PUTUSAN Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Anak; 1. Nama lengkap
: xxxxxxxxxx;
2. Tempat lahir
: xxxxxxxxxx;
3. Umur/ tanggal lahir
: 16 Tahun / 27 Oktober 1999;
4. Jenis kelamin
: Laki-laki;
5. Kebangsaan
: Indonesia;
6. Tempat tinggal
: xxxxxxxxxx Kabupaten Labuhan Batu Utara;
7. Agama
: Kristen;
8. Pekerjaan
: Pelajar;
Anak ditahan dalam tahanan Rutan Lapas Kelas II B Tanjungbalai oleh : 1. Penyidik, tanggal 13 Januari 2017, Nomor SP-Han/4/I/2017/Reskrim, sejak tanggal 13 Januari 2017 sampai dengan tanggal 19 Januari 2017; 2. Penuntut Umum, 18 Januari 2017, Nomor PRINT-02/N.2.15/Ep.1/01/2017, sejak tanggal 18 Januari 2017 sampai dengan tanggal 22 Januari 2017; 3. Penahanan Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Tanjungbalai, tanggal 19 Januari 2017, Nomor 1/Pen.Pid.Anak/2017/PN Tjb, sejak tanggal 19 Januari 2017 sampai dengan tanggal 28 Januari 2017; 4. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tanjungbalai, tanggal 23 Januari 2017, Nomor 1/Pen.Pid.Anak/2017/PN Tjb, sejak tanggal 29 Januari 2017 sampai dengan tanggal 12 Februari 2017;
Anak dalam persidangan ini didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu DEDI ISMADI, S.H., DKK Pengacara/Advokat dari LBH TRISILA SUMATERA UTARA, beralamat di Jalan Sei Bertu No. 32/7 Medan dan Jalan Imam Bonjol No. 44/47 Kota Tanjungbalai, berdasarkan Penetapan Penunjukan Nomor : 1/Pid.Sus.Anak/2017/PN Tjb. tanggal 19 Januari 2017 serta Anak didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan orang tua Anak; Pengadilan Tinggi tersebut;
Halaman 1 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
Telah membaca:
I.Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Nomor Register Perkara:PDM01/TBALAI/01/2017, tanggal 19 Januari 2017, yang mendakwa Anak dengan dakwaan sebagai berikut : Bahwa Anak pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016, sekira pukul 12.30 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Mei 2016, bertempat di Jalan Pendidikan, Gang Sikas, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang masih berwewenang memeriksa dan mengadilinya, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk Anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul yakni terhadap Anak korban, perbuatan mana dilakukan oleh Anak dengan cara sebagai berikut : Bermula pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016, sekira pukul 12.00 WIB, Anak korban yang masih berumur 5 (lima) tahun bersama kakak kandung Anak korban yang bernama Uli sedang berada di rumah tepatnya di Jalan Pendidikan, Gang Sikas, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, dimana pada saat itu Anak korban dan juga kakak Anak korban sedang tiduran di dalam kamar ibu Anak korban, dan sekira pukul 12.30 WIB tiba-tiba Anak mengetuk pintu rumah dimana pada saat itu Anak korban membuka pintu rumah, dan pada saat Anak masuk ke dalam rumah selanjutnya Anak berkata kepada Anak korban “yok main kopiko (permainan jari tangan) yok” lalu Anak korban menjawab “ayok lah” dan ketika itu Anak mengajak Anak korban masuk ke dalam kamar kak Uli, setelah di dalam kamar selanjutnya Anak korban dan Anak bermain kopiko (permainan jari tangan) dan tidak lama kemudian Anak mencium pipi sebelah kanan Anak korban sebanyak 2 (dua) kali lalu Anak menempelkan kemaluannya ke kemaluan Anak korban dan setelah itu Anak korban bersama Anak mencuci muka ke kamar mandi, setelah itu Anak memberi Anak korban permen kiss warna merah, dimana pada saat itu Anak mempunyai 2 (dua) buah permen, satu untuk Anak korban dan satunya lagi untuk Anak, setelah permen Anak korban habis selanjutnya Anak korban kembali meminta permen kepada Anak namun pada saat itu Anak berkata kepada Anak korban “nah lah” sambil Anak mengeluarkan permen dari mulutnya, dalam posisi berhadapan yang mana posisi Anak korban berdiri
Halaman 2 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
sedangkan Anak berlutut, kemudian Anak menjilat kemaluan Anak korban dan setelah itu Anak berkata “jangan kau bilang sama mamak mu ya” dan tidak berapa lama kemudian Anak saksi dan saksi mengetuk pintu kamar rumah lalu Anak korban membuka pintu kamar dan menceritakan perbuatan Anak tersebut; Akibat perbuatan Anak tersebut Anak korban menjadi trauma dan keluarga menjadi malu. Hal ini diperkuat oleh Hasil Visum Et Repertum Nomor: 007/1337/RSUD/V/2016 tanggal 16 Maret 2016 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Ujang Ridwan Permana, Sp.Og Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama : xxxxxx, Jenis Kelamin: Perempuan, Umur : 5 Tahun, Alamat : Jalan Pendidikan/Sikas Lk. III Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai (Terlampir dalam berkas perkara), dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : RINGKASAN Genitalia
: Bibir kemaluan kecil sebelah kanan : Dijumpai luka memar ukuran pxl (2x1) cm, akibat benda tumpul; Bibir kemaluan kecil sebelah kiri : Dijumpai luka memar ukuran pxl (1x1) cm, akibat benda tumpul; Selaput dara utuh;
KESIMPULAN Bibir kemaluan kecil sebelah kanan : Dijumpai luka memar ukuran pxl (2x1) cm, akibat benda tumpul; Bibir kemaluan kecil sebelah kiri dijumpai luka memar ukuran pxl (1x1) cm, akibat benda tumpul; Selaput dara utuh; Perbuatan Anak tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak; Halaman 3 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
II. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum: Nomor Register Perkara :PDM01/TBALAI/01/2017, 25 Januari 2017, yang menuntut Anak sebagai berikut: 1. Menyatakan Anak
bersalah melakukan tindak pidana "Melakukan
Kekerasan atau Ancaman Kekerasan, Memaksa, Melakukan Tipu Muslihat, Melakukan Serangkaian Kebohongan, atau Membujuk Anak
Untuk Melakukan atau Membiarkan Dilakukan Perbuatan
Cabul" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dalam Surat Dakwaan; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak berupa pidana penjara selama 6 (enam) Tahun 6 (enam) bulan dengan dikurangi selama Anak berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah Anak tetap ditahan dan denda sejumlah Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan latihan kerja. 3. Menetapkan agar Anak , membayar biaya perkara sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);
III.
Putusan
Pengadilan
Negeri
Tanjung
Balai
Nomor
1/Pid.Sus-
Anak/2017/PN.Tjb. tanggal 2 Februari 2017, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: 1. Menyatakan Anak tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Membujuk Anak Untuk Melakukan
Perbuatan Cabul” sebagaimana dalam dakwaan Tunggal; 2. Menjatuhkan tindakan kepada
untuk dikembalikan kepada orangtuanya
yang bernama xxxxxxx; 3. Memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk mengeluarkan Anak dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan; 4. Membebankan kepada Anak
untuk membayar biaya perkara sejumlah
Rp2000,00 (dua ribu rupiah);
IV. Akta Permintaan Banding nomor : 1/Akta.Pid.Anak/2017/PN.Tjb. yang dibuat oleh : NELSON GURNING, SH.,MH. Panitera Pengadilan Negeri Tanjung Balai, yang menerangkan bahwa pada hari: Kamis, tanggal 2
Halaman 4 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
Februari
2017, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan
banding atas Putusan Pengadilan Negeri tersebut, permintaan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 3 Februari 2017; V. Mempelajari berkas perkara ( Inszage ) telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa, pada tanggal 6 Februari
2017,
dengan
Nomor:W2.U8/318/HN.01.10/II/2017
dan
Nomor:U8/319/HN.01.10/II/2017; Menimbang, bahwa permintaan dan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan caracara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Memori Bandingnya telah mengemukakan alasan dan keberatannya atas putusan Pengadilan Negeri tingkat pertama , yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Adapun alasan-alasan yang kami ajukan untuk menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai ialah sebagai berikut : 1.
Bahwa Pemidanaan pada dasarnya bertujuan untuk membuat efek jera (deterrence efect) bagi pelaku tindak pidana disamping bertujuan untuk pembinaan (treatment) bagi pelaku agar tidak mengulangi perbuatannya lagi serta memberikan shock terapy kepada anggota masyarakat agar tidak mengikuti perbuatan yang telah dilakukan oleh mereka Anak (tujuan preventif), oleh karenanya pidana yang terlalu ringan tersebut menurut kami tidak akan membuat efek jera kepada Anak dan tidak pula mempunyai daya tangkal yang dapat menimbulkan shock terapy bagi anggota masyarakat lainnya hingga sangat mungkin sekali Anak akan mengulangi perbuatannya dan anggota masyarakat lainnya akan mencoba-coba melakukan apa yang pernah dilakukan Anak sehingga tujuan pemidanaan dengan upaya penal (hukum pidana) yang mempunyai final goal (tujuan akhir) mewujudkan perlindungan masyarakat (Social Defence) yang pada akhirnya menciptakan kesejahteraan masyarakat (Social Welfare) atau tujuan pidana yang umum (Prevensi general) yaitu 2
menciptakan tatanan masyarakat agar bisa hidup tenteram dan tidak melakukan perbuatan pidana serta (prevensi khusus) bagi pelaku pidana agar
Halaman 5 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
tidak mengulangi perbuatannya tidak pernah akan tercapai; sehingga mendorong Anak dan orang lain untuk berbuat serupa mengingat pemidanaan oleh Hakim sedemikian rupa yang tidak sesuai dengan pola pemidanaan (model or system of sentencing) serta pedoman pemidanaan (guidance of sentencing) ; 2.
Bahwa kami Penuntut Umum mendakwakan Anak dalam bentuk Dakwaan Tunggal sebagaimana
pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul
12.30 WIB. atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Mei 2016 bertempat di Jalan Pendidikan Gang Sikas Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang masih berwewenang memeriksa dan mengadilinya, melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul yakni terhadap anak korban, perbuatan mana dilakukan oleh Anak dengan cara sebagai berikut : Bermula pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 sekira pukul 12.00 WIB. anak korban yang masih berumur 5 (lima) tahun bersama kakak kandung anak korban yang bemama ULI sedang berada dr rumah tepatnya di Jalan Pendidikan Gang Sikas Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbala, dimana pada saat itu anak korban dan jugs kakak anak korban sedang tiduran di dalam kamar ibu anak korban, dan sekira pukul 12.30 Wib tiba-tiba Anak mengetuk pintu rumah cimana pada saat itu anak korban membuka pintu rumah, dan pada saat Anak masuk ke dalam rumah selanjutnya Anak berkata kepada anak korban "yok main kopiko (permainan jari tangan) yok" lalu anak korban menjawab "ayok lah" dan ketika itu Anak mengajak anak korban masuk ke dalam kamar kak ULI, setelah di dalam kamar selanjutnya anak korban dan Anak bermain kopiko (permainan jari tangan) dan tidak lama kemudian Anak mencium pipi sebelah kanan anak korban sebanyak 2 (dug) kali lalu Anak menempelkan kemaluannya ke kemaluan anak korban dan setelah itu anak korban bersama Anak mencuci muka ke kamar mandi, setelah itu Anak memberi anak korban penmen kiss wama merah, dimana pada saat itu Anak mempunyai 2 (dug) buah penmen, satu untuk anak korban dan satunya lagi untuk Anak, setelah penmen anak korban habis selanjutnya anak korban kembali meminta penmen kepada Anak namun pada saat itu Anak berkata kepada anak korban "NAH LAH" sambil Anak mengeluarkan barmen dari mulutnya, dalam posisi berhadapan
Halaman 6 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
IM611111■■■ALIJALILI1IJI111111111111111
yang mana posisi anak korban berdiri sedangkan Anak berlutut, kemudian Anak menjilat kemaluan anak korban dan setelah itu Anak berkata langan kau bilang sama mamak mu ye" dan tidak berapa lama kemudian anak saksi dan saksi xxxxx mengetuk pintu kamar rumah lalu anak korban membuka pintu kamar dan menceritakan perbuatan Anak tersebut. Akibat perbuatan Anak tersebut anak korban menjadi trauma dan keluarga menjadi melu. Hal ini diperkuat oleh Hasil Visum Et Repertum Nomor : 007/1337/RSUDN/2016 tanggal 16 Maret 2016 yang dibuat dan ditandatangani dengan mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Ujang Ridwan Permana, Sp.Og Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang bemama : xxxxxxxxx, Jenis Kelamin: Perempuan, Umur : 5 Tahun, Alamat : Jalan Pendidikan/Sikas Lk. III Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai (Teriampir dalam berkas perkara), dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : RINGKASAN Genitalia
: Bibir kemaluan kecil sebelah kanan : Dijumpai luka memar ukuran pxl (2x1) cm, akibat benda tumpul. Bibir kemaluan kecil sebelah kin dijumpai luka memar ukuran pxl x1) cm, akibat benda tumpul. Selaput dara utuh.
KESIMPULAN Bibir kemaluan kecil sebelah kanan : Dijumpai luka memar ukuran pxl (2x1) cm, akibat benda tumpul. Bibir kemaluan kecil sebelah kin dijumpai luka memar ukuran pxl (1x1) cm, akibat benda tumpul. Selaput clara utuh. Perbuatan Anak RONY tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 20143 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo UU RI No. 11 Tahun 2012 tentang
Halaman 7 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
Sistem Peradilan Pidana Anak 3. Bahwa hukuman yang telah di jatuhkan Hakim Anak pada Pengadilan Negeri Tanjungbalai tersebut diatas, tidak sesuai dengan tuntutan kami selaku Jaksa Penuntut Umum dan tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat yang berkembang pada saat ini, di mana kami selaku Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini menuntut : 1.
Menyatakan ANAK
bersalah melakukan tindak pidana "Melakukan
Kekerasan atau Ancaman Kekerasan, Memaksa, Melakukan Tipu Muslihat, Melakukan Serangkaian Kebohongan, atau Membujuk Anakxxxxx untuk Melakukan atau Membiarkan Dilakukan Perbuatan Cabul" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dalam Surat Dakwaan. 2.
Menjatuhkan pidana terhadap ANAK berupa pidana penjara selama 6 (ENAM) TAHUN 6 (ENAM) BULAN dengan dikurangi selama ANAK berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah ANAK tetap ditahan, dan denda sejumlah Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 6 (ENAM) BULAN latihan kerja.
3.
Menetapkan agar ANAK , membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000,- (dua ribu rupiah).
4.
Bahwa Putusan Hakim Anak Pengadilan Negeri Tanjungbalai
tersebut di atas TIDAK MEMPERHATIKAN hal—hal sebagai berikut : +
Bahwa, jenis TINDAKAN yang telah dijatuhkan Hakim Anak tersebut "Menjatuhkan tindakan kepada
berupa untuk dikembalikan kepada
orangtuanya bernama Rexxxx" sebagaimanadimaksud Pasal 82 ayat (1) UU SPPA TELAH MENGABAIKAN maksud dan tujuan dari Pasal 82 ayat (3) UU SPPA, yang mana ANAK dapat dijatuhi TINDAKAN, hanya "dapat dijatuhkan" apabila Anak melakukan Tindak Pidana yang diancam dengan pidana penjara kurang dari 7 (tuiuh) Tahun DAN juga sebagaimana Pasal 69 Ayat (2) UU SPPA, "Anak yang belum berusia 14 (empat belas) Tahun", sehingga Anak yang usianya sudah mencapai 14 (empat belas) tahun atau Iebih tetap dapat dijatuhi Halaman 8 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
tindakan sepanjang perbuatannya tidak membahayakan dirinya atau masyarakat. Penerapan Pasal yang dijatuhkan kepada Anak bukan merupakan penjatuhan hukuman berupa tindakan sebagaimana diterapkan didalam Perkara yang termasuk dalam kwalifikasi "DIVERSI".
: Bahwa, benar akibat Putusan Hakim Anak Pengadilan Negeri Tanjungbalai
tersebut
berupa " Menjatuhkan tindakan kepada xxxxx untuk dikembalikan kepada orangtuanya bernama Rexxxxxxx" menunjukkan tidak sesuai dengan rasa keadilan masyarakat, sebagai pertimbangan Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Medan perlu kami sampaikan bahwa Anak merupakan Anak Murid dan Anak Kost dari Ibu Kandung Anak Korban (Saksi xxx), saksi xxxx telah menyampaikan kepada Hakim Anak secara langsung dipersidangan bagaimana sikap dan perbuatan Anak tersebut selama dibawah pengawasan saksi, bahkan orangtua kandung Anak pun tidak sanggup untuk mendidik Anak dan khawatir akan perbuatan Anak selanjutnya. Bahwa, benar akibat Putusan Hakim Anak Pengadilan Negeri Tanjungbalai tersebut "Menjatuhkan tindakan kepada xx untuk dikembalikan kepada orangtuanya bernama Rexxxxxx", menunjukkan Hakim Anak T1DAK mengedepankan "HAT1 NURANI" mengingat kondisi psikologis Anak Korban YANG BERUSIA 5 (LIMA) TAHUN /TRAUMA PSIKIS), DAN tidak memberikan efek jera kepada Anak Rony Banjamahor Alias Roni untuk TIDAK bahkan MENGHINDARI untuk melakukan perbuatan yang sama di kemudian hari oleh karena itu pidana yang dijatuhkan kepada Anak dinilai terlalu ringan dan TIDAK SEBANDING dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh Anak;
Oleh karena itu, dengan ini kami mohon supaya Majelis
Hakim Anak pada Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan menerima permohonan BANDING dan menyatakan: 1.
Menyatakan ANAK bersalah melakukan tindak pidana "Melakukan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan, Memaksa, Melakukan Tipu Muslihat, Melakukan Serangkaian Kebohongan, atau Membujuk Anak xxxxxx untuk Melakukan atau Membiarkan Dilakukan Perbuatan Cabul" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 82 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Halaman 9 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo UU RI No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dalam Surat Da kwaan. 2.
Menjatuhkan pidana terhadap ANAK berupa pidana penjara selama 6 (ENAM) TAHUN 6 (ENAM) BULAN dengan dikurangi selama ANAK berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah ANAK tetap ditahan, dan denda sejumlah Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 6 (ENAM) BULAN latihan kerja.
3, Menetapkan agar ANAK , membayar biaya perkara sejumlah Rp 2.000,(dua ribu rupiah). Sesuai dengan apa yang kami mintakan dalam Tuntutan pidana yang kami ajukan pada hari: Rabu, tanggal 25 Januari 2017; Menimbang, bahwa atas Memori Banding tersebut Anak tidak ada mengajukan Kontra Memori Bandingnya; Menimbang, bahwa setelah memperhatikan dengan seksama Memori Banding dari Jaksa Penuntut Umum ternyata Memori Banding tersebut hanya merupakan pengulangan saja,
karena hal-hal tersebut telah disampaikan
Jaksa Penuntut Umum pada waktu menyampaikan tuntutannya didepan persidangan pada peradilan tingkat pertama
dan hal-hal tersebut
dipertimbangkan dengan seksama oleh Hakim tingkat pertama
telah dalam
putusannya dan pertimbangan Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagi pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri sepanjang mengenai kepentingan pelaku sebagai anak, sedangkan alasan Memori Banding lainnya akan dipertimbangkan; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi mempelajari dengan seksama berkas perkara dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Balai nomor : 1/Pid.Sus.Anak/2017/PN.Tjb. tanggal 2 Februari 2017, Pengadilan Tinggi sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkat pertama dalam putusannya bahwa Anak telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membujuk Anak Untuk Melakukan Perbuatan Cabul” dan pertimbangan Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih dan dijadikan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memutus perkara ini dalam tingkat banding, kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan oleh Hakim tingkat pertama menurut Pengadilan Tinggi terlalu ringan Halaman 10 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
dan keliru apabila Anak
tersebut dipidana seperti
dalam amar putusan
tersebut dengan pertimbangansebagai berikut : Menimbang, bahwa dari fakta hukum berupa Berita Acara Pendahuluan maupun Berita Acara Persidangan berkas Anak
tersebut telah berusia 16
(enam belas) tahun, sedangkan Hakim Pengadilan tingkat pertama
hanya
menjatuhkan tindakan terhadap Anak tersebut, hal ini bertentangan dengan pertimbangan hukum Pengadilan tingkat pertama terutama (dalam halaman 15 paragraf 5) dan tidak sesuai dengan rasa keadilan bagi korban sekalipun sudah ada perdamaian kedua belah pihak serta tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku serta bertentangan
dengan pasal 69 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2012, tentang System Peradilan Anak, dimana Anak yang dapat dijatuhkan tindakan lagi Anak yang berusia 14 (empat belas) tahun , sedangkan perkara aquo berusia 16 (enam belas) tahun; Menimbang, bahwa Hakim tingkat banding, sependapat dengan Memori Banding Jaksa Penuntut Umum, bahwa hukuman berupa tindakan tidak menimbulkan efek jera bagi pelaku Anak , oleh karena itu Hakim tingkat banding akan merubah penghukuman tersebut, dengan mempertimbangkan kepentingan pelaku sebagai Anak dan korban sebagai Anak juga; Menimbang, bahwa pidana yang dijatuhkan kepada seorang pelaku (Anak) tidak hanya mendidik Anak itu sendiri tetapi juga sebagai contoh bagi masyarakat lainnya supaya tidak berbuat serupa dengan Anak (Pelaku) tersebut; Menimbang, bahwa disamping pertimbangan tersebut diatas maka selanjutnya
Pengadilan
Tinggi
akan
mempertimbangkan
hal-hal
yang
memberatkan dan meringankan Anak; Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Anak tersebut meresahkan masyarakat dan merugikan orang lain;
Hal-hal yang meringankan : -
Anak berkeinginan masih kembali bersekolah;
-
Kurang perhatian dan pendidikan moral dari orang tuanya;
Halaman 11 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
-
Pelaku masih katagori Anak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Tanjungbalai nomor : 1/Pid.Sus.Anak/2017/PN.Tjb. tanggal 2 Februari 2017, haruslah diperbaiki sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Anak dan penyebutan pelaku sesuai dengan Undangundang Sistem Peradilan Pidana Anak nomor : 11 tahun 2012 tidak lagi menggunakan kata “Terdakwa” akan tetapi “Anak” sebagai pelaku dan yang selebihnya dapat dikuatkan, yang amarnya sebagaimana tersebut dibawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena Anak tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan; Memperhatikan ketentuan pasal 82 ayat (1) Undang-Undang RI. Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012, tentang Sistem Peradilan Anak dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981, tentang Hukum Acara Pidana ( KUHAP) serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI: -
Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum tersebut;
-
Merubah Putusan Pengadilan Negeri
Tanjung Balai
nomor :
1/Pid.Sus.Anak /2017/PN.Tjb. tanggal 2 Februari 2017, sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Anak sehingga amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan anak xxxxxxxxtersebut diatas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tin dak pidana “ Membujuk Anak Untuk Melakukan Perbuatan Cabul “’ sebagaimana dalam dakwaan Tunggal; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Anak oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan; 3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh Anak, kecuali ada perintah Hakim yang menentukan lain karena Anak
Halaman 12 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.
melakuan tindak pidana sebelum masa percobaan selama 10 (sepuluh) bulan berakhir dan Pelatihan Kerja; 4. Menetapkan hukuman Anak untuk menjalani pelatihan Kerja selama 3 (tiga) bulan di Lembaga Pelatihan Kerja; 5. Membebankan biaya perkara kepada Anak dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah); Demikianlah diputuskan Hakim Pengadilan Tinggi Medan oleh H. ADE KOMARUDIN , SH.,M.Hum. selaku Hakim Anak dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : Senin, tanggal 20 Februari 2017, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, tanggal 13 Februari 2017, Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN. dan FACHRIAL, SH.M.Hum. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Anak.
Panitera Pengganti
Hakim
ttd.
ttd.
FACHRIAL, SH.,M.Hum.
H. ADE KOMARUDIN, SH.,M.Hum
Halaman 13 dari 13 Putusan Nomor 9/PID.SUS.ANAK/2017/PT.MDN.