EFEKTIVITAS PRODUK ASURANSI JIWA PEMBIAYAAN (AJP) MIKRO SAKINAH PADA TAKMIN (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E Sy)
Oleh: Siti Munawaroh NIM : 1111046200021
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015
ABSTRAK Siti Munawaroh, 1111046200021. Efektivitas Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah Pada Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera). Strata Satu (S1) Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama ini masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan UMKM terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal. Pembiayaan untuk masyarakat miskin tidak memiliki jaminan asset yang tidak terlalu besar, untuk itu kemungkinan risiko pembiayaan dinilai cukup besar. Risiko tersebut dapat diminimalisir dengan kerjasama antara LKMS dengan perusahaan asuransi. Tujuan produk AJP Mikro Sakinah adalah membebaskan sisa (seluruh) kewajiban peserta bila terjadi musibah meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas produk AJP Mikro Sakinah. Responden dalam penelitian ini adalah ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah pada Koperasi Baytul Ikhitiar, Bogor. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan Fhitug pada model 1 sebesar 10,371 dengan signifikansi 5%, df1 = 3 dan df2 = 26, didapat nilai Ftabel sebesar 2,98. Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 10,371 > 2,98 berarti Ho ditolak dan artinya pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim berpengaruh secara nyata terhadap manfaat produk. Produk AJP Mikro Sakinah efektif dalam memberikan perlindungan bagi keluarga masyarakat miskin (berpenghasilan rendah) atas risiko keuangan yang menimpa mereka akibat musibah kematian. Kata Kunci : Efektivitas, Asuransi Jiwa Pembiayaan, AJP Mikro Sakinah, Takmin Pembimbing : Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si
i
KATA PENGANTAR بسم ا هللا الر حمن لر حيم Alhamdulillah puji bagi Allah SWT, tuhan pencipta alam beserta isinya, yang selalu mencurahkan segala rahmat dan kekuatan-Nya untuk bergerak, berfikir, dan berkarya dalam menggapai ridho-Nya. Serta rasa syukur yang tiada hentinya disampaikan atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah memberikan warna dalam kehidupan. Shalawat beserta salam pun tak lupa dihanturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, yang telah menyebarkan risalah Islam sebagai pegangan dan petunjuk dalam segala dimensi kehidupan. Dengan
segala
kerendahan
hati,
penulis
menyadari
bahwa
dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun, berkat kesungguhan hati dan kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, rasa terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak, terkhusus kepada: 1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., dan Bapak Abdurrauf, Lc., MA., sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
3. Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi, yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan dan saran-saran serta mengajarkan arti kedisiplinan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah Bapak ajarkan mendapat balasan dari Allah SWT. 4. Kepada seluruh dosen dan sifitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang telah melayani dan memfasilitasi buku-buku hingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Kedua orangtua tercinta dan tersayang, Ayahanda Cecep Muis dan Ibunda Katmi Suarmi, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberikan dorongan semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada orangtua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan dan keberkahan untuk Mama dan Bapa, dibawah kasih sayang-Nya. Aamiin 6. Kepada kakak-kakakku, Aa Yudi Taryadi dan Teh Diana, serta adikku tercinta Karinina Nasriyah dan keponakanku Ahmad Fikri Ar-Rasyid yang selalu memberikan semangat dan keceriaan di sela-sela waktu dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Kepada Ibu Melva Arita, selaku manajer perusahaan Takaful Mikro Indonesia (TAKMIN) Bogor serta para karyawannya, yang telah banyak memberikan
iii
sumbangsih berupa data yang diperlukan untuk penelitian dan bantuannya dalam memberikan saran, intruksi dan bimbingan terhadap peneliti. 8. Ferdian, S.Kom.I., yang selalu memberikan semangat, perhatian dan keceriaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 9. Teman-teman Asuransi Syariah 2011 yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis, khususnya sahabat-sahabat terbaikku Diah Laenatusyifa, Mirantini Tri Kuntari, Dewinta Karmila, Nissa Arifiani, Devi Arisah, Elsa Aisyah Irawan, Tiara Fitri Yanti dan Firda Aulia. Tak lupa pula sahabatku Nurhasanah dan Septiawati Pratiwi. Serta seluruh teman-teman lainnya yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan warna dalam kehidupan penulis. 10. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini. Akhirnya penulis secara terbuka dan berbesar hati menerima berbagai kritik dan masukan yang konstruktif terhadap perbaikan skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.
Depok, 30 Mei 2015 M
(Siti Munawaroh)
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii BAB I
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B.Identifikasi Masalah .......................................................................... 6 C.Pembatasan dan Rumusan Masalah................................................... 7 D.Tujuan Dan Manfaat Penelitian......................................................... 7 E.Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ................................................ 8 F.Teknik Penulisan .............................................................................. 11 G.Sistematika Penulisan...................................................................... 11
BAB II
LANDASAN TEORI A.Teori Asuransi Syariah dan Asuransi Mikro ................................... 13 1.Asuransi Syariah ........................................................................... 13 2.Asuransi Mikro Syariah ................................................................ 14 B.Teori Variabel Operasional ............................................................. 16 C.Teori Pengetahuan Produk, Manfaat, Proses Klaim dan Pelayanan 18 1.Pengetahuan Produk ...................................................................... 18 2.Klaim ............................................................................................. 22 3.Kualitas Pelayanan ........................................................................ 23 4.Manfaat Asuransi .......................................................................... 26 D.Teori Efektivitas .............................................................................. 28 E.Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah .............. 30
BAB III
METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 33 v
B.Objek Penelitian .............................................................................. 33 C.Jenis dan Metode Penelitian ............................................................ 33 D.Data dan Sumber Data..................................................................... 34 E.Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35 F.Pedoman Penulisan Skripsi .............................................................. 36 G.Populasi dan Sampel ....................................................................... 36 H.Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 38 I.Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 42 1.Pengujian Validitas dan Reliabilitas ............................................. 42 2.Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 46 3.Uji Hipotesis ................................................................................. 48 4.Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 52 J.Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 53 BAB IV
HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Identitas Responden ........................................................................ 55 B.Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................. 60 C.Deskriptif Hasil Penelitian .............................................................. 63 D.Hasil Uji Analisis Data .................................................................... 71 1.Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 71 2.Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 76 3.Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 80 4.Analisis Efektivitas Produk ........................................................... 82
BAB V
PENUTUP A.Kesimpulan ..................................................................................... 84 B. Saran-saran ..................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Regresi Linier Berganda ................................... 40 Tabel 3. 2 Tolak Ukur Efektivitas ......................................................................... 41 Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Pre-Test ................................................................. 44 Tabel 3. 4 Hasil Uji Reabilitas Pre-test ................................................................. 46 Tabel 4 1 Pengaruh Usia Terhadap Pengetahuan Produk………………………..58 Tabel 4 2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ............................................................... 61 Tabel 4 3 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 62 Tabel 4 4 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 71 Tabel 4 5 Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 73 Tabel 4 6 Hasil Uji Normalitas K-S ...................................................................... 75 Tabel 4 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 76 Tabel 4 8 Hasil Uji Statistik F variabel X dan Y .................................................. 77 Tabel 4 9 Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t) ........................................................... 78 Tabel 4 10 Analisis Regresi Berganda .................................................................. 80
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecamatan ........................... 55 Gambar 4 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 56 Gambar 4 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden ........ 58 Gambar 4 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 59 Gambar 4 5 Analisis Deskriptif Informasi Produk ............................................... 63 Gambar 4 6 Analisis Deskriptif Kepemilikan Asuransi ........................................ 64 Gambar 4 7 Analisis Deskriptif Pengetahuan Ahli Waris .................................... 65 Gambar 4 8 Analisis Deskriptif Sumber Informasi............................................... 66 Gambar 4 9 Analisis Deskriptif Pelayanan (likert) ............................................... 67 Gambar 4 10 Analisis Deskriptif Pelayanan Koperasi .......................................... 67 Gambar 4 11 Analisis Deskriptif Proses Klaim .................................................... 68 Gambar 4 12 Analisis Deskriptif Jenis Manfaat Produk....................................... 69 Gambar 4 13 Analisis Deskriptif Manfaat Produk ................................................ 70 Gambar 4 14 Hasil Uji Heteroskedasitas Grafik Scatterplot ................................ 72 Gambar 4 15 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ................................................. 74
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi, seiring dengan perkembangan teknologi berkembang pula kebutuhan hidup yang semakin meningkat mengikuti arus perkembangan jaman, sehingga mengakibatkan semakin banyak pula lembaga pembiayaan baik itu bank maupun lembaga pembiayaan bukan bank yang mana lembaga pembiayaan tersebut menjadi tujuan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan khususnya pembiayaan, baik itu pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana maupun barang modal. Meskipun lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan bersama-sama dengan lembaga perbankan, namun dilihat dari pendanaan istilah dan penekanan usahanya antara lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan berbeda. Lembaga pembiayaan ini kegiatan usahanya lebih menekankan pada fungsi pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Adapun lembaga-lembaga keuangan menjalankan usahanya di bidang keuangan, baik penyediaan dana untuk membiayai usaha produktif dan kebutuhan konsumtif, dengan demikian istilah lembaga pembiayaan
1
2
lebih sempit pengertiannya dibandingkan dengan istilah lembaga keuangan. Lembaga pembiayaan adalah bagian dari lembaga keuangan.1 Dalam upaya mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diperlukan dukungan yang komprehensif dari lembaga keuangan. Selama ini masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan UMKM terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal. Untuk mengatasi kendala tersebut, di masyarakat telah tumbuh dan berkembang banyak lembaga keuangan non-bank yang melakukan kegiatan usaha jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik yang didirikan pemerintah atau masyarakat. Lembaga-lembaga tersebut dikenal dengan sebutan sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Tetapi LKM tersebut banyak yang belum berbadan hukum dan memiliki izin usaha.2 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) jika mengacu pada Undang-Undang No. 1 tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro di definisikan sebagai lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari
1 2
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 1-2. http://www.ojk.go.id/lembaga-keuangan-mikro artikel di akses pada 4 April 2015.
3
keuntungan. Di Indonesia, institusi yang terlibat dalam keuangan mikro dapat dibagi menjadi tiga, yakni institusi bank, koperasi, serta non bank/non koperasi.3 Dengan mempertimbangkan mayoritas penduduk Indonesia dalam keadaan menengah ke bawah dan di dominasi oleh masyarakat muslim.4 Keadaan seperti ini menyebabkan perkembangan lembaga keuangan mikro syariah semakin pesat. Perkembangan lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia yaitu melalui Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Saat ini, terdapat 5.500 Baitul Mal wa Tamwil (BMT) atau lembaga keuangan mikro (LKM) syariah di seluruh Indonesia.5 Setiap lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan tentunya tidak terlepas dari risiko pembiayaan. Pembiayaan untuk masyarakat miskin tidak memiliki jaminan asset yang tidak terlalu besar, untuk itu kemungkinan risiko pembiayaan dinilai cukup besar. Keadaan seperti ini menyebabkan tingkat keberlangsungan usaha LKMS maupun program keuangan mikro menjadi rendah. Dengan itu, LKMS harus bisa melakukan sistem manajemen risiko pembiayaan yang baik agar risiko yang terjadi dapat diminimalisir. Risiko tersebut dapat diminimalisir dengan kerjasama antara LKMS dengan perusahaan asuransi. Perusahaan-perusahaan jasa asuransi termasuk sarana terpenting yang dirujuk manusia untuk melindungi dan menjamin keamanan diri dari berbagai
3
I Gde Kajeng Baskara, Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia, Jurnal Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18, No. 2, (Agustus: 2013), hlm. 115. 4 https://www.academia.edu/3615153/Sinergi_Asuransi_Syariah_dan_Lembaga_Keuangan_S yariah artikel diakses pada 4 April 2015. 5 http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/13/12/18/my0gaa-lkm-syariah-sangatpenting artikel diakses pada 4 April 2015.
4
risiko bahaya atau lainnya. Jenis, tujuan, dan model kerjanya pun beragam sesuai dengan jenis risiko bahaya yang di-cover-nya.6 Tujuan asuransi adalah untuk mengadakan persiapan dalam menghadapi kemungkinan kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan, seperti dalam kegiatan perdagangan mereka. Sebenarnya, bahaya kerugian itulah yang mendorong manusia berupaya dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan cara-cara yang aman untuk melindungi diri dan kepentingan mereka.7 Maka TAKMIN Working Group – Peramu sebagai LSM yang konsen terhadap masalah diatas, bekerja sama dengan Lembaga Asuransi Syariah berupaya membuka akses masyarakat kurang mampu agar dapat saling-tolong menolong bila terjadi musibah, dengan mekanisme asuransi syariah/takaful. Pemberdayaan masyarakat kurang mampu merupakan suatu tindakan yang bernilai bagi masyarakat itu sendiri dan Allah, dimana kebanyakan orang mampu sekarang ini tidak akan bergerak jika tidak ada suatu organisasi yang mau mengkoordinir bantuan mereka. Oleh karena itu keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti KBMT, BPRS, dan lembaga sejenisnya merupakan suatu jembatan antara masyarakat lemah dan orang yang berlebih atas hartanya. Dalam pemberdayaan masyarakat mustadh’afiin, harus banyak elemen pendukung untuk dapat menopang kegiatan tersebut. Elemen-elemen tersebut harus bersinergi dalam memberdayakan dhuafa. Dimulai dari sumber pendanaannya, 6
Husain Husain Syahatah, Asuransi Dalam Persfektif Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006), hlm. 4. 7 Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 3.
5
kemudian pembinaannya, dan penjaminannya. Yang dimaksud penjamin disini adalah sesuatu yang dapat membantu mereka meminimalisir risiko yang ada ketika terjadi musibah pada mereka, karena seringkali terjadi pada dhuafa yang ikut dalam program pembiayaan, mereka tidak dapat mengembalikan pinjaman yang diberikan karna meninggal atau ada salah satu keluarganya yang sakit. Oleh karena itu, maka hadirlah TAKMIN (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) yang menggegas lahirnya Asuransi Mikro Syariah (Syariah Microinsurance) di Indonesia yang memberikan perlindungan bagi keluarga masyarakat miskin (berpenghasilan rendah) atas risiko keuangan yang menimpa mereka, seperti kematian, kecelakaan, sakit, kehilangan asset dan hari tua. Salah satu program asuransi yang digagas TAKMIN (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) bersama-sama dengan beberapa lembaga Asuransi Syariah seperti PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Giri Artha (PT AJS Amanah Giri Artha) dan PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) telah meluncurkan Program Asuransi Mikro yaitu Asuransi Jiwa Pembiayaan Mikro Sakinah (AJP Mikro Sakinah), Takaful Ukhuwah Mikro dan Program Keluarga Mu’awwanah. Berbeda dengan kebanyakan asuransi jiwa kredit (credit life insurance). Takaful Mikro Sakinah di disain sesuai dengan keperluan dan kondisi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan mitra/anggota dan bagi ahli warisnya. Apabila nasabah LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) mengalami musibah kematian dan mereka masih mempunyai kewajiban yang harus dibayarkan, maka melalui dana tolong menolong (Tabarru’) mereka di bebaskan dari sisa (seluruh) kewajiban/hutang.
6
Dengan hal tersebut perlu adanya peninjauan untuk menganalisis efektivitas produk AJP Mikro Sakinah dari aspek pengetahuan produk, proses klaim dan kualitas pelayanan bagi ahli waris. Dengan demikian, dapat dilihat bagaimana manfaat program asuransi mikro syariah bagi ahli waris dan efektivitas produk asuransi mikro syariah tersebut bagi ahli waris. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul: “EFEKTIVITAS PRODUK ASURANSI JIWA PEMBIAYAAN (AJP) MIKRO SAKINAH PADA TAKMIN (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera). B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi. 2. Selama ini masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan UMKM terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal. 3. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) saat ini menjadi solusi dari kendala akses pendanaan yang sulit diperoleh masyarakat miskin muslim di Indonesia. 4. Setiap lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan tentunya tidak terlepas dari risiko pembiayaan. 5. Risiko tersebut dapat diminimalisir dengan kerjasama antara LKMS dengan perusahaan asuransi.
7
6. Apakah manfaat produk AJP Mikro Sakinah efektiv bagi ahli waris dalam melunasi hutang peserta ketika meninggal dunia? C. Pembatasan dan Rumusan Masalah Berdasarkan konteks pada latar belakang masalah diatas, dengan sangat luasnya pembahasan yang akan diteliti, maka penulis membatasi permasalahan hanya sebatas pada : 1. Bagaimana efektivitas produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah bagi ahli waris? 2. Tolak ukur efektivitas hanya dibatasi pada kegunaan, efektivitas biaya, akuntabilitas dan ketepatan waktu. 3. Responden adalah ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah Pada Koperasi Baytul Ikhtiar. D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas produk AJP Mikro Sakinah yang dirasakan oleh ahli waris. Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain : 1. Manfaat bagi Penulis Skripsi ini merupakan sebuah karya untuk menuangkan gagasan dan aktualisasi keilmuan serta sarana menambah pengetahuan dan pemahaman industri asuransi khususnya asuransi mikro syariah.
8
2. Manfaat bagi Kalangan Akademis Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari berbagai informasi dan sebagai bahan referensi atau kajian pustaka untuk menambah informasi bagi penelitian selanjutnya atau penelitian lainnya yang terkait khususnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan asuransi syariah. 3. Manfaat bagi Perusahaan atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Sebagai bahan informasi untuk lebih meningkatkan manfaat dan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat muslim menengah kebawah di Indonesia. 4. Manfaat bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat akan pentingnya proteksi diri bagi kehidupan melalui asuransi sehingga masyarakat dapat mengikutsertakan dirinya sebagai peserta asuransi mikro. 5. Manfaat bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dalam mengembangkan asuransi mikro syariah dan sebagai sarana yang efektif dalam meminimalisir risiko pada masyarakat berpenghasilan rendah. E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu Penulis menyertakan review hasil studi terdahulu mengenai Efektivitas Asuransi Mikro Syariah. Ada sejumlah studi yang membahas tema yang berkaitan dengan Efektivitas Asuransi Mikro Syariah, diantaranya :
9
1. Jurnal Microtakaful as an Islamic Financial Instrumen, For Poverty Alleviation in Iraq, 2014. Penelitian ini membahas alasan penetrasi asuransi rendah di negara muslim dan lebih baik memberikan jaminan sosial berupa asuransi mikro syariah daripada penjatahan langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Iraq. 2. Desmadi Saharuddin, Asuransi Syariah dalam Praktik, Jurnal Bisnis dan Manajemen volume 4, No.3, 2014. Dalam jurnal ini peneliti membahas bahwasanya perusahaan asuransi industri sebagai bentuk dari industri bisnis semata, akan tetapi merupakan salah satu intrumen finansial kesejahteraan dan ketentraman terutama bagi nasabahnya. Tujuan utama yang harus dimiliki perusahaan asuransi syariah dalam konsep operasional dalam mencari profit adalah tolong-menolong untuk kebaikan dan ketaqwaan. 3. I Gde Kajeng Baskara, Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia, Jurnal Buletin Studi Ekonomi volume 18, No. 2, Agustus 2013. Dalam jurnal ini memaparkan bagaimana keberadaan lembaga keuangan mikro di Indonesia serta telaah terkait lembaga keuangan mikro dari perspektif Undang-Undang No.1 tahun 2013 tentang lembaga keuangan mikro. 4. Muhammad Ade Ridwan. Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Judul
Skripsi
Efektivitas
Produk
Asuransi
Mikro
Syariah
Terhadap
Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pada PT Takmin Working Group Bogor. Penelitian ini membahas mengenai tingkat efektivitas produk
10
asuransi mikro syariah terhadap pemberdayaan UKM pada PT TAKMIN Working Group. 5. Muhammad Bahrul U.G. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta 2013. Judul skripsi Efektivitas Program Keluarga Harapan di Kecamatan Leuwisadeng pada UPPKH Kabupaten Bogor. Penelitian ini memaparkan mengenai mekanisme penyaluran dana bantuan sosial PKH dalam penyalurannya dari UPPKH tingkat pusat ke masyarakat peserta PKH dan untuk mengukur besarnya tingkat efektivitas program PKH terhadap peserta PKH di Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor. 6. Muhammad Murtadlo. Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014. Judul skripsi Respon Peserta Takaful Ukhuwah Mikro Terhadap Produk Takaful Ukhuwah Mikro Pada Takaful Mikro Indonesia (TAKMIN) Working Group Bogor. Penelitian ini memaparkan mengenai respon pemilik kartu Asuransi TAKMIN berdasarkan aspek sosial ekonomi, lingkungan dan agama. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya, bahwa skripsi ini menganalisis efektivitas dan dampak produk AJP Mikro Sakinah bagi ahli waris dari aspek pengetahuan produk, kualitas pelayanan, dan klaim dengan mengisi tiap point pertanyaan pada angket terkait produk AJP Mikro Sakinah, dan dijawab oleh ahli waris peserta produk AJP Mikro Sakinah pada Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera).
11
F. Teknik Penulisan Adapun tekhnik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah buku “pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”. G. Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab, dengan pokok pembahasan di masingmasing bab. Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review terdahulu, teknik penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORITIS Bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan sebagai teori pendukung penelitian. Pertama menjelaskan tentang asuransi. Kedua mengenai teori operasional variabel. Ketiga mengenai pengetahuan produk, proses klaim asuransi dan kualitas pelayanan. Keempat mengenai teori efektivitas Kelima mengenai produk AJP Mikro Sakinah.
12
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian dalam penelitian ini. Kemudian, bab ini juga menjelaskan mengenai ruang lingkup penelitian, jenis penelitian, teknik sampel dan teknik analisis data pada produk AJP Mikro Sakinah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini berisi mengenai pokok daripada penelitian ini yakni mengenai analisis deskriptif efektivitas produk AJP Mikro Sakinah.
BAB V
PENUTUP Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan dari semua pembahasan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Asuransi Syariah dan Asuransi Mikro 1. Asuransi Syariah Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-ta’min ( ) ألتأمىن, diambil dari kata آ من yang artinya memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan terbebas dari rasa takut.8 Asuransi jika dilihat secara syariah pada hakikatnya adalah suatu bentuk kegiatan saling memikul risiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko itu dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cara masingmasing mengeluarkan dana ibadah (tabarru’) yang ditunjukkan untuk menanggung risiko tersebut. Dengan kata lain asuransi syariah adalah sistem dimana para peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta untuk saling menjalin sesama peserta terhadap sesuatu yang meringankan terhadap bencana yang menimpa mereka (sharing of risk).9 Menurut Fatwa DSN. No.21/DSNMUI/X/2001 Asuransi Syariah ( Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling
8
Khoirul Anwar, Asuransi Syariah, Halal & Maslahat, (Solo: Tiga Serangkai, 2007), hlm,
19. 9
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, (Jakarta: PT Ellex Media Komputindo, 2011), hlm,36.
13
14
melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan modern yang melakukan manajemen risiko yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Hal ini sangat menarik, mengingat kemungkinan adalah suatu ketidakpastian (uncertainty). Mengantisipasi sesuatu yang masih berupa kemungkinan bisa jadi bagi sebagian orang sebagai sebuah tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali, tetapi bagi yang lain mungkin sebuah tindakan yang sangat efektif untuk menghindari kerugian yang mungkin ditimbulkannya.10 Sebagaimana dikemukakan pada Surat AlHasyr (59) ayat 18: Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dibuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. 2. Asuransi Mikro Syariah Asuransi Mikro Syariah atau Microtakaful adalah skema perlindungan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak kurang 50% atau lebih dari 100 juta penduduk Indonesia hidup dalam keadaan miskin. Data tersebut diperoleh DPD
10
Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 252.
15
dari hasil laporan anggotanya yang berkunjung ke daerah masing-masing.11 Banyak dari produk-produk takaful yang dapat ditawarkan ke masyarakat berpenghasilan rendah dengan beberapa modifikasi (perubahan), seperti jumlah saldo takaful yang kecil (minimum), durasi yang singkat, kontribusi yang rendah (premi), dan metode biaya yang rendah terhadap pembayaran untuk memastikan kelancaran alur keluar masuk dana takaful. Microtakaful adalah suatu produk asuransi syariah yang didesain agar tepat untuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam kaitannya dengan biaya yang terjangkau, syarat-syarat, jumlah jaminan (cover asuransi), dan mekanisme pelayanan.12 Alasan mengadakan produk asuransi mikro syariah bagi masyarakat menengah kebawah. Pada dasarnya asuransi mikro memiliki prinsip sosial untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap mendapat perlindungan asuransi. Karena asuransi dapat mengurangi kerentanan masyarakat terhadap kerugian yang bisa datang kapan saja tanpa bisa diduga sebelumnya. Asuransi mikro sebagai salah satu alat manajemen risiko yang tersedia untuk masyarakat berpendapatan rendah berprinsip untuk benar-benar peduli membantu masyarakat msikin dalam mengelola risiko. Asuransi mikro syariah juga dapat membantu debitur saat meninggal dan meninggalkan hutang maka hal tersebut bukan menjadi tanggungan ahli waris tetapi
11
http://www.neraca.co.id/article/52563/dpd-ri-50-penduduk-miskin-akibat-beban-ekonomi diakses pada 12 Mei 2015. 12 Sirag Elhadi, “Micro Takaful Opportunities and Need Egyptian Experience”, (Egypt: Solidarity Family Takaful Egypt), hlm.11.
16
menjadi tanggungan asuransi. Manfaat asuransi mikro secara sosial mencoba memberikan perlindungan sosial ekonomi masyarakat sedangkan manfaat secara bisnis yaitu segmen market yang dilayani akan berkembang dan akan membutuhkan asuransi dengan mempunyai investasi di awal dengan brand image.13 B. Teori Variabel Operasional Lembaga keuangan adalah salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Mobilitas dana masyarakat terhadap pembiayaan sektor produktif menjadi main goal lembaga keuangan agar tercipta masyarakat yang inklusif dengan akses atau layanan permodalan yang tinggi dan penuh. Keuangan mikro adalah lembaga keuangan yang secara khusus berorientasi dalam upaya pengembangan usaha mikro dan pemberdayaan aktivitas ekonomi masyarakat. Lembaga Keuangan Mikro dikenalkan dengan berbagai macam jasa atau penggadaian dan lain sebagainya. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam konsep asuransi memiliki tujuan yaitu berusaha memperbaiki struktur perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Jika regulasi mengenai pelayanan asuransi lebih diintensifkan maka keuangan mikro memiliki peranan penting dalam sektor keuangan. Pertumbuhan asset dari perusahaan asuransi mampu menjadi implus devisa negara melalui sektor keuangan mikro 13
Penasebi Blogspot, “Asuransi Syariah melindungi Usaha UMKM” artikel diakses pada 5 April 2015 dari http://penasebi.blogspot.com/2013/03/asuransi-syariah-melindungi-usaha-umkm.html
17
Indonesia, sehingga perusahaan asuransi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam aktifitas pasar, setiap lembaga keuangan akan berlomba-lomba menciptakan inovasi instrumen atau layanan keuangan sehingga mampu meningkatkan permintaan dan jumlah nasabah serta mampu menumbuhkan tingkat kesadaran diri masyarakat akan pentingnya asuransi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, masyarakat Indonesia masih kurang peka terhadap arti pentingnya keberadaan lembaga keuangan dalam aktivitas perekonomian, kepercayaan masyarakat, utamanya pada lembaga keuangan mikro dalam konsep asuransi dinilai masih rendah. Hal tersebut mampu menjadi faktor penghambat terwujudnya masyarakat yang inklusif. Adapun kelemahan yang ada pada perusahaan asuransi Indonesia adalah lemahnya pembiayaan atau dana yang tersedia, mengingat bahwa sumber dana dari perusahaan asuransi diperoleh dari setoran modal nasabah, premi asuransi, komisi atas pembagian premi yang diasuransikan dan hasil investasi. Dari seluruh sumber dana perusahaan asuransi tersebut masih relatif rendah, mengingat masyarakat masih belum sepenuhnya memahami manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan asuransi.14 Ketua Umum
Asuransi
Syariah Adi Praman mengatakan masalah
mengembangkan asuransi mikro syariah tidak hanya pada distribusi namun juga pada
14
http://www.kompasiana.com/www.kompasiana.santi.com/bunga-rampai-asuransiindonesia_556fc7b18efdfd163950931c artikel diakses pada 3 Juli 2015.
18
masalah klaim dan pengaduan. Masyarakat yang membeli produk asuransi mikro di koperasi seharusnya juga dapat melakukan klaim dan pengaduan di koperasi.15 Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis variabel pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim terhadap manfaat produk asuransi mikro syariah bagi ahli waris. C. Teori Pengetahuan Produk, Proses Klaim, Kualitas Pelayanan dan Manfaat Asuransi 1. Pengetahuan Produk Pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, instuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten.16 Secara umum pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan, atau dapat dikatakan pengetahuan adalah himpunan bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar disebut pengetahuan konsumen.17 a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya: 1) Pendidikan, adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersbut menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Peningkatan pengetahuan 15
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/15/02/26/nkd827-strategipengembangan-asuransi-mikro-syariah artikel diakses pada 5 Juli 2015. 16 Pawit M. Yusup, Persfektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 24. 17 Roger D. Blackwell, dkk, “Consumer Behavior”, (South Western: Thomson, 2006), hlm. 331.
19
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. 2) Informasi/ Media Massa. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3) Sosial budaya dan ekonomi. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
20
4) Pengalaman. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 5) Usia. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.18 b. Tipe Pengetahuan Konsumen Menurut Blackwell, Miniard dan Engel, ada 5 tipe dari pengetahuan konsumen, yaitu:19 1) Pengetahuan Produk. Pengetahuan produk merupakan informasi tentang produk yang disimpan di dalam ingatan konsumen. 2) Pengetahuan Pembelian. Merupakan informasi yang mengarahkan untuk membeli produk. Pengetahuan ini meliputi apa yang konsumen ketahui tentang harga dari produk tersebut, dimana produk tersebut dapat dibeli, dan kapan untuk membelinya. 3) Pengetahuan konsumsi atau penggunaan. Merupakan informasi yang dimiliki konsumen tentang bagaimana mengonsumsi sebuah produk, dan apa yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi produk tersebut. Pengetahuan ini sangat penting, konsumen tidak akan membeli suatu produk apabila tidak tahu cara memkonsumsinya atau menggunakannya.
18 19
Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) Roger D. Blackwell, dkk, Op.Cit, hlm. 334.
21
4) Pengetahuan persuasif. Menunjukkan apa yang konsumen ketahui tentang tujuan dan strategi yang digunakan oleh penjual. 5) Pengetahuan sendiri. Merupakan pengetahuan konsumen sendiri tentang proses pembelian produk. c. Jenis Pengetahuan Produk Jenis pengetahuan produk dibagi menjadi tiga, yaitu:20 1) Pengetahuan atribut produk adalah pengetahuan dimana konsumen melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Atribut suatu produk dibedakan menjadi atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran. Atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen. 2) Pengetahuan manfaat produk adalah pengetahuan tentang manfaat produk, pengetahuan tentang manfaat produk penting bagi konsumen karena pengetahuan ini akan mempengaruhi keputusan pembeliannya sehingga pemasar perlu menyampaikan informasi mengenai apa manfaat produk bagi konsumen. 3) Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen. Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional (manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis, seperti minuman teh Sosro akan menghilangkan rasa haus) dan manfaat psikososial
20
J. Paul Peter dan Jerry Corrie Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, (United States: Mc Grwa-Hill, 2005), hlm. 74.
22
(aspek psikologis: perasaan dan emosi) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Karena konsumen biasanya lebih suka untuk membuat keputusan pembelian berbeda pada tiap level pengetahuan. Pemasar harus memahami bagaimana konsumen mengorganisasikan pengetahuan mereka dalam kaitannya dengan perbedaan tingkat pengetahuan. 2. Klaim Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib dibayarkan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Ketentuan klaim dalam asuransi syariah adalah: (1) Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian. (2) Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan. (3) Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya. Klaim atas akad tabarru’ merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad. Umumnya dalam melakukan pembayaran terhadap klaim peserta ada 4 langkah proses pengajuan klaim, yaitu pemberitahuan kerugian, penyelidikan kerugian, bukti kerugian, dan pembayaran atau penolakan klaim.21 Makna klaim adalah permintaan peserta, ahli warisnya, atau pihak lain yang terlibat perjanjian dengan perusahaan asuransi atas terjadinya kerugian sebagaimana
21
Andri Soemitra, Op.cit, hlm. 284.
23
yang diperjanjikan. Setiap dokumen yang diterima akan dilakukan verifikasi, secara umum meliputi hal-hal seperti: (1) Dokumen klaim, (2) polis masih dalam kondisi in force, artinya polis tersebut masih aktif, dibuktikan dengan premi lanjutan yang terus dibayar, (3) Peristiwa kerugian itu masih dalam masa kontrak, (4) Peristiwa kerugian tidak dalam pengecualian polis, (5) Tidak mengandung kecurangan atau tidak melanggar peraturan.22 3. Kualitas Pelayanan Sebuah produk apapun tidak akan terlepas dari akan adanya unsur pelayanan. Bentuk pelayanan tersebut dapat terbagi kepada delapan kelompok, yaitu:23 a. Informasi, misalnya jalan/arah menuju tempat produsen, jadwal atau schedule penyampaian produk, harga, intruksi mengenai cara menggunakan produk ini atau layanan pelengkap, peringatan (warnings), persyaratan penjualan/layanan, pemberitahuan tentang adanya perubahan, dokumentasi, konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening, tanda terima, dan tiket. b. Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi, dan konsultasi manajemen/teknis. c. Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu); jasa langganan; jasa berbasis kualifikasi (misalnya perguruan tinggi), order entry, dan
22
Koiril Anwar, Op.Cit, hlm. 60. Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa – Prinisp, Penerapan dan penelitian, (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2014), hlm. 107. 23
24
reservasi (tempat duduk, meja, ruang, professional appointments, dan admisi untuk fasilitas yang terbatas seperti pameran). d. Hospitality, di antaranya sambutan terhadap konsumen, penyediaan food and beverage di ruang tunggu, kelengkapan dan kebersihan kamar mandi, penyediaan fasilitas menunggu (majalah, hiburan, koran, ruang tunggu), security (pihak keamanan), dan transportasi. e. Caretaking, terdiri atas perhatian dan perlindungan atas barang milik pelanggan yang mereka bawa (parkir kendaraan roda dua dan roda empat; penanganan bagasi; titipan tas; dan lain-lain), serta perhatian dan perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan (pengemasan, transportasi, pengantaran, instalasi, pembersihan, inspeksi dan diagnosis, pemeliharaan preventif, reparasi dan inovasi, dan upgrades). f. Exception, meliputi permintaan khusus sebelumnya penyampaian produk, menangani komplain/pujian/saran, penyelesaian masalah (jaminan dan garansi atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, termasuk masalah dengan staff atau pelanggan lainnya) dan restitusi (pengembalian uang, kompensasi dan sebagainya). g. Billing, meliputi laporan rekening priodik, faktur untuk transaksi individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening dan self billing.
25
h. Pembayaran, dalam bentuk pembayaran swalayan oleh pelanggan, pelanggan berinteraksi
dengan
personil
perusahaan
yang
menerima
pembayaran,
pengurangan otomatis atas rekening pelanggan, serta kontrol dan verifikasi. Di dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, terdapat lima kriteria penentu kualitas pelayanan. Lima dimensi pokok kualitas pelayanan, yaitu: 24 1. Realibility (Keandalan) yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 2. Responsiveness (Daya Tanggap) berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka dengan segera. 3. Assurance (Jaminan) mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff bebas dari bahaya, risiko atau keraguraguan. 4. Empathy (Empati), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. 5. Tangibles (Bukti Fisik), berkenan dengan penampilan fisik, fasilitas layanan, peralatan/perlengakapan,
sumber
perusahaan.
24
Fandy Tjiptono, Op.Cit, hlm. 282.
daya
manusia
dan
materi
komunikasi
26
4. Manfaat Asuransi Beberapa manfaat dari keberadaan asuransi syariah menurut M. Amin Suma, secara rinci adalah sebagai berikut : 25 a. Memberikan rasa aman atau sekurang-kurangnya lebih aman kepada tertanggung dari kemungkinan kerugian atas harta benda bahkan dari kemungkinan bahaya terhadap dirinya; sebab, dengan menjadi anggota salah satu asuransi, paling tidak kemungkinan sebagian risiko yang bersangkutan telah diambil alih oleh pihak lain diluar dirinya melalui asas tolong-menolong atau ta’awun menurut istilah alQur’an. b. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, mengingat dana-dana tertanggung yang terkumpul dari pembayaran premi akan dikelola oleh perusahaan asuransi melalui investasi di berbagai bidang usaha. c. Mengurangi biaya modal, terutama dengan mengalihkan risiko kerugian kepada perusahaan asuransi sehingga, cadangan modal untuk menutupi risiko terhadap kerugian dapat dikurangi daripada orang/pihak yang sama sekali tidak mengasuransikan diri dan atau keluarga serta harta bendanya. d. Menjamin kestabilan usaha. Dengan penjaminan dari perusahaan asuransi, paling tidak sebagian dari kegiatan usaha tertanggung dapat segera dipulihkan bilamana terjadi musibah/kerugian yang dialami tertanggung dalam polis asuransi.
25
M. Amin Suma, Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplikasi & Pemasaran, (Jakarta: Kholam Publishing, 2006), hlm. 53.
27
e. Melengkapi persyaratan kredit. Dalam melakukan pengajuan aplikasi kredit, baik kredit konsumtif maupun produktif, para kreditur seringkali mempersyaratkan adanya perlindungan asuransi untuk objek kredit maupun kepastian pembayaran kredit itu sendiri. Dengan demikian maka manfaat asuransi dalam prakteknya tidak hanya dinikmati oleh nasabah (tertanggung), akan tetapi juga dirasakan oleh pihak lain dalam kasus ini pihak bank selaku kreditur. 1) Manfaat Asuransi26 Mengikuti program asuransi memberikan manfaat yang luas, baik untuk pribadi, keluarga, masyarakat, maupun Negara. Manfaat asuransi bagi pribadi dan keluarga adalah mendidik untuk hidup berhemat, mendidik untuk berpandangan jauh ke hari depan dan berencana, mendidik berdisiplin dan tertib mengatur keuangan, mendidik pribadi-pribadi untuk mencintai keluarga, menanamkan kasih sayang terhadap sesama, menghilangkan rasa was-was terhadap kerugian akibat terjadinya kejadian-kejadian yang tidak diharapkan datangnya, memberikan ketentraman hati bagi seluruh anggota keluarga, mencegah kesengsaraan bagi janda dan yatim piatu, menjamin keberhasilan pendidikan anak-anak, memberikan penghasilan keluarga secara regular, menyediakan pensiun sendiri di hari tua, membentuk warisan bagi keluarga di masa mendatang, mendidik sikap berani, cermat, dan melatih mental baja, memberi nilai kepada diri sendiri secara pasti, mencegah terjadinya kesulitankesulitan keuangan, memberikan rasa pasti bagi masa depan seseorang.
26
Khoiril Anwar, Op.cit, hlm. 15.
28
D. Teori Efektivitas 1. Pengertian Efektivitas Dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja manajemen adalah efesiensi dan efektivitas. Efektivitas berasal dari kata efektif yang mempunyai beberapa arti antara lain ada efeknya (akibat, pengaruh, dan kesan), manjur atau mujarab, membawa hasil dan mulai berlaku tentang Undang-Undang atau peraturan.27 Menurut ahli manajemen Peter F. Drucker efektivitas erat kaitannya dengan efesiensi. Efesiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the right things). Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.28 Menurut E. Mulyasa dalam bukunya manajemen berbasis sekolah menjelaskan efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju, selanjutnya dijelaskan bahwa efektivitas berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dan rencana yang telah disusun sebelumnya atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan. 29 Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil) program
27
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 250. 28 T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 1998), hlm.7. 29 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 82.
29
atau kegiatan yang dinilai. Dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan (spending wisely).30 2. Tolak Ukur Penilaian Efektivitas Dengan melihat perspektif keefektivan diatas, maka dalam mencapai efektivitas kerja atau efesiensi haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun ukuran sebagai berikut: a. Kegunanaan, yakni agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsifungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan dan sederhana. b. Ketetapan dan obyektivitas, maksudnya semua rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. c. Ruang lingkup, yakni perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi (consistency). d. Efektivitas biaya, dalam hal ini efektivitas biaya menyangkut waktu, usaha dan aliran emosional. e. Akuntabilitas, terdapat dua aspek akuntabilitas; pertama tanggung jawab atas pelaksanaan, kedua tanggung jawab atas implementasi. f. Ketepatan waktu, yakni suatu perencanaan, perubahan-perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.31
30
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), hlm. 92.
30
E. Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah Program Asuransi Jiwa Pembiayaan Mikro Sakinah (AJP Mikro Sakinah) merupakan produk pertama yang didesain sesuai dengan kebutuhan LKMS dan mitramitra nasabahnya, dengan tujuan utama adalah membebaskan kewajiban bila terjadi musibah meninggal dunia. Lembaga-lembaga Keuangan Mikro Syariah sebagai wakil dari segenap mitra/nasabahnya menjadi pemegang polis, PT AJS Amanah Giri Artha dan PT Asuransi Takaful Keluarga menjadi penyedia jasa asuransi sementara Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) melakukan fungsi mediasi (keagenan) diantara LKMS, BMT, BPRS, KJKS. Pendekatan atau model ini, di dunia asuransi mikro dikenal sebagai Partner Agent Model. Berbeda dengan kebanyakan asuransi jiwa kredit (credit life insurance), takaful mikro sakinah di disain sesuai dengan keperluan dan kondisi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan mitra/anggotanya dan santunan bagi ahli warisnya bila terjadi musibah meninggal dunia. Keunikan Sakinah terdapat pada, besarnya Dana Kebajikan (premi) = 0.5 per mill (0.5%o) per bulan atau Rp. 500,untuk manfaat santunan sebesar Rp. 1.000.000,- (bila terjadi musibah meninggal dunia) berlaku untuk semua usia dalam rentang 18 s.d 65 tahun. Dirancang untuk menyelesaikan seluruh (sisa) kewajiban mitra/anggota Lembaga Keuangan, dengan tidak membedakan derajat kolektibilitas dan tidak dibatasi jangka waktu pinjaman/pembiayaan. Laporan dan pembayaran premi dilakukan secara bulanan. Masa perjanjian asuransi berlaku efektif sejak pencairan pinjaman/pembiayaan di 31
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPPE, 2003), hlm. 103-105.
31
LKMS. Adapun persyaratan dokumen klaim yang harus di lengkapi oleh ahli waris yaitu: 1. Ahli waris wajib mengisi Formulir Pengajuan Klaim yang disediakan oleh perusahaan dan dilampiri dengan dokumen-dokumen yang diperlukan serta diajukan kepada TAKMIN selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal terjadinya klaim tersebut. 2. Dokumen yang diperlukan adalah: (a) Surat pengajuan klaim dari ahli waris (b) Mengisi formulir pertanyaan untuk klaim meninggal dunia, (c) Fotocopy KTP/SIM Peserta (asli atau yang telah dilegalisir). Untuk peserta dibawah usia 17 tahun (belum memiliki KTP) melampirkan fotocopy KTP orang tua/wali dan fotocopy Kartu Keluarga, (d) Surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh pamong praja setempat (minimal setingkat kelurahan), atau instansi pemerintah lain yang berwenang (e) Surat Keterangan dari Kepolisian bila meninggal karena kecelakaan, (f) Surat Keterangan dari Rumah Sakit/Dokter yang menyatakan secara terperinci tanggal dan sebab kematian, (g) Bukti Ahli Waris (keterangan lurah), (h) Kartu Peserta Perusahaan berhak untuk meminta hal-hal dan dokumen-dokumen lain yang dianggap perlu dalam pengajuan klaim; mengadakan penyelidikan atas sebab-sebab klaim peserta; serta menunjuk dokter untuk melakukan penyelidikan dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan. Bila berdasarkan penyelidikkan ternyata penyebab klaim termasuk dalam pengecualian, maka perusahaan berhak untuk menolak klaim tersebut ataupun jika dikemudian hari diketemukan adanya ketidakbenaran yang
32
disengaja dalam data peserta. Ketidakbenaran dalam keterangan peserta tidak berlaku setelah masa kepesertaan berjalan 2 tahun berturut-turut. Distribusi Pemasaran Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) menggunakan model distribusi “Partner-Agent”. Dalam Partner-Agent Model, partner adalah perusahaan yakni pengelola risiko yang memberikan ganti rugi kepada peserta atas kerugian yang di derita oleh tertanggung sesuai dengan polis yang diterbitkannya yang berasal dari dana tabarru’ dalam hal ini adalah PT Takaful Keluarga dan PT AJS Amanah Jiwa Giri Artha. Agen adalah keagenan asuransi yakni perantara yang berperan untuk memasarkan dan melayani produk AJP Mikro Sakinah bagi LKMS dalam hal ini adalah Takmin Working Group. Policyholder adalah LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) yakni lembaga keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman, pembiayaan, dan jasa keuangan mikro lainnya, baik lembaga keuangan mikro bank (BPRS) maupun lembaga keuangan mikro bukan bank (seperti koperasi Baitul Mal wa at-Tamwil (KBMT) dan Grameen model.
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, yang menjadi studi penelitian adalah produk asuransi mikro syariah yaitu ahli waris dari peserta produk “Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah” di Koperasi Baytul Ikhtiar Bogor dengan jumlah peserta yang sudah klaim 300 orang. Dari jumlah peserta klaim tersebut yang berada pada wilayah Ciampea, Ciomas, Dramaga dan Taman Sari Bogor. Hal ini, peneliti dapatkan berdasarkan data yang diberikan oleh Takmin (Salah Satu Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) mengenai data peserta klaim produk “AJP Mikro Sakinah”. B. Objek Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah ahli waris produk AJP Mikro Sakinah pada Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera). C. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini termasuk pada penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 33
34
Format penelitian dalam penelitian ini menggunakan format eksplanasi. Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain.32 D. Data dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan dua jenis penelitian data, yaitu data primer dan data sekunder. 1) Data Primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer yang peneliti gunakan dengan wawancara dengan narasumber dan menyebarkan kuesioner kepada ahli waris produk asuransi mikro “AJP Mikro Sakinah”. 2) Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada penulis yang berfungsi sebagai data pendukung. Data sekunder didapat dari bukubuku, koran, majalah, internet, penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi tentang masalah yang di bahas. 33
32 33
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 38. Suderwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h. 51
35
E. Teknik Pengumpulan Data a. Riset Lapangan Penulis melakukan peninjauan langsung ke lokasi penelitian yang dalam hal ini adalah Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera) untuk mendapatkan dan mengumpulkan pengumpulan data sebagai berikut: 1) Metode Angket (Metode Kuesioner) Sering pula metode angket disebut pula sebagai metode kuesioner atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti.34 Angket disebarkan kepada ahli waris peserta produk “AJP Mikro Sakinah” di Bogor. b. Riset Kepustakaan (Library Research) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan membaca, memahami dan menganalisa bukubuku serta menelusuri berbagai literatur yang relevansinya dengan pembahasan ini, serta literatur lain sebagai penunjang untuk dikaji lebih jauh guna mencari landasan pemikiran dalam upaya pemecahan masalah. 34
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2009), h.123
36
F. Pedoman Penulisan Skripsi Penulisan dan penyusunan skripsi berdasarkan dan berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012”.35 G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.36 Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah ahli waris pada produk AJP Mikro pada koperasi Baytul Ikhtiar dengan jumlah populasi sebesar 300 orang, 2. Sampel Sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.37 Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagian sumber data yang didapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini untuk mengetahui berapa sampel yang diambil dari 17 subpopulasi maka peneliti menggunakan Two stage Cluster Sampling dengan alokasi sampel berimbang dengan besarnya strata. Two Stage Cluster Sample adalah sampel yang
35
PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Jakarta: UIN Syahid, 2012). 36 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), hlm. 118. 37 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 162.
37
ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok yang disebut stratum (strata), dan kemudian memilih sebuah sampel secara random dari setiap stratum.38 Maka, untuk menentukan alokasi sampel yang berimbang dengan besarnya strata maka diperlukan sampling fraction per stratum. Memilih psu sebagai sampel dengan menggunakan sampel fraction = 25%. Jumlah psu dalam sampel pertama dicari dengan rumus: m=f.M Dimana: f = Sample fraction m = Sampling jumlah psu M = Jumlah psu Perhitungan : m=f.M = 25% . 17 m = 4,25 = 4 psu Menentukan jumlah responden dari setiap psu Kecamatan Ciampea
: 27 peserta klaim
Kecamatan Ciomas
: 7 peserta klaim
Kecamatan Dramaga
: 9 peserta klaim
Kecamatan Taman sari
: 13 peserta klaim
Total peserta klaim 56 orang. 38
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), cet 7, hlm. 291.
38
Tidak semua responden (56 orang) tersebut akan dijadikan responden. Tetapi dari sini akan ditarik lagi sampel tahap kedua secara random dan berimbang. Sample fraction yang digunakan adalah 50%. Maka jumlah ahli waris dari peserta klaim diatas yang akan menjadi responden adalah n1 = 0.5 x 27 = 13.5 = 14 ahli waris untuk kecamatan Ciampea n2 = 0.5 x 7 = 3.5 = 4 ahli waris untuk kecamatan Ciomas n3 = 0.5 x 9 = 4.5 = 5 ahli waris untuk kecamatan Dramaga n4 = 0.5 x 13 = 6.5 = 7 ahli waris untuk kecamatan Taman sari Jadi, jumlah responden pada penelitian adalah 30 ahli waris pada peserta produk AJP Mikro Sakinah. H. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen Variabel independen (bebas, eksogenus) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya) variabel dependen (terikat, endogenus).39 Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: Pengetahuan ahli waris terhadap produk Kualitas pelayanan LKMS terhadap ahli waris = Proses klaim
39
Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 14.
39
2. Variabel Dependen Variabel dependen adalah adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel indenpenden.40 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manfaat produk AJP Mikro Sakinah bagi ahli waris.
40
Ibid
40
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Regresi Linier Berganda Dimensi Pengetahuan Konsumen (X1) (J.Paul Peter & Jerry Olson, 2005) Kualitas pelayanan (X2) (Fandy Tjiptono, 2014)
Indikator Pengetahuan atribut abstrak produk pengetahuan manfaat produk Reability Responsiveness
Sub. Indikator * Premi * Lama masa perjanjian * Manfaat produk yang dirasakan * Kehandalan tenaga lapangan * Daya tanggap tenaga lapangan terhadap keluhan konsumen
* Pengetahuan tenaga lapangan * Penggunaan istilah teknis yang mudah Empathy
Klaim (X3) (Andri Soemitra, 2009)
* Paham terhadap kebutuhan konsumen
Tangible Prosedur klaim
* Kerapihan tenaga lapangan * Pemberitahuan kerugian * Penyelidikan Kerugian
Persyaratan dokumen klaim
* Kemudahan dalam melengkapi dokumen klaim
Pembayaran klaim
Manfaat Produk (Y) (Philip Kotler & Gery Amstrong, 2008)
Kegunaan produk
* Waktu/masa pembayaran klaim * Kesesuaian pada akad * Memberikan rasa aman *Kepuasan terhadap manfaat * Manfaat sesuai dengan akad/perjanjian
Keunggulan Produk
* Tepat dengan kebutuhan konsumen * Kesesuaian kontribusi dengan manfaat
41
Tabel 3. 2 Tolak Ukur Efektivitas Dimensi
Indikator Memberikan rasa aman Kepuasan terhadap manfaat
Kegunaan Produk
Manfaat sesuai dengan akad/perjanjian Tepat dengan kebutuhan konsumen Kesesuaian kontribusi dengan manfaat Manfaat produk yang dirasakan
Efektivitas Biaya
premi lama masa perjanjian Kehandalan tenaga lapangan Daya tanggap tenaga lapangan terhadap keluhan konsumen
Akuntabilitas
Pengetahuan tenaga lapangan Penggunaan istilah teknis yang mudah Paham terhadap kebutuhan konsumen Kerapihan tenaga lapangan Pemberitahuan kerugian Penyelidikan kerugian
Ketepatan waktu
Kemudahan dalam melengkapi dokumen klaim Waktu/masa pembayaran klaim Kesesuaian pada akad
42
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Sebagai instrumen ukur dalam penelitian, angket harus memenuhi kriteria tertentu sehingga dapat memberikan informasi yang terpercaya. Kriteria tersebut adalah angket harus mempunyai validitas dan reabilitas yang baik.41 Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.42 Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Item pertanyaan atau pertanyaan dikatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,2.43 Reabilitas artinya adalah tingkat kepercayaaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reabilitas merupakan salah satu 41
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hlm. 211. 42 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. Revisi, hlm. 57. 43 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm.137.
43
ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang realibilitas disebut juga sebagai keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari galat pengukuran (meansurement error). Tinggi rendahnya realibilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien realibilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien realibilitas berkisar antara 0,00-1,00; akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Di samping itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan tetapi dalam hal realibilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi realibilitas mengacu kepada koefisien yang positif. Metode Perhitungan reabilitas menggunakan Alpha Cronbach merupakan koefisien realibilitas yang paling umum yang dapat digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari item-item baik untuk format benar/salah ataupun bukan, sehingga koefisien Alpha Cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk mengevaluasi internal consistency.44
44
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. revisi, hlm. 55.
44
Sebelum kuesioner disebarkan kepada ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah, peneliti melakukan pre-test kepada responden yang keadaannya kurang lebih sama dengan responden yang sesungguhnya akan diteliti. Berikut adalah uji validitas dan reabilitas kuesioner yang diberikan kepada 10 responden.
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Pre-Test
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 b9a C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
Item-Total Statistics Corrected Corrected Item-Total Item-Total Correlation Correlation .662 C8 .504 .645 C9 .504 .504 .000 C10 .675 .000 C11 .645 .176 E1 .344 E2 .147 .385 E3 .317 .385 E4 .504 .317 .000 E5 .504 .000 E6 .504 .000 E7 .475 E8 .313 .385 E9 .313 .385 D1 .317 .796 D2 .504 .675 D3 .748 .675 D4 .748 Sumber : Data primer yang diolah
Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa terdapat tujuh item pertanyaan yang memiliki nilai <0,2, hal tersebut menyatakan bahwa item pertanyaan tidak valid. Pada
45
item pertanyaan B3 yaitu mengenai sumber pembayaran kontribusi/premi yang dibayarkan peserta, semua responden menjawab sumber pembayaran menggunakan pendapatan pribadi sehingga menghasilkan nilai validitas 0,000. Item pertanyaan B4 yaitu pertanyaan mengenai melalui apakah premi/kontribusi asuransi yang dibayarkan oleh peserta, semua responden menjawab melalui angsuran pembiayaan. Rate premi pada kontibusi asuransi yaitu 0,5 permill perbulan per outstanding.45 Item pertanyaan B5 yaitu mengenai merek produk asuransi jiwa pembiayaan, mayoritas responden menjawab tidak mengetahui merek produk asuransi tersebut dan sebagian responden menjawab ragu-ragu/biasa saja. Item pertanyaan B9 dan B9a adalah dua pertanyaan yang saling berkaitan, pada B9 peneliti menanyakan apakah responden pernah berinvestasi ditempat lain? Semua responden menjawab “tidak” maka hal tersebut mengakibatkan tidak terjawabnya pertanyaan pada B9a. Sistem pembiayaan yang diberikan koperasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah menggunakan sistem kumpulan, pihak koperasi mengadakan perkumpulan satu kali dalam seminggu di salah satu rumah warga untuk pembayaran dan pemberian informasi mengenai pembiayaan tersebut, sehingga peserta mendapatkan informasi secara berkala dari pihak koperasi dan ahli waris dari peserta dapat dengan sangat mudah mengakses manfaat asuransi jiwa pembiayaan tersebut. Dengan hal tersebut, item pertanyaan pada C1 dan E2 tidak valid dikarenakan jawaban responden serupa.
45
Wawancara Pribadi dengan Melva Arita. Bogor, 24 Maret 2015.
46
Tabel 3. 4 Hasil Uji Reabilitas Pre-test Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .901 34 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan uji reabilitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Crobanch’s Alpha adalah sebesar 0,901. Hal itu berarti dapat dikatakan rialibel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan dianggap baik karena lebih besar dari 0,60. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolieritas Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/independent variable (x1,x2,….x1), dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (x1 dan x2, x2 dan x3 dan seterusnya) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi multikolienaritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil sama dengan 0,60).46
0,60 (r
46
Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 97.
47
b. Uji Heteroskedastisitas Penyimpangan
asumsi
model
klasik
yang
kedua
adalah
adanya
heteroskedastisitas. Artinya, varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimaton yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya tidak bias) dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten). Ini disebakan oleh variansnya yang tidak minimum (tidak efisien).47 c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi atau tidak terjadi autokorelasi.48 Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika d lebih kecil dari dL dan (4-dL) maka hipotesis nol ditolah, yang berarti terdapat autokorelasi.
47
Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013),
hlm. 85. 48
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19, (Semarang: Badan Penelitian Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 20.
48
b. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. c. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL) maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. d. Uji Normalitas Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau berdistribusi tidak normal.49 3. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi ( r2) Koefesien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan presentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Misalnya, nilai r2 (sering juga menggunakan simbol R2) pada suatu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan pengaruh variabel manfaat produk AJP Mikro Sakinah terhadap variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan dari hasil perhitungan tertentu adalah 0,85. 49
Danang Sunyoto, Opcit, hlm. 103.
49
Ini artinya bahwa variasi nilai Y yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh adalah 85%. Sisanya, yaitu 15%, variasi variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model).50 b. Uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk menentukan untuk signifikan atau tidak signifikan masing-masing nilai koefisien regresi (b1 dan b2) secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat.51 Untuk menguji hipotesa tersebut langkah-langkah yang akan digunakan sebagai berikut: 1) Menentukan Ha dan Ho Ho :
1
= 0 berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
pengetahuan ahli waris dengan variabel manfaat produk. Ha :
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan
1
ahli waris dengan variabel manfaat produk. Ho :
2
= 0 berarti tidak terdapat signifikan pengaruh yang antara variabel kualitas
pelayanan dengan variabel manfaat produk. Ha :
2
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas
pelayanan dengan variabel manfaat produk.
50 51
Algifari, Opcit, hlm 45. Danang Sunyoto, Opcit, hlm.33.
50
Ho :
3
= 0 berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses
klaim dengan variabel manfaat produk. Ha :
3
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses klaim
dengan variabel manfaat produk. Asumsi hipotesis yang digunakan adalah: Semakin tinggi pengetahuan ahli waris terhadap produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh waris maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas
produk “AJP Mikro Sakinah”, begitupun
sebaliknya semakin rendah pengetahuan ahli waris terhadap produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula manfaat yang dirasakan oleh waris dan semakin rendah tingkat efektivitas terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”. Semakin tinggi kualitas pelayanan yang dirasakan ahli waris pada produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh waris maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas produk “AJP Mikro Sakinah”, begitupun sebaliknya semakin buruk kualitas pelayanan yang dirasakan ahli waris pada produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula manfaat yang dirasakan oleh waris dan semakin rendah tingkat efektivitas terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”. Semakin mudah proses klaim produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin besar pula manfaat yang dirasakan oleh waris maka semakin tinggi pula tingkat
51
efektivitas produk “AJP Mikro Sakinah”, begitupun sebaliknya semakin sulit proses klaim produk “AJP Mikro Sakinah” maka akan semakin rendah pula manfaat yang dirasakan oleh waris dan semakin rendah tingkat efektivitas terhadap produk “AJP Mikro Sakinah”. c. Uji Simultan (F) Pengujian ini melibatkan kedua variabel bebas terhadap variabel terikat dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan/bersama-sama. Pengujian secara simultan menggunakn distribusi F yaitu membandingkan antara F hitung (F rasio) dengan F tabel. 52 Hipotesis yang digunakan adalah: Ho :
,
,
= 0, variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas
pelayanan tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel manfaat produk. Ha :
,
,
, variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas
pelayanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel manfaat produk. Pada tingkat signifikan 5 persen dengan kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut: Ho ditolak dan Ha diterima, apabila F hitung > F tabel, artinya pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel manfaat produk secara nyata. 52
Ibid, hlm. 37.
52
Ho diterima dan Ha ditolak, apabila F dihitung < F tabel, artinya variabel pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel manfaat produk secara nyata. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional dan hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1,X2,…., Xi terhadap suatu variabel terikat Y.53 Regresi linier Berganda (Multiple Linier Regresion) bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.54 Persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 Yang menyatakan bahwa: Y = Manfaat produk AJP Mikro Sakinah
X1 = Pengetahuan produk
a = Konstanta
X2 = Kualitas Pelayanan
b = Koefisien Regresi
X3 = Proses Klaim
53
Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2007), hlm. 198. 54 Opcit, hlm 142
53
J. Gambaran Umum Perusahaan Takmin singkatan dari Takaful Mikro Indonesia, didirikan oleh tim yang dibentuk oleh Peramu (disebut Working Group) pada tanggal 10 Oktober 2005 untuk melaksanakan program asuransi mikro syariah berbasis keagenan (Patner Agent Model). Tim Takmin Working Group terdiri dari Ir. Agus Haryadi dengan profesionalitasnya sebagai Ahli Asuransi Syariah, Amin Musa, SE sebagai Ahli Keuangan Syariah dan Ir. Andi Ihsan Arkam sebagai Ahli Keuangan Mikro Syariah. Pendirian TAKMIN dilatarbelakangi oleh keinginan para aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang begitu kuat senantiasa memproteksi kaum mustadh’afin dari berbagai risiko atas musibah yang menimpa mereka melalui asuransi. Alasan utama yang mendasarinya disebabkan selama ini masyarakat bawah tidak mendapatkan proteksi yang layak, padahal risiko meninggal, sakit, kecelakaan, kebakaran dan musibah yang lain akan datang ke siapa saja tanpa memandang status. Kehadiran Takmin menjadi impian berbagai pihak, terutama bagi masyarakat miskin, dengan premi yang begitu rendah, Takmin mencoba memberikan pelayanan proteksi social secara cepat, mudah dan terjangkau. Pada tahun 2014 ternyata semua lembaga keuangan non bank harus mempunyai badan hukum sesuai peraturan OJK (Otoritas jasa keuangan) untuk memenuhi peraturan tersebut maka pada tanggal 15 Juni 2013 ditetapkan TAKMIN berbadan hukum PT Asyki Sarana Sejahera dan diberikan oleh OJK izin usaha di bidang perusahaan pialang asuransi pada tanggal 23 Januari 2014, Takmin (Unit PT
54
Asyki Sarana Sejahera) sebagai perusahaan pialang asuransi. Perusahaan pialang asuransi adalah suatu badan hukum yang dibentuk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu badan yang dapat membantu mereka membeli produk asuransi dan mendampinginya pada saat terjadi klaim.55 Perusahaan pialang asuransi dibentuk dalam bentuk hukum dan harus memiliki ijin dari Otoritas Jasa keuangan (OJK) dengan persyaratan cukup ketat dan diatur secara jelas dalam:
Undang-Undang No. 2 tahun 1992, Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992 dan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 226/KMK.0171993 dan peraturan terbaru lainnya.
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah
Nomor
73
Tahun
1992
tentang
Penyelenggaraan
Usaha
Perasuransian. Bersama-sama dengan beberapa lembaga Asuransi Syariah sebagai provider Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahera) seperti PT AJS Amanah Giri Artha, PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT Asuransi Bumida Syariah 1967.
55
http://ekonomisyariah.info/blog/2014/02/27/asyki-asuransi-mikro-syariah-pertama-diindonesia/ artikel diakses pada 9 Maret 2015.
BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Bagian
ini
menyajikan
informasi
mengenai
karakteristik
responden
berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 30 ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah pada Takmin (Unit PT Asyki Sarana Sejahtera). Penulis membagi identifikasi karakteristik responden menjadi beberapa bagian yaitu, sebagai berikut : Gambar 4 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecamatan KecamatanCiampea Asal Responden; Ciomas; 3; 10% Kecamatan Asal Responden Kecamatan; Tamansari; Asal 7; 23% Responden; Dramaga; 6; 20%
Dramaga Tamansari Chart Title
Ciomas Kecamatan Asal Responden; Ciampea; 14; 47%
Sumber : Data primer yang diolah Penelitian dilakukan pada empat Kecamatan di Kota Bogor yaitu Kecamatan Ciampea, Kecamatan Dramaga, Kecamatan Tamansari, Kecamatan Ciomas. Jumlah responden pada Kecamatan Ciampea yaitu 47% (14 orang), Kecamatan Dramaga 20% (6 orang), Kecamatan Tamansari 23% (7 orang), dan Kecamatan Ciomas 10% (3 orang).
55
56
Pembagian jumlah responden tersebut berdasarkan pada teknik pengambilan sampel menggunakan Two Stage Cluster Sampling dengan alokasi sampel berimbang dengan besarnya strata. Populasi ahli waris terbanyak yaitu pada kecamatan Ciampea sebanyak 27 peserta klaim, sehingga yang menjadi sampel pada kecamatan Ciampea sebanyak 14 ahli waris. Selanjutnya pada kecamatan Taman sari terdapat 13 peserta klaim, maka sampel pada kecamatan Taman sari yaitu sebanyak 7 ahli waris. Kecamatan Dramaga dengan jumlah peserta klaim sebanyak 9 orang, maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 5 ahli waris. Berikutnya, pada kecamatan Ciomas jumlah peserta klaim yaitu 7 orang dan peneliti mengambil sampel 3 ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden digambarkan dalam diagram berikut: Gambar 4 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin percentage
Jenis Kelamin Responden %; Pria;
23,3; 23%
Pria percentage %; Wanita; 76,7; 77%
Sumber : Data primer yang diolah
Wanita
57
Berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa dominan responden adalah wanita sebanyak 23 orang atau 77% dan selebihnya adalah responden pria dengan jumlah 7 orang atau 23%. Hal yang menyebabkan mayoritas ahli waris adalah wanita karena ahli waris dari peserta klaim produk AJP Mikro Sakinah mayoritas berstatus keluarga sebagai istri. Sebesar 67% atau sebanyak 20 ahli waris merupakan istri dari peserta klaim produk AJP Mikro Sakinah. Sebanyak 4 orang atau 13% ahli waris adalah berstatus sebagai kepala keluarga. Jumlah yang sama terdapat pada ahli waris yang berstatus sebagai anak dan saudara kandung masing-masing sebesar 10% atau sebanyak 3 ahli waris berstatus anak dan 3 ahli waris berstatus saudara kandung. (Lihat diagram pada lampiran 2). Peneliti mencoba untuk menghitung pengaruh usia (Lihat tabel pada lampiran 3), responden terhadap pengetahuan ahli waris terhadap produk, maka digunakan angka R Square adalah 0,039 artinya 3,9% variabilitas pengetahuan ahli waris yang terjadi dapat dijelaskan oleh variabel usia, atau besarnya pengaruh usia terhadap pengetahuan produk sebesar 3,9%, sedangkan sisanya 96,1% (100% - 3,9%) dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel usia. Artinya usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
58
Tabel 4 1 Pengaruh Usia Terhadap Pengetahuan Produk Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .199 .039 .005 5.790 a. Predictors: (Constant), Pendidikan terakhir responden b. Dependent Variable: pengetahuan produk Sumber : Data primer yang diolah Karakteristik responden berdasarkan pendidikan digambarkan dalam diagram berikut: Gambar 4 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden Series1; SD/MI Pendidikan SMP/MTS Terakhir SMP/MTS; 3; 10%
Series1; SD/MI; 27; 90%
Sumber : Data primer yang diolah Pada gambar 4.3 dipaparkan pendidikan terakhir responden yang merupakan ahli waris peserta produk AJP Mikro Sakinah, sebanyak 27 responden atau sebesar 90% responden hanya menempuh pendidikan SD/MI. Selanjutnya, pendidikan terakhir 3 responden atau sebesar 10% yaitu menempuh pendidikan SMP/MTS. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden rendah. Khusunya tingkat pendidikan masyarakat di daerah lebih rendah di bandingkan masyarakat perkotaan. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan
59
Menengah, Anis Baswedan bahwa Indonesia masuk dalam peringkat 40 dari 40 negara, pada pemetaan kualitas pendidikan, menurut lembaga The Learning Curve.56 Berdasarkan jenis pekerjaannya, karakteristik responden dapat terlihat dari diagram berikut:
Gambar 4 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan IRT Buruh harian lepasPekerjaan Petani Pekerjaan Responden; Responden; pedagang; 5; Wiraswasta; 17% 4; 13%
Wiraswasta
pedagang
Pekerjaan Responden; IRT; 16; 53%
Pekerjaan Responden; Petani; 3; 10%
Pekerjaan Responden; Buruh harian lepas; 2; 7%
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa mayoritas pekerjaan ahli waris adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 53%. Kemudian diikuti oleh pekerjaan sebagai pedagang sebanyak 5 orang atau 17%, wiraswasta sebanyak 4 orang atau 13%, petani sebanyak 3 orang atau 10% dan 2 orang atau 7% yaitu menggeluti pekerjaan sebagai buruh harian lepas.
56
http://edukasi.kompas.com/read/2014/12/01/13455441/anies.baswedan.sebut.pendidikan.ind onesia.gawat.darurat diakses pada 15 Mei 2015.
60
B. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.57 Untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid, digunakan patokan 0,2 dan dibandingkan dengan angka-angka pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Bila angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation berada dibawah 0,2 atau bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid (gugur). Sebaiknya bila angka korelasinya diatas 0,2, maka dinyatakan valid.
57
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. Revisi, hlm. 57.
61
Tabel 4 2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Corrected Corrected ItemItem-Total Total Correlation Correlatio n B3 .346 D1 .598 B4 .349 D2 .566 B5 .440 D3 .358 B6 .440 D4 .358 c2 .368 D5 .693 c3 .368 e2 .676 c4 .368 e3 .566 c5 .358 e4 .676 c6 .693 e5 .566 c7 .566 e6 .460 c8 .547 e7 .299 c9 .642 e8 .331 c10 .693 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan uji validitas diatas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan pada kuesioner valid karena angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected ItemTotal Correlation berada >0,2. b. Uji Reabilitas
62
Reabilitas artinya adalah tingkat kepercayaaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki realibilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). 58 Tabel 4 3 Hasil Uji Reabilitas Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .898 25 Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan uji reabilitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Crobanch’s Alpha adalah sebesar 0,898. Hal itu berarti dapat dikatakan rialibel karena nilai yang dihasilkan lebih dari 0,60 dan dianggap baik karena lebih besar dari 0,6.
58
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), ed. revisi, hlm. 55.
63
C. Deskriptif Hasil Penelitian a. Analisis Deskriptif Pengetahuan Ahli Waris Gambar 4 5 Analisis Deskriptif Informasi Produk Series1;Orangtua/saudara Series1; ; 0;Tetangga Series1; Informasi Produk Asuransi Sales/tenag 0% Orangtua/sa Teman Sales/tenaga lapangan a lapangan; udara; 3; 7; 23% 10%
Series1; Tetangga; 15; 50%
Series1; Teman; 5; 17%
Sumber : Data primer yang diolah Diagram diatas adalah analisis deskriptif mengenai informasi produk asuransi yang diperoleh responden. Diagram tersebut menunjukkan tingkat tertinggi responden pertama kali mengetahui produk asuransi yang terdapat pada pembiayaan melalui tetangga yaitu sebesar 50% atau sebanyak 15 responden. Hal tersebut membuktikan bahwa interaksi masyarakat di pedesaan secara umum dikatakan lebih tinggi dibandingkan masyarakat di perkotaan. Karena tingkat kekerabatannya tinggi, berbagai kegiatan bersama lebih sering dilakukan masyarakat pedesaan di banding kota. Sehingga membawa dampak penyampaian informasi di pedesaan tersebar luas melalui lingkungan terdekat terlebih dahulu. Nilai tertinggi yang kedua sebesar 23% atau sebanyak 7 responden mendapatkan informasi melalui sales/tenaga lapangan. Tenaga lapangan merupakan
64
pihak yang mewakilkan Koperasi Baytul Ikhtiar dan Takmin yang bertatap muka langsung kepada peserta dan ahli waris. Menggunakan distribusi pemasaran “Partner-Agent”. Policyholder Takmin adalah LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah) yakni lembaga-lembaga keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman, pembiayaan, dan jasa mikro lainnya. Takmin adalah perantara yang berperan untuk melayani produk AJP Mikro Sakinah. Selanjutnya, 17% responden atau sebanyak 5 responden mengetahui produk asuransi melalui teman. Dan sebesar 10% dan sebanyak 3 responden mengetahui informasi produk melalui orangtua/saudara. Media massa dalam hal ini tidak berperan dalam penyebaran informasi mengenai produk asuransi terhadap responden. Dikarenakan produk tidak dipasarkan melalui media. Gambar 4 6 Analisis Deskriptif Kepemilikan Asuransi Series1; Teman; Series1; Series1; Diri jauh Diri Sendiri kandung Asuransi Tetangga Teman Saudara Yang Saudara Menggunakan Selain Peserta 5; 17% Saudara jauh; 0; Sendiri; 9; 30% 0%
Series1; Tetangga; 12; 40%
Sumber : Data primer yang diolah
Series1; Saudara kandung; 4; 13%
Dari 30 kuesioner yang disebarkan kepada responden, 40% atau sebanyak 12 orang responden menjawab bahwa yang menggunakan asuransi selain peserta adalah tetangga. Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku konsumen, perilaku manusia biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga mayoritas yang menggunakan asuransi selain peserta adalah tetangga. Jumlah
65
kepemilikan asuransi oleh diri sendiri sebesar 30% atau sebanyak 9 orang. Jumlah kepemilikan asuransi oleh teman sebanyak 5 orang atau sebesar 17%.Selanjutnya perolehan terendah adalah kepemilikan asuransi saudara kandung sebesar 13% atau sebanyak 4 orang. Gambar 4 7 Analisis Deskriptif Pengetahuan Ahli Waris Pengetahuan Ahli Waris B3 B4 B5 B6
Sumber : Data primer yang diolah Pada pertanyaan B3, B4, B5 dan B6 penulis menggunakan skala untuk mengukur sikap masyarakat, yaitu menggunakan skala likert59. Peneliti menggunakan ketentuan skor yaitu: nilai 5 adalah “Sangat Bagus”, nilai 4 adalah “Bagus”, nilai 3 adalah “Biasa Saja”, nilai 2 adalah “Tidak Bagus”, nilai 1 adalah “Sangat Tidak Bagus”. Maka sesuai dengan ketentuan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
B3 yaitu pengetahuan produk asuransi pembiayaan menghasilkan rata-rata nilai 4,5 (bagus)
B4 yaitu pengetahuan biaya premi menghasilkan rata-rata nilai 4,47 (bagus)
59
Moh. Nazir, Op.Cit, hlm. 338.
66
B5 yaitu pengetahuan lama masa perjanjian asuransi menghasilkan rata-rata 4,47 (bagus)
B6 yaitu pengetahuan manfaat produk menghasilkan rata-rata 4,47 (bagus)
b. Analisis Deskriptif Pelayanan Koperasi Baytul Ikhtiar Gambar 4 8 Analisis Deskriptif Sumber Informasi Series1; Informasi Mencari sendiri; 3; 10% Series1; Teman; 3; 10%
Series1;Series1; Koperasi
Keluarga;Tenaga Tenaga lapangan 1; 3%lapangan; 5;Tetangga 17% Teman Keluarga Series1; Mencari sendiri Tetangga; 18; 60%
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan diagram 4.8 dapat disimpulkan bahwa 60% atau sebanyak 18 responden mengetahui informasi mengenai koperasi Baytul Ikhtiar dari tetangga. Sebesar 17% atau sebanyak 5 responden mengetahui informasi koperasi melalui tenaga lapangan. Persentase yang sama yaitu 10% atau sebanyak 3 responden mengetahui informasi melalui teman dan mencari sendiri. Perolehan terendah yaitu 3% atau 1 responden mengetahui informasi koperasi melalui keluarga.
67
Gambar 4 9 Analisis Deskriptif Pelayanan (likert) c2 c3 c4 Pelayanan Series1; c4; 4,23
Series1; c3; 4,23
Series1; c2; 4,23
Sumber : Data primer yang diolah Pada pertanyaan C2, C3 dan C4 penulis menggunakan skala likert. Peneliti menggunakan ketentuan skor yaitu: nilai 5 adalah “Sangat Bagus”, nilai 4 adalah “Bagus”, nilai 3 adalah “Biasa Saja”, nilai 2 adalah “Tidak Bagus”, nilai 1 adalah “Sangat Tidak Bagus”. Maka sesuai dengan ketentuan tersebut dapat disimpulkan, tiga pertanyaan pada kualitas pelayanan koperasi Baytul Ikhtiar mempunyai nilai yang “Bagus” yaitu 4,23 bagi responden. Gambar 4 10 Analisis Deskriptif Pelayanan Koperasi
Sumber : Data primer yang diolah
68
Gambar diatas memaparkan nilai pada item kualitas pelayanan menggunakan ketentuan skor 1 sampai 10. Maka dalam setiap butiran pertanyaan kulitas pelayanan memiliki skor 1-10 dengan penilaian 1-2 memiliki nilai “Sangat Tidak Bagus”, penilaian 3-4 memiliki nilai “Tidak Bagus”, 5-6 memiliki nilai “Biasa Saja”, nilai 7-8 memiliki nilai “Bagus”, penilaian 9-10 memiliki nilai “Sangat Bagus”,
berikut
adalah butiran pertanyaan pelayanan koperasi:
C5 mengenai kehandalan pemberian informasi menghasilkan nilai 8,23 (bagus)
C6 mengenai tanggapan terhadap keluhan menghasilkan nilai 8,53 (bagus)
C7 mengenai pengetahuan tenaga lapangan menghasilkan nilai 8,57 (bagus)
C8 mengenai kerapihan tenaga lapangan menghasilkan nilai 8,73 (bagus)
C9 mengenai keramahan tenaga lapangan menghasilkan nilai 8,70 (bagus)
C10 mengenai kemudahan memperoleh informasi menghasilkan nilai 8,53 (bagus)
c. Analisis Deskriptif Proses Klaim Gambar 4 11 Analisis Deskriptif Proses Klaim
Sumber : Data primer yang diolah Diagram 4.12 memaparkan nilai pada item pertanyaan proses klaim menggunakan ketentuan skor 1 sampai 10. Maka dalam setiap butiran pertanyaan
69
proses klaim memiliki skor 1-10 dengan penilaian 1-2 memiliki nilai “Sangat Tidak Bagus”, penilaian 3-4 memiliki nilai “Tidak Bagus”, 5-6 memiliki nilai “Biasa Saja”, nilai 7-8 memiliki nilai “Bagus”, penilaian 9-10 memiliki nilai “Sangat Bagus”, berikut adalah butiran pertanyaan pelayanan koperasi:
D1 mengenai tanggapan klaim menghasilkan nilai 8,37 (bagus)
D2 mengenai prosedur (serangkaian) proses klaim menghasilkan nilai 8,57 (bagus)
D3 mengenai persyaratan dokumen klaim menghasilkan nilai 8,03 (bagus)
D4 mengenai kesesuaian pembayaran klaim dengan awal akad menghasilkan nilai 8,03 (bagus)
D5 mengenai waktu pembayaran klaim menghasilkan nilai 8,53 (bagus)
d. Analisis Deskriptif Manfaat Produk Gambar 4 12 Analisis Deskriptif Jenis Manfaat Produk Series1; sisa hutang Melunasi Biayawaris Pendidikan Manfaat bagi ahli Investasi; 0; Pembelian barang Investasi 0% Series1; Ditabung/disimpan di bank Pembelian barang; 3; 10%
Series1; Biaya Pendidikan; 12; 40%
Series1; Ditabung/disi mpan di bank; 3; 10%
Series1; Melunasi sisa hutang; 12; 40%
Sumber : Data primer yang diolah Pada 30 responden menjawab bahwa manfaat produk digunakan untuk melunasi sisa hutang dan biaya pendidikan masing-masing sebesar 40% atau
70
sebanyak 12 responden menjawab hal tersebut. Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.60 Dan perolehan 10% atau sebanyak masing-masing 3 responden menjawab manfaat produk untuk di tabung/disimpan di bank dan pembelian barang. Gambar 4 13 Analisis Deskriptif Manfaat Produk
Sumber : Data primer yang diolah Gambar 4.13 memaparkan nilai pada item pertanyaan manfaat produk menggunakan ketentuan skor 1 sampai 10. Maka dalam setiap butiran pertanyaan manfaat produk memiliki skor 1-10 dengan penilaian 1-2 memiliki nilai “Sangat Tidak Bagus:”, penilaian 3-4 memiliki nilai “Tidak Bagus”, 5-6 memiliki nilai “Biasa Saja”, nilai 7-8 memiliki nilai “Bagus”, penilaian 9-10 memiliki nilai “Sangat Bagus”, berikut adalah butiran pertanyaan manfaat produk:
E2 mengenai asuransi meminimalisir risiko menghasilkan nilai 8,30 (bagus)
E3 mengenai asuransi memberikan rasa aman nilai 8,57 (bagus)
E4 mengenai manfaat asuransi yang dirasakan ahli waris nilai 8,30 (bagus)
60
hlm. 13.
M. Nur Rianto Al Arif & Euis Amalia, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Kencana, 2010),
71
E5 mengenai kesesuaian manfaat dengan akad menghasilkan nilai 8,57 (bagus)
E6 mengenai manfaat tepat dengan kebutuhan ahli waris menghasilkan nilai 8,47 (bagus)
E7 mengenai kesesuaian kontribusi dan manfaat menghasilkan nilai 8,27 (bagus)
E8 mengenai kepuasan produk menghasilkan nilai 8,47 (bagus)
D. Hasil Uji Analisis Data 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar pengetahuan produk, manfaat produk, kualitas pelayanan dan proses klaim. Untuk mendeteksi adanya problem multikolonieritas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.61 Tabel 4 4 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Pengetahuan .676 1.478 1 Pelayanan .327 3.060 Proses klaim .420 2.380 a. Dependent Variable: Manfaat produk Sumber : Data primer yang diolah 61
Imam Ghozali, Op.Cit, Hlm. 95
72
Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,1 dan hasil perhitungan VIF masing-masing juga menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas kurang dari 10,0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas variabel independen dalam model regresi. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedasitas dilakukan untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.62 Gambar 4 14 Hasil Uji Heteroskedasitas Grafik Scatterplot
Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan gambar 4.14 Yang menujukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) 62
Ibid, hlm. 125.
73
pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk melihat manfaat produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah berdasarkan variabel pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode pertama dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan dengan satu sama lain. Masalah ini muncul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas di satu observasi ke observasi lain. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dapat diketahui dengan deteksi uji Durbin Watson Test (DW) yang telah ada klasifikasinya untuk menilai perhitungan yang diperoleh, jika DW terletak diantara dU dan 4-dU maka disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.63 Tabel 4 5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbinl Square the Estimate Watson a 1 .738 .545 .492 2.22153 2.076 a. Predictors: (Constant), Proses klaim, Pengetahuan, Pelayanan b. Dependent Variable: Manfaat produk Sumber : Data primer yang diolah
63
Algifari, Op.Cit, hlm. 60.
74
Berdasarkan tabel 4.5 Yang merupakan hasil uji autokorelasi, didapatkan hasil uji Durbin Watson sebesar 2,076. Dari n=30, dan k=3 dengan a=5%, dari tabel Durbin Watson dapat dilihat bahwa nilai dU=1.650 dan dL=1.214. Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka tidak terjadi autokorelasi karena nilai Durbin Watson > dU yaitu 2.076>1.650. d. Hasil Uji Normalitas Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau berdistribusi tidak normal.64 Gambar 4 15 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot
Sumber : Data primer yang diolah
64
Danang Sunyoto, Op.Cit, hlm. 103.
75
Gambar 4.15 Memperlihatkan data yang berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan melihat grafik diatas, normalitas data juga dengan melihat uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov. Data normal bila nilai sig (p) >0,05 dan tidak normal apabila nilai sig (p)< 0,05.65 Tabel 4 6 Hasil Uji Normalitas K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 30 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. 2.10348464 Deviation Absolute .097 Most Extreme Positive .091 Differences Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .532 Asymp. Sig. (2-tailed) .940 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan uji ststistik normalitas pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,940 lebih besar daripada 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.
65
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hlm. 93.
76
2. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.66
Tabel 4 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbinl Square the Estimate Watson a 1 .738 .545 .492 2.22153 2.076 a. Predictors: (Constant), Proses klaim, Pengetahuan, Pelayanan b. Dependent Variable: Manfaat produk Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.7 menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,738 yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen yaitu pengetahuan produk, kualitas pelayanan, proses klaim dengan variabel dependen manfaat produk AJP Mikro Sakinah menunjukkan korelasi positif. Tabel 4.7 Menunjukkan nilai koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,545 yang berarti bahwa variasi variabel pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim mempengaruhi manfaat produk yang dirasakan ahli waris sebesar 54,5%. Sisanya yaitu 45,5% (100-54,5), variasi variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model).
66
hlm.66
Duwi Priyatno, Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2010),
77
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Pengujian dengan ANOVA berdasarkan nilai signifikansi F di sebut uji F. uji ini dimaksudkan untuk mengetahui model regresi yang diajukan peneliti sudah baik atau tidak. Dalam hal ini uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan produk, proses klaim, kualitas pelayanan terhadap manfaat produk. Tabel dibawah ini merupakan hasil dari Test of ANOVA. Tabel 4 8 Hasil Uji Statistik F variabel X dan Y ANOVAa Model Sum of df Mean F Squares Square Regression 153.552 3 51.184 10.371 1 Residual 128.315 26 4.935
Sig. .000b
Total 281.867 29 a. Dependent Variable: Manfaat produk b. Predictors: (Constant), Proses klaim, Pengetahuan, Pelayanan Sumber : Data primer yang diolah Hipotesa penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim mempunyai pengaruh terhadap manfaat produk. Ketiga variabel berpengaruh secara linier terhadap manfaat produk, dengan cara membandingkan angka signifikansi sebesar 0,000 dengan 0,05. Hasil angka 0,000 < dari 0,05 maka Ho ditolak dan menerima H1. Artinya pengetahuan produk, kualitas pelayanan, proses klaim secara bersama-sama berpengaruh terhadap manfaat produk AJP Mikro Sakinah yang dirasakan oleh ahli waris. Dari perhitungan pada tabel didapat nilai Fhitung pada model 1 sebesar 10,371 dengan signifikansi 5%, df1 = 3 dan df2 = 26, didapat nilai Ftabel sebesar 2,98. Maka
78
dapat disimpulkan bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 10,371 > 2,98 berarti Ho ditolak dan artinya pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim berpengaruh secara nyata terhadap manfaat produk. c. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t) Pengujian hipotesis secara parsial (individu) bertujuan untuk mengukur ada atau tidaknya pengaruh antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis pengujiannya sebagai berikut: Tabel 4 9 Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t) Coefficientsa Model t Sig. (Constant)
2.290
.030
Pengetahuan -2.351 .027 Pelayanan 1.771 .088 Proses klaim 2.103 .045 a. Dependent Variable: Manfaat produk Sumber : Data primer yang diolah 1
Berdasarkan pada tabel coefficients diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat adalah sebagai berikut: 1) Menguji Signifikansi variabel Pengetahuan Produk (X1) Telihat bahwa thitung adalah sebesar -2,351, sedangkan ttabel bisa di hitung pada tabel t-test, dengan menggunakan rumus ttabel= n - k. yang mana besarnya n=30 responden dan k= variabel ke-1 (pengetahuan produk). Maka df=29 dengan signifikansi 5%. Maka berdasarkan ttabel diperoleh hasil sebesar 1,699. Maka dapat
79
disumpulkan bahwa thitung
1,701). Maka Ho ditolak dan H2 diterima, berarti terdapat pengaruh secara nyata variabel pelayanan terhadap manfaat produk. 3) Menguji Signifikansi variabel Proses Klaim Berdasarkan tabel diatas besar thitung adalah sebesar 2,103, sedangkan ttabel bisa di hitung pada tabel t-test, dengan menggunakan rumus ttabel= n - k. yang mana besarnya n=30 responden dan k= variabel ke-3 (proses klaim). Maka df=27 dengan signifikansi 5%. Maka berdasarkan ttabel diperoleh hasil sebesar 1,703. Maka dapat disumpulkan bahwa thitung1,703). Maka Ho ditolak dan H3 diterima, berarti terdapat pengaruh secara nyata variabel proses klaim terhadap manfaat produk.
80
3. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk melihat pengaruh pengetahuan produk (X1), kualitas pelayanan (X2), proses klaim (X3), terhadap manfaat produk (Y), maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Dimana : Y = Manfaat produk AJP Mikro Sakinah = Pengetahuan produk
= Konstanta b = Koefisien regresi
= Kualitas pelayanan = Proses klaim Hasil pengolahan software SPSS 20.0 untuk analisis regresi berganda disajikan pada tabel berikut : Tabel 4 10 Analisis Regresi Berganda
Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant) 19.504 8.518 Pengetahuan -.551 .234 1 Pelayanan .356 .201 Proses klaim .638 .304 a. Dependent Variable: Manfaat produk Sumber : Data primer yang diolah
Standardized Coefficients Beta -.378 .410 .429
81
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, diperoleh bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 19,504 - 0,551 + 0,356 + 0,638 Nilai koefisien regresi pada variabel-variabel bebasnya menggambarkan apabila diperkirakan variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan nilai variabel bebas lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka variabel terikat diperkirakan bisa naik atau bisa turun sesuai dengan tanda koefisien regresi variabel bebasnya. Dari persamaan regresi linier berganda diatas diperoleh nilai konstant 19,504. Menunjukkan bahwa terjadi peningkatan manfaat produk jika variabel pengetahuan produk (X1), kualitas pelayanan (X2), proses klaim (X3) sama dengan 0 (nol). Koefisien regresi untuk variabel pengetahuan produk (X1) bernilai negatif, menunjukkan adanya hubungan dua arah antara pengetahuan produk (X1), dengan manfaat produk (Y). Koefisien regresi variabel pengetahuan produk (X1) sebesar 0,551 mengandung arti untuk setiap peningkatan pengetahuan pada ahli waris sebesar satu persen tidak akan menyebabkan peningkatan manfaat produk yang dirasakan oleh ahli waris (Y) sebesar 55%. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X2) bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan searah antara pelayanan (X2) dan manfaat produk (Y) sebesar 0,356 mengandung arti untuk setiap peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan oleh koperasi Baytul Ikhtiar pada ahli waris sebesar satu persen akan
82
menyebabkan meningkatnya manfaat produk yang dirasakan oleh ahli waris (Y) sebesar 0,356 atau 35%. Koefisien regresi variabel proses klaim (X3) sebesar 0,638 mengandung arti untuk setiap peningkatan kemudahan proses klaim yang diajukan oleh ahli waris sebesar satu persen akan menyebabkan meningkatnya manfaat produk yang dirasakan oleh ahli waris (Y) sebesar 0,638 atau 63%. Berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, maka variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap manfaat produk terdapat pada variabel pelayanan (X2) dan proses klaim (X3). 4. Analisis Efektivitas Produk Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah efektif bagi ahli waris dilihat dari : 1) Kegunaan produk asuransi yang dirasakan ahli waris optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari penilaian yang diberikan pada tiap item pertanyaan pada variabel manfaat produk (Y) bernilai >8 (bagus). 2) Efektivitas biaya, biaya kontribusi/premi produk AJP Mikro Sakinah terjangkau bagi ahli waris yaitu 0,5 permill perbulan per-outstanding. 3) Akuntabilitas, tanggung jawab atas pelaksanaan dan implementasi tenaga lapangan terhadap peserta dan ahli waris sesuai dengan perencanaan sebelumya yaitu memberikan
kualitas
pelayanan
yang baik
sehingga
masyarakat
83
berpenghasilan rendah khususnya ahli waris peserta produk AJP Mikro Sakinah mudah dalam mengakses produk AJP Mikro Sakinah. 4) Ketepatan Waktu, pada proses klaim yang diberikan perusahaan asuransi kepada ahli waris sesuai dengan awal akad (perikatan). Ahli waris mudah dalam melengkapi dokumen klaim, waktu/masa pembayaran klaim sesuai dengan awal akad yaitu 7 (tujuh) hari setelah dokumen lengkap. Jumlah santunan yang diberikan
perusahaan
kepada
ahli
waris
sesuai
dengan
awal
akad.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program Asuransi Jiwa Pembiayaan Mikro Sakinah (AJP Mikro Sakinah) termasuk efektif bagi ahli waris. Ini didapat dari data yang diperoleh, di kelola, dan di analisis dengan perhitungan dengan bantuan program IBM SPSs Statistics 20. Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai berikut : 1) Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan Fhitug pada model 1 sebesar 10,371 dengan signifikansi 5%, df1 = 3 dan df2 = 26, didapat nilai Ftabel sebesar 2,98. Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung>Ftabel yaitu 10,371 > 2,98 berarti Ho ditolak dan artinya pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim berpengaruh secara nyata terhadap manfaat produk. 2) Produk AJP Mikro Sakinah efektif dalam memberikan perlindungan bagi keluarga masyarakat miskin (berpenghasilan rendah) atas risiko keuangan yang menimpa mereka akibat musibah kematian. B. Saran-saran Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang diperoleh dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
84
85
1. Takmin lebih berinovasi dalam memaksimalkan manfaat produk untuk masyarakat berpenghasilan menegah kebawah, tidak hanya menjamin risiko kematian dan kecelakaan namun risiko sakit, kehilangan asset dan hari tua. 2. Diharapkan Takmin dapat menjadi perusahaan yang mandiri dan dapat menjadi perusahaan asuransi mikro syariah unggulan yang dapat bersaing di tengah-tengah persaingan lembaga keuangan lainnya. 3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk melihat efektivitas produk AJP Mikro Sakinah bagi LKMS atau perusahaan asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2013 Amrin, Abdullah. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah. Jakarta: PT Ellex Media Komputindo, 2011 Anwar, Khoirul. Asuransi Syariah, Halal & Maslahat. Solo: Tiga Serangkai, 2007 Arif, M. Nur Rianto Al & Euis Amalia. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Kencana, 2010 Baskara,I Gde Kajeng. Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia. Jurnal Buletin Studi Ekonomi. Vol. 18. No. 2. (Agustus: 2013): hlm. 115. Blackwell, Roger D, dkk. Consumer Behavior. South Western: Thomson, 2006 Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2008 Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009 Danim, Suderwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia, 2002 Elhadi, Sirag. Micro Takaful Opportunities and Need Egyptian Experience. Egypt: Solidarity Family Takaful Egypt. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19. Semarang: Badan Penelitian Universitas Diponegoro, 2011 Handoko, Hani. Manajemen. Yogyakarta: BPPE, 2003
86
87
Handoko, T. Manajemen. Yogyakarta: BPPE, 1998 Husain, Husain Syahatah. Asuransi Dalam Persfektif Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006 Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009. Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia, 2007 Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008 Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Muslehuddin, Mohammad. Asuransi Dalam Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011. Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2009 Peter, J Paul dan Jerry Corrie Olson. Consumer Behavior and Marketing Strategy. United States: Mc Grwa-Hill, 2005. PPJM. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta: UIN Syahid, 2012 Priyatno, Duwi. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi, 2010
88
Rochaety, Ety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009 S, Notoatmodjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007 Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2007 Suma, M. Amin. Asuransi Syariah & Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplikasi & Pemasaran. Jakarta: Kholam Publishing, 2006 Sunaryo. Hukum Lembaga Pembiayaan. Jakarta: Sinar Grafika, 2008. Sunyoto, Danang. Uji Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010 Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka, 1997 Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa – Prinisp, Penerapan dan Penelitian. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2014 Wawancara Pribadi dengan Melva Arita. Bogor, 24 Maret 2015. Yusup, Pawit M. Persfektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
89
http://www.ojk.go.id https://www.academia.edu http://www.republika.co.id http://id.wikipedia.org http://www.neraca.co.id http://penasebi.blogspot.com http://ekonomisyariah.info http://edukasi.kompas.com
LAMPIRAN Lampiran 1 No Kuisioner
Kepada yth. Responden Assalamualaikum Wr. Wb Dengan Hormat, Saya Mahasiswi Program Studi Muamalat Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang mengadakan penelitian dengan kepentingan penyusunan skripsi untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (Strata satu/S-1) dengan judul skripsi saya yaitu “Efektivitas Produk Asuransi Jiwa Pembiayaan (AJP) Mikro Sakinah Pada Takmin (Salah Satu Unit PT Asyki Sarana Sejahtera)”. Maka dalam rangka pengumpulan data saya mohon Bapak/Ibu atau saudara bersedia meluagkan waktu untuk menjawab kuisioner ini. Jawaban Bapak/Ibu dijamin kerahasiannya oleh kami. Terimakasih
Peneliti Siti Munawaroh 1111046200021
A. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin 2. Alamat 3. Tempat & Tanggal Lahir 4. Pendidikan Terakhir Tidak Sekolah SD/MI dan SMP MTS SMA/MA
: Pria Wanita : ……………………………………….. ………………………………………... :…………….., : Diploma Sarjana Pascasarjana
5. Status Pernikahan : Menikah Belum menikah Cerai hidup Tidak menikah Cerai mati 6. Status Keluarga : Kepala Keluarga Istri Anak 7. Pekerjaan : ……………………………………………. 8. Apa koran yang anda baca dalam satu minggu?
9. Apa saja berita yang anda tonton di televisi?
B. Pengetahuan Produk 1. Darimana anda mengetahui informasi tentang produk asuransi pembiayaan? Media Teman Orangtua/saudara Sales/tenaga lapangan Tetangga 2. Selain peserta siapa yang menggunakan asuransi? Diri sendiri Teman Saudara kandung Saudara jauh Tetangga 3. Apakah anda mengetahui pembiayaan sudah termasuk produk asuransi? Sangat mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui Sangat tidak mengetahui Belum mengetahui 4. Bagaimana biaya premi produk tersebut? Tidak sesuai Sangat sesuai Sesuai Sangat tidak sesuai Biasa saja 5. Apakah anda mengetahui lama masa perjanjian asuransi produk tersebut? Sangat mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui Sangat tidak mengetahui Biasa saja 6. Apakah anda mengetahui manfaat pada produk asuransi pembiayaan tersebut? Sangat mengetahui Tidak mengetahui Mengetahui Sangat tidak mengetahui Biasa saja C. Kualitas Pelayanan Tenaga Lapangan (Koperasi Baytul Ikhtiar) 1. Darimana anda mendapatkan informasi tentang koperasi Baytul Ikhtiar? Tenaga lapangan Keluarga Tetangga Mencari sendiri Teman
2. Bagaimana tenaga lapangan paham melihat kebutuhan nasabah? Sangat memahami Tidak memahami Memahami Sangat tidak memahami Biasa saja 3. Bagaimana tenaga lapangan berbicara dengan nasabah? Sangat komunikatif Tidak komunikatif Komunikatif Sangat tidak komunikatif Biasa saja 4. Apakah penggunaan istilah-istilah teknis tenaga lapangan mudah di pahami? Sangat dipahami dengan mudah Tidak dipahami dengan mudah Dipahami dengan mudah Sangat tidak dipahami dengan mudah Biasa saja No
Penilaian (Bagi Anda)
5 6 7 8 9
Kehandalan pemberian informasi Tanggapan terhadap keluhan/komplain Pengetahuan tenaga lapangan Kerapihan tenaga lapangan Keramahan tenaga lapangan Kemudahan dalam memperoleh informasi
10
1
2
3
Nilai (Score) 4 5 6 7 8
9
D. Klaim No Pernyataan (Bagi Anda) 1 2 3
Pihak dari Koperasi cepat dalam menanggapi klaim Prosedur (serangkaian proses) klaim. Persyaratan dokumen klaim.
4
Pembayaran klaim sesuai dengan akad/perjanjian.
5
Waktu pembayaran klaim.
1
2
3
Nilai (Score) 4 5 6 7 8
9
10
10
E. Manfaat Produk AJP Mikro Sakinah 1. Apakah manfaat produk asuransi bagi ahli waris? Melunasi hutang Investasi Biaya pendidikan Ditabung/simpan di bank Pembelian barang No
Penilaian (Bagi Anda)
2
Meminimalisir kerugian finansial Produk asuransi memberikan rasa aman Manfaat asuransi yang dirasakan ahli waris Manfaat sesuai dengan akad/perjanjian Manfaat asuransi tepat dengan kebutuhan ahli waris
3 4 5 6 7
Kontribusi yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang di dapatkan
8
Kepuasan pada produk AJP Mikro Sakinah
1
2
3
Nilai (Score) 4 5 6 7
Waktu wawancara Mulai Pukul
Selesai Pukul
Tandatangan Responden
8
9 10
Lampiran 2 Diagram karakteristik responden berdasarkan status keluarga. Status Kepala Keluarga Keluarga responden; Saudara kandung; 3;…
Status Keluarga responden; Anak; 3; 10%
Istri Title Anak Chart
Status kandung Saudara Keluarga responden; Kepala Keluarga; 4;…
Status Keluarga responden; Istri; 20; 67%
Lampiran 3 Tabel karakteristik responden berdasarkan usia
34
usia responden Frequenc Percent Valid Cumulative y Percent Percent 1 3.3 3.3 3.3
35 36
1 1
3.3 3.3
3.3 3.3
6.7 10.0
39 42 43 44 45 46
2 2 2 2 4 1
6.7 6.7 6.7 6.7 13.3 3.3
6.7 6.7 6.7 6.7 13.3 3.3
16.7 23.3 30.0 36.7 50.0 53.3
Valid 48 49 50 52 53 55 56 60 62
2 1 1 3 2 1 1 2 1
6.7 3.3 3.3 10.0 6.7 3.3 3.3 6.7 3.3
6.7 3.3 3.3 10.0 6.7 3.3 3.3 6.7 3.3
60.0 63.3 66.7 76.7 83.3 86.7 90.0 96.7 100.0
30
100.0
100.0
Total
Lampiran 4 Pengetahuan Kualitas Pelayanan B3 B4 B5 B6 c2 c3 c4 c5 c6 c7 c8 5 5 5 5 5 5 5 8 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 9 8 10 4 4 4 4 4 4 4 9 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 9 8 9 5 5 5 5 4 4 4 8 7 8 8 5 5 5 5 5 5 5 8 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 8 8 8 5 5 5 5 5 5 5 8 8 8 8 5 5 5 5 4 4 4 8 10 9 10 5 5 5 5 5 5 5 8 8 8 8 4 4 4 4 3 3 3 8 8 9 9 5 5 4 4 5 5 5 8 8 8 8 4 4 5 5 4 4 4 8 8 10 10 5 5 5 5 3 3 3 8 8 9 9 5 5 5 5 5 5 5 8 9 9 10 4 4 4 4 4 4 4 8 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 8 8 8 4 4 4 4 4 4 4 8 8 8 8 5 5 5 5 4 4 4 8 9 9 9 4 4 4 4 3 3 3 8 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 8 8 8 5 5 5 5 5 5 5 9 9 9 9 5 5 5 5 5 5 5 9 9 9 9 5 5 5 5 5 5 5 9 9 8 8 4 4 4 4 4 4 4 8 8 9 9 5 5 5 5 5 5 5 8 8 8 8 5 5 5 5 5 5 5 10 10 8 8 4 4 4 4 4 4 4 9 9 9 9 4 4 4 4 4 4 4 8 8 8 8 4 3 3 3 3 3 3 8 8 9 9
c9 c10 9 9 9 9 10 9 9 9 8 7 9 9 8 8 8 8 10 10 8 8 8 8 8 8 10 8 9 8 10 9 9 9 8 8 8 8 9 9 9 9 8 8 9 9 9 9 8 9 9 8 8 8 8 10 9 9 8 8 9 8
Proses Klaim Manfaat Produk d1 d2 d3 d4 d5 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 9 8 8 8 8 9 9 9 9 9 7 7 9 9 9 9 9 8 10 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 7 8 8 7 8 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 8 8 10 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 7 7 8 8 9 8 9 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 7 9 9 10 8 8 8 9 10 9 10 9 7 9 9 9 7 7 8 8 9 8 9 8 8 8 9 9 8 8 9 9 9 9 9 8 9 8 9 9 7 7 9 9 9 9 9 9 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 8 9 8 8 9 8 9 8 9 8 7 8 9 9 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 8 9 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 9 10 10 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 8 9 9 10 8 8 8 8 8 8 8 8 9 10 10 9 8 9 8 9 9 9 9 8 8 7 7 8 8 8 8 8 8 9 9 8 9 9 9 8 8 9 8 9 9 8 8
Lampiran 5 Partner-Agent Model Agent (TAKMIN Working Group) Partner (PT ATK)
Product Sales
Product Manufacturing
LKMS Policyholder
Product Servicing Asuransi
Keluarga Miskin Keagenan