DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
KATA PENGANTAR Kawasan Kota Lama merupakan aset yang tak ternilai harganya bagi Kota Semarang, selain sebagai salah satu heritage yang menyimpan cerita sejarah dan bangunanbangunan kuno bagi Kota Semarang Kawasan Kota Lama juga menjadi pusat trasportasi yaitu dengan adanya Stasiun Tawang yang merupakan jalur trasportasi antar daerah yang berarti kawasan ini sebagai salah satu pintu masuk Kota Semarang. Akan tetapi dengan kondisi yang dipengaruhi alam seperti rob, banjir dan tingkat keramaian, kepadatan yang meningkat di dibutuhkan/diperlukan redesign kawasan sehingga meperindah wajah kota, mendukung untuk kawasan mobilitas tinggi, kepadatan traffic, kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki/ pedestrian serta street furniture (trotoar/pedestrian, lampu taman, bak tanaman, reklame, dll) yang tertata sesuai dengan kegunaan, yang diwujudkan dalam bentuk detail engineering design. Dengan pertimbangan tersebut Pemerintah Kota Semarang berencana mulai menata Kawasan Kota Lama dalam bentuk perencanaan teknis (DED) secara bertahap. Penataan tersebut termasuk penciptaan pedestrian, dan prasarana ruang publik.
Executive Summary
i
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................................................I DAFTAR ISI ....................................................................................................................... II BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3 1. 1 Latar belakang ......................................................................................................... 3 1. 2 Maksud ..................................................................................................................... 3 1. 3 Tujuan....................................................................................................................... 3 1. 4 Lingkup Pekerjaan ................................................................................................... 4 1. 5 Lokasi Pekerjaan ...................................................................................................... 4 1. 6 Sasaran Pekerjaan ................................................................................................... 4 BAB 2 PERENCANAAN KAWASAN ................................................................................ 6 2.1. Perencanaan Vegetasi............................................................................................... 6 2.2. Perencanaan Jalur Pedestrian ................................................................................. 8 2.3. Perencanaan Signage (Penandaan)........................................................................ 10 2.4. Perencanaan Saluran Drainase .............................................................................. 12 2.5. Perencanaan Jaringan Listrik dan Penerangan Jalan. ......................................... 13 2.6. Perencanaan Perangkat Jalan ............................................................................... 15
Executive Summary
ii
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang terletak di Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Kota Semarang yang memiliki slogan Semarang Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat) secara geografis terbagi menjadi dua yaitu Semarang Atas dan Semarang Bawah. Selain itu kota Semarang juga banyak memiliki Kawasan yang bernilai sejarah salah satunya adalah Kawasan Kota Lama. Kawasan Kota Lama merupakan aset yang tak ternilai harganya bagi Kota Semarang, selain sebagai salah satu heritage yang menyimpan cerita sejarah dan bangunan-bangunan kuno bagi Kota Semarang, Kawasan Kota Lama juga menjadi pusat transportasi yaitu dengan adanya Stasiun Tawang yang merupakan jalur transportasi antar daerah yang berarti kawasan ini sebagai salah satu pintu masuk Kota Semarang. Akan tetapi dengan kondisi yang dipengaruhi alam seperti rob, banjir dan tingkat keramaian, kepadatan yang meningkat dibutuhkan/diperlukan redesign kawasan sehingga memperindah wajah kota, mendukung untuk kawasan mobilitas tinggi, kepadatan traffic, kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki/ pedestrian serta street furniture (trotoar/pedestrian, lampu taman, bak tanaman, reklame, dll) yang tertata sesuai dengan kegunaan, yang diwujudkan dalam bentuk detail engineering design. Dengan pertimbangan tersebut Pemerintah Kota Semarang berencana mulai menata Kawasan Kota Lama dalam bentuk perencanaan teknis (DED) secara bertahap. Penataan tersebut termasuk penciptaan pedestrian, dan prasarana ruang publik. 1.2. VMAKSUD Maksud dari Kegiatan DED Kawasan Kota Lama adalah memberikan acuan bagi aparatur pemerintah dalam pengendalian pembangunan fisik (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan) sedini mungkin dan mengintegrasikan kepentingan semua pihak sehingga mampu secara bersama-sama membentuk keharmonisan, keserasian lingkungan dan keindahan kota. 1.3. TUJUAN Tujuan dari DED Kawasan Kota Lama adalah untuk : Meningkatkan makna fisik kawasan dengan peningkatan, penataan serta menambah prasarana dan sarana kawasan yang ada sehingga keindahan kota tetap terjaga dan terpelihara. Menyusun suatu acuan (guideline) yang akan menjadi pedoman bagi pemerintah kota Semarang dalam pengendalian (perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan) pengembangan kawasan perencanaan. Executive Summary
3
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Menyiapkan panduan yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah kota Semarang untuk mengarahkan pembangunan fisik kawasan dalam rangka penataan kembali penggunaan ruang, pengembangan atau penyediaan prasarana kawasan dan sarana lingkungan serta pengendalian pembangunan pada kawasan perencanaan. Menyiapkan strategi implementasi panduan rancangan kota pada kawasan perencanaan. 1.4. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan DED Kawasan Kota Lama Segment Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok. 1.5. LOKASI PEKERJAAN Sesuai arahan KAK, lokasi berada di Semarang tepatnya di Kawasan Kota Lama yang merupakan salah satu kawasan heritage di Kota Semarang, dikhususkan segment Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok. 1.6. SASARAN PEKERJAAN Sasaran pekerjaan Perencanaan DED Kawasan Kota Lama terkait dengan keseluruhan proses penyusunan pekerjaan mencakup : Terarahnya pelaksanaan program Penataan Kawasan Kota Lama, dan penataan Kota Semarang pada umumnya. Tersedianya landasan / dasar bagi kota Semarang didalam membuat keputusan/pertimbangan dalam penataan kawasan Kota Lama Terkendalikannya proses perencanaan pembangunan dan pelaksanaan pembangunan pedestrian dan prasarana ruang publik di Kawasan Kota Lama Semarang secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib. Pemahaman terhadap karakteristik calon penguna (aspek aktifitas, aspek fungsi,aspek teknologi, dll) dan tapak. Hasil identifikasi, terutama yang terkait dengan calon pengguna, didiskusikan dengan calon pengguna sebagai upaya mendapatkan data yang lengkap dan valid. Identifikasi kondisi tapak (potensi – problem – prospek) : lingkungan, aksesibilitas, topografi, view, arah angin, arah edar matahari, dll Perumusan keseluruhan problem Penyusunan konsep disain yang terdiri atas : 1 ) sistem kegiatan; 2) pola tatanan bentuk dan ruangan; 3) kualitas tatanan bentuk dan ruangan. Pembuatan alternatif pradisain untuk didiskusikan dengan calon pengguna untuk mendapatkan gambaran riil disain ruang publik tersebut yang tanggap atau memenuhi kebutuhan calon penguna. Pengembangan disain dari pradisain terpilih. Pembuatan dokumen bestek/pelaksanaan.
Executive Summary
4
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Dalam merancang ruang publik ini ada beberapa landasan pokok yang harus menjadi bahan kajian dalam menyusun disain, meliputi: 1. Tuntutan terhadap kelayakan dan keamanan, bahwa ketahanan material serta keselamatan pengguna merupakan persyaratan yang sangat utama untuk diperhatikan tetapi tetap mempertimbangkan estetika arsitektur dan kegunaan bangunan sehingga kegiatan yang dilingkupinya dapat berlangsung dengan efisien dan terpadu. 2. Karena Penataan dan penciptaan pedestrian dan prasarana ruang publik Kawasan Kota Lama Semarang ini harus memenuhi kriteria-kriteria dalam regulasi yang berlaku. Seoptimal mungkin memanfaatkan potensi-potensi alami yang ada di kawasan tersebut. 3. Bangunan ini harus mampu menjawab perkembangan minimal 10 tahun kedepan dalam hal perkembangan jumlah pengguna, kemajuan teknologi perkotaan . 4. Azas-azas perencanaan mengikuti regulasi yang ada : a. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup; b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ; d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah e. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ; f. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang ; g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2004 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ; h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2004 tentang penatagunaan Tanah ; i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.36 Tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksana Undang-undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung ; j. Peraturan Menteri PU No.6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Tata Bangunan dan Lingkungan ; k. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan tanah Bagi Pelaksana Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ; l. Keputusan Menteri Perumahan Rakyat selaku Ketua Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pembangunan perumahan dan Permukiman Nasional Nomor 08/KPTS/BKP4N/1996 tentang Pedoman Penyelenggara Pembangunan perumahan dan permukiman di Daerah; m. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang 2011-2031. Terkait dengan perencanaan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang ini perlu dipertimbangkan beberapa dasar-dasar : 1. Peta Planing Kota Semarang. 2. Data statistik Kota Semarang Tahun 2011. 3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2011 - 2031. 4. Data lapangan berkaitan dengan ekisting dan rencana penggunaan dan pemanfaatan ruang, RTBL Kawasan Kota Lama
Executive Summary
5
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
BAB II PERENCANAAN kAWASAN Dasar perencanaan DED Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok mempertimbangkan beberapa hal antara lain : 1. Standard perencanaan yang diterbitkan oleh pemerintah atau SNI yang dikeluarkan oleh kementrian atau departemen yang berkenaan dengan obyek perencanaan seperti jalan, pedestrian, sistem drainase, listrik dan lain-lain 2. Studi tentang Grand Design Kota Lama yang telah dibuat oleh Bappeda Kota Semarang. 3. Kaidah perencanaan dari masing-masing obyek perencanaan sesuai dengan disiplin ilmu perencanaannya. 4. Karakteristik dan kondisi lapangan yang perlu diperrtimbangkan dalam detail perencanaan kawasan. 2.1. PERENCANAAN VEGETASI Perencanaan vegetasi merupakan bagian dari perencanaan ruang terbuka hijau di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok. Vegetasi merupakan bagian perencanaan kawasan yang bersifat minor, mengingat dominasi kawasan adalah merupakan area terbangun. Namun demikian vegetasi diupayakan untuk memperkuat karakter kota lama dan menambah area hijau. Strategi perencanaan vegetasi di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok adalah: 1. Perlindungan terhadap vegetasi yang telah meningkatkan kualitas lingkungan dan telah tertata sebelumnya. 2. Penataan ulang titik vegetasi terhadap titik vegetasi dengan jenis tanaman yang tidak layak dan lokasinya yang tidak tepat atau tidak teratur. Seperti penataan kembali taman yang sudah ada. 3. Penyediaan jenis tanaman baru untuk menambah nilai estetika dan fungsi tanaman sesuai dengan peruntukan pada kawasan perencanaan, dari jenis tanaman penutup tanah, perdu, pohon kecil dsampai jenis pohon besar. Perencanaan vegetasi diterapkan pada segmen jalan yang memungkinan untuk ditanami di kawasan perencanaan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok. Tidak semua jalalan di kawasan perencaan bisa diberikan vegetasi. Jalan yang bisa dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau terutama berada di Jl. Empu Tantular bagian Utara, Jl. Empu Tantular bagian Selatan, Jl. Merak dan lingkungan Jembatan Berok dan jalan Sleko. Jenis vegetasi yang direncanakan adalah tanaman jenis pohon, perdu, penutup tanah (ground cover) dan tanaman rambat. Untuk tanaman jenis pohon adalah ketapang, glodogan tiang, tanjung dan palem. Untuk jenis perdu seperti furing, melati korea, tehtehan dll. Untuk tanaman penutup tanah yaitu rumput-gajah atau kacang-kacangan. Untuk tanaman gantung gunakan jenis Passiflora. Beberapa jalan yang tidak terdapat perencanaan vegetasi oleh karena diapit oleh deretan bangunan kuno, antara lain: Jl. Sendowo Jl. Kepodang Executive Summary
6
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Jl. Letjen Suprapto Jl. Branjangan Jl. Kutilang Jl. Kasuari Jl. Sleko
Aspek-aspek yang ditinjau dari vegetasi yang dipergunakan pada area perencanaan, adalah sebagai berikut : a. Perawakan
b. Daya tarik
c. Potensi Visual Vegetasi
-Pohon sedang - Pohon kecil - Perdu - Semak - Bunga - Warna daun - Tekstur - Bentuk tajuk - Pengarah - Pengenal lingkungan - Reduktor polutan - Estetika kawasan
Pilihan vegetasi untuk Ruang Terbuka Hijau pada Jalur Pejalan Kaki, ketentuannya sebagai berikut : 1. Vegetasi jenis pohon dengan perawakan sedang dipilih kiara payung (vilisium), glodogan, biola cantik dan pohon lama jenis ketapang. 2. Pohon Kecil : Dadap merah, kamboja, pucuk merah, palem raja 3. Perdu : Melati korea, Furing, soka, bakung, teh tehan 4. Semak dan penutup tanah; kacang-kacangan, rumput gajah mini 5. Tanaman rambat : Markisa (Pasiflora )
Gambar 24: Vegetasi lama jenis pohon Ketapang dipertahankan sebagai pembatas dan pengarah jalan.
Executive Summary
7
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 24: Tanam kecil dengan tanaman jenis rumput , tanaman perdu dan pohon kecil
Gambar 25: Tanaman rambat jenis Pasiflora, sebagai tanaman canopy peneduh. 2.2. PERENCANAAN JALUR PEDESTRIAN Jalan yang ada di kawasan Kota Lama merupakan jalan paving, dengan kondisi yang beragam. Kondisi jalan yang rusak disebabkan oleh beberapa factor seperti intensitas dan jenis kendaraan yang melewatinya, banjir aau genangan air (rob), dan aktivitas pembangunan di kawasan seperti peletakan material bangunan.
Executive Summary
8
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
a. Sirkulasi Kendaraan Dan Pejalan Kaki Komponen Acuan Perancanaan
Ketentuan
Keterangan
Resolusi PBB No. 48/96 Th.1993 pada peraturan No.5, tentang Peraturan Aksesibilitas ; Kepmen. PU. No 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan ; Kepmen. Perhubungan Nomor KM. 71 Tahun 1999, tentang Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit pada Sarana dan Prasarana Perhubungan ; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30IPRTIM/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
Sistem Pelayanan
Sarana Prasarana
Mewujudkan kemandirian dan menciptakan lingkungan binaan yang ramah bagi semua orang, termasuk penyandang cacat dan lansia. Aksesbilitas kawasan memberikan kemudahan bagi penyandang cacat. Mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan pengguna. Penyediaan fasilitas yang memadai untuk kegunaan pengguna. dan Signage seperti : Rambu, jalur pemandu. Perabot jalan (street furniture) seperti : kotak sampah, air bersih, dll.
Ruang peruntukan untuk kendaraan dan pejalan kaki mempertimbangkan untuk kegiatan bersimpangan serta menyiapkan sesuai dengan standar. Hirarki dari struktur utama ke sekunder terpola dengan baik. Persyaratan kemiringan, material yang digunakan. Kegunaan fasilitas untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan desain mempertimbangkan untuk penyandang cacat
Jalur pedestrian di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok direncanakan untuk bisa dilalui oleh semua anggota masyarakat termasuk para penyandang cacat. Selain itu dilenkapi dengan perabot jalan seperti lampu, tempat sampah tempat duduk, halte, papan reklame dan lain lain. Pada jalur pedestrian dalam hal ini trotoar dilengkapi dengan jalur untuk penyandang cacat dengan material guiding block yang berteksture kasar.
Executive Summary
9
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 26: Jalur pedestrian / trotoar dilenkapi dengan jalur untuk penyandang cacat. Untuk keamanan pejalan kaki sebagian trotoar khususnya pada jalur jalan yang ramai kendaraan diberi bollard. Dalam hal ini terutaman di jembatan Berok.
Gambar 27: Jalur pedestrian yaitu trotoar di jembatan Berok dilengkapi dengan bollard untuk pengamanan terhadap pejalan kaki. 2.3. PERENCANAAN SIGNAGE (PENANDAAN) Signage atau penandaan dapat berupa obyek yang bisa menjadi tengeran yang berkaitan dengan karakter kawasan kota lama atau reklame. Signage ditempatkan pada tempat yang strategis secara lokasi maupun secara visual mudah dilihat khalayak ramai. Signage yang utama di kawasan perencanaan Jl Empu Tantular dan Jembatan Berok Executive Summary
10
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
adalah tugu penanda utama tentang keberadaan kawasan kota lama yang berbentuk gapura, yang ditempatkan di lingkungan jembatan Berok menghadap arah Barat, dari arah Jl. Pemuda. Selanjutnya ada penanda pendukung yang ditempatkan pada sekitar jalan yang lain yang menuju kawasan kawasan Kota Lama berbentuk lebih kecil.
Gambar 28: Signage atau penanda utama kawasan Kota Lama yang terletak di ujung Timur Jl. Pemuda.
Gambar 29: Penanda pendukung menuju kawasan Kota Lama dari berbagai jalan arah masuk ke kawasan Kota Lama. Executive Summary
11
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Papan reklame sebagai salah satu penanda kawasan dapat di tempatkan pada jalur jalan dengan dengan lebar jalan yang cukup lebar sehingga memungkinkan penempatan papan reklame lebih leluasa dan didesain agar tidak memberi kesan mempersempit ruang jalan. Selain itu papan reklame harus estetis dan bisa memberi nilai tambah visual kawasan dan tidak merusak citra kawasan Kota Lama. Penemapatan papan reklame memungkinkan diatur di Jl. Empu Tantular khususnya dekat area taman dengan ukuran yang proporsional 2.4. PERENCANAAN SALURAN DRAINASE Untuk merencanakan saluran drainase di kawasan perencanaan digunakan acuan dari SNI 02-2406-1991-Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan. Komponen Acuan Perencanaan Sistem Jaringan
Ketentuan SNI 02-2406-1991-Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan Sistem drainase kawasan srigunting menggunakan sistem gravitasi. Layout jaringan drainase sesuai nomenklatur jaringan mulai dari jaringan tersier sampai pembuangan utama.
Jaringan drainase terdiri dari : Saluran Drainase Tersier.
Saluran Drainase Sekunder.
Keterangan
Meliputi seluruh jaringan drainase mulai dari tangkapan air terkecil sampai pembuangan akhir (laut). Semua aliran air permukaan (run off) harus ditangkap oleh saluran drainase. Run off tidak diijinkan liar sehingga menggenangi kawasan, jalan dan lahan dibawahnya. Oulet saluran menuju laut harus dilengkapi bak grift chamber untuk mencegah terbawanya kotoran ke laut. Menggunakan bahan beton praceak berbentuk U atau trapezium. Jika tali air terlalu panjang maka harus disediakan pipa-pipa pembuangan dia. Minimal 4” tiap jarak 25 m.
Langsung menampung air hujan dari kawasan terkecil (blok-blok kawasan) dan mengalirkannya ke saluran sekunder. Menerima air dari saluran-saluran tersier dan juga menerima langsung air hujan dan mengalirkannya ke saluran primer.
Dilengkapi dengan Bangunan Pelengkap, antara lain : Bak Kontrol Sebagai tempat pembersihan dan pengurangan energi pengaliran. Dittempatkan pada setiap pertemuan saluran.
Executive Summary
12
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
Penutup Beton
2012
Dipasang pada saluran tersier dan sekunder pada kawasan perencanaan.
Pengelolaan Air Air kelebihan harus dikelola Sumur resapan disediakan pada Berkesinambung untuk menjaga kelestarian alam masing-masing bangunan yang ada an dengan cara sebesar-besarnya dibagian daratan. diresapkan kedalam tanah melalui sumur resapan/kolam retensi.
Secara umum saluran drainase di kawasan perencanaan DED kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok merupakan bagian dari sistem drainase Kota Lama. Permasalahan mendasar dari drainase Kota Lama adalah : Sistem drainage kawasan belum mampu menampung luapan air bak air hujan maupun rob. Masih ada saluran yang tidak berfungsi dengan baik, disebabkan oleh sampah, saluran rusak atau tidak menerus, dimensi yang kurang tepat dan lain-lain. Saluran tertutup rapat plat beton. Warung kaki lima diatas saluran. Perencanaan saluran drainase di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok adalah: 1. Dengan asusmsi tahun 2013 telah dilakukan pembuatan pelder untuk Kali Semarang dan normalisasi kali Semarang. Diperkirakan muka air kali Semarang bisa turun sekitar 1 m, maka fungsi saluran drainase di Kota lama bisa dioptimalkan. 2. Tetap memfungsikan saluran drainase yang sudah ada baik yang terbuka atau tertutup, dengan pengerukan sedimen yang ada. 3. Merencanakan saluran drainase di Jl. Empu Tantular dengan Box Cluvert lebar 1 m untuk menambah penampang basah.
2.5.
PERENCANAAN JARINGAN LISTRIK DAN PENERANGAN JALAN. Jaringan listrik di kawasan Kota Lama sudah tersedia dan masih cukup mampu untuk melayani kebutuhan kawasan. Masalah hanya terletak pada keletakan tiang listrik dan tiang lampu yang tidak berpola dan tidak bisa menguatkan karakter visual kawasan sehingga terkesan mengganggu secara visual. Jumlah titik penerangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan koridor, turut mempengaruhi mobilitas aktivitas kawasan di malam hari. Perlu dilakukan penataan ulang, dengan memperhatikan aspek pelestarian kawasan. Untuk perencanaan penerangan jalan di kawasan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok antara lain dengan menambahkan titik lampu High Mass tinggi 24 m di lingkungan jembatan Berok untuk memberikan kesan terang pada malam hari di pintu masuk kawasan Kota lama. Sedangkan pada jalur pedestrian di kawasan perencanaan dipasang lampu penerangan dengan jarak tiap 15 m, khususnya di Jl. Empu Tantular. Untuk jalan yang lain menyesuaikan keberadaan titik lampu yang sudah ada.
Executive Summary
13
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar : Lampu High Mass untuk penerangan tambahan di area pintu masuk Kawasan di sisi Timur Jembatan Berok
Gambar 32: Deretan lampu pedestrian dengan lampu ganda di jalur pedestrian.
Executive Summary
14
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Ketentuan Instalasi Listrik di Kawasan Kota Lama dari Grand Design Kota Lama Komponen Acuan Perencanaan
Sumber Energi Jaringan
Sistem Proteksi
Ketentuan
Keterangan
SNI 04-0225-2000 TENTANG Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Daya Listrik PLN Dari PLN Kota Semarang Terdiri dari : Suplai energi listrik pada Gardu/Panel Induk gardu induk berasal dari daya listrik PLN ditempatkan pada area aman Srigunting. Sub Panel Jalur distribusi didalam kawasan diturunkan dari 20 KV menjadi 380 V/220 V. Transformer dari 20 KV/400 V akan dipasang pada beberapa lokasi untuk mensuplai beban perumahan dan komersial. Jaringan Kabel Distribusi Menggunakan sistem Underground (Bawah Tanah) dari gardu induk ke area pelayanan. Dilengkapi dengan sistem Menggunakan grounding proteksi. sistem pentanahan. Sistem proteksi terhadap kebocoran arus listrik. Proteksi terhadap Petir. Menerapkan system lonisasi Non radioaktif/Electric Fields dengan radius proteksi disesuaikan kebutuhan.
2.6. PERENCANAAN PERANGKAT JALAN Analisis perangkat jalan merupakan kajian tentang kebutuhan perankat jalan yang berada di jalur pedestrian. Untuk kebutuhan perangkat jalan meliputi : 1. Halte Kebutuhan halte di kawasan perencanaan terutama pada jalur yang dilewati oleh kendaraan umum yaitu di Jl Empu Tantular. Halte berfungsi sebagai sarana untuk duduk, santai menunggu kendaraan umum ataupun sebagai ruang interaksi sosial atau berkumpul bagi masyarakat yang mengunjungi Kota Lama. Halte berfungsi sebagai tambahan area hijau dalam bentuk tanaman rambat.
Executive Summary
15
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 33: Halte sekaligus sebagai area tanaman rambat.
2. Pagar Pada kawasan perencanaan Jl. Empu Tantular dan Jembatan Berok terdapat Kali Semarang dan saluran dengan lebar sekitar 2 m. Kali Semarang terletak di sisi Barat dari Jl. Empu Tantular bagian Selatan dan saluran lebar 2m terdapat di sisi Barat Jl Empu Tantular bagian Utara. Saluran lebar 2 m juga terdapat di sisi Utara dari Jl. Bandarharjo Selatan. Untuk keamanan pejalan kaki maka jalur pedestrian perlu dilengkapi dengan pagar. Untuk pedestrian di Jl. Empu Tantular bagian selatan direncanakan pagar besi untuk menjaga keamanan pejalan kaki terhadap kemungkinan jatuh ke sungai. Untuk Jl. Empu Tantular bagian Utara dan Jl. Bandarharjo Selatan dibuat pagar rendah dari beton.
Gambar 34: Pagar besi sebagai pembatas jalur pedestrian Jl. Empu Tantular bagian selatan dengan Kali Semarang.
Executive Summary
16
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 35: Pagar pembatas saluran dengan jalur pedestrian di Jl. Empu Tantular bagian Utara. 3. Tempat Sampah Data dari Grand Design Kota Lama jumlah titik sampah masih belum memadai untuk skala kawasan (terutama dari kapasitas tiap unitnya). Kawasan Kota Lama masih memerlukan kapasitas yang lebih banyak untuk penampungan, pengolahan, dan pemindahan sampah. Ketentuan penempatan tempat sampah di kawasan perencanaan antara lain: Komponen Model tempat sampah.
Ketentuan
Keterangan
Tempat sampah diletakkan pada tempat tertentu yang padat kegiatan. Tempat sampah sebagai penguat karakter visual identitas lingkungan. Kualitas memadai. Kapasitas mencukupi kebutuhan.
Tempat sampah, dilokasikan di jalur pedestrian pada tempat-tempat tertentu yang padat kegiatan dan letak TPS di daerah yang tidak mengganggu kepentingan umum. Jarak tempat sampah ± 50 meter/unit.
Tempat sampah di kawasan perencanaan ditempatkan pada jarak 50 m an di jalur pedestrian, terutama diletakkan pada area yang dilewati oleh masyarakat. Jalur pedestrian tersebut antara lain di Jl. Empu Tantular bagian Selatan dan Jl. Empu Tantular Bagian Utara.
Executive Summary
17
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 36: Tempat sampah dari bahan pasangan batu bata dilapis batu tempel untuk 2 cabin plastik tempat sampah 4. Taman Untuk memperindah kawasan Kota Lama pada pintu masuk ke kawasan Kota Lama dari Jl. Pemuda direncanakan taman penanda kawasan Kota Lama di sebelah Barat jembaran Berok. Taman penanda tersebut merupakan taman aktif yang bisa dimakusi pengunjung sebagai area transisi sebelum memasuki kawasan kota lama, dilengkapi dengan gazebo untuk bersantai dan papan informasi dan peta kawasan kota lama. Pada jalur pedestrian di Jl. Empu Tantular sisi Utara direncanakan taman kecil disesuaikan ketesediaan lahan yang ada. Hal ini agar menjadikan suasana baru di kota lama agar tampak lebih hijau. Selain itu deretan tanaman jenis pehon di taman tersebut akan memberikan karakter kawasan tepi bagian Barat dari kawasan Kota Lama.
Gambar 37 : Taman Pendanda Kawasan Kota Lama di sisi Barat jembatan Berok sebagai taman aktif ruang transisi memasuki kawasan Kota Lama.
Executive Summary
18
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
Gambar 38: Taman pasif di sisi Barat pedestrian di Jl. Empu Tantular bagian Utara. 5. Lampu Lampu penerngan jalan dibutuhkan di jalur pedesatrian untuk menerangi jalan dan jalur pedestrian itu sendiri. Lampu penerangan jalan diletakkan pada jarak setiap 15 m. Model tiang lampu disesuaikandengan bentuk dari tiang lampu dari jembatan Berok.
Gambar 39: Desain lampu pedestrian lampu tunggal Selain itu dipasang lampu High Mass setinggi 24 m dengan 8 lampu dengan total daya 8000 W di lingkungan jembatan Berok sebagai daerah penyambutan memasuki kawasan Kota Lama di malam hari yang cukup terang.
Executive Summary
19
DED Penataan Kawasan Jl. Empu Tantular & Jembatan Berok
2012
6. Papan Nama Jalan Papan nama jalan di kawasan Kota Lama sebagian besar hilang. Untuk itu perlu dibuatkan papan nama jalan yang baru, yang bentuk desainnya memiliki karakter yang sesuai dengan lingkungan Kota Lama. Bahan dipilih ysng kuat dan tahan lama dan tidak mudah diambil orang.
Gambar40: Desain papan nama jalan.
Executive Summary
20