PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor: 19 – K / PM.III-12 / AD / III / 20162009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Fandy Bintara Putra. : Serda/21100263541188. : Ba Pemegang Buku Harian Pekas Gabrah NA.2.15.06 : Keuangan Divif 2 Kostrad. : Surabaya, 28 Nopember 1988. : Laki-laki. : Indonesia. : Islam. : Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang.
106
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas: Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dari Polisi Militer No. BP-09/A-08 Tanggal 13 Januari 2015.
Memperhatikan
:
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangkostrad selaku Papera Nomor Kep/94/III/2015 tanggal 30 Maret 2015.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/66a/K/AD/II/2016 tanggal 23 Pebruari 2016.
3.
Surat penetapan dari Kadilmil III-12 Surabaya tentang penunjukan Hakim Nomor: Tapkim/19/PM.III-12/AD/III/2016 tanggal 02 Maret 2016.
4.
Surat penetapan Hakim Ketua tentang hari sidang Nomor: Tapsid 19/PM.III-12/AD/III/2016 03 Maret 2016
5.
Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi.
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/66a/K/AD/II/2016 tanggal 23 Pebruari 2016, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
Mendengar
:
2.
Memperhatikan
:
Hal-hal yang diterangkan oleh para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di dalam persidangan.
Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa Serda Fandy Bintara Putra NRP.
2 21100263541188 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Desersi dalam waktu damai” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana: a.
Pidana
b.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat: -
:
Penjara selama 11 (sebelas) bulan.
14 (empat belas) lembar daftar absensi Anggota Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06 sejak bulan Juli 2014 dan bulan Agustus 2015.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c.
Menimbang
Mohon agar Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000, - (sepuluh ribu rupiah).
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya di dakwa sebagai berikut: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, secara berturut-turut sejak tanggal sebelas Agustus tahun 2000 empat belas sampai dengan tanggal dua puluh enam bulan Agustus tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Agustus tahun 2000 empat belas sampai dengan bulan Agustus tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas sampai dengan tahun 2000 lima belas bertempat di Keuangan Kostrad Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan MiIiter III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui Secaba PK di Pusdik Iskandar Muda Kodam IM, seteIah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian pindah tugas ke Divif-2 Kostrad sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 21100263541188. b. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut. c. Bahwa selama Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaan Terdakwa /menghubungi Kesatuan baik melalui surat maupun telepon hal ini ketahui oleh Saksi-1 Sertu Slamet Widodo dan Saksi-2 Sertu Hendrik Prasetyo.
3 d. Bahwa penyebab Terdakwa meninggaikan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, karena Terdakwa tidak mau dijodohkan oleh orang tua Terdakwa. e. Bahwa dari pihak kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa ke wilayah Malang Raya dan ke tempat-tempat yang mungkin didatangi oleh Terdakwa serta para Saksi pernah diperintahkan untuk mencari ke rumah orangtua Terdakwa di Ds. Banaran Kediri tetapi Terdakwa tidak ada, kemudian pihak kesatuan juga meminta permohonan bantuan pencarian terhadap Terdakwa (DPO) sesuai surat Kaku Kostrad nomor: R/80/DPO/X/2014 tanggal 6 Oktober 2014, namun sampai sekarang Terdakwa belum diketemukan, sehingga perkara Terdakwa dilimpahkan ke Denpom Divif 2 Kostrad sesual surat Kaku Kostrad nomor:R/93/X/2014 tanggal 21 Oktober 2014 seianjutnya dari Denporn Divif 2 Kostrad dilimpahkan ke Denpom V/3 Malang sesuai surat Dandenpom Divif 2 Kostrad sesuai nomor: R/06/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014 agar perkara Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. f. Bahwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa berada di Malang dan bekerja serabutan (kuli bangunan) untuk menyambung hidup sehari-hari dan selama 5 bulan kos di rumah Bu Nur di Ds. Dawuan Kec. Kepanjen Kab. Malang. g. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan cara diantar oleh orang tua Terdakwa ke kesatuan Divif-2 Kostrad. h. Bahwa Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Dansatnya sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara benturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. i. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dan Dansatnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya wilayah Malang dan sekitarnya dalam keadaan aman dan tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsun-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa atas Surat Dakwaan tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut:
4 Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Slamet Widodo. : Serka / 21050207680684. : Baursikomlapku Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06. : Keungan Divif 2 Kostrad. : Madiun, 05 Juni 1984. : Laki-laki. : Indonesia. : Islam. : Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 di Pekas Gabrah 106 Kostrad, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014, Saksi mengetahui saat apel pagi Terdakwa sudah tidak ada. 3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang yang sah dari Komandan Kesatuan, Saksi tidak mengetahui dimana keberadaan Terdakwa dan apa kegiatan Terdakwa karena Terdakwa tidak pernah memberitahukannya kepada satuan dan kepada Saksi, namun Saksi pernah menerima SMS dari Terdakwa setelah 3 (tiga) hari Terdakwa meninggalkan satuan yang mengatakan "Selamat malam Bang, ijin tidak usah nyari nyari saya lagi, saya minta maaf selama dinas di Divisi saya punya salah dan saya mau mencari kehidupan sendiri". 4. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan cara diantar oleh saudaranya dan diterima oleh Letkol Cku Herman, oleh Letkol Cku Herman diberi nasihat dan keesokan harinya Terdakwa berdinas seperti biasa, sehingga Terdakwa meninggalkan satuan selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui latar belakang Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, karena sepengetahuan Saksi Terdakwa tidak punya masalah di Satuan baik masalah hutang maupun dinas. 6. Bahwa dari pihak kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa termasuk Saksi bersama petugas Provost ketempat tempat yang mungkin dikunjungi Terdakwa seperti kerumah orang tuanya, mencari di Kota Malang sekitarnya namun Terdakwa tidak diketemukan sehingga Pa Pekas Gabrah 106 Kostrad melaporkan ke Satuan Keuangan Kostrad. 7. Bahwa kemudian dari Satuan Keuangan Kostrad membuat surat permohonan bantuan pencarian terhadap Terdakwa kepada Danpom Kostrad sesuai nomor: R/80/DPO/X/2014 tanggal 6 Oktober 2014, namun Terdakwa tidak diketemukan selanjutnya perkara Terdakwa dilimpahkan ke Denpom V/3 berdasarkan surat Dandenpom Divif 2 Kostrad sesuai nomor: R/06/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014 agar perkara Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 8. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman khususnya Kota Malang dan Terdakwa tidak
5 membawa barang inventaris serta gaji Terdakwa untuk bulan berikutnya dihentikan. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Hendrik Prasetyo Sertu/21060187530285. Baur Hitbutdana Pekas Gabrah 106. Pekas Gabrah 106. Kediri, 09 Pebruari 1985. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 di Keuangan Kostrad Jakarta, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 karena sejak apel pagi Terdakwa sudah tidak ada, dan Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa dan apa kegiatan Terdakwa, serta Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 4. Bahwa Terdakwa pernah mengirim SMS kepada Saksi-2 dengan mengatakan "Selamat malam Bang, ijin tidak usah nyari nyari saya lagi, saya minta maaf selama dinas di Divisi saya punya salah dan saya mau mencari kehidupan sendiri". 5. Bahwa dari pihak kesatuan telah berupaya melakukan pencarian terhadap Terdakwa ketempat tempat yang mungkin akan dikunjungi Terdakwa seperti ke rumah orangtua Terdakwa di Ds. Bananan Kedirii tetapi Terdakwa tidak ditemukan, ketempat teman Terdakwa di Kota Malang sekitarnya namun tidak diketemukan juga 6. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara diantar keluarganya pada tanggal 26 Agustus 2015 sekira pukul 23.00 Wib yang diterima oleh Paku Divisi 2 Kostrad Letkol Cku Herman Oetoyo saat itu Terdakwa diberi nasihat dan keesokan harinya Terdakwa berdinas seperti biasa. 7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman khususnya Kota Malang dan Terdakwa tidak membawa barang inventaris serta gaji Terdakwa untuk bulan berikutnya dihentikan. 8. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan satuan karena Terdakwa hendak dijodohkan dengan gadis pilihan orang tua namun Terdakwa tidak mau. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui Secaba PK di Pusdik Iskandar Muda Kodam IM, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian pindah tugas ke Divif-2
6 Kostrad sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 21100263541188. 2. Bahwa Terdakwa pada tanggal 11 Agustus 2014 pada pukul 05.00 Wib pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang dari Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang. 3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaan Terdakwa kepada Kesatuan baik melalui surat maupun telepon, namun Terdakwa pernah SMS kepada Saksi-1 dan Saksi-2 yang menyatakan "Selamat malam Bang, ijin tidak usah nyari nyari saya lagi, saya minta maaf selama dinas di Divisi saya punya salah dan saya mau mencari kehidupan sendiri". 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, Terdakwa berada di Malang tinggal dikos kosan Bu Nun di Ds. Dawuan Kec. Kepanjen Kab. Malang seorang diri dan bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. 5. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan pada tanggal 26 Agustus 2015 dengan cara diantar oleh Sdri. Maya (kakak dari bapak Terdakwa) dan dinasehati oleh Letkol Cku Herman Terdakwa tidak ditahan dan keesok harinya Terdakwa berdinas seperti biasa. 6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan khususnya Kota Malang dan sekitarnya dalam keadaan aman dan satuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. 7. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang Terdakwa tidak membawa barang inventaris dan untuk bulan depan gaji Terdakwa sudah dihentikan. 8. Bahwa perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut. 9. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, karena Terdakwa hendak dijodohkan dengan gadis pilihan orang tua namun Terdakwa tidak mau. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam siding berupa: Surat-surat : 14 (empat belas) lembar daftar absensi Anggota Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06 sejak bulan Juli 2014 dan bulan Agustus 2015. Yang kesemuanya telah diperlihatkan / dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
7 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui Secaba PK di Pusdik Iskandar Muda Kodam IM, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian pindah tugas ke Divif-2 Kostrad sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 21100263541188. 2. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 11 Agustus 2014 pukul 05.00 Wib pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang dari Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang. 3. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaan Terdakwa kepada Kesatuan baik melalui surat maupun telepon, namun Terdakwa pernah SMS kepada Saksi-1 dan Saksi-2 yang menyatakan "Selamat malam Bang, ijin tidak usah nyari nyari saya lagi, saya minta maaf selama dinas di Divisi saya punya salah dan saya mau mencari kehidupan sendiri". 4. Bahwa benar dari pihak kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa termasuk Saksi bersama petugas Provost ketempat tempat yang mungkin dikunjungi Terdakwa seperti kerumah orang tuanya, mencari di Kota Malang sekitarnya namun Terdakwa tidak diketemukan sehingga Pa Pekas Gabrah 106 Kostrad melaporkan ke Satuan Keuangan Kostrad. 5. Bahwa benar kemudian dari Satuan Keuangan Kostrad membuat surat permohonan bantuan pencarian terhadap Terdakwa kepada Danpom Kostrad sesuai nomor: R/80/DPO/X/2014 tanggal 6 Oktober 2014, namun Terdakwa tidak diketemukan selanjutnya perkara Terdakwa dilimpahkan ke Denpom V/3 berdasarkan surat Dandenpom Divif 2 Kostrad sesuai nomor: R/06/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014 agar perkara Terdakwa diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, Terdakwa berada di Malang tinggal dikos kosan Bu Nun di Ds. Dawuan Kec. Kepanjen Kab. Malang seorang diri dan bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. 7. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan pada tanggal 26 Agustus 2015 pukul 23.00 Wib dengan cara diantar oleh Sdri. Maya (kakak dari bapak Terdakwa) dan diterima oleh Paku Divisi 2 Kostrad Letkol Cku Herman Oetoyo lalu Terdakwa dinasehati dan keesokan harinya Terdakwa berdinas seperti biasa. 8. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman, khususnya Kota Malang dan sekitarnya dalam keadaan aman dan satuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. 9. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang Terdakwa tidak membawa barang inventaris dan untuk gaji Terdakwa sudah dihentikan. 10. Bahwa benar perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut, waktu tersebut adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. 11. Bahwa benar penyebab Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, karena Terdakwa hendak
8 dijodohkan dengan gadis pilihan orang tua namun Terdakwa tidak mau. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. Bahwa mengenai terbuktinya tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer sebagaimana yang telah diuraikan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangannya sendiri dalam putusannya. 2. Sedangkan mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut dalam putusan ini, dihadapkan dengan fakta yang terungkap dalam persidangan dan hal-hal yang mempengaruhi dalam terjadinya perkara pidana ini.
Menimbang
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Unsur Ke satu
: “Militer”.
Unsur Ke dua
: “Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.
Unsur Ke tiga
: “Dalam waktu damai”.
Unsur Ke empat
: “Lebih lama dari tiga puluh hari”.
: Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Unsur kesatu
Hakim
akan
: “Militer”.
- Bahwa kata “Militer” berasal dari bahasa Yunani “Miles” yang berarti seseorang yang dipersenjatai dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas pertempuran atau peperangan terutama dalam rangka pertahanan keamanan negara. - Bahwa seorang Militer ditandai dengan adanya pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan didalam melaksanakan tugasnya atau dinas memakai pakaian seragam sesuai dengan matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya. - Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut pasal 46 ayat (1) KUHPM yaitu mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkata perang dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut ataupun semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para wajib militer selama mereka dalam dinas Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2010 melalui Secaba PK di Pusdik Iskandar Muda Kodam IM, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian pindah tugas ke Divif-2 Kostrad sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serda NRP 21100263541188.
9 2. Bahwa benar berdasarkan Skeppera dari Pangkostrad selaku Papera Nomor Kep/94/III/2015 tanggal 30 Maret 2015 tentang penyerahan perkara Terdakwa kepada Pengadilan Militer III-12 Surabaya, yang di maksud dengan Terdakwa dalam perkara ini adalah Serda Fandy Bintara Putra NRP. 21100263541188 jabatan: Ba Pemegang Buku Harian Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06. 3. Bahwa benar Terdakwa datang ke Persidangan dengan berpakaian dinas lengkap dengan Bad Lokasi serta mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. 4. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan : Bahwa benar dalam persidangan ternyata dengan jelas Terdakwa memakai atribut lengkap sebagaimana layaknya anggota TNI AD, dan Terdakwa saat melakukan perbuatan masih berstatus dinas aktif belum pernah diberhentikan dari dinas militer. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke satu “Militer” telah terpenuhi. Unsur ke dua
:
“Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.
- Bahwa unsur ini merupakan unsur alternatif, maka Majelis akan langsung membuktikan unsur yang sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu unsur “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin. - Bahwa yang dimaksud dengan sengaja (Dolus) di dalam KUHP tidak ada pengertian maupun penafsirannya, adapun penafsiran “Dengan sengaja” atau “kesengajaan” disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan hukum masyarakat, oleh karena itu terdapat banyak ajaran, pendapat dan pembahasannya mengenai istilah kesengajaan ini. - Bahwa kesengajaan (Dolus) menurut Memori Van Toelichting (MVT) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. - Yang dimaksud dengan tidak hadir ialah, meninggalkan / menjauhkan diri, tidak berada disuatu tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas (dalam hal ini kesatuannya) dimana seharusnya ia berada dan melaksanakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. - Yang diartikan tanpa ijin ialah, ketidak hadiran disuatu tempat (kesatuannya) dimana seharusnya ia berada tersebut tanpa ada ijin kepadanya, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang bermaksud meninggalkan kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi diwajibkan menempuh prosedur yang berlaku dikesatuannya, yang berarti perbuatan / tindakan ketidak hadiran tanpa ijin adalah terjadi di lingkungan TNI. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
10 1. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 11 Agustus 2014 pukul 05.00 Wib pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang dari Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaan Terdakwa kepada Kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 3. Bahwa benar dari pihak kesatuan telah berusaha melakukan pencarian terhadap Terdakwa termasuk Saksi bersama petugas Provost ketempat tempat yang mungkin dikunjungi Terdakwa seperti kerumah orang tuanya, mencari di Kota Malang sekitarnya namun Terdakwa tidak diketemukan sehingga Pa Pekas Gabrah 106 Kostrad melaporkan ke Satuan Keuangan Kostrad. 4.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan :
Bahwa benar pada tanggal 11 Agustus 2014 pukul 05.00 Wib Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang dari Asrama Divif 2 Kostrad Singosari Malang tanpa memberitahukan keberadaannya dan kegiatannya, dan dari Kesatuan Terdakwa telah berupaya melakukan pencarian namun Terdakwa tidak diketemukan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin” telah terpenuhi. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”. Bahwa yang dimaksud dengan dalam waktu damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai yang berarti tidak dalam keadaan darurat perang dengan di berlakukannya Undang-undang tertentu / kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer oleh penguasa Militer yang berwenang. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 secara berturut-turut Terdakwa berada di Malang tinggal di kos kosan dan bekerja sebagai kuli bangunan. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman, khususnya Kota Malang dan sekitarnya dalam keadaan aman dan satuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer. 3.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan :
Bahwa benar pada saat dan selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang yaitu pada tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman, khususnya Kota Malang dan sekitarnya dalam keadaan aman dan satuan Terdakwa tidak sedang disiapkan melaksanakan tugas operasi militer atau expedisi militer.
11 Dengan demikian majelis berpendapat bahwa unsur ke tiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi. Unsur keempat
: “Lebih lama dari tiga puluh hari”.
Yang dimaksud dengan 1 (satu) hari ialah waktu selama 1 (satu) x 24 (dua puluh empat) jam. Yang dimaksud dengan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Yang dimaksud lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari adalah waktu secara terus menerus lebih dari 30 (tiga puluh) hari. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh karena keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakata sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari atasan yang berwenang dari tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 secara berturut-turut. 2. Bahwa benar perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut, adalah waktu lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke empat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana: “Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai Iebih lama dari tiga puluh hari” Sebagaimana diatur dan ancam dengan Pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer yang dimaksud dengan menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit, sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
: Bahwa dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar bagi diri Terdakwa sehingga Terdakwa harus dipertanggungjawabkan sebagai subyek hukum pidana dalam perkara ini, sehingga Terdakwa harus di hukum.
12 Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut: 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakekatnya merupakan cara Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu dimana Terdakwa pernah mengirim SMS kepada Saksi-1 dan Saksi-2 yang isinya mengatakan "Selamat malam Bang, ijin tidak usah nyari nyari saya lagi, saya minta maaf selama dinas di Divisi saya punya salah dan saya mau mencari kehidupan sendiri". 2. Bahwa pada hekatnya perbuatan Terdakwa meninggalkan satuan sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 atau selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari secara berturut-turut, adalah waktu lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari hal ini adalah menunjukan bahwa Terdakwa sudah tidak berkeinginan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sebab Terdakwa selaku Prajurit mengetahui bahwa setiap meninggalkan satuan harus seijin atasan yang berwenang. 3. Bahwa dengan perbuatan Terdakwa mengakibatkan tugastugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya menjadi terganngu atau tidak terlaksana sebagaimana mestinya dan oleh karenanya kesatuan Terdakwa sangat dirugikan, selain itu juga sangat mempengaruhi kesiapan satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya. 4. Bahwa perbuatan Terdakwa dilatar belakangi bahwa Terdakwa akan dinikahkan dengan gadis pilihan orang tuanya dan Terdakwa tidak dapat menyelesaikan persoalan yang ia hadapi dengan baik hal ini menunjukan rendahnya tingkat disiplin dan pemahaman terhadap terhadap peraturan yang berlaku di lingkungan TNI.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga negara/Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasiladan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : 1.
2.
Hal-hal yang meringankan
:
-
Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana maupun disiplin.
-
Terdakwa kembali kekesatuan dengan kesadaran sendiri.
-
Terdakwa masih muda sehingga masih dapat dibina.
Hal-hal yang memberatkan : -
Lama waktu Terdakwa meninggalkan satuan selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari.
-
Bahwa perbuatan Terdakwa mencerminkan sikap mental yang buruk karena menghindar dari tugas dan tanggung jawab.
13 Menimbang
Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuannya.
: Bahwa mengenai permohonan Oditur Militer dalam tuntutannya agar Terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 11 (sebelas) bulan, Majelis Hakim berpendapat: 1. Bahwa Terdakwa meninggalkan satuan sejak tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015 secara berturut-turut adalah waktu yang cukup lama yaitu selama 382 (tiga ratus delapan puluh dua) hari. 2. Bahwa masa dinas Terdakwa saat meninggalkan satuan baru 4 (empat) tahun dengan masa dinas yang relatif singkat tersebut seharusnya Terdakwa dapat menunjukan prestasi dan dedikasi yang tinggi. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa tuntutan pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer dipandang masih terlalu ringan, sehingga perlu diperberat.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: - 14 (empat belas) lembar daftar absensi Anggota Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06 sejak bulan Juli 2014 dan bulan Agustus 2015. Barang bukti surat tersebut berkaitan dengan erat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, dan tidak sulit penyimpanannya maka perlu ditentukan statusnya yaitu dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM, serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu FANDY BINTARA PUTRA, Serda NRP 21100263541188 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Desersi dalam waktu damai ”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan: Pidana
3.
: Penjara selama 1 (satu) tahun.
Menetapkan barang bukti berupa: - 14 (empat belas) lembar surat daftar absensi Anggota Pekas Gabrah 106 NA.2.15.06 sejak bulan Juli 2014 dan bulan Agustus 2015. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000, - (sepuluh ribu rupiah).
14 Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 22 Maret 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270 sebagai Hakim Ketua, serta Johanes Sudarso T, S.H. Kapten Chk NRP 2910010890171 dan J.M. Siahaan, S.H.,M.Hum. Kapten Chk NRP 2920087781171 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sunowo, S.H. Mayor Chk NRP 585484, dan Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
CAP/TTD Rizki Gunturida, S.H. Mayor Chk NRP 11000000640270
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
TTD
TTD
Johanes Sudarso T, S.H. Kapten Chk NRP 2910010890171
J.M. Siahaan, S.H.,M.Hum. Kapten Chk NRP 2920087781171
Panitera,
TTD Rudianto Pelda NRP 21960347440875