KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie ini dibuat sesuai Perpres
Nomor 29
Tahun 2015
tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang merupakan
tindak lanjut
TAP
MPR RI
Nomor
:
XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengacu pada prinsip-prinsip Clean Government dan Good Governance. Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, maka dipandang perlu
adanya laporan kinerja Badan Pusat Statistik
Kabupaten Pidie untuk memantau bahkan mengetahui kemampuan BPS Kabupaten Pidie dalam pencapaian visi, misi dan tujuan penyelenggaraan kegiatan di bidang statistik. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam penyusunan sampai penerbitan laporan ini, pimpinan BPS Kabupaten Pidie mengucapkan terima kasih. Kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini di masa datang sangat kami hargai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Grafik Daftar Lampiran
Hal i ii iii iv v vi
Ringkasan Eksekutif Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi BPS Kabupaten Pidie 1.4 Sumber Daya Manusia BPS Kabupaten Pidie 1.5 Potensi dan Permasalahan 1.6 Sistematika Penyajian Laporan Bab II. Perencanaan Kinerja 2.1 Rencana Strategis ( Renstra) BPS Kabupaten Pidie 2015-2019 2.2 Perjanjian Kinerja (PK) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 Bab III Akuntabilitas Kinerja 3.1 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 3.2 Perkembangan Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 3.3 Capaian Kinerja BPS Kabupaten Pidie terhadap Target Renstra 2015- 2019 3.4 Kegiatan Prioritas BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 3.5 Upaya Efesiensi di BPS Kabupaten Pidie 3.6 Realisasi Anggaran Tahun 2016 Bab IV. Penutup 4.1 Tinjauan Umum 4.2 Tindak Lanjut
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
vii 1 1 3 4 7 9 11 10 10 14 19 19 23 26 29 30 39 44 44 45
ii
DAFTAR TABEL
Hal Daftar Tabel 2.2.1. Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016.
14
Daftar Tabel 3.7.1. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie
39
Daftar Tabel 3.7.2. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie Dirinci Menurut Program
40
Daftar Tabel 3.7.3. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie Dirinci Menurut Jenis Belanja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
41
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal Daftar Gambar 1.4.1 Tabel Profil Pegawai BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
9
Daftar Gambar 3.2.1- Tampilan Website BPS Kabupaten Pidie
24
DAFTAR GAMB
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
iv
DAFTAR GRAFIK AR Daftar Grafik 3.7.1- Daya Serap Anggaran BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
39
v
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1. Peta Administrasi Lampiran 2. Bagan Susunan Organisasi Lampiran 3. Resntra 2015 - 2019 Lampiran 4. Perjanjian Kinerja (PK) 2016 Lampiran 5. Pengukuran Capaian Kinerja 2016
47 48 49 53 58
Lampiran 6. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Golongan Tahun 2016
63
Lampiran 7. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Kelompok Umur Tahun 2016
64
Lampiran 8. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Jenis Jabatan Tahun 2016
65
Lampiran 9. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016
66
Lampiran 10. Pelayanan Statistik pada Perpustakaan
67
Lampiran 11. Publikasi BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
68
Lampiran 12. Daftar Penerima Publikasi BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
70
Lampiran 14. Kegiatan BPS Kabupaten Pidie
73
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, memberikan wewenang kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyelenggarakan kegiatan statistik dengan cara sensus, survei, kompilasi produk administrasi, dan cara lain, serta mengumumkan hasilnya secara berkala atau sewaktu-waktu dan terbuka kepada masyarakat baik instansi pemerintah, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat ataupun perorangan. Visi BPS Kabupaten Pidie adalah "Pelopor data statistik terpercaya
untuk
semua".
Visi BPS Kabupaten Pidie tersebut dilakukan dengan melaksanakan Pembangunan Perstatistikan. Laporan Kinerja BPS Kabupaten Pidie ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai penyelenggaraan kegiatan pelaksanaan tugas yang diberikan pemerintah kepada BPS, yaitu melaksanakan koordinasi
dan kerjasama
serta
mengembangkan
dan
membina
hubungan dalam bidang statistik baik dengan pemerintah, swasta maupun
masyarakat
pada umumnya sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kendala yang dihadapi didalam melaksanakan program-program BPS Kabupaten Pidie mengakibatkan keterlambatan atau tidak selesainya pelaksanaan kegiatan teknis dan anggaran, secara umum disebabkan oleh : A. Teknis - Mutu sumber daya manusia, khususnya pegawai sebagai petugas lapangan, masih lemah dan belum memadai. - Responsibilitas masyarakat terhadap kegiatan pengumpulan data oleh BPS relatif masih rendah, khususnya dari kalangan dunia usaha. - Perencanaan pembangunan belum sepenuhnya memanfaatkan data.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
vii
B. Anggaran - Kebutuhan anggaran untuk berbagai kegiatan BPS Kabupaten Pidie tidak sepenuhnya tercukupi. - Pemanfaatan anggaran yang harus semakin efektif dan efisien, dengan mengelola anggaran yang tertib, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Berbagai upaya dilakukan BPS Kabupaten Pidie untuk mengatasi kendala tersebut dengan menyesuaikan keadaan dan situasi daerah setempat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Kebijakan strategi dalam rangka pengembangan BPS Kabupaten
Pidie lima tahun ke depan dititikberatkan pada peningkatan peran dalam mewujudkan dan menyediakan data dan informasi statistik yang terpercaya untuk semua. Semangat reformasi dalam mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) tertuang dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998. Semangat reformasi ini tercermin dari tuntutan masyarakat akan keterbukaan dalam penyelenggaraan
bernegara.
Menjawab tuntutan ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
pemerintah
(LKIP)
yang
mewajibkan
untuk mempertanggungjawabkan
seluruh
instansi
keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dalam rangka mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dalam pelaksanaannya, Perpres
ini
dilengkapi
dengan
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN dan RB) Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
BPS Kabupaten Pidie sebagai salah satu unsur penyelenggaraan pemerintahan Negara, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mengelola segala sumber daya yang dimiliki dan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan BPS Kabupaten Pidie melalui pembangunan sistem perencanaan dan penganggaran serta pengukuran kinerja yang terintegrasi dan menyeluruh. Penyelenggaraan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) meliputi
Perencanaan Kinerja,
Perjanjian Kinerja, Pengukuran
Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja, serta Reviu dan Evaluasi Kinerja. Sistem menciptakan menjaga
ini
merupakan
transparansi instansi terpeliharanya
suatu pemerintah
instrumen
untuk
sehingga
kepercayaan masyarakat
dapat kepada
pemerintah. Selain itu, sistem akuntabilitas juga dapat dijadikan media untuk menunjukkan capaian prestasi dari lembaga pemerintah. Pelaksanaan Renstra BPS periode 2015 – 2019. Renstra mengalami pengembangan yang disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan terutama terhadap indikator-indikator yang sejalan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) dan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Penyusunan
Indikator
Kinerja Utama
(IKU) juga
telah
mengalami perbaikan dalam rangka menyelaraskan sasaran strategis serta visi dan misi BPS tahun 2015 – 2019 terutama untuk lebih mendorong
terwujudnya
program
akuntabilitas kinerja BPS
Kabupaten Pidie.
2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pusat Statisik Kabupaten Pidie Tahun 2016 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada BPS Kabupaten Pidie atas penggunaan anggaran yang bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur serta sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi BPS Kabupaten Pidie untuk meningkatkan kinerjanya.
Keberhasilan atau
kegagalan
pelaksanaan misi yang dipaparkan akan digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja BPS Kabupaten Pidie pada tahun yang akan datang. 1.2
MAKSUD dan TUJUAN Maksud : a.
Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien;
b. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia; c.
Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik;
d. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak; e.
Meningkatkan
koordinasi,
integrasi,
dan
sinkronisasi
kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan
3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien. Tujuan : a.
Meningkatkan
ketersediaan
informasi
statistik
yang
berkualitas, lengkap, akurat, dan mutakhir pada skala daerah dan nasional bagi para pengguna data dan stakeholder. b. Mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan kegiatan statistik sektoral dan statistik khusus. c.
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang statistik yang tepat guna dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang statistik serta terselenggaranya good governance.
1.3
TUGAS, FUNGSI, dan SUSUNAN ORGANISASI BPS KABUPATEN PIDIE Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)
Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di daerah. BPS Provinsi adalah perwakilan BPS di daerah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPS, BPS Provinsi dipimpin oleh seorang Kepala, dan BPS Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang kepala. Tugas,
fungsi, dan
susunan
organisasi Badan Pusat Statistik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik, adalah sebagai berikut :
4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
a)
Tugas
BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. b)
Fungsi
Dalam
melaksanakan
tugas
tersebut,
BPS
Kabupaten
Pidie
menyelenggarakan fungsi : Penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten Pidie Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS Kabupaten Pidie Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
administrasi umum,
ketatausahaan, organisasi, dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga BPS Kabupaten Pidie. c)
Susunan Organisasi BPS Kabupaten Pidie
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja tersebut, sesuai Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah, telah ditentukan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie, yaitu : a.
Kepala Tugas : memimpin BPS Kabupaten Pidie dengan tugas dan fungsi BPS Kabupaten Pidie serta membina aparatur BPS Kabupaten Pidie agar berdaya guna dan berhasil guna.
5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
b.
Subbagian Tata Usaha Tugas : melakukan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam.
c.
Seksi Statistik Sosial Tugas : melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik sosial.
d.
Seksi Statistik Produksi Tugas : melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik produksi.
e.
Seksi Statistik Distribusi Tugas : melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik distribusi.
f.
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Tugas : melakukan pengumpulan, kompilasi data, pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor
g.
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Tugas
:
melakukan
pengintegrasian
pengolahan
data,
pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik. h.
Kelompok Jabatan Fungsional Tugas : melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
1.4
SUMBER DAYA MANUSIA BPS KABUPATEN PIDIE Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi
menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara itu, pengertian sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja, namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya fisiknya. Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang bekerja di kantor, kemampuan pikir tentunya harus ia gunakan untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus juga didukung dengan kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah ketika harus duduk selama lebih kurang 8 jam menghadap komputer. Hampir sama dengan Malayu Hasibuan, Veithzal Rivai mendefinisikan sumber daya manusia sebagai seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan. Meskipun kemampuan sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun kata-kata ‘siap’ dan ‘mau’ dari definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang digarisbawahi. Sebaik apapun kemampuan sumber 7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
daya manusia tidak akan mampu menghasilkan output maksimal jika kemampuannya tersebut tidak bersifat praktis atau dengan kata lain ‘tidak siap pakai’. Selain itu, kemampuan juga tidak akan berarti apaapa jika individu sebagai sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan tidak mau memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut. Masih menurut Veithzal Rivai, sumber daya manusia ia sebut sebagai salah satu unsur masukan (input) yang nantinya akan diubah menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebagai input, sumber daya manusia tidak dapat menjadi unsur tunggal, melainkan harus dikombinasikan pula bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, metode dan juga teknologi. Potensi sumber daya manusia berbeda-beda pada tiap individu. Untuk bisa mengembangkan potensi sumber daya manusia yang berbeda-beda tersebut, dibutuhkan suatu sistem manajemen unik yang dinamakan manajemen sumber daya manusia. Era globalisasi yang sarat dengan tantangan, persaingan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan. Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah SDM BPS Kabupaten Pidie mencapai 36 orang dengan Tabel sebagai berikut:
8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Jenis Kelamin
%
Jenis Jabatan
Pria
62
Struktural
16
S2
Wanita
38
Fungsional Tertentu
60
Fungsional Umum
24
%
Pendidikan %
Gol
%
5
IV
3
S1
36
III
64
D3
0
II
33
SMU Sederajat
59
Gambar 1.4.1- Tabel Profil pegawai BPS Kabupaten Pidie tahun 2016 1.5
POTENSI dan PERMASALAH BPS
Kabupaten
Pidie
telah
mengidentifikasi
sejumlah
permasalahan yang perlu diatasi dalam tahun 2016
baik itu
permasalahan internal maupun eksternal sehingga citra BPS sebagai pelopor data terpercaya untuk semua dapat terus meningkat. Ketidakmampuan
responden
dalam
memberikan
informasi yang akurat menyebabkan kualitas data yang dihasilkan BPS Kabupaten Pidie belum optimal. Di samping itu, target sampel yang
tidak
terpenuhi
terutama
disebabkan
keengganan
masyarakat menjadi responden, menyebabkan response rate yang rendah, khususnya terjadi pada pelaku ekonomi. Kebutuhan terhadap
jenis data dan informasi statistik
wilayah kecil (small area statistic) termasuk data mikro hingga saat ini belum dapat terpenuhi. Di samping itu, Undang-undang Nomor 16 Tahun
1997
tentang
Statistik
tidak
memperkenankan
BPS 9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
menyajikan
data individu, sehingga belum
sepenuhnya dapat
memenuhi harapan masyarakat. Peningkatan kebutuhan data yang diperlukan kementerian, lembaga, parlemen (DPRD), dan dunia usaha berdampak pada meningkatnya jumlah aktivitas survei sektoral dan adhoc yang diselenggarakan. Meningkatnya jumlah kegiatan statistik sektoral dan kegiatan survei yang bersifat ad hoc, yang seringkali berlangsung pada saat yang sama, tidak sebanding dengan ketersediaan SDM statistik yang profesional. Keterbatasan jumlah petugas enumerator di tingkat kabupaten dan kecamatan menyebabkan belum dapat terpenuhinya kebutuhan data yang diperlukan. Ketepatan waktu rilis (timeliness) yang masih belum optimal merupakan permasalahan lain yang teridentifikasi. Hal ini berkaitan erat dengan proses pengumpulan, pengolahan dan analisis hasil statistik yang kerap terkendala adanya tumpang tindih pelaksanaan survei baik dari sisi waktu maupun dari sisi cakupan. Koordinasi yang relatif masih lemah, karena komunikasi antara unit kerja baik di BPS Kabupaten Pidie maupun antara BPS Kabupaten Pidie dengan BPS Pusat belum terintegrasi secara baik, juga menjadi penyebab ketepatan waktu rilis yang belum optimal. BPS Kabupaten Pidie telah memiliki sistem dan infrastruktur TI yang memadai untuk mendukung operasional BPS Kabupaten Pidie. Namun masih ditemui adanya aplikasi sistem pengolahan data yang dikembangkan secara standalone (berdiri sendiri) oleh beberapa subject matter, sehingga sistem aplikasi yang digunakan untuk
10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
pengolahan data hasil kegiatan lapangan belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Faktor SDM sangat berpengaruh terhadap kualitas data BPS Kabupaten Pidie. Kelemahan pada aspek SDM BPS Kabupaten Pidie terutama disebabkan karena
belum optimalnya perencanaan
kebutuhan SDM yang didasarkan pada pemetaan kompetensi, serta sistem perencanaan karir, analisis jabatan, sistem mutasi, dan standar kompetensi yang belum sepenuhnya dapat diterapkan dalam rangka menunjang kegiatan dan pelaksanaan manajemen SDM. Permasalahan lain dalam pengelolaan SDM adalah belum terciptanya sinergi antara unit kerja yang bertanggung jawab terhadap proses-proses dalam manajemen sumber daya manusia.
1.6
SISTEMATIKA PERJANJIAN LAPORAN Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja BPS tahun 2016 disajikan dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan, pada bab ini disajikan latar belakang; maksud dan tujuan disusunnya laporan kinerja; tugas, fungsi, dan susunan organisasi BPS; sumber daya manusia di BPS; potensi dan permasalahan yang dihadapi BPS; serta sistematika perjanjian laporan.
Bab II.
Perencanaan Kinerja, pada bab ini berisi Rencana
Strategis (Renstra) BPS 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja (PK) BPS 2016. 11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Bab III. Akuntabilitas Kinerja, pada bab ini berisi Capaian Kinerja BPS 2016, Perkembangan Capaian Kinerja BPS terhadap target RPJMN 2015 – 2019, Prestasi tahun 2016, Kegiatan Prioritas BPS 2016, Upaya Efisiensi BPS 2016 dan Realisasi Anggaran tahun 2016.
Bab IV. Penutup, pada bab ini berisi tinjauan umum dan tindak lanjut perbaikan untuk tahun berikutnya.
BAB II PERENCANAAN KERJA 2.1
RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019 BPS KABUPATEN PIDIE Renstra BPS Kabupaten Pidie periode 2015 – 2019 disusun
dengan mengikuti arah kebijakan pembangunan nasional RPJMN 2015 – 2019 yang membutuhkan ketersediaan data statistik berkualitas, dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional. Produk dari BPS Kabupaten Pidie tersebut dihasilkan oleh suatu proses dengan akuntabilitas yang jelas. Dengan demikian, pengembangan Renstra BPS Kabupaten Pidie tahun 2015 - 2019 berfokus pada peningkatan kualitas dari bisnis inti (core business) BPS, yakni: 1.
Penyediaan data statistik berkualitas,
2.
Pelayanan prima hasil kegiatan statistik,
3.
Pembinaan dan koordinasi dalam kerangka Sistem Statistik Nasional.
12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Fokus tersebut dijabarkan ke dalam tujuan strategis BPS Kabupaten Pidie untuk periode 2015 – 2019, yakni: 1.
Peningkatan
kualitas
data
statistik
melalui
kerangka
penjaminan kualitas 2.
Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
3.
Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik
4.
Peningkatan birokrasi yang akuntabel
Inilah empat hal yang BPS Kabupaten Pidie rencanakan untuk dapat terwujud di tahun 2019. Dalam Renstra BPS Kabupaten Pidie 2015 – 2019, setiap tujuan strategis dikaitkan dengan sejumlah sasaran strategis, indikator kinerja sasaran strategis, arah kebijakan serta program dan kegiatan. Program dan kegiatan telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi, potensi, dan permasalahan terkini. Untuk memastikan agar seluruh program dan kegiatan masing-masing
menghasilkan
outcome dan output yang diharapkan, proses pemantauan dan evaluasi
terhadap
kinerja
organisasi yang dikaitkan dengan
pelaksanaan renstra ini harus berjalan secara berkelanjutan. Pemantauan dan evaluasi kinerja hasil pelaksanaan Renstra BPS Kabupaten
Pidie 2015
–
2019 harus
berlangsung
dengan
mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas kinerja. Keberhasilan pelaksanaan Program dan Kegiatan Renstra 2015-2019 membutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran BPS Kabupaten Pidie. Keinginan kuat untuk melakukan perubahan yang bersifat strategis di level BPS Kabupaten Pidie merupakan
13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
bentuk nyata dari komitmen yang tinggi tersebut. Seluruh insan statistik BPS Kabupaten Pidie menyadari bahwa mereka memiliki komitmen yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan, serta memiliki budaya untuk menghasilkan kinerja tinggi sebagaimana yang tercermin dalam nilai-nilai organisasi BPS, yakni profesional, berintegritas, dan amanah. Dengan modal ini, BPS Kabupaten Pidie optimis bahwa seluruh target kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Renstra BPS Kabupaten Pidie 2015-2019 ini dapat diraih dan akan memberikan dampak kepada kesuksesan seluruh program pemerintah dalam RPJMN ketiga periode 2015-2019. 2.2
PERJANJIAN KINERJA (PK) 2016 BPS KABUPATEN PIDIE Selama periode 2016 telah ditetapkan target yang harus
dipenuhi oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pidie yang menjadi ukuran keberhasilan dalam memenuhi tugas sebagai pemerintahan.
Berikut
pada
lembaga
tabel ditampilkan perjanjian kinerja
yang menjadi tanggung jawab Kepala BPS Kabupaten Pidie. Target yang dicanangkan menjadi tolok ukur Indikator Kinerja yang akan di evaluasi pada akhir tahun. 2.2.1. Perjanjian Kinerja BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
90
(1) 1. Peningkatan kualitas statistik
Persentase data yang dengan
konsumen
merasa
puas
kualitas data 14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
90
Persen
85
Persen
100
(1) statistik 1.1
Meningkatnya Persentase kepercayaan
yang
pengguna
dengan
konsumen
merasa
puas
kualitas data
terhadap kualitas statistik data BPS
Persentase
konsumen
yang selalu menjadikan data
dan
statistik
BPS
informasi sebagai
rujukan utama Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS Jumlah publikasi/laporan
yang
terbit tepat waktu
Publikasi
NA
Jumlah publikasi/laporan sensus yang terbit tepat waktu
1.2
Meningkatnya Persentase pemasukan kualitas hubungan dokumen
Publikasi
Persen
2
97
(response 15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
98
Persen
100
Persen
94
Persen
94
(1) dengan
sumber rate)
survei
dengan
data (Respondent pendekatan Engagement)
rumah
tangga
Persentase pemasukan dokumen rate)
survei
(response dengan
pendekatan usaha
Persentase pemasukan dokumen rate)
survei
(response dengan
pendekatan non rumah tangga non usaha
2. Peningkatan pelayanan hasil
Persentase
Kepuasan
prima Konsumen
terhadap
kegiatan pelayanan data BPS
statistik 2.1
Meningkatnya Persentase
Kepuasan
kualitas hubungan Konsumen
terhadap
dengan pengguna pelayanan data BPS data
(User 16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
(1) Engagement)
Jumlah
pengunjung
eksternal mengakses
yang data
informasi
dan
statistik
Pengunjung 5.500
melalui website BPS
Persentase yang
Konsumen
puas
terhadap
Persen
92
Persen
95
Poin
52
Persen
59
Persen
35
akses data BPS Persentase
pengguna
layanan yang merasa puas
terhadap
pemenuhan sarana dan prasarana BPS 3. Peningkatan
Hasil
penyelenggaraan/
Penilaian
SAKIP
oleh Inspektorat
pelaksanaan birokrasi
yang
akuntabel 3.1
Meningkatnya Persentase
pegawai
kualitas
yang menduduki jabatan
manajemen
fungsional tertentu
sumber
daya Persentase
pegawai
17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Poin
52
(1) manusia BPS
yang
berpendidikan
minimal Diploma IV atau Strata I 3.2
Meningkatnya Hasil pengawasan
Penilaian
SAKIP
dan oleh Inspektorat
akuntabilitas kinerja
aparatur
BPS
No.
Program
Anggaran (Rp.)
1.
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 3.754.153.000,Teknis Lainnya
2. 3.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS
1.129.700.000,-
Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik
2.661.114.000,-
JUMLAH
7.544.967.000,-
18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
CAPAIAN KINERJA BPS KABUPATEN PIDIE TAHUN 2016
1. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kepercayaan pengguna terhadap
kualitas data
BPS”, ditetapkan arah
kebijakan
“Peningkatan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan publikasi survei yang mencantumkan ukuran kualitas:
Diseminasi hasil kegiatan Sensus Pertanian 2013 untuk kurun waktu 2013- 2016,
Survei Penduduk Antar Sensus untuk kurun waktu 2015-2016,
Sensus Ekonomi 2016 untuk kurun waktu 2015-2018,
Sensus Penduduk 2010 untuk kurun waktu 2017-2019,
Pendataan Potensi Desa 2018.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengumpulan serta pengolahan data dan informasi statistik, c. Meningkatkan kualitas metodologi survei dan sensus sesuai standar internasional. 2. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan sumber data (respondent engagement)”, ditetapkan arah kebijakan ”Peningkatan response rate”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan komunikasi dengan penyedia data, b. Meningkatkan sosialisasi kegiatan BPS. 19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
3. Untuk mencapai sasaran “Memastikan pengendalian mutu yang ekonomis, efektif dan efisien”, ditetapkan ”Peningkatan
arah kebijakan
kualitas penyelenggaraan kegiatan statistik”,
dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pengembangan dan analisis statistik, b. Mempublikasikan quality gate pada masing-masing tahapan kegiatan statistik. 4. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engagement)”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kualitas dan kuantitas penyebaran data dan informasi statistik kepada masyarakat”,dengan strategi sebagai berikut : a. Meningkatkan diseminasi hasil kegiatan statistik, b. Meningkatkan customer relationship management, c. Meningkatkan sosialisasi kegiatan statistik. 5. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas diseminasi data dan informasi statistik”, ditetapkan arah kebijakan “Peningkatan kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi statistik BPS”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas website BPS Kabupaten Pidie dan atau PST didukung oleh TIK dan infrastruktur yang memadai, b. Mengoptimalkan
sistem
informasi
statistik
dalam
mendukung kualitas diseminasi data informasi statistik. 6. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana
BPS”, ditetapkan arah
kebijakan
“Peningkatan
kemudahan dan kecepatan akses terhadap data dan informasi 20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
statistik BPS” dan “Pemenuhan sarana dan prasarana BPS secara akuntabel dalam mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan
efektivitas
pemenuhan
sarana
dan
prasarana BPS Kabupaten Pidie yang mendukung pelayanan prima hasil kegiatan statistik dan dukungan operasional kegiatan statistik, b. Meningkatkan tingkat utilisasi penggunaan sarana dan prasarana BPS dalam rangka meningkatkan pelayanan prima hasil kegiatan statistik. 7.
Untuk mencapai sasaran“Meningkatnya kualitas koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN”, ditetapkan arah
kebijakan
“Penciptaan iklim yang kondusif untuk
koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan SSN” dan “Penguatan
fungsi
yang
menangani
penyebarluasan
informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait dan kegiatan statistik”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan metadata kepada BPS Kabupaten Pidie, b. Mengoptimalkan pembinaan penyelenggaraan statistik di K/L maupun swasta, c. Mengoptimalkan penyebarluasan informasi, advokasi dan sosialisasi berbagai regulasi terkait, d. Mengoptimalkan penyebaran informasi tentang kegiatan statistik BPS.
21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
8. Untuk
mencapai
sasaran
“Meningkatnya
kualitas
pembinaan dalam penyelenggaraan SSN”, ditetapkan arah kebijakan “Penciptaan iklim yang kondusif untuk pembinaan dalam penyelenggaraan SSN”, dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan kemudahan akses bagi K/L maupun swasta dalam memberikan metadata kepada BPS Kabupaten Pidie, b. Mengoptimalkan pembinaan untuk pemberdayaan insan statistik di K/L maupun swasta. 9. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya kualitas manajemen sumber
daya
manusia
BPS”,
ditetapkan
arah
kebijakan
“Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja” dan “Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan
Sistem Manajemen
SDM aparatur,
pengawasan, akuntabilitas kinerja”, dengan strategi sebagai berikut: a. Mengoptimalkan
pembangunan
keseluruhan
sistem
Manajemen SDM aparatur yang terintegrasi dan komprehensif, b. Mengoptimalkan
pengembangan
kompetensi
SDM
aparatur, termasuk meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang teknis statistik dan TI, c. Mengoptimalkan penyiapan kebutuhan insan statistik yang baru. 10. Untuk mencapai sasaran “Meningkatnya tata kelola penggunaan anggaran
dan
pelaksanaan
kegiatan”,
ditetapkan
arah
kebijakan “Penguatan fungsi yang terkait dengan Sistem 22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja” dan “Penyelarasan kegiatan yang terkait dengan reformasi birokrasi BPS khususnya yang terkait dengan Sistem Manajemen SDM aparatur, pengawasan, akuntabilitas kinerja”,dengan strategi sebagai berikut: a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dan pelaksanaan kegiatan. Adapun rekapitulasi arah kebijakan dan strategi BPS Kabupaten Pidie untuk mencapai sasaran-sasaran strategis BPS 2015-2019 dapat dilihat pada tabel 3.1.1 (Tabel lampiran renstra). 3.2
PERKEMBANGAN CAPAIAN KINERJA BPS KABUPATEN PIDIE 2016 Akuntabilitas
kinerja
Kabupaten Pidie merupakan Pidie
Badan
Pusat
perwujudan kewajiban
untuk mempertanggung jawabkan
Statistik (BPS) BPS Kabupaten
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan BPS Kabupaten Pidie dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis akuntabilitas kinerja berisi tentang capaian kinerja tahun 2016 dengan target dan indikator yang digunakan berdasarkan Penetapan Kinerja BPS Kabupaten Pidie
Tahun 2016.
pencapaian
dan
menyajikan
tujuan
permasalahan
Selain
sasaran yang
menyajikan
strategis, laporan
dihadapi
dalam
tingkat ini
juga
pelaksanaan
kegiatan. Secara umum kinerja BPS Kabupaten Pidie tahun 2016 cukup berhasil, dengan rata-rata pencapaian tujuan sebesar 89,91 persen. Pencapaian tersebut diukur terhadap indikator tujuan stategis
BPS
23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Kabupaten Pidie yang merupakan keadaan atau kondisi yang ingin dicapai. Visi BPS Kabupaten Pidie sebagai Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua sudah menjadi komitmen seluruh jajaran BPS Kabupaten Pidie. Sejauh ini kepercayaan pemangku kepentingan terus meningkat, kondisi ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung yang datang langsung ke BPS Kabupaten Pidie atau melalui media komunikasi dan akses internet. Demikian pula hasil survei mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan data di BPS Kabupaten Pidie juga menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. BPS Kabupaten Pidie sebagai penyedia data dan informasi statistik, memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai koordinator kegiatan statistik seperti yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. Selain itu, BPS Kabupaten Pidie juga berkoordinasi
dan bekerjasama dalam menyelenggarakan kegiatan
statistik dengan instansi pemerintah, lembaga penelitian atau masyarakat baik ditingkat pusat maupun di daerah.
Gambar 3.2.1- Tampilan Website BPS Kabupaten Pidie 24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
BPS Kabupaten Pidie dalam menghasilkan dan menyajikan data statistik senantiasa berusaha untuk memperhatikan kepuasan konsumen, khususnya terhadap produk yang dihasilkannya. Untuk itu, BPS Kabupaten Pidie merasa perlu melaksanakan Survei Kebutuhan Data (SKD) yang digunakan sebagai bahan evaluasi guna mengetahui kebutuhan terhadap data statistik, baik yang tersedia di BPS Kabupaten Pidie maupun yang tidak dan juga sebagai pendukung untuk peningkatan kualitas data dan informasi statistik. Kegiatan SKD dilaksanakan mulai tahun 2016 di BPS Kabupaten Pidie. Pencacahan SKD diperuntukkan bagi pengguna data BPS pada periode pencacahan.
Hasil dari kegiatan SKD digunakan untuk
menghitung Indeks Kepuasan Konsumen (IKK) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). IKM dihitung sebagai kewajiban BPS Kabupaten Pidie berdasarkan
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan
harus
memperhatikan
dilaksanakan
kebutuhan
dan
secara
konsisten
dengan
harapan
masyarakat,
sehingga
pelayanan pemerintah kepada masyarakat
dapat
selalu
diberikan
secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana
dan
mudah
dilaksanakan serta tidak diskriminatif. IKK dan IKM pada tahun 2016 ini dihitung sebagai kelanjutan dari penghitungan tahun sebelumnya, sehingga
data
yang disajikan dapat dibandingkan dengan data
sebelumnya. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh BPS Kabupaten Pidie perlu dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan agar dapat melaksanakan tugas dan perannya dalam peningkatan kualitas
25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
penyelenggaran statistik (Undang – Undang No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan Publik). Penyelenggaraan evaluasi pelayanan BPS Kabupaten Pidie oleh masyarakat pengguna merupakan salah satu upaya melibatkan partisipasi publik dalam peningkatan kualitas pelayanan. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang ada di BPS Kabupaten Pidie dirasa sangat penting sebagai upaya peningkatan kualitas pelayananan kepada masyarakat yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan. 3.3
CAPAIAN KINERJA BPS KABUPATEN PIDIE TERHADAP TARGET
RENSTRA 2015-2019 Keinginan para pengguna data baik pemerintah, swasta maupun masyarakat terhadap data berkualitas, mengisyaratkan bahwa BPS Kabupaten Pidie kedepan harus mampu menyajikan data dan informasi statistik yang dapat dipercaya, relevan dan tepat walau melalui proses kerja yang sistematis tanpa ada distorsi, melalui penataan organisasi tata laksana penyediaan data dan informasi, yang didukung SDM profesional, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang modern. Perubahan ke arah tersebut sudah barang tentu menuntut perubahan budaya kerja dan pola berpikir dari seluruh jajaran BPS baik para pimpinan sampai pada staf yang paling bawah. Untuk meningkatkan tata laksana penyediaan data dan informasi, dibutuhkan upaya yang luar biasa agar bisa mencapai kinerja yang optimal. Peningkatan tersebut bukan berarti bahwa perubahan dan reformasi hanya difokuskan pada perbaikan teknik statistik semata, namun perbaikan proses manajemen untuk menghasilkan data tersebut juga harus menjadi perhatian. 26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Selama tahun 2016, langkah-langkah perbaikan terhadap tata laksana penyediaan data yang telah dilakukan antara lain :
Perubahan UU No. 16 Tahun 1997 sudah disosialisasikan
Peningkaan kualitas data didasarkan kepada suatu ukuran indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui penyusunan prosedur dan standar kerja
Penyusunan sistem perencanaan karir pegawai yang meliputi sistem rotasi dan mutasi, manajemen kinerja, dan pembinaan SDM
Pengembangan SDM tidak hanya pada kemampuan teknis semata, tetapi juga harus mempertimbangkan kemampuan manajemen dan organisasi serta attitude pegawai (soft and skill)
Perubahan budaya kerja (corporate culture) dan pola pokir (mind set)
Penyusunan sistem IT architecture, IT governance dan data warehouse Kualitas publikasi berkembang sesuai dengan kebutuhan para
pengguna data, namun tetap menampilkan publikasi-publikasi yang mempunyai karakter sebagai pelopor penyedia data statistik terpercaya untuk semua dengan mengusung product image BPS bahwa data mencerdaskan bangsa. Data
statistik
berkualitas yang dihasilkan BPS dimulai melalui
penataan manajemen dan kepemimpinan yang baik, serta mengkaji kembali kekuatan UU 16 Tahun 1997, tentang Statistik, dan berbagai peraturan-peraturan
yang berhubungan
dengan
penyelenggaraan
27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
statistik. Langkah-langkah perbaikan terhadap kualitas data yang telah dilakukan antara lain : a.
Telah dibuat kerangka kerja (framework) untuk melihat ketidak konsistenan data dari berbagai sumber
b.
Melakukan pengendalian kualitas (quality control) dalam setiap
tahap
kegiatan statistik dan diupayakan untuk
mencantumkan standard error dalam setiap hasil survei BPS. c.
Mengembangkan
dan
memperbaharui
klasifikasi
buku
(standard classification) di bidang ekonomi dan sosial untuk diterapkan dan dipatuhi oleh unit kerja di lingkungan BPS dalam mengembangkan statistiknya. d.
Sesuai dengan UU 16 tahun 1997, tentang Statistik, maka perlu
ditingkatkan intensitas koordinasi dan pembinaan
statistik dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif. Selain itu, dilakukan pula berbagai perbaikan pada peningkatan SDM dan kelembagaan :
Melakukan assessment test untuk memperoleh pegawai yang kompeten di bidangnya
Mengkaji kembali tipologi organisasi untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas sumber daya yang dimiliki BPS Kabupaten Pidie
Meningkatkan pelayanan prima yang berorientasi pada segmentasi pengguna data
Membangun nilai-nilai organisasi, seperti integritas, pelayanan, profesional, relevan dan terpercaya. 28 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
3.4
KEGIATAN PRIORITAS BPS KABUPATEN PIDIE 2016 Berdasarkan hasil pemetaan tujuan, sasaran strategis, arah
kebijakan
dan
strategi
BPS
Kabupaten
Pidie,
maka
dapat
diinventarisasi kebutuhan program dan kegiatan untuk mewujudkan sasaran strategis 2015 – 2019, yaitu sebagai berikut. 1.
Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (PPIS), dengan kegiatan: a. Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik BPS Kabupaten Pidie, b. Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, c. Pelayanan dan Pengembangan
Diseminasi Informasi
Statistik, d. Pengembangan Sistem Informasi Statistik, e. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, f. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Kesejahteraan Rakyat, g. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Ketahanan Sosial, h. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, i.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan,
j.
Penyediaan
dan
Pengembangan
Statistik
Industri,
Pertambangan dan Penggalian, Energi, dan Konstruksi, k. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Distribusi, l.
Penyediaan dan Pengembangan Statistik Harga, 29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
m. Penyediaan dan
Pengembangan
Statistik
Keuangan,
Teknologi Informasi, dan Pariwisata, n. Penyediaan dan Pengembangan Statistik Neraca Produksi, o. Penyediaan
dan
Pengembangan
Statistik
Neraca
Pengeluaran, p. Pengembangan dan Analisis Statistik. 2.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL), dengan kegiatan: a. Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPS. 3.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA), dengan kegiatan: a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS serta Operasional Perkantoran Lainnya, b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPS.
3.5
UPAYA EFISIENSI DI BPS KABUPATEN PIDIE
Kasubbag Tata Usaha Dalam rangka usaha mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan dari BPS, maka BPS Kabupaten Pidie secara bersama-sama memperbaiki administrasi Barang Milik Negara (BMN) dan mengelola Sistem Informasi Manajemen dan Akutansi Keuangan BMN atau SIMAK BMN secara profesional.
30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Langkah awal yang mudah dan dapat segera dilakukan antara lain membenahi inventaris barang di setiap ruangan, serta segera menatausahakan pengadaan BMN. Disamping itu buku-buku publikasi yang berada diperpustakaan yang merupakan aset BPS mulai dikelola dengan baik sebagai BMN. Seksi Statistik Sosial Data pokok yang dihasilkan dari sensus/survei di Seksi Statistik Sosial umumnya adalah data kependudukan, ketenagakerjaan, sosial, kesejahteraan dan kemiskinan. Data kependudukan dihasilkan dari angka proyeksi penduduk yang disesuaikan dengan laporan dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan serta Laporan perkembangan jumlah penduduk per-desa yang terdapat di masing-masing Kecamatan. Untuk data ketenagakerjaan didapatkan dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan pendataan Survei Upah dan Survei Struktur Upah Data. Dan untuk data sosial, kesejahteraan dan kemiskinan salah satunya didapatkan dari pendataan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Pada Tahun 2016 dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional selain modul konsumsi juga ditambah dengan modul sosial budaya dan pendidikan (MSBP) sehingga diharapkan data yang dihasilkan dari susenas dapat lebih mencerminkan tentang tingkat sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Selain kegiatan diatas, di Seksi Statistik Sosial juga terdapat survei khusus mengenai pendapat publik mengenai pengetahuan 31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
korupsi yaitu dengan pelaksanaan Survei Perilaku Anti Korupsi yang bekerjasama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Seksi Statistik Produksi Data utama yang dihasilkan dari kegiatan seksi statistik produksi antara lain angka produksi padi dan palawija untuk menghitung angka ramalan produksi, indeks produksi industri besar dan sedang, produksi ikan dari tempat pelelangan ikan, Survei Perkebunan, Survei Captive Power, Survei Perusahaan Konstruksi dan sebagainya. Beberapa Survei yang dilakukan Seksi Statistik Produksi sangat tergantung kepada instansi/dinas dan perusahaan terkait sehingga komunikasi menjadi faktor penting. Untuk itu perlu dijalin hubungan yang intensif dan kondusif dengan instansi/dinas dan perusahaan terkait di provinsi dan Kabupaten/kota. Seksi Statistik Distribusi Produk utama kegiatan seksi statistik distribusi dan jasa antara lain indeks harga konsumen , indeks harga perdagangan besar, survei harga produsen, indeks kemahalan konstruksi, kunjungan wisatawan asing, dan sebagainya. Pada tahun 2016 pengiriman data, kuesioner, serta entri data sudah lancar dan tidak pernah terjadi keterlambatan lagi sehingga data statistik distribusi setiap bulannya tanpa time-lag. Meskipun
demikian
pemantauan
dan
kepedulian
terhadap
pengumpulan dan pengiriman dokumen masih perlu dipertahankan untuk tahun berikutnya.
32 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Pada tahun 2016 adalah puncak pelaksanaan aktivitas Sensus Ekonomi (SE) 2016. Ukuran keberhasilan aktivitas ini pada tahun 2016 sebagaimana yang dilaporkan kepada KSP adalah tersedianya angka sementara perkiraan populasi usaha ekonomi non pertanian menurut skala usaha dan sektor ekonomi. Aktivitas ini masuk dalam program PPIS pada kegiatan penyediaan dan pengembangan Statistik Distribusi. Aktivitas SE 2016 dilaksanakan melalui lima sub aktivitas dengan penjelasan sebagai berikut: - Publisitas SE 2016 Berbagai cara digunakan untuk mengampanyekan SE 2016. Hal ini dilakukan agar masyarakat luas dapat mengetahui urgensi ketersediaan data dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan keadaan terkini sehingga tumbuh kesadaran untuk berpartisipasi aktif dan mendukung kelancaran pelaksanaannya.
Dan data yang
dihasilakan bermanfaat bagi para pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang dilakukan sihingga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan penjelasan secara rinci tentang kegiatan SE 2016 serta pemanfaatan statistik ekonomi yang dihasilkan bagi semua kalangan, baik para pelaku ekonomi, pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas. Output aktivitas ini adalah Laporan publisitas SE 2016.
33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
-
Listing Usaha/Perusahaan Aktivitas SE 2016 dimulai dengan tahapan perencanaan dan
persiapan pada tahun 2014, dilanjutkan pada tahun 2015 diantaranya kegiatan gladi bersih listing SE 2016 dan uji coba pendataan UMK/UMB SE 2016. Tahun 2016 adalah puncak dari SE 2016 yaitu pendataan lengkap/listing usaha/perusahaan SE 2016. Aktivitas ini berupa pendaftaran bangunan dan usaha/perusahaan yang berada di dalam bangunan tersebut. Jika keberadaan suatu unit usaha/perusahaan telah diidentifikasi, maka kegiatan ini akan dilanjutkan dengan melakukan pendataan karakteristik usaha dan informasi lainnya. Output dari aktivitas ini adalah diperolehnya jumlah perusahaan/usaha skala mitro, kecil menengah dan besar juga laporan kegiatan Listing SE 2016. -
Penjaminan Kualitas SE 2016 Pelaksanaan
SE
2016
diharapkan
tidak
hanya
dapat
menghasilkan data/informasi mengenai potensi dan sebaran kegiatan ekonomi di Indonesia, tapi data/informasi tersebut juga harus di jamin kualitasnya oleh BPS sehingga lebih bermamfaat dan berhasil guna bagi para pengguna data. Pada tahun 2016, penjaminan kualitas akan diterapkan
pada
tahapan
pengumpulan data
(collecting)
dan
pengolahan (processing) di BPS kabupaten Pidie. Maksud dan tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian antara prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dengan realisasi pelaksanaan SE 2016-L pada keseluruhan tahapan kegiatan; mengukur tingkat kualitas pelaksanaan SE 2016-L berdasarkan Dimensi Penjaminan Kualitas BPS (BPS- Quality Assurance); dan sebagai early 34 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
warning bagi Pimpinan BPS dan Subject Matter bila terjadi indikasi pelanggaran SOP, atau kesalahan cakupan atau isian, untuk segera ditindaklanjuti. Dikarenakan adanya penghematan anggaran sehingga kegiatan ini hanya sampai pada pelatihan petugas MK saja. Output aktivitas ini adalah Buku Laporan Pelaksanaan Penjaminan Kualitas SE 2016. -
Post Enumeration Survey (PES) SE 2016 Pengumpulan data melalui sensus tidak terlepas dari
nonsampling error. Kesalahan ini merupakan sumber bias yang disebabkan oleh kesalahan petugas maupun respoden. Kesalahan petugas berupa salah cakup (Coverage error, baik under coverage maupun over coverage), dan kesalahan isian (content error). Kesalahan yang berasal dari responden berupa salah jawab, yang merupakan content error. PES SE 2016 dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketelitian pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016. Dikarenakan adanya penghematan anggaran aktivitas ini hanya sampai penyiapan draf kuesioner dan buku pedoman saja. Pemotongan ini menyebabkan indikator kedua yang mewakili keberhasilan aktivitas SE 2016 tidak dapat diukur. Output aktivitas ini adalah Laporan PES SE 2016. Seksi Neraca wilayah dan analisis Hasil kegiatan seksi neraca wilayah dan analisis statistik antara lain, survey khusus sektoral (tahunan), survey khusus konsumsi rumah tangga (triwulanan), survey khusus lembaga non profit melayani rumah 35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
tangga (triwulanan) serta pertumbuhan ekonomi dan PDRB. Tahun dasar PDB/PDRB akan diubah dari tahun 2014 menjadi 2015. Sedikitnya ada 4 alasan yang mendasari: (i) sudah terjadi perubahan struktur ekonomi dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2011; (ii) perekonomian 2015 dianggap stabil; (iii) tersedia data hasil SP2010 dan data dasar lainnya; dan (iv) mengikuti standar internasional yang tertuang dalam System of National Account 2008. Bila lembaga survei mengedepankan penghitungan cepat (Quick Count) dengan keakuratan yang cukup baik, maka BPS perlu berbangga bahwa dalam Undang-undang No. 16 Tahun 1997 mengenai statistik,
bahwa
BPS
adalah
satu-satunya
instansi
yang
menyelenggarakan statistik dasar. Produk lain yang menonjol adalah publikasi Daerah Dalam Angka (DDA) dari level provinsi hingga kabupaten/kota. Bahkan BPS juga telah mewajibkan penyusunan Kecamatan Dalam Angka (KDA) untuk level kecamatan. Daerah Dalam Angka merupakan publikasi yang cukup prestius karena melibatkan data-data dari stakeholder terkait. Meski disusun oleh BPS, Daerah Dalam Angka berisi sekitar 80 persen dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ketersediaan data tergantung dari SKPD tersebut hingga masing-masing daerah memiliki keberagaman data sesuai potensi wilayahnya. Meski hampir keseluruhan data dalam DDA menampilkan data SKPD, tidak berarti bahwa proses pengumpulan data mudah dan cepat. Justru ketepatan waktu sering menjadi masalah. Belum lagi konsistensi dan kelengkapan data yang menyebabkan waktu yang lebih lama untuk menelaah dan cross chek data. 36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Meski sumber data dalam DDA sebagian besar berasal dari non BPS, bukan berarti BPS hanya sekedar menyusunnya tanpa konfirmasi seperti uji validasi untuk keakuratan dan konsistensi data. Setiap pengguna
yang
memanfaatkan
data-data
dalam
DDA
tetap
menganggap bahwa DDA adalah milik BPS sekalipun mencantumkan sumber data. BPS harus selalu serba tahu untuk setiap data-data yang tercantum dalam publikasi DDA meliputi ketidakwajaran data, series data yang kurang lengkap maupun data yang tidak konsisten bila dijejerkan DDA selama beberapa tahun. Ironisnya sebagian besar SKPD yang mencantumkan datanya kurang memahami pentingnya syaratsyarat suatu data dikatakan valid berdasarkan kaidah statistik. Permasalahan yang sering dialami oleh petugas BPS pada saat pengumpulan hingga penyusunan data untuk publikasi DDA, termasuk KDA mencakup petugas, misalnya kabid atau staf yang menangani data di instansi SKPD tersebut berganti-ganti hingga menyebabkan data kurang lengkap bahkan tidak tersedia sama sekali dikarenakan petugas sebelumnya tidak memberikan data untuk diarsipkan setelah pindah antar instansi atau dimutasi. Permasalahan lain yang cukup riskan bahwa data yang diberikan ke BPS berbeda antara instansi provinsi, kabupaten/kota maupun level kecamatan. Bahkan ada sebagian besar data SKPD yang berbeda bila disandingkan dengan data departemen/kementrian yang terkait dengan lingkup SKPD tersebut. Bila terjadi perbedaan data pada setiap level wilayah adminstratif dalam lingkup SKPD bersangkutan, lantas bagaimana BPS menyikapinya? DDA adalah publikasi yang paling diminati oleh user karena berisi berbagai data. Adanya publikasi ini 37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya data dalam pemanfaatan data lebih luas terutama dalam penentuan kebijakan oleh decision maker. Bila SKPD terkait kurang kesadaran akan data yang mereka kumpulkan serta pemanfaatannya maka DDA hanya sekedar buku tanpa makna dan manfaat. BPS perlu membangun sinergi yang koheren dan kontinu dengan SKPD terkait. Sinergi tidak hanya sebatas koordinasi mengenai data melainkan sharing ilmu statistik yang berkaitan dengan data mereka, terutama pemahaman akan manfaat data dalam segala aspek pembangunan. Dengan adanya koordinasi intensif antara BPS dan SKPD terkait secara berkesinambungan dapat dimulai dari pembenahan pada publikasi DDA. Pembenahan tidak hanya dari aspek non teknis, namun terutama dari sisi teknis karena keakuratan data dalam publikasi akan membawa citra positif bagi kedua pihak sehingga ke depannya pemanfaatan data dan statistik lebih meluas. BPS Kabupaten Pidie dan Bappeda serta instansi terkait lainnya mengikuti kegiatan sosialisasi Penyusunan Statistik Daerah dan Daerah Dalam Angka Pidie Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Hampir semua dokumen yang berkaitan dengan rujukan statistik dan penyempurnaan format yang berkaitan dengan rujukan statistik diolah oleh Seksi IPDS, seperti pengolahan dokumen Survei Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dll. Sehingga dalam pelaksanaanya sangat berkaitan dengan kelancaran Survei itu sendiri. Selain itu, Seksi IPDS juga ditugasi untuk mengelola 38 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Pelayanan Statistik Terpadu (PST) dan website resmi BPS Kabupaten Pidie, guna mewujudkan pelayanan prima terhadap pengguna data. 3.6
REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 Realisasi
sampai
penyerapan
anggaran
BPS Kabupaten Pidie
dengan Desember 2016 mencapai 94,68 persen atau sebesar
Rp. 6.933.223.669,-
dari total
pagu anggaran sebesar Rp.
7.323.043.000,-. Tabel 3.7.1. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie (dalam rupiah) Kewenangan
Pagu 2016
Realisasi 2016
BPS Kabupaten Pidie 7.323.043.000 6.933.223.669
Penyerapan Anggaran 94,68 %
Grafik 3.7.1- Daya Serap Anggaran BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
2016 2016
2 0 1 6
39 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
a.
Akuntabilitas Keuangan Menurut Program Penyerapan anggaran BPS Kabupaten Pidie untuk Program
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPS (DMPTTL) adalah sebesar Rp. 3.622.598.644,- atau 98,67% dari total pagu anggaran Program DMPTTL Rp. 3.671.322.000-; untuk Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPS (PSPA) adalah sebesar Rp.725.150.000,- atau 99,95% dari total pagu anggaran Program
PSPA
Penyediaan sebesar
Rp.
725.505.000,-;
dan Pelayanan
Rp.2.585.475.025,-
Informasi
dan
untuk
Statistik
Program
(PPIS)
adalah
atau 88,36% dari total pagu anggaran
Program PPIS Rp.2.926.216.000,Tabel 3.7.2. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie Dirinci Menurut Program (dalam rupiah)
Program
Pagu 2016
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis 3.671.322.000 Lainnya BPS
Realisasi 2016
Penyera pan Anggaran
3.622.598.644
98,67%
725.150.000
99,95%
2.585.475.025
88,36%
Total BPS Kabupaten Pidie 7,323.043.000 6.933.223.669
94,68%
Program Peningkatan Sarana dan 725.505.000 Prasarana Aparatur BPS (PSPA) Program Penyediaan dan Pelayanan 2.926.216.000 Informasi Statistik (PPIS)
40 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
b. Akuntabilitas Keuangan Menurut Jenis Belanja Apabila
ditinjau
berdasarkan
jenis
belanja,
dapat
terlihat bahwa penyerapan anggaran BPS Kabupaten Pidie untuk belanja pegawai (51) adalah sebesar Rp. 3.622.598.644,- atau 98.67% dari total pagu anggaran belanja pegawai (51) sebesar 3.671.322.000,-;
untuk
belanja
barang
(52)
adalah
Rp.
sebesar
Rp.2.585.475.025,- atau 88.36% dari total pagu anggaran belanja barang (52) sebesar Rp.2.926.216.000,-; dan untuk belanja modal (53)
adalah
sebesar
Rp. 725.150.000,- atau 99.95% dari total
pagu anggaran belanja modal sebesar Rp. 725.505.000,Tabel 3.7.3. Penyerapan Anggaran BPS Kabupaten Pidie Dirinci Menurut Jenis Belanja (dalam rupiah)
Anggaran 2016
Penyera Realisasi 2016 pan Anggaran
Belanja Pegawai
3.671.322.000
3.622.598.644
98,67%
Belanja Barang
2.926.216.000
2.585.475.025
88,36%
Belanja Modal
725.505.000
725.150.000
99,95%
7.323.043.000
6.933.223.669
94,68%
Jenis Belanja
Total BPS Kabupaten Pidie
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini: Selama
Periode yang berakhir 31 Desember 2016 telah dilakukan
4 (empat) kali revisi Revisi DIPA, dengan rincian sebagai berikut: 41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
a.
DIPA AWAL
Pagu DIPA awal sejumlah Rp.7.544.967.000,-. Pagu per program adalah sebagai berikut : b.
DMPT2L = Rp.3.754.153.000,PSPA = Rp. 1.129.700.000,PPIS = Rp.2.661.114.000,DIPA REVISI I
Pagu DIPA Revisi I berubah/bergeser akun akan tetapi pagu Rp.7.544.967.000,-. Revisi DIPA ini ditetapkan pada tanggal 14 Juni 2016. Pagu per program masing-masing :
DMPT2L = Rp.3.754.153.000,PSPA = Rp. 1.129.700.000,PPIS = Rp.2.661.114.000,-
Adanya pengantian maka pada program PPIS disebabkan adanya penghematan anggaran tahun 2016. c.
DIPA REVISI II
Pagu DIPA Revisi II berkurang sebanyak Rp.621.150.000,- sehingga pagunya menjadi Rp. Rp.6.923.817.000,-. Revisi ini ditetapkan pada tanggal 27 Juli 2016. Pagu per programnya sebagai berikut :
DMPT2L = Rp.3.703.774.000,PSPA = Rp. 725.505.000,PPIS = Rp.2.494.538.000,-
d.
DIPA REVISI III
Pagu DIPA Revisi III terjadi pergeseran Akun 524 pagunya tetap menjadi Rp. Rp.6.923.817.000,-. Revisi ini 42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
ditetapkan pada tanggal 20 September 2016. Pagu per programnya sebagai berikut
DMPT2L = Rp.3.703.774.000,PSPA = Rp. 725.505.000,PPIS = Rp.2.494.538.000,-
e.
DIPA REVISI IV
Pagu
DIPA
Revisi
IV
terjadi
penambahan
pagu
399.226.000 menjadi Rp. Rp.7.32.043.000,-. Revisi ini ditetapkan pada tanggal 25 November 2016. Pagu per programnya sebagai berikut
DMPT2L = Rp.4.103.000.000,PSPA = Rp. 725.505.000,PPIS = Rp.2.494.538.000,-
43 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
BAB IV PENUTUP
4.1
TINJAUAN UMUM Pelaksanaan tugas dan
menunjukkan keberhasilan. memuaskan yaitu diseminasi pencapaian
pada
data
fungsi BPS Kabupaten Pidie
Pencapaian
Peningkatan
dan informasi,
sasaran yang
efektivitas
sedangkan
dan yang
sangat efisiensi terendah
sasaran Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas
kinerja aparatur BPS. Kegiatan statistik
yang dilaksanakan BPS Kabupaten Pidie
harus mampu memenuhi standar manajemen mutu. Standarisasi tersebut dimaksudkan agar dapat diketahui alur proses kegiatan dalam penyusunan data dan informasi statistik secara jelas dan transparan. Dengan semangat reformasi di bidang statistik, maka pelayanan dan pengembangan informasi statistik tidak hanya menghasilkan keragaman data tetapi juga harus mengutamakan kualitas
data. Implementasi kerangka penjaminan kualitas (quality
assurance framework) menjadikan
BPS
Kabupaten Pidie lebih
kredibel dan akuntabel ditingkat nasional, regional.
44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
4.2
TINDAK LANJUT Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja BPS Kabupaten Pidie guna peningkatan kinerja dimasa mendatang , antara lain: 1) Ketersediaan data dan informasi mutakhir dan tepat waktu
statistik yang akurat,
Keberhasilan pembangunan sangat tergantung tersedianya data dan informasi statistik yang akurat, mutakhir dan tepat waktu. Data yang berkualitas tersebut selain bermanfaat untuk perencanaan, juga
diperlukan
untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan
suatu program dan kegiatan. 2)
Sajian data yang sederhana dan mudah dipahami
Data statistik tidak hanya diperlukan oleh pemerintah namun juga digunakan oleh swasta keperluan
yang
dan
masyarakat
luas
untuk
berbagai
beragam. Sehubungan dengan penggunaan yang
luas tersebut, maka sajian data dan informasi yang dihasilkan BPS Kabupaten Pidie harus mudah dipahami. 3)
Data yang beragam dan rinci
Perkembangan ekonomi dan sosial budaya membutuhkan data statistik yang lengkap baik untuk memenuhi keperluan pemerintah, dunia
usaha
maupun masyarakat
pada
umumnya.
Tuntutan
tersebut sangat wajar dan menjadi tantangan dan peluang BPS
45 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Kabupaten Pidie untuk
menyediakan
data
untuk kepentingan
seluruh komponen bangsa. 4)
Data berskala regional, mikro dan spesifik
Peran serta swasta dalam pembangunan semangkin meningkat disamping kebijakan otonomi daerah, kondisi tersebut memerlukan data berskala mikro pada tingkat wilayah kecil (small area statistics) dan bersifat spesifik. Ketersediaan data yang dibutuhkan lembaga swasta dan
pemerintah
daerah merupakan tantangan untuk
menghasilkan data dan informasi yang relevan. 5)
Pembenahan catatan administrasi
Pemanfaatan data sekunder yang bersumber dari catatan administrasi perlu dioptimalkan hingga dapat menjadi informasi dalam bentuk official statistik yang penting. baik usaha
pada
Pembenahan
pemerintah maupun lembaga
merupakan
tantangan
untuk
catatan
administrasi
swasta
dan
dunia
dapat diwujudkan agar
hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. 6)
Percepatan tenggang waktu penyajian
Besaran sampel dan banyaknya dokumen yang diolah merupakan salah
satu masalah yang dihadapi dalam setiap kegiatan statistik.
Dengan demikian, percepatan tenggang waktu penyajian (timeliness) merupakan tantangan yang perlu dipecahkan.
46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
7)
Sistem informasi statistik yang andal
Kesenjangan informasi statistik antara pusat dan daerah saat ini masih sangat terasa, sehubungan dengan adanya kesenjangan ini perlu disusun sistem informasi statistik yang andal. Penataan jaringan informasi statistik yang dikembangkan keseluruh
daerah
dalam
hendaknya
menjangkau
rangka penyebarluasan informasi
statistik. Lampiran 1. Peta Administrasi
47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 2. Bagan Susunan Organisasi
Kepala BPS
Syarbeni, M.SiKasubbag Tata Usaha
Syarwani, SE Kasi Stat.Sosial
Kas iStat.Produksi
Rika Elsa Manora.S.ST
Effendy,S.Si
KasiStat.Distribusi
Kasi Stat.Neraca wilayah
Kasi IPDS
Dra.Ummi Tenaga Salamah Septiawan Nur Fungsional/Koordinator Hidayat, S.ST Statistik Kecamatan (KSK)
-------------
48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 3. RENCANA STRATEGIS Tahun 2015 s/d 2019
Instansi : BPS Kabupaten Pidie
Visi
Misi
: "Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua" "The Agent of Trustworthy Statistical Data for All"
: 1.
Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional;
2.
Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik;
3.
Membangun
insan
berintegritas,
dan
statistik amanah
yang
profesional,
untuk
kemajuan
perstatistikan. Tujuan
: 1.
Peningkatan kualitas data statistik melalui
kerangka
penjaminan kualitas 2.
Peningkatan pelayanan prima hasil kegiatan statistik
3.
Penguatan Sistem Statistik Nasional melalui koordinasi dan pembinaan yang efektif di bidang statistik
4.
Peningkatan birokrasi yang akuntabel 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Pada bagian lain, dalam rangka menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional, Pemerintah menetapkan Undangundang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025. Visi dalam RPJPN 2005-2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, yang salah satunya ditandai dengan terwujudnya bangsa Indonesia yang memiliki daya saing yang tinggi. Sebagai akhir masa pembangunan lima tahun kedua dalam tahapan RPJPN 2005-2025, perekonomian Kabupaten Pidie tahun 2015, mengalami pertumbuhan sebesar 4.81% dari tahun 2014. Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pidie atas dasar harga berlaku tahun 2015, sebesar 7.98 triliun. Selain indikator ekonomi
yang membaik,
indikator
kesejahteraan
rakyat
juga
mengalami peningkatan, seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat dari 66.95 pada tahun 2011 menjadi 68.68 pada tahun 2015. Tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 20.29% di tahun 2015, menjadi 21.18% pada tahun 2015. Tingkat pengangguran terbuka mengalami turun dari 11.73 % di tahun 2014, menjadi 11.73% pada tahun 2015. Pencapaian RPJMN periode kedua di atas merupakan modal berharga bagi upaya perbaikan dan peningkatan daya saing Kabupaten Pidie pada periode berikutnya. Pembangunan Kabupaten Pidie dalam RPJMN periode ketiga 2015-2019 diarahkan untuk lebih memantapkan
pembangunan
secara
menyeluruh
dengan 50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasiskan sumber daya alam, sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode ketiga diperlukan perencanaan dan evaluasi yang tepat berdasarkan data dan informasi statistic yang berkualitas. Upaya pengembangan yang telah dilakukan BPS Kabupaten Pidie dalam kurun waktu 2010-2015 telah menghasilkan beragam data dan indicator sosial-ekonomi, diantaranya: 1.
Data kependudukan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2010, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan berbagai survey rutin dibidang sosial.
2.
Data pertanian hasil Sensus Pertanian (ST) tahun 2013, Data Produksi Padi, Data Produksi Perkebunan, Data Produksi Perikanan, dan Data Produksi Peternakan.
3.
Angka inflasi, PDRB tahunan, Industri Besar/Sedang, dan berbagai survey rutin dibidang ekonomi yang dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu, antara lain Survei Tanaman Pangan/Ubinan, Survei Hortikultura, dan Survei Statistik Harga Perdagangan Besar.
51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Dalam hal diseminasi data untuk kepentingan pengguna data, BPS Kabupaten Pidie menghasilkan sistem yang memberikan kemudahan pelayanan data statistik kepada publik, antara lain: 1.
Sistem katalog mikrodata Sistem katalog mikrodata merupakan kumpulan mikrodata di BPS dan informasinya (metadata) yang dikelompokan kedalam koleksi Statistik Sosial dan Ekonomi untuk pengembangan diseminasi data statistik BPS Kabupaten Pidie.
2. Penyempurnaan dan Pengembangan Kemasan Statistik Elektronik dan Website BPS Kabupaten Pidie. 3.
Pelayanan Statistik Terpadu di kantor BPS Kabupaten Pidie. Dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih
dan berwibawa dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran guna mencegah pemborosan sumber daya. Upaya yang dilakukan BPS telah menghasilkan capaian, diantaranya: 1.
Opini laporan keuangan oleh BPK dengan predikat WTP selama 3 tahun berturut-turut.
2.
Peningkatan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) oleh Kemen PAN dan RB dari 60,20 ditahun 2014 menjadi 70,05 ditahun 2015, dengan Tingkat Akuntabilitas Kinerja.
3.
Penghargaan dalam rangka Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
oleh Kementerian Keuangan,yaitu: a.
Trophy Bandha Tadya Abiwada Utama.
b.
Peringkat II Utilisasi BMN.
c. Peringkat III Kepatuhan Pelaporan, BPS sebagai bagian dari Kelompok Terbaik dalam rangka Pelayanan Publik.
Lampiran 4. Perjanjian Kinerja (PK) 2016
Tujuan/Sasaran Strategis (1) 1. Peningkatan
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
90
Persen
90
Persen
85
Persentase
kualitas data
konsumen yang
statistik
merasa puas dengan kualitas data statistik
1.1 Meningkatnya
Persentase
kepercayaan
konsumen yang
pengguna terhadap
merasa puas
kualitas data BPS
dengan kualitas data statistik Persentase konsumen yang
53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
100
(1)
selalu menjadikan data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama Persentase pemutakhiran data MFD dan MBS Jumlah publikasi/laporan yang terbit tepat
Publikasi
NA
waktu
Jumlah publikasi/laporan sensus yang terbit
Publikasi
2
tepat waktu
1.2 Meningkatnya
Persentase
kualitas hubungan
pemasukan
dengan sumber
dokumen
Persen
97
54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
98
Persen
100
Persen
94
(1) data (Respondent
(response rate)
Engagement)
survei dengan pendekatan rumah tangga
Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan usaha
Persentase pemasukan dokumen (response rate) survei dengan pendekatan non rumah tangga non usaha
2. Peningkatan
Persentase
55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
80
Pengunjung
5.500
Persen
92
(1) pelayanan prima
Kepuasan
hasil kegiatan
Konsumen
statistik
terhadap pelayanan data BPS
2.1 Meningkatnya
Persentase
kualitas hubungan
Kepuasan
dengan pengguna
Konsumen
data (User
terhadap
Engagement)
pelayanan data BPS Jumlah pengunjung eksternal yang mengakses data dan informasi statistik melalui website BPS
Persentase Konsumen yang puas terhadap 56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis (1)
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Persen
90
Poin
65
Persen
59
Persen
35
akses data BPS Persentase pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuhan sarana dan prasarana BPS
3. Peningkatan
Hasil Penilaian
penyelenggaraan/
SAKIP oleh
pelaksanaan
Inspektorat
birokrasi yang akuntabel 3.1 Meningkatnya kualitas
Persentase pegawai yang
manajemen sumber menduduki daya manusia BPS
jabatan fungsional tertentu Persentase pegawai yang berpendidikan 57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Tujuan/Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
(2)
(3)
(4)
Poin
65
(1)
minimal Diploma IV atau Strata I 3.2 Meningkatnya
Hasil Penilaian
pengawasan dan
SAKIP oleh
akuntabilitas
Inspektorat
kinerja aparatur BPS
Lampiran 5. Pengukuran Capaian Kinerja 2016 Monitoring Capaian Kinerja Kabupaten Pidie Tahun 2016 Capaian Kinerja No .
(1)
1.
Tujuan/Sa saran
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Terhadap Target Triwulanan
Jenis
Terhadap Target Setahun
Tw1
Tw 2
Tw 3
Tw1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Capai an Kiner ja
(2)
(3)
(4)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
Peningkata n kualitas data statistik
1.a. Persentas e konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik
Persen
100
100
100
13,5
46,5
78,5
100
1
58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
1. 1.
Meningkatn ya kepercayaa n pengguna terhadap kualitas data BPS
1.1.a. Persentas e konsumen yang merasa puas dengan kualitas data statistik 1.1.b. Persentas e konsumen yang selalu menjadika n data dan informasi statistik BPS sebagai rujukan utama 1.1.c. Persentas e pemutakhi ran data MFD dan MBS 1.1.d. Jumlah Release Data yang tepat waktu 1.1.e. Jumlah Publikasi/ Laporan yang terbit tepat waktu 1.1.f. Jumlah Publikasi/ Laporan sensus yang
Persen
100
100
100
13,5
36,5
68,5
100
1
Persen
100
100
100
14,4 0
45
76,5
100
1
Persen
100
100
100
16,7 0
36,5
68,5
100
1
Aktivita s
0
0
0
0
0
0
0
1
Publika si
0
0
0
0
0
0
100
1
Publika si
0
0
0
0
0
0
100
1
59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
terbit tepat waktu
1.2 .
2
Meningkatn ya kualitas hubungan dengan sumber data (responden t engageme nt)
Peningkata n pelayanan prima hasil kegiatan statistik
1.2.a. Persentas e pemasuka n dokumen (response rate) survei dengan pendekat an rumah tangga 1.2.b. Persentas e pemasuka n dokumen (response rate) survei dengan pendekat an usaha 1.2.c. Persentas e pemasuka n dokumen (response rate) survei dengan pendekat an non rumah tangga non usaha 2.a. Persentas e Kepuasan Konsume n terhadap pelayanan data BPS
Persen
100
100
100
22,3 5
54,6
78,8
100
1
Persen
100
100
100
32,4 0
65,6
84,9
100
1
Persen
100
100
100
32,4 0
65,6
84,9
100
1
Persen
100
100
100
26
60
75
100
1
60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
2.1 .
3
Meningkat nya kualitas hubungan dengan pengguna data (user engageme nt)
Peningkata n birokrasi yang
2.1.a. Persentas e Kepuasan Konsume n terhadap pelayanan data BPS 2.1.b. Jumlah pengunju ng eksternal yang mengakse s data dan informasi statistik melalui website BPS 2.1.c. Persentas e Konsume n yang puas terhadap akses data BPS
2.1.c. Persentas e pengguna layanan yang merasa puas terhadap pemenuh an sarana dan prasarana BPS 3.a. Hasil Penilaian SAKIP
Persen
100
100
100
26
60
75
100
1
Pengu njung
102
103
107, 64
31,4 5
52,2
75,4
104, 2
1
Persen
100
100
100
26
60
75
100
1
Persen
100
100
100
26
60
75
100
1
Point
0
0
52
0
0
0
52
1
61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
akuntabel
3.1 .
3.2 .
Meningkat nya kualitas manajemen sumber daya manusia BPS
Meningkatn ya pengawasa n dan akuntabilita s kinerja aparatur BPS
oleh Inspektor at 3.1.a. Persentas e Pegawai yang mendudu ki jabatan fungsional tertentu
Persen
100
100
100
100
100
100
100
1
3.1.b. Persentas e pegawai yang berpendid ikan minimal Diploma IV atau Strata I
Persen
100
100
100
100
100
100
100
1
3.2.a. Hasil Penilaian SAKIP oleh Inspektor at
Point
0
0
0
0
0
0
136
1
62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 6. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Golongan Tahun 2016
No.
Pangkat
Golongan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Juru Muda Tk I
I/b
-
2.
Juru
I/c
-
3.
Juru Tk I
I/d
-
4.
Pengatur Muda
II/a
-
5.
Pengatur Muda Tk I
II/b
3
6.
Pengatur
II/c
3
7.
Pengatur Tk I
II/d
5
8.
Penata Muda
III/a
8
III/b
4
III/c
4
III/d
8
IV/a
-
IV/b
1
IV/c
-
IV/d
-
IV/e
-
9. Penata Muda Tk I 10 Penata . 11 Penata Tk I . 12 Pembina . 13 Pembina Tk I . 14 Pembina Utama Muda . 15 Pembina Utama . Madya 16 Pembina Utama . Jumlah
36
63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 7.
Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Kelompok Umur Tahun 2016
Kelompok Umur Jumlah
Jumlah Pegawai
24-35
36-45
46-55
56 +
12
14
7
3
36
64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 8. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Jenis Jabatan Tahun 2016 Jenis Jabatan
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
Fungsional
Kepala BPS Pidie
0
1
0
0
0
1
Bagian Tata Usaha
0
0
1
0
2
3
Bidang Statistik Produksi
0
0
1
2
0
3
Bidang Statistik Distribusi
0
1
0
1
2
Bidang Statistik Sosial
0
0
1
0
0
1
Bidang IPDS
0
0
1
1
2
4
Bidang Statistik Nerwilis
0
0
0
1
1
2
KSK
0
0
0
20
0
20
Jumlah
0
1
5
24
6
36
0
Staf
Unit Organisasi
Jumlah
65 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 9. Jumlah Pegawai BPS Kabupaten Pidie Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016 Jenjang Pendidikan No.
Unit Organisasi
Jumlah S2
S1
D4
DIII
SLTA
SLTP
SD
1.
Kepala BPS Pidie
1
2.
Bagian Tata Usaha
1
2
3
1
2
3
3.
4.
Bidang Statistik Produksi Bidang Statistik Distribusi
1
2
2
1
5.
Bidang Statistik Sosial
1
6.
Bidang IPDS
3
1
4
7.
Bidang Statistik Nerwilis
1
1
2
8.
KSK
4
16
20
Jumlah
14
22
36
66 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 10. Pelayanan Statistik pada Perpustakaan
No.
Uraian
Satuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Jumlah Pengunjung PST
Kunjungan
334
2.
Banyak Buku
Buku
732
67 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 11. Publikasi BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Banyaknya
NAMA BARANG
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 4 4 4 4
Geumpang Dalam Angka 2016 Mane Dalam Angka 2016 Glumpang Tiga Dalam Angka 2016 Glumpang Baro Dalam Angka 2016 Mutiara Dalam Angka 2016 Mutiara Timur Dalam Angka 2016 Tiro/Truseb Dalam Angka 2016 Tangse Dalam Angka 2016 Keumala Dalam Angka 2016 Titeu Dalam Angka 2016 Sakti Dalam Angka 2016 Mila Dalam Angka 2016 Padang Tiji Dalam Angka 2016 Delima Dalam Angka 2016 Grong-Grong Dalam Angka 2016 Indrajaya Dalam Angka 2016 Peukan Baro Dalam Angka 2016 Kembang Tajong Dalam Angka 2016 Simpang Tiga Dalam Angka 2016 Kota Sigli Dalam Angka 2016 Pidie Dalam Angka 2016 Batee Dalam Angka 2016 Muara Tiga Dalam Angka 2016 Pidie Dalam Angka 2016 Statistik Daerah Kecamatan Geumpang 2016 Statistik Daerah Kecamatan Mane 2016 Statistik Daerah Kecamatan Glumpang Tiga 2016 Statistik Daerah Kecamatan Glumpang Baro 2016
Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set Set
68 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
4 Set 4 Set 4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Mutiara 2016 Statistik Daerah Kecamatan Mutiara Timur 2016 Statistik Daerah Kecamatan Tiro/Truseb 2016
4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Tangse 2016
4 4 4 4 4
Statistik Daerah Kecamatan Keumala 2016 Statistik Daerah Kecamatan Titeu 2016 Statistik Daerah Kecamatan Sakti 2016 Statistik Daerah Kecamatan Mila 2016 Statistik Daerah Kecamatan Padang Tiji 2016
Set Set Set Set Set
4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Delima 2016
4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Grong-Grong 2016
4 Set 4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Indrajaya 2016 Statistik Daerah Kecamatan Peukan Baro 2016
4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Kembang Tajong 2016
4 Set 4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Simpang Tiga 2016 Statistik Daerah Kecamatan Kota Sigli 2016
4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Pidie 2016
4 Set 4 Set
Statistik Daerah Kecamatan Batee 2016 Statistik Daerah Kecamatan Muara Tiga 2016 Statistik Daerah Pidie 2016
4 Set 38 Set
Produk Domestik Regional Brutto Menurut Pengeluaran Kabupaten Pidie 2011-2015
25 Set
Produk Domestik Regional Brutto Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pidie 2011-2015
69 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 12. Daftar Penerima Publikasi BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016 Jumlah Buku Untuk Seksi IPDS, KSK BPS Kab. Pidie (Set)
Untuk Kantor Camat (Set)
Untuk Kapols ek (Set)
Untu k Danra mil (Set)
Untuk BPS Provin si Aceh (Set)
Geumpang Dalam Angka 2016 Mane Dalam Angka 2016 Glumpang Tiga Dalam Angka 2016 Glumpang Baro Dalam Angka 2016 Mutiara Dalam Angka 2016 Mutiara Timur Dalam Angka 2016 Tiro/Truseb Dalam Angka 2016 Tangse Dalam Angka 2016 Keumala Dalam Angka 2016 Titeu Dalam Angka 2016
1 1
1 1
1 1
1 1
4 4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
4
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
4 4 4 4
Sakti Dalam Angka 2016
1
1
1
1
4
Mila Dalam Angka 2016 Padang Tiji Dalam Angka 2016 Delima Dalam Angka 2016 Grong-Grong Dalam Angka 2016 Indrajaya Dalam Angka 2016 Peukan Baro Dalam Angka 2016 Kembang Tajong Dalam Angka 2016
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
4 4 4
1
1
1
1
4
1 1
1 1
1 1
1 1
4 4
1
1
1
1
4
NAMA BARANG
70 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Simpang Tiga Dalam Angka 2016 Kota Sigli Dalam Angka 2016 Pidie Dalam Angka 2016 Batee Dalam Angka 2016 Muara Tiga Dalam Angka 2016 Pidie Dalam Angka 2016 Statistik Daerah Kecamatan Geumpang 2016 Statistik Daerah Kecamatan Mane 2016 Statistik Daerah Kecamatan Glumpang Tiga 2016 Statistik Daerah Kecamatan Tiro/Truseb 2016 Statistik Daerah Kecamatan Tangse 2016 Statistik Daerah Kecamatan Keumala 2016 Statistik Daerah Kecamatan Titeu 2016 Statistik Daerah Kecamatan Sakti 2016 Statistik Daerah Kecamatan Mila 2016 Statistik Daerah Kecamatan Padang Tiji 2016 Statistik Daerah Kecamatan Delima 2016 Statistik Daerah Kecamatan Grong-Grong 2016 Statistik Daerah Kecamatan Indrajaya 2016
1
1
1
1
4
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
4 4 4 4 4
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
71 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Statistik Daerah Kecamatan Peukan Baro 2016 Statistik Daerah Kecamatan Kembang Tajong 2016 Statistik Daerah Kecamatan Simpang Tiga 2016 Statistik Daerah Kecamatan Kota Sigli 2016 Statistik Daerah Kecamatan Pidie 2016 Statistik Daerah Kecamatan Batee 2016 Statistik Daerah Kecamatan Muara Tiga 2016
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
1
-
-
1
2
72 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Lampiran 14. KEGIATAN BPS KABUPATEN PIDIE TAHUN 2016
73 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Pengambilan Ubinan KSK Bersama dangan KCD Dinas Pertanian Pidie Tahun 2016
74 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Sosialisasi Persiapan SE 2016, yang diikuti Seluruh Camat dan Instansi terkait tahun 2016 di Aula Bappeda Kabupaten Pidie
75 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Rapat persiapan pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) tahun 2016 di BPS Kabupaten Pidie
76 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Upacara memperingati hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 2016 di Halaman Kantor BPS Kabupaten Pidie.
77 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Kegiatan Seleksi Calon Petugas Sensus Ekonomi (SE) di BPS Kabupaten Pidie tahun 2016
78 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016
Kegiatan Sosial BPS Kabupaten Pidie Penyerahan Bantuan Gempa di Kabupaten Pidie Jaya tahun 2016
79 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPS Kabupaten Pidie Tahun 2016