LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE No
DOCUMENT CODE
1
SHE – 01
VISITOR ACCEPTANCE / PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
2
SHE – 02
FIRE PREVENTION / PENCEGAHAN KEBAKARAN
3
SHE – 03
BASIC FIRST AID / PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
4
SHE – 04
INCIDENT INVESTIGATION / INVESTIGASI KEJADIAN
5
SHE – 05
SNAKE BITE / DIGIGIT ULAR
6
SHE – 06
EARTHQUAKE ALERT / GEMPA BUMI
7
SHE – 07
SMOKING AREA / AREA MEROKOK
8
SHE – 08
EYE INJURY / CEDERA MATA
9
SHE – 09
LADDER USE / PENGGUNAAN TANGGA
10
SHE – 10
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE / PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LISTRIK
11
SHE – 11
LOCK OUT / TAG OUT ( LO-TO )
12
SHE – 12
WORKING AT HEIGHTS / BEKERJA DIKETINGGIAN
13
SHE – 13
ALCOHOL AND DRUG TESTING / PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG
14
SHE – 14
EMPLOYEE INDUCTION / INDUKSI KARYAWAN
15
SHE – 15
COMPUTER VIRUS PROTECTION / PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER
16
SHE – 16
MANUAL HANDLING / MENGANGKAT BARANG
17
SHE – 17
CONFINED SPACE ENTRY / MEMASUKI DI RUANG TERBATAS
18
SHE – 18
INJURY / PENANGANAN CEDERA/LUKA
19
SHE – 19
MAINTENANCE USED TOOLS / MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA
20
SHE – 20
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY / PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA
21
SHE – 21
USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
22
SHE – 22
WASTE DISPOSAL / PEMBUANGAN LIMBAH
23
SHE – 23
DRIVING SAFETY / KESELAMATAN BERKENDARA & MENGEMUDI
24
SHE – 24
DRIVER REQUIREMENTS / PERSYARATAN MENGEMUDI
25
SHE – 25
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS MATERIAL / PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
26
SHE – 26
OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING / PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK
27
SHE – 27
GENERAL SAFETY / KESELAMATAN UMUM
28
SHE – 28
MEETING / RAPAT
TITLE / JUDUL
LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE No
DOCUMENT CODE
29
SHE – 29
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROL ( HIRAC ) / IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO & KONTROL
30
SHE – 30
PROSEDUR ANCAMAN BOM / BOMB THREAT PROCEDRURES
31
SHE – 31
SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR
32
SHE – 32
AUDIT HSE PROCEDURE / PROSEDUR AUDIT K3LL
33
SHE – 33
VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS / PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN
34
SHE – 34
PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE / PROSEDUR UNTUK PENUMPANG
35
SHE – 35
EMERGENCY PROCEDURE / PROSEDUR KEADAAN DARURAT
36
SHE – 36
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA MOTOR)
37
SHE – 37
MANAGEMENT MANAJEMEN
38
SHE – 38
HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL HEALTH PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
39
SHE – 39
WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES / PROSEDUR BEKERJA DIATAS ATAU DEKAT AIR
40
SHE – 40
ACCIDENT CLASIFICATION / PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN
41
SHE – 41
PROSEDUR PENANGANAN BANJIR
42
SHE – 42
PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
43
SHE – 43
PROSEDUR PEMBELIAN
44
SHE – 44
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN
45
SHE – 45
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
46
SHE – 46
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
47
SHE – 47
PROSEDUR PENGISIAN SOLAR
48
SHE – 48
PROSEDUR HOUSEKEEPING
49
SHE – 49
WORK PERMIT PROCEDURE / PROSEDUR IZIN KERJA
50
SHE – 50
WELDING PROCEDURE / PROSEDUR PENGELASAN
51
SHE – 51
SCAFFOLDING PROCEDURE / PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA
52
SHE – 52
HSE INSPECTION PROCEDURE / PROSEDUR INSPEKSI K3LL
TITLE / JUDUL
INSPECTION
PROCEDURES/
PROSEDUR
INSPEKSI
PROCEDURES/
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU VISITOR ACCEPTANCE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 01 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PENERIMAAN TAMU VISITOR ACCEPTANCE PROCEDURE
SHE - 01
01
2 Juni 2014
1 dari 1
All visitors to park their vehicle in car park
Semua tamu/pengunjung diminta untuk memparkirkan kendaraannya di tempat parkir yang tersedia.
Always stop the visitor’s and ask who they are and whom they wish to see
Hentikan tamu/pengunjung yang akan memasuki area kantor dan tanyakan maksud kedatangannya.
Ensure the visitor’s ID is registered in the visitor’s logbook. Take and keep their ID and check for its validity.
Pastikan identitas tamu sudah terdaftar pada buku tamu secara lengkap. Ambil dan simpan kartu identitasnya dan periksalah keabsahannya.
If the ID is valid, give a Visitor’s Card to the person(s)
Bila identitas dinyatakan sah, berikan Kartu Pengunjung kepada tamu dimaksud
One security personnel to explained locate evacuation correct if burn with guest or visitor
Seorang personil SECURITY akan menjelaskan lokasi evakuasi jika terjadi kebakaran kepada tamu/pengunjung tersebut .
One security personnel to accompany/guide visitor to locate correct department (person).
Seorang personil SECURITY akan mendampingi dan mengantarkan tamu/pengunjung tersebut ke tempat atau orang yang dimaksud.
Upon departure, ensure that ID and Visitor’s Card is returned
Pastikan ID dan Kartu Tamu dikembalikan pada saat tamu meninggalkan gedung / kantor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENCEGAHAN KEBAKARAN FIRE PREVENTION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 02 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN FIRE PREVENTION PROCEDURE
SHE - 02
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
1. Fire Prevention
1. Pencegahan Kebakaran
Fire extinguishers (dry chemical) must be placed outside and be easy accessible in an emergency all offices and work area.
Alat pemadam api (jenis dry chemical) harus diletakkan diluar dan mudah diambil bila terjadi kebakaran di setiap ruang kantor dan setiap area kerja.
C02, dry chemical extinguishers must be located in the kitchen. All office boys’ are to be trained in the use of the fire fighting equipment.
Pemadam api jenis CO2, dry chemical harus ada di dapur. Semua petugas RTK (Rumah Tangga Kantor) harus diberi latihan cara penggunaan peralatan pemadam kebakaran.
All the workshop areas must have dry chemical fire extinguishers placed in a suitable location so as to be easily accessible in emergencies.
Semua bengkel (gudang) harus dilengkapi adanya alat Pemadam api jenis dry chemical dengan lokasi peletakan yang mudah dilihat dan mudah diambil bila keadaan darurat.
All fuel is to be stored and dispensed in a clean workmanlike manner to minimize spillage and the fire risk. All the fuel storage areas are to be equipped with both CO2 and large dry chemical extinguishers. The fuel dumps are to be designated non-smoking areas.
Semua BBM harus disimpan dan disalurkan dengan benar untuk mengurangi ceceran dan resiko kebakaran. Lokasi penyimpanan BBM harus dilengkapi dengan pemadam api jenis CO2 dan jenis bubuk (dry chemical) yang cukup besar. Penyimpanan BBM adalah area dilarang keras merokok.
A water supply solely for fire fighting and sufficient fire hoses and pumps (depending on the size of the camp) should be readily accessible to the fire fighting team should the fire alarm go off.
Harus ada sumber air khusus untuk pemadam kebakaran yang dapat disalurkan melalui selang air dan pompa (tergantung ukuran dari camp) dengan posisi yang dekat dari camp agar bisa cepat digunakan oleh anggota pemadam kebakaran bila ada sirene berbunyi.
2. Signage
2.Tanda-tanda Kebakaran
Where required, fire warning and no smoking posters and signs are to be placed in conspicuous positions around the area.
Bila diperlukan, tanda peringatan kebakaran dan poster dilarang merokok harus diletakkan di tempat yang jelas dan mudah dilihat disekeliling area.
Easily seen warning signs will be displayed to warn personnel of the inherent dangers of a particular area. Fuel, Workshop, Office, all have different fire risks.
Tanda-tanda tersebut harus mudah terlihat oleh para personil yang kurang peduli akan bahaya kebakaran di area sekitanya. Tempat BBM, bengkel, kantor, merupakan area yang mempunyai resiko kebakaran tersendiri.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN FIRE PREVENTION PROCEDURE
SHE - 02
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
3. Muster Points A designated muster point and an alternative muster point must be delineated in a safety position in case of a fire. All personnel in the area must be familiar with the fire drills and know where to assemble when the fire alarm sounds.
4. Fire Emergency Response Teams An emergency response team and a fire fighting team made up are to be assembled and undergo regular training and practice. All fire fighting equipment is to be checked regularly and, if found faulty, replaced immediately.
3.Tempat Berkumpul Harus ada tempat berkumpul dan tempat alternatif sebagai tempat yang aman untuk berkumpul apabila terjadi kebakaran. Semua personil di dalam area harus dilatih pemadaman kebakaran dan mengetahui lokasi tempat berkumpul ketika terdengar sirene kebakaran berbunyi. 4.Regu Pada Saat Gawat Darurat / Kebakaran Harus dibentuk regu keadaan darurat dan kebakaran dari personil dan secara teratur harus mendapatkan latihan dan praktek. Semua peralatan pemadam kebakaran diinspeksi (cek) secara teratur, apabila ditemukan dalam kondisi rusak harus segera diganti.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN BASIC FIRST AID Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 03 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA BASIC FIRST AID PROCEDURE
SHE - 03
1
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 3
Tingkatan Kesadaran
Level of Consciousness Shake and Shout
Guncangkan dan berteriak
Conscious obeys simple orders
Sadar, bisa mendengar dan bicara
Semi or unconscious, drowsy or no response
Setengah atau Tidak sadar, mengantuk atau tidak ada reaksi
Airway
Jalan Napas
Clear and no obstructions – Place in Recovery position and proceed to Breathing
Obstructed - Roll to side, Remove obstruction with fingers till clear then proceedto Breathing.
Breathing
Jalan Napas bebas dan tidak ada gangguan – tempatkan dalam posisi recovery (posisi pemulihan) dan lanjutkan ke pernapasan Gangguan- Ubah posisi ke samping, ambil bendabenda yang menganggu dengan jari, lanjutkan ke pernapasan Pernapasan
Present - count respiratory rate and depth and place in recovery position
Masih Bernapas – hitung jumlah frekuensi pernapasan dan kedalamnannya, tempatkan dalam posisi recovery (posisi pemulihan)
Absent - Commence Mouth to Mouth Resuscitation
Tidak Bernapas – Langsung pernapasan (dari mulut ke mulut)
Circulation
mulai
bantuan
Peredaran Darah
Pulse present - Count pulse rate over 1 minute
Denyut Jantung ada – Hitung frekuensi denyut jantung selama 1 menit
Pulse Absent - Commence Cardiac Compression,
Denyut Jantung tidak ada – Langsung mulai membuat kompresi jantung luar, Ratio bantuan nafas dan bantuan sirkulasi untuk satu orang adalah 2 kali bantuan pernapasan dan 15 kali bantuan sirkulasi, dan untuk 2 orang adalah 1 kali bantuan pernapasan dan 5 kali bantuan sirkulasi
1Person- 2 Breaths to 15 Compression’s , 2 Persons 1 Breath to 5 Compression’s
Bleeding
Stop Bleeding with Direct Pressure ( No Leaves or
Perdarahan
Mud to Lacerations )
Apply Dressing to bleeding site and apply a Firm Crepe Bandage
Hentikan Perdarahan dengan tekanan Langsung (Jangan menempelkan daun-daunan atau lumpur diatas luka-luka) Pasangkan pembalut diatas tempat perdarahan dan pasang lagi diatas pembalut perban kain yang kuat
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA BASIC FIRST AID PROCEDURE
SHE - 03
1
Abdominal Injuries
Cover open wounds with dressing and tape. Protruding Foreign Bodies – Do not remove, control bleeding around the site. If patient is conscious, posture flat with knees bent.
Apply large amounts of cool water to the burn. Wet a sheet and place the wet sheet over the burnt area and keep cool with water
Apply space blanket over the sheet.
Open Chest Wounds – Cover and seal the hole or lacerations with dressing and posture injured side down. Protruding Foreign Bodies - Do not remove, Secure the object and leave in place, control the bleeding around with dressing.
Loose Foreign material – Irrigate with eye wash and apply dressing
Head Injuries
Bleeding from the ear, apply light tape dressing and posture bleeding side down
Control other bleeding with dressing and bandage.
Limb Injuries
Tutup luka-luka yang terbuka dengan pembalut dan plester Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan cabut, kontrol perdarahan disekitar daerah luka-luka, jika korban masih sadar posisikan berbaring mendatar, dengan lutut menekuk
Siram banyak air dingin diatas luka bakar Kasih basah sebuah kain sprei dan pasang diatas daerahnya luka bakar dan selalu seram dengan air sejuk Pasang “Space Blanket” diatas kain sprei
Luka Dada yang Terbuka – Tutup Lubang luka atau luka goresan dengan pembalut dan posisikan dengan arah luka menghadap kebawah Benda-Benda Asing yang Menonjol – Jangan mencabut, jamin benda tersebut tetap ditempatnya , kontrol perdarahan disekitarnya dengan pembalut
Jangan Mencabut Benda-Benda Asing yang Menonjol – (tusukan kayu, paku dan lain lain). Kontrol perdarahan disekeliling tempat tetapi jangan menekan diatas bagian tersebut Pecahan Material Asing – Bilas dengan obat cuci mata dan pasangkan pembalut Luka Kepala
Beware of Depressed skull fracture
Check pupil size and reaction to light
2 dari 3
Luka Mata
sticks, nails etc.) Control Bleeding around the site but do not apply pressure to the site
2 JUNI 2014
Luka Dada
Eye Injuries
Do Not Remove Protruding Foreign Bodies (
PAGE
Luka Bakar
Chest Injuries
HALAMAN
DATE
Luka daerah Perut
Burns
TANGGAL
Perdarahan dari telinga, pasang pembalut plester yang ringan dan posisikan arah luka perdarahan menghadap ke bawah Kontrol perdarahan yang lain dengan pembalutan baru pasang perban diatasnya. Hati-hati dengan tanda keretakan pada tengkorak Cek ukuran biji mata dan reaksi dengan cahaya Luka bagian Tungkai dan Lengan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA BASIC FIRST AID PROCEDURE
SHE - 03
1
Control all Bleeding with a dressing and bandage
If fractures are present, re-align as near as possible,
splint and elevate the limb.
Amputation - Control Bleeding with direct pressure
dressing and bandage
Place the severed part in a dry plastic bag and give
to paramedic. Spinal Injury
Suspect a spinal injury if the patient has pain in the
back, loss of limb movement and/or ‘tingling’ of the arms or legs. Treat by laying the patient flat if patient is conscious, recovery if unconscious, Don’t move unless patient is in serious danger.
Snake Bite
DO NOT APPLY AN ARTERIAL TORNIQUET and do not wash the site.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 3
Kontrol perdarahan dengan pembalut dan perban Jika ada yang patah, luruskan sebisa mungkin, bebatkan dengan kayu bidai dan angkat tungkai atau lengan, pada bagian yang patah Amputasi – Kontrol perdarahan langsung dari pembalut dan perban
dengan
tekanan
Masukkan bagian yang terkena potong ke dalam bungkus plastik yang kering dan berikan kepada paramedik Luka pada Tulang Belakang
Periksa luka pada tulang belakang jika korban merasa nyeri dibagian belakang, dengan tidak bisa menggerakan tungkai atau lengan dan/atau merasa merinding pada ujung lengan atau tungkai. Jika korban masih sadar suruh berbaring datar, jika tidak sadar ubah ke posisi recovery (posisi pemulihan). Jangan pindahkan kecuali korban berada dalam gawat darurat Pengigitan Ular
JANGAN pasang TURNIKET, (alat untuk menghentikan perdarahan), dan jangan cuci pada bagian luka
Apply dressing to site and apply bandage over the
Pasangkan pembalut ditempat dan perban diatas, terus
site, then down to the end of the limb, then back up the limb.
berguling ke bagian bawah dulu baru ke bagian atas bila ditungkai atau lengan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PELAPORAN DAN INVESTIGASI KEJADIAN REPORTING AND INCIDENT INVESTIGATION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 04 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE
1.
JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN INCIDENT INVESTIGATION
SHE - 04
05
08 DESEMBER 2014
1 dari 4
1.
Purpose
To ensure that all incidents that have resulted in, or could have resulted in injury or illness, damage to property or the environment are fully investigated. To identify the root causes so that remedial action can be implemented to ensure that there is not a reoccurance of the same incident. 2.
Upon notification of an incident
Investigasi Dalam kaitannya dengan adanya kejadian
insure that the scene is safe If required, initiate Emergency Response (Medevac, Spill containment)
Untuk memastikan bahwa semua kejadian yang terjadi, atau segala hal yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit, kerusakan pada barang atau lingkungan, harus diinvestigasi secara menyeluruh. Selain itu pula prosedur ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi akar penyebab serta tindakan perbaikan yang harus dilakukan untuk memastikan tidak akan terjadi lagi kejadian serupa. 2.
Investigation
Maksud
Pastikan untuk mengamankan tempat kejadian Plan
Bila diperlukan, lakukan terlebih dahulu Rencana Tanggap Darurat (Evakuasi Medik, wadah penampung tumpahan)
Make preliminary classification of incident based on immediate facts and report following the Incident Reporting Requirements Flowchart. Appendix A.
Tentukan klasifikasi kejadian berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh saat itu dan laporkan sesuai dengan Bagan Alir Persyaratan Pelaporan Kejadian (lihat: Appendix A).
Use the Levels of Incident Investigation and Review Flowchart to determine what level of management is required to form the investigation team. Appendix B.
Tentukanlah tingkat Investigasi Kejadian dan Bagan Alir Pengkajian Ulang untuk menentukan tingkat manajemen apa yang diperlukan dalam pembentukan tim investigasi
Assemble the investigation team and outline the objectives of the investigation.
Bentuklah tim investigasi dan tetapkan tujuan dan sasaran investigasi.
Obtain any preliminary reports or other relevant documentation.
Dapatkan setiap laporan-laporan dokumen lain yang terkait.
Identify any witnesses and obtain statements.
Identifikasikan setiap saksi dan dapatkan pernyataanpernyataan mengenai kesaksian mereka atas kejadian dimaksud.
Obtain any phisycal evidence. E.g. machinery or other equipment.
Dapatkan bukti-bukti fisik yang ada. Misalnya, mesin atau peralatan lainnya.
Visit the site. Take photos and make drawings identifying any relevant equipment or position of personnel. This will give the investigation team a feel for what happened. Take the witness to the scene and let them tell you what happened.
awal
atau
bentuk
Datangi lokasi kejadian. Ambillah gambar/foto (dokumentasikan) dan buatlah gambar/sketsa setiap peralatan yang terkait atau posisi keberadaan personil. Hal ini akan memberikan gambaran kepada tim investigasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Bawalah saksi ke tempat lokasi kejadian dan biarkan dia menceritakan kepada anda, apa yang telah dia saksikan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE
3.
JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN INCIDENT INVESTIGATION
SHE - 04
05
08 DESEMBER 2014
2 dari 4
Interview the witnesses. Never make assumptions. Collect as much information as possible by asking the question WHY? Keeping asking WHY until you are happy that you can go no further. e.g His arm has broken. WHY? Because it got caught in the drill rig. WHY? Because he grabbed the Kelly hose as it started to turn. WHY? Because the swivel locked up and the hose started to wrap around the pipe. Etc.
Tanyailah para saksi. Jangan sekali-sekali membuat asumsi/dugaan. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang perlu, dengan selalu bertanya MENGAPA?. Tetaplah selalu bertanya dengan kata MENGAPA, hingga anda merasa puas atas keterangannya, sebelum melanjutkan ke hal lainnya. Sebagai contoh: Lengannya patah. MENGAPA? Karena tertimpa alat bor. MENGAPA? Karena dia mencabut paksa selang Kelly saat mulai bekerja. MENGAPA? Karena pemutar (swivel) dalam keadaaan terkunci dan selang melilit pada pipa. Dst.
If site has been disturbed try and reconstruct the incident scene.
Bila lokasi kejadian terganggu, coba dan lakukan rekonstruksi atas kejadian dimaksud.
Reconstruct incident sequence using information gathered from the witnesses.
Rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan atas informasi yang diperoleh dari para saksi.
Investigation team to regroup to discuss and collate information.
Tim investigasi berkumpul untuk mendiskusikan dan menyusun informasi.
Complete an incident tree using the Incident Analysis Guide to identify.
Lengkapi alur kejadian dengan menggunakan Pedoman Analisa Kejadian untuk mengidentifikasi:
Reporting
3.
Pelaporan
Complete comprehensive report using the following headings:
Lengkapilah laporan selengkapnya dengan menggunakan pokok-pokok berikut ini:
-
Summary of incident
-
Ringkasan kejadian
-
Details of injured person, damaged to property or environment Actual loss Chronology of events Detailed description of incident Findings of investigation Conclusion and Recommendations Copy of Incident Investigation Tree using Incident Analysis form as a guide.
-
Rincian atas korban luka/cedera, kerusakan atas barang atau lingkungan Kerugian aktual kronologi kejadian Deskripsi terrinci mengenai kejadian tersebut Temuan-temuan hasil investigasi Kesimpulan/konklusi dan rekomendasi Salinan Alur Investigasi Kejadian menggunakan Formulir Analisa Kejadian sebagai pedoman.
-
-
Record all remedial action in the Remedial Action Plan. Identify person responsible for implementing changes and establish target date.
Catatlah semua tindak perbaikan dalam Rencana Tindakan Perbaikan. Tentukan orang yang bertanggungjawab untuk menerapkan tanggal target akhir dan perubahannya.
For changes to procedures, work instruction, policies or modifications to equipment a Management of Change procedure needs to
Untuk mengubah prosedur, instruksi kerja, kebijakan atau perubahan pada peralatan, perlu kiranya melengkapi dan memenuhi prosedur yang berkaitan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE
4.
5.
JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN INCIDENT INVESTIGATION
SHE - 04
05
08 DESEMBER 2014
3 dari 4
be completed.
dengan Perubahan Change).
Monitor implementation of changes through inspections.
Penerapan atas perubahan tersebut dipantau melalui inspeksi.
Review
4.
Manajemen
(Management
of
Pengkajian Ulang
All incidents need to be reviewed to ensure that adequate controls have been put in place to prevent a reoccurrence.
Semua kejadian perlu dikaji ulang untuk memastikan bahwa kontrol yang benar telah dilaksanakan demi mencegah terulangnya kejadian serupa
The Level of Incident Investigation and Review chart (Appendix B) shows which management personnel must review each incident.
Tingkatan Investigasi Kejadian dan Bagan Alir Pengkajian Ulang (Appendix B) memperlihatkan personil manajemen mana yang harus melakukan pengkajian ulang atas setiap kejadian.
Dissemination Of Information
5.
Penyebaran Informasi
HSE department to produce an HSE alert for all incidents of Levels 0, 1, 2 and 3. These alerts must be posted on HSE notice boards.
Departemen HSE membuat Warta HSE untuk semua kejadian pada tingkatan 0, 1, 2 dan 3. Warta tersebut harus dipasang di papan pengumuman HSE.
Monthly HSE meetings can be used to disseminate the findings from incident investigations to all crewmembers.
Meeting HSE mingguan dapat pula digunakan sebagai media penyebaran informasi atas temuan-temuan dari hasil investigasi kejadian, kepada seluruh anggota kru.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
INVESTIGASI KEJADIAN INCIDENT INVESTIGATION
SHE - 04
05
08 DESEMBER 2014
4 dari 4
METODA INVESTIGASI KEJADIAN MENGGUNAKAN FISH BONE ANALYSIS A.
METODE FISH BONE ANALYSIS Metoda yang digunakan dalam investigasi kecelakaan di perusahaan menggunakan metode fish bone, dikarenakan metode ini sangat sederhana untuk menelusuri penyebab permasalahan yang terjadi. Dan dalam metode fish bone analysis ini melibatkan partisipasi semua orang, karena berprinsip bahwa pemikiran yang bersumber dari orang banyak lebih baik dari satu orang. Metode Fish Bone Analysis dinamakan diagram tulang ikan karena bentuk dari diagram ini seperti tulang ikan, dengan permasalahan sebagai kepalanya, dan penyebab-penyebab yang ada sebagai duri-durinya.
B.
FUNGSI METODA FISH BONE ANALYSIS Karena setiap kemungkinan yang kita temukan sebagai penyebab terjadinya permasalahan akan dituliskan di salah satu “duri” Tergantung dari penguasaan wawasan pengetahuan dan teknologi yang dimiliki Fish Bone ini diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat bagi semua sehingga semua orang dapat berpartisipasi
C.
DIAGRAM FISH BONE ANALYSIS
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
DIGIGIT ULAR SNAKE BITE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 05 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR DIGIGIT ULAR SNAKE BITE PROCEDURE
SHE - 05
01
It is best to treat all snakes as poisonous. In all cases a snake is more likely to be scared of you than you are of it and the snake will only attack if it feels threatened or if you step on it.
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 2
Perlakukanlah bahwa setiap ular yang dijumpai berbisa. Kenyataannya ular takut terhadap manusia bahkan melebihi rasa takut kita saat bertemu ular. Ular akan menyerang apabila merasa terancam atau apabila kita menginjak ular
1. Preventive Action
TANGGAL:
1. Tindakan Pencegahan
Apabila anda melihat ular, jauhilah pelanpelan. Jangan membuat gerakan yang tiba - tiba.
Never harass or torment a snake.
Jangan mengusik, menyakiti ular.
Do not attempt to kill or capture a snake. An injured snake can be very dangerous.
Jangan mencoba untuk membunuh atau menangkap ular. Ular yang terluka akan sangat berbahaya.
Never assume that a snake is dead. Often they use stillness as camouflage.
Jangan pernah menganggap ular sudah mati. Seringkali ular sedang dalam keadaan diam atau menyamar.
Ular seringkali tidur sambil berjemur di atas jembatan. Hati - hati bilamana anda berada di tempat seperti itu karena ular sering berada di situ.
Never put your hands into hollow logs.
Jangan pernah sekali - sekali memasukan tangan ke dalam lubang batang kayu.
Look before turning any logs over or before moving something that has been on the ground for a long time.
Lihat untuk beberapa saat sebelum mengangkat batang kayu atau memindahkan sesuatu dari atas tanah.
When working in the field, wear long trousers and preferably high boots. These two items of clothing offer the best form of protection.
Ketika bekerja di lapangan, pakailah celana panjang dan lebih baik bila mengenakan sepatu boot tinggi. Kedua hal tersebut sangat penting untuk melindungi diri dari gigitan ular.
1. Action if Someone is Bitten
Tindakan yang harus dilakukan apabila seseorang digigit ular :
If you are bitten or if you are with someone who is, DO NOT PANIC.
Apabila anda digigit atau anda mengetahui ada orang lain digigit ular, JANGAN PANIK
Apply a pressure bandage.
Kenakan pembalut elastis
If you see a snake, move away from it slowly. Do not make sudden moves.
Snakes often sleep in the sun on the bridging. Be careful where you put your hands as they often wind themselves around the handrails.
Start the bandaging at the wound (bite) and bandage first to the extremity (down the limb) and then back up to the top of the limb. The purpose of this is to restrict the lymphatic system and to help
mengganggu
dan
Mulailah membalut luka dengan terlebih dahulu membalut bagian kaki (bagian bawah tubuh) kemudian diteruskan dengan membalut bagian atas tubuh. Hal ini
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR DIGIGIT ULAR SNAKE BITE PROCEDURE
SHE - 05
01
slow the flow of poison through the body.
TANGGAL:
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 2
dimaksudkan untuk membatasi sistem limphatik dan menghambat racun yang mengalir di dalam tubuh.
Immobilize the limb and keep the bite below the level of the heart.
Jangan menggerakan anggota tubuh dan usahakan agar gigitan ular berada di bawah hati
Use the telephones and contact MEDIVAC.
Gunakan telepon dan hubungi melakukan Evakuasi Medis
to activate a
IMPORTANT “DO NOTS”:
untuk
PENTING “JANGAN LAKUKAN”:
DO NOT LET OR ASK THE VICTIM TO WALK
JANGAN BIARKAN KORBAN UNTUK BERJALAN
NEVER APPLY A TOURNIQUET
JANGAN GUNAKAN ALAT PENGHENTI PENDARAHAN
DO NOT CUT THE WOUND OR ATTEMPT TO SUCK THE POISON OUT
JANGAN BIARKAN USAHAKANLAH BISA ULAR DIHISAPKAN KELUAR.
LUKA, DAPAT
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
GEMPA BUMI EARTHQUAKE ALERT Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 06 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE
SHE - 06
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
Injuries and deaths during earthquakes are caused by failling objects and collapsing structures. Knowing how to protect yourself when the shaking starts may save your life WHAT TO DO DURING AN EARTHQUAKE A. If you are in indoors
1. Duck or drop down to the floor. 2. Take cover under a sturdy desk, table or other piece furniture that is not likely to tip over 3. Hold in to it and be prepared to move with it. Hold the position until the ground stops shaking and its safe to move
4. Stay clear of windows, fireplaces, woodstoves, and heavy furniture or appliances that may fall over. Stay inside to avoid being injured by failing glass or building pays. If you are in crowded area, take cover where you are. Stay calm and encourage others to do likewise
B. If you are in outside Get into the open, away from buildings and power lines
Kematian dan kecelakaan selama gempa sering disebabkan kejatuhan benda dan roboh. Kenali bagaimana melindungi diri anda ketika goncangan dimulai boleh menyelamatkan diri anda APA YANG DILAKUKAN SAAT GEMPA A. Jika kamu berada didalam ruangan
1. Jatuhkan badan anda ke lantai 2. Cari perlindungan dibawah meja atau potongan mebel lainnya yang tidak memungkinkan untuk jatuh 3. Pegang kuat meja dan coba berpindah dengan meja tersebut. Tetap dengan posisi tersebut sampai goncangan berhenti dan aman. 4. Jauhi jendela, perapian, tungku kayu danperabotan berat atau peralatan alat rumah tangga yang mudah jatuh. Tetap berada didalam untuk menghindari terluka akibat pecahan kaca. Bila berada di tempat keramaian.lindungi diri anda. Tetap tenang dan anjurkan kepada lainnya untuk berlaku yang sama B. Jika berada diluar Carilah tempat terbuka yang jauh dari bangunan atau tiang listrik.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE
SHE - 06
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
C. If you are driving Stop if it is safe but stay inside your car. Stay away from bridges, overpasses and tunnels. Move your car as far out the normal traffic pattern as possible. If possible, avoid stopping under tress, light posts, power lines or signs
D. If you are in a mountains area Or near unstable slopes or cliffs, be alert for failing rock and other debris that could be loosened by the earthquake
E. if you are at the beach Move quickly to higher ground or several hundred yards
C. Jika sedang mengemudi Berhenti bila keadaan aman, tapi tetap berada didalam kendaraan. Jauhkan dari jembatan, jembatan penyeberangan dan terowongan. Jika memungkinkan gerakan mobil anda menjauhi dari keadaan lalulintas yang terlihat normal. Bila memungkinkan, hindari berhenti dibawah pohon, tiang lampu, tiang listrik dan tandatanda
D. Jika berada di area pegunungan Atau berada dekat turunan atau jurang, waspada dari jatuhnya batu-batuan dan reruntuhan akibat dari goncangan gempa.
E. Jika berada di Pantai Bergeraklah secepat mungkin ketempat yang lebih tinggi dari permukaan laut
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
AREA MEROKOK SMOKING AREA Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 07 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
Document Code :
PROSEDUR AREA MEROKOK SMOKING AREA PROCEDURE
SHE - 07
Smoking is only permitted in designated and signed smoking areas. No Smoking in offices, meeting room, kitchen and any Hazardous Material Storage Areas, is strictly forbidden. No Smoking Signs must be obeyed.
DATE
PAGE
No Smoking in offices, area Data Storage, kitchen, and any Hazardous Material Storage Areas, is strictly forbidden. No Smoking Signs must be obeyed 3. Vehicles permitted
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
Merokok hanya diperkenankan di tempattempat yang khusus dan bertanda boleh merokok Dilarang keras merokok di dalam kantor, ruang rapat, dapur dan tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya. Tanda peringatan Dilarang Merokok harus dipatuhi. 2. Penyimpanan Data
2. Data Storage
not
HALAMAN
1. Kantor Pusat
1. Head Office
Smoking is circumstances
TANGGAL REV
Dilarang keras merokok di dalam kantor, area Penyimpanan Data, dapur, dan tempat penyimpanan bahan-bahan berbahaya. Tanda peringatan Dilarang Merokok harus dipatuhi 3. Kendaraan
under
any
4. Smoking Area Smoking is only permitted in designated smoking areas approved by company
Dilarang keras Merokok dalam keadaan apapun 4. Area Merokok Merokok hanya diperkenankan pada tempattempat tertentu yang disediakan oleh perusahaan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
CEDERA MATA EYE INJURY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 08 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
LUKA PADA MATA EYE INJURY
SHE - 08
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
It is essential that all personnel are aware of methodS to treat eye injuries and the special precautions to observe when doing so.
Sangatlah penting bagi seluruh personil untuk memahami cara-cara pengobatan cedera mata dan tindakan pencegahannya untuk digunakan pada saat timbul kejadian.
Any eye injuries must be reported to the Medic immediately.
Setiap kejadian yang menyebabkan cedera pada mata harus dilaporkan kepada Medik yang ada, segera mungkin
First Aid Treatment in the Field waiting for the Medic
Pertolongan pertama di lokasi menunggu Medik tiba.
Control Bleeding around the eye or eyelids with direct pressure but NO DIRECT PRESSURE should be exerted on the eyeball itself.
Cegah pendarahan di sekitar mata atau kelopak mata dengan cara menekan tetapi JANGAN MENEKAN pada bagian bola mata.
Protect eyeball from pressure or rubbing by applying an eye shield or an eye pad lightly taped in position. The non-injured eye should not be padded as this causes needless panic and disorientation to the patient.
Lindungi bola mata dari kemungkinan tertekan atau digosok dengan menggunakan perban atau bantalan mata yang dilekatkan dengan plester. Mata yang tidak cedera jangan ditutup perban karena akan dapat menimbulkan kepanikan serta kekeliruan dalam memperkirakan kondisi pasien.
Posture sitting
Dudukan tubuh pasien.
Beware of aggravating the injury
Hati-hati jangan sampai cedera menjadi lebih parah.
Do not remove protruding foreign bodies.
Jangan mengambil benda asing yang menonjol dari mata.
Do not replace an extruded eyeball. Support with a saline moistened dressing lightly taped in position.
Jangan memasukan kembali bola mata yang keluar. Cukup ditutup perban yang diberi larutan garam (salin) dan lekatkan plester dengan hatihati.
Do not apply any pressure what soever to penetrating injuries and situations with extrusion of ocular contents.
Jangan menekan / memijat apapun terhadap setiap bagian mata yang keluar.
Foreign Body in Cornea.
Benda asing di dalam Kornea Mata.
Do not attempt to remove the foreign body. Protect the eye with an eye pad lightly taped in position.
Jangan mencoba mencabut benda asing. Tutuplah mata dengan perban dan lekatkan plester dengan hati-hati.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
LUKA PADA MATA EYE INJURY
SHE - 08
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENGGUNAAN TANGGA LADDER USE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 09 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGGUNAAN TANGGA LADDER USE
SHE - 09
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
Tangga diperlukan sebagai alat kerja pendukung yang memiliki resiko bahaya bilamana standar keselamatannya diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan menggunakan tangga sebagai peralatan bantu kerja adalah sbb: 1. Pagar pengaman tangga yang terpasang harus melewati sekurang-kurangnya 1 meter diatas anjungan landing 2. Pilihlah tangga yang sesuai untuk pekerjaan 3. Periksa tangga sebelum menggunakannya Periksa kalau ada anak tangga, pagar, pengikat yang goyah atau rusak, sekrup yang hilang, engsel, baut, mur atau perangkat keras lin yang rusak. Laporkan semua kekuarangan kepada supervisor anda, pasang tag dan hentikan pemakaian tangga Pastikan spreader bisa dikunci pada anak tangga Pastikan tangga yang tegak lurus mempuanyai kaki pengaman Jangan sekali-kali menggunakan tangga yang rusak 4. Menggunakan tangga : Gunakan barikade atau pengaman untuk mencegah benturan dan kunci atau blok pintu yang membuka ke arah anda Jagalah daerah sekitar dasar tangga agar tidak berantakan Bila anda menggunakan tangga untuk naik ke atap atau anjungan, ujung tangga harus setidaknya 1 meter melewati ujung atap atau titik penyangga lainnya. Bila bekerja dari sebuah tangga : Anda hanya boleh menjangkau atau bersandar sehingga kepala sabuk anda berada di antara pagar-pagar tangga Jaga keseimbangan anda dengan cara menempatkan tubuh anda diantara pagar-pagar tangga Hindari kemiringan dengan cara menegakkan kaki tangga dipermukaan yang keras dan rata Pastikan tangga lipat terbuka sepenuhnya dan dikunci sebelum digunakan Untuk menghindari pergerakkan, ikatkan tangga yang tegak lurus sedekat mungkin ke tinggi penyangga Jangan sekali-kali menyandarkan tangga ke permukaan yang tidak stabil. 5. Naiki dan turuni tangga dengan hati-hati - Menghadapilah ke tangga dan letakkan kaki kiri pada satu giliran dan tangan kiri pada giliran berikutnya pada posisi rata dengan mata. Mulai menaiki tangga menggunakan kaki kanan-tangan kanan. Teruskan cara ini hingga anda mencapai ketinggian yang anda inginkan. Turuni tangga
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGGUNAAN TANGGA LADDER USE
SHE - 09
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
-
dengan cara yang sama. Teknik menaiki tangga yang benar memastikan bahwa setiap saat selama naik dan turun anda berada pada empat titik kontak dengan tangga. Jadi bila salah satu gagal, anda masih mempunyai kontak dengan tiga titik lainnya. Jangan sekali-kali naik atau turun tangga menggunakan tali semata-mata sebagai titik kontak, sebab tindakan ini tidak aman dan menimbulkan potensi jatuh dari suatu ketinggian Untuk mencegah agar barang-barang tidak jatuh, setiap perkakas yang digunakan harus diikat dengan tali. Bawalah perkakas dalam sabuk perkakas. Jangan ambil resiko terpeleset. Periksa anak-anak tangga dan tapak sepatu anda agar tidak terdapat benda-benda licin. Jangan naik lebih tinggi dari anak tangga kedua dari puncak tangga lipat atau anak tangga ketiga dari tangga yang tegak lurus.
6. Penyimpanan Tangga Jangan menyimpan tangga di lorong jalan atau jalur menuju pintu darurat / 'Emergency Exit ' Jangan meninggalkan tangga yang disimpan dengan tidak aman. Peralatan memanjat, kerangkeng atau anjungan diperlukan untuk tangga tetap yang tingginya melebihi 7 meter. Bila sesuai sistem penahan kejatuhan harus digunakan di setiap saat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALATALAT LISTRIK POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 10 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALATALAT LISTRIK POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE
SHE - 10
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
Category: All electrical equipment and appliances. All electrical hand tools.
Kategori: Semua peralatan listrik. Semua peralatan tangan yang menggunakan tenaga listrik.
The safety system i.e. GFCD, RCCB/Grounding System used in the electric installation.
Sistem keselamatan seperti GFCD, RCCB/ sistem dibumikan yang dipakai dalam instalasi listrik
Any repairs needed or parts that need to be changed should be reported to the GA for approval and the Electrician should log the requirements in the Maintenance log Book.
Apabila ada yang perlu perbaikan dan pengganti, harus melapor dan mendapat ijin dari Bagian Umum dan petugas listrik harus mencatat dalam agenda apa yang perlu dikerjakan atau diganti.
Any inspection to be conducted near any hazardous materials, permission to work (PWT) has to be obtained from the GA and HSE Advisor.
Bila ada pemeriksaan dekat dengan bahan berbahaya maka harus mendapatkan surat ijin (PTW = Permission to work) dari Umum dan HSSE Coordinator
The GA will order the parts if not in stock.
Jika tidak ada persediaan, Umum akan memesan peralatan yang diperlukan.
The Electrician shall report to the GA of all repairs that are affected after the receipt of the replacement spare parts and should properly record in the Maintenance Log Book.
Petugas listrik melapor kepada Umum jika sudah selesai mengerjakan perbaikan listrik atau penggantian listrik dan juga harus dicatat dalam buku pemeliharaan alat.
Any fault in the distribution system shall be repaired immediately.
Jika ada kerusakan dalam sistem pendistribusian maka harus diperbaiki secepat mungkin.
Any faulty or weathered cable shall be replaced immediately.
Kabel listrik yang sudah cacat atau sudah ada yang rusak akibat dari cuaca, maka harus diganti segera.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALATALAT LISTRIK POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE
SHE - 10
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
Any faulty electrical equipment, appliances, hand tools should be removed immediately and tagged (Tag Out) for repairs or disposal.
Semua alat listrik kalau sudah mulai rusak, jangan dipakai lagi tapi harus langsung dicabut dan beri tanda (Tag Out) pada barang tersebut untuk diperbaiki atau dibuang.
Special attention has to be taken at overloading at power points where the user is using a multiple plug to service his electrical needs. This occurs especially in the workshop and offices.
Harus berhati-hati sekali dalam pemasangan steker yang bisa menerima beberapa aliran listrik, karena hal ini sering kurang diperhatikan dalam pemakaian setrum yang sering memberikan muatan melewati batas arus listrik. Kejadian ini paling sering terjadi di kantor atau storage.
Where Power Points that are being overloaded due to excessive appliances, the appliances shall be disconnected immediately. The Power Point should be tagged for review and possible additional power point outlets put in if the circuit can sustain the extra usage.
Apabila stop-kontak terbebani muatan berlebih oleh penggunaan beberapa peralatan sekaligus, maka peralatan tersebut harus dicabut/diputus aruskan sesegera mungkin. Stop-kontak harus ditandai untuk selanjutnya diperiksa dan mungkin ditambah stop-kontak lain pada sirkuit tersebut agar dapat digunakan untuk peralatan-peralatan tersebut, asal sirkuit mempunyai tenaga cukup untuk menaikkan penambahan pemakaiannya.
The Electrician should report all action taken to the GA and HSE Coordinator
Petugas listrik selalu harus melapor jika mempunyai kegiatan kerja setiap hari kepada Bagian Umum dan HSSE Coordinator.
The electrician must wear correct Personal Protective Equipment (PPE) during an inspection. The use of rubber mats is essential
Para teknisi listrik harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama melakukan pemeriksaan listrik. Penggunaan alas/karpet berbahan karet adalah penting sekali.
No electric installation inspection shall be conducted during an electrical storm or heavy rain.
Dilarang melakukan kegiatan pemeriksaan listrik pada waktu badai atau hujan deras.
The Generators should be inspected and serviced every day by the mechanic. If the mechanic notices a problem with any electrical connection or distribution board, he shall
Generator listrik harus sering diservis dan dilakukan pengujian test setiap hari oleh Petugas Mekanik. Jika Petugas Mekanik melihat apa saja yang terlihat kurang beres,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALATALAT LISTRIK POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE
SHE - 10
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
immediately report this to the GA
A “Service and Inspection” board shall be kept at the generator house giving the date and time of inspection and type of service.
apakah dari mesin, sambungan kabel, papan pendistribusian arus listrik dan lain-lain maka segera melapor ke Bagian Umum Dalam Gardu Generator , gantungkan satu papan bertuliskan “Service dan Pemeriksaan “ untuk mencatat tanggal, jam pemeriksaan dan keterangan pelayanan terakhir.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
LO-TO LOGOUT / TAGOUT Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 11 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMA N PAGE
LOCK OUT / TAG OUT
SHE- 11
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
1. Lock Out and Tag Out (LO / TO) Lock out is the process of blocking the flow of energy (e.g. electricity) from the power source to a piece of equipment and keeping it blocked. A Lock Out device is a lock, block, or chain that keeps a switch, valve or lever in the “OFF” position. More than one lock may be applied if several people are working on a project affected by that energy source
Tag Out is done by placing a Tag on the source. The Tag acts as a warning and records :
2.
The name of the person(s) and department applying the lock out The reason for the lock out The date and time put in place Tags should clearly state: “DO NOT OPERATE” in Indonesian and English
1.
“Lock Out” adalah kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pemutusan arus (misalnya listrik) dari sumbernya ke setiap peralatan, sehingga aliran arus terputus. Alat “Lock Out” biasanya berupa kunci, blok, atau rangkaian yang dapat berfungsi sebagai saklar, katup atau keran dalam keadaan “tertutup (off)”. Jika perlu kunci dipegang oleh beberapa orang yang bekerja di proyek sumber energi tersebut
Tag Out” dilakukan dengan menempatkan / memasang label/tanda pada sumber. Tindakan penandaan/pelabel dimaksudkan untuk memberikan peringatan dan direkamkan: Nama orang dan departmen yang memasang lock out Penjelasan penyebab ada lock out
Tanggal dan jam dipasang
Tanda yang diberikan harus jelas dan tegas: “JANGAN DIOPERASIKAN” dalam bahasa Indonesia dan Inggris Bilamana diperlukan suatu perawatan/pemeliharaan pada suatu peralatan listrik atau mesin pembangkit, anda harus melindungi diri sendiri dan orang lain dari kemungkinan timbulnya kecelakaan yang diakibatkan dari peralatan yang secara tidak sengaja dihidupkan oleh orang lain pada saat anda sedang bekerja Pelatihan khusus harus diadakan yang menerangkan prosedur LO/TO ini.
When maintenance is required on any electrical equipment or fuel-powered engines, you should protect yourself and others from accidents caused by someone accidentally starting a piece of equipment that you are working on.
Special training courses should be conducted for those that may be involved in LO / TO procedures.
Nine Steps
There are nine steps involved that must be followed when preparing for a Lock Out / Tag Out procedure for maintenance, repairs or installation: The person in charge should identify all parts that should be shut down and which switches, equipment
“Lock Out” dan “Tag Out” (LO/TO)
2.
Sembilan Tahapan
Ada sembilan tahapan yang harus dilakukan pada saat menyiapkan prosedur LO/TO dalam rangka kegiatan pemeliharaan, perbaikan atau pemasangan jaringan. Sembilan tahap tersebut adalah: Petugas pelaksana harus mengetahui seluruh bagian/komponen yang akan diputuskan arusnya,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMA N PAGE
LOCK OUT / TAG OUT
SHE- 11
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
and people will be involved. Restarting procedures should be planned in this Step 1, Advise all persons involved in the LO / TO procedure, Identify all the power sources including hydraulic and pneumatic systems, spring, compress air, gravity systems and all electrical circuits, Ensure that you know what Lock Out procedure or procedures are required – pulling a plug, removing a fuse, disconnecting a switch, closing a valve, bleeding the line or placing a block in the system.
Each worker involved should have his or her own lock and key different from everyone else’s. It should be clearly identified by the owners’ names and an assigned number. These LO devices may only be removed by the individual originally installing the LO.
TO all power sources and machines. Tag should indicate that the machine or circuit is out of order, the reasons for the LO, time and date of the LO, name of the person doing the procedure along with telephone contact number, and the time of tagging.
The person in charge should clear the area. Doublecheck all the steps listed above. While keeping the workers at a safe distance and when the equipment is ready, remove the “out of order” tab before turning the power on. Remove locks, turn on power sources, and operate any valves in order to prepare to test the system.
The person in charge should ensure that they have received the “Permit to Work” (PTW) training to work in that particular area and have received adequate instruction in the system, Adequate time should be allowed during shift changes (if applicable) to ensure effective transfer of information on outstanding permits.
peralatan dan orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan. Prosedur untuk memulai ulang juga harus direncanakan dalam langkah pertama ini Beritahukan kepada seluruh orang yang terlibat dalam prosedur LO/TO ini; Ketahuilah seluruh sumber tenaga/daya dari sistem angin dan hidraulik, pegas, kompresi udara, sistem gravitasi dan semua sirkuit listrik; Pastikan bahwa anda mengetahui apa yang dibutuhkan untuk LO/TO ini, seperti: mencabut steker, mengganti sikring, memutuskan saklar, menutup katup, mencabut kabel/kawat atau memasang blok dalam sistem; Setiap petugas yang terlibat harus memiliki gembok dan kunci yang berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini akan mempermudah untuk dikenali berdasarkan nama pemilik dan nomor kodenya. Peralatan LO mungkin hanya dapat diambil/dipindahkan oleh petugas yang semula melakukan pemasangan LO; TO seluruh sumber tenaga dan mesin. Pemberian tanda diartikan bahwa suatu mesin atau rangkaian sedang tidak dapat difungsikan, dengan dasar alasan pada LO, waktu dan tanggal LO, nama petugas yang melaksanakan dengan nomor telepon yang dapat dihubungi, serta waktu saat dilakukan penandaan/pelabelan; Petugas pelaksana harus membersihkan tempat kerja. Lakukan pemeriksaan sebanyak dua kali keseluruhan tahap di atas. Pada saat akan dilakukan uji coba pada peralatan/sistem yang sudah diperbaiki, petugas harus berada pada jarak yang aman dan dengan peralatan yang telah disiapkan. Sebelum menyalakan/mengaktifkan sumbe tenaga, lepaskan tanda “tidak dapat digunakan”. Bukalah gembok, hidupkan/aktifkan sumber tenaga/daya, dan fungsikan setiap katup/keran agar pengujian dapat dipersiapkan; Petugas pelaksana harus memastikan bahwa mereka sudah menerima “Izin Bekerja (PTW)” pada lokasi yang telah ditentukan dan telah menerima instruksi yang sesuai Harus disediakan waktu yang cukup selama pergantian tugas apabila ada, untuk memastikan bahwa hal-hal yang belum dikerjakan sudah
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMA N PAGE
LOCK OUT / TAG OUT
SHE- 11
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
disampaikan dengan baik.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
BEKERJA DI KETINGGIAN WORKING AT HEIGHTS Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 12 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE
SHE - 12
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
A place is “at heights” if a person could be injured falling from it, even if it is at or bellow ground level. The duty holder must ensure:
Jika seseorang bisa cidera karena terjatuh bila berada di tempat ketinggian, sekalipun berada ditempat tersebut atau berada di tanah. Petugas harus memastikan :
1. All work at height is properly planned and organized; 2. All work at height takes account of weather conditions that could endanger health and safety;
1. Seluruh pekerjaan di tempat tinggi harus direncanakan dan diorganisir dengan baik 2. Semua pekerjaan di tempat tinggi harus memperhatikan kondisi cuaca yang bisa mengundang bahaya untuk kesehatan dan keselamatan 3. Bagi mereka yang dilibatkan didalam pekerjaan pada ketinggian harus dilatih dan berkompeten 4. Tempat dimana kerja diketinggian harus aman
3. Those involved in work at height are trained and competent; 4. The place where work at height is done is safe; 5. Equipment for work at height is appropriately inspected; 6. The risks from fragile surfaces are properly controlled; and 7. The risks from falling objects are properly controlled.
5. Peralatan untuk bekerja di ketinggian adalah sewajarnya diinspeksi 6. Resiko dari permukaan yang mudah pecah sebaiknya dikontrol dan 7. Resiko dari jatuhnya benda-benda sebaiknya juga dikontrol
The safety procedure must be applied when any person is working at heights. Ensure that:
Prosedur keselamatan harus diterapkan ketika seseorang bekerja di ketinggian. Termasuk :
1. No work is done at height if it is safe and reasonably practicable to do it other than at height; 2. The work is properly planned, appropriately is supervised, and carried out in as safe a way as is reasonably practicable;
1. Tidak ada pekerjaan diketinggian selesai jika ini aman dan dapat dipraktekan dan
3. Plan for emergencies and rescue;
2. Kerjaan tersebut direncanakan , sebaiknya juga diawasi dan ditangani dalam keadaan seaman dan selayak mungkin untuk dipraktekkan 3. Rencanakan untuk keadaan darurat dan pertolongan
4. Take account all potential risks associated;
4. Perhatikan semua segala potensi bahaya
5. The work should be postponed while weather conditions endanger health or safety (but this does not apply to emergency services acting in an emergency);
5. Pekerjaan sebaiknya ditunda selama kondisi cuaca bahaya untuk kesehatan atau keselamatan (tapi tidak berlaku untuk dinas darurat dalam keadaan darurat)
6. Everyone involved in the work is competent (or, if being trained, is supervised by a competent person). This includes involvement in organization, planning, supervision, and the supply and maintenance of equipment
6. Semua orang terlibat didalam kerjaan harus kompeten (atau bila akan dilatih, diawasi dengan seseorang yang berkompeten). Ini meliputi keterlibatan dalam organisasi,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE
SHE - 12
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
perencanaan, pengawasan dan persediaan dan pemeliharaan peralatan 7.
Where other precautions do not entirely eliminate the risk of a fall occurring, you must (as far as it is reasonably practicable to do so) train those who will be working at height how to avoid falling, and how to avoid or minimize injury themselves should they fall
7. Dimana beberapa tindakan pencegahan sama sekali tidak memperkecil resiko untuk terjadinya jatuh, anda harus (sejauh ini layak dikerjakan untuk melakukan ini) latih mereka yang akan bekerja di ketinggian bagaimana menghindari resiko jatuh dan bagaimana menghindari atau memperkecil cidera terhadap diri mereka sendiri sewaktu mereka jatuh
8. Equipment for preventing (as far as is reasonably practicable) a fall occurring is provided;
8. Disediakan peralatan untuk mencegah (sejauh ini layak untuk dikerjakan) terjadinya jatuh.
9. When selecting equipment for work, you must:
9. Ketika menseleksi peralatan untuk kerja, kamu harus :
use the most suitable equipment;
give collective protection measures (e.g. guard rails) priority over personal protection measures (e.g. safety harness);
- Gunakan sesuai
sebagian
besar
peralatan
yang
- Berikan sekumpulan takaran perlindungan (contoh guard rails) utamakan ukuran perlindungan untuk pribadi (contohnya safety harness)
Take account of: working conditions and risks to the safety of all those at the place where the work equipment is to be used.
- Memperhatikan : kondisi kerja dan resiko bagi keselamatan mereka di tempat dimana peralatan kerja digunakan
10. That all equipment, temporary structures and safety features comply with safety standards; 11. Before use any equipment, it is accompanied by an indication (clear to everyone involved) that the last inspection required has been carried out;
10. Semua peralatan, kerangka sementara dan segi keselamatan memenuhi standar keselamatan
12. Where it is necessary to prevent injury, you must do all that is reasonably practicable to prevent anything falling;
11.
13. If it not reasonably practicable, no one is injured by anything falling; 14. Nothing is thrown or tipped from height if it is likely to injure anyone;
Sebelum menggunakan peralatan, disertai dengan adanya tanda ( termasuk semua orang yang terlibat) bahwa inspeksi yang dibutuhkan telah dilaksanakan
12. Dimana ini penting untuk mencegah terjadinya cidera, kamu harus melakukan semua yang layak dilaksanakan untuk mencegah apapun terjatuh 13. Jika ini tidak layak dikerjakan, tidak seorang pun
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE
SHE - 12
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
15. Nothing is stored in such a way that its movement is likely to injure anyone; 16. If the workplace contains an area in which there is a risk of someone being struck by a falling object or person, you must ensure that the area is clearly indicated and that (as far as reasonably practicable) unauthorized people are unable to reach it.
terluka oleh sesuatu yang jatuh 14. Tidak sesuatu pun dilempar atau dinaikkan dari ke etinggian jika ini dapat melukai seseorang 15. tidak sesuatupun disimpan sedemikian hingga pergerakkannya dapat melukai seseorang. 16. Jika area tempat kerja mengandung adanya resiko untuk seseorang diserang atau tertimpa benda atau seseorang, harus dipastikan area tersebut jelas ditandai dan (sejauh ini layak dan dapat dilaksanakan) seseorang yang tidak berkepentingan tidak dapat menjangkaunya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG ALCOHOL AND DRUG TESTING Kode Dokumen
Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
: SHE – 13
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG-NARKOBA ALCOHOL AND DRUG TESTING
SHE - 13
05
05 Desember 2014
1 dari 3
The unauthorized use, possession, distribution, purchase, or sale of alcohol or drugs by any person while on SCU’s premises or while operating SCU equipment is prohibited.
1. Dilarang keras dalam penggunaan yang tidak sah, pemilikan, penyaluran, pembelian atau penjualan obat-obat terlarang atau minuman keras oleh setiap personil saat berada di wilayah kerja SCU atau sewaktu mengoperasikan peralatan SCU
2. Violation of this policy by an SCU employee will be cause for disciplinary action, including termination. Any other person violating this policy will be removed from ’s premises or Client’s work area immediately.
2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja SCU terhadap kebijakan ini akan dikenakan tindakan disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Setiap personil yang melanggar kebijakan ini akan dipindahkan secepat mungkin dari tempattempat kerja SCU
3. The SCU Policy on Alcohol and Drugs shall bedisplayed on all Safety Notice Boards at the base Camp, Subcontractors’ camps, fly camps and any other appropriate location.
3. Kebijakan SCU dalam hal penggunaan minuman keras/alkohol dan obat terlarang/narkoba harus dipasang pada seluruh papan pengumuman di ruang kerja dan tempattempat lain yang dianggap penting
4. The policy shall be emphasized during the induction of all people.
4. Kebijakan tersebut harus ditekankan pada saat induksi seluruh personil
5. SCU will test all applicants applying for “Safety Sensitive Positions”
5. SCU akan menguji setiap calon karyawan yang melamar pada pekerjaan yang bersifat “Safety Sensitive”
6. These tests will be made as part of the ’s medical evaluation of the applicant's physical ability to safely perform the job for which he or she is being considered.
6. Pengujian tersebut harus dibuat sebagai bagian dari evaluasi medis mengenai kelayakan fisik dari calon karyawan yang akan bekerja pada bidang pekerjaannya.
7.
7. Setiap anggota pekerja harus bertanggung jawab untuk memberitahukan dokter perihal penggunaan obat-obatan yang dokter berikan. Dokter akan memberikan saran kepada manajemen SCU mengenai tingkat kemampuan dan kelayakan fisik seseorang yang diragukan dapat bekerja secara aman, pada saat orang tersebut berada dalam masa pengobatan.
1.
Every person on the crew has the responsibility to inform the Doctor of any medication that has been prescribed for him. The Doctor will advise SCU management if there are any doubts regarding the person’s ability to safely perform the job while on prescribed or self-administered medication.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG-NARKOBA ALCOHOL AND DRUG TESTING
SHE - 13
05
05 Desember 2014
2 dari 3
8. SCU reserves the right to search and/or screen SCU in positions designated as “Safety Sensitive”, for Drugs and Alcohol before entering SCU or, engaging in SCU business, or operating SCU’s
9. Random Testing shall be done on all designated “Safety Sensitive Personnel”. Each “Safety Sensitive Person” shall be tested at least once in any one calendar year. 10. SCU reserves the right to search and/or screen any person on the crew that SCU suspects has a Drug or Alcohol problem or is involved in an incident where the effects of drugs and or alcohol could possibly be a cause or partial cause of the incident. 11. Prior written consent must be obtained from any person who is to be screened. Failure to give written consent for a screen by the person will be cause for disciplinary action, up to and including termination, removal from SCU’s premises and operations.
12. A positive screen on an employee will be cause for disciplinary action, up to and including termination. The testing for Drugs and Alcohol procedure is:
The analysis is carried out through a urine test to detect any reactive drug and alcohol element(s).
8. SCU berhak mencari dan menyeleksi karyawan SCU yang bekerja pada bagian pekerjaan yang bersifat “Safety Sensistive” dalam kaitannya dengan keterlibatan penggunaan minuman keras dan obat terlarang, sebelum memasuki lokasi kerja SCU, pada saat mengoperasikan peralatan SCU 9. Pengujian secara acak harus dilakukan pada seluruh karyawan yang bekerja pada bidang kerja yang bersifat “Safety Sensistive”. Setidaknya dalam setahun, setiap pekerja harus sudah melalui satu kali pengujian. 10. SCU berhak untuk mencari dan memeriksa setiap personil kru yang diduga memiliki masalah penggunaan minuman keras atau obat terlarang, atau terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan obat-obat terlarang atau minuman keras. 11. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap seseorang, buatlah surat persetujuan yang disetujui oleh yang bersangkutan. Apabila orang tidak disetujui dalam tulisan untuk diperiksa maka akan mendapatkan sanksi disiplin, termasuk pemecatan (PHK) dan dipindahkan dari wilayah kerja dan operasi SCU, maka pembuatan surat persetujuan harus dibatalkan. 12. Hasil pemeriksaan yang membuktikan adanya pelanggaran yang dilakukan karyawan apabila hasilnya positif , akan berakibat dikenai sanksi disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Prosedur pengujian keterlibatan penggunaan minuma keras dan obat terlarang, adalah sebagai berikut : Petugas analis membawa contoh air seni (urin) dari orang yang akan diuji kadar kandungan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG-NARKOBA ALCOHOL AND DRUG TESTING
SHE - 13
05
05 Desember 2014
3 dari 3
alkohol dan zat terlarang; The urine sample will be taken generally under the control of the doctor or paramedic, using clean sterilized bottles and witnessed generally by a HSE Officer. Each bottle will be clearly identified with a control number. The person being tested will be given that number for his own reference.
Contoh urine akan diambil di bawah pengawasan dokter/paramedis, dengan menggunakan botol steril dan disaksikan pula oleh petugas HSE. Setiap botol harus mudah diidentifikasi dengan cara menggunakan nomor kontrol. Orang yang telah diambil sampel urinnya, diberikan nomor tersebut sabagai referensi
The method of testing is the Screening/Filter and Confirmation Test.
Metode pengujian yang dilakukan adalah “Uji Penyaringan/Filter dan Konformasi”.
The Screening Method or Filter test is conducted by a “rapid test”. This device is a dipstick which when dipped into the urine causes a stripe to appear (either positive or negative). The process takes 5 minutes.
Metode penyaringan atau filter dilakukan dengan pengujian “secara cepat”. Alat yang dipakai adalah berupa batang celup yang apabila dicelupkan ke dalam contoh urin, akan muncul garis/strip yang menerangkan apakah urin tersebut positif mengandung alkohol atau zat terlarang, atau tidak (negatif). Pengujian dengan cara ini memerlukan waktu sekitar 5 menit.
Further tests need to be done on any positive reading by means of a “Rapid Screen” device or further can be conducted at reference hospital
Pengujian selanjutnya yang diperlukan untuk menindak lanjuti hasil pembacaan yang “positif” adalah dengan menggunakan alat “Rapid Screen” atau pengujian dapat dilakukan dirumah sakit rujukan.
If for any reason the rapid testing equipment is not available, shall use the approved Laboratorium in Jakarta or any approved testing facility
Confirmatory Le Drugs Screen Levels
Dasar pengujian dan analisa adalah :
Kadar Konfirmasi Kadar Zat Terlarang Marijuana / Mariyuana 0 ng/ml Cocaine / Kokain 0 ng/ml Opiates / Opium 0 ng/ml Phencyclidine / Fenisiklidin 0 ng/ml Amphetamines / Amfetamin 0 ng/ml Alcohol / AlkoholDetection 04% BAC
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
INDUKSI KARYAWAN EMPLOYEE INDUCTION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 14 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 1
REV Document Code :
PROSEDUR INDUKSI KARYAWAN EMPLOYEE INDUCTION PROCEDURE
SHE -14
1
All crewmembers that will be working on Sigma Cipta Utama must be given the induction to emphasis the importance of Health, Safety and the Environment and Sigma Cipta Utama commitment to providing a safe working environment.
Seluruh tenaga kerja yang bekerja di Sigma Cipta Utama harus mendapat induksi untuk menekankan bahwa sangat penting Kesehatan, Keselamatan Kerja dan untuk menjaga Lindungan Lingkungan (K3LL) dan Sigma Cipta Utama mempunyai komitmen untuk mementingkan keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
This induction ideally should be done on an immediate basis after the worker has been accepted. (It should be noted that no Sigma Cipta Utama employee, management personnel, contracted person, and client representatives or visitors
Idealnya, induksi tersebut diberikan setelah pekerja tersebut menandatangani kontrak . (Ini tidak hanya berlaku untuk pekerja Sigma Cipta Utama saja tapi juga Manajemen personalia, kontraktor dan wakil klien atau tamu.
The induction should cover key risks and hazards such as:
Induksi harus mencakup identifikasi resiko dan bahaya, seperti:
Fire ERP in the head office and project
Accident and Near Miss reporting
Personal Protective Equipment requirements Personal Hygiene in the offices and in the field
Alcohol and Drug Policy
Smoking Policy Clarification about “Laporan Bahaya” ERP medical Job specific risks and hazards according to the position or crew that the new laborers are joining
Training program This form is countersigned by the HSE Supervisor or HSE Manager giving the induction and filed. Until this is done, the worker cannot and must not do any work.
Tindakan Darurat bila ada kebakaran di kantor pusat dan project Pelaporan kecelakaan dan kondisi nyaris celaka Persyaratan Alat Pelindung Diri ( APD ) Kebersihan didalam kantor dan di lapangan Peraturan tentang Alkohol dan obat-obat terlarang Peraturan tentang merokok Penjelasan tentang “ Laporan Bahaya “ Rencana Tanggap Darurat Medis Penjelasan sepesifik tentang resiko yang spesifik dari pekerjaan dan bahayanya sesuai dengan posisinya atau kru yang baru bekerja Program pelatihan Formulir harus ditandatangai oleh K3LL HSE Supervisor atau HSE Manager dan didokumentasikan Sebelum semua dilakukan, pekerja atau tamu dan lain-lain tidak boleh bekerja /masuk project.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER COMPUTER VIRUS PROTECTION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 15 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 3
REV Document Code :
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE
1. What is a Computer Virus ?
SHE - 15
1
1. Apakah virus komputer itu ?
Computer viruses are, simply, executable computer programs. Like biological viruses, they find and attach themselves to a host. Just as a cold virus finds and attaches itself to a human host, a computer virus attaches itself to an item, such as a computer startup area (boot record) or an executable file.
Virus komputer adalah merupakan suatu program komputer yang dapat diaktifkan. Sebagaimana halnya virus biologis, virus komputer mencari dan menempel pada suatu media untuk dijadikan tempat hidupnya (inang). Seperti halnya virus influensa yang mencari dan menempel serta berkembang biak pada tubuh manusia, maka virus program komputer melakukan hal yang sama dengan pada program-program yang ada pada komputer, misalnya pada program pengaktifan (boot record) atau arsip (file) yang dapat diaktifkan (executable).
Most viruses stay active in memory until you turn off your computer. When you turn off the computer you remove the virus from memory, but not from the file, files, or disk it has infected. So the next time you use your computer, the virus program is activated again and attaches itself to more programs. A computer virus, like a biological virus, lives to replicate.
Banyak jenis virus yang tetap aktif di dalam memori komputer sampai komputer anda dimatikan. Pada saat anda mematikan komputer dengan sendirinya membuang virus yang berada di dalam memori komputer, tetapi tidak yang berada di dalam file, kumpulan file (direktori), atau disket yang terinfeksi. Sehingga, bila pada suatu saat anda menggunakan komputer tersebut, program virus akan aktif kembali dan menempelkan diri pada program-program lainnya. Sebagaimana virus biologis, virus komputer hidup dan berkembang biak dengan menggandakan diri.
Viruses are categorized by their infection targets Program viruses infect program files, which commonly have extensions such as .COM, .EXE, .SYS, .DLL, .OVL, or. SCR. The most common programs targeted by viruses are standard DOS programs, which use the .COM and .EXE file extensions. Program files are attractive targets for virus writers because they are widely used and have relatively simple formats to which viruses can attach.
Kategori virus komputer berdasarkan sasaran program yang diserangnya. Beberapa program komputer yang sering diserang virus komputer biasanya programprogram yang memiliki ekstensi seperti: .COM, .EXE, .SYS, .DLL, .OVL, atau .SCR.Pada umumnya program-program yang menjadi sasaran virus adalah program standar DOS, yang file-filenya menggunakan ekstensi .COM dan .EXE. Program –program file merupakan sasaran menarik bagi para pembuat virus, karena program-program file tersebut digunakan secara luas dan relatif memiliki format sederhana yang menjadikan virus dapat lebih mudah menempel.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 3
REV Document Code :
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE
Boot viruses infect the non-file (system) areas of hard and floppy disks. These areas offer an efficient way for a virus to spread from one computer to another. Boot viruses have achieved a higher degree of success than program viruses in infecting their targets and spreading.
SHE - 15
Boot virus menginfeksi sektor sistem (bukan file) dari disket/Flashdisk (harddisk dan floopy disk). Pada sektor tersebut, virus mendapatkan cara yamg mudah untuk memperbanyak diri dari satu komputer ke komputer lain. Boot virus memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada program virus dalam menginfeksi sasaran maupun berkembangbiaknya 2. Perlindungan terhadap virus
2. Virus Protection All computers should have an SIGMA CIPTA UTAMA approved licensed Anti-Virus / AutoProtect program that : Checks boot records for viruses at system startup. Checks programs for viruses at the time you use them. Scans all local hard drives for viruses once per week. Monitors your computer for any activity that might indicate the work of a virus in action. Scan files you download from the Internet. Checks floppy disks for boot viruses when you use them. Updates your virus protection regularly The software should be updated at least monthly. 3. What if your computer is infected? If your computer is infected, advise the Teknisi immediately. It is important that the source cannot be repeated Do not pass on the virus through the e-mail system and or down loading files on to a diskette.
1
Seluruh komputer yang dimiliki oleh SIGMA CIPTA UTAMA harus tersedia program Anti-Virus / Perlindungan Otomatis yang:
Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada “boot records” pada sistem pengaktifan (startup); Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada program pada saat diaktifkan; Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada seluruh harddrive setiap minggunya; Selalu memonitor komputer anda pada saat aktif untuk menunjukkan keberadaan virus Mampu membaca file-file yang diambil dari internet; Mampu memeriksa disket floppy dari ada tidaknya boot virus ketika anda menggunakannya; Selalu meningkatkan kemampuan pencegahan virus secara teratur. Piranti lunak (software) tersebut harus selalu ditingkatkan kemampuannya setidaknya tiap bulan. 3.Apa yang harus dilakukan bila komputer anda terserang virus? Apabila komputer anda terserang virus, beritahukan kepada Teknisi dengan segera. Hal ini penting agar sumber virus tidak berulang. Jangan menyimpan file-file yang terinfeksi virus (melalui sistem e-mail dan / atau dari sumber lainnya) ke dalam disket.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 3
REV Document Code :
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS KOMPUTER COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE
SHE - 15
1
If you receive a virus, and your software detects it, advise the person who passed the virus to you so that he / she can erase the virus on his/ her system.
Apabila anda menerima program atau dokumen ber-virus, sehingga software anda terinfeksi olehnya, beritahu orang yang telah menyebabkan komputer anda terinfeksi virus, agar dia dapat segera memusnahkan virus yang ada pada sistem yang dimiliki.
Most viruses today are transmitted via the internet. However, exchanging information by floppy disc can transmit and activate some virus. Games software is perhaps the second largest source of viruses. Do not load games software into company computers.
Sekarang banyak virus yang dapat ditularkan melalui internet. Bagaimanapun, tukar menukar informasi melalui disket dapat menularkan dan mengaktifkan beberapa virus. Software program permainan (game) mungkin menjadi terbesar kedua sumber dari virus. Oleh karena itu, dilarang memasukan program permainan (game) ke dalam komputer-komputer Perusahan.
.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
MENGANGKAT BARANG MANUAL HANDLING Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 16 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
22 Desember 2014
1 dari 1
REV Document Code :
PROSEDUR MENGANGKAT BARANG MANUAL HANDLING PROCEDRURES
SHE - 16
1. Lifting Heavy Objects Assess the weight of the object prior to lifting it. If it is too heavy, get help. 2. If you decide to lift then Bend your knees and get your body as low as possible to the object you are lifting Keep your body erect Be sure of your footing Lift with your legs, not your back Never pick anything up, no matter how light it is, in a twisted position Never place yourself under heavy load that is being lifted Use the same lifting procedures for a light load , as you would for a heavy load, lifting maximal 15 Kg. Place yourself carefully and watch your fingers If load falls do not try to save it Put your own safety first
5
1. Mengangkat barang yang berat Perkirakan berat dari barang yang akan diangkat, jika terlalu berat, minta bantuan orang lain 2. Jika memutuskan maka :
untuk
mengangkat
Tengkuk lutut anda serendah mungkin (posisi jongkok) terhadap barang yang akan diangkat Jaga agar badan tetap tegap Pastikan pijakan kaki kuat/mantap Naik bersamaan dengan lutut anda, bukan dengan punggung anda Jangan mengangkat barang, meskipun barang tersebut ringan pada saat lutut dalam keadaan goyah Jangan menempatkan badan dibawah dari barang berat yang sedang terangkat Pada saat mengangkat barang yang ringan, tetap gunakan prosedur yang sama dengan mengangkat barang berat, maksimal mengangkat barang 15 Kg. Tempatkan posisi anda baik-baik dengan menjaga jari tangan supaya tidak terjepit Jika ada barang yang jatuh, jangan cobacoba untuk menyelamatkannya Utamakan keselamatan diri sendiri
YOUR BACK IS NOT CRANE PUNGGUNG ANDA BUKAN ALAT PENGANGKAT BARANG
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 17 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
1 Dari 6
APPLICATION
APLIKASI
All location where workers may be required to enter a confined space.
Semua lokasi dimana para pekerja kemungkinan akan memasuki ruang terbatas.
DEFINITION
DEFINISI
A. Confined space is define as any location having restricted access or egress and which is, or may become, hazardous to a worker. This includes trenching, elevated worksites, etc
Ruang terbatas digambarkan adalah suatu lokasi atau tempat yang mempunyai jalan keluar atau jalan masuk yang serba terbatas atau mungkin bisa menjadi resiko bagi para pekerja, Ini termasuk parit, tempat tinggi daerah kerja dan lain-lain
PROCEDURES Specific procedures must be developed for every confined space to be entered. These procedures must meet all requirement as outlined, or ad referenced to in this section, and must include the following :
PROSEDUR Prosedur khusus harus dibuat untuk setiap memasuki ruang terbatas. Prosedur harus memenuhi semua kebutuhan yang diuraikan atau mengacu kepada bagian ini dan harus termasuk :
Responsibilities
Tanggungjawab
Training Requirements
Persyaratan pelatihan
Hazards Commonly Encountered
Resiko yang biasa ditemukan
Pre-entry Procedures
Prosedur sebelum memasuki ruangan
Rescue and Emergency Procedures
Prosedur pertolongan dan keadaan darurat
Permitting Requirements
Persyaratan perijinan
Job Completion
Penyelesaian pekerjaan
Following site-specific procedures will minimize the risks of confined space entry. Any deviation from these established procedures will be the responsibility of, and at the discretion of, the designated Departement/Area Manager in charge
Berikut khusus dari bagian prosedur akan memperkecil resiko memasuki ruang terbatas. Berbagai macam penyimpangan dari prosedur yang dibentuk ini merupakan tanggungjawab dan di serahkan kepada Departemen yang berwewenang
All work conducted in or around a confined space must be under the direction of a supervisor who is completely familiar with the recommended procedures and equipment, as well as aspects of safety relative to confined space entry
Seluruh pekerjaan yang dikerjakan baik didalam atau yang berada disekitar area ruang terbatas harus berada dibawah pengawasan supervisor yang sepenuhnya sudah mengenal peralatan dan prosedur yang direkomendasikan, seperti aspek keselamatan yang berhubungan dengan memasuki ruang terbatas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
2 Dari 6
PELATIHAN DALAM PEKERJAAN
TRAINING OF WORKERS All workers involved in confined space entry must be trained to ensure that safe work procedures are follwed. This training must be conducted by a qualified person who is thoroughly familiar with the hazards that may be encountered. Training should be counducted annually, be as site – specific as posibble, and must include start following :
Type confined space be entered
Seluruh pekerja yang terlibat dalam ruang terbatas harus dilatih untuk memastikan prosedur keselamatan kerja dapat diikuti. Pelatihan harus diselenggarakan oleh personil yang berkualitas secara menyeluruh mengenal secara baik resiko yang mungkin ditemui. Pelatihan harus diselenggarakan setiap tahun, dengan bagian lokasi yang spesifik dan dimulai sebagai berikut :
Jenis ruang terbatas yang akan dimasuki
Use of personall protective equipment
Regulation entry
Peralatan pelindung yang akan digunakan oleh personil
Peraturan yang dapat diterapkan memasuki ruang terbatas
Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan perlindungannya
Prosedur keadaan darurat dan pintu darurat
applicable
confined
Fire precautions and protection
Emergency and exit procedures
space
TRAINING BY PERSON A trainednstand by person is required when confined space entered. In addition to the above training this person should be further trained to handle the :
untuk
PELATIHAN BERDIRI Pelatihan Stand by dibutuhkan untuk personil yang terkurung didalam ruang terbatas. Sebagai tambahan terhadap pelatihan stand by diatas adalah personil harus dilatih untuk dapat menangani :
Use of communication equipment
Penggunaan peralatan komunikasi
Use of atmospheric monitoring equipment
Penggunaan monitoring peralatan
Ventilation Requirements
Persyaratan ventilasi
Use of emergency equipments
Penggunaan peralatan emergency
Rescue and emergency procedures
Prosedur pertolongan dan keadaan darurat
Only workers physically and mentally capable of working in a confined space or performing a rescue operation should be used
Hanya seorang pekerja yang memiliki fisik dan mental yang mampu bekerja didalam ruang terbatas atau mampu melakukan penggunaan operasi peralatan pertolongan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
3 Dari 6
FIRST AID & CPR TRAINING
PELATIHAN CPR DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A Minimum of two members must be trained in cardio-pulmonary resuscitation and emergency first aid. One of these members should be designated as a safety stand-by. Training must be documented and maintained on file. Further information regarding training can be provided by the safety advisor
Sedikitnya dua anggota harus dilatih resusitasi cardio-plumonary dan P3K dalam keadaan darurat. Salah satu dari anggota harus ditunjuk sebagai safety stand by. Pelatihan harus didokumentasikan dan di disimpan. Informasi pelatihan selanjutnya dapat disajikan oleh safety Coordinator
CONFINED SPACE HAZARDS
BAHAYA DARI RUANG TERBATAS Personil yang bekerja tanpa pelindung dari lingkungan yang bahaya dapat menyebabkan kematian, luka-luka serius atau penyakit akut. Berikut ini adalah bahaya yang biasa ditemukan dalam ruang terbatas adalah :
Unprotected of personnel to Hazardous environments can cause death, serious injury or acute illness. The following hazards are commonly encountered in confined spaces.
Toxic Vapors
Asap yang beracun
Oxygen deficient atmosphere
Kekurangan atmosfir oksigen
Flammable gases, vapors and liquids
Electric shock from portable lights, tools etc.
Gas, cairan dan asap yang mudah terbakar
Injury from usage of mechanical equipment
Sengatan arus listrik dari lampu, perkakas dan lain-lain
Luka akibat penggunaan peralatan mekanik
Bodily injury from direct contact with harmful chemicals
Luka akibat kontak langsung dengan bahan kimia yang berbahaya
Contaminants entering from other areas through ducts or piping
Zat pencemar dari area lain yang masuk melalui saluran atau perpipaan
Ignition from static electricity or other sources
Timbulnya api akibat dari pergesekan statik elektrik atau beberapa sumber lain
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT : Appropriate personal protective equipment ( PPE ) must be worn for the particular job., i.e., clothing, gloves, bootes, goggles, faceshields, respiratory equipment, etc. The Supervisor in charge will be
PERALATAN PELINDUNG DIRI Peralatan pelindung personal yang sesuai harus digunakan khususnya dalam melakukan pekerjaan. Contoh pakaian, sarung tangan, sepatu bot kacamata pelindung, pelindung muka, peralatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
4 Dari 6
responsible for determining what personal protective equipment is required. These requirements will be noted on the permit.
peralatan dan lain-lain. Supervisor yang berwewenang bertanggung jawab untuk menentukan alat pelindung apa yang dibutuhkan untuk digunakan.
LOCK – OUT
LOCK OUT
All power driven internal equipment and power sources must be locked in the off position at the main fuse or breaker panel and tagged out.
Seluruh peralatan internal penggerak tenaga dan sumber tenaga harus dikunci dalam posisi mati (tidak aktif) pada sekering utama atau panel pemutus dan diberi tanda.
VENTILATION
VENTILASI
Before entry, confined space must be opened and thoroughly ventilated. A Positive method of mechanical ventilation is desirable so that a sufficient quantity of fresh air may enter to remove contaminants from all pockets or corners. After the contaminated space is cleaned and ventilated, the mechanical ventilation equipment should be kept operating to provide secondary protection in case of the accidental introduction of harmful substances and to remove contamination or heat that may be proceduced by the work (e.g., fumigation, painting)
Sebelum masuk, ruang terbatas harus dibuka dan secara menyeluruh berventilasi. Metode yang baik untuk mekanisme ventilasi yang diiginkan sedemikian rupa adalah menghasilkan kuantitas udara yang bersih untuk menghilangkan udara yang terkontaminasi dari seluruh celah atau sudut ruangan. Sesudah area yang terkontaminasi itu bersih dan berventilasi, peralatan mekanik ventilasi sebaiknya dijaga pengoperasiannya untuk menjaga perlindungan lainnya, dalam hal ini untuk mengenal unsur-unsur bahaya dan untuk menghilangkan tercemarnya suhu akibat dari aktifitas kerja (contoh penyemprotan hama, mengecat)
CONFINED SPACE ENTRY PERMIT : Entry into a hazardous or potentially hazardous confined space will be by permit only. This permit is an authorize specifying work location and type of work to be done. It certifies that all potentially hazardous conditions have been evaluated by a qualified person, and the necessary protective measures implemented or identified to ensure the safety of all workers. The permit is valid only for a specified period of time after which it ust be reissued. The permit must be prepared and signed by the supervisor responsible for the safe operation of the facility. A Copy of this permit is to be conspicuously posted at the entrance to the confined space. A record
PERIJINAN MEMASUKI RUANG TERBATAS Harus menggunakan perijinan untuk dapat masuk ke ruang terbatas yang berbahaya atau yang berpotensi bahaya. Perijinan tersebut adalah berupa suatu wewenang untuk lokasi penempatan pekerjaan dan jenis pekerjaan untuk dilaksanakan. Itu menjamin bahwa semua kondisi potensi bahaya sudah dievaluasi oleh orang yang berkualitas dan ukuran perlindungan yang perlu diterapkan atau mengenal untuk memastikan keselamatan pada semua pekerja. Perijinan hanya berlaku untuk beberapa waktu tertentu saja sesudah itu harus diperpanjang kembali. Perijinan harus dibuat dan ditandatangani oleh supervisor yang bertanggungjawab untuk operasi yang aman, serta
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
5 Dari 6
must be kept of all permits issued. All permits must be returned upon completion of work or when expired. Permits must be retained on file for a minimu of one year.
HOT WORK PERMIT If hot work is to take place in a confined space, a hot work permit must be issued. PERMITTING FOR RE-ENTRY: Where the potential exits for conditions to change, and the re-issue of permits is required before reentry after a lapse of time
CAUTION SIGNS
fasilitasnya. Salinan dari perijinan tersebut dijelaskan dengan ditempelkan di pintu masuk ruang terbatas. Catatan harus disimpan untuk semua perijinan yang dikeluarkan. Seluruh perijinan harus dikembalikan pada waktu penyelesaian pekerjaan atau ketika sudah berakhir. Ijin tersebut harus disimpan dalam dokumen minimum satu tahun. IJIN UNTUK PEKERJAAN PANAS Jika perijinan pekerjaan panas dilakukan di dalam ruang terbatas, maka ijin pekerjaan yang panas harus dikeluarkan. PERIJINAN SEBELUM TERBATAS :
MEMASUKI
RUANG
Dimana jalan keluar dari ruang terbatas berpotensi dengan perubahan kondisi dan perijinan yang diperlukan harus dikeluarkan sebelum abis masa berlakunya.
TANDA PERINGATAN
Portable caution signs must be posted at the entry point(s) to a confined space. Suggested wording :
Tanda peringatan/perhatian yang mudah dipindahkan harus ditempelkan di tempat masuknya ruang terbatas. Susunan kata yang diusulkan adalah sebagai berikut :
CAUTION CONFINED SPACE ENTRY BY PERMIT ONLY
PERHATIAN RUANG TERBATAS MASUK HANYA DENGAN IJIN
Confined spaces which exits as part of a permanent work location and can be readily entered should have permanent signs posted at the point(s) of entry.
Ruang terbatas dimana pintu keluar merupakan bagian dari lokasi kerja yang permanen dan tanda peringatan yang mudah dibaca harus ditempatkan secara permanen di pintu masuk.
RESCUE & EMERGENCY PROCEDURE
PERTOLONGAN DAN PROSEDUR DALAM KEADAAN DARURAT
A Written rescue plan must be developed and followed. All aspects of this plan must be reviewed and determined to be worklabe under potential adverse conditions. The plan must include at a
Penulisan rencana darurat harus terus dikembangkan dan diikuti. Seluruh aspek dalam perencanaan ini harus dikaji ulang dan dengan tujuan dapat dikerjakan dibawah kondisi-kondisi
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG TERBATAS CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE
SHE - 17
1
2 JUNI 2014
6 Dari 6
minimum :
yang berpotensi kurang baik. Minimal perencanaan tersebut harus termasuk:
Assesment of Hazards
Perkiraan bahaya
Who will perform the rescue
Siapa yang bertugas melaksanakan pertolongan tersebut
What the alarm will be do alarm work?
Apakah alarm dapat bekerja ?
Precautions to be taken while within the confined space
Tindakan pencegahan yang akan diambil bila berada di dalam ruang terbatas
Personal protective equipment required
Kebutuhan peralatan pelindung personal
How entrances and exits will be monitored
Rescue equipment required
Bagaimana jalan masuk dan jalan keluarnya akan dimonitor
Tools or other special equipment required
Peralatan pertolongan yang dibutuhkan
Perkakas atau peralatan khusus yang dibutuhkan
It is essential to have rescue personnel and equipment at or near the work location
Ini sangat penting penempatan untuk personil pertolongan dan peralatan di atau dekat dengan lokasi kerja
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENANGANAN CEDERA/LUKA INJURY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 18 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PENANGANAN CEDERA/LUKA INJURY PROCEDURE
SHE - 18
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
Field medic assesses the patient, starts first aid treatment.
Petugas P3K Lapangan memeriksa kondisi korban yang cedera/luka, dan mulai berikan pertolongan pertama
and calls for the radio to brought to him.
Dan hubungi operator atau radio panggil untuk segera diantar ke tempatnya
Field medic calls the base camp via radio with the following information
Petugas Medik lapangan melapor ke kantor melalui radio dengan informasi yang berikut
Type of injury / illness or accident How it occurred and how long ago
Keterangan jenis luka/penyakit atau kecelakaan Bagaimana penyebab kejadian dan beberapa lama Keterangan kondisi korban
Condition of the patient: Conscious Sadar Airway clear Jalan Napas Bebas Breathing present (give respiratory rate) Pernapasan ada (kasih data nafas) Pulse present (give pulse rate) Denyut Jantung ada (kasih data denyut) Not bleeding Tidak Perdarahan No broken limbs Tidak Patah Tulang Paramedic will be mobilised from the accident place
Unconscious Tidak sadar Airway obstructed Jalan Napas tersumbat Breathing absent Pernapasan tidak ada Pulse Absent Denyut jantung tidak ada Bleeding (Where coming from) Pendarahan (dari mana) Broken Limbs (Which limbs) Patah tulang Paramedik akan dimobiliasikan dari kejadian
tempat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA MAINTENANCE USED TOOLS Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 19 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
SHE - 19
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
2
Penyebab utama dari kecelakaan dalam menggunakan peralatan kerja adalah penggunaan alat yang tidak sesuai, peralatan yang kurang terawat, atau penyimpanan yang salah. Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam penggunaan peralatan kerja: 1. Pakailah alat yang tepat untuk pekerjaan anda. Misalnya jangan menggunakan kunci sebagai palu 2. Jangan memakai peralatan yang sudah (') misalnya trolly yang bannya longgar, aus, yang pegangannya goyang 3. Jangan gunakan obeng tanpa pegangannya, ujung obeng amat berbahaya 4. Pakailah kunci yang sesuai ukurannya dengan mur dan baut 5. Letakkan tangan anda dibelakang sisi yang tajam kalau sedang menggunakan alat pemotong. 6. Gunakan perkakas yang tidak menimbulkan bunga api bila ada bahaya bahan mudah terbakar atau meledak 7. Peralatan harus tetap bersih dan baik. Lindungilah bagian runcing dari perkakas ketika disimpan dan dibawa 8.
Selalu gunakan alat yang sesuai untuk pekerjaan. Izin kerja harus digunakan bilamana perlu(')
9. Jagalah peralatan agar selalu dalam keadaan baik, khususnya peralatan keselamatan seperti tombol stop untuk keadaan darurat dsb. Periksa sambungan-sambungan, selang dan koneksi selang pada peralatan penumatik dan hidrolis Setiap kali anda menggunakannya. Pastikan semua itu dalam keadaan baik dan terpasang dengan benar 10. Lepaskan peralatan listrik, pnuematik dan hidrolik dari sumber tenaganya ketika melakukan penyetelan, perawatan atau bila tidak sedang digunakan :
Pelatihan karyawan dalam penggunaan peralatan harus diadakan, didokumentasikan dan disimpan untuk keperluan audit
Tempat duduk yang baik dan pelindung keselamatan diadakan dan dalam keadaan baik untuk digunakan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
SHE - 19
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
2
Peranti keselamatan (tombol stop, dsb) harus diperiksa sebelum digunakan.
pastikan pencahayaan yang mencukupi tersedia
Pemakaian yang benar dari peralatan yang ditentukan untuk membetulkan roda-roda bekas dan aus
Penggunaan PPE yang benar sesuai untuk keperluannya. (persyaratan minimum adalah helmet pelindung kepala atau pelindung muka)
11. Bagi semua peralatan yang terpasang maupun yang portabel yang diperlengkapi dengan fasilitas pemasangan alat pengaman, fasilitas tersebut harus terpasang setiap waktu
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 20 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY
SHE - 20
1
For all Personnel
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 3
Untuk semua Karyawan 1. Dalam hal terjadinya kebakaran atau keadaan lainnya, petugas keselamatan harus segera diberitahu
1.
In the event of fire or any other emergency situation, the Floor Warden should immediately be notified.
2.
Attempt to extinguish the fire by using Fire Extinguishers available on every floor. Everyone must be follow instructions from the Floor Warden or Capten Floor
2.
Berusaha untuk memadamkan kebakaran dengan menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang terdapat disetiap lantai. Setiap orang harus mengikuti instruksi dari petugas keselamatan (Floor Warden atau Kapten Floor).
3.
Upon hearing the fire alarm, everyone should immediately follow safety procedures as follows :
3.
Pada saat mendengar bunyi alarm, semua karyawan harus mengikuti prosedur penyelamatan seperti yang tercantum berikut ini :
a. Proceed in an orderly manner to the stairs or emergency exit located on the North or South .
a. Dengan tenang dan tertib menuju ke tangga atau Pintu Darurat yang berada disebelah Utara / Selatan.
b. Go to the GROUND FLOOR using the stairs or Emergency Exit c.
4.
b. Capailah LANTAI DASAR melalui tangga atau Pintu Darurat
Proceed to the assembly area. Stay there and wait for further instructions from the Sigma Cipta Utama Security Officer.
UNDER NO CIRCUMSTANCES SHALL EMPLOYEES RE-ENTER THE BUILDING UNTIL INSTRUCTED TO DO SO.
Responsibilities of the Floor Warden 1.
At least ONE Floor Warden should be available during working hours.
2.
Make sure that everyone knows where the emergency exits and the Muster Point area
c.
4.
Segera menuju ke tempat berkumpul. Tetaplah berada ditempat tersebut dan menunggu instruksi lebih lanjut dari Petugas Keamanan Sigma Cipta Utama
DALAM KEADAAN APAPUN, KARYAWAN TIDAK DIIZINKAN MASUK KEMBALI KE DALAM GEDUNG, SAMPAI ADA KETENTUAN DAN IZIN RESMI.
Tugas-tugas Floor Warden (Petugas Keselamatan Lantai). 1. Usahakan sekurang-kurangnya satu orang petugas keselamatan (Floor Warden) harus selalu berada ditempat selama jam kerja kantor. 2.
Memastikan bahwa setiap karyawan mengetahui lokasi pintu-pintu darurat dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY
SHE - 20
1
3.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 3
lokasi tempat berkumpul Petugas keselamatan harus dapat dengan segera mengetahui tempat dan cara penggunaan APAR, termasuk telepon darurat
The Floor Warden should be able to immediately locate and use fire extinguishers as well as emergency (plug-in) telephones
3.
4.
Check every room on your floor/storage and ensure that no one is left behind, when evacuating to be done.
4.
Periksa setiap ruangan di lantai/storage anda dan pastikan bahwa tidak seorangpun yang berada dalam ruangan pada saat evakuasi sedang dilakukan
5.
Make sure that EVERYONE EVACUATES THE BUILDING USING THE EMERGENCY EXIT OR STAIRS AND THROUGH THE GROUND FLOOR.
5.
Pastikan bahwa EVAKUASI SETIAP ORANG DI GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN TANGGA ATAU PINTU DARURAT DAN LANGSUNG KE LANTAI DASAR.
6.
Should there be a fire outbreak on your floor, attempt to extinguish the fire using Fire Extinguishers available on each floor, without personal risk.
6.
Bila terjadi kebakaran di lantai anda, usahakan memadamkan api dengan menggunakan APAR yang terdapat disetiap lantai, tanpa membahayakan diri sendiri.
7.
In the event of evacuation, report to the Chief of Security or Assistant Chief at the assembly area that your floor has been completely evacuated.
7.
Dalam hal terjadinya evakuasi, laporkan kepada kepala keamanan atau wakilnya di tempat berkumpul bahwa proses evakuasi dilantai anda telah selesai.
8.
The Floor Warden and all personnel should stay at the assembly area until further instructions from the Security Officer in charge.
8.
Petugas keselamatan dan semua personil harus berada di tempat berkumpul sampai ada instruksi lebih lanjut dari petuas keamanan.
SECURITY OFFICER
PETUGAS KEAMANAN
Procedure during working hours 1. In the event of fire, the Floor Warden at the site of fire will handle the emergency situation. He / She will immediately contact the Control Room using a plug-in telephone. Security Officers should provide the Floor Warden all necessary assistance.
Prosedur selama jam kerja 1. Dalam hal terjadinya kebakaran, petugas keselamatan di lokasi kebakaran akan melakukan penanganan langsung keadaan darurat tersebut. Petugas tersebut harus dengan segera menghubungi ruang kontrol dengan menggunakan telepon darurat. Petugas keamanan harus bersedia dengan segala yang diperlukan untuk membantu petugas keselamatan
2.
2. Saat mendengar bunyi alarm, semua petugas keamanan harus berada pada posisinya
Upon hearing the fire alarm, all Security Officers will assume their position of every floor
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY
SHE - 20
1
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 3
and usher evacuees and everyone coming out of lifts to the emergency stairs.
masing-masing setiap lantai dan mengarahkan setiap orang untuk dievakuasi menuju ke tangga darurat.
3.
When the Floor Warden has effected evacuation on his/her floor, the Security Officer will follow using Emergency Exit or Stairs. DO NOT LEAVE BEFORE THE FLOOR WARDEN HAS EVACUATED ALL PERSONNEL.
4.
The assembly area at the CAR PARK at the SOUTH OF SIGMA CIPTA UTAMA BUILDING. The Security Officer will assist the Floor Warden until receiving further instructions from the Security Officer in charge.
3. Setelah petugas keselamatan selesai mengevakuasi pada lantai dia berada, petugas keamanan akan mengikuti dengan menggunakan tangga atau Pintu Darurat. JANGAN MENINGGALKAN LANTAI SEBELUM PETUGAS KESELAMANTAN SELESAI MENGEVAKUASI SEMUA PERSONIL. 4. Setiap orang akan berkumpul di tempat parkir mobil sebelah Selatan gedung SIGMA CIPTA UTAMA. Petugas keamanan harus membantu petugas keselamatan sampai menerima instruksi lebih lanjut dari petugas keamanan yang berwenang.
Procedure after working hours
Prosedur sesudah jam kerja
1.
In the event of fire after working hours, Security Officers should carry out the following procedure :
1. Apabila kebakaran terjadi pada saat setelah jam kerja, petugas keamanan harus melakukan prosedur berikut:
a. Inform the room all of the fire location. b. Attempt to extinguish the fire without personal risk.
a. Menginformasikan kepada semua ruangan lokasi terjadinya kebakaran b. Berusaha memadamkan kebakaran tanpa membahayakan diri sendiri.
2.
Upon hearing the fire alarm, security officers will perform the following procedure : a. Make sure that the floor he / she is in charge of is evacuated and closed for entrance. b. Leave the floor by the emergency stairs and proceed to the assembly area at the Car park at the south Sigma Cipta Utama building.
2.
Saat mendengar alarm berbunyi, petugas keamanan harus mengikuti prosedur berikut ini: a. Memastikan bahwa lantai yang berada dibawah kewenangannya telah dievakuasi dan menutup semua pintu masuk. b. Meninggalkan lantai melalui tangga/pintu darurat dan langsung menuju ke tempat berkumpul di tempat parkir sebelah Selatan gedung Sigma Cipta Utama
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI USE PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 21 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
Page 1 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT PROCEDURE
SHE-21
1
2
Tujuan
:
OBJECTIVE
: The objective of this instruction is to set guidelines for the provision, use and maintenance of personal protective equipment in order to offer to persons on our site sufficient protection for work-related safety and health risks.
LINGKUP
:
SCOPE
Sebagai pendoman dan ketentuan penggunaan alat pelindung pelindung diri sesuai dengan keperluan seseorang guna melindungi diri terhadap bahaya kecelakaan dan kesehata kerja.
Meliputi seluruh aktivitas di PT. Sigma Cipta Utama yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja dan berlaku bagi semua orang yang diperbolehkan masuk ke PT. Sigma Cipta Utama dalam hal ini termasuk tamu, vendor dll.
: This instruction covers all activities in the Production Unit area where risks are present to injure persons despite preventive measures through sufficient engineering controls and sound working practices. The instruction covers all persons which are allowed to enter certain areas such as visitors, government employees, trainees etc. also they have to be protected sufficiently.
PENANGGUNGJAWAB Seluruh kepala bagian dan Pengurus HSE di departemennya masing- masing bertanggungjawab atas : Responsibilities The Head of Department and HSE Committee is responsible : to comply at least with the HSE legislation and Sigma Cipta Utama instructions;
Mengikuti prosedure dan peraturan tentang HSE yang telah disepakati di Sigma Cipta Utama ;
to ensure that engineering controls provide sufficient protection to the employees;
Menjamin bahwa seluruh alat pelindung diperlukan untuk aktivitas tersedia
to review and improve work practices to provide sufficient protection to the employees;
Mengawasi dan meningkatkan kesadaran penggunaan alat pelindung diri
yang
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
Page 2 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT PROCEDURE
SHE-21
1
2
to have an adequate personal protective equipment programme to protect the personnel, besides engineering controls and work practices
Mempersiapkan alat pelindung diri yang memadai dan mencukupi selain mempunyai mekanisme kendali terhadap pencegahan kecelakaan untuk aktivitas seluruh staff nya
to establish when and where PPE has to be use
Menentukan kapan dan dimana alat pelindung diri wajib digunakan
The obligations of the employer regarding PPE The obligations of the employee regarding PPE are : to follow the requirements of the employer; based on HSE Departement guide line
Kewajiban Karyawan terhadap alat pelindung diri Mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur dan guide line yang telah ditetapkan oleh Departemen HSE
to wear PPE when and where required;
Memakai alat pelindung diri /APD kapan dan wajib memakai sesuai
to follow train PPE when and where required;
Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh management.
to attend training sessions;
Merawat dan membersihkan alat pelindung diri yang telah diberikan oleh perusahaan
to replace with new one if there any PPE lost.
Mengganti alat pelindung diri yang hilang atau sengaja di rusak.
to care for, to clean and to maintain the PPE as required;
Safety Committee bila alat pelindung diperlukan tidak tersedia/ tidak memadai.
diri
dimana
yang
to notify the supervisor immediately when PPE needs to be repaired or replaced;
Mengingatkan Supervisor atau safety committee bila alat pelindung diri yang diperlukan tidak tersedia/ tidak memadai.
not to use for private purpose unless allowed by the employer;
Tidak diperbolehkan menggunakan alat pelindung diri untuk kepentingan pribadi di luar perusahaan, karena ada sangsinya sesuai tertera
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
Page 3 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT PROCEDURE
SHE-21
1
2
to keep the PPE such that it can not get lost;
Menyimpan alat pelindung diri / APD di tempat yang aman agar tidak hilang
The protective equipment shall be: easy to use, adaptable to user morphology;and fit well to avoid discomfort; helmet safety ANSI Standar : Z89.1-2009 Safety shoes ANSI standard : Z41.1, Safety glasses ANSI Standard : Z87.1-2009 free from sharp edges, free from roughness to prevent injuries during use;
Persyaratan alat pelindung diri Mudah di pakai, sehingga pemakai mudah beradaptasi, helmet safety sesuai standar ANSI : Z89.1-2009, Safety shoes standar ANSI : Z41.1 , Safety glasses berstandar ANSI : Z87.1-2009
Diperkenankan kombinasi dengan lensa sesuai dengan ukuran lensa pemakai
parts in contact with the skin shall not cause skin irritation or adversely affect user hygiene or health;
Bebas dari permukaan yang tajam dan kasar untuk mengurangi ketidaknyamanan pemakai
for safety glass to allow usage in combination with personal spectacles/ prescription lenses
Permukaan Kacamata harus rata tidak bergelombang dan tidak bergelembung.
The oculars shall be free from any significant defect.
Bahan yang kontak dengan menyebabkan iritasi kulit
kulit
harus
tidak
VERIFICATION Areas where PPE has to be worn shall have clear safety signs
VERIFIKASI Area dimana harus memakai alat pelindung diri harus diberi tanda yang jelas
Employees working in designated areas shall wear PPE.
Karyawan yang bekerja di area tersebut diatas harus memakai alat pelindung diri.
Supply records of PPE shall be available Training records shall be available
Keberadaan alat pelindung diri harus memadai Pelatihan tentang P2K3 harus memadai
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
Page 4 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT PROCEDURE
SHE-21
1
2
Area/tempat dan aktivitas diharuskan memakai alat pelindung diri di Lingkungan Sigma Cipta Utama GROUP.1 AKTIFITAS
AREA
BAHAYA KECELAKAAN
ALAT PELINDUNG
Menuang/mengambil
Gudang bahan
Tetesan bahan kimia
Safety shield
bahan kimia
kimia Laboratorium
Membubut, menggeraji, Mengerinda
Workshop
Safety shoes Sarung tangan Percikan partikel/gram
Safety glass
Kejatuhan benda
Safety shoes
GROUP.1 ACTIVITIES
AREA
Accident caused
PPE
Transfer of Chemical
Chemical store
Dropped by chemical
Safety shield
Laboratory
Contac with chemical
Safety shoes Gloves
Workshop
Small particle
Safety glass
Hit by something fall
Safety shoes
LatheEmery wheel.,
upon
Penyimpanan Alat Pelindung Diri / Personal Protective Equipment Untuk menjaga daya guna dari APD hendaknya disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas beracun. Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PEMBUANGAN LIMBAH WASTE DISPOSAL Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 22 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH WASTE DISPOSAL
SHE - 22
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
1. Refuse Storage and Disposal.
1. Penyimpanan dan Pembuangan Sampah.
Refuse storage containers must be cleaned after emptying before being returned to use.
Tempat yang dipakai untuk menyimpan sampah harus dibersihkan setiap kali setelah pembuangan sampah dan sebelum dimakai lagi.
Hand washing facilities must be readily available to those handling waste. These facilities should not be in any, or common to any, food preparation or handling locations.
Fasilitas mencuci tangan harus disediakan untuk orang yang menangani sampah. Fasilitas pencucian tersebut tidak boleh dekat dengan tempat-tempat persiapan atau penanganan makanan.
The categories of waste in company includes :
Kategori limbah yang ada di perusahaan termasuk :
Liquid waste. Solid waste, (food, dry rubbish)
Limbah cair. limbah padat (makanan, sampah kering)
The purpose of a collection system is to remove the waste product from the point of origin to a designated treatment facility or disposal location.
2. Human / Liquid Waste Human, liquid and chemical / industrial waste should be clearly identified and disposed of separately. The different types of facilities used for individual waste must be identified. Generally, waste cannot be combined. Regular inspection of the pits should carry out for their adequacy and function.
3. Solid Waste Solid refuse, (garbage), requiring disposal
Tujuan dari sistem pengelompokan ini adalah untuk membuang produksi limbah dari sumbernya dan membuangnya pada lokasi pembuangan atau ditempat fasilitas pengolahan limbah yang ada 2. Tinja / Limbah Cair Tinja, limbah cair dan limbah industri / kimia harus dapat diidentifikasi dan dibuang secara terpisah. Perbedaan dari setiap jenis fasilitas pengelolaan limbah harus dapat diketahui perbedaan dan peruntukannya. Pada umumnya limbah tidak dapat dicampur dalam satu tempat. Pemeriksaan lubang penampung limbah dilakukan secara teratur untuk mengetahui tingkat kelayakan atau fungsinya.
3. Limbah Padat Limbah / sampah padat yang harus dibuang
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH WASTE DISPOSAL
SHE - 22
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
can be classified into two categories : dry waste such as cans, paper and dry materials, etc ( Non organic ), and organic / food waste. Dry waste, whilst less attractive to animals and insects, can provide breeding places.
dibedakan dalam dua katagori, yaitu : sampah kering misalnya kaleng, kertas dan bahan kering lainnya ( Non Organik ) , juga limbah makanan / Organik. Sampah kering dapat menjadi tempat berkembang biak bagi beberapa jenis binatang dan serangga.
Organic waste has the potential to become breeding sites for mosquitoes, flies and rodents. Strict principles must be adhered to when disposing of waste.
Limbah organik berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk, lalat dan tikus. Peraturan ketat yang berlaku harus dijadikan dasar dalam membuang limbah-limbah yang ada.
Refuse should be collected on a daily basis in heavy-duty lined bins for disposal burning or burying. If a local garbage depot is available, then this should be utilized to save on manpower.
Sampah harus dikumpulkan setiap hari dalam tempat sampah yang sudah dilapisi dengan kantung plastik yang kuat untuk dibuang/dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditimbun. Jika lokasi khusus pengumpulan sampah sudah ada dapat dimanfaatkan maka hal ini dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja.
Burn pits or incinerators should be located as far away from the offices facilities as practicable down wind in the prevailing direction. The risk of fire is high if the pit is not located in a cleared area away from ground, (bush), fuel sources. Wind direction and strength should be considered before starting a fire.
These pits should be assessed daily and if necessary filled over with soil in preparation for the following day’s waste load.
Lokasi pembakaran dalam lubang atau insinerator harus berlokasi jauh dari fasilitas dan aktifitas kantor ke bawah arah angin yang dominan. Resiko terjadinya kebakaran dimungkinkan apabila tempat pembakaran sampah tersebut dilakukan pada areal semak belukar yang berpotensi menjadi pemicu kebakaran. Arah angin dan kekuatannya harus diperkirakan sebelum memulai pembakaran.
Tempat lubang pembakaran harus dapat diperiksa setiap hari dan bila perlu diisi kembali dengan tanah untuk persiapan pembuangan dan pembakaran sampah selanjutnya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
KESELAMATAN BERKENDARAN & MENGEMUDI DRIVING SAFETY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 23 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDUR JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 4
REV Document Code : SHE - 23
1
DRIVING SAFETY PROCEDURE
Generally attitude of driver is required to drive in all road’s type
Sikap Umum Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat Berkendaraan di Semua Jenis Jalan:
All Driver SIGMA CIPTA UTAMA, have to behave TO GIVE IN to [all] other road; street consumer
Semua Pengemudi PT. SIGMA CIPTA UTAMA harus bersikap mengalah kepada para pengguna jalan lainnya
Give priority first to bicycle rider/motorbike and pedestrian. If situation do not enable, discontinue a head your vehicle
Don’t Vehicle in front/ a head of you, when residing in bent of road, small street, surging road, settlement region, many there are people, children or livestock animal or view blocked
If bad weather, rain, foggy or limited view forwards, FLAME next lamp and or emergency. LESSEN speed. Inform to other driver via radio
When will to turn round, turning around direction or push aside vehicle, ascertaining no other street customer (bicycle, motorbike etc) trying to step into the line when you’d turn, turning or pushing aside vehicle. USE REAR VIEW and turn on the turn sign at least 60 previous meters
Speed vehicle have to be adapted by situation of road, street, weather, brought payload and condition of traffic Special attitude of driver which must be executed by moment have vehicle in ground or dusty :
Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada: pengendara SEPEDA/SEPEDA MOTOR dan PEJALAN KAKI. Bila keadaan tidak memungkinkan, HENTIKAN dahulu kendaraan Anda. Jangan mendahului/menyalip kendaraan di depan anda, bila berada di tikungan jalan, jalan sempit, jalan bergelombang, wilayah pemukiman, banyak terdapat orang, anak-anak atau binatang ternak atau pandangan terhalang. Bila cuaca buruk, hujan, berkabut atau pandangan ke depan terbatas, NYALAKAN lampu depan dan/ darurat. KURANGI kecepatan. Informasikan ke driver lainnya melalui radio. Saat akan membelok, memutar arah atau menepikan kendaraan, pastikan tidak ada pengguna jalan lain (sepeda, sepeda motor, dll) yang berusaha masuk ke lintasan dimana anda akan berbelok, memutar atau menepikan kendaraan. GUNAKAN KACA SPION dan NYALAKAN lampu belok setidaknya 60 meter sebelumnya. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan, cuaca, muatan yang dibawa dan kondisi lalu lintas.
Sikap Khusus Pengemudi yang Harus Dilaksanakan Saat Berkendaraan di Jalan Tanah atau Berdebu:
Give priority first to TRUCKS or other vehicle which pass by quickly
Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada TRUKTRUK atau kendaraan lain yang melintas.
Don’t Precede if do not enable (view blocked dirt, curve road/turning, scraggly road, narrow of road, etc). LESSEN SPEED or discontinue ahead your vehicle
When you reside in land or dusty road, Maximum speed 40 km/hour. But at condition :
JANGAN MENDAHULUI bila keadaan tidak memungkinkan (pandangan terhalang debu, jalan menikung/membelok, jalan tidak rata, ruang sempit, dll). KURANGI KECEPATAN atau HENTIKAN dahulu kendaraan Anda. Pada saat anda berada di jalan tanah atau berdebu, kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam. Namun pada kondisi:
At the time of view closed dirt, speed of vehicle DON’T exceed 30 km/hour. FLAME lamp and sound
Pada saat pandangan tertutup debu, kecepatan kendaraan JANGAN melebihi 30 km/jam. Nyalakan LAMPU dan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDUR JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 4
REV Document Code : SHE - 23
1
DRIVING SAFETY PROCEDURE
HORN repeatedly -
-
bunyikan KLAKSON berulang-ulang. -
At the time of slip/wet street/ rain, vehicle DON’T exceed 40 km/hour/ Avoid muddy street At the time of passing settlement region, a group of people, children and livestock animal, speed vehicle have to be slowed down do not exceed 20 km/hour When you reside in behind truck or other vehicle :
-
Pada saat jalan licin/basah/hujan, kecepatan kendaraan JANGAN melebihi 40 km/jam. Hindari jalan berlumpur. Pada saat melewati wilayah pemukiman, sekumpulan orang, anak-anak dan binatang ternak, kecepatan kendaraan harus diperlambat tidak melebihi 20 Km/jam. Pada saat anda berada di belakang TRUK atau kendaraan lain:
-
KEEP DISTANCE! Don’t reside in too the near by it’s distance with truck/the vehicle, minimize 30 meter. Too distance near by will be dangerous. Because can born down upon wood fall out/ payload or hit by stone hurl or other object which thrown
- -
JAGA JARAK !. Jangan berada terlalu dekat jaraknya dengan Truk/kendaraan tersebut, minimal 30 meter. Jarak yang terlalu dekat akan berbahaya. Karena dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan, atau terkena lemparan batu yang melesat atau benda lain yang terlempar.
-
DON’T PRECEDE! If view blocked by dirt, don’t once in a while try to precede truck/the vehicle. Dangerous!
- -
JANGAN MENDAHULUI !. Bila pandangan terhalang oleh debu, jangan sekali-sekali mencoba mendahului Truk/Kendaraan tersebut. Berbahaya!.
-
DON’T PRECEDE! If when residing in bent of road or your view blocked, don’t once in a while precede truck/the vehicle. Dangerous!
- -
JANGAN MENDAHULUI !. Bila berada di tikungan jalan atau pandangan anda terhalang, jangan sekali-sekali mendahului Truk/Kendaraan tersebut. Berbahaya!
-
DON’T PRECEDE! When oblique truck body up at where you’d precede, because you earn to born down upon wood fall out or payload from the top of truck
- -
JANGAN MENDAHULUI !. Bilamana badan truk miring ke arah dimana anda akan mendahului, karena anda dapat tertimpa jatuhan kayu atau muatan dari atas TRUK.
-
At the time of you rub up against Trucks or other vehicle :
- -
Pada saat anda berpapasan dengan TRUK-TRUK atau kendaraan lain:
-
FLAME LAMP and SOUND HORN, if street blocked dirt. SLOWED DOWN vehicle or DISCONTINUE vehicle until view forwards really peaceful.
- -
NYALAKAN LAMPU dan BUNYIKAN KLAKSON, bila jalan terhalang debu. PERLAMBAT KENDARAAN atau HENTIKAN kendaraan sampai pandangan ke depan benar-benar aman.
-
KEEP DISTANCE! Don’t too near by, because can born down upon wood /truckload or stone fallout from vehicle
- -
JAGA JARAK!. JANGAN terlalu dekat, karena dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan TRUK atau batu yang terlempar melesat dari kendaraan.
-
At the time of you precede/overlapping trucks
- -
Pada saat anda akan mendahului/menyalip TRUK-
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDUR JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI
SHE - 23
1
DRIVING SAFETY PROCEDURE
or other vehicle in front of you : -
TRUK atau kendaraan lain di depan anda:
Ascertaining view and condition street in fornt of you have is peaceful Beckon lamp and Horn
- -
-
Keep Distance at possible among your vehicle with vehicle which you overlap. When overlap, always ALLERT to traffic in front of you
- -
-
Don’t overlap at the time of residing in settlement area, they are many people, children or livestock animal
-
-
At the time of happened torrential rains, possibility one of road passing the company area will be closed by portal and vehicle do not allowed to entry. If this matter happened, you must to obey and always behave respectably
-
Pastikan pandangan dan kondisi jalan di depan anda sudah aman. Beri isyarat lampu dan klakson.
- -
-
-
-
Jaga jarak sejauh mungkin antara kendaraan Anda dengan kendaraan yang Anda salip. Saat menyalip, selalu WASPADA terhadap lalu lintas di depan Anda. Jangan menyalip pada saat berada di daerah pemukiman, banyak terdapat orang, anak-anak atau binatang ternak. Pada saat terjadi hujan lebat, besar kemungkinan jalan yang melewati salah satu area perusahaan akan ditutup portal oleh petugas dan kendaraan tidak diperkenankan lewat/masuk. Bila hal ini terjadi, Anda HARUS mematuhi dan selalu bersikap sopan.
Which always have to be remembered by all driver’s :
Yang Selalu Harus Diingat oleh Seluruh Pengemudi :
Children and livestock animal earn out of a clear sky run or defect up at road. Attention and Lessen if them reside in your moment roadside have you driving.
Conditions of driver’s health have to be always in healthy condition. Every driver which is driving during 4 hour continually have to rest first during more or less 30 minute
Daily inspection of morning before leaving the activity by using check list must be done by all driver’s, if there is disparity have to immediately report to Mechanic to be improve; repaired first.
Anak-anak dan binatang ternak dapat dengan TIBA-TIBA berlari atau menyeberang ke arah jalan. Waspada dan kurangi kecepatan bila mereka berada di pinggir jalan saat anda berkendaraan Kondisi fisik pengemudi harus selalu dalam kondisi sehat. Setiap pengemudi yang berkendara selama 4 jam secara terus menerus maka harus beristirahat dulu selama lebih kurang 30 menit. Inspeksi harian pagi sebelum berangkat kerja dengan menggunakan check list harus dilakukan oleh semua pengemudi, jika ada kelainan harus segera lapor ke Mekanik untuk diperbaiki dulu.
And so do before leaving to start journey, driver have to check balance location of payload, as well as have to check the condition of vehicle like : checked drive, brake, wheel, lamp, glass cleaner fan, Gas and Horn.
Always be attention and fully comply with all speed driving rules.
Sebelum berangkat untuk memulai perjalanan, pengemudi harus memeriksa keseimbangan penempatan muatan, dan juga harus mengecek kondisi kendaraan seperti : mengecek kemudi, rem,ban, lampu, kipas pembersih kaca, klakson dan BBM
Selalu perhatikan mengemudi.
dan
patuhi
peraturan
kecepatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDUR JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
4 dari 4
REV Document Code :
PROSEDUR KESELAMATAN BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI
SHE - 23
1
DRIVING SAFETY PROCEDURE
Speed Control Control your speed so that the “stopping” distance falls within the Safety Zone.
Pengaturan Kecepatan Atur kecepatan kendaraan dan berhenti pada jarak yang aman. Batas Maksimum Kecepatannya adalah :
Maximum Speed Limits are: -
-
Asphalt Road Dry – 80 Km/hr Rain – 50 Km/hr
Asphalt Road inter regional sub districts Dry – 40 Km/hr Rain – 30 Km/hr
Passing through villages,office, in front of schools, Mosques Churches, Community buildings, markets, or on unmade Roads or where there are groups of people walking Along the side of the road 20 Km/hr
Jalan Aspal Kering – 80 Km/jam Basah – 50 Km/jam
Jalan Aspal antar daerah sub wilayah Kering – 40 Km/jam Basah – 30 Km/jam Ketika melalui perkampungan, perkantoran, depan sekolahan, mesjid, gereja, bangunan masyarakat, pasar atau jalan yang rusak atau terdapat sekelompok orang berjalan sepanjang jalan adalah 20 Km/jam
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PERSYARATAN MENGEMUDI DRIVER REQUIREMENTS Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 24 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PERSYARATAN PENGEMUDI DRIVER REQUIREMENTS 1.
KODE DOKUMEN Document Code : SHE - 24
Driver Qualifications/Certification To be authorized to drive an SIGMA CIPTA UTAMA, vehicle, a vehicle owned by one of subcontractors, a privately owned vehicle, or a rental vehicle on company business, at a minimum, drivers must:
1
1.
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 3
Mempunyai ijin dari SIGMA CIPTA UTAMA, untuk mengemudi kendaraan SIGMA CIPTA UTAMA, dan kendaraan mitra kerja. Mempunyai SIM yang masih berlaku di lokasi operasi dan sesuai dengan type kendaraan yang digunakan; dan,
Possess a valid drivers license for the location of operation and type of vehicle being driven; and
Bila perlu, dilengkapi dengan syarat lulus dalam training pengemudi.
Where applicable, successfully complete drivertraining requirements. Driver Responsibilities It is critical that the driver be highly motivated and committed to performing all aspects of his job in a safe manner, strictly following established procedures, maintaining alertness to potential hazards, and observing defensive driving techniques at all times. Drivers have the responsibility to: Fully comply with all safety rules, laws, and regulations. Not undertake a task for which they do not have the proper training, instruction, or license or that is unsafe. Be fit for driving a vehicle. This includes being well rested and alert. Never operate a motor vehicle while under the influence of alcohol, drugs, or medications that may impair their ability to operate a vehicle safely. Immediately report moving violations to their supervisor while driving on company business. Immediately report any unsafe condition to their Supervisor Take the initiative to stop the unsafe actions of others.
Kualifikasi Pengemudi/Sertifikasi Untuk menjalankan kendaraan milik SIGMA CIPTA UTAMA, atau mitra kerja SIGMA CIPTA UTAMA,, kendaraan pribadi atau sewa atas nama perusahaan, seorang pengemudi paling tidak harus :
Be authorized by SIGMA CIPTA UTAMA, to drive an SIGMA CIPTA UTAMA, vehicle and that sub-contractor’s vehicle;
2.
TANGGAL REV
2.
Tanggung jawab Pengemudi Sangatlah penting bahwa seorang pengemudi harus memiliki motivasi tinggi dan mampu memenuhi seluruh aspek keselamatan dalam pekerjaannya, mengikuti prosedur yang ditetapkan dengan disiplin, waspada terhadap berbagai bahaya yang dapat terjadi, dan selalu menerapkan sikap “defensive driving” setiap saat. Pengemudi bertanggungjawab untuk: Mematuhi seluruh peraturan yang berkaitan dengan keselamatan kerja, Dilarang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian, instruksi, atau izin yang diberikan, atau segala hal yang tidak aman. Kondisi fisik pengendara harus sehat. Termasuk istirahat yang cukup dan tingkat kewaspadaan yang baik. Dilarang mengoperasikan kendaraan pada saat dalam kondisi pengaruh alkohol, narkoba atau obatobatan yang dapat mengganggu keamanan pada saat mengoperasikan kendaraan. Laporkan sesegera mungkin kepada Pengawas/Pengurus setiap pelanggaran atau ketidak sesuaian terhadap peraturan perusahaan yang dijumpai selama bekerja, Laporkan sesegera mungkin setiap keadaan yang tidak aman/membahayakan kepada Pengawas, Berinisiatiflah dengan cara menghentikan setiap tindakan orang lain yang dapat menimbulkan bahaya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
PERSYARATAN PENGEMUDI DRIVER REQUIREMENTS
Document Code : SHE - 24
Immediately report all incidents and near misses to their supervisor. Report suspension, probation, cancellation, or disqualification of their driver’s license to their supervisor no later than the next business day after receipt of notification and immediately cease to conduct driving duties. 3.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 3
REV
Driver Actions & Prohibited Activities
1
Laporkan sesegera mungkin kepada Pengawas/Pengurus setiap kejadian yang telah mengakibatkan kecelakaan maupun yang nyaris menimbulkan kecelakaan. Laporkan kepada Pengawas/Pengurus apabila SIM ditahan, ditangguhkan, dibatalkan, atau habis masa berlakunya, paling lambat sehari setelah diterimanya surat atau pemberitahuan dan segera menunda seluruh tugas mengemudi. 3.
Tindakan-tindakan Pengemudi & kegiatan yang Tidak Diperbolehkan
Kegiatan-
There are a number of requirements and prohibited activities that drivers must be aware of during the execution of their job requirements:
Berikut ini adalah sejumlah kegiatan-kegiatan yang harus dan yang dilarang dilakukan oleh seorang pengemudi, selama melaksanakan tugasnya:
The driver is required to make sure each morning that all the seat belts are in working order and easily available for the passengers to access and buckle up.
Pengemudi harus memastikan setiap pagi bahwa seluruh sabuk pengaman kendaraan berfungsi dengan baik dan para penumpang dapat dengan mudah meraih dan memasangnya.
The driver are No Smoking in car
Pengemudi DILARANG MEROKOK didalam mobil
The driver and all vehicle passengers are required to wear seat belts when the vehicle is in motion. The driver is not to begin driving the vehicle until all passengers have their seat belts on. Drivers are prohibited from picking up hitchhikers or transporting anyone other than company approved passengers. Drivers are prohibited from transporting hazardous materials or other cargo not intended for the type of vehicle operated. Drivers should not work more than 12 consecutive hours without 8 hours off. Driving at night is not permitted except in the case where a risk assessment indicates that night driving is acceptable or an emergency condition exists.
Pengemudi dan seluruh penumpang kendaraan harus mengenakan sabuk pengaman selama kendaraan berjalan. Pengemudi tidak boleh menjalankan kendaraan hingga seluruh penumpang telah mengenakan sabuk pengaman, Pengemudi dilarang menaikan penumpang atau mengangkut orang lain selain penumpang diizinkan dan sepengetahuan perusahaan, Pengemudi dilarang mengangkut bahan-bahan berbahaya atau barang lain yang tidak sesuai dengan jenis kendaraan yang dioperasikan. Pengemudi sebaiknya tidak bekerja lebih dari 12 jam secara terus-menerus tanpa 8 jam istirahat. Berkendaraan di malam hari tidak diperkenankan kecuali bila berdasarkan kajian resiko dimungkinkan untuk mengemudi di malam atau bila terjadi kondisi yang darurat. Pengemudi
harus
mengunci
seluruh
pintu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PERSYARATAN PENGEMUDI DRIVER REQUIREMENTS
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 3
REV Document Code : SHE - 24
Drivers must keep all doors locked while driving. Drivers must obey all Indonesian traffic laws. Drivers must carry in their possession a valid drivers license while operating a vehicle for company business.
1
kendaraan selama berkendaraan. Pengemudi harus mematuhi seluruh peraturan lalulintas yang berlaku di Indonesia. Pengemudi harus selalu membawa SIM yang masih berlaku selama bertugas.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY ,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDUR MENGGUNAKAN TROLLEY USED BRING TROLLEY PROCEDURE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 1
REV Document Code : SHE - 24
1
1. Standar Penggunaan Trolley a. Kapasitas Trolley yang digunakan untuk mengangkut barang minimal 5 kg dan tidak melebihi beban 100 kg b. Pegangan ( handle ) untuk mendorong trolley tingginya kurang lebih 50 cm atau sesuai standar yang ada. c. Penggunaan trolley untuk mengangkut/memindahkan barang / beban yang berkapasitas berat ( minimal 5 kg) atau barang elektronik seperti komputer, CPU atau barang yang layak untuk diangkut menggunakan trolley. d. Barang-barang yang di angkut menggunakan trolley tidak melebihi kapasitas yang sudah ditentukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan e. Trolley yang digunakan untuk mengangkut/memindahkan barang/beban area/jalan harus bebas hambatan dari hal-hal yang menghalangi lajunya trolley sehingga memudahkan dalam mengangkut/memindahkan barang tersebut dan barang – barang yang diangkut memakai trolley tidak boleh melebihi beban/menumpuk ke atas sehingga menghalangi pandangan didepannya. f. Tidak boleh menggunakan trolley untuk mengangkut / membawa hal-hal yang tidak perlu / penting g. Trolley yang sudah dipergunakan / dipakai disimpan kembali di tempatnya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENYIMPANAN,PENANGANAN BAHAN-BAHAN BERBAHAYA STORAGE,HANDLING,HAZARDOUS MATERIAL Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 25 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 2
REV Document Code :
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN – BAHAN BERBAHAYA
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS MATERIAL
SHE - 25
2
Hazardous Material Potential Personnel Exposure Storage Plans
Barang Berbahaya Potensi terhadap para Personil dalam Rencana Ekspose Penyimpanan
Crew Diesel
Crew Solar – Penyimpanan
Tanks or Drums-Fuel Storage
Tangki atau drum Bahan Bakar
Benzena
Bensin
Drums – Fuel Storage
Drum – Penyimpanan Bahan Bakar
Lubricants, brake fluids, hydraulic oils, acids
Gemuk, minyak rem, oli hidraulik, zat asam
Drums – Mechanics Hazardous Materials Store
Drum-drum Penyimpanan Barangbarang Mekanik yang Berbahaya
Paint
Cat
Tins or Drum-Mechanics Materials Store
Hazardous
Solvents, Caustic Cleaners, Bleach Mechanic
Kaleng atau drum Gudang Barang Mekanik yang berbahaya Cairan pelarut, bahan pembersih yang tajam, obat pemutih Mekanik
Bottles or Plastic Containers – Mechanic Hazardous Materials Store or Dedicated area in the Kitchen
Botol atau wadah plastik-Gudang Barang-barang Mekanik yang berbahaya atau tempat khusus dalam dapur
Explosives
Peledakan
Magazine
Gudang
Gases
Gas
Mechanics/Cooks Bottles in Workshop/Ktichen Area
Mekanik/Juru masak Botol di Bengkel / Area Dapur
Material Safety Data Sheet (MSDS)
Lembaran Data Keselamatan Barang
A Material Safety Data Sheet (MSDS) should support all Hazardous Materials. The MSDS should come from the manufacturer prior to purchase.
Lembaran Data Keselamatan Barang harus dapat mendukung seluruh barang-barang Berbahaya. MSDS harus didapat dari pabrik sebelumnya dalam pembelian
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 2
REV Document Code :
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN – BAHAN BERBAHAYA
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS MATERIAL MSDS information should include:
SHE - 25
2
Keterangan dari MSDS harus mencakup :
Content Explosion / Inflammable Rate
Kandungan Ledakan/mudah terbakar
Safe handling procedures
Prosedur penanganan
Spill / Clean-up procedures
Tumpahan/Prosedur membersihkannya
PPE required
Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan
First Aid measures
untuk
MSDS Sheets should be posted near the storage place and also when possible where the Hazardous Materials are to be used.
Tindakan dalam Pertolongan Pertama MSDS harus dipasang dekat dengan tempat penyimpanan dan dengan kemungkinan jika barang berbahaya tersebut akan digunakan
MSDS should be kept on file in the HSE Department, by HSE Coordinator and Supervisor for easy access in case of an emergency
MSDS harus didokumentasikan dalam Departemen HSE, oleh HSE Coordinator/Supervisor untuk memudahkan jika kalau ada kejadian darurat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 26 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
REV Document Code :
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK OIL/WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING PROCEDURE
SHE - 26
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
1
Tumpahan atau bocoran harus dibersihkan dan kotorannya dibuang dengan semestinya, dan melaporkan.
2.
Jika ditemukan tumpahan, crew harus berusaha untuk mencegah terjadinya tumpahan lebih lanjut. Pasanglah tanda-tanda peringatan atau beberapa orang penjaga pada jarak aman untuk mencegah orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki daerah yang terkontaminasi. Dan harus melapor kepada pengelola lapangan.
HSE Department should be immediately notified of the spill, location of the spill, the extent of the spill (type of chemical, amount, location, etc.), an estimation of the volume spilt at the time of reporting, and of any obvious potential danger or impact to the environment.
3.
Departemen HSE harus segera diberitahu adanya tumpahan tersebut, lokasinya, luasnya (termasuk jenis bahan kimia, jumlah dan lokasinya, dan sebagainya), perkiraan voluma tumpahan pada saat dilaporkan, juga potensi bahaya yang mungkin ditimbulkan atau dampaknya bagi lingkungan.
4. Line management should advise HSE Departement of the requirements for containment, clean up and disposal if these items are not on site.
4.
Pengelolaan lapangan harus menginformasikan kepada Departemen HSE segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membatasi, membersihkan dan menyingkirkannya, jika barang-barang keperluan tersebut tidak tersedia di tempat kejadian.
5. The clean up equipment would include absorbent material, shovels and plastic bags. An Officer from the HSE Department should inspect the clean up site.
5.
Perlengkapan pembersih mencakup bahan penghisap (absorbent), sekop dan kantung-kantung plastik. Warna bahan absorbent harus kontras / mencolok (sangat berbeda) dengan warna temapt kejadian, agar jangan sampai tertinggal ketika dibersihkan. Petugas dari Departmen HSE harus memeriksakan tempat pembersihan.
6. Depending on the type of spill and circumstances authorized person should either dig up the soil around and under the spill and dispose material in a heavy-duty plastic bag or other suitable container or secondly treat the spill onsite.
6.
Tergantung jenis tumpahan dan keadaannya, orang yang bertugas menangani harus menggali sekitar dan sebelah bawah tumpahan, serta memasukkannya ke dalam kantung plastik yang sangat kuat, (heavy duty plastic bag), atau wadah yang sesuai, atau mengolah tumpahan tersebut di tempat kejadian.
7. The spill residue should be transported to an approved appropriate disposal site in proper packing material.
7.
Kotoran bekas tumpahan, yang telah dimasukkan wadah yang benar, harus diangkut ke tempat pembuangan yang sesuai yang telah disetujui sebelumnya.
8.
Setelah membersihkan tumpahan, tandai tempat kejadian di peta untuk tindakan inspeksi lebih lanjut.
9.
Semua tumpahan atau kebocoran harus dilapor sesuai dengan prosedur Sigma Cipta Utama, prosedur klient dan peraturan setempat.
1.
Spills or leaks must be cleaned up and disposed of properly and reported.
2.
Once spill is noticed, crew should take immediate precautions to prevent further spills. Warning signs or guards should be posted at a safe distance to prevent any unauthorized persons entering the spill site. They should notify their line manager.
3.
8. After cleaning up a spill, mark the site on the map for follow up inspection. 9. All spills or leaks shall be reported in accordance with Sigma Cipta Utama procedures, client procedures and local regulations.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK OIL/WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING PROCEDURE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
REV Document Code : SHE - 26
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
10. Notify appropriate governmental authorities if the spill size meets minimum reporting requirements in accordance with regulations. Report to Client Representative any such notification.
10. Informasikan kepada pejabat Pemerintah setampat, jika ukuran tumpahan tersebut menurut peraturan harus dilaporkan. Lapor kepada Representative Klien, mengenai pemberitahuan tersebut.
11.An emergency response plan must be available for spills. It should be communicated to responsible crewmembers and reviewed regularly at training or safety meetings.
11. Harus ada rencana penanganan darurat terhadap tumpahan. Rencana darurat tersebut dikomunikasikan kepada anggota crew yang bertanggungjawab, ditinjau secara berkala pada saat pelatihan atau pertemuanpertemuan safety.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
KESELAMATAN UMUM GENERAL SAFETY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 27 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
Document Code :
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM GENERAL SAFETY PROCEDURE
1.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 4
REV
SHE - 27
1
GENERAL SAFETY POLICY
1.
KEBIJAKAN KESELAMATAN UMUM
Policy permit smoking only in designated safe area
Merokok hanya diijinkan di area aman yang telah ditentukan
Horseplay, practical joking positively prohibited by policy
fighting are
Dilarang bergurau, bercanda saat bekerja dan berkelahi
The use, possession or being under the influence of illegal drugs or intoxicating beverages is strictly prohibited while on duty.
Dilarang keras menggunakan, memiliki atau di bawah pengaruh Minuman Keras atau obatobatan terlarang dilarang keras saat bekerja
Good housekeeping is a must and should be practiced at all times
Harus menjaga sepanjang waktu
Possession of firearms, weapons or explosives is strictly prohibited
Dilarang keras memiliki senjata api. Senjata atau bahan peledak
Unauthorized possession or use of company property is strictly prohibited.
Dilarang keras memiliki atau penggunaan barang-barang milik perusahaan
Stairways, handrails, walkways and ladders must be maintained in good working order.
Tangga untuk berjalan, pegangan tangan, jalan setapak dan tangga-tangga harus dirawat.
Loose or baggy clothing, chains, finger rings and long hair are forbidden as they can create serious hazards around moving equipment and machinery.
Pakaian longgar, rantai, cincin dan rambut panjang adalah hal yang dilarang karena merupakan bahaya yang serius di sekitar benda bergerak dan mesin
Model rambut dan jenggot tidak boleh menjadi penghalang saat menggunakan pelindung kepala, mata, wajah atau perlindungan pernafasan untuk keselamatan
Rapat keselamatan dijadwalkan secara regular. Kehadiran dan partisipasi adalah hal penting untuk menciptakan kondisi aman dan kerja praktis .
Hanya orang yang terlatih atau diijinkan dapat mengoperasikan peralatan atau mesin.
and
Hair and beard styles should never interfere with the wearing of head, eye, face or respiratory protective equipment provided for your safety. Regularly scheduled safety meeting are policy. Attendance and participation are essential to safe conditions and work practices. Only properly trained and authorized employee should operate any piece of equipment or machinery.
2.
kebersihan
kerapian
di
2.
PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / PPE
ALAT PELINDUNG DIRI / APD
Hard hats and safety-toed footwear shall be worn at all work site
Helm dan sepatu keselamatan digunakan saat bekerja di lokasi.
Clothing which is saturated with flammable, hazardous or irritating substances is not a safe or healthful practice and should be changed
Pakaian dengan bahan yang mudah terbakar atau mengandung bahan-bahan berbahaya adalah tidak aman, harus segera diganti.
harus
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE PROSEDUR KESELAMATAN UMUM GENERAL SAFETY PROCEDURE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 4
REV Document Code : SHE - 27
1
immediately.
Pelindung mata yang tepat harus digunakan saat bekeja di lokasi
Employees engaged in work 10 feet or more above the rig floor or other working surfaces shall wear a safety belt with an attached lanyard
Karyawan yang bekerja di ketinggian 10 kaki atau lebih di atas permukaan harus menggunakan sabuk pengaman dengan dilekatkan pada pengaman.
The wearing of an appropriate type of hearing protection is required in high noise level areas.
Pelindung telinga yang tepat harus digunakan pada area dengan tingkat kebisingan tinggi.
Appropriate eye protection shall be worn at all work site
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE PROSEDUR KESELAMATAN UMUM GENERAL SAFETY PROCEDURE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 4
REV Document Code : SHE - 27
1
3. TOOLS AND EQUIPMENT
3.
PERKAKAS DAN PERALATAN
Power tools and hand tools are to be kept clean, in good condition and properly stored when not in use.
Perkakas listrik dan perkakas tangan harus tetap bersih, dalam kondisi baik dan disimpan dengan baik saat tidak digunakan
Use the proper tools and equipment for the job being performed; use them safely. When in doubt, seek advice from your supervisor.
Gunakan perkakas dan peralatan yang tepat untuk pekerjaan yang dikerjakan; gunakan dengan aman. Saat ada problem, hubungi supervisor anda.
4. REPORTING
4.
LAPORAN
Defective tools, equipment, machinery, hazardous conditions or unsafe work practices or conditions should be reported immediately to your supervisor.
Mesin, peralatan, perkakas yang cacat, kondisi bahaya atau kondisi atau kerja tidak aman harus dilaporkan segera kepada supervisor Anda.
Regardless of the serious of any work-related illness or injury, it is your responsibility to immediately report it to your supervisor.
Penyakit atau cedera serius yang berkaitan dengan pekerjaan, merupakan tanggung jawab Anda untuk segera melaporkan kepada Supervisor Anda.
5. WORK SMART
5.
BEKERJA WASPADA
Stay alert at all times. Know what is going on around you. Know the safe operating procedures concerned with your assigned duties. When in doubt, ask your supervisor.
Selalu waspada setiap saat. Tahu apa yang ada di sekelilingmu. Tahu prosedur yang aman dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda. Saat ada problem, tanyakan pada supervisor anda.
Keep hands and feet clear of “crushing” or “pitch” points.
Lindungi tangan dan kaki dari “ benturan ” atau “ terjepit ”.
Always get help when physically lifting heavy loads. Use proper lifting techniques at all times.
Selalu minta pertolongan saat mengangkat beban yang berat. Gunakan cara mengangkat yang benar setiap saat.
Do not walk, work or stand under suspended loads. Attach tag lines to guide or control loads.
Jangan berjalan, bekerja atau berdiri di bawah barang yang sedang diangkat.. Berilah tanda sebagai petunjuk..
Never take chances or short cuts. Work safely.
Jangan aman.
terburu-buru.
Bekerjalah
dengan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
Document Code :
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM GENERAL SAFETY PROCEDURE
6.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
4 dari 4
REV
SHE - 27
1
EMERGENCY
6.
KONDISI DARURAT
Always have a safe plan of action. Be prepared.
Selalu mempunyai perencanaan aman untuk setiap tindakan.
Know the location of fire extinguishers, their use and how they operate. Report missing or used extinguishers to your supervisor.
Mengetahui letak pemadam api ( APAR ), tahu menggunakan dan cara mengoperasikan. Laporkan kesalahan atau penggunaan pemadam kepada supervisor anda.
Know your role in emergency well control response
Mengetahui tanggung jawab anda saat dalam kondisi darurat
Know the appropriate action to be taken in adverse weather conditions.
Mengetahui tindakan yang tepat yang akan diambil saat cuaca buruk
7.
TRANSPORTATION
7.
Operating a Company vehicle under the influence of illegal drugs or alcohol is prohibited
All local speed limits and traffic laws will be observed when operating a Company vehicle
Only authorized employees Company vehicles 8.
may
Dilarang mengoperasikan kendaraan perusahaan di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol.
Peraturan lalu lintas setempat dan batas kecepatan akan diamati saat mengoperasikan kendaraan perusahaan
Hanya karyawan yang berhak mengoperasikan kendaraan perusahaan.
operate
NOTIFICATION, POSTING
The Health, Safety, Environment Policy shall be conspicuously posted for view bay all employees. Posting places shall include, but are not limited to, storage, offices, shops and rigs.
TRANSPORTASI
8.
INFORMASI
Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan dipasang di tempat yang bisa dilihat orang. Tempat pemasangan termasuk tapi tidak hanya terbatas di storage, kantor, gudang, dan rig.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
RAPAT MEETING Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 28 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL
KODE DOKUMEN
REV
TANGGAL
HALAMAN
PROSEDUR RAPAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LINDUNGAN LINGKUNGAN ( K3LL )
SHE - 28
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
1. Rapat K3LL ( HSE ) melaksanakan rapat satu bulan sekali setiap awal bulan untuk melaporkan kinerja K3LL 2. Rapat K3LL dihadiri oleh Top Manajemen atau perwakilan manajemen dan dipimpin oleh Manager HSE atau Management Representative 3. Apabila karena sesuatu hal personil yang diundang tidak hadir untuk mengikuti rapat maka dapat diwakilkan oleh personil bagian/departemen yang sama. 4. Undangan rapat disiapkan oleh Manager HSE / Supervisor K3LL ( HSE ) dengan menggunakan formulir Undangan Rapat dan di distribusikan paling lambat dua hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan rapat. Pendistribusian dilakukan secara langsung atau melalui jaringan komputer ( intranet ) 5. Apabila karena sesuatu hal yang mengakibatkan jadwal rapat dibatalkan dan ditunda pelaksanaannya, maka diinformasikan penundaan dan rencana pelaksanaannya kepada peserta rapat secara langsung atau dengan menggunakan jaringan komputer ( intranet ). 6. Agenda rapat dan pokok pembahasan untuk rapat K3LL diantaranya ; Kebijakan dan Prosedur Manual K3LL Audit Internal & Eksternal Tindakan Preventif dan Tindakan Korektif Hal umum yang berkaitan dengan K3LL Laporan Bahaya 7. Agenda serta materi yang akan dibahas dalam rapat K3LL dicantumkan pada formulir undangan rapat. 8. Semua keputusan atau ketetapan yang timbul dari pembahasan dalam rapat K3LL , dicatat pada formulir Minutes of Meeting ( MoM ) 9.
Minute of Meeting didistribusikan langsung atau melalui fasilitas jaringan komputer ( intranet ) kepada peserta rapat dan tembusan kepada atasan masing-masing (Manager), General Manager dan Direktur .
10. Dalam Minutes of Meeting menginformasikan personil atau bagian penanggung jawab tindak lanjut ( PIC ) serta batas waktu penanganannya. 11. Minutes of Meeting K3LL diarsipkan dan dipelihara bagian internal audit atau di Departemen HSE.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO & CONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROL Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 29 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
Document Code :
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN KONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROLLED ( HIRAC )
1.
2.
OBJECTIVE :
SHE - 29
HALAMAN
DATE
PAGE
1.
1
2 JUNI 2014
1 dari 5
TUJUAN :
To ensure that the company implements and maintains hazard identification procedures, risk assessment and establish controlling measures which include:
Memastikan bahwa perusahaan melaksanakan dan memelihara prosedur-prosedur identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan menentukan langkah pengendalian yang diperlukan, meliputi :
1.
Regular, Non-Regular Activities and Emergency Condition.
1.
Kegiatan-kegiatan rutin, tidak rutin dan keadaan darurat.
2.
Activities performed by all employees at the workplace including by partners
2.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seluruh karyawan di tempat kerja, termasuk mitra kerja
3.
Facilities existing at the workplace, either as provided by the company or third party.
3.
Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan ataupun pihak ketiga.
4.
Behavior, competence human factors
4.
Perilaku, lainnya
and
other
SCOPE :
2.
PT. Sigma Cipta Utama
3.
TANGGAL REV
DEFINITION :
kemampuan
dan
faktor
manusia
RUANG LINGKUP : PT. Sigma Cipta Utama
3.
DEFINISI :
Hazard: Source, situation or action with potential hazard which may cause personal injury or health disorder or combination of the two Hazard Identification: Process to identify hazard and determine the characteristics
Bahaya : Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi untuk membahayakan dalam artian cedera pada manusia atau gangguan kesehatan atau gabungan keduanya Identifikasi Bahaya : proses untuk mengidentifikasi bahaya dan menentukan karakteristiknya
Risk: Combination of tendency of hazardous condition or hazard exposure and severity of injury or health disorder due to such condition or exposure
Risiko : kombinasi dari kecenderungan dari kejadian dari kondisi bahaya atau paparan kondisi bahaya dan keseriusan dari cedera atau gangguan kesehatan yang dapat diakibatkan oleh kondisi atau paparan tersebut
Risk Assessment: Risk evaluation process caused by hazard by considering adequacy of control and to decide whether the risk is acceptable or not. kecukupan pengendalian yang ada dan memutuskan apakah resiko dapat diterima atau tidak.
Penilaian resiko : proses evaluasi resiko yang ditimbulkan oleh suatu bahaya dengan mempertimbangkan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
Document Code :
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN KONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROLLED ( HIRAC )
4.
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
2 dari 5
REV
SHE - 29
1
Risk Control: selection and adoption of appropriate handling measures to minimize the risk
Pengendalian resiko : pemilihan dan penggunaan penanganan yang sesuai untuk mengurangi resiko
Best HSE Practice : means action/activities to ensure the action /activities to ensure sound and effective HSE condition based on work experience, knowledge, education, competence and reference of HSE practices for similar activities legally proven or demonstrated.
Best HSE Practice : adalah tindakan/aktivitas untuk menjamin kondisi HSE yang baik dan efektif berdasarkan pengalaman kerja, pengetahuan, pendidikan, kompetensi dan referensi praktek-praktek HSE untuk kegiatan sejenis yang bisa di buktikan secara sah atau di demonstrasikan.
PROCEDURES :
4.
PROSEDUR :
4.1
Each General Manager /Manager by Supervisor shall be responsible for identifying hazards jointly with HSE Departments in each unit, assess the risks posed by hazards and to determine the control.
4.1
Setiap General Manajer / Manajer yang dibantu oleh Supervisor bertanggung jawab untuk melakukan identifikasi bahaya-bahaya bersama-sama Dept. HSE yang ada di setiap unit kegiatan yang akan dilaksanakan, menilai resiko-resiko dari bahaya-bahaya yang ada dan menentukan kontrol yang dibutuhkan.
4.2
To perform hazard identification, risk assessment and control must refer to the following measures:
4.2
Untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan kontrol harus mengacu kepada langkah-langkah sebagai berikut:
4.2.1
I Activity (activity):
Identification
4.2.1
Identifikasikan aktifitas (activity):
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN KONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROLLED ( HIRAC )
-
-
-
-
-
-
-
4.2.2
4.2.3
KODE DOKUMEN Document Code : SHE - 29
1
-
Routine Activity (Routine), Non-Routine Activity (Non-Routine) and Emergency Activities of all employees including partners and visitor. Facilities existing at workplace, either provided by company or other party. Behavior, competence and other human factors External hazards which potentially pose adverse impact on health and safety of personnel in controlling organization at the workplace Hazards around the workplace, results of activities related to organization control Changes or proposed changes in the organization, activity or material Other relevant laws and regulations Work Area Design, process, installation, machine / equipment, SOP and organization, including adaptation to human ability
Determine hazards posed by activities performed by Department performing the activities Tentukan angka keparahan (severity score) dari setiap potensi bahaya yang merugikan, seperti tabel di bawah ini :
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
3 dari 5
REV
-
-
-
-
-
-
4.2.2
4.2.3
Aktifitas Rutin (Routine), Tidak Rutin (Non-Routine) dan Darurat (Emergency) Aktifitas seluruh karyawan termasuk mitra kerja dan tamu (visitor). Fasilitas di tempat kerja, baik yang disediakan oleh perusahaan ataupun pihak lain. Perilaku, kemampuan dan faktor manusia lainnya Bahaya dari luar tempat kerja yang dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap kesehatan dan keselamatan personil didalam kendali organisasi dilingkungan tempat kerja Bahaya yang terjadi disekitar tempat kerja, hasil aktivitas kerja yang terkait didalam kendali organisasi Perubahan atau usulan perubahan didalam organisasi, aktivitas atau material Kewajiban peraturan perundangan yang relevan Rancangan area kerja, proses, instalasi, mesin/ peralatan, SOP dan organisasi, termasuk adaptasinya terhadap kemampuan manusia
Tentukan bahaya atas aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh Bagian / Departemen yang melaksanakan aktifitas-aktifitas tersebut. Determine severity score of each potential adverse impact as presented in the table below:
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE KODE DOKUMEN
JUDUL TITLE
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
4 dari 5
REV Document Code :
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN KONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROLLED ( HIRAC )
SHE - 29
1
Severity Score Score
Definisi/Definition
1
Tidak terjadi kecelakaan/sakit No Accident / Sickness Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak kehilangan waktu kerja Minor Accident / Sickness, First Air or No Lost Time Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen Lost Time due to Accident / Sickness without permanent disability Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan Death, permanent disability /non-incurable sickness
3
5
9
4.2.4
Determine Probability score of incident as presented in the table below :
4.2.4
Menentukan angka kemungkinan (Probability score) kejadian, seperti tabel di bawah ini :
Probability Score Score 1
Hampir tidak mungkin terjadi Almost Impossible Kemungkinan terjadinya kecil Small Probability Sangat mungkin terjadi High Probability
3 9
4.2.5
Definisi/Definition
Determine Occurrence score as presented in the table below:
4.2.5
Menentukan angka kejadian (Occurence score) kejadian, seperti tabel di bawah ini :
Occurrence Score Score 1 3 5 9 4.2.6
Definisi/Definition Tidak pernah terjadi Never Occurs Pernah terjadi dalam 5 (lima) tahun terakhir Occured within the last 5 (five) years Pernah terjadi dalam 1 (satu) tahun terakhir Occured within the last 1 (one) year Sering terjadi Frequently Occurs
Determine risk level with the following formula:
4.2.6
Hitung tingkat resiko (risk level) dengan rumus seperti berikut :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN KONTROL HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROLLED ( HIRAC )
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
5 dari 5
REV Document Code : SHE - 29
1
Risk Level = Severity X Probability X Occurence
4.3
4.2.7
Analyze and determine the controlling measures of hazzards as per controlling measure table below
4.2.7
Analisa dan tentukan langkah pengendalian terhadap bahayabahaya tersebut sesuai tabel penentuan langkah pengendalian
4.2.8
Control measure for low risk may be performed by safety briefing.
4.2.8
Langkah pengendalian (control measure) untuk resiko rendah dapat dilakukan dengan safety briefing
Results of hazard identification, risk assessment and hazard control performed in each project will be tabulated into form FHSE-02 to be signed by Manager or GM and approved by Director
4.3
Hasil dari pada identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian bahaya yang telah dilakukan di setiap proyek ditabulasikan ke dalam formulir FSHE-02/R0 yang kemudian ditandatangani oleh Manager atau GM yang bersangkutan dan disahkan oleh Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR ANCAMAN BOM BOMB THREAT PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 30 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR ANCAMAN BOM BOMB THREAT PROCEDRURES
SHE - 30
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
Jika Menemukan Benda yang Mencurigakan 1.
Jangan memegang/menjauh dari benda / lokasi tersebut
2. Segera menghubungi petugas security atas temuan benda yang mencurigakan tersebut. 3. Pihak Sekurity koordinasi / melaporkan ke bagian Umum / HSE dan pihak kepolisian atas temuan benda yang mencurigakan tersebut 4. Jika Diperlukan evakuasi, maka seluruh karyawan akan dievakuasi sesuai prosedur evakuasi 5. Jika tidak diperlukan evakuasi, maka petugas floor Warden / Sekurity akan menginformasikan kepada seluruh karyawan untuk kembali bekerja atau ke tempat kerja masing-masing 6. Selesai
Ancaman Via Telepon 1. Hidupkan rekaman telepon 2. Catat waktu = telepon 3. Kenali Suara si Penelepom
4. Perpapanjang waktu Penelepon 5. Segera hubungi pihak sekurity
Selesai
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR SELECTION AND EVALUATION OF SUBCONTRACTORS Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 31 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR
SHE - 31
1
2 JUNI 2014
1 dari 2
1. Sebelum menentunkan dan memutuskan bahwa Sub Kontraktor disarankan atau tidak disarankan, maka terlebih dahulu harus melalui penyeleksian dan dicatat dalam formulir Seleksi Sub Kontraktor ( F01/SHE.31/R0 ) 2. Dari daftar formulir Seleksi Sub Kontraktor kemudian Manager HSE atau HSE Coordinator / Supervisor melakukan evaluasi atau penilaian terhadap Sub Kontraktor dengan kriteria sebagai berikut : Manajemen Kontraktor, harus peduli dan adanya komitmen manajemen K3LL Laporan Kecelakaan, meliputi : a. Semua kecelakaan dilaporkan b. Tingkat frekuensi kecelakaan Laporan Kesehatan , meliputi : a. Berapa orang petugas P3K yang ada b. Asuransi Kesehatan / JAMSOSTEK Alat Pelindung Diri ( APD ) yang disediakan kontraktor : a. Alat Pelindung Diri yang disediakan / Check List b. Penggunaan Alat Pelindung Diri Peralatan yang digunakan dalam Keadan Darurat : a. Peralatan yang disediakan b. Petunjuk / Rambu yang diberikan / disediakan Inspeksi di Lokasi atau Lapangan : a. Inspeksi dilakukan dan dilengkapi oleh Kontraktor 2.7.
Rapat K3LL / Promosi / meliputi : a. Rapat K3LL yang dilakukan kontraktor b. Promosi K3LL ( Spanduk, papan informasi,poster,reward )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR
SHE - 31
1
2 JUNI 2014
2 dari 2
2.8. 2.9.
3.0.
Wakil Petugas K3LL di Lapangan a. Kontraktor harus menunjuk petugas K3LL di lapangan Penyelia a. Adanya kerjasama K3LL antara kontraktor dan PT. Sigma Cipta Utama b. Kepedulian terhadap K3LL Peralatan Komunikasi a. Radio Komunikasi ( Handy Talkie )
3. Kontraktor yang memenuhi persyaratan dalam Penilaian Sub Kontraktor maka direkomendasikan/diprioritaskan mengikuti proses tender / lelang pekerjaan 4. Manajer / Supervisor HSE merekomendasikan kontraktor yang memenuhi peryaratan sesuai dengan hasil Penilaian Sub Kontraktor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR AUDIT K3LL AUDIT HSE PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 32 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR AUDIT K3LL
SHE - 32
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
A. Tujuan Audit HSE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi HSE-MS yang telah diterapkan di perusahaan dan memberikan saran atau rekomendasi agar HSE-MS dapat terimplementasi dengan baik B. Ruang Lingkup Audit HSE dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama C. Definisi Audit hSE adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui implementasi HSE-MS PT. SCU D. Referensi Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama E. Prosedur Auditor adalah orang yang telah mendapatkan pelatihan mengenai Basic Auditor Auditee adalah orang yang diaudit Rencana Audit di buat pada sebelum awal periode, dan disetujui oleh Manajemen, setiap revisi yang berkaitan dengan rencana audit harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen Audit dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk di Kantor Pusat dan minimal 1 kali untuk di proyek Pelaksanaan rencana audit harus diberitahukan secara formal kepada auditee maksimal 2 minggu sebelum pelaksanaan audit
Pelaksanaan audit diawali dengan Opening Meeting, dimana disampaikan beberapa hal antara lain :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR AUDIT K3LL
SHE - 32
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
1. Perkenalan pihak auditor 2. Tujuan dari pelaksanaan audit 3. Ruang lingkup audit 4. Jadual Audit Temuan merupakan hal-hal yang tidak sesuai dengan HSE-MS PT. SCU, dimana temuantemuan ini diklasifikasikan menjadi : 1. Temuan Major : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu saat itu juga 2. Temuan Medium : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 1 bulan 3. Temuan Minor bulan
: Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 3
Pelaksanaan audit ditutup dengan closing meeting, dimana dalam sesi ini disampaikan mengenai hal sebagai berikut : 1. Temuan-temuan yang didapat pada saat pelaksanaan audit 2. Saran dan rekomendasi yang harus dilakukan agar HSE-MS dapat terlaksana dengan baik Hasil audit yang didapat harus disampaikan kepada pihak manjemen, sehingga dapat termonitor dengan baik
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR AUDIT K3LL
SHE - 32
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
F. Lampiran a. Formulir Audit b. Formulir Temuan c. Formulir Rencana Audit
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 33 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 1
REV Document Code :
PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS
SHE - 33
The following documents and records will be maintained for all SCU drivers and vehicles. In addition to any other reporting requirements, these Documents and records will be reported to HSE Departement.
Driver Certification Form, Miles driven and hours driven per driver (monthly). Results of vehicle inspections (quarterly) Moving violations (next business day). Accidents (as soon as practicable) Near Misses (next business day). Suspension, probation, cancellation, or disqualification of drivers license (next business Day).
1
Dokumen-dokumen dan catatan-catatan berikut diberlakukan pada semua kendaraan dan pengemudi PT. SCU. Sebagai tambahan persyaratan - Persyaratan pelaporan yang lain, dokumen-dokumen dan catatan-catatan tersebut harus dilaporkan kepada Departemen HSE.. Formulir sertifikat pengemudi,.. Jumlah kilometer dan jam kendaraan per pengemudi (setiap bulan). Hasil dari inspeksi kendaraan (setiap tiga bulan). Pelanggaran berikutnya).
dalam
perjalanan
(dihari
Kecelakaan (segera dilaporkan) Hampir celaka (dihari berikutnya). Pengskorsan, masa percobaan, pembatalan atau diskualifikasi terhadap surat izin Pengemudi (dihari berikutnya).
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR UNTUK PENUMPANG PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 34 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN
TANGGAL
HALAMAN
DATE
PAGE
2 JUNI 2014
1 dari 1
REV Document Code :
PROSEDUR UNTUK PENUMPANG PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE
SHE - 34
1
1. There shall be a seat belt for driver and passenger That these seat belts shall be in good condition and firmly attached to the frame of the vehicle.
1. Harus ada sabuk pengaman untuk pengemudi dan penumpang. Sabuk pengaman harus dalam kondisi yang bagus dan menempel dengan kuat pada rangka kendaraan.
2. All vehicles shall have seats bolted to the frame of the vehicle. There shall be easy access for passengers to get on and off the vehicle
2. Semua kendaraan harus mempunyai tempat duduk yang dipasang dengan baut kepada rangka kendaraan. Kendaraan harus bisa memberikan kemudahan jalan untuk penumpang yang naik dan turun. 3. Selama berada didalam kendaraan semua penumpang harus memakai sabuk pengaman. Pengemudi harus memeriksa apakah semua penumpang sudah menggunakan sabuk pengaman dengan baik dan benar yaitu melewati diatas bahu, lewat pangkuan dan dipakai agak kencang.
3. All passengers shall wear their seat belts at all times. The driver shall check that all seat belts are used correctly – over the shoulder and across the lap fairly tightly.
4. The driver shall not start the engine of the vehicle until all personnel are wearing their seat belts.
5. Smoking is not permitted in or around any vehicle.
4. Pengemudi tidak akan menghidupkan mesin sampai seluruh penumpang memakai sabuk pengaman. 5. Dilarang merokok di dalam atau di sekitar
kendaraan.
6. The location of the 1st Aid kit and the fire extinguisher will be clearly indicated to passengers.
6. Harus ditunjukkan kepada penumpang tempat kotak P3K dan alat pemadam api .
7. Whenever possible no freight should be carried in vehicles or trucks transporting passengers at the same time. If there is some good reason for a truck to carry freight and passengers at the same time, the freight shall be securely tied down.
7. Usahakan untuk tidak mengangkut penumpang dan barang secara bersama-sama tapi jika keadaan terpaksa dan tidak ada alternatif lain maka barang harus terikat dengan kuat.
DRIVER, REMEMBER YOU ARE RESPONSIBLE FOR THE SAFETY OF YOUR VEHICLE, PASSENGERS AND THE OTHER ROAD USERS!.
PENGEMUDI, INGAT BAHWA ANDA HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN KENDARAAN, PENUMPANG DAN PIHAK-PIHAK LAIN YANG MENGGUNAKAN JALANAN.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR KEADAAN DARURAT EMERGENCY PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 35 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
Prosedur Keadaan Darurat di Kantor
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE - 35
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
Emergency Procedures in the Office
1.
KEADAAN DARURAT KEBAKARAN Apabila ditemukan asap atau api di dalam gedung : o Beritahukan orang lain yang letaknya dekat dengan api tetapi jangan teriak kebakaran, hal tersebut dapat menimbulkan kepanikan. o Segera beritahukan Floor Warden atau Capten Floor o Bila aman untuk melakukannya, padamkan api. o Bergerak ke pintu darurat terdekat, tutup pintu dan jangan kembali untuk mengambil barang barang pribadi o Jalan menuruni tangga dan bergerak menuju ke tempat berkumpul ( muster point ) o Anda harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh Floor Warden atau Capten Floor demi keselamatan semua orang. Apabila di luar Gedung : o Segera semua karyawan menuju ke tempat berkumpul atau muster point. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya benda-benda jatuh yang akan menimpa Anda. o Berikan jalan untuk regu penolong o Hanya Direktur atau manajemen SCU yang ditunjuk, yang dapat memberikan keterangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan kepada Media Berita/Massa. Tidak seorang pun karyawan diizinkan untuk diwawancarai atau memberikan pernyataan kepada pihak Radio, Televisi atau Wartawan atau cara apapun untuk memberikan informasi kepada mereka
2.
PROSEDUR EVAKUASI o Bila diberitahukan, segera bergerak menuju tangga darurat atau pintu darurat. Beritahukan yang lain di area Anda untuk melakukan yang sama o Bila diperintahkan, bergerak menuruni tangga darurat menuju tempat berkumpul o Jangan menggunakan lift kantor yang berada di ELNUSA. o Tutup semua pintu untuk mengurangi penyebaran api / asap o Bergerak ke lokasi berkumpul Anda ( Muster Point ) o Laporkan ke Floor Warden atau Capten Floor o Jangan kembali sebelum ada perintah dari Chief Warden kondisi “ AMAN ”
3. ANCAMAN BOM o Anda harus tetap tenang dan berusaha untuk mendapat petunjuk dari si penelepon, Bom diletakk an di mana, pada jam berapa akan diledakkan, mengapa menjadi sasaran o Isilah daftar ancaman bom ( formulir ancaman Bom )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
Prosedur Keadaan Darurat di Kantor
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE - 35
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
Emergency Procedures in the Office o Telepon 110 dan beritahukan Polisi data dari ancaman bom, dan beritahukan manajemen Anda o Jangan timbulkan panik dengan menceritakan ke karyawan lain selain manajer langsung Anda atau atasan langsung Anda o Beritahukan detailnya ke Chief Warden o Floor Warden, setelah konsultasi dengan polisi ( GEGANA ) akan mengatur pencarian , atau altenatif lainnya, evakuasi tempat bila diperlukan. o Jika Anda mencurigai sesuatu benda menjauh dan jangan disentuh o Telepon 110 dan beritahukan Polisi ( GEGANA ) dari objek yang dicurigai o Beritahukan Chief Warden o Untuk keselamatan karyawan, larang orang/karyawan untuk mendekati benda yang dicurigai tersebut. o Ikuti instruksi yang diberikan oleh Polisi ( GEGANA ) atau Floor Warden demi keselamatan setiap orang.
4. KEADAAN DARURAT MEDIS o o o
Berikan bantuan kepada yang cedera dengan membuat mereka merasa nyaman Apabila cedera karena jatuh, JANGAN dipindahkan orang tersebut dan sedapat mungkin jangan tinggalkan orang tersebut tanpa ada yang menunggui Telepon ke 021-75871955 ext : 204, 312 dan jika perlu ambulance telepon ke 118
5. PROSEDUR GEMPA BUMI o o o o
Berlindung di bawah meja, meja verja atau objek tertentu yang akan memberikan perlindungan dari reruntuhan atau berdiri di pintu yang terbuka Jangan tinggalkan tempat berlindung hingga ada perintah untuk melalui pemberitahuan yang diumumkan oleh orang yang berwenang Jangan berlari KELUAR, kabel listrik, reruntuhan, kaca dan sebagainya dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya Selama gempar bumi, terutama pada gempa besar yang paling penting adalah untuk tetap tenang. Pikirkan baik-baik akibat dari segala tindakan yang mungkin Anda lakukan.
6. SETELAH GEMPA BUMI o o o
Pertama-tama periksa orang-orang cedera. Jika ditemukan orang cedera serius jangan mencoba memindahkannya kecuali situasinya akan mengancam nyawanya. Periksa kerusakan dari gedung,storage, periksa jika ada potensi bahaya Jika ada kabel listrik yang terkelupas, jangan DISENTUH, demikian juga benda-benda yang yang ditimpa oleh kabel tersebut, untuk menghindari sengatan listrik.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
Prosedur Keadaan Darurat di Kantor
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE - 35
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
Emergency Procedures in the Office
NOMOR TELEPON DARURAT 021 – 5582144 atau # 5046 PEMADAM KEBAKARAN TANGSEL 021 – 7566911 atau # 5045 PEMADAM KAWASAN TAMAN TEKNO 021 – 75871955 Ext : 500,501 SEKURITY ( SATUAN PENGAMAN ) 021 – 75871955 Ext : 442,447 DEPARTEMEN HSE 021 – 75871955 Ext : 192, 477 MECHANICAL ENGINEERING ( TEKHNISI ) 021 - 256 55555 atau # 5044 RUMAH SAKIT EKA HOSPITAL 021 – 5384139 atau # 5042 POLSEK SERPONG DALAM SETIAP KEADAAN DARURAT HARUS TETAP TENANG DAN JANGAN PANIK
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA MOTOR) TWO WHEEL VEHICLE PROCEDURE (MOTORCYCLE) Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 36 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA ( MOTOR )
SHE - 36
04
02 JUNI 2014
1 dari 2
1. Setiap pengendara bermotor wajib memeriksa kendaraannya seperti tekanan ban, kondisi ban luar, lampu, sistem gas, rem, BBM. Pastikan semua dalam keadaan baik. 2. Setiap pengedara kendaraan bermotor PT. Sigma Cipta Utama ( SCU ) wajib memakai helm dan mentaati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. 3. Setiap pengendara PT. Sigma Cipta Utama yang akan memasuki lingkungan SCU wajib membawa Surat Izin Mengemudi ( SIM ) dan STNK . 4. Pengendara bermotor yang akan memasuki lingkungan PT. Sigma Cipta Utama wajib membuka kaca helmnya dan memarkir kendaraan bermotornya sesuai tempat yang telah ditentukan. 5. Pengendara bermotor yang memasuki kecepatannya + 10 Km / Jam.
di lingkungan
SCU
batas maksimum
6. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan, cuaca dan kondisi lalu lintas Kecepatan Maksimum di Jalan Raya ( Jalan Aspal ) Kering 80 Km / Jam
Basah 40 Km / Jam
7. JANGAN MENDAHULUI !. Bila berada di tikungan jalan atau pandangan anda terhalang, jangan sekali-sekali mendahului kendaraan lain seperti motor, mobil atau truk sangat Berbahaya! 8. Pengendara bermotor pada waktu memarkir kendaraannya harus mengunci kendaraannya dan tidak diperkenankan meninggalkan barang di kendaraan demi keamanan dan keselamatan barang miliknya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA ( MOTOR )
SHE - 36
04
02 JUNI 2014
2 dari 2
9. Pengendara motor khususnya tamu pada saat akan keluar di lingkungan SCU harus menunjukan STNK kepada petugas secuirty, jika tidak bisa menunjukkan identitas tersebut maka petugas security berhak dan wajib menahan terhadap kendaraan dan pengendaranya untuk diproses lebih lanjut, dan petugas security akan melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN MANAGEMENT INSPECTION PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 37 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN
SHE - 37
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
A. Tujuan Manajemen Visit dilakukan agar manajemen dapat melihat implementasi dari HSE-MS di seluruh operasinya dan sebagai bukti dari komitmen manajemen terhadap HSE B. Ruang Lingkup Manajemen Visit dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama C. Definisi Manajemen Visit adalah inspeksi HSE yang dilakukan oleh Manajemen minimal oleh General Manager atau Direktur PT. SCU dan Manager HSE D. Referensi Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama E. Prosedur Rencana manajemen visit dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen Manajemen Visit dilakukan minimal 2 kali per tahun untuk di kantor pusat dan 1 kali untuk di proyek. Manajemen Visit dilakukan minimal oleh GM maupun Direktur dan didampingi oleh HSE Saat melakukan Manajemen Visit harus Manajemen harus mengisi daftar kunjungan visit ( Log Book ) yang telah disediakan di lokasi tersebut. Dan Manajemen dapat menjadi contoh bagi pekerjaanya dalam penerapan HSE F. Lampiran a. Formulir Rencana Manajemen Visit b. Checklist Inspeksi HSE
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL HEALTH PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 38 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
1 dari 7
A. Higiene Industri Tujuan program Higiene Industri PT. Sigma Cipta Utama adalah untuk melindungi para pekerja terhadap bahaya kerja dan resiko-resiko yang terkait, dengan mengidentifikasi bahaya terhadap kesehatan, melakukan evaluasi terhadap dampak bahaya tersebut melalui pengambilan tindakan yang tepat. 1. Identifikasi dan Evaluasi Bahaya Pada dasarnya, metode identifikasi bahaya kesehatan sama dengan metode identifikasi keselamatan. Oleh sebab itu perlu dipikirkan bahaya kesehatan yang mungkin terjadi pada saat sedang melakukan proses risk assessment. Bahaya kesehatan dapat mencakup bahaya kesehata fisik, kimiawi, biologis, ergonomis dan psikologis. Berikut adalah contoh bahaya kesehatan yang timbul di tempat kerja : Fisik
Bising Vibrasi Cahaya Radiasi Stess akibat panas
Kimiawi
Hidrokarbon aromatik Hidrogen sulfida Asbes Uap Logam Metanol
Biologis
Ular Nyamuk Patogen yang ditularkan melalui darah akibat virus
Ergonomis
Posisi yang tidak nyaman Gerakan yang berulang-ulang Perkakas Penanganan secara manual
Psikologis Stress
2. Pengendalian Bahaya : Jika hasil atau keputusan monitoring/penilaian, mengharuskan dilakukan tindakan pengendalian pemaparan kimiawi atau fisik, maka hirarki pengendalian berikut agar diterapkan. Pengendalian Engineering : Agar sedapat mungkin dilakukan upaya guna mengurangi atau mengeliminasi pemaparan bahaya potensial dengan merancang dan menerapkan kontrol modifikasi engineering atau proses misalnya sistem ventilasi,isolasi dan penggantian material. Perlengkapan Alat Pelindung Diri Alat Pelindung Diri ( APD ) atau PPE seperti masker / alat pelidung pernapasan, tutup telinga ( ear plug/ear muff ), sarung tangan, sepatu safety agar digunakan sebagai upaya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
2 dari 7
terakhir atau metode sementara untuk mengendalikan pemaparan pekerja terhadap bahaya kesehatan. 3. Bahaya Fisik Paparan berulang-ulang terhadap kebisingan tinggi, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan bisa mengakibatkan gangguan pendengaran yang tidak bisa disembuhkan. Tempat atau daerah-daerah dengan tingkat kebisingan tinggi dimana diperlukan proteksi pendengaran maka akan dipasang tanda (rambu) di tempat / daerah tersebut. Jika tidak bisa mendengar atau berbicara kepada seseorang pada jarak 45 cm, berarti daerah tersebut memiliki tingkat kebisingan tinggi dan diharuskan menggunakan pelindung pendengaran. Untuk pekerjaan yang berlangsung lama di daerah / tempat kebisingan tinggi seperi di bangunan turbin/kompressor, genset perlu digunakan sumbat telinga dan penutup telinga ( ear plug atau ear muff ) Nilai ambang batas yang dianjurkan oleh American Conference Govermental Industrial Hyginenist atau KEPMEN No.51 tahun 1999 untuk paparan terhadap kebisingan di tempat kerja bisa dilihat pada tabel sebagai berikut : Time Hours
Minutes
Second
Duration per Day 24 16 8 4 2 1 30 15 7,5 3,75 1,88 0,94 28,12 14,06 7,03 3,52 1,76 0,88 0,44 0,22 0,11
Sound level dBA 80 82 85 88 91 94 97 100 103 106 109 112 115 118 121 124 127 130 133 136 139
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
3 dari 7
4. Stress Akibat Panas Stress akibat panas dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal misalkan pergerakan udara, pakaian, panas radiasi serta kelembaban udara. Dampak stress akibat Panas terhadap tubuh : Biang Keringat Kram Otot ( otot terasa sakit dan tegang ) Kelelahan ( merasa lemas ) Jatuh pingsan ( Syncope ) Heat Stroke Cara pencegahannya : Minum air putih ( 2 gelas setiap ½ jam ) Minum air sebelum bekerja Periksa warna air seni dan perhatian warnanya Pindah dari tempat panas ke tempat yang dingin Awasi teman kerja
Warna air seni berikut menunjukkan tingkat keparahan dehidrasi :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
4 dari 7
5. Kimiawi Hidrokarbon aromatik termasuk diantaranya benzene,toulene dan xylene biasanya ditemukan dalam minya mentah ringan dan kondensat dalam konsentrasi rendah. Benzene adalah penyebab kanker pada manusia. Toulene dan xylene biasanya digunakan di laboratorium untuk membersihkan gelas-gelas. Hidrokarbon aromatik umumnya harum dan mudah menguap. Hidrokarbon aromatik biasanya terkonsentrasi di dalam saringan arang, dalam sistem pengeringan dan pembuangan belerang pada gas. Alat pelindung pernapasan harus dikenakan apabila bekerja pada saringan arang. Paparan lain yang potensial adalah pengambilan sampel dan selama analisis laboratorium. Hidrogen Sulfa ( H2S ) Hidrogen Sulfa terdapat pada sebagaian reservoir minyak dan gas alam dan mungkin juga terbentuk selama proses pembusukan bahan organik di dalam sistem pengolahan limbah dan pembuangan. Asbes Asbes mungkin ditemukan dalam insulasi pipa dan bangunan lama, gasket/insulasi temperatur tinggi, bahan gasket/packing katup dan pada sebagaian bahan bangunan. Fibre Asbestos sangat berbahaya karena bersifat carsinogenik terhadap manusia yang menyebabkan asbestosis, kanker paru-paru, mesothelioma. Jika seseorang bekerja dengan bahan yang mengandung asbes maka alat pelindung Diri yang digunakan yaitu memakai Masker yang menutup sebagaian muka dengan particulate atau HEPA = High Efficiency Particulare Air ) dan coveralls yang hanya sekali pakai saja.
Uap Logam Jika melakukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan maka harus mengenakan pakaian dan alat pelindung diri yang sesuai. Salah satu bahaya yang timbul dari aktivitas pengelasan adalah uap logam. Untuk menghindari dampak uap logam terhadap bahaya kesehatan tubuh maka pada saat melakukan pengelasan harus diusahan terdapat ventilasi yang cukup baik dan memperhatikan arah angin
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
5 dari 7
Methanol Adalah cairan bening, mudah terbakar dengan bau alkohol yang digunakan sebagai pencegah pembekuan dan mengontrol pembentukan hidrat pada peralatan produksi. Cairan ini bisa mempengaruhi sistem saraf dan pencernaan, sementara paparan terhadap konsentrasi tinggi bisa menyebabkan kebutaan. Gunakan methanol hanya di dalam ruang yang berventilasi baik, jauh dari sumber api, tindakan ekstra hati-hati saat terjadi insiden kebakaran sebab methanol terbakar dengan nyala yang tidak terlihat dan terdapat kemungkinan besar orang masuk secara tidak sengaja ke uap yang sedang terbakar. Kenakan pakaian pelindung termasuk pelindung wajah, sarung tangan karet, boot dan coveralls untuk menghindari kontak dengan kulit. Selama keadaan darurat perlengkapan pembantu pernapasan yang lengkap harus dikenakan. 6. Biologis Gigitan Ular Semua orang yang digigit ular harus diangkut ke fasilitas medis segera Sakti perut, muntah, sakit kepala sering kali merupakan gejala awal Tanda-tanda kelemahan otot akibat gigitan, mungkin baru akan timbul setelah 24 jam. Hal-hal yang paling penting adalah menghentikan penyebaran racun dari tempat gigitan. Yang harus segera dilakukan segera adalah : Jangan biarkan penderita ( korban ) bergerak bawa alat angkut ke penderita ( korban) Upayakan agar korban tetap tenang dan tidak bergerak. Bekas gigitan jangan dicuci. Tes khusus mungkin akan dilakukan di klinik untuk mengetahui jenis ular yang telah mengigit pada si korban dari racun yang tertinggal pada kulit. Balut bekas gigitan dengan kencang dan kemudia balut seluruh anggota badan dan gunakan tekanan yang sama sperti pergelangan kaki yang terkilir. Lakukan belatan tangan atau kaki agar sama sekali tidak dapat bergerak. Kalau gigitan pada badan atau di kepala berikan perban hanya pada bekas gigitannya.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
6 dari 7
Nyamuk dan Malaria Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh protozoa parasitik dari jenis plasmodium. Penularan malaria kepada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk spesies anopheles betina dan memindahkan protozoa dari seseorang yang terinfeksi kepada orang sehat yang lain yang tidak kebal. Pencegahan malaria : Minumlah obat pencegah malaria Mengurangi pemaparan selama jam-jam saat nyamuk biasa menggigit ( sore hari ) Gunakan baju lengan panjang Gunakan obat penolah nyamuk 7. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu untuk menyesuaikan pekerjaan terhadap manusia. Ergonomi menggunakan pengetahuan tentang kemampuan fisik, keterbatasan dan karakteristik manusia yang diterapkan pada desain atau rancangan suatu pekerjaa. Resiko kesehatan dari ergonomi yang sangat buruh adalah terjadinya kelainan otot. Kelaianan otot tersebut adalah keadaan medis yang berkembang secara perlahan dengan berjalannya waktu, termasuk ketegangan dan keseleo, rasa nyeri atau sakit, tangan sakit atau lemah serta kelainan jaringan konektif. Beberapa aktivitas yang bila dilakukan secar tidak benar akan menyebabkan kelainan otot adalah sebagai berikut : Membungkuk Memanjat Merangkak Menggapai Memutar Pengerahan tenaga berlebihan Pemaparan berulang-ulang B. Kesehatan Kerja Tujuan program kesehatan kerja pada PT. Sigma Cipta Utama adalah sebagai berikut : Meningkatkan dan mempertahankan pada tingkat tertinggi kenyamanan fisik, mental dan sosial dari pekerja Mencegah penyakit dan kecelakan kerja pada pekerja Melindungi para pekerja terhadap resiko yang diakibatkan faktor-faktor yang dapat merugikan kesehatan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
SHE - 38
1
2 JUNI 2014
7 dari 7
Menempatkan para pekerja, lingkungan kerja yang paling sesuai dengan masing-masing kemampuan fisiologis dan psikologis. Higiene Personal Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan setelah pergi ke toilet Gunakan tissue untuk bersin, batuk dan buanglah tissue kotor tersebut ke tong sampah Jika sakit segera lapor kepada atasan pekerja Jangan menggunakan barang pribadi milik orang lain seperti sikat gigi, pisau cukur dsb) Usahakan agar lingkungan tetap rapi dan bebas sampah.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR BEKERJA DIATAS ATAU DEKAT AIR WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 39 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI ATAS ATAU DEKAT AIR
SHE - 39
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
Prosedur Bekerja di atas atau dekat air o Sebelum melakukan pekerjaan diatas air atau dekat air diizinkan ( diperbolehkan ), maka cuaca harus diketahui atau diantisipasi o Tidak ada pekerjaan diatas air yang boleh dilakukan bila gelombang laut melebihi 2 (dua ) meter. o Operasi anjungan termasuk jadwal kapal harus ditinjau untuk memastikan tidak adanya benturan aktivitas o Hanya perancah ( scaffolding ) yang memenuhi persyaratan ( scaffolding Safety ) yang boleh digunakan sebagai anjungan kerja o Tanpa pengecualian, setiap pekerjaan dianjungan, menara bor. Tongkang/barge , yang mungkin terdapat bahaya orang jatuh ke dalam air, memerlukan rencana kerja / prosedur yang disetujui oleh pengawas / supervisor / wakil perusahaan yang berwenang di lokasi kerja tersebut. o Personil yang bekerja 2 meter dari tepi dermaga atau tepi dock harus mengenakan jaket pengaman dan tidak diperbolehkan bekerja sendirian.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN ACCIDENT CLASIFICATION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 40 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN / ACCIDENT CLASIFICATION
SHE - 40
1
2 JUNI 2014
1 dari 3
FATALITY ( FAT ) Kecelakaan yang mengakibatkan kematian (Fatality/FAT): suatu kejadian yang mengakibatkan
kematian pada pekerja. LOST TIME INJURY ( LTI ) Kecelakaan kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury/LTI) : suatu kejadian yang mengakibatkan
pekerja cedera atau sakit yang berakibat ketidakmampuan bekerja minimal satu hari penuh atau shift pada waktu kapanpun setelah shift dimana kecelakaan kerja itu terjadi. RESTRICTED WORKDAY CASE ( RWC ) Kasus Cedera dengan Kerja Ringan (Restricted Workday Case/RWC) : merupakan kasus yang karena kecelakaan atau sakit pada pekerja, maka (1) satu adanya pekerja ditugaskan untuk melakukan pekerjaan lain sementara waktu, atau (2) dua pekerja bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak sehari penuh, atau (3) tiga pekerja bekerja sesuai pekerjaannya tetapi tidak melakukan semua kewajiban yang berkaitan dengan pekerjaannya. MEDICAL TREATMENT CASE ( MTC ) Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (Medical Treatment Case/MTC): termasuk cedera atau sakit yang dialami pekerja sehingga harus dirawat oleh paramedis, petugas professional yang ditunjuk atau orangorang yang berkepentingan . Hal ini tidak termasuk pekerja yang menderita cedera yang dianggap sebagai tugas ringan atau Kasus Cedera dengan Kerja Ringan. FIRST AID CASE ( FAC ) Kasus Cedera dengan Pertolongan Pertama (First Aid Case/FAC) : adanya cedera yang dialami pekerja dengan satu kali pengobatan dan rangkaian observasi dari luka kecil seperti luka tergores, luka terpotong, luka bakar dan lainnya yang tidak memerlukan perawatan kesehatan secara khusus. Perawatan dan observasi semacam ini dianggap sebagai pertolongan pertama meskipun disediakan oleh paramedis atau petugas profesional yang ditunjuk. TOTAL RECORDABLE INCIDENT RATE ( TRIR ) Total Recordable Incident Rate (TRIR): besaran tingkat rata-rata angka kecelakaan/insiden yang termasuk kasus FAT, LTI, RWC dan MTC yang terjadi selama rangkaian proses kegiatan. Besaran TRIR ini dapat dihitung dengan cara sbb: Jumlah kasus (FAT+LTI+RWC+MTC) x 1,000,000 Total jam kerja terpapar
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN / ACCIDENT CLASIFICATION
SHE - 40
1
2 JUNI 2014
2 dari 3
Tk. Keparahan
1 2
3
Kategori Kecelakaan
5
Cedera ringan atau sakit ringan ( tidak mengakibatkan kehilangan hari kerja
Minor ( Rendah )
Kecelakaan ringan atau sakit ( First Aid Case )
Medium ( Sedang )
Luka Berat/parah Kecelakaan atau sakit dengan sedang perawatan intensif ( Medical (Kehilangan hari Treatment Case) maksimum 1 minggu hari kerja )
Mayor ( Tinggi ) 4
KATEGORI KECELAKAAN KERJA Parameter Dampak Dampak Penilaian Kerugian Kecelakaan Resiko Material
Dampak Lingkungan
Kerugian < Rp 5.000.000 - Kerusakan kecil
Tidak ada bahaya atau tidak terkontaminasi Tidak ada keluhan lingkungan sekitar Kerugian Kontaminasi antara : lingkungan Rp 5.000.0000 Tidak ada dampak s/d. 15.000.000 permanen terhadap - Kerusakan lingkungan sedang Kerusakan cukup - Kerusakan besar untuk setempat membahayakan lingkungan Kerugian > Rp 15.000.000
- Kerusakan Meninggal atau besar cacat seumur hidup ( tidak Kecelakaan berat mampu bekerja ( Fatalities ) kembali ) Korban lebih dari - Kerusakan parah satu orang
Kontaminasi lingkungan Kerusakan lingkungan yang parah Secara lebih luas melampaui batas hukum atau limitasi yang telah ditentukan
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN / ACCIDENT CLASIFICATION
SHE - 40
1
2 JUNI 2014
3 dari 3
ANALISA RESIKO - RISK ANALYS Kemungkinan - Probability Almost certain Dapat terjadi setiap saat A Likely Kemungkinan terjadi sering B Possible Dapat terjadi sekali-kali C Unlikely Kemungkinan terjadi jarang D Rare Kemungkinan terjadi sangat kecil E
1 2 3 4
Insignifant Minor Moderate Major
5
Catastrohic
Keparahan - Consequency Tidak terjadi cedera, kerugian financial kecil Cedera Ringan, kerugian financial sedang Cedera Sedang, perlu penanganan medis, kerugian financial besar Cedera Berat lebih dari satu orang,kerugian besar, gangguan operasi Fatal lebih dari satu orang, kerugian sangat besar & dampak luas dan panjang , terhentinya seluruh kegiatan.
Tingkat Resiko - Risk Rating Mengelola dengan prosedur rutin 1-5 Low Risk 6-9 Moderate Risk Adanya tindakan untuk mengurangi resiko Diperlukan penanganan / perhatian manajemen senior 10-17 High Risk Tindakan harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko 18-25 Extreme Risk Matrix Peringkat Resiko Probabality ( Kemungkinan )
Consequency - Keparahan
1
2
3
4
5
A
11H
16 H
20 E
23 E
25 E
B
7M
12 H
17 H
21 E
24 E
C
4L
8M
13 H
18 E
22 E
D
2L
5L
9M
14 H
19 E
E
1L
3L
6M
10 H
15 E
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PENANGANAN BANJIR HANDLING PROCEDURES FLOOD Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 41 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PENANGANAN BANJIR
SHE - 41
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
Memantau pengumuman dan berita banjir dari radio, televisi dan informasi lainnya yang uptodate. Lihat perkembangan ketinggian air di sekitar Perusahaan Bila air sudah mulai masuk ke pintu-pintu di kantor/gudang/lainnya,segera matikan power listrik di area yg airnya sudah masuk Barang /Dokumen dan barang-barang berharga lainnya yg berada dibawah segera dipindahkan ke lokasi yg lebih tinggi Bila air sudah memasuki semua lokasi/area di area perusahaan, segera bunyikan alarm sebagai tanda bahaya banjir Semua karyawan dievakuasi ke tempat yg aman, dengan berkoordinasi dengan fungsi terkait Team Tanggap Darurat (ERP) dan petugas ME akan melakukan tugasnya :
Mematikan semua power supply
Melokalisir bahan-bahan kimia berbahaya agar aman dari kemungkinan pencemaran dan kemungkinan kecelakaan
Mengevakuasi barang/dokumen berharga milik perusahaan, klien dan karyawan.
Apabila banjir semakin meninggi, ketua ERT segera menghubungi instansi terkait untuk meminta bantuan Apabila banjir semakin meninggi terus, semua team Tanggap Darurat/ERT segera melakukan evakuasi/penyelamatan diri sendiri Apabila banjir telah usai, maka team Tanggap Darurat/ERP melakukan penyisiran lokasi untuk mengetahui kerusakan yg terjadi akibat banjir dan mendatanya Semua team ERT melakukan tindakan pemulihan pasca banjir ERT mengadakan meeting review tentang kejadian banjir sekaligus mereview prosedur apakah masih memadai atau tidak Membuat laporan kejadian, hasil invetigasi dan action plan kepada Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) EXAMINATION PROCEDURE FIRE EXTINGUISHER Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 42 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API RINGAN ( APAR )
SHE - 42
1
2 J\UNI 2014
1 dari 1
Pemeriksaan tabung APAR dilakukan secara berkala sebulan sekali oleh petugas security Pengecekan dilakukan dengan menggunakan form yang telah disediakan dan mengisi tag yang telah ditempelkan di tabung APAR sebagai bukti telah diperiksa. Petugas pemeriksa memastikan bahwan APAR berada pada tempatnya dan letaknya mudah dilihat dan tidak terhalang oleh benda/barang. Item APAR yang di check / diperiksa : Pen pengaman : dipastikan dalam keadaan masih utuh dan baik Kawat Segel : dipastikan masih baik dan tidak rusak / baik. Tuas Kepala : Tuas Kepala masih baik, tidak pecah dan bersih Selang : Selang masih bagus, tidak mampet dan tidak pecah. Corong/Nozzle : Nozzle tidak mampet, tidak kotor Tabung : Tabung masih baik, tidak penyok, bocor, berkarat Serbuk ( untuk dry chemical : Serbuk tidak menggumpal. Untuk alat pemadan api ringan yg isinya Dry chemical, setiap tiga bulanan dengan membalikbalikkan APAR untuk memastikan keadaan bubuk pemadam tidak mengeras/menggumpal Untuk pemadam api ringan jenis CO2, lakukan penimbangan untuk memeriksa apakah alat pemadam api masih baik atau tidak. Jika beratnya turun lebih dari 10 % dari berat seharusnya maka harus segera diisi ulang. Setelah melakukan pengecekan kembalikan alat pemadam api ringan ke tempat semula
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PEMBELIAN PURCHASING PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 43 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBELIAN
SHE - 43
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
A. Tujuan Untuk Mengetahui bahwa pembelian barang maupun jasa telah sesuai dengan spesifikasi teknik dan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) yang telah ditetapkan. B. Ruang Lingkup Keseluruhan pembelian barang dan jasa yang dipergunakan oleh PT. Sigma Cipta Utama C. Prosedur Pembelian 1. Departemen Umum ( bagian pembelian ) sebelum membeli barang harus melakukan survey terhadap barang atau jasa yang akan dibeli. 2. Bagian pembelian harus kerjasama dengan bagian QA, GCG dan Internal Audit, Operasi dan HSSE dalam melakukan pembelian barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan 3. Bagian Pembelian melakukan pembelian barang atau jasa setelah adanya kesepakatan bersama dengan departemen terkait. 4. Setiap melakukan pembelian harus dicek kembali apakah barang yang dibeli sudah sesuai dengan spesifikasi atau tidak. 5. Jika barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi maka barang atau jasa yang dibeli harus segera dilaporkan pada atasan yang bersangkutan untuk segera melakukan penukaran barang atau jasa tersebut. 6. Setelah barang dan jasa telah diterima sesuai spesifikasi, maka bagian pembelian melaporkan ke atasannya mengenai barang tersebut sudah dilakukan penukaran. 7. Setelah barang dan jasa diterima dan sesuai dengan spesifikasi maka dilakukan pembayaran pada pihak supplier.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN IMPLEMENTATION PROCEDURES WORK AREA COMPANY Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 44 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN
SHE - 44
1
2 JUNI 2014
1 dari 1
A. Tujuan Untuk pengawasan dan keamanan segala aktivitas pekerjaan di area perusahaan dan persyaratanpersyaratan dan kebijakan HSSE serta prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh para pekerja atau rekanan (vendor) terkait Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. B. Ruang Lingkup Keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di seluruh area PT. Sigma Cipta Utama C. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan 1.
Setiap pekerja/mitra kerja/vendor yang akan melaksanakan atau melakukan pekerja di area perusahaan harus koordinasi dengan bagian terkait dan HSSE.
2.
Bagian umum / terkait agar menginformasikan / koordinasi dengan bagian HSSE terkait adanya pekerjaan oleh mitra kerja/vendor di area perusahaan
3.
HSSE Department memastikan bahwa peralatan safety / keselamatan kerja sesuai dengan standar Keselamatan Kerja dan pekerjaan .
4.
HSSE Department memastikan bahwa setiap akan melaksanakan pekerjaan harus dimulai dengan safety briefing oleh pengawas proyek/mandor/HSSE Coordinator
5.
Selama proses pekerjaan berlangsung harus mentaati semua peraturan dan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
6.
Apabila terdapat pekerja / mitra kerja tidak mentaati peraturan dan kebijakan Keselamatan kerja dan melakukan pekerjaan dalam kondisi, situasi dan tindakan tidak aman maka akan diberhentikan dari pekerjaan tersebut.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN PROCEDURE DEMOLITION Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 45 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
1 dari 12
DASAR HUKUM 1. UU No.1 th. 1970 tentang keselamatan kerja 2. Permenakertrans RI No. 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan 3. Keputusan bersama menteri tenaga kerja dan pekerjaan umum N0. KEP 174/MEN/1986. No. 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi 4. Peraturan Perusahaan 2010-2012 PT. Sigma Cipta Utama
1. TUJUAN 1. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja 2. Mencegah kecelakaan kerja 3. Mencegah penyakit akibat kerja 4. Mencegah pencemaran lingkungan 5. Memperlancar proses pembongkaran 6. Meningkatkan disiplin dan behaviour safety 7. Mengimplementasikan undang-undang pemerintah dan standart ULI 2. RUANG LINGKUP Pekerjaan pembongkaran ini meliputi persiapan kerja, persyaratan umum pada pekerjaan pembongkaran,
peralatan
pembongkaran,
pembongkaran
dinding,
pembongkaran
lantai,
pembongkaran cerobong, pembongkaran atap, pembongkaran kerangka atap, pembongkaran kolom dan balok, pembongkaran pondasi, pengangkutan dan pembuangan 3. DEFINISI. SOP : Standar Operasional prosedur SIO : Surat Izin Operasional PTW : Permit to Work
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
2 dari 12
4. TANGGUNG JAWAB Manajer Proyek : Penanggungjawab utama pada proyek sekaligus pemimpin langsung pada proyek; Menyediakan APD secara cuma-cuma kepada karyawan; Memastikan bahwa pekerja kompeten dalam bidangnya, memastikan bahwa peralatan yang digunakan sesuai dan aman, Mengadakan audit.
HSE Coordinator / Officer : Membantu kinerja manager untuk menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan kerja; hygiene perusahaan dan kesehatan kerja; Bertanggung jawab mengkoordinir; Mengeluarkan standart prosedur dan Bertanggungjawab untuk menjamin bahwa prosedur ini dikomunikasikan / disosialisasikan dan dijalankan pada pekerja yang bekerja pada pekerjaan pembongkaran. Membantu kinerja dari manajer sebagai pengawas langsung pada proyek; pengawas kontraktor, dan melaksanakan pengawasan
Kontraktor : Bertanggung jawab menentukan kompetensi pekerja yang dipekerjakan; Meyakinkan pekerja yang bekerja sudah memakai APD Wajib melaksanakan Safety Briefing awal dan akhir bekerja setiap hari.
Pekerja : Bertugas menjalankan proyek sesuai instruksi yang sesuai dengan SOP; Melaporkan setiap kegiatan kepada supervisor; Mematuhi semua peraturan yang ditetapkan; Memakai APD yang telah disediakan; melaporkan segala kerusakan peralatan, nearmiss, accident maupun incident. 5. DAMPAK LINGKUNGAN Bahaya Fisika : getaran, kebisingan, iklim kerja Bahaya Kimia : debu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
3 dari 12
Bahaya Biologi : jamur, bakteri, virus, binatang ( masuk melalui pernafasan, pencernaan, kontak langsung, luka terbuka) Bahaya Psikologi : stress, kelelahan, tidak nyaman, konflik Bahaya Fisiologi : ketidaksesuaian peralatan dengan bentuk tubuh (ergonomi) Bahaya Fisik
: Kejatuhan benda, terjepit, tertabrak,
6.IJIN 1. Harus memiliki Permit to Work 2. Harus bekerja berdasarkan SOP (Standar Operasional prosedur) 3. Operator pengoperasian alat berat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasional) 4. Harus membuat HSE Plan 7. PERALATAN KERJA 1. Jika bandul penghancur dipakai untuk pembongkaran, harus diawasi agar mempunyai daerah aman 1,5 kali tinggi gedung. 2. Perancah yang dipakai harus bebas dari bangunan yang akan dibongkar. 3. Jika digunakan kerekan atau peluncur, harus disediakan untuk menurunkan material 4. Peralatan manual yang digunakan seperti palu penghancur harus sesuai dan aman 5. Alat mekanik untuk pembongkaran seperti escavator, backhoe dan crane harus kuat, sesuai, memiliki izin operasi, telah diinspeksi dan dinyatakan aman digunakan sehingga menjamin keselamatan operatornya 6. Peralatan las seperti tabung, manometer,torch, flash back arester harus sesuai dengan standart aman 8.Perlengkapan Penyelamatan dan APD 1. Alat-alat penyelamat dan APD harus sesuai pekerjaannya 2. Jumlah APD harus sesuai tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi 3. Alat penyelamat dan APD yang disediakan oleh pengusaha / kontraktor harus memenuhi syarat keselamatan kerja (SNI)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
4 dari 12
4. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang memasuki tempat kerja konstruksi bangunan harus memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan 5. Alat Pelindung Diri yang dipakai antara lain:
Safety helmet untuk melindungi kepala dari reruntuhan
Safety shoes untuk melindungi kaki
Safety gloves dan sleeve/sarung tangan kulit untuk pekerjaan pemotongan baja dengan las
Apron sebagai pelindung dada pada pekerjaan las
Safety googles ( disesuaikan dengan pekerjaannya)
Safety harness untuk pekerjaan pada ketinggian
Masker untuk melindungi paru-paru dari debu, material berbahaya seperti debu asbes yang dapat menyebabkan penyakit asbestosis
Earplug untuk melindungi telinga dari kebisingan
6. Menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) 7. Menyediakan APAR 8. Pemasangan LOTO pada sumber listrik dan energi lainnya 9. Pemasangan safety line dan warning sign pada area berbahaya 10. Pemasangan perancah untuk pekerjaan pada ketinggian 11. Pemasangan barrier/ pagar pembatas 12. Pemasangan jaring pengaman untuk menghindari kejatuhan benda dari atas 13. Memasang spanduk, warning safety 14. Menyediakan alat bantu komunikasi seperti HT, pluit dan pengeras suara 9.PELAKSANAAN Tahap Pengerjaan Pembongkaran 1. Persiapan pembongkaran 2. Pembongkaran kaca, kusen, daun pintu, paping
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
5 dari 12
3. Pembongkaran atap dan rangka atap 4. Pembongkaran lantai 5. Pembongkara dinding & kolom 6. Pembongkaran balok 7. Pembongkaran pondasi bangunan 8. Pengangkutan dan pembuangan
Persyaratan Umum 1. Dibawah pengawasan orang ahli. 2. Pekerja harus yang cakap dan mengikuti petunjuk. 3. Pekerja harus bekerja pada tingkat yang sama 4. Dimulai pada bagian paling atas bangunan setingkat demi setingkat dan diteruskan kebawah. 5. Bahan hasil pebongkaran tidak boleh ditimbun 6. Perlindungan harus diberikan untuk tidak merubuhkan bagian yang dapat menghancurkan kestabilan bagian bagian lain. 7. Bila cuaca buruk harus dihentikan, seperti angin kencang, hujan, bangunan sudah melemah, dan adanya getaran. 8. Tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan dapat dirobohkan oleh angin. 9. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang menjorok keluar. 10. Peralatan yang di gunakan harus sesuai dan aman 11. Harus memiliki sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman 12. Bekerja berdasarkan prosedur yang ditetapkan Persiapan pembongkaran 1. Koordinasi antara Pihak Engineering, Kontraktor, Konsultan, Safety Dept.tentang Schedule yang menyangkut urutan pembongkaran & waktu 2. Menyiapkan Alat Perlindung Diri untuk para pekerja seperti helmet, masker kain, kacamata
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
6 dari 12
safety, sarung tangan, safety harness, earplug, sepatu safety, rompi, alat emegency, rambu, spanduk, gambar proyek dll 3. Melakukan pemeriksaan dan pembersihan terhadap gedung yang akan dibongkar 4. Petugas Safety Officer berdasarkan identifikasi data dan analisa resiko kemudian memberikan briefing tentang bahaya yang terdapat pada pekerjaan pembongkaran, cara kerja yang aman, pemakaian alat pelindung diri yang benar 5. Persiapan sarana seperti kantor, tempat ibadah, kantin, toilet, tempat parkir kendaraan, air, instalasi listrik, dan tempat sampah 6. Mempersiapkan alat komunikasi seperti HT, pengeras suara, peluit dll 7. Menetapkan
rencana
pekerjaan
pengangkutan
terlebih
dahulu
sebelum
pekerjaan
pembongkaran dimulai 8. Mempersiapkan tempat untuk bongkaran konstruksi, kaca , kayu, alat listik 9. Memasang poster safety mengenai peringatan untuk memakai APD dan pentingnya berlaku safety di tempat kerja 10. Mematikan aliran listrik dan air, tetapi jika listrik terpakai maka harus terlindung dari kerusakan 11. Memasang alat pengaman dan alat bantu seperti screen debu dan serpihan, alat pengaman di ketinggian, pijakan dan tali pengaman di atap, barrier, safety line dll Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang menjorok keluar.
Proses pembongkaran 1. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela yang bisa dilepas, besi, kayu yang mencuat harus disingkirkan dahulu, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang menjorok keluar. 2. Pembongkaran bangunan harus dilakukan tingkat demi tingkat ( tingkat atas dan seterusnya kebawah )
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
7 dari 12
3. Daerah yang berbahaya harus dipagar 4. Bagian yang tidak stabil diberi penguat 5. Sewaktu alat mekanik untuk pembongkaran digunakan, terlebih dahulu harus ditetapkan daerah berbahaya dimana tenaga kerja dilarang memasuki area tersebut 6. Untuk menghindari kejatuhan benda pembongkaran maka harus dipasang jaring yang kuat atau dipasang pagar sehingga orang tidak masuk kedalam area 7. Tenaga kerja harus terlindungi dari debu dan pecahan-pecahan yang berhamburan 8. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin agar tenaga kerja dan orang-orang lain tidak kejatuhan bahan-bahan atau benda-benda dari atas sewaktu pekerjaan pembongkaran dilaksanakan. 9. Pembuangan hasil pembongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja Pekerjaan Ketinggian Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : 1. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen 2. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman atau safety harness) untuk menjamin agar tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi 1,5 meter 3. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan 4. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh 5. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang tidak diperlukan 6. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-benda yang dapat menimpa orang dibawahnya 7. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan keamanannya
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
8 dari 12
8. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh safety officer dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada safety officer 9. Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja
Pembongkaran Atap 1. Pekerja wajib menggunakan APD pada pekerjaan ketinggian seperti safety / bodyharness dll, dan harus mengikuti prosedur kerja pada ketinggian 2. Harus ada pekerja berkompeten yang bertugas membuka jalur aman untuk naik dan turun 3. Harus dipastikan sling dalam keadaan baik tanpa cacat sedikitpun 4. Harus memastikan jaring-jaring pengaman dipasang dengan kuat dan aman 5. Pembongkaran atap dimulai dari bagian gedung paling luar 6. Pembongkaran atap pada tahap selanjutnya adalah yaitu pembongkaran atap pada bagian gedung utama 7. Pembongkaran pada gedung utama dilakukan terlebih dahulu pada bagian atas atap dan berakhir pada bagian bawah atap 8. Saat menurunkan atap, pastikan antara pekerja yang diatas dengan pekerja yang dibawah dapat berkomunikasi dengan baik 9. Penurunan atap menggunakan tali harus memperhatikan kualitas dan kekuatan tali serta cara pengikatan yang aman 10. Pembongkaran kerangka baja pada atap dengan menggunakan crane harus di mulai dari sisi luar terlebih dahulu baru kerangka atap utama 11. Crane dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO dari Disnaker 12. Penggunaan crane harus sesuai kapasitas muatan yang akan diangkat 13. Atap-atap yang telah dilepas harus dipastikan tertata dengan rapi dan baik 14. Pekerja yang melakukan pemotongan baja menggunakan las potong wajib melaksanakan prosedur hotwork
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
9 dari 12
Pembongkaran dengan las potong 1. Pekerja las harus memakai APD pekerjaan hotwork pakaian pelindung tahan api seperti sarung tangan las, apron, kaca mata, sepatu pengaman, 2. Pekerjaan tersebut dilarang pada ruangan terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar / meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya. 3. Hantaran yang mensuplai listrik ke trafo harus terisolasi yang memenuhi syarat dan tahan air. 4. Pesawat las yang mempunyai tegangan lebih dari 50 Volt arus bolak-balik harus diamankan dari sentuh langsung atau sentuh tidak langsung. 5. Penempatan tabung harus terhindar dari panas matahari langsung, bahan bahan yang mudah terbakar / meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya. 6. Tabung di tempatkan di tempat yang kokoh, dan diikat dengan belt 7. Tabung dilengkapi dengan flash back arester 8. Tabung telah dilengkapi dengan pedoman tekanan (manometer), tanda pengenal, tanda baik yang sah, dicat berdeasarkan sifat gas. 9. Ventilasi harus baik Pembongkaran dinding 1. Pembongkaran dinding di mulai dari shaft yang paling atas terlebih dahulu 2. Pada saat dinding didorong pekerja harus pada jarak yang aman. 3. Pembongkaran dinding yang tipis harus dilengkapi dengan perancah. 4. Dinding tidak boleh dirubuhkan kecuali lantai karena dapat menahan tekanan yang diakibatkan oleh runtuhnya dinding tersebut
Pembongkaran Lantai 1. Pembongkaran lantai dimulai dari lantai yang paling atas tingkat demi tingkat dilanjutkan ke bawah dan seterusnya 2. Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan yang kuat yang ditumpu
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
10 dari 12
tersendiri bebas dari lantai yang sedang dibongkar 3. Tenaga kerja dilarang bekerja di daerah bawah lantai yang sedang dibongkar dan daerah tersebut harus dipagar
Pembongkaran kolom dan balok 1. Konstruksi baja harus dibongkar bagian demi bagian sehingga terjamin kestabilan konstruksi tersebut agar tidak membahayakan sewaktu dilepas
Pembongkaran cerobong 1. Cerobong yang tinggi hanya boleh dirubuhkan oleh orang yang ahli. 2. Penahan atau penumpu kerekan pengangkat harus tidak tergantung pada perancah. 3. Jika cerobong dirubuhkan dengan perancah, pada waktu pembongkaran dilakukan, maka lantai perancah berada dibawah bibir cerobong tidak lebih dari 1,5 meter. 4. Pembuangan hasil bongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja.
Pembongkaran pondasi 1. Pembongkaran pondasi dengan alat berat breaker , escavator maupun backhoe operator harus mempunyai ijin kerja/ SIO
Pengangkutan dan pembuangan 1. Pengguanaan alat berat untuk mengangkut sisa reruntuhan harus sesuai dengan kapasitas alat dan sesuai standar aman 2. Pengangkutan dengan menggunakan kendaraan seperti truk, dump truk, pick up, supir harus memiliki SIM dan pastikan kendaraan dalam kondisi baik 3. Pembuangan sisa bongkaran seperti reruntuhan, besi, atap, ubin dll harus ke tempat penampungan yang sesuai
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
11 dari 12
Daerah jalan masuk dan keluar 1. Harus tersedia jalan yang aman untuk tenaga kerja bagian pembongkaran. 2. Tangga harus tersedia pada tempatnya. 3. Jika keadaan gelap harus diberi penerangan sesuai standar yang berlaku. Pembongkaran dengan alat berat 1. Pembongkaran dengan breaker, operator harus memiliki SIO
10.LAMPIRAN GAMBAR,
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN
SHE - 45
1
2 JUNI 2014
12 dari 12
Alat berat escavator untuk menghancurkan Penyiraman dilakukan gedung
untuk
mengurangi
polusi debu
Jaring pengaman untuk menghindari pekerja Safety harness wajib dipakai oleh pekerja pada lain kejatuhan benda
ketinggian
Backhoe digunakan sebagai alat penghancur Setiap pekerja wajib memakai APD mekanik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI INDUCTION PROCEDURES Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 46 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI PROCEDURES FOR INDUCTION
SHE -46
0
2 JUNI 2014
1 dari 4
PROSEDUR INDUKSI Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan diberikan kepada tamu, klien dan karyawan baru. Induksi dilakukan di tempat atau ruangan tertentu. Induksi dilakukan oleh petugas HSSE yang kompeten dan petugas yang diberi wewenang oleh HSSE Manager. Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan menjadi acuan bagi pemberi /pelaksana induksi. Penyampaian topik materi di dalam induksi disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi. Topic materi induksi antara lain : Kebijakan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan. Pencegahan apabila terjadi kebakaran Alat Pelindung Diri Mengenai Lingkungan dan Lindungan Bahan materi induksi K3LL sesuan dengan jumlah peserta dan jenis induksi Setiap peserta induksi harus mengisi daftar tamu dan daftar periksa Daftar periksa yang telah ditandatangani didokumentasikan di Departemen HSSE
peserta
Hasil induksi HSSE di dokumentasikan oleh Perusahaan
Terlampir : Formulir Induksi K3LL
dan
penyaji
induksi
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI PROCEDURES FOR INDUCTION
SHE -46
0
2 JUNI 2014
2 dari 4
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI PROCEDURES FOR INDUCTION
SHE -46
0
2 JUNI 2014
3 dari 4
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI PROCEDURES FOR INDUCTION
SHE -46
0
2 JUNI 2014
4 dari 4
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PENGISIAN SOLAR SOLAR CHARGING PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 47 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR KEBERSIHAN HOUSEKEEPING PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0 2/0 3/0 4/0 5/0
Tanggal 01 – 01 – 2008 17 – 01 – 2012 18 – 06 – 2012 02 – 06 – 2014 02 – 02 – 2015
: SHE - 48 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE - 48
04
02 JUNI 2015
1 dari 2
PROSEDUR HOUSEKEEPING (HOUSEKEEPING PROCEDURES)
1. Identify and define the areas that need to be cleaned and done.
1. Identifikasikan dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan & dikerjakan.
2. Inform the part that is responsible when cleanup is expected to be done soon.
2. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan diharapkan untuk segera dikerjakan.
3. Collect and check materials, equipment, and cleaning supplies.
3. Kumpulkan & periksa bahan, peralatan, dan perlengkapan pembersih.
4. Prepare tools and cleaning agents in accordance with the state of the object to be cleaned.
4. Siapkan alat & bahan pembersih sesuai dengan keadaan objek yang akan dibersihkan.
5. Cleaning starts from the top or towards the bottom of the highest or lowest. Or from the most distant part moving towards the door.
5. Pembersihan dimulai dari bagian atas atau paling tinggi menuju bagian bawah atau terendah. Atau dari bagian yang paling jauh menuju kearah pintu.
6. Do the job with the principle clockwise if the cleaning object in the room.
6. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam jika obyek pembersihan di ruangan.
7. The principle of cleaning is to remove the dirt, not lift objects that are cleaned surface coating or leveling dirt.
7. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat lapisan permukaan objek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
8. Work with using the principles of occupational health and safety.
8. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.
9. Using a soft cleaning materials before use harsh cleaning agents / strong (adjust the level pengotoranya).
9. Menggunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan bahan pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotoranya).
10. Install signs (wet caution) when was cleaning the common areas to avoid risk of slipping due to wet floor hazards or fall of
10. Pasang rambu-rambu (wet caution) jika sedang membersihkan daerah umum untuk menghindari risiko bahaya terpeleset akibat
HSSE PT. Sigma Cipta Utama
Page 1 of 2
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE - 48
04
02 JUNI 2015
2 dari 2
PROSEDUR HOUSEKEEPING (HOUSEKEEPING PROCEDURES)
water due to over head cleaning.
lantai basah atau kejatuhan air karena over head cleaning.
11. Prepare all vital signs so as not to endanger the guests and staff.
11. Siapkan semua rambu-rambu penting sehingga tidak membahayakan tamu dan staff.
12. Always check the back area / location were cleaned before leaving the area.
12. Selalu memeriksa kembali area/lokasi yang dibersihkan sebelum meninggalkan area.
13. Restore equipment and cleaning materials in space / warehouse available.
13. Mengembalikan peralatan dan bahan pembersih pada ruang/gudang yang tersedia
HSSE PT. Sigma Cipta Utama
Page 2 of 2
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR IZIN KERJA WORK PERMIT PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0
Tanggal 11 – 08 – 2015
: SHE - 49 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN ANALISA KESELAMATAN KERJA PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY ANALYSYS PROCEDURES
SHE - 49
0
22 Desember 2014
1 dari 3
1. TUJUAN Prosedur Permit To Work (ijin kerja) disusun dengan tujuan untuk memberi perlindungan bagi pekerja terhadap kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu proses kerja yang mengandung resiko tinggi. 2. LINGKUP Prosedur Permit To Work(ijin kerja) ini mencakup sistem pengendalian terhadap ijin untuk melakukan pekerjaan yang berisiko sedang dan tinggi di lingkungan PT Sigma Cipta Utama oleh karyawan (internal) maupun yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal). 3. DEFINISI 3.1. Mitra Kerja Pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kedinasan dilingkungan PT Sigma Cipta Utama. 3.2. Pekerjaan beresiko tinggi Pekerjaan yang apabila dilakukan, pekerjaan tersebut mempunyai resiko K3 yang tinggi terhadap keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja di sekitarnya. 4. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB 4.1. Pemohon Permit To Work (ijin kerja) yang akan mengajukan permohonan ijin pekerjaan kepada Department HSSE pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Permit To Work (ijin kerja) yang tertera di dalam Formulir Permit To Work (ijin kerja). 4.2. Department HSSE kemudian melakukan pengecekan terhadap formulir Permit To Work (ijin kerja) sekaligus memastikan area tempat bekerja sudah aman, termasuk kelengkapan alat pemadam kebakaran & APD yang sesuai sebagai Pengawas K3 berkewajiban melakukan pemantauan selama pekerjaan berlangsung terkait dengan pelaksanaan K3. 4.3. Apabila semua perlengkapan yang dipersyaratkan dalam formulir ijin kerja sudah terpenuhi, maka Formulir Permit To Work (ijin kerja) disetujui dan dikeluarkan oleh Department HSSE. 4.4. Sebelum memberikan Formulir Permit To Work (ijin kerja), Department HSSE memberikan Briefing K3 kepada pelaksana pekerjaan.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN ANALISA KESELAMATAN KERJA PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY ANALYSYS PROCEDURES
SHE - 49
0
22 Desember 2014
2 dari 3
4.5. Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah disetujui kemudian dicatat ke dalam log book yang terdapat di Department HSSE. 4.6.
Pelaksana pekerjaan wajib menjalankan/ mematuhi APD dan SOP yang sesuai dengan Formulir Permit To Work (ijin kerja) serta mematuhi semua rambu-rambu K3 yang ada.
4.7.
Pelaksana Pekerjaan selama melakukan pekerjaannya memasang salinan surat Permit To Work (ijin kerja) dekat tempat bekerja dan Supervisor Atas mengawasi pekerjaan sesuai ketentuan formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah ditetapkan.
4.8. Jika diketemukan di lokasi pekerjaan pekerja tidak sesuai dengan Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang ada, maka Deparment HSSE berhak memberhentikan pekerjaan dan dapat dilanjutkan kembali jika sudah memenuhi persyaratan sesuai Permit To Work (ijin kerja) yang dikeluarkan. 4.9.
Jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka pelaksana pekerjaan menandatangani Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang kemudian diserahkan kepada Deparment HSSE untuk diperiksa apakah lokasi pekerjaan sudah bersih dan sesuai dengan laporan pekerjaan. Jika sudah sesuai, maka Department menandatangani formulir Permit To Work (ijin kerja) sebagai persetujuan.
4.10. Satu Formulir Permit To Work (Ijin kerja) hanya berlaku untuk 1 (satu) kali pekerjaan sampai selesai. 4.11. Staf HSSE akan mendata dan membuat laporan terhadap kegiatan/pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan mengenai Permit To Work (ijin kerja) & Briefing K3 seperti tersebut diatas.
5. LAMPIRAN
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN ANALISA KESELAMATAN KERJA PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY ANALYSYS PROCEDURES
SHE - 49
0
22 Desember 2014
3 dari 3
5.1 Formulir Permit To Work (ijin kerja)
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR PENGELASAN WELDING PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0
Tanggal 11 – 08 – 2015
: SHE - 50 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDURE PENGELASAN WELDING PROCEDURE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE -50
0
03 August 2015
1 dari 4
Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding) Tujuan Percobaan : Untuk menentukan koefisien pencairan dan koefisien penambahan metal las pada produk lasan setelah dilakukan proses pengelasan SMAW dan untuk mengetahui parameterparameter las terutama arus listrik pad alas listrik tangan/las elektroda terbungkus (SMAW) terhadap Heat Input (panas yang dipakai) dan produk lasan yang dihasilkan. Langkah Percobaan: 1. Menyiapkan pelat dan elektroda dengan ukuran 15 x 10 x 0,3 (cm). 2. Menimbang pelat dan elektroda. 3. Memasang elektroda pada kutub positif atau negative pada mesin las SMAW. 4. Men-setting mesin las SMAW (arus 75, 85 , dan 95 A dan tegangan 220V). 5. Menyiapkan Stop Watch. 6. Melakukan pengelasan sesuai garis pada pelat, lamanya pengelasan dihitung. 7. Setelah pengelasan selesai, termokopel ditempelkan pada daerah ujung hasil lasan dan catat waktunya sampai mencapai temperatur 100 C. 8. Menimbang pelat hasil lasan dan elektroda sisa. 9. Menghitung kecepatan pengelasan dan laju pencairan elektroda. 10. Menghitung dan menentukan nilai koefisien pencairan dan koefisien penambahan. Alat dan Bahan Alat yang digunakan Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu diantaranya: 1. Mesin Las listrik SMAW. 2. Penyangga material las.
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDURE PENGELASAN WELDING PROCEDURE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE -50
0
03 August 2015
2 dari 4
3. Timbangan. 4. Helm/Kaca mata las. 5. Sarung tangan dan Apron 6. Penggaris / meteran dan Spidol. 7. Gergaji tangan dan gergaji mesin 8. Stopwatch. 9. Jangka Sorong. 10. Tang Penjepit. 11. Ampelas dan sikat baja/kikir 12. Timbangan 13. Palu/Martil. Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu di antaranya: 1. Pelat besi dengan ukuran 15x10x0,3 (cm). 2. Elektroda Las. 4. Bahaya yang ditimbulkan dan Penanggulangannya : 1. Kejutan listrik. Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu saat pemasangan peralatan, penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh, pingsan serta dapat meninggal dunia. Terdapat beberapa cara untuk penanggulangan apabila kejutan listrik terjadi yaitu : 1. Mematikan stop kontak segera
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE -50
0
03 August 2015
3 dari 4
PROSEDURE PENGELASAN WELDING PROCEDURE
2. Berikan pertolongan pertama sesuai dengan kecelakaan yang dialami penderita Apabila tidak sempat mematikan stop kontak dengan segera, maka hindarkanlah penderita dari aliran listrik dengan memakai alat-alat kering yang tidak bersifat konduktor. 2. Sinar las Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las dan pekerja lain didaerah pengelasan. Sinar yang membahayakan tersebut adalah : a. Cahaya Tampak Benda kerja dan bahan tambah yang mencair pada las busur manual mengeluarkan cahaya tampak Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea mata ke retina mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama mungkin menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit pada mata sifatnya hanya sementara. b. Sinar Infra Merah Sinar infra merah berasal dari busur listrik. Adanya sinar infra merah tidak segera terasa oleh mata, karena itu sinar ini lebih berbahaya, sebab tidak diketahui, tidak terlihat. Akibat dari sinar infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu akan terjadi pembengkakan pada kelopak mata, terjadinya penyakit kornea dan kerabunan. Jadi jelas akibat sinar infra merah jauh lebih berbahaya dari pada cahaya tampak. Sinar infra merah selain berbahaya pada mata juga dapat menyebabkan terbakar pada kulit berulang-ulang (mula-mula merah kemudian memar dan selanjutnya terkelupas yang sangat ringan). c. Sinar Ultra Violet Sinar ultra violet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Bila sinar ultra violet yang terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu, maka pada mata terasa seakan-akan ada benda asing didalamnya dalam waktu antara 6 sampai 12 jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6 sampai 24 jam. Pada umumnya rasa sakit ini akan hilang setelah 48 jam. Pencegahan Kecelakaan karena Sinar Las : 1. Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm las. 2. Memakai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (pakaian pelindung pakaian kerja , apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja) 3. Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu (menggunakan kamar las yang tertutup, menggunakan tabir penghalang)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDURE PENGELASAN WELDING PROCEDURE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE -50
0
03 August 2015
4 dari 4
3. Debu dan Asap Las a. Sifat fisik dan akibat debu dan asap terhadap paru-paru. Debu dan asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampal dengan 3 um jenis debu ialah eternit dan hidrogen rendah. Butir debu atau asap dengan ukuran 0,5 um dapat terhisap, tetapi sebagian akan tersaring oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan, sedang yang lebih halus akan terbawa ke dalam dan ke luar kembali. Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru akan menimbulkan penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. Karena itu debu dan asap las perlu dapat perhatian khusus.
b. Harga bata kandungan debu dan asap las. Harga bata ( ukuran ) kandungan debu dan asap pada udara tempat pengelasan disebut Thaeshol Limited Value ( TLV ) oleh International Institute of Welding (IIW) ditentukan besarnya 10 mg/m2 untuk jenis elektroda karbon rendah dan 20 mg/m2 untuk jenis lain. Pencegahan kecelakaan karena debu dan asap las : 1. Peredaran udara atau ventilasi harus benar-benar diatur dan diupayakan, di mana setiap kamar las dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan asap yang penempatannya jangan melebihi tinggi rata-rata / posisi wajah ( hidung ) operator las yang bersangkutan. 2. Menggunakan kedok/ helm las secara benar, yakni pada saat pengelasan berlangsung harus menutupi sampai di bawah wajah (dagu ), sehingga mengurangi asap/ debu ringan melewati wajah. 3. Menggunakan baju las (Apron) terbuat dart kulit atau asbes. 4. Menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika ruangannya tidak ada sirkulasi udara yang memadai ( sama sekali tidak ada ).
4. Luka Bakar Luka bakar dapat terjadi karena :
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
PROSEDURE PENGELASAN WELDING PROCEDURE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
SHE -50
0
03 August 2015
5 dari 4
- Logam panas - Busur cahaya - Loncatan bunga api Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda kerja antara 12000C –15000C , sinar ultra violet dan infra merah, hal ini dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit. Luka bakar pada kulit dapat menyebabkan kulit melepuh / terkelupas, dan yang sangat fatal dapat menyebabkan kanker kulit. Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi (kepedihan, silau) yang sangat fatal menyebabkan katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga api adalah loncatan butiran logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam. Biarpun bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang kancing yang lepas atau pakaian kerja yang longgar.
Pencegahan Luka Bakar : Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap yang meliputi : ∙ Baju kerja (overall) dari bahan katun ∙ Apron / jaket kulit ∙ Sarung tangan kulit ∙ Topi kulit ( terutama untuk pengelasan posisi di atas kepala ) ∙ Sepatu kerja ∙ Helm / kedok las ∙ Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA SCAFFOLDING PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0
Tanggal 11 – 08 – 2015
: SHE - 51 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan & Pembongkaran Scaffolding
SHE -51
0
03 August 2015
1 dari 4
1.
TUJUAN : Prosedur ini dibuat agar seluruh karyawan Konstruksi yang terlibat pada pekerjaan ini dapat mengikuti dan mengetahui tahapan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding dengan benar dan selamat.
2.
RUANG LINGKUP : Standard Operating Procedure ini digunakan/berlaku untuk seluruh karyawan Konstruksi Central Service yang terlibat didalam pekerjaan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding.
3.
APD Yang Diperlukan : APD Berikut harus dipakai pada saat melakukan tugas ini: Hard Hat Helmet)
(Safety
Side-Shielded Safety Glasses / Goggles
Fluorescent Vest.
Safety Harness
Safety Boots or Shoes
Sarung Tangan
4.
TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM 4.1 Penerapan 5 langkah menuju selamat. 4.2 Kru berkompeten 4.3 Sertifikat Scaffolding dan WAH yang masih valid
5.
PROSEDUR
No.
Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas
Penanggung jawab
PERSIAPAN TOOL & MATERIAL (GARIS BESAR) 1
Meninjau lokasi pemasangan Scaffold.
2
Mempersiapkan material & peralatan kerja
3
Pemasangan scaffold, tangga dan label
4
Pemeriksaan struktur scaffolding dan serah terima
5
Pembongkaran Scaffold
6
Transportasi dan penyusunan kembali material di yard scaffold
7
Clean up dan selesai
MENINJAU LOKASI PEMASANGAN 1
Pada saat menerima order pemasangan scaffold dari siapapun. Beritahukan kepada pengawas untuk permintaan ini.
Karyawan/ Pengawas
Karyawan / Pengawas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan & Pembongkaran Scaffolding
SHE -51
0
03 August 2015
2 dari 4
No.
Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas
Penanggung jawab
2
Menugaskan satu atau beberapa orang untuk meninjau lokasi yang akan di pasang dengan menemui terlebih dahulu orang yang meminta.
3
Komunikasikan rencana kerja dengan pemilik lokasi (area owner) pada saat peninjauan lokasi tempat yang akan dipasang. Diskusikan resiko yang mungkin terjadi di lingkungan tersebut.
4
Pastikan anda mengetahui sumber energy yang akan dimatikan apabila anda bekerja di komponen yang harus anda matikan.
5
Amati sekeliling anda untuk menempatkan material sebelum scaffold di pasang,berilah pita barikade sekeliling tumpukan material yang anda susun.
6
Apabila pengamatan lokasi mengharuskan anda memanjat di atas ketinggian gunakan safety harness lengkap dengan lanyardnya.
7
Pikirkan rancangan scaffold yang terbaik & terkuat sesuai dengan permintaan serta kondisi pemasangan sebelum mempersiapkan material.
8
Khusus untuk pemasangan di Underground jangan lupa APD yang dibutuhkan serta lakukan Clock In/Out pada tempat yang sudah disediakan.
Karyawan/ Pengawas
MEMPERSIAPKAN MATERIAL DAN PERALATAN KERJA 1
Setelah peninjauan lokasi diskusikan dengan rekan sekerja bentuk,lokasi serta rancangan scaffold yang akan dibangun.
tentang
2
Gunakan sarung tangan dan perhatikan sekeliling anda pada saat anda mengeluarkan material dari rak penyimpanan.
3
Periksalah kondisi komponen scaffold,pastikan semuanya dalam keadaan baik dan layak pakai
4
Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick up pada saat material akan di naikkan,jauhkan orang-orang yang tidak terlibat dari lokasi
5
Jangan melempar material scaffold. Hal ini akan berpotensi kecelakaan dan komponen scaffolding rusak.
6
Setelah keseluruhan material tersusun dalam Pick up ikatlah agar tidak ada yang jatuh dalam perjalanan, jangan duduk di bak bersama material.
7
Untuk pengangkatan dengan O/H Crane,pastikan operator mempunyai license, pastikan material terikat dengan benar,berilah tag land dan tugaskan satu orang untuk signalmen selama pengangkatan berlangsung.
8
Signalmen diwajibkan untuk mengenakan workvest signalmen selama memberi arahan
Karyawan / Pengawas
PEMASANGAN SCAFFOLD TANGGA & LABEL SERAH TERIMA 1
Setelah material tersusun pada tempat yang sudah disiapkan, lakukan sejenak pengamatan sekeliling anda, pastikan tidak ada benda yang akan menimpa anda selama pemasangan scaffold berlangsung.
2
Posisikan base plate pada bidang yang rata Sebagai pondasi kekokohan scaffold yang akan didirikan jika scaffold yang didirikan adalah scaffold modular, begitu juga dengan tiang utama pemasangan scaffold Tubular
Karyawan / Pengawas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan & Pembongkaran Scaffolding
SHE -51
0
03 August 2015
3 dari 4
No.
Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas
Penanggung jawab
mulailah dengan pemasangan tahap awal. 3
Jangan memasang pipa scaffolding yang bengkok dan pastikan posisi scaffolding berdiri tegak lurus dengan base plate. Pasang pipa Bracing untuk kekokohan antara tiang utama dengan tiang utama lainnya,meskipun scaffold dalam kondisi kokoh. Gunakan lavel yang sudah disediakan untuk menentukan pipa utama berdiri tegak lurus pada tumpuan base plate. Setelah Scaffold tubular berdiri pasang support scaffold bagian luar yang tiang utamanya berdiri miring dengan diikat oleh pipa horisantal. Ketentuan di atas harus terpenuhi dan jika salah satu ada yang tidak dilakukan tindakan disiplin akan diberlakukan oleh orang yang memasang.
4
Jika scaffold yang anda dirikan scaffold gantung pastikan tangga tersedia di lokasi dimana tiang utama akan anda pasang.
5
Gunakan tali untuk menaikkan material pada tahap selanjutnya,jangan melempar komponen scaffold walaupun anda mampu untuk melakukannya.
6
Gunakan full body harness dan mencantolkan lanyardnya pada main frame & jangan mencantolkannya pada Cross brace selama pemasangan di atas ketinggian ,bekerjalah dengan tenang jangan terburu-buru dan memforsir tenaga istirahatlah sejenak bila anda lelah. Informasikan dengan pengawas.
7
Pasanglah scaffold sesuai dengan standar PT.FI,berikut kelengkapannya seperti; Tangga,handrail,toe board,Base Plate, Sign Board (Aman dan Tidak Aman) dll,ini akan memastikan pemakaian yang aman bagi klien,pasang bracing dimana diperlukan(sesuai standard),kencangkan semua clamp , baik yang mengikat tubing ke tubing atau tubing ke beam.
8
Dirikan tangga pada bagian dalam frame apabila scaffold modular yang anda dirikan sudah selesai,pastikan anda cukup kuat untuk mendirikannya atau mintalah teman sekerja anda untuk bersama-sama memoposisikan dimana tangga akan di pasang,ikatlah dengan kuat dan ikuti prosedur pemasangan tangga yang baik dan benar.
9
Lakukan inspeksi dengan mengisi checksheet scaffolding inspection secara menyeluruh
10
Gantungkan label aman pada scaffold yang sudah anda dirikan,setelah melakukan serah terima dengan pemakai, pastikan pemakai menandatangani kartu serahterima sebelum di gantung pada tempat yang sudah disiapkan.
MEMBONGKAR SCAFFOLD MODULAR/TUBULAR 1
Sebelum pembongkaran dilakukan pastikan area sekeliling aman, singkirkan orang-orang yang tidak berkepentingan dari area pembongkaran.
2
Perhatikan sumber energi di sekitar yang dapat mengakibatkan cidera pada saat pembongkaran berlangsung telah diisolasi sesuai dengan prosedur LOTOTO.
3
Setelah memastikan tempat tumpukan material bongkaran,lakukan pembongkaran dari bagian atas, gunakan safety harness dan mencantolkan land yardnya selama pembongkaran berlangsung
Karyawan / Pengawas
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
Prosedure Pekerjaan Pemasangan & Pembongkaran Scaffolding
SHE -51
0
03 August 2015
4 dari 4
No.
Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas
4
Gunakan tali untuk menurunkan material,jangan melempar material karena akan merusak komponen scaffold,tempatkan satu orang untuk membuka dan menyusun material bongkaran tersebut,bila memungkinkan gunakan katrol untuk memperingan pekerjaan anda.
5
Bongkarlah scaffold dengan urutan yang benar,mulai dari rangka atas,tubing yang berfungsi sebagai penopang di buka terakhir agar scaffold tidak roboh.
6
Bila diperlukan barikade sekeliling area pembongkaran agar orang-orang yang tidak berkepentingan tidak memasuki area pembongkaran.
Penanggung jawab
TRANSPORTASI DAN PENYUSUNAN KEMBALI MATERIAL DI YARD SCAFFOLD 1
Perhatikan sekeliling anda selama mengeluarkan material bongkaran dari tumpukan,pastikan sekeliling anda bebas dari orang –orang yang tidak berkepentingan.
2
Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick UP untuk menerima material dari tumpukan hal ini akan memperpanjang daya pakai mobil dari kerusakan akibat beratnya komponen material scaffold.
3
Untuk pengangkatan dengan menggunakan O/H Crane pastikan material terikat dengan benar,berilah tag line dan tugaskan seseorang untuk menjadi signalment selama pengangkatan.
4
Setelah material tersusun dalam pick up ikatlah agar tidak ada yang terjatuh selama dalam perjalanan,pasang pita pada komponen scaffold yang melebihi pick up sebagai tanda ada material menonjol.
5
Kemudikan pick up yang membawa material dengan kecepatan yang sudah di tentukan untuk tiap area.
Karyawan / Pengawas
CLEAN UP & SELESAI 1
Pada saat anda menurunkan material dari atas pick up tugaskan satu orang berdiri di pick up untuk menurunkan material.
2
Turunkan material dengan hati-hati,jangan melempar material karena akan merusak komponen material itu sendiri,singkirkan orang-orang yang tidak berkepentingan dari area pembongkaran.
3
Bekerjalah dengan hati-hati,istirahatlah sejenak bila dirasa sangat lelah,cuci semua komponen scaffold sebelum disusun pada rak penyimpanan.
4
Masukkan komponen scaffold pada rak yang tersedia sesuai dengan jenis dan ukuran setelah material benar-benar bersih dari lumpur maupun menda lain yang menempel.
5
Bersihkan area setelah semua komponen tersusun dalam rak penyimpanan dari lumpur dan kotoran lain agar area tetap bersih.
Karyawan / Pengawas
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-01/SHE/RO
KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN Health Safety Security & Environment Procedure
PROSEDUR INSPEKSI K3LL HSE INSPECTION PROCEDURE Kode Dokumen Edisi/Revisi 1/0
Tanggal 02 – 12 – 2015
: SHE - 52 Pasal yang direvisi
Diterbitkan Oleh, QHSSE Manager
Disetujui Oleh, Direktur
( Anwar Sanusi )
( Eddy Arus Sentani)
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR INSPEKSI K3LL
SHE - 52
01
02 Des 2015
1 dari 1
A. Tujuan Untuk memastikan teridentifikasinya potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja dan lingkungan kerja, peralatan dan bahan serta tindakan karyawan termasuk mempersiapkan kebutuhan akibat adanya bahaya tersebut. B. Ruang Lingkup kegiatan inspeksi K3L, terdiri dari inspeksi lingkungan kerja, metode kerja, peralatan P3K dan peralatan pemadam kebakaran serta di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama C. Definisi C.1. Sumber bahaya adalah semua yang memiliki potensi untuk meningkatkan kemungkinan kehilangan bagi manusia, lingkungan dan barang perusahaan. C.2. Inspeksi atau patroli adalah memeriksa secara kasat mata seluruh peralatan dan lingkungan guna memastikan dalam kondiri yang baik atau sesuai dengan peraturan yang berlaku. C.3. Hidran adalah semacam pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa air pemadam hidran ukuran medium. C.4. Lingkungan kerja adalah ruangan atau lahan, baik yang tertutup maupun terbuka dan lingkungan sekitarnya dimana para karyawan bekerja. C.5. Parameter kesehatan dari lingkungan kerja adalah kriteria yang digunakan dalam menjelaskan status kesehatan lingkungan kerja C.6. Faktor fisik dari faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya fisik, seperti: kebisingan, penerangan, panas, vibrasi dan lain-lain. C.7. Faktor Kimia adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya kimiawi seperti bahan kimia berbahaya, bahan yang mudah meledak, agen iritasi dan lainlain. C.8. Faktor biologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya biologi seperti binatang, tumbuhan, jamur, bakteri dan lain-lain. C.9. Faktor Psikologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya psikologi seperti ergonomi dan lain-lain. D. Referensi Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama
PT. SIGMA CIPTA UTAMA HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE PROSEDUR / PROCEDURE JUDUL TITLE
KODE DOKUMEN Document Code :
REV
TANGGAL DATE
HALAMAN PAGE
PROSEDUR INSPEKSI K3LL
SHE - 52
01
02 Des 2015
2 dari 1
E. Prosedur Rencana inspeksi K3L dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen, jadwal kegiatan Inspeksi K3LL yang akan dilaksanakan dan menyampaikan jadwal tersebut ke setiap Bidang/divisi. Inspeksi K3LL dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu dan 1 kali dalam sebulan untuk di kantor pusat dan area storage serta proyek. Inspeksi K3LL dilakukan minimal oleh Staff maupun manajer dan didampingi oleh HSE Saat melakukan inspeksi K3LL harus mengisi form Inspeksi yang telah disediakan di lokasi tersebut. Dan karyawan dapat mengamati lingkungan kerjanya serta menjadi contoh bagi pekerja lainnya dalam penerapan HSE F. Lampiran Formulir Checklist Inspeksi K3L Mingguan Formulir Inspeksi K3L Bulanan
DAFTAR INSPEKSI MINGGUAN K3LL WEEKLY INSPECTION - CHECKLIST K3LL AREA KERJA :
HAL YANG DIPERIKSA ITEM TO CHECK
1
KONDISI LINGKUNGAN KERJA 1 Tangga, jalan bersih, tidak licin dan tidak terhalang oleh benda 2 Lantai bersih sampah, material yang bisa menimbulkan bahaya tersandung 3 Karpet bersih dan tidak rusak
2
PENERANGAN 1 Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar yang menyilaukan 2 Lampu di dalam ruangan/storage cukup 3 Lampu darurat ada dan berfungsi
3
VENTILASI UDARA 1 Ventilasi udara cukup dan pergerakan udara lancar 2 AC, Exchaust Fan dan pengisap udara berfungsi (jika ada) 3 Udara tidak bau / tidak enak
4 1 2 3 4 5
CATATAN - CATATAN COMMENTS
PENYIMPANAN SAMPAH Rapi dan stabil Tidak menghalang jalan, aktifitas lain Tidak menumpuk barang terlalu tinggi sehingga bisa roboh dan menimpa orang Penyimpanan sampah Organik dan Non-Organik sudah sesuai
PEMBUANGAN SAMPAH 1 Tempat sampah tersedia cukup 2 Sampah di buang pada tempatnya 3 Sampah Organik dan Non-Organik dibuang ketempatnya setiap hari
6 1 2 3 4 5 7
PADA KONDISI ? TEMPATNYA CONDITION ? IN PLACE? YA TIDAK BAIK BURUK YES NO GOOD BAD
PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN Terisi penuh dan kondisi baik Alat pemadam tersedia ditempat kerja / lingkungan kerja APAR mudah dijangkau dan ditandai secara jelas APAR tidak terhalang Hydrant Box tidak terhalang
PERALATAN LISTRIK 1 Kabel extension dalam keadaan baik, tidak terkelupas 2 Kabel, colokan dan steker listrik dalam kondisi baik 3 Saklar dan Stop Kontak sesuai standar dan dalam kondisi baik
8 1 2 3 4 5 6
KESIAPAN KEADAAN DARURAT Karyawan memahami tanda darurat Karyawan memahami prosedur evakuasi Karyawan mengetahui rute evakuasi Pintu darurat tidak terhalang Pintu darurat diberi tanda / lampu petunjuk Tempat berkumpul memadai ( Muster Point ) jika ada
PEMERIKSAAN DILAKUKAN OLEH : Nama
:
Jabatan
:
Departemen / Unit
TGL / DATE : :
Tangerang Selatan Inspektor
(…………………………………………)
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL PT. SIGMA CIPTA UTAMA DEPT. : AREA KERJA : ITEM YG DIINSPEKSI
TANGGAL : INSPEKTUR : Lingkari Y
KONDISI LINGKUNGAN KERJA 1. Tangga,jalan bersih, tidak licin dan tidak terhalang oleh benda 2. Lantai bersih sampah, material yang bisa menimbulkan bahaya tersandung 3. Karpet Bersih dan tidak rusak PENERANGAN 1. Tidak ada lampu yang mati, bebas sinar yang menyilaukan 2. Lampu di dalam ruangan/storage cukup 3. Lampu darurat ada dan berfungsi VENTILASI UDARA 1. Ventilasi udara cukup dan pergerakan udara lancar 2. AC, Exchaust Fan dan pengisap udara Berfungsi 3. Udara tidak bau / tidak enak
T
Penyimpanan lokasi (Jelaskan secara singkat)
TANDA TANGAN :
Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan yang Diambil (A, B, C )
(Oleh siapa & kapan selesainya )
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL PT. SIGMA CIPTA UTAMA DEPT. : AREA KERJA : ITEM YG DIINSPEKSI PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN 1. Terisi penuh dan kondisi baik 2. Alat Pemadam tersedia 3. APAR mudah dijangkau dan ditandai secara jelas 4. APAR tidak terhalang 5. Hydrant Box tidak terhalang KESIAPAN KEADAAN DARURAT 1. Karyawan memahami tanda darurat 2. Karyawan memahami prosedur evakuasi 3. Karyawan mengetahui rute evakuasi 4. Pintu Darurat tidak terhalang 5. Pintu Darurat diberi tanda / lampu penunjuk 6. Tempat Berkumpul memadai PERALATAN LISTRIK 1. Kabel extension dalam kondisi baik, tidak terkelupas 2. Kabel, colokan dan steker listrik dalam kondisi baik 3. Saklar dan Stop kontak sesuai standar dan dalam kondisi baik
TANGGAL : INSPEKTUR : Lingkari/Silang Y T
Penyimpanan lokasi (Jelaskan secara singkat)
TANDA TANGAN :
Tingkat Resiko (A, B, C )
Tindakan Perbaikan yang Diambil (Oleh siapa & kapan selesainya )
DAFTAR INSPEKSI BULANAN K3LL PT. SIGMA CIPTA UTAMA DEPT. : AREA KERJA : ITEM YG DIINSPEKSI
TANGGAL : INSPEKTUR : Lingkari/Silang Y T
Penyimpanan lokasi (Jelaskan secara singkat)
TANDA TANGAN :
Tingkat Resiko Tindakan Perbaikan yang Diambil (A, B, C ) (Oleh siapa & kapan selesainya )
PENYIMPANAN SAMPAH 1. Rapi dan stabil 2. Tidak menghalangi jalan, aktivitas lain 3. Tidak menumpuk barang terlalu tinggi sehingga bisa roboh dan menimpa orang 4. Penyimpanan sampah organik dan Non Organik sudah sesuai PEMBUANGAN SAMPAH 1. Tempat sampah tersedia cukup 2. Sampah dibuang pada tempatnya 3. Sampah Organik dan Non Organik dibuang ke tempatnya setiap hari.
KETERANGAN : Y : Ya, Kondisi Baik/Aman sesuai Standar dan Prosedur T : Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur TINGKAT RESIKO : A : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cacat permanen,kehilangan nyawa / badan dan struktur berat pada peralatan dan barang dan lingkungan B : Keadaan atau praktek yang berpotensi mengakibatkan cedera atau penyakit serius ( cacat permanen ) atau kerusakan barang dan lingkungan yang cukup menganggu, namun lebih ringan dari kategori yang ada dalam kelas A : Tidak Kondisi tidak Baik / Aman tidak sesuai dengan Standar dan Prosedur C : Keadaan yang berpotensi mengakibatkan cedera ringan/penyakit biasa atau berhubungan dengan kerusakan barang/lingkungan tdk menganggu