Daftar Isi Table of Content
Laporan Manajemen Management Report Manajemen Risiko Risk Management Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Direksi Board of Directors Pejabat Eksekutif Executive Officers
Jaringan Kantor Office Network
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Financial Statements and Independent Auditors Report
01
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
02 07 14 16 18 19 20 21 22 23 27 54 93 134 136 139 139 141 142
Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner Sambutan Direktur Utama Message from the President Director Profil PT. Bank Multiarta Sentosa Profile of PT. Bank Multiarta Sentosa Pencapaian Achievement Produk & Jasa Product and Services Struktur Pemegang Saham Shareholder Structure Visi, Misi & Moto Vision, Mission and Motto Struktur Organisasi Organizational Structure Penghargaan di 2016 Awards in 2016 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner
Walaupun ekonomi dunia masih berjalan lambat namun mulai menunjukkan adanya peningkatan. Kondisi perekonomian Amerika Serikat yang mulai bergerak naik, serta mulai meningkatnya harga komoditas seiring membaiknya ekonomi Cina dan meningkatnya harga minyak dunia yang sempat merosot tajam, memperlihatkan bahwa grafik perekonomian dunia membaik
Although the global economy still runs slowly, it now starts to show improvements. With the United States economic condition starts to move up and the prices of commodities start to increase in line with the Chinas economy that is getting better and the global oil prices increasing after a sharp decrease, these indicate that the graph of the global economy is getting better.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
02
Juwita Ekawati Winoto Komisaris Utama / President Commissioner
Sementara itu perekonomian Indonesia pada akhir 2016 mencapai 5,00% relatif lebih tinggi bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam pada tahun 2015 yaitu 4,88%. Inflasi terpantau stabil dan mencapai 3,1% di akhir 2016. Nilai tukar Rupiah juga lebih stabil bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2015, bahkan cenderung mengalami penguatan. Indikator-indikator di atas menunjukkan adanya perbaikan dalam iklim ekonomi nasional sepanjang tahun 2016.
Meanwhile, Indonesias economy at the end of 2016 reached 5.00%, relatively higher than the economic growth in 2015, which was 4.88%. Inflation was observed to be stable and reached 3.1% at the end of 2016. The exchange rate of IDR is also more stable than the situation in 2015; it even tended to strengthen. The indicators above suggest an improvement in the national economic climate throughout 2016.
Ketahanan industri perbankan nasional yang baik menjadi pondasi yang kuat bagi penunjang kestabilan iklim ekonomi nasional. Perbankan nasional mampu menjaga dirinya tetap kuat terhadap risiko-risiko kredit, likuiditas, dan risiko pasar yang timbul akibat tekanan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Rasio kecukupan modal yang memadai menjadi faktor penting bagi dunia perbankan untuk membentengi dirinya terhadap tekanan risiko.
Good tenacity of the national banking industry provides a strong foundation for a stable national economic climate. The national banking managed to remain strong against the credit, liquidity and market risks that arise from the pressure of slowdown in economic growth. A sufficient capital adequacy ratio is a key factor for banks to protect it from risk pressures.
Perbankan nasional tetap mewaspadai tingkat risiko kredit sepanjang tahun 2016, yang membuat penyaluran kredit dilakukan dengan sangat selektif. Di sisi lain persaingan untuk mengumpulkan dana pihak ketiga merupakan tantangan lain bagi dunia perbankan dalam menjaga likuiditas dan biaya bunga.
The national banking remained wary of the credit risk level during 2016, resulting in more selective extension of loans. On the other side, competing in the collection of third party funds has been another challenge for banks in maintaining their liquidity and costs of interest.
03
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Sambutan Komisaris Utama Message from President Commissioner
Penilaian Kerja Direksi
Directors Performance Assessment
Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen telah mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional selama tahun 2016. Langkah-langkah strategis yang diambil diantaranya dengan menjaga likuiditas Bank dengan tetap mempertahankan suku bunga yang bersaing dan juga dengan menjaga hubungan baik dengan para nasabah. Selain itu pengembangan produk berbasis teknologi digalakan untuk mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga. Penyaluran kredit ditingkatkan namun dengan tetap dilakukan dengan kehati-hatian. Bank juga menambah jumlah jaringan cabang dilokasi-lokasi sentra bisnis serta memperkuat tenaga pemasaran guna meningkatkan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit.
The Board of Commissioners viewed that the management has taken appropriate measures in anticipating the development of the countrys economy during 2016. The strategic measures taken include keeping the Banks liquidity by maintaining competitive rates of interest and maintaining good relationship with customers. In addition, development of technology-based products was also promoted to boost the growth of third party funds. Credit extensions were increased but always with appropriate care. The Bank also increased its number of branch networks in business center locations and strenghten the marketing force in order to increase third party funds and to extend loans.
Kinerja Bank MAS di tahun 2016 mengalami peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan tahun 2015. Dewan Komisaris menilai bahwa jajaran Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, membawa Bank MAS ke tingkat yang lebih baik. Hampir diseluruh aspek indikator keuangan mengalami pertumbuhan sesuai dengan yang telah ditargetkan, bahkan beberapa melebihi dari target.
Bank MAS made a solid performance in 2016 compared to the same in 2015. The Board of Commissioners viewed that the Directors have performed their duties and responsibilities accordingly, taking this Bank to a better level. Almost all of the financial indicator aspects grew as expected, and some even exceeded the target.
Prospek Usaha
Business Prospect
Banyak kalangan memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2017 akan lebih baik. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun demikian pergolakan politik di Amerika Serikat, dan belum pulihnya perekonomian negara-negara Eropa serta masih lambatnya pertumbuhan ekonomi negara Cina, masih menjadi hal yang harus diwaspadai di tahun ini.
Many predict that the global economy will grow better in 2017. The countrys economy is also predicted to grow higher than the previous year. However, the political upheaval in the United States and the economy of the European countries that remains sluggish as well as the slow growth of Chineas economy, remain issues that must be observed this year.
Stabilnya nilai tukar Rupiah, dan penurunan tingkat suku bunga diharapkan dapat membuat dunia usaha di Indonesia lebih bergairah. Kesempatan ini tentunya akan dioptimalkan oleh perbankan nasional untuk menjalankan fungsi mediasinya dengan menyalurkan kredit kepada dunia usaha. Pengumpulan dana murah akan menjadi tantangan yang cukup berat di tengah persaingan tingkat suku bunga simpanan yang semakin ketat.
Stable rate of exchange of IDR and decrease of interest rate are expected to make the businesses in Indonesia more fervent. This opportunity will certainly be optimized by the banks in the country to perform their mediation function by extending credits to businesses. Low-cost of funding will be a challenge amid the intense competition in savings interest rate.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
04
Sambutan Komisaris Utama Message from President Commissioner
Dengan pencapaian di tahun 2016, Bank MAS meyakini dapat tumbuh lebih baik di tahun 2017 dengan mengoptimalkan peluang yang ada. Rencana pergantian Core Banking System menjadi bagian dari strategi Bank agar dapat menunjang kebutuhan operasional perbankan yang lebih kompleks. Berbagai penghargaan yang diperoleh dari berbagai media nasional di tahun 2016, atas kinerja Bank MAS, meningkatkan kepercayaan publik atas integritas Bank MAS, karena hal ini penting dalam usaha mengumpulkan dana masyarakat. Dan sebagai usaha untuk memperluas jaringan, maka Bank akan terus membuka kantor cabang di lokasi-lokasi strategis.
With the achievement made in 2016, Bank MAS believes that it will grow better in 2017 by optimizing any opportunities available. Plan to change the Core Banking System is part of the Banks strategies to support banking operational needs which becoming more complex. The awards received from national media in 2016 for Bank MAS performance increase publics confidence in the integrity of Bank MAS, because this is important in the business of collecting funds from the public. And as an effort to expand its network, the Bank will continue to open branch offices in strategic locations.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Bank MAS selalu berusaha untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dengan baik, karena hal ini disadari akan memperkokoh pondasi pertumbuhan Bank. Dari tahun ke tahun hasil penilaian pelaksanaan GCG selalu dalam penilaian "Baik".
Bank MAS always ensure proper implementation of its Good Corporate Governance (GCG), because this is perceived to strengthen the foundation upon which the Bank grows. Its implementation of GCG has been always assessed as Good year by year.
Dewan Komisaris senantiasa menjalankan fungsinya untuk mengawasi kinerja jajaran Direksi. Dewan komisaris memberikan pemantauan, arahan, serta evaluasi dan masukan terhadap Direksi, sebagai upaya untuk memastikan bahwa pengelolaan usaha telah dilakukan sesuai dengan arah strategis yang telah ditetapkan.
The Board of Commissioners performs its functions to oversee the performance of the Board of Directors. The Board of Commissioners provides monitoring, direction, evaluation and advice to the Board of Directors to ensure compliance in good corporate governance of the business conduct as set in the strategic direction.
Penilaian Atas Kinerja Komite
Committees Performance Assessment
Seluruh komite yang membantu Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik, dengan memberi rekomendasi yang diperlukan melalui rapat-rapat yang dilakukan secara berkala.
All committees assisting the Board of Commissioners have performed their duties properly, and they provide necessary recommendations at meetings which were held periodically.
Komite Audit yang bertindak secara independen membantu Dewan Komisaris untuk memantau kegiatan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Melalui rapat-rapat dengan SKAI, Komite Audit memantau hasil temuan audit dan tindak lanjut atas temuan tersebut, dan kemudian memberikan masukan dan evaluasi yang dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
The Audit Committee, acting independently, assisted the Board of Commissioners in monitoring activities of the SKAI (Internal Audit) to ensure it operated in accordance with the plan developed. Through meetings with the SKAI, the Audit Committee observed the audit findings and the follow-up of the findings, and further gave inputs and evaluation to the Board of Commissioners.
Komite Pemantau Risiko membantu mengevaluasi kebijakankebijakan manajemen risiko, serta memberi rekomendasi untuk pengembangan manajemen risiko seiring dengan pesatnya pertumbuhan Bank MAS.
The Risk Monitoring Committee assisted in the evaluation of the risk management policies, and gave recommendations for the development of the risk management in line with the rapid growth of Bank MAS.
05
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Sambutan Komisaris Utama Message from President Commissioner
Komite Renumerasi dan Nominasi memberikan rekomendasi atas kebijakan renumerasi dan nominasi, baik untuk disampaikan ke RUPS maupun ke Direksi. Dan disamping itu juga memastikan kebijakan renumerasi dan nominasi yang dilaksanakan oleh Bank MAS telah mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Remuneration and Nomination Committee provided recommendations on remuneration and nomination policies to be presented both to the Share Holders meeting and to the Board of Directors. It also made sure that the remuneration and nomination policies implemented by Bank MAS were in compliance with the provisions of applicable laws and regulations.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris
Change in the Composition of the Board of Commissioners
Selama tahun 2016, tidak ada perubahan susunan Dewan Komisaris Bank MAS.
During 2016, there was no change in the composition of the Board of Commissioners of Bank MAS.
Apresiasi
Appreciation
Pada akhirnya Dewan Komisaris ingin menyampaikan terima kasih yang tulus dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras Direksi dan karyawan Bank MAS. Kiranya kemajuan yang telah dicapai dan dinikmati secara bersama ini memicu semangat kebersamaan untuk membawa Bank MAS ke fase baru yang lebih tinggi lagi.
Finally the Board of Commissioners would like to express its sincere gratitude and great appreciation for the hard work demonstrated by the Directors and the employees of Bank MAS. Hopefully this improvement, which has been achieved and should be enjoyed collectively, will drive the spirit of togetherness to take Bank MAS to a higher new level.
Dan kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang diberikan. Serta tak lupa juga kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para nasabah dan mitra kerja kami atas kepercayaan yang diberikan kepada Bank MAS ini. Semoga kepercayaan dan dukungan ini dapat terus berkelanjutan dan secara berkesinambungan menghasilkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak di tahun-tahun mendatang.
We also express our gratitude to the shareholders and other stakeholders for the support they have given. We also would not forget to express our greatest gratitude to our customers and business partners for the trust they have put in Bank MAS. We hope the trust and support will last long and continuously provide greater benefits to all stakeholders in years to come.
Juwita Ekawati Winoto
Komisaris Utama / President Commissioner
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
06
Sambutan Direktur Utama Message from the President Director
Paket-paket kebijakan yang digulirkan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian nasional mulai menunjukan hasil di tahun 2016. Perubahan ini tak lepas dari kondisi perekonomian dunia yang juga mengalami perbaikan dengan mulai bergeraknya harga minyak dan komoditas dunia yang sempat merosot tajam, dan membaiknya ekonomi Amerika Serikat sebagai barometer perekonomian dunia. Hal ini menunjukkan bahwa mesin ekonomi dunia mulai kembali memanas. The series of economic packages launched by the government to improve the countrys economic condition began to show results in 2016. This change is closely related to the global economic condition that also showed improvements with global prices for oil and commodities beginning to rise from the previous sharp drop, and with the economy of the United States, which is the barometer of the global economy, getting better. This suggests that the engine of the global economy begins to warm up again
07
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Danny Hartono Direktur Utama / President Director
Selain itu kebijakan Amnesti Pajak sebagai upaya memperbaiki iklim investasi nasional ternyata menunjukan hasil yang baik, yang membuktikan bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi dari dunia usaha kepada pemerintahan era saat ini. Angka ekspor terus membaik hingga akhir tahun 2016, sejalan dengan membaiknya angka-angka komoditas ekspor Indonesia. Sektor konsumsi dan investasi masih menjadi pemimpin dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia sepanjang 2016. Secara umum dapat dikatakan bahwa perekonomian nasional mulai memasuki fase pemulihan.
Meanwhile, the Tax Amnesty policy, which is an effort to improve the countrys investment climate, turned out to give good result, and this confirms that businesses put high trust in the current administration. Export figures continued to improve by the end of 2016, in line with the improvements shown by Indonesias export commodity figures. Consumption and investment sectors still led Indonesias economic growth throughout 2016. In general terms, the countrys economy begins to enter the recovery phase.
Walaupun belum memberikan perubahan yang signifikan, namun perkembangan ini memberikan efek yang positif bagi dunia usaha untuk bertumbuh dengan stabilnya nilai tukar Rupiah dan angka inflasi. Perbankan nasional mulai kembali membuka keran kreditnya yang tentunya direspon oleh dunia usaha mengingat suku bunga yang juga mengalami sedikit penurunan.
Although the economic changes had not been significant, this development has given positive effects on businesses to grow with stable rate of exchange of IDR and inflation rate. The banking industry is opening their loan facilities which will, of course, be responded well by the businesses sector given the decrease in interest rates.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
08
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
Dan apa yang dicapai oleh Bank MAS pada tahun 2016 sungguh sangat menggembirakan... And what Bank MAS has achieved in 2016 is definitely delighting... Peluang ini mampu dimanfaatkan oleh Bank MAS untuk mengenjot kinerja dengan sebaik-baiknya. Dan apa yang dicapai oleh Bank MAS pada tahun 2016 sungguh sangat menggembirakan mengingat kondisi ekonomi yang baru mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Pada kesempatan ini perkenankan saya untuk menyampaikan kinerja Bank MAS di tahun 2016.
Bank MAS was also optimizing this opportunity to boost its performance. And Bank MAS achievement in 2016 is definitely delighting considering the economic condition were just started to show signs of improvement. On this note, allow me to present the performance of Bank MAS during 2016.
Fokus 2016
2016 Focuses
Menjawab tantangan dalam menjalani tahun 2016, maka beberapa hal yang menjadi fokus dalam meningkatkan volume usaha Bank baik dalam penyaluran kredit maupun dalam penghimpunan dana masyarakat adalah sebagai berikut : . Menjadi Bank Devisa . Meluncurkan Internet Banking . Merelokasi Kantor Pusat . Menambah jaringan cabang di lokasi-lokasi bisnis . Menambah tenaga-tenaga pemasaran
Responding to 2016 challenges, the Bank had choosen several items to focus to improve its business volume in the extension of loan and in the collection of funds from the public: . Becoming a Foreign Exchange Bank . Launching Internet Banking . Relocating the Head Office . Increasing its branch network in business centers . Increase its marketing force
Tantangan
Challenges
Kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih mengurangi keleluasaan Bank dalam menyalurkan kredit dan juga meningkatkan persaingan untuk menjaga likuiditas. Kondisi ini berangsur membaik menjelang akhir tahun 2016 seiring dengan kembali menguatnya nilai tukar Rupiah dan menurunnya angka inflasi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The fact that the economic condition has not been fully recovered has reduced the Banks freedom to extend loans and increased the competition in maintaining liquidity. This condition gradually improved just before the end of 2016, in line with the stronger IDR exchange rate and the decrease in inflation rate compared to the previous year.
Belum dikenalnya Bank MAS secara luas masih menjadi kendala bagi Bank MAS dalam memperluas usahanya. Namun dengan diperolehnya berbagai penghargaan dari media nasional yang bertambah dari tahun ke tahun, menunjukkan Bank MAS makin mendapat pengakuan dan kepercayaan dari publik.
The fact that Bank MAS is still unknown to many has been challenge for business expansion. But, with the awards it has gained from national media that increased year by year indicates that Bank MAS is getting more recognition and trust from the public.
Jumlah jaringan yang terbatas juga disadari menjadi hambatan, oleh karenanya Bank MAS terus berupaya membuka kantor-kantor cabang baru di tempat-tempat strategis setiap tahunnya. Pengembangan produk berbasis teknologi seperti halnya Internet Banking juga merupakan upaya untuk mengurangi kendala akibat terbatasnya jumlah jaringan cabang.
The limited number of networks has also been recognized to be a barrier and, so subsequently, Bank MAS continues to make efforts to open new branch offices in strategic locations each year. The development of technology-based products, like Internet Banking, is also an effort to reduce the shortfall of the limited number of branch networks.
09
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
Aset Bank bertumbuh sebesar 49,25% menjadi Rp 7,13 Triliun The Banks assets grew by 49.25% to Rp 7.13 Trillions
Kinerja 2016
2016 Performance
Tahun 2016 berhasil dilalui oleh Bank MAS dengan kinerja yang memuaskan. Hal ini tampak pada angka-angka pertumbuhan yang hampir seluruhnya dapat memenuhi target, bahkan dalam beberapa hal juga berhasil melampaui target yang ditetapkan.
Bank MAS managed to go through the year 2016 with satisfactory performance. This appears in the growth figures of almost all aspect meeting the target, and even in certain cases even exceeded the specified targets.
Aset Bank bertumbuh sebesar 49,25% menjadi Rp 7,13 Triliun bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp 4,78 Triliun. Pertumbuhan ini dipicu dari kenaikan dana pihak ketiga sebesar 62,58% atau menjadi Rp 5,77 Triliun dan peningkatan pada penyaluran kredit sebesar 28,38% menjadi Rp 3,92 Triliun.
The Banks assets grew by 49.25% to Rp 7.13 Trillions compared to 2015, which was Rp 4.78 Trillions. This growth was driven by the increase in third party funds by 62.58% to become Rp 5.77 Trillion and an increase in loan extension by 28.38% to reach Rp 3.92 Trillions.
Walaupun tingkat persaingan dalam mengumpulkan dana masyarakat sangat ketat, namun Bank MAS masih dapat mempertahankan NIM pada angka 4,18%. Angka BOPO sedikit megalami penurunan dibanding tahun sebelumnya menjadi 82,06%. Sehingga laba bersih meningkat sebesar 58,13% atau menjadi Rp 77,96 Miliar.
Despite intense competition in the collection of funding activities, Bank MAS was still able to maintain its NIM at 4.18%. BOPO rate experienced a slight decrease compared to the previous year to 82.06%. This resulted in a 58.13% increase in the net profit to raech Rp 77.96 Billions.
Selama tahun 2016, Bank MAS telah menambah 6 jaringan kantor lagi 4 kantor diantaranya di wilayah Jabodetabek, 1 kantor di Semarang dan 1 kantor di Surabaya. Selain itu, di pertengahan tahun 2016, kantor pusat juga telah dipindahkan ke gedung yang lebih representatif, mengingat jumlah aktivitas usaha yang terus bertambah.
During 2016, Bank MAS added 6 office networks, 4 of which are located within greater Jakarta, 1 in Semarang and 1 in Surabaya. Furthermore, in mid 2016, the Bank MAS head office moved to a more representative building, to center the growing business activities.
Pada bulan Juli 2016 Bank MAS memperoleh izin beroperasi sebagai Bank Devisa, yang mana hal ini makin memperkaya layanan Bank MAS dalam memenuhi kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi dalam bentuk valuta asing, maupun untuk ekspor impor. Dan pada November 2016, Bank MAS meluncurkan produk Internet Banking yang memudahkan para nasabah untuk bertransaksi tanpa terbatas ruang dan waktu.
In July 2016, Bank MAS obtained Foreign Exchange Bank license, enriching the services it offers to meet customers needs in making foreign currency and export and import transactions. Then in November 2016, Bank MAS launched its Internet Banking product, making its customers easier to transact without limit in time and space.
Pencapaian ini sungguh sangat menggembirakan mengingat pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2016 masih berjalan lambat. Hal ini menunjukan kemampuan Bank MAS untuk terus bersaing dalam dunia perbankan nasional, sekaligus memberikan tantangan baru kedepan untuk menjadi lebih baik lagi.
This achievement is really delighting, considering the countrys economic growth in 2016 was still growing slow. This demonstrates the capability of Bank MAS to continuously be competitive in the countrys banking services and at the same time set a new challenge in the future to be better.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
10
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
Prospek Usaha 2017
2017 Business Prospect
Dengan dukungan permodalan yang kuat, Bank MAS masih memiliki keleluasaan ruang gerak untuk terus berkembang. Dan tahun 2017 perekonomian nasional diprediksi akan sedikit lebih baik dari tahun 2016, yang pergerakannya mulai terasa menjelang akhir tahun 2016.
With a strong capital support, Bank MAS still has free space to move to keep improving. And in 2017, the countrys economy is predicted to be a little bit better than 2016, and the move started to be felt just before the end of 2016.
Dengan terus mengembangkan layanan dan jaringan yang ada, serta didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, Bank optimis dapat bertumbuh lebih baik di tahun 2017.
By continuing to expand the existing services and networks, and supporting by adequate human resources, the Bank is optimistic to grow better in 2017.
Peluang :
Opportunities:
1. Memperluas jaringan kantor di kota-kota besar di Indonesia agar nasabah lebih mudah melakukan transaksi dengan Bank MAS. 2. Mendekatkan pada channel distribusi group Wings untuk melakukan penetrasi pasar 3. Likuiditas dan modal yang kuat sangat menunjang pertumbuhan usaha yang ada 4. Kebutuhan masyarakat terhadap jasa perbankan yang semakin meningkat.
1. To expand the office network in major cities in Indonesia to facilitate customers in making transactions with Bank MAS 2. To be close to the distribution channel of Wings group for market penetration 3. Strong liquidity and capital support the business growth 4. Publics need for banking services is increasing.
Tantangan :
Challenges:
1. Ketidakpastian perekonomian dunia khususnya dari rencana peningkatan suku bunga Fed di Amerika Serikat yang perlu dicermati dampaknya bagi kondisi ekonomi nasional. 2. Kondisi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya membaik menyebabkan tingkat risiko kredit meningkat. 3. Ketatnya persaingan dalam menghimpun dana masyarakat berakibat menurunkan Net Interest Margin (NIM).
1. The uncertainty in the global economy, particularly from the proposed increase in the Fed interest rate in the United States, needs to be examined with respect to its impacts on the countrys economic condition. 2. The countrys economic condition which has not been fully improved causes the credit risk to increase. 3. The intense competition in results in the decrease of funding activities and Net Interest Margin (NIM).
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Untuk mengantisipasi pertumbuhan Bank MAS maka diperlukan pengembangan organisasi sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha yang akan dilakukan kedepannya. Oleh karenanya Bank terus melakukan perekrutan tenaga baru untuk melengkapi kebutuhan sumber daya manusia, sebagai efek dari pertumbuhan volume usaha dan pengembangan produk, serta untuk menyempurnakan struktur organisasinya.
To anticipate its growth, Bank MAS is required to develop its organization based on the scale and complexity of the business it will carry out in the future. Therefore the Bank continues to recruit new personnel to meet its human resources needs, as the effect of the business volume growth and product development, and to complete its organization structure.
Upaya untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. Sehingga sumber daya manusia yang ada mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat dan handal, serta memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi bisnis yang ada di Bank MAS.
Efforts to optimize the human resources include providing trainings to improve competency. This will in turn enable the human resources to provide services quicker and reliably, and have the capability to develop the business potentials available to Bank MAS.
11
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Bank MAS menyadari sepenuhnya bahwa penerapan prinsipprinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG), yaitu; transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran adalah suatu keharusan bagi kelangsungan usaha Bank. Bank MAS terus melanjutkan upaya peningkatan cakupan implementasi Tata Kelola Perusahaan di berbagai aspek dan di setiap tingkatan organisasi perusahaan, antara lain dengan terus menyempurnakan struktur Tata Kelola Perusahaan yang ada, sosialisasi secara berkelanjutan serta melaksanakan self assessment secara berkala untuk mendukung penerapan Tata Kelola Perusahaan yang semakin efektif.
Bank MAS realizes that implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles: transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness is a must for the continuity of the Banks business. Bank MAS keeps on continuing with its effort of extending the coverage of its Good Corporate Governance implementation to include various aspects and each level of organization in the company, including by continuing to improve the existing Good Corporate Governance structure, continuous familiarization and performance of self assessment periodically in order to promote more effective implementation of the Good Corporate Governance.
Dengan semakin berkembang dan makin kompleksnya aktivitas usaha Bank MAS, maka tingkat risiko juga makin meningkat. Oleh karenanya Bank MAS berupaya untuk meningkatkan sistem pengelolaan risiko, bersamaan dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengelola dan sadar risiko untuk mengambil langkahlangkah yang diperlukan dalam meminimalkan potensi risiko.
As the business activities of Bank MAS continue to grow and become more complex, the risk level also increases. Therefore, Bank MAS tries to improve its risk management system along with the human resources capability to manage and be aware of risks to take the necessary measures in order to minimize potential risks.
Komitmen penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik tidak hanya menjadi komitmen manajemen, tapi juga dikelola untuk menjadi bagian dari budaya kerja setiap individu di Bank MAS. Dimana Tata Kelola Perusahaan yang baik menjadi penopang utama bagi pertumbuhan Bank MAS.
The commitment to Good Corporate Governance is not only becoming management commitment, but also part of the working culture of each individual at Bank MAS, Good Corporate Governance is the foundation for the growth of Bank MAS.
Penghargaan
Awards
8 penghargaan yang diperoleh Bank MAS di tahun 2016 merupakan hasil kerja keras yang berkesinambungan dari tahun-tahun. Penghargaan tersebut diperoleh dari beberapa media nasional ternama seperti Infobank, Investor, Tempo Group dan Warta Ekonomi. Selain menjadi bukti bahwa Bank MAS terus mendapat pengakuan atas kinerjanya, penghargaan-penghargaan itu juga menambah kepercayaan masyarakat kepada Bank MAS, sekaligus juga memberikan kepercayaan diri untuk bersaing dan bekerja lebih baik lagi di masa mendatang.
Awards received by Bank MAS in 2016 represent years of continuing hard work. These awards were received from various leading national media, such as Infobank, Investor, Tempo Group and Warta Ekonomi. Besides serving as a proof that Bank MAS continues to gain recognition for its performance, the awards also add the publics trust in Bank MAS and at the same time boost the Bank self-confidence to compete and work better in the future.
Beberapa penghargaan yang diperoleh pada tahun 2016 adalah : - 2 penghargaan dari Tempo Group sebagai Most Efficient & Most Reliable Bank 2016 - Predikat "Sangat Baik" - 21st Infobank Award dari media Infobank - "Grand Thropy Award" atas 5 tahun berturut-turut mendapat predikat Sangat Baik 2011- 2015, dari media Infobank
The awards received in 2016 are: - 2 awards from Tempo Group as the Most Efficient & Most Reliable Bank 2016 - "Very Good" rating in - 21st Infobank Award by Infobank - "Grand Trophy Award" for 5 consecutive years being named Very Good 2011- 2015 by Infobank
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
12
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
- "Bank Terbaik 2016" - Investor Awards dari media Investor - 2 penghargaan dari media Bisnis Indonesia sebagai Most Reliable Bank & Best Performance Bank - Best Banking Brand Award Consumer Choice, Most Reliable & Efficient Bank dari media Warta Ekonomi
- Best Bank 2016" - Investor Awards by Investor 2 awards by Bisnis Indonesia asMost Reliable Bank & Best Performance Bank - Best Banking Brand Award Consumer Choice, Most Reliable & Efficient Bank by Warta Ekonomi
Perubahan Komposisi Direksi
Change in Composition of Board of Directors
Pada tahun 2016 tidak ada perubahan pada komposisi Direksi Bank MAS
There was no change in the composition of Bank MASs Board of Directors in 2016.
Apresiasi
Appreciation
Bila sejenak melihat ke belakang, maka kami melihat bahwa berbagai tantangan dari tahun ke tahun telah berhasil kami lewati dengan kerja keras, serta dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa mendampingi Bank MAS dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Semua itu terbayar dengan hasil-hasil yang baik yang diperoleh hingga akhir tahun 2016.
Looking back for awhile, we see that we managed to go through various challenges year by year by working hard and with supports from various parties which always accompanied Bank MAS in facing every challenge. These efforts are all paid off with the good results obtained by the end of 2016.
Penghargaan yang setinggi-tingginya sudah sepantasnya disampaikan kepada segenap karyawan Bank MAS yang telah berupaya mewujudkan semua hal tersebut. Tak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada dewan komisaris, nasabah, serta rekan-rekan kerja kami yang tak henti-hentinya memberikan dukungan yang mendorong Bank MAS terus melangkah maju dari tahun ke tahun. Semuanya ini merupakan modal penting untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi lagi.
Highest appreciation is due to all employees of Bank MAS who have made every effort to make all of them a reality. We would also not forget to express our gratitude to the board of commissioners, the customers, and our business partners for their continuing support to encourage Bank MAS to step forward year by year. All of these are important capital to reach higher objectives.
Danny Hartono
Direktur Utama / President Director
13
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Profil Perusahaan Company Profile
Profil PT Bank Multiarta Sentosa Profile of PT Bank Multiarta Sentosa PT Bank Multiarta Sentosa Aktivitas / Activity
Bank Umum Komersial / Commercial Bank
Kantor Pusat / Head Office
Grha Bank MAS Jalan Setiabudi Selatan Kav. 7-8, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon / Telephone
(021) 5790 6006 (Hunting)
Facsimile
(021) 5790 6005
E-mail
[email protected]
Homepage /Website
www.bankmas.co.id
Modal dan Saham / Capital and Shares Modal Dasar / Authorized Share Capital
Rp. 3.800.000.000.000,-
Modal Ditempatkan / Placed Share Capital
Rp. 1.055.000.000.000,-
Modal Disetor / Issued Share Capital
Rp. 1.055.000.000.000,-
Jumlah Saham / Shares Issued
1.055.000 Lembar
Nilai Nominal Saham / Shares Nominal
Rp. 1.000,-
Kepemilikan / Ownership
PT Danabina Sentana
70%
PT Multi Anekadana Sakti
25%
PT Halim Sakti
5%
Jumlah Karyawan / Number of Employees
403 Karyawan / 403 Employees
Jumlah Kantor / Number of Offices
24 Kantor / 24 Offices
Total Aset / Total Asset
Rp.
7.129.632.262.771,-
BANK MAS didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, SH Nomor 201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor C26998.HT.01.01.Th92 tanggal 25 Agustus 1992. Bank MAS was established by Deed Number 201 which was drawn up by Notary H. Saidus Sjahar, S.H., dated 28 July 1992, and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia with Decree Number C2-6998.HT.01.01.Th92 dated 25 August 1992.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
14
Profil Perusahaan Company Profile
Bank memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1093/KMK/017/1992 tanggal 15 Oktober 1992 dan ijin usaha Perdagangan Valuta Asing melalui Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia Nomor 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003. Sejak berdirinya Bank MAS berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah.
The Bank obtained its business license to operate as a Non-Foreign Exchange Commercial Bank by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Decree Number 1093/KMK/017/1992 dated 15 October 1992 and its business license to Trade Foreign Currencies by the Bank Indonesia Director for Bank Licensing and Information Decree Number 5/4/KEP.Dir.PIP/2003 dated 24 December 2003. Since its incorporation Bank MAS has committed to provide the best for its customers.
Menjelang akhir tahun 2013 menjadi babak baru bagi Bank MAS dengan masuknya Bank MAS menjadi bagian dari Wings Group, yang merupakan salah satu Group besar di Indonesia. Di mana pada akhir tahun 2013 pemegang saham melakukan setoran modal sebesar Rp. 900.000.000.000,(sembilan ratus milyar rupiah). Jumlah modal disetor pada akhir 2014 menjadi Rp. 1.055 Milyar dan sudah dicatat oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai Surat OJK No. S31/PB.333/2014 tanggal 20 Mei 2014 dan sesuai PBI No. 14/26/PBI/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan Modal Inti Bank maka Bank MAS dikelompokkan dalam BUKU 2 (dua). Dengan masuknya Bank MAS ke kategori BUKU 2, maka Bank MAS dapat lebih berkembang dan memberikan layanan yang lebih luas bagi nasabahnya.
The period just before the end of 2013 was a new phase to Bank MAS with its accession to Wings Group, which is one of the major Groups in Indonesia. At the end of 2013 the shareholders made capital payment of Rp 900,000,000,000.(nine hundred billion rupiah). By the end of 2014, the amount of its paid-up capital was Rp 1,055 billion and was recorded by the Financial Service Authority (OJK) pursuant to OJK Letter No. S31/PB.333/2014 dated 20 May 2014 and pursuant to PBI No. 14/26/PBI/2012 dated 27 December 2012 regarding Business Activities and Office Networks based on Banks Core Capital, Bank MAS falls within the category of BUKU 2 (two). With the inclusion of Bank MAS in category BUKU 2, Bank MAS can expand further and provide wider services to its customers.
Dengan semakin berkembangnya aktivitas usaha Bank MAS, maka kantor pusat Bank MAS sempat berpindah 2 kali. Dan mulai Juli 2016 kantor pusat Bank MAS menempati gedung Grha Bank MAS yang terletak di jalan Setiabudi Selatan Kav. 7-8, Kuningan, Jakarta Selatan, sebagai kantor pusat barunya.
As its business activities continue to expand, the principal office of Bank MAS has moved 2 times. And as of July 2016 it occupies Grha Bank MAS building as its new principal office at Jalan Setiabudi Selatan Kav. 7-8, Kuningan, South Jakarta.
Bertepatan dengan kepindahan kantor pusat ke gedung baru, Bank MAS juga mulai beroperasi sebagai Bank Devisa sesuai dengan Surat izin OJK No.S-163/PB.12/2016 pada tanggal 13 Juni 2016, sehingga Bank MAS siap melayani kebutuhan nasabah untuk bertransaksi forex dan export import.
Coinciding with the moving of its principal office to the new building, Bank MAS also commenced its operation as a Foreign Exchange Bank pursuant to the OJK License No. S163/PB.12/2016 dated 13 June 2016, making it ready to serve customers for foreign exchange and export and import transactions.
Akhir tahun 2016 Bank MAS memiliki 24 (dua puluh empat) kantor yang terdiri dari Kantor Pusat Non Operasional, 6 (enam) kantor cabang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Semarang dan Lampung, 15 (lima belas) kantor cabang pembantu berlokasi di Jakarta, Tangerang dan Surabaya, dan 3 (tiga) kantor kas yang berlokasi di Jakarta dan Semarang. By the end of 2016, Bank MAS had 24 (twenty four) offices, consisting of Non-Operational Principal Office, six (6) branch offices located in Jakarta, Surabaya, Semarang and Lampung, fifteen (15) sub-branch offices located in Jakarta, Tangerang and Surabaya, and three (3) cash offices located in Jakarta and Semarang.
15
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Profil Perusahaan Company Profile
Pencapaian Achievement
1996 Relokasi Kantor Pusat dan Cabang Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2 B3, Jakarta Pusat ke Jl. Suryopranoto No. 24 A, Jakarta Pusat
2005
Relocation of Head Office and Branch Office at Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2 B3, Central Jakarta to Jl. Suryopranoto No.24 A, Central Jakarta
Bank MAS menambah jaringan kantor yakni dengan membuka Kantor Cabang Pembantu Tangerang di Jl. Merdeka No. 110 B, Karawaci Tangerang Banten.
1992 Pembukaan Kantor Pusat dan Cabang Bank MAS di Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2 B3, Jakarta Pusat Opening of Bank MAS Head Office and Branch Office at Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2 B3, Central Jakarta
Bank MAS added its network of offices with the opening of its Tangerang Sub-Branch Office Jl. Merdeka No. 110 B, Karawaci Tangerang, Banten.
1998 Bank MAS termasuk salah satu bank yang tidak memerlukan rekapitulasi oleh Pemerintah RI pasca krisis moneter 1998
Inclusion of Bank MAS as one of the banks not requiring recapitulation by Indonesian Government following the 1998
2002 Pembukaan KCP Kelapa Gading
Opening of Kelapa Gading SubBranch Office
1995 Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Krekot, jl Krekot Bunder No. 61, Jakarta Pusat (Mei 1995) Opening of Krekot Sub-Branch Office, Jl Krekot Bunder No. 61, Central Jakarta (May 1995)
Pembukaan Kantor Capem Sawah Besar, Jl. S Wiryopranoto 48A, Jakarta Pusat (September 1995) Opening of Sawah Besar Sub-Branch Office, Jl. S Wiryopranoto 48A, Central Jakarta (September 1995)
2009 Pembukaan KC di Jalan Slompretan, Surabaya
Opening of Branch Office at Jalan Slompretan, Surabaya
2011 Pembukaan KCP Tanjung Duren
Opening of Tanjung Duren SubBranch Office
2008 Pembukaan Bank MAS buka kantor cabang Pembantu Mangga Dua (Maret) Bank MAS opened Mangga Dua Sub-Branch Office (March)
Buka Capem Muara Karang (April)
Opened Muara Karang Sub-Branch Office (April)
Peningkatan status KCP Krekot menjadi KC (Agustus) Krekot Sub-Branch Office upgraded to Branch Office (August)
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
16
Profil Perusahaan Company Profile
2015 2013 Relokasi KCP Kelapa Gading ke Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading (Juni) Relocation of Kelapa Gading Sub-Branch Office to Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading (June)
Relokasi KCP Sawah Besar dari No. 48 ke No. 47 (Juli)
Relocation of Sawah Besar Sub-Branch Office from No. 48 to No. 47 (July)
Masuknya Wings Group sebagai pemegang saham pengendali (sebesar 77%) dengan penambahan modal menjadi Rp. 1.055.000.000.000,00 sehingga Bank MAS masuk sebagai Bank BUKU II
Pembukaan Cabang Semarang (Januari)
Buka Capem Mayjen Sungkono (Mei)
Opening of Semarang Branch (January)
Opening of Mayjen Sungkono Sub-Branch (May)
Pembukaan Cabang Lampung (Februari)
Diluncurkan layanan SDB di Surabaya (Mei)
Relokasi Capem Muara Karang dari Blok CC ke Blok Z-IV (Februari)
Buka Capem Kembang Jepun (Juni)
Opening of Lampung Branch (February)
Relocation of Muara Karang Sub-Branch from Blok CC to Blok Z-IV (February)
Pembukaan Capem Puri Indah (Maret)
Opening of Puri Indah Sub-Branch (March)
Buka Capem Hayam Wuruk (Mei)
Launching of SDB services in Surabaya (May) Opening of Kembang Jepun Sub-Branch (June)
Diluncurkan kartu Debit Bank MAS yang tergabung dalam jaringan Debit PRIMA (Oktober) Launching of Bank MAS debit card, joining the PRIMA debit network (October)
Opening of Hayam Wuruk Sub-Branch (May)
Accession of Wings Group as a controlling shareholder (holding 77%) with the increase of capital to be Rp. 1,055,000,000,000.00, resulting in the inclusion of Bank MAS as a bank of category BUKU II
2016 2014 Relokasi Kantor Pusat dan Cabang dari Suryopranoto ke Grha Bank MAS, Setiabudi (Maret) Relocation of the Principal and Branch Offices from Suryopranoto to Grha Bank MAS, Setiabudi Selatan Kav. 10 (March)
Pembukaan Kantor Cabang Suryopranoto (Maret)
Opening of Suryopranoto Branch Office (March)
Pembukaan KCP Jatinegara (November) Opening of Jatinegara SubBranch Office (November)
Diluncurkan ATM Bank MAS (Issuer) yang tergabung dalam jaringan ATM PRIMA (November) Launching of ATM Bank MAS (Issuer) joining the network of ATM PRIMA (November)
Pembukaan Capem Embong Malang (Maret) Opening of Embong Malang SubBranch Office (March)
Laporan TahunanAnnual Annual Report Bank MAS 2015 1702Laporan Tahunan Report Bank MAS 2016
Relokasi Kantor Cabang Slompretan ke Embong Malang dan pembukaan KCP Embong ke Slompretan (Januari)
Bank MAS menjadi Bank Devisa (Juli)
Bank MAS became a Foreign Exchange Bank (July)
Relocation of Cabang Slompretan Branch Office to Embong Malang and opening of Embong SubBranch Office to Slompretan (January)
Pembukaan Capem Kemang (Juli)
Opening of Rajawali Sub-Branch Office (June)
Opening of Perniagaan SubBranch Office (October)
Opening of Kemang Sub-Branch Office (July)
Pembukaan Capem Rajawali (Juni)
Pembukaan Capem Perniagaan (Oktober)
Relokasi Kantor Pusat ke Gedung Grha Bank MAS kav. 7-8, Setiabudi Selatan (Juli)
Diluncurkan layanan Internet Banking Bank MAS (November)
Relocation of the Principal Office to Grha Bank MAS building, Setiabudi Selatan Kav. 7-8 (July)
Launching of Bank MAS Internet Banking services (November)
Profil Perusahaan Company Profile
Produk & Jasa Products & Services
Bank MAS mengandalkan produk dan jasa layanan sebagai berikut:
Bank MAS relies on the following products and services:
Produk Pendanaan a. Giro, ditawarkan dengan jasa giro berjenjang yang menarik b. Tabungan MAS Saving, berhadiah langsung dengan menukarkan poin yang didapat dari setiap kelipatan 1.000 atas bunga bersih yang diperoleh. Juga bisa mendapatkan hadiah tambahan setiap bulan bila saldo rata-rata dipertahankan minimal Rp 25 juta. c. Tabungan Simaster (Simpanan Masyarakat Terpercaya), bagi yang menginginkan bunga tabungan yang lebih tinggi untuk saldo pengendapan yang lebih besar. d. Deposito, ditawarkan dengan suku bunga yang bersaing untuk penempatan selama 1, 3, 6 dan 12 bulan, atau Deposito on Call untuk penempatan kurang dari 1 bulan.
Funding Products a. Current account, offered with attractive progressive interest rate b. MAS Saving account, with direct gifts by redeeming points earned from each 1,000 of net income earned. Customer can also receive extra gift every month if the average balance is maintained at the minimum balance of Rp 25 million. c. Tabungan Simaster (Trusted Community Savings), for those wanting higher interest rate in exchange of larger minimum balance. d. Time deposit, offered with competitive interest rate for placement of 1, 3, 6 and 12 months, or Deposit on Call for placement of less than 1 month.
Produk Pembiayaan a. Kredit Modal Kerja (KMK), disediakan bagi para pengusaha yang membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usahanya. b. Kredit Investasi, bagi yang membutuhkan dana untuk aset usahanya. c. Kredit Konsumsi, bagi yang membutuhkan dana untuk mewujudkan aset pribadi.
Financing Products a. Working Capital Loan (WC), available for entrepreneurs who need additional capital for the development of their business. b. Investment Loan, for those who need fund for the acquisition of business assets. c. Consumer Loan, for those who need fund for the acquisition of personal assets.
Produk Devisa a. Deposito Valas b. Giro Valas c. Layanan Remittance d. Layanan Ekspor Impor
Foreign Exchange Products a. Foreign Currency Deposits b. Foreign Currency Current Account c. Remittance Services d. Export & Import Services;
Produk Lain a. Anjungan Tunai Mandiri (ATM), tergabung ke dalam jaringan ATM Prima dan juga dapat digunakan sebagai kartu debit dalam jaringan Debit Prima. b. Safe Deposit Box, di Grha Bank MAS, Jakarta dan Embong Malang, Surabaya. c. Layanan Internet Banking, untuk pribadi maupun perusahaan
Other Products a. Automated Teller Machine (ATM), which is joined in the ATM Prima network and can be used as debit card within the Debit Prima network as well. b. Safe Deposit Box Services at Grha Bank MAS, Jakarta, and Embong Malang, Surabaya c. Internet Banking Services, for both individuals and businesses
Jasa a. Kliring. b. Transfer Dana (RTGS). c. Pembayaran Gaji (Payroll Service). d. Penukaran Valuta Asing (Money Changer). e. Pembayaran tagihan air, listrik, TV berbayar, telepon, handphone serta pembelian pulsa isi ulang dan voucher listrik melalui ATM maupun Internet Banking
Services: a. Clearance. b. Fund Transfer (RTGS). c. Payroll Service. d. Money Changer. e. Payment services for water, electricity, pay TV, telephone and mobile phone bills, and purchase of phone credits and electricity vouchers via ATM and Internet Banking.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
18
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur Pemegang Saham Shareholder Structure
Berdasarkan akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terakhir dengan Akte Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Nomor 112 tanggal 16 Desember 2013. Pemegang Saham dan persentase kepemilikan saham posisi 31 Desember 2013 sebagai berikut:
By virtue of the most recent deed of Decision of General Shareholders Meeting under Deed of Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Number 112 dated December 16, 2013, the Shareholders and percentage of shareholding as at December 31, 2013 were as follows:
PT Lumbung Artakencana
PT Multi Anekadana Sakti
PT Danabina Santana
PT Halim Sakti
70%
PT. Bank Multiarta Sentosa
25%
Pemilik Owner
5%
Lembar Saham Number of Shares
Rupiah
%
PT Danabina Sentana
738.500.000
738.500.000.000
70%
PT Multi Anekadana Sakti
263.750.000
263.750.000.000
25%
52.750.000
52.750.000.000
5%
1.055.000.000
1.055.000.000.000
100%
PT Halim Sakti Total
PT Lumbung Artakencana merupakan kelompok usaha Wings yang dimiliki oleh:
Pemegang saham dari PT Multi Anekadana Sakti terdiri dari:
Pemegang saham dari PT Danabina Sentana terdiri dari:
PT Lumbung Artakencana belongs to Wings business group which is owned by:
The shareholders of PT Multi Anekadana Sakti consist of:
The shareholders of PT Danabina Sentana consist of:
-
19
Hanny Sutanto Alex Ivan Tanoyo Teddy Jeffrey Katuari Eddy William Katuari Finney Henry Katuari Djuwita Abadi Juliana Christina Katuari Handoyo Sutanto Harjo Sutanto
21,57% 12,86% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 10,00% 8,58% 6,99%
-
PT Lumbung Artakencana Sugiarto Kurniawan Juwita E Winoto
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
84% 8% 8%
-
PT Lumbung Artakencana Hendra G. Winoto Budi A. Winoto Dwiyanti Winoto Indriawati Winoto Suryani Winoto Juwita E. Winoto
80,00% 4,86% 4,86% 3,29% 3,29% 3,29% 0,43%
Profil Perusahaan Company Profile
Kepemilikan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank Ownership of Members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Shareholders in the Banks Business Group
Bank tidak memiliki anak perusahaan sebagai kelompok usaha, sedangkan Komisaris dan Direksi memiliki perusahaan yang merupakan Pemegang Saham Bank MAS.
The Bank has no subsidiary as a business group, while members of the Board of Commissioners and Board of Directors own companies which are Shareholders of Bank MAS.
Pemegang saham yang merangkap sebagai pengurus bank sebagai berikut:
Shareholders who concurrently act as member of the banks management are as follows:
Nama Name
Kepemilikan dan Jabatan Ownership and Position
Jabatan padaP T Bank Multiarta Sentosa Position at PT Bank Multiarta Sentosa
Juwita Ekawati Winoto
Shareholder and Commissioner of PT Multi Anekadana Sakti
President Commissioner
Shareholder of PT Danabina Sentana Budi A. Winoto
Shareholder of PT Danabina Sentana
Director
Visi, Misi & Moto Vission, Mission & Motto Visi
Menjadi Bank Bisnis Andalan Pengusaha
Vision
To become the Reliable Business Bank for Businessmen
Misi
Vission Mission & Motto
Menyediakan produk dan layanan prima guna mendukung pertumbuhan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan sektor Komersial, serta memenuhi kebutuhan perbankan pribadi bagi pemilik usaha, keluarga dan karyawannya.
Mission
To provide excellent products and services to support growth in the Small and Medium Enterprise (SME) sector and Commercial sector, as well as to fulfill personal banking needs for business owners, their family members and their employees.
Moto
Kepercayaan dan Komitmen Bersama
Motto
Trust and Mutual Commitment
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
20
Laporan TahunanAnnual Annual Report Bank MAS 2015 2102Laporan Tahunan Report Bank MAS 2016
Committees to the Board of Directors
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Nominal and Remuneration Committee
Secretary to the Board of Directors
Administration
Credit
Legal
President Director
Market Risk Management
Risk Management & Other Risk
Operational
Credit Risk Management
Treasury
Director of Operations
Anti Fraud
Human Resources & General Affairs
Product Development & Promotion
Office Network Development
Financial Institution
Accounting & Reporting
Financial & Reporting
Board of Commissioners
Credit Risk for SME
Risk Management
Risk Management Director
Sub Branch Office
Branch Office
Commercial Credit
Committees to the Board of Directors - Credit Committee - Credit Policy Commitee - Steering Committee TSI - Risk Management Committee - ALCO - Human Resource Committee
Marketing Director
PT Bank Multiarta Sentosa
Organizational Structure
Note :
Banking
: Command Line : Coordination Line
AML/ APU PPT
System & Procedure Operations
International
Compliance
Information Technology
Compliance Director
Internal Audit Work Unit
8
PENGHARGAAN DI 2016 Awards in 2016
2016 Investor Best Bank Investor Magazine
Consumer Choice, Most Reliable & Efficient Bank 2016 Warta Ekonomi
Sangat Bagus, 21th Infobank Award Infobank Magazine
The Most Efficient Bank 2016 Tempo Group
Golden Trophy Best of the Best 2011-2015 Majalah Infobank
The Most Reliable Bank 2016 Tempo Group The Most Efficient Bank 2016 Bisnis Indonesia
Best Performance Bank 2016 Bisnis Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
22
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
(dalam jutaan Rp) (in million Rp)
KETERANGAN
2016
2015
2014
2013
2012
Kas / Cash
36,286
21,406
10,263
2,623
2,891
Giro Pada Bank Indonesia /
434,675
260,336
165,164
68,453
51,444
Giro Pada Bank Lain /
436,305
10,231
2,232
5,787
2,712
Penempatan Pada BI /
280,328
287,568
53,492
294,853
135,043
Penempatan Pada Bank Lain /
128,890
-
-
-
-
Remarks
NERACA / Balance Sheet Aset / Asset
Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Bank Indonesia Placement with Other Banks
Efek-efek/ Marketable Securities
1,819,778
1,107,254
1,216,986
628,920
45,946
Kredit yang diberikan (Bersih) /
3,865,032
3,010,606
1,692,369
671,942
623,463
- Kredit yang diberikan / Loans
3,923,460
3,042,480
1,714,242
681,647
632,135
(58,428)
(31,874)
(21,873)
(9,705)
(8,672)
5,141
-
-
-
-
59,840
23,221
20,635
14,339
14,732
5,960
5,116
3,775
1,248
747
Loans (Net)
- Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit (CKPN) / Allowance for Impairment Losses
Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivable Aset Tetap (bersih) / Fixed Asset (Net) Aset Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets
57,397
51,128
29,286
7,542
5,732
7,129,632
4,776,866
3,194,202
1,695,707
882,710
13,746
15,640
4,999
2,189
162
Simpanan Nasabah /
5,768,211
3,547,883
2,039,362
594,316
674,477
- Giro / Current Accounts
1,490,393
628,580
836,206
82,016
154,241
Aset Lain-lain / Other Assets Jumlah Aset / Total Assets Liabilitas / Liability Liabilitas Segera / Current Liabilities Deposits from customer
- Tabungan / Savings - Deposito / Time Deposits Simpanan dari Bank Lain / Deposits from other banks
Liabilitas Akseptasi / Acceptance Payable
379,167
207,916
84,602
33,755
40,987
3,898,651
2,711,387
1,118,554
478,545
479,249
11,500
6,000
-
-
-
5,141
-
-
-
-
Hutang Pajak / Taxes Payable
11,339
11,360
6,368
2,743
2,470
Cadangan Imbalan Pasca Kerja /
17,629
13,191
9,621
5,849
3,588
Liabilities for Employees Benefits
Liabilitas Lain-lain / Other Liabilities Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
17,444
13,231
11,900
3,689
4,836
5,845,010
3,607,305
2,072,250
608,786
685,533
1,055,000
1,055,000
1,055,000
1,055,000
155,000
Ekuitas / Equity Modal Saham / Capital Stock Cadangan Umum / General Reserves Saldo Laba/ Income Earnings Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap / Revaluation Increment on Fixed Asset
Penghasilan komprehensif lain / Other Comprehensive Income
Jumlah Ekuitas / Total Equity Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas / Total Liabilities and Equity
23
3,000
2,000
1,000
-
-
194,648
117,689
69,388
33,943
42,177
35,389
-
-
-
-
(3,415)
(5,128)
(3,436)
(2,022)
-
1,284,622
1,169,561
1,121,952
1,086,921
197,177
7,129,632
4,776,866
3,194,202
1,695,707
882,710
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
(dalam jutaan Rp) (in million Rp)
KETERANGAN
2016
2015
2014
2013
2012
573,485
417,339
219,606
91,303
77,852
Beban Bunga / Interest Expense
(320,129)
(242,974)
(101,095)
(37,779)
(34,999)
Pendapatan Bunga Bersih /
253,356
174,365
118,511
53,524
42,853
12,483
5,040
2,616
1,969
1,707
(26,574)
(12,056)
(13,964)
-
-
(134,121)
(101,025)
(58,494)
(28,912)
(25,792)
Laba Operasional (bersih) /
105,144
66,324
48,669
25,548
18,685
Pendapatan (Beban) Non Operasional (bersih) /
(419)
134
139
(56)
745
104,725
66,458
48,808
25,492
19,430
(27,772)
(18,343)
(14,419)
(6,423)
(4,822)
Remarks
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Pendapatan Bunga / Interest Income
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya / The Other Operating Income
Cadangan Pemulihan Penurunan Nilai Aset Keuangan /
Allowance for Impairment of Financial Assets
Beban Operasional Lainnya / The Other Operating Expenses Operating Income (Net)
Non Operational (Net) Income (Expenses)
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan /
Income before Income Tax Benefir (Expenses)
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan / Income Tax Benefit Expenses
Pajak Kini / Current Tax
1,006
1,186
2,056
(81)
(159)
77,959
49,301
36,445
18,988
14,449
Pengukuran dari Skema Manfaat Imbalan Manfaat Pasti /
(1,393)
(616)
(1,885)
-
-
Laba atas Revaluasi Tanah dan Properti/
35,389
-
-
-
-
348
154
471
-
-
2,758
(1,229)
-
-
-
37,102
(1,691)
(1,414)
-
-
115,061
47,610
35,031
18,988
14,449
Pajak Tangguhan / Deferred Tax Laba Tahun Berjalan /
Net Income for the Year
Item yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi /
Items that will not be in the Reclassification to Earnings
Measurement of Defined Benefit Schemes in Return for the Benefit
Gain on Revaluation of Land and Property
Pajak Penghasilan Terkait dengan Pos-Pos yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi / Tax Relating to Items that will not be Reclassified to Profit and Loss
Item yang Tidak Akan/Mungkin Direklasifikasikan ke Laba Rugi /
Items that will not Reclassified to Profit and Loss
Surat Berharga yang dibeli untuk dijual kembali / Available for Sale Investment
Jumlah Rugi Komprehensif / Total Comprehensive Loss
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan /
Total Comprehensive Income for the Year
74
47
34
18
93
Deviden Tunai / Cash Devidends
Laba per Saham / Earning per share
-
-
-
27,500
-
Deviden Tunai per Saham /
-
-
-
177
-
Cash Devidends per Share
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
24
Ikhtisar Keuangan Financial Hoghlight
(dalam jutaan Rp) (in million Rp)
KETERANGAN Remarks
2016
2015
2014
2013
2012
RASIO KEUANGAN /
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Permodalan / Capital Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) /
28.20
34.99
60.17
146.14
28.16
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif / Non Performing Earning Assets and Non Performing Non Earning Assets to Earning Assets and Non Earning Assets
1.25
0.14
0.53
0.62
0.75
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif /
1.24
0.09
0.46
0.50
0.51
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif / Allowance for Losses for Financial Assets to Earning Assets
0.83
0.68
0.73
0.60
1.06
Pemenuhan PPA Produktif /
56.03
84.65
91.40
98.52
99.48
Kredit Bermasalah Gross /
2.23
0.15
0.80
1.18
0.66
Kredit Bermasalah Net /
1.02
0.10
0.58
0.85
0.35
Return on Asset (ROA) /
1.76
1.60
2.00
2.65
2.34
Return on Equity (ROE) /
6.28
4.33
3.11
6.98
7.89
Net Interest Margin (NIM) /
4.18
4.11
5.04
5.77
5.38
82.06
84.30
78.19
72.63
76.54
68.02
85.75
84.06
114.69
93.72
Pelanggaran BMPK /
-
-
-
-
-
Pelampauan BMPK /
-
-
-
-
-
Giro Wajib Minimum Rupiah /
7.66
7.52
8.04
8.20
8.03
Giro Wajib Minimum Valas /
8.64
-
-
-
-
Posisi Devisa Neto (PDN) secara Keseluruhan /
0,18
-
-
-
-
Minimum Capital Requirement
Kualitas Aset / Asset Quality
Non Performing Earning Assets to Earning Assets
Fulfillment of PPAP
Non Performing Loan - Gross Non Performing Loan - Net
Rentabilitas / Rentability Return on Asset (ROA)
Return on Equity (ROE)
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) / Operating Expense to Operating Income
Likuiditas / Liquidity Kredit Terhadap (Dana Masyarakat + Surat Berharga yang diterbitkan Bank) (LFR) / Loan to Funding Ratio (LFR)
Kepatuhan / Compliance Violation of Legal Lending Limit Lending in Excess of Legal Lending Limit Minimum Balance of Current Account - Rp Minimum Balance of Current Account - in United State Dollar
Net Open Position (NOP) Entire
Laporan TahunanAnnual Annual Report Bank MAS 2015 2502 Laporan Tahunan Report Bank MAS 2016
Total Aset / Total Asset
Kredit Yang Diberikan / Loans
(dalam jutaan Rupiah) / In Million Rp
(dalam jutaan Rupiah) / In Million Rp
7,129,632
3,923,460 4,776,866
3,042,480
3,194,202 1,714,242
1.,695,707 882,710
2012
2013
2014
2015
2016
Dana Pihak Ketiga / Funding
632,135
681,647
2012
2013
2014
2015
2016
Komposisi Dana Pihak Ketiga / Funding Composition
(dalam jutaan Rupiah) / In Million Rp
(dalam jutaan Rupiah) / In Million Rp
5,768,211 Deposito Giro Tabungan
3,547,883
3,898,651 2,711,387
2,039,362
1,490,393 674,477
594,316
628,580
379,167
207,916
2012
2013
2014
2015
2016
2015
2016
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
26
Laporan Manajemen Report from the Management
Selama beberapa tahun berturut-turut aset Bank secara konsisten mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Dan diakhir tahun 2016, aset Bank MAS kembali tercatat mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 49,25% atau bertumbuh Rp 2,35 Triliun Rupiah. Sungguh suatu pencapaian yang menggembirakan, di tengah kondisi perekonomian yang masih diliputi dengan ketidakpastian. Peningkatan yang didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit ini, mendorong pertumbuhan aset menjadi Rp 7,13 Triliun diakhir 2016, setelah sebelumnya adalah sebesar Rp 4,78 Triliun pada akhir 2015
For several consecutive years, the Banks assets have been consistently recording high growth. And at the end of 2016, Bank MAS assets once again recorded high growth, namely by 49.25% or a growth of Rp 2.35Trillion Rupiah. This was truly an encouraging achievement, amid the economic condition which was still surrounded by uncertainty.The increase, which was supported by the growth in third party funding and loan disbursement, boosted asset growth to reach total assets of Rp 7.13 Trillionat the end of 2016, compared to previous total assets of Rp 4.78 Trillion at the end of 2015.
27
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Tinjauan Industri Industry Review
Perekonomian global tidak dapat terlepaskan dari kondisi ekonomi Amerika, Eropa dan Tiongkok yang menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia. Lambatnya pertumbuhan ekonomi pada negara-negara yang menjadi barometer ekonomi tersebut memberikan tekanan pada kondisi ekonomi dari negara-negara lainnya. Kondisi ini berangsur-angsur membaik, seiring dengan membaiknya ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok. Ekonomi Amerika Serikat diperkirakan akan kembal bertumbuh di atas 2% dan membaiknya ekonomi Tiongkok mendorong perbaikan pada harga komoditas menjelang akhir 2016.
The global economy cannot be separated from the economic condition of America, Europe and China, which are the barometer of the global economic growth. The slow economic growth of the countries that become the economic barometer exerts pressures on the economic conditions of other countries. This situation improves gradually, in line with the improvement in the economy of the United States and China. The United States economy is predicted to grow again above 2% and the improvement made by the Chinas economy encourages improvements in commodity prices at the end of 2016.
Perbaikan ekonomi global juga mendorong perbaikan pada ekonomi nasional. Hingga akhir tahun 2016, ekonomi Indonesia mampu bertumbuh sedikit lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015.
Improvements in global economy have also driven improvements in the countrys economy. By the end of 2016, Indonesias economy managed to grow a little better than 2015.
Secara umum, realisasi indikator ekonomi makro pada 2016 adalah: 1. Pertumbuhan ekonomi: 5,0% 2. Inflasi: 3,1% 3. Nilai tukar rupiah: Rp13.307 per USD 4. Suku Bunga SPN 3 Bulan: 5,7% 5. Harga minyak: USD40 per barel 6. Lifting minyak bumi: 829 ribu barel per hari 7. Lifting gas bumi: 1.184 ribu barel setara minyak per hari.
In general, the macro economic indicators realized in 2016 were: 1. Economic growth: 5.0% 2. Inflation: 3.1% 3. Exchange rate of IDR Rp 13,307 per USD 4. Quarterly SPN Rate of Interest: 5.7% 5. Oil price: USD40 per barrel 6. Natural oil lifting: 829 thousand barrel per day 7. Natural gas lifting: 1,184 thousand barrels oil equivalent per day.
Keberhasilan program Tax Amnesty, sebagai kebijakan yang diambil pemerintah pada pertengahan tahun 2016 terlihat pada angka penerimaan uang tebusan Tax Amnesty yang mencapai Rp 81,5 Triliun. Diharapkan hal ini dapat membantu percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang dapat menjadi penggerak motor ekonomi nasional.
The success of the Tax Amnesty program, which is a policy adopted by the government in mid 2016, reflects in the amount of monies received from Tax Amnesty redemption reaching Rp 81.5 Trillions. Hopefully this will help accelerate the infrastructure construction in Indonesia, which will in turn drive the countrys economy.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
28
Laporan Manajemen Report from the Management
Industri perbankan tetap terjaga kestabilannya dalam menghadapi tekanan dari kondisi ekonomi yang melambat. Dengan tingkat permodalan yang cukup, industri perbankan mampu bertahan terhadap risiko NPL yang meningkat seiring dengan ketidastabilan ekonomi. Selama tahun 2016 pertumbuhan kredit perbankan berjalan lambat karena menurunnya permintaan dan kehati-hatian Bank dalam menyalurkan kreditnya.
The banking industry remains stable in facing the pressure of sluggish economic condition. With adequate capital level, the banking industry is able to survive the increasing risk of NPL in line with the economic instability. During 2016, loans from banks grew slowly due to decreases in demand and the due care exercised by Bank in extending loans.
Kebijakan pemerintah yang menurunkan suku bunga menyebabkan persaingan Bank untuk menjaga likuiditas menjadi makin ketat. Hal itu juga yang memberi tekanan kepada perbankan nasional karena menipisnya NIM. Kondisi ini menuntut Bank untuk lebih efisien dalam menjalankan aktivita usahanya.
The governments policy to decrease the interest rates has caused the Banks tight competition in maintaining liquidity to be more intense. This also gave pressure on the countrys banks due to the depletion of NIM. This condition has required Bank to be more efficient in performing its business activities.
29
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Tinjauan Bisnis Business Review
Dunia usaha memasuki tahun 2016 dengan sejumlah kekhawatiran, seperti menurunnya nilai tukar Rupiah, harga minyak dan komoditi sejak tahun 2015 membayangi dunia usaha dengan ketidakpastian. Paket-paket kebijakan ekonomi yang digulirkan pemerintah pada awal tahun 2016 mulai menunjukkan perbaikan hasil, yang ditandai dengan mulai stabilnya nilai tukar Rupiah dan inflasi hingga menjelang akhir tahun 2016.
Businesses entered the year 2016 with a number of concerns; such as drop in IDR exchange rate, oil and commodity prices since 2015 overshadowed businesses with uncertainty. Packages of economic policy launched by the government at the beginning of 2015 turned start to show results, as marked by the IDR exchange rate and inflation stability at the end of 2016.
Pengembangan Produk dan Fasilitas
Facility and Product Development
Kepindahan kantor Pusat Bank MAS pada bulan Juli 2016 ke gedung yang lebih representatif dari jalan Setiabudi Selatan Kav. 10 ke jalan Setiabudi Selatan Kav 7-8, Jakarta Selatan, juga ditandai dengan peluncuran produk-produk devisanya. Izin beroperasi sebagai Bank Devisa yang diperoleh melalui Surat izin OJK No.S-163/PB.12/2016 pada tanggal 13 Juni 2016, memungkinkan Bank MAS untuk memberikan pelayanan transaksi dalam bentuk valuta asing.
The moving of Bank MAS head office in July 2016 to a more representative building from Jalan Setiabudi Selatan Kav. 10 to Jalan Setiabudi Selatan Kav. 7-8, South Jakarta, was also marked by the launching of the foreign exchange products. The license to operate as a Foreign Exchange Bank which was obtained with OJK License No.S-163/PB.12/2016 on 13 June 2016, allows Bank MAS to provide transaction and services in foreign currencies.
Dengan tersedianya fasilitas Safe Deposit Box pada gedung kantor pusat yang baru, maka ini merupakan fasilitas Safe Deposit Box kedua yang dimiliki oleh Bank MAS setelah sebelumnya dimiliki di cabang Embong, Surabaya pada tahun 2015. Menjelang akhir tahun 2016 produk Internet Banking juga diluncurkan yang menambah keleluasaan bagi nasabah untuk melakukan transaksi, di dalam jumlah jaringan kantor cabang Bank MAS yang masih terbatas.
The Safe Deposit Box available at the new head office is the second Safe Deposit Box of Bank MAS after Embong branch, Surabaya. Just before the end of 2016, Internet Banking product was also launched, giving more freedom for its customers to do transactions.
Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds
Pengumpulan dana pihak ketiga baik dalam bentuk deposito, giro maupun tabungan berjalan dengan baik.
Third party funding in the form of deposit, current account and savings grew as expected.
Beberapa upaya yang diambil oleh Bank MAS untuk meningkatkan pengumpulan dana masyaraka antara lain : - Mengembangkan produk berbasis teknologi, sehingga dapat memberikan layanan transaksi keuangan secara cepat dan aman, untuk melengkapi produk simpanan yang ada.
The efforts made by Bank MAS to increase fundings include: - Developing technology-based services, enabling it to provide quick and safe financial transaction services, to complete the existing saving products.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
30
Laporan Manajemen Report from the Management
- Menambah jaringan cabang untuk memperluas jangkauan usaha. - Menjaga hubungan baik dengan nasabah dan juga reputasi Bank MAS, dengan mempertahankan kinerja baik dan menjalankan aktivitasnya secara hati-hati.
- Increasing number of branch offices to expand business coverage. - Maintaining good relationship with customers and reputation of Bank MAS, by maintaining good performance and being prudently.
Berikut adalah gambaran dari perolehan dana pihak ketiga pada tahun 2016.
Below is the description of the third party funds acquired during 2016. (Dalam Jutaan Rupiah) in Million Rupiah
Simpanan Funding
Giro / Current Account Tabungan / Savings Deposito / Time Deposit TOTAL / TOTAL
2016
2015
Pertumbuhan
Growth
1.490.393
628.580
137.10%
379.167
207.916
82.37%
3.898.651
2.711.387
43.79%
5.768.211
3.547.883
62.58%
Pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun 2016 sungguh menggembirakan, yang mengalami peningkatan sebanyak 62,58%. Kinerja yang baik dari Bank MAS telah meningkatkan kepercayaan masyarakat serta memperkuat loyalitas dari para nasabahnya. Dan dengan bertambahnya jumlah jaringan cabang, juga menambah kemampuan Bank MAS dalam mengumpulkan dana masyarakat.
The growth of third party funds in 2016 was really delighting, which made an increase of 62.58%. The good performance shown by Bank MAS has increased the publics trust and strengthened the loyalty of its customers. Increases in the number of branches also increase in the capability of Bank MAS to collect funds from the public.
Kredit
Loans
Perlambatan yang terjadi pada pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada laju pertumbuhan kredit bank. Selain dari akibat menurunnya permintaan kredit, Bank juga bersikap lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya karena meningkatnya risiko kredit.
The sluggish growth of the economic also impacted the banks loan growth. In addition to be caused by decreased loan demands as the condition was still unstable, the Bank was also careful in extending loans due to increased credit risks.
Ditengah kondisi yang kurang menguntungkan bagi dunia usaha, penyaluran kredit Bank MAS di tahun 2016 masih dapat meningkat sebesar 28,38%. Angka tersebut masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional. Tentunya Penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan aspek prudential dalam menjaga kualitas dari kredit itu sendiri dengan memperhatikan sektor-sektor usaha yang terkena dampak perlambatan ekonomi.
Amid the condition that was unfavorable to businesses, Bank MAS still managed to increase its loan extension in 2016 by 28.38%. This figure is quite high compared to the average national loan growth. The lending activities are done by paying attention to prudential aspects in order to maintain the quality of the loan taking into account the business sectors that were affected by the economic slowdown.
Sebagai upaya untuk menambah jumlah debitur, maka kredit ditawarkan dengan suku bunga yang kompetitif. Di sisi lain upaya mengoptimalkan penggunaan fasilitas kredit yang sudah disediakan bagi debitur lama, dilakukan dengan melakukan pendekatan dan pemantauan atas aktivitas usaha debitur.
As an effort to increase the number of debtors, loans were offered at competitive interest rates. On the other side, efforts to optimize the use of loan facilities available for existing debtors were done by making approaches and monitoring on the business activities of debtors
31
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
. 2016 Kredit / Loans Pendapatan Bunga /
Interest Income
NPL net / NPL Nett
(Dalam Jutaan Rupiah) in Million Rupiah
2015
Pertumbuhan Growth
3.923.460
3.042.480
28,96%
556.059
404.882
37,34%
1,02%
0,10%
0,92%
Peningkatan pada pendapatan bunga terjadi sejalan dengan adanya peningkatan pada angka penyaluran kredit. NPL mengalami sedikit kenaikan sebagai imbas dari penurunan kondisi perekonomian yang sudah berlangsung sejak 2015, namun NPL net tetap terjaga pada kisaran 1,00%. NPL akan terus ditekan dengan pendekatan persuasif ke debitur untuk menyelesaikan kewajibannya menjual aset/agunannya sendiri atau melalui lelang.
The increase in interest income corresponded with the increase in loan extension rate. A slight increase in NPL due to the decreasing in economic condition which has continued since 2015, but net NPL still maintained at a range of 1.00%. NPL will continue to be managed by persuasive approaches to debtors in fullfilling their payments by selling their own assets / securities or by auction.
Segmen komersial masih menjadi bagian terbesar dari keseluruhan total kredit yang disalurkan. Namun demikian sektor UKM tetap mendapatkan porsi 30.02% dari total kredit atau sebesar Rp 1,18 Triliun. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Bank MAS untuk tetap memberi perhatian dan ikut mengembangkan sektor UKM.
Commercial segment still accounted for the major part of the total number of loans extended. However, SME sector still accounted for 30.02% of the total number of loans or Rp 1.18 Trillions. This is part of Bank MAS commitment to continue to pay attention to and contribute to in the development of SME sector.
Prospek 2017
Prospects in 2017
Angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5% pada tahun 2016 relatif baik di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Paket kebijakan ekonomi dari pemerintah di awal tahun 2016 ternyata mampu menstabilkan kondisi ekonomi nasional yang mengalami tekanan akibat kondisi ekonomi global. Perbaikan semakin tampak hingga akhir tahun 2016 dengan membaiknya harga-harga komoditi. Kesemuanya itu memberikan harapan bahwa perekonomian di tahun 2017 bisa menjadi lebih baik, walaupun belum stabilnya ekonomi global dan rencana Amerika ASerikat meningkatkan suku bunga Fed akan menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
The national economic growth rate was 5% in 2016, which is relatively good amid the sluggish growth of the global economy. The governments economic policy packages at the beginning of 2016 was able to stabilize the national economic condition from pressures of the global economic condition. Improvements became more apparent by the end of 2016 with the improved commodity prices. All of these give hope that the economy in 2017 can be better despite the global economy that remains sluggish and the United States plan to increase the Fed interest rate will be a threat to the national economic growth.
Prospek yang baik ini memberikan kesempatan bagi Bank MAS untuk bertumbuh lebih baik lagi di tahun 2017. Dengan pengembangan yang telah dilakukan pada tahun 2016 yaitu dengan mulai beroperasinya Bank MAS sebagai Bank Devisa, dan dengan diluncurkannya produk Internet Banking, maka hal tersebut akan menjadi pendorong bagi Bank MAS untuk lebih berkembang di tahun 2017. Penambahan 6 kantor pada tahun 2016 juga akan memberi kontribusi pada pertumbuhan usaha
This good prospect gives Bank MAS an opportunity to grow further in 2017. The development made in 2016 such as commencement of Bank MAS operation as a Foreign Exchange Bank, and the launching of Internet Banking product, encourage Bank MAS to grow further in 2017. The addition of 6 offices in 2016 will also contributes to business growth.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
32
Laporan Manajemen Report from the Management
Tinjauan Operasional Operation Overview
Pengembangan Jaringan Kantor
Office Network Development
Setelah sempat tertunda pada semester ke-2 tahun 2015 sebagai akibat kondisi ekonomi yang kurang kondusif, pembukaan kantor baru kembali dilakukan pada tahun 2016. 2 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas di Jakarta, 1 kantor cabang pembantu di Surabaya, serta 1 kantor kas di Semarang telah di buka sepanjang tahun 2016. Dengan dibukanya kantor-kantor tersebut, maka hingga akhir tahun 2016 Bank MAS telah memiliki 24 kantor. 8 - 10 kantor baru menjadi target untuk setiap tahunnya, untuk memperluas jaringan kantor cabang yang telah ada.
After experiencing a delay in the second half of 2015 due to unfavorable economic condition, opening of new office in 2016. 2 sub-branch offices and 2 cash offices in Jakarta, 1 sub-branch office in Surabaya, and 1 cash office in Semarang were opened during 2016. With the opening of these offices, by the end of 2016 Bank MAS had 24 offices. Its target is to open 8 10 new offices each year in order to expand the existing branch netwotk.
Pada 12 Juli 2016, kantor pusat baru yang terletak di Setiabudi Selatan Kav. 7-8, Jakarta Selatan, secara resmi ditempati. Gedung kantor baru dirasa perlu dengan semakin meningkatnya aktivitas usaha, dan bertambahnya jumlah karyawan. Sehingga dibutuhkan gedung yang lebih repesentatif untuk menunjang berbagai aktivitas yang ada, dimana gedung ini telah dilengkapi dengan ruanganruangan pelatihan yang kegiatannya makin bertambah sejalan dengan pertumbuhan Bank.
On 12 July 2016, the new head office located at Setiabudi Selatan Kav. 7-8, South Jakarta, was officially occupied. New office building is necessary with the growing number of business activities, and increased number of employees. So, a more representative building is required in order to support the existing activities. This building is provided with rooms for training the activities of which continue to increase in line with the Banks growth.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sumber daya manusia adalah tulang punggung bagi perkembangan usaha Bank. Oleh karena itu Bank MAS menyadari akan pentingnya mengembangkan sumber daya manusia yang tepat guna untuk menjalankan aktivitas sesuai dengan azas Good Corporate Governance.
Human resources are the backbone of the Banks business development. Subsequently, Bank MAS realized the importance of developing human resources effectively to perform in accordance with the Good Corporate Governance principles.
Seiring dengan berkembangnya perusahaan baik dengan bertambahnya unit kerja maupun jaringan cabang, maka perekrutan karyawan baru menjadi kebutuhan mutlak. Oleh karenanya Bank MAS mengembangkan sistem perekrutan yang efisien dan selektif untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rekrutan baru tersebut merupakan kombinasi dari tenaga berpengalaman maupun fresh graduate.
As the Bank develops and so are the working units and branch offices, recruitment of new employees has been an absolute need. Bank MAS has developed an efficient and selective recruitment system in order to get optimum results. New recruits are a combination of experienced workers and fresh graduates.
33
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga operasional dan marketing, secara khusus Bank MAS menmpersiapkan program Operational Officer Development Program (OODP) dan Marketing Officer Development Program (MODP).
To meet the need for its operational and marketing personnel, Bank MAS specifically prepares Operational Officer Development Program (OODP) and Marketing Officer Development Program (MODP).
Program OODP dimaksudkan untuk memperlengkapi para Kepala Operasional yang ada dan untuk mempersiapkan calon-calon Kepala Operasional dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan operasional Bank. Program MODP adalah program yang disediakan bagi para fresh graduate yang memiliki kualifikasi sebagai marketing untuk dipersiapkan menjadi tenaga marketing yang handal.
The OODP is designed to complement existing Operational Heads and to prepare candidate for Operational Heads with knowledge and skills required to handle operational activities at the Bank. MODP is a program provided for fresh graduates with marketing qualification in order to prepare them to be reliable marketing personnel.
Profil Sumber Daya Manusia / Human Resource Profile 31 Des 2015
31 Des 2016
20 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 > 40 Tahun/ Years Old
47 79 55 36 120
73 96 72 38 124
Total
337
403
8 199 31 86 9 4 337
12 237 35 107 8 4 403
Usia / Age
31 Dec 2015
31 Dec 2016
Pendidikan / Education S2 - Master Degree S1 - Bachelor Degree D3 - Diploma Degree SMU - Senior High School SMP - Junior High School SD - Primary School Total
Bank MAS juga senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi bagi sumber daya manusia yang ada, meningkatkan kualitas layanan dan dapat memberikan hasil yang lebih optimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Selama tahun 2016 biaya pendidikan yang telah dikeluarkan adalah sebesar Rp 3,3Miliar atau sebesar 4,46% dari biaya tenaga kerja. Pelatihan dan pendidikan diberikan untuk berbagai kegiatan seperti OODP, MODP, analisa kredit, layanan devisa, Mini banking, Service excellence.
Bank MAS is also committed to increase the competence of the existing human resources, improve the quality of services and to provide optimum results to all stakeholders. During 2016, the costs incurred for education were Rp 3.3 Billion or 4.46% of the manpower costs. Training and education were provided for various activities, such as OODP, MODP, credit analysis, foreign exchange services, mini banking, and service excellence.
Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam memitigasi risiko-risiko dalam aktivitasnya seharihari, maka sejumlah karyawan diikutsertakan dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko sesuai dengan level risiko yang dibutuhkan. Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko juga dilaksanakan bagi karyawan yang telah memiliki sertifikat dalam waktu yang cukup lama.
To increase the capability of the human resources to mitigate risks in their daily activities, a number of employees were included in Risk Management Certification program based on the risk levels required. Risk Management Certification Refreshment Program was also carried out periodically for employees who had held certificate.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
34
Laporan Manajemen Report from the Management
Bank MAS telah berkembang menjadi perusahaan yang baik untuk mengembangkan karir bagi karyawannya. Bank menyediakan fasilitas kesejahteraan seperti BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan dan pinjaman karyawan.
No. Pelatihan
Bulan Month
Bank MAS has developed into a good company for employees to develop their career. The Bank provides welfare facilities, such as BPJS Kesehatan, health insurances and employee loan.
Jenis Pelatihan Penyelenggara Type of Training Organizer
1
Pelatihan Bank Devisa Batch III
Jan
Inhouse Training
Orbit Mitra Edukasi
2
Booking Valas
Jan, Feb
Inhouse Training
Teradata & Bank MAS
3
Valas
Jan
Inhouse Training
Bank MAS
4
Ujian LSPP Level 1
Jan, Feb
Public Training
LSPP
5
Devisa Batch V
Feb
Inhouse Training
Orbit Mitra Edukasi
6
Internet Banking
Feb, Mar,
Inhouse Training
Bank MAS
Training
Batch III Foreign Exchange Bank Training Foreign Currency Booking Foreign Currency LSPP Test Level 1 Batch V Foreign Currency Internet Banking
May, Jun, Sep, Oct 7
Remittance
Feb, Mar
Inhouse Training
Teradata & Bank MAS
8
Pendidikan Dasar Penilaian I
Feb
Public Training
Infobank Learning Center
Remittance Basics of Assessment I
9
Critical Point Dalam Perkreditan
Feb
Public Training
IAIB
10
Train The Trainers
Feb
Public Training
Nayottama
11
Critcal Issues Post Implementation
Feb
Public Training
Awesome
Critcal Issues Post Implementation
Mar
Inhouse Training
Bank MAS
Familiarization UAT of Foreign Bank Notes
Review PSAK 55
Critical Point in Lending Train The Trainers Review PSAK 55
12
Sosialisasi & UAT UKA
13
SWIFT
Mar
Inhouse Training
SWIFT
SWIFT
14
Identifikasi Transaksi Keuangan
Mar, May
Public Training
FKDKP
Identification of Suspicious
Mar
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
mencurigakan 15
Configuring and Troubleshooting
Financial Transactions
Windows Server 2008
Configuring and Troubleshooting Windows Server 2008
16
Recruitment is Marketing
Mar
Public Training
IBM
17
APU-PPT Bidang Kredit
Mar
Public Training
IAIB
18
Peningkatan Kompetensi Direktur
Apr
Public Training
FKDKP
Recruitment is Marketing Credit APU-PPT Competence Improvement
Kepatuhan Bank Menghadapi Situasi
for Banks Compliance Directors in Facing
Politik dan Ekonomi Yang Menantang
the Upcoming Political and Economic Situations
19
Ujian Sertifikasi Kepatuhan Level 3
Apr
Public Training
LSPP
Compliance Certification Test Level 3
20
Managing Applied Software Process,
Apr
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
Managing Applied Software Process,
Quality and Testing
Quality and Testing
21
Bilingual Contract Drafting
Apr
Public Training
PPHBI
22
Implementing Cisco IP Routing
Apr
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
23
Kupas Tuntas Kebijakan Pertanahan Terbaru Apr
Public Training
IPPAT
Bilingual Contract Drafting Implementing Cisco IP Routing Detailed Analysis on the Latest Land Policies
24
IT Audit - General Control
Apr
Public Training
IAIB
25
Workshop Pelaporan SID Bank Indonesia
Apr
Public Training
Bank Indonesia
Bank Indonesia SID Reporting Workshop
IT Audit - General Control Thematic Training in the Reporting of LBU
26
Pelatihan Tematik Pelaporan LBU
Apr
Public Training
Bank Indonesia
27
Analisa Lingkungan Hidup
Apr
Public Training
OJK
28
Effective Communication Skill
May
Inhouse Training
Irfan Haryanto
29
Helpdesk Full Package
May
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
Helpdesk Full Package
30
Configuring Managing & Troubleshooting
May
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
Configuring Managing & Troubleshooting
May
Public Training
Infobank Learning Center
MS Exchange Server 2013 31
Penyusunan Rencana Bisnis Bank Sesuai
MS Exchange Server 2013
POJK No.05/POJK.03/2016
35
Environmental Analysis Effective Communication Skill
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Preparation of Business Plan According to the FSA
Laporan Manajemen Report from the Management
No. Pelatihan
Bulan Month
Jenis Pelatihan Type of Training
Penyelenggara Organizer
Training
32
Basic Treasury Management
May
Public Training
Infobank Learning Center
33
CAE Forum
May
Public Training
IAIB
34
Effective Supervisory Skill
Jun
Inhouse Training
DMC
Effective Supervisory Skill
35
CKPN
Jun, Jul
Inhouse Training
BDO
Allowance for Impairment Losses
36
Transaksi Devisa
Jun
Inhouse Training
Bank MAS
37
Internal Audit Master Class
Jun
Public Training
Grant Thornton
38
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Jun
Public Training
IAI
Mikro, Kecil dan Menengah
Basic Treasury Management CAE Forum
Foreign Currency Transactions Internal Audit Master Class Financial Accounting Standards for Micro, Small and Medium Entities
39
ODP
Jun, Oct
Inhouse Training
Bank MAS
40
Tabel Posting Bank Devisa
Jul
Inhouse Training
Ita (Teradata)
ODP Posting Table of Foreign Exchange Banks
41
Internal Control
Jul
Inhouse Training
Bank MAS
42
Implementing Cisco IP Routing
Jul
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
Implementing Cisco IP Routing
Internal Control
43
Mastering PHP 7 Web Development
Jul
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
Mastering PHP 7 Web Development
44
Mastering Codelgniter
Aug
Public Training
Andalan Teknologi Inovasi
45
Pertemuan Marketing "Valas"
Aug
Inhouse Training
Bank MAS
46
Seluk Beluk Penyelesaian Sengketa Kredit
Aug
Public Training
PPHBI
47
Trade Finance
Aug
Public Training
IAIB
48
Induction Program
Aug
Inhouse Training
Bank MAS
49
Service Excellence
Sep, Oct,
Inhouse Training
DSG
Mastering Codelgniter Forex Marketing Meeting Ins and Outs of Credit Dispute Resolutions Trade Finance Induction Program Service Excellence
Nov 50
Penukaran Point
Sep
Inhouse Training
Bank MAS
51
Pembekalan & Ujian Sertifikasi Level 1
Sep
Public Training
FKDKP
52
SKNBI
Sep
Public Training
BI
53
Effective Supervisory Skill
Oct
Inhouse Training
DMC
54
Penyetoran Penarikan Uang dan
Oct
Public Training
BI
55
BI-RTGS & BI-SSSS
Oct
Public Training
BI
56
Sertifikasi Manajemen Kepatuhan Level 2
Oct
Public Training
FKDKP
57
Persiapan SDM Perbankan Indonesia
Oct
Public Training
Perbanas
Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah
BI-RTGS & BI-SSSS Compliance Management Certification Level 2
Preparation of Indonesias Banking Services & Banking Integration 2020
Oct
Public Training
BI
59
APU-PPT
Nov
Inhouse Training
PPATK
60
Pembekalan Uji Sertifikasi
Nov
Public Training
Peak Pratama
61
Refreshment Sertifikasi Manajemen Resiko
Nov
Inhouse Training
Orbit Mitra Edukasi
62
Kegiatan Forkomkas Surabaya
Nov
Public Training
BI
63
Meeting Aswiftindo
Nov
Public Training
SWIT
64
SKNBI-RTGS
Nov
Public Training
BI
Manajemen Resiko Level 1
Foused Activites of BI Lampung Region APU-PPT Outfitting Certification Risk Management Test Level 1
65
Konferensi Nasional VIII IAIB
Nov
Public Training
IAIB
66
Prospek Perekonomian Nasional 2017 :
Nov
Public Training
FKDKP
Peluang dan Tantangan Industri Perbankan
Risk Management Certification Refreshment
Surabaya Forkomkas Activities Meeting Aswiftindo National Conference VIII IAIB, Prospect of National
Economy 2017: Opportunities and Challenges of the Banking Industry
67
Kegiatan Forkomkas Jawa Timur
Nov
Public Training
BI
68
Workshop RSKKNI
Nov
Public Training
OJK
69
Workshop SID
Nov
Public Training
BI
71
APU-PPT
Dec
Inhouse Training
PPATK
72
Uji Sertifikasi Manajemen Resiko Level 1
Dec
Public Training
LSPP
02
Effective Supervisory Skill Deposit and Withdrawal of Monies and
Human Resources in ASEAN Financial
& Banking Integration 2020 Kegiatan Fokus BI Wilayah Lampung
Bank Indonesia National Clearing System
Characteristics of Rupiah money authenticity
Dalam ASEAN Financial Services 58
Point Exchanges Outfitting & Certification Test Level 1
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
East Java Forkomkas Activities RSKKNI Workshop SID Workshop APU-PPT Risk Management Certification Test Level 1
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
36
Laporan Manajemen Report from the Management
Teknologi Informasi
Information Technologies
Perkembangan teknologi dan tuntutan untuk pelayanan yang cepat dan aman, menuntut Bank untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Penggunaan teknologi dalam mengembangkan produk dan layanannya menjadi keharusan bagi Bank untuk menghadapi perkembangan bisnis di masa mendatang. Menyadari akan hal itu, Bank MAS mengembangkan banyak layanan berbasis teknologi dan berinvestasi di bidang teknologi.
The technological development and the demand for quick and safe services require the Bank to continue adapting to the current technological developments. Application of technologies in the development of its products and services is a must for the Bank in order to face the business development in the future. Realizing this, Bank MAS developed technology based services and made many investments in technology.
Menjelang akhir 2016, Bank MAS meluncurkan produk internet banking-nya, yaitu MAS i-Bank. Produk ini dapat memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan, baik untuk perseorangan maupun untuk korporasi. Dengan adanya produk internet banking ini maka nasabah dapat lebih leluasa melakukan transaksi perbankan tanpa terbatas ruang dan waktu.
Just before the end of 2016, Bank MAS launched its internet banking product, MAS i-Bank. This product will provide services as per need, either for personal or corporate uses. With this internet banking service, customers can have more freedom to perform banking transactions without limit of time and space.
Selama tahun 2016, Bank MAS juga telah menambah 8 ATM, sehingga total Bank MAS telah memiliki 18 ATM sejak mulai mengoperasikan ATM pada tahun 2014. Penambahan 8 ATM itu berlokasi di Surabaya 4 ATM, 1 ATM di Lampung, 1 ATM di Semarang dan 2 ATM di Jakarta.
During 2016, Bank MAS also added 8 ATMs, making its total number of ATMs to be 18 since it commenced operation of its ATM in 2014. The 8 additional ATMs are located 4 in Surabaya, 1 in Lampung, 1 in Semarang and 2 in Jakarta.
Dan untuk implementasi tahun 2017, juga tengah dipersiapkan layanan Mobile Banking dan persiapan peluncuran kartu ATM dengan CHIP. Di tahun 2017 juga direncanakan akan dilakukan pergantian Core Banking System, yang akan meningkatkan kemampuan teknologi dalam menunjang kegiatan operasional Bank ke depan.
And to prepare for 2017 implementation, the Bank is also preparing a Mobile Banking product and preparing for the launching of its CHIP ATM card. The Bank, in 2017, will also replace the Core Banking System, which will increase the technological capabilities to support operational activities of the Bank in the future.
37
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Permodalan Capital
Selain dengan sumber daya manusia dan dukungan teknologi informasi, Bank MAS juga memiliki dukungan modal yang memadai dalam mengembangkan usahanya. Hal ini sangat dibutuhkan agar Bank dapat mempunyai daya tahan yang kuat dalam menghadapi risiko usahanya. Peningkatan modal Bank MAS dari tahun ke tahun berasal dari pertumbuhan organik yaitu dari perolehan laba yang ditahan dan tidak adanya pembagian deviden kepada para pemegang saham. Pemegang Saham Bank MAS selain berkomitmen untuk tidak membagi dividen, juga berkomitmen dan siap menambah modal jika diperlukan untuk mendukung pertumbuhan usaha Bank MAS. Adanya tambahan modal dari Wings Group pada Desember 2013, membuat modal disetor Bank MAS tumbuh dari Rp 155 Miliar menjadi Rp 1,05 Triliun.
In addition to human resources and information technology supports, Bank MAS also has adequate capital support to develop its business. This is necessary in order to ensure that the Bank has strong defenses in facing the risks in its business. The capital increase of Bank MAS year by year has been derived from the organic growth, namely from the retained earnings and no dividend distribution to shareholders. Bank MAS shareholders are committed to no dividends pay out and ready to inject more capital as required to encourage the growth of Bank MAS business. Capital injection from Wings Group in December 2013 has increased Bank MAS paid-up capital from Rp 155 Billion to Rp 1.05 Trillion.
Dengan laba ditahan sebesar Rp 115,06 Miliar, maka total ekuitas Bank MAS mencapai Rp 1,28 Triliun pada akhir 2016. Capital Adequacy Ratio (CAR) akhir tahun 2016 adalah sebesar 28,20%, yang berarti Bank MAS masih dapat cukup leluasa untuk mengembangkan usahanya di tahun-tahun mendatang. Sementara itu, sesuai dengan rencana strategis Bank MAS, juga tengah bersiap diri untuk melakukan proses go public atau menggandeng strategic partner atau melakukan konsolidasi dengan Bank lain bila memberi nilai tambah bagi Bank MAS, yang rencananya akan dilaksanakan di tahun 2018 atau pada tahun ke-5 setelah penambahan modal.
With retained earning of Rp 115.06 Billion, Bank MAS equity reached Rp 1.28 Trillion by the end of 2016. The position of the Banks Capital Adequacy Risk (CAR) by the end of 2016 was at 28.20%, meaning that Bank MAS still has ample room to develop its business in the upcoming years. Meanwhile, in pursuant to its strategic plan, the Bank is preparing to go public or to cooperate with strategic partners or consolidate with other banks provided it adds values to Bank MAS, which are planned to take place in 2018 or in the 5th year after capital increase.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
38
Laporan Manajemen Report from the Management
Tinjauan Keuangan Financial Review
Total Aset
Total Assets
Selama beberapa tahun berturut-turut aset Bank secara konsisten mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Dan diakhir tahun 2016, aset Bank MAS kembali tercatat mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 49,25% atau bertumbuh Rp 2,35 Triliun Rupiah. Sungguh suatu pencapaian yang menggembirakan, di tengah kondisi perekonomian yang masih diliputi dengan ketidakpastian. Peningkatan yang didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit ini, mendorong pertumbuhan aset menjadi Rp 7,13 Triliun diakhir 2016, setelah sebelumnya adalah sebesar Rp 4,78 Triliun pada akhir 2015.
For several consecutive years, the Banks assets have been consistently recording high growth. And at the end of 2016, Bank MAS assets once again recorded high growth, at 49.25% or a growth of Rp 2.35Trillion Rupiah. This was truly an encouraging achievement, amid uncertain economic condition. The increase, which was supported by growth in third party funding and loan disbursement, boosted asset growth to reach total assets of Rp 7.13 Trillionat the end of 2016, compared to previous total assets of Rp 4.78 Trillion at the end of 2015.
Dana Pihak Ketiga
Third Party Funding
Pertumbuhan terbesar pada dana pihak ketiga terjadi pada dana giro yang bertumbuh sebesar 137,10% atau menjadi Rp 1,49 Triliun dari Rp 628,58 Miliar pada 2015. Kemudian disusul oleh pertumbuhan dana tabungan sebesar 82,37% atau menjadi Rp 379,17 Miliar. Dana deposito sendiri bertumbuh sebesar 43,79% atau menjadi Rp 3,90 Triliun. Pertumbuhan ini sesuai dengan harapan Bank MAS yang terus mencoba meningkatkan dana murah pada portfolio dana pihak ketiganya. Di tahun 2016 ini, total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank MAS adalah Rp 5,77 Triliun atau meningkat 64,38% bila dibandingan dengan perolehan di tahun 2015.
The biggest growth in third party funding was in current accounts, which grew by 137.10% to become Rp 1.49 Trillion from Rp 628.58 Billion in 2015. It was subsequentlyfollowed by the growth in savings accounts by 82.37% to become Rp 379.17 Billion. Time deposit grew by 43.79% to become Rp 3.90 Trillion. This growth is in line with Bank MAS expectation, to continuously increase the portion of low cost funding in the funding portfolio. In 2016, Bank MAS has managed to collect Rp 5.77 Trillion of funds or increase of 64.38% compared to the achievement in 2015.
Komposisi dana pihak ketiga masih didominasi oleh dana deposito sebesar 67,59%, kemudian dana giro 25,84% dan dalam bentuk dana tabungan sebesar 6,57%. Komposisi ini sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2016 telah terjadi peningkatan yang cukup besar pada dana giro dan tabungan.
The composition of third party funding was still dominated by fund from time deposits at 67.59%, followed by current accounts at 25.84% andfund in the form of savings accounts at 6.57%. This composition was slightly better compared to the previous year, whereby in 2016, there has been a relatively significant increase in fund in current accounts and savings accounts.
Tingkat kepercayaan masyarakat yang terus meningkat dan perluasan jaringan cabang, menjadi unsur-unsur yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga. Sebagai hasilnya, Bank MAS tetap dapat mempertahankan pertumbuhan yang baik, di tengah ketatnya persaingan untuk mengumpulkan dana masyarakat.
The increasing level of public trust and expansion of branch network have become crucial elements in increasing the growth of third party funding. As the result, Bank MAS managed to maintain good growth, amid the tight competition to attract public funds.
39
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Kredit yang diberikan
Loan disbursement
Masih terbatasnya pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya perlambatan pertumbuhan kredit. Peningkatan pengumpulan dana pihak ketiga yang besar tidak berimbang dengan pertumbuhan kredit Bank MAS di tahun 2016. Kendati demikian angka pertumbuhan kredit Bank MAS yang meningkat sebesar 28,38%, masih jauh diatas rata2 angka pertumbuhan kredit perbankan nasional yang hanya pada kisaran 9%. Dalam menyalurkan kreditnya, Bank MAS tetap menjalankannya dengan prinsip kehati-hatian, dengan memperhatikan sektor usaha debitur yang layak dibiayai.
The still limited economic growth has caused a slowdown in loan growth. The significant increase in third party fund was not matched by Bank MAS loan growth in 2016. Nevertheless, Bank MAS loan growth of 28.38% was still far above the average loan growth of the national banks which was only around 9%. In disbursing loan, Bank MAS always implement the prudential principle, by taking into account the business sector of loanworthy debtors.
Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Loan to Small, Medium, and Micro Enterprises (SMME)
Bank MAS tetap berupaya untuk ambil bagian dalam memajukan sektor UKM di Indonesia, karena pertumbuhan sektor ini juga penting bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Porsi kredit ke sektor UKM tetap mendapat fokus. Penyaluran kredit UKM mencapai 30,02% dari total penyaluran kredit Bank MAS, yang pada tahun 2016 mencapai Rp 1,18 Triliun.
Bank MAS continues to make effort of participating in advancing the SME sector in Indonesia, because growth in this sector is also important for the national economic growth. Loan to the SME sector [ortion remains to be a focus. Loan disbursement to SMEs reached 30.02% of total Bank MAS loan disbursement, which reached Rp 1.18 Trillion in 2016.
Loan to Funding Ratio (LFR)
Loan to Funding Ratio (LFR)
Pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2016 mengalami perlambatan sejalan dengan melambatnya permintaan kredit. Meningkatnya risiko kredit juga menjadi hal yang menyebabkan bank menjadi lebih selektif dalam menyalurkan kredit barunya. Hal ini juga dialami oleh Bank MAS dimana pertumbuhan dana pihak ketiganya lebih besar dari pertumbuhan kredit. Sehingga rasio LFR di tahun 2016 bergerak ke angka 68,02% setelah sebelumnya pada tahun 2015 rasio LFR adalah 85,75%.
During the year 2016, loan growth experienced slowdown in line with the slowdown in loan demand. The increase in credit risk has also caused banks to be more selective in disbursing new loan. This was also experienced Bank MAS, in which the growth of its third party funding was larger than loan growth. As the result, LFR ratio in2016 moved towards 68.02%, after previously achieving LFR ratio of 85.75% in 2015.
Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) / Small and Medium Enterprise Loans
UKM / SME Non UKM / Non-SME
(69,98%) (30,02%) (33.47%)
(66.53%)
2015
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
2016
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
40
Laporan Manajemen Report from the Management
41
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Kredit
Credit Disbursement by Type of Credit (dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
Jenis Kredit / Loan Type
2016
2015
Pertumbuhan / Growth
Modal Kerja / Working Capital Rupiah / Rupiah Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Tidak Berelasi / Non-Related Parties Valas / Valas Pihak Tidak Berelasi / Non-Related Parties Jumlah Kredit Modal Kerja /
24.953 2.439.877
18.796 2.009.292
2.433 2.467.263
2.028.088
439.175
Jumlah Kredit Investasi /
52.467 1.307.606 1.360.073
45.984 858.518 904.502
455.571
289 95.503 95.792
376 109.116 109.492
(13.700)
332 3.923.460 58.428
398 3.042.480 31.874
(66) 880.980 26.554
3.865.032
3.010.606
854.426
Total Working Capital Loans Investasi / Investment Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Tidak Berelasi / Non-Related Parties Total Investment Loans Konsumsi / Consumer Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Tidak Berelasi / Non-Related Parties
Jumlah Kredit Konsumsi / Total Investment Loans Lain-lain / Others Jumlah Kredit / Total Loans
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Provision for Impairment Losses
Total Kredit - CKPN
Total Loans - Provision for Impairment Losses
Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak berelasi dengan Bank hingga akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp 77,71 Miliar atau 1,92% dari total kredit yang diberikan Rp 3,92 Triliun. Seperti halnya pada tahun 2015, angka ini masih pada kisaran 2,00 % dari total kredit yang mana kredit kepada pihak berelasi pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 65,16 Miliar atau 2,14% dari total kredit.
Total credit disbursed to affiliated parties to the Bank at the end of 2016was Rp 77.71Billionor1.92% of total credit disbursed of Rp 3.92 Trillion. As in 2015, this amount was still around 2.00% of total credit whereby credit to affiliated parties in 2015 wasRp 65.16Billionor 2.14% of total credit.
Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Usaha / Credit Disbursement based on the Business Sector
(dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
2016
2015
1.353.619
1.234.890
118.729
Industri Pengolahan / Processing Industries
949.408
646.735
302.673
Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan sosial Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya, Jasa Perorangan yang melayani Rumah Tangga /
375.799
317.357
58.442
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum /
343.976
168.836
175.140
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan/
292.557
250.211
42.346
Konstruksi / Construction
238.645
175.301
63.344
Jenis Kredit / Loan Type Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale and Retail Trading
Pertumbuhan / Growth
Education Services, Health and Social Services, Community, Sociocultural, Entertainment, and Other Individual Services, Individual Services which serve Households
Provision of Accommodation and Meals/Beverages Real Estate, Rental Business dan Corporate Services
Lain-lain / Others Total Kredit Investasi / Total Loans
02
369.456
249.150
120.306
3.923.460
3.042.480
880.980
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
42
Laporan Manajemen Report from the Management
Secara keseluruhan kredit yang disalurkan tersebar di sektorsektor usaha produktif sehingga risiko yang mungkin timbul juga tersebar. Penyaluran kredit ini juga memperhatikan beberapa sektor usaha yang risiko NPL nya meningkat seiring dengan kondisi ekonomi yang kurang kondusif. Sektor perdagangan masih menjadi porsi terbesar dalam penyaluran kredit Bank MAS yaitu sebesar 34,50% diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar 24,20%, karena kedua sektor ini masih dapat bertumbuh dengan baik dan punya potensi besar untuk terus ber tumbuh.
Overall, the credit disbursed was spread over productive business sectors in order to spread potentially risks. These credit disbursement has also taken into account several business sectors with increasing risk of NPL in line with the less conducive economic condition. The trading sector continued to contribute the largest portion in Bank MAS credit disbursement, namely at 34.50%, followed by the processing industry sector at 24.20%, since both sectors can still grow properly and have large potential to continue growing.
Kolektibilitas Kredit
Credit Collectibility
Ketidakstabilan kondisi perekonomian berimbas kepada kualitas aset perbankan, yang berakibat pada timbulnya kredir bermasalah. Hal ini juga terindidikasi pada rasio NPL Bank MAS tahun 2016 yang sedikit mengalami kenaikan menjadi 1,02% (Net), yang sebelumnya adalah 0,10% pada tahun 2015. Rasio ini masih di bawah rata-rata rasio NPL perbankan nasional yang berada pada kisaran 1,5% (Net). Peningkatan rasio NPL juga dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan penyaluran kredit sepanjang tahun 2016. Kondisi ini berangsur membaik hingga akhir tahun 2016, sejalan dengan paket-paket regulasi ekonomi yang digulirkan pemerintah dapat berjalan dengan baik.
The instability in economic condition has an impact on banks asset quality, which has resulted in problem loans. This was also indicated by Bank MAS NPL ratio in 2016, which has slightly increased to 1.02% (Net), from previously 0.10% in 2015. This ratio was still below the average NPL ratio of the national banks, which was around 1.5% (Net). The increase in NPL ratio was also affected by the slowdown in credit disbursement during the year 2016. This condition was gradually improving until the end of 2016, in line with the economic regulation packages launched by the government, which have been implemented properly.
NPL akan terus ditekan dengan pendekatan persuasif ke debitur untuk menyelesaikan kewajibannya baik dengan menjual aset/agunannya sendiri atau melalui lelang. Selain itu untuk mendeteksi dini potensi NPL, Bank menerapkan pemantauan debitur-debitur dalam early warning signal list yaitu debitur-debitur yang turun omsetnya secara drastis, beberapa kali OD atau terlambat membayar kewajibannya sehingga perlu dipantau lebih baik walaupun masih lancar pembayaran kewajibannya.
NPL will continue to be reduced by using persuasive approach to debtors to settle their obligation, whether by selling their assets/collaterals by themselves or through an auction. In addition to that, to detect NPL potential at an early stage, the Bank performs monitoring on debtors in the early warning signal list, namely debtors whose sales fall drastically, those who have been OD several times or those who are slightly delayed in paying their obligations and therefore need to be monitored more closely although the status of their obligation payment is still current.
Penghapusbukuan kredit
Credit write-offs
Nilai kredit hapus buku dan hapus tagih pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 910 Juta, yang mana kredit-kredit tersebut bukan merupakan kredit yang berelasi dengan bank.
The amount of credit write-offs and charge-offs in 2016 was Rp 910 Million, whereby these credits are not bank-affiliated credits.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Allowance for Impairment Losses (CKPN)
Bertambahnya kredit baru dan penurunan kolektibilitas kredit dari beberapa debitur berimbas kepada kenaikan CKPN. CKPN Kredit yang telah dibentuk akhir tahun 2016 sebesar Rp 58,43 miliar, lebih besar dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 31,87 miliar.
The increase in the amount of new credit and deterioration in credit collectibility of several debtors has an impact on the increase of Allowance for Impairment Losses. Allowance for Impairment Losses which has been formed at the end of 2016 was Rp 58.43 billion, much larger compared to Rp 31.87 billion in the previous year.
43
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Legal Lending Limit (LLL)
Bank MAS juga selalu berkomitmen untuk menjaga kepatuhan dalam kegiatan penyaluran kreditnya. Pemberian kredit kepada pihak yang berelasi dengan Bank tahun 2016 sebesar Rp 77,71 Miliar atau 6,05% dari modal Bank sebesar Rp 1,28 Triliun, masih jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 10%, dan mencapai 1,98% dari total kredit yang diberikan akhir tahun 2016 Rp 3,92 triliun. Dari total penyaluran kredit kepada pihak yang berelasi, sebesar Rp 7,28 Miliar atau 9,37% dari kredit tersebut dijamin dengan deposito sehingga risikonya relatif menjadi lebih kecil.
Bank MAS has always been committed to maintain compliance in its credit disbursement activity. Credit disbursement to the Banks affiliated parties in 2016 was Rp 77.71 Billion or 6.05% of the Banks capital of Rp 1.28 Trillion, still far below Bank Indonesia provision of 10%, and reached 1.98% of total credit disbursed at the end of 2016 of Rp 3.92 trillion. Of the total credit disbursement to affiliated parties, Rp 7.28 Billion or 9.37% was secured with deposits so that the risk becomes relatively smaller.
BATAS MAKSIMUM PEMBELIAN KREDIT (BMPK) / LEGAL LENDING LIMIT (dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
% Modal Bank / Bank Capital
2016
2015
1.333.950
1.186.680
Berelasi / Related Parties
10%
133.395
118.668
Tidak Berelasi / Non Related Parties
20%
266.790
237.336
Obligor (1 kelompok peminjam) tidak berelasi / Obligor Non Related Parties
25%
333.488
296.670
Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
During the year 2016, there was no violation or excess in Legal Lending Limit (LLL).
Penempatan Surat Berharga
Placement of Securities
Modal disetor dan ekses dana masyarakat yang terhimpun dan belum disalurkan pada kredit untuk sementara ditempatkan pada Bank Indonesia dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga, Obligasi serta NCD bank-bank terpercaya.
Paid-up capital and excess public funding are temporarily placed with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Certificate (SBI), Securities, Bonds, and NCD from reliable banks.
Penempatan surat berharga akhir tahun 2016: · Dimiliki hingga jatuh tempo Rp. 1.445,08 Milyar dalam bentuk: · Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan penempatan lain akhir tahun 2016 Rp. 844,15 Miliar berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun · Obligasi bank, non bank dan Pemerintah Rp. 600,93 Miliar berjangka waktu sampai 1 4 tahun · Obligasi tersedia untuk dijual Rp. 91,20 Miliar berjangka waktu 3 9 tahun dan · Surat berharga pemerintah yang dibeli dengan janji dijual kembali Rp. 302,76 Miliar berjangka waktu kurang dari 1 tahun. · Penempatan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dari perbankan Rp. 261,06 Miliar berjangka waktu 1 2 tahun
Placement of securities at the end of 2016 was as follows: · Held-to-maturity securities of Rp 1,445.08 Billion in the forms as follows: · Bank Indonesia Certificate (SBI), Bank Indonesia Certificate of Deposit (SDBI) and other placements of Rp 844.15 Billion at the end of 2016 with tenor of up to 1 (one) year, · Bank, non-bank and Government bonds of Rp 600.93 Billion with tenor of 1 4 years. · Available-for-sale bonds of Rp 91.20 Billion with tenor of 3 9 years, and · Reverse repo goverment bond of Rp 302.76 Billion with tenor of less than 1 year. · Placement of Negotiable Certificate of Deposit (NCD) of banks of Rp 261.06 Billion with tenor of 1 2 years.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
44
Laporan Manajemen Report from the Management
Investasi ini dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan dari dana yg berasal dari modal disetor dan sisa dana masyarakat yang belum disalurkan ke kredit, namun dengan tetap memperhatikan prinsip kehati hatian.
These investments were made to optimize income from fund originated from paid-up capital and excess public fund which has not been disbursed into credit, but still in adherence to the principle of prudence.
Aktiva Produktif
Productive Assets
Aktiva Produktif akhir tahun 2016 sebesar Rp 7,06 Triliun, naik 48,77 % atau Rp 2,31 Triliun, bila dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 4,75 triliun. Pertumbuhan yang signifikan pada dana pihak ketiga, mendorong pertumbuhan pada aset produktif Bank. Hampir di seluruh pos aktiva produktif mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2016 pertumbuhan dana pihak ketiga meningkat secara signifikan namun penyaluran kredit berjalan lambat, sehingga dana yang tidak tersalurkan dalam bentuk kredit disimpan dalam bentuk SBI atau Obligasi.
Productive assets were Rp 7.06 Trillion at the end of 2016, increased by 48.77 % or Rp 2.31 Trillion compared to the same position in the previous year of Rp 4.75 trillion. The significant growth in third party funding has supported the growth in the Banks productive assets. There was an increase in almost all productive asset posts. During 2016, the growth in third party funding increased significantly but credit disbursement was slow. The excess funds were kept in the form of SBI or Bond.
Bank selalu memelihara, menjaga dan meningkatkan kualitas aktiva produktif yang dimiliki, untuk meningkatkan profitabilitas dengan perkembangan sebagai berikut:
The Bank always maintains, preserves, and improves the quality of its productive assets, in order to improve profitability with the development as follows:
Aset Produktif / Productive Assets Aset Produktif / Productive Assets
(dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
2016
2015
Pertumbuhan / Growth
Obligasi / Obligation
994.891
602.472
392,419
Sertifikat Bank Indonesia & SDBI /
563.824
281.219
282,605
Penempatan pada Bank Indonesia /
715.003
547.904
167,099
Giro pada Bank Lain /
436.304
10.231
426,073
Penempatan pada Bank Lain /
389.954
223.563
166,391
3.923.460
3.042.480
880,980
37.593
38.311
(718)
7.061.029
4.746.180
2,314,849
Bank Indonesia Certificate & SDBI Placement with Bank Indonesia
Demand Deposits with Other Banks Placement with Other Banks
Kredit yang Diberikan / Loans Extended
Rekening Administratif / Administrative Account
Jumlah Aset Produktif / Total Productive Assets
Sebagian besar obligasi yang dimiliki dicatat sebagai dimiliki hingga jatuh tempo (Hold To Maturity) & sebagian kecil sebesar Rp. 91,20 Miliar tersedia untuk dijual (Available for sale/AFS).
Most of the bonds held by the Bank were recorded as Heldto-Maturity, and a small portion in the amount of Rp 91.20 was Available for Sale/AFS. Penempatan Bank Lain Placement with other bank
Aset Produktif 2016 Productive Assets 2016
Bank Garansi
Bank Guarantee
37.593
Obligasi
Obligation
1.558.715
826.258
Penempatan BI
Placement with BI
715.003
Kredit Loans
3.923.460
45
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Kolektibilitas Aset Produktif
Collectibility of Productive Assets (dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
Kolektibilitas / Collectibility Lancar / Current Dalam Perhatian khusus / Special Mention Kurang Lancar / Substandard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah Aset Produktif Total Productive Assets
2016
2015
Pertumbuhan / Growth
6.916.339 57.066 10.446 0 77.178 7.061.029
4.702.635 39.102 0 0 4.443 4.746.180
2.213.704 17.964 10.446 72.735 2.314.849
Perlambatan ekonomi memberi tekanan kepada dunia usaha termasuk para debitur Bank MAS. Jumlah kredit yang tergolong dalam kolektibilitas DPK hingga Macet meningkat pada tahun 2016. Kondisi ini tergambar sejak tahun 2015 dimana nilai tukar Rupiah dan harga komoditas merosot. Hal ini diantisipasi secara cepat melalui restrukturisasi bila nasabah masih memiliki potensi usaha untuk membayar, atau penyelesaian melalui pelunasan, penjualan asset nasabah.
The economic slowdown has put a pressure on the business sector, including Bank MAS debtors. The amount of credit categorized in the collectability from Special Mention up to Loss increased in 2016. Such condition had been pictured since 2015, when Rupiah exchange rate and commodity prices plunged. This has been quickly anticipated through restructuring if the customer still has business potential to pay, or settlement through full repayment and sale of customers assets.
Kondisi yang mulai membaik pada akhir tahun 2016 memberikan optimisme untuk iklim ekonomi yang lebih baik di tahun 2017. Diharapkan hal ini juga dapat memperbaiki kinerja debitur Bank MAS.
The condition which started to improve at the end of 2016 has resulted in optimism for better economic climate in 2017. This is also expected to improve the performance of Bank MAS debtors.
Transaksi dengan Pihak yang berelasi
Transaction with Related Parties
Dalam kegiatan operasionalnya, Bank juga bertransaksi dengan pihak yang berelasi / mempunyai hubungan istimewa atau pihak terafiliasi, yaitu pihak yang mempunyai keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pemilik dan pengurus Bank MAS. Jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa meliputi pemberian kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga sebagai berikut:
In its operational activities, the Bank also makes transactions with related parties/parties with special relationship or affiliated parties, namely parties with direct or indirect connection with the owner and management of Bank MAS. The types of transaction with parties with special relationship consist of credit disbursement and third party funding, namely as follows:
(dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
Keterangan / Remarks
2016
%*
2015
%*
Pertumbuhan / Growth
Aset / Asset Kredit / Credit
77.709
1,98%
65.156
2,14%
12.553
Total
77.709
1,98%
65.156
2,14%
12.553
946.541 73.566 1.520.872
63,51% 19,40% 39,01%
305.780 23.417 1.166.506
48,65% 11,26% 43,02%
640.765 50.149 354.366
2.540.980
44,05%
1.495.703
42,16%
1.045.280
Liabilitas / Liability Giro / Current Account Tabungan / Savings Deposito / Time Deposit Total
* Persentase terhadap jumlah masing-masing pos yang bersangkutan Percentage of total amount of each relevant post
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
46
Laporan Manajemen Report from the Management
Jumlah kredit yang disalurkan bagi pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2016 sebesar Rp 77,71 miliar naik dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 65,16 miliar karena realisasi kredit baru. Seluruh kredit yang diberikan kepada pihak berelasi tergolong dalam kategori Lancar. Sebesar Rp 7,28 miliar atau 9,37% dari kredit tersebut dijamin dengan jaminan yang likuid yaitu deposito.
The amount of credit disbursed to parties related to Bank MAS at the end of 2016 was Rp 77.71 Billion, increased compared to the same position in the previous year of Rp 65.16 Billion dues to realization of new credit. All credits disbursed to related parties are categorized as Current. As much as Rp 7.28 Billion or 9.37% of the credit was secured with liquid security, namely time deposits.
Jumlah dana pihak ketiga terhimpun dari pihak yang berelasi dengan Bank MAS pada akhir tahun 2016 sebesar Rp 2,54 Triliun naik sebesar Rp 1,04 Triliun dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 1,49 Triliun, kenaikan terbesar terjadi pada deposito dan giro.
The amount of third party funding from parties related to Bank MAS at the end of 2016 was Rp 2.54 Trillion, increased by Rp 1.04 Trillion compared to the same position in the previous year of Rp 1.49 Trillion, whereby the largest increase was in time deposits and current accounts.
Ekuitas
Equity
Dengan meningkatnya perolehan laba maka permodalan Bank MAS pun mengalami pertumbuhan. Total Ekuitas akhir tahun 2016 naik sebesar 9,84% menjadi Rp 1,28 Miliar dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 1,17 Miliar karena adanya peningkatan pada perolehan laba bersih Rp 77,96 Miliar.
Along with the increase in the profit, Bank MAS capital also grew. Total Equity at the end of 2016 increased by 9.84% to Rp 1.28 Billion compared to the same position in the previous year of Rp 1.17 Billion due to an increase of Rp 77.96 Billion in net income.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Minimum Capital Adequacy Requirement (KPMM)
Permodalan yang kuat menjadi pendorong bagi Bank MAS untuk terus bertumbuh. Hal ini tampak pada tingginya rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang jauh melebihi 8% sebagai batasan minimum. Rasio CAR akhir tahun 2016 setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional yang mencapai 28,20% lebih kecil dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya 34,99%, karena pertumbuhan kredit.
Strong capital becomes a support for Bank MAS to continue growing. This can be seen in the high Capital Adequacy Ratio (CAR) which is far above 8% as the minimum limit. CAR at the end of 2016, after taking into account credit risk and operational risk, reached 28.20%, smaller compared to the same position in the previous year of 34.99% due to the credit growth.
Posisi Devisa Neto
Net Open Position
Posisi Devisa Neto terjaga aman pada posisi yang rendah, pada akhir tahun 2016 rasio PDN Bank Mas adalah 0,18%, mengingat Bank MAS selalu meminimalkan posisi valas yang ada. Bank tidak melakukan spekulasi posisi valas, dan hanya memenuhi kebutuhan valas nasabah.
Net Open Position was well maintained at a low level, and at the end of 2016, the NOP ratio of Bank Mas was 0.18%, considering that Bank MAS has always been minimizing the existing foreign currency position. Bank does not speculate on foreign currency position, but only fulfills its customers foreign currency needs.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga meningkat sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit, yang juga meningkatkan pendapatan bunga bersih Bank. Sehingga pada akhir tahun 2016 perolehan bunga bersih menjadi sebesar Rp 253,36 Miliar yang lebih besar 45,30% bila dibandingkan dengan posisi yang sama tahun pada sebelumnya sebesar Rp 174,36 Miliar.
Interest income increased in line with the growth in credit disbursement, which has also increased the Banks net interest income. As the result, at the end of 2016, net interest income was Rp 253.36 Billion, 45.30% higher compared to the same position in the previous year of Rp 174.36 Billion.
47
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Cadangan pemulihan penurunan nilai aset keuangan
Financial asset impairment reserves
Cadangan pemulihan penurunan nilai bersih yang dibentuk pada tahun 2016 sebesar Rp 26,57 Miliar, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 12,06 Miliar karena peningkatan kredit dan penurunan kolektibilitas dari beberapa debitur.
The amount of financial asset impairment reserves formed in 2016 was Rp 26.57 Billion, increased compared to Rp 12.06 Billion in 2015 due to credit growth and the deteriorating collectability of some debtors.
Pendapatan (beban) Operasional Lain
Other Operating Income (Expenses)
Kenaikan pada pendapatan administrasi, pendapatan provisi dan komisi akibat pertumbuhan kredit tampak pada meningkatnya angka pendapatan operasional lain Bank. Pada akhir tahun 2016 pendapatan operasional lain meningkat tajam sebesar Rp 7,44 miliar (147,68%) menjadi Rp 12,48 Miliar dibandingkan dengan posisi yang sama pada akhir tahun 2015 Rp 5,04 Miliar.
The increase in administrative income, provision income and fee due to credit growth is indicated in the increase in the amount of the Banks other operating income. At the end of 2016, other operating income increased sharply by Rp 7.44 billion (147.68%) to Rp 12.48 Billion compared to the same position in 2015 Rp 5.04 Billion.
Disisi lain beban operasional lain pada tahun 2016 mengalami peningkatan antara lain disebabkan karena adanya pembukaan beberapa kantor cabang baru yang berimbas pada meningkatnya beban tenaga kerja dan beban administrasi. Sehingga beban operasional lain pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp 134,12 miliar atau meningkat 32,76% dari tahun 2015 sebesar Rp 101,03 Miliar. Walaupun meningkat, namun peningkatan beban operasional lain masih dibawah peningkatan pendapatan bunga bersih Bank sebesar 45,30%.
On the other hand, other operational expenses increased in 2016 due to, among other things, the opening of several new branch offices which had an impact of increasing labor cost and administrative cost. As the result, other operating expenses reached Rp 134.12 Billion in 2016 or increased by 32.76% from Rp 101.03 Billion in 2015. Despite of the increase, the increase in other operating expenses was still below the increase in the Banks net interest income of 45.30%.
Laba Bersih Komprehensif
Comprehensive Net Income
Laba sebelum pajak yang berhasil dibukukan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 104,73 miliar meningkat Rp 38,27 Miliar atau 57,58% dari tahun sebelumnya Rp 66,46 miliar. Dan perolehan laba komprehensif sebesar Rp 115,06 miliar atau meningkat tajam 141,18% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya Rp 47,61 miliar, dengan ROA dan ROE akhir tahun 2016 masing-masing sebesar 1,76% dan 6,28%.
Earnings before tax the Bank managed to book in 2016 were Rp 104.73 Billion, increased by Rp 38.27 Billion or 57.58% from Rp 66.46 billion in the previous year. And the comprehensive income achieved was Rp 115.06 Billion, increased drastically by 141.18% compared to the same position in the previous year of Rp 47.61 billion, with ROA and ROE at the end of 2016 of 1.76% and 6.28%, respectively.
Permodalan
Capital
Jumlah Modal disetor Bank MAS akhir tahun 2016 sebesar Rp. 1.055.000 juta dengan rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional 28,20% lebih kecil dibandingkan posisi akhir tahun 2015 yaitu 34,99% karena ekspansi kredit. Namun CAR Bank MAS masih sangat memadai dan akan tetap menjaga rasio CAR nya sesuai ketentuan yang berlaku, untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi dari kegiatan usaha Bank.
The amount of Bank MAS paid-up capital at the end of 2016 was Rp 1,055,000 Million with Capital Adequacy Ratio (CAR) after taking into account credit risk and operational risk of 28.20%, smaller compared to the position at the end of 2015 of 34.99% due to credit expansion. However, Bank MAS CAR was still extremely adequate and the Bank will continue to maintain its CAR in accordance with the applicable provision, in order to anticipate potential risks which may be caused by the Banks business activities.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
48
Laporan Manajemen Report from the Management
Adapun komposisi Modal Bank MAS sebagai berikut: (dalam jutaan Rp.) / in Million Rp
Keterangan / Remarks A.
Modal Inti / Core Capital 1. Modal Disetor / Paid Up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal / Disclosed Reserved a. Cadangan Umum / General Reserve b. Rugi tahun-tahun lalu / Accumulated Losses from Previous Year c. Laba tahun-tahun lalu / Acummulated Profit from Previous Year d. Laba tahun berjalan setelah Pajak / Current Year Profit After Tax (50%)
e. Selisih kurang antara PPA dan CKPN /
2016
2015
1.055.000
1.055.000
3.000 116.689 77.959
2.000 68.388 49.301
0
(5.778)
(980)
(1.976)
Difference between Allowance for Losses on Earning Assets (PPA) and Provision for Impairment Losses
f.
PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung Allowance for Losses on Earning Assets (PPA) for non-earning assets which must be calculated
g. h. i. j.
Dana Setoran Modal / Fund for Paid-Up Capital Pendapatan Komprehensif lainnya / Other Comprehensive Income Perhitungan pajak tangguhan / Deferred Tax Surplus Revaluasi Aset /
Jumlah Modal Inti / Total Core Capital B.
Modal Pelengkap (maksimum 100% modal inti) /
Supplementary Capital (Maximum 100% of Core Capital)
(3.415) (5.960) 35.389
-
(5.128) (5.116) -
1.277.682
1.156.691
56.268
29.989
56.268
29.989
1.333.950
1.186.680
4.730.094 4.501.423
3.391.963 3.250.459
228.671
141.504
28,20%
34,99%
9,00%
9,00%
Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif / PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR)
General reserves for allowance for losses on earning assets PPAP (maximum 1.25% of RWA)
Jumlah Modal Pelengkap / Total Supplementary Capital Jumlah Modal / Total Capital Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) / Risk-Weighted Assets (RWA) - Aktiva Tertimbang menurut risiko Kredit / Risk-Weighted Assets based on Credit Risk
-
Aktiva Tertimbang menurut risiko Operasional Risk-Weighted Assets based on Credit Risk
Rasio Kewajiban Modal Minimum yang tersedia (%) Available Minimum Capital Requirement Ratio (%)
Rasio Kewajiban Modal Minimum yang diwajibkan (%) Minimum Capital Requirement Ratio (%)
Tingkat Suku Bunga
Interest Rate
Sepanjang tahun 2016, spread suku bunga perbankan menipis yang disebabkan adanya kebijakan penurunan suku bunga oleh pemerintah. Oleh karena itu suku bunga Bank MAS mengalami penurunan, baik pada suku bunga kredit maupun pada suku bunga simpanan. Penetapan kebijakan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi yang berlaku di pasar dan juga dengan mempertimbangkan biaya bunga, biaya tenaga kerja, umum dan administrasi.
During the year 2016, the spread in banks interest rate was narrowing due to the governments policy of reducing interest rate. Therefore, Bank MAS interest rates also decreased, for both credit interest rate as well as deposit interest rate. The policy on interest rate is stipulated by taking into consideration the prevailing condition in the market and also by taking into consideration interest cost, labor cost, overhead and administrative cost.
49
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Pencapaian Target 2016
Achievement of Target in 2016
Kinerja Bank MAS selama tahun 2016 menunjukkan hasil yang memuaskan. Hampir diseluruh indikator keuangan dapat memenuhi target yang ditetapkan bahkan melampaui target. Beberapa indikator utama pencapaian Bank MAS adalah sebagai berikut :
Bank MAS performance in 2016 indicated satisfactory result. Almost all financial indicators can meet the stipulated target and even exceed the target. Several main indicators of Bank MAS achievement are as follows:
Realisasi 2016 / Realisation 2016
Target 2016 / Target 2016
Aset / Asset
Rp 7,13 Triliun / 7.13 Trillion Rp
Rp 5,51 Triliun / 5.51 Trillion Rp
Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
Rp 5,77 Triliun / 5.77 Trillion Rp
Rp 4,24 Triliun /4.24 Trillion Rp
Kredit / Loans
Rp 3,92 Triliun / 3.92 Trillion Rp
Rp 3,90 Triliun / 3.90 Trillion Rp
Laba / Profit
Rp 77,96 Miliar / 77.96 Billion Rp
Rp 75,98 Miliar / 75.98 Billion Rp
BOPO
82,06%
80,96%
Target 2017
Target in 2017
Melihat kondisi 2016 dan mengantisipasi 2017, Bank MAS mentargetkan pertumbuhan sebagai berikut : . Pertumbuhan aset sebesar 18% . Pertumbuhan kredit sebesar 31% . Per tumbuhan dana pihak ketiga sebesar 21% . NIM 4,39% . Rasio BOPO 77,20% . NPL netto 1,40%
Looking at 2016 growth and to anticipate 2017, Bank MAS targeted growth as follows : . Asset growth of 18% . Credit growth of 31% . Third party funding growth of 21% . NIM of 4.39% . OER of 77.20% . Net NPL of 1.40%
Pengawasan
Supervision
Untuk mengimbangi pertumbuhan Bank MAS yang pesat, maka Bank MAS juga memperkuat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang melaksanakan fungsi pengawasan, guna memastikan kegiatan usaha Bank berjalan dengan baik. Satuan Kerja Audit Intern membawa misi audit, yakni terpenuhinya pengendalian intern dalam rangka menjaga kepentingan Bank, masyarakat penyimpan dana dan seluruh stakeholder guna mewujudkan Bank yang SEHAT, berkembang secara wajar yang pada akhirnya diharapkan dapat menunjang perekonomian nasional.
To keep up with Bank MAS rapid growth, the Bank also strengthens its Internal Audit Unit (SKAI) which implements the supervisory function, in order to ensure that the Banks business activities are properly implemented. The Internal Audit Unit brings the audit mission, to implement internal control in order to preserve the interest of the Bank, depositors, and all stakeholders to achieve a HEALTHY Bank with reasonable growth which, at the end, is expected to support the national economy.
Selain dengan menambah jumlah personil dalam satuan kerja internal audit, hal lain yang dilakukan adalah dengan memperkuat fungsi Internal Control pada setiap Kantor Cabang dan clearing & payment center. Internal Control berfungsi untuk memastikan bahwa setiap kegiatan operasional telah dilakukan sesuai dengan SOP yang berlaku, dengan melakukan pemeriksaan rutin secara berkala. Dan setiap temuan digunakan untuk memperbaiki kinerja petugas operasional, dan juga dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki sistem yang sudah berjalan.
In addition to adding the number of personnel in the internal audit unit, The Bank also strengthened Internal Control function at every Branch Office and clearing & payment center. Internal Control has the function of ensuring that every operating activity has been conducted in accordance with the applicable SOP by performing regular audit on a periodic basis. And every finding will be used for improving the performance of operational officer, and also as reference to improve the currently ongoing system.
Semua temuan dipantau ketat tindak lanjutnya dan tahun 2016 semua temuan telah ditindak lanjuti sesuai jadwal.
Follow-up on all findings is closely monitored and in 2016, all findings have been followed up as scheduled. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
50
Laporan Manajemen Report from the Management
Fungsi Kepatuhan
Compliance Function
Kepatuhan terhadap seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik dengan beberapa temuan minor yang dapat segera diperbaiki dalam periode yang sama, sementara pemenuhan komitmen Bank dengan pihak otoritas yang berwenang telah dilaksanakan dengan baik.
Compliance with all applicable provisions of laws and regulations has been implemented properly with some minor findings which can be fixed immediately within the same period, while the fulfillment of the Banks commitment to various authorities has been implemented properly.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank
Transparency in the Banks Financial and NonFinancial Condition
Sikap keterbukaan Bank MAS diwujudkan dengan menyampaikan laporan keuangan dan non keuangan kepada pihak-pihak otoritas yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan yang disampaikan antara lain Laporan kondisi keuangan, Laporan Publikasi Triwulanan yang dipublikasikan pada media cetak, Laporan Tahunan disampaikan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. S e r ta L a p o r a n B u l a n a n y a n g d i ta m p i l k a n d i www.bankmas.co.id setiap bulannya yang sudah dimulai sejak Maret 2016.
Bank MAS open attitude is manifested by submitting financial and non-financial reports to respected authorities is overseen Bank MAS in accordance with the applicable provisions. The submitted reports are, among other things, Report on Financial Condition, Quarterly Report published on print media, Annual Report which is submitted in accordance with the regulation stipulatedin Bank MAS website www.bankmas.co.id, as well as Monthly Report displayed at every month, which has been started since March 2016.
Perubahan Penting yang terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha
Significant Change occurring in the Bank and Business Group
Tidak terdapat perubahan penting yang terjadi dalam Bank dan Kelompok Usaha.
There was no significant change in the Bank and Business Group.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Events after the Balance Sheet Date
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan.
There is no significant event that occurred after the balance sheet date which may impact the financial statements.
51
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Laporan Manajemen Report from the Management
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sebagai bagian dari masyarakat, Bank MAS juga berkomitmen untuk berkontribusi dalam masyarakat. Tumbuh dan berkembangnya Bank tidak dapat dipisahkan dari hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Oleh karena itu Bank MAS senantiasa berupaya untuk menyisihkan sebagian dari keuntungan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.
02
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2015
As a part of the society, Bank MAS is also committed to contribute to the community. The Banks growth and development cannot be set apart from harmonious relationship with the community. Therefore, Bank MAS always attempts to set aside part of its profit for social community activities.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
52
Laporan Manajemen Report from the Management
Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Social Community Activities
Selama tahun 2016, Bank MAS berkesempatan mengunjungi beberapa Panti Asuhan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sumbangan yang diberikan bukan hanya dari perusahaan tapi juga dengan melibatkan karyawan yang berpartisipasi memberikan donasi.
In 2016, Bank MAS visited several orphanages in Jakarta and its surrounding regions. Donations given was not only from the company but also involving employees who participated in giving donation.
Kegiatan Pendidikan
Education Activities
Peran aktif Bank MAS dalam dunia pendidikan ditunjukan melalui kegiatan "Mari Berhemat dan Menabung". Kegiatan yang ditujukan kepada anak-anak Sekolah Dasar maupun Taman Kanan-kanak, secara rutin dilakukan oleh Bank MAS setiap tahunnya. Melalui kegiatan ini Bank MAS mencoba untuk menanamkan semangat untuk hidup hemat dan menabung dari sejak usia dini, dimana sejak anak-anak, mereka diperkenalkan dengan produk tabungan dan mengajak mereka untuk mulai menabung.
The active role of Bank MAS in the education sector is indicated in the activity of Let Us Be Thrifty and Save. This activity, which is intended for Elementary School and Kindergarten students, is implemented regularly by Bank MAS every year. Through this activity, Bank MAS tries to cultivate the spirit of living thriftily and saving from early age, whereby since childhood, they are introduced to savings products and encouraged to start saving.
Dalam rangka mendukukung program Tax Amnesty yang digulirkan pemerintah demi menghimpun kembali danadana investasi kembali ke Indonesia sekaligus meningkatkan perolehan pendapatan pajak, Bank MAS telah menjalankan program sosialisai Tax Amenesty yang ditujukan kepada para nasabanhnya. Kegiatan ini dilangsungkan di Jakarta, Surabaya dan Lampung dengan mengundangkonsultan pajak yang memberikan penjelasan lebih terinci tentang program Tax Amnesty itu sendiri.
In the context of supporting the Tax Amnesty program launched by the government in order to attract investment funds back to Indonesia and at the same time to increase tax income, Bank MAS has conducted the Tax Amnesty dissemination program, which is intended for its customers. This activity was implemented in Jakarta, Surabaya, and Lampung by inviting tax consultant to give detailed explanation on the Tax Amnesty program itself.
Tanggung jawab kepada nasabah
Responsibility to customers
Bank MAS juga bertanggung jawab dalam memberikan informasi yang tepat berkaitan dengan produk maupun keberadaan Bank MAS itu sendiri. Informasi ini dapat diperoleh melalui brosur-brosur maupun melalui website Bank MAS. Hal ini dimaksudkan agar nasabah dapat makin mengenal keberadaan Bank MAS, maupun sebagai informasi penting bagi calon nasabah sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan jasa dan layannan Bank MAS. Di samping itu Bank MAS juga menyediakan layanan call center yang dapat digunakan untuk mencari informasi tentang prosuk dan layanan, serta menyampaikan masukan dan keluhan nasabah untuk segera ditindaklanjuti.
Bank MAS is also responsible in providing the right information in relation to products and existence of Bank MAS itself. This information can be obtained in brochures as well as the Banks website. The objective is that customers may know better about the Banks existence, and also as important information for prospective customers before they decide to use Bank MAS services. In addition to that, Bank MAS also provides call center service which can be used for finding information on products and services, as well as to submit input and customer complaints for immediate follow-up.
53
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan secara efektif, diperlukan suatu risk governance sebagai bagian dari sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) yang fokus pada struktur, proses, dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Risk Governance mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi pengelolaan risiko serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik.
In order that risk management implementation can be performed effectively, it requires a risk governance as part of the corporate governance system focused on risk management structure, process, and approach in the effort of achievement of business objective. Risk Governance clearly administers the role and responsibility, decision making process, connectivity among risk management functions as well as stipulation of policy which ensures that risks are managed properly.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
54
Manajemen Risiko Risk Management
Perkembangan usaha yang dialami Bank MAS diimbangi dengan pengendalian risiko yang memadai, Upaya ini dimaksud untuk melindungi kepentingan Bank, dan juga bagi kepentingan stakeholders lainnya. Bank MAS secara berkesinambungan terus melakukan evaluasi terhadap mekanisme prosedur kerja, serta menyempurnakan kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan risiko, melalui tahapan proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian, dengan tujuan penerapan manajemen risiko berjalan baik.
Bank MAS business growth is followed by proper risk management. This is to ensure protection of Banks and stakeholders interest. Bank MAS has been continuously performing evaluation on the mechanism of work procedure, as well as enhancing risk management policy, system and procedure, with the purpose that the implementation of risk management can be carried out in a regular and continuous basis through the phases of Identification, Measurement, Monitoring and Control process.
Selain memenuhi ketentuan regulator, penerapan manajemen risiko di Bank MAS juga telah memberikan nilai kepada bisnis antara lain melalui peningkatan kualitas aset.
In addition to complying with the provisions made by regulator, the implementation of risk management at Bank MAS has also added value to the business, among other things through the improvement of asset quality.
Risk Governance Bank MAS
Risk Governance of Bank MAS
Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan secara efektif, diperlukan suatu risk governance sebagai bagian dari sistem tata kelola perusahaan (corporate governance) yang fokus pada struktur, proses, dan pendekatan pengelolaan risiko dalam upaya pencapaian tujuan bisnis. Risk Governance mengatur dengan jelas peran dan tanggung jawab, proses pengambilan keputusan, keterkaitan antar fungsi pengelolaan risiko serta penetapan kebijakan yang memastikan bahwa risiko dikelola dengan baik .
In order that risk management implementation can be performed effectively, it requires a risk governance as part of the corporate governance system focused on risk management structure, process, and approach in the effort of achievement of business objective. Risk Governance clearly administers the role and responsibility, decision making process, connectivity among risk management functions as well as stipulation of policy which ensures that risks are managed properly.
Risk Governance dijabarkan melalui fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Pengawasan Menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko serta memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko. Bank dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. 2. Fungsi Pengawasan dan Eksekusi Bertanggung jawab menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko serta menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank. 3. Fungsi Eskalasi Membantu dalam penetapan kebijakan, pengembangan, dan implementasi pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan/keputusan kepada Direksi. 4. Fungsi Implementasi dan Mekanisme Kontrol Dalam mengimplementasikan pengelolaan risiko, sesuai dengan masing-masing perannya, Bank MAS menerapkan model Three Lines of Defense sebagai berikut:
Risk Governance is elaborated in the following functions: 1. Supervisory Function Approving risk management strategy and policy as well as ensuring that risk management implementation has been adequate and in conformance with the characteristic, complexity, and profile of risks. In performing its duties, the Bank is assisted by the Risk Monitoring Committee. 2. Supervisory and Executive Function Responsible for preparing risk management strategy and policy as well as implementing risk management adequately and in conformance with the characteristic, complexity, and profile of the Banks risks. 3. Escalation Function Assisting in the stipulation of risk management policy, development, and implementation as well as escalation of issue/decision to the Board of Directors. 4. Implementation and Control Mechanism Function In implementing risk management, in accordance with their respective role, Bank MAS applies the Three Lines of Defense model, namely as follows:
55
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
-
-
-
Risk Owner (risk taking) mengelola risiko yang melekat di bisnis dan fungsinya masing-masing (day to day risk management and control). Risk Control, menyusun framework, kebijakan prinsip, dan metodologi pengelolaan risiko Bank. Risk Assurance, menilai secara independen terhadap efektivitas proses penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern.
-
Risk Owner (risk taking) manages risk inherent in their respective business and function (day-to-day risk management and control). Risk Control prepares the Banks risk management framework, principle policy, and methodology. Risk Assurance independently assesses the effectiveness of risk management and internal control implementation process.
Proses Manajemen Risiko Bank MAS
Risk Management Process at Bank MAS
Proses manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses manajemen risiko yang menyeluruh, meliputi tata kelola manajemen risiko (governance), identifikasi dan pengukuran risiko, pemantauan risiko, pengendalian risiko serta keterbukaan kepada manajemen dan pihak eksternal (disclosure).
The risk management process at Bank MAS consists of 5 (five) comprehensive risk management processes, which include risk management governance, risk identification and measurement, risk monitoring, risk control as well as disclosure to management and external parties.
1. Menetapkan governance dan kebijakan manajemen risiko dengan: - Penetapan kerangka kerja manajemen risiko - Penetapan risk appetite dan risk tolerance Penetapan pedoman penerapan manajemen risiko secara umum. 2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko : - Mengidentifikasi risiko pada proses dan aktivitas perbankan yang ada dan proses dan aktivitas perbankan baru - Mengukur potensi risiko - Mengukur kerugian aktual 3. Pemantauan Risiko : - Melakukan pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, dan kepatuhan limit internal. 4. Pengendalian Risiko : - Pengendalian risiko dilakukan melalui mekanisme lindung nilai dan metode mitigasi risiko. 5. Keterbukaan kepada Manajemen dan pihak eksternal : - Menyampaikan laporan risiko yaitu Laporan manajemen risiko kepada Direksi, dan Laporan informasi manajemen risiko kepada publik (disclosure).
1. Stipulating risk management governance and policy through the following: - Stipulation of risk management framework - Stipulation of risk appetite and risk tolerance - Stipulation of risk management implementation guidelines in general. 2. Risk Identification and Measurement: - Identifying risk in existing banking processes and activities as well as new - Measuring risk potential - Measuring actual loss. 3. Monitoring Risk: - Performing monitoring on the size of risk exposure, risk tolerance, and compliance with internal limit. 4. Risk Control: - Risk control is performed through hedging mechanism and risk mitigation method. 5. Disclosure to Management and external parties: - Submitting risk report, namely Risk Management Report to the Board of Directors, and Risk Management Information Report to the public (disclosure).
Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
Risk Exposure and Risk Management Implementation
Penerapan manajemen risiko Bank MAS diatur dalam pedoman penerapan manajemen risiko secara umum yang mencakup 4 (empat) pilar sebagai berikut:
Risk management implementation at Bank MAS is provided for in the general risk management implementation guidelines consisting of 4 (four) pillars, namely as follows:
1.
1.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Pengawasan aktif Dewan Komisaris Bank MAS antara lain tercermin dari persetujuan dan evaluasi Dewan
Active Supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors Active supervision by the Board of Commissioners of Bank MAS is reflected in, among other things,
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
56
Manajemen Risiko Risk Management
2.
Komisaris atas kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta evaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui rapat Direksi dan Komisaris secara berkala. Dalam pelaksanaannya, pengawasan aktif Dewan Komisaris tersebut juga didukung oleh Komite Pemantau Risiko.
the Board of Commissioners approval and evaluation on risk management policy prepared by the Board of Directors, as well as evaluation on the implementation of risk management policy through periodic Board of Directors and Board of Commissioners meetings. In the implementation, the active supervision by the Board of Commissioners is also supported by Risk Monitoring Committee.
Pengawasan aktif Direksi Bank MAS antara lain dilaksanakan melalui penyusunan, penerapan serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum rapat Direksi serta Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit.
Active supervision by the Board of Directors of Bank MAS is implemented, among other things, through the preparation, implementation and evaluation on risk management policy and procedure. The implementation of active supervision is also conducted through the forum of Board of Directors meetings as well as through Risk Monitoring Committee and Audit Committee.
Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan manajemen risiko. Pemenuhan kualitas SDM tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan program pendidikan dan pelatihan karyawan seperti program Sertifikasi Manajemen Risiko serta program pelatihan/sosialisasi internal dengan materi manajemen risiko. Selain itu proses manajemen risiko, terus dilakukan pengembangan budaya risiko dengan tujuan agar segenap insan Bank MAS menyadari dan termotivasi untuk melakukan risk-self control assessment (RCSA) secara optimal.
As part of active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors, adequate quality of human resources (HR) is one of the important aspects in risk management implementation. The fulfillment of HR quality is conducted, among other things, through the development of employee education and training program such as Risk Management Certification Program as well as internal training/dissemination program on risk management.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit.
In addition to the above, the risk management process continues to be carried out by cultivating a risk culture, with the objective that all people at Bank MAS are aware of and motivated to perform risk-self control assessment (RCSA) optimally. 2.
Adequacy of Policy, Procedure and Stipulation of Limit.
Penerapan manajemen risiko yang efektif di Bank MAS didukung dengan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang komprehensif.
An effective risk management implementation at Bank MAS is supported by comprehensive risk management policy and procedure.
Kebijakan manajemen risiko di Bank MAS terdiri dari: a. Pedoman penerapan manajemen risiko secara umum b. Pedoman penerapan manajemen risiko untuk 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, stratejik, kepatuhan, dan reputasi c. Pedoman penilaian profil risiko d. Pedoman sistem pengendalian intern Kebijakan manajemen risiko tersebut lebih rinci dijabarkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk delapan risiko.
Risk management policy at Bank MAS consists of: a. General risk management implementation guidelines b. Risk management implementation guidelines for 8 (eight) risks, credit, market, operational, liquidity, legal, strategic, compliance, and reputational risks c. Risk profile assessment guidelines d. Internal control system guidelines More detailed risk management policy is described in a Standard Operating Procedures (SOPs) for eight risk.
3.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko Bank MAS meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap 8 (delapan) risiko serta sistem informasi manajemen risiko.
57
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
3.
Adequacy of Identification, Measurement, Monitoring and Risk Control Process, as well as Risk Management Information System. The risk management process at Bank MAS consists of identification, measurement, monitoring, and control on 8 (eight) risks as well as risk management information system.
Manajemen Risiko Risk Management
4.
Bank mengidentifikasi risiko dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang melekat pada bisnis (produk/portofolio/aktivitas) Bank dan kemudian mengukur secara kuantitatif dan/atau kualitatif sesuai metode pengukuran yang ditetapkan oleh regulator atau metode alternatif seperti metode internal (khusus untuk pengukuran risiko kredit dan risiko pasar). Selanjutnya proses pemantauan risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit dan Risk Control Unit, dan disajikan dalam laporan berkala seperti laporan profil risiko dan laporan pemantauan bulanan.
The Bank identifies risk by analyzing all risk sources inherent to the Banks business (product/portfolio/ activity) and subsequently measuring it quantitatively and/or qualitatively in accordance with the measurement method stipulated by the regulator or an alternative method such as internal method (specifically for the measurement of credit risk and market risk). After that, the process of risk monitoring is performed by Risk Owner Unit and Risk Control Unit, and presented in a periodic report such as risk profile report and monthly monitoring report.
Demikian pula untuk pengendalian risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit bekerja sama dengan Risk Control Unit. Sistem informasi manajemen risiko Bank MAS digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identif ikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Bank MAS telah memiliki aplikasi Scoring System yang digunakan untuk mendukung aktivitas yang dilakukan oleh Unit Treasury untuk pembelian surat berharga dan Call Money.
It is also the case with risk control, which is performed by Risk Owner Unit in cooperation with Risk Control Unit. Bank MAS risk management information system is used to support the implementation of the identification, measurement, monitoring, and risk control process. Bank MAS has Scoring System which is used to support activities conducted by the Treasury Unit for purchase of securities and Call Money.
Sistem Pengendalian Intern.
4.
Internal Control System
Sistem pengendalian intern dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense yang tediri atas:
The internal control system is developed and implemented by using the Three Lines of Defense model, which consists of the following:
a.
a. First Line of Defense: Risk Owner/Risk Taking Unit. Internal control is performed through coordination between the three lines of defense which complete each other, which coordinates and establishes good communication among the lines of defense. Risk Owner/Risk Taking Unit is the unit which performs day-to-day business activity and business operations process as the first line of defense. This unit is the unit most responsible for risk management and control on daily activities it performs. b. Second Line of Defense: Risk Control Unit. As the second line of defense or risk control, there is a Compliance Director who supervises the System, Procedure and Compliance Division, Risk Management Division and Human Resource Division. c. Third Line of Defense: Risk Assurance Unit. As the third line of defense or risk assurance unit, Bank MAS has the Internal Audit Work Unit which reports to the President Director. Risk Assurance ensures that risk management policy and procedure has been adequate and risk management implementation has complied with the applicable policy and procedure (including performing periodic review on risk management implementa-
b.
c.
First Line of Defense: Risk Owner/Taking Unit. Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar-three lines of defense yang saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar-line of defense. Risk Owner/Taking Unit merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis dan proses operasional bisnis sehari-hari sebagai first line of defense. Unit ini merupakan unit yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko atas aktivitas harian yang dilakukannya. Second Line of Defense: Risk Control Unit. Pada second line of defense atau risk control terdapat Direktur Kepatuhan yang membawahi Bagian Sistem Prosedur dan Kepatuhan, Bagian Manajemen Risiko dan Bagian Sumber Daya Manusia. Third Line of Defense: Risk Assurance Unit. Sebagai third line of defense atau risk assurance unit, Bank MAS memiliki Satuan Kerja Audit Internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Risk Assurance memastikan bahwa kebijakan dan prosedur manajemen risiko telah memadai dan penerapan manajemen risiko telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
58
Manajemen Risiko Risk Management
berlaku (termasuk melakukan kaji ulang secara berkala terhadap penerapan manajemen risiko) serta verifikasi kecukupan dan akurasi informasi.
tion), as well as verifies information adequacy and accuracy.
Bank MAS memiliki beberapa Komite ditingkat Direksi untuk memantau dan mengkontrol risiko-risiko yang ada : Komite Kebijakan Perkreditan berfungi untuk memantau dan menentukan kebijakan kebijakan perkreditan Bank MAS.
Bank MAS has formed and activated several Committees at the Board of Directors level to monitor and control the existing risks, namely as follows: Credit Policy Committee serves the function of monitoring and stipulating Bank MAS credit policies.
Komite Kredit berfungsi memutuskan permohonan kredit dan memantau kredit kredit yang sedang berjalan
Credit Committee serves the function of deciding upon loan application and monitoring ongoing loans.
Gugus kerja (Task Force) NPL yang berfungsi memantau kredit kredit yang bermasalah dan mencarikan jalan penyelesaiannya.
NPL Task Force serves the function of monitoring problem loans and finding out a solution.
Komite ALCO yang berfungsi memantau kondisi pasar dan kondisi asset & liability dan likuiditas Bank MAS serta menentukan strategi antara lain suku bunga, dan kebijakankebijakan yang menyangkut asset dan liabilitas Bank MAS.
ALCO Committee serves the function of monitoring market condition and the condition of Bank MAS assets & liability and liquidity as well as determining strategies, among other things on interest rate, and policies related to Bank MAS assets and liabilities.
Komite Risk Management berfungsi memantau kondisi resiko bank MAS secara menyeluruh dan mengambil langkah langkah yang perlu untuk koreksi kejadian dan memitigasi agar kejadian kejadian beresiko tidak terulang kembali. Dalam hal ini di pantau antara lain follow up hasil audit, kejadian kejadian yang ada (incident reporting), dan memantau Key Risk Indicator yang ada untuk ditentukan mitigasi yang perlu diambil.
Risk Management Committee serves the function of monitoring the condition of Bank MAS overall risks and taking the necessary steps to correct incidents as well as mitigating risky incidents in order to prevent it from happening again. In this case, monitoring is performed on, among other things, follow-up of audit result, existing incidents (incident reporting), and also monitoring on existing Key Risk Indicators in order to determine the mitigation which must be taken.
IT Steering Committee yang memantau dan menentukan kebijakan IT kedepan dengan melihat resiko resiko yang ada dan itigasinya.
IT Steering Committee monitors and determines IT policy in the future by considering the existing risks and the mitigation thereof.
Penerapan Manajemen Risiko Bank MAS untuk masingmasing Risiko
Risk Management Implementation at Bank MAS for each Risk
Sesuai dengan kriteria penerapan manajemen risiko, sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Dalam mengelola risiko secara komprehensif dan efektif diperlukan infrastruktur risiko yang mencakup tata kelola dan organisasi (termasuk SDM), kebijakan dan prosedur, proses manajemen risiko, perangkat dan metode pengukuran (termasuk kuantifikasi model risiko), yang didukung oleh Teknologi Informasi dan Budaya Risiko yang kuat.
The risk management is based on the risk management implementation criteria, as provided in the Financial Services Authority Regulation (POJK) Number 18/POJK.03/2016 regarding Implementation of Risk Management for Commercial Banks. Managing risks in a comprehensive and effective manner requires risk infrastructure which includes governance and organization (including HR), policy and procedure, risk management process, measurement tools and method (including quantification of risk model), supported by Information Technology and a strong Risk Culture. Risk management and control at Bank MAS includes 8 (eight) risks, consisting of the following:
Pengelolaan dan pengendalian risiko Bank MAS mencakup 8 (delapan) risiko, terdiri dari:
59
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Selama tahun 2016 Bank MAS berhasil mengelola dan membatasi risiko kreditnya dengan baik dimana portofolio kredit tumbuh dan namun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan), baik gross maupun net NPL, terkendali (di bawah ketentuan maksimum yang ditetapkan oleh regulator). Salah satu cara yang digunakan untuk menekan ratio NPL adalah dengan menerapkan Early Warning Signals (EWS),
Risk Credits are those which are caused by the failure of debtors and/or other parties to meet their obligations to bank. During 2016, Bank MAS managed to properly administer and limit its credit risks, where the credit portfolio grew and the non-performing loan (NPL) ratio, whether gross or net NPL, was controlled (below the maximum level set by regulators). One of the methods adopted to control the NPL ratio was by applying Early Warning Signals (EWS).
Tujuan EWS adalah untuk memberikan tanda atau peringatan terhadap berbagai hal yang dapat berdampak pada kelancaran usaha. Aktivitas ini dapat digunakan untuk : Mengidentifikasi dan mendeteksi debitur yang diperkirakan akan kesulitan dalam memenuhi kewajibannya Mendukung proses pemantauan portfolio secara keseluruhan Mengidentifikasikan langkah-langkah perbaikan dan menetapkan rencana tindak lanjut
The purpose of EWS is to give signals and warnings of circumstances that may interrupt the clients business. This procedure can be used to:
Debitur yang teridentifikasi dalam Sinyal Peringatan Dini akan dimasukkan ke dalam debitur dalam monitoring Bank, dan akan disebut debitur watch list internal Bank.
Debtors identified in the Early Warning Signals will be included in debtors under Bank monitoring.
Dengan EWS Bank dapat mengetahui lebih awal bilamana debitur mengalami kesulitan keuangan, dan dapat dicarikan solusi agar kualitas kredit debitur dapat terjaga.
Tata Kelola dan Organisasi Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kredit, proses analisa kredit memisahkan fungsi antara unit bisnis (Bagian Marketing) dengan unit analis kredit (selaku reviewer), appraisal, legal, administrasi kredit, administrasi pinjaman (operasional). Selanjutnya, proses persetujuan kredit dilakukan dalam rapat Komite Kredit yaitu forum bersama pejabat pemutus kredit yang berwenang memutus kredit sesuai dengan limit yang ditetapkan. Komite Kredit bertugas berdasar keputusan bulat. Semua anggota harus menyetujui proposal yang ada dan bila ada anggota yang tidak menyetujui maka pinjaman tidak dapat diberikan).Unit Bisnis berperan sebagai first line of defence atau risk owner yang mengelola dan mengendalikan risiko kredit pada kegiatan operasional harian unit tersebut, dan analis kredit berperan sebagai second line of defence, yang bekerja mengacu kepada kebijakan proses kredit yang telah disusun oleh Bagian Sistem dan Prosedur.
Identify and detect any debtors that are assessed to fail in meeting their obligations. Support full monitoring of the portfolio Identify corrective actions and set further action plans.
With EWS, Bank can identify earlier if a debtor is to face financial difficulties, and can find solutions to maintain the credit worthiness of the debtor.
Governance and Organization In order to maintain and improve the quality of credit, the process of credit analysis separates the function of business unit (Marketing Division) from the credit analyst (as reviewer), appraisal, legal, credit administration, and loan administration (operations) units. Subsequently, the credit approval process is performed in a Credit Committee meeting, namely a joint forum of credit decision officers authorized to make credit decision in accordance with the stipulated limit. The Credit Committee performs its function based on unanimous decision. All members must approve the proposal presented and if any member disapproved, the loan cannot be granted. The Business Unit plays the role of first line of defense or risk owner who manages and control credit risk in the daily operations activities of the relevant unit, and credit analyst plays the role of second line of defense, who works by referring to credit process policy prepared by the System and Procedure Division.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
60
Manajemen Risiko Risk Management
Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap menjaga kualitas portofolio, Bank MAS telah memiliki Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) sebagai panduan kebijakan terkait aktivitas perkreditan. Kebijakan Perkreditan Bank ini diterjemahkan menjadi Kebijakan Perkreditan yang diputus oleh forum Komite Kebijakan Perkreditan Bank dan atau Keputusan Direksi serta dituangkan dalam Standar Prosedur Operasional (SPO) yang lebih detail. Dalam rangka pengawasan aktif Dewan Komisaris, kebijakan perkreditan mendapatkan persetujuan dari Komisaris.
Policy and Procedure In the context of supporting business target by still maintaining the quality of portfolio, Bank MAS already has Bank Credit Policy as policy guideline in relation to credit activities. This Bank Credit Policy is translated into Credit Policy decided upon by the forum of Bank Credit Policy Committee and or Decision of the Board of Directors and set forth in a more detailed Standard Operating Procedure (SOP). As part of BOC active supervision, credit policy must obtain approval from the Board of Commissioners.
Proses Proses manajemen risiko kredit berlangsung secara berkesinambungan dalam suatu proses identifikasi, pengukuran, pemantauan hingga pengendalian. Pada tataran eksposur individu, proses manajemen risiko kredit dilaksanakan oleh unit bisnis dan unit credit risk melalui identifikasi antara lain verifikasi kebenaran data, pengukuran menggunakan perangkat analisa kredit, pemantauan melalui kunjungan berkala kepada nasabah dan review rating nasabah dan pengendalian antara lain melalui penetapan limit-limit.
Process The process of credit risk management occurs continuously in a process of identification, measurement, monitoring up to control. At the individual exposure level, the process of credit risk management is performed by the business unit and credit risk unit through identification among other things, verification of data correctness, measurement using credit analysis tools, monitoring through regular visit to customer and review of customer rating and control among other things through the stipulation of limits.
Sedangkan pada tataran eksposur portofolio, eksposur kredit senantiasa dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada manajemen antara lain melalui Laporan Portofolio Pinjaman, melakukan evaluasi atas pencapaian target, penetapan langkah-langkah dan koordinasi tindak lanjut perbaikan, serta evaluasi atas efektivitas langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan.
Meanwhile, at the portfolio exposure level, credit exposure is always monitored and reported on a periodic basis to the management, among other things through Loan Portfolio Report, by performing evaluation on the achievement of target, stipulation of steps and coordination of follow-up for improvement, as well as evaluation of the effectiveness of correction steps already taken.
Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan pengelolaan risiko kredit, Bank MAS masih menggunakan beberapa perangkat manajemen risiko kredit yang ada baik pada tataran eksposur portofolio maupun individu, seperti Scoring System yang digunakan untuk mendukung aktivitas yang dilakukan oleh Unit Treasury (pembelian surat berharga dan Call Money).
Tools and Method In supporting the business process and credit risk management, Bank MAS still uses some of the existing credit risk management tools, at both the portfolio as well as individual exposure level, such as the Scoring System used to support the activities conducted by the Treasury Unit (purchase of securities and Call Money).
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana nilai tercatat dari suatu aset melebihi dari nilai yang dapat dipulihkan dari aset yang bersangkutan.
Formation of Impairment Loss Reserve Impairment is a condition in which the book value of an asset exceeds the recoverable amount of the relevant asset.
61
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Bank MAS melakukan evaluasi penurunan nilai terbatas pada eksposur kredit yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan ketentuan yang berlaku, seperti bukti objektif. Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bank MAS performs evaluation on impairment but limited to the credit exposure which experiences impairment, based on the applicable provision, such as objective proof. Objective proof is proof of occurrence of a disadvantageous event as the result of one or more events occurring after the initial recognition of such asset, and such disadvantageous event has an impact on the estimated future cash flow on financial asset or a group of financial assets which can be estimated on a reliable manner.
Adapun bukti objektif aset keuangan terjadi penurunan nilai sebagai berikut: a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur. b. Pelanggaran kontrak yaitu terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran kewajiban debitur baik pokok, bunga dan denda. c. Bank MAS dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan keuangan tersebut. d. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya. e. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. f. Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset keuangan tersebut, meskipun penurunan belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset keuangan tersebut.
Meanwhile, objective proofs of impairment of financial assets are as follows: a. Significant financial distress experienced by issuer or debtor. b. Violation to contract, namely a default or an arrearage of debtors payment obligation, whether the principal, interest or penalty. c. Bank MAS, for economic or legal reason in relation to financial distress experienced by borrower, grants concession to the borrowing party, which may not be possible to be granted if the borrowing party is not experiencing financial distress. d. There is possibility that the borrowing party shall be declared bankrupt or perform other financial reorganization. e. The absence of active market of financial asset due to financial distress. f. Observable data indicate a measurable deterioration in the estimated future cash flow from the financial asset group since the initial recognition of the financial asset, despite that deterioration cannot be identified on each financial asset individually within the financial asset group.
Apabila nilai tercatat aset keuangan tersebut lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) maka atas aset tersebut dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Adapun assessment penurunan nilai (perhitungan CKPN) di Bank MAS menggunakan 2 (dua) metode yaitu assessment secara individual dan assessment secara kolektif.
If the book value of the financial asset is higher than the recoverable amount, Impairment Loss Reserve shall be formed on such asset. Meanwhile, the assessment of impairment (calculation of Impairment Loss Reserve) at Bank MAS uses 2 (two) methods, namely individual assessment and collective assessment.
Perhitungan CKPN dilakukan secara individual apabila suatu aset keuangan yang signifikan mempunyai bukti obyektif mengalami penurunan nilai. Aset yang dikategorikan sebagai signifikan adalah aset keuangan dengan nilai tertentu dan memiliki default kolektibilitas Macet dan Kredit Restrukturisasi. CKPN secara individual dihitung dengan menggunakan metode nilai kini dari estimasi arus kas suatu aset keuangan. Proses estimasi arus kas untuk pinjaman dilakukan langsung oleh pejabat yang mengelola masing-masing debitur.
Calculation of the Allowances for Impairment Loss can be done individually if a significant financial asset has an objective proof of impairment. Assets that are categorized as significant include financial assets with certain value and with loss collectible default and Credit Restructuring. Individual Allowances for Impairment Loss are calculated using the present value method of the estimated cash flow of a financial asset. The estimation of the cash flow for loans is done directly by the officer managing each debtor.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
62
Manajemen Risiko Risk Management
CKPN secara kolektif dihitung dengan menggunakan data kerugian historis (perhitungan incurred loss berdasarkan estimasi probability of default dan loss given default) dari masing-masing jenis kelompok kredit berdasarkan jenis penggunaan yang diberikan kepada debitur. Perhitungan CKPN secara kolektif dilakukan terbatas pada eksposur kredit, yang: a. Seluruh eksposur kredit yang tidak dievaluasi secara individual. b. Tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari aset keuangan yang dievaluasi. c. Terdapat bukti obyektif penurunan nilai dari eksposur kredit yang dievaluasi secara individual namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai.
Collective Allowances for Impairment Loss are calculated using historic loss data (incurred loss is calculated on the basis of estimated probability of default and loss given default) of each type of credit group based on the type of users given to debtors. Calculation of collective Allowances for Impairment Loss is limited to credit exposures where: a. All credit exposures are not evaluated individually. b. There is no objective proof of impairment in the financial asset under evaluation. c. There is an objective proof of impairment by the credit exposure evaluated individually, but no impairment loss.
Dalam perhitungan CKPN secara kolektif ini, metode perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) untuk CKPN Kolektif tersebut menggunakan migration analysis dengan periode observasi data selama 3 (tiga) tahun
In the calculation of this collective Allowance for Impairment Loss, migration analysis is the method used, with 3 year period of data observation, to calculate the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) for the collective Allowance for Impairment Loss.
Penerapan pengukuran risiko kredit dengan pendekatan standar penggunaan peringkat dari Lembaga Pemeringkat Eksternal. Kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Dengan Menggunakan Pendekatan Standar yaitu: a. Peringkat suatu perusahaan hanya berlaku untuk perusahaan tersebut sehingga walaupun berada dalam satu kelompok usaha peringkat suatu perusahaan tidak dapat digunakan untuk menetapkan bobot risiko dari perusahaan lain. b. Peringkat domestik (Pefindo, Fitch Indonesia dan ICRA Indonesia) hanya digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam mata uang Rupiah sedangkan peringkat internasional (Moodys, S&P dan Fitch) digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam valuta asing. c. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk surat berharga didasarkan pada peringkat dari surat berharga dimaksud (issue rating). Dalam hal surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat. Penetapan bobot risiko atas tagihan dalam bentuk selain surat berharga, didasarkan pada peringkat debitur (issuer rating). Apabila tagihan dalam bentuk selain surat berharga tidak memiliki peringkat maka penetapan bobot risiko didasarkan pada bobot risiko dari tagihan tanpa peringkat.
Credit risks are measured using the standard rating application by External Rating Agencies. The use of rating in calculating the Risk-Weighted Assets (RWA) is based on the Financial Services Authority Circular Number 42/SEOJK.03/2016 regarding Guidelines for Calculating Risk-Weighted Assets for Credit Risks Using Standard Approaches as follows:
63
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
a. A companys rating is only applicable for the company so that despite of being within one business group, rating of a company cannot be used for stipulating the risk weight of another company. b. Domestic rating (Pefindo, Fitch Indonesia and ICRA Indonesia) is only used for the stipulation of risk weight of receivables denominated in Rupiah, while international rating (Moodys, S&P and Fitch) is used for the stipulation of risk weight of receivables denominated in foreign currency. c. Stipulation of risk weight of receivables in the form of securities is based on rating of the relevant securities (issue rating). In the event that securities have no rating, the stipulation of risk weight is based on the risk weight of receivables without rating. The stipulation of risk weight of receivables in the form of other than securities is based on the rating of debtor (issuer rating). If receivables in the form of other than securities have no rating, the stipulation of risk weight is based on the risk weight of receivables without rating
Manajemen Risiko Risk Management
d. Peringkat jangka pendek digunakan untuk penetapan bobot risiko dari surat berharga yang memiliki peringkat jangka pendek dan diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan tagihan kepada bank atau tagihan kepada korporasi. Dalam hal tagihan jangka pendek tidak mempunyai peringkat jangka pendek maka penetapan bobot risiko menggunakan peringkat jangka panjang. e. Apabila suatu eksposur mempunyai lebih dari satu peringkat yang eligible maka yang digunakan adalah peringkat yang memberikan bobot risiko terendah kedua.
d. Short-term rating is used for the stipulation of risk weight of securities which have short-term rating and are issued by a party included in the scope of receivables from bank or receivables from corporate. In the event that a short-term receivable has no short-term rating, the stipulation of risk weight shall use long-term rating. e. If an exposure has more than one eligible rating, the rating which shall be used is the one which provides the second lowest risk weight.
Dalam hal ini apabila hanya terdapat dua peringkat maka yang digunakan adalah peringkat yang terendah. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a. Ta g i h a n ke pad a Pe m e r i n ta h N e g a r a l a i n . b. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik. c. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional. d. Tagihan kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek). e. Tagihan kepada Korporasi (Jangka Panjang dan Jangka Pendek).
In this case, in the event that there are only two ratings, the rating which shall be used is the lowest rating. The stipulation of risk weight based on exposure rating as mentioned above is only applied to portfolio categories as follows: a.Receivables from Government of Other Country. b. Receivables from Public Sector Entity. c. Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution. d. Receivables from Bank (Long-Term and Short-Term). e. Receivables from Corporate (Long-Term and ShortTerm).
Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/SEOJK.03/2016 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui OJK. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagai berikut: a. Fitch Ratings. b. Moodys Investor Service. c. Standard and Poors. d. PT Fitch Ratings Indonesia. e. PT Pemeringkat Efek Indonesia.
The rating which shall be used is the most recent rating issued by rating agency recognized by Financial Services Authority (OJK) in accordance with the Financial Services Authority (OJK) Letter Number 37/SEOJK.03/2016 concerning Rating Agencies and Ratings Recognized by Financial Services Authority (OJK). The list of rating agencies and ratings recognized is as follows: a. Fitch Ratings. b. Moodys Investor Service. c. Standard and Poors. d. PT Fitch Ratings Indonesia. f. PT Pemeringkat Efek Indonesia.
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar Jenis agunan utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh Bank.
Application of Credit Risk Mitigation Technique using Standard Approach The main type of collateral accepted in the context of credit risk mitigation is the object financed by the Bank.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
64
Manajemen Risiko Risk Management
Sedangkan sebagai pelengkap, Bank dapat menerima agunan tambahan. Jenis agunan utama dan tambahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi: a. Agunan, yang dapat berupa aset fisik (tanah, bangunan, mesin, peralatan, dan lain sebagainya) maupun aset keuangan (cash collateral, marginal deposit, emas, piutang, surat hutang maupun surat berharga lainnya). Dalam teknik mitigasi risiko kredit, aset fisik tidak diperhitungkan sebagai teknik mitigasi risiko kredit. b. Garansi, yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, bank koresponden maupun perusahaan Asuransi. Dalam teknik mitigasi risiko kredit, garansi yang diperhitungkan hanya garansi yang diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan kategori tagihan kepada Pemerintah Indonesia, tagihan kepada Pemerintah Negara Lain, tagihan kepada bank serta lembaga penjaminan/asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan garansi dan penerbit garansi. c. Asuransi Kredit yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan polis asuransi, penerbit asuransi dan kategori portofolio penerima asuransi.
While as a complement, the Bank may accept additional collateral. Main and additional collateral can be categorized as follows: a.Collateral, which can be in the form of physical asset (land, building, machinery, equipment, etc.) or financial asset (cash collateral, margin deposit, gold, receivable, debenture or other securities). In credit risk mitigation technique, physical asset is not taken into account in credit risk mitigation technique. b. Guarantee received from the Government of the Republic of Indonesia, correspondent banks or Insurance companies. In credit risk mitigation technique, guarantees which are taken into account are only guarantees issued by parties included in the category of receivables from the Government of Indonesia, receivables from the Government of Other Country, receivables from banks and guarantee institutions/ insurance companies with due regard to the fulfillment of requirements for guarantee and guarantee issuer. c. Credit Insurance issued by insurance companies with due regard to the fulfillment of requirement for insurance policy, insurance issuer and insurance recipient portfolio category.
Bank MAS mengatur kebijakan, prosedur dan proses untuk menilai dan mengelola agunan berdasarkan jenis eksposur dan skim pembiayaan yang diberikan. Penilaian kecukupan agunan yang diterima telah memperhitungkan adanya cash equivalent value. Untuk eksposur kredit (loan), penilaian agunan harus dilakukan minimum setiap 24 bulan untuk debitur yang tidak masuk ke dalam NPL.
Bank MAS provides for the policy, procedure and process for assessing and managing collateral based on the type of exposure and financing scheme granted. Assessment on the sufficiency of collateral received has taken into account any cash equivalent value. For credit exposure (loan), collateral assessment must be conducted at least once every 24 months or debtors who do not in the NPL category.. The issuer of guarantee recognized in the calculation of credit risk mitigation technique is generally correspondence banks which meet the requirement as prime bank or banks having the status of State-Owned Enterprise. The use of guarantee as a form of risk mitigation technique is still limited to trading service transactions. Disclosure of the banks net receivables is made on an individual and consolidated basis based on risk weight after taking into account the impact of credit risk mitigation.
Penerbit jaminan/garansi yang diakui dalam perhitungan teknik mitigasi risiko kredit pada umumnya adalah bank koresponden yang memenuhi persyaratan sebagai prime bank ataupun berstatus Badan Usaha Milik Negara. Penggunaan garansi sebagai salah satu bentuk teknik mitigasi risiko masih terbatas pada transaksi jasa perdagangan. Pengungkapan tagihan bersih bank secara individu dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit.
2. Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar. Sebagian besar risiko pasar trading book bersumber dari aktivitas bisnis treasuri dalam negeri dan luar negeri, sementara risiko pasar banking book, khususnya interest rate risk in banking book dan Posisi Devisa Neto (PDN) bersumber dari seluruh aktivitas perusahaan.
65
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
2. Market Risk Market risk is risk on balance sheet position and administrative account due to an overall change in market condition. Most of the market risk in trading book originated from domestic and foreign treasury business activities, while market risk in banking book, particularly interest rate risk in banking book and Net Open Position (NOP), originated from all of the companys activities.
Manajemen Risiko Risk Management
Namun untuk saat ini Bank MAS belum melakukan pengukuran terhadap risiko pasar sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2016 tanggal 16 Februari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, hal tersebut dikarenakan Bank MAS tidak memiliki surat berharga untuk trading.
At present, Bank MAS has not measured the market risk as required by the Financial Services Authority (OJK) Regulation Number 11/POJK.03/2016 dated 16 February 2016 regarding Commercial Banks Obligation to Provide Minimum Capital, due to the fact that Bank MAS does not have security paper for trading.
Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang independen dan obyektif, organisasi Treasuri dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu dealer dan settlement.
Governance and Organization In the context of development of an independent and objective organization, the organization of Treasury is divided into 2 (two) sections, namely dealer and settlement.
Dealer melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan bank lain. Dalam melakukan aktivitasnya, Bagian Treasuri dibatasi dengan risk tolerance dan risk limit yang ditetapkan oleh unit independen yaitu Bagian Manajemen Risiko, Bagian Sistem dan Prosedur serta Kepatuhan.
Dealer performs business activities and establishes relationship with other banks. In performing its activities, the Treasury Division is limited by risk tolerance and risk limit stipulated by independent units, namely Risk Management Division as well as System, Procedure and Compliance Division. Settlement performs the activity of checking and settlement of business activities performed by dealer, while the activity of booking and settlement is performed by Operations Division as back office.
Settlement melakukan aktivitas pengecekan dan penyelesaian atas aktivitas bisnis yang dilakukan oleh dealer, sedangkan aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Bagian Operasional sebagai back office. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank MAS telah memiliki pedoman kebijakan dan prosedur Bagian Treasuri.
Policy and Procedure In order to support business target with due regard to the principle of prudence, Bank MAS has guidelines on policy and procedure for the Treasury Division in place.
Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pasar dilakukan oleh Bagian yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.
Process Market risk identification, measurement, monitoring, and control is performed by a Division which is independent from business unit. Market risk identification is particularly performed for any new product or activity.
Bank MAS melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar dan metode internal. Metode Standar digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) risiko pasar, sementara pengelolaan risiko pasar terutama menggunakan model internal (value at risk).
Bank MAS performs measurement of market risk by using the standard method and internal method. The standard method is used for calculating the market risk Minimum Capital Adequacy Requirement, while market risk management mainly uses the internal model (value at risk).
Cakupan portofolio yang dihitung dalam KPMM dengan menggunakan metode standar adalah portofolio trading book dan banking book untuk risiko nilai tukar. Eksposur risiko pasar (value at risk) senantiasa dipantau secara harian dan disampaikan kepada manajemen secara mingguan dan bulanan.
The coverage of portfolio taken into account in the Minimum Capital Adequacy Requirement by using the standard method is the portfolio of trading book and banking book for exchange rate risk. Market risk exposure (value at risk) is always monitored on a daily basis and reported to the management on a weekly and monthly basis.
Perangkat dan Metode Untuk mendukung proses bisnis dan sejalan dengan pengelolaan risiko pasar, Bank MAS hanya melihat kepada data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Tools and Method In order to support the business process and in line with the management of market risk, Bank MAS only observes the data issued by Bank Indonesia. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
66
Manajemen Risiko Risk Management
Untuk mengelola potensi kerugian Risiko Pasar telah ditetapkan limit-limit sebagai berikut: a. Value at risk limit (VaR Limit) yang merupakan maksimum potensi kerugian yang mungkin terjadi pada waktu tertentu di masa datang dengan tingkat kepercayaan tertentu. b. Loss limit yang dipergunakan untuk membatasi realisasi kerugian aktivitas bisnis. c. Limit pembelian surat berharga yang digunakan untuk membatasi konsentrasi pembelian surat berharga korporat berdasarkan rating dan jenis mata uang surat berharga. d. Asset and Liability repricing gap limit untuk membatasi risiko suku bunga dalam banking book.
3. Risiko Operasional
To manage potential loss from Market Risk, the following limits have been stipulated: a. Value-at-risk limit (VaR Limit), which constitutes the maximum potential loss which may occur at a specified time in the future at a specific confidence level. b. Loss limit, which is used for limiting the realization of loss from business activities. c. Securities purchase limit, which is used for limiting concentration in the purchase of corporate securities based on rating and currency type of securities. d. Asset and Liability repricing gap limit for limiting interest rate risk in banking book.
3. Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Operational risk is risk posed by inadequacy and/or nonfunctioning of internal process, human error, system failure and/or external events which affect the banks operations.
Dengan meningkatnya keragaman dan kompleksitas produk serta aktivitas perbankan yang ditawarkan kepada nasabah, perkembangan sistem dan teknologi pendukung yang sangat cepat serta meningkatnya ekspektasi nasabah akan pelayanan yang diberikan oleh bank maka pengelolaan risiko operasional menjadi hal yang sangat penting.
With the increase in diversity and complexity of banking products and activities offered to customer, the extremely rapid development of supporting system and technology and the increase in customer expectation on the service provided by the bank, the management of operational risk becomes highly crucial.
67
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Tata Kelola dan Organisasi Tata kelola manajemen risiko operasional telah diimplementasikan di segenap unit bisnis dan unit pendukung sebagai risk owner atau risk taking unit yang merupakan first line of defense. Implementasi tersebut didukung dengan pertahanan second line of defense yang dijalankan oleh Bagian Manajemen Risiko serta Bagian Sisdur dan Kepatuhan sebagai risk control unit dan third line of defence yaitu Bagian Satuan Kerja Audit Internal sebagai risk assurance unit.
Governance and Organization The governance of operational risk management has been implemented in all business units and supporting units as risk owner or risk taking unit, which constitutes the first line of defense. The implementation is supported by the second line of defense, which is carried out by the Risk Management Division as well as System, Procedure and Compliance Division as risk control unit, and the third line of defense namely the Internal Audit Work Unit Division as risk assurance unit.
Kebijakan dan Prosedur Bagian Manajemen Risiko telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional untuk mendukung implementasi manajemen risiko operasional pada segenap unit, yang dijabarkan lebih rinci dalam Standar Prosedur Operasional transaksi dan operasional yang prudent untuk menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari.
Policy and Procedure The Risk Management Division has an operational risk management policy in place to support the implementation of operational risk management in all units, which is elaborated in more detailed in a prudent Standard Operating Procedure for transactions and operations in order to conduct day-to-day business activities.
Proses Proses manajemen risiko operasional Bank MAS terdiri dari 5 (lima) proses utama yang berkesinambungan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu identifikasi, penilaian, pengukuran, pemantauan dan pengendalian. a. Identifikasi Risiko Mekanisme identifikasi risiko operasional dilakukan dengan menerapkan pengelompokkan atas proses kerja/aktivitas masing-masing unit untuk menangkap potensi risiko operasional. Telah ditetapkan Key Risk Indicator untuk setiap unit kerja, dengan 3 (tiga) status, yaitu green, yellow, atau red, yang harus dipelihara oleh setiap unit kerja terkait. . b. Penilaian Risiko Dilakukan oleh masing-masing unit pemilik risiko melalui metode report operational risk mencakup peristiwa/kejadian penilaian atas dampak, frekuensi dan penyebab risiko serta solusinya. c. Pengukuran Risiko Sesuai dengan aturan Bank Indonesia, pengukuran risiko operasional menggunakan pendekatan indikator dasar (basic indicator approach). d. Pemantauan Risiko Dilakukan oleh Bagian Manajemen Risiko dengan melakukan evaluasi dan feedback atas penilaian risiko berdasarkan hasil self assessment. Semua accident report dan status Key Risk Indicator milik setiap risk owner dibahas dalam rapat bulanan Satuan Kerja Manajemen Risiko. e. Pengendalian Risiko Mekanisme mitigasi risiko operasional tergambar pada proses pengendalian internal, dengan terus melakukan pengukuran hingga melakukan penyempurnaan kebijakan risiko operasional yang meliputi prosedur pengendalian, penyelesaian transaksi, akuntansi, penyimpanan aset, penyediaan produk dan pencegahan (fraud).
Process The process of operational risk management at Bank MAS consists of 5 (five) continuous main processes which refer to Bank Indonesia provision, namely identification, assessment, measurement, monitoring and control. a. Risk Identification The mechanism for identifying operational risks is by classifying the working processes / activities of each unit in order to capture any potential operational risks. There are Key Risk Indicators for each work unit, with three (3) statuses, green, yellow and red, which must be maintained by each relevant work unit. b. Risk Assessment Performed by each risk owner unit by using the operational risk report method, which includes events/incidences, assessment of impact, frequency and cause of risk and the solution thereof. c. Measurement Risk In accordance with Bank Indonesia regulation, operational risk measurement uses the basic indicator approach. d. Monitoring Risk Risks are monitored by the Risk Management Department using evaluation and feedback on risk assessment based on the result of self-assessment. All accident reports and status of Key Risk Indicators of each risk owner are discussed in the monthly meeting of the Risk Management Work Unit. e. Risk Control The mechanism of operational risk mitigation is described in the internal control process, by continuously performing measurement up to the enhancement of operational risk policy which includes control procedure, settlement of transactions, accounting, storage of asset, provision of product and prevention (fraud)
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
68
Manajemen Risiko Risk Management
Penanganan Bencana Gangguan atau bencana yang diakibatkan oleh faktor alam, perbuatan manusia, maupun sistem dapat terjadi pada fungsi-fungsi usaha yang kritikal sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas bisnis dan layanan Bank MAS.
Disaster Management Disruption or disaster caused by forces of nature, human act, or system may occur on critical business functions and cause disruption on Bank MAS business activity and service.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut maka Bank MAS telah menerapkan Manajemen Keberlangsungan Usaha/Business Continuity Management (BCM) yang diharapkan dapat meminimalisir risiko operasional pada saat terjadinya kondisi darurat atau bencana.
To anticipate such incidents, Bank MAS has implemented Business Continuity Management (BCM), which is expected to minimize operational risk in the event of an emergency condition or disaster.
Pengembangan perangkat tersebut di atas sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan bank untuk melaksanakan proses pengendalian risiko untuk mengelola risiko yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank serta selaras dengan persyaratan pada dokumen Basel II yang mewajibkan bank untuk memiliki rencana keberlangsungan usaha dan rencana darurat (business continuity management dan contingency management), guna memastikan kemampuan bank untuk dapat tetap beroperasi dan membatasi kerugian jika terjadi gangguan terhadap aktivitas bisnisnya.
The development of the above tool is in line with Bank Indonesia Regulation which requires banks to perform a risk control process in order to manage risks which may jeopardize the banks business continuity and in line with the requirement of Basel II document which requires banks to have a business continuity plan and emergency plan (business continuity management and contingency management), in order to ensure the banks capacity to remain operational and to limit loss in the event of disruption to its business activity.
Tata Kelola dan Organisasi Dalam kondisi bencana (disaster), Bank MAS telah menyiapkan organisasi spesifik yang terdiri dari Kepala Divisi sebagai koordinator penanggulangan bencana yang memiliki level kewenangan dan efektif sejak Crisis Management Team (CMT) yang beranggotakan Direksi menyatakan kondisi status bencana.
Governance and Organization In a condition of disaster, Bank MAS has prepared a specific organization consisting of Division Head as disaster management coordinator who shall have an authority level effective since the Crisis Management Team (CMT), with the Board of Directors as its member, declares a condition of disaster.
Kebijakan dan Prosedur Terkait dengan implementasi business continuity plan (BCP), Bank MAS telah menetapkan Kebijakan Rencana Penanggulangan Bencana, panduan penyusunan, pengujian dan pemeliharaan BCP serta penyusunan standarisasi petunjuk (signage) keselamatan gedung. Selain itu Bank MAS juga telah memiliki Gedung BCP di tempat tertentu, sebagai lokasi alternatif untuk kelangsungan bisnis bank apabila terjadi bencana pada Kantor Pusat sehingga aktivitas operasional pada Kantor Pusat tidak dapat dilakukan.
Policy and Procedure In relation to the implementation of business continuity plan (BCP), Bank MAS has stipulated a Disaster Management Plan Policy, guidelines for the preparation, testing and maintenance of BCP as well as preparation of standardization of building safety signage. In addition to that, Bank MAS already has a BCP Building located at a specific location, as an alternative location for the banks business continuity in the event that a disaster happens to the Head Office causing that operating activities at the Head Office cannot be performed.
Proses Setiap langkah recovery strategy dan proses recovery yang dilaksanakan dipantau dan dilaporkan ke Crisis Management Team (CMT) sampai kondisi dinyatakan normal kembali.
Process Any step of recovery strategy and process recovery taken is monitored and reported to the Crisis Management Team (CMT) until the condition is declared back to normal.
Untuk memastikan tingkat kesiapan dan evaluasi BCP, Bank MAS telah melakukan pengujian atas implementasi BCP di seluruh unit operasional.
69
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
In order to ensure the level of readiness and BCP evaluation, Bank MAS has conduct a testing on the implementation of BCP in all operations units.
Manajemen Risiko Risk Management
Hal ini dilakukan secara rutin tiap tahun untuk mengetahui tingkat kesiapan masing-masing unit, ditinjau dari segi organisasi maupun infrastruktur BCP yang dimilikinya. Hasil dari evaluasi dan pengujian rutin tersebut terlihat dari penanganan yang sistematis dan terarah dalam menghadapi bencana baik yang disebabkan oleh manusia, alam, maupun oleh sistem sehingga aktivitas operasional Bank MAS di lokasi bencana dapat tetap berjalan pada tingkatan tertentu walaupun beberapa sarana dan prasarana penunjang aktivitas bisnis mengalami gangguan.
This is performed routinely on a yearly basis in order to identify the level of readiness of each unit, in terms of organization as well as infrastructure of BCP the unit has in place. The result of evaluation and routine testing is indicated by a systematic, well-planned handling in encountering disaster, which is either caused by human, nature or system so that Bank MAS operating activities at the location of disaster can continue to be performed at a certain level despite of disruption on some business activity supporting facilities and infrastructure.
Perangkat dan Metode Perangkat BCM dilengkapi berbagai tools analysis untuk mengevaluasi dampak, Business Impact Analysis (BIA), Recovery Time Analysis (RTA), recovery tools dan berbagai Standar Prosedur Operasional (SPO) recovery bagi setiap unit.
Tools and Method The BCM tool is equipped with various analysis tools for evaluating impact, namely the Business Impact Analysis (BIA), Recovery Time Analysis (RTA), recovery tools, and various Standard Operating Procedures (SOPs) for recovery for each unit.
Selain itu, Bank MAS telah memiliki gedung BCP yang berlokasi di tempat tertentu, sebagai alternatif kelangsungan bisnis bank jika terjadi bencana (disaster) di Kantor Pusat Bank MAS. Gedung BCP tersebut dilengkapi dengan disaster recovery center, back-up infrastucture dan back-up Peralatan Komputer yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
In addition to that, Bank MAS has a BCP building located at a specific location, as an alternative for the banks business continuity in the event that a disaster happens at Bank MAS Head Office. The BCP building is equipped with disaster recovery center, back-up infrastructure and backup Computer Equipment necessary for disaster management.
4. Risiko Likuiditas
4. Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Liquidity risk is risk posed by the banks incapacity to meet its matured obligations using cash flow funding source and/or high-quality liquid assets which can be used as collateral, without disrupting the banks activity and financial condition.
Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
The management of liquidity risk has the objective of minimizing the possibility of the banks incapacity in acquiring cash flow funding source and building structural liquidity strength in the banks balance sheet in order to support a continuous long-term growth.
Selama 2016 Bank Mas memiliki kelebihan dana yang cukup besar dari setoran modal, dan Loan to Funding Ratio (LFR) antara 68%-86%, mendekati ketentuan Regulator, yaitu 78% 92%.
In 2016, Bank Mas has a considerable amount of excess fund originated from paid-up capital, and Loan to Funding Ratio (LFR) is at around 68% 86%, approaching the provisions of Regulators, which is 78% - 92%.
Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko likuiditas dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Pelaporan serta Divisi Treasuri. Kebijakan manajemen risiko likuiditas beserta Standar Prosedur Operasioanal (SPO) disusun oleh Bagian Sisdur, selanjutnya dilaksanakan oleh Divisi Treasuri yang dijabarkan kedalam manajemen strategi likuiditas.
Governance and Organization Liquidity risk management is performed by the Financial and Reporting Division as well as Treasury Division. Procedure (SOP) are prepared by the System and Procedure Division, and subsequently implemented by the Treasury Division, and elaborated into liquidity management strategy.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
70
Manajemen Risiko Risk Management
Bagian Manajemen Risiko juga melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen likuiditas yang dilakukan oleh Divisi Treasuri tersebut.
Liquidity risk management policy and Standard Operating Risk Management Division also performs monitoring on the implementation of liquidity management performed by the Treasury Division.
Kebijakan dan Prosedur Bagian Treasury menyusun kebijakan manajemen risiko likuiditas berupa pedoman pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, yang lebih lanjut dijabarkan ke dalam standar prosedur operasional panduan pelaksanaan manajemen risiko likuiditas, antara lain berupa: a. Ketersediaan alat likuid, giro wajib minimum, secondary reserve, indikator peringatan dini dan lain-lain. b. Pengukuran risiko likuiditas: rasio likuiditas, proyeksi arus kas, profil maturitas, stress testing dan lain-lain. c. Pemantauan d. Pengendalian e. Penetapan limit likuiditas
Policy and Procedure Treasury Division prepares liquidity risk management policy in the form of liquidity risk management implementation guidelines, which are further elaborated into standard operating procedure for liquidity risk management implementation guidelines, among other things in the following form: a. Availability of liquid means, statutory reserves, secondary reserves, early warning indicator, etc. b. Liquidity risk measurement: liquidity ratio, cash flow projection, maturity profile, stress testing, etc. c. Monitoring d. Control e. Stipulation of liquidity limit
Proses Selain menjaga dan mempertahankan primary reserves, Bank MAS juga menjaga dan mempertahankan secondary reserves untuk memastikan likuiditas berada pada level yang aman. Penetapan dan pemantauan limit yaitu limit secondary reserve ideal (SR Ideal) yang secara berkala oleh Bagian Manajemen Risiko. Sedangkan ketersediaan atas keseluruhan reserves dipantau secara harian, mingguan dan bulanan oleh Divisi Treasuri.
Process In addition to keeping and maintaining primary reserves, Bank MAS also keeps and maintains secondary reserves in order to ensure that the liquidity is at a safe level. The stipulation and monitoring of limit, namely ideal secondary reserves (Ideal SR) limit, is performed on a regular basis by the Risk Management Division. Meanwhile, the availability of all reserves is monitored on a daily, weekly and monthly basis by the Treasury Division.
Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank MAS menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, baik secara kontraktual maupun behavioral, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas bank di masa mendatang. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Tools and Method In managing liquidity risk, Bank MAS uses projected daily cash flow and monthly maturity profile, both contractual as well as behavioral, in order to stipulate the appropriate and accurate strategy for anticipating the banks liquidity condition in the future. The calculation of maturity profile is in accordance with Bank Indonesia provision.
Indikator Peringatan Dini Indikator peringatan dini dijabarkan dalam indikator secondary reserve pada kondisi normal atau kondisi tight baik untuk Rupiah maupun valuta asing, antara lain dengan melihat tren tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) Rate, JIBOR, SIBOR, LIBOR, suku bunga rata-rata Deposito bank pesaing yang naik signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, tren dana nasabah besar yang masuk dalam 10 besar yang cenderung menurun secara signifikan sesuai batasan yang telah ditetapkan, dan lainlain. Penetapan SR Ideal dalam kondisi tight dapat dipertimbangkan apabila salah satu kondisi/indikator atau parameter terjadi. Penetapan dilakukan oleh Divisi Treasuri selaku unit bisnis dengan berpedoman pada indikator-indikator di atas atau hal-hal lain sesuai dengan adjustment Divisi Treasuri dan selanjutnya diinformasikan kepada Direksi.
Early Warning Indicator Early warning indicator is elaborated in the indicator of secondary reserves in normal condition or tight condition both for Rupiah as well as foreign currencies, among other things by observing the interest rate trend of Bank Indonesia (BI) Rate, JIBOR, SIBOR, LIBOR, competitor banks average interest rate for Deposits which significantly increases in accordance with the stipulated limit, trend of large customers fund which is included in the largest 10 which tends to decrease significantly in accordance with the stipulated limit, etc. The Ideal SR in tight condition can be considered in the event of occurrence of one of the conditions/ indicators or parameters. The stipulation is made by the Treasury Division as business unit, guided by the above indicators or others as adjusted by the Treasury Division, and is subsequently informed to the Board of Directors.
71
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Selanjutnya penetapan tersebut akan memberlakukan liquidity contigency plan (LCP) SR Ideal yang tight. Indikator-indikator di atas dapat di-review sesuai perkembangan kondisi eksternal maupun internal yang dipicu oleh perkembangan ekonomi baik nasional, regional maupun global oleh Bagian Manajemen Risiko.
5. Risiko Hukum
After that, the above stipulation shall put into effect the liquidity contingency plan (LCP) for a tight Ideal SR. The above indicators can be reviewed in accordance with the development of external and internal condition, triggered by economic development at the national, regional and global level, by the Risk Management Division.
5. Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is risk posed by a lawsuit and/or a weakness in juridical aspect.
Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh Bagian Legal, di bawah pengawasan Direktur Manajemen Risiko. Bagian Legal berfungsi sebagai legal watch yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh unit kerja pada setiap jenjang organisasi.
Governance and Organization Legal risk management is performed by the Legal Division, under the supervision of Risk Management Director. The Legal Division serves the function of legal watch, which provides legal analysis/advice to all work units at all levels of organization.
Dalam hal bank akan mengeluarkan produk/aktivitas baru, Bagian Legal bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko dan Bagian terkait untuk menilai dampak produk/aktivitas baru tersebut terhadap eksposur risiko hukum dan merekomendasikan mitigasi risikonya.
In the event that the bank is about to issue a new product/activity, Legal Division cooperates with Risk Management Division and relevant Division to assess the impact of the new product/activity on legal risk exposure and recommend its risk mitigation.
Selain itu, secara berkala Bagian Legal bekerjasama dengan Bagian Manajemen Risiko dalam menilai dan memantau secara berkala implementasi manajemen risiko hukum.
In addition to that, Legal Division cooperates with Risk Management Division on a regular basis to regularly assess and monitor the implementation of legal risk management.
Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko hukum mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko hukum serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
Policy and Procedure The implementation of legal risk management refers to legal risk management implementation guidelines as well as other relevant policies and procedures.
Proses Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/ perubahan fitur produk dan aktivitas bank yang sudah ada saat ini, serta advis hukum dan/atau pendampingan hukum terkait aktivitas operasional Divisi/Satuan/Unit/Proyek/ Cabang/Sentra Kredit.
Process The process of legal risk management is performed through an assessment in the form of juridical review of a new product or activity or addition/change to the feature of the banks currently existing product or activity, as well as legal advice and/or legal assistance in relation to operating activities of a Division/Entity/Unit/Project/Branch/Credit Center.
Dalam melakukan pengelolaan risiko hukum, Bagian Legal dan Administrasi Kredit bekerja sama dengan Bagian Manajemen Risiko juga melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian/agreement antara bank dengan pihak lain, khususnya untuk perjanjian non standar atau perjanjian yang belum dibakukan dalam pedoman perusahaan.
In performing legal risk management, Legal and Credit Administration Division, in cooperation with Risk Management Division, also performs a regular review on contracts and agreements between the bank and other parties, particularly non-standard agreements or agreements not standardized in company guidelines.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
72
Manajemen Risiko Risk Management
6. Risiko Stratejik
6. Strategic Risk
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic Risk is risk posed by incorrectness in the making and/or implementation of a strategic decision as well as failure in anticipating a change in business environment.
Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan oleh unit Product Development dan Financial Control, di bawah pengawasan aktif Direktur Utama. Manajemen risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategis (planning and budgeting) yang mencakup penyelarasan strategi perusahaan dengan strategi unit serta cascading target bankwide menjadi target unit.
Governance and Organization Strategic risk management is performed by Product Develoment and Financial Control Division as well as Treasury Division, under active supervision of President Director. Strategic risk management is performed through a series of strategic planning process (planning and budgeting) which includes synchronization between company strategy and unit strategy as well as cascading the bankwide target into unit target.
Dokumen perencanaan strategis meliputi: a. Corporate Plan, disusun 5 (lima) tahun sekali. b. Kebijakan Umum Direksi (KUD), disusun 1 (satu) tahun sekali. c. Rencana Bisnis Bank (RBB), disusun 1 (satu) tahun sekali dengan proyeksi 2 (dua) tahun ke depan.
Strategic planning document consists of the following: a. Corporate Plan, prepared once every 5 (five) years. b. General Policy of the Board of Directors, prepared once every 1 (one) year. c. Bank Business Plan, prepared once every 1 (one) year with projection for the next 2 (two) years.
Mekanisme penyusunan dokumen perencanaan strategis yaitu corporate plan disusun sebagai acuan penetapan target dan strategi Kebijakan Bank dan selanjutnya akan menjadi panduan dalam penyusunan RBB. Corporate Plan dan RBB disusun dengan persetujuan Direksi dan Komisaris.
The mechanism of preparation of strategic planning document, namely corporate plan, is prepared as a reference in the stipulation of target and strategy of Bank Policy and will be a guide in the preparation of Business Plan. Corporate Plan and Business Plan prepared by the approval of Board of Directors and Commissioners.
Tahap berikutnya, Kebijakan Umum Direksi dan business plan perusahaan akan menjadi acuan penyusunan business plan seluruh kantor, melalui mekanisme tersebut, dapat dipastikan bahwa proses alignment strategi akan tetap terjaga mulai dari level corporate sampai dengan level cabang (unit terendah).
In the next phase, the General Policy of the Board of Directors and corporate business plan shall serve as a reference for the preparation of business plan of all offices, and through the above mechanism, it can be ensured that the strategy alignment process shall continue to be maintained, starting from the corporate level up to the branch level (unit of the lowest level).
Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko stratejik mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko stratejik serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
Policy and Procedure The implementation of strategic risk management refers to strategic risk management implementation guidelines as well as other relevant policies and procedures.
Proses Proses manajemen risiko stratejik yang efektif dibutuhkan dalam mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis eksternal maupun internal. Kebijakan Umum Direksi serta RBB perusahaan dan unit dapat direview pada Semester I dan bahkan jika terjadi perubahan lingkungan yang signifikan dapat di-review dalam waktu yang lebih pendek.
Process An effective process of strategic risk management is necessary for identifying and responding to the change in external and internal business environment. The General Policy of the Board of Directors and Bank Business Plan at the corporate and unit level can be reviewed in the 1st Semester I, and even, in the event of a significant change in the environment, can be reviewed within a shorter period.
73
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan target dengan realisasi bisnis perusahaan secara bulanan, triwulanan, dan semesteran, yaitu : a. Pemantauan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi perusahaan (bankwide) dilakukan secara bulanan. b. Pemantauan kinerja seluruh kantor dilakukan secara bulanan. c. Pemantauan pencapaian kinerja perusahaan dan seluruh unit dilakukan secara semesteran dalam forum business review.
7. Risiko Kepatuhan
The mechanism for measuring the progress achieved of the stipulated business plan is carried out by comparing the target to corporate business realization on a monthly, quarterly, and half-yearly basis, namely as follows: a. Monitoring for evaluating performance and strategy of the company (bankwide) is conducted on a monthly basis. b. Monitoring of performance of all offices is conducted on a monthly basis. c. Monitoring of performance achievement of the company and all units is conducted on a half-yearly basis in the business review forum.
7. Compliance Risk
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance risk is risk posed by the bank not complying with and/or not implementing the applicable provisions and laws and regulations.
Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko kepatuhan dikoordinir oleh Divisi Kepatuhan, di bawah pengawasan aktif Direktur Kepatuhan.
Governance and Organization Compliance risk management is organized by Compliance Division, under active supervision of Compliance Director.
Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko kepatuhan mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
Policy and Procedure The implementation of compliance risk management refers to compliance risk management implementation guidelines as well as other relevant policies and procedures.
Proses Dalam rangka efektivitas pelaksanaan fungsi kepatuhan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS yang sehat dan berkelanjutan, Divisi Kepatuhan melakukan proses manajemen risiko kepatuhan berupa aktivitasaktivitas sebagai berikut: a. Pe m b e r i a n Pe n d a p a t / A n a l i s i s K e p a t u h a n . Untuk memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, dilakukan halhal berikut ini: - Melakukan pendapat terhadap rancangan kebijakan dan prosedur yang diajukan oleh unit organisasi pembuat kebijakan. - Memberikan pendapat kepatuhan. - Melakukan analisis dampak peraturan eksternal. - Melakukan review terhadap kecukupan kebijakan. - Melakukan analisa kepatuhan terhadap rancangan produk/aktivitas baru.
Process In the context of effectiveness of implementation of the compliance function to support healthy and sustainable business growth of Bank MAS, Compliance Division performs the process of compliance risk management in the form of activities as follows: a. In order to ensure that the preparation of policy and procedure has complied with the applicable provisions and/or laws and regulations, the following are performed: - Stating opinion on the draft policy and procedure submitted by the unit in the organization which makes the policy. - Stating opinion on compliance. - Performing analysis on the impact of external regulation. - Per forming review on policy adequacy. - Performing compliance analysis on the design of the new product/activity.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
74
Manajemen Risiko Risk Management
b. Review Preventif. Divisi Kepatuhan melakukan serangkaian upaya yang bersifat preventif melalui penilaian kepatuhan (compliance review): 1. Opini Kepatuhan atas usulan proposal kredit. 2. Compliance review atas beberapa aktifitas yang dilakukan Bank seperti pemilihan vendor, rekanan, dan lain-lain.
b. Preventive Review Compliance Division performs a series of efforts of preventive nature through compliance review: 1. Compliance opinion on the submitted credit proposal. 2. Compliance review on several activities conducted by the Bank such as selection of vendor, partner, etc.
c. Review Kegiatan Usaha Bank. Dalam rangka memastikan kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Divisi Kepatuhan melalui compliance officer ( CO ) d i s e l u r u h D i v i s i / K a n to r W i l a y a h / Cabangmelakukan review atas pelaksanaan kegiatan operasional dan memberikan rekomendasi perbaikan kualitas sistem internal kontrol dan manajemen risiko.
c. Review on the Banks Business Activity. In order to ensure that business activities conducted by the bank have complied with Bank Indonesia provisions as well as applicable laws and regulations, Compliance Division through compliance officers (COs) in all Divisions/ Regional Offices/Branch Offices performs a review on the implementation of operating activities and provides recommendation on the improvement of quality of internal control system and risk management.
Adapun jenis review terbagi atas: 1. Review secara berkala atas kegiatan usaha berdasarkan tingkat risiko (risk mapping) pada setiap unit (Divisi/Kantor Cabang/Bagian). 2. Review issue, dilakukan apabila terdapat issues tertentu yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. 3. Review profil nasabah secara berkala agar sesuai dengan transaksi nasabah, dan segera melaporkan bila terdapat transaksi yang mencurigakan.
Meanwhile, the types of review are divided into the following: 1. Regular review on business activities based on risk level (risk mapping) in every unit (Division/Branch Office/Division). 2. Review of issue, conducted in the event of certain issues requiring immediate follow-up. 3. Regular review of customer profile in order to be in accordance with customer transactions, and to report immediately in the event of suspicious transactions.
8. Risiko Reputasi
8. Reputational Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
Reputational risk is risk posed by the deterioration in stakeholder trust level originated from a negative perception of the bank.
Tata Kelola dan Organisasi Beberapa hal yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Kepatuhan dan Kesekretariatan melakukan manajemen pemberitaan (news management), bekerjasama dengan Bagian Marketing dan Bagian Operasional untuk melakukan pengelolaan dalam monitoring opini/komentar di news media atau sosial media terhadap komplain/keluhan nasabah.
Governance and Organization Some of the activities conducted in managing reputational risk are as follows: Compliance Division and Secretary are responsible for news management, cooperates with Marketing Division and Operations Division to manage the monitoring of opinions/comments in news media or social media with regard to customer complaint/ grievance.
Kebijakan dan Prosedur Implementasi manajemen risiko reputasi mengacu pada pedoman penerapan manajemen risiko Reputasi serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.
Policy and Procedure The implementation of reputational risk management refers to reputational risk management implementation guidelines as well as other relevant policies and procedures.
75
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Proses Proses yang dilakukan dalam mengelola risiko reputasi yaitu: a. Evaluasi secara harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan atas risiko reputasi yang dihadapi Bank MAS yang dituangkan dalam laporan media monitoring. b. Pengklasifikasian media masa yang ada kedalam beberapa kelompok sesuai dengan sirkulasi dan cakupan geografis. Masing-masing kelompok media ini ditangani secara berbeda sesuai dengan dampak risiko reputasi yang ditimbulkannya. c. Standardisasi kompetensi staf kehumasan/hubungan media di Kantor Cabang/Bagian agar memiliki kemampuan dan kepekaan merespon isu dan opini yang berkembang di daerah. d. Monitoring dan evaluasi atas komentar, keluhan, dan masukan yang berkembang di new media atau sosial media, dan pemilihan strategi merespon opini yang berkembang di sosial media. e. Menetapkan Service Level Agreement (SLA) sebagai standar kecepatan melakukan respon atas komplain nasabah. f. Pengukuran dan pemantauan jumlah komplain dan tingkat penyelesaian komplain.
Process The process performed in managing reputational risk is as follows: a. Evaluation on a daily, weekly, quarterly and yearly basis on reputational risk encountered by Bank MAS, set forth in a media monitoring report. b. Classification of the existing mass media into several categories in accordance with the circulation and geographical coverage. Each of these media groups is handled differently in accordance with the impact of reputational risk it poses. c. Standardization of competency of public relation/ media relation staff at Branch Offices/Divisions in order to have the capability and sensitivity in responding to issues and opinions developing in the region. d. Monitoring and evaluation on comments, complaints, and inputs developing in news media or social media, and selection of strategy for responding to the opinions developing in social media. e. Stipulating a Service Level Agreement (SLA) as the standard of speed in responding to customer complaint. f. Measurement and monitoring of the number of complaints and degree of complaint settlement.
Pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis dilakukan melalui penetapan standar crisis contingency plan yang akan diimplemetasikan ketika terjadi krisis dari skala ringan hingga skala berat.
The management of reputational risk at the time of crisis is performed through the stipulation of standard crisis contingency plan, which shall be implemented at the time of crisis of lightweight up to heavyweight scale.
Crisis contegency plan tersebut, terdiri dari: a. Review masalah atau kronologis. b. Alur informasi. c. Penentuan personal in charge. d. Penetapan juru bicara. e. Jadwal aktivitas penanganan krisis. f. Alternatif strategi komunikasi.
A crisis contingency plan consists of: a. Review of issues or chronology. b. Flow of information. c. Appointment of person-in-charge. d. Appointment of spokesperson. e. Crisis handling activity schedule. f. Alternative communication strategy.
Permodalan
Capital
Permodalan yang kuat sangat diperlukan untuk menunjang ekspansi bisnis dan mempertahankan market share, selain untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
Strong capital is highly necessary to support business expansion and maintain the market share, in addition to comply with Bank Indonesia provision on Minimum Capital Adequacy Requirement.
Struktur permodalan Bank MAS secara individu didominasi oleh modal inti (95,80% dari total modal), yang terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal. Realisasi modal Bank MAS akhir tahun 2016 sebesar Rp 1.34 Milyar -, dengan rasio KPMM sebesar 28,29 % memenuhi ketentuan KPMM Bank Indonesia yang berdasarkan profil risiko minimal 9%.
Individually, Bank MAS capital structure is dominated by core capital (95.80% of total capital), which consists of paid-up capital and disclosed reserve. The realization of Bank MAS capital at the end of 2016 was Rp 1.34 Million, with Minimum Capital Adequacy Requirement ratio of 34.99% which complies with Bank Indonesia provision on Minimum Capital Adequacy Requirement of, based on the risk profile, 9.00% at the minimum. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
76
Manajemen Risiko Risk Management
Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1. Risiko kredit dengan metode standar. 2. Risiko pasar dengan metode standar. 3. Risiko operasional dengan pendekatan indikator dasar.
The calculation of Risk-Weighted Assets (RWA) for calculating the capital adequacy ratio is performed by using the following method: 1. Credit risk by using standard method. 2. Market risk by using standard method. 3. Operational risk by using basic indicator approach.
Berdasarkan jumlah modal dan ATMR serta hasil perhitungan rasio KPMM tersebut, posisi permodalan Bank MAS dapat dikategorikan sangat kuat dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis Bank MAS saat ini maupun yang akan datang melalui ekspansi kredit dan bisnis yang berkualitas.
Based on total capital and RWA as well as the result of Minimum Capital Adequacy Requirement ratio calculation, Bank MAS capital position can be categorized as very strong and is able to support Bank MAS present and future business growth through credit expansion and high quality business.
Penerapan Enterprise Risk Management (ERM)
Implementation of Enterprise Risk Management (ERM)
Dengan mengidentifikasi, monitoring, mitigasi risiko-risiko yang ada di setiap kegiatan Bank melalui review risiko yang terdapat di setiap unit kerja. Penerapan ERM dapat dilakukan dengan metode Risk Self Assessment: · Identifikasi risiko di masing-masing unit kerja atau kegiatan usaha. · Berdasarkan hasil indentifikasi risiko tersebut akan dibuat pengukuran berdasarkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut (Inherent risk) · Setelah dilakukan pengukuran akan dievaluasi prosedur dan kontrol yang ada untuk meminimalkan inherent risk. · Mengelompokkan risiko-risiko dengan residual risk yang tinggi (inherent risk tinggi serta belum termitigasi oleh prosedur dan kontrol yang ada) dan mengusulkan perbaikan-perbaikan kontrol yang ada. · Residual risk dari berbagai bidang yang berisisko tinggi dan besar kemungkinannya terjadi, dikumpulkan sebagai Key Risk Indicator · Menggalakkan Incident report untuk melaporkan kejadian-kejadian operasional berisiko di Bank. · Melakukan pemantauan terhadap KRI setiap bulan dan dibahas dalam rapat risk management · Melakukan perbaikan-perbaikan dari hasil pemantauan KRI dan Incident report untuk mengendalikan risiko yang ada.
By identifying, monitoring, mitigating risks identified in each work unit, ERM can be implemented using Risk Self-Assessment method: .
Identify any risks in each work unit and business activity.
.
Based on the risk identification result, perform measurement by impact and possible occurrence of risk (inherent risk)
.
After the measurement, evaluate the procedures and controls in place in order to minimize inherent risks.
.
Classify risks with high residual risks (inherent risk is high and not mitigated by the procedures and controls in place) in the Key Risk Indicators for all banks activities.
.
Promote incident repot to report risky operational events at the Bank.
.
Monitor the KRI and incident reports each month and discuss in risk management meetings.
.
Make corrections and risk mitigation from results of the KRI monitoring and Incident Reports in order to control any risks identified
Penerapan Risk Control Self Assesment (RCSA)
Implementation of Risk Control SelfAssessment (RCSA)
Masing-masing unit kerja melihat risiko pada proses dan kegiatan di masing-masing unit kerja. Setiap unit kerja bersama dengan unit risk management mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko tersebut, dan dikaitkan dengan prosedur dan kontrol yang ada.
Each work unit observes risks in the processes and activities at each work unit. Each work unit cooperates with the risk management unit in identifying and evaluating those risks, and connects them to the existing procedures and controls.
77
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Manajemen Risiko Risk Management
Penerapan Key Risk Indicator (KRI)
Implementation of Key Risk Indicator (KRI)
Digunakan untuk mengukur dampak kerugian yang diambil dari prioritas risiko-risiko, di luar risiko kredit dan risiko pasar dengan memperhatikan dampak besar dan kemungkinan kejadian yang besar pula.
Used for measuring the impact of loss taken from the priority of risks, other than credit risk and market risk by considering the significant impact and also the possibility of significant event
Rapat Komite Risk Management
Risk Management Committee Meeting
Membahas risisko-risiko yang ada di Bank baik dari pencapaian usaha, rasio-rasio yang ada, hasil audit, incident report, KRI dan mitigasi risiko-risiko yang mungkin timbul serta perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan. Rapat diadakan setiap bulan.
Discussing the existing risks in the Bank in terms of business achievement, existing ratios, audit result, incident report, KRI and mitigation of risks which may occur as well as the necessary improvements. The meeting is held on a monthly basis.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
78
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank saat ini memadai untuk mendukung aktivitas Bank, dengan perhitungan sebagai berikut :
The capital of the bank is sufficient to support its activities, as follows :
2016 Core capital (tier I)
Modal inti (tier I) Modal disetor
1.055.000.000.000
Cadangan tambahan modal
Additional paid in capital
5.960.464.650
Core dapital deduction
-
Non-controling interest
Modal inovatif
Initiative capital
Faktor pengurang modal inti Kepentingan non pengendali Jumlah modal inti (tier I)
1.277.681.939.025
Modal pelengkap (tier II) Level bawah Faktor pengurang modal pelengkap Jumlah modal pelengkap (tier II) Jumlah modal (tier I dan tier II) yangdialokasikan untuk mengantisipasi- risiko pasar
56.268.000.000
Upper tier 2
-
Lower tier 2
-
Substract factor for supplement capital
56.268.000.000
Total equity (tier Iand tier II)
1.333.949.939.025
Total equity (tier I and tier II) allocated to anticipate market risks ATMR
4.501.423.000.000
ATMR for credit risk
228.671.000.000
ATMR for operation risk
ATMR untuk risiko operasional Jumlah ATMR
Total supplement capital (tier II)
1.333.949.939.025
ATMR ATMR untuk risiko kredit
Total core capital (tier I) Supplement capital (tier II)
Level atas
Jumlah modal (tier I dan tier II)
Capital stock
228.642.403.675
4.730.094.000.000
Total ATMR
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum-(KPMM)
28,20%
Capital adequacy ratio (CAR)
Rasio KPMM untuk risiko kredit dan operasional
28,20%
CAR for credit and operation risk
Rasio KPMM untuk risiko kredit dan pasar
29,63%
CAR for credit and market risk
9,00%
Capital adequacy ratio required by Bank Indonesia
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang Minimum diwajibkan oleh Bank Indonesia
Pertumbuhan modal inti Bank senantiasa meningkat dari tahun ke tahun dengan peningkatan modal secara organik melalui penambahan laba.
79
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Banks capital growth always increases from year to year in line with efforts to increase the capital organically through the addition of profit.
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
1
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit Total Model Tier I dan Tier II ATMR untuk risiko kredit KPMM - Risiko Kredit
2
1.333.949.939.025 4.501.423.000.000 29,63%
Total Tier I and Tier II Capital ATMR for credit risk CAR - Credit Risk
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit dan Pasar Total Model Tier I dan Tier II Total ATMR ATMR untuk risiko kredit ATMR untuk risiko pasar KPMM - Risiko Kredit dan Pasar
3
Weighted Assets by Credit Risk
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit, Pasar dan Operasional Total Model Tier I dan Tier II Total ATMR ATMR untuk risiko kredit ATMR untuk risiko pasar ATMR untuk risiko operasional KPMM - Risiko Kredit, Pasar dan Operasional
Weighted Assets by Credit and Market Risk 1.333.949.939.025 4.501.423.000.000 4.501.423.000.000 29,63%
Total Tier I and Tier II Capital Total ATMR ATMR for credit risk ATMR for market risk CAR - Credit and Market Risk
1.333.949.939.025 4.730.094.000.000 4.501.423.000.000 228.671.000.000 28,20%
Weighted Assets by Credit, Market and Operational Risk Total Tier I and Tier II Capital Total ATMR ATMR for credit risk ATMR for market risk ATMR for operational risk CAR - Credit, Market and Operational Risk
Bank MAS saat ini tidak memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan KPMM nya. Hal ini sesuai dengan POJK No.11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang KPMM Bank Umum, di mana Bank MAS belum memenuhi kriteria untuk memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan KPMM nya.
Currently Bank MAS does not take into account market risk in its calculation of CAR. This is in accordance with POJK No.11 / POJK.03 / 2016 dated January 29, 2016 concerning CAR of Commercial Banks, in which Bank MAS has not fulfilled the criteria to take into account market risk in its calculation of CAR.
KPMM per Desember 2016 mencapai 28,20% setelah memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional. Pencapaian KPMM/CAR ini mencerminkan Bank MAS yang sehat dan masih memiliki kemapuan untuk melakukan ekspansi.
CAR per December 2016 reached 28,20%, after taking into account credit risk and operational risk. This achievement of CAR reflect that Bank MAS is healthy and still has the ability to expand.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Reserves of Impairment Losses 2016
Saldo awal tahun
31.873.788.381
Beginning balance
Penambahan cadangan
26.574.483.487
Additional provison
(20.619.123)
Recovery provision
-
Writen off for the year
58.427.652.745
Ending balance
Pemulihan cadangan Penghapusan buku selama tahun Saldo akhir tahun Bertambahnya kredit baru dan penurunan kolektibilitas kredit dari beberapa debitur berimbas kepada kenaikan CKPN. CKPN Kredit yang telah dibentuk akhir tahun 2016 sebesar Rp 58,43 miliar, lebih besar dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp 31,87 miliar.
The increase in the amount of new credit and deterioration in credit collectibility of several debtors has an impact on the increase of Allowance for Impairment Losses. Allowance for Impairment Losses which has been formed at the end of 2016 was Rp 58.43 billion, much larger compared to Rp 31.87 billion in the previous year.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
80
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Untuk periode Desember 2016 secara keseluruhan profil risiko Bank tergolong low to moderate, dan sistem pengendalian risiko tergolong kuat.
For the period December 2016 the overall Bank risk profile is relatively low to moderate and the risk control system considered strong.
Risiko
Profil Risisko Risk Profile
Kualitas Implementasi Implementation quality
Risk
Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low Low to Moderate Low to Moderate
Fair Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Fair
Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
81
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Pengukapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko / Disclosure of Net Receivable Risk-Weighted 2016 Tagihan bersih (dalam jutaan Rupiah) / Net Receivable (in million Rupiah) Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
Beban modal/
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
1.714.319
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
-
5.141
-
-
-
-
-
-
-
-
1.028
93
Tagihan kepada bank / Due to bank
- 1.077.194
-
-
-
-
-
-
-
-
215.439
19.297
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
24.759
35.046
889
-
-
-
-
-
23.084
2.078
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
6.782
-
-
6.782
610
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
6.851
-
-
-
-
3.426
308
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
14.531
-
-
-
10.898
981
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
322.791
-
-
-
-
- 3.827.218
-
- 3.891.776
350.260
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets
-
-
-
-
-
-
-
3.379
5.190
-
11.164
1.005
36.286
-
-
-
-
-
-
95.014
980
-
96.484
8.684
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.170
-
4.260.081
383.315
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
1.750.605
1.405.126
24.759
35.046
889
6.851
14.531
3.932.393
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
686
-
-
-
-
-
-
-
-
137
12
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
300
-
-
-
-
-
-
-
105
9
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
1.661
-
-
-
1.246
112
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
203.897
-
-
-
-
-
37.593
-
-
241.490
21.734
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
204.583
300
-
-
-
1.661
37.593
-
-
242.978
21.868
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
82
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
2016 Tagihan bersih (dalam jutaan Rupiah) / Net Receivable (in million Rupiah) Kategori portofolio / Category of portfolio
Beban modal/
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk -
83
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
31 Desember 2016 Tagihan bersih
Bagian yang dijamin dengan/Collateraized by Agunan Garansi Asuransi Lainnya
Net receivable
Collateral
Guarantee
1.714.319
-
-
-
-
-
kredit
Credit insurance
bagian yang tidak tidak dijamin
Others
No collateral
-
-
1.714.319
-
-
-
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
1.072.053
-
-
-
-
1.072.053
60.694
-
-
-
-
60.694
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
6.782
-
-
-
-
6.782
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
6.851
-
-
-
-
6.851
14.531
-
-
-
-
14.531
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
4.150.009
-
-
-
-
4.150.009
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
5.141
-
-
-
-
5.141
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
8.569
-
-
-
-
8.569
132.280
36.286
-
-
-
95.994
-
-
-
-
-
-
7.171.229
36.286
-
-
-
7.134.943
Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
686
-
-
-
-
686
300
-
-
-
-
300
-
-
-
-
-
-
1.661
-
-
-
-
1.661
241.490
-
-
-
-
241.490
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
244.137
-
-
-
-
244.137
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
-
-
-
-
-
-
7.415.366
36.286
-
-
-
7.379.080
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
84
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Pengungkapan eksposur aset di laporan posisi keuangan / Assets exposure disclosure in statement of financial position 2016 Tagihan bersih Net receivable
ATMR sebelum MRK ATMR before MRK
ATMR setelah MRK ATMR after MRK
Dalam jutaan Rupah / in million Rupiah Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure 1.714.319
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
-
1.072.053
214.411
214.411
5.141
1.028
1.028
Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
60.694
23.084
23.084
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
6.782
6.782
6.782
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
6.851
3.426
3.426
14.531
10.898
10.898
4.150.009
3.891.776
3.891.776
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
8.569
11.164
11.164
132.280
-
96.484
7.171.229
4.162.569
4.259.053
Pengungkapan eksposur kewajiban Komitmen Kontinjensi pada transaksi rekening Administratif Assets exposure disclosure off-balance sheet 2016 Tagihan bersih Net receivable
ATMR sebelum MRK ATMR before MRK
ATMR setelah MRK ATMR after MRK
Dalam jutaan Rupah / in million Rupiah Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
686
137
137
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
300
105
105
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
1.661 -
1.246 -
1.246 -
241.490
241.490
241.490
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
85
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
-
-
-
244.137
242.978
242.978
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan / Credit risk concentration by counterparties 2016 Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
Korporasi/Corporate
-
-
-
320.047.879.380
3.815.606.693.545
5.141.192.019
14.354.063.290
4.155.149.828.234
58,94%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
434.675.315.900
-
409.218.027.836
996.597.080.656
-
-
2.717.408.174
1.843.207.832.566
26,15%
Bank/Banks
-
436.304.450.349
-
503.133.142.125
-
-
3.724.686.631
943.162.279.105
13,38%
Konsumer dan ritel/ Consumer and retail
-
-
-
-
14.460.193.931
-
71.049.503 14.
531.243.434
0,21%
Lainnya/Others
-
-
-
-
93.393.267.326
-
373.685.020
93.766.952.346
1,33%
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
5.141.192.019
21.240.892.618
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
-
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836 1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
Pihak lawan/ Counterparty
Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Efek-efek/ Marketable securities
Kredit yang diberikan /Loans
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivable
Aset lain-lain/ Other assets
Jumlah/ Total
%
Rekening Administratif
7.049.818.135.685 100,00%
(58.427.652.745)
21.240.892.618 6.991.390.482.940
Off-Balance Sheet 2016
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit facilities to customers
Garansi yang diberikan/ Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
1.019.485.424.732
34.491.326.574
1.053.976.751.306
98,79%
-
-
-
0,00%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks
0,00%
-
-
-
0,00%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
8.306.906.571
3.101.800.000
11.408.706.571
1,07%
Lainnya/Others
1.500.000.000
-
1.500.000.000
0,14%
1.029.292.331.303
37.593.126.574
1.066.885.457.877
100,00%
Jumlah/Total
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
86
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan wilayah geografis / Credit risk concentration by geographic area
2016 Wilayah / Area
DKI Jakarta
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks Placement with Bank
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Indonesia and other banks
Efek-efek/ Marketable securities
Kredit yang diberikan / Loans
Tagihan Akseptasi Acceptance receivable
Aset lain-lain/ Other assets
Jumlah Total
%
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
1.819.883.834.237
5.141.192.019
14.726.309.566
Jawa Barat / West Java
-
-
-
-
646.706.200.293
-
1.948.494.471
648.654.694.764
Jawa Timur/ East Java
-
-
-
-
562.924.581.920
-
1.554.412.193
564.478.994.113
8,01%
Banten
-
-
-
-
227.653.414.763
-
561.459.570
228.214.874.333
3,24%
2.450.216.818
668.742.340.407
9,49%
Lainnya/Others Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
-
-
-
-
666.292.123.589
-
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
5.141.192.019
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2016
Wilayah/ Area
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit facilities to customers
Garansi yang diberikan/ Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
DKI Jakarta
547.379.340.032
12.456.180.315
559.835.520.347
52,47%
Jawa Barat / West Java
112.007.269.256
-
112.007.269.256
10,50%
Jawa Timur / East Java
128.202.953.408
19.327.659.509
147.530.612.917
13,83%
Banten
51.963.225.204
-
51.963.225.204
4,87%
189.739.543.402
5.809.286.750
195.548.830.152
18,33%
1.029.292.331.302
37.593.126.574
1.066.885.457.876
100,00%
Lainnya/Others Jumlah/Total
87
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
4.939.727.232.068 70,07% 9,20%
21.240.892.618 7.049.818.135.685 100,00%
-
(58.427.652.745)
21.240.892.618 6.991.390.482.940
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset / Credit risk concentration by quality of assets 2016 Fitch Ratings
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ BB+ - BBs/d BBB-
B+ - B-
CCC - C
RD
D
Standard and Poor's
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ BB+ - BBs/d BBB-
B+ - B-
CCC s/d CCC-
CC - C
D
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA(idn)
AA+(idn)
AAA
AA+ - AA-
A+ - A-
BBB+ s/d BBB-
Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada bank Lain/ Current accounts with other banks 217.751.078.293
-
-
-
-
PT Pefindo
Dikurangi cadangan penurunan kerugian nilai/ Less allowance for impairment losses
A+(idn) BBB+(idn) BB+(idn) B+(idn) CCC(idn) RD(idn) D(idn) s/d AA-(idn) s/d A-(idn) -BBB-(idn)- BB-(idn) - B-(idn) - C(idn) CCC
SD
D
Tanpa peringkat/ Non rating
Jumlah/ Total
-
-
-
-
434.675.315.900
434.675.315.900
-
434.675.315.900
BB+ B+ - Bs/d BB-
Jumlah-bersih/ Total-net
-
-
-
-
-
-
-
-
218.553.372.056
436.304.450.349
-
436.304.450.349
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks 128.890.000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
280.328.027.836
409.218.027.836
-
409.218.027.836
Efek-efek/ Marketable securities
-
109.552.138.911
-
-
-
-
-
- 1.709.754.402.279
1.819.778.102.161
-
1.819.778.102.161
471.560.971
Kredit yang diberikan/ Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
- 3.923.460.154.802
3.923.460.154.802
(58.427.652.745)
3.865.032.502.057
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
5.141.192.019
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.141.192.019
-
5.141.192.019
-
-
-
-
-
-
-
-
21.240.892.618
21.240.892.618
-
21.240.892.618
- 109.552.138.911
-
-
-
-
-
- 6.588.012.165.491 7.049.818.135.685 (58.427.652.745) 6.991.390.482.940
Aset lain-lain/ Other Assets
-
Jumlah/Total
352.253.831.283
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan analisa penurunan nilai / Credit risk concentration by allowance for impairement losses 2016
Nilai tercatat/ Carrying amount
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
434.675.315.900
434.675.315.900
-
-
Giro pada bank lain / Current accounts with other banks
436.304.450.349
436.304.450.349
-
-
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
409.218.027.836
409.218.027.836
-
-
Efek-efek/Marketable securities
1.819.778.102.161
1.820.070.544.021
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
3.923.460.154.802
3.835.836.316.302
-
87.623.838.500
5.141.192.019
5.141.192.019
Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivable Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
21.240.892.618
21.240.892.618
-
-
7.049.818.135.685
6.962.486.739.045
-
87.623.838.500
(58.427.652.745)
(14.708.855.081)
-
(47.718.797.664)
6.991.390.482.940
6.947.777.883.964
-
39.905.040.836
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
88
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri / Credit risk concentration by industrial sector
2016
Pihak lawan/ Counterparty
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Pemerintahan/ Governmental institution
434.675.315.900
Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek/ Marketable securities
Kredit yang diberikan /Loans
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivable
409.218.027.836
1.286.651.170.581
-
Aset lain-lain/ Other assets
Jumlah/ Total
%
-
2.717.408.174 2.133.261.922.491
30,26%
Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution
-
436.304.450.349
-
503.133.142.126
-
-
6.467.645.568
945.905.238.043
13,42%
Perdagangan besar dan eceran/ Wholesale and retail trading
-
-
-
-
1.353.618.627.749
-
3.159.957.071 1.356.778.584.820
19,25%
Industri pengolahan/ Manufacturing
-
-
-
-
949.407.530.028
-
2.429.963.157
951.837.493.185
13,50%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies
-
-
-
-
292.556.903.190
-
1.670.132.765
294.227.035.955
4,17%
Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers
-
-
-
-
343.976.473.786
-
1.390.229.956
345.366.703.742
4,90%
Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others
-
-
-
-
95.792.030.466
-
494.290.310
96.286.320.776
1,37%
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/ Health and social services
-
-
-
-
227.063.698.476
-
1.027.854.489
228.091.552.965
3,24%
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/ Community services, social culture, entertainment, and other individual services
-
-
-
-
52.431.674.205
-
164.358.359
52.596.032.564
0,75%
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication
-
-
-
29.993.789.454
335.478.936.821
-
1.148.691.976
366.621.418.251
5,20%
238.645.396.078
-
369.264.311
239.014.660.389
3,39%
-
-
-
-
34.488.884.003
5.141.192.019
201.096.482
39.831.172.504
0,56%
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
5.141.192.019
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
Konstruksi/ Constructions Lain-lain/Others Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
89
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
21.240.892.618 7.049.818.135.685 100,00%
-
(58.427.652.745)
21.240.892.618 6.991.390.482.940
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2016
Wilayah/ Area Pemerintahan/Governmental institution Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit facilities to customers
yang diberikan/ Guarantees issued
Garansi Jumlah/ Total
%
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
554.111.722.232
12.095.345.315
566.207.067.547
53,07%
Industri pengolahan/Manufacturing
216.518.992.946
74.800.000
216.593.792.946
20,30%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies
54.543.728.650
19.589.659.509
74.133.388.159
6,95%
Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers
43.488.058.061
-
43.488.058.061
4,08%
Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services
1.500.000.000
-
1.500.000.000
0,14%
36.311.430.291
-
36.311.430.291
3,40%
4.961.185.988
-
4.961.185.988
0,47%
Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication
19.379.979.249
-
19.379.979.249
1,82%
Konstruksi/Constructions
76.244.559.425
5.833.321.750
82.077.881.175
7,69%
Lain-lain/Others
22.232.674.461
-
22.232.674.461
2,08%
1.029.292.331.303
37.593.126.574
1.066.885.457.877
100,00%
Jumlah/Total
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
90
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Eksposure risiko likuiditas berdasarkan maturity gap / Liqudity risk exposure by maturity gap
2016 Jatuh tempo / Maturity
= 1 bulan/ = 1 month
> 1 bln s.d 3 bln/ > 1 month to 3 months
> 3 bln s.d 12 bln/ > 12 bln s.d 60 bln/ > 3 months to > 12 months to 12 months 60 months
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo/ > 60 bulan No contractual > 60 months maturity
Nilai tercatat/ Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position ASET/ASSETS Kas/Cash
36.285.724.979
-
-
-
-
-
36.285.724.979
434.675.315.900
-
-
-
-
-
434.675.315.900
Giro pada bank lain/ Current account with other banks
436.304.450.349
-
-
-
-
-
436.304.450.349
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks
409.218.027.836
-
-
-
-
-
409.218.027.836
Efek-efek/ Marketable securities
359.478.626.420
474.138.222.098
364.642.846.091
601.126.587.164
20.391.820.388
-
1.819.778.102.161
Kredit yang diberikan/ Loans
1.820.794.770.915
606.530.966.426
813.754.007.788
-
3.923.460.154.802
Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia
294.720.525.666
387.659.884.007
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
2.914.207.978
2.226.984.041
Aset lain-lain / Other assets *
21.240.892.618
Jumlah aset/Total assets 1.994.837.771.746
5.141.192.019
864.025.090.146
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses
-
-
Jumlah aset-bersih/ Total assets-net
1.994.837.771.746
864.025.090.146
-
-
36.156.024.157
57.396.916.775
2.185.437.617.006 1.207.657.553.590
-
834.145.828.176
36.156.024.157
7.122.259.884.821
-
-
(58.427.652.745)
(58.427.652.745)
2.185.437.617.006 1.207.657.553.590
834.145.828.176
(22.271.628.588)
7.063.832.232.076
-
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/ Obligations due immediately **
15.639.345.917
-
-
-
-
-
15.639.345.917
Simpanan nasabah/ Deposits from customers
5.174.988.938.699
380.480.018.395
212.741.920.379
-
-
-
5.768.210.877.473
Simpanan Bank / Deposits from Banks
11.500.000.000
-
-
-
-
-
11.500.000.000
2.914.207.978
2.226.984.041
-
-
-
-
5.141.192.019
Kewajiban Akseptasi / Acceptance Payable Utang pajak/ Taxes payables
11.339.393.601
-
-
-
-
-
11.339.393.601
Liabilitas lain-lain/ Other liabilities ***
-
10.394.781.836
-
-
-
-
10.394.781.836
Jumlah liabilitas/ Total liabilities
5.216.381.886.195
393.101.784.272
212.741.920.379
-
-
-
5.822.225.590.846
Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
(3.221.544.114.449)
470.923.305.874
1.972.695.696.627 1.207.657.553.590
834.145.828.176
(22.271.628.588)
1.241.606.641.230
*) Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga. **) Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah deposito. ***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi. *) Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities. **) Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits. ***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
91
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Pengungkapan Struktur Modal dan Eksposur Risiko Disclosure of Capital and Risk Exposure
Eksposure risiko pasar berdasarkan mata uang / Market risk exposure by foreign exchange
Aset dan rekening administratif / Assets and administrative
Liabilitas dan rekening administratif / Liabilities and administrative
2016
Posisi devisa neto/ Net open position
Nilai absolut / Absolute value
Laporan Posisi Keuangan
Statement of Financial Position
Mata Uang Currency Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Dolar Hongkong EURO Eropa Yen Jepang Yuan Cina Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Jumlah Modal Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan rekening administratif)
519.028 955 2.228 241 143 325 277 523.196 523.196
519.365 44 2.374 2 521.785 521.785
(337) 911 (146) 241 143 323 277 1.411 1.411
337 911 146 241 143 323 277 2.377 2.377 1.309.282
0,18%
United States Dollar Australian Dollar Singapore Dollar Hongkong Dollar EURO Europe Japan Yen China Yuan Administrative United Stated Dollar Total Equity Net open position ratio (Statement of financial position and off-balance sheet)
Pengungkapan kualitatif risiko operasional berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar / Disclosure of quantitative operational risk by Basic Indicator Approach 2016 ( rata-rata 3 tahun terakhir )/ Gross income (average of last 3 years)
Pendapatan bruto Beban modal/ Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar/ Basic indicator approach
121.958
18.294
228.671
Jumlah /Total
121.958
18.294
228.671
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
92
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sebagai perusahaan yang taat peraturan, penerapan GCG di Bank MAS mengacu pada beberapa ketentuan yang berlaku yaitu antara lain UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dalam prakteknya, Bank MAS senantiasa mengikuti perkembangan terkini dan best practices GCG yang berlaku antara lain Pedoman Umum GCG, Pedoman GCG Perbankan Indonesia.
As a rule-abiding company, the bank implements its GCG subject to the applicable rules, among others, the Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 55/POJK.03/2016 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. In practice, Bank MAS always follows the current development and GCG best practices in effect, including GCG General Guidelines, GCG Guidelines for Banks in Indonesia.
93
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS) menyadari bahwa melalui penerapan GCG maka Bank MAS akan tumbuh menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan dapat mencapai tujuannya. Untuk itu, Bank MAS berkomitmen untuk senantiasa menempatkan GCG sebagai fondasi utama dalam menjalankan bisnis perusahaan serta untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan persaingan usaha di masa-masa mendatang khususnya di sektor industri perbankan. Komitmen ini didukung penuh oleh seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank MAS.
Bank Multiarta Sentosa (Bank MAS) realized that, by implementing GCG, it will grow into a going concern and can achieve its objectives. Therefore, Bank MAS is committed to always place GCG as its main foundation in running the business and maintaining the existence of the company in facing the challenges and competitions in the future particularly in banking industry. This commitment is fully supported by all the management and employees of Bank MAS.
Sebagai perusahaan yang taat peraturan, penerapan GCG di Bank MAS mengacu pada beberapa ketentuan yang berlaku yaitu antara lain UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Dalam prakteknya, Bank MAS senantiasa mengikuti perkembangan terkini dan best practices GCG yang berlaku antara lain Pedoman Umum GCG, Pedoman GCG Perbankan Indonesia.
As a rule-abiding company, the bank implements its GCG subject to the applicable rules, among others, the Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies, the Financial Services Authority (OJK) Regulation No. 55/POJK.03/2016 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. In practice, Bank MAS always follows the current development and GCG best practices in effect, including GCG General Guidelines, GCG Guidelines for Banks in Indonesia.
Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Tata Kelola pada Bank MAS yang tercermin dari governance system yang mencakup governance structure, governance process dan governance outcome pada 11 (sebelas) faktor yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. Penilaian pelaksanaan GCG dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya. Penilaian tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan Risiko (Risk Based Bank Rating/RBBR).
This report sets out the implementation of Bank MAS Good Corporate Governance as reflected from the governance system, which covers governance structure, governance process and governance outcome in the eleven (11) factors required by the Financial Services Authority / Bank Indonesia. Assessment on the implementation of GCG is carried out by self assessment method based on reports and other supporting documentary evidence. Such assessment is an integral part of Banks Solvency Level using Risk Based Bank Rating (RBBR) approach.
Bank MAS terus mendorong peningkatan cakupan implementasi GCG di berbagai aspek dan di setiap tingkatan dan jenjang organisasi perusahaan, antara lain dengan terus menyempurnakan GCG structure yang dimiliki, sosialisasi secara berkelanjutan serta melaksanakan self assessment penilaian GCG secara berkala untuk mendukung penerapan GCG yang semakin efektif. Implementasi GCG berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang meliputi: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF) yaitu:
Bank MAS continues to promote increased coverage of its GCG implementation in various aspects and at each level and stage of the companys organization, among others, by continuously improving the GCG structure it has, continuously conducting familiarization and conducting regular GCG self assessment to ensure that the implementation of GCG becomes more effective. The implementation is based on GCG principles: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness (TARIF), as elaborated below:
1. Transparansi (Transparency) :
1. Transparency :
· Bank menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh seluruh stakeholders sesuai dengan haknya. · Bank MAS mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha, strategi Bank, kondisi keuangan,susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, cross share holding, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, status kepatuhan, sistem dan implementasi good corporate governance serta informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal
· The Bank provides information in a timely, adequate, clear, accurate and comparable manner, which is easily accessible by all stakeholders in accordance with their entitlement. · Bank MAS discloses information, including, without limitation to, its visions, missions, corporate objectives, strategies, financial conditions, compositions of and compensation to its directors, controlling shareholders, cross-shareholders, and executive officers, risk management, internal monitoring and control systems, compliance status, good corporate governance procedures and implementation and material information and facts that may affect investors decisions.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
94
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
· Prinsip keterbukaan yang tidak mengabaikan ketentuan kerahasiaan Bank sesuai dengan peraturan perundangundangan, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi. · Bank MAS menyampaikan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan melalui Media massa dan Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga-lembaga independen lainnya. · Bank MAS telah memilik homepage () yang yang berisi informasi terkait transparansi sehingga mudah diakses oleh seluruh stakeholders.
· The principle of transparency shall not disregard the provision on Bank secrecy in accordance with laws and regulations, official secrets and personal rights. · Bank MAS submits its Quarterly Published Financial Statements through mass media and Annual Report to the Financial Services Authority and other independent agencies. · Bank MAS already has a homepage (www.bankmas.co.id) which contains transparency-related information in order to be easily accessible by all stakeholders.
2. Akuntabilitas (Accountability) :
2. Accountability :
· Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Bank dan seluruh karyawan telah ditetapkan secara jelas dan selaras dengan visi, misi dan strategi Bank MAS. · Bank meyakini bahwa semua organ Bank mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. · Bank MAS memiliki ukuran kinerja untuk seluruh jajaran Bank yang konsisten dengan sasaran usaha Bank dan didukung dengan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan Bank.
· Details of duty and responsibility of each of the Banks organ and all employees have been stipulated clearly and in conformance Bank MAS vision, mission and strategy. The Bank believes that all of its organs have capacity in accordance with their duty and responsibility in the implementation of Good Corporate Governance. Bank MAS has a performance standard for all levels of the Bank which is consistent with the Banks business target and supported with an effective internal control system in the management of the Bank.
3. Pertanggungjawaban (Responsibility) :
3. Responsibility :
· Bank MAS selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. · Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap organ Bank harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (Code of Conduct) yang telah disepakati. · Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial Bank MAS memperhatikan kondisi masyarakat terutama di sekitar Bank dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
· Bank MAS always holds on to the principle of prudency and ensures compliance with laws and regulations as well as applicable provisions. · In implementing its duty and responsibility, each of the Banks organ must hold on to business ethics and Code of Conduct which have been agreed upon. · In implementing its social responsibility, Bank MAS observes the condition of the community, particularly those in the surrounding of the Bank by preparing adequate planning and implementation.
4. Independensi (Independency) :
4. Independency :
Bank MAS bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga setiap pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif
Bank MAS is free from conflict of interests, is not affected by certain interests, avoids domination by any party whosoever and is free from any influence or pressure, so that any decision making can be performed objectively.
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness):
5. Fairness :
· Bank MAS sangat menghargai dan memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan Bank .
· Bank MAS really appreciates and provides the opportunity to all stakeholders to give input for the Banks interest.
95
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
· Bank MAS selalu memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan dan/atau gender.
Bank MAS always observes the interest of all stakeholders based on the principle of equality and fairness without making differentiation based on ethnicity, religion, race, group and/or gender.
Untuk melaksanakan hal tersebut telah dilakukan penyempurnaan struktur tata kelola (governance structure), optimalisasi tugas dan tanggungjawab struktur tata kelola dan penyempurnaan governance process.
In order to implement the above, the bank has enhanced its governance structure, optimized the duty and responsibility of governance structure and enhanced the governance process.
Penerapan GCG tercermin dari interaksi seluruh organ organisasi di Bank MAS yang meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran Manajemen serta seluruh karyawan dalam menciptakan Budaya Kerja berdasarkan pada Kode Etik, visi dan nilai-nilai perusahaan. Dalam pelaksanaannya penerapan GCG di Bank MAS, dilakukan melalui :
The implementation of GCG is reflected in the interaction among all organizational organs at Bank MAS, which consist of the General Shareholders Meeting (GSM), Board of Commissioners, Board of Directors and all levels of Management as well as all employees in creating a Work Culture based on the companys Code of Ethics, vision and values. In the implementation, the application of GCG at Bank MAS is conducted through the following:
Komitmen Tata Kelola
Governance Commitment
Komitmen pelaksanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen Bank. Praktik-praktik penerapan aspek GCG dan dan nilai-nilai yang dianut oleh Bank yakni : kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamis serta komitmen menjadi dasar bagi governance commitment di Bank MAS. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik terhadap aktivitas kerja, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan code of conduct (Komitmen Integritas) serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank MAS menyadari bahwa dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, akan mampu mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk itu bank MAS berkomitmen dan bertekad menjadikan nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik sebagai pilar utama yang akan menopang pertumbuhan usaha Bank MAS.
Commitment for the implementation of good governance has been announced and implemented by all levels of the Banks management. Practices of the implementation of GCG aspects and values adhered by the Bank, namely entrepreneurship, ethics, cooperation, dynamics and commitment, have become the basis for governance commitment at Bank MAS. This commitment is actualized in the form of good management of work activities, quality of human resources and implementation of code of conduct (Commitment for Integrity) as well as compliance with the applicable laws and regulations. Bank MAS is aware of that implementing good corporate governance shall enable it to achieve the stipulated objective. For that purpose, Bank MAS is committed and determined to make the values of good corporate governance its main pillar which shall support Bank MAS business growth.
Sruktur Tata Kelola
Governance Structure
Bank MAS telah memiliki governance structure yang sangat memadai untuk melaksanakan tata kelola yang baik. Jumlah, komposisi, kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi yang memadai sesuai dengan kompleksitas usaha Bank MAS. Penunjukannya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
Bank MAS has a governance structure in place, which is highly adequate for the implementation of good governance. The number, composition, and competency of the Board of Commissioners and Board of Directors have been adequate in accordance with business complexity at Bank MAS. Their appointment has been made in accordance with and based on recommendation from the Remuneration and Nomination Committee. The governance structure is strengthened by the formation of the following: 1. Committees under the Board of Commissioners, namely Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee.
Governance structure diperkuat dengan dibentuk -nya : 1. Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
96
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. 3. 4. 5.
Satuan Kerja Audit Internal. Satuan Kerja Kepatuhan. Satuan Kerja Manajemen Risiko. Satuan Kerja Strategi Anti Fraud
2. 3. 4. 5.
Internal Audit Work Unit. Compliance Work Unit. Risk Management Work Unit. Anti-Fraud Strategy Work Unit
Terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerjasatuan kerja tersebut dengan unit kerja operasional dan unit kerja bisnis sehingga dapat melaksanakan fungsinya secara independen.
There is a clear separation of function among these work units, namely between operations work units and business work units, in order to perform their function independently.
Seluruh Satuan Kerja tersebut telah dibentuk oleh Bank MAS sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya serta memiliki pedoman kerja tertulis sebagai landasan kerja.
All of these Work Units have been formed by Bank MAS in accordance with Bank Indonesia provisions and supported by human resources who have the competency in accordance with their duty and responsibility and who have written work guidelines upon which their work is based.
Seluruh Unit Kerja telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang jelas dengan memiliki job description dan pedoman kerja sesuai dengan s truktur organisasi Bank .
All Work Units have clear main duty and function through job description and work guidelines in accordance with the organizational structure of the Bank.
Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, Bank telah membuat kebijakan dan prosedur yang lengkap dan selalu dilakukan proses pengkinian serta disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kebijakan dan prosedur tersebut di transparansikan kepada seluruh pegawai baik secara langsung melalui sosialisasi maupun dengan cara mempublikasikan dalam media yang bisa diakses oleh seluruh pegawai.
In order that governance may be carried out properly, the Bank has prepared complete policies and procedures, which are always updated and adjusted to Bank Indonesia regulations as well as applicable laws and regulations. The policies and procedures are transparently disclosed to all employees, either directly through dissemination or by publishing them in media accessible by all employees.
Proses Tata Kelola
Governance Process
Dilakukan melalui pelaksanaan aktivitas yang selaras dengan prinsip-prinsip GCG serta memastikan pengelolaan dan pemantauan Risiko telah dilakukan dengan baik.
This process is performed through the implementation of activities which are in line with the principles of GCG and ensures that Risk management and monitoring have been conducted properly.
Selain kelengkapan kebijakan dan prosedur, aktivitas bisnis Bank juga didukung dengan sistem informasi manajemen yang memadai yang memudahkan Bank mendapatkan data yang akurat, tepat waktu untuk pengambilan keputusan dan pelaporan kepada pihak yang ditentukan sesuai peraturan Bank Indonesia dan peraturan instansi lainnya yang terkait dengan aktivitas Bank.
In addition to the complete policies and procedures, the Banks business activities are also supported by an adequate management information system which facilitates the Bank in obtaining accurate, timely data for decision making and reporting to the stipulated party in accordance with Bank Indonesia regulations and regulations of other institutions which are relevant to the Banks activities.
Hasil Tata Kelola
Governance Outcomes
Melalui pencapaian kinerja Bank baik secara kuantitatif maupun kualitatif mencakup keuangan dan non keuangan, serta apresiasi dari pihak eksternal.
Governance outcomes are the achievement of the Banks performance, both quantitative as well as qualitative, which consists of financial and non-financial performance, as well as appreciation from external parties.
97
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan GCG yang efektif ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha Bank MAS melalui kinerja keuangan yang baik, pertumbuhan usaha dan komitmen dalam menerapkan praktik-praktik perbankan yang sehat.
Such effective implementation of GCG is highly useful for Bank MAS business continuity through good financial performance, business growth and commitment for the i m p l e m e n t a t i o n of h e a l t hy b a n k i n g p ra c t i ce s .
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum, Bank MAS telah melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2015, dan menyampaikan hasil self assessment tersebut kepada stakeholders maupun pihak lain yang berkepentingan sebagai informasi sekaligus sebagai s a l a h s a t u b e n t u k Ke pa t u h a n B a n k te r h ad a p ketentuan/peraturan yang berlaku.
Pursuant to Bank Indonesia Circular Letter No.15/15/DPNP dated April 29, 2013 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks, Bank MAS has performed a self-assessment on the adequacy of Good Corporate Governance implementation in 2015, and submitted the result of self-assessment to stakeholders and other interested parties for information and at the same time as a form of the Banks Compliance with the applicable provisions/regulations.
Dengan melaksanakan tata kelola yang baik (Good Governance) pada kegiatan usaha, baik secara struktur (Governance Structure) maupun proses pengelolaannya (Governance Process) secara transparan, akuntabel, berkeadilan dan taat hukum serta dapat dipertanggungjawabkan dan melindungi stakeholders. Maka Bank MAS telah menanamkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai bagian dari budaya perusahaan yang senantiasa dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka pencapaian visi, misi serta nilainilai perusahaan yang memiliki komitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik serta menerapkan prosedur dan kebijakan berdasarkan best practise.
By implementing Good Governance in business activities, both in terms of structure (Governance Structure) as well as management process (Governance Process) in a transparent, accountable, fair and law-abiding way with due accountability which protects stakeholders, Bank MAS has cultivated the principles of Good Corporate Governance as part of corporate culture which shall always be kept, maintained, and improved in terms of quality in the context of achievement of vision, mission and values of a company which has the commitment to implement good corporate governance and apply procedures and policies based on best practice.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
98
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pelaksanaan Good Corporate Governance Implementation of Good Corporate Governance
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. General Shareholders Meeting (GSM)
RUPS merupakan organ Perseroan tertinggi, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengambil keputusan atas hal-hal utama dan strategis yang mempengaruhi jalannya usaha Perseroan. RUPS telah diselenggarakan dengan baik sehingga dapat mengambil keputusan sesuai dengan arah dan kebijakan Bank dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
GSM is the highest organ of the Company and has the authority not vested in the Board of Commissioners and Board of Directors in making decision on major and strategic issues affecting the course of the Companys business. GSM has been conducted properly in order to make decisions in accordance with the direction and policy of the Bank and the applicable laws and regulations.
Pada tahun 2016, Bank MAS telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebanyak 1 (satu) kali yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 23 Mei 2016, dan keputusan penting yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
In 2016, Bank MAS has held 1 (one) General Shareholders Meeting, namely the Annual General Shareholders Meeting (AGSM) on May 23, 2016, with important decisions made as follows:
· Menyetujui dan mengesahkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas kinerja Perseroan untuk Tahun Buku yang b e r a k h i r pad a ta n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 5 ; · Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Tanubrata, Susanto, Fahmi dan Rekan (anggota dari BDO International Limited) sebagaimana tercantum dalam laporannya No. 333/2-B158/WBS-2/12,15 tanggal 22 Maret 2016; · Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledige acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan pelaksanaan pengawasan yang telah dijalankan dan Dewan Komisaris selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan; · Menyetujui tidak adanya pembagian Dividen kepada pemegang saham untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, pembentukan cadangan wajib sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), dan seluruh sisa laba bersih tahun 2014 dibukukan sebagai laba ditahan Peseroan untuk penguatan modal, berdasarkan pasal 8 ayat 3 (B) dan pasal 19 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan;
· To approve and ratify Supervisory Report of the Board of Commissioners and Accountability Report of the Board of Directors on the Companys performance for the Fiscal Year ended on December 31, 2015; · To approve and ratify Financial Statements of the Company for the Fiscal Year ended on December 31, 2015 which has been audited by Tanubrata, Susanto, Fahmi and Partner Accounting Firm (member of BDO International Limited) as stated in its report No. 332/2-B158/WBS-1/12,15 dated March 22, 2016; · To fully discharge and release from responsibilities (volledige acquit et de charge) the Board of Directors for the act of managing the company and implementation of supervisory which has been carried out and the Board of Commissioners for the Fiscal Year ended on December 31, 2015, insofar that such act is reflected in the Annual Report and Financial Statements; · To approve of no disbursement of Dividend to shareholders for the Fiscal Year ended on December 31, 2015, formation of required reserves in the amountof Rp 1,000,000,000.00 (one billion rupiah), all of the remaining balance of net income for the year 2015 is booked as the Companys retained earnings as capital strengthening, under article 8 paragraph 3 (B) and article 19 paragraph 1 of the Companys Articles of Association;
99
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
· Menyetujui dan memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik dalam rangka audit laporan keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2016 berdasarkan rekomendasi Komite Audit, serta menetapkan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik tersebut termasuk untuk melakukan segala sesuatunya berkenaan dengan penunjukkan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik sesuai dengan ketentuan yang berlaku; · Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji, honorarium dan/atau tunjangan lainnya termasuk tapi tidak terbatas antara lain gratifikasi, hadiah, manfaat, asuransi serta tunjangan dalam bentuk apapun lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2016.
· To approve and grant authority and power to the Board of Commissioners and Board of Directors to appoint a Public Accountant Firm and a Public Accountant in the context of audit on the financial statements of the Company for the 2016 Fiscal Year based on recommendation from Audit Committee, and to stipulate honorarium for the Public Accountant Firm and PublicAccountant, including to perform any action related to the appointment of Public Accountant Firm and Public Accountant in accordance with the applicable provision; · To approve to grant authority to the Board of Commissioners to stipulate salary, honorarium and/or other allowances including but not limited to gratification, gift, benefit, insurance as well as allowance in any other form whatsoever to the Board of Commissioners and Board of Directors for the year 2016.
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memastikan terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank serta mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank serta memberi nasihat kepada Direksi
Board of Commissioners is incharge of performing general and/or specific supervision in accordance with the Articles of Association, ensuring the implementation of Good Corporate Governance in any business activity of the Bank as well as directing, monitoring, and evaluating the implementation of the Banks strategic policy and providing advice to the Board of Directors.
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Number and Composition of Board of Commissioners
Per tanggal 31 Desember 2016 anggota Dewan Komisaris Bank MAS berjumlah 3 (tiga) orang dengan komposisi sebagai berikut :
As of December 31, 2016, there were 3 (three) members of the Board of Commissioners with the composition as follows:
Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Number and Composition of Board of Commissioners Nama
Jabatan
Domisili
Name
Position in Organization
Domicile
Tanggal Persetujuan OJK
Tanggal Pengangkatan Pertama
Juwita Ekawati Winoto
Komisaris Utama
Indonesia
8 Maret 2012
15 Maret 2012
Tommy Mukdani
Komisaris Independen
Indonesia
3 Mei 2010
25 May 2010
Nancy Herawati
Komisaris Independen
Indonesia
17 Juni 2013
25 June 2013
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Date of Approval by OJK
March 8, 2012
May 3, 2010
June 17, 2013
First Date of Assignment
March 15, 2012
May 25, 2010
June 25, 2013
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Work Guidelines and Rules of Order of the Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata tertib Kerja yang tertuang dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK/KOM/242/032007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib
In performing its duty, the Board of Commissioners has Work Guidelines and Rules of Order in place as set forth in Decision Letter of the Board of Commissioners No. SK/KOM/242/032007 dated March 23, 2007 concerning Work Guidelines and Rules
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
100
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kerja Dewan Komisaris yang memuat antara lain : · Tugas, Tanggung Jawab dan Etika Kerja · Rapat · Pembagian Kerja · Komite-Komite · Lain-Lain · Penutup
of Order of the Board of Commissioners which contain, among other things, the following: Duty, Responsibility and Work Ethics Meetings Division of Work Committees Miscellaneous Closing
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duty and Responsibility of the Board of Commissioners
Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diantaranya adalah :
In the context of Good Corporate Governance implementation, the duty and responsibility of the Board of Commissioners are, among other things, as follows: · Performing supervision to ensure the implementation of the principles of Good Corporate Governance in any of the Banks business activities at all ranks and levels of the organization. · Performing supervision on the implementation of the duty and responsibility of the Board of Directors and providing advice to the Board of Directors. · Providing direction, monitoring and evaluating the implementation of the Banks strategic policies. · In performing supervision, the Board of Commissioners is not involved in the decision making on the Banks operating activities, except for other matters stipulated in the Banks Articles of Association and/or applicable laws and regulations. · Ensuring that the Board of Directors has followed-up on audit findings and recommendation from the Internal Audit Work, external auditor, result of supervision by the Financial Services Authority and/or result of supervision by other authorities. · Reporting and giving notification to the Financial Services Authority/Bank Indonesia by no later than 7 (seven) business days since it is found, any violation against laws and regulations in the field of finance and banking and of any situation or forecasted situation which may jeopardize the Banks business continuity. · In order to support the effectiveness of implementation of its duty and responsibility, the Board of Commissioners forms the following committees: Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.
·
·
· ·
·
·
·
Melakukan pengawasan untuk memas tikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Memberikan arahan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. Dalam melakukan pengawasan Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. Melaporkan dan memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan, setiap pelanggaran peraturan perundangan di bidang keuangan dan perbankan dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat m e m ba h a y a k a n ke l a n g s u n g a n u s a h a B a n k . Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris membentuk : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran
Frequency of Meetings and Attendance Level
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah dan dituangkan dalam risalah rapat serta didokumentasikan dengan baik.
Board of Commissioners meetings are held on a regular basis, at least 4 (four) times in a year, and are attended in person by all members of the Board of Commissioners. Decisions are made based on consultation and set forth in the minutes of meeting and documented properly.
101 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
In the year 2016, the Board of Commissioners has held 6 (six) meetings with the details as follows:
Selama tahun 2016 Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 6 (enam) kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
Frekuensi Pertemuan Frequency of Meetings Nama
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
% of Attendance
Juwita Ekawati Winoto
6
6
100%
Tommy Mukdani
6
6
100%
Nancy Herawati
6
6
100%
Name
Number of Meeting
% Kehadiran
Rekomendasi Dewan Komisaris
Recommendation of the Board of Commissioners
Rekomendasi Dewan Komisaris disampaikan melalui Memo Intern kepada Direksi. Selain itu juga disampaikan secara langsung melalui rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Recommendation of the Board of Commissioners is submitted through Internal Memo to the Board of Directors. In addition to that, recommendation is also submitted directly in joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Pelatihan Dewan Komisaris
Training for Commissioners
Untuk Menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, sepanjang tahun 2016 anggota Dewan Komisaris Bank telah mengikuti pelatihan/training antara lain :
To support the performance of their activities during 2016, the Banks Commissioners attended trainings, among others, as follows:
Nama
Materi Pelatihan
Penyelenggara Organizer
Place and Date
Juwita Ekawati Winoto
Bank Devisa Batch III
Orbit Mitra Edukasi
13 Januari 2016
APU - PPT
PPATK
16 November 2016
Bank Devisa Batch IV
Orbit Mitra Edukasi
23 Januari 2016
CKPN
BDO
APU - PPT
PPATK
Name
Tommy Mukdani
Nancy Herawati
Training Material
Tempat dan Tanggal
January 13, 2016
November 16, 2016
January 13, 2016
23 Juli 2016
July, 23, 2016
16 November 2016 November 16, 2016
Bank Devisa Batch III
Orbit Mitra Edukasi
13 Januari 2016
APU - PPT
PPATK
16 November 2016
January 13, 2016
November 16, 2016
3. Direksi
3. Board of Directors
Direksi merupakan salah satu organ perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dijelaskan dalam Anggaran Dasar. Selain berpedoman pada Anggaran Dasar, Direksi dalam melakukan pengelolaan harus memperhatikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan kehati-hatian.
Board of Directors is one of the company organs, which is authorized and responsible for the management of the company in accordance with the purpose and objective as explained in the Articles of Association. In addition to being guided by the Articles of Association, in performing the management, the Board of Directors must observe the principles of Good Corporate Governance and principle of prudence.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
102
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi · Bertanggung jawab atas berjalannya kegiatan Bank secara menyeluruh. · Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) sebelum disetujui oleh Dewan Komisaris. · Menetapkan kebijakan, strategi dan pelaksanaan ke g i a ta n u s a h a B a n k s e c a r a ke s e l u r u h a n . · Bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan melaporkan pencapaian RBB secara menyeluruh kepada Dewan Komisaris. · Menindaklanjuti hasil dari rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris serta Memo/Pengarahan Dewan Komisaris lainnya. · Menetapkan dan meninjau rencana strategis Bank antara lain : 1) Sasaran strategis yang sejalan dengan Visi, Misi, Nilai dan Budaya Bank. 2) Memastikan bahwa struktur, budaya, infrastruktur, kondisi keuangan, tenaga dan kompetensi manajerial termasuk pejabat eksekutif, serta sistem dan pengendalian yang ada di Bank telah sesuai dan memadai untuk mendukung implementasi strategi yang telah ditetapkan. · Menetapkan dan mengevaluasi Struktur Organisasi dengan persetujuan Dewan Komisaris. · Menetapkan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap jenjang jabatan dibawahnya. · Mengevaluasi kinerja dan memberikan persetujuan untuk penerimaan, pengangkatan, mutasi/rotasi dan pemberhentian ser ta remunerasi kar yawan. · Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti training dan/atau seminar yang dibutuhkan. · Mengevaluasi kebijakan dan sistem prosedur secara berkala. · Bertanggung jawab atas penyampaian laporan yang akurat dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris/Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya. · Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan kerja Audit Internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan/atau pengawasan otoritas lain. · Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank dan Manajemen Risiko. · Memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko telah memadai dan sesuai dengan karakteristik, kompleksitas serta profil risiko Bank. · Melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. · Memastikan penerapan pengendalian internal yang efektif serta prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) dan memastikan bahwa kebijakan tersebut telah dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan Bank.
103 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Duty and responsibility of the Board of Directors · Responsible for the course of the Banks overall activity. · Responsible for the preparation of Bank Business Plan prior to approval from the Board of Commissioners. · Stipulating policy, strategy and implementation of the Banks overall business activity. · Responsible for evaluating and reporting overall achievement of the Bank Business Plan to the Board of Commissioners. · Following-up on the result of joint meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners as well as other Memorandum/ Direction of the Board of Commissioners. · Stipulating and reviewing the Banks strategic plan, among other things as follows: 1) Strategic goals are in line with the Banks Vision, Mission, Values and Culture. 2) Ensuring that the existing structure, culture, infrastructure, financial condition, staff and managerial competency, including executive officers, as well as system and control at the Bank have been appropriate and adequate to support the implementation of the stipulated strategy. · Stipulating and evaluating the Organizational Structure upon approval from the Board of Commissioners. · Stipulating authority and responsibility for each position level under it. · Evaluating performance and giving approval for the recruitment, appointment, mutation/ rotation and termination of as well as remuneration for employees. · Providing opportunity for employees to participate in any training and/or seminar required. · Evaluating policy, system and procedure on a regular basis. · Responsible for the submission of accurate and timely report to the Board of Commissioners/Bank Indonesia/Financial Services Authority and other authorities. · Following up on audit findings and recommendation from the Banks Internal Audit Work Unit, external auditor, result of supervision by Bank Indonesia/Financial Services Authority and/or supervision by other authorities. · Formulating strategy for encouraging the creation of Bank Compliance and Risk Management Culture. · Ensuring that the implementation of Risk Management has been adequate and in accordance with the Banks characteristics, complexity and risk profile. · Implementing the principles of Good Corporate Governance in any of the Banks business activities at all ranks and levels of the organization. · Ensuring effective internal control implementation and the separation of function principle (four eyes principle) and ensuring that the policy has been implemented in accordance with the objective stipulated by the Bank.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
·
·
Memastikan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Ensuring that the implementation of Anti-Money Laundering and Counter Terrorist Financing (AML & CUFF) program has been conducted in accordance with the stipulated policy.
Jumlah dan Komposisi Direksi
Number and Composition of the Board of Directors
Per tanggal 31 Desember 2015 anggota Direksi Bank MAS Jumlah Komposisi Direksi sebagai berikut berjumlah 5 (lima)dan orang dengan komposisi Number and Composition of Board of Directors :
As of December 31, 2015, there were 5 (five) members of the Board of Directors with the composition as follows:
Nama
Jabatan
Position in
Domicile
Ho Danny Hartono
Direktur Utama
Indonesia
Fely Retnowati
Direktur Marketing dan Kredit
Indonesia
25 Maret 2014
Budi Afandi Winoto
Direktur Manajemen Resiko
Indonesia
15 Oktober 1992
Nurjani Djunaedi
Direktur Operasional
Indonesia
23 Febuari 2005
Iwan Yuda Pramudhi
Direktur Kepatuhan
Indonesia
6 Desember 2012
Name
Domisili
President Director
Credit and Marketing Director
Risk Management Director
Operational Director
Compliance Director
Tanggal Persetujuan OJK
Date of Approval by OJK Organization
25 Maret 2014
March 25, 2014
March 25,2014
October 15, 1992
February 23, 2005
December 6, 2012
Masa jabatan Direksi di atas akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka. Term of office of the board of directors above will be ended at the Third Annual General Meeting of Shareholders after the date of their assignment.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Work Guidelines and Rules of Order of the Board of Directors
Dalam menjalankan tugas, Direksi telah memiliki Pembidangan tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 891/SK/DIR/012016 tanggal 04 Januari 2016 dan Pedoman dan Tata tertib Kerja yang ter tuang dalam Surat Keputusan Direksi No.SK/DIR/803/04/2014 tanggal 25 April 2014 tentang Pedoman dan Uraian Kerja Direksi memuat antara lain : · Tugas dan Tanggung Jawab · Rapat · Pembagian Kerja · Kewenangan Direksi · Lain-lain
In performing their duty, the Board of Directors already has a segregation of duty and responsibility as set forth in Decision Letter of the Board of Directors No. 891/SK/DIR/012016 dated January 04, 2016 as well as Work Guidelines and Rules of Order as set forth in Decision Letter of the Board of Directors No.SK/DIR/803/04/2014 dated April 25, 2014 concerning Work Guidelines and Job Description of the Board of Directors, which contains among other things the following: · Duty and responsibility · Meetings · Division of Work · Authority of the Board of Directors · Miscellaneous
Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi
Pattern of Relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors
Direksi mengadakan rapat secara berkala untuk membahas hal-hal yang memerlukan pertimbangan Direksi dan rencana strategis lainnya.
The Board of Directors holds meeting on a regular basis to discuss matters requiring the consideration of the Board of Directors and other strategic plans. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
104
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selama tahun 2016, Direksi mengadakan rapat sebanyak 29 (dua puluh sembilan) kali.
In the year 2016, the Board of Directors held 29 (twentynine) meetings.
Selain itu Direksi juga mengundang Dewan Komisaris untuk melakukan rapat gabungan sebanyak 4 (empat) kali. Rincian Rapat Direksi dan Rapat Gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris sebagai berikut :
In addition to that, the Board of Directors also invited the Board of Commissioners for a joint meeting 4 (four) times. The details of the Board of Directors Meetings and Joint Meetings of the Board of Directors and Board of Commissioners Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi are as follows: Pattern of Relationship between the Board of Commissioners and Board of Directors Nama
Jumlah Rapat Number of Meeting
Name
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
% Kehadiran % of Attendance
Jumlah Rapat Number of Meeting
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
% Kehadiran % of Attendance
Rapat Gabungan Joint Meeting
Juwita Ekawati Winoto
4
4
100%
Tommy Mukdani
4
4
100%
Nancy Herawati
4
4
100%
Ho Danny Hartono
29
29
100%
4
4
100%
Felly Retnowati
29
28
96%
4
4
100%
Budi Afandi Winoto
29
27
93%
4
4
100%
Nurjani Djunaedi
29
27
93%
4
4
100%
Iwan Yuda Pramudhi
29
27
93%
4
4
100%
Pelatihan Direksi
Board of Directors Training
Untuk Menunjang pelaksanaan tugas Direksi, sepanjang tahun 2016 anggota Direksi Bank telah mengikuti pelatihan/training antara lain :
In order to support the implementation of duty of the Board of Directors, during the year 2016, members of the Banks Board of Directors have participated in trainings, among other things as follows:
Nama / Name Ho Danny Hartono
Materi Pelatihan / Training Material
Penyelenggara / Organizer
Tempat dan Tanggal / Place and Date
Internet Banking /
Bank MAS
27 Februari 2016 / February 27, 2016
BDO
23 & 30 Juli 2016 / July 23 & 30, 2016
APU - PPT Refreshment Assesor Risk Management
PPATK BNSP
16 November 2016 / November 16, 2016 02 & 03 Desember 2016 / December 02 & 03, 2016
Bank Devisa /
Orbit Mitra Edukasi
13 s/d 16 Januari 2016 / January 13 - 16, 2016
Bank MAS
27 Februari 2016 / February 27, 2016
BDO Bank MAS FKDKP
23 Juli 2016 / July 23, 2016 01 Agustus 2016 / August 01, 2016 03 November 2016 / November 03, 2016
PPATK IBI & LSPP
16 November 2016 / November 16, 2016 09 Desember 2016 / December 09, 2016
Internet Banking
CKPN /
Allowance for Impairment Losses
Felly Retnowati
Foreign Exchange Bank
Internet Banking /
Internet Banking CKPN / Allowance for Impairment Losses Valas / Foreign Currency
Prospek Perekonomian Nasional 2017/ Prospect of National Economy 2017
APU - PPT Facing Global Challenges For Better Economic Growth 2017
105 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Nama / Name Budi Afandi Winoto
Materi Pelatihan / Training Material
Penyelenggara / Organizer
Tempat dan Tanggal / Place and Date
CKPN /
BDO
23 Juli 2016 / July 23, 2016
APU - PPT
PPATK
23 November 2016 / November 23, 2016
Sosialisasi UKA /
Bank MAS
12 Maret 2016 / March 12, 2016
Internet Banking /
Bank MAS
05 Maret 2016 / March 05, 2016
Remittance /
Bank MAS
07 Maret 2016 / March 07, 2016
CKPN /
BDO
25 Juni 2016 / June 25, 2016
Transaksi Devisa /
Teradata
23 Juli 2016 / July 23, 2016
APU - PPT
PPATK
16 & 23 November 2016 / November 16 & 23, 2016
Bank Devisa /
Orbit Mitra Edukasi
Peningkatan Kompetensi Direktur Kepatuhan Bank Menghadapi Situasi Politik dan Ekonomi Yang menantang /
FKDKP
13 s/d 16 Januari 2016 / January 13 - 16, 2016 21 - 22 April 2016 / April 21 - 22, 2016
Prospek Perekonomian Nasional 2017 /
FKDKP
03 November 2016 / November 03, 2016
APU - PPT Facing Global Challenges For Better Economic Growth 2017 & Managing Compliance Risk While Controlling Cost
PPATK IBI & LSPP
23 November 2016 / November 23, 2016 09 Desember 2016 / December 09, 2016
Allowance for Impairment Losses
Nurjani Djunaedi
Familiarization of UKA Internet Banking Remittance
Allowance for Impairment Losses Foreign Currency Transaction
Iwan Yudha Pramudhi
Foreign Exchange Bank
Competence Improvement For Banks Compliance Director in Facing the Upcoming Political and Economic Situation Prospect of National Economy 2017
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Type of Remuneration and Other Facilities
Policy on Remuneration of Board of Commissioners and Board of Directors Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received during 1 Year
Dewan Komisaris
orang
persons
I. Remunerasi (Gaji, Bonus, Tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
Direksi
Board of Commissioners
jutaan Rp million Rp
Board of Directors
orang
jutaan Rp
persons
million Rp
3
2.139,83
5
7.399,25
a. Dapat dimiliki:
-
-
5
550,00
b. Tidak dapat dimiliki:
3
490,26
5
58,35
3
2.630,09
5
8.007,60
Remuneration (Salary, Bonus, Routine Allowance, profit sharing and other facilities in the non in-kind form)
II. Fasilitas Lain dalam bentuk natura (transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang:
Other Facilities in the form of in-kind (transportation,health insurance, etc.) which: Can be owned:
Cannot be owned:
TOTAL
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
106
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sbb :
The members of the Board of Commissioners and Board of Directors who receive remuneration package in one year are categorized in income level ranges as follows: Jumlah
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun yang diterima secara tunai
Total Number
Direksi (satuan orang) Board of Directors (in person)
Total Remuneration per person during 1 year which is received in cash
diatas Rp.2 miliar
1
diatas Rp.1 miliar s/d Rp.2 miliar
4
above Rp. 2 billion
above Rp. 1 billion up to Rp. 2 billion
Komisaris (satuan orang) Board of Commissioners (in person)
1
diatas Rp.500 juta s/d Rp.1 miliar
2
above Rp. 500 million up to Rp. 1 billion
Rp.500 juta kebawah
Rp. 500 million and below
Rasio gaji tertinggi dan terendah di Bank MAS pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
The ratio between the highest and lowest salary at Bank MAS in 2016 is as follows:
Jenis Rasio
Besarnya Rasio
Remarks
Ratio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
21,17 X
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1,91X
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,94X
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai yang tertinggi
1,95X
Ratio between highest and lowest salary for staffs
Ratio between highest and lowest salary for members of the Board of Directors Ratio between highest and lowest salary for members of the Board of Commissioners
Ratio between highest salary for members of the Board of Directors and highest salary for staffs
Hubungan Afiliasi Direksi, Dewan Komisaris Dan Pemegang Saham
Affiliation between Members of the Board of Directors, Board of Commissioners and Shareholders
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan, Bank MAS wajib mengungkapkan hubungan afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali yang dijabarkan dalam tabel berikut :
In accordance with regulations of Bank Indonesia and Financial Services Authority, Bank MAS is required to disclose affiliation between Members of the Board of Directors, Board of Commissioners and Controlling Shareholders which is elaborated in the following table:
Hubungan Keluarga / Family Relationship Nama Name
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ya
Yes
Juwita Ekawati Winoto
Tidak No
v
Direksi
Board of Directors
Ya
Yes
Tidak No
v
Pemegang Saham Pengendali Shareholders
Ya
Yes
Tidak No
v
Nancy Herawati
v
v
v
Tommy Mukdani
v
v
v
Ho Danny Hartono
v
v
v
Felly Retnowati
v
v
v
Nurjani Djunaedi
v
v
v
Iwan Yuda Pramudhi
v
v
v
Budi Afandi Winoto
v
v
107 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
v
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Hubungan Keuangan Financial Relationship Nama Name
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Ya
Yes
Juwita Ekawati Winoto
Tidak No
v
Direksi
Board of Directors
Ya
Yes
Tidak
Pemegang Saham Pengendali Shareholders
Ya
No
Yes
v
v
Tidak No
Nancy Herawati
v
v
v
Tommy Mukdani
v
v
v
Ho Danny Hartono
v
v
v
Felly Retnowati
v
v
v
Budi Afandi Winoto
v
v
Nurjani Djunaedi
v
v
v v
Iwan Yuda Pramudhi
v
v
v
Kepemilikan Saham dan Share Option Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Shareholding and Share Option of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors
Hanya terdapat seorang anggota dewan komisaris dan seorang anggota direksi yang memiliki saham lebih dari 5% (lima perseratus) yakni 10% (sepuluh perseratus) kepemilikkan saham pada perusahaan lain, serta mayoritas anggota dewan komisaris dan direksi tidak memiliki saham pada bank dan atau perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. Tidak ada Shares Options ke Dewan Komisaris dan Direksi.
Only one member of the board of commissioners and one member of the board of directors hold shares of more than 5% (five percent), namely 10% (ten percent) shareholding, respectively, in the other companies, and the majority of members of the board of commissioners and board of directors hold no shares in the bank and or other companies domiciled in or outside the country. And there was no Share Options to Board Of Commissioners dan Board Of Directors.
4. Komite di Bawah Dewan Komisaris
4. Committees under the Board of Commissioners
Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Dewan Komisaris Bank MAS telah membentuk 3 (tiga) komite sebagai penunjang fungsi Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-komite tersebut secara rutin mengadakan rapat untuk membahas hal-hal yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing komite. Setiap keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah mufakat dan dituangkan dalam notulen rapat yang didokumentasikan dengan baik.
In accordance with the provision on Good Corporate Governance implementation, the Board of Commissioners of Bank MAS has formed 3 (three) committees to support the function of the Board of Commissioners, which consist of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. These committees regularly hold meetings to discuss matters in accordance with the responsibility of the respective committee. Any decision of the meeting is made based on consultation and consensus and set forth in the minutes of meeting, which is documented properly.
1) Komite Audit :
1) Audit Committee:
Komite Audit merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemegang Saham Pengendali, dan/atau hubungan lainnya dengan Bank MAS yang dapat mempengaruhi independensinya.
Audit Committee is an independent party with no financial, managerial, shareholding and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors, Controlling Shareholders, and/or other relationship with Bank MAS which may affect its independence.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
108
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Audit bertujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal serta efektivitas pemeriksaan auditor internal dan eksternal.
Audit Committee has the objective of assisting and facilitating the Board of Commissioners in performing the supervisory function on matters related to financial information, internal control system and effectiveness of audit conducted by internal and external auditors.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/800/04/2014 Tanggal 25 April 2014 tentang Komite Audit, susunan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut
Pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/800/04/2014 dated April 25, 2014 concerning Audit Committee, the membership composition of the Audit Committee is as follows:
Posisi
Nama
Jabatan
Position
Name
Position in Organization
Ketua merangkap anggota
Nancy Herawati
Komisaris Independen
Anggota
I Nyoman Sidia
Anggota
Ir. L. Arwoko, MM
Chairman Member Member
Independent Commissioner
Pihak Independen
Independent Party
Pihak Independen
Independent Party
Independensi dan Kualifikasi Komite Audit : · Komite Audit Bank MAS terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota yang sekaligus merangkap sebagai ketua Komite Audit dari Komisaris Independen dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Audit lainnya yang berasal dari pihak independen. · Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi, integritas yang baik dan pengalaman dalam bidang audit, akuntansi atau keuangan, hukum, perbankan dan bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. · Anggota Komite Audit Bank MAS tidak ada yang berasal dari Direksi Bank MAS, dan satu anggota komite audit yang merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Lain. · Anggota Komite Audit dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank MAS yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Independence and Qualification of Audit Committee: · Audit Committee of Bank MAS consists of 3 (three) members. One member, who concurrently serves as the chairperson of the Audit Committee, comes from one of the Independent Commissioners and is assisted by 2 (two) other members of the Audit Committee who come from independent parties. · Each member of the Audit Committee has competency, good integrity and experience in the field of audit, accounting or finance, law, banking and other fields deemed necessary in performing their duty. · No member of the Audit Committee of Bank MAS comes from the Board of Directors of Bank MAS, and one member of the audit committee concurrently serves as commissioner at other Bank. . No member of the Audit Committee from the independent parties has any financial, managerial, shareholding, and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders of Bank MAS which may affect their ability to act independently.
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit melakukan interaksi yang intens dengan Direksi, SKAI dan Auditor Ekstern.
In performing its duty, the Audit Committee is interacting intensely with the Board of Directors, Internal Audit Work Unit and External Auditor.
Selama tahun 2016, Komite Audit melakukan 7 (tujuh) kali rapat. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris. Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : · Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana SKAI tahun 2016; · Mengevaluasi pelaksanaan tugas SKAI dan Satuan Kerja Kepatuhan; · Mengevaluasi realisasi hasil pemeriksaan SKAI; · Melakukan review atas jumlah dan kualitas SDM dari SKAI;
In the year 2016, the Audit Committee held 7 (seven) meetings. For each meeting, minutes of meeting is prepared and submitted to the Board of Commissioners. The Audit Committee has implemented the following activities: · Performing monitoring on the implementation of Internal Audit Work Unit plan in 2016; · Evaluated the performance of duties of the Internal Audit Work Unit and the Compliance Work Unit; · Evaluated the audit performed by the Internal Audit Work Unit; · Reviewed the number and quality of the Internal Audit Work Units human resources;
109 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
· Melakukan pengamatan atas pelaksanaan tindak lanjut temuan SKAI, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan Akuntan Publik; · Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2016.
· Performing observation on the implementation of followup on findings from the Internal Audit Work Unit, as well as result of supervision conducted by the Financial Services Authority and Public Accountant; · Evaluating and providing recommendation for the appointment of Public Accountant for the 2016 fiscal year.
Frekuensi Pertemuan/ Frequency of Meetings Komite Audit
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Audit Committee
Number of Meeting
Number of Attendance
% of Attendance
Nancy Herawati
7
7
100%
I Nyoman Sidia
7
7
100%
Ir. L. Arwoko, MM
7
4
57%
2) Komite Pemantau Risiko :
2) Risk Monitoring Committee
Komite ini dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka mengevaluasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan apakah telah sesuai dengan pelaksanaan manajemen risiko serta memantau pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko.
This Committee is formed by the Board of Commissioners to evaluate the formulation and implementation of policies, whether it has been in accordance with risk management implementation, and to monitor the implementation of duty of the Risk Management Work Unit.
Komite Pemantau Risiko bertugas dan bertanggung jawab antara lain : · Mengevaluasi Kebijakan dan pedoman manajemen risiko; · Rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan dalam pelaksanaan manajemen risiko yang prudent; · Mempelajari dan mengkaji ulang kebijakan dan peraturanperaturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. · Mengevaluasi laporan triwulan profil risiko Bank MAS dan menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu ditindaklanjuti.
Risk Monitoring Committee has the duty and responsibility of, among other things, as follows: · Evaluating risk management policy and guidelines; · Making recommendation on follow-up required in a prudence risk management implementation; · Studying and reviewing internal policies and regulations on risk management policy. · Evaluating quarterly report on Bank MAS risk profile and providing input to the Board of Commissioners on matters requiring follow-up.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/801/04/2014 tanggal 25 April 2014, tentang Komite Pemantau Risiko dengan susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut :
Pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/801/04/2014 dated April 25, 2014 concerning Risk Monitoring Committee, the membership composition of the Risk Monitoring Committee is as follows:
Posisi
Nama
Jabatan
Position
Name
Position in Organization
Ketua merangkap anggota
Tommy Mukdani
Komisaris Independen
Anggota
Ir. L. Arwoko, MM
Anggota
I Nyoman Sidia
Chairman Member Member
Independensi dan Kualifikasi Komite Pemantau Risiko : · Komite Pemantau Risiko Bank MAS terdiri dari 3 (tiga) orang. Salah seorang anggota yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite dari Komisaris Independen dan dibantu 2 (dua) anggota Komite Pemantau Risiko lainnya yang berasal dari pihak independen.
Independent Commissioner
Pihak Independen
Independent Party
Pihak Independen
Independent Party
Independence and Qualification of Risk Monitoring Committee · Risk Monitoring Committee of Bank MAS consists of 3 (three) members. One member, who concurrently serves as the Chairperson of the Committee, comes from one of the Independent Commissioners and is assisted by 2 (two) other members of the Risk Monitoring Committee who come from independent parties. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
110
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
·
·
·
Masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko mempunyai kompetensi, integritas yang baik dan pengalaman dalam bidang audit, akuntansi atau keuangan, hukum, perbankan dan bidang-bidang lain yang dianggap perlu dalam melaksanakan tugasnya. Anggota Komite Pemantau Risiko Bank MAS tidak ada yang berasal dari Direksi Bank MAS, dan satu anggota komite pemantau risiko yang merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Lain. Anggota Komite Pemantau Risiko dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank MAS yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko melakukan 5 (lima) kali rapat dan membahas pengelolaan risiko di Bank MAS berikut profil risikonya dengan pihak-pihak terkait lainnya. Dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan · Mengevaluasi Kebijakan dan pedoman manajemen risiko; · Pelaksanaan penerapan manajemen risiko tahun 2015 dan rekomendasi untuk perbaikan penerapan manajemen risiko tahun 2016. · Review Kebijakan manajemen risiko Bank MAS. · Pe r ke m ba n g a n K u a l i ta s K re d i t B a n k M A S . · Organisasi dan sumber daya manusia SKMR. · Persoalan proses perkreditan
·
Each member of the Risk Monitoring Committee has competency, good integrity and experience in the field of audit, accounting or finance, law, banking and other fields deemed necessary in performing their duty. No member of the Risk Monitoring Committee of Bank MAS comes from the Board of Directors of Bank MAS, and one member of the risk monitoring committee concurrently serves as commissioner at other Bank. No member of the Risk Monitoring Committee from the independent parties has any financial, managerial, shareholding, and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or Controlling Shareholders of Bank MAS which may affect their ability to act independently.
·
·
Throughout 2016, the Risk Monitoring Committee held meeting five (5) times and discussed the management of risks at Bank MAS and the risk profile with other relevant parties. Each of the meetings was set out in minutes of meeting, which was submitted to the Board of Commissioners, as follows: · Performance of risk management implementation 2015 and recommendation for improvement in the implementation of risk management in 2016. · Review of Bank MAS Risk Management Policy. · Development of Bank MAS Credit Quality. · Risk Management Work Units organization and human resources. · Credit process problems
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran / Frequency of Meeting and Attendance Level Komite Pemantau Resiko
Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Risk Monitoring Committee
Number of Meeting
Number of Attendance
% of Attendance
Tommy Mukdani
5
5
100%
Ir. L. Arwoko, MM
5
5
100%
I Nyoman Sidia
5
4
80%
3) Komite Remunerasi dan Nominasi :
3) Remuneration and Nomination Committee :
Komite ini dibentuk Dewan Komisaris untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawan Dewan Komisaris yang terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi.
This Committee is formed by the Board of Commissioners to support the effectiveness of implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners which are related to policy on remuneration and nomination.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/789/03/2014, tanggal 6 Maret 2014, tentang Komite Remunerasi dan Nominasi dengan susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut :
Pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/789/03/2014 dated March 6, 2014 concerning Remuneration and Nomination Committee, the membership composition of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:
111 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Posisi
Nama
Jabatan
Position
Name
Position in Organization
Ketua merangkap anggota
Nancy Herawati
Komisaris Independen
Anggota Member
Juwita Ekawati Winoto
Komisaris Utama
Anggota
Dyah Ayu Lestari
Kepala Divisi HR
Chairman
Member
Independent Commissioner Independent Party
Head of HRD
Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi : · Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen di dukung oleh 2 (dua) orang anggota yaitu : 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu) orang Kepala Human Resources. · Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki kompetensi dan pengetahuan mengenai sistem remunerasi, sistem nominasi, Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Budaya Kerja. · Susunan komposisi, keahlian dan kriteria Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan OJK.
Independence of the Remuneration and Nomination Committee: · Remuneration and Nomination Committee is chaired by an Independent Commissioner and supported by 2 (two) members, namely as follows: 1 (one) President Commissioner and 1 (one) Head of Human Resources. · Members of the Remuneration and Nomination Committee have competency and knowledge on remuneration system, nomination system, Good Corporate Governance and Work Culture. · The composition, expertise and criteria of the Remuneration and Nomination Committee have been in accordance with the provisions of the Financial Services Authority.
Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan 2 (dua) kali rapat dan dalam setiap rapat dibuat risalah rapat dan disampaikan ke Dewan Komisaris yaitu : · Budget penyesuaian gaji tahunan dan bonus karyawan tahun 2015; · Penunjukkan Komite Audit dan Pemantau Risiko.
Throughout 2016, the Remuneration and Nomination Committee held meeting two (2) times and each of the meetings was set out in minutes of meeting, which was submitted to the Board of Commissioners, as follows: · Budget for adjustment of annual salaries and bonuses for employees 2015. · Appointment of Audit and Risk Monitoring Committee.
Frekuensi Pertemuan / Frequency of Meetings Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
% Kehadiran
Risk Monitoring Committee
Number of Meeting
Number of Attendance
% of Attendance
Nancy Herawati
2
2
100%
Juwita Ekawati Winoto
2
2
100%
Dyah Ayu Lestari
2
2
100%
Komite Remunerasi & Nominasi
5. Komite di Bawah Direksi
5. Committees under the Board of Directors
Untuk membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi Bank MAS telah membentuk komite sebagai berikut : · Komite Manajemen Risiko · Komite Kebijakan Prekreditan Bank · Komite Kredit · Asset Liability Committee (ALCO) · Komite Pengarah Teknologi Informasi (Steering Committee TSI) · Komite SDM
In order to help improving the effectiveness of implementation of duty of the Board of Directors, Bank MAS has formed the following committees: · Risk Management Committee · Bank Credit Policy Committee · Credit Committee · Asset Liability Committee (ALCO) · Information Technology Steering Committee (IS&T Steering Committee) · HR Committee Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
112
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1) Komite Manajemen Risiko
1) Risk Management Committee
Untuk memastikan pengelolaan risiko berjalan efektif, maka Komite Manajemen Risiko secara rutin menyelenggarakan rapat untuk mengantisipasi setiap perubahan akibat perkembangan usaha maupun adanya perubahan kondisi eksternal. Pembentukan Komite Manajemen Risiko sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/805/04/2014 tanggal 28 April 2014 tentang Komite Manajemen Risiko dengan susunan anggota sebagai berikut :
In order to ensure that risk management is performed effectively, the Risk Management Committee regularly holds meeting to anticipate any change due to business development or change in external condition. The formation of Risk Management Committee is pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/805/04/2014 dated April 28, 2014 concerning Risk Management Committee with the membership composition as follows:
Posisi / Position Ketua / Chairman Wakil Ketua / Vice Chairman Anggota / Member
Jabatan / Position in Organization Direktur Manajemen Risiko / Risk Management Director Direktur Utama / President Director Direktur Operasional / Operational Director Kepala Divisi Manajemen Risiko / Head of Risk Management Kepala Divisi Operasi / Head of Operational Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan / Head of Financial Control Kepala Divisi Teknologi Informasi / Head of Information System Technology Kepala SKAI / Head of Internal Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, yang mencakup : · Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi Manajemen Risiko, kerangka Manajemen Risisko serta rencana kontijensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. · Melakukan perbaikan atau penyempurnaan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. · Menetapkan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya.
The duty and responsibility of the Risk Management Committee is to provide recommendation to the President Director, which consist of the following: · Preparation of Risk Management Policy and the amendment thereto including Risk Management strategy, Risk Management framework as well as contingency plan for anticipating the incidence of abnormal condition. · Making improvement or enhancement on Risk Management based on the result of evaluation on the implementation. · Stipulating business policy and/or decision which deviates from the normal procedure, such as significant excess business expansion compared to the previously stipulated Bank Business Plan.
2) Komite Kebijakan Perkreditan Bank
2) Bank Credit Policy Committee
Susunan Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah sebagai berikut sesuai Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/ 808/042014 tanggal 28 April 2014 sebagai berikut :
The composition of the Bank Credit Policy Committee pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/808/042014 dated April 28, 2014 is as follows:
Posisi / Position
Jabatan / Position in Organization
Ketua / Chairman
Direktur Utama / President Director Direktur Manajemen Resiko / Risk Management Director Direktur Kredit dan Marketing / Credit and Marketing Director Direktur Operasional / Operational Director Direktur Kepatuhan / Compliance Director Kepala Divisi Manajemen Resiko / Head of Risk Management Kepala Satuan Kerja Audit Intern / Head of Internal Audit Kepala Bagian Kepatuhan / Head of Compliance Kepala Bagian Sisdur / Head of System and Procedure Kepala Bagian Legal / Head of Legal Kepala Administrasi Kredit / Head of Credit Administration
Wakil Ketua / Vice Chairman Anggota / Member
113 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan tanggung jawab Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah : · menetapkan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) secara umum yang mencakup prinsip kehati-hatian dalam perkerditan, kebijakan persetujuan kredit, dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan kredit serta penyelesaian kredit bermasalah. · Memberikan masukan dalam penyusunan KPB terutama berkaitan dengan Kepatuhan, antara lain : a) Kebijakan Batas Maksimum pemberian Kredit (BMPK) b) Kebijakan Penyediaan Modal Minimum (KPPM) c) Kebijakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) d) Kebijakan Kualitas Aset (KAP) e) Kebijakan lain terkait bidang perkreditan · Membuat petunjuk pelaksanaan atas KPB · Mengawasi agar KPB diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. · Merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala dalam penerapan KPB · Melakukan kajian terhadap penerapan kebijakan perkreditan dan secara berkala memberikan saran/perubahan/perbaikan KPB sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
The duty and responsibility of the Bank Credit Policy Committee are as follows: · Stipulating Bank Credit Policy in general, which consists of prudential principle in credit, credit approval policy, credit documentation and administration, credit supervision and settlement of problem loans · Providing input in the preparation of Bank Credit Policy, particularly in relation to Compliance, among other things as follows: a) Policy on Legal Lending Limit (LLL) b) Policy on Minimum Capital Adequacy c) Policy on Impairment Loss Reserves d) Policy on Asset Quality e) Other credit-related policies · Preparing implementing guidelines on Bank Credit Policy · Supervision that Bank Credit Policy is applied and i m p l e m e n t e d co n se q u e n t l y a n d co n s i s t e n t l y · Formulating a solution in the event of an obstacle/constraint in the implementation of Bank Credit Policy · Performing review on the implementation of credit policy and regularly suggesting advice/change/improvement on Bank Credit in accordance with the applicable provisions and regulations
3) Komite Kredit
3) Credit Committee
Susunan Komite Kebijakan Perkreditan Bank adalah sebagai b e r i k u t , s e s u a i S u r a t Ke p u t u s a n D i re k s i N o . 863/SK/DIR/042015 tanggal 8 April 2015 tentang Komite Kredit :
he composition of Bank Credit Policy Committee pursuant to Decision Letter of the Board of Director s No. 863/SK/DIR/042015 dated April 8, 2015 concerning Credit Committee is as follows:
Posisi / Position
Jabatan / Position in Organization
Ketua / Chairman Wakil Ketua / Vice Chairman Anggota / Member
Direktur Utama / President Director Direktur Kredit dan Marketing / Credit and Marketing Director Direktur Operasional / Operational Director Kepala Kredit Komersial / Head of Commercial Banking Pemimpin Cabang / Branch Manager Pemimpin Cabang Pembantu / Sub-branch Manager
Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit dalam proses pemberian kredit adalah mengevaluasi, menganalisa, menganalisa dan mereview seluruh aspek pemberian kredit dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, sesuai kebijakan, sistem dan posedur serta ketentuan yang berlaku dan memberi rekomendasikepada pejabat pemutus kredit dalam Lembar Persetujuan Kredit.
The duty and responsibility of the Credit Committee in the process of credit extension is evaluating, analyzing and reviewing all aspects of credit extension with due regard to the principle of prudence, in accordance with the policy, system and procedure as well as applicable provisions and providing recommendation to credit decision officer in Credit Approval Sheet.
4) Asset Liability Committee (ALCO)
4) Asset Liability Committee (ALCO)
Komite ALCO merupakan forum untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengendalian risiko suku bunga serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
ALCO Committee is a forum for stipulating policy and strategy of interest risk control as well as decision making related to fund provisioning, use and allocation. In addition to that, Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 114
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
penyediaan, penggunaan serta pengalokasian dana. Selain itu perlunya proses pengambilan keputusan finansial serta batasan-batasannya dalam suatu standar tertentu yang didasari oleh ketentuan yang berlaku serta prinsip kehatihatian yang berbasis risiko. Komite ALCO dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 883/SK/DIR/112015 tanggal 11 November 2015 tentang Komite Aset dan Liabiliti (ALCO) dengan susunan Komite (ALCO) adalah sebagai berikut : Posisi / Position Ketua / Chairman Wakil Ketua / Vice Chairman Anggota / Member
Peninjau / Inspector
there is a requirement for a process of financial decision making as well as the limits thereof within a certain standard based on the applicable provision and risk-based prudential principle. Komite ALCO dibentuk sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 883/SK/DIR/112015 tanggal 11 November 2015 tentang Komite Aset dan Liabiliti (ALCO) dengan susunan Komite (ALCO) adalah sebagai berikut :
Jabatan / Position in Organization Direktur Utama / President Director Direktur Kredit dan Marketing / Credit and Marketing Director Direktur Manajemen Resiko / Risk Management Director Direktur Operasional / Operational Director Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan / Head of Financial Control Kepala Divisi Manajemen Resiko / Head of Risk Management Kepala Treasuri / Head of Treasury Pemimpin Cabang Setiabudi, Kuningan / Branch Manager of Setiabudi, Kuningan Pemimpin Cabang Suryopranoto / Branch Manager of Suryopranoto Pemimpin Cabang Krekot / Branch Manager of Krekot Direktur Kepatuhan / Compliance Director
Tugas dan tanggung jawab ALCO adalah : · Menetapkan kebijakan pengelolaan sumber dana dan penggunaannya baik jangka pendek maupun jangka panjang · Menetapkan tingkat suku bunga kredit dan suku bungan Dana Pihak Ketiga (DPK) · Mengevaluasi antara anggaran/rencana kerja dengan realisasinya · Mengevaluasi Cost Of fund. · Membahas perubahan-perubahan yang terjadi antara lain perundanga-undangan/peraturan yang baru dari Pemerintah. · Menetapkan tujuan strategi pengelolaan risiko yang melekat pada neraca
The duty and responsibility of ALCO are as follows: · Stipulating policy on the management of funding source and the use thereof, short-term and longterm · Stipulating interest rate for loans and interest rate for Third Party Funding · Evaluating work budget/plan and the realization thereof · Evaluating Cost Of fund · Discussing about occurring changes, among other things new laws and regulations from the Government · Stipulating the objective of risk management strategy inherent to the balance sheet.
Selama tahun 2016 ALCO mengadakan 12 (duabelas) kali rapat dengan keputusan penting antara lain, penyesuaian tingkat bunga pada produk-produk aset dan liabilities, menjaga likuiditas pada tingkat yang baik dan aman dan menjaga keseimbangan komposisi neraca.
In the year 2015, ALCO held 12 (twelve) meetings with important decisions on, among other things, interest rate adjustment for asset and liabilities products, maintaining liquidity at a good and safe level and maintaining balance in the balance sheet composition.
5) Komite Pengarah Teknologi Informasi
5) Information Technology Steering Committee
Komite Pengarah Teknologi Informasi berwenang untuk menetapkan rencana strategis teknologi informasi sesuai dengan kegiatan usaha bank. Pembentukan Komite Pengarah Teknologi Informasi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 861/SK/DIR/032015 tanggal 24 Maret 2015 dengan susunan Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
The Information Technology Steering Committee is authorized to stipulate information technology strategic plan in accordance with the banks business activity. The formation of Information Technology Steering Committee is pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. 861/SK/DIR/032015 dated March 24, 2015 with the composition of Information Technology Steering Committee as follows:
115 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Posisi / Position Ketua / Chairman Wakil Ketua / Vice Chairman Anggota / Member
Jabatan Position in Organization Direktur Operasional / Operational Director Direktur Manajemen Resiko / Risk Management Director Kepala Divisi Teknologi Informasi /Head of System Information Technology Kepala Divisi Manajemen Resiko / Head of Risk Management Kepala Divisi Operasi / Head of Operational Kepala Divisi Keuangan dan Pelaporan / Head of Financial Control Kepala Bagian Kepatuhan / Head of Compliance
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait dengan : · Rencana strategis teknologi informasi yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank MAS. · Perumusan kebijakan dan prosedur teknologi informasi. · Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategis teknologi informasi. · Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank. · Efektivitas langkah-langkah minimalisasi risiko atas investasi Bank di sektor teknologi informasi. · Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya peningkatannya. · Rekomendasi terhadap pelaksanaan pengadaan perangkat atau proyek teknologi informasi dalam jumlah tertentu. · Rekomendasi upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi informasi.
6) Komite Sumber Daya Manusia (SDM)
6) Human Resource Committee (HR)
Susunan Komite SDM sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/807/04/2014 tanggal 28 April 2014 adalah sebagai berikut : Posisi / Position Ketua / Chairman Anggota / Member
The duty and responsibility of the Information Technology Steering Committee is to provide recommendation to the President Director in relation to the following: · Information technology strategic plan which is appropriate for the strategic plan of Bank MAS business activity. · Formulation of information technology policy and procedure. · Conformance between the approved information technology projects and information technology strategic plan. · Conformance between information technology and information management system requirement which supports the management of the Banks business activity. · Effectiveness of risk minimization measures on the Banks investment in the information technology sector. · Monitoring on the performance of information technology and effort of improvement thereof. · Recommendation on the implementation of procurement of information technology tools or project in a certain amount. · Recommendation on the effort of settlement of various information technology-related issues.
The composition of HR pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/807/04/2014 dated April 28, 2014 is as follows:
Jabatan / Position in Organization Direktur Utama / President Director Direktur Manajemen Resiko / Risk Management Director Direktur Operasional / Operational Director Direktur Kredit dan Marketing / Credit and Marketing Director Kepala Divisi SDM / Head of Human Resources
Tugas dan tanggung jawab Komite SDM adalah : · Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai kebijakan remunerasi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan. · Memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pengangkatan Pejabat Eksekutif. · Melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan · Memberikan pertimbangan sasaran dan strategi untuk peningkatan sumber daya manusia dalam jangka panjang.
The duty and responsibility of the HR Committee are as follows: · Performing evaluation on remuneration policy and providing recommendation to the Board of Directors on the policy on remuneration of Executive Officers and all employees. · Providing recommendation on the system and procedure of the appointment of Executive Officers. · Performing evaluation on employee performance. · Providing consideration for goals and strategy for the improvement of human resources in the long run. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 116
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
6. Komunikasi dengan Regulator
6. Communication with Regulatory Agencies
Sebagai bagian dari dunia usaha di Indonesia, Bank MAS tunduk dan taat terhadap setiap aturan yang berlaku, termasuk dalam hal penyempaian laporan kepada Regulator. Sebagaimana diketahui, industri perbankan merupakan industri dengan pengawasan yang sangat ketat. Karena itu, Bank MAS berusaha untuk mematuhi setiap aturan yang berlaku dan memberikan laporan kepada pihak yang berkepentingan, dalam hal ini adalah Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
As part of the Indonesias business sector, Bank MAS is subject to and adheres to any applicable rules, including in terms of submission of reports to Regulatory Agencies. The banking industry is known as an industry with an extremely tight supervision. Therefore, Bank MAS attempts to comply with any applicable rules and submits reports to the interested parties, in this case Bank Indonesia and Financial Services Authority.
Korespondensi Bank MAS kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
The correspondence made by Bank MAS with Bank Indonesia and Financial Services Authority in the year 2016 is as follows:
Tanggal
Nomor Surat
Perihal
About
Keterangan
Date
Reference Number
Number
04/01/16
002/B/DIR/MAS/012016
Laporan Penjualan Offshore
OJK
003/B/DIR/MAS/012016
Laporan Penerapan Strategi
OJK
Anti Fraud Semester II 2015 06/01/16
006/A/DIR/MAS/012016
Laporan Valas
BI
07/01/16
010/B/DIR/MAS/012016
Laporan Proyeksi Arus Kas
OJK
11/01/16
052/B/DIR/MAS/012016
Laporan Restrukturisasi Kredit
OJK
054/B/DIR/MAS/012016
Laporan BMPK Des 2015
OJK
18/01/16
093/B/DIR/MAS/012016
Laporan Proyeksi Arus Kas
OJK
19/01/16
096/B/DIR/MAS/012016
Realisasi RBB Posisi 31 Des 2015
OJK
097/B/DIR/MAS/012016
Laporan ICAAP Semester II tahun 2015
OJK
098/B/DIR/MAS/012016
Laporan Profil Risiko Triwulan IV 2015
OJK
099/B/DIR/MAS/012016
Laporan Penilaian Tingkat Kesehatan
OJK
27/01/16
129/B/DIR/MAS/012016
Laporan Pokok-pokok Pelaksanaan Tugas
28/01/16
132/B/DIR/MAS/012016
Penyampaian Proyeksi Arus Kas
OJK
01/02/16
133/B/DIR/MAS/022016
Penyampaian Laporan Kegiatan
OJK
Bank Semester II tahun 2015 OJK
Direktur Kepatuhan Semester II Tahun 2015
Penjualan Offshore Product 09/02/16
138/B/DIR/MAS/022016
Laporan Tindakan Perbaikan Temuan
OJK
Audit OJK 11/02/16
150/B/DIR/MAS/022016
Laporan BMPK Januari 2016
OJK
08/03/16
174/B/DIR/MAS/032016
Laporan Kesiapan Bank Devisa
OJK
10/03/16
182/B/DIR/MAS/032016
Laporan BMPK Februari 2016
OJK
18/03/16
189/B/DIR/MAS/032016
Laporan Persiapan Internet Banking
OJK
30/03/16
192/B/DIR/MAS/032016
Laporan Publikasi
OJK
08/04/16
205/B/DIR/MAS/042016
Laporan BMPK Maret 2016
OJK
18/04/16
215/B/DIR/MAS/042016
Laporan Profil Risiko Triwulan I tahun 2016
OJK
19/04/16
216/B/DIR/MAS/042016
Laporan Realisasi RBB Posisi 31 Maret 2016
OJK
25/04/16
247/B/DIR/MAS/042016
Laporan Rencana Pembukaan Capem Kemang
OJK
02/05/16
252/B/DIR/MAS/052016
Laporan GCG
OJK
10/05/16
255/B/DIR/MAS/052016
Permohonan Ijin Capem Rajawali
OJK
117 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggal
Nomor Surat
Perihal
Keterangan
Date
Reference Number
About
Number
11/05/16
264/B/DIR/MAS/052016
Laporan BMPK April
OJK
268/B/DIR/MAS/052016
Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
OJK
24/05/16
276/B/DIR/MAS/052016
Penegasan Laporan BMPK kesalahan
25/05/16
278/B/DIR/MAS/052016
Laporan Penyampaian Hasil RUPS
OJK
07/06/16
292/B/DIR/MAS/062016
Laporan BMPK Mei 2016
OJK
23/06/16
308/B/DIR/MAS/062016
Penyampaian Laporan Pembukaan
OJK
11/07/16
331/B/DIR/MAS/072016
Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud
yang dipublikasikan di Website Bank MAS OJK
Penulisan Jabatan Komisaris
Capem Rajawali
13/07/16
OJK
332/A/DIR/MAS/072016
Laporan Pengaduan Konsumen
BI
333/B/DIR/MAS/072016
Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun 2016
OJK
334/B/DIR/MAS/072016
Laporan ICAAP Semester I Tahun 2016
OJK
335/B/DIR/MAS/072016
Laporan RBBR Semester I tahun 2016
OJK
336/B/DIR/MAS/072016
Laporan Pemindahan KPNO dan KC ke Kav 7-8
OJK
337/B/DIR/MAS/072016
Laporan Pelaksanaan Bank Devisa
OJK
341/B/DIR/MAS/072016
Laporan BMPK Juni 2016
OJK
344/B/DIR/MAS/072016
Penyampaian Tindakan Perbaikan atas
OJK
Temuan Pemeriksaan OJK Tahun 2015 25/07/16
375/B/DIR/MAS/072016
Laporan Pembukaan Capem Kemang
OJK
27/07/16
379/B/DIR/MAS/072016
Laporan Pokok-pokok Pelaksanaan
OJK
380/B/DIR/MAS/072016
Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok
05/08/16
387/B/DIR/MAS/082016
Tindakan Perbaikan atas temuan
08/08/16
388/B/DIR/MAS/082016
Laporan BMPK Juli 2016
OJK
Tugas Direktur Kepatuhan Semester I Tahun 2015 OJK
Hasil Audit Intern semester I tahun 2015 OJK
Pemeriksaan OJK Posisi 31 Des 2015 11/08/16
399/B/DIR/MAS/082016
Permohonan Ijin Internet Banking
OJK
29/08/16
410/B/DIR/MAS/082016
Permohonan Ijin Pembukaan Capem Perniagaan
OJK
13/09/16
423/B/DIR/MAS/092016
Laporan BMPK Agustus 2016
OJK
19/09/16
433/B/DIR/MAS/092016
Laporan Keuangan Publikasi Posisi
OJK
10/10/16
447/B/DIR/MAS/102016
Laporan BMPK September 2016
OJK
24/10/16
467/B/DIR/MAS/102016
Laporan Pembukaan Capem Perniagaan
OJK
28/10/16
474/B/DIR/MAS/102016
Laporan RBB
OJK
08/11/16
480/B/DIR/MAS/112016
Laporan BMPK Oktober 2016
OJK
17/11/16
492/B/DIR/MAS/112016
Laporan Realisasi Elektronik
OJK
28/11/16
499/B/DIR/MAS/112016
Laporan Pembukaan Capem Jemursari
OJK
29/11/16
502/B/DIR/MAS/112016
Laporan RBB 2017-2019
OJK
08/12/16
509/B/DIR/MAS/122016
Laporan BMPK November 2016
OJK
31 Agustus 2016
Banking Transaksional
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 118
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
7. Fungsi Kepatuhan
7. Compliance Function
Pelaksanaan fungsi Kepatuhan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan ketahanan perbankan. Pelaksanaan fungsi kepatuhan senantiasa menekankan pada peran aktif dari seluruh elemen organisasi kepatuhan yang terdiri dari Direktur yang Membawahi Fungsi Kepatuhan, Kepala Bagian Kepatuhan, dan Satuan Kerja Kepatuhan. Bank MAS melaksanakan fungsi Kepatuhan dengan mengacu pada PBI No. 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum dan telah tertuang dalam kebijakan internal dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/584/082011 tanggal 18 Agustus 2011.
The implementation of Compliance function is one of the important elements in the effort of improving the resilience of banking sector. The implementation of compliance function always puts emphasis on the active role of all elements of the compliance organization which consists of the Director Supervising the Compliance Function, Head of Compliance Division, and Compliance Work Unit. Bank MAS performs the Compliance function by referring to BI Regulation No. 13/2/PBI/2011 dated January 12, 2011 concerning Implementation of Compliance Function in Commercial Banks, which has been set forth in the internal policy as set out in Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/584/082011 dated August 18, 2011.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan paling kurang mencakup : ·
·
·
·
·
·
Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank MAS pada setiap jenjang organisasi. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-unadangan yang berlaku. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank MAS agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank MAS telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi Kepatuhan.
Terkait dengan tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan telah melakukan diantaranya sebagai berikut : · Memastikan komitmen kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan regulator lainnya telah ditindaklanjuti. · Melakukan kajian terhadap rancangan kebijakan, sistem dan prosedur, produk/aktivitas baru dengan memberikan Opini Kepatuhan. Selama tahun 2016 terdapat 12 (dua belas) opini Kepatuhan atas rancangan kebijakan, sistem dan prosedur, produk/aktivitas baru.
119 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Pursuant to Bank Indonesia Regulation, the duty and responsibility of the Compliance Work Unit consist of at least the following: · Taking measures in the context of supporting the achievement of a Compliance Culture in all Bank MAS business activities at all levels of organization. · Performing identification, measurement, monitoring and control on Compliance Risk by referring to Bank Indonesia Regulation on Risk Management Implementation for Commercial Banks. · Assessing and evaluating the effectiveness, adequacy, and conformance of the Banks policy, provision, system and procedure with the applicable laws and regulations. · Performing review and/or recommending update and enhancement of Bank MAS policy, provision, system and procedure in order to be in conformance with the provisions of Bank Indonesia/Financial Services Authority and applicable laws and regulations. · Making efforts for ensuring that Bank MAS policy, provision, system and procedure, as well as business activities have been in conformance with the provisions of Bank Indonesia/Financial Services Authority and applicable laws and regulations. · Performing other Compliance function-related duties.
In relation to its duty and responsibility, the Compliance Work Unit has implemented, among other things, the following: · Ensuring that commitment to the Financial Services Authority, Bank Indonesia and other regulatory agencies have been followed up. · Conducting review on draft policy, system and procedure, new product/activity by providing Opinions on Compliance. In the year 2016, there were 12 (twelve) opinions on Compliance with regard to draft policy, system and procedure, and new product/ activity.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
·
·
·
Melakukan uji kepatuhan terhadap proposal fasilitas kredit atas jumlah tertentu. Selama tahun 2016 telah dilakukan 249 (dua ratus empat puluh sembilan) uji Kepatuhan Kredit. Melakukan sosialisasi ketentuan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Regulator lainnya dengan membuat resume dan mendistribusikan ketentuan dimaksud kepada Manajemen dan unit kerja terkait. Memastikan rasio-rasio keuangan agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan indikator KPMM, BMPK,KAP, GWM, CKPN, ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan ketentuan dari Regulator lainnya yang terkait dengan usaha Bank MAS.
·
·
·
Performing compliance test on proposal for credit facility which exceeds a certain amount. In the year 2016, 249 (two hundred and fourty nine) Credit Compliance test have been performed. Conducting dissemination on provisions of Bank Indonesia, Financial Services Authority and other Regulatory Agencies by preparing a resume and distributing the relevant provisions to the Management and relevant work units Ensuring that financial ratios are in accordance with the applicable provisions by using the indicators of Minimum Capital Adequacy Requirement, Legal Lending Limit, Productive Asset Quality, Statutory Reserves, Impairment Loss Reserves, as well as other provisions of the Financial Services Authority and provisions of other Regulatory Agencies which are relevant to Bank MAS business.
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT)
Implementation of Anti-Money Laundering and Counter Terrorist Financing (AML-CUFF) Program
Selain menjalankan fungsi Kepatuhan, Satuan kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab atas penerapan Program Anti pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (APU&PPT) dengan adanya Unit Kerja Khusus (UKK) Kantor Pusat. Dengan senantiasa melakukan evaluasi, pemantauan dan sosialisasi atas pelaksanaan penerapan program APUPPT yang setiap tahun dilakukan secara rutin.
In addition to performing the Compliance function, the Compliance Work Unit is also responsible for the implementation of Anti-Money Laundering and Counter Terrorist Financing (AML & CUFF) Program with the establishment of Head Office Special Work Unit. It continuously performs evaluation, monitoring and dissemination on the implementation of AML-CUFF program, which is conducted on a yearly basis.
Pengkinian Data Nasabah, Pelatihan, Sosialisasi dan Pelaporan APU-PPT
Update of Customer Data, Training, Dissemination and Reporting of AML-CUFF
Bank MAS telah melakukan pengkinian data nasabah secara maksimal dan berkesinambungan dengan memprioritaskan untuk nasabah yang masih aktif. Pengkinian dilakukan dengan beberapa cara seperti menghubungi nasabah melalui telepon, pada saat nasabah datang ke Bank, berkoordinasi dengan Marketing. Untuk meningkatkan pengetahuan akan APU-PPT Bank MAS senantiasa melakukan pelatihan untuk karyawan baru (On the Job training) dan melakukan refreshment untuk seluruh karyawan secara berkala terutama karyawan Frontliner.
Bank MAS has updated its customer data maximally and continuously by prioritizing active customers. Update is performed by using several methods, such as contacting customer by phone, at the time customer visits the Bank, and through coordination with the Marketing Division. To improve their knowledge on AML-CUFF, Bank MAS always conducts training for new employees (on-the-Job training) and refreshment training for all employees on a periodic basis, particularly for the Frontliners.
Pada tahun 2016, Bank MAS telah melakukan sosialisasi dan pelatihan/training APU-PPT sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan total peserta sebanyak 403 orang. Selama tahun 2016 Bank MAS telah menyampaikan laporan kepada PPATK yaitu Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) sebanyak 542 (lima ratus empat puluh dua) kali. Bulan Juli 2016 Bank MAS telah mendapat ijin menjadi Bank Devisa untuk itu telah dibuatkan Laporan Transaksi Keuangan Transfer (LTKL) Incoming sebanyak 32 (tiga puluh dua) kali dan Laporan Transaksi Keuangan Transfer (LTKL) Outgoing sebanyak 664 (enam ratus enam puluh empat) kali.
IIn 2016, Bank MAS carried out dissemination and training on APU-PPT for 10 (ten) times with a total of 403 participants. In 2016, Bank MAS submitted Cash Transaction Report (LTKT) to PPAT for 542 (five hundred forty two) transactions. On July 2016, Bank MAS was licensed as a Foreign Exchange Bank for which Incoming Transfer Financial Transaction Report (LTKL) Incoming has been made for 32 (thirty two) transactions and Incoming Transfer Financial Transaction Report (LTKL) has been made for 664 (six hundred sixty four) transactions.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 120
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Jumlah pegawai dan Sertifikasi Profesi
Number of Employees and Professional Certification
Jumlah pegawai Satuan Kerja Kepatuhan per 31 Desember 2016 sebanyak 6 orang, dengan rincian sebagai berikut :
The number of employees of the Compliance Work Unit as of December 31, 2015 was 6 persons, with the details as follows:
Satuan Kerja Kepatuhan / Compliance Work Unit Bagian Kepatuhan / Compliance Division : 1 Orang Kepala Bagian / 1 Division Head 1 Orang Officer Staff / 1 Staff Officer
Bagian APU-PPT / APU-PPT Division : 1 Orang Kepala Bagian / 1 Division Head 1 Orang Officer Staff / 1 Staff Officer
Bagian Sistem dan Prosedur / System and Procedure Division : 1 Orang Kepala Bagian / 1 Division Head 1 Orang Officer Staff / 1 Staff Officer
Sertifikat yang Dimiliki / Certificate Held Lulus Manajemen Risiko Level 3 & Compliance Level 2 / Passed Risk Management Level 3 & Compliance Level 2 Lulus Manajemen Risiko Level 1 & Compliance Level 1 / Passed Risk Management Level 1& Compliance Level 1
Lulus Manajemen Risiko Level 2 & Compliance Level 1 / Passed Risk Management Level 2 & Compliance Level 1 Lulus Manajemen Risiko Level 2 & Compliance Level 1 / Passed Risk Management Level 2 & Compliance Level 1
Lulus Manajemen Risiko Level 3 & Compliance Level 2 / Passed Risk Management Level 3 & Compliance Level 2 Lulus Manajemen Risiko Level 2 & Compliance Level 1 / Passed Risk Management Level 2 & Compliance Level 1
8. .Audit Intern
8. Internal Audit Work Unit
Fungsi Audit Inetrn Bank MAS sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan Manajemen dalam mengamankan kegiatan operasional Bank MAS yang melibatkan dana dari masyarakat luas. Dalam menjalankan fungsinya serta mendukung pencapaian kinerja Bank, Divisi Audit Intern melakukan proses audit berbasis risiko (Risk based audit).
The function of Bank MAS Internal Audit is crucial because the role expected from this function is to assist all levels of Management in safeguarding Bank MAS operating activities, which involve public funds. In performing its function and supporting the achievement of the Banks performance, the Internal Audit Division performs the process of Risk-based audit.
Pembentukan Audit Intern Bank MAS mengacu kepada : · PBI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan penerapan Standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank MAS (SPFAIB); · Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009; · Surat Edaran bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The formation of Bank MAS Internal Audit refers to the following: · BI Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated September 20, 1999 concerning Appointment of Compliance Director and Application of Bank MAS Internal Audit Function Implementation Standard (SPFAIB); · Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/PBI/2009; · Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP dated September 29, 2003 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011.
Kedudukan, Tanggung Jawab dan Kewenangan SKAI
Standing, Responsibility and Authority of the Internal Audit Work Unit The duty of Internal Audit is to assist the President Director and Board of Commissioners by elaborating in terms of operations the planning, implementation and monitoring of the result of audit.
Tugas Audit Intern adalah membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara opersional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.
121 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam melaksanakan hal ini, Audit Intern mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan Manajemen.
In the implementation thereof, Internal Audit represents its professional opinion and interest by conducting analysis and research in the field of finance, accounting, operations and other activities through on-site audit and off-site monitoring, as well as by providing suggestions for improvement and objective information on the activities being reviewed to all levels of Management.
Kedudukan Audit Intern di Bank MAS adalah independen dalam melakukan audit untuk mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai profesi dan standar audit yang berlaku umum. Auditor Intern diberikan wewenang, kedudukan dan tanggung jawab sedemikian rupa di dalam organisasi sehingga dapat dan mampu melaksanakan tugasnya dengan ukuran-ukuran standar pekerjaan yang dianut oleh profesinya, termasuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya, dan serta aset Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit intern.
The standing of Internal Audit at Bank MAS is independent in performing audit to express professional opinions and thoughts in accordance with its profession and generally applicable audit standard. The Internal Auditor is granted such an authority, standing and responsibility in the organization to be able and capable of performing its duty based on professional standard measurements adhered to by their profession, including to access records, employees, resources and other assets of the Bank in relation to the implementation of internal audit.
Jumlah Pegawai dan Sertifikasi Profesi
Number of Employees and Professional Certification
Jumlah pegawai Audit Intern per tanggal 31 Desember 2016 sebanyak
Number of employees of Internal Audit Work Unit as of December 31, 2016 were :
Satuan Kerja Audit Intern / Internal Audit Work Unit
Sertifikat yang Dimiliki / Certificate Held
1 Orang Kepala Divisi / 1 Division Head
Lulus Manajemen Risiko Level 4 / Passed Risk Management Level 4
1 Orang Auditor Intern / 1 Internal Auditor
Lulus Manajemen Risiko Level 3 / Passed Risk Management Level 3
4 Orang Auditor Intern / 4 Internal Auditors
Lulus Manajemen Risiko Level 2 / Passed Risk Management Level 2
1 Orang Auditor Intern / 1 Internal Auditor
Lulus Manajemen Risiko Level 1 / Passed Risk Management Level 1
Internal Control (IC) / Internal Control (IC): 10 Orang Internal Control / 10 Internal Control
Lulus Manajemen Risiko Level 1 / Passed Risk Management Level 1
3 Orang Internal Control / 3 Internal Control
Baru Bergabung Semester II tahun 2016 /Just joined in the 2nd Semester of 2016
9. Audit External/Independen
9. External/Independent Audit
RUPS Tahunan yang diadakan telah menyetujui pemberian kuasa kepada Direktur Utama untuk menunjuk Akuntan Publik dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit. Selanjutnya Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan audit independen atas laporan keuangan Bank MAS Posisi 31 Desember 2016.
The Annual GSM has approved to grant the authority to the President Director to appoint a Public Accountant with due regard to recommendation from Audit Committee. Subsequently, the Board of Directors appointed Tanubrata Sutanto Fahmi & Partner Public Accounting Firm, which is registered with Bank Indonesia and Financial Services Authority, to conduct an independent audit on Bank MAS financial statements for the position of December 31, 2016.
Jumlah Periode Akuntan & Kantor Akuntan Publik (KAP)
Number of Periods for Accountants & Public Accounting Firms During the period of 2012 2016, Public Accounting Firms which have audited Bank MAS financial statements are as follows:
Selama periode tahun 2012 2016, Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit laporan keuangan Bank MAS adalah sebagai berikut :
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 122
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tahun Years
Kantor Akuntan Publik Public Accountant Office
Nama Akuntan Accountant Name
2016
Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan
Frendy Susanto SE AK, CPA, CA
2015
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
E Wisnu Susilo Broto, SE AK, CPA
2014
Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan
E Wisnu Susilo Broto, SE AK, CPA
2013
Drs. Heroe, Pramono & Rekan
Drs. Heroe Pramono, CPA
2012
Drs. Heroe Pramono & Rekan
Drs. Heroe Pramono, CPA
10. Manajemen Risiko
10. Risk Management
Peningkatan risiko yang ditanggung oleh Bank MAS, harus diimbangi dengan pengendalian risiko yang memadai. Upaya peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko dimaksud tidak hanya ditujukan bagi kepentingan Bank MAS tetapi juga bagi kepentingan nasabah. Melalui peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko Bank MAS diharapkan dapat mengukur dan mengendalikan risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usahanya dengan baik.
The increase in risks borne by Bank MAS must be matched by adequate risk management. The effort of improving the quality of relevant risk management implementation is not only directed towards the interest of Bank MAS but also for the interest of customers. Through the improvement of quality of risk management implementation, Bank MAS is expected to be able to measure and control risks encountered in performing its business activities properly.
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
Penerapan Manajemen Risiko secara efektif di Bank MAS paling kurang mencakup 4 (empat) pilar yaitu : 1) Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi memahami bahwa aktivitas perbankan merupakan aktivitas yang penuh risiko sehingga penting bagi Bank MAS untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif. Peran aktif Dewan Komisaris diwujudkan dalam bentuk pertanggungjawaban atas efektivitas penerapan manajemen risiko melalui persetujuan atas kebijakan dan strategi terkait manajemen risiko serta peninjauan berkala untuk menyesuaikan kebijakan strategi Bank terhadap perubahan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usaha Bank secara signifikan. Peran aktif Direksi diwujudkan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan prosedur penerapan manajemen risiko dengan mempertimbangkan toleransi risiko dan dampaknya terhadap permodalan. Direksi senantiasa mengkomunikasikan kebijakan, strategi dan prosedur manajemen risiko kepada seluruh satuan kerja terkait dan melakukan evaluasi berkala terhadap penerapan kebijakan, strategi dan prosedur manajemen risiko tersebut, Direksi menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris secara periodik.
An effective Risk Management implementation at Bank MAS consists of at least 4 (four) pillars, namely as follows: 1) Active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors. The Board of Commissioners and Board of Directors understand that banking activities are full of risks so that it is important for Bank MAS to implement risk management comprehensively. The active role of the Board of Commissioners is actualized in the form of accountability on the effectiveness of risk management implementation through approval for risk management-related policy and strategy as well as regular review to adjust the Banks strategic policy to changes in factors which may significantly affect the Banks business. The active role of the Board of Directors is actualized in the preparation of policy, strategy, and procedure of risk management implementation by taking into account risk tolerance and its impact on capital. The Board of Directors always communicates risk management policy, strategy and procedure to all relevant work units and performs periodic evaluations on the implementation of risk management policy, strategy and procedure. The Board of Directors submits reports to the Board of Commissioners on a periodic basis. 2) Adequacy of Policy, Procedure and Stipulation of Limit. The Bank has stipulated policies, procedures and limits on various banking activities in accordance with business strategy, risk appetite, capacity of capital and competency of available human resources with due regard to the existing business opportunities.
2) Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit. Bank telah menetapkan kebijakan, prosedur dan limitlimit berbagai aktivitas perbankan sesuai dengan strategis bisnis, risk appetite, kemampuan permodalan dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki dengan tetap memperhatikan peluang bisnis yang ada.
123 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selanjutnya kebijakan, prosedur dan limit-limut tersebut dikomunikasikan kepada seluruh satuan kerja terkait dan diimplementasikan secara konsisten untuk menjaga tingkat risiko yang dihadapi Bank. 3) Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko. Bank memiliki sistem informasi manajemen yang memadai sesuai karakteristik dan ukuran bisnis Bank, untuk dapat melakukan proses manajemen risiko atas delapan jenis risiko. Sistem informasi manajemen tersebut cukup mampu memberikan informasi terkini dan tepat waktu bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk dapat mengambil keputusan manajemen secara tepat waktu dan sesuai kondisi bisnis. 4) Sistem Pengendalian Internal yang Menyeluruh. Bank memiliki sistem pengendalian internal yang cukup memadai untuk memastikan integritas, akurasi, dan kewajaran proses manajemen risiko. Melalui sistem pengendalian internal, Bank memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko yang antara lain meliputi kewajaran limit-limit aktivitas, kepatuhan pada kebijakan dan prosedur, kelemahan dan permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan. Direksi memastikan bahwa pengendalian internal dilakukan oleh pihak yang independen dan memiliki kompetensi yang memadai.
Subsequently, these policies, procedures and limits are communicated to allrelevant work units and implemented consistently to maintain the risk level faced by the Bank. 3) Adequacy of Identification, Measurement, Monitoring and Risk Management Process and Risk Management Information System. The Bank has an adequate management information system in accordance with the Banks characteristics and size of business, in order to perform risk management process on the eight types of risks. The management information system is fairly capable of providing the most updated and timely information to the Board of Commissioners and Board of Directors in order to make management decisions on a timely manner and in accordance with business condition. 4) Comprehensive Internal Control System. The Bank has a fairly adequate internal control system to ensure the integrity, accuracy, and fairness of risk management process. Through internal control system, the Bank ensures the effectiveness of risk management implementation which consists of, among other things, fairness of activity limits, compliance with policy and procedure, weakness and issues it encounters which must be settled. The Board of Directors ensures that internal control is implemented by an independent party with adequate competency.
Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko, Bank MAS telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko. Struktur organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha Bank MAS serta risiko Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko independen terhadap satuan kerja bisnis dan satuan kerja Audit Intern, dimana Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Direktur Manajemen Risiko.
In the context of implementation of risk management process and system, Bank MAS has formed a Risk Management Work Unit. The organizational structure of Risk Management Work Unit is adjusted to the size and complexity of Bank MAS business activity and the Banks risks. The Risk Management Work Unit is independent from business work units and the Internal Audit work unit, in which the Head of Risk Management Work Unit reports directly to the Risk Management Director.
11. Penyimpangan Internal (Fraud)
11. Internal Deviation (Fraud)
Dalam rangka peningkatan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud, Bank MAS telah menerbitkan pedoman penanganan Indikasi Fraud yang ditetapkan untuk mengembangkan pengendalian-pengendalian yang diterapkan oleh Bank MAS dalam mencegah dan mendeteksi fraud. Pedoman Anti Fraud dimaksudkan untuk meningkatkan konsistensi perilaku karyawan, Pejabat dan pimpinan Bank MAS dalam menangani tindakan fraud melalui buku pedoman dan memberikan tanggung jawab untuk mengembangkan pengendalian fraud dan pelaksanaan investigasinya.
In the context of improvement of the effectiveness of fraud control system, Bank MAS has issued guidelines for handling Fraud Indications stipulated for developing controls implemented by Bank MAS in preventing and detecting fraud. The Anti-Fraud Guidelines serves the objective of improving consistency of the behavior of employees, Officers and leaders of Bank MAS in handling fraud through a handbook and delegating responsibility to develop fraud control and the implementation of investigation.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 124
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Selain telah menerbitkan Kebijakan Anti Fraud, Bank MAS telah menerbitkan Strategi Anti Fraud yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/656/052012 tanggal 31 Mei 2012, dimana membahas mengenai pelaporan Indikasi Fraud yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan dan membentuk Tim Investigasi Fraud serta pengaduan fraud baik yang terjadi di Kantor Pusat/Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu yang dituangkan dan disempurnakan terakhir dengan Surat Keputusan Direksi No. 852/SK/DIR/012015 tanggal 2 Januari 2015, tentang Pejabat Penanggung jawab Anti Fraud.
In addition to issuing an Anti-Fraud Policy, Bank MAS has issued an Anti-Fraud Strategy as set forth in Decision Letter of the Board of Directors No. SK/DIR/656/052012 dated May 31, 2012, which discusses the reporting of Fraud Indication with the objective of improving the effectiveness of implementation of fraud control system by putting emphasize on disclosure of complaint and forming an Investigation Team for Fraud and fraud complaint at the Head Office/ Branch Office/Sub-Branch Office, which is set forth in and most recently enhanced by Decision Letter of the Board of Directors No. 852/SK/DIR/012015 dated January 2, 2015, concerning Anti-Fraud Officer.
Selama tahun 2016, tidak terjadi internal fraud di Bank MAS.
In the year 2016, there was no internal fraud at Bank MAS.
12. Tim Anti Fraud (Whistleblowing System)
12. Anti-Fraud Team (Whistleblowing System)
Seiring dengan dinamika bisnis yang semakin kompleks, maka kemungkinan tingkat dan pola penyimpangan pengelolaan Bank MAS juga semakin meningkat. Berdasarkan pada prinsip aman, responsif, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab, diperlukan upaya optimalisasi peran serta dari jajarn pengurus dan kar yawan dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank MAS.
In line with the dynamics in business, which is are becoming more complex, the possibility of level and pattern of deviation in the management of Bank MAS also increases. Based on the principles of safety, responsiveness, transparency, accountability and responsibility, it requires effort of optimization of management and employee participation in revealing violations occurring within the environment of Bank MAS.
Untuk menangani kejadian Fraud, Bank telah membentuk Tim Anti Fraud melalui Surat keputusan Direksi No. 852/SK/DIR/012015 tentang Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud.
In order to handle the incident of Fraud, the Bank has formed and Anti-Fraud Team through Decision Letter of the Board of Directors No. 852/SK/DIR/012015 concerning Anti-Fraud Officer.
Tim Anti Fraud / Anti Fraud Team Posisi / Position
Jabatan / Position in Organization
Penanggung Jawab / Person-in-Charge
Direktur Utama / President Director
Ketua Tim Investigasi / Head of Investigation Team
The Thomas Gunawan selaku Kepala Bagian Operasional Risk / The Thomas as Head of Risk Management Division
Anggota Tetap / Permanent Member
Kepala SKAI / Head of Internal Audit Work Unit Kepala Divisi SDM / Head of Human Resources Kepala Bagian Legal / Head of Legal Division
Anggota Tidak Tetap / Non-Permanent Member
Kepala Divisi / Bagian / Unit Kerja Terkait / Head of Relevant Work Units
Tugas dan Tanggung Jawab
Duty and Responsibility
Tugas dan tanggung jawab Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud adalah sebagai berikut : (1) Memantau seluruh aktivitas Bank yang memiliki potensi risiko Fraud.
The duty and responsibility of an Anti-Fraud Officer are as follows: (1) Monitoring all of the Bank activities with potential Fraud risk.
125 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(2) Melakukan identifikasi dan menemukan kejadian fraud melalui sarana/perangkat yang tersedia baik langsung maupun tidak langsung. (3) Melakukan investigasi terhadap setiap kejadian yang patut diduga merupakan tindakan fraud. (4) Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan internal control atau SOP yang menyebabkan terjadinya fraud. (5) Melaporkan kejadian ftaud sebagai hasil identifikasi da investigasi dengan segera kepada Direktur Utama denagn tembusan kepada Dewan Komisaris.
(2) Performing identification and finding incidents of fraud through the available facilities/tools either directly or indirectly. (3) Performing investigation on any event which should be assumed to be an act of fraud. (4) Identifying internal control or SOP weaknesses which cause the incident of fraud. (5) Reporting incident of fraud as the result of identification and investigation immediately to the President Director with carbon copy to the Board of Commissioners.
Sebagai bagian dari strategi anti fraud dan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Bank MAS mengembangkan sarana/media pengaduan pelanggaran dengan menetapkan metode pelaporan kejadian yang sistematis, sederhana dan mudah, dengan tingkat kerahasiaan yang tinggi, dan telah menerapkan whisleblowing dengan mengunakan alamat email : corporate @bankmas.co.id
As part of the anti-fraud strategy and implementation of the principles of Good Corporate Governance, Bank MAS develops facilities/media for reporting violation by stipulating a systematic, simple and easy incident reporting method with high level of secrecy, and has implemented a whistleblowing system by using the email address as follows:
[email protected].
Setiap karyawan yang mengetahui adanya perbuatan curang atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi Bank baik secara materi atau tidak, diharuskan melaporkan kepada Pejabat Penanggung Jawab Anti Fraud dengan cara sebagai berikut : (1) Pengaduan melalui telepon/email/surat tertulis dilakukan dengan menghubungi salah satu dari anggota Tim Anti Fraud dengan nomor telepon/email dari masing-masing anggota. (2) Pengaduan dengan cara tatap muka dapat dilakukan di kantor maupun di luar kantor baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja. (3) Pengaduan juga dapat disampaikan melalui whisleblowing, melalui email. Bagi karyawan yang melaporkan/memberikan pengaduan atas indikasi fraud/kasus yang terjadi maka Manajemen akan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada setiap pelapor indikasi fraud dan laporan indikasi fraud yang disampaikan.
Any employee who is aware of a fraudulent conduct or misappropriation which causes loss to the Bank, either material or immaterial, is required to report it to the Anti-Fraud Officer by using the following methods: (1)Complaint by telephone/email/written letter is made by contacting one of the Anti-Fraud Team members to the telephone number/email of the respective member. (2) Complaint made in a face-to-face meeting can be made inside or outside the office during or after working hours. (3) Complaint can also be submitted through a whistleblowing system, by email.
With regard to an employee who reports/makes complaint on an indication of fraud/case which has occurred, the Management shall be committed to provide support and protection to any reporter of fraud indication and fraud indication report submitted.
13. Permasalahan Hukum yang Dihadapi
13. Legal Issues
Tahun 2016, tidak ada permasalah hukum baik perdata maupun pidana yang dihadapi oleh Bank MAS
In the year 2016, there was no legal issue, civil or criminal, faced by Bank MAS. Jumlah Kasus / Number of Cases
Permasalahan Hukum Legal Issues
Perdata / Civil
Pidana / Criminal
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap
-
-
Dalam proses penyelesaian
-
-
Total / Total
-
-
The case has been resolved by court decision having permanent effect In the Settlement Process
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 126
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sanksi Administratif
Administrative Sanction
Sepanjang tahun 2016 Bank MAS dikenakan sanksi denda kewajiban membayar sebesar Rp. 5.950.000,00 (Lima Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Denda ini dikenakan karena adanya koreksi dalam pelaporan oleh Bank (LKPBU) dan Denda dari hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan koreksi LBU posisi tanggal 31 Desember 2015.
During the year 2016, Bank MAS was subject to payment obligation in the amount of Rp 5,950,000.00 (Five Million Nine Hundred and Fifty Thousand Rupiah). The penalty is charged due to a correction in the reporting by the Bank (Commercial Bank Head Office Reports) and Penalty based on the result of audit by Financial Services Authority, correction to Commercial Bank Reports for the position of December 31, 2015.
14. Penyediaan Dana Kepada Pihak terkait dan Penyediaan Dana Besar
14. Fund Provisioning to Related Parties and Large Fund Provisioning
Pendanaan kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, Bank MAS senantiasa memperhatikan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Selama tahun 2016 tidak terdapat pelampauan dan pelanggaran BMPK.
In terms of funding to related parties and large fund provisioning, Bank MAS always pays attention to the principle of prudence and is always guided by Bank Indonesia provision on Legal Lending Limit (LLL). During the year 2016, there was no LLL excess or violation.
Pendanaan kepada pihak terkait dan debitur inti posisi Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Funding to related parties and core debtors for the position of December 2016 is as follows:
No / No
Penyediaan Dana / Exposures of Funds
Jumlah Debitur / Amount of Debtor
Nominal / Nominal
(Jutaan Rp) / (In Million Rp)
1
Kepada Pihak Terkait /
8
78.204
2
Debitur Inti / To Prime Debtors : a) Individu
5
281.434
b) Group
10
To Related Party
Individual Group
1.050.665
15. Akses Informasi dan Data Perusahaan
15. Access to Company Information and Data
Bank MAS senantiasa berusaha memberikan kemudahan bagi stakeholder untuk mengakses informasi, diantaranya mengenai informasi finansial dan perusahaan, produk dan Jasa melalui website dalam bahasa Indonesia.
Bank MAS always attempts to provide ease for stakeholders to access information, among other things financial information and information on company, products and services through the website www.bankmas.co.id in the Indonesian language. Meanwhile, to access information internally, Bank MAS uses an internal web accessible by all employees. In addition to that, information is provided through email blast. For further information, customer may contact Bank MAS Call Center Bank MAS at telephone number (021) 30002500.
Sedangkan untuk akses informasi secara internal, Bank MAS menggunakan web internal yang dapat diakses oleh semua karyawan. Selain itu pemberian informasi dilakukan dengan email blast. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi Call Center Bank MAS pada nomor telepon (021) 30002500.
16. Kode Etik
16. Code of Ethics
Kode etik Bank MAS merupakan suatu bentuk tanggung jawab karyawan dalam berperilaku. Dengan diterapkannya kode etik, karyawan diharapkan mampu menjaga reputasi, nama baik dan kelangsungan perusahaan.
Bank MAS Code of Ethics is a form of employee responsibility in terms of conduct. With the implementation of code of ethics, employees are expected to maintain the companys reputation, good image and continuity.
127 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Isi Kode Etik
Content of the Code of Ethics
Kode Etik Bank MAS sebagai berikut : (1) Patuh dan taat pada ketentuan peraturan perundangundangan (2) Melakukan pencatatan dengan benar mengenai segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan bank. (3) T idak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi. (4) Tidak menerima hadiah imbalan, insentif, jasa, pinjaman, biaya atau apapun yang memperkaya diri pribadi atau keluarganya. (5) Tidak menawarkan suap atau insentif dalam bentuk apapun, termasuk sogokan, atas bagian pembayaran kontrak manapun, atau menggunakan cara atau jalan lain untuk memberikan manfaat tidak pada tempatnya kepada nasabah, agen, kontraktor, pemasok atau karyawan pihak-pihak ini atau pejabat pemerintah untuk memperoleh bisnis bagi Bank. (6) Waspada, jeli dan melaporkan kemungkinan penipuan, pencurian, penyuapan atau kegiatan ilegal dalam transaksi dan operasional Bank. (7) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. (8) Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam terdapatpertentangan kepentingan. (9) Wajib menjaga kerahasiaan nasabah dan informasi Bank MAS sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. (10) Menghindarkan diri dari persaingan yang tidak sehat. (11) Karyawan tidak diizinkan untuk baik meminjamkan atau meminjam dari karyawan lainnya. (12) Karyawan tidak diizinkan menjadi anggota dan pengurus partai politik.
Bank MAS Code of Ethics is as follows: (1) Being compliant and obedient to the provision of laws and regulations (2) Making correct records on any transaction related to the banks activities. (3) Not misappropriating authority for personal interest. (4) Not receiving gift, consideration, incentive, service, loan, expense or anything which enriches himself/herself or his/her family members. (5) Not offering bribe or incentive in any form, including graft, on any part of a contract payment, or using other method or way to provide inappropriate benefit to customer, agent, contractor, supplier or their employee or government official to acquire business for the Bank. (6) Being alert and observant and reporting any possibility of fraud, theft, bribery or illegal activities in the Banks transactions and operating activities. (7) Not performing any wrongdoing which may harm his/her professional image. (8) Preventing himself/herself from involvement in decision making in the event of conflict of interests. (9) Being obligated to keep confidential customer secret ad Bank MAS information in accordance with the applicable laws and regulations. (10) Avoiding unfair competition. (11) Employees are not permitted to borrow from or lend to other employee. (12) Employees are not permitted to become a member or management of a political party.
17. Budaya Perusahaan
17. Corporate Culture
Dalam berkarya, Bank MAS mendasarkan semua aktifitas pada nilai dasar dalam memberikan pelayanan prima, bekerjasama sebagai satu kesatuan tim, dan menjunjung integritas tinggi dalam berperilaku. Nilai-Nilai dasar inilah yang menjadi acuan perilaku para karyawan Bank MAS agar senantiasa dapat memberikan kepercayaan terbaik.
In doing business, Bank MAS bases all its activities on the basic values of providing excellent service, cooperating as a team, and upholding a high integrity in conduct. These basic values become a reference of behavior for the employees of Bank MAS in order to always provide the best trust.
18. Rencana Strategis
18. Strategic Plan
Target jangka pendek yang akan dicapai oleh Bank MAS pada akhir tahun 2017 adalah : (1) Memperkuat struktur organisasi guna mendukung perkembangan Bank MAS kedepan. (2) Pengembangan delivery channel Bank MAS dengan ATM, Internet Banking dan Mobile Banking.
The short-term targets which shall be achieved by Bank MAS at the end of 2017 are as follows: (1) Strengthening the organizational structure in order to support the future development of Bank MAS. (2) Development of Bank MAS delivery channels with ATM, Internet Banking and Mobile Banking. Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 128
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(3) Mengembangkan layanan mobil kas untuk menjangkau nasabah-nasabah yang lokasinya jauh dari kantor Bank MAS serta menambah jaringan kantor +/- 10 kantor. (4) Mengembangkan dan menyempurnakan jenis produk pendanaan yang ada agar menjadi lebih invatif termasuk pengembangan Payment Point untuk pembayaran tagihan-tagihan. (5) Peningkatan fungsi Manajemen Risiko sejalan dengan perkembangan dan kompleksitas usaha Bank. (6) Mengoptimalkan tata kelola perusahaan yang baik. (7) Senantiasa meningkatkan kompetensi dan keahlian Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh jajaran karyawan Bank MAS. (8) Mengembangkan produk-produk devisa dan meningkatkan transaksi devisa dan ekspor impor sesuai dengan kebutuhan nasabah dan layanan valuta asing.
(3) Developing mobile cash services to reach the customers located far away from its offices and increasing its network of offices, +/- 10 offices. (4) Developing and improving the existing funding product lines in order to be more innovative, including development of Payment Points for bill payment. (5) Increasing the Risk Managements function as the Banks business grows and becomes complex. (6) Optimizing the good corporate governance. (7) Always improving the competency and skills of the Commissioners, Directors and employees of all levels at Bank MAS. (8) Developing foreign currency products and increasing foreign currency and export and import transactions based on needs of customers and foreign currency services.
Sesuai dengan kebijakan jangka pendek dan menengah, maka langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan sejalan dengan kebijakan tersebut antara lain adalah : (1) Fokus pada pengembangan sektor usaha Komersial dengan mempertahankan komposisi pinjaman Usaha Kecil Menengah (UKM). (2) Meningkatkan volume usaha dan jumlah nasabah baik dari nasabah lama dan referensinya dan mencari nasabah yang memiliki prospek usaha yang bagus. (3) Berkembang secara organik dengan menambah jaringan di Jakarta dan kota lain di Indonesia termasuk pengembangan kas keliling dengan mobil. (4) Menggalakkan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank MAS baik inhouse maupun outhouse melalui kerjasama dengan berbagai lembaga pelatihan terkemuka. (5) Penguatan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan manajemen risiko yang dilakukan dengan peningkatan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan fairness dalam tata kelola perusahaan yang baik dalam penguatan sistem pengendalian risiko pada masing-masing aktivitas. (6) Untuk peningkatan kualitas SDM Bank MAS, persiapan pengembangan usaha dan jaringan cabang ke depan dilakukan antara lain pengembangan Off icer Development Program (ODP) dan Marketing Development Program (MDP). (7) Persiapan pergantian Core Banking System untuk menunjang pelayanan yang lebih luas kepada nasabah. (8) Mengembangkan usaha dan layanan devisa Bank Devisa untuk peningkatan fee based income dengan mulai memasarkan produk dan layanan devisa kepada nasabah guna menambah volume usaha penghimpunan dana masyarakat (Funding) dan menyalurkan dana untuk kredit (lending) serta meningkatkan fee based income dari layanan ekspor impor, Forex dan Remittance. (9) Pemodalan dan Kepemilikan.
In line with its short- and long-term policies, the strategic measures to be taken in line with the policies include: (1) Focusing on the development of Commercial business sector by maintaining the SME lending composition. (2) Increasing the business volumes and number of customers, both the existing customers and their references, and identifying customers who have good business prospect. (3) Developing organically by increasing its network in Jakarta and other cities in Indonesia, including development of mobile cash services. (4) Organizing education and training in order to increase competency and skills of the Commissioners, Directors and employees of Bank MAS, whether in-house or out-house through cooperation with leading training providers. (5) Strengthening the Good Corporate Governance and risk management by improving transparency, accountability, responsibility, independency and fairness in good corporate governance in order to strengthen the risk control system at each activity. (6) To improve the quality of its human resources and to prepare for future development of its business and branch network, Bank MAS carries out, among others, Officer Development Program (ODP) and Marketing Development Program (MDP). (7) Preparing for the replacement of the Core Banking System to ensure wider coverage of its services to customers. (8) Developing Foreign Exchange Bank services in order to increase fee-based incomes by starting marketing foreign exchange products and services to customers to increase the volumes of funding and lending businesses and increase feebased incomes from export and import, Forex and Remittance services. (9) Capitalization and ownership.
129 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
19. Transaksi yang Mengandung Benturan kepentingan
19. Transactions Containing Conflict of Interests
Selama tahun 2016 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan baik yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif. No No
-
In the year 2016, there was no transaction which contains conflict of interests made by any member of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers.
Nama dan Jabatan Pihak Kepentingan Yang Memiliki Benturan
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi
Keterangan
Name and Position of the Person Having Conflict of Interests
Name and Position of the Decision Maker
Type of Transaction
Value of Transaction (Million Rupiah)
Description
-
-
-
-
-
20. Kegiatan Sosial (Corporate Social Responsibility) Selama tahun 2016 Bank MAS telah melakukan kegiatan Program Edukasi pengenalan menabung untuk anakanak SD Maria di Jakarta Timur pada bulan Maret; di TK Ursula Jakarta Pusat pada bulan Oktober; di SD Tarsisius di Jakarta Pusat pada bulan November; dan kegiatan bakti Sosial ke Panti Asuhan Yayasan Tuhan Gembalaku di Jakarta Selatan pada Bulan April.
21. Kepatuhan Terhadap Ketentuan Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan di bidang keuangan dan perbankan serta keadaan yang membahayakan kelangsungan usaha Bank yang wajib dilaporkan oleh Dewan Komisariske Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa keuangan.
22. Shares Option Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk Employee Share Option Program (ESOP) atau Management Share Option Program (MSOP) kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat Eksekutif.
23. Buyback Share dan/atau Buyback Obligasi Bank Bank MAS merupakan perusahaan yang belum menjual sahamnya kepada masyarakat (Go Public) dan belum pernah menerbitkan obligasi, sehingga Bank MAS tidak memiliki kebijakan Shares dan/atau buyback obligasi
(Jutaan Rupiah)
20. Social Activities (Corporate Social Responsibility) During 2016, Bank MAS carried out an Education Program, introducing savings to SD Maria elementary school in East Jakarta in March; TK Ursula kindergarten Central Jakarta in October; SD Tarsisius elementary school Central Jakarta in November; and social services to Yayasan Tuhan Gembalaku Orphanage in South Jakarta in April.
21. Compliance with Provisions In the year 2016, there was no violation against provisions in the field of finance and banking or situation which jeopardized the Banks business continuity which must be reported by the Board of Commissioners to Bank Indonesia and/or Financial Services Authority.
22. Shares Option The Bank has no shares option policy and/or program in the form of Employee Share Option Program (ESOP) or Management Share Option Program (MSOP) for members of the Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers.
23. Share and/or Bond Buybacks Bank MAS is a company which has not sold its shares to the public (Go Public) and has never issued bond, so that Bank MAS has no policy on share and/or bond buybacks.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 130
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
24. Self Assesment Tata Kelola Perusahaan
24. Self-Assessment on Corporate Governance
Untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, Bank MAS telah melakukan Self Assesment Tata Kelola Perusahaan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Bank Umum sebagaimana diatur dalam POJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
To improve its performance, to protect its stakeholders and to increase its compliance with the applicable laws and regulations, Bank MAS performed a Self-Assessment on its Good Corporate Governance by making references to Bank Indonesias rules on Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks as provided in POJK No. 55/POJK.03/2016 dated 7 December 2016 regarding Implementation of Governance for Commercial Banks.
Bank MAS melakukan self assesment terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara berkala yang paling kurang meliputi 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan tata kelola perusahaan yaitu : (1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris (2) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi (3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite (4) Penanganan benturan kepentingan (5) Penerapan fungsi kepatuhan (6) Penerapan fungsi audit intern (7) Penerapan fungsi audit ekstern (8) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern (9) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar (10) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan pelaporan internal; dan (11) Rencana strategis Bank
Bank MAS has performed self-assessment on the implementation of principles of corporate governance on a regular basis which consists of at least 11 (eleven) Factors of Assessment on the Corporate Governance Implementation, namely as follows: (1) Implementation of duty and responsibility of the Board of Commissioners (2) Implementation of duty and responsibility of the Board of Directors (3) Completeness and implementation of duty of Committees (4) Settlement of conflict of interests (5) Implementation of compliance function (6) I m p l e m e n t a t i o n of i n t e r n a l a u d i t f u n c t i o n (7) I m p l e m e n t a t i o n of e x t e r n a l a u d i t f u n c t i o n (8) Implementation of risk management including internal control system (9) Provision of fund to related parties and provision of large fund (10) Transparency of the Banks financial and non-financial condition, report on the implementation of Good Corporate Governance and internal reporting; and (11) The Banks strategic plan.
Kesimpulan
Conclussions
Ringkasan Self Assesment pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan posisi 31 Desember 2016
Summary of Self-Assessment on the Implementation of Corporate Governance for the position as of December 31, 2016
Hasil Penilaian (Self Assesment) Pelaksanaan GCG
Result of Self-Assessment on the Implementation of Corporate Governance
Peringkat
Definisi Peringkat
2
Baik
Rating
Individu
Individual
131 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Rating Definition
Good
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Struktur Tata Kelola (Governance Structure)
Governance Structure
(1) Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, prinsip kehati-hatian dan kejujuran. (2) Komposisi Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. (3) Strukyur organisasi Audit intern Bank, Satuan kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. (4) Penugasan Akuntan Publik dan kantor Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek yang ditetapkan. (5) Bank telah memilikikebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai dan sesuai dengan perkembangan peraturan yang dikeluarkan oleh Regulator. (6) Rencana Bisnis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi bank dan pemilik Bank berkomitmen penuh dalam mendukung rencana strategis Bank MAS.
(1)The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors has been in conformance with the provision stipulated by Bank Indonesia and always uphold the values of integrity, principle of prudence and honesty. (2) The composition of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, has been in conformance with the provision stipulated by Bank Indonesia. (3) The organizational structure of the Banks Internal Audit, Compliance Work Unit and Risk Management Work Unit has been in conformance with the applicable Bank Indonesia provisions. (4) The appointment of Public Accountant and Public Accounting firm has complied with the stipulated aspects. (5) The Bank has adequate written policy, system and procedure in place in accordance with the development in regulations issued by the Regulatory Agencies. (6) The Banks Business Plan is prepared in accordance with the banks vision and mission and the Banks owners are fully committed to supporting Bank MAS strategic plan.
Proses Tata Kelola (Governance Process)
Governance Process
(1) Pengawasan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah berjalan efektif. (2) Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dengan didukung oleh kebijakan serta sumber daya manusia yang memadai. (3) Penyelenggaraan rapat Komite dilakukan secara rutin serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris (4) Bank tidak mengalami benturan kepentingan (5) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan berjalan sesuai dengan yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia. (6) Fungsi audit intern telah diterapkan secara cukup efektif terhadap semua aspek kegiatan yang ada. (7) Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk telah bekerja secara independen serta memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. (8) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka manajemen risiko berjalan cukup efektif. (9) Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana telah diputuskan oleh manajemen secara independen. (10) Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
(1) Supervision by the Board of Commissioners on the implementation of duty and responsibility of the Board of Directors has been functioning effectively. (2) The Board of Directors has performed its duty and responsibility effectively supported by adequate policy and human resources. (3) Committee meetings are held regularly and provide recommendation to the Board of Commissioners. (4) The Bank does not experience conflict of interests. (5) Compliance duty and responsibility is implemented in accordance with what is stipulated in Bank Indonesia provision. (6) The internal audit function has been implemented fairly effectively with regard to all aspects of the existing activities. (7) The appointed Public Accountant and Public Accounting Firm have cooperated independently and fulfilled the professional standard for public accountants as well as work agreement and scope of audit stipulated. (8) The duty and responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors in the context of risk management have been implemented fairly effectively. (9) Decisions in fund provisioning have been made by the management independently. (10)The Bank has implemented transparency in financial and non-financial condition in accordance with the applicable Bank Indonesia provisions.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 132
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
(11) Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank dengan efektif dan Dewan Komisaris berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
(11)The Board of Directors has implemented the Banks Business Plan effectively and the Board of Commissioners plays an active role in performing supervision.
Hasil Tata Kelola (Governance Outcome)
Governance Outcome
(1) Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris telah dapat memastikan bahwa tidak ada kejadian operasional yang dapat menyebabkan kerugian Bank. (2) Direksi secara berkelanjutan melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan senantiasa mengkomunikasikan arahan dan kebijakan strategi Bank. (3) Bank tidak ada benturan kepentingan. (4) Bank tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. (5) Tidak terdapat temuan audit berupa kejadian yang menimbulkan kerugian yang signifikan. (6) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan permasalahan Bank dan disampaikan secara tepat waktu kepada bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk. (7) Penerapan manajemen risiko atas semua faktor berjalan secara efektif, tercermin dari Profil Risiko Bank yang selalu terpelihara pada Peringkat 2 (Low to Moderate). (8) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan jumlah besar telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. (9) Seluruh laporan mengenai transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah disampaikan kepada Bank Indonesia dan lembaga-lembaga lainnya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. (10) Rencana Bisnis Bank telah dikomunikasikan dalam kickoff meeting para Leader Bank.
(1) Supervision performed by the Board of Commissioners has ensured that there is no operational event which may cause loss to the Bank. (2) The Board of Directors continuously makes efforts of improving the competency of employees and always communicates the Banks strategic direction and policy. (3) The Bank has no conflict of interests. (4) The Bank does not make violation against the applicable provisions. (5) There is no audit finding in the form of incidents which cause significant losses. (6) The result of audit and Management Letter has presented issues at the Bank and is submitted on a timely manner to Bank Indonesia/Financial Services Authority by the appointed Public Accounting Firm. (7) The implementation of risk management on all factors runs effectively, as reflected in the Banks Risk Profile which is always maintained at Rating 2 (Low to Moderate). (8) Fund provisioning to related parties and in large amount has been in accordance with Bank Indonesia provision on LLL. (9) All reports on transparency of financial and non-financial condition have been submitted to Bank Indonesia and other institutions in accordance with the applicable provision of Bank Indonesia. (10) The Banks Business Plan has been communicated in the kick-off meeting for the Banks Leaders.
Kesimpulan Umum Hasil Self Assesment Penerapan Tata kelola Perusahaan Bank MAS untuk posisi 31 Desember 2016 tergolong ke dalam Peringkat 2 (Baik).
As the General Conclusion from the Result of Self-Assessment on the Implementation of Corporate Governance at Bank MAS for the position of December 31, 2016, the Bank is categorized into Rating 2 (Good).
133 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati dari kiri ke kanan from left to right
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 134
Juwita Ekawati Winoto - Komisaris Utama Memulai kariernya di perbankan sejak tahun 1975 di PT Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia, Jakarta dengan posisi sebagai Wakil Direktur. Tahun 1978 sebagai Wakil Presiden Komisaris di PT Overseas Express Bank, Jakarta.Tahun 1988 sebagai Tim Pencari Fakta di PT Overseas Express Bank, Jakarta. Selanjutnya bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa Jakarta dari tahun 1993 sebagai Kepala Divisi Operasional dan sejak tanggal 15 Maret 2012 sampai saat ini sebagai Komisaris Utama PT Bank Multiarta Sentosa. Juwita Ekawati Winoto - President Commissioner She started her career in the banking industry in 1975 at PT Bank Perkembangan Pelayanan Indonesia, Jakarta, with the position of Deputy Director. In 1978, she held the position of Deputy President Commissioner at PT Overseas Express Bank, Jakarta. In 1988, she held the position of Fact Finding Team at PT Overseas Express Bank, Jakarta. Subsequently, she joined PT Bank Multiarta Sentosa Jakarta in 1993 as Operational Division Head and from March 15, 2012 until now as President Commissioner of PT Bank Multiarta Sentosa.
Tommy Mukdani - Komisaris Dilahirkan di Banjarmasin tahun 1961. Lulusan Universitas Padjajaran Bandung tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1989 - 2000 dengan bergabung bersama PT Bank Tamara, Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Kemudian bulan Maret 2001 sampai dengan Juli 2009 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Pemimpin Cabang dan Bisnis Support Wilayah. Selanjutnya pertengahan Juli 2009 sampai dengan Desember 2009 bergabung dengan PT Bank Mayapada International Tbk sebagai Pemimpin Cabang. Sejak Mei 2010 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris. Tommy Mukdani - Independent Commissioner He was born in Banjarmasin in 1961. He graduated from Padjadjaran University Bandung in 1988. His career in the banking industry started in 1989-2000 by joining PT Bank Tamara, Tbk as Branch Manager. Subsequently, from March 2001 until July 2009, he joined PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk as Branch Manager and Regional Business Support. After that, from mid July 2009 until December 2009, he joined PT Bank Mayapada International Tbk as Branch Manager. From May 2010 until now, he joined PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta as Commissioner.
Nancy Herawati - Komisaris Dilahirkan di Bandung tahun 1958. Lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1984. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1985 - 1989 sebagai Pemimpin Cabang dan Marketing Manajer PT Bank Permata (d/h. Bank Bali). Tahun 1990 - 1991 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk sebagai Kepala Manajer Kredit Kantor Pusat dan tahun 1991 - 1992 sebagai Pemimpin Cabang, tahun 1992 - Mei 2009 sebagai Corporate Banking, Institutional Banking and Fixed Income Division Head dan menjabat posisi yang sama sampai April 2012 setelah PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk menjadi Member HSBC Group pada bulan Mei 2009. Sejak Juni 2013 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Komisaris. Nancy Herawati - Independent Commissioner She was born in Bandung in 1958. She graduated from Parahyangan Catholic University, Bandung, in 1984. Her career in the banking industry started in 1985-1989 as Branch Manager and Marketing Manager at PT Bank Permata (formerly Bank Bali). In 1990-1991, she joined PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk as Head of Credit Manager at the Head Office and in 1991-1992 as Branch Manager and subsequently in 1992 May 2009 as Corporate Banking, Institutional Banking and Fixed Income Division Head and she returned to the same position until April 2012 after PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk became a Member of HSBC Group in May 2009. From June 2013 until now, she joined PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta as Commissioner.
135 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Dewan Direksi
Board of Directors
Iwan Yuda Pramudhi, Nurjani Djunaedi, Fely Retnowati, Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Danny Hartono - Direktur Utama Dilahirkan di Semarang tahun 1962, Lulusan Master of Business Administration dan Bachelor of Science keduanya dari Indiana University of Pennsylvania. Awal karirnya diperbankan sejak 1987 di Westpac Banking Corp di Sydney. Bergabung dengan Hagabank pada tahun 1989. Setelah menjabat di berbagai posisi kemudian menjadi Direktur pada tahun 1997 dan sebagai Presiden Direktur di Hagabank pada tahun 2000. Ketika Hagabank dan Bank Hagakita merger dengan PT Bank Rabobank International Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak Juli 2008 dan sejak Maret 2014 bergabung di Bank MAS sebagai Direktur Utama. Sejak tahun 2000 hingga saat ini, aktif dalam kegiatan Persatuan Bank-Bank Nasional (Perbanas) di Jakarta dan saat ini menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Perbanas. Selain itu, juga aktif di Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai Wakil Bendahara dan sebagai Asesor Risk Management dan General Banking di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP). Danny Hartono - President Director Born in Semarang in 1962. He was graduated as Master of Business Administration and Bachelor of Science both from Indiana University in Pennsylvania. His career in the banking industry started in 1987 at Westpac Banking Corp in Sydney. Subsequently, he joined Hagabank in 1989. After holding various positions, he became Director in 1997 and President Director of Hagabank in 2000. After that, Hagabank and Bank Hagakita were merged and followed by the Bank joining PT Bank Rabobank International Indonesia, in which he held the position of Deputy President Director since July 24, 2008, and in January 2014 he joined Bank MAS as President Director. Since 2000 until now, he is active in the Perbanas, Jakarta and currently occupy the position of Deputy Secretary General of Perbanas. In addition, he is also active in the Indonesian Bankers Association (IBI) as Deputy Treasurer and as Assessor Risk Management and General Banking in LSPP.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 136
Budi Afandi Winoto - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Lulusan Master of Business Administration dari Golden Gate University, San Fransisco, USA tahun 1984. Perjalanan karier dimulai tahun 1985 di Wothern Bank & Trust, Arkansas, USA.Tahun 1986 bergabung dengan PT Bank Central Asia, New York, USA.Tahun 1987 menjabat sebagai Direktur PT Sari Busanaprana Internasional. Tahun 1993 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan tahun 2003 menjabat sebagai Direktur PT Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini. Budi Afandi Winoto - Director He was born in Jakarta in 1960. He graduated as Master of Business Administration from Golden Gate University, San Fransisco, USA in 1984. His career started in 1985 at Wothern Bank & Trust in Arkansas, USA. In 1986, he joined PT Bank Central Asia in New York, USA. In 1987 he held the position of Director of PT Sari Busanaprana Internasional. In 1993, he held the position of President Director of PT Bank Multiarta Sentosa and in 2003, he held the position of Director of Bank Multiarta Sentosa until now.
Nurjani Djunaedi - Direktur Dilahirkan di Semarang tahun 1964. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro tahun 1988. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai tahun 1988 - 1999 dengan bergabung bersama PT Bank Utama (d/h PT Overseas Express Bank) dengan jabatan terakhir sebagai Group Head Marketing & Anggota Komite Kredit. Tahun 1999 2003 bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Deputy Senior Manager Risk Management. Tahun 2004 - 2005 bergabung dengan perusahaan Multifinance PT Asia Multidana sebagai Pemimpin Cabang. Tahun 2005 sebagai Direktur Utama PT Bank Multiarta Sentosa dan Maret tahun 2014 menjabat sebagai Direktur hingga saat ini. Nurjani Djunaedi - Director She was born in Semarang in 1964. She graduated from the Faculty of Law, Diponegoro University in 1988. Her career in the banking industry started in 1988-1999 by joining PT Bank Utama (formerly PT Overseas Express Bank) with her last position as Group Head Marketing & Member of Credit Committee. In 19992003, she joined the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) as Deputy Senior Risk Management. In 2004-2005, she joined a Multifinance company, PT Asia Multidana, as Branch Manager. In April 2005, she held the position of President Director of PT Bank Multiarta Sentosa and in March 2014, she held the position of Operational Director until now.
137 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Fely Retnowati - Direktur Dilahirkan di Banyuwangi tahun 1973. Lulusan Universitas Surabaya (Ubaya) tahun 1996. Perjalanan karier dibidang perbankan dimulai sejak tahun 1996 di PT. Bank International Indonesia (BII). Tahun 1997 Januari 2014 bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja,Tbk member of HSBC Group dengan jabatan terakhir sebagai Business Manager. Maret 2014 bergabung sebagai Direktur Marketing PT Bank Multiarta Sentosa hingga saat ini.
Fely Retnowati - Director She was born in Banyuwangi in 1973. She graduated from Surabaya University (Ubaya) in 1996. Her career in the banking industry started as Customer Service at PT. Bank International Indonesia (BII) in 1996. In 1997 January 2014, she joined PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk, member of HSBC Group with her last position as Business Manager. In March 2014, she joined PT Bank Multiarta Sentosa as Marketing Director until now.
Iwan Yuda Pramudhi - Direktur Dilahirkan di Jakarta tahun 1965 Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI tahun 1995. Perjalanan Karier dibidang perbankan di Panin Bank tahun 1989 - 1995, tahun 1996 - 2000 bergabung di Bank Dharmala sebagai Corporate Planning Officer, tahun 2000 - 2005 di BPPN sebagai Corporate Secretary Officer, tahun 2005 - 2011 di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan dan tahun 2012 hingga saat ini bergabung dengan PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta sebagai Direktur Kepatuhan. Iwan Yuda Pramudhi - Director He was born in Jakarta in 1965. He graduated from the Faculty of Economics of Persada Indonesia University YAI in 1995. His career in the banking industry started at Panin Bank in 1989-1995, in 1996-2000 he joined Bank Dharmala as Corporate Planning Officer, in 2000-2005 he worked at IBRA as Corporate Secretary Officer, in 2005-2011 he worked at Bank Swadesi with his last position as Compliance Director and from 2012 until now, he joined PT Bank Multiarta Sentosa, Jakarta as Compliance Director.
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 138
Pejabat Eksekutif Executives
Kepala Komersial Banking/Head of Commercial Banking, Rose Wulansari Kepala Manajemen Risiko/Head of Risk Management, Honny Kurniasih Tanudjaja Kepala Operasional/Head of Operation, Parwito Djojo Doho Kepala Divisi TSI Kantor Pusat/Head of Information Systems Technology Division, A Kian Kepala Sumber Daya Manusia/Head of Human Resources, Dyah Aju Lestari Kepala Divisi Keuangan dan Treasuri/Head of Finance and Treasury Division, Arijanti Lukito Kepala Bagian Pengembangan Jaringan /Head of Branch Network Development, Iin Sutedja Kepala Bagian Pengembangan Produk & Promosi/Head of Product Development & Promotion, Teddy Heryanto Penanggung Jawab Anti Fraud/Person In Charge for Anti Fraud Activity, The Thomas Gunawan Kepala Bagian Compliance, Sistem & Prosedur/Head of Compliance, System & Procedure, Andi Yuliadi Kepala Bagian Legal/Head of Legal, Redy Rahmad Samosir Kepala Bagian Administrasi Kredit/Head of Credit Administration, Jatiro Malau Kepala Bagian Anti Money Laundring/Head of Anti Money Laundring, Dedi Hindra Kepala Bagian Audit Internal/Head of Internal Audit, Sitawati Maya Dewi Kepala Bagian Sistem & Prosedur/Head of System & Procedure, Johanes Awiredjo Kepala Bagian Treasuri/Head of Treasury, Ang Lydia Pemimpin Cabang/Branch Manager, Krekot Bunder, Dharma Elni Pemimpin Cabang/Branch Manager, Embong Malang, Budi Santoso Pemimpin Cabang/Branch Manager, Kuningan, Adrianus Siswanto Andradi Pemimpin Cabang/Branch Manager, Suryopranoto, Sebastianus Purwanto Pemimpin Cabang/Branch Manager, Semarang, Sulistijati Widjaja Pemimpin Cabang/Branch Manager, Lampung, Agus Rianto
Jaringan Kantor Network Office
Kantor Pusat : Head Office Grha Bank Mas Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-8 Jakarta Selatan 12920 Tlp: (021) 57906006 Fax: (021) 57906005 JAKARTA Kantor Cabang Krekot Krekot Branch Office Jl. Krekot Bunder Raya No. 61 Jakarta Pusat 10710 Tlp : (021) 3519822, 3519612, 3519231 Fax : (021) 3457461 Kantor Cabang Suryopranoto Suryopranoto Branch Office Jl. Suryopranoto No. 24 A Jakarta Pusat 10130 Tlp : (021) 6335140, 6335150 Fax : (021) 6314559 Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading Kelapa Gading Sub-Branch Office Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC/7 Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Tlp : (021) 29383078 Fax : (021) 29382811 Kantor Cabang Pembantu Mangga Dua Mangga Dua Sub-Branch Office Gedung Pusat Perdagangan Grosir Mangga Dua Lt. 2 Blok KA No. 3 Jakarta Utara 14430 Tlp : (021) 62203808 Fax : (021) 62203809
139 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Kantor Cabang Pembantu Muara Karang Muara Karang Sub-Branch Office Jl. Muara Karang Raya Blok Z-IV Selatan No. 33 Jakarta Utara Tlp : (021) 66698070 Fax : (021) 66698072 Kantor Cabang Pembantu Hayam Wuruk Hayam Wuruk Sub-Branch Office Jl. Hayam Wuruk No. 77 Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 6231 3977 Fax : (021) 6231 3957 Kantor Cabang Pembantu Perniagaan Perniagaan Sub-Branch Office Jl. Perniagaan Timur No. 31 Jakarta Barat 11230 Tlp : (021) 22692312 Fax : (021) 22692311 Kantor Cabang Pembantu Puri Indah Puri Indah Sub-Branch Office Jl. Raya Puri Indah Blok A No. 11 Jakarta Barat Tlp : (021) 22500503 Fax : (021) 22500513 Kantor Cabang Pembantu Sawah Besar Sawah Besar Sub-Branch Office Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 47 C Jakarta Barat 11160 Tlp : (021) 62310658 Fax : (021) 62310659 Kantor Cabang Pembantu Tanjung Duren Tanjung Duren Sub-Branch Office Jl. Raya Tanjung Duren No. 111 Jakarta Barat 11470 Tlp : (021) 56942296 Fax : (021) 56942295
Kantor Cabang Pembantu Jatinegara Jatinegara Sub-Branch Office Jl. Pintu Pasar Timur No. 14D Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur Tlp : (021) 85915889 Fax : (021) 85915887 Kantor Kas Pembantu RS Hermina Jatinegara RS Hermina Jatinegara Cash Office Jl. Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320 Tlp : (021) 8576144 Fax : (021) 85915887 Kantor Cabang Pembantu Kemang Kemang Sub-Branch Office Jl. Kemang Raya No. 31 Jakarta Selatan 12730 Tlp : (021) 22717606 Fax : (021) 22717605 TANGERANG Kantor Cabang Pembantu Merdeka Merdeka Sub-Branch Office Jl. Merdeka 110-B, Tangerang, Banten Tlp : (021) 55773366 Fax : (021) 55776263 BEKASI Kantor Kas Pembantu RS Hermina Bekasi RS Hermina Bekasi Cash Office Jl. Kemakmuran No. 39 Margajaya, Bekasi, Jawa Barat 17141 Tlp : (021) 88960524 SEMARANG Kantor Cabang Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 113 Semarang, Jawa Tengah Tlp : (024) 3521811 Fax : (024) 3513080 Kantor Kas Pembantu RS Hermina Pandanaran RS Hermina Pandanaran Cash Office Jl. Pandanaran No. 24 Semarang, Jawa Tengah 50134 Tlp : (021) 8411112, 8442525 SURABAYA Kantor Cabang Embong Malang Embong Malang Branch Office Jl. Embong Malang No. 61-65 Surabaya 60261, Jawa Timur Tlp : (031) 5325965 Fax : (031) 5325956 Kantor Cabang Pembantu Kembang Jepun Kembang Jepun Sub-Branch Office Jl. Kembang Jepun No. 147 Surabaya, Jawa Timur Tlp : (031) 3557789 Fax : (031) 3557790 Kantor Cabang Pembantu Mayjen Sungkono Mayjen Sungkono Sub-Branch Office Ruko Darmo Park 1, 1V A No 1 Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya Tlp. : (031) 5685933 Fax. : (031) 5685934 Kantor Cabang Pembantu Slompretan Slompretan Sub-Branch Office Jl. Slompretan 28 Surabaya 60161, Jawa Timur Tlp : (031) 3554812 Fax : (031) 3554821 Kantor Cabang Pembantu Rajawali Rajawali Sub-Branch Office Jl. Rajawali No. 52 Surabaya, Jawa Timur Tlp. : (031) 3560239 Fax. : (031) 35602242 Kantor Cabang Pembantu Jemursari Jemursari Sub-Branch Office Jl. Raya Jemursari No. 329-331 Surabaya, Jawa Timur Tlp : (031) 99850199 Fax : (031) 99850490 LAMPUNG Kantor Cabang Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No. 19 Blok C-D Bandar Lampung Tlp : (0721) 5600171 Fax : (0721) 5600172
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 140
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility for Financial Reporting
Laporan Tahunan ini beserta laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab dari Manajemen PT Bank Multiarta Sentosa dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini: This annual report along with financial statements and other relevant information is the responsibility of the management of PT. Bank Multiarta Sentosa and has been approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors by signing below:
Komisaris / Board of Commissioners
Juwita Ekawati Winoto
Tommy Mukdani
Nancy Herawati
Direksi / Board of Directors
Danny Hartono
Nurjani Djunaedi
Fely Retnowati
141 Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016
Budi Afandi Winoto
Iwan Yuda Pramudhi
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DESEMBER 2016 AND INDEPENDENT AUDITORS REPORT
Laporan Tahunan Annual Report Bank MAS 2016 142
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
PT BANK MULTIARTA SENTOSA FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
DAFTAR ISI
CONTENTS
Pernyataan Direksi
Director’s Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report Ekshibit/ Exhibit
Laporan Posisi Keuangan
A
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
B
Laporan Perubahan Ekuitas
C
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
D
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
E
Notes to Financial Statements
Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit A
Exhibit A
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2016
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan /
31 Desember 2016/
31 Desember 2015/
Notes
31 December 2016
31 December 2015
ASSETS
Kas
4
36.285.724.979
21.405.771.550
Cash
Giro pada Bank Indonesia
5
434.675.315.900
260.335.745.998
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
6
436.304.450.349
10.230.545.270
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain
7
409.218.027.836
287.568.207.970
Placement with Bank Indonesia and other Banks
8
1.728.574.115.214
1.019.612.285.727
Held to maturities
91.203.986.947
87.642.000.000
Available for sales
3.787.527.871.747
2.946.101.584.347
Third parties
Pihak berelasi
77.504.630.310
64.504.549.852
Tagihan akseptasi
5.141.192.019
-
Acceptances Receivables
Efek - efek
Marketable Securities
Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Kredit yang diberikan
Loans
9
Pihak ketiga
Related parties
Aset tetap
10
59.839.566.044
23.221.551.429
Property and equipment
Aset pajak tangguhan
14d
5.960.464.651
5.115.536.789
Deferred tax assets
Aset lain lain
11
57.396.916.775
51.128.092.870
Other assets
7.129.632.262.771
4.776.865.871.802
TOTAL ASSETS
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
s
Liabilitas segera
12
Liabilitas akseptasi Simpanan nasabah
LIABILITIES
13.746.330.020
15.639.345.917
5.141.192.019
-
13
Obligations due immediately Acceptance Payable Deposits from customer
Giro
Current accounts
Pihak ketiga
543.850.748.649
322.799.831.704
Third parties
Pihak berelasi
946.541.758.454
305.780.076.537
Related parties
305.600.793.313
184.499.855.128
Third parties
23.416.573.603
Related parties
1.544.880.357.749
Third parties
Tabungan
Savings
Pihak ketiga Pihak berelasi
73.566.299.851
Deposito
-
Pihak ketiga
2.377.779.712.444
Pihak berelasi
1.520.871.564.762
Simpanan dari bank lain
-
Time Deposits 1.166.506.139.069
11.500.000.000
6.000.000.000
Related parties Deposits from other banks
Utang pajak
14a
11.339.393.601
11.360.094.714
Taxes payables
Liabilitas imbalan pasca kerja
16
17.628.563.312
13.191.009.252
Post employment benefit obligation
Liabilitas lain-lain
15
JUMLAH LIABILITAS
17.443.502.671 5.845.009.859.096
EKUITAS
-
13.231.162.331
Other liabilities
3.607.304.446.004
TOTAL LIABILITIES
-
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000
EQUITY
17
Share capital - IDR 1,000 par value per share
Modal dasar - 3.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 1.055.000.000 saham Cadangan umum Saldo laba Pendapatan komprehensif lainnya
Authorized - 3,800,000,000 shares 1.055.000.000.000
1.055.000.000.000
Issued and fully paid - 1,055,000,000 shares
3.000.000.000
2.000.000.000
General reserve
194.648.056.687
117.689.173.143
Retained earning
31.974.346.988
(5.127.747.345)
Other comprehensive income
JUMLAH EKUITAS
1.284.622.403.675
1.169.561.425.798
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
7.129.632.262.771
4.776.865.871.802
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada
See accompanying Notes to Financial Statements on
Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Exhibit E which are an integral part of
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
the Financial Statements taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit B
Exhibit B
PT BANK MULTIARTA SENTOSA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan / Notes
2016
2015
PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA
INTEREST INCOME AND EXPENSES
Pendapatan bunga
18
Beban bunga
19
573.485.416.435 (320.128.805.812) 253.356.610.623
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
417.339.072.916 (242.974.267.857) 174.364.805.059
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 20
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
529.165.648 11.953.617.855
423.095.596 4.616.858.693
Fee and commission income
12.482.783.503
5.039.954.289
TOTAL OTHER OPERATING INCOME
(26.574.483.487)
(12.055.993.647)
CADANGAN PEMULIHAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
22
Beban Tenaga Kerja
23
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL - BERSIH PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional
24
Beban non operasional
25
(58.519.091.654) (75.602.020.909)
(40.191.392.203) (60.833.643.812)
(134.121.112.563)
(101.025.036.015)
105.143.798.076
66.323.729.686
138.845.595 (557.492.458) (418.646.863)
PENDAPATAN / (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
104.725.151.213
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini
14c
Tangguhan
14c
BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
248.826.724 (114.869.143)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
OPERATING INCOME - NET NON OPERATING INCOME AND EXPENSES Non operating income Non operating expenses
66.457.687.267
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
(18.343.069.000) 1.186.217.601
(26.766.267.670)
(17.156.851.399) 49.300.835.869
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Deferred INCOME TAX EXPENSES - NET NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Item yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi:
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Personnel expenses TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES
NON OPERATING INCOME / (EXPENSE) - NET
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
ON FINANCIAL ASSETS OTHER OPERATING EXPENSES General and administrative expenses
133.957.581
(27.772.357.709) 1.006.090.039 77.958.883.543
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali
Other operational income
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT 5,7,21
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban Umum dan Administrasi
Laba atas revaluasi tanah dan properti Pengukuran dari skema manfaat imbalan manfaat pasti Pajak penghasilan terkait dengan pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi :
NET INTEREST INCOME OTHER OPERATING INCOME
Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya
Interest income interest expense
Items that will not be reclassified to profit or loss : 14e
14d
35.389.165.000 (1.392.909.438) 348.227.360
(616.059.317) 154.014.829
Gain on revaluation of land and property Remeasurement of defined benefit pension schemes Tax relating to items that will not be reclassified to profit and loss Items that will or may be reclassified to profit or loss :
2.757.611.412
(1.229.442.807)
Available-for-sale marketable securities
37.102.094.334
(1.691.487.295)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME /( LOSS)
115.060.977.877
47.609.348.573
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
117.689.173.145
-
1.055.000.000.000
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan 2015
194.648.056.688
-
1.055.000.000.000
Laba bersih tahun berjalan 2016
Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan 2016
Exhibit E which are an integral part of the Financial Statements taken as a whole
Balance as of 31 December 2016
Comprehensive income (loss) for the year 2016
Net income 2016
General reserve
Balance as of 31 December 2015
Comprehensive income (loss) for the year 2015
Net income 2015
General reserve
dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
1.284.622.403.675
37.102.094.334
77.958.883.543
-
1.169.561.425.798
(1.691.487.296)
49.300.835.869
-
Exhibit C
Balance as of 1 January 2015
See accompanying Notes to Financial Statements on
31.974.346.987
37.102.094.334
-
-
(5.127.747.347)
(1.691.487.296)
-
-
1.121.952.077.225
Total equity
Other comprehensive income
(3.436.260.051)
Jumlah ekuitas /
Penghasilan komprehensif lainnya /
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada
3.000.000.000
-
-
1.000.000.000
2.000.000.000
-
-
1.000.000.000
1.000.000.000
General Reserve
Cadangan umum /
PT BANK MULTIARTA SENTOSA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekshibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
Saldo per 31 Desember 2016
(1.000.000.000) 77.958.883.543
-
Cadangan umum
Saldo per 31 Desember 2015
49.300.835.869
-
Laba bersih tahun berjalan 2015
(1.000.000.000)
69.388.337.276
Retained earnings
-
1.055.000.000.000
Capital stock
Notes
Saldo laba /
Cadangan umum
Saldo 1 januari 2015
Modal saham /
Catatan /
PT BANK MULTIARTA SENTOSA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekshibit C
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language Ekshibit D
Exhibit D
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
PT BANK MULTIARTA SENTOSA
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOW
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja
2015 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
571.450.861.822
430.748.032.634
(318.235.789.915)
(228.812.829.250)
(72.353.249.744)
(57.256.929.771)
Pembayaran beban administrasi dan umum/ beban non operasional lainnya/ pendapatan bukan operasional
(78.025.149.914)
(76.753.784.001)
7.113.066.595
4.738.625.854
(25.165.645.797)
(12.557.742.232)
84.784.093.047
60.105.373.234
income from non operating activities Payment of income taxes operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities :
Kenaikan aset operasi
Aset lain-lain
non operational income
Cash flows before changes in
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi :
Kredit yang diberikan
Payment to employee
Income from other operating activities/
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
Interest paid to customers Payment of general and administration /
Penerimaan dari pendapatan operasional Pembayaran pajak penghasilan
Interest, fees, and commissions received
Increase in operating assets (854.426.367.858)
(1.328.237.415.676)
(4.550.332.107)
(3.159.985.778)
(858.976.699.965)
(1.331.397.401.454)
Kenaikan (Penurunan) liabilitas operasi
Loans Other assets Increase (Decrease) in operating liabilities
Giro
861.812.598.862
(201.626.457.167)
Tabungan
171.250.664.433
123.314.275.791
Savings
1.192.764.780.388
1.592.832.810.894
Time deposits
Deposito Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
(1.893.015.897) 181.060.856
Liabilities due immediately 307.933.099
2.224.116.088.642
1.514.828.562.617
1.449.923.481.724
243.536.534.397
Kas bersih dari aktivitas operasi
Additional investment in -
(87.753.442.807)
Penambahan investasi pada efek-efek Hasil penjualan aset Perolehan aset tetap Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan
operating activities CASH FLOWS USED FOR INVESTING ACTIVITIES
Penambahan investasi pada efek-efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo
Other liabilities
Net cash from
ARUS KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI yang tersedia untuk dijual
Current accounts
available for sales securities Additional investment in held
(708.961.829.487)
197.373.857.775
-
155.773.002
(4.018.403.961)
(4.922.912.495)
(712.980.233.448)
104.853.275.475
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
to maturity securities Proceed from sales of fixed assets Acquisition of fixed assets Net cash from (for) financing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penyetoran modal
-
-
Pembayaran dividen
-
-
Kas bersih yang diperoleh
Capital contributions Payment of dividend Net cash proceed from
-
-
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
736.943.248.276
348.389.809.872
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
579.540.270.788
231.150.460.916
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.316.483.519.064
579.540.270.788
36.285.724.979
21.405.771.550
Giro pada Bank Indonesia
434.675.315.900
260.335.745.998
Cash
Giro pada bank lain
436.304.450.349
10.230.545.270
Current account with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
409.218.027.836
287.568.207.970
1.316.483.519.064
579.540.270.788
dari aktivitas investasi
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas
Jumlah
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Exhibit E terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
investing activities INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH EQUIVALENT AT BEGINNING OF YEAR Details of cash and cash equivalent are as follows :
Placement with Bank Indonesia dan other banks Total
See accompanying Notes to Financial Statements on Exhibit E which are an integral part of the Financial Statement taken as a whole
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM
Exhibit E PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikanberdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No.201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
PT Bank Multiarta Sentosa (“the Bank”) was established by notarial deed No. 201 dated 28 July 1992 of H. Saidus Sjahar, S.H. This has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. C2-6998. HT.01.01.TH92 dated 25 August 1992.
Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan AktaNotarisNo. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02.Tahun2013 tanggal 19 Desember 2013.
Articles of association have been amended several times, the latest regarding the changes in authorized , issued and paid up capital by Deed No. 112 dated 16 December 2013 of notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi in Jakarta and has already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-67002.AH.01.02.Tahun2013 dated 19 December 2013.
Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Devisa melalui Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No.S-163/PB.12/2016 tanggal 13 Juni 2016, dan Salinan Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP21/D.03/2016 tentang pemberian izin melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing bagi PT Bank Multiarta Sentosa.
Bank has obtained a license as a Foreign Exchange Bank through the Financial Services Authority Decree No. S-163 / PB.12 / 2016 dated 13 June 2016, and a copy of the Decision of the Commissioner of the Board Members Financial Services Authority No. KEP-21 / D.03 / 2016 on the granting of licenses to conduct business in foreign currencies for PT Bank Multiarta Sentosa.
Susunan pengurus tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the boards in 2016 and 2015 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Juwita Ekawati Winoto Tommy Mukdani Nancy Herawati Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2016 dan 2015 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014.
Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director Director
The composition of the boards in 2016 and 2015are according to the deed No.592 of Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., dated 27 June 2014 that already approved by the Decision Letter of Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 dated 18 July 2014.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan)
Exhibit E/2 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 2.139.820.000 dan Rp 1.884.992.500 sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 7.399.250.000 dan Rp 6.506.822.500.
Total remuneration given to Commissioners in 2016 and 2015 is amounting to Rp 2,139,820,000 and Rp 1,884,992,500. Total remuneration given to Directors in 2016 and 2015 is amounting to Rp 7,399,250,000 and Rp 6,506,822,500.
Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan.
In accordance with Article 3 Amendment of Articles of Association of the Bank, the scope of its activities is to engage in banking services.
Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 7-8 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 403 orang pada tahun 2016 dan 333 orang pada tahun 2015.
Banks domiciled in Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 7-8 Jakarta 12920 and operates as commercial Banks and employs 403 peoples333 peoples in 2016 and in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015 Bank memiliki kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas sebagai berikut:
As of 31 Desember 2016 and 2015, the Bank has head office, branches offices, subbranches offices and cash office as follows:
Kantor pusat Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor Kas Jumlah
2016 1 5 15 3 24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar penyusunan
2015 1 6 12
19
Head office Branches Sub-branches Cash Office Total
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of preparation
Prinsip kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam penyusunan laporan keuangan dinyatakan dalam Catatan 2. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk setiap tahun penyajian, kecuali dinyatakan lain.
The principal accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are set out in Note 2. The policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
The financial statements are presented in Rupiah which is also the Bank’s functional currency.
Laporan keuangan ini telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK).
These financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards.
Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mensyaratkan manajemen Bank untuk menggunakan pertimbangan dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi yang signifikan telah dibuat dalam penyusunan laporan keuangan beserta dampaknya diungkapkan dalam Catatan 3.
The preparation of financial statements in compliance with SAK requires the use of certaincritical accounting estimates. It also requires Bank’s management to exercise judgment inapplying the Bank’s accounting policies. The areas where significant judgments and estimateshave been made in preparing the financial statements and their effect are disclosed in Note 3.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/3
Exhibit E/3
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar pengukuran(Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES(Continued)
ACCOUNTING
b. Basis of measurement(Continued)
Laporan keuangan telah disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk hal-hal di bawah ini (lihat kebijakan akuntansi terkait untuk lebih rinci):
The financial statements have been prepared on a historical cost basis, except for the following items (refer to individual accounting policies for details):
-
-
-
Instrumen keuangan - nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen keuangan - tersedia untuk dijual Kontinjensi Revaluasi aset tetap Liabilitas imbalan pasti bersih
Financial instruments – fair value through profit or loss Financial instruments – available for sale Contingent consideration Revalued property and equipment Net defined benefit liability
-
Perubahan kebijakan akuntansi
Changes in accounting policies
Pada tanggal 1 Januari 2016, Bank menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (‘PSAK’) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (‘ISAK’) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masingmasing standar dan interpretasi.
In 1 January 2016, the Bank adopted new and revised statements of financial accounting standards (‘SFAS’) and interpretations of statements of financial accounting standards (‘ISFAS’) that are mandatory for application from the date. Changes to the Bank’s accounting policies have been made as reqired, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
ISAK 30 “Pungutan”
ISAK 30 "levies"
Amandemen PSAK 4 “Laporan keuangan tersendiri”
Amendments to IAS 4 "separate financial statements"
Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
Amendments to IAS 15 "Investments in associates and joint ventures"
Amandemen PSAK 16 “Aset tetap”
Amendments to IAS 16 "Property and equipment"
Amandemen PSAK 19 “Aset takberwujud”
Amendments to IAS 19 "Intangible assets"
Amandemen PSAK 24 “Imbalan kerja”
Amendments to IAS 24 "Employee benefits"
Amandemen PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
Amendments to IAS 65 "Consolidated Financial Statements"
Amandemen PSAK 66 “Pengaturan bersama”
Amendments to IAS 66 "joint arrangement"
Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
Amendments to IAS 67 "Disclosure of interests in other entities"
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Implementation of these standards did not result in a change in accounting policy and the Bank had no impact on amounts reported in the current period or the previous year.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/4
Exhibit E/4
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
b. Dasar pengukuran (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
b. Basis of measurement (Continued)
Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
The new standards, amendments and interpretations that have been issued but not yet effective for the fiscal year beginning on 1 January 2016 are as follows:
PSAK 69 “Agrikultur”
IAS 69 "Agriculture"
ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13: Properti investasi”
ISAK 31, "The interpretation of the scope of IAS 13: Property Investment"
Amandemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan”
-
Amendments to IAS 1 "Presentation of financial statements"
Amandemen PSAK 16 “Aset tetap”
-
Amendments to IAS 16 "Property and equipment"
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 dan 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut : Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian laporan keuangan – prakarsa pengungkapan”
-
-
ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” PSAK No. 69, “Agrikultur” Amandemen PSAK No.16, “Aset Tetap Agrikultur: Tanaman Produktif”
-
Bank sedang mengevaluasi dampak perubahan dan penerpaan standar - standar diatas terhadap laporan keuangan Bank. c.
New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year beginning on or after 1 January 2017 and 1 January 2018 are as follows:
-
-
ACCOUNTING
Penjabaran mata uang asing
-
The amendments to SFAS No. 1, “Presentation of Financial Statements Disclosures Initiative” ISFAS No. 31, “Interpretation of Scope of SFAS No. 13: Investment Property” SFAS No.69, “Agriculture” The amendments to SFAS No. 16, “Property, Plant and Equipment - Agriculture: Bearer Plants” The Bank is still evaluating the effect of the changes and the implementation of the standarsds to the Financial statements.
c. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the transaction date. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income for the year.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/5
Exhibit E/5
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan kredit yang diberikan. d. Aset dan liabilitas keuangan(Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other bankss, placements with Bank Indonesia and other bankss, held to maturity financial assets, and loans. d. Financial assets and liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, dan simpanan dari bank lain.
The Bank’s financial liabilities mainly consists of obligations due immediately, deposits from customer, and deposits from other bankss.
Klasifikasi
Classification
Sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2014), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), the Bank classifies its financial assets into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Tersedia untuk dijual; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang.
1) Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon intial recognition and financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:
Financial liabilities are classified into the following measurement categories on intial recognition based on their nature and purpose:
1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
1) Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon intial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suka bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading financial instruments are those financial instruments that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging for other trading book instruments.
2) 3) 4)
2)
2) Available-for-sale; 3) Held-to-maturity; 4) Loans and receivables.
2) Financial liabilities measured at amortized cost.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/6
Exhibit E/6
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN(Lanjutan)
AKUNTANSI
d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
d. Financial assets and liabilities (Continued)
Klasifikasi (Lanjutan)
Classification (Continued)
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainya.
The available-for-sale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
In the held-to-maturity category are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or availablefor-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitias keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost consist of non-derivative financial liabilities that are not held for trading purpose and not designated at fair value through profit or loss.
Pengakuan
Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
and
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) d.
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/7 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengakuan (Lanjutan)
Recognition (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for a financial instrument not subsequently measured at fair value through profit and loss) transaction cost that are directly attributable to its acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrument keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrument berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction cost include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liabilities and are incremental cost that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction cost are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction cost related to financial assets or interest expense for transaction cost related to financial liabilities.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liabilities is the amount at which the financial asset or liabilities is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus any allowance for impairment losses.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengukuran biaya (Lanjutan)
perolehan diamortisasi
Exhibit E/8 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued) Amortized cost measurement(Continued)
Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada penyaluran awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash flows through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the net carrying amount on initial recognition. When calculating the effective interest rate, the Bank estimated future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider any future credit loss.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liabilities settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/9 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
The chosen valuation technique makes minimum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statements of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not lated than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/10 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair value obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extend that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka bersih (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.
The Bank derecognize a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Bank transfer the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred.
Bank melakukan transaksi dimana Bank mentransfer aset yang diakui pada laporan posisi keuangan, tetapi masih memiliki semua risiko dan manfaat atas aset yang ditransfer atau bagian darinya. Jika seluruh atau secara substansial seluruh risiko dan manfaat masih dimiliki, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari laporan posisi keuangan.
The Bank enter into transactions whereby they transfer assets recognized on their statement of financial position, but retain all risks and rewards of the transferred assets or a portion of them. If all or substantially all risks and rewards are retained, then the transferred assets are not derecognized from the statements of financial position.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/11 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penghentian pengakuan (Lanjutan)
Derecognition (Continued)
Dalam beberapa transaksi, Bank masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu. Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan ketika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan.
In certain transactions, the Bank retain rights to service transferred financial assets for certain fees. The transferred assets are derecognized entirely if they meet the derecognition criteria. An asset is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses.
Bank menghapusbukukan saldo aset keuangan beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa pinjaman yang diberikan tidak dapat lagi ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur yang mengakibatkan debitur tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank write-off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determine that those loans are uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the borrower’s financial position such that the borrower can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Bank menilai pada tiap akhir periode pelaporan apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Bank assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi
Assets carried at amortized cost
Bank menilai aset keuangan tersebut secara individual untuk menentukan apakah terdapat bukti penurunan nilai aset keuangan secara individual bagi aset yang signifikan secara individual maupun secara kolektif bagi aset keuangan yang tidak signifikan secara individual, untuk aset keuangan yang dinilai pada biaya perolehan diamortisasi.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Apabila Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai yang terjadi bagi aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, maka aset tersebut dikategorikan ke dalam aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai aset keuangan tersebut secara kolektif.
If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/12 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
1)
1)
Aset yang dinilai dengan biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
Assets carried (Continued)
at
amortized
cost
Aset yang dinilai secara individual untuk penurunan nilai dan di mana kerugian penurunan nilai terjadi, atau melanjutkan untuk diakui, tidak dikategorikan ke dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar atau kesulitan keuangan signifikan debitur dan wanprestasi atau penundaan signifikan di dalam pembayaran, untuk menentukan apakah terdapat bukti objektif suatu kerugian penurunan nilai aset keuangan yang telah terjadi.
To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has been incurred, the Bank considers few factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari data historis atas probability of default, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian pada saat pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank use statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Apabila di dalam periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai menurun dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif kepada peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalikkan nilainya kepada nilai tercatat aset selama tidak melebihi biaya diamortisasinya pada saat tanggal pembalikkan. Jumlah yang dibalikkan nilainya diakui di dalam laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date. The amount of reversal is recognized in profit or loss.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/13 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
2)
2)
Aset yang dinilai pada biaya perolehan Apabila terdapat bukti objektif (seperti memburuknya lingkungan bisnis di mana perusahaan penerbit menjalankan bisnisnya, kemungkinan ketidak- mampuan di dalam membayar atau kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit, dan lain-lain) di mana kerugian penurunan nilai aset keuangan dinilai berdasarkan biaya yang terjadi, jumlah kerugian dihitung sebagai selisih nilai tercatat dan nilai kini arus kas yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalikkan nilainya pada periode berikutnya.
3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Assets carried at cost If there is objective evidence (such as significant adverse changes in the business environment where the issuer operates, probability ofinsolvency or significant financial difficulties of the issuer) that an impairment loss on financial assets carried at cost has beenincurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value ofestimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairmentlosses are not reversed in subsequent periods.
Aset keuangan 3) tersedia Available-for-sale untuk dijual financial assets
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang di dalam nilai wajar lebih rendah dari biaya perolehan, kesulitan keuangan signifikan perusahaan penerbit atau perusahaan peminjam, dan hilangnya pasar aktif perdagangan merupakan bukti objektif investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual yang mungkin mengalami penurunan nilai. “Signifikansi” akan dievaluasi terhadap biaya awal investasi dan “jangka panjang” dievaluasi terhadap periode di mana nilai wajar lebih rendah dari biaya awalnya.
Significant or prolonged decline in fair value below cost, significant financial difficulties of the issuer or obligor, and the disappearance of an active trading market are objective evidence that equity investments classified as available-for-sale financial assets may be impaired. “Significant” is to be evaluated against the original cost of the investment and “prolonged” against the period in which the fair value has been below its original cost.
Di mana terdapat bukti penurunan nilai, kumulatif kerugian – diukur sebagai selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar kini, dikurangi semua kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi – dikeluarkan dari penghasilan komprehensif lain dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss – measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss – is removed from other comprehensive income and recognized in statement of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai pada investasi ekuitas tidak dibalikkan nilainya melalui laporan laba rugi; kenaikan di dalam nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung di dalam penghasilan komprehensif lainnya.
Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) d.
e.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Exhibit E/14 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Financial assets and liabilities (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
Impairment of financial assets (Continued)
3)
3)
Aset keuangan (Lanjutan)
tersedia
untuk
dijual
Available-for-sale (Continued)
financial
assets
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai diuji berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dinilai berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
In the case of debt instruments classified as available-for-sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost.
Namun demikian, jumlah tercatat bagi penurunan nilai adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi segala kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Apabila di dalam tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai yang diakui di dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dibalikkan nilainya di dalam laporan laba rugi.
However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in statement of comprehensive income. If in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increases can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed in statement of comprehensive income.
Saling hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merelasisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
Giro Wajib Minimum Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) Bank umum dalam Rupiah dan Mata Uang Asing, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah pada Bank Indonesia.
e. The Minimum Statutory Reserve In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks’ Statutory Reserves Requirment in Rupiah and Foreign Currency, the Bank is required to place certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) f.
g.
h.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Exhibit E/15 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Current accounts with Bank Indonesia and other bankss
Giro pada Bank Indonesia dan bank laindinyatakansebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank laindiklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan danpiutang.
Current accounts with BankIndonesia and other bankss arestated at amortized cost using the effective interest methodless allowance for impairment losses. Current accountswith Bank Indonesia and other bankss are classified underloans and receivables.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Placements with Bank Indonesia and other bankss
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainterdiri dari fasilitas simpanan pada BIdan call money.
Placements with Bank Indonesia and other bankss consists of deposit facilities of Bank Indonesia (FASBI) andcall money.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank laindinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif dikurangicadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan padaBank Indonesia dan bank laindiklasifikasikan sebagaikredit yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other bankss are statedat amortized cost using the effective interest method lessallowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia and other bankss are classified as loans andreceivables.
Efek–efek
h. Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari obligasi dan sertifikat Bank Indonesia. Setelah pengakuan awal, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (“held to maturity”) diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dan menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).
Held to maturity securities consists of bonds and Bank Indonesia certificates. After the intial measurement held to maturity securities are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method.
Efek-efek tersedia untuk dijual terdiri dari obligasi . Setelah pengakuan awal , efek-efek yang tersedia untuk dijual (available for sale) diukur sebesar nilai wajar.
Available for sale securities consist of bonds. After initial recognition available for sale securities is measured at fair value.
Premi dan/atau diskonto diamortisasi sebagai pendapatanbunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium and/or discount is amortized and reported asinterest income using the EIR method.
Jika Bank akan menjual atau mengklasifikasikan kembali investasi-investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo sebelum jatuh tempo (selain dan kondisi spesifik tertentu) melebihi jumlah yang tidak signifikan, seluruh kategori tersebut akan terpengaruh dan harus diklasifikasikan kembali sebagai investasi tersedia untuk dijual. Selanjutnya Bank tidak diperbolehkan untuk mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.
If the Bank will sell or reclassify more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (other than in certain specific circumstances), the entire category would be tainted and would the entire category would be tainted and would have to be reclassified as available for sale. Furthermore, the Bank would be prohibited from classifying any financial asset as held to maturity during the following two years.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
h. Efek–efek (Lanjutan) Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan persentase perhitungan penurunan nilai secara kolektif. i. Kredit yang diberikan
Exhibit E/16 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Marketable securities (Continued) Bank made allowance for impairment losses if Held to maturity securities based on the percentage calculation of collective impairment. i. Loans
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to obtaining the financial asset. After initial recognition, loans are measured at amortized cost using the effective interest method, net of allowance for impairment losses.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan pada saat manajemen berpendapat bahwa kredit tersebut tidak dapat tertagih lagi. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
Loans deemed uncollectible are charged to the allowance. Recoveries on loans previously charged off are credited to the allowance at their principal amount. Subsequent recoveries of loans previously written off in the current year is debited the allowance account. Recoveries of loans written off in previous years are recorded as other operational income.
Restrukturisasi kredit
Loan restructuring
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori “pastdue”. Manajemen akan melakukan kaji ulang pada kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif (EIR) awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.
Loan restructuring may involve extending the payment arrangements and the agreement of new loan conditions. Once the terms have been renegotiated, any previous impairment is measured using the original effective interest rate (EIR) as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered “past-due”. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, calculated using the loan's original EIR and impairment assessment of loans.
classified
under
loans
and
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
Exhibit E/17 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan (selain aset pajak tangguhan)
j. Impairment of non-financial assets (excluding deferred tax assets)
Bank menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Bank membuat estimasi nilai terpulihkan aset.
The Bank assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Bank makes an estimate of the asset's recoverable amount.
Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
Ketika nilai tercatat suatu aset melebihi nilai terpulihkannya, aset tersebut diturunkan nilainya hingga nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi kecuali aset yang relevan dicatat pada nilai revaluasian, yang mana rugi penurunan nilai dicatat sebagai penurunan revaluasian. Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dibalikkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, penyusutan bersih, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously.
Pembalikkan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.
Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/18 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) k.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Transaksi dengan pihak berelasi
Exhibit E/18 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Transaction with related parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
A party is considered to be related to the Bank if:
1)
1) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries
suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank;
controls, or is controlled by, or under common control with the Bank;
memilikipengaruh Bank; atau
atas
has significant influence over the Bank; or
memiliki pengendalian bersama atas Bank;
has joint control overthe Bank;
signifikan
2)
suatu pihak yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan Bank;
2) an entity which is a member of the same group as the Bank;
3)
suatu pihak yang merupakan ventura bersama di mana Bank sebagai venturer;
3) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
4)
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
4) a member of key management personnelof the Bank;
5)
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5) a close family member of the person described in clause (1) or (4);
6)
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4)atau (5);
6) an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced, directly or indirectly by the person described in clause (4) or (5);
7)
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas terkait Bank.
7) an entity which is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related tothe Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 26 atas laporan keuangan.
Transactions with related parties are made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in Note 26 of the financial statements.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/19
Exhibit E/19
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) l.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset tetap
l. Property and equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are depreciated using the straight-line method (straight-line method) with their estimated useful lives of assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Inventaris dan peralatan kantor Komputer dan perangkat lunak Kendaraan
20
Buildings
4 dan/and 8 4 4 dan/and8
Fixtures and office equipments Computer and software Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depanyang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatatdari aset) diperhitungkan dalam laba rugipada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss in the period such asset is derecognized.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya, biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi komprehensif yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
Maintenance and repair costs are charged to income statement as incurred, the cost of replacing part of the assets and recognized a major repair costs in the carrying amount of assets if they meet the criteria to be recognized as part of the asset. Property and equipment which are no longer used or sold, the carrying value and accumulated depreciation are removed from the acquired assets and income are recorded in the statements of comprehensif income for the year.
m. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjualdiluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank.
m. Foreclosed assets Foreclosed assets (AYDA) are assets acquired by the Bank, either through auctions or outside the auction based on voluntary submission by the owner of the collateral or based on the power to sell outside the auction from the owner of the collateral in case the debtor does not fulfill its obligations to the Bank.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/20 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
m. Agunan yang diambil alih (AYDA) (Lanjutan)
n.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) m. Foreclosed assets (Continued)
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun "Aset lain - lain".
Foreclosed assets are presented under "Other assets".
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasibersih atau sebesar nilai outstanding kredit yangdiberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersihadalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangidengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut.Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dariagunan yang diambil alih dibebankan kedalam akunpenyisihan rugi penurunan nilai.
Foreclosed assets are stated at net realizable value or atotal value of outstanding loans, whichever is lower. Netrealizable value is the fair value of repossessed assets lessestimated costs to sell the collateral. Any excess of loanbalance over the net realizable value of foreclosedproperties are charged to the allowance for impairment losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasilpenjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugianpada saat penjualan.
The excess between the value of foreclosed propertiesand the sales proceeds are recognized as gains or losses onsale.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan agunanyang diambil alih dibebankan pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosedassets are charged to expenses asincurred.
Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya.
o.
Exhibit E/20
Liabilitas keuangan
n. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods. o. Financial liabilities
Liabilitas keuangan diakui di dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank menjadi bagian ketentuan kontraktual instrumen keuangan. Bank menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are recognized in the statement of financial position if and only if, the Bank becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument. The Bank determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan ke dalam salah satu dari dua kategori, bergantung pada tujuan liabilitas itu diperoleh.
The Bank classifies its financial liabilities into one of two categories, depending on the purpose for which the liabilities was acquired.
Selain dari liabilitas keuangan di dalam hubungan lindung nilai yang memiliki kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai, kebijakan akuntansi Bank untuk setiap kategori adalah sebagai berikut:
Other than financial liabilities in a qualifying hedging relationship, the Bank's accounting policy for each category is as follows:
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) o.
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
Nilai wajar melalui laba rugi
Exhibit E/21 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o.
Financial liabilities (Continued)
Kategori ini hanya terdiri dari instrumen derivatif out-of-the-money. Instrumen tersebut dinilai di dalam laporan posisi keuanganpada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. Bank tidak memiliki kewajiban untuk memperdagangkan maupun ditujukan bagi semua liabilitas keuangan yang dikelompokkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Liabilitas keuangan lainnya
Fair value through profit or loss This category comprises only out-of-themoney derivatives. They are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in the statement of comprehensive income. The Bank does not have any liabilities held for trading nor has it designated any financial liabilities as being at fair value through profit or loss.
Other financial liabilities
Liabilitas keuangan lainnya diukur setelah pengukuran awal pada biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di dalam laba dan rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya, dan melalui proses amortisasi.
Other financial liabilities are subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit and loss when the liabilities are derecognized, and through the amortization process.
Liabilitas keuangan lainnya mencakup pinjaman dan utang bank pada pengakuan awal diakui pada nilai wajar bersih dari biaya transaksi yang dapat diatribusikan untuk menerbitkan instrumen tersebut. Liabilitas yang memiliki tingkat suku bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang memastikan setiap beban bunga selama periode untuk membayar kembali memiliki suku bunga tetap pada saldo liabilitas yang tercantum di dalam laporan posisi keuangan.
Other financial liabilities include long term loans are initially recognised at fair value of any transaction costs which is attributed to issue of the instrument. Such interest bearing liabilitiesare subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, which ensures that any interest expense over the period to repay has a fixed rate on the balance of the liabilities carried over statement of financial position.
Beban bunga di dalam konteks ini meliputi biaya transaksi awal dan utang premium terhadap pembayaran kembali, sebagaimana halnya utang bunga maupun utang kupon pada utang yang masih tersisa.
Interest expense int his context includes initial transaction costs and premium payable on redemption, as well as any interest or cupon payable while the liabilities is outstanding.
Liabilitas keuangan disajikan sebagai liabilitas lancar kecuali Bank memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan setelah periode pelaporan.
Financial liabilities are presented as current liabilities unless the Bank has an unconditional right to defer settlement for at least 12 (twelve) months after the end of the reporting period.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/22 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan) o.
SIGNIFIKAN
Liabilitas keuangan (Lanjutan)
p.
AKUNTANSI
Liabilitas keuangan lainnya (Lanjutan)
Exhibit E/22 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) o. Financial liabilities (Continued)
Other financial liabilities (Continued)
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajibanyang ditetapkan di dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari peminjam yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan liabilitas yang ada dimodifikasi secara substansial, maka pertukaran maupun modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan selisih masing-masing jumlah diakui di dalam laporan laba rugi.
A financial liabilities is derecognized when the obligation under the liabilities is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liabilities is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liabilities are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liabilities and the recognition of a new liabilities, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, dan liabilitas lainlain dikategorikan sebagai liabilitas keuangan lainnya.
Deposits from customers, deposit from other bankss, acceptance payable and other liabilities are categorized as other financial liabilities.
Imbalan Kerja
p. Employee benefits
Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Bank mengakui imbalan kerja berdasarkan metode akrual sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank recognised an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang kan diterima oleh karyawan pada saat pensiun , yang biasanya tergantung pada beberapa faktor seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors, such as age, years of service and compensation.
Biaya jasa lalu diakui segera pada saat manfaat menjadi vested , dan bila selain itu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus terhadap periode rata-rata sampai manfaat menjadi vested.
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on the straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.
Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognized immediately in profit or loss.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/23
Exhibit E/23
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) p. Imbalan Kerja (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
p. Employee benefits (Continue)
Sesuai dengan UU No. 13/2003, Bank mengakui imbalan kerja yang tidak didanai. Bank diharuskan membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.
In accordance with Labor Law No. 13/2003, the Bank recognised an unfunded employee benefits liability. The Entity has further payment obligations if the benefits provided by the existing plan do not adequately cover the obligations under Labor Law No. 13/2003.
Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU No. 13/2003 atau Peraturan Bank (mana yang lebih tinggi), dikurangi nilai wajar dari aset program Dana pensiun, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu.
The liabilities recognized in the statement of financial positions are the present values of the defined benefit obligations as of the statement of financial position date in accordance with Law No. 13/2003 or the Bank’s Regulations (whichever is higher), less the fair value of the Company pension plan assets, if any, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.
Kewajiban manfaat pensiun diakui di dalam laporan posisi keuangan yang mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti, yang disesuaikan bagi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The pension benefit obligations recognized in thestatement of financial position represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service costs.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan karyawan berupa cuti tahunan diakui pada saat entitas mengakru kepada karyawan. Suatu provisi dicadangkan bagi liabilitas diestimasi untuk cuti sebagai hasil dari jasa yang diberikan oleh karyawan sampai tanggal laporan posisi keuangan.
Employee entitlements to annual leave are recognized when they accrue to employees. A provision is made for the estimated liability for leave as a result of services rendered by employees up to the statement of financial position date.
q. Cadangan umum Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007, Bank wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh rapat umum para pemegang saham.
q.
General reserves According to Law No. 40, year 2007, the Bank has to provide a general reserves amounting to 20% of the issued and paid up capital. Determination of the reserved will be set in the shareholders general meeting.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/24
Exhibit E/24
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
r. Pendapatan dan beban bunga
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
r. Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest rate (EIR) method.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts of estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liabilities.
Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk komisi/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.
s. Pendapatan provisi dan komisi
s. Provisions and commissions Income
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman di amortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi.
Provision and commissions income directly related to lending activities is amortized over the term of contract using effective interest rate method and classified as part of interest income in profit or loss.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Provisions and commissions income which are not related to lending activities are recognized as revenues on the transaction date as revenues on the transaction date as other operating income.
t. Perpajakan
t. Taxation
Pajak kini
Current tax
Aset dan/ atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan, yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan aset dan/atau liabilitas pajak dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from tax office related to current or prior reporting period, that are unpaid at the statement of financial position date. The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at related fiscal periods, based on the taxable income for the period. All changes in current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expense in the statement of comprehensive income.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/25
Exhibit E/25
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
t. Perpajakan (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
t. Taxation (Continue)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized.
Aset dan liabilitas aset pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku pada tahun ketika aset direalisasi atau liabilitas diselesaikan.
The amount of the asset or liabilities is determined using tax rates that have been substantively enacted by the reporting date when the deferred tax liabilities/ (assets) are settled/(realized).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapus apabila Bank memiliki hak legal yang dapat dipaksakan untuk mengsalinghapus aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset when the Bank has a legally enforceable right to offset current tax assets and liabilities.
Hal-hal perpajakan lainnya
Other taxation matters
Perubahan kewajiban perpajakan dicatat ketika surat ketetapan pajak diterima dan/ atau, apabila keberatan terhadap dan/ banding terhadap Bank, ketika putusan keberatan dan/ atau banding ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Bank, when the result of the objection and/or appeal is determined.
u. Peristiwa setelah periode pelaporan Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang memberikan informasi tambahan terkait posisi Bank pada periode laporan keuangan (adjusting events) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun laporan yang bukan adjusting events telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material.
u. Events after the reporting period Post year-events that provide additional information about the Bank position at reporting period (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the financial statements when material.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/26 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
SIGNIFIKAN
v. Hirarki pengukuran nilai wajar PSAK 60
Exhibit E/26 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) v. PSAK 60 fair value measurement hierarchy
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan tertentu yang mensyaratkan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan di dalam melakukan pengukuran nilai wajar. Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:
PSAK 60 requires certain disclosures which require the classification of financial assets and financial liabilities measured at fair value using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the fair value measurement. The fair value hierarchy has the following levels:
Kuotasi pasar (belum disesuaikan) di dalam pasar aktif bagi aset maupun liabilitas yang identikal (Tingkat 1);
quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Input selain kuotasi pasar yang termasuk di dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi bagi aset atau liabilitas, baik langsung (misalnya, harga) maupun tidak langsung (misalnya, derivatif harga) (Tingkat 2); dan
inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liabilities, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices) (Level 2); and
Input bagi aset dan liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
inputs for the asset or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Tingkatan di dalam hirarki nilai wajar di mana aset keuangan maupun liabilitas keuangan dikategorisasi, ditetapkan pada basis tingkatan paling rendah input yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diklasifikasikan di dalam keseluruhan hanya ke dalam salah satu dari ketiga tingkatan tersebut.
The level in the fair value hierarchy within which the financial asset or financial liabilities is categorised is determined on the basis of the lowest level input that is significant to the fair value measurement. Financial assets and financial liabilities are classified in their entirety into only one of the three levels.
3. PERTIMBANGAN, SIGNIFIKAN
ESTIMASI,
DAN
ASUMSI
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
JUDGEMENTS,
Penyajian laporan keuangan Bank mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi kritikal tertentu. Penyajian laporan keuangan tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan akuntansi Bank. Hal-hal di mana pertimbangan dan estimasi signifikan yang dilakukan di dalam menyajikan laporan keuangan beserta dampaknya, dibahas sebagai berikut:
The preparation of the Bank financial statements requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires Bank management to exercise judgment in applying the Bank’s accounting policies. The areas where significant judgments and estimates have been made in preparing the financial statements and their effect are discussed below:
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi.
Judgements policies.
Di dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, terlepas dari estimasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki dampak signifikan dari jumlah yang tercantum di dalam laporan keuangan.
In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has made the following judgements, apart from those involving estimations, which have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
made
in
applying
accounting
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/27 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN(Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASUMSI
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS(Continued)
Pertimbangan di dalam penerapan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
Judgements made in applying accounting policies (Continued)
Pajak penghasilan
Income taxes
Bank memiliki eksposur pajak penghasilan. Pertimbangan signifikan diperlukan di dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan penghitungan di mana penentuan pajak akhir adalah tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Bank mengakui liabilitas bagi isu perpajakan yang diharapkan berdasarkan estimasi apakah pajak tambahan akan jatuh tempo. Apabila hasil perpajakan final dari hal-hal tersebut berbeda dari jumlah yang semula diakui, maka jumlah tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan kini dan provisi pajak tangguhan di dalam periode di mana penentuan tersebut dibuat.
The Bank has exposure to income taxes. Significant judgement is involved in determining the provision for income taxes. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Bank recognizes liabilities for expected tax issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recognized, such differences will impact the current income tax and deferred tax provisions in the period in which such determination is made.
Sumber utama ketidakpastian estimasi
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama berkenaan dengan sumber utama dan sumber lainnya ketidakpastian estimasi di masa depan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada tahun buku mendatang, diungkapkan sebagai berikut:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
a.
a.
Cadangan keuangan
kerugian
DAN
Exhibit E/27
penurunan
nilai
aset
Kondisi spesifik counterparty yang mengalamipenurunan nilai dalam pembentukancadangan kerugian atas aset keuangandievaluasi secara individu berdasarkanestimasi terbaik manajemen atas nilai kiniarus kas yang diharapkan akan diterima.Dalam mengestimasi arus kas tersebut,manajemen membuat pertimbangan tentangsituasi keuangan counterparty dan nilairealisasi bersih dari setiap agunan. Setiapaset yang mengalami penurunan nilai dinilaisesuai dengan manfaat yang ada, danstrategi penyelesaian serta estimasi arus kasyang diperkirakan dapat diterima.
Allowance for impairment losses of financial assets In the calculation of allowance for impairmentlosses of financial assets, the specificcondition of impaired counterparty isindividually evaluated based on management'sbest estimate of the present value of theexpected cash flows to be received. Inestimating these cash flows, managementmakes judgements about the counterparty'sfinancial situation and the net realizable valueof any underlying collateral. Each impairedasset is assessed on its merits, and theworkout strategy and estimated cash flowsconsidered recoverable.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/28 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/28 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
b.
b.
Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
nilai
aset
Perhitungan cadangan penurunan nilaikolektif meliputi kerugian kredit yang melekatdalam portofolio aset keuangan dengankarakteristik ekonomi yang sama ketikaterdapat bukti objektif penurunan nilaiterganggu, tetapi penurunan nilai secaraindividu belum dapat diidentifikasi. Dalammenilai kebutuhan untuk cadangan kolektif,manajemen mempertimbangkan faktor-faktorseperti kualitas kredit dan jenis produk. Gunamembuat estimasi cadangan yang diperlukan,manajemen membuat asumsi untukmenentukan kerugian yang melekat, danuntuk menentukan parameter input yangdiperlukan, berdasarkan pengalaman masalalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratanpenyisihan tergantung pada seberapa baikestimasi arus kas masa depan untukcadangan counterparty tertentu dan asumsimodel dan parameter yang digunakan dalammenentukan cadangan kolektif. c.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Nilai wajar keuangan
aset
keuangan
dan
c.
liabilitas
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti objektif yang dapat diverifikasi (seperti nilau tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
estimation
uncertainty
Allowance for impairment losses of financial assets (Continued) Collectively assessed impairment allowancescover credit losses inherent in portfolios offinancial assets with similar economiccharacteristics when there is objectiveevidence to suggest that they contain impairedfinancial assets, but the individual impaireditems cannot yet be identified. In assessing theneed for collective allowances, managementconsiders factors such as credit quality andtype of product. In order to estimate therequired allowance, assumptions are made todefine the way inherent losses are modeled and to determine the required inputparameters, based on historical experiencesand current economic conditions. Theaccuracy of the allowances depends on howwell these estimate future cash flows forspecific counterparty allowances and themodel assumptions and parameters used indetermining collective allowances.
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang diungkapkan pada Catatan 2. d.
of
Classification of financial assets and liabilities Bank determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2.
d.
Fair value of financial assets and financial liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair value, and the disclosures require the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/29 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
Exhibit E/29 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued)
Sumber utama ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
Key sources (Continued)
e.
e.
Masa manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus terhadap masa manfaat aset tetap. Manajemen mengestimasikan masa manfaat aset tetap berkisar antara 4sampai dengan 20 tahun. Masa manfaat tersebut lazim diaplikasikan pada industri terkait. Perubahan tingkat harapan pengunaan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai residual aset tersebut. Oleh karena itu, pembebanan penyusutan di masa datang harus direvisi. Nilai tercatat dari aset tetap diungkapkan dalam Catatan 10pada laporan keuangan.
f.
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
g.
Asumsi purnakarya Biaya, aset, dan liabilitas program imbalan pasti yang dioperasikan oleh Bank, ditentukan dengan menggunakan metode yang didasarkan oleh estimasi dan asumsi aktuarial. Rincian asumsi kunci diuraikan di dalam Catatan 16. Bank menerima advis dari aktuaris independen terkait dengan kelayakan asumsi. Perubahan asumsi yang digunakan dapat memiliki dampak signifikan terhadap laporan laba rugi komprehensif dan laporan posisi keuangan.
of
estimation
uncertainty
Useful lives of property and equipment The cost of property and equipment is depreciated on a straight-line basis over the assets’ estimated useful economic lives. Management estimates the useful lives of these equipment is between 3 and 20 years. These are common life expectancies applied in the industry. Changes in the expected level of usage and technological developments could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, therefore, future depreciation charges could be revised. The carrying amount of the property and equipment have been presented in Note 10 of the financial statements.
f.
Deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management estimate is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
g. iv. Pension assumptions The costs, assets and liabilities of the defined benefit schemes operating by the Bank are determined using methods relying on actuarial estimates and assumptions.Details of the key assumptions are set out in Note 16. The Bank takes advice from independent actuaries relating to the appropriateness of the assumptions.Changes in the assumptions used may have a significant effect on the statement of comprehensive income and the statement of financial position.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/30 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH
2016 Rupiah
Exhibit E/30
2015
33.663.434.150
21.405.771.550
1.808.009.500
-
Yen Jepang
226.687.900
-
Japan Yen
Dolar Singapura
216.967.969
-
Singapore Dollar
Yuan Cina
213.310.900
-
China Yuan
Euro Eropa Dolar Australia
141.757.600
-
15.556.960
-
Europe Euro Australian Dollar
36.285.724.979
21.405.771.550
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Rupiah Foreign Currency United States Dollar
Total
Kas (cash in safe, cash in counter and cash in transit) telah diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia (ACA) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 23.950.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan diasuransikan pada PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Central Asia (ACA) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 16.750.000.000 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 2015 terhadap semua risiko.
Cash (cash in safe, cash in counter and cash in transit) were insured with PT Asuransi Central Asia (ACA) with coverage amounting to Rp 23,950,000,000 for the years ended 31 December 2016 and were insured with PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Central Asia (ACA) with coverage amounting to Rp 16,750,000,000 for the years ended 2015 against all risk.
Saldo kas termasuk kas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp 2.386.150.000 dan Rp 2.010.850.000 untuk tahun 31 Desember 2016 dan 2015.
Cash are included cash in Automated Teller Machine (ATM) as of 31 December 2016 dan 2015 amounting to Rp 2,386,150,000 and Rp 2,010,850,000, respectively.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dan risiko tersebut.
Bank’s management believes that the coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
Giropada Bank Indonesia per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
Current accounts with Bank Indonesia as of 31 December 2016 and 2015 in Rupiah and foreign currency are as follows : 2015
396.615.503.400
260.335.745.998
Rupiah
38.059.812.500
-
United States Dollar
434.675.315.900
260.335.745.998
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Reserve Requirements (GWM).
Peraturan Bank Indonesia mengenai GWM telah mengalami beberapa kali perubahan dan peraturan terakhir tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.18/14/PBI/2016 tentang “Perubahan Keempat atas PBI No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional”.
Bank Indonesia Regulation for GWM has been changed several times and the latest regulation is stated in the Bank Indonesia Regulation (PBI) No.18/14/PBI/2016 regarding “Fourth Changes on PBI No.15/15/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Bank”.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/31
Exhibit E/31
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan / atau kelebihan saldo rekening giro dalam Rupiah yang dipelihara Bank di Bank Indonesia.
Primary GWM is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Deposits Certificates of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture (SUN) and / or excess reserve of the Bank's current accounts in Rupiah maintained in Bank Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 GWM Sekunder masing-masing sebesar 13,40% dan 11,77%.
As of 31 December 2016 and 2015, the Bank’s secondary statutory reserve were 13.40% and 11.77%, respectively.
Sesuai dengan peraturan yang ada GWM Primer yang harus dipelihara Bank baik dalam Rupiah untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 6,50% dan 7,50% dan mata uang asing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 8%. GWM Sekunder yang harus dipelihara Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar 4%.
Based on prevailing regulation, Primary GWM should be maintained in Rupiah as of 31 December 2016 and 2015 are 6.50%, respectively and 7.50% and in foreign currency as of 31 december 2016 and 2015 are 8%, respectively. Secondary GWM should be maintained for the year ended 31 December 2016 and 2015 are 4%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 GWM Primer untuk mata uang Rupiah adalah 7,66% dan 7,52% sedangkan untuk mata uang asing adalah 8,64% dan nihil.
As of 31 December 2016 and 2015, The Bank’s primary statutory reserve for Rupiah were 7.66% and 7.52% while the foreign currency were 8.64% and nil.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
The Bank has fulfilled the prevailing Bank Indonesia’s requirement regarding Minimum Reserve Requirements for Commercial Banks for the year ended 31 December 2016 and 2015.
6. GIRO PADA BANK LAIN a.
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKSS
Berdasarkan mata uang dan pihaklawan
a.
2016
By currency and counterparty 2015
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja PT Bank Sinar M as Tbk Sub jumlah
Rupiah 14.374.221.161
10.228.744.335
PT Bank Central Asia Tbk
-
1.800.935
PT Bank Ekonom i Raharja
2.220.000 14.376.441.161
PT Bank Sinar Mas Tbk 10.230.545.270
M ata uang asing
Sub total Foreign currency
PT Bank Negara Indonesia Tbk
212.564.024.123
-
PT Bank Central Asia Tbk
206.252.347.807
-
PT Bank Central Asia Tbk
2.010.862.955
-
United Overseas Bank Lim ited
United Overseas Bank Limited Cabang UOB Tokyo (UOB Tokyo) Westpac Banking Corporation PT Bank ICBC Indonesia sub jumlah
97.780.848
-
UOB Tokyo branch (UOB Tokyo)
939.593.810
-
Westpac Banking Corporation
63.399.645
-
PT Bank ICBC Indonesia
421.928.009.188
-
-
-
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
PT Bank Negara Indonesia Tbk
Sub total Less:
421.928.009.188
-
436.304.450.349
10.230.545.270
Allowance for im pairment losses Total - Net
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/32
Exhibit E/32
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN(Lanjutan) b.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. CURRENT ACCOUNTS (Continued)
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
b.
Seluruh giro pada bank lainpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai lancar. c.
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
d.
Rata - Rata tingkat suku bunga kontraktual untuk giro pada bank lainpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing masing-masing sebesar 0,38% dan 0%
a.
By Bank Indonesia collectibility
Allowance for impairment losses
Annual interest rates The average of annual contractual interest rates of current accounts in Rupiah and in foreign currency with other bankss on 31 December 2016 and 2015 were 0.38% and nil, respectively.
7. PLACEMENTS OTHER BANKS
Berdasarkan jenis dan mata uang
a. 2016
WITH
AND
Placements with Bank Indonesia Rupiah 280.400.000.000
287.700.000.000
(71.972.164)
(131.792.030)
Diskonto fasilitas deposit pada Subjumlah
INDONESIA
2015
Rupiah
Bank Indonesia yang belum diamortisasi
BANK
By type and currency
Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas deposito pada Bank Indonesia
BANKSS
Management believes that provision for impairment losses are not necessary because there is a posibility to collect current accounts with other bankss.
Tingkat suku bunga per tahun
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
OTHER
All current accounts with other bankss as of 31 December 2016 and 2015 are classified as current.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena dapat tertagihnya giro pada bank lain. d.
WITH
Deposit facilities with Bank Indonesia Unamortized discount of deposit facility
280.328.027.836
287.568.207.970
Penempatan pada Bank lain
with Bank Indonesia Subtotal Placements with other banks
Rupiah
Rupiah 75.000.000.000
-
Call Money
53.890.000.000
-
Subjumlah
128.890.000.000
-
Subtotal
-
-
Less: Allowance for impairment losses
409.218.027.836
287.568.207.970
Total - net
Call Money Mata uang asing
Foreign Currency
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Call Money Call Money
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai lancar.
All placements with Bank Indonesia and other banks as of 31 December 2016 and 2015 were classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lainyang mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan.
As of 31 December 2016 and 2015, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks and pledged as collateral.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/33
Exhibit E/33
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN( Lanjutan)
7. PLACEMENTS WITH BANK OTHER BANKS (Continued)
Hasil bunga penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diterima pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 11.609.462.138 dan Rp 11.728.048.108 (Catatan 18). b.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
b.
The average interest rates per annum The average of contractual interest rates of current accounts with Bank Indonesia as of 31 December 2016 and 2015 were 4.56% and 5.50% respectively while with other bankss as of 31 December 2016 and 2015 were 6.30% dan 5.87%.
Berdasarkan jangka waktu
c.
Nilai tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain memiliki sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya kurang dari 30 hari.
Based on maturity Carrying value of placements with banks Indonesia and other bankss has remaining period to maturity date less than 30 days.
8. EFEK-EFEK a.
AND
Interest from placements with Bank Indonesia and other banks received in 2016 and 2015 are amounting to Rp 11,609,462,138 and Rp 11,728,048,108, respectively (Note 18).
Rata-rata tingkat suku bunga kontraktual untuk penempatan pada Bank Indonesia masingmasing sebesar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 4,56% dan 5,5% sedangkan pada Bank lainpada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 6,30% dan 5,87%. c.
INDONESIA
8. MARKETABLE SECURITIES
Berdasarkan kategori aset keuangan
a.
By financial assets category
2016 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Carrying value
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity securities
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
175.000.000.000
(6.654.049.173)
168.345.950.827
Certificates with Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
400.000.000.000
(4.522.472.373)
395.477.527.627
Deposit certificates with Bank Indonesia
Obligasi
904.762.775.000 280.000.000.000
(1.076.528.741) (18.935.609.499)
903.686.246.259 261.064.390.501
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
1.759.762.775.000
(31.188.659.786)
1.728.574.115.214
Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Sub jumlah
Bonds Sub total
Dikurangi:
Less: -
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
1.759.762.775.000
Jumlah - bersih
(31.188.659.786)
-
Allowance for impairment losses
1.728.574.115.214
Total - net
2016 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Selisih penilaian harga pasar /
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Fair value adjustment
Carrying value
Tersedia untuk dijual
Available for sale
Rupiah Obligasi Sub jumlah
Rupiah 90.000.000.000
(833.571.193)
2.037.558.140
91.203.986.947
90.000.000.000
(833.571.193)
2.037.558.140
91.203.986.947
Bonds Sub total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/34
Exhibit E/34
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
a. Berdasarkan jenis dan mata uang (Lanjutan)
a.
By type and currency (Continued)
2015 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Carrying value
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity securities
Rupiah
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
50.000.000.000
(1.587.847.273)
48.412.152.727
Certificates with Bank Indonesia
Sertifikat deposito Bank Indonesia
235.000.000.000
(2.193.313.774)
232.806.686.226
Deposit certificates with Bank Indonesia
Obligasi
516.000.000.000 230.000.000.000
(1.169.920.494) (6.436.632.732)
514.830.079.506 223.563.367.268
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
1.031.000.000.000
(11.387.714.273)
1.019.612.285.727
Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Sub jumlah
Bonds Sub total
Dikurangi:
Less: -
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
1.031.000.000.000
Jumlah
(11.387.714.273)
-
Allowance for impairment losses
1.019.612.285.727
Total
2015 Premium (diskonto) yang belum diamortisasi / Nilai nominal /
Unamortised premium
Selisih penilaian harga pasar /
Nilai tercatat /
Nominal value
(discount)
Fair value adjustment
Carrying value
Tersedia untuk dijual
Available for sale
Rupiah
Rupiah 90.000.000.000
(1.128.557.193)
(1.229.442.807)
87.642.000.000
90.000.000.000
(1.128.557.193)
(1.229.442.807)
87.642.000.000
Obligasi Sub jumlah
b.
Berdasarkan tanggal peringkat efek
jatuh
tempo
dan
b.
By Maturity securities
2016
2015
Nilai terc atat/
Nilai terc atat/
Carrying value
Carrying value
and
rating
of
Jatuh tempo
1 - 5 tahun Jumlah
marketable
Rupiah 1.241.292.695.159
657.888.840.768
1 year or less
578.485.407.002
449.365.444.959
1 to 5 years
1.819.778.102.161
1.107.254.285.727
Total
Peringkat efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo – obligasi korporasi per 31 Desember 2016 berdasarkan Pefindo, Fitch Rating dan Fitch Rating Indonesia berkisar pada peringkat idAA- hingga idAAA, AAA dan AA- hingga AAAidn. c.
Sub total
Maturity
Rupiah 1 tahun atau kurang
Bonds
Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat nilai efek yang mengalami kerugian penurunan nilai dan digunakan sebagai jaminan.
Held to maturities securities rating of corporate bonds as of 31 December 2016 from Pefindo, Fitch Rating and Fitch Rating Indonesiaare ranging from idAA- to idAAA rating,AAA and AA- to AAAidn. c.
Allowance for impairment losses As at 31 December 2016 and 2015 there was no impairment loss in respect of value of securities with other bankss and pledged as collateral.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/35
Exhibit E/35
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The composition of loans is as follows:
a.
a.
Jenis kredit
Type of loans
2016
2015
Pihak ketiga
Third parties
Rupiah
Rupiah
Modal kerja
2.439.876.894.528
2.009.291.896.367
Working capital
Investasi
1.307.605.658.136 95.835.443.297 3.843.317.995.961
858.517.792.403 109.514.122.848 2.977.323.811.618
Investment
Konsumsi Sub jumlah Mata Uang Asing Modal kerja Jumlah pihak ketiga
Consumer Sub total Foreign currencies
2.432.931.413
-
2.432.931.413
-
Cadangan kerugian penurunan nilai
3.845.750.927.374 (58.223.055.627)
2.977.323.811.618 (31.222.227.271)
Jumlah pihak ketiga-bersih
3.787.527.871.747
2.946.101.584.347
Working capital Total third parties Allowance for impairment losses Total third parties-net
Pihak berelasi
Related parties
Rupiah
Rupiah
Modal kerja
24.952.794.732
18.795.527.434
Working capital
Investasi
52.467.363.487 289.069.209
45.984.111.546 376.471.982
Investment
Konsumsi Jumlah pihak berelasi
Consumer
Cadangan kerugian penurunan nilai
77.709.227.428 (204.597.118)
65.156.110.962 (651.561.110)
Allowance for impairment losses
Jumlah pihak berelasi-bersih
77.504.630.310
64.504.549.852
Total related parties-net
3.865.032.502.057
3.010.606.134.199
Total net of loans
Jumlah bersih kredit yang diberikan
Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan:
Total related parties
Other information relating to Loans:
1) Tingkat bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 14.75% untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 berkisar antara 3% sampai dengan 16%. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 444.751.168.269 dan Rp 316.384.810.273 (Catatan 18).
1)
The interest rate of loans for the year ended 31 December 2016 ranging from 3% to 14.75% for the year ended 31 December 2016 and ranging and from 3% to 16% for the year ended 31 December 2015. The interest earned in the years of 2016 and 2015 are amounting to Rp 444,751,168,269 and Rp 316,384,810,273, respectively (Note 18).
2) Kredit yang di berikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, tabungan, dan jaminan lainnya.
2)
Loans are generally collateralised by registered mortgages, powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, savings, and other guarantees.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/36 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
a.
Jenis kredit (Lanjutan) Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan):
Exhibit E/36 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
a. Types of loans (Continued) Other information (continued):
relating
to
Loans
3) Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan masing-masing sebesar Rp 164.354.889.073 dan Rp165.691.530.917.
3) Time deposits pledged as collateral of loans as of 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp164,354,889,073 and Rp 165,691,530,917 and, respectively.
4) Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar nihil.
4) Savings pledged as collateral of loans as of 31 December 2016 and 2015 amounting nil, respectively.
5) Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi, tingkat bunga dan waktu untuk pelunasan adalah sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak lainnya.
5) Loans and advances extended to related parties, the interest rate and the time for repayment is the same with credit given to other parties.
6) Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 133.394.993.903 dan Rp 118.668.089.842. Sedangkan kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 266.789.987.805 dan Rp 237.336.179.683. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK (Catatan 28).
6)
7)
Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasi ulang adalah kredit yang telah direstrukturisasikarena adanya kekhawatiran akan kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran kontraktual ketika jatuh tempo dan ketika Bank memberikan konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Jumlah tercatat kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 77.134.876.802dan Rp 28.832.961.041.
7) Loans with renegotiated terms are loans that have been restructured due to concerns about the borrower’s ability to meet contractual payments when due and where the Banks has made concessions that it would not otherwise consider. The carrying amount of loans whose terms have been renegotiated as of 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp 77,134,876,802 and Rp 28,832,961,041, respectively.
8) Jumlah kredit hapus tagih tahun 2016 adalah sebesar Rp 909.790.564 dan tahun 2015 sebesar Rp 6.479.570.232.
8)9)Total cut loss during 2016 amounting to Rp 909.790.564 and 2015 amounting to Rp 6,479,570,232.
Legal Lending Limit, which is allowed by Bank Indonesia for Loans given to related parties as of 31 December 2016 dan 2015 amounting to Rp 133,394,993,903 and Rp 118,668,089,842, respectively. The third parties as of 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp 266,789,987,805 and Rp 237,336,179,683, respectively. There is no violation or excesses of the Legal Lending Limit (Note 28).
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/37
Exhibit E/37
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
Berdasarkan kolektibilitas sesuai peraturan Bank Indonesia
b.
By collectibilty as per Bank Indonesia regulation
2016
2015 Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
Jumlah
penurunan
Jumlah
kredit
nilai /
kredit
nilai /
yang
Allowance for
yang
Allowance for
Klasifikasi
diberikan /
impairment
diberikan /
impairment
Risiko Kredit
Total loans
losses
Total loans
losses
Lancar
Credit Risk Classification
3.778.770.017.409
10.075.072.781
2.998.934.946.129
29.989.349.461
Current
Perhatian khusus
57.066.298.893
633.782.300
39.101.879.478
391.018.796
Special mention
Kurang lancar
10.446.258.638
2.309.620.912
-
-
Substandard
-
-
-
-
Doubtful
77.177.579.862
45.409.176.752
4.443.096.973
1.493.420.124
Loss
3.923.460.154.802
58.427.652.745
3.042.479.922.580
31.873.788.381
Total-net
Diragukan Macet Jumlah - bersih
Jumlah kredit bermasalah bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2016 dan 2015, masingmasing sebesar Rp 87.623.838.500 dan Rp 4.443.096.973 atau sebesar 2,23% dan 0,15% dari jumlah kredit. c.
penurunan
Berdasarkan sektor ekonomi
c. 2016
Rupiah Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Real estat, usaha persewaan, dan perusahaan jasa Penyediaan akomodasi dan makan minum Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya
Transportasi, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Lain-lain Mata Uang Asing Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Jumlah Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah-bersih
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) as of 31 December 2016 dan 2015 are Rp 87,623,838,500 and Rp 4,443,096,973 or represents 2,23% and 0.15% of total loans, respectively. By economic sectors 2015 Rupiah Wholesale and retail trading Manufacturing Real estate, leasing companies, and service companies Accomodation, and food and beverages providers Personal loans for housing, vehicles, and others Health and social services Community services, social culture,
1.352.271.377.749 948.321.848.615
1.234.889.634.717 646.734.766.951
292.556.903.190
250.211.465.902
343.976.473.786
168.836.370.372
95.792.030.466 227.063.698.476
109.890.594.830 140.111.449.418
52.431.674.205
67.196.532.307
335.478.936.821 238.645.396.078 34.488.884.003
170.767.018.172 175.300.939.397 78.541.150.514
3.921.027.223.389
3.042.479.922.580
Total
-
Foreign currency Wholesale and retail trading Manufacturing
1.347.250.000 1.085.681.413 2.432.931.413
-
3.923.460.154.802
3.042.479.922.580
(58.427.652.745) 3.865.032.502.057
(31.873.788.381) 3.010.606.134.199
Entertainment, and other individual services Transportation, warehousing and communication Constructions Others
Total Less : Allowance for impairment losses Total-net
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/38
Exhibit E/38
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9. LOANS (Continued)
c. Berdasarkan sektor ekonomi (Lanjutan)
c. By economic sectors (Continued)
Kredit yang diberikan yang termasuk dalam kelompok sektor ekonomi lain-lain adalah kelompok dengan nilai kredit dibawah Rp 10.000.000.000 yang terdiri dari sektor ekonomi, pertanian, perburuan dan kehutanan, perikanan, jasa pendidikan, pertambangan dan penggalian, perantara keuangan, dan listrik, gas dan air. d. Jangka waktu
Loans that are included in the group of othersectors of the economy is the group withthe amount under Rp 10,000,000,000 that consists of economic sectors, agriculture, hunting and forestry, fisheries, education services, mining and excavation, financial intermediaries, and electricity, gas and water. d. Maturity
Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo: 2016
Based on remaining period to maturity: 2015
Rupiah Sudah jatuh tempo 0 s/d 12 bulan
Rupiah 19.438.797.997
1.906.219.152
Pass due
2.481.303.451.178
2.024.068.026.387
0 to 12 months
12 s/d 24 bulan
72.660.029.654
47.181.471.903
12 to 24 months
Di atas 24 bulan
1.347.624.944.560
969.324.205.138
Up to 24 months
3.921.027.223.389
3.042.479.922.580
2.432.931.413
-
2.432.931.413
-
Sub total
3.923.460.154.802
3.042.479.922.580
Total of Loans
Sub jumlah Mata uang asing 0 s/d 12 bulan Sub jumlah Jumlah kredit yang diberikan
Foreign Currency
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
Sub total
0 to 12 months
Less: (58.427.652.745) 3.865.032.502.057
(31.873.788.381) 3.010.606.134.199
Allowance for impairment losses Total
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan Bank.
Arrears in repayment of loans can lead to lower earnings, liquidity and Bank’s health.
Kebijakan Bank dalam pemberian kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
Bank lending policies is short-term credit extended to industry and mid-size trading, and enough collateral with the interest rates prevailing in the market.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomis yang sama, kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Concentration of credit risk generally arises when one or several clients who engage in the business and have similar economic characteristics, the ability to meet contractual obligations may be affected by economic conditions or other similar factors.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/39
Exhibit E/39
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9.
Cadangan kerugian penurunan nilai
LOANS (Continued) e. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses consist of:
2016
2015
Saldo awal tahun
31.873.788.381
21.873.287.197
Beginning balance
Penambahan cadangan
26.574.483.487
12.355.188.015
Additional provison
(299.194.367) (2.055.492.464)
Recovery provision Writen off for the year
31.873.788.381
Ending balance
Pemulihan cadangan
(20.619.123) -
Penghapusan buku selama tahun
58.427.652.745
Saldo akhir tahun
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 10. ASET TETAP
Management believes that the allowance for loan losses is adequate to cover losses that may arise as a result of uncollectible loans.
10. PROPERTY AND EQUIPMENT
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016 Saldo awal/
Penambahan /
Pengurangan /
Revaluasi /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
Deduction
Revaluation
Ending balance
Biaya perolehan Tanah
Acquisition cost 4.063.027.000
-
4.063.027.000
34.256.400.000
Bangunan :
34.256.400.000
Land
-
Buildings :
Bangunan kantor
6.706.889.374
-
6.706.889.374
10.432.199.999
10.432.199.999
Office building
Partisi kantor
2.827.548.153
-
-
-
2.827.548.153
Office partition
10.847.013.345
2.484.057.461
-
-
13.331.070.806
3.200.000.000
770.000.000
-
-
3.970.000.000
Aset leasing
10.632.465.037
2.183.527.875
-
-
12.815.992.912
Computer and software
Inventaris dan peralatan kantor : Aset non leasing Aset leasing Komputer dan perangkat lunak Kendaraan Jumlah harga perolehan
Fixtures and office equipments : Aset non leasing
3.675.380.000
51.300.000
-
-
3.726.680.000
Vehicles
41.952.322.909
5.488.885.336
10.769.916.374
44.688.599.999
81.359.891.870
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation Buildings :
Bangunan kantor
2.297.017.481
-
365.127.000
2.297.017.481
365.127.000
Partisi kantor
1.550.420.615
-
192.411.288
-
1.742.831.903
Office partition
-
Fixtures and office equipments : Aset non leasing
Inventaris dan peralatan kantor :
Office building
Aset non leasing
5.222.726.637
-
1.788.098.114
-
7.010.824.751
Aset leasing
1.066.666.667
-
873.333.437
-
1.940.000.104
Aset leasing
Komputer dan perangkat lunak
6.553.564.639
-
1.538.156.490
-
8.091.721.129
Computer and sofware
Kendaraan
2.040.375.441
-
329.445.498
-
2.369.820.939
Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
18.730.771.480
-
5.086.571.827
2.297.017.481
21.520.325.826
Total of accumulation depreciation
Nilai buku
23.221.551.429
59.839.566.044
Book value
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/40
Exhibit E/40
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Akun ini terdiri dari: (Lanjutan)
This account consists of: (Continued) 2015
Saldo awal/
Penambahan /
Pengurangan /
Saldo akhir /
Beginning balance
Addition
Deduction
Ending balance
Biaya perolehan Tanah
Acquisition cost 4.063.027.000
-
-
4.063.027.000
Bangunan :
Land Buildings :
Bangunan kantor
6.706.889.374
-
-
6.706.889.374
Office building
Partisi kantor
2.228.973.073
598.575.080
-
2.827.548.153
Office partition
Aset non leasing
6.803.513.184
4.456.230.509
412.730.348
10.847.013.345
Aset leasing
3.200.000.000
Komputer dan perangkat lunak
9.375.807.783
Inventaris dan peralatan kantor :
Kendaraan Jumlah harga perolehan
Fixtures and office equipments :
2.369.102.857
1.112.445.603
Aset leasing
10.632.465.037
Computer and software
4.651.200.000
91.330.000
1.067.150.000
3.675.380.000
Vehicles
37.029.410.414
7.515.238.446
2.592.325.951
41.952.322.909
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation
Bangunan :
Buildings :
Bangunan kantor
2.118.368.057
178.649.424
2.297.017.481
Partisi kantor
1.351.177.554
199.243.061
1.550.420.615
Inventaris dan peralatan kantor : Aset non leasing Aset leasing Komputer dan perangkat lunak Kendaraan
Aset non leasing
3.200.000.000
Office building Office partition Fixtures and office equipments :
4.050.636.804
1.584.820.181
266.666.667
800.000.000
6.343.477.394
1.322.532.848
412.730.348
1.112.445.603
5.222.726.637
Aset non leasing
1.066.666.667
Aset leasing
6.553.564.639
Computer and sofware
2.264.223.584
358.868.353
582.716.496
2.040.375.441
Vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan
16.394.550.060
4.444.113.867
2.107.892.447
18.730.771.480
Total of accumulation depreciation
Nilai buku
20.634.860.354
23.221.551.429
Book value
Pada tahun 2016 Aset tetap diasuransikan pada PT Asuransi Dayin Mitra, PT Bess Insurance, Allianz Insurance, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Himalaya Pelindung dan PT Asuransi QBE Pool Indonesia sedangkan pada tahun 2015 Aset tetap tersebut diasuransikan pada PT Bess Insurance dan PT Asuransi Himalaya Pelindung dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 26.780.964.500 untuk tahun 2016 dan Rp 24.620.805.000 untuk tahun 2015 dan pada PT Asuransi WahanaTata, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Indrapura terhadap seluruh risiko, Manajemen Bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutupi kerugian potensial.
The property and equipment are insured to PT Asuransi Dayin Mitra, PT Bess Insurance, Allianz Insurance, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Himalaya Pelindung and PT Asuransi QBE Pool Indonesia in 2016 and PT Bess Insurance and PT Asuransi Himalaya amounting to Rp 26,780,964,500 in 2016 and Rp 24,620,805,000 in 2015 to PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi Indrapura, respectively, against all risk. Bank's management believes that the coverage is adequate to cover potential losses.
Pada Aset tetap, termasuk didalamnya aset leasing berupa 1 unit ATM Monitoring dan 17 unit mesin ATM . Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan.
Asset Leasing included on property and equipment are 1 unit of ATM monitoring and 17 units of ATM machine. Management believes that there is no impairment in value of property and equipment owned by the Bank. As at 31 December 2016 and 2015, there were no property and equipment pledged as collateral.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/41
Exhibit E/41
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET LAIN-LAIN
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. OTHER ASSETS
Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat terjadinya indikasi penurunan nilai aset lain-lain.
Management does not make an allowance for impairment losses because management believes that there are no indications of impairment of other assets.
2016
2015
Uang muka
14.028.036.540
11.381.130.268
Prepaid
Beban dibayar dimuka
17.531.402.725
17.428.080.899
Prepaid expense
12.055.838.876
10.276.079.198
Interest receivable - loan
980.000.000
1.975.779.016
Bunga yang masih harus diterima kredit yang diberikan Agunan diambil alih Bunga yang masih harus diterima surat berharga
9.065.916.024
8.401.093.159
Bunga yang masih harus diterima call money
Foreclosed properties Unearned interest revenue marketable securities Unearned interest revenue -
119.137.718
-
Persediaan perlengkapan kantor
1.863.611.367
1.631.448.603
Office equipment
Lain-lain
1.752.973.525
34.481.727
Other assets
57.396.916.775
51.128.092.870
Total
Jumlah
12. LIABILITAS SEGERA
12. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY
Liabilitas segera Bank terdiri dari bunga deposito yang masih harus dibayar sebesar Rp 13.746.330.020 dan Rp 15.639.345.917 masing-masing pada tahun 2016 dan 2015. 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN
Bank’s obligation due immediately were time deposits interest payable on 2016 and 2015, amounting to Rp 13,746,330,020 and Rp 15,639,345,917, respectively. 13. DEPOSITS BANKSS
Simpanan nasabah dan bank lainterdiri dari: 2016
FROM
Tabungan Deposito berjangka Sub jumlah
Tabungan
AND
OTHER
2015 Third parties
543.850.748.649
322.799.831.704
Current account
305.600.793.313
184.499.855.128
Saving deposit
2.377.779.712.444
1.544.880.357.749
Time deposits
3.227.231.254.406
2.052.180.044.581
946.541.758.454
305.780.076.537
Current account
Pihak berelasi Giro
CUSTOMERS
Deposits from customers and other bankss are as follows:
Pihak ketiga Giro
call money
Sub total Related parties
73.566.299.851
23.416.573.603
Saving deposit
1.520.871.564.762
1.166.506.139.069
Time deposits
Sub jumlah
2.540.979.623.067
1.495.702.789.209
Sub total
Jumlah simpanan nasabah
5.768.210.877.473
3.547.882.833.790
Total deposits from customers
11.500.000.000
6.000.000.000
Deposito berjangka
Simpanan bank lain Jumlah simpanan nasabah dan bank lain
5.779.710.877.473
3.553.882.833.790
Time Deposits - other banks Total deposits from customers and other banks
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/42
Exhibit E/42
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN(Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS BANKSS (Continued)
AND
OTHER
Simpanan nasabah dan bank lainterdiri dari: (Lanjutan)
Deposits from customers and other bankss are as follows: (Continued)
a. Giro
a. 2016
Current accounts 2015
Rupiah Pihak ketiga
Rupiah 510.716.601.112 616.457.873.242
322.799.831.704 305.780.076.537
Related parties (Note 26b)
1.127.174.474.354
628.579.908.241
Sub total
33.134.147.537
-
Third parties
Pihak berelasi (Catatan 26b)
330.083.885.212
-
Related parties (Note 26b)
Sub jumlah
363.218.032.749
628.579.908.241
Sub total
Jumlah Giro
1.490.392.507.103
628.579.908.241
Pihak berelasi (Catatan 26b) Sub jumlah Mata uang asing Pihak ketiga
Third parties
Foreign currency
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tahun 2016 dan 2015 sebesar 4,28% dan 5,87%.
Average interest rates per annum on 2016 and 2015 are 4.28% and 5,87% respectively.
Beban bunga giro sebesar Rp 41.980.689.189 dan Rp 41.880.252.221 untuk tahun 2016 dan 2015 (Catatan 19).
Interest expense on current accounts amounted to Rp 41,980,689,189 and Rp 41,880,252,221 for 2016 and 2015, respectively (Note19).
b. Tabungan
b. 2016
Saving deposit 2015
Rupiah Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 26c) Jumlah
Rupiah 305.600.793.313
184.499.855.128
Third parties
73.566.299.851
23.416.573.603
Related parties (Note 26c)
379.167.093.164
207.916.428.731
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Average interest rates per annum:
Rupiah
2016
2015
Tabungan Simaster
4,47%
5,42%
Tabungan Simaster
Tabungan M AS Saving
2,94%
4,99%
Tabungan MAS Saving
Beban bunga tabungan sebesar Rp 9.200.671.499 dan Rp 7.741.939.820 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 19).
Rupiah
Interest expense savings amounting to Rp 9,200,671,499 and Rp 7,741,939,820 respectively for the years ended 31 December 2016 and 2015 (Note19).
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/43
Exhibit E/43
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN NASABAH DAN BANK LAIN(Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS BANKSS (Continued)
Simpanan nasabah terdiri dari (lanjutan):
c.
c. Time deposits 2016
2015
Rupiah
Rupiah
Pihak ketiga
2.325.156.243.000
1.544.880.357.749
Third parties
Pihak berelasi (Catatan 26d)
1.419.253.240.391
1.166.506.139.069
Related parties (Note 26d)
Sub jumlah
3.744.409.483.391
2.711.386.496.818
Sub total
52.623.469.444
-
Third parties
101.618.324.371
-
Related parties (Note 26d)
Mata uang asing Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 26d) Sub jumlah Jumlah Deposito Berjangka
Foreign currency
154.241.793.815
-
Sub total
3.898.651.277.206
2.711.386.496.818
Total Time Deposits
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka:
1)
2016 s/d 1 bulan
2015
3.144.084.392.880
2.066.471.924.116
up to 1 month
409.661.788.559
347.902.796.162
3 months
6 bulan
86.257.188.165 258.647.907.602
136.180.325.089 160.831.451.451
4 months
3.898.651.277.206
2.711.386.496.818
Total
Jumlah
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2)
2016 s/d 1 bulan
6 months
Based on remaining period until maturity: 2015
3.305.429.338.431
2.254.445.594.105
up to 1 month
3 bulan
380.480.018.396
274.358.219.227
3 months
6 bulan
84.865.348.588 127.876.571.791
128.784.934.514 53.797.748.972
12 months
3.898.651.277.206
2.711.386.496.818
Total
12 bulan Jumlah
3)
Classification of time deposits based on period of time deposits:
3 bulan 12 bulan
2)
OTHER
Deposits from customers are as follows (continued):
Deposito berjangka
1)
AND
Tingkat suku bunga deposito menurut jangka waktu:
berjangka 2016
3) 4)
6 months
Interest rates of time deposits based on maturity: 2015
s/d 1 bulan
2,00% - 7,25%
4,00% - 9,25%
up to 1 month
3 bulan
2,00% - 7,25%
4,00% - 9,50%
3 months
6 bulan
2,00% - 7,50%
4,00% - 9,50%
6 months
12 bulan
3,00% - 9,00%
4,00% - 9,75%
12 months
Beban bunga deposito berjangka sebesar Rp 260.763.594.546 dan Rp 187.282.881.232 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 19).
Interest expense on deposits amounting to Rp 260.763.594.546 and Rp 187,282,881,232 respectively for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively (Note 19).
Simpanan pada bank lainsejumlah Rp 11.500.000.000 dan Rp 6.000.000.000 merupakan deposito berjangka dengan jangka waktu 1 bulan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing dengan tingkat suku bunga berkisar 5,75% - 6.75% dan 8,25% - 9,00%.
Time deposits of other bankss are amounting to Rp 11.500.000.000 and Rp. 6.000.000.000 represent time deposits with maturities of 1 month for the year ended 31 December 2016 and 2015 with interest rates ranging from 5.75% 6.75% and 8.25% - 9,00%.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/44
Exhibit E/44
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN a.
14. TAXATION
Utang pajak
a. 2016
Taxes payables 2015
Pajak penghasilan 1.439.725.521
568.533.491
Article 21
Pasal 4 ayat 2
5.149.230.176
4.536.802.392
Article 4 (2)
Pasal 25
2.124.063.625
1.737.832.700
Article 25
Pasal 29
2.606.711.912
4.392.973.900
Article 29
Pasal 23
19.312.367
31.600.868
Article 23
Lainnya
350.000
92.351.363
Others
11.339.393.601
11.360.094.714
Jumlah
b.
Income taxes
Pasal 21
Pajak Penghasilan Badan Kini
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows:
2016
2015
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi
Total
Profit before income tax 104.725.151.213
66.457.687.267
Beda permanen:
per income statement Permanent differences:
98.579.394
69.944.325
Donation
181.166.488
134.877.408
Meals and drink
222.287.587
174.736.890
Beban pajak dan surat kendaraan
75.985.500
61.254.000
Beban premi asuransi kendaraan
63.096.412
64.379.083
Insurance premium
-
-
Recreation and sports expense Fine and penalty expense
Sumbangan Beban makan dan minum Beban BBM, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
Beban rekreasi dan olahraga Beban denda dan sanksi Beban lainnya Beban rupa-rupa operasional lainnya Beban pajak lainnya
8.350.000
8.550.000 85.112.900
Other expense
1.539.472.390
1.470.864.060
Other miscellaneous operational expense
-
100.000.000
Other tax expense
2.339.919.471
2.169.718.666 Temporary differences:
(1.211.279.878)
(803.021.484)
Penyusutan aset leasing
873.333.333
800.000.000
Penyusutan aset tetap
(81.809.710)
(117.031.868)
Penyusutan aset revaluasi
Tax and vehicle certificate - expense
150.981.700
Beda temporer: Pembayaran utang leasing
Fuel, maintanance and repair expense
(156.483.000)
Payment of asset Leasing Depreciation of asset leasing depreciation of property and equipment depreciation of asset revaluation
-
8.971.589.059
8.428.841.698
Realisasi hak bonus karyawan
(7.415.634.273)
(6.517.565.200)
Payment of employee bonuses
Cadangan manfaat karyawan Realisasi penggantian hak karyawan
5.095.419.722 (2.050.775.100)
3.711.785.256
Provision of employee benefit Benefit payment
4.024.360.153
4.744.870.402
111.089.430.837
73.372.276.000
27.772.357.709
-
Cadangan bonus karyawan
Taksiran laba fiskal tahun berjalan
(758.138.000)
Beban pajak penghasilan(25% x 111.089.430.837) (25% x 73.372.276.000) Pajak dibayar dimuka pasal 25
Employee bonuses
Estimated fiscal profit for the year Income tax expense-
-
18.343.069.000
(25% x 111.089.430.837) (25% x 73.372.276.000)
(25.165.645.797)
(13.950.095.100)
Prepaid income tax article 25
2.606.711.912
4.392.973.900
Income tax payable article 29
Pajak penghasilan kurang bayarPPh pasal 29
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/45
Exhibit E/45
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14.
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (Lanjutan)
14. TAXATION (Continued)
c. Beban pajak penghasilan
c. 2016
Pajak kini Manfaat pajak tangguhan Beban pajak penghasilan
Tax expense 2015
27.772.357.709
18.343.069.000
(1.006.090.039)
(1.186.217.601)
26.766.267.670
17.156.851.399
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan perkalian hasil laba akuntansi sebelum pajak dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Deferred tax income Tax expenses
The reconciling items between the total tax income and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income are as follows:
2016
2015
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi
Current tax
Profit before income tax 104.725.151.213
66.457.687.267
26.181.287.803
16.614.421.817
per income statement
Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku Beda permanen : Sumbangan
24.644.849
17.486.081
Donation
Beban makan dan minum
45.291.622
33.719.352
Meals and drink
55.571.896
43.684.223
Beban pajak dan surat kendaraan
18.996.375
15.313.500
Beban premi asuransi kendaraan
15.774.103
16.094.771
Business travel expense
2.087.500
2.137.500
Fine and penalty expense
384.868.098
367.715.931
Other miscellaneous operational expense
-
25.000.000
Other tax expense
37.745.425
21.278.225
26.766.267.670
17.156.851.399
Beban BBM, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan
Beban denda dan sanksi Beban rupa-rupa operasional lainnya
Fuel, maintanance and repair
Beban pajak lainnya Beban lainnya Beban pajak penghasilan
d.
Tax at enacted tax rate Permanent differences :
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
d.
vehicle expense Tax and vehicle certificate - expense
Other expense Income tax expense
Component of deferred tax assets and liabilities Deferred tax is provided for the temporary difference between the financial reporting basis and tax basis, The component of deferred tax assets are as follows:
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/46
Exhibit E/46
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
14. TAXATION (Continued)
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan (lanjutan) i
e. d.
Component of deferred tax assets and liabilities (lanjutan)
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
(dibebankan)
(dibebankan)
(dibebankan)
(dibebankan)
ke laporan
ke laporan laba rugi
ke laporan
ke laporan laba rugi
laba rugi /
Komprehensif
laba rugi /
Komprehensif
1 Januari 2015/
Charged
Charged to comprehensive
31 Desember 2015/
Charged
Charged to comprehensive
31 Desember 2016/
1 January 2015
to profit or loss
profit or loss
31 December 2015
to profit or loss
profit or loss
31 December 2016
Pembayaran utang aset leasing
(52.694.868)
(200.755.371)
-
(253.450.239)
(302.819.970)
-
(556.270.209)
Penyusutan aset leasing
66.666.667
200.000.000
-
266.666.667
218.333.333
-
485.000.000
(39.120.750)
-
(39.120.750)
Penyusutan aset Revaluasi Penyusutan aset tetap
(273.384.409)
(29.257.967)
-
(302.642.376)
(20.452.429)
-
(323.094.805)
Cadangan bonus karyawan
1.629.391.300
477.819.125
-
2.107.210.425
388.988.697
-
2.496.199.122
Liabilitas estimasi pasca kerja
1.259.905.653
738.411.814
-
1.998.317.467
761.161.156
-
2.759.478.623
Penghasilan komprehensif lainnya
1.145.420.016
-
154.014.829
1.299.434.845
-
348.227.360
1.647.662.205
-
-
-
-
-
(509.389.535)
(509.389.535)
3.775.304.359
1.186.217.601
154.014.829
5.115.536.789
1.006.090.037
(161.162.175)
5.960.464.651
Penghasilan komprehensif dari surat berharga tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan
e.
f.
-
Pajak atas penilaian kembali aset tetap
e.
Tax for revaluation of fixed assets
Bank berdasarkan surat No.572/S/DIR/ MAS/122015 tanggal 3 Desember 2015 mengajukan permohonan penilaian kembali aset tetapnya untuk tujuan perpajakan tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.191/PMK/.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015, permohonan yang diajukan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 akan mendapat perlakuan khusus berupa pajak penghasilan yang bersifat final menjadi 3%. Bank melakukan estimasi atas nilai wajar aset tetap berupa tanah dan bangunan. Atas kenaikan nilai wajar dibanding dengan nilai buku aset tetap yang ada, dilakukan pembayaran pajak sebesar Rp 1.094.510.258 pada tanggal 4 Desember 2015. Bank telah mendapat persetujuan dari Direktur jenderal Pajak melalui surat keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP3703/WPJ.06/2015 tanggal 31 Desember 2015.
The Bank based on the letter No.572/S/DIR/MAS/122015 on 3 December 2015 have submitted an application regarding revaluation of fixed assets for tax purposes on 2016. Based on regulation No.191/PMK/.010/2015 on 15 October 2015 from the Ministry of finance, applications that are submitted up to 31 December 2015 will receive special treatment in the form of final rate of 3%. In conjunction based on estimated fair value of fixed assets such as land and building, Bank have made tax payment amounting to Rp 1,094,510,258 on 4 December 2015. Bank is approved by Tax office through decision letter No. KEP3703/WPJ.06/2015 on 31 December 2015.
Pada tanggal 1 Januari 2016 Bank menerapkan model revaluasi aset tetap.
Started from 1 January 2016, the Bank implements revaluation model for its property, plant and equipment.
Pengampunan Pajak Pada tahun 2017, Bank mengikuti program pengampunan pajak sesuai dengan Undangundang No.11 Tahun 2016 yang diterbitkan pada tanggal 1 Juli 2016. Kantor pajak telah menerbitkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKPP) pada tanggal 27 Maret 2017 No:KET -7852/PP/WPJ.06/2017.
g. f. Tax Amnesty In 2017, The Bank participated Tax Amnesty Program in accordance with Regulation No.11 of 2016 issued on 1 July 2016. The Bank received statement letter of tax amnesty (SKPP) dated 27 March 2017 No:KET7852/PP/WPJ.06/2017.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/47
Exhibit E/47
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. LIABILITAS LAIN-LAIN
15. OTHERS LIABILITIES
Akun ini terdiri atas:
This account consist of: 2016
2015
Jasa produksi
8.971.589.059
8.428.841.698
Beban lain yang masih harus dibayar
6.807.880.442
4.115.829.462
Accrued expenses
Provisi bank garansi & kredit
1.423.192.777
647.412.747
Bank guarantee and loan provision
Setoran Jaminan
Employee bonuses
144.500.000
-
Security Deposit
Lainnya
96.340.393
39.078.424
others
Jumlah
17.443.502.671
13.231.162.331
Total
16. IMBALAN PASCA KERJA
16. POST EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Pada tanggal 31Desember 2016 dan 2015, perhitungan program dihitung oleh PT Dian Artha Tama aktuaris independen dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
As of 31 December 2016 and 2015 the cost of providing defined benefit plan is calculated by PT Dian Artha Tama an independent actuarywith the following assumptions:
2016 dan 2015 / 2016 and 2015 Umur pensiun
55 Tahun / Years
55 Tahun / Years
Indonesia - III (2011)
Indonesia - III (2011)
Angka cacat
0,02% per tahun /per annum
0,02% per tahun /per annum
Disability rate
Pensiun dini usia 18-30 tahun
15% per tahun / per annum
15% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 18 - 30 years
Pensiun dini usia 31-40 tahun
10% per tahun / per annum
10% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 31 - 40 years
Pensiun dini usia 41-44 tahun
5% per tahun / per annum
5% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 41 - 44 years
Pensiun dini usia 45-52 tahun
3% per tahun / per annum
3% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 45 - 52 years
Pensiun dini usia 53-54 tahun
0% per tahun / per annum
0% per tahun / per annum
Withdrawal rate age 53 - 54 years
Rata-rata masa kerja
5,41 tahun / years
5,45 tahun / years
Kenaikan gaji / upah
10% per tahun / per annum
10% per tahun / per annum
Wage / salary increase
Tingkat bunga - kewajiban
8,3% per tahun / per annum
9,2% per tahun / per annum
Interest rate on liabilities
0% per tahun / per annum
0% per tahun / per annum
Projected Unit Credit /
Projected Unit Credit /
Angka kematian
Tingkat bunga - aset Metode
Pension age Mortality rate
Average year of service
Interest rate on asset Method
Bank membukukan imbalan pasca-kerja untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Peraturan Perusahaan dan Undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 359 karyawan dan 313 karyawan masing-masing untuk tahun 2016 dan 2015.
Bank provides post employment benefits for its permanent employees in accordance with the Company Regulation and Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits in 2016 and 2015 was 359 dan 313, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in the statements comprehensive income are as follows:
2016
2015
Biaya jasa kini
3.881.846.871
2.942.081.042
Biaya bunga
1.213.572.851
769.704.214
of
Current service cost Interest cost
Keuntungan / kerugian aktuaria
-
-
Actuarial gain / loss
Amortisasi dari perubahan asumsi
-
-
Amortization
Beban imbalan karyawan
5.095.419.722
3.711.785.256
Benefit Expense
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/48
Exhibit E/48
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
16. POST EMPLOYMENT (Continued)
Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The post-employment benefits obligation in the statement of financial position are as follows:
2016 Nilai kini kewajiban
BENEFITSOBLIGATION
2015
17.628.563.312
13.191.009.252
Present value of benefit obligation
Kerugian aktuaria yang belum diakui
-
-
Unrecognized actuarial losses
Kewajiban masa lalu yang masih
-
-
Past service liabilities which
-
-
(non vested)
17.628.563.312
13.191.009.252
Post-employment benefits obligation
akan diakui ditahun-tahun
will becharged in the future
mendatang (non-vested) Liabilitas imbalan pasc a-kerja
Mutasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Changes post-employment benefits obligation were as follows:
2016 Saldo awal
13.191.009.252
9.621.302.679
Beginning balance
5.095.419.722
3.711.785.256
Expense current period
Beban selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan
(2.050.775.100)
(758.138.000)
1.392.909.438
616.059.317
Other comprehensive income
17.628.563.312
13.191.009.252
Ending balance
Penghasilan komprehensif lainnya Saldo akhir
2015
17. MODAL SAHAM
A ctual benefit payments
17. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of Bank Shareholdersas 31 December 2016 and 2015 are as follows:
of
Kepemilikan / Owned Pemegang Saham
Saham /Shares
(%)
Jumlah /Total
Shareholders
PT Danabina Sentana
738.500.000
70
738.500.000.000
PT Danabina Sentana
PT Multi Anekadana Sakti
263.750.000
25
263.750.000.000
PT Multi A nekadana Sakti
53.750.000.000
PT Halim Sakti
1.055.000.000.000
Total
PT Halim Sakti Jumlah
52.750.000 1.055.000.000
5 100
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/49 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. MODAL SAHAM (Lanjutan)
Exhibit E/49 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. SHARE CAPITAL (Continued)
Berdasarkan akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Desember 2013 yang dinyatakan oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo SH, M.Si., No.112 tanggal 16 Desember 2013 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No.AHU-67002.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013, Modal Dasar Bank 3.800.000.000 dan modal disetor 1.055.000.000 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham.
Based on General Shareholders Meeting dated 16 December 2013 by Notary Dr. Irawan Soerodjo SH, M.Si., No.112 dated 16 December 2013 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia letter No. AHU-67002.AH.01.02 year 2013 dated 19 December 2013. The authorized capita l3,800,000,000 shares par value Rp 1.000 per share, and paid-up capital 1,055,000,000 shares.
Modal disetor ini telah dicatat dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan surat No. S-31/P.333.2014 tanggal 20 Mei 2014.
Issued Paid-up capital has been recorded in the administrative supervision of the Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan) in accordance with the letter No. S-31/P.333.2014 dated 20 May 2014.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan Bank pada tanggal 23 Mei 2016 dan 15 Juni 2015diputuskan pembentukan cadangan wajib sebesar masing-masing Rp 1.000.000.000 dari laba bersih tahun 2016 dan 2015.
Based on the annual general shareholders meeting of Bank on 23 May 2016 and 15 June 2015, it decided to form statutory reserve amounting to Rp 1,000,000,000 from net income in 2016 and 2015.
18. PENDAPATAN BUNGA
18. INTEREST INCOME
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows: 2016
Kredit yang diberikan (Catatan 9) Efek - efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan efek-efek yang tersedia untuk dijual Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ( Catatan 7 ) Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Lainnya Jumlah pendapatan bunga
2015
444.751.168.269
316.384.810.273
115.513.077.473
87.111.752.393
11.609.462.138 1.269.238.639
11.728.048.108 1.392.082.525
Loans (Note 9) Held to maturity securities and available for sales Placement with Bank Indonesia other banks ( Note 7) Current account with Bank Indonesia and other bank
342.469.916
722.379.617
Others
573.485.416.435
417.339.072.916
Total interest income
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/50 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. BEBAN BUNGA
Exhibit E/50 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. INTEREST EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016
2015
260.763.594.546
187.282.881.232
Time deposits
41.980.689.189
41.880.252.221
Current accounts
Tabungan
9.200.671.499
7.741.939.820
Savings
Lainnya
8.183.850.578
6.069.194.584
Others
320.128.805.812
242.974.267.857
Deposito berjangka Giro
Jumlah beban bunga
Beban bunga lainnya terutama adalah beban premi dana pihak ketiga yang dibayarkan kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masing-masing sebesar Rp 7.994.963.533dan Rp 5.929.686.173 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. 20.PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
20. OTHER OPERATIONALINCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016
Administrasi produk Ongkos yang diperhitungkan Denda
Total interest expenses
Other interest expense ismainly a premium expense ofthird-party funds paid to Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) amounting to Rp 7.994.963.533 and Rp 5,929,686,173 for the year ended 31 December2016 and 2015, respectively.
2015
5.254.809.933
3.157.872.169
Product administration
3.800.000
165.905.285
Costs taken into account Penalty
68.001.301
47.155.146
Lainnya
2.501.622.153
1.245.926.093
Others
Pendapatan revaluasi valuta asing
4.125.384.468
-
Gain on revaluation of foreign currency
11.953.617.855
4.616.858.693
Total
Jumlah
21. PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
KERUGIAN
Akun ini terdiri dari:
21. ALLOWANCE FORIMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS
OF
This account consists of: 2016
2015
Kredit yang diberikan Pembentukan cadangan
LOSSES
Loans
Pemulihan cadangan
36.673.020.239 (10.098.536.752)
12.069.408.275 (13.414.628)
Jumlah
26.574.483.487
12.055.993.647
Allowance for impairment losses Recovery of allowance Total
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/51
Exhibit E/51
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
22. GENERAL ADMINISTRATIVE EXPENSES 2016
2015
Beban jasa pengolahan TSI
9.447.836.783
6.733.113.543
Information technology expenses
Beban sewa perlengkapan dan peralatan
8.652.408.397
6.156.051.065
Fixtures and office equipment rent expense
Beban penyusutan aset tetap
5.303.116.126
4.444.113.867
Depreciation expense
Beban pemeliharaan bangunan, perlengkapan, peralatan dan kendaraan
Building, fixtures and 6.412.468.295
4.168.222.428
Beban operasional
5.533.272.070
3.866.565.596
vehicle maintenance expense Operational expense
Beban penyediaan jasa tenaga kerja
4.728.639.087
3.392.715.129
Outsourcing expense
Beban pendidikan dan pelatihan karyawan
3.312.909.253
3.262.209.439
Employee training and development expense
Beban pengembangan usaha
3.094.503.203
2.283.825.068
Business development expense
2.863.558.270
1.832.101.023
Beban listrik, air dan gas
1.212.360.666
1.373.111.273
Utilities expense
Beban revaluasi transaksi valas
4.685.762.101
-
Trans revaluation trans
Beban pemakaian barang cetak
847.809.400
711.254.847
Stationary expense
Beban komunikasi
788.842.758
646.791.383
Communication expense
Beban pajak
310.090.045
366.228.744
Tax expenses
Beban premi asuransi
421.314.805
298.475.755
Insurance expense
Beban perjalanan dinas
310.649.269
295.911.646
Travel expense
Lainnya
593.551.126
360.701.397
Others
Jumlah
58.519.091.654
40.191.392.203
Total
Beban administrasi Otoritas jasa Keuangan
Financial Institution Authority-
23. BEBAN TENAGA KERJA
Administration expense
23. PERSONNEL EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016
2015
Gaji karyawan
51.660.716.279
42.269.192.653
Jasa produksi
10.171.938.516
8.428.841.699
Bonus
Estimasi imbalan pasca kerja
5.095.419.722
3.711.785.256
Estimation of post employee benefit
Tunjangan hari raya
3.821.815.725
3.185.521.103
Holiday allowance
Jamsostek
2.627.755.531
2.054.497.066
Jamsostek
Tunjangan lainnya
1.450.284.741
668.920.815
Other benefits
Lainnya
774.090.395
513.385.220
Jumlah
75.602.020.909
60.833.643.812
24. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
Salary and wage
Total
24. NON OPERATING INCOME
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016
Keuntungan penjualan aset
2015 -
155.773.002
Gain from sale of property and equipment
Lain - lain
138.845.595
93.053.722
Others
Jumlah
138.845.595
248.826.724
25. BEBAN NON OPERASIONAL Akun ini terdiri dari denda, kerugian aset tetap dan beban non operasional lain pada tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 557.492.458 dan Rp 114.869.143.
Total
25. NON OPERATING EXPENSE This account consists ofpenalty, loss on property and equipment and also other non operating income in 2016 and 2015 amounting to Rp 557.492.458 and Rp 114,869,143.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/52
Exhibit E/52
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26.TRANSAKSI PIHAK BERELASI
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Jenis hubungan dan unsur transaksi berelasi Bank adalah sebagai berikut : No.
Pihak berelasi / Related parties
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
pihak
Type of relationship and Bank’s related parties transactions are as follows :
Jenis hubungan / Types of relationship
Unsur transaksi pihak berelasi / Related parties transactions
1
PT Danabina Sentana
Pemegang saham / Shareholder
Giro / Current accounts
2
PT Halim Sakti
Pemegang saham / Shareholder
Giro / Current accounts
3
PT Multi Anekadana Sakti
Pemegang saham / Shareholder
Giro / Current accounts
pejabat eksekutif Bank / Bank's
Karyawan kunci dan pengurus / Key management
Giro, tabungan and deposito berjangka / Current
Board of Commissiners, Directors,
personnel and management
accounts, savings, time deposits
Dewan komisaris, Direksi, dan
4
and Executive officers Giro, deposito berjangka / Current accounts, time
5
PT Wings Surya
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
6
PT Karunia Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
7
PT Sayap Mas Utama
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
8
PT Prakarasa Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
9
PT Mitra Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
10
PT Tirta Alam Segar
Pihak-pihak terkait lainnya / Other related party
Giro / Current accounts
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi serta persentase terhadap masing-masing total transaksi dan saldo akun-akun yang terkait, terinci sebagai berikut:
deposits
Transactions with related parties and the relative ratio to total transactions and the balances of accounts are as follows:
a.
Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 77.504.630.310 dan Rp 64.504.549.852 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Persentase kredit kepada pihak berelasi terhadap total aset adalah sebesar 1,09% dan1,35% untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
a. Loans granted to related parties after deducted with allowance with impairment losses is amounted to Rp 77.504.630.310 dan Rp 64,504,549,852 for the years ended 31 December 2016 and 2015. The percentage of loans to related parties to total assets amounted to 1,09% and 1,35% for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
b.
Giro yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 946.541.758.454 dan Rp 305.780.076.537 per 31 Desember 2016 dan 2015. Persentase giro yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 16,19% dan 8,48% untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015.
b. Demand deposits received from related parties amounted to Rp 946,541,758,454 and Rp 305,780,076,537 for the years ended 31 December 2016 and 2015. The percentage of current accounts received from related parties to total liabilities amounted to 16,19% and 8.48% for the year ended 31 December 2016 and 2015.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/53 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Exhibit E/53 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)
c.
Tabungan yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 73.566.299.851 dan Rp 23.416.573.603 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Persentase tabungan yang diterima dan pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 1,26% dan 0,65% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
c. Savings received from a related parties amounting to Rp 73.566.299.851 and Rp 23,416,573,603 for the years ended 31 December 2016 and 2015. Percentage savings received from related parties to total liabilities amounts to 1,26% and 0,65% for the years ended 31 December 2016 and 2015.
d.
Deposito berjangka diterima dari pihak yang berelasi sebesar Rp 1.520.871.564.762 dan Rp 1.166.506.139.069 pihak yang berelasi sebesar 31 Desember 2016 dan 2015. Persentase deposito berjangka yang diterima dari pihak berelasi terhadap total liabilitas adalah sebesar 26,02% dan 32,34% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015.
d. Time deposits received from related parties amounted to Rp 1.520.871.564.762 and Rp 1,166,506,139,069 for years ended 31 December 2016 and 2015. The percentage of deposits received from related parties to total liabilities amounted to 26,02% and 32.34% for the years ended 31 December 2016 and 2015, respectively.
Sifat pihak berelasi dari transaksi-transaksi tersebut diatas adalah dengan Bank terkait merupakan pemegang saham, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen serta lainnya.
The natures of related parties of those transactions are with related parties are shareholders, key personnel and closed relatives of the management and others.
Transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 9 dan 13).
Transactions with related parties carried out with the terms and conditions as transactions with third parties (Notes 9 and 13).
27. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
27.COMMITMENTS AND CONTIGENCIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2016
2015
KOMITMEN Liabilitas komitmen
COMMITMENTS Commitment liabilities
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik Rupiah Valuta Asing
Unused credit facilities to customers (1.027.426.403.524)
(807.417.451.439)
(1.865.927.778)
-
Irrecovable Letter of Credit (L/C) yang masih berjalan Valuta Asing Jumlah Liabilitas Komitmen KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian Tagihan kontinjensi lain Jumlah tagihan kontinjensi
(3.431.967.809)
-
(1.032.724.299.111)
(807.417.451.439)
7.275.248.299
Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi-bersih
Foreign exchange currency Total Commitment Liabilities CONTINGENCIES Contingent receivables
947.504.062
Interest income from loan in progress
19.917.654.112
16.611.075.762
Other contingent receivable
27.192.902.411
17.558.579.824
Total contingent recievables Contingent liabilities
Garansi yang diberikan: Bank garansi
Foreign exchange currency Outstanding irrevocable letters of credit (L/C)
Liabilitas kontinjensi
Jumlah tagihan kontinjensi-bersih
Rupiah
Guarantees issued in the form of: (37.593.126.574)
(38.310.817.271)
(10.400.224.163)
(20.752.237.447)
Total contingent receivables-net
(1.043.124.523.274)
(828.169.688.886)
Total commitment and contingent liabilities-net
Bank guarantees
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/54 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Exhibit E/54 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
28. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Tujuan utama manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa permodalan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio permodalan yang sehat dalam rangka menunjang bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Bank mengatur struktur modal dan membuat penyesuaian atas perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko kegiatannya. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Bank dapat menyesuaikan jumlah pembayaran deviden kepada pemegang saham, struktur pengembalian modal, atau penerbitan modal sekuritas.
The primary objectives of the Bank’s capital management are to ensure that it complies with externally imposed capital requirements and it maintains strong credit ratings and healthy capital ratios in order to support its business and to maximize shareholders’ value. The Bank manages its capital structure and makes adjustments to it in the light of changes in economic conditions and the risk characteristics of its activities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Bank may adjust the amount of dividend payment to shareholders, return capital structure, or issue capital securities.
KPMM adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada peringkat profil risiko Bank Umum. Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, pada tanggal 31 Desember 2015 Bank yang berkantor pusat di Indonesia wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko yang dihitung menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Dimana modal yang harus dibentuk terdiri dari Modal Inti (terdiri dari Modal Inti Utama dan Modal Inti Tambahan) dan Modal Pelengkap.
CAR is the ratio of capital to Risk Weighted Assets (RWA), the computation is based on risk profile rating for Bank in accordance with Bank Indonesia Regulation No,15/12/PBI/2013 dated 12 December 2013, whereby the total capital for credit risk consists of core capital and supplementary capital. Banks which meet certain criteria have to consider market and operational risk in the computation of CAR by including additional supplementary capital component. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dan menyediakan modal inti utama paling rendah 4,5% dari ATMR.
The Bank Provide core capital at least 6% of Risk Weighted Assets (RWA) and provide core capital at least 4,5% of RWA.
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, mulai tanggal 1 Januari 2016 bank wajib membentuk tambahan modal berupa Capital Conservation buffer (tambahan modal sebagai penyangga bila terjadi kerugian pada periode krisis) sebesar 2,5% dari ATMR. Adapun rasio kewajiban penyediaan modal minimum pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Based on Regulation of Indonesian Fnancial Authority (POJK) No 11/POJK.03/2016 concerning to Mandatory Minimum Capital Allocations for Conventional Banks, started from 1 January 2016, The Bank has to provide additional capital which is capital conservation buffer in order to cover losses in period of crisis amounting to 2,5% from ATMR. The capital adequacy ratio as of 31 December 2016 and 2015 are as follows:
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/55
Exhibit E/55
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) (Lanjutan)
28. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (Continued)
2016 Modal inti (tier I) Modal disetor Cadangan tambahan modal Modal inovatif Faktor pengurang modal inti Kepentingan non pengendali Jumlah modal inti (tier I)
1.055.000.000.000 228.642.403.675 5.960.464.650 -
1.055.000.000.000 106.807.435.080 5.115.536.789 -
Core capital (tier I) Capital stock Additional paid in capital Initiative capital Core dapital deduction Non-controling interest
1.277.681.939.025
1.156.691.898.291
Total core capital (tier I)
56.268.000.000 -
29.989.000.125 -
Supplement capital (tier II) Upper tier 2 Lower tier 2 Substract factor for supplement capital
Modal pelengkap (tier II) Level atas Level bawah Faktor pengurang modal pelengkap Jumlah modal pelengkap (tier II) Jumlah modal (tier I dan tier II)
2015
56.268.000.000
29.989.000.125
Total supplement capital (tier II)
1.333.949.939.025
1.186.680.898.416
Total equity (tier Iand tier II)
1.333.949.939.025
1.186.680.898.416
to anticipate market risks
4.501.423.000.000 228.671.000.000
3.250.459.000.145 141.504.000.000
ATMR for credit risk ATMR for operation risk
4.730.094.000.000
3.391.963.000.145
Jumlah modal (tier I dan tier II) yangdialokasikan untuk mengantisipasirisiko pasar
Total equity (tier I and tier II) allocated
ATMR
ATMR
ATMR untuk risiko kredit ATMR untuk risiko operasional Jumlah ATMR
Total ATMR
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum(KPMM) Rasio KPMM untuk risiko kredit dan operasional Rasio KPMM untuk risiko kredit dan pasar Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia
28,20% 28,20% 0,00%
34,99% 34,99% 34,10%
9%
9%
Capital adequacy ratio (CAR) CAR for credit and operation risk CAR for credit and market risk Minimum capital adequacy ratio required by Bank Indonesia
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/56 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO
Exhibit E/56 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT
Bank telah menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan seperti bank lainpada umumnya, serta telah mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No, 11/25/PBI/2009 tangal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No, 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II accord secara bertahap di Indonesia.
Bank implemented independent risk management according to the Bank Indonesia regulation and others general best practices and also refer to Bank Indonesia Regulation (PBI) No.5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 regarding to the Implementation of Risk Management for Conventional Bank which the latest amendment in PBI No,11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 in line with the Implementation of Basel II accord gradually in Indonesia.
Bank telah memiliki panduan kebijakan di bidang manajemen risiko yaitu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko di mana di dalamnya telah mencakup ketentuan-ketentuan minimal yang disyaratkan di dalam Peraturan Bank Indonesia. Pengkajian ulang terhadap kebijakan internal juga dilakukan agar sesuai dengan ketentuan terkini dari regulator dengan melakukan gap analysis serta mengakomodasi best practices yang lazim digunakan untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko.
The Bank’s risk management policies are formalized in the Risk Management Policies Manual to sets out the minimum requirements based on Bank Indonesia regulations. A regular review is conducted on internal policies to comply with the prevailing regulations from regulatory bodies,gap analyses are performed and best practices are applied to enhance the quality of the risk management implementation.
Sistem informasi manajemen risiko pada tahap awal difokuskan pada pengumpulan dan perbaikan database risiko yang diharapkan dapat dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam sistem teknologi informasi secara bertahap agar prosespengukuran risiko dan pemantauan risiko dapat dilakukan secara terintegrasi dan dapat disajikan secara tepat waktu.
The Bank also performs risk management on information systems which focuses on risk database collection and improvement, The data is gradually developed and applied in the information technology system so that risk measurement and monitoring can be integrated into the Bank’s risk management on a timely basis.
Profil risiko Bank menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk kualitas penerapan manajemen risiko yang mencerminkan sistem pengendalian risiko (risk control system) untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank telah dilakukan sesuai dengan lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
The risk profile of Bank reflects the inherent risk of the Bank’s business, including the risk control system for each type of risk. The risk profile of Bank has been performed based on attachment of Bank Indonesia Circular Letter No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011.
Secara berkala, Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8 (delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik.
On a regular, the Bank prepares a risk profile that reflects the Bank’s risk in accordance with Bank Indonesia 8 (eight) types of risks, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/57 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
For the period December 2016 the overall Bank risk profile is relatively low to moderate with risk control system that is based on the followings:
Risk Profile Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low Low to Moderate Low to Moderate
Sedangkan sistem pengendalian risiko tergolong kuat dengan pertimbangan sebagai berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Untuk periode Desember 2016 secara keseluruhan profil risiko Bank tergolong low to moderate dengan sistem manajemen risiko yang didasarkan atas beberapa hal berikut: Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Risiko hukum Risiko reputasi Risiko stratejik Risiko kepatuhan
Exhibit E/57
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
The risk control system considered strong with the following considerations:
Implementation quality Fair Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Satisfactory Fair
Risk Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk Legal risk Reputation risk Strategic risk Obedience risk
Jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya maka profil risiko Bank bulan Desember mempunyai trend risiko yang stabil.
If compared with the previous quarter's position, the Bank's risk profile in December has a stable trend of risk.
Risiko Kredit
Credit Risk
Adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit risk is the risk of failure of the debtor and/or other parties in fulfilling its obligation to the Bank.
Sesuai dengan karakteristiknya, kredit yang ada di Bank saat ini terbagi dalam kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk mengelola risikonya, Bank mengukur risiko kredit yang ada baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Regarding the characteristic, Bank’s loans are divided into productive loans and consumtive loans. To manage the risk, Bank will measure the credit risk based on quantitative and qualitative.
(i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya.
(i) The maximum exposure to credit risk before collateral and other credit enhancements.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administrative tanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in statements of financial position and administrative accounts without taking into account of any collateral held or other credit enhancement.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/58
Exhibit E/58
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Kredit
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued) Credit Risk
2016
2015
Laporan posisi keuangan
Statement of financial position
Giro pada Bank Indonesia Rupiah Valuta Asing
Current accounts with Bank Indonesia
396.615.503.400
260.335.745.998
Rupiah
38.059.812.500
-
Foreign Exchange
14.376.441.161
10.230.545.270
Rupiah
421.928.009.188
-
Foreign Exchange
Giro pada bank lain Rupiah Valuta Asing
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia
Placement with Bank Indonesia
dan bank lain Rupiah
and other banks
355.328.027.836
Valuta Asing Efek-efek
287.568.207.970
Rupiah
53.890.000.000
Foreign Exchange
1.819.778.102.161
1.107.254.285.727
Marketable securities
3.921.027.223.389
3.042.479.922.580
Rupiah
2.432.931.413
-
Kredit yang diberikan Rupiah Valuta Asing
Loans Foreign Exchange
Tagihan Akseptasi Rupiah Valuta Asing Aset lain lain Jumlah
A cceptance receivables
901.160.500
-
Rupiah
4.240.031.519 21.240.892.618
18.677.172.357
Foreign Exchange
7.049.818.135.685
4.726.545.879.902
Other assets Total
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai Jumlah-bersih
(58.427.652.745)
(31.873.788.381)
6.991.390.482.940
Less allowance for impairment losses
4.694.672.091.521
Rekening administratif
Off-balance sheet
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik Rupiah Dolar Amerika Serikat
Unused credit facilities to customers 1.027.426.403.524
807.417.451.439
Rupiah
1.865.927.778
-
U.S. Dollar
3.431.967.809
-
Irrevocable Letter of Credit yang masih berjalan
Outstanding irrevocable letters
Garansi yang diberikan Bank garansi Jumlah
*)
of credit (L/C)
Guarantees issued in the form of 37.593.126.574
38.310.817.271
1.070.317.425.685
845.728.268.710
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan, call Money dan surat berharga
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit a)
Total-net
Wilayah geografis Tabel berikut menggambarkan rincian konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan wilayah geografis per 31 Desember 2016 dan 2015. Kategori wilayah geografis berdasarkan lokasi usaha pihak lawan Bank.
*)
Bank guarantees Total
Other assets are interest receivables earns from loans, call money and marketable securities
(ii) Analysis of the concentration of credit risk a)
Geographic area The following table illustrates the details of the concentration of risks of financial assets with credit exposure at carrying amounts, categorized by geographic area as of 31 December 2016 and 2015. The categories of geographic areas based on the project location of bank’s counterparty.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/59
Exhibit E/59
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
a)
Wilayah Geografis (Lanjutan)
a)
Geographic area (Continued)
2016 Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank Indonesia/ Wilayah / Area DKI Jakarta
Jumlah/Total
Indonesia and other
%
Tagihan Akseptasi /
Current accounts
Current accounts
Acceptance
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia 434.675.315.900
with other banks 436.304.450.349
banks 409.218.027.836
Marketable securities 1.819.778.102.161
Loans 1.819.883.834.237
receivable 5.141.192.019
Other assets 14.726.309.566
Total 4.939.727.232.068
70,07%
-
-
-
-
646.706.200.293 562.924.581.920
-
1.948.494.471 1.554.412.193
648.654.694.764 564.478.994.113
9,20% 8,01%
260.335.745.998434.675.315.900
10.227.586.503436.304.450.349
287.568.207.970409.218.027.836
1.107.254.285.7271.819.778.102.161
227.653.414.763 666.292.123.589 3.042.479.922.580 3.923.460.154.802
5.141.192.019
561.459.570 2.450.216.818 18.677.172.357 21.240.892.618
228.214.874.333 668.742.340.407 4.726.542.921.135 7.049.818.135.685
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
-
(58.427.652.745)
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
21.240.892.618
6.991.390.482.940
Jawa Barat / West Java Jawa Timur/ East Java Banten Lainnya/Others
bank lain/ Giro pada bank lain/ Placement with Bank Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Jumlah/
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2016 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Wilayah / Area
diberikan/
customers
Guarantees issued
DKI Jakarta
547.379.340.032
Jawa Barat / West Java Jawa Timur / East Java Banten Lainnya/Others Jumlah/Total
Garansi yang
Unused credit facilities to
Jumlah/ Total
%
12.456.180.315
559.835.520.347
52,47%
112.007.269.256
-
112.007.269.256
10,50%
128.202.953.408
19.327.659.509
147.530.612.917
13,83%
51.963.225.204
-
51.963.225.204
4,87%
189.739.543.402
5.809.286.750
195.548.830.152
18,33%
1.029.292.331.302
37.593.126.574
1.066.885.457.876
100,00%
3,24% 9,49% 100,00% 100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/60
Exhibit E/60
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
a)
Wilayah Geografis (Lanjutan)
a)
Geographic area (Continued) 2015
Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank
Giro pada bank
bank lain/
Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts
Current accounts
Bank Indonesia and
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
with Bank Indonesia
with other banks
other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
1.668.985.591.815
14.361.484.281
3.348.735.861.061
70,85%
Jawa Barat / West Java
-
-
-
-
361.383.845.639
1.368.481.884
362.752.327.523
7,67%
Jawa Timur/ East Java
-
-
-
-
315.698.390.902
744.183.467
316.442.574.369
6,70%
Banten Lainnya/Others
-
-
-
-
191.269.770.093
594.451.267
191.864.221.360
4,06%
260.335.745.998-
10.227.586.503-
287.568.207.970-
1.107.254.285.727-
505.142.324.131 3.042.479.922.580
1.608.571.458 18.677.172.357
506.750.895.589 4.726.542.921.135
10,72% 100,00%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
100,00%
Wilayah / Area DKI Jakarta
Jumlah/Total
Kredit yang Jumlah/ Total
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Wilayah / Area DKI Jakarta
Garansi yang
Unused credit facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
472.487.309.532
17.144.039.951
489.631.349.483
57,89%
Jawa Barat / West Java
87.012.775.823
-
87.012.775.823
10,29%
Jawa Timur / East Java
95.305.620.824
-
95.305.620.824
11,27%
Banten Lainnya/Others
47.521.032.318
-
47.521.032.318
5,62%
105.090.712.942
21.166.777.320
126.257.490.262
14,93%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
Jumlah/Total
100,00%
%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/61
Exhibit E/61
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b) Pihak lawan
b)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan :
Counterparty Credit risk concentration by counterparties :
2016 Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank
dan bank lain/
Giro pada Bank Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Acceptance
Aset lain-lain/
Jumlah/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
receivable
Other assets
Total
-
-
-
320.047.879.380
3.815.606.693.545
5.141.192.019
14.354.063.290
4.155.149.828.234 -
0,00%
434.675.315.900
-
409.218.027.836
996.597.080.656
-
-
2.717.408.174
1.843.207.832.566
26,15%
Bank/Banks
-
436.304.450.349
-
503.133.142.125
-
-
3.724.686.631
943.162.279.105
13,38%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
14.460.193.931
-
71.049.503
14.531.243.434
0,21%
Lainnya/Others
-
-
-
-
93.393.267.326
-
373.685.020
93.766.952.346
1,33%
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
5.141.192.019
21.240.892.618
7.049.818.135.685
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
-
(58.427.652.745)
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
21.240.892.618
6.991.390.482.940
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
Tagihan akseptasi /
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Jumlah/Total
%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2016 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
Unused credit facilities to
Garansi yang diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
1.019.485.424.732
34.491.326.574
1.053.976.751.306
-
-
-
0,00%
-
-
-
0,00%
8.306.906.571
3.101.800.000
11.408.706.571
1,07%
1.500.000.000
-
1.500.000.000
0,14%
1.029.292.331.303
37.593.126.574
1.066.885.457.877
100,00%
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank/Banks Konsumer dan ritel/Consumer and retail Lainnya/Others Jumlah/Total
98,79% 0,00%
58,94%
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/62
Exhibit E/62
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
b) Pihak lawan (Lanjutan)
b)Counterparty (Continued) 2015 Penempatan pada Bank Indonesia Giro pada bank
dan bank lain/
Giro pada Bank Indonesia/
lain/
Placement with
Current accounts with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
-
-
-
255.009.350.283
2.911.242.735.666
11.714.684.570
3.177.966.770.519 -
0,00%
260.335.745.998
-
287.568.207.970
407.668.838.953
-
2.345.583.962
957.918.376.883
20,27%
Bank/Banks
-
10.230.545.270
-
444.576.096.491
-
4.086.989.130
458.893.630.891
9,71%
Konsumer dan ritel/Consumer and retail
-
-
-
-
116.291.012.612
475.155.339
116.766.167.951
2,47%
Lainnya/Others
-
-
-
-
14.946.174.302
54.759.356
15.000.933.658
0,32%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Pihak lawan / Counterparty Korporasi/Corporate
Jumlah/ Total
Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia
Jumlah/Total
%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang
Pihak lawan / Counterparty
belum ditarik/
Garansi yang diberikan/
Jumlah/
Unused credit facilities to
Guarantees issued
Total
%
customers Korporasi/Corporate
795.234.697.149
37.810.817.271
833.045.514.420
Government and Bank Indonesia
-
-
-
0,00%
Bank/Banks
-
-
-
0,00%
12.182.754.290
500.000.000
12.682.754.290
1,50%
-
-
-
0,00%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
100,00%
Pemerintah dan Bank Indonesia/
Konsumer dan ritel/Consumer and retail Lainnya/Others Jumlah/Total
98,50% 0,00%
67,24%
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/63 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/63 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii)
(ii)
Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) c) Sektor industri
Analysis of the concentration of credit risk (Continued) c) Industrial sector
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri per 31 Desember 2016 dan 2015 :
The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector as of 31 December 2016 and 2015:
`
2016 Penempatan pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank bank lain/ Indonesia/ Giro pada bank lain/ Placement with Bank Tagihan akseptasi / Current accounts Current accounts Indonesia and other Efek-efek/ Kredit yang diberikan/ Acceptance with Bank Indonesia with other banks banks Marketable securities Loans receivable 434.675.315.900 409.218.027.836 1.286.651.170.581 -
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading Industri pengolahan/Manufacturing Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication Konstruksi/Constructions Lain-lain/Others Jumlah/Total
Aset lain-lain/ Other assets 2.717.408.174
Jumlah/ Total % 2.133.261.922.491 30,26% 945.905.238.043 13,42% 1.356.778.584.820 19,25% 951.837.493.185 13,50%
-
436.304.450.349 -
-
503.133.142.126 -
1.353.618.627.749 949.407.530.028
-
6.467.645.568 3.159.957.071 2.429.963.157
-
-
-
-
292.556.903.190
-
1.670.132.765
294.227.035.955
4,17%
-
-
-
-
343.976.473.786
-
1.390.229.956
345.366.703.742
4,90%
-
-
-
-
95.792.030.466 227.063.698.476
-
494.290.310 1.027.854.489
96.286.320.776 228.091.552.965
1,37% 3,24%
-
-
-
-
52.431.674.205
-
164.358.359
52.596.032.564
0,75%
-
-
-
29.993.789.454
5.141.192.019
1.148.691.976 369.264.311 201.096.482
366.621.418.251 239.014.660.389 39.831.172.504
5,20% 3,39% 0,56%
5.141.192.019
21.240.892.618
-
-
-
-
335.478.936.821 238.645.396.078 34.488.884.003
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
7.049.818.135.685 100,00%
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
-
(58.427.652.745)
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
21.240.892.618
6.991.390.482.940
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/64 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/64 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Tabel dibawah ini menggambarkan rincian eksposur kredit pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan sektor industri per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 :
Industrial sector (Continued) The following table describe the details of credit exposure at carrying amounts, categorized by industrial sector as of 31 December 2016 and 31 December 2015: Off-Balance Sheet
Rekening Administratif 2016 Fasilitas kredit nasabah yang Sektor industri / Industrial sector
belum ditarik/
Jumlah/
diberikan/
unused credit facilities to -
%
Total
Guarantees issued
customers Pemerintahan/Governmental institution
Garansi yang
-
-
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ Banking and financial institution
-
-
-
0,00%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
554.111.722.232
12.095.345.315
566.207.067.547
53,07%
Industri pengolahan/Manufacturing
216.518.992.946
74.800.000
216.593.792.946
20,30%
54.543.728.650
19.589.659.509
74.133.388.159
6,95%
43.488.058.061
-
43.488.058.061
4,08%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services
1.500.000.000
-
1.500.000.000
0,14%
36.311.430.291
-
36.311.430.291
3,40%
4.961.185.988
-
4.961.185.988
0,47%
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication
19.379.979.249
-
19.379.979.249
1,82%
Konstruksi/Constructions
76.244.559.425
5.833.321.750
82.077.881.175
7,69%
22.232.674.461 1.029.292.331.303 1.029.292.331.303
37.593.126.574 37.593.126.574
22.232.674.461 1.066.885.457.877 1.066.885.457.877
Lain-lain/Others Jumlah/Total
2,08% 100,00% 100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/65
Exhibit E/65
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29.MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Industrial sector(Continued) 2015
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Giro pada Bank
Giro pada bank
lain/
Indonesia/
lain/
Placement with Bank
Current accounts
Current accounts
Indonesia and other
Efek-efek/
diberikan/
Aset lain-lain/
Jumlah/
with Bank Indonesia
with other banks
banks
Marketable securities
Loans
Other assets
Total
260.335.745.998
-
287.568.207.970
407.668.838.953
Kredit yang
-
2.345.583.962
%
957.918.376.883
20,27%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
10.230.545.270
-
669.597.522.552
-
5.773.036.371
685.601.104.193
14,51%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
-
-
-
-
1.234.889.634.717
3.212.191.531
1.238.101.826.248
26,19%
Industri pengolahan/Manufacturing
-
-
-
-
646.734.766.951
2.036.656.857
648.771.423.808
13,73%
-
-
-
-
250.211.465.902
874.151.138
251.085.617.040
5,31%
-
-
-
-
168.836.370.372
1.016.608.072
169.852.978.444
3,59%
-
-
-
-
109.890.594.830
534.963.046
110.425.557.876
2,34%
-
-
-
-
140.111.449.418
610.023.678
140.721.473.096
2,98%
-
-
-
-
67.196.532.307
279.535.588
67.476.067.895
1,43%
-
-
-
29.987.924.222
170.767.018.172
1.110.730.953
201.865.673.347
4,27%
175.300.939.397
588.487.180
175.889.426.577
3,72% 1,67%
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication Konstruksi/Constructions Lain-lain/Others
Jumlah/Total
-
-
-
-
78.541.150.514
295.203.981
78.836.354.495
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/66 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/66 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c)
Sektor industri (Lanjutan)
c)
Industrial sector(Continued)
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/
Sektor industri / Industrial sector Pemerintahan/Governmental institution
Garansi yang
unused credit facilities
diberikan/
to customers
Guarantees issued -
Jumlah/ -
Total
% -
0,00%
Perbankan dan instansi keuangan/ -
-
-
0,00%
Perdagangan besar dan eceran/Wholesale and retail trading
Banking and financial institution
448.921.541.545
13.381.429.643
462.302.971.188
54,66%
Industri pengolahan/Manufacturing
140.910.299.409
3.318.750.000
144.229.049.409
17,05%
58.409.904.157
515.844.308
58.925.748.465
6,97%
2.834.753.182
-
2.834.753.182
0,34%
1.836.800.000
-
1.836.800.000
0,22%
63.358.487.002
-
63.358.487.002
7,49%
9.977.562.103
-
9.977.562.103
1,18%
16.492.655.459
-
16.492.655.459
1,95%
58.424.564.514
21.094.793.320
79.519.357.834
9,40%
6.250.884.068
-
6.250.884.068
0,74%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
Real estate, usaha persewaan, dan perusahaan jasa/ Real estate, leasing companies, and servicing companies Penyediaan akomodasi dan makan minum/ Food and beverages providers Kredit individual untuk pemilikan rumah, pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain Personal loans for housing,vehicles, and others Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/Health and social services Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya/Community services, social culture, entertainment, and other individual services Transportasi, pergudangan dan komunikasi/ Transportation, warehousing and communication Konstruksi/Constructions Lain-lain/Others Jumlah/Total
100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/67 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/67 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit
d) Credit quality
Kualitas aset produktif
Earning assets quality
Kualitas kredit berdasarkan ketepatan pembayaran diklasifikasikan sebagai berikut:
According to the appropriateness of the payment, credit quality are classify as:
-
Lancar, apabila, pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit.
-
Current, when, appropriately payment, ideal account developments and there were no outstanding arrears and also compliance with the credit agreements.
-
Dalam perhatian khusus, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; dan jarang mengalami cerukan.
-
Special mention, when, there have been a postponements in principal payments and/or interest up to 90 (ninety) days; and infrequently in overdraft.
-
Kurang lancar, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari; dan terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Sub standard, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 90 (ninety) to 120 (a hundred twenty) days; and repeatedly overdraft condition for cover operating losses and cash flows shortage.
-
Diragukan, apabila, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 120 (seratus dua puluh) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari; dan terjadi cerukan yang bersifat permanen khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
-
Doubtful, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 120 (a hundred twenty) days to 180 (a hundred eighty) days; and permanently overdrafts particularly for covering the operation losses and cash flows shortage.
-
Macet, apabila, terdapat tunggakan pokok dan atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari.
-
Loss, when, there have been a postponements in principal and/or interest over 180 (a hundred eighty) days.
Kualitas surat berharga yang diakui berdasarkan nilai pasar ditetapkan memenuhi kualitas lancar sepanjang memenuhi persyaratan :
Security quality that is recognized at market value shall be classified current as long as the following requirements are met:
-
aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia;
-
actively traded on Stock Exchange in Indonesia;
-
terdapat informasi transparan;
secara
-
transparent market value information is available;
-
kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan belum jatuh tempo.
-
coupons or other siminar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and have not reached maturity.
-
pasar
-
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Risiko Kredit (Lanjutan) (ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d)Kualitas kredit (Lanjutan)
Exhibit E/68 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued) Credit Risk (Continued) (ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued) d) Credit quality(Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparan atau dinilai berdasarkan harga perolehan, diklasifikasikan:
Security quality that doesn’tactively traded in the Indonesia Stock Exchange and/or doesn’thave transaperently market value information or which is recognized at cost shall be determined as follows:
- Lancar, apabila:
- Current, when:
1) memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia) 2) kupon atau kewajiban lain yang sejenis dibayar dalam jumlah dan waktu yang tepat sesuai perjanjian; dan 3) belum jatuh tempo. -
-
Kurang lancar, apabila:
1)
2)
3) -
having investment grade rating or higher (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation) coupons or other similar obligations are paid in the correct amounts and time, in accordance with the agreement; and have not reached maturity.
Sub standard, when:
1) memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi (sesuai dengan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat dalam satu tahun terakhir sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia)
1)
having investment grade rating or higher; (based on the rating issued by a rating institution within the last one year, in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation)
2) terdapat penundaan pembayaran kupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
2)
there have been postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
3) belum jatuh tempo, atau
3)
have not reached maturity, or
4) memiliki peringkat paling kurang satu dibawah peringkat investasi;
4)
having a rating of one level below investment grade rating;
5) tidak terdapat penundaan pembayarankupon atau kewajiban lain yang sejenis; dan
5)
there have been no postponements in payments of coupons or other similar obligations; and
6) belum jatuh tempo.
6)
havenot reached maturity.
Macet, apabila tidak memenuhi kriteria lancar atau kurang lancar.
-
Loss, when the securities have not met the criteria as reffered to in current and sub standard
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/69 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO(Lanjutan)
Exhibit E/69 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d) Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality(Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau penanaman dana lain pada Bank Indonesia dan Pemerintah ditetapkan memiliki kualitas lancar.
Bank Indonesia Certificate (SBI), Government Securities (SUN), and/or other fund placements at Bank Indonesia and the Government shall be classified current.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek dan tidak memiliki peringkat ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas kredit.
The quality of securities issued by nonbank parties in Indonesia, which based their characteristics cannot be traded on a stock exchange and do not have any ratings, it shall be based on the provision concerning credit quality.
Kualitas surat berharga yang diterbitkan oleh pihak bukan bank di luar Indonesia yang berdasarkan karakteristiknya tidak diperdagangkan di bursa efek ditetapkan berdasarkan ketentuan kualitas surat berharga yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau tidak memiliki informasi nilai pasar secara transparant atau dinilai berdasarkan harga perolehan.
The quality of securities issued by any non-bank party from outside Indonesia, which based on their characteristics are not traded on Indonesia Stock Exchange, and/or there were no fair value information transparantly or measured at cost.
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut:
The quality of placements is determined as follows:
- Lancar, apabila:
- Current, when:
1) bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan
1) bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and
2) tidak terdapat tunggakan pokok dan/ atau bunga.
2) there is no arrears in payments of principal and/or interest.
- Kurang lancar, apabila: bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM paling kurang sama dengan rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku; dan terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/ataubunga sampai dengan 5 (lima) hari kerja.
- Sub standard, when: bank that receives placements has KPMM ratio of at least the same as the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation; and there are arrears in payments of principal and/or interest for up to 5 (five) working days.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/70 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/70 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
c) Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality(Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (continued)
Kualitas penempatan ditentukan sebagai berikut: (Lanjutan)
The quality of placements is determined as follows: (Continued)
-
-
Macet, apabila:
Loss, when:
1) bank yang menerima penempatan memiliki rasio KPMM kurang dari rasio KPMM sesuai ketentuan yang berlaku;
1) bank that receives placements has KPMM ratio of less than the KPMM that is in accordance with prevailing stipulation;
2) bank yang menerima penempatan telah ditetapkan dan diumumkan sebagai bank dengan status dalam pengawasan khusus (special surveillance) yang dibekukan kegiatan usaha tertentu;
2) bank that receives placements has been determined and announced as a bank under special surveillance status with the freezing of certain business activities;
3) bank yang menerima penempatan ditetapkan sebagai bank yang dicabut izin usahanya;dan/atau
3) bank that receives placements has been determined as a bank which business license has been revoked; and/or
4) terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 5 (lima) hari kerja.
4) there are arrears in payments of principal and/or interest for more than 5 (five) working days.
Transaksi rekening administratif
Off balance sheet transaction
Kualitas transaksi rekening administratif ditetapkan berdasarkan :
The quality of off - balance sheet transaction are stated according to:
1) ketentuan penetapan kualitas penempatan apabila pihak lawan (counterparty) adalah bank.
1) determination policy of placements quality if the counterparty is a Bank.
2) ketentuan penetapan kualitas kredit apabila pihak lawan (counterparty) adalah debitur.
2) determination policy of credit quality if the counterparty is debtor.
Penilaian terhadap transaksi rekening administratif dilakukan terhadap seluruh fasilitas yang disediakan, baik berasal dari perjanjian yang bersifat committed maupun uncommited.
The assessment of the administrative transaction are conducted for all available facilities, which came from committed or uncommitted agreements.
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/71
Exhibit E/71
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d) Credit quality(Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off balance (Continued)
rekening
administratif
Analisa konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas tagihan untuk akunakun tertentu pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif adalah sebagai berikut:
sheet
transaction
Credit risk concentration by quality of Assets of certain account on statement of financial position and off-balance sheet account are as follows: 2016
Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Acceptance
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
receivable
Other assets
Tagihan akseptasi / Jumlah/ Total
%
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.778.770.017.409
5.141.192.019
20.460.357.990
6.904.347.463.664
97,94%
Dalam perhatian khusus/ -
-
-
-
57.066.298.893
-
780.534.628
57.846.833.521
0,82%
Kurang lancar/ Sub standard
Special mention
-
-
-
-
10.446.258.638
-
-
10.446.258.638
0,15%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
-
-
-
-
-
0,00%
Macet/ Loss
-
-
-
-
77.177.579.862
-
-
77.177.579.862
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.923.460.154.802
5.141.192.019
21.240.892.618
7.049.818.135.685
Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses Jumlah-bersih/ Total-net
-
-
-
-
(58.427.652.745)
-
-
(58.427.652.745)
434.675.315.900
436.304.450.349
409.218.027.836
1.819.778.102.161
3.865.032.502.057
5.141.192.019
21.240.892.618
6.991.390.482.940
2016 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub standard Diragukan/ Doubtful M acet/ Loss Jumlah/Total
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
1.015.864.819.236
37.593.126.574
1.053.457.945.810
98,74%
64.403.630
-
64.403.630
0,01%
759.075
-
759.075
0,00%
-
-
-
0,00%
13.362.349.362
-
13.362.349.362
1,25% 0,00%
1.029.292.331.303
37.593.126.574
1.066.885.457.877
100,00%
1,09% 100,00%
Approved : Date :
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/72
Exhibit E/72
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
d)
Kualitas kredit (Lanjutan)
d)
Credit quality(Continued)
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
Earning assets quality (Continued)
Transaksi (Lanjutan)
Off-balance (Continued)
rekening
administratif
sheet
transaction
2015 Penempatan pada Giro pada Bank
Lancar/ Current
Bank Indonesia dan
Indonesia/
Giro pada bank
bank lain/
Current accounts
lain/
Placement with
with Bank
Current accounts
Bank Indonesia
Efek-efek/
Kredit yang diberikan/
Aset lain-lain/
Indonesia
with other banks
and other banks
Marketable securities
Loans
Other assets
Jumlah/ Total
%
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
2.998.934.946.128
17.993.641.114
4.682.317.372.207
99,06%
Dalam perhatian khusus/ -
-
-
-
39.101.879.479
683.531.243
39.785.410.722
0,84%
Kurang lancar/ Sub standard
Special mention
-
-
-
-
-
-
-
0,00%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
-
-
-
-
0,00%
Macet/ Loss
-
-
-
-
4.443.096.973
-
4.443.096.973
0,09%
Jumlah/Total
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.042.479.922.580
18.677.172.357
4.726.545.879.902
-
-
-
-
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
260.335.745.998
10.230.545.270
287.568.207.970
1.107.254.285.727
3.010.606.134.199
18.677.172.357
4.694.672.091.521
Dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai/Less allowance for impairment losses
Jumlah-bersih/ Total-net
Rekening Administratif
Off-Balance Sheet 2015 Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik/ Unused credit
Lancar/ Current Dalam perhatian khusus/ Special mention
Garansi yang
facilities to
diberikan/
customers
Guarantees issued
Jumlah/ Total
%
807.377.615.634
38.310.817.271
845.688.432.905
100,00%
39.835.805
-
39.835.805
0,00%
Kurang lancar/ Sub standard
-
-
-
0,00%
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
0,00%
M acet/ Loss
-
-
-
0,00% 0,00%
807.417.451.439
38.310.817.271
845.728.268.710
100,00%
Jumlah/Total
100,00%
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Ekshibit E/73
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued) Credit Risk (Continued) Credit quality(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
d)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
Kualitas kredit (Lanjutan)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d)
BBB+ - BBB-
BB+ - BB-
BB+ - BB-
B+(idn) - B-(idn)
B+ - B-
B+ - B-
CCC(idn) - C(idn)
CCC - CCC-
CCC - C
RD(idn)
CC - C
RD
D(idn)
D
D
nilai/Less allowance
kerugian penurunan
Dikurangi cadangan
Exhibit E/73
A+ - A-
BBB+ - BBB-
Earning assets quality ( Continued)
AA+ - AAA+ - A-
Kualitas aset produktif(Lanjutan)
AA+ - AA-
Credit risk by quality of assets – rating are as follows:
AAA AA+(idn) - AA-(idn)
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut: 2016 Fitch Ratings AAA
A+(idn) - A-(idn) BBB+(idn) - BBB-(idn) BB+(idn) - BB-(idn)
AAA(idn)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.588.012.165.491
21.240.892.618
-
3.923.460.154.802
1.709.754.402.279
280.328.027.836
218.553.372.056
434.675.315.900
7.049.818.135.685
21.240.892.618
5.141.192.019
3.923.460.154.802
1.819.778.102.161
409.218.027.836
436.304.450.349
434.675.315.900
(58.427.652.745)
-
-
(58.427.652.745)
-
-
-
-
6.991.390.482.940
21.240.892.618
5.141.192.019
3.865.032.502.057
1.819.778.102.161
409.218.027.836
436.304.450.349
434.675.315.900
Total-net
-
-
-
-
Jumlah-bersih/
-
-
-
-
losses
-
-
-
-
for impairment
-
-
-
-
Total
-
-
-
-
Jumlah/
-
-
-
-
Non rating
-
-
-
-
Tanpa peringkat/
-
-
-
-
D
-
-
-
-
SD
-
109.552.138.911
-
-
CCC
-
-
-
-
B+ - B-
217.751.078.293
-
-
-
BB+ - BB-
128.890.000.000
-
-
BBB+ - BBB-
471.560.971
-
109.552.138.911
A+ - A-
-
-
AA+ - AA-
5.141.192.019
-
AAA
Standard and Poor's PT Fitch Ratings Indonesia PT Pefindo Giro pada Bank Indonesia/
-
Current Accounts with Bank
352.253.831.283
Indonesia
Other Assets
Aset lain-lain/
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
Loans
Kredit yang diberikan/
Marketable securities
Efek-efek/
and other banks
Placement with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain/
Penempatan pada Bank
banks
Current accounts with other
Giro pada bank Lain/
Jumlah/Total
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Ekshibit E/74
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued) Credit Risk (Continued) Credit quality (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
d)
(ii) Analysis of the concentration of credit risk (Continued)
Kualitas kredit (Lanjutan)
(ii) Analisa konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) d)
AA+ - AA-
A+(idn) - A-(idn)
A+ - A-
A+ - A-
BBB+(idn) - BBB-(idn)
BBB+ - BBB-
BBB+ - BBB-
BB+(idn) - BB-(idn)
BB+ - BB-
BB+ - BB-
B+(idn) - B-(idn)
B+ - B-
B+ - B-
CCC(idn) - C(idn)
CCC - CCC-
CCC - C
RD(idn)
CC - C
RD
D(idn)
D
D
nilai/Less allowance
kerugian penurunan
Dikurangi cadangan
Exhibit E/74
Earning assets quality (Continued)
AA+ - AA-
Kualitas aset produktif (Lanjutan)
AAA
AA+(idn) - AA-(idn)
Credit risk by quality of assets – rating are as follows: (Continued)
AAA
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan kualitas aset yang ditentukan oleh peringkat kredit adalah sebagai berikut: (Lanjutan) 2015 Fitch Ratings
AAA(idn)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.016.731.688.792
18.677.172.357
3.042.479.922.580
407.668.838.952
287.568.207.970
1.800.935
260.335.745.998
4.726.545.879.902
18.677.172.357
3.042.479.922.580
1.107.254.285.727
287.568.207.970
10.230.545.270
260.335.745.998
(31.873.788.381)
-
(31.873.788.381)
-
-
-
-
4.694.672.091.521
18.677.172.357
3.010.606.134.199
1.107.254.285.727
287.568.207.970
10.230.545.270
260.335.745.998
Total-net
-
-
-
-
Jumlah-bersih/
-
-
-
losses
-
-
-
-
for impairment
10.228.744.335
-
-
Total
-
-
-
-
Jumlah/
-
-
-
Non rating
-
-
-
-
Tanpa peringkat/
-
-
-
D
-
-
-
10.228.744.335
SD
-
-
-
CCC
-
-
-
-
B+ - B-
-
79.552.781.550
-
BB+ - BB-
-
-
-
BBB+ - BBB-
620.032.665.225
-
A+ - A-
-
79.552.781.550
AA+ - AA-
-
AAA
Standard and Poor's PT Fitch Ratings Indonesia PT Pefindo Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank
620.032.665.225
Indonesia
Other Assets
Aset lain-lain/
Loans
Kredit yang diberikan/
Marketable securities
Efek-efek/
and other banks
Placement with Bank Indonesia
Indonesia dan bank lain/
Penempatan pada Bank
banks
Current accounts with other
Giro pada bank Lain/
Jumlah/Total
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Ekshibit E/75 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/75 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iii) Analisa penurunan nilai
(iii) Impairment analysis
Berikut ini adalah analisa penurunan nilai untuk pos-pos aset keuangan tertentu pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
Below are allowance for impairment losses assesment classification for certain financial asset as of 31 December 2016 and 2015: 2016 Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/
434.675.315.900
434.675.315.900
-
-
436.304.450.349
436.304.450.349
-
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
409.218.027.836
409.218.027.836
-
Efek-efek/Marketable securities
1.819.778.102.161
1.820.070.544.021
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
3.923.460.154.802
3.835.836.316.302
-
87.623.838.500
Tagihan Akseptasi Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total
5.141.192.019
5.141.192.019
21.240.892.618
21.240.892.618
-
-
7.049.818.135.685
6.962.486.739.045
-
87.623.838.500
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
(58.427.652.745) 6.991.390.482.940
(14.708.855.081)
-
6.947.777.883.964
(47.718.797.664)
-
39.905.040.836
2015 Telah jatuh tempo Belum jatuh tempo atau
tetapi tidak
tidak mengalami
mengalami
penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Nilai tercatat/
Neither past due
Past due but
penurunan nilai/
Carrying amount
nor impaired
not impaired
Impaired
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position Giro pada Bank Indonesia/
260.335.745.998
260.335.745.998
-
-
10.230.545.270
10.230.545.270
-
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain / Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
287.568.207.970
287.568.207.970
-
Efek-efek/Marketable securities
1.107.254.285.727
1.107.254.285.727
-
-
Kredit yang diberikan/Loans
3.042.479.922.580
3.038.036.825.607
-
4.443.096.973
18.677.172.357
18.677.172.357
-
-
4.726.545.879.902
4.722.102.782.929
-
4.443.096.973
(31.873.788.381)
(30.380.368.257)
-
(1.493.420.124)
4.694.672.091.521
4.691.722.414.672
-
2.949.676.849
Aset lain lain /Other assets Jumlah/Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai / Less impairment losses Jumlah-bersih / Total-net
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/76
Exhibit E/76
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iv) Mitigasi Risiko
(iv) Risk Mitigation
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit,antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.
The Bank employs policies to mitigate credit risk,by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled.
Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian terhadap risiko kredit dari pihak lawan.
The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty.
Agunan yang dapat diterima oleh Bank dibagi atas 2 (dua) kelompok besar yaitu:
Collaterals acceptable by the Bank are divided into 2 (two) categories, as follows:
a)
Agunan tunai, yaitu deposito disimpan serta di catat pada Bank,
yang
a)
Cash collateral, such as time deposit which are kept and recorded bythe Bank,
b)
Agunan non-tunai yaitu agunan yang tidak termasuk dalam jenis jaminan seperti pada agunan tunai diatas seperti kendaraan bermotor, mesin, persediaan, properti komersial, properti redensial, dan tanah.
b)
Non-cash collaterals are collateral not included in collateral as mentioned on cash collateral above such as vehicles, machines, inventories, commercial properties, redential properties and land.
Rincian dari aset non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan kepemilikan atau agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan pada nilai wajar agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 2016
Tanah dan bangunan Jumlah
Details of non-financial asssets obtained by the Bank by taking position of collateral held as security against financial assets held on 31 December 2016 and 2015 at the fair value of collaterals are as follows:
2015
980.000.000
1.975.779.016
Land and building
980.000.000
1.975.779.016
Total
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit-bank secara individual:
(v) Risk – Weighted Assets Net claim disclosure according to risk weighted after considering mitigation effect of Bank loan risk individually:
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/77
Exhibit E/77
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(iv) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(iv) Risk – Weighted Assets (Continued) 2016 Tagihan bersih (Dalam jutaan Rupiah) / Net receivable (In million Rupiah)
Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
1.714.319
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional /
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
Due to bank of multilateral development and international institute
-
5.141
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
1.077.194
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
24.759
35.046
889
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.851
-
-
-
-
-
-
14.531
-
-
-
-
-
1.028
93
-
215.439
19.297
-
-
23.084
2.078
6.782
-
-
6.782
610
-
-
-
3.426
308
-
-
-
10.898
981
-
-
3.891.776
350.260
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets
3.827.218
-
-
-
-
-
-
-
3.379
5.190
-
11.164
1.005
36.286
-
-
-
-
-
-
95.014
980
-
96.484
8.684
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
24.759
35.046
889
6.851
14.531
6.170
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
322.791
1.750.605
1.405.126
3.932.393
-
4.260.081
383.315
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
686
-
-
-
-
-
-
-
-
137
12
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
300
-
-
-
-
-
-
-
105
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.661
-
-
-
1.246
112
-
-
-
-
-
37.593
-
-
241.490
21.734
-
-
-
-
-
-
-
-
204.583
300
-
-
-
1.661
37.593
-
-
9
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
203.897
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
-
-
-
-
-
242.978
21.868
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/78
Exhibit E/78
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2015 Tagihan bersih (Dalam jutaan Rupiah) / Net receivable (In million Rupiah)
Kategori portofolio / Category of portfolio
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
Beban modal /
100%
150%
Lainnya
ATMR
Capital expense
Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
957.919
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
458.894
-
-
-
-
-
-
-
-
91.778
8.260
2.567
-
39.220
27.193
1.562
-
-
-
-
-
25.307
2.278
-
-
-
-
-
-
-
11.139
-
-
11.139
1.003
-
-
-
-
-
6.412
-
-
-
-
3.206
289
1.451
-
-
-
-
-
38.027
-
-
-
28.520
2.567
142.027
256.977
-
-
-
-
-
-
-
2.830.357
254.732
-
-
-
-
-
-
-
2.640
62
-
2.733
246
21.406
-
-
-
-
-
-
53.696
1.976
-
56.660
5.099
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
1.125.370
715.871
2.778.962
-
-
-
-
-
39.220
27.193
1.562
6.412
38.027
2.846.437
-
-
2.038
-
-
-
3.049.700
274.474
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
367
-
-
-
-
-
-
147
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
502
-
-
-
-
-
2.067
-
-
-
1.551
140
7.581
-
-
-
-
-
-
199.060
-
-
199.060
17.915
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.083
-
-
367
-
-
2.067
199.060
-
-
200.758
18.068
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/79 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/79 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2016 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by
Bagian yang
Tagihan bersih/
Agunan/
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Net receivable
Collateral
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
1.714.319
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.714.319 -
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
1.072.053
-
-
-
-
1.072.053
-
60.694
-
-
-
-
60.694
6.782
-
-
-
-
6.782
6.851
-
-
-
-
6.851
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
14.531
-
-
-
-
14.531
4.150.009
-
-
-
-
4.150.009
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
5.141
-
-
-
-
5.141
Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
8.569
-
-
-
-
8.569
36.286
-
-
-
95.994
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
Aset lainnya / Other assets
132.280
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
7.171.229
36.286
-
-
-
-
-
-
7.134.943
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
686
-
-
-
-
686
300
-
-
-
-
300
-
-
-
-
-
-
1.661
-
-
-
-
1.661
241.490
-
-
-
-
241.490
Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
244.137
244.137
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
36.286
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
7.415.366
7.379.080
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/80
Exhibit E/80
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued) 2015 Bagian yang dijamin dengan / Collateralized by
Bagian yang
Tagihan bersih/
Agunan/
Garansi/
Asuransi kredit/
Lainnya/
tidak dijamin /
Net receivable
Collateral
Guarantee
Credit insurance
Others
No collateral
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan/ Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
957.919
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
957.919 -
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
-
-
-
-
458.893
-
-
-
-
458.893
-
70.542
2.566
-
-
-
67.976
11.138
-
-
-
-
11.138
6.412
-
-
-
-
6.412
39.478
1.450
-
-
-
38.028
3.177.966
142.027
-
-
-
3.035.939
Kredit beragun properti komersial / Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any) Jumlah eksposur posisi keuangan / Total of financial position exposure
2.702
-
-
-
-
2.702
77.078
21.405
-
-
-
55.673
4.802.128
167.448
-
-
-
-
-
-
4.634.680
Eksposur kewajiban komitmen/kontinjensi pada transaksi administratif -
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
367
-
-
-
-
367
-
-
-
-
-
-
2.569
502
-
-
-
2.067
206.641
7.581
-
-
-
199.060
Exposure of commitment and contingency liabilities on administrative transaction
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
8.083
-
-
-
Jumlah eksposur TRA / Total exposure of TRA
209.577
201.494
Eksposur akibat kegagalan pihak lawan ( Counterparty credit risk) Exposure because of counterparty's default
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional / Due to bank of multilateral development and international institute
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal / Residental mortagage-backed loans
-
-
-
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Due to employee and retired employee
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
-
-
-
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation
-
-
-
-
-
-
Eksposur di unit syariah ( apabila ada ) / Exposure of sharia units (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah eksposur akibat kegagalan pihak lawan/ Total exposure of counterparty's credit risk Jumlah eksposur / Total of exposure
5.011.705
175.531
4.836.174
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/81 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/81 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually
a.
a. Assets exposure disclosure in statement of financial position
Pengungkapan eksposur aset di laporan posisi keuangan
2016 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
1.714.319 -
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank Tagihan akseptasi / Acceptance receivable
-
-
1.072.053
-
214.411
214.411
5.141
1.028
1.028
60.694
23.084
23.084
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
6.782
6.782
6.782
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
6.851
3.426
3.426
14.531
10.898
10.898
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
-
-
-
4.150.009
3.891.776
3.891.776
8.569
11.164
11.164
132.280 7.171.229
-
96.484
4.162.569
4.259.053
2015 Tagihan bersih /
ATMR sebelum MRK
ATMR setelah MRK
Net receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
957.919 -
-
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/ Due to bank of multilateral development and international institution
-
-
458.893
91.779
91.779
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
70.542
26.206
25.307
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
11.138
11.138
11.138
6.412
3.206
3.206
39.478
29.609
28.520
3.177.966
2.972.384
2.830.357
2.702
2.733
2.733
77.078
-
56.660
Tagihan kepada bank / Due to bank
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel / Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Aset lainnya / Other assets Jumlah / Total
4.802.128
3.137.055
3.049.700
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/82
Exhibit E/82
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan)
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually (Continued)
b. Pengungkapan eksposur kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada transaksi rekening Administratif.
b. Assets exposure disclosure in off-balance sheet 2016 Tagihan Bersih /
ATMR sebelum MRK/
ATMR setelah MRK/
Net Receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In Million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/
686
137
137
Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
300
105
105
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel /
1.661
1.246
1.246
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
241.490 244.137
-
241.490
241.490
-
-
242.978
242.978
2015 Tagihan Bersih /
ATMR sebelum MRK/
ATMR setelah MRK/
Net Receivable
ATMR before MRK
ATMR after MRK
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In Million Rupiah) Eksposur posisi keuangan / Financial position exposure Tagihan kepada Pemerintah/ Due to Government
-
-
-
Tagihan kepada entitas sektor publik / Due to public entity
-
-
-
Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional/
-
-
-
Due to bank of multilateral development and international institution Tagihan kepada bank / Due to bank
-
-
-
Kredit beragun rumah tinggal/ Residental mortgage-backed loans
367
147
147
Kredit beragun properti komersial /Commercial property of mortgage-backed loans
-
-
-
Kredit pegawai dan pensiunan / Loan of employee and retired employee
-
-
-
Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel /
-
-
-
Due to micro bussiness, small bussiness and retail portfolio
2.569
1.927
1.551
206.641
206.641
199.060
Tagihan kepada korporasi / Due to corporation Tagihan yang telah jatuh tempo / Matured receivable Jumlah / Total
209.577
208.715
200.758
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/83
Exhibit E/83
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
(v) Aset Tertimbang Menurut Risiko (Lanjutan)
(v) Risk – Weighted Assets (Continued)
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan standar - Bank secara Individual (Lanjutan)
Risk-Weighted Assets calculation with Bank Standard approach individually (Continued)
c.
d.
Pengungkapan kredit
total
pengukuran
risiko
Total credit risk measurement disclosure 2016 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah)
Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
4.501.423
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
2015 (Dalam jutaan Rupiah) / (In million Rupiah)
Total ATM R risiko kredit / Total of ATMR credit risk
3.250.459
Total faktor pengurang modal / Total of capital reduction factor
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional - Bank secara Individual:
-
Disclosure of quantitative operational risk of Bank individually: 2016 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
121.958
18.294
228.671
121.958
18.294
228.671
2015 Pendapatan bruto ( rata-rata 3 tahun terakhir )/
Beban modal/
Gross income (average of last 3 years)
Capital expense
ATMR
(Dalam jutaan Rupiah)/ (In million Rupiah) Pendekatan indikator dasar / Basic indicator approach Jumlah /Total
75.469
11.320
141.504
75.469
11.320
141.504
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/84
Exhibit E/84
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Pasar (Lanjutan)
Market Risk (Continued)
Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, meliputi perubahan nilai tukar mata uang asing dan tingkat suku bunga, termasuk risiko perubahan harga opsi.
Market risk is the risk on the financial position and administrative accounts positions including derivatives transactions, due to changes in overall market conditions, such as changes in foreign exchange rate and interest rate including changes in option price risks.
Risiko mata uang
Foreign exchange risk
2016 Aset dan rekening
Liabilitas dan rekening
administratif /
administratif /
Assets and
Liabilities and
Posisi devisa neto /
Nilai absolut /
administrative
administrative
Net open position
Absolute value Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Mata Uang Dolar Amerika Serikat Dolar Australia
Currency 519.028
519.365
955
44
Dolar Singapura
2.228
2.374
Dolar Hongkong
241
EURO Eropa Yen Jepang Yuan Cina
(337)
337
United States Dollar Australian Dollar
911
911
(146)
146
Singapore Dollar
-
241
241
Hongkong Dollar
143
-
143
143
EURO Europe
325
2
323
323
Japan Yen
277
-
277
277
China Yuan
523.196
521.785
1.411
2.377
Rekening Administratif
-
-
-
-
Administrative
Dolar Amerika Serikat
-
-
-
-
United Stated Dollar
Jumlah
-
-
-
-
523.196
521.785
1.411
2.377
Modal
Total
Equity
1.309.282
Rasio posisi devisa neto
Net open position ratio
(Laporan posisi keuangan dan
(Statement of financial position
rekening administratif)
0,18%
and off-balance sheet)
2015 Aset dan rekening
Liabilitas dan rekening
administratif /
administratif /
Assets and
Liabilities and
Posisi devisa neto /
Nilai absolut /
administrative
administrative
Net open position
Absolute value Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Mata Uang
Currency
Dolar Amerika Serikat
-
-
-
-
United States Dollar
Dolar Australia
-
-
-
-
Australian Dollar
Dolar Singapura
-
-
-
-
Singapore Dollar
Dolar Hongkong
-
-
-
-
Hongkong Dollar
EURO Eropa
-
-
-
-
EURO Europe
Yen Jepang
-
-
-
-
Japan Yen
Yuan Cina
-
-
-
-
China Yuan
-
-
-
-
Rekening Administratif
-
-
-
-
Administrative
Dolar Amerika Serikat
-
-
-
-
United Stated Dollar
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah Modal
rekening administratif)
Equity
-
Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan
Total
Net open position ratio (Statement of financial position 0,00%
and off-balance sheet)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/85
Exhibit E/85
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Pasar (Lanjutan)
Market Risk (Continued)
Risiko pasar adalah risiko pada posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, meliputi risiko mata uang dan tingkat suku bunga.
Market risk is the risk on the financial position and accounts of administrative positions due to changes in overall market conditions, such as exchange rate and interest rate.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga.
Interest rate risk is the probability loss that may occur from adverse moment in market interest rates vis-à-vis the Bank position or transaction.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan suku bunga dalam Rupiah yang wajar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dalam laporan laba rugi Bank, Sensitivitas laporan laba rugi adalah dampak dari perubahan asumsi suku bunga pada laporan laba rugi pada periode tersebut, Sensitivitas total laba atau rugi didasarkan pada asumsi bahwa ada pergeseran paralel kurva hasil.
The following tables demonstrate the sensitivity to a reasonable possible change in Rupiah interest rates, with all other variables held constant, of the Bank’s profit or loss, The sensitivity of profit or loss is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
2016
2015
Pendapatan bunga:
Interest income:
Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin)
5.734.854.164
4.173.390.729
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
(5.734.854.164)
(4.173.390.729)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Pendapatan provisi dan komisi:
Fee and commission income:
Kenaikan suku bunga 1% (100 basis poin)
5.291.656
4.230.956
Increase in interest rate by 1% (100 basis point)
Penurunan suku bunga 1% (100 basis poin)
(5.291.656)
(4.230.956)
Decrease in interest rate by 1% (100 basis point)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is risk arise from Bank’s inability to meet its obligation when they become due from financing cash in-flow or high quality liquid pledged asset, without affecting Bank’s activity and financial condition.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/86
Exhibit E/86
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Analisa likuiditas terhadap laporan posisi keuangan dan rekening administratif tergambar dalam tabel maturity gap dibawah ini:
Liquidity analysis to statement of financial position account and off-balance sheet accounts are describe in maturity gap table above: 2016 Jatuh tempo / Maturity Tidak memiliki
> 1 bln s.d 3 bln/
> 3 bln s.d 12 bln/
> 12 bln s.d 60 bln/
tanggal jatuh tempo/
≤ 1 bulan/
> 1 month to 3
> 3 months to
> 12 months to
> 60 bulan
No contractual
Nilai tercatat/
≤ 1 month
months
12 months
60 months
> 60 months
maturity
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position
-
ASET/ASSETS Kas/Cash
36.285.724.979
-
-
-
-
-
36.285.724.979
434.675.315.900
-
-
-
-
-
434.675.315.900
436.304.450.349
-
-
-
-
-
436.304.450.349
409.218.027.836
-
-
-
-
-
409.218.027.836
Efek-efek/Marketable securities
359.478.626.420
474.138.222.098
364.642.846.091
601.126.587.164
20.391.820.388
-
1.819.778.102.161
Kredit yang diberikan/Loans
294.720.525.666
387.659.884.007
1.820.794.770.915
606.530.966.426
813.754.007.788
-
3.923.460.154.802
2.914.207.978
2.226.984.041
21.240.892.618
-
-
-
-
36.156.024.157
57.396.916.775
1.994.837.771.746
864.025.090.146
2.185.437.617.006
1.207.657.553.590
834.145.828.176
36.156.024.157
7.122.259.884.821
-
-
-
-
-
(58.427.652.745)
(58.427.652.745)
1.994.837.771.746
864.025.090.146
2.185.437.617.006
1.207.657.553.590
834.145.828.176
(22.271.628.588)
7.063.832.232.076
15.639.345.917
-
-
-
-
-
15.639.345.917
5.174.988.938.699
380.480.018.395
212.741.920.379
-
-
-
5.768.210.877.473
11.500.000.000
-
-
-
-
-
11.500.000.000
2.914.207.978
2.226.984.041
-
-
-
-
5.141.192.019
11.339.393.601
-
-
-
-
-
11.339.393.601
Giro pada Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks
-
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi / Acceptance receivable Aset lain-lain /Other assets * Jumlah aset/Total assets
-
5.141.192.019
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan Bank /Deposits from Banks Kewajiban Akseptasi / Acceptance Payable Utang pajak/Taxes payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities *** Jumlah liabilitas/Total liabilities
-
10.394.781.836
-
-
-
-
10.394.781.836
5.216.381.886.195
393.101.784.272
212.741.920.379
-
-
-
5.822.225.590.846
(3.221.544.114.449)
470.923.305.874
1.972.695.696.627
1.207.657.553.590
834.145.828.176
(22.271.628.588)
1.241.606.641.230
-
Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/87
Exhibit E/87
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk(Continued) 2015 Jatuh tempo / Maturity Tidak memiliki > 1 bln s.d 3 bln/
> 3 bln s.d 12 bln/
> 12 bln s.d 60 bln/
tanggal jatuh tempo/
≤ 1 bulan/
> 1 month to 3
> 3 months to
> 12 months to
> 60 bulan
No contractual
Nilai tercatat/
≤ 1 month
months
12 months
60 months
> 60 months
maturity
Carrying amount
Laporan posisi keuangan / Statement of financial position
-
ASET/ASSETS Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia
21.405.771.550
-
-
-
-
-
21.405.771.550
260.335.745.998
-
-
-
-
-
260.335.745.998
10.230.545.270
-
-
-
-
-
10.230.545.270
287.568.207.970
-
-
-
-
-
287.568.207.970
Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current account with other banks
-
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Marketable securities
84.756.650.783
171.459.223.364
401.561.523.812
429.986.887.768
19.490.000.000
-
1.107.254.285.727
Kredit yang diberikan/Loans
202.681.335.614
459.378.713.229
1.363.914.196.698
571.482.597.111
445.023.079.928
-
3.042.479.922.580
Aset lain-lain /Other assets *
18.677.172.357
-
-
-
-
32.450.920.513
51.128.092.870
885.655.429.542
630.837.936.593
1.765.475.720.510
1.001.469.484.879
464.513.079.928
32.450.920.513
4.780.402.571.965
-
-
-
-
-
(31.873.788.381)
(31.873.788.381)
885.655.429.542
630.837.936.593
1.765.475.720.510
1.001.469.484.879
464.513.079.928
577.132.132
4.748.528.783.584
Jumlah aset/Total assets
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai/ Less allowance for impairment losses Jumlah aset-bersih/Total assets-net
LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas segera/Obligations due immediately ** Simpanan nasabah/Deposits from customers Utang pajak/Taxes payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities *** Jumlah liabilitas/Total liabilities
15.639.345.917
-
-
-
-
-
15.639.345.917
3.090.941.931.078
274.358.219.226
182.582.683.486
-
-
-
3.547.882.833.790
11.360.094.714
-
-
-
-
-
11.360.094.714
7.279.365.566
1.796.888.879
-
-
-
-
9.076.254.445
3.125.220.737.275
276.155.108.105
182.582.683.486
-
-
-
3.583.958.528.866
(2.239.565.307.733)
354.682.828.488
1.582.893.037.024
1.001.469.484.879
464.513.079.928
577.132.132
1.164.570.254.718
-
Selisih aset (liabilitas)-bersih Difference of assets (liabilities)-net
*)
Aset lain-lain terdiri dari bunga yang masih harus diterima dari kredit yang diberikan, call money dan surat berharga.
*)
Other assets are interest receivables earns from loans, call money and marketable securities.
**)
Liabilitas segera terdiri dari bunga yang masih harus di bayar atas simpanan nasabah – deposito.
**)
Obligations due immediately are interest payables of deposits from customers - time deposits.
***) Liabilitas lain-lain terdiri dari jasa produksi yang masih harus di bayar dan provisi bank garansi.
***) Other liabilities are employee bonuses obligation and bank guarantee provision.
Risiko Operasional
Operational Risk
Adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to insufficient and/or non-functioning of the internal processes, human error, system failure, and/or the existence of external events that affect the Bank’s operations.
Risiko Hukum
Legal Risk
Adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk of lawsuits and/or weaknesses of juridical aspects.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/88 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/88 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risk due to inaccuracies in the retrieval and/or implementation of a strategic decision and a failure to anticipate changes in business environment.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan Bank Indonesia.perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Risk due to the Bank does not comply and/or implement the applicable Bank Indonesia regulations, legislation and other regulations.
Tabel di bawah ini merangkum rasio-rasio yang dijaga oleh Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Pada tahun 2016 dan 2015 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan terhadap peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Table below summarizes ratios of the Bank that maintained to comply with Bank Indonesia regulations. In 2016 and 2015 there are no violations above and excess from the applicable regulations.
2016
2015
Rasio kecukupan modal
28,20%
34,99%
Capital adequacy aatio
Aset tetap terhadap modal
4,49%
1,96%
Fixed assets to capital
Aset produktif bermasalah
1,24%
0,09%
Impairment productive assets
Non performing loan (NPL)-bersih
1,02%
0,10%
Non performing loan(NPL)-net
Non performing loan (NPL) bruto
2,23%
0,15%
Gross non performing loan (NPL)
0,83%
0,68%
56,03%
84,65%
Fulfillment of allowance for possible
Return on assets (ROA)
1,76%
1,60%
Return on assets (ROA)
Return on equity (ROE)
6,28%
4,33%
Return on equity (ROE)
Net interest margin (NIM)
4,18%
4,11%
Net interest margin (NIM)
82,06%
84,30%
Permodalan
Financing
Aset produktif
Productive assets
CKPN terhadap aset produktif Pemenuhan CKPN
Allowance for possible losses to
Rentabilitas
Rentability
Beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO)
Operating expense to
Likuiditas
operating income Liquidity
Loan deposit ratio (LDR)/ Loan to funding ratio (LFR)
productives assets
Loan deposit ratio (LDR) / Loan to 68,02%
85,75%
Kepatuhan
funding ratio (LFR) Compliance
Persentase pelanggaran BPM K
Violations of legal lending limit
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
Pihak terkait
0,00%
0,00%
Related parties
Pihak tidak terkait
0,00%
0,00%
Unrelated parties
7,66% 8,64%
7,52%
0,18%
0,00%
Persentase pelampauan BPM K
Percentage excess of legal
Giro wajib minimum Rupiah Valas
Minimum Reserve Requirement 0,00%
Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan
Rupiah Valas Percentage of NOP Capital (aggregate)
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/89 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Exhibit E/89 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. RISK MANAGEMENT(Continued)
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholdersyang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
Risk due to reduced levels of stakeholder confidence that comes from a negative perception towards Bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan pada faktorfaktor risiko yang melekat pada aktivitas fungsional yang mencakup keterbukaan (disclosure requirement), keluhan nasabah terhadap pelayanan bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank, serta seluruh aktivitas perbankan.
Reputation risk is identified on inherent risk factors associated to functional activities including disclosure requirements, customer complaints against the Bank, employee attitude when providing services to customers and the Bank's communication systems, and overall banking activities.
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari semua aset dan liabilitas keuangan disajikan per kategori dari instrumen keuangan, Nilai wajar yang diungkapkan adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal ini.
30. FAIR VALUE LIABILITIES
OF
FINANCIAL
ASSETS
AND
The next table summarizes the comparison between the carrying amounts and fair values of all financial assets and liabilities presented per category of financial instruments, The fair values disclosed are based on relevant information available as of 31 December 2016 and 2015, and not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after this date.
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/90
Exhibit E/90
PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
31. FAIR VALUE OF LIABILITIES (Continued)
FINANCIAL
ASSETS
AND
2016 Biaya perolehan Dimiliki hingga
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets and
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai tercatat /
Nilai wajar / Fair
liabilities
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying value
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
36.285.724.979
-
36.285.724.979
36.285.724.979
-
434.675.315.900
-
-
434.675.315.900
434.675.315.900
-
436.304.450.349
-
-
436.304.450.349
436.304.450.349
409.218.027.836
-
-
-
409.218.027.836
409.218.027.836
5.141.192.019
-
-
-
5.141.192.019
5.141.192.019
1.728.574.115.214
-
91.203.986.947
-
1.819.778.102.161
1.819.778.102.161
-
3.923.460.154.802
-
-
3.923.460.154.802
3.923.460.154.802
-
-
-
5.768.210.877.473
5.768.210.877.473
5.768.210.877.473
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia Giro pada bank Lain / Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain / Placement with Bank Indonesia and other banks Tagihan akseptasi / Acceptance receivable Efek-efek / Marketable securities Kredit yang diberikan / Loans LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
2015 Biaya perolehan Dimiliki hingga
Pinjaman dan
Tersedia untuk
diamortisasi lainnya
Aset dan liabilitas keuangan / Financial assets
jatuh tempo / Held
piutang / Loans
dijual / Available
/ Other amortized
Nilai tercatat /
Nilai wajar / Fair
and liabilities
to maturities
and receivables
for sales
of acquisition cost
Carrying value
value
ASET KEUANGAN / FINANCIAL ASSETS Kas / Cash
-
-
21.405.771.550
-
21.405.771.550
21.405.771.550
-
260.335.745.998
-
-
260.335.745.998
260.335.745.998
-
10.230.545.270
-
-
10.230.545.270
10.230.545.270
Giro pada Bank Indonesia/ Current account with Bank Indonesia Giro pada bank Lain / Current account with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain / Placement with Bank Indonesia and other banks Efek-efek / Marketable securities Kredit yang diberikan / Loans
287.568.207.970
-
-
-
287.568.207.970
287.568.207.970
1.019.612.285.727
-
87.642.000.000
-
1.107.254.285.727
1.107.254.285.727
-
3.042.479.922.580
-
-
3.042.479.922.580
3.042.479.922.580
-
-
-
3.547.882.833.790
3.547.882.833.790
3.547.882.833.790
LIABILITAS KEUANGAN / FINANCIAL LIABILITIES Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
These Financial Statements are originally issued in Indonesian language
Approved : Date : Ekshibit E/91 PT BANK MULTIARTA SENTOSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
Exhibit E/91 PT BANK MULTIARTA SENTOSA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. GOVERNMENT GUARANTEE FOR LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
PAYMENT
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang Republik Indonesia No.3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under Law No. 24 dated 22 September 2004 which is effective from 22 September 2005, as amended by Government Regulation’s Substitute of Law of the Republic of Indonesia No.3 dated 13 October 2008, the Indonesia Deposit Insurance Corporation was established to guarantee commercial banks’ certain obligations that applicable under the guarantee program, which the guarantee amount may change depending on certain criteria.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menyatakan nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 6,25% untuk simpanan dalam mata uang Rupiah dan 0,75% untuk simpanan dalam mata uang asing pada tahun 2016 (pada tahun 2015: 7,5% dan 1,50%).
Based on the Indonesian Government Regulation No. 66 In 2008 dated 13 October 2008 regarding the amount of value guaranteed by Indonesia Deposit Insurance Corporation ,the guaranteed deposits for deposits that are up to Rp 2,000,000,000 per depositor per bank. Deposits from customers are only covered if the rate of interest equal to or below 6,25%for deposits in Rupiah and 0,75% for deposits in foreign currency on31 December 2016 (on 2015: 7.5% and 1.5%).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank adalah peserta program penjaminan tersebut.
On 31 December 201 and 2014, the Bank is a participant of the guarantee programme.
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 13 Maret 2017, Bank menyampaikan Surat pernyataan harta atas pengampunan pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat sesuai dengan ketentuan pengampunan pajak sebagaimana diatur dalam undang-undang no.11 tahun 2016 tentang Pengampunan pajak. Kantor pajak telah mengeluarkan SKKP (Surat Keterangan Pengampunan Pajak) No:KET7852/PP/WPJ.06/2017 tanggal 27 Maret 2017 atas surat pernyataan tersebut. 34.PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan laporan keuangan Bank merupakan tanggung jawab manajemen, Laporan keuangan telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 29 Maret 2017.
33. SUBSEQUENT EVENTS On 13 March 2017, The Bank reported statement letter for Tax Amnesty to Tax Office of Central Jakarta in accordance to Tax Amnesty regulation 2016 no.11 related to Tax Amnesty. Based on the statement letter, the Bank received SKKP (Letter of Tax Amnesty approval) from tax authority no . No:KET-7852/PP/WPJ.06/2017 dated 27 Maret 2017.
34. APPROVAL AND AUTHORIZATION TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS The preparation of the Bank’s financial statements are responsibilities of the management, The financial statements has been approved by the Board of Director and authorized for issuance on 29 March 2017.
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2016
31 Desember 2015
2e,4 2e, 2f ,5 2e,2f,6
36,310,724,979 434,675,315,900 436,304,450,349
21,405,771,550 260,335,745,998 10,230,545,270
2g,7
409,218,027,836
287,568,207,970
2h,8
1,728,574,115,214 91,203,986,947
1,019,612,285,727 87,642,000,000
77,504,630,310 3,787,527,871,747 5,141,192,019 59,839,566,044 5,960,464,651 57,396,916,775
64,504,549,852 2,946,101,584,347 23,221,551,429 5,115,536,789 51,128,092,870
7,129,657,262,771
4,776,865,871,803
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Kredit yang diberikan (bersih) Pihak Berelasi Pihak Ketiga Tagihan akseptasi Aset Tetap (bersih) Aset pajak tangguhan Aset lain-Lain JUMLAH ASET
2t, 14 11
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2016
31 Desember 2015
13,746,330,020 5,141,192,019
15,639,345,917 -
2,537,332,051,605 3,239,675,659,328
1,493,047,529,943 2,058,180,044,581
11,339,393,601 17,628,563,312 17,483,102,672
11,360,094,798 13,191,009,252 13,269,662,331
5,842,346,292,557
3,604,687,686,822
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas imbalan pascakerja Liabilitas lain-lain
2o, 12 2o,2k,13,28
2t, 14 2p, 16 15
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal Dasar - 2.800.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 739.150.000 saham Tambahan modal disetor Cadangan umum Saldo laba Komponen ekuitas lainnya
17
739,150,000,000 25,000,000 3,000,000,000 140,367,206,139 22,382,042,892 904,924,249,031
739,150,000,000 2,000,000,000 83,749,180,409 (3,589,423,142) 821,309,757,267
26
382,386,721,183
350,868,427,714
JUMLAH EKUITAS
1,287,310,970,214
1,172,178,184,981
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
7,129,657,262,771
4,776,865,871,803
Kepentingan non pengendali
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2016
31 Desember 2015
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
2r,18 2r,19
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
573,485,416,435 (320,020,638,548)
417,339,072,916 (242,845,367,314)
253,464,777,887
174,493,705,602
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
2s,220
12,482,783,503
5,039,954,289
PEMBENTUKAN CADANGAN PENURUNAN NILAI ASET
2o, 21
(26,574,483,487)
(12,055,993,647)
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban umum dan administrasi Beban tenaga kerja
2r, 22 2r, 23
(58,579,719,644) (75,602,020,909)
(40,498,202,222) (60,833,643,812)
(134,181,740,553)
(101,331,846,034)
105,191,337,350
66,145,820,210
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LAINNYA LABA OPERASIONAL bersih PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional Beban non operasional
24 25
JUMLAH PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan JUMLAH PAJAK PENGHASILAN BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba atas revaluasi tanah dan properti Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi : Pengukuran dari skema manfaat imbalan manfaat pasti Pajak penghasilan terkait dengan pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi Item yang akan atau mungkin direklasifikasikan ke laba rugi : Surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali
2r,14 2r,14
138,845,595 (558,224,458)
248,826,724 (115,290,143)
(419,378,863)
133,536,581
104,771,958,487
66,279,356,791
(27,772,357,709) 1,006,090,039
(18,343,069,084) 1,186,217,600
(26,766,267,670)
(17,156,851,484)
78,005,690,817
49,122,505,307
10,616,749,500
-
(417,872,831)
(616,059,317)
104,468,208
154,014,829
827,283,424
(1,229,442,807)
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
11,130,628,301
(1,691,487,295)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
89,136,319,118
47,431,018,012
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
54,603,983,572 23,401,707,245
34,332,254,572 14,790,250,734
78,005,690,817
49,122,505,307
54,618,025,732 34,518,293,386
33,148,213,466 14,282,804,546
89,136,319,118
47,431,018,012
LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: -
Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
-
Laba komprehensif komprehensif tahun berjalan 2016 739,150,000,000
-
Tambahan modal disetor
Saldo 31 Desember 2016
-
Penyesuaian
739,150,000,000
-
-
739,150,000,000
Rp
Modal Saham
-
18
Catatan
Cadangan umum
Saldo 31 Desember 2015
Laba komprehensif komprehensif tahun berjalan 2015
Cadangan umum
Saldo 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016
25,000,000
-
25,000,000
-
-
-
-
-
Tambahan Modal Disetor
140,367,206,139
54,618,025,732
-
2,999,999,998
(1,000,000,000)
83,749,180,409
34,332,254,572
(1,000,000,000)
50,416,925,836
Rp
Saldo Laba
3,000,000,000
-
-
-
1,000,000,000
2,000,000,000
-
1,000,000,000
1,000,000,000
Rp
Cadangan umum
22,382,042,892
25,971,466,034
-
-
-
(3,589,423,142)
(1,184,041,106)
-
(2,405,382,036)
pendapatan komprehensif lainnya
904,924,249,032
80,589,491,766
25,000,000
2,999,999,998
-
821,309,757,268
33,148,213,466
-
788,161,543,803
Rp
Jumlah
382,386,721,183
34,518,293,386
-
(2,999,999,917)
-
350,868,427,714
14,282,804,546
-
336,585,623,167
Rp
Kepentingan Non pengendali
1,287,310,970,214
115,107,785,152
25,000,000
81
-
1,172,178,184,982
47,431,018,012
-
1,124,747,166,970
Rp
Total Ekuitas
PT DANABINA SENTANA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi, dan komisi Pembayaran bunga Pembayaran beban tenaga kerja Pembayaran beban administrasi dan umum/ beban non operasional Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya/ pendapatan bukan operasional Pembayaran pajak penghasilan
2015
571,450,861,822 (318,235,789,915) (72,353,249,744)
430,748,032,634 (228,812,829,250) (57,256,929,771)
(78,026,249,914)
(77,060,594,021)
7,113,066,595 (25,165,645,797)
39,249,210,903 (12,557,742,232)
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
84,782,993,047
94,309,148,263
Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Kenaikan aset operasi Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (Penurunan) liabilitas operasi Giro Tabungan Deposito Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
Kas bersih dari aktivitas operasi ARUS KAS YANG DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Penambahan investasi pada efek-efek yang tersedia untuk dijual Penambahan investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset Perolehan aset tetap Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor Pembayaran dividen Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
(854,426,367,858) (4,550,332,107)
(1,328,237,415,676) (3,159,985,778)
(858,976,699,965)
(1,331,397,401,454)
861,812,598,862 171,250,664,433 1,192,764,780,388 (1,893,015,897) 182,160,856
(204,281,716,433) 123,314,275,791 1,592,832,810,894 508,537,699
2,224,117,188,642
1,512,373,907,951
1,449,923,481,724
275,285,654,760
-
-
(708,961,829,487) (4,018,403,961) (712,980,233,448)
109,620,414,968 155,773,002 (4,922,912,495) 104,853,275,475
25,000,000 -
-
25,000,000
-
736,968,248,276 579,540,270,788
345,889,975,130 233,650,295,658
1,316,508,519,064
579,540,270,788
36,310,724,979 434,675,315,900 436,304,450,349 409,218,027,836
21,405,771,550 260,335,745,998 10,230,545,270 287,568,207,970
1,316,508,519,064
579,540,270,788
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1. UMUM PT Danabina Sentana didirikan berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi no.7 tanggal 1 oktober 1992 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan akta no.21 tanggal 5 mei 2000 oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono SH. Akta pendirian perusahaan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-1008.HT 01.01Th92 tanggal 11 Desember 1992. Anggaran dasar perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali perubahan, terakhir sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan Akta Notaris No.110 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, Sh, Msi, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU--6667,AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 18 Desember 2013. Saat ini perusahaan berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha mendirikan perusahaan, ikut serta mengambil bagian dalam modal saham perseroan terbatas atau badan hukum lain baik di dalam maupun di luar negeri tanpa mengurangi persetujuan dari pihak yang berwenang atau mengambil bagian dalam perikatan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 44 tanggal 5 Desember 2013 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH. Msi, Susunan pengurus perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: : :
Tuan Teddy Jeffrey Katuari Tuan Alex Ivan Tanoyo Tuan Hendra Gunawan Winoto
Presiden Direktur
:
Tuan Hanny Sutanto
Direktur Direktur
: :
Tuan Handoyo Sutanto Tuan Ir. Eddy William Katuari
Perusahaan tidak mempunyai karyawan.
Anak Perusahaan Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan/atau mempunyai kendali atas manajemen anak perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut: 2016 Anak Perusahaan
PT Bank Multiarta Sentosa
Jenis Usaha
Perbankan
2015
Domisili
Persentase Kepemilikan
Jumlah Aset (Rp)
Jumlah Aset (Rp)
Jakarta
70,00%
7.129.657.262.771
4.776.865.871.802
PT Bank Multiarta Sentosa (“Bank”) didirikan berdasarkan Akta Notaris H. Saidus Sjahar, S.H. No.201 tanggal 28 Juli 1992 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. C2-6998. HT.01.01.TH92 tanggal 25 Agustus 1992.
1. UMUM (lanjutan) Anggaran Dasar telahmengalami beberapa kali perubahan, terakhir tentang perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor dengan Akta Notaris No. 112 tanggal 16 Desember 2013 oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msinotaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU67002.AH.01.02.Tahun2013 tanggal 19 Desember 2013. Bank telah memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum Non Devisa melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1093/KMK/017/1992tanggal 15 Oktober 1992, dan Surat Keputusan Direktur Perijinan Dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No.5/4/KEP.Dir.PIP/2003 tanggal 24 Desember 2003 tentang pemberian ijin usaha sebagai perdagangan valuta asing. Susunan pengurus tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Juwita Ekawati Winoto Komisaris Independen Tommy Mukdani Komisaris Independen Nancy Herawati Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
Ho Danny Hartono Budi Afandi Winoto Nurjani Djunaedi Fely Retnowati Iwan Yuda Pramudhi
Susunan pengurus pada tahun 2016 dan 2015 berdasarkan pada akta No. 592 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, MSi., tanggal 27 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-05793.40.20.2014 tanggal 18 Juli 2014. Jumlah remunerasi yang diberikan untuk Komisaris pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 2.139.820.000 dan Rp 1.884.992.500. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan untuk Direksi pada tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 7.399.250.000 dan Rp 6.506.822.500 Sesuai dengan pasal 3 Perubahan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang jasa perbankan. Bank berkedudukan di Grha Bank MAS Jl. Setiabudi Selatan, Kav 10 Jakarta 12920 dan melakukan usaha sebagai Bank umum dengan jumlah karyawan sebanyak 403 orang pada tahun 2016 dan 333 orang pada tahun 2015 2016 2015 Kantor pusat 1 1 Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor kas Jumlah
5 15
3
6 1 -
23
19