Edisi reinventing indonesia
Januari 2013
Reinventing Indonesia, Reinventing Kompas Gramedia
Daftar Isi
K
ita baru melewati beberapa minggu dari tahun yang tetap berat dari segi apa pun kita melihatnya. Banjir besar yang melumpuhkan Jakarta menjadi cerita tak habis-habis di media massa dan perbincangan orang. Berbagai kerusakan yang muncul mungkin akan berdampak hingga 3 bulan ke depan. Dalam kalkulasi ekonomi, kita juga tidak terbebas dari krisis di AS dan Eropa yang dampaknya kemana-mana. Dalam situasi penuh dengan tantangan itulah, Kompas Gramedia, tempat kita semua bekerja, memasuki tahun emasnya. Lima puluh tahun lalu, Pak Jakob Oetama dan Pak Ojong merintis usaha dengan menerbitkan majalah Intisari. Tidak ada yang menyangka – bahkan tidak juga Pak Jakob maupun Pak Ojong – bahwa KG akan sebesar sekarang ini. Membahas bagaimana KG menjadi sebesar sekarang memang menarik, terutama karena ketika mendirikan Intisari, para pendirinya sama sekali bukanlah pelaku usaha yang patut diperhitungkan. Yang satu guru, yang satu wartawan. Modalnya idealisme, falsafah tentang kemanusiaan yang transenden dan kultur yang dibawa kedua pendiri KG. Dan tentu saja modal utamanya adalah kesadaran bahwa sumber daya manusia adalah tiang utama perusahaan. Human capital, kata pakar ilmu manajemen sekarang. KG sudah besar, bahkan sebelum sebagian besar dari kita mulai bekerja disini. Tugas kita sekarang adalah menjawab, bagaimana KG 50 tahun ke depan. Kita beruntung Pak Jakob masih sehari-hari bersama kita, sehingga bisa selalu menjadi rujukan ketika berbuat. Kita buktikan bahwa kita bukan orang yang resisten terhadap esok yang tak pernah terpikir sebelumnya. Sering kita dengar ucapan Pak Jakob soal “reinventing Indonesia”, suatu gugatan, kepedulian sekaligus keresahannya atas masa depan bangsa. Gugatan itu kian relevan dalam kehidupan kebangsaan hari ini, 15 tahun setelah reformasi. Wajah bangsa seperti apa yang ingin kita tampilkan. Kehidupan demokrasi seperti apa yang akan kita jalani dan peradaban seperti apa yang kelak akan kita hasilkan. Tidak jelas. Kita juga sering mendengar Pak Jakob bilang, “Kompas Gramedia adalah Indonesia mini”. Artinya, secara bersamaan kita sebenarnya menghadapi gugatan yang sama, wajah dan kehidupan KG seperti apa yang ingin kita bawa dan tampilkan. “Reinventing Kompas Gramedia” layak menjadi PR kita bersama. Kita sudah membuktikan bahwa KG juga bukan sekadar kelompok berisi orang-orang beritikad baik yang tak punya senjata untuk maju perang dalam iklim persaingan nasional dan global. Banyak unit bisnis sudah menunjukkan kompetensinya untuk mengisi wajah KG dengan membanggakan. Kita punya koran terbesar. Punya jaringan media daerah terbesar. Juga kelompok majalah terbesar, penerbitan buku terbesar, toko buku terbesar, jaringan percetakan terbesar, jaringan hotel terbesar, bahkan pabrik tissu pun terbesar. Masalahnya, sudahkah unit-unit serba terbesar itu menghilangkan sekat-sekat untuk secara sadar mengembangkan sikap korporatnya? Sudahkah unit-unit itu saling bahu membahu, bersinergi sebagai korporasi & menunjukkan eksistensinya atau lebih jauh lagi menunjukan pengaruh & wibawa dalam kehidupan berbangsa sebagai bagian dari keIndonesia-an KG? Nah, yang ini tampaknya belum. Di usia 50 tahun inilah kita punya momentum untuk merumuskan kembali, reinventing KG. Beban kita tidak menjadi lebih enteng hanya karena kita sudah punya unit-unit yang kiprahnya membanggakan. Bagaimanapun, kita bersyukur karena tidak memulainya dari nol. Mari nyalakan semangat. Mana KGnesia-mu? (nug)
Perjalanan: Si Anak Singkong KGnesia Reinventing Kompas Gramedia So...Let’s Make It Happen! 8 Indonesia Infrastructure Outlook 2013 10 Ekspedisi Cincin Api
18
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Redaktur Pelaksana St Herwinoto Staf Redaksi Tatyana Subianto, Wijayandaru, Zaenal Arifin, Azmi Pamungkas, Bernard AS, Destiana Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat B Ghinta Rudjito, Prelly Daisy Gedung Public Relation (Humas) Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites:www.kompasgramedia.com
KGnesia:
Reinventing Kompas Gramedia
Tahun ini, Pembaca, diawali dengan sebuah inisiatif yang diajukan oleh Marcomm KOMPAS berupa ajakan kepada media cetak KG untuk berpartisipasi dalam Indonesia Print Media Award (IPMA) sebagai rangkaian acara Hari Pers Nasional 2013.
M
elalui pendataan yang dikoordinir oleh Corporate Communications, masuklah 52 media cetak KG yang akan ikut serta. Pemenangnya akan diumumkan di acara puncak Hari Pers Nasional yang akan diselenggarakan di Manado, 7 Februari 2013. IPMA adalah anugerah sampul muka (cover) terbaik bagi media cetak komersial (surat kabar, majalah & tabloid) se-Indonesia, yang pertama kali diselenggarakan tahun 2010. Kita selalu ikut sejak lomba ini pertama kali diadakan dan biasanya selalu memenangkan banyak penghargaan.
2
Ajakan itu mungkin hanya bakal berupa ajakan biasa jika tidak disertai langkah berikutnya: semua media cetak KG yang ikut “ditraktir” oleh Marcomm KOMPAS untuk biaya pendaftaran 250 ribu rupiah per entri untuk anggota SPS dan 350 ribu rupiah untuk non-anggota. Bisa jadi langkah ini tetap terdengar biasa-biasa saja bagi sebagian kita, tapi bila dilihat dengan menggunakan kacamata berpaten “Kompas Gramedia” maka langkah itu menjadi jauh lebih bermakna. Juga sebuah program baru di KOMPAS TV bertajuk 100 Hari Keliling Indonesia. Dipandu oleh Ramon Y Tungka, tim produksi mengajak pemirsa mengelilingi tanah air seluas 1,9 juta mil persegi ini hanya dalam waktu 100 hari, tanpa menggunakan transportasi udara. Program ini dijadwalkan akan tayang secara rutin di KOMPAS TV pada pertengahan tahun, tapi mulai sejak keberangkatan di awal bulan ini, perjalanan Ramon sudah dapat diikuti di Kompas.com, Kompasiana, Tribunnews.com, dan Harian Tribun. Sekadar contoh tentang semangat sinergi di perusahaan kita. Tahun ini, KG genap 50 tahun. Angka ini diambil dari pertama kali terbitnya majalah Intisari (1963) oleh founding fathers kita. Tergantung mau pakai sudut pandang apa, tapi
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
usia 50 tahun sudah lama disuarakan sebagai pengganti umur 40 untuk mematok dimulainya “hidup baru”. Life begins at 40 sudah basi, digantikan oleh Life Begins at 50 yang lebih optimis dan melambangkan keserbabaruan manusia – pola pikir lebih matang, dilatarbelakangi tumpukan pengalaman yang tak bisa dinilai dengan uang. Di usia ini, dewasa ini, banyak orang memaknai ulang kehidupannya dengan konsep yang lebih segar, tercerahkan, juga lebih “baru”. Menemukan dan menata kembali diri sendiri atau dengan kata lain reinventing oneself. Apa yang sudah kita kerjakan dan peroleh selama 50 tahun ini, selain jumlah lini usaha yang bisa segera didapatkan melalui satu kali klik di internet? Akankah kita kembali menemukan diri kita, kekompasgramediaan kita, di tengah kancah persaingan yang semakin tak terbendung?
Pelangi Kompas Gramedia Bahwa kita adalah cerminan Indonesia dalam bentuknya yang mini, sudah lama didengungkan oleh Pak Jakob Oetama. Bila pun “Indonesia Mini” boleh disebut sebagai konsep, rasanya konsep itu hanya bisa dicetuskan oleh sesosok pribadi yang mengenal
betul tanah tumpah darahnya melalui pengalaman seumur hidupnya, terutama sebagai guru dan wartawan. Kita, segenap anggota keluarga besar ini, bertanggungjawab memaknai konsep itu bukan semata sebagai sekadar quotation yang dipetik dari ucapan seorang Jakob Oetama dan atau yang hanya dituliskan dalam berbagai ulasan soal KG. Tengok sekitar bangku kerja Anda sekarang dan keberagaman itu nyata. Buka halaman demi halaman majalah kecil ini, dan kita tak bisa mengingkari keanekaragaman jenis usaha KG. Perhatikan foto-foto dalam majalah ini, dan wajah-wajah “keluarga sendiri” dari Barat ke Timur, muncul sekaligus sebagai personifikasi daerah sebaran pemasaran serta jangkauan tangan kita merengkuh negeri. Itu semua akan menjadi tidak berarti bila hanya berhenti sebagai lukisan indah tentang keindonesiaan KG, sama dengan jika kita hanya mengutip ucapan Jakob Oetama tanpa melihat makna lebihnya. Beragamnya produk dan layanan KG antara lain menjadi bagian dari spektrum pelangi KG. Ibarat pelangi, warna-warni itu sebenarnya tidak berdiri sendiri-sendiri – merah menggradasi menjadi jingga, dan seterusnya sampai warna terakhir yang terlihat ungu. Setiap unit bisnis di KG membentuk kesatuan busur pelangi yang warna-warnanya tidak terpisahkan satu sama lain. Banyak yang seharusnya bisa dilakukan untuk memberi
makna lebih pada gradasi warna-warni pelangi KG. Apalagi, perjalanan kita sudah menginjak umur 50 tahun. Sepanjang sejarah kita, tak terhitung banyaknya event promosi besar beranggaran super besar yang kita selenggarakan, jarang sekali yang mengusung pola warnawarni itu dalam bentuk kesatuan atau kerjasama besar antar unit. Contohnya event sepeda yang rutin digelar oleh KOMPAS sejak 2008, dengan gelaran terakhir tahun lalu bertajuk Kompas Jelajah Komodo. Istilah “jelajah” kini dipakai oleh banyak sekali penyelenggara event – apa saja, bukan cuma event sepeda – di luar sana. Dengan kata lain, tanpa disadari, orang di luar sana sudah lama menengok ke arah kita, dan sungguh sayang jika kondisi ini tidak kita manfaatkan setepat dan se-smart mungkin. Satu event bernama Kompas Bali Bike, dilaksanakan persis sebelum Jelajah Komodo, berhasil menjaring 80 peserta yang membayar biaya kepesertaan 3,8 juta rupiah per orang untuk 3 hari 2 malam, 20 orang lebih banyak daripada batas maksimal, karena para penggiat sepeda dari kelas A-B di luar sana percaya pada kredibilitas KOMPAS. Alangkah indahnya warna pelangi kita seandainya kerjasama internal yang terjalin untuk event itu tidak terbatas hanya dalam bentuk liputan media kita. Boleh jadi, selama ini kita selalu salah menerjemahkan kata kerja sama atau apalagi sinergi. Tapi kita sudah 50 tahun, bukan saatnya
memperdebatkan salahbenar. Forum Komunikasi Daerah (FKD) adalah contoh langkah untuk mengubah kata “sinergi” dari sekadar jargon menjadi nyata. Keunikan dan keberagaman unit bisnis beserta produk-produk kita yang luar biasa tidak akan habis-habisnya digali, diberdayakan, dan berkibar dalam sehelai panji-panji besar bertuliskan “Kompas Gramedia”, di barisan genderang perang dalam sebarisan panjang panji-panji dari tiap unit bisnis kita. Megah dan kuat. Tidaklah salah bila panitia Syukuran dan Sambut Tahun Baru 2013 memilih tema keindonesiaan ini. Berangkat dari keberagaman latar belakang sosial budaya karyawan KG, tema itu menjadi telak bila kita tengok kembali apa yang sudah kita lakukan untuk Tanah Air. Setengah abad sudah kita mewarnai bumi Nusantara dengan beragam produk informasi dan jasa, harapannya senantiasa adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang dicanangkan oleh para pendiri KG 50 tahun silam. Life begins at 50. Idealnya tahun ini kita jadikan momentum bersama untuk lebih cerdas menengok ke belakang dan memulai langkah baru. Menemukan “hidup baru” kita. Bersama kita gali lebih dalam, garap lebih giat segala potensi keunikan diri dalam busur keberagaman warna dan temukan kembali potensi KG yang lebih besar, lebih jaya, bersama menjadi juara. (Nana)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
3
Ekspresi Kehi K Bicara mengenai sisi kehidupan karyawan yang amat beragam, kesulitan hidup adalah salah satu contohnya. Semua karyawan, dari tingkatan tertinggi hingga terendah sekalipun, pasti mempunyai kesulitan hidupnya masingmasing. Dan biasanya, masing-masing juga merasa bahwa kesulitan hidupnya adalah yang paling sulit, berat, dan rumit. Masalah kebutuhan, masalah ekonomi, masalah pekerjaan, hingga masalah hidup seharihari, semuanya seakan bertumpuk jadi satu sebagai beban hidup yang luar biasa beratnya. Benarkah begitu? Atau sebenarnya hanya seakan-akan saja? Hanya perasaan saja?
4
arena kita bicara dalam konteks sebagai karyawan Kompas Gramedia, maka fokus tulisan ini hanya pada masalah-masalah seputar itu. Biasanya, seorang karyawan akan merasakan kebosanan dan kejenuhan atas rutinitas pekerjaannya. Kok cuma beginibegini saja ya? Rasanya tiap hari ketemunya hanya mesin atau komputer saja. Tidak ada wawasan baru atau pergaulan baru. Merasa bosan dan jenuh. Bisa stres lama-lama kalau didiamkan begini terus. Apakah benar Kompas Gramedia sebagai sebuah perusahaan hanya menuntut karyawannya untuk bekerja dan bekerja saja? Tidak juga! Kepedulian perusahaan ini terhadap karyawannya, yang begitu beragam permasalahannya, sesungguhnya amat besar. Karyawan, disamping diwajibkan untuk bekerja sesuai dengan aturan dan target masing-masing, juga diberikan kesempatan yang besar untuk berkembang. Kesempatan itu antara lain diberikan lewat berbagai training dalam rangka pengembangan wawasan dan kompetensi. Berbagai training ini tentunya akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi karyawan, baik untuk bidang pekerjaannya maupun interpersonal skill-nya. Contoh lagi pada saat musim banjir seperti sekarang ini, kepedulian perusahaan melalui bagian Human Resource di unit-unit juga
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
terlihat. Bagi yang rumahnya terendam air, perusahaan melalui unit masing-masing semaksimal mungkin akan membantu proses evakuasi dan pengadaan logistik daruratnya. Ibarat delivery order, karyawan tinggal telepon ke kantor, maka tim yang memang khusus dipersiapkan akan sesegera mungkin diterjunkan dan membantu di lapangan. Belum lagi melalui berbagai fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Medical Center dengan tim medisnya yang siap mengobati karyawan secara cuma-cuma misalnya. Atau, berbagai fasilitas olahraga, studio musik dan alat band, gamelan dan wayang kulit, yang selalu siap dipergunakan untuk menyalurkan hobi. Berbagai apresiasi seni budaya juga disajikan Bentara Budaya untuk dinikmati bersama, baik masyarakat umum maupun karyawan. Selepas jam kerja, semua karyawan berhak untuk memilih kesukaannya untuk sekedar melepas kepenatan atau sekalian memelihara kesehatan dan keseimbangan jiwa. Hanya saja, apakah kita sebagai karyawan menyadari hal itu dan memanfaatkannya sebaik mungkin? Warna lain dari kehidupan karyawan terus menjadi kepedulian dan pemikiran manajemen perusahaan kita. Tidak sekedar bekerja dan memenuhi waktu shift kerja. Tetapi juga bagaimana caranya
idupan Karyawan… agar pekerjaan kita dihargai dan menjadi nilai positif bagi kita. Bagaimana agar kita menjadi karyawan yang benarbenar memanfaatkan hidup untuk hal-hal yang berguna. Sah-sah saja jika sekali waktu ambil cuti, menjauhkan diri dari rutinitas kerja untuk melengkapi pengalaman hidup dan memperkaya pengalaman. Sekian ribu karyawan Kompas Gramedia itu berarti sekian ribu kegemaran dan hobi manusia. Ada yang gemar memasak, ada yang hobi merawat tanaman, ada yang gemar utak-atik motor, ada pula yang hobi memelihara ikan. Belum lagi yang gemar memancing atau hobi bermain basket. Tentu membutuhkan lebih banyak halaman di majalah ini untuk hanya sekedar menyebutkan hobi karyawan kita, satu demi satu. Menyadari hal tersebut, sejak lama manajemen Kompas Gramedia memikirkan adanya perkumpulan karyawan sehobi, yang sekarang dikenal dengan paguyuban karyawan. Di Kompas Gramedia ini, dikenal dua paguyuban hobi karyawan, yakni yang hobinya berolahraga (Paguyuban Olahraga Karyawan = PORKA) ataupun yang hobinya berkesenian (Paguyuban Kesenian = Pagseni). Belum lagi paguyuban karyawan yang berdasarkan kesamaan pekerjaan seperti MediArt (desainer & illustrator) dan Sekar Media (sekretaris). Semua paguyuban tersebut sengaja dihidupkan oleh
manajemen, di bawah naungan Corporate Communications KG, dengan kesadaran penuh untuk menjaga keseimbangan jiwa dan hidup karyawan, agar waktu mereka tidak hanya diisi dengan beban dari kesibukan pekerjaan. Dari sekian banyak karyawan yang hobinya olahraga, kemudian diklasifikasikan lagi menjadi berbagai cabang olahraga seperti tenis, basket, volley, futsal, bulu tangkis, memancing, bersepeda, dan sebagainya. Begitu juga dengan Pagseni yang dahulu pernah mempunyai delapan cabang seni: musik (band, keroncong, dangdut), karawitan, pedalangan, tari, paduan suara, tarling Cirebon, ketoprak, dan macapat (tembang sastra Jawa). Sayangnya, dari delapan cabang seni ini sekarang tinggal beberapa saja yang masih berkegiatan secara rutin. Seksi tari, tarling, ketoprak, dan macapat sedang dalam tahap mati suri dikarenakan sulitnya regenerasi, kesulitan mencari karyawan-karyawan muda yang meneruskan hobi, mengekpresikan diri lewat kesenian tersebut. Mungkin akan begitu juga nasibnya dengan paguyuban olahraga jika tidak ada lagi karyawan yang berhobi sama. Kita, masing-masing sebagai karyawan Kompas Gramedia dari berbagai latar belakang pribadi dan bermacam unit, punya semacam tanggung jawab sosial yang juga harus
dijalankan di perusahaan ini, yakni bergaul dan berekspresi untuk menambah relasi. Salah satunya lewat keikutsertaan karyawan dalam berbagai kegiatan, baik lewat kegiatan unit, korporat, atau paguyuban hobi. Secara tidak sadar, lewat berbagai kegiatan yang kita ikuti ini, secara praktis kita sebenarnya sudah mempraktekkan values perusahaan: caring, credible, competent, competitive, dan customer delight. Manfaat dari aktivitas di berbagai acara di perusahaan sungguh besar bagi diri kita. Selain menjalankan hobi dan menambah pengalaman, bertambah teman berarti juga bertambah wawasan. Kesempatan bagi kita yang berprestasi agar terlihat oleh perusahaan juga lebih besar. Siapa tahu tiba-tiba ada tawaran kesempatan berkarier di unit lain yang lebih pas dan cocok bagi kita? Yuk, ikutan olah raga atau berekspresi seni! (tot)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
5
Lilik Oetama P Raih Penghargaan Indonesia Marketing Champion 2012 Vice CEO Kompas Gramedia, Lilik Oetama, menorehkan prestasi cemerlang di bidang pemasaran. MarkPlus menganugerahkan penghargaan kepada Lilik Oetama, bersama PT Grahawita Santika yang dipimpinnya, sebagai Indonesia Marketing Champion 2012 in Healthcare, Pharmaceutical and Consumer Industry.
6
enghargaan itu dianugerahkan dalam acara The MarkPlus Conference 2013 yang digelar di Jakarta Pacific Place, Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis, (13/12/12). MarkPlus Conference adalah Marketing Event terbesar di Asia Tenggara. Tidak kurang dari 5.000 orang menghadiri event ini tiap tahunnya. The MarkPlus Conference 2013 hadir dengan mengusung tema “Marketing: Into Innovation and Technology. The World is Shaking, Indonesia is Standing. How About You?” Selain Lilik Oetama, beberapa sosok berprestasi lain juga menerima penghargaan Indonesia Marketing Champion 2012 sesuai bidang pemasaran masing-masing. Di antaranya adalah Ignatius Johan (Dirut PT KAI) sebagai Marketing Champion in Automotive, Transportation and Logistic Industry; Hasnul Suhaimi (CEO PT XL Axiata) sebagai Marketing Champion in Communications, High-Tech and Media Industry; Bien Subiantoro (Dirut BJB) sebagai Marketing Champion in Financial Services Industry; dan Widya Wiryawan (Presdir PT Astra Agro Lestari) sebagai Marketing in Resources Industry. Dino Patti Djalal, yang menjabat Dubes RI untuk AS, mendapat penghargaan sebagai Indonesia Marketing Champion 2012 in Government and Public Services Industry. Sementara itu, Jokowi, mantan Walikota Solo yang baru menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, turut menerima penghargaan sebagai Indonesia Marketing Champion 2012 untuk kategori Government.
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Di panggung acara, piagam penghargaan Indonesia Marketing Champions 2012 diserahkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada sosoksosok berprestasi tersebut. Dahlan memberikan apresiasi positif terhadap acara dan penghargaan ini, terutama dengan menyoroti kian majunya sektor swasta di Indonesia. “Saya berharap, swasta akan semakin kuat lagi, sehingga dapat bertarung lebih sengit dalam persaingan yang sehat dengan BUMN,” kata Dahlan dalam sambutannya. The MarkPlus Conference 2013 dipandu secara langsung oleh Hermawan Kertajaya. Dalam acara ini, CEO dan Founder MarkPlus Inc ini mempresentasikan satupersatu peraih Indonesia Marketing Champion 2012. Dalam pemaparan tentang PT Grahawita Santika, Hermawan memuji keunggulan Santika sebagai hotel yang bisa mengkodifikasikan DNA bangsa Indonesia. “Santika berhasil membawa khasanah budaya Indonesia sebagai DNA yang mewujud dalam nuansa dan citra hotel, serta pada semua titik sentuh pelanggan,” papar Hermawan. Dengan keberhasilan mewujudkan diferensiasi otentik pada Santika, Lilik Oetama dinilai sangat pantas meraih predikat Indonesia Marketing Champion 2012 in Healthcare, Pharmaceutical and Consumer Industry. Torehan yang spesial, karena sebenarnya penghargaan ini tak hanya diperuntukkan dalam lingkup industri perhotelan semata, namun juga industri kesehatan, farmasi dan industri konsumen secara luas!
Di samping khasanah budaya Indonesia sebagai diferensiasi otentik, kian pesatnya pertumbuhan hotel-hotel yang dikelola PT Grahawita Santika juga menjadi indikator penilaian oleh para juri MarkPlus. Sampai tahun 2012, PT Grahawita Santika setidaknya telah memiliki dan atau mengelola 51 hotel di seluruh Indonesia yang terbagi dalam tipe hotel Amaris, Santika dan Royal Collection. Atas keberhasilannya ini, Mas Lilik mengaku senang dan amat mensyukurinya. Namun demikian, Mas Lilik menekankan bahwa penghargaan ini bukan merupakan kerja kerasnya semata. “Penghargaan ini
diraih bukan karena kerja keras saya sendiri, tapi berkat kerja keras dan team work semua karyawan PT Grahawita Santika,” katanya. Tak lupa, Mas Lilik menyampaikan terima kasih atas kerja keras semua karyawan PT Grahawita Santika, serta atas dukungan segenap pihak terutama Kompas Gramedia. Lebih dari sekadar kebanggaan, penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi PT Grahawita Santika untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas semua hotelnya. “Biasanya sih kalau sudah jadi yang terbaik itu sering terlena sehingga mandeg. Kita tak ingin seperti itu. PT Grahawita Santika akan terus berupaya
menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Masih banyak kekurangan yang menjadi PR dan akan kita kerjakan bersama,” tegasnya. Ya, seperti disampaikan Mas Lilik dalam sambutan acara Syukuran Tahun Baru 2013 PT Grahawita Santika, kerja keras dan konsistensi merupakan kata kunci dalam upaya meraih prestasi. Tak kalah penting adalah juga selalu berusaha menyukai bidang apapun yang digeluti. “Anda tidak dapat mencapai kesuksesan sesungguhnya sampai Anda menyukai apa yang Anda kerjakan,” demikian pesan Mas Lilik menutup pembicaraan, mengutip Daniel Carnegie. (azmi)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
7
rowth
So… Let’s Mak S
ejak kita bersekolah dulu, pertanyaan yang sering muncul dari para guru adalah: apa cita-cita kamu? Dengan lantang setiap siswa akan menjawab dengan ragam profesi yang diimpikan. Misalnya dokter, pilot, pramugari, pengusaha, penyanyi, astronot atau bahkan presiden. Bicara mengenai cita-cita, setiap orang berhak bermimpi dan bercita-cita menjadi apa yang mereka impikan. Tidak ada yang salah dengan cita-cita selama hal itu baik adanya, karena dengan cita-cita setiap orang akan termotivasi untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya demi mewujudkan mimpinya. Tapi pertanyaan berikutnya, apakah dengan bisa menjawab apa yang menjadi cita-cita, kita akan menjamin impian itu terwujud nantinya? Dari sekian banyak ragam profesi dan impian yang terucap, berapa banyak yang akhirnya terwujud? Jawabannya dikembalikan ke setiap individu, seperti apa perencanaan dan strategi yang akan dilakukan untuk merealisasikan cita-cita itu dan seperti apa komitmen untuk melaksanakan segala perencanaan dan strategi yang telah direncanakan tersebut. Sama halnya dengan setiap pendiri atau pemilik organisasi atau perusahaan. Saat mereka mendirikan suatu organisasi atau perusahaan, pasti mereka mempunyai mimpi terhadap masa depan organisasi dan perusahaan tersebut. Apakah ingin menjadi perusahaan atau organisasi yang berumur
8
panjang? Apakah ingin menjadi perusahaan atau organisasi yang menguntungkan? Dan masih banyak lagi, seperti yang tercermin dalam visi misi perusahaan atau organisasi. Begitu pula dengan perusahaan kita, setiap business unit dan fungsional unit yang ada di Kompas Gramedia pasti memiliki visi dan misi organisasi. Setelah semua business unit (BU) dan fungsional unit (FU) memiliki visi dan misi, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana semua BU dan FU, yang tergabung dalam Kompas Gramedia mampu mewujudkan visi dan misi tersebut? Untuk mewujudkan visi misi tersebut, pasti banyak ide strategi yang sudah dan telah dilakukan. Namun, seperti apakah kualitas dari setiap perencanaan strategi tersebut dan bagaimana
reinventing indonesia 35 tahun
Consolidation for Sustainable Growth
eksekusinya? Untuk membantu organisasi dalam menjamin kualitas dari setiap strateginya, manajemen Kompas Gramedia mengimplementasikan tahapan pengelolaan organisasi yang berfokus pada strategi (Strategy Performance Focus Organization/SPFO) yang berbasis Balance Scorecard (BSC). Organisasi atau perusahaan yang menerapkan SPFO pada dasarnya menjalankan suatu siklus yang terdiri dari 6 langkah, yaitu: Pengembangan Strategi, Penerjemahan Strategi, Penyelarasan Organisasi , Perencanaan Operasional , Eksekusi, Monitoring serta Test & Adaptasi Strategi. Keseluruh tahapan SPFO tersebut dikelola implementasinya melalui agenda korporat seperti Business Plan Meeting, Alignment Forum, Business Performance Review
januari 2013
Consolidation for Sustainable Growth
Consolidation for Sustainable Growth
ake It Happen! setiap kuartal & Business Performance Evaluation setiap akhir tahun. Dalam mewujudkan visimisinya, Kompas Gramedia mencanangkan milestone perjalanan “Journey to Excellence” dari tahun 2008 sampai tahun 2020 ke dalam 4 tahapan besar, yaitu tahapan transformasi, konsolidasi, ekspansi, dan akreditasi. Tahun 2012, merupakan tahun terakhir dari tahapan transformasi yang memiliki fokus pada transformasi model bisnis, sistem manajemen, pengelolaan SDM
dan pengelolaan IT. Untuk memasuki tahapan berikutnya, setiap unit di Kompas Gramedia pun dituntut untuk mengembangkan roadmap bisnis berikutnya sampai tahun 2016. Sama seperti tahuntahun sebelumnya, tahun 2012 pun CEO mengeluarkan CEO Letter yang berisi arahan strategis perencanaan bagi BU dan FU, yang antara lain berupa kebijakan strategis terkait pengembangan Group of Digital (GoD) sebagai pilar baru bisnis KG dan konsolidasi organisasi serta tema strategis perencanaan bisnis 2013. Pengembangan model bisnis &
solusi inovatif, pengembangan pasar melalui penciptaan nilai tambah bagi customer dan keunggulan proses melalui business process improvement merupakan tema strategis perencanaan bisnis bagi seluruh BU. Sedangkan bagi FU, dalam menjalankan peran strategisnya sebagai business partner, strategy expert dan memastikan excellent operation, dituntut untuk memastikan bahwa strategi dan inisiatif yang dijalankan selaras dengan sasaran yang ingin dicapai oleh BU dan FU lainnya. Insight terkait analisa kondisi makro ekonomi, perkembangan era digital dan business insight khususnya industri media dan book value chain yang juga dipaparkan dalam corporate letter turut memberikan gambaran dan masukan bagi BU dalam menyusun perencanaan strategisnya. Proses pengembangan perencanaan strategis yang lebih komprehensif pun dilakukan melalui Rapat Kerja di masing-masing unit. Dan kemudian difinalisasi dalam Business Plan Meeting pada Oktober 2012 sebelum akhirnya ditetapkan menjadi Business Plan dari BU yang akan didokumentasikan dalam bentuk Performance Contract 2013. Inilah yang akan dijadikan dasar dan arahan setiap unit dalam mengeksekusi strategi bisnisnya demi mewujudkan visi dan misi yang dicita-citakan. Sebagai wujud komitmen dan kesepakatan antara CEO dan seluruh pimpinan
unit KG dilakukanlah proses penandatangan Performance Contract 2013. Kegiatan Performance Contract kali ini mengusung tema “Consolidation for Sustainable Growth” (Berkonsolidasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan), karena proses ini yang akan menjadi tanda penyelesaian tahapan “Transformasi” menuju roadmap berikutnya, yaitu tahapan “Konsolidasi”. Agenda korporat yang sudah memasuki tahun keenam ini pun diharapkan mampu menjaga visi dan misi Kompas Gramedia menuju “Journey to Excellence 2020”. Dari riset yang dilakukan Fortune Magazine terhadap perusahaan di seluruh dunia, disimpulkan bahwa kurang dari 10% organisasi yang mempunyai perencanaan strategi yang baik mampu mengeksekusinya dengan baik. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa perusahaan yang mempunyai perencanaan strategi yang baik saja belum cukup menjamin mampu mengeksekusinya dengan baik. Bagaimana dengan Kompas Gramedia? Jika ingin Kompas Gramedia termasuk ke dalam golongan 10% itu, yang menjadi pekerjaan rumah besar setelah kita mampu merencanakan strategi adalah bagaimana kita mengeksekusi strategi yang sudah kita rencanakan karena pasti kita tidak ingin visi misi atau tujuan perusahaan hanya menjadi suatu cita-cita atau mimpi yang tidak terwujud. So… Let’s Make It Happen! (Markus Gunawan, Corporate Strategy Management)
reinventing indonesia 35 tahun Consolidation for Sustainable Growth
Consolidation for Sustainable Growth
januari 2013
9
Consolidation for Sustainable Growth
Cons
INDONESIA
INFRASTRUCTURE
OUTLOOK 2013 Momentum Bagus, Pembangunan Infrastruktur Jangan Sampai Luput Setelah CEO Forum, Kompas kembali menggelar forum akbar nasional di penghujung tahun 2012, yakni Indonesia Infrastructure Outlook 2013. Lebih dari sekadar acara, ini adalah bukti bahwa Kompas senantiasa mencurahkan intensitas perhatian dan kepedulian dalam upaya pembangunan Indonesia yang lebih cemerlang di tahun-tahun mendatang.
I
nfrastruktur memegang peranan penting dalam konteks pembangunan. Ia merupakan jantung pembangunan sekaligus tulang punggung kesatuan bangsa dan negara. Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012, yang diprediksikan masih berlanjut hingga 2013, adalah sebuah momentum yang tak boleh diluputkan untuk— salah satunya—menggenjot pembangunan infrastruktur. Dengan semangat itu, Kompas bersama dengan Bank Negara Indonesia (BNI) menggelar Indonesia Infrastructure Outlook 2013 pada hari Sabtu, 18 Desember
2012, di Four Season Hotel Jakarta. Forum yang mempertemukan kalangan swasta, pemerintah, BUMN dan perbankan ini mengkaji tentang optimalisasi pembangunan infrastruktur dengan berfokus pada pembiayaannya (financing). Terangkum dalam tema acara: “Peranan Perbankan dalam Menerobos Kendala Pembangunan Infrastruktur”. Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama membuka acara sekaligus memberikan pengantar bagi forum. Beliau menyampaikan bahwa infrastruktur adalah sine qua non, syarat yang harus ada untuk melakukan pembangunan dan menggerakkan lalu lintas yang mengangkut barang serta penumpang. “Secara tidak kita sadari, infrastruktur merupakan tulang punggung dari kesatuan bangsa dan negara kita,” kata Jakob. Acara diselenggarakan dalam dua sesi. Sesi pertama menghadirkan narasumber Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Wakil Menteri Pekerjaan
10 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Umum Hermanto Dardak, Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Transportasi Rudi Siahaan, serta Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Lucky Eko Wuryanto. Sesi pertama dipandu oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya Jakarta A Prasetyantoko. Sementara sesi kedua, yang dipandu oleh Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali, menghadirkan narasumber Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widjajanto Joedosastro, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, serta Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II RJ Lino. Pada sesi pertama, Hatta Rajasa menekankan peranan penting infrastruktur sebagai salah satu faktor utama untuk mendorong negara berpendapatan menengah (middle income trap) menjadi
negara maju. Indonesia, dalam momentum perekonomian yang tengah kondusif ini, harus melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. Namun demikian, langkah tersebut tidak cukup jika hanya mengandalkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, dibutuhkan sumber pendanaan di luar APBN. Salah satu pihak yang diharapkan dapat berperan besar dalam percepatan pembangunan infrastruktur adalah perbankan. Senada, Hermanto Dardak pun melihat peran vital perbankan untuk menerobos berbagai kendala dan kebuntuan dalam pembangunan infrastruktur seperti besarnya kebutuhan anggaran, lahan yang belum tersedia, dan proyek yang tidak layak secara finansial. Ekspektasi yang tinggi terhadap perbankan direspon positif oleh Gatot M Suwondo. Direktur BNI ini menyatakan bahwa perbankan BUMN pada prinsipnya siap mengucurkan kredit untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini pemerintah harus turun tangan melalui peran BUMN serta dengan menggandeng kalangan swasta dan segenap stakeholder lainnya. “Misalnya untuk rencana pembangunan jalan di Sumatera, BUMN bisa banyak berperan. Jalurnya bisa dilintaskan PTPN, semennya bisa minta diskon ke Semen Gresik, BNI
juga siap mendukung asalkan proyeknya jelas,” demikian Gatot mencontohkan. Sesungguhnya, teramat besar potensi infrastruktur yang bisa dibangun dan dikembangkan oleh negeri ini, terutama jalan sebagai sarana lalu lintas. Laut adalah salah satu potensi terbesar yang belum termanfaatkan secara optimal. “Tuhan itu sudah memberi kita jalan gratis berupa laut yang luas. Sekarang tinggal bagaimana kita bangun infrastruktur yang memadai, terutama pelabuhan dan sarana transportasinya,” demikian Rhenald Kasali turut merefleksikan. Besarnya potensi infrastruktur Indonesia ini selayaknya kita syukuri dengan cara mengoptimalkan pembangunan dan pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat serta kemajuan bangsa dan negara. Indonesia Infrastructure Outlook 2013 adalah sebuah upaya dan titik pijak untuk menguatkan tekad pembangunan itu dengan mempertemukan segenap pihak (stakeholder) terkait. “Terima kasih kepada Kompas dan BNI yang telah mendukung sepenuhnya upaya untuk menstimulir percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Semoga forum ini dapat mendorong dan meyakinkan stakeholder untuk meningkatkan peranan dan kontribusinya,” kata Hermanto Dardak. (teks: Azmi/foto: Marcomm Kompas)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
11
Mengawali Tahun 2013 dengan Bersama Berbagi… Menjadi “sesuatu” tidak ditentukan dari apa yang kita miliki saat ini, tetapi dari apa yang bisa kita berikan dan seberapa bermanfaat kita bagi orang lain. Satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengawali segala kebaikan di awal tahun ini ialah dengan berbagi kepada sesama, yang semoga dapat menjadi pemicu untuk kebaikan-kebaikan selanjutnya di sepanjang tahun.
T
erima kasih disampaikan atas partisipasi masyarakat Indonesia, yang hingga saat ini terus bersemangat menyebarkan makna berbagi kepada sesama melalui Kompas Berbagi. Program Kompas Berbagi ialah sebuah aksi nyata dengan bersama berbagi kepada siapa saja dan di mana saja.
12 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Harian Kompas menghadirkan cara unik untuk berbagi, yaitu menggunakan medium kertas kado yang bisa diperoleh pada harian Kompas edisi 31 Desember 2012 dan 9 Januari 2013. Kertas kado ini dimanfaatkan untuk membungkus bingkisan berupa buku, alat tulis, dan pakaian layak pakai. Kegiatan berbagi ini sendiri dapat dieksperesikan dalam berbagai cara yang dapat mengundang partisipasi masyarakat. “Dengan kegiatan ini, saya merasa dapat ikut berbagi memberikan apa yang saya punya, baik itu materi, ilmu, maupun pengalaman. Sebab, satu hal yang hingga kini saya percaya, sesuatu yang kita mulai dengan baik dan ikhlas, pasti akan berakhir dengan baik pula,” ungkap Melanie Subono, pekerja seni yang antusias mengikuti kegiatan ini. Kado yang hendak diberikan dalam Kompas Berbagi disalurkan melalui dropbox yang tersedia di TB Gramedia terdekat atau lobby kantor
Kompas di Palmerah, Jakarta, untuk kemudian diteruskan kepada mereka yang membutuhkan. Momen berbagi ini juga bisa diwujudkan dengan memberikan langsung pada orang-orang yang istimewa, baik kepada kerabat maupun teman dekat. Seperti yang dilakukan oleh Benny (40), pengecer koran daerah Jakarta. Disela waktunya berjualan, ia menyempatkan untuk berbagi kepada temannya. Di sisi lain, kalangan generasi muda melalui komunitas Kompas MuDA di sembilan kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Palembang, Medan, Makassar, dan Bali) ikut merayakan momen berbagi yang bertepatan dengan hari ulang tahun ke-6 Kompas MuDA. Komunitas Kompas MuDA di masing-masing kota merayakan dengan cara yang berbeda, di antaranya Kota Makassar merayakan dengan cara berbagi bersama korban banjir TPA Antang Makassar dan Kota Medan merayakan dengan cara berbagi bersama
anak panti asuhan Ade Irma Suryani. “Saya percaya bahwa generasi muda masih memiliki empati dan kepedulian pada sesama, terbukti dari terselenggaranya kegiatan MuDA dalam semangat bersama berbagi ini. Semoga tidak berhenti sampai di sini dan dapat menjadi pemicu awal untuk mereka menyebarkan kembali semangat berbagi selanjutnya,” ungkap Agus Hermawan, Redaktur Kompas MuDA optimis. Wujud optimisme ini juga diungkapkan oleh Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Elly Handojo, “Semoga gerakan berbagi ini dapat menjadi gerakan nasional yang berdampak besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.” Semua kado yang telah terkumpul akan disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan melaui pantia asuhan dan rumah singgah terdekat. Meski gerakan sosial Kompas Berbagi telah berakhir pada 13 Januari 2013, namun semoga dapat selalu menginspirasi kita untuk terus mengobarkan semangat berbagi kepada siapapun dan dalam bentuk apapun. (Annisa Pratiwi,
Copywriter Marcomm Kompas, foto: dok istimewa)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
13
I
ndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau dengan luas seluruhnya 1,9 juta mil persegi, tentu saja mempunyai berbagai keragaman suku, adat, dan dengan berjuta potensi pariwisata di dalamnya. Bahkan kita, sebagai orang Indonesia sendiri, sering dibuat kaget ketika melihat foto sebuah tempat yang sangat indah dan dituliskan bahwa tempat tersebut berada di Indonesia. Begitu banyak keindahan alam Indonesia yang belum terekspos, dikarenakan tempatnya yang terpencil dan belum ada infrastruktur yang memadai. Kompas TV, yang sudah lebih dari setahun menyapa masyarakat dengan tayangan yang memberi insiprasi, akan mengadakan ekspedisi yang panjang, dengan keinginan utama untuk mengelilingi Indonesia. Yang membuat hal ini makin spesial adalah karena tim ekspedisi ini akan mengelilingi Indonesia selama 100 hari tanpa menggunakan moda transportasi pesawat komersial! Acara “100 Hari Keliling Indonesia” adalah tayangan yang menyuguhkan perspektif baru untuk mengenal Indonesia lebih dekat. Program dokumenter ini akan menggali sisi unik dan humanis dari seluruh pelosok Indonesia. Dipandu oleh Ramon Y Tungka, Tim Produksi Kompas TV memulai perjalanan dari Jakarta pada tanggal 13 Januari 2013, menuju Sumatera, kemudian
14 reinventing indonesia 35 tahun
Kalimantan, Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan akan berakhir di Pulau Jawa, di Jakarta tepatnya. Selama perjalanan, Ramon hanya menggunakan berbagai macam transportasi darat dan laut untuk dapat menyelesaikan misinya mengelilingi Indonesia, mulai dari ojek, kapal, hingga bus. Tim “100 Hari Keliling Indonesia” sengaja memilih jalur darat dan laut selama penjelajahan Indonesia agar nuansa petualangannya lebih terasa, selain itu juga untuk melihat beragam masalah yang ditemukan saat berada di masing-masing daerah. Salah satunya misalnya soal akses antar pulau. Di bawah bendera Kompas TV, 100 Hari Keliling Indonesia akan berintegrasi dengan Kompas.com, Kompasiana, Tribunews.com serta Harian Tribun, untuk menghadirkan cerita di balik perjalanan tim 100 Hari Keliling Indonesia. Ekspedisi panjang ini akan menjadi tayangan yang penuh petualangan, tantangan, sekaligus perjuangan sarat makna untuk menemukan wajah negeri yang sebenarnya. Ikuti “Catatan Perjalanan Ramon” di Kompas.com, Tribunews.com, dan Harian Tribun. Dan nantikan tayangan perdana “100 Hari Keliling Indonesia” di Kompas TV pada bulan Juni 2013. (desti, PR KG)
januari 2013
LOMBA DESAIN
LOGO
REIN VE N
INDONESIA NG TI
th
1963-20
13
KETENTUAN LOMBA DESAIN LOGO 50 TAHUN KOMPAS GRAMEDIA DENGAN TEMA “REINVENTING INDONESIA” Persyaratan Peserta Lomba
• • • •
Lomba terbuka untuk karyawan Kompas Gramedia: Karyawan Tetap, Karyawan kontrak, karyawan honorer Peserta tidak dipungut biaya pendaftaran Peserta harus mendaftarkan diri ke Panitia dengan mengisi Formulir Pendaftaran disertai foto kopi kartu identitas karyawan. Panitia lomba design 50 tahun Kompas Gramedia dan Tim Juri tidak diperkenankan -mengikuti Lomba
• • •
Kriteria Logo 50 tahun Kompas Gramedia
• • • • • • •
•
Logo harus karya asli peserta Logo berupa gabungan logogram dan logotype Logo harus dapat digunakan dalam berbagai media Logo belum pernah dipublikasikan Desain logo harus menggambarkan tema 50 tahun Kompas Gramedia Penggunaan colour tone corporate Kompas Gramedia Logo harus jelas jika diperkecil sampai ukuran 3x3 cm
• •
Jadwal Lomba:
Kriteria Penilaian Logo
• • •
•
Keaslian karya Kesesuaian dengan tema 50 tahun Kompas Gramedia Pengaplikasian logo pada berbagai media
• •
Ketentuan Teknis Lomba Logo
• • • •
Desain harus disertai penjelasan dan makna/konsep desain yang diketik di kertas A4,1 spasi dan ditempel di belakang desain logo utuh Pada saat menyerahkan karyanya, peserta melampirkan fotokopi kartu identitas karyawan dan surat pernyataan keaslian karya bermeterai Rp. 6.000,-. Semua dokumen dimasukkan ke dalam amplop cokelat tertutup tanpa dilipat; pada sudut kiri atas ditulis ”Lomba Logo”, dan dikirim ke Gedung Kompas Gramedia, Bagian Humas, Jl. Palmerah Selatan 17, Jakarta Pusat Formulir pendaftaran, surat pernyataan keaslian ide dan informasi ini dapat di download dari website www.kompasgramedia.com atau hubungi contact person: YR. Wijayandaru dengan alamat di atas atau telp: 021-5483008 psw. 4064 Karya yang sudah masuk tidak dikembalikan dan menjadi hak milik Corporate Communication Kompas Gramedia Keputusan Tim Juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
Tim Juri berhak melakukan perubahan desain pemenang bila diperlukan dan pemenang wajib melakukan revisi. Peserta wajib menyerahkan desainnya dalam bentuk print out dan soft copy (dalam CD) yang berisi logo asli dengan format high resolution file Corel Draw/ Freehand/ Illustrator atau aplikasi lainnya Peserta dapat mengirimkan sebanyak-banyaknya 2 (dua) desain logo Identitas peserta (Nama, Alamat, Pekerjaan/Unit Kerja/NIK, No telpon/HP) ditempel pada bagian belakang desain logo
Batas akhir penerimaan desain logo adalah hari Kamis, 14 Maret 2013, pk. 15.00 di Humas Kompas Gramedia. Logo terpilih diumumkan tanggal 28 Maret 2013 di website: www.kompasgramedia.com. Desain logo terpilih menjadi hak milik Corporate Communication Kompas Gramedia.
Hadiah Lomba
• Logo terpilih akan mendapatkan hadiah: • 1 Hadiah utama berupa uang sebesar Rp. 10.000.000, • 10 hadiah untuk finalis berupa masing-masing Rp. 1.000.000,Tema Logo 50 tahun Kompas Gramedia:
”Reinventing Indonesia”
reinventing indonesia 35 tahun
TOTAL HADIAH januari 2013 20JT 15
Human Resources Profesional Program (HRPP) K
ompas Gramedia, sebagai usaha berbasis pengetahuan yang mengemban misi untuk menciptakan masyarakat tercerahkan (enlightening people), tak henti mengadakan program-program edukatif. Universitas Multimedia Nusantara (UMN), perguruan tinggi milik KG, bukan sekadar menjadi wahana belajar mahasiswa semata. Kampus ini bersama dengan Corporate Human Resources (CHR) KG baru-baru ini menggelar pula Human Resources Professional Program (HRPP).
HRPP merupakan program sertifikasi yang diadakan oleh KG bagi para eksekutif muda, fresh graduates, atau mahasiswa tingkat akhir yang ingin mengembangkan pengetahuan dan keterampilan di bidang Human Resources Management (HRM). Modul yang diberikan dalam program ini mengkaji pengetahuan hingga praksis tentang Human Resources Management, antara lain attracting, developing, retaining, dan lain-lain. Metode pengajaran HRPP meliputi pemberian materi di
16 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
kelas, task paper, simulasi, dan presentasi. Pengajarnya ialah dosen UMN yang juga menjadi praktisi di bidang SDM, General Manager dan HR Manager dari KG Group serta beberapa perusahaan terkemuka lainnya. HRPP Batch 1 diselenggarakan bulan Oktober-Desember 2012 setiap hari Sabtu di kampus UMN, Serpong, Tangerang. Batch 1 ini diikuti 24 peserta. Ada yang karyawan KG, ada juga karyawan dari perusahaanperusahaan swasta lainnya. Tak ketinggalan, ada pula
peserta yang merupakan fresh graduate. Dwiari Wicaksono, fresh graduated yang mengkuti HRPP, mengaku antusias dalam mengikuti HRPP. “Saya sangat tertarik dengan HR karena bidang ini menangani tentang SDM. Ada keinginan untuk menggabungkan pengetahuan dan pendekatan tentang manusia di bidang HR dengan ilmu antropologi yang telah saya pelajari,” kata Dwiari. Ya, bagi alumnus Antropologi Universitas Padjadjaran ini, mengikuti HRPP bisa membantu meningkatkan pengetahuan dan skill HR, baik dalam hal teori maupun praksis. “Sangat bermanfaat, apalagi bagi pemula seperti saya,” katanya. Kesan positif juga disampaikan oleh Angguni Lecheva, peserta HRPP dari PT Ferron Par Pharmaceuticals (Dexa Group). “Lingkungan belajarnya menarik, nyaman dan kondusif. Begitu juga materinya, saya jadi tahu dari A sampai Z tentang ke-HR-an,” kata Lecheva. Namun menurut wanita yang disekolahkan oleh Dexa Group di HRPP bersama seorang rekannya satu perusahaan ini, porsi belajar role play di HRPP perlu untuk ditambah. “Dengan begitu skill bisa lebih terasah dan lengkap,” katanya. Adanya HRPP diharapkan dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang komprehensif kepada peserta dalam berkecimpung di dunia HR, baik yang sudah bekerja maupun belum. “Melalui HRPP, peserta bisa mendapatkan pemahaman tentang HR dari hulu sampai
hilir, dari teori hingga praktek. Bagi yang sudah bekerja, mereka juga dapat menanyakan masalah-masalah yang sering dijumpai dalam keseharian kerjanya,” kata Dessy Novita Lengkey, Tim Pelaksana HRPP di UMN. Setelah mengikuti rangkaian program HRPP Batch 1 selama 9 kali pertemuan, ujian diberikan bagi seluruh peserta di akhir pertemuan, untuk mengkur tingkat pemahaman peserta terhadap setiap modul yang telah diajarkan dan dipraktekkan. Tentunya, dengan mengikuti HRPP, diharapkan semua peserta nantinya menjadi lebih cakap dan piawai dalam menangani kerja-kerja HR Management. Di akhir penyelenggaraan HRPP Batch 1, semua peserta pun berfoto bersama dan satu-persatu menyampaikan testimoni mengenai program ini. Tak ketinggalan, panitia kemudian memberikan sebuah hadiah menarik berupa smartphone android kepada peserta yang dinilai sebagai yang terbaik selama HRPP berlangsung.
Selesainya HRPP Batch 1 bukan merupakan akhir dari program ini. CHR bersama dengan UMN masih akan terus mengadakan HRPP gelombang berikutnya di waktu-waktu mendatang. HRPP membuka kesempatan seluas mungkin kepada segenap kaum professional yang tertantang untuk bersama-sama belajar dan mengembangkan passion di bidang HR. Well, siapa yang mau daftar? (teks: Azmi, foto: Markus Adhi)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
17
Ekspedisi
Cincin Api
Menyikapi Ancaman Sekaligus Berkah Setelah setahun penuh (20112012) menjelajahi 25 gunung berapi teraktif serta jejak-jejak bencana gempa dan tsunami di Indonesia, rangkaian Ekspedisi Cincin Api dipuncaki dengan acara peluncuran buku Ekspedisi Kompas, Hidup Mati di Negeri Cincin Api. Sebuah mahakarya yang merangkum dan mengejawantahkan beragam fenomena Ekspedisi Cincin Api dalam tulisan serta foto-foto nan apik.
P
eluncuran buku Ekspedisi Kompas, Hidup Mati di Negeri Cincin Api digelar di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) pada Rabu malam, 12 Desember 2012. Terangkai dengan acara ini adalah Pameran Foto Ekspedisi Cincin Api (12-19 Desember 2012) serta Pelatihan dan Diskusi Jurnalistik Ekspedisi Cincin Api untuk mahasiswa dan pelajar (12 & 19 Desember 2012) yang diadakan di lobby utama Gedung Kompas Gramedia Palmerah Selatan, Jakarta. Puluhan wartawan dari Kompas, Kompas.com dan Kompas TV yang terlibat sebagai pelaku utama dalam Ekspedisi Cincin Api hadir di dalam acara peluncuran buku yang dihimpun oleh Ahmad Arif ini. Jajaran pimpinan KG seperti Rikard Bagun, Budiman
Tanuredjo, Ninok Leksono, Taufik S Miharja, Edi Taslim, dan lain-lain turut serta di dalamnya. Tak ketinggalan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, Handojo dari PT Djarum, tokoh-tokoh nasional, serta ratusan audiens memadati pelataran BBJ dengan antusias. Rikard Bagun membuka acara dengan sambutannya. “Waktu setahun sangatlah terbatas. Namun dalam tekanan waktu yang terbatas itu Tim Ekspedisi Kompas sudah bisa menangkap, sekalipun sangat kecil, misteri cincin api yang terpantul lepas pada berbagai sosok gunung api yang sungguh menakjubkan,” tutur Pemimpin Redaksi Kompas ini. Surono, selaku pakar kegunungapian, kemudian didaulat tampil ke panggung untuk berbagi wawasan tentang gunung api dan bencana geologi. Pria yang akrab dipanggil Mbah Rono ini lantas memaparkan tentang kerentanan kondisi penduduk Indonesia yang mendiami jalur cincin api teraktif di dunia. Ya, lebih dari 3 juta jiwa hidup dalam ancaman bencana 127 gunung api aktif di Indonesia. Sebuah ancaman sekaligus berkah, karena mesti diingat pula bahwa gunung api juga
18 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
memberikan anugerah yang luar biasa bagi kehidupan manusia dalam bentuk kesuburan tanah, kekayaan mineral, dan keindahan alam yang elok. Oleh karena itu, hidup berdampingan dengan gunung api mesti disertai dengan sikap berani, arif dan bijak agar dapat tercipta harmoni antara manusia dengan alam. Bahkan kalau perlu, pesan Mbah Rono, perlakukan gunung api seperti kita memperlakukan wanita. “Cintai dan pahamilah gunung api seperti wanita. Kalau lagi marah, beri dia ruang. Kalau sudah reda, dekati lagi,” kata Mbah Rono yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan riuh audiens. Mbah Rono menyampaikan apresiasi positif terhadap Ekspedisi Cincin Api. “Saya bangga terhadap Kompas, karena telah berani jujur mengungkap apa adanya kondisi di negeri ini. Melalui Ekspedisi Cincin Api, kita jadi tahu lebih banyak tentang fenomena kegunungapian di Indonesia,” kata Mbah Rono yang telah sukses meng-goalkan Indonesia sebagai tuan rumah konferensi vulkanologi internasional yang akan diadakan pada tahun 2014 dengan tema Living Harmony with Volcanoes.
Di tengah acara, perwakilan Tim Ekspedisi Cincin Api yang dipimpin oleh Ahmad Arif tampil ke panggung untuk berbagi wawasan dan pengalaman ekspedisi yang telah mereka lakoni. Arif menyampaikan tentang banyaknya isu kebencanaan di berbagai daerah yang belum diteliti. ”Negeri ini memiliki sejarah bencana yang panjang. Semoga ekspedisi ini menjadi pintu awal untuk melakukan penelitianpenelitian berikutnya,” demikian kata Arif. Ia juga berharap agar isu kebencanaan semakin banyak ditulis media. Tak hanya memberitakan bencana saat kejadian, tetapi juga berfokus pada pengurangan resiko bencana. Segenap tempuhan dan temuan Ekspedisi Cincin Api ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi. Dengan karya jurnalistik yang telah dilahirkannya, Ekspedisi
Cincin Api bahkan telah dianggap sebagai sesuatu yang melampaui jurnalisme (beyond journalism), karena tidak sekadar membabarkan peristiwa, tetapi juga melampaui peristiwa. Sebuah teropong antisipatoris masa depan yang berpijak pada realitas kekinian dan masa lampau yang panjang. Untuk itu, Manajemen KG pun menyerahkan penghargaan kepada Ahmad Arif dkk sebagai bentuk apresiasi atas segenap kerja keras tim yang berujung lahirnya buku Ekspedisi Kompas, Hidup Mati di Negeri Cincin Api. Sebuah mahakarya yang, menurut Taufik Rezen, dapat menggenapkan harapan Mpu Prapanca di dalam kitab Negara Krtagama tentang sang kala dan pengetahuan lambang (citra, patra). Segenap pihak pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Tim Ekspedisi
Cincin Api. Salah satunya Handojo dari PT Djarum selaku sponsorship utama. “Meskipun kami dari perusahaan rokok, yang selalu kontroversial, kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Selamat kepada atas keberhasilan Ekspedisi Cincin Api,” kata Handojo. Tuntasnya ekspedisi, serta lahirnya buku ini, tentu tak berarti merupakan akhir dari sebuah misi. Justru ini adalah titik pijak yang menginisiasi spirit baru untuk mengkaji lebih dalam tentang fenomena gunung api, gempa, tsunami dan segala macam potensi geologi lain yang melingkari negeri. Tak kalah penting, adalah juga untuk melatih daya antisipasi terhadap segala ancaman sekaligus menumbuhkan rasa syukur atas berkah yang tersembunyi di balik cincin api. (azmi)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
19
Pameran Foto & Pelatihan Jurnalistik Ekspedisi Cincin Api
Pekan penutupan rangkaian Ekspedisi Cincin Api dimeriahkan oleh beberapa event menarik. Selain peluncuran buku “Hidup Mati di Negeri Cincin Api”, digelar pula Pameran Foto dan Pelatihan Jurnalistik Ekspedisi Cincin Api.
P
ameran Foto Ekspedisi Cincin Api digelar pada tanggal 12-19 Desember 2012 di lobby utama gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat. Selama seminggu berlangsung, Pameran Foto Ekspedisi Cincin Api tak pernah sepi oleh pengunjung. Bukan hanya dari kalangan internal KG, namun juga khalayak umum.
Puluhan foto yang dipajang dalam pameran merepresentasikan beragam fenomena cincin api yang teruntai sebagai zamrud di sepanjang bumi khatulistiwa. Baik itu gunung api, jejak gempa dan tsunami, serta fenomena geologi dan sosial budaya lainnya yang beraneka ragam. Tambora, Toba, Krakatau, Rinjani, Semeru-BromoPenanggungan, Simeule-AcehPadang, Gamalama-Ternate, dan masih banyak lagi. Semua terabadikan secara apik. Terekam indah sebagai citra dan patra beserta siratan makna dan misteri di dalamnya. Seorang pengunjung tampak tercenung saat mengamati foto besar Gunung Tambora.
20 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
“Unik. Saya jadi tahu kalau letusan Tambora ternyata menginspirasi lahirnya sepeda,” katanya saat dimintai tanggapan. Pada hari pertama dan hari terakhir Pameran Foto Ekspedisi Cincin Api, di tempat yang sama, digelar pula Pelatihan Jurnalistik Cincin Api yang bertema “Keindahan Nusantara”. Pesertanya adalah ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan. Diantaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Bunda Mulia, Universitas Bhayangkara, Universitas Multimedia Nusantara, Madrasah Aliyah An-Nur, hingga SMA Mandiri (Bekasi). Dipandu oleh Tim Marcomm Kompas, mereka mengikuti workshop dalam beberapa batch. Dalam event ini, para peserta mendapatkan wawasan kegunungapian serta pelatihan dasar jurnalistik dari beberapa awak Tim Ekspedisi Cincin Api. Tim ekspedisi yang telah menjelajahi lebih dari 25 gunung api di Indonesia ini terdiri dari para wartawan, pewarta foto, juru kamera teve, litbang dan desainer infografis yang berasal dari
unit Kompas, Kompas.com dan Kompas TV, serta beberapa ahli seperti geolog, ahli botani dan vulkanolog. Wapemred Kompas Budiman Tanuredjo, membuka pelatihan dengan sambutan dan pengantar pemahaman dasar-dasar jurnalistik. Ketua Tim Ekspedisi Cincin Api, Ahmad Arif, lalu menyampaikan gambaran umum terhadap peserta tentang temuantemuan ekspedisi. Arif mengaku heran dan kagum dengan masyarakat Indonesia yang hidup di jalur cincin api teraktif di dunia. “Masyarakat kita itu agak gila. Bagaimana bisa mereka tertawa-tawa gitu hanya beberapa saat setelah terjadi gempa? Istilahnya, seperti kata Wallace, masyarakat Indonesia punya daya humor (sense of humor) yang tinggi sehingga tidak mudah stress,” tukas Arif. Materi pelatihan juga disampaikan oleh Edi Hasbi yang membahas tentang teknologi time laps video. Dilanjutkan kemudian oleh Fikria Hidayat dengan praktek langsung pembuatan foto 360 derajat, serta Hermanto dengan pemaparan tentang pembuatan
dokumentasi video ekspedisi yang ditayangkan dalam 25 episode di Kompas TV. Widjo Kongkoh, geolog yang terlibat dalam ekspedisi, melengkapi pelatihan ini dengan memberikan wawasan tentang gempa dan tsunami di tanah air. Sebelum tsunami dahsyat melanda Aceh tahun 2004, menurut Kongkoh, pernah terjadi tsunami besar juga di wilayah nusantara sekitar tahun 1200. Ini yang disebut sebagai paleotsunami. Kongkoh menilai bahwa kearifan lokal melalui tradisi lisan sangat membantu penyadaran masyarakat untuk senantiasa mewaspadai bencana yang mengintai. Suasana pelatihan berlangsung menarik, apalagi saat sesi tanya jawab. Acara semakin seru dan heboh dengan tampilnya Agus PM Toh yang mendongengkan tsunami dan gunung api secara unik dengan peralatan sederhana seperti ember, gayung, sepatu bot, kukusan bambu, dan sebagainya. Melalui pelatihan ini, para peserta tak hanya mendapat wawasan baru tentang peliputan jurnalistik dalam bentuk tulisan, foto dan video.
Tapi mereka juga terasah kemampuannya dengan praktek secara langsung. Waktu selama satu jam diberikan panitia kepada mereka untuk membuat tulisan bertema “Keindahan Nusantara” di atas selembar kertas dan membuat foto dari kamera masing-masing. Para peserta mengaku terkesan terhadap pelatihan yang diadakan oleh KG ini. “Berguna banget. Dari segi jurnalistik, saya jadi tahu bagaimana melakukan penghimpunan informasi dalam kondisi medan yang berat,” kata Pieter Chandra, salah satu peserta. Segala kesan dan harapan pun dituliskan oleh setiap peserta pelatihan dalam lembar-lembar daun kertas yang ditempelkan di dinding pameran. Bersama semua harapan itu, kita turut berharap pula agar Ekspedisi Cincin Api— yang telah menggali dan menguakkan ragam fenomena gempa, tsunami dan gunung api ini—akan menghadirkan kemanfaatan seluas-luasnya. Bukan hanya untuk kehidupan di masa kini, tapi juga untuk kehidupan di masa depan. Semoga. (azmi)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
21
D
alam rangka merayakan kemenangankemenangan dan penghargaan yang didapatnya, Kompas TV mengadakan “Syukuran Awarding Achivement Kompas TV” yang diselenggarakan di Studio Orange Kompas TV, Palmerah Selatan, pada hari Jumat (21/12/2012). Syukuran ini dihadiri oleh CEO KG Agung Adiprasetyo, Group of TV Director Bimo Setiawan, dan jajaran BoD KG lainnya, termasuk seluruh karyawan Kompas TV. Acara dimeriahkan oleh penampilan band andalan Kompas TV “Redpalm” dan Juara ke-3 Stand Up Comedy Ernest Prakarsa, dengan host acara Livina Cherlisa dan Akbari Madjid. Bimo Setiawan dalam sambutan pembukanya berkata, “Harapan yang ada tidak berakhir di sini. Terus berusaha dan pelihara semangat yang menjadi pendorong motivasi. Harus disyukuri.” Ada 26 penghargaan diraih Kompas TV pada tahun 2012 dan 3 penghargaan di tahun 2011. Penghargaan yang diraih adalah:
February 2011 Rekor Muri dalam penghargaan Piagam Rekor Muri “Penyelenggara Pendukung Kolaborasi Dalam Iringan Disc Jockey, diraih oleh TV Borobudur – Kompas TV Semarang
•
November 2011 • Dua kategori Bronze Award Citra Pariwara diraih oleh Promo departement Kompas TV dengan Judul Gong Inspirasi Indonesia dan Energi Ombak, February 2012 • News Departement Kompas TV meraih penghargaan Piala Adinegoro dari PWI, kategori News Magazine “Berkas Kompas Menggarami Lautan Garam” April 2012 • TV Borobudur Kompas TV – Semarang meraih Penghargaan KPID Jawa Tengah sebagai Finalis PSA Terbaik.
SYUKURAN
22 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Juni 2012 • MOS TV – Kompas TV Palembang meraih Penghargaan Sumatera Selatan Jurnalis Award. September 2012 • News Kompas TV meraih CNN Journalist Award dengan kategori Economic and Buisness Award, Juara 1 dan Runner Up untuk Program Kompas 100. Mei 2012 • News Kompas TV Departement meraih penghargaan Jurnalis DMNG Indonesia – Pemerintah Halmahera, Juara Harapan 1 untuk category TV Magazine “Bumi Kita, Beauty Of Halmahera Pulau Rempah”. Oktober 2012 • ATV Malang meraih penghargaan KPID Jawa Timur Juara 1 kategori News and Feature. November 2012 • Dewata TV Bali meraih penghargaan KPI Bali Award 2012, juara 1 dengan 2 kategori yaitu “Anak dan Remaja TV Lokal Terbaik” dan “Hiburan Seni Tradisional TV Lokal Terbaik”. November 2012 • Departement Knowledge & Science Kompas TV meraih penghargaan BNBP Gold Award kategori Cross Over Media “Ekspedisi Cincin Api” dan Juara 2 kategori Film Dokumenter “Ekspedisi Cincin Api”. November 2012 • Motion Graphic (Kapal Perla) dan Promo Departement & Kompas TV Surabaya (Keragaman Surabaya) meraih Bronze Award Citra pariawara 2012, kategori Corporate Identity • Promo Departement Kompas TV meraih penghargaan Gold Award Citra Pariwara 2012 kategori Other/PSA “Wayang Pasir Hari pahlawan” dan The Best TV Station of The year 2012, Juara Umum.
Desember 2012 • News Kompas TV meraih 2 penghargaan yaitu Piala Adiwarta 2012 kategori TV Magazine dengan judul Berkas Kompas : Riuh Karena Minyak, dan Finalis untuk Berkas Kompas : Proyek Abadi Pantura • Knowledge & Science meraih 3 penghargaan Adiwarta 2012 yaitu Piala Adiwarta 2012 kategori Dokumenter untuk CS File : Udin Bernas, Finalis kategori Dokumenter “Tanah Air: Wae Rebo menjaga Peradaban” dan “Islami Nusantara: Kitab kuning” • Knowledge & Science Departement of Kompas TV meraih 2 Penghargaan yaitu Finalis kategori Dokumenter “Tanah Air: Wae Rebo menjaga Peradaban” dan Jejak Nusantara: Bandung Lintas Masa. • Knowledge & Science Departement of Kompas TV meraih penghargaan Finalis Asian Television Award 2012 kategori Dokumenter “Teroka: Whale Shark Nabire” dan penghargaan Juara 1 Anugerah pariwisata Indonesia kategori Televisi “Teroka: Raja Ampat” • Production Kompas TV meraih penghargaan Asian Television Award 2012 sebagai Winner category Best Entertainment Or One Off program “Closing Ceremony Sea games 2011”. • Entertainment Department of Kompas TV meraih penghargaan Juara 3 Anugerah pariwisata Indonesia category Televisi “Hidden Paradise: Maratua”. • Semua penghargaan tersebut diraih karena kerjasama Team Program Kompas TV yang baik dan luar biasa, seperti yang dikatakan oleh Buyung Wijaya Kusuma selaku GM News Kompas TV, “Super Team adalah team yang bersatu dan tidak hidup sendirian, dan perlunya loyalitas yang baik. Doa kita adalah harapan kita, dan semoga Kompas TV akan menjadi TV Media terbesar kedua di Indonesia.” Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Bimo dan Agung Adiprasetyo sebagai rasa syukur.
(Team Kompas TV)
KOMPAS TV reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
23
“Pesta Rakyat” KG se-Jabodetabek Dalam berbagai kesempatan, salah seorang founding fathers kita Jakob Oetama kerap menyebut Kompas Gramedia sebagai Indonesia Mini. Luar biasa beraneka keragaman yang kita miliki, tersebar dalam wilayah distribusi Barat ke Timur dan Utara ke Selatan kepulauan Nusantara.
B
erlandaskan semangat Indonesia Mini inilah tema Syukuran dan Sambut Tahun Baru 2013 ditentukan, “KGnesia”. Gabungan panitia yang terdiri dari Warta Kota, Sirkulasi Kompas Gramedia, Sonora, Transito, dan Jasatama menyuarakan tagline “Beragam Warna, Satu Cinta” untuk kembali mengingatkan kita bahwa KG adalah serupa melting pot, satu wadah besar tempat bersatunya keanekaragaman. Cerahnya warna-warni pelangi dipilih menjadi lambang warna dan semangat usaha KG selama setengah abad. Ya, tahun ini KG menginjak umur 50 tahun, bertolak dari dimulainya usaha ini di tahun 1963 dengan terbitnya majalah Intisari, yang secara cepat diikuti oleh bertumbuhnya usaha-usaha lain dalam selingkung Kompas Gramedia. Keragaman ini menjadi semakin kompleks seiring bertambahnya usia perjalanan KG. Tidak hanya di soal keragaman jenis usaha, pertambahan usia ini antara
lain juga berpengaruh di perbedaan jenjang usia yang berbanding sama sederajat dengan kesenjangan pola pikir. Pesatnya perkembangan dunia penyedia jasa informasi global yang terelakkan hanyalah salah satu dari sekian banyak tantangan terkait hal ini, selain masalah penguasaan teknologi. Idealisme, cara pandang, dan gaya hidup adalah beberapa di antara perbedaan yang harus terus disikapi secara bijak oleh segenap warga KG. Tidak selalu mudah, memang, namun bukan berarti tidak bisa dijembatani. Layaknya satu keluarga yang hidup di bawah satu atap, tua dan muda mesti tetap mengupayakan komunikasi yang selaras dan seirama, dan jejaring kerja yang sinergis di setiap lini. Semakin banyaknya jumlah karyawan menjadi perhatian utama sehingga pilihan venue dikembalikan ke parkiran belakang Palmerah Selatan, selain untuk mendapatkan suasana “rumah sendiri”. Sesuai tema, area luas parkiran belakang akan dihias dengan dekorasi berwarna-warni yang menjadi lambang keanekaragaman budaya, karakter, dan karya KG, tentunya dalam warna kebudayaan Indonesia. Karyawan muda usia atau yang baru saja bergabung dengan KG bisa menengok sejarah KG yang ditampilkan dalam display KG Heritage. Jangan lewatkan
24 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
pula kesempatan untuk bergaya – boleh sendiri-sendiri atau bermaia-ramai – di Photo Wall yang tersedia. Istimewanya, Syukuran dan Sambut Tahun Baru kali ini melibatkan partisipasi aktif seluruh unit dan karyawan dalam bentuk penyediaan arena bazaar unit dan komunitas. Layaknya keriaan bazaar, booth-booth yang tersedia akan menyediakan entah permainan entah aktivitas lainnya yang sudah barang tentu dapat diikuti oleh seluruh hadirin. Sebanyak 7000 piring disiapkan untuk makan siang bersama dengan menu yang didatangkan dari dapur Hotel Santika Premiere Jakarta, ditambah kue-kue tradisional Betawi hasil masakan Ibu PKK dari RW 06 dan 14 Grogol Utara dan 02 Gelora di sekitar Palmerah Selatan. Aneka hidangan yang digelar di Food Area dapat dinikmati sambil terus mengikuti hiburan demi hiburan yang ditampilkan baik di Main Stage bersama MC Desta dan Hilbram, serta Mini Stage untuk para penampil internal KG seperti finalis KGnesia Band, KGnesia Artist, dan video ucapan terbaik yang disaring dari partisipan KGnesia Video Box. Artis penampil yang sudah menandatangani kesepakatan untuk menghibur “rakyat” KG adalah sekelompok band superkreatif bernama Chaplin yang tidak hanya menjadi pemusik
pengiring saja. Meski belum setenar band-band lokal lainnya, Chaplin sudah terkenal di kalangan penggemar hiburan
panggung alternatif karena band ini bisa disebut sebagai kelompok musik multi-talenta yang menguasai berbagai genre musik hiburan. Akan tampil pula pedangdut yang sedang
naik daun dengan Goyang Itik-nya, Zaskia, serta duo lawak Marwoto & Den Baguse Ngarso yang selalu terampil saling meng-kick satu sama lain dengan candaan-candaan cerdas berkelas. Mari kita nantikan penyelenggaraan Syukuran dan Sambut Tahun Baru 2013. Saran pantia, sebaiknya selesaikan terlebih dulu pekerjaan dan tugas-tugas yang sekiranya bakal mengganggu langkah kaki menuju parkiran belakang Palmerah Selatan dengan baju warna-warni pada hari itu, karena acara yang berlangsung nonstop sejak jam 8 pagi sampai lewat tengah hari ini sungguh sayang bila dilewatkan. Kamis, 7 Februari 2013... Jangan lupa! (Nana)
Kue Betawi di Syukuran KG 2013
P
erhelatan Syukuran Kompas Gramedia pada 7 Februari 2013 mendatang di halaman parkiran belakang Palmerah Selatan pasti akan terasa berbeda dari acara syukuran tahun-tahun sebelumnya. Dengan mengusung tema “Beragam Warna, Satu Cinta, KGnesia”, atmosfernya sudah mulai dirasakan dengan hadirnya KGnesia Video-Box secara bergiliran. Hal lain yang berbeda pada acara syukuran nanti adalah keterlibatan ibu-ibu PKK dari warga sekitar Palmerah yang akan menyediakan beragam aneka makanan dan kue-kue yang menjadi ciri khas Betawi. Ibu-ibu PKK itu berasal dari RW 02 Kelurahan Gelora, dan Kelurahan Grogol Utara
diwakili oleh Ibu-ibu PKK dari RW 14 dan RW 06. Keterlibatan mereka dalam acara syukuran KG ini menjadi yang pertama kalinya dilakukan. Ibu Hj Siti, anggota PKK dari RW 02 berujar, “Kami sangat senang dilibatkan dalam acara ini. Pasti kuenya kami buat yang terenak. Nanti bisa pesan ke kami kalau ada acara lainnya.” Rencananya, akan disediakan 10 jenis kue-kue tradisional khas Betawi, seperti putu ayu, kue cincin, ketan tetel, pastel, gemblong, lontong tahu isi, pastel, combro, pisang rebus, dan bubur biji salak. Soal urusan makanan, ibu-ibu
memang sudah sangat biasa mengurusinya di acara hajatan atau pertemuan warga. Namun, menyediakannya dalam jumlah puluhan ribu untuk acara syukuran karyawan KG akan menjadi tantangan tersendiri buat ibu-ibu PKK. Penasaran? Selamat mencoba kue-kue betawi di syukuran nanti!
(Zaenal Arifin, PR KG, foto: Sujari)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
25
P
PD Kasih:
ersekutuan Doa (PD) “Kasih” Kompas Gramedia, pada 15 Desember 2012 lalu, melakukan bakti sosial bagi kaum pemulung, pengamen, dan para tunawisma yang tinggal di sekitar Stasiun Karet, Jakarta Pusat. Aksi ini merupakan bentuk kepedulian, perhatian, sekaligus memberikan penghiburan yang selama ini tak pernah mereka peroleh dengan baik. “Bakti sosial ini merupakan yang ketigakalinya di tempat yang sama, sebagai bentuk kepedulian pada mereka. Juga untuk menyalurkan berkat pada orang lain, terutama yang berkekurangan. Sekaligus menjadi tangan kedua bagi karyawan yang ingin menyisihkan berkatnya untuk orang lain,” papar Sudiyono, Koordinator PD “Kasih” Kompas Gramedia. “Intinya, kita diberkati untuk menjadi berkat dan kesempatan untuk berbagi karena bakti sosial ini belum tentu ada terus,” tambahnya.
Menanamkan Kepedulian 26 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
“
Bakti sosial ini merupakan yang ketigakalinya di tempat yang sama, sebagai bentuk kepedulian pada mereka. Juga untuk menyalurkan berkat pada orang lain, terutama yang berkekurangan. Sekaligus menjadi tangan kedua bagi karyawan yang ingin menyisihkan berkatnya untuk orang lain
“
Rombongan PD “Kasih” berangkat dari Palmerah Selatan pukul 11.00 WIB, langsung menuju ke belakang Stasiun Kereta Api Karet, Tanah Abang. Ternyata mereka sudah lama menunggu sambil duduk di atas tikar plastik biru. Lokasi ini berada tepat di pinggir kali dan di pinggir rel kereta api, sehingga ketika kereta api lewat pasti sangat bising. Di sini, sebagian kaum tunawisma tidur dengan tenda seadanya. Hari itu langit sangat cerah. Secerah wajah-wajah mereka yang tampak berseri saat duduk-duduk di tikar tanpa peneduh, sangat santun menyambut kedatangan rombongan. Yang hadir sangat beragam, dari yang sudah tua hingga yang masih balita. Mereka kala itu berusaha berpakaian rapi, tampil beda, sehingga hampir tidak terlihat kalau mereka adalah kaum pemulung, pengamen, atau tunawisma. Mengumpulkan para pemulung, pengamen, dan kaum tunawisma ini gampang-gampang susah. Apalagi yang hadir tidak semuanya tinggal di pinggir rel Stasiun Kecil Tanah Abang ini, melainkan juga dari tempat lain. Pengumpulan dikoordinir oleh Pak Setia, yang berhasil mengumpulkan 90 orang dewasa dan 43 anakanak. Mbak Tari segera memulai acara dengan menyanyikan beberapa lagu pujian penyembahan. Mereka tampak bersukacita. Tidak dinyana, mereka rata-rata hafal setiap lagu pujian yang dinyanyikan. Kemudian giliran Mas Sudiyono menyampaikan firman Tuhan dengan tema jalan keselamatan sejak Yesus Kristus dilahirkan. Pada saat yang sama, diadakan juga acara anak-anak yang dikoordinasi Yulita, Deasy, dan Mery. Acara diisi dengan mewarnai gambar. Acara terakhir yang mereka tunggu adalah pembagian lunch box dan pembagian sembako serta pakaian bekas. Agar tertib, dibuat antrian dan mereka yang memiliki kupon saja yang berhak mendapatkan sembako. Anak-anak mendapat paket yang isinya alat tulis, buku tulis, buku bacaan, pensil warna, penggaris, dan lainnya. “Hadiah anak-anak ini merupakan bantuan dari Marcomm GoRB. Sedangkan sumber dana bakti sosial diperoleh dari kas PD “Kasih” KG dan teman-teman karyawan serta donatur eks karyawan KG. Totalnya sebesar Rp 14 juta,” terang Sudiyono. (Irwan Suhanda, foto: Fransiska Palmasari)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
27
Corporate Comptroller & IT
Aksi Sosial Peduli Pendidikan S
Berbagi kasih, yang sering diejawantahkan melalui aksi sosial, menjadi kegiatan rutin Corporate Comptroller & IT setiap tahunnya. Dibalut oleh spirit KG untuk menciptakan masyarakat terdidik, serta penerapan nilai kepedulian (caring), aksi sosial dilakukan oleh unit bisnis ini pada penghujung tahun 2012 dengan berfokus pada pendidikan dasar.
28 reinventing indonesia 35 tahun
abtu (8/12/2012), karyawan Corp Comptroller & IT berkunjung ke Sekolah Dasar Islam (SDI) Permata Insani yang terletak di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Kunjungan dilakukan sebagai aksi sosial, dalam hal ini di bidang pendidikan. Kondisi sekolah yang memprihatinkan mengetuk hati karyawan Corp Comptroller & IT untuk turut berkontribusi sosial pada SDI Permata Insani. Sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2007 ini hingga sekarang belum mempunyai bangunan sendiri. Padahal ada 159 murid dan 19 guru (beserta karyawan) yang bernaung di dalamnya. Bangunan yang ditempati selama ini masih berstatus pinjam kepada bekas SD Daleman 3 yang sudah di-grouping ke sekolah lain. Sebelum menempati bangunan ini, SD yang baru akan meluluskan siswa kelas 6 untuk pertama kali ini sudah empat kali berpindah tempat. Dua diantaranya menyewa rumah penduduk. Pernah juga sekolah ini menempati bekas gudang pabrik Mie Soun sebagai wahana belajar-mengajar. Sementara itu, bangku sekolah yang reyot disana-sini, kelas yang tidak berkeramik, sarana olahraga yang hanya bola plastik, serta perpustakaan yang hanya memiliki satu rak buku memberikan gambaran fasilitas minimalis yang dimiliki sekolah ini. Dengan hanya mengandalkan dana BOS, operasional sekolah memang terkendala. Hal ini tak lepas dari kemampuan yayasan pengelola yang terbatas. Menilik profesi orang tua murid yang 95% adalah petani, pedagang pasar dan buruh, SDI Permata Insani tak mewajibkan seluruh siswanya untuk membayar SPP. Hanya segelintir anak dari keluarga mampu saja yang menjadi tumpuan pengharapan. Melihat kondisi demikian, Corp Comptroller & IT pun berinisiatif untuk memberikan bantuan kepada SDI Permata Insani. Penggalangan dana pun dilakukan melalui sumbangan sukarela dari setiap karyawan. Selain itu, ada pula sumbangan
januari 2013
tambahan berupa barang dari karyawan unit-unit lain yang ingin turut berdonasi, diantaranya dari BOLA, GoM, GKU, GoBP, dan Kontan. Setelah terkumpul semuanya, Corp Comptroller & IT lalu melakukan kunjungan dan aksi sosial ke SDI Permata Insani untuk mendistribusikan hasil sumbangan. Bantuan yang diberikan berupa sarana dan prasarana sekolah seperti meja dan kursi belajar, buku-buku untuk perpustakaan, alat-alat olahraga (bola kulit, raket dan shuttlecock) dan alat peraga manusia. Serta, bantuan yang berupa alat perlengkapan sekolah untuk para murid, dan sembako untuk para guru dan karyawan sekolah. Dalam aksi sosial ini, Corp Comptroller & IT tak hanya memberikan sumbangan. Tapi ada pula kegiatan berbagi kasih dan keceriaan dengan mengajak para murid bermain bersama. Ada 3 permainan dalam kegiatan ini, yaitu Anak Saleh Harus Jujur, Jawab dengan Cepat dan Tepat, dan Cita-Citaku. Dalam permainan Anak Saleh Harus Jujur, setiap anak ditantang untuk bersikap jujur. Anak yang jujur harus keluar dari permainan dan dinyatakan kalah. Tidak mudah bagi anak kecil untuk kalah dalam permainan. Permainan pun dimulai, mereka yang salah harus mengakui kesalahannya dan keluar. Awalnya mereka takut untuk jujur. Tetapi dengan kalimat “anak saleh harus jujur”, keberanian pun muncul. Tak disangka, ternyata keberanian itu akhirnya dihargai dengan hadiah. Anak-anak itu pun terkejut, kenapa kalah kok justru diberikan hadiah? Nah itulah sebenarnya maksud permainan ini, yakni untuk melatih kejujuran para penerus
bangsa. Nilai kejujuran harus dipupuk sejak dini agar nantinya perilaku kebohongan, seperti korupsi, bisa dicegah dan dihilangkan sama sekali. Dengan demikian, impian tentang Indonesia yang bersih dan mulia akan bisa terwujud secara lebih nyata. Permainan Jawab dengan Cepat dan Tepat dilakukan dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan cepat kepada anak-anak sesuai kelasnya masing-masing. Permainan yang bertujuan untuk mengetahui kecepatan dan ketepatan pengetahuan anak-anak ini berlangsung tak kalah seru. Sementara pada permainan Cita-Citaku, anak-anak ditantang untuk mengungkapkan cita-citanya dan rasa terima kasih kepada guru yang telah mengajarinya. Seketika suasana pun beranjak hening saat permainan berlangsung. Ucapan terima kasih yang diungkapkan anak-anak itu mengharukan hati para guru dan segenap orang yang turut menyaksikan. “Ungkapan terima kasih yang disampaikan murid kepada guru ini menunjukan betapa berartinya keberadaan dan peran kami,” kata salah seorang guru. Setelah permainan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian bingkisan berupa alat perlengkapan sekolah untuk para murid dan sembako untuk para guru. Kebahagian pun terpancar dari wajah-wajah para murid, guru dan karyawan SDI Permata Insani. Ya, kasih itu menjadi sempurna manakala dibagi jua kepada orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan setiap tahunnya. (Putri Sanggabuana – Corporate IT)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
29
Warta Jateng Ekspedisi Banjir Kanal Barat Semarang “Semarang Kaline Banjir…” lagu Jawa yang dipopulerkan oleh Waldjinah ini menggambarkan kota Semarang yang identik dengan banjir. Kota tua ini memang memiliki sejarah panjang tentang sungai dan banjir. Di masa lalu, pemerintah kolonial Belanda sampai harus membangun kanal di sisi barat Semarang, yang kemudian dikenal sebagai Banjir Kanal Barat, sebagai pengendali banjir sekaligus benteng pertahanan kota.
D
alam tiga tahun terakhir, Pemkot Semarang menjalankan program normalisasi Banjir Kanal Barat. Hasilnya, Banjir Kanal Barat jauh lebih baik dari sebelumnya. Bagi yang sudah lama tidak ke Semarang, niscaya akan pangling dengan wajah Banjir Kanal Barat yang sekarang. Untuk mendapatkan gambaran terkini yang utuh tentang Banjir Kanal Barat, Warta Jateng pada 14-15 November 2012 menyelenggarakan Ekspedisi Banjir Kanal Barat. Menggunakan perahu karet pinjaman Wapeala Undip dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, para awak Warta Jateng menyusuri Banjir Kanal Barat dalam ekspedisi selama dua hari. Di hari pertama, ekspedisi dilakukan dengan menyusuri Sungai Kaligarang yang merupakan hulu Banjir Kanal Barat. Dimulai dari belakang kantor Kelurahan Ngemplak Simongan menuju Bendung Simongan. Jarak dari titik keberangkatan hingga jembatan tidaklah jauh. Namun etape ini jadi yang terberat karena sedimentasi di sungai tersebut cukup tinggi. Para anggota tim ekspedisi pun harus rela turun dari perahu dan mengerahkan tenaganya untuk mendorong perahu ke bagian yang lebih dalam. Etape hari pertama berakhir di Bendung Simongan atau Pleret Kaligarang yang memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Bendung ini merupakan batas antara Kaligarang dan Banjir Kanal Barat. Di Pleret Kaligarang, para anggota tim ekspedisi pun mengenang masa kecil dengan perosotan di lokasi itu. Cukup menyenangkan memang. Sayangnya, pleret ini penuh dengan endapan lumut dan kotoran. Di ujung pleret, terdapat beberapa batang bambu yang menahan aneka sampah
30 reinventing indonesia 35 tahun
anorganik. Kalau saja pleret ini bersih, tentu bisa menjadi semacam wahana permainan. Tapi tampaknya sungai masih menjadi tempat penampungan sampah favorit warga Semarang. Hari kedua ekspedisi dimulai dari bawah Jembatan Siliwangi. Sebelum berperahu, tim berjalan kaki menyusuri jogging track di kanan kiri Banjir Kanal Barat. Setelah itu, Tim lantas menggunakan perahu motor karena kedalaman sungai sudah cukup memungkinkan. Sayangnya, ekspedisi hari kedua tak mencapai titik finish. Pertemuan Banjir Kanal Barat dan Laut Jawa menimbulkan arus besar yang berisiko tinggi. Akhirnya, perahu pun berputar, meninggalkan garis laut yang sudah di pelupuk mata. Melalui ekspedisi ini, Tim Warta Jateng melihat Banjir Kanal Barat telah dipermak bukan hanya sebagai pengendali banjir, tetapi juga sebagai lokasi wisata, sebagaimana memang telah dirancang include di dalam program normalisasi. Kehadiran panggung di sisi sungai dekat Jembatan Siliwangi, misalnya, bisa dimanfaatkan sebagai arena penyelenggaraan berbagai pertunjukan musik dan sejenisnya. Ayo kawan, siapa mau berwisata sungai, atau sekalian menggelar pentas, di lokasi Banjir Kanal Barat Semarang yang kian apik ini… (Laurentia Lucky T)
januari 2013
Warta Jateng Gelar Workshop UMKM
“Think Global Act Local”
H
arian Warta Jateng menyelenggarakan Workshop Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengusung tema “Think Global Act Local”. Bekerjasama dengan Bank Jateng, Warta Jateng menggelar workshop ini di lantai 7 Bank Jateng, Jalan Pemuda No 142, Semarang, Kamis (29/11). Workshop UMKM diikuti 154 peserta yang terdiri atas pelaku UMKM, perwakilan instansi pemerintah, dan mahasiswa. General Manager Warta Jateng Heru B Kuncara, di dalam sambutan pembuka acara, mengatakan bahwa UMKM adalah lini usaha yang memiliki daya tahan kuat dan luar biasa, serta bisa survive di saat terjadi krisis ekonomi sekalipun. “Ketika krisis ekonomi melanda, sektor UMKM tetap kuat tak tergoyahkan,” kata Heru. Direktur Utama Bank Jateng Hariyono, yang turut memberi sambutan, mengatakan bahwa Bank Jateng sangat mendukung kemajuan UMKM. Oleh karena itu, Bank Jateng mendukung Gerakan Seribu Wirausaha Jawa Tengah yang digagas oleh Warta Jateng dan dimulai sejak penyelenggaraan workshop ini. “Semoga kerja sama Bank Jateng dan Warta Jateng dalam mengembangkan UMKM dapat terus ditingkatkan dan membawa kemanfaatan yang semakin meluas bagi tumbuh-kembangnya sector ini,” demikian Hariyono berharap. Workshop UMKM ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Direktur Utama PT Ulam Tiba Halim (Marimas) Harjanto Halim, Analis dan
Pengelola Dana Program Divisi Kredit Kantor Pusat Bank Jateng Freddy Arsanto, serta pengusaha dan penulis buku “The Power of Kepepet” Jaya Setiabudi. Diskusi interaktif pun berlangsung dengan dipandu oleh Redaktur Warta Jateng Arief Novianto Yuwono. Harjanto Halim menyampaikan bahwa kegagalan merupakan kebutuhan bagi pelaku usaha. Ia menekankan pengalaman sebagai guru terbaik menuju kesuksesan. “Dalam berbisnis, kita harus berani mencoba, mengubah cara berpikir, memiliki kebiasaan baik dan menepati janji. Selain itu, kita juga musti menjaga kepercayaan dan memiliki integritas dengan kontrol diri, kerja keras serta harus rasional,” pesannya. Sementara itu, Freddy Arsanto dalam workshop ini memaparkan tentang programprogram Bank Jateng, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha. Pada bagian akhir, Jaya Setiabudi menceritakan pengalamannya yang luar biasa. Dalam bisnis yang ia geluti saat ia masih berusia 31 tahun, Jaya pernah menderita kerugian sebesar Rp 1,8 miliar. Namun, ia tak menyerah. Kegagalan itu tak mematahkan semangatnya. Jaya pun bangkit kembali dan berhasil meraih kesuksesan dalam bisnisnya. “Untuk berhasil, seseorang harus punya skill, kredibilitas, dan network yang kuat. Jadi bukan hanya gelar,” ujarnya. (M Sofri Kurniawan – Warta Jateng)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
31
Tribun Pekanbaru
Golf Charity Peduli AIDS Open Tournament Beramal bisa di mana saja. Termasuk di lapangan golf sekalipun. Hal inilah yang dilakukan ratusan golfer peserta Golf Charity Peduli AIDS Open Tournament yang digagas Tribun Pekanbaru di Lapangan Golf Labersa, Siak Hulu, Kampar, Sabtu (1/12/2012).
S
ebuah cara yang unik untuk mengumpulkan donasi. Sumbangan yang diserahkan ke lembaga pemerhati HIV/AIDS ini digalang dari para golfer dalam waktu yang terbilang singkat. Bayangkan, penggalangan dana dari para golfer di turnamen amal ini berhasil mengumpulkan total donasi sebesar Rp 26.315.000 hanya dalam waktu 15 menit saja! Donasi awal berasal dari 5% green fee atau pendaftaran para peserta turnamen yang terkumpul senilai Rp 5.525.000. Penggalangan kemudian dilanjutkan di tengah pertandingan. Pada ajang pukulan keterampilan di hole 16, setiap golfer kembali mendonasikan uang senilai Rp 100.000. Total uang sejumlah Rp 10.100.000 terkumpul dari sini. Tak cukup itu saja, pengumpulan donasi dilanjutkan dengan mengajak para golfer menyumbangkan uang secara langsung. Melalui cara ini, terkumpul uang senilai Rp 2.990.000. Lalu setelah semua donasi terkumpul dan
32 reinventing indonesia 35 tahun
dihitung, jumlahnya mencapai Rp 18.615.000. Menggenapkan jumlah itu, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit yang turut hadir pun bersedia membeli kaos peringatan Hari AIDS Sedunia senilai 2 juta rupiah, sehingga total semua donasi berjumlah Rp 26.315.000. Seluruh donasi yang terkumpul selanjutnya diserahkan pada Lembaga Pemerhati HIV/AIDS di Pekanbaru, Yayasan Siklus. Manajer Yayasan Siklus, Priyo Anggoro, yang menerima donasi menyampaikan terima kasih kepada segenap golfer yang telah berkontribusi sosial melalui donasinya. Menurut Priyo, golf kali ini lebih dari sekadar event, tapi juga merupakan momentum untuk menyemangati Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Yayasan Siklus akan menyalurkan donasi ini kepada anak yang positif terinfeksi HIV, anak yang orangtuanya positif HIV, dan janda ODHA yang ditinggal suaminya meninggal. “Kita memilih untuk menyalurkan bantuan kepada mereka sebab tahun ini tema Hari AIDS Sedunia adalah melindungi perempuan dan anak,” jelasnya. ODHA yang menerima sumbangan ini adalah mereka yang, dari segi ekonomi, dipandang kurang mampu. Sumbangan yang diberikan diharapkan bisa membantu meringankan beban kebutuhan para ODHA, termasuk juga bagi anak-
januari 2013
anak yang diharapkan bisa terbantu pemenuhan kebutuhan gizi dan nutrisi mereka. Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru, RHR Dodi Sarjana, menjelaskan bahwa ajang turnamen amal dengan tajuk Golf Charity Peduli AIDS ini tak hanya mengusung semangat olahraga, tapi juga disertai semangat untuk membantu kehidupan para ODHA melalui donasi yang digalang. HR Mambang Mit mengaku kagum terhadap kegiatan ini. Mambang menyampaikan apresiasinya terhadap Tribun Pekanbaru, yang melalui event ini telah berhasil menggandengkan misi sosial pada golf, sehingga olahraga ini yang bisa menjadi ladang amal untuk masyarakat. “ODHA terbantu dengan donasi yang dihasilkan lewat turnamen amal, sebab selama ini mereka kesulitan memperoleh akses pegobatan dan perawatan,” kata Mambang. Pujian juga disampaikan oleh Ketua Harian Persatuan Golf Indonesia (PGI) Riau, Asmadi Samad. Ia berharap ke depannya Tribun bisa menggelar turnamen golf bagi golfer pemula, agar bisa meregenerasi golfer di Riau. “Walaupun ini turnamen golf pertama yang digelar oleh Tribun Pekanbaru, tapi event ini terbilang sukses,” pujinya. Ajang yang diikuti oleh 144 golfer, baik dari Riau maupun luar Riau, ini dimulai sedari pagi pukul 07.30. Pembukaan turnamen ditandai dengan pukulan pertama bola asap oleh Wagub Riau HR Mambang Mit bersama Pemred Tribun Pekanbaru RHR Dodi Sarjana. Cuaca cerah sangat membantu para golfer menyelesaikan permainan di 18 hole dalam waktu sekitar empat jam. Para golfer tampak bersemangat menjajal masing-masing hole yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri, apalagi
saat berhadapan dengan jebakan pasir atau kolam yang ada di sejumlah titik lapangan. Golf Charity Peduli AIDS Open Tournament mencuatkan nama Hisbullah sebagai pemenang. Keberhasilannya meraih best gross overall membuahkan grand prize sepeda motor. “Terima kasih. Motor ini nanti dipakai orang di rumah saja. Kan saya tugas di Bandung,” ungkapnya gembira. Menyusul Hisbullah, beberapa golfer lain yang jadi pemuncak diantaranya Tawip Sinda, Eliman Manurung, Almahdi dan Romadka Purba. Kesuksesan Golf Charity Peduli AIDS Open Tournament yang digagas Tribun Pekanbaru tak lepas dari dukungan yang diberikan sponsorship dan segenap golfer yang terlibat. Pihak sponsor yang mempersembahkan beragam hadiah dalam turnamen ini diantaranya Topgolf, Villa Bunga, Astra Graphia, Swiss-belinn SKA, Cititel, BNI, Jatra Hotel, Amaris Hotel, The Arowana, Pertamina EP, The Premier, Grand Elite Hotel, dan Biro Klasifikasi Indonesia. Lalu ada Cozy Day Spa, Riaupulp, BTN, Labersa, Original Luwak, Pocari Sweet, Bank Riau Kepri, Garuda Indonesia, dan Bumiputera. Dalam turnamen amal ini sebenarnya tersedia hadiah yang sangat spesial bagi para golfer yang berhasil melakukan hole in one, yakni berupa hadiah rumah, mobil, dan tabungan. Sayangnya, hadiah-hadiah mewah itu tak berhasil didapatkan oleh para golfer karena tak satupun dari mereka yang bisa melakukan hole in one. Tapi tak mengapa, bagaimanapun, kesediaan segenap pihak—para golfer, sponsorship, pemerintah, panitia, dan sebagainya—yang telah bersama-sama berbagi dan berkontribusi sosial kepada ODHA melalui Golf Charity Peduli AIDS Open Tournament ini sudah merupakan kemewahan tersendiri yang tak ternilai harganya. (Ria Darmasari-Spv. Iklan)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
33
34 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Gathering Sonora FM 92 Jakarta
Ajang Kopi Darat dengan Pendengar
B
ertempat di Ancol Jimbaran Resto, Ancol, Sabtu (3/12/2012), Sonora FM 92 Jakarta mengadakan Gathering dengan para pendengarnya yang aktif membantu memberikan informasi arus lalu lintas dan informasi peristiwa di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Kepada para pendengar atau yang biasa dipanggil Sahabat Sonora itu, Director Group of Radio Sonora Network Yohanes Yudistira mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan. Radio Sonora sangat terbantu dengan adanya para pendengar yang aktif memberikan berbagai informasi, melalui telepon atau SMS ke Pusinfo Sonora, tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dalam sesi acara AMKM (Anda Menyampaikan Kami Mendengarkan), Sahabat Sonora kemudian menyampaikan saran dan kritik yang kemudian ditanggapi secara positif oleh Yohanes Yudistira. “Terima kasih atas masukannya. Itu menandakan bahwa performance Sonora masih bisa ditingkatkan lagi,” katanya. Acara Gathering yang dihadiri sekitar 70 Sahabat Sonora beserta keluarganya ini dimeriahkan dengan hiburan T-Koes Band, sebuah band pelestari lagu-lagu group musik legendaris Koes Ploes. Pertunjukan tari Bali turut melengkapi acara dengan nuansa etnik budaya. Di puncak acara, panitia menggelar games dan undian berhadiah. Beragam hadiah pun dibagikan kepada Sahabat Sonora, mulai dari voucher toko buku, juicer, blender, rice cooker, hingga kursi pijat elektrik. Segenap Sahabat Sonora pun larut di dalam kegembiraan. Mereka berharap, acara seperti ini dapat digelar rutin setiap tahun untuk menjalin silaturahmi, keakraban dan kebersamaan. (Liliek Setyo - Sonora)
Kemeriahan New Year’s in Harmony M enyambut datangnya malam pergantian tahun yang lalu (31/12/12), Hotel Santika Premiere Jakarta menggelar acara New Year’s in Harmony. Acara yang dipandu oleh dua orang MC atraktif ini berlangsung sangat meriah. Para tamu dihibur oleh magician yang berkeliling ke setiap meja yang menampilkan beberapa trik sulap sambil membagikan hadiah kepada anakanak yang hadir dan menampilkan trik-trik sulap yang lebih atraktif di atas panggung. Khusus pada malam tahun baru kali ini, tarot reader corner pun tersedia sebagai pelengkap acara. Penampilan Gustaaf & Friends yang mempersembahkan lagu-lagu top 40 juga menghangatkan suasana. Terlihat antusias para tamu yang ikut berlomba di aneka games demi mendapatkan aneka hadiah menarik yang salah satunya diserahkan langsung oleh Dhaniel H Prabowo, GM Hotel Santika Premiere Jakarta. Sambil menikmati rangkaian acara, disajikan aneka hidangan istimewa, mulai dari hidangan tradisional khas Indonesia, hidangan Asia sampai hidangan ala barat. Di area open kitchen juga disajikan barbeque, mie tarik, dan special counter untuk roast turkey with cranberry sauce. Keistimewaan acara makin bertambah ketika Walikota Jakarta Barat H Burhanuddin turut hadir dan menyapa seluruh tamu yang hadir serta memberikan kata sambutannya. Tepat pada pukul 00.00 WIB, para tamu yang hadir di The Harmony Restaurant dikejutkan dengan hujan balon yang berisi 100 buah voucher, mulai dari voucher menginap di hampir seluruh jaringan Hotel Santika dan Amaris di seluruh Indonesia serta voucher F&B yang bisa langsung ditukarkan saat itu juga. Selamat tahun baru 2013! (Hesty Ning Tyas, PRO Santika Jkt)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
35
Penghargaan CSR bagi Kompas Gramedia
Gebrakan Awal Tahun di Malang!
K
M
arena dinilai peduli dengan lingkungan sosial, sembilan perusahaan mendapatkan penghargaan dari Walikota Jakpus Saefullah. Penghargaan diserahkan dalam rangkaian acara malam CSR yang dihadiri puluhan perusahaan yang mengoperasikan bisnisnya di wilayah Jakarta Pusat, Rabu (19/12/12). Menurut Saefullah, penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang dinilai peduli kepada masyarakat dan lingkungan melalui program-program CSR-nya. Perusahaan yang mendapat penghargaan tersebut adalah: PT Indomarco Kresnatama, PT Sumber Alfaria Trijaya, PT Sahid, PT Duta Paramindo, PT Pertiwi, PT Jamsostek, Senayan City, PT Gunung Agung, dan Kompas Gramedia. Walikota Jakarta Pusat Saefullah selanjutnya menjelaskan bahwa program CSR (aksi kepedulian sosial) yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jakpus. Walikota berharap agar program-program CSR yang sudah ada ini terus dilanjutkan, bahkan kalau perlu ditingkatkan lagi intensitas dan besaran dananya. Sebab, Jakarta Pusat memiliki persoalan sosial yang cukup kompleks seperti adanya wilayah RW kumuh yang membutuhkan banyak sentuhan program CSR. Bagi Kompas Gramedia, kegiatan CSR dan Community Development (Comdev) merupakan suatu program yang dirancang untuk menciptakan kemajuan dalam bidang ekonomi dan sosial warga masyaraka melalui partisipasi aktif yang terus dan akan terus ditingkatkan, di mana pada akhirnya akan menumbuhkan prakarsa dan kemandirian masyarakat di daerah itu sendiri. (Zaenal Arifin, PR KG)
36 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
engawali tahun 2013, unit-unit bisnis KG di Malang, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Daerah (FKD) Surabaya, langsung tancap gas, menggebrak dengan talkshow beramai-ramai. Kegiatan berlangsung pada 8 Januari 2013, berupa talkshow SKG dan Harian Surya di Radio Kalimaya Baskara (Sonora Malang).
Temanya mengenai Marketing Mix dari produk-produk media cetak KG. Informasi yang disampaikan mencakup jenis produk harian (Kompas, Surya, Kontan), Majalah (Hai, Autobild, Bobo, dll) serta tabloid (Bola, Nova, Otomotif, dll). Juga informasi seputar harga eceran dan langganan, saluran distribusi, Call Center Malang, KGVC, dan banyak lagi. Juga dibuka sesi tanya jawab via telepon, sms, maupun media sosial. Banyak sekali penanya yang antusias menyatakan ingin berlangganan, selain karena kebutuhan juga karena ada hadiah bagi yang beruntung. Narasumber yang dihadirkan adalah Sakti Nur Aji (ASM Jatim), Taufik (Vice GM Bisnis Surya), Petrus Biantoro (Superintendent Malang), Roy (SE Periodical), Nurman (SE Harian), dengan host Nisa (Station Manager Kalimaya). Acara ini akan rutin diadakan tiap bulan untuk lebih mendekatkan para pendengar dengan produk KG. Informasi berupa program event, hal-hal terbaru dari KG, serta promosi lainnya akan menghiasi udara Kota Malang di frekuensi 102,1 FM. Lebih penting lagi, kegiatan ini diadakan agar dapat meningkatkan komunikasi FKD sehingga KG bisa lebih eksis di Kota Malang dan menjadi pemain yang diperhitungkan di Jawa Timur. (Adiyan R Singarimbun, ASM Jakarta Pusat)
M
ajalah CAR & TUNING GUIDE (Otomotif Group) kembali menyelenggarakan “Parade Test Drive 6” yang diadakan pada tanggal 23 Desember 2012 di Summarecon Mal Serpong. Konsep utama yang diusung kali ini tidak jauh beda dengan Parade Test Drive yang sebelumnya, yaitu sebagai wadah untuk para pencinta otomotif, calon pembeli, keluarga dan komunitas roda empat, untuk dapat merasakan langsung bagaimana performa dari mobilmobil baru menjelang 2013. Ketua panitia, Farit Surya, mengatakan, “Calon pembeli dituntun dengan sangat baik untuk mengenal lebih jauh tentang mobil-mobil terbaru yang ada di pasaran Indonesia. Setiap test-driver akan didampingi oleh perwakilan dari team redaksi CAR & TUNING GUIDE, yang siap menjelaskan fitur dan performa yang ada dalam mobil yang dites.” “Parade Test Drive 6 ini didukung oleh 6 APM (Agen Pemegang Merk), yaitu Toyota, Mazda, Mitsubishi, Chevrolet, Subaru dan Chrysler (Dodge & Jeep). Keenam APM tersebut akan menyuguhkan mobil-mobil terbaru mereka yang akan siap meramaikan jalanan ibukota tahun 2013 nanti. Oleh karena itu di kesempatan yang baik ini, kami bekerjasama dengan para pabrikan tersebut, mencoba memperkenalkan produk secara dalam, mulai dari performa sampai ke teknologi dan fitur yang ada,” ungkap Aditya P Siregar, Pemimpin Redaksi majalah CAR & TUNING GUIDE. “Parade Test Drive selalu mendapat respons baik dari keluarga, pecinta, komunitas otomotif
dan juga klien . Parade Test Drive Ke-5 pertengahan bulan Juli 2012, meraup 818 test-driver dengan jumlah 22 mobil. Melihat kondisi ini, kami akan melakukan pelebaran geografis. Pada tahun 2013 nanti tidak hanya masyarakat yang berdomisili di Jakarta saja yang bisa merasakan euforia Parade Test Drive, melainkan JogLoSemar (JogjakartaSolo-Semarang) dan Sumatera,” jelas Diesta Octaviansyah, Business Manager Otomotif Group. Parade Test Drive 6 dihadiri sejumlah 411 orang. Selain test drive, para pengunjung juga dimanjakan dengan kegiatan seru lainnya. Seperti “Custom Scale Car Fest 2” dari majalah MOTOR yang merupakan kontes modifikasi mobil-mobil miniatur (die-cast), “Otonetters Photo Contest” - kegiatan dari OTOMOTIFNET. Selain itu, para pengunjung juga dihibur dengan penampilan Capoeira.
6
(Rizky Fauzi, Otomotif Group)
PARADE
TEST DRIVE reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
37
TB Gramedia ke-103
Dibuka di Mall @ Alam Sutera KG Group tak henti memperkuat lini bisnis ritelnya, salah satunya melalui PT Gramedia Asri Media. Dengan spirit baru Beyond Transformation, unit bisnis ini baru saja melahirkan TB Gramedia ke-103, sebuah toko buku yang berlokasi di wahana megah baru, Mall@Alam Sutera.
O
pening store TB Gramedia Mall@Alam Sutera digelar pada hari Sabtu (8/12/2012). Serangkaian agenda pun turut meramaikan acara ini, diantaranya Kokoru Competition, Perfomance Stand-up Comedy, Live Music, Flash Mob, program Meraup Buku Sepuasnya, dan sederet program menarik lainnya. Mall@Alam Sutera dibangun oleh PT Alam Sutera Realty Tbk di atas lahan seluas 7,8 hektar dengan konsep green development. Selain menjadi tempat yang nyaman bagi keluarga untuk berbelanja, areal seluas 15 hektar yang berada di sekitar Mall@Alam Sutera juga ditata sebagai ruang terbuka yang menyuguhkan nuansa hijau nan ramah lingkungan. Hadirnya TB Gramedia
Sutera, yang menyampaikan sambutan di dalam acara. TB Gramedia yang baru ini berlokasi di Ground Floor Mall@Alam Sutera. Dengan produkproduk yang bervariasi, TB Gramedia optimistis mampu memenuhi dan melayani kebutuhan konsumen. Vice Group Director TB Gramedia Candra Budiyono mengatakan bahwa TB Gramedia adalah sebuah medium yang tepat untuk menyebarkan informasi ke masyarakat luas. Hal ini sebagaimana komitmen KG, dengan core business di bidang media informasi, yang senantiasa mendistribusikan informasi dan produk-produk berkualitas kepada masyarakat. “Dengan jumlah sekitar 30.000 judul buku, dan 2000-3000 judul buku baru setiap bulan, TB Gramedia berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap media dan informasi yang lengkap,” ujar Candra. Di samping menyediakan buku-buku bacaan, TB Gramedia juga menyediakan kebutuhan stationery, fancy, peralatan kantor, peralatan musik dan olahraga, produk kreativitas anak, produk gadget terbaru, audio-video book, serta berbagai produk menarik lainnya. Fenomena serba ada ini menjadikan Gramedia sebagai toko buku terdepan dan terlengkap se-Indonesia. “Saya berharap, Gramedia bisa menjadi penyedia kebutuhan sarana pendidikan yang terdekat dan terlengkap di kawasan Alam Sutera. Sebab, sebagai kawasan yang terus berkembang, Alam Sutera akan semakin dijejali oleh banyaknya universitas dan sekolah-sekolah internasional,” demikian Budi Iwantoro menambahkan. Ya, dengan unit bisnis ritel yang kian bertambah dan meluas, niscaya akan semakin bertambah dan meluas pula kemanfaatan TB Gramedia bagi semuanya. (Indah Purwitasari – Marcomm TB Gramedia)
disini, yang didukung penuh oleh manajemen Mall@Alam Sutera, diharapkan dapat kian melengkapi kenyamanan dan kebutuhan pengunjung semuanya. “Mall@Alam Sutera mempunyai visi untuk mendukung produk Indonesia, seperti Toko Buku Gramedia yang merupakan karya bangsa Indonesia,” ujar Budi Iwantoro, CEO Mall@Alam
38 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Year End Celebration at Santika Pandegiling
P Customer Appreciation 2012 Bandung Fun Tasik Euy…
S
esta Tahun Baru merupakan perayaan yang wajib dilakukan bagi sebagian besar masyarakat. Perayaan tahun baru biasanya dirayakan bersama keluarga, kerabat dekat, dan orang terkasih. Hotel Santika Pandegiling Surabaya tak ingin ketinggalan memberikan sesuatu yang berbeda kepada para tamu dalam memberikan kenangan menyambut tahun 2013. Bertema “TREASURE ISLAND”, acara yang dimulai pukul 19.00 bertempat di Kemangi Restaurant Hotel Santika Pandegiling Surabaya penuh dengan suasana petualangan, mulai dari dekorasi panggung, makanan, hingga kostum dari para pengisi acara dan staf maupun panitia. Selain dimanjakan dengan aneka hidangan buffet yang nikmat hasil olahan Executive Chef Umar Shaican, sederetan hiburan dari Riverside Band, Modern Dance, dan Pembawa Acara oleh Alfa Wijaya dan Dian Koming memanaskan suasana malam tahun baru ini. Ada beragam hadiah yang sudah dipersiapkan dalam acara ini, salah satunya adalah Grand Prize paket liburan ke Bali untuk 2 orang persembahan dari Garuda Indonesia dan Hotel Santika Siligita Nusa Dua Bali. Grand Prize ini diibaratkan seperti Harta Karun yang dicari oleh seluruh tamu yang hadir. Peti Harta Karun ini dapat dibuka hanya dengan satu kunci saja. Ada 5 kunci yang disebar di tempat duduk para tamu sehingga harus dicari dengan seksama. Setelah ditemukan, akhirnya yang berhasil membuka kunci harta karun tersebut adalah Rudi, tamu dari Surabaya. Mendekati datangnya Tahun Baru 2013, terompet dibagikan kepada seluruh tamu yang hadir dan ditiup bersamaan saat jam menunjukkan pukul 00.00. Suasana meriah dengan tiupan terompet dan teriakan para tamu yang diiringi alunan musik dari Riverside band, menjadi puncak dari acara ini.
ebagai salah satu bentuk apresiasi kepada para pelanggan setia, Kamis (22/11), 4 hotel di wilayah Jawa Barat yang tergabung dalam grup milik KG menggelar acara bersama. Adalah Hotel Santika Bandung, Hotel Santika Tasik, Amaris Hotel Cimanuk dan Amaris Hotel Cihampelas yang bersinergi mengadakan Customer Appreciation 2012 dengan tema “Bandung Fun Tasik Euy”. Para pelanggan setia itu, bersama dengan relasi perusahaan, agen-agen perjalanan, serta sejumlah media massa, melakukan traveling bersama. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam, dimulai dari Hotel Santika Bandung sampai ke Hotel Santika Tasikmalaya. Sesampai di tempat tujuan, alunan musik tradisional calung seketika mengiringi kedatangan mereka. Jajaran manajemen hotel beserta staff perempuan yang mengenakan pakaian khusus yang unik, pun menyambut kedatangan mereka dengan penuh sukacita. Acara kian special dengan hadirnya Wakil Wali Kota Tasikmalaya Dede Sudrajat, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Tasikmalaya Tantan Rustandi, GM Santika Bandung Yosef Endro Widiatmoko dan GM Santika Tasikmalaya Ariestra Prasetio. Dalam sambutannya, Dede Sudrajat menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan para peserta Bandung Fun Tasik Euy (Lisa Lestari, Santika Pandegiling Surabaya) di kotanya. “Kami ingin Tasikmalaya menjadi kota tujuan wisata. Ada banyak potensi yang kami miliki, mulai dari pemandangan alam sampai industri kreatif,” ujarnya mempromosikan. Setelah menikmati jamuan makan siang khas seperti nasi tutug oncom khas Tasikmalaya, peserta diajak berkeliling melihat berbagai fasilitas hotel. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi pusat penjualan batik, salah satu toko ternama dengan aneka produk bordir berkualitas serta memilih aneka model kelom geulis di salah satu pusat penjualan. Sungguh acara dan perjalanan yang berkesan. reinventing indonesia 35 tahun januari 2013 (Martini Santos / Stk Bdg)
39
HUT ke-8 Hotel Santika Premiere Malang
“Yes We Can!”
M Santika Premiere Dyandra
“The Best 4 Star Hotel” di Ajang Medan Tourism Award
D
i tahun pertama berdiri, Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan langsung menorehkan prestasi cemerlang. Dalam ajang Medan Tourism Award yang rutin diadakan oleh Dinas Pariwisata Medan, hotel ini dinobatkan sebagai “The Best 4 Star Hotel in Medan”. Pada Desember 2012 lalu, penghargaan berupa piagam dan piala diserahkan oleh Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM kepada Executive Assistant Manager Santika Premiere Dyandra Ibnu Darmawan di salah satu arena convention hotel ini, Medan International Convention Center. Terpilihnya Santika Premiere Dyandra sebagai “Best 4 Star Hotel in Medan” tak lepas dari kelengkapan dan keunggulan fasilitas yang dimiliki hotel ini. Juri juga menilai Santika Premiere Dyandra sebagai hotel terbaik karena dianggap telah berhasil mendukung program pariwisata kota Medan dalam industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Hal ini sangat membantu kota Medan menjadi salah satu destinasi favorit untuk gelaran ajang international selain Jakarta dan Bali. Selain itu, penilaian juga sangat ditentukan dari sisi legalitas, seperti perijinan dan pembayaran pajak, yang telah dipenuhi dengan sangat baik oleh Santika Premiere Dyandra. “Manajemen Santika Premiere Dyandra sungguh tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini. Kami sangat senang dan bersyukur karena kehadiran Santika di tahun pertamanya langsung diperhitungkan masyarakat baik dari dalam maupun luar kota Medan,” kata Ibnu Darmawan mewakili manajemen hotel. (Gledy Simanjuntak – PR Manager)
40 reinventing indonesia 35 tahun
emperingati ulang tahunnya yang ke-8 pada tanggal 15 Desember 2012, Hotel Santika Premiere Malang menggelar pesta perayaan bertema “Magnificent 8” bagi segenap karyawannya. Mereka, dengan departmen masingmasing, menampilkan special performance dalam acara ini. Tak terkecuali juga para Department Head. Salah satu keunikan acara ini adalah tata panggung dan dress code acara yang memakai gaya tahun 70-80an. Seluruh karyawan berdandan maksimal, beserta tatanan rambut dan aksesoris, layaknya muda-mudi di era itu. Melalui pesta perayaan ulang tahun ke-8 ini, Hotel Santika Premiere Malang juga memproklamirkan slogan “Yes, We Can!”. Slogan ini diciptakan untuk menggugah semangat berkompetisi para karyawan seiring dengan makin banyaknya hotel-hotel kompetitor baru yang bermunculan. Di tahun 2013 saja, setidaknya ada 11 hotel baru yang akan beroperasi. Dalam sambutan acara, General Manager Hotel Santika Premiere Malang E. Pamudji Sugiarto mengajak kepada semua karyawan agar merespon ketatnya persaingan bisnis perhotelan ini secara tepat. “Makin ketatnya persaingan bisnis perhotelan harus dibarengi dengan peningkatan kinerja dan kerjasama seluruh karyawan. Kemajuan Hotel Santika Premiere Malang ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya. Acara semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize bagi karyawan yang memenangkan undian berhadiah. Seiring bertambahnya usia, semoga Hotel Santika Premiere Malang akan semakin sukses dan berjaya dengan tetap mempertahankan prestasi sebagai hotel pilihan utama di Malang Raya. (Yessi – Secretary)
januari 2013
Grand Opening Amaris Hotel Malang Setelah membuka sepuluh hotel Amaris di berbagai kota sejak awal tahun 2012, Santika Indonesia Hotels & Resorts melengkapinya dengan pembukaan Hotel Amaris Malang di penghujung tahun naga emas.
A
maris Hotel Malang merupakan hotel ke-23 dalam kelompok Amaris Hotel. Sementara dalam jajaran Grup Santika Indonesia Hotel & Resort, hotel ini masuk urutan ke-52. Grand Opening Amaris Hotel Malang digelar pada hari Rabu, 19 Desember 2012, di lokasi hotel dengan ditandai pemotongan tumpeng oleh Direktur PT Graha Smart Hotel Asih Winanti. Dalam acara ini dilakukan penyerahan owning company Amaris Hotel Malang kepada Direktur Eksekutif PT Amaris International Management Lilik Oetama, yang kemudian diteruskan kepada Ichsan Harison selaku Hotel Manager Amaris Malang. Sambutan acara disampaikan oleh Direktur PT Graha Smart Hotel Maryamto Sunu. “Malang adalah kota yang sangat berkembang. Peningkatan jumlah pesawat yang terbang ke Malang dengan load factor yang tinggi adalah salah satu indikatornya,” kata Maryamto. Dengan tingkat hunian kota yang cukup tinggi, serta dengan banyaknya kunjungan dinas dan liburan, Malang menjadi salah satu destinasi favorit di Indonesia. Hal ini dianggap sebagai peluang yang sangat prospektif oleh manajemen
Santika Indonesia untuk mengembangkan sayap usahanya. “Inilah yang mendasari kami membuka hotel Amaris di kota ini, setelah sebelumnya Hotel Santika Premiere Malang,” tambah Maryamto. Citra Malang memang cukup kuat sebagai kota wisata. Segenap pesona alam seperti taman wisata, pegunungan, sungai, jeram, serta buah apel sebagai icon, membuat kota ini kian menarik minat para pelancong dari dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya ini juga mendapatkan julukan kota pelajar—sebagaimana Yogyakarta. Tercatat, saat ini Malang punya 14 universitas dan 35 pendidikan tinggi, seperti politeknik, sekolah tinggi, akademi, IKIP, dan sebagainya. Amaris Hotel Malang memiliki 111 kamar dengan penataan yang bersih, rapih, modern, serta dilengkapi dengan LED TV dan save deposit box. Hotel ini mempunyai 4 ruang meeting yang mampu menampung hingga 30 orang, serta kolam renang untuk anak-anak (kids pool). Hadirnya Amaris Hotel yang menyusul Hotel Santika Premiere dengan lokasi yang sangat strategis di pusat kota Malang akan memudahkan banyak kegiatan bisnis dan perjalanan wisata di kota ini. Sebagai salah satu bagian dari Santika Indonesia Hotels & Resort yang berpijak pada tagline Hospitality from the Heart, Amaris Hotel Malang akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dengan sepenuh hati.
(Guido &indonesia Vivi – Amaris Hotel) reinventing 35 tahun
januari 2013
41
Pak Jakob juga senang dan memberi semangat dan restu.
Sembilan Pilar Penelitian
Doktor Olahraga dari Tabloid BOLA
D
Penelitian yang berjalan selama 5 tahun dan harus bolak balik ke Malaysia itu akhirnya menemukan model Sembilan Pilar Pencapaian Olahraga Prestasi dari teori pakar olahraga De Bosscher. Hasilnya, ada 5 parameter unggulan Malaysia yang berjalan stabil dari tahun 19882008. Yaitu adanya policy olahraga yang terpadu dengan dukungan penuh pemerintah. Perekrutan dan pemassalan dengan sistem yang sudah teruji, pendanaan yang tak selalu menjadi kendala karena bisa mengikutsertakan swasta, serta penelitian ilmiah dengan banyaknya para ekspert di bidang olahraga. Pembinaan dan pemassalan olahraga seperti mengalami zaman keemasan di masa pemerintahan PM Mahathir Muhammad. Sebagai contoh, jelas terlihat adanya perpaduan pembangunan olahraga dan industri, yaitu sinkronisasi olahraga otomotif. Malaysia memproduksi mobil Proton, lomba mobil F1, dan sekaligus kemajuan produksi sumber minyak buminya melalui Petronas. Semua berlanjut terus, siapapun kepala pemerintahannya. Indonesia hanya memiliki satu keunggulan saja, yaitu di bidang pelatihan. Meski mempunyai persamaan bahwa pemerintah RI juga mendukung pembinaan olahraga, namun belum mempunyai national policy yang padu. Semua kebijakannya berjalan sendiri-sendiri. Demikian salah satu inti rekomendasi dari 13 usulan untuk kemajuan olahraga di Indonesia, sebagai kesimpulan akhir promovendus Eko Widodo. Dalam sambutan ucapan selamatnya, Prof Dr Harsuki, MA, menyatakan bahwa Eko, sebagai Doktor ke-1854 dari UNJ, adalah salah satu persona intelektual akademisi dan sekaligus praktisi. Harsuki mengharapkan melalui media, Dr Eko bisa memberi andil kemajuan bagi olahraga Indonesia. dan sekaligus sebagai kebanggaan UNJ dalam pengabdian kemasyarakatannya. Patut diketahui, promotor Dr Eko selain Prof Harsuki dan Dr Yudi Mulyanto, juga alm Dr (HC) MF Siregar, MSc, seorang teknokrat olahraga Indonesia yang terkenal. Sayangnya beliau tak sempat menyaksikan peristiwa bersejarah ini.
i Ruang Rektorat Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta, wartawan Tabloid BOLA Albertus Prihartono Eko Widodo berhasil menyabet gelar Doktor bidang olahraga, jelang akhir tahun 2012. Di depan Sidang Terbuka Senat UNJ tanggal 27 Desember 2012, ia berhasil mempertahankan desertasinya “Kebijakan Olahraga (Sport Policy) dalam Pembangunan Olahraga di Indonesia: Suatu perbandingan dengan Malaysia”, dengan hasil sangat memuaskan (suma cumlaude). Staf penguji terdiri dari promotor Prof Dr Harsuki, MA dan Dr Taufik Yudi Mulyanto, M.Pd. Dengan panitia ujian doktor: Prof Dr Bejo Sujanto, M.Pd ( Rektor UNJ sebagai ketua); Prof Dr H Djaali; Prof Dr Moch Asmawi, M.Pd; Prof Dr Firmansyah, DLi, MPd; dan Prof Dr Hari Setiono, M.Pd. Eko memulai studi program doktoralnya di UNJ tahun 2006 dan menyelesaikannya sembari bekerja sebagai wartawan BOLA. Sekalipun memiliki latar belakang sarjana pertanian dari IPB bidang studi Teknologi Makanan, namun darah olahraganya lebih kental sejak menjadi wartawan BOLA di tahun 1994. Strata duanya juga diselesaikan sambil bekerja di Universitas Dr Moestopo Jakarta dengan tesis “Pasar Sports Kids Tabloid BOLA” tahun 2005. Keinginannya melanjutkan program doktoralnya terinspirasi saat mengikuti seminar olahraga internasional di Kuala Lumpur dan (Ign Sunito, pensiunan Tabloid BOLA) terobsesi memajukan olahraga di Indonesia. Eko mengutarakan niatnya kepada penulis (sebelum pensiun), dan penulis merestuinya, sekalian beraudiensi dengan Bapak Jakob Oetama. 42 reinventing indonesia 35 tahun januari 2013
Cinta Tidak Harus Mati
S
INFO SI N RESE
ejak 2008, Henry Manampiring selalu beresolusi pribadi di akhir tahun: bikin buku. Hanya saja, yang namanya resolusi biasanya berakhir cuma di awang-awang alias tak pernah terlaksana. Sampai akhirnya di bulan Juni silam, dia dihubungi oleh Penerbit Buku Kompas dengan ajakan untuk membukukan isi blog-nya, The Laughing Phoenix. Terbitlah kemudian sebuah buku yang dalam waktu singkat merajai penjualan di sejumlah TB Gramedia, judulnya Cinta (Tidak Harus) Mati, hasil seleksi tulisan di blog dan beberapa tambahan baru. Tidak ada yang luput dikomentari penulis buku ini. Sebagai sekumpulan refleksi atas berbagai topik dan fenomena sehari-hari, buku ini seketika dapat mengajak pembaca ikut berpikir kritis sekaligus nyengir, atau bahkan tertawa terbahakbahak tanpa sadar. Mulai dari soal kejombloan, percintaan, Twitter, sampai masalah sosial budaya lain ditulis oleh Henry (atau “si Piring”, begitu dia dipanggil oleh teman-temannya) secara ugalugalan, sekaligus cerdas, rendah hati, dan funny. Secara keseluruhan, buku ini memiliki perspektif segar atas persoalan sehari-hari di sekitar kehidupan kita. Dari sejak diterbitkan November yang baru lalu, Cinta (Tidak Harus) Mati sudah mencapai angka penjualan 2000 eksemplar. Berminat beli? Harganya 48 ribu saja, dan siap-siap kehabisan! Berminat kenal lebih jauh dengan si Piring? Just follow him @newsplatter. (Nana)
Best Cycling Tips
M
erasa sudah lihai bersepeda sebagai goweser andal? Eeits, nanti dulu... jangan keburu berbangga diri sebelum membaca buku terjemahan karya Ben Hewitt ini. Buku yang aslinya berjudul lumayan panjang, Bicycling Magazine’s 1000 All-Time Best Tips, ini mengemukakan begitu banyak teknik dan saran bersepeda yang rasanya sudah diketahui dan dijalankan, tapi ternyata masih perlu diperbaiki, apakah itu gowes biasa-biasa saja di jalan raya, atau jarak jauh, atau bersepeda gunung, balap, sampai posisi duduk yang nyaman dan bagaimana harus merawat serta memperbaiki sepeda sendiri. Tidak ketinggalan, tentu, bagi para pesepeda yang sering harus menyusuri jalan-jalan raya yang luar biasa ganas seperti Jakarta, buku ini juga menyertakan tip-tip membangun ketrampilan serta bagaimana bersepeda secara aman. Dengan penerjemah yang juga seorang goweser, buku ini semakin menjadi keharusan bagi para pecinta perjalanan dengan sepeda, terutama mereka yang sebetulnya masih awam dan tidak seberapa menguasai teknik bersepeda secara baik dan benar. Agus Surono, akrab dipanggil Gus Sur, adalah wartawan Intisari yang aktif dalam komunitas karyawan pesepeda KG, Kompas Gramedia Cyclist. Hobinya bersepeda ke manamana juga sudah membawanya jauh ke manamana, mulai dari perjalanan turing kecil-kecilan ke luar kota bersama kawan-kawannya sampai ikut sebagai peserta event Jelajah Sepeda yang diselenggarakan oleh Harian KOMPAS. Pendeknya, Best Cycling Tips adalah buku wajib bagi pesepeda agar nikmat, aman dan nyaman di perjalanan. Menguasai isi buku ini berarti juga menjamin keselamatan bersama di jalanan. Selamat gowes! (Nana)
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
43
44 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
Klarifikasi: Anak Jatuh dari KRL M engacu berita di InfoKita, Desember 2012 lalu, memang benar telah terjadi kecelakaan di rel kereta api samping kantor Kompas Gramedia Palmerah Selatan. Seorang anak lelaki berumur sekitar 12 tahun terjatuh dari KRL jurusan Tanah Abang - Rangkas Bitung, tetapi terjadi tanggal 20 November 2012 pukul 16.30 WIB, bukan tanggal 13 November 2012. Awalnya, anak tersebut ditemukan oleh Surya Saputra, petugas Security KG, sedang terduduk di trotoar sisi tengah dekat jalur KA dengan wajah berlumuran darah dan menangis. Surya lalu lapor pada Second Team Leader Security, selanjutnya anak itu dipapah menuju teras Pos Security lama yang berada di belakang pintu gerbang Arteri Permata Hijau, bukan di luar pintu. Darah yang mengair di wajahnya lalu dibersihkan oleh Slamet Riyadi (petugas Security lainnya), dan diberi minum. Saat ditanya, ia mengaku bernama Wijaya, tinggal di Stasiun Duri Angke. Wijaya mengaku sebagai pengamen yang jatuh dari kereta karena didorong oleh pengamen saingannya. Itu dikuatkan dengan adanya tas kecil berisi uang receh yang menggantung di lehernya. Dalam hal melaksanakan tugas, Security KG memiliki SoP, yang berpedoman pada Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 dan berinduk kepada POLRI, sehingga setiap peristiwa yang berkaitan dengan tindak kejahatan, di dalam maupun di luar perusahaan, harus dilaporkan pada Kepolisian, seraya lapor ke pimpinan, dan secepatnya memberikan pertolongan pada korban. Perihal kalimat yang berbunyi: “Petugas Keamanan KG hanya melakukan laporan kordinasi”, dapat dijelaskan: begitu menerima informasi tentang kecelakan, Dedy Heryadi (Team Leader Security) menyiapkan mobil ambulance KG dan Supodo, sebagai wakilnya, menghubungi kepolisian. Sementara ambulance dalam perjalanan
ke Gerbang Arteri lewat belakang Unit III, kebetulan Sdr Mubaidilah melintasi lokasi tersebut dan beranggapan korban dibiarkan oleh Security, sehingga yang bersangkutan berinisiatif untuk membawa korban ke Poliklinik KG, dibonceng sepeda motor. Pos Polisi yang ditelepon oleh Supodo berkalikali tidak ada jawaban, sehingga ia menugaskan petugas Security yang berjaga di Gerbang Studio Orange untuk berlari ke Pospol Palmerah. Setibanya mobil ambulance di lokasi, ternyata korban telah dibawa ke Poliklinik KG dan tak lama tiga orang polisi tiba di lokasi. Mereka lalu bersama- sama menuju poliklinik KG. Kotak P3K memang tidak disiagakan di semua Pos Security KG. Namun kotak P3K telah disiagakan di Posko Pusat Komunikasi (PK3) Palmerah Selatan dan Posko Gerbang CFM Palmerah Barat serta Posko di luar Palmerah (Gajah Mada, Panjang, Cakung, dan Cikarang ), dengan persediaan obat yang memenuhi syarat untuk kondisi darurat. (Security Dept, GA-CFM)
reinventing indonesia 35 tahun
Kotak P3K yang tersedia di Posko Palsel, Palbar dan Posko di luar Palmerah.
januari 2013
45
Purnakarya Kompas 2012 E
nam orang karyawan Kompas yang telah memasuki masa pensiun di tahun 2012: Sutiyun (Umum), Alexander Sudarto (Bisnis Iklan), Nannie Erma Suwarni (Bisnis Accounting), Roliah(Bisnis Iklan), Maruli Tobing (Redaksi), dan Bernandus Supriyanto (Penerbit Buku Kompas) Acara pelepasan dan syukuran para purnakaryawan ini dilaksanakan di Function Room lantai 6 Gedung KG Palsel unit 2, Jumat (14/12/12). Acara sederhana ini juga dihadiri oleh Pak Jakob Oetama, Pemred Kompas Rikard Bagun, Wapemred Kompas Budiman Tanuredjo, dan seluruh rekan–rekan sekerja yang masih
aktif. Dengan suasana yang penuh keabraban, para purnakarya menceritakan pengalamannya ketika awal mula masuk dan bekerja di Kompas. Pada kesempatan tersebut, Pak Jakob juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para purnakaryawan atas pengabdiannya selama ini. Acara ditutup dengan doa serta hiburan dan makan siang bersama. Kenangan yang tidak akan terlupakan dari acara ini adalah: waktu makan siang sempat tertunda dikarenakan catering yang dipesan panitia datang terlambat, terkena imbas kemacetan demo perangkat desa di Gedung DPR/ MPR. (Mubaidillah, Umum Kompas)
PURNAKARYA
46 reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
reinventing indonesia 35 tahun
januari 2013
47
SUDOKU
TTS infokita : Januari 2013
Inforileks
4
3
6
1 3
i Setiap edis h li pi di akan dan 5 pemenang ang en m pe k untu luar kota, an bingkisan ak ng ya at am al dikirimkan ke an. ab w ja da pa tercantum
1
9 4
4
3 6
7 8
3
4
4 2
8
5
9
8 Ben/Humas
Isi sel‐sel kosong dengan angka (setiap sel hanya 1 angka)
SUDOKU ‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap baris
Isi sel-sel kosong dengan Angka (setiap sel hanya 1 angka) ‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap kolom - Angka hanya muncul sekali dalam setiap baris -‐ Angka hanya muncul sekali dalam setiap area Angka hanya muncul sekali dalam setiap kolom - Angka hanya muncul sekali dalam setiap area
Pemenang TTS Desember 2012 Ketentuan: TTS terbuka untuk seluruh karyawan, keluarga karyawan & purnakaryawan KG. Kirim jawaban ke Redaksi InfoKita, Humas KG, Jl Palmerah Selatan 17, Jkt 10270. Cantumkan nama lengkap, NIK, unit usaha & alamat lengkap unit usaha. Gunting dan tempelkan kupon asli TTS pada amplop/ kartu pos.
1.
Sandra Armentina (NIK 006275) TB Mall Bali Galeria
4.
Mulyadi (NIK 003002) TB Lampung
2.
Made Suartika (NIK 000491) HR&GA GoBP
5.
Basuki Rekso Bowo (NIK 000525) TB Semarang
3.
Dedy Mulyada (NIK 006287) TB Jayapura
#
reinventing indonesia 35 tahun 48KUPON TTS
INFOKITA’JAN’2012
januari 2013