DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi Yang Kreatif. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009. Mulyana, Deddy, M.A., Ph.D. Ilmu Komunikasi suatu Penghantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005
Kennedy, John E. Dan R. Dermawan S, Marketing Communication : Teknik dan Strategi, Bandung : Bhuana Ilmu Populer, 2010 Kotler, Phillip.Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Keenam, Jakarta : Erlangga, 2002. Pace, R. Wayne & F. Faules, Don, Komunikasi Organisasi (Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan), Editor: Deddy Mulyana, remaja Rosdakarya, Bandung: 2000. Renaldi kasali, Mambidik Psara Indonesia:Segmentasi, Trgeting, dan Positioning, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,2001.
Soemanagara Rd., Strategic Marketing Communication: Konsep Strategis dan Terapan, Alfabeta:Bandung,2006. Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya:Bandung, 2002. A.Shimp Terence, Periklanan Promosi dan aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran, Jakarta : Erlangga,2003. Brannan, Tom, Integrated Marketing Comiunications, Upaya Public Relation, Iklan, dan Promosi Untuk mengembangkan Identitas Merek, Jakarta: PPM, 2004. Jefkins, Frank, Public Relation in World Marketing, Jakarta:2006 Hasan, Ali , Marketing, Jakarta: PT. Buku Kita, 2008. Lovelock, Christopher, dan Jochen Wirtz, Service Marketing, 2007. Chris Fill – Marketing Communication, Frameworks, Theories and Application. Prentice Hall International (UK) Limited, 1995
Fandy Tjiptono, Gregorius, Dedi Adrianan, Pemasaran Pemasaran Strategic, Yogyakarta : C.V ANDI, 2008. D. Ronald Smith, Strategic Planning for Public Relations, Second Edition, Lawrence Erlbaum Associates Publisher:London, 2005. Kotler, Philip.Marketing Management, Twelve Edition, Pearson Parentice Hall: United State, 2006. Jalalludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, Edisi keenam, PT. Remaja Rosdakarya:Bandung, 1998
Robert. K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), diterjemahkan oleh M. Djauzi Muzakir, PT. Remaja Grafindo Persada:Jakarta, 1995. Oehadijino, Azas Penelitian : Introduction to Fundamental Research:Jakarta, 1996. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, PT. Remaja Rosdakarya:Bandung, 1995. Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya:Bandung. 2002 .
Belch, George A. and Michael A. Belch, Advertising and Promotion. McgrawHill Collage,2001.
Sumber lain: http://ppakosmetika.com/detail.php?id_brt=64&id_ktgbr=35 http://www.tempo.co/read/news/2011/04/26/090330203/Pemerintah-TurunkanBea-Masuk-Barang-Modal http://www.jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualandefinisi.html http://www.mandom.co.id/newsdetail.php?cat=1000145&lang=
TRANSKIP WAWANCARA
Analisis Situasi 1. Bagaimana proses segmentasi tan targeting dari caring Colours? Jawab: Mengingat bahwa Caring Colours adalah produk decorative cosmetic, yakni kosmetik yang berfungsi untuk menutupi ketidaksempurnaan wajah, maka pada umumnya yang menggunakan adalah wanita dewasa. Dari segi geografis, Caring Colours ditujukan untuk wanita yang tinggal di wilayah urban dan sub urban, yang notabene modern. Dari segi demografis, tentunya adalah wanita, sedangkan kisaran usianya adalah 20 – 35 tahun dengana Socioeconomic Status (Selanjutnya disebut SES) yang dipilih adalah B – A. Ini berkaitan dengan harga jual produk Caring Colours yang memang ditujukan untuk golongan SES tersebut. Dari segi psikografis, Caring Colours ditujukan untuk wanita aktif yang care terhadap dirinya, pada karirnya, keluarganya, dan tentunya juga peduli pada sekitar. Sehingga sudah sepatutnya dalam memilih kosmetikpun, mereka akan memilih kosmetik yang aman dan mampu menjaga kesehatan kulit mereka. Ini berkaitan dengan benevit yang ditawarkan oleh Caring Colours, yakni kosmetik berbasis Skin Care, sehingga tidak hanya menutupi ketidaksempurnaan kulit, tapi juga mampu merawat kulit. 2. Positioning apa yang ingin ditanamkan di benak target market Caring Colours? Jawab: Hal yang ingin kita tanamkan dibenak konsumen adalah bahwa Caring Colours adalah satu-satunya skin care make up, yakni kosmetik yang mampu menutupi ketidaksempurnaan pada wajah sekaligus merawat kulit wajah. Ini tentunya ditunjang dengan bahan-bahan yang terkandung dalam semua produk Caring Colours.
Kami selalu memastikan bahwa Caring Colours selalu menggunakan bahan-bahan yang aman bagi kulit sehingga meminimalisir iritasi maupun bentuk ketidakcocokan lain pada kulit sensitif. Sebagai contoh, varian warna lipstick dan perona pipi tidak terlalu banyak dan rata-rata tidak ada yang hadir dengan warna mencolok. Ini karena Caring Colours hanya memproduksi warna-warna yang alami, meminimalisir penggunaan pewarna dengan bahan kimia berlebih dan mengontrol penggunaan parfum agar kadarnya tidak berlebihan, sehingga produk Caring Colours dapat digunakan untuk kulit wajah yang sensitif. 3. Bagaimana kondisi usaha pada tahun 2011? Jawab : 2011 merupakan tahun berprestasi bagi Caring Colours. Pertama, Caring Colours mendapatkan dua penghargaan, yakni penghargaan dari ICSA sebagai merek terbaik di media sosial untuk kategori bedak padat muka, sampai penghargaan dari Digital Marketing 2011 yang menilai bahwa Caing Colours merupakan merek terbaik dalam berpenampilkan dan berekspresi di dunia digital. Kedua, penjualan Caring Colours meningkat hingga 10% dari tahun 2010. Ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan, mengingat angka rata-rata peningkatan penjualan kosmetik dalam negeri pertahun tidak mencapai dua digit, tapi Caring Colours mampu mencapai dua digit, jadi setidaknya Caring Colours mampu melampaui angka rata-rata penjualan kosmetik dalam negeri. 4. Bagaimana persaingan di pasar kosmetik? Walaupun berprestasi, tentunya caring Colours masih harus menghadapi banyak pesaing di pasar kosmetik. Apalagi pesaing tidak hanya berasal dari merek lokal, beberapa kosmetik darib grup asing justru menjadi kompetitior yang sulit dikalahkan. Dari dalam negeri, merek Pixy merupakan competitor yang paling ketat bersaing dengan Caring Colours. Persaingan dengan merek ini sebenarnya hanya terjadi untuk produk two way cake.
Sedangkan dari merek asing, pesaing yang paling kuat adalah dari grup Loreal yakni Maybelline. Merek tersebut cenderung menguasai produk bedak padat muka dan mascara. 5. Bagimana situasi internal perusahaan pada tahun 2011? Jawab: Situasi internal Caring Colours sebetulnya cukup stabil, Puji Tuhan tidak pernah mengalami kendala yang berarti. Dari segi teknologi, Caring Colours selalu didukung oleh Martha Tilaar selaku induk perusahaan. Namun untuk SDM, Caring Colours masih memerlukan sales dengan skill yang cukup. Sejauh ini, sangat sulit menemukan tim sales, dalam artian Sales promotion Girl yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu mengkomunikasikan esensi dari seluruh benefit Caring Colours. Selain itu, satu hal yang juga terasa mengganjal adalah budget untuk berkomunikasi. Menginghat bahwa Caring Colours hanyalah satu diantara sekian perusahaan di bawah naungan Martha Tilaar Group, pada akhirnya Caring Colours harus berbagi budget dengan anak perusahaan Martha Tilaar yang lain. Ini tentunya sedikit banyak menghalangi ruang gerak Caring Colours.
6. Bagaimana situasi eksternal perusahaan? Jawab: Peraturan pemerintah di akhir 2012 tentang penghapusan bea masuk untuk import kosmetik dari anggota Association of South East Asian Nastion (Selanjutnya disebut ASEAN), awalnya memang sempat membuat Kami khawatir, mengingat peraturan tersebut akan membuat persaingan di pasar kosmetik semakin ketat. Namun setelah berjalan kurang lebih satu tahun, ternyata peraturan tersebut memang tidak terlalu berpengaruh terhadap
keberlangsungan bisnis Caring Colours. Mungkin ini karena target marketnya berbeda. Tujuan Komunikasi Pemasaran 7. Apa tujuan komunikasi pemasaran Caring Colours pada Tahun 2011? Jawab: Penetapan tujuan dari komunikasi pemasaran dulakukan dengan analisa yang sangat detail untuk masing-masing produk. Kesemuanya didasarkan pada kebutuhan masing-masing produk. Kalau dibuat garis besarnya, kira-kira tujuan komunikasi pemasaran yang ditetapkan ada empat, yakni tujuan meningkatkan penjualan, memperkuat postioning produk, meningkatkan awareness dan meningkatkan brand image Caring Colours. Jika mengacu pada budget yang ada, maka presentasinya sekian: 50% budget dialokasikan untuk meningkatkan penjualan, 30% untuk meningkatkan awareness, 10% untuk memperkuat positioning dan 10% lagi dialokasikan untuk memperkuat brand image.
8. Apa dasar penentuan tujuan komunikasi pemasaran untuk masing-masing produk? Jawab: Tujuan ditetapkan berdasarkan kebutuhan masing-masing produk, misalnya,
untuk
produk
baru,
maka
tujuan
komunikasinya
adalah
meningkatkan awareness. Untuk produk lama yang penjualannya sudah bagus, tujuan
komunikasinya
lebih
kepada
meningkatkan
penjualan
dan
mempertanhankan hubungan baik dengan pelangga, dan sebagainya. Strategi Komunikasi Pemasaran 9. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Caring Colours pada Tahun 2011?
Jawab: Dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran, Caring Colours berusaha untuk menggunakan semua media komunikasi, karena masingmasing media memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Dari mulai advertising, Sales promotion, public realtion, personal selling, direct marketing dan yang sekarang sedang berkembang dengan baik adalah internet marketing. Kesemua alat komunikasi dipilih berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya untuk tujuan meningkatkan awareness, maka media paling efektif adalah televis. Sedangkan untuk meningkatkan penjualan, maka alat komunikasi yang dipakai adalah personal selling dan Sales promotion. Pada Tahun 2011, media komunikasi yang digunakan antara lain Advertising; Untuk lini atas, Caring Colours menggunakan TV, radio dan majalah. Lalu untuk periklanan lini bawah Caring Colours menyelenggarakan berbagai event. Selain advertising Kami juga menggunakan Sales promotion, Personal Selling, Public Relation,Direct Marketing, Internet Marketing dan ada juga promo untuk distributor. Kami selalu berusaha memastikan bahwa kesemua media tersebut saling melengkapi satu sama lain dan terarah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Koordinasi Bauran Promosi 10. Secara lebih detail, apa saja materi komunikasi pemasaran untuk masingmasing alat yang dipilih? Jawab: a. Advertising Untuk televisi, Caring Colours hanya memiliki dua materi iklan di Tahun 2011, yakni Caring Colours two way cake dan materi iklan untuk promo event ‘Caring Colours Korea Care to Fun’. Untuk majalah, materi iklan yang dibuat lebih bervariatif. Beberapa materi iklan tersebut adalah Caring Colours Two way cake, Caring Colours Happy Series, Caring Colours Beauty Planner dan ada pula materi iklan yang dibuat
khusus untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas terpilihnya Caring Colours sebagai merek terbaik di media sosial untuk kategori bedak padat muka. Namun mulai pertengahan tahun 2011, materi iklan untuk majalah lebih berfokus pada produk baru, yakni Caring Colours Belmless Cream (Selanjutnya disebut BB Cream). Caring Colours tidak banyak beriklan di radio. Pemasangan iklan di radio biasanya hanya informasi mengenai event dan promo. Jadi sejauh ini media radio sifatnya hanya sebagai pendukung. Selain mealakukan pemasaran satu arah melalui media above the line, Caring Colours juga melakukan pemasaran dua arah melalui media below the line dengan mengadakan event untuk mempererat hubungan Caring Colours dengan Caring Lova.Beberapa event di tahun 2011 antara lain adalah Beauty Challenge Days, Beauty Class Roadshow, Femme talks dan Bandung Beauty Brilliant. b. Sales promotion Sales promotion yang dijalankan sebenarnya merupakan kerjasama Caring Colours dengan merchant-merchant terkait. Dalam Sales promotion ini, Caring Colours biasanya menggunakan strategi bundling produk, yakni menggabungkan produk yang memiliki rapor penjualan baik dengan produk yang rapor penjualnnya kurang baik. Kemudian memberikan diskon untuk paket-paket tersebut. Merchant-merchat yang bekerjasama dengan kami antara lain Carrefour dan Hypermart. Karena di kedua merchant tersebut rutin melakukan event berkala untuk produk kosmetik. c. Personal selling Karena keputusan membeli biasanya terjadi pada saat konsumen bertemu langsung dengan produk, Caring Colours membuka gerai-gerai di seluruh Indonesia.
Untuk
mengkomunikasikan
produk
Caring
Colours
dan
mempengaruhi keputusan beli konsumen, Kami menempatkan tenaga penjual untuk dapat berinteraksi langsung dengan konsumen.
d. Public relation Dalam kegiatan Public Relation, Caring Colours menggagas sebuah ide untuk memilih wanita-waita muda yang cerdas dan memiliki karir cemerlang melalui acara bertajuk ‘Young Caring Professional Awards’. Melaui program ini, setiap tahun Caring Colours memiliki Sembilan orang wanita hebat yang akan membantu Caring Colours dalam melaksanakan program kerja PR, seperti mengadakan talkshow, melakukan kegiatan amal dan sebagainya. Talkshow yang pernah diisi oleh YPCA terpilih anytara lain Femme Talks, Bandung Beauty Briliant dan Beauty Class. Ketiga acara tersebut merupakan acara yang diprakarsai oleh tim PR Caring Colours. Selain itu, mereka juga beberapa kali membuat semacam acara bertama social atas gagasan mereka sendiri. Kegiatan tersebut antara lain mengunjungi Rumah sakit Dharmais dan mengajak anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk bermain di kidzania. e. Internet Marketing Media internet pada dasrnya membantu Caring Colours untuk bisa menjalin relationship dengan Caring lova dari hari ke hari. Tanpa maintainance melalui social media, Saya rasa sulit mendapatkan perasaan dekat setiap hari dengan caring Lova maupun target market yang ingin disasar. Dengan internet Kami membuat website yang isinya selalu update dengan tips seputar make up sampai dengan karir, informasi event-event yang sedang diselenggarakan oleh Caring Colours, berbagai informasi produk secara lebih jelas dan semua hal tentang Caring Colours dan benefitnya. Selain website Kami juga membuat facebook untuk lebih mendekatkan diri pada Caring Lova. Facebook membantu Caring Colours untuk berkomunikasi secara lebih intens dengan Caring Lova. f. Promo Distributor
Promo untuk distributor dilakukan untuk menjaga loyalitas distributor Caring Colours. Karena tidak dapat dipungkiri, kesuksesan penjualan Caring Colours tidak lepas dari peran distributor. Maka dibuatlah sebuah kompetisi yang bertajuk ‘ Outlet Competition’. Promo ini mempertandingkan seluruh outlet di Indonesia untuk berpenampilanpaling menarik. Penampilan ini dinilai dari dekorasi branding, kemampuan sales menerangkan product knowledge dan sebagainya. Satu outlet terbaik akan mendapatkan paket liburan ke Korea.