Volume 3. Nomor 1. Januari– Juni 2015
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto 1 Fibria Indriati Dwi Liestiawati 2 Ixora Lundia Suwaryono 3 Pantius Drahen Soeling 4 1 234
Laboratorium Keuangan dan Perbankan, Program Vokasi Universitas Indonesia,
[email protected] Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia
Diterima : 1 Desember 2014
Layak Terbit : 3 Januari 2015
Abstrak Program pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan perencanaan dan pengelolaan keuangan dan invertasi bagi UMKM ini bertujuan untuk mengajarkan para pelaku UMKM tentang bagaimana cara membuat perencanaan keuangan mulai dari membuat anggaran, mencari dana tambahan, membuat laporan keuangan serta melakukan investasi bagi pengembangan usaha dan juga melakukan perencanaan keuangan bagi keluarganya. .Program ini dilaksanakan pada para pelaku UMKM di Kota Depok yang tergabung dalam Asosiasi Industri Kreatif Kota Depok sebanyak 30 UMKM. Program yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan usaha UMKM. Akhir dari program ini menunjukkan adanya perubahan-perubahan kondisi sebelum dan sesudah dilakukannya program pemberdayaan masyarakat kepada para pelaku UMKM. Saat ini para pelaku UMKM lebih memiliki perilaku positif dalam pengelolaan keuangannya dibandingkan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan tersedianya laporan keuangan usaha yang dipisahkan dengan keuangan keluarga. Selain itu juga UMKM mampu mengelola keuangannya dengan lebih bijak yang bertujuan untuk mengembangkan usaha. Dengan adanya program ini, diharapkan seluruh UMKM yang telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan menerapkan pengelolaan keuangan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan waktunya secara berkesinambungan dan konsisten. Kata Kunci : UMKM, perencanaan keuangan, pelatihan, pendampingan Abstract . Community Engamenet Program gives the skill of planning and financing education for Small Medium Entreprises (SME), how they make business plan begin budgeting, raising the fund, create financial statement, buseiness development and investing to enhance their wealth of family. This program delivered to 30 SME of Assosiation of Depok Creative Industries (AIKD). Some activities delivered are training and business assistance. The aims of program point out some changes before and after program impelementation. The SME have positive behavior in financing. The success indicators are the SME have financial statement of entrepreises and their family. In otherwise they they can make financial decision wisdom to depelove their entreprises. Hopelly, this program be allowed to to their business needs and can continue and consisten. Key words : SME, financial planning, training and assistance. PENDAHULUAN
yang terlihat pada tabel 1 di bawah sejak
1. Latar Belakang
tahun
2007
–
2012,
jumlah
UMKM
UMKM memiliki peranan yang krusial dalam
meningkat 2- 2,5% per tahunnya. Banyaknya
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah
jumlah UMKM di Indonesia diharapkan
UMKM meningkat setiap tahunnya, seperti
mampu mendorong usaha lokal yang dapat
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
UMKM untuk melakukannya, melainkan
setempat.
karena ketidaktahuan para pelaku UMKM
UMKM
telah
sumbangan
terbukti signifikan
dalam
melakukan
perencanaan
dan
terhadap
pengelolaan keuangan yang baik dan tepat
perekonomian suatu bangsa (Fitriati, 2015).
dan perilaku positif mengatur pendapatan dan
Meskipun diharapkan mampu meningkatkan
pengeluaran
perekonomian lokal, UMKM dalam kegiatan
Ketidaktahuan dalam pengelolaan keuangan
operasionalnya
pada
usaha dan keluarga tidak hanya dialami oleh
permasalahan-permasalahan klasik antara lain
pelaku UMKM saja tetapi juga oleh seluruh
yang terkait dengan sumber daya manusia,
masyakarat Indonesia. Hal ini dibuktikan
pemasaran,
keuangan.
dengan survei financial quotient (FQ) yang
permasalahan
dilakukan oleh citigroup pada tahun 2013
tersebut selalu ada dari waktu ke waktu, dan
yang menunjukkan bahwa nilai FQ untuk
terjadi pada hampir seluruh UMKM, baik
Indonesia adalah 60,7 poin dari 100 poin
yang sudah lama beroperasi maupun yang
(Rizki, 2014). FQ merupakan istilah yang
baru. Di antara permasalahan klasik tersebut,
digunakan oleh Citigroup untuk menunjukkan
permasalahan
kesadaran
Dikatakan
yang
memberikan
selalu
dihadapkan
produksi klasik,
dan
karena
yang
kerapkali
menjadi
usaha
akan
dan
kondisi
hambatan adalah permasalahan keuangan
kemampuan
seseorang
(Urata dalam Adiningsih,2009).
pentingnya
perencanaan
Analisis
keluarga.
keuangan
dalam
dan
memahami
keuangan
dan
aspek finansial mutlak diperlukan untuk
mengimplementasikan tata kelola keuangan
menentukan
melalui
dengan baik. Dan berdasarkan beberapa hasil
yang
survei menunjukkan hanya 26% perempuan
diharapkan (Lestariyo, 2014). Permasalahan
yang memiliki perencanaan keuangan yang
keuangan ini terjadi karena adanya beberapa
matang (Daulay,2014). Hal ini menunjukkan
kesalahan pengelolaan dana yang dilakukan
bahwa
oleh pelaku UMKM. Menurut Johnson (2012)
kemampuan dari masyarakat Indonesia dalam
terdapat tujuh kesalahan yang umumnya
hal perencanaan dan pengelolaan keuangan.
dilakukan oleh para pelaku UMKM, yaitu: 1)
Berdasarkan
over investasi, 2) tidak menggaji diri sendiri,
pendidikan perencanaan dan
3)
adanya
keuangan dan investasi bagi pelaku UMKM
kemungkinan yang terburuh, 4) mencampur
penting untuk dilaksanakan dalam rangka
aset bisnis dan pribadi, 5) menggunakan kartu
meningkatkan kesadaran dan kemampuan
kredit
6)
pelaku UMKM untuk melakukan perencanaan
menggunakan kas usaha untuk keperluan
keuangan yang baik dan tepat sesuai dengan
pribadi
laporan
kebutuhan dan kemampuannya. Perencanaan
ini bukan
keuangan ini bukan hanya ditujukan untuk
disebabkan karena kesengajaan para pelaku
pengembangan usahanya saja tetapi juga
perhitungan
tidak
rencna biaya
dan
manfaat
mempertimbangkan
pribadi dan
investasi
untuk 7)
tidak
tujuan
bisnis,
memiliki
keuangan. Ketujuh kesalahan
32
belum
adanya
data
ini
kesadasaran
maka
dan
program
pengelolaan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Untuk mengatasi permasalahan ini maka
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui
perlu dilakukan suatu program pemberdayaan
Pendidikan Perencanaan Dan Pengelolaan
masyarakat berupa pendidikan perencanaan
Keuangan dan Investasi Bagi Pengembangan
dan pengelolaan keuangan dan investasi bagi
Usaha dan Keluarga UMKM merupakan
UMKM dalam rangka pengembangan usaha
suatu program pelatihan dan pendampingan
dan peningkatan kualitas hidup keluarga.
bagi
Program yang bukan hanya memfokuskan
UMKM
untuk
merencanakan
dan
mengelola keuangan usahanya.
pada pembuatan laporan keuangan saja tetapi
Pada program ini, para pelaku UMKM
juga menfokuskan pembuatan rencana bisnis
diajarkan
dan perencanaan keuangan sehingga UMKM
bagaimana
cara
membuat
perencanaan keuangan mulai dari membuat
dapat
anggaran, mencari dana tambahan, membuat
mengembangkan usahanya. Rencana bisnis
laporan keuangan serta melakukan investasi
merupakan suatu alat yang dirancang untuk
bagi
pengembangan
melakukan
usaha
perencanaan
mengukur
kemajuan
usaha
dan
dan
juga
menemukan dan mengeksplorasi peluang-
keuangan
bagi
peluang baru Echdar 2013).
keluarganya. Tabel 1 Perkembangan UMKM 2007 - 2012 60.000.000 50.000.000
Jumlah
40.000.000 30.000.000 20.000.000 10.000.000 Usaha Mikro
2007 49.608.953
2008 50.847.771
2009 52.176.771
2010 53.504.416
2011 54.559.969
2012 55.856.176
Usaha Kecil
498.565
522.124
546.643
568.397
602.195
629.418
Usaha Menengah
38.282
39.717
41.336
42.008
44.280
48.997
Sumber: depkop.go.id, 2014 Program ini mengajarkan bagimana para
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui
pelaku UMKM melakukan suatu perencanaan
Pendidikan Perencanaan Dan Pengelolaan
keuangan yang baik dan tepat (tepat waktu
Keuangan dan Investasi Bagi Pengembangan
dan tepat tempat).
Usaha dan Keluarga UMKM merupakan suatu program pelatihan dan pendampingan
33
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
bagi
UMKM
untuk
merencanakan
dan
pelaksanaan dan evaluasi. Perincian setiap
mengelola keuangan usahanya. Pada program
tahapan adalah sebagai berikut:
ini, para pelaku UMKM diajarkan bagaimana
1. Tahapan persiapan merupakan tahapan
cara
membuat
dan
awal dengan pertama-tama melakukan
Perencanaan
survei lapangan, melakukan identifikasi
keuangan mulai dari membuat anggaran,
permasalahan awal dengan melakukan
mencari dana tambahan, membuat laporan
wawancara
mendalam
dengan
mitra,
keuangan serta melakukan investasi bagi
penelusuran
data
sekunder
dan
pengembangan usaha dan juga melakukan
perencanaan
jadwal
perencanaan keuangan bagi keluarganya.
pendampingan.
perencanaan
perencanaan
bisnis
keuangan.
Program ini mengajarkan bagimana para
pelatihan
dan
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
pelaku UMKM melakukan suatu perencanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:
keuangan yang baik dan tepat (tepat waktu
a. melakukan
perkenalan
terhadap
dan tepat tempat) sesuai dengan kebutuhan
pelaku UMKM baik yang tergabung
usaha dan rencana pengembangan bisnis.
dalam asosiasi industri kreatif Depok
Peningkatan kemampuan keuangan lebih jauh akan
mendukung
kekuatan
daya
b. Identifikasi
saing
usaha keluarga UMKM
UMKM di Kota Depok yang tergabung dalam Program yang
lapangan
1) perilaku pengelolaan keuangan
Program ini dilaksanakan pada para pelaku Industri
di
terkait :
UMKM (Barney, 2007)
Asosiasi
masalah
Kreatif
Kota
2) potensi sumber daya ekonomi
Depok.
yang dapat dikembangkan
dilaksanakan dalam bentuk
3) kebutuhan dan harapan keluarga
pelatihan dan pendampingan pengelolaan
untuk meningkatkan penghasilan
keuangan usaha UMKM. Untuk pelatihan,
c. Merumuskan konten, teknik pelatihan
digunakan teknik partisipatif, dimana para
dan pembekalan kepada mahasiswa
peserta akan turut ambil bagian dalam diskusi
sebagai
kelompok, berbagi pengalamanan baik positif
pendampingan
maupun negatif dan menggali pelajaran baru
d. Mengkomunikasikan
bersama. Dan setelah dilakukan pelatihan, maka
peserta
diminta
fasilitator
untuk
3. Pelaksanaan Pelatihan (Workshop) a. Workshop menggunakan
tiga
tahapan,
yaitu
dilakukan modifikasi
dengan modul
perencanaan keuangan dan investasi
METODE menjadi
dan
yang telah disusun
pengabdi dan beberapa mahasiswa.
program
rencana
e. Melakukan pelatihan sesuai jadwal
selama pelatihan dengan didampingi oleh para
pelaksanaan
dan
jadwal kegiatan pelatihan
mengimplementasikan yang telah dipelajari
Dalam
pelatihan
ini
yang
dibagi
dikeluarkan
1oleh
FPSB
(Financial Planning Standar Board).
persiapan,
34
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
b. Modul ini dimodifikasi karena modul
UMKM dapat mengoptimalkan penggunaan
yang dikeluarkan oleh FPSB adalah
keuangan dam memberdayakan keuangan
modul perencanaan keuangan dan
untuk
investasi untuk keluarga, sehingga
ekonominya.
untuk UMKM diperlukan beberapa
meningkatkan kesadaran dan kemampuan
penyesuaian dan penyempurnaan
para
c. Workshop akan dilakukan selama dua hari
mengingat
pelaku
meningkatkan
pelaku
kemampuan
Program UMKM
ini
untuk
mampu mengatasi
permasalahan keuangan yang dihadapinya dan
UMKM
mencari alternatif penyelesaian yang terbaik.
biasanya tidak dapat meninggalkan usaha dalam jangka waktu yang lama
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan peserta kurang lebih 30 orang
Dalam
yang berasal dari anggota asosiasi
menjadi
Industri Kreatif Kota Depok.
pelaksanaan dan evaluasi. Perincian setiap
d. Pembicara dalam workshop tidak
pelaksanaan tiga
program
tahapan,
ini
yaitu
dibagi
persiapan,
tahapan adalah sebagai berikut:
hanya dari pengabdi saja tetapi juga
1. Tahapan persiapan merupakan tahapan
dari pihak luar yang berkompeten
awal dengan pertama-tama melakukan
seperti bank, manajer investasi dan
survei lapangan, melakukan identifikasi
lembaga pembiayaan lainnya.
permasalahan awal dengan melakukan
4. Pelaksanaan Pendampingan dan Evaluasi
wawancara
Pendampingan
kelompok terarah dengan dengan mitra,
setelah
diberikan
pelatihan.
merupakan
3
Pendampingan
supervisi
pelatihan
dalam
pengetahuan
dan
bagi
para
x ini
penelusuran
data
peserta
perencanaan
jadwal
mengaplikasikan keterampilan
yang
Supervisi
dimaksudkan
untuk
kesesuaian
aplikasi
dengan
diperoleh. menilai
sebanyak
mendalam
dan
diskusi
sekunder pelatihan
dan dan
pendampingan. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
keterampilan dan pengetahuan yang diberikan
a. melakukan
perkenalan
terhadap
selama pelatihan.
pelaku
Pada akhir program diharapkan para pelaku
dalam asosiasi industri kreatif depok
UMKM dapat melakukan perencanaan dan
yang telah dilaksanakan pada tanggal
pengelolaan
11 Agustus 2014, di FISIP UI
keuangan
seperti
membuat
UMKM
yang
tergabung
anggaran pemasukan dan pengeluaran baik
b. Identifikasi
untuk usaha maupun keluarga, membuat
terkait
pilihan-pilihan pengembangan produk dan
terarah yang dilaksanakan di ruang
secara
yang
rapat Departemen Ilmu Administrasi
Dengan
FISIP UI, tanggal 16 Desember 2014.
kreatif
menguntungkan adanya
program
memilih bagi ini
investasi
usahanya. diharapkan
pelaku
35
masalah
melalui
di
lapangan
diskusi
kelompok
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
Adapun permasalahan yang dihadapi
seharusnya diikuti oleh 30 peserta,
oleh para UMKM meliputi
namun karena animo dari anggota
a. Pengelolaan keuangan usaha
AIKD besar, maka jumlah peserta
b. Akses
meningkat menjadi 50 orang melebihi
kepada
pembiayaan
yang terbatas
kuota.
c. Akses pada pemasaran yang
c. Pelatihan
terbatas
dilakukan
dengan
menggunakan modul yang dibuat
d. Single fighter dalam usaha
oleh tim pengabdi masyarakat yang
sehingga harus menjadi orang
disesuaikan dengan permasalahan dan
yang multi-tasking.
kebutuhan dari UMKM.
e. Kebutuhan
f.
dan
d. Workshop akan dilakukan selama dua
harapan
keluarga untuk meningkatkan
hari
mengingat
pelaku
UMKM
penghasilan
biasanya tidak dapat meninggalkan dapat
usaha dalam jangka waktu yang lama
berkembang dan diwariskan
dengan peserta kurang lebih 30 orang
kepada anak dan cucu
yang berasal dari anggota asosiasi
Harapan
usaha
c. Mengkomunikasikan
rencana
Industri Kreatif Kota Depok.
dan
e. Pembicara dalam workshop tidak
jadwal kegiatan pelatihan kepada
hanya dari pengabdi saja tetapi juga
asosiasi
dari dosen FISIP UI yang memiliki
d. Menyusun modul pelatihan dengan topic sebagai berikut:
kompetensi
untuk
memberikan
1. Pengelolaan Keuangan Usaha
pelatihan tentang rencana bisnis.
2. Pemasaran 3. Sumber Daya Manusia
4. Pelaksanaan Pendampingan dan Evaluasi
4. Business Model Canvas (Model
Setelah
selanjutnya
5. Pembiayaan Usaha Bisnis
mengenai
pengelolaan
keuangan telah dijalankan, maka tahapan
Bisnis Kanvas) 6. Rencana
pelatihan
dan
dilaksanakan
Pendampingan
Rencana
diberikan
pendampingan. sebanyak
3
x
setelah pelatihan. Pendampingan dilakukan
Anggaran
selama 3 bulan (Awal Maret – Akhir Mei 2015). Pendampingan ini merupakan supervisi
3. Pelaksanaan Pelatihan
bagi
a. Pelatihan dilakukan pada tanggal 17 –
para
peserta
pelatihan
18 Februari 2015 yang bertempat di
mengimplementasikan
Gedung G FISIP UI, Ruang G. 303.
keterampilan yang diperoleh selama pelaihan. Supervisi
b. Pelatihan dilakukan selama dua hari,
dimaksudkan
pengetahuan
untuk
untuk
dan menilai
dari pukul 09.00 – 17.00 WIB.
kesesuaian aplikasi dengan keterampilan dan
Berdasarkan
pengetahuan yang diberikan selama pelatihan.
anggaran,
pelatihan
36
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
Hasil dari pendampingan ini, diharapkan
tahap
pengidentifikasian
permasalahan
pelaku
UMKM
secara
Tujuan
UMKM
memiliki
perencanaan
individual.
dari
keuangan yang dimulai dari adanya laporan
identifikasi ini adalah untuk mendapatkan
keuangan yang disusun secara baik dan benar,
gambaran yang lebih tepat mengenai program
serta mengikuti kaidah akuntansi yang tepat.
pendampingan yang diperlukan oleh para
Pendampingan tidak diberikan kepada seluruh
UMKM (Taylor Made).
UMKM yang ikut dalam pelatihan, karena
Pada pertemuan pertama, rata-rata waktu
adanya keterbatasan waktu dan biaya dari
pertemuan 1-2 jam. Pada tahap ini, pengabdi
para pengabdi, maka dipilih UMKM yang
juga memperkenalkan mahasiswa yang akan
benar-benar siap dan memiliki komitmen
mendampingi selama untuk pertemuan kedua
untuk
dan
dan ketiga. Selain identifikasi masalah, tim
yang
juga meminta data awal keuangan dari usaha.;
melaksanakan
mengimplementasikan
materi-materi
telah dipelajari. Dari 30 UMKM yang
b.
mengikuti pelatihan, maka yang didampingi
Pertemuan kedua dari pendampingan adalah
24 UMKM. Pemilihan UMKM ini didasarkan
tahap
pada kriteria sebagai berikut:
menjadi laporan keuangan sederhana yang
Pertemuan Kedua penyusunan
data
awal
keuangan
a. UMKM memiliki data awal keuangan
sesuai dengan kaidah akuntansi. Pertemuan
b. UMKM
awal
kedua ini dilakukan oleh para mahasiswa yang
keuangan yang menjadi check-up
mencoba memberikan penjelasan pengelolaan
awal bagi tim pengabdi
keuangan kepada para pemilik usaha dan juga
c. UMKM komitmen
memberikan
memiliki untuk
pendampingan,
sebab
data
waktu ikut ada
dan
staf pembukuannya.
dalam juga
c.
Pertemuan Ketiga
UMKM yang hanya mau mengikuti
Pertemuan ketiga adalah tahap penyusunan
pelatihan tetapi tidak memiliki waktu
laporan keuangan sederhana yang dapat
untuk pendampingan.
dipergunakan
untuk
keperluan
pemilik,
kepentingan perbankan dan juga untuk Proses pendampingan dibagi menjadi 3 (tiga)
pelaporan pajak. Pada pertemuan ketiga, para
batch, hal ini dilakukan karena adanya
UMKM
keterbatasan jumlah pengabdi dan mahasiswa.
akuntansi
Dalam proses pendampingan, pengabdi dan
selanjutnya.
diperkenalkan untuk
pada
dapat
program
dipergunakan
mahasiswa mendatangi rumah UMKM sesuai dengan
waktu yang dijanjikan. Adapun
Hasil Pencapaian Program
rincian dari 3 x pertemuan adalah sebagai
Outcome
berikut:
program adalah para pelaku UMKM dapat
a.
Pertemuan
Pertama;
Pertemuan
pertama pendampingan adalah merupakan
37
yang
diharapkan
melakukan
perencanaan
keuangan
seperti
dan
membuat
pada
akhir
pengelolaan anggaran
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
pemasukan dan pengeluaran baik untuk usaha
a.
maupun keluarga, membuat pilihan-pilihan
Seluruh indikator keberhasilan yang tertera di
dapat
atas dapat dicapai dalam program ini. Adapun
mengoptimalkan penggunaan keuangan dam
evaluasi yang dilakukan terhadap 24 orang
memberdayakan
untuk
peserta dalam program ini yaitu mencakup
ekonominya.
kebutuhan yang dirasakan secara umum oleh
Program ini mampu meningkatkan kesadaran
UMKM dengan rata-rata nilai 9,34, ketepatan
dan kemampuan para pelaku UMKM untuk
materi yang diberikan dengan rata-rata nilai
mengatasi
yang
8,89, peralatan dan perlenngkapan pendukung
alternatif
kegiatan 8,78, proses pelaksanaan kegiatan
penyelesaian yang terbaik. Dengan demikian
9,12, dan manfaat yang dirasakan memperoleh
perubahan
rata-rata nilai 8,89.
pelaku
meningkatkan
dihadapinya
program
UMKM.
ini
diharapkan
adanya
perencanaan
b. Terdapat laporan keuangan sederhana
memilih investasi yang menguntungkan bagi Dengan
dokumen
keuangan dari UMKM;
pengembangan produk dan secara kreatif usahanya.
terdapatnya
UMKM keuangan
kemampuan
permasalahan dan yang
keuangan
mencari terjadi
adalah
setelah
mengikuti program ini, permasalahan UMKM
Berdasarkan evaluasi lisan yang dilakukan
khususnya yang terkait dengan permasalahan
dengan peserta, maka dapat dilihat bahwa
keuangan yang terkait dengan permasalahan
peserta
pengelolaan
merasakan mendapatkan manfaat dari adanya
dapat
diminimalisir
bahkan
ditiadakan.
program
pengabdian
masyarakat
program ini.
Untuk melihat keberhasilan dari program, maka dilakukan evaluasi dari setiap kegiatan.
Perubahan-perubahan
Untuk kegiatan pelatihan, akan dilakukan
Sebelum Program
evaluasi reaksi, learning dan result. Indikator
Program pengabdian masyarakat ini telah
keberhasilan dari pelatihan adalah:
membawa perubahan-perubahan baik bagi
a. Peserta mampu membuat rencana bisnis
UMKM.
Perubahan-perubahan
tersebut
melalu kanvas bisnis model (BMC) yang
dilakukan
melalui
kegiatan
memuat mengenai perencanaan usaha
antara lain wawancara, focus group discussion,
selama 5 tahun
pelatihan
b. Peserta
mampu
melakukan
check-up
serangkaian
pendampingan.
dan
Adapun
perubahan-perubahan yang dilakukan sebagai
keuangan usaha
berikut:
c. Peserta memiliki data awal keuangan
1. Kondisi sebelum kegiatan :
usaha. Sedangkan
dan
Setelah
a. Belum mengetahui realitas kenyataan untuk
kegiatan
kedua,
yang
pendampingan, indikator keberhasilan yang
dihadapi
oleh para
pelaku
UMKM
akan diukur adalah:
b. Para pelaku UMKM belum pernah melakukan cek up keuangan usaha
38
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
c. Para pelaku UMKM tidak melakukan
g. Para pelaku UMKM menggunakan
rencana bisnis dalam menjalankan
software akuntansi “Zahir” dalam
usahanya
proses pendampingan.
d. Para pelaku UKM tidak melihat bisnisnya secara terintegrasi
Mitra dan Sustainability
e. Para pelaku UKM tidak menyadari
Mitra yang terlibat dalam program ini adalah
pentingnya laporan keuangan yang
Asosiasi Industri Kreatif Kota Depok (AIKD)
baik dan sesuai kaidah akuntansi
yang beranggotakan para UMKM yang
Para pelaku UMKM tidak memiliki
memproduksi produk-produk kreatif. Seluruh
laporan
anggota AIKD juga merupakan anggota
f.
keuangan
usaha
sesuai
dengan kaidah akuntansi
asosiasi
g. Para pelaku UMKM tidak pernah menggunakan
software
UMKM
pemilihan
akuntansi
Kota
AIKD
Depok.
Alasan
mitra
adalah
sebagai
anggota asosiasi merupakan UMKM yang
dalam pembuatan laporan keuangan
bertindak sebagai produsen, dan memiliki data yang lebih akurat dibandingkan dengan data
2. Kondisi setelah kegiatan:
yang terdapat pada Dinas Koperasi, UMKM
a. Terdapat inventarisasi permasalahan
dan Pasar Kota Depok. Selain bermitra
yang dihadapi oleh pelaku UMKM di
dengan AIKD, program ini juga bermitra
Kota Depok
dengan Dinas koperasi, UMKM dan pasar
b. Terdapat cek up keuangan usaha yang menunjukkan
tingkat
Kota Depok selaku lembaga pemerintah yang
kesehatan
berwenang melakukan pembinaan terhadap
keuangan perusahaan
UMKM.
c. Para pelaku memiliki visi, misi dan
Program
pelatihan
dan
pendampingan
sasaran pengembangan usaha untuk 5
terhadap 30 UMKM di Kota Depok berwujud
tahun ke depan
sebagai TOT (Training of Trainers) sehingga
d. Pelaku UMKM merumuskan model
diharapkan setelah program ini berakhir,
bisnisnya dalam model bisnis kanvas
program ini dapat dilanjutkan dan disebarkan
e. Pelaku UMKM menyadari manfaat
untuk pelaku UMKM lainnya yang nantinya
laporan keuangan terutama dalam hal
tidak mengikuti. Melalui metode workshop
perhitungan pajak, karena adanya
diharapkan peserta menjadi lebih mengerti
aturan perpajakan yang baru
dan
Para pelaku UMKM memiliki laporan
UMKM
keuangan usaha yang terdiri dari
program ini dapat berlanjut melalu efek
laporan laba rugi, neraca dan laporan
snowball dari anggota ke anggota UMKM
arus kas
yang lain. Dan bila terdapat kesulitan, mitra –
f.
dalam
mampu
menjelaskan
lainnya.
hal
ini
kepada
Sehingga
AIKD
–
rekan
diharapkan
masih
dapat
menghubungi tim pengabdi.Selain itu ILO
39
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
melalui lembaga keuangan mikro, dengan program
tahunan
yang
terkait
a. Mengadakan pendampingan pengelolaan
dengan
keuangan usaha lebih luas lagi tidak
UMKM dapat menjadi alternatif pendanaan
hanya pada UMKM yang berada di
untuk melanjutkan kegiatan ini.
Depok tetapi juga di tempat lainnya. b. Adanya kesinambungan dan monitoring program pasca pengabdian ini sehingga para pelaku UMKM benar-benar dapat
PENUTUP
mengimplementasikan
pengelolaan
keuangan yang baik dan benar.
Simpulan Berdasarkan
program
pengabdian Ucapan terima kasih
masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa:
Selama pelaksanaan kegiatan tim pengabdi
a. Pengetahuan dan pemahaman pelaku UMKM
terhadap
banyak memperoleh masukan dan dukungan
pengelolaan
dari berbagai pihak. Terima kasih kepada
keuangan usaha menjadi meningkat. b. Para pelaku UMKM dapat melakukan
DRPM yang telah memberikan kesempatan
pengelolaan keuangan usaha lebih
berharga, Dinas Koperasi,UKM dan Pasar
profesional lagi seiring dengan impian
Depok, Asosiasi Industri Kreatif Depok, PT
akan adanya peningkatan usaha
Zahir Accounting Int’l dan tidak lupa untuk Program Vokasi dan FISIP UI.
Saran Mengingat
besarnya
manfaat
program
pengabdian masyarakat ini, maka selanjutnya diperlukan:
DAFTAR PUSTAKA Buku : Barney, Jay B (2007), Gaining and Sustaining Competitive Advantage, New York : Pearson Prrentice Hall Echdar Saban, Manajemen Entrepreneurship : Kiat Sukses menjadi Wirausaha, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2013 Fitriati, Rahma, Menguak Daya Saing UMKM Industri Kreatif, Sebuar Riset Tindakan berbasis SSM, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta 2015 Lestariyo, Budi, Wirausaha Mandiri : Dasar-dasar Pengembangan SDM dalam Bisnis dan Kepemimpinan, Penerbit Nuansa Cendekia, Bandung, 2014. Internet :
40
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDIDIKAN PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN INVESTASI BAGI UMKM DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Dede Suryanto , Fibria Indriati Dwi Liestiawati , Ixora Lundia Suwaryono , Pantius Drahen Soeling Volume 3 Nomor 1 ,pp 31-41
Adiningsih, Sri.(2009).Regulasi dalam revitalisasi usaha kecil dan menengah di Indonesia. BaliSeminar. 10 Januari 2009.http://lfip.uscschooloflaw.org/english/pdf/bali-seminar/regulasi dalam revitalisasi-sri adiningsih.pdf Johnson,
Eric.(2012).Seven
Money
Mistakes
Young
Entrepreneurs
Make.
http://www.entrepreneur.com/article/220116 Daulay, Lukmanul Hakim. (2014).Hanya 25% Perempuan Indonesia Punya Rencana Keuangan Matang.Bisnis Indonesia. 23 April 2014 Rizki, Januar. (2014). Pengetahuan Keuangan Masyarakat Indonesia Meningkat, swa.co.id, 25 Februari 2014.
http://swa.co.id/business-research/pengetahuan-keuangan-masyarakat-indonesia-
meningkat Sugis, Shofiatu Rahmah. Kartika, Lindawati. (2014).Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Menengah melalui Pengembangan Modal Insani dan Modal Sosial (Studi kasus UKM Makanan dan Minuman di Kota Depok). http://www.slideshare.net/ShofiatuRahmahSugis/jurnal-model-peningkatan-kinerja-usahakecil-menengah-melalui-pengembangan-modal-insani-dan-modal-sosial Sumber : Depkop.go.id, 2014, Data UMKM 2007 – 2014 Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar, 2011, Survey UMKM Kota Depok
41