DAFTAR PUSTAKA Abdulrachaman, Oemi. Dasar – dasar Public Relations. Bandung : Citra Aditya Bakti, 1995. Adnan, Hamdan, dan Cangara Hafied. Prinsip – prinsip Humas. Surabaya : Usaha Nasional, 1996. Anggoro, Linggar M. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara, 2005. Arni, Muhammad. Komunikasi organisasi. Jakarta : Bumi Aksara, 2005. Cutlip, Scott M. Effective Public Relations : Merancang dan melaksanakan kegiatan kehumasan dengan Sukses. Jakarta : Indeks, 2005. Davis, Anthony. Everything you should know about Public Relations. Jakarta : Media Komputindo, 2005. Effendi, Onong U. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006. -------------------------. Human Relations. Bandung : mandar Maju, 1993. Iriantara, Yosal. Manajemen Strategi Public Relations. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004. Jefkins, Frank. Public Relations, edisi kelima. Jakarta : Erlangga, 2003. Keith, Davis , dan Newstorm, JW. Perilaku Organisasi Jilid 2 edisi 7. Jakarta : Erlangga, 1985. Kusumastuti, Frida. Dasar – dasar Humas, cetakan pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002.
Lexy J, Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002. ---------------------. Human Communications. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1996. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Cetakan kelima. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003. Pace, R. Wayne, dan Faules Don F. Komunikasi Organisasi : strategi meningkatkan kinerja perusahaan : Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006. Rachmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001. Rumanti, Maria Assumpta. Dasar – dasar Public Relations teori dan praktek. Jakarta : Grasindo, 2002. Robins, Stephen P. Perilaku Konsep, Kontroversi, dan Aplikasi, jilid pertama. Jakarta : Prenhallindo, 1996. Rush, Michael, dan Althoff, Phillip. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta : Rajawali Pers, 2003. Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997. Setyodarmodjo, Soekarno. Public Relations Pengertian Fungsi dan Perannya. Surabaya : Papyrus, 2003. Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Penghantar. Jakarta : Raja Grafindo, 1990. Suminar, Yenny Ratna. Komunikasi Organisasional. Jakarta : Universitas Terbuka, 2004.
Susanto, Astrid S. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bandung : Bina Cipta, 1998. Sutaryo. Sosiologi Komunikasi cetakan pertama. Jogjakarta : Arti Bumi Intaran, 2005. Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : Rineka Cipta, 2002. Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi cetakan pertama. Jakarta : Grasindo, 2004. Yin, Robert K. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta : Rajawali Pers, 2008. Yulianita, Neni. Dasar – dasar Public Relations. Bandung : Pusat Penerbit Universitas (P2U), 2003.
Sumber Lain : Media Perdagangan Jembatan Informasi Perdagangan http//www.depdag.go.id http//www.google.com http//:id.wikipedia.org/wiki/kawasan_perdagangan_bebas_ASEAN http://www.depdagri.go.id/produk-hukum/2009/02/09/instruksi-presiden-no-2-tahun2009 http://www.depdag.go.id/index.php?option=regulasi&task=detil&id=1090&file=htm
Draft wawancara Key Informan (Kapus Humas) 1. Apa sebenarnya tujuan jangka panjang panjang yang ingin di peroleh Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? 2. Bagaimana peran Humas dalam mensuport yang dilakukan Kementerian Perdagangan RI ? 3. Bagaimana Humas menjembatani sosialisasi antara internal dan eksternal ? 4. Sosialisasi ini secara nasional dibagi beberapa tahap ? 5. Sekarang sudah memasuki tahap yang keberapa ? 6. Apa target dari sosialisasi yang ingin diperoleh Humas Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? 7. Bagaimana strategi humas dalam membantu Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? 8. Apa isi pesan sosialisasi ? 9. Apa kendala – kendala sosialisasi ? 10. Bagaimana mengatasi kendala – kendala sosialisasi ? 11. Apakah melakukan evaluasi sendiri, sosialisasi yang dilakukan ? 12. Siapa saja khalayak sasaran dari program sosialisasi ? 13. Bentuk program sosialisasi apa saja yang dilakukan oleh bagian Humas Kementerian Pedagangan RI ?
Draft Wawancara key informan (Subbid HAL Pemerintah & Non Pemerintah) 1. Sejak kapan sosialisasi program 100 % Cinta Indonesia dilakukan ? 2. Siapa saja sasaran sosialisasi ? 3. Bagaimana cara Humas mensosialisasikan 100 % Cinta Indonesia ? 4. Apa saja tahapan – tahapan sosialisasinya ? 5. Apakah Humas mengkoordinasikan sosialisasi pada dinas – dinas ? 6. Melalui media apa Humas melakukan sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? 7. Apa pesan atau isi yang disampaikan dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? 8. Apa kendala – kendala implementasi mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia ? 9. Bagaimana cara humas mengatasinya? 10. Apakah Humas juga menerbitkan media eksternal ? jika “ya” media eksternal apa ? 11. Apakah Humas membagi wilayah – wilayah sosialisasi ? 12. Bagaimana tanggapan atau feedback dari sasaran (masyarakat) sosialisasi ?
Draft Wawancara mahasiswa Fisip UI 1. Apa yang anda ketahui mengenai program 100 % Cinta Indonesia ? 2. Sejauh mana program ini diketahui oleh anda ? 3. Siapa yang mensosialisasikan dan bertempat dimana ? 4. Apakah anda mengerti isi dari sosialisasi program tersebut ? 5. Bagaimana tanggapan anda mengenai program ini ? 6. Apakah anda sering membeli produk luar negeri (barang import) ? 7. Setelah mendapatkan sosialisasi program tersebut apa yang akan anda lakukan ? 8. Menurut
anda apakah
sosialisasi
ini
membantu
pemerintah
dalam
menggalakan masyarakat untuk cinta produk dalam negeri ? 9. Sampai saat ini apakah menurut anda masyarakat Indonesia sudah cinta akan produknya sendiri ? 10. Sosialisasi ini telah dilakukan sebanyak berapa kali dalam lingkungan kampus anda ? 11. Apa saja yang dilakukan oleh anda dalam menjalankan program ini ? 12. Apa yang diharapkan dengan sosialisasi yang ada ?
Hasil wawancara Key Informan (Kapus Humas)
21/ 07 /2010
1. Apa sebenarnya tujuan jangka panjang yang ingin di peroleh Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Tujuan jangka panjangnya adalah membangun nation brand untuk Indonesia yang menempatkan Indonesia sebagai “creative nation” atau bangsa kreatif dan memfokuskan perhatian publik dan dunia terhadap kreatifitas Indonesia disemua sektor. Ya intinya mengamankan produk Indonesia di pasar, supaya di beli oleh masyarakat sendri (menyerap produk sendiri) dengan kata lain menghasilkan produk sendiri dan di konsumsi oleh masyarakat sendiri.
2. Bagaimana peran Humas dalam mensuport yang dilakukan Kementerian Perdagangan RI ? Dalam mensuport yang dilakukan Kemendag ini, humas berperan sebagai fasilitator komunikasi, seperti contohnya jika ada seminar seminar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI, humas memasukan unsur program 100 % Cinta Indonesia kedalam kegiatan tersebut dengan cara memberikan pin yg berlogo 100 % Cinta Indonesia kepada para peserta seminar. Selain itu kita juga memilih band cokelat sebagai duta 100 % Cinta Indonesia dalam sosialisasi ini, tujuannya antara lain untuk mengajak kaum muda supaya dapat berpartisipasi dalam mensukseskan gerakan 100 % Cinta Indonesia. Humas lebih berperan menginformasikan program ini kepada khalayak yang lebih luas, juga diinformasikan tidak hanya didalam tapi juga diluar negeri jika ada seminar, pameran – pameran lebih kepada peran humas
3. Bagaimana Humas menjembatani sosialisasi antara internal dan eksternal ? Untuk sosialisasi internal sendiri, seluruh pegawai Kementerian Perdagagan RI diwajibkan menggunakan pin logo 100 % Cinta Indonesia, selain itu juga segala bentuk publikasi internal harus mengandung logo 100 % Cinta Indonesia. Seperti map, mouse pad, tas kerja, bolpoint. Sedangkan untuk sosialisasi eksternal dilakukan dengan frekuensi yang lebih banyak. Seperti memasang spanduk dan juga iklan. Selain itu juga lewat media massa, atau kadang jika punya program sosialisasi dimedia elektronik kita mencoba menghubungi orang – orang media karna humas juga memiliki forum pers perdagangan yang siap untuk meliput kegiatan perdagangan
4. Sosialisasi ini secara nasional dibagi beberapa tahap ? Untuk tahapan sosialisasinya sendiri sebenarnya program 100 % Cinta Indonesia pernah ada sebelumnya mungkin kita lebih mengenal dengan Aku Cinta Indonesia, namun diluncurkan kembali sekitar tahun 2008, kemudian 2009 keluarlah Instruksi Presiden, dan Keputusan Menteri sehingga kampanye pun mulai bergaung di tahun 2009 itu.dan mulai berjalan sosialisasinya ke masyarakat terutama ke Mahasiswa, UKM, serta Instansi – instansi pemerintah lainnya.
5. Sekarang sudah memasuki tahap yang keberapa ? Sampai saat ini sosialisasi terus dilakukan dan terus berjalan, karna melihat dari tujuannya yaitu menggerakan masyarakat Indonesia untuk tetap Cinta dan menggunakan produk dalam negeri, maka sosialisasi tidak berhenti di tahun ini. Untuk tahapannya saat ini masuk tahapan evaluasi, evaluasinya dilakukan ketika Rapat Dengar Pendapat di DPR yang diadakan 1 bulan sekali.
6. Apa target dari sosialisasi yang ingin diperoleh Humas Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Sebanyak – banyaknya masyarakat mengenal program 100 % cinta Indonesia ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari yaitu tetap menggunakan produk dalam negeri.
7. Bagaimana strategi humas dalam membantu Kementerian Perdagangan RI dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? -
dalam sosialisasi mengenai ACI ( 100 % Cinta Indonesia) ini dalam menyampaikan informasi kepada khalayak pertama dalam bentuk sederhana yaitu membuat siaran pers, setelah itu mengadakan jumpa pers, ini sebagai penghubung atau mediator dalam menjalin komunikasi dalam hal mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia
-
oh iya untuk memudahkan siaran pers ini juga disediakan di situs perdagangan www.depdag.go.id jadi tidak hanya pers saja yang dapat melihat
dan mengetahuinya tetapi khalayak pun dapat
mengakses juga, selain itu juga siaran pers dapat kami kirimkan melalui email bagi wartawan -
Ada strategi humas sebagai penghubung atau mediator dalam menjalin komunikasi dalam mensosialisasikan 100 % Cinta Indonesia, pertama adalah dalam bentuk paling sederhana yaitu membuat siaran pers, dengan mengundang wartawan baik media cetak maupun elektronik.
-
Selain ada liputan pers, jumpa pers juga terkait dengan humas adalah talkshow baik di radio maupun televisi, ataupun juga
melakukan dialog public kepada mahasiswa – mahasiswa, UKM, Lembaga – lembaga Pemerintah dan non pemerintah, dan juga Ibu Menteri turun langsung di beberapa kampus negeri di Indonesia
8. Apa isi pesan sosialisasi ? Membangun rasa bangga , memberi inspirasi bagi masyarakat lokal untuk
mencintai,
membanggakan,
membeli
dan
mengunakan
produk/brand Indonesia. Serta mulai membangkitkan rekognisi internasional terhadap kreativitas Indonesia (Nation Branding.
9. Apa kendala – kendala sosialisasi ? -
Kendalanya ya apabila ada dinas – dinas yang ingin berkunjung ke daerah, namun telat memberitahukan kepada Humas Kementerian Perdagangan RI, maka Humas Kementerian Perdagangan RI pun tidak dapat ikut serta untuk mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia.
-
Daya jangkau pun menjadi kendala bagi kami, untuk di daerah luar pulau jawa agak terlambat mendapatkan informasi sosialisasi ini
10. Bagaimana mengatasi kendala – kendala sosialisasi ? -
untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh unit kerja, guna mensinkronisasi program
kerja
sehingga
memudahkan
kami
untuk
terus
mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia tanpa ada yang tertinggal akibat kendala tersebut -
pemanfaatan teknologi dan komunikasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
dalam
penyampaian
sosialisasi program 100 % Cinta Indonesia ini sehingga masyarakat diluar jakarta ataupun diluar pulau jawa pun dapat mengetahui
sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ini melalui internet yang saat ini ada di situs jejaring sosial mengenai apa itu 100 % Cinta Indonesia, juga beberapa iklan layanan masyarakat di televisi, iklan di kereta api (kereta argo bromo), spanduk
- spanduk, dan beberapa
perusahaan retail seperti (Indomart dan Alfamart) di daerah – daerah yang sudah menggunakan logo 100 % Cinta Indonesia. Pada intinya dihampir semua media publikasi umum kami gunakan untuk bersosialsiasi
11. Apakah melakukan evaluasi sendiri, sosialisasi yang dilakukan ? Humas tidak melakukan evaluasi sendiri dalam sosialisasi ini. Namun untuk penyelenggaraan kegiatan sosialisasinya humas melakukan evaluasi sendiri.
12. Siapa saja khalayak sasaran dari program sosialisasi ? Mahasiswa dan seluruh masyarakat Indonesia
13. Bentuk program sosialisasi apa saja yang dilakukan oleh bagian Humas Kementerian Pedagangan RI ? Program sosialisasinya dilakukan dengan dua cara : Langsung : mengundang mahasiswa (secara tatap muka) memberikan sosialisasi atau seminar tentang program 100 % Cinta Indonesia. Tidak langsung : membuat stiker, spanduk, iklan layanan masyarakat dengan logo 100 % cinta Indonesia, serta membuat media kid, juga menyisipkan sosialisasi ini dengan kegiatan – kegiatan yang diselenggarakan baik oleh Kementerian Perdagangan RI ataupun dinas – dinas terkait.
Hasil Wawancara key informan (Subbid HAL Pemerintah)
21/07/2010
1. Sejak kapan sosialisasi program 100 % Cinta Indonesia dilakukan ? Sosialisasi program 100 % Cinta Indonesia ini dilakukan setelah adanya Instruksi Presiden RI NOMOR 2 TAHUN 2009 dan juga Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Harian TIM Nasional Peningkatan Eksopr dan Peningkatan Investasi Nomor KEP – 08/M.EKON/03/2009 tentang logo dan koordinasi pelaksanaan kegiatan Aku Cinta Indonesia, serta penandatangan MOU Kampanye Aku Cinta Indonesia dalam upaya perkokoh
pondasi Nation Branding yang
melibatkan seluruh departemen, instansi pemerintah, dan BUMN.
2. Siapa saja sasaran sosialisasi ? Sasaran sosialisasinya pastinya adalah seluruh masyarakat Indonesia, namun sosialisi program ini disosialisasikan ke asosiasi yang terkait dengan perdagangan, pejabat, anggota DPR, mahasiswa,
pelajar, dan
public figure.
3. Bagaimana cara Humas mensosialisasikan 100 % Cinta Indonesia ? -
Bentuk program sosialisasi 100 % Cinta Indonesia kita selenggarakan melalui pameran,
seminar – seminar yang di hadiri oleh Pelajar,
mahasiswa, UKM dan juga Lembaga – lembaga non pemerintah lainnya, kemudian kita sediakan pin yang berlogokan 100 % Cinta Indonesia. Selain itu juga kita memberikan goodybag kepada peserta seminar, yang didalamnya terdapat beberapa benda seperti bolpoint, dan buku memo yang berlogo 100 % Cinta Indonesia -
Sosialisasi 100 % Cinta Indonesia juga dilakukan ketika ibu Menteri memberikan kuliah kepada mahasiswa – mahasiswa di kampus mereka.
Kegiatan ini dilakukan secara langsung, juga disertakan dengan pemberian pin ataupun stiker 100 % Cinta Indonesia
4. Apa saja tahapan – tahapan sosialisasinya ? Tahapannya dilingkungan tingkat internal dulu mulai dari Menteri dst, ditingkat eksternalnya melalui media cetak, media elektroni, tatap muka, dan pameran serta Membuat image tentang 100 % Cinta Indonesia, tentang bagaimana keadaan ekonomi dunia yang mengimbas kepada ekonomi di Indonesia. Betapa pentingnya untuk tetap menggunakan produk sendiri dan bangga menggunakan produk sendiri.
5. Melalui media apa Humas melakukan sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Melalui media cetak, majalah, spanduk, balon udara, franchise waralaba, setiap produk di iklan muncul logo 100 % Cinta Indonesia. Kemudian ada juga dialog tentang program ini di radio Elshinta, serta iklan layanan masyarakat yang berisi tentang kecintaan terhadap tanah air yang didalamnya ada logo 100 % cinta Indonesia.
6. Apa pesan atau isi yang disampaikan dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Membangkitkan rasa bangga dan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap keberhasilan kreatifitas bangsa Indonesia. Menjadikan rasa cinta Indonesia ini sebagai sebuah gerakan bersama, karena rasa cinta dan bangga ini akan membantu bangsa Indonesia mempromosikan diri sebagai bangsa kreatif diantara bangsa lainnya di dunia.dan dengan bangga menggunakan produk – produk buatan sendiri dan menghargai hasil karya bangsa sendiri sejak dini.
7. Apa kendala – kendala implementasi mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia ? Untuk di masyarakat nya sendiri Adanya Image Malu menggunakan Produk Indonesia (jaim) , Persepsi Kualitas yang kurang baik , Perilaku Kurangnya “dorongan” untuk menggunakan produk Indonesia. Selain itu juga daya jangkau kepada masyarakat (untuk yang di daerah pelosok seperti di Indonesia bagian timur sulit untuk menjangkaunya). Selain itu juga kurang masivnya dukungan dari instansi – instansi terkait lainnya, seolah – olah ini hanya tugas dari Kementerian Perdagangan RI saja.
8. Bagaimana cara humas mengatasinya? Untuk ke instasinya sendiri humas menghimbau untuk instansi – instansi tersebut dapat bekerja sama dalam mensosialisasikan program ini, selain itu menggunakan efek ketok tular contohnya Forum Pelajar Seindonesia yang hadir di Jakarta untuk temu karya maka diberikan sosialisasi program ini sehingga mereka dapat menyebarkan atau menularkan kepada orang – orang di daerah mereka. Selain itu juga untuk menjangkau masyarakat di daerah – daerah pelosok ditayangkannya iklan layanan masyarakat (sudah ada di TV) yang di sponsori oleh Kementerian Perdagangan RI, juga melalui internet (website Kementerian Perdagangan RI) www.depdag.go.id 9. Apakah Humas juga menerbitkan media eksternal ? jika “ya” media eksternal apa ? Tidak
10. Apakah Humas membagi wilayah – wilayah sosialisasi ? Humas tidak membagi wilayah – wilayah sosialisasi, tetapi membuat klasifikasinya berdasarkan pendidikan (pelajar, mahasiswa) dan sosial (asosiasi)
11. Bagaimana tanggapan atau feedback dari sasaran (masyarakat) sosialisasi ? Tanggapan dari sasaran sosialisasi, mereka senang menggunakan produk dalam negeri, tetapi di imbangi dengan harga dan kualitas sehingga masyarakat tetap percaya bahwa produk dalam negeri tidak kalah kualitas dan harganya jauh lebih terjangkau dari pada barang luar. Banyaknya kaum muda yang mulai menggandrungi batik, batik terlihat pesat di minati oleh seluruh kalangan saat ini.
Hasil Wawancara key informan (Subbid HAL Non Pemerintah) & Subbag Program & Pelaporan 21/07/2010 1. Sejak kapan sosialisasi program 100 % Cinta Indonesia dilakukan ? Sejak adanya Instruksi Presiden dan Keputusan Menteri tahun 2009 sosialisasi program ini mulai di gaungkan.
2. Siapa saja sasaran sosialisasi ? Sasaran sosialisasinya adalah mahasiswa yang juga adalah sebagai media menularkan sosialisasi ini dilingkungan mereka, masyarakat Indonesia merupakan sasaran sosialisasi program ini.
3. Bagaimana cara Humas mensosialisasikan 100 % Cinta Indonesia ? Kerjasama dengan perguruan tinggi seperti UI dan Muhammadiah untuk mensosialisasikan program ini, mengikutsertakan program 100 % Cinta Indonesia ini kedalam kegiatan – kegiatan yang diadakan oleh kampus tersebut.seperti memberikan stiker dan pin berlogo 100 % Cinta Indonesia, dan juga dalam kegiatan – kegiatan Bakorhumas diikutsertakan sosialisasi ini dengan cara yang sama memberikan pin, stiker, notesbook, yang berlogokan 100% cinta Indonesia.
4. Apakah pernah humas mengkoordinasikan sosialisasi pada dinas – dinas ? Tidak, humas tidak mengkoordinasi sosialisasi kepada dinas – dinas karena dilakukan oleh unit – unit terkait. Contoh KPI (Kerjasama Perdagangan Internasional) menagadakan sosialisasi atau seminar, maka Humas ikut menitipkan sosialisasi 100 % Cinta Indonesia dengan cara memberikan souvenir atau pin berlogo 100 % Cinta Indonesia.
Humas itu jika koordinasi dengan media massa karena disanalah tempatnya. Begitu juga media center seperti sosialisasi ke televisi, surat kabar, press conference dengan mereka itulah humas.
5. Apa saja tahapan – tahapan sosialisasinya ? Tahapan – tahapan sosialisasinya ya mengkoordinasikan terlebih dahulu apa bila ada kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan oleh dinas – dinas terkait atau kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa, kemudian menitipkan unsur 100 % Cinta Indonesia ke dalam kegiatan – kegiatan tersebut, mengadakan seminar dan talkshow mengenai program ini. Dan juga tidak lupa memberikan goodybag yang berlogo 100% Cinta Indonesia agar mereka mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.
6. Melalui media apa Humas melakukan sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Salah satunya melalui iklan periode (September – Desember 2009) di kereta api, kereta api eksekutif oleh dr.Lula Kamal yang mengajak untuk tetap cinta produk Indonesia, selain itu juga di majalah internal, spanduk, juga media publikasi di Kementerian Perdagangan RI
7. Apa pesan atau isi yang disampaikan dalam sosialisasi 100 % Cinta Indonesia ? Menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk membeli produk dalam negeri, tidak hanya membeli produk dalam negeri saja tetapi bangga menggunakannya serta bangga sebagai warga negara Indonesia dengan apa yang ada di Negara ini.
8. Apa kendala – kendala implementasi mensosialisasikan program 100 % Cinta Indonesia ?
Sejauh ini kendalanya dari sisi daya jangkau sosialisasi, karena untuk mensosialisasikan program 100 Cinta Indonesia kepada masyarakat yang tinggal di daerah bagian timur atau di luar pulau jawa kita harus menunggu sampai pada jadwal kunjungan kerja. Baru sosialisasi ini dapat diikutsertakan. Jadi tidak bisa langsung menyeluruh dan merata sosialisasinya pada waktu yang bersamaan.
9. Bagaimana cara humas mengatasinya? Caranya kita mengupayakan sebanyak mungkin media yang kita pakai untuk sosialisasi ini, seperti dengan internet ataupun juga iklan layanan masyarakat di televisi. Yang juga dapat disaksikan oleh masyarakat dimana saja
10. Apakah Humas juga menerbitkan media eksternal ? jika “ya” media eksternal apa ? Tidak
11. Apakah Humas membagi wilayah – wilayah sosialisasi ? Humas tidak membagi wilayah – wilayah sosialisasi.
12. Bagaimana tanggapan atau feedback dari sasaran (masyarakat) sosialisasi ? Saat ini penggunaan batik menjadi trend dikalangan masyarakat, bahkan instansi – instansi serta perusahaan - perusahaan swasta telah menetapkan salah satu hari kerja untuk berseragam atau menggunakan batik. Selain itu juga saat ini jajanan – jajanan tempo dulu semakin banyak kita temukan. Dan diminati oleh banyak masyarakat.
Hasil Wawancara mahasiswa Fisip UI (Komunikasi Massa tahun 2007) 1. Apa yang anda ketahui mengenai program 100 % Cinta Indonesia ? Program 100 % Cinta Indonesia adalah program pemerintah dimana dalam program ini masyarakat dihimbau untuk cinta Indonesia 100 % mulai dari mencintai produk dalam negeri sampai mencintai budaya negeri sendiri, yah menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi dalam diri seperti itu.
2. Sejauh mana program ini diketahui oleh anda ? Yang saya ketahui sih ya, saat ini programnya masih terus dijalankan karna sudah banyak terlihat logo 100 % cinta Indonesia di tempat – tempat perbelanjaan contohnya waralaba seperti Indomart
3. Siapa yang mensosialisasikan dan bertempat dimana ? Yang mensosialisasikan Humas Kementerian Perdagangan RI yang mengundang kami (mahasiswa Fisip UI) untuk mengikuti seminar di Aula Kementerian Perdagangan RI.
4. Apakah anda mengerti isi dari sosialisasi program tersebut Ya, saya cukup mengerti ya, sosialisasi ini intinya kan kita sebagai masyarakat Indonesia dihimbau untuk tetap cinta terhadap Indonesia 100 % sehingga dalam perdagangan bebas asia ini perekonomian kita bisa tetap membaik, bahkan kalau bisa tambah baik ya. Kan payah juga kalau misalnya barang impor banyak yang masuk tapi kita beli barang impor ga beli barang dalam negeri sendiri bisa hancur nantinya.
5. Bagaimana tanggapan anda mengenai program ini ? Saya rasa cukup bagus ya, karna sebelumnya juga pernah ada program cinta Indonesia, tapi sempet ilang gitu kan. Sekarang ini saatnya
perdagangan bebas asia dengan adanya program ini tentu akan membantu Indonesia untuk tetap dapat bertahan dan menunjukan Indonesia kreatif kepada dunia tentunya.
6. Apakah anda sering membeli produk luar negeri (barang import) ? Ya sering, saya beli gadget seperti hp, laptop, games elektronik gitu, kadang juga sepatu, atau tas.
7. Setelah mendapatkan sosialisasi program tersebut apa yang akan anda lakukan ? Ya, mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari sih ya.. memiliki rasa nasionalisme yang tinggi sih contohnya kaya pake batik, sekaran ini saya mulai menyukai batik. Dulu sih nggak pernah ya, karna batik identik dengan orang tua. Tapi sekarang ini batik di desain sebagus dan sekini mungkin sehingga banyak juga peminatnya dari kaum muda.
8. Menurut
anda apakah
sosialisasi
ini
membantu
pemerintah
dalam
menggalakan masyarakat untuk cinta produk dalam negeri ? Udah pas sih, Cuma mungkin lebih cari celah aja, memasukan segmen anak muda dalam iklan layanan masyarakat, jadi ya sebagai orang muda kita juga jadi merasa diperhatikan oleh pemerintah, ya di perhitungkanlah oleh pemerintah sebagai masyarakat generasi penerus bangsa. Jadi kita sebagai orang muda juga dapat tetap cinta terhadap produk dalam negeri.
9. Sampai saat ini apakah menurut anda masyarakat Indonesia sudah cinta akan produknya sendiri ? Kalau dari kacamata saya sendiri sih ya, sebenernya tergantu dari individunya sendri, apakah mereka sudah cinta akan tanah air dan bangga menjadi warga Negara Indonesia, tapi sih sekarang yang paling kelihatan
ya itu ya penggunaan batik di semua kalangan dari opa – opa sampai anak – anak kecil pake batik. Sudah mulai ada lah rasa cinta Indonesia dan bangga dengan produk Indonesia itu.
10. Sosialisasi ini telah dilakukan sebanyak berapa kali dalam lingkungan kampus anda ? Untuk sosialisasinya sendiri sih, diadakannya hanya saat seminar yang diadakan Kementerian Perdagangan RI saja ya, tetapi setiap kampus kami mengadakan acara, Kementerian Perdagangan RI juga memasukan unsur 100% Cinta Indonesia itu, seperti memberikan kaos, topi, serta pin – pin yang berlogo 100% Cinta Indonesia seperti itu.
11. Apa saja yang dilakukan oleh anda dalam menjalankan program ini ? Untuk saya , saya akan terus menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri, terus kemudian ya menularkan kepada lingkungan ya, supaya mereka juga tetap cinta akan produk dalam negeri.
12. Apa yang diharapkan dengan sosialisasi yang ada ? Harapanya supaya dengan adanya sosialisasi ini masyarakat Indonesia tetap cinta Indonesia 100% dengan menggunakan produk dalam negeri mencintai budaya – budaya kita sehingga tidak ada lagi yang namanya budaya kita di klaim oleh negeri sebrang. Dan yang terakhir Indonesia bisa menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia kreatif.
MEMO - DINAS Nomor :
/SJ-DAG.9/MEMO/5/2009
Kepada Yth.
:
Sekretaris Jenderal
Dari
:
Plt. Kepala Pusat Humas
Perihal
:
Permohonan Forum Pelajar Indonesia 2009
Lampiran
:
1 (satu) Berkas
Tanggal
:
Mei
2009
Menunjuk surat Panitia Forum Pelajar Indonesia 2009 nomor 397/Kunjungan Belajar/FOR-INDONESIA/IV/2009 tentang Permohonan Menjadi Tuan Rumah Kunjungan Belajar, bersama ini perkenankan kami melaporkan halhal sebagai berikut : 1. Panitia Forum Pelajar Indonesia 2009 berharap dengan Kunjungan Belajar ke Departemen Perdagangan, mereka mendapatkan informasi terkait tema yang diusung yaitu “Yang Muda, yang Berwirausaha”. Untuk itu, penyampaian materi ekonomi kreatif kiranya dapat memberikan motivasi kepada para pelajar yang menjadi peserta dalam Forum ini. 2. Harapan dari Panitia Forum Pelajar Indonesia 2009 ini bila berkenan dan memungkinkan, kiranya Ibu Menteri Perdagangan sendiri yang akan memberikan pembekalan kepada para pelajar ini yang juga merupakan perwakilan dari seluruh Indonesia. 3. Terlampir dengan hormat kami sampaikan pula Menteri terkait kegiatan tersebut di atas.
konsep memo kepada Ibu
Demikian, atas perhatian dan arahan Bapak terima kasih.
Sesjen kami sampaikan
Plt. Kepala Pusat Humas
Robby Kumenaung
SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Phone/Fax: 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id
Penandatanganan MOU Kampanye Aku Cinta Indonesia: Upaya Perkokoh Pondasi Nation Branding Jakarta, 27 Juli 2009 – Komitmen pemerintah melakukan kampanye ’Aku Cinta Indonesia’ (ACI) membutuhkan partisipasi semua pihak. Keterlibatan seluruh departemen, instansi pemerintah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangatlah penting agar gerakan ini dapat berlangsung dengan baik. Sehubungan hal tersebut, Departemen Perdagangan, Departemen Komunikasi dan Informasi, Kementerian Negara BUMN dan BUMN-BUMN terkait, hari ini melakukan penandatanganan MOU kampanye ’Aku Cinta Indonesia’ di Jakarta. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, pemerintah tidak aktif bekerja sendiri dan sangat membutuhkan peran dan kerjasama semua lapisan masyarakat, termasuk para pelaku usaha, baik perusahaan swasta maupun BUMN. ”Penandatanganan MOU ini diharapkan dukungan pelaksanaan kampanye ACI dapat segera dilaksanakan. Kita harapkan dukungan semua pihak, kampanye ini akan menjadi sebuah gerakan, sehingga produk indonesia dapat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Gerakan dan kampanye ACI dapat menjadi semangat dalam melakukan peningkatan dan menjadikan produk Indonesia lebih kompetitif,” tambah Mendag. Keterlibatan perusahaan BUMN dalam kampanye ACI sangatlah diperlukan. Perusahaan BUMN dapat menyelipkan logo dan kampanye cinta Indonesia dalam iklan layanan masyarakatnya, juga melalui materi-materi komunikasi baik internal maupun eksternal, iklan TV dan media cetak. Ini bisa menjadi langkah efektif untuk melibatkan konsumen dan komunitas agar berpartisipasi aktif menggalang gerakan ACI. Sebagai contoh, perusahaan transportasi dapat menayangkan logo dan kampanye cinta Indonesia pada media audio visual di setiap armadanya. Selain itu, melalui buletin bulanan, majalah yang ditujukan bagi nasabah, pemasangan iklan di sentra layanan konsumen yang dimiliki perusahaan BUMN masing-masing dapat membantu menyebarluaskan informasi yang menyibak fakta tentang keunggulan-keunggulan produk atau jasa Indonesia. Mendag menambahkan, BUMN juga dapat berperan serta dalam kampanye ACI sebagai sponsor kampanye, baik di media cetak dan elektronik. Depdag telah memproduksi iklan TV dan beberapa iklan cetak dimana penayangannya membutuhkan partisipasi perusahaan-perusahaan BUMN. Kampanye ACI diupayakan agar berlangsung dinamis dan inspiratif, mampu menggugah masyarakat untuk terlibat aktif mencintai, membanggakan, membeli serta menggunakan produk Indonesia. Siapa lagi yang akan cinta, bangga, mau membeli dan memakai produk Indonesia kalau bukan kita sendiri. Kita mulai kecintaan terhadap produk indonesia dari diri sendiri dan menularkannya kepada keluarga, lingkungan dan masyarakat. Anak-anak harus didorong terus untuk lebih mengenal alam indonesia, masakan nusantara, pakaian, sepatu, musik, film serta produk-produk buatan dalam negeri sehingga mereka menghargai hasil karya bangsa sendiri sejak dini.
Kampanye ACI semakin relevan dalam situasi paska pemboman serta krisis ekonomi global saat ini dan bisa menjadi batu pijakan dalam membangun kembali kesadaran akan pentingnya menggunakan produk dalam negeri. Rasa nasionalisme akan membantu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri nasional agar Indonesia mampu bersaing di pasar dunia. ”Kita harus jadikan rasa cinta Indonesia ini sebagai sebuah gerakan bersama (collective movement), karena rasa cinta dan bangga ini akan membantu bangsa indonesia memposisikan diri sebagai bangsa kreatif di antara bangsa lainnya di dunia. Dan dengan kondisi paska pemboman, kampanye ini akan membantu bangsa indonesia menyusun kembali rasa percaya dirinya, sehingga akhirnya dengan bangga kita dapat mengatakan bersama 100% Cinta Indonesia!,” jelas Mendag. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Kepala Pusat Humas Departemen Perdagangan Telp/Fax:021-2352400/23528456 Email:
[email protected]
SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id
PEMERINTAH LUNCURKAN LOGO & KAMPANYE ‘CINTA INDONESIA’:
“Menuju Bangsa Kreatif dan Kompetitif” Jakarta, 22 April 2009 – Hari ini Pemerintah meluncurkan logo dan mencanangkan dimulainya kampanye ‘Cinta Indonesia’ di sela-sela acara pembukaan pameran INACRAFT yang ke-11 di Jakarta Convention Center. Logo dan kampanye ‘Cinta Indonesia’ yang diluncurkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia tersebut dimaksudkan untuk menggugah rasa bangga terhadap tanah air Indonesia serta meningkatkan rasa percaya diri sebagai bangsa Indonesia. Apresiasi dan rasa bangga tersebut termasuk terhadap produk Indonesia (misalnya barang dan jasa-jasa seperti objek wisata dalam negeri). “Masyarakat Indonesia diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa produk-produk buatan Indonesia kurang baik. Padahal beragam produk buatan Indonesia telah mendunia, dengan kualitas yang diakui oleh pasar internasional. Oleh karena itu, kampanye ini diharapkan dapat menyadarkan persepsi keliru tersebut sehingga masyarakat Indonesia mengenal, bangga, mencintai bahkan memakai dan membeli produk-produk Indonesia,” kata Menteri Perdagangan, Mari Pangestu selaku Koordinator Pelaksana Harian pelaksanaan kampanye Cinta Indonesia pada saat konperensi pers setelah peluncuran hari ini. Dengan diluncurkannya kampanye Cinta Indonesia dengan logo “100% Cinta Indonesia”, diharapkan bangsa Indonesia bangga menjadi orang Indonesia serta cinta menggunakan produk Indonesia. Selain itu, kampanye ini juga diharapkan akan meningkatkan citra Indonesia sebagai bangsa yang kreatif, yang dihormati keberadaannya di pasar internasional. Oleh sebab itu, diharapkan kampanye ini tidak statis, namun dinamis, berkesinambungan dan dalam aktivasinya akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. “Program seperti ini memang bukan baru. Dua dekade lalu kita juga pernah melakukan gerakan cinta Indonesia dan juga diulang di berbagai periode sebelumnya. Namun sempat terhenti, padahal ini adalah gerakan yang baik. Oleh karena itu, belajar dari pengalaman tersebut, kita hidupkan lagi semangat mencintai Indonesia, bukan saja produknya namun juga bangsa dan negara Indonesia. Kalau bukan kita yang mencintai negara dan bangsa kita, siapa lagi kalau bukan kita yang bangga memakai produk dalam negeri. Kalau kita tidak bangga dan mengapresiasi produk Indonesia, bagaimana kita berharap masyarakat negara lain mempunyai apresiasi terhadap produk kita. Maka, Gerakan Cinta Indonesia sudah dibahas sejak tahun lalu sebagai pondasi yang kuat untuk Nation Branding Indonesia”, tegas Mendag. Masih banyak yang belum sadar bahwa Indonesia telah memproduksi barang-barang dan jasa yang berkualitas dunia, bukan hanya produk yang berbasis kekayaan alam, seperti yang kita ketahui selama ini, tetapi juga riset dan pengembangan serta inovasi dan kreatifitas. Indonesia juga mulai memiliki produk dengan merek yang telah dikenal bukan hanya di kawasan tetapi juga di dunia.
“Kampanye ini akan mengenalkan produk barang dan jasa Indonesia tersebut dengan harapan masyarakat mengenalnya, setelah itu bangga, dan pada akhirnya memakai dan membeli produk tersebut. Tahapan ini secara tidak langsung akan menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia”, lanjut Menteri Perdagangan. Lebih jauh Mari Pangestu menggarisbawahi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dalam rangka menumbuhkan kebanggaan atas produk Indonesia adalah menjaga kualitas yang konsisten, ketersediaan yang berkesinambungan dan harga yang kompetitif dengan produk luar negeri. Masyarakat Indonesia tidak akan membeli atau menggunakan barang dan jasa Indonesia jika kualitas tidak terjaga dan harga tidak memadai. “Saya yakin masyarakat Indonesia cinta akan barang buatannya sendiri, namun jika kualitasnya kurang baik dan harganya tidak kompetitif, secara wajar masyarakat akan memilih yang lebih murah tapi baik tanpa melihat itu dari dalam atau luar negeri. Oleh karena itu, kampanye ini juga memiliki misi sebagai gerakan yang secara pararel mejadi pemicu dari dalam untuk memperbaiki mutu produk Indonesia. Depdag telah mendapat banyak dukungan dari para produsen, dunia usaha, dan peritel bahwa mereka mendukung gerakan ini karena akan menguntungkan bagi mereka. Namun kami menegaskan bahwa kepada para pengusaha dan produsen untuk menghasilkan produk (baik barang maupun jasa) yang kompetitif jika ingin bersaing di pasar domestik maupun internasional. Pada saat yang bersamaan Pemerintah juga akan terus meningkatkan program fasilitasi untuk memperbaiki mutu, desain, kemasan dan branding dari produk Indonesia”, lanjut Mendag. Keunggulan produk Indonesia di dalam maupun di dunia internasional merupakan pilar penting dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan daya saing Indonesia dengan lebih luas. Selain itu, kebanggaan dan kecintaan akan barang dan jasa Indonesia akan menstimulasi penggunaan produk dalam negeri. Dalam konteks respons terhadap resesi perekonomian dunia, gerakan Cinta Indonesia ini menjadi relevan sebagai bagian dari upaya meningkatkan permintaan dalam negeri dan dengan demikian mengurangi potensi PHK. Bagi Indonesia, pasar domestik merupakan pilihan terbaik, apalagi mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta jiwa. Ini adalah kekuatan pasar yang luar biasa untuk menyerap produksi dalam negeri. Selain itu, secara demografis lebih dari 50% penduduk Indonesia adalah berumur di bawah 29 tahun yang merupakan angkatan muda dengan daya beli dan segmen pasar tertentu. Jika permintaan dalam negeri dapat dipertahankan, maka dampak resesi perekonomian global terhadap pertumbuhan perkonomian Indonesia dapat diimbangi. Kombinasi pasar dalam negeri, kreatifitas pengusaha selaku penyedia barang dan jasa serta semangat Cinta Indonesia dapat menjadi modal penting bagi Indonesia di dalam menghadapi krisis global saat ini. Mengingat ini adalah program bersama, maka dalam pelaksanaannya, kampanye Cinta Indonesia perlu dan harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, bisnis maupun masyarakat secara luas. ”Setelah peluncuran resmi hari ini, kita masuk tahap pertama aktivasi gerakan Cinta Indonesia dimana Pemerintah yang menjadi katalisator gerakan dengan program aktivasi sosialisasi dan berbagai kegiatan promosi untuk mencapai target tahap pertama yaitu, menimbulkan apresiasi dan menyediakan informasi. Berbagai pihak yang sudah dilibatkan seperti sejumlah BUMN, Asosiasi produsen dan ritel, Kadin, dan ahli komunikasi dan PR, sudah menyatakan kesiapannya mendukung. Kami tentunya
2
berharap bahwa dunia usaha secara lebih luas, media, komunitas independen dan kreatif yang lebih luas dapat juga mendukung dan membantu sosialisasi gerakan ini sehingga bergulir terus dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Logo ”100% Cinta Indonesia” juga disosialisasikan secara luas, dan diharapkan menjadi jaminan mutu produk yang memakai logo tersebut. Tanpa dukungan seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia, kampanye ini tidak akan berhasil”, kata Mendag.
SEKILAS MENGENAI LOGO DAN KAMPANYE CINTA INDONESIA Logo “100% Cinta Indonesia” didesain dengan kreasi warna-warni yang merepresentasikan laut dan bumi Indonesia sebagai negara kepulauan. Ragam warna pada logo ini juga merefleksikan kekayaan dan keragaman kreatifitas bangsa Indonesia yang luar biasa. Warna merah putih pada logo melambangkan bendera merah putih. Huruf-huruf yang seolah ‘terpotong’ menunjukkan bahwa kreatifitas bangsa Indonesia mampu ‘tampil’ melampaui batas. Logo ini merupakan peng-iya-an, sekaligus ekspresi tekad bersama dan dukungan kepada sesama dalam kesadaran kolektif membangun identitas sebagai Bangsa Kreatif. Adapun desain logo Cinta Indonesia diharapkan memiliki makna yang mudah dimengerti oleh berbagai bangsa dan karenanya dapat berperan sebagai penunjuk, pengingat dan penyadar bahwa kita pantas maju sebagai Bangsa Kreatif. Sebagai program yang berkelanjutan hingga di masa datang, hal ini sejalan dengan tujuan jangka panjang kampanye, yakni membangun sebuah ‘merek bangsa’ (nation brand) yang mampu memposisikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan ragam, baik budaya, seni, alam, maupun kreatifitas. Dengan begitu, Indonesia akan mampu memusatkan perhatian publik dan dunia internasional pada kreatifitas Indonesia dari berbagai sektor ekonomi. Logo dan Kampanye ini ditetapkan berdasar Surat Keputusan Menko Perekonomian dimana Menteri Perdagangan ditunjuk selaku Koordinator Pelaksana Harian. Dalam pelaksanaannya, Mendag akan menunjuk tim teknis yang akan mensosialisasikan logo ke berbagai pemangku kepentingan masyarakat, dan mengkoordinasikan aktifasi kampanye serta memonitor efektifasi kampanye ini. Namun karena ini adalah gerakan bersama, keberhasilan kampanye akan terletak dari partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan gerakan Cinta Indonesia ini. Logo “100% Cinta Indonesia” (terlampir). -- selesai -Informasi lebih lanjut, hubungi: Kepala Pusat Humas Telp/Fax: 021-23528400/23528456 Email:
[email protected]
3
4
Penandatanganan MoU Kampanye Aku Cinta Indonesia
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu bersama Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil serta beberapa direktur BUMN hari ini (27/07/2009) di Jakarta melakukan penandatangan MoU kampanye � Aku Cinta Indonesia (ACI) �.
Menteri Perdagangan pada kesempatan tersebut mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan dukungan terhadap pelaksanaan kampanye Aku Cinta Indonesia. � Kita harapkan dengan dukungan semua pihak, kampanye ini akan menjadi sebuah gerakan sehingga produk Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Gerakan dan kampanye ACI dapat menjadi semangat dalam melakukan peningkatan dan menjadikan produk Indonesia lebih kompetitif�
demikian ditegaskan Mendag.
Keterlibatan perusahaan BUMN dalam kampanye ACI dapat menyelipkan logo dan kampanye cinta Indonesia dalam iklan layanan masyarakat, melalui materi-materi komunikasi baik internal maupun eksternal, iklan TV dan media cetak. BUMN juga dapat berperan serta dalam kampanye ACI sebagai sponsor kampanye baik di media cetak maupun elektronik.
http://www.depdag.go.id/publikasi/berita/107/# Peluncuran Logo dan Kampanye Cinta Indonesia
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Haji Muhammad Zainul Madjdi dan Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Rudy Lengkong secara resmi membuka Pameran INACRAFT Ke-11 serta Peluncuran Logo & Pencanangan Kampanye Cinta Indonesia, di Jakarta Convention Center 22 April 2009.
Dalam sambutan pembukaannya, Presiden RI antara lain mengatakan
bahwa kontribusi industri kreatif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar 6,3 % dari jumlah industri kreatif sekitar 2,2 juta dan industri kerajinan sekitar 700 ribu. Dari jumlah industri itu, industri kreatif mampu menyerap jumlah tenaga kerja sekitar 5,4 juta sedangkan untuk industri kerajinan mampu menyerap 1,8 juta tenaga kerja. Dengan berkembangnya industri kreatif dan kerajinan, ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh dan lapangan kerja makin tercipta. Dengan demikian diharapkan kemiskinan akan terus dapat diturunkan serta pembangunan akan lebih adil dan merata di seluruh Indonesia.
Sementara itu Menteri Perdagangan dalam sambutannya antara lain mengatakan peluncuran logo dan kampanye Cinta Indonesia akan mengenalkan produk barang dan jasa Indonesia dengan harapan masyarakat akan mengenalnya, setelah itu bangga dan pada akhirnya memakai dan membeli produk dalam negeri. Tahapan ini secara tidak langsung akan menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Penyelenggaraan INACRAFT Ke-11 yang akan digelar dari tanggal 22 s/d 26 April menempati 1425 stand pameran diikuti oleh perusahaan kreatif dan inovatif Indonesia. Pada pameran kali ini diharapkan akan dihadiri sekitar 1000 (seribu) buyers dari 85 negara.
Mendag : Cantumkan Logo 100% Cinta Indonesia
Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu menghadiri pertemuan makan malam ke-15 bertema Human Capital Strategy Living The Astra Values yang diselenggarakan Philip Koeler Center for Asean Marketing (PK) -Jakarta CMO Club bekerjasama dengan PT. Asra International Tbk di Jakarta, 29 Juni 2009.
Pada kesempatan tersebut Mendag mempresentasikan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkembangkan apresiasi kecintaan terhadap penggunaan produk Indonesia melalui sosialisasi Logo 100 % Cinta Indonesia. Diharapkan seluruh pihak secara nasional dapat berpartisipasi aktif dalam pencantuman logo "100 Persen Cinta Indonesia" pada setiap program maupun pada perangkat promosinya, sebagaimana pernyataan kesediaan siap mendukung dari seluruh
instansi pemerintah, 40 BUMN dan 5 hingga 10 perusahaan swasta.
Pertemuan yang diakhiri pemberian PIN 100 Persen Cinta Indonesia tersebut dihadiri pakar pemasaran Hermawan K, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengembangan Promosi Ekspor,Hesti Indah Kresnarini, Direktur PT. Astra International TBK, Prijono Sugiarto dan para anggota.
Margaretha adventy Villa Taman Bandara Blok E 2 No. 6 Dadap - Kosambi Tangerang 15211
MARGARETHA ADVENTY Villa Taman Bandara Blok E 2 No. 6 Dadap - Kosambi Tangerang 15211 Phone
: (021) 5596-3588
Mobile
: 0856-8034069
Email
:
[email protected]
CURRICULUM VITAE Personal Information Place and Date of Birth
: Jakarta, April 13 1987
Marital Status
: Single
Sex
: Female
Religion
: Catholic
Nationality
: Indonesian
Experince HRD Administration at Ancol Terang Metal Printing Industry, PT started from November 21st, 2005 until October 2008 Education 1. 2006-present
Mercu Buana University, Faculty of communication mayoring Public Relation – KKMB (Kuliah Karyawan Mercu Buana)
2. 2002-2005
SMAN 95 , Jakarta
Interest Singing, watching, reading, and writing Margaretha Adventy