DAFTAR PUSTAKA Adnyana M.O., 2001. Pengembangan Berkelanjutan. FAE 19 (2) 38 -49.
Sistem
Usaha
Pertanian
Aminullah E., 2004. Berpikir Sistem dan Pemodelan Dinamika Sistem. Makalah Kuliah Umum. Program Pascasarjana, Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor Arifin A, 2001, Hutan dan Kehutanan, Kanisius, 2001 Bachrein S, Ishaq I dan Rufaidah V.W., 2000. Peranan Wanita dalam Pengembangan Sistem Usahatani Lahan Kering di Jawa Barat. JPPTP 3 (1) : 6 – 18. Bernard B. D, Chasana E dan Bachmid S, 1998. Perspektif Gender pada Sistem Usahatani Ladang suatu Studi di Desa Kabiarat Tanibar Selatan, Maluku Tenggara. JPPTP 1(1) : 69 -79. BPS, 2000. Pembangunan Manusia Indonesia Berbasis Gender. Kerjasama Badan Pusat Statistik dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Calvo J.S., 2003. The force of the current: Watershed Management from a Gender Equity Perspective. ABSOLUTO. San José, C.R. Cassaman K.G, Kropff M.J, Gaunt J and Peng S., 1993. Nitrogen Use Efficiency of Rice Reconsidered : What are the Key Constraints? Plant Soil 155 (156) : 359 -62. Conway G.R. and Barbier E.B., 1990. After the Green Revolution; Sustainable Agriculture for Development. Earthscan Publication, London. Dahlan, 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Bahan Kuliah. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Darsiharjo, 2004. Model Pemanfaatan Lahan Kering Berkelanjutan di Daerah Hulu Sungai (Studi Kasus: Daerah Hulu Sungai Cikapundung Bandung Utara). Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Departemen Pertanian, 2001. Program Pembangunan Pertanian 2001 – 2004. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. de Vreese R, Konijnendijk C, Ottitisch A and Salbitano F., 2001, NeighbourWoods-Project, Chapter 2 Strategic Aspects, Brussel Belgia. Dewanto K.W., Setiawan S.B, Wahyuni T. 2004. Gerakan Perempuan Peduli Lingkungan Hidup (GPPLH) Berkelanjutan. Cetakan I. Pustaka GPPLH Jakarta. Dwijowijoto R.N., 2003. Kebijakan Publik: Fomulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Elex Media Komputindo. IKAPI, Jakarta Eriyatno, 1998. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Jilid I Edisi Ketiga. IPB Press. Bogor. Fakih M., 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [FAO] Food and Agriculture Organization, 2001. Socio Economic and Gender Analysis (SEAGA) Programme, Information Division FAO. Roma, Italia. [FAO] Food and Agriculture Organization, 2003. Gender and Development Plan of Action (2002-2007). PBB. Roma, Italia. Francis J and Jahn S. 2001. Integrating Gender Perspectives: Realising New Options For Improved Water Management. Secretariat of the International Conference on Freshwater. Bonn, Jerman. Handayani dan Sugiarti, 2002. Teknik Penelitian Berorientasi Gender. Malang: UMM. Press Ilham N dan Saktyanu K.D., 1998. Perencanaan Sistem Usahatani terpadu dalam Menunjang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan : Kasus Kabupaten Magetan, Jawa Timur. JAE 17 (1) : 33 – 50. Irawan B dan Pranadji T, 2002. Pemberdayaan Lahan Kering Untuk Pengembangan Agribisnis Berkelanjutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. FAE 2 (2): 24 – 31. Irianto G, Surmaini E, Suhaeti R. N dan Hamdani A. 2003 Pengintegrasian Gender dalam Sistem Usahatani Lahan Kering. Kementerian Pemberdayaan Perempuan berkerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
141
Kirby R.A., 1990. The Ecology of Traditional Agroecosystem in Africa. In : M.A. Alteiri and S.B. Hecht (Eds). Agroecology and Small Farm Development. CRC Press, Boston. KMNLH, 2000. Agenda 21 Sektoral. Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan. Buku 2 Seri Panduan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan. Kerjasama Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan UNDP. Jakarta KPP, 2003. Kajian Pengintegrasian Gender dalam Penguatan Ekonomi Lokal Masyarakat Pesisir dan Desa Pantai. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. KPP, 2001. Bunga Rampai Bahan Pembelajaran Pelatihan Pengarusutamaan gender Bidang Kesehatan Reproduksi & Kependudukan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, dan UNFPA. Jakarta Kusnadi, Hari Sulistiyowati, Sumarjono dan Adi Prasodjo, 2006. Perempuan Pesisir. LKIS. Yogyakarta. Mangkuprawira TS dan Hubeis AV, 2007. Manajemen Mutu Sumberdaya Manusia. Penerbit Gahlia Indonesia. Bogor. Marimin, 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo P.T. Jakarta. 197 hal. Marten, G. G, 2001, Human Ecology, Basic Concepts for Sustainable Development, London. Meliala, A.D.S., 2006. Pembagian Kerja Gender Dalam Rumah Tangga Petani Pedagang tanaman Hias (Kasus Sentra Bunga Dukuh Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kelurahan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Mithcell B, Setiawan B dan Rahmi D.H. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Muhammadi, Aminullah E dan Soesilo B, 2001. Analisis Sistem Dinamis : Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen. UMJ Press. Jakarta. Munasinghe, M., 1993. Environmental Economic and Sustainable Development. The International Bank for Reconstruction and Development/THE WORLD BANK. Washington, D.C. 20433, U.S.A.
142
Nurhilaliah, L., 2003. Analisis Gender Dalam Rumah Tangga Petani Hortikultura (Kasus Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Pambudy R, 1999. Perilaku Komunikasi, Perilaku Wirausaha Peternak, dan Penyuluhan Dalam Sistem Agribisnis Peternakan Ayam. Disertasi, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pambudy R, Sipayung T, Priatna W.B., Burhanudidin, Kriswantriyono A dan Satria A, 2001. Bisnis dan Kewirausahaan Dalam Sistem Agribisnis. Pustaka Wirausaha Muda, Bogor. Rwelamira J.K., 1999. Effect of socio-economic and gender issues on sustainable resource management. Land and Agriculture Policy Centre. Johannesburg, Afrika Selatan. Saaty T.L., 1983. Decision Making for Leaders. The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World. California : Lifetime Learning Publication, Belmont. Saaty T.L., 2000. Fundamentals of Decision Making and Priority Theory. 2nd Ed. RWS Publication. Pittsburgh, PA. Sajogyo, P, 1993. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta:Yayasan Ilmu-ilmu Sosial. Salikin A.K., 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius IKAPI. Yogyakarta. Saragih B., 2000. Agribisnis Berbasis Peternakan. USESE Foundation dan Pusat Studi Pembangunan IPB. Bogor. Sunarso. 2005. Pembagian Kerja Pada Sistem Usahatani Sayuran (Kasus Kelompok Tani Bambu Duri, Desa Cimanggis, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Suryana A dan Adnyana M.O., 1997. Pengkajian dan Pengembangan Sistem Usahatani Berbasis Komoditas unggulan. Makalah disampaikan pada Seminar Hasil-Hasil Penelitian Berbasis Perikanan, Peternakan dan Sistem Usahatani di Kawasan Timur Indonesia. Kupang 28 -30 Juli 1997.
143
Suryana A, Erwidodo dan Prajogo U.H., 1998. Isu Strategis dan Alternatif Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian Memasuki Repelita VII. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Sutrisno N, Pujilestari N dan Sawiyo. 2003. Penelitian Pengelolaan Air dan Pengembangan Pertanian Berkelanjutan untuk Penanggulangan Banjir dan Kekeringan. Balai Penelitian Agroklimat. Bogor Wasito, 2004. Aktivitas Harian Petani Berdimensi Jender dan Etnis. JPPTP 7 (2) : 204 – 213. Widodo S, 2007. Dinamika gender pada usahatani lahan kering, (Studi Kasus di Desa Kupuk Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo). http://agriwidodo-artikel.blogspot.com/2007/02/dinamika-gender-padausahatani-lahan.html
144
Lampiran 1. Kuesioner AHP
Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan yang Responsif Gender di Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah
RESPONDEN AHP
Identitas Responden
Nama Pendidikan Terakhir Bidang Keahlian Jabatan Instansi
: .................................................... : ……………………………………. : ……………………………………. : ……………………………………. : …………………………………….
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
145
Pohon Hierarki Keputusan Goal Memilih usahatani berkelanjutan Level I
Level II
1. Lingkungan Jenis komoditas Sumberdaya air Sumberdaya lahan
2. Ekonomi
Produksi Pasar Harga Modal Tenaga kerja Sarana Produksi
3. Sosial
Pendidikan Kelembagaan Kesehatan Informasi
146
Tabel Skala penilaian kepentingan relatif Nilai dalam Angka
Skala Kepentingan
Keterangan Kedua faktor mempunyai dukungan yang sama pentingnya terhadap tujuan
1
Sama penting
3
Agak penting
5
Lebih penting
7
Sangat penting
Jelas, nyata dan terbukti faktor tersebut jauh lebih penting dari yang lain
9
Sangat penting sekali
Jelas, nyata dan terbukti secara meyakinkan faktor tersebut sangat penting dalam permufakatan
Nilai tengah antara dua skala kepentingan yang berurutan
Jika diperlukan nilai kompromistis
2,4, 6, 8
Terlihat nyata pentingnya faktor tersebut dibanding faktor lainnya, tetapi tidak meyakinkan Jelas dan nyata faktor tersebut lebih penting dari yang lainnya
Isikan tingkat kepentingan untuk masing-masing kriteria penyusun pohon hierarki keputusan dengan menggunakan nilai pada tabel skala penilaian kepentingan relatif. Kriteria Penilai Level 2 hierarki terhadap Level 1 Hierarki (Tujuan) Lingkungan
Ekonomi
Sosial
Lingkungan Ekonomi Sosial
Kriteria Penilai level 3 hierarki terhadap kriteria Lingkungan Komoditas
SD Air
SD Lahan
Komoditas SD Air SD Lahan
147
Kriteria Penilai level 3 hierarki terhadap kriteria Ekonomi Produksi
Pasar
Harga
Modal
Tenaga Kerja
Sarana Produksi
Produksi Pasar Harga Modal Tenaga Kerja Sarana Produksi
Kriteria Penilai Level 3 hierarki terhadap kriteria Sosial Pendidikan
Kelembagaan
Kesehatan
Informasi
Pendidikan Kelembagaan Kesehatan Informasi
147
KUESIONER UNTUK PENENTUAN TINGKAT KEBERLANJUTAN SISTEM USAHATANI DI KABUPATEN KARANGANYAR MENGGUNAKAN AHP No Nama Pekerjaan
: : :
Pola usahatani:....................................................
Dimensi Lingkungan 1. Bagaimana teknik pengolahan tanah yang dilakukan oleh petani: a. Tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah. b. Belum sepenuhnya memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah. c. Memeperhatikan sepenuhnya kaidah-kaidah konservasi tanah. 2. Tingkat Ketersediaan air: a. Sangat terbatas/minim b. Cukup c. Tersedia tak terbatas 3. Nilai komoditas yang diusahakan ditinjau dari aspek konservasi tanah: a. Tidak memiliki nilai konservasi tanah b. Sebagian memiliki nilia konservasi tanah. c. Semuanya memiliki nilai konservasi tanah
Dimensi Ekonomi 1. Tingkat produktivitas komoditas yang diusahakan: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi 2. Cakupan pasar (lingkup pemasaran): a. Lokal b. Regional/wilayah c. Nasional
148
3. Harga komoditas hasil pertanian: a. Trend menurun b. Fluktuatif c. Trend meningkat/naik 4. Ketersediaan modal: a. Sangat terbatas/minim b. Cukup c. Tersedia tak terbatas. 5. Ketersediaan tenaga kerja: a. Tidak tersedia/sangat kekurangan tenaga kerja b. Tersedia tapi terbatas c. Cukup tersedia dan memiliki keterampilan dan keahlian sebagai petani. 6. Ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian: a. Sangat terbatas/minim b. Tersedia terbatas dan harga tinggi c. Tersedia dan harga terjangkau oleh petani
Dimensi Sosial 1. Tingkat pendidikan rata-rata petani: a. Tidak tamat Sekolah Dasar (SD) b. Tamat SD sederajat c. Tamat SLTP sederajat d. Tamat SLTA sedrajat 2. Kelembagaan usahatani: a. Tidak ada kelembagaan usahatani b. Ada tapi belum berfungsi secara optimal c. Ada dan berfungsi secara optimal 3. Status kesehatan petani: a. Buruk b. Sedang c. Baik 4. Ketersedian sarana dan prasarana informasi: a. Tidak tersedia sama sekali b. Tersedia tapi terbatas c. Tersedia cukup seperti telepon, surat kabar harian, radio, dan televisi.
149
Lampiran 2. Kuesioner Sosial Ekonomi Petani
Kebijakan Sistem Usahatani Berkelanjutan yang Responsif Gender di Kab. Karanganyar Prov. Jawa Tengah
Identitas Responden
Nama Alamat
: .................................................... : Dusun : ...................................... Desa : ........................................ Kecamatan : ..............................
Besar harapan saya Bapak/Ibu/Saudara dapat berpartisipasi dalam penelitian ini dengan cara menuliskan jawaban atau melingkari salah satu pernyataan yang sesuai/tepat dengan kondisi Bapak/Ibu/Saudara. Identitas Bapak/Ibu/Saudara dijamin kerahasiaannya. Atas partisipasinya diucapkan terima kasih.
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 150
KARAKTERISTIK RESPONDEN (PETANI) 1. Berapa usia Bapak/Ibu/saudara ?: .................Tahun. 2. Apakah pendidikan formal terakhir Bapak/Ibu/ Saudara ?: a. Tidak sekolah b. Tidak Tamat Sekolah Dasar c. Tamat Sekolah Dasar d. Tidak Tamat Sekolah Lanjutan Pertama e. Tamat SMP f. Tamat Sekolah Lanjutan Atas. g. Lainnya: ....................... 3. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Saudara melakukan kegiatan usahatani ?: a. Kurang dari 5 tahun b. 5 – 10 tahun c. Lebih dari 10 tahun. 4. Apa pekerjaan pokok Bapak/Ibu/Saudara ?: a. Bertani b. Beternak sapi potong c. Berdagang d. PNS e. Lainnya: ........................ 5. Apa pekerjaan tambahan Bapak/Ibu/Saudara ?: a. Bertani b. Beternak sapi potong c. Berdagang d. PNS e. Lainnya: ........................ 6. Berapa proporsi pendapatan Bapak/Ibu/Saudara dari pekerjaan pokok ?: a. Kurang dari 30% b. 30 – 70% c. Lebih dari 70% 7. Berapa luas lahan pertanian yang Bapak/Ibu/saudara miliki ?................M2 8. Sumber air yang dipergunakan untuk kegiatan usahatani ?. a. Air hujan b. Mata air c. Sungai d. Waduk 9. Kondisi sistem pengairan pada kegiatan usahatani ? a. Tadah hujan b. Irigiasi sederhana c. Irigasi semi teknis
d. Irigasi teknis
10. Apa jenis ternak potong yang Bapak/Ibu/Saudara miliki? a. Sapi b. Kambing c. Ayam d. Kerbau e. Campuran
151
Bagian I. Kondisi Pembangunan Pertanian A. Identifikasi Sumberdaya Pertanian 1. Lingkari sumberdaya pertanian yang kondisinya bermasalah (kualitas dan kuantitas) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini: a. Lahan masalah: ……………………………………… b. Sumber air masalah: ……………………………………… c. Jalan masalah: ……………………………………… d. Pasar masalah: ……………………………………… e. Lainnya: ............ masalah: ……………………………………… Yang paling bermasalah: ……………………………………………… Campur tangan pihak lain untuk perbaikan: Ada, sebutkan ………………… Tidak ada 2. Lingkari sumberdaya pertanian yang kondisinya baik/cukup dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini: a. Lahan b. Sumber air c. Jalan d. Pasar e. Lainnya: ......................................... 3. Untuk sumberdaya pertanian berikut, siapa yang memutuskan penggunaan sumberdaya tersebut? a. Air ditentukan oleh ........................................... b. Lahan ditentukan oleh ........................................... c. Lainnya: .................. ditentukan oleh ........................................... d. Lainnya: .................. ditentukan oleh ........................................... 4. Siapa yang memperoleh manfaat terhadap sumberdaya berikut: a. Air yang berhak: Laki-laki Perempuan b. Lahan yang berhak Laki-laki Perempuan c. Lainnya:………… yang berhak Laki-laki Perempuan d. Lainnya:………… yang berhak Laki-laki Perempuan
B. Identifikasi Kondisi Sosial 1. Berapa jumlah anggota keluarga Saudara, Sebutkan: …………… 2. Bagaimana tingkat pendidikan terakhir masing-masing anggota keluarga Bapak : Ibu : Anak I : Anak II : Anak III : Dst… : 3. Dalam satu RT (Rukun untuk: - KK Laki-laki - KK Perempuan - Total
Tetangga), berapa jumlah KK (Kepala Keluarga) : …… keluarga : …… keluarga : …… keluarga
152
4. Pilih jawaban yang tepat menurut Saudara. Bagaimana kondisi populasi dalam lingkungan Anda? a. Berkembang , penyebab: …………………… b. Berkurang , penyebab: …………………… c. Tetap , penyebab: …………………… 5. Pilih agama yang ada di lingkungan Saudara a. Islam b. Katolik c. Kristen d. Hindu e. Budha Yang dominan: ……………
Bagian II: Kondisi Kehidupan Usahatani A. Identifikasi Pola Usahatani 1. Pilih jenis komoditas utama di lahan pertanian? a. Padi b. Jagung c. Bunga (tanaman hias) d. Sayuran e. Cengkeh f. Jeruk g. Lainnya: ………………… Yang bertanggung jawab terhadap hasil: Laki-laki
Perempuan
2. Pilih aktivitas utama dilakukan selain kegiatan usahatani? a. Ambil kayu bakar b. Berdagang c. Kegiatan pariwisata d. Mencari rumput e. Buruh tani f. Lainnya: ………………… Yang bertanggungjawab terhadap aktivitas: Laki-laki Perempuan 3. Pilihlah dari nomor 1, 2, dan 3, aktivitas mana yang paling memenuhi kebutuhan hidup keluarga? 1. Aktivitas di lahan pertanian :……………………………………… 2. Aktivitas pertanian di luar lahan :……………………………………… 3. Aktivitas di luar pertanian :………………………………………
153
B. Identifikasi Pemanfaatan Hasil Pertanian 1. Pilih keuntungan utama dari hasil pertanian di lahan: a. Tanaman Pangan 1. Buah 2. Batang 3. Daun 4. Lainnya : ………………………………… b. Ternak Kambing/Sapi/Kerbau 1. Kulit 2. Sisa Kotoran 3. Lainnya : ………………………………… c. Ternak Unggas 1. Kulit 2. Sisa Kotoran 3. Lainnya : ………………………………… 2. Siapa yang memutuskan alokasi penggunaan hasil usahatani ? Laki-laki Perempuan 3. Jika dijual, hasil penjualan komoditas usahatani digunakan untuk : a. Pangan dan sandang b. Pendidikan c. Kesehatan d. Tabungan e. Rekreasi d. Lain-lain:………………………… dan siapa yang memutuskan? Laki-laki Perempuan 4. Pilih manfaat yang diperoleh dari kegiatan di luar kegiatan usahatani : a. Mengumpulkan kayu bakar 1. Masak 2. Dijual 3. Lainnya : ………………… b. Mengumpulkan air 1. Konsumsi rumah tangga 2. Lahan pertanian 3. Lainnya : ……………… c. Kegiatan pariwisata 1. Berdagang 2. Pemandu wisata 3. Lainnya……………………. d. Mencari rumput 1. Kebutuhan sendiri 2. Dijual
3. Lainnya……………………..
e. Buruh tani 1. Menambah penghasilan 2. Gotong-royong
3. Lainnya…………
154
5. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar kegiatan usahatani digunakan untuk : a. Pangan dan sandang b. Pendidikan c. Kesehatan d. Tabungan e. Rekreasi d. Lain-lain:………………………… dan siapa yang memutuskan? Laki-laki Perempuan
C. Identifikasi Waktu Aktivitas Harian 1. Berapa jam kah anda bekerja di lahan pertanian dalam satu hari? a. kurang dari 3 jam b. 3 – 5 jam c. lebih besar dari 5 jam 2. Berapa jam kah anda bekerja di pertanian di luar lahan dalam satu hari? a. kurang dari 3 jam b. 3 – 5 jam c. lebih besar dari 5 jam 3. Berapa jam kah anda bekerja di luar pertanian dalam satu hari? a. kurang dari 3 jam b. 3 – 5 jam c. lebih besar dari 5 jam 4. Berapa jam kah anda bekerja menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dalam satu hari? a. kurang dari 3 jam b. 3 – 5 jam c. lebih besar dari 5 jam 5. Berapa jam kah anda bekerja untuk komunitas masyarakat dalam satu minggu? a. kurang dari 3 jam b. 3 – 5 jam c. lebih besar dari 5 jam D. Kalender Musiman 1. Pola tanam yang anda lakukan dalam satu tahun terakhir: a. Padi – Bera – Padi b. Padi – Sayuran – Padi c. Padi – Palawija – Padi d. Sayuran e. Lainnya :……………-……………………..-………………………. E. Identifikasi Pendapatan dan Pengeluaran 1. Bagaimana perbandingan antara pendapatan perempuan dengan lakilaki? a. Lebih Kecil b. Sama c. Lebih Besar 2. Bagaimana perbandingan antara pengeluaran perempuan dengan lakilaki? a. Lebih Kecil b. Sama c. Lebih Besar 3. Jika terjadi kekurangan uang maka hal yang anda lakukan adalah: a. Menjual barang-barang di rumah b. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu c. Meminjam uang ke orang lain
155
F. PROFIL AKSES, KONTROL, MANFAAT, DAN PARTISIPASI PROFIL SUMBERDAYA
AKSES
KONTROL
MANFAAT
PARTISIPASI
Keterangan
1. Lahan 2. Sumber modal 3. Tenaga kerja 4. Pengelolaan air 5. Pupuk 6. Pestisida 7. Komoditas yang diusahakan 8. Pola tanam 9. Peralatan mekanik (bajak, cangkul, arit ) 10. Hasil Panen 11. Hasil ternak 12. Pemasaran 13. Upah 14. Pendidikan dan latihan 15. Penyuluhan pertanian 16. Penyuluhan kesehatan 17. Media Informasi 18. Kredit 19. Mengola lahan 20. Menanam 21. Pemeliharaan hasil pertanian 22. Pembasmian hama 23. Pemupukan 24. Penyuluhan pertanian 25. Pengolan pasca panen 26. Pemasaran 27. Memberi makan ternak 28. Memandikan ternak 29. Menjual ternak Keterangan: Isikan ”P” jika perempuan; Isikan ”L” jika Laki-laki Isikan ”L-P” jika Laki-laki dan Perempuan
156
Lampiran 3. Daftar Pertanyaan FGD di Kelompok Tani ( Instrumen SEAGA) DAFTAR PERTANYAAN FGD KABUPATEN KARANGANYAR (Topik: Pengembangan Usahatani Berkelanjutan yang Responsif Gender) 1. Bagaimana alokasi penggunaan lahan di lokasi ? (hutan, usahatani, pemukiman, pariwisata, sungai/danau?. 2. Apa saja sumberdaya pertanian yang dimiliki di daerah ini? (hutan, lahan, objek wisata, cagar budaya, damar,……). 3. Apa saja sumberdaya yang hanya dapat di akses oleh laki-laki? Apa saja sumberdaya yang hanya dapat diakses oleh perempuan? Adakah sumberdaya yang dapat diakses laki-laki dan perempuan? 4. Bagaiman cara pengelolaan sumberdaya tersebut? 5. Apa saja peran yang dimainkan oleh laki-laki dan atau perempuan? 6. Siapa yang mengontrol penggunaan sumberdaya tersebut? Apakah laki-laki/ Apakah perempuan? Apakah kedua-duanya?. 7. Apa saja jenis komoditas yang diusahakan dalam melakukan kegiatan usahatani? 8. Berapa luas lahan rata-rata yang diusahakan? 9. Apa saja tahapan kegiatan uhasatani yang dilakukan? Kapan hal tersebut dilakukan? 10. Bagaimana pembagian peran laki-laki dan perempuan pada setiap kegiatan pertanian tersebut? 11. Siapa saja pihak yang terlibat (lembaga/institusi) dalam pengembangan usahatani? 12. Apa masalah utama yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usahatani? Tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Siapa yang melakukan (laki-laki, perempuan, atau bersama-sama). 13. Siapakah yang menjadi pengambil keputusan dalam menentukan jenis komoditas yang diusahakan, luas lahan yang akan dikelolah, kemana menjual hasilnya ? Apakah perempuan, laki-laki, atau bersama-sama?. Catatan: Buat kesimpulan dari hasil FGD untuk setiap nomor pertanyaan sebagai hasil FGD.
157
MATRIKS TRANSEK Kelompok Tani :………………………………… Desa :………………………………… Kecamatan :……………………………….... Kondisi
Objek Wisata
Hutan
Hotel/Restoran
Usahatani
Pemukiman
Sungai/Danau
Jenis Pohon
Kesuburan
Kegunaan lahan
Masalah
158
Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil FGD HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI MONOKULTUR PADI)
Fokus Alokasi penggunaan lahan
Masalah yang dihadapi
Solusi yang pernah/akan dilakukan
Akses dan Kontrol
Laki-Laki • • • • • • • •
Kegiatan usahatani padi Waduk Lalung. Permukiman. Pasar desa (Pasar Sungglung) Jalan. Kelangkaan pupuk Kelangkaan air Pemasaran hasil pertanian (petani gurem) • Ketidaktepatan waktu penghendalian hama dan penyakit. • Permasalahan barang untuk jaminan meminjam modal. • Masalah kelangkaan pupuk : kelompok tani membina kelembagaan dengan BPP. • Masalah kelangkaan air : membuat sumur (perorangan). Dalam mengatasi masalah usahatani, pihak yang lebih berperan adalah; Pengelolaan : bersama tetapi bapak yang lebih berperan. Pihak yang paling berperan dalam menentukan harga, ekonomi rumah tangga, pemasaran adalah ibu. Tahapan dalam kegiatan usahatani: • Mengolah lahan : bapak • Mengirim makanan ke sawah: Ibu • Semprot hama : bapak • Panen :ibu • Jemur padi: bapak dan Ibu
Perempuan • Sama dengan jawaban laki-laki
• Sama dengan jawaban laki-laki.
• Tidak menjawab
• Sama dengan jawaban laki-laki.
159
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI MONOKULTUR SAYURAN) Fokus
Laki-Laki
Perempuan
Alokasi • Kegiatan usahatani monokultur sayuran penggunaan 95 %, lahan tidak produktif 5%. lahan • Hutan (PERHUTANI) • Pemukiman • Obyek Wisata • Mata air Masalah • Pemasaran yang • Keuntungan sedikit karena produktifitas dihadapi rendah. • Biaya transportasi tinggi sehingga keuntungan rendah. • Modal sulit. • KUD macet. • Teknologi rendah, masih secara manual. • Kebijakan harga yang tidak memihak pada petani. • Tidak bisa membedakan obat hama yang asli dan palsu. • Belum tersosialisasinya pupuk organik secara keseluruhan. • Biaya perawatan tanaman besar. • Terbatasnya jumlah bibit unggul. • Penanganan pasca panen belum ada yang dilakukan oleh petani sendiri.
• Sama dengan jawaban laki-laki
Solusi yang • Pertemuan anggota kelompok tani pernah/akan untuk berdiskusi dan mecari solusi dilakukan masalah pupuk, hama dan saprotan lainnya. • Agar harga jual tidak turun maka dibuatlah kesepakatn untuk melakukan diferensiasi pergiliran tanaman pada masing-masing petani. • Rencana pembentukan asosiasi sayur mayur. Akses dan • Dalam mengatasi masalah usahatani, Kontrol pihak yang lebih berperan adalah;Bapak • Kesepakatan antara bapak dan ibu. Untuk masalah harga dan pemasaran adalah dominan ibu sedangkan pekerjaan yang berat dilakukan oleh bapak.
• Sama dengan jawaban laki-laki
• Harga sarana produksi pertanian yang mahal. • Biaya produksi tinggi namun harga jual rendah sehingga keuntungan sedikit.
• Sama dengan jawaban laki-laki.
160
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI MONOKULTUR PALAWIJA) Fokus
Laki-Laki
Alokasi • Hutan Produksi penggunaan • Tegalan usahatani palawija lahan • Peternakan (kegiatan usaha tani) • Tanah bengkok (khas desa) • Fasilitas umum (lapangan) • Sungai
Perempuan • Sama dengan jawaban laki-laki.
Komoditas yang diusahakan
• Sapi, puyuh, kambing • Tanaman pangan (jagung, jagung manis, padi, ketela pohon, ketela rambat, ubi jalar, kacang panjang, kedelai, pepaya, tebu)
• Melon (merugikan)
Masalah yang dihadapi
• Kurangnya kesediaan air sementara teknologi pengolahan air terlalu mahal. • Ketidakseimbangan pendapatan dengan pengeluaran
• Ketidakstabilan harga • Biaya produksi mahal • Kurangnya irigasi
Solusi yang • Menyewa saprodi kepada pernah/akan pemilik/pengusaha dilakukan • Tunda jual • Pengolahan lahan dan pemakaian pupuk yang maksimal Akses dan Kontrol
• Tetap Bapak • Penentuan luas lahan dan alokasi kegiatan usaha tani dilakukan oleh Bapak
• Membuat sumur • Menyewa tenaga diesel
• Ibu lebih cenderung mengikut Bapak • Panen: Ibu • Penentuan jenis usaha: Bapak • Pemasaran: sama-sama
161
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI MONOKULTUR TANAMAN HIAS)
Fokus
Laki-Laki
Alokasi • Tegalan (terpisah dari rumah) penggunaan • Kegiatan usaha tani lahan • Pemukiman/perumahan (karena sempitnya lahan, jadi pekarangan juga digunakan untuk tanaman hias) • Sungai (Kali gembong) • Perhutani (dimanfaatkan masyarakat untuk pakan ternak) Masalah • Ketidakseimbangan antara yang kepemilikan lahan (lahan sempit, dihadapi rata-rata 0,5 ha) dan biaya produksi • Ketidakseimbangan harga dengan biaya operasional • Kurangnya informasi atau tenaga ahli, seperti PPL untuk pengadaan tambahan pelatihan dan keterampilan • Kelangkaan pupuk Solusi yang • Metode “pot”/”rak”, sehingga pernah/akan penempatannya lebih mudah dilakukan Akses dan Kontrol
• Yang lebih berperan dan paling utama adalah Isteri; pekerjaan berat dilakukan oleh bapak, sementara ibu melakukan pekerjaan yang lebih ringan • Ibu = menentukan harga jual
Perempuan • Sama dengan jawaban laki-laki.
• Kurangnya modal (untuk pembelian bibit)
• Mengurangi volume usaha (disesuaikan dengan biaya produksi) Lebih dominan Ibu (karena rajin), seperti: penyemaian, persiapan media, penyiangan, perawatan dan penjualan (kadang penjualan dilakukan bergantian)
162
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI CAMPURAN) Fokus
Laki-Laki
• Sama dengan
Masalah yang dihadapi
• Kurangnya dan sulitnya memperoleh modal. • Sarana produksi pertanian masih impor sehingga mahal harganya. • Harga jual komoditas yang tidak stabil. • Produktifitas lahan rendah. • Masalah serangan hama dan pertumbuhan yang terhambat (khususnya pada tanaman cabe). • Kurang tersedianya obat pembasmi hama tanaman. • Petani tidak bisa membedakan antara yang kimia dengan yang non kimia. • Tingkat suku bunga yang tinggi untuk pinjaman modal usahatani. • Pinjaman atau kredit tidak digunakan untuk modal usahatani. • Kurangnya ketertarikan terhadap penggunaan pupuk organik karena adanya stereotype bahwa permintaan terhadap hasil pertanian organik itu kurang atau sedikit.
• Harga sarana
Solusi yang pernah/akan dilakukan
• Rapat lembaga untuk membahas berbagai
• Tidak menjawab
Komoditas yang diusahakan
Akses dan Kontrol
• • • • • • • •
Perempuan
Kegiatan usahatani campuran. Wisata agribisnis Amanah Farm. Pemukiman dan peternakan kecil. Danau dan sungai. Pasar desa. Tanah bengkok atau kas desa. Sapi, puyuh, kambing Tanaman pangan (jagung, jagung manis, padi, ketela pohon, ketela rambat, kacang panjang, kedelai, pepaya, tebu)
Alokasi penggunaan lahan
kegiatan seperti simpan pinjam dan arisan. • Pertemuan tiap 35 hari sekali untuk menampung keluhan-keluhan petani tentang masalah pertanian. Dalam mengatasi masalah usahatani, pihak yang lebih berperan adalah; • Pengelolaan : bersama tetapi bapak yang lebih berperan. • Pihak yang paling berperan dalam menentukan harga adalah ibu. • Yang menetukan jenis komoditas yang ditanam: • Untuk tanaman pokok : bapak • Untuk tanaman sampingan: ibu
jawaban laki-laki.
• Melon (merugikan)
produksi pertanian yang mahal. • Harga jual komoditas rendah karena kualitas dan kuantitasnya tidak memuaskan. • Perawatan sukar.
• Sama dengan jawaban laki-laki.
163
HASIL FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) (POLA USAHATANI MIXED FARMING)
Fokus
Laki-Laki
Perempuan
Alokasi penggunaan lahan
• • • • • •
Komoditas yang diusahakan
Padi, cabe, sawi, boncang, wortel, kayu (pinus, sengon), tanaman keras (cengkeh), sapi (hotikultura dan peternakan)
Sayuran
Masalah yang dihadapi
• DIsteribusi pupuk • Modal yang pas-pasan (sementara dibutuhkan
• Meningkatnya harga
• • • •
•
• • • • Solusi yang pernah/akan dilakukan
Hutan konservasi (Hutan Rakyat) Pemukiman Pasar Desa Sungai (aliran gembong) Sawah Tegalan
modal yang sangat tinggi) Hama penyakit tanaman yang semakin merajalela Ketidakseimbangan harga dengan pihak penjual Ketidakstabilan harga pasar (sesuai dengan kurs mata uang) Respon masyarakat yang kurang baik terhadap produktivitas kegiatan usaha tani, seperti: adanya issue flu burung mengurangi proporsi pembelian ayam potong ataupun adanya import beras yang mengakibatkan posisi petani semakin terpuruk Kondisi tanah yang kering dan kemiringannya lebih dari 50%, sehingga secara sosial harus menjadi hutan rakyat sementara pengolahan lahan secara teknis tidak dapat ditanami tanaman pangan Sewa tanah (mayoritas petani tidak memiliki tanah) Teknologi yang tidak langsung “menyentuh” petani (tingkat pendidikan petani yang masih rendah) Kerusakan lingkungan/tanah (debit air semakin berkurang/terbatas) Kurang adanya respon yang positif dari pemerintah terhadap kegiatan usaha tani
• Pengakan aturan pemerintah • Mencari pinjaman dengan sistem “gaduh” dan perbankan
• Kompensasi pemakaian sumber air kepada
Sama dengan jawaban laki-laki
pupuk mengakibatkan ketidakseimbangan harga jual, sementara produktivitas semakin turun • Kurangnya modal untuk saprodi
• Pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan • Pinjam modal kepada RT/Tetangga
pemilik lahan • Mengganti komoditas.
164
Lampiran 5. Indeks Keadilan dan Kesetaraan Gender (IKKG) 1. Pola relasi gender untuk aspek akses pada pola usahatani monokultur padi Akses Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Padi Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Kredit
5 6
Pemilihan Komoditas/ Varietas Pendidikan
7
Modal
8
Pemanfaatan Lahan
9
Informasi/Media
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan
7
Pengolahan Hasil Panen
8
Pemasaran
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
86.67
13.33
86.67
20
86.67
16.67
70.01
0.03
73.33
23.33
80
20
76.67
21.67
55
0.08
96.67
53.33
93.33
66.67
95
60
35
0.08
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
86.67
60.67
80
60.33
83.34
60.5
22.84
0.31
80
56.67
73.33
53.33
76.67
55
21.67
0.37
83.33
60
80
70
81.67
65
16.67
0.42
83.33
67.33
83.33
73.33
83.33
70.33
13
0.47
90
70
80
76.67
85
73.34
11.67
0.49
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
86.67
36.67
96.67
6.67
91.67
21.67
70
0.03
86.67
36.67
90
23.33
88.34
30
58.34
0.06
83.33
43.33
90
36.67
86.67
40
46.67
0.1
80
53.33
80
53.33
80
53.33
26.67
0.29
76.67
63.33
83.33
66.67
80
65
15
0.46
76.67
76.67
83.33
66.67
80
71.67
8.33
0.63
83
83.33
76.67
86.67
79.84
85
-5.16
1.43
76.67
86.67
66.67
80
71.67
83.34
-11.67
1.98
165
2. Pola relasi gender untuk monokultur padi
aspek kontrol pada pola usahatani
Kontrol Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Padi Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pemanfaatan Lahan
5 6
Pemilihan Komoditas/ Varietas Pendidikan
7
Kredit
8
Modal
9
Informasi/Media
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan
7
Pengolahan Hasil Panen
8
Pemasaran
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
83.33
10
83.33
20
83.33
15
68.33
0.04
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
93.33
30
70
43.33
81.67
36.67
45
0.13
73.33
30
70.67
50
72
40
32
0.26
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
80
43.33
56.67
66.67
68.34
55
13.34
0.57
36.67
63.33
16.67
83.33
26.67
73.33
-46.66
7.56
83.33
10
90
10
86.67
10
76.67
0.02
86.67
13.33
83.33
16.67
85
15
70
0.03
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
66.67
56.67
60
58.34
63.34
-5
1.23
53.33
56.67
40
73.33
46.67
65
-18.34
2.12
166
3. Pola relasi gender untuk aspek akses pada pola usahatani monokultur palawija Akses Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Palawija Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Pemanfaatan Lahan
4
Sarana produksi
5
Kredit
6
Modal
7
Pendidikan
8
Informasi/Media
9
Pemilihan Komoditas
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Pengendalian Hama Dan Penyakit 2 Tenaga kerja 3
Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan
7
Penyiraman
8
Pengolahan Hasil Panen
9
Pemasaran
Responden Perempuan
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
80.67
13.33
86.67
20
83.67
16.67
67.01
0.04
83.33
23.33
80
20
81.67
21.67
60
0.06
93.33
53.33
83.33
63.33
88.33
58.33
30
0.18
83.67
53.33
93.33
66.67
88.5
60
28.5
0.19
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
83.33
50
80
70
81.67
60
21.67
0.34
70
56.67
73.33
53.33
71.67
55
16.67
0.48
85
70
80
76.67
82.5
73.34
9.16
0.58
86.67
76.67
80
83.33
83.34
80
3.34
0.8
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
86.67
36.67
90
23.33
88.34
30
58.34
0.06
86.67
36.67
96.67
66.67
91.67
51.67
40
0.1
73.33
43.33
90
36.67
81.67
40
41.67
0.15
80
53.33
80
53.33
80
53.33
26.67
0.29
85.67
63.33
83.33
66.67
84.5
65
19.5
0.34
76.67
76.67
83.33
66.67
80
71.67
8.33
0.63
82
75
66.67
76.67
74.34
75.84
-1.5
1.08
75
73.33
76.67
86.67
75.84
80
-4.16
1.27
76.67
86.67
66.67
80
71.67
83.34
-11.67
1.98
167
4. Pola relasi gender untuk aspek kontrolpada pola usahatani monokultur palawija Kontrol Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Palawija Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pendidikan
5
Pemilihan Komoditas
6
Kredit
7
Modal
8
Informasi/Media
9
Pemanfaatan Lahan
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Penyiraman
7
Perawatan /Pemeliharaan
8
Pengolahan Hasil Panen
9
Pemasaran
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
83.33
10
83.33
20
83.33
15
68.33
0.04
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
73.33
30
56.67
50
65
40
25
0.36
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
83
43.33
56.67
66.67
69.84
55
14.84
0.53
33.33
30
60
43.33
46.67
36.67
10
0.66
36.67
73.33
16.67
83.33
26.67
78.33
-51.66
9.94
83.33
10
90
10
86.67
10
76.67
0.02
86.67
13.33
93.33
16.67
90
15
75
0.02
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
66.67
36.67
56.67
53.33
61.67
45
16.67
0.51
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
46.67
56.67
60
58.34
53.34
5
0.82
53.33
66.67
40
73.33
46.67
70
-23.34
2.67
168
5. Pola relasi gender untuk aspek akses pada pola usahatani monokultur sayuran Akses Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Sayuran Sumberdaya 1 Pelatihan 2
Kelembagaan petani
3
Sarana produksi
4
Kredit
5
Modal
6
Pendidikan
7
Informasi/Media
8
Pemanfaatan Lahan
9
Pemilihan Komoditas/ Varietas Harga/Penjualan Hasil Panen
10
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2
Pembibitan
3
Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Perawatan /Pemeliharaan
6 7
Pengendalian Hama Dan Penyakit Pengolahan Hasil Panen
8
Penyiraman
9
Pemasaran
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Suami
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
73.33
23.33
80
20
76.67
21.67
55
0.08
80.67
30.33
86.67
50
83.67
40.17
43.51
0.13
83.67
53.33
93.33
66.67
88.5
60
28.5
0.19
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
83.33
50
80
70
81.67
60
21.67
0.34
80
56.67
73.33
53.33
76.67
55
21.67
0.37
85
70
80
76.67
82.5
73.34
9.16
0.58
73.33
63.33
83.33
73.33
78.33
68.33
10
0.6
86.67
86.67
80
83.33
83.34
85
-1.66
1.13
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
96.67
60.67
96.67
20.67
96.67
40.67
56
0.02
86.67
63.33
83.33
66.67
85
65
20
0.33
83.33
43.33
90
36.67
86.67
40
46.67
0.1
80
53.33
80
53.33
80
53.33
26.67
0.29
76.67
76.67
83.33
66.67
80
71.67
8.33
0.63
86.67
36.67
90
23.33
88.34
30
58.34
0.06
80
73.33
76.67
86.67
78.34
80
-1.66
1.11
80
75
66.67
76.67
73.34
75.84
-2.5
1.14
76.67
86.67
66.67
80
71.67
83.34
-11.67
1.98
169
6. Pola relasi gender untuk monokultur sayuran.
aspek kontrol pada pola usahatani
Kontrol Responden Laki-Laki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Sayuran Sumberdaya 1 Pelatihan 2
Sarana produksi
3
Kelembagaan petani
4
Pemanfaatan Lahan
5
Pendidikan
6
Pemilihan Komoditas
7
Kredit
8
Modal
9
Informasi/Media
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2
Pembibitan
3 4
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
5
Pemupukan
6
Penyiraman
7
Perawatan /Pemeliharaan Pengolahan Hasil Panen Pemasaran
8 9
Responden Perempuan
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
83.33
30
83.33
50
83.33
40
43.33
0.13
73.33
30
60
43.33
66.67
36.67
30
0.29
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
73.33
30
56.67
50
65
40
25
0.36
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
80
43.33
56.67
66.67
68.34
55
13.34
0.57
36.67
73.33
16.67
83.33
26.67
78.33
-51.66
9.94
83.33
40
90
40
86.67
40
46.67
0.1
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
86.67
13.33
93.33
16.67
90
15
75
0.02
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
66.67
36.67
56.67
53.33
61.67
45
16.67
0.51
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
46.67
56.67
60
58.34
53.34
5
0.82
53.33
56.67
40
73.33
46.67
65
-18.34
2.12
170
7. Pola relasi gender untuk tumpangsari
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
Akses RataRata Nilai Untuk Suami
80.67
13.33
86.67
20
83.67
16.67
67.01
0.04
80.33
23.33
80
20
80.17
21.67
58.5
0.07
83.67
53.33
93.33
66.67
88.5
60
28.5
0.19
85.33
53.33
83.33
63.33
84.33
58.33
26
0.26
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Tumpangsari Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pemanfaatan Lahan
5
Kredit
6
Modal
7
Pendidikan
8
Informasi/Media
9
Pemilihan Komoditas
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan Penyiraman
7 8 9
Pengolahan Hasil Panen Pemasaran
aspek akses pada pola usahatani
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
83.33
50
80
70
81.67
60
21.67
0.34
70
56.67
73.33
53.33
71.67
55
16.67
0.48
85
70
80
76.67
82.5
73.34
9.16
0.58
86.67
76.67
80
83.33
83.34
80
3.34
0.8
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
86.67
36.67
96.67
6.67
91.67
21.67
70
0.03
86.67
36.67
90
23.33
88.34
30
58.34
0.06
73.33
43.33
90
36.67
81.67
40
41.67
0.15
81
53.33
80
53.33
80.5
53.33
27.17
0.28
85.67
63.33
83.33
66.67
84.5
65
19.5
0.34
76.67
76.67
83.33
66.67
80
71.67
8.33
0.63
82
75
66.67
76.67
74.34
75.84
-1.5
1.08
75
73.33
76.67
86.67
75.84
80
-4.16
1.27
76.67
86.67
66.67
80
71.67
83.34
-11.67
1.98
171
8. Pola relasi gender untuk aspek kontrol pada pola usahatani campuran
Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Tumpangsari Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pendidikan
5
Pemilihan Komoditas
6
Kredit
7
Modal
8
Informasi/Media
9
Pemanfaatan Lahan
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Penyiraman
7
Perawatan /Pemeliharaan Pengolahan Hasil Panen Pemasaran
8 9
Kontrol RataRata Nilai Isteri Untuk Suami (%)
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
(%)
(%)
(%)
83.33
10
83.33
20
83.33
15
68.33
0.04
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
73.33
30
56.67
50
65
40
25
0.36
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
83
43.33
56.67
66.67
69.84
55
14.84
0.53
33.33
30
60
43.33
46.67
36.67
10
0.66
36.67
73.33
16.67
83.33
26.67
78.33
-51.66
9.94
83.33
10
90
10
86.67
10
76.67
0.02
86.67
13.33
93.33
16.67
90
15
75
0.02
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
66.67
36.67
56.67
53.33
61.67
45
16.67
0.51
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
46.67
56.67
60
58.34
53.34
5
0.82
53.33
66.67
40
73.33
46.67
70
-23.34
2.67
172
9. Pola relasi gender untuk farming.
aspek akses pada pola usahatani mixed
Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Mixed Farming Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pemanfaatan Lahan
5
Kredit
6
Modal
7
Pendidikan
8
Informasi/Media
9
Pemilihan Komoditas
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan
7
Penyiraman
8
Pengolahan Hasil Panen
9
Pemasaran
Akses RataRata Nilai Isteri Untuk Suami (%)
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
(%)
(%)
(%)
82.67
13.33
86.67
20
84.67
16.67
68.01
0.04
83.33
23.33
80
20
81.67
21.67
60
0.06
83.67
53.33
93.33
66.67
88.5
60
28.5
0.19
88.33
53.33
83.33
63.33
85.83
58.33
27.5
0.23
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
83.33
50
80
70
81.67
60
21.67
0.34
70
56.67
73.33
53.33
71.67
55
16.67
0.48
85
70
80
76.67
82.5
73.34
9.16
0.58
86.67
76.67
80
83.33
83.34
80
3.34
0.8
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
86.67
36.67
96.67
6.67
91.67
21.67
70
0.03
83.67
36.67
90
23.33
86.84
30
56.84
0.06
73.33
43.33
90
36.67
81.67
40
41.67
0.15
80
53.33
80
53.33
80
53.33
26.67
0.29
85.67
63.33
83.33
66.67
84.5
65
19.5
0.34
86.67
76.67
83.33
66.67
85
71.67
13.33
0.45
82
75
66.67
76.67
74.34
75.84
-1.5
1.08
75
73.33
76.67
86.67
75.84
80
-4.16
1.27
76.67
86.67
66.67
83
71.67
84.84
-13.17
2.21
173
10. Pola relasi gender untuk aspek kontrol pada pola usahatani mixed farming
Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Mixed Farming Sumberdaya 1 Kelembagaan petani 2
Pelatihan
3
Sarana produksi
4
Pendidikan
5
Pemilihan Komoditas
6
Kredit
7
Modal
8
Informasi/Media
9
Pemanfaatan Lahan
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Tenaga kerja 2 3
Pengendalian Hama Dan Penyakit Teknologi Produksi
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Penyiraman
7
Perawatan /Pemeliharaan Pengolahan Hasil Panen Pemasaran
8 9
Kontrol RataRata Nilai Isteri Untuk Suami (%)
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
(%)
(%)
(%)
83.33
10
83.33
20
83.33
15
68.33
0.04
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
73.33
30
56.67
50
65
40
25
0.36
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
83
43.33
56.67
66.67
69.84
55
14.84
0.53
33.33
30
60
43.33
46.67
36.67
10
0.66
36.67
73.33
16.67
83.33
26.67
78.33
-51.66
9.94
83.33
10
90
10
86.67
10
76.67
0.02
86.67
13.33
93.33
16.67
90
15
75
0.02
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
66.67
36.67
56.67
53.33
61.67
45
16.67
0.51
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
46.67
56.67
60
58.34
53.34
5
0.82
53.33
66.67
40
83.33
46.67
75
-28.34
3.43
174
11. Pola relasi gender untuk aspek akses pada pola usahatani tanaman hias
Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Tanaman Hias Sumberdaya 1 Pelatihan 2
Sarana produksi
3
Kelembagaan petani
4
Kredit
5
Pendidikan
6
Modal
7
Informasi/Media
8
Pemanfaatan Lahan
9
Pemilihan Komoditas
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Pengendalian Hama Dan Penyakit 2 Teknologi Produksi 3
Tenaga kerja
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Perawatan /Pemeliharaan
7
Pengolahan Hasil Panen
8
Penyiraman
9
Pemasaran
Akses RataRata Nilai Isteri Untuk Suami (%)
Responden Perempuan
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Pendapat Suami thdp Isteri
IKKG
Suami
Isteri
Suami
(%)
(%)
(%)
73.33
23.33
80
20
76.67
21.67
55
0.08
96.67
53.33
93.33
66.67
95
60
35
0.08
86.67
50.33
86.67
70
86.67
60.17
26.51
0.23
70
33.33
70
43.33
70
38.33
31.67
0.27
80
56.67
73.33
53.33
76.67
55
21.67
0.37
83.33
60
80
70
81.67
65
16.67
0.42
90
70
80
76.67
85
73.34
11.67
0.49
83.33
83.33
83.33
73.33
83.33
78.33
5
0.72
86.67
86.67
80
83.33
83.34
85
-1.66
1.13
63.33
93.33
56.67
93.33
60
93.33
-33.33
9.33
86.67
36.67
90
23.33
88.34
30
58.34
0.06
83.33
43.33
90
36.67
86.67
40
46.67
0.1
86.67
80.67
96.67
70.67
91.67
75.67
16
0.28
80
53.33
80
53.33
80
53.33
26.67
0.29
76.67
63.33
83.33
66.67
80
65
15
0.46
76.67
76.67
83.33
66.67
80
71.67
8.33
0.63
80
73.33
76.67
86.67
78.34
80
-1.66
1.11
80
70
66.67
86.67
73.34
78.34
-5
1.31
76.67
86.67
66.67
80
71.67
83.34
-11.67
1.98
175
12. Pola relasi gender untuk aspek kontrol pada pola usahatani tanaman hias Kontrol Responden LakiLaki Sumberdaya & Tahapan Kegiatan Usahatani Monokultur Tanaman Hias Sumberdaya 1 Pelatihan 2
Sarana produksi
3
Pemanfaatan Lahan
4
Pendidikan
5
Pemilihan Komoditas
6
Kelembagaan petani
7
Kredit
8
Modal
9
Informasi/Media
10
Harga/Penjualan Hasil Panen
Tahapan Kegiatan 1 Pengendalian Hama Dan Penyakit 2 Teknologi Produksi 3
Tenaga kerja
4
Pemupukan
5
Pembibitan
6
Penyiraman
7
Perawatan /Pemeliharaan Pengolahan Hasil Panen Pemasaran
8 9
Responden Perempuan
Suami
Isteri
Suami
Isteri
(%)
(%)
(%)
(%)
RataRata Nilai Untuk Suami
RataRata Nilai Untuk Isteri
GAP Penda pat Suami thdp Isteri
IKKG
73.33
10
76.67
20
75
15
60
0.06
86.67
26.67
73.33
26.67
80
26.67
53.33
0.09
73.33
30
60
43.33
66.67
36.67
30
0.29
66.67
36.67
63.33
40
65
38.34
26.67
0.33
73.33
30
56.67
50
65
40
25
0.36
83.33
50
83.33
80
83.33
65
18.33
0.37
53.33
26.67
56.67
36.67
55
31.67
23.33
0.38
63.33
36.67
63.33
53.33
63.33
45
18.33
0.47
80
43.33
56.67
66.67
68.34
55
13.34
0.57
36.67
63.33
16.67
83.33
26.67
73.33
-46.66
7.56
86.67
13.33
83.33
16.67
85
15
70
0.03
83.33
20
86.67
16.67
85
18.34
66.67
0.04
83.33
50
90
50
86.67
50
36.67
0.15
70
26.67
66.67
33.33
68.34
30
38.34
0.2
73.33
30
66.67
36.67
70
33.34
36.67
0.21
66.67
36.67
56.67
53.33
61.67
45
16.67
0.51
63.33
43.33
60
60
61.67
51.67
10
0.66
60
46.67
56.67
60
58.34
53.34
5
0.82
53.33
56.67
40
73.33
46.67
65
-18.34
2.12
176
Lampiran 6. Hasil AHP Tujuan: Menentukan bobot model AHP untuk Memilih Usahatani Berkelanjutan Input: Jumlah responden : 28 orang Resume responden : 1. Berdasarkan pendidikan Pendidikan S1 S2 S3 SLTA SLTP
Jumlah 16 6 1 4 1
2. Berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin L P
Jumlah 19 9
3. Berdasarkan Keahlian Keahlian Agronomi Bioteknologi Tanah Ekonomi Pertanian Hukum Ilmu Tanah Kehutanan Keolahragaan Lembaga Kemasyarakatan Manajemen Penyuluh Perbankan Perikanan Pertanian Pertanian Tanaman Pangan Peternakan SDM Survei Tanah Tanaman Hias
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 6 1 1 1 1 1
177
4. Berdasarkan instansi Instansi Bank Jateng Bappeda BRI Karanganyar Deperindagkop Dinas lingkungan Hidup Dinas Pertanian Fak. Pertanian UNS Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani PD BPR Bank Pasar Sekretariat Daerah
Jumlah 1 1 2 1 1 12 3 1 3 1 2
178
5. Data responden Nama Sudarsito Agus Irawan Agus Joko Waluyo Nur Rohmah Triastuti Indah Sumarah Adi Agus Sulistiyono Indra Mardi P Siti Sofiyah Pawestri
Bobot 2 3 3 3 3 3 3 3 3
Jenkel L L L P P L L P P
Pendidikan SLTA S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
Organization PD BPR Bank Pasar BRI Karanganyar Dinas Pertanian Sekretariat Daerah Dinas Pertanian BRI Karanganyar Dinas Pertanian Dinas Pertanian Kantor Pemberdayaan Masyarakat Sekretariat Daerah Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas lingkungan Hidup Bappeda Fak. Pertanian UNS Fak. Pertanian UNS Bank Jateng Dinas Pertanian
Any Rahayu S Aris Subardhy Siti Maisyaroch Anis Ridho Suharno Danik Sih Handayani Yartini Suripto J. Syamsiah Mujiyo Bambang Subiyanto Rosadi Setiawan
P L P L L P P L L L L L
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S2 S2 S2
Supramnaryo Tatik Maksinah Supriyadi Mulyono Amir Ismanto Hartono Podo WS
4 4 5 2 2 2 1
Dinas Pertanian Deperindagkop Fak. Pertanian UNS Kelompok Tani Dinas Pertanian Kelompok Tani Kelompok Tani
L P L L L L L
S2 S2 S3 SLTA SLTA SLTA SLTP
Keahlian SDM Manajemen Penyuluh Perikanan Perbankan Agronomi Peternakan Lembaga Kemasyarakatan Keolahragaan Kehutanan Penyuluh Ekonomi Pertanian Pertanian Hukum Pertanian Ilmu Tanah Survei Tanah Perbankan Pertanian Tanaman Pangan Pertanian Bioteknologi Tanah Pertanian Pertanian Tanaman Hias Pertanian
Jabatan Account Officer Koordinator Penyuluh Staf Kasubdin Pimpinan Cabang Kepala Dinas Kasie Pengembangan Peternakan Kasie Ketahanan Masyarakat Kasubbag Pemuda, OR, PP & Naker Kasie PUK Kasubdin Kehutanan Penyuluh pertanian Kasie Prod. Hortikultura Kasie Rehab Lahan & Perlind Tanaman Kasie Penyuluhan Kasubbid Pertanian Dosen Dosen Kasie Kredit Kasie Produksi Padi Palawija Kasubdin Tan Pangan Kasie UKM Dosen Ketua Staf Ketua Ketua
179
6. Hasil Analisis AHP
Level 1
Level 2 Jenis Komoditas (0,167)
Lingkungan (0,321)
Sumberdaya Air (0,076) Sumberdaya Lahan (0,078) Produksi (0,061) Pasar (0,025) Harga (0,027)
Ekonomi (0,218) Modal (0,028) Tenaga kerja (0,049) Sarana produksi (0,028) Pendidikan (0,136) Kelembagaan (0,151) Sosial (0.461) Status kesehatan (0,076) Informasi (0,098)
7. Hasil Ananlisis Berkelanjutan Pola Usahatani Berdasarkan Hirarki AHP
0.168
Mixed farming Tumpangsari
0.148
Tanaman hias
0.267 0.139
Monokultur sayuran Monokultur palawija
0.148 0.131
Monokultur padi 0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Bobot
180