TOP GAINERS
Daily Wraps
Jumat, 26 Juni 2015
IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari Kamis (25/6) tercatat alami pelemahan sebesar 0.68 persen ke level 4,920.04. Sementara saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45 mengalami pelemahan sebesar 1.01 persen ke level 840.90. Sepanjang perdagangan IHSG sempat menyentuh level terendah 4,920.04 dan level tertinggi 4,945.84. Prediksi Analyst Vibiz Research Center memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dalam pelemahan terbatas ditengah tekanan pada bursa global ditengah sentimen perkembangan utang Yunani. Proposal baru yang diajukan Yunani belum mencapai kesepakatan dengan kreditor . Kreditor menanti komitmen lebih lanjut dari Yunani untuk segera melakukan aksi penghematan. Sementara dari AS, The Fed menyatakan ekonomi AS tumbuh moderat dan cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga acuan. Namun kekhawatiran tetap ada terkait pemulihan pasar tenaga kerja. Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI (BI Rate) berada di level 7,5%. Sementara sektor properti dan keuangan jadi penggerak ditengah kebijakan pemerintah dengan memberlakukan kebijakan makroprudensial dalam bentuk pelonggaran Rasio Loan to Value (LTV) atau Rasio Financing to Value (FTV) untuk kredit properti dan penurunan uang muka untuk kredit kendaraan bermotor. IHSG diperkirakan akan di kisaran support 48004.850, dan resisten 5.050 - 5100. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : TLKM, INCO, BSDE, SSMS.
Code
Last
Change
%
MREI
3,530
495
16.31
MDIA
3,850
450
13.24
AMAG
387
37
10.57
PSAB
800
75
10.34
1,990
180
9.94
SMMT
TOP LOSERS Code
Last
Change
%
MFMI
196
-39
-16.60
MBAP
1,100
-200
-15.38
DNAR
125
-20
-13.79
ERTX
910
-120
-11.65
GSMF
92
-11
-10.68
TOP VALUE Code
Value
Lot
BBRI
708,436,427,500
694,180
TLKM
488,737,752,500
1,685,747
BMRI
319,906,895,000
318,266
BBCA
222,542,095,000
164,202
BBNI
167,188,442,500
310,200
GLOBAL INDICES Dow Jones S&P NASDAQ
17890.36
-75.71
-0.42%
2102.31
-6.27
-0.30%
5112.19
-10.22
-0.20%
Australia
5,591.50
68.8
1.25%
Korea
2,046.96
5.08
0.25%
Nikkei 225
20,174.24
183.42
0.92%
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
1
News Pelemahan Harga Minyak Buat Outlook MEDC Negatif, Laju Sahamnya Uji Support Terdekat PT Pemeringkat Efek Indonesia merevisi outlook untuk peringkat korporasi PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) menjadi negatif dari stabil. Hal tersebut sebagai dampak dari rendahnya harga minyak mentah, yang menyebabkan melemahnya ukuran-ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas MEDC, dan profitabilitas http://vibiznews.com/?p=34569 yang lebih rendah. Namun lebih lanjut outlook tersbut bisa direvisi jadi stabil bila tambahan kontribusi arus kas dari proyek Senoro beserta harga minyak mentah yang lebih baik dari yang diharapkan dapat memberikan profil struktur permodalam perusahaan yang lebih baik. Hinggal kuartal I tahun 2015, MEDC harus mengalami kerugian sebesar US$ 2,48 juta dari posisi laba sebesar US$ 5,45 juta per Maret 2014. Adapun rugi yang dialami perseroan dikarenakan penjualan usaha perseroan turun menjadi US$ 127,72 juta di kuartal I/2015, dari posisi penjualan usaha sebesar US$ 189,45 juta di kuartal I/2014. Sementara laba kotor menjadi US$ 49,75 juta di kuartal I/2015, dari posisi laba kotor sebesar US$ 98,72 juta di kuartal I/2014. Semenara laba sebelum pajak menjadi US$ 4,18 juta, ataau turun tajam dari posisi laba sebelum pajak sebesar US$ 43,91 juta di kuartal I/2014. Posisi beban pokok menjadi US$ 77,96 juta di kuartal I/2015, atau turun dari posisi beban pokok sebesar US$ 90,73 juta di kuartal I/2014. Disisi posisi aset Medco International menjadi US$ 2,65 miliar di kuartal I/2015, atau turun dari posisi aset sebesar US$ 2,70 miliar di kuartal I/2014. Saat ini Medco Energi memiliki pinjaman bank yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai US$ 163 juta. Sementara total ekuitasnya juga stagnan di angka US$ 920 juta. MEDC telah mencari pendanaan baru untuk membayar utang yang jatuh tempo tahun ini. Total pinjaman yang harus dibayar tahun ini mencapai US$ 183,69 juta. Perseroan sudah melunasi pinjaman senilai US$ 40 juta. Sebelunya MEDC melalui anak usahanya di Singapura, Medco Energi Global Pte. Ltd. menerbitkan Medium Term Notes (MTN) sebesar S$ 100 juta. Penerbitan MTN tersebut merupakan bagian dari program MTN berkelanjutan MEDC yang mencapai nilai maksimal S$ 500 juta. Penerbitan MTN menjadi salah satu opsi pendanaan untuk memperkuat struktur keuangan perseroan. Penerbitan MTN menjadi upaya untuk mencari kepercayaan dari pasar internasional. Saat ini Medco memang tengah mencari pendanaan baru untuk membayar utangnya yang jatuh tempo pada tahun ini. Selain itu, Medco juga menyiapkan dana untuk ekspansi. Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (25/6/15) saham MEDC ditutup pada level 2,780 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 2,700 dan bergerak dalam kisaran 2,680 – 2,780 dengan volume perdagangan saham mencapai 127,900 lembar saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham MEDC sejak awal bulan Februari terlihat terus mengalami pergerakan konsolidasi dan saat ini terpantau bergerak konsolidasi mencoba menguji level resistance. Indikator MA sudah bergerak turun dan pola White Marubozu menembus Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan MEDC dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju MEDC masih akan dalam tekanan dalam pergerakan mingguan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan MEDC. Rekomendasi Trading pada target level support di level Rp2650 hingga target resistance di level Rp2850.
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
2
IHSG
Kamis, 25 Juni 2015 IHSG (0.68%)
4,920.04
Day's Range
4,920.04 - 4,945.84
Indikator MACD terlihat di area positif. RSI terpantau di area tengah bergerak naik, Stochastic terlihat bergerak di area konsolidasi mulai bergerak naik. Candlestick membentuk Morning Doji Star pada upper bolinger band
S2
S1
R1
R2
4850
4900
5100
5130
Recommendation Saham
Harga (Rp)
Rekomendasi
S2
S1
R1
R2
TLKM
2890
Buy on Weakness
2690
2790
2930
2990
INCO
2850
Buy on Weakness
2600
2800
3500
3650
SSMS
1790
Buy on Weakness
1650
1730
2400
2500
BSDE
1820
Maintained Buy
1600
1700
2100
2150
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
3
Technical Analysis TLKM
2935
Buy on Weakness Stochastic di area 30%. TLKM terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Buy on Weakness untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan.
INCO
S2
S1
R1
R2
2780
3115
3520
3680
2850
Buy on Weakness Stochastic di area 50%. INCO terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Buy on Weakness untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan.
SSMS
S2
S1
R1
R2
2600
2800
3500
3650
1790
Buy on Weakness
4
Stochastic di area 40%. SSMS terpantau ditutup dalam penguatan pada penutupan sebelumnya. Peluang naik masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Buy on Weakness untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan. .
S2
S1
R1
R2
1650
1730
2400
2500
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
4
BSDE
1820
Buy on Weakness
S2
S1
R1
R2
1600
1700
2100
2150
Stochastic di area 35%. BSDE terpantau ditutup menguat pada penutupan sebelumnya menembuh target resistance. Peluang penguatan masih terbuka karena ADX positif dan stochastic positif. Rekomendasi Maintained Buy untuk antisipasi terjadinya penguatan lanjutan. .
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
5
Analyst Regi Fachriansyah
[email protected]
Contact Us: Phone: (021) 29034321 Fax: (021) 29034328 www.vibiznews.com
Disclaimer The information provided on this report is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation or which would subject Vibiznews or any of its affiliates and subsidiaries to any registration requirement within such jurisdiction or country. Neither the information, nor any opinion contained in this report constitutes a solicitation, or offer by Vibiznews to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or provide any investment advice or service. Disclaimer of Warranty and Limitation of Liability of The information on this report is provided "AS IS". Although the information provided on this report is obtained or compiled from sources Vibiznews believes to be reliable, Vibiznews does not guarantee the accuracy, validity, timeliness or completeness of any information or data made available on this report for any particular purpose. Neither Vibiznews, nor any of its directors, officers or employees, will be liable or have any responsibility of any kind for any loss or damage incurred by the viewer in the event of any failure or interruption of this site, or resulting from the act or omission of any other party involved in making this site or the data contained therein available to the viewer , or from any other cause relating to the access to, inability to access, or use of the report or these materials, whether or not the circumstances giving rise to such cause may have been within the control of Vibiznews or of any vendor providing software or services support. In no event will Vibiznews or any such parties be liable to the viewer for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other damages of any kind even if Vibiznews have been advised of the possibility there of.
Vibiz Equity Research Center © 2015 Vibiz Consulting, All Rights Reserved
6