39
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. AgroMedia Pustaka. Astuti, M., H. Mulyadi dan J. Purba. 1979. Pengukuran parameter genetik ayam kampung. Laporan Penelitian 296/PIT/DPM/ 78. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Biyatmoko, D. 2003. Permodelan usaha pengembangan ayam buras dan upaya perbaikannya di pedesaan. Makalah disampaikan pada Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian Subsektor Peternakan. Banjarbaru, 8−9 Desember 2003. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan, Banjarbaru. hlm. 1−10. Cahyono, B. 2012. Ayam Buras Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya. Candrawati, D.P.M.A. 1999. “Pendugaan Kebutuhan Energi dan Protein Ayam Kampung Umur 0-8 minggu” (tesis). Bogor : Institut Pertanian Bogor. Creswell, D.C. dan B. Gunawan. 1982. Pertumbuhan badan dan produksi telur 5 strain ayam sayur pada sistem peternakan intensif. Pros. Seminar Penelitian Peternakan. Cisarua, Bogor, 8 – 11 Februari 1982. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 236 – 240. Departemen Pertanian Republik Indonesia. 1992. Budidaya Ayam Buras. Jakarta. Direktorat Jendral Peternakan. 2009. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, Deptan, Jakarta. Diwyanto, K., D. Zainuddin, T. Sartika, S. Rahayu, Djufri, C. Arifin dan Cholil. 2011. Model pengembangan peternakan rakyat terpadu berorientasi agribisnis: komoditas ayam lokal. Laporan Kerjasama Direktorat Jenderal dengan Balitnak Ciawi, Bogor. Ensminger, M.E. 1991. Animal science. 9th Ed. The Interstate Printers and Publishers Inc., Denville, Illinois. Gunawan. 2002. Evaluasi Model Pengembangan Usaha Ternak Ayam Buras.dan Upaya Perbaikannya (Kasus di Kabupaten Jombang, Jawa Timur). Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 179 hlm.
40
Hardjosubroto, W. dan S.P. Atmodjo. 1977. Performans dari ayam kampung dan ayam Kedu. Makalah pada Seminar Pertama tentang Ilmu dan Industri Perunggasan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Hidayat, S., Supriati dan D. Zainuddin. 1999. Persilangan ayam lokal Pelung vs buras untuk meningkatkan produksi ayam buras pedaging. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Puslitbang nak, Bogor.Iskandar, S., D. Zainuddin, S. Sastrodihardjo, T. Sartika, P. Setiadi, dan T. Susanti. 1998. Respons Pertumbuhan Ayam Kampung dan Ayam Persilangan Pelung terhadap Ransum Berbeda Kandungan Protein. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 3(1): 8−14. Iskandar, S. 2011. Optimalisasi Protein dan Energi Ransum Untuk Meningkatkan Produksi Daging Ayam Lokal. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Pakan dan Nutrisi Ternak. Bogor, 19 Juli 2011. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. 52 hlm. Iskandar, S. 2005. Pertumbuhan dan Perkembangan Karkas Ayam Silangan Kedu X Arab pada Dua Sistem Pemberian Ransum. JITV 10(4): 253-259. Iskandar, S., A.R. Setioko, S. Sopiyana, Y. Saefudin, Suharto dan W. Diedjopratono. 2004. Keberadaan dan karakter ayam Pelung, Kedu dan Sentul di lokasi asal. Pros. Seminar Nasional Klinik Terknologi Pertanian Sebagai Basis Pertumbuhan Usaha Agribisnis Menuju Petani Nelayan Mandiri. Menado 9 – 10 Juni 2004. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. hlm. 1021 – 1033. Iskandar, S dan H. Resnawati. 1999. Potensi daging ayam silangan (F1) Pelung x kampung yang diberi ransum berbeda protein pada dua masa starter. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. ISSN 0410-6320. Jull, M.A. 1979. Poultry Husbandry. 3rd Ed. McGraw-Hill Publishing Co., Ltd., New Delhi, India. Kompiang, I.P., Supriyati, M.H. Togatorop, dan S.N. Jarmani. 2001. Kinerja Ayam Kampung dengan Pemberian Pakan Secara Memilih dengan Bebas. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 6(2):94-99. Maeda, Y. 2005. Science and technology for indigenous poultry development in South East Asia. Kumpulan Makalah Utama. Seminar Nasional Tentang Unggas ras lokal III. Semarang, 25 Agustus 2005. Fakultas Peternakan, Universitas Dipenogoro, Semarang. hlm 1 – 22. Mansjoer, S.S. dan H. Martoyo. 1977. Produktivitas ayam kampung dan ayam silangan F1 (kampung x RIR) pada pemeliharaan dalam kandang. Laporan penelitian. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
41
Mide, M. Z. 2007. Konversi Ransum dan Income Over Feed and Chick Cost Broiler yang Diberikan Ransum Mengandung Berbagai Level Tepung Rimpang Temulawak (Curcumin kanthorrhiza oxb). Bulletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol 2. Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin. Makassar. Moran, E.T. and H.R. Orr. 1977. Growth and meat yield in poultry. In: Growth and Poultry Meat Production. British Poult. Sci.:145-172. Muchtadi, T.R. dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen penelitian dan kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mulyadi, H., S.P. Atmodjo dan Wihandoyo. 1981. Penggunaan pejantan broiler dalam usaha peningkatan produksi daging ayam silang luar. Laporan penelitian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Muryanto, W. Dirdjopranoto, Subiharta, dan D.M. Juwono. 1994. Rakitan hasilhasil penelitian ayam buras di Sub Balai Penelitian Ternak Klepu. Usaha ternak skala kecil sebagai basis industri peternakan di daerah padat penduduk. hlm. 98−114. Prosiding Pertemuan Nasional Pengolahan dan Komunikasi Hasil-Hasil Penelitian. Semarang, 8-9 Februari 1994. Sub Balai Penelitian Ternak Klepu, Semarang. Muryanto, Subiharta, dan D.M. Juwono. 1994. Studi manajemen produksi telur tetas pada pemeliharaan ayam buras di pedesaan. Jurnal IImiah Penelitian Ternak Klepu 1(2): 1−8. Muryanto, Subiharta, D.M. Juwono, dan W. Dirdjopranoto. 1994. Optimalisasi produksi telur ayam buras melalui perbaikan pakan dan tata laksana pemeliharaan. Jurnal Ilmiah Penelitian Ternak Klepu 1(2): 9−14. Muryanto, P.S. Hardjosworo, R. Herman, dan H. Setijanto. 2002. Evaluasi Karkas Hasil Persilangan Antara Ayam Kampung Jantan dengan Ayam Ras Petelur Betina. J. Anim. Prod. 4(2):71−76. Nataamijaya, A. G., A.R. Setioko, B. Brahmantyo, dan K. Diwyanto. 2003. Performans dan Karakteristik Tiga Galur Ayam Lokal (pelung, arab, dan sentul). hlm. 353−359. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 29−30 September 2003. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Nataamijaya, A. G, dan K. Diwyanto. 1994. Konservasi Ayam Buras Langka. hlm. 273−298. Prosiding Review Hasil dan Program Penelitian Plasma Nutfah Pertanian, 26−27 Juli 1994. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
42
Nataamijaya, A. G. 1985. Ayam pelung: Performans dan Permasalahannya. hlm. 150−158. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Forum Peternak Unggas dan Aneka Ternak, 19−20 Maret 1985. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Prasetyo, T., Subiharta, Wiloeto, D Dan M. Sabrani. 1985. Pengaruh Memisahkan Anak Ayam Dari Induknya Terhadap Kapasitas Produksi Telur. Seminar Peternakan Dan Forum Peternak Unggas Dan Aneka Ternak. Balai Penelitian Ternak, Ciawi. Bogor. Prawirokusumo, S. 1990. Ilmu Gizi Komaratif. BPFE. Yogyakarta. Priyatno, M. A. 2000. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Cetakan Ketiga. Penebar Swadaya, Jakarta. Rahmat, R. 2003. Ayam Buras. Intensifikasi dan Kiat Pengembangan. Yogyakarta: Kanisius. Rasyaf, M. 2011. Beternak Ayam Kampung. Jakarta: Penebar Swadaya. Resnawati, H. 2010. Inovasi Teknologi Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal Mendukung Pengembangan Industri Ayam Kampung. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Pakan dan Nutrisi Ternak. Bogor, 21 Juni 2010. Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. 66 hlm. Sartika, T. dan S. Iskandar. 2007. Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia. Balai Penelitian Ternak, Bogor. 140 hlm. Sarwono, B. 1990. Beternak Ayam Buras. Jakarta: Penebar Swadaya. Setiadi, B., A. Semali, M.H. Togatorop, dan P. Sitorus. 1986. Peranan usaha ternak dalam menunjang sistem usaha tani terpadu lahan pasang surut dan rawa di Sumatera Selatan. hlm. 191−201. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Peternakan di Sumatera dalam Menyongsong Era Tinggal Landas. Padang, 14−15 September 1986. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang. Soeharsono. 1976. “Respon Broiler Terhadap Berbagai Kondisi Lingkungan”. (Disertasi). Bandung : Universitas Padjajaran Bandung. Soeparno. 1992. Komposisi tubuh dan evaluasi daging dada sebagai pedoman penilaian kualitas produk ayam kampung jantan. Bulletin Peternakan 16: 7−14. Sulandari, S., M.S.A. Zein and T. Sartika. 2007. Unblocking Indonesian Indigenous Chicken Genome to Explore Genetic Resistance to Avian
43
Influenza Virus Infection. Laporan Kemajuan Kegiatan Tahap II, Program Insentif KNRT Tahun Anggaran 2007. Sunari, Rukmiasih dan Peni, S. Wardjosworo. 2001. Persentasi Bagian Pangandan Nonpangan Itik Mandalung pada Berbagai Umur.LokakaryaUnggas Air. Balai Peternakan Ciawi, Bogor. Suriadikarta, A.D. dan M.T. Sutriadi. 2007. Jenis-jenis lahan berpotensi untuk pengembangan pertanian di lahan rawa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 26(3): 115− 122.Soeparno. 1992. Komposisi tubuh dan evaluasi daging dada sebagai pedoman penilaian kualitas produk ayam kampung jantan. Bulletin Peternakan 16: 7−14. Tagama, T.R. 2003. Performans organ reproduksi primer ayam lokal (Gallus domesticus)jantan dengan introduksi hormon gonadotropin. J. Anim. Prod. 5(3): 87−92. Wahju, J. 1997. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Waluyo, S. T. 2014. Manajemen Pemeliharaan Ayam Buras. Bandung: Srikandi Empat Widya Utama. Zainudin, D. 2012. Strategi Pemanfaatan Pakan Sumberdaya Lokal dan Perbaikan Manajemen Ayam Lokal. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal. Puslitbang Peternakan. Zakaria, S. 2004. Performans ayam buras fase dara yang dipelihara secara intensif dan semi intensif dengan tingkat kepadatan kandang yang berbeda. Bulletin Nutrisi dan Makanan Ternak. 5 (1): 41 – 51.