DAFTAR PUSTAKA AKG. (2013). Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Akmal, M., H. (2014). Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan Berdasarkan Indeks BB/U Di Desa BAN Kecamatan Kubu Tahun 2014. Skripsi. Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Univertas Udayana. Bali Almatsier, S. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Cetakan Keempat, PT. Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, S. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama. Anggraeni.
(2012).
Asuhan
Gizi
Nutritional
Care
Process.
Cetakan
Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu hlm: 1. Apriyanti, M. Ridwan, & I. Nur, A. F. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Swakelola 11 Ilir Palembang Tahun 2009. Skripsi. Palembang. Arumningtyas, R. M. (2010.) Hubungan Jenis Asupan Makanan Pendamping ASI Dominan Dengan Perkembangan Anak Usia 6 – 24 Bulan. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2004). Rencana Pembangunan Nasional (REPETA) Tahun 2004. Bappenas RI. Baidrul Hegar et al. (2010). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia Jilid 1. Jakarata. Budi. (2006). Distribusi Penyakit Diare. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1999). Buku Ajar Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Dirjen PPM dan PLP. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Hubungan Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak usia 0-24 Bulan Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskemas Purwodadi Kecamatan Prowodadi Kabupaten Grobogan Tahun 2010. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006a). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006b). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007a). Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007b). Buku Pedoman Pemberian Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007c). Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak dalam Situasi Darurat. Hal.10-11. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007d). Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Ditjen PPM dan PL. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Buku Ajar Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Panduan Fasilitator Modul Pelatihan Konseling : Pemberian Makanan Bayi Dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Dirjen Bina Gizi dan KIA. Dewi, R.K., Ika, P., Ossie, H. (2010). Hubungan Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dengan Status Gizi Balita Usia 6-12 Bulan Di Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Jumlah Ilmiah Kebidanan. Vol.1, No.1, Edisi Desember 2010. Diah. (2001). menyiapkan makanan pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara. Eka, R. S., Veni. H., Siti, N. R. (2013). Hubungan Pola Pemberian MP-ASI Dengan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar Tahun 2013. Srkipsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar, Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makasar. Fatimah, S., Nurhidayah, I., Rakhmawati, W. (2008). Faktor – Faktor Yang Berkonstribusi Terhadap Status Gizi Pada Balita Di Kecamatan Ciawi Kabupaten
Tasikmalaya
(Laporan
Akhir
Peneliti
Muda).
Bandung:
Universitas Padjajaran. Fatmawati. (2014). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keputusan Ibu Dalam Memperikan MP ASI Pada Bayi Usia 0-11 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojonegara Kabupaten Serang. Skripsi. Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Jakarta: Universitas Esa Unggul. Gibson. (1990). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama 2011.
Gibson. (1998). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama 2011. Handayani. (2013). Gambaran Karakteristik Kejadian Diare Dan Balita Di Klinik Wijaya Kusuma Serpong. Skripsi. STIKES Widya Dharma Husada. Hardinsyah, Hadi, R., Victor, N., (2010). Kecukupan Energi, Protein, Lemak Dan Karbohidrat. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hermina., Prihartini, S. (2010). Gambaran Keragaman Makanan Dan Sumbangannya Terhadap Konsumsi Energi Dan Protein Pada Anak Balita Pendek Di Indonesia. Jurnal Buletin Penelitian Kesehatan, 39 (2), hal 62 – 73. Husnal. (2011). Pola Asuhan Gizi Pemberian ASI dan MP-ASI Anak Baduta Keluarga Etnik Bugis Manuba. Media Gizi Pangan. Vol XI. Edisi 1. JanuariJuni 2011. Indiarti, M.T. (2008). Air Susu Formula Dan Makanan Bayi. Yogyakarta: Rineka Cipta. Institut Danone. (2010). Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo. (IOM) Institute Of Medicine. (2005). Dietary Reference Intake For Energy, Carbohydrate, Fiber, Fat, Fatty Acid, Cholesterol, Protein, And Amino Acid. A Report Of The Panel On Macronutrients, Subcommittees On Upper Reference Levels Of Nutrients And Interpretation And Uses Of Dietary Reference Intake, And The Standing Committee On The Scientific Evalution Of Dietary Reference Intakes. National Academies Press, Washington, DC. Irianto, K., Waluyo. K. (2004). Gizi dan Pola Hidup sehat, cetakan pertama. Bandung: Yrama Widya Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta.
Irianto, K. (2014). Ilmu Kesehatan Anak. Bandung: Alfabeta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Survei morbiditas diare. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Diunduh dari : http://gizi.depkes.go.id/wp content/uploads/2011/11/buku-skantropometri-2010.pdf tanggal akses : 1 Januari 2016 (21.18) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Situasi Diare Di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. Khaidir, Y. (2015). Hubungan Antara Karakteristik Ibu, Pola ASuh Dan Status Gizi Balita usia 0-23 Bulan Di Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas Tahun 2010). Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Jakarta: Universitas Esa Unggul. Kodiyah, N. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo. karya tulis ilmiah. Program Studi VI Kebidanan Fakultas Kedokteran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Krisnatuti, D. (2000). Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Cet. ke-2. Jakarta: Puspa Swara. Kristiyanasari, W. (2010). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika Larasati, W. (2011). Hubungan Praktik Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dan Penyakit Infeksi Kaitannya Dengan Status Gizi Pada Bayi 0-12 Bulan (Studi Pada Keluarga Perkerja Di Perkebunan Karet Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojo I Kabupaten Kendal 2010 . Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Lestari, Sri. (2010). The Correlation Knowledge And Behaviour In Maternal Provision Of Early MP-ASI Gastroenteritis Events In Children With Age 0-6 Months In The Hospital Dr. R. Soeprapto Cepu. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia. Vol. 1. No.2, Juli 2012
Maharsiwi, S. (2014). Hubungan Anatara Pemberian MP-ASI Dini Dengan Keajadian Gizi Lebih Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura, Sukrharjo. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014. Maunah, D. (2011). Perbedaan Jumlah BAB (Buang AirBesar) Dan Lama Masa Rawat Anak Diare Usia 13-60 Bulan Yang Mendapat Probiotik (Lactobasillus Case)
Dibandingkan
Dengan
Yang
Tidak
Mendapatkan
Probiotik
(Lactobasillus Casei) Di Ruang Rawat Indap RSIJ Pondok Kopi tahun 2011. Skripsi.
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Jakarta:
Universitas Esa Unggul. Muchsin, A. (2013). Hubungan Ketepatan Pemberian MP-ASI dan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Semarang. skripsi. Semarang: Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Muchtadi, D. (2004). Gizi Untuk Bayi, ASI, Susu Formula Dan Makanan Tambahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Mufida, L., Tri, D. W., Jaya, M. M., (2015). Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Untuk Bayi 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 4 p. 1646-1651, Sepetember 2015.
Noesaid, Haroen. (1999). Gastroentritis Akut. FK UGM. Yokgakarta: Esentia Medica. Nurcahyo, K., Briawan, D. (2010). Konsumsi Pangan, Penyakit Infeksi, Dan Status Gizi anak Balita Pasca Perawatan Gizi Buruk. Jurnal Gizi Dan Pangan. 2010; 5. Hal. 164 – 70. Nutrisiani, F. (2010). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak 0-24 Bulan Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwodadi Kecamatan Puwodadi Kabupaten Grobogan Tahun 2010. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Perera. Fernando. Warnakulasaria. & Ranathunga. (2011). Feeding Practices Among Children Attending Child Welfare Clinics in Ragama MOH area. A descriptive cross-sectional study. Cited 2011 May 1.International Breasfeeding Journal. Pratiwi, I. C. (2010). Hubungan Jenis Asupan MP-ASI Dominan Dengan status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Profil Kesehatan Puskesmas Jatimulya (2015). Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Puji, I. M. (2014). Hubungan Usia Pemberian MP-ASI Dan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Warna Kota Bekasi. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas IlmuLimu Kesehatan Universitas Esa Unggul. Jakarta. Purnamasari, Wulandari, E. (2014). Optimasi Kadar Kalori Dalam Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2. No. 3. hal. 19-27
Purwaningrum, S. (2012). Hubungan Antara Makanan Dan Status Kesadaran Gizi Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I Bantul. Journal of Nutrition College. 3 (1) : 98-105 Rahmani, O.Z. (1997). Hubungan Status Pekerjaan Ibu, Pola Menyusui dan Usia Pemberian Makanan Pendamping ASI. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara. Rahmawati, R. (2014). Gambaran Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Di Wiayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2014. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Jakarta: Univeritas Syarif Hidayatullah Jakarta. Ridian. (2012). Baku Rujukan WHO 2005. Pengukuran Status Gizi Pada Anak. Riset Kesehatan Dasar. (2013). Kesehatan Anak dan Penyakit Menular. Riset Kesehatan Dasar. Rosari, A. Eka., A.R. Masrul. (2013). Hubungan Diare Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Koto Tengah Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2;(3). http://jurnal.fk.unand.ac.id Rusmiati. (2008). Gambaran Pola Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Balita Penderita Diare Di Ruang Anak RSU Dr. Tengku Mansyur Tanjung Balai 2008. Skripsi. Medan: Univeritas Sumatera Utara. Sakti, R. E., V. Hadju., & S. Nur Rochimiwati. (2013). Hubungan Pola Pemberian MP-ASI Dengan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan Di Wilayah Pesisir Kecamatan Tallo Kota Makasar Tahun 2013. Skipsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar dan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Sari, S. P. (2015). Hubungan Perilaku Higienis, Sanitasi Lingkungan, Penyakit Infeksi Diare, ISPA, Ketersediaan Pangan Rumah Tangga Dan Status Gizi
Pada Balita Di Pulau Sumatera (Analisis Data RISKESDAS 2007) Jakarta: Universitas Esa Unggul. Septiana, R., R, Sitti, N, D., M, D. Djamil. (2010). Hubungan Antara Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Dan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta. Jurnal KesMas. Vol. 4. No. 2, Juni 2010 76-143. Septiani, R.A. (2011). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Tentang Pemberian MP-ASI Yang Bergizi Seimbang Pada Anak Usia 6 Bulan Sampai 24 Bulan Di Posyandu RW 06 Kelurahan Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Jakarta: Universitas Esa Unggul. Setiani, D. Y. (2013). Fator – Faktor Yang Berhungan Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Posyandu Kelurahan ‘’B” Kota Surakarta. Skripsi. Program Studi Keperawatan. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus. Setiawan, A. (2009). Pengaruh Pemberian MP-ASI Dini/Parsial Terhadap Prevalensi Kejadian Infeksi 2 Minggu Terakhir Pada Bayi 0-6 Bulan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung, Kota Depok Jawa Barat. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran. Depok: Universitas Indonesia. Siregar,
A.
(2004).
Pemberian
ASI
Eksklusif
dan
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya. Jurnal Gizi Kesehatan Masyarakat, 3(2): 81-92. Soetjiningsih. (1991a). Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 1-2 tahun Di Kelurahan Lamper Tengah Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Prosiding Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah Semarang Tahun 2010. Soetjiningsih. (1991b). Pola pemberian makan dan status gizi anak balita di Kecamatan Mengwi Denpasar. Majalah Kedokteran Indonesia 41(5).
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Suhardjo. (2000). Pemberian Makanan Pada Bayi Dan Anak. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Suhardjo. (2003). Perencanaan pangan dan gizi. Jakarta : Bumi Aksara. Suhariati. (2013). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Status Gizi Di Posyandu Melati Desa Jerukwangi Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Jurnal Sains Med. Vol 5. No 1 Juni 2013 : 22-30. Suheti, T. Ruslaini., Ridwan, S. (2011). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dengan Status Gizi Anak Pada Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Bhakti Kencana Medika, vol. 1, no. 2, hal. 45-49, Juli. Sulistya, H. (2013). Hubungan Tingkat Asupan Energi dan Protein Dengan Kejadian Gizi Kurang Anak USia 2-5 Tahun. Jurnal Gizi. Univeristas Muhammadiyah Semarang. Vol 2 (1). No: 25-30. Susilowati, D. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-11 Bulan Di Puskesmas Kilasah, Kota Serang. Skripsi. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Jakarta: Universitas Esa Unggul. Supariasa, N. I Dewa. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Supariasa, D. N., Bakri, B., Fajar, I. (2013). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Cetakan Pertama. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia. (2012). Laporan Pendahuluan. Jakarta : Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementrian Kesehatan. Suryabudhi, Maria. (2000). Cara Merawat Bayi dan Anak-Anak. Bandung: Pionir Jaya. Unicef. (1990). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Jakarta. Wargiana, R. Latifa, A. S & Iis, R. (2013). Hubungan Pemberian MP-ASI Dini Dengan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan. vol. 1 no. 1 september http://download.portalgaruda.org/article.php?article=134558&val=5039 Wiliams, L dan Wilkins. (2006). Modern Nutrition In Health And Diseases (10th ed). United States Of America: A Wolters Kluwer Company. Wiwik, B. S. (2014). Hubungan Pola Pemberian ASI Dan MP-ASI Dengan Kejadian Status Gizi Kurang Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Ubung Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Artikel Ilmiah. Program Studi Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran. WHO. (2001). Guiding Principles For Complementary Feeding Of The Breastfed Child.
Pan
American
Health
Organization
World
Health
Organization.Washington, D.C. 20037. WHO. (2005). Guiding Principles For Feeding Non-Breastfed Children 6-24 Months Of Age. World Health Organization. WHO dan Depkes RI. (2008). Modul C Pelatihan Penilaian Pertumbuhan Anak, hal. 14 WHO. (2010). Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: World Health Organization. Edisi Keempat.
(WNPG) Widyakarya Pangan dan Gizi VIII. (2004). Ketahanan Pangan Dan Gizi Di Era Otonomi Daerah Dan Globalisasi. Jakarta, 17-19 Mei 2004