Definisi Dalam Perhitungan Pajak (1)

TIN205 - Ekonomi Teknik

Materi #12 Genap 2014/2015

6623 - Taufiqur Rachman

h t t p://ta ufiqurrach man.webl og.e sa unggu l.ac.id

Materi #12

TIN205 – EKONOMI TEKNIK

Definisi Dalam Perhitungan Pajak … (1) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id


2

Pendapatan Kotor

Pengeluaran

Gross Income (GI)

Expenses (E)

Adalah jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun pendapatan bunga selama satu periode akuntansi.

Adalah biaya-biaya yang harus ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk di antaranya pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.




1





3

Pendapatan terkena pajak

Adalah jumlah pendapatan yang akan dikenakan pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Taxable Income (TI)

Perhitungannya

TI


GI

E

D



4


Pendapatan Kapital

Capital Gain

Adalah suatu pendapatan yang diperoleh bila harga jual dari suatu aset melebihi harga belinya.

(CG)

Perhitungannya:

Dimana:

SP = selling price (harga jual)



CG

SP

P = First Cost (harga beli)

P

CG > 0.


2




5


Kerugian Kapital Terjadi bila harga jual suatu aset kurang dari nilai bukunya (BV).

Capital Loss (CL)

Perhitungannya:


CL

BVt

SP




6

Depreciation Recapture (DR)

Dimana DR > 0.

Terjadi apabila suatu aset terdepresiasi dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai bukunya pada saat itu.

DR termasuk dalam pendapatan yang terkena pajak, bukan sebagai pendapatan kapital.

Perhitungannya: TIN205 - Ekonomi Teknik


DR

SP

BVt


3



Perhitungan Dasar Perpajakan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

7


Taxes 



TI

T

Dimana:  TI : Taxable Income (pendapatan terkena pajak).  T : Tax Rate (tingkat pajak yang dikenakan untuk TI). Dari persamaan sebelumnya, TI bisa di substitusi, sehingga menjadi:

Taxes TIN205 - Ekonomi Teknik

(G – E – D)

T


Contoh Soal 1 http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

8






Pada tahun 1994, sebuah perusahaan memiliki pendapatan kotor sebesar Rp.5,5milyar dengan total pengeluaran dan depresiasi untuk tahun tersebut adalah Rp.3,7milyar. Berapakah pajak pendapatan yang harus dibayar oleh perusahaan bila pada interval TI tersebut dengan tingkat pajak yang dikenakan adalah 45%?




4



Solusi Contoh Soal 1 http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

9




Besarnya pendapatan terkena pajak adalah:  TI = Rp.5,5milyar –

Rp.3,7milyar

 TI = Rp.1,8milyar



Pajak yang dibayar:  Taxes = Rp.1,8milyar x 0,45  Taxes = Rp.810juta



Efek Pajak Pada Model Depresiasi Yang Berbeda http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

10






Pemilihan model depresiasi dapat mempengaruhi besarnya nilai PW pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Metode depresiasi yang berbeda, nilai PW pajak yang akan dibayar akan semakin rendah apabila metode depresiasi yang digunakan semakin cepat menurunkan nilai dari aset yang didepresiasi. Dimana:

TI

CFAT TIN205 - Ekonomi Teknik


CFBT

CFBT

D



Taxes



CFBT = cash

flow before taxes. CFAT = cash flow after taxes.


5




11




Misalkan harga awal sebuah aset adalah Rp.50juta dengan umur 5 tahun. Aliran kas sebelum pajak setiap tahunnya adalah Rp.20 juta. Dengan tingkat pajak yang dikenakan adalah 30% dan ROR setelah pajak adalah 10%, bandingkan nilai present worth dari pajak yang dikenakan apabila digunakan metode: 1) Depresiasi Garis lurus 2) Depresiasi SOYD



Solusi Contoh Soal 2 … (1) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id


12



Deprisiasi garis lurus



Besar depresiasi tiap tahun sama. (Dt = 50juta/5 = Rp.10juta)  TI = Rp.20juta – Rp.10juta = Rp.10juta



Dengan tingkat pajak 30% per tahun, maka besar pajak per tahun adalah:  P = 0,3 x Rp.10juta = Rp.3juta




6




13

BTCF

0

50juta

1

20juta

16,666,666.667

3,333,333.333 1juta

2

20juta

13,333,333.333

6,666,666.667 2juta

3

20juta

10,000,000.000

10,000,000.000 3juta

4

20juta

6,666,666.667

13,333,333.333 4juta

5

20juta

3,333,333.333

16,666,666.667 5juta


Tahun


Depresiasi

TI

Pajak



14






PW pajak dengan metode SL  PW = 3juta (P/A, 10%, 5)  PW = 3juta (3,791)  PW = 11,373juta PW dengan metode SOYD  PW = 1juta (P/A, 10%, 5) + 1juta (P/G, 10%, 5)  PW = 1juta (3,791) + 1juta (6,862)  PW = 10,653juta




7



Mentabulasikan Aliran Kas Setelah Pajak http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

15






Analisa-analisa seperti present worth, annual worth, ROR dan sebagainya, pada prinsipnya tetap sama antara sebelum dan sesudah pajak. Nilai-nilai aliran kas antara sebelum dan sesudah pajak berbeda, sehingga kesimpulan dari analisa-analisa di atas bisa berbeda.




16








Sebuah peralatan penunjang produksi direncanakan akan dibeli pada tahun ini oleh sebuah perusahaan. Harga awal adalah Rp.50juta, dengan masa pakai 5 tahun dan sisa 0. Selama 5 tahun, pendapatan yang diharapkan adalah {28juta–(1juta*n)}, di mana n adalah tahun terjadinya aliran kas. Sedangkan pengeluaran tahunan diperkirakan {9.5juta+(0,5juta*n)}. Apabila tingkat pajak efektif adalah 30% dan metode depresiasi yang digunakan adalah SL, tabulasikan aliran kas setelah pajak dari alat tersebut. Hitung pula present worth dari aliran kas tersebut bila MARR setelah pajak 8%




8




17

Tahun

Revenue


0

Expense

BTCF

50

–50

D

TI

Pajak

ATCF –50

1

27

10

17

10

7

2,1

14,9

2

26

10,5

15,5

10

5,5

1,65

13,95

3

25

11

14

10

4

1,2

12,8

4

24

11,5

12,5

10

2,5

0,75

11,75

5

23

12

11

10

1

0,3

10,7




18




Nilai Present Worth dari aliran kas setelah Pajak:  P = –50juta + 14,9juta (P/F, 8%, 1) + 13,95juta (P/F, 8%, 2) + 12,8juta (P/F, 8%, 3) + 11,75juta (P/F, 8%, 4) + 10,7 juta (P/F, 8%, 5)  P = Rp1,8346juta




9



Efek Pendapatan Kapital dan Pajak http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id

19




Pada saat inflasi, harga jual suatu aset biasanya meningkat, namun nilai buku dari aset tersebut tidak bisa disesuaikan dengan terjadinya inflasi, shg menghasilkan pendapatan kapital.

CGt 

SPt

BVt

Pc

Tc

CGt

Dimana:  BVt = nilai buku suatu aset pada akhir tahun t.  SPt = harga jual aset di akhir tahun ke-t.  CGt = pendapatan kapital dari aset yang dijual pada tahun ke-t.  Tc = tingkat pajak yang dikenakan pada pendapatan kapital.  Pc = besarnya pajak dari pendapatan kapital.




20








Sebuah traktor memiliki harga Rp.60juta dengan umur 7 tahun dan nilai sisa Rp.4juta. Dengan menggunakan metode depresiasi garis lurus, maka nilai buku traktor tersebut pada akhir tahun ke-3 adalah Rp.36juta. Misalkan traktor tadi dijual seharga Rp.40juta pada akhir tahun ke-3 dan pendapatan kapital dikenakan pajak dengan tingkat 28%, berapakah pajak dari pendapatan kapital tersebut? Bila traktor tadi tetap dipakai dan baru dijual di akhir tahun ke-7 dengan harga Rp.10juta, berapakah pajak pendapatan kapital yang dikenakan?




10




21






Pendapatan kapital yang diperoleh pada tahun ke3 adalah:  CG3 = 40juta – 36juta  CG3 = Rp.4juta Maka besarnya pajak pendapatan kapital yang dikenakan pada tahun ke-3 adalah:  Pc = Tc x CG3  Pc = 0,28 x Rp.4juta  Pc = Rp.1,12juta




22






Pendapatan kapital yang diperoleh pada tahun ke7 adalah:  CG7 = 10juta – 4juta  CG3 = Rp.6juta Maka besarnya pajak pendapatan kapital yang dikenakan pada tahun ke-7 adalah:  Pc = Tc x CG7  Pc = 0,28 x Rp.6juta  Pc = Rp.1,68juta




11




23




Seorang pengusaha properti membeli sebidang tanah seharga Rp.100juta dan menyediakan uang Rp.1,6milyar untuk membangun apartemen di atas tanah tersebut. Pendapatan tahunan sebelum pajak dari penyewaan apartemen diperkirakan sebesar Rp.300juta selama 40 tahun dengan dasar nilai uang sekarang. Pengusaha tadi merencanakan akan menjual apartemen pada akhir tahun ke-6 pada saat nilai properti tersebut diperkirakan mengalami peningkatan. Sesuai dengan aturan pajak, harga tanah tidak terdepresiasi, tetapi diperhitungkan sebagai nilai sisa. Sedangkan ongkos konstruksi bisa didepresiasi selama 32 tahun, sebesar 10% tidak termasuk inflasi. Tingkat pajak pendapatan yang dikenakan adalah 34% dan tingkat pajak pendapatan kapitalnya adalah 28%. Apabila diasumsikan tidak ada inflasi dan harga jual properti termasuk tanahnya adalah Rp.2,1milyar di akhir tahun ke-6, berapakah NPV dari investasi tersebut.




24








Dt = (P–S)/N = 1/32 x Rp.1,6milyar = Rp.50juta BV6 = P – (t x Dt) BV6 = 1,7milyar – (6 x Rp.50juta) = Rp.1,4milyar Pendapatan bersih setelah dikurangi pajak setiap tahun sampai tahun ke-6 adalah:  Yt = At – T(At – Dt) Yt = 300juta – {34%(300juta – 50juta)} Yt = Rp.215juta




12




25




Pajak pendapatan kapital dari penjualan properti tersebut di akhir tahun ke-6 adalah:  Pc = Tc x CG6 = 28%(2.1milyar – 1.4milyar)  Pc = Rp.196juta



NPV = –1.7milyar + 215juta (P/A, 10%, 6) +

(2.1milyar – 196juta)(P/F, 10%, 6) 

NPV = Rp.353.703juta




h t t p://ta ufiqurrach man.webl og.e sa unggu l.ac.id

26




13

Definisi Dalam Perhitungan Pajak (1)

Recommend Documents