Daftar Isi Table of Content
01
Tema dan Penjelasan Behind the Theme
27
03
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Company’s Vision, Mission and Values
29 Produk Perusahaan Company’s Products
05
Peristiwa Penting 2015 2015 Significant Events
29 Kapasitas dan Hasil Produksi Capacity and Production Output
Kilas Kinerja 2015
2015 Performance Overview 09
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
10
Grafik Pertumbuhan Charts of Financial Highlights
12
Informasi Saham Shares Information
14
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Laporan Manajemen Management Reports 17
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
19
Laporan Direksi Board of Directors Report
Aspek Pemasaran Marketing Aspect
30
Peta Operasional Operational Map
31
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
32
Profil Direksi Board of Directors Profile
33
Struktur Organisasi Organization Structure
34
Informasi Kepemilikan Saham Share Ownership Information
34
Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology
35
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Institutions Supporting Capital Market
35
Informasi Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries Information
36
Sumber Daya Manusia Human Resource
38
Sistem Informasi Information System
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
Profil Perusahaan Company Profile 25
Informasi Perusahaan Company Information
26
Riwayat Singkat Brief History
41
Prospek Usaha 2016 2016 Business Prospects
42
Strategi dan Kebijakan Usaha Business Strategy and Policy
43
Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
53
Dampak Kenaikan Harga Jual Terhadap Kinerja Perusahaan Impact of Price Changes on Company’s Performance
53
Kemampuan Membayar Utang Solvency Information
80
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
53
Kebijakan Dividen Dividend Policy
81
Manajemen Risiko Risk Management
54
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Impact of Changes in Accounting Policy
82
Kode Etik Perusahaan Code of Conduct
54
Dampak Perubahan Perundang-undangan Impact of Changes in Regulations
82 Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan Karyawan Management and Employee Share Ownership Program
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 57
Dasar Hukum GCG GCG Legal Basis
58
Prinsip Penerapan GCG Principle of GCG Implementation
60
Pengukuran Kinerja GCG GCG Assessment
61
Struktur Tata Kelola Perseroan Structure of Good Corporate Governance
62
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
66
Dewan Komisaris Board of Commissioners
68 Direksi Board of Directors 70
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi Affiliations Between The Board of Commissioners and Board of Directors
71
Komite Remunerasi Remuneration Committee
74
Komite Audit Audit Committee
78
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
79
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
83
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
84
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
84
Penyempurnaan dan Implementasi GCG GCG Development and Implementation
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 89 Sosial Social 90 Ekonomi Economy 91
Lingkungan Environment
Laporan Keuangan Financial Report 93
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Responsibility on The Annual Report
94
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Responsibility on The Financial Statement
Penjelasan Tema Behind the Theme
BACK TO BASIC Tahun 2015 diwarnai oleh gejolak perekonomian secara global yang menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. Dalam melewati tahun 2015 yang penuh dinamika, PT Arwana Citramulia Tbk mengambil langkah yang sederhana, yaitu “back to basic”, dengan konsisten dan fokus kembali pada visi Perusahaan, yaitu “Menjadi Perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat.”
2015 was filled with global economy turmoil that had become a challenge and a learning opportunity to reflect upon ourselves and to grow. Through the year of 2015, PT Arwana Citramulia Tbk strived one step at a time with a “Back to Basic” philosophy, focusing on consistency and focusing back to the Company’s vision of “Being the best company in the ceramic tiles industry, full of creativity and innovation, able to contribute to the development of the country and the society.”
Menjadi yang Terbaik
To be The Best
Kami berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dengan terus berevolusi dan terus belajar. Tantangan di tahun 2015 ini menjadi titik instrospeksi bagi Perseroan untuk kembali mengevaluasi secara internal perbaikan apa saja yang dapat kami lakukan untuk menjadi lebih baik lagi. Salah satu budaya kerja Arwana adalah akurasi; setiap keputusan diambil berdasarkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, tahun ini Arwana banyak melakukan konsolidasi untuk terus meningkatkan produktivitas dengan fokus pada pembinaan karakter “peduli” terhadap hal yang sederhana.
Our commitment to be the best requires us to keep innovating and learning. The challenges in 2015 have become a point of introspection for the Company to reevaluate internally on various improvements that we could do to be better. One of the work cultures in Arwana that we emphasize on is accuracy; every decision is made based on accurate, analytical and accountable data. This leads Arwana to consolidate this year in order to increase productivity by focusing on developing a character of “awareness” towards simple matters.
1
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Daya Cipta dan Inovasi
Creativity and Innovation
Kinerja yang menurun di tahun ini menunjukkan bahwa perubahan ekonomi di tahun 2015 ini lebih cepat lajunya dibanding inovasi dan perubahan yang telah dan sedang dilakukan oleh Perseroan. Dengan semangat “Daya Cipta dan Inovasi” yang tertera dalam Visi Perseroan, kami terus melakukan ekspansi pasar dan produk, salah satunya dengan pembangunan Plant V di Mojokerto yang ditargetkan untuk mulai produksi pada awal tahun 2016. Plant baru ini akan sepenuhnya didedikasikan untuk produksi keramik dinding dengan ukuran baru. Keramik dinding ini akan membuka peluang untuk pasar yang baru. Kami juga terus melakukan investasi teknologi dengan memasang mesin Digital Printing di semua plant dan lebih efisien lagi dalam pemakaian gas dengan meningkatkan fungsi heat recovery.
The weak performance in 2015 shows that the economy rate of change in 2015 is faster than the innovation and changes that has been performed by the Company. With the spirit of “Creativity and Innovation” that is stated in the Company’s vision, we continue to expand our market and products, one of which is the construction of Plant V in Mojokerto that is targeted to commence production in 2016. This new plant will be fully dedicated to wall tiles production with new size. This wall tile will also open up opportunity for new market. We are also continuing to invest in technology by installing Digital Printing machine in all plants and to be more efficient in utilizing gas by improving heat recovery function.
Kontribusi
Contribution
Dalam kondisi ekonomi yang menurun, diperlukan semangat dan keyakinan untuk mendorong perekonomian bangsa menjadi lebih baik. Kami melawan arus dan tetap optimis dengan membangun pabrik baru di Mojokerto. Menjalankan usaha perlu hikmat untuk dapat menabung saat berkelebihan dan berinvestasi pada masa sulit sehingga dapat membuka lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya pabrik baru, kami akan menggerakan perekonomian wilayah Mojokerto dan sekitarnya. Kami juga mengurangi kemacetan dan polusi kendaraan, karena tidak perlu lagi mengirim keramik dari Serang ke Jawa Timur. Menjalankan usaha jangan hanya memikirkan keuntungan dan berharap kepada penguasa tetapi kita harus mampu untuk mandiri dan menjadi sumber berkat untuk para karyawan, masyarakat dan pemerintah. Seperti kata presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy, “Jangan bertanya apa yang negara dapat berikan kepadamu, tapi apa yang sudah kamu berikan kepada negaramu”.
Even in such economic decline conditions, we are still staying optimistic and going against the current by building a new plant in Mojokerto. This is because enthusiasm and confidence are required to improve the current bearish mood of not only the ceramic industry, but also the economy as a whole. Running a business takes wisdom to save during time of abundance and to invest during difficult time; by doing so, new jobs and new business opportunities are created for the surrounding community. With the new factory, we will stimulate the economy in Mojokerto and its surrounding area. This will also reduce traffic and pollution as there will not be a need for shipping of our ceramic products between our Serang plant and East Java anymore. We believe that In running a business, we cannot only focus on profits while relying on respective authorities or government to put the right policies in place. We have to be independent and take it upon ourselves to be a source of blessings and opportunity for our employees, community and government. Just as the 35th president of United States of America, John F. Kennedy, once said, “Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country”.
Dengan Back to Basic, PT Arwana Citramulia Tbk bertekad untuk terus menjadi perusahaan yang terbaik sesuai Visi dan Misi yang sudah menjadi prinsip dan nilai luhur kerja kami.
With our “Back to Basic” mentality, PT Arwana Citramulia Tbk is determined to continue to be the best Company, being in line with the vision and mission that has become our working standards and values
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
2
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Company’s Vision, Mission & Values
Visi
Vision
Menjadi perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat.
To be the best company in the ceramic industry, full of creativity and innovation, and able to contribute to the development of the country and the society.
Uraian:
Remark:
Visi ini tercipta karena adanya idealisme yang ingin diperjuangkan oleh pendiri perseroan, serta merupakan komitmen kepada masyarakat. “Menjadi perusahaan yang terbaik” tidak sekadar dilihat dari sudut bisnis, tetapi juga meliputi tanggung jawab sosial sebagai perusahaan yang diakui keberadaannya dan dapat dipercaya oleh para pemangku kepentingan dan masyrakat luas. Sistem operasional kami dijiwai oleh semangat daya cipta serta mengutamakan cara berpikir yang inovatif. Pendekatan berdaya cipta dan inovatif dalam meningkatkan nilai-nilai perseroan yang luhur akan dihargai oleh dunia bisnis dan masyarakat sekitar.
The vision is conceptualized by the idealism which the Company’s founder strives for. Underlying the vision is the commitment to the society. “To be the best company” is not only from the perspective of business, but also social responsibility in the capacity of a company, whose existence is deemed necessary and reliable within its stakeholders and society at large. Our operational system is inspired by the spirit of creativity and gives priority to innovative way of thinking. Creative and innovative approach in order to enhance corporate value will be highly appreciated by business society and surrounding society.
Misi
Mission
1. Menjunjung tinggi kualitas produk dan layanan dengan menerapkan prinsip efisiensi secara konsisten, sehingga mampu menghasilkan keramik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
1. Prioritize quality products and services by consistently applying the principles of efficiency to produce high quality and affordable ceramic tiles.
Uraian: “Arwana Ceramic Tiles” identik dengan produk berkualitas. Arwana berkomitmen untuk melayani pasar menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau, di sisi lain memberikan jaminan pemenuhan standar kualitas. Dalam hal ini, Arwana memahami perlunya mengadakan investasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tersebut.
Remark: “Arwana Ceramic Tiles” is identic with quality product. Arwana is committed to serve the medium to low income market with affordable price while making sure that quality standard requirements are fulfilled. In this regard, Arwana understands the need to invest in technology and human capital to achieve its objectives.
2. Menerapkan proses produksi yang dinamis, kreatif dan inovatif.
2.
Uraian: Arwana menerapkan proses produksi dengan mengadakan penelitian dan pengembangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik agar mampu menciptakan produk sesuai tren pasar dengan berbagai corak dan ragam.
Remark: Arwana applies production process by conducting research and development to obtain better results in order to be able to create product in accordance with the market trend with various patterns and designs.
3. Menciptakan iklim usaha yang mampu menyerap tenaga lokal dan mengembangkan usaha skala menengah yang terkait.
3.
Uraian: Arwana berusaha bersinergi dengan kemajuan ekonomi setempat dan usaha skala menengah terkait dengan cara mempekerjakan tenaga kerja setempat dan memprioritaskan pemanfaatan sumber bahan baku yang dekat dengan pabrik.
Remark: Arwana seeks to synergize with local economic advancement and related medium-sized business by employing local labor and prioritizing the benefit of local sources of raw material nearby the factory.
3
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Dynamic, creative and innovative in the production process.
To create friendly business atmosphere that encourages local labor employment and stimulate the development of medium - sized businesses.
Nilai-nilai Perusahaan
Corporate Value
• Nilai Pemegang Saham Usaha kami harus menghasilkan tingkat pengembalian yang baik atas aset yang dipercayakan oleh para pemegang saham. Kami harus konsisten menghasilkan laba dan meningkatkan nilai pemegang saham.
• Shareholder Value Our business must generate sustainable returns on the assets entrusted to us by our shareholders. We must be consistent in producing profits and increasing shareholder’s value.
• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kami akan menyediakan tempat kerja yang aman dan memelihara lingkungan serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan semua karyawan. Kami akan memerhatikan isu-isu terkait peraturan, undang-undang dan kepatuhan hukum yang berlaku dan lingkungan negeri kami.
• Corporate Social Responsibility We will provide a safe workplace and preserve the environment, promote the health and well-being of all employees and their families. We will be well-informed in the regulations, rules, and compliance of Indonesia and we also preserve our country’s environment.
• Kepuasan Pelanggan Memenuhi kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama. Kami bekerja keras untuk terus menerus memperbaiki kualitas, meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memahami apa yang pelanggan inginkan.
• Customer Satisfaction The pursuit of customer satisfaction is our main priority. We strive for continuous quality improvement in all we do, and achieve enhanced customer satisfaction by understanding customer need.
• Kerja Sama Tim Kami menghargai berbagi talenta dan kreativitas setiap karyawan untuk ikut terlibat dalam mencapai tujuan perseroan. Kami bangga terhadap kontribusi yang berasal dari gagasan.
• Teamwork We value the diverse talents and creativity of every employee to be involved in achieving the Company’s objectives. We take pride in the contributions that come from the diversity of ideas.
• Integritas Kami memiliki standar etika tertinggi dalam setiap aspek pekerjaan, termasuk kejujuran dan keadilan. Kami secara pribadi bertanggung jawab atas tindakan kami, dan berlaku sopan dan santun terhadap setiap orang.
• Integrity We have the highest ethical standards in all aspect of work, including honesty and fairness. We will take personal responsibility for our actions, and treat everyone with respect and good manners.
Kunjungan Barclays dan Mandiri Sekuritas Visit by Barclays and Mandiri Securities
VP PT Arwana Citramulia VP PT Arwana Citramulia Kunjungan dari Universitas Chicago, Booth School of Business Visit by University of Chicago, Booth School of Business
Kunjungan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi Visit by The Commander of the Army Strategic Command Letjen TNI Edy Rahmayadi
Kunjungan dari Calvin College Visit by Calvin College Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
4
Peristiwa Penting 2015 2015 Significant Events
21
24
Hibah keramik ke TNI Kostrad
Kunjungan ke Panti Asuhan Anak Adinda
Donation of Ceramic tiles to National Army Strategic and Reserve Command.
Visit to Anak Adinda Orphanage
Januari / January
Januari / January
26
Mei / May Best Managed Companies dari Finance Asia Best Managed Companies by Finance Asia
28
3
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Hibah keramik ke MABES TNI
Annual General Meeting of Shareholders
Donation of Ceramic tiles to Indonesian Armed Forces
Mei / May
Juni / June
16
Desember / December Penghargaan Industri Hijau untuk 3 Plant Green Industry Awards for 3 Plants
5
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
20
Februari / February Hibah keramik ke Mabes AD Donation of Ceramic tiles to National Army
3
6
Maret / March
Maret / March
Kunjungan Sekolah Anak Indonesia
Gathering bersama Pemilik Toko dan Sub-Distributor
Visit from Indonesian Children School
Gathering with Store Owners and Sub-Distributors
6
Juni / June Gathering Marketing bersama pekerja kontraktor Marketing Gathering with contractor workers
26
26
November / November
November / November
Trifecta Award dari Forbes untuk Pemenang 3 Tahun Berturut
Best of The Best dari Forbes
Trifecta Award from Forbes for Winning Three Years in a Row
Best of the Best from Forbes
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
6
Kilas Kinerja 2015 Performance Overview
09
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
10
Grafik Pertumbuhan Charts of Financial Highlights
12
Informasi Saham Shares Information
14
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Expressed in million Rupiah except earnings per share & number of shares outstanding
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham & jumlah saham yang beredar
Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember
2011
2012
2013*
2014*
2015
Year Ended On December 31
Consolidated Income Statement
Laba Rugi Konsolidasi Penjualan Bersih
922.685
1.113.664
1.417.640
1.609.759
1.291.926
Net Sales
Beban Pokok Penjualan
636.882
735.935
915.440
1.087.606
1.003.838
Cost of Goods Sold
Laba Kotor
285.803
377.729
502.200
522.153
288.088
Gross Profit
Laba Usaha
150.184
224.434
321.793
352.131
102.382
Income from Operations
19.145
10.707
3.813
2.023
5.051
Interest Expense – Net
129.918
212.272
316.845
348.684
95.514
Income Before Income Tax
Beban Bunga - Bersih Laba Sebelum Beban Pajak Beban Pajak
33.968
53.587
78.652
86.805
24.304
Income Tax Expense
Laba Tahun Berjalan
95.949
158.684
238.194
261.880
71.210
Profit for the Year
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
94.734
156.462
235.642
259.515
69.782
Profit for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Nonpengendali
1.215
2.222
2.552
2.365
1.428
Profit for the Year Attributable to Non-Controlling Interests
Penghasilan (Biaya) Komprehensif Lain
-
-
(7.345)
4.239
3.016
Other Comprehensive Income (Expense)
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
-
-
230.849
266.119
74.226
Comprehensive Income for the Year
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
94.734
156.462
228.561
263.616
72.720
Comprehensive Income for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity
Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Nonpengendali
1.215
2.222
2.288
2.503
1.506
Comprehensive Income for the Year Attributable to Non-Controlling Interests
200.146
276.213
379.773
423.014
176.277
Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization
51.62
85.25
32.10
35.35
9.51
Earnings per Share Attributable to Owners of the Parent Entity
1.835.357.744
1.835.357.744
7.341.430.976
7.341.430.976
7.341.430.976
Number of Shares Outstanding
Aset Lancar
261.066
323.837
405.105
507.458
509.178
Current Assets
Aset Tidak Lancar
570.442
613.523
732.931
752.480
921.601
Non-Current Assets
Jumlah Aset
831.508
937.360
1.137.496
1.259.938
1.430.779
Total Assets
Kewajiban Lancar
257.011
277.678
311.781
315.673
498.858
Current Liabilities
91.323
54.874
63.982
34.323
37.193
Non-Current Liabilities
348.334
332.552
375.762
346.996
536.051
Total Liabilities
7.256
9.136
10.817
12.872
14.304
Non-Controlling Interests
Saldo Laba
383.917
503.672
658.917
805.070
789.692
Retained Earnings
Ekuitas Bersih
483.173
604.808
761.734
909.942
894.728
Net Stockholders Equity
4.055
46.159
93.325
191.786
10.320
Net Working Capital
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
143.853
237.696
278.878
238.938
111.918
Cash Flow from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(22.241) (151.629)
(56.893) (145.792)
(158.717) (133.069)
(87.847) (135.996)
(81.787) (72.261)
Cash Flow from Financing Activities
Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi Laba per Saham Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Saham yang Beredar
Consolidated Balance Sheet
Neraca Konsolidasi
Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Kepentingan Nonpengendali
Modal Kerja Bersih
Consolidated Cash Flow
Arus Kas Konsolidasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan *Disajikan kembali
9
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Cash Flow from Investing Activities
*Restated
Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember
2011
2012
2013 Disajikan kembali
Rasio Usaha
2014
Years Ended On December 31
2015
Disajikan kembali
Operating Ratios
Marjin Laba kotor
31%
34%
35%
32%
22%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
16%
20%
23%
22%
8%
Operating Margin
Marjin Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
10%
14%
17%
16%
5%
Profit Margin for the Year Attributable to Owners of the Parent Entity
Marjin Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi
22%
25%
27%
26%
14%
Profit Margin EBITDA
Tingkat Pengembalian Terhadap Ekuitas
20%
26%
31%
29%
8%
Return on Equity
Tingkat Pengembalian Terhadap Asset
11%
17%
21%
21%
5%
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Terhadap Investasi
17%
26%
33%
35%
8%
Return on Investment
102%
117%
130%
161%
102%
Current Ratio
60%
Debt to Equity Ratio
Rasio Keuangan
Financial Ratios
Rasio Lancar Kewajiban Terhadap Ekuitas
72%
55%
49%
38%
Hutang Bank Terhadap Ekuitas
33%
11%
6%
3%
3%
Gearing Ratio
Kewajiban Terhadap Aset
42%
35%
33%
28%
37%
Debt to Asset Ratio
Grafik Pertumbuhan
Charts of Financial Highlights
Operation Results
Hasil Usaha Net Sales
Penjualan Bersih
Gross Profit
Laba Kotor
33%
4%
14% 32%
27% -20%
-45%
8%
21%
922.685
1.113.664
1.417.640
1.609.759
1.291.926
285.803
377.729
502.200
522.153
288.088
11%
11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
10
Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi
EBITDA
Income from Operation
Laba Usaha
Net Income
Laba Bersih
9%
10%
43%
11%
51%
37%
49% 38%
65%
6%
6% -58%
20%
276.213
379.773
423.014
176.277
150.184
224.434
321.793
352.131
102.382
94.734
156.462
235.642
259.515
69.782
-73%
200.146
-71%
11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
Posisi Keuangan
Financial Position
Total Assets
Jumlah Aset
Retained Earnings
Saldo Laba
Net Stockholders Equity
Ekuitas Bersih
14% 11%
21%
19%
-2%
-2%
21% 26%
31% 13% 5%
25% 31% 16%
831.508
937.360
1.135.496
1.259.938
1.430.779
383.917
503.672
658.917
805.070
789.692
483.173
604.808
761.734
909.942
894.728
21%
11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
11
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Informasi Saham Shares Information
6.000
1.200 5.289,40
1,3%
3%
-7,8%
1.000
-5,9%
5.000
-2,2%
5.216,38
5.086,43
1000 955
2,6%
5.518,68
5.450,29 -4,5%
-6,1%
4.910,66
-15,2%
4.802,53
-6,3%
5,5%
4.509,61
800
3,3%
-0,2% 4.455,18
4.593,01
4.446,46
4.000
4.223,91 810 -35,8%
600
29,8%
675
3.000
-21,5% 5,7% 560
530
520
-15,2% -6,1%
-2%
475
400
446
19,1%
-3,9% 437
500
420
200
2.000 1.000
ARNA
IHSG / Jakarta Composite Index
0 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOV
DES
0
1.200 Share Price in rupiah
Volume
1000 800 600 400 200
20M
0 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOV
Pergerakan Harga Saham
DES
Share Price Movement
2015
2014
Tahun
Year
Triwulan
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Quarter
Tertinggi
950
1.030
1.025
995
1.020
830
650
530
Highest
Terendah
725
855
940
820
755
495
430
396
Lowest
Penutupan
945
1.010
995
870
810
530
446
500
Closing
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
12
Overview of Shares Data
Ikhtisar Data Saham
2015
2014 Harga Tertinggi (Rp)
1.030
1.020
Highest Price (IDR)
Harga Terendah (Rp)
725
396
Lowest Price (IDR)
Penutupan (Rp)
870
500
Closing (IDR)
7.341.430.976
7.341.430.976
Number of Shares
985.581.000
1.201.585.600
Transaction Volume
86.901
128.424
Frequency (times)
893.619.412.000
680.564.656.700
Transaction Amount (IDR)
6.387.044.949.120
3.670.715.488.000
Market Capitalization (IDR)
Laba per Saham (Rp)
35,35
9,51
Earning per Share (IDR)*
Rasio Harga Saham Terhadap Laba Per Lembar Saham*
24,61
52,58
Price Earning Ratio (PER)*
Rasio Harga Saham Terhadap Nilai Buku*
7,02
4,10
Price to Book Value (PBV)*
Jumlah Saham (lembar) Volume Transaksi Frekuensi (kali) Nilai Transaksi (Rp) Kapitalisasi Pasar (Rp)
Stok Split dengan ratio 1 : 4 pada Juli 2013 Stock split with 1 : 4 ratio on July 2013 *) Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. *) Computed based on weighted average of outstanding shares for the year.
Table of Share Transaction
Tabel Transaksi Saham Triwulan Quarter
Frekuensi (kali) Frequency (times)
Volume Transaksi Transaction Volume
Nilai Transaksi (Rp) Transaction Amount (IDR)
2014 I
30.410
350.600.000
281.568.341.000
II
20.363
171.935.700
168.174.413.500
III
17.057
273.215.000
274.462.719.000
IV
19.071
189.830.300
169.413.938.500
Total
86.901
985.581.000
893.619.412.000
2015 I
25.549
184.033.700
165.576.927.000
II
34.944
379.599.500
226.272.897.200
III
29.664
142.469.600
73.646.587.200
IV
38.267
495.482.800
215.068.245.300
128.424
1.201.585.600
680.564.656.700
Total
13
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
My Home Magazine Produk Terbaik menggunakan Teknologi Cetak Digital 27 Februari 2015
Direktorat Jendral Pajak Sertifikat Penghargaan dari Direktorat Jendral Pajak 23 April 2015 Certificate of Appreciation by Indonesian Directorate General of Taxes April 23, 2015
The Best Product using Digital Printing Technology by My Home Magazine February 27, 2015
Finance Asia Perusahaan dengan Manajemen Terbaik dan Paling Berkomitmen dalam Pembayaran Dividen 26 Mei 2015
Best Managed Companies by Finance Asia May 26, 2015. Residence Indonesia Keramik Favorit Pilihan 2015 28 Oktober 2015
Favorite Choice by Residence Award October 28, 2015 Forbes Indonesia Terbaik dari yang Terbaik “50 Perusahaan Terbaik “ 26 November 2015
Forbes Indonesia Trifecta “Menang tiga kali berturut kategori 50 Perusahaan Terbaik “ 26 November 2015 Trifecta Award from Forbes Indonesia “For Winning Three Years in a Row” November 26, 2015
Best of the Best from Forbes Indonesia November 26, 2015
Industri Hijau 2015 Penghargaan Industri Hijau 2015 untuk 3 Pabrik Arwana 16 Desember 2015
Green Industry Awards for 3 Plants December 16, 2015
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
14
Laporan Manajemen Management Reports
17
15
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
19
Laporan Direksi Board of Directors Report
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
16
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders,
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dari evaluasi kinerja Direksi, kami Dewan Komisaris hendak melaporkan kinerja Perseroan pada tahun fiskal 2015, baik dari segi operasional maupun keuangan.
It is with thanksgiving and praise to our God Almighty that we, the Board of Commissioners, would like to report the Company’s 2015 operation and financial in accordance to the Director’s report.
Di tengah situasi ekonomi global maupun nasional yang lemah di Tahun 2015, komitmen untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan dan semangat kerja dari segenap Direksi dan Manajemen patut diberikan apresiasi. Pada Tahun 2015, Perseroan membukukan Laba Bersih sebesar Rp69,78 miliar, turun sebesar 73% dibandingkan Tahun 2014, penurunan ini disebabkan oleh faktor makro ekonomi dimana daya beli masyarakat menurun sebagai dampak dari penyerapan belanja negara yang terlambat dan kenaikan harga bahan bakar minyak pada Tahun 2014 sebesar 37%, serta biaya produksi yang naik karena depresiasi Rupiah. Walaupun faktor makro dan mikro ekonomi di 2015 tidak mendukung, Arwana tetap dapat mempertahankan utilitas produksi sebesar 85% dengan adanya inovasi mix product dan distribusi pasar yang semakin luas.
In the midst of a declining economy, both globally and nationally, in 2015, the commitment to keep growing continuously and the working enthusiasm from Board of Directors and Management are noteworthy to be appreciated. In 2015, the Company recorded a Net Sales of Rp69.78 billion, which is a decrease of 73% compared to 2014, this decrease is attributes to macro economic factors, in which consumers spending declined as a result of delayed absorption of government spending and the increase in fuel price in 2014 by as much as 37%. Furthermore, depreciation of Rupiah currency caused production costs to sky rocket. Despite these discouraging macro and micro economic conditions in 2015, Arwana is still able to achieve production utility of 85% with mix product innovation and expanding market distribution.
Dewan Komisaris akan terus proaktif mengawasi kebijakan Perseroan dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang berprinsip Keterbukaan, Kemandirian, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, dan Kewajaran, dengan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Remunerasi. Bersamaan dengan hal ini, Dewan Komisaris juga hendak memberikan apresiasi kepada kedua komite tersebut atas perbaikan kualitas pengawasan baik di kantor pusat maupun di plant. Dewan
Board of Commissioners will proactively oversee the Company’s policy and implementation of Corporate Governance based on Transparency, Independence, Accountability, Responsibility, and Fairness working alongside the Audit Committee and Remuneration Committee. Moreover, Board of Commissioners would also like to acknowledge both committees for quality improvements in oversight, both at head office and plants. Board of Commissioners gives full support on the
17
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Komisaris juga sangat mendukung rencana kerja Perseroan di Tahun 2016 dan akan memberikan arahan kepada Direksi sesuai dengan prinsip kehati-hatian di tengah ketidakpastian gejolak perekonomian global dan domestik serta mengantisipasi dinamika politik domestik.
Company’s working plan for 2016 and will provide guidance for Board of Directors with prudence in the midst of global and domestic economy uncertainties, as well as anticipating the domestic politic dynamics.
Selama tahun 2015, sesuai hasil RUPS pada tanggal 28 Mei 2015, telah terjadi perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris sbb:
During 2015, according to decision made in GMS on May 28th, 2015, a change in composition of Board of Commissioners has taken place as follow:
Komisaris Utama : Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM Wakil Komisaris Utama : Edwin Pamimpin Situmorang SH, MH Komisaris Independen : Drs. H. Karsanto, MBA
President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Sebagai kata penutup, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham, Direksi, Komite Audit, Komite Remunerasi, Manajemen, karyawan, pemasok, dan khususnya para pelanggan kami yang setia, atas dukungan dan kepercayaan terhadap Perseroan. Kami tetap yakin bahwa Perseroan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun mendatang.
In closing, the Board of Commissioners would like to acknowledge the shareholders, Board of Directors, Audit Committee, Remuneration Committee, Management, employees, suppliers, and especially our loyal customers, for the support and trust given to the Company. We are confident that the Company will be able to maintain and improve its performance in the coming years.
: Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM : Edwin Pamimpin Situmorang SH, MH : Drs. H. Karsanto, MBA
Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of Commissioners
Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM President Commissioner
“
“
Arwana tetap dapat mempertahankan utilitas produksi sebesar 85% dengan adanya inovasi mix product dan distribusi pasar yang semakin luas
Arwana is still able to achieve production utility of 85% with mix product innovation and expanding market distribution
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
18
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Kami sangat bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkatNya, Arwana masih mampu meraih laba pada tahun 2015 walaupun kondisi perekomian dunia dan Indonesia kurang menjanjikan. Menurut proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2015 sebesar 3,1%, melambat dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 3,4%. Krisis ekonomi Uni-eropa sejak 2008 sampai dengan sekarang membawa dampak perlambatan ekonomi dunia termasuk China, Jepang dan hampir ke seluruh dunia.
We are truly grateful to God Almighty for His blessing that in 2015, despite the weak economic condition in Indonesia and unstable market conditions globally, Arwana is still able to book a profit. According to IMF projection, the world’s economic growth in 2015 was a mere 3.1%, compared to 3.4% at 2014. Furthermore, economic crisis that has been troubling the Europian Union since 2008 has hampered the global economic growth. When we add China’s and Japan’s tightening economy, we can see a clear picture that the global economy in 2015 has, at best, been a shaky one.
Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi China sebesar 6,9%, ini merupakan rekor pertumbuhan terendah selama 25 tahun terakhir. Sedangkan Negara BRIC lainnya seperti Rusia mengalami pertumbuhan negatif 3,7% dan Brasil negatif 3,8%. Perlambatan ekonomi global telah berdampak terhadap penurunan harga komoditas yang merupakan tulang punggung ekspor Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan untuk tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai sebesar 4,79%, lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi dalam APBN perubahan 2015 yang sebesar 5,7%.
In 2015, China’s economic growth is 6.9%, which is a record low in the last 25 years. Meanwhile, other BRIC countries are experiencing negative economic growth (Russia -3.7%, Brazil -3.8%). The global economic downturn has resulted in a decline of commodities prices, which are the backbone of Indonesia’s exports. Central Agency on Statistical reports Indonesia’s economic growth for 2015 is at 4.79%, which is lower than the targeted 2015 revision of Central Government Expenditure Budget (APBN) at 5.7%.
Kemampuan daya beli masyarakat kita melemah tajam dikarenakan menurunnya harga produk komoditas ekspor dan serapan anggaran pembelanjaan Negara yang tidak maksimal. Dampaknya penjualan produk keramik mengalami penurunan yang cukup tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan biaya produksi mengalami peningkatan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap hampir seluruh mata uang transaksi pasar uang dunia.
Our consumer spending experienced a sharp decline due to a drop of export commodities prices and weak absorption of government spending. As a result, sales of ceramic tiles product have been significantly affected, resulting in a significant decline in ceramic product consumptions compared to the previous years. This is coupled by increasing production costs attributed to the the devaluation of Indonesia’s Rupiah currency against almost every other currency in the world’s money market transactions.
19
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Pada tahun 2015, Arwana fokus menjalankan strategi yang berlandaskan innovasi produk bernilai tambah tinggi. Peningkatan pertumbuhan kapasitas memperhatikan letak geografis supaya bisa menurunkan biaya pengiriman dan perluasan jaringan distribusi. Penjualan bersih Perseroan tahun 2015 dibukukan sebesar Rp1.291,92 miliar, mengalami penurunan sebesar 19,7% dibandingkan dengan penjualan tahun 2014. Penurunan penjualan bersih disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat untuk merenovasi rumah dan penurunan penjualan semua sektor properti dikarenakan peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Loan to Value untuk kredit pembiayaan properti. Laba bersih Perseroan tahun 2015 dibukukan sebesar Rp69,78 miliar, turun sebesar 73% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp259,30 miliar.
Amidst these conditions, Arwana focused on strategy based on product innovation with high value addedness in 2015. By increasing capacity growth in focused geographic positionings, we are able to lower shipping cost while expanding our distribution channel. The Company’s 2015 net sales is recorded at Rp1,291.92 billion, a drop of 19.7% compared to 2014 sales. This decrease in net sales is caused by weak consumer spending in terms of renovating houses and a decrease in property market sales and property value due to Indonesian Bank tightening loaning “Loan To Value” Ratio for property financing credit policies. The Company’s 2015 net profit is recorded at Rp69.78 billion, which is a drop of 73% compared to 2014’s performance at Rp259.30 billion.
Tidak tercapainya kinerja keuangan disebabkan kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga barang modal seperti gas alam dan bahan glazur yang terkait dengan melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika, dan beberapa faktor berikut:
This weak financial performance is attributed to the increase in production cost due to increase in prices of capital goods such as natural gas and glazing materials in relation to the weakening of Rupiah currency exchange rate against United States Dollar along with several other factors listed below:
•
Kenaikan Biaya TDL listrik pada tahun 2015 yang sebesar 37%;
•
Kenaikan biaya tetap produksi yang disebabkan penyesuaian produktivitas terhadap penurunan daya beli masyarakat;
• •
•
Kenaikan biaya penjualan dikarenakan peningkatan biaya pengiriman akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.
•
Increase of 37% in the cost of Electricity Base Tariff in 2015; Increase in production fixed cost that is caused by productivity adjustment to the decline in consumer spending; Increase in selling expense as a result of increase in shipping cost due to increase in fuel price.
Penurunan kinerja sepanjang tahun 2015 tidak menurunkan semangat tim manajemen untuk terus melakukan konsolidasi dan memperkuat fondasi pertumbuhan serta menciptakan nilai tambah untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Perseroan pada tahun 2015 telah berhasil merealisasikan beberapa pemikiran strategi dari Direksi yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The decline in 2015 performance however, does not discourage the enthusiasm of management team to continue consolidating and strengthening the foundation for growth and to create added value for sustainable growth. In 2015, the Company has managed to realize several strategic ideas by the Board of Directors as described below:
•
Investasi teknologi digital printing di Plant I di Cikande, Plant III di Gresik dan Plant IV di Ogan Ilir;
•
•
Peremajaan dan pembaharuan teknologi mesin Spray Drier dan Horizontal Drier di Plant IIIB di Gresik;
•
•
Penyelesaian proyek pembangunan Plant V di Mojokerto pada akhir tahun 2015 dan mulai berproduksi secara komersial pada awal tahun 2016.
•
Investment of digital printing technology in Plant II in Cikande, Plant III in Gresik and Plant IV in Ogan Ilir; Restoration and renewal of technology for Spray Drier and Horizontal Drier machines in Plant IIIB in Gresik; Completion of construction project for Plant V in Mojokerto at the end of 2015 and commence commercial production in the beginning of 2016.
Komitmen Perseroan untuk membudayakan penerapan tata kelola secara terukur dan fokus pada tahun 2015 di tengah melemahnya pasar keramik domestik disebabkan perlambatan ekonomi Indonesia dan dunia. Tahun 2015, kolaborasi yang baik antara tim management dengan konsultan independen telah berhasil mengidentifikasi Enterprise Risk Management (ERM) yang diyakini dapat memperbaiki dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas Perseroan.
Amidst the economic turmoil both in Indonesia and globally, the Company’s is committed to preserve the governance implementation culture in a focused and measurable way in 2015. In addition, an intense collaboration between management team and independent consultant has succeeded in identifying Enterprise Risk Management (ERM), which is believed to be able to fix and increase efficiency and productivity of the Company.
Sesuai dengan visi sejak berdirinya Arwana, Perseroan selalu menerapkan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial di dalam kegiatan operasionalnya. Kehadiran Arwana di semua lokasi pabriknya harus mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan komunitas dan masyarakat melalui program “Arwana Peduli”. Program ini dititik beratkan pada bidang iman dan
In line with the vision, which has been established since the inception of the Company, Arwana always strive and emphasize on principles of social responsibility in its operational activities. Arwana’s presence in all its factory location has to provide meaningful contribution towards the development of the community and people through the “Arwana Cares” program. This program emphasizes on faith and devotion,
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
20
takwa, pendidikan, kesehatan masyarakat, rumah layak huni, sanitasi dan lingkungan yang hijau serta pelatihan ketrampilan kerja.
education, community healthcare, adequate housing, sanitation and environmental preservation and restoration, as well as professional skill development training programs.
Di bidang iman dan takwa, Arwana membantu pembangunan dan renovasi rumah ibadah dan program umroh untuk karyawan. Dalam bidang kesehatan masyarakat, Perseroan menyediakan pengobatan cuma-cuma, khitanan massal dan donor darah. Di bidang pendidikan, Arwana membantu renovasi sekolah-sekolah, mendirikan PAUD (Pedidikan Anak Usia Dini) di dalam lokasi pabriknya untuk menyukseskan program pemerintah “ Satu Desa Satu Paud”, pembiayaan beasiswa, serta membantu perlengkapan untuk anak sekolah. Di bidang pengembangan infrastruktur, selain Perseroan aktif membuat saluaran air di desa-desa, Perseroan juga melakukan program pembuatan jembatan penghubung antar desa terutama untuk membuka areal terisolasi, sehingga lalu lintas orang terutama anak-anak sekolah dan pengiriman hasil petanian menjadi lancar. Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan Program “Arwana Peduli” secara konsisten dan berkelanjutan.
Some of the activities carried out by Arwana in the faith and devotion area includes building and renovating worship places and organizing religious pilgrimage program for employees. In healthcare, the Company provides free medical treatment, mass circumcision and blood donation drive programs. In the education, Arwana contributes through school renovation, building of Early Childhood Education (PAUD) in factory locations to support the government’s program of “One Village One PAUD”, scholarship endowment, and last but not least, providing school equipment for students. The Company also actively participates in infrastructure development. Aside from building water channels in villages, the Company also contributes through construction projects, building bridges to open access for students and agricultural products. These examples highlight Arwana’s commitment in carrying out the “Arwana Cares” program consistently and sustainably.
Komitmen Perseroan untuk mewujudkan visinya “Menjadi Perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat” melalui Strategi pertumbuhan jangka panjang berlandaskan industri hijau telah menghantarkan Perseroan mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia maupun institusi international. Sepanjang tahun 2015, Arwana telah dianugerahi penghargaan sebagai berikut:
The Company’s commitment to realize the Vision “To be the best Company in the ceramic tiles industry, full of creativity and innovation, able to contribute to the development of the country and the society” through long-term growth strategy based on green sustainable industry practices has led the Company to obtain awards from Indonesia government as well as international institutions. During 2015, Arwana has been presented with the following awards:
•
“Best Managed Company (ranked 6th)” and “The Most Committed to Paying Good Dividends (ranked 7th)” dari majalah Finance Asia pada Tanggal 26 May 2015;
•
“Best Managed Company (ranked 6th)” and “The Most Committed to Paying Good Dividends (ranked 7th)” from Finance Asia on May 26th, 2015;
•
“Best of The Best: The Top 50 Companies” dan Trifecta Award dari Majalah Forbes Indonesia pada Tanggal 25 November 2015;
•
“Best of The Best: The Top 50 Companies” and Trifecta Award from Forbes Indonesia on November 25th, 2015;
•
Penghargaan Industri Hijau secara 4 tahun berturut-turut dari Kementerian Perindustrian pada Tanggal 16 Desember 2015.
•
Green Industry Awards for four consecutive years from Ministry of Industry on December 16, 2015.
Tahun 2016 Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,9% seiring dengan membaiknya ekonomi di negara-negara maju. Dalam APBN 2016, pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sedikit membaik dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang sebesar 4,79%. Pemerintah optimis bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi di APBN 2016 bisa dicapai dengan stimulasi oleh pembelanjaan pemerintah yang lebih besar terfokus pada pembangunan proyek insfrastruktur. Selain itu program pembangunan 1.000.000 unit rumah rakyat, merealisasikan kebijakan paket ekonomi secara efektif untuk mengurangi hambatan bagi dunia usaha dan mendorong investasi. Apabila reformasi perizinan dan kebijakan ekonomi diimplementasikan secara efektif, maka ekonomi Indonesia akan lebih resisten terhadap volatilitas ekonomi global, kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga FED Amerika Serikat dan peningkatan resiko geopolitik. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang lebih baik akan meningkatkan daya beli masyarakat dan menopang pertumbuhan konsumsi keramik Tahun 2016.
21
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
The World Bank expects economic recovery in the developed countries, projecting global economic growth in 2016 to be around 3.4%. In 2016, Central Government Expenditure Budget (APBN) committee, Indonesia government targeted economic growth of 5.3%, which is a slight improvement compared to the economic growth in 2015 of 4.79%. The government is optimistic that the expected economic growth in 2016 APBN can be met with the stimulation of fiscal policy through increased government spending targeted on infrastructure construction projects. With the planned 1,000,000 housing unit construction program, this economic policy package, if implemented effectively will reduce constraints for business and encourages investment. Once fully implemented, the licensing reformation and economic policies will help to create a more resilient Indonesian economy that would be less affected by global economic volatility and other geopolitical factors such as the possibility of interest rate hike by the United States Federal Reserve (FED). An improved economic growth in 2016 will therefore help raise consumers spending and support growth of ceramic consumption in 2016.
Sebagai penutup, kami belajar dari Henry Ford yang mengatakan “Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success”, kami sangat menghargai kata bijak tersebut, karena Arwana tetap mampu berkompetisi dan bertumbuh karena dukungan segenap karyawan, Dewan Komisaris atas pengawasan dan masukan yang sangat berharga, para pemegang saham, semua rekan strategis, pemasok dan pelanggan. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan kebersamaan ini akan menjadi sumber pertumbuhan Arwana yang berkelanjutan.
In conclusion, we are thankful that despite the challenging market and economic conditions, Arwana is still able to continuously grow and compete at the highest level. Just as Henry Ford said “Coming together is a beginning; keeping together is progress; working together is success”, we deeply appreciate all the hard work, commitment and support from all of the employees, the Board of Commissioners for their strategic oversight and valuable advice, shareholders, all strategic partners, suppliers and customers. In closing, we would like to express our highest appreciation and may this cohesiveness be the source of sustainable growth for Arwana.
Atas Nama Direksi On Behalf of the Board of Directors
Tandean Rustandy, MBA Chief Executive Officer
“
“
Penurunan kinerja sepanjang tahun 2015 tidak menurunkan semangat tim manajemen untuk terus melakukan konsolidasi dan memperkuat fondasi pertumbuhan serta menciptakan nilai tambah untuk pertumbuhan yang berkelanjutan The decline in 2015 performance however, does not discourage the enthusiasm of management team to continue consolidating and strengthening the foundation for growth and to create added value for sustainable growth
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
22
Profil Perusahaan Company Profile
25
Informasi Perusahaan
26
Riwayat Singkat
27
Aspek Pemasaran
29
Produk Perusahaan
Company Information Brief History Marketing Aspect Company’s Products
29
Kapasitas dan Hasil Produksi
30
Peta Operasional
31
Profil Dewan Komisaris
32
Profil Direksi
Capacity and Production Output Operational Map Board of Commissioners Profile Board of Directors Profile
33
Struktur Organisasi
34
Informasi Kepemilikan Saham
34
Kronologi Pencatatan Saham
35
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
Organization Structure Share Ownership Information Share Listing Chronology Professional Institutions Supporting Capital Market
35
Informasi Entitas Anak Perusahaan
36
Sumber Daya Manusia
38
Sistem Informasi
Subsidiaries Information Human Resource Information System
Informasi Perusahaan Company Information
Identitas Perusahaan
Corporate Identity
Nama : PT Arwana Citramulia Tbk
Name : PT Arwana Citramulia Tbk
Bidang Usaha : Perusahaan Industri Keramik
Business Field : Ceramic Tiles Manufacturer
Pemilik : 13,9% Dimiliki oleh pendiri Perseroan 86,1% Dimiliki oleh Publik
Owner : 13.9% Company Founder Ownership 86.1% Public Ownership
Tanggal Pendirian : 22 Februari 1993
Date Founded : February 22, 1993
Dasar Hukum Pendirian : SK Menkeh RI Tanggal 20/12/1993 No : C2 - 14065 HT. 01.01. Th.1993
Founding Law Basis : Decree of Ministry of Justice RI Dated 20/12/1993 No : C2 - 14065 HT. 01.01. Th.1993
Modal Dasar : Modal dasar 3.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp50 per saham pada tahun 2011
Authorized Capital : Authorized 3,000,000,000 shares with a nominal value of Rp50 per share in 2011
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Modal ditempatkan dan disetor penuh : 1.835.357.744 saham pada tahun 2011
Issued and fully paid-in Capital : Issued and fully paid-in Capital : 1,835,357,744 shares in 2011
Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 17 Juli 2001
Listing at the Indonesian Stock Exchange : July 17, 2001
Kantor Pusat : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No.24, Kembangan Selatan - Jakarta 11610 Ph : +62-21-58302363 Fax : +62-21-58302361
Head Office : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No.24, Kembangan Selatan - Jakarta 11610 Ph : +62-21-58302363 Fax : +62-21-58302361
Akses Terhadap Informasi
Access to Information
Arwana sedang mengusahakan pertumbuhan nilai korporasi yang
Arwana is working towards sustainable corporate value growth for the benefit of shareholders, customers and employees. Arwana wishes to maintain a comprehensive, consistent and immediate exchange of information with shareholders, investors, analysts and the economic media via internet.
berkelanjutan bagi keuntungan para pemegang saham, konsumen dan karyawan. Arwana ingin memelihara pertukaran informasi yang komprehensif, konsisten dan cepat dengan para pemegang saham, investor, analis dan media ekonomi melalui internet. Anda akan mendapatkan informasi yang penuh mengenai Perseroan dan saham Arwana melalui situs Perseroan. Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut, kami dengan senang hati akan melayani Anda. Untuk menghubungi bagian Hubungan Investor, kirimkan email ke
You will find detailed information about our company and Arwana’s shares on our corporate website. If you have further questions, feel free to contact us and we will be pleased to serve you.
[email protected]
To contact our Investor Relations department, please send an email to
[email protected].
Seluruh informasi mengenai Perseroan dapat diakses melalui :
All information concerning corporate could be accessed at :
Ph : +62-21-58302363 Fax : +62-21-58302361 Email :
[email protected] Website : www.arwanacitra.com Layanan Pelanggan : 0.800.1.279262 (bebas pulsa)
Ph : +62-21-58302363 Fax : +62-21-58302361 Email :
[email protected] Website : www.arwanacitra.com Customer Care : 0.800.1. 279262 (toll free)
25
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Riwayat Singkat Brief History
PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) adalah perusahaan terbuka yang bergerak di bidang industri keramik dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995 dengan kapasitas terpasang 2,88 juta m2 per tahun, dan berkembang menjadi 49,37 juta m2 per tahun saat ini.
PT Arwana Citramulia Tbk (Arwana) is a publicly listed company, engaged in ceramic industry, and endorsed with Indonesian National Standard (SNI). Commenced commercial operation in 1995 with an installed capacity of 2.88 million m2 per annum, and currently has grown to 49.37 million m2 per annum.
Pada tanggal 17 Juli 2001 saham Arwana tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan kode “ARNA”. Saat ini seluruh saham Arwana berjumlah 7.341.430.976 lembar tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia.
On July 17, 2001, Arwana’s shares were listed on the Jakarta Stock Exchange with stock code “ARNA”. Currently, all of Arwana’s shares in the amount of 7,341,430,976 shares are listed on the main board of Indonesia Stock Exchange.
Arwana memiliki lima pabrik yang terletak di lima lokasi berbeda, yaitu Plant I dan Plant II, masing-masing berlokasi di Pasar Kemis, Tangerang dan Cikande, Serang. Plant I dan Plant II disiapkan untuk melayani sebagian besar pasar wilayah barat Indonesia. Kemudian, Plant III yang terletak di Gresik, Jawa Timur dan Plant V di Mojokerto, Jawa Timur melayani pasar di bagian timur Indonesia. Sementara Plant IV yang terletak di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan khusus melayani pasar Sumatera bagian selatan. Setiap pabrik mengkhususkan diri memproduksi pola dan motif tertentu, dan terjalin baik dengan jaringan pemasaran yang luas.
Arwana has five factories located in five different locations, namely Plant I and Plant II, which are located in Pasar Kemis, Tangerang and Cikande, Serang respectively. Plant I and Plant II are equipped to serve mostly in the western Indonesia market. Subsequently, Plant III is located in Gresik, East Java and Plant V in Mojokerto, East Java, both serving the eastern Indonesia market. Whereas Plant IV is located in Indralaya, Ogan Ilir, South Sumatera, which serves especially the market in southern part of Sumatera. Each factory specializes in manufacturing certain designs and motifs, and is well-connected with an extensive marketing network.
Pemasaran dan distribusi dilakukan oleh anak perusahaan PT Primagraha Keramindo (PGK) sebagai distributor tunggal, dan 46 sub-distributor yang tersebar hampir di setiap kota-kota besar serta didukung toko eceran. Jaringan pemasaran yang tersebar luas tersebut memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan produk Arwana, serta didukung dengan layanan purna jual yang baik.
Marketing and distribution are carried out by the company’s subsidiary, PT Primagraha Keramindo (PGK) as the sole distributor, and 46 subdistributors that are spread in nearly every major city in Indonesia through thousands of retail outlets. The widely spread marketing network provides convenience for consumers to obtain Arwana’s products, and are also supported by excellent after-sales service.
Arwana telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan berfokus pada segmen pasar menengah ke bawah, Arwana mempertahankan reputasi di dalam industri sebagai produsen produk berkualitas dengan harga terjangkau. Jejak pertumbuhannya telah melewati masa ekonomi yang sulit dan diuntungkan oleh kondisi usaha yang stabil dengan permintaan yang terus meningkat. Ekspansi terakhir, Arwana melakukan ekspansi pada Plant V di Mojokerto, Jawa Timur, yang produksinya direncanakan untuk berjalan pada kuartal pertama di tahun 2016, sehingga kapasitas bertambah menjadi 57,37 juta m².
Arwana has experienced rapid growth. Focusing on medium to low market segment, Arwana maintains a reputation for quality products with affordable price. Its track record of growth has included overcoming difficult economic period and has been supported by a stable operating condition with rising demand. The most recent expansion was Plant V in Mojokerto, East Java, which will commence production in the first quarter of 2016, thereby increasing the total capacity to 57.37 million m².
Plant I, Tangerang Plant I, Tangerang
Aspek Pemasaran Marketing Aspect
Pertumbuhan dan permintaan produk keramik beberapa tahun terakhir yang disambut baik oleh industri keramik dengan penambahan kapasitas produksi mulai menemui hambatanhambatan di tahun 2015. Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disertai dengan melemahnya daya beli masyarakat, penurunan harga jual produk komoditas, penurunan di sektor properti telah menjadi faktor utama penurunan penjualan produk keramik di Indonesia.
In the last few years, the growth and demand for ceramic products, which have been well received by ceramic industry, with increases in production capacity, has been met with challenges in 2015. The economic downturn in Indonesia that is accompanied by a decline in people’s spending, decline in commodity prices, and in property sector have become the main factors of the decline in the sales of ceramic products in Indonesia.
Kinerja penjualan Perseroan juga tidak luput dari dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi Perseroan memiliki keyakinan untuk terus mempersiapkan diri terus bertumbuh. Besarnya populasi kelas menengah ke bawah sebagai pangsa pasar utama perseroan menjadi kata kunci kepercayaan diri perseroan ditambah dengan terbukanya pasar ASEAN dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN di awal tahun 2016.
The Company’s sales performance is also affected by the economic downturn; however, the Company is confident enough to continue equipping itself for a continuing growth. The growing size of the middle to low population as the Company’s main market share has become the key to Company’s confidence, in addition to the opening of the ASEAN market following the launching of ASEAN Economic Community (AEC) in the beginning of 2016.
Perseroan tidak tinggal diam melainkan melakukan berbagai langkah-langkah strategis untuk mempertahankan pangsa pasar dan penjualan, diantaranya :
Instead of being put into a halt, the Company takes several strategic steps to maintain its market share and sales, such as:
1. Inovasi Dan Pengembangan Produk Segmen Mengengah Ke Atas.
1. Innovation and Development of Products for Middle to Upper Market Segment
Perseroan mulai mencoba masuk ke produk menengah ke atas sejak tahun 2014 lewat brand UNO dan telah mendapat tanggapan positif serta mulai memberikan kontribusi di tahun 2015. Perseroan mampu meningkatkan komposisi produksi UNO dari 10% di tahun 2014 menjadi 15% di tahun 2015. Pengembangan produk juga didukung dengan inovasi baru dengan varian-varian produk baru yang telah menggunakan teknologi printing terkini yaitu digital printing. Inovasi produk yang dilakukan telah memberikan nilai tambah bagi Perseroan, termasuk memberikan manfaat value for money bagi konsumen. UNO telah menjadi pilihan bagi konsumen segmen menengah ke atas yang menginginkan produk berkualitas dengan harga yang wajar.
The Company has attempted to start entering the middle to upper product since 2014 through the brand UNO, which has received positive feedback, and it has also made a contribution to 2015. The Company is able to increase the composition of UNO production from 10% in 2014 to 15% in 2015. This product development is also supported by new innovation with new product variance that has been using the latest printing technology, that is digital printing. This product innovation has provided added value to the Company, including the value for money benefit for consumers. UNO has become the choice for customers in middle to upper segment that desired quality product with reasonable price.
2. Mengembangkan Strategi Pull Customer
2. Developing the “Pull Customer” Strategy
Untuk menyiasati kondisi penurunan daya beli masyarakat di tengah ketatnya persaingan industri keramik dan meningkatkan terus brand awareness perseroan melakukan program undian berhadiah yang diberi nama ‘Program Gebyar Arwana’ yang ditujukan langsung ke end user / pemakai akhir untuk pelanggan Jawa Bali Lombok yang setiap pembelian 5 m² produk perseroan berhak mendapatkan 1 kupon undian dan berkesempatan memenangkan hadiah-hadiah menarik seperti mobil, sepeda motor, televisi, gadget dan lain-lain.
To strategize in the condition of declining consumers’ spending in the midst of a tight industry competition as well as to keep increasing brand awareness, the Company conducted a lucky draw program that is called “Program Gebyar Arwana”, which is aimed directly to end user in Java, Bali, and Lombok, in which every purchase of 5 m² of the Company’s product is entitled to one raffle coupon and has the chance to win interesting prizes such as car, motorcycle, television, gadget, etc.
3. Fokus Pada Pengembangan Area Distribusi Dan E-Commerce
3. Focus on Developing Distribution Area and E-Commerce
Perseroan tetap fokus mencari toko-toko baru agar lebih berkembang, serta merebut kembali toko-toko yang sudah tidak bertransaksi untuk bisa bertransaksi kembali. Dan baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa, terus menjaga existing customer dengan programprogram loyalty yang terus diadakan. Perseroan juga memperkuat jalur distribusi dan penjualan online dengan bekerja sama dengan blanja.com melakukan kegiatan ‘Promo Sales’ yang menarik berupa diskon pembelian.
The Company continues to focus on searching for new stores in order to expand further, and win back the stores that have not been active. The Company continues to maintain existing customers by promoting loyalty programs inside and outside the island of Java. The Company also strengthens the distribution channel and online sales by partnering with blanja.com in doing interesting sales promotional in the form of discounts.
27
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
4. Membentuk Team Sales Exclusive
4. Forming Exclusive Sales Team
Perseroan bekerja sama dengan Subdistributor membentuk team sales exclusive yang hanya fokus menjual produk perseroan Arwana & UNO dengan tujuan agar penjualan bisa lebih terfokus, tingkat pelayanan kepada pelanggan bisa meningkat, distribusi produk bisa lebih merata sampai ke semua level toko.
The Company, in partnership with sub-distributors, has formed an Exclusive Sales Team that is focused on selling products with Arwana and UNO brand with the objectives of centralizing sales, increasing service to customers and distributing products evenly across all store levels.
5. Membangun Brand Yang Kuat
5. Build Strong Branding
Penerapan mock up display pada toko-toko yang potensi dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan penjualan serta dengan tujuan membangun brand yang kuat. Perseroan mengembangkan brand dengan berbagai cara, antara lain : pengembangan website produk dengan tampilan yang lebih menarik, update account secara terus menerus pada media social Facebook, Twitter dan Instagram, pemasangan iklan pada media seperti majalah-majalah properti ternama, partisipasi pada event keramik nasional seperti Keramika.
Implementation of mock up display in potential stores to support and increase sales as well as strong branding. Company develops brand in several ways, such as developing a more appealing product website, updating account regularly on social media like Facebook, Twitter, and Instagram, advertising on media such as well known property magazines, and also participating in national ceramics event such as Keramika.
Peningkatan Layanan Purna Jual
Improvement in After Sales Service
Guna meningkatkan pelayanan terhadap konsumen perusahaan telah melakukan beberapa hal :
In order to improve service to customers, the Company has done the following:
•
Menyediakan saluran Toll Free Layanan Pelanggan di 0.800.1.ARWANA. Hal ini berguna untuk menerima informasi dari konsumen baik complain terhadap produk secara langsung ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan layanan terhadap konsumen.
•
Provides Toll Free number for Customer Service at 0-800-1-ARWANA. The objective is to receive information from customers such as direct complaints on products or other matters relating to customer service.
•
Tindak lanjut yang cepat atas penanganan komplain dari pelanggan dengan solusi yang terbaik dan target penyelesaian komplain tidak lebih dari 2 x 24 jam.
•
Quick follow up when handling complaints from customers with the best solution and complaint resolution target of not more than 2x24 hours.
•
Terus menerus meningkatkan sosialisasi pengetahuan terhadap produk keramik Arwana dengan cara diinformasikan saat kunjungan langsung ke pasar, dan melakukan gathering kepada tukang-tukang, melakukan update informasi ke tim penjualan distributor dan toko-toko sehingga diharapkan informasi ini akan diteruskan secara langsung ke konsumen.
•
Continuously increase sharing of knowledge towards Arwana ceramics products by informing them during market visitation, and conducting gathering for builders, updating information to distributor’s sales team and stores in hope that the information will be forwarded directly to customers.
•
Peningkatan kualitas produk secara terus menerus dan memberlakukan standar ketat terhadap penyortiran barang yang akan keluar dari pabrik dengan cara melakukan system QA Finish Good, yaitu QA melakukan sampling akhir dari finish good keramik untuk lebih memastikan bahwa barang yang dikirim telat memenuhi standar produk yang telah ditetapkan, penambahan alat-alat control dan sensor atas penyimpangan standar produksi, penambahan alat untuk deteksi produk yang bending strength nya dibawah standar.
•
Improving product quality continuously and implementing strict standards on sorting goods that are going out of plant by applying a Finished Goods Quality Assurance (QA) system, which is by QA doing the last sampling from finished goods to ensure that the goods being shipped have fulfilled the product standards that have been set, placing extra tools to detect products with bending strength that are below the standards.
Kegiatan Marketing di Acara Keramika, 18-20 Maret 2016 Marketing Activity in Keramika Event on March 18-20, 2016
Produk Perusahaan Company’s Products
Pada tahun 2014, dengan lahirnya produk UNO DIGI ukuran 25x40 dan 40x40 semakin memantapkan fokus ke pasar segmen menengah atas. Dengan hadirnya produk dengan teknologi digital, desain motif produk-produk Arwana semakin lebih variatif dan atraktif sehingga menghadirkan pilihan-pilihan untuk konsumen dan sekaligus juga ini menjadi bagian dari strategi pengembangan konsumen yang lebih luas.
In 2014, with the launch of UNO DIGI products size 25x40 and 40x40, the Company is increasingly establishing and focusing into the middle upper market segment. Through the existence of digital technology, motif designs of Arwana’s products has become increasingly versatile. New designs are coming out into the market at a faster rate than before, providing customers with more appealing options. This is also crucial in expanding market base, as part of our customer development strategy.
Di tahun 2015, perseroan mengembangkan inovasi produknya tetap dengan teknologi digital, yaitu kebutuhan keramik lantai 40x40 Arwana Digital dengan harga sangat kompetitif, konsep yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan mengeluarkan Arwana DIGI agar konsumen menengah bawah juga bisa merasakan memakai keramik harga terjangkau dengan desain yang menarik.
In 2015, the Company has managed to spearhead innovative product development yet again with digital technology, which is through Arwana Digi floor tile size 40x40 with competitive pricing, concepts provided by the Company by launching Arwana Digi so that the middle to lower consumers can still have the experience using ceramic tiles with affordable prices and interesting designs.
Dengan bergesernya dan menurunnya minat desain fancy decoratif, Perseroan memutuskan untuk mengembangkan range desain produk, salah satunya corak khusus kayu, yang sangat diminati oleh konsumen-konsumen.
With the interests in fancy decorative design begin to shift and shrink, the Company has decided to develop a more versatile range of product designs. An example of which is the special wood design that proved to be a customer and market favourite.
Kapasitas dan Hasil Produksi Capacity and Production Output
Production Capacity
Kapasitas Produksi Tahun Buku Fiscal Year
95
96
97
98
99
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
Plant I
2,88
2,88
2,88
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,15
3,78
3,78
3,78
3,78
3,78
3,78 3,78
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
5,76
5,76
5,76
5,76
5,76
5,76
5,94
6,19
6,70
6,70
6,70 6,70
5,18
5,18
5,18
5,62
5,80
5,80
5,80
5,80
5,80 5,80
5,00
5,00
5,62
5,40
7,20
7,20
7,20
7,20 7,20
Plant IIA Plant IIB Plant IIC
3,60
Plant IIIA
3,60
3,60
Plant IIIB
3,60
3,60
3,60
3,60
5,04
4,68
4,75
4,75
4,75
4,75 4,75
4,68
4,68
4,68
4,68
4,68
5,04
5,22
5,22
5,22
5,22 5,22
7,56
7,56
7,92
7,92
7,92
7,92 7,92
8,00
8,00 8,00
41,37 49,37
49,37 49,37
41,26 44,20
49,08 41,66
Plant IIIC Plant IV Jumlah Kapasitas* Total Capacity*
2,88
2,88
7,38
7,65
7,65
7,65
7,65
11,25 11,25
11,51
Jumlah Hasil Produksi* 1,29 Total Production Output*
2,68
4,21
3,35
5,18
5,93
6,49
10,27 10,28
11,90 15,75
*) dalam jutaan m² per tahun
29
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
15
17,19 22,37
27,37 27,37 38,06 38,20 40,86
17,10 23,28 27,40 30,00
36,14
37,35
*) in million sqm per annum
Peta Operasional Operational Map
Plant I - Tangerang Jl. Raya Pasar Kemis, Pasar Doyong, Tangerang 15133 – Banten Operated June 1995 Starting Capacity: 2,880,000 sqm / year Current Capacity: 3,780,000 sqm / year ISO 9001:2000 Certified ISO 14001:2012 Certified
Plant II - Serang Jl. Raya Gorda, Desa Kibin Km. 69, Cikande, Serang 42185 – Banten Operated July 1997 Starting Capacity: 4,500,000 sqm / year Current Capacity: 19,500,000 sqm / year ISO 9001:2000 Certified ISO 14001:2011 Certified
Plant III - Gresik Jl. Wringin Anom Raya Km. 33.9, Gresik 61176 - Jawa Timur Operated May 2002 Starting Capacity: 3,600,000 sqm / year Current Capacity: 18,090,000 sqm / year ISO 9001:2007 Certified ISO 14001:2013 Certified
Plant IV - Ogan Ilir Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 34, Tanjung Pering - Indralaya Utara Ogan Ilir 30662 - Sumatera Selatan Operated September 2013 Current Capacity: 8,000,000 sqm / year
Plant V - Mojokerto Dusun Randegan, Kaligoro, Kutrorejo, Kabupaten Mojokerto - Jawa Timur Commence operation in 2016 Current Capacity: 8,000,000 sqm / year
Head Office Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24, Kembangan Selatan, Jakarta 11610 Telp : +62 21 5830 2363 Fax. : +62 21 5830 2361 www.arwanacitra.com Marketing Sentra Niaga Puri Indah Blok T5 No. 16-17, Kembangan Selatan, Jakarta 11610 Telp : +62 21 5835 8118 Fax : +62 21 5835 8008
[email protected]
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
30
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Laksamana(Purn) DR. Marsetio, MM;
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;
President Commissioner
Vice President Commissioner
Meraih gelar Doktor di Universitas Gadjah Mada tahun 2012, dan telah menempuh berbagai pendidikan militer antara lain: AKABRI Laut Angkatan 26/1981, Operation School (Belanda, 1986), ISC Royal Naval College (Inggris, 1991), SESKOAL XXXIV (1996), SESKO TNI XXVIII (2001), Naval Operation School (Italia, 2002), LEMHANNAS 37/2004, Asia Pacific Strategic Studies (Amerika Serikat, 2007), dan Harvard Kennedy School (Amerika Serikat, 2014). Beliau pernah menjabat sebagai Panglima Komando Lintas Laut Militer (PANGKOLINLAMIL) tahun 2009, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (PANGKOARMABAR) tahun 2009, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) tahun 2010, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut RI (KASAL) tahun 2012.
Meraih gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran dan Magister Hukum dari Universitas Tanjungpura. Menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat tahun 2001 dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan tahun 2005. Menjabat sebagai Deputi Menko Polhukam Bidang Koordinasi Hukum dan HAM serta Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara pada tahun 20082010, dan sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen pada tahun 2010-2012.
Obtained Doctoral Degree in Gadjah Mada University in year 2012, and has succeeded in various military education, among others: Navy Military Academy 26/1981, Operation School (Netherlands, 1986), ISC Royal Naval College (England, 1991), Navy Staff and Command College XXXIV (1996), Indonesian National Armed Forces Staff and Command College XXVIII (2001), Naval Operation School (Italy, 2002), National Defense Institute 37/2004, Asia Pacific Strategic Studies (United States, 2007), and Harvard Kennedy School (United States, 2014). Served as Commander-in-Chief of Naval Transport Command in 2009, Commander-in-Chief of Western Region Fleet Command in 2009, Navy Deputy Chief of Staff in 2010, and finally as Republic of Indonesia Navy Chief of Staff in 2012.
Obtained Bachelor of Law from Padjajaran University and Master of Law from Tanjungpura University. Served as Regional Attorney for West Kalimantan in 2001 and for South Sumatra in 2005. Also served as Human Rights Deputy for Coordinating Minister of Politic, Law and Security; and as Deputy Attorney General in Civil and Administrative from 2008-2010, and as Deputy Attorney General in Intelligence in 2010-2012.
Drs. H. Karsanto, MBA Independent Commissioner Meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro dan Magister dari Institute Technology of New in Business, Amerika Serikat. Mengawali karier dengan BNI (Persero), di Singapura (1989), London (1992), New York (1994). Mulai dari Kepala Kantor Wilayah Sumatera Utara sebagai Kepala Divisi Kebijakan dan Manajemen Risiko Kantor Pusat BNI. Dari tahun 2008 sampai 2012, menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Direktur Keuangan di PT Jamsostek. Obtained Bachelor in Economics from Diponegoro University and a Master of Business Administration from Institute Technology of New York, USA. Started his career with BNI (Persero) in Singapore (1989), London (1992), New York (1994), served as Regional Head in North Sumatra, as Division Head of Policy and Risk Management of BNI Head Office. From 2008 to 2012, he served as Compliance and Finance Director at PT Jamsostek.
31
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Tandean Rustandy, MBA; Chief Executive Officer
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si; Independent Director
Pendiri dan Direktur Utama PT Arwana Citramulia Tbk ini meraih Bachelor of Science dari University of Colorado, Leeds School of Business dan Master of Business Administration dari the University of Chicago Booth School of Business. Saat ini adalah anggota dari Global Advisory Board and Council di University of Chicago Booth School of Business. Pada tahun 1987dianugerahi “Honorary Citizen of Boulder”. Tahun 2002 mendapat anugerah sebagai “Indonesia’s Young Entrepreneur” dari Ernst & Young Entrepreneurs program. Tahun 2011 meraih penghargaan “Distinguished Alumni Award” untuk kategori Entrepreneur dari University of Chicago Booth School of Business dan tahun 2014 meraih “Distinguished Alumni Service Award” dari University of Colorado Leeds School School of Business dan Finance Asia memberikan penghargaan sebagai “Indonesia Third Best CEO 2014”.
Memulai karier setelah lulus dari AKABRI di tahun 1976, dan telah menempuh berbagai pendidikan militer antara lain: SESKOAD, SESKO ABRI (GAB), dan LEMHANNAS RI. Pernah menjabat sebagai Danyonif 131 (Braja Sakti Kodim I/BB), Dandim 0108 (PLB Kodam II/ SWJ), Danrem 101 (PJG Kodam VI/TPR), Wakil Asisten Teritorial Kasad MABESAD, Panglima Divisi Infantri I (KOSTRAD Cilodong), Pangdam XVI (Ptm Maluku) dan Koorsahli Kasad MABESAD, dan selanjutnya sebagai anggota Komite Remunerasi PT Arwana Citramulia Tbk sejak 2013.
Founder and Chief Executive Officer of PT Arwana Citramulia Tbk. Rustandy obtained his Bachelor of Science from University of Colorado, Boulder, Leeds School of Business, and Master of Business Administration from the University of Chicago, Booth School of Business, where he currently sits on the Global Advisory Board and Council. Rustandy was made an “Honorary Citizen of Boulder, Colorado” in 1987 and was awarded “Indonesia’s Young Entrepreneur Award” from Ernst & Young Entrepreneurs program in 2002, the “Distinguished Entrepreneurial Alumni Award” from Chicago Booth School of Business in 2011 and “Distinguished Alumni Service Award” from University of Colorado Leeds School of Business in 2014, and he was awarded “Indonesia Third Best CEO 2014” by Finance Asia.
Started his career after graduating from the Military Academy in 1976, and has gone through various military training, such as Armed Forces of the Republic of Indonesia Staff and Command College, Indonesian Armed Forces Staff and Command College, and Republic of Indonesia National Defense Institute. Served as Battalion Infantry Commander 131 (Braja Sakti Kodim I/BB), District 0108 Military Commander, Commander of Military Resort 101 (PJG Kodam VI/TPR), Territorial Assistant to Army Chief of Staff of Army Headquarter, Commander of Infantry Division I (KOSTRAD Cilodong), Commander of Military Region XVI (Ptm Maluku) and Expert Staff Coordinator reporting to Chief of Staff of Army Headquarter. Served as a member of the Remuneration Committee in PT Arwana Citramulia Tbk since 2013.
Ir. Rudy Sujanto; Chief Financial Officer & Corporate Secretary
Edy Suyanto, SE Chief Operating Officer
Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak 2010 dan CFO sejak 2011. Meraih Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Tarumanagara. Pada tahun 2014, mengikuti Oxford Chicago Valuation Program di Oxford University, Said Business School, dan Accelerated Development Program di University of Chicago Booth School of Business.
Menjabat Direktur Operasional Perseroan sejak 5 Januari 2007. Meniti karir dari management trainee. Meraih Sarjana Ekonomi (SE) dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Berperan aktif di Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) sebagai Wakil Ketua Umum dan di Green Product Council Indonesia sebagai Direktur Hubungan Pemerintah dan Internasional.
Serves as Corporate Secretary since 2010 and CFO since 2011. He obtained Bachelor of Civil Engineering from Tarumanagara University. In 2014, attended Oxford Chicago Valuation Program in Oxford University, Said Business School, and Accelerated Development Program in University of Chicago, Booth School of Business.
Serves as Chief Operating Officer of the company since January 5, 2007. Started his career as the management trainee. He obtained Bachelor degree in Economics (SE) from Tarumanagara University, Jakarta. Active for many years at the Association of Indonesian Ceramic Industry (ASAKI) as Vice Chairman and at Green Product Council Indonesia as Government and International Relation Director.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
32
Struktur Organisasi Organization Structure
Board of Commissioners Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Drs. H. Karsanto, MBA
Audit Committee
Remuneration Committee
Drs. H. Karsanto, MBA
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH
Chairman
Chairman
Tandean Rustandy, MBA Chief Executive Officer
Ir. Rudy Sujanto Corporate Secretary
Ir. Rudy Sujanto
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin,SH, MSi
Edy Suyanto, SE
Chief Financial Officer
Independent Director
Chief Operating Officer
Mariano Maino
Technical Advisor
Agustinus Kusnadi, SE
Sufendi Li, ST
Max Tan, B. Bus, GDip
Renny A. Sandi, SE
VP Financial Controller
VP Procurement
VP Corporate Affairs
VP Marketing
33
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Rally Sudarta, B.Com
VP HR & GA
Ir. Lim Tjhiu Iong
VP Operation
Informasi Kepemilikan Saham Share Ownership Information
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership
Pendiri Perusahaan / Company Founder PT Suprakreasi Eradinamika
1.025.450.000
13,97%
Credit Suisse AG Singapore
1.800.000.000
24,52 %
Credit Suisse AG Singapore
704.897.500
9,60 %
3.811.083.476
51,91 %
Pemodal Asing / Foreign Investors
Lain-lain ( kepemilikan kurang dari 5%) Others ( 5% ownership less than ) Direksi / Board of Directors Tandean Rustandy, MBA; Edy Suyanto, SE; Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dewan Komisaris / Board of Commissioner Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM; Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH; Drs. Karsanto, MBA Jumlah / Total
7.341.430.976
100,00 %
Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology
Tanggal Date
Tindakan Korporasi Corporate Action
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal (Rp) Par Value (IDR)
Juli 2001 July 2001
Penawaran Umum Perdana Intial Public Offering
548.851.000
100
November 2002 November 2002
Penawaran Umum Terbatas Rights Issue
905.604.150
100
April 2006 April 2006
Pembagian Saham Dividen Distribution of Dividend Shares
917.678.872
100
September 2009 September 2009
Pemecahan Saham 1:2 Stock Split 1:2
1.835.357.744
50
Juli 2013 July 2013
Pemecahan Saham 1:4 Stock Split 1:4
7.341.430.976
12,5
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
34
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Institutions Supporting Capital Market
Institusi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Auditor Independen / Independent Auditor Purwantono, Sungkoro & Surja A member firm of Ernst & Young Global Limited Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirmaan Kav.52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek / Securities Administration Bureau
Konsultan Hukum / Law Consultant Nugraha, Leman & Partners Wisma BSG Lt 5 Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat 10160
Notaris / Notary Public Misahardi Wilamarta, SH Jl. Denpasar Raya Blok C4 No. 23 Kuningan Jakarta Selatan
PT Adimitra Transferindo Plaza Property lantai 2 Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210
Informasi Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries Information
Nama Perusahaan
Lokasi Perusahaan
Tahun Awal Operasi
Tahun Penyertaan
Kepemilikan Saham
Company Name
Company Location
Start of Commercial Operation
Year of Inclusion
Share Ownership
1. PT Arwana Nuansakeramik
Serang, Banten
1997
2000
99,90%
2. PT Sinar Karya Duta Abadi
Gresik, Jawa Timur
2002
2001
99,89%
Ogan Ilir, Sumatera Selatan
2013
2011
99,85%
Puri Indah, Jakarta
1995
2001
65,00%
3. PT Arwana Anugerah Keramik 4. PT Primagraha Keramindo
Alamat / Address
35
1. PT Arwana Nuansakeramik
Jl. Raya Gorda, Desa Kibin Km 69, Serang, Banten 42185
2. PT Sinar Karya Duta Abadi
Jl. Wringin Anom Raya Km. 33,9, Gresik, Jawa Timur 61176
3. PT Arwana Anugerah Keramik
Jl. Raya Palembang, Prabumulih Km.34, Tanjung Pering - Indralaya Utara , Ogan Ilir Sumatera Selatan 30662
4. PT Primagraha Keramindo
Sentra Niaga Puri Indah Blok T5 No.16-17, Kembangan Selatan, Jakarta Barat 11610
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Sumber Daya Manusia Human Resource
Sumber Daya Manusia
Human Resource
Terus bertumbuhnya PT Arwana Citramulia Tbk membawa konsekuensi agar Perseroan menerapkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset Perseroan (human capital). Guna meningkatkan profesionalisme serta menjamin kesinambungan program pengembangan bisnis sekaligus menjaga nilai-nilai luhur Perseroan, Arwana melakukan pengembangan SDM melalui basis kebutuhan angkatan kerja berkualitas dan kebutuhan kaderisasi kepemimpinan.
As a result of a continuing growth of PT Arwana Citramulia Tbk, the company has to implement Human Resource management as company’s asset (human capital). In order to increase professionalism and secure the synergy of business development program as well as maintain company’s fundamental values, Arwana develops its Human Resource according to the basis of a quality work force demand and leadership regeneration.
Hal yang tidak kalah penting adalah pembenahan yang dilakukan secara internal agar tercipta SDM yang bisa lebih mendalami fungsi kerjanya masing-masing di tiap unit kerja. Restrukturisasi juga menjadi parameter Perseroan dalam menghasilkan SDM yang produktif dan inovatif.
Another important matter is improvements that are done internally as to create a more comprehensive Human Resource that understands its working function in each work unit. Restructuring has also become the company’s parameter in producing productive and innovative Human Resource.
Sejalan dengan hal tersebut, Perseroan juga melakukan penilaian melalui basis kinerja, yakni Key Performance Indicator (KPI), secara ketat dan konsisten. Dalam prosesnya, peran mentoring oleh para pimpinan di semua unit kerja juga menjadi keharusan dan berkesinambungan.
Aligning with this issue, the company also conducts assessment basing on performance, which is called Key Performance Indicator (KPI), strictly and consistently. In the process, the role of mentoring, performed by leaders in all work units, has also become mandatory and viable.
Sesuai visi Arwana untuk berkontribusi kepada negara dan masyarakat, rekrutmen karyawan selalu diutamakan dari area lingkungan pabrik agar dapat mengangkat tingkat kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
In line with Arwana’s vision to contribute to the country and society, employee recruitment is always prioritizing neighborhood surrounding the factory as to improve the quality of life of the people in the area.
Pelatihan dan Pengembangan SDM
Human Resource Training and Development
Dalam upaya menciptakan SDM yang berkualitas, Perseroan berkomitmen untuk menjalankan program pelatihan dan pengembangan dengan melibatkan para pemimpin di unitunit usaha dan fungsional untuk menjamin bahwa karyawan memiliki kompetensi, potensi dan karakter sesuai kebutuhan dan budaya Perseroan. Pelatihan yang dilaksanakan merupakan In House Training, antara lain berupa Leadership Training.
In the effort of creating a quality Human Resource, the Company is committed to carry out training and development program by involving the business unit and functional leaders to guarantee that employee possesses the competence, potential, and character according to company’s needs and culture. Training is conducted in-house, which consists of Leadership Training.
Pelatihan juga bisa dilaksanakan dengan bekerjasama oleh pihak ketiga. Seperti pelatihan mesin produksi di bawah pelatihan salah satu vendor Perseroan. Arwana yakin bahwa pelatihan yang kompetitif serta kesempatan untuk kemajuan karier karyawan menjadi faktor tingginya nilai loyalitas karyawan.
Training can also be done by partnership with third party, such as training for production machinery with one of the company’s suppliers. We believe that a competitive training, as well as career opportunity for employees will be determining factor to retain employees’ loyalty.
Agar tercipta kerjasama yang baik dan kuat, Perseroan juga menyelenggarakan berbagai program, antara lain outing perusahaan sampai rapat kerja tahunan, baik di kantor pusat maupun di pabrik.
In order to establish a good and strong teamwork, the company also holds various programs from company’s outing to yearly meeting in Head Office as well as plant.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
36
Overview of Composition and Growth of Employees
Informasi Komposisi dan Pertumbuhan Karyawan
Keterangan Description
Per 31 Desember 2014 Per December 31, 2014
Per 31 Desember 2015 Per December 31, 2015
Orang / Person
%
Orang / Person
%
Direksi / Directors
4
0,2
3
0,1
Vice President / Vice President
5
0,2
5
0,2
Jenjang Jabatan / Position Level
27
1,3
27
1,2
Wakil Manajer / Assistant Manager
3
0,1
3
0,1
Kepala Bagian / Department Head
52
2,5
58
2,6
Kepala Seksi / Section Head
19
0,9
22
1,0
Kepala Sub Seksi / Sub-Section Head
135
6,4
147
6,7
Kepala Regu / Group Head
225
10,7
219
10,0
1.631
77,6
1.708
78,0
2.101
100,0
2.192
100,0
6
0,3
5
0,2
222
10,6
233
10,6
Manajer / Manager
Staf, Operator & Lain-lain / Staff, Operators & Others
Jumlah / Total
Jenjang Pendidikan / Education Level Pasca Sarjana (S2) / Graduate Sarjana (S1) / Undergraduate Diploma / Diploma SLTA / Senior High School SLTP dan lainnya / Junior High School & others
Jumlah / Total
86
4,1
94
4,6
1.527
74,9
1.652
75,1
213
10,1
208
9,5
2.101
100,0
2.192
100,0
Usia Karyawan / Age of Employees < 30 tahun / years old
1.052
50,1
1.063
48,3
30 - 35 tahun / years old
483
23,0
485
22,0
36 - 40 tahun / years old
266
12,7
337
15,7
41 - 50 tahun / years old
256
12,2
261
11,9
> 50 tahun / years old
44
2,1
46
2,1
2.101
100,0
2.192
100,0
Jumlah / Total
37
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Sistem Informasi Information System
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi sistem informasi, Arwana secara konsisten terus menerus mengembangkan dan memelihara sistem informasi yang telah ada guna mendukung serta meningkatkan kinerja operasional Perseroan.
Along with the development of Information technology, Arwana consistently and continuously develop and maintain the current information system in order to support and improve Company’s operational performance.
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu kami menerapkan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) pada seluruh pabrik dan kantor pusat kami, guna meningkatkan kinerja baik dari segi perencanaan, pengadaan, penggunaan serta kontrol atas setiap bagian daripada proses produksi. Kami juga telah meningkatkan kinerja jaringan antar wilayah, agar komunikasi data jauh lebih stabil dan lancar.
Since few years ago, we have been implementing our own developed Enterprise Resources Planning (ERP) system throughout all our plants and head office, in order to increase performance, starting from planning, procurement, usage as well as control in every single step of production process. We have also improved our network connections within each of our location, to achieve a more stabil and smooth data communications.
Perbaikan dan Rencana Kerja pada Tahun Berjalan
Improvement and Work Plan for The Current Year
Adapun beberapa langkah yang kami lakukan dengan tujuan untuk menjaga resiko keuangan maupun operasional serta mutu daripada hasil produksi antara, sebagai berikut :
We have determined several strategic steps in order to minimize Company’s financial risk and operational quality of production output, such as :
•
Sistem Kontrol Produksi yang bekerja sama dengan divisi Internal Audit kami dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil produksi, yang sekarang ini masih dalam tahapan uji coba dan diharapkan dapat segera diimplementasikan dalam tahun berjalan ini pada beberapa lokasi pabrik.
•
Production Control System that works together with our Internal Audit division in improving the quality and quantity of production output, which currently is still on the testing stage and expected to be implemented as soon as possible in the current year in several factory location.
•
Dalam rangka pencapaian Zero Down Time dalam proses produksi, sistem informasi sangat membantu dalam hal perencanaan serta pengadaan baik bahan baku maupun suku cadang mesin yang diperlukan sebagai bagian dalam langkah pemeliharaan. Kontrol atas hal ini dirasakan sangat penting sehingga manajemen dengan intensif melakukan pembenahan atas hal tersebut.
•
In order to achieve Zero Down Time within production process, information system is crucial in supporting planning as well as procurement of raw materials and spare parts for machineries needed for maintenance. Control over these matters is very important, in which management continues to improve intensively.
•
Kami selalu berkomitmen tinggi dalam hal peningkatan efisiensi serta efektifitas dalam segala proses pada Perseroan demi meningkatkan kinerja serta profitabilitas Perseroan.
•
We are highly committed to improve our efficiency and effectiveness in every single process within the Company in order to improve the Company’s performance and profitability.
Sistem Kontrol Press di Plant V, Mojokerto, Jawa Timur Press Control System in Plant V, Mojokerto, East Java
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Analysis & Discussion
41
42
Prospek Usaha 2016 2016 Business Prospects
Strategi dan Kebijakan Usaha Business Strategy and Policy
43
Analisis Kinerja Keuangan
Financial Performance Analysis
53
Dampak Kenaikan Harga Jual Terhadap Kinerja Perusahaan
Impact of Price Changes on Company’s Performance
53
53
Kemampuan Membayar Utang Solvency Information
Kebijakan Dividen Dividend Policy
54
54
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Impact of Changes in Accounting Policy
Dampak Perubahan Perundang-undangan Impact of Changes in Regulations
Prospek Usaha 2016 2016 Business Prospects
Kementerian Perindustrian optimis sektor industri akan bertumbuh tahun depan. Pertumbuhan industri ditargetkan mencapai 5,7%, lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan di 5,3%. Asosiasi Keramik Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan keramik Tahun 2016 sekitar 10% – 15% dengan volume penjualan sekitar 385 sampai 402 juta m². Tahun lalu, penjualan keramik nasional mencapai 350 juta m², dimana sebanyak 87% diserap pasar domestik dan 13% sisanya diekspor.
The Ministry of Industry is optimistic that industrial sector will grow in the coming year. Industrial growth is targeted to reach 5.7%, higher than the national economy growth rate of 5.3%. Indonesia Ceramic Association targeted growth for ceramics sales in 2016 is around 10% – 15% with sales volume of approximately 385 to 402 million m². Last year, national ceramics sales reached 305 million m², in which 87% was absorbed by domestic market and the remaining 13% being exported.
Industri keramik nasional berkembang dengan baik selama 25 tahun terakhir dan merupakan salah satu sektor unggulan yang memiliki peluang besar untuk bertumbuh dalam jangka panjang. Potensi industri keramik sangat baik karena memiliki ketersediaan bahan baku, seperti clay, feldspar, dan zirconium, yang besar dan tersebar di berbagai daerah, serta ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi.
National ceramics industry is thriving in the last 25 years and it is one of the primary sectors with great chance to grow in the long run. The potential of ceramic industry is excellent because of raw materials, such as clay, feldspar, and zirconium, that are greatly available and dispersed in several areas, as well as gas energy that is abundant as fuel for production process.
Peningkatan penjualan keramik Tahun 2016 didukung oleh proyek pembangunan infrastruktur dan properti yang banyak menggunakan produk keramik dan terutama program satu juta rumah rakyat per tahun yang dicanangkan pemerintah. Kebijakan Bank Indonesia merelaksasi kredit properti melalui “Loan To Value” (LTV) yang mulai berlaku di Juli 2015 akan menggairahkan penjualan sektor properti. Penyerapan anggaran belanja yang lebih cepat dan besar, tingkat inflasi yang lebih rendah dengan harga bahan bakar minyak yang murah akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah yang merupakan segmentasi pasar Arwana. Menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai 1 Januari 2016, para pelaku industri keramik Indonesia diharapkan telah siap menghadapi kompetisi yang semakin terbuka. Dengan populasi lebih dari 600 juta orang, ASEAN akan menjadi pasar bebas dan menawarkan peluang pasar yang sangat besar dan bebas tarif. Namun, tantangan terbesar bagi industri keramik Indonesia dalam menghadapi persaingan bebas baik pasar domestik maupun internasional adalah lemahnya daya saing yang dikarenakan tingginya harga gas yang merupakan komponen biaya produksi terbesar. Harga gas Indonesia berada di sekitar USD 8 - 9 per mmbtu, merupakan yang termahal dibandingkan harga gas negara ASEAN lainnya yang berkisar di USD 5 - 7,5 per mmbtu.
Improvement in ceramic tiles sales in 2016 is backed by infrastructure construction project and property that mostly utilizes ceramic products and especially the one million housing per year program that is announced by the government. Indonesian Bank policy that relaxed the property credit through “Loan To Value” (LTV) that has become effective in July 2015 will boost the sales in property sector. A faster and greater absorption of spending budget, lower inflation rate, along with lower fuel price will raise consumers spending, especially the middle to lower income, which is the segmentation of Arwana’s market.
Industri keramik Indonesia, terutama Arwana, sudah mulai berbenah dalam teknologi produksi untuk menghadapi era MEA. Penerapkan teknologi terkini yang hemat energi dan ramah lingkungan, seperti teknologi Digital Printing, akan mendorong produk keramik Indonesia untuk dapat disejajarkan dengan produk luar negeri dari segi kwalitas secara fisik maupun desain.
Indonesia ceramic industry, Arwana in particular, has started to equip itself in production technology to face the AEC era. Implementation of latest technology that saves energy and environmental-friendly, such as Digital Printing technology, will position Indonesia ceramic products at the same level as international products in terms of quality in physic as well as design.
Kendala lainnya adalah belum memadainya infrastruktur jalan raya, kapal berkapasitas besar dan pelabuhan modern di Indonesia. Pemerintah Jokowi - JK berencana untuk menciptakan pemerataan dan pertumbuhan pembangunan dengan membangun sistem pendistribusian barang yang menggunakan kapal berkapasitas besar dan juga pembangunan deep sea port di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang mengalihkan distribusi logistik dari jalur darat ke laut, yang biayanya jauh lebih murah. Rencana ini akan disertai dengan pembangunan infrastruktur darat seperti jalan raya dan rel kereta api dari pelabuhan hingga ke wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Another issue is inadequate infrastructure for highways, ship with large capacities and modern ports in Indonesia. The Jokowi – JK administration is planning to create even distribution and growth in construction by building goods distribution system that uses ship with large capacities and also constructing deep sea port in Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi, and Papua, which will divert logistics from land to sea, where cost will be cheaper. This plan is accompanied by construction of land infrastructure such as highways and railroads from the port to areas that have been difficult to access.
Dengan biaya distribusi yang murah, maka harga keramik di Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan akan relatif sama dengan pulau Jawa. Warga pedalaman dapat menikmati keramik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kota besar. Dengan demikian, tingkat konsumsi keramik per kapita akan semakin meningkat. Prospek industri keramik tentu akan semakin cerah, dan besar harapannya industri ini dapat berkembang menjadi industri unggulan di Indonesia.
With lower distribution costs, ceramic prices in Sumatra, Sulawesi and Kalimantan will be relatively similar with Java. The residents in rural areas would be able to enjoy ceramic with an affordable price compared to big city. Thus, ceramic consumption rate per capita will improve. Prospect of ceramic industry will certainly be more promising, and it is greatly expected that this industry will be able to grow into the leading industry in Indonesia.
41
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Embracing the ASEAN Economic Community (AEC) that commenced in January 1st, 2016, the players in Indonesia ceramic industry are expected to be ready to face the increasingly open competition. With a population of more than 600 million people, ASEAN will be a free market and offer great opportunity to be an enormous market and free of tariff. However, the biggest challenge for Indonesia ceramic industry in facing open competition in domestic market as well as international is the poor competitiveness due to high gas price, which is the biggest component in production cost. Indonesia gas price is approximately at USD 8 – 9 per mmbtu, and is the most expensive compared to gas prices in other ASEAN countries at USD 5 – 7.5 per mmbtu.
Strategi dan Kebijakan Usaha Business Strategy and Policy
Strategi dan kebijakan usaha Arwana berfokus pada integrasi antara manajemen, pemasaran, keuangan, operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Arwana’s business strategy and policy focus on integrating management, marketing, finance, operation, research and development, as well as system information to achieve organizational success.
Arwana telah membangun posisi yang kokoh di dalam pasar dalam negeri selama bertahun-tahun berdasarkan program penjualan dan pemasaran yang cermat secara nasional. Kekuatan Arwana terletak pada operasi yang sangat efisien yang didukung oleh pengendalian persediaan yang ketat melalui kerjasama yang baik dengan jaringan ritel, perencanaan produk dan program pemasaran yang memenuhi kebutuhan setiap pasar dengan memuaskan.
Arwana has built a solid position in nationwide market over many years based on meticulously planned and executed nationwide sales and marketing programs. Arwana’s strengths in emerging markets include its highly efficient operation backed by tight inventory control through a strong grasp of the retail channel, product planning and marketing programs that closely meet the needs of each market.
Arwana mengejar inovasi yang berdasarkan strategi jangka panjang dengan pengembangan produk dan teknologi terkini yang mampu menghasilkan nilai tambah bagi produknya. Arwana berencana untuk terus memperluas dan memperkaya lini produknya, dari tradisional, kontemporer, hingga modern. Arwana mulai mencoba masuk ke produk menengah ke atas sejak tahun 2014 lewat brand UNO dan juga produk dengan sistem Digital Printing. Inovasi produk yang dilakukan telah memberikan nilai tambah bagi Perseroan, termasuk memberikan manfaat value for money bagi konsumen. UNO telah menjadi pilihan bagi konsumen segmen menengah ke atas yang menginginkan produk berkualitas dengan harga yang wajar.
Arwana is pursuing innovation that is based on long-term strategy with product development and latest technology that could provide added value for its products. Arwana plans to continue expanding and enriching its product lines, from traditional, contemporary, to modern style products. Arwana has started entering the middle to upper product segment since 2014 through UNO brand and also products with Digital Printing system. These product innovations have provided added value for the Company, including the value for money benefit for customers. UNO has become the choice for consumers in the middle to upper segment that desired quality product with reasonable price.
Strategi dan kebijakan usaha Arwana memandang perusahaan sebagai satu entitas lengkap yang berinteraksi dalam lingkungan sosial, ekonomi, politik dan persaingan yang dinamis, serta meliputi fokus jangka panjang terhadap sumber daya dan proses produksi yang mencerminkan visi, misi dan nilai-nilai Perseroan.
Arwana’s business strategy and policy consider the organization as a whole entity interacting within a dynamic social, economic, political and competitive environment, and involve a long-term focus on resources and production process that reflects the Company’s vision, mission and values.
Keberhasilan usaha Arwana bertumpu pada komitmen Perseroan untuk mewujudkan Visi “Menjadi Perusahaan yang terbaik dalam industri keramik, penuh dengan daya cipta dan inovasi, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan negara dan masyarakat” melalui strategi pertumbuhan jangka panjang.
Arwana’s business success is founded on its commitment to realize the vision “To be the best Company in the ceramic tiles industry, full of creativity and innovation, able to contribute to the development of the country and the society” through long-term growth strategy.
Glazing Line Glazing Line
Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
A. laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
A. Consolidated Statement of Financial Position
Jumlah Aset
Total Assets
Pada 2015, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp1.430,78 miliar. Jumlah tersebut naik 13,56% atau sebesar Rp170,84 miliar dibandingkan dengan 2014 sebesar Rp1.259,94 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan dari Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar pada 2015.
In 2015, the Company booked a total asset in the amount of Rp1,430.78 billion. This amount is an increase of 13.56% or in the amount of Rp170.84 billion compared to 2014 in the amount of Rp1,259.94 billion. This rise is caused by an increase in Current Assets and Non-Current Assets in 2015.
Aset Lancar
Current Assets
Jumlah Aset Lancar Perseroan pada 2015 mencapai Rp509,18 miliar, naik 0.34% atau sebesar Rp1.72 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp507,46 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan piutang usaha, persediaan,pajak dibayar dimuka serta biaya dibayar dimuka. Sedangkan penurunan yang signifikan terdapat pada Kas dan Setara Kas dan Aset Lancar Lain-lain.
In 2015, total Current Assets of the Company is Rp509.18 billion, increased by 0.34% or as much as Rp1.72 billion, compared to 2014, which was in the amount of Rp507.46 billion. This increase is mainly caused by increases in trade receivables, inventory, as well as prepaid taxes. However, there are significant decreases in Cash and Cash Equivalents and Other Current Assets.
1. Kas dan Setara Kas
1. Cash and Cash Equivalents
Pada 2015, Kas dan Setara Kas mengalami penurunan 89,19% atau sebesar Rp42,13 miliar menjadi Rp5,11 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp47,24 miliar. Penurunan ini disebabkan adanya pencairan deposito yang penggunaannya untuk membiayai investasi pembangunan pabrik baru di Mojokerto, Jawa Timur.
In 2015, Cash and Cash Equivalents decreased by 89.19% or by Rp42.13 billion to the amount of Rp5.11 billion compared to Rp47.24 billion in 2014. This decrease is due to deposit withdrawal that was used to invest in new plant in Mojokerto, East Java.
Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Uraian Description Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents Bank Bank Deposito Deposit Jumlah Total
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
286,68
287,35
-0,23 %
4.817,85
4.927,78
-2,23 %
-
42.019.87
-100,00 %
5.104,53
47.235,01
-89,19 %
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
2. Piutang Usaha
2. Trade Receivables
Piutang usaha merupakan tagihan Perseroan kepada pihak pelanggan berupa penjualan produk keramik yang merupakan kegiatan utama Perseroan. Piutang usaha Perseroan pada 2015 tercatat sebesar Rp411,57 miliar, naik 5,49% atau sebesar Rp21,43 miliar dibandingkan pada 2014 yang tercatat sebesar Rp390,14 miliar.
Trade receivable is a billing from the Company to customers in sales of ceramic products, which is the main activity of the Company. Company’s trade receivables in 2015 was recorded at Rp411.57 billion, increased by 5.49% or Rp 21.43 billion, compared to Rp390.14 billion in 2014.
43
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
3. Piutang Lain-lain
3. Other Receivables
Piutang lain-lain terdiri dari piutang pinjaman karyawan dan piutang lain-lain yang merupakan tagihan atas penggantian biaya suku cadang kepada Sacmi Ltd, salah satu pemasok Perseroan. Pada 2015 piutang lain-lain Rp2,36 miliar turun 13,26% atau sebesar Rp0,36 miliar dibandingkan pada 2014 Rp2,72 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh pelunasan pinjaman karyawan sebesar Rp0,07 miliar atau 9,99% dan piutang lain-lain Rp0,29 miliar atau 14,45%.
Other receivables consist of receivables from employees and other receivables, which is an invoice for spare parts reimbursement to Sacmi Ltd, one of the Company’s suppliers. In 2015, other receivables are posted at Rp2.36 billion, decreased by 13.26% or Rp0.36 billion, compared to Rp2.72 billion posted in 2014. The decrease is due to repayment of receivables from employees in the amount of Rp0.07 billion or 9.99% and other receivables of Rp0.29 billion or 14.45%.
Other Receivebles
Piutang Lain-lain Uraian Description
2015
Piutang dari Karyawan Receivables from employees Piutang lain-lain Other Receivables
655,11
727,85
-9,99 %
1.703,33
1.991,07
-14,45 %
2.358,44
2.718,92
-13,26 %
Jumlah Total
2014
Dalam jutaan Rupiah
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
In million Rupiah
4. Persediaan
4. Inventory
Persediaan tercatat sebesar Rp83,99 miliar pada 2015, mengalami kenaikan 44,36% atau sebesar Rp25,81 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp58,18 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan atas persediaan barang jadi di gudang 169.93% dari Rp16,13 miliar pada 2014 menjadi menjadi Rp43,54 miliar pada 2015.
In 2015, Inventory, in the amount of Rp83.99 billion, increased by 44.36% or Rp25.81 billion when compared to 2014 in the amount of Rp58.18 billion. This is due to an increase of 169.93% in finished goods inventory in the warehouse from Rp16.13 billion in 2014 to Rp43.54 billion in 2015.
Inventory
Persediaan Uraian Description
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
Barang jadi Finished Goods Barang dalam Proses Work in Process
43.542,91
16.131,42
169,93 %
4.148,58
3.840,11
8,03 %
Bahan Baku Raw Materials
13.666,37
12.031,34
13,59 %
Perlengkapan suku cadang Spare Parts Bahan pembantu Inderect Materials
15.140,43
18.216,25
-16,89 %
7.489,55
7.959,21
-5,90 %
83.987,84
58.178,34
44,36 %
Jumlah Total
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
44
5. Pajak Dibayar Dimuka
5. Prepaid Taxes
Pajak Dibayar Dimuka merupakan pajak pertambahan nilai dan kelebihan angsuran pajak penghasilan Pasal 21. Pada 2015, Pajak Dibayar Dimuka mengalami kenaikan 110,4% atau sebesar Rp0,44 miliar menjadi Rp0,83 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp0,39 miliar.
Prepaid Taxes mainly represent value added tax and excess of income tax article 21. In 2015, Prepaid Taxes increased by 110.4% or in the amount of Rp0.44 billion to Rp0.83 billion when compared to 2014 in the amount of Rp0.39 billion.
6. Biaya Dibayar Dimuka
6. Prepaid Expenses
Biaya Dibayar Dimuka merupakan biaya yang telah dikeluarkan namun masih ditangguhkan dan akan diakui sebagai beban atau harga pokok pada saat pengakuan pendapatan. Pada 2015 biaya dibayar dimuka tercatat sebesar Rp1,24 miliar, naik 123,52% atau sebesar Rp0,68 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp0,56 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan premi asuransi .
Prepaid Expense is costs incurred that is being deferred and will be treated as expense or cost incurred in income statement. In 2015, the prepaid expense is recorded at Rp1.24 billion, an increase of 123.52% or Rp0.68 billion, compared to Rp0.56 billion in 2014. This is due to an increase in the rate of insurance premium.
7. Aset Lancar Lain-lain
7. Other Current Assets
Aset Lancar Lain-lain merupakan uang muka pembelian sebagian besar digunakan untuk pembelian suku cadang mesin produksi. Pada 2015, Aset Lancar Lain-lain tercatat di Rp4,09 miliar, turun 50,38% atau sebesar Rp4,15 miliar dibanding pada 2014 sebesar Rp8,24 miliar.
Other Current Assets is advance made in purchase that is mainly used for the procurement of spare parts for production machineries. In 2015, Other Current Assets is Rp4.09 billion, down by 50.38% or Rp4.15 billion compared to 2014 in the amount of Rp8.24 billion.
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Pada 2015, jumlah Aset Tidak Lancar Perseroan mencapai Rp921,60 miliar, naik 22,48% atau sebesar Rp169,12 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp752,48 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset tidak lancar lain-lain sebesar 231,58% dan aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 20,18% walaupun ada penurunan pada Aset Pajak Tangguhan-neto sebesar 4,84%.
In 2015, Total Non-Current Assets of the Company is Rp921.60 billion, increased by 22.48% or Rp169.12 billion, compared to 2014 at Rp752.48 billion. This increase is attributable to the increase in Other Non-Current Assets by 231.58% and Fixed Assets after deducting accumulated depreciation by 20.18%, while a decrease in Deferred Tax Assets-net of 4.84%.
1. Aset Pajak Tangguhan
1. Deferred Tax Assets
Jumlah Aset Pajak Tangguhan pada 2015 tercatat sebesar Rp6,90 miliar, mengalami penurunan 4,84% atau sebesar Rp0,35 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp7,25 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya perbedaan cut-off antara perhitungan fiskal dan komersial. Meski demikian, Perseroan berkeyakinan bahwa Aset Pajak Tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu dapat direalisasikan pada tahun-tahun mendatang.
The amount of Deferred Tax Assets in 2015 is Rp6.90 billion, decreasing by 4.84% or Rp0.35 billion, compared to 2014 at Rp7.25 billion. This decrease is mainly due to a difference in cut-off period between the fiscal and commercial reporting calculation. However, the Company is confident that the difference caused by Deferred Tax Assets will be able to be realized in the coming years.
2. Aset Tetap
2. Fixed Assets
Jumlah aset tetap pada 2015, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, adalah sebesar Rp884,79 miliar. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 20,18% atau sebesar Rp148,58 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp736,21 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh aksi korporasi atas investasi berupa pembangunan pabrik baru di Mojokerto, Jawa Timur.
Total Fixed Assets in 2015, after deducting accumulated depreciation, is Rp884.79 billion. This amount increased by 20.18% or by Rp148.58 billion when compared to 2014, which amounted to Rp736.21 billion. This increase is mainly caused by corporate action of investing in the construction of a new plant in Mojokerto, East Java.
3. Aset Tidak Lancar Lain-lain
3. Other Non-Current Assets
Aset Tidak Lancar Lain-lain merupakan klaim atas kelebihan pembayaran pajak badan dan biaya-biaya dibayar dimuka atas instalasi pipa gas yang digunakan untuk pembelian gas dari PT Pertagas Niaga, serta uang muka pembelian mesin. Pada 2015 Aset Tidak Lancar Lain-lain Rp29,91 miliar naik 231,58% atau sebesar Rp20,89 miliar dibanding pada 2014 sebesar Rp9,02 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan kelebihan bayar pajak badan tahun 2015 sebesar Rp22,21 miliar naik Rp21,67 miliar atau 3.986,52% dibanding tahun sebelumnya Rp0,54 miliar .
Other Non-Current Assets consists of claims for tax refund and prepaid expenses on costs incurred from installation of gas pipe that was used to purchase gas from PT Pertagas Niaga, and also advance payment for purchase of machineries. Other Non-Current Assets in 2015 of Rp29.91 billion increased by 231.58% or in the amount of Rp20.89 billion when compared to 2014 in the amount of Rp9.02 billion. This increase is attributable to tax refund in 2015 in the amount of Rp22.21 billion, an increase of Rp21.67 billion or 3,986.52% compared to previous year of Rp0.54 billion.
45
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Other Non-Current Assets
Aset Tidak Lancar Lain - lain Uraian Description Klaim untuk pengembalian kelebihan pembayaran pajak Claim for Tax refund Uang muka pembelian aset tetap Advances for purchase of fixed assets Uang jaminan Security deposits Lainnya Others Total Aset Tidak Lancar Lain-lain Other non-current assets
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
22.213,49
543,58
3.986,52 %
1.397,44
2.603,69
-46,33 %
442,49
736,28
-39,90 %
5.853,21
5.135,90
13,97 %
29.906,63
9.019,45
-231,58 %
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Total Assets
Jumlah Aset Uraian Description
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
Aset Lancar Currrent Assets Kas dan Setara Kas Cashand cash equivalents Piutang Usaha Trade receivables Piutang lain-lain Other receivables Persediaan Inventory Pajak Dibayar Dimuka Prepaid taxes Biaya Dibayar Dimuka Prepaid expenses Aset lancar lain-lain Other current assets Total Aset Lancar Total Current Assets
5.104,53
47.235,01
-89,19 %
411.567,73
390.137,83
5,49 %
2.358,44
2.718,92
-13,26 %
83.987,84
58.178,34
44,36 %
827,29
393,12
110,44 %
1.244,08
556,60
123,52 %
4.088,08
8.238,65
-50,38 %
509.178,01
507.458,46
0,34 %
6.902,68
7.253,89
-4,84 %
884.792,15
736.206,33
20,18 %
29.906,63
9.019,45
231,58 %
921.601,47
752.479,67
22,48 %
1.430.779,48
1.259.938,13
13,56 %
Aset Tidak Lancar Non-Currrent Assets Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax asset - net Aset tetap - neto Fixed assets - net Aset tidak lancar lain-lain Other non-current assets Total Aset Tidak Lancar Total Non-Current Assets
Jumlah Aset Total Assets Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Pada 2015, Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai Rp536,05 miliar, naik 53,16% atau sebesar Rp186,05 miliar, dibandingkan pada 2014 yang sebesar Rp350,00 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang.
In 2015, the Company’s Total Liabilities is Rp536.05 billion, increased by 53.16% or Rp186.05 billion, compared to 2014 at Rp350.00 billion. This increase is caused by increases in short-term and long-term liabilities.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
46
Liabilitas Jangka Pendek
Short-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek terdiri dari utang jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, utang pajak dan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Pada 2015, jumlah Liabilitas Jangka Pendek tercatat sebesar Rp498,86 miliar, naik 58,03% atau sebesar Rp183,19 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp315,67 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun Rp114,19 miliar atau 336,35% dan kenaikan utang jangka pendek Rp40,75 miliar atau sebesar 279,96%.
Short-term Liabilities consist of short-term debts, trade payables, other payables, accrued expenses, taxes payable, and current maturities of long-term debts. In 2015, total Short-term Liabilities is Rp498.86 billion, increased by 58.03% or Rp183.19 billion, compared to 2014 at Rp315.67 billion. This increase is mainly attributable to current maturities of longterm debts in the amount of Rp114.19 billion or 336.35% and increase in short-term debts of Rp40.75 billion or 279.96%.
1. Utang Jangka Pendek
1. Short-term Debts
Utang Jangka Pendek terdiri dari utang bank dan utang pembiayaan konsumen. Pada 2015, utang jangka pendek tercatat Rp55,30 miliar naik 279,96% atau sebesar Rp40,75 miliar dibanding pada 2014 sebesar Rp14,55 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh realisasi pembayaran kepada beberapa supplier bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang menggunakan fasilitas kredit perbankan berupa kredit modal kerja.
Short-term Debts consist of bank loans and consumer financing payable. In 2015, Short-term Debts is Rp55.30 billion, increased by 279.96% or Rp40.75 billion compared to 2014 in the amount of Rp14.55 billion. This increase is due to payments to several suppliers of raw materials, indirect materials and spare parts using capital credit facility.
2. Utang Usaha
2. Trade Payables
Pada 2015, Utang Usaha tercatat sebesar Rp187,56 miliar, naik 32,73% atau sebesar Rp46,25 miliar, dibandingkan pada 2014 sebesar Rp141,31 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sepanjang tahun 2015 yang sangat berpengaruh terhadap naiknya harga beli beberapa komoditas.
In 2015, Trade Payables is Rp187.56 billion, increased by 32.73% or Rp46.25 billion, compared to 2014 in the amount of Rp141.31 billion. This increase is caused by a fall in Rupiah currency exchange against United States Dollar during 2015, which significantly affected the rise in several commodities’ prices.
3. Utang Lain-lain
3. Other Payables
Utang Lain-lain pada 2015 tercatat sebesar Rp3,56 miliar, turun 12,64% atau sebesar Rp0,51 miliar, dibandingkan pada 2014 sebesar Rp4,07 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya uang muka penjualan sebesar Rp1,3 miliar walaupun ada kenaikan utang lain-lain sebesar Rp0,7 miliar.
Other Payables in 2015 is booked at Rp3.56 billion, down by 12.64% or Rp0.51 billion when compared to 2014 at Rp4.07 billion. This decrease is mainly attributable to the decrease of sales advance in the amount of Rp1.3 billion, even when there is an increase in other payables in the amount of Rp0.7 billion.
4. Beban Akrual
4. Accrued Expenses
Beban Akrual pada 2015 tercatat sebesar Rp96,72 miliar naik 7,72% atau sebesar Rp6,93 miliar, dibanding pada 2014 sebesar Rp89,79 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya beban ongkos angkut sebesar Rp7,68 milliar.
Accrued Expenses in 2015 is Rp96.72 billion, increased by 7.72% or Rp6.93 billion, compares to 2014 in the amount of Rp89.79 billion. This increase is due to an increase in accrued expense in freight of Rp7.68 billion.
5. Utang Pajak
5. Taxes Payable
Pada 2015, Utang Pajak tercatat sebesar Rp7,58 miliar, turun 76,30% atau sebesar Rp24,42 miliar, dibandingkan pada 2014 sebesar Rp32,00 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang pajak penghasilan badan sebesar Rp13,16 miliar, utang pajak Pasal 25 sebesar Rp6,19 miliar dan utang pertambahan nilai sebesar Rp3,90 miliar, serta utang pajak Pasal 21 Rp1,17 miliar.
In 2015, Taxes Payable is Rp7.58 billion, decreased by 76.30% or Rp24.42 billion, compared to 2014 at Rp32.00 billion. This decrease is caused by a decrease in corporate income tax payable in the amount of Rp13.16 billion, income taxes payable Article 25 in the amount of Rp6.19 billion and value added tax of Rp3.90 billion, as well as Article 21 taxes payable of Rp1.17 billion.
6. Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
6. Current Maturities of Long-Term Debts
Utang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun terdiri dari utang bank dan hutang pemasok. Pada 2015, utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun tercatat di Rp148,14 miliar, naik 336,35% atau sebesar Rp114,19 miliar dibanding pada 2014 sebesar Rp33,95 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pemasok sebesar Rp122,27 miliar merupakan pembelian mesin sehubungan dengan investasi pabrik baru di Mojokerto, Jawa Timur, sedangkan utang pinjaman bank turun sebesar Rp8,08 miliar.
Current Maturities of Long-Term Debts consist of bank loans and dues to suppliers. In 2015, Current Maturities of Long-Term Debts is Rp148.14 billion, increased by 336.35% in the amount of Rp114.19 billion compares to 2014 in the amount of Rp33.95 billion. This rise is mainly attributable to an increase in dues to suppliers in the amount of Rp122.27 billion that consists of machineries purchase in relation to investment in new plant in Mojokerto, Jawa Timur, whereas bank loans decreases by Rp8.08 billion.
47
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Pada 2015, Liabilitas Jangka Panjang mengalami kenaikan sebesar 8,36% atau sebesar Rp2,87 miliar menjadi Rp37,19 miliar dibandingkan pada 2014 sebesar Rp34,32 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang bank setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp3,46 miliar dan penurunan liabilitas imbalan kerja sebesar Rp0,59 miliar
In 2015, Non-Current Liabilities increased by 8.36% or Rp2.87 billion to Rp37.19 billion when compared to 2014 at Rp34.32 billion. This increase is mainly attributable to an increase in bank loans net of current maturities in the amount of Rp3.46 billion and decrease in employee benefits liability of Rp0.59 billion.
1. Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
1. Long-Term Debts Net of Current Maturities
Pada 2015, Utang Bank Jangka Panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun tercatat sebesar Rp3,46 miliar, naik 100% dibanding tahun 2014.
In 2015, Long-Term Debts Net of Current Maturities is Rp3.46 billion, increased by 100% from 2014.
2. Liabilitas Imbalan Kerja
2. Employee Benefits Liability
Setiap tahun Perseroan mencadangkan dana kepada pegawai yang akan pensiun guna memberikan kompensasi atas hak ganti rugi, pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai UU No. 13 tahun 2003. Liabilitas Imbalan Kerja pada 2015 adalah Rp33,73 miliar, turun 1,72% atau sebesar Rp0,59 miliar dibanding pada 2014 sebesar Rp34,32 miliar.
Every year the Company reserves funds for retiring employees in order to compensate for damages rights, severance pay, and tenure in accordance with Labor Law No. 13 Year 2013. Employee Benefits Liability in 2015 is Rp33.73 billion, decreased by 1.72% or Rp0.59 billion compares to 2014 at Rp34.32 billion.
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Uraian Description
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
55.297,39
14.553,41
279,96 %
187.557,32
141.312,23
32,73 %
3.559,59
4.074,46
-12,64 %
96.718,93
89.785,71
7,72 %
7.582,87
31.996,63
-76,30 %
148.141,82
33.950,52
336,35 %
498.857,92
315.672,95
58,03 %
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang jangka pendek Short-term debts Utang Usaha Trade payables Utang lain-lain Other payables Beban akrual Accrued expenses Utang Pajak Taxes payable Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Current maturities of long-term debts Total Liabilitas Jangka Pendek Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka panjang Non-Currrent Liabilities Utang jangka panjang setelah dikurangi dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Long-term debts-net of current liabilities Liabitas imbalan kerja Employee benefits liability Total Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Total Liabilities Dalam jutaan Rupiah
3.461,54
-
100,00 %
33.731,54
34.322,93
-1,72 %
37.193,08
34.322,93
8,36 %
536.051,00
349.995,87
53,16 % In million Rupiah
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
48
Jumlah Ekuitas
Total Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2015 turun 1,67% atau sebesar Rp15,21 miliar menjadi Rp894,73 miliar dari Rp909,94 miliar pada per 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembagian dividen sebesar Rp88,09 miliar pada bulan Juni 2015, Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp69,78 miliar
The Company’s Total Equity as of December 31, 2015 was decreased by 1.67% or Rp15.21 billion to Rp894.73 billion from Rp909.94 billion on December 31, 2014. This decrease is attributable to payment of cash dividend in the amount of Rp88.09 billion in June 2015, when the Company booked a comprehensive income attributable to owners of the parent entity in the amount of Rp69.78 billion.
Total Equity
Jumlah Ekuitas Uraian Description
2015
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
2014
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Equity attributable to ownersof the Parent Entity Modal Saham Capital Stock Tambahan Modal Disetor Additional paid-n capital
91.767,89
91.767,89
0,00 %
232,18
232,18
0,00 %
Saham treasuri Treasury stock
(1.267,62)
-
100,00 %
789.692,47
805.069,71
-1,91 %
14.303,56
12.872,48
-11,12 %
894.728,48
909.942,26
-1,67 %
Saldo laba Retained Earnings Kepentingan non-pengendali Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas Total Equity Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
B. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
B. Consolidated Statements of Comprehensive Income
Penjualan Bersih
Net Sales
Selama tahun 2015, Perseroan membukukan penjualan bersih Rp1.291,93 miliar, turun 19,74% dari penjualan bersih tahun 2014 sebesar Rp1.609,76 miliar. Penurunan penjualan bersih ini disebabkan oleh menurunnya kuantitas penjualan sebesar 18,24%. Hal ini merupakan dampak dari menurunnya daya beli konsumen yang dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas ekspor Indonesia yang diiringi serapan anggaran negara yang terlambat.
During 2015, the Company posted Net Sales of Rp1,291.93 billion, decreased by 19.74% from 2014 Net Sales of Rp1,609.76 billion. This decrease in Net Sales is accompanied by a decrease of 18.24% in sales volume. This is the result of declining consumer spending that is affected by decrease in the commodities price of Indonesia exports that is accompanied by a delay in the absorption of government spending.
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan Bersih per Segmen Net Sales per Segment Jawa Java Luar Jawa Outside Java
Penjualan Bersih Net Sales
2015 842.507
65,21%
1.077.350
66.93%
-21,80 %
449.419
34,79%
532.409
33,07%
-15,59 %
1.291.926
100,00%
1.609.759
100,00%
-19,74 %
Dalam jutaan Rupiah
49
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
2014
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
In million Rupiah
Sales Volume and Production Output
Volume Penjualan dan Hasil Produksi
Keterangan Description
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
Volume Penjualan Sales Folium
39,58
48,41
-18,24 %
Hasil Produksi Production Output
41,66
49,08
-15,11 % In million sqm
Dalam jutaan m²
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan Perseroan sebesar Rp1.003,84 miliar pada 2015, turun 7,70% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.087,61 miliar. Penurunan ini diiringi oleh penurunan penjualan bersih sebesar 19,74%, yang dipengaruhi oleh turunnya volume penjualan sebesar 18,24% dari 48,41 juta m² pada tahun 2014 menjadi 39,58 juta m² pada tahun 2015.
The Company’s Cost of Goods Sold is Rp1,003.84 billion in 2015, down by 7.7% from the previous year of Rp1,087.61 billion. This decrease is accompanied by a decrease in net sales by 19.74%, which is affected by a decrease in sales volume by 18.24% from 48.41 million sqm in 2014 to 39.58 million sqm in 2015.
Cost of Goods Sold
Beban Pokok Penjualan
Keterangan Description Bahan baku yang digunakan Raw materials used Upah buruh langsung Direct labor costs Beban pabrikasi Factory overhead Total beban produksi Total production costs
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
310.348
357.061
-13,08 %
34.227
33.330
2,69 %
686.983
703.012
-2,28 %
1.031.558
1.093.403
-5,66 %
3.840
3.697
3,88 %
(4.149)
(3.840)
-8,03 %
1.031.250
1.093.259
-5,67 %
16,131
10.478
53,95 %
(43.543)
(16.131)
169,93 %
1.003.838
1.087.606
-7,70 %
Persediaan Barang dalam Proses Work In Proccess Inventory Awal tahun Beginning of the year Akhir tahun End of year Beban pokok produksi Cost of goods manufactured
Persediaan Barang Jadi Finished Goods Inventory Awal tahun Beginning of the year Akhir tahun End of year Total Persediaan Barang Jadi Total Finished Goods Inventory
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
50
Laba Kotor
Gross Profit
Laba kotor perseroan sebesar Rp228,09 miliar pada tahun 2015, turun 44,83% dari tahun sebelumnya sebesar Rp522,15 miliar, penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya penjualan bersih sebesar 19,74%, yang diiringi kenaikan beban pokok penjualan per unit. Kenaikan beban pokok penjualan per unit ini disebabkan oleh naiknya harga bahan baku dan energi akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Company’s Gross Profit is Rp228.09 billion in 2015, decreased by 44.83% from previous year of Rp522.15 billion, this decrease is mainly caused by a decrease in net sales of 19.74%, which is accompanied by an increase in cost of goods sold per unit. The increase in cost of goods sold per unit is attributable to the increase in costs of raw materials and energy due to a decline in Rupiah currency exchange value against USD.
Beban Usaha
Operating Expense
Beban usaha perseroan meningkat 2,28% menjadi Rp178,52 miliar pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan pada beban penjualan sebesar 2,35% menjadi Rp137,71 miliar dibanding tahun 2014 sebesar Rp134,55. Kenaikan ini dikarenakan adanya kenaikan biaya promosi dan biaya pengiriman keramik yang dikarenakan naiknya harga bahan bakar minyak. Beban umum dan administrasi naik sebesar 2,02% dari tahun sebelumnya sebesar Rp40,00 miliar menjadi Rp40,81 milliar terutama disebabkan oleh kenaikan upah.
The Company’s Operating Expense increased by 2.28% to Rp178.52 billion in 2015. This is attributable to an increase in Selling Expense by 2.35% to Rp137.71 billion when compared to 2014 of Rp134.55. This increase is due to an increase in promotional cost and shipping cost as a result of increase in fuel price. General and Administrative Expense increased by 2.02% from previous year of Rp40.00 billion to Rp40.81 billion, mainly due to increase in wages.
Operating Expense
Beban Usaha
Keterangan Description Penjualan Sales Umum dan Administrasi General and Administrative Jumlah Total
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
2015
2014
137.713
134.546
2,35 %
40.807
39.998
2,02 %
178.520
174.544
2,28 %
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Rugi Bersih Kurs
Currency Net Loss
Rugi kurs bersih perseroan naik 1.055,70% menjadi Rp9,24 miliar pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh penetapan kurs awal tahun masih lebih rendah dari realisasi kurs, pada awal tahun 1 USD ditetapkan Rp12.440 sedangkan realisasinya pada tahun 2015 rata rata 1 USD Rp13.795. Rugi kurs ini terutama berasal dari transaksi pembayaran bahan baku dan LNG yang menggunakan mata uang USD yang memberikan kontribusi sebesar 52,00 % dari biaya produksi.
The Currency Net Loss of the Company increased by 1,055.70% to Rp9.24 billion in 2015. This is attributable to the setting of currency in the beginning of the year was lower than the actual. In the beginning of the year, 1 USD is Rp12,440.00 but the actual average in 2015 is Rp13,795.00. This currency loss mainly comes from transactions of raw materials and LNG payments, which uses USD and which contributed about 52.00% production costs.
Currency Net Loss
Rugi Bersih Kurs
Keterangan Description Rugi bersih kurs Currency Net Loss
Dalam jutaan Rupiah
51
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
2015
2014
9.237
799
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease) 1.056,07 % In million Rupiah
Pendapatan dan Beban Keuangan
Financial Income and Expense
Pendapatan keuangan perseroan turun 30,35% menjadi Rp1,62 miliar pada tahun 2015 sedangkan beban keuangan perseroan naik 47,10% menjadi Rp8,49 miliar pada tahun 2015 dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp5,8 miliar. Hal ini disebabkan adanya penurunan pendapatan bunga dari deposito dan adanya kenaikan biaya bunga pinjaman kredit modal kerja.
The Company’s Financial Income decreased by 30.35% to Rp1.62 billion in 2015, whereas Financial Expense increased by 47.10% to Rp8.49 billion in 2015 compared to previous year of Rp5.8 billion. This is attributable to the decrease in Interest Income from Deposits and the increase in interest expense from working capital credit.
Income and Expense from Financing
Pendapatan dan Beban Keuangan
Keterangan Description
2015
2014
Kenaikan (Penurunan) Increase (Decrease)
Pendapatan Keuangan Financial Income Beban Keuangan Finalcial Expenses
1.617
2.321
-30,35 %
(8.485)
(5.768)
47,10 %
Jumlah Total
(6.868)
(3.447)
99,26 %
Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiah
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Profit for The Year Attributable to Owners of The Parent Entity
Pada Tahun 2015, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp69,78 miliar, turun 73,11% dibanding Tahun 2014 sebesar Rp259,51 miliar. penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya penjualan sebesar 19,74% atau sebesar Rp317,83 miliar dan naiknya beban pokok penjualan sebsar 7,70% atau sebesar Rp83,77 miliar dari tahun 2014. Penurunan penjualan dan kenaikan beban pokok penjualan tersebut dikarenakan perlambatan ekonomi global sampai dengan triwulan ke III pada tahun 2015 yang memberi pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia serta turunnya daya beli konsumen serta naiknya harga bahan baku dan energy akibat melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap USD sebesar 10,89% dari Rp12.440 per 1 USD pada 31 Desember 2014 menjadi Rp13.795 per 1 USD pada 31 Desember 2015.
In 2015, Profit for The Year Attributable to Owners of The Parent Entity was Rp69.78 billion, a decrease of 73.11% when compared to 2014 in the amount of Rp259.51 billion. The decrease was mainly caused by a decrease in sales of 19.74% or Rp317.83 billion and increase in cost of goods sold by 7.70% or Rp83.77 billion in 2014. The decrease in sales and increase in cost of goods sold was attributable to the global economic downturn up to the third quarter in 2015, which negatively impacted Indonesian economic growth and the resultant decline in consumers’ spending, In addition, the costs of raw materials and energy increased due to the decline in the Rupiah to USD exchange rate by 10.89% from Rp12,440 per 1 USD on December 31, 2014 to Rp13,795 per 1 USD on December 31, 2015.
“
Bekerja Tanpa Disuruh, Berprestasi Tanpa Diawasi
“
Self-driven Initiatives, Performance beyond Expectation
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
52
Dampak Kenaikan Harga Jual Terhadap Kinerja Perusahaan Impact of Price Changes on Company’s Performance
Pada tahun 2015 perseroan memutuskan untuk tidak menaikkan harga jual sehingga harga jual rata-rata mengalami penurunan 1,8% dibanding harga jual rata-rata tahun 2014. Penurunan harga jual tersebut disebabkan perlambatan ekonomi global yang memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menurunnya daya beli konsumen, untuk mengantisipasi dan mengatasi situasi tersebut perseroan berinovasi memproduksi keramik jenis baru dengan type digital printing yang mempunyai nilai tambah yang tinggi sehingga dapat menaikan harga jual rata rata diperiode berikutnya.
In 2015, the Company decides not to increase the selling price, which leads to a decrease in average selling price by 1.8% when compared to average selling price in 2014. The decrease in selling price is due to global economy downturn, which negatively impacted Indonesian economic growth and the decline in consumers’ spending. In order to anticipate and overcome the situation, the Company innovates in producing a new line of ceramic tile in digital printing, which has high added value that is able to boost the average selling price in the following period.
Inovasi yang dilakukan pada tahun 2015 tersebut perseroan berhasil menekan penurunan harga jual rata-rata sebesar 1,84% walaupun penurunan volume penjualan sebesar 18,24% dibanding tahun sebelumnya.
This innovation in 2015 has helped the Company in suppressing the decline of average selling price to 1.84%, despite of a decrease of 18.24% in sales volume compared to previous year.
Kemampuan Membayar Utang Solvency Information
Kemampuan perseroan membayar hutang menurun, yang ditunjukkan dengan rasio hutang terhadap ekuitas dari 0,38 pada tahun 2014 menjadi 0,60 pada tahun 2015. Penurunan kemampuan membayar hutang ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kewajiban perseroan 53,2 % terutama disebabkan oleh pembelian mesin untuk investasi pabrik baru di Mojokerto, Jawa Timur.
The Company’s solvency declines, which is reflected on the gearing ratio from 0.38 in 2014 to 0.60 to 2015. This decrease in solvency is attributable to increase in the Company’s total liabilities by 53.2%, which is mainly due to the machinery purchases for investments in the new plant in Mojokerto, East Java.
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Sebagai perusahaan terbuka yang berkomitmen terhadap para pemegang saham, maka dividen adalah salah satu cerminan dari pada kinerja Perseroan dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan perusahaan. Perseroan berkomitmen akan terus melanjutkan kebijakan pembayaran dividen, hal ini untuk membuktikan tanggung jawab terhadap para pemegang saham.
As a public company that is committed to shareholders, dividend is a reflection of the Company’s performance and the responsibility of Board of Directors in managing the Company. The Company is committed to maintain the dividend payment policy as a demonstration of responsibility to the shareholders.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan pembayaran dividen sebasar Rp16 per saham atau sekitar 49,4% dari laba Tahun 2013, sedangkan di Tahun 2015 Perseroan melakukan pembayaran dividen sebesar Rp12 per saham atau sekitar 33,9% dari laba tahun 2014, penurunan pembayaran dividen ini disebabkan Perseroan memerlukan dana untuk membangun pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur.
In 2014, the Company has made a cash dividend payment of Rp16 per share, or around 49.4% of 2013 profit, while in 2015, the Company made dividend payment in the amount of Rp12 per share or about 33.9% from 2014 profit, this decline in dividend payment is attributable to the Company’s investment in building the fifth plant in Mojokerto, East Java.
Besarnya dividen untuk tahun buku 2015 akan ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahun 2016, dan akan diumumkan kemudian.
The amount of dividend for fiscal year 2015 will be decided during the 2016 General Meeting of Shareholders, and will be declared later.
53
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Dividend Payment
Pembayaran Dividen
Tahun Buku Fiscal Year
Laba Bersih
Nilai Nominal
(dalam jutaan Rupiah)
Per Saham
Net Income
Value
(in millions Rupiah)
Per Share
Pembayaran Dividen Tunai Cash Dividend Payment Dividen Per Saham Dividend Per Share
Pembagian Dividen Saham Stock Dividend Distribution
Ratio Pembayaran Dividend Payout Ratio
Jumlah Dividen Saham Total Stock Dividend
Rasio Pembagian Payout Ratio
2001
10.652
Rp 100
Rp 5
24,5%
-
-
2002
15.002
Rp 100
Rp 5
30,2%
-
-
2003
20.604
Rp 100
Rp 8
35,2%
-
-
2004
25.133
Rp 100
Rp 10
36,0%
-
-
2005
35.419
Rp 100
Rp 11,5
29,2%
12.074.722
1 : 75
2006
28.254
Rp 100
-
-
-
-
2007
43.433
Rp 100
Rp 5
10,6%
-
-
2008
54.290
Rp 100
Rp 5
8,5%
-
-
2009
63.888
Rp 50
Rp 7
20,1%
-
-
2010
79.040
Rp 50
Rp 15
34,8%
-
-
2011
94.734
Rp 50
Rp 20
38,7%
-
-
2012
156.462
Rp 50
Rp 40
46,9%
-
-
2013
237.698
Rp 12,5
Rp 16
49,4%
-
-
2014
259.297
Rp 12,5
Rp 12
33,9%
-
-
2015
69.782
Rp 12,5
Akan ditetapkan dalam RUPST 2016 / To be decided in the 2016 AGMS
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi Impact of Changes in Accounting Policy
Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak terhadap Perseroan.
There was no change in accounting policy that impacted the Company.
Dampak Perubahan Perundang-undangan Impact of Changes in Regulation
Tidak ada perubahan perundang-undangan yang berdampak terhadap Perseroan.
There was no change in regulations that impacted the Company.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
54
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
57
Dasar Hukum GCG
GCG Legal Basis
58
Prinsip Penerapan GCG
Principle of GCG Implementation
60
Pengukuran Kinerja GCG
GCG Assessment
61
Struktur Tata Kelola Perseroan
Structure of Good Corporate Governance
62
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
66
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
68
Direksi
Board of Directors
70
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi
Affiliations Between The Board of Commissioners and Board of Directors
71
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
74
Komite Audit
Audit Committee
78
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
79
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
80
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
81
Manajemen Risiko
Risk Management
82
Kode Etik Perusahaan
Code of Conduct
82
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan Karyawan
83
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System
84
Kantor Akuntan Publik
Public Accounting Firm
84
Penyempurnaan dan Implementasi GCG
Management and Employee Share Ownership Program
GCG Development and Implementation
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Berkomitmen dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG), atau yang disebut sebagai Tata Kelola Perusahaan, merupakan hal mutlak bagi PT Arwana Citramulia Tbk. Komitmen tersebut mencerminkan keyakinan Manajemen Arwana bahwa GCG adalah kunci utama untuk mencapai kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan. GCG juga menjadi tujuan mendasar Perseroan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta melindungi kepentingan stakeholder lainnya dengan meningkatkan kinerja Perseroan dan akuntabiltas.
PT Arwana Citramulia Tbk is committed to implement Good Corporate Governance (GCG). This commitment reflects the confidence of Arwana’s Management that GCG is the main driver in order to achieve an effective, efficient and sustainable work performance. GCG has also become the Company’s fundamental objective to increase shareholders’ value as well as to secure other stakeholders’ interests by increasing Arwana’s performance and accountability.
Pada tahun 2015 Perseroan sangat serius menekankan dan menerapkan GCG di dalam organisasi Perseroan pada level tertinggi berdasarkan Pedoman Umum GCG yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance Indonesia. Perseroan mensosialisasikan GCG melalui rapat, pelatihan, website Perseroan (www.arwanacitra.com) serta penerbitan internal (Media Arwana). Melalui panduan tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris bersama Komite-komite dapat menjalankan tanggung jawabnya kepada stakeholder.
In 2015, Arwana is putting a significant emphasize in implementing GCG inside the Company’s organization at highest level based on GCG General Code of Conduct that is published by National Committee of Indonesia Governance Policy. This is made known throughout the Company through meeting, training, Company’s website (www.arwanacitra.com) and internal publication (Media Arwana). These guidelines help Board of Commissioners and Directors, along with the Committees, in carrying out their responsibilities to stakeholders.
Dasar Hukum GCG GCG Legal Basis
Penyusunan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang diterapkan Perseroan mengacu pada beberapa ketentuan, yang di antaranya:
The drafting of the Good Corporate Governance Guidelines, that are being implemented by the Company, is based on several regulations, such as:
1.
1.
• • •
UU Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas menguraikan bila pemegang saham hanya bertanggung jawab sebesar setoran atas seluruh saham. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan. Tetapi, pemegang saham harus bertanggung jawab menyangkut kekayaan pribadinya, apabila: Memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi Terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan Menggunakan kekayaan Perseroan secara melawan hukum yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang Perseroan
• •
Republic of Indonesia Law No. 40 Year 2007 on Limited Company outlines that Shareholder is only responsible as far as the amount of deposit on all shares. Shareholder is not responsible in person over contracts that are made on behalf of the Company. However, Shareholder has to be responsible on his/her individual wealth, if:
Using the Company for personal gains Involved in practices, which are against the law, that are done by the Company
•
Using Company’s assets in unlawful manner that causes inability of Company’s assets to repay its debt.
2. UU Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 3. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) 4. Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance Tahun 2006.
2. Republic of Indonesia Law No. 8 Year 1995 on Capital Market. 3. Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) 4. General Guidelines of Indonesia GCG that is being published by 2006 National Committee of Indonesia Governance Policy.
Arwana menyadari bahwa penerapan GCG merupakan cara terbaik untuk mewujudkan tujuan Perseroan. Untuk itu Perseroan selalu berusaha agar pelaksanaan kegiatan operasional berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi terwujudnya praktik etika bisnis yang baik.
Arwana realizes that GCG implementation is the best way to achieve Company’s objectives. As a result, the Company always thrives to make sure that operational activities are according to the applied law and regulations so that a good and ethical business practice can be achieved.
57
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Prinsip Penerapan GCG
Principle of GCG Implementation
Penerapan Tata Kelola Perusahaan di Arwana memiliki tujuan untuk :
The objectives of Good Corporate Governance implementation in Arwana are:
•
•
• • • • •
Mengoptimalkan nilai perusahaan, agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat Menciptakan keseimbangan kepentingan semua pemangku kepentingan Perseroan sesuai nilai-nilai perseroan Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan, yaitu antara RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi Membangun citra perusahaan yang positif Mengarahkan pencapaian Visi dan Misi Perusahaan Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
• •
• • •
Optimization of company’s values, so that the Company can obtain a strong competitive advantage Creating balance among the interests of all Company’s Shareholders according to Company’s values. Directing and controlling the working relationship between Company’s instruments, that is General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Directors. Building positive image for the Company Directing the accomplishments of Company’s Vision and Mission Increasing the professionalism of human resource
Tujuan dari penerapan GCG adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan melindungi kepentingan pemangku kepentingan lainnya dengan cara meningkatkan transparasi, kinerja perusahaan dan akuntabilitas. Perusahaan berupaya menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai Pedoman Umum GCG Indonesia yang telah disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance Indonesia.
The purpose of GCG implementation is to increase Shareholders’ value as well as to secure other stakeholders’ interests by improving transparency, Arwana’s performance and accountability. Arwana is constantly pursuing to implement principles of Good Corporate Governance according to Indonesian GCG General Guidelines that have been drafted by National Committee of Indonesia Governance Policy.
Pedoman tersebut mencakup pokok-pokok berikut ini :
The guidelines included the following subjects:
•
•
• • •
•
• •
Prinsip-prinsip GCG (keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran) Etika bisnis dan kode etik (termasuk nilai-nilai perusahaan) Rapat pemegang saham (termasuk fungsi, kuorum dan prosedur) Dewan Komisaris (komposisi, pengangkatan, keahlian dan integritas, fungsi pengawasan, komite-komite pendukung dan akuntabilitas) Dewan Direksi (komposisi, keahlian dan integritas, fungsi, manajemen, manajemen risiko, pengendalian internal, komunikasi dan tanggung jawab sosial, serta akuntabilitas) Permasalahan pemegang saham Permasalahan pemangku kepentingan (mengenai karyawan, rekanan usaha, publik, produk dan konsumen)
• • •
•
• •
GCG principles (transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness) Business ethics and code of conducts (including company’s values) Shareholders meeting (including function, quorum, and procedure) Board of Commissioners (composition, appointment, expertise and integrity, supervisory function, supporting committees and accountability) Board of Directors (composition, expertise and integrity, function, management, risk management, internal control, communication and social responsibility, and accountability) Shareholders’ issues Stakeholders’ issues (regarding employees, business partners, public, product and consumer)
Selama periode tahun buku 2015, Dewan Komisaris, kedua Komite di bawah Dewan Komisaris, Direksi serta eksekutif kunci lainnya terus berusaha untuk konsisten menerapkan GCG dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam pelaksanaan praktik Tata Kelola Perusahaan, Perseroan senantiasa berpedoman pada lima dasar GCG, yaitu :
Throughout the fiscal year 2015, Board of Commissioners, Committees under Board of Commissioners, Directors and other key executives are constantly working to consistently implement GCG by maintaining balance between the interests of Shareholders and other stakeholders. In the practice application of Corporate Governance, the Company is founded on five basic principles of GCG, they are:
1. Keterbukaan
1. Transparency
Perseroan secara transparan menerapkan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil yang relevan mengenai Perseroan.
Company discloses the implementation of transparency in the decision making process and in disclosing material information that is relevant to the Company.
Dalam transparasi, Perseroan telah menerapkan beberapa hal, antara lain:
In terms of transparency, the Company has implemented the following:
•
Penyusunan dan penjelasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahunan
•
Compiling and explaining the Company’s Annual Work Plan and Articles.
•
Penerbitan Laporan Tahunan
•
Publishing Annual Report.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
58
•
Laporan Keuangan berkala yang meliputi laporan keuangan tahunan, tengah tahunan dan triwulan
•
Periodic reporting of Financial Report, including annual, semiannual, and quarterly financial report.
•
Memanfaatkan website www.arwanacitramulia.com sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
•
Utilizing www.arwanacitramulia.com site as media in disclosing information to shareholders and other stakeholders.
2. Akuntabilitas
2. Accountability
Hal ini mencakup pada kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban di Perseroan, sehingga pengelolaan bisnis dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Prinsip ini juga termasuk merinci job description yang jelas pada semua pegawai dan menegaskan fungsi-fungsi dasar setiap bagiannya. Dengan demikian, seluruh organ Perseroan memiliki kejelasan hak dan kewajiban, fungsi dan tanggung jawab, serta kewenangannya dalam setiap kebijakan Perseroan.
This involves clarification in function, structure, system, and responsibility in the Company so that management of the business can be accomplished effectively and efficiently. This principle also includes stating clearly the job description to all employees and emphasizing the basic functions of each area. This way, all of the Company’s organ can have clear rights and duties, function and responsibility, as well as authority in every Company’s policy.
Akuntabilitas Perseroan berprinsip pada dilakukannya pembagian tugas yang jelas antar organ Perseroan, termasuk dengan merinci tugas dan wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi, beserta penilaian kinerjanya.
Company’s accountability is established on a clear delegation of duties between Company’s instrument, including specifying duties and authorities of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, Directors, as well as their performance evaluation.
3. Tanggung Jawab
3. Responsibility
Memiliki kesadaran bahwa terdapat bagian-bagian dari Perseroan yang membawa dampak pada lingkungan, masyarakat, pegawai serta seluruh pemangku kepentingan lainnya. Perseroan hendaknya selalu memperhatikan tingkat dampak lingkungan, keamanan lingkungan dan penyesuaian dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat sekitar. Perseroan juga hendaknya bersikap apresiatif dan proaktif terhadap setiap gejolak sosial masyarakat dan melakukan antisipasi yang berkembang di masyarakat.
Having the realization that there is areas of the Company that could bring impact to environment, community, employee as well as other stakeholders. Company should always consider the level of impact towards environment, security, and adaptation towards the prevailing norms in the surrounding community. Company should also be appreciative and proactive towards social issues in the community and enforcing a developing anticipation in the community.
•
Perseroan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara lain dengan:
•
Company implemented principles of accountability by:
•
Mematuhi ketentuan Anggaran perundang-undangan yang berlaku
•
Complying with Articles of Association and the valid regulations
•
Fulfilling tax obligations in a good and timely manner
•
Memenuhi kewajiban perpajakan secara baik dan tepat waktu
•
Melaksanakan program Tanggung jawab Sosial Perusahaan
•
Conducting Corporate Social Responsibility program
•
Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi yang ditetapkan
•
Accomplishing the requirement of information disclosure according to the applied regulation.
Dasar
dan
peraturan
4. Independensi
4. Independence
Prinsip indepedensi menuntut Perseroan agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan sistem operasional Perseroan yang berlaku.
The principle of independence requires the Company to be able to act independently according to its role and function without any pressures from any parties that are not in accord with the valid Company’s operational system.
Penerapan prinsip indepedensi telah mendorong Perseroan ke arah profesionalisme kreativitas dan kemandirian dalam pengelolaan bisnis Perseroan. Penerapan prinsip ini antara lain dengan:
The implementation of this principle has propelled the Company toward professionalism in creativity and independence in managing its business. The application methods of this principle are:
•
Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab Organ Perseroan
•
Mutual respects in rights, obligation, authorities, as well as responsibility of Company’s instrument
•
Pemegang saham dan Dewan Komisaris tidak diperbolehkan melakukan intervensi terhadap manajemen Perseroan
•
Shareholders and Board of Commissioners are not allowed to intervene with the management of the Company
59
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan senantiasa menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam mengambil keputusan
•
•
Kegiatan Perseroan yang memiliki benturan kepentingan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen
•
Company’s activities that are conflicting with any interest have to first gain approval from independent shareholders
•
Penerapan kebijakan dan sistem yang dapat meminimalkan terjadinya benturan kepentingan
•
Implementation of policy and system that can minimize the occurrence of conflict of interest
•
Board of Commissioners, Directors and all employees are to avoid conflict of interests in making their decisions
5. Kewajaran
5. Fairness
Selalu mengutamakan keadilan merupakan inti dari prinsip kewajaran. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan mendapatkan perlakuan yang adil dari Perseroan berdasarkan perjanjian dan peraturan yang berlaku. Dengan sistem yang kuat, Perseroan juga memiliki komitmen agar kewajaran tersebut terbebas dari prasangka-prasangka karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja.
Always prioritizing fairness is the core of fairness principle. Therefore, all stakeholders have to have the opportunity to be treated fairly according to the accepted agreement and regulation. With a solid system, Company is also committed in order for the fairness to be free of prejudice related to ethnicity, religion, origin, gender, or other matters that are not related to work.
Selama tahun 2015 Perseroan telah menerapkan prinsip kewajaran dengan:
During 2015, Company has implemented fairness principle through:
•
Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai hukum yang berlaku
•
Shareholders are entitled to attend and vote in GMS according to the laws
•
Perseroan memberlakukan semua mitra bisnis secara setara dan transparan
•
Company is to treat all business partners equally and in a transparent manner
•
Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi seluruh pegawai sesuai dengan kemampuan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
•
Company is to provide a good and secure work condition to all employees according to Company’s ability and the existing laws and regulations
Pengukuran Kinerja GCG GCG Assessment
Pengukuran atas penerapan GCG dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan di Perseroan sesuai dengan penerapan praktik-praktik GCG dan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan atas hasil pengukuran tersebut. Secara berkala Arwana mengukur implementasi GCG untuk:
Assessment on GCG implementation is intended for the purpose of measuring how many activities in the Company have been conducted according to GCG practices and what improvements could be done based on the assessment. Periodically, Arwana assesses GCG implementation for the following reason:
• •
Menguji dan menilai penerapan GCG di dalam Perseroan Memberikan gambaran penerapan GCG, berikut rekomendasi perbaikan, guna mengurangi kesenjangan antara tataran praktik dengan indikator dan parameter pengujian
• •
•
Memantau konsistensi penerapan GCG dalam struktur organisasi Perseroan dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan kebijakan GCG
•
•
Mendorong pengelolaan Perseroan yang semakin profesional, transparan, efisien, dan memberdayakan fungsi serta meningkatkan kemandirian organ Perseroan
•
To examine and evaluate GCG implementation in the Company To describe GCG implementation, along with the recommended improvement, in order to close the gap between degree of practice and assessment indicator and parameter To monitor consistency in GCG implementation within the Company’s structure and obtain necessary recommendation to develop the GCG policy To encourage management of the Company toward more professionalism, transparency, efficiency, and to enable the function as well as to increase the independency of Company’s instrument
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
60
Struktur Tata Kelola Perseroan Structure of Good Corporate Governance
PT Arwana Citramulia Tbk terus melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap kebijakan dan pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik. Upaya tersebut juga merupakan salah satu tindak lanjut rekomendasi para Pemegang Saham yang dibahas dalam RUPS tahun 2015.
PT Arwana Citramulia Tbk continues to develop and adapt to the policy and guidelines of Good Corporate Governance. This effort is one of the outcomes of the recommendation from Shareholders that are discussed in the 2015 GMS.
Dalam pelaksanaan GCG, Perseroan memiliki dua organ yang berperan begitu penting, yaitu Organ Utama dan Organ Pendukung.
In performing GCG, Company has two instruments with significant roles, they are Main Instruments and Supporting Instruments.
1. Organ Utama
1. Main Instruments
Sesuai sistem hukum kontinental yang dianut Indonesia, Organ Utama Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Organ Utama memiliki peran sangat penting dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang dijalankan secara kolektif. Oleh sebab itu, Organ Utama dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing atas dasar prinsip independensi untuk kepentingan Perseroan.
According to the continental law that is practiced in Indonesia, Company’s Main Instruments consist of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Directors. Main instruments hold significant roles in implementing Corporate Governance, which is carried out collectively. For this reason, Main Instruments are built so that they can perform their individual duties and responsibilities on the principle of independency for the Company’s interest
2. Organ Pendukung
2. Supporting Instruments
Dibentuk berdasarkan kompleksitas bisnis yang dihadapi oleh Perseroan, Organ Pendukung terdiri dari Komite-komite di bawah pengawasan dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Corporate Risk and Internal Audit (CRIA) dan Sekretaris Perusahaan yang pengawasan serta tanggung jawabnya berada di bawah Direksi.
Formed based on the Company’s business complexity, Supporting Instruments consist of Committees under the supervisory and responsibility of Board of Commissioners, and Corporate Risk and Internal Audit (CRIA) and Corporate Secretary, which supervisory and responsibility are under the Directors.
Shareholder Value
Guidelines
Good Corporate Governance
Organ Pendukung / Supporting Instruments
CoCG, CoG, SCI, ACC, IAC, Board’s TOR, Policies
Corporate Governance Infrastructure
BoC’s Committees Corp Secretary, Auditors
RUPS GMS
61
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Board of Commissioners
Board of Directors
+
Management
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan merupakan badan tertinggi dengan wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Dewan Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Hukum yang berlaku. RUPS menjadi forum untuk pemecahan masalah penting sehubungan dengan modal yang diinvestasikan pada Perseroan. Dalam RUPS para pemegang saham dapat melaksanakan hak-hak dan wewenang atas manajemen Perseroan. Dan setiap pemegang saham berhak menerima penjelasan yang komprehensif serta informasi akurat tentang semua hal, sehingga para pemegang saham dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dengan cara yang penuh arti.
General Meeting of Shareholders (GMS) that is regulated in the Company’s Article of Association is the highest body that holds authority beyond the Board of Commissioners or Directors according to Company’s Article of Association and the applicable law. GMS becomes a forum to solve important issues related to the capital invested in the Company. In GMS, every shareholder could exercise their rights and authorities over the Company’s management. They are also entitled to receive comprehensive explanations, as well as accurate information on all matters, so that the shareholders could genuinely participate in the decision-making process.
Setiap tahun Perseroan mengadakan RUPS Tahunan (RUPST) untuk melaporkan kinerja keuangan dan Tata Kelola Perusahaan untuk tahun keuangan yang bersangkutan agar mendapatkan persetujuan dari pemegang saham serta penunjukkan akuntan publik. Sementara, RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. Baik RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa memiliki wewenang tertinggi dalam struktur tata kelola perusahaan, sekaligus merupakan forum utama bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap Manajemen Perseroan.
Every year the Company held an Annual GMS (AGMS) to report the financial performance and Corporate Governance for the fiscal year to be accepted by the shareholders, as well as to appoint the public accounting firm. The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) may be held occasionally as needed. Both AGMS and EGMS hold the highest authority in the corporate governance structure, as well as a main forum, where the shareholders can exercise their rights and authority towards the Company’s management.
Di tahun 2015, PT Arwana Citramulia Tbk telah melangsungkan RUPS Tahunan pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2015 bertempat di Plant 2 – PT Arwana Citramulia Tbk, Serang, Banten. RUPS Tahunan dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa Pemegang Saham yang mewakili 6.348.459.917 saham atau 86,47% dari jumlah seluruh saham Perseoan yang mempunyai hak suara yang sah. RUPS Tahunan telah melalui proses persiapan dan penyelenggaraan sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
In 2015, PT Arwana Citramulia Tbk held the Annual GMS on Thursday, May 28th, 2015 in Plant 2, Serang, Banten. The event was attended by shareholders or their proxy that represented 6,348,459,917 shares or 86.47% from the total shares of the Company with valid voting rights. The AGMS has passed through preparation and convention process according to the regulations of Financial Services Authorities No. 32/ PJOK.04/2014 dated December 8th 2014 on Planning and Conducting of General Meeting of Shareholders for Public Company.
Perseroan juga telah melakukan pemberitahuan mengenai rencana akan diselenggarakannya RUPS Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan surat Nomor 0201/ACM/CS/IV/2015, PT Bursa Efek Indonesia dengan surat Nomor 0202/ACM/CS/IV/2015, iklan pada satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia, serta situs web sebagai penunjangnya.
The Company has also made announcement regarding the plan to convene AGMS to the Financial Services Authority with the letter no. 0201/ACM/CS/IV/2015, to Indonesian Stock Exchange with letter no. 0202/ACM/CS/IV/2015, an advertisement on one of Indonesian newspaper that is widely circulated in Republic of Indonesia, as well as on supporting website.
Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Perseroan
The Procedures to Convene GMS
RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Dalam RUPS Tahunan:
AGMS is convened annually, no later than 6 months after the closing of fiscal year. During AGMS:
a.
Direksi wajib menyampaikan:
a.
Board of Directors is obliged to submit:
1.
Laporan Tahunan untuk mendapat persetujuan dari rapat;
1.
Annual Report to obtain approval from the meeting
2.
Laporan Keuangan untuk mendapat pengesahan dari rapat.
2.
Financial statements to be validated during the meeting
b.
Diputuskan penggunaan laba bersih Perseroan;
b.
The decision on the use of net profit is determined
c.
Dilakukan penunjukan akuntan publik;
c.
Public accountant is appointed;
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
62
d. Jika perlu dilakukan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi; serta
d.
If necessary, Members of the Board of Commissioners and Board of Directors
e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
e. Other proposals are decided accordingly based on the stipulations in the Articles of Association.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan oleh RUPS tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan.
Annual Report Approval and Financial Statements Validation by AGMS mean that the Board of Directors and Board of Commissioners are freed from its duties and responsibilities to the management and supervision that had been carried out in the past fiscal year, as long as those activities are reflected in financial statements.
No
Agenda
Pengambilan Keputusan
No
1.
Laporan Tahunan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Menyetujui Laporan Tahunan 2014, yang terdiri dari laporan jalannya pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan yang memuat Neraca dan Perhitungan Laba Rugi tahun buku 2014.
2.
Pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas pengawasan dan tindakan pengurusan dalam tahun buku 2014.
3.
Pelimpahan wewenang honorarium, tunjangan anggota Dewan Komisaris, serta penetapan remunerasi anggota Direksi Perseroan kepada Rapat Dewan Komisaris Perseroan.
4.
Agenda
Decision Making
1.
Annual Report which ended on December 31, 2014.
Approval of the 2014 Annual Report, which consists of report on supervisory of Board of Commissioners and Directors, as well as verification of the Financial Statements containing the Balance Sheets and Income Statement for 2014 fiscal year.
Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, atas tindakan pengawasan dan tindakan pengurusan yang telah mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014, sejauh dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
2.
The acquittal and exemption of responsibility to the entire Board of Commissioners and Directors of the Company for supervision and management in the fiscal year 2014.
Provision of the acquittal and exemption of all responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Commissioners and Directors for supervision and management that have been completed in the fiscal year ended on December 31, 2014, in the scope of Annual Report and Financial Statements as of December 31, 2014.
Menyetujui pelimpahan wewenang penetapan honorarium dan tunjangan anggota Dewan Komisaris, serta pelimpahan penetapan remunerasi anggota Direksi kepada Rapat Dewan Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai ditutupnya RUPS Tahunan tahun 2016.
3.
Delegation of authority in honorarium, allowance for Board of Commissioners, as well as remuneration for Board of Directors to the Meeting of the Company’s Board of Commissioners.
Approval of delegation of authority in honorarium, allowance for Board of Commissioners, as well as remuneration for Board of Directors to the Meeting of the Company’s Board of Commissioners, commencing from the closing of this Meeting until the closing of 2016 AGMS.
Persetujuan penggunaan 1. Menyetujui dan mengesahkan laba Laba Perseroan tahun 2014. bersih Perseroan tahun buku 2014 sebesar Rp 259.297.016.923,00 (dua ratus lima puluh sembilan miliar dua ratus sembilan puluh tujuh juta enam belas ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah).
4.
Approval for the use of 1. Approve and validate the Company’s Company’s Net Income for the net income for the year 2014 in the year 2014. amount of 259,297,016,923.00 (Two hundred fifty nine billion, two hundred and ninety seven million and sixteen thousand nine hundred twenty three Rupiah)
63
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
No
Agenda
Pengambilan Keputusan
4.
Persetujuan penggunaan 2. Menyetujui dan mengesahkan Laba Perseroan tahun 2014. penggunaan laba bersih Perseroan untuk dipergunakan sebagai berikut:
No
Agenda
4.
Persetujuan penggunaan Laba Perseroan tahun 2014.
b. The remaining of the net income in the amount of Rp 171,199,845,211.00 (one hundred seventy one billion one hundred ninety nine million eight hundred forty five thousand and two hundred and eleven Rupiah) will be added to the Company’s Retained Earnings.
b. Sisa laba bersih sebesar Rp 171.199.845.211,00 (seratus tujuh puluh satu miliar seratus sembilan puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh lima ribu dua ratus sebelas Rupiah) akan ditambahkan pada laba ditahan Perseroan. Penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2015 dan menetapkan honorarium.
6.
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan penunjukkan Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan menetapkan honorarium dan persyaratan lain sehubungan dengan penunjukkan tersebut.
5.
Appointment of public accountant to audit the Company’s Financial Statements for the Year 2015 and to determine the honorarium.
1. Menyetujui memberhentikan secara hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan memberikan pembebasan, pemberesan dan pelepasan tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama masa jabatan mereka, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan yang telah dikeluarkan oleh Perseroan selama masa jabatan mereka, serta sekaligus mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan susunan sebagai berikut:
6.
Changes in the composition of Company’s management.
1. Dewan Komisaris a. Komisaris Utama : Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM b. Wakil Komisaris Utama : Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH c. Komisaris Independen : Drs. H. Karsanto, MBA
2. Approve and validate Company’s net income to be used as follow: a. Net Income in the amount of Rp 88,097,171,712.00 (Eighty eight billion ninety seven million one hundred seventy one thousand and seven hundred and twelve Rupiah) will be distributed to shareholders as cash dividend of Rp 12 (twelve Rupiah) per share;
a. Laba bersih sebesar Rp 88.097.171.712,00 (delapan puluh delapan miliar sembilan puluh tujuh juta seratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus dua belas Rupiah) akan dibagikan ke para pemegang saham sebagai dividen tunai sehingga setiap pemegang saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 12 (dua belas Rupiah) per lembar saham;
5.
Decision Making
Approve the delegation of authority to the Company’s Board of Directors to appoint public accountant to audit Company’s Financial Statements that ended on December 31, 2015 and to determine the honorarium and other requirements related to the appointment.
1. Approval to dismiss the Board of Directors and Commissioners with all due respect by providing exemption, clarification and clearance of all responsibilities over management and supervision that have been completed during their term of office, as long as the action being reflected in the Company’s Annual Report and the Financial Report, which has been published by the company during their term of office, as well as to appoint the Board of Directors and Commissioners, commencing from the closing of this Meeting, with the following composition: 1. Board of Commissioners : a. President Commissioners : Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM b. Vice President Commissioners : Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH c. Independent Commissioners : Drs. H. Karsanto, MBA
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
64
No 6.
Agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Pengambilan Keputusan
No
6. 2. Direksi a. Direktur Utama: Tandean Rustandy, MBA b. Direktur : Edy Suyanto, SE c. Direktur Independen : Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, MSi
Perubahan Pasal Anggaran Dasar Perseroan sehubungan penyesuaian Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
1. Menyetujui perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 mengenai Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ POJK.04/2014, mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
2. Memberikan persetujuan dan kuasa hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk mengubah beberapa pasal Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014.
65
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Changes in the composition of Company’s management.
Decision Making 2. Board of Directors : a. President Directors : Tandean Rustandy, MBA b. Directors : Edy Suyanto, SE c. Independent Director : Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, MSi 2. Delegation of authority to the Board of Directors with the right of substitution to affirm this decision unto notarial deed, and to execute any necessary actions, as well as to announce any data changes to all authorized institutions and to make any changes needed in any needed form in order for the changes to be accepted; and to appeal and sign all requests and other documents, to choose the place of domicile, and to perform other necessary actions.
2. Memberi kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan keputusan ini ke dalam akta notaris dan melaksanakan segala tindakan yang diperlukan, serta memberitahukan perubahan data kepada instansi yang berwenang serta membuat pengubahan serta tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk diterimanya pemberitahuan perubahan data tersebut, dan mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen lainnya, memilih tempat kedudukan dan melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan. 7.
Agenda
7.
Amendment of chapters 1. Approving the provisions of several in the Company’s Article chapters in the Company’s Article of Association relating to of Association in accordance with adjustments to the Financial the Financial Services Authority Services Authority Regulation Regulation No. 32/PJOK.04/2014 and the Convention regarding Planning and Convening of of General Meeting of General Meeting of Shareholders for Shareholders for Public Public Company; and the Financial Company Services Authority Regulation No. 33/ POJK/.04/2014 regarding the Board of Directors and Commissioners of the issuer or Public Company.
2. Providing consent and power of substitution right to the Company’s Board of Directors to revise several chapters in the Company’s Article of Association in accordance with the Financial Services Authority Regulation No. 32/POJK.04/2014 and Financial Services Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris ditunjuk oleh RUPS dan di dalam UUPT dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris.
Board of Commissioners is assigned to conduct supervisory in general and/ or specific in accordance with articles of association, as well as providing counsel to Board of Directors. The Board of Commissioners is appointed by GMS and its function, authority and responsibility are described in the Law of Limited Liability Companies (UUPT).
Setiap Komisaris memiliki keahlian khusus, yang termasuk keahlian di bidang hukum, keuangan, dan berbagai aspek bisnis, serta pengalaman sebagai eksekutif di berbagai instansi. Dengan keahlian yang bervariasi dan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, kami yakin kami akan memiliki akuntabilitas dan komitmen yang kuat dari setiap Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan mereka. Dalam melaksanakan tugasnya, Dekom dibantu oleh dua komite, yaitu Komite Audit dan Komite Remunerasi. Jika perlu, Dekom akan meminta saran dan bantuan dari penasihat profesional.
Each Commissioner possesses a special expertise, namely in the field of law, finance and other aspects of business, as well as experiences as executives in various institutions. With varying expertise and a clear delegation of tasks and responsibilities, we are confident that there will be accountability and strong commitment from each Commissioner in executing their oversight functions. In carrying out their duties, the Board of Commissioners is supported by two committees, namely the Audit Committee and the Remuneration Committee. If necessary, the Board of Commissioners will seek advice and assistance from professional advisors.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris
The Appointment and Dismissal of Board of Commissioners
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis Perseroan untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, cepat, tepat, dan independen.
The appointment and dismissal of Board of Commissioners are determined by GMS with regards to the Company’s vision, mission and strategic plan to enable the effective, expedient, accurate, and independent decision making.
Calon anggota Dewan Komisaris diputuskan sesuai dengan kebutuhan serta pemenuhan kriteria pokok sebagai anggota yaitu kemampuan, kemauan dan sikap. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh RUPS, jika anggota tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan untuk memberhentikan anggota tersebut.
Candidates for Board of Commissioners are determined in accordance with the needs and fulfillment of the main criteria as a member, namely ability, willingness and attitude. Each member of the Board of Commissioners may be dismissed temporarily by GMS, in the condition that the member acted against the Article of Association or indicated on causing loss to the Company, or neglected their responsibilities or the Company found compelling reasons to discontinue the member.
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Komisaris
Duties, Responsibilities and Authorities of Board of Commissioners
Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi atas pengelolaan Perseroan serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG dengan baik. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional.
Board of Commissioners is an instrument of the Company whose collective duties and responsibilities are to supervise and advise the Board of Directors regarding Company management, as well as to ensure that the Company has conducted GCG accordingly. Nevertheless, the Board of Commissioners is not allowed to participate in making operational decisions.
Perseroan telah menjabarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris sebagai berikut:
The Company has described the duties, authorities and responsibilities of the Board of Commissioners as follow:
•
•
Conducting surveillance on Company management that has been performed by the Board of Directors, including planning and developing, operation and budgeting, compliance towards Articles of Association, and implementation of mandate and decision from GMS. The Board of Commissioners is not authorized to manage or govern the Company, except in a situation where all members of the Directors are dismissed temporarily for a reason;
•
Provide instruction and opinion to AGMS regarding annual financial reporting, Company’s development plan, appointment of public accountant firm as independent auditor and other significant and strategic matters pertaining to the Company’s corporate action;
•
Perform evaluation on work plan and articles of association, keep pace with the Company’s progress, and coordinate with the Directors when there are indications indicating that the Company is having a problem, so that the Directors can immediately announce it to shareholders and provide recommendation for correction steps that need to be taken;
•
Ensure the execution of Corporate Governance program has been implemented and maintained properly according to the regulations.
•
•
•
Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan dan pelaksanaan mandat dan keputusan RUPS. Dekom tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola Perseroan, kecuali dalam situasi apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab; Memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perseroan, penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting serta strategis lainnya terkait dengan aksi korporasi Perseroan; Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan anggaran Perseroan, mengikuti perkembangan Perseroan, dan melakukan koordinasi dengan Direksi jika ada gejala yang menunjukkan Perseroan sedang dalam masalah sehingga Direksi dapat segera mengumumkannya kepada para pemegang saham serta memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh; Memastikan program pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diterapkan dan terpelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
66
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Rapat
Frequency of Meetings and Attendance Rate
Rapat Dekom dan Direksi diadakan minimal satu kali setiap bulan setiap saat dianggap perlu oleh satu atau lebih anggota Dekom atau Direksi. Kuorum untuk seluruh rapat Dekom adalah lebih dari setengah dari jumlah Komisaris atau Direksi. Rapat koordinasi antara Dekom dan Direksi diadakan satu kali setiap bulan.
The meeting of Board of Commissioners and Directors is held at least once a month whenever is deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners and Directors. The quorum for every meeting of Board of Commissioners is more than half of the number of Board of Commissioners or Directors. Coordination meeting between Board of Commissioners or Directors is held once a month.
Selain rapat internal Direksi untuk membahas masalah-masalah strategis dan operasional, kebijakan perusahaan, anggaran dan halhal penting lainnya, dilaksanakan pula rapat gabungan Komisaris dan Direksi yang diselenggarakan secara rutin satu kali dalam satu bulan atau waktu tertentu jika diperlukan.
Besides internal meeting of Board of Directors to discuss strategic and operational issues, company policy, budgets and others important matters, a joint meeting of Board of Commissioners and Directors is also carried out regularly once a month or whenever is deemed necessary.
Rapat gabungan diselenggarakan untuk membahas perkembangan dalam rangka pengambilan keputusan berkaitan dengan rencana pelaksanaan kegiatan korporasi dan pengelolaan aset Perseroan. Notulen Rapat dibagikan kepada seluruh anggota termasuk yang berhalangan hadir.
Joint meeting is convened in order to discuss progress in terms of decision making relating to corporate activities planning and the Company’s asset management. Minutes of meeting is distributed to all members, including those who could not attend.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris mengadakan 6 (enam) kali pertemuan atau rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:
During 2015, Board of Commissioners held 6 (six) sessions or meetings with the following attendance rate from each member:
Attendance Rate Table of Commissioners
Tabel tingkat kehadiran Dewan Komisaris - Direksi
Peserta Meeting Meeting Participants
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran / Total Attendance Jumlah Rapat
Kehadiran
6
5
83%
6
6
100%
6
6
100%
Meeting Frequency
Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM; Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH; Drs. H. Karsanto, MBA
Komisaris Utama President Commissioner
Wakil Komisaris Utama Vice President Commissioner
Komisaris Independent Independen Commissioner
Jabatan Position
Komisaris Utama President Commissioner
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;
Wakil Komisaris Utama
Drs. H. Karsanto, MBA;
Komisaris Independen
Jumlah Rapat
Vice President Commissioner
Independent Commissioner
CEO
Kehadiran Attendance
Prestasi Tingkat Kehadiran Attendance Precentage
12
11
92%
12
11
92%
12
10
83%
12
12
100%
12
12
100%
Tandean Rustandy, MBA;
Chief Executive Officer
Edy Suyanto, SE;
Chief Operating Officer
Ir. Rudy Sujanto;
Chief Finacial Officer
12
12
100%
Direktur Indipenden
12
12
100%
Mayjen TNI (Purn) Hatta Syafrudin S.H, M.Si
67
Attendance Precentage
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
Meeting Frequency
Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM;
Prestasi Tingkat Kehadiran
Attendance Rate of the Commissioners-Directors Joint Meeting
Tabel tingkat kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris - Direksi
Peserta Meeting Meeting Participants
Attendance
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
COO CFO
Independent Director
Direksi
Board of Directors
Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Dewan Direksi terdiri dari tiga orang, yaitu Direktur Utama, Direktur dan Direktur Independen.
The Directors are fully responsible to managing the Company on behalf and on their interests, also representing the Company both inside and outside the jurisdiction in the accordance with the statute. The Board of Directors consists of President Director, Director and Independent Director.
Direksi diwajibkan untuk melaksanakan tugas secara profesional dan sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Direksi bertanggung jawab menyusun kebijakan bisnis dan strategi dalam rangka manajemen Perseroan.
Board of Directors is required to execute their role professionally and in accordance with the system and procedures that established by the Company. They are responsible for composing the business policy and strategy in terms of Company’s management.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
The Appointment and Dismissal of Board of Directors
Berdasarkan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT), anggota Direksi adalah orang perseorangan yang tidak dinyatakan pailit, menjadi anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Yang dimaksud dengan sektor keuangan, antara lain lembaga keuangan bank dan non-bank, pasar modal dan sektor lain yang berkaitan dengan penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat.
According to Article 94, Law No. 40 Year 2007 on Limited Company, the members of Board of Directors is someone who is not declared as bankrupt, not a member of any board of directors or commissioners that is found guilty of causing bankruptcy to a Company; or being sentenced for a crime that causes harm to the state and/or associated with financial sector. The definition of financial sector is financial institution, bank or non-bank, capital market and other sectors that are associated with management of public funds.
Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anggota direksi diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali. Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan, penggantian, dan atau pemberhentian anggota direksi dan dapat juga mengatur tentang tata cara pencalonan anggota direksi.
The Board of Directors is appointed by GMS according to the applicable terms and condition. Board of Directors is appointed for a certain period and can be reappointed. The article of association governs the procedures of appointment, replacement and dismissal of members of of Board of Directors, and also the candidacy of the Board.
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Direksi
Duties, Responsibilities and Authorities of Board of Directors
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara umum adalah:
The duties, authorities and responsibilities of the Directors in general are:
•
Memimpin, mengelola dan menjalankan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan terus berusaha meningkatkan efisiensi Perseroan.
•
To lead, manage and run the Company in accordance with the Company’s objectives and continues to improve the efficiency of the Company.
•
Mengamankan, Perseroan.
kekayaan
•
To secure, manage and oversee the Company’s assets.
•
Mempersiapkan tepat pada waktunya rencana pengembangan korporasi, perencanaan strategis jangka panjang, anggaran tahunan dan rencana-rencana lain yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan dan menyerahkannya kepada Dewan Komisaris untuk persetujuan.
•
To prepare corporate development plan, long-term strategic plan, annual budget and other plans related to the activities of the Company in a timely manner and deliver it to the Board of Commissioners for endorsement.
•
Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
•
To implement the principles of Good Corporate Governance.
•
Menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan harta Perseroan.
•
To implement an effective internal control system in order to safeguard the vested interests and assets of the Company.
menjalankan
dan
menangani
Direktur Utama bertanggung jawab dalam memadukan kebijakan dan strategi dengan sumber daya untuk mencapai tujuan Perseroan, serta memastikan pelaksanaan dan pengawasan kebijakan dan strategi tersebut. Sementara Direktur lainnya bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan dan strategi Perseroan, serta memastikan pelaksanaan dan pengawasan pada lingkup kerja masing-masing.
The President Director is accountable for integrating the Company’s policies and strategies with the resources to achieve the Company’s objectives, as well as to ensure the implementation and surveillance over the policies and strategies. Meanwhile, the other directors are responsible for formulating policy and strategy, as well as ensuring implementation and supervision in their respective scope of work.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
68
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Rapat
Meeting Frequency and Attendance Rate
Rapat internal Direksi diadakan untuk membahas masalah-masalah strategis dan operasional, kebijakan perusahaan, anggaran dan halhal lainnya yang berkenaan dengan kegiatan bisnis perseroan. Direksi mengadakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat-rapat sebagai berikut:
Internal meeting of the Directors was held to discuss strategic and operational issues, Company policy, budgets, and other matters related to the Company’s business activity. The Directors has conducted 15 (fifteen) meetings with the following attendance rate:
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Direksi
Nama Name
Table of Directors’ Meeting Attendance
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran / Total Attendance Kehadiran Attendance
Tandean Rustandy, MBA;
Edy Suyanto, SE;
Ir. Rudy Sujanto;
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Direksi PT Arwana Citramulia Tbk Board of Directors of PT Arwana Citramulia Tbk
CEO Chief Executive Officer
COO Chief Operating Officer
CFO Chief Finacial Officer
Direktur Indipenden Independent Director
Prestasi Tingkat Kehadiran Attendance Precentage
18
86%
21
100%
21
100%
18
86%
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi Affiliations Between The Board of Commissioners and Board of Directors
Sebagai perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, PT Arwana Citramulia Tbk tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap transparansi keuangan, namun juga hubungan afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi. Transparansi ini bertujuan agar tidak adanya benturan kepentingan antara Dewan Komisaris dan Direksi dengan Perseroan, maupun terhadap Kode Etik Perusahaan.
As a company that is listed on Indonesia Stock Exchange, PT Arwana Citramulia Tbk not only carries responsibility towards financial transparency, but also towards affiliations between the Board of Commissioners and Directors. This transparency is aimed to ensure there is no conflict of interests between Board of Commissioners and Directors with the Company, as well as the Company’s Code of Conduct.
Informasi afiliasi serta data kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
The affiliation information and shares ownership of Board of Commissioners and Directors can be viewed on the table below:
Keterangan Description
Hubungan keluarga Family relationship
Hubungan bisnis atau utang piutang Business or debtor-creditor relationship
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholders
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Pemegang Saham Shareholders
Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM;
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Drs. H. Karsanto, MBA;
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tandean Rustandy, MBA;
Tidak Ada None
Ada Affiliated
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Edy Suyanto, SE;
Tidak Ada None
Ada Affiliated
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Tidak Ada None
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi PT Arwana Citramulia Tbk Board of Commissioners and Directors of PT Arwana Citramulia Tbk
Komite Remunerasi Remuneration Committee
Untuk membantu Dewan Komisaris menetapkan remunerasi bagi seluruh Direksi dan Komisaris, dibentuklah Komite Remunerasi guna memastikan bahwa penetapan remunerasi menunjang tujuan strategi bisnis dan memungkinkan perekrutan, motivasi dan retensi manajemen senior sembari memenuhi persyaratan regulasi. Pengangkatan didasarkan pada Keputusan Dewan Komisaris No 5154/ACM/XII/2013 tentang Pengangkatan Komite Remunerasi.
To assist the Board of Commissioners in setting remuneration for all directors and commissioners, a remuneration committee is established to ensure that remuneration arrangements support the strategic aims of the business and enable the recruitment, motivation and retention of senior management while also complying with the requirements of regulation. The appointment is based on the Board of Commissioners’ Decree No. 5154/ACM/XII/2013 regarding the Appointment of Remuneration Committee.
Komite Remunerasi terdiri dari tiga anggota, yakni seorang Komisaris Independen selaku ketua dan dua orang anggota yang dinilai independen pada saat pengangkatan. Komite Remunerasi harus menyediakan kerangka acuannya, serta menjelaskan peran dan wewenang yang dilimpahkan kepadanya oleh Dewan Komisaris.
The Remuneration Committee consists of three members, i.e. one Independent Commissioner as the chairman, and two members who are considered independent on appointment. The Remuneration Committee should make available its terms of reference, explaining its role and the authority delegated to it by the Board of Commissioners.
Apabila Perusahaan memakai jasa konsultan remunerasi, Perusahaan harus membuat pernyataan apakah konsultan tersebut memiliki hubungan lain dengan Perusahaan.
Where remuneration consultants are appointed, a statement will be made available of whether they have any other connection with the Company.
Adapun susunan anggota Komite Remunerasi menurut Keputusan Sirkuler tersebut adalah sebagai berikut:
As for the structure of Remuneration Committee member according to the Circular Decree, is as follow:
Ketua : Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Anggota : Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo Anggota : Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Chairman : Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Member : Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo Member : Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Profil Anggota Komite Remunerasi
Profile of Remuneration Committee Members
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Ketua
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Chairman
Uraian profil Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH, yang juga merupakan Wakil Komisaris Utama, dapat dilihat pada uraian Profil Dewan Komisaris pada halaman 31 dari Laporan Tahunan ini.
The profile of Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH, who is also the Vice President Commissioner, is presented at the Board of Commissioners Profile section on page 31 of this Annual Report.
Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo Anggota
Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo Member
Memulai karier militer setelah lulus dari AKABRI di tahun 1975. Beberapa jenjang pendidikan yang pernah dilalui antara lain: SESKOAD, SESKO TNI dan LEMHANNAS RI. Berbagai jabatan yang pernah diduduki antara lain: Dandim 1203 (Ketapang), Danrem 023 (Sibolga), Kepala Staf Garnizun Kodam Jaya, Pangdam I (Bukit Barisan). Menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi di Arwana sejak tahun 2013.
Maj. Gen. (Ret.) Markus Kusnowo started his military career after graduating from Indonesian Armed Forces Academy in 1975. Various levels of education that he completed are: Indonesian National Army Command and Staff College, Indonesian National Defense Forces Command and Staff College, and Indonesian National Defense Institute. Has occupied a variety of positions, such as: Commander at District Military Command 1203 (Ketapang), Commander at Resort Military Command 023 (Sibolga), Chief of Garrison Staff, Commander of Military Region I (Bukit Barisan). Served as a member of the Remuneration Committee in Arwana since 2013.
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si Anggota
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si Member
Uraian profil Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si, yang juga merupakan Direktur Independen, dapat dilihat pada uraian Profil Direksi pada halaman 32 dari Laporan Tahunan ini.
The profile of Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si, who is also the Independent Director, is presented at the Board of Directors Profile section on page 32 of this Annual Report.
71
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
Remuneration Committee Duties and Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dituangkan dalam Piagam Komite Remunerasi yang merupakan bagian dari kaidah prosedur Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut:
The Remuneration Committee’s duties and responsibilities are described in the Charter of the Remuneration Committee that forms part of the procedures for the Board of Commissioners. The duties and responsibilities are as follows:
1.
Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
1.
To determine remuneration policies for the Company’s Board of Commissioners and Directors.
2.
Meninjau jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk hak pensiun dan pembayaran kompensasi, sesuai perkembangan skala usaha, pendapatan, aset Perusahaan dan/atau tolok ukur/survei gaji minimal satu tahun, yang akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
2.
To review the amount of remuneration of the Board of Commissioners and Directors, including pension rights and any compensation payments, according to the business scale development, revenue, Company assets and/or benchmark/salary survey for a minimum of one year, to be presented in the General Meetings of Shareholders.
3.
Merekomendasikan dan memantau tingkat dan komposisi remunerasi untuk manajemen senior. Definisi manajemen senior untuk tujuan ini ditetapkan oleh Direksi tapi biasanya mencakup lapisan pertama dari Manajemen di bawah level Direksi.
3.
To recommends and monitors the level and structure of remuneration for senior management. The definition of senior management for this purpose is determined by the Directors but normally include the first layer of management directly under the Directors.
Kebijakan Remunerasi
Remuneration Policy
Perusahaan memberikan perhatian lebih besar pada remunerasi berdasarkan pemikiran bahwa tingkat remunerasi harus cukup menarik minat, dapat mempertahankan serta memotivasi direksi dan manajemen senior yang memiliki kualitas yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan dengan hasil yang baik, namun Perusahaan akan menghindari membayar lebih besar daripada yang diperlukan untuk tujuan ini.
The Company paid more attention to remuneration with the underlying reason that levels of remuneration should be sufficient to attract, retain and motivate directors and senior management of the quality required to run the Company successfully, but the Company will avoid paying more than is necessary for this purpose.
Berdasarkan prosedur penetapan remunerasi, target kinerja untuk Direksi ditetapkan setiap awal tahun. Kemudian Komite Remunerasi menentukan indikator untuk penetapan remunerasi, dan menilai apakah kondisi kinerja telah memuaskan dan dapat dilakukan pembayaran insentif tunai tahunan sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
Based on the procedures of remuneration arrangement, the performance targets for the Directors are determined annually at the beginning of the year. Then the Remuneration Committee specify the indicator for the remuneration arrangement, and determines whether performance conditions have been met and can adjust the payout of the annual cash incentive to grant the predetermined performance criteria.
Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi diatur sedemikian agar dapat mengaitkan kompensasi dengan kinerja Perusahaan dan perseorangan. Kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan secara reguler dengan mengacu pada perusahaan-perusahaan dalam industri umum pada posisi pasar menengah.
Remuneration structure that indicates the type and amount of remuneration of short-term, post-employment, and/or other longterm for each member of the Board is structured in such a way to link between rewards to corporate and individual performance. The Boards’ remuneration policy is benchmarked regularly against companies in the general industry and aims at the median market position.
“
“
Jadilah Petani yang Rendah Hati daripada Pemadam Kebakaran yang
Gagah Berani It is better to be A Humble Farmer than An Arrogant Fearless Official
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
72
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Remunerasi
Frequency of Meetings and Attendance Rate of Remuneration Committee
Sepanjang 2015, Komite Remunerasi menyelenggarakan rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:
During 2015, Remuneration Committee has conducted meetings with attendance rate of each member as follow:
Attendance Frequency of Audit Committee Members
Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Audit Peserta Rapat Meeting Participants
Jabatan Position
Frekuensi Rapat Meeting Frequency
Frekuensi Kehadiran Attendance Rate
Ketua / Chairman
3
100 %
Mayjen TNI (Purn) Markus Kusnowo;
Anggota / Member
3
100 %
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Anggota / Member
3
100 %
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;
Laporan Komite Remunerasi
Remuneration Committee Report
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Saat ini Komite Remunerasi terdiri dari tiga anggota, dan bertanggung jawab dalam menyiapkan keputusan remunerasi untuk anggota individu dari Dewan Komisaris dan Direksi, berikut dengan Manajemen Senior. Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Komite Remunerasi adalah anggota yang tidak memiliki hubungan dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung.
The Remuneration Committee is currently consisting of three members, and responsible for preparing decisions on the remuneration of individual members of the Board of Commissioners and Directors as well as the senior management. To maintain independence in completing its duties, the members of Remuneration Committee do not have any relation with the Company directly or indirectly. Committee’s tasks are described in the Charter of the Remuneration Committee. In performing its duties and responsibilities, the Remuneration Committee is assisted by independent professionals in which conflicts of interest are avoided.
Dalam tahun 2015, Komite Remunerasi membantu Dewan Komisaris menyiapkan usulan mengenai kebijakan, struktur, besaran dan indikator untuk penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi, serta melakukan pengungkapan prosedur penetapan tersebut. Struktur remunerasi menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi. Jumlah paket tersebut diperiksa oleh Auditor Eksternal berdasarkan prosedur yang disetujui oleh Komite Audit dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan ini.
The Company’s policy on senior management’s remuneration is designed to attract and retain individuals of the highest caliber who can bring their experience and independent views to the policy, strategic decisions and governance of the Company. In setting remuneration levels, the Remuneration Committee takes into consideration the remuneration practices of other companies of similar size and scope. Discussions also covered strategic matters such the allocation of distributable earnings between shareholders and employees. A key philosophy is that staff must be properly rewarded and motivated to perform in the best interests of the shareholders.
Untuk tahun berjalan, Komite Remunerasi telah memutuskan bahwa jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 7,65 miliar dan Rp 7,53 miliar, masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014, seperti yang diungkapkan pada butir 1e dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang terlampir bersama ini.
For the year under review, the Remuneration Committee has decided that the amount of salaries and allowances of the Board of Commissioners and Directors are Rp 7.65 billion and Rp 7.53 billion for 2015 and 2014 respectively, as was disclosed in point 1e in the Notes to Financial Statements enclosed herein.
Atas nama Komite Remunerasi,
On behalf of the Remuneration Committee,
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH Ketua / Chairman
73
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Komite Audit Audit Committee
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, yang secara efektif telah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terhadap Perusahaan, serta memberikan nasihat-nasihat bagi Direksi, terutama dalam melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan investasi sesuai dengan prinsip- prinsip GCG.
In performing the oversight function, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, which has effectively assisted the Board in conducting oversight of the Company, as well as providing counsels for the Directors, especially in conducting periodic assessment and providing recommendations on the risks of the business and investments according to the principles of good corporate governance.
Peran Komite Audit sangat penting untuk Tata Kelola Perusahaan melalui fungsi pengawasan atas proses pelaporan keuangan. Peran anggota membutuhkan waktu dan perhatian yang cukup besar dalam mengatasi berbagai risiko dan persoalan yang serius. Komite Audit mengadakan forum yang terpisah dari Manajemen sehingga Auditor dan pihak berkepentingan dapat bebas mendiskusikan masalah.
The Audit Committee’s role is critical to the governance of the Company through its oversight function of the financial reporting process. The member’s role demands significant time and attention in addressing multiple risks and critical issues. It provides a forum separate from management in which auditors and other interested parties can candidly discuss their concerns.
Komposisi Keanggotaan Komite Audit
Composition Of Audit Committee Members
Komite Audit terdiri dari anggota non-eksekutif di Perusahaan, dan setidaknya satu anggota Komite Audit memiliki kompetensi di bidang akuntansi, keuangan dan/atau audit. Komite Audit bertindak secara independen baik dalam pelaksanaan tugas maupun pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee is composed of non-executive members of the Company, and at least one member of the Audit Committee is competent in accounting, finance, and/or auditing. Audit Committee acts independently both in the execution of its duty, as well as reporting, and is responsible directly to the Board of Commissioners.
Anggota Komite Audit terdiri dari empat orang anggota, yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang keuangan, manajemen resiko, perbankan, bisnis dan keahlian lain yang diperlukan. Adapun susunan anggota Komite Audit menurut Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris PT Arwana Citramulia Tbk tertanggal 21 September 2015 adalah sebagai berikut:
The Audit Committee consists of four members, who have skills and experience in finance, risk management, banking, business and other necessary expertise. According to the Board of Commissioners Circular Decree dated September 21, 2015, the composition of Audit Committee member is as follow:
Ketua : Drs. H. Karsanto, MBA (Komisaris Independen)
Chairman : Drs. H. Karsanto, MBA (Independent Commissioner)
Anggota : Hadi Purnama Widjaja, Oei (Tenaga Ahli Bidang Manajemen Risiko)
Member : Hadi Purnama Widjaja, Oei (Expert in Risk Management)
Anggota : Drs. Lukman Sidharta, MBA (Tenaga Ahli Bidang Perbankan dan Keuangan)
Member : Drs. Lukman Sidharta, MBA (Expert in Banking and Finance)
Sekretaris : Tedy Sofyan, AMd (Tenaga Ahli Bidang Akuntansi dan Keuangan)
Secretary : Tedy Sofyan, AMd (Expert in Accounting and Finance)
Profil Anggota Komite Audit
Profile Of Audit Committee Members
Drs. H. Karsanto, MBA Ketua
Drs. H. Karsanto, MBA Chairman
Uraian profil Drs. H. Karsanto, MBA, yang juga merupakan Komisaris Independen, dapat dilihat pada uraian Profil Dewan Komisaris pada halaman 31 dari Laporan Tahunan ini. Beliau telah menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2013.
The profile of Drs. H. Karsanto, MBA, who is also the Independent Commissioner, is presented at the Board of Commissioners Profile section on page 31 of this Annual Report. He serves as Chairman of the Audit Committee since 2013.
Hadi Purnama Widjaja, Oei Anggota
Hadi Purnama Widjaja, Oei Member
Mengawali karirnya di perusahaan manufaktur dan distribusi. Berpengalaman selama 27 tahun dalam perusahaan distribusi bahan bangunan mulai dari Branch Manager, Regional Manager, Operational Director dan Chief Operating Officer (COO). Menjabat di PT Arwana Citramulia Tbk sebagai Komisaris Independen mulai dari 2001-2013, dan Direktur Independen sejak 2013-2014.
Began his career in manufacturing and distribution companies. 27 years of experience in building materials distribution companies ranging from Branch Manager, Regional Manager, Operational Director and Chief Operating Officer (COO). Served as Independent Commissioner from 2001 to 2013, and as Independent Director from 2013-2014.
Drs. Lukman Sidharta, MBA Anggota
Drs. Lukman Sidharta, MBA Member
Memperoleh Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia dan program pasca sarjana di University of Colorado di Denver, AS, serta memiliki pengalaman sebagai Direksi, Komisaris, pemimpin wilayah dan pemimpin divisi lebih dari 30 tahun, yang meliputi industri perbankan dan industri lainnya. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak tahun 2011.
Obtained his Bachelor of Economics from the Islamic University of Indonesia and Master degree at the University of Colorado at Denver, U.S, and has experience as Director, Commissioner, Head of District and Division for more than 30 years, which include banking and other industries. Serves as a Member of the Audit Committee since 2011.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
74
Tedy Sofyan, AMd Sekretaris
Tedy Sofyan, AMd Secretary
Memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun sebagai manajer senior akuntansi dan keuangan di berbagai perusahaan. Menjabat sebagai Sekretaris Komite Audit sejak tahun 2015.
Possess experience as senior manager in accounting and finance in various companies. Served as Committee Audit Secretary since 2015.
Independensi Komite Audit
Audit Committee Independency
Komite Audit melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, kualifikasi independensi dari anggota Komite Audit harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Audit Committee performs its functions and duties professionally and independently without interference from any parties that are not in accordance with applicable laws. Based on Committee Audit Charter, independency qualifications from members of Audit Committee have to meet the following criteria:
•
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik (KAP), Kantor Konsultan Hukum, atau pihak-pihak lain yang memberikan jasa audit, non-audit dan atau jasa konsultan lainnya kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
•
Do not have position in Public Accounting Firm, Law Consultant Office or other parties that provide audit and non-audit services and/or other consultant services to the Company in the last 6 (six) months;
•
Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
•
Not an individual, who is authorized and responsible in planning, leading or controlling the Company’s activities in the last 6 (six) months;
•
Tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan;
•
Do not have direct or indirect business relationship related to business activity of the Company;
•
Tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara horizontal maupun vertikal dengan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.
•
Are not affiliated, whether horizontally or vertically, with Board of Commissioners and Board of Directors.
Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit
Audit Committee Duties And Responsibilities
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit secara khusus dijelaskan dalam Piagam Komite Audit, yang meliputi:
The duties and responsibilities of Audit Committee are described in particular in the Committee Audit Charter, which includes:
1. Memantau efektivitas proses pengendalian internal dan audit internal
1. Monitoring the effectiveness of the internal control and internal audit process
Pengendalian internal meliputi kebijakan dan praktek yang digunakan untuk mengawasi operasi, akuntansi, dan kepatuhan terhadap peraturan Perusahaan. Manajemen dan kedua fungsi Internal Audit dan Auditor Eksternal memberikan laporan kepada Komite Audit mengenai efektivitas dan efisiensi pengendalian internal.
Internal control includes the policies and practices used to control the operations, accounting, and regulatory compliance of the Company. The Management and function of both Internal and External Auditors provide reporting to the Audit Committee regarding the effectiveness and efficiency of internal control.
2. Mengawasi pelaporan keuangan dan akuntansi
2. Oversight of financial reporting and accounting
Komite Audit secara khusus menelaah laporan keuangan triwulanan dan tahunan. Selain itu, Komite Audit juga membahas estimasi akuntansi yang kompleks dan pertimbangan yang dibuat oleh Manajemen serta penerapan prinsip-prinsip akuntansi dan peraturan yang baru.
The Audit Committee typically reviews quarterly and yearly financial statements. In addition, the Committee also discusses complex accounting estimates and judgments made by the Management and the implementation of new accounting principles or regulations.
3. Pengawasan terhadap Auditor Eksternal
3. Oversight of the External Auditor
Komite Audit secara khusus mengesahkan pemilihan Auditor Eksternal (juga disebut Kantor Akuntan Publik), menelaah Laporan Keuangan Perusahaan triwulanan dan mengeluarkan pendapat atas keseksamaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan. Mengganti Auditor Eksternal secara khusus juga memerlukan persetujuan Komite Audit.
The Audit Committee typically approves the selection of the External Auditor (also called Public Accounting Firm), reviews the Company’s Financial Statements quarterly and issues an opinion on the accuracy of the Company’s yearly Financial Statements. Replacing the External Auditor typically also requires the Audit Committee’s approval.
75
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
4. Pengawasan terhadap kepatuhan peraturan
4. Oversight of regulatory compliance
Komite Audit secara khusus membahas litigasi atau resiko kepatuhan peraturan dengan Manajemen, biasanya melalui penerangan ringkas atau laporan dari Penasehat Hukum. Penasehat Hukum juga bertindak sebagai Chief Compliance Officer atau Ethics Officer yang melaporkan insiden atau resiko yang berkaitan dengan kode etik Perusahaan.
The Audit Committee typically discusses litigation or regulatory compliance risks with the Management, generally via briefings or reports from Legal Counsel. The Legal Counsel also acts as a Chief Compliance Officer or Ethics Officer that report incidents or risks related to the Company’s code of conduct.
5. Pengawasan terhadap manajemen risiko
5. Oversight of risk management
Perusahaan memiliki berbagai fungsi yang melangsungkan kegiatan untuk memahami dan menangani risiko yang mengancam pencapaian tujuan Perusahaan. Kebijakan dan praktek yang digunakan oleh Perusahaan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan meresponi risiko (atau peluang) secara khusus dibahas dengan Komite Audit.
The Company has a variety of functions that perform activities to understand and address risks that threaten the achievement of the Company’s objectives. The policies and practices used by the Company to identify, prioritize, and respond to the risks (or opportunities) are typically discussed with the Audit Committee.
Frekuensi Pertemuan Dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Frequency Of Meetings And Attendance Rate Of Audit Committee
Sepanjang 2015, Komite Audit menyelenggarakan rapat dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut:
During 2015, Audit Committee has conducted meetings with attendance rate of each member as follow:
Meeting and Attendance Frequency of Audit Committee Members
Rapat dan Frekuensi Kehadiran Anggota Komite Audit
Peserta Meeting Meeting Participants
Jabatan Position
Frekuensi Rapat / Meeting Frequency Internal Auditor
Accounting
External Auditor
Management
Internal
Frekuensi Kehadiran Attendance Rate
Drs. H. Karsanto, MBA;
Ketua Chairman
5
3
2
2
12
100 %
Hadi Purnama Widjaja, Oei;
Anggota Member
5
3
2
2
12
100 %
Drs. Lukman Sidharta, MBA;
Anggota Member
5
3
2
2
12
100 %
Tedy Sofyan, AMd
Sekretaris Secretary
5
3
2
2
12
100 %
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan laporan bahwa peran Komite Audit adalah memantau integritas informasi keuangan dan memberikan jaminan kepada Dewan Komisaris dan Direksi bahwa sistem pengendalian internal dan manajemen risiko perusahaan sudah sesuai dan telah ditinjau secara berkala seiring dengan pengawasan pekerjaan auditor eksternal, persetujuan remunerasi mereka, dan rekomendasi penunjukan mereka sebagai auditor eksternal.
We are hereby to declare that the role of the Audit Committee is to monitor the integrity of financial information and to provide assurance to the Board of Commissioners and Directors that the Company’s internal controls and risk management systems are appropriate and regularly reviewed, together with overseeing the work of the external auditors, approving their remuneration and recommending their appointment.
Semua kegiatan internal audit dilaksanakan oleh tim Internal Audit di bawah pimpinan Vice President of Financial Controller, yang melapor kepada Chief Financial Officer, tetapi juga memiliki jalur pelaporan yang independen kepada Komite Audit. Dengan rekomendasi dari Internal Audit, Manajemen kemudian menyetujui dan menerapkan rencana tindakan perbaikan, dimana kelengkapannya akan dipantau oleh Internal Audit, dan hasilnya dilaporkan kepada Manajemen dan Komite Audit.
All internal audit activity is conducted by Internal Audit team under the leadership of the Vice President of Financial Controller, who reports to the Chief Financial Officer, but also has an independent reporting line to the Audit Committee. In view of the Internal Audit’s recommendations, the Management agrees and implements corrective action plans, which are tracked to completion by the Internal Audit, with the results reported to the Management and the Audit Committee.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
76
Komite Audit mengadakan rapat 12 kali dalam tahun ini. Di samping pekerjaan yang biasa, Komite Audit juga diberi tanggung jawab untuk meninjau efektifitas pengendalian internal perusahaan. Komite Audit menggunakan informasi yang didapat dari berbagai sumber yang berlainan guna menjalankan tanggung jawab ini, termasuk laporan berkala yang disampaikan oleh Internal Audit; laporan dari bagian inti perusahaan yang memperincikan pendekatan mereka terhadap manajemen risiko dan kepatuhan dengan menyoroti isu-isu signifikan; diskusi dengan Corporate Risk and Internal Audit (CRIA); dan laporan independen dari auditor eksternal.
The Audit Committee met twelve times during the year. In addition to the usual work of the Committee, the Committee has also been delegated the responsibility for reviewing the effectiveness of the Company’s internal controls. The Audit Committee uses information drawn from a number of different sources to carry out this responsibility including: regular reports provided by the Internal Audit, reports from key Company functions detailing their risk management and compliance approaches and highlighting any significant issues, discussions with Corporate Risk and Internal Audit (CRIA), and independent report from external auditors.
Dengan bantuan konsultan Manajemen Risiko, materialitas risiko dinilai berdasarkan kriteria finansial dan non-finansial, dan probabilitas risiko yang timbul dijabarkan. Kemudian rincian penilaian digabung untuk memberikan masukan terhadap penilaian risiko perusahaan, yang dibahas oleh CRIA bersama Konsultan sebelum dipresentasikan kepada Komite Audit. Perusahaan bertujuan untuk mengaplikasikan keahlian mengelola secara hati-hati dan memantau risiko tersebut secara rutin, daripada menghilangkan risiko tersebut.
With the help of Risk Management Consultants, the materiality of the risk is measured based on financial and non-financial criteria, and the probability of the risk arising is mapped out. The detailed assessments are then consolidated to provide input into the Company risk assessment, which is discussed by the CRIA with the Consultants prior to presentation to the Audit Committee. The Company prefers to implement expertise in prudent management and regular monitoring of such risks, rather than eliminating them.
Komite Audit juga mengadakan rapat dengan manajemen senior secara berkala mendiskusikan masalah kinerja, operasional dan anggaran untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang timbul dalam menyelesaikan anggaran dan rencana strategis dengan baik. Komite Audit mendapatkan manfaat dari keanggotaan lintas-fungsional, yang meliputi manajemen senior pada bagian-bagian penting seperti IT, Akuntansi dan Keuangan, Sekretariat Perusahaan, Corporate Affairs, Sumber Daya Manusia, Pengadaan, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
The Committee also meets with senior management on a regular basis to discuss performance, operational and budget issues to identify any emerging risks in achieving the budget and strategic plan. The Committee benefits from cross-functional membership encompassing senior management of key areas such as IT, Accounting and Finance, Company Secretary, Corporate Affairs, Human Resources, Procurement, and Corporate Social Responsibility.
Sepanjang tahun, seiring dengan ekspansi perusahaan, Komite Audit terus memusatkan perhatian untuk memastikan bahwa sistem terpadu dan sistem pengendalian internal ikut berkembang sesuai dengan itu dan berjalan efektif secara keseluruhan. Hal ini meliputi semua pengendalian yang material termasuk finansial, operasional dan pengendalian terhadap kepatuhan. Komite Audit juga fokus pada manajemen risiko, dan memastikan bahwa manajemen menerapkan sistem yang efektif dalam identifikasi risiko, penilaian risiko, dan mitigasi risiko.
During the year, in line with the Company’s expansion, the Committee continued to focus on ensuring that the integrated systems and controls are evolving accordingly and operating effectively on the whole. This covered all material controls including financial, operational and compliance controls. The Committee also focused on risk management, ensuring that management implements effective systems of risk identification, assessment and mitigation.
Laporan Keuangan Konsolidasi bersama Laporan Auditor Independen dianggap sebagai satu kesatuan dalam Laporan Tahunan. Komite Audit membantu memastikan bahwa Laporan Tahunan sudah akurat, tepat waktu, jelas, obyektif, dan memberikan informasi yang diperlukan oleh pemegang saham untuk menilai kinerja, model usaha dan strategi perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi merasa puas bahwa semua kualitas ini sudah terpenuhi di dalam Laporan Tahunan ini. Ringkasan tanggung jawab Direksi untuk Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan serta Laporan Auditor mengenai tanggung jawab mereka disajikan di halamanhalaman paling akhir pada Laporan Tahunan ini.
Consolidated Financial Statements with Independent Auditors’ Report are taken as a whole together with Annual Report. The Committee helps to ensure that the Annual Report is accurate, on time, clear, objective and provide the information necessary for stakeholders to assess the Company’s performance, business model and strategy. The Board of Commissioners and Directors are satisfied that the Annual Report has met these qualities. Summaries of the Directors’ responsibilities for the Annual Report and Financial Statements as well as Report of the Auditors concerning their reporting responsibilities are presented on the last pages of this Annual Report.
Atas nama Komite Audit,
On behalf of Audit Committee,
Drs. H. Karsanto, MBA Ketua / Chairman
77
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada CEO, dan bertindak sebagai liaison officer antara Perseroan dengan stakeholders, yang bertanggung jawab atas kewajiban keterbukaan informasi serta menyediakan informasi bagi pasar modal.
The Corporate Secretary is responsible to the CEO, and serves as a liaison officer between the Company and its stakeholders, who is responsible for information transparency and providing information for the capital market.
Sekretaris Perusahaan adalah posisi senior di Perseroan, yakni di atas posisi manajerial. Sekretaris Perseroan merupakan wakil Perseroan yang namanya tercantum pada dokumen-dokumen hukum, yang bertanggung jawab atas administrasi Perseroan yang efisien, khususnya yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap undang- undang dan peraturan terkait, dan menginformasikan kepada anggota Dewan mengenai tanggung jawab hukum mereka.
Corporate Secretary is a senior position in the Company, above the managerial position. The role of Corporate Secretary is as the Company’s named representative on legal documents and is responsible for the efficient administration of the Company, particularly with regards to ensuring compliance with relevant legislation and regulation, and keeping Board members informed of their legal responsibilities.
Pemegang saham dapat berhubungan dengan Direksi atau Direktur secara individu c/o Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menelaah semua komunikasi pemegang saham yang dialamatkan ke Direksi atau Direktur secara pribadi untuk menentukan apakah komunikasi demikian memerlukan penelaahan, jawaban atau tindakan Direktur secara individu atau Direksi secara keseluruhan.
Shareholders can communicate with Board of Directors of the Company in care of the Corporate Secretary. The Corporate Secretary is responsible for reviewing all shareholder communications addressed to the Board of Directors or individual directors to determine whether such communications require review, response or action of an individual director or the Board at large.
Sesuai ketentuan Peraturan Bapepam Nomor IX.1.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan juga mengelola Daftar Khusus kepemilikan saham seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi beserta keluarganya agar jangan sampai terdapat transaksi benturan kepentingan, membuat daftar pemegang saham dengan kepemilikan 5% atau lebih, memfasilitasi penyelenggaraan RUPST dan RUPSLB, mengadakan paparan publik dan pemberitahuan pers serta mengadakan pertemuan dengan wartawan pasar modal.
In accordance with the determination of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in Rule Number IX.1.4 regarding formation of Corporate Secretary, the Corporate Secretary also in charge of maintaining Special Register on the shares ownership of Commissioners, Directors and their families in order to hinder any transaction with conflict of interests, preparing register of shareholders with 5% ownership or more, facilitating Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders, arranging public exposes and press releases as well as meeting with capital market journalists.
Tata kelola perusahaan yang baik adalah penting sekali bagi kinerja Perseroan. Oleh sebab itu, Sekretaris Perusahaan membantu Direksi membuat prinsip-prinsip dan praktek tata kelola perusahaan yang baik untuk disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan serta ekspektasi para pemegang saham. Selain itu Sekretaris Perusahaan juga membantu Manajemen memberikan umpan balik yang sistematis agar mampu merespon dinamika pemegang saham dan pasar modal secara tepat dan efektif.
Good corporate governance is crucial for the performance of the Company. For this reason, the Corporate Secretary assists the Board of Directors in formulating corporate governance principles and practices that will fit the Company’s needs and shareholders’ expectations. Moreover, the Corporate Secretary also helps the Management in providing systematic feedback in order to be able to respond precisely and effectively to the dynamics of shareholders and capital market.
BOC dan BOD di Rapat Umum Pemegang Saham 2015 BOC and BOD in the 2015 General Meeting of Shareholders
Unit Audit Internal Internal Audit Unit
Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam terciptanya Tata Kelola Perusahaan serta menyelaraskan keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-496/ BL/2008, maka Perseroan berkomitmen untuk terus memperkuat Unit Audit Internal.
As a commitment to realize the creations of the Good Corporate Governance and to satisfy the decision of the Chairman of Indonesian Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. KEP496 / BL / 2008, the Company is committed to continuing strengthen the Internal Audit Unit.
Untuk menjaga independensi, Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
To maintain independence, the Internal Audit Unit is led by a Head of Internal Audit which appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners.
Kepala Unit Audit Internal Perseroan dijabat oleh Fajar Imam Wahyudi berdasarkan surat Keputusan Direksi No. 4797/ACM/VI/2013 tanggal 1 Juni 2013. Fajar Imam Wahyudi berlatar belakang pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi Universitas Mercu Buana Jakarta dengan pengalaman 14 tahun sebagai Internal Audit di beberapa Perseroan sebelum bergabung di Perseroan ini sejak 1 Maret 2013.
The Head of Internal Audit Unit held by Fajar Imam Wahyudi based based on the decision of Directors No. 4797 / ACM / VI / 2013 dated June 1st, 2013. Fajar Imam Wahyudi has Bachelor obtained Bachelor degree in Accounting from Mercu Buana University in Jakarta with 14 years of experiences as Internal Audit in several companies before joining Company since March 1st, 2013.
Unit Audit Internal diharapkan dapat menjadi strategic partner yang tanggap dan terpercaya untuk mendukung tugas Direksi serta jajaran manajemen dalam mencapai sasaran Perseroan.
The Internal Audit Unit is expected to be a strategic partner who responsive and reliable to support the work of the Board of Directors and the management in achieving the objectives of the Company.
Unit Audit Internal berfungsi memberikan keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan. Strateginya melalui pendekatan sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses Tata Kelola Perusahaan.
Internal Audit Unit has a function to provide confidence and independent consultancy and objective in order to increase the value and improve the operations of the Company, through a systematic approach, by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and Good Corporate Governance processes.
Adapun tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal, antara lain:
The duties and responsibilities of the Internal Audit Unit, among others:
• •
Menyusun dan melaksanakan rencana internal audit tahunan Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya Memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut ke Direktur Utama dan Dewan Komisaris Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan
•
Develop and implement an annual plan of internal audit
•
Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with Company policy
•
Performing examination and assessments to the efficiency and effectiveness of the financial sector, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities
•
Provide suggestions for improvements and objective information about the activities examined at all levels of management
•
Generate audit report and submit the report to President Director and Board of Commissioners
•
Monitoring, analyzing and reporting the implementation of the improvements that have been recommended
•
Bekerja sama dengan Komite Audit
•
Working closely with the Audit Committee
•
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan internal audit yang dilakukannya
•
Compiling program to evaluate the quality of the Internal Audit activities that have been done
•
Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
•
Performing special examination if necessary
•
• • •
Unit Audit Internal kerap bekerja sama dengan Komite Audit guna mendiskusikan temuan-temuan yang perlu mendapat perhatian dan tindakan perbaikan lebih lanjut yang secara keseluruhan berguna bagi peningkatan kinerja Perseroan.
The Internal Audit Unit frequently work closely with the Audit Committee to discuss the findings which require attention and further remedial action which is useful for improving the overall performance of the Company.
Selama tahun 2015, secara rutin Unit Audit Internal melaporkan hasil audit kepada Direktur Utama, Direksi terkait dan Komite Audit. Laporan tersebut termasuk rekomendasi perbaikan dan pemantauan hasil implementasi perbaikan.
Throughout 2015, Internal Audit Unit regularly reports audit results to the President Director, related Board of Directors, and Audit Committee. Those reports include recommendations for improvements and monitoring of the implementation of those improvements.
79
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Dalam rangka menciptakan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal, sesuai dengan kerangka Sistem Pengendalian Internal yang diakui secara internasional sebagai COSO framework(The Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission). Pengendalian internal sebagai suatu proses yang dilakukan oleh Direksi, Manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan.
In order to create Good Corporate Governance, the Company implements an internal control System, in accordance with the Internal Control System framework which is internationally known as COSO (The Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commission) framework. Internal Control is a process that is undertaken by Directors, Management and other personnel. This process is designed to provide sufficient confidence in achieving objectives that are associated with operational, reporting and compliance.
Agar Sistem Pengendalian Internal semakin efektif, mengharuskan Perseroan secara terus menerus mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran. Penilaian risiko harus pula dilakukan oleh Unit Audit Internal, sehingga cakupan audit yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh.
In order for the Internal Control System to be more effective, the Company continuously identifies and evaluates risks that could affect the achievement of objectives. Risk evaluation should also be conducted by Internal Audit Unit in order for the audit scope to be more effective and comprehensive.
Perseroan memandang penting untuk meningkatkan Sistem Pengendalian Internal yang berkesinambungan, karena dengan Sistem Pengendalian Internal Perseroan yang kuat dan dapat diandalkan, Perseroan pada akhirnya mampu:
Arwana perceives the importance of improving a sustainable Internal Control System because a strong and reliable system will enable the Company to:
1.
Menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan;
1.
Maintain and secure Company’s assets;
2.
Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat;
2.
Ensure the availability of accurate reports;
3.
Meningkatkan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur serta kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
3.
Increase the compliance of systems and procedures, as well as compliance towards prevailing regulations and laws;
4.
Minimize the impact of losses that are caused by deviation, including frauds and violations of prudential aspects;
5.
Increase the effectiveness of the Company, as well as cost efficiency.
Meminimalisir dampak kerugian yang diakibatkan karena adanya penyimpangan termasuk kecurangan / fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian;
5.
Meningkatkan efektivitas Perseroan dan meningkatkan efisiensi biaya.
Selama tahun 2015, Sistem Pengendalian Internal Perseroan telah berjalan relatif baik dan efektif, sehingga operasi Perseroan seharihari dapat senantiasa berjalan lancar, tanpa kendala yang berarti. Hal ini tidak terlepas dari penerapan kebijakan, sistem maupun prosedur secara ketat, disamping peran Unit Audit Internal bersama dengan Komite Audit, yang terus melakukan temuan dan perbaikan secara berkesinambungan, sehingga setiap kebijakan, sistem maupun prosedur yang ada dapat terus disempurnakan.
“
During 2015, the Arwana’s Internal Control System has been running effectively and relatively well, so that daily operations in the Company could run smoothly without any significant constraints. This is achieved by strict implementation of policies, systems and procedures, as well as the roles of Internal Audit, together with Audit Committee, which constantly comes up with findings and improvements so that every policy, system and procedure could continuously be fine-tuned.
“
4.
Perseroan memandang penting untuk meningkatkan Sistem Pengendalian Internal yang berkesinambungan
The Company perceives the importance of improving a sustainable Internal Control System
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
80
Manajemen Risiko Risk Management
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dihadapkan pada beberapa risiko, yaitu: risiko pasar, risiko harga komoditas, dan risiko suku bunga. Pengelolaan risiko dilakukan Perseroan melalui sistem manajemen risiko yang terukur dengan tujuan meminimalkan dampak negatif dari risiko-risiko tersebut terhadap operasional dan finansial Perseroan.
In operating its daily business, the Company is exposed to several risks, specifically market risk, commodity price risk, and interest rate risk. However, the Company needs to manage the risks with risk management system for minimalize the negative impact that can disturb the operational and financial system of the Company.
Risiko Pasar
Market Risk
Seiring dengan prospek industri yang baik, persaingan dalam industri keramik pun semakin kompetitif, pada umumnya persaingan tersebut didorong oleh faktor konsumen, konsumen semakin cerdas dalam memilih keramik baik dari sisi desain, harga, maupun kualitas. Konsumen lebih memilih harga yang kompetitif dengan kualitas baik, menyadari risiko tersebut Perseroan senantiasa terus berinovasi dalam mengembangkan produk baru untuk memenangkan persaingan pasar.
As the industry shows positive outlook, competition in the industry is getting more competitive as well. Generally, the competition is driven by consumer factors, especially as consumer is getting smarter in choosing product, in terms of design, price, as well as quality. Consumer prefers a more competitive pricing with better quality, realizing this risk, Arwana continues to innovate in developing new products to win market share.
Strategi lain yang dilakukan Perseroan dalam meminimalisasi risiko pasar adalah dengan membangun pabrik dekat dengan pasar yang tersedia, sehingga diharapkan dapat memangkas biaya pengiriman ke tempat tujuan, dengan demikian harga produk dapat lebih bersaing.
Another strategy that the Company does in minimizing market risks is by building factory close to existing market. This strategy helps decrease shipping costs, which in turn resulted in a more competitive product pricing.
Risiko Harga Komoditas
Commodity Prices Risk
Perseroan menyadari bahwa masih terdapat bahan baku yang masih harus diimport, disisi lain nilai tukar rupian terus melemah terhadap mata uang asing, risiko ketidakstabilan harga komoditas bahan baku menjadi perhatian bagi Perseroan karena berdampak pada meningkatnya biaya produksi, oleh karena itu Perseroan terus mencari bahan baku lokal alternatif yang dapat menggantikan bahan baku import, sehingga diharapkan dapat menekan biaya produksi yang terus meningkat akibat melemahnya mata uang rupiah.
The Company realized there are a significant number of materials that is still being imported, while the Rupiah continues to weaken against foreign currencies. The risk of instability in prices of raw material becomes a concern for the Company because it directly impacts the increase of production cost. Therefore, the Company is continuously looking for alternative in local materials that can be used to substitute the imported raw materials, so that it can push the production cost, which tends to rise along with the weakening of Rupiah.
Risiko kenaikan Harga Pokok Produksi juga sangat dipengaruhi oleh harga komoditas gas bumi. Gas bumi adalah sumber energi utama industri keramik. Kontinuitas pasokan gas bumi serta biaya gas dalam mata uang USD serta kebijakan mengenai gas bumi yang belum berpihak kepada industri keramik, merupakan risiko-risiko yang dihadapi oleh industri keramik pada umumnya.Oleh karena itu Perseroan, melalui Asosiasi Industri Keramik, terus mendorong pemerintah untuk memberikan insentif kepada industri keramik pada umumnya agar industri keramik di indonesia dapat bersaing secara kompetitif.
The risk of increase in Cost of Goods Sold is also influenced by the price of natural gas commodity. Natural Gas is the main energy source for ceramic industry. The continuity of supply of natural gas, as well as the increasing gas price, along with policies on natural gas that are not siding with the ceramic industry, are several risks that challenge the industry in general. Therefore, the Company continues to encourage the government, through the Association of Indonesian Ceramic Industry, to provide incentives for the ceramic industry in general so that ceramic industry in Indonesia can compete competitively.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga timbul terutama dari perubahan tingkat suku bunga sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari bank. Untuk meminimalisasi risiko suku bunga yang tidak menentu, Perseroan mempercepat pelunasan pembayaran pinjaman dan lebih memilih melakukan pembiayaan proyek-proyek pembangunan melalui pendanaan internal.
Interest rate risk is triggered by the change of interest rate in relation to loans acquired by bank. To minimize the risk of fluctuating interest rate, Company should accelerate the loan repayment and incline to fund projects through internal funding.
81
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Kode Etik Perusahaan Code of Conduct
Kode etik Perseroan dibuat berlandaskan visi dan misi Perseroan. Kode etik berfungsi sebagai acuan bagi karyawan dalam berinteraksi dengan pihak dalam dan pihak luar. Kemudian, seluruh karyawan diharapkan untuk berperilaku sesuai nilai-nilai Perseroan dan menerapkan kode etik dalam kegiatan sehari-hari. Perseroan secara berkala mengadakan acara untuk mengingatkan dan menekankan penerapan kode etik,
The code of ethic is founded on Company’s vision and mission. Its function is as a guideline for employees in interacting with internal and external parties. Moreover, all of the employees is expected to behave according to the Company values and applying the code of ethic in daily activities. Arwana frequently holds events to admonish and emphasize the code of ethic application.
Pokok-pokok panduan kode etik adalah sebagai berikut:
The main items of the Code are as follows:
1. Kepatuhan
1. Compliance
Mematuhi hukum, undang-undang dan peraturan, baik yang tersurat maupun yang tersirat, merupakan landasan dimana standar etika Perseroan dibangun.
Obeying the laws, rules and regulations, both in letter and in spirit, is the foundation on which these Company’s ethical standards are built.
2. Benturan kepentingan
2. Conflict of Interest
Anggota Perseroan harus menyadari bahwa kedudukan mereka di Perseroan harus merupakan pekerjaan utama bagi mereka. Mereka harus menghindari setiap koneksi bisnis - baik langsung maupun tidak - dengan konsumen, pemasok atau kompetitor Perseroan, kecuali atas nama dan untuk kepentingan Perseroan.
Members of the Company must realize that their position with the Company must be their primary employment. They must avoid any direct or indirect business connection with the Company’s customers, suppliers or competitors, except on the Company’s behalf.
3. Insider Trading dan Penggunaan Peluang Korporasi
3. Insider Trading and Use of Corporate Opportunities
Anggota Perseroan yang memiliki akses ke informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan atau memberikan informasi untuk tujuan perdagangan saham atau untuk tujuan lainnya. Anggota Perseroan tidak boleh menggunakan hak milik Perseroan, informasi, atau kedudukan untuk keuntungan pribadi yang tidak patut, dan anggota Perseroan tidak boleh bersaing dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Members of the Company, who have access to confidential information are not permitted to use or share that information for stock trading purposes or for any other purposes. No members of the Company may use corporate property, information, or position for improper personal gain, and no Company’s members may compete with the Company directly or indirectly.
4. Persaingan dan Hubungan Kerja yang Adil
4. Competition and Fair Dealing
Perseroan berusaha untuk unggul dalam persaingan secara adil dan jujur. Untuk mempertahankan reputasi Perseroan yang sangat berharga, kepatuhan terhadap proses mutu Perseroan, syarat-syarat untuk keamanan, dan undang-undang tentang lingkungan hidup adalah sangat penting.
Arwana seeks to outperform its competition fairly and honestly. To maintain the Company’s valuable reputation, compliance with the Company’s quality processes, safety requirements, and environmental regulations are essential.
5. Diskriminasi dan Pelecehan
5. Discrimination and Harassment
Perseroan memegang teguh komitmen tentang penyediaan kesempatan kerja yang sama dalam semua aspek pekerjaan dan tidak akan mentolerir setiap diskriminasi atau pelecehan yang melanggar hukum dalam bentuk apapun juga.
The Company is firmly committed to providing equal opportunity in all aspects of employment and will not tolerate any illegal discrimination or harassment of any kind.
6. Kesehatan dan Keamanan
6. Health and Safety
Setiap Anggota Perseroan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan kesehatan tempat kerja dengan mengikuti peraturan dan praktek kesehatan serta melaporkan kecelakaan, luka serta peralatan, praktek dan kondisi yang tidak aman. Penggunaan obatobatan terlarang atau minuman keras tidak diperbolehkan di tempat kerja.
Each member of the Company has responsibility for maintaining a safe and healthy workplace by following health and safety rules and practices and reporting accidents, injuries and unsafe equipment, practices or conditions. The use of illegal drugs or alcohol in the workplace is strictly prohibited.
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan Karyawan Management and Employee Share Ownership Program
Saat ini Perusahaan tidak memiliki program kepemilikan saham oleh manajemen maupun karyawan.
Currently, the Company does not have management and employee stock ownership program.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
82
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan dan sistem pengendalian internal, Perseroan telah menerapkan sistem pelaporan pelanggaran (Whistle Blowing System) secara konsisten dan berkesinambungan.
In order to improve the quality of corporate governance implementation and internal control system, Arwana has implemented a consistent and sustainable whistle blowing system.
Unit pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan fungsi unit yang independen dan mempunyai akses kepada pimpinan tertinggi perusahaan. Unsur dari unit pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran terdiri dari dua elemen utama, yaitu:
Management unit of the Whistle Blowing System is a unit that functions independently and has access to the highest role in the Company. The management unit of the Whistle Blowing System consists of two main elements, they are:
1. Sub-unit Perlindungan Pelapor
1. Sub-unit Informer Protection
Merupakan sub-unit yang menerima dan menyeleksi laporan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut oleh sub-unit investigasi tanpa membuka identitas pelapor. Sub-unit ini juga bertanggung jawab atas pelaksanaan program perlindungan pelapor sesuai dengan kebijakan yang telah dicanangkan, terutama aspek kerahasiaan dan jaminan keamanan pelapor. Untuk keperluan ini petugas pada subunit ini mendapatkan akses terhadap bantuan hukum, keuangan dan operasional bila diperlukan.
It is a sub-unit that receives and sorts violation reports to be further processed by investigation sub-unit without revealing the informer’s identity. This sub-unit is also responsible for the execution of informer protection program according to the applied policy, especially in the aspect of confidentiality and security guarantee for the informer. For this purpose, the officer in this sub-unit gains access on legal, finance and operational aid whenever necessary.
2. Sub-unit Investigasi
2. Investigation Sub-unit
Merupakan sub-unit yang bertugas untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap substansi pelanggaran yang dilaporkan. Tujuannya adalah mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan guna memastikan bahwa memang telah terjadi pelanggaran. Dalam hal terdapat bukti-bukti yang memadai, maka rekomendasi sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan diberikan kepada Direksi untuk memutuskan. Akan tetapi bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mencukupi, maka proses investigasi dihentikan dan laporan pelanggaran tidak dilanjutkan. Untuk keperluan tugasnya, pejabat dalam unit ini mendapatkan bantuan akses operasional dan informasi terhadap seluruh unit yang diinvestigasi.
It is a sub-unit that serves to further investigate the substance of the reported violation. Its objectives are to find and collect necessary evidence to ensure that violation has actually occurred. In the events where adequate evidence presents, then recommendation for sanction toward the violation will be decided by Board of Directors. On the other hands, if there was no adequate evidence being presented, then investigation process will be ceased and violation report will not be resumed. In order to carry on his or her duty, the officer in this unit will gain operational and information access to all the investigated units.
Dengan penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran, diharapkan:
The expectations from this implementation of Whistle Blowing System are as follow:
•
•
The availability of methods for delivering important and critical information for the Company to share to the party that will handle it securely;
•
With the Whistle Blowing System, a channel is made available for violation reporting to happen, as well as to raise confidence in an effective Whistle Blowing System;
•
The availability of an early warning system over the possibility of a violation problem to occur;
•
The availability of an opportunity to handle violation problem internally before the problem escalates into public violation;
•
Providing recommendation to the Company to look further into critical areas and work processes that are weak in internal control, as well as to organize necessary improvements;
•
Reducing the risk caused by violation in terms of financial, operational, legal, workplace safety, and reputation; Reducing the handling costs incurred as a result of violation; and
•
• •
•
• • •
83
Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan kritis bagi perusahaan kepada pihak yang harus segera menanganinya secara aman; Dengan adanya Sistem Pelaporan Pelanggaran, maka tersedia sarana untuk melaporkan terjadinya pelanggaran sekaligus menumbuhkan kepercayaan terhadap sistem pelaporan yang efektif; Tersedianya mekanisme deteksi dini atas kemungkinan terjadinya masalah akibat suatu pelanggaran; Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik; Memberikan masukan kepada Perseroan untuk melihat lebih jauh area kritikal dan proses kerja yang memiliki kelemahan pengendalian internal, serta untuk merancang tindakan perbaikan yang diperlukan; Mengurangi risiko akibat dari pelanggaran baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi; Mengurangi biaya dalam menangani akibat dari terjadinya pelanggaran; and Meningkatnya reputasi Perseroan dimata pemangku kepentingan, regulator, dan masyarakat umum.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
• •
A boost in Company’s reputation in the eyes of stakeholders, regulators, and public.
Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm
Para pemegang saham melalui RUPS Tahunan telah memberikan wewenang kepada Direksi untuk menunjuk Auditor Independen untuk melakukan audit dan memberi pendapat atas laporan keuangan konsolidasi perseroan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 serta menetapkan honorarium Auditor untuk penugasan tersebut.
The shareholders through the Annual General Meeting of Shareholders has granted authority to the Directors to appoint Independent Auditor to conduct the audit and express an opinion on the annual financial statements of the Company for the year ended December 31, 2015 and to determine the audit fee for the assignment.
Dalam hal ini, Direksi telah memutuskan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surya, anggota Ernst & Young, yang ditunjuk sebagai auditor independen untuk melakukan penugasan tersebut di atas. Penunjukkan tersebut didasarkan atas pertimbangan aspek pengalaman, kompetensi dan reputasi di masyarakat.
In this regard, the Board of Directors has determined that Purwantono, Sungkoro & Surya, a registered public accountant and member of Ernst & Young, to be appointed as the independent auditor to conduct the assignment mentioned above. The appointment was based on experience, competency, and the firm’s reputation in the society.
Besarnya honorarium Auditor Independen secara keseluruhan, termasuk Entitas Anak, adalah sebesar 1,34 miliar rupiah di tahun buku 2015. Selain audit, Auditor Independen tersebut tidak memberikan jasa yang lain.
The overall audit fee, including the subsidiaries, of the Independent Auditor was 1.34 billion rupiah for fiscal year 2015. Besides auditing, the Independent Auditor did not render any other services.
Penyempurnaan dan Implementasi GCG GCG Development and Implementation
Sebagai wujud komitmen bersama atas penerapan GCG, PT Arwana Citramulia Tbk telah memiliki pedoman GCG yang telah didistribusikan kepada seluruh karyawan. Panduan ini merupakan landasan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan segenap Karyawan terkait proses GCG dalam menyusun berbagai kebijakan yang menjiwai praktik bisnis Perseroan tanpa mengabaikan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
As a form of mutual commitment to GCG implementation, PT Arwana Citramulia Tbk has prepared and distributed the GCG guidelines to all employees. This guideline acts as a foundation for Shareholders, Board of Commissioners, Directors, and entire employees regarding GCG process in compiling various policies that serve as cores of the Company’s business practice by taking into account laws, regulations, and ethical values.
Tujuan dari pedoman GCG ini adalah untuk mencapai tingkat kepatuhan yang semakin baik, terbentuknya struktur pengendalian manajemen, serta menigkatnya kesadaran GCG yang berdampak pada membaiknya kinerja. Prinsip-prinsip pedoman telah disosialisasikan kepada karyawan yang diharapkan untuk menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari dan menjadi sumber nilai budaya perusahaan.
The objective of the GCG manuals is to attain higher compliance level, formation of management control structure, and enhanced GCG awareness that will result in improvement of performance. The principles of the guidelines have been socialized to the employees who are expected to implement them in their daily jobs and to be source of corporate culture value.
Pedoman GCG tersebut terdiri dari:
The GCG guidelines consist of:
1. Pedoman Umum GCG
1. GCG General Guideline
Pedoman ini memuat berbagai kebijakan tentang praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik. Pedoman Umum GCG merupakan kristalisasi dari semua aturan yang memandu pelaksanaan praktek terbaik GCG, nilai-nilai budaya, visi dan misi. Pedoman Umum GCG memuat prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang diuraikan lebih lanjut dalam berbagai kebijakan dan aturan pelaksanaan teknis.
This handbook contains various policies regarding Good Corporate Governance practices. GCG General Guideline is the crystallization of all rules that guide the implementation of GCG best practices, cultural values, vision and mission. GCG General Guideline contains corporate governance principles which are further elaborated in various policies and technical implementation rules.
2. Pedoman Direksi dan Komisaris
2. Board of Commissioners and Directors Guideline
Pedoman Direksi dan Komisaris adalah serangkaian struktur dan proses formil yang mengatur ciri dan kegiatan penting dari Direksi dan Komisaris, seperti besarnya, komposisi, peranan dan tanggung jawabnya. Pada intinya, pedoman ini adalah sebuah peta bagi Direksi,
This Guideline is a set of formal structures and processes that govern key board attributes and activities such as size, composition, roles and responsibilities. At its core, it is a roadmap for directors, which contains
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
84
yang berisi informasi penting mengenai perusahaan, strategi, dan struktur/proses tata kelola. Dengan terciptanya struktur dan proses formil ini, Dewan Komisaris dan Direksi bisa mendapatkan manfaat dari dokumentasi, resensi, dan pembaruan secara formil. Kami percaya buku Pedoman Direksi dan Komisaris ini merupakan sarana yang ideal untuk informasi ini.
key information on the organization, its strategy, and its governance structures/processes. In addition to the creation of these formal structures and processes, the boards can greatly benefit from formally documenting, reviewing and updating them. We believe the guideline is the ideal tools for this information.
3. Piagam-piagam Komite
3. Committee Charters
Seringkali dokumen peraturan yang paling terabaikan bagi setiap organisasi yang memiliki dewan pengelola adalah piagam-piagam komite. Oleh sebab itu, sepanjang tahun ini kami merasa perlu mengambil waktu sesaat untuk melihat dan meninjau kembali susunan komite, piagam-piagam dan kinerja komite untuk menentukan apakah komite-komite sudah siap dan diperlengkapi dengan wewenang dan otoritas yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di tahun yang baru. Perseroan ingin memastikan bahwa piagam komite dibuat tertulis, ditinjau kembali dan dibahas secara berkala oleh Dewan Komisaris.
Often, the most ignored governing documents for any organization with a governing board are the committee charters. Therefore, during the year, we feel necessary to take a step back, take a look and assess our committee structure, committee charters and performance to determine whether the committees are prepared and equipped with the requisite power and authority for the challenge of the new year. The Company wants to ensure that the committee charters are in writing, periodically reviewed and discussed by the Commissioners.
4. Sistem Pengendalian Manajemen
4. Management Control System
Sistem pengendalian manajemen di Arwana adalah suatu metode yang dipakai perseroan untuk mengumpulkan informasi yang nantinya dapat menuntun dan mengarahkan perilaku staf dan manajer perseroan, terutama yang berkenaan dengan akuntansi dan keuangan, dimana akan dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh perseroan dengan yang dikeluarkan oleh divisi atau manajer secara individu. Tujuan dari system pengendalian manajemen kami adalah untuk menetapkan suatu standar yang seragam yang mudah diidentifikasi dan mudah diikuti agar dapat menjamin hasil yang sama di seluruh perusahaan.
Arwana’s management control systems are methods that the Company use to collect information that will later guide and direct the behavior of corporate officers and managers, particularly in regards to accounting and finance, in which corporate expenses are being compared to expenses from each division as well as individual managers. The goal of our management control system is to set a uniform standard that is easy to identify and easy to follow in order to ensure common results across the Company.
5. Perjanjian Kerja Bersama
5. Collective Labor Agreement
Untuk mendorong penyebaran praktis prinsip-prinsip bisnis, satu set buku pegangan peraturan Perusahaan “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) telah dipublikasikan. Buku ini memuat informasi mengenai topik-topik berikut: prosedur penilaian kinerja karyawan, kompensasi dan tunjangan, kebijakan cuti, dan prosedur berkenaan dengan tata tertib. Buku ini dirancang untuk memastikan bahwa karyawan mendapat perlakuan yang adil, dan digunakan untuk menginformasikan karyawan tentang undang-undang, peraturan, dan kebijakan.
To drive the practical deployment of the business principles, a set of “Collective Labor Agreement” handbook has been published. The handbook includes information on the following topics: performance appraisal procedures, employee compensation and benefits, leave policies, and disciplinary procedures. The handbook is designed to ensure that employees receive fair treatment, and is used to inform employees of rules, regulations, and policies.
Karyawan dapat mengacu pada buku pegangan ini untuk menjawab pertanyaan dasar selama masa jabatan mereka dengan Perusahaan. Selain itu, manajer di Perseroan dapat menggunakan buku pegangan untuk membantu mereka membuat keputusan seragam dan konsisten tentang karyawan. Seringkali buku pedoman karyawan ini digunakan sebagai referensi selama sesi orientasi Perusahaan.
Employees can refer to this handbook to answer basic questions throughout their tenure with the Company. Additionally, managers in the Company can use the handbook to help them make uniform and consistent decisions regarding employees. Often the employee handbook is used as a reference during a Company’s orientation sessions.
6. Pedoman Etika
6. Code of Conduct
Pedoman Etika merupakan sebuah buku panduan yang mengatur kode etik hubungan antara pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, pelanggan, pemasok, pemerintah, masyarakat dan lingkungan. Kode etik ini tidak mencakup setiap masalah yang mungkin timbul, tapi memuat prinsip-prinsip dasar dimana semua anggota Perseroan harus melakukannya sebagaimana mestinya. Arahan panduan perilaku ini disesuaikan seperlunya untuk mencerminkan perkembangan yang sedang berlangsung di dalam legislasi kode etik dan integritas bisnis.
Code of Conduct is a handbook to arrange the code of conducts for relation between internal parties (employees) and external parties like shareholders, investors, customers, suppliers, government, society and the environment. The Code does not cover every issue that may arise, but it sets out basic principles whereby all members of the Company must conduct them accordingly. The Code of Conduct directives are adapted as needed to reflect ongoing developments in codes of conduct and business integrity legislation.
85
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Implementasi GCG di Perseroan adalah dengan disusunnya roadmap sebagai pedoman jangka panjang Perseroan dalam menjalankan strategi implementasi GCG. Melalui roadmap, Perseroan mempunyai gambaran garis besar dari strategi implementasi tersebut. Roadmap juga memungkinkan Perseroan untuk dapat memantau perkembangan praktik GCG saat ini.
GCG implementation in the Company is achieved by constructing a roadmap as the Company’s long term guideline in executing the strategy of GCG implementation. Through this roadmap, Arwana can see the outlook of the implementation strategy. This roadmap also enables Arwana to monitor the development of current GCG practice.
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlaku pada awal tahun 2016, Perseroan telah membentuk satuan tugas untuk melakukan kajian internal mengenai GCG. Karena itu, selama berjalannya tahun buku 2015, Perusahaan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, termasuk penyempurnaan berbagai organ GCG. Pelaksanaan GCG bahkan menjadi bagian dari budaya Perseroan sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari tidak hanya pada tingkatan Komisaris, Direksi dan Manajemen, tetapi hingga ke tingkatan karyawan. Dengan demikian, maka tercipta keselarasan dengan Visi dan Misi Persusahaan.
In facing the ASEAN Economic Community (AEC) that commences in 2016, Arwana has formed a task force to do an internal review of GCG. Therefore, throughout 2015, Arwana is continually striving to improve and increase the quality of GCG application, including developing various GCG instruments. GCG application has become the Company’s culture so that it is demonstrated in the daily attitude and behavior, not just at the Board and Management level, but down to the staff level. Henceforth, creating a harmony with the Company’s vision and mission.
GCG
Good Corporate Governance
GGC
Good Governed Company
GCC
Good Corporate Citizen
Perseroan melaksanakan serta mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam Tata Kelola Perusahaan
Perseroan mengendalikan operasi bisnis usaha berbasis resiko secara efektif dalam menangani resiko bisnis melalui manajemen resiko yang tepat
Mencapai Perseroan yang beretika, Perseroan bertanggung jawab dan memberikan manfaat terhadap masyarakat dan negara
Company to implement and comply with rules and regulations in Good Corporate Governance
Company can control risk based business operations more effectively in dealing with business risk through appropriate risk management
Company is responsible and provides benefits to society and Nation
Lingkungan Plant IV, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Environment of Plant IV, Ogan Ilir, South Sumatera
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
89
Sosial Social
90
Ekonomi Economy
91
Lingkungan Environment
Sosial Social
Sebagai sebuah Perseroan, Arwana tentu saja memiliki tanggung jawab sosial yang merupakan hal paling mendasar dari jati diri dan tujuannya. Adanya tanggung jawab sosial merupakan wujud dari kepedulian Perseroan terhadap seluruh pemangku kepentingannya dalam segala aspek terkait dengan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Aspek yang terdapat dalam tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan dimana dalam menjalankan aktivitasnya, Perseroan juga mempertimbangkan dampak terhadap sosial dan lingkungan, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
As a Company, Arwana has a social responsibility, which is the fundamental of its identity and purpose. Social responsibility is a fulfillment of the Company’s commitment towards all stakeholders in every aspect relating to social, economy, and environment. This corporate social responsibility aspect is associated with sustainable development, in which Arwana considers any short or long term impacts it has on social and environment when carrying out its business activities.
Arwana memiliki tim yang bertanggung jawab terhadap kegiatan ini yang diketuai oleh seorang manajer dan didukung oleh Direksi. Tim ini dibentuk untuk menjamin keberlangsungan kegiatan yang akan dilakukan Perseroan berkaitan dengan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan sehingga tercipta suatu kegiatan yang terstruktur dan sistematis. Dengan melaksanakan kegiatan ini, maka Arwana telah berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Arwana has a team that is dedicated towards the activity of social responsibility, which is led by a manager and supported by Board of Directors. This team was created to ensure the sustainability of the program that will be performed by the Company relating to social, economy, and environment aspects so as to make a structured and systematic program. In conducting this program, Arwana has contributed towards the goal of sustainable development to minimize the negative impact and maximize the positive impact on all its stakeholders.
Sesuai dengan visi Arwana, yaitu untuk menjadi Perseroan yang mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan negara dan masyarakat, maka Arwana menjalankan tanggung jawab sosialnya sebagai Perseroan melalui praktik yang terbagi dalam berbagai kelompok, yaitu: (1) iman dan taqwa, (2) pendidikan, (3) bedah rumah, (4) kesehatan, (5) bencana alam, (6) lingkungan dan sanitasi, (7) pembuatan jembatan, (8) keterampilan kerja, dan (9) hibah keramik. Praktik ini dijalankan sesuai dengan aspek-aspek yang ada dalam CSR, yaitu:
In accordance with the Arwana’s vision, which is to be a company that contributes in building its people and nation, Arwana has taken its corporate social responsibility through practices that are divided into several groups, namely: (1) faith and devotion, (2) education, (3) housing makeover, (4) health, (5) natural disasters, (6) environment and sanitation, (7) bridge construction, (8) job skills, and (9) ceramics donation. These practices are carried out in accordance with the elements of CSR, which are:
Arwana juga menaruh perhatian besar pada manusia dan Kewargaan Perusahaan (Corporate Citizenship). Arwana memiliki komitmen untuk menyelenggarakan Program Pengembangan Masyarakat Setempat untuk dijalankan sebagai salah satu Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu. Program ini didanai dengan anggaran CSR yang telah disetujui, realisasi tahun 2015 berkisar diatas 2% dari laba Perusahaan, dimana melebihi persentase ketentuan yang telah ditentukan dalam Undang-undang mengenai tanggung jawab sosial perusahaan. Proyek Pengembangan Masyarakat Setempat Arwana bergerak di bidang berikut:
Arwana pays great attention to people and corporate citizenship. Arwana is committed to hold the Local Community Development Program as one of the Corporate Social Responsibilities, particularly for the disadvantaged community. This activity is funded by an approved CSR budget. The realization in 2015 is approximately above 2% of the Company’s profit, which exceeds the stated percentage that has been determined in the legislation regarding corporate social responsibility. The Arwana Local Community Development Program is engaged in the following areas:
1. Pendidikan
1. Education
Dalam bidang pendidikan, Arwana memiliki kesempatan untuk menciptakan kerjasama dan membina relasi yang efektif dengan para pendidik dan pemerintah guna membantu majunya pendidikan di Indonesia seraya memberikan dampak nyata untuk masyarakat setempat. Arwana berkontribusi dalam memberikan beasiswa untuk anak-anak karyawan yang berprestasi baik, membagikan perabotan dan peralatan sekolah, serta menggalang dana untuk membantu masyarakat yang kurang terlayani.
In the area of education, Arwana has the opportunity to create cooperation and build an effective relation with educators and government to help the advancement of education in Indonesia while giving real impact to the local community. Arwana contributed in providing scholarships for employees’ children, who perform well at school, distributed school’s furniture and equipment, as well as raised funds for underprivileged community.
Di tahun 2015, Arwana juga memberikan pendidikan mengenai pabrik dan keramik kepada Sekolah Anak Indonesia. Arwana turut serta memberikan bantuan alat tulis sekolah kepada para pelajar yang kurang mampu sehingga mereka memiliki perlengkapan belajar yang layak. Arwana sangat mendukung setiap proses pembelajaran anak bangsa yang diyakini kelak akan menjadi penerus bangsa dan akan memajukan negara. Arwana juga memastikan bahwa para penerus bangsa memiliki tempat yang nyaman untuk menimba ilmu sehingga Arwana juga turut andil dalam merenovasi sekolah yang berada di sekitar lokasi pabrik untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman.
In 2015, Arwana also educated the Indonesian Children School on factory and ceramics. Arwana also participated in the distribution of school supplies to the underprivileged students so they have adequate school supplies. As a company, Arwana strongly supports every child’s learning process that is believed to become the future of the nation and to bring the nation forward. Arwana also ensures that this next generation has a comfortable place to study, and this is why Arwana also engaged in renovating schools located around the plant to create a comfortable learning environment.
Pada tahun 2015, kontribusi Perusahaan dalam bidang pendidikan telah dilakukan dengan memperbaiki TK dan SDN Ratalembah di Desa Tamanjeka. Kegiatan perbaikan ini berupa pemasangan keramik, perbaikan plafon, pengecatan dinding, serta mengganti jendela kawat menjadi jendela kaca. Dukungan Arwana terhadap
In 2015, the Company’s contribution has been made by renovating Ratalembah Kindergarten and Elementary School, which is located in Tamanjeka Village. This renovation consisted of installation of ceramic tiles, ceiling repair, walls painting, as well as replacement of windows
89
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
pendidikan juga ditunjukkan melalui pembangunan SMK Pertanian di Cigalontang, yang berada di perbatasan antara Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
from wire to glass. Arwana’s support towards education is also evident from the construction of Agriculture High School in Cigalontang that is located in the border of Garut and Tasikmalaya, West Java.
2. Kesehatan
2. Health
Selain itu, Arwana juga berkontribusi dalam bidang kesehatan sebagai salah satu tanggung jawab sosialnya. Dalam hal ini, Arwana menyelenggarakan kegiatan donor darah yang dilakukan setiap bulan di masing-masing Plant, dan setiap triwulan di kantor pusat. Terdapat juga pengobatan gratis yang dilakukan 2 (dua) kali per tahun di setiap plant, serta khitanan massal dan pemberian kursi roda. Tidak hanya untuk memenuhi tanggung jawab sebagai sebuah perusahaan, hal ini dilakukan oleh Arwana dalam rangka kepeduliannya terhadap kesehatan di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Arwana, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Arwana juga telah menyediakan sebuah ambulans di Plant II yang dapat dipergunakan oleh masyarakat disekitar plant.
Moreover, Arwana also contributes in the area of health as one of its social responsibilities. Arwana held blood donor events once a month in each plant, and once every quarter in the head office. Moreover, there are 2 (two) free medical treatments per year in each plant, as well as mass circumcision, and wheel chair provisions. These activities are not only for fulfilling the corporate responsibility, but they are being conducted by Arwana due to its attention towards health concern in Indonesia. These events are conducted by Arwana in partnership with Indonesia Red Cross. Arwana also provides ambulance in Plant II that can be used by the community surrounding the plant.
3. Perbaikan Tempat Ibadah
3. Repairing Worship Places
Kegiatan sosial lainnya yang dilakukan oleh Arwana adalah membangun dan merenovasi rumah-rumah ibadah. Perbaikan rumah ibadah yang telah dilakukan di tahun 2015 adalah perbaikan Masjid Al Muhajirin di Desa Tabalu, perbaikan Gereja Hosiana di Desa Pantago, perbaikan Masjid Babul Janah di Desa Tanuca, Masjid Bustanul Huda di Desa Bulog, Mushola Muhajirin di Desa Padelembara, serta perbaikan Masjid di Desa Lape. Arwana juga mengirim karyawan yang berprestasi untuk menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci. Selain itu, Arwana juga memberikan sembako Lebaran kepada para karyawan dan masyarakat yang berada di sekitar plant, serta panti asuhan sebagai wujud keikutsertaan Arwana dalam kegiatan menyambut Hari Raya.
Another social activity that is carried out by Arwana is building and renovating worship places. The renovations that have been completed in 2015 are Al Muhajirin Mosque in Tabalu Village, Hosiana Church in Pantago Village, Babul Janah Mosque in Tanuca Village, Bustanul Huda Mosque in Bulog Village, Muhajirin Mosque in Padelembara Village, as well as Mosque in Lape Village. Arwana also sponsors their top achieving employees for religious pilgrimage to the Holy Land. Moreover, Arwana also distributes basic staples foods during Idul Fitri to employees and community around the plant, as well as orphanage as a form of Arwana’s participation in welcoming Idul Fitri.
Ekonomi Economy
Tanggung jawab sosial dalam aspek ekonomi dilakukan Arwana melalui pembangunan pabrik yang biasanya berlokasi di daerah yang masih belum terbangun dan berkembang di Indonesia. Pembangunan pabrik biasa dimulai dengan penghijauan dan perbaikan infrastruktur jalan di sekitar area pabrik. Dengan terbangunnya akses jalan di sekitar lingkungan pabrik, ekonomi masyarakat sekitarnya pun mulai terangkat, melalui lapangan kerja yang terbuka maupun tersedianya tempat yang dapat digunakan warga untuk membina usaha disekitar pabrik. Salah satu bantuan yang diberikan oleh Arwana ialah memperluas warung Ibu Suwarno di Desa Bakti Agung dengan melakukan penambahan tiang kolom, pemasangan pintu baru, pemasangan jendela warung, keramik, dinding papan, penggantian atap seng, pengecatan serta instalasi listrik. Bantuan yang diberikan oleh Arwana bertujuan untuk membantu pemerintah mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat agar kesejahteraan dapat tercapai.
Social responsibilities in economic aspect are carried out by Arwana through plant construction located in areas that are still undeveloped in Indonesia. The plant construction usually commenced with planting greeneries and improvements in infrastructure around the plant. With an open transportation access around the plant, the local economy also starts to improve, through job creation and the availability of places that can be used by the community to build businesses around the factory. One of the supports that is provided by Arwana is expanding the stall of Mrs. Suwarno in Bakti Agung Village by adding a column, installing a new door, stall windows, ceramic tiles, wall separator, zinc roofing, wall painting, as well as electrical installation. The supports that Arwana provided are aimed to help the government in reducing the unemployment rate and increasing living standards of the community in order to achieve economic well-being.
Arwana juga membuka kesempatan kerja sebagai bentuk pengembangan komunitas. Hal ini dilakukan dengan cara mengembangkan usaha kecil menengah dengan cara memberikan hasil produksi yang tidak digunakan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikreasikan dan dijual kembali. Seperti untuk membangun kios, membuat pot dan lain-lain. Pelatihan keterampilan kerja juga diberikan Perusahaan kepada ibu-ibu yang berada di sekitar plant dan anak-anak yang usia sekolah. Pelatihan yang diberikan berupa keterampilan menjahit dan keterampilan menggunakan komputer.
Arwana also opens up employment opportunities as a form of community development. This is accomplished by helping create small-medium businesses by providing them with useless excess from production, which can be recycled to be sold in a form of materials to build a kiosk, make pots, etc. Skill training was also provided by Arwana to all women and children in school around the plant. The trainings given are sewing and computer skills.
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
90
Lingkungan Environment
Kepedulian sosial Arwana tidak hanya terbatas sampai di masyarakat saja, namun juga lingkungan, baik di dalam maupun luar pabrik.
Arwana’s social responsibility is not only limited to the community, but also environment, within and outside of the plants.
Kepedulian Arwana terhadap lingkungan di luar pabrik ditunjukkan melalui pembangunan jembatan, pembuatan sanitasi air, perbaikan rumah warga, serta penanaman pohon di setiap lingkungan umum di daerah sekitar plant. Pembangunan jembatan adalah bentuk kontribusi Arwana dalam rangka memudahkan mobilisasi. Proyek pembangunan jembatan yang dilakukan Arwana di tahun 2015 terdapat di daerah Jawa Barat dan Kalimantan Barat.
Arwana’s responsibility towards the environment outside of the plants is fulfilled by bridge construction, installation of water sanitation, house renovations, as well as tree planting in every public space in the plant vicinity. The bridge construction is a form of Arwana’s contribution in order to facilitate mobilization. In 2015, this project is conducted in West Java and West Kalimantan.
Selain membangun jembatan, Arwana juga membangun sanitasi.di daerah sekitar Plant II untuk menjamin adanya air bersih di daerah tersebut guna menciptakan lingkungan hidup tanpa zat beracun dan limbah. Salah satu program Arwana yang menjadi wujud peduli lingkungan adalah konservasi air yang meliputi kebijakan, strategi dan kegiatan untuk mencegah air limbah dari pabrik masuk kedalam air bersih dan mencemari lingkungan, serta mengusahakan air bersih sebagai sumber daya yang berkelanjutan.
Other than building bridges, Arwana also installed sanitation around Plant II to secure clean water in those areas to create living environment that is free of toxic substance and waste. One of Arwana’s programs that become the fulfillment of the environmental responsibility is water conservation that includes policy, strategy and activity to prevent the contamination of water waste from factory into the environment, as well as providing clean water as sustainable resource.
Di dalam lingkungan pabrik, Arwana menerapkan program Zero Waste. Program ini dilakukan dengan cara menyingkirkan racun dan limbah tanpa membakar atau menimbunnya, sehingga dapat melestarikan dan memulihkan semua sumber daya. Zero Waste adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk pengolaan, pendidikan dan perencanaan industri yang lebih baik.
Inside the plant, Arwana implements Zero Waste program. This program is accomplished by eliminating toxic and waste without burning or piling it up, so to enable the preservation and restoration of all resources. Zero Waste is a strategy that aims at a better industrial management, education and planning.
Arwana juga melakukan penanaman pohon di beberapa daerah, seperti di Serang, Tangerang, Gresik, Mojokerto dan Ogan Ilir. Selain itu, penanaman pohon juga dilakukan di Pulau Panjang, Kantor Bupati Ogan Ilir, sekolah-sekolah yang berada di sekitar plant serta di taman-taman kota. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberi keteduhan dan mendaur ulang air. Hal ini juga merupakan salah satu cara terbaik dalam menghilangkan polusi dan emisi gas rumah kaca.
Arwana also initiates tree planting in several areas such as Serang, Tangerang, Gresik, Mojokerto and Ogan Ilir. Moreover, tree planting is also carried out in Pulau Panjang, the Governor’s office of Ogan Ilir, schools around the plant, as well as city parks. The objective of this activity is to provide shelter and to recycle water. This is also the best way to eliminate pollution and greenhouse gas emission.
Kepedulian Arwana terhadap lingkungan juga diakui oleh berbagai instansi publik dimana Arwana dianugerahi sebagai “Industri Hijau Keramik Pertama di Indonesia” pada tahun 2013 oleh Rekor Bisnis (ReBi) dan juga sebagai peraih “Penghargaan Industri Hijau” selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai 2015 oleh pemerintah Indonesia.
Arwana’s responsibility towards the environment is also acknowledged by various public institutions, in which Arwana is awarded as “The First Green Ceramic Industry in Indonesia” in 2013 by Business Records (ReBi) and also as the winner of “Green Industry Award” for five consecutive years from 2011 to 2015 by Indonesia government.
“
“
Adanya tanggung jawab sosial merupakan wujud dari kepedulian Perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingannya dalam segala aspek terkait dengan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Social responsibility is a realization of the Company’s commitment towards all stakeholders in every aspect relating to social, economic, and environment.
91
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Laporan Keuangan Financial Report
93 94
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Responsibility on the Annual Report
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Responsibility on the Financial Statements
Laporan Keuangan Konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta Laporan Auditor Independen Consolidated Financial Statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with Independent Auditors’ Report
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan Responsibility on the Annual Report
Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan 2015 PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.
Representation Letter of the member of Board of Commissioners and Directors regarding the responsibility of Annual Report 2015 of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perseroan.
We, the undersigned, certify that all information in the Annual Report 2015 of PT Arwana Citramulia Tbk and Company’s subsidiaries has been presented thoroughly and we are fully responsible of the validity of the content of the company’s annual report.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Thus this representation letter is made accordingly.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Laksamana (Purn) DR. Marsetio, MM; President Commissioner
Edwin Pamimpin Situmorang, SH, MH;
Drs. H. Karsanto, MBA
Vice President Commissioner
Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Tandean Rustandy, MBA; Chief Executive Officer
93
Edy Suyanto, SE;
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Chief Operating Officer
Independent Director
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Responsibility on the Financial Statements
Surat pernyataan Direksi tentang tanggung jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.
Representation Letter of Board of Directors regarding the responsibility of Consolidated Financial Statements for years ended on December 31, 2015 and 2014 of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
We, the undersigned: Nama / Name : Jabatan / Position : Alamat / Address :
Tandean Rustandy, MBA; Chief Executive Officer Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610
Nama / Name : Edy Suyanto, SE; Jabatan / Position : Chief Operating Officer Alamat / Address : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610 Nama / Name : Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si Jabatan / Position : Independent Director Alamat / Address : Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24; Kembangan Selatan; Jakarta 11610 Menyatakan bahwa :
Declare that :
•
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.
•
We are responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statement of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries.
•
Laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
•
•
Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar.
The consolidated financial statements of PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries have been prepared and presented in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia.
•
All information has been fully and correctly disclosed in PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries consolidated financial statement.
•
The consolidated financial statements of PT Arwana Citramulia Tbk and Subsidiaries do not contain any incorrect information of material facts nor do they omit material information or facts.
•
We are responsible for the internal control system of PT Arwana Citramulia Tbk and subsidiaries.
•
•
Laporan keuangan konsolidasi PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal PT Arwana Citramulia Tbk dan Anak Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This is our declaration, which has been made truthful.
Jakarta, 18 Februari 2016
Jakarta, February 18, 2016
Tandean Rustandy, MBA;
Edy Suyanto, SE;
Mayjen TNI (Purn) Hatta Safrudin, SH, M.Si
Chief Executive Officer
Chief Operating Officer
Independent Director
Annual Report 2015 | PT Arwana Citramulia Tbk
94
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionally left blank
PT Arwana Citramulia Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page Surat Pernyataan Direksi
Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .........................
1-2
............. Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian .............................
3-4
Consolidated Statement of Profit or Loss and .............................. Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .....................
5
............ Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian .....................................
6-7
....................... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian..............
8-86
......... Notes to the Consolidated Financial Statements
****************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah) Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aset lancar lain-lain
ASSETS
2d,2s,5,30 2s,6, 13,18,30 2g,29 2s,7,30 2e,8,13,18 17a 2f,9 10
TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset tidak lancar lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
2o,17f 2h,2i,11,13,18 2s,2i,2o,12,30
5.104.533.709
47.235.005.563
32.139.868.157
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables
397.467.569.273 14.100.164.405 2.358.443.609 83.987.840.161 827.294.549 1.244.081.192 4.088.080.088
372.846.558.039 17.291.270.393 2.718.918.458 58.178.336.958 393.124.869 556.598.467 8.238.647.211
288.363.137.413 16.733.912.589 1.283.829.152 56.150.531.321 3.554.120.150 1.078.279.013 5.801.717.938
Related party Third party - net Other receivables Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
509.178.006.986
507.458.459.958
405.105.395.733
TOTAL CURRENT ASSETS
6.902.682.129 884.792.151.368 29.906.634.971
7.253.893.443 736.206.333.096 9.019.447.046
9.698.687.252 705.760.636.024 16.931.689.840
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets - net Other non-current assets
921.601.468.468
752.479.673.585
732.391.013.116
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.430.779.475.454
1.259.938.133.543
1.137.496.408.849
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Disajikan kembali (Catatan 4)/ As restated (Note 4)
31 Desember/December 31, Catatan/ Notes
2015
2014
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek: Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Beban akrual Utang pajak Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang kepada pemasok
LIABILITIES AND EQUITY
2s,14,30 2s,15,30 2s,16,30 2o,17b
14.347.966.709 205.442.224
6.564.788.640 94.270.114
187.557.323.358 3.559.589.517 96.718.932.052 7.582.869.767
141.312.230.907 4.074.455.104 89.785.709.807 31.996.627.801
142.434.670.278 2.262.581.567 89.854.392.638 43.792.326.265
6.923.076.924 141.218.741.549
15.000.000.000 18.950.515.921
12.259.826.898 14.517.705.216
498.857.920.866
315.672.948.473
311.780.561.616
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2s,18,30
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Liabilitas imbalan kerja
55.297.387.699 -
CURRENT LIABILITIES Short-term debts: Bank loan Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts: Bank loans Due to suppliers
2s,13,30
NON-CURRENT LIABILITIES
3.461.538.458 33.731.539.074
34.322.926.514
25.384.615.384 38.597.116.157
Long-term debts - net of current maturities: Bank loans Employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
37.193.077.532
34.322.926.514
63.981.731.541
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
536.050.998.398
349.995.874.987
375.762.293.157
TOTAL LIABILITIES
2s,18,30 2m,19
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp12,5 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.341.430.976 saham Tambahan modal disetor - neto Saham treasuri Saldo laba Total Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
EQUITY
21 1b,2k,2q,22 2t,21
2b,20
91.767.887.200 232.182.177 (1.267.619.949) 789.692.468.198
91.767.887.200 232.182.177 805.069.705.421
91.767.887.200 232.182.177 658.916.882.090
Equity attributable to owners of the Parent Entity Capital stock Authorized - 12,000,000,000 shares at par value of Rp12.5 per share Issued and fully paid 7,341,430,976 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Retained earnings
880.424.917.626 14.303.559.430
897.069.774.798 12.872.483.758
750.916.951.467 10.817.164.225
Total Non-controlling interests
894.728.477.056
909.942.258.556
761.734.115.692
TOTAL EQUITY
1.430.779.475.454
1.259.938.133.543
1.137.496.408.849
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2015
Catatan/ Notes
2014 Disajikan kembali (Catatan 4)/As restated (Note 4)
PENJUALAN NETO
1.291.926.384.471
2g,2l,24,29
1.609.758.677.687
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
1.003.838.058.164
2g,2l,25,29
1.087.606.057.608
COST OF GOODS SOLD
522.152.620.079
GROSS PROFIT
LABA KOTOR Laba penjualan aset tetap Beban penjualan Beban umum dan administrasi Rugi selisih kurs - neto Pendapatan lain-lain Beban lain-lain LABA USAHA
288.088.326.307 85.000.000 (137.713.044.045) (40.806.819.230) (9.237.283.423) 2.049.171.392 (83.093.907)
2g,11 2l,26 2l,26 2n
102.382.257.094
Pendapatan keuangan Beban keuangan
1.616.968.352 (8.484.909.022 )
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
95.514.316.424
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
122.089.923 (134.546.263.812) (39.997.786.004) (799.281.381) 5.329.720.654 (129.908.111) 352.131.191.348
13,18
2.321.430.609 (5.768.209.981)
Gain on sale of fixed assets Selling expenses General and administrative expenses Loss on foreign exchange - net Other income Other expenses INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance costs
348.684.411.976
INCOME BEFORE INCOME TAX
24.958.350.700 (653.977.624)
85.772.743.500 1.031.884.430
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
Beban pajak - neto
24.304.373.076
86.804.627.930
Income tax expense - net
LABA TAHUN BERJALAN
71.209.943.348
261.879.784.046
PROFIT FOR THE YEAR
2o,17c
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan aktuarial atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang Pajak penghasilan terkait PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - SETELAH PAJAK TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
4.020.755.751 (1.005.188.938)
19c 17d
5.651.672.579 (1.412.918.145)
Item that will not be reclassified to profit or loss: Actuarial gain on long-term employee benefits liability Related income tax
3.015.566.813
4.238.754.434
OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR - AFTER TAX
74.225.510.161
266.118.538.480
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
259.514.561.460 2.365.222.586
PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interests
261.879.784.046
TOTAL
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
69.781.900.528 1.428.042.820
TOTAL
71.209.943.348
2b,20
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2015
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
72.719.934.489 1.505.575.672
TOTAL
74.225.510.161
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
9,51
2b,20
2p,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2014 Disajikan kembali (Catatan 4)/As restated (Note 4)
263.615.718.947 2.502.819.533
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling interests
266.118.538.480
TOTAL
35,35
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk/ Equity attributable to owners of the Parent Entity
Catatan/ Notes Saldo tanggal 31 Desember 2013 (dilaporkan sebelumnya) Penyesuaian atas penyajian kembali - kerugian aktuarial Saldo tanggal 1 Januari 2014 (disajikan kembali) Dividen kas
20,23
Total penghasilan komprehensif lain Saldo tanggal 31 Desember 2014
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock - Issued and Fully Paid
Tambahan Modal Disetor - Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
Saham Treasuri/ Treasury Stock
91.767.887.200
232.182.177
-
-
-
-
91.767.887.200
232.182.177
-
658.916.882.090
750.916.951.467
-
-
-
(117.462.895.616 )
(117.462.895.616 )
665.421.375.309
(6.504.493.219 )
757.421.444.686
(6.504.493.219 )
Total Ekuitas/ Total Equity
11.068.438.843
(251.274.618)
10.817.164.225 (447.500.000)
768.489.883.529
(6.755.767.837 )
761.734.115.692 (117.910.395.616 )
Balance as of December 31, 2013 (as previously reported) Restatement adjustments - actuarial loss Balance as of January 1, 2014 (as restated) Cash dividend
-
-
-
263.615.718.947
263.615.718.947
2.502.819.533
266.118.538.480
91.767.887.200
232.182.177
-
805.069.705.421
897.069.774.798
12.872.483.758
909.942.258.556
Balance as of December 31, 2014
-
(88.097.171.712 )
(88.097.171.712 )
20,23
-
-
Saham treasuri
2t,21
-
-
Saldo tanggal 31 Desember 2015
Neto/ Net
Total other comprehensive income
Dividen kas
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
Saldo Laba/ Retained Earnings
Kepentingan Nonpengendali/ Noncontrolling Interests
-
-
91.767.887.200
232.182.177
(1.267.619.949)
(1.267.619.949)
-
(1.267.619.949 )
(74.500.000) -
(88.171.671.712 ) (1.267.619.949 )
Cash dividend Treasury stocks
72.719.934.489
72.719.934.489
1.505.575.672
74.225.510.161
Total comprehensive income for the year
789.692.468.198
880.424.917.626
14.303.559.430
894.728.477.056
Balance as of December 31, 2015
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan dan untuk beban operasi lainnya Pembayaran atas: Pajak Beban bunga Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank jangka pendek Pembayaran dividen kas oleh Perusahaan Pembayaran utang jangka panjang: Utang bank Utang kepada pemasok Pembelian saham treasuri Pembayaran utang jangka pendekutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen kas oleh Entitas Anak kepada kepentingan nonpengendali Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
Catatan/ Notes
2014 Disajikan kembali (Catatan 4)/As restated (Note 4)
1.270.496.479.225 1.616.968.352
1.524.717.899.256 2.321.430.609
(1.086.879.110.943)
(1.183.909.079.928)
(66.524.751.002) (6.791.438.450)
(99.606.289.049) (4.585.964.972)
111.918.147.182
238.937.995.916
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Receipts of interest income Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Payments of: Taxes Interest expense Net cash provided by operating activities
1.605.709.021 (81.995.673.304)
11 11
1.645.551.162 (86.889.013.567)
(1.397.441.319)
12
(2.603.689.455)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Payment of advances for purchase of fixed assets
(87.847.151.860)
Net cash used in investing activities
(81.787.405.602)
40.949.420.990 (88.097.171.712) (4.615.384.618) (18.950.515.921) (1.267.619.949)
(447.500.000)
Cash dividends paid by Subsidiary to non-controlling interests
(135.995.706.650)
Net cash used in financing activities
7.783.178.069 23
(117.462.895.616)
2t,21
(22.670.692.282) (3.062.408.931) -
(205.442.224)
(74.500.000)
(135.387.890)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Cash dividends paid by the Company Payment of long-term debts: Bank loans Due to suppliers Treasury stock Payment of short-term debtconsumer financing payable
20
(72.261.213.434)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah)
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
2015
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
Catatan/ Notes
(42.130.471.854)
2014 Disajikan kembali (Catatan 4)/As restated (Note 4)
15.095.137.406
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
47.235.005.563
5
32.139.868.157
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
5.104.533.709
5
47.235.005.563
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Information on non-cash activities is disclosed in Note 34.
Informasi atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas diungkapkan dalam Catatan 34.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian perusahaan
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT Arwana Citramulia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Arwana Citra Mulia berdasarkan akta notaris Raden Santoso No. 21 tanggal 22 Februari 1993, yang telah diubah berdasarkan akta notaris Imam Santoso, S.H., No. 147 tanggal 26 Oktober 1993 dan No. 105 tanggal 15 November 1993, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Arwana Citramulia. Anggaran dasar Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14065.HT.01.01.TH.93 tanggal 20 Desember 1993 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 95 Tambahan No. 5576 tanggal 27 November 1997.
PT Arwana Citramulia Tbk (the “Company”) was established under the name PT Arwana Citra Mulia based on the notarial deed No. 21 dated February 22, 1993 of Raden Santoso, as amended by notarial deeds No. 147 dated October 26, 1993 and No. 105 dated November 15, 1993 of Imam Santoso, S.H., which covered, among others, the change in the Company’s name to PT Arwana Citramulia. The Company’s articles of association and its amendments were approved by the Ministry of Justice in its decision letter No. C214065.HT.01.01.TH.93 dated December 20, 1993, and was published in Supplement No. 5576 of State Gazette No. 95 dated November 27, 1997.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Yana Valentina Wilamarta, S.H., M.KN. No. 4 tanggal 28 Mei 2015, mengenai penyusunan kembali seluruh anggaran dasar perseroan. Perubahan terakhir tersebut telah didaftarkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0941417 tanggal 12 Juni 2015.
The Company’s articles of association has been amended from time to time, the latest amendment of which was made by notarial deed No. 4 dated May 28, 2015 of Yana Valentina Wilamarta, S.H., M.KN., concerning the rearrangement of Company’s articles of association. The latest amendment was registered with the Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU-AH.01.030941417 dated June 12, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di dalam negeri. Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24, Kembangan, Jakarta Barat dan pabriknya berlokasi di Jatiuwung, Tangerang, Banten.
According to article 3 of the Company’s articles of association, its scope of activities consists of the manufacture and sale of ceramic tiles for the local market. The Company’s head office is located in Sentra Niaga Puri Indah Block T2 No. 24, Kembangan, West Jakarta, and its plant is located in Jatiuwung, Tangerang, Banten.
Perusahaan mulai beroperasi komersial sejak tanggal 1 Juli 1995.
secara
The Company started commercial operations on July 1, 1995.
PT Suprakreasi Eradinamika adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan Entitas Anaknya (selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”).
PT Suprakreasi Eradinamika is the ultimate parent entity of the Company and its Subsidiaries (collectively referred to hereafter as the “Group”).
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran umum saham perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company’s public offering
Pada tanggal 28 Juni 2001, Perusahaan memperoleh surat pemberitahuan efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1595/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp120 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 tanggal 12 Juli 2001, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 17 Juli 2001.
On June 28, 2001, the Company received the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM), through his letter No. S-1595/PM/2001, of the initial public offering of 125,000,000 shares of stock with a par value of Rp100 per share, at the offering price of Rp120 per share. Based on letter No. S-2998/BEJ-EEM/07/2001 dated July 12, 2001 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list all of its shares of stock on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on July 17, 2001.
Pada tanggal 25 Oktober 2002, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I No. S-2343/PM/2002 dari Ketua BAPEPAM dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 356.753.150 saham dengan harga penawaran sebesar Rp100 setiap saham. Berdasarkan Surat Direksi Bursa Efek Jakarta No. S-2529/BEJEEM/11-2002 tanggal 7 November 2002, Perusahaan telah memperoleh persetujuan untuk mencatatkan sahamnya sebanyak 356.753.150 saham di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) efektif pada tanggal 21 November 2002.
On October 25, 2002, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the BAPEPAM, through his letter No. S-2343/PM/2002, of the Rights Issue offering of 356,753,150 shares at the offering price of Rp100 per share. Based on letter No. S-2529/BEJ-EEM/11-2002 dated November 7, 2002 of the Director of the Jakarta Stock Exchange, the Company was granted approval to list the 356,753,150 shares on the Jakarta Stock Exchange (now the Indonesia Stock Exchange) effective on November 21, 2002.
Pemecahan saham
c.
Stock split On March 28, 2013, the Company executed a 4-for-1 stock split, changing the par value per share from Rp50 to Rp12.5 per share. Trading of shares with the new par value per share in the Indonesia Stock Exchange started on July 8, 2013.
Pada tanggal 28 Maret 2013 Perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1 (lama) : 4 (baru), mengubah nominal per saham dari Rp50 menjadi Rp12,5 per saham. Perdagangan saham dengan nilai nominal baru tersebut di Bursa Efek Indonesia dilakukan mulai tanggal 8 Juli 2013.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Susunan Entitas Anak
GENERAL (continued) d.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has ownership of more than 50% in the following Subsidiaries:
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mempunyai kepemilikan lebih dari 50% pada Entitas Anak berikut:
Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiary
Domisili/ Domicile
Tahun Beroperasi Secara Tahun Komersial/ Penyertaan/ Commencement of Year of Commercial Acquisition Operations
PT Arwana Nuansakeramik (ANK)
Jakarta
2000
2000
PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA)
Jakarta
2001
2002
PT Primagraha Keramindo (PGK)
Jakarta
2001
1995
PT Arwana Anugerah Keramik (AAK)
Jakarta
2011
2013
The Company’s Subsidiaries
Persentase (%) Kepemilikan/ Percentage (%) of Ownership
Jenis Usaha/ Nature of Business
2015
Industri keramik/ Manufacture of ceramic tiles Industri keramik/ Manufacture of ceramic tiles Distribusi keramik/ Distribution of ceramic tiles Industri keramik/ Manufacture of ceramic tiles
Total Aset/ Total Assets
2014
2015
2014
99,90
99,90
404.478.710.183
445.786.877.490
99,89
99,89
747.264.062.834
547.497.973.107
65,00
65,00
418.127.431.504
400.561.838.597
99,85(*) 255.025.213.934
261.731.185.025
99,90(*)
(*) terdiri dari 50% pemilikan langsung dan 49,90% pemilikan tidak langsung melalui SKDA/consist of 50% of direct ownership and 49.90% indirect ownership through SKDA
ANK’s ceramic tile plant is located in Serang, Banten. SKDA’s ceramic tile plant is located in Wringin Anom, Gresik, East Java. AAK’s ceramic tile plant is located in Ogan Ilir, Palembang, South Sumatra.
ANK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Serang, Banten. SKDA memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Wringin Anom, Gresik, Jawa Timur. AAK memiliki pabrik keramik yang berlokasi di Ogan Ilir, Palembang, Sumatra Selatan. e.
Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan
e.
The boards of commissioners and directors, audit committee and employees The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tanggal 31 Desember 2015 Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : :
Marsetio : Edwin Pamimpin Situmorang : Karsanto :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Tandean Rustandy Edy Suyanto Hatta Safrudin
: : :
Board of Directors President Director Director Director As of December 31, 2014 Board of Commissioners President Commissioner/Independent Independent Commissioner Independent Commissioner
Tanggal 31 Desember 2014 Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : :
Edwin Pamimpin Situmorang : Karsanto : Donisius Iliadi :
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
: : :
Tandean Rustandy Edy Suyanto Hadi Purnama Widjaja
10
As of December 31, 2015 Board of Commissioners President Commissioner/Independent Independent Commissioner Independent Commissioner
: : :
Board of Directors President Director Director Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) e.
1.
Dewan komisaris, direksi, komite audit dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) e.
Commissioners, directors, audit committee and employees (continued) The composition of the Company’s audit committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tanggal 31 Desember 2015 Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Karsanto Lukman Sidharta Hadi Purnama Widjaja Tedy Sofyan
: : : :
As of December 31, 2015 Chairman Member Member Member
Tanggal 31 Desember 2014 Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Karsanto Donisius Iliadi Haryanto Lukman Sidharta
: : : :
As of December 31, 2014 Chairman Member Member Member
Pembentukan komite audit telah dilakukan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”) No. IX.1.5.
The formation of the audit committee is in accordance with the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) rule No. IX.1.5.
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk direksi dan komisaris Grup adalah sekitar Rp7,65 miliar dan Rp7,53 miliar masingmasing pada tahun 2015 dan 2014. Seluruh imbalan kerja yang diterima oleh direksi dan komisaris Grup bersifat jangka pendek.
Salaries and other compensation benefits of the directors and commissioners of the Group amounted to approximately Rp7.65 billion and Rp7.53 billion in 2015 and 2014, respectively. All compensation benefits of the directors and commissioners of the Group are classified as short-term compensation benefits.
Grup memiliki sejumlah 2.192 dan 2.102 karyawan tetap (tidak diaudit) masingmasing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Group had 2,192 and 2,102 permanent employees (unaudited) as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 29 Februari 2016.
The Group’s management is responsible for the preparation of the accompanying consolidated financial statements that were completed and authorized to be issued on February 29, 2016.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Dasar penyajian konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 1 (Revisi 2013), ”Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015, yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) serta Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”, dahulu BAPEPAM-LK).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements” which has been adopted effectively since January 1, 2015, which issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulation No. VIII.G.7 on the Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the Financial Services Authority (“OJK”, formerly BAPEPAMLK).
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian di bawah ini.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the following notes to the consolidated financial statements.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan arus kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows presents cash flows classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those applied in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah (Rp), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Setiap entitas di dalam Grup menetapkan mata uang fungsional masingmasing dan transaksi-transaksi yang dicatat di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah (Rp), which is also the Company’s functional currency. Each entity in the Group determines its own functional currency and all items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Efektif sejak tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 65, ”Laporan Keuangan Konsolidasian”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2015, the Group has adopted PSAK 65, “Consolidated Financial Statements”. The adoption of this PSAK has no significant impact to the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Entitas Anak yang dimiliki oleh Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak lainnya.
The consolidated financial statements include the accounts of the Subsidiaries which are more than 50% owned, directly or indirectly through another Subsidiary, by the Company.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) with Subsidiaries have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lainnya, seluruh hal berikut:
A Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continues to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, all of the following:
(a)
kekuasaan atas investee;
(a) power over investee;
(b)
eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee; dan
(b) exposure or rights of variable returns from its involvement to investee; and
(c)
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
(c) ability to use the power over investee to affect the amount of investor returns.
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Kepentingan nonpengendali (KNP) mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Non-controlling interests (NCI) represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Parent Entity, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the parent entity.
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika kerugian ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if the losses create an NCI deficit balance. In case of loss of control over a Subsidiary, the Company: •
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiary;
•
derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;
• • • • •
14
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. The assessment includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi. Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. Any contingent consideration to be transferred by the acquirer is recognized at fair value at the acquisition date.
Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, are recognized in accordance with PSAK 55 (Revised 2014) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Kombinasi bisnis (lanjutan)
c.
ACCOUNTING
Business combinations (continued)
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGUs”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and a part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Setara kas
d.
Cash equivalents Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted or pledged as collateral for debts, are classified as “Cash Equivalents”. Time deposits that are pledged as collateral for Letters of Credit (L/C) are considered as “Restricted Time Deposits”, which are presented as part of other current assets in the consolidated statement of financial position.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan utang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan Letters of Credit (L/C) dianggap sebagai “Deposito Berjangka yang Dibatasi Penggunaannya” yang disajikan sebagai bagian dari aset lancar lain-lain pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Biaya dibayar di muka
f.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their benefical periods.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat. g.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for inventory losses is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya. f.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g.
Transactions with related parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup.
A related party is a person or entity that is related to the Group.
a.
a.
A person or a close member of that person's family is related to the Group, if that person: (i) has control or joint control over the Group; (ii) has significant influence over the Group; or (iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent entity of the Company.
b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies: (i) The entity and the Group are members of the same group. (ii) One entity is an associate or joint venture of the Group (or an associate or joint venture of a member of a group of which the Group is a member).
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan Grup, jika: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) merupakan personil manajemen kunci Grup atau entitas induk dari Perusahaan.
b.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Grup adalah anggotanya). (iii) entitas dan Grup adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) Both entity and the Group are joint ventures of the same third party.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
(iv) Grup adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a. (vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(iv) The Group is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
Transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 29.
All significant transactions with related party are disclosed in Note 29.
(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in point a. (vii) A person identified in point a(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Aset tetap
h.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged to current operations.
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan untuk kelangsungan dari pengoperasian suatu aset tetap, setiap biaya dari inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan ke operasi berjalan.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued) Depreciation is calculated on the straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Perlengkapan teknik dan laboratorium
i.
16 - 20 4 - 16 4-8 4-8 4
Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Vehicles Technical and laboratory equipment
Aset dalam penyelesaian dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dialihkan ke akun aset tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to operations in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap direviu, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at the end of the reporting period.
Penurunan nilai aset non-keuangan
i.
Impairment of non-financial assets The Group assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Biaya pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Biaya emisi efek ekuitas
k.
Stock issuance costs Costs incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings.
Biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan langsung dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. l.
Borrowing costs Borrowing costs are generally expensed as incurred. Borrowing costs are capitalized if they are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the asset for its intended use or sale are in progress and the expenditures and borrowing costs are being incurred. Borrowing costs are capitalized until the assets are ready for their intended use. If the resulting carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized.
Biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying asset). Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi. Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan, maka rugi penurunan nilai diakui. k.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
l.
Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”).
Pendapatan dari penjualan diakui bila risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah dipindahkan kepada pembeli.
Revenue from sales is recognized at the time the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when they are incurred.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Imbalan kerja karyawan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m.
ACCOUNTING
Employee benefits
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja yang tidak didanakan berdasarkan Undangundang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”) dan PSAK 24 (Revisi 2013), ”Imbalan Kerja” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2015.
The Group recognizes its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”) and PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which has been adopted effectively since January 1, 2015.
PSAK 24 (Revisi 2013), antara lain, menghapuskan “pendekatan koridor” yang diperbolehkan dalam versi sebelumnya dan memberikan perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja.
PSAK 24 (Revised 2013), among others, eliminate the “corridor approach” permitted under the previous version and significant changes in the recognition, presentation and disclosure of employee benefits.
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian. Grup menggunakan kebijakan yang baru untuk mengakui keuntungan atau kerugian aktuarial, yaitu pengakuan langsung melalui pendapatan komprehensif lainnya.
The adoption of PSAK 24 (Revised 2013) has a significant impact on the consolidated financial statements. The Group applied the revised policy for recognizing actuarial gains or losses, which are directly recognized in other comprehensive income.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projectedunit-credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Pension costs under the Group’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unitcredit method and applying the assumptions on discount rate and annual rate of increase in compensation.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Foreign currency transactions and balances
Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah menggunakan kurs terakhir yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the last prevailing rates as of such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang berikut:
The rates of exchange used were as follows:
digunakan
adalah
sebagai
31 Desember/December 31, 2015 1 Euro Eropa (Euro) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Dolar Singapura (SIN$) 1 Yen Jepang (JP¥)
o.
2014
15.070 13.795 9.751 115
15.133 12.440 9.422 104
Pajak penghasilan badan
o.
1 European euro (Euro) 1 United States dollar (US$) 1 Singapore dollar (SIN$) 1 Japanese yen (JP¥)
Corporate income tax Effective dated January 1, 2015, the Group has adopted PSAK 46 (Revised 2014), “Income Tax”. The adoption of this PSAK has no significant impact to the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Pajak penghasilan badan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Corporate income tax (continued)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk pelaporan komersial dan pajak setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiscal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as tax losses carry-forward, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax is calculated at the tax rate that has been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.
Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masingmasing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam total neto untuk masingmasing perusahaan tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax losses carry-forward, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Amendment to tax obligation is recorded when an assessment letter (“Surat Ketetapan Pajak” or “SKP”) is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. The additional taxes and penalty imposed through an SKP are recognized as income or expense in the current year profit or loss, unless objection/appeal is taken. The additional taxes and penalty imposed through the SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Laba per saham
p.
Earnings per share The amount of earnings per share is calculated by dividing the profit for the year attributable to the owners of the Parent Entity by the weighted-average number of issued and fully paid shares.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
r.
2.
Restrukturisasi entitas sepengendali
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Restructuring transactions of entities under common control
Pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi Grup atau entitas individual yang berada dalam Grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, asset atau liabilitas yang dialihkan harus dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interest).
The transfer of asset, liability, shares and other ownership instruments among entities under common control does not result in any gain or loss to the Group or individual entity within the same Group. Since the restructuring transaction among entities under common control does not change the economic substances of the ownerships of the asset, liability, shares or other ownership instruments which are being transferred, the transferred asset or liability should be recorded based on book value using the pooling-of-interests method.
Dalam metode penyatuan kepentingan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung pada periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Seluruh saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada saat penerapan awal PSAK 38 (Revisi 2012), harus direklasifikasi ke akun “Tambahan Modal Disetor - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Under the pooling-of-interests method, the financial statement items of the restructured entity for the period of which the restructuring occurs and for any comparative periods presented should be presented as if the restructuring had occurred since the restructured entity is under common control. The balance of “Difference arising from restructuring transactions of entities under common control” at the initial implementation of PSAK 38 (Revised 2012), should be reclassified to “Additional Paid-in Capital - Net” in the consolidated statement of financial position.
Pelaporan segmen
r.
Segment reporting
Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing certain products (business segment), which component is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo antar grup dan transaksi antar grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Financial instruments
Grup telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, PSAK 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Penerapan PSAKPSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The Group has adopted PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, PSAK 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures” and PSAK 68, “Fair Value Measurement”. The adoption of these PSAKs has no significant impact to the financial reporting and disclosures to the consolidated financial statements.
i. Aset keuangan
i.
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Group commits to purchase or sell the assets.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan.
As of December 31, 2015, the Group’s financial assets included cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and other non-current assets security deposits.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
i. Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Grup telah menetapkan bahwa seluruh aset keuangan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, aset keuangan tersedia untuk dijual dan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group has determined that all those financial assets are categorized as loans and receivables. As of December 31, 2015, the Group did not have any financial assets at fair value through profit or loss, availablefor-sale financial assets and held-tomaturity investments.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
ii. Liabilitas keuangan
ii. Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, dikurangkan dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value which, in the case of liabilities at amortized cost, is net of directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas keuangan Grup mencakup utang jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang.
As of December 31, 2015, the Group’s financial liabilities included short-term debts, trade payables to third parties, other payables, accrued expenses, and longterm debts.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2.
s. Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Financial instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
ii. Financial liabilities (continued)
Grup telah menetapkan bahwa seluruh liabilitas keuangan dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak mempunyai liabilitas keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, atau derivatif yang dibentuk sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
The Group has determined that all of those financial liabilities are categorized as liabilities at amortized cost. As of December 31, 2015, the Group did not have any financial liabilities at fair value through profit or loss or derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan atau kerugian harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in profit or loss when liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
s.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) iv.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risks associated with the instruments are taken into account.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
v.
Amortized instruments
cost
of
financial
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan nilai aset keuangan
vi. Impairment of financial assets The Group assesses at each consolidated statement of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
keuangan
Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
ACCOUNTING
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics, and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman atau piutang yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
keuangan
Financial instruments (continued) vi. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued) The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan total kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) s.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
aset
dan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) vii. Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement, and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) t.
2.
Saham treasuri
t.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
ACCOUNTING
Treasury stock Treasury stock recorded at the amount of cost to repurchase the stock which purchased by the Company from the market and presented as deduction to equity.
Saham treasuri dicatat sebesar biaya perolehan kembali saham yang dibeli Perusahaan dari pasar dan disajikan sebagai pengurang ekuitas.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ESTIMASI
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Namun, ketidakpastian estimasi dan asumsi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.
Pertimbangan
Judgments
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap total yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgments, apart from those including estimations and assumptions, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a. Penentuan mata uang fungsional
a. Determination of functional currency Management has made judgment on the determination of functional currency. The functional currency of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of manufacturing.
Manajemen telah membuat pertimbangan dalam penentuan mata uang fungsional. Mata uang fungsional dari Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban produksi. b. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b. Classification of financial liabilities
financial
assets
and
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2s.
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2s.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
Estimasi dan Asumsi
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Estimates and Assumptions
Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below:
a. Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
a. Determination of fair values of financial assets and financial liabilities
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair value. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
b. Estimasi masa manfaat aset tetap
b. Estimating useful lives of fixed assets The Group estimates the useful lives of its fixed assets based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of fixed assets is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above.
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
b.
Estimasi masa manfaat aset tetap (lanjutan)
b. Estimating useful lives of fixed assets (continued)
Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.
The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets.
c. Realisasi dari aset pajak tangguhan
c. Realizability of deferred tax assets The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Estimasi ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. d.
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya
d.
Estimation of pension cost and other employee benefits The cost of defined benefit plan and present value of the pension obligation are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among other things, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Group’s assumptions are directly recognized as other comprehensive income. Due to the complexity of the valuation, and its underlying assumptions and long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions.
Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unitcredit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakui langsung seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3.
MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
e.
e.
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya
While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experience or significant changes in its assumptions may materially affect the costs of and obligations for pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date.
Grup percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.
4.
Estimation of pension cost and other employee benefits
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
4.
RESTATEMENT OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) sebagai berikut:
The Company restated its consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended, and as of January 1, 2014/December 31, 2013 due to the adoption of PSAK 24 (Revised 2013) as follows:
Efektif 1 Januari 2015, Grup telah menerapkan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari International Accounting Standards (“IAS”) 19.
Effective January 1, 2015, the Group has retrospectively adopted PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, which adopted from International Accounting Standards (“IAS”) 19.
PSAK ini menetapkan antara lain, (i) menghapuskan “corridor approach” yang digunakan dalam PSAK sebelumnya dan (ii) perubahan signifikan dalam pengakuan, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca-kerja yang antara lain sebagai berikut:
This PSAK provides, among others, (i) the elimination of the “corridor approach” permitted under the previous version and (ii) significant changes in the recognition, presentation and disclosure of post-employment benefits which, among others, are as follows:
•
Keuntungan dan kerugian aktuarial saat ini diharuskan untuk diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya (OCI) dan dikeluarkan secara permanen dari laba atau rugi.
•
Actuarial gains and losses are now required to be recognized in other comprehensive income (OCI) and excluded permanently from profit or loss.
•
Keuntungan yang diharapkan atas plan aset tidak lagi diakui dalam laba atau rugi. Keuntungan yang diharapkan digantikan dengan mengakui pendapatan bunga (atau beban) atas program manfaat pasti bersih (atau liabilitas) dalam laba atau rugi, yang dihitung menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.
•
Expected return on plan assets will no longer be recognized in profit or loss. Expected returns are replaced by recognizing interest income (or expense) on the net defined benefit asset (or liability) in profit or loss, which is calculated using the discount rate used to measure the pension obligation.
•
Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan tidak bisa lagi ditangguhkan dan diakui periode mendatang. Semua biaya jasa lalu akan diakui lebih awal ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika Grup mengakui biaya restrukturisasi atau biaya pemutusan terkait.
•
Unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period. Instead, all past service costs will be recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs or when the Group recognizes related restructuring or termination costs.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
4.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Perubahan tersebut dibuat agar aset atau liabilitas pensiun bersih diakui dalam posisi laporan keuangan konsolidasian untuk menggambarkan nilai penuh dari defisit atau surplus program.
Such changes are made in order that the net pension assets or liabilities are recognized in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus.
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut:
The impact of the restatement is as follows:
As of December 31, 2014 and for the year then ended
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut 31 Desember 2014 (Dilaporkan sebelumnya)/ Penyesuaian December 31, 2014 penyajian kembali/ (As previously Restatement reported) adjustments
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)/ December 31, 2014 (As restated)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statement of Financial Position
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain
47.235.005.563
-
47.235.005.563
372.846.558.039 17.291.270.393 2.718.918.458 58.178.336.958 393.124.869 556.598.467 8.238.647.211
-
372.846.558.039 17.291.270.393 2.718.918.458 58.178.336.958 393.124.869 556.598.467 8.238.647.211
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related party Third party - net Other receivables Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
TOTAL ASET LANCAR
507.458.459.958
-
507.458.459.958
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset tidak lancar lain-lain
6.491.202.775 736.206.333.096 9.019.447.046
762.690.668 -
7.253.893.443 736.206.333.096 9.019.447.046
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
751.716.982.917
762.690.668
752.479.673.585
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.259.175.442.875
762.690.668
1.259.938.133.543
TOTAL ASSETS
TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek: Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Beban akrual Utang pajak Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang kepada pemasok TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
14.347.966.709 205.442.224 141.312.230.907 4.074.209.473 89.785.709.807 31.996.627.801
245.631 -
14.347.966.709 205.442.224 141.312.230.907 4.074.455.104 89.785.709.807 31.996.627.801
15.000.000.000 18.950.515.921
-
15.000.000.000 18.950.515.921
Short-term debts: Bank loan Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts: Bank loans Due to suppliers
315.672.702.842
245.631
315.672.948.473
TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Liabilitas imbalan kerja
31.272.198.901
3.050.727.613
34.322.926.514
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term debts net of current maturities: Bank loans Employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
31.272.198.901
3.050.727.613
34.322.926.514
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
346.944.901.743
3.050.973.244
349.995.874.987
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
4.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The impact of the restatement is as follows: (continued)
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lanjutan)
As of December 31, 2014 and for the year then ended (continued)
31 Desember 2014 (Dilaporkan sebelumnya)/ Penyesuaian December 31, 2014 penyajian kembali/ (As previously Restatement reported) adjustments
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)/ December 31, 2014 (As restated)
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar – 12.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp12,5 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.341.430.976 Tambahan modal disetor - neto Saham treasuri Saldo laba
91.767.887.200 232.182.177 807.255.496.616
(2.185.791.195)
91.767.887.200 232.182.177 805.069.705.421
Total
899.255.565.993
(2.185.791.195)
897.069.774.798
Total
12.974.975.139
(102.491.381)
12.872.483.758
Non-controlling interests
912.230.541.132
(2.288.282.576)
909.942.258.556
TOTAL EQUITY
1.259.938.133.543
TOTAL LIABILITES AND EQUITY
Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1.259.175.442.875
762.690.668
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR Laba penjualan aset tetap Beban penjualan Beban umum dan adminsitrasi Rugi selisih kurs - neto Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
EQUITY Equity attributable to owners of the Parent Entity Capital stock Authorized – 12,000,000,000 shares at par value of Rp12.5 per share Issued and fully paid 7,341,430,976 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Retained earnings
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 1.609.758.677.687
-
1.609.758.677.687
(1.087.606.057.608)
-
(1.087.606.057.608)
522.152.620.079
-
522.152.620.079
NET REVENUES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
122.089.923 (134.795.460.180) (40.053.564.071) (799.281.381) 5.329.720.654 (129.908.111)
249.196.368 55.778.067 -
122.089.923 (134.546.263.812) (39.997.786.004) (799.281.381) 5.329.720.654 (129.908.111)
Gain on sale of fixed assets Selling expenses General and administration expenses Loss on foreign exchange - net Other income Other expense
LABA USAHA Pendapatan keuangan Beban keuangan
351.826.216.913 2.321.430.609 (5.768.209.981)
304.974.435 -
352.131.191.348 2.321.430.609 (5.768.209.981)
INCOME FROM OPERATION Finance income Finance cost
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
348.379.437.541
304.974.435
348.684.411.976
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Kini Tangguhan
85.772.743.500 955.640.822
76.243.608
85.772.743.500 1.031.884.430
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deffered
Beban pajak - neto
86.728.384.322
76.243.608
86.804.627.930
Income tax expense – net
261.651.053.219
228.730.827
261.879.784.046
LABA TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan aktuarial atas liabilitas Imbalan kerja jangka panjang TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
-
4.238.754.434
4.238.754.434
Item that will not be reclassified to profit or loss: Actuarial gain on long-term employee benefits liability
261.651.053.219
4.467.485.261
266.118.538.480
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
4.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The impact of the restatement is as follows: (continued)
Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (lanjutan)
As of December 31, 2014 and for the year then ended (continued)
31 Desember 2014 (Dilaporkan sebelumnya)/ Penyesuaian December 31, 2014 penyajian kembali/ (As previously Restatement reported) adjustments
31 Desember 2014 (Disajikan kembali)/ December 31, 2014 (As restated)
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
259.297.016.923 2.354.036.296
217.544.537 11.186.290
259.514.561.460 2.365.222.586
PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Entity Non-controlling Interest
TOTAL
261.651.053.219
228.730.827
261.879.784.046
TOTAL
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk 259.297.016.923 Kepentingan nonpengendali 2.354.036.296
4.318.702.024 148.783.237
263.615.718.947 2.502.819.533
TOTAL
4.467.485.261
266.118.538.480
TOTAL
35,35
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
261.651.053.219
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO:
35,32
As of January 1, 2014/December 31, 2013
Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 31 Desember 2013 (Dilaporkan sebelumnya)/ December 31, 2013 (As previously reported)
Owners of the parent entity Non-controlling Interest
Penyesuaian penyajian kembali/ Restatement adjsustments
31 Desember 2013 (Disajikan kembali)/ December 31, 2013 (As restated)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Statement of Financial Position
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga – neto Piutang lain-lain Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain
288.363.137.413 16.733.912.589 1.283.829.152 56.150.531.321 3.554.120.150 1.078.279.013 5.801.954.804
(236.866)
288.363.137.413 16.733.912.589 1.283.829.152 56.150.531.321 3.554.120.150 1.078.279.013 5.801.717.938
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Related party Third party - net Other receivables Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
TOTAL ASET LANCAR
405.105.632.599
(236.866)
405.105.395.733
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - neto Aset tetap - neto Aset tidak lancar lain-lain
7.446.843.597 705.760.636.024 16.931.689.840
9.698.687.252 705.760.636.024 16.931.689.840
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Fixed assets - net Other non-current assets
TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET
32.139.868.157
-
2.251.843.655 -
32.139.868.157
730.139.169.461
2.251.843.655
732.391.013.116
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
1.135.244.802.060
2.251.606.789
1.137.496.408.849
TOTAL ASSETS
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
4.
RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Dampak dari penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The impact of the restatement is as follows: (continued)
Tanggal 1 (lanjutan)
As of January (continued)
Januari 2014/31
Desember
31 Desember 2013 (Dilaporkan sebelumnya)/ December 31, 2013 (As previously reported)
2013
Penyesuaian penyajian kembali/ Restatement adjsustments
1,
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK
31,
2013
31 Desember 2013 (Disajikan kembali)/ December 31, 2013 (As restated)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang jangka pendek: Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Beban akrual Utang pajak Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang kepada pemasok
2014/December
LIABILITIES AND EQUITY
6.564.788.640 94.270.114 142.434.670.278 2.262.581.567 89.854.392.638 43.792.326.265
-
6.564.788.640 94.270.114 142.434.670.278 2.262.581.567 89.854.392.638 43.792.326.265
12.259.826.898 14.517.705.216
-
12.259.826.898 14.517.705.216
CURRENT LIABILITIES Short-term debts: Bank loan Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts: Bank loans Due to suppliers
311.780.561.616
-
311.780.561.616
TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Liabilitas imbalan kerja
25.384.615.384 29.589.741.531
9.007.374.626
25.384.615.384 38.597.116.157
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term debts net of current maturities: Bank loans Employee benefits liability
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
54.974.356.915
9.007.374.626
63.981.731.541
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
366.754.918.531
9.007.374.626
375.762.293.157
TOTAL LIABILITIES
Equity attributable to owners of the Parent Entity Capital stock Authorized – 12,000,000,000 shares at par value of Rp12.5 per share Issued and fully paid 7,341,430,976 shares Additional paid-in capital - net Treasury stock Retained earnings
TOTAL LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 12.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp12,5 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.341.430.976 Tambahan modal disetor - neto Saham treasuri Saldo laba
91.767.887.200 232.182.177 665.421.375.309
(6.504.493.219)
91.767.887.200 232.182.177 658.916.882.090
Total
757.421.444.686
(6.504.493.219)
750.916.951.467
Total
11.068.438.843
(251.274.618)
10.817.164.225
Non-controlling interests
768.489.883.529
(6.755.767.837)
761.734.115.692
TOTAL LIABILITIES
1.137.496.408.849
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan nonpengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
1.135.244.802.060
2.251.606.789
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Kas Dolar Amerika Serikat (US$13.717 pada tahun 2015 dan US$14.016 pada tahun 2014) Rupiah
189.226.013 97.453.540
174.359.040 112.989.083
Cash on hand United States dollar (US$13,717 in 2015 and US$14,016 in 2014) Rupiah
Total kas
286.679.553
287.348.123
Total cash on hand
Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk Euro Eropa PT Bank Central Asia Tbk (Euro70.348) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Euro6.219 pada tahun 2015 dan Euro15.550 pada tahun 2014) Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (US$ 40.826 pada tahun 2015 dan US$6.139 pada tahun 2014) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$21.372 pada tahun 2015 dan US$29.240 pada tahun 2014) Total bank
1.715.162.048
2.572.045.209
1.079.777.283 8.847.014 2.183.160
1.671.603.131 6.916.275 1.777.883
1.060.142.176
-
93.718.884
235.320.984
563.198.809
76.374.136
294.824.782
363.745.849
Cash in banks Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk European euro PT Bank Central Asia Tbk (Euro70,348) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Euro6,219 in 2015 and Euro15,550 in 2014) United States dollar PT Bank Central Asia Tbk (US$40,826 in 2015 and US$6,139 in 2014) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$21,372 in 2015 and US$29,240 in 2014)
4.817.854.156
4.927.783.467
Total cash in banks
-
38.019.873.973
-
4.000.000.000
Time deposits Rupiah PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
5.104.533.709
47.235.005.563
Total cash and cash equivalents
Deposito berjangka Rupiah PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Total kas dan setara kas
Tidak terdapat deposito berjangka pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 deposito berjangka dalam rupiah memperoleh tingkat bunga tahunan berkisar antara 6% sampai dengan 9,75%.
There is no time deposit in 2015, while in 2014, the time deposits in rupiah earned interest at annual rates ranging from 6% to 9.75%.
Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga.
All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA
6.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables by customer are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa
333.626.861.741 30.534.770.048 20.663.751.945 12.642.185.539
325.532.969.323 20.151.367.201 12.695.075.743 14.467.145.772
Related parties (Note 29) PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Caturadiluhur Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Catur Logamindo Sentosa
Total
397.467.569.273
372.846.558.039
Total
Third parties PT Bangunan Jaya Prima CV Laris Jaya PT Citra Indah Mitra Pratama Baso Kadir-MKS
Pihak ketiga PT Bangunan Jaya Prima CV Laris Jaya PT Citra Indah Mitra Pratama Baso Kadir-MKS Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 milliar)
1.076.731.124 511.504.009 474.895.344 -
1.352.273.296 2.092.805.765 3.675.486.382 735.530.466
12.084.088.255
9.545.264.648
Total Cadangan penurunan nilai
14.147.218.732 (47.054.327)
17.401.360.557 (110.090.164)
Total Allowance for impairment
Neto
14.100.164.405
17.291.270.393
Net
Others (each below Rp1 billion)
Seluruh piutang usaha Grup merupakan saldo piutang usaha dalam rupiah.
All of the Group’s denominated in rupiah.
trade
receivables
are
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is presented below:
31 Desember/December 31, 2015
2014
272.774.177.186
327.625.598.997
87.542.457.247 17.015.273.402 7.496.714.424 12.638.947.014
43.704.827.743 1.303.239.617 212.891.682 -
Related parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days
397.467.569.273
372.846.558.039
Total
11.824.040.171
15.285.130.762
525.513.943 250.883.735 22.361.009 1.524.419.874
564.841.082 115.318.599 1.805.248 1.434.264.866
Third parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days More than 90 days
Total Cadangan penurunan nilai
14.147.218.732 (47.054.327)
17.401.360.557 (110.090.164)
Total Allowance for impairment
Neto
14.100.164.405
17.291.270.393
Net
Pihak-pihak berelasi Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Total Pihak ketiga Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES (continued) An analysis of the movements in the balance of the allowance for impairment is as follows:
Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Saldo awal tahun Pembalikan Saldo akhir tahun
7.
2014
110.090.164 (63.035.837)
501.967.030 (391.876.866)
47.054.327
110.090.164
Balance at beginning of year Reversal Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management is of the opinion that the above allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the noncollection of receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha milik Grup sebesar Rp265.913.622.451 (2014: Rp286.947.387.157), yang termasuk piutang usaha antar perusahaan yang dieliminasi dalam konsolidasi sebesar Rp234.913.622.451 (2014: Rp255.753.327.492) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 13 dan 18).
As of December 31, 2015, trade receivables of the Group amounting to Rp265,913,622,451 (2014: Rp286,947,387,157) and intercompany trade receivables of Rp234,913,622,451 (2014: Rp255,753,327,492) eliminated in consolidation are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 13 and 18).
7.
PIUTANG LAIN-LAIN
OTHER RECEIVABLES Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Piutang dari karyawan Lain-lain
655.110.136 1.703.333.473
727.847.533 1.991.070.925
Receivables from employees Others
Total piutang lain-lain
2.358.443.609
2.718.918.458
Total other receivables
Pada tahun 2015 dan 2014, piutang lain-lain lain-lain sebagian besar merupakan piutang klaim terhadap Sacmi Ltd. (pemasok) sehubungan dengan penggantian biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh AAK.
In 2015 and 2014, other receivables - others consist mainly of claim receivable from Sacmi Ltd. (supplier) regarding expense paid by AAK on behalf of this supplier.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa piutang lain-lain telah mencerminkan nilai realisasi netonya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang lain-lain tersebut.
Based on the review of each of the other receivables at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that the receivables are realizable at the above amounts and no provision for impairment is necessary.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
9.
2014
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Perlengkapan suku cadang Bahan pembantu
43.542.911.892 4.148.577.687 13.666.370.285 15.140.434.818 7.489.545.479
16.131.420.505 3.840.112.320 12.031.342.134 18.216.254.109 7.959.207.890
Finished goods Work in process Raw materials Spare parts Indirect materials
Total persediaan
83.987.840.161
58.178.336.958
Total inventories
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi netonya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.
Based on the review of the physical condition of the inventories at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventory losses is necessary.
Persediaan tersebut di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risks) pada Tokio Marine Insurance Group, PT Avrist General Insurance, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. dan PT Asuransi Rama, dengan total nilai pertanggungan secara keseluruhan sebesar 65.000.000.000 dan Rp41.000.000.000 pada tahun-tahun 2015 dan 2014. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Inventories are covered by insurance against losses from fire, flood and other risks (all-risks) with Tokio Marine Insurance Group, PT Avrist General Insurance, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Jasa Tania Tbk. and PT Asuransi Rama, with total coverage of Rp65,000,000,000 and Rp41,000,000,000 for the years 2015 and 2014. The Group’s management believes that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan milik Grup sebesar Rp63.057.507.865 (2014: Rp47.036.591.133) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan jangka panjang (Catatan 13 dan 18).
As of December 31, 2015, the Group’s inventories which amounting to Rp63,057,507,865 (2014: Rp47,036,591,133) are pledged as collateral for short-term and long-term debts (Notes 13 and 18).
9.
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
PREPAID EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Asuransi Lain-lain
1.236.789.526 7.291.666
550.765.128 5.833.339
Insurance Others
Total biaya dibayar di muka
1.244.081.192
556.598.467
Total prepaid expenses
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. ASET LANCAR LAIN-LAIN
10. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 31 Desember/December 31, 2015
2014
Uang muka pembelian persediaan Lain-lain
4.088.080.088 -
5.324.550.703 2.914.096.508
Advances for purchase of supplies Others
Total aset lancar lain-lain
4.088.080.088
8.238.647.211
Total other current assets
The advances were made mainly for the purchase of spare parts for production machine. All of the advances are settled within one year.
Uang muka pembelian persediaan sebagian besar digunakan untuk pembelian suku cadang mesin produksi. Seluruh uang muka tersebut merupakan uang muka yang akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS The movements of this account are as follows:
Mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/Year ended December 31, 2015
Keterangan Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Perlengkapan teknik dan laboratorium
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Description
26.342.922.693
3.246.473.257
-
-
29.589.395.950
Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Vehicles Technical and laboratory equipment
1.150.695.660.932
25.749.269.099
2.604.862.300
11.584.414.306
1.185.424.482.037
Sub-total
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
19.892.635.868 24.164.129.775
51.677.814.369 148.391.020.840
-
(592.537.791) (10.991.876.515)
70.977.912.446 161.563.274.100
Construction in Progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment
Sub-total
44.056.765.643
200.068.835.209
-
(11.584.414.306)
232.541.186.546
Sub-total
Total biaya perolehan
1.194.752.426.575
225.818.104.308
2.604.862.300
-
1.417.965.668.583
Total cost
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Perlengkapan teknik dan laboratorium
71.142.630.407 357.958.350.249 5.766.932.521 6.179.756.729
13.328.751.436 56.489.943.813 391.199.861 1.637.837.782
564.834.779 421.018.500 4.800.000 93.500.000
-
83.906.547.064 414.027.275.562 6.153.332.382 7.724.094.511
17.498.423.573
3.863.844.123
-
-
21.362.267.696
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Vehicles Technical and laboratory equipment
Total akumulasi penyusutan
458.546.093.479
75.711.577.015
1.084.153.279
-
533.173.517.215
Total accumulated depreciation
Nilai Buku Neto
736.206.333.096
884.792.151.368
Net Book Value
Sub-total
40.414.655.788 223.517.217.261 840.070.873.781 7.109.278.228 13.240.713.181
400.000.000 1.665.901.512 20.217.904.197 202.694.442 16.295.691
2.085.543.800 421.018.500 4.800.000 93.500.000
44
592.537.791 10.991.876.515 -
40.814.655.788 223.690.112.764 870.859.635.993 7.307.172.670 13.163.508.872
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/Year ended December 31, 2014
Keterangan Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Perlengkapan teknik dan laboratorium
Saldo Awal/ Beginning Balance
24.663.180.788 217.053.222.505 799.484.672.012 6.731.948.951 11.066.546.726
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
15.751.475.000 6.480.326.235 46.729.096.273 377.329.277 2.525.950.000
Reklasifikasi/ Reclassifications
16.331.479 8.144.828.303 351.783.545
2.001.933.799 -
Saldo Akhir/ Ending Balance
40.414.655.788 223.517.217.261 840.070.873.781 7.109.278.228 13.240.713.181
Cost Direct Ownership Land Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Vehicles Technical and laboratory equipment
19.696.748.153
6.677.698.140
31.523.600
-
1.078.696.319.135
78.541.874.925
8.544.466.927
2.001.933.799
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
14.418.560.797
19.892.635.868 24.164.129.775
12.416.626.998*
(2.001.933.799)
19.892.635.868 24.164.129.775
Construction in Progress Buildings and infrastructures Machineries and equipment
Sub-total
14.418.560.797
44.056.765.643
12.416.626.998
(2.001.933.799)
44.056.765.643
Sub-total
1.093.114.879.932
122.598.640.568
20.961.093.925
Sub-total
Total biaya perolehan
1.150.695.660.932
Sub-total
1.194.752.426.575
Total cost
-
71.142.630.407 357.958.350.249 5.766.932.521 6.179.756.729
-
-
17.498.423.573
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and infrastructures Machineries and equipment Furniture and office equipment Vehicles Technical and laboratory equipment
1.114.729.045
-
458.546.093.479
Total accumulated depreciation
736.206.333.096
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Peralatan dan perabot kantor Kendaraan Perlengkapan teknik dan laboratorium
57.530.733.271 305.827.168.270 5.300.996.443 4.651.731.754
13.611.897.136 53.033.757.682 465.936.078 1.740.178.317
902.575.703 212.153.342
14.043.614.170
3.454.809.403
Total akumulasi penyusutan
387.354.243.908
72.306.578.616
Nilai Buku Neto
705.760.636.024
-
26.342.922.693
Description
(*) merupakan revisi atas nilai kontrak pembelian mesin pada tahun 2013 dengan mendebit utang kepada pemasok (Catatan 34)/represents revision to the contract for purchase of machineries in 2013 debited to due to suppliers (Note 34)
The details of construction in progress are as follows:
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Jenis aset
Persentase penyelesaian/ Percentage of completion
Estimasi waktu penyelesaian/ Estimated date of completion
Biaya perolehan/ Cost
31 Desember 2015 Bangunan dan prasarana
96%
70.977.912.446
Mesin dan peralatan
93%
161.563.274.100
31 Desember 2014 Bangunan dan prasarana
33%
19.892.635.868
Mesin dan peralatan
99%
24.164.129.775
Februari 2016/ February 2016 Januari 2016/ January 2016 Mei 2015/ May 2015 Februari 2015/ February 2015
Type of assets December 31, 2015 Buildings and infrastructures Machineries and equipment
December 31, 2014 Buildings and infrastructures Machineries and equipment
Depreciation was charged to operations as follows:
Penyusutan dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Beban pokok penjualan - beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 26) Beban penjualan (Catatan 26)
73.041.434.672
Total beban penyusutan
75.711.577.015
2014 69.591.965.288 Cost of goods sold - manufacturing overhead General and administrative 2.157.435.930 expenses (Note 26) 557.177.398 Selling expenses (Note 26)
2.083.733.525 586.408.818
72.306.578.616
45
Total depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) The details of sales of fixed assets are as follows:
Rincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
2014
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2.183.843.800 (663.134.779)
2.638.190.284 (1.114.729.045)
Nilai buku neto Hasil penjualan
1.520.709.021 1.605.709.021
1.523.461.239 1.645.551.162
Net book value Proceeds
85.000.000
122.089.923
Gain on sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap
Cost Accumulated depreciation
Pengurangan aset tetap tahun 2015 termasuk penghapusan atas mesin dan peralatan pada SKDA dengan nilai perolehan dan akumulasi masing-masing sebesar Rp421.018.500 dan Rp421.018.500.
The deduction of fixed assets in 2015 includes the write-off of machineries and equipment on SKDA with cost and accumulated depreciation amounting to Rp421,018,500 and Rp421,018,500, respectively.
Pengurangan aset tetap tahun 2014 termasuk revisi atas nilai kontrak pembelian mesin dan reklasifikasi aset tetap ke aset tidak lancar lain-lain - lainnya sehubungan dengan pembangunan pipa gas (Catatan 12 dan 34) masing-masing sebesar Rp12.416.626.998 dan Rp5.906.276.643.
The deduction of fixed assets in 2014 includes the revision of machinery purchase contract and fixed asset reclassification to other non-current assets in connection with the construction of gas pipe (Notes 12 and 34) amounting to Rp12,416,626,998 and Rp5,906,276,643, respectively.
Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian pada tahun 2015.
No borrowing costs were capitalized to construction in progress in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 nilai wajar aset tetap tanah, bangunan dan prasarana adalah sejumlah Rp210.651.655.000, dimana nilai wajar tersebut berbeda secara material dari nilai tercatatnya.
As of December 31, 2015, the fair value of land, buildings and infrastructures totaling Rp210,651,655,000, is materially different than the carrying value of these assets.
Aset tetap Grup, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (all-risks) pada PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Regard, PT Bank Central Asia, PT AIG Insurance Indonesia, PT Avrist General Insurance, Tokio Marine Insurance Group, Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk., dan PT Asuransi Rama untuk total perlindungan sebesar Rp1.135.908.250.002 dan Rp861.455.400.000 pada tahun 2015 dan 2014. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Group’s fixed assets, except land, are covered by insurance against fire, flood and other risks (allrisks) with PT ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Regard, PT Bank Central Asia, PT AIG Insurance Indonesia, PT Avrist General Insurance, Tokio Marine Insurance Group, Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk., dan PT Asuransi Rama for a total coverage of Rp1,135,908,250,002 and Rp861,455,400,000 in 2015 and 2014. The Group’s management believes that the above insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap milik Grup dengan total nilai buku sebesar Rp690,39 miliar (2014: Rp521,94miliar) digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang (Catatan 13 dan 18).
The Group’s fixed assets with a total net book value of Rp690.39 billion in 2015 (2014: Rp521.94 billion) are pledged as collateral for short-term and longterm debts (Notes 13 and 18).
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2015.
12. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
12. OTHER NON-CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Klaim untuk pengembalian kelebihan pajak (Catatan 17e) Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Lainnya
22.213.486.443 1.397.441.319 442.492.280 5.853.214.929
543.575.813 2.603.689.455 736.280.280 5.135.901.498
Claim for tax refund (Note 17e) Advances for purchase of fixed assets Security deposits Others
Total aset tidak lancar lain-lain
29.906.634.971
9.019.447.046
Total other non-current assets
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka sehubungan dengan pembelian mesin milik SKDA.
As of December 31, 2015 and 2014, the advances for purchase of fixed assets represent down payments for purchase of machine owned by SKDA.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tidak lancar lain-lain – lainnya terutama terdiri dari reklasifikasi aset tetap ke aset tidak lancar lain-lain pada tahun 2014, sehubungan dengan biaya dibayar dimuka atas pembangunan pipa gas (Catatan 11 dan 34) yang digunakan untuk pembelian gas dari PT Pertagas Niaga. Pada tanggal 31 Desember 2014, kelebihan pembayaran pajak penghasilan berasal dari tahun pajak 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses restitusi pajak penghasilan tersebut masih dalam proses pengadilan.
As of December 31, 2015 and 2014, other noncurrent assets - others mainly consist of reclassification from fixed assets to other noncurrent assets of the prepayment of pipeline construction in 2014 (Notes 11 and 34) related to purchase of gas from PT Pertagas Niaga. As of December 31, 2014, the overpayment of income tax derived from the fiscal year of 2008. Until the date of completion of the consolidated financial statements, the restitution of the tax overpayment is still under process in the tax court.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. UTANG JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM DEBTS Short-term debts are liabilities to third parties, as follows:
Utang jangka pendek merupakan utang kepada pihak ketiga yang terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015 Utang bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
46.344.369.358
14.347.966.709
8.953.018.341
-
Bank loan PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
-
205.442.224
Consumer financing payable PT BCA Finance
55.297.387.699
14.553.408.933
Total short-term debts
Utang pembiayaan konsumen PT BCA Finance Total utang jangka pendek
2014
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 1. SKDA
1. SKDA SKDA memperoleh perpanjangan dan penambahan kredit modal kerja dari BCA, dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000.000 (termasuk tambahan sebesar Rp60.000.000.000). Tanggal perpanjangan jatuh tempo dari pinjaman ini sampai dengan tanggal 5 November 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% pada tahun 2015 dan 2014.
SKDA obtained extension and additional working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp80,000,000,000 (including addition of Rp60,000,000,000). The extention of maturity date of the loan is on November 5, 2016. The loan bore interest at the annual rate of 10.75% in 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp3.675.566.299 sedangkan pada 31 Desember 2014 tidak ada saldo terutang dari fasilitas kredit ini.
As of December 31, 2015, the outstanding loan from this facility amounted to Rp3,675,566,299, while as of December 31, 2014 there was no outstanding loan balance from this credit facility.
SKDA juga memperoleh fasilitas bank garansi/ Letter of Credit (L/C) sebesar Rp15.000.000.000 dan US$6.000.000 dari BCA. Fasilitas ini digunakan sebagai jaminan atas pembelian gas dan jangka waktunya dapat dibuka hingga maksimal 18 bulan. Jangka waktu plafond untuk fasilitas ini sampai dengan November 2016. Pada tahun 2015, fasilitas ini belum digunakan.
SKDA also obtained a Bank Guarantee/Letter of Credit (L/C) facility amounting to Rp15,000,000,000 and US$6,000,000 from BCA. This facility is used as collateral for the purchase of gas and the time period can be opened up to a maximum of 18 months. The due date for this facility is until November 2016. By 2015, this facility has not been used.
2. PGK
2. PGK
PGK obtained a working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp50,000,000,000. The maturity date of the loan is on November 11, 2016. The loan bore interest at the annual rate of 10.75% in 2015 and 2014.
PGK memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA, dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000. Tanggal jatuh tempo dari pinjaman ini adalah sampai dengan tanggal 11 November 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% pada tahun 2015 dan 2014.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
2.
2.
3.
PGK (lanjutan)
PGK (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp29.923.525.258 (2014: Rp14.347.966.709).
As of December 31, 2015, the outstanding loan from this facility amounted to Rp29,923,525,258 (2014: Rp14,347,966,709).
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, tanah dan bangunan atas nama Budyanto Totong, satuan rumah susun atas nama Lily Suryana Setiawan, pihak-pihak berelasi, dan piutang usaha PGK minimal senilai Rp36.000.000.000 (Catatan 6 dan 11).
The loan is collateralized by the Company’s land and building, land and building of Budyanto Totong, shophouse of Lily Suryana Setiawan, related parties, and trade receivables of PGK with a minimum value of Rp36,000,000,000 (Notes 6 and 11).
PGK juga memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar US$400.000 dari BCA. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 November 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 fasilitas tersebut belum digunakan.
PGK also obtained a Letter of Credit (L/C) facility amounting to US$400,000 from BCA. This facility has been extended to November 11, 2016. As of December 31, 2015 and 2014, the facility has not been used.
AAK
3.
Pada tanggal 4 Juli 2012, AAK memperoleh fasilitas bank garansi dan kredit modal kerja dari BCA dengan pagu kredit masing-masing sebesar US$1.000.000 dan Rp25.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% (Catatan 35) pada tahun 2015 dan 2014. Fasilitas tersebut di atas tersedia sampai dengan tanggal 19 September 2015 dan telah diperpanjang sampai dengan 19 Januari 2016.
AAK On July 4, 2012, AAK obtained bank guarantee and working capital credit facilities from BCA with maximum amounts of US$1,000,000 and Rp25,000,000,000, respectively. The working capital loan bore interest at the annual rate of 10.75% (Note 35) in 2015 and 2014. The facilities are available up to September 19, 2015 and already extended up tp January 19, 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp12.745.277.801 sedangkan pada 31 Desember 2014 tidak terdapat saldo terhutang dari fasilitas kredit ini.
As of December 31, 2015, the outstanding loan from this facility amounted to Rp12,745,277,801 while there was no outstanding balance from this crefit facility on December 31, 2014.
Pinjaman kredit modal kerja dijamin dengan tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik dan persediaan milik SKDA, dan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 8 dan 11).
The loans were collateralized by SKDA’s land, building, machineries and equipment and inventory, and AAK’s land, building and machineries and equipment (Notes 8 and 11).
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, SKDA, AAK dan PGK diwajibkan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu:
Under the loan agreements with BCA, SKDA, AAK and PGK must maintain the following financial ratios:
a. b.
a. b.
c.
Current ratio (CR) minimal 1 kali Interest Bearing Debt/Equity maksimal 2,00 kali EBITDA/Interest minimal 2,00 kali.
c.
49
Current ratio (CR) at the minimum of 1 time Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of 2.00 times EBITDA/Interest at the minimum of 2.00 times.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
3.
3.
AAK (lanjutan)
AAK (continued) As of December 31, 2015, SKDA, AAK and PGK has complied with all of the above covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2015, SKDA, AAK dan PGK telah memenuhi seluruh ketentuan dan kewajiban di atas. PT BCA Finance
PT BCA Finance
Pada tanggal 13 Oktober 2014, PGK memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp246.560.000 yang digunakan untuk membiayai pembelian dua buah kendaraan sebesar Rp308.200.000. Pinjaman ini diangsur secara bulanan sampai dengan tanggal 13 Oktober 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui utang tersebut (Catatan 11). Pada tanggal 31 Desember 2015 saldo terutang dari fasilitas kredit ini telah dilunasi oleh PGK (2014: Rp205.442.224).
On October 13, 2014, PGK obtained a loan from a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp246,560,000 which was used to finance the acquisition of two vehicles amounting to Rp308,200,000. This loan is payable in monthly installments until October 13, 2015. The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note 11). As of December 31, 2015, the outstanding loan from this facility already paid by PGK (2014: Rp205,442,224).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
1.
Perusahaan
1. The Company The Company obtained a working capital credit facility with a total maximum amount of Rp10,000,000,000. This credit facility is available until June 29, 2016. As of December 31, 2015, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp2,298,894,124.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan total pagu kredit sebesar Rp10.000.000.000. Fasilitas kredit ini tersedia sampai dengan tanggal 29 Juni 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp2.298.894.124. 2.
2. ANK
ANK ANK memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan total pagu kredit sebesar R60.000.000.000. Fasilitas kredit ini tersedia sampai dengan tanggal 29 Juni 2016. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo terutang dari fasilitas kredit ini sebesar Rp6.654.124.217.
ANK obtained a working capital credit facility with a total maximum amount of Rp60,000,000,000. This credit facility is available until June 29, 2016. As of December 31, 2015, the outstanding loan from this working capital credit facility amounted to Rp6,654,124,217.
Pinjaman dari BNI dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap milik ANK (Catatan 6, 8 dan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Tandean Rustandy, pihak berelasi.
The loans were collateralized by ANK’s trade receivables, inventories and fixed assets (Notes 6, 8 and 11), the corporate guarantee of the Company and the personal guarantee of Tandean Rustandy, a related party.
Pinjaman dari BNI dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 11,50% pada tahun 2015 (2014: 10,5%).
The loans from BNI bore interest at the annual rate of 11.50% in 2015 (2014: 10.5%).
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BNI, Perusahaan dan ANK diwajibkan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu:
Under the loan agreements with BNI, The Company and ANK must maintain the following financial ratios:
a. b. c.
a. b.
Current ratio (CR) minimal 1 kali Interest Bearing Debt/Equity maksimal 2,00 kali EBITDA/Interest minimal 2,00 kali.
c.
Current ratio (CR) at the minimum of 1 time Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of 2.00 times EBITDA/Interest at the minimum of 2.00 times.
As of December 31, 2015, The Company and ANK has complied with all of the above covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan ANK telah memenuhi seluruh ketentuan dan kewajiban di atas. 14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
14. TRADE PAYABLES TO THIRD PARTIES Trade payables mainly represent liabilities arising from the purchase of raw materials and spare parts from suppliers, the details of which are as follows:
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan suku cadang dari pemasok dengan rincian sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat PT Ferro Mas Dinamika (US$2.588.382 pada tahun 2015 dan US$2.105.721 pada tahun 2014) Zibo Fuxing Ceramic Pigment&Glaze Co., Ltd (US$357.710 pada tahun 2015 dan US$373.200 pada tahun 2014) PT China Glaze Indonesia (US$346.745 pada tahun 2015 dan (US$268.443 pada tahun 2014) PT Sicer Indonesia (US$314.081 pada tahun 2015 dan US$143.496 pada tahun 2014) Lain-lain (US$3.334.127 pada tahun 2015 dan US$2.660.988 pada tahun 2014, masing-masing dibawah Rp4 milliar) Rupiah PT Sentosa CV Sapta Sarana PT Satyamitra Kemas Lestari UD Hadi Jaya PT Supracor Sejahtera CV Watu Nusantara Permai Lain-lain (masing-masing dibawah Rp4 milliar)
2014
35.706.731.170
26.195.180.737
4.934.609.451
4.642.608.000
4.783.351.143
3.339.433.088
4.332.746.020
1.785.087.374
45.994.282.040
33.102.689.824
United States Dollar PT Ferro Mas Dinamika (US$2,588,382 in 2015 and US$2,105,721 in 2014) Zibo Fuxing Ceramic Pigment&Glaze Co., Ltd (US$357,710 in 2015 and US$373,200 in 2014) PT China Glaze Indonesia (US$346,745 in 2015 and US$268,443 in 2014) PT Sicer Indonesia (US$314,081 in 2015 and US$143,496 in 2014) Others (US$3,334,127 in 2015 and US$2,660,988 in 2014, each below Rp4 billion)
7.467.843.137 7.091.196.004 5.669.880.905 5.309.925.571 4.498.141.645 4.133.529.907
7.211.476.981 3.689.431.487 6.449.751.055 4.105.727.458 2.418.867.880 4.742.519.991
Rupiah PT Sentosa CV Sapta Sarana PT Satyamitra Kemas Lestari UD Hadi Jaya PT Supracor Sejahtera CV Watu Nusantara Permai
51.652.182.183
36.451.551.642
51
Others (each below Rp4 billion)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued)
TO
THIRD
PARTIES
Trade payables mainly represent liabilities arising from the purchase of raw materials and spare parts from suppliers, the details of which are as follows: (continued)
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian bahan baku dan suku cadang dari pemasok dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2015 Euro Eropa PT Torrecid Indonesia (Euro241.387 pada tahun 2015 dan Euro277.669 pada tahun 2014) Lain-lain (Euro98.322 pada tahun 2015 dan Euro163.772 pada tahun 2014, masing-masing dibawah Rp1 milliar) Mata uang lainnya Total utang usaha kepada pihak ketiga
2014
3.637.620.231
4.201.962.623
1.481.686.897
2.478.367.685
European euro PT Torrecid Indonesia (Euro241,387 in 2015 and Euro277,669 in 2014) Others (Euro98,322 in 2015 and Euro163,772 in 2014, each below Rp1 billion)
863.597.054
497.575.082
Other currencies
187.557.323.358
141.312.230.907
Total trade payables to third parties
The aging schedule of trade payables to third parties is as follows:
Rincian umur utang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Kurang dari 31 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari Total utang usaha kepada pihak ketiga
2014
46.573.950.913 41.395.392.841 33.027.969.641 66.560.009.963
54.039.229.569 37.727.172.184 23.220.044.114 26.325.785.040
Less than 31 days 31 to 60 days 61 to 90 days Over 90 days
187.557.323.358
141.312.230.907
Total trade payables to third parties
All of the third-party trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha pihak ketiga tersebut.
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES Other payables consist of:
Utang lain-lain terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Uang muka penjualan Utang kepada kontraktor Asuransi Lain-lain
1.333.841.932 654.205.418 468.933.482 1.102.608.685
2.670.894.370 666.929.330 370.525.528 366.105.876
Sales advance Payable to contractor Insurance Others
Total utang lain-lain
3.559.589.517
4.074.455.104
Total other payables
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16. BEBAN AKRUAL
16. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of accruals for:
Beban akrual terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Ongkos angkut Listrik, air, gas dan telepon Jasa profesional Bunga Lain-lain
52.167.083.846 42.118.525.492 1.505.999.996 98.228.852 829.093.866
44.489.408.607 43.530.698.787 1.340.000.000 221.396.128 204.206.285
Freight Electricity, water, gas and telephone Professional fees Interest Others
Total beban akrual
96.718.932.052
89.785.709.807
Total accrued expenses
17. PERPAJAKAN
17. TAXATION
a.
Pajak dibayar di muka terutama merupakan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan pasal 21.
a. Prepaid taxes mainly represent value added tax and income tax article 21.
b.
Utang pajak terdiri dari:
b. Taxes payable consist of: 31 Desember/December 31, 2015
c.
2014
Utang pajak penghasilan badan Utang pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai - neto
-
13.161.145.520
449.261.206 177.013.359 8.400.005 46.818.262 6.901.376.935
1.616.068.034 20.789.324 6.191.768.046 312.501 203.498.297 10.803.046.079
Corporate income tax payable Income taxes payable: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2) Value added tax - net
Total utang pajak
7.582.869.767
31.996.627.801
Total taxes payable
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and income tax expense - net is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dengan beban pajak - neto adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi laba Entitas Anak sebelum beban pajak Realisasi keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan
2014
95.514.316.424
348.684.411.976
Income before income tax per consolidated statement of comprehensive income
(88.383.094.295)
(320.695.184.743)
Deduct income of Subsidiaries before income tax
(4.360.104.044)
Realization of gain on intercompany transaction
(388.314.640)
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
17. TAXATION (continued) c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and income tax expense - net is as follows: (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dengan beban pajak - neto adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Laba komersial Perusahaan sebelum beban pajak Beda tetap Beban-beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Representasi dan sumbangan Kesejahteraan karyawan Penyusutan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Bunga Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Penyusutan aset tetap Pembalikan cadangan penurunan nilai piutang Estimasi penghasilan kena pajak: Perusahaan Entitas Anak PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
2014
6.742.907.489
23.629.123.189
400.906.275 124.109.605 -
313.672.803 208.624.149 48.154.297
(190.419.620)
(205.390.849)
443.636.122 (580.543.400)
(1.649.433.426) (172.594.690)
(8.124.856)
-
Income before income tax attributable to the Company Permanent differences Non-deductible expenses Representation and donation Employee benefits in kind Depreciation Income already subjected to final tax Interest Temporary differences Provision for employee benefits Depreciation of fixed assets Reversal allowance of impairment of receivable
6.932.471.615
22.172.155.473
40.970.488.407 27.795.332.058 18.922.470.176 6.599.136.082
141.347.014.323 130.682.326.277 44.836.441.029 8.487.469.182
Estimated taxable income: The Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
101.219.898.338
347.525.406.284
Total estimated taxable income
6.932.471.000
22.172.155.000
40.970.488.000 27.795.332.000 18.922.470.000 6.599.136.000
141.347.014.000 130.682.326.000 44.836.441.000 8.487.469.000
1.386.494.200
4.434.431.000
10.242.622.000 6.948.833.000 4.730.617.500 1.649.784.000
35.336.753.500 32.670.581.500 11.209.110.250 2.121.867.250
Total beban pajak kini Beban (manfaat) pajak tangguhan (Catatan 17d)
24.958.350.700
85.772.743.500
Beban pajak - neto
24.304.373.076
Total estimasi penghasilan kena pajak Estimasi penghasilan kena pajak (dibulatkan) Perusahaan Entitas Anak PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo Beban pajak kini Perusahaan(*) Entitas Anak PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
(653.977.624)
* pada tahun 2015 dan 2014, dihitung dengan menggunakan tarif pajak 20%, yang mana lebih rendah 5% dari tarif pajak umum (Catatan 17h)
*
54
Estimated taxable income (rounded-off) Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo Current income tax expense Company(*) Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
1.031.884.430
Total current income tax expense Deferred tax expense (benefit) (Note 17d)
86.804.627.930
Income tax expense - net
in 2015 and 2014, computed using the tax rate of 20%, which is 5% lower than the regular tax rate (Note 17h)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
17. TAXATION (continued) d.
Perhitungan beban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The computation of the deferred income taxes is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan Pembayaran beban (penyisihan) imbalan kerja Penyusutan aset tetap Cadangan penurunan nilai piutang
Entitas Anak Penyusutan aset tetap Pengurangan atas cadangan penurunan nilai piutang Penyisihan imbalan kerja
Konsolidasi Realisasi keuntungan (keuntungan yang belum direalisasi) atas transaksi antar perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan - neto (Catatan 17c) Manfaat (beban) pajak tangguhan yang dicatat pada penghasilan komprehensif lain Perusahaan Entitas anak Total
2014 Deferred income tax benefit (expense) Company Payment of liability (provision) (412.358.357) for employee benefits (43.148.673) Depreciation of fixed assets - Allowance for impairment of receivables
110.909.031 (145.135.850) (2.031.214) (36.258.033)
(455.507.030)
54.609.195
(145.111.452)
(13.727.925) 746.433.047
(97.969.028) 756.729.091
787.314.317
513.648.611
(97.078.660)
(1.090.026.011)
653.977.624
(1.031.884.430)
Subsidiaries Depreciation of fixed assets Decrease of impairment of receivables Provision for employee benefits
Consolidation Realization of (unrealized) on intercompany gains transaction Deferred income tax benefit (expense) - net (Note 17c)
(486.894.791) (518.294.147)
(429.725.182) (983.192.963)
Deferred income tax benefit (expense) recorded in other comprehesive income Company subsidiary
(1.005.188.938)
(1.412.918.145)
Total
Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
1.386.494.200
4.434.431.000
10.242.622.000 6.948.833.000 4.730.617.500 1.649.784.000
35.336.753.500 32.670.581.500 11.209.110.250 2.121.867.250
Current income tax expense Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo
Total beban pajak kini
24.958.350.700
85.772.743.500
Total current income tax expense
273.368.277 3.836.990.675
Prepayments of income tax Company Article 22 Article 23 Article 25
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
28.956.904 1.861.167.690
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
17. TAXATION (continued) e. The computation of income tax payable as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Perhitungan utang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
2014
Entitas Anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
2.053.114.702 59.996.054 42.625.025.980
2.305.017.630 7.861.733 66.188.359.665
Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 25
Total pajak penghasilan dibayar di muka
46.628.261.330
72.611.597.980
Total prepayments of income tax
Utang (klaim) pajak penghasilan badan Perusahaan (503.630.394 ) Entitas Anak PT Arwana Nuansakeramik (7.812.299.481) PT Sinar Karya Duta Abadi (10.614.265.563) PT Arwana Anugerah Keramik (2.231.003.241) PT Primagraha Keramindo (499.711.951) Total utang pajak penghasilan (tagihan atas kelebihan bayar pajak) badan
f.
(21.660.910.630 )
324.072.048 1.259.204.359 1.086.666.015 9.588.112.965 903.090.133
13.161.145.520
Corporate income tax (refund) payable Company Subsidiaries PT Arwana Nuansakeramik PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Anugerah Keramik PT Primagraha Keramindo Total corporate income tax payable (claim for tax refund)
Saldo tagihan atas kelebihan bayar pajak badan disajikan pada aset tidak lancar lainlain (Catatan 12).
Balance claim for corporate income tax refund is included on other non-current assets (Notes 12).
Perusahaan dan Entitas Anak telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2014 sesuai dengan estimasi penghasilan kena pajak di atas. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak akan menyampaikan SPT sesuai dengan estimasi di atas.
The Company and its Subsidiaries has filed their 2014 Annual Tax Returns (SPT) in accordance with the income tax estimation above. For the year ended December 31, 2015, The Company and each of its Subsidiaries will file their SPT in accordance with the estimation above.
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
f. The details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Aset pajak tangguhan Perusahaan Liabilitas imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang
Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang
2014
1.719.491.224 11.763.590
2.095.476.984 13.794.804
1.731.254.814
2.109.271.788
6.713.402.310 -
6.485.263.410 13.727.925
6.713.402.310
6.498.991.335
56
Deferred tax assets Company Employee benefits liability Allowance for impairment of receivables
Subsidiaries Employee benefits liability Allowance for impairment of receivables
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) 31 Desember/December 31, 2015
Konsolidasi Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan Liabilitas pajak tangguhan Perusahaan Penyusutan aset tetap Entitas Anak Penyusutan aset tetap Aset pajak tangguhan - neto Perusahaan Entitas Anak Konsolidasi
2014 Consolidation -
97.078.660
990.609.298
845.473.448
551.365.697
605.974.892
Deferred tax liability Company Depreciation of fixed assets Subsidiaries Depreciation of fixed assets
740.645.516 6.162.036.613 -
1.263.798.340 5.893.016.443 97.078.660
Deferred tax assets - net Company Subsidiaries Consolidation
6.902.682.129
7.253.893.443
The management of the Group believes that the above deferred tax assets are fully recoverable through future taxable income.
Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang. g.
Unrealized gains on intercompany transactions
g.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan memperhitungkan laba sebelum beban pajak berdasarkan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak neto adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense computed by multiplying the income before income tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income by the applicable tax rate and the net income tax expense is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh atas beda tetap Perusahaan Entitas Anak Pengaruh insentif pajak sebesar 5% yang diperoleh Perusahaan Beban pajak - neto
2014
95.514.316.424
348.684.411.976
23.878.579.106
87.171.102.493
83.649.065 688.768.486
91.265.100 650.868.087
(346.623.581)
(1.108.607.750)
24.304.373.076
86.804.627.930
57
Income before income tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Income tax expense at the applicable tax rate Effect of permanent differences Company Subsidiaries Effect of 5% tax incentive to the Company Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan) h.
17. TAXATION (continued) h. Government Regulation No. 81/2007 on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”, which has been effective since January 1, 2008, provides that resident publicly listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate of 5% lower than the highest income tax rate under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed on the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public are 40% or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares.
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, mengatur tentang perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia yang dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
The above-mentioned requirements should be fulfilled by the publicly listed companies within six months in one tax year.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, berdasarkan surat keterangan No. OPR-017/AJK/012016 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (biro administrasi efek) tanggal 11 Januari 2016, Perusahaan telah memenuhi kriteria tersebut dan oleh karenanya telah menerapkan penurunan tarif pajak ini terhadap beban pajak kini untuk tahun 2015.
For the year ended December 31, 2015, based on notification letter No. OPR-017/AJK/012016 dated January 11, 2016 issued by PT Adimitra Transferindo (securities administration bureau), the Company has complied with the requirements and, therefore, has applied the reduced tax rate in determining its 2015 current income tax expense.
18. UTANG JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM DEBTS Long-term debts are liabilities to third parties and consist of:
Utang jangka panjang merupakan utang kepada pihak ketiga yang terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Utang bank PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas kredit investasi
10.384.615.382
15.000.000.000
Bank loans PT Bank Central Asia Tbk Investment credit facility
Total utang bank
10.384.615.382
15.000.000.000
Total bank loans
Utang kepada pemasok
141.218.741.549
18.950.515.921
Due to suppliers
Total utang jangka panjang
151.603.356.931
33.950.515.921
Total long-term debts
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued) Long-term debts are liabilities to third parties and consist of:
Utang jangka panjang merupakan utang kepada pihak ketiga yang terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank Utang kepada pemasok
6.923.076.924 141.218.741.549
15.000.000.000 18.950.515.921
Less current maturities: Bank loans Due to suppliers
Total
148.141.818.473
33.950.515.921
Total
3.461.538.458
-
Long-term portion
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
Interest rates per annum on the long-term bank loans are as follows:
Bunga tahunan yang dikenakan atas utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2014
10,75% 11,50%
10,75% 10,50%
PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) 1.
1. SKDA
SKDA
SKDA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan total pagu kredit sebesar Rp95.000.000.000 yang telah diterima SKDA pada tanggal 8 November 2010. Pinjaman dari fasilitas ini telah diangsur secara triwulanan mulai tanggal 8 Februari 2011 sampai dengan 8 November 2014. Pinjaman dari BCA tersebut dijamin dengan piutang usaha senilai Rp50.000.000.000, persediaan senilai Rp20.000.000.000 dan aset tetap milik SKDA senilai Rp130.500.000.000 (Catatan 6, 8 dan 11).
SKDA obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp95,000,000,000, which were received by SKDA on November 8, 2010. The loan had been paid in quarterly installments starting from February 8, 2011 to November 8, 2014. The loan was collateralized by SKDA’s trade receivables amounting to Rp50,000,000,000, inventories amounting to Rp20,000,000,000 and fixed assets amounting to Rp130,500,000,000 (Notes 6, 8 and 11).
Selama tahun 2014 SKDA telah melakukan pelunasan cicilan pokok sebesar Rp6.250.000.000.
During 2014, SKDA had fully paid the outstanding balance of the loan installments totaling Rp6,250,000,000.
SKDA juga memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar US$1.500.000 dari BCA. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan bulan Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2015 fasilitas tersebut belum digunakan.
SKDA also obtained a Letter of Credit (L/C) facility amounting to US$1,500,000 from BCA. This facility has been extended to March, 2017. As of December 31, 2015, the facility has not been used.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)
1. SKDA (lanjutan)
1.
SKDA (continued)
SKDA juga memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan total pagu kredit sebesar Euro8.100.000 untuk membiayai pembelian mesin pabrik di Mojokerto. Pinjaman ini memiliki jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal penarikan fasilitas ini. Pada tanggal 31 Desember 2015, suku bunga atas fasilitas ini sebesar 11,00% per tahun.
SKDA also obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Euro8,100,000 to finance the purchase of machineries on plant in Mojokerto. The duration of this facility is for 5 years from the withdrawal of this facility. As of December 31, 2015, the interest rate for this facility is amounting to 11.00% per year.
Pada tahun 2015 fasilitas kredit ini belum digunakan.
In 2015, this credit facility still unused.
2.
2. AAK Pada tanggal 4 Juli 2012, AAK memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA dengan pagu kredit sebesar Rp130.000.000.000. Pada bulan Juli 2013, AAK melakukan penarikan sebesar Rp30.000.000.000. Pinjaman ini terutang dalam cicilan triwulanan yang dimulai sejak bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Oktober 2018. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, tanah, bangunan, mesin dan peralatan pabrik dan persediaan milik SKDA, dan tanah, bangunan dan mesin dan peralatan pabrik milik AAK (Catatan 6, 8 dan 11).
AAK On July 4, 2012, AAK obtained an investment credit facility from BCA with a maximum amount of Rp130,000,000,000. In July 2013, AAK withdraw the loan amounted to Rp30,000,000,000. The loan is payable in quarterly installments starting from January 2014 until October 2018.
The loan is collateralized by SKDA’s trade receivables, land, building, machineries and inventory, and AAK’s land, building and machineries (Notes 6, 8 and 11). During 2015, AAK had paid the installments totaling Rp4,615,384,618.
Selama tahun 2015 AAK telah melakukan pembayaran cicilan pokok sebesar Rp4.615.384.618.
loan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 saldo pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar Rp10.384.615.382 dan 15.000.000.000.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of the loan amounted to Rp10,384,615,382 and Rp15,000,000,000, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit dengan BCA, SKDA dan AAK diwajibkan untuk memenuhi beberapa ketentuan dan kewajiban, antara lain menjaga rasio-rasio keuangan tertentu: (1) Current ratio (CR) minimal 1 kali (2) Debt to Equity Ratio (DER) maksimal 2,00 kali (3) EBITDA/(bunga+pokok) minimal 1,5 kali.
Under the loan agreement with BCA, SKDA and AAK must comply with several covenants and requirements, such as maintaining the following financial ratios: (1) Current ratio (CR) at the minimum of 1 time (2) Debt to Equity Ratio (DER) at the maximum of 2.00 times (3) EBITDA/(interest+principal) at the minimum of 1.5 times.
Pada tanggal 31 Desember 2015, SKDA dan AAK telah memenuhi kewajibannya dan ketentuan di atas.
As of December 31, 2015, SKDA and AAK are already comply with the above covenants.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
Utang Kepada Pemasok
Due to Suppliers
Utang kepada pemasok terutama merupakan utang kepada Sacmi Hong Kong, dan B&T Group S.p.A atas pembelian mesin dan peralatan milik SKDA dan AAK, yang dibiayai dengan fasilitas Letter of Credit (L/C) yang diperoleh dari BNI.
The amounts due to suppliers mainly represent the payable to Sacmi Hong Kong, and B&T Group S.p.A for the acquisition cost of machinery and equipment of SKDA and AAK, financed by Letter of Credit (L/C) facility obtained from BNI.
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA
19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja untuk seluruh karyawan tetap yang berhak berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja ini tidak didanai.
The Group provides benefits to its qualified employees based on the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The benefits are unfunded.
Tabel berikut ini merangkum komponenkomponen atas beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan total yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas imbalan kerja yang dihitung oleh aktuaris independen (PT Dian Artha Tama) dalam laporannya bertanggal 25 Februari 2016 untuk tahun 2015 dan bertanggal 5 Januari 2015 untuk tahun 2014 untuk Perusahaan, ANK, SKDA, AAK dan PGK.
The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and amounts recognized in the consolidated statement of financial position as employee benefits liability as determined by an independent firm of actuaries (PT Dian Artha Tama) in its reports dated February 25, 2016 for 2015 and dated January 5, 2015 for 2014 for the Company, ANK, SKDA, AAK and PGK.
a. Beban imbalan kerja
a. Employee benefits expense Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
2014
Biaya jasa kini Biaya bunga Efek pembatasan/penyelesaian rugi/(laba)
3.683.793.999 2.917.448.755
Beban imbalan kerja
6.601.242.754
3.975.612.590 3.375.513.738
-
(4.882.235.439) 2.468.890.889
b.
b. Liabilitas imbalan kerja Berikut ini merupakan imbalan kerja:
mutasi
Current service cost Interest cost Effect of curtailment/settlement loss/(gain) Employee benefits expense
Employee benefits liability The following table represent movements in employee benefits liability:
liabilitas
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
2014
Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran imbalan kerja Penghasilan komprehensif lain
34.322.926.514 6.601.242.754 (3.171.874.443) (4.020.755.751)
38.597.116.157 2.468.890.889 (1.091.407.953) (5.651.672.579)
Saldo akhir tahun
33.731.539.074
34.322.926.514
61
Balance at beginning of year Provision during the year Employee benefit expense Other Comprehensive Income Balance at and of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) c. Other comprehensive income mutation
c. Mutasi pendapatan komprehensif lain
The following table represent movements in actuarial loss (gain) recorded in other comprehensive income:
Berikut ini merupakan mutasi kerugian (keuntungan) aktuarial yang dicatat pada penghasilan komprehensif lain:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Saldo awal tahun Laba (rugi) dari manfaat aktuarial
2014
4.141.705.502 (4.020.755.751)
Saldo akhir tahun
9.793.378.081 (5.651.672.579)
120.949.751
Balance at beginning of year Actuarial (Gain) Loss on benefits
4.141.705.502
Balance at end year
Movements in present value of the defined benefits obligation are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015
2014
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Beban bunga Keuntungan (kerugian) aktuarial dari liabilitas imbalan kerja: Penyesuaian historis Perubahan asumsi finansial Rencana pembatasan/penyelesaian Pembayaran selama tahun berjalan
34.322.926.514 3.683.793.999 2.917.448.755
Saldo akhir tahun
33.731.539.074
38.597.116.157 3.975.612.590 3.375.513.738
Balance at beginning of the year Current service cost Interest cost Actuarial gain (loss) on benefit obligation: 5.758.318.385 Experience adjustment (11.409.990.964) Change in financial assumption (4.882.235.439) Effect of curtailment/settlement (gain)/loss (1.091.407.953) Payments during the year
2.018.450.786 (6.039.206.537) (3.171.874.443)
34.322.926.514
The details of the present value of the defined benefits obligation as of December 31, 2015 and as of the end of each of the immediately preceding prior four years are as follows:
Rincian nilai kini liabilitas imbalan pasti, pada tanggal 31 Desember 2015 dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015/ December 31, 2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti Penyesuaian yang timbul pada liabilitas program
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Balance at end of the year
31 Desember 2013/ December 31, 2013
31 Desember 2012/ December 31, 2012
33.731.539.074
34.322.926.514
38.597.116.157
39.531.294.426
2.018.450.786
5.758.318.385
7.374.194.512
1.931.562.314
31 Desember 2011/ December 31, 2011
25.913.449.695
(372.450.419)
Present value of defined benefits obligation Adjustments arising from the liabilities program
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rate and salary increment rate, with all other variables held constant, of the present value of the obligations for post-employment benefit as of December 31, 2015 and the current service cost for the year then ended. The amounts shown below represent the balances that would have been reported had the interest rate and salary increment rate increased or decreased by 1 %.
Tabel berikut ini mendemonstrasikan sensitifitas terhadap kemungkinan perubahan yang wajar pada tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji, dengan variabel lainnya dianggap tetap, terhadap nilai kini dari liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan biaya jasa kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Jumlah yang disajikan di bawah ini merupakan saldo yang akan dilaporkan jika tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji meningkat atau menurun sebesar 1%.
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
31 Desember 2015/ December 31, 2015
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015
Nilai kini liabilitas imbalan pasti/ Present value of defined benefits obligation
Biaya jasa kini/ Current service cost
Kenaikan persentase diskonto sebesar 1% Penurunan persentase diskonto sebesar 1%
30.674.996.312 37.300.939.880
3.308.436.283 4.133.644.230
Increase in interest rate by 1% Decrease in intereset rate by 1%
Kenaikan tingkat kenaikan gaji sebesar 1% Penurunan tingkat kenaikan gaji sebesar 1%
37.355.622.386 30.583.659.132
4.140.134.024 3.297.903.421
Increase in salary increment rate by 1% Decrease in salary increment rate by 1%
The maturity profile of defined benefits obligation as of December 31, 2015:
Jadual jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015:
31 Desember 2015/ December 31, 2015
1 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
3.429.102.911 3.827.781.370 26.474.654.793
Within one year 2 - 5 years More than 5 years
Total
33.731.539.074
Total
Management believes that the employee benefits liability is sufficient in accordance with the requirements of Labor Law No. 13/2003.
Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja karyawan telah cukup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas penyisihan imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
•
Tingkat diskonto: 9,1% per tahun pada tahun 2015 dan 8,5% per tahun pada tahun 2014
• Discount rate: 9.1% per annum in 2015 and 8.5% per annum in 2014
•
Tingkat kematian: Indonesia - III (2011)
• Mortality rate: using Indonesia - III (2011)
•
Tingkat kenaikan gaji: 6% dan 7% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014
• Salary increment rate: 6% and 7% per annum in 2015 and 2014, respectively
•
Usia pensiun: 55 tahun
• Retirement age: 55 years
menggunakan
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
20. NON-CONTROLLING INTERESTS The details of total equity attributable to noncontrolling interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 PT Primagraha Keramindo PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik PT Arwana Anugerah Keramik
2014
13.393.793.059 505.052.032 279.078.057 125.636.282
Total ekuitas yang dapat di atribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan
14.303.559.430
11.960.476.433 475.643.274 324.119.177 112.244.874
PT Primagraha Keramindo PT Sinar Karya Duta Abadi PT Arwana Nuansakeramik PT Arwana Anugerah Keramik
12.872.483.758
Total equity attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries
Penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp1.505.575.672 pada tahun 2015 (2014: Rp2.502.819.533).
Comprehensive income for the year attributable to non-controlling interests of consolidated Subsidiaries amounted to Rp1,505,575,672 in 2015 (2014: Rp2,502,819,533).
ANK telah membayar dividen kas kepada kepentingan nonpengendali sejumlah Rp74.500.000 pada tahun 2015.
ANK paid cash dividends to non-controlling interests totaling Rp74,500,000 in 2015.
ANK dan PGK telah membayar dividen kas kepada kepentingan nonpengendali sejumlah Rp447.500.000 pada tahun 2014.
ANK and PGK paid cash dividends to noncontrolling interests totaling Rp447,500,000 in 2014.
21. MODAL SAHAM
21. CAPITAL STOCK Based on the records maintained by the shares registrar, PT Adimitra Transferindo, the composition of the Company’s stockholders as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sesuai dengan pencatatan PT Adimitra Transferindo, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015/December 31, 2015
Pemegang saham Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena - 2023904036 PT Suprakreasi Eradinamika Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Client 2023904000
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
1.800.000.000 1.025.450.000
704.897.500
64
Total/ Amount
24,52% 13,97
22.500.000.000 12.818.125.000
9,60
8.811.218.750
Stockholders Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena - 2023904036 PT Suprakreasi Eradinamika Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Client 2023904000
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
21. CAPITAL STOCK (continued) 31 Desember 2015/December 31, 2015
Pemegang saham
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total/ Amount
Stockholders
Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%)
3.808.255.576
51,91
47.603.194.700
Public (each below 5% ownership)
Total
7.338.603.076
100,00
91.732.538.450
Total
2.827.900
35.348.750
Treasury stock
7.341.430.976
91.767.887.200
Total
Saham treasuri Total
31 Desember 2014/December 31, 2014
Pemegang saham Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena - 2023904036 PT Suprakreasi Eradinamika UBS AG, Singapura - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Client 2023904000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Total
Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
1.800.000.000 1.023.150.000
Total/ Amount
24,52% 13,94
22.500.000.000 12.789.375.000
Stockholders Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client Monotena - 2023904036 PT Suprakreasi Eradinamika
720.000.000
9,81
9.000.000.000
482.132.100
6.57
6.026.651.250
UBS AG, Singapore - Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Client 2023904000
3.316.148.876
45,16
41.451.860.950
Public (each below 5% ownership)
7.341.430.976
100,00
91.767.887.200
Total
In 2015, the Company, through letter no.0460/VIII/ACM/2015 dated August 26, 2015 and through letter no.0576/ACM/CS/XI/2015 dated November 27, 2015, applied for the approval of the repurchase of its own shares (treasury stock) to the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) for Rp18,000,000,000,- and Rp16,000,000,000,- and has been approved by the OJK through letter no.S-650/PM.222/2015 dated September 14, 2015. Furthermore, the Company submitted a disclosure to the Indonesia Stock Exchange in regards with the share repurchase plan that has been issued and listed on the Stock Exchange amounting to Rp18,000,000,000,and Rp16,000,000,000,through letter no.0460/VIII/ACM/2015 dated August 26, 2015 and no.0576/ACM/CS/XI/2015 dated November 27, 2015. The buy-back was done in a
Pada tahun 2015, Perusahaan melalui surat no. 0460/VIII/ACM/2015 tanggal 26 Agustus 2015 dan melalui surat no. 0576/ACM/CS/XI/2015 tanggal 27 Nopember 2015 mengajukan permohonan persetujuan pembelian kembali saham Perusahaan (saham treasuri) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyakbanyaknya sebesar Rp18.000.000.000,- dan Rp16.000.000.000,- dan telah disetujui oleh OJK melalui surat no. S-650/PM.222/2015 tanggal 14 September 2015. Selanjutnya Perusahaan menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI sebanyakbanyaknya sebesar Rp18.000.000.000,- dan Rp16.000.000.000,melalui surat
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
21. CAPITAL STOCK (continued)
no.0460/VIII/ACM/2015 tanggal 26 Agustus 2015 dan 0576/ACM/CS/XI/2015 tanggal 27 Nopember 2015. Pembelian kembali tersebut dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, dari tanggal 26 Agustus 2015 hingga 26 Nopember 2015 dan dari tanggal 27 Nopember hingga 27 Februari 2016 dan dilakukan dalam beberapa kali transaksi.
period of 3 months, from August 26, 2015 until November 26, 2015 and from November 27, 2015 until February 27, 2016 and was performed in several transactions.
Total saham yang dibeli adalah sebanyak 2.827.900 lembar (nilai nominalRp12,5 per lembar) dengan nilai sebesar Rp1.264.458.800. Komisi yang dibayarkan untuk transaksi ini adalah sebesar Rp3.161.149, sehingga total dana yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp1.267.619.949.
The total shares purchased were 2,827,900 shares (with nominal amount of Rp12.5 per share) for Rp 1,264,458,800. The commission paid for this transaction was Rp 3,161,149, resulting in the total funds paid to be Rp 1,267,619,949.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO
22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET This account consists of:
Akun ini terdiri dari: Agio saham dari penawaran umum perdana pada tahun 2001
2.500.000.000
Agio saham dari penerbitan dividen saham pada tahun 2006
2.173.449.960
Additional paid-in capital from the initial public offering in 2001 Additional paid-in capital from the issuance of stock dividend in 2006
Total
4.673.449.960
Total
Biaya emisi efek dari: Penawaran umum perdana pada tahun 2001 Penawaran umum terbatas pada tahun 2002
Shares issuance costs on: 1.924.936.285
Initial public offering in 2001
2.346.528.180
Rights issue in 2002
Total biaya emisi
4.271.464.465
Total shares issuance costs
401.985.495
Net
Neto Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Neto, pada tanggal 31 December 2015
(169.803.318) 232.182.177
Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Net, as of December 31, 2015
In the stockholders’ extraordinary meeting the minutes of which are covered by notarial deed No. 126 dated April 28, 2006 of notary Misahardi Wilamarta, S.H., the stockholders approved the declaration of 12,074,722 shares as stock dividend, which shares had a total market value of Rp3,380,922,166 or Rp280 per share. The difference between the market price and par value amounting to Rp2,173,449,960 was credited to “Additional Paid-in Capital - Net”.
Dalam Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 126 tanggal 28 April 2006, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen saham sebanyak 12.074.722 saham dengan nilai sebesar Rp3.380.922.166 atau Rp280 per sahamnya. Selisih antara nilai pasar dan nilai nominal sebesar Rp2.173.449.960 dikreditkan pada akun “Tambahan Modal Disetor - Neto”.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. TAMBAHAN (lanjutan)
MODAL
DISETOR
-
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
NETO
22. ADDITIONAL (continued)
PAID-IN
CAPITAL
-
NET
Pada tanggal 27 Desember 2002, Perusahaan membeli 44.731.792 saham PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA), yang merupakan 60,47% dari saham yang dikeluarkan oleh SKDA, dari PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) dan PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), pihakpihak berelasi, masing-masing sebesar Rp11.157.948.000 dan Rp11.207.948.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp2.240.781.216 antara harga pengalihan dengan nilai buku SKDA dikreditkan pada “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
On December 27, 2002, the Company acquired 44,731,792 shares of PT Sinar Karya Duta Abadi (SKDA) representing 60.47% of the outstanding shares of SKDA, from PT Suprakreasi Eradinamika (SKED) and PT Agung Abadi Mandiri Sejati (AAMS), related parties, for Rp11,157,948,000 and Rp11,207,948,000, respectively, or Rp500 per share. The difference amounting to Rp2,240,781,216 between the transfer price and book value of SKDA was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
Pada bulan Agustus 2001, Perusahaan melakukan peningkatan kepemilikan pada SKDA dari 18,08% menjadi 39,42% dengan harga perolehan sebesar Rp14.584.104.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp290.441.008 antara harga perolehan dengan nilai buku SKDA dibebankan pada “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
In August 2001, the Company increased its ownership in SKDA from 18.08% to 39.42%, through the purchase of shares at a price of Rp14,584,104,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp290,441,008 between the purchase price and the book value of SKDA was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
Pada tanggal 6 Desember 2001, Perusahaan membeli 540.000 saham ANK yang merupakan 0,90% dari saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari SKED, pihak berelasi, dengan harga pengalihan sebesar Rp270.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp5.973.293 antara harga pengalihan dengan nilai buku ANK dikreditkan pada “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
On December 6, 2001, the Company acquired 540,000 shares of ANK representing 0.90% of the outstanding shares of ANK, from SKED, a related party, at a transfer price of Rp270,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp5,973,293 between the transfer price and the book value of ANK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
Pada bulan April 2001, Perusahaan membeli 15.000 saham PGK yang merupakan 60,00% dari saham yang dikeluarkan oleh PGK, dari PT Primatama Arthamakmur, pihak berelasi, dengan harga pengalihan sebesar Rp1.500.000.000 atau Rp100.000 setiap saham. Selisih sebesar Rp891.677.366 antara harga pengalihan dengan nilai buku PGK dikreditkan pada “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
In April 2001, the Company acquired 15,000 shares of PGK representing 60.00% of the outstanding shares of PGK, from PT Primatama Arthamakmur, a related party, at the transfer price of Rp1,500,000,000 or Rp100,000 per share. The difference amounting to Rp891,677,366 between the transfer price and the book value of PGK was credited to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
Pada bulan Desember 2000, Perusahaan membeli 34.100.000 saham ANK, yang merupakan 56,83% dari saham yang dikeluarkan oleh ANK, dari AAMS dan SKED, pihak-pihak berelasi, masing-masing sejumlah 24.190.000 dan 9.910.000 saham dengan harga pengalihan sebesar Rp17.050.000.000 atau Rp500 setiap saham. Selisih sebesar Rp3.017.794.185 antara pengalihan dengan nilai buku ANK dibebankan pada “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
In December 2000, the Company acquired 34,100,000 shares of ANK, representing 56.83% of the outstanding shares of ANK, from AAMS and SKED, related parties, consisting of 24,190,000 shares and 9,910,000 shares, respectively, at the transfer price of Rp17,050,000,000 or Rp500 per share. The difference amounting to Rp3,017,794,185 between the transfer price and book value of ANK was charged to “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23. DIVIDEN KAS
23. CASH DIVIDEND
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2015, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp12 per saham atau sebesar Rp88.097.171.712. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Juni 2015.
In the stockholders’ annual general meeting held on May 28, 2015, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp12 per share or totaling Rp88,097,171,712. The Company paid the cash dividend in June 2015.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Maret 2014, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp16 per saham atau sebesar Rp117.462.895.616. Perusahaan telah membayar dividen kas tersebut pada bulan Juni 2014.
In the stockholders’ annual general meeting held on March 14, 2014, the stockholders approved the payment of cash dividend of Rp16 per share or totaling Rp117,462,895,616. The Company paid the cash dividend in June 2014.
24. PENJUALAN NETO
24. NET SALES The details of net sales are as follows:
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Penjualan Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) Pihak ketiga Total penjualan kotor Potongan dan retur penjualan Penjualan neto
2014
1.184.110.395.717
1.492.436.860.327
109.634.735.846
126.706.423.455
1.293.745.131.563
1.619.143.283.782
(1.818.747.092) 1.291.926.384.471
(9.384.606.095) 1.609.758.677.687
Sales Related parties (Note 29) Third parties Total gross sales Sales returns and discounts Net sales
Sales to PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, a related party, amounted to Rp957,978,755,214 and Rp1,242,274,780,682 representing 74.15% and 77.17% of the consolidated net sales in 2015 and 2014, respectively (Note 29). Except for the above customer, no sales to an individual customer exceeded 10% of the consolidated net sales in 2015 and 2014.
Total penjualan kepada PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, pihak berelasi, sebesar Rp957.978.755.214 dan Rp1.242.274.780.682 merupakan 74,15% dan 77,17% dari jumlah penjualan neto konsolidasi, masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 (Catatan 29). Selain pelanggan di atas, tidak terdapat lagi penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasi pada tahun 2015 dan 2014.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. BEBAN POKOK PENJUALAN
25. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi Total beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Beban pokok penjualan
2015
2014
310.348.128.342 34.226.894.158 686.982.992.418
357.061.473.431 33.329.502.984 703.011.889.278
Raw materials used Direct labor Manufacturing overhead
1.031.558.014.918
1.093.402.865.693
Total production cost
3.840.112.320 (4.148.577.687) 1.031.249.549.551
3.696.651.976 (3.840.112.320) 1.093.259.405.349
16.131.420.505 (43.542.911.892) 1.003.838.058.164
10.478.072.764 (16.131.420.505) 1.087.606.057.608
Work in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year At end of year Cost of goods sold
Pada tahun 2015 dan 2014, tidak ada pembelian dari masing-masing pemasok yang melebihi 10% dari penjualan neto.
In 2015 and 2014, no purchases from any individual suppliers exceeded 10% of net sales.
26. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
26. SELLING AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban penjualan dan beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The details of selling and general and administrative expenses are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,
Beban penjualan Pengangkutan dan pengiriman Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Komisi penjualan Promosi dan iklan Transportasi Perlengkapan kantor Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Sumbangan dan representasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000.000 Total
2015
2014
115.319.659.439 9.981.099.041 5.040.994.861 2.497.595.738 1.591.697.848 600.987.351 586.408.818 409.269.972
116.128.225.830 7.926.115.347 2.569.249.716 2.055.589.315 2.688.883.184 451.154.142 557.177.398 690.027.110
1.685.330.977
1.479.841.770
Selling expenses Transportation and loading Salaries, wages and employee benefits Sales commission Promotion and advertising Transportation Office supplies Depreciation of fixed assets (Note 11) Donations and representation Others (each below Rp500,000,000)
137.713.044.045
134.546.263.812
Total
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)
26. SELLING AND GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Jasa profesional Penyusutan aset tetap (Catatan 11) Perlengkapan kantor Perjalanan dinas dan transportasi Pemeliharaan dan perbaikan Listrik dan air Telekomunikasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500.000.000) Total Total beban usaha
2014
26.616.621.739 3.070.169.240 2.933.292.804 2.083.733.525 1.939.170.115 1.080.425.519 589.130.914 542.297.218 316.271.861
22.184.373.473 4.021.959.424 3.493.513.458 2.157.435.930 2.557.272.026 2.596.477.898 306.045.495 504.525.917 510.793.294
1.635.706.295
1.665.389.089
General and administrative expenses Salaries, wages and employee benefits Donations and representation Professional fees Depreciation of fixed assets (Note 11) Office supplies Travelling and transportation Repairs and maintenance Electricity and water Telecommunication Others (each below Rp500,000,000)
40.806.819.230
39.997.786.004
Total
178.519.863.275
174.544.049.816
Total operating expenses
27. BEBAN LAIN-LAIN - BEBAN KEUANGAN
27. OTHER EXPENSES - FINANCE COSTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Beban bunga Utang bank Utang pembiayaan konsumen Beban administrasi bank Total beban lain-lain beban keuangan
2014
6.668.271.174 1.816.637.848
2.667.737.969 1.676.763.822 1.423.708.190
8.484.909.022
5.768.209.981
28. LABA PER SAHAM
Interest expense Bank loans Consumer financing payable Bank administration charges Total other expenses finance costs
28. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan rata-rata tertimbang total saham yang beredar pada tahun bersangkutan.
The amount of the earnings per share is calculated by dividing profit for the year attributable to the owners of the Parent Entity by the weighted-average number of shares outstanding during the year.
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. LABA BERSIH PER SAHAM (lanjutan)
28. EARNINGS PER SHARE (continued) 2015
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Total rata-rata tertimbang saham Laba bersih per saham
29. TRANSAKSI BERELASI
DENGAN
2014
69.781.900.528 7.341.430.976 9,51
PIHAK-PIHAK
29. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
The Group, in its regular conduct of business, engaged in sales transactions with related parties, which are categorized as other related parties, the details of which follow:
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi, yang dikategorikan sebagai pihak-pihak berelasi lainnya, dengan rincian sebagai berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2015 Pihak-pihak berelasi lainnya PT Catur Sentosa Adiprana Tbk 957.978.755.214 PT Catur Logamindo Sentosa 102.241.163.846 PT Catur Hasil Sentosa 71.345.818.194 PT Caturadiluhur Sentosa 52.544.658.463 Total penjualan
1.184.110.395.717
Profit for the year attributable to owners of the Parent Entity Weighted-average number of shares Earnings per share
259.514.561.460 7.341.430.976 35,35
Persentase dari total penjualan neto konsolidasi/Percentage to consolidated net sales
2014
2015
2014 Other related parties
1.242.274.780.682
74,15%
70.502.102.281 72.837.420.989 106.822.556.375
7,91 5,52 4,07
1.492.436.860.327
91,65%
77,17% 4,38 4,52 6,64 92,71%
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk PT Catur Logamindo Sentosa PT Catur Hasil Sentosa PT Caturadiluhur Sentosa Total sales
Piutang usaha dari transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi tersebut sebesar Rp397.467.569.273 pada tahun 2015 (2014: Rp372.846.558.039), yang pada tanggal 31 Desember 2015 mencerminkan 27,78% (2014: 29,61%) dari total aset konsolidasian, disajikan sebagai “Piutang Usaha” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 6).
The related trade receivables arising from the sales transactions with related parties amounting to Rp397,467,569,273 in 2015 (2014: Rp372,846,558,039), which represent 27.78% in 2015 (2014: 29.61%) of the consolidated total assets are presented under “Trade Receivables” in the consolidated statement of financial position (Note 6).
Transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syaratsyarat yang disepakati bersama dengan pihakpihak berelasi, yang juga diberlakukan bila transaksi dilakukan dengan pihak ketiga.
Sales to related parties were made under terms and conditions agreed with the related parties, similar to those granted to third parties.
Pihak-pihak berelasi yang disebut di atas dikendalikan oleh personil manajemen kunci yang sama dengan PGK.
The above-mentioned related parties are controlled by the same key management personnel with PGK.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
30. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Group’s financial assets and liabilities.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Grup.
31 Desember/December 31, 2015
2014
Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain
5.104.533.709 411.567.733.678 2.358.443.609
47.235.005.563 390.137.828.432 2.718.918.458
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
Total
419.030.710.996
440.091.752.453
Total
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan Total
442.492.280 419.473.203.276
Non-current Financial Assets Loans and receivables 736.280.280 Other non-current assets-security deposits 440.828.032.733
Total Current Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost Short-term debts Bank loan Consumer financing payable Trade payables to third parties Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Bank loans Due to suppliers
Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang jangka pendek Utang bank Utang pembiayaan konsumen Utang usaha kepada pihak ketiga Utang lain-lain Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Utang kepada pemasok
55.297.387.699 187.557.323.358 3.559.589.517 96.718.932.052
14.347.966.709 205.442.224 141.312.230.907 4.074.455.104 89.785.709.807
6.923.076.924 141.218.741.549
15.000.000.000 18.950.515.921
Total
491.275.051.099
283.676.320.672
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Total
Total Non-current Financial Liabilities
3.461.538.458
-
Liabilities at fair value or amortized cost Long-term debts net of current maturities Bank loans
494.736.589.557
283.676.320.672
Total
The fair values of the financial assets and liabilities are defined and presented at the amount at which the instruments could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation. The Group determines the fair value of its financial instruments using the hierarchy as described below. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan dan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan yang dipaksakan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi. Untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan, Grup menggunakan hierarki seperti yang dijelaskan di bawah ini. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
a.
30. FINANCIAL (continued)
AND
LIABILITIES
a. Short-term financial assets and liabilities
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, short-term bank loan, trade payables to third parties, other payables, accrued expenses and current maturities of long-term debts) approximate their carrying amounts due to their short-term nature.
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. b.
ASSETS
b. Long-term financial assets and liabilities
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang Instrumen keuangan jangka panjang terdiri dari aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan dan utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai wajar dari aset tidak lancar lain-lain tidak dapat diukur dengan handal karena tidak adanya jangka waktu realisasi yang jelas, sehingga metode penilaian tidak praktis untuk dilakukan, sedangkan nilai wajar dari utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun diukur dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Long-term financial instruments consist of other non-current assets - security deposits and longterm debts - net of current maturities. The fair value of the other non-current assets can not be measured reliably since they have no fixed realization period; therefore, valuation method is not practicable to be done, while the fair value of long-term debts - net of current maturities is measured by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: • Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. • Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
The Group uses the following hierarchy for determining the fair value of financial instruments: • Level 1: Fair values measured based on quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities. • Level 2: Fair values measured based on valuation techniques for which all inputs which have a significant effect on the recorded fair values are observable, either directly or indirectly. • Level 3: Fair values measured based on valuation techniques for which inputs which have a significant effect on the recorded fair values are not based on observable market data.
•
Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Grup terdiri dari utang bank dan utang usaha. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk meningkatkan permodalan dalam menunjang operasi dan investasi Grup. Grup memiliki beberapa jenis aset keuangan, seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.
The Group’s principal financial liabilities consist of bank loans and trade payables. The main purpose of the financial liabilities is to raise financing for the Group’s operations and investments. The Group has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets, which arise directly from its operations.
Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan Dewan Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masingmasing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk, and commodity price risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
i.
i.
Manajemen Risiko
Risk management
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Untuk modal kerja dan pinjaman investasi, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara selalu melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
For working capital and investment loans, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by continuously monitoring the interest rates in the market.
Risiko mata uang asing
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Grup adalah rupiah. Grup dapat menghadapi risiko mata uang asing karena biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro Eropa, dolar Singapura dan yen Jepang. Apabila pembelian Grup di dalam mata uang selain rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantitas/jumlah dan/atau pemilihan waktu, Grup harus menghadapi risiko mata uang asing.
The Group’s reporting currency is the rupiah. The Group faces foreign currency risk as the costs of certain key purchases are denominated in foreign currencies, such as U.S. dollar, European euro, Singapore dollar and Japanese yen. To the extent that the purchases of the Group are denominated in currencies other than the rupiah, and are not evenly matched in terms of quantity/volume and/or timing, the Group has exposure to foreign currency risk.
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan)
i.
Risiko mata uang asing (lanjutan)
Risk management (continued) Foreign currency risk (continued)
Setara dengan Rupiah/ Equivalent in Rupiah Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas
US$ Euro
31 Desember 2015/ December 31, 2015
75.915 76.568
Total aset Liabilitas Utang usaha kepada pihak ketiga
US$ Euro SIN$ JPY US$
Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - utang kepada pemasok Euro US$ SIN$
6.941.045 339.709 54.746 2.879.388 2.059.276
8.362.198 400.500 1.363.500
29 Februari 2016/ February 29, 2016
1.047.247.425 1.153.854.875
1.016.881.425 1.121.525.569
2.201.102.300
2.138.406.994
95.751.715.775 5.119.304.225 533.838.648 329.759.607 28.407.712.420
92.975.297.775 4.975.868.894 519.682.427 340.193.645 27.584.002.020
Assets Cash and cash equvalents Total assets Liabilities Trade payables to third parties
Accrued expenses Current maturities of long-term debts - due to suppliers
126.015.606.146 5.524.897.500 13.295.747.565
122.484.835.284 5.364.697.500 12.943.173.735
Total liabilitas
274.978.581.886
267.187.751.280
Total liabilities
Liabilitas neto
272.777.479.586
265.049.344.286
Net liabilities
The rupiah currency has changed in value based on the middle rates of exchange published by Bank Indonesia as shown below:
Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai mata uang rupiah telah mengalami perubahan berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:
Mata Uang Asing Euro (Euro1) Dolar A.S. (US$1) Dolar Singapura (SIN$) Yen Jepang (JP¥1)
31 Desember/ December 31, 2015
29 Februari/ February 29, 2016
15.070 13.795 9.751 115
14.647 13.395 9.493 118
Foreign Currency Euro (Euro1) U.S. dollar (US$1) Singapore dollar (SIN$) Japanese yen (JP¥1)
Had the assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2015 been reflected using the above middle rates of exchange as of February 29, 2016, the net foreign currency-denominated liabilities, as presented above, would have decreased by approximately Rp7.7 billion.
Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 29 Februari 2016, maka liabilitas neto dalam mata uang asing, sebagaimana yang disajikan di atas, akan turun sekitar Rp7,7 miliar.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan)
i.
Risk management (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan deposito di bank. Untuk meringankan risiko ini, Grup ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers and deposits being placed in banks. To mitigate this risk, the Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Grup, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan jika terjadi keterlambatan dan/atau gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Group contacts the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Group proceeds to commence legal proceedings. Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Group ceases the supply of all products to the customer in the event of late payment and/or default.
Untuk mengurangi risiko gagal bayar bank atas penempatan deposito Grup, Grup memiliki kebijakan hanya akan menempatkan deposito pada bank-bank yang memiliki reputasi yang baik.
To mitigate the default risk of banks on the Group’s deposits, the Group has policies to place its deposits only in banks with good reputation.
Eksposur atas risiko kredit mempengaruhi aset keuangan berikut ini:
The exposure to credit risk affects the following financial assets:
Bruto/Gross (*) Pinjaman yang diberikan dan piutang: Bank Piutang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan Total
442.492.280
Loans and receivables: Cash in banks Trade receivables Related parties Third parties Other receivables Other non-current assets - security deposits
419.186.523.723
Total
4.817.854.156 397.467.569.273 14.100.164.405 2.358.443.609
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
i. Manajemen Risiko (lanjutan)
i. Risk management (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
(*) Grup tidak memiliki jaminan apapun ataupun perjanjian saling hapus dengan pelanggan mereka, termasuk akun-akun bank.
(*) The Group does not hold any collateral nor has any offsetting arrangement with its customers, including on bank accounts.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar utang yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas, dan ketersediaan pendanaan melalui total fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual dan terus menerus menjaga kestabilan hari utang dan hari piutangnya.
The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously maintains its payables and receivables days’ stability.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid:
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year
Utang jangka pendek/Short-term debts Utang bank/Bank loans Utang usaha kepada pihak ketiga/Trade payables to third parties Utang lain-lain/Other payables Beban akrual/Accrued expenses
1-2 tahun/years
2-3 tahun/years
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
3-5 tahun/years
Nilai tercatat pada tanggal/ Carrying value as of 31 Desember/ December 2015
Biaya bunga/ Interest expense
55.297.387.699
-
-
-
-
-
55.297.387.699
187.557.323.358
-
-
-
-
-
187.557.323.358
3.559.589.517
-
-
-
-
-
3.559.589.517
-
96.718.932.052
96.718.932.052
-
-
-
-
Utang jangka panjang/Long-term debts Utang bank/Bank loans Utang kepada pemasok/Due to suppliers
7.207.848.559 141.218.741.549
3.509.603.362 -
-
-
-
Total/Total
491.559.822.734
3.509.603.362
-
-
-
(332.836.539 ) (332.836.539)
10.384.615.382 141.218.741.549 494.736.589.557
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Grup terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama seperti bahan baku keramik “body” dan “glaze”. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar.
The Group’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials, such as tiles body and glaze. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) i.
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan)
i.
Risk management (continued)
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bahan baku keramik “body” dan “glaze” secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Grup juga mengurangi risiko ini dengan selalu melakukan pembandingan harga dari beberapa pemasok untuk mendapatkan barang dengan harga yang paling menguntungkan.
The Group’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of tiles body and glaze to ensure continuous production. In addition, the Group may seek to mitigate its risks by doing price comparison from several suppliers to get the most favorable price.
ii. Manajemen modal
ii. Capital management
Grup bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat, dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang bank yang dimiliki oleh Grup mensyaratkan rasio keuangan atas rasio leverage maksimum. Grup telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak kreditur bank.
Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. In addition, the Group has complied with all capital requirements by bank creditors.
Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus, 2007 untuk mengalokasikan dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2015, persyaratan ini belum dipenuhi oleh Grup. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.
The Group is also required by the Corporation Law which was effective on August 16, 2007, to allocate and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. As of December 31, 2015, this requirement was not yet fulfilled by the Group. This externally imposed capital requirement will be considered by the Group in the next Stockholders’ Annual General Meeting.
Manajemen memantau menggunakan beberapa keuangan seperti rasio ekuitas. Tujuan mempertahankan rasio utang sebesar maksimum 31 Desember 2015.
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio. The Group’s objective is to maintain its debt-to-equity ratio at a maximum of 2.50 as of December 31, 2015.
modal dengan ukuran leverage utang terhadap Grup adalah ekuitas terhadap 2,50 pada tanggal
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
MANAJEMEN
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, akun-akun Grup yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015, the Group’s debt-toequity ratio accounts are as follows:
ii. Manajemen modal (lanjutan)
ii. Capital management (continued)
Liabilitas yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang jangka pendek: Utang bank Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank
55.297.387.699
10.384.615.382
Liabilities at fair value or amortized cost Short-term debts: Bank loans Current maturities of long-term debts Bank loans
Total Liabilitas
65.682.003.081
Total Liabilities
894.728.477.056
Total Equity
0,07
Debt-to-equity ratio
Total Ekuitas Rasio utang terhadap ekuitas
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Grup menggunakan segmen usaha dan segmen geografis.
Based on the financial information used by the management in evaluating segment performance and determination of resource allocation, the Group determined its business segment and geographical segment.
Segmen usaha industri keramik dan distribusi keramik dikelola oleh badan hukum yang terpisah. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
The manufacture of ceramic tiles and the distribution thereof are managed by separate legal entities. All inter-segment transactions have been eliminated.
Informasi menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Information based on business segment is as followed:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
38.544.363.834 1.219.011.141.492
1.246.061.918.349 209.454.336
(1.211.900.493.540 )
1.284.606.282.183 7.320.102.288
Sales External sales Inter-segment sales
Penjualan neto
1.257.555.505.326
1.246.271.372.685
(1.211.900.493.540 )
1.291.926.384.471
Net sales
Hasil segmen - laba kotor Beban usaha Lain-lain - neto Laba usaha Pendapatan keuangan Beban keuangan Beban pajak - neto Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
260.530.683.051 (160.002.654.078) (6.971.148.169)
27.767.097.592 (21.904.431.655) 2.962.710.353
(209.454.336) 3.387.222.458 (3.177.768.122)
93.556.880.804
8.825.376.290
-
102.382.257.094
1.616.797.613 (5.094.614.096) (22.745.980.040)
170.739 (3.390.294.926) (1.558.393.036)
-
1.616.968.352 (8.484.909.022) (24.304.373.076)
67.333.084.281
3.876.859.067
-
71.209.943.348
Profit for the year
2.797.899.196
217.667.617
-
3.015.566.813
Other comprehensive income that will not be reclassified to profit or loss
79
288.088.326.307 (178.519.863.275) (7.186.205.938)
Segment income - gross profit Operating expenses Miscellaneous income (expense) - net Income from operations Finance income Finance costs Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 Industri/ Manufacturing Total penghasilan komprehensif tahun berjalan Informasi Lainnya Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi
Distribusi/ Distribution
70.130.983.477
4.094.526.684
2.323.009.013.899 578.126.735.492 225.618.374.175
418.127.431.504 379.859.451.333 199.730.133
74.809.214.737
902.362.278
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
-
(1.310.356.969.949 ) (421.935.188.427) -
74.225.510.161
1.430.779.475.454 536.050.998.398 225.818.104.308 75.711.577.015
Total comprehensive income for the year Other Information Segment assets Segment liabilities Acquisitions of fixed assets Depreciation and amortization expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Penjualan ekstern Penjualan antar segmen
38.881.102.719 1.549.774.174.864
1.570.877.574.968 -
(1.549.774.174.864 )
1.609.758.677.687 -
Penjualan neto
1.588.655.277.583
1.570.877.574.968
Sales External sales Inter-segment sales
(1.549.774.174.864)
1.609.758.677.687
Net sales
496.735.516.154 (158.393.468.204) 4.145.166.209
25.805.418.578 (16.150.897.183) 377.770.447
(388.314.653) -
522.152.620.079 (174.544.365.387) 4.522.936.656
Segment income - gross profit Operating expenses Miscellaneous income (expense) - net
Laba usaha
342.487.214.159
10.032.291.842
(388.314.653)
352.131.191.348
Income from operations
Pendapatan keuangan Beban keuangan Beban pajak - neto
2.321.016.303 (4.000.370.934) (84.652.002.209)
414.306 (1.767.839.047) (2.249.704.384)
97.078.663
2.321.430.609 (5.768.209.981 ) (86.804.627.930 )
Laba tahun berjalan
256.155.857.319
6.015.162.717
Pendapatan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
3.853.259.672
385.494.762
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
260.009.116.991
6.400.657.479
1.982.821.792.315 416.160.460.775 121.966.909.128
400.561.838.597 366.388.385.109 631.731.440
71.420.901.022
885.677.594
Hasil segmen - laba kotor Beban usaha Lain-lain - neto
Informasi Lainnya Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Beban penyusutan dan amortisasi
(291.235.990)
Finance income Finance costs Income tax expense - net
261.879.784.046
Profit for the year
4.238.754.434
Other comprehensive income that will not be reclassified to profit or loss
(291.235.990)
266.118.538.480
Total comprehensive income for the year
(1.123.445.497.369 ) ( 432.552.970.897 ) -
1.259.938.133.543 349.995.874.987 122.598.640.568
-
-
72.306.578.616
Other Information Segment assets Segment liabilities Acquisitions of fixed assets Depreciation and amortization expenses
Informasi menurut segmen geografis adalah sebagai berikut:
Information based on geographical segment is as followed:
a.
a.
Penjualan segmen (penjualan neto):
Segment revenue (net sales):
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/ Year ended December 31, 2015 Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Neto Jawa Luar Jawa
1.053.670.106.688 203.885.398.638
810.174.224.742 436.097.147.943
(1.021.337.194.334) (190.563.299.206)
842.507.137.096 449.419.247.375
Net Sales Java Outside Java
Total
1.257.555.505.326
1.246.271.372.685
(1.211.900.493.540)
1.291.926.384.471
Total
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) a.
Penjualan (lanjutan)
segmen
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
(penjualan
a.
neto):
Segment revenue (net sales): (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
b.
c.
Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Penjualan Neto Jawa Luar Jawa
1.347.967.084.167 240.688.193.416
1.054.031.368.814 516.846.206.154
(1.324.648.415.734) (225.125.759.130)
1.077.350.037.247 532.408.640.440
Net Sales Java Outside Java
Total
1.588.655.277.583
1.570.877.574.968
(1.549.774.174.864)
1.609.758.677.687
Total
b.
Aset segmen:
Segment assets:
Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
31 Desember 2015 Jawa Barat Jawa Timur Sumatra Selatan
1.320.719.737.131 747.264.062.834 255.025.213.934
418.127.431.504 -
(1.310.356.969.949) -
428.490.198.686 747.264.062.834 255.025.213.934
December 31, 2015 West Java East Java South Sumatra
Total aset segmen
2.323.009.013.899
418.127.431.504
(1.310.356.969.949 )
1.430.779.475.454
Total segment assets
31 Desember 2014 Jawa Barat Jawa Timur Sumatra Selatan
989.377.365.340 731.713.241.950 261.731.185.025
400.561.838.597 -
(1.123.445.497.369) -
266.493.706.568 731.713.241.950 261.731.185.025
December 31, 2014 West Java East Java South Sumatra
Total aset segmen
1.982.821.792.315
400.561.838.597
(1.123.445.497.369)
1.259.938.133.543
Total segment assets
c.
Perolehan aset tetap: Industri/ Manufacturing
Distribusi/ Distribution
Acquisitions of fixed assets: Total Segmen/ Total Segment
31 Desember 2015 Jawa Barat Jawa Timur Sumatra Selatan
5.872.523.336 217.482.017.288 2.263.833.551
199.730.133 -
6.072.253.469 217.482.017.288 2.263.833.551
December 31, 2015 West Java East Java South Sumatra
Total perolehan aset tetap
225.618.374.175
199.730.133
225.818.104.308
Total acquisitions of fixed assets
22.562.871.275 74.304.777.343 25.099.260.510
631.731.440 -
23.194.602.715 74.304.777.343 25.099.260.510
December 31, 2014 West Java East Java South Sumatra
121.966.909.128
631.731.440
122.598.640.568
Total acquisitions of fixed assets
31 Desember 2014 Jawa Barat Jawa Timur Sumatra Selatan Total perolehan aset tetap
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
a.
33. SIGNIFICANT COMMITMENTS a.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan dan SKDA menandatanngani perjanjian utang piutang dengan AAK, dimana Perusahaan dan SKDA akan memberikan pinjaman dengan total nilai yang tidak melebihi Rp180.000.000.000 yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik AAK di Palembang. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga dan akan jatuh tempo dalam waktu 60 (enam puluh) bulan sejak ditandatangani perjanjian ini sampai dengan 23 Desember 2018.
AGREEMENTS
AND
On December 23, 2013, the Company and SKDA entered into a loan agreement with AAK to grant AAK loans totaling Rp180,000,000,000 which will be used to finance the construction of AAK’s factory located in Palembang. The loans are non-interest bearing and will mature in 60 months from the date of the agreement until December 23, 2018.
As of December 31, 2015 and 2014, the loans receivable of the Company and SKDA and the corresponding loans payable of AAK amounting to Rp69,503,580,500 and Rp81,663,375,000, respectively, were eliminated in the consolidated statements of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo piutang Perusahaan dan SKDA serta utang terkait yang dicatat AAK masingmasing sebesar Rp69.503.580.500 dan Rp81.663.375.000, telah dieliminasi di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. b.
Pada tanggal 1 Agustus 2013, PGK dan AAK menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana PGK akan menyewa ruangan dari AAK, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp20.000.000 untuk dua tahun. Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, saldo biaya sewa PGK dan pendapatan sewa AAK, masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp11.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
b.
On August 1, 2013, PGK and AAK entered into a lease agreement, whereby PGK rented office space from AAK, with total rental of Rp20,000,000 covering two years. PGK’s rent expense and AAK’s rent income amounting to Rp20,000,000 and Rp11,000,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively, were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.
c.
Pada tanggal 4 Januari 2013, AAK dan ANK menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana AAK akan menyewa ruangan dari ANK, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp126.000.000 untuk enam tahun. Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, saldo biaya sewa AAK dan pendapatan sewa ANK, masing-masing sebesar Rp20.000.000 dan Rp20.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
c.
On January 4, 2013, AAK and ANK entered into a lease agreement, whereby AAK rented office space from ANK, with total rental of Rp126,000,000 covering six years. AAK’s rent expense and ANK’s rent income amounting to Rp20,000,000 and Rp20,000,000 as of December 31, 2015 and 2014, respectively, were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.
d.
Pada tanggal 4 Januari 2013, PGK dan SKDA menandatangani perjanjian sewa menyewa, dimana PGK akan menyewa ruangan dari SKDA, dengan total nilai sewa adalah sebesar Rp144.000.000 untuk enam tahun. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo biaya sewa PGK dan pendapatan sewa SKDA masing-masing sebesar Rp39.000.000 dan Rp23.000.000, telah dieliminasi di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
d.
On January 4, 2013, PGK and SKDA entered into a lease agreement, whereby PGK rented office space from SKDA, with total rental of Rp144,000,000 covering six years. PGK’s rent expense and SKDA’s rent income amounting to Rp39,000,000 and Rp23,000,000 as of December 31, in 2015 and 2014 respectively, were eliminated in the consolidated statement of comprehensive income.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
33. PERJANJIAN (lanjutan)
DAN
IKATAN
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PENTING
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
e.
Pada tanggal 1 Januari 2001, Perusahaan, ANK dan SKDA masing-masing menandatangani perjanjian penunjukan PGK sebagai distributor utama penjualan produk lokal Perusahaan, ANK dan SKDA, yang telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2018.
e.
On January 1, 2001, each of the Company, ANK and SKDA entered into agreements with PGK appointing PGK as the main distributor of the Company’s, ANK’s and SKDA’s products for the domestic market, which agreements have been extended several times, the latest extension of which is until December 31, 2018.
f.
Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK menunjuk PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 1 Desember 2011 sampai dengan tanggal 1 Desember 2016.
f.
On December 13, 2011, PGK appointed PT Catur Sentosa Adiprana Tbk as subdistributor of its ceramics for the domestic market for the period from December 1, 2011 until December 1, 2016.
g.
Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK menunjuk PT Catur Karda Sentosa sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 15 November 2011 sampai dengan tanggal 15 November 2016.
g.
On December 13, 2011, PGK appointed PT Catur Karda Sentosa as sub-distributor of its ceramics for the domestic market for the period from November 15, 2011 until November 15, 2016.
h.
Pada tanggal 13 Desember 2011, PGK menunjuk PT Caturadiluhur Sentosa sebagai sub distributor penjualan lokal keramik yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 1 Januari 2017.
h.
On December 13, 2011, PGK appointed PT Caturadiluhur Sentosa as sub-distributor of its ceramics for the domestic market for the period from January 1, 2012 until January 1, 2017.
34. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
34. NON-CASH ACTIVITIES
Supplementary information to the consolidated statement of cash flows relating to non-cash activities follows:
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Perolehan aset tetap melalui: Utang kepada pemasok dan utang lain-lain Utang pembiayaan konsumen Penggunaan uang muka pembelian aset tetap Pengurangan aset tetap dengan mendebit utang kepada pemasok Pengurangan aset tetap dengan mendebit aset tidak lancar lain-lain
2014
141.218.741.549 2.603.689.455 -
83
Acquisition of fixed assets credited to: Due to supplier and other payables Consumer financing payable Application of advances against the billing 15.845.621.750 for purchase of fixed assets Deduction of fixed assets debited 12.416.626.998 to due to suppliers Deduction of fixed assets debited 5.906.276.643 to other non-current assets
19.617.445.251 246.560.000
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. PERISTIWA PELAPORAN
SETELAH
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PERIODE
35. SUBSEQUENT EVENTS
On January 27, 2016, AAK obtained extension of working capital credit facility from BCA with a maximum amount of Rp25,000,000,000. The extention of maturity date of the loan is on January 19, 2017. The loan bore interest at the annual rate of 10.75% per year (Notes 13).
Pada tanggal 27 Januari 2016, AAK memperoleh perpanjangan fasilitas kredit modal kerja dari BCA, dengan pagu kredit sebesar Rp25.000.000.000. Tanggal jatuh tempo dari pinjaman ini sampai dengan tanggal 19 Januari 2017. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga tahunan sebesar 10,75% per tahun (Catatan 13).
36. STANDAR DISAHKAN EFEKTIF
AKUNTANSI YANG TELAH NAMUN BELUM BERLAKU
36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif sampai dengan 1 Januari 2016:
The following are several accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective until January 1, 2016:
a.
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklasifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
a.
Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures initiative. This amendments clarify, rather than significantly change, exiting PSAK 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to financial statements and identification of significant accounting policies
b.
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
b.
Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the accepted method for depreciation and amortization. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method cannot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.
c.
Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja. PSAK 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif.
c.
Amendment to PSAK 24: Employee Benefits on Defined benefit plans: Employee Contributions. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
d.
PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
d.
PSAK 5 (2015 Improvement): Operating Segments. The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics. - Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. e.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
e.
PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
f.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
f.
PSAK 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.
g.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
g.
PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalved by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortisation is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARWANA CITRAMULIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ARWANA CITRAMULIA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
36. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
h.
PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis. Penyesuaian ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontijensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.
h.
PSAK 22 (2015 Improvement): Business Combination. The improvement clarify the scope and obligation to pay contigent benefit which meet the financial instrument definition recognized as financial liabilities or equity.
i.
PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
i.
PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.
j.
PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
j.
PSAK 68 (2015 Improvement): Fair Value Measurement. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
86