ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LAMPIRAN
Istilah umum dalam asuransi dan perbedaannya dengan asuransi mikro
Definisi asuransi mikro
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Karakteristik Asuransi Mikro
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Cara memperoleh Asuransi Mikro
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam asuransi mikro
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan mengajukan klaim
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
CONTOH PRODUK ASURANSI MIKRO DI INDONESIA
Skripsi
1.
Produk asuransi mikro Demam Berdarah
2.
Produk asuransi mikro gempa bumi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
3.
Produk asuransi mikro Syariah
4.
Produk asuransi mikro lainnya
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRIAISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
%
%
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Catatan Teknis
Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia Pertumbuhan sektor asuransi di Indonesia mengalami peningkatan selama 5 tahun terakhir, namun proporsinya terhadap PDB masih terbilang kecil1
Aset/ PDB
Penyebab Utama Masyarakat Indonesia tidak Punya Asuransi 4
Survei Keuangan Bank Dunia: 500 400
300 200 100 0
Laki-laki
nelayan
Perempuan
tangga KUKM KUKM (N=296) (N=409)
(N=193)
(N=134)
(N=193) (N=134) (N=296) begitu rendah membuat industri
500
Tingkat pemahaman masyarakat sangat sulit berkembang. Terutama untuk produk asuransi mikro yang banyak menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Akhirnya tanggal 17 Oktober, pemerintah lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan kerangka dasar asuransi mikro yang 100% Design Asuransi Mikro. Dalam Grand Design ini, OJK mencoba memperbaiki definisi dan kriteria 34% 80% dituangkan dalam Grand 41% 44% 45% 47% 48% 61% 74% 75% mikro. Terutama untuk menjawab beberapa masalah kesenjangan persepsi masyarakat menengah ke bawah 60% asuransi 34% 41% 45% 47% 48% 40% terhadap asuransi (mikro).44% 66% 61% 59% 20% 0%
26%
Premi/ PDB
sekitar sepertiga penduduk 500 138 Laki-laki Perempuan Indonesia, atau kurang 400 138 lebih 77 juta penduduk, 300 tidak memiliki simpanan 175 409 175 65 409 dana/tabungan ataupun 200 309 65 309 58 perlindungan asuransi untuk 58 100 128 121 121 128 berjaga-jaga jika tertimpa 76 76 0 2 musibah. Petani/ Pedagang/Karyawan* Karyawan* Lainnya* Petani/ Ibu rumahIbu rumah Pedagang/ Lainnya*
nelayan tangga (N=447) terhadap (N=447) asuransi (N=409) yang
74%
Edisi Workshop
39%
26%
39%
52%
53%
55%
Ru Su
52%
53%
55%
56%
59%
66%
20%
100 0
n (
Asuransi Mikro Indonesia
S
mit ketentuan dan pengecualiannya
ederhana fitur dan proses administrasinya 100%
sah mendapatkan dan Tidakproduknya Ya mengurus persyaratannya
M udah didapat produknya 80% 60%
Ma hal harga preminya 50% Catatan: Total responden 1,271 Tidak Ya 40%La ma proses klaimnya
E S
(30 hari sejak dokumen lengkap diterima)
30%
300 200
56%
Persepsi Masyarakat Mengenai Asuransi 25%
400
75%
74%
61%
48%
47%
45%
44%
41%
34%
52%
53%
55%
56%
59%
66%
40% 20% 39% Rp50.000/periode) konomis harga preminya (maks. 26% 25% 0%
egera penyelesaian klaimnya (maks. 10 hari sejak dokumen lengkap diterima)
43%
34% Tidak Beberapa hari berikutnya pada acara Pasar Asuransi Mikro Indonesia, OJK bekerjasama dengan asosiasi asuransi diYaIndonesia 21% 21% 10% 3% 2%Bijak, Si 8% 1%Peci, Rumahku, Stop Usaha Erupsi, Stop Usaha Gempa Tsunami, meluncurkan 6 produk Asuransi Mikro Generik (Si 0% Catatan: Total responden 1,271 Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Warisanku). kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) (N=46)
bencana kebanjiran (N=29) (N=20)
50%
Catatan: Total responden 1,271
Statistik Perasuransian OJK, berbagai tahun. 40% 2 43% Laporan Access to Finance, Bank Dunia, 2011. 30% 34% 3 Data dari Survei Nasional 1% Literasi Keuangan 2013, OJK. 43% 20% 21% Survei dilakukan21% Pada akhir tahun 2013 di 20 Provinsi dan 8.000 responden dengan 34% dan strata wilayah serta 5% beragam latarbelakang usia, pekerjaan, 3% 5% 2% 8% 21% 21% strata sosial. 10% 1% 7% TV/radio 4 8% Microinsurance Stakeholders in Indonesia - Baseline Survey oleh Nunung5% Nuryartono, Institut Pertanian Bogor, July 2013. (US AID and SEADI). 0% Agen/tetangga/teman uransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi22%Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi 14% ehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran Brosur/leaflet (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) =621) (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) (N=46) (N=29) (N=20) 11% 1
48%
Skripsi 15%
1%
Media sosial/internet
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI Koran/majalah 11% PERASURANSIAN DI INDONESIA 1% 21% Koperasi
3%
2%
Asuransi unitlink (N=46)
Asuransi bencana (N=29)
20%
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
Catatan Teknis | Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan Catatan: di Indonesia Total responden 2,656Edisi Workshop
3%
Asuransi Mikro di Negara Lain:
2% 1%
1%
Catata
1%
3%
Uganda
– Asuransi Mikro Kelompok dari AIG Uganda, dikembangkan sejak tahun 1997
30%
Filipina
– Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Diri Mikro yang dikelola oleh CARD MBA (Center for Agriculuture and Rural
25%
Development Mutual Benefit Association), mulai dikembangkan sejak tahun 1994
20%
Guetamala – Asuransi Jiwa Mikro COLUMNA yang dipasarkan melalui CU, dikembangkan sejak tahun 1994 India
89% mulai – Asuransi VimoSEWA, asuransi mikro bagi perempuan pelaku usaha (anggota kelompok SEWA) dikembangkan sejak tahun 1992
15% 10%
Colombia
– Asuransi Jiwa MIkro La Equidad Seguros, mulai dikembangkan 35 tahun yang lalu.
5%
Vietnam
– Asuransi Mikro untuk kelompok perempuan yang berasal dari rumah tangga berpenghasilan menengah
0%
kebawah, mulai dikembangkan sejak tahun 1996 Tanzania
– Asuransi Mikro Kesehatan UMASIDA dirintis sejak tahun 1994
Becermin dari praktik asuransi mikro yang sudah cukup berkembang di berbagai negara tersebut, pengembangan asuransi mikro di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar. Saat ini perkembangan asuransi mikro di Indonesia masih berada pada tahap awal, produk-produk generik yang
Premi hilang begitu saja pada waktu tidak ada klaim
ditawarkan punSantunan masih terbatas asuransi dasar, kurangpada besarjenis dibandingkan seperti asuransikebutuhan Jiwa (Si Peci), asuransi yang ada umum (Warisanku, Rumahku, Stop Usaha Gempa Tsunami), dan asuransi syariah Lainnya (Si Bijak).
Produk tidak menarik Premi terlalu besar
Bukti kepemilikan produk tidak terlalu meyakinkan Pelaksanaan Proyek Percontohan Asuransi Mikro Indonesia Tidak ada pilihan perpanjangan otomatis Pada bulan Februari – Maret 2015, dilaksanakan serangkaian kegiatan sosialisasi produk generik asuransi mikro sekaligus pemantauan dan evaluasi. Secara khusus, kegiatan pemantauan dan evaluasi mencoba melihat dari dua sisi yaitu baik dari sisi permintaan (demand side) dan juga sisi penawaran (supply side). Sisi permintaan adalah pemantauan dan evaluasi dengan tujuan untuk melihat penilaian dari
Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi 5
para calon konsumen atau pengguna jasa asuransi mikro (masyarakat) atas produk yang dipasarkan. Sedangkan sisi penawaran adalah pemantauan dan evaluasi untuk melihat kesiapan dan perkembangan distribusi pemasaran produk yang dilakukan oleh pelaku industri dan pemerintah khususnya Otoritas Jasa Keuangan.
Jenis kegiatan
∑ Sebelum Sosialisasi
∑ Sesudah Sosialisasi
Sosialisasi Penuh
995
906
Sosialisasi Sebagian
511
511
Training of Trainers (ToT)
753
753
Total
2,259
2,170
Pada sosialisasi penuh, peserta setelah membaca buku saku dan brosur diberi penjelasan verbal mengenai asuransi mikro dan produk generiknya. Sedangkan sosialisasi sebagian, peserta hanya membaca buku saku dan brosur produk tanpa penjelasan verbal. Training of Trainers dilakukan dengan mengundang perwakilan dari 25 kelompok (2 orang/kelompok) untuk memperoleh pelatihan untuk menjadi pelatih (ToT) dasar-dasar asuransi serta memperoleh informasi terkait produk asuransi generik.
5
Data yang digunakan adalah data yang telah melalui proses cleaning, dimana hanya responden yang menjawab minimal 80 persen dari semua pertanyaan kuesioner. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang tidak menjawab pertanyaan secara lengkap.
6
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
500
Laki-laki
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Perempuan
3
400 Catatan Teknis | Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia 138
Edisi Workshop
300
309
80% 60%
40% 20% 0%
300 41% 100 34% swasta/PNS/BUMN, guru, 200 200 dan 309 0 100 100 Petani/
44%
45%
47% 48% Karyawan adalah 61% terdiri dari para pegawai 74% buruh pabrik Lainnya yaitu termasuk para pelajar/mahasiswa, dan pensiunan *)
75%
59%
56%
55%
Komposisi 39% Responden yang Tahu/Tidak Asuransi 53%
52%
nelayan
(N=447) 0 0 66%
(berdasarkan jenis pekerjaan) 100% 100% 80% 75%
60%
80%
40%60%
75% 60%
20%40%40%
40%
0%
20%20% 0%
50%
61% 74%
75% 74%
Tidak 39%
26%
20%
39% 26%
25% 26%
25%
26%
25% 0%
61%
Ya
52%
47% 45%
48% 47%
52% 39%
39%
53% 55%
52% 53% 52%
59%
56%
55%
53%
44% 41%
45% 44%
53%
55% 56%
56%
55% 59%
Tidak
175 128
409175 121
76
65 Petani/ 65Ibu rumah Pedagang/ 58 nelayan Karyawan* tangga58 Pedagang/ Lainnya* KUKM 128 121 121 (N=193) (N=134)(N=296) KUKM (N=447) 128 76 (N=409)76
400
300 200
Laki-laki
58 76
0
175
409
34% 34% 41%
66% 66% 59%
56%
75%
74%
25%
26%
61%
Petani/ nelayan (N=447)
39%
48%
47%
45%
44%
41%
34%
52%
53%
55%
56%
59%
66%
65 128
121 Ibu rumah tangga (N=409)
Persentase responden yang bekerja di sektor informal relatif lebih banyak tidak tahu tentang asuransi dibanding yang 100% bekerja di sektor formal. Hal ini menunjukkan bahwa secara 34% 80% 41% umum masyarakat dengan jenis pekerjaan formal sebagian 34% 60% besar relatif sudah tahu asuransi. Sedangkan, didalam 40% 20% kelompok pekerja informal, pedagang yang memiliki akses 66% 66% 59% 0% lebih besar dengan pihak perbankan (kredit usaha) cenderung pernah mendengar tentang asuransi, dibandingkan petani, buruh pabrik maupun ibu rumah tangga.
44%
Peremp
138
309 Karyawan* Lainnya* 100 (N=193) (N=134)
(N=296)
Tidak
Tidak Ya
Pedagang/ KUKM (N=296)
Karyawan* (N=193)
L (
Ya
Produk Asuransi yang Pernah atau Sedang Dimiliki
Ya
Dari sebagian responden yang paham asuransi, mayoritas Tidak Ya produk
43% cenderung pernah atau sedang memiliki polis 50% 34%50% Catatan: Total responden 1,271 50% Catatan: Total responden asuransi kesehatan atau jiwa. Catatan:asuransi Total responden 1,271 1,271 40% 21% 21% 40% 40% 3% 8% 30% 30%
0
Ibu rumah tangga (N=409)
Catatan: Total responden 1,271 Tidak Ya
40%
0%
0%
74%
75%
45%
47%
48%
61% 48%
41%
44%
45%
47%
48%
61%
74%
80%
60% 25%
10%
100%
409 309
500
128
121
58
Perempuan
rumah Pedagang/ Petani/ Petani/ Ibu rumahIbu Pedagang/ Karyawan*Karyawan* Lainnya* Lainnya* KUKM nelayan nelayan (N=193) (N=193) (N=134) (N=134) tangga tangga KUKM (N=296) (N=296) (N=447) (N=447) (N=409) (N=409)
26%
25%
80%
20%
128
121
76 Responden yang hadir dalam sosialisasi asuransi 0mikro 500 Laki-laki mayoritas bekerja sebagai petani, ibu rumah tangga danPetani/ Ibu rumah Pedagang/ Karyawan* Lainnya* nelayan 400 (N=193) (N=134) tangga KUKM pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan pedagang. 500 Kegiatan (N=447) (N=409) 138 (N=296) Laki-laki Perempuan sosialisasi di beberapa lokasi kebetulan dilakukan pada saat hari 300 400 138 kerja, sehingga responden yang dapat hadir pun didominasi 500 500 175 409 Perempuan 200 Laki-laki Laki-laki Perempuan 300 oleh para pekerja informal dan ibu rumah tangga yang memiliki 65 309 400 400 138 138 175 409 200 waktu yang lebih fleksibel. 100 65 300 309
100%
30%
65
Responden Berdasarkan Jenis 58 Pekerjaan dan Gender
100
100%
175
409
200
30%
50%
Catatan: Total responden 1,271
40% 30%
2%
20% 1%
43%
34% 21%
Catatan: Total responden 1,271 43% 50% 20% 43% Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi 43%Asuransi 20% 20% 34% 0% 10%
21% 8%
3%
2%
1%
34% Total responden 1,271 34% Catatan: kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi 21% 10% 10% 21% 21% 10% 21% 21% 21% 3% kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran 3% (N=621)40% (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) (N=29) (N=20) 2% 8%8% (N=46) 2%1% 8%3% 1% (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) (N=46) 2% 1% (N=29) (N=20) 0% 0% 0% 30%Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi AsuransiAsuransi AsuransiAsuransi AsuransiAsuransi AsuransiAsuransi AsuransiAsuransi AsuransiAsuransi kesehatan jiwa kendaraan pendidikan kendaraan kebakaran kebanjiran kesehatan jiwa jiwa pendidikan kebakaran unitlink bencana kebanjiran kesehatan pendidikan kendaraan kebakaran unitlink unitlink bencanabencana kebanjiran 43%(N=449) (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) 20%(N=621) (N=295) (N=46) (N=29) (N=20) (N=621) (N=449) (N=295)(N=307) (N=307)(N=129) (N=129)(N=129) (N=46) (N=46) (N=29) (N=29) (N=20) (N=20)
Sumber informasi 34%yang selama ini diterima 1% 21% asuransi 21% 10% oleh masyarakat mengenai
1% yang dianggap Media informasi asuransi paling tepat oleh masyarakat 7%
14%
14%
14%
11%11%
11%
15%
15%
15%
15%
7% 20%
21%21% 20%
20%
21%
11%
48%
22%
20%14%
Total responden Catatan:Catatan: Total responden 2,656 2,656
Total responden 2,656 PenyediaCatatan: produk asuransi mikro
TV/radio
Agen/tetangga/teman
Brosur/leaflet
48%48%
15%
15%
Media sosial/internet
Koran/majalah Koran/majalah
15%
Koran/majalah Koran/majalah
Koperasi
Komunitas Komunitas agama agama
5%
2% 1%
11%
Media sosial/internet Media sosial/internet Media sosial/internet
5% KoperasiKoperasi
15%
48%
Brosur/leaflet
Catatan: Total5% responden 2,656 Koperasi
15%
11%
Agen/tetangga/teman
Agen/tetangga/teman Agen/tetangga/teman
20%
11%
11%11%
TV/radioTV/radio
5%
5%
TV/radio
Brosur/leaflet 21% Brosur/leaflet
48%
21%
22%
15%
11%
1%
5%
3%
2% 5% 1% 1% 1% 5% 0% 7% 1% 5% 14% 5% Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi 5% Asuransi Asuransi 5% 5% 5% 7%22%7% 5%bencana kebanjiran kesehatan 7%jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink 5% 5% 5% 22% 22% (N=307) (N=129) (N=46) (N=29) (N=20) 14% (N=621) (N=449) (N=295) 22% 8%
TV/radio
Catatan: Total responden yang menjawab
Komunitas agama
Agen/tetangga/teman Komunitas agama
1%
1%
Total 11% responden yang menjawab Catatan:Catatan: Total3% responden yang menjawab (N=841)(N=841)
Brosur/leaflet
perlu mempertimbangkan strategi dengan48% menggunakan iklan Catatan: Total responden pemasaran yang menjawab (N=841) Media sosial/internet Catatan: Total 2,656 3% (televisi danresponden radio). Meskipun masyarakat selama ini menerima informasi mengenai asuransi sebagian besar Produk Generik ya Catatan: Total responden yang menjawab (N=841) melalui tetangga/teman/agen, rendahnya pemahaman akan 1% 1% namun 1% 1% 2% 1% Koran/majalah 2% 1% 11%asuransi patut menjadi bahan evaluasi 30% 3% 21% 3% 15% untuk menilai efektivitas media tersebut. Hampir separuh responden yang mengisi kuesioner menilai bahwa 24% 1% 1% 1% 2% 25% Koperasi televisi radio merupakan media ideal untuk memberikan informasi mengenai asuransi mikro. 21% 3% dan 20% Produk Generik yang diminati Masyarakat 20% 3% 3% Produk Generik yang diminati Masyarakat
3% 3%
2% 1%
3%
Skripsi
1%
20%
1%
15%
Komunitas agama
30% 30% Produk Generik yang diminati Masyarakat 15% 89% ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN 24% 24% INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI 25% 10% 25% 30% PERASURANSIAN DI INDONESIA 21% 21%20% 20%20% 20% 24% Produk Generik yang diminati Masyarakat Catatan: Total responden 2,656 5% 20% 20%
25%
60%
20%
4
39%
26%
25%
0%
409
200
15%
40%
52%
21% 53%
309
100 56%
55%
59%
66%
175
11%
65
121
128
76
0 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Petani/ Ibu rumah Pedagang/ Karyawan* Lainnya*
Koperasi
15% (N=193)
nelayan (N=134) Komunitas agama Edisi Workshop tangga KUKM Catatan Teknis 20% | Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia (N=296) (N=447) (N=409)
Catatan: Total responden 2,656
100%
Tidak
80% 75%
60%
Koran/majalah 58
74%
61%
48%
47%
Catatan: Total responden yang menjawab (N=841)
Ya 45%
44%
41%
34%
Dari 6 (enam) produk asuransi mikro yang diperkenalkan pada sosialisasi (Rumahku, Si Bijak, Si Peci, Stop Usaha 1%Usaha Erupsi, 1%Warisanku), Si Peci merupakan produk yang paling diminati. 20%Gempa Tsunami, 2% 1% Stop
40%
0%
3%
50%25%
26%
40%
39%
52%
53%
55%
56%
59%
66%
Catatan: Total responden 1,271
Produk Generik yang diminati masyarakat Tingkat ketertarikan responden untuk membeli bisa 30% 3% Produk Generik yang diminati Masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jenis 43% 20% 34% Tidak kebutuhan Ya produk sesuai dengan dari masing-masing 30% 21% 21% 10% 24% 3% responden, manfaat yang ditawarkan, besarnya santunan, 2% 8% 1% 25% 0% 21% 20% dan tergantung juga bagaimana pihak asuransi tersebut 20% Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi 50% kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran 20% Catatan: Total responden 1,271 masing-masing. menjelaskan produknya Sebagai 40% (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) (N=129) (N=46) (N=29) (N=20) contoh, masyarakat tertarik dengan Si Peci dan Si Bijak 15% 30% 89% 43% dikarenakan produk ini dinilai ekonomis dan santunannya 20% 34% 8% 10% 7% 21% 21% 10% cukup bermanfaat1% bagi kebutuhan mereka. Sedangkan 3% 2% 8% 1% 0% 5% 5% 5% produk Stop Usaha 7% Gempa Tsunami dan Erupsi sangat Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi Asuransi TV/radio kesehatan jiwa pendidikan kendaraan kebakaran unitlink bencana kebanjiran 5% bergantung pada lokasi yang(N=129) rawan(N=46) dengan bencana. (N=621) (N=449) (N=295) (N=307) 22% (N=29) (N=20) 0% Agen/tetangga/teman Namun perlu14% dicatat bahwa pada sosialisasi sebagian Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Brosur/leaflet produk Warisanku dan Rumahku relatif lebih diminati 11% 1% Catatatan: Total responden yang menjawab (N=2,069). 48% Media sosial/internet dibanding produk lainnya. Hal ini, dikarenakan kedua5% Terdapat beberapa lokasi dimana produk tidak disosialisasikan secara lengkap 5% klaim Premi hilang 7% begitu saja pada waktu tidak ada TV/radio produk tersebut 5% saat 11% karena tidak adanya pihak asuransi Koran/majalah yang hadir untuk menjelaskan produk 15% lebih mudah dipahami oleh peserta 21% 22% Agen/tetangga/teman Santunan kurang dibandingkan membaca informasi yangbesar tersedia dalam buku saku dan tersebut Koperasi 14% Brosur/leaflet 11% brosur produk. yang ada kebutuhan 15% Komunitas agama 48% Media sosial/internet
20%
Lainnya 15%
21%
11%
Koran/majalah
Dari 6 (enam) produk asuransi mikro yang diperkenalkan pada sosialisasi Koperasi (Rumahku, Si Bijak, Si Peci, Stop Usaha Catatan: menarik Total responden 2,656 Produk tidak Total responden yang menjawab (N=841) diminati. Gempa Tsunami, Stop Usaha Erupsi, Warisanku), Si PeciCatatan: merupakan produk yang paling 15% Komunitas agama 20%
Premi terlalu besar Total responden 2,656 BuktiCatatan: kepemilikan produk tidak1% terlalu meyakinkan Catatan: Total responden yang menjawab (N=841) 2% 1% 1% 3% Asuransi Mikro Dilihat dari Kacamata Industri Tidak ada pilihan perpanjangan otomatis 1% 1% 1% 3% 2% Produk Generik yang diminati Masyarakat 3%
Selain persepsi dari masyarakat, sebagai pengguna produk asuransi 30% Produk Generik Masyarakat mikro, persepsi paradiminati pelaku pasar (industri/penyedia asuransi mikro) 24%yang 25% 30% 21% mengkaji pun dikumpulkan untuk pengembangan asuransi mikro 20% 20% 24% 20% 25% di Indonesia dari sisi penawaran. Kegiatan pemantauan dilakukan 21% 20% 20% dengan 20% 15% pengumpulan data secara reguler (data sekunder) maupun 89% non-reguler (data primer). Data sekunder 8%yang dikumpulkan 15% 10% 89% 7% adalah laporan keuangan penjualan asuransi mikro (bulanan). Data 8% 10% 7% 5% Jenis ∑ Sebelum ∑ Sesudah5% sekunder dari setiap perusahaan asuransi yang terlibat dalam proyek 0% kegiatan Sosialisasi Sosialisasi percontohan tersebut dikumpulkan dalam database berbasis web 0% Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Si (pusatdata.asuransimikroindonesia.org). Peci Rumahku Warisanku Si Bijak Tsunami Erupsi Pengisian data sekunder Sosialisasi 995 906 dilakukan secara rutin (paling lambat tanggal 7 setiap bulannya untuk Penuh Premi hilang begitu saja pada ada klaim Premi hilang begitu sajawaktu padatidak waktu tidak ada data klaimbulan terakhir) selama periode April 2015 – Maret 2016. Sosialisasi 511 511 Santunan kurang besar dibandingkan Santunan kurang besar dibandingkan kebutuhan yang ada Sebagian Sedangkan untuk informasi yang berbentuk data primer (non-reguler), kebutuhan yang ada Lainnya terdiri dari (i) Diskusi bilateral dengan enam entitas yang dilaksanakan Training 753 753 Lainnya Produk tidak menarik pada tanggal 10-11 Juni 2015. Diskusi dilaksanakan di Gedung OJK of Trainers Produk tidak menarik bersama dengan tenaga ahli Asuransi Mikro dari Kantor Pusat Bank Premi(ToT) terlalu besar Dunia Peter Wrede (ii) kuesioner yang disebarkan ke 120 perusahaan Premi terlalu besar Bukti kepemilikan produk tidak terlalu meyakinkan asuransi yang ada di Indonesia pada akhir Juni 2015. 2,259 otomatis2,170 Tidak adaTotal pilihan perpanjangan
3%
Bukti kepemilikan produk tidak terlalu meyakinkan Tidak ada pilihan perpanjangan otomatis
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
3%
3%
3%
5% 5%
3%
Catatan Teknis |
Edisi Workshop
8% 8%
10% 10%
7% 7%
Produk Generik yangProduk diminatiGenerik Masyarakat yang diminati Masyarakat
ADLN Universitas Airlangga 30% 0% Perpustakaan30% 0% 24%Melalui Si Mengurangi Kerentanan Ekonomi Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia Si Peci Rumahku Warisanku Bijak 24% Tsunami Erupsi Si Peci Rumahku Warisanku Si Bijak 25% 25% Tsunami Erupsi 21% 20% 20%
20%
Premi hilang begitu pada waktu tidak klaim Premi hilang begitu sajasaja pada waktu tidak adaada klaim 89% Santunan kurang besar dibandingkan Santunan kurang besar dibandingkan kebutuhan yang kebutuhan yang adaada
89%
15%
15%
10%
10%
5% Asuransi Jiwa
20%21%
20%
5
20%
8%
8%
7%
Tsunami
Erupsi
7%
Asuransi Umum
5%
0% 0% Lainnya Lainnya Si Peci Rumahku Warisanku Si Peci SiRumahku Bijak Tsunami Warisanku Erupsi Si Bijak Produk tidak menarik Sampai dengan 12 Oktober 2015, Produk tidak menarik Premi hilang begituPremi saja pada hilang waktu begitu tidak sajaada pada klaim waktu tidak ada klaim sebanyak 72 perusahaan sudah Premi terlalu besar Premi terlalu besar Santunan kurang besar Santunan dibandingkan kurang besar dibandingkan mengembalikan kuesioner Bukti kepemilikan produk tidak terlalu meyakinkan Bukti kepemilikan produk tidak terlalu meyakinkan kebutuhan yang ada kebutuhan yang ada (42 perusahaan asuransi jiwa dan Lainnya Lainnya Tidak ada pilihan perpanjangan otomatis Tidak ada30 pilihan perpanjangan otomatis perusahaan asuransi umum)
Produk tidak menarik Produk tidak menarik Premi terlalu besar Premi terlalu besar
Bukti kepemilikan produk Bukti kepemilikan tidak terlaluproduk meyakinkan tidak terlalu meyakinkan Tidak ada pilihan perpanjangan Tidak ada pilihan otomatis perpanjangan otomatis
Kegiatan sosialisasi asuransi mikro
∑ Sebelum∑ Sesudah ∑ Sesudah JenisJenis ∑ Sebelum kegiatan Sosialisasi Sosialisasi kegiatan Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Penuh Penuh
995 995
906 906
Sosialisasi Sosialisasi Sebagian Sebagian
511 511
Training Training of Trainers of Trainers (ToT)(ToT)
753 753
Total Total
2,259 2,259
Jenis kegiatan
????
∑ Sebelum Jenis∑ Sesudah ∑ Sebelum Sosialisasi kegiatan Sosialisasi Sosialisasi
∑ Sesudah Sosialisasi
511 Sosialisasi Penuh
995Sosialisasi 906 995 Penuh
906
Sosialisasi 753 753 Sebagian
511Sosialisasi 511 511 Sebagian
511
Training of Trainers (ToT)
753Training 753 753 of Trainers (ToT)
753
Total
2,259 Total 2,1702,259
2,170
511
2,170 2,170
Perusahaan Asuransi Jiwa Perusahaan Asuransi Jiwa Perusahaan Asuransi Jiwa
Perusahaan Asuransi Perusahaan Asuransi JiwaJiwa
Perusahaan Asuransi Umum Perusahaan Asuransi Umum Perusahaan Asuransi Perusahaan Asuransi UmumUmum Perusahaan Asuransi Umum Produk
Produk
Produk Korban Produk Produk Korban Produk Produk Korban Bencana3% Bencana3% Korban Pinjaman Produk Produk Indeks Indeks Produk Bencana3% Pinjaman 3% Produk Bencana3% Pinjaman 3% 3% Indeks Indeks 3% 3%Produk 3% 3% Produk Kombinasi Kombinasi Produk 6% 6% Produk Kombinasi Kombinasi 6% 6%
Produk Jiwa Produk Jiwa Produk Produk Produk Produk JiwaJiwa Pemakaman TabunganPemakaman Tabungan Produk Produk 1% 1% Tabungan 4% 4% Tabungan Pemakaman
Pemakaman 4% 4%
1% 1%
Produk Kesehatan yang 10%
Jenis produk asuransi mikro Produk Produk Kesehatan dipasarkan Kesehatan sebagian besar merupakan 10%10% Produkdiri, produk asuransi Jiwa, kecelakaan Pinjaman properti dan asuransi kesehatanProduk Produk 18% JiwaJiwa Produk Produk Pinjaman Pinjaman 18%18%
Produk Jiwa Produk 36% Pinjaman 18%
Produk Jiwa 36%
Produk Kecelakaan Diri
36%36%
Produk Produk Kecelakaan Kecelakaan Diri Diri 31%31%
Skripsi
Produk Kesehatan 10%
Produk Kecelakaan Diri 31%
Produk Kecelakaan Diri 31%
Produk Pinjaman 3%
Produk Properti 39%
Produk Produk Properti Properti 39%39%
Produk 45% Produk Kecelakaan Kecelakaan Produk Diri Diri Properti 39% 45%45%
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
Produk Kecelakaan Diri 45%
6
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Catatan Teknis | Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: Potensi dan Tantangan di Indonesia
Edisi Workshop
Alasan utama perusahaan asuransi memasarkan produk asuransi mikro Perusahaan asuransi tidak melihat alasan yang bersifat komersial, seperti ekspektasi keuntungan finansial perusahaan, pengakuan citra/brand perusahaan, dan memenuhi permintaan pasar sebagai alasan utama dari keterlibatan mereka memasarkan produk asuransi mikro.
(a) Mengembangkan usaha dengan memasuki target pasar baru terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah, (b) Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), (c) Diharuskan undang-undang/otoritas pemerintah.
Masa Depan Asuransi Mikro dari sudut pandang Industri Perusahaan Asuransi Jiwa Perusahaan Asuransi Jiwa Perusahaan Asuransi Jiwa Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi
28% 48% 18% 8% akan lebih banyak dibandingkan dari asuransi informal. Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi 28% 48% 18% 8% Budaya di kalangandari pendapatan rendah akan lebihberasuransi banyak dibandingkan asuransi informal. 8% 63% 25% 5% akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. Budaya berasuransi di kalangan pendapatan rendah 63% 25% 5% Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% dalam 8% akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. 8% 43% 30% 20% 3 tahun mendatang. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% dalam 43% 30% 20% Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% pada 8% 3 tahun mendatang. 23% 60% 15% 3% 2016. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% pada 3% 23% 60% 15% 3% Produk asuransi mikro akan menguntungkan bagi 2016. 38% 50% 10% perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. 3% Produk asuransi mikro akan menguntungkan bagi 38% 50% 10% Produk asuransi mikro menguntungkan bagi yang 3% perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. 23% 38% 35% 3% memberi jaminan. 3% Produk asuransi mikro menguntungkan bagi yang 23% 38% 35% 3% Asuransi mikro membuat kondisi rumah tangga memberi jaminan. 10% 50% 28% 13% berpendapatan rendah lebih baik. Asuransi mikro membuat kondisi rumah tangga 10% 50% 28% 13% berpendapatan rendah lebih baik. 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sangat Setuju
Cenderung Setuju
0% Netral
20% 40% 60% 80% 100% Cenderung Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Cenderung Setuju
Netral
Cenderung Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Perusahaan Asuransi Umum Umum Perusahaan Asuransi Perusahaan Asuransi Umum Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi 60% 10% akan lebih banyak dibandingkan dari asuransi informal. Penawaran asuransi mikro dari perusahaan asuransi 60% 10% Budaya di kalangandari pendapatan rendah akan lebihberasuransi banyak dibandingkan asuransi informal. 70% 7% akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. Budaya berasuransi di kalangan pendapatan rendah 70% 7% Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% dalam akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan. 3% 47% 3 tahun mendatang. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% dalam 47% Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% pada 3% 3 tahun mendatang. 47% 13% 2016. Bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10% pada 47% 13% Produk asuransi mikro akan menguntungkan bagi 2016. 47% 7% perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. Produk asuransi mikro akan menguntungkan bagi 47% Produk asuransi mikro menguntungkan bagi yang 7% perusahaan dalam rentang 3 tahun mendatang. 43% 3% memberi jaminan. Produk asuransi mikro menguntungkan bagi yang 43% Asuransi mikro membuat kondisi rumah tangga 3% memberi jaminan. 33% berpendapatan rendah lebih baik. Asuransi mikro membuat kondisi rumah tangga 33% berpendapatan rendah lebih baik. 0% 20% 40%
30% 30% 20%
3%
20%
3% 3%
43% 43% 37%
3% 3%
37% 43%
3% 3%
43% 47% 47%
47% 47%
60%
3% 7% 17%
80%
17%
7% 3% 3%
100%
Sangat Setuju
Cenderung Setuju
0% Netral
20% 40% 60% 80% 100% Cenderung Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Cenderung Setuju
Netral
Cenderung Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Pelaku industri, baik asuransi jiwa maupun umum, menilai perkembangan asuransi mikro di masa depan cukup positif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan penilaian sejauh mana perusahaan asuransi setuju terhadap beberapa pernyataan mengenai perkembangan asuransi mikro di masa depan. Lebih dari 50 persen perusahaan asuransi jiwa cenderung setuju jika: (a) budaya berasuransi di kelompok masyarakat pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan; (b) bisnis asuransi mikro akan tumbuh lebih dari 10 persen pada 2016; (c) asuransi mikro merupakan faktor penentu yang membuat kondisi rumah tangga berpendapatan rendah lebih baik. Sedangkan, lebih dari 50% perusahaan asuransi umum cenderung berpendapat budaya berasuransi di kelompok masyarakat pendapatan rendah akan secara signifikan tumbuh dalam 3 tahun ke depan dan lebih banyak produk asuransi mikro akan ditawarkan oleh perusahaan asuransi di masa mendatang. Beberapa produk asuransi mikro yang diinginkan oleh masyarakat berdasarkan hasil forum group discussion (FGD) dengan 30 komunitas di empat wilayah di Indonesia7 pada bulan Desember 20138, diantaranya: a. Asuransi rawat inap b. Asuransi pemakaman c. Asuransi penyakit tertentu seperti deman berdarah dan malaria d. Asuransi kebakaran e. Asuransi kapal nelayan f. Asuransi bencana gempa bumi dan lainnya g. Asuransi gagal panen h. Asuransi peternakan i. Asuransi kecelakaan diri
Yogyakarta (7 komunitas), Surabaya (8 komunitas), Makassar (7 komunitas dan Manado (8 komunitas). World Bank, laporan perkembangan asuransi mikro, Agustus 2014.
7 8
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
Perusahaan Asuransi Jiwa Produk Jiwa Produk Tabungan Pemakaman 1% 4%
Edisi Workshop
Produk Indeks 3%
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Produk Korban Bencana3%
Produk Pinjaman 3%
Produk Catatan Teknis | Mengurangi Kerentanan Ekonomi Melalui Asuransi Mikro: PotensiKombinasi dan Tantangan di Indonesia
Produk Jiwa 36%
Produk Pinjaman 18%
7
6%
Produk Kesehatan 10%
Produk Kecelakaan Diri
Kesulitan utama yang dihadapi oleh perusahaan dalam memasarkan asuransi mikro 45% Produk Produk Kecelakaan Diri 31%
Properti 39%
Kurangnya sosialisasi produk asuransi mikro merupakan kendala utama bagi perusahaan dalam memasarkan produk. Berdasarkan hasil kuesioner, sebagian besar (29 perusahaan asuransi jiwa dan 18 perusahaan asuransi umum) menjawab bahwa kesulitan utama yang dihadapi perusahaan dalam memasarkan produk asuransi mikro adalah kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai produk itu sendiri. Selain itu, beberapa masalah utama yang dipilih oleh setidaknya 50 persen dari jumlah responden perusahaan asuransi jiwa adalah adanya kasus moral hazard/penipuan (dijawab oleh 18 perusahaan), dan tidak cukupnya jaringan distribusi pemasaran serta anti-selection (masing-masing 16 perusahaan). Sedangkan bagi perusahaan asuransi umum, rendahnya permintaan dari kalangan ekonomi lemah dijawab sebagai tantangan oleh 14 perusahaan dari total 30 perusahaan responden.
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Rekomendasi Edukasi mengenai dasar asuransi dan asuransi mikro adalah salah satu hal yang penting untuk dikaji lebih lanjut •
Sosialisasi diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat untuk berasuransi, sekaligus mengurangi persepsi negatif mengenai asuransi.
•
Sosialisasi harus diberikan secara merata kepada semua lapisan masyarakat dan penyampaian sosialisasi sebaiknya menggunakan ungkapan/bahasa yang mudah, sederhana dan “mikro”.
•
Sosialisasi perlu dikembangkan sesuai dengan media yang paling mudah diakses oleh masyarakat seperti melalui televisi atau radio. Oleh karena itu, layanan iklan resmi dan dialog publik dari pemerintah perlu ditayangkan secara khusus di televisi agar masyarakat dapat lebih mudah mengenal produk asuransi mikro,
Mengingat asuransi mikro mengutamakan hukum bilangan besar, maka sebaiknya industri asuransi bisa menciptakan produk asuransi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan kementerian terkait yang dapat memahami kebutuhan akan produk asuransi yang tepat dan berguna. Memperluas jaringan distribusi •
Membentuk kerja sama terutama dengan lembaga formal dan komunitas masyarakat lokal untuk meningkatkan jaringan distribusi dan memasarkan produk asuransi mikro.
Catatan teknis ini merupakan intisari dari Laporan Tengah Periode Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Asuransi Mikro di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi: Rina Cakti Yuliani (
[email protected]) Neni Lestari (
[email protected])
Skripsi
ASURANSI MIKRO DALAM PERKEMBANGAN INDUSTRI AISYAH NIKITA PERMATA PUTRI PERASURANSIAN DI INDONESIA