DAFTAR PUSTAKA Abednego, J. G. 1990. Pembuatan Kompon Karet. Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor. Bogor. Andoko A dan Heru SD. 2005. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Anonim, 2005. Pohon Serba Guna. www.e-smartschool.com. Anwar C. 2001. Budidaya Karet. Pusat Penelitian Karet. Medan. Awang SA. 1991. Kelapa, Kajian Sosial Ekonomi. Aditya Media. Yogyakarta. BPS Sambas. 2010. Sambas Dalam Angka. Pemda Sambas. BPS Kalimantan Barat. 2011. Kalimantan Barat Dalam Angka. Pemda Provinsi Kalimantan barat. Balai Penelitian Teknologi Karet. 2003. Jok Sebutret, Produk Alternatif yang Prosfektif. Pemda Kota Bogor. Bantacut T. 2002. Laporan Akhir Studi Kelayakan Penetapan, Perancangan dan Pendidikan serta Pengembangan Agroindustri Komoditas Unggulan Kabupaten Ngada. Kerjasama Tim Agroindustri Fakultas Teknologi Industri Pertanian IPB Bogor dan Disperindag Kabupaten Ngada NTT. Bhuana KS. 1990. Teori Vulkanisasi Karet. Pusat Penelitian Perkebunan. Bogor. Di dalam Indriati T. 2004. Pengaruh Kadar Karet Kering dan Umur Pemeraman Kompon Lateks Sentrifugasi Terhadap Karakteristik Serat Sabut Kelapa Berkaret [Skripsi]. Teknologi Industri Pertanian. Bogor. Caska IS, Indahyati H dan Syahra A. 2009. Strategi pengembangan Industri Pengolahan Nenas Sebagai Upaya Percepatan Ekonomi Masyarakat Pedesaan Di Kabupaten Bengkalis. Eksekutif; 6.1: 198-207. http://www. jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/6109198207.pdf. [5 Desember 2010]. Darwis S.N, Manurung, S.O dan Las I. 1985. Peta Kesesuaian Iklim Serta Kemungkinan Pengembangan Tanaman Kelapa di Kalimantan. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. David FR. 2003. Strategic Management. 6th Ed. New Jersey, USA: Pretice Hall Engelewood Cliffs. David FR. 2006. Manajemen Strategi (Terjemahan), PT. Prenhallindo, Jakarta. David FR. 2009. Manajemen Strategi (Konsep). Salemba Empat, Jakarta.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sambas. 2010. Laporan Tahunan. Pemda Sambas. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas. 2011. Laporan Tahunan. Pemda Sambas. Direktorat Pengembangan Potensi Daerah BKPM. 2011. Statistik Perkebunan. Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan. http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/commodityarea.php?ia=63&ic =4. [26 februari 2012] Djatmiko BS. Raharja, dan Iskandar A. 1990. Pra Studi Kelayakan Komoditi Sabut Kelapa. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Fatimah ZC. 2006. Karet. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara [Karya Ilmiah]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1843/1/06008757.pdf. [6 Desember 2010]. Ferry Y dan Mahmud Z. 2005. Prospek Pengolahan Hasil Samping Buah Kelapa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Porspektif; 4. 2 : 55-63. http://www.perkebunan.litbang.deptan.go.id/.../perspektif Vol 4 No.2-3 Zainal. [3 September 2010]. Goutara B, Djatmiko dan Tjiptadi W. 1985. Dasar Pengolahan Karet. Agroindustri Press. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fateta IPB. Bogor. George S. 2006. A Real-Life Situation Faced a Decision or Action Taken by an Individual Manager or by an Organization at the Strategic, Functional or Operational Levels. Management Case at Kurlon Ltd. Vikalpa Volume 31 No.3. http://www.scribd.com/doc/37164122/kurlon [13 Februari2012]. Handoko B. 1998. Modifikasi Proses Pembuatan Lateks Dadih Dari Lateks Kebun. Laporan Intern BPTK Bogor-Unpublish. Honggokusumo, S. 1985. Pengetahuan Lateks. Departemen Perdagangan dan Koperasi. Jakarta. Hubeis M. 2011. Pemetaan Usaha Kecil Prospektif di Bogor. Program Magister Profesional Industri, Usaha Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana IPB. Joseph GH dan Kindangen JG. 1993. Potensi dan Peluang Pengembangan Tempurung, Sabut dan Batang Kelapa untuk Bahan Baku. Prosiding Konferensi Nasional Kelapa III. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.
Kamath A. 2009. Technological Modernisation in the Coir Fibre Industry: Prescribing Innovation to a Traditional Low-Tech Sector in Kerala, India. Paper for the DIME RAL2 WP 2.6 Conference on Industrial Dynamics and Sectoral Systems, in Mila Theme: Entrepreneurship and innovation in new and traditional sectors in developing countries. http://portale.unibocconi.it/wps/allegatiCTP/Kamath.pdf [13 Februari 2012]. Kinnear TC dan Robinson. 1991. Marketing Research and Approach, Mc. Graw Hill, New York. Mahzan S, Zaidi AMA, Arsat N, Hatta MNM, Ghazali MI, Mohideen SR. 2010. Study on Sound Absorbtion Properties of Coconut Coir Fibre Reinforced Composite with Added Recycled Rubber. International Journal of Integrated Engineering Vol 2, No 1. http://penerbit.uthm.edu.my/ojs/index.php/ijie/article/view/126 [13Februari 2012]. Martini T. 2007. Pengaruh Cara Pengeritingan Serat sabut Kelapa dan Jumlah Karet Terhadap Karakeristik Serat Sabut Kelapa Berkaret (Sebutret) [Skripsi] Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Maspanger DR, Handoko B dan Haris U. 2001. Rekayasa Alsin Manufaktur Karet Busa Untuk Industri Pedesaan. Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta. Maspanger D, Sinurat M dan Drajat B. 2005. Mengenal Lebih Jauh Teknologi Pembuatan Barang Jadi Karet. Di dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 27 no.1. Bogor. Meilani L. 2006. Strategi Pemasaran Produk Serat Sabut Kelapa Berkaret (Sebutret) Sebagai Pembuat Jok dan Kasur pada Industri Furnitur [Skripsi] Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pearce JA dan Robinson. 1997. Strategic Management Implementation and Control. The Free Press. New York.
Formulating
Pujiastuti L. 2007. Pengaruh Waktu dan Suhu Vulkanisasi pada Pembuatan Kasur dari Serat Sabut Kelapa Berkaret [Skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Rangkuti F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rindengan B, Lay A, Novarianto H, Kembuan H dan Mahmud Z. 1995. Karakterisasi Daging Buah Kelapa Hibrida Untuk Bahan Baku Industri Makanan. Laporan Hasil Penelitian. Kerjasama Proyek Pembinaan Kelembagaan Penelitian Pertanian Nasional. Badan Litbang 49p.
Said IG dan Saptono IT. 2007. Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Sabut Kelapa Nasional [Jurnal]. Manajemen dan Agribisnis Volume 1 nomor 1 April 2003, Lembaga Penelitian IPB, Bogor. (http://www.mma.ipb.ac.id/docs/jma_online_images/v1n 01-42-54. Saputrayadi A. 2004. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dodol Nangka di Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Insitut Pertanian Bogor. Sumawibowo S. 1988b. Metode Baru Pembuatan lateks Dadih Yang Dapat Dipanen Setiap Hari. Menara Perkebunan. 56(3):84-88. Sinurat M. 2000. Mesin Pemisah Serat Sabut Kelapa. 11/DOK/BPTK/2000. Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. Sinurat M. 2000. Mesin Pemintal Serat Sabut Kelapa. 12/DOK/BPTK/2000. Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. Sinurat M. 2000. Oven Pemvulkanisasi Serat Sabut Kelapa Berkaret. 14/DOK/BPTK/2000. Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. Sinurat M, Handoko B, Alam A dan Rizal RA. 2001. Teknologi Pembuatan Serat Sabut Kelapa Berkaret. 36/DOK/BPTK/2001. Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. Sinurat M. 2003. Teknologi Pembuatan Jok dari Serat Sabut Kelapa Berkaret. Di dalam Kursus Teknologi Barang Jadi Lateks 2003. Balai Penelitian Teknologi Karet. Bogor. Siswoputranto PS. 1981. Perkembangan Karet Internasional. Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional (LEPPENAS), Jakarta. Soekartawi. 2005. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sumarmadji, Dastin A, Istianto, Siagian N, Anas A dan Kustyanti, T. 2003. Prosiding Konferensi Agribisnis Karet Menunjang Industri Lateks dan Kayu 2003. Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Pusat Penelitian Karet. Medan. Suparto D. 2002. Pengetahuan Tentang Lateks Hevea. Kursus Teknologi Barang Jadi dari Lateks. Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor. Bogor. Tejano EA. 1985. State of the Art of Coconut Coir Dust and Husk Utilization (General Overview). Paper presented during the National Workshop on Waste Utilization, Coconut Husk held on November 12, 1984 at the Philippine Coconut Authority, Diliman, Quezon City, PHILIPPINES. © Philippine Journal of Coconut Studies.
Thulasirajan K dan Narasimha VL. 2011. Studies on Coir Fibre Reinforced Bituminous Concrete. International Journal of Earth Sciences and Engineering ISSN 0974-5904, Volume 04, No 06 SPL, October 2011, pp. 835-838. http://www.ace-klu.in/img/020410420.pdf [13 Februari 2012]. Van Dam JEG. 1997. Prospect of Coir Technology and Market Development. Di dalam Evironment friendly Coconut and Coconut Product. Proceeding of the XXXIV Cocotech Meeting. Manila, Philipines, July 14-18. Van Dam JEG. 2002. Coir Processing Technologies: Improvement of Drying, Softening, Belaching and Dyeing Coir Fibre/Yarn and Printing Coir Floor Coverings. FAO and CFC : Netherlands. Webster CC dan Baulkwill WJ. 1989. Rubber. John Willey and Sons, Inc. New York. Wildan A. 2010. Studi Proses Pemutihan Serat Kelapa Sebagai Reinforced Fiber [Tesis]. Teknik Kimia Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. http://eprints.undip.ac.id/25180/1/achmad_wildan.pdf. [25 April 2012]. Yuprin. 2009. Analisis pemasaran Karet Di Kabupaten Kapuas. Wacana ; 12. 3 : 519-538. http://www. images.soemarno.multiply.multiplycontent.com. [3 Januari 2011].