Dampak Perceraian Orang Tua Bagi Perilaku Mahasiswa Universitas Airlangga Clarissa Sylvia Dewi
[email protected] Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Abstract Each divorce has different causes, but it certainly has impact for the children. This study is interested in finding the positive and negative impact that is experienced by Airlangga University students whose parents were divorced. This research employs qualitative method using interview and observation on five subjects. Etnoscience is also applied using the approach of Spradley regarding relational symbols. The result of this research is that parents divorce gives both positive and negative impact. Positive impacts of divorce are encouraging the students to be hard-working, submissive to the parent, and study hard. On the other hand, the negative impacts are the students being rude and rebellious to the parent, and like to get drunk. Keywords: divorce, family, symbols, impact.
Abstrak Perceraian orang tua disebabkan oleh berbagai faktor. Peristiwa cerai tersebut tentu saja memiliki dampak tersendiri pada anak. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dampak positif dan negatif perceraian orang tua bagi lima mahasiswa Universitas Airlangga. Artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya dampak perceraian orang tua bagi mahasiswa Universitas Airlangga. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan wawancara dan observasi pada subyek penelitian dengan teori dari Spradley yaitu relasional simbol. Hasil penelitian ini adalah perceraian orang tua memberikan dampak positif berupa perilaku kerja keras semangat bekerja oleh anak, patuh terhadap orang tua, dan lebih bersemangat dalam menuntut ilmu. Di sisi lain juga terdapat dampak negatif yaitu perilaku anak yang melawan orang tua ditunjukkan dengan sifat anak yang nakal, suka minum-minuman keras dan berkata kasar terhadap orang tua. Simpulan dari artikel ini ialah perceraian memiliki dampak positif dan negatif bagi lima mahasiswa Universitas Airlangga. Dampak positif meliputi perilaku giat bekerja, patuh terhadap orang tua dan semangat menuntut ilmu yang AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 218
tinggi. Sedangkan dampak negatif ialah perilaku anak yang menjadi kasar dan sering melawan orang tua. Kata Kunci: perceraian, keluarga, simbol, dampak.
diri dan pelestarian keturunannya.
Pendahuluan Manusia
sebagai
makhluk
Perkawinan telah menjadi kebutuhan
sosial tidak akan pernah terlepas dari
hidup
seluruh
ketergantungan
zaman
dahulu
terhadap
sesama
masyarakat hingga
sejak
sekarang.
manusia lainnya. Oleh karena itu
Perkawinan sebagai katan lahir batin
sudah menjadi hal yang manusiawi
ini harus bersinergi dengan seimbang
dan merupakan salah satu kebutuhan
demi terwujudnya keluarga yang
manusia dalam hidup berkelompok,
terorganisir dengan baik. Ikatan lahir
manusia membentuk keluarga dalam
merupakan
sebuah ikatan perkawinan. Sebagai
hubungan secara langsung antara
makhluk sosial manusia hidup saling
suami dan istri dengan ditandai
berbagi dan tolong-menolong dengan
komunikasi diantara suami dan istri
manusia lainnya sebagai anggota dari
tersebut. Ikatan secara lahir ini
masyarakat. Bahwasanya manusia
merupakan hubungan formal antara
telah diciptakan oleh Tuhan untuk
suami dan istri. Sedangkan ikatan
saling membantu terhadap manusia
batin merupakan hubungan tidak
lainnya (Khairuddin, 2008: 8).
formal yang hanya dapat dirasakan
Keluarga merupakan sebuah
oleh
suatu
suami
ikatan
dan
istri
adanya
yang
organisasi yang dipersatukan dalam
bersangkutan serta merupakan suatu
sebuah ikatan suci yaitu perkawinan
pondasi
diantara laki-laki dan perempuan
hubungan suatu suami istri yang
sebagai sepasang suami dan istri.
dapat
Perkawinan merupakan salah satu
Sehingga dapat dikatakan bahwa
bentuk dari usaha makhluk hidup
keluarga
khususnya manusia dalam aktualisasi
kelompok yang tercipta atas adanya
atau
terus
dasar
berjalan
merupakan
terciptanya
harmonis.
sebuah
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 219
sebuah
perkawinan
(Khairuddin,
2008: 6).
Pada tahun 2010 dari 285.184 kasus
perceraian
di
seluruh
Perceraian yang terjadi pada
Indonesia, 91.841 disebabkan karena
sepasang suami istri yang telah
tidak adanya keharmonisan dalam
memiliki anak akan menimbulkan
rumah tangga. Ketidak harmonisan
dampak pada kehidupan anak. Ikatan
tersebut dikarenakan adanya konflik
perkawinan
perselingkuhan,
yang
telah
terputus
kurangnya
membuat peran ayah dan ibu tidak
komunikasi,
dapat berjalan sepenuhnya. Hal ini
masing
terjadi karena ayah dan ibu sudah
78.407 disebabkan karena tidak ada
tidak lagi tinggal di dalam satu
rasa
rumah dengan anak-anak mereka.
keduanya
Dampak yang tejadi pada anak
pernikahan
merupakan
yang
perceraian karena masalah kesulitan
kehidupannya
ekonomi. Sisa angka yang ada
ditunjukkan sehari-hari perceraian
perilaku dalam setelah kedua
peristiwa
orang
tuanya
keegoisan
pasangan
dan
tanggung-jawab untuk
masinglain-lain.
antara
mempertahankan
mereka,
lalu
67.691
sebesar 47.245 merupakan perceraian karena
pernikahan
beda
agama,
tersebut. Perilaku yang ditunjukkan
kemenag.go.id diakses pada tanggal
oleh anak di sini merupakan sebuah
4
simbol sebagai dampak perceraian
Agama, 2014). Di sisi lain secara
orang tuanya. Perilaku ini terjadi
lebih terperinci ialah pada tahun
karena adanya pengetahuan anak
2014 terdapat 1521 perceraian yang
mengenai perceraian kedua orang
disebabkan karena krisis akhlak.
tuanya.
Krisisnya akhlak di sini merupakan
Pengetahuan
tersebut
Juni
2015
(Badan
meliputi faktor perceraian, berapa
bentuk
lama
terjadi
ikatan perkawinan. Contohnya saja
hingga saat ini, dan lingkungan
suami sering bersikap kasar kepada
dimana anak tinggal (Ancok, 1987:
istrinya dan mabuk atau sering
2).
bermain judi bahkan menggunakan
perceraian
tersebut
penyimpangan
Peradilan
terhadap
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 220
dan Zat Adiktif). 71 kasus perceraian
segera
disebabkan karena faktor cemburu
padahal antara pasangan yang akan
dari salah satu pihak antara istri atau
menikah belum merasa siap untuk
suami yang terlalu berlebihan, hal
menjadi sepasang suami istri yang
tersebut membuat sering terjadinya
akan hidup berdampingan. Peristiwa
konflik diantara pasangan karena atas
perjodohan
dasar
kasus
menimbulkan konflik yang berujung
perceraian dikarenakan kawin secara
pada perceraian diantara suami istri
paksa. Kasus perceraian yang paling
(Pengadilan Agama Surabaya, 2014).
sering ialah sebesar 1827 di tahun
Pada artikel ini menggunakan
2014 karena tidak adanya rasa
model analisis bahwa pengetahuan
tanggung-jawab
dari
rasa
untuk
cemburu.
di
21
pihak
memberikan
suami
nafkah
dan
melaksanakan
pernikahan
sepihak
kelima
mengenai
seringkali
subyek
perceraian
penelitian orang
tua
perlindungan kepada istri serta anak-
berkaitan dengan adanya dampak
anaknya. Terdapat hubungan yang
positif dan negatif yang timbul
erat
antara
rasa
tanggung-jawab
sebagai
akibat
dari
perceraian
Dampak
tersebut
suami dengan hak istri. Bahwasanya
tersebut.
jika tanggung-jawab suami dalam
merupakan simbol berupa perilaku
memenuhi nafkah kepada istri tidak
kelima
dipenuhi maka sudah menjadi hak
direlasikan dengan simbol lainnya
seorang
menuntut
guna mengetahui dampak perceraian
suaminya
orang
perceraian
istri
boleh
terhadap
dengan jalan tuntutan perceraian atau
subyek
tua
penelitian
bagi
anak
yang
selaku
mahasiswa Universitas Airlangga.
dalam hukum Islam disebut khuluk dengan
meminta
mengucapkan talak yang diimbangi perundingan-perundingan
Perceraian orang tua yang
suami
tertentu
dan khusus di pengadilan agama. Hal tersebut seringkali karena adanya intervensi dari pihak ketiga untuk
membawa dampak bagi perilaku anak tertarik
membuat
peneliti
melakukan
merasa penelitian
mengenai dampak perceraian orang tua bagi perilaku lima mahasiswa AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 221
Universitas Airlangga. Ketertarikan
lima subyek penelitian. Wawancara
akan
dilaksanakan
hal
sebuah
tersebut
rumusan
menghasilkan
lima
subyek
yaitu
penelitian yang sudah dikenal oleh
dan
peneliti dua sampai tiga tahun lalu
negatif perceraian orang tua bagi
dengan adanya kepercayaan penuh
anak selaku mahasiswa Universitas
dari
Airlangga.
peneliti untuk menceritakan semua
bagaimana
masalah
pada
dampak
positif
subyek
penelitian
kepada
peristiwa yang dialami oleh lima
Metode
subyek penelitian yang berhubungan Artikel
ini
menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan
dengan
perceraian
kedua
orang
tuanya.
tipe penelitian deskriptif. Penelitian Di sisi lain juga peneliti
dilakukan di Universitas Airlangga atas pertimbangan ketersediaan dari
melakukan
kelima mahasiswa sebagai subyek
subyek
penelitian, waktu wawancara yang
observasi di bulan Mei peneliti
cukup
subyek
secara bergantian mengikuti kegiatan
mengenai perceraian kedua orang
para lima subyek penelitian dimulai
tuanya. Selain itu juga peneliti di sini
dari tanggal 24 Mei 2015 hingga 30
melanjutkan penelitian sebelumnya
September 2015. Mulai dari kegiatan
mengenai studi deskriptif remaja
di lingkungan kampus, kegiatan di
pada keluarga yang bercerai yang
kos
dilaksanakan hanya di Fakultas Ilmu
menikmati
Sosial dan Ilmu Politik saja sehingga
subyek penelitian dengan melakukan
di
mengembangkan
shopping di Delta Plaza Surabaya
lokasi penelitian ke fakultas lainnya
serta memantau melalui akun sosial
dengan teori yang berbeda.
media Instagram.
dan
sini
pengetahuan
peneliti
Teknik dilaksanakan
penelitian.
hingga
sekedar liburan
pada
lima
Pada
saat
jalan-jalan
dengan
dua
data
Pengolahan data setelah tahap
wawancara
observasi dan wawancara langsung
pengumpulan dengan
observasi
secara langsung dan observasi pada
serta
melakukan
transkrip
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 222
wawancara analisis
dilanjutkan
data
klasifikasi
berupa
dari
dengan
mengarah pada guna dari perilaku
melakukan
kelima subyek penelitian sehingga
perilaku
yang
dapat direlasikan menjadi sebuah
ditunjukkan oleh kelima subyek
dampak yang terjadi dilihat dari
penelitian
sudut
setelah
terjadinya
pandang
perilaku
kelima
perceraian kedua orang tua dari
subyek penelitian. Sedangkan prinsip
kelima subyek penelitian tersebut.
kemiripan merupakan perilaku dari
Perilaku merupakan simbol yang
satu
memiliki dampak dalam hal ini
menunjukkan
perilaku
merupakan
dengan subyek penelitian lainnya.
implementasi dari pengambilan sikap
Kemudian yang ketiga ialah prinsip
positif atau pun negatif dari kelima
kontras merupakan perilaku yang
subyek mengenai perceraian orang
berlawanan
tua mereka. Kemudian sikap tersebut
penelitian sehingga dapat dilihat
menimbulkan niat untuk melakukan
dampak perceraian orang tua dari
kegiatan
sudut
tersebut
yang
disebut
dengan
perilaku (Ancok, 1987: 2). Analisis
data
penelitian kesamaan
dari
pandang
dua
perilaku
yang perilaku
subyek
yang
ditunjukkan oleh kelima lima subyek dilakukan
dengan cara memeriksa kembali hasil
penelitian (Spradley, 2006: 219-221). Hasil dan Pembahasan
observasi dan wawancara yang telah diperoleh,
subyek
Pada
hakikatnya
manusia
sehingga
dapat
merupakan makhluk sosial yang
simbol
berupa
selalu hidup berdampingan dengan
perilaku dari lima subyek penelitian
manusia dan makhluk hidup lainnya.
yang
Oleh
memunculkan
direlasikan
dengan
simbol
karena
itu
lah
manusia
lainnya, dengan langkah tersebut
memiliki budaya-budaya tersendiri
dapat
sesuai
ditemukan dampak secara
dengan
organisasi
sosial
terperinci dengan pengkodean sesuai
dalam lingkungannya, sehingga dia
dengan prinsip kegunaan, kemiripan
dapat
dan
Kebudayaan yang terdapat di dalam
kontras.
Prinsip
kegunaan
terus
bertahan
hidup.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 223
masyarakat
merupakan
suatu
masyarakat. Teori relasional simbol
peristiwa yang tentu saja memiliki
merupakan penggabungan perilaku
dampak. Dalam hal ini seluruh kata-
yang terlihat pada kelima subyek
kata, perbuatan, serta benda yang
penelitian
digunakan
kesatuan yang berhubungan dan
oleh
lima
subyek
hingga
menjadi
penelitian merupakan simbol yang
membentuk
merujuk pada dampak perceraian
perbuatan, gaya hidup, bahasa dan
orang
benda yang dipakai oleh lima subyek
tua
dari
kelima
subyek
penelitian (Spradley, 2006: 134).
dampak.
satu
Setiap
penelitian merupakan simbol yang
relasional
dapat dihubungkan satu sama lain,
menyatakan bahwa pada
sehingga menjadi sebuah dampak
sebuah penelitian merupakan sebuah
perilaku tertentu. Pada bagan di
cara
telah
bawah ini merupakan klasifikasi
direncanakan dan diciptakan untuk
faktor perceraian orang tua, lama
mendefinisikan pengetahuan secara
perceraian dan yang berujung pada
Pencetus simbol
atau
teori
metode
yang
jelas dan tersirat mengenai simbol budaya berupa perilaku di dalam
dampak perceraian bagi anak berupa perilaku anak selaku mahasiswa di Universitas
Airlangga.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 224
PERCERAIAN ORANG TUA
Yoni
1. Faktor Perceraian: Ayah tidak bertanggungjawab 2. Lama perceraian: 1 tahun lalu 3. Dampak: Yoni harus bekerja tambahan untuk mendapatkan uang dan menjadi anak yang cenderung penurut, pendiam dan cuek sejak usia 14 tahun
Fajar
4. Faktor Perceraian: Ayah berselingkuh 5. Lama perceraian:
Wawan
7. Faktor Perceraian: Ibu pergi meninggalkan rumah 8. Lama perceraian:
Angel
10. Faktor Perceraian :
13. Faktor Perceraian:
KDRT oleh ayah
Intervensi dari kakek karena percaya pada mitos
13 tahun lalu
11. Lama perceraian:
9. Dampak:
6 tahun lalu
Wawan diasuh nenek dan menjadi sudah terbiasa tanpa ayah dan ibunya
12. Dampak:
6 tahun lalu 6. Dampak: Fajar menjadi trauma, kasar, nakal, berani melawan orang tua sejak usia 16 tahun (SMA)
Wawan mendapatkan IP camlaude sebagai bentuk pelarian ambisinya Bergaya seperti remaja perempuan sejak duduk di bangku SMP (14 tahun)
Dimas
Angel menjadi gadis yang tomboy dan lebih bersikap acuh pada sekitar sejak usia 16 tahun
14. Lama perceraian: 4 tahun lalu 15. Dampak: Dimas menjadi lebih bertanggungjawa b atas ibunya yang sering sakit dan pandai sejak duduk di bangku SMA usia 16 tahun Tidak suka pada kakeknya
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 225
Bagan 1. Klasifikasi faktor perceraian, lama dan dampak masing-masing lima subyek penelitian. Sumber: Data Lapangan.
Bagan 1. di atas merupakan acuan
Spradley yang menemukan adanya
dalam penentuan simbol-simbol yang
kode-kode dengan 4 prinsip yaitu
dapat dihubungkan dengan simbol
prinsip kegunaan, prinsip kemiripan,
lainnya, sehingga dapat ditemukan
prinsip kontras dan yang paling akhir
dampak dari perceraian orang tua
ialah prinsip relasi antar simbol.
tersebut. Bahwasanya di bawah ini
Relasi
terdapat bagan selanjutnya
yang
memiliki dampak yang berdasar pada
memberikan pengkodean terhadap
dampak positif serta negatif dari
masing-masing klasifikasi bagan di
perceraian orang tua kelima lima
atas agar diperoleh aturan dari
subyek penelitian tersebut.
simbol-simbol
tersebut
DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA
Positif A-3Kerja Kerjakeras, keras,Sederhana Sederhana A-3 A-9Berambisi Berambisitinggi tinggi A-9 A-12 Pemberani, tomboy A-12 Pemberani, tomboy A-15 Pribadi mandiri A-15 Pribadi mandiri C-3 Penurut, Pekerja keras C-3 Penurut, Pekerja keras
Negatif
B-3 pendiam,cuek A-6 Kasar, Melawan Orang Tua B-12 Acuh pada sekitar B-3 pendiam,cuek B-12 Acuh pada sekitar
C-6 Melawan orang tua C-6 Melawan orang tua AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 226
Bagan 2. Bagan Analisis dengan Prinsip Kegunaan, Kemiripan dan Kontras. Sumber: Data Lapangan
Analisis dampak perceraian orang
tua
dari
subyek
pada guna dari perilaku kelima
penelitian di atas pada masing-
subyek penelitian sehingga dapat
masing simbol diberikan sandi atau
direlasikan menjadi sebuah dampak
kode. Hal ini guna menunjukkan
yang
adanya prinsip faktor perceraian
pandang perilaku kelima subyek
kedua orang tua masing-masing lima
penelitian.
subyek penelitian, lama perceraian
kemiripan merupakan perilaku dari
kedua orang tua kelima subyek
satu
penelitian serta dampak perceraian
menunjukkan
bagi perilaku anak selaku mahasiswa
dengan subyek penelitian lainnya.
Universitas Airlangga. Selanjutnya
Kemudian yang ketiga ialah prinsip
data
kontras merupakan perilaku yang
yang
telah
kelima
Prinsip kegunaan mengarah
diklasifikasikan
terjadi
dilihat
dari
Sedangkan
subyek
prinsip
penelitian kesamaan
yang perilaku
diberikan kode A , B dan C. Pada
berlawanan
bagan 4.1.1. kode A-3, A-6, A-9, A-
penelitian sehingga dapat dilihat
12 dan A-15 dianalisis dengan
dampak perceraian orang tua dari
menggunakan
sudut
prinsip
kegunaan.
dari
sudut
pandang
dua
subyek
perilaku
yang
Pada kode B-3, B-12 dianalisis
ditunjukkan oleh kelima subyek
dengan
penelitian (Spradley, 2006: 219-221).
menggunakan
prinsip
kemiripan. Kemudian prinsip kontras
Penelitian
dilaksanakan
digunakan untuk menganalisis kode
sebagai
C-3 dengan C-6.
masalah penelitian. Sama hal nya
upaya
dalam
menjawab
dengan penelitian kali ini sebagai AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 227
langkah dalam mencari jawaban
subyek penelitian (Spradley, 2006:
mengenai
139).
bagaimana
dampak
perceraian orang tua bagi kelima subyek
penelitian
yang
Simbol-simbol yang terlihat
sangat
berkaitan dengan kelima subyek
berkaitan dengan adanya simbol-
penelitian dapat dilihat dari masing-
simbol
masing
faktor
perceraian
kehidupan lima subyek. Dalam usaha
orang
tua
mereka
hingga
untuk mengetahui dampak suatu
menimbulkan
dampak
positif
fenomena tentu berkaitan dengan
maupun negatif yang disebabkan
penggunaan simbol-simbol. Simbol-
oleh perceraian orang tua tersebut.
simbol budaya tersebut dapat dilihat
Dari data yang terdapat di lapangan
dengan panca indra secara kasat
simbol dan dampak perceraian bagi
mata,
perbuatan,
kelima subyek penelitian tersebut
perkataan maupun benda-benda yang
dapat dilihat pada matrik berikut ini:
yang terdapat
mulai
dari
di dalam
kedua
seringkali digunakan oleh kelima
Tabel 1. Dampak Perceraian Orang Tua bagi Subyek Penelitian Dampak
Nama
Perceraian Orang Tua
Yoni (21 tahun)
Positif : -Semangat kuliah tinggi -Mengambil kerja part time (pekerja keras) -Pendiam
Fajar (20 tahun)
Negatif : -Pribadi yang kasar -Ambisius dan pemberontak -Sangat ingin sukses menjadi kaya
Wawan (20 tahun) Positif : -Lelaki namun gayanya lemah gemulai AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 228
-Mahasiswa yang rajin dengan IPK 3.9 (saat ini) Angel (21 tahun)
Positif : -Tomboy untuk melindungi ibunya -Cenderung bersikap apatis (lebih cuek)
Dimas (21 tahun)
Positif : -Penurut pada orang tua -Mandiri
Sumber: Data Lapangan
berupa perilaku lima subyek yang membentuk dampak positif maupun negatif. Simpulan
Dampak perceraian orang tua
Pada setiap perceraian orang
bagi lima subyek penelitian dapat
tua menimbulkan dampak bagi anak.
terlihat
Dampak
tua
ditunjukkan dalam kehidupan kelima
tersebut dapat terlihat sebagai hasil
subyek penelitian. Dampak tersebut
penggabungan simbol-simbol berupa
meliputi dampak positif dan dampak
perilaku yang ditunjukkan oleh lima
negatif. Dampak positif ditunjukkan
subyek
dengan simbol yang terlihat dari
perceraian
penelitian
orang
selaku
anak.
melalui
perilaku
Terbentuknya perilaku yang terlihat
masing-masing
pada
penelitian berupa sikap yang mereka
lima
subyek
penelitian
lima
yang
merupakan hasil dari pengalaman
tunjukkan
hidup mereka. Faktor dan lama
mandiri dan pekerja keras serta lebih
perceraian kedua orang tua ikut andil
peduli terhadap saudara kandungnya
di dalam proses kehidupan anak
seperti adik-adiknya. Simbol perilaku
hingga
tersebut
timbulnya
dampak
dari
seperti
subyek
halnya
menunjukkan
dampak
perceraian tersebut dengan dilihat
keikhlasan
melalui perilaku pada lima subyek
perceraian
penelitian
Bahwa perceraian bukan lah sesuatu
berupa
relasi
simbol
dalam
sikap
kedua
orang
menerima tuanya.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 229
hal
yang
harus
disesali
terus-
menerus. Dampak positif selanjutnya ialah
perilaku
semangat
dalam
meraih prestasi di bidang akademik dan ungkapan kebebasan dengan berperilaku tomboy demi melindungi ibunya.
Rasa
syukur
ditunjukkan
pada
lima
penelitian
merupakan
yang subyek sebuah
dampak perceraian orang tua yang positif
karena
dengan
adanya
perceraian tersebut lima subyek tidak menunjukkan perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dampak
negatif
juga
ditunjukkan dalam penelitian ini dengan
adanya
perilaku
yang
merupakan simbol dari lima subyek penelitian dengan ditandai perilaku yang kasar, suka minum-minuman keras, dan seringkali melawan orang tua
merupakan
sebuah
dampak
negatif dari perceraian orang tua. Hal ini dikarenakan terdapat rasa trauma
Daftar Pustaka Ahimsa-Putra, Heddy Shri (2011) Paradigma, Epistemologi dan Etnografi dalam Antropologi. Yogyakarta: FIB UGM. Amadah, Anisa’ul (2014) Dinamika Pengambilan Keputusan Menikah Tanpa Restu Oran Tua. Yogyakarta. Ancok, Djamaludin (1987) Teknik Penyusunan Skala Pengukur. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM. Goode J., William (2002) Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Bumi Aksara. Khairuddin (2008) Sosiologi Keluarga, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Moleong, Lexy J (1988) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Bandung.
Pengadilan Agama (2014) Laporan Perceraian Bulan Desember 2014. Surabaya: Pengadilan Agama Surabaya. Poernomo (2009) Studi tentang Remaja di Keluarga yang Bercerai. Surabaya: Universitas Airlangga.
dalam benak lima subyek karena faktor perceraian kedua orang tuanya diawali dari sebuah penghianatan
Spradley, James P.(2006) Metode Etnografi. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.
sang Ayah. AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 230
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 231