97
DAFTAR PUSTAKA BUKU Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikolog Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Grafika Offset, Cetakan Kedua, 2005. Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Astrid S. Susanto. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bina Cipta. Delozier, M. Wayne. 1976. The Marketing Communication Process. Tokyo: McGraw-Hill Kogakushu, Ltd. Chitty, W, Barker, N, Valos, M & Shimp, T. A. (2011). Integrated Marketing Communication.3rd Asia Pasific Edition.Australia : Cengage Learning Australia. Depkes RI, 2006. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Ditjen P2M dan PLP, Jakarta Effendy, (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2000, hal. 8-14 Fiske, John. 2004. Cultural and Comunication Studies : Sebuah pengantar paling Konprehensif. Yogyakarta : Jalasutra Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. Kennedy, J. E & Soemanagara, R. D. (2006). Marketing Communication : Taktik dan Strategi. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer. Kotler, Philip dan Lee, Nancy R., 2009.Up and Out Of Poverty (The Sosial Marketing Solution). New Jersey: Pearson Education, Inc. Kotler et. al.2002. Social Marketing: Improving the Quality of Life. California: Sage Publications, Inc. Kotler, et.al.1999 Principles of Marketing Second European Editon. London: Prentice Hall Europe.
97
98
Kotler, Philip & Gerald Zaltman. 1971. Sosial Marketing: an Approach to Planned Social Change. American Association. The Journal of Marketing, Vo. 35, No. 3, Jul. 1971, Kotler, Philip. 2000. Marketing Management: Millenium Editon. New Jersey: Prentice Hall. Kotler. Philip, Gary Armstrong; Jhon Sauders & Veronica Wong. 1999. Principles of Marketing Second European Edition. London: Prentice Hall Europe. Kotler, Philip & Nancy Lee, “Corporate Social”,2011 Kotler, P. & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Penerbit PT Indeks : Jakarta. Kotler, P. dan Armstrong, G. (2008).Prinsip-Prinsip Pemasaran.Edisi 12.Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi, Bandung, 2007 Moleong, L. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yin, Robert K. 2005. Studi Kasus: Desain dan Metode, (Jakarta: Raja Grafindo Persada) Moh.Nazir. Ph. D, Metode Penelitian, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003 Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. New York: SAGE Publications. Ngadiman, dkk. 2008. Marketing. Jakarta: direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Notoatmojo, Soekidjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu PerilakuKesehatan. Yogyakarta Penerbit, Andi Offset. Papastamou, Andreas. 2006. Social Marketing and Music schools, thesis untuk meraih gelar Master in Applied Ethics.; Sorell, Miriam Lydia. 2005 Poerwandari, E. 2003.Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Universitas Indonesia.
99
Prabowo.2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia Rogers, Everett M. 1983 Diffusion of Innovations, 3 rd Edition. New York: The Free Press Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998 Sarlito, Sarwono. W., 1993. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Penerbit, Bulan Purnama Shimp, T. A. (2003). Periklanan dan Promosi.Edisi 5 Jil.1 : Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Jakarta : Erlangga Sulistyo-basuki, Metode Penelitian, Wedatama Widya Sastra, Jakarta, 2006 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, Swattha, Basu. 1981. Azaz-Azas Marketing Edisi Kedua (revisi). Yogyakarta: LIBERTY.
WEB SITE Badan Pusat Statistik. Diambil April 11, 2013 from http://www.bps.go.id Lefebvre, R. Craig, PhD & June A. Flora, PhD. 1988. Social Marketing and Public Health Intervension. http://socialmarketing.blogs.com/Publications/social_Marketing_and_Publ ic_Health_Intervention.pdf Mercy Corps website: http://www.mercycorps.org MacFadyen, Lynn; Martine Stead & Gerard Hastings. 1999. A Synopsis of Social Marketing. Terarsip pada http://www.ism.stir.ac.uk/pdf_docs/social_marketing.pdf
100
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pedoman Wawancara STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN SOSIAL MERCY CORPS DALAM MENGUBAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tujuan Penelitian
:
untuk mengetahui “Strategi komunikasi pemasaran sosial Mercy Corps dalam mengubah prilaku hidup bersih dan sehat pada program sanitasi dan air bersih di wilayah Pademangan Jakarta Utara”.
Pertanyaan Penelitian 1. Jelaskan posisi, tugas dan Tanggung jawab anda pada program sanitasi dan air bersih ini? 2. Apa latar belakang dari pembuatan program penyediaan air bersih dan sanitasi di wilayah Pademangan? 3. Apa tujuan dan objective yang akan di capai dari Program Sanitasi dan Air Bersih tersebutts? 4. Bagaimana perencanaan yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai kesuksesan program ini? 5. Strategi apa yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai target? 6. Mengapa pemilihan wilayah adalah Pademangan? 7. Bagaimana cara mengidentifikasi target beneficiary yang sesuai dengan program? 8. Apakah ada pihak lain yang membantu dalam pelaksanaan program?
101
9. Dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih ini, bagaimana cara Mercy Corps melakukan pendalaman untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat? 10. Bagaimana pola komunikasi yang dibangun oleh Mercy Corps dengan masyarakat? 11. Apa tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh Mercy Corps? 12. Bagaimana perancangan pesan untuk melancarkan proses komunikasi? 13. Bagaimana dalam penetapan anggaran promosi? 14. Apakah ada alat komunikasi yang paling efisien digunakan? 15. Bagaimana proses evaluasi dari promosi yang telah dilakukan? 16. Bagaimana Mercy Corps mengelola dan menjaga proses komunikasi yang berjalan? 17. Media apa sajakah yang digunakan sebagai alat komunikasi dan promosi? 18. Apakah Mercy Corps membuat iklan layanan masyarakat (ILM)? 19. Bagaimana target yang dicanangkan oleh Mercy Corps untuk keberhasilan program? 20. Apakah ada perubahan dari pra pelaksanaan dengan target yg dituju?
102
Lampiran 2 Transkip Wawancara Wawancara dengan Agus Dianton, Staff Capacity Building Mercy Corps pada Tanggal 7 April 2014 1. Jelaskan posisi, tugas dan tanggungjawab anda pada program Mercy Corps? Pada program INSIST ada program infrastruktur pembangunan septictank knock down, saya sebagai capacity building untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan untuk perubahan perilaku di masyarakat Sebelum di INSIST, pernah di program RW siaga di bekasi, dan di daerah Duri Kosambi serta di daerah Pademangan sebagai capacity building 2. Apa latar belakang pembuatan program penyediaan air bersih dan sanitasi? Pademangan adalah salah satu wilayah padat penduduk, dan kita survey, dan dari data-data yang kita dapat dari dinas kesehatan jakarta utara, bahwa masyarakat disana masih banyak yang memakai sepiteng cubluk, yaitu sepiteng yang tidak di beton bawahnya dan langsung merembes ke sumursumur sumber mata air masyarakat. 3. Apa tujuan dan objective yang akan di capai dari program Sanitasi dan Air Bersih tersebut? Setelah program usai di daerah Pademangan bisa direplikasi pemerintah, Masyarakat bisa berubah mindset pikiran dengan mengetahui pentingnya septictank dan serta bisa membuat sendiri 4. Bagaimana perencanaan yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai kesuksesan program ini? Hal yang mendasar yang pertama kali dilakukan program ini adalah dengan merubah pemikiran masyarakat tentang pentingnya septictank bagi rumah tangga, karena dengan septictank yang lama akan menimbulkan pencemaran sumber air bersih yang akan menimbulkan banyak penyakit, seperti typhus, kolera dan desentri serta berbagai penyakit lain yang disebabkan karena adanya pencemaran air bersih. Langkah selanjutnya adalah kita membuat kelompok kerja masyarakat (pokja), di RW 11 dan RW 04 dengan tujuan menjadi kepanjang tanganan program dimasyarakat. Pokja ini dibekali dengan training (pelatihan) tentang
103
PHBS serta cara pembuatan septictank (fungsi Pokja kampanye program serta intervensi pembuatan septictank) 5. Kenapa memilih wilayah Pademangan? Karena data-data yang kita dapat itu memang larinya ke pademangan, karena Pademangan selain berada ditengah-tengah kota dan sanitasinya masih buruk sekali, daerah ini juga tidak pernah tersentuh program-program sanitasi lingkungan. Dan berdasarkan data yang kami peroleh dari Dinas Kesehatan Jakarta Utara mereka mengatakan bahwa daerah yang layak mendapatkan intervensi program adalah daerah Pademangan dulu karena berada ditengahtengah kota serta akses sanitasi yang buruk. 6. Bagaimana cara mengidentifikasi target beneficiary yang sesuai dengan program (pemilihan warga masyarakat)? Bekerjasama dengan kelompok masyarakat (Pokja), Lurah, Puskesmas, Tokoh masyarakat, dengan memilih benefisieris rumah tangga/masyarakat yang benar-benar tidak mampu Masyarakat yang tidak mampu dengan kriteria dapat dilihat dari rumahnya belum permanen, posisi masih memakai septictank seperti cubluk dan septictank tidak berfungsi lagi. 7. Selain Mercy Corps, apakah ada kelompok lain yang aktif di Pademangan? Tapi ada donor yaitu USAID dan kita bekerja sama dengan pihak Satuan Kerja Pekerjaan Umum (Satker PU) untuk menyediakan materialnya dan Mercy menyediakan labournya (tenaga kerjanya). 8. Bagaimana mendapatkan kepercayaan dari masyarakat? Kita lebih mengedepankan kapasitas perubahan perilaku, kita memperlihatkan ke masyarakat bahwa ini loh kalo memiliki septictank yang tidak sehat kita bisa terkena dampak penyakit yang serius serta air bersih yang tercemar. 9. Bagaimana strategi memberi penyuluhan pada warga? Kita pakai training kader untuk satu kelurahan, sosialisasi di masyarakat, Pertemuan Arisan dalam tingkat RW dan datang ke pertemuan setiap RT untuk memberi peyuluhan 10. Pola/alur komunikasi yang dibangun seperti apa dengan masyarakat? Kalo pola menyesuaikan dilapangan, karena untuk komunikasi antar pokja atau masyarakat kita menyesuaikan dengan alur mereka dengan tidak memaksakan teori dari kantor.
104
Kalau di Pademangan kita mulai dari tingkat kelurahan kemudian dari kelurahan mengumpulkan seluruh RW yang akan di intervensi termasuk kader yang akan kita intervensi, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda/karangtaruna dan tokoh agama. 11. Apakah Tujuan komunikasi yang akan di capai? Tujuan komunikasi ada dua sisi, komunikasi dengan pemerintah agar pemerintah mampu mereplikasi program apa yang sedang kita kerjakan sedangkan untuk masyarakat kita berharap dengan perubahan perilaku 12. Bagaimana perancangan pesan untuk melancarkan proses komunikasi? Kalau untuk training kita pakai media seperti power point, tapi kalau ke pertemuan arisan pertemuan di RT atau pengajian kita menerapkan media flip chart (media papan balik/timbal balik), yang paling efisien pakai seperti kalender karena harapan kami adalah kader-kader posyandu, PKK kita dukung dengan membuat media flipchart jadi mereka kemana-mana bisa memberikan penyuluhan/sosialisasi dengan media flipchart tersebut seperti kalender. 13. Bagaimana dalam penetapan anggaran promosi? Tentang promosi kita lebih sering nebeng (ikut) di arisan. Kecuali kita yang mengadakan training kita menentukan anggaran sendiri tetapi kalau arisan kita nebeng acara mereka yang sudah ada karena biasanya mereka sudah menyediakan makanan. Kalau untuk anggaran ada, akan tetapi kita biasanya fleksibel mengikuti apa yang terjadi dilapangan. 14. Bagaimana proses evaluasi komunikasi program yang telah dilakukan? Evaluasi dalam komunikasi, kita pada awalnya kurang direspon dari kelurahan, karena program masih lebih banyak kegiatan meeting, tetapi setelah kita push lagi bahwa program ini dilakukan untuk melakukan perubahan pencapaian MDGS 2015 kalau masyarakat kita masih seperti ini maka kemungkinan 5 tahun kedepan akan terjadi kejadian luar biasa (KLB) wabah diare, masyarakat akan tentang akibat-akibatnya kemudian ada kenaikan simpati dari pokja, kelurahan dan puskesmas untuk bersinergi dalam menjalankan program ini 15. Bagaimana menjaga dan mengelola proses komunikasi? Kita punya planning, visi-misi, tujuan, outline, logframe, planning, sehingga untuk menjaga komunikasi kita lebih banyak berkomunikasi melalaui berbagai pertemuan (meeting) dengan kelurahan terus banyak koordinasi dengan puskesmas, pemerintah kota dan masyarakat.
105
16. Media apa sajakah yang digunakan sebagai alat komunikasi dan promosi? Kita pakai flipchart dengan kertas plano kosong terus kita gambar dan tulis sendiri jauh lebih efektif karena kita menyesuaikan dengan bahasa, pemahaman atau pengetahuan masyarakat, karena biasanya masyarakat lebih paham jika diberi pengarahan seperti itu. Biasanya ada maksimal 50 orang yang datang setiap kali pertemuan (meeting). Kalau penggunaan media radio, di Pademangan kurang efektif karena masyarakat jarang mendengarkan radio. Memakai media spanduk yang dipasang di kampung 17. Apakah Mercy Corps membuat iklan layanan masyarakat ILM? Kita tidak memiliki budget dan waktu hanya satu tahun maka kita tidak mengunakan media televisi, akan tetapi kita pernah diliput oleh media oleh wartawan dari media online seperti Media Indonesia 18. Bagaimana target yang dicanangkan oleh Mercy Corps untuk keberhasilan program? Untuk target perubahan perilaku kita punya catatan sendiri, Untuk target infratruktur, kita targetnya 250 KK itu tercapai untuk 2 RW 19. Apakah ada perubahan dari pra pelaksanaan dengan target yg dituju? Masyarakat menyadari bahwa septictank yang sesuai dengan standart kesehatan itu penting. Kita membuat 3 bentuk knockdown septictank sesuai dengan jumlah KK, seperti tipe satu untuk satu kk, tipe dua untuk 2 kkk dan tipe 3 untuk 3 KK. Sebenarnya kita ada tawaran dari pemerintah untuk BPLHD yang siap mereplikasi program ini akan tetapi sampai saat ini belum ada komunikasi lagi 20. Secara umum komunikasi Mercy Corp ke masyarakat seperti apa? Disana komunikasi awal yang kita bangun adalah kita tidak menunjukkan bahwa kita adalah orang mercy, kita lebih menempatkan diri kita sebagai teman nongkrong, curhat, jadi tidak direct dengan masyarakat. Tetapi kita membangun hubungan emosional dengan menjadi teman curhat mereka, kongko bareng, dan dengan begitu jauh lebih efektif, nah setelah kedekatan itu muncul maka kita akan langsung masuk pada program yang akan kita canangkan. Hal ini berlaku untuk semua program 21. Bagaimana dengan perubahan perilaku yang terjadi? Kita tidak bisa mengatakan perubahan perilaku yang signifikan karena waktu yang digunakan hanya satu tahun, mungkin kalau dua tahun akan lebih bisa dilihat perubahannya secara lebih signifikan.
106
Wawancara dengan Erlyn Sulistyaningsih Program Manager Program RW Siaga Plus+ Mercy Corps pada tanggal 8 April 2014 1. Jelaskan posisi tugas dan tanggung jawab anda pada program Mercy Corps? Pada waktu itu project yang saya tangani adalah tentang RW siaga ++, adalah bagaimana tentang perubahan perilaku masyarakat di Jakarta dan Bekasi tentang pentingnya sanitasi dan air bersih. Disini disebut dengan ++ karena kita bermain juga dengan marketing project sanitasi untuk promo sustanibility selama dua tahun. Sementara perubahan perilaku tidak cukup 2 tahun, sehingga kita membentuk tim marketing dari sanitasi dengan melihat kebutuhan masyarakat yang ada sehingga behavior dari pada masyarakat bisa terus menerus dipromosikan oleh masyarakat bisa tahu dan mau melestarikan program ini. 2. Apa latar belakang pembuatan Program penyediaan air bersih dan sanitasi? Pembuatan program ini focus pada kota Jakarta dan Bekasi, sedangkan 90% pengguna air bersih di Jakartaitu sumber airnya sudah tercemar dengan bakteri E Coli. Karena persoalannya adalah keadaan atau kondisi sanitasi serta fasilitasnya serta sumber air yang buruk karena kebiasaan masyarakat di slum area (area kumuh) biasanya membuang air besarnya di wc tapi tidak punya tampungan septictank sehingga sebagian besar menyalurkan hajatnya ke sumber air yaitu di got dan sungai setempat, sehingga inilah yang kemudian mencemari air sebagian besar di wilayah Jakarta Barat. 3. Apa tujuan dan objective yang akan di capai dari Program Sanitasi dan Air Bersih tersebut? Objektif program sanitasi adalah kita punya tiga, pertama bagaimana bisa meningkatkan akses masyarakat (target sasaran) terhadap fasilitas air bersih dan sanitasi, kedua behavioral change dari masyarakat tentang program air bersih dan perilaku sanitasi, ketiga tentang bagaimana masyarakat menciptakan create deman terhadap sanitasi agar lebih suistanable (lebih kearah bisnisnya). 4. Bagaimana perencanaan yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai kesuksesan program ini? Tahap perencanaan dimulai dengan pengumpulan data sekunder maupun assessment yang kita berkoordinasi dengan kotamadya setempat, pemda setempat Jakarta Barat, Bekasi Timur dan Bekasi Barat.Dari situ kita buat
107
perencanaan bersama dengan pemerintah. Kita memaparkan program yang akan kita lakukan (RW Siaga ++), sehingga kemudian kita mendapatkan feedback dari pemerintah sehingga kita turun bersama dengan pemerintah kelapangan. 5. Strategi apa yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai target? Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita mengikutkan partisipasi banyak pihak karena project ini butuh sustanibilty. Disini kita mulai dari perencanaan sampai implementasi sampai mereka kita minta untuk berkontribusi dalam program ini maka kita menggandeng pemerintah daerah setempat, masyarakat dari seluruh lapisan kelurahan sampai kecamatan sehingga nantinya pihak pemerintah mau mereplikasikannya ke wilayah-wilayah yang tidak bisa kita jangkau, karena program ini tidak bisa mentargetkan/mencangkup banyak tempat. Sehingga mereka terpapar dengan bagaimana mereka bisa melakukan perencanaan, implementasi dan monitoring sehingga itu bisa diimplementasikan ke wilayah yang lainnya. Dan hal ini melibatkan berbagai stake holder lainnya Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Pertamanan, Dinas Perumahan dengan melakukan koordinasi tiap beberapa bulan sekali. Sehingga ketika mereka akan mereplikasi program ini mereka bisa merasa program ini sebagai living university mereka, sehingga mereka bisa mereplikasi diberbagai tempat lainnya. 6. Mengapa pemilihan wilayah adalah Pademangan? Yang paling tinggi pencemaran adalah Jakarta Barat dan kemudian Jakarta Utara, konsentrasi di Jakarta Utara adalah adanya issu permukaan air laut (sea level) jadi banyak kerja di daerah Penjaringan, dan lainnya. 7. Bagaimana cara mengidentifikasi target beneficiary yang sesuai dengan program? Kita membuat partisipatory need assessment dengan masyarakat dengan workshop, kita mengidentifikais permasalahan,benar ga sich kalau air dan sanitasi yang mereka miliki ini bermasalah, dan kemudian mengidentifikasi dengan membangun komitmen dengan mau menyelesaikan masalah ini secara bersama atau tidak, mengidentifikasi sumberdaya yang mereka punya dan kemudian kita membuat pemetaan tentang daerah mana saja yang butuh akses air bersih dan sanitasi, apa yang bisa dikontribusikan masyarakat dan pemda setempat serta mercy Corps 8. Selain Mercy Corps apakah Apakah ada pihak lain yang membantu dalam pelaksanaan program? Dari PU, mereka mendukung dengan berkontribusi dalam bentuk fisik pada penyediaan bahan bangunan septict tank. Dari kelurahan berkontribusi dalam
108
bentuk in kind dan in cash, Kontribusi masyarakat seperti tanah kontribusi material yang bisa mereka berikan dan Private sector 9. Dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih ini, bagaimana cara Mercy Corps melakukan pendalaman untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat? Kita harus melibatkan masyarakat mulai dari awal dari sejak identifikasi masalah dan perubahan perilaku yang ingin mereka ubah, dan melakukan perencanaan bersama dengan masyarakat tentang fasilitas yang mereka butuhkan kemudian kita melibatkan masyarakat dalam pembuatan sanitasinya dengan sumber daya yang sama-sama bisa dikontribusikan.Sehingga pelibatan masyarakat ini juga diajak dalam maslaah pengerjaan sebagai volunteer juga dari segi kampanye perubahan perilaku, 2 hal ini adalah satu paket program sehingga masyarakat secara mandiri melakukan promosi program ini. 10. Bagaimana pola komunikasi yang dibangun oleh Mercy Corps dengan masyarakat? Polanya adalah partisipatory masyarakat dan melibatkan mereka dalam bentuk kontribusi tenaga maupun material serta promosi program dalam bentuk karnaval serta mengundang daerah-daerah lain disekitarnya untuk membantu program serta agar terinsipirasi atas program yang dilakukan didaerah target serta peran pemerintah kalurahan dan kecamatan agar mereka bisa woro-woro ke daerah lainnya untuk mendorong wilayah lainnya. Ketiga adalah adanya kompetisi antar daerah, ini berfungsi sebagai trigger (dipaksa untuk ikut terlibat) untuk melakukan yang terbaik dari belajar dari wilayah target. 11. Bagaimana perancangan pesan untuk melancarkan proses komunikasi? Bersama dengan dinas Kesehatan serta stake holder terkait, pemerintah Jakarta Barat dan Bekasi untuk sosialisasi serta mobilisasi masyarakat (pelibatan seluruh kalurahan dan kecamatan) walaupun mereka tahu bahwa target wilayah cakupan (akses fasilitas air bersih dan sanitasi) adalah 4 RW dari satu kalurahan namun behavioral change/promosi/kampanye targetnya adalah satu kecamatan. Melakukan testing dalam perencanaan pesan promosi/kampanye, dengan methodology behavioral change framework sehingga message yang harus disampaikan pun targetnya siapa, target priority, target supportnya jelas. 12. Bagaimana dalam penetapan anggaran promosi? Ada anggaran untuk promosi bagi program behavior change itu adalah membutuhkan promosi dan communication tools yang harus strategis karena
109
ini merupakan program merubah kesaran seseorang untuk berperilaku bersih (PHBS) sehingga diperlukan anggaran khusus. 13. Apakah ada alat komunikasi yang paling efisien digunakan? Kesulitan program dengan waktu 2 tahun kita belum sempat menilai efektifitas tools, namun communication tools yang efektif adalah dengan dari mulut ke mulut lewat kader sebagai agents of change (pokja kalurahan, kader, posyandu, pelibatan seluruh elemen masyarakat yang turun kebawah) yang menyebar/keliling keberbagai wilayah dengan pendekatan emotional touch yang tidak didapatkan dari spanduk yang hanya berfungsi sebagai tool sosisalisasi saja. 14. Bagaimana proses evaluasi dari promosi yang telah dilakukan? Ada evaluasi tengah waktu/program secara kualitatif serta evaluasi berbasis base line dan in line 15. Bagaimana Mercy Corps mengelola dan menjaga proses komunikasi yang berjalan? Dengan pokja kelurahan sebagai kepanjangantangan di masyarakat yang dibekali dengan kapasitannya mulai dari perencanaan sampai implentasi, monitoring dan evaluasi terus bagaimana mereka bisa meneruskan program ini walau program Mercy Corpstidak berjalan lagi sehingga kita bersamasama bersama kalurahan dan kecamatan secara bersama-sama membuat perencanaan satu tahun kedepan pasca program usai untuk sustanibility program sanitasi lingungan dan fasilitas air bersih. 16. ApakahMercy Corps membuat iklan layanan masyarakat (ILM) Kita membuat ILM lewat radio local saja 17. Bagaimana target yang dicanangkan oleh Mercy Corps untuk keberhasilan program? Target tercapai dengan 2.400 benefi series 18. Apakah ada perubahan dari pra pelaksanaan dengan target yg dituju? Lingkungan menjadi lebih bersih, Got(saluran air) yang biasa dijadikan tempat untuk buang air besar ditutup oleh warga dengan kayu sehingga anakanak tidak lagi buang hajat/BAB disitu Marketing sanitasi untuk kedoteng (kereta sedot septictank)masih berjalan dan menjadi bisnis masyarakat dan sampai sekarang masih berjalan. Pokja masih berjalan dengan kepeduliaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
110
Wawancara dengan Paul Jeffrey Country Director Mercy Corps Indonesia pada Tanggal 10 April 2014 1. What is Mercy Corps and what is the Mision and mandate in indonesia? Mercy corps is have been in Indonesia since late nineties, we work in form main sector maternal chart health, and water sanitation, climate change,disaster resureduction, economic development, which include financial access, financial education, small business development, we work in java, Sumatra, ntt, Maluku and we’re just start a program ini north Maluku and west papua also. We are a non profit organization we also now an international organization has left Indonesia andvwe are now here has a local foundation the Mercy Corps indonesia foundation, which is operating program across the country. What make a little bit different from same other peer agencies is we a do a lot work a privat sector, we a do a lot work on market development, new cost challenges aself to find new solution including in water sanitation. 2. What is the background water and sanitation program? We recognized in indonesia after mercy start working in, the one major issues facing in this country is sanitation problem and access a clean water in urban area so we are looking the funding for this issues. We start looking for funding to do water sanitation work in urban area and the water programming included how to get basic access to clean pipe water into a fork community in urban Jakarta who traditionally only rellying on a people, how we can replace that system with a better water and we are working collaboration with public water company. For the sanitation side, most houses in urban Jakarta doesn’t have septictank so either doesn’t have a toilet either, often time waste in straight water stream. How we can improve sanitation in this area throught better septictank with a better sanitation. 3. Why Mercy Corps select Pademangan as area program? Interm of selected area, We wanted to choose area were there were commitmen with local community and local government to be enggage and also we talk in to many different area and selected by willingness for the program. Where there was a lot poor community and we have selected this area determine assesement cause sanitation problem. that’s why Pademangan selected one of the target area project. We have limited resources, this why we were very closesly work with the government thats more through working intensively our plan can scale with the government resources.
111
4. What is the Mercy Corps Communication Goal? We are in Indonesia to poverty liviation program, so our goal is to increase access a good water, and increase availability a good sanitation for a poor community with a government and private sector. To increase availability a good accesss for poor community, basicly a good sanitation will also reduce disease, improve health a childrens and particular, this a objective behind our goal. 5. How Mercy Corps develop the Communication message? The first big piece is take a lot of time effort is around a behavior change within local community, this is have two kind aspect about a behavior change we would train people to understand, why they need a better sanitation and also to create a new demand to a new sanitation product and to where to using sanitation to the local busnisess to sustanaibilty program after its end along businesss line. So its make a lot invitation to the local community for a behavior change that’s make a lots times and effort, to help people to understand why they should changes the practices. 6. About Mercy Corps behavior change strategy. We have a curriculum around certain topics, that’s devine curriculum on sanitation which is used when training this communities we also do cross visit we working community a long while was sanitation is improve we come and see. People want to have a better sanitation but a lot the time not aware of solution out there or they don’t have a resources for the solution so we work to address those challenges. But its behaviour changes work is need a lot building trust relationship along community and then just not going change and living its constant engagement. 7. How do Mercy Corps idenfify beneficiary in pademangan? Its really interesting with sanitation programming, this because if you only work with the small subsite of the community but you doesn’t change behavior all the people in the community, then your impact is great to reduce, because so you can image one RW and some many people a practicing new behavior and others are not? but the factor who are not doing it, impact the people. Then we select more vulnerable community and people within those community inclose collaboration with local government as well with ketua RW or ketua RT The program aimed to make sanitation services accessible and affordable for the urban poor. It is also combined with hygiene behavior promotion, alternative market driven technology using Kedoteng and knockdown septictank, as well as the establishment of a systemic change to run the service as small-scale business.
112
8. Is there another organization that work in same area and program? Actually not much local government and public sector that’s work in urban sanitation but there were local organization like yayasan lestari for the example. Mercy Corps Indonesia facilitated the establishment of Community Working Groups to serve as operators and initiated a collaboration with local cooperatives that provided capital investment to run the business, The Working Unit for Environmental Sanitation Development of Greater Jakarta area (Satker PPLP Jabodetabek) contributed the construction materials for the knock-down septictanks and temporary sludge storage, while IUWASH helped with software and community mobilization. 9. How Mercy Corps build trust from local people and local community? Firstly, whatever posible,we make sure a team member from a similar area so are we work in Jakarta then the members is from Jakarta, its much possible so its help build relationship trust. But then we also used very participation approaches, so which involed a lot work in building relationship, and also we don’t coming with top down approach, we coming and work with people to help them indentify the chalenges issue that the face and work together over the potensial solution. So the community them self feel ownership, over the solution. And that also interm of contribution from the comunity. But is it all about building relationship and communicate effetively, be respecfull and build local ownership, we have alot of guideline and toolkit how to do that.. 10. What is Mercy Corps communication approach (strategy)? We are interm interesting in sanitation work, because we were looking a business solution. the communication were around behavior change which is more communication mobilization work but then communication strategy which more in marketing for the business this involed marketing campaign, involve brochure, sticker, banner, regular big event within communities & showcasing, we work doing in locally. Quite intens we had song, youtube videos, a lot of thing like media social. For the example in bekasi we haven’t providing financial contribution there to sanitation bussiness in about two year its still function and very effectively and generating profit by emptying septictank in bekasi and margahayu. 11. What is Mercy Corps Communication goal? Spesific goal how we can educate people to undersatand that’s good sanitation and the importance good sanitation practices so we design solution communication strategy around that. And for behavior change pieces its was more communication on trough communing meeting and though brochure, poster. On marketing side more used media, like local news paper in several
113
time. In bekasi as well the government has pick the idea and take the business owner for many cities in Indonesia about good sanitation work. 12. What is the best communication tool strategy for the people? Many times just been there and make doing conversation and bottom up with leaflet, powerpoint presentation and just keeping everyone enggage like that giving t-shirts, merchandise, to keep in people enggage. In marketing side, we used sticker branding we found so there was pride within household that had septictank (healthy house) we can used sticker signed on house that people valued that’s and those neighbourhood wanted like that so this situation make a competition in aroud society. 13. Does Mercy Corps counduct Monitoring and Evaluation communication? We do quite broad evaluation, not just only covering communication pieces but its also covering whole branch program and that’s trough local interviews, analyis program result, a meeting with the program team it is quite in deep process and takes several weeks. But each of the difference iniciative we have in sanitation projects, we do a full evaluation So we do often monitoring and through evaluation, we found that’s in area were we haven’t communication very well than the result is need more communication strategy more approach around this area. We also looking for business side solution because there people is also apart of the market indeed. 14. Does Mercy Corps Create ILM (social community advertising) Through the community meeting we using finding local champion within the community, so its important to identify people who willing to embrace and take on this and used own resources within the community to improve sanitation. So we can brings people meet with them and others spread the words all about (word a mouth from the others people testimony). 15. Is there target achievement being made? In bekasi even now still continue not just sanitation among the community but also business side within ini. We also take it new funding from the evidence that’s our been demonstrate to continue the program in the biggest scale The project is impactfull and really improve but its not big scale. Achievement target not fully achieve in biggest scale cause from short time project and resources. So we need build a evidence to demonstrate it to a government so they would also willing to more involved for this program issue for more bigger scale impactfully.
114
16. What is the Ideal time to making or build behavior change Its actually behavior change work a lot of it realize on building capacity people locally to continues to do that behavioour change, so if they need to really on Mercy Corp to do behavior change then it also gonna be tight project time frame. So i think with our work we need to have efficient time I think 3 or 4 yeatrs for example to build to do training for trainier , to build capacity locally, local champion inducted behavior change within local community, can do more behabiour change work within community, potensial support work the government. 17. Impact before and after program There is now awareness of sanitation and awareness to help solution with that, educating people that they were more awareness about sanitation issue on healty society. 18. Comment and suggestions (mercy corps view bout whole program) Typically organization like Mercy Corps organization has not pays that much Intention in the past. And for me is extremely important and something that we need much clear communication guide line around each iniciative and also have to be share across organiation, so communication every one say the same thing. And given the contect with indonesia where so well connected and sosial media is huge, there is alot of avenuew to do very effective comunication out to rural area. I think INGO little bit slow at, We start to get better on it We started to think more clearly about external comunication, we have team of two people here works on just communication, we getting better but not there yet. I don’t think in the past been good enough about getting clearly strategies and recognize all of different tools of communication to get all of the message out there in good way. I dont thing in the past we pay atention much on this area
115
Wawancara dengan Agni Pratama Director Economic Development Mercy Corps pada tanggal 11 April 2014 1. Jelaskan posisi, tugas dan tanggung jawab anda di Mercy Corps? Posisi saya bertanggung jawab Portofilo economic development, pengembangan ekonomi, privat sector alignment, kegiatan-kegiatan ekonomi, tapi di program air dan sanitasi saya diposisikan untuk membantu secara teknis atau sebagai technical support untuk tim bagaimana membuat strategi sosial marketing dan menjadi supervisor air sanitasi dibawah project portiofolio saya. 2. Apa latar belakang pembuatan Program penyediaan air bersih dan sanitasi? Sampai dengan hari ini Goal dari MDGS 2015 itu sangat jauh seharusnya 50 % orang-orang yang membutuhkan akses air dan sanitasi itu terpenuhi makin jauh dari harapan.Untuk di Jakarta sendiri masih ada 64 kalurahan yangmasuk red zone yang sangat rendah dalam akses air bersih dan persoalan sanitasi, akses air minum itu sangat rendah, akses ke produk dan jasa sanitasi juga sangat rendah.Jumlah 64 kalurahan ini merupakan hasil dari studi EHRA yang dilakukan oleh BPLHD, serta diendors oleh AMPLdi Jakarta. Hampir dari semua kalurahan itu akses ke produk dan jasa sanitasi sangat rendah, karena demandnya sedikit mereka merasa bahwa apa yang mereka punyai sekarang sudah cukup, toilet yang mereka miliki sudah cukup kalau jamban gali sudah penuh mereka akan menggali lagi namun kendalanya adalah keterbatasan lahan yang ada di Jakarta. Apa yang harus mereka lakukan kemudian terkait denganbagaimana mereka tidakhanya membuat septictank yang bagus tapi juga bisa menyedot limbah tersebut agar tidak penuh. Tentang bagaimana pengelolaan limbah domestic tersebut, bagi pemukiman dipinggar jalan mungkin mudah tapi tidak untuk diarea dalam mereka harus membayar dikisaran 750 hingga 1juta untuk membayar jasa sanitasi pengolahan limbah. Kenapa tidak ada demand itu? karena mereka tidak melihat perubahan itu keuntungannya dimana?maka Mercy Corp ingin merubah perilaku masyarakat itu dengan mempertontonkan kisah sukses orang yang mau berubah perilakunya sehingga ada keuntungan dari sisi kesehatan dan ekonomi. Kalau hanya dari kesehatan saja kurang menurut riset yang ada karena kurang menarik maka juga melihat juga dari sisi ekonomi, maka mercy masuk dengan program air sanitasi yang menujukkan untuk mengajak market, player di air sanitasi untuk ikut campur.
116
3. Kenapa Mercy Corps memilih wilayah pademangan? Metodologi dengan assesement juga berbicara dengan agen pemerintah BPLHD juga hubungan baik dengan dinas PU atau kementriaan PU. Dari desk research serta triangulasi data tersebut serta dari hasil studi EHRA dari masyarakat maka area yang cocok untuk program ini, dan Pademangan masuk pada wilayah yang direkomendasikan oleh pemerintah. 4. Bagaimana perencanaan yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai kesuksesan program ini Untuk traditional NGO atau konvensioanal rata-rata mereka mulai dengan mendesain infrastruktur serta membawa desain yang sudah jadi kemasyarakat dan mengajak masyarat untuk berpartisipasi untuk membangun desain tersebut. Namun Mercy Corps mencoba merubah paradigma dengan memulai program dengan market visibility research (studi pasar) untuk air dan sanitasi walaupun tidak wajar. Bagi kami pengguna sanitasi itu juga market, dengan apa yang mereka butuhkan, infrasturktur macam apa yang tepat bagi mereka serta produk apa yang pas bagi mereka, purchasing power mereka sejauh mana, baru dari riset pasar tersebut tadi kita bisa tahu bahwa masyarakat x membutuhkan air dan sanitasi ini dengan produk sesuai dengan assesemnet kebutuhan dari masyarakat. Baru kita berbicara dengan local government, local people, pokja, stake holder lainnya, baru kita bahas apakah hasil dari market visibility research tersebut sesuai dengan apa yang mereka pikirkan selanjutnya dengan keseluruhan workplan (infrasturktur, kampanye, social marketing campaign, monitoring, hingga pada keseluruhan management project circle) Untuk program-program kita pasti mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, kita mengajak pokja, kita berdiskusi seperti tentang tag linenya juga bersama-sama 5. Strategi apa yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai target? Program di Pademangan bukanlah program yang panjang atau idel untuk melakukan perubahan perilaku, rata-rata perubahan perilaku yang sustanaibility itu membutuhkan minimal waktu 2 tahun. Tetapi kita waktu itu sudah mendapatkan konfirmasi bahwa kelanjutan program kita setelah Mercy Corps selesai akan dilanjutkan oleh Dinas PU untuk memastikan sustanaibilty program tersebut. Karena durasi waktu yang sedikit, dari sisi planningnya sangat spesifik (kita tidak boleh punya error dalam hal misalnya, produk bermasalah pada lingkungan, produk tidak sesuai dengan keinginan masyarkat, maka kita melakukan market visibility research diawal bukan ditengah untuk meyakinkan bahwa program sesuai dengan assesement kebutuhan masyarakat).
117
6. Bagaimana cara mengidentifikasi target beneficiary yang sesuai dengan program? Mercy Corps Indonesia dengan misi untuk bersikap inklusif dalam arti bawah penerima manfaat program adalah dari kelompok yang tepat. Dalam hal ini adalah kelompok yang rentan dengan indicator dan kategori, dengan memastikan dari segi fisik (dengan ukuran rumah, tingkat pendidikan, income, kemampuan ekonomi) serta indicator yang benar-benar layak menerima manfaat program sesuai dengan kesepakatan pihak funding. 7. Selain Mercy Corps apakah Apakah ada pihak lain yang membantu dalam pelaksanaan program? Tidak ada NGO yang ada hanyalah dinas PU saja 8. Dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih ini, bagaimana cara Mercy Corps melakukan pendalaman untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat? Proses perubahan perilaku (behavior change campaign) membutuhkan kemampuan mobilisasi masyarakat yang massif, Mercy Corp punya kemampuan untuk melakukan community mobilization, cara mendapatkan trust, hingga pelibatan komunitas dalam program. Community engaged mobilization merupakan unsur paling penting dalam perubahan perilaku, engage tidak hanya terlibat tapi juga berpartisipasi sejak awal program (planning, pembentukan kelompok, kontribusi, ownership, proses pengambilan keputusan). Community mobilization yang tepat jikapartisipasi, control dan benefiecery dirasakan dan dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Mercy Corps sudah memiliki beberapa staf yang ahli dibidang ini sehingga core stepnya jelas serta keahlian untuk menerapkan strategi marketing hingga kampanye perubahan perilaku menggunakan strategi marketing sosial. Contoh air dans anitasi adalah kebutuhan keluarga, Indonesia dengan system patriarki dengan penentu kebijakan laki-laki padahal bisa jadi perempuan jugatahubetul kebutuhan air dan sanitasi apa yang paling dibutuhkan oleh keluarga tersebut. Maka perubahan behavior akan memapar keseluruhan level dalam keluarga tersebut, perempuan laki-laki, anak, rumah tangga (target market). Karena mereka juga penentu kebijakan serta juga harus ikur terlibat secara bersama dalam satu keluarga.Marketing sosial kita menggunakan seven p (partnership, public engagement, policy ditambah dengan 4 P nya marketing). 9. Bagaimana pola komunikasi yang dibangun oleh Mercy Corps dengan masyarakat? Pola komunikasi tidak bisa digeneralisasi dalam strategi komunikasi namun berdasarkan field base berdasarkan assesement kondisi dilapangan maka strategi komunikasipun berbeda dengan local contect tertentu. Maka di
118
Pademangan kita tidak bisa menggunakan media mainstream namun lebih menggunakanmedia konvensioanal seperti arisan, pengajian dll. 10. Apa tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh Mercy Corps? Tujuan spesifik program melalui tagline “stop BAB sembarangan” dari situ turunan activitynya membentuk PHBS, pokja, kampanye PHBS, kompetisi hidup bersih dan sehat serta untuk anak-anak juga ada kompetisi sejenis.Selanjutnya kita membentuk satu lini bisnis kedoteng, yang melibatkan koperasi untuk jasa kredit, training marketing, training buseness management dan business plan.Strateginya bisa targeting langsung melalaui kompetisi, media local, unit bisnis dan pokja yang kemudian akan menjadi corong komunikasi selanjutnya pasca program Mercy Corps usai. 11. Bagaimana perancangan pesan untuk melancarkan proses komunikasi? Adanya pelibatan masyarakat melalui pokja sebagai bentuk pemfasilitasan yang memuculkan ide-ide di masyarakat, ditentukan dan diputuskan oleh masyarakat, bahkan penentuan tagline program. 12. Bagaimana dalam penetapan anggaran promosi? Ada, social marketing budget itu ada untuk memastikan bisnis unit untuk strategi marketing berjalan bagi persiapan kemampuan untuk melakukan kegiatan marketing sendiri, ada stimulan untuk menggunakan promotion kit konvensional seperti brosur 13. Media apa sajakah yang digunakan sebagai alat komunikasi dan promosi? Media yang paling efektif dan efisien ini yang paling mengena dimasyarakat, dibeberapa tempat berbeda, sebagian besar kita menggunakan direct marketing seperti mini exhibition, sosialisasi langsung dengan masyarakat kemudian membuat event-event yang tujuan utamanya sebenarnya untuk branding saja. Biasanya kita mengikutsertakan masyarakat untuk pembuatan promosi dengan melalui media konvesnional (brosur, spanduk, selebaran), kita juga menggunakan anak-anak untuk ikut mempengaruhi masyarakat sekitar karena paling efektif 14. Apakah Mercy Corps membuat iklan layanan masyarakat Mereka sendiri (masyarakat) yang terlibat untuk membuat iklan sendiri dengan lomba membuat poster, karena anak-anak juga difungsikan sebagai pressure group yang menarik orang-orang disekitarnya untuk keterpengaruhan atas program air dan sanitasi.
119
15. Bagaimana proses evaluasi yang telah dilakukan Ada beberapa alat untuk mengukur yang sudah dibuat sejak awal, dan dilakukan secara terus menerus secara base line dan in line, benchmark, serta in line survey untuk memastika apakah target sudah tercapai atau belum, kalau diPademangan 90% sudah tercapai. Kita juga mengenalkan adanya teknologi tepat guna knockdown septictank, membangun hubungan masyarakat dengan pemerintahlewat kementriaan PU, unit bisnis kedoteng dan membangun kelompok kerja masyarakat.Intinya kita melakukan base line dan in-line. Kalau tentang perubahan perilaku tidak bisa diukur dalam setahun, kita mencoba untuk menyiapkan perubahan secara sistemik melalui pokja, karena kalau pokja ini kuat maka motivasi perubahan dimasyarakat juga akan kuat. Kita fasilitasi kelompok dimasyarakat untuk melakukan perubahan dari mereka sendiri.Hanya pengukuran secara indicator fisik saja yang bisa kita lihat misal dalam pemanfaatan infrastruktur sanitasi yang ada.Dan pademangan merupakan program replikasi dari Bekasi yang setelah program telah berakhir selam kurang lebih dua tahun, pokja masih melakukan proses air bersih dan sanitasi yang ada (mulai dari marketing, sosialisasi, penyedotan tinja mandiri, pertemuan internal pokja antara pemerintah local setempat) 16. Bagaimana target yang dicanangkan oleh Mercy Corps untuk keberhasilan program? Target di Pademangan semua sudah tercapai, yang masih mengganjal hanya masalah bisnis kedoteng.Masalah ini tertunda karena infrastruktur yang jatahnya PU belum selesai, dan marketing baru bisa jalan kalau sudah selesai.Mercy Corps mencoba untuk mediasi antara warga dengan dinas PU yang seharusnya hal itu bisa berjalan dengan baik. 17. Apakah ada perubahan dari pra pelaksanaan dengan target yg dituju? Kalau yang pasti sebelum kami masuk hal sanitasi dengan keterbatasan akses sanitasi dan air bersih serta tentang akibat-akibat penyakit dari sanitasi yang tidak tepat, merupakan hal yang biasa, sebelum kita datang mereka tidak tahu Kemudian perubahan setelah program bisa dilihat dari berapa banyak orang yang tidak membuang hajat sembarangan. Kalau dari jangka panjang bisa diukur dari jumlah nutrisi yang dikonsumsi masyarakat setempat.
120
Wawancara dengan Bapak Doddy Suparta Program Coordinator Program INSIST pada Tanggal 11 April 1. Jelaskan posisi tugas dan tanggung jawab anda di Program Mercy Corps Tahun 2011 saya dipercaya untuk memegang program AIUOS USAID selama satu tahun dengan total dana USD$200.000 (dana USD$100.000 dan dana privat USD$100.000), saya project coordinator dengan 3 orang staff, di wilayah Pademangan Barat RW 11 dan RW 4 tugasnya adalah memperbaiki dan meningkatkan akses terhadap sanitasi untuk masyarakat yang kurang mampu. Dengan beberapa tahapan, seperti market vissibilty research untuk mengetahui keinginan masyarakat pada pengolahan limbah rumah tangga yang baik. 2. Apa latar belakang pembuatan Program penyediaan air bersih dan sanitasi? Setiap program selalu koordinasi dengan pemerintah. Setelah audiensi dengan walikota jakbar difasilitasi asisten III pembangunan akhirnya mendapatkan rekomendasi wilayah-wilayah yang sesuai dengan studi EHRA yang dikeluarkan oleh BPLHD, serta di cross check dengan rapid assesement oleh tim mercy benar tidaknya kondisi air bersih dan sanitasi. Setelah itu penentuan target wilayah RW bersama dengan pemerintah local setempat (kelurahan). 3. Apa tujuan dan objective yang akan di capai dari Program Sanitasi dan Air Bersih tersebut? Ada beberapa tujuan (goal), memiliki tanki septic yang aman, memiliki akses untuk penyedotan,mencari teknologi tepat guna septictank yang ekonomis, resourceable, sehingga menghasilkan program unggulan tanki septic rakit ulang, kereta sedot septic dan koperasi kedoteng. Tujuan lainnya adalah adanya perubahan perilaku serta adanya demand pada produk jasa sanitasi di masyarakat agar secara ekonomi sanitasi juga bisa dijalankan secara mandiri oleh masyarakat itu sendiri. 4. Bagaimana perencanaan yang dibangun oleh Mercy Corps untuk mencapai kesuksesan program ini? Kita memiliki logframe, yang sudah jelas target serta indikatornya bagaimana kita melakukan riset pasar, dari sisi ekonomi, infrastruktur dan kebutuhan. Kemudain kita tahu bagaimana kemampuan mereka untuk bisa membangun septictank, membeli produk sanitasi.Berdasarkan hasil riset pasar yang ada maka kita membreakdown desain teknologi teoat guna yang sesuai dengan karakter wilayah dan kebutuhan KK yang ada (modulis).Dari sisi market
121
research ada pelibatan masyrakat dengan upa pelibatan pokja, hal pelibatan ini dimulai dari assesement, tahap perencanaan, penerapan desain produk/teknologi sanitasi juga.Strategi dilapangan pada dasarkanya flexybel dengan menyesuaikan targetan planning dengan kondisi dimasyarakat riil. 5. Kenapa memilih wilayah pademangan Kesepakatan dengan lembaga donor bahwa lahan haruslah punya milik masyarakat itu sendiri secara resmi (sertifikat bukti) Tantangan environmentnya tingat tinggi, kontur tanah disana adalah tanah urukan dengan masa dulu menggunakan rel kereta sebagai parameter ketinggian tanah. Kalau kondisi pademangan dengan tantangan kontur tanah yang sedemikian sulit maka akan besar kemungkinan wilayah lainnya yang dibawah itu bisa berjalan. 6. Bagaimana cara mengidentifikasi target beneficiary yang sesuai dengan program? Janda tidak mampu, Rumah yang memiliki lebih dari satu KK 7. Selain Mercy Apakah ada pihak lain yang membantu dalam pelaksanaan program? Keterlibatan pihak pemerintah, Departemen PU tingkat nasional, jadi disini PU menyediakan material semua tanki septic disediakan oleh PU. 8. Dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih ini, bagaimana cara Mercy Corps melakukan pendalaman untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat? Kalau masyarakat sebenarnya beberapa karakter masyarakat susah ditebak tidak bisa digeneralisir, ada masyarakat yang awalnya semangat tiba-tiba namun diakhir menghilang, kita tidak bisa mendeskripsikan bagaimana masyarakat. Apalagi jika tahu bahwa ini adalah proyek pemerintah, mereka lebih gampang untuk diajak karena kemungkinan akan mendapatkan keuntungan. Masyarakat pada dasarnya suka kalau dimanusiakan, namun juga tidak bisa menjamin tingkat konsistensi, kita tinggal mengarahkan dari berbagai opsi yang ditawarkan kepada masyarakat agar sesuai dengan tujuan program yang ada. 9. Bagaimana pola komunikasi yang dibangun oleh Mercy Corps dengan masyarakat? Kita menjalankan mekanisme pertemuan-pertemuan khusus secara berkala yang membicarakan tentang tahapan-tahapan yang sesuai dengan planning yang sudah kita bentuk. Pertemuan ini membicarakan planning satu tahun, evaluasi program serta problem solving atas proses program.
122
10. Apa tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh Mercy Corps? Diawal kita berpikir apakah tanky septic modular dimungkinkan untuk dibuat atau tidak di pademangan 11. Bagaimana perancangan pesan untuk melancarkan proses komunikasi? Karena semua proses kita melebur dengan masyarakat kita melibatkan masyarakat dalam setiap hal. Awalnya juga ada demo yang menghambat, yang ujung-ujungnya duit. 12. Bagaimana dalam penetapan anggaran promosi? Secara langsung tidak ada waktu yang cukup serta juga tidak ada budget yang cukup 13. Apakahada alat komunikasi yang paling efisien digunakan? Komunikasi dari mulut ke mulut, Penggunaan alat presentasi, flipchart, ilustrasi gambar, untuk poster tidak kesampaian dibuat (program insist) 14. Bagaimana proses evaluasi dari promosi yang telah dilakukan? Monitoring pasca program karena bisa jadi masyarakat kebih butuh pendampingan pasca program dalam hal lini bisnis kedoteng (namun karena pengaruh waktu program yang terlampau pendek) 15. Bagaimana target yang dicanangkan oleh Mercy Corps untuk keberhasilan program? Dari sisi target program tercapai namun dari sisi replikasi dan penggunaan lini bisnis kedoteng gagal karena masyarakat yang menjalankan kedoteng nongkrong, pokja masih belum mau menjalankan kedoteng. 16. Apakah ada perubahan dari pra pelaksanaan dengan target yg dituju? Mereka sekarang mempunyai septictank yang sebelumnya mereka menggunakan got dan aliran sungat sebagai tempat pembuangan.
123
Wawancara dengan Bapak Busono Wakil Ketua Pokja RT 3/11 Pademangan Jakarta Utara pada tanggal 14 Juni 2014 1. Apa tugas dan Fungsi Pokja di program Sanitasi? Tugas dari pokja adalah untuk menerangkan dan mengajak masyarakat supaya lebih mengerti program yang di jalankan (Waktu itu Mercy corps menjalankan program) tentang sanitasi. 2. Bagaimana cara pokja menerangkan (promosi) tentang program sanitasi ini? Biasanya menggunakan (pertemuan) arisan dan ngumpul-ngumpul (rapat) RT atau langsung datang ke masyarakat dan melakukan survey.. 3. Dalam menyampaikan pesan ke masyarakat media apa yang digunakan? Biasanya hanya dengan menerangkan saja, dengan bicara, ada juga menggunakan spanduk dan poster, tetapi lebih seringnya berbicara saja. 4. Apa tantangan yang di hadapi ketika mengkomunikasikan pesan program kemasyarakat? Tantangannya banyak, hidup bersih itu susah, banyak orang yang belum tahu, kita harus terus mengajak diskusi ke masyarakat 5. Apakah cara komunikasi dengan berbicara yang dilakukan kepada Masyarakat berhasil (efektif)? Ya berhasil, karena masyarakat lebih percaya dengan kader pokja, mereka kenal kita, tetapi itu juga tergantung dari kadernya mau aktif atau tidak. 6. Berapa lama waktu yang di perlukan untuk melakukan proses komunikasi ke masyarakat? Biasanya dalam tiga kali pertemuan, baru mereka mau ikut terlibat dengan program. 7. Bagaimana masyarakat menilai program dari Mercy Corps Masyarakat menerima sangat baik, karena masyarakat manfaatnya, yang tadinya kumuh sekarang lebih baik.
merasakan
8. Perubahan apakah yang sudah terjadi di masyarakat pademangan dari sebelum dan sesudah program? Masyarakat lebih baik, masyarakat lebih sehat, jumlah penyakit menurun, dahulu anak-anak sering mengalami muntaber dan demam berdarah, bila ada yang sakit, semuanya ikut sakit, sekarang sudah jarang.
Bukit Asri Resident Kav 5 Jl. Batu, Srengseng Sawah Jagakarsa –Jaksel
HP: + 62 81 2283 8166 Phone : +62 21 7888 4250 Email:
[email protected] [email protected]
Dwi Budiarto Objective
Employment in a dynamic environment which will make best use and develop of my computer knowledge and skills.
Qualification
Experience
Excellent Knowledge in Various Operation system (Windows OS 9x, Xp, Vista, Windows7, Linux and Mac Os) Excellent knowledge in Network Security management and analysis. Excellent knowledge in Windows server 2012 (Domain, DHCP, DNS, File server) ClearOs Router system (Gateway, firewall, Proxy server and mail server) Excellent knowledge in Internet Information and security (Email,virus protection, Data backup and Recovery) Excellent knowledge in Microsoft Office 2010, OpenOffice suite. Excellent in Graphic Design essential programs (PhotoShop, CorelDraw, Illustrator, Page Maker, InDesign) Web Design, HTML, Flash, Joomla, , Front page, Dreamweaver, flash
August 2013 – Preset COCA-COLA FOUNDATION INDONESIA - IT Specialist Develop IT Strategy for Partner capacity building Counduct IT Training for Partner Develop IT Training Module Mentoring Partner and troubleshoot Maintain and set standard IT infrastructure for Perpuseru Setup, Supports and ensures operating viability of LAN (Local Area Network) Maintain Firewall, proxy, file server, DNS server Google App Administrator, GoogleDoc, Email
February 2009– Agust 2013 MERCY CORPS JAKARTA – IT Coordinator Maintain and set standard IT infrastructure for Mercy Corps Nationwide Setup, Supports and ensures operating viability of LAN (Local Area Network) for all hours of operation nationwide (Aceh, Padang, Ambon, Jakarta)) Maintain Firewall, proxy, file server, DNS server PABX system and Billing system management Security Access system and log attendant Google App Administrator, GoogleDoc, Email Perform new installations and updates for all IT equipment, including desktops, laptops, printers, etc. Provide 1st level support for all hardware and software problems reported, documenting problems and solutions Provide basic training to end users on both hardware and applicable software. (MS Office, Graphic Design, Networking, etc) January - August 2008 ARTI (Aceh Research Training Institute) Banda Aceh, Computer Technician consultant Setup office network line and local wireless network. Computer troubleshooter support and network technician Migration windows user to Linux (ubuntu, OpenSuse) environment.
Sept-Nov 2008
Ten Thousand Villages
Java and Bali
Consultant Survey and business Investigation Asses the social and economic impact for Ten Thousand Villages partner while implement Fair Trade system in Indonesia.
2005-2008 MCC Tsunami Response. Partnership program officer
• • • • • •
Assisting local NGO for management and financial report. Review and develop project proposal from Partners. Develop partner financial system and procedure. Monitoring and evaluation project Create and develop Database project management information. IT contact person for Banda Aceh Office.
2002-2003 PT. Cipta Repro. Senior graphic designer. • Team leader creative department.
•
Banda Aceh, NAD
Semarang, Central Java
Supporting client advertising strategy.
2001-2002 MCC-IVEP Program Waterloo-New Hamburg, ON Trainee - Ten Thousand Villages Canada • Prepare advertising, news letter, new product design
•
Update on line catalog photos..
Peaceworks computer consultant. • WEB design,
•
Computer trouble shooter
1997–2000 PT. Panji Graha Semarang, Central Java Graphic designer. • Develop creative idea for advertising, wedding and special occasions
• Education
Create books, card, brochure, calendar, packaging design, etc.
2009 –present Mercu Buana University Jakarta, Communication Faculty 1994, Economic High School Semarang, major in Accounting.
• • •
2005, Community organizer and development training by CWS Indonesia 2006, Psychosocial approach in Development work training by CWS Indonesia 2007, Management for NGO by Erns and Young Indonesia
Interests
Computers, music, gardening, cooking.
Languages
Indonesia, English, Javanese.
References
Paul Jeffery Mercy Corps Country Director Email :
[email protected]