DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik
i vi vii viii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
A.
Dasar Hukum Penyusunan LKPJ
I-1
B.
Dasar Hukum Pembentukan Provinsi DKI Jakarta 1. Sejarah Kota Jakarta 2. Dasar Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
I-4 I-4 I-9
BAB II
BAB III
C. Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta 1. Kondisi Geografis a. Batas Administrasi Daerah dan Luas Wilayah b. Iklim c. Geologi 2. Kondisi Demografis 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah b. Pertumbuhan Ekonomi c. Inflasi 4. Kondisi Indeks Pembangunan Manusia
I-9 I-9 I-9 I-13 I-14 I-19 I-20 I-20 I-31 I-32 I-35
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
II-1
A.
Visi dan Misi 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan dan Sasaran Per Misi B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah C. Program Prioritas Pembangunan Daerah
II-2 II-2 II-2 II-10 II-15 II-34
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
III-1
A.
III-4 III-4 III-6 III-6 III-10 III-11
Pengelolaan Pendapatan Daerah 1. Kebijakan Pendapatan Daerah 2. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah a. Pendapatan Asli Daerah b. Dana Perimbangan c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
i
B.
BAB IV
III-14
Pengelolaan Belanja Daerah 1. Kebijakan Pengelolaan Belanja Daerah 2. Target dan Realisasi Belanja 3. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan yang Dihadapi b. Solusi
III-17 III-17 III-20 III-29 III-29 III-30
C. Pengelolaan Pembiayaan Daerah 1. Kebijakan Pembiayaan 2. Target dan Realisasi Pembiayaan a. Penerimaan Pembiayaan Daerah b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah 3. Permasalahan dan Solusi
III-30 III-30 III-30 III-30 III-31 III-31
D. Ikhtisar APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
III-32
E.
III-33
Perhitungan Sisa Lebih Perhitungan APBD (SiLPA) Tahun 2015
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
IV-1
A.
IV-1 IV-1 IV-6 IV-11
B.
ii
3. Permasalahan dan Solusi
Program Unggulan 1. Pengembangan Sistem Transportasi 2. Antisipasi Banjir, Rob dan Genangan 3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota 4. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 5. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH 6. Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja 7. Pembangunan Budaya Multi-Kultur 8. Peningkatan Pelayanan Publik 9. Peningkatan Kualitas Pendidikan 10. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Program prioritas Menurut Urusan Pemerintahan 1. Urusan Pendidikan 2. Urusan Kesehatan 3. Urusan Pekerjaan Umum 4. Urusan Perumahan Rakyat 5. Urusan Penataan Ruang 6. Urusan Perencanaan Pembangunan 7. Urusan Perhubungan 8. Urusan Lingkungan Hidup 9. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil 10. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
IV-13 IV-16 IV-17 IV-19 IV-21 IV-23 IV-27 IV-29 IV-29 IV-33 IV-37 IV-42 IV-46 IV-50 IV-53 IV-57 IV-69 IV-73
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
11. Urusan Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) 12. Urusan Sosial 13. Urusan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 14. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 15. Urusan Penanaman Modal 16. Urusan Kebudayaan 17. Urusan Pemuda dan Olahraga 18. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 19. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 20. Urusan Ketahanan Pangan 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 22. Urusan Statistik 23. Urusan Kearsipan 24. Urusan Komunikasi dan Informatika 25. Urusan Perpustakaan 26. Urusan Pertanian 27. Urusan Kehutanan 28. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral 29. Urusan Pariwisata 30. Urusan Kelautan dan Perikanan 31. Urusan Perdagangan 32. Urusan Perindustrian
IV-74 IV-76 IV-79 IV-81 IV-83 IV-85 IV-86 IV-96 IV-98
IV-130 IV-134 IV-136 IV-137 IV-139 IV-142 IV-144 IV-149 IV-150 IV-153 IV-156 IV-158 IV-159
C. Pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s)
IV-161
D. Pencapaian Indikator Kinerja Daerah 1. Indeks Pembangunan Manusia 2. Indikator Makro a. Ekonomi 1) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 3) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku 4) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 5) PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku 6) PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan 7) PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 8) PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 9) Koefisien Gini 10) Investasi b. Sosial 1) Jumlah Penduduk 2) Jumlah Keluarga Miskin 3) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
IV-165 IV-165 IV-167 IV-167 IV-168 IV-168 IV-169 IV-170 IV-171 PDRB Menuru IV-172 PDRB Menuru IV-174
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
IV-175 IV-176 IV-177 IV-178 IV-178 IV-178 IV-180
iii
4) Angka Melek Huruf 5) Angka Partisipasi Sekolah
BAB V
iv
IV-182 IV-183
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
V-1
A.
Dasar Hukum Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi
V-1
B.
Tugas Pembantuan yang Diterima 1. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan (TP) dan Instansi Pelaksana 2. Program dan Kegiatan Yang Diterima dan Pelaksanaannya a. Kementerian Pertanian b. Kementerian Kelautan dan Perikanan c. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi d. Kementerian Kesehatan
V-2 V-2 V-3 V-3 V-4 V-4 V-5
C. Tugas Pembantuan yang Diberikan
V-5
D. Dekonsentrasi 1. Instansi Pemberi Dana Dekonsentrasi dan Instansi Pelaksana 2. Program Dan Kegiatan Yang Diterima Dan Pelaksanaannya a. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional b. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas c. Badan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia d. Badan Arsip Nasional Republik Indonesia e. Kementerian Dalam Negeri f. Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan g. Kementerian Perindustrian h. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan i. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif j. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi k. Kementerian Sosial l. Kementerian Koperasi dan UKM m. Kementerian Perdagangan n. Kementerian Pemuda dan Olah Raga o. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
V-5 V-6 V-7 V-8 V-8 V-9 V-9 V-9 V-10
V-12 V-13 V-13 V-14 V-16 V-17 V-17 V-18 V-20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
VI-1
A.
Kerjasama Antar Daerah / Kota 1. Kerjasama DKI Jakarta dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Bodetabekjur) a. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur b. Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) 2. Kerja Sama Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi se Jawa-Bali 3. Kerja Sama Multilateral Mitra Praja Utama (MPU) 4. Kerjasama Provinsi, Kabupaten/Kota 5. Keanggotaan dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI)
VI-1 VI-1
Kerjasama dengan Pihak Ketiga 1. Kesepakatan Bersama 2. Perjanjian Kerjasama
VI-16 VI-16 VI-20
B.
C. Kerjasama Luar Negeri 1. Program Sister City 2. Keanggotan Organisasi Internasional di Tahun 2015 3. Kerjasama Teknik Luar Negeri
BAB VIII PENUTUP
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
VI-1 VI-4 VI-8 VI-11 VI-12 VI-14
VI-27 VI-27 VI-28 VI-28
VII-1
v
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Gambar I.2 Gambar I.3 Gambar I.4 Gambar I.5 Gambar I.6 Gambar II.1
vi
Peta Pembagian Wilayah DKI Jakarta Peta Tematik Tiga Belas Sungai di Provinsi DKI Jakarta Potongan Melintang Selatan-Utara Peta Geologi Teknik Kawasan Jabodetabekpunjur Peta Kemiringan Lereng Jabodetabek Indeks Pembangunan Manusia Skema Penjabaran Visi Misi RPJMD 2013-2017
I-10 I-11 I-15 I-16 I-18 I-36 II-1
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
DAFTAR TABEL Tabel I.1 Tabel I.2 Tabel I.3 Tabel I.4 Tabel I.5 Tabel I.6 Tabel I.7 Tabel II.1 Tabel III.1 Tabel III.2 Tabel III.3 Tabel III.4 Tabel III.5 Tabel III.6 Tabel III.7 Tabel III.8 Tabel III.9 Tabel III.10 Tabel III.11 Tabel III.12 Tabel IV.1 Tabel IV.2 Tabel IV.3 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel VI.1 Tabel VI.2
Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Administrasi Curah Hujan dan Hari Hujan di Jakarta Tahun 2015 Penduduk Provinsi DKI Jakarta Ekspor Produk-produk DKI Jakarta menurut Negara Tujuan Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit, Desember 2015 Nilai Impor Melalui DKI Jakarta menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Tahun 2015 Impor Melalui DKI Jakarta menurut Negara Asal Tahun 2015 Strategi dan arah kebijakan Provinsi DKI Jakarta Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015
I-12
Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2015 Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2015 Realisasi pengelolaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2015 Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2015 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2015 Rekapitulasi Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015 Ringkasan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 Perhitungan SiLPA Tahun Anggaran 2015 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah) Distribusi Persentase PDRB-HB Menurut Pengeluaran (Persen) Distribusi Persentase PDRB-HK Menurut Pengeluaran (Persen) PDRB – Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2010 (Miliar Rupiah) PDRB – Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Miliar Rupiah) Distribusi Pendapatan dan Gini Ratio DKI Jakarta (persen) Indikator Kinerja Daerah Instansi Pemberi dan Pelaksana Tugas Pembantuan (TP) Tahun Anggaran 2015 Nilai Dana Dekonsentrasi yang Diterima DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 Alokasi Bantuan Keuangan per Kota/Kabupaten Tahun 2015 Bantuan Hibah Operasional Sekretariat BKSP Jabodetabekjur Tahun 2008-2015
III-8 III-9
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
I-13 I-19 I-23 I-24 I-27 I-36 II-16 III-6 III-7
vii
III-10 III-11 III-12 III-13 III-21 III-28 III-33 III-34 IV-172 IV-172 IV-173 IV-175 IV-176 IV-177 IV-185 V-3 V-7 VI-1 VI-5
DAFTAR GRAFIK Grafik I.1 Grafik I.2 Grafik I.3 Grafik I.4 Grafik I.5
Grafik I.6 Grafik I.7 Grafik I.8 Grafik I.9 Grafik I.10 Grafik I.11 Grafik I.12 Grafik I.13 Grafik I.14 Grafik I.15 Grafik IV.1 Grafik IV.2 Grafik IV.3 Grafik IV.4 Grafik IV.5 Grafik IV.6 Grafik IV.7 Grafik IV.8 Grafik IV.9 Grafik IV.10
viii
Suhu Maksimum, Suhu Minimum dan Suhu Rata-Rata di DKI Jakarta 2015 Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Ekspor Melalui DKI Jakarta 2015 (Juta US$) Ekspor Produk DKI Jakarta 2015 (Juta US$) Nilai Ekspor Melalui DKI Jakarta dan Ekspor Produk DKI Jakarta Bulan Januari-Desember 2014 danJanuari-Desember 2015 Impor Melalui DKI Jakarta 2015 (Juta US$) Impor Melalui DKI Jakarta 2009-2015 (Juta US$) Impor Melalui DKI Jakarta Menurut Golongan Penggunaan Barang, Januari-Desember 2014 dan Januari-Desember 2015 Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung ke DKI Jakarta 2015 (Ribu Kunjungan) Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung ke DKI Jakarta 2009-2015 (Juta Kunjungan) Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta dan Nasional 2008-2015 (Persen) Inflasi DKI Jakarta dan Nasional (%) Perkembangan Inflasi DKI Jakarta Desember 2014 – Desember 2015 Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun 2015 menurut Kelompok Pengeluaran Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Wilayah Kota/Kab Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta dan Nasional PDRB – Harga Berlaku (Triliun Rp) PDRB – Harga Konstan 2010 (Triliun Rp) PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Juta Rupiah) Investasi PMA dan PMDN di DKI Jakarta Gambaran Kemiskinan di DKI Jakarta Tingkat Pengangguran di DKI Jakarta Grafik Angka Melek Huruf Grafik Angka Partisipasi Sekolah
I-14 I-19 I-21 I-22 I-25
I-26 I-26 I-29 I-30 I-30 I-31 I-33 I-33 I-35 I-37 IV-166 IV-168 IV-169 IV-169 IV-170 IV-178 IV-179 IV-181 IV-183 IV-184
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM PENYUSUNAN LKPJ Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
Kepala
Daerah
yang
selanjutnya disebut LKPJ disusun berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat. Secara substansial LKPJ merupakan laporan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 71 ayat (2) dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Pasal 17 ayat (1) diamanatkan bahwa LKPJ disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir. Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun 2015 yang selanjutnya akan disampaikan kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk dibahas secara internal oleh DPRD. Hasil pembahasan tersebut diharapkan dapat ditetapkan menjadi keputusan DPRD Provinsi DKI Jakarta, yang dijadikan sebagai rekomendasi untuk dasar perbaikan penyelenggaraan pemerintahan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dalam penyusunan LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 ketentuan yang dipedomani, yaitu: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 1 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia 7. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 10. Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban
Kepala
Daerah
kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah 14. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya diubah lagi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
BAB I, hal 2 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksaaan Rencana Pembangunan Daerah 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 18. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah 19. Peraturan
Daerah
Nomor
14
Tahun
2011
tentang
Perencanaan
Pembangunan dan Penganggaran Terpadu 20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 21. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025 22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013 – 2017 23. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah 24. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 25. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 220 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 26. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015 27. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nonor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 26. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 229 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 3 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 maka sistematika LKPJ Gubernur Tahun 2015 diolah sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan
BAB II
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
BAB III
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah
BAB IV
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
BAB V
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi
BAB VI
Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan
BAB VII
Penutup
B. DASAR
HUKUM
PEMBENTUKAN
PROVINSI
DKI
JAKARTA 1. SEJ ARAH KOTA JAK ARTA Sejarah Kota Jakarta diawali dengan penjelasan tentang berdirinya kerajaan yang terletak di daerah Jawa Barat di dekat kota Bogor sekarang, bernama Pajajaran yang diperintah oleh Sri Baduga Maharaja. Di sebelah Utara Kerajaan ini berbatasan dengan Muara Kali Ciliwung yang menjadi letak sebuah bandar bernama Sunda Kelapa yang pada waktu itu berfungsi sebagai kota perdagangan. Sebagian besar perdagangan di semenanjung Malaka pada masa itu dikuasai oleh bangsa Portugis, yang selalu berusaha mengembangkan kegiatannya di Asia Tenggara. Utusan Portugis tiba di Sunda Kelapa pada tahun 1522 dengan maksud untuk mengadakan persahabatan dengan Raja Pajajaran. Raja Pajajaran menyambut baik maksud perutusan Portugis karena mengharapkan bantuan apabila ada bahaya dari kerajaan-kerajaan lain yang sedang berkembang di Jawa bagian timur pada waktu itu sehingga Kerajaan Pajajaran memberikan persetujuan kepada Portugis untuk mendirikan benteng pertahanan. Kedatangan tentara Portugis untuk merealisasi pembangunan benteng menimbulkan perang terbuka dengan tentara Islam Demak yang cukup dikenal dengan kekuatan Islamnya, dan sedang mengadakan perluasan kekuasaan dan penyebaran pengaruhnya ke sebelah Barat. Kerajaan BAB I, hal 4 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Demak ini merupakan musuh kerajaan Pajajaran. Meskipun telah bekerjasama dengan Kerajaan Pajajaran pada akhirnya pihak Portugis dikalahkan oleh Falatehan, seorang guru agama terkenal dari Kerajaan Demak, yang dapat merebut Banten dan Sunda Kelapa dari tangan Pajajaran Falatehan yang kemudian lebih dikenal dengan nama Fatahillah, segera menunjuk pembantunya untuk memerintah kota dan mengganti nama Bandar Sunda Kelapa dengan Fathan Mubina atau Jayakarta, yang berarti “Kemenangan Akhir”. Pada tanggal 22 Juni 1527 dinyatakan sebagai tanggal dikuasainya oleh Falatehan yang pada akhirnya Jayakarta disingkat menjadi “Jakarta “. Pada tahun 1596 untuk pertama kalinya Bandar Jakarta didatangi oleh 4 (empat)
buah kapal Belanda, yang akan memulai melakukan
perdagangan dengan Bangsa Indonesia. Pada saat itu, Jayakarta merupakan kota pelabuhan yang menarik banyak pendatang asing dari Eropa, Cina dan Arab terutama pedagang dari negeri Belanda (VOC), yang menetap di Jayakarta. Namun, maksud Belanda ini mendapat hambatan dari Hasanuddin, putra Fatahillah selaku raja Kerajaan Islam Banten yang terletak di sebelah barat Bandar Jakarta. Pada tanggal 20 Maret 1602 pihak Belanda berhasil secara paksa mendirikan sebuah Benteng disekitar teluk Jakarta yang diberi nama 'Batavia'. Benteng tersebut didirikan oleh Van Raay dan menjadi pusat persekutuan Dagang VOC untuk wilayah Hindia bagian timur. Sejak saat itu Belanda memulai penjajahannya di seluruh kepulauan Nusantara yang berjalan selama kurang lebih 350 tahun. VOC mendapat izin untuk membangun kompleks perkantoran, gudang, dan tempat tinggal orang Belanda yang berlokasi di dekat muara tepi bagian timur Sungai Ciliwung pada tahun 1611. Di lokasi ini dibangun pula benteng sebagai pusat perdagangan VOC. Kemudian nama Jayakarta diubah menjadi Batavia. Nama “Batavia” hanya dikenal di dunia International, sedangkan penduduk aslinya mengenalnya dengan nama Betawi.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 5 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Selanjutnya
pada
tanggal
4
Maret
1621
pemerintah
Belanda
membentuk Stad Batavia dan VOC diberi kewenangan oleh Pemerintah Belanda untuk melaksanakan pemerintahan Stad Batavia tersebut. Pada tahun 1799 pemerintah Belanda membubarkan VOC karena alasan merugi serta mengambil alih kembali pemerintahan daerah yang selama itu dikuasai VOC. Sejak saat itu Pemerintah Belanda menjadikan daerahdaerah bekas VOC sebagai daerah otonomi yang dinamakan Hindia Belanda dibawah pimpinan seorang Gubernur Jenderal. Pada tanggal 1 April 1905 Stad Batavia berubah dan berkembang menjadi Gemeente Batavia dan diberikan kewenangan untuk mengatur keuangannya sendiri sebagai bagian dari Pemerintah Hindia Belanda. Gemeente Batavia merupakan Pemerintah Daerah yang pertama kali dibentuk di Hindia Belanda. Luas wilayah Gemeente Batavia kurang lebih 125 km², tidak termasuk pulau-pulau di Teluk Jakarta (Kepulauan Seribu). Secara
territorial
Stad
Batavia
terbagi
atas
5
(lima)
wilayah
Karesidenan yang lebih kecil, yang disebut “afdeling” (kabupaten/kota), yaitu (1) Afdeling Batavia (kota dan pinggiran kota Batavia), (2) Afdeling Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), (3)
Afdeling Tanggerang (4)
Afdeling Buitenzorg (Bogor) dan (5) Afdeling Karawang. Pada tahun 1908 wilayah Afdeling Batavia dibagi menjadi 2 Distrik, yakni Distrik Batavia dan Weltevreden yang dibagi lagi menjadi 6 sub Distrik (Onderdistrik). Distrik Batavia terdiri dari sub Distrik Mangga Besar, Penjaringan dan Tanjung Priuk sedangkan Distrik Weltevreden terdiri dari sub Distrik Gambir, Senen, dan Tanah Abang. Lalu
pada
tahun
1922
keluar
Undang-Undang
(UU)
tentang
Pembaharuan Pemerintahan, diikuti terbitnya UU Propinsi, UU Kabupaten (Regentschap, 1924) dan UU Kota (Stadsgemeente, 1926). Selanjutnya “Gemeente
Batavia”
ditetapkan
menjadi
Pemerintahan
Kota
(Stadsgemeente Batavia). UU Pemerintahan Kota (Stadsgemeente) tahun 1926 menetapkan sistem pemerintahan Kota (Stadsgemeente) yang terdiri dari: (1) DPRD (Raad); (2) DPD (College van Burgemeester en Wethouders) dan (3) Walikota (Burgemeester).
BAB I, hal 6 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Pada tanggal 5 Maret 1942 Kota Batavia jatuh ke tangan balatentara Jepang dan pada tanggal 9 Maret 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Pemerintah Jepang mengeluarkan UU Nomor 42 Tahun 1942 tentang Perubahan Tata Pemerintahan Daerah yang mengatur bahwa Pulau Jawa dibagi menjadi satuan-satuan daerah yang disebut Pemerintahan Keresidenan (Syuu). Keresidenan (Syuu) dibagi lagi menjadi beberapa Kabupaten (Ken) dan Kota (Shi). Jika Stadsgemeente hanya merupakan badan yang mengurus rumah tangganya saja tanpa melaksanakan urusan kepamongprajaan maka menurut UU Tata Pemerintahan Daerah masa Pemerintahan Jepang, “Shi” (Stadsgemeente) mengerjakan semua urusan pemerintahan, termasuk kepamongprajaan
dalam
lingkup
wilayahnya.
Urusan
pemerintahan
(pamongpraja) di dalam „Stadsgemeente’ yang sebelumnya diurus oleh Regent (Bupati), Wedana, Asisten-Wedana, Kepala Kampung atau Wijkmeester, sekarang diurus dan merupakan kewenangan
“Shichoo”
(Walikota). Mereka itu mejadi pegawai Shi dan menjalankan urusan pemerintahan Shi dibawah pemerintahan dan pimpinan “Shichoo”. Selanjutnya menurut Undang-Undang tersebut, “Gunseikan” (Kepala Pemerintahan Militer Jepang) dapat membentuk pemerintahan kota khusus (Tokubetsu Shi). Beda pemerintahan kota khusus (Tokubetsu Shi) dengan pemerintahan kota (Shi) adalah bahwa pemerintahan kota khusus (Tokubetsu Shi) tidak dibawah Keresidenan (Syuu), melainkan langsung dibawah Pemerintahan Militer Jepang (Gunseikan). Jakarta merupakan pemerintahan kota khusus (Jakarta Tokubetsu Shi) yang dipimpin oleh walikota khusus (Tokubetsu Shi), yang berarti kedudukan Jakarta meningkat dari kota (Shi) menjadi kota khusus (Tokubetsu Shi). Walikota khusus Jakarta (Tokubetsu Shichoo) dibantu oleh beberapa pegawai tinggi (Zyoyaku). Walikota dan pegawai tinggi diangkat oleh Pemerintahan Militer Jepang (Gunseikan). Jakarta adalah satu-satunya pemerintahan kota khusus (Tokubetsu Shi) di Indonesia selama pemerintahan militer Jepang. Tsukamoto menjadi Walikota pertama kota khusus Jakarta dan yang terakhir adalah Hasegawa. Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1950 setelah LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 7 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
kemerdekaan, kedudukan kota Djakarta ditetapkan sebagai daerah Swatantra yang disebut “Kotapradja Djakarta Raya” dengan Walikotanya adalah Soewiryo (1945-1951), Syamsuridjal (1951-1953), dan Soediro (1953-1960). Kota Djakarta ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I dengan Kepala Daerah yang berpangkat Gubernur pada tanggal 15 Januari 1960. Pada periode Gubernur Soemarno (1960-1964) terbit UU Nomor 2 Tahun 1961 tentang pembentukan “Pemerintahan Daerah Chusus Ibukota Djakarta Raya”. Sejak itu disebut Pemerintah DCI Djakarta Raya. Pada periode Gubernur Henk Ngantung (1964-1966) terbit UU Nomor 10 Tahun 1964 tentang Djakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia dengan nama “Djakarta”. Sejak itu Pemerintah DCI Djakarta Raya berubah menjadi Pemerintah DCI Djakarta. Pemerintah DCI Djakarta berubah menjadi Pemerintah Daerah DKI Djakarta pada periode Gubernur Ali Sadikin (1966-1977). Adapun gubernur selanjutnya berturut-turut yaitu Tjokropranolo (1977-1982), Soeprapto (1982-1987), Wiyogo Atmodarminto (1987-1992), Sutiyoso (1997-2007) dan Fauzi Bowo (2007-2012). Pada periode Gubernur Wiyogo Atmodarminto terbit UU Nomor 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. Sejak itu sebutan Pemerintah Daerah DKI Jakarta berubah menjadi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta sampai dengan periode Gubernur Surjadi Soedirdja (1992 – 1997). Pada periode Gubernur Sutiyoso (1997-2007) terbit UU Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. Sejak itu sebutan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta berubah menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada akhir masa jabatan Gubernur Sutiyoso terbit Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai
Ibukota
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.
Sebutan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak berubah. Pada periode Gubernur Fauzi Bowo (2007-2012), implementasi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi BAB I, hal 8 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pembentukan Deputi yang membantu Gubernur dalam melaksanakan kedudukannya sebagai wakil Pemerintah dan Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kekhususan tugas, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. uraikan? 2. DAS AR HUKUM PEMERINTAH PROVINSI DKI J AK ARTA Peraturan perundangan sebagai dasar hukum yang melandasi penyelenggaraan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut: a.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
b.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
c.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d.
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah
C. GAMBARAN UMUM PROVINSI DKI JAKARTA 1. KONDISI GEOGRAFIS Informasi mengenai kondisi geografis Provinsi DKI Jakarta disajikan berupa batas administrasi daerah dan luas wilayah, iklim, dan geologi sebagai berikut : a. Batas Administrasi Daerah dan Luas Wilayah DKI Jakarta merupakan dataran rendah yang terletak pada posisi 6o 12‟ Lintang Selatan dan 106o 48” Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata +
7 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171 tahun 2007
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 9 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
tentang Penataan, Penetapan dan Luas Wilayah Kelurahan di Provinsi Daerah Khsusus Ibukota Jakarta, secara geografis luas wilayah DKI Jakarta adalah 7.639,83 km², dengan luas daratan 662,33 km² (termasuk 110 pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu) dan luas lautan 6.977,5 km². Adapun Peta Pembagian Wilayah DKI Jakarta dapat dilihat pada Gambar I.1 di bawah ini. Gambar I.1 Peta Pembagian Wilayah DKI Jakarta
Sumber : Perda No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
Batas sebelah Utara Jakarta terbentang pantai sepanjang 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 13 sungai, 2 kanal, dan 2 flood way, Sebagian besar karakteristik wilayahnya berada di bawah permukaan air laut pasang, mengakibatkan rawan genangan, baik karena curah hujan maupun karena semakin tingginya air laut pasang (rob). Sebelah BAB I, hal 10 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Barat Jakarta berbatasan dengan Provinsi Banten, dan di sebelah Selatan dan Timur Jakarta berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Adapun Peta Aliran Sungai, Kanal dan Flood Way yang melalui Wilayah DKI Jakarta, dapat dilihat pada Gambar I.2 berikut.
Gambar I.2 Peta Tematik Tiga Belas Sungai di Provinsi DKI Jakarta
Sumber : RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017
Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta
selain
mengacu pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengacu pula pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Provinsi DKI Jakarta merupakan pemerintahan daerah yang diberi status khusus, yang didukung dengan perangkat kekhususan antara lain berupa status otonomi tunggal di tingkat Provinsi serta adanya empat orang Deputi Gubernur setingkat eselon I.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 11 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Pada tahun 2001, berdasarkan struktur wilayah administrasi, Jakarta mengalami pemekaran wilayah yakni dari 5 kotamadya menjadi 1 kabupaten administrasi dan 5 kota administrasi. Secara paralel jumlah wilayah administrasi dibawahnya juga mengalami penambahan yang semula 43 kecamatan menjadi 44 kecamatan, dan dari 265 kelurahan menjadi 267 kelurahan. Untuk memudahkan koordinasi pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, struktur administrasi wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Hingga tahun 2015, jumlah RW diseluruh DKI Jakarta sebanyak 2.726 dan RT sebanyak 30.535. Luas wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta menurut enam wilayah administrasi, yang terdiri dari 5 (lima) kota administrasi dan 1 (satu) kabupaten administrasi, yakni kota Jakarta Pusat dengan luas daratan 48,13 km2, Jakarta Utara dengan luas daratan 146,66 km2, Jakarta Barat dengan luas daratan 129,54 km2, Jakarta Selatan dengan luas daratan 141,27 km2 dan Jakarta Timur dengan luas daratan 188,03 km2, serta Kabupaten Administrasi dengan luas daratan 8,70 km2. Tabel I.1 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota Administrasi No
Kota / Kabupaten Administrasi
Jumlah Luas Area (km²) Kecamatan Kelurahan RW
RT
1 Jakarta Pusat
48,13
8
44
393
4709
2 Jakarta Utara
146,66
6
31
444
5178
3 Jakarta Timur
188,03
10
65
704
7919
4 Jakarta Selatan
141,27
10
65
579
6144
5 Jakarta Barat
129,54
8
56
582
6458
8,70
2
6
24
127
662,33
44
267
2726
30535
6 Kep. Seribu Jumlah
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
BAB I, hal 12 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
b. Iklim Di wilayah Indonesia pada umumnya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Wilayah Jakarta memiliki iklim tropis dengan karakteristik musim penghujan rata-rata pada bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau pada bulan April hingga September. Jakarta mengalami puncak musim penghujan pada bulan November hingga Januari dengan curah hujan tertinggi di bulan Januari sebesar 1.075 mm2 dan hari hujan tertinggi selama 26 hari terjadi pada bulan Januari. Temperatur rata – rata terendah terjadi pada bulan Januari, sedangkan tertinggi pada bulan Oktober dengan kelembaban udara rata – rata antara 61,48% dan 82,22%. Cuaca di kawasan Jakarta dipengaruhi oleh angin laut dan darat yang bertiup secara bergantian antara siang dan malam. Secara rinci data curah hujan dan hari hujan tahun 2015 di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada Tabel I.2 berikut. .
Tabel I.2 Curah Hujan dan Hari Hujan di Jakarta Tahun 2015
No
Bulan
Curah Hujan (mm2)
Banyaknya Hari Hujan (hari)
1
Januari
1 075
26
2
Februari
689
22
3
Maret
174
20
4
April
168
16
5
Mei
47
10
6
Juni
174
12
7
Juli
214
16
8
Agustus
39
4
9
September
0
1
10
Oktober
52
4
11
Nopember
65
11
12
Desember
211
15
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 13 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Di daerah pantai di wilayah Utara Jakarta suhu udara harian ratarata umumnya relatif tidak berubah, baikpada siang maupun malam hari. Suhu harian rata-rata berkisar antara 27,41º C – 29,68° C. Perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau relatif kecil. Hal tersebut dapat dipahami oleh karena perubahan suhu udara di kawasan Jakarta seperti halnya wilayah lainnya di Indonesia tidak dipengaruhi oleh musim, melainkan oleh perbedaan ketinggian wilayah. Suhu maksimum, minimum dan rata-rata di berbagai lokasi di Jakarta dapat dilihat pada grafik I.1 berikut. Grafik I.1 Suhu Maksimum, Suhu Minimum dan Suhu Rata-Rata di DKI Jakarta 2015 40,00
37,60
37,00
35,40
36,50
35,00 30,00 25,00
22,80
21,10
21,00
23,20
20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 Pondok Betung
Cengkareng Maksimum
Jakarta Minimum
Tanjung Priok Rata
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
c. Geologi Dari profil potongan melintang Selatan-Utara Jakarta menunjukkan adanya endapan vulkanik kuarter yang terdiri dari Formasi Citalang, Formasi Kaliwangu, dan Formasi Parigi. Formasi Citalang memiliki kedalaman hingga kira-kira 80 m dengan bagian atasnya merupakan batu lempung yang didominasi oleh batu pasir pada bagian bawahnya dan pada beberapa tempat terdapat breksi/konglomerat, terutama di sekitar Blok M dan Dukuh Atas.
BAB I, hal 14 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Dapat dilihat bahwa formasi Kaliwangu memiliki kedalaman sangat bervariasi dengan kedalaman bagian Utaranya lebih dari 300 m. Sedangkan Formasi Parigi di sekitar Babakan mendesak ke atas hingga kedalaman 80 m. Formasi ini didominasi oleh batu lempung diselang-selingi oleh batu pasir. Gambar I.3 Potongan Melintang Selatan-Utara
Sumber : Naskah Akademis RTRW Provinsi DKI Jakarta 2011-2030
Dapat diketahui bahwa pada seluruh daerah strukturnya terdiri dari endapan Pleistocene terdapat ± 50 m di bawah permukaan tanah. Di bawah bagian utara, permukaan keras baru terdapat pada kedalaman 10–25 m, makin ke selatan permukaan keras semakin dangkal pada kedalaman 8–15 m, pada bagian kota tertentu, lapisan permukaan tanah yang keras terdapat pada kedalaman 40 m. Sementara itu, di bagian selatan terdiri atas lapisan alluvial, sedang dataran rendah pantai merentang ke bagian pedalaman sekitar 10 km. Di bawah terdapat lapisan endapan yang lebih tua yang tidak tampak pada permukaan tanah karena timbunan seluruhnya oleh endapan alluvium. LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 15 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Gambar I.4 Peta Geologi Teknik Kawasan Jabodetabekpunjur
Sumber : Sawarendro
Secara rinci dapat dijelaskan bahwa wilayah Jakarta memiliki lithologi sebagai berikut : 1) Pasir lempungan dan lempung pasiran, merupakan endapan aluvial sungai dan pantai berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lanau lempungan, lanau pasiran dan lempung pasiran. Semakin ke arah Utara mendekati pantai berupa lanau pasiran dengan sisipan lempung organik dan pecahan cangkang kerang, tebal endapan antara perselang-seling lapisannya berkisar antara 3-12 m dengan ketebalan secara keseluruhan diperkirankan mencapai 300 m. 2) Satuan Pasir Lempungan, merupakan endapan pematang pantai berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari perselangselangan lanau pasiran dan pasir lempungan. Tebal endapan antara 4,5–13 m. BAB I, hal 16 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
3) Satuan Lempung Pasiran dan Pasir Lempungan, merupakan endapan limpah banjir sungai. Satuan ini tersusun berselangselang antara lempung pasiran dan pasir lempungan. 4) Lempung Lanauan dan Lanau Pasiran, merupakan endapan kipas aluvial vulkanik (tanah tufa dan konglomerat), berangsur-angsur dari atas ke bawah terdiri dari lempung lanauan dan lanau pasiran dengan tebal lapisan antara 3 – 13,5 m. Dengan kondisi geografis seperti itu disadari bahwa, Jakarta termasuk wilayah
rawan banjir. Dalam siklus 5-6 tahunan Jakarta
memiliki potensi banjir cukup tinggi, terbukti pada tahun 2002, 2007 dan tahun 2013, 2014 terjadi banjir besar dengan kerugian yang besar pula. Mengingat Jakarta merupakan kota yang terbentuk secara alami, sehingga penataan kota tidak dapat dilakukan secara optimal khususnya dalam sistem tata air/drainase dan jalan. Sebagian besar tanah di Jakarta sudah menjadi hak milik atau dikuasai perorangan sehingga menyulitkan dalam penataan kota, karena memerlukan dana yang sangat besar untuk pembebasan lahan milik warga.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 17 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Gambar I.5 Peta Kemiringan Lereng Jabodetabek
Sumber : Perda No. 1 Th 2012 tentang RTRW Provinsi DKI Jakarta 2030
BAB I, hal 18 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
2. KONDISI DEMOGRAFIS Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Jakarta diperkirakan sebanyak 10.177.924 jiwa, terdiri dari laki-laki 5.115.357 jiwa dan perempuan 5.062.567 jiwa, dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan atau disebut rasio jenis kelamin (sex ratio) tercatat 101,04%. Angka tersebut menjelaskan bahwa di DKI Jakarta pada tahun 2015 penduduk laki – laki lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan perbandingan sekitar 101:100. Tabel I.3 Penduduk Provinsi DKI Jakarta 2012-2015
Berdasarkan Tabel 1.3, terlihat bahwa Laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta tahun 2015 sekitar 1,09 persen dengan kepadatan penduduk sebesar 15.370 jiwa/km2.
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
Grafik I.2 Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 75+ 70-75 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 600000
400000
200000 Laki-laki
0
200000
400000
600000
Perempuan
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 19 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Dari piramida penduduk di atas dapat dilihat bahwa komposisi penduduk DKI Jakarta, didominasi oleh penduduk usia produktif yakni 15 – 64 tahun sebesar 7.278.316 jiwa atau sebesar 71,51%. Persentase penduduk yang belum produktif yakni 0 – 14 tahun sebesar 2.523.715 jiwa atau 24,80%, sedangkan penduduk yang tidak produktif lagi/melewati masa pensiun berjumlah 375.893 atau 3,69%. Dengan demikian dependency ratio (DR) pada tahun 2015 sebesar 28,49% yang berarti dari 100 penduduk usia produktif DKI Jakarta akan menanggung secara ekonomi sebesar 28,49 penduduk usia tidak produktif.
3. KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Daerah 1) Ekspor Melalui DKI Jakarta Nilai ekspor melalui DKI Jakarta periode Januari-Desember 2015 mencapai 46.347,11 juta US $ atau lebih rendah 3,60 persen dari periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar 48.079,48 juta US $. Sepanjang periode 2015 tercatat nilai ekspor melalui DKI Jakarta tertinggi terjadi pada bulan Juni (4.216,67 juta US $) dan terendah terjadi di bulan Juli (3.297,64 juta US $). Menurunnya nilai ekspor melalui DKI Jakarta ini disebabkan belum pulihnya kondisi perekonomian global. Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan Juli 2015 mencapai 3.297,67 juta dollar Amerika, turun 21,81 persen dari nilai ekspor bulan Juni 2015 yang mencapai 4.216,67 juta dollar Amerika, dan juga lebih rendah 10,80 persen dibandingkan Juli 2014. Hal ini terjadi pada ekspor nasional yang juga mengalami penurunan
pada
bulan
Juli
2015
sebesar
15,53
persen
dibandingkan bulan Juni 2015, dan juga lebih rendah 19,23 persen dibandingkan Juli 2014??? Faktor pendorong dan penyebab
BAB I, hal 20 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.3 Ekspor Melalui DKI Jakarta 2015 (Juta US$)
4.500,00 4.000,00 3.500,00 3.000,00
2.500,00 2.000,00 1.500,00 1.000,00 500,00 Uraian Ekspor Produk melalui DKI Jakarta
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
3.607,75
3.720,71
3.821,63
3.600,44
4.163,04
4.070,18
3.877,19
4.216,67
3.297,64
3.936,04
4.099,91
3.935,91
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
2) Ekspor Produk DKI Jakarta Nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta pada tahun 2015 mencapai
11.544,14 juta US$, lebih rendah 0,02 persen bila
dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2014. Pada tahun 2014 nilai ekspor produk-produk DKI Jakarta sebesar 11.546,19 juta US$.??? faktor pendorong dan penyebabnya Ekspor
ini
mempunyai
pengaruh
langsung
terhadap
perekonomian Jakarta karena dihasilkan oleh unit usaha yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta. Persentase ekspor produk DKI Jakarta terbesar pada tahun 2015 dicapai pada bulan September yaitu sebesar 1.127,53 juta US $, atau naik sebesar 12,81 persen dibandingkan bulan Agustus 2015. Komoditas yang paling banyak diekspor pada bulan ini adalah golongan barang kendaraan dan bagiannya, perhiasan dan permata. Kedua jenis barang ini berkontribusi sebesar 43,65 persen terhadap total ekspor produk DKI Jakarta. Dan terendah pada bulan Juli yaitu sebesar 766,55 juta US $. Produk kendaraan dan bagiannya merupakan produk unggulan bagi DKI Jakarta. Secara grafis ekspor produk DKI Jakarta dapat dilihat pada grafik I.4 berikut. LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 21 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.4 Ekspor Produk DKI Jakarta 2015 (Juta US$) 1.200,00 1.000,00
800,00 600,00 400,00 200,00 Uraian Ekspor Produk DKI Jakarta
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
1.127,53
958,85
948,25
883,64
1.119,89
1.022,66
1.004,56
1.075,85
766,55
999,53
812,11
824,72
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
Adapun eskpor produk – produk DKI Jakarta menurut negara tujuan dapat dilihat pada Tabel 1.4
BAB I, hal 22 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Tabel I.4 Ekspor Produk-produk DKI Jakarta menurut Negara Tujuan
NEGARA TUJUAN ASEAN 1 Singapore 2 Philippines 3 Thailand 4 Malaysia 5 Vietnam Asean Lainnya ASIA 6 Saudi Arabia 7 China 8 India 9 Japan 10 Hongkong Asia Lainnya Australia dan Oceania 11 Australia Australia dan Oceania lainnya Amerika 12 United States Amerika Lainnya Total 12 Negara Lainnya Total
NILAI CIF (JUTA US$) 4.498,54 1.726,22 900,78 695,68 654,65 413,65 107,56 4.170,97 949,18 580,68 542,57 469,50 404,78 1.224,26 310,29 254,23 56,06 1.412,30 1.011,23 401,07 8.603,15 2.941,00 11.544,15
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
Sedangkan nilai ekspor produk DKI Jakarta menurut golongan barang dapat dilihat pada Tabel I.5 berikut.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 23 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Tabel I.5 Nilai Ekspor Produk DKI Jakarta Menurut Golongan Barang HS 2 Dijit, Desember 2015
GOLONGAN BARANG 1 Kendaraan dan Bagiannya 2 Perhiasan/Permata 3 Mesin-mesin/ Pesawat Mekanik 4 Pakaian Jadi Bukan Rajutan 5 Ikan dan Udang 6 Mesin/Peralatan Listrik 7 Barang-barang Rajutan 8 Tembaga 9 Plastik dan Barang dari Plastik 10 Lemak & Minyak Hewan/Nabati Total 10 Komoditi Lainnya Total Ekspor Produk DKI Jakarta
NILAI CIF (JUTA US$) 3.179,15 1.860,28 891,82 638,30 618,35 560,43 411,75 247,58 244,01 225,74 8.877,41 2.666,74 11.544,15
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016 lasan naik/turun per komoditas???
Sementara itu jika dilihat dari negara tujuan, diketahui bahwa selama beberapa tahun terakhir Singapura menjadi negara tujuan utama ekspor produk DKI Jakarta termasuk pada tahun 2015. Sementara bila ditinjau menurut komoditi, ekspor produk DKI Jakarta yang terbesar selama periode Januari – Desember 2015 adalah kendaraan dan bagiannya.
BAB I, hal 24 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.5 Nilai Ekspor Melalui DKI Jakarta dan Ekspor Produk DKI Jakarta Bulan Januari-Desember 2014 dan Januari-Desember 2015
3) Impor Nilai impor melalui DKI Jakarta periode Januari-Desember 2015 mencapai
71.154,56 juta US $
atau lebih rendah 15,92
persen dari periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar 84.628,51 juta US $. Sepanjang periode 2015 tercatat nilai impor melalui DKI Jakarta tertinggi terjadi pada bulan April (6.390,52 juta US $) dan terendah terjadi di bulan Juli (4.744,37 juta US $). Berdasarkan golongan penggunaan barang atau Broad Economic Category, nilai impor Januari-Desember 2015 untuk seluruh golongan mengalami penurunan dibandingkan dengan periode Januari-Desember 2014. Golongan penggunaan barang konsumsi mengalami penurunan 13,64 persen, penggunaan barang bahan baku dan penolong mengalami penurunan 14,08 persen dan penggunaan barang modal mengalami penurunan 21,48 persen. Dari ketiga jenis golongan tersebut, proporsi terbesar adalah nilai impor bahan baku dan penolong 67,99 persen.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 25 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.6 Impor Melalui DKI Jakarta 2015 (Juta US$) 7.000,00 6.000,00 5.000,00 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 Uraian Impor melalui DKI Jakarta
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
6.013,05
6.044,04
6.278,83
6.049,10
6.297,11
6.390,52
5.611,40
6.216,95
4.744,37
6.161,88
5.667,87
5.679,43
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
Adapun impor yang dilakukan melalui DKI Jakarta dapat dilihat pada Grafik I.7 berikut. Impor turun kenapa? Dilihat secara nasional? Grafik I.7 Impor Melalui DKI Jakarta 2009-2015 (Juta US$) 100.000,00 90.000,00 80.000,00
70.000,00 60.000,00 50.000,00 40.000,00 30.000,00 20.000,00
10.000,00 Uraian Impor melalui DKI Jakarta
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
48.099,00
70.069,00
88.874,00
96.926,00
90.108,00
84.628,51
71.154,56
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
BAB I, hal 26 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Sedangkan nilai impor melalui DKI Jakarta menurut golongan barang dapat dilihat pada Tabel I.6 berikut. Tabel I.6 Nilai Impor Melalui DKI Jakarta menurut Golongan Barang HS 2 Dijit Tahun 2015
GOLONGAN BARANG
NILAI CIF (JUTA US$)
1 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 2 Mesin/Peralatan Listrik 3 Kendaraan dan Bagiannya 4 Plastik dan Barang dari Plastik 5 Besi dan Baja 6 Bahan Bakar Mineral 7 Bahan Kimia Organik 8 Perangkat Optik 9 Kapas 10 Benda-benda dari Besi dan Baja Total 10 Komoditi Lainnya Total Impor Melalui DKI Jakarta
13.169,04 11.090,61 4.682,01 4.444,29 3.578,94 2.409,41 2.002,22 1.567,84 1.472,93 1.339,32 45.756,61 25.397,95 71.154,56
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
Selain nilai impor melalui DKI Jakarta menurut golongan Barang HS, untuk memberikan informasi tentang impor yang lebih lengkap maka berikut disajikan data impor melalui DKI Jakarta menurut negara asal pada Tabel I.7 berikut.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 27 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Tabel I.7 Impor Melalui DKI Jakarta menurut Negara Asal Tahun 2015
NEGARA ASAL ASEAN 1 Singapore 2 Thailand 3 Malaysia 4 Vietnam Asean Lainnya ASIA 5 China 6 Japan 7 Korea, Republic Of 8 Taiwan, Province Of China 9 Hongkong Asia Lainnya AUSTRALIA dan OCEANIA 10 Australia Australia dan Oceania Lainnya AMERIKA 11 United States Amerika Lainnya EROPA 12 Germany Eropa Lainnya Total 12 Negara Lainnya Total
NILAI CIF (JUTA US$) 17.254,99 5.216,71 5.717,84 2.707,20 2.314,30 1.298,94 38.381,74 17.063,49 10.540,44 5.005,14 2.107,39 1.352,45 2.312,83 2.292,97 1.855,24 437,73 5.706,10 4.115,88 1.590,22 7.619,66 2.180,35 5.439,31 60.176,43 10.978,13 71.154,56
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
apa berubah negara pengimpornya? Produk apa yg berubah? Selanjutnya Impor Melalui DKI Jakarta Menurut Golongan Penggunaan Barang dapat dilihat pada Grafik I.8 berikut.
BAB I, hal 28 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.8 Impor Melalui DKI Jakarta Menurut Golongan Penggunaan Barang, Januari-Desember 2014 dan Januari-Desember 2015
60.000,00 50.000,00 40.000,00 30.000,00 20.000,00 10.000,00 Januari-Desember 2014 Barang Konsumsi
Uraian Barang Konsumsi Bahan Baku & Penolong Barang Modal
Bahan Baku & Penolong
Januari-Desember 2014
Januari-Desember 2015 Barang Modal
Januari-Desember 2015 7.109,12 56.311,46 21.184,22
6.139,53 48.381,26 16.633,77
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
Selain ekspor dan impor, potensi daerah juga dapat dilihat dari gambaran tingkat kunjungan pariwisata. Sebagai kota tujuan wisata, DKI Jakarta memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti hotel, tempat perbelanjaan dan objek wisata yang beragam. Disamping itu, inisiatif dan upaya berbagai kalangan untuk menyelengarakan event tetap berskala internasional, seperti Jakarta International Java Jazz, Indonesia Fashion Week, Jakarta Fashion and Food Festival dan event internasional lainnya menjadi alasan wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Jakarta. Jumlah wisman yang berkunjung ke DKI Jakarta pada tahun 2015 meningkat sebesar 2,16 persen yaitu sebesar 2,37 juta kunjungan jika dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 2,32 juta kunjungan. Secara grafis kunjungan wisatawan mancanegara dapat dilihat pada Grafik I.9 berikut.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 29 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.9 Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung ke DKI Jakarta 2015 (Ribu Kunjungan) 300,00 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 Uraian Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Ribu Kunjungan)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
174,50
178,10
208,20
166,80
195,20
179,50
179,80
258,90
217,90
203,40
223,10
186,80
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
Kenapa naik/turun secara bulanan? Adapun jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DKI Jakarta selama 7 tahun terakhir dapat dilihat pada Grafik I.10 berikut. Grafik I.10 Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung ke DKI Jakarta 2009-2015 (Juta Kunjungan) 2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
2009 Uraian Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Juta Kunjungan)
2010
2009
2011
2010 1,45
2012
2011 1,89
2013
2012 2,00
2014
2013 2,13
2015
2014 2,31
2015 2,32
2,37
Sumber : BPS Provinsi DKI Jak arta 2016
BAB I, hal 30 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
b. Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian DKI Jakarta tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (tahun dasar 2010) mencapai 1.983,42 triliun rupiah dan PDRB perkapita per tahun mencapai 194,87 juta rupiah. Ekonomi DKI Jakarta tahun 2015 tumbuh sebesar 5,88 persen, melambat dibanding tahun 2014 sebesar 5,95 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa keuangan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,72 persen, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 10,07 persen dan Transportasi Pergudangan sebesar 8,99 persen. Struktur perekonomian DKI Jakarta menurut lapangan usaha tahun 2015 didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (16,65 persen); Industri Pengolahan (13,84 persen); Konstruksi (13,16 persen) dan Jasa Keuangan dan Asuransi (10,35 persen). Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2015, Keuangan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,09 persen; diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar 0,94 persen; dan Industri Pengolahan sebesar 0,65 persen. Grafik I.11 Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta dan Nasional 2008-2015 (Persen) 7,00 6,00 5,00
4,00 3,00 2,00 1,00 2009
2010
2011
2012 DKI Jakarta
Uraian DKI Jakarta Nasional
2009
2010 5,02 4,63
2011 6,50 6,20
2013
2012 6,73 6,48
2014
2015
Nasional
2013 6,53 6,23
2014 6,11 5,78
2015 5,95 5,01
5,88 4,79
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 31 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
c. Inflasi Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan
spekulasi,
sampai
termasuk
juga
akibat
adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Inflasi di DKI Jakarta selama tahun 2015 adalah sebesar 3,30 persen, lebih rendah dari inflasi tahun 2014 yaitu 8,95 persen. Serta berada dalam kisaran sasaran inflasi 2015 yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar empat plus minus satu persen (yoy). Pencapaian sasaran inflasi tersebut tidak terlepas dari kebijakan pengendalian inflasi yang ditempuh oleh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah, melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Melalui peningkatan produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan berbagai distorsi harga bahan pangan, dan didukung oleh reformasi subsidi berupa penyesuaian harga bahan bakar minyak dan LPG 12 kilogram serta penyesuaian tarif listrik, di tengah menurunnya harga minyak dan gas global. Selain itu, inflasi DKI Jakarta tahun 2015 ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional sebesar 3,35 persen. Hal tersebut didorong oleh lebih rendahnya harga komoditas kelompok administered prices, terutama untuk komoditas yang terkait dengan energi, seperti bensin, solar, dan bahan bakar rumah tangga. Perkembangan ini juga berdampak pada turunnya tarif dalam sub kelompok transportasi, terutama pada angkutan udara dan angkutan antar kota. Relatif lebih rendahnya inflasi 2015 dari 2014 juga didorong oleh aktivitas perekonomian Jakarta yang juga lebih rendah dari tahun sebelumnya yang disebabkan terbatasnya tekanan inflasi dari sisi permintaan masyarakat.
BAB I, hal 32 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.12 Inflasi DKI Jakarta dan Nasional (%)
9,00
8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 2009
2010
2011
2012 DKI Jakarta
Uraian DKI Jakarta Nasional
2009
2010 2,34 2,78
2011 6,21 6,96
2013
2014
2015
Nasional
2012 3,97 3,79
2013 4,52 4,30
2014 8,00 8,38
2015 8,95 8,36
3,30 3,35
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
Grafik I.13 Perkembangan Inflasi DKI Jakarta Desember 2014 – Desember 2015 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 Des-14
Jan-15
Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15
Des-14
Jan-15
Feb-15
Jul-15
Agt-15
Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15
(0,50) (1,00) Uraian Perkembangan Inflasi
2,74
(0,41)
0,24
Mar-15 0,19
Apr-15 0,27
Mei-15 0,34
Jun-15 0,35
Jul-15 0,97
Agt-15 0,51
Sep-15 0,01
Okt-15 (0,05)
Nov-15 0,12
Des-15 0,72
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 33 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
Terjadinya deflasi di Bulan Januari 2015 disebabkan kebijakan Pemerintah menurunkan harga bensin dan solar, pertamax, dan tarif angkutan dalam kota. Selanjutnya dari empat sub kelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu sub kelompok mengalami deflasi, yaitu: sub kelompok transportasi 5,26 persen; satu sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok sarana dan penunjang transportasi 0,75 persen. Sedangkan dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks, yaitu: sub kelompok komunikasi dan pengiriman; serta sub kelompok jasa keuangan. Deflasi juga terjadi pada bulan Oktober disebabkan turunnya harga-harga pada kelompok bahan makanan. Dimana kelompok bahan makanan mengalami deflasi paling besar sebesar 1,16 persen yang dipengaruhi terutama oleh koreksi harga aneka daging dan aneka cabai yang masih berlanjut pada bulan Oktober 2015. Perkembangan inflasi DKI Jakarta tahun 2015 menunjukkan inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli 2015 yang terjadi karena ada kenaikan harga di seluruh indeks kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa merupakan komponen utama penyumbang inflasi di bulan Juli 2015. Dampak
siklus
Ramadhan
dan
lebaran
mengakibatkan
peningkatan inflasi dari bulan sebelumnya sebesar 0,62% menjadi sebesar 0,97% pada bulan Juli. Lebih jauh, tingkat inflasi inti (yoy) memiliki pola yang berbeda. Untuk pertama kali dalam empat bulan terakhir, inflasi inti (yoy) lebih rendah dari batas maksimal target inflasi BI. Hal ini menandakan bahwa dampak siklus permintaan lebaran dan Ramadhan tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu atau terjadinya penurunan permintaan aggregat dalam perekonomian. Dengan fakta bahwa inflasi dari harga barang bergejolak merupakan kontributor utama meningkatnya inflasi bulan Juli mencerminkan lemahnya sisi penawaran dengan permintaan yang cenderung stagnan.
BAB I, hal 34 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.14 Laju Inflasi DKI Jakarta Tahun 2015 menurut Kelompok Pengeluaran
7,01
8,00 7,00 6,00
4,92
4,86
4,75
4,01
5,00
3,52
3,30
4,00 3,00 2,00 1,00 (1,00) (1,30)
(2,00)
Uraian 2014
Umum
BahanMakanan 3,30
4,86
Makanan Jadi, Minuman, Rokok &Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar
7,01
3,52
Sandang
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kesehatan 4,92
4,75
4,01
Transp, Kom, dan Jasa Keuangan (1,30)
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016
Kenapa bagian transportasi deflasi???
4. KONDISI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Pengukuran keberhasilan pembangunan suatu negara tidak hanya ditandai oleh tingginya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup kualitas manusianya. Oleh karena itu, konsep pengukuran keberhasilan pembangunan harus berorientasi kepada pelakunya (manusia atau masyarakatnya), yaitu bagaimana pertumbuhan ekonomi mampu dirasakan seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kualitas masyarakat sebagai manusia. Pembangunan manusia yang mencakup tiga dimensi pokok yaitu kesehatan (umur panjang), pendidikan (pengetahuan) dan daya beli (standar kehidupan layak) dapat dilihat dari perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di suatu wilayah. Mulai tahun 2014, IPM dihitung menggunakan metode baru, mengikuti rekomendasi dari United Nations Development Programme (UNDP). Perubahan metode tersebut adalah pada penggunaan variabel rata-rata lama sekolah serta indeksnya dihitung dengan rata-rata geometrik. Nilai IPM DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 78,39 adalah yang tertinggi diantara Provinsi lainnya. Angka Harapan Hidup (AHH) adalan 72,27 tahun
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 35 dari 37
BAB I PENDAHULUAN
lebih. Angka tersebut masih dibawah AHH Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masing-masing mencapai 74,5 tahun dan 73,9 tahun (BPS, 2015). Harapan Lama Sekolah (HLS) adalah lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS penduduk DKI Jakarta adalah selama 12,38 tahun atau di atas SLTA. Sementara Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) tercatat hanya mencapai 10,54 tahun atau artinya tidak sampai tamat SLTA. Rata-rata pengeluaran per kapita di DKI Jakarta tahun 2014 mencapai hampir Rp17.000.000,00 atau sekitar Rp1.400.000,00 per bulan per orang. Bila rata-rata satu rumah tangga terdiri dari 4 orang, maka besarnya pengeluaran
per
bulan
per
rumah
tangga
adalah
mendekati
Rp6.000.000,00. Angka IPM Kota Jakarta Selatan adalah yang paling tinggi diantara wilayah lainnya di Jakarta. Sementara untuk indeks pendidikan, yang diwakili oleh indikator HLS dan RLS, Kota Jakarta Timur menempati posisi yang paling tinggi se-DKI Jakarta. Gambar I.6 Indeks Pembangunan Manusia
BAB I, hal 36 dari 37
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Grafik I.15 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Wilayah Kota/Kab
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB I, hal 37 dari 37
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH Berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017, visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan prioritas daerah dapat digambarkan secara grafis sebagai berikut : Gambar II.1 Skema Penjabaran Visi Misi RPJMD 2013-2017
Sumber : RPJMD 2013 - 2017
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 1 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun penjelasan untuk masing-masing elemennya dapat diuraikan sebagai berikut :
A. VISI DAN MISI 1. VISI Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 adalah “JAKARTA BARU, KOTA MODERN YANG TERTATA RAPI, MENJADI TEMPAT HUNIAN YANG LAYAK DAN MANUSIAWI, MEMILIKI MASYARAKAT YANG BERKEBUDAYAAN, DAN DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERORIENTASI PADA PELAYANAN PUBLIK”. Visi pembangunan jangka menengah diatas dapat dijelaskan bahwa Kota Jakarta adalah: a)
Ibukota NKRI yang sejajar dengan kota lain di dunia dan berdaya saing global.
b)
Kota yang dapat menjamin kehidupan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
c)
Kota berbudaya yang didukung oleh masyarakat produktif dan sejahtera.
d)
Kota yang dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan transparan dalam rangka menyediakan pelayanan publik yang berkualitas.
2. MISI Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut : a)
Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah;
b)
Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lainlain;
c)
Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota;
BAB II, hal 2 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
d)
Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota;
e)
Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. Misi yang diemban untuk mencapai visi dikelompokan ke dalam 4
(empat) pilar pembangunan yaitu Pilar Ekonomi, Sosial, Lingkungan Hidup dan Aparatur yang penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Misi Pertama: Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Bahwa untuk misi kesatu, pada kalimat ”Jakarta kota modern yang tertata rapi”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dalam pengembangan perekonomian kota yang difokuskan pada penataan ruang ekonomi, infrastruktur ekonomi dan sistem distribusi logistik
yang
pada
gilirannya
akan
mendukung
peningkatan
perekonomian kota dengan penjelasan : 1) Lingkup penataan ruang ekonomi meliputi penataan ruang dengan memperbesar lahan untuk kawasan ekonomi perdagangan dan jasa serta meminimalisir kawasan industri yang tidak bersifat industri teknologi tinggi (hi-tech); 2) Lingkup
infrastruktur
ekonomi
meliputi
pengembangan
jalan,
jembatan, angkutan umum, bandara, pelabuhan, Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK),
pengembangan
Transit sistem
Oriented
pengendalian
Development banjir
dan
(TOD), drainase,
pengembangan sistem air minum beserta sumber air bakunya, pengelolaan air limbah, pemanfaatan air tanah, permukiman dan energi; 3) Lingkup sistem distribusi logistik meliputi pengembangan Terminal Agro, terminal beras dan bahan pokok lainnya. Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari persaingan antar kota-kota secara global. Begitu pula, Kota Jakarta sebagai Ibukota NKRI tidak saja menjadi barometer keberhasilan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 3 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
pembangunan bagi kota-kota di Indonesia, namun harus mampu bersaing dengan kota-kota lain di dunia. Sedikitnya kota Jakarta harus berorientasi pada kota pintar (smart city) yang memperhatikan tiga hal penting untuk meningkatkan daya saing kota, yaitu: perkembangan perekonomian kota yang dapat dilihat dari kegiatan jasa-perdagangan dan arus investasi, pembangunan kota yang memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan dan kehidupan sosial kemasyarakatan yang kondusif, serta penggunaan energi yang bijaksana dan ramah lingkungan. Pengembangan kota Jakarta sebagai kota modern dilaksanakan berdasarkan potensi sumberdaya manusia dan ciri khas yang dimilikinya. Membangun kota Jakarta dengan potensi ekonomi dan bisnis yang dimilikinya dilakukan dengan memperhatikan positioning kota, differensiasi dan branding atas produk-produk yang dimiliki kota Jakarta. Selain itu pembangunan kota Jakarta harus memperhatikan keberlanjutan di masa depan melalui perwujudan tata ruang kota yang rapi dan konsisten. Sementara untuk kalimat ”konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah”, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan penataan ruang yang merupakan penguatan Pilar Aparatur yang difokuskan pada bersih dan transparannya aparat dalam pengambilan keputusan tentang pemanfaatan ruang serta enforcement terhadap pelanggaran peraturan tata ruang dan bangunan mengingat pengembangan wilayah kota yang harus mengacu pada rencana pola dan struktur ruang agar terwujud ruang kota yang aman, nyaman dan berkualitas. Pengendalian pemanfaatan ruang kota terus ditingkatkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan pembangunan ruang kota yang tidak sesuai rencana tata ruang. Upaya perwujudan kota Jakarta sebagai kota yang kompak (compact city) akan terus didorong melalui pengembangan kawasan-kawasan strategis ekonomi yang terpadu dan pengembangan kawasan-kawasan transit oriented development di sepanjang jalur transportasi massal.
BAB II, hal 4 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
b.
Misi Kedua: Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain Bahwa
untuk
misi
kedua,
pada
hakikatnya
merupakan
pelaksanaan dari sasaran Pilar Lingkungan Hidup yang berarti akan difokuskan
pada
infrastruktur
infrastruktur
banjir,
peningkatan
dan
manajemen
kualitas
rumah
transportasi, rakyat
dan
infrastruktur pengelolaan sampah dan air. Meskipun kota Jakarta telah berkembang pesat sebagai pusat perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai masalah dan ancaman kerusakan lingkungan yang dapat mengancam keberlanjutan pembangunan kota di masa depan. Berbagai masalah menahun yang masih sering terjadi antara lain banjir, kemacetan, permukiman kumuh, dan sampah. Kegagalan mengatasi masalah diatas dapat mengakibatkan penurunan daya saing dan daya tarik kota yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kota. Banjir dan genangan merupakan permasalahan yang perlu diantisipasi secara tepat oleh seluruh pemangku kepentingan pembangunan Jakarta karena hal ini dapat mengakibatkan dampak besar dan merugikan masyarakat. Banjir yang terjadi di Kota Jakarta selain disebabkan karena faktor alam juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan seperti membuang sampah di sungai dan selokan dan membangun hunian di bantaran sungai. Selain itu pemeliharaan saluran drainase juga dirasakan masih kurang optimal sehingga menyebabkan tidak lancarnya aliran air di sungai dan saluran. Kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta semakin lama semakin parah. Hal ini disebabkan kapasitas jalan yang tidak mencukupi, keterbatasan ketersediaan angkutan umum, tidak terintegrasinya sistem dan jaringan transportasi, serta ketidak disiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Pesatnya pertumbuhan kendaraan tidak dapat diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan yang memadai
sehinga
kelancaran
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
lalu
lintas
menurun.
Titik-titik
BAB II, hal 5 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
kemacetan baru, muncul dihampir seluruh wilayah Jakarta setiap tahunnya. Disisi lain, pengembangan sistem transportasi yang berbasis angkutan massal dirasakan masih sangat terbatas, sehingga ketergantungan terhadap kendaraan pribadi masih sangat tinggi. Kemacetan yang terjadi di Jakarta telah menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perekonomian kota. Kota Jakarta juga masih dihadapkan pada masalah permukiman kumuh dan kualitas lingkungan permukiman kota yang semakin menurun. Penanganan permukiman kumuh merupakan masalah prioritas yang perlu mendapat perhatian khusus. Kondisi saat ini menunjukkan
masih
rendahnya
aksesibilitas
masyarakat
berpenghasilan rendah terhadap hunian yang sehat dan tertata. Penanganan kawasan permukiman kumuh tidak saja menjadi tugas dari pemerintah daerah, tapi juga merupakan tugas dari seluruh pemangku kepentingan. Pengelolaan Sampah saat ini masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan
secara
pengelolaan
sampah
konfensional,
terpadu
sehingga
masih
dan
berkelanjutan.
difokuskan
kedepan
perlu
pada
Selama
ini
pengelolaan
diupayakan
untuk
mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan canggih, agar sampah yang ada dapat pula dimanfaatkan untuk didaur ulang, digunakan kembali serta sebagai alternatif untuk menghasilkan sumber energi. Kebutuhan sumber air baku yang masih tergantung dari Waduk Jatiluhur dan dari Tangerang dalam jangka panjang perlu diantisipasi dengan mencari sumber-sumber air baku yang terbarukan. Pemerintah
Kota
Jakarta
telah
berkomitmen
untuk
mengentaskan berbagai permasalahan yang selalu terjadi dan merugikan
masyarakat
melalui
pembangunan
kota
yang
berketahanan, antara lain dengan membangun tanggul raksasa dalam konsep Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS), dukungan anggaran tahunan yang signifikan, serta menggali sumbersumber pendanaan potensial lainnya.
BAB II, hal 6 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
c.
Misi Ketiga: Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota Bahwa
untuk
misi
ketiga,
pada
hakikatnya
merupakan
pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan infrastruktur perumahan rakyat yang dilengkapi dengan fasilitas sosial lainnya dan peningkatan ruang publik berupa taman, taman interaktif dan hutan kota. Pemenuhan hunian dan ruang publik yang layak merupakan kebutuhan dasar yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh semua warga kota. Ketersediaan hunian dan lingkungan permukiman yang
baik
merupakan
prasyarat
penting
dalam
membangun
sumberdaya manusia yang berkualitas. Masalah utama dalam penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau bagi warga masyarakat
di
penyediaannya
Jakarta belum
adalah dapat
keterbatasan sesuai
lahan,
dengan
sehingga
kebutuhannya.
Disamping itu, kemauan masyarakat untuk tinggal di rumah susun juga masih rendah. Pembangunan kota Jakarta kedepan harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan hunian dan ruang publik yang terjangkau bagi warga kotanya. Pemerintah Kota harus mengembangkan skemaskema penyediaan rumah yang layak dan terjangkau baik dengan dukungan program dan kegiatan daerah maupun kerjasama dengan pemerintah pusat dan perusahaan melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta penyediaan ruang publik yang memadai. d.
Misi Keempat: Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran,
tetapi
juga
sekaligus
memiliki
kesadaran
dalam
memelihara kota Bahwa untuk misi keempat, pada hakikatnya juga merupakan pelaksanaan dari sasaran Pilar Sosial yang akan difokuskan pada peningkatan kesadaran kehidupan berbudaya dan pendidikan bagi warga kota, peningkatan kualitas masyarakat yang disiplin, ramah,
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 7 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
harmonis dalam kemajemukan, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara kota. Selain itu juga difokuskan pada pengembangan infrastruktur kebudayaan untuk meningkatkan identitas budaya kota Jakarta seperti penyelenggaraan event budaya bertaraf internasional, revitalisasi kota tua dan kawasan budaya, serta pengembangan area-area untuk penyaluran kreativitas seni dan budaya masyarakat. Karakter budaya betawi juga terus diperkuat melalui penerapan dalam arsitektur bangunan dan karakter kota, pengembangan pusat-pusat dan kawasan budaya betawi. Kota Jakarta selain mempunyai fungsi sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia juga mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat kegiatan politik, sosial dan budaya. Dengan fungsinya yang beragam, kota Jakarta menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari luar untuk datang mencari pekerjaan dan tinggal di Jakarta, sehingga pertambahan penduduk kota Jakarta akibat migrasi terus meningkat. Banyaknya penduduk yang datang dari berbagai latar belakang suku dan budaya menjadikan Kota Jakarta menjadi kota dengan multi etnis dan budaya. Di sisi lain para pendatang dengan tingkat pendidikan dan keterampilan terbatas akan menimbulkan masalah perkotaan seperti terjadinya konflik sosial, penyandang masalah kesejahteraan sosial, pola konsumsi yang tinggi, ketidakdisiplinan masyarakat, serta menambah tingginya persaingan antar individu. Heterogenitas masyarakat Jakarta selain dapat menjadi potensi pembangunan, dapat pula dipandang sebagai pemicu terjadinya konflik yang bersifat primodial atau antar kelompok dan golongan. Sebagian dari mereka sangat fanatik terhadap kelompoknya sendiri dan menganggap kelompok lain sebagai saingan atau musuhnya. Kondisi ini dapat menimbulkan konflik dan ketegangan dalam masyarakat sehingga mudah emosi dan terprovokasi yang dapat berkembang menjadi perkelahian masal antar warga masyarakat. Konflik sosial semacam ini sering terjadi di sejumlah wilayah dengan
BAB II, hal 8 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
latar belakang dan penyebabnya yang kadang-kadang sangat sederhana. Pemberdayaan
kelompok-kelompok
dan
organisasi
kemasyarakatan dalam kegiatan yang bernilai positif menjadi salah satu solusi yang diambil oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi. Namun demikian konflik yang terjadi belum sepenuhnya dapat dihilangkan karena masih ada konflik yang terjadi akibat permasalahan yang lebih kompleks yaitu kemiskinan atau tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk memperkuat daya saing wilayahnya, pembangunan Provinsi
DKI
Jakarta
akan
diarahkan
untuk
mengedepankan
pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pemberdayaan masyarakat dan perkuatan daya saing wilayah yang di dukung oleh kondisi yang aman dan damai,persebaran penduduk yang merata serta pemerataan pembangunan di segala bidang. e.
Misi
Kelima:
Membangun
pemerintahan
yang bersih
dan
transparan serta berorientasi pada pelayanan publik Bahwa
untuk
misi
kelima,
pada
hakikatnya
merupakan
pelaksanaan dari sasaran Pilar Aparatur yang difokuskan pada kejelasan fungsi regulator dan operator melalui penataan organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan,
Kota/kabupaten
pengurusan
perijinan,
dan
administrasi
Provinsi
serta
kependudukan,
kemudahan pelayanan
kesehatan dan pendidikan. Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik merupakan upaya yang perlu didorong untuk menunjang perwujudan kota Jakarta sebagai kota modern dan berdaya saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi pembangunan jangka menengah daerah, dimana
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 9 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
salah satu upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik adalah melalui reformasi birokrasi. Secara
umum
reformasi
birokrasi
mencakup
penataan
kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, tata laksana dan manajemen, akuntabilitas kinerja aparatur, pengawasan, pelayanan publik, budaya kerja produktif, efektif dan efisien, disamping juga melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Reformasi birokrasi di Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah dimulai dengan penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai (rekruitmen) secara online,
peningkatan
koordinasi
pengawasan
dan
pemahaman
akuntabilitas aparatur, pengaturan mekanisme, sistem dan prosedur ketatalaksanaan yang tidak berbelit-belit, serta penciptaan pelayanan publik yang prima dan berkualitas, disamping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi antara perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, monitoring dan evaluasi serta pengawasan. Dalam pelaksanaan pemerintahan, kelembagaan organisasi serta tata kelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih dirasa belum optimal,
baik
dalam
proses
pelaksanaan
pembangunan
dan
pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Pelayanan Terpadu Satu Atap yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan pelayanan, perencanaan dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah, pemungutan pajak, proses penyediaan barang dan jasa, dan pelayanan administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat diakses secara online melalui sistem informasi. 3. TUJUAN DAN S ASAR AN PER MISI Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam
mendukung
pelaksanaan
misi,
untuk
mewujudkan
visi
pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan dan sasaran pembangunan sesuai masing-masing misi dijabarkan sebagai berikut :
BAB II, hal 10 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
a.
Misi Pertama : Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah 1) Tujuan a) Mengembangkan produk ekonomi dan bisnis kota Jakarta sesuai dengan potensi dan ciri khasnya yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. b) Mewujudkan
penataan
ruang
kota
yang
terpadu
dan
berkelanjutan. 2) Sasaran a) Berkembangnya aktivitas ekonomi perdagangan dan jasa pada Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder terutama yang ditetapkan dalam RTRW; b) Berkembangnya
kawasan-kawasan
Transit
Oriented
Development (TOD) yang memadukan berbagai fungsi dan sarana kota dengan mudah; c) Tersedianya ruang untuk pedagang informal pada kawasan perkantoran dan perniagaan kota; d) Meningkatnya investasi ekonomi kota yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan tumbuhnya kelembagaan ekonomi lokal; e) Tersedianya stok dan distribusi pangan untuk mendukung aktivitas ekonomi kota; f) Tersedianya fasilitas internet secara merata di ruang publik; g) Tersedianya
infrastruktur
energi
dan
kelistrikan
untuk
mendukung pembangunan kota; h) Tersedianya rencana tata ruang kota yang berkualitas dengan memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan; i) Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kota yang konsisten.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 11 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
b.
Misi Kedua : Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain 1) Tujuan a) Menyediakan infrastruktur kota yang handal untuk mengatasi masalah menahun; b) Mendorong pembangunan kota yang berwawasan lingkungan dan berketahanan dalam menghadapi resiko bencana dan dampak perubahan iklim.
2) Sasaran a) Tersedianya sistem transportasi perkotaan yang terpadu dan memadai untuk melayani pergerakan orang dan barang; b) Tersedianya jaringan jalan dan jembatan dengan kualitas yang mantap untuk melayani sirkulasi dari/ke dalam kota; c) Tersedianya sistem tata air yang optimal dalam mendukung upaya pengendalian banjir, banjir rob dan dampak perubahan iklim lainnya; d) Tersedianya pengelolaan air limbah domestik secara optimal; e) Tersedianya sistem penyediaan air minum perpipaan yang melayani semua wilayah kota; f) Tersedianya pengelolaan sampah terpadu dan berwawasan lingkungan pada tingkat kota dan kawasan permukiman; g) Berkurangnya pencemaran lingkungan (air, tanah dan udara) di wilayah kota Jakarta; h) Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dan kelembagaan pemerintah daerah dalam upaya pengurangan resiko bencana dan dampak perubahan iklim.
BAB II, hal 12 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
c.
Misi Ketiga : Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota 1) Tujuan Menyediakan hunian dan ruang publik yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. 2) Sasaran a) Tersedianya rumah layak dan terjangkau untuk semua kelompok masyarakat; b) Tertatanya kawasan permukiman yang layak bagi masyarakat (perbaikan kampung); c) Meningkatnya luasan dan kualitas ruang terbuka hijau publik dan privat di Jakarta.
d.
Misi Keempat : Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran,
tetapi
juga
sekaligus
memiliki
kesadaran
dalam
memelihara kota 1) Tujuan a) Mengembangkan budaya kota yang multikultur dan berbasis potensi lokal; b) Menjadikan masyarakat DKI Jakarta yang sejahtera, berakhlak mulia, disiplin dan partisipatif dalam memelihara kota 2) Sasaran 1) Berkembangnya
budaya
kota
multikultur
yang
berbasis
komunitas; 2) Tersedianya pusat-pusat kebudayaan di semua wilayah kota Jakarta; 3) Terwujudnya upaya revitalisasi kawasan bersejarah kota sebagai daya tarik wisata kota; 4) Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pembangunan kota; 5) Meningkatnya pelayanan dan perlindungan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat kota terutama kaum marginal dan rentan;
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 13 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
6) Meningkatnya peran olahraga dalam pembangunan kualitas kehidupan masyarakat; 7) Meningkatnya kualitas dan perlindungan ketenagakerjaan; 8) Meningkatnya kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA); 9) Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
dalam
menjaga
ketentraman dan ketertiban kota;
e.
Misi Kelima : Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik 1) Tujuan a) Mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, bersih dan transparan; b) Meningkatkan
pelayanan
publik
prima
bagi
seluruh
masyarakat; c) Meningkatkan kesehatan masyarakat dan tingkat pendidikan masyarakat; d) Mengendalikan pertumbuhan penduduk alami. 2) Sasaran a) Meningkatnya penataan kelembagaan yang tepat ukuran dan kewenangan yang jelas dan tidak tumpang tindih; b) Meningkatnya
ketersediaan SDM Pemprov
yang sesuai
dengan kompetensinya; c) Meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan partai politik dalam pembangunan demokrasi dan politis yang kondusif; d) Meningkatnya
peran
serta
masyarakat
dan
pemangku
kepentingan dalam proses pembangunan; e) Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada semua lapisan masyarakat; f) Meningkatnya pelayanan pajak dan pelayanan perijinan yang transparan dan akuntabel dengan memanfaatkan teknologi informasi;
BAB II, hal 14 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
g) Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan
bagi semua
masyarakat; h) Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat; i) Terkendalinya pertumbuhan penduduk.
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi DKI
Jakarta
Tahun
2013-2017,
maka
Pemerintah
Daerah
akan
melaksanakannya melalui 5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi pembangunan daerah. Sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun atau selama periode RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017. Arah kebijakan akan mengarahkan pilihan-pilihan strategi agar selaras dengan arahan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Arah kebijakan pembangunan tahun 2015 merupakan lanjutan dari tahun 2014 yang merupakan pelaksanaan RPJMD 2013 – 2017. Penanganan permasalahan pembangunan yang mendesak seperti, banjir, transportasi, permukiman kumuh dan prasarana kota lainya terus dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan adanya penyelesaian yang komprehensif terhadap pemasalahan
tersebut.
Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
dan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat terus dilaksanakan dengan terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem dan mekanisme pelayan yang diberikan. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang profesional dan kredibel serta penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik terus dilakukan agar terwujud pemerintahan daerah yang bersih dan berwibawa.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 15 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
Selain terus melakukan upaya penanganan diatas, pada tahun kedua pelaksanaan RPJMD Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 – 2017 ini diarahkan juga pada pengembangan budaya dalam pembangunan daerah melalui berbagai program dan kegiatan untuk mendorong pengembangan budaya dalam kegiatan sehari-hari.
Upaya
untuk
mendorong
peran
serta
masyarakat
dalam
pembangunan daerah perlu terus ditingkatkan dengan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan, peningkatan peran pemuda dan pembinaan keolahragaan yang melibatkan masyarakat. Reformasi birokrasi secara menyeluruh akan dilaksanakan dalam semua aspek pemerintahan daerah sehingga terjadi percepatan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Hubungan antara misi dengan strategi dan arah kebijakan dapat dijabarkan pada tabel berikut ini: Tabel II.1 Strategi dan Arah Kebijakan Provinsi DKI Jakarta
MISI
1 : Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta
konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
Peningkatan dan pemantapan fungsi Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder
1
2
Pengembangan baru Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder secara hirarkis
1
BAB II, hal 16 dari 47
Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup, dan Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan intensitas pusat kegiatan primer dan sekunder, yang berwawasan lingkungan antara lain melalui Pengembangan Kawasan Ekonomi khusus Marunda Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan, Urusan Lingkungan Hidup dan Urusan Perdagangan : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai antara lain melalui Pengembangan Kawasan Tanah Abang, Pengembangan kawasan Segitiga Emas Setiabudi, Pengembangan kawasan Manggarai, Pengembangan kawasan Jatinegara, Pengembangan kawasan Bandar Kemayoran, Pengembangan kawasan Dukuh Atas, Pengembangan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
2
3
Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) pada jalur sepanjang sistem angkutan massal
1
2
4
Penyediaan ruang bagi sektor informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan
1
5
Pembangunan mall khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) Revitalisasi pasar tradisional dengan tidak menggusur PKL Pengembangan kelembagaan koperasi dan UKM untuk mendukung formalisasi dari ekonomi informal
1
6
7
1
1
2
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
kawasan Mangga Dua, Pengembangan kawasan Sentra Primer Barat, Pengembangan kawasan Sentra Primer Timur, Pengembangan kawasan Pulau Tidung Urusan Penataan Ruang, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perhubungan dan Urusan Lingkungan Hidup : Memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai melalui Persiapan pembangunan Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : mengembangkan kawasan terpadu (superblok) multifungsi dan multi strata masyarakat melalui pembangunan Transit Orriented Development (TOD) di sepanjang koridor MRT Urusan Penataan Ruang, Urusan Pertanahan, Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong kawasan peremajaan kota yang vertikal, kompak dan terkait jaringan transportasi massal Urusan Penataan Ruang dan Urusan Koperasi dan UKM : Mengefektifkan aturan penyediaan ruang bagi ekonomi informal pada kawasan perkantoran dan perdagangan serta memberikan pinjaman modal bergulir Urusan Koperasi dan UKM : Membangun mall khusus bagi pedagang kaki lima pada lokasi tanah milik pemerintah Urusan Perdagangan : Memperbaiki pasar-pasar tradisional dan menyediakan ruang bagi pedagang kaki lima Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : membantu pembentukan asosiasi/kelembagaan pedagang informal Urusan Koperasi dan UKM dan Urusan Otonomi Daerah : mengadakan pelatihan untuk manajemen usaha kecil
BAB II, hal 17 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
8
Optimalisasi distribusi komoditas dan kebutuhan pokok menghadapi ketatnya persaingan pasar
1
9
Peningkatan fungsi lumbung 1 pangan di tingkat kelurahan secara efektif
10
Pengembangan sistem dan jaringan telekomunikasi pada kantor pemerintahan, pusat pelayanan publik dan tempat umum
1
11
Pengelolaan energi ramah lingkungan dan suplai bahan bakar minyak dan gas yang efektif dan efisien
1
2
12 13
Penataan jaringan utilitas perkotaan Peningkatan mekanisme dan peran pemangku kepentingan dalam penataan ruang
BAB II, hal 18 dari 47
1 1
Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan stok komoditas dan kebutuhan pokok Urusan Penataan Ruang, Urusan Ketahanan Pangan, Urusan Perdagangan dan Urusan Penanaman Modal : Menyediakan distribusi dan stok pangan di tingkat kelurahan Urusan Penataan Ruang, Urusan Komunikasi dan Informatika dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengintegrasikan jaringan serat optik dengan utilitas lain dan penyediaan fasilitas jaringan wifi di tempattempat umum dan di kantor-kantor pemerintahan serta Penataan dan pengelolaan Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC) Urusan Penataan Ruang dan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral : Melakukan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah di kawasan Industri, permukiman, Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa Urusan Energi dan Sumberdaya mineral : Membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Urusan Pekerjaan umum : Penataan dan pembangunan jaringan ducting utilitas Urusan Penataan Ruang dan Urusan Pemberdayaan Masyarakat : Meningkatkan keterlibatan masyarakat secara independen dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui Pelaksanaan forum komunikasi publik terkait penataan ruang secara rutin dan terjadwal serta melibatkan masyarakat luas, Pemberian Akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui Rencana Penataan Ruang pada media cetak, media elektronik dan tempat-tempat lain yang mudah diketahui
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN 2
14
Pengembangan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif
1
2
3
4
15
Pengembangan sistem informasi spasial
1
Urusan Penataan Ruang : Meningkatkan kerjasama dengan daerah sekitar untuk penyusunan masterplan penanganan permasalahan tata ruang. Urusan Penataan Ruang : Mengendalikan pembangunan sesuai dengan aturan tata bangunan dan lingkungan yang telah ditentukan melalui Pelaksanaan pemberian saran teknis tehadap rencana pembangunan gedung dan bangunan lainnya, dan Pelaksanaan Pembongkaran bangunan yang tidak sesuai ketentuan Urusan Penataan Ruang : Melakukan kajian dan peninjauan kembali terkait mekanisme dan tata cara perijinan pemanfaatan ruang Urusan Penataan Ruang : menerapkan pendekatan zoning regulation pada kawasan-kawasan cepat berkembang Urusan Penataan Ruang : Mewujudkan integritas dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan secara konsisten melalui pengawasan dan penindakan bagi pihak yang menyalahi dan melanggar aturan pemanfaatan ruang Urusan Penataan Ruang : menerapkan sistem informasi spasial berbasis web.
MISI 2 : Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain. NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
Pengembangan sarana dan prasarana pendukung sistem transportasi
2
Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal
1 Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan terminal antara lain melalui Revitalisasi Terminal Bus Dalam Kota 2 Urusan Perhubungan : Melakukan Pengembangan pelabuhan melalui Pengembangan angkutan penyeberangan kepulauan seribu 1 Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal berbasis Rel melalui Pembangunan MRT koridor Utara-Selatan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 19 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
2
3
4
5 6 3
Penataan Angkutan Umum Reguler
1
2
BAB II, hal 20 dari 47
tahap I (Lb Bulus - Bunderan HI), Pembangunan sebagian MRT koridor Selatan-Utara tahap II (Bunderan HI Kampung Bandan), dan Persiapan pembangunan MRT koridor Barat-Timur Urusan Perhubungan : Mengembangkan Light Rapid Transit (LRT) melalui Pembangunan Koridor Green Line dan Blue Line, sesuai RTRW Urusan Perhubungan : Membangun Sistem Angkutan Umum Massal Laut dan sungai melalui Pembangunan dermaga penyeberangan dari dan ke kepulauan seribu, Pengadaan armada kapal penyeberangan, Standarisasi keamanan dan keselamatan kapal penyebrangan tradisional, pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pengembangan sistem angkutan umum massal laut dan sungai Urusan Perhubungan dan Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan angkutan massal Berbasis Jalan atau BRT(Bus Rapid Transit) melalui pembangunan Koridor Busway baru yaitu Koridor 13 (Ciledug-Blok M), Koridor 14 (UI-Manggarai), dan Koridor 15 (Pondok Kelapa – Blok M), Pembangunan Busway koridor Integrasi Jabodetabek; JakartaTangerang, Jakarta-Bekasi, dan JakartaDepok/Bogor, Pengembangan layanan Feeder Busway, Penambahan armada Bus Busway dan Bus Feeder Busway serta Peningkatan profesionalisme lembaga pengelola Busway Urusan Perhubungan : Meningkatkan kelembagaan pengelolaan Busway Urusan Perhubungan : Melakukan Restrukturisasi Trayek Angkutan Umum Urusan Perhubungan : Melakukan peremajaan bus angkutan umum reguler melalui pengadaan bus baru untuk menggantikan bus lama / bus yang tidak layak jalan Urusan Perhubungan : Mendorong percepatan transformasi bentuk kepengusahaan angkutan umum dari perorangan menjadi Bahan Usaha
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
4
Pengendalian dan Keselamatan Transportasi
5
Pembangunan Sarana perpindahan moda transportasi yang terintegrasi, aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan penyandang disabilitas Penataan sistem perparkiran
1 Urusan Perhubungan : Mengembangkan ITS (Intelligent Transport System) melalui Pengembangan ITS di koridor ekonomi strategis serta mengkaji opsi-opsi pengendalian arus kendaraan pribadi, angkutan kota dan truk di dalam kota 2 Urusan Perhubungan : Melakukan kajian menyeluruh penyebab kemacetan untuk pembenahan titik-titik rawan kemacetan 3 Urusan Perhubungan : Menerapkan manajemen / pembatasan lalu lintas antara lain melalui Penerapan Electronic Road Pricing (ERP), teknik-teknik traffic restraint lainnya, dan Pengendalian penggunaan kendaraan pribadi 4 Urusan Perhubungan : Melakukan kerjasama dengan pihak kepolisian untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye sadar tertib lalu lintas 1 Urusan Perhubungan : Membangun fasilitas / sarana pejalan kaki dan jalur sepeda terutama pada koridor angkutan umum, jalan utama dan kawasan pemukiman
6
1 Urusan Perhubungan : Mengembangkan sistem perparkiran yang tertib dan aman, dengan kapasitas pelayanan memadai melalui Pengembangan sistem parkir online 2 Urusan Perhubungan : Menerapkan sewa parkir tinggi dan progressive 3 Urusan Perhubungan : Menata parkir off street dan on street 4 Urusan Perhubungan : Mengembangkan fasilitas park and ride di stasiun dan terminal
7
Pengembangan simpang tak sebidang
5 Urusan Perhubungan : Mengembangkan taman dan gedung parkir di pusat-pusat kegiatan 1 Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pembangunan flyover dan underpass
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 21 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
8
Pengembangan Prasarana Jalan dan Jembatan
9
Pengembangan sistem tata air yang terpadu
10
Pengembangan sarana dan prasarana sistem drainase
1 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan dan Jembatan melalui Pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan serta memperlebar lahan badan jalan di titik bottleneck 2 Urusan Pekerjaan Umum : Pengembangan Jalan Arteri antara lain melalui Pembangunan jalan missing link, dan Pengembangan jalur khusus untuk angkutan massal pada jaringan jalan arteri layang 3 Urusan Pekerjaan Umum : Menunjang pengembangan ruas jalan tol dalam kota 1 Urusan Pekerjaan Umum : Menyelesaikan Kanal Banjir Timur melalui Pembebasan Lahan dan pembangunan jalan inspeksi KBT 2 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan Lahan untuk mendukung program Normalisasi Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter (PAS) 3 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan untuk mendukung Penataan Kanal Banjir Barat dan Cengkareng Drain 4 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pembebasan lahan dan penyiapan LARAP untuk mendukung Penataan kapasitas Kali Ciliwung 5 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan penataan dan peningkatan kapasitas Cakung Drain, Kali Sunter dan Kanal Banjir Timur di kawasan aliran timur serta penataan Kali Cideng 6 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang : Membangun sarana dan prasarana sumberdaya air serta melakukan persiapan pembangunan Giant Sea Wall dalam konteks Jakarta Coastal Development Strategy (JCDS) / National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) 1 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sungai dan saluran melalui Normalisasi dan penataan sempadan sungai dan saluran
BAB II, hal 22 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
11
12
STRATEGI
Pemeliharaan sarana prasarana drainase
Konservasi sumberdaya air
ARAH KEBIJAKAN 2 Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembuatan sodetan sepanjang sungai ciliwung sampai kanal barat / timur 3 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas situ, waduk dan embung melalui Pembebasan,pembangunan dan pemeliharaan situ,waduk dan embung 4 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung sistem drainase kota antara lain melalui Peningkatan drainase terutama di pusat kota dan Pengadaan alat berat serta alat angkut 5 Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembangunan terowongan bawah tanah multifungsi (deep tunnel) melalui investasi dari pihak swasta murni 6 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem polder 1 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan sungai dan saluran termasuk pengerukan Bendungan Katulampa 2 Urusan Pekerjaan Umum : Melakukan Pengerukan situ, waduk dan embung 3 Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan Pemeliharaan sarana dan prasarana drainase 4 Urusan Pekerjaan Umum : Melaksanakan pembersihan sungai dan saluran 1 Urusan Pekerjaan Umum : Menahan air permukaan selama mungkin di darat melalui Pembangunan waduk tangkapan air di hulu 2 Urusan Pekerjaan Umum : Meminimalkan run-off air hujan melalui Pembangunan sumur resapan dan lubang biopori
13
Pengendalian banjir akibat air laut pasang
14
Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem terpusat
1 Urusan Pekerjaan Umum : Mengoptimalkan upaya adaptasi terhadap air laut pasang melalui Pembangunan tanggul pengaman pantai dan penahan air laut pasang 1 Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan cakupan layanan air limbah sistem terpusat melalui pembangunan perpipaan dan IPAL sistem terpusat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 23 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
15
Pengembangan pengelolaan air limbah domestik sistem setempat
1 Urusan Pekerjaan Umum : Mendorong pengolahan air limbah domestik permukiman antara lain melalui Pembangunan IPAL Komunal, Sosialisasi penggunaan septic tank standar lingkungan hidup, dan Pembangunan / Peningkatan IPAL sistem setempat
16
Pengembangan sistem air minum perpipaan
1 Urusan Pekerjaan Umum : Mengembangkan sistem penyediaan air minum perpipaan di seluruh DKI Jakarta melalui Peningkatan kualitas dan kuantitas air baku dari Waduk Jatiluhur dan Waduk Karian ke Jakarta, Pengembangan sumber air baku alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih perpipaan, Pembangunan sarana prasarana penyediaan air bersih perpipaan yang dapat langsung diminum di kawasan tertentu dan pembangunan pipa transmisi air minum dari perbatasan Bekasi ke Muara Karang
17
Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan
1 Urusan Pekerjaan Umum : Menyediakan prasarana sarana pengelolaan sampah yang ramah lingkungan antara lain melalui Penyediaan lahan untuk fasilitas persampahan dan Peningkatan TPS sesuai standar lingkungan Hidup, peningkatan pembersihan sampah di kali/sungai dengan pemasangan sistem saringan sampah otomatis pada batas wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta dengan provinsi lain dan pada setiap batas wilayah kota administrasi serta peremajaan truk angkutan sampah 2 Urusan Pekerjaan Umum : Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam pelayanan persampahan melalui swastanisasi kebersihan, dan kerjasama pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan ITF dan TPST 3 Urusan Pekerjaan Umum : Memperluas tanggung jawab stakeholder antara lain melalui Penggalangan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk pengelolaan persampahan
BAB II, hal 24 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
18
Penerapan Konsep 3R
19
Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran udara
20
Pengembangan instrumen pengendalian pencemaran air
21
Menurunkan beban pencemaran tanah
22
Peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi ancaman bencana
23
Penyediaan sarana dan prasarana
ARAH KEBIJAKAN 1 Urusan pekerjaan Umum : Memanfaatkan sampah sebagai sumber daya mulai dari sumber/hulu melalui Pembangunan sentra 3R / Pusat Daur Ulang, Pendampingan pembentukan bank sampah di tingkat kelurahan, dan Pengembangan jejaring kerja bank sampah 1 Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran udara melalui Pemantauan Kualitas Udara, Pembinaan stakeholder melalui program PROPER dan SUPER, Penegakan hukum terhadap pencemaran udara, Peningkatan penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, Kawasan Dilarang Merokok dan Uji Emisi 2 Urusan Lingkungan Hidup : Menurunkan emisi Gas Rumah Kaca antara lain melalui Penurunan emisi Gas Rumah Kaca dari sektor Industri, Transportasi, dan Pemantauan dan pelaporan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 1 Urusan Lingkungan Hidup : Mengendalikan pencemaran air antara lain melalui Pemantauan Kualitas Air, Pembinaan masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran air, dan Penegakan hukum terhadap pencemaran air serta membentuk dan memperkuat komunitas pencinta sungai 1 Urusan Lingkungan Hidup : Meningkatkan upaya pencegahan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan lingkungan pada sumbernya. 1 Urusan Otonomi Daerah : Mengembangkan sistem peringatan dini bencana 2 Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan lokasi evakuasi korban bencana di kawasan rawan bencana 3 Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan kerjasama dengan swasta untuk penyediaan gudang buffer stock 4 Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan pelatihan dan evacuation drill 1 Urusan Otonomi Daerah: Pembangunan sarana dan prasarana pemadam kebakaran
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 25 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI penanggulangan bahaya dan ancaman bencana
MISI
ARAH KEBIJAKAN 2 Urusan Otonomi Daerah: Melaksanakan Pembangunan instalasi hydrant di kawasan permukiman padat/rawan kebakaran
3 : Menjamin ketersediaan hunian dan ruang publik yang layak serta
terjangkau bagi warga kota. NO
STRATEGI
1
Kerjasama dalam penyediaan rumah susun sewa
2
Pengembangan rumah susun sewa
3
Pengembangan rusunami dan apartemen bersubsidi
4
Rehabilitasi dan perbaikan rumah susun sewa yang dikelola Pemprov DKI Jakarta
5
Penataan kawasan permukiman kumuh skala kota
BAB II, hal 26 dari 47
ARAH KEBIJAKAN 1 Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan superblok rumah susun sewa murah yang dilengkapi pasar, sarana kesehatan dan sarana khusus bagi masyarakat usia lanjut dan penyandang cacat 1 Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Pembangunan rumah susun sewa pada lokasi-lokasi strategis dan lahan milik Pemda atau konsolidasi lahan dan bangunan 2 Melaksanakan pendampingan masyarakat calon penghuni rumah susun 1 Urusan Perumahan Rakyat : Mengendalikan pembangunan rusunami dan apartemen bersubsidi antara lain melalui Penyelesaian pembangunan rumah susun dan mempercepat proses penghunian rumah susun serta sosialisasi penyuluhan dan bimtek tentang cara dan etika tinggal dihunian vertical 2 Urusan Perumahan Rakyat : Melakukan Study dan kajian tentang persepsi masyarakat terhadap hunian apartemen dan rumah tapak serta memfasilitasi pembentukan dan penguatan asosiasi penghuni apartemen 1 Urusan Perumahan Rakyat : Melaksanakan Perbaikan rumah susun sewa yang dibangun pemerintah pusat untuk diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta 1 Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung sepanjang daerah aliran sungai
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
6
Peningkatan ruang terbuka hijau publik dan privat
7
Peningkatan kualitas taman sebagai ruang publik
ARAH KEBIJAKAN 2 Urusan Perumahan Rakyat : Menata kampung tematik 3 Urusan Perumahan Rakyat : Menata RWRW Kumuh 1 Urusan Lingkungan Hidup : Menambah RTH Publik melalui penyediaan dan pembelian lahan baru dan penggalangan peran swasta dalam penyediaan RTH Publik 2 Urusan Lingkungan Hidup : Pengembangan RTH privat antara lain melalui Penerapan regulasi untuk penambahan RTH Privat, penyediaan lahan minimal untuk hutan kota dan sentra pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta peningkatan konservasi flora dan fauna 1 Urusan Lingkungan Hidup : Membangun dan mengembangkan taman, taman interaktif dan hutan kota sebagai ruang publik yang dapat dijadikan sarana rekreasi budaya betawi, sarana penyaluran kreativitas atau creative public space serta berfungsi sebagai daerah resapan air
MISI 4 : Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota. NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
Pengembangan budaya Betawi yang bersinergi dengan budaya multikultur lainnya
1 Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan budaya betawi dan budaya multikultur lainnya melalui peningkatan dan fasilitasi alkulturasi budaya nusantara dan budaya betawi
2
Pengembangan Jakarta sebagai pusat kebudayaan nasional
3
Pengembangan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu
1 Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event budaya nasional dan daerah antara lain melalui kerjasama dengan daerah lain dalam pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana untuk peningkatan budaya nusantara 1 Urusan Kebudayaan : Melaksanakan pembangunan pusat-pusat kebudayaan di lima wilayah kota dan kepulauan Seribu
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 27 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
2
3
4
Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta
1
2
5
Penataan bangunan dan gedung pemerintah yang bernuansa budaya Betawi
1
2 3
6
Penyelenggaraan eventevent kebudayaan
1
2 7
Peningkatan kapasitas sanggar-sanggar budaya dan kesenian
1
2
8
Pengembangan skema jaminan dan perlindungan sosial bagi pekerja informal
BAB II, hal 28 dari 47
1
dan peningkatan pemanfaatan balai kesenian daerah di lima wilayah Urusan Kebudayaan : Mengembangkan kawasan strategis budaya provinsi di Kota Tua, Taman Ismail Marzuki, Jatinegara dan Situ Babakan Urusan kebudayaan : Meningkatkan interaksi dan komunikasi budayawan dan seniman, dan antara budayawan dan seniman dengan masyarakat Urusan Kebudayaan : Menata fisik lingkungan kawasan Kota Tua Jakarta melalui pembangunan sarana dan prasarana ekonomi kreatif Urusan Kebudayaan : Melakukan kerjasama dengan pemilik bangunan/gedung dan memberdayakan masyarakat untuk pelestarian dan pengembangan kota tua sebagai destinasi wisata dan benda cagar budaya Urusan Perumahan : Menata gedunggedung pemerintahan yang bernuansa budaya betawi Urusan Perumahan : Membangun Mesjid Raya bernuansa betawi di Jakarta Barat Urusan Perumahan Rakyat : Menerapkan aturan bangunan/gedung bernuansa budaya betawi Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan karnaval dan festival budaya di lima wilayah Urusan Kebudayaan : Menyelenggarakan event-event budaya betawi secara reguler Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan aktivias dan eksistensi sanggar budaya Urusan Kebudayaan : Memfungsikan Balai rakyat di kecamatan sebagai pusat kegiatan sosial-budaya komunitas kecamatan Urusan Ketenagakerjaan : Memberikan jaminan sosial khususnya bagi pekerja informal melalui Penerapan asuransi kesejahteraan sosial bagi pekerja informal dengan sistem cost sharing
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
9
Pengembangan sarana dan prasarana OR di seluruh wilayah
1 Urusan Olahraga dan Pemuda : Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga dan pemuda melalui Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Remaja sebagai sarana untuk aktualisasi aktivitas seni-budaya pelajar,remaja dan mahasiswa dan Penambahan jumlah dan peningkatan fungsi Gelanggang Olahraga sebagai media pengembangan dan pembinaan olahraga
10
Peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga kerja
11
Penyelengaraan pembinaan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA)
12
Peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dan pemerintah dalam meningkatkan ketentraman dan ketertiban kota
1 Urusan Ketenagakerjaan : Meningkatkan kurikulum pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja 2 Urusan Ketenaga Kerjaan : Meningkatkan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja 1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan harmonisasi masyarakat dalam kemajemukan antara lain melalui pembinaan masyarakat dan lembaga keagamaan untuk meningkatkan kesadaran dan toleransi antar suku, agama dan ras (SARA) 1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Urusan Pendidikan dan Urusan Kebudayaan : Melakukan pembinaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berperilaku budaya yang tertib, disiplin, ramah, sadar lingkungan, partisipatif dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara ketentraman kota. 2 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Meningkatkan kerjasama dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketentraman kota 3 Urusan Otonomi Daerah: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertiban lingkungan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 29 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
MISI 5 : Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik. NO 1
STRATEGI Pengembangan kelembagaan pemerintah yang efisien dan efektif
ARAH KEBIJAKAN 1 Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan penguatan kelembagaan Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) 2 Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Pemantauan langsung melalui CCTV di semua lokasi pelayanan publik dan kantorkantor pemerintahan 3 Urusan Otonomi Daerah : Menata kelambagaan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
2
Pengembangan struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan yang akuntabel
1 Urusan Otonomi Daerah : Melakukan penataan kebutuhan organisasi dan tata laksana yang efektif dan efisien serta didukung sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi
3
Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
1 Urusan Otonomi Daerah : mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan pembangunan melalui pengembangan sistem informasi perencanaan yang terintegrasi dengan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah dan sistem informasi pengawasan pelaksanaan pembangunan 2 Urusan Otonomi Daerah : Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dan pemungutan Pajak Daerah melalui Penerapan online sistem pajak daerah 3 Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kontribusi penerimaan BUMD antara lain melalui Pengelolaan BUMD dengan perbaikan manajemen, peningkatan profesionalisme BUMD, dan penerapan Reward and Punishment terhadap Manajemen BUMD serta divestasi atau likuidasi terhadap perusahaan daerah yang belum membaik kesehatannya.
BAB II, hal 30 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
4
5
6
STRATEGI
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan Pengembangan sistem reward and punishment dalam pengem-bangan sumber daya manusia
ARAH KEBIJAKAN 4 Urusan Penanaman Modal : Meningkatkan Investasi Daerah yang berkualitas dan selektif untuk mendukung perekonomian daerah yang lebih efisien, efektif dan inklusif dengan tetap menggunakan prinsip good governance 5 Urusan Perindustrian : Meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk industri dengan tetap mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan dan peningkatan pelatihan SDM yang komprehensif dan berkualitas guna mewujudkan industri kreatif dan kompetitif 1 Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan pelatihan 1 Urusan Otonomi Daerah : menerapkan sistem reward and punishment yang adil dan sesuai dengan karakteristik organisasi
Proses pengisian jabatan secara terbuka Peningkatan kepedulian masyarakat pada pembangunan politik dan demokrasi Peningkatan kapasitas dan peran partai politik dalam pembangunan politik dan demokrasi
1 Urusan Otonomi Daerah : Melaksanakan Lelang Jabatan 1 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam kehidupan politis dan demokrasi 1 Urusan Otonomi Daerah : melakukan pembinaan terhadap partai politik
9
Peningkatan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
10
Pengembangan mekanisme pengaduan berbasis sistem informasi yang real-time
1 Urusan Otonomi Daerah : Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan amtara lain melalui proses musrenbang dan Pelaksanaan rembug warga. 2 Urusan Otonomi Daerah : Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat 1 Urusan Otonomi Daerah : penyediaan saluran pengaduan melalui berbagai alat dan media 2 Urusan Otonomi Daerah : Menyediakan kemudahan akses informasi kepada masyarakat
7
8
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 31 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
11
Penataan dan perbaikan sarana dan prasarana pelayanan publik yang lebih baik (cepat dan berkualitas)
12
Peningkatan kapasitas aparatur sebagai garda tedepan pelayanan
13
Pengembangan sistem informasi dalam mendukung pelayanan publik yang lebih baik
14
Peningkatan akses pelayanan pendidikan bagi seluruh golongan masyarakat menuju JAKARTA PINTAR
1 Urusan Otonomi Daerah : Menyelenggarakan pelayanan prima di Kelurahan dan Kecamatan 2 Urusan Otonomi Daerah : Melakukan perbaikan dan penataan sarana dan prasarana pelayanan publik 1 Urusan Otonomi Daerah : melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur pelayanan publik melalui pendidikan dan pelatihan untuk membentuk karakter pelayanan publik 1 Urusan Penanaman Modal : Membangun jaringan komunikasi perjinan investasi secara online 2 Urusan Otonomi Daerah : Menyederhanakan jalur birokrasi perijinan dengan meningkatkan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 3 Urusan Otonomi Daerah : Menerapkan sistem informasi pelayanan publik 1 Urusan Pendidikan : Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat melalui Pemberian Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Operasional Buku (BOB) bagi peserta didik di sekolah negeri dan Swasta serta pemberian biaya personal Siswa Miskin (BPSM) dengan KARTU JAKARTA PINTAR
15
Peningkatan kualitas layanan pendidikan
BAB II, hal 32 dari 47
2 Urusan Pendidikan : Meningkatkan Pemenuhan Hak-hak Anak di Sekolah 3 Urusan Pendidikan : Memberikan bantuan/hibah untuk pembangunan gedung sekolah swasta ataupun hibah meubelair 4 Urusan Pendidikan : Meningkatkan daya tampung peserta didik 5 Urusan Pendidikan : Meningkatkan sekolah yang berfungsi dengan baik 1 Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas lulusan peserta didik melalui Penyebaran sekolah-sekolah unggulan ke seluruh wilayah, dan melalui Penyempurnaan sistem rayonisasi dan peningkatan karakter bagi kualitas didik 2 Urusan Pendidikan : Meningkatkan kualitas dan kuantitas Guru
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
STRATEGI
16
Peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk DKI Jakarta
17
Pengendalian pertumbuhan penduduk alami dan urbanisasi
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
ARAH KEBIJAKAN 1 Urusan Kesehatan : Menerapkan sistem jaminan pembiayaan menyeluruh (total coverage) bagi masyarakat melalui Penerapan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga miskin dan rentan Jakarta dengan KARTU JAKARTA SEHAT 2 Urusan Kesehatan : Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Masyarakat di pasarpasar tradisional dan rumah susun 3 Urusan Kesehatan : Mengembangkan Puskesmas Rawat Inap 4 Urusan Kesehatan : Menambah kapasitas tempat tidur Kelas Tiga pada RSUD 5 Urusan Kesehatan : Membentuk dan mengembangkan Kelurahan siaga aktif 6 Urusan Kesehatan : Menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di kelurahan 7 Urusan Kesehatan : Meningkatkan cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) 1 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera : Meningkatkan Pelayanan KB Gratis 2 Urusan Kependudukan : Membuat kajian pola mobilitas dan migrasi penduduk kedalam dan keluar Jakarta 3 Urusan Sosial : Melakukan studi dan kajian demografis dan sosiologis tentang kelompok PMKS (gelandangan, pengemis, dan tuna wisma)
BAB II, hal 33 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
C. PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Program prioritas dikelompokkan berdasarkan Isu - Isu strategis menurut misi. Dari beberapa program prioritas, kemudian dipilih Program Unggulan sebagai berikut : MISI 1 : 1. Isue Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota No
Program Prioritas
1
Program perencanaan tata ruang
2
Program pemanfaatan ruang
3
Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang
4
5
6 7
BAB II, hal 34 dari 47
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
2. Isue Pengurangan Ketimpangan Ekonomi dan Perluasan Kesempatan Kerja No
Program Prioritas
1
Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri
2
Program Peningkatan Sarana Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan dan Prasarana Koperasi dan UMKM UMKM
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
a
b c 3
Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi
4
Program Penyediaan Dana Bergulir dan Kemitraan Koperasi dan UMKM Program Pemberdayaan UMKM
5 6
Program pengamanan ketersediaan pangan, pengendalian Akses, Harga, Promosi, dan Distribusi/Pemasaran
7
Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil tanaman pangan dan hortikultura
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Penyediaan ruang bagi ekonomi informal/PKL pada kawasan perkantoran dan perdagangan Membangun mall khusus bagi PKL Memperbaiki pasar-pasar tradisional
BAB II, hal 35 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No
Program Prioritas
8
Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil perikanan Program peningkatan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan produk hewan ( kesmavet ) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Program Penguatan sistem dan fasilitas pendukung pusat pelatihan kerja
9
10 11
12
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
Program peningkatan kesempatan Kerja dan peningkatan sistem pelayanan penempatan tenaga kerja
3. Isue Pembangunan Energi dan Telematika Jakarta No
Program Prioritas
1
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
BAB II, hal 36 dari 47
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No 2
Program Prioritas Program Pembinaan Pengembangan Energi Sumber Daya Mineral
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
dan dan
MISI 2 : 1. Isue Pengembangan Sistem Transportasi No
Program Prioritas
1
Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan
a b c
2
Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel
a b
3 4
5
Pengembangan koridor Busway Penambahan armada Busway Penataan trayek dan peremajaan armada bus sedang Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Pembangunan Light Rapid Transit (LRT)
Program Pembangunan Transportasi Perairan Program Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II, hal 37 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No 6 7 8
Program Prioritas
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan Program Program Pembangunan/Peningkatan Jalan Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan dan Jembatan
a b
Pembangunan Fly Over Underpass Pembangunan jalan tembus
dan
2. Isue Antisipasi Banjir, Rob, Dan Genangan No 1
Program Prioritas Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
Program Unggulan Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir
Penjabaran Program Unggulan a b c d
2
Program Pengembangan Sistem Drainase
3
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
BAB II, hal 38 dari 47
Program Pengembangan Sistem Drainase
a b c
Pengembangan situ, waduk dan embung Penguatan tanggul Pembuatan sumur resapan dan lubang biopori Pembangunan Terowongan bawah tanah multifungsi Pengembangan sistem polder Normalisasi sungai dan saluran Pengerukan sungai dan saluran
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No
Program Prioritas
4
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir dan Drainase
5
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
3. Isue Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No
Program Prioritas
Program Unggulan
1
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Penjabaran Program Unggulan a
b
2 3 4
Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Program Peningkatan Kinerja Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Persampahan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
a
Pembangunan Sarana Prasarana TPS Standar Ramah Lingkungan di 5 wilayah kota Pembangunan Tempat Transit Sampah Pesisir dan Pantai Pulau Pemukiman di Kepulauan Seribu
Swastanisasi Penanganan Kebersihan di 44 Kecamatan
BAB II, hal 39 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No
Program Prioritas
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan b
c d
5 6
7
8 9
10
11
Program Pengurangan Timbulan Sampah di Sumber Program Peningkatan Peran Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana Program Peningkatan Sarana, Prasarana Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
BAB II, hal 40 dari 47
a
Penanganan Sampah Pesisir dan Pantai Pulau-pulau di Kabupaten Adm. Kep. Seribu, Pesisir dan Pantai Utara Jakarta, serta Muara 13 (Tiga Belas) Sungai di Teluk Jakarta Penanganan Sampah Sungai Penanganan Sampah di Saluran Mikro, Penghubung dan Taman di 5 wilayah kota
Pembangunan Sistem Informasi dan Pengawasan Penanganan Sampah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
MISI 3 : 1. Isue Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan dan Pemukiman Kota No
Program Prioritas
1
Program Penyediaan Perumahan Program Penyediaan Perumahan Rakyat Rakyat
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah Susun Program Kebijakan Pengembangan Perumahan Program Koordinasi Serah Terima Rusun yang Dibangun Oleh APBN Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
3 4 5
6
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan a
Pembangunan rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas pasar, kesehatan dan olah raga
Program Kebijakan Pengembangan Perumahan
a
Mendorong vertikal
Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung
a
Penataan kampung dan lingkungan kumuh
pembangunan
hunian
BAB II, hal 41 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
2. Isue Peningkatan Kualitas dan Kuantitas RTH Penjabaran Program Unggulan
No
Program Prioritas
Program Unggulan
1
Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan
Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Pertamanan dan Pemakaman
a
Penggalangan peran swasta dan masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan RTH Publik/penghijauan lingkungan
Program Peningkatan Kuantitas Program Peningkatan Kuantitas RTH Pertamanan dan RTH Pertamanan dan Pemakaman Pemakaman Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman
a
Penambahan RTH melalui pembelian lahan dan kontribusi pengembang
2
3
4
MISI 4 : 1. Isue Pembangunan Budaya Multi-Kultur No 1
Program Prioritas
Program Unggulan
Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan
BAB II, hal 42 dari 47
Penjabaran Program Unggulan a
Pengembangan karakter kota berciri khas betawi
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No 2
3
4 5 6 7
8 9 10 11
12
Program Prioritas Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan Program Pemeliharaan gedung Pemda Program Pembangunan gedung Pemda Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik Program Pengembangan wawasan kebangsaan Program Penguatan Hubungan Kelembagaan Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban Umum, Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat Program Pendidikan Politik Masyarakat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan
Program Pembangunan gedung Pemda
a
Penyelenggaran event bertaraf internasional
budaya
a b
Pengembangan pusat kebudayaan Betawi Revitalisasi kota tua
a
Pembangunan Masjid Raya Jakarta
BAB II, hal 43 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No 13
Program Prioritas
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
Penjabaran Program Unggulan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda
MISI 5 : 1. Isue peningkatan kapasitas aparatur No
Program Prioritas
1
Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI Jakarta Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI Jakarta
2 3
4
BAB II, hal 44 dari 47
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
2. Isue peningkatan pelayanan publik No
Program Prioritas
1
Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah Program Peningkatan Kinerja BUMD Program Pengelolaan dan Pengembangaan Perencanaan Pembangunan Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan Program Pendidikan dan Pelatihan
2
3
4 5 6
7 8 9 10
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah
a
Pengembangan online
pelayanan
Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kelurahan Program Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Kecamatan
a
Pelayanan prima di Kelurahan
a
Pelayanan prima di Kecamatan
pajak
BAB II, hal 45 dari 47
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
No 11 12 13
Program Prioritas
Program Pelayanan Penanaman Modal Program Peningkatan Investasi Program Peningkatan Investasi Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a a
Pengembangan layanan perijinan secara online Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
3. Isue Peningkatan Kualitas Pendidikan No
Program Prioritas
Penjabaran Program Unggulan
Program Unggulan
1
Program Wajib Belajar Dua BelasTahun
Program Wajib Belajar Dua BelasTahun
a b
2
Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan
Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan
a b
3
Program Peningkatan Mutu Pendidikan
BAB II, hal 46 dari 47
Program Peningkatan Mutu Pendidikan
a
Wajib Belajar 12 tahun Penerapan KARTU JAKARTA PINTAR Peningkatan Daya Tampung Peserta Didik Peningkatan Kualitas Gedung Sekolah Peningkatan kualitas dan kuantitas guru
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
4. Isue Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat No
Program Prioritas
Program Unggulan
1
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
2
Penjabaran Program Unggulan a a
b c 3 4 5
Program Pembinaan Upaya Kesehatan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Keluarga Berencana
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Program Pembinaan Upaya Kesehatan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
a a
Pemberlakuan KARTU JAKARTA SEHAT Pengembangan Puskesmas Kecamatan menjadi Rawat inap selain RB Penambahan kapasitas Tempat Tidur kelas tiga pada RSUD Pelayanan kesehatan Masyarakat di pasar-pasar tradisional/rumah susun Pembentukan Kelurahan Siaga Aktif Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kelurahan
BAB II, hal 47 dari 47
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 didasari pada ketentuan dan perundangan yang berlaku, meliputi: 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
3.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
5.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
3
Tahun
2007
tentang
Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat 6.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
7.
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya diubah kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 1 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah 12. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017 13. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 14. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 15. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 16. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 229 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015 17. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 256 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015
Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Selanjutnya disebutkan pula bahwa Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi. Pasal 15 pada Peraturan yang sama menyebutkan bahwa APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Penyusunan APBD dimaksud berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. BAB III, hal 2 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Selain mempunyai fungsi sebagai alokasi, distribusi dan stabilisasi dalam pengelolaan perekonomian daerah, APBD juga merupakan salah satu instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Landasan administratif dalam pengelolaan anggaran daerah yang mengatur antara lain prosedur dan teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat azas supaya APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Dalam penyusunan anggaran daerah, terdapat beberapa prinsip disiplin anggaran, antara lain: 1.
Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional, yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja
2.
Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD
3.
Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah. Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan
ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan
pengelolaan
penyusunan
anggaran
anggaran
adalah
secara
baik.
penyelarasan
Aspek
antara
penting
kebijakan
dalam (policy),
perencanaan (planning) dengan penganggaran (budgeting) antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Dalam
rangka
pengelolaan
keuangan
daerah
yang
akuntabel
dan
transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun dalam penyusunan LKPJ Tahun 2015 ini data yang digunakan adalah data APBD yang belum diaudit oleh BPK, karena sesuai ketentuan, hasil audit BPK baru akan diterima awal bulan Juni atau 2 (dua) bulan setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diserahkan ke BPK dan LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 3 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
hasilnya akan dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (LP2APBD) 2015.
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Pada pasal 23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Daerah. Adapun pengelolaan pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH Kebijakan pokok pendapatan daerah tahun 2015 dilakukan dengan memperhatikan kebijakan yang ada pada RPJMD 2013 – 2017 dan RKPD tahun 2015. Kebijakan pendapatan daerah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi, Hasil Pengelolaan Kekayan Daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD yang Sah dan Dana Perimbangan serta Lain-Lain Pendapatan
yang
Sah.
Selain
ditujukan
untuk
meningkatkan
penerimaan daerah juga diarahkan untuk memberikan stimulus secara terbatas guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Sehubungan dengan kebijakan tersebut telah dilakukan langkahlangkah yang berkaitan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah serta pengelolaan BUMD yang efisien dan efektif sebagai berikut :
a.
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1)
Melakukan perubahan tarif pajak progresif untuk Kendaraan Bermotormilik pribadi;
2)
Memperhitungkan dampak kebijakan Pemerintah pusat atas penghapusan BBM bersubsidi secara bertahap;
3)
Memperhitungkan dampak kebijakan Pemerintah pusat atas peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL);
BAB III, hal 4 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
4)
Melakukan penyesuaian nilai Zona Nilai Tanah (ZNT) dan pemuktahiran basis data PBB P2;
5)
Meningkatkan tarif pajak hiburan terhadap jenis hiburan tertentu;
6)
Meningkatkan jumlah wajib pajak yang dapat dimonitor secara Online;
7)
Menyempurnakan landasan hukum serta law enforcement bagi pengenaan pajak dan retribusi;
8)
Memonitor dan mengevaluasi secara optimal semua jenis pajak;
b.
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1)
Meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan bisnis Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dapat meningkatkan laba BUMD;
2)
Mengimplementasikan hasil evaluasi terhadap perjanjianperjanjian pemanfaatan aset daerah dengan Pihak Ketiga;
3)
Mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah yang berada di lahan-lahan yang strategis dan ekonomis melalui kerjasama dengan Pihak Ketiga;
4)
Mengembangkan pengelolaan mitigasi fiskal daerah melalui Debt Management.
c.
Kebijakan Dana Perimbangan Kebijakan umum yang berkaitan dengan Dana Perimbangan difokuskan pada peningkatan perolehan Dana Perimbangan. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi akan Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, serta perolehan DAU dan meningkatkan kerjasama intensifikasi pemungutan PPh orang pribadi.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 5 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
d.
Kebijakan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kebijakan umum lain-lain pendapatan yang sah difokuskan untuk melakukan koordinasi untuk pencairan Hibah MRT sesuai perjanjian perubahan (amandemen) terhadap Naskah Perjanjian Penerusan Hibah (NPPH), Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Tunjangan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi.
2.
TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH Pendapatan
Daerah
Tahun
2015
direncanakan
sebesar
Rp56.309.238.000.000,00 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah. Hingga akhir Tahun 2015 realisasinya sebesar Rp44.211.688.281.698,00 atau 78,52%. Untuk lebih jelasnya, realisasi Pendapatan Daerah tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel III.1 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015
NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
1
Pendapatan Asli Daerah
37.965.616.304.000
33.690.590.136.731
88,74
2
Dana Perimbangan
12.995.465.925.000
5.887.267.644.697
45,30
3
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
5.348.155.771.000
4.633.830.500.270
86,64
56.309.238.000.000
44.211.688.281.698
78,52
JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
Realisasi Pendapatan Daerah tersebut secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Pengelolaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Hingga
BAB III, hal 6 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
akhir tahun 2015, dari rencana sebesar Rp37.965.616.304.000,00 realisasinya sebesar Rp33.690.590.136.731,00 atau 88,74%. Secara lebih rinci, realisasi Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Pajak Daerah Pajak Daerah terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor, BBN Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Rokok serta Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan ditargetkan sebesar Rp32.581.650.000.000,00
terealisasi
sebesar
Rp29.076.505.414.331,00 atau 89,24%. Secara jelas pencapaian pajak berdasarkan jenisnya disajikan dalam tabel berikut. Tabel III.2 Realisasi Pajak Daerah Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
1 2 3
Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
6.050.000.000.000
6.079.910.054.399
100,49
4.600.000.000.000
4.694.809.103.435
102,06
1.350.000.000.000
1.232.836.931.554
91,32
4
Pajak Air Tanah
95.000.000.000
105.115.871.134
110,65
5
Pajak Hotel
1.500.000.000.000
1.276.285.658.514
85,09
6
Pajak Restoran
2.100.000.000.000
2.290.719.027.905
109,08
7
Pajak Hiburan
550.000.000.000
608.799.682.079
110,69
8
Pajak Reklame
1.800.000.000.000
714.967.327.356
39,72
9
Pajak Penerangan Jalan
710.000.000.000
729.884.587.778
102,80
425.000.000.000
450.941.851.356
106,10
5.881.650.000.000
3.609.336.161.480
61,37
420.000.000.000
475.058.548.175
113,11
7.100.000.000.000
6.807.840.609.166
95,89
32.581.650.000.000
29.076.505.414.331
89,24
10 Pajak Parkir Bea Perolehan Hak Atas 11 Tanah dan Bangunan 12 Pajak Rokok Pajak Bumi dan Bangunan 13 Pedesaan dan Perkotaan JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 7 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
2)
Retribusi Daerah Retribusi daerah dimaksudkan untuk menampung jenis penerimaan yang dikelola oleh SKPD, dan diperoleh karena pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, antara lain berupa retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perijinan tertentu. Secara keseluruhan pendapatan dari retribusi daerah direncanakan sebesar Rp610.000.000.000,00 Realisasi
pendapatan
retribusi
sebesar
Rp467.609.828.031,00 atau sebesar 76,66%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.3 Realisasi Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
1
Retribusi Jasa Umum
184.302.327.300
98.677.066.647
53,54
2
Retribusi Jasa Usaha
80.197.672.700
84.903.696.181
105,87
3
Retribusi Perizinan Tertentu
345.500.000.000
284.029.065.203
82,21
610.000.000.000
467.609.828.031
76,66
JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
3)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
direncanakan
sebesar
Rp640.000.000.000,00 terdiri atas: Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah Penyertaan Modal Daerah kepada Pihak Ketiga Badan Pengelola Hingga
akhir
tahun
2015
dapat
direalisasikan
Rp527.280.486.037,00 atau sebesar 82,39% yang berasal dari Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah, Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga, dan Badan Pengelola sebagaimana disajikan pada tabel sebagai berikut :
BAB III, hal 8 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.4 Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
1 2 3
Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah Penyertaan Modal Daerah Kepada Pihak Ketiga
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
99.000.000.000
82.309.399.188
83,14
540.000.000.000
444.066.056.849
82,23
Badan Pengelola
1.000.000.000
905.030.000
90,50
JUMLAH
640.000.000.000
527.280.486.037
82,39
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
4)
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Pengelolaan
Lain-lain
Pendapatan
Asli
Daerah
direncanakan sebesar Rp4.133.966.304.000,00 hingga akhir tahun 2015, realisasinya sebesar Rp3.619.194.408.332,00 atau sebesar 87,55%, rinciannya sebagaimana dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 9 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.5 Realisasi pengelolaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
1 2
Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Hasil Penerimaan Pihak Ketiga
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
37.460.000.000
92.071.765.671
245,79
320.000.000.000
237.894.351.061
74,34
3
Sewa/Hasil Sewa Aset Daerah
90.000.000.000
46.875.639.300
52,08
4
Hasil Lelang Titik Reklame
60.000.000.000
16.328.700.000
27,21
5
Klaim Asuransi Aset
2.000.000.000
781.745.729
39,09
6
Jasa Giro
190.742.173.960
157.796.050.966
82,73
7
Pendapatan Bunga
775.000.000.000
1.020.372.682.026
131,66
8
Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
79.200.000.000
116.361.201.326
146,92
18.700.000.000
6.892.175.576
36,86
5.400.000.000
5.977.671.406
110,70
1.648.218.881.883
1.456.963.885.386
88,40
-
7.338.992
-
Pendapatan Hasil Eksekusi 9 atas Jaminan Pendapatan dari 10 Angsuran/Cicilan Penjualan Pendapatan dari Badan 11 Layanan Usaha Daerah Sumbangan Jaminan 12 Keselamatan di luar jam kerja (Premi) 13 Hasil Tagih
-
2.385.568.532
-
51.000.000.000
21.126.917.628
41,43
15 Hasil Kerja Sama Aset Daerah
6.480.777.000
8.200.318.794
126,53
Komisi, Potongan dan 16 Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah
9.000.000.000
9.044.126.408
100,49
-
105.496.732.602
-
10.076.000.000
10.418.747.573
103,40
14 Nilai Strategis Reklame
17 Pendapatan Lain-lain Pendapatan Denda atas 18 Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan 19 Pendapatan Sanksi Pajak
767.639.920.157
250.902.948.171
32,68
20 Pendapatan Denda Retribusi
52.850.000.000
52.495.573.989
99,33
Pendapatan Denda Lain-Lain 21 Pendapatan Asli Daerah
10.198.551.000
800.267.196
7,85
4.133.966.304.000
3.619.194.408.332
87,55
JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
b. Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah penerimaan yang berasal dari Pemerintah Pusat yang terdiri atas Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, dan Dana Alokasi Umum. Secara keseluruhan pendapatan dari Dana Perimbangan direncanakan sebesar Rp12.995.465.925.000,00 dengan realisasi Rp5.887.267.644.697,00
atau
sebesar
45,30%,
sebagaimana
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
BAB III, hal 10 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.6 Realisasi Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2015
NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
I.
Bagi Hasil Pajak
a b c
Penerimaan PPh PODN (Pasal 25 dan Pasal 29) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Penerimaan Biaya Pemungutan PBB
d
Penerimaan PBB Bagian Pemerintah Pusat yang diserahkan kembali ke daerah
e
Penerimaan PPh Pasal 21
II. a b c d e
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Bagi hasil dari Pungutan Hasil Perikanan Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan Bagi Hasil dari Dana Reboisasi Bagi hasil dari Pertambangan Minyak Bumi Bagi hasil dari Pertambangan Gas Bumi
III.
Dana Alokasi Umum
a.
Dana Alokasi Umum JUMLAH
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
12.894.962.912.000
5.751.741.852.400
44,60
528.640.301.000
237.888.135.450
45,00
170.557.550.000
127.918.162.500
75,00
5.685.252.000
4.263.939.000
75,00
3.428.548.000
3.428.548.000
100,00
12.186.651.261.000
5.378.243.067.450
44,13
100.503.013.000
135.525.792.297
134,85
914.875.000
1.016.606.397
111,12
-
94.308.708
-
-
22.963.374
-
93.998.662.000
130.479.280.618
138,81
5.589.476.000
3.912.633.200
70,00
-
-
-
-
-
12.995.465.925.000
5.887.267.644.697
45,30
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Untuk lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Pendapatan Hibah dan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, pada tahun 2015 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus (Tambahan Penghasilan Guru PNSD Profesi Sertifikasi dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)) terealisasi 99,84% sebesar Rp2.755.110.753.389,00
sementara
Pendapatan
Hibah
hanya
sebesar Rp1.878.719.746.881,00 atau sebesar 72,58%. Secara keseluruhan,
Lain-lain
Pendapatan
Daerah
yang
Sah
yang
direncanakan sebesar Rp5.348.155.771.000,00 hanya terealisasi sebesar
Rp4.633.830.500.270,00
atau
sebesar
86,64%,
sebagaimana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 11 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.7 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2015
NO
URAIAN
(1)
(2)
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN (3)
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
1
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
2.759.513.671.000
2
Pendapatan Hibah
2.588.642.100.000
1.878.719.746.881
72,58
5.348.155.771.000
4.633.830.500.270
86,64
JUMLAH
2.755.110.753.389
99,84
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
Rekap keseluruhan realisasi Pendapatan Daerah diuraikan pada tabel berikut :
BAB III, hal 12 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.8 Rekapitulasi Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
1 -
Pajak Daerah
32.581.650.000.000
29.076.505.414.331
89,24
-
Retribusi Daerah
610.000.000.000
467.609.828.031
76,66
-
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan
640.000.000.000
527.280.486.037
82,39
-
Lain-lain PAD
4.133.966.304.000
3.619.194.408.332
87,55
37.965.616.304.000
33.690.590.136.731
88,74
528.640.301.000
237.888.135.450
45,00
170.557.550.000
127.918.162.500
75,00
5.685.252.000
4.263.939.000
75,00
3.428.548.000
3.428.548.000
100,00
12.186.651.261.000
5.378.243.067.450
44,13
914.875.000
1.016.606.397
111,12
-
94.308.708
-
-
22.963.374
-
93.998.662.000
130.479.280.618
138,81
5.589.476.000
3.912.633.200
70,00
Jumlah PAD 2
Dana Perimbangan a1 Bagi Hasil Pajak -
Penerimaan PPh PODN (Pasal 25 dan Pasal 29) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Penerimaan Biaya Pemungutan PBB
-
Penerimaan PBB Bagian Pemerintah Pusat yang diserahkan kembali ke daerah
-
Penerimaan PPh Pasal 21
a2 Bagi Hasil Bukan Pajak -
Bagi hasil dari Pungutan Hasil Perikanan Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan Bagi Hasil dari Dana Reboisasi Bagi hasil dari Pertambangan Minyak Bumi Bagi hasil dari Pertambangan Gas Bumi
b Dana Alokasi Umum -
Dana Alokasi Umum Jumlah Dana Perimbangan
-
-
-
12.995.465.925.000
5.887.267.644.697
45,30
Lain-lain Pendapatan yang Sah
3 -
Pendapatan Hibah
2.588.642.100.000
1.878.719.746.881
72,58
-
Dana Penyesuaian
2.759.513.671.000
2.755.110.753.389
99,84
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah
5.348.155.771.000
4.633.830.500.270
86,64
56.309.238.000.000
44.211.688.281.698
78,52
JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 13 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
3.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI Realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran 2015 tidak mencapai target sebagaimana direncanakan yang disebabkan antara lain : 1) Pendapatan Pajak Daerah Terdapat 5 jenis Pajak Daerah yang tidak mencapai target yaitu: Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Reklame, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan serta Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan antara lain disebabkan oleh : Menurunnya daya beli masyarakat khususnya kemampuan untuk membeli kendaraan bermotor baru yang tercermin dari turunnya tingkat
penjualan
kendaraan
bermotor
sebesar
15%
dibandingkan tahun sebelumnya. Kebijakan Pemerintah Pusat (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yang membatasi rapat-rapat pemerintah di hotel pada bulan Januari s.d. Oktober 2015
yang
bertujuan
untuk
efisiensi
pemerintah,
sehingga
berkontribusi
anggaran
terhadap
belanja
penurunan
penerimaan Pajak Hotel dalam hal persewaan ruangan hotel (banquet). Terjadinya peningkatan minat masyarakat/ dunia usaha tehadap pemasangan reklame berjenis kain dibandingkan Papan, Light Emitting Diode (LED), Stiker dan lain sebagainya pada tahun 2015 yang memiliki masa tanyang lebih pendek. Menurunnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi dan menurunnya kurs tukar rupiah terhadap dolar Amerika, sehuingga dunia usaha tidak merealisasikan rencana belanja iklan secara optimal. Menurunnya pendapatan dari pajak reklame dan produk tembakau reklame
BAB III, hal 14 dari 34
sebagai dan
akibat
produk
dari
tembakau
larangan pada
penyelenggaraan
media
luar
ruang
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2015 . Masih diterapkannya Kebijakan Ratio Loan to Value (LTV) atau Ratio Financing to Value (FTV) oleh Bank Indonesia sampai dengan semester I tahun 2015 dalam bentuk kenaikan uang muka kredit properti, berakibat makin lesunya pembelian properti di
masyarakat.
Disamping
itu,
masyarakat
cenderung
menyimpan uang dan memprioritaskan untuk pembelian barangbarang yang bersifat primer. Oleh karena itu pertumbuhan transaksi pembelian properti di DKI Jakarta pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar ± 8%. Terdapatnya
masyarakat
yang
masih
belum
mematuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran PBB-P2 tahun 2015, dari 1,9 Juta SPPT PBB-P2 yang didistribusikan, yang telah melakukan pembayaran hanya 1,2 Juta SPPT PBB-P2 (±63%) dari total objek PBB-P2.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, telah dilakukan berbagai upaya antara lain : melaksanakan upaya intensifikasi penerimaan pajak daerah melalui peningkatan pengawasan, percepatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), pembukaan gerai pajak di pusat perbelanjaan, menghimbau para Wajib Pajak PBB-KB untuk menyampaikan data delivery order (DO) sebagai upaya peningkatan fungsi pengawasan terhadap penerimaan PBB-KB, menghilangkan pungutan liar, mempercepat proses pelayanan perizinan reklame, pelayanan one day service terhadap validasi BPHTB,
penghapusan
sanksi
administrasi
dan
bunga
keterlambatan PBB-P2, melaksanaan jemput bola pembayaran PBB-P2 di Kelurahan, serta pelaksanaan pelayanan
PBB-P2
pada malam hari dan Sabtu/Minggu; melaksanakan upaya ekstensifikasi penerimaan pajak daerah melalui pendataan objek Pajak Hotel dengan melibatkan LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 15 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
kecamatan dan kelurahan, serta pendataan dan pengawasan objek PBB-P2 melalui mekanisme koordinasi dengan instansi Kecamatan dan Kelurahan setempat dengan melibatkan RT/RW.
2) Retribusi Daerah Terdapat 2 jenis Retribusi Daerah yang tidak tercapai target yaitu : Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Perizinan Tertentu antara lain disebabkan oleh : Penurunan volume pengujian kendaraan jenis mobil barang, bus, kendaraan khusus dan mobil berpenumpang umum yang terjadi karena banyaknya kendaraan yang dimutasi ke daerah lain. Hal ini berakibat pada tidak tercapainya target penerimaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor. Berkurangnya permohonan penyedotan kakus/ septic tank dari Wajib Retribusi Berkurangnya volume buang kendaraan penyedotan kakus milik perusahaan/ badan/ perorangan ke Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Buangan (LIPAB) Menurunnya penerimaan jumlah unggas dan ternak dari daerah ke Rumah Potong Hewan Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, telah dilakukan berbagai upaya antara lain : melaksanakan upaya intensifikasi penerimaaan retribusi daerah melalui sosialisasi dan penyuluhan secara intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, peningkatan pengawasan dengan dilakukannya penertiban terhadap kendaraan umum, melaksanakan pengujian dengan cepat dan mudah dengan sistem Drive Thru, memperlancar distribusi pemasukan unggas dan ternak dari daerah ke Provinsi DKI Jakarta, mengoptimalkan kualitas pelayanan penyedotan kakus, serta penerapan Elektronik Retribusi (eRetribusi). BAB III, hal 16 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
melaksanakan upaya ekstensifikasi penerimaaan retribusi daerah antara lain melalui revisi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah untuk mengakomodir potensi Retribusi Daerah yang belum tertampung.
B.
.PENGELOLAAN BELANJA DAERAH 1.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN BELANJA DAERAH Kebijakan belanja daerah pada tahun 2015 tetap ditekankan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat dan upaya memenuhi kebutuhan dasar sarana dan prasarana pelayanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan diupayakan agar pelayanan bergeser dan menjadi lebih dekat kepada masyarakat. Untuk itu, peningkatan alokasi anggaran pada jajaran pemerintahan dari tingkat kota/kabupaten administrasi ke bawah terus menjadi perhatian seiring dengan pendelegasian kewenangan pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dimaksud. Arah kebijakan Belanja Daerah pada tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut. Kebijakan terkait pemenuhan belanja yang bersifat mengikat : a. Memenuhi Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai, yaitu : 1) Memenuhi gaji pokok berdasarkan gaji dan tunjangan 2014 serta acress sebesar 2,5 persen; 2) Menaikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) yang berbasis kinerja individu berdasarkan merit point – reward and punishment; b. Memenuhi Belanja Bunga dan mengalokasikan belanja untuk : 1) Pembayaran Tipping Fee Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang untuk 12 bulan; 2) Pembayaran rekening Penerangan Jalan Umum (PJU); 3) Pembayaran belanja telepon, Air, Listrik dan Internet (TALI) untuk 12 bulan secara hemat dan efisien, serta pengalokasian untuk Belanja Pengolahan Air Limbah di setiap gedung Pemda.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 17 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Kebijakan terkait pemenuhan Belanja Prioritas dalam pencapaian visi dan misi RPJMD : a. Melaksanakan Program Unggulan dan Program Prioritas dalam rangka pencapaian Visi dan Misi RPJMD. b. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya pengentasan kemiskinan. c. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environtment, MDG’s dan MP3EI) serta pemenuhan ketentuan perundang-undangan d. Melaksanakan
pendampingan
terhadap
pemerintah pusat serta program-program
program-program yang didanai oleh
Lembaga Keuangan Internasional. e. Mengakomodir seluruh program pembangunan yang dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang. f. Mengakomodir kegiatan-kegiatan aspirasi masyarakat dan Pokokpokok Pikiran DPRD pada kegiatan-kegiatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dasar, gedung sekolah, puskesmas; pengadaan truk dan alat berat; serta pembebasan lahan untuk RTH, ruang interaksi publik dan infrastruktur lainnya g. Meningkatkan Kerjasama Jabodetabek antara lain meliputi : 1)
Pembebasan lahan untuk Waduk;
2)
Pembangunan
infrastruktur
terkait
penanganan
banjir,
penanganan transportasi dan pengelolaan sampah; h. Meningkatkan peran Jakarta sebagai Ibukota Negara antara lain meliputi : 1)
Pengembangan Transportasi;
2)
Penanganan Banjir;
3)
Pengembangan Perumahan Rakyat;
4)
Penataan Air Bersih dan Air Limbah;
5)
Penyediaan Energi;
BAB III, hal 18 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Kebijakan terkait pengalokasian belanja penyelenggaraan urusan pemerintah daerah : a. Melaksanakan program yang bersifat pemenuhan standar pelayanan minimal
urusan
pemerintahan
dan
pemenuhan
operasional
berdasarkan tugas pokok dan fungsi SKPD / UKPD. b. Meningkatkan pelayanan
penyediaan
masyarakat
infrastruktur
dari
tingkat
dasar
perkotaan
Kelurahan,
dan
Kecamatan,
Kota/Kabupaten hingga Provinsi, termasuk penguatan Kecamatan dan Kelurahan yang pelaksanaannya harus transparan sampai pada tingkat RW. c. Mendelegasikan sebagian tugas-tugas Provinsi ke Kota/Kabupaten antara
lain
pemeliharaan
melalui khususnya
pengaturan terkait
pelaksanaan
pemeliharaan
tugas-tugas
jalan,
saluran,
penanganan kebersihan, perbaikan taman dan penerangan jalan umum; d. Memaksimalkan kegiatan-kegiatan dilaksanakan dengan mekanisme swakelola; e. Memprioritaskan pelaksanaan kegiatan yang terkait langsung dengan pelayanan publik dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang berorientasi untuk kepentingan aparatur dengan: 1) Tidak menganggarkan pemberian honorarium kepada PNS kecuali untuk Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber dan Pegawai Non PNS. 2) Tidak menganggarkan Biaya Pengendalian Teknis.
Kebijakan terkait belanja hibah, bantuan sosial, subsidi, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga : Memenuhi belanja untuk pengalokasian hibah, bantuan sosial dan subsidi serta bantuan keuangan dan belanja tak terduga sesuai dengan tingkat rasionalitas.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 19 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
2.
TARGET DAN REALISASI BELANJA Dari rencana Belanja Daerah sebesar Rp59.685.552.609.233,00 sampai akhir Tahun Anggaran 2015 telah dapat direalisasikan sebesar Rp43.037.421.799.776,00 atau 72,11%. Realisasi tersebut berasal dari Belanja Tidak Langsung (BTL) dari rencana
sebesar
Rp22.980.203.805.168,00
terealisasikan
Rp20.711.890.478.890,00 atau 90,13% dan Belanja Langsung (BL) dari rencana
sebesar
Rp36.705.348.804.065,00
terealisasikan
Rp22.325.531.320.886,00 atau 60,82%. Secara lebih rinci, realisasi Belanja Daerah pada tahun 2015 tersebut dapat dilihat pada Tabel III.10 berikut.
BAB III, hal 20 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.9 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
BELANJA TIDAK LANGSUNG I
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
22.980.203.805.168
20.711.890.478.890
90,13
BELANJA PEGAWAI
17.647.037.736.021
15.863.836.910.996
89,90
1 Gaji dan Tunjangan
14.304.228.783.021
13.688.338.471.402
95,69
7.833.000.000
3.137.056.600
40,05
62.701.582.000
62.701.582.000
100,00
550.000.000.000
474.717.719.914
86,31
5 Biaya Kematian Pegawai
41.429.500.000
35.262.981.460
85,12
6 Biaya Guru NIP 15
38.436.000.000
38.174.300.000
99,32
7 Belanja Penghasilan Lainnya
2.294.429.971.000
1.296.535.121.957
56,51
8 Tunjangan Transport Pejabat
347.978.900.000
264.969.677.663
76,15
46.070.052.873
5.478.639.527
11,89
46.070.052.873
5.478.639.527
11,89
940.000.000.000
659.081.781.344
70,12
940.000.000.000
659.081.781.344
70,12
1.785.249.464.211
1.724.340.367.711
96,59
686.953.264.211
677.300.267.711
98,59
73.450.000.000
69.725.000.000
94,93
2 Tambahan Penghasilan PNS Belanja Penerimaan Lainnya 3 Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH / WKDH Belanja Insentif Pemungutan 4 Pajak Daerah
II BELANJA BUNGA Bunga Utang Pinjaman III BELANJA SUBSIDI Belanja Subsidi Kepada Perusahaan/Lembaga IV BELANJA HIBAH Belanja Hibah Kepada Badan / 1 Lembaga / OrganisasiSwasta Belanja Hibah Kepada Kelompok / 2 Anggota Masyarakat 3 Belanja Hibah Dana BOS
1.024.846.200.000
977.315.100.000
95,36
V BELANJA BANTUAN SOSIAL
2.088.011.505.000
2.087.123.200.000
99,96
Belanja Bantuan Sosial Kepada 1 Organisasi Sosial Kemasyarakatan
8.390.055.000
7.501.750.000
89,41
Belanja Bantuan Sosial Kepada 2 Individu / Siswa (Biaya Personal Siswa Miskin)
2.079.621.450.000
2.079.621.450.000
100,00
401.179.003.960
371.152.504.510
92,52
399.361.000.000
369.674.163.000
92,57
1.818.003.960
1.478.341.510
81,32
72.656.043.103
877.074.802
1,21
BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PROVINSI / VI KABUPATEN / KOTA DAN PEMERINTAHAN DESA Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten / Kota Belanja Bantuan Keuangan 2 Kepada Partai Politik 1
VII BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga
72.656.043.103
877.074.802
1,21
36.705.348.804.065
22.325.531.320.886
60,82
BELANJA PEGAWAI
1.858.235.452.811
1.446.519.218.133
77,84
1 Honorarium Non PNS
1.801.881.142.811
1.434.523.344.675
79,61
56.354.310.000
11.995.873.458
21,29
II BELANJA BARANG DAN JASA
16.421.400.772.993
10.634.840.892.646
64,76
III BELANJA MODAL
18.425.712.578.261
10.244.171.210.107
55,60
59.685.552.609.233
43.037.421.799.776
72,11
BELANJA LANGSUNG I
Uang Perjalanan Kegiatan dalam 2 Kota
JUMLAH
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 21 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Berkaitan dengan Belanja Modal, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: a. Belanja Modal Pengadaan Tanah Realisasi Belanja Modal Pengadaan Tanah sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp3.451.775.763.772,00 atau 46,91% dari rencana sebesar Rp7.357.852.305.531,00 sehingga terdapat sisa Rp3.906.076.541.759,00 b. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp714.014.950.605,00 atau 77,26% dari rencana sebesar Rp924.220.619.844,00 sehingga terdapat sisa Rp210.205.669.239,00. c. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp415.160.320.153,00
atau
Rp766.039.957.562,00
54,20%
dari
sehingga
rencana terdapat
sebesar sisa
Rp350.879.637.409,00. d. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak Bermotor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak Bermotor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp16.343.855.600,00
atau
68,23%
dari
rencana
sebesar
Rp23.952.447.725,00 sehingga terdapat sisa Rp7.608.592.125,00. e. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Air Bermotor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Air Bermotor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp2.747.140.000,00
atau
9,71%
dari
rencana
sebesar
Rp28.295.878.000,00 sehingga terdapat sisa Rp25.548.738.000,00.
BAB III, hal 22 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
f. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Air Tidak Bermotor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Air Tidak Bermotor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp1.245.066.800,00
atau
59,11%
dari
rencana
sebesar
Rp2.106.385.000,00 sehingga terdapat sisa Rp861.318.200,00 g. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp13.265.404.312,00 atau 61,26% dari rencana sebesar Rp21.654.853.126,00 sehingga terdapat sisa Rp8.389.448.814,00. h. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian dan Peternakan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp8.346.118.005,00 atau 71,96% dari rencana sebesar Rp11.597.971.318,00 sehingga terdapat sisa Rp3.251.853.313,00. i. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp10.865.699.715,00 atau 51,82% dari rencana sebesar Rp20.969.894.890,00 sehingga terdapat sisa Rp10.104.195.175,00. j. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Realisasi Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp61.408.608.994,00 atau 26,31% dari rencana sebesar Rp233.398.179.233,00 sehingga terdapat sisa Rp171.989.570.239,00. k. Belanja Modal Pengadaan Komputer Realisasi Belanja Modal Pengadaan Komputer sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp164.083.576.454,00 atau 66,12%
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 23 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
dari rencana sebesar Rp248.151.456.982,00 sehingga terdapat sisa Rp84.067.880.528,00 l. Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Realisasi Belanja Modal Pengadaan Mebeulair sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp56.420.484.304,00 atau 54,05% dari rencana sebesar Rp104.387.532.248,00 sehingga terdapat sisa Rp47.967.047.944,00. m. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur Realisasi Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp8.565.594.501,00 atau 70,12% dari rencana sebesar Rp12.214.868.868,00 sehingga terdapat sisa Rp3.649.274.367,00. n. Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga Realisasi Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp5.709.450.252,00
atau
70,95%
dari
rencana
sebesar
Rp8.046.882.029,00 sehingga terdapat sisa Rp2.337.431.777,00. o. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp44.985.225.045,00 atau 57,00% dari rencana sebesar Rp78.916.712.440,00 sehingga terdapat sisa Rp33.931.487.395,00. p. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp15.991.182.807,00 atau 51,43% dari rencana sebesar Rp31.093.644.720,00 sehingga terdapat sisa Rp15.102.461.913,00 q. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp9.998.972.085,00 atau
BAB III, hal 24 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
25,43% dari rencana sebesar Rp39.315.236.998,00 sehingga terdapat sisa Rp29.316.264.913,00. r. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp402.346.299.478,00 atau 68,65% dari rencana sebesar Rp586.094.130.323,00 sehingga terdapat sisa Rp183.747.830.845,00. s. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp50.593.295.836,00 atau 65,38% dari rencana sebesar Rp77.381.522.407,00 sehingga terdapat sisa Rp26.788.226.571,00. t. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan Realisasi Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan sampai dengan
akhir
Tahun
Rp2.073.767.888.445,00
atau
Rp2.783.803.248.008,00
Anggaran 74,49%
dari
sehingga
2015
sebesar
rencana
sebesar
terdapat
sisa
Rp710.035.359.563,00. u. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan Realisasi Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp17.173.677.960,00 atau 33,65% dari rencana sebesar Rp51.037.390.052,00 sehingga terdapat sisa Rp33.863.712.092,00 v. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air Realisasi Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp454.795.794.884,00 atau
35,83%
dari
rencana
sebesar
Rp1.269.349.252.363,00
sehingga terdapat sisa Rp814.553.457.479,00.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 25 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
w. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota Realisasi Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp137.676.549.295,00
atau
Rp222.741.422.344,00
61,81%
dari
sehingga
rencana
sebesar
terdapat
sisa
Rp85.064.873.049,00. x. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon Realisasi Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon sampai
dengan
akhir
Rp1.960.215.700,00
Tahun
atau
Anggaran
25,95%
dari
2015
sebesar
rencana
sebesar
Rp7.553.135.010,00 sehingga terdapat sisa Rp5.592.919.310,00. y. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan Realisasi
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi/Pembelian*)
Bangunan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp2.063.978.323.661,00
atau
Rp3.414.624.665.827,00
60,45%
dari
sehingga
rencana terdapat
sebesar sisa
Rp1.350.646.342.166,00. z. Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan Realisasi Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp7.529.784.210,00 atau 47,48% dari rencana sebesar Rp15.859.946.281,00 sehingga terdapat sisa Rp8.330.162.071,00 aa.Belanja
Modal
Pengadaan
Barang
Bercorak
Kesenian,
Kebudayaan Realisasi Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp2.950.098.500,00
atau
49,60%
dari
rencana
sebesar
Rp5.948.186.600,00 sehingga terdapat sisa Rp2.998.088.100,00.
BAB III, hal 26 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
bb.Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman Realisasi Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Hewan/Ternak dan Tanaman sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp29.046.372.906,00
atau
37,56%
dari
rencana
sebesar
Rp77.324.894.972,00sehingga terdapat sisa Rp48.278.522.066,00. cc.Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Persenjataan/Keamanan Realisasi
Belanja
Modal
Pengadaan
Alat-Alat
Persenjataan/Keamanan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp123.399.000,00 atau 61,31% dari rencana sebesar Rp201.277.380,00 sehingga terdapat sisa Rp77.878.380,00. dd.Belanja Modal Alat dan Sarana Olah Raga Realisasi Belanja Modal Alat dan Sarana Olah Raga sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp1.302.096.828,00 atau 82,48%
dari
rencana
sebesar
Rp1.578.680.180,00
sehingga
terdapat sisa Rp276.583.352,00.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 27 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.10 Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2015
NO
URAIAN
(1)
(2)
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN (3)
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
BELANJA MODAL 1 2 3 4
5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Belanja Modal Pengadaan Tanah Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Berat Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Angkutan Darat Bermotor Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Angkutan Darat Tidak Bermotor Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Angkutan di Air Bermotor Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Angkutan di Air Tidak Bermotor Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Bengkel Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Pengolahan Pertanian dan Peternakan Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor Belanja Modal Pengadaan Komputer Belanja Modal Pengadaan Mebeulair Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Studio Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Komunikasi Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Ukur Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Kedokteran Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Laboratorium Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan
BAB III, hal 28 dari 34
7.357.852.305.531
3.451.775.763.772
46,91
924.220.619.844
714.014.950.605
77,26
766.039.957.562
415.160.320.153
54,20
23.952.447.725
16.343.855.600
68,23
28.295.878.000
2.747.140.000
9,71
2.106.385.000
1.245.066.800
59,11
21.654.853.126
13.265.404.312
61,26
11.597.971.318
8.346.118.005
71,96
20.969.894.890
10.865.699.715
51,82
233.398.179.233
61.408.608.994
26,31
248.151.456.982
164.083.576.454
66,12
104.387.532.248
56.420.484.304
54,05
12.214.868.868
8.565.594.501
70,12
8.046.882.029
5.709.450.252
70,95
78.916.712.440
44.985.225.045
57,00
31.093.644.720
15.991.182.807
51,43
39.315.236.998
9.998.972.085
25,43
586.094.130.323
402.346.299.478
68,65
77.381.522.407
50.593.295.836
65,38
2.783.803.248.008
2.073.767.888.445
74,49
51.037.390.052
17.173.677.960
33,65
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
NO
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
(1)
(2)
(3)
22 23 24 25 26 27 28
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman
29
Belanja Modal Pengadaan AlatAlat Persenjataan/Keamanan
30
Belanja Modal Alat dan Sarana Olah Raga JUMLAH
REALISASI Rp
%
(4)
(5 = 4:3)
1.269.349.252.363
454.795.794.884
35,83
222.741.422.344
137.676.549.295
61,81
7.553.135.010
1.960.215.700
25,95
3.414.624.665.827
2.063.978.323.661
60,45
15.859.946.281
7.529.784.210
47,48
5.948.186.600
2.950.098.500
49,60
77.324.894.972
29.046.372.906
37,56
201.277.380
123.399.000
61,31
1.578.680.180
1.302.096.828
82,48
18.425.712.578.261
10.244.171.210.107
55,60
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
3.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI a. Permasalahan 1)
Kegiatan pembebasan lahan hanya terealisasi sebanyak 442 bidang
lahan
dengan
anggaran
sebesar
Rp3.402.118.175.393,00 dari target pembebasan sebanyak 1.625 bidang lahan. Beberapa penyebabnya antara lain : a)
Terdapat permasalahan pada administrasi
b)
PBB belum lunas
c)
Beberapa lahan dalam keadaan sengketa
d)
Tidak
tercapainya
kesepakatan
dalam
proses
pembebasan 2)
Terlambatnya proses penetapan APBD dan APBD Perubahan tahun anggaran 2015 berdampak pada singkatnya sisa waktu pelaksanaan kegiatan sehingga mengakibatkan anggaran tidak terserap.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 29 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
b. Solusi Meningkatkan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan melalui koordinasi dengan SKPD/UKPD serta melakukan langkah-langkah antisipatif untuk percepatan proses pembebasan lahan di masa yang akan datang.
C.
PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN Berdasarkan Pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, selain komponen pendapatan dan belanja daerah, juga terdapat komponen pembiayaan daerah yang meliputi penerimaan daerah dan pengeluaran daerah. Kebijakan pembiayaan timbul antara lain karena ada selisih pendapatan dan belanja. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari antara lain: sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, transfer dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi, serta hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan sumber pengeluaran pembiayaan daerah antara lainterdiri dari: transfer ke dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan.
2.
TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN a. Penerimaan Pembiayaan Daerah Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2014 dan Penerimaan Pinjaman Daerah. Adapun SiLPA yang digunakan mencapai Rp9.160.897.609.233,00 dengan realisasi Rp9.160.897.609.233,00 atau sebesar 100% sementara Penerimaan Pinjaman Daerah direncanakan sebesar Rp298.570.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp48.884.300.406,00 sehingga total realisasi Penerimaan
BAB III, hal 30 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pembiayaan
Tahun
Anggaran
2015
sebesar
Rp9.209.781.909.639,00 b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah dilakukan untuk Pembentukan Dana Cadangan, Investasi Pemerintah Daerah pada Perusahaan Daerah dalam bentuk Penyertaan Modal, Pembayaran Pokok utang dan Pemberian Pinjaman Hibah. Pada tahun 2015 rencana
pengeluaran
pembiayaan
Rp6.083.153.000.000,00
dan
daerah
sebesar
direalisasikan
sebesar
Rp5.452.214.471.007,00 atau 89,63 persen. Komponen
pengeluaran
pembiayaan
daerah
untuk
Pembentukan Dana Cadangan tidak dialokasikan namun pada tahun 2015
direalisasikan
penyertaan
sebesar
modal
Rp78.999.209.715,00.
investasi
Komponen
direncanakan
sebesar
Rp6.079.053.000.000,00 sampai akhir 2015 terealisasi sebesar Rp5.369.130.616.881,00 atau sebesar 88,32% Sedangkan Pembayaran Pokok utang direncanakan sebesar Rp4.100.000.000,00
sampai
akhir
2015
terealisasi
sebesar
Rp4.084.644.411,00 atau sebesar 99,63% 3.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan yang dihadapi untuk Pengeluaran pembiayaan daerah dalam hal Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) untuk PT MRT Jakarta
sebesar
Rp2.723.053.000.000,00
Rp145.000.000.000,00
bersumber
yang
dari
terdiri APBD
dari dan
Rp2.578.053.000.000,00 bersumber dari penerusan hibah Pemerintah Pusat. Untuk anggaran yang bersumber dari APBD terealisasi seluruhnya (100%), namun untuk anggaran yang bersumber dari penerusan
hibah
Pemerintah
Pusat
hanya
terealisasi
sebesar
Rp1.868.130.616.881,00 (72,46%). Pinjaman Dalam Negeri Pemerintah Pusat berupa Pinjaman untuk
Jakarta
dianggarkan
Emergency
sebesar
Dredging
Initiative
Rp298.570.000.000,00
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
(JEDI)
terealisasi
Project sebesar
BAB III, hal 31 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Rp48.884.300.406,00 (16,37%), yang terdiri dari Paket 1 sebesar Rp39.516.008.096,00 dan Paket 7 sebesar Rp9.368.292.310,00. Hal ini dikarenakan JEDI Project Paket 4 baru terkontrak di pertengahan 2015 yang membutuhkan Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP). Menghadapi
permasalahan
tersebut
diatas,
berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia Nomor 188/PMK.07/2012 bahwa pencatatan penerusan hibah dilakukan berdasarkan dokumen Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3) yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan RI, maka nilai realisasi tersebut akan disesuaikan kembali setelah dokumen SP3 tersebut diterima Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
D.
IKHTISAR APBD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 Sesuai dengan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Adapun ikhtisarnya disajikan sebagai berikut :
BAB III, hal 32 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Tabel III.11 Ringkasan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015
URAIAN
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN
REALISASI
Pendapatan Asli Daerah
37.965.616.304.000
33.690.590.136.731
A. Pajak Daerah
32.581.650.000.000
29.076.505.414.331
B. Retribusi Daerah
610.000.000.000
467.609.828.031
C. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
640.000.000.000
527.280.486.037
4.133.966.304.000
3.619.194.408.332
Dana Perimbangan
12.995.465.925.000
5.887.267.644.697
A. Bagi Hasil Pajak
12.894.962.912.000
5.751.741.852.400
100.503.013.000
135.525.792.297
-
-
5.348.155.771.000
4.633.830.500.270
PENDAPATAN
56.309.238.000.000
44.211.688.281.698
BELANJA
59.685.552.609.233
43.037.421.799.776
Surplus/(Defisit)
(3.376.314.609.233)
1.174.266.481.922
PEMBIAYAAN
3.376.314.609.233
3.757.567.438.632
Penerimaan Pembiayaan
9.459.467.609.233
9.209.781.909.639
A. SiLPA
9.160.897.609.233
9.160.897.609.233
298.570.000.000
48.884.300.406
6.083.153.000.000
5.452.214.471.007
-
78.999.209.715
6.079.053.000.000
5.369.130.616.881
4.100.000.000
4.084.644.411
65.768.705.609.233
53.421.470.191.337
D. Lain-Lain PAD
B. Bagi Hasil Bukan Pajak C. DAU Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
B. Penerimaan Pinjaman Daerah Pengeluaran Pembiayaan A. Pembentukan Dana Cadangan B. Penyertaan Modal Pemerintah C. Pembayaran Pokok Utang
Sumb er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
E.
PERHITUNGAN SISA LEBIH PERHITUNGAN APBD (SiLPA) TAHUN 2015 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Penghitungan SiLPA dilakukan dengan cara menghitung selisih antara jumlah realisasi pendapatan ditambah dengan penerimaan pembiayaan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB III, hal 33 dari 34
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
yang dibandingkan dengan jumlah realisasi belanja ditambah dengan pengeluaran pembiayaan yang hasil perhitungannya disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel III.12 Perhitungan SiLPA Tahun Anggaran 2015
NO
DESKRIPSI
ANGGARAN
1
Pendapatan
2
Penerim aan Pem biayaan (SiLPA 2014 dan Pinjam an)
56.309.238.000.000
44.211.688.281.698
9.459.467.609.233
9.209.781.909.639
A 3
Belanja
4
Pengeluaran Pem biayaan (PMP dan Hutang) B JUMLAH
REALISASI
53.421.470.191.337 59.685.552.609.233
43.037.421.799.776
6.083.153.000.000
5.452.214.471.007 48.489.636.270.783 4.931.833.920.554
Sum b er : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 7 Maret Tahun 2016 (unaudited)
BAB III, hal 34 dari 34
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH A. PROGRAM UNGGULAN 1.
PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASI a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain:
1)
Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan a)
Penyelesaian Revitalisasi Terminal Rawamangun;
b)
Pemeliharaan Terminal berupa Pemeliharaan bangunan Terminal Kampung Melayu, Pulogadung, Tanjung Priok, Jakarta Kota, Manggarai, Grogol, dan Senen. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan bangunan terminal, emplasemen, rambu dan marka, serta saluran terminal;
c)
Peningkatan Fasilitas Terminal Terpadu Pulo
Gebang
meliputi pembangunan Marka Jalan, Pembangunan Saluran Dalam Terminal, Pembangunan Taman Pot Terminal dan Pemeliharaan Pos Jaga; d)
Pengadaan Tanah Akses Terminal Terpadu Pulo Gebang meliputi Pengadaan Tanah Sarana Umum Terminal untuk fasilitas akses keluar-masuk Terminal sebanyak 1 Bidang Tanah seluas 678 m2 dan Pembebasan Tanah Frontage Tol Akses (jalan sejajar jalan tol) menuju Terminal Pulo Gebang sebanyak 3 bidang seluas 2.643 m2.
e)
Pemeliharaan
Bangunan
Terowongan
Penyeberangan
Orang di Jakarta Kota untuk meningkatkan kenyamanan pada fasilitas pelayanan publik; f)
Pengadaan 72 unit busway;
g)
Pengadaan
Mobil
Derek
Dinas
Perhubungan
dan
Transportasi sebanyak 32 unit; LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 1 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
h)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan UPT Terminal Terpadu Pulo Gebang meliputi Pengamanan Terminal Terpadu Pulo Gebang dalam rangka Angkutan Lebaran 2015, Natal dan Tahun Baru 2016, serta Pemindahan Angkutan Umum ke Terminal Terpadu Pulo Gebang. Hasil kegiatan tersebut berupa terwujudnya keamanan dan ketertiban Terminal Terpadu Pulo Gebang.
i)
Perencanaan Perhubungan di wilayah Provinsi DKI Jakarta yang
meliputi
Detail
Engineering
Design
(DED)
Pembangunan Jetty (dermaga) di Pelabuhan Muara Angke, DED Pembangunan Sheet pile dan Peningkatan Jalan Pelabuhan Muara Angke, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), dan Dermaga Kepulauan Seribu, Kajian Jaringan Lintas di Provinsi DKI Jakarta dan Kajian Perencanaan Bisnis Angkutan Perairan Kepulauan Seribu; j)
Pembangunan, Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana UPT Angkutan Sekolah meliputi Pengadaan Fasilitas Pendukung di Pool dan Bus Sekolah, Pengadaan GPS Bus Sekolah, Pembaruan GPRS serta Perawatan Halte Bus Sekolah;
k)
Perhitungan Rupiah/km, Validasi Rute Angkutan Sekolah, Evaluasi Pelayanan, Perencanaan Program UP. Angkutan Sekolah,
termasuk
evaluasi
pelayanan
angkutan
bus
sekolah. Hasil dari kegiatan tersebut dapat diketahui hal-hal yang belum optimal dalam pelaksanaan pelayanan Angkutan Sekolah di wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk bahan evaluasi pelaksanaan pelayanan angkutan sekolah yang lebih optimal; l)
Pembangunan (perawatan
sistem
dan
operasional
pemeliharaan)
dan
bus
maintenance
sekolah
mempermudah pengelolaan armada angkutan
untuk sekolah
sehingga dapat diketahui record perawatan dan data mengenai seluruh armada.
BAB IV hal 2 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2)
Program Pembangunan Angkutan Massal Berbasis Rel a)
Pembebasan Tanah MRT di Lebak Bulus untuk depo MRT sebanyak 1 bidang seluas 120 m2; dan
b)
Pembebasan Tanah untuk Koridor MRT sepanjang Jl. Lebak Bulus-Bunderan Senayan sebanyak 74 Bidang dengan Luas 4.380 m2
3)
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan a)
Pembangunan Jalan dan Saluran Pengaman Sejajar BKT (segmen Marunda-Raya Bekasi) seluas 1.078 m2 dengan panjang jalan 490 m (pada sisi timur dan barat)
b)
Pembangunan Jalan dan Saluran Pengaman Sejajar BKT (Segmen Raya Bekasi - Cipinang) seluas 8.460 m2 dengan panjang jalan 355 m (pada sisi timur dan barat)
c)
Pembangunan Akses Terminal Pulo Gebang berupa 1 Fly Over (FO Ramp Masuk dan Ramp Keluar Terminal Pulo Gebang) dan 4 Jembatan (2 Jembatan Ramp BKT sisi Timur dan 2 Jembatan Ramp BKT sisi Barat)
d)
Pembangunan/Peningkatan Pedestrian
di Provinsi DKI
Jakarta, meliputi: -
Jl Diponegoro Sisi Utara/Depan RSCM dan Jl Salemba Raya Sisi Timur depan RS Carolus seluas 2.570 m2 dengan panjang 430 m
-
Kawasan Kota Tua seluas 1.703 m2 dengan panjang 490 m
-
Kawasan Waduk Setiabudi dan sekitarnya seluas 2.065 m2 dengan panjang 590 m
-
Jl. Sejajar Cengkareng Drain seluas 267 m2 dengan panjang 267 m
e)
Peningkatan Jalan, meliputi: -
Perkerasan Aspal Jalur Cepat seluas 34.860 m2 dengan panjang 4.648 m dan Jalur Lambat seluas 4.883 m2 dengan panjang 683 m di Jl. Suprapto,
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 3 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
-
Perkerasan Aspal seluas 27.508 m2 dengan panjang 3.838 m di Jl Cempaka Putih,
-
Pembangunan Median dan Trotoar Jalan seluas 3.000 m2 dengan panjang 1500 m’ dan Marka Jalan seluas 1.250 m2 di Jl. Suprapto dan Jl Cempaka Putih,
-
Pekerjaan Aspal seluas 162.700 m2 dengan panjang 13.016 m di Jalan Pemuda-Pramuka,
-
Pekerjaan Cold Mix Recycling Foam Bitumen (CMRFB) seluas 29.979,56 m2 dengan panjang 1.394 m, Aspal seluas 76.781 m2 dengan panjang 3.571 m, Trotoar seluas 1.734 m2 dengan panjang 652 m serta Marka Jalan seluas 1.872 m2 di Jalan Caringin-Tomang-Biak
f)
Pembangunan/Peningkatan Jalan-jalan strategis di Provinsi DKI Jakarta, meliputi: -
Jl. Daan Mogot Cs seluas 160.262 m2 dengan panjang 8.903 m
-
Jl Pluit Samudera, Jl Lodan seluas 18.600 m2 dengan panjang 2.240 m
-
Jl Cideng-Tomang-Biak, CMRFB seluas 36.998 m2 dengan panjang 2.055 m
-
Jl Tembus Asia Afrika, Jl. Dwikora seluas 2.213 m2
-
Jl DI Panjaitan/Ahmad Yani seluas 49.022 m2 dengan panjang 6.787 m
-
Akses Rusun Daan Mogot berupa CMRFB seluas 11.200 m2 dengan panjang 700 m dan Perkerasan Aspal seluas 10.228 m2 dengan panjang 730,64 m
-
Jl Setiabudi dan Jl Casablanka seluas 11.256 m2 dengan panjang 1.608 m
-
Jl Fachruddin CS seluas 13.534 m2 dengan panjang 966,77 m
-
Jl Casablanka Sisi Selatan
seluas 2.790 m2 dengan
panjang 465 m -
BAB IV hal 4 dari 189
Jl Arafuru seluas 6.230 m2 dengan panjang 890 m
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
g)
Pekerjaan Marka Jalan 8.988 m
Pembangunan Fly Over Kuningan Sisi Selatan sebanyak 1 Unit Fly Over seluas 681m x 9m = 6.129 m2
h)
Pembangunan Simpang Tidak Sebidang Permata Hijau sebanyak 1 Unit Fly Over seluas 600 m x 10 m = 6.000 m2
i)
Pembangunan Jalan Layang Busway Kapten Tendean - Blok M – Cileduk target selesai tahun 2016 melalui Program Multiyears progress sampai dengan akhir Bulan Desember 2015 sebesar 43,42% dari target rencana sebesar 38,12%,
j)
Peningkatan Jalur Busway seluas 23.957 m2 dengan panjang 7,98 Km dengan Beton Speed Creete pada Koridor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12, serta Separator Busway sepanjang 20.604 m’ pada koridor 6, 8, 9
k)
Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan dan Trotoar di Seluruh Koridor Busway seluas 4.784,56 m2 dengan panjang 1,60 Km menggunakan Beton Speed Creete di lokasi Simpang Kebon Nanas dan Coca-Cola, serta seluas 49.345,40 m2 dengan panjang 16,45 Km menggunakan Aspal di Lokasi Jl. Senen Raya, Gn. Sahari dan Jl. Soepono-Kebayoran
l)
Perencanaan Simpang Tak Sebidang di Jalan Cakung (Rel KA) dan Pulogadung (Pertigaan)
m)
Perencanaan
DED
Penyempurnaan
(x-1)
Simpang
Sebidang dan Simpang Tak Sebidang serta Jalan Sejajar Sungai dan Rel Kereta Api di DKI Jakarta n)
Perencanaan DED Jalan Tembus Jl. Panjang - Jl. Kapuk Raya sebanyak 1 Dokumen
o)
Pembangunan/Peningkatan Prasarana Jembatan di Prov. DKI Jakarta, meliputi: -
Peningkatan Jembatan Teluk Gong seluas 197 m2
-
Pekerjaan Speed Creete seluas 467,93 m2 dengan lokasi: Jembatan Mangga Dua Square, Pintu Air Mangga Dua, Jl. Samanhudi, Bermis, Halte Halimun, dan Jl. Zainal Arifin
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 5 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
p)
Pemeliharaan Jalan di 5 wilayah Kota Administrasi, meliputi: Pekerjaan Aspal seluas 215.926 m2 dengan panjang 19.712,93 m dengan Lokasi: Jl. Kramat Raya , Jl. Salemba Raya, Jl. Danau Sunter Utara dan Selatan , Jl. Puri Indah, Jl. Panjang,
Jl.
Kembangan
Murni
Barat
dan
Jl.
Puri
Kembangan Barat, Jl. Mampang Prapatan, Jl. Rasuna Said, Jl. Bekasi Timur dan Jl. I Gusti Ngurah Rai b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang ditemukan pada isu pengembangan sistem transportasi antara lain belum terealisasinya pembebasan lahan di depo MRT karena tidak lengkapnya berkas kepemilikan tanah. Untuk itu
dilakukan
penyempurnaan
kelengkapan
berkas
dan
akan
dianggarkan kembali pada Perubahan APBD 2016.
2.
ANTISIPASI BANJIR, ROB DAN GENANGAN a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain:
1)
Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir a)
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Dredging and Embankment of Ciliwung-Gunung Sahari Drain & Waduk Melati Sub Project ICB Package No JUFMP-1 meliputi : Pekerjaan di Waduk Melati : -
Pemancangan sheet pile CCSP type W450 L 12 m : sepanjang 11.508 m
-
Pemancangan sheet pile CCSP type W450 L 10 m : sepanjang 2.690 m
-
Pengerukan waduk dengan volume lumpur yang dikeruk 80.220,62 m3
BAB IV hal 6 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
-
Pembangunan pompa dengan kapasitas sebesar 4 m3/detik
Pekerjaan di Kali Ciliwung Gunung Sahari : -
Pemancangan sheet pile CCSP type W450 L 17 m : 3.995 m
-
Pemancangan sheet pile CCSP type W450 L 14 m : 812 m
-
Pemancangan sheet pile CCSP type W450 L 12 m : 17.244 m
-
Pengerukan sungai dengan volume lumpur yang dikeruk 171.630,97 m3
-
Pembuatan saluran gendong sejajar kali dengan Uditch uk. (1.00 x 1.00 x 1.20) m sepanjang 2.184 m’
-
Pembangunan kontruksi jalan orang / pedestrian dengan paving block seluas 4.548,34 m2 lebar 1,60 m
-
Pembuatan dan pemasangan pintu air dengan ukuran (b : 1.00 x h : 2.00 x h : 3,60) m sebanyak 2 unit dan ukuran (b : 1.00 x h : 2.00 x h : 4,05) m sebanyak 2 unit
b)
Pembangunan Tanggul A sepanjang 1950 m’ di Muara Baru Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara untuk mendukung NCICD berupa tanggul di pinggir pantai.
c)
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Dredging and Embankment of Grogol-Sekretaris Drain, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng Drain, Krukut Cideng Drain & Krukut Lama Drain Sub-Project ICB Package No JUFMP-7, meliputi: -
Pemancangan sheet pile sepanjang 6.204 m’ di Kali Krukut
Cideng,
Kali
Jelangkeng
dan
Kali
Grogol
Sekretaris -
Pengerukan lumpur sebesar 5.253,3 m3 di Kali Besar, Kali Jelangkeng dan Kali Grogol Sekretaris
d)
Pembangunan Parkir Air (Reservoar Air), Sumur Resapan, Imbuhan dan Pengisian (Recharge) Air Tanah berupa sumur
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 7 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
resapan sebanyak 1243 titik yang berlokasi di DAS Mampang Timur sebanyak 593 Titik dan DAS Mampang Barat sebanyak 650 titik
2)
Program Pengembangan Sistem Drainase a)
Pembangunan
Sistem Telemetri Sumur Pantau berupa
pengadaan alat telemetri AWLR Sumur Pantau sebanyak 20 buah di 8 titik lokasi yaitu Cipayung (Jl. Bina Marga No. 2), Pluit (Kantor Kel. Pluit Jl. Karang Permai), Pegadungan (di RM. Suku Dinas Kebersihan Jl. Bambu Larangan), Pasar Minggu (Jl. Ragunan Raya No. 29), Pulo Gebang (Jl. Raya Pulo
Gebang
No.
2),
Rusun
Pesakih
(Jl.
Daan
Mogot),..Semanan (Kantor Lurah) dan kantor Walikota Jakarta Utara b)
Pengadaan dan pemasangan meter air sebanyak 865 buah yang terdiri dari: -
Pengadaan meter air sebanyak 733 unit terdiri dari 1 inch sebanyak 443 unit, 1,5 inch sebanyak 50 unit, 2 semi baling-baling sebanyak 200 unit, dan 3 semi baling-baling sebanyak 40 unit
-
Pemasangan meter air sebanyak 132 unit terdiri dari Pemasangan baru sebanyak 25 unit dan Pergantian unit rusak sebanyak 107 unit
c)
Pengadaan
Remote
Hydrographic
Survey
berupa
pengadaan 1 (satu) unit perahu remote control untuk kebutuhan pengukuran kontur dan endapan di bawah air pada waduk/sungai. d)
Pengadaan Perlengkapan Pendukung pengukuran kontur dan endapan berupa Handy Talkie sebanyak 7 Unit dan Bak Ukur Geodesi sebanyak 20 unit.
e)
Pengadaan Alat Ukur GPS Geodetik sebanyak 3 unit untuk melakukan pengukuran elevasi dan koordinat di lokasi yang sulit dijangkau dan memerlukan ketelitian tinggi.
BAB IV hal 8 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
f)
Pengadaan Alat Geodesi sebanyak 11 unit terdiri dari 10 unit Digital Level dan 1 unit Total Station
g)
Pengadaan Alat Test Debit Air untuk melakukan pengetesan debit air pada kali/sungai/saluran phb sebanyak 3 unit
h)
Perencanaan dasar pembangunan sistem pompa dan long storage sunter hilir
i)
Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Dredging and Embankment of Sentiong-Sunter Drain, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan & Waduk Sunter Timur III Subprojects ICB Package No. JUFMP-4 dengan total volume pengerukan sebesar 270.000 m3 serta perbaikan tanggul sepanjang 151.998 m’
j)
Pendampingan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) Project (Administrasi & Lelang) menghasilkan Kontrak JEDI Paket 4 (Sentiong-Sunter Drain, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan & Waduk Sunter Timur III ) & Paket 7 (Grogol-Sekretaris
Drain,
Pakin-Kali
Besar-Jelangkeng
Drain, Krukut Cideng Drain & Krukut Lama) k)
Pendampingan appraisal bidang sumber daya air guna menentukan harga tanah untuk waduk, situ, embung, kali, dan saluran menghasilkan sebanyak 20 lokasi dengan luas sekitar ± 652.431 m2
l)
Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Air Tanah terhadap pemilik ijin sebanyak 253 ijin terdiri dari: -
Surat Ijin Bor (SIB) sebanyak 46 ijin
-
Surat Ijin Pengambilan Air (SIPA) Bor Baru sebanyak 18 ijin
-
Pantek Baru sebanyak 18 ijin
-
Bor Perpanjangan sebanyak 126 ijin
-
Pantek Perpanjangan sebanyak 35 ijin
-
Dewatering sebanyak 9 ijin
-
Pengembalian Berkas sebanyak 1 ijin
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 9 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
m)
Normalisasi Sungai/Kali di Provinsi DKI Jakarta berupa pemasangan sheet pile sepanjang 1.826 m’ terdiri dari : -
Aliran Barat: Lokasi di Kali Sekretaris (Mulai dari Sodetan Grogol sekretaris sampai Tanjung Duren) sepanjang 708 m.
-
Aliran Tengah : Lokasi Kali Ciliwung lama sepanjang 1.118 m
3)
Program
Pengembangan,
Pengelolaan,
dan
Konservasi
Sungai, Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya a)
Pengerukan Kali/Saluran/Waduk/Situ Aliran Timur Provinsi DKI Jakarta dengan total volume sebanyak ± 160.000 m3 di 13 lokasi yaitu Kali Pademangan, Waduk Pulomas (Ria Rio), Inlet Pompa Ancol, Kali Utan Kayu, Sand Trap KBT, Waduk Sunter Timur III (Rawa Badak), Saluran Penghubung (PHB) IKIP, Kali Betik, Inlet Pompa Sunter Utara, Waduk Sunter Utara, Waduk Halim, Kali Item, Waduk Arta Gading
b)
Pengerukan Kali/Saluran/Waduk/Situ Aliran Tengah Provinsi DKI Jakarta dengan total volume sebanyak ± 10.926,53 m3 di 4 lokasi yaitu Kali Bandengan, Ciliwung Lama, Kali Ancol Flushing dan Waduk Muara Angke
c)
Pengerukan Kali/Saluran/Waduk/Situ Aliran Barat Provinsi DKI Jakarta dengan total volume sebanyak ± 30.000 m3 di 3 lokasi yaitu Waduk Tomang, Kali Grogol dan Kali Kamal
b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang ditemukan pada isu antisipasi banjir, rob dan genangan antara lain : 1)
Pembangunan dan Perbaikan Fisik Benchmark Peil Priok di Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari Belanja Jasa Konsultan Penelitian dan Belanja Modal Jasa Konstruksi tidak dilaksanakan karena gagal lelang
BAB IV hal 10 dari 189
akibat tidak adanya penyedia yang
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
memasukkan penawaran. Untuk itu telah dianggarkan kembali di tahun 2016 dan dilakukan proses pelelangan lebih awal. 2)
Pembangunan Tanggul A NCICD karena
Balai
Besar
Wilayah
tidak dapat dilaksanakan
Sungai
Ciliwung
Cisadane
(BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terlambat menyerahkan DED Pembangunan Tanggul A di wilayah Aliran Timur
dan Aliran Barat sehingga waktu tidak
mencukupi. Untuk itu telah dianggarkan kembali di tahun 2016 dan akan dilaksanakan sesuai DED yang diterima. 3)
Pengadaan Perlengkapan Pendukung Pengukuran tidak dapat terlaksana secara optimal karena adanya kenaikan harga pasar akibat fluktuasi kurs dolar. Untuk itu telah dilakukan penyesuaian harga komponen eBudgeting.
4)
Normalisasi Sungai/Kali di Provinsi DKI Jakarta sebagian tidak dapat dilaksanakan karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Untuk itu telah dianggarkan kembali di tahun 2016 dan dilakukan proses pelelangan lebih awal.
3.
PENINGKATAN
KUALITAS
LINGKUNGAN
PERUMAHAN
DAN
PEMUKIMAN KOTA a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain :
1)
Program Penyediaan Perumahan Rakyat a)
Pembangunan Rumah Susun sebanyak 6 tower dan 18 blok dengan total volume 2.478 unit / struktur, yang terdiri dari Rusun KS Tubun 3 tower (524 unit), Rusun Semper 1 tower (270 unit), Rusun Cakung Barat 4 blok (300 unit), Rusun Rawa Bebek 4 blok (400 unit), Rusun Jatinegara Kaum 3 blok (300 unit), Rusun Jl. Bekasi Km.2 sebanyak 2 blok (200 unit), Rusun Pinus Elok 1 blok (100 unit) dan Rusun Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya 2 tower (384 unit).
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 11 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Perancangan Dasar Rusun sebanyak 14 tower dan 10 blok dengan total volume 3.323 unit/struktur, yang terdiri dari Rusun BLK Pasar Rebo 2 tower (336 unit), Rusun Daan Mogot 2 tower (460 unit), Rusun Lokasi Binaan Rawa Buaya 2 tower (384 unit), Rusun Lokbin Tegal Alur 1 tower (90 unit), Rusun Nagrak 10 blok (510 unit), Rusun Pengadegan 1 tower (188 unit), Rusun Penjaringan 2 tower (424 unit), Rusun Pulo Gebang 3 tower (676 unit) dan Rusun Rawa Bebek 1 tower (255 unit).
c)
Perancangan Dasar Rumah Susun Kompleks Rusun Pondok Pinang Jakarta Selatan (Eks UPT Kayu) sebanyak 1 Tower (164 Unit / Struktur)
2)
Program Peningkatan Kualitas dan Perbaikan Kampung Perbaikan Rumah Susun Cakung Barat terdiri dari : Perbaikan Waterproofing 1448,16m2, Perbaikan Kamar Mandi 60 Unit, Penambahan kanopi 667 m2, dan Pekerjaan Paving halaman 272 m2.
b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan
yang
ditemukan
pada
isu
peningkatan
kualitas
lingkungan perumahan dan pemukiman kota antara lain : Pembangunan pagar lahan Ciangir tidak dapat dilaksanakan karena belum jelasnya batas luar lahan Ciangir. Untuk itu akan dilaksanakan pengukuran ulang batas lahan Ciangir terlebih dahulu sebelum dilakukan pemagaran.
BAB IV hal 12 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
4.
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain :
1)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum a)
Pengadaan Alat - Alat Berat Penunjang Perbaikan Jalan sebanyak 36 unit, terdiri dari Bulldozer (2 unit), Escavator (5 unit), Crane (2 unit), Tyre Roller (1 unit), Cold Milling (1 unit), Tandem Roller (1 unit), Asphalt Finisher (2 unit), Self Loader (2 unit), Shovel Loader (1 unit) dan alat Unit Pemeliharaan Rutin (UPR) (19 unit).
b)
Perawatan Rutin Prasarana Jalan dan Jembatan di Prov. DKI Jakarta berupa Pekerjaan Aspal dengan volume seluas 196.989,88 m2 dan panjang 25.545,54 m pada lokasi : Kawasan Hotel Grand Melia, Kawasan Gedung KPK, Jl. Galunggung, Jl. Halimun, Jl. Sultan Agung, Jl. Latuharhari, Jl. Soepono, Jl. Saharjo, Jl. Cikini Raya, Jl. Surabaya, Jl. Diponegoro, Jl. Percetakan Negara, Jl. Meruya Utara, Jl. Moch. Mansyur, Jl. Pesanggrahan, Jl. Boulevard Barat, Jl. Mas Mansyur, Jembatan Kemayoran, Cakung Drain (Jl. Cilincing) dan Jembatan Galur
c)
Pengadaan Alat Berat Tata Air berupa amphibi exavator ukuran besar (8 unit), amphibi excavator ukuran kecil (5 unit), watermaster (2 unit), trailler dolly (3 unit), self loader (2 unit), mobile crane (1 unit)
d)
Pengadaan Sarana Prasarana Pengelolaan Data & Informasi berupa penambahan Stasiun Telemetri sebanyak 5 lokasi di Waduk Pluit, Yos Sudarso, Karet, Cideng dan Pintu Air Marina
e)
Pengadaan Peralatan CCTV sebanyak 7 unit dengan lokasi di jaringan Cempaka Mas – Pedongkelan (2 Unit), Jaringan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 13 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Balaikota - Robinson (2 Unit), Jaringan Balaikota – Pantai Mutiara (2 Unit) dan Gedung Dinas Tata Air (1 unit) f)
Pemeliharaan dan Perawatan Kendaraan melalui Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) sebanyak 176 unit terdiri dari 53 unit alat berat, 117 unit angkutan sampah dan 6 unit Mobile Toilet.
g)
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana Kebersihan berupa Compactor SPA Sunter, Kendaraan Typer Sampah (3 unit), Instalasi Air, Genset dan Area Hopper SPA Sunter, Bus Toilet (6 unit) dan Toilet Container (4 unit)
h)
Perbaikan Sarana Kebersihan berupa Compact Container (4 unit), Kendaraan Arm Roll (4 unit) dan rekondisi Container SPA Sunter (6 unit)
i)
Pengadaan alat angkut kebersihan sebanyak 1.255 unit terdiri dari Dump Truck Besar (435 unit), Dump Truck Kecil (341 unit), Truk Arm Roll Besar + bak kontainer (65 unit), Truk Arm Roll Kecil + bak kontainer (63 unit), Dump Truck Tronton (29 unit), Kendaraan Pengangkut alat berat (1 unit), Kendaraan Derek (4 unit), Dump Pick-up Angkutan Sampah (40 unit), Kendaraan Operasional Lintas (77 unit) dan Gerobak Motor (200 unit)
j)
Pengadaan Alat Berat Kebersihan sebanyak 47 unit terdiri dari Wheel Loader (39 unit), Excavator (1 unit), Spider Excavator (1 unit) dan Road Sweeper (6 unit)
k)
Pengadaan Container Sampah sebanyak 20 unit terdiri dari Container Sampah Besar (10 unit) dan Container Sampah Kecil (10 unit)
l)
2)
Pengadaan Mobile Toilet sebanyak 11 unit
Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan a)
Penanganan sampah Pesisir dan Pantai Utara Jakarta, muara 13 sungai di Teluk Jakarta dan Pantai Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu oleh 241 petugas
BAB IV hal 14 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Penanganan sampah Badan Air, Taman dan Jalur Hijau di 5 wilayah Kota Administrasi oleh 4.316 petugas
c)
Pengelolaan Sampah TPST Bantar Gebang dengan volume rata-rata 6.411 ton/hari
d)
Penyusunan Regulasi Masterplan Pengelolaan Sampah 1 dokumen
3)
Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
dalam
Pengelolaan Persampahan a)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Kebersihan berupa antara lain : -
Gerakan Tidak Buang Sampah Sembarangan melalui kampanye
kebersihan
di
Hari
Bebas
Kendaraan
Bermotor (HBKB) di 5 wilayah kota -
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 3R dan Bank Sampah di 5 wilayah kota
-
Pemasangan
Iklan
Nomor
Telepon
Pengaduan
Masyarakat melalui media cetak sebanyak 15 terbitan -
Penyebarluasan informasi kebersihan melalui pembagian 1.800 buah kalender duduk dan 500 buku saku serta poster art paper 1.750 eksemplar, leaflet art paper 1.500 eksemplar, roll banner 100 buah dan pin 1.500 buah kepada masyarakat serta dialog Interaktif melalui 3 stasiun radio sebanyak 12 kali siaran
-
Penyebarluasan informasi kebersihan kepada pengelola kawasan, yaitu kawasan komersial, permukiman dan industri
b)
Pembinaan dan Edukasi kali bersih kepada masyarakat.
Dukungan Pelayanan Toilet Berjalan sebanyak 456 event antara lain: Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Wisata Balaikota, HUT RI, HUT DKI dan event-event Pemprov lainnya serta pelayanan bantuan kebencanaan.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 15 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang ditemukan pada isu perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain : 1)
Pengadaan Kendaraan Kebersihan tidak terlaksana sepenuhnya dikarenakan keterbatasan kemampuan perusahaan karoseri. Untuk itu telah dianggarkan kembali di tahun 2016.
2)
Gerakan Jakarta Bersih tidak terserap karena pada saat pelaksanaan terdapat perusahaan-perusahaan yang bersedia untuk turut serta dalam gerakan ini melalui Corporate Social Responsibilty (CSR). Untuk itu kegiatan dimaksud dimatikan.
5.
PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS RTH a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain:
1)
Program
Peningkatan
Kuantitas
RTH
Pertamanan
dan
Pemakaman a)
Pembangunan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jl. Ujung Menteng RW 01, Cakung Jakarta Timur seluas 5.638 m2
b)
Pembangunan Taman Jalur Hijau seluas 3.929,72 m2 yang berlokasi di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan seluas 500 m2 dan Jalan Tubagus Angke, Jakarta Utara seluas 3.429,72 m2
c)
Pembebasan Lahan untuk RTH sebanyak 64 lokasi seluas 504.484 m2 yang terdiri dari lahan PHU sebanyak 60 lokasi seluas 476.176 m2 dan makam sebanyak 4 lokasi seluas 28.308 m2.
2)
Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat
dalam
Pengembangan
Pertamanan
dan
Pemakaman a)
BAB IV hal 16 dari 189
Lomba Taman dan Penghijauan Lingkungan RT Tahun 2015
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
di 5 wilayah kota Jakarta b)
Penyelenggaraan Pameran Flora dan Fauna (FLONA) tahun 2015
c)
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Green School 2015
melalui
Pembuatan
Taman
Percontohan
di
3
lokasi.SMAN 25 Jakpus, SMKN 28 Jaksel dan SMAN 95 Jakbar d)
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Penghijauan Lingkungan melalui pemberian bibit tanaman hias di 4 lokasi yaitu Taman Manggar, Pondok Kelapa (50 orang), Rusunawa Jatinegara (100 orang), RW. 01 Pela Mampang (50 orang) dan RW.02 Menteng (50 orang)
6.
PENGURANGAN
KETIMPANGAN
EKONOMI
DAN
PERLUASAN
KESEMPATAN KERJA a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain :
1)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM a)
Pengadaan Gerobak untuk Pedagang Kaki Lima sebanyak 100 unit yang diberikan kepada pedagang di Kawasan Kota Tua
b)
Pengadaan sarana dan prasarana PKL di Jakarta Timur berupa penyediaan 80 etalase, 70 meja kursi kafe, 50 showcase cooler untuk PKL di 7 kecamatan Jakarta Timur.
c)
Pengadaan sarana dan prasarana PKL di Jakarta Utara berupa rambu darat, tong sampah, papan himbauan dan pakaian kerja lapangan di 17 lokasi PKL
d)
Rehab lokasi binaan Rorotan, Jakarta Utara dan Munjul, Jakarta Timur
e)
Perawatan lokasi binaan Muria Dalam, Jakarta Selatan serta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 17 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Jl Nusa 1 dan Cililitan, Jakarta Timur
2)
Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja a)
Pembinaan,
Pengembangan
dan
Pengawasan
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi -
Pembinaan terhadap Pengelola Pusat Pelatihan Kerja (PPK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 75 Lembaga yang terdiri dari 7 PPK Pemerintah Daerah dan 68 LPK Swasta
-
Fasilitasi Kegiatan Dewan Pengupahan dalam rangka penentuan Upah Minimum Provinsi
-
Penempatan Transmigran sebanyak 25 KK ke 5 lokasi transmigrasi (Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Sulawesi
Selatan
dan
Nanggroe
Aceh
Darussalam) -
Pelaksanaan Sertifikasi dan Uji
Kompetensi Tenaga
Kerja sebanyak 4.080 orang dari 7 PPK dan PPKD yang terdiri dari kejuruan Telematika, Baby Sitter, Garmen, Perhotelan, Rias Pengantin, SPA dan Tata Rias -
Pelatihan Asesor sebanyak 50 asesor yang terdiri dari Asesor Akreditasi sebanyak 25 asesor dan Asesor Kompetensi sebanyak 25 asesor
-
Pelatihan dan Pemagangan ke Seoul (Sister City) sebanyak 15 orang selama 9 bulan
-
Pelatihan dan Seleksi Magang International Manpower Development of Medium and Small Enterprises (IMM) ke Jepang sebanyak 56 orang selama 2 tahun
-
Pembinaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sebanyak 400 orang terdiri dari Pekerja Juru Ikat Crane (Rigger), Bekerja pada Ketinggian, Ruang Terbatas dan Teknisi Perancah
-
BAB IV hal 18 dari 189
Penegakan Hukum (Law Enforcement) sebanyak 1.610
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
kasus di Perusahaan, terdiri dari perselisihan tentang Hak, Kepentingan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Serikat Pekerja (SP) / Serikat Buruh (SB) dalam satu perusahaan, dan Mogok Kerja / Unjuk Rasa b)
Penyediaan Informasi Pasar Kerja off-line dan on-line berupa job-fair
dengan
melibatkan
195
perusahaan,
63.004
lowongan kerja dan menghasilkan 16.125 penempatan tenaga kerja. b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan pada isu pengurangan ketimpangan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja antara lain terbatasnya kuantitas maupun kualitas instruktur PNS pada Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD). Untuk itu, perlu dilakukan perekrutan instruktur baru baik dari lingkungan PNS maupun kalangan profesional.
7.
PEMBANGUNAN BUDAYA MULTI-KULTUR a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain :
1)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan a)
Pengadaan tanah di Zona A beserta area pengembangan sarana dan prasarana kebudayaan betawi di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi seluas 5.299 .
b)
Konservasi Museum Joang ’45 serta pembuatan tanggul pengaman pantai di Pulau Onrus, Pulau Kelor dan Pulau Cipir.
2)
Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan Penyelenggaraan/keikutsertaan
event
promosi
kebudayaan
tingkat Nasional di Jakarta, antara lain Festival Kuliner Betawi, Festival Teater, Pemilihan Abang-None Jakarta, Lomba Karya
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 19 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Cipta Tari Betawi, Partisipasi Festival Reog, Apresiasi dan kompetisi seni bagi pelajar provinsi DKI Jakarta, Lebaran Betawi, Jakarta Bienalle 2015, Jakarta Carnaval (Jakarnaval), Festival Ramadhan, Festival Kota Tua dan Batavia art festival
3)
Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, a)
Perlindungan
dan
pengembangan
kebudayaan
Betawi
diantaranya melalui Ekperimentasi Seni Budaya Betawi dan Kajian Akademis tentang Rencana Induk Pariwisata Daerah (RIPDA) b)
Pemanfaatan pusat kebudayaan di 5 wilayah dan kepulauan seribu pada 21 lokasi Pusat Kebudayaan diantaranya : Pusat Kesenian Jakarta – Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM), Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Miss Tjitjih, Gedung Wayang Orang Bharata, Perkampungan Budaya Betawi (PBB) di Setu Babakan, Pusat Pelatihan Seni Budaya di 5 Wilayah, Gedung Anjungan Provinsi DKI Jakarta TMII, Rumah Si Pitung Jakarta Utara, dan Kawasan Kota Tua.
b. Permasalahan dan Solusi 1)
Permasalahan pada isu pembangunan budaya multi-kultur antara lain
belum
optimalnya
pemanfaatan
sarana
prasarana
kebudayaan yang ada. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan gedung-gedung pertunjukan kesenian dengan fasilitas modern sesuai standar internasional, berkapasitas besar, lengkap dan nyaman, berupa penataan Gedung Kesenian Jakarta, rehab gedung Kesenian Wayang Orang Bharata dan gedung Miss Tjitjih. Di samping itu diselenggarakan pula pelatihan seni budaya di beberapa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
BAB IV hal 20 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
8.
PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain :
1)
Program Sistem Informasi dan Teknologi Pajak Daerah a)
Pengembangan Sistem Pajak Online untuk 4 jenis Pajak Daerah, yaitu Pajak Restoran, Hotel, Hiburan, dan Parkir, dengan volume sebanyak 5.238 Wajib Pajak.
b)
Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Teknologi Pelayanan Pajak Daerah dengan merehabilitasi Ruang Server beserta Pengadaan Server Sentralisasi Database Pajak Daerah sebanyak 6 unit server dan Disk Storage Server sebanyak 21 unit dengan total kapasitas sebesar 25,2 TB dan masingmasing sebesar 1,2 TB.
c)
Integrasi
Sistem
Informasi
Pajak
Daerah
dengan
mengintegrasikan Sistem Pembayaran Pajak Online (Pajak Hiburan, Hotel, Restoran, dan Parkir), Sistem Pendataan Objek
Pajak
di
tingkat
Kelurahan,
Dashboard
Pajak
Kendaraan Bermotor, dan Sistem E-Kinerja Statis Dinas Pelayanan Pajak. d)
Operasional Sistem Aplikasi Pajak Daerah, yang terdiri dari Sistem Pemungutan Pajak Daerah (SP2D) serta Sistem Pajak Online untuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Air Tanah, Reklame, Restoran, Hotel, Hiburan, dan Parkir dalam rangka penyempurnaan aplikasi.
2)
Program peningkatan Investasi Business Forum dan Promosi Investasi pada tahun 2015 telah dilaksanakan dengan menyelenggarakan event serta partisipasi pada berbagai event yang diadakan baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk pelaksanaan di luar negeri telah diadakan kegiatan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 21 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Update From The Region di Singapura bekerja sama dengan kedutaan besar RI di Singapura. Adapun untuk di dalam negeri telah diadakan Jakarta Business Forum serta berbagai promosi investasi ke berbagai kota seperti Lombok, Bandung, Medan dan Surabaya. 3)
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a)
Bimbingan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan menghasilkan peningkatan kompetensi SDM aparat sebesar 93,35%.
b)
Pengendalian pengaduan/keluhan
dan
evaluasi
atas
penyelesaian
penyelenggaraan
pelayanan
perizinan dan non perizinan dengan ditindaklanjutinya seluruh pengaduan/keluhan c)
Pengelolaan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan publik berupa pengembangan Layanan Hotline 164
(layanan
Customer
Service)
dan
website
http://pelayanan.jakarta.go.id yang berisi informasi jenisjenis, prosedur dan persyaratan perizinan. d)
Monitoring dan evaluasi operasional sistem teknologi Informasi Survey
penyelenggaraan Kepuasan
PTSP
Masyarakat
dengan
(SKM)
melakukan
online
melalui
pelayanan.jakarta.go.id e)
Pemberian pelayanan online untuk pengurusan : -
Ijin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) : pertamananpemakaman.jakarta.go.id
-
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) : pelayanan.jakarta.go.id
-
Pembayaran Retribusi (e-Ret) : e-retribusi.jakarta.go.id.
f)
Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
menghasilkan
Indeks Kepuasan
Masyarakat
terhadap Kualitas Pelayanan PTSP sebesar 89%
BAB IV hal 22 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
g)
Program One Day Service (ODS) dan Drive Thru untuk penyelesaian perizinan dan non perizinan tertentu dalam waktu 1 (satu) hari kerja. Program ODS Terdapat pada 318 service point yang tersebar di seluruh DKI Jakarta. Program ODS dipadukan dengan pelayanan Drive Thru, yaitu pelayanan
prioritas
perizinannya
bagi
sendiri
pemohon
(tanpa
calo)
yang
mengurus
dengan
waktu
penyelesaian maksimal 1 jam. Jenis Layanan perizinan/non perizinan yang dapat dilayani pada ODS adalah: -
Legalisir (seluruh perizinan)
-
Rekomendasi Penelitian
-
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) / Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
-
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
-
Surat Ijin Usaha Jasa Penyelenggaraan Transportasi (SIUJPT),
-
SK Izin Penyelenggaraan Kendaraan Bermotor Umum, Rekomendasi
Penghitaman/Balik
Nama/Peremajaan,
Scrapping, Rekomendasi Mutasi Mobil Barang Umum (MBU)
9.
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain:
1)
Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun a)
Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) bagi peserta didik TKN, SDN/MIN, SMPN/MTsN, SMAN/MAN, SMKN dan SLBN sebesar Rp1.504.560.739.554,00 untuk 1.017.193 peserta didik terdiri dari : Biaya Operasional Pendidikan (BOP) TKN dan SLBN bagi 1.927
peserta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
didik
dengan
total
anggaran
BAB IV hal 23 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Rp4.519.609.617,00 yang terdiri dari BOP TKN sejumlah 622 peserta didik dengan anggaran Rp549.160.000,00 dan BOP SLBN sejumlah 1.305 peserta didik dengan anggaran Rp3.970.449.617,00, dengan rincian : - TKLBN sejumlah 87 peserta didik dengan anggaran Rp138.272.900,00 - SDLBN sejumlah 697 peserta didik dengan anggaran Rp1.867.820.408,00 - SMPLBN sejumlah 285 peserta didik dengan anggaran Rp841.275.541,00 - SMALBN sejumlah 236 peserta didik dengan anggaran Rp1.123.080.768,00 Biaya Operasional Pendidikan (BOP) jenjang SDN/MIN, SMPN/MTsN peserta
dan didik
SMAN/SMKN/MAN dengan
bagi
total
1.015.266 anggaran
Rp1.500.041.129.937,00 terdiri dari: - SDN sejumlah 686.646 peserta didik dengan anggaran Rp 481.415.058.311,00 - SMPN sejumlah 219.964 peserta didik dengan anggaran Rp 321.584.150.440,00 - SMAN/MAN sejumlah 90.052 peserta didik dengan anggaran Rp 449.876.235.529,00 - SMKN sejumlah 18.604 peserta didik dengan anggaran Rp 247.165.685.657,00 b)
Pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu sebanyak
561.408 peserta didik
dengan total anggaran Rp2.079.621.450.000,00 dengan rincian: - tingkat SD/MI dengan anggaran Rp870.453.540.000,00 untuk 314.695 peserta didik terdiri dari 236.966 peserta didik SD/MI Negeri dan 77.729 peserta didik SD/MI Swasta.
BAB IV hal 24 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- tingkat
SMP/MTs
dengan
anggaran
Rp532.831.680.000,00 untuk 136.897 peserta didik terdiri dari 67.536 peserta didik SMP/MTs Negeri dan 69.361 peserta didik SMP/MTs Swasta. - tingkat
SMA/SMK/MA
dengan
anggaran
Rp675.206.010.000,00 untuk 109.275 peserta didik terdiri dari
23.532 peserta didik SMA/SMK/MA Negeri dan
85.743 peserta didik SMA/SMK/MA Swasta. - PKBM dengan anggaran Rp1.130.220.000,00 untuk 541 peserta didik terdiri dari 149 peserta didik PKBM Negeri dan 392 peserta didik PKBM Swasta .
2)
Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan a)
Penyelesaian rehabilitasi total gedung sekolah sebanyak 51 Sekolah yang terdiri dari 32 SDN, 16 SMPN, 2 SMAN dan 1 SMKN, serta Rehab/Perawatan Berat sebanyak 207 gedung sekolah terdiri dari 56 gedung sekolah di Jakarta Pusat, 24 gedung sekolah di Jakarta Utara, 61 gedung sekolah di Jakarta Barat, 25 gedung sekolah di Jakarta Selatan dan 41 gedung sekolah di Jakarta Timur.
b)
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) sebanyak 4 Sekolah yang terdiri dari 2 SMPN, 1 SMAN dan 1 SMKN
c)
Penyelesaian Pembangunan Sarana Penunjang SMKN Terpadu Bambu Apus, Asrama SMKN 61 Kep. Seribu dan Sekolah Terpadu Rusun Marunda
3)
Program Peningkatan Mutu Pendidikan a)
Penyelenggaraan rangkaian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah pada jenjang pendidikan : UNPK Paket A/Ula, Paket B/Wustha dan Paket C dengan peserta sebanyak 16.557 peserta didik.
b)
Penyelenggaraan rangkaian Ujian Nasional dan Ujian Sekolah pada jenjang pendidikan : SD, SMP, SMA dan SMK.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 25 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Sosialisasi dan Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) SMP, Ujian Sekolah/Madrasah Berstandar Daerah (US/M-BD) SD Tingkat Kota, Tryout dan Ujian Sekolah (US) SD serta Pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
d)
Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Peserta Didik antara lain berupa Pembinaan Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Menuju Tingkat Nasional, Pemusatan Latihan Peserta Lomba Siswa Pendidikan Khusus/Layanan Khusus (PK/LK) Pendidikan Dasar dan Menengah Tingkat Nasional, Pembinaan Olimpiade Sains SD Menuju Lomba Tingkat Nasional, Pembinaan Indonesia Sains Festival (ISF) menuju Tingkat Nasional, Pembinaan Dokter Kecil Siswa SD Tingkat Provinsi dan Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) Bagi Pelajar SMA dengan volume total sebesar 145.623 peserta didik.
e)
Pembinaan Kompetensi Guru antara lain berupa kegiatan Bimtek Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ujian Nasional SMP, Workshop Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Ujian Nasional SMA Program Matematika, IPA, Bahasa dan Program Sosial, Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Guru, Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, Pamong Belajar dan Penilik dengan volume total sebesar 4.100 Guru.
f)
Bimtek
Penguatan
Implementasi
Kurikulum
2013
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) untuk mata pelajaran tingkat SMP dan SMA dengan volume total sebesar 1.440 Guru. g)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Lomba Pendidikan yang melibatkan 431 peserta didik antara lain melalui Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD Tingkat Provinsi menuju Tingkat Nasional.
h)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Event Pendidikan yang melibatkan 2.850 siswa antara lain melalui Kegiatan FLS2N
BAB IV hal 26 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
dan Olimpiade Olahraga Siswa (O2SN) SMK. i)
Seleksi dan Pemusatan Latihan Olimpiade Tingkat Nasional yang melibatkan 2.240 peserta didik tingkat SMP/MTs dan SMA/MA antara lain melalui Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP/MTs pada 4 Mata Pelajaran (Matematika, Fisika, Biologi, Ilmu Pengetahuan Sosial), OSN SMA/MA pada 9 Mata
Pelajaran
(Matematika,
Fisika,
Biologi,
Kimia,
Komputer, Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi), dan Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Jenjang SMA. j)
Pembinaan dan pengiriman peserta Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing Siswa SMK Tingkat Nasional dengan jumlah peserta sebanyak 14 peserta didik yang terdiri dari 3 orang Bahasa Indonesia, 3 orang Bahasa Inggris, 2 orang Bahasa Mandarin, 2 orang Bahasa Jepang, 2 orang Bahasa Jerman dan 2 orang Bahasa Perancis.
k)
Pengadaan raport siswa SD dan SMP dengan total 400.000 buku yang terdiri dari 300.000 buku raport SD dan 100.000 buku raport SMP.
10. PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT a. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan unggulan, antara lain:
1)
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah a)
Pembiayaan Premi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah sebesar Rp807.450.000.000,00 untuk 2.871.565 peserta
b)
Pembiayaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan diluar kuota dan
benefit
Jaminan
Kesehatan
Nasional
sebesar
Rp300.000.000.000,00
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 27 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Sosialisasi dan Promosi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
d)
2)
Validasi Data Kepesertaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan a)
Penyelesaian 4 Puskesmas Rawat Inap Selain RB yaitu Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Matraman, Cakung dan Makasar.
b)
Penyelesaian rehab Total 5 Puskesmas Kelurahan yaitu Puskesmas Kelurahan Rawa Bunga, Penggilingan PIK, Jati I, Halim II dan Kampung Dukuh.
c)
Lanjutan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan.
d)
Penyelenggaraan
Pelayanan
Kesehatan
di
15
RSU
Kecamatan. e)
Pengadaan alat kamar operasi di 15 RSU Kecamatan berupa Electro Cauter, Lampu Operasi, Major Set Surgery, Meja Operasi, Mesin Anesthesi, Minor Set Surgery, Patient Monitor, Ventilator dan Suction.
3)
Program Pembinaan Upaya Kesehatan a)
Pelaksanaan
pembinaan
upaya
pelayanan
kesehatan
melalui Pembinaan Akreditasi Rumah Sakit, Pelaksanaan Sistem Rujukan Puskesmas dan Evaluasi Rumah Sakit Pelayanan
Obstetri
Neonatal
Esensial
Komprehensif
(PONEK). b)
Promosi kesehatan dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) melalui Pembinaan tenaga penyuluh kesehatan, Penilaian pelaksanaan PHBS dan posyandu, Promosi kesehatan melalui media cetak, elektronik dan pameran serta Peningkatan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dalam rangka menunjang kelurahan siaga aktif.
BAB IV hal 28 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
4)
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a)
Pengendalian Penyakit antara lain melalui penatalaksanaan imunisasi, pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD dan TB serta peningkatan kesehatan anak.
b)
Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan antara lain melalui
peningkatan
kualitas
program
surveilans,
penyehatan kualitas air bersih/air minum, pembinaan tempat umum,
tempat
penjual
makanan,
rumah
sehat
dan
lingkungan sekolah sehat serta pengelolaan limbah medis. b. Permasalahan dan Solusi Permasalahan pada isu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat antara lain masih rendahnya pengetahuan tentang HIV/AIDs pada penduduk usia 15-24 tahun, yang saat ini baru mencapai 37% dari target 95%. Untuk itu, diperlukan peningkatan kerjasama lintas sektor dalam upaya advokasi dan edukasi kepada kelompok sasaran.
B. PROGRAM PRIORITAS MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN 1.
URUSAN PENDIDIKAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pendidikan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp11.107.143.458.283,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp9.134.727.798.153,00 atau 82,24%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
2)
Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun sudah dijelaskan pada program unggulan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 29 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program Pendidikan Non Formal dan Informal Pembinaan penyelenggaraan Pendidikan Nonformal dan Informal.
4)
Program Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pembinaan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi
5)
Program Peningkatan Mutu Pendidikan sudah dijelaskan pada program unggulan
6)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan sudah dijelaskan pada program unggulan
7)
Program Peningkatan Tata Kelola Layanan Pendidikan a)
Penyediaan Biaya Operasional Dewan Pendidikan
b)
Pendistribusian dan Penghapusan Blanko Ijazah dan SKHUN
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pendidikan, antara lain: 1)
Persentase Angka Partisipasi Kasar untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK adalah sebagai berikut :
2)
a)
SD/MI
: 105,71%
b)
SMP/MTs
: 99,97%
c)
SMA/SMK/MA
: 89,33%
Persentase Angka Partisipasi Murni untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK adalah sebagai berikut :
3)
a)
SD/MI
: 96,50%
b)
SMP/MTs
: 84,46%
c)
SMA/SMK/MA
: 63,75%
Persentase angka putus sekolah : a)
Semakin kecilnya persentase peserta didik putus sekolah tingkat SD sebesar 0,0246% pada tahun 2015.
b)
BAB IV hal 30 dari 189
Semakin kecilnya persentase peserta didik putus sekolah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
tingkat SMP sebesar 0,1275% pada tahun 2015. c)
Semakin kecilnya persentase peserta didik putus sekolah tingkat SMA/SMK sebesar 0,4142% pada tahun 2015.
4)
Besar
anggaran
Program
KJP
tahun
2015
senilai
Rp2.079.621.450.000,00 terbagi untuk 561.408 Peserta Didik Penerima KJP tahun 2015, sebagai berikut :
5)
a)
Negeri : 328.183 siswa (58,5%)
b)
Swasta : 233.225 siswa (41,5%)
Besar
anggaran
Program
BOP
tahun
2015
senilai
Rp1.534.150.511.534,00 6)
7)
Rerata Nilai UN/USBD tahun 2015 : a)
SD
: 7,15
b)
SMP : 7,49
c)
SMA : 6,94
d)
SMK : 6,56
Prestasi Sekolah di tahun 2015 adalah sebagai berikut : a)
SDN Rawamangun 12 : Medali Emas Olimpiade Matematika Internasional
b)
SMPN 107
: Juara Nasional Sekolah Sehat
c)
SMP
: Juara Umum OSN Tingkat Nasional
d)
SMAN 3
: Medali Emas Sinematografi ILO
e)
SMAN 8
: Medali Emas Olimpiade Geografi Internasional
f)
SMAN 28
: Juara Nasional dan Internasional Robotik
g)
SMAN 3
: Medali Emas Olimpiade Kebumian Internasional
h)
SMAN 78
: Medali Emas Paduan Suara se-Asia
i)
SMANU MHT : Juara Astronomi Tingkat International
j)
SMK
: Juara Umum LKS Tingkat Nasional
k)
SMK
: Juara Umum Debat Bahasa Asing Tingkat Nasional
8)
Persentase peserta didik penerima BOP Sekolah Negeri sebesar 98,6% di tahun 2015
9)
Persentase peserta didik dari keluarga miskin penerima Kartu Jakarta Pintar sebesar 100% pada tahun 2015
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 31 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
10) Menurunnya persentase angka buta aksara dari 0.65% pada tahun 2014 menjadi 0,41% pada tahun 2015 11) Dipertahankannya persentase lembaga keterampilan non formal dan informal yang dibina sebesar 100% 12) Jumlah sekolah yang melaksanakan pendidikan inklusi baik dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK dari 376 sekolah pada tahun 2014 menjadi 372 sekolah pada tahun 2015 yang terdiri dari : a)
TK
: 9 Sekolah
b)
SD
: 259 Sekolah
c)
SMP : 73 Sekolah
d)
SMA : 16 Sekolah
e)
SMK : 15 Sekolah
13) Persentase kelulusan sekolah a)
Dipertahankannya tingkat kelulusan SMP sebesar 99.99%
b)
Dipertahankannya tingkat kelulusan SMA sebesar 99.99%
c)
Dipertahankannya tingkat kelulusan SMK sebesar 99.99%
14) Nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) a)
Meningkatnya rata-rata nilai UN tingkat SMP/MTs 7,35 pada tahun 2014 menjadi 7,49 di tahun 2015.
b)
Meningkatnya rata-rata nilai UN tingkat SMA di atas 6.70 pada tahun 2014 menjadi 6,94 di tahun 2015.
c)
Rata-rata nilai UN tingkat SMK sebesar 6.90 pada tahun 2014 menjadi 6,56 di tahun 2015.
15) Meningkatnya persentase jumlah sekolah ramah anak dari 42% di tahun 2014 menjadi 99% pada tahun 2015. 16) Dipertahankannya target perbandingan penerimaan peserta didik baru (PPDB) antara lokal, umum, prestasi dan non DKI sebesar Lokal = 45%, Umum = 45%, Prestasi = 5% dan Luar DKI = 5%. 17) Persentase gedung sekolah yang berfungsi dengan layak di tahun 2015 sebesar 51,81%. 18) Meningkatnya
persentase
sekolah
yang
melaksanakan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) dari 95% di tahun 2014 menjadi 99% pada tahun 2015.
BAB IV hal 32 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2.
URUSAN KESEHATAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kesehatan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp6.705.666.390.381,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp5.150.693.467.222,00 atau 76,81%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Pembinaan Upaya Kesehatan Sudah dijelaskan pada program unggulan
2)
Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak dan pengembangan gizi masyarakat, melalui : a) Bimtek PONED bagi tenaga kesehatan b) Peningkatan
akses
dan
kualitas
pelayanan
kesehatan
reproduksi c) Peningkatan
wawasan
petugas
kesehatan
tentang
manajemen terpadu balita sakit (MTBS) dan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) d) Bimtek dan Monev Perawatan Balita Gizi Buruk e) Pembinaan Petugas Klinik Gizi f)
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut dan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
g) Supervisi dan Monev Terkait Program Gizi h) Pelaksanaan PONEK dan Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak i)
3)
Senam Ibu Hamil
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan Sudah dijelaskan pada program unggulan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 33 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
4)
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah Sudah dijelaskan pada program unggulan
5)
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Sudah dijelaskan pada program unggulan
6)
Program Kefarmasian, Alat kesehatan dan Makanan & Minuman a)
Pengadaan Obat, Alat dan Bahan Laboratorium serta Pemeliharaan Alat Uji Laboratorium dan Kalibrasi Alat Pengukuran
b)
Pengadaan Bahan Reagen, Alat dan Bahan Kesehatan Pakai Habis, Obat-obatan, Alat Kedokteran Gigi dan Alat Kesehatan
c)
Pengadaan Alat Kesehatan, Medis, Non Medis dan Farmasi
d)
Pengadaan Obat, Bahan Habis Pakai dan Pemeliharaan Alat Kesehatan
7)
e)
Penyediaan Obat Buffer
f)
Pengadaan Alat Kedokteran, Alat Kesehatan dan Farmasi
Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Pembinaan,
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
SDM
Kesehatan, melalui : a) Peningkatan dan penilaian kompetensi serta kualitas sumber daya manusia Kesehatan b) Sertifikasi
tenaga
kesehatan
dan
penyusunan
standar
kompetensi tenaga kesehatan c) Pembinaan dan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu Kesehatan d) Penelitian dan Pengembangan di Bidang Kesehatan e) Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan dan Puskesmas Berprestasi Tk Provinsi f)
BAB IV hal 34 dari 189
Penyusunan Standar Kompetensi Bidan di Puskesmas
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
g) Penyusunan
Standar
Kompetensi
Dokter
Umum
di
Puskesmas h) Kesesuaian Penerapan Akreditasi ISO 17025 i)
8)
Peningkatan Mutu Layanan Rumah Sakit
Program Antisipasi dan Penanggulangan Kesehatan Terkait Bencana a) Pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Dukungan Kesehatan untuk Event Nasional dan Internasional b) Kepesertaan Pelatihan Antisipasi Penanggulangan Bencana dan Kegawatdaruratan Medik
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kesehatan, antara lain: 1)
Tersedianya dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Daerah untuk 2.871.565 peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Provinsi DKI Jakarta
2)
Dipertahankannya cakupan masyarakat miskin dan rentan yang ber-KTP DKI Jakarta yang mendapat layanan kesehatan sebesar 100%
3)
Meningkatnya persentase Kelurahan Siaga Aktif dari 77,53% di tahun 2014 menjadi 78% di tahun 2015
4)
Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 59,07/1000 di tahun 2014 menjadi 56,54/1000 kelahiran di tahun 2015
5)
Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2014 sebesar 4,18/1000 menjadi 4,61/1000 Kelahiran Hidup tahun 2015
6)
Meningkatnya jumlah pasar yang menyediakan pelayanan kesehatan dari 19 pasar di tahun 2014 menjadi 34 pasar di tahun 2015
7)
Meningkatnya
jumlah
rumah
susun
milik
Pemda
yang
menyediakan fasilitas layanan kesehatan dari 14 rusun di tahun 2014 menjadi 41 rusun di tahun 2015
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 35 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
8)
Jumlah Puskesmas rawat inap selain rumah bersalin yang telah ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum tingkat Kecamatan sebanyak 15 Puskesmas dari total 26 Puskesmas (57,69%)
9)
Meningkatnya jumlah tempat tidur kelas tiga di RSUD dari 1.546 unit di tahun 2014 menjadi 2.566 unit di tahun 2015
10) Menurunnya
angka
kesakitan
akibat
penyakit
DBD
dari
84,14/100.000 pada tahun 2014 menjadi 49,44 /100.000 pada tahun 2015 11) Persentase kasus baru TB paru BTA positif dari 69% tahun 2014 menjadi 80,81% tahun 2015 12) Meningkatnya persentase cakupan akses layanan kesehatan pada ODHA dari 50% di tahun 2014 menjadi 68,2% di tahun 2015 13) Dipertahankannya
persentase
cakupan
Universal
Child
Immunization (UCI) sebesar 100% 14) Dipertahankannya penanganan
jumlah
penyakit
Puskesmas
tidak
menular
yang
(PTM)
melakukan
sebanyak
44
Puskesmas. 15) Meningkatnya persentase obat generik yang digunakan oleh Puskesmas dari 88% di Tahun 2014 menjadi 91,82% di tahun 2015 16) Meningkatnya persentase Obat Rasional yang digunakan pada Layanan Kesehatan Pemerintah sebanyak 65% di tahun 2014 menjadi 98,4% di tahun 2015 17) Meningkatnya jumlah pengujian produk makanan produksi rumah tangga yang beredar di pasaran dari 15 item di tahun 2014 menjadi 32 item di tahun 2015 18) Meningkatnya jumlah SDM Kesehatan non PNS yang kompeten dari 518 orang pada tahun 2014 menjadi 790 orang pada tahun 2015 19) Dipertahankannya response time penanganan kesehatan dalam penanggulangan bencana, yaitu 15 menit.
BAB IV hal 36 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3.
URUSAN PEKERJAAN UMUM a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pekerjaan umum, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp9.697.960.178.858,00 dengan total penyerapan sebesar Rp5.346.638.598.165,00 atau 55,13% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
2)
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan a) Pemeliharaan Jalan di 5 wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur b) Pemeliharaan simpang sebidang dan jalan tak sebidang di Prov. DKI Jakarta c) Pemeliharaan Jalan Lingkungan dan Jembatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
4)
Program Pengembangan Sistem Drainase Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
5)
Program
Pengembangan,
Pengelolaan
dan
Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya a)
Perencanaan Tata Air antara lain : Perencanaan Sodetan Kampung Melayu-KBT, Perencanaan x-1 Aliran Timur dan Tengah, Studi perluasan Waduk Kelapa Dua Wetan kearah selatan serta Study Potensi Waduk Ciracas Jakarta Timur
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 37 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Refungsi Sungai/ Kali Sistem Aliran Timur, Tengah dan Barat
c)
Pengerukan Kali/Saluran/Waduk/Situ Aliran Timur, Tengah dan Barat Provinsi DKI Jakarta
6)
Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
7)
Program Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir dan Drainase a)
Optimalisasi Penggunaan Kendaraan dan Alat-alat berat untuk mendukung Peningkatan kapasitas waduk/kali/saluran
b)
Pemeliharaan Reservoar Osmosis (RO) Tahun 2015
c)
Pemeliharaan Peralatan Pengukuran
d)
Pelaksanaan Pengukuran dan Pengujian Laboratorium
e)
Pemeliharaan Rutin dan infrastruktur di Kanal Banjir Timur (KBT)
f)
Monitoring evaluasi pemeliharaan dan Pembangunan Sumur Pantau Air Tanah/Automatic Water Level Recorder (AWLR)
g)
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Drainase Aliran Timur, Tengah dan Barat
h)
Pembangunan, Sistem
Penggantian, Peningkatan dan Perbaikan
Pompa
Pengendali
Banjir,
Pintu
Air
dan
Kelengkapannya untuk Aliran Timur, Tengah dan Barat i)
Pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Minyak Pelumas untuk pompa, pintu air dan saringan sampah di Aliran Timur, Tengah dan Barat
j)
Pembangunan Sarana dan Prasarana pengendali banjir yang telah dibebaskan/ditertibkan pada Aliran Tengah dan Barat
k)
Pemeliharaan dan pengelolaan pompa stasioner, pompa mobile, Pintu Air dan kelengkapannya untuk Aliran Timur, Tengah dan Barat
BAB IV hal 38 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
l)
Peninggian Gardu dan Perbaikan Rumah Pompa Aliran Timur, Tengah dan Barat
m)
Pelaksanaan kegiatan Karya Bakti pada Sistem Aliran Tengah
8)
Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
9)
Program Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Prasarana dan Sarana ke-PU-an Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
10) Program Pengurangan Timbunan Sampah di Sumber a)
Pelayanan Kebersihan Lingkungan, Saluran, Taman dan Makam di 5 wilayah kota dilaksanakan oleh Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan
b)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Kebersihan Jakarta melalui Kampanye Gerakan Tidak Buang Sampah Sembarangan di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB)
c)
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Reduce, Reuse, Recycle (3R) dan Bank Sampah di 5 Wilayah Kota
d)
Pengelolaan Sampah di 5 Wilayah Kota melalui Gerakan Pungut Sampah setiap hari Jum’at
11) Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Limbah a)
Pemilihan dan Persiapan Pembangunan IPAL Domestik Komunal Permukiman Percontohan di Provinsi DKI Jakarta
b)
Peningkatan Kompetensi Masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik
c)
Pembangunan sarana sanitasi pengelolaan air limbah di permukiman
d)
Pemeliharaan/Perbaikan dan Pengelolaan IPAL di Provinsi DKI Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 39 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
e)
Penilaian Teknis Kelayakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
f)
Pemeliharaan Mekanikal Elektrikal Instalasi Pengolahan Limbah Septic tank Pulo Gebang dan Duri Kosambi
g)
Pelayanan dan Pengoperasian Pengelolaan Limbah Septic tank
12) Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
dalam
Pengelolaan Persampahan Sudah dijelaskan pada Program Unggulan Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pekerjaan umum, antara lain : 1)
Terpeliharanya simpang sebidang dan jalan tak sebidang di Prov. DKI Jakarta melalui pekerjaan aspal dengan luas 113.838,4 m2 dan panjang 16.262,62 m di lokasi FO Daan Mogot, FO. Cideng, FO. Pesanggrahan 1, FO. Pesanggrahan, FP Grogol (Kupingan), FO. R.E. Martadinata, FO. Yos Sudarso, FO. Lapangan Ross, FO. Kampung Melayu, FO. Pahlawan Revolusi, FO. Kembang Kerep, FO. Kebon Jeruk, FO. Pramuka Stage 1, FO. Senen, FO. Karet Mas Mansyur, FO. Galur, FO. Latuharhary 1, FO. Latuharhary 2, FO. Cempaka Putih (Kupingan), FO. Rawamangun (Kupingan)
2)
Terpeliharanya jalan di 5 wilayah kota melalui pekerjaan aspal dengan luas 215.926 m2 dan panjang 19.712,93 m di lokasi : Jl. Kramat Raya , Jl. Salemba Raya, Jl. Danau Sunter Utara dan Selatan , Jl. Puri Indah, Jl. Panjang, Jl. Kembangan Murni Barat dan Jl. Puri Kembangan Barat, Jl. Mampang Prapatan, Jl. Rasuna Said, Jl. Bekasi Timur dan Jl. I Gusti Ngurah Rai
3)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk MRT, Koridor Jl. Lebak Bulus - Bunderan Senayan seluas 4.391 m2
4)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk jalan, jembatan dan FO/UP di Jakarta Timur seluas 8.158 m2 meliputi Frontage Tol Akses menuju Terminal Pulo Gebang (2.643 m2), Persimpangan Jembatan & Trace Jalan / Simpang Susun & Kupingannya dari
BAB IV hal 40 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Sentra Primer ke Pulo Gebang - Bojong Rangkong (440 m2), KBT Koridor Wilayah Timur (4.910 m2) dan Jl. Kalibata (165 m2) 5)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk jalan, jembatan dan FO/UP di Jakarta Pusat yang berlokasi di Jl. Bungur Besar Raya seluas 667 m2
6)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk jalan, jembatan dan FO/UP di Jakarta Barat seluas 1.252 m2 untuk Pelebaran Jl. Joglo
Raya
dari
Jl.
Pos Pengumben
seluas
1.066 m2
dan.pembangunan Jl. Arjuna Selatan seluas 186 m2 7)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk jalan, jembatan dan FO/UP di Jakarta Utara seluas 20.690 m2 meliputi Jalan Tembus dari Jl. Kelapa Gading Timur - Terminal Pulo Gadung (1.357 m2),.Pembangunan/Pelebaran Trace Jl. Bekasi Raya
(1.907
m2),.Trace Koridor BKT & Fasilitasnya dari Kali Cipinang s.d Laut Jawa di Kelurahan Marunda (13.174 m2) dan Kelurahan Rorotan (4.219 m2), Jalan Tembus dari Jl. Kompi Udin - Jl. Akordion (33 m2) 8)
Terlaksananya pembebasan tanah untuk jalan dari Jl. Mabes Hankam - Jl. Raya Setu seluas 1.240 m2 di Kelurahan Bambu Apus (696 m2) dan Kelurahan Setu (544 m2)
9)
Terbangunnya
sarana
sanitasi
pengelolaan
air
limbah
permukiman di kawasan Kebagusan 3 Kelurahan Kebagusan dan Rusun Semper Kelurahan Semper Barat; 10) Meningkatnya persentase sampah dalam kota yang dapat tertangani secara tepat waktu dari 82,07% tahun 2014 menjadi 82,77% tahun 2015 11) Bertambahnya jumlah TPS yang mengarah pada TPS standard ramah lingkungan yang tersedia menjadi 43 TPS di tahun 2014 menjadi 47 TPS di tahun 2015 12) Terpeliharanya sistem jaring sampah (trap) di pesisir 10 pulau berpenghuni dan 3 pulau tidak berpenghuni sepanjang 7.500 m¹ 13) Diterapkannya sistem jaring sampah (trap) di 101 titik lokasi pada 14 sistem sungai/kali
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 41 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
14) Terlaksananya pembebasan lahan untuk TPS di Kelurahan Senen seluas 953 m2 15) Meningkatnya pelayanan kebersihan, lingkungan, taman dan makam di 5 Wilayah Kota dari 178,37 ton/hari atau 65.103,52 ton/tahun pada tahun 2014 menjadi sebanyak 193,67 ton/hari atau 70.688,71 ton/tahun pada tahun 2015 16) Meningkatnya jumlah sampah yang terangkut ke TPST Bantar Gebang dari 5.664,48 ton/hari atau 2.067.534,86 ton/tahun pada tahun
2014
menjadi
sebanyak
6.419,14
ton/hari
atau
2.342.987,41 ton/tahun pada tahun 2015. 17) Terlaksananya monitoring dan evaluasi Kegiatan Reduce, Reuse, Recycle (3R) di 5 wilayah kota administrasi dan kabupaten Kepulauan Seribu dan Bank Sampah di 5 Wilayah Kota sebanyak 26 bank sampah 4.
URUSAN PERUMAHAN RAKYAT a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan perumahan rakyat, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp3.347.554.408.362,00 dengan total penyerapan sebesar Rp1.991.869.723.424,00 atau 59,50% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
2)
Program Pelayanan Perumahan dan Permukiman a)
Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rusun
b)
Penguatan Masyarakat Penghuni Rusun
c)
Pemberdayaan Masyarakat Penghuni Rusun
d)
Pengelolaan Perumahan dan Rumah Susun
e)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Event Perumahan
Program Penyediaan Perumahan Rakyat Sudah dijelaskan pada Program Unggulan
BAB IV hal 42 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perumahan Rakyat a)
Pembangunan dan Penyelesaian Masjid, Musholla dan Sarana Prasarana Penunjang di Rusun
b)
Pematangan Tanah, Turap dan Pagar Lokasi Rumah Susun
c)
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Rusun
d)
Pembangunan Sumur Air Tanah Dalam (deep weel) di Rusun
e)
Pemberdayaan Warga Rusunawa DKI Jakarta melalui pemberian keterampilan
f)
4)
Pembebasan lahan untuk pembangunan rumah susun
Program Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rumah Susun a)
Penyiapan dan relokasi warga yang terkena program sarana dan prasarana kota
b)
Pemberdayaan Warga Rusunawa DKI Jakarta melalui pelatihan keterampilan
5)
Program Penataan, Penertiban dan Pemeliharaan Rumah Susun Perbaikan Rumah Susun di Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur
6)
Program Koordinasi Serah Terima Rusun Yang dibangun Oleh APBN Pembangunan rumah susun yang dibiayai oleh APBN
7)
Program Pembangunan Gedung Pemda a)
Pembangunan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b)
Pembangunan
Masjid
Raya
Jakarta
dan
Masjid
di
Lingkungan Kantor Pemda c)
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang keamanan Ibukota
d)
Pembangunan dan Penyelesaian 6 Gedung Kantor UPPD
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 43 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
8)
Program Pemeliharaan Gedung Pemda a)
Rehabilitasi Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b)
Rehabilitasi
Gedung
Penunjang
Kegiatan
Sosial
Kemasyarakatan c)
Rehabilitasi sarana dan prasarana penunjang keamanan Ibukota
d)
Rehabilitasi Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta dan Jakarta Selatan
e)
Rehabilitasi 2 Gedung Komisi Pemilihan Umum Daerah tingkat kota
f)
9)
Perbaikan Sarana dan Prasarana Gedung Pemda
Program Penyediaan Informasi Perumahan, Permukiman dan Gedung Pemda Pembinaan dan Sosialisasi Perumahan dan Gedung Pemda melalui pendampingan kegiatan Adiupaya Puritama
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perumahan rakyat, antara lain : 1)
Terlaksananya Penyiapan Masyarakat Calon Penghuni Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat (640 Unit)
2)
Terlaksananya
Penguatan
Masyarakat
Rumah
Susun
Jati
Rawasari 3)
Terlaksananya Pemberdayaan Masyarakat Rumah Susun Cakung Barat
4)
Terbangunnya rumah susun di Provinsi DKI Jakarta yang dibiayai oleh APBN 518 unit rusun pada tahun 2014 serta 2 Tower (520 unit) di Jatinegara Barat pada tahun 2015.
5)
Terlaksananya Pembinaan Penghunian Rumah Ber-SIP/Rumah VB (Rumah Peninggalan Belanda)
6)
Terlaksananya Pameran Pekan Rakyat Jakarta 2015
7)
Terbangunnya
Masjid,
Musholla
dan
Sarana
Prasarana
Penunjang di Rusun Pulo Gebang dan Musholla Rusun
BAB IV hal 44 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Komarudin sebanyak 3 unit 8)
Terbangunnya Tempat Pengolahan Sampah Rusun Pulo Gebang dan Rusun Cakung Barat
9)
Terbangunnya Sumur Air Tanah Dalam (deep weel) di Rusun Tambora dan Rusun Flamboyan
10) Terlaksananya Pematangan Tanah dan Turap Lokasi Rusun Blok Nagrak, Rusun Penggilingan dan Rusun Rawa Bebek 11) Terlaksananya Pematangan Tanah, Turap dan Pagar Lokasi Rumah Susun Jl. Rorotan IV Kel. Rorotan Kec. Cilincing Jakarta Utara 12) Terlaksananya Pemagaran Lokasi Rumah Susun di lokasi Kel. Pulo Gebang, Kel. Penggilingan, Jl. Tengki Kel. Cipayung dan Kel. Cakung 13) Terlaksananya Pemberdayaan Warga Rusunawa DKI Jakarta melalui pemberian keterampilan pengolahan ikan , membatik cap, menjahit, membuat kue dan setir mobil 14) Terlaksananya Pembebasan lahan untuk pembangunan rumah susun di Kel. Pondok Kopi (Jakarta Timur), Kel. Cengkareng Barat (Jakarta Barat) dan Jl. Yos Sudarso (Jakarta Utara) 15) Terlaksananya Perbaikan Rumah Susun Kapuk Muara dan Penjaringan Jakarta Utara 16) Terlaksananya Perbaikan Rumah Susun Bulak Wadon, Jakarta Barat 17) Terlaksananya Perbaikan Rumah Susun Pulo Jahe dan Cipinang Muara Jakarta Timur 18) Terbangunnya Gedung Dinas Teknis Jatibaru, Gedung BPMPKB, Gedung KONI, Gedung Pemda Daan Mogot serta Kantor Pusdiklatkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 19) Terbangunnya Masjid Raya Jakarta, Masjid Dinas Kesehatan, Masjid dan Renovasi Blok D Balaikota 20) Terbangunnya prasarana lapangan tembak group 3 Kopassus Cijantung serta Mess dan GOR TNI AU di Halim
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 45 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
21) Terlaksananya Rehab Asrama Group 3 Kopassus Cijantung 22) Terlaksananya Pembangunan dan Penyelesaian Gedung Kantor UPPD Penjaringan, Mampang Prapatan, Pesanggrahan, Kelapa Gading, Grogol Petamburan dan Koja 23) Terlaksananya Rehab Total Kantor Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Pusat 24) Basic Design Wisma Pondok Karya Pembangunan 25) Terlaksananya Rehab Gedung PPMKRI, VIP/VVIP Gedung Suma I s/d IV dan Yayasan Santi Rama 26) Terlaksananya Rehabilitasi Asrama AURI Halim Perdana Kusuma dan Rutan Pondok Bambu 27) Terlaksananya Rehab Gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta dan Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Selatan 28) Terlaksananya Rehab Gedung KPUD Jakarta Utara dan KPUD Jakarta Barat 29) Terlaksananya Perbaikan Sarana dan Prasarana Gedung Pemda 30) Terlaksananya Pembinaan dan Sosialisasi Perumahan dan Gedung Pemda melalui pendampingan kegiatan Adiupaya Puritama
5.
URUSAN PENATAAN RUANG a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan penataan ruang, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp245.409.889.829,00 dengan total penyerapan sebesar Rp220.774.143.828,00 atau 89,96% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
BAB IV hal 46 dari 189
Program Perencanaan Tata Ruang a)
Penyempurnaan Masterplan KEK Marunda
b)
Pengumpulan Data Pendukung RDTR dan Peraturan Zonasi
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Panduan Rancang Kota Kawasan TOD Manggarai
d)
Analisis Kebutuhan Ruang Tiap Zona Peruntukan Lahan Wilayah Utara dan Selatan
e)
Pencetakan Peraturan Daerah RDTR dan Peraturan Zonasi dan Lampirannya
2)
Program Peningkatan Pelayanan Ketataruangan Penyusunan Trace Infrastruktur dan Utilitas
3)
Program Pengawasan dan Penertiban Bangunan a)
Pengenaan
Sanksi
Pelanggaran
Penyelenggaraan
Bangunan Gedung dan Bangunan b)
Penegakan sanksi peraturan Dinas Penataan kota (Perda No 1 Tahun 2014 Tentang RDTR & PZ dan Perda No 7 Tahun Tentang Bangunan Gedung)
c)
4)
Pelaksanaan justisi dan operasi justisi bangunan
Program
peningkatan
peran
serta
masyarakat
dalam
penataan ruang Pendataan Ruang Kota 3D Wilayah Utara dan Selatan
5)
Program Pemberdayaan komunitas penyelenggara bangunan gedung Pelaksanaan Sidang Konsultasi Bidang Perencanaan Bangunan Gedung Oleh Tim Ahli (TPAK, TPKB dan TPIB)
6)
Program Pengembangan Sistem Informasi Tata Ruang Penyusunan Profil Jakarta Membangun Tingkat Kecamatan
7)
Program Peningkatan sarana dan prasarana penataan ruang a)
Pengadaan Peralatan Ukur
b)
Pembuatan Peta Bathymetri Pulau Permukiman
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 47 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Pemuktahiran Peta Dasar Pulau Permukiman di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
8)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Urusan Penataan Ruang Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pelatihan Arc GIS)
9)
Program
Pengembangan
Data/Informasi
SKPD
Urusan
Penataan Ruang a)
Updating Peta Dasar
b)
Pendataan dan Otomasi P4T di Wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan penataan ruang, antara lain : 1)
Tersusunnya berbagai tingkatan Rencana Rinci Tata Ruang, peraturan zonasi dan peraturan penataan ruang provinsi DKI Jakarta lainnya sesuai dengan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dalam bentuk : a)
Dokumen Rancangan Penyempurnaan Masterplan KEK Marunda .
b)
Dokumen
Pengumpulan
Data
Pendukung
RDTR
dan
Peraturan Zonasi c)
Panduan Rancang Kota Kawasan TOD Manggarai
d)
Dokumen Analisis Kebutuhan Ruang Tiap Zona Peruntukan Lahan Wilayah Utara dan Selatan
2)
Tersedianya buku Peraturan Daerah RDTR dan Peraturan Zonasi DPK sebanyak 500 buku.
3)
Bertambahnya jumlah bangunan gedung yang dibongkar karena melakukan pelanggaran melalui kegiatan Pengenaan Sanksi Pelanggaran
Penyelenggaraan
Bangunan
Gedung
dan
Bangunan. Jumlah bangunan yang dibongkar pada tahun 2015 sebanyak 986 bangunan
BAB IV hal 48 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
4)
Tersedianya Database ruang kota 3D dan Peta visualisasi untuk ± 600 bangunan di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara dan Selatan
5)
Tersedianya buku dan video tentang potensi peruntukan dan konsep pengembangan daerah di kelurahan Rawa Buaya
6)
Meningkatnya persentase rencana pembangunan gedung yang lulus sidang tim ahli melalui kegiatan Pelaksanaan Sidang Konsultasi Bidang Perencanaan Bangunan Gedung Oleh Tim Ahli (TPAK, TPKB dan TPIB). Jumlah berkas yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 381 berkas dan berkas yang lulus sebanyak 195 berkas sehingga persentase rencana pembangunan gedung yang lulus sidang tim ahli adalah 51,18% dibandingkan pada tahun 2015 jumlah berkas yang masuk sebanyak 515 sedangkan berkas yang lulus sebanyak 359 berkas sehingga persentase rencana pembangunan yang lulus sidang tim ahli adalah 69,71% atau meningkat 18,53%
7)
Tersedianya alat ukur Distometer sebanyak 60 unit untuk pengawasan bangunan
8)
Tersedianya 2 peta Bathymetri untuk Pulau Untung Jawa dan Pulau Tidung dan 3 Peta dasar untuk Pulau Untung Jawa, Pulau Pari serta Pulau Tidung melalui kegiatan Pelayanan Ketatakotaan Kepulauan Seribu
9)
Jumlah pegawai yang diikutsertakan dalam pelatihan GIS tingkat basic 40 orang, tingkat advance sebanyak 20 orang dan tingkat custom 12 orang pada tahun 2015
10) Jumlah lembar peta dasar untuk wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat yang terupdate pada tahun 2015 adalah sebanyak 237 blad 11) Terdatanya jumlah kelurahan yang terdata P4T melalui kegiatan Pendataan dan Otomasi P4T di Wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan Jumlah kelurahan yang terdata pada tahun 2014 adalah sebanyak 199 Kelurahan sedangkan pada tahun 2015 adalah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 49 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
sebanyak 8 kelurahan sehingga total keseluruhan kelurahan yang terdata sampai dengan tahun 2015 adalah 207 Kelurahan
6.
URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk
urusan
perencanaan
pembangunan,
pada
tahun
2015
dialokasikan APBD sebesar Rp112.122.214.401,00 dengan total penyerapan sebesar Rp90.502.708.380,00 atau 80,72%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Perencanaan Pembangunan Perekonomian a)
Pelaksanaan
Peningkatan
Perencanaan
dan
Monev
Pembangunan Bidang Perekonomian b)
2)
Perencanaan Perekonomian Daerah
Program Perencanaan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat Pelaksanaan
Peningkatan
Perencanaan
dan
Monev
Pembangunan Bidang Kesejahteraan Rakyat
3)
Program Perencanaan Pembangunan Tatapraja dan Aparatur Pelaksanaan
Peningkatan
Perencanaan
dan
Monev
Pembangunan Bidang Pemerintahan
4)
Program Peningkatan Kapasitas Perencana dan Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah Diklat Internship Intergrated Urban Water Management (sister city Jakarta - Rotterdam)
5)
Program Pengelolaan dan Pengembangan Perencanaan Pembangunan
BAB IV hal 50 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
a)
Pelaksanaan
Peningkatan
Perencanaan
dan
Monev
Pembangunan Bidang Keuangan b)
Pelaksanaan
Evaluasi,
Pengendalian
dan
Laporan
Pembangunan
6)
c)
Penyusunan Dokumen Perencanaan
d)
Penyelesaian Dokumen Lampiran RAPBD Tahun 2015
e)
Penyusunan Dokumen RAPBD P 2015
f)
Penyusunan Dokumen RAPBD 2016
g)
Penyusunan Review Perda RPJMD DKI Jakarta
h)
Penyelenggaraan Musrenbang
i)
Penyiapan Masterplan Smart City
Program Perencanaan Pembangunan Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup Pelaksanaan Koordinasi dan Monev
Perencanaan Bidang
Prasarana Sarana Kota dan Lingkungan Hidup
7)
Program
Pengembangan
Data/Informasi
SKPD
Urusan
Dukungan
Sistem
Perencanaan Pembangunan a)
Pengembangan
dan
Penyediaan
Informasi Perencanaan b)
Penyediaan Dukungan Data dan Informasi (Open Data) Perencanaan Pembangunan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perencanaan pembangunan, antara lain: 1)
Termanfaatkannya
hasil
koordinasi
rencana
pembangunan
perekonomian sebesar 85%. 2)
Dipertahankannya
persentase
pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi pembangunan bidang perekonomian sebesar 100%. 3)
Tersusunnya
asumsi
ekonomi
makro
yang
mendasari
penyusunan Rancangan APBD Perubahan Tahun 2015 dan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 51 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tahun 2016, serta bahan masukan perencanaan pembangunan terkait perekonomian daerah. 4)
Termanfaatkannya
hasil
koordinasi
rencana
pembangunan
kesejahteraan rakyat sebesar 85%. 5)
Dipertahankannya
persentase
pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi pembangunan bidang kesejahteraan rakyat sebesar 100%. 6)
Termanfaatkannya
hasil
koordinasi
rencana
pembangunan
pemerintahan sebesar 85%. 7)
Dipertahankannya persentase perlaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan bidang pemerintahan sebesar 100%.
8)
Meningkatnya kompetensi SDM perencana dan organisasi perencana sebesar 75%.
9)
Termanfaatkannya
hasil
koordinasi
rencana
pembangunan
keuangan sebesar 85%. 10) Dipertahankannya persentase perlaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan bidang keuangan sebesar 100%. 11) Dipertahankannya persentase ketepatan waktu penyelesaian dokumen rencana pembangunan sebesar 100%. 12) Dipertahankannya persentanse ketepatan waktu penyampaian APBD sebesar 100%. 13) Dipertahankannya
persentase
kualitas
perencanaan
dan
pengendalian perencanaan sebesar 100%. 14) Dipertahankannya persentase sistem informasi perencanaan pembangunan sebesar 100%. 15) Dipertahankannya
persentase
implementasi
rencana
pembangunan sebesar 100%. 16) Tersusunnya RKPD Tahun 2016 dengan turut melibatkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses pembangunan. 17) Meningkatnya usulan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perencanaan Tahun 2016 yang terakomodir sebesar 45,44% dari target yang ditetapkan sebesar 34%.
BAB IV hal 52 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
18) Tersusunnya Rencana Induk pembangunan dan pengembangan Smart City di Provinsi DKI Jakarta yang sistematis, logis dan kondisional sebagai acuan dan pedoman bagi perencanaan. 19) Termanfaatkannya
hasil
koordinasi
rencana
pembangunan
prasarana sarana kota dan lingkungan hidup sebesar 85%. 20) Dipertahankannya persentase perlaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan bidang prasarana sarana kota dan lingkungan hidup sebesar 100%.
7.
URUSAN PERHUBUNGAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan perhubungan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp1.123.592.619.721,00 dengan total penyerapan sebesar Rp681.670.752.408,00 atau 60,67%. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Pembangunan Angkutan Umum Berbasis Jalan Sudah dijelaskan pada program unggulan
2)
Program Pengendalian Lalu lintas dan Angkutan a)
Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
b)
Pengendalian Lalu Lintas Pada Kegiatan Car Free Day.
c)
Pengendalian Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru
d)
Pengadaan Unit Lampu Lalu Lintas Jenis LED
e)
Pembayaran Biaya Listrik Lampu Lalu Lintas dan Perangkat Elektronik Lalu Lintas di Wilayah DKI Jakarta untuk 171 titik lampu lalu lintas, 41 CCTV dan 3 VMS (Variable Massage Sign)
f)
Pemeliharaan Lampu Lalu Lintas di Wilayah DKI Jakarta
g)
Peningkatan Lampu Lintas Kebutuhan Emergency
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 53 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program Peningkatan Keselamatan Lalu lintas dan Angkutan a)
Pengadaan Mobil dan Sepeda Motor Patroli
b)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
c)
Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung
d)
Perawatan, Perbaikan, kalibrasi dan sertifikasi alat uji PKB Pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung.
e)
Penyediaan Spare Parts dan Penunjang Alat Uji PKB pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung
4)
Program Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan Pembangunan Jalur Sepeda di Jakarta Pusat
5)
Program Pembangunan Transportasi Perairan a)
Koordinasi
Perencanaan
dan
Pembangunan
Sarana
Prasarana Transportasi Laut/Air b)
Revitalisasi Kapal Ojeg Kepulauan Seribu
c)
Penyediaan BBM, Docking dan Pelayanan Kapal Patroli 3
d)
Pelayanan Perairan dan Pelabuhan
e)
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepelabuhanan
6)
f)
Docking Kapal Catamaran 2 dan 3
g)
Docking Kapal Patroli 1, 4 dan Kerapu 1
h)
Perbaikan dan Peningkatan Fasilitas Dermaga
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan a)
Pengadaan Sarana Prasarana Perhubungan
b)
Pengadaan Mobil Panggung
c)
Pengadaan Stok Material Perlengkapan Jalan dan Fasilitas Pendukung
d)
BAB IV hal 54 dari 189
Penggantian dan Pemeliharaan Rambu Lalu Lintas
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
e)
Pembangunan Guard Rail di Wilayah DKI Jakarta
f)
Pembangunan Pagar Penunjang Keselamatan di Koridor Busway dan Wilayah DKI Jakarta
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perhubungan, antara lain : 1)
Terlaksananya Penertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terhadap 120.895 kendaraan yang melanggar selama tahun 2015 dengan perincian sebagai berikut : 55.670 Kendaraan yang ditilang, 51.584 Kendaraan Roda 2 dan 4 terkena Operasi Cabut Pentil, 8.609 Kendaraan yang diderek, 1.318 Kendaraan yang diangkut, 3.714 Kendaraan Stop Operasi.
2)
Pengadaan 72 unit busway terdiri dari 20 unit oleh PT Transjakarta, 35 unit oleh operator Kopaja, dan 17 unit oleh Perum PPD.
3)
Terlaksananya Pengendalian Lalu Lintas Pada Kegiatan Car Free Day di 5 Wilayah Kota.
4)
Terlaksananya Pengendalian Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru.
5)
Terlaksananya Pengadaan sebanyak 97 Unit Lampu Lalu Lintas Jenis LED.
6)
Terpenuhinya Pembayaran Biaya Listrik Lampu Lalu Lintas dan Perangkat Elektronik Lalu Lintas di Wilayah DKI Jakarta untuk 171 titik lampu lalu lintas, 41 CCTV dan 3 VMS (Variable Message Sign)
7)
Terpeliharanya Lampu Lalu Lintas sebanyak 460 titik di 5 wilayah Kota
8)
Terlaksananya Peningkatan Lampu Lintas Kebutuhan Emergency sebanyak 3 sistem di 19 titik untuk 5 wilayah Kota.
9)
Terlaksananya Pengadaan Sepeda Motor Patroli sebanyak 143 unit
10) Terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas Mobil Rescue sebanyak 1 Unit.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 55 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
11) Terlaksananya Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung 12)
Terlaksananya Perawatan, Perbaikan, kalibrasi dan sertifikasi alat uji PKB Pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung.
13) Tersedianya Spare Parts dan Penunjang Alat Uji PKB Pada UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Pulogadung 14) Tersedianya BBM, Docking dan Pelayanan Kapal Patroli 3 15) Terpenuhinya Pelayanan Perairan dan Pelabuhan sebanyak 121 penumpang per hari oleh 6
Kapal Dinas Perhubungan dan
Transportasi 16) Terlaksananya
Pengadaan
dan
Pemeliharaan
Sarana
dan
Prasarana Kepelabuhanan 17) Terlaksananya Docking Kapal Catamaran 2 dan 3 18) Terlaksananya Docking Kapal Patroli 1, 4 dan Kerapu 1 19) Terlaksananya Pengadaan Mobil Panggung sebanyak 1 (satu) Unit 20) Terlaksananya Pengadaan Stok Material Perlengkapan Jalan dan Fasilitas Pendukung 21) Terlaksananya Penggantian dan Pemeliharaan Rambu Lalu Lintas di Wilayah DKI Jakarta 22) Terlaksananya Penggantian dan Pemeliharaan Rambu Lalu Lintas, Jenis Rambu
Perintah, Rambu Petunjuk, Rambu
Larangan dan Rambu Peringatan di Jalur Busway sebanyak 175 Unit 23) Terlaksananya Pembangunan Guard Rail di Wilayah DKI Jakarta sepanjang 2.044 m’ di Jl. Waduk Pluit, Jl. Inspeksi Buaran, Jl. Rasuna Said dan Jl. Talang Salemba 24) Terlaksananya Pembangunan Pagar Penunjang Keselamatan di Koridor Busway dan Wilayah DKI Jakarta sepanjang 457 m’
BAB IV hal 56 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
8.
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan lingkungan hidup, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp6.188.035.122.779,00 dengan total penyerapan sebesar Rp3.850.713.472.340,00 atau 62,23%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program
Pengendalian
Pencemaran
dan
Perusakan
Lingkungan Hidup a)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Limbah B3
b)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Pencemaran Udara dan Air
c)
Pembinaan, Pengembangan dan Pemantauan Kualitas Lingkungan
2)
d)
Pengelolaan Lingkungan Hidup
e)
Penaatan Hukum Lingkungan
f)
Pengendalian Amdal, UKL-UPL dan SPPL
Program Perlindungan dan Konservasi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Lingkungan Hidup
3)
Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
Dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup
4)
a)
Partisipasi Event Lingkungan Hidup
b)
Penghargaan Lingkungan Hidup.
Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau Pertanian dan Kehutanan a)
Pemeliharaan Hutan Kota dan Hutan Mangrove
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 57 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Pembebasan Lahan untuk Pengembangan Hutan Kota Interaktif di Jakarta Timur
c)
Pembebasan Lahan untuk Pengembangan Hutan Kota Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur
d)
Pembangunan Sarana dan Prasarana Hutan Kota dan Hutan Mangrove
e)
Peningkatan Penghijauan RTH dalam rangka Asean Games
f)
Pengadaan Lahan untuk Hutan Kota di Jakarta
g)
Perencanaan Penurapan dan Pengerukan Danau Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat
h)
Perencanaan Perluasan Hutan Kota Rawa Buaya
i)
Perencanaan Pagar Pengamanan dan Gapura Hutan Kota Kel. Cipayung
5)
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
6)
Program Konservasi Flora dan Fauna Pembangunan Pengamanan Sampah di Ecomarine
7)
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Lingkungan Hidup Dan Sumber Daya Kelautan Rehabilitasi Ekosistem Laut
8)
Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Lingkungan Hidup a)
Pemeliharaan Kios dan Food Court Sentraflora Semanan
b)
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana BPP Kembangan
BAB IV hal 58 dari 189
c)
Pengamanan dan Kebersihan Sentraflora Semanan
d)
Pengadaan Sarana Prasarana Pemakaman Jakarta Pusat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
9)
Program
Peningkatan
Kuantitas
RTH
Pertamanan
dan
Pemakaman Sudah dijelaskan pada program unggulan. 10) Program Pengelolaan RTH Pertamanan dan Pemakaman a)
Pelaksanaan Penertiban Taman dan Makam
b)
Pembangunan Taman Interaktif/Terpadu PKK 5 Wilayah Kota
c)
Pemeliharaan/ Penataan Taman dan Jalur Hijau 5 Wilayah Kota
d)
Penanganan Segera Pertamanan dan Pemakaman
e)
Pembuatan Sertifikasi Tanah Aset Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta
f)
Pelayanan Pemakaman
g)
Pemeliharaan dan Penataan Pemakaman di 5 Wilayah Kota
11) Program Pengelolaan Sarana Keindahan Kota a)
Pembangunan dan Penataan Ornamen Keindahan Kota
b)
Pemeliharaan Air Mancur dan Ornamen kota, jam kota dan lampu taman, sarana penyiraman
c)
Pemeliharaan
Tanaman
Dekorasi,
Tanaman
pada
Kerombong, Green Wall dan Green Column 12) Program Pemberdayaan dan Penggalangan Peran Serta Masyarakat
dalam
Pengembangan
Pertamanan
dan
Pemakaman Sudah dijelaskan pada program unggulan. 13) Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Pertamanan dan Pemakaman Pengadaan Sarana Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan lingkungan hidup, antara lain :
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 59 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1)
Terpantaunya
kualitas
sumber
air
untuk
ditetapkan
dan
diinformasikan status mutu airnya sebanyak 80 titik pantau pada tahun 2015 di 5 wilayah kota 2)
Meningkatnya pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup
yang
ditindaklanjuti dari 43 kasus pengaduan pada tahun 2014.menjadi 138 pada tahun 2015 3)
Termonitornya 193 kegiatan usaha yang memenuhi baku mutu air limbah pada tahun 2014 menjadi 581 pada 2015 (total target pada RPJMD sebanyak 200 kegiatan usaha)
4)
Meningkatnya proses Penegakan hukum lingkungan hidup yang tertangani dari 117 kasus pada tahun 2014 menjadi 510 kasus pada tahun 2015 yang terdiri dari 125 kasus penanganan sanksi administrasi, 17 kasus pidana lingkungan dan 324 lokasi Kawasan Dilarang Merokok.
5)
Meningkatnya
informasi
kualitas
udara
ambient
dari
24
pemantauan pada tahun 2014 menjadi 36 kali pemantauan pada tahun 2015 yang terdiri dari 9 stasiun pemantauan kualitas udara dalam 4 periode pengukuran di 5 wilayah Kota. 6)
Meningkatnya pemantauan kualitas air tanah dari 150 titik lokasi pada tahun 2014 menjadi 200 titik lokasi pada tahun 2015 yang meliputi kualitas air laut/ muara teluk Jakarta dan kualitas situ/waduk
7)
Meningkatnya objek baku mutu emisi sumber tidak bergerak (cerobong) yang termonitor dari 241 kegiatan usaha pada tahun 2014 menjadi 340 kegiatan usaha pada tahun 2015 (113%)
8)
Terlaksananya pemantauan kualitas udara pada pelaksanaan HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) sebanyak 78 kali pada tahun 2015 dan tahun 2014
9)
Meningkatnya pengendalian pencemaran limbah B3 dari 129 kegiatan usaha pada tahun 2014 menjadi 364 kegiatan usaha pada tahun 2015
BAB IV hal 60 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
10) Meningkatnya
jumlah
dokumen
rekomendasi
lingkungan
(AMDAL) yang diterbitkan dari 91 dokumen pada tahun 2014 menjadi 120 dokumen pada tahun 2015 11) Terlaksananya pengawasan implementasi dokumen Lingkungan pada tahap konstruksi dan operasi sebanyak 1.143 dokumen pada tahun 2015. 12) Termonitornya pemanfaatan air tanah pada 85 sumur pantau /AWLR, 4.447 pelanggan air tanah, pada tahun 2014 (Dinas Tata Air) menjadi 97 sumur pantau/AWLR, 4.473 pelanggan air tanah pada tahun 2015 di 41 lokasi pemboran, dan 150 lokasi sumur eksisting 13) Terlaksananya peran serta masyarakat, dunia pendidikan dan instansi dalam pengelolaan lingkungan hidup sebanyak 3 kelompok (5 Kota Administrasi Peserta Adipura, 16 sekolah peserta Adiwiyata dan 7 peserta Kalpataru) pada tahun 2015 14) Terlaksananya
peran
serta
dunia
usaha
dalam
ketaatan
pengelolaan lingkungan melalui Program Peringkat Perusahaan (PROPER) sebanyak 104 kegiatan usaha pada tahun 2015 15) Meningkatnya
pemantauan
pengelolaan
limbah
lingkungan
terhadap 19 Usaha Skala Kecil (USK) pada tahun 2014 menjadi 143 USK pada tahun 2015. 16) Meningkatnya sarana laboratorium lingkungan dengan kondisi pengadaan 10 peralatan laboratorium, 92 jenis reagen dan tertanganinya IPAL dan Limbah B3 Laboratorium BPLHD pada tahun 2014 menjadi 10 peralatan laboratorium, 100 jenis reagen dan tertanganinya IPAL dan Limbah B3 Laboratorium BPLHD pada tahun 2015 17) Pelaksanaan Pengamanan Taman di 5 Wilayah Kota Administrasi (Jakarta Barat, Timur, Pusat, Selatan dan Utara), 18) Pelaksanaan Patroli Penertiban Taman dan Makam di Provinsi DKI Jakarta dan Pelaksanaan Penertiban TPU di Wilayah Jakarta Timur (TPU Pengiilingan dan TPU Prumpung) 19) Penanganan Segera Penertiban dan Pengamanan ;
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 61 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
a)
Taman hadiah utama jakbar,
b)
Kali sekretaris, latumenten, jakbar,
c)
Penertiban JH Jl. Kramat Jati,
d)
JH Hijau Jl. UKA.
20) Pembangunan Taman Interaktif/Terpadu PKK 5 Wilayah Kota sebagai berikut: a)
Pembangunan RTH Baru sebagai berikut Jl. Bina Warga, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (6,578 m2), Jl. Danau Sunter Selatan RT 017/05 Kelurahan Sunter Agung Kecamatan Tj. Priok, Jakarta Utara (1,989 m2), Jl. Manunggal II Komp. Kodam Jaya Kelurahan Cipinang Kecamatan Makassar, Jakarta Timur (1.524,88 m2), Jl. Menteng RW 06 Kel. Lenteng Agung Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan (2,428 m2), Jl. Pondok Kelapa Raya (Palem Indah Raya) Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (1,626 m2), Jl. PPA Depsos I Bambu Apus (3,428 m2) dan Jl. TB Simatupang TJ. Barat (2,106 m2)
b)
Pembangunan Taman Interaktif Jagakarsa, Jakarta Selatan (8,533 m2) dan Jl. Kalibaru Timur VI Kelurahan Utan Panjang Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat (511,81 m2)
c)
Pembangunan Taman RTH Jl. Centex Kelurahan Ciracas, Jakarta Timur (544 m'), Jl. Giri Kencana Kelurahan Cilangkap, Jakarta Timur (620 m'), Jl. Gunung Balong Kelurahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan (169 m'), Jl. Jati Murni, Jakarta Selatan (179 m'), Jl. Kahfi II, Jakarta Selatan (294 m'), Jl. Kampung Dukuh Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur (213 m'), Jl. Kramat Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan (239,50 m'), Jl. Madrasah Bawah Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan (195,00 m'), Jl. Raya Jembatan Tiga Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara (1.250 m'), Jl. Tol Lingkar Luar (133 m'), Kampung Cipedak, Jakarta Selatan (205 m') dan Kelurahan Cipedak RT 012 RW 01, Jakarta
BAB IV hal 62 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Selatan (418 m') d)
Peningkatan Taman Duri Pulo, Jakarta Pusat (2.252 m2), Peningkatan Taman Sena Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (6.617 m2) dan Peningkatan Taman Walang Baru Kecamatan Koja, Jakarta Utara (3.375 m2)
21) Pemeliharaan/Penataan Taman dan Jalur Hijau 5 Wilayah Kota, sebagai berikut : a)
Pemeliharaan Taman seluas 1.628.181,47 m2
b)
Pengadaan Tanaman sebanyak 68.678 pot jenis palm kuning,
palm
camedoria,
bromelia,
sirih
gading
dan
bougenville. 22) Penanganan Segera Pertamanan dan Pemakaman berupa a)
Pemberdayaan Asuransi Akibat Bencana sebanyak 29 klaim
b)
Pembuatan Dekorasi Umum untuk Acara Gubernur, Acara Kepala Negara, Hari Raya Nasional, Apel Karyawan, Acara Dharma Wanita di 4 lokasi
c)
Penopingan/Pemangkasan/Perawatan
Pohon
dan
Penanganan Pohon Tumbang sebanyak 3.340 pohon d)
Perbaikan dan Peningkatan Kerombong, Green Wall dan Green Column sebanyak 4 jenis
e)
Perbaikan dan Peningkatan Ornamen Kota, Air Mancur, Sarana Penyiraman, Jam Kota dan Lampu Taman sebanyak 5 jenis
f)
Perbaikan/Penggantian Tanaman dan Sarana Kelengkapan Jalur Hijau Kota di 23 lokasi
g)
Perbaikan/Penggantian Tanaman dan Sarana Kelengkapan Taman Kota di 18 lokasi
h)
Penopingan Pohon Bidang Taman di 32 lokasi
i)
Penanganan Segera Taman Kota di 13 lokasi
23) Pembuatan Sertifikasi Tanah Aset Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Lokasi pensertifikatan aset tanah sebanyak 7 bidang: - 3 Bidang Tanah RTH di Jl. Kampung Baru Kel. Kembangan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 63 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Utara seluas 8.878 m² - 1 Bidang Tanah RTH Jl. Mangga XIV Kel. Duri Kepa seluas 3.009 m² - 3 Bidang Tanah TPU Tegal Alur seluas 16.219 m² 24) Pelayanan Pemakaman a)
Pengukuran dan pembuatan peta lokasi perpetakan tanah makam di TPU Semper, Jakarta Utara seluas 1.5 Ha
b)
Pelayanan Angkutan dan Perawatan Jenazah Terlantar / Tunawan dari TKP ke RSCM , Panti, RSCM dan RSUD ke TPU kepada 215 orang
c)
Penyediaan Konsumsi Piket Pelayanan Pemulasaraan dan Angkutan Jenazah Terlantar sebanyak 2.196 boks
d)
Penyediaan Upah/Jasa Petugas Pelayanan Angkutan dan Perawatan Jenazah Terlantar kepada 48 orang
e)
Penyediaan
Upah/Jasa
Operasional
Pengemudi
dan
Pembantu Pengemudi Kendaraan Jenazah Ke Luar Kota sejauh 5.989 km 25) Pemeliharaan dan Penataan Pemakaman di 5 Wilayah Kota yang terdiri dari : a)
Pembangunan Jalan seluas 906 m2 dan Saluran Air sepanjang 135 m di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat
b)
Penataan RTH Makam Area TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur seluas 394 m2
c)
Peningkatan Sarana dan Prasarana TPU Penggilingan, Jakarta Timur berupa jalan beton seluas 235 m2, jalan interblok seluas 357 m2, pagar seluas 54 m2, saluran box culvert sepanjang 16 m dan saluran u ditch sepanjang 60 m
d)
Pembangunan Saluran Air di TPU Tegal Alur Unit Kristen, Jakarta Barat sepanjang 500 m
e)
Plaketisasi petak makam di TPU Karet Pasar Baru Barat, Jakarta Pusat sebanyak 602 unit dan TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan sebanyak 545 unit
BAB IV hal 64 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
26) Pembangunan dan Penataan Ornamen Keindahan Kota yang terdiri dari : a)
Pembangunan Kerombong di Jalan Panjang sebanyak 1 unit
b)
Pembangunan Lampu Taman di Jakarta sebanyak 152 unit terdiri dari Jakarta Pusat (18 unit), Jakarta Utara (2 unit), Jakarta Selatan (92 unit) dan Jakarta Timur (40 unit)
c)
Pembangunan 3 lokasi vertical garden di wilayah DKI Jakarta pada FO Matraman, Pramuka dan Suprapto
d)
Rehabilitasi Air Mancur sebanyak 9 unit terdiri dari Taman Ayodia (1 unit), Taman Kodok (2 unit), TPU Kampung Kandang (3 unit), TPU Tegal Alur (1 unit), TPU Pondok Rangon (1 unit) dan TPU Karet Bivak (1 unit)
27) Pemeliharaan Air Mancur dan Ornamen kota, jam kota dan lampu taman, sarana penyiraman terdiri dari : a)
Pemeliharaan Patung di 27 lokasi sebanyak 27 patung
b)
Pemeliharaan Jam Kota di 19 lokasi sebanyak 19 unit
c)
Pemeliharaan Lampu Taman di 5 wilayah kota sebanyak 2492 lampu
d)
Pemeliharaan Sarana Penyiraman di 35 lokasi sebanyak 8744 unit
e)
Pemeliharaan Air Mancur di 17 lokasi sebanyak 35 air mancur
28) Pemeliharaan Tanaman Dekorasi, Tanaman pada Kerombong, Green Wall dan Green Column terdiri dari : a)
Pemeliharaan Kerombong sebanyak 15 unit
b)
Pemeliharaan Green Column sebanyak 27 unit
c)
Pemeliharaan Green Wall sebanyak 5 unit
d)
Pemeliharaan Pot Tanaman di 7 lokasi sebanyak 121 pot
29) Jumlah RTH yang dikembangkan oleh masyarakat terdiri dari a)
Penataan & Pemeliharaan Taman oleh PT. GA Tiga Belas d/a Gunung Agung (Taman Gunung Agung, Jl. Kwitang Raya) dan PT. Binara Guna Mediktama d/a RS. Pondok Indah Group (Taman Puspita Indah)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 65 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Pembuatan Taman Interaktif oleh PT. Arion Indonesia Transport (Pegangsaan Dua),
c)
Pemasangan
Sarana
Internet
(Wifi)
oleh
PT.
Supra
Primatama Nusantara d/a Biznet (Taman Kodok, Taman Situlembang, Taman Mataram, Taman Menteng, Taman Suropati, Taman Blok E RW 13, Taman Komplek Setneg, Taman Blok B Komplek DKI, Taman Blok G RW 13, Taman Langsat, Taman Bumi Perkemahan Ragunan, Taman Lapangan Banteng, Taman Melawai, Taman Stasiun Kota, Taman Ayodia, Taman Tebet, Karet Bivak ls, Karet Pasar Baru ls, Tanah Kusir Utara, dan Jeruk Purut ls), d)
Peningkatan
Fungsi
oleh
Workout
Embassy
(Taman
Mataram), e)
Sumbangan dan Penaman Pohon oleh Ranch Market (Taman Cattleya, Taman GOR Cengkareng, Taman Bluntas, Taman Bambu, Taman Kumis Kucing, Taman Langsat, Mataram, Taman Rawa Badak, Taman Danau Damplas, Taman Tanah Abang Timur, Taman Tanah Abang III, Taman Rusun Marunda, JH Jalan Cipeucang, THKP, Pinggir Kali Cengkareng, Pinggir Kali Daan Mogot dan Pemakaman Tegal Alur),
f)
Pembangunan Sarana Olahraga Luar Ruang dan Lap. Bulutangkis oleh PT. Coca Cola Indonesia (Taman Tebet, Taman Buni, Taman Gandaria Tengah, Taman Kaliandra, Taman Amir Hamzah, Taman Langsat dan Taman Kembang Sepatu) dan Pembuatan Perpustakaan Mini dan Ornamen Taman oleh Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta dan Holcim (Taman Ayodya)
30) Luas tanah RTH pertanaman dan pemakaman yang dikelola 10.18 ha pada tahun 2015 31) Meningkatnya luas tanah RTH Taman dan makam yang dibebaskan 13,75 ha pada tahun 2014 menjadi 50,49 ha pada tahun 2015
BAB IV hal 66 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
32) Luas Tanah Hutan Kota yang dikembangkan yaitu 5 lokasi pada tahun 2015 33) Jumlah Pohon yang Ditanam Pada Kawasan Hutan Mangrove, Hutan Kota, Pesisir dan Permukiman sebanyak 45.420 pohon pada tahun 2015 34) Jumlah
Lokasi
RTH
Kebun
yang
dikembangkan
sebagai
Agrowisata yaitu 10 lokasi pada tahun 2015 35) Jumlah
lokasi
hutan
kota
dan
hutan
mangrove
yang
dikembangkan sebagai Ekowisata/ Interaksi Publik yaitu 21 lokasi pada tahun 2015 36) Jumlah spesies / jenis flora dan fauna yang dikonservasi dalam kawasan hutan dan hutan kota yaitu 150 flora dan 113 fauna pada tahun 2015 37) Luas kawasan yang dapat direhabilitasi dan dikonservasi yaitu 140,34 ha pada tahun 2015 yang terdiri dari: a)
Transplantasi
karang
dengan
media
PVC
berbentuk
piramida dengan ukuran 1 m x 1 m x 0,7 m sebanyak 6 unit dengan jumlah bibit 34 buah (Dinas) b)
Transplantasi karang dengan media rak besi sebanyak 2200 rak dengan ukuran 1 m x 1 m x 0,5 m dengan jumlah bibit 20 / rak (marinir TNI AL)
c)
Transplantasi karang dengan media rak besi sebanyak 86 rak dengan ukuran 1 m x 1 m x 0,5 m dengan jumlah bibit 20 / rak ( PT. Kharisma Surya Lestari)
d)
Pengadaan bibit transplantasi karang sebanyak 7500 batang yang penanamnya bekerjasama dengan TNI AL (Sudin)
38) Pemeliharaan Hutan Kota dan Hutan Mangrove berupa 30 PHL di 21 lokasi 39) Pembebasan Lahan untuk Pengembangan Hutan Kota seluas 4,83 Ha terdiri dari : a)
Interaktif di Jl. Kav DKI I RT 007 RW 01 Kel. Cipayung, Kec. Cipayung Jakarta Timur luas 1,3267 Ha
b)
Jl. Centex RT 006 RW 03 Kel. Ciracas Kec. Ciracas Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 67 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Timur luas tanah 1,3147 Ha c)
Pedongkelan RT 002 RW 09 Kel. Cilicing Kec. Cilincing Jakarta Utara Luas tanah 1,0039 Ha,
d)
Jl. Pulogebang RT 003 RW 04 Kel. Pulogebang Kec. Cakung Jakarta Timur luas tanah 1,1809 Ha
40) Pembangunan Sarana dan Prasarana Hutan Kota dan Hutan Mangrove berupa paving blok seluas 500 m2, 3 pos jaga seluas 15 m2, 3 bangunan sanitasi seluas 24 m2, pagar sepanjang 500 m’, perahu karet dan motor tempel sebanyak 2 unit 41) Peningkatan Penghijauan RTH dalam rangka Asean Games berupa tertanamnya venue Asian Games di 2 Lokasi 42) Pengadaan Lahan untuk Hutan Kota di Jakarta seluas 2 Ha. 43) Perencanaan Penurapan dan Pengerukan Danau Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat yang akan dilaksanakan di 2016 seluas 2 Ha 44) Perencanaan Perluasan Hutan Kota Rawa Buaya yang akan dilaksanakan di 2016 seluas 2 Ha 45) Perencanaan Pagar Pengamanan dan Gapura Hutan Kota Kel. Cipayung yang akan diilaksanakan di 2016 seluas 2 Ha 46) Pembangunan Pengamanan Sampah di Ecomarine berupa terbangunnya jaring penahan sampah yang terbuat dari kawat harmonika sepanjang 210 m dan dibangunnya saluran inlet sepanjang 170 m dari laut di Muara Angke c. Permasalahan dan Solusi 1)
Permasalahan Pembayaran Hutang Pihak ke-3 Tahun 2014 untuk Kegiatan Perbaikan Pagar Taman Tebet Sisi Utara dan Sisi Selatan, Jakarta Selatan tidak dapat dilaksanakan
2)
Solusi Pembayaran hutang dimaksud belum masuk ke dalam neraca Keuangan Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Setelah masuk dalam neraca, maka dilaporkan ke BPKAD dan masuk dalam
BAB IV hal 68 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Hutang Pihak ke-3
9.
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kependudukan dan catatan sipil, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp237.020.533.698,00 dengan total penyerapan sebesar Rp214.020.642.128,00 atau 90,30%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Peningkatan Pelayanan dan Sarana Prasarana Kependudukan dan Pencatatan Sipil a)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kependudukan dan Catatan Sipil
b)
Sewa License Perangkat Lunak Anti Virus, Sistem Operasi dan Database Kependudukan
c)
Sewa Jaringan dan DRC (Disaster Recovery Center) Colocation
d)
Pelaksanaan Aplikasi Sistem Pelayanan Informatika Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2)
Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pemanfaatan Data Kependudukan dan Pencatatan Sipil a)
Perencanaan Kependudukan dan Catatan Sipil
b)
Penyelenggaraan
Koordinasi
Tugas
dan
Fungsi
Kependudukan dan Catatan Sipil c)
Koordinasi Data Perkawinan dan Perceraian dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Pengadilan Agama (PA) di 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Kep. Seribu
d)
Pengelolaan dan Perawatan Arsip Register Akta Catatan Sipil di 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Kep. Seribu
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 69 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat a)
Partisipasi dan Penyelenggaraan Event Kependudukan dan Catatan Sipil
b)
4)
Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Peningkatan Administrasi Perkantoran
5)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Pembinaan dan Pengendalian Kependudukan dan Catatan Sipil
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kependudukan dan catatan sipil, antara lain: 1)
Terpenuhinya regulasi/kebijakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang mengacu pada UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan
UU
Nomor
23
Tahun
2006
tentang
Administrasi Kependudukan serta Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2012 dalam bentuk 2 sub aplikasi SIAK (KTP-elektronik dan Pencatatan Sipil Online) 2)
Meningkatnya persentase penerbitan Kartu Keluarga (KK) dari 95,59% (2014) menjadi 96,26% (2015), penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari 96,83% (2014) menjadi 98,51% (2015), penerbitan kutipan Akta Kelahiran dari 82,68% (2014) menjadi 89,24% (2015), penerbitan kutipan Akta Kematian dari 14,8% (2014) menjadi 17,07% (2015)
3)
Termanfaatkannya database penduduk bagi instansi vertikal maupun horizontal sebanyak 20 instansi, antara lain : a)
Kepolisian Daerah, dalam rangka Samsat Pajak Daerah (Pajak Kendaraan Bermotor)
BAB IV hal 70 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Dinas Pendidikan, dalam rangka Program Kartu Jakarta Pintar dan Penerimaan Siswa Baru
c)
Dinas Kesehatan, dalam rangka Program Kartu Jakarta Sehat
4)
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukan dari 77,00% (2014) menjadi 84,00% (2015)
5)
Meningkatnya masyarakat
pembinaan dan
dan
stakeholders
peningkatan di
bidang
partisipasi administrasi
kependudukan dari 98,00% (2014) menjadi 99,20% (2015) 6)
Meningkatnya pembinaan administrasi kependudukan rentan administrasi kependudukan (adminduk) di 30 lokasi binaan yang ada di Provinsi DKI Jakarta dengan hasil penerbitan dokumen Surat Keterangan Orang Terlantar (SKOT) dari 1.096 SKOT pada tahun 2014 menjadi 1.166 SKOT pada tahun 2015.
7)
Terlayaninya Pengajuan dokumen Akta Kematian sebesar 18.51% pada tahun 2014 menjadi sebesar 20.91% pada tahun 2015
8)
Meningkatnya SDM aparat yang kompeten menjadi 90%
9)
Tersedianya Alat Tulis Kantor Sarana Teknologi Informasi berupa Tonner KTP-elektronik dan lainnya sebanyak 25 Jenis
10) Tersedianya Barang Cetakan Khusus (Security Printing dan Formulir) sebanyak 9 Jenis dalam bentuk Blanko KTP reguler, Kartu Keluarga, Akta Catatan Sipil, Surat Keterangan Domisili Sementara 11) Tersedianya Suku Cadang Komputer pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebanyak 10 Jenis 12) Terlaksananya Sewa Lisensi Perangkat Lunak Anti Virus, serta Sewa Jaringan dan Disaster Recovery Center (DRC) Colocation 13) Tersedianya Annual Technical Support (ATS) Aplikasi Perekaman Sidik Jari (Aplikasi KTP-el) 14) Terlaksananya Monitoring Teknis Operasional SIAK, KTP-el dan e-AKTA
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 71 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
15) Terlaksananya Pendukung
Pembangunan
Pencetakan
dan
KTP-el
Pengembangan serta
Aplikasi
Aplikasi
Pelayanan
Pencatatan Sipil Online 16) Terlaksananya Apel Siaga dalam rangka Arus Mudik dan Arus Balik Idul Fitri 17) Terlaksananya Pembersihan Data Hasil Registerasi Penduduk 18) Terlaksananya
Pendataan
dan
pelayanan
dokumen
kependudukan bagi penduduk rentan administrasi kependudukan 19) Terlaksananya Penjilidan Register Akta Pencatatan Sipil 20) Terlaksananya
Penyusunan/Penyajian
Profil
Perkembangan
Kependudukan Tahunan 21) Terlaksananya Asistensi Pelayanan Terpadu Dengan Kemendagri, Dukcapil, BRI dan BPJS 22) Terlaksananya Dialog Interaktif Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk 23) Terlaksananya Sosialisasi/Penyuluhan Peraturan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Serta Kawin Campur Bagi Masyarakat Melalui Media Cetak dan Elektronik 24) Terlaksananya
Pelayanan Bina Kependudukan (Biduk) dan
Pendataan Pendatang Baru di 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Kep. Seribu 25) Terlaksananya
Pelayanan
Administrasi
Kependudukan
dan
Catatan Sipil Secara Mobile (Keliling) dan Pelayanan Prima (Jemput Bola) Akta Kelahiran dan Kematian di 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten Kep Seribu. 26) Terpeliharanya Hardware, Software dan Database Data Center serta
Jaringan
LAN
Komputer Tingkat
Dinas,
Kelurahan,
Kecamatan, Puskesmas Rumah Bersalin dan RSUD 27) Terlaksananya
Pelatihan
dan
Workshop
Pengembangan
Wawasan terhadap Pengelolaan KTP-el, e-AKTA dan SIAK bagi Pengelola Sistem Administrasi Kependudukan 28) Tersedianya Aplikasi Penyajian Data Kependudukan Berbasis Geographic Information System (GIS)
BAB IV hal 72 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
10. URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp29.445.382.769,00 dengan total penyerapan sebesar Rp5.647.154.844,00 atau 19,18%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Pembinaan dan Penerapan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)
2)
Program Penguatan Kelembagaan Perempuan dan Anak Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Pemberdayaan Perempuan dan Anak
3)
Program Peningkatan Kualitas Hidup, Perlindungan Anak, dan Perempuan a)
Pembinaan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak
b)
Pembangunan Rumah Aman, dan Gedung Women and Child Development Center
c)
Dukungan pembentukan ruang publik terpadu rumah anak (RPTRA) di 6 wilayah Kota/Kabupaten
4)
Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
dan
Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Pembinaan
Peningkatan
Partisipasi
Perempuan
dalam
Pembangunan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 73 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, antara lain: 1)
Meningkatnya
persentase
SKPD/UKPD
yang
menerapkan
perencanaan dan penganggaran responsif gender (PPRG) dari 30% pada tahun 2014 menjadi 70,15% pada tahun 2015. 2)
Meningkatnya jumlah lembaga peduli perempuan dan anak yang aktif dari 65 lembaga pada tahun 2014 menjadi 67 lembaga di tahun 2015.
3)
Meningkatnya cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu sebesar 65% pada tahun 2014 menjadi 100% pada tahun 2015.
4)
Meningkatnya pilot project Kota Layak Anak dari 6 Kelurahan di tahun 2014 menjadi 73 Kelurahan di tahun 2015.
5)
Meningkatnya jumlah stakeholder yang telah mendapatkan advokasi, sosialisasi, dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pengarus Utamaan Gender dari 235 stakeholder di tahun 2014 menjadi 310 stakeholder di tahun 2015.
11. URUSAN
KELUARGA
BERENCANA
(KB)
DAN
KELUARGA
SEJAHTERA (KS) a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp23.418.773.511,00 dengan total penyerapan sebesar Rp17.043.911.633,00 atau 72,78%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana
BAB IV hal 74 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2)
Program
Peningkatan
Peran
Serta
Masyarakat
Dalam
Masyarakat
dalam
Pelayanan KB dan Kependudukan Pembinaan
Peningkatan
Peran
Serta
Pelaksanaan Keluarga Berencana
3)
Program Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Penyelenggaraan dan Partisipasi Event Keluarga Berencana Kepulauan Seribu
4)
Program Bina Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Pembinaan dan Pemberdayaan Keluarga
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, antara lain : 1)
Dipertahankannya Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 2015 sebesar 2,2%.
2)
Menurunnya cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif dari 1.108.841 peserta tahun 2014 menjadi 1.082.195 peserta tahun 2015.
3)
Meningkatnya cakupan Pasangan Usia Subur yang tidak ber-KB dari 11,64% pada tahun 2014 menjadi 12,06% pada tahun 2015.
4)
Menurunnya persentase Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun dari 3,5% pada tahun 2014 menjadi 3.4% pada tahun 2015.
5)
Dipertahankannya rasio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) sebanyak 2 (Dua) orang Petugas Penyuluh Keluarga Berencana di setiap Kelurahan
6)
Dipertahankannya
jumlah
Pembantu
Pembina
Keluarga
Berencana (PPKB) per RW 1 orang per RW, dengan jumlah total 2.708 PPKB RW 7)
Dipertahankannya
persentase
institusi
masyarakat
yang
melaksanakan KIE di atas 80% sejak tahun 2012. 8)
Dipertahankannya
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
persentase masyarakat yang memahami
BAB IV hal 75 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
program KB dan Kependudukan di atas 60% sejak tahun 2012. 9)
Dipertahankannya
persentase
cakupan
Ibu
Hamil
yang
mendapatkan KIE Pencegahan penularan Virus HIV/AIDS dari Ibu Hamil untuk bayinya sebanyak 33.219 orang 10) Meningkatnya Cakupan anggota Bina Keluarga yang ber-KB sebesar 68,36% pada tahun 2014 menjadi 78,68% pada tahun 2015. 11) Jumlah Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB dari 84,58% di tahun 2014 menjadi 82,70% pada tahun 2015.
12. URUSAN SOSIAL a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan sosial, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp620.544.663.279,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp533.035.253.406,00 atau 85,90% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial a)
Pelayanan dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial PMKS Non Potensial
b)
Pelayanan, Perlindungan dan Pengendalian Sosial PMKS Jalanan
c)
Kajian tentang Upaya Penanganan Masalah Sosial Secara Komprehensif dan Berkelanjutan
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sosial a)
Rehab 6 Tempat Pelatihan Loka Bina Karya (LBK), Rumah Perlindungan Bhakti Kasih Jakarta Utara, serta 12 Panti Sosial
BAB IV hal 76 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Perawatan Mekanikal Elektrikal Kantor Dinas Sosial dan Pemeliharaan gedung Dinas Sosial
3)
Program Pengembangan dan Pendayagunaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) a)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Event, dan Pengelolaan Sistem Informasi
b)
Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial, Kemitraan Dunia Usaha dan Undian Gratis Berhadiah
4)
Program Peningkatan Pemberdayaan Sosial Pemberdayaan
Sosial
Keluarga
Miskin
dan
Penguatan
Kemandirian PMKS Potensial
5)
Program Pelayanan Perlindungan dan Jaminan Sosial a)
Perlindungan Sosial Korban Bencana dan Peningkatan Penanggulangan Bencana Provinsi dan Kepulauan Seribu
b)
Pelayanan dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial bagi Janda Pahlawan, Keluarga Pahlawan, Perintis Kemerdekaan dan Janda Perintis Kemerdekaan
c)
Pengelolaan Program Keluarga Harapan dan Asuransi Kesejahteraan Sosial
d)
Asistensi Orang Dengan HIV/AIDS dan Pelayanan Sosial Orang Terlantar
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan sosial, antara lain : 1)
Meningkatnya persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
non
potensial
yang
mendapat
bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebanyak 55% di tahun 2014 menjadi 60% (dari populasi 28.091 orang) di tahun 2015 2)
Meningkatnya persentase PMKS yang dapat ditampung di panti
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 77 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
sosial sebanyak sebanyak 14,5% di tahun 2014 menjadi 15,4% (dari populasi PMKS 38.732 orang) di tahun 2015 3)
Menurunnya persentase populasi PMKS jalanan sebanyak 25% dari jumlah populasi PMKS jalanan sebanyak 10.292 orang melalui penjagaan titik rawan PMKS jalanan. Jumlah titik rawan PMKS sebanyak 48 titik rawan pada tahun 2012, menjadi 35 titik rawan pada tahun 2013, menjadi 16 titik rawan tahun 2014 dan menjadi 13 titik rawan pada tahun 2015.
4)
Meningkatnya jumlah gedung panti sosial yang layak sebanyak 20 panti (34 lokasi) di tahun 2014 menjadi 22 panti sosial (40 lokasi) di tahun 2015
5)
Meningkatnya gedung Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) yang dapat difungsikan sebanyak 77 SKKT di tahun 2014 menjadi 87 SKKT di tahun 2015.
6)
Meningkatnya
jumlah
lembaga
sosial
yang
aktif
dalam
penyelenggaraan urusan sosial sebanyak 1.016 lembaga di tahun 2014 menjadi 1.502 lembaga di tahun 2015. 7)
Meningkatnya jumlah tenaga kesejahteraan sosial masyarakat yang aktif dalam penyelenggaraan urusan sosial sebanyak 11.000 orang di tahun 2014 menjadi 13.987 orang di tahun 2015
8)
Meningkatnya persentase keluarga miskin yang dapat hidup mandiri sebanyak 21.224 keluarga di tahun 2014 menjadi 26.644 keluarga di tahun 2015
9)
Meningkatnya jumlah PMKS potensial yang dapat hidup mandiri sebanyak 6.895 orang di tahun 2014 menjadi 9.005 orang di tahun 2015
10) Dipertahankannya Response Time penanggulangan bencana selama 3 jam 11) Dipertahankannya
persentase
korban
bencana
alam
yang
mendapat perlindungan sosial sebanyak 100% 12) Meningkatnya jumlah PMKS non potensial yang mendapat jaminan sosial sebanyak 690 orang di tahun 2014 menjadi 882 orang di tahun 2015
BAB IV hal 78 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
13. URUSAN KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp370.492.462.364,00 dengan total penyerapan sebesar Rp282.845.990.445,00 atau 76,34%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Sistem Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja sudah dijelaskan pada program unggulan
2)
Program Peningkatan Kompetensi dan Produktifitas Tenaga Kerja a)
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b)
Pembinaan,
Pengawasan
dan
Pengembangan
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi c)
Penempatan Tenaga Kerja di Perusahaan
d)
Pelatihan keterampilan kerja & pemagangan bagi Pencari Kerja
e)
Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja berkebutuhan khusus/ Penyandang Disabilitas Bidang Batik
3)
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja a)
Layanan Pengujian Higiene Perusahaan, Kesehatan & Keselamatan Kerja
b)
4)
Kalibrasi alat kesehatan dan alat laboratorium
Program Penguatan Sistem dan Fasilitas Pendukung Pusat Pelatihan Kerja Pengadaaan Peralatan Pelatihan PPKD
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 79 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
5)
Program peningkatan sarana, prasarana ketenagakerjaan dan ketransmigrasian Pengadaan alat praktik kerja
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan ketenagakerjaan dan transmigrasi, antara lain : 1)
Terlaksananya Pelatihan Calon SATPAM, Keterampilan Digital Printing, pembuatan Kue Kering dan Kue Basah, Reparasi HP sebanyak 170 peserta
2)
Terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan Balai Latihan Kerja – Luar Negeri (BLK-LN) yang dimiliki oleh swasta sebanyak 25 lembaga berupa pembinaan tentang perijinan, kelembagaan, dan sertifikasi.
3)
Terlaksananya Pembinaan Manajemen Lembaga Pelatihan Kerja – Swasta (LPK-S) sebanyak 25 lembaga
4)
Terlaksananya Pelatihan kerajinan tangan dan limbah kain bekas bermacam kreasi dari kain perca yang dilaksanakan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, sebanyak 30 peserta.
5)
Terlaksananya Pelatihan merangkai Mote dan Manik dengan teknik jahit dan batu yang dilaksanakan di Kota Administrasi Jakarta Pusat , sebanyak 30 peserta.
6)
Terlaksananya Pelatihan Teknik Negosiasi Hubungan Industrial bagi Pekerja/Buruh, Serikat Pekerja/ Serikat Buruh (SP/SB), Pengusaha dan Organisasi Pengusaha sebanyak 200 peserta
7)
Terlaksananya Pembinaan Lembaga Pramuwisma sebanyak 60 lembaga
8)
Terlaksananya Pembinaan Management K3 pada Perusahaan sebanyak 100 perusahaan
9)
Terlaksananya
pemeriksaan
norma
ketenagakerjaan
dan
Monitoring Pelaksanaan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebanyak 100 perusahaan 10) Terciptanya Kesempatan Kerja Bagi Pencari Kerja di 5 wilayah kota dengan membentuk Wira Usaha Baru (WUB) sebanyak 305
BAB IV hal 80 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
pencari kerja 11) Terlaksananya Pelatihan keterampilan kerja bagi pencari kerja sebanyak 95 orang, terdiri dari: Calon Pengemudi SIM A dan Calon Petugas Satuan Pengamanan (Satpam) 12) Terlaksananya Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja berkebutuhan khusus / Penyandang Disabilitas Bidang Batik sebanyak 100 orang di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan. 13) Terlaksananya Kalibrasi alat kesehatan dan alat laboratorium sebanyak 51 jenis alat. 14) Terlaksananya
Layanan
Pengujian
Higiene
Perusahaan,
Kesehatan & Keselamatan Kerja sebanyak 35 perusahaan 15)
Terlaksananya Pengadaaan Peralatan Pelatihan PPKD di 5 wilayah kota terdiri dari : 20 unit Perkakas Bengkel Kerja, 6 unit Perkakas Bengkel Service, 1 unit Perkakas Bengkel Listrik, 6 unit Mesin Praktikum, 20 unit Perkakas Khusus dan 4 unit Mesin Las.
16)
Terlaksananya Pengadaan alat praktik kerja berupa kendaraan mobil sampling sebanyak 1 unit
14. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan koperasi dan usaha kecil menengah, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp266.786.117.450,00 dengan total penyerapan sebesar Rp181.348.811.842,00 atau 67,98%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Peningkatan Usaha Koperasi a)
Keikutsertaan pada Kegiatan Pemerintah Pusat/Daerah/ Lembaga Lainnya
b)
Partisipasi Lebaran Betawi
c)
Penyelenggaraan Pekan Raya Koperasi dan Penilaian Koperasi, dan Temu Permodalan Koperasi
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 81 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2)
3)
Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi a)
Partisipasi HARKOPNAS Expo 2015
b)
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
Program Pemberdayaan UMKM a)
Penyelenggaraan Batu Mulia dan Jewelry Jakarta Expo
b)
Penyelenggaraan Gelar Kuliner Khas Betawi
c)
Pembuatan Peta Potensi PKL di DKI Jakarta
d)
Penyelenggaraan Usaha Mikro Kecil Menengah Award
e)
Promosi UKM di Cilandak Town Square untuk UKM
f)
Partisipasi pada Jakarta Night Festival, HUT Jakarta, dan Event Tahun Baru, serta Event UMKM
g)
Sertifikasi Kehalalan Produk dan Pendampingan Standar Mutu, Sistem HAKI, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) bagi PKL/UKM Provinsi DKI Jakarta
h)
4)
Penataan dan Relokasi PKL di DKI Jakarta.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Koperasi dan UMKM Sudah dijelaskan dalam program unggulan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan koperasi dan usaha kecil menengah, antara lain : 1)
Meningkatnya jumlah koperasi aktif dari 5.645 koperasi pada tahun 2014 menjadi 5.841 koperasi pada tahun 2015
2)
Meningkatnya jumlah volume usaha koperasi meningkat dari 15,7 Trilyun Rupiah pada tahun 2014 menjadi 18,1 Trilyun Rupiah pada tahun 2015
3)
Meningkatnya
jumlah
koperasi
pedagang
pasar,
koperasi
pedagang lokbin dan koperasi PKL yang berfungsi dari 158 koperasi pada tahun 2014 menjadi 161 koperasi pada tahun 2015 4)
Meningkatnya jumlah koperasi baru dari
7.928 koperasi pada
tahun 2014 menjadi 8.024 koperasi pada tahun 2015
BAB IV hal 82 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
5)
Meningkatnya jumlah UMKM Mandiri yang dibina dari 128.766 UMKM pada tahun 2014 menjadi 131.317 UMKM pada tahun 2015
6)
Terlaksananya pendidikan pelatihan dan bimbingan teknis kepada pengelola koperasi sebanyak 330 koperasi dan pengelola UKM sebanyak 160 UKM pada tahun 2015
15. URUSAN PENANAMAN MODAL a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan penanaman modal, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp29.243.082.391,00 dengan total penyerapan sebesar Rp26.148.493.992,00 atau 89,42% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Pengadaan bahan, sarana dan Informasi Promosi berupa :
2)
a)
Pengadaan Alat Pendukung Promosi
b)
Pengelolaan Data BUMD dan Penanaman Modal
c)
Penyediaan Bahan Promosi
d)
Penyempurnaan sistem aplikasi data Penanaman Modal
e)
Penyusunan Profil Investasi
f)
Sinkronisasi Data Investasi di Provinsi DKI Jakarta
Program Peningkatan Kinerja BUMD Pembinaan,
Pengembangan
dan
Pengawasan
Penanaman
Modal. a)
Evaluasi dan Rekrutmen Pengurus BUMD
b)
Monitoring, Evaluasi, dan Business Forum BUMD
c)
Pendirian PT Holding Company BUMD
d)
Pengawasan dan Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 83 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
e)
Pengembangan Kerjasama Antar BUMD di Indonesia
f)
Pengukuran Penilaian Kinerja (Key Performance Indicator) Pengurus BUMD
g)
Penyusunan Faktor Rata-Rata Industri Untuk Mengukur Kinerja BUMD DKI Jakarta
h)
Penyusunan Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan BUMD
i) 3)
Sosialisasi dan Workshop Kebijakan Penanaman Modal
Program Peningkatan Investasi Sudah dijelaskan pada program unggulan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan penanaman modal, antara lain : 1)
Jumlah proyek (PMDN/PMA) sebanyak 108 proyek PMDN dan 2.519 proyek PMA pada tahun 2014 menjadi 4.463 proyek PMDN dan 316 proyek PMA pada tahun 2015.
2)
Jumlah setoran PAD dari BUMD Rp463.909.888.402,00 di Tahun 2014 menjadi 527.790.700.702 di tahun 2015.
3)
Realisasi investasi sebanyak 37,65 Triliun rupiah PMA dan 10,54 Triliun
rupiah
PMDN
pada
tahun
2014
menjadi
Rp45.242.875.000,00 PMA dan Rp15.512.660.000,00 PMDN pada tahun 2015 4)
Jumlah perusahaan yang ditinjau penggunaan perijinannya dari 1.811 perusahaan pada tahun 2014 menjadi 1.825 perusahaan pada tahun 2015.
5)
Terselenggaranya event kegiatan Update From The Region di Singapura bekerja sama dengan kedutaan besar RI di Singapura.
6)
Terselenggaranya event kegiatan Jakarta Business Forum serta berbagai promosi investasi ke berbagai kota seperti Lombok, Bandung, Medan dan Surabaya.
BAB IV hal 84 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
16. URUSAN KEBUDAYAAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kebudayaan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp588.016.730.362,00 dengan total penyerapan sebesar Rp419.257.032.593,00 atau 71,30%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya a)
Gebyar Museum Sejarah Jakarta
b)
Partisipasi Museum Kesejarahan Jakarta Dalam Daerah dan Luar Daerah
c)
Pekan Museum Joang 45 dan Pekan Museum M.H Thamrin
d)
Penanaman Nilai-Nilai Kejoangan dan Perjoangan Bagi Pelajar dan Generasi Muda
e)
Promosi Unit Pengelola Museum Joang 45 dalam kegiatan Kebudayaan
2)
Program Perlindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Sudah dijelaskan pada program unggulan
3)
Program Peningkatan Pelaku dan Kelembagaan Kebudayaan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata dan Budaya, melalui Pelatihan Seni Rupa, Pelatihan Seni Musik, Pelatihan Seni Tari, Pelatihan Seni Teater, dan Pelatihan Kesenian bagi Guru.
4)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan Sudah dijelaskan pada program unggulan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 85 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
5)
Program Pengembangan Promosi dan Informasi Kebudayaan Sudah dijelaskan pada program unggulan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kebudayaan, antara lain : 1)
Meningkatnya
upaya
perlindungan
dan
pengembangan
kebudayaan Betawi secara adaptif menjadi 4 Jenis. 2)
Dipertahankannya pemanfaatan pusat kebudayaan di 5 (lima) wilayah dan Kepulauan Seribu menjadi 21 pusat kebudayaan.
3)
Meningkatnya jumlah pelaku seni budaya yang mendapat pelatihan di Balai Latihan Kesenian 5 wilayah sebanyak 1.210 pelaku seni dan 19 jenis pelatihan yang terdiri dari : a)
Pelatihan Seni Rupa yaitu Membatik dan Tata Rias,
b)
Pelatihan Seni Musik yaitu Karawitan, Gambang Kromong, Samrah,
Arumba,
Rampak
Gendang,
Gesek
Betawi,
Marawis, Qasidah dan Nasyid c)
Pelatihan : Seni Tari yaitu Tari Betawi, Tari Melayu, Tari Daerah,
d)
Pelatihan Seni Teater yaitu Teater Tradisi, Teater Sastra, Teater Penyutradaraan,
e) 4)
Pelatihan Kesenian bagi Guru TK dan Guru SD.
Terlaksananya pemeliharaan kawasan Situs Marunda di Jakarta Utara
5)
Meningkatnya
jumlah
bangunan
yang
terkonservasi
dan
termanfaatkan sebanyak 4 bangunan. 6)
Meningkatnya jumlah event seni budaya yang diselenggarakan sebanyak 15 event.
17. URUSAN PEMUDA DAN OLAHRAGA a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pemuda dan olahraga, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp408.273.110.817,00 dengan total penyerapan sebesar Rp301.246.593.748,00 atau 73,79%.
BAB IV hal 86 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan a)
Kegiatan
Penyelenggaraan
dan
Partisipasi
Event
Kepemudaan, yang terdiri dari : - Jakarta Youth Festival - Keikutsertaan Dinas Olahraga dan Pemuda pada Pameran HUT DKI Jakarta - Partisipasi pada JAKARNAVAL b)
Kegiatan Pembinaan Kepemudaan dan Kepramukaan, yang terdiri dari : - Pendampingan Penggerak
Peserta
Program
Pembangunan
di
Pemuda
Sarjana
Pedesaan
(PSP3)
Penempatan Provinsi DKI Jakarta - Seleksi Calon PASKIBRAKA Provinsi DKI Jakarta - Seleksi dan Pengiriman Pemuda Pelopor ke Tingkat Nasional dan Peserta Program Kapal Pemuda Nusantara (KPN) - Seleksi Peserta Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) c)
Kegiatan Penyelenggaraan Event Kepemudaan, yang terdiri dari : - Jambore Pemuda Daerah (JPD) Provinsi DKI Jakarta - Pameran
Produk
Pendampingan
Kreativitas
Kontingen
Pemuda
pada
Jakarta
Jambore
dan
Pemuda
Indonesia (JPI) Tahun 2015 d)
Kegiatan Penyelenggaraan Event PMR, yang terdiri dari: - Orientasi Kepalangmerahan Provinsi DKI Jakarta - Panca Lomba PMR Provinsi DKI Jakarta
e)
Kegiatan Penyelenggaraan Event Kepramukaan, yang terdiri dari : - Karya Bakti Pramuka Peduli Lebaran
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 87 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) - Lomba Gudep Tergiat dan Regu Prestasi Tingkat Provinsi DKI Jakarta - Perkemahan Minat Saka Pramuka f)
Kegiatan Pembinaan Paskibraka, yang terdiri dari : - Lomba Formasi Tata Upacara Bendera (TUB) Tingkat Provinsi DKI Jakarta - TC, Pengukuhan dan Pengiriman PASKIBRAKA Provinsi DKI Jakarta
2)
Program Pembinaan Olahraga Prestasi a)
Kegiatan
Pembinaan
dan
Pengembangan
Olahraga
Prestasi, yang terdiri dari : - Dukungan dan Asistensi Persiapan Pelaksanaaan ASIAN Games 2018 - Monitoring, evaluasi dan pemantauan kontingen POPNAS XIII dan XIV tahun 2015 Provinsi DKI Jakarta - Pembinaan dan Pengiriman Atlet Pelajar Provinsi DKI Jakarta pada POPNAS XIII/2015 di Provinsi Jawa Barat - Pembinaan dan Pengiriman Kontingen Provinsi DKI Jakarta pada POMNAS XIV/2015 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam - Pembinaan dan Pengiriman Tim Sepakbola Pelajar Usia 14 Tahun menuju Tokyo International Football - Pembinaan Olahraga Bagi Penyadang Disabilitas dan olahraga prestasi melalui pembinaan PPLP Provinsi DKI Jakarta - Penyediaan Piala Gubernur dan Pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta - Persiapan Penyelenggaraan 6 th World Sport For All Games 2016 di Jakarta
BAB IV hal 88 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Kegiatan Penyelenggaraan Invitasi Olahraga, yang terdiri dari : - Invitasi Cabang Olahraga Atletik Jakarta Open, Sepatu Roda, Renang dan Squash Pelajar Provinsi DKI Jakarta - Invitasi Cabang Olahraga Gulat, Kempo, Taekwondo, Judo, Karate dan Pencak Silat Provinsi DKI Jakarta - Invitasi Cabang Olahraga Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta - Invitasi Cabang Olahraga Pelajar SD, SMP dan SMA/K Provinsi DKI Jakarta - Invitasi Cabang Olahraga Senam - Invitasi Olahraga Bola Voli Piala Gubernur Provinsi DKI Jakarta - Invitasi Sepakbola Antar Klub Usia 13 Tahun Provinsi DKI Jakarta
c)
Kegiatan Penyelenggaraan Turnamen Olahraga, yang terdiri dari : - Enjoy Jakarta Anniversary Vollyball Tournament - Enjoy Jakarta World Junior Golf Tournament - Jakarta Marathon III/2015 - Lomba Lari Jakarta Internasional 10 K - Sirkuit Olahraga Pelajar Cabang Olahraga Angkat Besi dan Panahan Provinsi DKI Jakarta - Turnamen Bowling, Squash, dan Tennis Piala Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 - Turnamen Polo Air Betawi Cup dan Invitasi Cabang Olahraga Aquatic (Renang Indah dan Loncat Indah) - Turnamen Tennis Junior Internasional Piala Thamrin
d)
Kegiatan Penyelenggaraan Liga Olahraga Pelajar dan Mahasiswa, yang terdiri dari : - Liga Olahraga Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 - Liga Olahraga Pelajar Cabang Olahraga Sepaktakraw dan Tenis Meja Provinsi DKI Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 89 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Provinsi DKI Jakarta e)
Kegiatan Pelatihan, Pembinaan dan Seleksi Atlet, yang terdiri dari : - Pelatihan Pembina Olahraga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta - Permakanan Atlet PPLP Provinsi DKI Jakarta - Seleksi Atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi DKI Jakarta - Seleksi dan Pembinaan Olahraga Pondok Pesantren Provinsi DKI Jakarta
f)
Kegiatan Pemberian Penghargaan Atlet Berprestasi, yang terdiri dari : - Pemberian penghargaan Kontingen POMNAS XIII dan XIV tahun 2015 Provinsi DKI Jakarta - Penghargaan Bagi Atlet Berprestasi Berkebutuhan Khusus DKI Jakarta
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga dan Pemuda a)
Pembangunan Fasilitas Olahraga Jalan Alamanda Kelurahan Sunter Jaya
b)
Pembangunan Ramp, Ruang Multifungsi dan fasilitas Luar Gelanggang Remaja Kecamatan Ciracas
c)
Pembangunan Fasilitas Luar dan Pengadaan Genset Gelanggang Remaja Kecamatan Tanah Abang
d)
Pengadaan Peralatan Olahraga Permainan
e)
Pengadaan
Perlengkapan
Kontingen
dan
Peralatan
Olahraga PON XIX/2016 di Jawa Barat f)
Pengadaan
Perlengkapan
Kontingen
POPNAS
dan
POMNAS g)
Pembangunan Fasilitas Luar Ruang Gelanggang Remaja Kecamatan Tambora
BAB IV hal 90 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
h)
Pembangunan
Fasilitas
Luar
Ruang
dan
pengadaan
meubelair, peralatan kantor dan interior Gelanggang Remaja Kecamatan Koja i)
Pembangunan Fasilitas Luar Ruang Gelanggang Remaja Kecamatan Koja
4)
j)
Rehabilitasi Pagar Keliling UPT Cendrawasih
k)
Pemagaran Taman BMW
Program Pengembangan Olahraga a)
Kegiatan Partisipasi Kejuaraan Olahraga, yang terdiri dari : - Monitoring, evaluasi dan pemantauan kontingen Pekan Paralympic Pelajar Nasional (PEPARNAS) DKI Jakarta tahun 2015 - Pekan Olahraga Pelajar Provinsi DKI Jakarta - Pembinaan dan Pengiriman Atlet Tunarungu Provinsi DKI Jakarta pada 8th Asia Pacific Deaf Games - Pembinaan dan Pengiriman Kontingen Pekan Paralymic Pelajar Nasional (PEPARPENAS) DKI Jakarta Tahun 2015 - Pembinaan
dan
Pengiriman
Kontingen
Tunagrahita
Provinsi DKI Jakarta pada Special Olympic World Summer Games th 2015 - Pengiriman Atlet Bulutangkis dan Tenis Meja Pelajar menuju Asia Junior Sports Exchange - Pengiriman Atlet Sepakbola Pelajar Provinsi DKI Jakarta menuju Beijing Cup Football Tournament - Pengiriman Atlet Tunadaksa Provinsi DKI Jakarta pada table tennis Paragames - Pengiriman Kontingen Mahasiswa Provinsi DKI Jakarta menuju Kejuaraan Nasional Mahasiswa b)
Kegiatan Penyelenggaraan Kejuaraan Olahraga Pelajar, yang terdiri dari : - Kejuaraan Atletik, Catur, Renang, dan Panahan Pelajar Provinsi DKI Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 91 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Kejuaraan Bulutangkis, Bola Voli, Futsal Tunarungu Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Cabang Olahraga Bocce, Atletik, dan Sepakbola Tunagrahita Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Catur dan Tenis Meja Tunanetra Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Olahraga Antar Binaan Gelanggang Remaja Provinsi DKI Jakarta Tahun - Kejuaraan Olahraga Beladiri Pelajar DKI Jakarta (Pencak Silat, Judo, Kempo, Tinju dan Gulat) - Kejuaraan Olahraga Tradisional Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Renang Berkebutuhan Khusus Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Sepakbola Usia 15 Tahun Provinsi DKI Jakarta - Kejuaraan Tenis Lapangan Kursi Roda Tunadaksa Provinsi DKI Jakarta - Pekan Paralympik Provinsi DKI Jakarta 2015 c)
Kegiatan Penyelenggaraan Event Olahraga Non Prestasi, yang terdiri dari : - Festival Olahraga Taman Kanak-Kanak Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 - Gebyar Olahraga Rekreasi dan Festival Pencak Silat Betawi - Gerak Jalan Sehat Provinsi DKI Jakarta, Gerak Jalan Tradisional Bogor - Jakarta, dan Gerak Jalan Proklamasi - Lomba SKJ, Line Dance, Senam Lansia, Senam Kreasi Jakarta Provinsi DKI Jakarta - POR Organisasi Wanita DKI Jakarta - Senam Kesegaran Jasmani Pegawai Pemda DKI Jakarta - Tes Kesegaran Jasmani Karyawan dan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta
BAB IV hal 92 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pemuda dan olahraga, antara lain: 1)
Meningkatnya persentase pemuda yang dilatih sehingga mandiri dan berdaya saing sebanyak 357.242 (14%) pemuda dari 2.551.728 pemuda yang dilatih pada tahun 2014 menjadi sebanyak 387.008 (15,1%) pemuda dari 2.580.302 pemuda yang dilatih pada tahun 2015 dengan persentase peningkatan 1,11% sebanyak 29.766 pemuda.
2)
Meningkatnya jumlah pemuda yang aktif dalam kepramukaan sebanyak 569.765 orang pada tahun 2014 menjadi 1.135.522 orang pada tahun 2015
3)
Jumlah gugus depan pramuka yang terdaftar pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 8.893 gugus depan. Pada tahun 2014 yang aktif sebanyak 6.187 (70%) gugus depan dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 7.071 (80%) gugus depan atau peningkatan sebanyak 884 gugus depan (10%)
4)
Juara 1 Kewirausahaan Tingkat Nasional
5)
10 (sepuluh) Besar Tingkat Nasional Pemuda Pelopor
6)
Terlaksananya pengadaan Peralatan Olahraga Permainan terdiri dari
21
jenis
barang
dan
2.515
jumlah
barang,
yang
diperuntukkan untuk permintaan mayarakat jakarta 7)
Terlaksananya pemagaran Taman BMW sepanjang 1.946,84 m’, pekerjaan pemagaran ini meliputi perbaikan pagar yang rusak dan pembangunan pagar baru di area lahan Taman BMW
8)
Terpilihnya 3 (tiga) orang Pemuda Alumni Jakarta Sister City menjadi perwakilan Indonesia dalam rangka program UNESCO yaitu World Youth Forum United Nation di Paris
9)
Prestasi olahraga dan pemuda yang diraih DKI Jakarta pada single event dan multi event antara lain : a. Juara Umum POMNAS XIV Tahun 2015 di Banda Aceh Provinsi Nangroe Aceh Darusalam dengan perolehan 68 medali emas, 37 perak dan 27 perunggu b. Juara Umum Kejuaraan Nasional Pusat Pendidikan dan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 93 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Latihan Pelajar (PPLP) Cabang Olahraga Atletik di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam dengan meraih 7 medali Emas, 3 Perak dan 3 Perunggu. c. Juara Umum Kejuaraan Nasional PPLP Cabang Olahraga Pencak Silat di Maluku Utara dengan meraih 3 medali Emas dan 2 Perak. d. Juara Umum Kejuaraan Nasional PPLP Cabang Olahraga Senam di DKI Jakarta dengan meraih 23 medali Emas, 7 Perak dan 2 Perunggu e. Juara I Tim Putra Kejuaraan Nasional PPLP Cabang Olahraga Bola Voli Pasir di D.I. Yogyakarta dengan meraih Medali Emas. f. Juara II POPNAS XIII Tahun 2015 di Bandung Provinsi Jawa Barat dengan perolehan 57 medali emas, 40 perak dan 40 perunggu g. Juara I Kejuaraan Nasional Mahasiswa Cabang Olahraga Futsal Putri Brawijaya Futsal National Cup Tahun 2015 dengan meraih medali emas. h. Juara III Tim Putri
Kejuaraan Nasional PPLP Cabang
Olahraga Bola Voli Pasir di D.I. Yogyakarta dengan meraih medali perunggu. i.
Meraih 3 medali emas dan 2 perak pada 8th Asia Pasific Deaf Games 2015 di Taiwan
j.
Meraih 1 medali emas, 1 perunggu dan masuk 8 Besar pada Bayreuth Open Table Tennis Paragames ke III Tahun 2015 di Bayreuth Jerman;
k. Meraih 19 medali emas, 12 perak dan 5 perunggu pada Special Olympic World Summer Games tahun 2015 di Los Angeles, Amerika Serikat; l.
Meraih 6 medali Emas dan 3 Perunggu pada mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) di Bandung Jawa Barat;
m. Meraih peringkat 9 dari 16 peserta pada Pembinaan dan Pengiriman Tim Sepakbola Pelajar Usia 14 Tahun menuju
BAB IV hal 94 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tokyo International Football; 10) Terlaksananya Jakarta International 10 K yang diikuti oleh atlet Elite Nasional, Elite Internasional, Pelajar dan Masyarakat Umum dengan 35.000 peserta dari dalam dan luar negeri. 11) Terlaksananya Jakarta Marathon III/2015 yang diikuti oleh atlet Elite Nasional, Elite Internasional dan Masyarakat Umum dengan 14.000 peserta dari dalam dan luar negeri; 12) Meraih Peringkat I Tingkat Nasional Wirausaha Muda Pemula Berprestasi atas nama Umar Sa’ad; 13) Meraih Juara harapan 2 Tingkat Nasional Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) Berprestasi atas nama Nurwahida, S.Pd; 14) Partisipasi Jakarta pada Program Pemuda Pelopor Tingkat Nasional sebanyak 5 orang; 15) Pengiriman 1 Pasang (2 Orang) Paskibraka ke Tingkat Nasional pada Upacara Pengibaran Bendera 17 Agustus di Istana Negara dalam rangka HUT Republik Indonesia. 16) Meningkatnya jumlah pengguna fasilitas olahraga dan pemuda dari 4.530.425 orang pada tahun 2014 menjadi 4.825.381 orang pada tahun 2015; 17) Dipertahankannya Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) di Provinsi DKI Jakarta sebesar 34%; 18) Frekuensi
event
olahraga
Rekreasi
selama
tahun
2015
dilaksanakan 8 kali dalam sebulan; 19) Jumlah Gelanggang Olahraga yang memiliki fasilitas sesuai standar Internasional sebanyak 4 Gelanggang Olahraga yaitu Gelanggang Olahraga Kecamatan Pulo Gadung, Gelanggang Olahraga Ciracas, Gelanggang Olahraga Kecamatan Tanjung Priok dan Gelanggang Olahraga Judo Kelapa Gading
Jakarta
Utara. 20) Jumlah pelaku pengembangan olahraga penerima penghargaan 773 atlet dan official pada tahun 2015.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 95 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
18. URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp74.399.210.947,00 dengan total penyerapan sebesar Rp62.356.897.364,00 atau 83,81%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Peningkatan
Pemahaman
Pengembangan
Wawasan
Kebangsaan, melalui a.
Fasilitasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)
b.
Fasilitasi Forum Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (FPPWK)
c.
Pelatihan Pelopor Wawasan Kebangsaan dan Pelopor Pembauran Kebangsaan dan Penggerak Pembauran Bangsa
d.
Pemahaman Tentang Komponen Cadangan Dalam Upaya Bela Negara
2)
e.
Penguatan 4 Konsensus Dasar Kebangsaan
f.
Peningkatan Pemahaman Pancasila Bagi Generasi Muda
Program Pendidikan Politik Masyarakat a)
Pendidikan Politik Masyarakat, melalui : - Dialog Interaktif Dalam Rangka Pengembangan Demokrasi - Fasilitasi Pokja Indeks Demokrasi Indonesia - Jurnal Demokrasi - Pemantapan
dan
Implementasi
Budaya
Politik
dan
Pemahaman Hak Sipil dan Politik - Peningkatan Kapasitas Perempuan di Lembaga Politik Dalam Rangka Kesetaraan Gender - Peningkatan Kemitraan dengan Partai Politik - Peran Parpol Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia
BAB IV hal 96 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Sosialisasi pentingnya fungsi kemitraan eksekutif dan legislatif dengan masyarakat b)
3)
Pengembangan Budaya Demokrasi
Program Pencegahan dan Penanggulangan Konflik a)
Pencegahan dan Penanggulangan Konflik, melalui - Fasilitasi Tim Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan - Pelaksanaan Forum Kewaspadan Dini Masyarakat (FKDM) - Pelaksanaan
Pemantauan
Orang
Asing,
Organisasi
Masyarakat Asing dan Tenaga Kerja Asing - Pemantauan Ipoleksosbud - Peningkatan Kapasitas Pemantauan Situasi dan Kondisi Daerah - Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Ancaman Terorisme dan Gerakan Radikalisme - Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini - Penyempurnaan Peta Kawasan Rawan Konflik - Penyusunan Strategi Penurunan Daerah Rawan Konflik Lokasi Matraman dan Menteng Tenggulun - Sarasehan Isu Politik Yang Berdampak Terhadap Konflik Horizontal - Sosialisasi Penanganan Konflik Sosial Bagi Masyarakat b)
4)
Pelaksanaan Koordinasi Penanganan Konflik Sosial
Program Penguatan Hubungan Kelembagaan Penguatan hubungan Kelembagaan, melalui : a. Fasilitasi Pemuda Dalam Rangka Peningkatan Seni dan Budaya Lokal di Provinsi DKI Jakarta b. Forum Silaturahmi Orsospol c. Membangun Toleransi Pendirian Rumah Ibadah di Daerah Rawan Konflik d. Pendataan Ulang dan Verifikasi Ormas dan LSM e. Peningkatan Kemampuan Kemandirian Ormas dan LSM
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 97 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
f. Peningkatan Kerukunan Antar Umat Beragama dan Antar Kelompok Suku/Etnis g. Peningkatan Penanganan Kesenjangan Perekonomian di Provinsi DKI Jakarta h. Rakor Kerukunan Menjelang Natal dan Tahun Baru Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, antara lain: 1)
Cakupan ormas etnis dan keagamaan serta sekolah yang memperoleh pengembangan wawasan kebangsaan 50 Sekolah, 72 ormas etnis, dan 10 ormas keagamaan.
2)
Meningkatnya Indeks Demokrasi di Provinsi DKI Jakarta menjadi 84,70 poin
3)
Menurunnya potensi konflik di kalangan masyarakat dari 19 konflik pada tahun 2014 menjadi menjadi 13 konflik pada tahun 2015.
4)
Jumlah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang terdaftar dan mandiri yaitu 5 dari 370 Ormas, dan 25 dari 638 LSM yang terdaftar di tahun 2015.
5)
Cakupan penduduk DKI Jakarta yang memiliki hak pilih memperoleh informasi penyelenggaraan Pemilu sebanyak 3700 orang dari jumlah pemilih pemula ± 5000 orang
6)
Cakupan fasilitasi partai politik yang mendapatkan kuota kursi di legislatif terdapat 10 partai yang terfasilitasi dari 10 partai yang mendapat kursi di tahun 2015.
19. URUSAN
OTONOMI
ADMINISTRASI
DAERAH,
KEUANGAN
PEMERINTAHAN
DAERAH,
PERANGKAT
UMUM, DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, pada
BAB IV hal 98 dari 189
tahun
2015
dialokasikan
APBD
sebesar
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Rp15.308.510.588.909,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp12.132.283.548.417,00 atau 79,25%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Penataan dan Penyusunan Peraturan PerundangUndangan a)
Evaluasi Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur
b)
Penyusunan Naskah Akademis dan Ranperda tentang Perdagangan dan Ranperda tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
2)
Program Koordinasi Kebijakan Perekonomian a)
Koordinasi dan Monev Bagian Kelautan, Pertanian dan Pangan
(Muara
Angke,
Agrowisata,
Raskin,
Pangan
Strategis, dll) b)
Koordinasi dan Monev Bagian Koperasi dan UMKM, Industri, Energi dan Perdagangan (Industri Kreatif, PKL, Night Market, Energi, dll)
c)
Koordinasi dan Monev Bagian Penanaman Modal, Promosi dan BUMD (KEK dan lain-lain)
d)
Koordinasi dan Monev Bagian Perhubungan, Pariwisata dan Naker (LRT, Monorel. MRT, ERP)
e)
Koordinasi dan Monev Sektor Badan Usaha Daerah
f)
Koordinasi dan Monev Sektor Ekonomi Daerah
g)
Koordinasi dan Monev Sektor Perdagangan dan Perpasaran
h)
Koordinasi
Pengembangan
perekonomian
dan
ketenagakerjaan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 i)
Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah
j)
Monitoring Pelaksanaan perizinan/non perizinan bidang perekonomian pada PTSP di DKI Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 99 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
k)
3)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Perekonomian
Program Koordinasi Kebijakan Tata Pemerintahan Daerah a)
Penyempurnaan Naskah Akademis dan Draft RUU Revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007
b)
4)
Peningkatan peran dan kapasitas Camat dan Lurah
Program Peningkatan Bantuan & Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia a)
Pelaksanaan tugas dan fungsi (tusi) Biro Hukum
b)
Pengurusan
Perkara
di
Pengadilan
serta
Sengketa
Pertanahan
5)
Program Koordinasi Kebijakan Kesejahteraan Sosial a)
Evaluasi Kinerja Program Usaha Kesehatan Sekolah
b)
Koordinasi
Kesehatan
Lingkungan
dan
Pengendalian
Masalah Kesehatan Pasca Banjir c)
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Kawasan Dilarang Merokok (KDM)
d)
Monitoring
dan
Evaluasi
Pelayanan
Kesehatan
di
Puskesmas, Klinik di Pasar atau Rumah Susun e)
Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Provinsi DKI Jakarta
f)
Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Penyakit Menular
g)
Monitoring dan Evaluasi Program RW Siaga
h)
Pembinaan dan Verifikasi Kota Sehat Tingkat Provinsi dan Nasional
i)
Penyusunan Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta
j)
Penyusunan Kebijakan Pengendalian Masalah Kesehatan
k)
Penyusunan Kebijakan Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta
l)
BAB IV hal 100 dari 189
Penyusunan Kebijakan Upaya Kesehatan Masyarakat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
m)
Perumusan Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan
n)
Rapat Kerja Daerah Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah
o)
Rapat Koordinasi Sistem Rujukan Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta
p)
Koordinasi TKPK
Kelompok
Program
Bantuan
Sosial
Terpadu Berbasis Keluarga (Klaster I) q)
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi dan Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
r)
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi dan Penyusunan Kebijakan Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
s)
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan dan Penyusunan Kebijakan KB
t)
Koordinasi,
pembinaan,
monitoring,
evaluasi
dan
penyusunan kebijakan bantuan dan pemberdayaan sosial u)
Koordinasi,
pembinaan,
monitoring,
evaluasi
dan
penyusunan kebijakan pelayanan dan fasilitas sosial v)
Survey, Koordinasi dan Evaluasi Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
6)
Program Peningkatan Kerjasama Antardaerah dan Luar Negeri a)
Sosialisasi, dialog dan lokakarya bidang kerjasama
b)
Penguatan tugas dan fungsi Bidang Kerjasama Luar Negeri/ Internasional
7)
Program Koordinasi Kebijakan Pendidikan dan Olahraga serta Pembinaan Mental Spiritual a)
Koordinasi, Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi Bidang Pendidikan serta Penyusunan Kebijakan
Kependidikan
Keperpustakaan dan Kearsipan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 101 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Koordinasi,
Pembinaan,
Monitoring,
dan
Evaluasi
Penyusunan Kebijakan dan Fasilitasi Kegiatan Mental Spiritual dan Penyelenggaraan Haji Daerah c)
Koordinasi,
Pembinaan,
Monitoring
Evaluasi
dan
Penyusunan Kebijakan Keolahragaan dan Kepemudaan
8)
Program Koordinasi Kebijakan Prasarana dan Sarana Kota a)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Struktur Ruang Kota, melalui : - Koordinasi Pengembangan Sistem Prasarana Jalan - Koordinasi Sistem dan Jaringan Transportasi Darat, Laut dan Udara - Koordinasi
Sistem
dan
Jaringan
Transportasi
Perkeretaapian - Koordinasi Sistem dan Jaringan Utilitas Perkotaan - Koordinasi Sistem Prasarana Sumber Daya Air b)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pola Ruang Kota, melalui : - Koordinasi Sistem Prasarana Sumber Daya Air - Fasilitasi Implementasi Pengembangan Kawasan - Fasilitasi Penyelenggaraan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai Utara Jakarta - Koordinasi Pembangunan Kawasan Pemukiman - Koordinasi
Pemenuhan
Kewajiban
Membangun
Fisik
Rumah Susun Murah / Sederhana - Pendalaman Substansi Perjanjian Pemenuhan Kewajiban (PPK) dengan Para Pemegang SIPPT - Penyusunan
SK
Gubernur
Pengadaan
Tanah
bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum - Sosialisasi Peraturan dan Perundang-Undangan Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum c)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Ruang Terbuka Hijau, melalui :
BAB IV hal 102 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Evaluasi Pencapaian Program MDGs Pokja IV Kelestarian Lingkungan dan Kemiskinan - Peningkatan Fasilitasi Strategi Mitigasi - Peningkatan Fasilitasi Strategi Pengembangan RTH d)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Sanitasi dan Pencemaran, melalui : - Peningkatan Fasilitasi Pengelolaan Air Limbah - Peningkatan Fasilitasi Pengelolaan Kebersihan
e)
Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kota, melalui : - Fasilitasi Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Bangunan di Provinsi DKI Jakarta - Koordinasi Pembinaan Penyelenggaraan IUJK di 5 Wilayah Provinsi DKI Jakarta - Monitoring
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Pembangunan di 9 SKPD di Bawah Koordinasi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup - Pengendalian Pemenuhan Kewajiban Fasos Fasum Para Pemegang SIPPT - Pengendalian Penyelesaian Sanksi SP3L - Penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Masyarakat Penyelenggara Jasa Konstruksi di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
9)
Program Administrasi Umum dan Kerumahtanggaan Daerah a)
Peningkatan administrasi Kantor Biro Umum
b)
Pendayagunaan Pekerja Harian Lepas (PHL) Biro Umum
c)
Biaya Makan dan Minum Petugas Pengamanan pada Aksi Unjuk Rasa
d)
Penilaian dan Transfer Arsip ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
e)
Pengadaan data base pengendalian pelaksanaan kegiatan
f)
Pembinaan dan Pengendalian
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 103 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
g)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung
h)
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung
i)
Implementasi
Sistem
Administrasi
Surat-Menyurat
di
Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta j)
Pekerjaan Instalasi baru panel listrik Gedung Blok H
10) Program Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur a)
Sosialisasi
kelembagaan,
Ketatalaksanaan
dan
SDM
Aparatur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta b)
Penyusunan kelembagaan, Ketatalaksanaan dan SDM Aparatur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
11) Program Keprotokolan dan Administrasi Pimpinan Daerah a)
Peningkatan pelayanan keprotokolan dan tamu Pimpinan daerah
b)
Pengadaan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana dan pelayanan pimpinan daerah
12) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah a)
Pelayanan tugas dan fungsi penyusunan produk bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
b)
Pelayanan tugas dan fungsi komisi dan fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
13) Program Koordinasi Perekonomian Kota/Kabupaten a)
Partisipasi dan Penyelenggaraan Event Perekonomian di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur
b)
Koordinasi Pembangunan Perekonomian di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur
c)
Pengendalian
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) di Jakarta Selatan
BAB IV hal 104 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
14) Program Koordinasi Tata Pemerintahan Kota/Kabupaten a)
Koordinasi Pembangunan Pemerintahan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Kab. Adm. Kepulauan Seribu
b)
Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dewan Kota Jakarta Pusat
c)
Pengadaan Lahan Kantor Lurah Galur Jakarta Pusat dan Kantor Lurah Rawasari Jakarta Pusat
15) Program Peningkatan Bantuan dan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia Kota/Kabupaten Koordinasi dan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Hukum di 5 wilayah Kota Administrasi. 16) Program Koordinasi Kesehjateraan Sosial Kota/Kabupaten Koordinasi Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan 17) Program
Koordinasi
Pendidikan
dan
Mental
Spiritual
Kota/Kabupaten a)
Peningkatan
Penyelenggaraan
Pendidikan
dan
Mental
Spiritual di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat b)
Pembinaan Peserta MTQ Tingkat Kota Jakarta Pusat
c)
Pelaksanaan MTQ berjenjang tingkat Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat
d)
Koordinasi Pembangunan Pendidikan dan Mental Spiritual di Jakarta Selatan dan Kab. Adm. Kepulauan Seribu
18) Program Koordinasi Prasarana dan Sarana Kota/Kabupaten a)
Koordinasi Pembangunan Sarana Prasarana Kota di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan
b)
Pembangunan kantor lurah dan camping Ground di Kab. Adm. Kepulauan Seribu
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 105 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
19) Program Koordinasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten a)
Koordinasi Pembangunan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan
b)
Koordinasi Penataan Kota dan Lingkungan Hidup di Jakarta Timur
20) Program
Administrasi
Umum
dan
Keprotokolan
Kota/Kabupaten a)
Pemeliharaan Gedung, Fasilitas, dan Rumah dinas Walikota Jakarta Pusat
b)
Penyelenggaraan
Tugas
Pemerintahan
Wilayah
Kota
Pemerintahan
Wilayah
Kota
Administrasi Jakarta Utara c)
Penyelenggaraan
Tugas
Administrasi Jakarta Barat d)
Penyelenggaraan Kegiatan Bagian Keuangan
21) Program Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan dan Kelurahan a)
Penyelesaian Pembangunan Gedung Kantor Lurah
b)
Pembangunan Kantor Lurah
c)
Rehab Gedung Kantor Lurah dan Camat
22) Program Peningkatan Kapasitas KORPRI Penyelenggaraan
Peningkatan
Kapasitas
Anggota
KOPRI
Provinsi, 5 wilayah Kota dan Kab. Adm. Kepuluan Seribu 23) Program
Peningkatan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah a)
Penyelenggaraan
Koordinasi
Tugas
dan
Fungsi
Pengawasan
BAB IV hal 106 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Pelaksanaan
Pengawasan
atas
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan Kas Akhir Tahun c)
Reviu dan Evaluasi Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
24) Program
Percepatan
Penyelesaian
Tindak
lanjut
hasil
pengawasan / Pemeriksaan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Tahun 2014 dan Tahun sebelumnya 25) Program Kebijakan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah a)
Pembinaan Pengelolaan Aset Daerah Tahun 2015
b)
Pembinaan kebijakan pengelolaan keuangan daerah
c)
Pembinaan dan pengelolaan keuangan BLUD
26) Program Pengelolaan dan Penataan Aset Daerah a)
Pengasuransian Aset Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
b)
Evaluasi Lanjutan Hasil Sensus Barang Milik Daerah
c)
Pengamanan
secara
Fisik/Pemagaran
Tanah
Aset
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Utara dan Jakarta Barat d)
Pengamanan Aset secara Fisik/Pemasangan Papan Nama Aset Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di 5 wilayah Kota Administrasi
27) Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pengelolaan
Keuangan Daerah a)
Penyediaan Tenaga Ahli/Nara Sumber untuk pengadaan barang/Jasa yang bersifat Khusus serta pre-audit proses pengadaan
b)
Sosialisasi Peraturan Terkait Pengadaan Barang dan Jasa SKPD/UKPD
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 107 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
28) Program Perencanaan dan Pengembangan Pajak Daerah a)
Pelaksanaan
Perencanaan
Potensi
Penerimaan
dan
Pengembangan Pajak Daerah b)
Pelaksanaan Sensus Pajak Daerah
c)
Pelaksanaan Jakarta Reward
29) Program Pembinaan, Pengendalian dan Monitoring Pajak Daerah Pembinaan dan Pengendalian Pelayanan Pajak 30) Program Penyusunan Regulasi, Penyuluhan dan Sengketa Hukum Pajak Daerah Penyusunan Regulasi, Sosialisasi dan Sengketa Hukum Pajak Daerah 31) Program Pelayanan Pajak Daerah a)
Pelaksanaan Pelayanan Pajak
b)
Pelaksanaan Penagihan Piutang Pajak Daerah
32) Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur a)
Koordinasi
Penyelenggaraan
Perencanaan
dan
Pendayagunaan Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta b)
Pembangunan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Statistik Kepegawaian
33) Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Koordinasi
Penyelenggaraan
Peningkatan
Kesejahteraan
Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 34) Program Pendidikan dan Pelatihan
BAB IV hal 108 dari 189
a)
Penyelenggaraan Fungsi Diklat
b)
Pembangunan dan Pengembangan Teknologi Kediklatan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Partisipasi Penyelenggaraan Kerjasama Kediklatan dan Penjaminan Mutu
35) Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Diklat a)
Penyelenggaraan
Diklat
Peningkatan
Kapasitas
Penjenjangan Dasar, Menengah dan Lanjutan b)
Penyelenggaraan
Diklat
Pengembangan
Kapasitas
Fungsional dan Teknis c)
Pengembangan
Penyelenggaraan
Uji
Kompetensi
dan
Sertifikasi 36) Program Peningkatan Disiplin dan Kinerja Aparatur DKI Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Disiplin dan Kinerja Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 37) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur DKI a)
Koordinasi
Penyelenggaraan
Pengembangan
Karier
Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. b)
Pengembangan dan Pengelolaan Kompetensi Manajerial Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
38) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pembinaan dan Pengembangan SDM Inspektorat 39) Program Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Pra Bencana Pembinaan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan 40) Program Pengelolaan Sarana Informatika, Data dan Informasi Pelaporan Bencana a)
Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana Daerah
b)
Peningkatan Koordinasi Penanggulangan Bencana Daerah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 109 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
41) Program Peningkatan Pencegahan Kebakaran a)
Kajian Daerah Rawan Kebakaran
b)
Pembangunan tandon air
c)
Pembinaan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
d)
Pengadaan dan Pengisian APAR dan kelengkapannya
e)
Pembinaan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
42) Program Penanggulangan Kebakaran a)
Penyediaan Jasa Sewa Jaringan Komunikasi Data
b)
Antisipasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan TA. 2015
c)
Pengelolaan Dokumentasi Kebakaran
43) Program Peningkatan Sarana, Prasarana Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan a)
Pengadaan Mobil Pompa 10.000 Liter (High Pressure)
b)
Pengadaan Mobil Pompa 4.000 Liter (Medium Pressure)
c)
Pengadaan Mobil Pompa dan Kelengkapannya untuk kawasan rawan kebakaran
d)
Pengadaan sarana UPT Bengkel Induk
e)
Pengelolaan dan perawatan Sistem Command Centre
44) Program Penyelamatan Pendidikan dan Pelatihan Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan 45) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik a)
Koordinasi
penyusunan
kebijakan
dan
standarisasi
pelayanan publik b)
Monitoring dan evaluasi bidang pembinaan
c)
Bimbingan teknis pelayanan perizinan dan non perizinan
d)
Pengelolaan
pengaduan/keluhan
atas
penyelenggaraan
pelayanan perizinan dan non perizinan
BAB IV hal 110 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
e)
Koordinasi penetapan dan pemberian sanksi terhadap penyalahgunaan perizinan dan non perizinan
f)
Pengendalian dan Evaluasi tindak lanjut penyelesaian pengaduan/keluhan
atas
penyelenggaraan
pelayanan
perizinan dan non perizinan g)
Koordinasi
pelaksanaan
dan
peningkatan
pelayanan
Administrasi perizinan dan non perizinan h)
Penyediaan Jasa dan peralatan pendukung penelitian teknis
i)
Pengelolaan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan publik
j)
Pengelolaan dan pengembangan sistem teknologi informasi pelayanan publik
k)
Monitoring
dan
evaluasi
operasional
sistem
teknologi
Informasi penyelenggaraan PTSP l)
Sosialisasi dan Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
m)
Peningkatan kompetensi pegawai dalam penerapan sistem teknologi informasi
n)
Digitalisasi Arsip Perizinan dan Non Perizinan
o)
Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
46) Program Peningkatan Kinerja Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat a)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Event Satpol PP
b)
Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Satpol PP
47) Program
Peningkatan
Kemampuan
Aparatur
dalam
Menegakkan Peraturan Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Satpol PP
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 111 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
48) Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Bidang Ketertiban
Umum,
Ketentraman
dan
Perlindungan
Masyarakat Penguatan
Kapasitas
Masyarakat
dalam
pelaksanaan
Ketentraman dan Ketertiban Daerah Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, antara lain: 1)
Terselenggaranya evaluasi 3 Peraturan Daerah terdiri dari : a)
Peraturan
Daerah
Nomor
6
Tahun
2004
tentang
Nomor
2
Tahun
2005
tentang
Ketenagakerjaan; b)
Peraturan
Daerah
Pengendalian Pencemaran Udara; c)
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum;
2)
Tersusunnya laporan mingguan tentang perkembangan harga pangan strategis.
3)
Tersusunnya laporan perkembangan (Penataan PKL, Distribusi LPG 3kg dan Penghematan Energi dan Air)
4)
Tersusunnya laporan revitalisasi/pembangunan pasar tradisional yamg dikelola oleh PD. Pasar Jaya dan pelaksanaan CMS
5)
Monitoring pelaksanaan kegiatan angkutan Umum.
6)
Tersusunnya laporan tersedianya data kinerja BUMD yang mendapat PMP.
7)
Termonitornya
kondisi
makro
ekonomi
DKI
Jakarta
dan
pelaksanaan penerapan anggaran SKPD/UKPD bidang Ekonomi. 8)
Kebijakan perpasaran (revisi Perda No.2 tahun 2012 tentang Perpasaran Swasta), dan pengendalian minuman beralkohol.
9)
Terlaksananya monitoring diklat ketenagakerjaan
10) Terselesaikannya laporan perkembangan inflasi daerah setiap bulannya.
BAB IV hal 112 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
11) Terselesaikannya Pengurusan 44 Perkara di Pengadilan, terdiri dari : 37 perkara perdata dan 7 perkara TUN 12) Terlaksananya Pembinaan Kelompok Kadarkum bagi Organisasi Wanita dan Karang Taruna, 200 peserta 13) Terselenggaranya mediasi sengketa pertanahan dan asset di luar pengadilan sebanyak 437 sengketa di Provinsi DKI Jakarta 14) Terselenggaranya
Peningkatan
Pengetahuan
Hukum
bagi
Masyarakat yang diikuti 600 peserta 15) Terlaksananya Evaluasi Kinerja Program Usaha Kesehatan Sekolah, melalui Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi yang akan diajukan ke Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2016. 4 Sekolah terbaik adalah: a)
TK Al Ikhsan
b)
SD Kelapa Dua Wetan 01
c)
SMP 28
d)
SMK 28
16) Koordinasi Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Pasca Banjir, berupa: a)
Terlaksananya Koordinasi SKPD/UKPD dalam penanganan masalah kesehatan lingkungan dan pengendalian masalah kesehatan paska banjir
b)
Tersosialisasinya informasi terkait penanganan masalah kesehatan paska banjir kepada SKPD/UKPD, Dinas, Biro dan Kecamatan Kelurahan
c)
Tersosialisasinya kebijakan pemerintah pusat dan provinsi terkait penanganan masalah kesehatan paska banjir kepada SKPD/UKPD, Dinas, Biro, Kecamatan dan Kelurahan
17) Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) pada SKPD/UKPD tingkat Provinsi. 18) Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan pada 5 Puskesmas Kecamatan, 5 Pasar, dan 5 Rusun yang menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan dan memperbaiki
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 113 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
fasilitas/sarana prasarana pelayanan kesehatan di Rusun, Pasar dan Puskesmas. 19) Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan di 6 RSUD dan 1 RSKD yang menghasilkan peta ketersediaan sarana dan prasarana serta kesesuaian fasilitas Standar Pelayanan Rumah Sakit 20) Terlaksananya koordinasi SKPD/UKPD dalam pengendalian penyakit menular yang pada tahun ini difokuskan pada HIV dan TB. 21) Tersedianya data dari Puskesmas mengenai data pasien dan tata laksana pengendalian HIV dan TB. Berupa meningkatnya jumlah 34.449 pasien HIV/ 19.449 pasien TB pada tahun 2014 menjadi sebanyak 39.347 pasien HIV/ 22.230 pasien TB pada tahun 2015 22) Monitoring
dan
Evaluasi
Program
RW
Siaga,
untuk
mengidentifikasi peran dan fungsi RW Siaga di setiap Kelurahan, dengan jumlah RW siaga sebagai berikut: Kota Administrasi Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur
RW Siaga Madya 44 19 39 15 90
RW Siaga Pratama 0 214 0 21 0
RW Siaga Purnama 0 79 26 23 12
RW Siaga Mandiri 0 86 0 5 0
23) Terlaksananya Pembinaan dan Verifikasi Kota Sehat Tingkat Provinsi dan Nasional. 24) Tersusunnya Peraturan Gubernur tentang Standart Pelayanan Minimal pada RSUD dan RSKD. 25) Tersusunnya 3 Kebijakan Pengendalian Masalah Kesehatan yang meliputi: a)
Pergub
Nomor
Penanggulangan
231
Tahun
AIDS
2015 Provinsi
tentang
Komisi
dan
kota
Administrasi/Kabupaten b)
Ingub Nomor 33 Tahun 2015 tentang Kewaspadaan dan pencegahan Penyakit DBD
BAB IV hal 114 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Ingub
Nomor
214 Tahun
2015
tentang
Peningkatan
Pengetahuan tentang HIV dan AIDS secara benar dan Komprehensif pada Penduduk usia 15 sampai 24 Tahun 26) Tersusunnya Draft Peraturan Gubernur tentang Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) sebagai tindak lanjut dari perintah Undangundang 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 27) Tersusunnya rumusan Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan, berupa Blue Print Sistem Informasi Kesehatan di layanan kesehatan 28) Terlaksananya Koordinasi dalam rangka percepatan pelaksanaan program
UKS,
pelaksanaan
sistem
rujukan
kesehatan,
pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan, pengelolaan dana
bergulir
PPMK,
penerapan
TTG,
ppemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, serta Evaluasi Pelaksanaan dan Penyusunan Kebijakan KB. 29) Terlaksananya koordinasi dalam rangka identifikasi peran dan fungsi
karang
taruna
untuk
menghasilkan
rekomendasi
peningkatan peran dan fungsi karang taruna 30) Terlaksananya
koordinasi
dalam
bentuk
pembinaan
dan
monitoring melalui pemberian Rekomendasi Monev Standar Pelayanan Panti, Penanganan PMKS, dan Sarana dan Prasarana Aksesibilitas
bagi
Penyandang
Disabilitas,
serta
evaluasi
implementasi Instruksi Gubernur No. 288 Tahun 2015 tentang Perlindungan Tenaga Kerja melalui Program Jaminan Sosial pada BPJS 31) Terverifikasinya 52 lembaga calon penerima bantuan sebagai bahan rekomendasi untuk mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 32) Tersusunnya 8 Produk Hukum (3 Pergub dan 5 KepGub) hasil program Koordinasi Kebijakan Pendidikan dan Olahraga serta Pembinaan Mental Spiritual 33) Meraih Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 115 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
34) Pemberian rekomendasi perijinan rumah ibadah sebanyak 16 rumah ibadah 35) Tersusunnya Pergub No. 14 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Indoor Velodrome dan Pengembangan Equestrian 36) Terlaksananya koordinasi pengamanan dari unsur TNI/Polri pada Aksi Unjuk Rasa di Balai Kota yang terjadi rata-rata sebanyak 7-8 kali unjuk rasa per bulan 37) Terlaksananya updating database surat, barcode aset biro umum dan kepegawaian 38) Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung berupa pengadaan Mechanical Electrical, pompa portable dan penggantian jacketing pipa chiller. 39) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung berupa : instrumen
ME
Gedung
Balaikota
Blok
G
dan
audit
Blok
H,
Pemeliharaan/Perawatan Instalasi ME Balairung, Balai Agung dan Blok B Komplek Balaikota, Pemeliharaan/Perawatan terpadu instalasi ME di Rumah Dinas, Pekerjaan pengendalian Hama Terpadu Gd. Komplek Balaikota, Pembuangan Limbah Khusus di Gd. Komplek Balaikota, Pemeliharaan Lift Gedung Balaikota Blok B, G dan H, Pemeliharaan/Perawatan Mesin-mesin Mikrofilm, Pemeliharaan Terpadu Mekanikal Elektrikal Gd. Blok E, F dan G, dan Perbaikan Chiller 500TR 40) Pekerjaan Instalasi baru panel listrik gedung blok H akibat kebakaran di bulan Oktober 2014 41) Terselenggaranya dukungan pelaksanaan wisata balaikota yang diadakan pada setiap hari sabtu & minggu. 42) Tersusunnya standarisasi peralatan teknis SKPD sebanyak 9 Rakepgub pada Dinas Penataan Kota, Dinas Kebersihan, BPLHD, Dinas Bina Marga, Kantor Taman Margasatwa Ragunan, Dinas Tata Air, Inspektorat, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman 43) Tersusunnya Standar Pelayanan (SP) di Kelurahan, Kecamatan dan UPT
BAB IV hal 116 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
44) Tersusunnya SPM sebagai tindak lanjut Permendagri 6 / 2007 45) Tersusunnya SOP sebagai tindak lanjut Pergub 24 /2014 46) Terfasilitasinya pelaksanaan reses DPRD yaitu 3 (tiga) kali reses 47) Terselenggaranya pembahasan 6 Rancangan Peraturan Daerah pada Badan Legislasi Daerah DPRD Provinsi DKI Jakarta. 48) Terfasilitasinya
pelaksanaan
Pansus
DPRD
sebanyak
9
Pembahasan Pansus 49) Terbinanya Peserta MTQ sebanyak 283 peserta yang terdiri dari Jakarta Pusat : 70 peserta, Jakarta Utara : 23 Peserta, Jakarta Selatan : 60 peserta dan Jakarta Timur : 130 Peserta 50) Meraih penghargaan “SWASTI SABA WISTARA” (Lomba Kota Sehat), Juara IV MTQ dan Juara III STQ Tingkat Provinsi untuk wilayah Jakarta Utara 51) Meraih Penghargaan Swasti Sabha Wiwerda (Lomba Kota Sehat), Penghargaan Adipura untuk Kategori Hutan Kota, Juara II MTQ dan Juara II Tingkat Provinsi Kadarkum untuk wilayah Jakarta Selatan 52) Tertatanya 6 Lokasi Usaha Sementara Jakarta Utara (JU) dan 3 lokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Jakarta Selatan yaitu Bintaro, Muria Dalam dan Pasar Minggu. 53) Tersosialisasinya Pergub 168/2014 tentang Pedoman RT dan RW kepada pengurus RT dan RW 54) Terlaksananya Sosialisasi Keluarga Sadar Hukum di wilayah Jakarta Utara. 55) Terlaksananya Penanganan 25 Perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 56) Terlaksananya koordinasi pembinaan kota sehat dan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) Jakarta Selatan 57) Terlaksananya koordinasi dan monitoring kewajiban pengembang pemegang SIPPT sebanyak 8 perusahaan yaitu : PT. Graha Cipta Propertindo, PT. Gamma Investa Lestari, PT. Bina Karya Bangun Propertindo, PT. Giri Selo Indah, PT. Sinar Grahamas Lestari,
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 117 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Rusun Muara Baru / Agung Sedayu Group, PT. Gading Selaras dan PT. Grahatama Persada Realty. 58) Terlaksananya koordinasi dan monitoring kerja bakti sebanyak 25 kali dengan menghasilkan volume sampah sebanyak 13.745,40 m². 59) Terlaksananya koordinasi penyelesaian Berita Acara Penelitian terhadap Kewajiban Fasos Fasum Fisik sebanyak 19 Berita Acara di Jakarta Selatan 60) Terlaksananya penyusunan rencana Pembangunan Gedung Lurah di : a)
Jakarta Utara: Kel. Kelapa Gading Barat dan Kel. Kapuk Muara,
b)
Jakarta Timur: Kel Cipinang Besar Selatan dan Kel. Pulo Gebang
61) Terlaksananya penyusunan rencana Rehab Total Gedung Lurah Jakarta Timur di Kel Pondok Kopi 62) Terlaksananya Rehab Ringan Gedung Lurah Jakarta Pusat di Kel Galur 63) Terlaksananya Rehab Sedang Gedung Lurah di a)
Jakarta Pusat : Kel. Gelora, Kel. Kebon Kacang, Kel. Kebon Kelapa dan Kel. Utan Panjang
b)
Jakarta Timur : Kel Pisangan Baru dan Kel Malaka Jaya,
64) Terlaksananya Rehab Berat Gedung Lurah Jakarta Pusat di Kel Kwitang 65) Terlaksananya Rehab Total Gedung Lurah di a)
Jakarta Pusat : Kel Gondangdia dan Kel. Kenari,
b)
Jakarta Utara : Kel. Koja, Kel. Kelapa Gading Barat dan Kel. Kapuk Muara,
c)
Jakarta Barat : Kel. Kapuk, Kel. Kedoya Utara, Kel. Kembangan Utara, Kel. Pekojan, Kel. Tanjung Duren Selatan, Lanjutan: Kel. Kali Anyar, Kel. Rawa Buaya, Kel. Tambora dan Kel. Tegal Alur
d)
BAB IV hal 118 dari 189
Jakarta Selatan : 4 Kelurahan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
66) Terlaksananya Pembangunan Kantor Kelurahan Kab. Kep. Seribu di Kel. P. Kelapa 67) Terlaksananya Rehab Sedang Gedung Kecamatan di a)
Jakarta Pusat : Kec Tanah Abang ,
b)
Jakarta Timur : Kec Matraman
68) Terlaksananya Rehab Total Gedung Kecamatan a)
Jakarta Barat : Lanjutan: Kec Palmerah
b)
Jakarta Timur : Kec Ciracas dan Makasar
69) Terlaksananya Pelayanan Konsultasi Hukum bagi Anggota Korpri sebanyak 10 orang 70) Terlaksananya Pembekalan Manajemen Keuangan Keluarga dan Kewirausahaan terhadap 180 orang anggota KORPRI Provinsi DKI Jakarta 71) Terlaksananya Pembinaan Olah Raga bagi 100 orang Pegawai ASN Provinsi DKI Jakarta 72) Terlaksananya pengiriman 5 orang Pegawai Negeri Sipil Provinsi DKI Jakarta sebagai Peserta Pendidikan Khusus Profesi Advocad untuk pendampingan dan pembelaan hukum 73) Terselenggaranya
Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan bagi 500
orang anggota KORPRI DKI Jakarta 74) Terlaksananya Pekan Olah Raga Seni dan Budaya (Porsenibud) dengan 500 peserta anggota Korpri Provinsi DKI Jakarta 75) Terlaksananya
penyelesaian
TLHP
pengawasan
reguler
secara
tuntas
hingga
mencapai 100% 76) Terlaksananya
terhadap
183
objek
pengawasan. 77) Terlaksananya pengawasan Kas Akhir Tahun Anggaran 2015 beserta Stock Opname secara serentak terhadap 709 SKPD / UKPD 78) Terlaksananya evaluasi Laporan Kinerja 13 SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan hasil sebagaimana tabel berikut:
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 119 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO
SKPD
NILAI (%)
1
Dinas Pendidikan
47,62
2
Dinas Sosial
61,27
3
Dinas Perindustrian dan Energi
47,62
4
Dinas Perumahan dan Gedung
67,86
5
Dinas Kelautan dan Pertanian
57,52
6
BPLHD
49,54
7
Dinas Pelayanan Pajak
53,96
8
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
47,60
9
Dinas Penenggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
54,78
10
Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan
47,62
11
Dinas Kebersihan
74,71
12
Dinas Pendidikan
47,62
13
Dinas Pemuda dan Olah Raga
47,60
79) Terlaksananya Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Semester I Tahun 2015 dan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 80) Terlaksananya pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) APIP pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 2014 dan tahun sebelumnya. 81) Terlaksananya pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) BPK RI tahun 2004 – 2014 (akumulasi). 82) Persentase
capaian
indikator
kinerja
Pengawasan/ Pemeriksaan Inspektorat
atas
tindak
lanjut
Provinsi DKI Jakarta
tahun 2014 sebesar 97% dari jumlah rekomendasi. 83) Terlaksananya asuransi terhadap 1.031 aset gedung dan bangunan
dengan
nilai
pertanggungan
Rp9.599.656.861,69,00, serta 1.208 operasional
dengan
nilai
sebesar
aset kendaraan dinas
pertanggungan
sebesar
Rp12.304.394.929,61,00. 84) Terlaksananya penyelesaian sertifikasi tanah meliputi :
BAB IV hal 120 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
a)
2013 Dalam status Pengukuran sebanyak 66 bidang dan telah diterbitkan sertifikat kepemilikannya sebanyak 18 bidang.
b)
2014 Dalam status Pengukuran sebanyak 316 bidang dan telah diterbitkan sertifikat kepemilikannya sebanyak 0 bidang.
c)
2015 Dalam status telah diterbitkan sertifikat kepemilikannya sebanyak 2 bidang.
85) Terlaksananya penerimaan aset sebagai kewajiban pihak ketiga tahun 2015 meliputi : a)
Inventarisasi aset fasos fasum yang berasal dari pihak ketiga di 75 lokasi terdiri dari 67 permohonan pada tahun 2015 dan 8 tindak lanjut permohonan pada tahun 2014 di 5 wilayah Kota Adm. Jakarta
b)
Penyelesaian BAST Aset Fasos Fasum / Hibah Aset dari pihak ketiga di 41 lokasi terdiri dari 33 BAST permohonan pada tahun 2015 dan 8 BAST Tindak lanjut permohonan pada tahun 2014 yang terdiri dari : SIPPT dan PKS sebanyak 38 BAST dan Hibah sebanyak 3 BAST
86) Terlaksananya
Implementasi
elektronik
retribusi
pada
SKPD/UKPD pada 17 SKPD dan 57 UKPD. 87) Terlaksananya evaluasi perjanjian kerjasama penerima pajak daerah dan retribusi daerah dengan 12 Bank dan PT POS Indonesia 88) Terselenggaranya
bimbingan
pelaksanaan
proses
pengadaan.Barang/Jasa yang bersifat Khusus serta pre-audit proses pengadaan sebanyak 8 orang. 89) Terlaksananya sosialisasi Peraturan Terkait Pengadaan Barang dan Jasa SKPD/UKPD dengan total peserta sebanyak 886 orang 90) Tersusunnya laporan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Klasifikasi Bumi dan Bangunan 91) Tersusunnya Metode Pelayanan Pemungutan Pajak Daerah
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 121 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
92) Tersusunnya Perhitungan NJKB yang Tidak Tercantum dalam Pergub tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 93) Tersusunnya Perumusan Penerapan Kebijakan Permendagri tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2015 94) Terlaksananya pengawasan hiburan malam tahun baru meliputi ijin penyelenggaraan dan omset serta pajak hiburan 95) Terselenggaranya
pencanangan
penyampaian
PBB
oleh
Gubernur tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah. 96) Terlaksananya sosialisasi 13 jenis Pajak Daerah melalui 3 event dan media. 97) Terlaksananya layanan di Gerai Pajak pada Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB di 5 wilayah Kota , yaitu : Gerai Pajak Mal Thamrin City, Gerai Pajak Mal Artha Gading, Gerai Pajak Mal Taman Palem, Gerai Pajak Gandaria City dan Gerai Pajak Tamini Square. 98) Terlaksananya penertiban dan pembongkaran reklame di 43 Kecamatan Provinsi DKI Jakarta 99) Terselenggaranya Pekan Panutan PBB di 5 Wilayah Kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu 100) Terlaksananya pemutakhiran data objek dan subjek pajak daerah di 5 Wilayah Kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu 101) Terlaksananya Pendataan dan Penertiban Reklame di Wilayah Suku Dinas Pelayanan Pajak di 5 Wilayah Kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu 102) Tersusunnya Bezzeting dan Pengembangan Formasi Kebutuhan Pegawai kepada 61 SKPD di Lingkungan Pemerintah DKI Jakarta. 103) Terselenggaranya seleksi terhadap 167 pegawai ASN dari Luar Pemerintah dan Mutasi Antar SKPD.
BAB IV hal 122 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
104) Terselenggaranya seleksi terhadap 14 orang calon Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Supervisi Praja IPDN 105) Terbangunnya Sistem Layanan Kepegawaian berupa aplikasi hukuman disiplin 106) Terlaksananya
Kegiatan
Donor
Darah
dan
Monitoring
Pelaksanaan SKJ 107) Terlaksananya penyelesaian pemberian uang duka bagi 21 CPNS,
PNS
dan
PTT
Beserta
Keluarga
di
Lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 108) Terlaksananya program Tugas Belajar Dalam Negeri bagi 194 pegawai 109) Terselenggaranya Diklat Manajemen Penanggulangan Bencana bagi 60 orang 110) Terselenggaranya
Diklat
Bendaharawan
Penerimaan
dan
Pengeluaran bagi 240 orang 111) Terselenggaranya Diklat Pelayanan Prima/Terpadu Satu Pintu bagi 240 orang 112) Terselenggaranya Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah bagi 90 orang 113) Terselenggaranya Diklat Pengelolaan Barang Daerah bagi 180 orang 114) Terselenggaranya Diklat Teknis Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan serta Estate Management bagi 150 orang 115) Terselenggaranya Diklat Manajemen Sekolah bagi 240 orang 116) Terselenggaranya Workshop Resolusi Mental bagi 3000 orang 117) Terselenggaranya Diklat Kepemimpinan Tingkat III bagi 90 orang 118) Terselenggaranya Diklat Kepemimpinan Tingkat IV bagi 120 orang 119) Terselenggaranya Diklat PPNS Satpol PP bagi 121 orang 120) Terselenggaranya Diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) bagi 60 orang 121) Terselenggaranya Diklat Prajabatan Golongan II bagi 370 orang 122) Terselenggaranya Diklat Prajabatan Golongan III bagi 540 orang
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 123 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
123) Terselenggaranya Sertifikasi Program Diklat Prajabatan Gol I, II, III, dan diklat Kepemimpinan tingkat III dan IV 124) Terselenggaranya layanan sistem informasi kediklatan, pendataan online berbasis web, elearning dan distance learning, Computer Assessment Test 125) Terlaksananya seleksi pegawai tugas belajar bagi 250 orang 126) Terlaksananya penetapan dan pelaksanaan Dokumen Kinerja kepada 66 SKPD/UKPD dan terbitnya 1 Keputusan Gubernur tentang Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2015. 127) Terlaksananya penegakan disiplin PNS/CPNS dalam bentuk penjatuhan Hukuman Disiplin bagi 60 pegawai dan penyelesaian Ijin Perceraian bagi 50 pegawai. 128) Terlaksananya Ujian Dinas, Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijasah dan Ujian Kenaikan Pangkat Peningkatan Pendidikan PNS Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi 847 pegawai. 129) Terlaksananya Updating Data dan Digitalisasi Arsip sebanyak 2.191 berkas Hasil Uji Assessment/Psikolog. 130) Terpenuhinya
SDM
Aparatur
melalui
sistem
e-recruitment
berbasis CAT (Computer Assisted Test) sesuai formasi jabatan sebanyak 4.618 pegawai. 131) Tersedianya sistem promosi dan mutasi pegawai secara terbuka 3 orang kandidat lulus seleksi deputi, 30 orang kandidat lulus seleksi eselon II tahap I, 80 orang kandidat lulus seleksi eselon II tahap 2, 95 orang lulus seleksi calon lurah 132) Terpenuhinya kuantitas dan kualitas pegawai yang sesuai kebutuhan
organisasi
dan
terlaksananya
pengembangan
kompetensi pejabat/pegawai potensial sebanyak 857 orang pejabat/pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 133) Tersedianya
data
potret
dan
peta
kompetensi
857
pejabat/pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan 1 peta standar kompetensi seluruh pegawai
BAB IV hal 124 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
134) Terselenggaranya monitoring dan evaluasi pemberian TKD meliputi kajian kebijakan dan poin TKD 135) Terlaksananya ketepatan waktu pembayaran uang pensiun bagi 2.173 pegawai 136) Terselenggaranya prosesi penandatanganan dokumen penetapan kinerja 100 SKPD/UKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 137) Terlaksananya peningkatan kompetensi jabatan bagi 857 pegawai 138) Tercapainya persentase Jabatan Struktural yang memenuhi standar kompetensi sebanyak 82% 139) Terbinanya 7 rumpun jabatan fungsional 140) Terlaksananya sistem peringatan dini di 8 lokasi, yang terdiri dari 2 alat Automatic Water Level Recording (AWLR) di Kelurahan Kapuk Muara dan Pulau Tidung, serta 6 alat Early Warning System (EWS) di 5 wilayah kota administrasi dan 1 di Pulau Tidung; 141) Terselenggaranya penetapan kawasan evakuasi bencana sesuai standar, melliputi : minimal berdaya tampung 100 orang pengungsi dan memiliki luas minimal 1000 m2 di 56 titik evakuasi bencana; 142) Tercapainya kuantitas Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang terdiri dari Kader Tk Provinsi maupun 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten sebanyak 6.430 orang. 143) Terbentuknya Kader Penanggulangan Bencana sebanyak 14.000 kader terdiri dari Provinsi (160 kader), Jakarta Pusat (400 kader), Jakarta Utara (10.000 kader) Jakarta Barat (1.000 kader), Jakarta Selatan (1.200 kader), Jakarta Timur (1.000 kader), dan Kabupaten Kepulauan Seribu (240 kader) 144) Meningkatnya Kapasitas bagi Penyandang Disabilitas sebanyak 30 penyandang disabilitas 145) Meningkatnya
Wawasan
Pengelola
Gedung
dan
Petugas
Pelaksana Teknis Gedung Bertingkat Di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 500 orang dari 10 gedung
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 125 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
146) Tersedianya
Dukungan
Operasional
Penanganan
Bencana
Daerah selama 12 bulan di 5 wilayah dan 1 kabupaten 147) Tersedianya Dukungan Pelaksanaan Tim Assessment dan Penanganan Psikososial di
lokasi rawan bencana maupun
dampak bencana yang meliputi TK, PAUD, dan Rusunawa. 148) Tersedianya Pelayanan Pengendalian Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta operasional Pusat pengendalian Operasional (Pusdalops) sebanyak 21 orang tenaga kontrak. 149) Terlaksananya Pengadaan Bufferstock Logistik Penanggulangan Bencana dengan 4 (empat) jenis terdiri dari Sarung, Terpal Gulung, Pakaian Seragam dan Matras gulung 150) Terlaksananya piket siaga bencana dilakukan di Tingkat Provinsi, 5 Wilayah Kota dan 1 Kabupaten pada bulan Januari – Maret dan November-Desember dengan petugas piket yang dibantu oleh relawan
penanggulangan
bencana
seperti
Palang
Merah
Indonesia (PMI), Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI), Resimen Mahasiswa (Menwa) dan termasuk TNI/Polri 151) Tersusunnya
Rencana
Kontijensi
tingkat
Provinsi
sebagai
panduan bagi para pemangku kepentingan dalam menetapkan Rencana Operasi pada fase siaga darurat, tanggap darurat dan transisi darurat banjir Provinsi DKI Jakarta. 152) Tersusunnya
Kajian
Kawasan
Evakuasi
Bencana
untuk
menentukan titik evakuasi bencana, berdasarkan Peraturan Gubernur No. 145 Tahun 2015 tentang Penyusunan, Penetapan, Penerapan dan Rencana Pencapaian Standar Minimal Pelayanan Bidang Penanggulangan Bencana. 153) Terlaksananya pengawasan dan pemeriksaan sistem proteksi kebakaran pada 142 bangunan gedung baru dalam rangka rekomendasi teknis instalasi dan persetujuan SLF 1 dengan hasil 24 gedung memperoleh SLF. 154) Terlaksananya SLF pemeriksaan berkala pada bangunan existing dalam rangka sertifikasi keselamatan kebakaran (SKK) 226 gedung dengan hasil 220 gedung memperoleh SLF.
BAB IV hal 126 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
155) Teratasinya kebakaran secara oleh masyarakat sebanyak 67 kasus 156) Dipertahankannya tingkat waktu tanggap kebakaran (response time) 15 menit. 157) Persentase capaian jumlah mobil pompa yang siap dioperasikan adalah 99% 158) Persentase capaian jumlah petugas pemadam kebakaran yang berkualifikasi penyelamatan mencapai 97% 159) Terlaksananya pengadaan mobil pompa 10.000 liter (High Pressure) sebanyak 5 (lima) unit. 160) Terlaksananya pengadaan mobil pompa 4.000 liter (Medium Pressure) sebanyak 10 (sepuluh) unit 161) Terlaksananya pengadaan mobil pompa dan kelengkapannya untuk kawasan rawan kebakaran sebanyak 15 (lima belas) unit. 162) Terselenggaranya
pendidikan
dan
pelatihan
petugas
Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan bagi 130 orang terdiri dari Diklat Damkar I sebanyak 40 Peserta dan Diklat Operator Unit Pompa Kebakaran Tingkat I sebanyak 90 Peserta. 163) Terlaksananya Pemusatan Latihan Skill Kompetisi di Singapura sebanyak 7 peserta dengan capaian : a)
Meraih 1 Emas atas nama Kasno untuk Jenis Lomba Individual Challenge, Braveheart Challenge (Penyelamatan di Ketinggian)
b)
Meraih 1 Perak atas nama Supriyanto untuk Jenis Lomba Individual Challenge, Braveheart Challenge (Penyelamatan di Ketinggian)
c)
Meraih 2 Perunggu atas nama Yohanes Andrianus Atib dan Junaidi Abdillah untuk kategori Global Challenge / Mixed Team Challenge - Stronger, Faster, Higher (Penyelamatan Korban pada Bangunan Runtuh)
164) Terselenggaranya Program One Day Service (ODS) dan Drive Thru untuk penyelesaian perizinan dan non perizinan tertentu dalam waktu 1 (satu) hari kerja pada 318 service point, meliputi:
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 127 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
a)
Legalisir (seluruh perizinan)
b)
Rekomendasi Penelitian
c)
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) / Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
d)
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
e)
Surat
Ijin
Usaha
Jasa
Penyelenggaraan
Transportasi
(SIUJPT), f)
SK Izin Penyelenggaraan Kendaraan Bermotor Umum, Rekomendasi
Penghitaman/Balik
Nama/Peremajaan,
Scrapping, Rekomendasi Mutasi Mobil Barang Umum (MBU) 165) Terselenggaranya pelayanan online untuk pengurusan : Ijin Penggunaan
Tanah
Makam
(IPTM),
Surat
Ijin
Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Pembayaran Retribusi (e-Ret) 166) Terselenggaranya monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan dan non perizinan menghasilkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan PTSP sebesar 89% 167) Terlaksananya pengembangan Layanan Hotline 164 (layanan Customer Service) dan website http://pelayanan.jakarta.go.id yang berisi informasi jenis-jenis, prosedur dan persyaratan perizinan. 168) Tersedianya katalog perizinan pada setiap service point PTSP yang memuat semua jenis izin dan non izin serta diperbaharui setiap 6 bulan sekali. 169) Tercapainya
realisasi
tingkat
penyelesaian
pengaduan
K3
(Ketentraman, Ketertiban dan Keindahan) sebesar 70%. 170) Terlaksananya penertiban tempat usaha hiburan bersama tim terpadu pada hari-hari besar keagamaan sebanyak 2.325 tempat usaha 171) Terlaksananya pengamanan Jakarta Maraton 2015 di sepanjang Jl Thamrin – Sudirman 172) Terlaksananya koordinasi Penyelesaian dan Penertiban Sengketa Tanah dan Bangunan terhadap 12 pengaduan masyarakat
BAB IV hal 128 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
173) Terlaksananya Pendataan Dan Pengawasan Rumah Kos di Wilayah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 265 rumah kos 174) Terlaksananya Pengamanan Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Nasional sebanyak 15 hari besar 175) Terlaksananya Pengamanan Lokasi Daerah Rawan Gangguan Sosial dan Gangguan Bencana sebanyak 551 kejadian yang terdiri dari 4 kejadian banjir, 321 kejadian kebakaran dan 26 kejadian lainnya 176) Terlaksananya
Pengawasan
dan
Pengendalian
Ketertiban
Masyarakat di Jalan Protokol sebanyak 7 titik lokasi di Jalan protokol dari Patung Tani hingga perempatan Jl Asemka 177) Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Tempat Usaha Industri sebanyak 799 tempat usaha di 5 wilayah Kota 178) Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Tempat Usaha Non Industri sebanyak 984 tempat usaha di 5 wilayah Kota 179) Terlaksananya Pengawasan Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor sebanyak 48 hari di 6 titik lokasi Provinsi dan 5 Wilayah Kota 180) Terlaksananya
Pengawasan
Penertiban
dan
Pemusnahan
Minuman Beralkohol di Provinsi DKI Jakarta sebanyak ± 13.000 botol Minuman Beralkohol 181) Terlaksananya Pengawasan PMKS, PK-5 dan PSK dijalan Protokol dan Jalur Busway di 6 lokasi Provinsi dan 5 Wilayah Kota 182) Terlaksananya Penindakan Penyegelan Tempat Usaha yang Melanggar Ketentuan (Perda 15 Tahun 2011 dan Perda 10 Tahun 2004) sebanyak 6 Tempat Usaha 183) Terlaksananya
penjangkauan
keamanan,
ketentraman
dan
ketertiban terhadap 2.287 Tempat Usaha Hiburan 184) Terlaksananya Pengawasan dan Penertiban Taman dan Jalur Hijau, Angkutan Liar dan Terminal Bayangan, serta Media Informasi dan Promosi pada jalan protokol dan fasilitas umum 185) Terlaksananya Pembinaan Mental, Fisik, Disiplin bagi 300 Anggota Satpol PP
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 129 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
186) Terlaksananya Pemetaan 131 Pos Kamling di 21 Kecamatan 187) Terlaksananya Pendataan dan Pembinaan Anggota Linmas RT/RW dan Matrik Objek Vital sebanyak 5.045 anggota Linmas
20. URUSAN KETAHANAN PANGAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan Ketahanan Pangan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp77.914.380.097,00 dengan total penyerapan sebesar Rp48.980.367.559,00 atau 62,86%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Pengamanan Ketersediaan Pangan, Pengendalian Akses, Harga, Promosi dan Distribusi/Pemasaran Pembinaan,
Pengembangan
dan
Pengawasan
Ketahanan
Pangan - Pembinaan dan Pengawasan Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Pertanian tingkat provinsi dalam rangka mendukung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) - Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan produk Pertanian dalam rangka mendukung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) - Pengembangan Sistem Distribusi - Penyelenggaraan dan Partisipasi Pameran dalam rangka mendukung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) - Penyelenggaran
Pasar
Murah
Menjelang
Hari
Besar
Keagamaan Nasional
2)
Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Pertanian, melalui - Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Pertanian - Pembinaan,
BAB IV hal 130 dari 189
Pengembangan
dan
Pengawasan
Kelautan,
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Barat - Pembinaan,
Pengembangan
dan
Pengawasan
Pusat
Pengembangan Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Kehutanan - Pembuatan Instalasi Penyiraman di Kebun Bibit Cibubur, Kelapa Dua Wetan dan Sumur Dalam di Kebun Bibit Cilangkap - Pemeliharaan Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium - Pemeliharaan Bibit dan Pohon Induk
3)
Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Perikanan
4)
a)
Penanganan Jaminan Pengujian Mutu
b)
Pengadaan Sarana Prasarana
Program Peningkatan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hewan (kesmavet) Penjaminan Produk Hewan ASUH dan Koordinasi Pelayanan Kesehatan Hewan dan pada Hari Besar Keagamaan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan ketahanan pangan, antara lain : 1)
Dipertahankannya jumlah ketersediaan pangan pada tahun 2015 yaitu: a) Persentase pasokan beras sebesar 100% (Ketersediaan beras per hari 3.185 ton, sedangkan kebutuhan beras per hari 2.712 ton) b) Persentase daging sebesar 100% (Ketersediaan daging sapi per hari 242 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi per hari 165 ton) c) Persentase pusat distribusi ikan sebesar 100% (Ketersediaan ikan per hari 3.326 ton, sedangkan kebutuhan ikan per hari 1.013 ton) d) Persentase
pusat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
distribusi
ayam
sebesar
100%
BAB IV hal 131 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(Ketersediaan ayam per hari 2.290 ton, sedangkan kebutuhan ayam per hari 933 ton) e) Persentase pusat distribusi telor dan susu sebesar 100% (Ketersediaan telur per hari 1.593 ton, sedangkan kebutuhan telur per hari 268 ton, Ketersediaan susu per hari 593 ton, sedangkan kebutuhan susu per hari 165 ton) f) Persentase pusat distribusi sayur mayur sebesar 100% (Ketersediaan sayur mayur per hari 1.698 ton, sedangkan kebutuhan sayur mayur per hari 1.687 ton) g) Persentase pusat distribusi buah-buahan sebesar 100% (Ketersediaan buah-buahan per hari 1.534 ton, sedangkan kebutuhan buah-buahan per hari 1.177 ton) 2)
Meningkatnya persentase buah dan sayur di pasar tradisional dan pasar swalayan yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya sebesar 90,279% baik/aman pada tahun 2014 menjadi 95,90% di tahun 2015
3)
Meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil tanaman pangan dan hortikultura yang dikeluarkan 1.426 sertifikat pada tahun 2014 dan 4.233 sertifikat pada tahun 2015.
4)
Meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji hasil perikanan yang di keluarkan yaitu 10.639 sertifikat pada tahun 2014 menjadi 10.991 sertifikat pada tahun 2015
5)
Meningkatnya persentase daging dan olahannya yang tidak mengandung zat kimia atau mikroorganisme yang berbahaya 92% baik/aman pada tahun 2014 dan 93% baik/aman pada tahun 2015
6)
Meningkatnya jumlah sertifikat hasil uji produk hewan yang di keluarkan menjadi 15.103 sertifikat pada tahun 2014 dan 15.768 sertifikat pada tahun 2015
7)
Terlaksananya Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Ketahanan Pangan meliputi : a)
Pembinaan kepada 140 orang (100 orang petugas dan 40 orang anggota kelompok tani),
BAB IV hal 132 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Pembinaan kepada 170 (110 anggota TP PKK DKI Jakarta dan 60 orang pedagang di Pasar Kramat Jati.
c)
Pengambilan Sampel Sayuran dan Buah di : - Pasar Induk Kramat Jati sebanyak 7 x - Pasar Tradisional di 5 wilayah kota sebanyak 1 x - Lahan petani di 5 wilayah kota sebanyak 1 x
8)
Terlaksananya
pemberian
subsidi
daging
sapi
sebesar
Rp40.000/kg untuk 30.000 kg dan Rp15.000/ekor untuk 14.500 ekor ayam 9)
Terlaksananya Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Pertanian terhadap 536 orang yang meliputi petani, petugas, anggota kelompok tani dan anggota saka taruna bumi pertanian
10) Terlaksananya Penanganan Jaminan Pengujian Mutu berupa Pengakuan formal dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), 11) Terlaksananya sistem manajemen mutu yang sesuai dengan SNI17025 dan SNI 17020 sehingga tercipta laboratorium yang sejajar dengan laboratorium di negara maju 12) Meningkatnya kemampuan dan keterampilan analis yang mampu bersaing dengan hasil uji yang valid dan akurat serta terciptanya berlaboratorium yang baik, sesuai sistem mutu 17025 dan sistem mutu 17020 yang terbaru dan sesuai dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan 13) Terlaksananya Kaji Ulang penerapan SNI ISO/ EIC 17020 :2012 dan 17025 : 2008 14) Terlaksananya Kalibrasi Peralatan Pengujian, Official Control produk perikanan, Penerapan Pengolahan Produk Perikanan 15) Terlaksananya pengembangan sistem informasi pengawas mutu 16) Tersedianya Jasa IPAL, Pest Control, Survailance lab dan lembaga inspeksi oleh KAN 17) Terlaksananya
Monitoring
Perairan,
Raw
Material,
Bahan
Pembantu dan Bahan Penunjang di Sentra Produksi dan Pengelolaan/Pengangkutan Limbah Laboratorium 18) Terlaksananya Uji Coba pengolahan Hasil Perikanan, Uji
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 133 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Profisiensi
laboratorium
Penguji,
Validasi,
Verifikasi
dan
Kompetensi Laboratorium 19) Terlaksananya Pengadaan Sarana Prasarana berupa tersedianya peralatan gelas baik volumetrik dan analitik yang sesuai dengan jumlah dan spesifikasi untuk dipergunakan dalam proses pengujian laboratorium 20) Tersedianya media, biakan murni, reagensia dan baku standar untuk parameter pengujian organoleptik, mikrobiologi dan kimia sesuai dengan kebutuhan customer dan Negara mitra 21) Terlaksananya penguatan laboratorium pengujian mutu dalam hal pengujian laboratories terutama pengembangan kemampuan uji metode pengujian kimia 22) Terlaksananya Penjaminan Produk Hewan ASUH dan Koordinasi Pelayanan Kesehatan Hewan pada Hari Besar Keagamaan berupa penerbitan serifikat NKV sebanyak 70 sertifikat 23) Terlaksananya pengawasan kesehatan hewan pada tempat penampungan sebanyak : 21.975 ekor sapi, 345 ekor kerbau, 61.813 ekor kambing dan 4.888 ekor domba 24) Terlaksananya
pengawasan
pemotongan
dan
pemeriksaan
kesehatan daging pada tempat pemotongan sebanyak 9.675 ekor sapi, 304 ekor kerbau, 23.113 ekor kambing dan 1.496 ekor domba
21. URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pemberdayaan masyarakat dan desa, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp282.369.665.858,00 dengan total penyerapan sebesar Rp250.980.500.518,00 atau 88,88%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut:
BAB IV hal 134 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1)
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Kelurahan a)
Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
b)
Peningkatan sanitasi masyarakat melalui Program Sanimas IDB
2)
Program
Peningkatan
Partisipasi
Masyarakat
Dalam
Pembangunan Pembinaan dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) melalui : - Fasilitasi
Kemitraan
Usaha
Masyarakat
dengan
sektor
industri/BUMN/BUMD/Bank/CSR - Gelar, Kemitraan dan Partisipasi Pameran TTG Tingkat Provinsi DKI Jakarta dan Nasional - Pelatihan Kewirausahaan bagi kelompok usaha Wartek - Pemanfaatan
sumber
daya
alam
melalui
Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir - Penyusunan Profil TTG Provinsi DKI Jakarta - Rakortek dalam rangka Pengembangan Sumber Daya
dan
Usaha Masyarakat - Rakortek Perencanaan Bidang Teknologi Tepat Guna dan Jaringan Informasi - TOT TTG bagi Kader Posyantek dan Wartek
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Masyarakat a)
Pengadaan
Sarana
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Perempuan b)
Penyempurnaan Pembangunan Kantor
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa, antara lain : 1)
Meningkatnya persentase masyarakat pengguna teknologi tepat guna (TTG) yang mandiri dari 60% pada tahun 2014 menjadi
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 135 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
65% pada tahun 2015. 2)
Meningkatnya persentase pemanfaat Bina Sosial PPMK yang sudah berusaha/bekerja setelah mendapatkan pelatihan dari 30% pada tahun 2014 menjadi 37% pada tahun 2015.
3)
Meningkatnya Kelurahan
cakupan
yang
anggota
Lembaga
Musyawarah
aktif terlibat dalam penggerakan kegiatan
gotong royong dari 1.207 orang tahun 2014 menjadi 1.473 orang di tahun 2015. 4)
Jumlah sarana yang dibangun/direhab melalui dana Bina Fisik Lingkungan PPMK tahun 2014 sebanyak 23.738 sarana dan pada tahun 2015 sebanyak 23.600 sarana fisik.
22. URUSAN STATISTIK a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan statistik, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp449.076.666,00 dengan realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp136.351.388,00 atau 30,36%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : Program Statistik Daerah 1)
Penyusunan Kajian Technopark Jakarta
2)
Penyelenggaraan Pengembangan Perencanaan dan Inovasi Daerah
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan statistik, antara lain: 1)
Terciptanya kebijakan, program dan kegiatan yang saling mendukung
dari
pemangku
kepentingan
pada
Jakarta
Technopark dalam jangka pendek (2016/2017) dan jangka menengah
(s/d
meningkatkan
BAB IV hal 136 dari 189
2019
selaras
produktifitas
dengan
masyarakat
RPJMN) dan
daya
untuk saing
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
perekonomian Provinsi DKI Jakarta. 2)
Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas SDM dan kelembagaan Bappeda Provinsi DKI Jakarta selaku pengemban urusan pemerintahan bidang perencanaan daerah dan statistik dalam mengambil kebijakan yang inovatif di Provinsi DKI Jakarta.
23. URUSAN KEARSIPAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kearsipan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp49.534.963.578,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp5.772.370.417,00 atau 11,65% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program
Penyelamatan dan
Pelestarian Dokumen/Arsip
Daerah a)
Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kearsipan - Penyusunan Master Plan Pengembangan Kearsipan - Optimalisasi Sistem Informasi dan Database Kearsipan - Pengadaan lemari simpan arsip
b)
Pembinaan, pelestarian dan penyelamatan arsip daerah - Penelusuran arsip tempo dulu - Pengadaan boks dan map arsip - Pengembangan alih media arsip - Perekaman peristiwa/fenomena di Jakarta
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kearsipan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kerasipan meliputi : - Pengadaan Sarana Prasarana Kearsipan Dinamis - Rehab Gedung Depo Arsip Pulomas Blok B dan D
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 137 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program
Pengembangan
Kapasitas
Penyimpanan Arsip
Daerah Penyelesaian Pembangunan Gedung Kantor BPAD Pulo Mas.
4)
Program Peningkatan Pelayanan Arsip Pembinaan dan Penyelenggaraan Layanan Kearsipan meliputi : - Akuisisi kearsipan - Asistensi kearsipan - Penataan dan Penyusutan Arsip Daerah - Penyusunan dan Revisi Peraturan Bidang Kearsipan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kearsipan, antara lain: 1)
Meningkatnya jumlah arsip daerah yang diselamatkan dari 129.890 boks pada tahun 2014 menjadi 161.230 pada tahun 2015.
2)
Meningkatnya jumlah peristiwa / tokoh / pengkisah yang diliput / diwawancara dari 750 pada tahun 2014 menjadi 1.198 pada tahun 2015.
3)
Meningkatnya jumlah gedung / depo arsip yang dibangun, yaitu sebanyak 5 depo di tahun 2014 menjadi 6 depo di tahun 2015, yaitu depo arsip di Jakarta Selatan.
4)
Meningkatnya jumlah ruang dan media simpan arsip yang memenuhi standar dari 457 ruangan pada tahun 2014 menjadi 724 ruangan di tahun 2015.
5)
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
kearsipan
bagi
lembaga/instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat dari 1.430 SKPD/UKPD di tahun 2014 menjadi 2.413 SKPD/UKPD di tahun 2015.
BAB IV hal 138 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
24. URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk
urusan
komunikasi
dan
informatika,
pada
tahun
2015
dialokasikan APBD sebesar Rp308.868.013.136,00 dengan total penyerapan sebesar Rp215.356.028.450,00 atau 69,72%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi a)
Pemeliharaan
Pusat
Data
dan
Perangkat
Teknologi
Informasi b)
Penataan,
Pengembangan
dan
Dukungan
Teknis
Pengelolaan Sistim Aplikasi c)
Pengadaan Software Interkoneksi Pemprov DKI Jakarta
d)
Implementasi Pergub No.39 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)
e)
Pelaksanaan
Rekomendasi
kegiatan
berbasis
TIK
di
Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2)
Program Komunikasi, Data dan Informasi Publik a)
Pembinaan dan Penyelenggaraan Kerjasama Kehumasan
b)
Penyiapan Materi dan Dokumentasi Kehumasan Pemprov DKI Jakarta
c)
Pengelolaan Informasi Publik serta Penerbitan dan Media Luar Ruang
d)
Pengumpulan dan Pengolahan Data dan Informasi Publik
e)
Penyelenggaraan Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) dan Komisi Informasi Provinsi (KIP) DKI Jakarta
f)
Pengelolaan Jakarta Smart City
g)
Pengelolaan Perangkat Monitoring dan Analisis Berita di Media Massa dan Media Sosial
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 139 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
h)
Pembuatan SOP Jakarta Smart City
i)
Pengadaan Mebeulair Jakarta Smart City
Program
3)
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Teknologi Informasi dan Komunikasi a)
Penyediaan Sarana Telekomunikasi Data dan Lisensi Perangkat Lunak
b)
Pengelolaan Perangkat Teknologi Informasi, Data Center dan DRC
c)
Tuning Relation database management system (RDBMS)
d)
Pengembangan dan pengelolaan Teknologi dan Pengamanan Jaringan Komunikasi Data
Program
4)
Peningkatan
Pelayanan
dan
Jasa
Pos
serta
Telekomunikasi a)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Telekomunikasi
b)
Pemeliharaan / Perawatan / Penggantian Suku Cadang Sarana dan Prasarana Telekomunikasi
c)
Pengelolaan BTS Trunking (BHP Frekuensi, Listrik, dan Sewa Lokasi)
5)
Program Implementasi Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik Penyelenggaraan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) serta Pelaksanaan e-Procurement Sistem Nasional dan Aplikasi Lainnya
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan komunikasi dan informatika, antara lain: 1)
Meningkatnya
pendayagunaan
teknologi
informasi
pada
pelayanan publik seluruh SKPD berupa Integrasi sistem informasi perencanaan, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan pengelolaan pembangunan
BAB IV hal 140 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
2)
Meningkatnya kualitas layanan data dan informasi publik dengan tersedianya sarana informasi kepada masyarakat berupa Media Cetak, media elektronik, media Luar Ruang, Website dan Media Sosial
3)
Bertambahnya jumlah titik jaringan wifi dengan kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun dari 180 titik tahun 2014 menjadi 216 titik tahun 2015.
4)
Terpeliharanya titik lokasi jaringan komunikasi (Fiber Optic) yang terhubung dan berfungsi sebanyak 401 titik
5)
Jumlah Data Center dan Disaster Recovery Center (DRC) yang berfungsi 1 DRC
6)
Meningkatnya jumlah pengguna sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik yang terlatih dari 761 orang tahun 2014 menjadi 970 orang tahun 2015
7)
Berfungsinya aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) berbasis teknologi informasi untuk mendukung 518 jenis perizinan dan non perizinan
8)
Terbangunnya sistem informasi rekomendasi berbasis TIK di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
9)
Terlaksananya penataan dan pengembangan Aplikasi e-Absensi dan e-TKD, Aplikasi PTSP, Aplikasi SIPKD serta Sistem E-Kinerja Pendukung Kebijakan Remunerasi.
10) Tersedianya sarana dan prasarana penunjang Jakarta Smart City 11) Penyebarluasan Informasi Melalui Media Cetak dan Media Online sebanyak 2.548 Berita, terdiri dari 2.006 Berita melalui Media Cetak dan 542 Berita melalui Media Online 12) Tersedianya data dan informasi pemprov DKI Jakarta melalui website “www.jakarta.go.id” dan www.beritajakarta.com 13) Tersedianya saluran aspirasi atau keluhan warga Jakarta melalui beberapa media (channel) seperti media cetak, elektronik, serta media jejaring sosial. Adapun jumlah aspirasi yang masuk dan direspon sebagaimana tabel berikut :
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 141 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
No
Tahun
Jumlah Aspirasi Masuk
Jumlah yang Direspon
1
2011
995
34%
2
2012
3.824
39%
3
2013
14.137
52%
4
2014
20.554
55%
5
2015
13.148
55%
14) Terlaksananya pengadaan barang dan jasa secara elektronik dengan sistem nasional 25. URUSAN PERPUSTAKAAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan perpustakaan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp177.880.478.636,00 dengan total penyerapan sebesar Rp111.340.191.527,00 atau 62,59%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut: 1)
Program pengembangan Budaya Baca a)
Penyelenggaraan dan Partisipasi Event Perpustakaan dan Arsip antara lain : - Hari Anak Jakarta Membaca (HANJABA) - Pemilihan Abang dan None Buku (ABNONKU) serta Pemberdayaan Ikatan Abang dan None Buku (IKANOBU)
b)
Pengadaan sarana dan prasarana pendukung Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) berupa karpet, kipas angin, dan buku umum
2)
Program Peningkatan Pelayanan Perpustakaan Pembinaan dan Penyelenggaraan Layanan Perpustakaan antara lain :
BAB IV hal 142 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
- Pengadaan koleksi perpustakaan dan pengelolaan Karya Cipta Karya Rekam (KCKR) - Penyediaan layanan perpustakaan pada hari Sabtu dan Minggu
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan a)
Pengembangan layanan Perpustakaan Kecamatan dan Kelurahan dan KPAK Kepulauan Seribu
b)
Pengadaan buku elektronik
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perpustakaan, antara lain: 1)
Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan konvensional dan elektronik dari 2.647.735 pengunjung pada tahun 2014 menjadi 3.006.311 pengunjung pada tahun 2015.
2)
Meningkatnya jumlah perpustakaan berbasis masyarakat yang dibina dari 189 TBM/Perpustakaan Masyarakat pada tahun 2014 menjadi 254 TBM/Perpustakaan Masyarakat pada tahun 2015.
3)
Meningkatnya jumlah perpustakaan yang memiliki sertifikat ISO dari 2 perpustakaan pada tahun 2014 menjadi 4 perpustakaan pada tahun 2015.
4)
Meningkatnya lokasi titik layanan perpustakaan keliling dari 475 titik layanan pada tahun 2014 menjadi 497 titik layanan pada tahun 2015.
5)
Jumlah
perpustakaan
berstandar
nasional
sebanyak
6
perpustakaan. 6)
Perpustakaan kecamatan dan kelurahan yang berfungsi optimal sebanyak 38 perpustakaan.
7)
Meningkatnya koleksi perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dari 1.210.943 eksemplar pada tahun 2014 menjadi 2.160.369 eksemplar (748.090 judul) pada tahun 2015.
8)
Tersedianya aplikasi perpustakaan elektronik (i-Jakarta) yang dapat digunakan dan dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 143 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
untuk mengakses koleksi buku elektronik aktif sebanyak 15.561 copy per eksemplar dan jumlah koleksi buku sebanyak 180.048 copy per eksemplar, dengan judul buku sebanyak 12.687 judul buku. Hingga saat ini telah diakses oleh 13.245 pengguna. 9)
Meningkatnya jumlah SDM yang mengikuti kegiatan pembinaan perpustakaan (pelatihan/bimbingan teknis/workshop) dari 1.289 peserta pada tahun 2014 menjadi 2.380 peserta sampai dengan tahun 2015.
26. URUSAN PERTANIAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pertanian, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp61.551.964.696,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp38.911.412.531,00 atau 63,22% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura a)
Peningkatan Pelayanan dan Pengelolaan Proteksi Tanaman
b)
Pelayanan Promosi dan Pemasaran Hortikultura
c)
Promosi/publikasi Layanan Laboratorium
d)
Partisipasi Pameran dalam rangka menunjang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
e)
Penyelenggaraan
dan
partisipasi
event
Peternakan,
Perikanan, Pertanian dan Kehutanan f) 2)
Monitoring Ketersediaan Pangan dan Harga
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Teknologi
Peternakan, Pengolahan dan Pemasaran Produk Hewan a)
Pemeliharaan dan Perawatan Ternak Unggas, Ruminansia dan Ternak Harapan
BAB IV hal 144 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Pengadaan Pakan Ternak Percontohan di 4 Taman Ternak
c)
Pembinaan
dan
Pengembangan
Pusat
Pelayanan
Kesehatan Hewan, Teknologi Peternakan dan Pengujian Mutu Hasil Peternakan d)
Peningkatan Kesehatan Petugas/Penguji
e)
Pelayanan Pengujian Laboratorium Kesmavet
f)
Pelayanan Pos Kesehatan Hewan
g)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan, Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan
3)
Program
Peningkatan
Kesehatan
Hewan,
Kesehatan
Masyarakat Veteriner, dan Zoonosis a)
Pencegahan dan Penanganan Penyakit Hewan Menular dan Zoonosis
b)
Pengendalian penyakit hewan menular strategis, zoonosis (Rabies, AI, Anthrax, Brucellosis)
c)
Pemeliharaan dan Perawatan Alat-alat Produksi dan Cold Storage Rumah Potong Hewan (RPH)
d)
Pengadaan Sarana Prasarana RPH dan Pengendalian Zoonosis dalam rangka mendukung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
e)
4)
Pelayanan kesehatan hewan pada hari besar keagamaan
Program
Peningkatan
dan
Pengembangan
Teknologi
Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura a)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Promosi dan Pemasaran Hortikultura
b)
Penyelenggaraan
dan
Partisipasi
Event
Promosi
dan
Pemasaran Hortikultura melalui Festival Buah dan Anggrek, Gebyar Bunga, Flona, Jakarta Karnaval dan PF2N c)
Pelaksanaan
Penyesuaian
Dokumen
Sistem
Mutu,
Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 145 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
d)
Pembinaan mutu dan keamanan pangan hasil perikanan dan holtikultura
e)
Pembinaan mutu dan kemanan pangan hasil peternakan
f)
Pembinaan pasar bebas formalin ayam pedaging
g)
Pembinaan penganekaragaman konsumsi pangan
h)
Pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan
i)
Pengembangan Pertanian Perkotaan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pertanian, antara lain : 1)
Meningkatnya jumlah promosi dan pemasaran tanaman pangan dan hortikultura, hasil perikanan dan produk hewan dari 60 kali pada tahun 2014 menjadi 61 kali pada tahun 2015.
2)
Meningkatnya volume pemasaran Daun Pelengkap, Bunga Potong, Bunga Rampai, Bibit Tanaman Anggrek, Tanaman Hias, Bibit Tanaman Buah dengan rincian sebagai berikut :
3)
No
Jenis
1.
Daun Pelengkap (ikat)
2.
Bunga Potong (ikat)
3.
Volume Tahun Tahun 2014 2015 808.887 893.856 1.208.559
1.136.077
Bunga Rampai (bungkus)
449.341
543.213
4.
Bibit Tanaman Anggrek (pohon)
304.130
329.477
5.
Tanaman Hias (pohon)
1.012.843
1.114.358
6.
Bibit Tanaman Buah (pohon)
167.462
184.794
Meningkatnya
omset
pemasaran
Daun
Pelengkap,
Bunga
Potong, Bunga Rampai, Bibit Tanaman Anggrek, Tanaman Hias, Bibit Tanaman Buah sebesar 104,012 miliar rupiah pada tahun 2014 menjadi 112,9 miliar rupiah pada tahun 2015 4)
Penyebaran Zoonosis (Avian Influenza, Brucellosis) yaitu hanya 2 kasus Avian Influenza pada tahun 2014 dan 5 kasus Avian Influenza dan 1 kasus Brucellosis pada tahun 2015
5)
BAB IV hal 146 dari 189
Dipertahankannya pengendalian penyakit anthrax (0 kasus) pada
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
tahun 2015 6)
Meningkatnya jumlah/volume daging hewan yang dipantau kesehatannya dari 197.644 ton pada tahun 2014 menjadi 201.338 ton pada tahun 2015
7)
Meningkatnya jumlah produksi tanaman pangan dan hortikultura meliputi padi, buah-buahan dan tanaman hias dengan rincian sebagai berikut No
8)
Volume Tahun Tahun 2014 2015 46.361
Produksi Tanaman
1.
Padi (ton)
2.
Buah-buahan (bibit)
40.020
193.629
3.
Tanaman Hias (bibit)
15.000
300.454
Tercapainya produksi tanaman holtikultura ramah lingkungan berupa sayuran 15.315 ton dan buah-buahan 417.946 pohon
9)
Terlaksananya Pelayanan dan Pengelolaan Proteksi Tanaman melalui pengadaan obat/pestisida, pengadaan discmill dan pengendalian lalat buah di kepulauan seribu
10) Terlaksananya promosi dan publikasi Layanan Laboratorium sebanyak 2 kali 11) Terselenggaranya
partisipasi
event
Peternakan,
Perikanan,
Pertanian dan Kehutanan di Festival Pesisir, Lebaran Betawi dan Flona, untuk 6 jenis makanan (nugget, abon, aquarium, daging sapi, daging.ayam dan sembako) 12) Dipertahankannya jumlah ketersediaan pangan pada tahun 2015 yaitu: a)
Persentase pasokan beras sebesar 100% (Ketersediaan beras per hari 3.185 ton, sedangkan kebutuhan beras per hari 2.712 ton)
b)
Persentase daging sebesar 100% (Ketersediaan daging sapi per hari 242 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi per hari 165 ton)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 147 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
c)
Persentase
pusat
distribusi
ikan
sebesar
100%
(Ketersediaan ikan per hari 3.326 ton, sedangkan kebutuhan ikan per hari 1.013 ton) d)
Persentase
pusat
(Ketersediaan
ayam
distribusi per
hari
ayam
sebesar
2.290
ton,
100%
sedangkan
kebutuhan ayam per hari 933 ton) e)
Persentase pusat distribusi telor dan susu sebesar 100% (Ketersediaan telur per hari 1.593 ton, sedangkan kebutuhan telur per hari 268 ton, Ketersediaan susu per hari 593 ton, sedangkan kebutuhan susu per hari 165 ton)
f)
Persentase pusat distribusi sayur mayur sebesar 100% (Ketersediaan sayur mayur per hari 1.698 ton, sedangkan kebutuhan sayur mayur per hari 1.687 ton)
g)
Persentase pusat distribusi buah-buahan sebesar 100% (Ketersediaan buah-buahan per hari 1.534 ton, sedangkan kebutuhan buah-buahan per hari 1.177 ton)
13) Terselenggaranya Pelayanan Pos Kesehatan Hewan berupa sterilisasi 604 ekor kucing pemilik lokal, pemeriksaan hewan qurban sebanyak 13.978 ekor di 38 kecamatan, pemeriksaan dan pengobatan hewan kecil sebanyak 3.868 ekor dan ternak besar 312 ekor, pemeriksaan surveilans rabies sebanyak 1.043 sampel, avian influenza sebanyak 1.288 sampel dan brucella sebanyak 1.079 sampel 14) Terlaksananya
pengawasan
produk
pertanian
dan
mutu
keamanan pangan dan hortikultura yang beredar di Jakarta Timur sebanyak 200 sampel dan terlaksananya pengujian produk segar pertanian sebanyak 21 jenis komoditi 15) Terlaksananya pengawasan dan pemeriksaan daging sapi dan ayam di Jakarta Timur pada 25 pasar tradisional dan 22 pasar swalayan. 16) Terperiksa serta terjaminnya keamanan pangan khususnya konsumsi daging unggas dan daging sapi di Jakarta Timur sebanyak 74 lokasi
BAB IV hal 148 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
17) Terlaksananya pengambilan 70 sampel hasil perikanan di 5 pasar percontohan Jakarta Timur 18) Terlaksananya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular dan Zoonotis di Jakarta Pusat sebanyak 2.045 ekor 19) Terlaksananya Pengendalian penyakit hewan menular strategis, zoonosis Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berupa Vaksinasi Rabies sebanyak 8.984 ekor, Vaksinasi SE sebanyak 1.244 ekor sapi, Vaksinasi Brucellosis sebanyak 3.945 ekor sapi, Vaksinasi Anthrax sebanyak 2.803 ekor dan Sertifikasi Kesehatan Unggas (SKU) sebanyak 5.671 ekor. 20) Terlaksananya Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis berupa Pelaksanaan vaksinasi serentak di 5 wilayah pada bulan Oktober 2015 sebanyak 889 ekor HPR (Hewan Penular Rabies), Pelaksanaan vaksinasi rabies pada World Rabies Day sebanyak 203 ekor, Pengawasan obat hewan di 5 wilayah kota 21) Terlaksananya pengembangan usaha anggrek dan keterampilan merangkai bunga 22) Terlaksananya partisipasi Jakarnaval, Gebyar bunga, Flona 2015, Festival buah dan anggrak 2015 dan PF2N 23) Terbangunnya 15 Green House dalam rangka Pengembangan Pertanian Perkotaan yang berlokasi di Lanud Halim Perdana Kusuma (5 unit), POMAL Kelapa Gading (1 unit), Perbekalan Angkatan Darat (2 unit), Kantor PKK Provinsi DKI Jakarta (1 unit) dan Rusun (5 unit)
27. URUSAN KEHUTANAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kehutanan pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp6.807.091.176,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp5.422.269.183,00 atau 79,66%.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 149 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : Program Pengolahan dan Pengawasan Peredaran Hasil Hutan 1)
Pengawasan Hutan Kota dan Peredaran Hasil Hutan
2)
Pemeliharaan Tanaman Buah
3)
Pemeliharaan Hutan Kota
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kehutanan, antara lain : 1)
Dipertahankannya Jakarta bebas dari pelanggaran peredaran hasil hutan.
2)
Capaian volume pelayanan jasa perkayuan sebanyak 1.450 m3
3)
Terlaksananya patroli 10 hutan kota serta 10 perusahaan penimbunan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan
28. URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan energi dan sumber daya mineral, pada tahun 2015 dialokasikan
APBD sebesar
Rp26.827.821.723,00 dengan
total
penyerapan sebesar Rp9.144.250.472,00 atau 34,08%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Pembinaan dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral a)
Perbaikan dan Pemeliharaan Reserve Osmosis (RO)
b)
Pelaksanaan Piket Posko dan survei malam hari
c)
Pembangunan Implementasi Penggunaan Solar Cell untuk Penerangan Jalan dan atau Tempat Umum di Wilayah Jakarta Barat
d)
BAB IV hal 150 dari 189
Rekomendasi sistem laik operasi instalasi PJU existing
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
e)
Penatacahayaan Event di 5 Wilayah Kota
f)
Pemberdayaan Petugas Kelistrikan dan Air Bersih
g)
Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Perindustrian dan Energi
2)
Program
Pembangunan,
Peningkatan
Kualitas
dan
Pemeliharaan Pencahayaan Kota a)
Pembangunan / Peningkatan Kualitas Penerangan Jalan Umum pada Jalan Lokal/MHT di 16 Kecamatan
b)
Pembangunan Sistem Monitoring PJU Berbasis IT
c)
Pembangunan Lampu PJU LED Jalan Inspeksi (Sejajar Kali)
d)
Penataan/Relokasi Sarana dan Prasarana PJU Akibat Kegiatan Instansi Terkait dan Lainnya
e)
Pemeliharaan/Perawatan Penerangan Jalan Umum (PJU) di 31 Kecamatan
f)
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Penerangan Jalan Umum Jaringan PJU
g)
Piket posko dan survey malam hari
h)
Pengadaan Komponen Lepas Cover Atlas D.60, Cover Ampora, Armatur HPS 70 dan 150 Watt (Lampu, Ballast dan Capasitor), MC dan HPIT serta
Armatur MC 250 Watt (
Lampu, Ballast dan Cafasitor ), i)
Pengadaan Armature Lengkap HPS 70 Watt dan HPS 150 Watt, LED 40 watt, 90 watt, 120-130 watt, dan 200 watt
j)
Pengadaan Armatur Lengkap LED Jalan Lingkungan, MHT, Arteri, dan Kolektor serta Lampu LED Indoor
k)
Penatacahayaan Event di 5 Wilayah Kota
l)
Pembangunan/Peningkatan
Kualitas
Penerangan
Jalan
MHT/Lingkungan di 5 wilayah kota m)
Pemeliharaan/Perawatan Pencahayaan di 5 wilayah kota
n)
Pengadaan Mobil Tangga serta Mobil Pengendalian dan Pengawasan
o)
Pekerjaan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Kabel
NYFGBY
dan
twisted
dalam
BAB IV hal 151 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Penyeimbangan Daya Fasa R, S, T di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur p)
Peningkatan Kualitas Pencahayaan Kota Sepanjang Jalan Perbatasan di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan energi dan sumber daya mineral, antara lain : 1)
Meningkatnya jumlah lampu PJU pada jalan protokol, arteri, kolektor,
lingkungan/gang MHT,
dan fasilitas umum
yang
dibangun/ditingkatkan dari 16.134 titik lampu PJU tahun 2014 menjadi 36.145 titik lampu PJU tahun 2015 2)
Meningkatnya
normalisasi
jaringan
PJU
untuk
meterisasi
sebanyak 32 kWh Meter pada tahun 2014 menjadi 74 kWh Meter tahun 2015 3)
Terlaksananya perbaikan dan pemeliharaan Reserve Osmosis (RO) di Kecamatan Penjaringan dan Kecamatan Cilincing
4)
Terlaksananya koordinasi dan kerjasama dengan Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan jaringan pipa gas bawah tanah
di
kawasan
Industri,
Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan dan Jasa sepanjang 22 Km (Depok – Blok M) dan pembangunan pipa gas sepanjang 44 Km (Tanjung Barat – Plumpang) pada tahun 2014 dan pembangunan pipa gas oleh PT Pertagas dan PT PGN (Persero) melalui jalur Muara Karang – Muara Tawar sepanjang 25 km dengan penyiapan 3 titik future connection 5)
Beroperasinya SPBG sebanyak 14 SPBG dan MRU (Mobile Refueling Unit) sebanyak 6 MRU serta terlaksananya proses perijinan untuk pembangunan SPBG sebanyak 8 SPBG
6)
Terlaksananya koordinasi pembangunan dan pengembangan pembangkit listrik oleh PT PLN (Persero), antara lain: a)
PLTGU Jawa 1 (2×800 MW) untuk menambah kapasitas PLTGU Muara Tawar
BAB IV hal 152 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
PLTGU Jawa 2 Priok (1×800 MW) untuk menambah kapasitas PLTGU Muara Karang (1×500 MW) dan PLTU Lontar (1×315 MW)
c)
Pembangunan Gardu Induk (GI) 500 V atau 5000 MVA sebanyak 7 gardu
d)
Pembangunan GI 150 kV atau 3.780 MVA sebanyak 81 gardu
e)
Pembangunan transmisi 500 kV sepanjang 154 Km, 150 kV sepanjang 968 Km dan 20 kV sepanjang 600 Km
7)
Terlaksananya implementasi Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan melalui pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat di Pulau Sebira sebesar 50 KWP
29. URUSAN PARIWISATA a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan pariwisata, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp216.374.183.364,00
dengan
total
penyerapan
sebesar
Rp161.506.205.484 atau 74,64% b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1.
Program Pengembangan Event dan Daya Tarik Destinasi Pariwisata a)
Partisipasi Event Pariwisata Dalam Negeri dan Jakarta Marathon
b)
Penyelenggaraan Event Musik, Film, Teater, Seni, Budaya, Museum, Heritage, Festival Internasional dan Pariwisata Dalam Negeri
2.
Program Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata a)
Penyelenggaraan Badan Promosi Pariwisata Jakarta dan Jakarta Convention and Exhibition Bureau (JCNEB)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 153 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Promosi Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta
c)
Pembuatan Calender of Event
d)
Partisipasi Pada Kegiatan Hello Indonesia 2015 di London Inggris, Otdykh Leisure di Moskow Rusia, Indonesia Culture Week di Roma, World Expo di Milan Italia dan Festival Indonesia di Jepang
3.
Program Peningkatan Industri Kepariwisataan a)
4.
Pembinaan dan Pengendalian Kepariwisataan
Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata a)
Rehab Berat Gedung Anjungan TMII dan Gedung Sangkrini TMII
b)
Rehab Gedung Graha Wisata Ragunan
c)
Perencanaan Pariwisata Dan Kebudayaan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan pariwisata, antara lain : 1)
Jumlah tenaga SDM profesi pariwisata pada tahun 2015 sebanyak 341 orang. Adapun pengembangan SDM pariwisata dilaksanakan melalui : Pelatihan Profesi Life Guard untuk Jenis Usaha Rekreasi dan Hiburan; Pelatihan Profesi Bell Boy, Waiter/Waiterss, Room Attendant, Juru Masak, Receptionist untuk Jenis Usaha Sarana Pariwisata; Pelatihan Profesi Pramuwisata Muda, Tour Planer/Travel Consultan, Pemijat Spa untuk Jenis Usaha Pariwisata; Pelatihan Profesi Security Hotel dan Cafe, MICE untuk Jenis Usaha Jasa Terkait; dan Bahasa Inggris bagi tenaga kerja pariwisata untuk Jenis Pelatihan TOT Industri Pariwisata.
2)
Jumlah kemitraan dengan lembaga pariwisata Nasional dan Internasional pada tahun 2015 sebanyak 6 lembaga terdiri dari : a)
Keanggotaan International Association of Golf Tour Operator (IAGTO),
BAB IV hal 154 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Keanggotaan
International
Congress
and
Convention
Association (ICCA), c)
Keanggotaan Pasific Asia Travel Association Indonesia Chapter (PATA Indonesia Chapter),
3)
d)
Keanggotaan Pasific Asia Travel Association (PATA),
e)
Keanggotaan Tourism Promotion Organization (TPO),
f)
Keanggotaan World Tourism Cities Federation (WTCF)
Meningkatnya jumlah event pariwisata unggulan Nasional dan Internasional sebanyak 12 kegiatan pada tahun 2014 menjadi 21 kegiatan pada tahun 2015 terdiri dari : a)
Partisipasi Event Pariwisata Dalam dan Luar Negeri pada kegiatan
Event
Jakarta,
Turnamen
Golf
Internasional
Jakarta, New Cities Summit 2015, Festival Reog, Pengiriman Tim Kesenian Festival Budaya Luar Daerah, Otdykh Leisure di Moskow Rusia; Indonesia Culture Week di Roma dan Expo di Milan Italia b)
Penyelenggaraan Event Musik, Film, Teater, Seni dan Budaya melalui : Lomba Karya Cipta Tari Betawi, Apresiasi dan Kompetisi Seni bagi pelajar provinsi DKI Jakarta, Festival Teater, Jakarta Jazz Festival (Jak Jazz), Jakarta Music Festival, Jakarta Night Festival (Festival Kebduri), Kompetisi Nuasa Islami, Pagelaran Kesenian Terpilih, Festival Ramadhan, Festival Sentra Barat Fair, Festival Rawa Belong, Festival Industri Pariwisata Pasar Baru dan Jalan Jaksa serta Gebyar Pariwisata Jakarta Timur.
4)
Meningkatnya
jumlah
kunjungan
Wisatawan
Mancanegara
(wisman) pada tahun 2014 sebanyak 2.319.295 wisman menjadi sebanyak 2.372.396 wisman pada tahun 2015 5)
Jumlah kunjungan Wisatawan Nusantara (wisnus) pada tahun 2014 sebanyak 41.871.178 dan pada tahun 2015 sebanyak 29.713.103 wisnus.
6)
Meningkatnya jumlah kapasitas dan fasilitasi MICE sebanyak 3 lokasi pada Jakarta Convention Center (JCC), Ciputra World
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 155 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Jakarta dan Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. 7)
Rata-rata lama tinggal 2,32/2,6 hari.
8)
Jumlah Industri Pariwisata yang terdaftar sebanyak 4.819 Industri Pariwisata.
30. URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan kelautan dan perikanan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp608.781.073.254,00 dengan total penyerapan sebesar Rp459.109.716.421,00 atau 75,41%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program
Peningkatan
dan
Pengawasan
Sumberdaya
Kelautan dan Berkelanjutan Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Kelautan dan Perikanan meliputi
2)
a)
Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
b)
Pengembangan Perikanan Budidaya
Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap a)
Pendataan dan Penandaan Kapal perikanan
b)
Pengadaan Sarana Penunjang Dermaga P. Tidung Kecil
c)
Pengembangan Sarana Prasarana Dermaga Tipe T Muara Angke
d)
Penyelesaian pembuatan sheet pile
e)
Rehab Bangunan Eks Pasar Pelelangan Ikan di Pasar Ikan (Cagar Budaya)
f)
Updating Sistem Informasi Perikanan
g)
Revitalisasi Kios Pedagang Ikan di TPI Kamal Muara dan Alat Penangkap Ikan
BAB IV hal 156 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
3)
Program Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan a)
Pembinaan dan Pengembangan Balai Pengujian Mutu dan Pengolahan Hasil Perikanan
b)
Promosi Pusat Budidaya Perikanan
c)
Rehab sarana pemasaran hasil perikanan
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan kelautan dan perikanan, antara lain : 1)
Jumlah produksi perikanan budidaya : a)
Pada Tahun 2015 ikan hasil tangkap sebanyak 213.614,83 ton, ikan hasil budidaya sebanyak 7.959,32 ton dan ikan hias sebanyak 22.263,492 ekor
b)
Pada tahun 2014, ikan hasil tangkap sebanyak 258.025 ton, dan ikan hias sebanyak 17.661.943 ekor.
2)
Terlaksananya kegiatan kampanye gemar ikan kepada 250 orang siswa SD;
3)
Terselenggaranya pertemuan 30 orang Pembina Mutu di DKI Jakarta;
4)
Terselenggaranya Pameran Produk Hasil Perikanan di JIExpo Kemayoran;
5)
Terlaksananya pengawasan mutu di sentra masuk ikan di Muara Angke sebanyak 3 kali dalam tahun 2015
6)
Terlaksananya
pengadaan
perlengkapan
pengawas
mutu
sebanyak 13 jenis pelengkapan, yang dibagikan untuk pengawas mutu di 5 Wilayah Kota/Kabupaten Adm P. Seribu, Unit Pelabuhan dan Bidang Perikanan Dnas KPKP 7)
Terlaksananya pendataan dan penandaan kapal perikanan berupa Buku Kapal Perikanan sebanyak 1.300 Buku Asli dan 1.300 Buku Duplikat
8)
Terlaksananya pembangunan sheetpile dermaga P. Tidung Kecil sepanjang 189 M’
9)
Terlaksananya pembangunan dermaga tipe T Muara Angke
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 157 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
seluas 96 M’ 10) Terlaksananya pembangunan sheet pile sepanjang 176 M’ 11) Terlaksananya updating sistem informasi perikanan 12) Terlaksananya pengadaan mesin kapal 7 PK = 250 Unit, 16 PK = 151 Unit dan 24 PK = 85 Unit 13) Terlaksananya
peningkatan
kemampuan
pengawas mutu dan penguji mutu
dan
keterampilan
dalam melakukan tugas
pengawasan serta melakukan uji coba pengolahan perikanan.
31. URUSAN PERDAGANGAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan perdagangan, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp29.029.169.199,00 dengan total penyerapan sebesar Rp10.537.312.815,00 atau 36,29%. b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dalam Negeri a)
Pelayanan dan Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan
b)
Forum Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi Daerah (PEPIDA) Tahun 2015.
2)
Program Pengembangan Daya Saing Ekspor dan Pelayanan Perdagangan Luar Negeri Partisipasi Promosi dan Eksportir Pada Event Dalam Negeri Bertaraf Nasional/Internasional
3)
Program
Perlindungan
Konsumen,
Pengendalian
dan
Pengawasan Perdagangan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan berupa Pengawasan
BAB IV hal 158 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
dan
penegakan
hukum
Alat
Ukur,
Takar,
Timbang
dan
Perlengkapannya (UTTP)
4)
Program Peningkatan Pelayanan Kemetrologian a)
Peningkatan Administrasi Perkantoran UPT Balai Metrologi
b)
Penyediaan
Media
Uji
dan
Pemeliharaan
Alat-alat
Berat/Genset c)
Partisi Interior Ruang Rapat dan Ruang Kepala Balai Metrologi
d)
Partisipasi
Pertemuan
Teknis
Kemetrologian
dan
Peningkatan Sarana Pelayanan Kemetrologian e)
Pengadaan Sarana dan Prasarana Kemetrologian
Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perdagangan, antara lain : 1)
Meningkatnya jumlah penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) untuk ekspor dari 272.035 SKA pada tahun 2014 menjadi 275.510 pada tahun 2015
2)
Meningkatnya nilai ekspor produk DKI Jakarta dari 11.546,19 juta US$ pada tahun 2014 menjadi 11.588,06 juta US$ pada tahun 2015
3)
Capaian jumlah alat ukur yang ditera (baru) dan ditera ulang, serta pengujian Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) sebanyak 1.321.668 UTTP
4)
Jumlah
produk
yang
telah
memenuhi
SNI
berdasarkan
pengawasan yang dilakukan pada tahun 2015 sebanyak 83 produk.
32. URUSAN PERINDUSTRIAN a. Alokasi APBD 2015 dan Realisasi Untuk urusan perindustrian, pada tahun 2015 dialokasikan APBD sebesar Rp1.355.978.865.405,00 dengan total penyerapan sebesar Rp1.077.536.180.067,00 atau 79,47%.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 159 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pada tahun 2015 telah dilaksanakan program dan kegiatan antara lain sebagai berikut : 1)
Program Pengembangan dan Pengendalian Industri Penyelenggaraan dan Partisipasi Event
Perindustrian melliputi
Gelar Produk Unggulan IKM pada Pameran di Dalam Daerah dan di Jakarta
2)
Program Peningkatan Kualitas Produk Industri Pengembangan
dan
Peningkatan
Laboratorium
meliputi
Akreditasi Laboratorium Kalibrasi, Jasa Kalibrasi Peralatan Laboratorium UIB2T, Jasa Konsultansi Penerapan ISO 17025, Jasa Konsultansi Penerapan ISO 17067 : 2013 serta Pengadaan Alat Lab dan Alat Bengkel
3)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Industri Pengembangan
dan
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Laboratorium Adapun hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan urusan perindustrian, antara lain : 1)
Terlaksananya pembinaan terhadap 121 Industri perbengkelan yang berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan
2)
Meningkatnya jumlah peralatan pengujian produk industri yang memenuhi standar sebanyak 38 unit pada tahun 2014 menjadi sebanyak 151 unit pada tahun 2015
3)
Terlaksananya pembinaan terhadap pelaku usaha di Sentra Batu Aji Rawa Bening
4)
Meningkatnya jumlah produk industri yang memenuhi standar sebanyak 1.573 produk pada tahun 2014 menjadi 3.729 produk melalui pembinaan industri dan pengujian produk industri pada tahun 2015, dengan rincian sebagai berikut:
BAB IV hal 160 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1.092 produk industri yang dibina oleh Dinas Perindustrian
a)
dan Energi 52 produk industri yang dibina oleh Suku Dinas Perindustrian
b)
dan Energi Kota Administrasi Jakarta Selatan 31 produk industri yang dibina oleh Suku Dinas Perindustrian
c)
dan Energi Kota Administrasi Jakarta Timur 1.206 pengujian yang dilakukan oleh Unit Industri Bahan dan
d)
Barang Teknik 1.136 pengujian emas yang dilakukan oleh Unit Industri
e)
Kerajinan dan Tekstil 212 pengujian sepatu/kulit yang dilakukan oleh Unit Industri
f)
Kerajinan dan Tekstil
C.
PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDG’s) 1.
TUJUAN 1 : MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk menurunkan angka kemiskinan membutuhkan upaya yang lebih karena DKI Jakarta memiliki jumlah penduduk miskin yang sudah jauh dibawah rata-rata angka kemiskinan nasional. Tercatat hingga tahun 2015, 4,09% penduduk DKI yang masih
hidup dibawah
garis kemiskinan.
Untuk itu, upaya
penanggulangan kemiskinan lebih diarahkan kepada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin serta lebih memfokuskan kepada aspek pemerataan pendapatan dan akses kepada pelayanan dasar yang berkualitas. Upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
dalam
kerangka
affirmative
action
program-program
penanggulangan kemiskinan perlu lebih berfokus kepada pemerataan pendapatan serta akses pelayanan dasar yang berkualitas. Produktivitas tenaga kerja di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan.
Diantaranya
ditandai
dengan
meningkatnya
rasio
kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun keatas di Provinsi DKI Jakarta. Pencapaian rasio pada tahun 2014 (60,97%). Sementara proporsi pekerja sektor informal mengalami penurunan sejak tahun 2009 (30,61%) menjadi 22,79% di tahun 2015.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 161 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Provinsi DKI Jakarta telah membuat kemajuan yang bermakna dalam upaya perbaikan gizi selama dua dasawarsa terakhir ini, dari 31,0% pada tahun 1989 (sebagai acuan awal yang digunakan pada tingkat nasional), menjadi 12,9% pada tahun 2007 dan 14% pada tahun 2014 (Riskedas).
2.
TUJUAN 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Pendidikan dasar adalah pendidikan minimum yang wajib diikuti oleh setiap warga negara sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup layak sebagai warga negara dan harga diri suatu bangsa. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 mencapai 79,15 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 90,14 di tahun 2012. Selain APM, untuk mengukur peningkatan pendidikan suatu wilayah juga dapat digunakan indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) di tahun 2014 yaitu 80,2%. Jumlah anak putus sekolah terus menurun, namun harus diakui bahwa mayoritas peserta didik putus sekolah di tingkat awal pendidikannya, kelas I dan kelas II. Kejadian siswa putus sekolah lebih banyak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Salah satu upaya pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan partisipasi sekolah adalah dengan mengeluarkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) sejak tahun 2012. Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15-24 tahun terus meningkat dan AMH DKI Jakarta berada diatas rata-rata angka nasional.
3.
TUJUAN
3
:
MENDORONG
KESETARAAN
GENDER
DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara telah memberikan ruang yang cukup luas bagi perempuan untuk berkreasi dan mengejar mimpi melalui pendidikan yang lebih baik. Berbagai kemajuan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang Pendidikan, Ketenagakerjaan dan Politik telah diraih. Kesetaraan gender tidak hanya terfokus pada terbukanya akses pada perempuan tetapi konsep dari kesetaraan gender adalah terbukanya akses dan partisipasi yang sama baik bagi laki-laki maupun perempuan. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di setiap jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA hingga
BAB IV hal 162 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
PT di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 mencapai 98,78; 99,5; 97,64 dan 121,53. Sedangkan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki kelompok usia 15-24 tahun pada tahun 2014 mencapai 100,24. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan disektor non pertanian menunjukkan kecenderungan yang terus menurun. Hal ini nampak dari persentase tahun 2014 yang menurun dari 39,58 persen di tahun 2012 menjadi 34,99 persen di tahun 2014.
4.
TUJUAN 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Baik buruknya status kesehatan anak diantaranya dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), dan Angka Kematian Neonatal. Angka Kematian Bayi Provinsi DKI Jakarta terus menurun. Pada tahun 2012, Angka Kematian Balita Provinsi DKI Jakarta tercatat 31 per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi mencapai 22 per 1.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Neonatal tercatat 15 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara cakupan imunisasi campak untuk anak usia 1 tahun mencapai 92,37 persen pada tahun 2015.
5.
TUJUAN 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Angka Kematian Ibu dihitung berdasarkan jumlah wanita yang meninggal
karena
disebabkan
oleh
gangguan
kehamilan
atau
penanganan (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidential) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilannya per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 tercatat 41 per 100.000 kelahiran hidup menurut data yang dikumpulkan melalui Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Pada tahun 2015 proporsi kelahiran hidup yang ditolong tenaga kesehatan terlatih di Provinsi DKI Jakarta sangat tinggi, yaitu sebesar 99,32 persen. Angka pemakaian kontrasepsi diantara wanita usia 15-49 tahun khususnya di DKI Jakarta pada tahun 2015 adalah sebesar 53,77 persen. Menurut data yang dapat diperoleh dari SDKI tahun 2012, terdapat 2,4 persen remaja perempuan DKI Jakarta pernah memiliki anak lahir hidup.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 163 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Pada tahun 2014, berdasarkan data statistik yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan perawatan antenatal perempuan usia subur di Provinsi DKI Jakarta lebih tinggi dibandingkan angka nasional, baik itu 1 kunjungan maupun 4 kunjungan. Namun, walaupun angka DKI Jakarta lebih tinggi dari angka nasional, ada penurunan persentase kunjungan antenatal pada tahun 2014. Pada tahun 2010 terdapat 98 persen perawatan antenatal untuk 1 kali kunjungan dan menurun menjadi 86,0 persen pada tahun 2014. Sama halnya dengan 4 kali kunjungan, pada tahun 2010 tercatat 84,5 persen turun menjadi 78,3 persen pada tahun 2014. Berdasarkan data SDKI tahun 2012 terjadi peningkatan unmet need yang sangat drastis dari 6,9 persen (2007) menjadi 13,2 persen (2012).
6.
TUJUAN 6 : MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA, DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Angka penyebaran epidemi HIV/AIDS DKI Jakarta menunjukkan trend yang terus meningkat dan DKI Jakarta telah menempati posisi ketiga jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS tertinggi dibawah Papua dan Jawa Timur. Data Kementerian Kesehatan mencatat ada 300 penderita HIV/AIDS pada 100.000 penduduk DKI Jakarta. Data Prevalensi kasus HIV/AIDS per 100.000 penduduk menunjukkan adanya peningkatan jumlah prevalensi HIV/AIDS dari 44,74 (2010) menjadi 64,57 (2015). Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian khusus pada pencegahan pertambahan jumlah kasus prevalensi dan penderita HIV/AIDS. Belum
seluruhnya
penduduk
dengan
HIV/AIDS
yang
mau
mengakses obat-obatan anti-retroviral, dari jumlah keseluruhan hanya sekitar 53 persen. Hal ini dapat disebabkan karena perasaan malu dan enggan dari para penderita HIV/AIDS. Untuk malaria, DKI Jakarta telah mencapai posisi zero-cases dimana tidak ada lagi penderita malaria. Kementerian kesehatan juga telah menyatakan Provinsi DKI Jakarta telah dinyatakan eliminasi dari kasus Malaria.
Fokus
pengamatan
dalam
pengendalian
daerah-daerah
resertif
malaria dan
diprioritaskan
manajemen
pada
lingkungan.
Sementara itu, untuk penyakit menular lainnya seperti TBC, Data
BAB IV hal 164 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Riskesdas tahun 2007 menunjukkan penyakit TB terdeteksi dengan prevalensi 1,3% tersebar diseluruh wilayah dengan rentang prevalensi 0,6% di Jakarta Barat dan 2,7% di Kepulauan Seribu.
Menurut data
riskesdas tahun 2014, Provinsi DKI Jakarta diposisi kedua Provinsi yang memiliki prevalensi penduduk yang didiagnosis TB tertinggi (0,6%) setelah Jawa Barat.
7.
TUJUAN 7 : MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Untuk Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta telah mencapai 1.105,64 Ha di tahun 2014. Hal ini disebabkan upaya optimal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menambah jumlah ruang terbuka hijau dan pembangunan taman sebagai paru-paru kota. Disisi lain penanaman pohon pelindung terus dilakukan, daerah pesisir penanaman mangrove 87.842 (2014) dimana 12.241 pohon lainnya untuk tanaman holtikultura yang produktif. Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih perlu menambah sarana prasarana dalam hal peningkatan akses masyarakat pada air minum layak dan sanitasi layak. Khusus untuk air minum layak, Provinsi DKI Jakarta telah melampaui target MDGs namun untuk sanitasi dan rumah tangga kumuh perkotaan masih perlu disesuaikan lagi dengan target yang telah ditetapkan.
D.
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Pencapaian beberapa indikator kinerja daerah dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Pengukuran keberhasilan pembangunan tidak hanya ditandai dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, tetapi mencakup pula kualitas manusia. Sehingga
konsep
pengukuran
keberhasilan
pembangunan
harus
berorientasi pula pada manusia, yaitu bagaimana pertumbuhan ekonomi mampu dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kualitas masyarakat.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 165 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) merupakan indikator penting yang dapat digunakan untuk melihat upaya dan kinerja pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas penduduk. Angka IPM menjelaskan kesempatan masyarakat untuk mengakses pelayanan, khususnya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Selama tahun 2014 IPM DKI Jakarta tercatat sebesar 78,39. Hal ini dikarenakan
pada
Tahun
2014
perhitungan
IPM,
mengikuti
diberlakukan
rekomendasi
perubahan
dari
United
metode Nations
Development Programme (UNDP), dimana Pembangunan Manusia mencakup tiga dimensi pokok yaitu Kesehatan (umur panjang) Pendidikan (pengetahuan) dan Daya Beli (standar kehidupan layak). Pada level provinsi IPM DKI Jakarta adalah yang tertinggi diantara provinsi-provinsi lainnya. Grafik IV.1 Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta dan Nasional
80,00 78,00 76,00 74,00 72,00 70,00 68,00 66,00 64,00 2009
2010
2011 DKI Jakarta
Uraian DKI Jakarta Nasional
2009
2010 77,36 71,76
2012
2011 77,60 72,27
2013
2014
Nasional
2012 77,97 72,77
2013 78,33 73,29
2014 78,59 73,81
78,39 68,90
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016 *) pada tahun 2014 , IPM mulai menggunakan metode baru rekomendasi dari UNDP berupa penggunaan variabel rata-rata lama sekolah serta indeksnya dihitung dengan rata-rata geometrik
Berdasarkan Tiga Dimensi Pokok tersebut, Kesehatan (umur panjang) diukur melalui indikator Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 72,27 tahun yang berada pada posisi ketiga secara Nasional dibawah
BAB IV hal 166 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Prov. DI Yogyakarta 74,5 tahun dan Prov. Jawa Tengah 73,9 tahun. Dimensi Pendidikan (pengetahuan) yang diukur melalui indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) yakni lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang selama
12,38
tahun
sehingga
anak
dimasa
mendatang
akan
mengenyam pendidikan hingga diatas SLTA, sementara Rata-rata HLS Nasional hanya mencapai 10,54 tahun atau tidak sampai tamat SLTA dan Daya Beli (standar kehidupan layak) yang diukur melalui Rata-rata Pengeluaran per kapita sebesar 17 juta rupiah/tahun atau 1,4 juta rupiah/bulan. Tujuan
utama
dari
pembangunan
adalah
menciptakan
lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, memperoleh pengetahuan, dan menjalani standar kehidupan yang layak. Pembangunan yang berpusat pada manusia akan menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan dan bukan sebagai alat pembangunan.
2.
INDIKATOR MAKRO a. Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perekonomian DKI Jakarta pada tahun 2015 tumbuh sebesar 5,88% atau lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 5,95%. Lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi 2015 tersebut seiring dengan masih lemahnya pemulihan perekonomian global dan nasional sehingga berpengaruh pada masih terbatasnya kinerja ekspor ke luar negeri dan kinerja perdagangan antardaerah. Ditengah lemahnya pemulihan perekonomian
tersebut,
terdapat
beberapa
faktor
positif
yang
mendorong pertumbuhan yaitu dorongan konsumsi terkait Pilkada serentak, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, serta meningkatnya belanja Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur strategis.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 167 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
1)
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 mencapai 1.983,42 triliun rupiah, sedangkan pada tahun 2014 adalah sebesar 1.760,22 triliun rupiah yang berarti terjadi peningkatan sebesar 223,20 triliun rupiah atau sebesar 12,68%. Grafik IV.2 PDRB - Harga Berlaku (Trilliun Rp)
2)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Besaran PDRB DKI Jakarta tahun 2015 atas dasar harga konstan mencapai 1.454,10 triliun rupiah naik 80,71 triliun rupiah dibandingkan tahun 2014 sebesar 1.373,39 triliun rupiah, sehingga secara total pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 5,88% sedikit lebih lambat dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,95%.
BAB IV hal 168 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Grafik IV.3 PDRB – Harga Konstan 2010 (Triliun Rp)
3)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku PDRB per kapita DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada tahun 2015 mencapai 194,87 juta rupiah atau meningkat 11,54 persen dibanding tahun 2014 sebesar 174,71 juta rupiah. Grafik IV.4 PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 169 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
4)
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan PDRB per kapita atas dasar harga konstan menunjukkan nilai PDRB per kapita secara riil. Pada tahun 2015 PDRB per kapita meningkat 4,81 persen, yaitu dari 136,31 juta rupiah di tahun 2014 menjadi 142,87 juta rupiah di tahun 2015. Grafik IV.5 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Juta Rupiah)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan Pengeluaran Pertumbuhan dari pendekatan Pengeluaran a)
Konsumsi Rumah Tangga, konsumsi rumah tangga pada tahun 2015 meningkat namun masih tumbuh terbatas dikarenakan optimism konsumen yang cenderung melemah. Namun terdapat faktor positif dari sisi daya beli yaitu meningkatnya pencairan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) PNS dan dorongan dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak yang diperoleh dari pengeluaran kantor pusat partai politik yang ada di Jakarta.
b)
Konsumsi Pemerintah, belanja modal pemerintah tumbuh membaik sejalan
dengan
optimalisasi
penyerapan
anggaran
dan
pembangunan infrastruktur strategis melalui penyerapan anggaran Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Penambahan armada Transjakarta, pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT), pembangunan rumah susun, pembebasan
BAB IV hal 170 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan peningkatan belanja barang dan modal terutama untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur menjadi sumber pertumbuhan konsumsi pemerintah. c)
Investasi, investasi di Jakarta tumbuh membaik sejalan dengan meningkatnya progress pembangunan infrastruktur strategis yang masih terus berlanjut sesuai rencana seperti pembangunan MRT, Terminal Peti Kemas Kalibaru (New Priok), jalan tol akses Priok, jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), jalur kereta api Bandara Soekarno-Hatta dan LRT serta dukungan investasi bangunan dari sektor properti komersial dan residensial setelah pelonggaran LTV sektor properti.
d)
Ekspor,
kinerja
pertumbuhan
ekspor
terbatas,
barang sementara
DKI
Jakarta
ekspor
jasa
mengalami mengalami
peningkatan. Hal tersebut terindikasi oleh pelemahan ekspor kendaraan bermotor. Sementara itu, ekspor jasa mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta yang didorong oleh kebijakan pembebasan
visa
untuk
beberapa
negara
tertentu.
Selain
itu,kedatangan wisman ke Jakarta yang sebagian besar untuk tujuan bisnis yang dipengaruhi juga oleh membaiknya kondisi perekonomian DKI Jakarta.
5)
PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Distribusi PDRB menurut pengeluaran selama tahun 2015 terbesar ada pada komponen konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi sebesar 65,78 persen, meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 60,23 persen. Kontribusi terbesar kedua ada pada investasi yakni komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 45,93 persen, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 41,91 persen. Sedangkan kontribusi terkecil ada pada komponen perubahan inventori yang hanya 0,32 persen selama tahun 2015.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 171 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tabel IV.1 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar HB (Miliar Rupiah)
Tabel IV.2 Distribusi Persentase PDRB-HB Menurut Pengeluaran (Persen)
6)
PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan Dilihat dari laju pertumbuhannya, secara umum selama tahun 2015 naik 5,88 persen. Komponen yang mengalami pertumbuhan terbesar adalah komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang naik sebesar 5,04 persen. Terbesar kedua
BAB IV hal 172 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
dan ketiga adalah pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto yang masing-masing naik sebesar 3,82 persen dan 2,93 persen. Sedangkan yang terkecil adalah komponen net ekspor antar daerah yang menurun sebesar minus 21,41 persen. Tabel IV.3 Distribusi Persentase PDRB-HK Menurut Pengeluaran (Persen)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan Lapangan Usaha Pertumbuhan dari pendekatan Lapangan Usaha a)
Jasa-jasa, kinerja lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, konstruksi serta lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi tumbuh membaik yang ditopang oleh membaiknya permintaan domestik. Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran tumbuh karena dorongan Pilkada serentak, sektor informasi dan komunikasi masih tumbuh sejalan dengan masih tingginya permintaan jasa komunikasi terutama komunikasi data,sektor jasa lainnya yaitu jasa transportasi dan pergudangan
terutama
transportasi
udara
terindikasi
terus
meningkat sejalan dengan meningkatnya frekuensi penerbanga dari Bandara Halim Perdana Kusuma. Sementara itu, sektor jasa keuangan
diperkirakan
tumbuh
membaik
didukung
oleh
membaiknya ekspansi kredit perbankan dan kinerja pasar modal.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 173 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
b)
Konstruksi, kinerja lapangan usaha konstruksi tumbuh membaik seiring
meningkatnya
progres
pembangunan
infrastruktur.
Realisasi proyek infrastruktur skala besar diperkirakan akan terus meningkat sehingga menjadi pendorong membaiknya kinerja lapangan usaha konstruksi. Aktivitas konstruksi di proyek-proyek eksisting mengalami peningkatan diantaranya MRT, LRT dan Pelabuhan
Kalibaru.
Selain
dari
infrastruktur,
pelonggaran
kebijakan Loan-to-value (LTV) kredit properti mampu menjadi katalis perbaikan pembangunan proyek properti komersial dan residensial. c)
Industri pengolahan, kinerja lapangan usaha industri pengolahan tumbuh membaik didorong oleh subindustri makanan dan minuman karena dorongan konsumsi terkait Pilkada. Selain itu, subindustri alat angkut meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan ekspor produk otomotif.
7)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Sebutan Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City) tercermin dari struktur perekonomian Jakarta yang diukur dengan PDRB menurut sektoral (lapangan usaha). Sekitar 72,31 persen PDRB Jakarta berasal dari sektor tersier (perdagangan, keuangan, jasa, dan pengangkutan), sebesar 27,34 persen berasal dari sektor sekunder (industri pengolahan, konstruksi, dan listrik-gas-air bersih) dan hanya sebesar 0,35 persen dari sektor primer (pertanian dan pertambangan).
BAB IV hal 174 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tabel IV.4 PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar HB (Miliar Rupiah)
8)
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Sumbangan pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 13,40 persen
diberikan
oleh
sektor
keuangan-real
estate-jasa
perusahaan yang tumbuh sebesar 55,35 persen sepanjang tahun 2015. Sumbangan pertumbuhan kedua terbesar diberikan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 1,22 persen dengan laju pertumbuhan 9,80 persen. Sedangkan untuk sektorsektor yang kontribusinya terhadap PDRB dibawah 1 persen seperti, sektor industri pengolahan dan sektor konstruksi. Sedangkan sektor pertanian, sektor pertambangan-penggalian dan sektor listrik-gas-air bersih menyumbang pertumbuhan sangat kecil yakni kurang dari 0,1 poin.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 175 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tabel IV.5 PDRB – Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar HK 2010 (Miliar Rupiah)
9)
Koefisien Gini Koefisien Gini di DKI Jakarta selama periode 2010-2014 relatif stabil. Kondisi ini menunjukkan perubahan distribusi pendapatan DKI Jakarta relatif tidak berubah, namun demikian, ketimpangan pendapatan yang terjadi di DKI Jakarta selama periode 2010-2014 semakin besar meskipun masih dalam kategori
ketimpangan
ketimpangan
rendah.
Pada
tahun
2012
kategori
sebesar 0,397, tahun 2013 sebesar 0,364 dan
tahun 2014 sebesar 0,436. Pada tahun 2015, hingga LKPJ 2015 ini diterbitkan BPS menggunakan data 2014 sebesar 0,436
BAB IV hal 176 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Tabel IV.6 Distribusi Pendapatan dan Gini Ratio DKI Jakarta (persen) Tahun 40 % Berpendapatan Rendah
Tahun
40 % Berpendapatan Sedang
20 % Berpendapatan Tinggi
Gini Ratio
2010
18,25
34,08
47,66
38,10%
2011
16,96
35,37
47,67
38,50%
2012
15,67
33,94
50,39
39,70%
2013
17,59
31,51
50,90
36,40%
2014
14,66
35,55
49,79
43,60%
2015*
14,66
35,55
49,79
43,60%
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta 2016 *) BPS menggunakan data 2014
Menurunkan tingkat ketimpangan pendapatan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan visi pembangunan DKI Jakarta. Kesejahteraan yang dinikmati oleh semua orang adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai. Salah satu upaya Pemerintah Provinsi
DKI
Jakarta
untuk
mempersempit
ketimpangan
pendapatan antara yang kaya dan yang miskin, adalah dengan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan penduduk khususnya penduduk miskin melalui berbagai program antara lain PPMK, UKM dan Koperasi serta upaya mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin dengan pemberian Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. 10) Investasi Realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 adalah sebesar 45,24 Triliun rupiah. Sedangkan realisasi investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 adalah sebesar 15,51 Triliun rupiah.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 177 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Grafik IV.6 Investasi PMA dan PMDN di DKI Jakarta
b. Sosial 1)
Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Jakarta tahun 2015 dipekirakan sebanyak 10.177.924 jiwa, yang terdiri dari 5.115.357 laki-laki dan 5.062.567 jiwa perempuan, dengan sex ratio sebesar 101,04 persen. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2015 tercatat sekitar 1,09 persen dengan kepadatan penduduk sebesar 15,37 jiwa/km2.
2)
Jumlah Keluarga Miskin Secara makro, besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan (GK), yaitu sejumlah rupiah yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan minimal makanan
dan
non
makanan,
yang
merupakan
rata-rata
pengeluaran perbulan perkapita. Metode penghitungan penduduk miskin
BAB IV hal 178 dari 189
melalui
metode
ini
dilakukan
dengan
menghitung
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
komponen
Garis Kemiskinan
Makanan (GKM) dan
Garis
Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Berdasarkan data kemiskinan yang dikeluarkan BPS DKI Jakarta pada bulan September 2015 jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tercatat sebesar 368,67 ribu orang (3,61 persen). Dibandingkan dengan Maret 2015 (398,92 ribu orang atau 3,93 persen), jumlah penduduk miskin menurun sebesar 30,25 ribu orang atau minus 0,32 persen. Sedangkan dibandingkan dengan September 2014 (yoy) dengan jumlah penduduk miskin sebesar 412,79 ribu orang (4,09 persen), jumlah penduduk miskin meningkat 44,12 ribu orang atau menurun 0,48 poin. Garis Kemiskinan (GK) bulan September 2015 sebesar Rp503.038,00 per kapita per bulan, lebih tinggi dari Garis Kemiskinan Maret 2015 sebesar Rp487.388,00 per kapita per bulan dan dari Garis Kemiskinan September 2014 (yoy) sebesar Rp459.560,00 per kapita per bulan. Grafik IV.7 Gambaran Kemiskinan di DKI Jakarta
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 179 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis
Kemiskinan
September
2015
Makanan sebesar
terhadap 65,14
Garis
persen
Kemiskinan
(Rp327.678,00),
sedangkan sumbangan Garis Kemiskinan Non Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 34,86 persen (Rp175.361,00). Seiring dengan laju inflasi, GK di DKI Jakarta terus menunjukkan
peningkatan.
Menyikapi
kondisi
tersebut
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai upaya secara terpadu dan berkesinambungan dalam mengendalikan tingkat inflasi (lihat BAB I), sehingga sejak tahun 2009 jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta berada di bawah angka 5 persen dari jumlah penduduk.
3)
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang menggambarkan persentase angkatan kerja yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha, atau mereka yang tergolong angkatan kerja namun tidak terserap dalam pasar kerja. Berdasarkan data BPS per Agustus 2015, selama periode Agustus 2014 - Agustus 2015 (yoy), tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan dari 8,47 persen menjadi 7,23 persen atau terjadi penurunan sebesar 1,24 persen. Secara absolut, jumlah penganggur mengalami penurunan sebanyak 60,92 ribu orang yaitu dari 429,11 ribu orang pada Agustus 2014 menjadi 368,19 ribu orang pada Agustus 2015. Sementara untuk jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 5,092 juta orang, meningkat sebanyak 28,74 ribu orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja Agustus 2014 yaitu 5,063 juta orang.
BAB IV hal 180 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Grafik IV.8 Tingkat Pengangguran di DKI Jakarta
Tingkat pengangguran terbuka menurut tingkat pendidikan selama periode Agustus 2014-2015 telah mengalami perubahan. Pada tingkat pendidikan SD kebawah dan SLTP tingkat pengangguran cenderung mengalami penurunan, sedangkan untuk tingkat pendidikan SMA Umum, SMA Kejuruan dan Diploma & Universitas mengalami kenaikan. Tingkat pengangguran terbuka pada tingkat pendidikan SLTP ke bawah mengalami penurunan sebesar 10,47 persen, yaitu dari 20,16 persen pada Agustus 2014 menjadi 9,69 persen pada Agustus 2015. Pada tingkat
pendidikan
SMA
Umum
dan
kejuruan,
tingkat
pengangguran mengalami kenaikan sebesar 2,56 persen, yaitu dari 17,61 persen pada Agustus 2014 menjadi 20,17 persen pada Agustus 2015. Dan pada jenjang pendidikan Diploma dan Universitas mengalami peningkatan sebesar 0,15 persen, yaitu dari 5,46 persen pada Agustus 2015 menjadi 5,31 persen pada Agustus 2014.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 181 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, secara umum jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 mengalami peningkatan. Dan jika dilihat berdasarkan Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama, ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan jumlah pekerja seperti sektor Manufaktur dan Jasa yang mengalami kenaikan masingmasing sebesar 21,11 ribu orang dan 75,58 ribu orang. Sedangkan sektor Pertanian mengalami penurunan sebesar 7,03 ribu orang.
4)
Angka Melek Huruf UNESCO mendefiniskan Angka Melek Huruf (AMH) menurut sebagai
kemampuan
untuk
mengidentifikasi,
mengerti,
menerjemahkan, membuat, mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi. Nilai AMH merupakan persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. AMH
dapat
berfungsi
untuk
mengukur
keberhasilan
program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah pedesaan di Indonesia dimana masih tinggi jumlah penduduk yang tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD ; Menunjukkan kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media ; dan menunjukkan kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat berdasarkan kabupaten mencerminkan potensi perkembangan
intelektual
sekaligus
kontribusi
terhadap
pembangunan daerah.
BAB IV hal 182 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Grafik IV.9 Grafik Angka Melek Huruf
Dalam kurun waktu 2008 hingga 2013 AMH penduduk usia 10 tahun ke atas di DKI Jakarta mengalami peningkatan, yaitu dari 98.76% di tahun 2008, 98.94% di tahun 2009, 99,13% di tahun 2010, 99.15% di tahun 2011, 99.21% di tahun 2012 dan pada akhir 2013 tercatat sebesar 99.22%. Pada tahun 2014 hingga LKPJ 2015 ini diterbitkan BPS masih menggunakan AMH 2013 sebesar 99,22. 5)
Angka Partisipasi Sekolah Salah satu indikator pendidikan yang menggambarkan tingkat pastisipasi penduduk dalam pendidikan adalah Angka Partispasi Sekolah (APS). Angka Partisipasi Sekolah didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid kelompok usia sekolah
tertentu
yang
bersekolah
pada
berbagai
jenjang
pendidikan dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang telah bersekolah di semua jenjang pendidikan. APS merupakan salah satu indikator pendidikan yang menggambarkan
tingkat
pastisipasi
penduduk
dalam
pendidikan,melalui banyaknya anak usia sekolah yang telah LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV hal 183 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
bersekolah di semua jenjang pendidikan. Indikator ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kualitas sumber daya manusia yang potensial di masa yang akan datang. Semakin banyak penduduk yang berpartisipasi dalam pendidikan, peluang untuk meningkatkan kualitas SDM di masa yang akan datang juga semakin besar. Pencapaian APS di tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun 2013 tercatat naik, dengan laju kenaikan 0,11% untuk tingkat usia 7-12 tahun, 1,40% untuk tingkat usia 13-15 tahun dan 4,69% untuk tingkat usia 15-18 tahun. Meningkatnya nilai APS ini menunjukkan bahwa program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Pusat dan Program Biaya Operasional Pendidikan (BOP) melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdampak positif pada peningkatan minat dan partisipasi anak untuk tetap bersekolah. Dukungan lain seperti
pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga pendidikan serta bantuan operasional sekolah menjadikan capaian di sektor pendidikan mencatat hasil yang memuaskan. Grafik IV.10 Grafik Angka Partisipasi Sekolah
BAB IV hal 184 dari 189
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Adapun pencapaian indikator kinerja daerah diuraikan dalam tabel IV.8 berikut.
Tabel IV.7 Indikator Kinerja Daerah
NO.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
REALISASI TAHUN 2015
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 2 3 4 5
Pertumbuhan Ekonomi Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku : Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 : Laju inflasi provinsi PDRB per kapita atas harga berlaku
6
PDRB per kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 7 Indeks Gini 8 Persentase Penduduk Miskin 9 Indeks Pembangunan Manusia 10 Proporsi PDRB sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, real estate dan jasa keuangan, serta sektor jasa-jasa atas dasar harga berlaku (%) Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1 Pendidikan 1.1 Angka melek huruf 1.2 Angka rata-rata lama sekolah 2 Kesehatan 2.1 Angka Kematian Ibu 2.2
Angka Kematian Bayi
2.3
Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
6,50% 1.103,70 Triliun Rupiah 449,80 Triliun Rupiah 4,52% 111,91 Juta Rupiah 45,61 juta Rupiah 0,385 3,70% 78,00
5,88% 1.983,42 Triliun Rupiah 1.454,10 Triliun Rupiah 3,30 194,87 Juta Rupiah 194,87 Juta Rupiah
72,48%
75,04%
99,35% 10,93 tahun
99,5% 11,89 tahun
64,33 /100.000 kelahiran hidup 7,53 bayi per 1.000 kelahiran hidup 85%
56,54
4,09% 78,39
4,61
37%
BAB IV hal 185 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO.
3 3.1
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH komprehensif tentang HIV/AIDS Ketenagakerjaan Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
REALISASI TAHUN 2015
10,8%
8,47%
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib 1. 1.1
Pekerjaan Umum Luas jalan yang terbangun
1.2 1.3
Jumlah jembatan yang terbangun Persentase luas jalan dalam kondisi baik Jumlah lokasi rawan banjir Jumlah titik genangan jalan arteri/kolektor Cakupan pelayanan persampahan
1.4 1.5 1.6 1.7 2. 2.1 2.2 3. 3.1
3.2
3.3 3.4 4.
Persentase pengurangan timbulan sampah di sumber Penataan Ruang Persentase rencana bangunan gedung yang lulus sidang Tim Ahli Persentase pembongkaran bangunan yang tidak sesuai Lingkungan Hidup Persentase penurunan emisi Gas Rumah Kaca dengan baseline emisi GRK tahun 2005 Persentase status mutu air tercemar berat : - sungai - situ/waduk - air tanah - laut/teluk Rasio ruang terbuka hijau Jumlah taman yang digunakan sebagai taman kreativitas public Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
BAB IV hal 186 dari 189
48.311.359,97 m2 287 jembatan 96,78%
39.565.300,07 m2 123 jembatan 97,56%
62 lokasi 13 titik
57 kelurahan
88%
82,77%
7%
10,43%
100%
69,84%
25%
28,08%
3%
9,6%
65% 37,5% 12% 18% 9,9% 10
44% 16% 18% 60% 1105,64 Ha 26
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO.
4.1 5. 5.1
6. 6.1 6.2
6.3
6.4
7. 7.1 7.2 8.
8.2 8.3 8.4 8.5
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2,3%
Total Fertility Rate Koperasi dan UMKM Jumlah gedung kantor/komersial/apartement yang menyediakan ruang untuk pedagang informal (tidak permanen) Kebudayaan Penyelenggaraan event budaya 15 Event berbasis komunitas Jumlah pusat kebudayaan di wilayah - 12 Pusat Seni kota Jakarta dan kawasan revitalisasi - 12 Museum bersejarah Jumlah Pelestarian Bangunan dan - 12 Bangunan Lingkungan Cagar Budaya melalui - 3 Lingkungan Konservasi Cagar Budaya Jumlah Pelaku Seni Budaya 600 Pelaku Seni Budaya Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Jumlah konflik sosial Indeks demokrasi Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Jumlah organisasi masyarakat peduli bencana opini BPK dan publik terhadap pengelolaan keuangan daerah Rasio anggaran hasil musrenbang yang tertampung dalam APBD Sistem pelayanan perijinan terpadu secara on-line
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
REALISASI TAHUN 2015 2,2%
12 Event 21 Pusat Kebudayaan 4 Bangunan
1.210 pelaku seni budaya
25 kasus 77,44
13 kasus 84,70
5 SKKL
14.000 kader
WTP
WDP
2,5%
3,75%
1) Sistem Jaringan Lokal 2) Masih bersifat "kantor pos" 3) 3.017 Pemohon 4) Tingkat kepuasan masyarakat
1) 9 Layanan sudah on-line 2)Sudah melakukan verifikasi dan penerbitan ijin 3) 4.138.000 ijin dari 4.551.800
BAB IV hal 187 dari 189
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO.
9. 9.1 9.2 C 9.4 9.5 9.6 9.7
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Ketahanan Pangan Persentase Pasokan Beras Persentase Pasokan Daging Persentase Pusat Distribusi Ikan Persentase Pusat Distribusi Ayam Persentase Pusat Distribusi Telor dan Susu Persentase Pusat Distribusi Sayur Mayur Persentase Pusat Distribusi Buahbuahan
Fokus Layanan Urusan Pilihan 1 Energi dan Sumber Daya Mineral 1.1 Fasilitasi pembangkit listrik baru oleh swasta/BUMD 1.2 Jumlah SPBG
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 79,73%
pemohon 4) Tingkat kepuasan masyarakat 89%
88,5% 98,15% 95,55% 96,37% 98,15%
100% 100% 100% 100% 100%
85,53%
100%
119,6%
100%
0
3
11 SPBG
28 SPBG/MRU
ASPEK DAYA SAING DAERAH Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur 1 Panjang ruas jalan yang dilintasi : - Panjang lintasan Busway 203,5 km 2 Jumlah penumpang : - Busway 304.799 pnp/hari 3 Prosentase prasarana KEK : 0% Jalan Tol, pembangkit listrik, pengolahan air limbah, ITF, mess karyawan, akses masuk, angkutan umum.
BAB IV hal 188 dari 189
REALISASI TAHUN 2015
0%
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
NO.
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
Prosentase sarana KEK : Pelabuhan, container yard, 0% pegudangan, industri Hi-Tech, bea cukai dan imigrasi terpadu. 5 Jumlah titik jaringan wifi dengan 42 titik kecepatan up to 10 Mbps yang terbangun Fokus Iklim Berinvestasi 1 Nilai investasi berskala Nasional - PMDN . 9,84 (PMDN/PMA) : Triliun - PMA 45 Triliun
REALISASI TAHUN 2015
4
2
Jumlah investor berskala nasional - PMDN 89 (PMDN/PMA): proyek - PMA 1.148 proyek
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
0%
216 titik
-
PMDN 15,51
-
PMA 45,24 PMDN : 316 proyek PMA : 4.463 proyek
-
BAB IV hal 189 dari 189
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan disebutkan bahwa Tugas Pembantuan merupakan penugasan pemerintah kepada pemerintah provinsi atau dari pemerintah provinsi kepada kota/kabupaten melaksanakan
atau
dari
tugas
mempertanggungjawabkan
pemerintah
tertentu
kota/kabupaten
dengan
pelaksananaannya
kewajiban kepada
kepada
desa
untuk
melaporkan
dan
yang
menugaskan.
Sedangkan Dekonsentrasi merupakan pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Penyelenggaraan urusan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Gubernur dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya penugasan atau pelimpahan wewenang dari Pemerintah melalui Kementerian Negara/Lembaga kepada Kepala Daerah. Realisasi pelaksanaan Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diterima pada tahun 2015 dapat dijelaskan dalam uraian berikut.
A.
DASAR HUKUM TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI Dasar hukum pelaksanaan Tugas pembantuan dan Dekonsentrasi adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 1 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah
Nomor
19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagaimana yang
telah
diubah
dengan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
248/PMK.07/2010 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi
B.
TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pasal 48 ayat (1) disebutkan bahwa urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada pemerintah provinsi atau kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa didanai dari APBN bagian anggaran kementerian/lembaga melalui dana tugas pembantuan.
1.
INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN INSTANSI PELAKSANA Untuk pembantuan
tahun dari
2015, 5
Provinsi
Kementerian
DKI yaitu
Jakarta
menerima
Kementerian
tugas
Kesehatan,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Dalam Negeri. Nilai keseluruhan yang diterima sebesar 40,45 milyar rupiah dengan realisasi sebesar 15,88 milyar rupiah atau 39,27 persen. Pada tahun 2014 yang lalu Dana TP yang diterima 41,99 milyar rupiah dengan realisasi sebesar 31,10 milyar rupiah atau 74,07 persen. Adapun instansi penerima
BAB V, hal 2 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
TP adalah Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kelautan dan Pertanian, dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta (APBN-P) yang secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel V.1 Instansi Pemberi dan Pelaksana Tugas Pembantuan (TP) Tahun Anggaran 2015 NO
Kementerian
SKPD Pelaksana
ANGGARAN
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Kementerian Kesehatan
2
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3
Kementerian Pertanian
4 5
Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta
REALISASI Rp
%
(5)
(6 = 4:3)
9.137.000.000
8.954.656.000
98,00
1.096.085.000
747.087.000
68,16
Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta
525.540.000
459.000.000
87,34
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta
8.534.498.000
5.723.511.100
67,06
Kemeterian Dalam Negeri
Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Adm. Jakarta Pusat
2.992.181.000
0
0,00
Kota Adm. Jakarta Utara
3.100.945.000
0
0,00
Kota Adm. Jakarta Selatan
4.525.075.000
0
0,00
Kota Adm. Jakarta Timur
5.259.885.000
0
0,00
Kota Adm. Jakarta Barat
4.352.199.000
0
0,00
927.455.000
0
0,00
40.450.863.000
15.884.254.100
39,27
Kab. Adm. Kepulauan Seribu JUMLAH Sumb er : Biro Tata Pemerintahan 2016
2.
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
YANG
DITERIMA
DAN
PELAKSANAANNYA Program dan realisasi pelaksanaanya dari tiap-tiap Kementerian pemberi dana Tugas Pembantuan dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Kementerian Pertanian 1) SKPD pelaksana : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2) Program : a) Program Pemenuhan Pangkal Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat b) Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 3 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
3) Realisasi : a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Lab. Kasmavet dan pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Serta Penatausahaan Barang Milik Negara
b.
Kementerian Kelautan dan Perikanan 1) SKPD pelaksana : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2) Program: a) Program
Pengembangan
dan
Pengelolaan
Perikanan
Tangkap b) Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya 3) Realisasi a) Jumlah Standart dan Sertifikasi dari inovasi alat tangkap, alat bantu penangkapan ikan, kapal penangkapan ikan dihasilkan dan pengembangan kampung nelayan yang mandiri, indah, tangguh dan maju. b) Meningkatnya Produksi Perikanan Budidaya
c.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1) SKPD pelaksana : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta 2) Program Penyiapan
kawasan
dan
Pembangunan
Pemukiman
Transmigrasi 3) Realisasi a) Terselenggaranya administrasi pengelolaan keuangan b) Terselenggaranya
pemindahan
keluarga
ke
lokasi
transmigrasi
c) Tersebarnya informasi ketransmigrasian di DKI Jakarta d) Terselenggaranya kesepakatan kerjasama antar Daerah
BAB V, hal 4 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
d.
Kementerian Kesehatan 1) SKPD pelaksana : Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2) Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 3) Realisasi
:
a) Bantuan Operasinal Kesehatan b) Perencanaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) c) Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK d) Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan
C.
TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 4 disebutkan bahwa Provinsi DKI Jakarta adalah daerah khusus yang berfungsi sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Provinsi. Selanjutnya, pada Pasal 9 ayat (1) disebutkan bahwa Otonomi Provinsi DKI Jakarta diletakkan pada tingkat Provinsi. Sesuai dengan peraturan dimaksud, Provinsi DKI Jakarta tidak dibagi lagi dalam wilayah kota dan kabupaten selain hanya sebagai wilayah administratif. Dengan demikian, dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan di Provinsi DKI Jakarta tidak dilakukan alokasi penugasan dari pemerintah provinsi kepada kota/kabupaten atau dari pemerintah kota/kabupaten kepada desa yang berkaitan dengan penyelenggaraan Tugas Pembantuan.
D.
DEKONSENTRASI Pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pasal 1 ayat (14) disebutkan bahwa Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 5 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa Penyelenggaraan dekonsentrasi dilakukan melalui pelimpahan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kementerian/Lembaga. Adapun penyelenggaraan Dekonsentrasi pada tahun
2015 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1.
INSTANSI PEMBERI DEKONSENTRASI DAN INSTANSI PELAKSANA Untuk
tahun
2015
Provinsi
DKI
Jakarta
menerima
dana
dekonsentrasi dari 14 Kementerian dan 3 Badan sebagai berikut : a) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) b) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional c) Badan Perpustakaan Nasional d) Badan Arsip Nasional e) Kementerian Dalam Negeri f) Kementerian Kesehatan g) Kementerian Kelautan dan Perikanan h) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan i) Kementerian Pertanian j) Kementerian Perindustrian k) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan l) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif m) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi n) Kementerian Sosial o) Kementerian Negara Koperasi dan UKM p) Kementerian Perdagangan q) Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga r) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nilai
keseluruhan
Dana
Dekonsentrasi
yang
diterima
oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 128,169 miliar rupiah dengan realisasi sebesar 92,816 miliar rupiah atau 72,42 persen. Pada tahun 2014 yang lalu Dana Dekonsentrasi yang diterima sebesar 169,40 milyar rupiah dengan realisasi sebesar 112,11 miliar rupiah atau 66,18 persen .
BAB V, hal 6 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
Secara rinci
Dana Dekonsentrasi
yang diterima tahun 2015 sebagai
berikut : Tabel V.2 Nilai Dana Dekonsentrasi yang Diterima DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 REALISASI
NO
Kementerian
SKPD Pelaksana
ANGGARAN
Rp
%
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6 = 4:3)
537.077.000
429.099.000
79,90
7.137.936.000
97.857.550
1,37
1
Kementerian Dalam Negeri
Sekretariat Daerah Prov. DKI Jakarta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta
2
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Badan Pemberdayaan Masy. Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. DKI Jakarta
27.851.366.000
20.773.823.196
74,59
3
Kementerian Pertanian
Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta
11.583.862.000
9.172.367.013
79,18
Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta
1.200.000.000
1.035.750.290
86,31
6.969.139.000
5.189.080.244
74,46
1.300.000.000
1.123.777.775
86,44
20.834.385.000
16.084.068.622
77,20
9.871.151.000
5.277.968.160
53,47
7.074.886.000
5.446.812.250
76,99
16.129.304.000
15.593.463.120
96,68
5.516.060.000
2.639.868.938
47,86
1.809.665.000
1.519.874.599
83,99
6.076.019.000
5.399.117.348
88,86
2.151.020.000
2.136.818.200
99,34
196.340.000
163.618.000
83,33
799.291.000
0
0,00
248.480.000
184.232.000
74,14
4 5 6
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Perindustrian
Dinas Kelautan dan Pertanian Prov. DKI Jakarta Dinas Perindustrian dan Energi Prov. DKI Jakarta
7
Kementerian Pendidikan Dinas Pendidikan Prov. DKI dan Kebudayaan Jakarta
8
Kementerian Kesehatan
9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Kementerian Tenaga Transmigrasi Prov. DKI Kerja dan Transmigrasi Jakarta Dinas Sosial Prov. DKI Kementerian Sosial Jakarta Dinas Koperasi,UMKM dan Kementerian Negara Perdagangan Prov. DKI Koperasi dan UKM Jakarta Dinas Koperasi,UMKM dan Kementerian Perdagangan Prov. DKI Perdagangan Jakarta Kementerian Negara Dinas Olah Raga dan Pemuda dan Olahraga Pemuda Prov. DKI Jakarta Dinas Pariwisata dan Kementerian Pariwisata Kebudayaan Prov. DKI dan Ekonomi Kreatif Jakarta Badan Arsip dan Arsip Nasional RI Perpustakaan Daerah Badan Perencanaan PPN/Bappenas Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta Perpustakaan Nasional Badan Arsip dan RI Perpustakaan Daerah Kementerian Pekerjaan Dinas Perumahan dan Umum dan Perumahan Gedung Pemerintah Daerah JUMLAH
883.862.000
548.897.600
62,10
128.169.843.000
92.816.493.905
72,42
Sumb er : Biro Tata Pemerintahan 2016
2.
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
YANG
DITERIMA
DAN
PELAKSANAANNYA
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 7 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
Program dan realisasi pelaksanaanya dari tiap-tiap Kementerian pemberi dana Dekonsentrasi dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional 1) SKPD
pelaksana
:
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. DKI Jakarta 2) Program : a) Program
Kesetaraan
Gender
dan
Pemberdayaan
Perempuan b) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana 3) Realisasi : a) Provinsi
yang
difasilitasi
dalam
peningkatan
pengarustamaan gender b) Provinsi yang difasilitasi dalam peningkatan pemenuhan hak dan perlindungan anak c) Rancangan Induk Pengendalian Penduduk di Provinsi d) Kesertaan ber- KB di Provinsi e) Pembinaan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga di Provinsi f) Advokasi dan Penggerakan di Provinsi g) Kerjasama dengan Mitra Kerja h) Pengelolaan data dan informasi pembangunan KKB di Provinsi i)
SDM yang terdidik dan terlatih di Provinsi
j)
Penelitian Kependudukan dan KB Provinsi
k) Dokumen Perencanaan Program KKB di Provinsi l)
Monitoring,
Evaluasi
dan
pembinaan
Pengelolaan
Pembangunan Kependudukan dan KB di Provinsi m) Dukungan Operasional PPLKB, PLKB dan IMP n) Penguatan Jejaring mekanisme Operasional program KKB di Lini Lapangan b. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAB V, hal 8 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
1) SKPD pelaksana : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program Perencanaan Pembangunan Nasional. 3) Realisasi : Terlaksananya
Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan
Nasional Lintas Bidang di Daerah (Untuk Kegiatan APBN tidak dilaksanakan dikarenakan duplikasi kegiatan dengan kegiatan APBD)
c.
Badan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 1) SKPD pelaksana : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta
2) Program : Program Pengembangan 3) Realisasi : Kegiatan Pengembangan Perpustakaan Umum
d.
Badan Arsip Nasional Republik Indonesia 1) SKPD Pelaksana : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional 3) Realiasi : Peserta Penyelenggaraan Diklat sebanyak 40 Orang
e.
Kementerian Dalam Negeri 1) SKPD pelaksana : Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta (Biro Tata Pemerintahan) 2) Program a) Program Bina Administrasi Kewilayahan b) Program Penataan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil 3) Realisasi :
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 9 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
a) Laporan Provinsi yang dibina dalam rangka peningkatan Pemerintahan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi,
Rapat
Fokorpimda
dalam
rangka
menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H dan Menyambut Hari Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, Rapat Pemerintahan Umum dalam rangka Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah
Provinsi,
Rapat
Tim
Kesekretariatan
Peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi dan Rapat Koordinasi Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Wilayah Provinsi; b) Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Provinsi, Kota
dan
Kabupaten
(Untuk
Kegiatan
APBN
tidak
dilaksanakan karena duplikasi kegiatan dengan kegiatan APBD)
f.
Kementerian Pertanian, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan dan Perikanan 1) SKPD Pelaksana : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta 2) Program dan Kegiatan : a) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
Kementerian
Lingkungan
Hidup
dan
Kehutanan b) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan c) Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat d) Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Mutu, Pemasaran Hasil dan Investasi Pertanian e) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan f)
Program Peningkatan Daya Saing, Usaha dan Produk Kelautan dan Pertanian
BAB V, hal 10 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
g) Program Pengawasan penamfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan h) Program
Peningkatan
Produksi
dan
Produktivitas
Hortikultura Ramah Lingkungan i)
Program
Pengembangan
dan
Pengelolaan
Perikanan
Tangkap j)
Program Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Budidaya
k) Program Dukugnan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP l)
Program
Peningkatan
Penyuluhan,
Pendidikan
dan
Pelatihan Pertanian m) Program Pengembangan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan n) Program Pengembangan SDM Keluatan dan Perikanan o) Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil 3) Realisasi : a)
Presentase
Capaian
Sasaran
Strategis
Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan b)
Meningkatnya Ketahanan Pangan melalui pemberdayaan ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan keamanan pangan segar,
ditingkat
masyarakat,
serta
terkoordinasinya
kebijakan ketahanan pangan c)
Pengedalian, pencegahan, dan pemberantasan penyakit hewan menular strategis dan Zoonosis/PHMSZ (dosis)
d)
Meningkatnya usaha pengolahan dan pemasaran hasil pertanian berkelanjutan
e)
Meningkatkan Produksi tanaman pangan
f)
Lokasi pengembangan dan pembinaan, promosi dan kerjasama pemasaran hasil perikanan dalam negeri, Eksportir hasil perikanan berskala UMKM yang dibina dalam rangka peningaktan kemampuan dan daya saing dan ragam olahan bernilai tambah, Dokumen pelaporan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 11 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
lokasi
sarana
dan
Prasarana
Pengembangan
dan
Pembinaan Produksi hasil perikanan, serta Dokumen pelaporan
penguatan promosi dan
sistem
informasi
peluang usaha dan investasi g)
Terwujudnya
kapasitas
dan
kapabilitas
pengawasan
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP). h)
Miningkatnya Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk tanaman Hortikultura yang aman konsumsi berdaya saing dan berkelanjutan
i)
Meningkatnya
Produksi
Perikanan
tangkap
dan
Kesejahteraan nelayan berbasis kelestarian SDI j)
Meningkatnya reformasi birokrasi dan lingkungan KKP
k)
Meningkatnya kompetensi aparatur dan non aparatur pertanian,
kinerja
ketenagaan
penyuluhan
pertanian,
kompetensi aparatur fungsional pertanian, ketersediaan tenaga teknis menengah pertanian dan calon wirausahaan muda, kemandirian kelembagaan petani dan pemerintah dibidang SDM Pertanian l)
Meningkatan Efektivitas dan Kualitas Penerapan sistem Perkarantinaan ikan, penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
m)
Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumber daya kelautan,
pesisir,
dan
pulau
-
pulau
kecil
secara
berkelanjutan dan mesejakterakan masyarakat
g.
Kementerian Perindustrian 1) SKPD pelaksana : Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
BAB V, hal 12 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
3) Realisasi : Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah Wilayah II, Daerah Pengembang Industri melalui Dekonsentrasi (1 Daerah)
h.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1) SKPD pelaksana : Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta 2) Program : a) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknisnya Lainnya Sekretariat Kemendikbud RI b) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat c) Pendidikan dasar dan menengah 3) Realisasi : a) Manajemen pengendalian dana dekonsentrasi b) Koordinasi dan Sinkronisasi c) Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosialisasi, evaluasi dan Monitoring Dekonsetrasi d) Lembaga PAUD Baru e) Alat Permainan Edukatif f)
Dokumen Perencanaan, Koordinasi, Sosilisasi, Evaluasi dan Monitoring Dekonsentrasi
g) Dokumen Kebijakan Data dan Informasi PAUD h) Dokumen Rencana, Program dan Anggaran PAUDNI i)
Dokumen Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
i.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1) SKPD pelaksana : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program Pengembangan Kepariwisataan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 13 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
3) Realisasi : a) Terselenggaranya
Pengembangan
Infrastruktur
dan
Ekosistem Pariwisata di Destinasi Pariwisata b) Meningkatnya Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan masyarakat c) Terselenggaranya Pengembangan Segmen pasar personel
j.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1) SKPD pelaksana : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta 2) Program: a) Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja b) Program peningaktan kapasitas kelembagaan penelitian kerja c) Program
pengembangan
Hubungan
Industrial
dan
Peningkatan Jamsostek d) Program perlindungan Tenaga kerja dan Pengembangan sistem pengawasan Ketenagakerjaan 3) Realisasi: a) Terselenggaranya
pendampingan
masyarakat
pada
kelompok usaha di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan b) Terselenggaranya Jejaring Networking dan Pembinaan Penempatan tenaga kerja AKAD c) Terjalinnya Koordinasi lintas sektor dalam penanganan TKI bermasalah Non prosedural di DKI Jakarta d) Tersalurkannya bantuan sarana usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri untuk berwirausaha di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat e) Terlaksanannya pendampingnya masyarakat oleh tanaga kerja sarjana pada kelompok usaha di Wilayah DKI Jakarta f) Terselenggaranya penyusunan laporan IPK dari 5 (lima) Wilayah Kota g) Terselenggaranya administrasi pengelolaan keuangan
BAB V, hal 14 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
h) Meningkatnya SDM yang memahami Hubungan Industrial i) Meningkatnya Organisasi Pekerja/Buruh yang diberdayakan j) Meningkatnya Pengusaha, Pekerja/SP/SB yang memahami tata cara pembentukan LKS Biparit k) LKS Biparit yang diberdayakan yang berfungsi dengan baik l) Meningkatnya Pelaku HI yang memahami pengupahan m) Meningkatnya Perjanjian bersama (PB) yang dihasilkan oleh mediator HI dalam penyelesaian perselisahan HI n) Terselenggaranya Pelayanan Mediasi Hubungan Industrial yang
semakin
baik melalui
peningkatan
sarana
dan
prasarana o) Meningkatnya Pelaku HI yang memahami pencegahan dan penyelesaian Hubungan Industrial p) Meningkatnya Pelaku HI yang memahami peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh q) Meningkatnya Pengusaha dan SP/SB yang mendapatkan bimbingan teknis pembuatan PK, PP dan PKB r) Meningkatnya Pelaku HI yang mendapatkan pemahaman tentang kesetaraan di tempat kerja s) Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran yang efektif dan tepat sasaran t) Tersediannya
data
HI
yang
akurat
sebagai
dasar
pengambilan kebijakan Ketenagakerjaan bidang HI u) Terselenggaranya kegiatan pelayanan teknis administrasi, perencanaan
program,
keuangan,
ketatausahaan
dan
kerumahtanggan. v) Meningkatnya Pelaku HI yang memahami program jaminan sosial w) Terselenggaranya
Sosialisasi
Norma
Ketenagakerjaan
Perusahaan di lima Wilayah Kota Jakarta x) Terlaksananya Penerapan Norma Perlindungan Pekerja Anak/pendataan Pekerja Anak di Lima Wilayah Kota.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 15 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
k.
Kementerian Sosial 1) SKPD pelaksana : Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta 2) Program: a) Program Dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Sosial b) Program
Pemberdayaan
Sosial
dan
Penanggulangan
Kemiskinan c) Program Rehabilitas Sosial d) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 3) Realisasi: a) Adanya dokumen perencanaan dan pertanggungjawaban akuntansi keuangan b) Meningkatnya
Lembaga
Sosial
yang
mendapat
pemberdayaan sosial c) Meningkatnya KUBE yang mendapat bantuan d) Terlaksanannya pemeberian informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang upaya penanggulangan NAPZA e) Termotivasinya penyandang disabilitas dalam beraktifitas dan berkarya f) Terpenuhinya
pemberian
motivasi
pengetahuan
dan
keterampilan kepada BWBLP dan Kelompok ODHA g) Terpenuhinya pemenuhan kebutuhan dasar terhadap anak h) Terbentuknya lansia potensial yang dapat diberdayakan melalui UEP i) Terbantunya korban bencana alam j) Tersediannya pemetaan daerah rawan bencana sosial k) Terbantunya korban tindak kekerasan dan pekerja migran l) Terlaksananya Program Keluarga harapan tk. Kabupaten atau Kota m) Terpantaunya pengawasan dan penyelenggaraan UGB/PUB n) Terseleksinya data calon lembaga pelaksanaan askesos o) Terlaksananya Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan;
BAB V, hal 16 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
l.
Kementerian Koperasi dan UMKM 1) SKPD pelaksana : Dinas Koperasi dan UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program peningkatan Daya Saing UMKM 3) Realisasi : a) Terselenggaranya Pameran Produk KUKM b) Terlaksananya Pemberdayaan Koperasi c) Terlaksananya Rapat - Rapat Koordinasi d) Terlaksananya Monev e) Terlaksananya Bimtek f)
Terlaksananya Diklat Penyuluhan Koperasi
g) Terlaksananya Pelatihan SDM h) Terlaksananya IUMK m.
Kementerian Perdagangan 1) SKPD pelaksana : Dinas Koperasi dan UMKM dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta 2) Program : a) Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri b) Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri 4) Realisasi : a) Terselenggaranya Pasar Murah di 5 Wilayah b) Terlaksananya Partisipasi di Pangan Nusa Regional dan Pameran Pangan Nusa Nasional c) Pelaksanaan Dana Dekonsentrasi d) Tersedianya Laporan harian harga bahan pokok dan laporan harga mingguan barang strategis e) Terlaksananya Partisipasi Pameran di Daerah f)
Tertanganinya Data Pengaduan Konsumen
g) Terlaksanannya sosialisasi penyelenggaraan perlindungan konsumen
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 17 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
h) Terlaksananya Pengawasan Produk SNI wajib dan distribusi GKR, B2 dan pupuk bersubsidi i)
Terlaksananya Koordinasi Ekspor dan Impor pusat dengan daerah
j)
Terlaksananya Koordinasi pelaku usaha
k) Tersedianya Penerbitan angka pengenal impor l)
Tersedianya Penerbitan surat Keterangan asal
m) Terlaksananya Partisipasi Pameran Lombok Ekspo dan Nusantara Ekspo n) Terlaksananya Diklat Ekspor untuk UKM o) Terlaksananya Edukasi Publik tentang masyarakat Ekonomi ASEAN p) Administrasi Kegiatan Dekonsentrasi
n.
Kementerian Pemuda dan Olahraga 1) SKPD pelaksana : Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta 2) Program : a) Pengembangan Kewirausahaan Pemuda; b) Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda; c) Pengembangan Kepemimpinan Pemuda; d) Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan; e) Pengembangan Kepramukaan; f)
Peningkatan Wawasan Pemuda;
g) Pengembangan Olahraga Layanan Khusus; h) Pengembangan Sentra Kelolahragaan; i)
Pengembangan Pembibitan Olahragawan;
j)
Pengembangan Tenaga Keolahragaan
3) Realisasi : a) Meningkatnya
Pemuda
Kader
yang
difasilitasi
dalam
pengembangan kewirausahaan pemuda (UU No. 40/2009 Psl. 27 Ayat 3)
BAB V, hal 18 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
b) Meningkatnya pengembangan
Pemuda
Kader
kepedulian,
yang
difasilitasi
dalam
kesukarelawan,
dan
kepeloporan pemuda c) Meningkatnya
Pemuda
Kader
yang
difasilitasi
dalam
pengembangan Kepemimpinan Pemuda d) Meningkatnya
Pengelola
organisasi
kepelajaran
kemahasiswaan, dan kepemudaan yang difasilitasi dalam pelatihan manajemen dan perencanaan program pelayanan kepemudaan e) Meningkatnya Organisasi Kepramukaan yang difasilitasi dalam pengembangan organisasi f)
Tersusunnya Dokumen Laporan pemantauan dan evaluasi pengembangan kepramukaan yang disusun tepat waktu
g) Meningkatnya
Pemuda
Kader
yang
difasilitasi
dalam
peningkatan wawasan kebangsaan , lingkungan , sosial dan hukum h) Peserta olahraga usia dini dan lansia, olahraga penyandang cacat dan olahraga di lembaga permasyarakatan i)
Peserta Festival dan invitasi olahraga tradisional
j)
PPLP/PPLM yang memperoleh fasilitasi pembinaan dan pengembang
k) Peserta pemanduan bakat cabang olahraga unggulan l)
Fasiltiasi
penyelenggaraan
Kejuaraan
olahraga
junior/pelajar/ bertaraf regional, nasional dan International m) Pelatih dan Instruktur, wasit dan juri, tenaga pendidikan dan pendukung yang difasilitasi dalam pengembangan tenaga keolahragaan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB V, hal 19 dari 20
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI
o.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1) SKPD Pelaksana : Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta 2) Program : Program Pengembangan Perumahan 3) Realisasi : Laporan Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas kelembagaan pelaku penyediaan perumahan
BAB V, hal 20 dari 20
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH / KOTA 1.
KERJASAMA
DKI
JAKARTA
DENGAN
BOGOR,
DEPOK,
TANGERANG, BEKASI dan CIANJUR (BODETABEKJUR) a. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Daerah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur Dalam rangka menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah Daerah Bodetabekjur, setiap tahun dialokasikan anggaran bantuan keuangan kepentingan
diantaranya
untuk
pembangunan
harmonisasi
Provinsi
DKI
antar
kawasan
Jakarta
dan
(keterpaduan,
keserasian dan keseimbangan), seperti untuk mengurangi banjir, meningkatkan laju pergerakan orang dan barang, peningkatan fungsi lingkungan hidup dan lain sebagainya. Pada Tahun 2015 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengalokasikan anggaran bantuan keuangan sebesar Rp399.361.000.000,00 untuk Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Bodetabekjur, dengan perincian sebagaimana tabel VI.1. Tabel VI.1 Alokasi Bantuan Keuangan per Kota/Kabupaten Tahun 2015
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kab/Kota Kabupaten Bogor Kota Bogor Kota Depok Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Kota Tangerang Selatan Kabupaten Bekasi Kota Bekasi Kabupaten Cianjur
Alokasi Bantuan Keuangan (dalam milyar rupiah) 2014 2015 12,3 67,4 6,8 13 5,8 17,763 2,0 100 1,0 74,8 1,1 3,0 3,0
Realisasi Bantuan Keuangan 2015 66.482.715.000 4.500.000.000 17.151.248.000 6.000.000.000 73.992.200.000
18,5 98,148 9,4
98.148.000.000 9.400.000.000
Sumber : Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta,2016
Alokasi bantuan keuangan dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan pada Kabupaten / Kota Bodetabekjur sebagai berikut : LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 1 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
1)
2)
Kota Bogor a)
Pembangunan sumur resapan.
b)
Pembangunan bangunan konservasi air, meliputi: -
Pembangunan sumur imbuhan
-
Pembangunan bioretensi
-
Pengadaan alat biopori
Kota Bekasi a)
Lanjutan pembangunan sisi selatan Kalimalang;
b)
Lanjutan pembangunan jalan dan jembatan Bojong Menteng dan Jatiasih;
c)
Penyelesaian pembangunan jembatan dan pelebaran jalan di sekitar pintu tol Bekasi Timur;
3)
Kabupaten Cianjur a)
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan
Lainnya-Rehabilitasi/Pemeliharaan
jaringan Irigasi sebanyak 3 paket. b)
Penyediaan
dan
Pembangunan
Pengelolaan
Prasarana
Air
Baku
Pengambilan
Kegiatan dan
–
Saluran
Pembawa Air Baku sebanyak 10 paket. 4)
Kabupaten Tangerang a)
Pengadaan alat berat oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan, meliputi:
b)
-
Pengadaan alat berat (Excavator Long Arm)
-
Pengadaan alat berat (Excavator Mini)
Pengadaan truk sampah dan alat berat kebersihan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, meliputi:
BAB VI, hal 2 dari 31
-
Pengadaan truk operasional kebersihan
-
Pengadaan alat berat (Bulldozer)
-
Pengadaan alat berat (Excavator Standar)
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
5)
Kota Tangerang Selatan a)
Pembangunan terminal Pondok Cabe (Park and Ride) di Kelurahan Pondok Cabe Udik Kecamatan Serpong
b)
Pembangunan tandon Ciater dan prasarana pendukung lainnya di Kelurahan Ciater Kecamatan Serpong
6)
Kabupaten Cianjur Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya berupa rehabilitasi/ pemeliharaan jaringan irigasi berupa pembangunan bendungan
7)
Kota Tangerang a)
b)
c)
Program pembangunan elevated busway, meliputi : -
Studi kelayakan pembangunan
-
Penyusunan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
-
Penyusunan DED Terminal Elevated Busway
-
Penyusunan DED Shelter
Pembangunan jalan koridor STA 11, meliputi: -
Studi kelayakan pembangunan
-
Penyusunan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
-
Penyusunan DED pembangunan
Pembangunan jalan sisi selatan Mookervart -
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup – Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
d)
, Normalisasi situ cipondoh, -
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup – Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
e)
Pembangunan trash rake di Kali Mookervart . -
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup – Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
-
Studi
kelayakan
pembangunan
trash
rake
di
Kali
Mookervart
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 3 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Permasalahan dan Solusi : Penyaluran belanja bantuan keuangan kepada 2 Kabupaten/Kota di sekitar Jakarta yaitu : Kabupaten Bekasi dan Kota Depok, tidak dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan berlaku. Hal ini disebabkan oleh adanya masalah teknis di lapangan dan administrasi keuangan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong penerima belanja bantuan keuangan untuk melakukan inventarisasi usulan kegiatan secara lebih cermat dan melengkapi dengan dokumen administrasi bantuan keuangan dengan baik sejak awal tahun anggaran dan mengikuti ketentuan yang berlaku
b. Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (BKSP Jabodetabekjur), yang didirikan sejak
tahun
1976
mengkoordinasikan, mensimplikasikan
(saat
itu
masih
meliputi
mengintegrasikan, program/kegiatan
Jabotabek)
telah
mensinkronisasikan
dan
kerjasama
pembangunan
di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur. Kerjasama
pembangunan
ini
telah
berkembang
pesat,
kelembagaannya telah disempurnakan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 1993 tanggal 8 Oktober 1996 tentang Organisasi
dan
Tata
Kerja
Badan
Kerjasama
Pembangunan
Jabodetabek serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur). Dalam rangka mendukung pelaksanaan fungsi kerjasama di wilayah Jabodetabekjur, dalam aturan kelembagaan kerjasama BKSP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diwajibkan memberi kontribusi dana untuk pembiayaan operasional sekretariat. Kontribusi dimaksud sesuai ketentuan diberikan dalam bentuk bantuan hibah yang digunakan untuk kegiatan BAB VI, hal 4 dari 31
operasional
Sekretariat
BKSP
Jabodetabekjur
dalam
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
menjalankan
tugas-tugas koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan
simplikasi program/kegiatan kerjasama di wilayah Jabodetabekjur. Bantuan Hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada BKSP Jabodetabekjur adalah sebagai berikut: Tabel VI.2. Bantuan Hibah Operasional Sekretariat BKSP Jabodetabekjur Tahun 2008-2015
Tahun
Alokasi Hibah
2008
2.400.000.000,00
2009
1.500.000.000,00
2010
1.500.000.000,00
2011
1.700.000.000,00
2012
1.500.000.000,00
2013
3.100.000.000,00
2014
2.000.000.000,00
2015
2.000.000.000,00
Sumber : Biro Tata Pemerintahan Prov. DKI Jakarta, 2016
Visi Sekretariat BKSP sinergitas
pembangunan
Jabodetabekjur adalah
kesehjateraan
masyarakat
terwujudnya di
wilayah
Jabodetabekjur melalui fasilitasi yang professional. Adapun misi Sekretariat BKSP Jabodetabekjur adalah: 1)
Meningkatkan pendukungan bagi terciptanya kebijaksanaan pembangunan yang lebih sinergis di wilayah Jabodetabekjur
2)
Meningkatkan program pembangunan di wilayah Jabodetabekjur yang selaras dengan kebutuhan masyarakat
Ruang lingkup Kerjasama BKSP Jabodetabekjur : a)
Penataan ruang
b)
Permukiman, sarana dan prasarana
c)
Sumber daya air, kebersihan dan lingkungan hidup
d)
Transportasi, perhubungan dan pariwisata
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 5 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
e)
Agribisnis, koperasi dan usaha kecil menengah
f)
Industri, perdagangan, pertambangan dan investasi
g)
Kependudukan, ketentraman dan ketertiban
h)
Kesehatan dan pendidikan
i)
Sosial dan tenaga kerja Tugas
pokok
Sekretariat
BKSP
menyiapkan
bahan
koordinasi,
analisa
Jabodetabekjur perencanaan,
adalah kebijakan
pelaksanaan, analisa evaluasi penyusunan program dan laporan serta memberikan
pelayanan
administratif
kepada
Ketua
BKSP
Jabodetabekjur. Sedangkan fungsi BKSP Jabodetabekjur adalah : a)
Pelaksanaan
koordinasi
perumusan
kebijakan
bersama
pembangunan Jabodetabekjur b)
Pelaksanaan
penyusunan
program
pembangunan
bersama
Jabodetabekjur c)
Pelaksanaan pembangunan bersama Jabodetabekjur
d)
Pelaksanaan
evaulasi
program
pembangunan
bersama
Jabodetabekjur Adapun tugas pokok Sekretariat BKSP Jabodetabekjur adalah menyiapkan
bahan
koordinasi,
analisa
perencanaan,
kebijakan
pelaksanaan, analisa evaluasi penyusunan program dan laporan serta memberikan
pelayanan
administratif
kepada
Ketua
BKSP
Jabodetabekjur. Sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan ruang lingkup kegiatan kerjasama BKSP dan Sekretariatnya, maka pelaksanaan kegiatan Sekretariat BKSP Jabodetabekjur selama Tahun Anggaran 2015 adalah: a)
Penyusunan rencana induk penanganan banjir Jabodetabekjur
b)
Penyiapan bahan koordinasi kerjasama penyediaan air bersih untuk ibukota negara
c)
Penyiapan
Bahan
Koordinasi
Pelaksanaan
Kerjasama
pengelolaan sampah komunal di DAS Ciliwung, Cisadane dan Pesanggrahan BAB VI, hal 6 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
d)
Penyiapan bahan koordinasi kerjasama jembatan penyebrangan orang Depok - Jaksel
e)
Penyiapan bahan kordinasi kerjasama pembangunan pusat distribusi agribisnis
f)
Penyiapan bahan kordinasi kerjasama busway koridor JakartaBogor.
g)
Monev pembangunan jalur busway koridor Jakarta-kota Bekasi
h)
Fasilitasi kordinasi operasional APTB
i)
Partisipasi dalam even PRJ
j)
Penyiapan
bahan
kordinasi
kerjasama
pembangunan
berwawasan kependudukan k)
Penyiapan bahan kordinasi kerjasama kesehatan ibu dan anak
l)
Penyiapan bahan kordinasi kerjasama penanganan PMKS
m)
Penyusunan
grand
desaign
kerjasama
pembangunan
Jabodetabekjur n)
Rapat Forum BKSP tahun 2015
o)
Kegiatan penunjang sarana kantor. Pada Tahun 2015 hingga saat ini, BKSP Jabodetabekjur masih
memfasilitasi Penandatangan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama Kepala Daerah Jabodetabekjur, antara lain ; a)
Keputusan Bersama Jabodetabekjur : “Grand Desain Kerjasama Jabodetabekjur Tahun 2015-2020”,
b)
Jabodetabekjur : “Pembangunan Pilar Batas Wilayah Utara Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten”
c)
Jabodetabekjur : “Pembangunan Perluasan Jaringan Jalan Lintas Batas Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Kota Tangerang”
d)
Jabodetabekjur : “Penyelenggaraan dan Pelayanan Pendidikan di Wilayah Perbatasan Jabodetabekjur”
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 7 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
2. KERJA SAMA PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PROVINSI SE JAWA-BALI Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional (Musrenbang Reg) Jawa-Bali Tahun 2015 dilaksanakan di Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh 7 Provinsi seJawa-Bali, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Pada acara tersebut seluruh Gubernur seJawa-Bali diminta untuk memberikan paparan dengan tema “Meningkatkan Penyediaan dan Perlindungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) serta Upaya Penanganan Sampah Guna Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup Pulau Jawa dan Bali”. Adapun isu-isu strategis yang dirumuskan dalam Musrenbang Regional se Jawa-Bali Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1)
Persebaran dan pemerataan penduduk yang tidak seimbang antara desa dengan kota;
2)
Meningkatnya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman dan kegiatan industri;
3)
Masih terdapat Ketimpangan pendapatan antar wilayah di Pulau Jawa dan Bali;
4)
Munculnya kawasan-kawasan kumuh dan persoalan-persoalan sosial di perkotaan sebagai akibat dari besarnya urbanisasi tenaga kerja tidak terampil dari desa ke perkotaan;
5)
Belum optimalnya pengendalian, pengawasan dan penegakan hukum dalam hal: tata ruang, penggunaan lahan, degradasi hutan, penyediaan air baku, kualitas air permukaan, penurunan air tanah, dan terjadinya berbagai bencana alam;
6)
Belum terpenuhinya perumahan dan permukiman yang layak dan memadai bagi penduduk Pulau Jawa dan Bali;
7)
Masih rendahnya perilaku, budaya dan persepsi masyarakat dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan;
8)
Belum optimalnya kerjasama antar daerah dalam hal pengelolaan sampah terpadu;
9)
Masih rendahnya penegakan hukum dalam pengelolaan sampah;
BAB VI, hal 8 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
10) Terbatasnya ketersediaan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah; 11) Belum terintegrasinya penanganan dampak perubahan iklim dalam proses perencanaan pembangunan dan tata ruang. Pada Musrenbang Regional seJawa-Bali tersebut direkomendasikan perlunya upaya-upaya strategi dalam perbaikan kualitas lingkungan hidup di Wilayah Jawa dan Bali, sebagai berikut: 1)
Peningkatan dukungan pembiayaan bagi penanganan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) dan pengelolaan sampah;
2)
Pemulihan
dan
pelestarian
fungsi
ekosistem
dan
rehabilitasi
kerusakan lingkungan melalui pola kemitraan dan mediasi dengan berbagai pihak; 3)
Pemerintah Pusat perlu menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Provinsi seJawa-Bali;
4)
Optimalisasi daya dukung dan daya tampung lingkungan, dengan mengutamakan
potensi
sumberdaya
lokal,
teknologi
ramah
lingkungan dan pengelolaan dampak kerusakan lingkungan; 5)
Peningkatan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan;
6)
Pengembangan
sistem
pengendalian
dan
pengawasan
dalam
pengelolaan sumber daya alam disertai dengan penegakan hukum yang tepat; 7)
Peningkatan kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol sosial dalam membantu kualitas lingkungan hidup;
8)
Pelaksanaan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis;
9)
Penyediaan hunian yang layak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR);
10) Penyelarasan program pembangunan daerah dengan program pembangunan nasional secara profesional dan proporsional;
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 9 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
11) Pengembangan program prioritas berdasarkan kaidah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; 12) Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) melalui regulasi yang komprehensif. 13) Peningkatan peran swasta dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) dan pengelolaan sampah; 14) Pengembangan kerja sama untuk mendorong peningkatan investasi swasta dalam pengelolaan sampah; 15) Pembentukan
Gugus
Tugas
di
tingkat
Pusat,
Provinsi,
Kabupaten/Kota dalam penyelesaian masalah penyediaan lahan dan pengeloaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional.
Dan sebagai bentuk komitmen dalam mendukung hasil Musrenbang Regional seJawa-Bali tersebut, ditandatanganilah “Deklarasi Jakarta” berupa kesepakatan untuk dilaksanakan bersama dan dianggarkan dalam APBD masing-masing Provinsi berupa langkah-langkah strategis sebagai berikut: 1)
Mengupayakan dan mengintegrasikan kebijakan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) serta pengelolaan sampah.
2)
Mendorong dan mengupayakan penyelesaian permasalahan dalam ketersediaan dan perlindungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) serta pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dengan melibatkan peran masyarakat dan dunia usaha.
3)
Melaksanakan pengendalian, pengawasan, dan penegakan hukum dalam rangka penyelesaian permasalahan yang berkaitan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) serta pengelolaan sampah.
4)
Meminta
pemerintah
pusat
untuk
memfasilitasi
penyelesaian
permasalahan yang berkaitan dengan ketersediaan dan perlindungan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru (RTB) serta pengelolaan sampah
BAB VI, hal 10 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Pada tahun 2016 mendatang, Provinsi Jawa Barat ditetapkan sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan Musrenbang Regional seJawa-Bali Tahun 2016.
3. KERJA SAMA MULTILATERAL MITRA PRAJA UTAMA (MPU) Kerjasama antar Pemerintah Provinsi dalam lingkup Mitra Praja Utama meliputi 10 Provinsi yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan MPU adalah mensinergikan sumber daya alam, potensi dan peluang ekonomi, potensi SDM dan Sumber Daya non alami, penelitian, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan secara optimal potensi antar daerah serta berbagai masalah yang dianggap penting sesuai bidang kerjasama. Program dan kegiatan kerjasama MPU tahun 2015, terbagi dalam 4 tema pokok, yaitu: a.
Pemberdayaan UKM/IKM dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), mencakup kerjasama program Peningkatan kompetensi SDM para pelaku UKM/IKM, program Pengembangan pasar domestik UKM/IKM, program Penyusunan regulasi dalam pemberdayaan UKM/IKM dan program bantuan permodalan bagi UKM/IKM.
b.
Pengembangan
industri
pariwisata
10
provinsi
MPU
melalui
penguatan peran Indonesia Tourism Information Center (ITIC), mencakup kerjasama program pengembangan SDM pariwisata, program pusat kajian pariwisata 10 provinsi MPU dan program pusat informasi dan pulisitas pariwisata. c.
Pembentukan pusat logistik pangan daerah dalam mewujudkan kedaulatan pangan 10 provinsi, mencakup kerjasama program riset dan sosialisasi pangan daerah, program distribusi produk pangan daerah dan program pembentukan modal dalam rangka membangun logistik pangan daerah.
d.
Koordinasi dan fasilitasi masalah sosial berdampak nasional, mencakup kerjasama program riset dan sosialisasi dan program koordinasi dan fasilitasi.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 11 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Beberapa kegiatan MPU selama Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut rapat koordinasi ketahanan pangan, kegiatan pameran, rapat koordinasi bidang perindustrian, rapat koordinasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, rapat teknis bidang kerjasama, rapat teknis bidang sosial, temu sastra nusantara dan duta seni pelajar. 4. KERJASAMA PROVINSI, KABUPATEN/KOTA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan Kerjasama dengan provinsi dan kabupaten lain dalam rangka penyelenggaraan program transmigrasi
untuk
mengatasi
masalah
kepadatan
penduduk
dan
pengurangan kemiskinan melalui pembangunan kawasan produksi baru di daerah tujuan transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran dan masyarakat sekitar lokasi transmigrasi. Juga dibuat Kesepakatan Bersama (KB) dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Kalimantan Tengah dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan
Provinsi Sumatera Barat serta Surat Keputusan Bersama (SKB)
Gubernur Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKDMPU).
Pada Tahun 2015 kerjasama dimaksud dituangkan dalam 6
Kesepakatan Bersama (KB), 2 Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan 4 Surat Keputusan Bersama (SKB), sebagai berikut. a. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nomor: 11/M/KB/III/2015 dan Nomor: 9 Tahun 2015 tentang Penerapan dan Pengembangan Agribisnis Peternakan Sapi Terpadu; b. Kesepakatan
Bersama
antara
Kementerian
Pertanian
Republik
Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor: 10/MOU/KN.110/Mentan/11/
BAB VI, hal 12 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
2015, Nomor: 31 Tahun 2015, Nomor: 549/XI/PEMPROV/2015, Nomor: 120.1/321/012/2015 dan Nomor: 520/334/KESDA tentang Kerjasama Pemasaran dan Pengadaan Komoditi Pangan Strategis; c. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Nomor 18 Tahun 2015 dan Nomor 02/SPK/GSB-2015 tentang Andon Penangkapan Ikan; d. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Lampung Nomor: 14 Tahun 2015 dan Nomor 520/1137/04/2015 tentang Penyediaan Kebutuhan Pangan Dari Provinsi Lampung Untuk Provinsi DKI Jakarta; e. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: 26 Tahun 2015 dan Nomor: 24/KB-BSD/KTG/2015 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi; f. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu Nomor: 25 Tahun 2015 dan Nomor 475.ID/4746.OTK/2015
tentang
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi Umum; g. Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, PT. Karya Anugerah Rumpin, PD. Dharma Jaya, dan Pemerintah Kabupaten Kupang Nomor: 07/M/PK/IV/2015, Nomor: 0625/IPH.2/KS/IV/2015, Nomor: 014/PTKAR/04/2015, Nomor: 22.SP.IV.2015 dan Nomor: 03 Tahun 2015 tentang Penerapan dan Pengembangan IPTEK Agribisnis Peternakan Sapi Terpadu; h. Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Nomor: 4621/-072.26 dan Nomor: 523/966-DKP.2/VI/2015 tentang Andon Penangkapan Ikan; i.
Keputusan
Bersama
Gubernur
Anggota
FKD-MPU
Nomor:
64/SK/MPU/2015 tentang Program Prioritas Forum Kerjasama Daerah MPU Tahun 2016-2020; j.
Keputusan
Bersama
65/SK/MPU/2015
Gubernur
tentang
Anggota
Program
dan
FKD-MPU Kegiatan
Nomor: Kerjasama
Pembangunan Tahun 2016; LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 13 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
k. Keputusan
Bersama
Gubernur
Anggota
FKD-MPU
Nomor:
66/SK/MPU/2015 tentang Rekomendasi kepada Pemerintah; l.
Keputusan
Bersama
Gubernur
Anggota
FKD-MPU
Nomor:
67/SK/MPU/2015 tentang Kenaikan Iuran Anggota Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama.
5. KEANGGOTAAN DALAM APPSI Pemerintah Provinsi DKI Jakarta aktif sebagai anggota Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), dengan tujuan : 1.
Mendapatkan masukan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya daerah provinsi, karena perlu secara terus menerus
ditingkatkan
sesuai
dengan
perkembangan
menuju
perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik. 2.
Dalam rangka perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik melahirkan rekomendasi kebijakan Pusat terhadap pelaksanaan Pemerintah Daerah dan otonomi daerah.
Tahun 2015 pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengalokasikan dana hibah kepada APPSI. Adapun agenda APPSI yang dapat dicapai selama Tahun 2015 berupa komitmen dan rekomendasi antara lain : a.
Perlu penegasan peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat yang kewenangannya sama dengan “penguasa tunggal” yang pernah diamanahkan kepada para Kepala Daerah saat berlakunya UU No. 5 Tahun
1974
tentang
Pokok-Pokok
Pemerintahan
di
Daerah.
Kewenangan tersebut dibutuhkan agar Gubernur dapat secara efektif melaksanakan 3 peranan yang diamanatkan oleh UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yakni peranan sebagai kepala daerah otonom provinsi, wakil pemerintah pusat, dan penanggungjawab urusan pemerintahan umum (yang sekaligus menjadi
ketua
Forum
Koordinasi
Pimpinan
Daerah
yang
beranggotakan pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di Daerah). BAB VI, hal 14 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
b.
Pemerintah
Pusat
koordinasi
antara
perlu
secara
sungguh-sungguh
Kementerian/Lembaga
melakukan
Pemerintah
Non
Kementerian (K/L) dalam pembuatan kebijakan dan regulasi, terutama yang berkaitan dengan penugasan kepada pemerintah daerah. Dengan itu, implementasi kebijakan di daerah tidak lagi menimbulkan kebingungan dan multi tafsir yang dapat menghambat efektifitas pencapaian tujuan kebijakan. Selanjutnya, Pemerintah Pusat juga perlu lebih konsisten dalam menjalankan program dan kegiatan antar K/L di daerah. c.
Revisi UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah perlu segera dilakukan agar pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya yang berkenaan dengan desentralisasi fiskal dan keuangan
daerah,
keuangan
ke
pemerintahan
dapat
daerah dan
dioptimalkan. dalam
percepatan
Penambahan
mendukung pembangunan
alokasi
penyelenggaraan diperlukan
agar
sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah dapat diwujudkan. d.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan
Daerah,
telah
terjadi
perubahan
yang
mendasar terkait penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. Namun demikian, sampai saat ini Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut belum dilengkapi dengan Peraturan Pelaksanaan yang berbentuk Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Dalam Negeri, sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kelancaran pelayanan publik di daerah. Sehubungan dengan hal tersebut,
kami
harapkan
Pemerintah
Pusat
dapat
segera
mengakselerasi penetapan berbagai Petunjuk Pelaksanaan UndangUndang
Nomor
23
Tahun
2014
dimaksud,
dan
mendorong
Kementerian Sektoral untuk melaksanakan penyesuaian berbagai Undang-Undang yang terkait. Dalam proses penyusunan peraturan pemerintah dan peraturan lainnya sebagai pedoman pelaksanaan dari UU Nomor 23 Tahun 2014, diharapkan agar APPSI diikutsertakan sebagai Anggota Tim Perumus. LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 15 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
e.
Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota perlu ditingkatkan efektifitasnya dengan dukungan peraturan dari Pemerintah Pusat yang
akan
menjadi
acuan
bagi
Pemerintah
Provinsi
dalam
memberikan sanksi bila terjadi pelanggaran dan kelalaian.
B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA Untuk mengoptimalkan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom, khususnya pelayanan publik, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kerja sama dengan Pihak Ketiga sebagai salah satu alternatif
inovasi/konsep
yang
didasarkan
pada
pertimbangan
efisiensi,
efektivitas, sinergis dan saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, mengutamakan kepentingan DKI Jakarta, persamaan kedudukan, transparansi, keadilan dan kepastian hukum. Pihak Ketiga dimaksud adalah kerja sama dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), PD/PT/BUMD/BUMN, Lembaga/Badan di dalam negeri yang berbadan hukum dan juga fasilitasi keanggotaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai anggota asosiasi dalam organisasi APPSI dan APEKSI. Selama Tahun 2015 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan Kerja Sama dengan Pihak Ketiga sebanyak 94 kerja sama. Kerjasama tersebut terdiri dari 32 Kesepakatan bersama dan 62 Perjanjian Kerja Sama yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
KESEPAKATAN BERSAMA a.
Kesepakatan Bersama antara PPATK dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Kerja Sama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang;
b.
Kesepakatan Bersama antara BPOM dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengawasan Obat dan makanan secara terpadu di Wilayah Provinsi DKI Jakarta;
BAB VI, hal 16 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
c.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan BPPT tentang Pengkajian, Penerapan dan Pemasyarakatan Teknologi Aplikasi
Penanggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan,
Penanggulangan dan Penanganan Bencana serta Pengembangan Terpadu Pesisir Provinsi DKI Jakarta; d.
Kesepakatan Bersama antara Kemenristek dan Pendidikan Tinggi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang Penerapan dan Pengembangan Agribisnis Peternakan Sapi Terpadu;
e.
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
BPJS
Ketenagakerjaan
Kanwil
DKI
Jakarta
tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Kontrak Perorangan di Provinsi DKI Jakarta; f.
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
BPJS
Kesehatan
Kanwil
DKI
Jakarta
tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Kontrak Perorangan di Provinsi DKI Jakarta; g.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Univ. Brawijaya tentang Kerja Sama dalam bidang Pembangunan dan Tata Kelola Pemerintahan Prov DKI Jakarta;
h.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan IDAI tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak;
i.
Kesepakatan Bersama antara Bank Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengembangan Ekonomi dan Perluasan akses Keuangan Provinsi DKI Jakarta;
j.
Kesepakatan Bersama antara PT. Pertamina (Persero) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang Kerja Sama Pengembangan Infra struktur Migas, Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan di Wilayah Provinsi DKI Jakarta;
k.
Kesepakatan Gianyar
Bersama Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab
tentang
Peningkatan
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
Kompetensi
Aparatur
dalam
BAB VI, hal 17 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Pencegahan,
Penangggulangan,
Penyelamatan
dan
Pengujian
sarana Proteksi Kebakaran; l.
Kesepakatan Bersama antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengembangan Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan;
m.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kapolda Metro Jaya, Kejati DKI Jakarta, BPKP Perwakilan Jakarta, LKPP dan Kanwil BPN Prov DKI Jakarta tentang Sinergi dalam rangka optimalisasi penyerapan anggaran guna meningkatkan percepatan pembangunan di wilayah DKI Jakarta.
n.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Pendawa Properti Indonesia Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
o.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
p.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Mount Scopus Indonesia Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
q.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Agung Sedayu Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
r.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Harapan Global Niaga Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
s.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Nestle Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
BAB VI, hal 18 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
t.
Kesepakatan Bersama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Metropolitan Kentjana, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
u.
Kesepakatan Bersama antara PT. Intiland Development, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
v.
Kesepakatan Bersama antara PT. Ciputra Development, Tbk, dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
w.
Kesepakatan Bersama antara PT. Djarum
dengan Pemprov DKI
Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; x.
Kesepakatan Bersama antara PT. Alfa GOLDLAND REALTY dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
y.
Kesepakatan Bersama antara Yayasan Dharma Suci dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
z.
Kesepakatan Bersama antara PT. Summarecon Agung, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
aa. Kesepakatan Bersama antara Yayasan Bakti Barito dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak; bb. Kesepakatan Bersama antara PT. Indoland Inti Perkasa dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; cc. Kesepakatan Bersama antara Universitas Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Pengembangan Aparatur Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Pengabdian Masyarakat.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 19 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
dd. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang
Penyelenggaraan Rumah Susun Bagi Masyarakat yang
terkena Dampak Relokasi Pemukiman Kumuh Sepanjang Daerah Aliran Sungai Untuk Mendukung Penataan Dan Normalisasi Sungai Ciliwung ee. Kesepakatan Bersama antara Badan Standarisasi Nasional dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang
Pembinaan dan Pengembangan
Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian di Provinsi DKI Jakarta ff.
Kesepakatan Bersama Pemprov DKI Jakarta dengan Sekolah Tinggi Energi Mineral (STEM Akamigas) tentang Peningkatan Kompetensi dalam
Pencegahan,
Penangggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan serta Pengujian sarana Proteksi Kebakaran;
2.
PERJANJIAN KERJA SAMA a.
Perjanjian Kerja Sama antara Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengembangan Badan Pelaksana Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa pada Pemprov DKI Jakarta;
b.
Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Pengembangan Air Minum Dirjen Cipta Karya Kementerian PU RI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum RO di Pulau Untung Jawa;
c.
Perjanjian Pinjam Pakai antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Pembangkit Jawa-Bali tentang Pinjam Pakai Tanah Milik PT. Pembangkit Jawa-Bali untuk Pembangunan Jalan Umum di Jalan Pluit Karang Ayu Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Kota Administrasi Jakarta Utara;
d.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT. Terralogiq Integrasi Solusi tentang Pemanfaatan Aplikasi Qlue;
BAB VI, hal 20 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
e.
Perjanjian Kerja Sama antara Kemenristek dan Pendidikan Tinggi, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, PT. Karya Anugerah Rumpin dengan PD. Dharma Jaya dan Pemkab Kupang tentang Penerapan dan Pengembangan IPTEK agribisnis Peternakan Sapi Terpadu;
f.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Yayasan Peduli Autis tentang Program Jakarta Ramah Autis di Provinsi DKI Jakarta;
g.
Perjanjian Kerja Sama antara PT. Siloam International Hospitals Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan di Wilayah Karet Semanggi dan Sekitarnya;
h.
Perjanjian Kerja Sama antara Mabes POLRI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penangggulangan Kebakaran dan Penyelamatan di Mabes POLRi dan sekitarnya;
i.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan UPH tentang Penelitian Mengenai Penanggulangan Perdagangan Barang Palsu;
j.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. First Media Tbk tentang Penyelenggaraan Siaran dan Isi Siaran Balaikota Channel;
k.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Batalyon Kav-1/1 KOSTRAD tentang Bina Lingkungan bagi anak-anak Prajurit dan PNS Batalyon Kav-1/1 Kostrad dan Brigif Linud 17/1 Kostrad di SDN Kalisari 03 Pagi dan SDN Kalisari 06 Petang;
l.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Komplek Perwira
Angkatan
Darat
(KPAD)
Bulak
Rantai
tentang Bina
Lingkungan Bagi Warga Komplek Perwira Angkatan Darat Bulak Rantai di SMP Negeri 20 Jakarta; m.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pusdikkes Kodiklat TNI Angkatan Darat tentang Bina Lingkungan Bagi Putra Putri Personel Pusdikkes Kodiklat TNI Angkatan Darat dengan SMPN 281 Jakarta;
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 21 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
n.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan RW 005 Kelurahan Sukapura Kecamatan Cilincing Jakarta Utara tentang Penyelenggaraan Bina Lingkungan Bagi Putra Putri Warga RW 005 Kel. Sukapura Kec. Cilincing Jakarta Utara dengan SMPN 289;
o.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan KOSTRAD Tanah Kusir tentang Bina Lingkungan Bagi Anak-anak Prajurit dan PNS KOSTRAD Tanah Kusir di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan;
p.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan RW 06 Cipinang Melayu Komplek Perum TNI AD Jatiwaringin tentang Bina Lingkungan Bagi Warga Komplek Perumahan RW 06 Cipinang Melayu di SDN Cipinang Melayu 03 dan 04 Pagi dan SMP Negeri 109;
q.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PASPAMRES tentang Bina Lingkungan Bagi Anak-anak Anggota dan Mantan Anggota PASPAMRES di SMAN 93 Jakarta;
r.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Perhimpunan Purnakaryawan Timah Wilayah Jakarta dan sekitarnya tentang Penyelenggaraan Pendidikan bagi Putra-putri/cucu kandung karyawan/pensiunan
Timah
di
sekolah-sekolah
Negeri
yang
berdomisili di wilayah Komplek Timah Pangkalan Jati Baru/Cilandak; s.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pangkalan TNI AU Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma tentang Penerimaan Penyelenggaraan Pendidikan Bina Lingkungan Bagi anak-anak Prajurit TNI AU di Sekolah-sekolah Negeri yang Berdomisili di Wilayah Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma;
t.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Direktorat Perhubungan Angkatan Darat tentang Bina Lingkungan Bagi PutraPutri Prajurit, PNS dan Purnawirawan Direktorat HUBAD di SDSN Kalisari 02 Pagi yang berdomisili di Komplek HUBAD Cijantung Jakarta Timur;
BAB VI, hal 22 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
u.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Brigif 1 PAM Ibukota/Jaya Sakti tentang Bina Lingkungan Bagi Anak-anak Prajurit dan PNS Brigif 1 PAM Ibukota/Jaya Sakti di SDN Pekayon 16 Pagi yang berdomisili di Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur;
v.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pangkalan Utama TNI AL tentang Bina Lingkungan Bagi anak-anak Prajurit dan PNS Pangkalan Utama TNI AL III di SDN Kelapa Gading Barat 01 yang berdomisili di Kelapa Gading Barat Jakarta Utara;
w.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan KOPASSUS tentang Bina Lingkungan bagi anak-anak Prajurit dan PNS KOPASSUS di SMAN 39, SMPN 103, SDN Baru 01 Pagi, SDN Baru 07 Pagi dan SDN Cijantung 03 Pagi yang berdomisili di Cijantung Jakarta Timur;
x.
Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Batalyon Infanteri Makanis 201/Jaya Yudha tentang Bina Lingkungan Bagi anak-anak Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 201 Jaya Yudha di SDN Pekayon 05, SDN Pekayon 12 dan SMPN 91 Jakarta yang berdomisili di Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur;
y.
Perjanjian Kerja Sama antara BI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Peningkatan Penggunaaan Layanan Transaksi Non Tunai dan Perluasan Akses Keuangan di Prov DKI Jakarta;
z.
Perjanjian Kerja Sama antara BI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Prov DKI Jakarta;
aa. Perjanjian Kerja Sama antara BI dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pemanfaatan Aplikasi Sistem Informasi Harga Pangan dalam rangka Mendukung Pengendalian Inflasi di Prov DKI Jakarta; bb. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT. Vice Expo tentang Penerbitan Buku "Gado-Gado Jakarta";
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 23 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
cc. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Universitas Indonesia tentang Pengembangan Aparatur Pemprov DKI Jakarta dan Pengabdian Masyarakat; dd. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Bekasi
tentang
Pencegahan,
Peningkatan
Kompetensi
Penangggulangan,
Aparatur
Penyelamatan
dan
dalam
Pengujian
sarana Proteksi Kebakaran; ee. Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Gianyar
tentang
Pencegahan,
Peningkatan
Penangggulangan,
Kompetensi
Aparatur
Penyelamatan
dan
dalam
Pengujian
sarana Proteksi Kebakaran; ff.
Perjanjian Kerja Sama antara PT. Siloam International Hospitals Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penanggulangan Bencana dalam
rangka
Pelayanan
Penanggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan di Wilayah TB Simatupang dan sekitarnya; gg. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Siloam International Hospitals Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penanggulangan Bencana dalam
rangka
Pelayanan
Penanggulangan
Kebakaran
dan
Penyelamatan di Wilayah Kebon Jeruk dan sekitarnya; hh. Perjanjian Kerja Sama antara BPOM dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengawasan Pangan Olahan Secara Terpadu di Wilayah Provinsi DKI Jakarta; ii.
Perjanjian Tambahan (Addendum) Kedua Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia
Pengadaan
Tanah
dengan Jalan
Pemprov
Tol
Akses
DKI
Jakarta
Tanjung
Priok
Tentang Nomor
03/PKS/M/2010 dan Nomor 28 Tahun 2010; jj.
Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang
Penyelenggaraan Rumah Susun Bagi Masyarakat yang
terkena Dampak Relokasi Pemukiman Kumuh Sepanjang Daerah BAB VI, hal 24 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Aliran Sungai Untuk Mendukung Penataan dan Normalisasi Sungai Ciliwung; kk. Perjanjian Kerja Sama antara BSN dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pembinaan Pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Prov DKI Jakarta; ll.
Perjanjian Kerja Sama antara Tokoh Pemangku Hak Tanah Ulayat di Desa Fatuteta dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pemanfaataan Lahan Adat di Desa Fatuteta untuk Pengembangan Peternakan Terpadu Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Penyediaan Daging di Provinsi DKI Jakarta;
mm. Perjanjian Kerja Sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
dengan
Pemprov
DKI
Jakarta
tentang
Pengkajian,
Pengembangan, Penerapan dan Permasyarakatan Teknologi Aplikasi Dalam
Rangka
Pencegahan,
Pengendalian,
Penanggulanagn
Kebakaran dan Penyelamatan di Provinsi DKI Jakarta; nn. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Indosat, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Pengangkutan Satwa Jerapah dari Taronga ZOO Australia ke Taman Margasatwa Ragunan; oo. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Agung Sedayu dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; pp. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Metropolitan Kentjana, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; qq. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Summarecon Agung dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; rr.
Perjanjian Kerja Sama antara PT. Ciputra Development, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak;
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 25 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
ss. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Agung Podomoro Land,Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; tt.
Perjanjian Kerja Sama antara PT Intiland Development, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; uu. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Alfa Goldland Realty dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; vv. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Mount Scopus Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; ww. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Nestle Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak; xx. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Astra International, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; yy. Perjanjian Kerja Sama antara PT Bintang Toedjoe, Tbk dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; zz. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Indofood dengan Pemprov DKI Jakarta Tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; aaa. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Indoland Inti Perkasa dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; bbb. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Elite Prima Hutama dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak;
BAB VI, hal 26 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
ccc. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Pendawa Properti Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak; ddd. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Harapan Global Niaga dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik
Terpadu Ramah Anak; eee. Perjanjian Kerja Sama antara PT. Artisan Wahyu dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak; fff.
Perjanjian Kerja Sama antara PT. Blibli.com dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
ggg. Perjanjian Kerja Sama antara Yayasan Dharma Suci dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak; hhh. Perjanjian Kerja Sama antara Yayasan Bakti Barito dengan Pemprov DKI Jakarta tentang
Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak; iii.
Perjanjian Kerja Sama antara PT. Djarum dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penyediaan Fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak;
jjj.
Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Pelita Harapan dengan Pemprov DKI Jakarta tentang Penelitian Mengenai Penanggulangan Perdagangan Barang Palsu;
C. KERJA SAMA LUAR NEGERI 1.
PROGRAM SISTER CITY Provinsi DKI Jakarta memiliki 21 sister city di seluruh dunia yakni : Jedah, Seoul, Islamabad, Rotterdam, Tokyo, Los Angeles, Casablanca, Beijing, Arkansas, Berlin, New South Wales, Paris, Bangkok, Hanoi,
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 27 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Istanbul, Maputo, Kyiv, Moscow, Al-Quds As Shareef, Pyongyang dan Budapest. Adapun 10 kota yang aktif yaitu Seoul, Rotterdam, Tokyo, Beijing, Berlin, New South Wales, Bangkok, Moscow, Pyongyang dan Budapest. Adapun program kerja sama sister city selama Tahun 2015, yaitu : a.
Partisipasi Jakarta pada World Tourism Cities Federation (WTCF) tahun 2015
b.
Beijing City Youth Program Exchange Camp, tahun 2015
c.
Pengiriman Atlet Tenis Meja ke Beijing, tahun 2015
d.
Partisipasi remaja pada Bangkok Sister City Youth Program, pada tahun 2015
e.
Pertemuan antara Dubes Federasi Rusia, Mr. Mikhail Y. Galuzin, dengan Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2015
f.
Penyusunan draft MoU Kerjasama Pertukaran Satwa antara Taman Margasatwa Ragunan dan Sosto Zoo (Budapest, Hungaria) yang berakhir pada Februari 2015
2.
KEANGGOTAN ORGANISASI INTERNASIONAL DI TAHUN 2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3.
Organisasi Internasional UCLG dan METROPOLIS CITYNET WEGO ANMC 21
Ruang Lingkup Organisasi Pemerintah Daerah Manajemen Pemukiman e-Government Manajemen Krisis, Lingkungan dan Pengembangan Industri Perubahan Iklim Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya
C40 ASEM MEETING OF GOVERNORS AND MAYORS ASEAN CAPITALS GOVERNORS/MAYORS MEETING
Ekonomi, Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan dan Kebudayaan
KERJASAMA TEKNIK LUAR NEGERI Realisasi program kerjasama teknik luar negeri Tahun 2015 : a.
Bahasa Mengikuti Beijing Chinese-Language Learning Workshop di Beijing
b.
E- Government 1) Mengikuti e-Government Workshop di Seoul
BAB VI, hal 28 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
2) Mengikuti Wego meeting di Rusia c.
Informatika Mengikuti International Open Data Conference di Ottawa
d.
Kebersihan Mengikuti International Solid Waste Association Beacon Conference di Kuala Lumpur
e.
Pengelolaan Kebun Binatang Mengikuti kongres pengelola kebun binatang International Congress On Zookeeping di Leipzig
f.
Kepemudaan Mengikuti
Executive
Council
Meeting
Asean-Japan
Friendship
Association For The 21st Century (Ajafa-21) di Jepang g.
Kepramukaan Mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Yamaguchi
h.
Kesehatan 1) Mengikuti International Conference On Fixed Combination In The Treatment Of Hypertension, Dyslipidemia And Diabetes Mellitus di Jerman 2) Mengikuti pertemuan Fast Track Cities Working Together Toward Social Transformation And Ending Aids di Mumbay
i.
Lingkungan Hidup 1) Mengikuti Culmination Meeting Pan-Asia Risk Reduction di Bangkok 2) Mengikuti ICLEI World Congress di Seoul 3) Mengikuti Workshop Cities Clean Air Partnership di Washington DC
j.
Olah raga 1) Mengikuti turnamen olah raga Tokyo International Youth di Tokyo 2) Mengikuti turnamen olah raga Bayeruth Open Table Tennis Paragames di Jerman 3) Mengikuti OCA Executive Board Meeting di Teheran 4) Mengikuti turnamen olah raga Special Olympics World Summer Games di Los Angeles
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 29 dari 31
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
5) Mengikuti turnamen olah raga Asia Junior Exchange Games di Tokyo k.
Pariwisata 1) Mengikuti pameran dagang International Trade Fair For Tourism And Travel di Rusia 2) Mengikuti Pacific Asia Travel Association di Bangalore
l.
Pembangunan Kota 1) Mengikuti pertemuan para Kepala Daerah Asem Meeting For Governors And Mayors di Bangkok 2) Mengikuti Executive Bureau Meeting UCLG-ASPAC Meeting di Makati 3) Mengikuti forum internasional 3R Forum Asia Pacific di Maladewa
m.
Pemerintahan Mengikuti Chengdu Summer Program For Civil Servants di Chengdu
n.
Penanggulangan Kebakaran 1) Mengikuti pertemuan pimpinan Ul Fire Service Leadership Meeting di Hongkong 2) Mengikuti konferensi Critical Communications Asia di Kuala Lumpur 3) Mengikuti International Fire Conference And Exhibition di Kuala Lumpur
o.
Penanggulangan Banjir Mengikuti International Course MTCP International Course on Flood Mitigation and Stormwayer Management di Malaysia
p.
Penanggulangan Bencana Mengikuti ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise di Kedah
q.
Peranan Wanita Mengikuti Safe Cities Global Stakeholders Planning Forum di India
r.
Perhubungan Mengikuti Seminar Rigid Pavement di Australia
s.
Perkotaan Mengikuti pertemuan International Cities For Life Global Meeting di Colombia
BAB VI, hal 30 dari 31
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
t.
Tata Kota Mengikuti ESRI Asia Pacific User Conference di Hongkong
u.
Teknologi Informatika 1) Mengikuti pameran ASIAN Smart City Leaders Luncheon, The IOT Show di Singapura 2) Mengikuti pertemuan bidang teknik informatika IBM ConnectExecutive Xchange di Singapura
v.
Transportasi 1) Mengikuti C40 Bus Rapid Transit (BRT) Network Workshop di Buenos Aires 2) Mengikuti capacity building bidang transportasi Counterpart Training
For
Technical
Cooperation
Project
on
Training
Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 2 di Jepang w.
Transportasi dan Pembangunan Perkotaan Mengikuti workshop Sustainable Mobility and Urban Regeneration di Seoul.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VI, hal 31 dari 31
BAB VII PENUTUP
BAB VII PENUTUP Pemerintah
Provinsi
DKI
Jakarta
menyusun
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Gubernur dalam rangka menindaklanjuti amanat Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat memuat laporan tentang arah kebijakan umum pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah secara
makro
termasuk
pendapatan,
belanja
dan
pembiayaan
daerah,
penyelenggaraan urusan desentralisasi, penyelenggaraan tugas pembantuan, dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Pada tahun 2015 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan program/ kegiatan dengan dukungan DPRD Provinsi DKI Jakarta serta peran aktif masyarakat DKI Jakarta. Selain itu, hasil kegiatan pembangunan ini juga merupakan hasil dukungan dari Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah sekitar Jakarta. Tanpa dukungan dari semua pihak pelaksanaan pembangunan di Jakarta tidak akan berhasil secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Penyusunan
Laporan
Keterangan
Pertanggungajawaban
(LKPJ)
berdasarkan dokumen Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015, serta Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 yang merupakan perencanaan tahunan dan turunan dari perencanan lima tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 – 2017. Disamping itu, RKPD juga merupakan hasil harmonisasi dari kebijakan prioritas dan program nasional yang penting dan strategis.
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015
BAB VII, hal 1 dari 2
BAB VII PENUTUP
Pelaksanaaan kegiatan pembangunan di Jakarta pada tahun 2015 disadari masih terdapat kendala dan tantangan. Namun demikian, semuanya itu dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik berkat dukungan DPRD Provinsi DKI Jakarta dan bantuan masyarakat Jakarta serta semua pemangku kepentingan pembangunan Jakarta. Capaian pelaksanaan kegiatan pembangunan Jakarta tahun 2015 secara keseluruhan merupakan tahapan penting dan strategis dalam pembangunan Jakarta. Oleh sebab itu, dukungan dan kerjasama yang baik dan konstruktif perlu terus dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi Jakarta 2013-2017, yaitu “Jakarta Baru, Kota Modern yang Tertata rapi menjadi tempat hunian yang layak dan Manusiawi, memiliki Masyarakat yang Berkebudayaan dan dengan Pemerintahan yang berorientasi pada Pelayanan Publik.
.
BAB VII, hal 2 dari 2
LKPJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015