarcabek di Wingdiktekkal di Bandung, selanjutnya tahun 2003 Terdakwa ditugaskan di Skatek 042 Lanud Iswayudi, kemudian tahun 2013 Terdakwa dipindah tugaskan di Lanud Surabaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kapten Tek NRP 529592. b. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. c. Bahwa Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud sebagai Dansatnya, Terdakwa berada di rumah teman Terdakwa yang bernama Sdr. Adi di Tabanan Bali dengan kegiatan bisnis on line. d. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Satuan telah berupaya melakukan pencarian, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. e. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui surat maupun telepon. f. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib dengan cara menyerahkan diri ke pos penjagaan tengah Mako Lanud Surabaya ke Kopda Edi Mardiono dan diketahui oleh Saksi-3 (SennaPom Randjau Siswo Margo Utomo). g. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya karena tanggal 6 Oktober 2015 Terdakwa ditegur oleh Danlanud Surabaya karena tidak ikut upacara ziarah di TMP 10 November Surabaya, selanjutnya Terdakwa diperintahkan menghadap diruangan Mako lama dan saat Terdakwa menghadap mendapat teguran lagi yang isinya " bahwa kenapa kamu tidak ikut upacara padahal lulusan akademi tidak seharusnya berbuat begitu" dan saat itu Terdakwa pikiran sedang kacau dan emosi, sehingga Terdakwa menjawab dengan nada tinggi " ijin komandan saya siap dipecat", kemudian Danlanud Surabaya mengatakan "kamu ini siapa" dan Terdakwa menjawab "siap salah", selanjutnya Terdakwa diperintahkan keluar karena Terdakwa emosi kemudian Terdakwa langsung menuju mes dan mengepaki barang dan pergi. h. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai tanggal 8 Januari 2016 atau selama 92
4 (sembilan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari. i. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Negara Kesatuan Rl dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa Lanud Surabaya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. j. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2012 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor : PUT/36-K/PM III13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah di jalani dan Terdakwa sudah menjalani putusan tersebut. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsurunsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) jo Pasal 88 ke-1 KUHPM. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia sudah benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan Terdakwa mengakui dan membenarkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
: Bahwa atas Surat Dakwaan tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, melainkan menghadapi sendiri persidangan perkaranya.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah, yaitu : Saksi-1 :
.
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Yotam Djalima, S.E. Mayor Adm/527076 Kasi Binpers Dispers Lanud Surabaya Ampana, 16Juni 1973 Indonesia. Islam. Jl. Pringgondani No.05 Kompiek TNI AU Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa karena satu kesatuan di Lanud Surabaya dimana Saksi kenal Terdakwa sejak bulan Juni 2014 di Lanud Surabaya sebagai atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut.
5 3. Saksi mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin Dansatnya karena Terdakwa mendapat tegoran dari Danlanud Surabaya dikarenakan tidak mengikuti upacara HUT TNI Ke-70 di
Kodam V/Brw. 4. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya pihak satuan telah melakukan pencarian dan Saksi tanggal 9 Oktober 2015 melakukan pengecekan di Mess Super Puma Lanud Surabaya, namun Terdakwa tidak berhasil diketemukan. 5. Pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Lanud Surabaya tidak sedang melaksanakan Operasi Militer. 6. Sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2012 saat Terdakwa berdinas di Lanud Iswahyudi Madiun dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-13 Madiun, berupa pidana 8 (delapan) bulan penjara. 7. Terdakwa sudah menjalani putusan tersebut serta Terdakwa mendapat sanksi administrasi berupa pendidikan ditunda 4 (empat) gelombang dan ukp ditunda 8 (delapan) gelombang, serta jabatan 4 (empat) tahun. 8. Sepengetahuan Saksi, latar belakang Terdakwa melakukan perbuatannya karena Terdakwa pernah mengalami sakit gangguan jiwa, namun Saksi tidak pernah bertanya lebih lanjut. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2
.
:
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Anton Besar Kurniawan Kapten Adm / 535874 Kasubsi Minpers Dispers Lanud Surabaya Semarang, 28 September 1982 Indonesia Islam Jl. Kol Sukardi Gg Sukhoi No. 36 Komplek TNI - AU Kenjeran Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi satu kesatuan dengan Terdakwa dan Saksi mulai kenal sekira bulan April 2015 di Lanud Surabaya sebagai rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi mengetahui pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015 saat menjabat sebagai Danton Apel pagi Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. 3. Saksi mengetahui penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin Dansatnya karena Terdakwa mendapat teguran dari Danlanud Surabaya dikarenakan tidak mengikuti upacara HUT TNI Ke-70 di Kodam V/Brw.
6 4. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya Terdakwa tidak memberitahukan keberadaannya baik melalui surat maupun telepon ke Kesatuan. 5. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya pihak Kesatuan telah melakukan pencarian dan Saksi tanggal 8 Oktober 2015 melakukan pengecekan di Mess Perwira Lanud Surabaya, namun Terdakwa tidak berhasil diketemukan. 6. Pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Lanud Surabaya tidak sedang melaksanakan Operasi Militer. 7. Saksi juga mendengar kalau Terdakwa pernah mengalami sakit gangguan jiwa berat, namun Saksi tidak pernah bertanya lebih lanjut mengenai hal itu. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3
.
:
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
Randjau Siswo Margo Utomo Serma/ 512096 Ba Gaktib Sie Hartib Lanud Surabaya Jakarta, 26 April 1966 Indonesia Islam Jl. Madukoro No. 3 Komplek TNI AU Lanud Surabaya.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan April 2015 di Lanud Surabaya sebagai rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 januari 2016 secara berturut-turut. 3. Pada tanggal 8 Januari 2016 Saksi bersama Sertu Riayan Basuki dan Kopda Edi Mardiono sedang berjaga di Satpom Lanud Surabaya, kemudian sekira pukul 18.30 WIb. Saksi madi di kamar mandi pos jaga dan Sertu Riyan Basuki patroli ke pos depan, sedangkan yang ada di pos penjagaan Kopda Edi Mardiyono, selanjutnya Saksi mendengar suara Terdakwa mengucap salam kepada Kopda Edi Mardiono “malam mas saya menyerahkan diri saya minta ditahan”, setelah mendengar suara tersebut Saksi menyelesaikan mandi kemudian keluar kamar mandi membantu Kopda Edi Mardiono dan saat itu Terdakwa minta langsung di tahan namun Saksi menolak. 4. Saat itu Saksi melaporkan ke Palahkar Dansatpom Kapten Pom Yuliantoro serta menelpon Kasubsi Riksa Lettu Pom Ikhsan selaku penyidik. Kemudian sekira pukul 18.45 Wib Terdakwa dihadapkan oleh Kapten Pom Yuliantoro dan Lettu Pom Ikhsan ke Danlanud Surabaya, selanjutnya sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa bermalam di pos penjagaan, kemudian Terdakwa sejak tanggal 9 Januari 2016
7 ditahan di Satpom Lanud Surabaya sesuai dengan surat perintah penahanan semetara dari Danlanud Surabaya. 5. Pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Negara dalam keadaan damai dan Kesatuan Lanud Surabaya tidak sedang melaksanakan Operasi Militer. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa dipersidangan Terdakwa mengajukan Saksi Tambahan yang meringankan (a decharge) agar membuat jelas dan terangnya perkara Terdakwa, yaitu Dokter yang pernah memeriksa Terdakwa di Rumah Sakit TNI AL Dr. Ramlan Surabaya, yaitu : Saksi-4
.
:
Nama lengkap Pangkat / NIP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : :
dr. Ade Irawati Sp. KJ III D / 197107022006042001 Kasi Nabza (Dokter Kejiwaan) Rumkital. Dr. Ramelan Jakarta, 2 Juni 1971 Indonesia Islam Grend Park Regency R. 34 Sidoarjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi awalnya tidak kenal dengan Terdakwa namun setelah Terdakwa berobat ke Poli Psikiatri Rumkital. Dr.Ramelan barulah Saksi kenal dengan Terdakwa. 2. Terdakwa datang menemui Saksi untuk berobat/kontrol sebanyak 2 (dua) kali yang pertama pada tanggal 18 Januari 2016 dan yang kedua pada tanggal 3 Pebruari 2016 3. Dari hasil pemeriksaan Saksi setelah Terdakwa berobat/kontrol sebanyak 2 (dua) kali tentang keluhan penyakitnya,Saksi menyatakan Terdakwa tidak bisa mengendalikan emosi atau diluar kontrol yang kemudian Terdakwa menyesal akan perbuatannya. 4. Pada saat Terdakwa berobat/kontrol kepada Saksi, Terdakwa sudah mempunyai riwayat penyakit/gangguan jiwa pernah berobat ke Psikater di Bali tahun 2011 dengan keluhan tidak bisa mengendalikan emosi, sampai memukul anggota dan perubahan emosi Terdakwa dirasakan sejak masuk pendidikan TNI atau kedinasan karena tekanan senioritas terutama dari Akademi. 5. Saksi menyimpulkan bahwa Terdakwa mengalami gangguan jiwa berat dengan Stakes J4 ( Stadium tertinggi) dimana,apa saja yang dilakukan Terdakwa tidak disadari karena faktor emosi yang sangat tinggi dan Terdakwa tidak dapat mengontrol emosi tersebut sehingga Terdakwa tidak dapat memperhitungkan tindakan yang dilakukannya. 6. Bahwa emosi Terdakwa dapat muncul sewaktu-waktu apabila Terdakwa mendapat tekanan atau merasa mendapat hal-hal yang tidak mengenakan bagi diri Terdakwa.
8 7. Menurut Saksi Terdakwa masih bisa disembuhkan penyakitnya dengan minum obat dan kontrol sesuai anjuran serta melakukan observasi selama 2 (dua) minggu untuk rawat inap dan evaluasi selama 6 (enam) bulan. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa dipersidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogjakarta dan lulus tahun 2002 dengan pangkat Letda Tek, kemudian Terdakwa mengikuti Sesarcabek di Wingdiktekkal di Bandung, selanjutnya tahun 2003 Terdakwa ditugaskan di Skatek 042 Lanud Iswayudi, kemudian tahun 2013 Terdakwa dipindah tugaskan di Lanud Surabaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kapten Tek NRP 529592. 2. Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. 3. Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud dansatnya Terdakwa berada di rumah teman Terdakwa yang bernama Sdr. Adi di Tabanan Ball dengan kegiatan bisnis on line. 4. Selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Satuan telah bempaya melakukan pencarian, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. 5. Selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 6. Terdakwa kembali ke Kesatuan pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib dengan cara menyerahkan diri ke pos penjagaan tengah Mako Lanud Surabaya ke Kopda Edi Mardiono dan diketahui oleh Saksi-3 (Senna Pom Randjau Siswo Margo Utomo). 7. Penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya karena tanggal 6 Oktober 2015 Terdakwa ditegur oleh Danlanud Surabaya dikarenakan tidak mengikuti upacara HUT TNI Ke-70 di Kodam V/Brw karena Terdakwa ketiduran. 8. Selanjutnya Terdakwa diperintahkan menghadap diruangan Mako lama dan saat Terdakwa menghadap mendapat teguran lagi yang isinya " bahwa kenapa kamu tidak ikut upacara padahal lulusan akademi tidak seharusnya berbuat begitu" dan saat itu Terdakwa pikiran sedang kacau dan emosi, sehingga Terdakwa menjawab dengan nada tinggi " ijin komandan saya siap dipecat", kemudian Danlanud Surabaya mengatakan "kamu ini siapa" dan Terdakwa menjawab "siap salah", selanjutnya Terdakwa diperintahkan keluar karena Terdakwa emosi kemudian Terdakwa langsung menuju mes dan mengepaki barang dan pergi.
9 9. Dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai tanggal 8 Januari 2016 atau selama 92 (sembilan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari. 10. Pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Negara Kesatuan Rl dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa Lanud Surabaya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. 11. Sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2012 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor: PUT/36-K/PM III13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah di jalani dan Terdakwa sudah menjalani putusan tersebut,berdasarkan Surat Keterangan Nomor : Skep/27/Bebas/IV/2013 dari Pemasyarakatan Militer Surabaya tanggal 12 April 2013 yang menyatakan bahwa Terdakwa telah selesai menjalani Pidananya berdasarkan Berita Acara Pembebasan Narapidana tanggal 12 April 2013. 12. Terdakwa memang telah di vonis mengalamai gangguan jiwa berat stakes J4 sesuai Laporan Medik/Psikitriatri penderita dari RSAL Dr. Ramlan yang ditandatangani oleh dr. Ade Irawati, Sp KJ Penata III/d NIP 1971070220006042001 tanggal Pebruari 2016. 13. Terdakwa sejak awal sudah tidak mau lagi berdinas di TNI AU dan ingin menjadi dokter saja, namun karena belum cukup masa dinas tidak diperbolehkan untuk mengajukan pensiun dini. 14. Terdakwa masuk TNI AU sejak awal bukan atas keinginan sendiri melainkan atas keinginan dari orang tua Terdakwa. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke depan persidangan yaitu berupa surat-surat : a. 14 (empat belas) lembar Daftar Absensi Dinas Personel Lanud Surabaya. b. 2 (dua) lembar Daftar Riwayat Hidup Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP 529592. c. 1 (satu) lembar Laporan hasil pemeriksaan Ensefalografi (EEG) dari laboratorium/SMF ilmu Penyakit saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya. d. 3 (tiga) lembar Petikan Putusan dari Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor : 36/K/PM. III-13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 atas nama Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya terhadap barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kedepan persidangan tersebut, Majelis Hakim menilai dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : a. 14 (empat belas) lembar Daftar Absensi Dinas Personel Lanud Surabaya ; adalah benar daftar absensi yang dibuat oleh Dispers Lanud Surabaya dimana Terdakwa memang telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansatnya.
10 b. 2 (dua) lembar Daftar Riwayat Hidup Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP 529592 ; adalah benar daftar riwayat hidup Terdakwa yang dibuat oleh Terdakwa sendiri tertanggal 8 Januari 2016. c. 1 (satu) lembar Laporan hasil pemeriksaan Ensefalografi (EEG) dari laboratorium/SMF ilmu Penyakit saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya ; adalah benar merupakan surat hasil pemeriksaan tentang kesehatan Terdakwa dari RSAL Dr. Ramlan dimana didalam hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan bahwa Terdakwa memang mengalami gangguan jiwa berat dengan Stakes J4. d. 3 (tiga) lembar Petikan Putusan dari Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor : 36/K/PM. III-13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 atas nama Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592 ; adalah benar merupakan petikan putusan Pengadilan Militer III-13 Madiun dimana Terdakwa pernah dijatuhi pidana dalam perkara yang sama yaitu melakukan tindak pidana desersi dalam waktu damai. Menimbang
: Bahwa seluruh barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas semuanya telah diperlihatkan / dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan kaitannya sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah termasuk didalamnya Ahli yang dihadirkan dipersidangan serta barang bukti berupa surat-surat dan setelah menghubungkan antara yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogjakarta dan lulus tahun 2002 dengan pangkat Letda Tek, kemudian Terdakwa mengikuti Sesarcabek di Wingdiktekkal di Bandung, selanjutnya tahun 2003 Terdakwa ditugaskan di Skatek 042 Lanud Iswayudi, kemudian tahun 2013 Terdakwa dipindah tugaskan di Lanud Surabaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kapten Tek NRP 529592. 2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. 3. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud dansatnya Terdakwa berada di rumah teman Terdakwa yang bernama Sdr. Adi di Tabanan Ball dengan kegiatan bisnis on line. 4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya, Satuan telah bempaya melakukan pencarian, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. 5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui surat maupun telepon.
11 6. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2016 sekira pukul 18.30 Wib dengan cara menyerahkan diri ke pos penjagaan tengah Mako Lanud Surabaya ke Kopda Edi Mardiono dan diketahui oleh Saksi-3 (Senna Pom Randjau Siswo Margo Utomo). 7. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya karena tanggal 6 Oktober 2015 Terdakwa ditegur oleh Danlanud Surabaya dikarenakan tidak mengikuti upacara HUT TNI Ke-70 di Kodam V/Brw karena Terdakwa ketiduran. 8. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa diperintahkan menghadap diruangan Mako lama dan saat Terdakwa menghadap mendapat teguran lagi yang isinya " bahwa kenapa kamu tidak ikut upacara padahal lulusan akademi tidak seharusnya berbuat begitu" dan saat itu Terdakwa pikiran sedang kacau dan emosi, sehingga Terdakwa menjawab dengan nada tinggi " ijin komandan saya siap dipecat", kemudian Danlanud Surabaya mengatakan "kamu ini siapa" dan Terdakwa menjawab "siap salah", selanjutnya Terdakwa diperintahkan keluar karena Terdakwa emosi kemudian Terdakwa langsung menuju mes dan mengepaki barang dan pergi. 8. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Danlanud Surabaya sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai tanggal 8 Januari 2016 atau selama 92 (sembilan puluh dua) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari. 9. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa seijin yang sah dari Dansatnya tersebut, Negara Kesatuan Rl dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa Lanud Surabaya tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. 10. Bahwa benar sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2012 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor: PUT/36-K/PM III13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah di jalani dan Terdakwa sudah menjalani putusan tersebut, berdasarkan Surat Keterangan Nomor : Skep/27/Bebas/IV/2013 dari Pemasyarakatan Militer Surabaya tanggal 12 April 2013 yang menyatakan bahwa Terdakwa telah selesai menjalani Pidananya berdasarkan Berita Acara Pembebasan Narapidana tanggal 12 April 2013. 11. Bahwa benar Terdakwa memang telah di vonis mengalami gangguan jiwa berat dengan stakes J4 sesuai Laporan hasil Medik/Psikitriatri penderita dari RSAL Dr. Ramlan yang ditandatangani oleh dr. Ade Irawati, Sp KJ Penata III/d NIP 1971070220006042001 tanggal Pebruari 2016 dimana Terdakwa memang sejak awal sudah tidak mau lagi berdinas di TNI AU dan Terdakwa masuk TNI AU sejak awal bukalah atas keinginan sendiri melainkan keinginan dari orang tua Terdakwa. 12. Bahwa benar Saksi-4 menyimpulkan bahwa Terdakwa mengalami gangguan jiwa berat dengan Stakes J4 ( Stadium tertinggi) dimana,apa saja yang dilakukan Terdakwa tidak disadari
12 karena faktor emosi yang sangat tinggi dan Terdakwa tidak dapat mengontrol emosi tersebut sehingga Terdakwa tidak dapat memperhitungkan tindakan yang dilakukannya. 13. Bahwa benar emosi Terdakwa dapat muncul sewaktu-waktu apabila Terdakwa mendapat tekanan atau merasa mendapat hal-hal yang tidak mengenakan bagi diri Terdakwa. 14. Bahwa benar menurut Saksi-4 Terdakwa masih bisa disembuhkan penyakitnya dengan minum obat dan kontrol sesuai anjuran serta melakukan observasi selama 2 (dua) minggu untuk rawat inap dan evaluasi selama 6 (enam) bulan. Menimbang
: Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat bahwa mengenai terbukti tidaknya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Oditur Militer yang dituangkan dalam Tuntutannya, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan mengemukakan sendiri pendapatnya lebih lanjut, termasuk didalamnya mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada diri Terdakwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
Menimbang
Unsur Ke satu
:
Militer
Unsur Ke dua
:
Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.
Unsur Ke tiga
:
Dalam waktu damai
Unsur Ke empat
:
Lebih lama dari tiga puluh hari.
Unsur ke lima
:
Ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan desersi atau dengan sengaja malakukan ketidakhadiran tanpa ijin, atau sejak tindak pidana itu seluruhnya dihapuskan baginya, atau ketika apabila melakukan kejahatan itu hak menjalankan pidana tersebut belum kadaluarsa.
: Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu
Hakim
akan
: “Militer”.
- Bahwa kata “Militer” berasal dari bahasa Yunani “Miles” yang berarti seseorang yang dipersenjatai dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan keamanan negara. - Bahwa seorang Militer ditandai dengan adanya pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan didalam melaksanakan tugasnya atau dinas memakai pakaian seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.
13
- Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 ayat (1) KUHPM yaitu mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkata perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut ataupun semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para wajib militer selama mereka dalam dinas. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Akademi Angkatan Udara di Yogjakarta dan lulus tahun 2002 dengan pangkat Letda Tek, kemudian Terdakwa mengikuti Sesarcabek di Wingdiktekkal di Bandung, selanjutnya tahun 2003 Terdakwa ditugaskan di Skatek 042 Lanud Iswayudi, kemudian tahun 2013 Terdakwa dipindah tugaskan di Lanud Surabaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kapten Tek NRP 529592. 2. Bahwa benar berdasarkan Skeppera dari Danlanud Surabaya selaku Papera Nomor : Kep/8/I/2016 tanggal 12 April 2016 yang dimaksud dengan Terdakwa dalam perkari ini adalah Kapten Tek Nrp/529592 Pama Lanud Surabaya. 3. Bahwa benar Terdakwa datang ke persidangan dengan berpakian dinas lengkap Bad Lokasi serta mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Militer” telah terpenuhi. Unsur ke dua :
“Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.
- Bahwa unsur ini merupakan unsur alternatif, maka Majelis akan langsung membuktikan unsur yang sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu unsur “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin. - Bahwa yang dimaksud dengan sengaja (Dolus) di dalam KUHP tidak ada pengertian maupun penafsirannya, adapun penafsiran “Dengan sengaja” atau “kesengajaan” disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan hukum masyarakat, oleh karena itu terdapat banyak ajaran, pendapat dan pembahasannya mengenai istilah kesengajaan ini. - Bahwa kesengajaan (Dolus) menurut Memori Van Toelichting (MVT) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. - Yang dimaksud dengan tidak hadir ialah, meninggalkan / menjauhkan diri, tidak berada disuatu tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas (dalam hal ini kesatuannya) dimana seharusnya ia berada dan melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
14 - Yang diartikan tanpa ijin ialah, ketidak hadiran disuatu tempat (kesatuannya) dimana seharusnya ia berada tersebut tanpa ada ijin kepadanya, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang bermaksud meninggalkan kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi diwajibkan menempuh prosedur yang berlaku dikesatuannya, yang berarti perbuatan / tindakan ketidak hadiran tanpa ijin adalah terjadi di lingkungan TNI. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Lanud Surabaya pada hari kamis tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan baik melalui surat maupun telpon hal ini diketahhui Saksi-1 dan Saksi-2. 3. Bahwa benar sebagai prajurit TNI yang telah bertugas lebih lama dari 10 (sepuluh) tahun, sudah dapat dipastikan Terdakwa mengetahui prosedur tetap tentang perijinan di Kesatuannya, baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi yaitu dengan mengajukan permohonan secara hirarki namun hal itu tidak dilakukan oleh Terdakwa, sedangkan salah satu penyebab Terdakwa melakukan perbuatan tesebut adalah karena Terdakwa ditegur oleh Danlanud dan merasa rendah diri tidak ada yang menemani di Satuannya. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa seijin Dansatnya pihak Kesatuan telah melakukan pencarian dan Saksi tanggal 8 Oktober 2015 melakukan pengecekan di Mes Perwira Lanud Surabaya, namun Terdakwa tidak berhasil diketemukan. 5. Bahwa benar Terdakwa sebagai seorang Prajurit TNI-AU sadar dan mengetahui bahwa apabila akan meninggalkan dinas harus ijin terlebih dahulu kepada Komandan Satuannya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “ yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”. Bahwa yang dimaksud dengan dalam waktu damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu / kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
15 1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Lanud Surabaya pada hari kamis tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 secara berturut-turut. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansatnya, Negara Kesatauan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas Operasi Militer. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke tiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi. Unsur keempat
: “Lebih lama dari tiga puluh hari”.
Yang dimaksud dengan 1 (satu) hari ialah waktu selama 1 (satu) x 24 (dua puluh empat) jam dan yang dimaksud dengan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Adapun yang dimaksud lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari adalah waktu secara terus menerus lebih dari 30 (tiga puluh) hari. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakata sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Lanud Surabaya pada hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 januari 2016 secara berturut-turut. 2. Bahwa benar dengan demikan Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 8 Januari 2016 atau selama 92 (Sembilan puluh dua) hari. 3. Bahwa benar waktu selama 92 (Sembilan puluh dua) hari adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke empat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Unsur kelima : “Ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan desersi atau dengan sengaja malakukan ketidakhadiran tanpa ijin, atau sejak tindak pidana itu seluruhnya dihapuskan baginya, atau ketika apabila melakukan kejahatan itu hak menjalankan pidana tersebut belum kadaluarsa“. Yang dimaksud dengan unsur “ ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan “ketika melakukan kejahatan belum ada 5 (lima) tahun dan ketika melakukan kejahatan itu hak untuk menjalankan pidana tersebut belum kadaluarsa. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakata sebagai berikut :
16 1. Bahwa benar sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana desersi pada tahun 2012 dan perkaranya sudah di putus oleh Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor: PUT/36-K/PM III13/AU/VII/2012 tanggal 19 September 2012 dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan dikurangkan dengan masa penahanan yang telah di jalani dan Terdakwa sudah menjalani putusan tersebut,berdasarkan Surat Keterangan Nomor : Skep/27/Bebas/IV/2013 dari Pemasyarakatan Militer Surabaya tanggal 12 April 2013 yang menyatakan bahwa Terdakwa telah selesai menjalani Pidananya berdasarkan Berita Acara Pembebasan Narapidana tanggal 12 April 2013. 2. Bahwa benar kemudian Terdakwa kembali lagi mengulangi melakukan tindak pidana yang sama yaitu desersi dalam waktu damai sejak tanggal 8 Oktober 2015 sampai dengan 8 Januari 2016 atau secara berturut-turut selama 92 (sembilan puluh dua) hari. 3. Bahwa benar dengan demikian tenggang waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 belum lewat dari tenggang waktu 5 tahun. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kelima “Ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun sejak petindak telah menjalani seluruhnya atau sebagian dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan desersi” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dalam Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari, apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan Desersi ”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) jo Pasal 88 ayat (1) ke 1 KUHPM.
Menimbang
: Bahwa walaupun terhadap Terdakwa sudah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yaitu : “ Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari, apabila ketika melakukan kejahatan itu belum lewat lima tahun, sejak petindak telah menjalani seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya dengan putusan, karena melakukan Desersi “, namun didalam persidangan Majelis Hakim menilai berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan terdapat adanya alasan pemaaf pada diri Terdakwa dalam melakukan perbuatannya, fakta mana terungkap sebagai berikut : Bahwa dengan adanya teguran dari Danlanud karena Terdakwa tidak mengikuti Upacara HUT TNI ke-70 di Kodam V/Brw dan menurut keterangan Ahli yang menyatakan bahwa Terdakwa mempunyai riwayat penyakit gangguan jiwa berat dengan Stakes J4 sesuai hasil pemeriksaan MMPI, tanggal 18-1-2016 di RSAL Dr. Ramelan oleh dr. Ade Irawati, Sp. KJ, sehingga dengan menderita penyakit tersebut emosi Terdakwa menjadi labil dan tidak dapat dikendaliakan sehingga Terdakwa tidak menyadari segala akibat
17 perbuatannya, namun setelahnya barulah tiba-tiba sadar kembali bahwa perbuatannya adalah salah (labil kejiwaannya). Bahwa sesuai ketentuan Pasal 44 ayat (1) KUHP disebutkan bahwa : “Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya, disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana”. Menimbang
: Bahwa dengan mendasari uraian tersebut diatas maka Majelis Hakim menilai bahwa tindak pidana yang telah dilakukan oleh Terdakwa tersebut walaupun sudah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan namun perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, karena Terdakwa mengalami gangguan kejiwaan karena penyakit, oleh karenanya terhadap Terdakwa haruslah dilepaskan dari jeratan hukum.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa motivasi perbuatan Terdakwa dilakukan karena Terdakwa sudah terganggu kadar kestabilan jiwanya sehingga dalam suatu waktu tertentu Terdakwa menyadari perbuatannya, namun dalam suatu waktu tertentu dalam keadaan tertekan Terdakwa biasa secara tiba-tiba menjadi tidak sadar akan perbuatan yang dilakukannya adalah merupakan kesalahannya disebabkan pada diri Terdakwa menderita penyakit gangguan jiwa berat dengan Stake J-4. 2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa selaku anggota TNI khususnya sebagai prajurit TNI AU haruslah sehat jasmani dan rohaninya sehingga dengan demikian mampu untuk menjalankan tugas sehari-hari yang dibebankan kepadanya. 3. Bahwa akibat perbuatan dari Terdakwa telah mengakibatkan tugas-tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya menjadi terganggu disebabkan karena mengalami penyakit ganguan kejiwaan berat dengan Stakes J4 yang pada akhirnya akan dapat membawa citra buruk bagi kesatuan Terdakwa dalam hal ini Lanud Surabaya. 4. Bahwa Majelis menilai terhadap Terdakwa juga perlu disembuhkan penyakitnya karena selaku prajurit harus sehat jasmani dan rohani, sehingga perlu dilakukan pengobatan adekuat yang lebih intensive terhadap diri Terdakwa sesuai laporan Medik/Psikiatri penderita Diskesal Dr.Ramlan tanggal 3 Pebruari 2016 dan jika memungkinkan bisa juga diajukan permohonan pensiun dini terhadap diri Terdakwa demi kepentingan militer yang lebih luas.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga negara/Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga, oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa perlu memperhatikan akan tujuan dari pemidanaan itu sendiri yaitu selain adanya kepastian hukum dan keadilan tentu harus ada pula azaz
18 kemanfaatan yang akan dapat dipetik dari pemidanaan itu sendiri, dimana telah terungkap fakta dipersidangan bahwasannya perbuatan Terdakwa tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya disebabkan karena Terdakwa jiwanya terganggu karena memiliki penyakit yaitu berupa gangguan kejiwaan berat dengan Stakes J4. Menimbang
: Bahwa selanjutnya setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena adanya alasan pemaaf pada diri Terdakwa dalam melakukan perbuatannya, sehingga untuk itu terhadap Terdakwa perlu dilepaskan dari tuntutan hukum.
Menimbang
: Bahwa terhadap barang bukti dalam perkara ini yaitu berupa suratsurat : a. 14 (empat belas) lembar daftar Absensi dinas personel Lanud Surabaya. b. 2 (dua) lembar daftar riwayat hidup Terdakwa Kapten Tek I KOmang AdhiWiguna NRP 529592. c. 1 (satu) lembar laporan haasil pemeriksaan Ensefalografi (EEG) dari laboratorium/SMF ilmu Penyakit saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya. d. 3 (tiga) lembar petikan putusan dari Pengadilan Militer III-13 Madiun Nomor : 36/K/PM. III-13/AUA/1I/2012 tanggal 19 September 2012 atas nama Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592. Oleh karena seluruh barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas berkaitan dengan erat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, dimana sejak awal sudah melekat satu kesatuan sebagai kelengkapan dalam berkas perkara Terdakwa dan tidak sulit penyimpanannya, maka untuk itu Majelis Hakim menentukan statusnya agar surat-surat tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Menimbang
: Bahwa oleh Terdakwa sudah dilepaskan dari tuntutan dalam melakukan perbuatannya, sehingga untuk itu biaya perkara dibebankan kepada Negara.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan mengalami penyakit gangguan jiwa berat dengan stakes J-4, maka untuk itu perlu tindak lanjut dengan memerintahkan diri Terdakwa untuk dilakukan pengobatan dan observasi medis di Rumah Sakit Jiwa untuk memulihkan penyakitnya dengan memberikan waktu yang cukup dalam pelaksanaannya.
Mengingat
: Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) jo Pasal 88 ke-1 KUHPM jo Pasal 189 ayat (2) UU No 31 Tahun 1997 jo Pasal 44 KUHP serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
19 MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : I KOMANG ADHI WIGUNA , Kapten Tek NRP 529592 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai dengan pemberatan“. 2. Melepaskan Terdakwa dari Tuntutan Oditur Militer, disebabkan Terdakwa tidak dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya karena mengalami gangguan jiwa. 3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a.
14 (empat belas) lembar Daftar Absensi Dinas Personel Lanud Surabaya.
b. 2 (dua) lembar Daftar Riwayat Hidup Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP 529592. c. 1 (satu) lembar laporan hasil pemeriksaan Ensefalografi (EEG) dari laboratorium/SMF ilmu Penyakit saraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya. d. 3 (tiga) lembar Petikan Putusan dari Pengadilan Militer-13 Madiun Nomor : 36/K/PM. III-13/AUA/1I/2012 tanggal 19 September 2012 atas nama Terdakwa Kapten Tek I Komang Adhi Wiguna NRP. 529592. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Negara.
5. Memerintahkan agar Terdakwa dilakukan pengobatan dan Observasi Medis di Rumah Sakit Jiwa selama waktu 6 (enam) bulan.
20 Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 15 Juni 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Hari Aji Sugianto, SH. Letkol. Laut KH. NRP 11813 sebagai Hakim Ketua, serta Wahyupi, SH. MH Mayor Sus NRP 524404 dan Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270, masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sudarto Mulyo Widodo, SH.MH Letkol Chk NRP 1910019650965, dan Panitera Dani Subroto, SH Kapten Chk NRP 2920087370171, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
Hari Aji Sugianto, S.H. Letkol. Laut KH NRP 11813
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Wayupi, SH. MH. Mayor Sus NRP 524404
Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera,
Dani Subroto, SH Kapten Chk NRP 2920087370171