PUTUSAN Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara: PENGGUGAT, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Wiraswasta (Kredit Elektronik), bertempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN,
yang
selanjutnya
disebut
sebagai
PENGGUGAT; melawan TERGUGAT, Umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan Dagang, bertempat tinggal di Kabupaten PELALAWAN, yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat, serta para saksi di muka sidang; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 03 Maret 2014 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc, tanggal 03 Maret 2014
mengemukakan dali-dalil
gugatan sebagai berikut: 1. Bahwa
pada
tanggal 28
Juli 1995,
Penggugat dengan Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Medan Area, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, sebagaimana bukti berupa Duplikat/Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 255/21/VIII/1995, tertanggal 01 Agustus 1995, yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Medan Area, Kota Medan Propinsi Sumatera Utara;
Hal. 1 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
2. Bahwa pada waktu akad nikah, Penggugat berstatus perawan sedangkan Tergugat berstatus jejaka 3. Bahwa sesaat setelah akad nikah,Tergugat mengucapkan sighat taklik talak yang isinya sebagaimana tercantum di dalam Buku Kutipan Akta Nikah; 4. Bahwa setelah akad nikah Penggugat dan Tergugat hidup bersama sebagai suami-istri dengan bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Kecamatan Medan Area Kota Medan Provinsi Sumatera Utara selama 10 tahun, kemudian pindah dan bertempat tinggal di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur Kabupaten Pelalawan; 5. Bahwa selama ikatan pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai lima orang orang anak yang bernama : 1. ANAK PERTAMA, lahir tanggal 15 Mei 1996; 2. ANAK KEDUA, lahir tanggal 30 Oktober 1997; 3. ANAK KETIGA, lahir tanggal 30 Agustub 2000; 4. ANAK KEEMPAT, lahir tanggal 05 Maret 2004; 5. ANAK KELIMA, lahir 27 Agustus 2009; Anak-anak tersebut saat ini ikut bersama Penggugat;; 6. Bahwa sejak bulan Mei 2003 rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang pada intinya disebabkan karena Tergugat cemburu yang berlebihan tanpa ada bukti dan alasan yang jelas, dengan demikian selalu menjadi pemicu terjadinya perselisihan dan pertengkaran dan akibatnya Tergugat melakukan kekerasan dengan memukul dan mengancam mau membunuh Penggugat dan sudah dua kali Tergugat menjatuhkan talak terhadap Penggugat; 7. Bahwa akibat dari ketidakharmonisan tersebut, sejak bulan Pebruari 2013 antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dari tempat tinggal bersama di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur ke rumah adik sepupu Tergugat di Kecamatan Pangkalan Kerinci Timur sementara Penggugat tetap tinggal di rumah tempat tinggal bersama dan sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin;
Hal. 2 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
8. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas, Penggugat sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Tergugat untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang. Dan untuk menguatkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat siap mengajukan saksi-saksi untuk didengar keterangannya di depan persidangan; 9. Bahwa Penggugat sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini; Berdasarkan
alasan/dalil-dalil
di
atas,
Penggugat
mohon
agar
Ketua
Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, c.q. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Penggugat dan Tergugat, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku; SUBSIDAIR: Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadiladilnya; Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat datang menghadap sendiri di persidangan, dan Majelis telah memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan mediasi dengan mediator dari unsur hakim yang bernama Imdad, S.H.I, akan tetapi sesuai dengan laporan hasil mediasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Mediator tersebut tertanggal 19 Maret 2014 yang tentang hal itu telah dibenarkan oleh Penggugat dan Tergugat dalam mediasi tersebut Penggugat dan Tergugat gagal untuk mengakhiri sengketa rumah tangganya dengan perdamaian; Bahwa meskipun demikian Majelis Hakim tetap berusaha mendamaikan pihak yang berperkara di setiap persidangan dengan menasehati Penggugat
Hal. 3 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat, tetapi usaha tersebut tidak berhasil, kemudian persidangan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
terhadap
gugatan
Penggugat
tersebut,
Tergugat
telah
memberikan jawaban secara lisan yang disampaikan di muka persidangan pada tanggal 2 April 2014 yang pada pokoknya membenarkan dalil gugatan Penggugat yang selengkapnya sebagaimana isi jawaban lisan Tergugat dalam yang tertulis dalam Berita Acara Sidang pemeriksaan perkara a quo; Bahwa Penggugat telah menyampaikan repliknya secara lisan di muka persidangan pada tanggal 2 April 2014 yang peda pokoknya menyatakan tetap dengan isi gugatannya; Bahwa Tergugat menyampaikan dupliknya secara lisan di muka persidangan pada tanggal 2 April 2014 yang peda pokoknya menyatakan tertap dengan isi gugatannya; Bahwa
untuk
menguatkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan alat bukti sebagai berikut: 1. Bukti Surat, berupa satu lembar fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 255/21/VIII/1995, tertanggal 01 Agustus 1995, yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Area Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Fotokopi tersebut telah dinazzeglen oleh Pejabat Kantor Pos dan Giro setempat dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci serta oleh Ketua Majelis telah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok dan sesuai dengan asliya, lalu selanjutnya oleh Ketua Majelis diberi tanda bukti P; 2. Bukti Saksi sebanyak 2 (dua) orang yaitu: 1. SAKSI PERTAMA, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan Jualan, bertempat tinggal di Kabupaten Agama. Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayaannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Saksi adalah kakak sepupu Penggugat;
Hal. 4 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang menikah di tempat kediaman orang tua Penggugat di Medan;
Bahwa Penggugat dan Tergugat sama-sama berasal dari Sumatera Barat, tetapi ikut orang tua mereka tinggal di Medan;
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Medan selama sekitar 10 tahun, kemudian pindah ke Pengkalan Kerinci sampai sekarang;
Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun selama beberapa tahun, setelah itu ketika masih tinggal di Medan mereka sudah mulai bertengkar tetapi masih dapat dirukunkan kembali sampai mereka pindah ke Pangkalan Kerinci;
Bahwa setelah beberapa tahun mereka pindah ke Pangkalan Kerinci mereka mulai bermaslah lagi;
Bahwa penyebab permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat karena Tergugat cemburu kepada Penggugat;
Bahwa pihak keluarga sudah pernah mengupayakan damai antara Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasi;
Bahwa saat ini pihak keluarga sudah tidak sanggup lagi merukunkan Penggugat dan Tergugat;
2. SAKSI KEDUA, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan, bertempat tinggal di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sesuai agama dan kepercayaannya yang pada pokoknya sebagai berikut:
Saksi adalah tetangga dan pemilik rumah kontrakan tempat Penggugat dan Tergugat tinggal;
Bahwa saksi tinggal bersebelahan dengan rumah Penggugat dan Tergugat;
Bahwa Saksi baru satu tahun terakhir ini kenal dengan Penggugat dan Tergugat;
Bahwa setahu saksi benar Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri, sebab waktu Penggugat dan Tergugat ingin
Hal. 5 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
menyewa rumah saksi, saksi meminta fotokopi buku nikah Penggugat dan Tergugat;
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 5 (lima) orang anak yang sekarang ini ikut bersama Penggugat;
Bahwa sejak awal Penggugat dan Tergugat menyewa rumah saksi, rumah tangga mereka baik-baik saja, namun beberapa bulan terakhir ini sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terjadi secara terus menerus;
Bahwa Penggugat sudah 2 (dua) kali melaporkan kepada saksi tentang adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga mereka;
Bahwa setahu saksi penyebab utama pertengkaran Penggugat dan Tergugat karena Tergugat cemburu;
Bahwa kecemburuan Tergugat dikarenakan Penggugat berkerja mengkriditkan barang-barang dan aktif di Komite Sekolah sehingga selalu berhubungan dengan orang banyak;
Bahwa sejak satu hari setelah Penggugat mendaftarkan perkaranya ke Pengadilan Agama, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dan ke 5 (lima) orang anaknya;
Bahwa permasalahan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah beberapa kali diusahakan damai, namun tidak berhasil;
Bahwa terhadap keterangan saksi-saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan tidak keberatan dan dapat menerimanya sedangkan Tergugat tidak dapat dimintakan tanggapannya karena tidak hadir di muka sidang; Bahwa selain alat bukti sebagaimana telah disebutkan di atas, Penggugat tidak mengajukan alat bukti apapun lagi di persidangan; Bahwa Tergugat telah diberi kesempatan untuk menempuh upaya pembuktian dan telah dipanggil untuk menghadap di muka sidang guna keperluan tersebut, namun tidak mengajukan alat bukti apapun karena tidak hadir menghadap di muka sidang;
Hal. 6 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Bahwa Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tetap pada pendiriannya semula sebagaimana yang terdapat dalam surat gugatan maupun repliknya, sedangkan Tergugat tidak dapat didengarkan kesimpulannya karena tidak hadir di persidangan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, segala hal ihwal yang tercatat dalam berita acara sidang perkara ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan di atas; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Majelis Hakim telah memerintahkan Penggugat dan Tergugat untuk melakukan mediasi dengan bantuan Imdad, S.HI Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci sebagai Mediator, akan tetapi mediasi tersebut dinyatakan gagal karena kedua belah pihak tidak mampu mengakhiri sengketa dalam rumah tangganya dengan kesepakatan damai sebagaimana terdapat dalam Laporan Hasil Mediasi yang dibuat oleh Mediator tersebut; Menimbang, bahwa meskipun demikian Majelis Hakim tetap berusaha dengan sungguh-sungguh mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya di setiap persidangan sebagaimana diamanatkan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 82 Undang Undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, akan tetapi usaha tersebut tetap tidak berhasil sampai putusan ini dijatuhkan; Menimbang, bahwa sebelum memeriksa pokok perkara, Majelis Hakim terlebih dahulu memeriksa ada tidaknya hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat, dan berdasarkan bukti P berupa buku kutipan akta nikah yang diajukan oleh Penggugat dan diakui benar oleh Tergugat serta didukung pula
Hal. 7 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
dengan keterangan saksi-saksi di persidangan ternyata terbukti bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang terikat dalam sebuah perkawinan yang sah sebagaimana dimaksud ketentuan Pasal 2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan jo. Pasal 4, 5 dan 6 Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian, berdasarkan pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat adalah pihak yang berkepentingan dalam perkara ini (persona standi in judicio), sehingga Penggugat memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan perkara aquo; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat terbukti beragama Islam, menikah secara agama Islam dan pada saat perkara ini diajukan ke pengadilan, Penggugat bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci, maka berdasarkan Pasal 49 ayat (1) huruf (a) dan Pasal 73 ayat (1) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim berpendapat Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci berwenang memeriksa dan mengadili perkara
aquo.
Oleh
karena
itu,
selanjutnya
Majelis
Hakim
akan
mempertimbangkan pokok gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat telah mendalilkan alasan yang pada pokoknya rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang pada intinya disebabkan karena Tergugat memiliki rasa cemburu yang berlebihan kepada Penggugat tanpa ada bukti dan alasan yang jelas sehingga memicu terjadinya perselisihan dan pertengkaran di mana Tergugat melakukan kekerasan dengan memukul dan mengancam akan membunuh Penggugat, bahkan sudah dua kali Tergugat menjatuhkan talak terhadap Penggugat; Menimbang, Bahwa akibat dari ketidakharmonisan tersebut, sejak bulan Pebruari 2013 antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat dari tempat tinggal bersama di Jalan
Hal. 8 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Rambutan Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur ke rumah adik sepupu Tergugat di Jalan Jambu Kecamatan Pangkalan Kerinci Timur sementara Penggugat tetap tinggal di rumah tempat tinggal bersama yang sejak saat itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat yang berkaitan dengan alasan perceraian tersebut, baik dalam jawaban maupun dupliknya Tergugat pada pokoknya menyatakan mengakui bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis, di antara keduanya memang ada terjadi perselisihan dan pertengkaran, sedangkan untuk selain dan selebihnya Tergugat membantahnya; Menimbang, bahwa meskipun sebagian telah diakui kebenarannya oleh Tergugat, namun oleh karena perkara ini lebih dititikberatkan pada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim perlu memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga atau orang-orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat untuk mendapatkan kebenaran yang lebih meyakinkan; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut, Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi di persidangan yang oleh Majelis Hakim dikutip dalam pertimbangan tentang duduk perkara yang selengkapnya dianggap termuat dalam pertimbangan ini; Menimbang, bahwa keterangan 2 (dua) orang saksi yang diajukan oleh Penggugat tersebut di atas, secara materiil saling bersesuaian antara yang satu dengan yang lain (mutual conformity), serta berhubungan dan mendukung dalil gugatan Penggugat, sehingga telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai saksi, oleh karena itu Majelis Hakim menilai kesaksian tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta menguatkan dalil gugatan Penggugat;
Hal. 9 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil bantahannya Tergugat tidak mengajukan bukti apapun di persidangan, oleh karenanya dalil-dalil bantahan Tergugat tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan Tergugat serta saksi-saksinya di persidangan, Majelis Hakim menemukan fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah menikah pada tanggal 28 Juli 1995 di KUA Kecamatan Medan Area, Kabupaten Medan Propinsi Sumatera Utara dan telah dikaruniai lima orang yang bernama 1. ANAK PERTAMA, 2. ANAK KEDUA, 3. ANAK KETIGA, 4. FADLI FAJRI BIN MASRUL, dan 5. ANAK KELIMA, lahir 27 Agustus 2009; 2. Bahwa benar rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis lagi karena seringkali terjadi perselisihan dan pertengkaran yang pada intinya disebabkan oleh karena Tergugat cemburu secara berlebihan kepada Penggugat tanpa ada bukti dan alasan yang jelas; 3. Bahwa akibat dari ketidakharmonisan tersebut, sejak bulan Pebruari 2013 sampai saat ini Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, tanpa saling berhubungan laik baik baik lahir maupun batin; 4. Bahwa pihak keluarga telah berupaya memberikan nasehat kepada Penggugat dan Tergugat untuk rukun kembali dalam rumah tangga akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim menilai bahwa rumah tangga tersebut dinyatakan terbukti telah retak dan pecah (broken marriage). Dalam hal ini Majelis Hakim sependapat dengan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 273 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang mengandung konstruksi hukum “cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu tempat kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat untuk meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukup sesuai alasan perceraian Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974”;
Hal. 10 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah terbukti sebagaimana tersebut di atas, ternyata antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada ikatan batin yang merupakan penggerak kehidupan dalam sebuah rumah tangga, sudah tidak saling mencintai dan tidak saling membutuhkan di antara keduanya, oleh karenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah sebagaimana dimaksud dalam surat ar-Rum ayat 21 tidak mungkin lagi dapat diharapkan; Menimbang, bahwa dalam kondisi rumah tangga Pengguhat dan Tergugat sebagaimana tersebut di atas, maka Majelis Hakim menilai rumah tangga Penggugat dan Tergugat bukanlah merupakan suatu tempat yang damai dan menenangkan melainkan telah berubah menjadi tempat yang membuat mereka tersiksa lahir dan batin, oleh karena itu menyelamatkan mereka dari keadaan tersebut melalui perceraian merupakan tindakan yang lebih baik dan maslahat bagi keduanya daripada tetap mempertahankan perkawinan mereka; Menimbang, bahwa menghindari terjadinya mafsadat dalam rumah tangga harus lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan sesuai qaidah Fiqhiyyah yang berbunyi: “Menolak mafsadat lebih diutamakan dari pada mendatangkan kemaslahatan”; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dinilai beralasan menurut hukum dan tidak melawan hak serta telah memenuhi unsur alasan perceraian yang termuat dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 76 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dalam hal ini Majelis Hakim perlu mengemukakan doktrin hukum dari Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 248 yang selanjutnya
Hal. 11 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
doktrin hukum tersebut diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim yang berbunyi:
Artinya : Maka apabila telah tetap gugatan isteri dihadapan hakim dengan bukti dari pihak isteri atau pengakuan suami, sedangkan adanya perihal yang menyakitkan itu menyebabkan tidak adanya pergaulan yang pantas antara keduanya, dan Hakim tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak, maka Hakim dapat menceraikannya dengan talak ba’in. Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya alasan perceraian tersebut dan berdasarkan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam serta doktrin hukum di atas, maka Majelis Hakim sependapat untuk mengabulkan gugatan Penggugat tersebut dengan menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat terhadap Penggugat yang selengkapnya sebagaimana tersebut dalam diktum putusan ini; Menimbang, bahwa untuk tertib administrasi pencatatan perceraian pada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undangundang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Majelis Hakim secara ex officio memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi Tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan atau Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;
Hal. 12 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Area Kota Medan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 391.000,- (tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 30 April 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 30 Jumadil Akhir 1435 Hijriyah oleh kami Dra. Arnetis sebagai Ketua Majelis, M. Arqom Pamulutan, S.Ag, MA dan Rahmi Mailiza Annur, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota. Putusan tersebut dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 14 Mei 2014 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 14 Rajab 1435 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh M. Arqom Pamulutan, S.Ag, MA dan Imdad, S.H.I. sebagai Hakim Anggota yang turut bersidang dan dibantu oleh M. Afrizal, SH sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat di luar hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
TTD
TTD
M. Arqom Pamulutan, S.Ag, MA
Dra. Arnetis
Hakim Anggota TTD
Hal. 13 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc
Imdad, S.H.I. Panitera Pengganti TTD M. Afrizal, SH Perincian Biaya : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan sidang 4. Biaya Redaksi 5. Biaya Meterai J u m l a h
Rp 30.000,Rp 50.000,Rp 300.000,Rp 5.000,Rp 6.000,Rp 391.000,(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal. 14 dari 14 hal. Putusan Nomor 0086/Pdt.G/2014/PA.Pkc