EDISI
September 2014
Daftar Isi
Keniscayaan Dunia Baru S
eorang pengamat sosial dari universitas terkemuka di Indonesia mengilustrasikan medsos seperti pisau, yang bila digunakan oleh seorang ahli masak akan mampu menghasilkan hasil masakan yang baik, namun bila digunakan oleh orang yang tidak memahami fungsi pisau dan tidak memiliki ketrampilan dapat melukai si pemakai atau bahkan orang lain. Lebih lanjut disebutkan bahwa sedikitnya 60 persen warga medsos adalah kaum muda usia dari 13 sampai 40 tahun yang, dugaan sang pakar, punya persoalan dalam etika komunikasi. Kesimpulannya, kemudian, adalah bahwa netiket menjadi pengetahuan pokok yang harus dimiliki pengguna medsos— pemilik akun pribadi, dan sampai pengemban akun medsos perusahaan. Kesempatan lokakarya tentang media sosial yang diselenggarakan di pekan terakhir September ini bagi para pemimpin redaksi dan para pemangku akun medsos unit akan membicarakan, salah satunya, tentang hal-hal di atas. Halhal lainnya sudah pasti terkait erat dengan bagaimana agar Kompas Gramedia dapat terus bersemayam sebagai nama yang sungguh baik di benak para stakeholders—pembaca, pelanggan, pengunjung, pendengar, pemirsa di luar sana. Dunia digital, sekali lagi, adalah keniscayaan. Termasuk bagi anak-anak kita di tingkat sekolah dasar. Bagaimana para pemerhati pendidikan harus bersama bahu-membahu mengerjakan pekerjaan rumah untuk menyiapkan generasi mendatang memasuki era digital di Tanah Air ini juga menjadi perhatian, di antaranya, Penerbit Grasindo. Dalam edisi ini ditampilkan sedikit laporan perihal acara yang diadakan oleh Grasindo dalam rangka menyambut hari jadinya tanggal 20 September. Sebuah kerja besar, menyiapkan konsep buku pembelajaran digital, di tengah masih ramainya polemik tentang pemanfaatan Internet. Tapi kita semua pasti sanggup bersiap diri. Di segala bidang. Termasuk bagaimana kita juga seyogyanya tetap menjadi pengawal kebudayaan Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Hermanu dari Bentara Budaya Yogyakarta dalam tulisannya menyambut empat dasawarsa Bentara Budaya: Tidaklah mudah, namun kami dengan tulus terus berjalan menyongsong dunia baru yang penuh tantangan. Mari langkahkan kaki, tegap, berani menuju masa depan. (*)
SOCIAL MEDIA READY
Perjalanan Si Anak Singkong DRONE JOURNALISM Cerita dan Kesan dari Inspirasi KG
8 PERJALANAN 33 TAHUN GRAHAWITA SANTIKA 10 GELAR DOKTOR KEHORMATAN UNTUK JAKOB OETAMA 20
infokita
Penanggung Jawab Widi Krastawan Pemimpin Redaksi Nugroho F Yudho Wakil Pemimpin Redaksi ST Herwinoto Redaktur Pelaksana Tatyana Soebianto Fotografer Sujari Artistik Qmunk Sekretariat Prelly Daisy Kontributor Tetap Rio Rusminanto, Wijayandaru Tri Buwono, Zaenal Arifin, Bernard AS, Azmi Pamungkas, Destiana Gayatri Gedung Corporate Communications Kompas Gramedia Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta 10270 Telp 021-5483008 ext 7511/4061 email:
[email protected] websites:www.kompasgramedia.com
BIJAK BERMEDIA SOSIAL oleh Nugroho F. Yudho
T Share
follow
TWEET LIKE
comment 2
social media ready 35 tahun edisi september 2014
inggal menghitung hari, kita akan punya Presiden baru. Bulan Oktober ini, Jokowi yang tiga tahun lalu masih memimpin sebuah kota berpenduduk 500.00-an di Solo, akan dilantik sebagai pemimpin negara dengan lebih dari 240 juta warga negara. Ada yang lega, ada yang gelo, ada yang tak terlalu peduli. Tapi ini akhir sebuah penggalan sejarah penting, yang dibumbui drama politik. Bahwa ada orang-orang yang sampai sekarang masih saja merasa berada di posisi saling berseberangan secara sengit, itulah bagian dari dinamika demokrasi di negeri ini yang belum matang-matang amat. Yang melegakan adalah akhirnya proses ini berjalan relatif mulus dan lancar, tidak ada gejolak apalagi kerusuhan yang sempat dikhawatirkan. Kini kita tinggal menunggu seperti apa kira-kira kinerja kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Tulisan ini bukan tentang seperti apakah kelak kabinet Jokowi. Yang ingin disampaikan adalah, satu hal yang lagi-lagi membuka mata kita tentang keniscayaan baru dalam dunia komunikasi yaitu peran media sosial atau medsos. Jokowi adalah presiden yang bukan saja paham medsos, tapi bisa memanfaatkan medsos secara optimal dalam perjalanannya menuju kursi kepresidenan. Jokowi hadir di momentum yang tepat. Jokowi hadir di saat pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 80 juta orang, di saat Facebook, Twitter, Path, Instagram, Whatssapp, BlackBerry Messenger, Yutube atau Google+ sudah menjadi media yang digunakan secara masif di berbagai
kalangan. Dukungan yang diraih Jokowi dari berbagai kalangan dan relawan muncul terutama lewat berbagai jenis medsos itu, bukan lagi melulu media konvensional. Kalau sebelumnya beritaberita dari cetak, televisi, radio atau Internet dikutip dan diamplifikasi oleh para pemilik akun medsos, kini media pun merasa sah dan wajar saja mengutip dan mengamplifikasi konten yang beredar di medsos. Jokowi jadi presiden juga karena keniscayaan ini. Bagaimana dengan kita di Kompas Gramedia? Suatu hari, Litbang Kompas tiba-tiba dituduh menjadi lembaga survei bayaran, lewat media sosial. Yang dipersoalkan adalah hasil survei yang menyebut popularitas Jokowi yang lebih tinggi dibanding Prabowo. Beberapa orang ikut nimbrung menyoraki tuduhan itu. Tapi tidak sedikit juga pemilik akun medsos yang membela Litbang Kompas dan justru menyerang balik pihak yang melontarkan tuduhan. Semua tiba-tiba gaduh di medsos, sampai akhirnya KOMPAS merasa tidak perlu lagi meladeni tuduhan itu. Di hari lain, Elexmedia, salah satu penerbit Kompas Gramedia, juga digugat seorang politisi lewat medsos karena satu buku terbitannya berisi satu kalimat yang dinilai permisif terhadap praktek hubungan sesama jenis. Pemangku medsos di Elexmedia merespons cepat gugatan itu juga lewat medsos, sampai akhirnya terjadi pertemuan antara politisi itu dan beberapa aktivis LSM dengan Elexmedia difasilitasi oleh Corporate Communications
KG. Pertemuan itu menelurkan hasil positif dan kalimat yang dipersoalkan di buku itu kemudian dikoreksi. Elexmedia dipuji karena merespons secara baik kasus ini. Semua orang kini tahu gaduh di dunia medsos tidak bisa lagi dianggap sepele. Kesalahan menanggapi isu di medsos bisa memberi dampak yang lebih besar. Yang belum semua orang tahu adalah tahu kah kita tata cara, etika, dan kebijakan perusahaan tempat kita bekerja dalam bermedsos. Sudah adakah pemangku atau pengemban kerja medsos yang secara resmi ditunjuk di tempat kita bekerja? *** Sejak tahun lalu Corporate Communications KG memfasilitasi terbentuknya Forum Social Media KG sebagai ajang bertemunya para pengemban medsos di lingkungan KG. Anggotanya belum banyak. Ada yang pemula, ada yang sudah advanced. Ternyata belum semua unit usaha di KG memiliki pengemban medsos. Ada yang dirangkap pimpinan, ada yang dirangkap orang IT, ada yang dirangkap pengemban tugas website, ada yang masuk tugas markom, tapi ada unit yang bahkan melarang semua karyawannya bermedsos selama bekerja. Keragaman inilah yang akhirnya membuat CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo meminta digelarnya sebuah workshop tentang medsos untuk seluruh unit di Kompas Gramedia. Acara itulah yang akan diadakan hari-hari ini di
Jakarta dengan melibatkan sekitar 250 orang dari seluruh unit di Kompas Gramedia seIndonesia . Targetnya bukan hanya menyebarkan pemahaman tentang medsos, tata cara, etika, peluang bisnis di bidang medsos di kantor kita ini, tapi juga merumuskan sekaligus menyebarluaskan kebijakan tentang medsos dan sebisa mungkin meningkatkan sinergi di antara para pengemban medsos. Malah bukan tidak mungkin kelak kita punya niat untuk memiliki digital headquarter untuk menyelaraskan kerja para pengemban medsos Kompas Gramedia. Itu sebabnya yang diharapkan hadir dalam acara itu adalah para pimpinan unit, sebagai pemegang kebijakan dan para pemangku medsos, sebagai orang yang kelak akan sehari-hari memegang akun resmi dari setiap unit di KG. Untuk unit-unit yang belum punya pengemban medsos, setidaknya lokakarya ini diharapkan menjadi forum konfirmasi komitmen para pimpinan unit untuk segera menunjuk siapa yang bertugas mengelola akun medsos dari kantornya. Media sosial memang hanya alat. Perlu pemangku, aturan main, ketika, kebijakan dan cara yang tepat supaya alat itu bekerja maksimal untuk kepentingan kita. Jika kelak kita semua, karyawan Kompas Gramedia, bisa ikut positif mendukung lewat akun medsos masing-masing, bayangkan apa yang bisa diraih oleh sedikitnya 22.000 akun medsos milik karyawan Kompas Gramedia. (*)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
3
Mendadak Medsos… Sejak diluncurkan di tahun 2006, Twitter, awalnya hanya layanan pesan singkat internal sebuah perusahaan, masih menjadi micro-blogging yang andal untuk pencitraan serta sarana ampuh pembentuk opini publik. Penggunanya terus bertambah dan mempergunakan akunnya untuk berbagai kepentingan.
K
ini, banyak ditemukan akun medsos perusahaan atau brand, lembaga pemerintahan, bahkan pemimpin dunia. Tentu tidak semuanya aktif, mahir, dan optimal menggunakannya. Parahnya, banyak juga orang yang tidak tahu efek negatif atau risiko bermediasosial secara sembarangan. Dari sisi manfaatnya bagi sebuah badan usaha, secara umum adalah mencari atau memberikan informasi, melakukan survei/jajak pendapat, menjalin relasi, atau promosi. Masalahnya, seberapa banyak perusahaan menyadari betul manfaat medsos sebagai sarana pengembangan optimal bagi kepentingan bisnisnya? Beberapa suku usaha KG mempunyai karyawan yang khusus menangani medsos, bahkan di beberapa unit lebih dari satu orang. Mereka bertanggungjawab full-time terhadap penanganan akun medsos perusahaan, mengicaukan informasi, menjaring insight dari konsumen, menjalin hubungan, juga promosi. Namun biasanya terjadi beberapa ketidaktepatan pengelolaan, misalnya pemangku medsos dirangkap admin website atau webmaster, yang berbeda betul cara pengelolaan dan fungsinya! Website bersifat pasif, satu arah, dan dinamikanya cenderung lamban atau stagnan, hanya akan dikunjungi jika ada keperluan. Medsos aktif, sangat interaktif, menjadi tren baru karena rata-rata orang punya satu hingga dua akun medsos sesuai kebutuhan, dan punya kekuatan lebih hebat daripada sekadar tampilan katalog seperti umumnya website. Karakter dan spesifikasi pemangku medsos pun berbeda dengan admin website. Tapi, mengapa medsos lebih hebat dibanding website? Pertama, medsos menjawab kebutuhan
4
social media ready 35 tahun edisi september 2014
manusia di dunia untuk bisa dikenal sesamanya, lebih eksis. Akibatnya banyak sekali perusahaan berbisnis dengan platform medsos di Internet. Kedua, fasilitas dan fitur medsos saling terkoneksi: antar medsos; antar operating system; antar gawai (gadget), dan didukung oleh industri gawai berteknologi canggih yang juga terus bergerak cepat. Ketiga, medsos mengubah dan menciptakan budaya baru sehingga menjadi trendsetter gaya hidup modern dan futuristik. Dan masih banyak lagi hal lain yang membuat medsos semakin terlihat seksi untuk diselami. Nah, Kompas Gramedia dengan banyak suku usahanya mau tidak mau harus siap menghadapi dan memanfaatkan tren ini untuk meningkatkan bisnisnya. Menurut CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo kehadiran media sosial harus dimanfatkan sebagai sarana bisnis maupun branding KG. “Di era yang setiap orang tidak bisa lepas dari online dan gadget, di masa tiap orang mempunyai satu atau lebih akun medsos, di zaman semua serba terkoneksi dan berdinamika tinggi ini, KG tidak boleh ketinggalan! Setiap orang KG harus melek bermedia-sosial!” tegasnya. Dalam rangka mewujudkan keinginan CEO itulah dihelat workshop soal media sosial bertajuk “Social Media Deep Dive”, dipersiapkan oleh Corporate Comunications bekerja sama dengan Corporate Human Resource di Santika Premiere Bintaro 24-25 September 2014. Seluruh pemimpin redaksi media KG beserta para pemangku medsosnya diwajibkan hadir, ditambah unit-unit non media yang karena berhubungan langsung dengan pemanfaatan medsos maka secara khusus diundang hadir. Di hari pertama akan dikupas tuntas soal apa itu medsos beserta pengalaman para tokoh medsos. Lalu di hari kedua para peserta berdiskusi soal pengelolaan medsos dengan baik dan benar sehingga dapat sungguh-sungguh dimanfaatkan untuk mendukung bisnis di masa mendatang. Output yang dihasilkan dari acara ini adalah pedoman bermedia-sosial bagi KG, yang diharapkan dapat diserap dan dioptimalkan sebagai salah satu strategi bisnis di tahun mendatang. Pengen jadi seleb medsos?! Yuuuk mareee…!! (tots)
Mas Vik
dalam Kenangan Bagi rekan-rekan Taufik H. Mihardja, ternyata tidaklah mudah menjelaskan apa yang paling membekas di hati. Perlu waktu lumayan lama sebelum akhirnya keluar jawaban, disertai limpahan memori yang haru.
M
enurut Edi Taslim dari Kompas.com, Mas Vik sangat terbuka untuk hal-hal baru atau sesuatu yang belum dipahaminya, sekali pun hal baru itu datang dari bawahannya. Berani memberikan kepercayaan kepada orang yang dianggap mampu, dengan catatan tetap ada tindakan tegas bila kepercayaan itu disia-siakan. Mas Vik jugalah yang memulai perubahan di Kompas.com sejak tahun 2008. Jawaban senada datang dari Elly Husin, Kompas TV. Yakin tidak akan salah mendapatkan pimpinan baru setelah meninggalkan comfort zone di stasiun televisi yang sudah membesarkannya selama sebelas tahun, Elly memantapkan diri ikut membangun Kompas TV sedari nol bersama almarhum. Mas Vik cool, dan to the point, kata Elly. Direktur yang tidak berjarak dengan anak buahnya, tanpa harus menanggalkan kewibawaan. Segenap tim tumbuh bersama keramahan, kebaikan, dan nilai-nilai spirit yang ditanamkan seorang Taufik H. Mihardja. Juga datang dari stasiun televisi yang sudah termasuk senior di kancah layar kaca Indonesia, Timothy “Timmy” Marbun menganggap Mas Vik sudah memberinya kesempatan untuk menjadi bagian dari keluarga besar Kompas Gramedia. Tidak hanya itu, almarhum juga menunjukkan bagaimana caranya menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung dan menghargai ini. Pernyataan yang lebih sederhana terlontar dari Angel, Kompas.com. Sehari-harinya di meja sekretaris bertugas antara lain mengatur jadwal almarhum, Angel ingat Mas Vik dengan
senyumnya setiap hari. Supel, tidak pernah marah, adalah beberapa saja dari sikap-sikap almarhum. Gak bossy lah, demikian tutur Angel. Bagi yang tidak kenal secara pribadi, Taufik H. Mihardja juga meninggalkan kesan berarti. Sukrisna “Cak Kris” dari tabloid Nova baru berkenalan dalam kesempatan pemaparan proyek digital Kompas.com bertahun silam. Mereka berdua segera terlibat dalam obrolan serius tapi santai, yang diwarnai oleh antusiasme almarhum menyimak lawan bicaranya. Pertemuan selanjutnya berlangsung dalam suasana berbeda, dalam pelepasan tim Jelajah Sepeda KOMPAS Anyer-Panarukan tahun 2008 di bawah kanopi lobi gedung Palmerah Selatan. Mas Vik hadir sejak pagi buta, segar, siap mengibarkan bendera Start. Tapi takdir memang cuma milik Yang Kuasa. Manusia hanya bisa menunggu panggilanNya, dalam tidur sekalipun. Saat Subuh di hari Rabu 27 Agustus, pribadi ramah berusia 52 tahun ini pergi, meninggalkan juga catatan baik sepanjang karir kewartawanannya. Seperti yang disampaikan oleh CEO KG Agung Adiprasetyo dalam upacara pemakaman di Cikalong Jawa Barat, almarhum adalah satu-satunya pimpinan yang lengkap pernah pernah berada di cetak, televisi, dan online. “Kangen ya ngobrol sama Mas Vik…,” renung Timmy Marbun di muara percakapan. Dan mari senantiasa kita doakan agar almarhum mendapat tempat sebaik-baiknya di sisi Sang Pencipta. (Nana)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
5
Istilah apa lagi ini? Apakah maksudnya adalah wahana militer yang sedang menjadi wacana publik karena termaktub dalam rencana presiden terpilih Joko Widodo?
6
social media ready 35 tahun edisi september 2014
A
latnya kecil saja, tidak harus serupa roket atau pesawat tak berawak yang tampil beraksi dalam film-film aksi keluaran Hollywood. Drone, wahana yang dalam istilah Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat disebut sebagai “a device that is used, or is intended to be used, for flight in the air with no onboard pilot” atau UVA (Unmanned Aerial Vehicle) ini mulai marak pemanfaatannya di bidang jurnalisme. Kita ingat sekali hasil tangkapan lensa liputan acara “Konser Salam 2 Jari” di Gelora Bung Karno tanggal 5 Juli silam, atau kerusuhan di sekitar Patung Arjuna Wijaya pada hari pembacaan
keputusan MK mengenai pilpres 21 Agustus yang lalu. Sudut pandang bird-eye view yang disajikan sungguh luar biasa. Di Palmerah, para dedengkot Drone Journalism Kompas Gramedia sudah kerap berkumpul melatih keluwesan menerbangkan si wahana. Mirip sekali dengan mainan remote control, dengan dua tipe wahana – jenis yang perlu dua orang bertindak sebagai operator dan pengambil gambar, atau yang paling mudah dan sederhana seperti tipe DJI Phantom untuk dikendalikan oleh hanya satu orang. Sebuah kamera GoPro numpang di badannya. Benda terbang ini menggunakan frekuensi, dan tetap bisa jatuh. Menurut pewarta foto KOMPAS Eddy Hasby dan juru kamera Kompas TV Sakti Asmoro, terutama dibutuhkan kesiapan mental agar drone dapat terbang stabil dan tidak perlu merusak atau melukai apabila terjatuh. Sebagaimana semua hal baru, pemanfaatan alat ini belum ada regulasinya di Indonesia. Dalam kumpul-kumpul pewarta foto dan juru kamera KG Jumat sore (12/9) tempo hari di Bentara Budaya Jakarta, Group of Digital Director Edi Taslim mengemukakan usulan agar Drone Journalism KG bisa pula menjadi penggerak gerakan safety droning untuk kegiatan liputan. Pekerjaan rumah ini sebaiknya disegerakan mengingat kemungkinan adanya tuntutan hukum yang bisa dilayangkan oleh siapa saja yang merasa dirugikan. Tentu perlu dicatat bahwa versi abal-abalnya konon sudah banyak ditemui, dikendalikan oleh anak-anak di bawah umur semata sebagai mainan. Risiko kemajuan teknologi? Bisa jadi. Namun semuanya tetap kembali pada kebijakan semua pihak. Tertarik memilikinya? Benda terbang ini paling murah harganya 16 juta rupiah. Sudah pasti bukan untuk mainan, apalagi sampai jatuh dan rusak. Pasrahkan saja ke tangan para profesional Drone Journalism. (Nana)
DRONE
JOURNALISM social media ready 35 tahun edisi september 2014
7
8
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Cerita dan Kesan dari Inspirasi KG “Apa bedanya anak yang bersekolah di SD Indonesia dan anak yang menimba ilmu di SD Amerika?”
P
ertanyaan itu disampaikan ke hadapan anak-anak di salah satu SD Palmerah, suatu pagi. Mereka, ratusan murid yang berbaris di halaman sekolah, seketika terdiam. Tak seorang pun menjawab. Sampai kemudian sang penanya memberikan jawabannya sambil tersenyum dalam opening ceremony program Inspirasi Kompas KG. “Anak yang bersekolah di SD Amerika belum pernah ada satu pun yang menjadi presiden di Indonesia. Sedangkan anak yang bersekolah di SD Indonesia sudah ada yang jadi presiden di Amerika. Dia adalah Barack Obama, Si Anak Menteng.” Seketika jawaban itu disambut tepuk tangan dan sorak-sorai anak-anak. Sang penanya, Arief Kurniawan, Direktur Sport and Health Magazine (SHM) adalah satu dari 131 karyawan KG yang menjadi relawan pengajar dalam Inspirasi KG, Kamis (21/8), di 10 Sekolah Dasar wilayah Palmerah. Mereka meluangkan waktu untuk menjadi “pengajar sehari”, berbagi cerita tentang profesinya kepada anak-anak SD, sebagaimana tagline Inspirasi KG, “Berbagi Cerita, Tumbuhkan Cita-cita”. Seluruh relawan dibagi menjadi 10 kelompok dengan seorang fasilitator setiap kelompok. Seminggu sebelumnya, dalam briefing peserta, mereka berbagi pengetahuan serta tips and trick bagaimana mengajar anak-anak secara menarik, efektif dan kreatif. Ada pula sharing pengalaman dari beberapa karyawan yang pernah terlibat dalam kegiatan sosial anak-anak, seperti Indonesia Mengajar, Kelas Inspirasi, dan Rumah Dongeng Mentari. Selanjutnya para relawan harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sembari berkonsolidasi kelompok untuk menyiapkan rencana teknis mengajar serta materi dan alat peraga profesi untuk bahan mengajar.
Para relawan berasal dari berbagai latar belakang profesi KG seperti wartawan, editor buku, peneliti, public relation, business development, advertising, human resources, fotografer, videografer, produser, penyiar, dan lain sebagainya. Mereka berbagi cerita tentang passion dan profesi masing-masing. Mendapati pengajaran yang berbeda dari kesehariannya, anak-anak tampak sangat antusias dan gembira. Ke depan, volunteerism semacam ini akan terus digiatkan oleh KG, tak hanya dalam bentuk kelas inspirasi. Seperti diharapkan oleh Widi Krastawan, Direktur Corporate Communications, sekaligus salah satu relawan pengajar Inspirasi KG. Dalam forum Evaluasi & Refleksi Inspirasi KG, Senin (15/9) di Ruby Room, Gedung Palbar. Mas Widi berharap, “Barangkali kita juga bisa terlibat dalam kegiatan sosial pengelolaan perpustakaan anak yang ada di tengah masyarakat, atau berbagai bentuk aksi sosial lainnya”. Dalam forum tersebut, selain penyerahan sertifikat dan foto relawan, juga dilakukan pemutaran video kegiatan Inspirasi KG. Beragam cerita dibagikan, beragam kesan dirasakan. “Tak mudah menjelaskan kepada anakanak tentang apa pekerjaan kita secara spesifik. Zaman sudah jauh berkembang, pemahaman anak-anak terhadap dunia luar jauh lebih baik dibanding masa kecil saya. Melalui program semacam ini, saya berharap KG ikut mengawal perkembangan anak-anak itu agar mereka tumbuh dengan bekal budaya dan logika yang kuat,” ujar Linna Permatasari, salah satu relawan yang berprofesi sebagai editor di GoRP. Inspirasi KG juga dirasakan sangat bermanfaat untuk internal Kompas Gramedia. “Saya rasa program ini bisa menjalin sinergi yang sangat positif antar karyawan KG. Profesi memang beragam, tapi misi tetap satu, menginspirasi anak-anak Indonesia,” tulis salah satu relawan dalam testimoninya. Kalau sudah demikian, bahagia jadi terasa sederhana dan mudah didapat, bukan? (Azmi Pamungkas, foto : Qmunk)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
9
Bermula dari sebuah hotel kelas Melati, kini yang lebih dikenal dengan nama Santika Indonesia Hotels & Resorts telah memiliki dan mengelola 72 hotel di Indonesia dan 1 hotel di Singapura.
PERJALANAN 33 TAHUN
GRAHAWITA SANTIKA
10
social media ready 35 tahun edisi september 2014
P
erayaan ulang tahun PT. Grahawita Santika ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh CEO KG Agung Adiprasetyo dan diserahkan kepada Direktur Eksekutif PT. Grahawita Santika Lilik Oetama. Acara yang dilaksanakan di Nusantara Room Santika Training Center Jakarta pada Jumat pagi (22/8) ini juga dihadiri oleh jajaran direksi bisnis unit KG, para owner beberapa Hotel Santika, serta segenap karyawan PT. Grahawita Santika. Perjalanan PT. Grahawita Santika dimulai tanggal 22 Agustus 1981 dengan membeli “Hotel Soeti” di Bandung. Hotel kecil kelas Melati itu kemudian diganti namanya menjadi Hotel Santika Bandung. Dalam perjalanannya, PT. Grahawita Santika berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam bisnis perhotelan di Indonesia. Dengan program re-branding, PT. Grahawita Santika memposisikan kembali brand yang ada ke dalam dua brand utama yaitu Santika Indonesia Hotels & Resorts yang membawahi brand Hotel Santika Premiere (bintang 4), Hotel Santika (bintang 3) dan Amaris Hotel – Budget Hotel (bintang 2). Selain itu masih ada The Royal Collection yang membawahi brand The Samaya (luxury boutique villa) dan The Kayana (premium boutique villa). Dalam karakter layanannya, PT. Grahawita Santika mengembangkan tagline “Hospitality from the Heart”, pelayanan setulus hati dengan sentuhan khas budaya Indonesia yang selanjutnya
disebut sebagai Indonesian Home. Lima ciri khas terangkum dalam konsep Indonesian Home, yaitu Indonesian Hospitality berupa keramah-tamahan, senyum, dan ketulusan hati khas Indonesia, Local Tradition, tradisi dan budaya Indonesia yang begitu kaya dan beragam, diterapkan di hotel salah satunya dengan menghadirkan kekhasan kuliner lokal, Family Values berupa nilai-nilai keluarga yang penuh keakraban dan kekeluargaan, Natural Touch atau sentuhan natural yang otentik sesuai daerah keberadaan hotel, dan terakhir Freshness yaitu kesegaran bunga-bunga atau tanaman yang digunakan, makanan, karyawan, serta tentunya kamar hotel yang harus terlihat rapih, bersih dan segar. Untuk saat ini The Royal Collection telah memiliki boutique villa di Bali yakni: The Samaya Seminyak, The Samaya Ubud, dan The Kayana Seminyak. Di kelompok Hotel Santika Premiere, Santika Indonesia membuka hotel-hotelnya di beberapa kota utama di Indonesia seperti Hotel Santika Premiere Jakarta, Hotel Santika Premiere Malang, Hotel Santika Premiere Jogja, Hotel Santika Premiere Semarang, Santika Premiere Dyandra Medan – Hotel & Convention, Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya, Hotel Santika Premiere Bintaro, dan Hotel Santika Kota Harapan Indah Bekasi. Sementara di kelompok Hotel Santika, saat ini terdapat 21 hotel di berbagai kota di Indonesia seperti Bogor, Nusa Dua – Bali, MataramLombok, Bangka, Palu, Tasikmalaya, Cikarang, Surabaya, Jakarta, dan beberapa kota lainnya. Dalam rangka pengembangan bisnisnya, pada tahun 2007 Santika Indonesia mengembangkan Brand baru di kelas budget hotel dengan konsep “Smart Hotel” yang disebut Amaris Hotel by Santika. Sampai dengan saat ini Amaris telah mengoperasikan 39 hotel yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dan 1 Amaris Hotel di Singapura. Untuk memperkuat brand image di kelas Luxury Hotel, Santika Indonesia sedang mempersiapkan brand baru bernama The Anvaya dengan The Anvaya Beach Resort Bali yang akan beroperasi di tahun 2017. Selamat ulang tahun, Grahawita Santika. Dirgahayu Santika Indonesia… Hospitality from the Heart. (Hinggi Safaranti/Corp. Asst. Marketing Communication Manager)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
11
JSMM
Jelajah Terlama dan Terberat Jelajah Sepeda Manado-Makassar (JSMM), adalah Jelajah Sepeda ke-6 yang diselenggarakan oleh KOMPAS setelah Anyer-Panarukan (1000 km), Surabaya-Jakarta (1200 km), Jakarta-Palembang (800 km), Bali-Komodo (760 km) dan SabangPadang (1500 km).
M
enempuh jarak 1.563,8 km – menurut catatan cyclo yang terpasang di sepeda– melewati 4 propinsi (Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulsel), JSMM menempuh 14 etape dengan ratarata jarak tempuh 100 km per etape. Sebanyak 50 pesepeda menikmati indahnya pemandangan Sulawesi dari atas sadel sepeda selama 14 hari perjalanan di bulan Agustus. Kompas Gramedia Cyclist (KGC) mengirimkan 10 peserta, 3 marshal dan seorang pewarta wanita. Peserta lain datang dari komunitas pesepeda Padang, Bandung, Bogor, Jogja, Purwokerto, Manado, Mamuju, Bitung, Makassar, Gorontalo, dan termasuk Malaysia. Bendera Start dikibarkan Senin pagi 18 Agustus oleh Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang di kota Manado dengan latar belakang Taman Laut Bunaken. Panas terik matahari dan tanjakan-tanjakan sungguh
12
social media ready 35 tahun edisi september 2014
menguras stamina, namun keindahan alam cukup menjadi penghilang lelah. Menuju etape 7 Poso dilalui dengan menyeberang Teluk Tomini selama 18 jam, sementara sisa etape yang ditunggu-tunggu adalah Palopo-Rantepao, etape yang berakhir di Tana Toraja. Peserta menyempatkan diri berkunjung ke Kete Kesu, desa adat dan kehidupan tradisional masyarakat Toraja. Sampai dengan etape 12, tanjakan dan turunan menjadi menu harian peserta JSMM. Baru di etape 13 dan 14 jalanan benar-benar landai, hanya panas dan angin yang menjadi musuh peserta. Etape 14 Pangkep-Makassar menjadi etape istimewa karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu ikut menggowes bersama rombongan. Kecepatan rata-rata kayuhan sepeda selama jelajah dikurangi agar Ibu Mari dapat mengikuti rombongan sejauh 34 km sebelum diminta istirahat oleh dokter tim JSMM karena tekanan darahnya sangat rendah. Ahad 31 Agustus tepat jam 13:30 wita rombongan jelajah sampai di Tugu Mandala – Makassar, disambut oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam acara yang dikoordinir oleh Forum Komunikasi Daerah KG Makassar. Selamat kepada 50 penjelajah JSMM, sampai jumpa di Jelajah Kalimantan dan Papua tahun 2015! (Agung Hartanta/Road Captain JSMM, foto : Lucky Pransiska / KOMPAS))
MAKASSAR STREET FESTIVAL 2014 Tepat di hari Minggu (31/08), rombongan Jelajah Sepeda KOMPAS Manado-Makassar akhirnya mencapai finish di ibukota Sulawesi Selatan. Rombongan yang berangkat dari Manado sejak tanggal 18 Agustus berhasil menaklukan medan perjalanan yang berliku selama 14 hari, dengan jarak sekitar 1500 km.
S
ebagai rangkaian acara penyambutan, Makassar Street Festival (MSF) 2014 digelar di hari yang sama. Hadir dengan konsep kreatif, muda, dan energik, event yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Makassar ini dimeriahkan oleh beragam acara, dimulai dari program penyambutan Jelajah Sepeda KOMPAS ManadoMakassar. Memasuki kota tujuan terakhir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Mari Elka Pangestu, Ph.D, ikut serta menggowes bersama tim mulai dari Pangkep sampai dengan finish di Monumen Mandala, Makassar, didampingi oleh Wapemred KOMPAS Budiman Tanuredjo beserta GM Corporate Affairs Kompas Gramedia Nugroho F. Yudho. Rombongan disambut oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Ir. H. Agus Arifin Nu’mang sambil diiringi penampilan Marching Band SMA Negeri 17 Makassar dan atraksi DJ Percussion. Persembahan khusus dari jejeran Polwan Kapolrestabes Makassar melalui atraksi Gangnam Style Dance dan tarian Poco-poco turut memeriahkan penyambutan. MSF 2014 semakin meriah dengan beragam program acara lainnya, seperti penampilan
Hifdzi Khoir yang merupakan salah seorang peserta Comic Stand Up Comedy Session 4 Nasional yang berhasil mengundang keceriaan. Tidak hanya itu, penampilan fotograger dari Harian KOMPAS, Lucky Pransiska turut berbagi inspirasi kepada para pecinta fotografi. Sementara itu, hadir sebagai satu-satunya pembicara lokal, A. Widyastuti Yullie Tarebbang berbagi pengetahuan dan wawasan seputar dunia broadcasting kepada para pengunjung MSF 2014. Berbagai atraksi lain yang hadir di MSF 2014 sukses digelar, antara lain BMX Perfomance, Skate board performance, Roller Blade Perfomance, Band Indie Perfomance, serta Band Pelajar dan Pameran Fotografi. Kemeriahan event ini terus berlanjut dengan hadirnya 57 komunitas kreatif di Makassar, mulai dari komunitas pecinta fotografi, mutimedia, IT, Budaya, Fans Club, Olahraga, Buku, Travelling, Game, Seni Tattoo, Kuliner, hingga pecinta Reptil. MSF 2014 juga menantang pengunjung lewat berbagai kompetisi, mulai dari 3 on 3 Soccer dan 3 on 3 Basketball. Festival ini tidak akan lengkap tanpa Food Festival yang didominasi oleh segmen remaja Tidak ketinggalan partisipasi dari unit-unit Kompas Gramedia yang hadir di Makassar seperti Hotel Santika, Hotel Amaris, TB Gramedia, Harian Tribun Timur, Kompas TV, Harian KOMPAS, K Vision, ELTI, Corporate Circulation, dan Penerbit Buku. Walaupun baru pertama kali digelar, Makassar Street Festival rencananya akan diselenggarakan tahunan. Event ini dinilai berhasil menarik perhatian serta animo masyarakat Makassar dan sekitarnya, sebagai salah satu wadah untuk merangkul beragam industri kreatif yang dapat menghibur sekaligus mengedukasi. (FKD Makassar) social media ready 35 tahun edisi september 2014
13
KIBARKAN
BENDERAMU Bersama Harian Kompas
Ada berbagai cara dan gaya untuk merayakan HUT Indonesia. Lomba-lomba meriah, “tradisi 17-an” seakan menjadi wajib dilakoni. Bagaimana perayaan HUT ke-69 RI “ala” Harian Kompas? Simak ulasan berikut ini!
Diantara banyak tradisi perayaan 17-an, seringkali tradisi yang wajib dilakukan, yaitu mengibarkan bendera setiap 17 Agustus sudah jarang dilaksanakan. Berangkat dari keprihatinan tersebut, Harian Kompas mengajak seluruh bangsa Indonesia khususnya generasi muda, untuk ambil bagian dalam social movement #KibarkanBenderamu. Gerakan ini tidak hanya sekadar upaya untuk menjaga persatuan, tapi bagaimana mengisi kemerdekaan dengan mempertahankan tradisi mengibarkan bendera. Sebab, mengibarkan mengibarkan bendera pada Hari Kemerdekaan telah menjadi salah satu kewajiban warga negara Indonesia. Tradisi ini bisa dilakukan di mana saja dengan berbagai cara.
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho
Salah satunya, dengan membuat sendiri bendera Merah Putih dari Harian Kompas. Kemudian “menyebarkan” semangat kemerdekaan melalui bendera tersebut ke seluruh negeri lewat media sosial, twitpic dengan menyertakan tagar #KibarkanBenderamu. Dulu, semangat persatuan tecermin dari para pahlawan yang bersatu berjuang membela bangsa dengan bambu runcing. Kini, giliran generasi muda bersatu dalam keberagaman Indonesia berkarya membangun bangsa agar semangat Bhinneka Tunggal Ika tetap abadi. (Desy Budi Utami, Marcomm Kompas)
14
Siapkan tiang bendera mini
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Bentuk menjadi bendera Gunting iklan dan tempelkan ke tiang Kibarkan Benderamu bendera mini di koran Kompas tanggal 15 & 16 Agustus 2014
Selfie dan Unggah foto Anda ke Twitter dan sertakan #KibarkanBenderamu
m : Ti
to Fo
Dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun ke-69, kemerdekaan Indonesia, Harian Kompas menerbitkan buku dan pameran Indonesia dalam Infografik. Pergerakan jurnalisme yang dinamis, kian berubah mengikuti perkembangan zaman. Pergerakan jurnalisme yang semula berpusat pada teks dan foto terus mengalami perubahan. Aspek visual, kini menjadi salah satu penekanan pada penyajian berita dalam jurnalisme kontemporer, termasuk di dalamnya infografik. Melalui pengembangan jurnalistik infografik yang bertema keindonesiaan, dalam buku Indonesia dalam Infografik, dan dimeriahkan dengan pameran, pengenalan serta kecintaan terhadap Tanah Air diharapkan semakin kuat dan mendalam. Pembukaan pameran Indonesia dalam
Infografik dimeriahkan oleh penampilan band Bottlesmoker. Di malam pembukaan pameran, Harian Kompas juga menggelar diskusi bersama pakar di bidang infografik. Diskusi ini diharapkan dapat membuka pameran sekaligus memperkaya pemahaman terhadap infografik: makna, aspek pembuatannya, dan keterampilan yang dibutuhkan. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ialah Dik Doank (seniman), Iwan Meulia Pirous (antropolog) dan Lim Bun Chai (perancang infografik senior). Selain itu, workshop merancang infografik juga diselenggarakan, di Bentara Budaya Jakarta, 24 Agustus 2014. Workshop ini dihadiri 70 peserta yang mayoritas penggiat desain grafis. Salam infografis! (Desy Budi Utami, Marcomm Kompas) social media ready 35 tahun edisi september 2014
15
i
ed
im
lt Mu
as
mp
o aK
GRASINDO Digital Interactive Textbook Dari sisi kuantitas, pembaca buku digital di Indonesia mungkin belum menunjukkan tren kenaikan yang tajam, terlebih lagi untuk pembelajaran di kelas formal. Meski demikian, pembelajaran digital di Indonesia juga sudah menjadi keniscayaan yang, mau tidak mau atau suka tidak suka, bakal dihadapi.
M
enginjak usia 24 tahun yang jatuh tanggal 20 September ini, Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama Grasindo mengajak pihak sekolah untuk menanamkan motivasi dalam menghadapi era digital dan mencanangkan niat mengawal revolusi pembelajaran dalam dunia pendidikan Tanah Air. Dengan undangan sejumlah perwakilan sekolah-sekolah, sebuah mini seminar diselenggarakan untuk memberi pencerahan sekaligus sebagai penanda soft-launching materi pembelajaran digital interaktif, Rabu (17/9) di BBJ. Anies Baswedan, salah seorang pembicara, mengingatkan para guru untuk mengantisipasi perkembangan teknologi agar dapat mengajarkan penggunaan media digital secara bijak.
16
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Diperlukan perubahan pola pikir dan kesiapan mental, terutama dalam interaksi dengan murid. Penggunaan media digital tidak akan memberi manfaat bagi guru dan murid apabila hanya dianggap sekadar perubahan medium belajar. Pembicara lainnya adalah Ir. Bambang Yuwono dari Pesona Edu, perusahaan pembuat konten digital yang beraliansi dengan Grasindo untuk memvisualkan dan menginteraktifkan konten textbook Grasindo. Menurutnya integrasi teks dan visual akan menghasilkan pengalaman berpikir yang optimal, bukan lagi mendasarkan pada hafalan teks saja. Mini seminar ini juga diadakan untuk mencari gambaran kerangka besar revolusi pembelajaran di masa depan, tidak hanya sebagai penyesuaian materi Kurikulum 2013 namun sekalian seiring pergantian pemerintahan yang akan segera berlangsung. Pekerjaan rumah bagi para pengembang materi pembelajaran digital adalah bagaimana memperkaya konten di segala bidang ilmu agar pengalaman pembelajaran menjadi menarik dan lebih terasa gunanya. Keseluruhan acara ditutup dengan potong tumpeng ulang tahun oleh para pimpinan Grasindo R Suhartono dan Jarot Yudopratomo didampingi oleh CEO Group of Retail and Publishing Priyo Utomo serta Executive Director Publishing Wandi S. Brata. (Nana, foto: Eko/Grasindo)
SILATurahmi
Maen Pukulan Betawi Sekitar 300an pesilat Betawi memadati Bentara Budaya Jakarta pada perhelatan “SilaTurahmi, Maen Pukulan Betawi Dulu, Maen Pukulan Betawi Kini”, 14 – 16 Agustus 2014.
S
embilanbelas perguruan silat Betawi berbagai aliran menyambut gembira acara yang menurut mereka termasuk jarang diselenggarakan. Mereka datang tidak dengan maksud adu otot mempertontonkan kehebatan selain secara bersahabat unjuk kebolehan dan itu justru memperkaya wawasan masing-masing perguruan. Dalam silat Betawi terdapat beberapa aliran yang sekaligus mewakili daerahnya seperti Silibet Pancoran Pengadegan, Terazam Matraman, Sebbet Tenabang, Cingrik Rawa Belong, dan lain-lainnya. Ke sembilanbelas perguruan menyuguhkan urutan gerak yang yang sama yaitu bombang bareng, jurus sendiri, sambut tangan kosong dan sambut pake alat, sehingga dapat dilihat dengan jelas variasi gerakan masingmasing perguruan. Tiga tokoh sejarawan Betawi, JJ. Rizal, Yahya Andi Saputra dan Zen Hae, kurator kegiatan ini, mengamati bahwa perkembangan silat Betawi cukup pesat, terdorong oleh kecenderungan masyarakat yang mulai menggunakan kesenian Betawi dalam berbagai perhelatan. Kelemahannya terletak pada pendokumentasian proses perkembangan, sehingga informasi dari narasumber yang tergolong senior sangatlah diperlukan. Cerita para sesepuh dalam silat Betawi dapat membantu generasi muda menelurusi cikal bakal seni beladiri khas ini. Perhelatan silaTurahmi juga diisi dengan pemutaran film bertema silat serta diskusi dengan tema dan pembicara yang berbeda. Diskusi hari pertama Jago Silat Betawi Angkat Bicara menghadirkan tiga tokoh silat Betawi Babe H. Zakaria dari perguruan silat Mustika Kwitang, Babe H. Nur Ali Akbar dari Cingkrik Rawa Belong,
dan Bang H. Basir Bustomi dari perguruan silat Beksi dengan moderator Bang Yahya Andi Saputra. Hari kedua menghadirkan pembicara Ali Anwar (penulis, wartawan dan sejarawan) dan Bang Uci atau H. Mohammad Sanusi (tokoh silat) dengan tema Kaum Jago dan Kemerdekaan RI , moderator oleh Bang Zen Hae. Hari terakhir diskusi mengambil tema Evolusi Silat Betawi, Olah Fisik ke Olah Sastra dengan pembicara H. Rano Karno (penggiat kesenian Betawi & sutradara film), Hikmat Dharmawan (pengamat komik & film), M. Abdoe Azis (pengamat sastra),dimoderatori oleh Bang JJ Rizal. Diskusi hari terakhir ini memberikan gambaran bagaimana silat Betawi masa kini sudah tidak lagi mengandalkan kekuatan namun telah berevolusi menjadi olah sastra yang diwujudkan dalam bentuk komik, tari, teater bahkan film. Malam harinya perhelatan ditutup dengan penampilan ciamik dari sanggar Kotebang dan Gejrung Jidat yang memasukkan unsur silat ke dalam tarian dengan musik yang dinamis. Ditambah dengan penampilan segar pemenang stand up comedy Kompas TV David Nurbianto, dan Si Kojek Rap Betawi. Aneka penampilan ini memperkokoh pendapat bahwa silat Betawi dapat dinikmati sebagai sajian yang menarik dan menyegarkan. (P. Dinartisti/Bentara Budaya Jakarta)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
17
BENTARA BUDAYA Semuanya berangkat dari keprihatinan para seniman Jogja, disuarakan oleh Sindhunata kepada Jakob Oetama yang sedang berkunjung ke TB Gramedia dan biro KOMPAS Jogja pada pertengahan 1982.
P
eran pemerintah untuk memajukan seni budaya Indonesia, khsusunya di Jogja, waktu itu dirasa sangat kurang. Jogja mendapat julukan Kota Budaya namun sarananya sangat minim, hanya ada beberapa gedung yang layak untuk ruang pamer yaitu Purna Budaya, Bulaksumur, dan Seni Sono. Sementara perupa di Jogja sungguh sangat banyak, ada beberapa fakultas seni rupa seperti STSRI “ASRI” yang sekarang menjadi ISI Jogya, kemudian Universitas Nasional Yogyakarta, dan Sarjana Wiyata. Belum lagi para seniman otodidak yang jumlahnya cukup banyak, kesemuanya mendambakan sebuah ruang pamer yang dapat menampung ekspresi mereka. Kala itu, seniman otodidak sepertinya tidak mendapat tempat di ruang-ruang pamer karena dianggap sebagai seniman kelas dua. Berbeda dengan seniman lulusan perguruan tinggi yang dianggap layak berpameran. Hal-hal tersebut menjadi topik pembicaraan Sindhunata dan teman-teman pada pertemuan dengan Jakob
18
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Oetama. Sebenarnya pembicaraan tersebut bukan tanpa maksud. Sindhunata dan temanteman wartawan waktu itu sebelumnya sudah mendengar bahwa bekas ruangan untuk TB Gramedia yang ketika itu kosong akan disewakan kepada pihak luar. Alhasil, Jakob Oetama menanggapi serius persoalan tersebut, dan mengizinkan gedung bekas TB Gramedia yang bertempat di Jalan Jendral Sudirman 56 menjadi sebuah ruang pamer seni budaya. Lega bercampur bahagia menyelimuti temanteman wartawan. Kemudian dirumuskanlah visi dan misi gedung pameran tersebut. Jakob Oetama bahkan berpesan kepada para wartawan agar nanti: Apa yang nanti dilihat pengunjung pameran yang jumlahnya seratus atau dua ratus orang dapat diapresiasi juga oleh ratusan ribu pembaca KOMPAS di seluruh Indonesia. Artinya, teman-teman wartawan diminta meliput acara-acara pameran di gedung baru itu. Beberapa bulan kemudian setelah mengalami renovasi dan penyesuaian untuk sebuah ruang pamer maka gedung baru pun siap dioperasikan. Bentara Budaya menjadi pilihan nama—utusan budaya. Gedung ini diresmikan tanggal 26 September 1982 dengan surya sengkalan (penulisan sandi tahun) “Manembah Hangesti Songing Budi” dan motto Bentara Budaya yang bunyinya:
”Sebagai utusan budaya, Bentara Budaya menampung dan mewakili wahana budaya bangsa, dari berbagai kalangan, latar belakang, dan cakrawala, yang mungkin berbeda. Balai ini berupaya menampilkan bentuk dan karya cipta budaya yang mungkin pernah mentradisi atau pun bentuk-bentuk kesenian massa yang pernah populer dan merakyat. Juga karya-karya baru yang seolah tak mendapat tempat dan tak layak tampil di sebuah gedung terhormat. Sebagai titik temu antara aspirasi yang pernah ada dengan aspirasi yang sedang tumbuh. Bentara Budaya siap bekerja sama dengan siapa saja.” *** Setelah empat tahun, Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) mulai dikenal luas di seluruh Indonesia berkat acara-acaranya yang didukung oleh tulisan-tulisan teman-teman wartawan KOMPAS terutama tulisan-tulisan features karya Sindhunata. Kemudian muncullah wacana untuk membangun Bentara Budaya di Jakarta. Gayung pun bersambut. Sebagai langkah awal wartawan KOMPAS Rudi Badil dan GM Sudarta, para arkeolog UI, serta tim BBY berangkat ke Kudus, Jawa Tengah, untuk melihat dan memastikan apakah masih ada rumah khas Kudus yang layak diboyong ke Jakarta. Rumah Kudus yang ditawarkan waktu itu adalah milik keluarga H. Furqon di Jalan Kyai Telingsing, tepatnya di depan sebelah kiri Masjid Menara Kudus. Setelah dilakukan studi kelayakan maka urusan selanjutnya adalah bagaimana rumah itu bisa menjadi ikon Bentara Budaya sekaligus ruang pamer dan ruang koleksi. Rancangannya pun dibuat oleh Romo Mangunwijaya, arsitekt terkenal dari Jogja. Sementara itu, Rustam Afandi selaku Kepala Humas KOMPAS mengurus izin pemindahan rumah itu ke Jakarta. Izin dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, waktu itu Soepardjo Roestam. Pembongkaran rumah pun harus sesuai aturan, tidak boleh dibongkar paksa atau digergaji. Pengerjaannya harus penuh kehatihatian, satu persatu bagian dibongkar. Butuh waktu sekitar 2 minggu bongkar-muat dengan truk tronton bak 12 m sesuai panjang balok kayu jati rumah Kudus. Bubungan atap atau wuwung diperlukan untuk meletakkan lambang Harian
KOMPAS ketika itu, Cakra Manggilingan, di puncak genting rumah. Lambang itu kemudian khusus dibuat di Godean, Jawa Tengah, dengan tempelan pecahan piring porselin sebagai ornamennya. Bentara Budaya Jakarta (BBJ) resmi dibuka 26 Juni 1986 oleh Jakob Oetama. BBJ yang merupakan pusat Bentara Budaya akhirnya terus menggeliat dengan acara-acara yang sifatnya nasional seperti Triennal Grafis, Pameran Ilustrasi Cerpen KOMPAS, dan lain sebagainya. Beberapa tahun kemudian, direncanakanlah pendirian Bentara Budaya di kota Solo, Jawa Tengah. Bangunan yang akan dimanfaatkan adalah bekas rumah tinggal DR Soejatmoko atau Mas Koko, seorang sosiolog dan ilmuwan terkenal. Diajaklah Andy Siswanto, arsitek dari Semarang, untuk merancangnya. Bentara Budaya Solo atau Balai Soedjatmoko Solo yang akhirnya diresmikan tanggal 31 Oktober 2003 oleh Jakob Oetama sebenarnya merupakan bagian dari kompleks TB Gramedia di Jalan Slamet Riyadi. Balai ini berkembang menyemarakkan kota Solo dengan acara-acara tradisi dan kebudayaan modern yang berkembang di sana. Bentara Budaya keempat kemudian hadir di Bali, tidak lepas dari peran para seniman Bali yang giat mengutarakan keinginannya agar di Bali juga didirikan Bentara Budaya. Tijab dari Bagian Bangunan (sekarang Land and Building Corporate Facility Management) dan Wiediantoro dari BBJ bolak- balik Jakarta-Bali untuk merancang dan mengawasi proses pembangunan yang bertempat di kawasan Ketewel, Gianyar, sebelum akhirnya Bentara Budaya Bali diresmikan pada tanggal 9 September 2009 oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Bentara Budaya Bali memang belum lama berkiprah, namun gaungnya sudah terasa di mana-mana karena sudah beberapa kali menyelenggarakan acara bertaraf internasional, terutama sastra, seni rupa, dan seni pertunjukan. Tiada terasa sudah 32 tahun atau 4 windu Bentara Budaya menjadi ruang publik, menjadi titik temu antara seniman dan masyarakatnya. Sudah banyak asam garam, suka duka yang kami rasakan dalam mengelola lembaga kebudayaan yang dipercaya oleh publik. Tidaklah mudah, namun kami dengan tulus terus berjalan menyongsong dunia baru yang penuh tantangan. (Hermanu/Bentara Budaya Yogyakarta)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
19
Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-83, Jakob Oetama, Pendiri/Pemimpin Kompas Gramedia mendapat anugerah gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di bidang ilmu jurnalistik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Penyampaian gelar diselenggarakan dalam sidang senat terbuka Universitas Sebelas Maret di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Jumat (5/9) pagi di Jakarta..
20
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Gelar Doktor Kehormatan untuk
D
Jakob Oetama
alam siaran pers yang dikeluarkan pada hari penyerahan anugerah disebutkan bahwa pemberian gelar doktor kehormatan ini adalah untuk kedua kalinya bagi Jakob Oetama. Sebelumnya, 17 April 2003, Jakob Oetama menerima anugerah gelar doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gadjah Mada Jogja. Adapun anugerah kali ini diberikan sebagai pengakuan dan apresiasi atas pengembangan profesionalisme media di surat kabar KOMPAS. Sosok Jakob Oetama dinilai sebagai wartawan dan tokoh pers yang melakukan upaya gigih dan panjang untuk menemukan dan mencari terobosan berupa formulasi jurnalisme makna, jurnalisme yang lebih sesuai dengan masyarakat dan bangsa Indonesia. Sidang senat terbuka UNS ini dihadiri senat guru besar dan dewan penyantun UNS yang dipimpin Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi. Hadir pula Wamendikbud Musliar Kasim, Wamendikbud Wiendhu Nuryanti, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dan jajaran pimpinan KG. Dari senat guru besar UNS hadir Prof Dr Pawita sebagai promotor, Prof Dr Suntoro sebagai copromotor serta Dr Prahastiwi Utari, Dr Widodo Muktiyo dan Prof Dr RB Soemanto sebagai anggota. Dengan penganugerahan ini, pihak UNS berharap dunia kewartawanan dan pers Indonesia semakin signifikan dalam memberikan kontribusi untuk pengembangan sistem demokrasi di Indonesia dengan landasan falsafah dan jiwa Pancasila. Wartawan muda bisa terinspirasi dan meneladani serta mengembangkan pemikiranpemikiran kritis Jakob Oetama. Lewat kebijakan pemberitaan KOMPAS, Jakob Oetama bisa menjadi rujukan perilaku pers dan wartawan yaitu tetap kritis terhadap kebijakan dan kinerja penguasa dan pemerintah, tetap kritis terhadap gejala-gejala yang tumbuh dalam masyarakat. Jakob Oetama menunjukan betapa pentingnya bagi pers untuk menguasai masalah, memberikan analisa komprehensif dan akhirnya memberikan saran dan solusi yang lebih tepat. Bagi Jakob Oetama sendiri, disampaikan dalam pidato pengukuhannya, profesionalisme media terletak pada seberapa dalam media
itu menempatkan diri sebagai agen pembaca, yang memperjuangakan kepentingan umum, bukan kepentingan pemilik, bukan kepentingan sekelompok orang. Independensi media, bagi Jakob oetama, tidak beku dari penafsiran ulang, tetapi dalam representasinya selalu berada dalam posisi dialogis dengan realitas, termasuk cara mengumpulkan memilih dan memilah serta menyampaikan pesan dalam berita-berita dan analisisnya. Acara ini diselenggarakan di Jakarta mengingat Jakob Oetama tidak bisa hadir di Solo, kemudian juga di Jakarta karena faktor kesehatan. Pidato pengukuhan berjudul Perpolitikan dan Profesionalisme Media, ringkasannya dibacakan oleh putra sulung sang promovendus (yang dipestakan), Irwan Oetama yang sekaligus menerima secara simbolis ijazah DR (HC) Jakob Oetama dari Mendikbud Mohamad Nuh. Dalam pidato pengukuhan kemarin, Jakob Oetama secara khusus menyampaikan paparan evaluatifnya terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014, terutama pemilihan presiden mulai dari penyelenggaraannya hingga proses penyelesaian sengketanya di Mahkamah Konstitusi Dalam sejarah kehadirannya di Indonesia, media massa adalah bagian dari penyadaran – lebih tepatnya pencerahan – tentang kemerdekaan sebagai hak paling asasi bangsa Indonesia. Media massa dituntut bisa berperan menjadi penyedia pasar gagasan, agar ide-ide dan wacana saling berkompetisi. KOMPAS secara independen berusaha mengambil peran dalam menyediakan keragaman gagasan. Sebagai lembaga kultural, KOMPAS sejak semula terus menghadirkan humanisme transendental atau kemanusiaan yang beriman sebagai acuan sikapnya dengan Pancasila sebagai rohnya. Sebagai bagian dari masyarakat, dan peranannya sebagai lembaga kultural, Jakob Oetama mengingatkan perlunya pemahaman mendalam mengenai Tanah Air. Dalam percepatan Teknologi Informasi Komunikasi, media dituntut terus memanfaatkannya dengan rohnya sebagai pendidik masyarakat. (Nana)
KG Mendongeng Salah satu media pendidikan alternatif adalah dongeng. Melalui dongeng, banyak pesan moral dan nilai-nilai sosial tersampaikan secara menarik sehingga lebih mudah tertanam pada diri.
B
erangkat dari semangat itulah Kompas Gramedia mengadakan program sosial untuk anak-anak yang diberi nama KG Mendongeng. Salah satu aplikasi program Corporate Social Responsibility KG ini mengusung spirit sosial edukatif untuk membangun karakter anak-anak agar menjadi lebih cerdas, kreatif dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai sosial. Sejalan dengan tagline Kompas Gramedia, Enlightening People, KG Mendongeng diharapkan bisa menjadi media pembelajaran dan pencerdasan bagi anak-anak. Selain itu, juga merupakan upaya pemeliharaan
tradisi mendongeng Nusantara agar kultur cerita bertutur senantiasa lestari. Salah satu kegiatannya digelar hari Rabu (3/9) di Rumah Kreasi Kompas Gramedia yang berada di wilayah Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sekira 60 anak-anak warga Gelora dan sekitarnya antusias menyimak dan bahkan berpartisipasi ke panggung bersama Rona Mentari, pendongeng nasional pendiri Rumah Dongeng Mentari (RDM). Setelah mewakili Indonesia di Sydney International Story Telling Conference 2014, belum lama ini Rona juga menjadi salah satu pendiri channel edukatif Dongeng.TV yang menayangkan dongeng-dongeng Nusantara. Di akhir acara, anak-anak mendapatkan cinderamata berupa majalah edukatif anak dari Group of Magazine. “Dongengnya seru dan menarik. Semoga kegiatan untuk anak seperti ini bisa terus diadakan,” kesan Sri Rahayu Parwati, salah satu pendamping anak-anak warga dari Kelurahan Gelora. (Azmi)
TB GRAMEDIA
RAIH TIGA PENGHARGAAN P
Gramedia sebagai Toko Buku terbesar dan terlengkap di Indonesia kembali mendapatkan penghargaan untuk produk kategori Bookstore.
enghargaan pertama diperoleh dari Majalah SWA dan merupakan penghargaan kedua kalinya yang diterima oleh Gramedia sesudah untuk pertama kalinya penghargaan tersebut diterima di tahun 2011 untuk kategori yang sama. Penghargaan The 1st Champion of Indonesia Original Brand 2014 diserahkan di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2014 oleh Chief Editor Majalah SWA Kemal E. Gani. Seperti yang sudah secara luas diketahui, Majalah SWA merupakan majalah yang menghadirkan berbagai informasi berkaitan dengan bisnis pemasaran dan manajemen terkini di Indonesia. Pada tanggal 5 Maret silam Gramedia juga meraih penghargaan Roy Morgan Customer Satisfaction Award 2014 untuk kategori Bookstore of The Year yang menjadikan Gramedia sebagai toko buku terdepan di Indonesia. Selain itu, Gramedia juga meraih Top Brand Award 2014 kategori Bookstore oleh Majalah Marketing. Dua penghargaan tersebut membuktikan bahwa Gramedia merupakan Toko Buku dengan brand terkuat dan terbaik di Indonesia serta unggul dalam memberikan pelayanan dan produk berkualitas dalam upaya mencerdaskan bangsa. Penghargaan tertinggi dari Majalah SWA, Roy Morgan Customer Satisfaction Awards, dan Top Brand Award memberikan aspek positif bagi perkembangan Toko Buku Gramedia ke depan serta mendudukkan TB Gramedia dalam positioning kuat melayani masyarakat Indonesia untuk buku dan stationery terlengkap. Dengan perkembangan TB Gramedia terkini serta tiga penghargaan yang telah diraih diharapkan dapat meningkatkan kualitas TB Gramedia sebagai retail buku terbesar, terbaik, dan senantiasa turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. (Ryan Idriansyah/Public Relations GoRP)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
23
Sonora Jakarta
42 Tahun A
pa yang membuat sebuah radio bisa bertahan sampai lama? Apakah sepenuhnya karena kemurahan Tuhan? Kenyataan menunjukkan tidak banyak radio siaran mampu bertahan sampai umur panjang, apalagi hingga 42 tahun. Ini menjadi refleksi pada acara syukuran Sonora Jakarta, Jumat (8/8) silam, dalam syukuran sederhana yang diikuti pimpinan dan seluruh kru Sonora Jakarta. Hadir pula personel Motion Radio 97.5 FM Jakarta yang telah bergabung dengan Sonora sejak awal tahun ini di Gedung Kompas Gramedia (d/h Gedung Perintis) di Jalan Kebahagiaan, Krukut, Jakarta Barat. Jaringan Radio Sonora kini tersebar di 18 kota di Indonesia, mencakup 26 radio. Sonora Network terus berupaya memperluas jaringan, antara lain
dengan melakukan proses akuisisi -yang saat ini masih berjalan - terhadap SmartFM Network yang mengudara di 8 kota dengan 8 radio di Jakarta, Manado, Banjarmasin, Palembang, Balikpapan, Makassar, Medan, dan Surabaya. (Sidharta/Sonora FM Jakarta)
W
Workshop Wedding Photography Sonora Dan Motion Jakarta
orkshop Wedding Photography sesi 2 Sonora Jakarta dan Motion Radio diadakan bekerja sama dengan Nikon Team dan Toko Focus Nusantara di Lippo Mall Puri Jakarta Barat, Sabtu (16/08). Peserta workshop datang dari berbagai usia dan profesi, dalam tema “Mempersiapkan diri untuk lebih baik dalam wedding photography”. Nikon Team menghadirkan fotografer profesional Ken O Sanjaya. Selain workshop, diadakan juga sesi foto dengan dua model mengambil obyek di dalam mall dengan ornamen keindahan kota London yang berada di lantai atas Lippo Mall Puri. Peserta juga bisa melakukan tanya jawab dengan narasumber langsung mengenai trik-trik dalam pose dan pencahayaan foto di dalam gedung.
(Jimmy Gunawan/Radio Sonora Jakarta)
24
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Adventure with KLX 150 di Bali M
emperingati ulang tahun ke-69 Kemerdekaan Indonesia, Kawasaki bekerjasama dengan tabloid MOTOR Plus Otomotif Group mempersembahkan “Kembali ke Bali”, perjalanan menelusuri Bali dengan Kawasaki KLX 150 selama dua hari (16-17/8).
Dengan total empat belas motor KLX 150 yang dikendarai oleh perwakilan Kawasaki dan redaksi tabloid MOTOR Plus, Kawasaki juga mengundang perwakilan redaksi tabloid Otoplus dan beberapa komunitas motor di Bali untuk turut merasakan perjalanan singkat ini. Majalah National Geographic Indonesia ikut menjadi partner acara ini. Selama dua hari perjalanan, peserta mengunjungi enam destinasi wisata di Bali, di antaranya Tanah Lot dan Danau Bedugul. Kawasaki juga memberikan donasi pelepasan kura-kura di Pantai Kuta, dan penyuluhan kepada dua puluh siswa SMA Surya Wisata Tanah Lot tentang bagaimana cara mengendarai motor secara baik dan benar.Tepat pada tanggal 17 Agustus seluruh tim menyelenggarakan upacara bendera di Danau Batur. (Medina Adistya/Media Planner & Relations Otomotif Group)
OLIMPIADE PERTAMAX A
du mengemudi irit bahan bakar antar komunitas mobil diadakan oleh PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Auto Bild Indonesia dalam rangkaian kampanye “Fuel My Car”. Seri pertama OLIMPIADE PERTAMAX digelar di Medan, Sumatra Utara, bertepatan dengan HUT ke-69 Republik Indonesia. Komunitas mobil yang ikut antara lain Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC), Great Corolla Club, Nissan Datsun Club Indonesia (NDCI), Ertiga Club Indonesia (ERCI), dan BMW Car Club of Indonesia (BMWCCI). Tangki masing-masing mobil diisi Pertamina Pertamax sebanyak 5 liter untuk menjangkau jarak tempuh terjauh sampai tangki kembali kosong. Keluar sebagai pememang Ertiga Club Indonesia dengan jarak tempuh 103.7 km, mendapat hadiah uang tunai 2 juta rupiah dan berhak maju ke babak final di Jakarta untuk memperebutkan 1 unit Datsun GO+ Panca. Dengan semangat “Friendship, Solidarity, and Fair Play” OLIMPIADE PERTAMAX dibuat untuk menunjukkan kontribusi PERTAMAX dalam menciptakan efisiensi penggunaan bahan bakar.
Komunitas mobil yang terpilih merupakan anggota klub di chapter/cabang kota, namun dalam lomba semua tim peserta menggunakan mobil dari merek, tipe, jenis mesin dan transmisi yang sama. Mobil yang dipakai kompetisi disediakan oleh pihak penyelenggara dan penentuan mobil yang dipakai setiap tim menggunakan pengundian. Setelah seri 1 di Medan, OLIMPIADE PERTAMAX akan digelar di Bali (7 September), Surabaya (5 Oktober), Yogyakarta (2 November), dan Jakarta (30 November). Untuk putaran final yang memperebutkan hadiah utama satu unit mobil akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 7 Desember 2014. (Medina Adistya/Media Planner & Relations Otomotif Group)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
25
PERESMIAN AMARIS HOTEL MUARA BUNGO JAMBI S
antika Indonesia Hotels & Resorts resmi membuka budget hotel Amaris Hotel Muara Bungo di Kabupaten Muara Bungo, Jambi, Jumat (15/8). Peresmian Amaris Hotel Muara Bungo ditandai pemotongan tumpeng oleh Bupati Bungo H. Sudirman Zaini, SH. MH beserta Ibu, Direktur PT. Griya Intan Bungo Leo F. Nagasaputra, dan Direktut Eksekutif PT. Grahawita Santika Lilik Oetama, serta Hotel Manager Amaris Hotel Muara Bungo Agus Miran. Amaris Muara Bungo Jambi adalah hotel ke-73 Santika Indonesia Indonesia Hotels & Resorts dan hotel ke – 39 dari kelompok Amaris. Terletak di Jl. Sultan Thaha No. 103, dekat dengan pusat bisnis dan bandar udara Muara Bungo, Amaris Hotel Muara Bungo memiliki 99 smart room, meeting rooms, swimming pool, LED TV, @Xpress, Wi Fi Internet Access, Save Deposit Box, dan Parking Area.
26
social media ready 35 tahun edisi september 2014
Kota Muara Bungo merupakan kota administratif Kabupaten Bungo, kota terbesar kedua di Jambi dan merupakan kota dengan perkembangan tercepat di Provinsi Jambi. Kota Muara Bungo juga merupakan pusat pendidikan bagi masyarakat Jambi wilayah Barat. Muara Bungo menawarkan berbagai wahana dan tempat rekreasi seperti Taman Kota Muara Bungo, Lapangan Pusparagam, dan Semagi Water Park. Untuk kekayaan alam, Muara Bungo memiliki kekayaan alam yang melimpah di antaranya sektor perkebunan yang ditopang oleh karet dan kelapa sawit dan sektor pertambangan yang ditopang oleh batubara. Selain itu kabupaten Muara Bungo juga kaya akan emas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bungo. (Marketing Communications Santika Indonesia Hotels & Resorts)
Kang Emil bersama Raka 98.8 FM Bandung D
engan menggunakan sepeda birunya, Walikota Bandung Ridwan Kamil hadir di tengah para murid TK-SD St. Agustinus dan SMP St. Maria, Rabu (13/8) pagi di Bandung. Teriakan histeris para murid pun menghiasi penyambutan “Kang Emil” yang kharismatik ini. Secara simbolik diserahkan bibit pohon buah langka kepada para perwakilan 19 sekolah di Kota Bandung. Dalam sambutannya, Kang Emil menyatakan dukungannya untuk kegiatan HUT ke 19 Radio Raka Bandung karena sejalan dengan program lingkungan Kota Bandung. Rangkaian acara peringatan HUT ke 19 Radio Raka Bandung (8/8) ditutup dengan donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Bandung tepat di hari kemerdekaan RI ke-69 di area Car Free Day Dago. Paginya diadakan upacara bendera bersama anggota Pramuka dan seluruh panitia dan serta relasi bisnis. Station Manager Radio Raka dan Sonora Bandung Vivi Lesmana menyatakan di usia 19 tahun ini Radio Raka FM Bandung ingin terus memberikan dan menularkan semangat cinta kota Bandung dan peduli sesama sesuai komitmen Kompas Gramedia untuk selalu mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan bangsa lewat aksi, lagu, dan informasi. (Indra/Raka FM Bandung)
SERTIJAB GM HOTEL SANTIKA KUTA
B
ertempat di Ruang Serani 1 Hotel Santika Kuta Bali, Jumat (8/8) yang lalu dilangsungkan serah terima jabatan General Manager Hotel dari Jimmy Krisna Loka kepada Agus S. Yanto. Acara disaksikan oleh Finance Director & Corporate Secretary PT. Grahawita Santika Johanes Widjaja, para General Manager Unit Hotel Santika di Bali, Hotel Manager Unit Amaris di Bali beserta seluruh department head Hotel Santika Kuta. Selama hampir empat tahun menjabat sebagai GM Hotel Santika Kuta dimulai dari opening team dan empat belas tahun berkarir di jaringan Santika Indonesia Hotels & Resorts, Jimmy Krisna Loka adalah figur yang low profile, ramah bersahaja. Sementara Agus S. Yanto sebelumnya menjabat sebagai GM Hotel Santika Makassar. (Lina Dewi/Hotel Santika Kuta) social media ready 35 tahun edisi september 2014
27
DARI PUNCAK HOTEL SANTIKA PREMIERE KOTA HARAPAN INDAH
T
erletak di lantai sebelas, Sky Lounge menyediakan kenyaman eksklusif berkonsep Wine, Dine and Cigar dan telah dibuka pada hari Jumat (8/8) yang lalu. Dengan desain unik bernuansa modern, lounge ini memungkinkan para pengunjung menikmati pemandangan lepas ke arah Kota Harapan Indah dan sekitarnya yang memukau di malam hari. “Sebagai lounge pertama dan satu-satunya yang berlokasi di puncak gedung di Bekasi, Sky Loung menyediakan bermacam menu internasional untuk santap malam serta beragam pilihan wine dan cerutu kualitas terbaik,” demikian menurut GM L. Sudarsana. Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah Bekasi adalah hotel bintang empat yang berlokasi di Jl. Harapan Indah Bulevar No. 10-12 Medan Satria, Kota Harapan Indah, Bekasi. Hotel yang dibuka pada 25 April 2014 ini memiliki 152 kamar, dengan fasilitas Ballroom berkapasitas 2.000 orang, meeting rooms, restoran, Lobby Lounge, Sky Lounge, Pusat Layanan Kebugaran, Kolam Renang, Ruang Karaoke, Lapangan Tenis,
Lapangan Badminton, Tempat Bermain Anak, Kolam Rendam Air Panas & Air Dingin, serta Layanan Gratis Wi-Fi di setiap kamar dan seluruh area publik. Acara soft opening bertema “Sky Jazz” ini dimeriahkan penampilan musisi jazz terbaik Indonesia, Idang Rasjidi. (Ari Eka Putri/PR Manager Hotel Santika Premiere Kota Harapan Indah – Bekasi)
S
Santika Premiere Jogja Ramaikan Bulan Kemerdekaan 28
social media ready 35 tahun edisi september 2014
emua departemen Hotel Santika Premiere Jogja serempak mengikuti rangkaianh acara seru sambut bulan Kemerdekaan RI yang digelar selama empat hari. Rangkaian kegiatan dimulai dengan acara silaturahim Idul Fitri berupa Syawalan Karyawan beserta keluarga yang berlangsung khidmat di ruang Griya Kresna (15/8) sore dengan mengundang Ustadz H. Abdul Halim S.Ag. Penutup rangkaian peringatan bulan kemerdekaan 2014 adalah terkumpulnya berkanong-kantong darah sebagai hasil aksi donor karyawan, bekerjasama dengan PMI Kota Yogyakarta. Secara rutin tiap tiga bulan, para karyawan beserta tamu hotel Santika Premiere Jogja menyumbangkan darah sebagai wujud gaya hidup sehat dan meningkatkan kepedulian bagi sesama.(Nurul M/Public Relation Hotel Santika Premiere
Jogja)
INDEPENDENCE DAY DI GRAMEDIA KEDIRI
A
cara menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia di Gramedia Kediri diisi dengan berbagai macam kegiatan seru untuk karyawan maupun pengunjung. Dengan tema “Heritage”, selain beraneka lomba yang khusus diikuti oleh karyawan, untuk customer pun disediakan kesempatan ikut serta dalam perayaan. Setiap transaksi ke-17
dan kelipatannya, pengunjung akan langsung mendapatkan kejutan berupa bingkisan menarik. Banyak customer terkesan dan menuliskan komentar positif di “Wall of Fame Gramedia Kediri” yang khusus disediakan. TB Gramedia Kediri bangga dapat berpartisipasi dalam semarak Kemerdekaan Indonesia. (Daniel/Gramedia Kediri)
Halalbihalal Gramedia Bandung Printing
A
cara Halalbihalal 1435 H karyawan Gramedia Printing Bandung yang diselenggarakan Kamis (14/8) dikemas dengan nuansa berbeda. Panitia menghadirkan konsep suasana jajanan kaki lima agar keakraban antar karyawan lebih terasa dengan menyajikan bermacam stand makanan serta minuman segar. Selain tausiyah, panggung juga diisi kemeriahan pentas musik akustik dan stand up comedy yang dipersembahkan oleh karyawan. Panitia juga mengundi banyak paket hadiah bagi yang beruntung. Semoga keceriaan acara silaturahim ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pekerjaan sehari-hari. (AG/Gramedia Printing Bandung)
social media ready 35 tahun edisi september 2014
29
SATU BULAN
GRAMEDIA BOEMI KEDATON S
etelah beberapa kali penundaan karena belum siapnya sarana dan prasarana dari pihak mall, akhirnya TB Gramedia Boemi Kedaton Lampung resmi dibuka, Sabtu (12/7) yang lalu. TB Gramedia berlokasi di lantai dasar Mall Boemi Kedaton Bandar Lampung, mall pertama di Lampung dengan konsep Our Family Mall yang modern di areal sekitar 3,4 hektar. Pembangunan mall ini sendiri baru mencapai tiga lantai, yang akan dilanjutkan dengan sarana seperti hotel, Cinema XXI , fitness center, dan Kedaton Food Walk berkonsep al fresco dinning Nama Boemi Kedaton diberikan oleh mantan Gubernur Lampung Sjachoedin ZP, mewakili nama Kedaton yang merupakan kota bersejarah di Lampung.
Semoga kehadiran TB Gramedia Boemi Kedaton Lampung dapat memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan TB Gramedia secara keseluruhan. (*)
BUKU DARI TB GRAMEDIA MEDAN T
B Gramedia Gajah Mada Medan kembali menunjukkan wujud peduli terhadap anak bangsa dengan memberikan bantuan sebanyak 1.000 buku untuk perpustakaan KODAM I/BB Medan. “Bantuan Buku merupakan salah satu program kemanusiaan yang nantinya akan menyerahkan total sebanyak 10.000 buku untuk seluruh Sumatera Utara,” menurut Regional Manager TB Gramedia Sumatera Saiful Bahri. Pemberian bantuan buku ini langsung diterima oleh Pangdam I/BB MayJen TNI Istu Hari S, S.E.,M.M. Selain untuk perpustakaan KODAM, buku-buku bantuan juga diperuntukkan bagi sekolah-sekolah Bhayangkara di Medan. “Semoga sumbangan buku ini dapat memotivasi prajurit untuk lebih sering membaca buku, karena saya mewajibkan para prajurit saya untuk membuat tulisan setiap tiga bulan,” tutur Mayjen TNI Istu Hari. (N.Riza Kelana/Sales Superintendent TB Gramedia
Gajah Mada Medan)
30
social media ready 35 tahun edisi september 2014
ilihan
p Banyak
i destinas gent travel a ai maskap gan n penerba
kompastravelfair.com
social media ready 35 tahun edisi september 2014
31
TAWA CANDA WARNAI LOMBA PANJAT PINANG KOMPAS Lomba panjat pinang sudah menjadi semacam trade mark acara perayaan HUT RI di mana pun. Acara ini sangat ditunggutunggu, menjadi primadona untuk mendatangkan keramaian yang lucu dan meriah.
U
ntuk tahun ini, KOMPAS kembali ikut berpartisipasi memeriahkan lomba panjat pinang di tiga lokasi di Jakarta. Sambutan dari para penonton dan para pesertanya memang di luar dugaan panitia penyelenggara di setiap lokasi. Dengan mengusung tema peringatan HUT ke-69 RI “KIBARKAN BENDERAMU”, KOMPAS bagibagi hadiah lomba panjat pinang sekaligus menghadirkan korannya untuk dijadikan bendera merah putih ukuran kecil-kecil yang dapat dikibar-kibarkan. Di tiga lokasi pelaksanaan, yaitu Inkopal Kelapa Gading, Kompleks TNI AL CiangsanaCikeas, dan di Perumahan Bambu Apus Jakarta Timur, tawa canda di antara para penonton maupun pesertanya terdengar meriah. Berbagai pihak turut menyediakan hadiah yang harus diraih dari ujung batang pinang. Ada yang menyediakan mini dispenser air minum, kipas angin, DVD/VCD player, tas backpack, jaket, baju-baju, serta banyak lainnya. Rata-rata peserta yang berhasil meraih hadiah utama di ujung tertinggi batang pinang adalah peserta yang mendapat giliran nomor empat. Pada saatnya giliran ini oli atau vaseline yang dilumurkan di batang pohon pinang biasanya sudah agak mongering sehingga memudahkan peserta untuk memanjat. (J.Bramandjojo, foto: Alfian/ Marcomm KOMPAS)
Bali Marathon Para peserta sudah berdatangan jejak pukul tiga pagi di Taman Safari & Marine Park, Gianyar, Bali, Minggu (14/9). Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai para lansia ingin turut serta dalam berbagai kategori Bali Marathon 2014.
P
ada penyelenggaraan yang ketiga kalinya ini, peserta lomba tidak saja berasal dari kota di luar Bali seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bandung dan lainnya tetapi banyak juga yang datang dari mancanegara seperti, Australia, Malaysia, Kenya, Jepang, juga Korea dan negara lainnya. Dengan mengusung tema Pushing the Limit jumlah peserta tahun ini menanjak sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni mencapai 4.464 pelari dari 49 negara. Kompas Gramedia sudah kedua kalinya berpartisipasi di Bali Marathon sebagai Official Media. Dua hari sebelum lomba, pada saat registrasi di Hotel Sofitel Nusa Dua, Kompas Gramedia mempersembahkan Tari Puspanjali yang dibawakan oleh dua karyawan Hotel Santika Siligita di booth KG. Aktifitas branding dilakukan
pula oleh Group of Printing, Group of Hotels and Resorts, juga K-Vision. Koordinasi dalam acara ini didukung penuh oleh Forum Komunikasi Daerah (FKD) Denpasar diketuai Wayan Sukra dari Group of Printing. Banyak hadiah dan games menarik ditampilkan oleh tim FKD dan Marcomm Harian KOMPAS. Booth Foto Cover Harian KOMPAS menjadi daya tarik tersediri dengan tagline “Yuk Lari Bersama Harian Kompas”, sampai Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor menyempatkan diri berfoto. KG sendiri menurunkan sekitar 30 karyawan yang ikut berlari. “Bali Marathon adalah salah satu event marathon terbaik negeri ini, dengan lintasan lari yang nyaman hingga panorama Bali yang aduhai,” tutur Agus Hermawan, wartawan KOMPAS yang ikut berlari di kelas Half Marathon. Untuk diketahui, BII-Maybank Bali Marathon menerima sertifikasi untuk rute Gianyar dengan International Measurement Certificate nomor INA2012/009, dan mendapat PASI Permitt dari Pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sehingga standar perlombaanya sudah memenuhi standar lomba internasional. (Zaenal Arifin/ PR KG)
Ingin makan bersama keluarga di restoran tapi bingung di mana? Pengguna KG Value Card tidak perlu bingung memilih restoran, sekaligus mendapatkan potongan harga.
B
Makan Lezat dengan KGVC 34
social media ready 35 tahun edisi september 2014
agi para pecinta kopi, Kopi Oey dan Cuppa Coffee mungkin sudah sangat familiar. Dengan konsep Cina peranakannya, Kopi Oey menghadirkan sensasi minum kopi tempo doeloe. Bila Anda mengunjungi Kopi Oey, pastikan mencoba Koffie Soesoe Indotjina dan Sego Ireng sebagai menu andalannya. Sementara di Cuppa Coffee, berbagai jenis Frosticcino dapat dicicipi seperti Tainted Avocado Frosticcino dan Mocha-Licious Frosticcino. Diskon 10% untuk setiap pembelian di Kopi Oey dan 20% di Cuppa Coffee. Para penyuka makanan khas Asia, Rice Bowl dan Ce Wei dapat menjadi pilihan. Nikmati kelezatan Roasted Duck, Kung Pao Chicken dan Singapore Hainan Chicken with Chilli Oil, dan Shrimp Mayonaise yang lezat di Rice Bowl, diskon 10%. Berbagai hidangan laut yang mewah dapat dijumpai di Ce Wei, diskon 20% bagi pengguna KG Value Card. Bagi para penggemar Bakso, jangan lupakan Mister Baso dan BASO dengan diskon 10%. Potongan harga sebesar 10% juga diperoleh untuk jajan di Bakso Sehat Bakso Atom. Gunakan terus KG Value Card Anda dan nikmati berbagai manfaat di berbagai Merchants KGVC. Nantikan info program KGVC selanjutnya!
(Victor /KGVC)
RAMPOKAN JAVA DAN SELEBES P
eter van Dongen sangat mengagumi Hergé, pengarang serial komik Petualangan Tintin dari Belgia, dan menggunakan teknik gambar yang sama, ligne claire. Di mata awam, cergam Rampokan memang mirip dengan serial komik Tintin. Inspirasinya diperoleh Peter dari cerita-cerita ibunya yang lahir di Manado di masa perang. Lahir dan besar di deka. Ratusan relawan Amsterdam, Peter tidak pernah Indonesia dengan mendapat info menyeluruh tuk mempertahankan mengenai Indonesia pada masa antaranya adalah Johan pendudukan Belanda. Baru n, yang lahir di Hindia egeri itu dengan benak ketika menginjak usia 20 tahun, ilusi. ia memikirkan kembali tanah kelahiran ibunya dan ingin tahu balinya “tempo doeloe”, nih, pengasuhnya. lebih banyak. am ditelan ombak dan Kata “rampokan” sendiri alah. mempunyai dua makna: tas Erik dan pergiperburuan ke harimau, dan hirannya. Karena Erik menyita benda secara a pun memburunya. paksa. Bagi Peter, arti kata ah dan psikologis“rampokan” secara tepat lalu dan identitas menganalogikan makna dalam gambaran tentang kisah karyanya ini. macan di Jawa. pabila macan, simbol Cergam Rampokan Java enjajah, bisa lolos. diterbitkan Oog&Blik di Belanda pada 1998 dan mendapat penghargaan Stripschappening sebagai Buku Komik Terbaik 1999 serta penghargaan Prix du Lion 1999 di Brussels. Tahun 1998, penulis maupun penerbitnya memperoleh penghargaan Desain Buku Terbaik. Kisah Rampokan om berlanjut pada buku Rampokan
INFO BUKU
Celebes (2004). Selisih sekitar enam tahun antara buku pertama dan kedua ini diperlukan Peter untuk mengumpulkan dan meneliti lebih banyak data dalam bentuk dokumen tertulis maupun foto, termasuk perjalanan ke Indonesia. Rampokan Java membutuhkan setidaknya tujuh tahun sebelum terselesaikan. Kini Gramedia Pustaka Utama dengan bangga mempersembahkan karya unik ini ke hadapan pecinta cergam di Indonesia dan khalayak umum secara lebih luas. (Nana)
35
11-Jul-14 8:16:10 AM
social media ready 35 tahun edisi september 2014
KAMPUNG PALMERAH Bahwa lokasi kantor KG Palmerah berada di tengah kawa san padat yang disibuki aktivitas niaga dan (ditambah) kemacetan parah di jam -jam tertentu, kita semua pasti men gamini. Bahwa sejak berabad silam Pa lmerah adalah kawasan bisnis dalam nuansa budaya akulturasi khas Batav ia?
A
khir era 60-an menja di catatan mulai tersingkirnya para pro dusen batik Betawi peranakan Tionghoa dari Palmerah. Dulu mereka memanfaatk an air Kali Grogol (su ngai yang melintas di halam an belakang gedung KG Palmerah Selatan) da lam keseluruhan pro ses produksi batik. Hasil seni budaya ini dijual di pasar Tenabang, be rsama batik-batik da ri kawasan Petamburan , Karet, sampai daera h Setiabudi.
Mundur beberapa ab ad sedikit, Klenteng Hian Thian di Pasar Pa lmerah mulai dibangu n. Kira-kira di abad 1800 seorang tuan tanah Tionghoa mendirikan tempat persembahyan gan dengan dewa utama Hian Thian Siang Tee yang merupakan dewa pe ngobatan. Soal pasar nya sendiri pun bukan sej arah yang pendek catatannya. Tak jauh dari kantor Palmerah
36
social media ready 35 tahun edisi september 2014
terletak daerah Pluis, nama yang konon ka barnya diserap dari istilah ba hasa Belanda yang art inya “pasar di pinggir jalan ”. Jalan kecil tempat Klenteng Hian Thian berlokasi memang su dah berupa pasar tradision al sejak dulu sampai kini. Berseberangan deng an daerah Pluis berdi ri Polsek Palmerah sek aligus asrama polisi da n puskesmas yang ma sih disebut sebagai Ge dong Tinggi oleh penduduk asli. Mengapa “tingg i”, karena rumah peristira hatan (landhuis) abad 18 itu memang perna h menjadi bangunan tertinggi di situ. Pemi liknya bernama Andre as Hartsinck, seorang pe jabat VOC sekaligus tuan tanah. Hartsinck juga membangun jalan lur us yang menghubungka n “gedong”nya dengan pasar dan Stasiun Ke reta Palmerah. Di de kat pasar, Hartsinck masih membangun lagi rum ah dan perkebunan yang dikenal dengan sebuta n “Rumah Djipang”, yan g sayangnya diroboh kan di pertengahan tahun 90 -an. Gedong Tinggi sen diri kini menyandang sta tus bangunan bersejar ah yang dilindungi unda ng-undang. Lantas dari mana asa l nama “Palmerah”? Kata “pal” berasal da ri kata bahasa Belan da “paal” yang artinya “pa tok”. Palmerah diten garai sebagai batas wilaya h Batavia arah Bogor, dan pastinya diberi tan da berupa patok-patok , berwarna merah pula. Bila hendak tetirah di Istana Bogor, Gubernu r Jendral akan beristira hat dulu di jalur ini. Kuda -kuda keretanya ikut diistirahatkan dan dib eri ngombe atau minu m di tempat yang sekara ng dikenal sebagai Po s Pengumben – pos tem pat istirahat (sambil) minum. (Nana, dari berbag ai sumber)
INFO
OBITUARI Telah meninggal dunia dengan tenang, rekan kita: Taufik Hidayat Mihardja
dalam usia 52 tahun, karyawan KOMPAS, pada hari Rabu 27 Agustus 2014 dan telah dimakamkan di Desa Cikalong Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Hilda Sigarlaki
dalam usia 57 tahun, purnakaryawan KOMPAS, pada hari Jumat 5 September 2014 dan telah dimakamkan di San Diego Hills Karawang Jawa Barat. Almarhumah bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1977 dan memasuki masa pensiun tahun 2008.
Yakobus Marcelinus Sukino
dalam usia 56 tahun, karyawan KOMPAS, pada hari Kamis 11 September 2014 dan telah dimakamkan di TPU Sonyololo Jogja
Yufrianton
dalam usia 28 tahun, karyawan Gramedia Group of Printing, pada hari Jumat 12 September 2014 dan telah dikremasi di Krematorium Kedungmunduh Semarang.
Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
social media ready 35 tahun edisi september 2014
37
Salim
dalam usia70 tahun, purnakaryawan, pada hari Selasa 29 Juli 2014 dan telah dimakamkan di TPU Ciputat. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1969 dan memasuki masa pensiun tahun 2001.
Slamet Hardiningkung
dalam usia 81 tahun, purnakaryawan, pada hari Sabtu 16 Agustus 2014 dan telah dimakamkan di TPU Purwokerto Jawa Tengah. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak tahun 1972 dan memasuki masa pensiun tahun 1993.
Al. Imam Santoso
dalam usia 65 tahun, purnakaryawan Gramedia Group of Printing, pada hari Sabtu 23 Agustus 2014 dan telah dimakamkan di TPU Kuncen Lama Jogja. Almarhum bergabung dengan Kompas Gramedia sejak Februari 1976 dan memasuki masa pensiun tahun 2007.
Kompas Gramedia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan
Mobil Dijual TOYOTA AVANZA WARNA HITAM TAHUN 2005 TYPE : G, VELG RACING HUBUNGI: PANGGAWANI (0818145469)
38
social media ready 35 tahun edisi september 2014
LAST, BUT NOT LEAST... B
etul, Jakarta siang hari panas sekali – luar biasa panas terik malahan – belakangan ini. Tapi bukan karena alasan itu ini menyalakan selang hidran, siang bolong di hari Kamis (18/9) yang lalu. Termasuk sebagai peralatan keamanan, hidran beserta segala kelengkapannya harus rutin dicek. Diperiksa mulai dari selang, nozzle, pilar hidran, boks hidran, sampai pompa elektrik
maupun pompa dieselnya, sampai kesigapan operasionalnya. Selang yang lama ngendon saja akan berisi jamur atau lumut, misalnya, atau nozzle macet, atau entah apa lagi yang mungkin saja menimpa peralatan yang jarang terpakai. Urusan pemeliharaan ini harus dilakukan berkeliling gedung-gedung Kompas Gramedia sebulan sekali. Pengoperasian peralatan – termasuk tentunya langkah pemadaman api dan lain sebagainya -- berada di tangan para petugas Security, sementara pemeliharaan peralatan berada di bawah tanggung jawab Engineering, semua di bawah Corporate Facility Management. Kebakaran sudah pasti sangat tidak ditunggu hadirnya, tapi kelayakan peranti pemadam api tidak berarti boleh dianggap enteng, bukan? (Nana, foto: Sujari)
Apa asal kata “Sonora”? Dari bahasa Latin Sonor yang artinya “suara”. Kata Sonora dipilih oleh para penggagas dan pendiri radio yang barusan berulangtahun ke-42 ini – PK Ojong, Jakob Oetama, Gerald Tunggono, dan Jos Tanubrata – dalam artinya sebagai “suara yang merdu”.