PUTUSAN No. 2365 K/Pid/2005
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH
AGUNG
memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama
: ARIE SETYO WAHYUDI, Skm ;
tempat lahir
: Yogyakarta ;
umur / tanggal lahir : 11 Januari 1978 ; jenis kelamin
: Laki-laki ;
kebangsaan
: Indonesia ;
tempat tinggal
: Kelurahan Dukuh Rt.10/13, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur ;
agama
: Islam ;
pekerjaan
: Karyawan/Kepala
Bagian
Sarana
dan
Prasarana RSIA Hermina Depok ; Pemohon Kasasi/Terdakwa berada di luar tahanan : 1. Penuntut Umum tahanan kota sejak tanggal 14 Maret 2005 sampai dengan tanggal 02 April 2005 ; 2. Hakim Pengadilan Negeri tahan kota sejak tanggal 31 Maret 2005 sampai dengan tanggal 29 April 2005 ; 3. Perpanjangan tahanan kota oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 30 April 2005 sampai dengan tanggal 28 Juni 2005 ; 4. Penangguhan penahanan kota sejak tanggal 24 Juni 2005 ; yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri Cibinong bersama-sama dengan Terdakwa : Nama
: DRG. JULIUS AHMAD ZUIR ;
tempat lahir
: Lintau, Sumatera Barat ;
umur / tanggal lahir
: 15 Juli 1940 ;
jenis kelamin
: Laki-laki ;
kebangsaan
: Indonesia ;
tempat tinggal
: Jl. Sederhana V No. 8 Rt.03/04 Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur ;
agama
: Islam ;
Hal. 1 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
pekerjaan
: Direktur RSIA Hermina Depok ;
karena didakwa : PRIMAIR : Bahwa Terdakwa I. DRG. JULIUS AHMAD ZUIR dan Terdakwa II. ARIE SETYO WAHYUDI, SKM. pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2002 sampai dengan hari Selasa tanggal 6 Juli 2004 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih dalam kurun waktu dalam tahun 2002, tahun 2003 dan tahun 2004 bertempat di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) HERMINA DEPOK Jl. Siliwangi No. 50 Pancoran Mas Kota Depok atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu, secara melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II dengan cara sebagai berikut : Bahwa Terdakwa I. DRG. JULIUS AHMAD ZUIR sejak tahun 1998 telah bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) HERMINA DEPOK dan terakhir menjabat selaku Direktur RSIA HERMINA DEPOK sejak tahun 2002 sampai sekarang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan misi dan visi dalam bidang operasional di RSIA HERMINA DEPOK, termasuk dalam bidang pengawasan dan pengelolaan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang dihasilkan oleh RSIA HERMINA DEPOK. Sedangkan Terdakwa II. ARIE SETYO W AHYUDI, SKM. sejak bulan April 2004 menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Fisik Departemen Pengembangan RSIA HERMINA GROUP, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola sistem IPAL yang dihasilkan oleh RSIA HERMINA DEPOK ; Bahwa RSIA HERMINA DEPOK bergerak di bidang jasa kesehatan khususnya perawatan ibu dan anak yang berdasarkan data UKL/UPL (Upaya Kelola LingkunganIUpaya Pemantauan Lingkungan) yang disahkan oleh Departemen Kesehatan, RSIA HERMINA DEPOK tergolong dalam kategori tipe C serta diwajibkan mempunyai IPAL untuk mengolah limbah cair yang dihasilkannya, yaitu limbah cair yang mengandung Kuman Ekoli (Koliform), Amoniak, Detergen, Chlor, Sulfida, BOD5, COD dan Phenol, yang kemudian hasil dari proses IPAL tersebut setelah memenuhi standar ambang batas baku mutu
sesuai
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
Nomor
:
Kep-
58/MENLH/12/1995 baru dibuang atau dilepas ke sungai Ciliwung sesuai ijin
Hal. 2 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
dari Pemerintah Daerah Kota Depok seperti tersebut dalam Surat Nomor : 658.31/007/LH/XI/2002 tanggal 25 November 2002, dengan ketentuanke!entuan : Mengolah terlebih dahulu air limbah yang akan di buang ; 1. Limbah cair telah memenuhi baku mutu limbah cair ; 2. Memasang alat ukur debit untuk pembuangan limbah cair ; Bahwa proses penanganan air limbah di IPAL harus memenuhi standar, baik dari bentuk konstruksi bangunan IPAL-nya maupun pelaksanaan proses air limbah itu sendiri, yaitu buangan limbah cair dari UGD (Unit Gawat Darurat), Kamar Operasi Perawatan atau Rawat Inap, Laboratorium, Kamar Bersalin, Laundry, Kamar Jenazah, dan Dapur yang setiap harinya hasil buangan limbahnya diproses dalam proses Inlet, yaitu pertama-tama ditampung dulu dalam Bak Pengumpul Awal (BPA) selama 8 (delapan) jam lalu dialirkan ke Bak Pengendapan atau Sedimentasi, kemudian dialirkan lagi ke dalam Bak Penyaringan dengan proses Aerasi, yang dilakukan tanpa Oksigen (02) dan dengan Oksigen (02), lalu dialirkan ke dalam Bak kontrol akhir (Outlet) dengan proses dicampur Zal Desinfektan, selanjutnya setelah kadar limbah cair tersebut sesuai dengan batas ambang baku mutu baru boleh dibuang atau dialirkan ke sungai. Sedangkan IPAL yang dijalankan oleh RSIA HERMINA DEPOK selama ini belum memenuhi standar tersebut karena hasil buangan limbah cair dari proses IPAL-nya ke sungai Ciliwung masih di atas batas ambang baku mutu ; Bahwa hasil buangan limbah cair dari proses IPAL RSIA HERMINA DEPOK ke sungai Ciliwung yang masih di atas batas ambang baku mutu tersebut dapat dilihat dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh Laboratorium Tehnologi dan Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor atas sampel air limbah RSIA HERMINA DEPOK yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sebanyak 3 (tiga) kali yaitu : 1. Pada tanggal 25 Mei 2002 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amoniak Bebas (NH3) 6,5 seharusnya 0,1; BOD5 69 seharusnya 30; COp 163 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 80 seharusnya 30; dan PH 7,32 seharusnya 9 (bagus) ; 2. Pada tanggal 29 Mei 2003 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amonia Bebas (NH3) 36,98 seharusnya 0,1; BOD5 52 seharusnya 30; COD 184 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 58 seharusnya 30; PH 6,9 seharusnya 9 (bagus);
Hal. 3 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
3. Pada tanggal 26 April 2004 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amonia Bebas (NH3) 13,66 seharusnya 0,1; BOD5 82 seharusnya 30; COD 267 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 72 seharusnya 30; PH 6,9 seharusnya 9 (bagus); Terhadap hal di atas telah dilakukan peneguran berupa Peringatan I dari Sekretaris Daerah Kota Depok Nomor : 660.1/011-LH tanggal 7 Januari 2004 kepada Pimpinan Perusahaan RSIA HERMINA DEPOK, yang berisi telah terjadi pelanggaran terhadap Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 5 Tahun 2002 tentang Izin Pengelolaan Limbah Cair Pasal 6 ayat (1) huruf a dimana kualitas limbah cair dari RSIA HERMINA DEPOK belum memenuhi standar Baku Mutu yang ditetapkan ; Bahwa Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2004 pihak Polres Depok beserta Tim dari Puslabfor Mabes Polri melakukan penyelidikan dan mengambil sample limbah cair IPAL RSIA HERMINA DEPOK ditempat Inlet dan Outlet nya untuk dijadikan Barang Bukti, yang kemudian dilakukan analisa dan pemeriksaan secara laboratoris oleh Laboratorium Kriminalistik Mabes Polri ; Bahwa
setelah
dilakukan
pemeriksaan
secara
laboratoris
oleh
Laboratorium Kriminalistik Mabes Polri Nomor LAB : 2991/KTF/2004 hari Selasa tanggal 6 Juli 2004 terhadap barang bukti berupa Limbah Cair dari proses kegiatan RSIA HERMINA DEPOK dan air sungai Ciliwung, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 : Hasil pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair RSIA HERMINA DEPOK ; Sampel No
Parameter
Satuan
Limbah Cair
Limbah Cair
(inlet)
(outlet)
1
BOD5
mg/l
46
42,2
2
COD
mg/l
336,54
103,97
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
2,1
0,26
4
TSS
mg/l
256
104
5
PH
-
8
8
Tabel 2 : Salinan baku mutu limbah cair untuk RSIA HERMINA DEPOK sesuai dengan
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
Nomor
:
Kep-
58/MENLH/12/1995;
Hal. 4 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1
BOD5
mg/l
30
2
COD
mg/l
80
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
0,1
4
TSS
mg/l
30
5
PH
-
9
Kesimpulan : Limbah Cair RSIA HERMINA DEPOK untuk parameter BOD5, COD, TSS dan Amoniak bebas telah melampaui batas ambang baku mutu sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : Kep-58/MENLH/12/1995 ; Pengaruh dari limbah cair RSIA HERMINA DEPOK yang melebihi ambang batas baku mutu terhadap lingkungan hidup akan berdampak antara lain : Untuk parameter BOD5 dan COD adalah menjadikan turunnya kualitas oksigen yang diperlukan mahluk hidup dalam saluran air yang menerima air limbah tersebut ; -
Untuk parameter TSS adalah membuat zat padat yang terlarut dalam air melebihi dari ambang batas sehingga mengganggu kehidupan mahluk yang ada dalam perairan yang menerima limbah tersebut ;
-
Untuk parameter NH3 adalah mengganggu kesehatan mahluk hidup bila terkena kulit atau masuk ke dalam tubuh ;
-
Limbah cair yang telah melebihi ambang batas baku mutu tersebut pengaruhny'a terhadap udara adalah menimbulkan bau busuk ; Perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II tersebut sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 41 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1997 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ; SUBSIDAIR : Bahwa Terdakwa I. DRG. JULIUS AHMAD ZUIR dan Terdakwa II. ARIE SETYO WAHYUDI, SKM. pada hari Sabtu tanggal 25 Mei 2002 sampai dengan hari Selasa tanggal 6 Juli 2004 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih dalam kurun waktu dalam tahun 2002, tahun 2003 dan tahun 2004, bertempat di RSIA HERMINA DEPOK JI.Siliwangi No. 50 Pancoran Mas Kota Depok atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cibinong, sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu, dengan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku sengaja melepaskan atau membuang zat energi dan/atau komponen lain yang berbahaya atau
Hal. 5 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
beracun masuk di atas atau ke dalam tanah, ke dalam udara atau ke dalam air permukaan, melakukan impor, ekspor, memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut, menjalankan instalasi yang berbabaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum atau nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa I dan Terdakwa II dengan cara sebagai berikut : Bahwa Terdakwa I. DRG. JULIUS AHMAD ZUIR sejak tahun 1998 telah bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) HERMINA DEPOK dan terakhir menjabat selaku Direktur RSIA HERMINA DEPOK sejak tahun 2002 sampai sekarang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memajukan misi dan visi dalam bidang operasional di RSIA HERMINA DEPOK, termasuk dalam bidang pengawasan dan pengelolaan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang dihasilkan oleh RSIA HERMINA DEPOK. Sedangkan Terdakwa II. ARIE SETYO WAHYUDI, SKM, sejak bulan April 2004 menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Fisik Departemen Pengembangan RSIA HERMINA GROUP, yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola sistem IPAL yang dihasilkan oleh RSIA HERMINA DEPOK ; Bahwa RSIA HERMlNA DEPOK bergerak di bidang jasa kesehatan khususnya perawatan ibu dan anak yang berdasarkan data UKL/UPL (Upaya Kelola Lmgkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan) yang disahkan oleh Departemen Kesehatan, RSIA HERMINA DEPOK tergolong dalam kategori tipe C serta diwajibkan mempunyai IPAL untuk mengolah limbah cair yang dihasilkannya, yaitu limbah cair yang mengandung Kuman Ekoli (Koliform), Amoniak, Detergen, Chlor, Sulfida, BOD5, COD dan Phenol, yang kemudian hasil dari proses IPAL tersebut setelah memenuhi standar ambang batas baku mutu
sesuai
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
Nomor
:
Kep-
58/MENLH/12/1995 barun dibuang atau dilepas ke sungai Ciliwung ssesuai ijin dari Pemerintah Daerah Kota Depok seperti tersebut dalam Surat Nomor : 658.31/007/LH/XI/2002 tanggal 25 November 2002, dengan ketentuanketentuan : 1. Mengolah terlebih dahulu air limbah yang akan dibuang ; 2. Limbah cair telah memenuhi baku mutu limbah cair ; 3. Memasang alat ukur debit untuk pembuangan limbah cair ; Bahwa proses penanganan air lirnbah di IPAL harus memenuhi standar, baik dari bentuk konstruksi bangunan IPAL-nya maupun pelaksanaan proses air limbah itu sendiri, yaitu buangan limbah cair dari UGD (Unit Gawat Darnrat),
Hal. 6 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
Kamar Operasi, Perawatan atau Rawat Inap, Laboratorium, Kamar Bersalin, Laundry, Kamar Jenazah, dan Dapur yang setiap harinya hasil buangan limbahnya diproses dalam proses Inlet, yaitu pertama-tama ditampung dulu dalam Bak Pengumpul Awal (BPA) selama 8 (delapan) jam lalu dialirkan ke Bak Pengendapan atau Sedirnentasi, kemudian dialirkan lagi ke dalam Bak Penyaringan dengan proses Aerasi, yang dilakukan tanpa Oksigen (02) dan dengan Oksigen (02), lalu dialirkan ke dalam Bak kontrol akhir (Outlet) dengan proses dicampur Zal Desinfektan, selanjutnya setelah kadar limbah cair tersebut sesuai dengan batas ambang baku mutu baru boleh dibuang atau dialirkan ke sungai. Sedangkan IPAL yang dijalankan oleh RSIA HERMINA DEPOK selama ini belum memenuhi standar tersebut karena hasil buangan limbah cair dari proses IPAL-nya ke sungai Ciliwung masih di atas batas ambang baku mutu ; Bahwa hasil buangan limbah cair dari proses IPAL RSIA HERMINA DEPOK ke sungai Ciliwung yang masih di atas batas ambang baku mutu tersebut dapat dilihat dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh Laboratorium Tehnologi dan Manajemen Lingkungan Institut Pertanian Bogor atas sampel air limbah RSIA HERMINA DEPOK yang diambil oleh Dinas Kesehatan Kota Depok sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu : 1. Pada tanggal 25 Mei 2002 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amonia Bebas (NH3) 6,5 seharusnya 0,1; BOD5 69 seharusnya 30; COD 163 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 80 seharusnya 30; dan PH 7,32 seharusnya 9 (bagus) ; 2. Pada tanggal 29 Mei 2003 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amonia Bebas (NH3) 36,98 seharusnya 0,1; BOD5 52 seharusnya 30; COD 184 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 58 seharusnya 30; PH 6,9 seharusnya 9 (bagus) ; 3. Pada tanggal 26 April 2004 menunjukkan kondisi IPAL dari RSIA HERMINA DEPOK masih di bawah standar dengan hasil : Amonia Bebas (NH3) 13,66 seharusnya 0,1; BOD5 82 seharusnya 30; COD 267 seharusnya 80; TSS (Zat yang tersuspensi) 72 seharusnya 30; PH 6,9 seharusnya 9 (bagus) ; Terhadap hal di atas telah dilakukan peneguran berupa Peringatan I dari Sekretaris Daerah Kota Depok Nomor : 660.1/011-LH tanggal 7 Januari 2004 kepada Pimpinan Perusahaan RSIA HERMINA DEPOK, yang berisi telah terjadi pelanggaran terhadap, Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 5 Tahun 2002 tentang Izin Pengelolaan Limbah Cair Pasal 6 ayat (1) huruf a dimana kualitas
Hal. 7 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
limbah cair dari RSIA HERMINA DEPOK belum memenuhi standar Baku Mutu yang ditetapkan ; Bahwa selanjutnya pada hari Rabu tanggal 2 Juni 2004 pihak Polres Depok beserta Tim dari Puslabfor Mabes Polri melakukan penyelidikan dan mengambil sample limbah cair IPAL RSIA HERMINA DEPOK ditempat Inlet dan Outlet-nya untuk dijadikan Barang Bukti, yang kemudian dilakukan analisa dan pemeriksaan secara laboratoris oleh Laboratorium Kriminalistik Mabes Polri ; Bahwa
setelah
dilakukan
pemeriksaan
secara
laboratoris
oleh
Laboratorium Kriminalistik Mabes Polri Nomor LAB : 2991/KTF/2004 hari Selasa tanggal 6 Juli 2004 terhadap barang bukti berupa Limbah Cair dari, proses kegiatan RSIA HERMINA DEPOK dan air sungai Ciliwung, diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 1 : Hasil pemeriksaan parameter baku mutu limbah cair RSIA HERMINA DEPOK ; Sampel No
Parameter
Satuan
Limbah Cair
Limbah Cair
(inlet)
(outlet)
1
BOD5
mg/l
46
42,2
2
COD
mg/l
336,54
103,97
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
2,1
0,26
4
TSS
mg/l
256
104
5
PH
-
8
8
Tabel 2 : Salinan baku mutu limbah cair untuk RSIA HERMINA DEPOK sesuai dengan
Keputusan
Menteri
Lingkungan
Hidup
Nomor
:
Kep-
58/MENLH/12/1995;
No
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1
BOD5
mg/l
30
2
COD
mg/l
80
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
0,1
4
TSS
mg/l
30
5
PH
-
9
Kesimpulan : Limbah Cair RSIA HERMINA DEPOK untuk parameter BOD5, COD, TSS dan Amoniak bebas telah melampaui batas ambang
Hal. 8 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
baku mutu sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : Kep-58/MENLH/12/1995 ; Pengaruh dari limbah cair RSIA HERMINA DEPOK yang melebihi ambang batas baku mutu terhadap lingkuugan hidup akan berdampak antara lain : -
Untuk parameter TSS adalah membuat zat padat yang terlarut dalam air melebihi dari ambang batas sehingga mengganggu kehidupan mahluk yang ada dalam perairan yang menerima limbah tersebut ;
-
Untuk parameter NH3 adalah mengganggu kesehatan mahluk hidup bila terkena kulit atau masuk ke dalam tubuh ;
-
Limbah cair yang telah melebihi ambang batas baku mutu tersebut pengaruhny'a terhadap udara adalah menimbulkan bau busuk ; Perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II tersebut sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1997 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ; Mahkamah Agung tersebut ; Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cibinong tanggal 27 Juli 2005 sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa I drg. Julius Ahmad Zuir dan Terdakwa II Arie Setyo Wahyudi, SKM, bersalah secara bersama-sama melakukan tindak pidana pencemaran lingkungan sebagaimana diatur dalam Pasal 43 ayat (1) UU No.23 Tahun 1997 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan yang tercantum dalam Dakwaan Subsidair ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I drg. Julius Ahmad Zuir selama 1 (satu) tahun penjara dengan masa percobaan selama 2 (dua) tahun ; 3. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa II Arie Setyo Wahyudi, SKM selama 1 (satu) tahun penjara dengan masa percobaan selama 2 (dua) tahun ; 4. Menjatuhkan pidana denda terhadap Terdakwa I drg. Julius Ahmad Zuir dan Terdakwa II Arie Setyo Wahyudi, SKM, sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan ; 5. Menyatakan barang bukti berupa : -
1 (satu) jerigen air limbah yang diambil dari bak in let pengolahan limbah cair RSIA Hermina Depok ;
-
1 (satu) jerigen air limbah yang diambil dari bak out let pengolahan limbah cair RSIA Hermina Depok ; dirampas untuk dimusnahkan ;
Hal. 9 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
6. Menetapkan agar para Terdakwa, jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana, supaya dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 1.000,(seribu rupiah) ; Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Cibinong
No.
370/Pid.B/2005/PN.CBN tanggal 29 Agustus 2005 yang amar lengkapnya sebagai berikut : -
Menyatakan Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUIR tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan primair ;
-
Membebaskan Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUIR oleh karena itu dari dakwaan primair tersebut ;
-
Menyatakan Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM. tidak terbukti melakukan tindak pidana baik dalam dakwaan primair maupun dakwaan Subsidair ;
-
Membebaskan Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM oleh karena itu baik dari dakwaan primair maupun dari dakwaan subsidair tersebut ;
-
Memulihkan hak Terdakwa II tersebut dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ;
-
Menyatakan Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUIR sebagai Direktur RSIA Hermina Depok terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Dengan melawan hukum menjalankan kegiatan Pengolahan Limbah Cair yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup" ;
-
Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUIR sebagai Direktur RSIA Hermina Depok selama 3 (tiga) bulan penjara ;
-
Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalankan, kecuali apabila kemudian hari ada perintah lain datam putusan hakim, terpidana selama masa percobaan 6 (enam) bulan berakhir telah melakukan perbuatan yang dapat dipidana ;
-
Menjatuhkan denda kepada Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUIR sebagai Direktur RSIA Hermina Depok sebesar Rp 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar, maka harus diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan ;
-
Mewajibkan Terdakwa I drg. JULIUS AHMAD ZUlR sebagai Direktur RSIA Hermina Depok menguji secara rutin Mutu Air Limbah RSIA Hermina Depok ke Laboratorium yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah setempat ;
-
Memerintahkan agar barang bukti berupa : -
1 (satu) jerigen air limbah yang diambil dari bak inlet pengolahan limbah cair RSIA Hermina Depok ;
Hal. 10 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
-
1 (satu) jerigen air limbah yang diambil dari bak outlet pengolahan limbah cair RSIA Hermina Depok, dirampas untuk dimusnahkan ;
-
Menghukum Terdakwa I, membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) ; Mengingat
akan
akta
tentang
permohonan
kasasi
No.
20/Akta
Pid/2005/PN.Cbn jo No. 370/Pid.B/2005/PN.Cbn yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Cibinong yang menerangkan, bahwa pada tanggal 07 September 2005 Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cibinong telah mengajukan
permohonan
kasasi
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
tersebut ; Memperhatikan memori kasasi bertanggal 20 September 2005 dari Jaksa/Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 20 September 2005 ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ; Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan dengan hadirnya Pemohon Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Cibinong
pada
tanggal
29
Agustus
2005
dan
Pemohon
Kasasi/Jaksa/Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 07 September 2005 serta memori kasasinya telah diterima Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 20 September 2005 dengan demikian permohonan kasasi beserta alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang ; Menimbang, bahwa pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan lain, selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas ; Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa selaku badan Peradilan Tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar semua hukum dan undang-undang diseluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat dan adil, Mahkamah Agung wajib memeriksa apabila ada pihak yang mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna menentukan sudah tepat dan adilkah putusan pengadilan bawahannya itu ; Menimbang, bahwa namun demikian sesuai yurisprudensi yang sudah ada apabila ternyata putusan pengadilan yang membebaskan Terdakwa itu merupakan pembebasan yang murni sifatnya, maka sesuai ketentuan Pasal 244
Hal. 11 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
KUHAP ( Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana ) tersebut, permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa sebaliknya apabila pembebasan itu didasarkan pada penafsiran yang keliru terhadap sebutan tindak pidana yang dimuat dalam surat dakwaan dan bukan didasarkan pada tidak terbuktinya suatu unsur perbuatan yang didakwakan, atau apabila pembebasan itu sebenarnya adalah merupakan putusan lepas dari segala tuntutan hukum, atau apabila dalam menjatuhkan putusan itu pengadilan telah melampaui batas kewenangannya ( meskipun hal ini tidak diajukan sebagai alasan kasasi ), Mahkamah Agung atas dasar pendapatnya bahwa pembebasan itu bukan merupakan pembebasan yang murni harus menerima permohonan kasasi tersebut ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi /Jaksa/Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai berikut : 1. Tidak menerapkan atau menetapkan peraturan hukum tidak sebagaimana mestinya, yakni dalam menimbang unsur "Barang Siapa" atas diri Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM yang menurut Majelis Hakim "Terdakwa II bukanlah sebagai petugas pelaksana, bukan pimpinan atau bukan pemberi perintah serta bukan pula penanggung jawab kegiatan Kabag Rumga, sehingga Terdakwa II tidak dapat dikatakan bertindak atas nama diri sendiri atau bertindak atas nama badan hukum sebagaimana dimaksudkan dalam ketentuan Pasal 46 UU No. 23 Tahun 1997” ; -
Bahwa
pada
awalnya
keterlibatan
Terdakwa
II
dalam
masalah
pengolahan limbah cair RSIA Hermina Depok adalah berdasarkan penugasan formal dari RSIA Hermina Grup sebagai Badan Hukum di tingkat pusat yang mempunyai hubungan hirarki dengan RSIA Hermina lainnya di daerah, yang salah satunya adalah RSIA Hermina Depok ; -
Bahwa penugasan formal Terdakwa II seperti yang dimaksud di atas, tertuang dalam Surat Tugas No. 284/Depbang/RSIAHG/V/2004, yang pada intinya, isinya menugaskan Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM untuk menangani masalah yang berkaitan dengan IPAL RSIA Hermina Depok ;
-
Bahwa sesuai dengan keterangan dari Saksi RISPAYUNI, SE, Terdakwa I dan Terdakwa II sendiri, penunjukan atas diri Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM dalam surat tugas tersebut didasarkan atas kemampuan pengalaman dan sesuai dengan bidang keilmuan dari Terdakwa II dalam
Hal. 12 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
menangani masalah limbah cair rumah sakit, sehingga RSIA Hermina Depok memang hanya Terdakwa II-Iah satu-satunya orang yang mempunyai kemampuan dan ilmu di bidang sistem pengolahan limbah cair rumah sakit ; -
Bahwa sesuai dengan keterangan Saksi DEWI MUROQIFATUN dan Terdakwa II sendiri, atas dasar surat tugas tersebut Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM melaksanakan tugasnya dengan terjun langsung ke lapangan guna melakukan perbaikan terhadap system IPAL RSIA Hermina Depok dengan cara memberikan saran, arahan dan termasuk perintah kepada petugas pelaksana urusan Kesehatan Lingkungan yang menangani masalah Instalasi Pengolahan Limbah Cair RSIA Hermina Depok, yakni Saksi DEWI MUROQIFATUN ;
-
Bahwa hasil dari saran, arahan dan perintah yang diberikan Terdakwa II dalam rnembenahi sistem IPAL di RSIA Hermina Depok ternyata tidak dilaksanakan
secara
maksimal
karena
berdasarkan
hasil
tes
pemeriksaan limbah cair RSIA Hermina Depok pada tanggal 18 April 2005, dengan standar Baku Mutu yang ditetapkan dalam KepMen LH No. Kep-58/MENLH/12/1995, oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Jakarta (bukan laboratorium rujukan sesuai Kep Gub Jabar No. 660.31/Kep.972-BPLHD/2004), hasilnya masih melebihi standar baku mutu KepMen LH tersebut di atas, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Sampel No
-
Parameter
Satuan
Standar
Limbah Cair (outlet)
1
BOD
mg/l
30
28,5
2
COD
mg/l
80
52
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
0,1
0,1
4
TSS
mg/l
30
92
5
pH
-
6-9
7,3
Bahwa keadaan seperti tersebut di atas, pada kenyataannya tidak juga kunjung berubah bahkan setelah dijatuhkannya Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibinong atas perkara ini, ternyata hasil pengolahan
Hal. 13 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
limbah cair RSIA Hermina Depok menjadi lebih buruk lagi, sebagaimana dapat dilihat dari hasil tes pemeriksaan limbah cair RSIA Hermina Depok pada tanggal 8 September 2005, dengan standar Baku Mutu yang ditetapkan dalam KepMen LH No. Kep-58/MENLH/12/1995, oleh PT. MUTU AGUNG LESTARI (Iaboratorium rujukan sesuai Kep Gub Jabar No. 660.31/Kep.972-BPLHD/2004), hasilnya masih melebihi standar baku mutu KepMen LH tersebut di atas, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini (terlampir) : Sampel No
-
Parameter
Satuan
Standar
Limbah Cair (outlet)
1
BOD
mg/l
30
94,08
2
COD
mg/l
80
158,06
3
Amoniak bebas (NH3)
mg/l
0,1
13,7
4
TSS
mg/l
30
80
5
pH
-
6-9
7,47
Bahwa sesuai dengan keterangan Saksi RISPAYUNI, SE, Terdakwa I dan
Terdakwa
II
sendiri
sebagai
bentuk
pertanggung
jawaban
pelaksanaan tugasnya Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDl, SKM melaporkan hasil pekerjaannya tersebut kepada Terdakwa I selaku Direktur RSIA Hermina Depok dan pimpinan Terdakwa II di RSIA Hermina Grup. Dengan demikian perbuatan Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI adalah sempurna (voltoid) sebagai perbuatan pidana baik formil maupun materiil, maka putusan judex facti seharusnya beramar Iepas dari segala tuntutan hukum (onslag van alle rechts vervolging), dan bukannya membebaskan Terdakwa dari dakwaan (vrijspraak) ; Menurut Majelis Hakim -
Menimbang bahwa Terdakwa II adalah karyawan menetap Hermina Group yang bertugas sebagai Kepala Bagian Pengembangan Fisik Departemen Pengembangan Fisik Hermina Group sejak tanggal 1 April 2004 dan menerima gaji menetap dari Hermina Group yang berkantor di Jatinegara Jakarta dan sebelumnya Terdakwa II bekerja di Hermina Podomoro, namun selama 2 (dua) bulan yakni dari bulan Mei sampai
Hal. 14 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
dengan Juni 2004 Terdakwa II diperbantukan untuk membantu Pelaksana Harian (PLH) Kepala Bagian Rumah Tangga (Kabag Rumga) RSIA Hermina Depok Saksi Rispayuni, SE sebab Kabag Rumga Definitif Sdr. NUZIRWAN NAZIR sedang cuti sejak bulan Mei sampai Juni 2004, dimana Terdakwa II diperbantukan membantu PLH Kabag Rumga Sdr. Rispayuni karena saksi Rispayuni berlatar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi kurang memahami masalah IPAL guna melakukan pengawasan dan hasilnya serta saran-saran disampaikan oleh Terdakwa II kepada Kabag Rumga RSIA Hermina Depok dan kepada Terdakwa I ; -
Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 46 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka Terdakwa I dalam kapasitas sebagai Direktur yang bertanggung jawab atas seluruh operasional RSIA Hermina Depok, termasuk masalah operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) RSIA Hermina Depok, dapat dipertanggung jawabkan sebagai pelaku tindak pidana lingkungan hidup ;
-
Menimbang bahwa Terdakwa II bukan karyawan dalam struktur organisasi badan hukum RSIA Hermina Depok, melainkan Terdakwa II sebagai karyawan menetap di Hermina Group di Jatinegara Jakarta, tetapi karena Terdakwa II punya pengetahuan tehnis di bidang Limbah maka diminta oIeh Terdakwa I hanya semata-mata untuk membantu PLH Kabag Rumga RSIA Hermina Depok yang awam masalah limbah, karena Kabag Rumga Definitif sedang menjalani cuti, maka dengan demikian Terdakwa II bukanlah petugas pelaksana, bukan pimpinan atau bukan pemberi perintah serta bukan pula penanggung jawab kegiatan Kabag Rumga, sehingga Terdawa II tidak dapat dikatakan bertindak atas nama diri sendiri atau bertindak atas nama badan hukum sebagaimana dimaksudkan dalam ketentuan Pasal 46 UU No. 23 Tahun 1997 ;
Keberatan-keberatan Pemohon Kasasi : -
Bahwa benar Terdakwa II adalah karyawan menetap Hermina Group dan bukan karyawan RSIA Hermina Depok, akan tetapi berdasarkan Surat Tugas No. 284/ Depbang/RSIAHG/V/2004, Hermina Group sebagai organisasi pusat yang berada di atas RSIA Hermina Depok dan terdapat hubungan
hirarkis
antara
kedua
Badan
Hukum
tersebut,
telah
menugaskan Terdakwa II untuk bekerja di RSIA Hermina Depok khusus menangani masalah Instalasi Pengolahan Air Limbah-nya, dan bukan
Hal. 15 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
masalah lainnya, karena Terdakwa II adalah satu-satunya orang yan dinilai mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah air limbah tersebut ; -
Bahwa berdasarkan Surat Tugas No. 284/Depbang/RSlAHG/V/2004 tersebut maka semua langkah dan tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa II khususnya dalam penanganan masalah sistem IPAL di RSIA Hermina Depok secara otomatis bertindak atas nama dan/atau mewakili kepentingan dari RSIA Hermina Depok dan justru bukan bertindak atas nama dan/atau mewakili kepentingan dari Hermina Group lagi, sehingga menurut kami pada dasarnya ketentuan Pasal 46 UU No. 23 Tahun 1997 dalam perkara ini sudah terpenuhi ;
-
Bahwa konsekuensi dari Surat Tagas No. 284/Depbang/RSIAHG/V/2004 adalah Terdakwa II melaksanakan tugasnya dengan datang dan bekerja di RSIA Hermina Depok yang meskipun temporari dan dalam batas waktu tertentu yaitu selama kurang lebih 2 (dua) bulan antara bulan Mei sampai dengan Juni 2004, namun dalam pelaksanaan tugas tersebut Terdakwa II langsung terjun ke lapangan untuk menangani masalah sistem IPAL RSIA Hermina Depok dengan memberikan saran/arahan dan perintah guna perbaikan sistem IPAL RSIA Hermina Depok secara langsung kepada petugas pelaksana Kesehatan Lingkungan RSIA Hermina Depok yaitu Saksi DEWI MUROQIFATUN sehingga secara nyata dapat dilihat Terdakwa II adalah pelaksana tugas dan pemberi perintah yang berkompeten dalam penanganan sistem IPAL RSIA Hermina Depok ;
-
Bahwa hasil dari pelaksanaan tugas Terdakwa II tersebut kemudian dipertanggung jawabkan kepada Terdakwa I dalam bentuk memberikan laporan-Iaporan atas saran/arahan dan perintah yang telah dilakukannya dalam rangka perbaikan sistem IPAL RSIA Hermina Depok, dan dalam hal ini Terdakwa I yang juga tidak menguasai keilmuan dalam bidang pengolahan limbah cair tersebut tentunya mempercayakan sepenuhnya atas segala laporan yang diberikan oleh Terdakwa II ;
-
Bahwa perbaikan sistem IPAL RSIA Hermina Depok atas saran, arahan dan perintah dari Terdakwa II baru dapat dilihat hasilnya beberapa bulan kemudian menunggu proses pengembangan biota yang digunakan dalam sistem IPAL yang baru dari RSIA Hermina akan tetapi ternyata hasilnya tetap masih melebihi Baku Mutu yang ditetapkan, dan bahkan dari hasil
Hal. 16 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
tes terakhir justru semakin memburuk seperti yang telah dijabarkan dalam tabel-tabel tersebut di atas ; 2. Tidak menenerapkan hukum pembuktian dengan kurangnya pertimbangan hakim (onvoldunde gemotived), yaitu keliru mengambil kesimpulan hukum dalam pembuktian tentang unsur “Barang Siapa” yang terkait dengan unsur “Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu" seperti diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ; -
Bahwa sesuai pertimbangan Majelis Hakim yang dimaksud dengan unsur “Barang Siapa", adalah orang atas siapa didakwa melakukan tindak pidana, dan berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 24 UU No. 23 Tahun 1997 bahwa yang dimaksud dengan orang adalah orang perseorangan, dan/atau
kelompok
orang
dan/atau
badan
hukum,
yang
dapat
dipertanggung jawabkan perbuatan tersebut kepadanya; Selanjutnya yang dimaksud dengan unsur "Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu", adalah unsur yang menggunakan kata "atau" dan tanda “koma" pada perumusan delik tersebut berarti unsur ini dirumuskan secara alternatif yaitu apabila salah satu saja telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa maka Terdakwa dianggap telah terbukti melakukan unsur delik dimaksud ; -
Bahwa dari pertimbangan Majelis Hakim atas kedua unsur di atas, jelas adanya, keterkaitan unsur yang satu dengan yang lain, dalam hal ini unsur
"Barang
Siapa"
yang
meunjuk
kepada
si
pelaku
tindak
pidana/Terdakwa, telah melakukan suatu perbuatan yang dilakukan dengan cara "Iangsung melakukan sendiri" atau "menyuruh melakukan" atau "turut melakukan perbuatan itu" ; -
Bahwa keterkaitan antara kedua unsur di atas ternyata telah diabaikan dan tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dalam menerapkan hukum pembuktian sehingga menyebabkan tidak adanya pertimbangan hakim atas unsur "Yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu" khususnya terhadap diri Terdakwa II ARIE SETYO WAHYUDI, SKM ;
-
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan sesuai dengan keterangan saksi-saksi, surat, ahli, petunjuk dan keterangan para Terdakwa, ditemukan fakta yuridis bahwa dalam melaksanakan tugasnya sesuai Surat Tugas No. 284/Depbang/RSIAHG/2004 Terdakwa II
Hal. 17 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
langsung datang dan bekerja ke RSIA Hermina Depok untuk terjun ke lapangan guna memberikan saran, arahan dan perintah kepada petugas pelaksana Kesehatan Lingkungan RSIA Hermina Depok dalam proses perbaikan sistem IPAL RSIA Hermina Depok. Hal ini menunjukkan adanya perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa II dalam bentuk "Yang melakukan atau yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu", yaitu dengan melawan hukum menjalankan kegiatan Pengolahan
Limbah
Cair
yang
dapat
menimbulkan
pencemaran
lingkungan hidup, karena ternyata hasil dari proses perbaikan sistem IPAL RSIA Hermina Depok yang dilakukan oleh Terdakwa II tersebut masih melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur batas baku mutu limbah cair untuk rumah sakit, sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : Kep58/MENLH/12/1995 dan dapat dilihat dalam tabel-tabel yang telah dijabarkan pada bagian di atas ; Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat bahwa ternyata Pemohon Kasasi tidak dapat membuktikan bahwa putusan tersebut adalah merupakan pembebasan yang tidak
murni, karena
Pemohon Kasasi tidak dapat mengajukan alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar pertimbangan mengenai dimana letak sifat tidak murni dari putusan bebas tersebut dan hanya mengajukan alasan semata-mata tentang penilaian hasil pembuktian yang sebenarnya bukan merupakan alasan untuk memohon kasasi terhadap putusan bebas ; Menimbang, bahwa disamping itu Mahkamah Agung berdasarkan wewenang pengawasannya juga tidak dapat melihat bahwa putusan tersebut dijatuhkan
oleh
Pengadilan
Negeri
dengan
telah
melampaui
batas
wewenangnya, oleh karena itu permohonan kasasi Jaksa/Penuntut Umum/ Pemohon Kasasi berdasarkan pasal 244 Undang-Undang No.8 tahun 1981 (KUHAP) harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi Jaksa/Penuntut Umum dinyatakan tidak dapat diterima dan Terdakwa tetap dibebaskan, maka biaya perkara dibebankan kepada Negara ; Memperhatikan Undang-Undang No.4 tahun 2004, Undang-Undang No.8 tahun 1981 dan Undang-Undang No.14 tahun 1985 sebagaimana telah diubah
Hal. 18 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005
dengan Undang-Undang No.5 tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI
Menyatakan tidak dapat diterima permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cibinong tersebut ; Membebankan biaya perkara dalam tingkat kasasi kepada Negara ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Jum’at tanggal 28 Juli 2006 oleh Iskandar Kamil, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, M. Bahaudin Qaudry, SH. dan Prof.Dr. H. Kaimuddin Salle, SH.MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim anggota tersebut, dan dibantu oleh Mien Trisnawaty, SH.MH. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon kasasi : Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa.
Anggota-Anggota
Ketua:
t.t.d
t.t.d
M. Bahaudin Qaudry, SH.
Iskandar Kamil, SH.
t.t.d Prof.Dr. H. Kaimuddin Salle, SH.MH.
Panitera Pengganti : t.t.d Mien Trisnawaty, SH.MH.
UNTUK SALINAN MAHKAMAH AGUNG RI a.n. Panitera Panitera Muda Pidana,
ZAROF RICAR, SH.S.Sos.M.Hum NIP. 220001202
Hal. 19 dari 19 hal. Put. No. 2365 K/Pid/2005