DAFTAR PUSTAKA Alderson WT, Low SP. 1996. Interpretation of Historic Sites. Second Edition, Revised. California: Altamira Press. Arsyad S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. Asdak C. 2006. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Aswandi dan Sunandar D.A. 2007. Peningkatan Kapasitas Rehabilitasi Lahan Iritis pada Daerah Tangkapan Air Danau Toba. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian, Medan 12 November 2007. Hal 7 – 18. Aswandi, T. Amperawati, R.M.S. Harahap. 2005. Teknik Silvikltur Rehabilitasi Lahan Kritis Alang-alang: Tinjauan Ekologi dan Silvikultur. Ekspose Hasilhasil Penelitian. Optimalisasi Program Gerhan dan Hasil-hasil Penelitian dalam Upaya Mendukung Kelestarian Hutan dan Lahan. Parapat, 6 Desember 2005. Avenzora R. 2003. Ecotourism. Evaluasi tentang konsep. Makalah Seminar Pengembangan Program Studi Ekowisata pada Fakultas Biologi Universitas Andalas. Padang. 4 – 5 September 2003. 14p. Badan Koordinasi Pelestarian Ekosistem Kawasan Danau Toba. 2002. Konsep Kebijakan Umum dan Konsep Program Pelestarian Ekosistem Kawasan Danau Toba. Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (BRLKT) Wilayah I. 1987. Rencana Tehnik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah. Buku 1. Medan. Bappeda Sumut. 2000. Survei dan Pemetaan Sumberdaya Air DTA Danau Toba dan DAS Asahan. Medan. Bapedaldasu. 2003. Pengendalian Pencemaran Air Danau Toba. Medan Barus TA. 2007. Keanekaragaman Hayati Ekosistem Danau Toba dan Upaya Pelestariannya. Pidato pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Limnologi, FMIPA, USU. BPS. 2005. Kecamatan Ajibata Dalam Angka Tahun. Pemerintah Kabupaten Simalungun. Pematang Siantar. BPS. 2005. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Dalam Angka Tahun. Kabupaten Simalungun. Pematang Siantar. Brandon K. 1993. Ekoturisme sebagai suatu gejala yang menyebar ke seluruh dunia. Di dalam: Lindberg K, Hawkins DE, editor. Ed ke-1. Ekoturisme: petunjuk untuk perencana dan pengelola. Jakarta: The Ecotourism Society. hlm 155-175. Buchsbaum BD. 2004. Ecotourism and Sustainable Development in Costa Rica. http://scholar.lib.vt.edu/these/available/etd-05052004-171907. [28 Maret 2007]
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, dan Sitepu MJ. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. Darwo. 2006. Strategi Peningkakatan Program Gerhan (Studi Kasus Gerhan di Sekitar Daerah Tangkapan Air Danau Toba). Di dalam: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian; Padang, 20 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Konservasi Alam; Bogor, 2006. hlm 249-258. Diniyati D. 2001. Aspek Sosial yang Mempengaruhi Penggunaan Lahan di DTA Danau Toba (Studi Kasus di sub DAS Naborsahon). Konifera. No.: 1/Thn XVI/Desamber 2001. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Simalungun. 2006. Pariwisata Danau Toba, Pemerintahan Kabupaten Simalungun. Pematang Siantar. Fandeli C. 2000. Perencanaan nasional pengembangan ekowisata. Di dalam: Fandeli C, Mukhlison, editor. Pengusahaan Ekowisata. Ed ke-1. Yogyakarta: Kerjasama Fahutan UGM, Unit Konservasi SDA DI Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Hlm 95-113. Fennell DA, Dowling RK. 1999. Ecotourism Policy and Planning. United London: CABI Publising. Forman RTT, Gordon. 1996. Landscape Ecology. New York:Willey and Sons. Gunn CA. 1994. Tourism Planning Basics, Concepts, Cases. Washington DC: Taylor & Francis. Haeruman H. 1999. Kebijakan Pengelolaan Danau dan Waduk Ditinjau dari Aspek Tata Ruang. Semiloka Nasional Pengelolaan dan Pemanfaatan Danau dan Waduk. PPLH-LP IPB. 9 hal. Hardjowigeno S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo. Harris CW, and NT. Dinnes. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture. Design and Construction Data. New York: McGraw-Hill, Inc. Horwich RH, Murray D, Saqui E, Lyon J, Godfrey D. 1995. Ekoturisme, Petunjuk untuk perencana dan pengelola: Ekoturisme dan Pembangunan Masyarakat Pengalaman di Belize. The Ecoturism Society. 176-194. Inskeep E. 1991. Tourism Planning: An Integrated and Sustainable Development Approach. VNR Tourism and Commercial Recreation Series. New York: Van Nostrad Reinhold. Jhon, M, dan Kathy. 1990. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropis (Terjemahan). Yokyakarta: Gajah Mada Press. Japan International Cooperation Agency (JICA). 2003. The Study on Integrated Regional Development and Environtmental Conservation Management in The Area of Lake Toba with Participatory Approach. PT Indokei International. Jakarta. Karyono AH. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: PT Grasindo.
Kodyat. 1998. Sejarah lahirnya Ekowisata di Indonesia, beda antara konsep ekowisata dan pariwisata. Didalam: Workshop dan Pelatihan Ekowisata. Bali, 25 Jun-2 Jul. 1998. Yayasan Kehati. 5 hlm. (tidak dipublikasikan). Kurumur V. 2002 Aspek strategis pengelolaan Danau Tondano secara terpadu. Ekoton Vol. 2 (1) : 73 – 80. Lake Toba Ecosystem Management Plan (LTEMP). 2004. Deklarasi dan Penandatangan Kesepakatan Pedoman Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau Toba. Parapat. Lioubimsteva E, Defourny P. 1999. GIS Based Landscape Classification and Mapping of European Russia. Landscape & Urban Planning 44:63-75. Manan S. 1983. Pengaruh Hutan dan Manajemen Daerah Aliran Sungai. Proyek Pengembangan/Peningkatan Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mehta, H. 1998. Site Planning and Landscaping in Ecotourism Fasilities. (Unpublished paper). Noordwijk , Meine., et.al. 2004. Peranan agroforestri dalam mempertahankan fungsi hidrologi DAS. Agrivita 26 (1): 1-8. Nurisyah S, Sunatmo, Sasmintohadi, Bahar A. 2003. Pedoman Pengembangan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Kawasan Konservasi Laut. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 44p. Nurisyah S, Pramukanto Q dan Wibowo S. 2003. Daya Dukung dalam Perencanaan Tapak. Bogor: PS Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pasaribu, HS. 1999. DAS sebagai Satuan Perencanaan Terpadu dalam Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah dan Pengembangan Sektoral Berbasiskan Konservasi Tanah dan Air. Seminar Sehari PERSAKI ”DAS sebagai Satuan Perencanaan Terpadu dalam Pengelolaan Sumber Daya Air”; Jakarta, 21 Desember 1999. Pasaribu G, dan Sahwalita. 2006. Pengolahan Enceng Gondok sebagai Bahan Baku Kertas Seni. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian; Padang, 20 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Konservasi Alam; Bogor, 2006. hlm 111-118 Pemerintah Republik Indonesia. 1997. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 47 tahun 1997 tentang Pembentukan Otorita Pengembangan Serta Badan Pembina Pusat Listrik Tenaga Air dan Peleburan Aluminium Asahan, Jakarta, 1976. Purnama SIS. 2005. Penyusunan Zonasi Taman Nasional Manupeu Tanadaru Sumba Berdasarkan Kerentanan Kawasan dan Aktivitas Masyarakat (Tesis). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rosmalia D. 2008. Rencana Pengembangan Koridor sungai ciliwung di jakarta sebagai kawasan ekowisata perkotaan [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rosyidie A. 2000. Retrospek dan Prospek Pengembangan Pariwisata pada Pulaupulau Kecil. Di dalam: Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Ekosistem Pantai dan Pulau-pulau Kecil dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta, 2 September 2000. Badan Penerbit Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hlm 389-393. Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Setiono L, penerjemah; Peniwati K, editor. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Terjemahan dari: Decision Making for Leaders. 270p. Simond JO. 2006. Landscape Architecture. New York: McGraw Hill Book Co. Soemarwoto O. 1996. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan. Soerianegara I. 1996. Ekologi, Ekologisme dan Pengelolaan Sumberdaya Hutan. Bogor: Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Suwantoro G. 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi. Sukmana A. 2007. Implementasi Rehabilitasi Lahan dan Hutan dalam Pelestarian Danau Toba. Di dalam: Peran Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dalam Mendukung Rehabilitasi dan Konservasi Kawasan Hutan di Sumbagut. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian; Medan, 12 November 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan dan Konservasi Alam; Bogor, 2006. hlm 249-258. Sutanto. 1992. Penginderaan Jarak Jauh. Jilid I. Yokyakarta: Gajah Mada University Press. Star J and J. Estes.1990. Geographic Information System an Introduction. New Jersey: Prentice Hall. 330p Umar F. 2005. Rencana Pengembangan Koridor Sungai Kapuas sebagai Kawasan Interpretasi Wisata Budaya Kota Pontianak [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. USDA. 1968. Soil Interpretation for Recreation: Soil memorandum 69. Washington: SCS-USDA Van der Ryn. 1996. Ecological Design. Island Press. California. 201p. Whitmore TC. 1991. Hutan Hujan Tropika di Timur Jauh. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur. Widianto, Hairiah K, Suharjito D, dan Sardjono MA. 2003. Fungsi dan Peran Agroforestri. Bahan Ajaran Agroforestri 3. Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF). Wijayaratna CM. 2000. Integrated Watershed Management – A Learning Process, Soil Conservation and Watershed Management in Asia and the Pasific. Tokyo: Asian Productivity Organization. 36-66.
Wramner P et al. 2005. Sustainable Coastal Tourism Module. http://www.netcoast.nl/coastlern/website/tourism/con_coastaltourism.html. [24 Januari 2007]. World Tourism Organisation. 2000. WTO News 2000. Issue 2. Madrid. Yoeti, A. O. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Offset. Yusiana LS. 2007. Perencanaan Lanskap Wisata Pesisir berkelanjutan di Teluk Konga, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Kemiringan Lereng di Sub DAS Naborsahon
Lampiran 2. Peta Ketinggian Lahan di Sub DAS Naborsahon
Lampiran 3. Peta Curah Hujan di Sub DAS Naborsahon
Lampiran 4. Peta Kepekaa tanah di Sub DAS Naborsahon
Lampiran 5. Kondisi Potensi Wisata di sub DAS Naborsahon Parameter 1. Kerajinan
Bentuk Menenun ulos
Lokasi Sebagaian kecil berada di kelurahan Parapat dan Tigaraja
Memahat
Waktu Sesuai pesanan
Keterangan Sebagai kain tradisional adat batak dan di kembangkan sebagai, baju, tas, dan hiasan dinding
Sesuai pesanan
Sebagai hiasan dan souvenir
2. Upacara agama
Kegiatan di gereja
Tersebar di berbagai lokasi
Setiap hari Minggu
Mayoritas penduduk beragama Kristen
3. Upacara adat
Upacara perkawinan dan upacara kematian
Tersebar di berbagai lokasi
Dilaksanakan jika ada acara
Dilakukan oleh masyarakat dan ketua adat
3. Kesenian
Menyanyi dan Tortor
Tersebar di berbagai lokasi
Dilaksanakan jika ada acara
Dilakukan pada saat upacara perkawinan dan upacara kematian
4. Bangunan
Rumah adat
Desa Girsang
Istana Presiden
Kel. Tigaraja
5. Bahasa
Alat komunikasi
Tersebar di seluruh lokasi
Setiap hari
Dipergunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari dengan masyarakat yang homogen
6. Permainan rakyat
Marjalengka
Tersebar di seluruh lokasi
Pesta adat dan pesta Danau Toba
Dilakukan pada saat pesta Danau Toba yang berfungsi sebagai permainan rakyat
Bangunan dengan ciri khas adat Simalungun Tempat peristirahatan. Sekarang digunakan sebagai mess Pemda Sumatera Utara.