Daftar Isi Content
pesan presiden komisaris
1
Message from president commisioner
catatan presiden direktur
2
note from president director corporate profile
Profil Perusahaan Sejarah Singkat Visi Misi Nilai-nilai Dewan Komisaris Dewan Direksi Informasi mengenai pemegang saham Ikhtisar Saham Ikhtisar Keuangan Sasaran, Strategi, Kebijakan Manajemen
6 7 7 7 8 9 12 12 13 14
History in Brief Vision Mission Value Board of Commisioners Board of Directors Shareholders' Information Stock Highlights Financial Highlights Target, Strategy and Management Policy
Management reviem
Laporan Manajemen Struktur organisasi Informasi Teknologi Produk dan jasa Alamat kantor Sumber Daya Manusia Penerapan Tata kelola perusahaan Penerapan Managemen Risiko
18 20 21 24 25 26 38
Organization Structure Technology Information Product and Services Office Addresses Human Resource Development Application of Good Corporate Governance Risk Management Application
Analisis dan Pembahasan Manajemen Analisa Keuangan
43
Analysis and Management review Financial Performance
Pertanggungjawaban Pelaporan Manajemen
49
Responsibility For Financial Reporting
Laporan Audit Independent
51
Auditor's Reports
2
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Pesan Presiden Komisaris Messages from the President Commisioner
Tak terasa tahun 2009 telah dilewati dan berbagai tantangan telah dilalui bersama. Pengalaman yang ada selama ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan sekaligus menjadi pelajaran serta dorongan bagi Bank Eksekutif agar terus maju dan berupaya untuk menjadi salah satu bank nasional terbaik di Indonesia sesuai dengan visi dan misi Bank Eksekutif. Pada kesempatan ini, sebagai Presiden Komisaris, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para nasabah serta mitra kerja yang telah mempercayai dan mendukung usaha kami selama ini. Dedikasi, kerja keras, dan profesionalisme dalam jajaran manajemen dan seluruh karyawan Bank Eksekutif juga patut mendapatkan penghargaan dalam upaya meningkatkan kinerja serta pelayanan Bank Eksekutif kepada para nasabahnya. Saya yakin bahwa semangat kerjasama tim Bank Eksekutif akan menjadikannya yang terbaik dan memastikan pertumbuhan yang lebih tinggi di masa mendatang. Jakarta, April 2010
It was not noticed that 2009 has gone by and various challenges have been passed together. The existing experience so far has been very valuable and at the same time as lesson and motivation for Bank Eksekutif to keep progressing and trying to be one of the best national banks in Indonesia according to the vision and mission of Bank Eksekutif. In this opportunity, as President Commissioner, I want to deliver the highest appreciation to customers and business partners who have entrusted and supported our business so far. Dedication, hard work, and professionalism of the management and all empoyes also deserve appreciation in the efforts to improve the performance and servces of Bank Eksekutif to its customers. I am sure that the spirit of teamwork of Bank Eksekutif will make it the best bank and ensure a higher growth in the future. Jakarta, April 2010
Lunardi Widjaja Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Catatan Presiden Direktur Note from President Director
Banyak tantangan di masa depan merupakan peluang dan kesempatan bagi Bank Eksekutif untuk terus berusaha menjadi salah satu bank nasional terbaik dengan fokus utama pada pembiayaan retail. Dalam rangka mengantisipasi perkembangan pasar dan meningkatkan kepuasan bagi nasabah / mitra kerja, Bank Eksekutif terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya, antara lain dengan cara : • Memperkuat positioning sebagai bank nasional dengan fokus utama penyaluran kredit retail, dengan rencana ekspansi cabang dan outlet yang akan dimulai tahun 2010 • Program-program product marketing dan re-branding • Penyempurnaan sistem manajemen risiko di semua lini manajemen • Merampungkan rencana strategis untuk memperkuat sumber-sumber permodalan, demi meningkatkan capital base perusahaan.
Many challenges in the future represent opportunities and chances for Bank Eksekutif to continue exerting the effort to be one of the best national banks with the main focus on retail financing. In anticipation to market development and satisfaction improvement of customers / business partners, Bank Eksekutif keeps the efforts to enhance its performance, inter alia, by: • Strengthening the positioning as national bank wih the main focus on retail credt distribution, with expansion plan of branches and outlets starting in 2010; • Product marketing and re-branding programs; • Enhancement of risk management system in all lines of management; • Completing strategic plan to strengthen capital sources for the improvement of the company’s capital base.
3
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Penerapan good corporate governance turut senantiasa dilakukan di Bank Eksekutif sebagai landasan dalam menjalankan prinsip kehati-hatian perbankan. Hal ini diyakini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan secara tidak langsung memperkuat basis kinerja Bank dikemudian hari.
Application of good corporate governance is always conducted in Bank Eksekutif as the foundation of the implementation of banking prudential principle. This is convinced to improve public trust and indirectly strengthen the Bank’s performance base in the future.
Direksi tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, Nasabah, Mitra Kerja dan Masyarakat atas dukungan yang telah diberikan kepada Bank Eksekutif selama ini.
The Board of Directors conveys the gratitude to all Shareholders, Board of Commissioners, Customers, Business Partners and Public for the support so far rendered to Bank Eksekutif.
Direksi juga menyadari bahwa dedikasi dan loyalitas karyawan juga merupakan asset terpenting yang ikut serta meningkatkan kinerja perusahaan.
The Board of Directors is also aware that employees’ dedication and loyalty is the most important asset that jointly improves the company’s performance.
Jakarta, April 2010
Jakarta, April 2010
Tonny Antonius, SH Presiden Direktur President Director
Profil
Perusahaan Corporate Profile
6
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Sekilas Bank Eksekutif History in Brief
Nama Perusahaan Name of Company
: PT Bank Eksekutif Internasional, Tbk
Didirikan Established on
: 11 September 1992
Bidang Usaha Business Operations
: Banking
Kode Saham Code of Share
: BEKS
Biro Administrasi Efek : PT Sirca Datapro Perdana Jl. Johar No. 18 Menteng, Jakarta Pusat Share Registrar Alamat Address
: Menara Eksekutif, Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat
PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk (Bank) didirikan berdasarkan akta Notaris Sugiri Kadarisman, SH nomor 34 tanggal 11 September 1992 dan perubahannya nomor 65 tanggal 16 Januari 1996 yang menjelaskan perubahan nama PT.Executive International Bank menjadi perseroan PT. Bank Eksekutif Internasional. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan nomor C2-9246HT.01.01.TH.92 tanggal 10 Nopember 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor 103 tanggal 26 Desember 1992, Tambahan nomor 6651/1992, sedangkan akta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4376.HT.01.04.TH.96 tanggal 6 Maret 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 78 tanggal 27 September 1996, Tambahan No. 8331/1996.
PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk (Bank) was established under the deed of Sugiri Kadarisman, SH, Notary, No. 34 dated 11 September 1992 and its amendment No. 65 dated 16 Januari 1996 describing the change of name from PT.Executive International Bank to PT. Bank Eksekutif Internasional. The establishment deed was legalized by Minister of Justice in the Decree No. C2-9246-HT.01.01. TH.92 dated 10 November 1992 and announced in the State Gazette No. 103 dated 26 December 1992, Supplement No. 6651/1992, and the deed of amendment was legalized by Minister of Justice in the Decree No. C2-4376.HT.01.04.TH.96 dated 6 March 1996 and announced in he State Gazette of the Republic of Indonesia No. 78 dated 27 September 1996, Supplement No. 8331/1996.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 9 Agustus 1993, sesuai dengan ijin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan nomor 673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993.
The Bank started its commercial operations on 9 August 1993, pursuant to the business license issued by Minister of Finance of the Republic of Indonesia in the Decree No. 673/ KMK.017/1993 dated 23 June 1993.
Saat ini Bank Eksekutif yang mempunyai 19 kantor, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat Operasional di Jl. MH Thamrin Kav. 9, Jakarta Pusat, 13 Kantor Cabang dan 5 Kantor Cabang Pembantu lebih memprioritaskan dalam penyaluran kredit retail, khususnya otomotif.
At present Bank Eksekutif with 19 offices, comprising of 1 Operational Head Office at Jl. MH Thamrin Kav. 9, Central Jakarta, 13 Branch Offices and 5 Sub-branch Offces, give more priority to distributing retail credit, especially automotive.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Visi Vision
Misi
Mission
Menjadi “Bank Pilihan” nasabah khususnya dalam kredit konsumen retail dengan secara terus-menerus menginovasi diri dan menjangkau seluruh propinsi Indonesia melalui ekspansi network. To be the Bank of Choice in retail financing, valued for its business innovation & national network
Kami berkomitmen untuk menjiwai profesi perbankan agar mampu menciptakan kesinambungan usaha berikut perkembangannya, dengan prinsip-prinsip : ● Mengutamakan kecepatan dan kualitas pelayanan nasabah, siapapun mereka. ● Memberikan kesejahteraan yang optimal bagi Pemegang Saham dan pertumbuhan bersama para mitra kerjanya. ● Menciptakan Bankir-bankir yang membanggakan dan dapat dipercaya. We are committed to inspire the banking profession to enable us to create business continuity including its development, with the principles: ● to prioritize speed and quality service to customers, whoever they are; ● to provide optimal welfare to the Shareholders and growth with its business partners; ● to create fulfilled and trustworthy Bankers.
Nilai - Nilai Core Values
• • • • • •
Semangat Pejuang Tanggung Jawab Esprit de Corps / Teamwork Integritas Jiwa Pemimpin Efisien
• • • • • •
Fighter Spirit Responsibility Esprit de Corps / Teamwork Integrity Leader’s Spirit Efficient
7
8
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1. Lunardi Widjaja Presiden Komisaris President Commissioner 2. Reginald Maukar Komisaris Independen Independent Commissioner 3
3. Sumanto Komisaris Independen Independent Commissioner 2
1
Vice President
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Direksi Directors
1. Tonny Antonius, SH Presiden Direktur President Director
3
2. Andy Sutanto, B.A Direktur Operasi Director of Operation 3. Drs. Harmen Rasjid Direktur Kepatuhan Director of Compliance
2
Irawati Wijaya Vice President Development
1
Akhmad Maulana Vice President Credit
Setiawan Widjaja General Manager
Mugi Pamungkas Vice President Marketing
9
10
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
LUNARDI WIDJAJA, Presiden Komisaris
LUNARDI WIDJAJA, President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tahun 1946. Menyelesaikan pendidikan di SMA Hua Chung di Bandung pada tahun 1964. Mengawali kariernya di bidang perbankan dengan mengambil alih Bank Pasar Sumber Dana di Surabaya pada tahun 1983. Selanjutnya berturut-turut bekerja sebagai Penasehat Direksi pada Bank Antar Daerah sejak tahun 1988 hingga tahun 1990, dan pada tahun 1991 mendirikan Bank Perkreditan Rakyat Babat Lestari di Surabaya serta Halim International Ltd. di Vietnam yang bergerak di bidang granite manufacturing plant. Tahun 1993 menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan sejak tahun 1998 hingga saat ini memegang jabatan sebagai Presiden Komisaris.
Indonesian Citizen, born in Bandung in 1946. Graduated from Hua Chung High School in Bandung in 1964. Beginning his banking career by taking over Bank Pasar Sumber Dana in Surabaya in 1983. Furthermore, consecutively working as Advisor to the Board of Directors of Bank Antar Daerah from 1988 to 1990, and in 1991 establishing Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank) Babat Lestari in Surabaya and Halim International Ltd. in Vietnam operating in granite manufacturing plant. In 1993, holding the position of Commissioner of the Company and as of 1998 until now holding the position of President Commissioner.
REGINALD MAUKAR, Komisaris Independen
REGINALD MAUKAR, Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1933. Mengawali kariernya sebagai Direktur Fa. BAPPERI TRADCOY di Jakarta pada tahun 1954 sampai dengan tahun 1957, selanjutnya bekerja pada Bank Dagang Negara sejak tahun 1958 hingga 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang PT Bank Dagang Negara Wisma Baja, Jakarta. Kariernya pada Perseroan diawali pada tahun 1993 sebagai Direktur Operasional hingga tahun 1996 dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1997 hingga sekarang.
Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1933. Beginning his career as Director of Fa. BAPPERI TRADCOY in Jakarta from 1954 to 1957, then working in Bank Dagang Negara from 1958 to 1989 with the last position as Branch Manager of PT Bank Dagang Negara Wisma Baja Branch, Jakarta. His career in the Company started in 1993 as Operational Director until 1996 and holding the position as Commissioner of the Company from 1997 until now.
TONNY ANTONIUS, SH, Presiden Direktur
TONNY ANTONIUS, SH, President Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Denpasar pada tahun 1961. Menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya pada Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta pada tahun 1994. Mengawali kariernya sebagai dosen pada Universitas Udayana, Denpasar. Selanjutnya sejak tahun 1988 hingga 1992 berturut-turut bekerja sebagai Calon Hakim pada Pengadilan Negeri Denpasar dan sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Larantuka – Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kariernya pada Perseroan diawali pada tahun 1994 hingga tahun 1998 dengan menjabat sebagai Direktur Perseroan dan sejak tahun 1999 hingga saat ini memegang jabatan sebagai Presiden Direktur.
Indonesian Citizen, born in Denpasar in 1961. Completing his post-graduate education at Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (LPPM) in 1994. Beginning his career as the lecturer at University, Denpasar. Furthermore, from 1988 to 1992, successively working as Candidate Judge at District Court of Denpasar and as Judge at District Court of Larantuka - East Flores, Nusa Tenggara Timur. His career in the Company commenced from 1994 to 1998 as Director of the Company and from 1999 until now as President Director.
ANDY SUTANTO, Direktur
ANDY SUTANTO, Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1962. Menyelesaikan pendidikannya di Portland State University, Oregon, USA pada tahun 1985 dan mengawali karier perbankan pada South East Asia Bank pada tahun 1987 hingga tahun 1993. Sejak tahun 1993 mulai bergabung dengan Perseroan dan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga sekarang.
Indonesian Citizen, born in Jakarta in 1962. Graduated from Portland State University, Oregon, USA in 1985 and starting his banking career at South East Asia Bank from 1987 to 1993. Since 1993 joining the Company and holding the position as Director of the Company from 1998 until now.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
DRS. HARMEN RASJID, Direktur Kepatuhan
DRS. HARMEN RASJID, Compliance Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tahun 1935. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Nasional, Jakarta pada tahun 1966, namun sudah mengawali karier perbankan pada Bank Rakyat Indonesia sejak tahun 1964 hingga tahun 1986. Selanjutnya sejak tahun 1987 hingga 1993 bekerja sebagai Staf Ahli Direksi pada Bank Umum Servitia. Tahun 1993 hingga 1995 bekerja pada Bank Sanho, kemudian pada tahun 1995 hingga 1998 bergabung dengan Kharisma Bank, sebelum akhirnya bekerja pada Perseroan sejak tahun 1998 sebagai Komisaris dan Komisaris Utama. Tahun 1999 hingga saat ini, dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Direktur Perseroan.
Indonesian Citizen, born in Medan in 1935. Graduated from Nasional University, Jakarta in 1966, yet starting his banking career at Bank Rakyat Indonesia from 1964 to 1986. Furthermore, from 1987 to 1993 working as Expert Staff for the Board of Directors of Bank Umum Servitia. From 1993 to 1995 working at Bank Sanho, then from 1995 to 1998 joining Kharisma Bank, ultimately working at the Company from 1998 as Commissioner and President Commissioner. From 1999 until now, he is entrusted to hold the position as Director of the Company.
IRAWATI WIJAYA, Vice President Development
IRAWATI WIJAYA, Vice President Development
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tahun 1975. Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di Case Western Reserve University, Cleveland, Amerika Serikat, pada tahun 1996-1997. Mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Staf Ahli Direksi pada tahun 1998 hingga tahun 2000, dan selanjutnya dipercaya untuk menjabat sebagai Vice President pada Perseroan sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Indonesian Citizen, born in Surabaya in 1975. Completing her post-graduate education at Case Western Reserve University, Cleveland, USA, in 1996-1997. Starting to join the Company as Expert Staff to the Board of Directors from 1998 to 2000, and furthermore she is entrusted to hold the position as Vice President of the Company from 2000 until now.
MUGI PAMUNGKAS W.K., Vice President Marketing
MUGI PAMUNGKAS W.K., Vice President Marketing
Warga Negara Indonesia, lahir di Banyumas pada tahun 1965. Menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di STIKUBANK Semarang Tahun 2004. Telah bergabung pada Perseroan sejak tahun 1996 dengan menduduki berbagai posisi dan pada tahun 2009 dipercaya untuk menjabat sebagai Vice President bidang Marketing.
Indonesian Citizen, born in Banyumas in 1965. Completing his post-graduate education in STIKUBANK Semarang in 2004. Joining the Company since 1996 with various positions and in 2009 he was entrusted to hold the position as Vice President in Marketing.
SETIAWAN WIDJAJA, General Manager
SETIAWAN WIDJAJA, General Manager
Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tahun 1980. Lulus dari University of San Fransisco pada tahun 2003 dan membaktikan dirinya pada Perseroan sejak tahun 2003 hingga saat ini dengan menduduki jabatan sebagai Vice President.
Indonesian Citizen, born in Surabaya in 1980. Graduated from University of San Francisco, USA in 2003 and working at the Company from 2003 until now with the position as Vice President.
AKHMAD MAULANA, Vice President Credit
AKHMAD MAULANA, Vice President Credit
Warga Negara Indonesia, lahir di Ketapang pada tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan di Universitas tanjungpura tahun 1991. Sejak tahun 1997 telah bekerja pada Perseroan dengan menduduki berbagai posisi hingga pada tahun 2009 dipercaya untuk menjabat sebagai Vice President bidang Kredit.
Indonesian Citizen, born in Ketapang in 1967. Graduated from Tanjungpura University in 1991. As of 1997 working at the Company with various positions and in 2009 he was entrusted to hold the position as Vice President in Credit.
SUMANTO, Komite Audit
SUMANTO, Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di SOLO pada tahun 1930. Menduduki berbagai posisi pada Bank Indonesia dan Staf Pengajar (Lektor Kepala) pada LPPI tahun 1987 hingga 2004, sebelum akhirnya memegang jabatan sebagai Komite Audit pada Perseroan sejak tahun 2005 hingga sekarang.
Indonesian Citizen, born in Solo in1930. Previously holding various positions in Bank Indonesia and Teaching Staff (Senior Lecturer) at LPPI from 1987 to 2004, ultimately holding the position of Audit Committee of the Company as of 2005 until now.
11
12
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Informasi Mengenai Pemegang Saham Shareholders' Information
Pada tanggal 31 Desember 2009, komposisi kepemilikan modal, adalah sebagai berikut : Lunardi Widjaja 50,66 % Lusiana Widjaja 14,48 % Irawati Wijaya 4,76 % Sinthyawati Widjaja 4,76 % Setiawan Widjaja 4,60 % Masyarakat 20,74 %
As of 31 December 2009, the composition of capital ownership is as follows: Lunardi Widjaja 50.66 % Lusiana Widjaja 14.48 % Irawati Wijaya 4.76 % Sinthyawati Widjaja 4.76 % Setiawan Widjaja 4.60 % Public 20.74 %
Lunardi Widjaja : 50,66 % Lusiana Widjaja : 14,48 % Irawati Wijaya : 4,76 % Sinthyawati Widjaja : 4,76 % Setiawan Widjaja : 4,60 % Masyarakat : 20,74 %
Ikhtisar Saham Stock Highlights Harga Saham Share Price
2009
2008
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Triwulan Pertama First Quarter
60
50
83
60
Triwulan Kedua Second Quarter
100
72
88
56
Triwulan Ketiga Third Quarter
107
75
59
50
Triwulan Keempat Fourth Quarter
95
95
50
50
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight
Ikhtisar Data Keuangan / Financial Highlight Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah Penulisan angka dalam Bahasa Indonesia / The original statements included herein are in Indonesian language
DATA KEUANGAN
Growth 2008-2009
(%)
2009
2008
2007
2006
2005
FINANCIAL DATA
(4,46)
1.425.576
1.492.166
1.349.720
1.339.267
1.492.008
Total Assets
1,05
929.313
919.627
878.919
833.747
1.041.625
Total Loans
(1,11)
1.308.017
1.322.718
1.147.177
1.150.743
1.300.274
Total Deposit from Customers
(152,95)
(46.694)
88.176
116.188
115.475
129.101
Total Shareholders’ Equity
0,05
185.911
176.861
175.353
189.861
202.453
Interest Income
Beban Bunga
(0,43)
100.506
100.941
98.018
150.321
120.893
Interest Expenses
Pendapatan Bunga-Bersih
12,49
85.406
75.920
77.336
39.541
81.560
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
24,48
7.649
6.145
5.948
6.786
7.727
Other Operating Income
Beban Operasional
10,09
100.525
91.310
71.676
72.895
78.188
Operating Expenses
Laba Operasional
(21,347)
(170.562)
(21.453)
(26.084)
(50.715)
77.312
Income from Operations
Laba Sebelum Pajak
(16.879)
(112.691)
(28.018)
1.717
(19.039)
65.580
Income Before Tax
Total Aktiva Total Kredit yang Diberikan Total Simpanan Nasabah Total Ekuitas Pendapatan Bunga
RASIO KEUANGAN (%)
2009
2008
2007
2006
2005
FINANCIAL RATIO (%)
Imbal Hasil Aktiva (ROA)
-7,88
-2,00
0,13
-0,96
-2,99
Return on Assets (ROA)
Imbal Hasil Ekuitas (ROE)
-167,51
-37,85
1,01
-16,29
-40,63
Return on Equity (ROE)
79,22
71,04
78,06
74,80
83,60
Loan to Deposits Ratio (LDR)
CAR - Tanpa Memperhitungkan Risiko Kredit
8,02
9,34
11,91
9,37
9,71
CAR - Excluding Credit Risk
CAR - Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
8,02
9,34
11,91
9,37
9,71
CAR - Including Market Risk
Rasio Kredit Bermasalah - kotor
27,90
15,49
15,17
7,89
13,53
Non Performing Loan - gross
Rasio Kredit Bermasalah - bersih
18,39
14,57
14,37
6,19
10,54
Non Performing Loan - net
Marjin Pendapatan Bunga Bersih
7,45
7,63
8,44
4,25
6,68
Net Interest Margin (NIM)
165,76
110,94
99,85
110,48
Kredit yang Diberikan Terhadap Total Dana Pihak Ketiga
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
124,52 Operating Expenses to Operating Income
13
14
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy and Management Policy
A.
Sasaran yang akan dicapai
A.
Target to achieve
Bank Eksekutif memiliki visi menjadi bank pilihan nasabah dalam kredit konsumen retail dengan secara terus menerus menginovasi diri dan menjangkau seluruh propinsi di Indonesia melalui ekspansi network.
Bank Eksekutif has the vision to be a bank of customer’s choice for retail consumer credit that continuously innovating itself and reaching all provinces in Indonesia through its network expansion.
Sesuai dengan misinya Bank Eksekutif berkomitmen untuk menjiwai profesi perbankan agar mampu menciptakan kesinambungan usaha berikut perkembangannya dengan prinsip-prinsip : Mengutamakan kecepatan dan kualitas pelayanan nasabah, siapapun mereka.
According to its mission, Bank Eksekutif is committed to inspire the banking profession to enable it to create business continuity including its development with the principles:
Memberikan kesejahteraan yang optimal bagi dan pertumbuhan bersama para mitra kerjanya.
To provide optimal welfare to the Shareholders and growth with its business partners;
Menciptakan bankir-bankir yang membanggakan dan terpercaya.
To create fulfilled and trustworthy Bankers.
B.
B.
Strategi Untuk Mencapai Sasaran
To prioritize speedy and quality service to customers, whoever they are;
Strategy to achieve Target
Dalam memberikan pelayanan secara inovatif dan kompetitif, serta pelaksanaan manajemen secara profesional, strategi yang diterapkan untuk mendukung kegiatan usaha dan mencapai sasaran antara lain :
In providing innovative and competitive services, and professional management, the strategies applied to support the business activity and to achieve the target are as follows:
1.
Profitability : Fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif. Peningkatan sistem pengawasan kredit dan manajemen risiko untuk meminimalkan NPL dan memaksimalkan profit. Penetrasi downstream ke sektor otomotif. Maintenance terhadap nasabah funding untuk memperkuat struktur pendanaan dalam rangka ekspansi kredit.
1.
Profitability : Management of funds is focused on automotive sector Credit supervision and risk management system is improved to minimize NPL and maximize profit. Downstream penetration to automotive sector Maintenance to funding customers in order to strengthen the funding structure in the framework of credit expansion.
2.
Respectability : Pemilihan dan penerapan sistem manajemen yang terfokus pada “culture” dan “customer” dan tidak kepada profit taking semata-mata. Penyempurnaan sistem rekrutmen dan meningkatkan kualitas penerimaan karyawan baru.
2.
Respectability : Selection and application of management system that is focused on culture and customer, and not just on profit taking. Enhancement of recruitment system and the quality of new recruitment.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Intensifikasi training internal dengan on the job training dan mentoring program (Management Trainee System). Melaksanakan program-program corporate event dan corporate action untuk meningkatkan brand image Bank Eksekutif. Mempertahankan Corporate Identity Sign (CIS) dan standar kebersihan di setiap network.
Intensification of internal training with on-the-job and mentoring programs (Management Trainee System). Implementation of corporate event and corporation action in order to improve the brand image of Bank Eksekutif. Maintaining Corporate Identity Sign (CIS) and hygienic standard at each network
Target Pasar
Market Target
Menghadapi tahun yang akan datang, Bank Eksekutif berupaya untuk memperluas target pasarnya dengan melaksanakan kegiatan antara lain :
To face the coming year, Bank Eksekutif exerts the effort to expand its market target by conducting the following activities:
Mengembangkan competitive advantage di sektor pembiayaan otomotif, sehingga menjadi Bank yang fokus pada kegiatan tertentu. Pengembangan informasi teknologi (IT) dan jasa, seperti pelayanan Kartu Kredit. Melakukan kerjasama dengan BPR dan Multi Finance dalam rangka penyaluran dan jasa-jasa pelayanan kepada nasabah.
To develop competitive advantage in automotive financing sector, so as to enable the Bank to focus on certain activity To develop information technology (IT) and service, such as credit card service. To have cooperation with BPR and Multi Finance company in the framework of credit distribution and services to customers.
Adapun penyaluran kredit tersebut dalam bentuk Chanelling, Guarantor line, assets sale, pembiayaan langsung dengan kerja sama ATPM / Dealer / showroom otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Peningkatan Status Bank menjadi Bank Devisa Mempunyai Kantor Cabang disetiap Propinsi yang potensial di Indonesia. Tetap mempertahankan sebagai Bank dengan Fokus pada usaha tertentu, menurut pengelompokan Bank dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan memenuhi persyaratan sebagai Bank Kinerja Baik (BKB).
Credit distribution is in form of Channeling, Guarantor Line, Assets Sale, Direct Financing in cooperation with ATPM / automotive Dealer / Showroom for two-wheel and four-wheel vehicles. To improve the Bank’s status to Foreign Exchange Bank To have Branch Office in every potential Province in Indonesia To maintain the Bank to focus on certain business, pursuant to Bank Classification in the Indonesian Banking Architecture (API) and in compliance with the conditions as Good Performance Bank (BKB).
15
16
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This page is intentionally left blank
Laporan
Manajemen Management Review
18
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Struktur Organisasi
19
RUPS
Organization Structure
DEWAN KOMISARIS
K ET ER AN GAN Unit Kerja (Corporate Level) Yang Langsung Dibawahi Work units (Corporate Level) directly subordinated
KOMITE AUDIT
KOMITE REMUNERASI - NOMINASI
Koordinasi Fungsional & Policy Making Functional Coordination & Policy Making
KOMITE PEMANTAU RISIKO
PRESIDENT DIRECTOR - CEO
Jalur Koordinasi Lines of Coordination Jalur Tanggung Jawab Lines of Responsibility
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT
ALCO
KOMITE KREDIT
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
OPERATION DIRECTOR
COMPLIANCE DIRECTOR VICE PRESIDENT CREDIT
VICE PRESIDENT MARKETING
GENERAL MANAGER FIN & ACC (KONSOL) SENIOR MANAGER
BM - SBM & MANAGER KPO
IT OPS DATA CENTER
IT DEV
VICE PRESIDENT DEVELOPMENT CORPORATE SECRETARY & Compliance Sr. Mgr
ASSET RECOVERY SENIOR MANAGER
CAB - CAPEM
TREASURY (KONSOLIDASI)
CREDIT RECOVERY (KONSOLIDASI)
CS
HRD KONSOLIDASI
DPK Scr fungsional ke Dir/VP terkait
B a BACK OFFICE n TELLER k CUSOMER SERVICE/KYC
ATM & CARD CENTER
KREDIT NON KONS AO FUNDING
KREDIT KONS LITIGASI
LEGAL
ASSET MANAGEMENT
CREDIT ADMIN.
ACCOUNT OFFICER
PGA
Recruitment, Training, Organization Development
RESTRUKTURISASI
C o CREDIT RESTRUSCTURING r AUTOMOTIVE CREDIT OFFICER e CREDIT ANALYST O CREDIT SUPERVISION p s INTERNAL CONTROL
KOMITE HRD
CAB - CAPEM
SECRETARY TO BOD - VP
RISK MGMT & M I S (KONSOLIDASI) COMPLIANCE & MGMT SYSTEM KYC (KONSOLIDASI) CREDIT REVIEW (KONSOLIDASI)
SKAI SENIOR MANAGER
BRANCH AUDITOR
20
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Informasi Teknologi Technology Information
Informasi Teknologi bagi Kecepatan, Layanan dan Solusi Information Technology for Speed, Service and Solution Pengembangan teknologi selalu menjadi perhatian Manajemen dalam menghadapi persaingan sehat dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Program Core Banking System baru telah diterapkan secara on line, sehingga memudahkan transaksi di seluruh kantor cabang. Bank Eksekutif juga telah meluaskan jaringan ATM ( bekerjasama dengan ATM Bersama dan ATM BCA ) sehingga memudahkan nasabah khususnya dan non nasabah umumnya untuk melakukan transaksi dimana saja, kapan saja secara tidak terbatas. Bank Eksekutif senantiasa mengupayakan peningkatan sistem informasi. Kerjasama ATM dengan BPR juga telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan secara lebih dekat kepada nasabah.
Technology development is always attended by the Management to face the tight competition and to improve the services to customers. The program of Core Banking System is just applied on-line in order to facilitate transactions in all branch offices. Bank Eksekutif has also expanded the ATM network (in cooperation with ATM Bersama and ATM BCA) so as to assist customers in particular and non-customers in general to easily make transactions anywhere, anytime, on an unlimited basis. Bank Eksekutif always attempts to improve the information system. ATM cooperation with BPR has also been carried out to improve the service to customers in a closer manner.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Produk dan Jasa Product and Services
PRODUK DANA
FUNDING PRODUCTS
Tabungan Eksekutif Simpanan dana masyarakat pada Bank Eksekutif yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati yaitu dengan menggunakan Slip Penarikan. Deposito Berjangka Eksekutif Simpanan pihak ketiga pada Bank Eksekutif yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan Bank Eksekutif. Tabungan Premiere Simpanan dana masyarakat yang dilakukan dengan cara menyetorkan sejumlah dana ke dalam rekening sebagai Tabungan Pokok Awal (pada awal pembukaan rekening) dan menyetorkan Tabungan Bulanan Minimum setiap bulannya sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan tabel yang dipilih oleh pemegang rekening
Tabungan Eksekutif Saving of public funds at Bank Eksekutif which can be withdrawn according to certain requirements as mutually agreed, using Withdrawal Slip. Eksekutif Time Deposits Saving of third party at Bank Eksekutif which can be withdrawn only within certain period of time, according to the agreement between depositor and Bank Eksekutif. Tabungan Premiere Saving of public funds which is made by depositing some funds to the account as Initial Principal Savings (at the initial opening of account) and depositing minimum monthly savings every month for certain period of time pursuant to the table chosen by the account holder.
21
22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Sertifikat Deposito Yaitu simpanan berjangka atas pembawa dengan ijin BI dikeluarkan sebagai bukti simpanan dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Tabungan Maxi Merupakan tabungan dengan suku bunga maksimum penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Rekening Giro Simpanan dana dari masyarakat kepada Bank yang penarikannya dengan menggunakan cek/bilyet giro atau surat perintah bayar lainnya. Tabungan Cashback Simpanan dana masyarakat yang dilakukan dengan cara menyetorkan sejumlah dana ke dalam rekening sebagai Tabungan Pokok Awal (pada awal pembukaan rekening) sesuai dengan tabel yang dipilih oleh pemegang rekening dan mendapat hadiah “cashback” sesuai dengan yang tercantum dalam tabel dengan syarat rekening tersebut di blokir dalam jangka waktu tertentu. Tabungan ATM Simpanan dana masyarakat pada Bank Eksekutif yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan Automatic Teller Machine (ATM)
Certificate of Deposit Time deposits account on the name of the holder that with BI permission is issued as proof of savings and cn be traded or transferred to other party. Tabungan Maxi Savings account with maximum interest rate as guaranteed by LPS (Deposit Insurance Agency) Demand Deposit (Giro) Account Saving of public funds at the Bank which withdrawal using check/giro ticket or any other payment instruction. Tabungan Cashback Saving of public funds whch is conducted by depositing a total amount to the account as Initial Principal Savings (at the initial opening of account) according to the table chosen by the account holder with “cashback” reward pursuant to the requirements included in the table provided that the account is suspended for a certain period of time. Tabungan ATM Saving of public funds at Bank Eksekutif which can be withdrawn only by using Automatic Teller Machine (ATM).
PRODUK KREDIT
CREDIT PRODUCTS
Kredit Modal Kerja Yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah yang akan dipergunakan untuk membiayai kebutuhan kerjanya (pembelian/pengadaaan bahan baku, upah tenaga kerja dan biaya operasional lainnya. Produk Kredit Modal Kerja adalah : • Kredit Pinjaman Rekening Koran (PRK) • Kredit Akseptasi Rekening Koran (ARK) • Kredit Akseptasi Tetap (KAT) Kredit Investasi Yaitu fasilitas pinjaman yang diberikan dalam jangka pendek, menengah dan panjang untuk tujuan pembiayaan capital goods, seperti pendirian pabrik, pembelian mesin dan lain-lain. Produk Kredit Investasi adalah : • Kredit Investasi (KI) • Kredit Investasi Kendaraan (KIK) • Kredit Akseptasi Angsuran (KAA) Kredit Kerjasama Pembiayaan Yaitu pinjaman yang diberikan kepada nasabah bekerjasama dengan Perusahaan Lembaga Pembiayaan Bukan Bank/BPR/Dealer/Showroom yang dipergunakan untuk membiayai pembelian kendaraan (mobil/sepeda motor) untuk customer mereka sehingga Perusahaan Lembaga Pembiayaan Bukan Bank/BPR/Dealer/ Showroom tersebut bertindak selaku agen fasilitas dan diberi wewenang untuk menerima pembayaran
Working Capital Loan Loan extended to customer for the financing of its business needs (purchase/supply of raw materials, wages for laborers and other operating expenses. Products of Working Capital Loan are: • Current Account Loan (PRK) • Current Account Acceptance Loan (ARK) • Fixed Accepance Loan (KAT) Investment Loan Loan facility extended in short, medium and long term for the purpose of financing capital goods, such as construction of factory, purchase of machines, etc. Products of Investment Loan are: • Investment Loan (KI) • Vehicle Investment Loan (KIK) • Installment Acceptance Loan (KAA) Joint Financing Loan Loan extended to customers in cooperation with Non Bank Financing Company/BPR/Deale/Showroom to finance the purchase of vehicle (car/motorcycle) for their customers, so that such Non Bank Financing Company/BPR/Dealer/Showroom acts as facility agent and is authorized to receive payment of installments from end user and forwarding it to the Bank.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
angsuran dari end user dan meneruskannya ke Bank. Produk Kredit Kerjasama Pembiayaan adalah : • Channeling • Guarantor Line • Kerjasama Pembiayaan • Asset Sale Kredit Kendaraan Bermotor ( Mobil & Motor ) Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian kendaraan (kebutuhan pribadi / Consumer Loan) Kredit Kepemilikan Rumah Fasilitas pinjaman yang diberikan untuk pembelian rumah, pembangunan/renovasi rumah, baik dilokasi real estate maupun diluar real estate. Jangka waktu pinjaman adalah 1-10 tahun. Kredit Konsumsi Lainnya Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur perorangan dengan tujuan multiguna yaitu memenuhi berbagai kebutuhan dana pemohon, misalnya: biaya pernikahan, biaya pendidikan, konsumsi, dll. Factoring Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada nasabah untuk perputaran modal kerja dan sebagai jaminannya nasabah menyerahkan hak tagih atas piutang dagangnya Stock Financing Fasilitas pinjaman yang diberikan untuk membiayai stock kendaraan yang digunakan untuk mendukung perputaran usaha jual beli kendaraan dengan menjaminkan stock kendaraan yang ada Bank Garansi Jaminan Bank yang menyatakan bahwa pihak Bank memberikan jaminan untuk memenuhi kewajiban (sebesar jumlah pokok atau principal yang dikeluarkan apabila pihak yang dijamin dikemudian hari ternyata gagal memenuhi kewajibannya kepada pihak lain (pemberi proyek) sesuai apa yang diperjanjikan
Products of Joint Financing Loan are: • Channeling • Guarantor Line • Joint Financing • Asset Sale
Vehicle Loan (Car & Motorcycle) Loan facility extended to purchase vehicles (personal need / Consumer Loan). Housing Loan Loan facility extended for the purchase of house, house construction/renovation, both inside and outside real estate location. Loan period is 1-10 years. Other Consumer Loans Loan facility extended to individual customer with multi purpose, i.e. to meet the applicant’s various needs for funds, such as expenses for marriage, education, consumption, etc. Factoring Loan facility extended to customers for the circulation of working capital and for collateral the customer submits the collection right of its account receivables. Stock Financing Loan facility extended to finance the stock of vehicles to support the turn over of the sale and purchase of vehicles with the collateral of the existing stock of vehicles. Bank Guarantee Bank Guarantee stating that the Bank extends a guarantee to meet the obligation (totaling to the principal amount) if in the future the guaranteed party fails to meet its obligation to the other party (project owner) according to the agreement.
JASA
SERVICES
Kliring Inkaso Transfer Post Dates Cheque RTGS Safe Deposit Box
Clearing Collection Transfer Post Dated Cheque RTGS Safe Deposit Box
23
24
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Alamat Kantor Office Addresses
KPO Menara Eksekutif Jl. Mh. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat Telp : ( 021 ) 3902223 Fax : ( 021 ) 3902225 Cabang Mayestik Jl. Kyai Maja No. 37 Mayestik - Jakarta Selatan Telp : ( 021 ) 7222278 Fax : ( 021 ) 7268969 Cabang Kelapa Gading Jl. Bulevar Raya Blok Fy-1 No. 16-17 Kelapa Gading - Jakarta Utara Telp : ( 021 ) 453 5888 Fax : ( 021 ) 450 8826 Cabang Surabaya Jl. Basuki Rachmat No. 17-19 Surabaya Telp : ( 021 ) 547 2000 Fax : ( 021 ) 547 3000 Cabang Semarang Jl. Jend. Sudirman No. 301 Semarang Telp : ( 024 ) 761 6869 Fax : ( 024 ) 761 6870 Cabang Bandung Jl. Astana Anyar No. 42-44 Bandung Telp : ( 022 ) 6030 776 Fax : ( 022 ) 6030 746 Cabang Medan Jl. Pemuda No. 13 Medan Telp : ( 061 ) 456 0111 Fax : ( 061 ) 456 3111
Cabang Solo Jl. Sutan Syahrir No. 213 Solo Telp : ( 0271 ) 635060 Fax : ( 0271 ) 633757
Capem Muara Karang Jl. Muara Karang Raya No. 269 Jakarta Telp : ( 021 ) 669 7775 Fax : ( 021 ) 668 3435
Cabang Malang Jl. Basuki Rachmat No. 76 Malang Telp : ( 0341 ) 341 000 Fax : ( 0341 ) 343 000
Capem Fatmawati Jl. RS. Fatmawati No. 12 Jakarta Telp : ( 021 ) 7260 123 Fax : ( 021 ) 726 7966
Cabang Denpasar Jl. Diponegoro No. 105 Denpasar Telp : ( 0361 ) 268899 Fax : ( 0361 ) 267788
Capem Surabaya Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 32 Surabaya Telp : ( 031 ) 535 0626 Fax : ( 031 ) 534 5948
Cabang Makassar Jl. Sulawesi No. 59-61 Makassar Telp : ( 0411 ) 330 033 Fax : ( 0411 ) 329 512
Capem Semarang Jl. MT. Haryono, Bubakan Baru A No. 1 Semarang Telp : ( 024 ) 355 0777 Fax : ( 024 ) 355 6777
Cabang Palembang Jl. Veteran No. 282 Ab Palembang Telp : ( 0711 ) 358989 Fax : ( 0411 ) 322227 Cabang Manado Jl. Sam Ratulangi No. 214 Manado Telp : ( 0431 ) 888 0777 Fax : ( 0431 ) 880 0676 Cabang Lampung Jl. Laksamana Malahayati No. 230 Lampung Telp : ( 0721 ) 487799 Fax : ( 0721 ) 487788
Capem Bandung Jl. Jend. Sudirman No. 182 Bandung Telp : ( 022 ) 6002111 Fax : ( 022 ) 6007111
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Sumber Daya Manusia Human Resource Development
S2 S1 D3 SMA SMP
Pendidikan Education S2 Master Degree S1 Bachelor Degree D3 Diploma 3 SMA Senior High School SMP Junior High School Total
Jumlah ( orang ) Number of person 14
3%
324
67%
14
3%
122
26%
8
2%
482
100%
%
25
26
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Application of Good Corporate Governance
Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 masing-masing tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Umum, maka dalam tahun 2009 Bank Eksekutif telah melaksanakan Penerapan Good Corporate Governance, sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang berlaku, antara lain :
A.
Keterbukaan (Transparancy), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
1.
2.
Based on Bank Indonesia Regulations No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 and No. 8/14/PBI/2006 respectively regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, in tahun 2009 Bank Eksekutif has implemented the application of Good Corporate Governance pursuant to the effective principles of Good Corporate Governance, among others:
A.
Transparency is the transparency in delivering material and relevant information, and the transparency in the process of decision making.
Bank selalu mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders, antara lain berupa : ● Penyampaian Laporan Harian Bank Umum (LHBU) setiap hari kerja kepada Bank Indonesia. ● Penyampaian Laporan Berkala Bank Umum (LBBU) setiap minggu kepada Bank Indonesia. ● Penyampaian Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) setiap bulan kepada Bank Indonesia. ● Penyampaian Laporan Keuangan Publikasi yang disampaikan melalui media massa (surat kabar) setiap 3 bulan posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember setiap tahun sesuai dengan PBI No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondsi Keuangan Bank. ● Penyampaian Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, sesuai dengan PBI No. 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi
1.
The Bank always discloses the information in a timely, clear, accurate and comparable manner. also accessible to the stakeholders, inter alia in form of: ● Submission of Daily Report of Commercial Bank (LHBU) every working day to Bank Indonesia. ● Submission of Periodic Report of Commercial Bank (LBBU) every week to Bank Indonesia. ● Submission of Monthly Report of Commercial Bank (LBU) every month to Bank Indonesia. ● Submissiion of Publication of Financial Report as published in mass media (newspaper) every 3 months for the positions of end March, June. September and December every year pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 3/22/PBI/2001 regarding Transparency of Bank’s Financial Condition. ● Submission of Information on Bank Products and Use of Customer Personal Data, pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 7/6/PBI/2005 regarding Transparent Information on Bank Products and Use of Customer Personal Data.
Bank senantiasa mengungkapkan Informasi antara lain seperti Visi, Misi, Sasaran Usaha, Strategi Perusahaan, Kondisi Keuangan, Susunan dan Kompensasi Pengurus, Pemegang Saham Pengendali, Cross shareholding, Pejabat Eksekutif, Pengelolaan Risiko (Risk Management), Sistem Pengawasan dan Pengendalian Intern, Status Kepatuhan, Sistem dan Pelaksanaan GCG, serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi Bank.
2.
The Bank always discloses the information, such as regarding Vision, Mission, Business Target, Company Strategy, Financial Condition, Composition and Compensation of Management, Controlling Shareholders, Cross Shareholding, Executive Officers, Risk Management, Internal Supervision and Controlling System, Status of Compliance, System and Implementation of GCG, and significant events that may affect the Bank’s condition.
Dalam pelaksanaannya Bank telah mengungkapkan informasi tersebut antara lain pada :
In the implementation, the Bank has disclosed such information, inter alia:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
● ● ●
Rencana Korporasi (Corporate Plan) Tahun 2009 - 2012, yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Rencana Bisnis (Business Plan) Tahun 2009 - 2011, yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Laporan Tahunan Bank (Annual Report) yang disampaikan kepada Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepem), Pemegang Saham, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Lembaga Penelitian Ekonomi & Keuangan, Asosiasi Perbankan di Indonesia (Perbanas dan Himbara), Majalah Ekonomi & Keuangan, Majalah Infobank, dan lain-lain.
● ● ●
Corporate Plan for 2009 - 2012, submitted to Bank Indonesia. Business Plan for 2009 - 2011, submitted to Bank Indonesia. Bank’s Annual Report, submitted to Bank Indonesia, Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam & LK), the Shareholders, Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Economic & Financial Research Institution, Banking Association in Indonesia (Perbanas and Himbara), Economic & Financial Journal, Infobank Magazine, and others.
3.
Prinsip keterbukaan yang dianut oleh Bank, tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan “Rahasia Bank”, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Rahasia Jabatan dan Hak-Hak Pribadi.
3.
The transparency principle observed by the Bank does not reduce the obligation to fulfill the provision on “Bank Secrecy”, pursuant to the prevailing laws, Professional Confidentiality and Individual Rights.
4.
Kebijakan-Kebijakan yang ditetapkan oleh Direksi selalu dilakukan secara tertulis, dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.
4.
Policies determined by the Board of Directors are always made in writing, compiled in Decision of the Board of Directors and communicated to the stakeholders and those eligible to have the information on such policy.
B.
Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggung jawaban Organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
B.
Accountability is the clear function and implementation of accountability of Bank Organ so that bank’s management may be operated effectively.
1.
1.
Bank selalu menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan Visi, Misi, Sasaran Usaha dan Strategi Perusahaan, antara lain dalam bentuk :
The Bank always determines clear accountability of the respective organ of the organization that is in line with the Vision, Mission, Business Target and Company Strategy, inter alia in form of: ●
●
●
●
Struktur Organisasi dengan uraian tugas yang jelas untuk masing-masing unit kerja yang ada, baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Kebijakan-Kebijakan Direksi yang dibuat secara tertulis dan dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi, disosialisasikan kepada unit-unit kerja terkait, baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Capem. Sistem Prosedur Operasi (SPO) untuk masingmasing unit kerja yang ada, baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu
●
●
Organization structure with clear description of duties for the respective existing units, in the Head Office, Branch Offices and Sub-branch Offices. Policies of the Board of Directors made in writing and complied in Decision of the Board of Direcctors, are socialized to the related units, in the Head Office, Branch Offices and Sub-branch Offices. System Operating Procedure (SOP) for the respective existing units, in the Head Office, Branch Offices and Sub-branch Offices.
27
28
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
2.
Bank senantiasa meyakini bahwa semua organ organisasi Bank mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG, yang dituangkan dalam job description, job requirement, dan job qualification.
2.
The Bank always ensures that all organs of the Bank organization have the competence in line with their responsibility and comprehension of their roles for the implementation of GCG, as included in job description, job requirement and job qualification.
3.
Bank selalu memastikan dilaksanakannya check and balance system dalam pengelolaan Bank yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Komite Audit dan Dewan Komisaris.
3.
The Bank always ensures for the implementation of check and balance system in the Bank’s management conducted by Internal Audit Unit (SKAI), Audit Committee and Board of Commissioners.
4.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran Bank di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan (corporate values) dan strategi Bank serta memiliki reward and punishment system.
4.
The Bank has performance measurement from all ranks of the organization, in the Head Office, Branch Offices and Sub-branch Offices, based on the measurements consistently agreed to corporate values and Bank strategy, with reward and punishment system.
C.
Tanggung Jawab (Responsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.
C.
Responsibility is the suitability of Bank’s management and the prevailing laws and regulations as well as the principles of sound banking management.
1.
1.
Dalam rangka menjaga kelangsungan usahanya, Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku, antara lain mengenai : ● Pemberian Kredit yang sehat sesuai dengan Kebijakan Perkreditan Bank (KPB). ● Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), ● Pengawasan terhadap pelanggaran / pelampauan BMPK, ● Pemantauan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) ● Pemantauan Kecukupan Penyediaan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan Aktiva Non Produktif.
In order to maintain its business continuity, the Bank observes banking prudential practices and guarantees the implementation of the effective regulations, among others regarding: ● Extending sound Credit pursuant to Bank Credit Policy (KPB) ● Minimum Capital Requirement (KPMM), ● Supervision on the violation / excess of Legal Lending Limit (BMPK), ● Monitoring Quality of Earning Assets (KAP) ● Monitoring the adequacy of Provisions for Possible Losses (PPAP) of Earning Assets and Non Earning Assets.
2.
Bank bertindak sebagai Good Corporate Citizen (Perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial antara lain dengan pembentukan Koperasi Karyawan Bank Eksekutif.
2.
The Bank acts as Good Corporate Citizen and care for the environment and conduct corporate social responsibility, among others with the establishment of Employees’ Cooperative of Bank Eksekutif.
D.
Independensi (Independency), yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh / tekanan dari pihak manapun.
D.
Independence is professional management of the Bank without influence / pressure from any party.
1.
1.
Bank selalu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Bank dalam mengambil keputusan selalu bertindak secara objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
The Bank always avoids inappropriate domination by any stakeholders and is unaffected by unilateral interest and free from any conflict of interest. In making decision the Bank always acts objectively and freely from the pressure of any party. apun.
2.
Dalam pelaksanaannya, Bank telah menetapkan pihak-pihak yang bersifat independen, antara lain :
2.
In the implementation, the Bank has determined independent parties, among others:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
1)
Di jajaran Dewan Komisaris telah ditetapkan Komisaris Independen,
2)
Di jajaran Direksi telah ditetapkan : ● Presiden Direktur harus independen terhadap Pemegang Saham Pengendali ● Direktur Kepatuhan harus mampu menyampaikan pendapatnya sesuai dengan profesinya yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan dan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
3)
Ditingkat Pejabat Eksekutif terdapat pejabat-pejabat yang harus bersifat independen dalam melaksanakan tugasnya antara lain : • Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), • Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) • Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) • Unit Kerja Monitoring Nasabah (KYC).
E.
Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan keselarasan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
1.
Bank senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment).
2.
Bank memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
1)
The Board of Commissioners has determined Independent Commissioner.
2)
The Board of Directors has determined: ● President Director must be non-affiliated to the Controlling Shareholders. ● Compliance Director must be able to express his/ her opinion pursuant to his/her profession that does not conflict with the prevailing provisions and based on prudential principles.
3)
At the level of Executive Officer, there are officers to be independent in performing their duties, such as: • Internal Audit Unit (SKAI), • Compliance Unit (SKK) • Risk Management Unit (SKMR) • Customer Monitoring Unit (KYC).
E.
Fairness is justice and conformity in meeting the rights of the stakeholders arising from agreements and the prevailing laws and regulations.
1.
The Bank always pays attention to the interest of all stakeholders on the basis of equal and appropriate principle (equal treatment).
2.
The Bank allows the opportunity to all stakeholders to give input and deliver opinion for the interest of the Bank, with access to information pursuant to transparency principle.
Manajemen Umum : Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG):
General Management: Application of Good Corporate Governance (GCG) Principles:
A.
Struktur dan Komposisi Pengurus Bank
A.
1.
Komposisi dan jumlah serta kualifikasi Anggota Dewan Komisaris ● Selama tahun 2009, Bank telah memiliki komposisi dan jumlah serta kualifikasi anggota Dewan Komisaris yang sesuai dengan ukuran, kompleksitas (karakteristik), kemampuan keuangan dan sasaran strategis Bank. ● Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan No. 82 tanggal 26 Juni 2009, yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, antara lain telah diputuskan : LUNARDI WIDJAJA, sebagai Presiden Komisaris. Telah berpengalaman sebagai : • Komisaris P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1998,
Structure and Composition of the Bank’s Management
1
Composition, number and qualification of the members of the Board of Commissioners: ● During 2009, the Bank has had the composition, number and qualification of the members of the Board of Commissioners in accordance with the size, complexity (characteristic), financial capacity and the Bank’s strategic target. ● Under the Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) No. 82 dated 26 June 2009, drawn up by Fathiah Helmi, SH., Notary in Jakarta, it was resolved, inter alia: LUNARDI WIDJAJA, as President Commissioner Has experienced as: • Commissioner of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1993 to 1998,
29
30
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
●
●
• Presiden Komisaris P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1998 sampai sekarang. REGINALD MAUKAR, sebagai Komisaris Independen. Telah berpengalaman sebagai : • Pejabat Eksekutif pada Bank Dagang Negara (BDN) dari tahun 1958 sampai dengan tahun 1989, • Direktur P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1993 sampai tahun 1996, • Komisaris P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1998 sampai sekarang. SUMANTO, sebagai Komisaris Independen Telah berpengalaman sebagai : • Pejabat Eksekutif di Biro Lalu Lintas Devisa tahun 1964 – 1970 • Pejabat Bank Indonesia tahun 1970 – 1986 sebagai Kepala Desk Pengawasan Devisa, Ketua Tim Wawancara dan Konsultan pada Bank Pembengunan Indonesia (Bapindo). • Staf Pengajar (Lekrtor Kepala) di LPPI tahun 1987 – 2004. • Anggota Komite Audit pada P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. Tahun 2005 sampai tahun 2007. • Komisaris Independen P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. dari tahun 2007 sampai sekarang. Berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Bank telah memiliki komposisi dan jumlah serta kualifikasi anggota Direksi yang sesuai dengan ukuran, kompleksitas (karakteristik), kemampuan keuangan dan sasaran strategis Bank. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan No. 82 tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH. Notaris di Jakarta, Susunan Anggota Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk adalah sebagai berikut : TONNY ANTONIUS, sebagai Presiden Direktur. Telah berpengalaman sebagai : • Pejabat Eksekutif pada P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1994 sampai dengan tahun 1998, • Direktur P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1998 sampai dengan tahun 1999, • Presiden Direktur P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1999 sampai sekarang. ANDY SUTANTO, sebagai Direktur Operasi Telah berpengalaman sebagai : • Pejabat Eksekutif pada South East Asia Bank dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1993,
●
●
• President Commissioner of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1998 until now. REGINALD MAUKAR, as Independent Commissioner Has experienced as: • Executive Officer of Bank Dagang Negara (BDN) from 1958 to 1989, • Director of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1993 to 1996, • Commissioner of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1998 until now. SUMANTO, as Independent Commissioner Has experienced as: • Executive Officer at Foreign Exchange Traffic Bureau from 1964 – 1970 • Bank Indonesia Officer from 1970 – 1986 as Head of Foreign Exchange Supervisory Desk, Head of Interview Team and Consultant of Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). • Tutoring Staff (Chief Lecturer) at LPPI from 1987 – 2004. • Member of Audit Committee of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. from 2005 to 2007. • Independent Commissioner of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. from 2007 until now.
Under Bank Indonesia Regulation No. 8/4/ PBI/2006 dated 30 January 2006 as amended by Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, the Bank has had the composition, number and qualification of members of the Board of Directors in accordance with the size, complexity (characteristic), financial capacity and strategic target of the Bank. Under the Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders (RUPS) No. 82 dated 26 June 2009, drawn up by Fathiah Helmi, SH. Notary in Jakarta, the composition of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk is as follows: TONNY ANTONIUS, President Director Has experienced as: • Executive Officer of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1994 to 1998, • Director of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1998 to 1999, • President Director of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1999 until now. ANDY SUTANTO, Operational Director Has experienced as: • Executive Officer of South East Asia Bank from 1987 to 1993,
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
B.
• Pejabat Eksekutif pada P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1993 sampai tahun 1998, • Direktur P.T Bank Eksekutif Internasional, tahun 1998 sampai sekarang HARMEN RASJID, sebagai Direktur Kepatuhan, Telah berpengalaman sebagai : • Pejabat Eksekutif pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari tahun 1964 sampai dengan tahun 1986, • Pejabat Eksekutif pada P.T. Bank Umum Servitia dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1993, • Pejabat Eksekutif pada P.T. Bank Sanho dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1995 • Pejabat Eksekutif pada P.T. Bank Kharisma dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1998 • Direktur pada P.T. Bank Sanho dari tahun 1998 sampa tahun 1999. • Komisaris Utama merangkap Ketua Dewan Audit pada P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1998 sampai dengan tahun 1999. • Direktur pada P.T. Bank Eksekutif Internasional dari tahun 1999 sampai sekarang.
Penanganan terhadap Conflict of Interest
B.
• Executive Officer of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1993 to 1998, • Director of P.T Bank Eksekutif Internasional from 1998 until now. HARMEN RASJID, Compliance Director Has experienced as: • Executive Officer of Bank Rakyat Indonesia (BRI) from 1964 to 1986, • Executive Officer of P.T. Bank Umum Servitia from 1987 to 1993, • Executive Officer of P.T. Bank Sanho from 1993 to 1995 • Executive Officer of P.T. Bank Kharisma from 1995 to 1998 • Director of P.T. Bank Sanho from 1998 to 1999. • President Commissioner and Chairman of Audit Committee of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1998 to 1999. • Director of P.T. Bank Eksekutif Internasional from 1999 until now.
Handling Conflict of Interest
Dalam hal terjadi conflict of interest, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, Pemimpin Kantor Cabang dan Pemimpin Kantor Capem mampu menghindari atau tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank dan segera melakukan pengungkapan (disclosure) conflict of interest tersebut dalam setiap keputusan.
In the event of conflict of interest, the members of the Board of Commissioners and Board of Directors, Executive Officers, Branch Managers and Sub-branch Managers are capable to avoid or not taking any action that may jeopardize or decrease the Bank’s benefit and will immediately disclose such conflict of interest in every decision.
C.
C.
Independensi Pengurus Bank
Independence of Bank’s Management
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi memiliki cukup kemampuan untuk bertindak independen dan menangani pengaruh (intervensi) pihak eksternal yang dapat mengakibatkan kualitas praktek Good Corporate Governance Bank memburuk (menurun).
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors have adequate capacity to act independently and handle the influence (intervension) of external party that may deteriorate the quality of Good Corporate Governance practices of the Bank.
D.
D.
Kemampuan untuk membatasi atau mencegah penurunan kualitas Good Corporate Governance
Capacity to limit or prevent the deteriorating quality of Good Corporate Governance.
Bank memiliki kemampuan untuk mencegah atau membatasi kegiatan usaha Bank yang menurunkan kualitas Good Corporate Governance, seperti perlakuan khusus kepada pihak intern misalnya Pejabat dan Pegawai Bank dan pemberian kredit tidak sehat kepada Pihak Terkait.
The Bank has the capacity to prevent or limit the business activities of the Bank that may deteriorate the quality of Good Corporate Governance, like special treatment to internal party such as the Bank’s Officer and Employee and extending unsound credit to Related Party.
E.
E.
Transparansi Informasi
Bank cukup transparan dalam menyelenggarakan Good Corporate Governance dan menginformasikan kepada publik secara cukup konsisten,
Information Transparency
The Bank is fairly transparent in practicing Good Corporate Governance and informing it to public in consistent manner.
31
32
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
F.
Edukasi Nasabah
F.
Customers Education
Bank secara berkesinambungan melaksanakan edukasi kepada Nasabah mengenai kegiatan operasional, produk dan jasa Bank untuk menghindari timbulnya informasi yang menyesatkan dan merugikan Nasabah.
On continuous basis the Bank conducts education to customers regarding the Bank’s operational activity, products and services in order to prevent any misleading and detrimental information to customers.
G. Efektivitas Kinerja Fungsi Komite-Komite
G. Effective Performance of Committees’ Functions
Bank memiliki fungsi Komite-Komite yang cukup efektif untuk menunjang pengambilan keputusan yang tepat oleh Pengurus Bank, antara lain efektivitas dari : 1.
Komite Audit : Berdasarkan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. SE-03/PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 perihal Pembentukan Komite Audit pada Perusahaan Publik, dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah melalui PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, maka telah dibentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. No. 005/SK-DIR/BEI/VI/07 tanggal 5 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite Audit . Disamping itu mengenai Susunan Keanggotaan Komite Audit telah diatur dengan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 015/SK-DIR/BEI/ VIII/07 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Audit dengan susunan sebagai berikut : a. Ketua : Reginald Maukar (Komisaris Independen) b. Anggota: Suryanto Santoso (Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang akuntansi) c. Anggota : Achmad Herlanto Anggono (Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang perbankan)
The Bank has fairly effective functions of Committees to support the accurate decision making by the Bank’s Management, among others: 1.
Audit Committee: Based on Circular of Capital market Supervisory Agency (Bapepam) No. SE-03/PM/2000 dated 5 May 2000 regarding Establishment of Audit Committee in Public Companies, and Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 as amended in Regulation No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006, the Bank’s Audit Committee was established on the basis of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk. No. 005/SK-DIR/BEI/VI/07 dated 5 June 2007 regarding Establishment of Audit Committee. Besides the membership composition of Audit Committee was specified in the Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 015/SK-DIR/BEI/VIII/07 dated 31 August 2007 regarding the Change of Membership Composition of Audit Committee, as follows: a. Chairman: Reginald Maukar (Independent Commissioner) b. Member: Suryanto Santoso (Independent Party with expertise in Accounting) c. Member: Achmad Herlanto Anggono (Independent Party with expertise in Banking).
Adapun Fungsi Komite Audit berdasarkan Surat Edaran Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) adalah membantu Dewan Komisaris untuk: ● Meningkatkan kualitas Laporan Keuangan. ● Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan. ● Meningkatkan efektivitas fungsi Internal Audit maupun Eksternal Audit. ● Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
The function of Audit Committee based on the Circular of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) is to assist the Board of Commissioner to: ● Improve the quality of Financial Statements ● Create discipline and control that may prevent deviation in company management. ● Improve the effective functions of both Internal and External Auditors. ● Identify the matters that require the attention of the Board of Commissioners.
Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit, berdasarkan PBI No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006, adalah : 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas Perencanaan dan Pelaksanaan Audit serta pemantauan atas Tindak Lanjut Hasil Audit dalam rangka menilai kecukupan Pengendalian Intern termasuk kecukupan proses Pelaporan Keuangan.
The Function, Duty and Responsibility of Audit Committee based on Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 as amended by Regulation No. 8/14/PBI/2006 are as follows: 1. To monitor and evaluate Audit Planning and Implementation, and to monitor the follow-up of Audit Results in order to evaluate the adequacy of Internal Audit including the adequacy of Financial Reporting.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
2.
3.
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : ● Pelaksanaan Tugas Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), ● Kesesuaian pelaksanaan Audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku. ● Kesesuaian Laporan Keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku, ● Pelaksanaan Tindak Lanjut oleh Direksi atas Hasil Temuan dari SKAI, Akuntan Publik dan Hasil Pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2.
3.
To monitor and evaluate: ● The implementation of duties of Internal Audit Unit (SKAI), ● Suitability of Audit implementation by Public Accountant Firm to the prevailing Audit Standards ● Suitability of Financial Statements to the prevailing Audit Standards. ● Follow-up by the Board of Directors on the Audit Findings of SKAI, Public Accountant and Supervision Results of Bank Indonesia, for recommendation to the Board of Commissioners. To give recommendation on the appointment of Public Accountant Firm to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders (RUPS).
Disamping itu telah disusun pula Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 012/SK-DIR/BEI/VI/07 tanggal 11 Juni 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.
In addition, Guidelines and Work Procedure for Audit Committee have been prepared on the basis of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 012/SK-DIR/BEI/VI/07 dated 11 June 2007 regarding Guidelines and Work Procedure for Audit Committee.
2.
2.
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No.006/SK-DIR/BEI/VI/07 tanggal 5 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko. Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 006/SK-DIR/BEI/VI/07 di atas, yang telah dirubah dengan Surat Keputusan Direksi No. 016/SKDIR/BEI/VIII/07 tanggal 31 Agustus 2007, tentang Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko sehingga menjadi sebagai berikut: a. b. c.
Ketua : Sumanto (Komisaris Independen) Anggota: Suryanto Santoso (Pihak Indpenden yang memiliki keahlian dibidang perbankan) Anggota : Achmad Herlanto Anggono (Pihak Independen yang memiliki keahlian dibidang Manajemen Risiko)
Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Komite Pemantau Risiko, adalah: 1. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan Pelaksanaan Kebijakan tersebut. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja manajemen Risiko guna memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Disamping itu telah disusun pula Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 013/SK-DIR/ BEI/VI/07 tanggal 11 Juni 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko.
Risk Monitoring Committee
Risk Monitoring Committee is determined with Decision of the Board of Directors No. 006/SK-DIR/BEI/VI/07 dated 5 June 2007 regarding Establishment of Risk Monitoring Committee. Membership composition of Risk Monitoring Committee is specified in the above Decision of the Board of Directors No. 006/SK-DIR/BEI/VI/07 was changed with Decision of the Board of Directors No. 016/SK-DIR/BEI/VIII/07 dated 31 August 2007, regarding Change of Membership Composition of Risk Monitoring Committee, to be as follows: a. b. c.
Chairman: Sumanto (Independent Commissioner) Member: Suryanto Santoso (Independent Party with expertise in Banking) Member: Achmad Herlanto Anggono (Independent Party with expertise in Risk Management)
The Function, Duty and Responsibility of Risk Monitoring Committee are as follows: 1. To evaluate the suitability between Risk Management Policy and the implementation of the policy. 2. To monitor and evaluate the implementation of duty of Risk Management Committee and Risk Management Unit in order to give recommendation to the Board of Commissioners. Other than that, Guidelines and Work Procedure for Risk Monitoring Committee have been prepared on the basis of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 013/SK-DIR/BEI/VI/07 dated 11 June 2007 regarding Guidelines and Work Procedure for Risk Monitoring Committee.
33
34
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
3.
Komite Remunerasi dan Nominasi
3.
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi No.007/SK-DIR/BEI/VI./07 tanggal 5 Juni 2007 tentang Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration and Nomination Committee is determined with Decision of the Board of Directors No. 007/SK-DIR/ BEI/VI./07 dated 5 June 2007 regarding Establishment of Remuneration and Nomination Committee.
Susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana terdapat dalam Surat Keputusan Direksi No. 006/SK-DIR/BEI/VI/07 di atas, adalah sebagai berikut : a. Ketua : Reginald Maukar (Komisaris Independen) b. Anggota : Lunardi Widjaja (Presiden Komisaris) c. Anggota : Irawati Wijaya (Pejabat Eksekutif yang membidangi Sumber Daya Manusia)
Membership composition of Remuneration and Nomination Committee as included in the above Decision of the Board of Directors No. 007/SK-DIR/BEI/VI/07 is as follows: a. Chairman: Reginald Maukar (Independent Commissioner) b. Member: Lunardi Widjaja (President Commissioner) c. Member: Irawati Wijaya (Executive Officer in charge of Human Resources)
Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi, adalah: a. Terkait dengan Kebijakan Remunerasi : 1). Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Remunerasi, 2). Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : ● Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). ● Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai secara keseluruhan, untuk disampaikan kepada Direksi. b. Terkait dengan Kebijakan Nominasi : 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai Sistem dan Prosedur Pemilihan dan atau Penggantian Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2. Memberikan rekomendasi mengenai Calon Anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi Anggota KomiteKomite kepada Dewan Komisaris. c.
Komite Remunerasi dan Nominasi wajib memastikan bahwa Kebijakan Remunerasi paling kurang sesuai dengan : 1. Kinerja keuangan dan pemenuhan Cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku.. 2.
Prestasi Kerja Individual. Remunerasi yang dikaitkan dengan prestasi kerja individual, dimaksudkan agar tercapai kesetaraan antara hasil kerja individual dengan imbalan yang diterima oleh individu yang bersangkutan.
The Function, Duty and Responsibility of Remuneration and Nomination Committee are as follows: a. Related to Remuneration Policy: 1). To evaluate Remuneration Policy; 2). To give recommendation to the Board of Commissioners regarding: ● Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders (RUPS). ● Remuneration Policy for Executive Officers and Employees in overall, for submission to the Board of Directors. b. Related to Nomination Policy: 1. To prepare and give recommendation regarding the System and Procedure of Selection and or Replacement of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders (RUPS). 2. To give recommendation on Candidate Member of the Board of Commissioners and or the Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders (RUPS). 3. To give recommendation on Independent Parties who will become Members of the Committees to the Board of Commissioners. c.
Remuneration and Nomination Committee must ensure that the Remuneration Policy should at least conform to: 1. Financial performance and fulfillment of Reserve as specified in the prevailing laws and regulations. 2.
Indiividual Performance. Remuneration related to individual performance is intended to achieve equality between individual work result and compensation received by the individual concerned.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
3.
Kewajaran dengan Peer-Group. Yang dimaksud dengan Peer-Group adalah kesetaraan jabatan pada Intern Bank dan pada beberapa Bank yang sejenis antara lain dari sisi Asset dan karakteristik.
3.
Rightness with Peer Group. The definition of PeerGroup is equivalence of position in internal Bank and in some similar Banks, inter alia in terms of Assets and characteristic.
4.
Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
4.
Consideration of target and long-term strategy of the Bank.
Disamping itu telah disusun pula Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 014/SK-DIR/BEI/VI/07 tanggal 11 Juni 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi.
Other than that, Guidelines and Work Procedure for Remuneration and Nomination Committee have been prepared on the basis of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk.No. 014/SK-DIR/BEI/VI/07 dated 11 June 2007 regarding Guidelines and Work Procedure for Remuneration and Nomination Committee.
4.
4.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, telah dibentuk Komite Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional Tbk No. 003/SK-DIR/BEI/I/2004 tanggal 28 Januari 2004 tentang Pembentukan Komite Manajemen Risiko.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 and Circular of Bank Indonesia No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Banks, Risk Management Committee was established on the basis of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional Tbk No. 003/SK-DIR/BEI/ I/2004 dated 28 January 2004 regarding Establishment of Risk Management Committee.
Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah : Ketua : Presiden Direktur Anggota : Direktur, Vice President, Pimpinan Kantor Cabang, Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Treasury, Kepala Bagian Operasional. Kepala Bagian Tehnologi Sistem Informasi Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko
Membership composition of Risk Management Committee is as follows: Chairman: President Director Members: Director Vice President Branch Managers Head of Marketing Department Head of Treasury Department Head of Operational Department Head of Information System Technology Department Head of Internal Audit Unit (SKAI) Head of Risk Management Unit (SKMR)
Fungsi Komite Manajemen Risiko antara lain : Melakukan Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk Strategi Manajemen Risiko dan Contingency Plan dan melakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap Penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil. 5.
The function of Risk Management Committee is, inter alia: To prepare Risk Management Policy and its amendment including Risk Management Strategy and Contingency Plan, and to conduct remedy or enhancement to the application of Risk Management Application on periodic basis and incidental in nature.
Komite Asset & Liabilities (ALCO) 5.
Komite Asset & Liabilities (ALCO) telah dibentuk sejak tahun 1995 dan telah dilakukan beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir berupa Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 005/SK-DIR/BEI/III/04 tanggal 4 Maret 2004 tentang Perubahan Susunan ALCO.
Assets & Liabilities Committee (ALCO)
Assets & Liabilities Committee (ALCO) has been established since 1995 and has been changed several times and the recent amendment is in form of Decision from the Board of Directors of P.T. Bank esekuf Internasinal Tbk, No. 005/SK-DIR/BEI/III/04 dated 4 March 2004 regarding Change of composition of ALCO. tentang Perubahan Susunan ALCO.
35
36
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Susunan Keanggotaan ALCO adalah sebagai berikut : Ketua : Presiden Direktur Anggota : Direktur, Vice President, Pimpinan Kantor Cabang, Corporate Secretary, Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Treasuri, Kepala Satuan Kerja Audit Intern.
Membership composition of ALCO is as follows: Chairman: President Director Members: Director Vice President Branch Managers Corporate Secretary Head of Marketing Department Head of Treasury Department Head of Internal Audit Unit (SKAI)
6.
6.
Komite Kebijaksanaan Perkreditan (KKP)
Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) telah dibentuk sejak tahun 1995 berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/7/UPPB tanggal 31 Maret 1999 perihal Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank (PPKPB) dan telah dilakukan beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir berupa Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 025/SK-DIR/BEI/XII/04 tanggal 21 Desember 2004 tentang Susunan Keanggotaan Komite Kebijaksanaan Kredit. Susunan Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan adalah : Ketua : Presiden Direktur Anggota : Direktur Vice President Pimpinan Kantor Cabang Kepala Bagian Marketing/Kredit Kepala Bagian Pengawasan Kredit Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Tugas Pokok dari Komite Kebijakan Perkreditan antara lain : ● Merumuskan kebijakan perkreditan, ● Mengawasi pelaksanaan kebijakan perkreditan, ● Memantau perkembangan dan kondisi portofolio kredit ● Memberikan saran-saran perbaikan kepada Direksi. 7.
Credit Policy Committee (KKP)
Credit Policy Committee (KKP) has been established since 1995 based on Bank Indonesia Circular No. 27/7/UPPB dated 31 March 1999 regarding Guidelines for the Preparation of Bank’s Credit Policy (PPKPB) and changed several times and recently in form of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 025/SK-DIR/BEI/ XII/04 dated 21 December 2004 regarding Membership Composition of Credit Policy Committee. Membership composition of Credit Policy Committee is as follows: Chairman: President Director Member: Director Vice President Branch Managers Head of Marketing/Credit Department Head of Credit Supervision Department Head of Internal Audit Unit (SKAI) The main duties of Credit Policy Committee are as follows: ● To formulate credit policy; ● To supervise the implementation of credit policy; ● To monitor the development and condition of credit portfoilio; ● To give corrective suggestions to the Board of Directors.
Komite Kredit (KK) 7.
Komite Kredit di Kantor Pusat telah dibentuk sejak tahun 1995 berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 27/7/ UPPB tanggal 31 Maret 1999 perihal Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank (PPKPB) dan telah dilakukan beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir berupa Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 024/SK-DIR/BEI/XII/04 tanggal 21 Desember 2004 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Kredit. Susunan Keanggotaan Komite Kredit adalah sebagai berikut Ketua : Presiden Direktur Anggota : Direktur, Vice President, Pimpinan Kantor Cabang, Kepala Bagian Marketing/Kredit.
Credit Committee (KK)
Credit Committee in Head Office has been established since 1995 based on Bank Indonesia Circular No. 27/7/UPPB dated 31 March 1999 regarding Guidelines for the Preparation of Bank’s Credit Policy (PPKPB) and changed several times and recently in form of Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 024/SK-DIR/BEI/ XII/04 dated 21 December 2004 regarding Membership Composition of Credit Committee. Membership composition of Credit Policy Committee is as follows: Chairman: President Director Member : Director Vice President, Branch Managers Head of Marketing/Credit Department
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Komite Kredit di Kantor Pusat merupakan komite operasional yang berfungsi dalam mengevaluasi dan memutuskan permohonan kredit untuk jumlah / jenis kredit yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Credit Committee in Head Office is operational committee with the function to make evaluation and decision of credit application for the amount / type of credit as determined by the Board of Directors.
8.
8.
Komite Sumber Daya Manusia (SDM)
Komite SDM di Kantor Pusat telah dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 006/SK-DIR/BEI/III/04 tanggal 4 Maret 2004 tentang Penyusunan Keanggotaan Komite Sumber Daya Manusia. Susunan Keanggotaan Komite SDM adalah sebagai berikut : Ketua : Presiden Direktur Anggota : Direktur, Vice President, Pimpinan Kantor Cabang, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia.
Human Resources (HR) Committee
HR Committee in Head Offce has been established with Decision of the Board of Directors of P.T. Bank Eksekutif Internasional, Tbk No. 006/SK-DIR/BEI/III/04 dated 4 March 2004 regarding Membership Composition of Humn Resources Committee. Membership composition of HR Committee is as follows: Chairman: President Director Member : Director Vice President Branch Managers Head of Human Resources Department
Komite SDM di Kantor Pusat yang berfungsi untuk mengevaluasi dan memutuskan suatu kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia antara lain mengenai Pengangkatan Pejabat Bank, Sistem Remunerasi dan lain-lain.
HR Committee in Head Office has the function to evaluate and decide a policy in Humn Resources field, inter alia regarding Appointment of Bank’s Officers, Remuneration System, etc.
Berdasarkan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (CAMELS), dengan memiliki fungsi Komite-Komite yang cukup efektif untuk menunjang pengambilan keputusan yang tepat oleh Pengurus Bank, diperoleh Peringkat Komponen-3 (PK3/ Cukup Baik), dengan kriteria : penerapan Manajemen Umum dilaksanakan dengan cukup baik dan cukup konsisten.
Based on the Evaluation of Bank’s Soundness (CAMELS), with the effective function of Committees to support the correct decision making by the Bank’s Management, the Bank received Composite Rating 3 (P3K/Fairly Sound), with the criteria that the application of General Management is conducted on a fairly good and consistent basis.
Corporate Secretary
Corporate Secretary
Sesuai dengan peraturan Bapepam No. IX.I.4, Perseroan telah membentuk Corporate Secretary yang bertugas antara lain sebagai berikut : ● Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan yang berlaku di bidang pasar modal ● Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan, terkait dengan kondisi perseroan ● Memberikan masukan kepada Direksi perseroan untuk mematuhi ketentuan tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. ● Sebagai penghubung antara perseroan dengan Bapepam dan masyarakat
Pursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4, the Company has established Corporate Secretary with the duty, among others as follows: ● To follow the development of capital market, especially the regulations effective in capital market field. ● To provide the service to public for any information required in connection to the condition of the Company. ● To provide input to the Company’s Board of Directors in compliance with capital market regulation including its implementation regulations. ● To act as the liaison between the company and Bapepam and public.
Sdr. Hery Hartawan bergabung dengan Bank Eksekutif sejak tahun 1996, dan saat ini menjabat sebagai Corporate Secretary Bank Eksekutif.
Mr. Hery Hartawan has joined Bank Eksekutif since 1996, and presently he is the Corporate Secretary of Bank Eksekutif.
37
38
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Application
Penerapan Manajemen Risiko di Bank Eksekutif pada tahun 2009 adalah meliputi beberapa hal sebagai berikut :
The application of Risk Management in Bank Eksekutif during the year 2009 covers the following issues:
A.
A.
Jenis - Jenis Risiko
Types of Risks
Jenis – Jenis Risiko yang melekat pada Strategi Usaha Bank, termasuk yang secara langsung mempengaruhi Rencana Bisnis Bank, antara lain : 1. Risiko Kredit (Credit Risk) 2. Risiko Pasar (Market Risk) 3. Risiko Operasional (Operation Risk) 4. Risio Likuiditas (Liquidity Risk) 5. Risiko Hukum (Legal Risk) 6. Risiko Reputasi (Reputation Risk) 7. Risiko Strategik (Strategic Risk) 8. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)
The types of Risks inherent in the Bank’s Business Strategy, including those directly affecting the Business Plan of the Bank, are among others: 1. Credit Risk 2. Market Risk 3. Operation Risk 4. Liquidity Risk 5. Legal Risk 6. Reputation Risk 7. Strategic Risk 8. Compliance Risk
B.
Proses Manajemen Risiko
1.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/ PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank telah melaksanakan kerjasama dengan konsultan P.T. Magna Globalindo sesuai kontrak bipartit tertanggal 28 November 2005, untuk menyempurnakan proses pelaksanaan Manajemen Risiko, yaitu dengan menyusun alat bantu (software) yang dapat dipergunakan untuk proses Identifikasi dan Pengukuran dan Sistem Informasi Manajemen Risiko.
B. 1.
Risk Management Process Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/8/ PBI/2003 dated 19 May 2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Bank and Bank Indonesia Circular No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Bank, the Bank has conducted a cooperation with consultant P.T. Magna Globalindo pursuant to bipartite contract dated 28 November 2005, to enhance the implementation process of Risk Management, i.e. constructing supporting tools (software) for the purpose of Identification, Measurement and Information System of Risk Management.
2.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini Bank telah melaksanakan identifikasi risiko melalui alat bantu (software) K-Risk. Dengan software K-Risk, Bank mulai mengumpulkan data mengenai risk event yang terjadi pada seluruh unit aktivitas fungsional. Kemudian data-data tersebut dianalisa mengenai kemungkinan dampak risiko yang ditimbulkannya, untuk mendapatkan solusi ataupun mitigasinya, berdasarkan tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk pemantauan risiko operasional, agar risk event yang ada tidak berdampak secara signifikan terhadap kelangsungan Bank.
2.
Accordingly the Bank at present implements the risk identification using the supporting tool (software) of K-Risk. Using the software K-Risk, the Bank starts collecting data on risk events taking place in the functional activities of all units. The data are then analyzed on any possible risk impct it may cause in order to get the solution or mitigation, based on the set deadline. This is made to monitor operation risk, so that the existing event risk does not bring any significant impact on the Bank’s continuity.
3.
Under the Work Contract between Bank Eksekutif and Consultant M.Muslich & Partner, on 7 November 2008, cooperation in line with the implementation of Risk Management System according to Basel II has been
3.
Berdasarkan Kontrak Kerja Bank antara Eksekutif dengan Konsultan M.Muslich & Rekan pada tanggal 7 November 2008, telah dimulai kerjasama dalam rangka
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
mempersiapkan Implementasi Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan Basel II. Adapun tujuannya adalah : a. Menyempurnakan Kebijakan dan Metodologi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional agar sesuai dengan Metode Standar Basel II. b. Membangun Sistem Manajemen Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan Metode Standar dengan Metodologi yang sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Basel II. c. Membangun Sistem Manajemen Risiko Operasional dengan menggunakan pendekatan Metode Basic Indicator dengan Metodologi yang benar dan sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Basel II. 4.
commenced. The purpose is as follows: a. To enhance the Policy and Methodology of Credit Risk, Marketing Risk, Liquidity Risk and Opeation Risk in conformation to the Standard Method of Basel II. b. To build Credit Risk Management Sysem using the approach of Standard Method and the suitable Methodology pursuant to Bank Indonesia Regulation on Basel II. c. To build Operation Risk Management System using the approach of Basic Indicator Method and the correct and suitable Methodology pursuant to Bank Indonesia Regulation on Basel II. 4.
Progress atas Implementasi Sistem Manajemen Risiko Basel II hingga 31 Desember 2009 yaitu : a. Penyempurnaan Kebijakan Manajemen Risiko Bank sudah selesai dan sedang menunggu pengesahan dari Komite Manajemen Risiko. b. Aplikasi Sistem Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Kredit sudah selesai dan sedang menunggu validasi dari Bank Indonesia.
The progress on the Implementation of Risk Management System Basel II up to 31 December 2009, is as follows: a. The enhancement of the Bank’s Risk Management Policy is completed and pending the ratification from Risk Management Committee. b. The application of Operation Risk Management and Credit Risk Management Systems has been completed and pending validation from Bank Indonesia.
C.
Laporan Profil Risiko
C.
Risk Profile Report
1.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, telah ditetapkan bahwa Laporan Profil Risiko dilakukan secara triwulanan, dimulai pada posisi 31 Maret 2005.
1.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 regarding Application of Risk Management for Commercial Bank, it is determined that Risk Profile Report made on quarterly basis was commenced for the position as of 31 March 2005.
2.
Untuk keperluan tersebut Bank telah menyusun format yang lebih sempurna untuk Laporan Profil Risiko Triwulanan yang dilaporkan ke Bank Indonesia. Disamping itu Bank juga menyusun Laporan Profil Risiko Bulanan, yang dipergunakan untuk kepentingan internal Bank, sehingga diharapkan jika indikator maupun parameter yang ada pada format Laporan Profil Risiko telah cukup baik.
2.
Consequently the Bank has prepared more perfect format for the Quarterly Risk Profile Report for submission to Bank Indonesia. In addition, the Bank also prepares Monthly Risk Profile Report, for the Bank’s internal purpose, so that it is expected that the indicator and parameter included in the format of Risk Profile Report has been fairly good.
3. 3.
Sampai dengan bulan Juni 2007, Bank telah menyusun Laporan Profil Risiko sesuai dengan ketentuan yang berlaku didasarkan atas 4 (empat) Jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional dan Risiko Likuiditas. Selanjutnya atas rekomendasi dari Tim Pemeriksa Bank Indonesia, mulai bulan September 2007, Jenis Risiko ditambah dengan Risiko Kepatuhan sedangkan mulai bulan Desember 2007 (dilengkapi dengan 3 Jenis Risiko lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik) sesuai komitmen kepada Bank Indonesia. Dengan demikian mulai akhir Desember 2007 sampai dengan akhir Desember 2009 telah dilaporkan seluruh (8 jenis) Risiko sesuai ketentuan yang berlaku.
Until June 2007, the Bank has prepared Risk Profile Report pursuant to the effective regulation, on the basis of four (4) types of Risk, i.e. Credit Risk, Market Risk, Operation Risk and Liquidity Risk. At the recommendation of the Audit Team of Bank Indonesia, starting September 2007 the type of Risk was added with Compliance Risk, while starting December 2007 (completed with another 3 types of Risk: Legal Risk, Reputation Risk and Strategic Risk) conformed to the commitment to Bank Indonesia. Therefore starting from end December 2007 to end December 2009, the Bank has reported the whole (8 types) Risks according to the effective provision.
39
40
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
4.
Format Laporan Profil Risiko Triwulan pada umumnya terdiri dari : a. Ringkasan Penilaian Profil Risiko b. Uraian Singkat Mengenai Tingkat dan Trend Risiko c. Uraian Singkat Mengenai Pelaksanaan Penilaian oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. (SKMR) d. Tindak Lanjut Hasil Penilaian e. Ringkasan Pendapat Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). f. Ringkasan Matriks Risiko
Ringkasan Risiko Aktivitas : a. Kertas Kerja Aktivitas Perkreditan b. Kertas Kerja Aktivitas Treasury & Investasi c. Kertas Kerja Aktivitas Operasional & Pelayanan d. Kertas Kerja Aktivitas Pendanaan e. Kertas Kerja Aktivitas Teknologi Sistem Informasi f. Kertas Kerja Aktivitas Sumber Daya Manusia g. Kertas Kerja Proyeksi Arus Kas h. Kertas Kerja Interest Rate Potensial Loss i. Kertas Kerja Sensitivitas Suku Bunga j. Kertas Kerja Sensitivitas Risiko Pasar Sistem Pengendalian Risiko : a. Kertas Kerja Risiko Kredit b. Kertas Kerja Risiko Pasar c. Kertas Kerja Risiko Likuiditas d. Kertas Kerja Risiko Operasional e. Kertas Kerja Risiko Kepatuhan f. Kertas Kerja Risiko Hukum g. Kertas Kerja Risiko Reputasi h. Kertas Kerja Risiko Strategik
4.
The general format of Quarterly Risk Profile Report is as follows: a. Summary of Risk Profile Assessment b. Brief Description on Risk Level and Trend c. Brief Description on the Implementation of Assessment by Risk Management Unit (SKMR). d. Follow-up the Assessment Results e. Summary of Opinion from Internal Audit Unit (SKAI). f. Summary of Risk Matrix
Summary of Activity Risk: a. Working Paper for Credit Activities b. Working Paper for Treasury & Investment Activities c. Working Paper for Operational & Service Activities d. Working Paper for Funding Activities e. Working Paper for Information Technology System Activities f. Working Paper for Human Resources Actvities g. Working Paper for Cash Flow Projection h. Working Paper for Interest Rate Potential Loss i. Working Paper for Interest Rate Sensitivity j. Working Paper for Market Risk Sensitivity Risk Control System: a. Working Paper for Credit Risk b. Working Paper for Market Risk c. Working Paper for Liquidity Risk d. Working Paper for Operting Risk e. Working Paper for Compliance Risk f. Working Paper for Legal Risk g. Working Paper for Reputation Risk h. Working Paper for Strategic Risk
D.
Sertifikasi Manajemen Risiko
D.
Risk Management Certification
1.
Program Eksekutif : Berdasarkan PBI No. 8/9/PBI/2006 tanggal 29 Mei 2006 tentang Perubahan atas PBI No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, maka bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah mengikuti Ujian Sertifikasi Program Eksekutif sebagai berikut :
1.
Executive Program: Based on Bank Indonesia Regulation No. 8/9/ PBI/2006 dated 29 May 2006 regarding Amendment to Regulation No. 7/25/PBI/2005 dated 3 August 2005 regading Risk Management Certification for the Management and Officers of Commercial Banks, Members of the Board of Directors and Board of Commissioners regarding Certification Test for Executive Program are as follows:
2.
PENGURUS
TOTAL
SUDAH *)
BELUM **)
Anggota Direksi
3 orang
2 orang
1 orang
Dewan Komisaris
3 orang
3 orang
0 orang
Program Reguler : a. Berdasarkan PBI No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, maka sampai akhir tahun 2009 para Pejabat Bank Eksekutif telah mengikuti Ujian Sertifikasi Program Reguler adalah :
MANAGEMENT
TOTAL
Board of Directors
3 persons
DONE *)
NO **)
2 persons 1 person
Board of Commissioners 3 persons 3 persons 0 person 2. Regular Program: a. Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/25/ PBI/2005 dated 3 August 2005 regarding Risk Management Certification for the Management and Officers of Commercial Banks, until the end of 2009 the Officers of Bank Eksekutif who have followed the certification test for Regular Program are:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
ESELON I
TOTAL
SUDAH *)
BELUM **)
ECHELON I
TOTAL
DONE *)
NO **)
Ujian Level 1
10 orang
10 orang
0 orang
Level 1 Test
10 persons
10 persons
0 person
Ujian Level 2
10 orang
9 orang
1 orang
Level 2 Test
10 persons
9 persons
1 person
Ujian Level 3
10 orang
0
10 orang
Level 3 Test
10 persons
0
10 persons
ESELON II
ESELON II
TOTAL.
DONE *)
NO **)
Ujian Level 1
TOTAL. 24 orang
17 orang
7 orang
Level 1 Test
24 persons
17 persons
7 persons
Ujian Level 2
24 orang
3 orang
21 orang
Level 2 Test
24 persons
3 persons
21 persons
ESELON III
TOTAL
Level 1 Test
26 persons
ESELON III
SUDAH *)
TOTAL
Ujian Level 1
BELUM **)
SUDAH *)
26 orang
BELUM **)
7 orang
19 orang
TOTAL 104 orang 46 orang 58 orang *) Sudah mengikuti Ujian Sertifikasi dan sudah dinyatakan Lulus. **) Belum mengikuti Ujian Sertifikasi b.
DONE *)
NO **)
7 persons
19 persons
TOTAL 104 persons 46 persons 58 persons *) Already followed the Certification Test and declared as having passed the test. **) Not yet following the Certification Test
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka untuk tahun 2010 direncanakan Sertifikasi Manajemen Risiko Program Reguler untuk Pejabat-Pejabat Bank Eksekutif sebagai berikut :
b.
1. Ujian Level 1.
With regard to the above, in 2010 Risk Management Certification for Regular Program is planned for the Officers of Bank Eksekutif, as follows: 1. Level 1 Test
Wajib diikuti oleh
Rencana Sertifikasi
To be followed by
-
-
Officer of Echelon I
-
-
Pejabat Eselon II
7 orang
-
Officer of Echelon II
7 persons
-
Pejabat Eselon III
19 orang
Tahun 2010
Officer of Echelon III
19 persons
2010
Total
26 orang
Tahun 2010
Total
26 persons
2010
Pejabat Eselon I
2. Ujian Level 2
Plan of Certification
2. Level 2 Test
Wajib diikuti oleh
Rencana Sertifikasi
To be followed by
Plan of Certification
Pejabat Eselon I
1 orang
Tahun 2010
Officer of Echelon I
1 persons
2010
Pejabat Eselon II
21 orang
Tahun 2010
Officer of Echelon II
21 persons
2010
Total
22 orang
Tahun 2010
Total
22 persons
2010
3. Ujian Level 3
3. Level 3 Test
Wajib diikuti oleh
Rencana Sertifikasi
To be followed by
Plan of Certification
Pejabat Eselon I
10 orang
Tahun 2010
Officer of Echelon I
10 persons
2010
Pejabat Eselon II
10 orang
Tahun 2010
Officer of Echelon II
10 persons
2010
Total
20 orang
Tahun 2010
Total
20 persons
2010
4. Program Konversi : Wajib diikuti oleh
4. Conversion Program: Rencana Sertifikasi
To be followed by
Komisaris Utama
1 orang
Tahun 2010
President Commissioner
Komisaris Independen
2 orang
Tahun 2010
Direksi
3 orang
Tahun 2010
Total
6 orang
Tahun 2010
Plan of Certification 1 person
2010
Independent Commissioner
2 persons
2010
Directors
3 persons
2010
Total
6 persons
2010
41
42
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This page is intentionally left blank
Analisis
Pembahasan Manajemen Analysis and Management Review
44
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Analisa Keuangan Financial Performance
Mengupayakan Kesinambungan Usaha Exerting Business Continuity Tahun 2009 merupakan tahun penuh tantangan dalam perjalanan Bank Eksekutif dalam upaya meningkatkan kesinambungan dan perkembangan usaha Bank. Berbekal misi perseroan, kami berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan layanan dengan mengutamakan kecepatan dan kualitas pelayanan nasabah, dan berusaha untuk secara terus-menerus menciptakan inovasi khususnya dengan memfokuskan pembiayaan kepada konsumen retail.
The year 2009 was the year of challenges in the journey of Bank Eksekutif in the efforts to improve the business continuity and development of the Bank. Supported by the company mission, we are committed to always enhance the services, giving priority to speed and quality service to customers, and attempting to continuously create innovation in particular with the focus on financing to retail customers.
Sejalan dengan visi dan misi tersebut, dalam tahun 2009 kredit yang diberikan masih menunjukkan pertumbuhan yakni meningkat sebesar 1,05% dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar Rp.919,6 milyar menjadi Rp.929,3 milyar di tahun 2009. Meski kinerja keuangan tahun 2009 belum menunjukkan pertumbuhan yang membanggakan, namun pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya menunjukkan adanya peningkatan, dengan rasio kecukupan modal sebesar 8,02 %.
Along with the vision and mission, in 2009 total credit extended stil indicated growth, i.e. increased by 1.05% compared to 2008 of Rp 919.6 billion to Rp 929.3 billion in 2009. Even though the 2009 financial performance was yet to show satisfactory growth, net interest income and operating income showed some increase, with capital adequacy ratio of 8.02%.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam tahun 2009 manajemen perseroan bertekad untuk meningkatkan kinerja bank dengan memfokuskan pada upaya sebagai berikut :
In this regard, in 2009 the company’s management is determined to improve the Bank’s performance with the focus on the following efforts:
1.
1.
2.
3.
4.
Memposisikan diri sebagai bank nasional dengan focus utama penyaluran kredit retail. Menyempurnakan sistem dan prosedur kerja di seluruh unit kerja sehingga setiap karyawan dalam setiap unit kerja memiliki pedoman dalam menjalankan tugas secara lebih jelas. Meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan keterbukaan, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi serta kewajaran dalam menjalankan usaha Bank. Menerapkan manajemen risiko sesuai peraturan yang telah digariskan oleh Bank Indonesia baik mempersiapkan dan menerapkan alat Bantu maupun meningkatkan pelaporan profil risiko serta memenuhi program sertifikasi manajemen risiko.
2.
3.
4.
To position as national bank with the main focus on distributing retail credit. To enhance the system and procedure in all units so that each employee in each unit has the guidelines to carry out the duty more clearly. To improve the implementation of Corporate Governance in order to improve transparency, accountability, independence and rightness in the Bank’s business operations. To apply risk management pursuant to the regulations provided by Bank Indonesia, both in the preparation and application of supporting tools as well as reporting risk profile and fulfilling the risk management certification program.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
5.
6.
7. 8.
Merencanakan ekspansi jaringan kantor cabang dan cabang pembantu guna mencapai kerjasama mitra terkait. Meningkatkan kualitas teknologi informasi yang diyakini sebagai penunjang utama untuk mewujudkan kecepatan dalam layanan dan solusi bagi nasabah. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan. Melaksanakan program promosi yang terintegrasi secara efektif dan efisien pada sebagai upaya untuk meningkatkan penyaluran kredit sekaligus simpanan nasabah melalui program hadiah kepada nasabah.
Dengan dukungan dari para pemangku kepentingan kami yaitu para pemegang saham, nasabah, otoritas moneter, serta segenap karyawan, kami berbesar hati untuk melanjutkan kesinambungan perkembangan usaha Bank.
5.
6.
7. 8.
To plan network expansion of branch and sub-branch offices for the purpose of cooperation with related partners. To improve the quality of information technology that is believed to be the main supporter to create speedy services and solution to customers. To improve the quality of human resources through various trainings. To implement integrated promotion programs on effective and efficient basis with various efforts in orer to improve the distribution of credit and savings all together through reward program to customers.
With the supports from our stakehorlders i.e. the shareholders, customers, monetary authorities, and all employees, we are elated to carry on the business continuity and development of the Bank.
45
46
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Laporan Dewan Komisaris
Report from the Board of Commissioners
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia bahwa Dewan Komisaris diharuskan melakukan pengawasan atas rencana bisnis selama tahun 2009 yang dilakukan setiap semester. Berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris realisasi rencana bisnis hingga akhir Desember 2009 relatif cukup baik.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation, the Board of Commissioners is required to supervise the business plan in 2009 which is conducted on semester basis. Based on the result of supervision conducted by the Board of Commissioners the realization of business plan up to end December 2009 is relatively good.
Dalam rangka meningkatkan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, disamping melakukan evaluasi dari laporan-laporan Direksi dan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Dewan Komisaris juga mengadakan rapat dengan Direksi guna membahas serta mengevaluasi hasil-hasil kinerja keuangan.
In order to improve the supervision conducted by the Board of Commissioners, in addition to evaluating reports from the Board of Directors and Internal Audit Unit (SKAI), the Board of Commissioners also arranged for meetings with the Board of Directors to discuss and evaluate the results of financial performance.
Dalam upaya mengoptimalkan fungsi serta tugas Dewan Komisaris, telah dibentuk Komite-komite dibawah Dewan Komisaris yaitu : Komite Audit, yang berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat profesional secara independen guna meningkatkan kualitas laporan keuangan, meminimalisasi terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, meningkatkan efektifitas fungsi internal audit maupun eksternal audit. Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang yang diketuai oleh 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang sebagai anggota yang masing-masing memiliki keahlian dalam bidang perbankan, keuangan dan akuntansi.
In the effort to maximize the function and duty of the Board of Commissioners, the following Committees are established under the Board of Commissioners:
Audit Committee, has the function to assist the Board of Commissioners in providing professional opinion on independent basis in order to improve thequality of financial reprot, minimizing any deviation in the management of the company, enhancing the effective function of internal audit and external audit. Audit Committee has three (3) members, chaired by one (1) Independent Commissioner and two (2) members who respectively have the expertise in banking, financial and accounting fields.
Komite Pemantau Risiko, yang berfungsi serta memiliki tanggung jawab melakukan evaluasi atas kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, melakukan pemantauan dan evaluasi atas tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko beranggotakan 3 (tiga) orang yang diketuai oleh 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang sebagai anggota yang masing-masing memiliki keahlian dalam bidang Manajemen Risiko dan perbankan.
Risk Monitoring Committee, has the function and responsibility to evaluate the policy in line with the implementation of such policy, to monitor and evaluate the duty of Risk Management Committee and Risk Management Unit for recommendation to the Board of Commissioners. Risk Monitoring Committee has three (3) members, chaired by one (1) Independent Commissioner and two (2) members who respectively have the expertise in risk management and banking fields.
Komite Remunerasi dan Nominasi, yang yang berfungsi serta memiliki tanggung jawab melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi, memberikan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan atau penggantian pengurus Bank serta memberikan rekomendasi mengenai calon pengurus Bank yang masing-masing untuk disampaikan kepada RUPS. Komite Remunerasi dan Nominasi beranggotakan 3 (tiga) orang yang diketuai oleh 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) anggota yang masing-masing salah satu anggota
Remuneration and Nomination Committee, has the function and responsibility to evaluate remuneration policy, to provide recommendation on the remuneration policy for the Board of Commissioners and the Board of Directors for submission to the General Meeting of Shareholders (RUPS), to provide recommendation on the system and procedure of selection and or replacement of the Bank’s management and to provide recommendation on the candidates of Bank’s management, which respectively for submission to RUPS. Remuneration and Nomination Committee has three (3) members, chaired by one (1) Independent Commissioner and two (2) members, one of them is member of the Board of Commissioners and the other is Executive Officer in charge of Human
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Resources.
Dewan Komisaris dan pejabat yang eksekutif yang membidangi Sumber Daya Manusia.
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
Laporan Kinerja Keuangan ini berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan angka pembanding untuk tahun 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
This Analysis and Discussion are based on the Company’s Financial Statements for the year ended 31 December 2009 in comparison with the figures of 2008, having been audited by Public Accountant Firm, Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partner, with unqualified opinion.
a. Dana Pihak Ketiga Perolehan Dana Pihak Ketiga per 31 Desember 2009 berupa Giro, Tabungan dan Deposito sebesar Rp.1.308.017 juta sementara per 31 Desember 2008 sebesar Rp.1.322.718 juta, sehingga terjadi penurunan sebesar Rp. 14.701 juta atau sekitar 1,11%. Hal tersebut disebabkan terjadinya penurunan atas perolehan Giro dan Tabungan masing-masing sebesar Rp. 12.011 juta dan Rp. 4.671 juta sementara untuk Deposito mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.981 juta.
a.
Third Party Funds Third Party Funds as of 31 December 2009 were in form of Demand Deposits (Giro), Savings and Deposits totaling Rp.1,308,017 million while as of 31 December 2008 totaling Rp.1,322,718 million, so there was a decrease of Rp. 14,701 million or about 1.11%. It was due to the decrease of Giro and Savings, respectively Rp. 12,011 million and Rp. 4,671 million, while Deposits were increased by Rp. 1,981 million.
b. Kredit Diberikan Penyaluran kredit per 31 Desember 2009 sebesar Rp.1.036.060 juta dan per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 939.276 juta mengalami kenaikan sebesar Rp. 96.784 juta atau sekitar 10,30 %. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan penyaluran kredit untuk jenis Kredit Modal Kerja sekitar Rp. 122.389 juta yaitu dari 263.970 juta tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 386.359 juta tahun 2009, namun disisi lain untuk jenis kredit investasi mengalami penurunan sekitar Rp. 23.531 juta yaitu dari Rp. 218.262 juta tahun 2008 menjadi Rp. 194.697 juta tahun 2009.
a.
Loan Extended Distribution of loan as of 31 December 2009 was Rp.1,036,060 million and as of 31 December 2008 was Rp. 939,276 million, an increase of Rp. 96,784 million or about 10.30%. It was mainly due to the increased distribution of loan for Working Capital of about Rp. 122,389 million, i.e. from Rp. 263,970 million in 2008 to Rp. 386,359 million in 2009, on the other side Investment Loan was decreased about Rp. 23,531 million, i.e. from Rp. 218,262 million in 2008 to Rp. 194,697 million in 2009.
c. Pendapatan Bunga dan Beban Bunga Pendapatan bunga Bank Eksekutif antara lain berasal dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan pada bank lain dan giro pada bank lain serta pendapatan dari provisi dan komisi kredit. Di tahun 2009 pendapatan bunga tercatat sebesar Rp 185.911 juta meningkat 5,11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 176.861 juta. Hal ini antara lain karena peningkatan kredit yang diberikan dan surat berharga. Sementara itu beban bunga mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 100.941 juta di tahun 2008 menjadi Rp 100.506 juta di tahun 2009.
c.
Interest Income and Interest Expense Interest income of Bank Eksekutif was among others originated from loan extended and placement of commercial papers and income from fees and commissions of loan. In 2009 interest income was recorded at Rp 185,911 million, increased by 5.11% compared to the previous year of Rp 176,861 million. It was due among others to theincrease of placement of commercial papers. While interest expense was slightly decreased by Rp 100,941 million in 2008 to Rp 100,506 million in 2009.
d. Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan sebesar 12,49% dari Rp 75.920 juta di tahun 2008 menjadi Rp 85.406 juta di tahun 2009. Hal ini menyebabkan rasio Net Interest Margin (NIM) Bank tercatat sebesar 7,45% pada akhir tahun 2009.
d.
Net Interest Income Net interest income was increased by 12.49% from Rp 75,920 million in 2008 to Rp 85,406 million in 2009. It resulted in the ratio of Net Interest Margin (NIM) of the Bank at 7.45% at the end of 2009.
47
48
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
e.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non bunga yang terutama diperoleh dari kegiatan layanan transaksi perbankan yang semakin berkembang, termasuk di dalamnya pendapatan administrasi dari aktivitas perbankan. Pendapatan operasional lainnya mencatat peningkatan dari Rp 6.145 juta di tahun 2008 menjadi Rp 7.649 di tahun 2009.
e.
Other Operating Income Other operating income represents non-interest income, mainly gained from the transaction of banking services that are getting developed, including administration income from retail banking activity and profit from the sale proceeds of commercial papers. Other operating income recorded an increase from Rp 6,145 million in 2008 to Rp 7,649 in 2009.
f.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya terdiri dari pos umum dan administrasi serta tenaga kerja dan tunjangan mengalami peningkatan sebesar Rp 9.215 juta, yaitu Rp 91.310 juta di tahun 2008 menjadi Rp 100.525 juta di tahun 2009.
f.
Other Operating Expense Other operating expense consisting of general and administrative items including workforce and allowance increased by Rp 9,215 million, from Rp 91,310 million in 2008 to Rp 100,525 million in 2009.
g.
Laba Operasional Pada akhir tahun 2009 tercatat laba operasional sebesar Rp (170.562) juta dan pada akhir tahun 2008 tercatat sebesar Rp (21.453) juta.
g.
Operating Profit At the end of 2009 operating profit was recorded at Rp (170,562) million and at the end of 2008 it was recorded at Rp (21,453) million.
h.
Laba Bersih Laba bersih Bank Eksekutif sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp (134.870) juta dibandingkan posisi 31 Desember 2008 sebesar Rp (32.012) juta mengalami penurunan sebesar Rp 102.858 juta.
h.
Net Profit Net Profit of Bank Eksekutif up to 31 December 2009 was Rp (134,870) million, compared to the position as of 31 December 2008 of Rp (32,012) million, there was a decrease of Rp 102,858 million.
i. Kewajiban Jumlah kewajiban Bank Eksekutif pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.472.270 juta dan Rp 1.403.990 juta.
i.
Liabilities Total liabilities of Bank Eksekutif as of 31 December 2009 and 2008 were respectively Rp 1,472,270 million and Rp 1,403,990 million.
j. Total Aset Per 31 Desember 2009 Bank Eksekutif membukukan aset sebesar Rp 1.425.576 juta, dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 1.492.166 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 66.590 juta.
j.
EarningAssets As of 31 December 2009 Bank Eksekutif booked the assets at Rp 1,425,576 million, compared to 2008 of Rp 1,492,166 million, a decrease of Rp 66,590 million.
k. Likuiditas Bank Eksekutif senantiasa menjaga likuiditasnya pada tingkat yang sehat. Likuiditas menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya dan Bank selalu menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar cadangan wajib Bank sesuai dengan yang telah ditentukan Bank Indonesia yaitu 5%. GWM Bank Eksekutif periode 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 5,16% dan 5,10%.
k.
Liquidity Bank Eksekutif always maintains its liquidity at the sound level. Liquidity indicates the Bank’s capacity in meeting its obligations, and the Bank always maintains Statutory Reserve (GWM) conforms to Bank’s required reserve as provided by Bank Indonesia at 5%. GWM of Bank Eksekutif as of 31 December 2009 and 2008 respectively was 5.16% and 5.10%.
l. Kecukupan Modal Pada periode 31 Desember 2009 dan 2008 rasio kecukupan modal Bank Eksekutif masing-masing tercatat sebesar 8,02% dan 9,34%. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ketentuan minimum Bank Indonesia yaitu 8%.
l.
Capital Adequacy As of 31 December 2009 and 2008 the capital adequacy ratio of Bank Eksekutif was recorded respectively at 8.02% and 9.34%. The ratio is higher than the minimum requirement of Bank Indonesia of 8%.
49
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan Management Responsibility For Financial Reporting Laporan tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Eksekutif International, Tbk dan ditandatangani oleh dewan komisaris dan direksi dibawah ini. This annual report including the financial statements and other related information are for the responsibility of the management of PT Bank Eksekutif International, Tbk.and signed by the Board of Commissioners and Board of Directors.
PT Bank Eksekutif, Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Lunardi Widjaja Reginald Maukar Sumanto Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Tonny Antonius, SH Andy Sutanto, B.A Drs. Harmen Rasjid Presiden Direktur Direktur Operasi Direktur Kepatuhan President Director Director of Operation Director of Compliance
Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT. Bank Eksekutif, Tbk.
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This page is intentionally left blank
50
Laporan
Auditor Auditor's Report
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008)
(MATA UANG RUPIAH)
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2008)
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Neraca……………………………………………………………………………………….
1-2
Laporan Laba Rugi………………………………………………………………………….
3
Laporan Perubahan Ekuitas…………………………………………………………………
4
Laporan Arus Kas…………………………………………………………………………...
5
Catatan atas Laporan Keuangan…………………………………………………………….
6-55
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk NERACA 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan
2009
2008
ASET Kas
2c,3
23.568.914.050
27.152.181.750
2c,2d,2e,4
67.526.641.257
64.523.495.791
2c,2e,2i,5,24
3.278.405.074
2.635.141.343
2f,2i,6,24
217.680.926
398.649.843
2g,7
208.303.432.305
161.661.201.275
Kredit 2h,2i,2q,8,24,28,33 Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisiha penghapusan sebesar Rp 199.439.989 tahun 2009 dan Rp 102.179.220 tahun 2008 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 106.547.553.814 tahun 2009 dan Rp 19.547.337.090 tahun 2008
19.744.558.872
10.115.742.820
909.568.388.151
909.511.103.909
929.312.947.023
919.626.846.729
2o
11.223.532.399
8.980.223.692
2j,2q,33
23.113.138.005
22.846.262.402
2r,29
2.143.014.057
24.322.424.400
2l,2q,9,26,28,33
104.225.257.387
82.003.000.077
Agunan Yang Diambil Alih -setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai Rp 69.395.429.391 tahun 2009 dan Rp 13.238.842.679 tahun 2008
2k,2i,10,25,28
42.307.397.732
117.590.072.100
Aset lain-lain
2i,2m,2q,11,33
10.355.460.926
60.426.553.204
1.425.575.821.141
1.492.166.052.606
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusa sebesar Rp 33.115.203 tahun 2009 dan Rp 26.617.589 tahun 2008 Penempatan pada bank lain Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 102.433.877 tahun 2009 dan Rp 107.231.943 tahun 2008 Efek-efek
Jumlah Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset Pajak Tangguhan - Bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 48.199.946.186 tahun 2009 dan Rp 40.338.920.092 tahun 2008
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk NERACA 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KEWAJIBAN Kewajiban segera
12
Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
2q,8,13,33
Jumlah Simpanan dari bank lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga
6.248.546.174
19.945.714.891
15.852.516.647 1.292.164.764.956
28.506.056.602 1.294.211.842.541
1.308.017.281.603
1.322.717.899.143
20.303.964.368
1.486.363.969 19.450.084.708
20.303.964.368
20.936.448.677
2q,14,33
Jumlah Hutang pajak
2r,15
2.338.077.286
2.842.545.736
Estimasi kerugian komitmen dan kontijens
2i,24
27.649.094
15.231.250
663.699.781
1.211.275.000
2q,16
129.638.292.489
30.925.000.000
2c,2n,17
3.107.332.801
2.154.447.679
Pendapatan diterima dimuka Hutang pemegang saham Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain
18
Jumlah Kewajiban EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.990.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 853.750.000 saham Tambahan modal disetor Saldo defisit Tidak ditentukan penggunaannya
1.925.139.561
3.241.592.571
1.472.269.983.157
1.403.990.154.947
85.375.000.000 7.666.251.025
85.375.000.000 7.666.251.025
19 2s,20
(139.735.413.041)
(4.865.353.366)
(46.694.162.016)
88.175.897.659
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
1.425.575.821.141
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2
1.492.166.052.606
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi
2009
2o,2q,21,33
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan komisi
2p,2q,22,33
Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Administrasi Lain-lain
23
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya JUMLAH PENDAPATAN OPERASI
2008
179.549.422.732 6.361.894.674
169.624.261.747 7.236.604.645
185.911.317.406
176.860.866.392
99.262.638.239 1.243.043.402
99.962.416.315 978.121.716
100.505.681.641
100.940.538.031
85.405.635.765
75.920.328.361
6.493.082.880 1.155.663.781
5.344.648.471 800.069.484
7.648.746.661
6.144.717.955
93.054.382.426
82.065.046.316
2i,5,6,8,24
95.705.801.665
8.001.710.258
Beban Penyisihan Penghapusan dan Penurunan Nilai Aset Non-Produktif
2i,10,25
67.385.513.178
4.206.870.095
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja dan tunjangan
2q,26,33 27
77.518.795.307 23.005.982.384
68.519.504.422 22.790.254.181
100.524.777.691
91.309.758.603
(170.561.710.108)
(21.453.292.640)
Beban Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
Jumlah Beban Operasional Lainnya RUGI OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
28
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
57.871.060.776
(6.564.810.169)
(112.690.649.332)
(28.018.102.809)
(22.179.410.343)
(3.994.355.278)
(134.870.059.675)
(32.012.458.087)
(157,97)
(38,55)
2r,29
RUGI BERSIH RUGI PER SAHAM DASAR
2t,30
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap
Saldo Defisit Tidak Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal)
Saldo per 1 Januari 2008
81.375.000.000
7.666.251.025
31.241.203.329
(4.094.098.608)
116.188.355.746
Rugi bersih tahun berjalan
-
-
-
(32.012.458.087)
(32.012.458.087)
Reklasifikasi
9
-
-
(31.241.203.329)
31.241.203.329
-
Setoran modal
19
4.000.000.000
-
-
-
4.000.000.000
85.375.000.000
7.666.251.025
-
(4.865.353.366)
88.175.897.659
-
-
-
(134.870.059.675)
(134.870.059.675)
85.375.000.000
7.666.251.025
-
(139.735.413.041)
(46.694.162.016)
Saldo per 31 Desember 2008 Rugi bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
4
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pendapatan operasional lainnya Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pendapatan non operasional - bersih
183.577.733.699 (102.922.908.440) 7.648.746.661 (66.739.081.886) (21.875.795.279) 21.259.815.506
Pendapatan Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi
20.948.510.261
Penurunan (kenaikan) aset operasi: Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit Pendapatan bunga yang masih harus diterima Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Kewajiban lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan kembali Negotiable Certificate Deposit (NCD) Hasil penjualan properti terbengkalai Hasil penjualan aset tetap Pengembalian uang muka NCD Perolehan aset tetap
177.151.580.855 (99.924.705.228) 6.144.717.955 (61.277.201.934) (21.938.638.833) 6.184.886.829 6.340.639.644
185.766.982 (46.642.231.030) (96.783.577.787) (2.428.881.607) (266.875.603) (11.610.618.986)
2.756.431.379 (108.772.638.386) (47.342.804.672) 130.778.641 (3.523.038.421) (11.678.581.560)
(13.805.710.168) (504.468.450) (547.575.219) (1.208.146.309)
176.624.665.924 (1.083.575.157) (584.483.333) (19.630.363.743)
(152.663.807.916)
(6.762.969.684)
72.631.369.863 23.500.000.000 436.636.200 (11.378.000.000) (15.843.247.290)
379.188.000 (1.737.918.742)
69.346.758.773
(1.358.730.742)
(14.700.617.540) (632.484.309) 98.713.292.489
12.116.481.804 (30.174.517.591) 14.800.000.000
83.380.190.640
(3.258.035.787)
63.141.497
(11.379.736.213)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pemegang saham
2008
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
94.310.818.884
105.690.555.097
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
94.373.960.381
94.310.818.884
Rincian kas dan setara kas akhir tahun adalah sebagai berikut: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
23.568.914.050 67.526.641.257 3.278.405.074
27.152.181.750 64.523.495.791 2.635.141.343
94.373.960.381
94.310.818.884
15.000.000.000
-
Jumlah PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas: Reklasifikasi uang muka pembelian gedung - aset lain-lain ke aset tetap Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Bank dan Informasi Umum PT Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan berdasarkan Akta No. 34 tanggal 11 September 1992 dari Sugiri Kadarisman, notaris di Jakarta dengan nama “PT. Executive International Bank”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-9246HT.01.01. Th.92 tanggal 10 Nopember 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.103 tanggal 26 Desember 1992, Tambahan No. 6651. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 17 tanggal 9 Mei 2008 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-07315.AH.01.02.TH2009 tanggal 12 Maret 2009. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993. Bank memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993. Kantor Pusat Bank beralamat di Jl. MH. Thamrin Kav. 9 Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank memiliki 13 cabang dan 5 kantor Cabang Pembantu yang seluruhnya berlokasi di Indonesia. b. Penawaran Umum Pada tanggal 22 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1531/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 277.500.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 140 per saham. Secara bersamaan diterbitkan 55.500.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum tersebut secara cuma-cuma. Waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga Rp 175 per saham mulai tanggal 13 Januari 2003 sampai dengan tanggal 12 Juli 2004. Pada tanggal 13 Juli 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. c. Dewan Komisaris dan Direksi, Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2009 dan 9 Mei 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris/Komisaris Independen
: :
Lunardi Widjaja Reginald Maukar Sumanto
Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur
: :
Tonny Antonius Andy Sutanto Harmen Rasjid
6
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris dan Direksi, Karyawan (lanjutan) Jumlah karyawan Bank sebanyak 457 dan 488 (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Remunerasi yang dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 1.445.415.228 dan Rp 1.548.121.980 (Catatan 27). d. Cabang dan Kantor Perwakilan Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank memiliki Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan, sebagai berikut: Kantor Cabang/Perwakilan
Kota
Kantor
Cabang
Jakarta Pusat
KPO
Cabang
Jakarta Utara
KC. Kelapa Gading
Cabang Cabang Pembantu
Jakarta Selatan
KC. Mayestik
Jakarta Utara
KCP. Muara Karang
Cabang Pembantu Cabang
Jakarta Selatan
KCP. RS. Fatmawati
Semarang
KC. Semarang
Cabang Pembantu
Semarang
KCP. Semarang
Cabang
Surabaya
KC. Surabaya
Cabang Pembantu
Surabaya
KCP. Surabaya
Cabang
Medan
KC. Medan
Cabang
Denpasar
KC. Denpasar
Cabang
Makassar
KC. Makassar
Cabang
Bandung
KC. Bandung
Cabang Pembantu
Bandung
KCP. Bandung
Cabang
Malang
KC. Malang
Cabang
Solo
KC. Solo
Cabang
Manado
KC. Manado
Cabang
Palembang
KC. Palembang
Cabang
Lampung
KC. Lampung
7
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan Keuangan Bank disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7. tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Bank adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. d. Giro Wajib Minimum (GWM) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia, Bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase atas simpanan nasabah. e. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro. Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. f.
Penempatan pada Bank Lain Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka, dan lain-lain. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan penghapusan aktiva produktif. 8
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan yaitu: (1). Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan penghapusan yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. (2). Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau penghapusan yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi. (3). Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk premi dan diskonto yang belum diamortisasi) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. h. Kredit Kredit adalah berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit dalam restrukturisasi, dan pembelian surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note purchase agreement (NPA). Selain itu termasuk pula kredit yang berasal dari bank garansi dan fasilitas lainnya yang tidak dapat diselesaikan (wanprestasi) dan dialihkan menjadi kredit, serta cerukan. Kredit dicatat sebesar pokok kredit dan disajikan sebesar pokok kredit dikurangi penyisihan penghapusan. Kredit sindikasi dan penerusan disajikan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung bank.
9
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Kredit (lanjutan) Restrukturisasi Kredit Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan bunga dan pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum direstrukturisasi. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagai pendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kas diterima. i.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP), Aset Non-Produktif (PPANP) serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penilaian kualitas aset dan penyisihan penghapusan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non-produktif. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi termasuk estimasi komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif. Bank melakukan penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tertentu berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas status dan kualitas masingmasing aset produktif serta estimasi komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun, berdasarkan peraturan-peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aset Non-produktif Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku sejak tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non-produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. 10
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP), Aset Non-Produktif (PPANP) serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Penyisihan Penghapusan Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aset produktif dan aset non-produktif berupa:
Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar.
Prosentase penyisihan penghapusan untuk cadangan khusus pada aset produktif dan nonproduktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus yang hanya diterapkan untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: Persentase Penyisihan Penghapusan
Klasifikasi Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
Untuk aset produktif, persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) dan Surat Utang Negara (SUN) tidak dibentuk penyisihan penghapusan. Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan yang bersangkutan selama tahun berjalan. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca. j.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
11
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau penghapusan pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan penghapusannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. l.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Bank telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sedangkan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Jenis Aset
Masa Manfaat
Bangunan Renovasi Bangunan Kendaraan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Mesin kantor
20 5 5 5 5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
12
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Tetap (lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau penghapusan dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Bank untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan dan penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali.
m. Aset Lain-lain Terdiri dari aset yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. Termasuk dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi dan penyisihan penurunan nilai. Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. n. Imbalan Pasca Kerja Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan penghapusan aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan penghapusan aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
13
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok. Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai jangka waktunya. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. p. Pengakuan Beban Beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai jangka waktunya. Beban provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. q. Transaksi Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak istimewa adalah sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 mengenai ”Perubahan atas Peraturan BI No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain: i. Perusahaan di bawah pengendalian Bank; ii. Perusahaan asosiasi; iii. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan iv. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan v. Karyawan kunci dan anggota keluarganya Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan. 14
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan (jika ada) juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. s. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
15
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS Seluruh saldo kas merupakan mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dalam saldo tersebut termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) masing-masing sebesar Rp 1.861.150.000 dan Rp 2.085.500.000. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA Akun ini merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sebesar Rp 67.526.641.257 dan Rp 64.523.495.791 atau sebesar 5,16% dan 5,10% dari dana pihak ketiga masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Republik Indonesia adalah sebesar 12,26%. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. GWM dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2009. Penempatan GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut. 5. GIRO PADA BANK LAIN Seluruh giro pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut:
2009
2008
PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (ATM) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri Tbk
1.871.540.212 699.695.875 408.419.917 299.848.503 17.655.816 10.086.646 4.273.308
361.859.158 1.266.943.043 105.135.086 831.506.099 84.626.993 6.912.245 4.776.308
Jumlah Penyisihan penghapusan
3.311.520.277 (33.115.203)
2.661.758.932 (26.617.589)
Bersih
3.278.405.074
2.635.141.343
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
2%
16
2%
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
2009
2008
Saldo awal tahun Penyisihan penghapusan tahun berjalan (Catatan 24)
26.617.589 6.497.614
Saldo akhir tahun
33.115.203
20.678.583 5.939.006 26.617.589
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup penghapusan yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Giro pada bank lain tersebut diklasifikasikan lancar. 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis penempatan
Jenis penempatan Call Money Deposito Tabungan Kredit yang diberikan
Jangka waktu 32 hari 12 bulan
2009 Tingkat bunga rata-rata per tahun 7,75% 4,50% 19,00%
Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
Jumlah 100.000.000 64.332.838 19.437.985 136.343.980
Jangka waktu 33 hari 12 bulan
2008 Tingkat bunga rata-rata per tahun 14,00% 4,50% 19,00%
Jumlah 100.000.000 57.704.611 22.259.800 325.917.375
320.114.803 (102.433.877)
505.881.786 (107.231.943)
217.680.926
398.649.843
b. Kolektibilitas Call Money sebesar Rp 100.000.000 merupakan penempatan pada Bank Asiatic (likuidasi) yang telah dicadangkan sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku atas pembentukan cadangan pada aset produktif bank umum (Catatan 2i). Selain penempatan Call Money tersebut, kolektibilitas atas penempatan pada bank lain digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup penghapusan yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
17
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) c. Penyisihan penghapusan Mutasi penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyisihan penghapusan tahun berjalan (Catatan 24) Pembukuan kembali penyisihan penghapusan tahun berjalan Saldo akhir tahun 7.
2009
2008
107.231.943
131.623.131
176.833.381
488.075.535
(181.631.447)
(512.466.723)
102.433.877
107.231.943
EFEK-EFEK Efek-efek yang dimiliki Bank diklasifikasikan berdasarkan tujuan merupakan investasi efek yang diperdagangkan. a. Berdasarkan Jenis Efek
2009
Sertifikat Bank Indonesia – setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 981.612.905 tahun 2009 dan Rp 244.364.491 tahun 2008 Fasilitas Simpanan Bank Indonesia – setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 23.984.011 tahun 2009 dan Rp 94.434.234 tahun 2008 Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0044 tahun 2007 Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0047 tahun 2007 Bersih
2008
127.018.387.095
69.755.635.508
47.976.015.989
91.905.565.767
28.594.129.221
-
4.714.900.000
-
208.303.432.305
161.661.201.275
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia FR0044 dan FR0047 jatuh tempo pada tanggal 15 September 2024 dan 15 Maret 2028. Bunga obligasi FR0044 dibayar setiap tanggal 15 Maret dan 15 September dan FR0047 pada tanggal 15 Pebruari dan 15 Agustus. b. Berdasarkan jatuh tempo
2009
Kurang dari 1 bulan Lebih dari 60 bulan
174.994.403.084 33.309.029.221
Jumlah
208.303.432.305 18
2008 161.661.201.275 161.661.201.275
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
EFEK-EFEK (lanjutan) c. Tingkat suku bunga rata-rata Rata-rata tingkat bunga atas efek yang diperdagangkan adalah sebagai berikut: 2009
Suku Bunga Rata-rata Sertifikat Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia
2008 Jangka Waktu
Suku Bunga Rata-rata
Jangka Waktu
6,48%
91 hari
8% - 11%
28 hari
6%
4 hari
8% - 9,25%
1 hari
10%
14 - 18 tahun
-
-
d. Kolektibilitas Kualitas dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dikelompokan lancar. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 menetapkan bahwa yang pembentukan penyisihan aset produktif dikecualikan untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara (SUN). 8. KREDIT a. Berdasarkan jenis kredit
Lancar
2009
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Pihak hubungan istimewa Modal kerja Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi
19.943.998.861
-
-
-
-
19.943.998.861
339.236.980.625 162.976.990.691 73.517.995.801
43.492.997.516 87.279.995.015 20.491.998.829
3.326.999.810 5.047.999.712 49.984.997.146
45.008.997.429 10.377.999.407 1.749.999.900
23.937.998.633 100.731.994.247 48.951.997.204
455.003.974.013 366.414.979.072 194.696.988.880
Jumlah
595.675.965.978
151.264.991.360
58.359.996.668
1.036.059.940.826
Penyisihan penghapusan Bersih
(5.793.993.051) 589.881.972.927
Lancar
(2.439.962.658)
(860.998.968)
148.825.028.702
57.498.997.700
Dalam perhatian khusus
57.136.996.736
173.621.990.084
(16.217.980.548)
(81.434.058.578)
(106.746.993.803)
40.919.016.188
92.187.931.506
929.312.947.023
Diragukan
Macet
2008 Kurang lancar
Jumlah
Pihak hubungan istimewa Investasi Modal kerja Pihak ketiga Konsumsi Modal kerja Investasi
33.922.000 10.184.000.040
-
-
-
-
33.922.000 10.184.000.040
401.262.155.092 141.657.060.549 147.817.139.042
34.416.013.302 34.405.007.500 23.984.009.270
10.397.004.019 24.121.009.323 42.080.016.264
5.517.002.132 38.739.014.973 2.521.000.975
5.452.002.107 14.864.005.745 1.826.000.706
457.044.176.652 253.786.098.090 218.228.166.257
Jumlah
700.954.276.723
92.805.030.072
76.598.029.606
46.777.018.080
22.142.008.558
939.276.363.039
(1.381.151.503)
(1.768.804.441)
(2.732.009.041)
(7.002.908.558)
(19.649.516.310)
91.423.878.569
74.829.225.165
44.045.009.039
15.139.100.000
919.626.846.729
Penyisihan penghapusan Bersih
(6.764.642.767) 694.189.633.956
19
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT (lanjutan) b. Berdasarkan sektor ekonomi Lancar Pihak hubungan istimewa Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pihak ketiga Perdagangan, restoran dan hotel Perindustrian Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa masyarakat Transportasi dan komunikasi Pembiayaan Perumahan Pembiayaan kendaraan bermotor
322.242.980.591
Jumlah
595.675.965.978
Penyisihan penghapusan Bersih
Pihak hubungan istimewa Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pihak ketiga Perdagangan, restoran dan hotel Perindustrian Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa masyarakat Transportasi dan komunikasi Pembiayaan Perumahan Pembiayaan kendaraan bermotor Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
2009
Dalam perhatian khusus
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
13.294.263.502 6.649.735.359
-
-
-
-
13.294.263.502 6.649.735.359
81.922.731.060 21.608.998.766 13.828.999.210 59.330.260.872 2.932.999.832
13.086.999.253 5.926.999.661 64.674.996.306 19.495.998.886 309.999.982
12.810.999.269 5.199.999.703 15.845.999.095 -
4.999.999.714 5.377.999.693 -
21.693.998.761 20.327.998.839 106.633.993.910 -
56.276.996.786 17.588.000.000
4.276.999.756 1.929.000.000
21.175.998.791 72.000.000
1.749.999.900 12.180.000.000
1.027.999.941 6.212.000.000
134.514.728.057 32.735.998.130 98.831.994.355 206.684.252.456 3.242.999.814 84.507.995.174 37.981.000.000
41.563.997.516
3.254.999.810
32.828.997.429
17.725.998.633
417.616.973.979
151.264.991.360
58.359.996.668
57.136.996.736
173.621.990.084
1.036.059.940.826
(16.217.980.548)
(81.434.058.578)
(106.746.993.803)
40.919.016.188
92.187.931.506
929.312.947.023
Diragukan
Macet
(5.793.993.051)
(2.439.962.658)
589.881.972.927
148.825.028.702
Lancar
Dalam perhatian khusus
(860.998.968) 57.498.997.700
2008 Kurang lancar
Jumlah
3.568.919.470 6.649.002.570
-
-
-
-
3.568.919.470 6.649.002.570
119.790.046.300 17.906.006.921 11.029.010.060 65.703.025.395 3.286.001.270
3.359.001.298 5.325.002.058 19.695.001.815 13.568.005.244 -
14.065.005.436 13.175.005.092 38.179.014.757 -
15.549.006.010 23.539.009.098 -
16.568.006.404 -
53.851.020.814 41.424.000.000
16.442.006.355 2.664.000.000
782.000.302 5.000.000.000
2.172.000.839 84.000.000
122.000.047 14.000.000
169.331.065.448 23.231.008.979 43.899.016.967 140.989.054.494 3.286.001.270 73.369.028.357 49.186.000.000
377.747.243.923
31.752.013.302
5.397.004.019
5.433.002.133
5.438.002.107
425.767.265.484
700.954.276.723
92.805.030.072
76.598.029.606
46.777.018.080
22.142.008.558
939.276.363.039
(1.381.151.503)
(1.768.804.441)
(2.732.009.041)
(7.002.908.558)
(19.649.516.310)
91.423.878.569
74.829.225.165
44.045.009.039
15.139.100.000
919.626.846.729
(6.764.642.767) 694.189.633.956
c. Berdasarkan jangka waktu
2009
2008
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
307.564.606.171 396.585.857.438 211.940.771.658 119.968.705.559
184.204.689.729 474.399.404.050 83.206.517.662 197.465.751.598
Jumlah Penyisihan penghapusan
1.036.059.940.826 (106.746.993.803)
939.276.363.039 (19.649.516.310)
929.312.947.023
919.626.846.729
Bersih 20
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT (lanjutan) d. Berdasarkan jatuh tempo
2009
2008
Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 5 tahun
334.406.735.736 390.560.727.873 311.092.477.217
364.243.169.174 389.501.782.067 185.531.411.798
Jumlah Penyisihan penghapusan
1.036.059.940.826 (106.746.993.803)
939.276.363.039 (19.649.516.310)
929.312.947.023
919.626.846.729
Bersih e. Penyisihan penghapusan
2009
2008
Saldo awal tahun Beban penyisihan penghapusan tahun berjalan (Catatan 24) Penghapusan kredit - bersih Pembukuan kembali penyisihan penghapusan tahun berjalan (Catatan 24)
19.649.516.310
16.467.118.122
131.549.352.395 (8.397.344.083)
21.679.547.564 (4.310.066.279)
(36.054.530.819)
(14.187.083.097)
Saldo akhir tahun
106.746.993.803
19.649.516.310
Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijaminkan dengan agunan yang cukup serta jumlah penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit tersebut. f.
Tingkat suku bunga rata-rata per-tahun
Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 s/d 3 tahun Lebih dari 3 s/d 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2009 %
2008 %
20,73 22,39 20,61 19,56
19,27 23,15 19,80 19,82
g. Rasio Non Performing Loan (NPL) Kredit bermasalah yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (nonperforming loan - net) adalah sebesar Rp 190.605.945.394 dan Rp 134.013.334.204 atau 18,39% dan 14,57% dari seluruh kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit “non-performing loan” tidak boleh melebihi maksimum 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.
21
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT (lanjutan) h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan
Kredit pada umumnya dijamin dengan giro, deposito berjangka atau harta tak bergerak yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh bank. Jumlah deposito, giro dan tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan diungkapkan dalam Catatan 13.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan kredit perorangan lainnya.
Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi dan cerukan yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.
Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan kepada debitur untuk pembelian barang modal.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi sebesar 0,319% dari fasilitas kredit sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa sesuai yang dilaporkan Bank adalah sebesar Rp 19.943.998.861 atau 1,40% dari jumlah kredit yang diberikan dan sebesar Rp 10.217.922.040 atau 1,68% dari jumlah kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Dalam laporan Bank kepada Bank Indonesia disebutkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2009 terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sebesar Rp 907.400.000 atau 0,73% dari modal inti. Pada tanggal 19 Maret 2010, sesuai laporan bulanan Bank per tanggal 28 Pebruari 2010 ke Bank Indonesia, tidak terdapat pelampauan BMPK.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 17,25% per tahun untuk tahun 2009 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 sampai dengan 5 tahun dan diterima kembali melalui pemotongan gaji bulanan.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 13.634.018.529 dan Rp 13.635.638.519.
22
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. KREDIT (lanjutan) h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan)
Kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan pemberian potongan tunggakan bunga, penurunan suku bunga, mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan jangka waktu kredit. Menurut laporan Bank kepada Bank Indonesia, saldo kredit yang telah direstrukturisasi sebesar Rp 208.177.215 dan Rp 165.211.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, atau sebesar 0,02% dan 0,02% dari jumlah kredit yang diberikan.
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan adalah sebesar 8,36% dan 9,02% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
9. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 1 Januari Nilai tercatat Tanah Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor
Penambahan
2009 Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember
40.732.426.693 39.446.803.413 2.384.913.086 9.484.196.331 7.005.710.304 23.287.870.342
30.465.116.396 94.938.645 76.535.000 141.700.249 64.957.000
697.201.386 8.652.500 54.110.000
-
40.732.426.693 69.911.919.809 2.479.851.731 8.863.529.945 7.138.758.053 23.298.717.342
122.341.920.169
30.843.247.290
759.963.886
-
152.425.203.573
Akumulasi penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor
11.912.742.898 1.011.466.996 5.650.295.846 3.834.899.735 17.929.514.617
3.136.641.646 18.901.219 1.229.142.488 451.854.367 3.368.582.461
281.333.587 8.652.500 54.110.000
-
15.049.384.544 1.030.368.215 6.598.104.747 4.278.101.602 21.243.987.078
Jumlah Akumulasi penyusutan
40.338.920.092
8.205.122.181
344.096.087
-
Jumlah Tercatat
82.003.000.077
Jumlah Nilai Tercatat
1 Januari Nilai tercatat Tanah Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor Jumlah Nilai Tercatat
48.199.946.186 104.225.257.387
Penambahan
2008 Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember
51.074.046.693 58.332.975.391 2.383.713.086 9.536.304.552 6.965.974.537 22.527.514.597
13.800.000 1.200.000 838.032.000 53.676.000 831.210.742
890.140.221 13.940.233 81.967.500
(10.341.620.000) (18.899.971.978) 11.112.503
40.732.426.693 39.446.803.413 2.384.913.086 9.484.196.331 7.005.710.304 23.287.870.342
150.820.528.856
1.737.918.742
986.047.954
(29.230.479.475)
122.341.920.169
Akumulasi penyusutan Bangunan Renovasi bangunan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Mesin kantor
15.769.849.006 992.600.778 4.941.073.293 3.546.579.345 14.523.462.520
2.150.334.577 18.866.218 1.289.951.958 302.260.623 3.476.907.094
580.729.405 13.940.233 81.967.500
(6.007.440.685) 11.112.503
11.912.742.898 1.011.466.996 5.650.295.846 3.834.899.735 17.929.514.617
Jumlah Akumulasi penyusutan
39.773.564.942
7.238.320.470
676.637.138
(5.996.328.182)
40.338.920.092
Jumlah Tercatat
111.046.963.914
82.003.000.077
23
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET TETAP (lanjutan) Pada tahun 2009 dan 2008, pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku Harga perolehan Akumulasi penyusutan Nilai buku - bersih Laba penjualan aset tetap (Catatan 28)
2009
2008
436.636.200
379.188.000
759.963.886 (344.096.087)
986.047.954 (676.637.138)
415.867.799
309.410.816
20.768.401
69.777.184
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 8.205.122.181 dan Rp 7.238.320.470 masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 (Catatan 26). Pada tahun 2008, Bank menerapkan PSAK 16 (revisi 2007) mengenai aset tetap dan telah memilih model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Sesuai dengan penerapan PSAK tersebut, selisih penilaian kembali aset tetap periode sebelumnya sebesar Rp 31.241.203.329 telah direklasifikasikan ke saldo laba pada tahun 2008. Penambahan bangunan pada tahun 2009 terutama merupakan pembelian ruangan di gedung Menara Eksekutif Lantai 1,2 dan 16 (dahulu Wisma Surya) yang terletak di Jl. MH Thamrin Kav. 9, Jakarta. Pembelian tersebut dilakukan dengan PT Mintuna Nagareksa, pihak hubungan istimewa, dengan harga Rp 28.000.000.000. Sesuai dengan RUPSLB sebagaimana tercantum dalam Akta No. 05 tanggal 26 Oktober 2007 dari Andalia Farida, SH, MH, notaris di Jakarta, disebutkan bahwa transaksi ini telah memenuhi Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama serta No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-32/PM/2000 tanggal 22 Agustus 2000 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Atas transaksi di atas, Bank telah melakukan pembayaran sebesar Rp 15.000.000.000 pada tahun 2007 dan dicatat sebagai uang muka pada aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2008 (Catatan 11). Pada tahun 2009, Bank telah melunasi transaksi tersebut dan telah mencatat sebagai penambahan gedung. Reklasifikasi tanah dan bangunan pada tahun 2008 merupakan reklasifikasi tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Tomang Raya No. 14 ke akun properti terbengkalai pada aset lain-lain (Catatan 11). Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20-30 tahun akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai dengan 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
24
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan penelaahan atas nilai nominal yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Bank yakin bahwa tidak ada perubahan kondisi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang mengindikasikan nilai tercatat dari aset tetap mungkin tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 45.521.732.624 dan Rp 33.008.290.796 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang menurut pendapat manajemen Bank adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2009
Nilai tercatat Penyisihan penghapusan dan penurunan nilai Bersih
2008
111.702.827.123 (69.395.429.391)
130.828.914.779 (13.238.842.679)
42.307.397.732
117.590.072.100
Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah, bangunan dan kendaraan bermotor. Agunan yang diambil alih dicatat sesuai dengan penilaian independen atas nilai realisasi dari harga agunan yang bersangkutan untuk agunan yang lebih dari Rp 5 miliar dan penilaian internal Bank untuk agunan yang kurang dari Rp 5 miliar. Perubahan penyisihan penghapusan dan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
2009 Saldo awal tahun Penyisihan penghapusan (Catatan 25) Penurunan nilai (Catatan 25) Pemulihan penyisihan penghapusan Saldo akhir tahun
2008
13.238.842.679 23.362.784.165 43.277.172.408 (10.483.369.861)
14.401.333.046 2.769.483.996 1.437.386.099 (5.369.360.462)
69.395.429.391
13.238.842.679
Bank melakukan penjualan atas agunan yang diambil alih sebagai berikut:
2009 Harga jual Nilai buku agunan yang diambil alih Rugi penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 28) 25
2008
18.390.402.121 (22.591.233.620)
31.420.451.956 (37.934.251.990)
(4.200.831.499)
(6.513.800.034)
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan) Penjualan agunan yang diambil alih berupa motor Beijing sebanyak 17.004 unit kepada PT Global Lestari Motorindo (GLM), pihak hubungan istimewa, yang didasarkan pada perjanjian pembelian kembali atas agunan yang diambil alih sesuai dengan akta No. 1 tanggal 1 Oktober 2007 dari Etty Nugrahawati SH., notaris di Jakarta, antara Bank dengan GLM. Berdasarkan akta tersebut nilai pembelian sebesar Rp 54.000.0000.000 yang akan dibayar secara bertahap sampai dengan bulan September 2010. Sampai dengan tahun 2009, Bank telah menerima pembayaran atas transaksi ini sebesar Rp 12.748.106.907. Pada tahun 2009, komitmen pembelian kembali oleh GLM berdasarkan perjanjian di atas adalah sebesar Rp 10.500.000.000 sedangkan penerimaan Bank atas transaksi ini adalah sebesar Rp 2.248.106.907. Pada tahun 2008, komitmen pembelian kembali dan penerimaan pembayaran adalah sebesar Rp 8.500.000.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan dan penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dapat terealisasinya agunan yang diambil alih tersebut. 11. ASET LAIN-LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2009
Hak atas tanah Uang Jaminan Tagihan pihak ketiga Properti terbengkalai Uang muka Lain-lain Jumlah
2008
2.688.756.410 2.452.015.000 2.010.238.912 1.688.500.000 1.145.107.518 370.843.086
2.889.448.718 2.001.890.000 12.376.292.624 25.708.370.983 17.059.274.889 391.275.990
10.355.460.926
60.426.553.204
Hak atas tanah merupakan biaya pengurusan sertifikat dan bea balik nama tanah di Jl. RS Fatmawati Jakarta dan Denpasar Bali. Hak atas tanah ini diamortisasi dengan beban amortisasi sebesar Rp 200.692.308 per tahun selama masa berlakunya hak atas tanah yaitu 20 tahun.
Uang jaminan merupakan jaminan atas penggunaan jaringan ATM yang dapat diminta kembali setelah selesai masa kontrak.
Properti terbengkalai sebesar Rp 1.688.500.000 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 merupakan tanah yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha, yang terletak di Kabupaten Pasuruan.
Properti terbengkalai dengan nilai buku sebesar Rp 23.234.151.293 pada tanggal 31 Desember 2008, merupakan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Tomang Raya No. 14 yang direklasifikasi dari aset tetap (Catatan 9). Pada tahun 2009, properti tersebut di jual kepada pihak ketiga dengan harga sebesar Rp 23.500.000.000. Sesuai dengan RUPSLB sebagaimana tercantum dalam Akta No. 05 tanggal 26 Oktober 2007 dari Andalia Farida, SH, MH, notaris di Jakarta, disebutkan bahwa transaksi ini telah memenuhi Peraturan No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-02/PM/2001 tanggal 20 Pebruari 2001 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Uang muka sebesar Rp 15.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, merupakan uang muka pembelian gedung (Catatan 9). 26
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KEWAJIBAN SEGERA Kewajiban segera terdiri dari:
2009
2008
Kiriman uang Lain-lain
3.314.153.166 2.934.393.008
14.727.717.141 5.217.997.750
Jumlah
6.248.546.174
19.945.714.891
13. SIMPANAN Simpanan terdiri dari:
2009 Pihak hubungan istimewa
Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
Pihak ketiga
Jumlah
8.307.723.095 2.429.548.805 5.115.244.747
9.591.656.392 214.164.904.858 1.068.408.203.706
17.899.379.487 216.594.453.663 1.073.523.448.453
15.852.516.647
1.292.164.764.956
1.308.017.281.603
2008 Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Jumlah
Giro Tabungan Deposito berjangka
7.639.700.225 2.369.376.063 18.496.980.314
22.270.540.525 218.895.811.204 1.053.045.490.812
29.910.240.750 221.265.187.267 1.071.542.471.126
Jumlah
28.506.056.602
1.294.211.842.541
1.322.717.899.143
Giro Tingkat suku bunga per tahun berkisar antara 0% sampai dengan 2,5%. Giro yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan sebesar Rp 7.000.000.000 dan Rp 2.750.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 8).
27
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN (lanjutan) Tabungan Terdiri dari:
2009
2008
Eksekutif Premier Eksekutif Eksekutif Maxi Eksekutif ATM Eksekutif Small Eksekutif Benefit Eksekutif Cashback Eksekutif Premier Plus Eksekutif Point Lain-lain
110.069.376.973 39.307.551.315 39.200.643.419 15.935.748.779 4.712.524.918 2.878.779.248 2.013.618.599 1.813.413.245 648.164.692 14.632.475
100.748.922.865 46.443.683.141 50.052.368.001 12.152.088.620 5.661.571.475 3.115.403.789 2.561.826.603 514.690.297 14.632.476
Jumlah
216.594.453.663
221.265.187.267
Tingkat suku bunga berkisar antara 1% - 7% pada tahun 2009 dan 1% - 10% pada tahun 2008. Tabungan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan sebesar Rp 830.504.079 dan Rp 100.009.266 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 8). Deposito Berjangka a. Berdasarkan periode
2009 Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan atau lebih Jumlah
28
2008
7.024.830.197 746.054.805.130 194.268.398.334 69.921.143.315 56.254.271.477
15.729.189.187 850.022.088.786 131.862.332.114 18.937.613.345 54.991.247.694
1.073.523.448.453
1.071.542.471.126
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. SIMPANAN (lanjutan) b. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
2009 Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah
2008
687.635.841.887 313.686.887.585 25.254.497.537 45.203.438.579 1.742.782.865
894.090.323.122 116.029.735.601 9.854.598.088 50.554.364.315 1.013.450.000
1.073.523.448.453
1.071.542.471.126
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan sebesar Rp 46.161.431.745 dan Rp 24.490.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 8). Suku bunga rata-rata per tahun berdasarkan jangka waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2009 2008 % % Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
7,00 6,99 7,12 7,87 6,96
11,89 11,20 10,69 10,41 9,35
Giro, tabungan dan deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat bunga, persyaratan dan kondisi normal seperti dari pihak ketiga. 14. SIMPANAN DARI BANK LAIN a. Berdasarkan jenis penempatan Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
2009
2008
Pihak Hubungan Istimewa Giro Pihak Ketiga Deposito berjangka Giro Tabungan
-
1.486.363.969
17.300.000.000 1.053.644.084 1.950.320.284
15.354.368.606 1.585.179.339 2.510.536.763
Jumlah
20.303.964.368
20.936.448.677
29
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) b. Berdasarkan jangka waktu
2009
2008
Kurang dari 1 bulan 1 bulan 3 bulan
3.003.964.368 200.000.000 17.100.000.000
5.582.080.071 200.000.000 15.154.368.606
Jumlah
20.303.964.368
20.936.448.677
c. Tingkat suku bunga per tahun Suku bunga per tahun berdasarkan jenis penempatan simpanan dari bank lain, berkisar antara:
Giro Tabungan Deposito berjangka 15. HUTANG PAJAK
2009 %
2008 %
0 – 2,5 1–7 6–7
0 – 2,5 1 – 10 8 – 10
2009
2008
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2)
191.709.051 1.337.670.171 808.698.064
418.636.512 1.906.129.226 517.779.998
Jumlah
2.338.077.286
2.842.545.736
16. HUTANG PEMEGANG SAHAM Akun ini merupakan dana setoran modal dari Pemegang Saham Pengendali dalam rangka memperkuat Struktur Modal Bank. Dana setoran modal tersebut tidak dapat ditarik oleh Pemegang Saham Pengendali tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia (BI) sesuai dengan Surat Pernyataan Pemegang Saham Pengendali kepada BI. Penempatan dana ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan. Dana setoran modal ini akan digunakan untuk peningkatan modal disetor jika telah memperoleh persetujuan dari instansi terkait dan Rapat Umum Pemegang Saham Bank. Dana Setoran Modal ini ditempatkan oleh:
Nama Pemegang Saham
2009
2008
Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Wijaya
110.013.292.489 14.625.000.000 5.000.000.000
26.800.000.000 4.125.000.000 -
Jumlah
129.638.292.489
30.925.000.000
30
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 457 dan 488 karyawan masing-masing tahun 2009 dan 2008. Tidak ada pendanaan yang dicadangkan atas imbalan pasca kerja ini. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah: 2009 2008
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan (kerugian) aktuarial - bersih Amortisasi biaya jasa lalu
480.835.560 452.602.690 (20.331.680) 39.778.552
381.805.251 323.732.274 29.227.471 39.778.552
Jumlah
952.885.122
774.543.548
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
2009 Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Jumlah kewajiban
2008
4.626.977.133 (1.519.644.332)
4.114.569.915 (1.960.122.236)
3.107.332.801
2.154.447.679
Mutasi kewajiban di neraca adalah sebagai berikut:
2009
2008
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan
2.154.447.679 952.885.122
1.379.904.131 774.543.548
Saldo akhir tahun
3.107.332.801
2.154.447.679
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Kompujasa Aktuaria Indonesia pada tahun 2009 dan PT Jasa Aktuaria Drapta Sentosa Gunajasa pada tahun 2008. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortality Tingkat pengunduran diri
: 12% : 5% : CSO 1980 : 1,2% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 52, kemudian tetap
31
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2009
2008
Bea Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan Setoran jaminan Kewajiban Lainnya
1.400.000.000 193.300.000 331.839.561
195.300.000 3.046.292.571
Jumlah
1.925.139.561
3.241.592.571
19. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Bank adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
2009 dan 2008 Persentase Pemilikan (%)
Jumlah Modal Disetor
Lunardi Widjaja Lusiana Widjaja Irawati Wijaya Sinthyawati Widjaja Setiawan Widjaja Masyarakat
432.500.000 123.750.000 40.600.000 40.600.000 39.268.000 177.032.000
50,66 14,48 4,76 4,76 4,60 20,74
43.250.000.000 12.375.000.000 4.060.000.000 4.060.000.000 3.926.800.000 17.703.200.000
Jumlah
853.750.000
100,00
85.375.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta No. 17 tanggal 9 Mei 2008 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui penerbitan saham baru sebesar Rp 4.000.000.000 atau sebanyak 40.000.000 lembar saham. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-07315.AH.01.01.Tahun2009 tanggal 12 Maret 2009. Pada tanggal 12 Maret 2010, berdasarkan surat dari Bursa Efek Indonesia No. S-01491/BEI.PPJ/03-2010, penambahan modal tersebut telah disetujui untuk dicatat pada Bursa Efek Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/15/PB/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, Bank wajib memenuhi jumlah Modal Inti paling kurang sebesar Rp 80.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007 dan paling kurang sebesar Rp100.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010.
32
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2001 setelah dikurangi biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut:
Jumlah Agio saham atas penjualan saham bank pada penawaran umum tahun 2001 Biaya emisi saham Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008
11.100.000.000 (3.433.748.975) 7.666.251.025
21. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga berasal dari:
2009
2008
Kredit yang diberikan Surat berharga Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain
171.559.458.907 6.522.302.399 1.435.443.400 32.218.026
164.451.889.733 3.162.605.357 1.631.400.650 378.366.007
Jumlah
179.549.422.732
169.624.261.747
Pendapatan bunga dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa berjumlah Rp 2.371.350.276 dan Rp 1.417.722.603 atau 1,32% dan 0,84% dari jumlah pendapatan bunga masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. 22. BEBAN BUNGA Beban bunga meliputi bunga atas:
2009
2008
Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Sertifikat Bank Indonesia Call Money
88.489.785.344 9.629.912.908 443.837.775 699.102.212 -
86.979.994.361 12.037.413.773 686.453.505 43.690.094 214.864.582
Jumlah
99.262.638.239
99.962.416.315
Beban bunga dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa berjumlah Rp 4.184.545.859 dan Rp 1.623.111.401 atau 4,22% dan 1,62% dari jumlah beban bunga masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. 33
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PENDAPATAN ADMINISTRASI Pendapatan administrasi terdiri dari:
2009
2008
Denda dan pinalti Administrasi kredit Lainnya
3.736.075.687 1.485.217.500 1.271.789.693
2.687.188.610 1.426.866.327 1.230.593.534
Jumlah
6.493.082.880
5.344.648.471
24. BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF Beban penyisihan penghapusan aset produktif berasal dari:
2009 Kredit yang diberikan (Catatan 8) Penempatan pada bank lain (Catatan 6) Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Giro pada bank lain (Catatan 5) Pemulihan penyisihan penghapusan (Catatan 8) Jumlah
2008
131.549.352.395 176.833.381 27.649.094 6.497.614 (36.054.530.819)
21.679.547.564 488.075.535 15.231.250 5.939.006 (14.187.083.097)
95.705.801.665
8.001.710.258
25. BEBAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN DAN PENURUNAN NILAI ASET NON PRODUKTIF
2009
2008
Penurunan nilai agunan yang diambil alih (Catatan 10) Penyisihan agunan yang diambil alih (Catatan 10) Properti terbengkalai
43.277.172.408 23.362.784.165 745.556.605
1.437.386.099 2.769.483.996 -
Jumlah
67.385.513.178
4.206.870.095
34
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2009 Iklan, promosi dan pemasaran Operasional pembiayaan Penyusutan (Catatan 9) Komunikasi Asuransi Pajak dan perijinan Perbaikan dan pemeliharaan Iuran dan administrasi Listrik, air dan gas Perlengkapan kantor Transportasi dan perjalanan dinas Sewa Honorarium tenaga ahli Lain-lain
33.659.476.224 13.789.259.810 8.205.122.181 3.569.922.509 2.900.573.908 2.224.239.437 2.109.630.991 1.815.586.001 1.604.652.914 1.438.137.288 1.404.870.935 1.348.739.690 592.863.605 2.855.719.814
Jumlah
77.518.795.307
2008 18.379.706.002 16.355.978.699 7.238.320.470 3.509.944.754 2.532.594.361 1.335.290.368 2.023.258.964 1.407.028.248 1.552.353.221 1.388.640.673 1.595.910.113 2.331.295.214 404.905.292 8.464.278.043 68.519.504.422
Beban sewa dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 1.500.000.000 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008 (Catatan 33). 27. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2009
2008
Gaji dan upah Kesejahteraan karyawan Imbalan pasca kerja Pelatihan
17.530.862.527 4.041.370.356 952.885.122 480.864.379
17.267.981.059 4.467.879.411 774.543.548 279.850.163
Jumlah
23.005.982.384
22.790.254.181
Bank belum dapat merealisasikan kewajiban pendanaan pendidikan dan pelatihan sebesar 5% dari biaya sumber daya manusia tahun sebelumnya dikarenakan Bank menyesuaikan budget pendidikan dengan situasi dan kondisi Bank secara keseluruhan.
35
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN (lanjutan) Rincian gaji dan tunjangan atas dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit Bank adalah sebagai berikut:
Jumlah pejabat
2009
Gaji
Tunjangan
Jumlah
Komisaris Direksi Komite audit
3 3 2
410.899.848 777.521.426 105.186.000
30.801.854 121.006.100 -
441.701.702 898.527.526 105.186.000
Jumlah
8
1.293.607.274
151.807.954
1.445.415.228
Jumlah pejabat
Gaji
2008
Tunjangan
Jumlah
Komisaris Direksi Komite audit
3 3 2
451.758.479 868.336.406 105.186.000
38.194.298 84.646.797 -
489.952.777 952.983.203 105.186.000
Jumlah
8
1.425.280.885
122.841.095
1.548.121.980
28. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Rincian pendapatan (beban) non operasional - bersih adalah sebagai berikut:
2009
2008
Pendapatan non operasional Penerimaan kembali Negotiable Certificate Deposit - bersih Sewa Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Lain-lain
61.053.369.863 578.544.825 20.768.401 850.047.730
Jumlah
62.502.730.819
1.189.952.646
Beban non operasional Rugi penjualan agunan yang diambil alih – bersih (Catatan 10) Lain-lain
4.200.831.499 430.838.544
6.513.800.034 1.240.962.781
Jumlah
4.631.670.043
7.754.762.815
Bersih
57.871.060.776
(6.564.810.169)
36
1.031.250.000 69.777.184 88.925.462
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (lanjutan) Pada tahun 2003, Bank memiliki Negotiable Certificate Deposits (NCD) pada PT Bank Unibank Tbk yang telah menjadi bank beku kegiatan usaha (BBKU) dengan nilai sebesar Rp 65.000.000.000. Atas NCD ini, Bank telah mengajukan gugatan. Pada tahun 2005, Bank telah menjual hak tagih atas NCD tersebut kepada Shanghai Chinaindo Export Import Company (SCEIC) dengan harga jual sebesar Rp 26.000.000.000 atau 40% dari nilai NCD, dimana selisih sebesar Rp 39.000.000.000 telah dicadangkan seluruhnya sampai dengan tahun 2007. Sampai dengan tahun 2007, Bank telah menerima pembayaran NCD dari SCEIC sebesar Rp 11.378.855.624, sedangkan sisanya sebesar Rp 14.621.144.376 belum diterima Bank dan telah dicadangkan seluruhnya pada tahun 2007. Bank telah memenangkan gugatan pembayaran kembali NCD tersebut, sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 355/PK/PDT/2006 tanggal 28 Mei 2008. Sesuai dengan keputusan tersebut Bank telah menerima pembayaran pokok dan bunga NCD sebesar Rp 72.431.369.863 pada tanggal 17 Juli 2009. Sesuai dengan akta pembatalan No. 107 tanggal 31 Juli 2009 dari Misahardi Wilamarta SH, notaris di Jakarta. Bank melakukan pengembalian pembayaran kepada SCEIC sebesar Rp 11.378.000.000. Pada tahun 2009, Bank mencatat ke keuntungan penerimaan kembali NCD sebesar Rp 61.053.369.863 yang merupakan selisih antara penerimaan pembayaran pokok dan bunga NCD dengan pembayaran kembali kepada SCEIC. 29. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan Bank terdiri dari:
2009
2008
Pajak Kini Pajak tangguhan
(22.179.410.343)
(3.994.355.278)
Jumlah
(22.179.410.343)
(3.994.355.278)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rugi sebelum beban pajak penghasilan menurut (28.018.102.809) laporan laba rugi (112.690.649.332) Ditambah (dikurangi): Beda Temporer 488.075.535 Penyisihan aktiva produktif 183.330.995 (1.311.077.629) Penyusutan (686.403.336) 774.543.548 Cadangan Pesangon 952.885.122 Beda Tetap 583.441.140 Pemeliharaan kendaraan dinas 481.199.106 424.469.842 Pajak hadiah 387.502.094 207.362.000 Pakaian dinas 207.362.000 285.239.300 Kesejahteraan karyawan 200.094.000 208.926.125 Pajak kendaraan dinas 152.544.350 65.595.940 Jamuan Tamu 44.964.531 (163.615.000) Penggantian buku giro Rugi fiskal tahun berjalan (dilanjutkan)
(110.767.170.470) 37
(26.455.142.008)
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak Kini (lanjutan)
2009
2008
Rugi fiskal tahun berjalan (lanjutan) Rugi fiskal tahun sebelumnya 2005 2006 2007 2008
(110.767.170.470)
(26.455.142.008)
(63.416.072.590) (11.443.403.312) (26.455.142.008)
(76.979.383.816) (11.443.403.312) 13.563.311.226 -
Jumlah akumulasi rugi fiskal
(212.081.788.380)
(101.314.617.910)
Jumlah taksiran rugi fiskal pajak Bank tahun 2008 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2008. Sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Bank tahun 2009 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Bank belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan final. Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Bank menghitung, melaporkan dan menyetor pajakpajaknya berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Pajak Tangguhan Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 1 Januari 2008
Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2008
Dibebankan (dikreditkan) ke laporan laba rugi
31 Desember 2009
Rugi fiskal Penyisihan piutang Aset tetap Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan penghapusan kredit
22.465.270.281 4.386.343.312 1.039.411.773 425.754.311 -
(3.985.771.302) 393.323.289 (255.484.604) (146.422.661)
18.479.498.979 4.386.343.312 1.432.735.062 170.269.707 (146.422.661)
(18.479.498.979) (4.386.343.312) (198.987.931) 699.783.477 185.636.402
1.233.747.131 870.053.184 39.213.742
Jumlah
28.316.779.678
(3.994.355.278)
24.322.424.400
(22.179.410.343)
2.143.014.057
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pengganti UU pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
38
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar:
2009
2008
(134.870.059.675)
(32.012.458.087)
(157,97)
(38,55)
Jumlah saham
853.750.000
853.750.000
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan rugi per saham dasar
853.750.000
830.517.123
Rugi bersih Rugi bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
2009
2008
Komitmen Tagihan komitmen: Tagihan kepada pihak terkait Surat berharga titipan kliring Inkaso dalam pengiriman
41.251.893.093 13.404.901.048 744.246.000
45.837.335.245 20.777.166.890 194.333.500
Jumlah tagihan komitmen
55.401.040.141
66.808.835.635
22.376.036.635 14.149.147.048
32.809.949.231 20.971.500.390
Jumlah kewajiban komitmen
36.525.183.683
53.781.449.621
Jumlah tagihan komitmen - bersih
18.875.856.458
13.027.386.014
88.393.397.512 41.364.182.091
80.922.614.717 17.651.898.056
129.757.579.603
98.574.512.773
2.764.909.400
1.540.263.350
Jumlah tagihan Kontinjensi - bersih
126.992.670.203
97.034.249.423
Jumlah tagihan komitmen dan kontinjensi
145.868.526.661
110.061.635.437
Kewajiban komitmen: Komitmen kredit yang belum ditarik Lainnya
Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Kredit yang hapus buku Pendapatan bunga dalam penyelesaian Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban kontinjensi: Bank Garansi
39
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
Luar DKI Jakarta
2009 Eliminasi
Jumlah
105.021.508.737 2.572.299.697
80.889.808.669 5.076.446.964
-
185.911.317.406 7.648.746.661
107.593.808.434
85.966.255.633
-
193.560.064.067
(11.935.336.280)
(122.934.723.395)
-
(134.870.059.675)
ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya
70.874.729.063 208.303.432.305 537.035.338.476 31.393.952.704 86.021.192.967
147.998.194 392.277.608.547 72.831.304.683 26.690.264.202
-
71.022.727.257 208.303.432.305 929.312.947.023 104.225.257.387 112.711.457.169
Jumlah Aset
933.628.645.515
491.947.175.626
-
1.425.575.821.141
KEWAJIBAN Simpanan Kewajiban lainnya
145.633.073.451 146.091.281.547
1.182.688.172.521 9.622.205.974
(11.764.750.334)
1.328.321.245.972 143.948.737.185
Jumlah Kewajiban
291.724.354.998
1.192.310.378.495
(11.764.750.334)
1.472.269.983.157
30.575.857.847 3.886.878.668
267.389.443 4.318.243.513
-
30.843.247.290 8.205.122.181
HASIL Rugi bersih INFORMASI LAINNYA
Pengeluaran modal Penyusutan
40
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Geografis (lanjutan) DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya
HASIL Rugi bersih
Luar DKI Jakarta
2008 Eliminasi
Jumlah
82.858.829.550 1.451.360.076
94.002.036.842 4.693.357.879
-
176.860.866.392 6.144.717.955
84.310.189.626
98.695.394.721
-
183.005.584.347
(1.860.892.446)
(30.151.565.641)
-
(32.012.458.087)
INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih Efek-efek Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lainnya
67.208.449.003 161.661.201.275 524.715.729.838 6.443.821.858 158.194.183.690
348.837.974 394.911.116.891 75.559.178.219 103.123.533.858
-
67.557.286.977 161.661.201.275 919.626.846.729 82.003.000.077 261.317.717.548
Jumlah Aset
918.223.385.664
573.942.666.942
-
1.492.166.052.606
KEWAJIBAN Simpanan Kewajiban lainnya
158.186.206.584 50.357.671.085
1.185.468.141.237 23.741.247.900
(13.763.111.858)
1.343.654.347.821 60.335.807.126
Jumlah Kewajiban
208.543.877.669
1.209.209.389.137
(13.763.111.858)
1.403.990.154.947
44.450.010 2.972.823.391
1.693.468.732 4.265.497.079
-
1.737.918.742 7.238.320.470
Pengeluaran modal Penyusutan
Segmen sekunder Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan.
41
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Pihak-pihak hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan pengurus adalah sebagai berikut: No
Pihak-pihak Hubungan Istimewa
Sifat Transaksi
Hubungan
1.
Lunardi Widjaja
Pemegang Saham dan Komisaris Utama
Giro Tabungan Sewa ruang kantor Hutang pemegang saham (Catatan 16)
2.
PT Global Lestari Motorindo
Perusahaan Afiliasi
Kredit Penjualan agunan yang diambil alih (Catatan 10)
3.
PT Lunardi Sentra
Perusahaan Afiliasi
Giro
4.
PT Mintuna Nagareksa
Perusahaan Afiliasi
Kredit Sewa ruang kantor Pembelian gedung (Catatan 9)
5.
Lusiana Widjaja
Pemegang Saham
Tabungan Deposito Hutang pemegang saham (Catatan 16)
6.
Irawati Wijaya
Pemegang Saham
Tabungan Deposito Hutang pemegang saham (Catatan 16)
7.
PT TransPay Indonesia
Perusahaan Afiliasi
Giro Deposito
8.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR Jember Lestari BPR Babat Lestari BPR Porong Lestari BPR Dewaninusa
Perusahaan Afiliasi
Giro Tabungan
9.
Direksi dan Komisaris
Pengurus
Giro Tabungan Deposito
42
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa dimana menurut Bank transaksi dilaksanakan berdasarkan syarat dan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga sebagai berikut: a. Bank menyewa gedung Menara Eksekutif Lantai 1, 2 dan 16 kepada PT Mintuna Negareksa untuk jangka waktu dari 1 Januari 2008 hingga 1 Mei 2009, sebesar Rp 2.000.000.000. b. Kredit (Catatan 8). Pada tanggal neraca persentase kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 1,40% dan 0,68% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak hubungan istimewa berkisar antara 12% - 22,39% pada tahun 2009 dan 8,75% - 23,15% pada tahun 2008. c. Penempatan dana dari pihak hubungan istimewa dalam bentuk simpanan (Catatan 13):
Giro Pada tanggal neraca persentase rekening giro pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari jumlah rekening giro adalah sebesar 46,41% untuk tahun 2009 dan 25,54% untuk tahun 2008. Tingkat bunga yang diberikan berkisar 0 – 2,5% untuk tahun 2009 dan 2008.
Tabungan Pada tanggal neraca persentase tabungan pihak hubungan istimewa dari jumlah tabungan adalah sebesar 1,12% untuk tahun 2009 dan 1,07% untuk tahun 2008. Tingkat bunga yang diberikan berkisar antara 1 - 7% tahun 2009 dan 1 – 10% tahun 2008.
Deposito Berjangka Pada tanggal neraca persentase deposito berjangka pihak hubungan istimewa dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 0,48% untuk tahun 2009 dan 1,73% untuk tahun 2008. Tingkat bunga yang diberikan berkisar antara 6 – 10% untuk tahun 2009 dan 2008.
d. Simpanan dari Bank lain dalam bentuk giro dan tabungan tahun 2008.
Giro BPR Dewaninusa Tabungan BPR Porong Lestari BPR Jember Lestari BPR Babat Lestari
2008 13.137.805 811.524.171 650.856.844 10.845.149
Jumlah
1.486.363.969
Tingkat suku bunga yang diberikan untuk giro berkisar antara 0 – 2,5% dan untuk tabungan berkisar antara 1 - 10%. 43
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Saldo pihak hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
2009 Aset Kredit PT Global Lestari Motorindo PT Mintuna Nagareksa Jumlah Persentase kredit dari jumlah aset
2008
13.294.263.502 6.649.735.359
3.568.186.681 6.649.735.359
19.943.998.861
10.217.922.040
1,40%
Kewajiban Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang kepada pemegang saham Jumlah Persentase dari jumlah kewajiban
8.307.723.095 2.429.548.805 5.115.244.747 129.638.292.489
7.639.700.225 2.369.376.063 18.496.980.314 1.486.363.969 30.925.000.000
145.490.809.136
60.917.420.571
9,88%
Pendapatan bunga - kredit
2.371.350.276
Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga
1,32%
Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dari jumlah beban bunga
44
0,84%
4.184.545.859
1.623.111.401
0,65%
Penjualan agunan yang diambil alih (kendaraan bermotor) kepada PT Global Lestari Motorindo
1.417.722.603
188.940.459 159.489.032 1.274.681.910
500.000.000
Persentase beban sewa dari jumlah beban umum dan administrasi
4,34%
186.310.072 125.671.124 3.872.564.663
4,22%
Beban Sewa
0,68%
2.248.106.907
1,62% 1.500.000.000 2,1% 8.500.000.000
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lain-lain
2009 (Dalam Jutaan Rupiah) Sampai dengan 1 bulan s/d 3 bulan s/d 1 tahun s/d 1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penyisihan penghapusan Penempatan pada bank lain Penyisihan penghapusan Efek-efek Kredit Penyisihan penghapusan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain
(33) (102) 23.113 2.143 104.225 52.662
Jumlah Aset
23.569 67.527 3.312 220 174.994 15.193 (106.747)
87.227 -
231.987 -
701.653 -
100 33.309 -
23.569 67.527 3.312 (33) 320 (102) 208.303 1.036.060 (106.747)
11.224 -
-
-
-
-
11.224 23.113 2.143 104.225 52.662
182.008
189.292
87.227
231.987
701.653
33.409
1.425.576
664 3.107 1.954
6.248 820.495 20.304 2.338 -
315.098 -
43.042 -
33.624 -
95.758 129.638 -
6.248 1.308.017 20.304 2.338 664 3.107 129.638 1.954 1.472.270
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Kewajiban manfaat karyawan Hutang pemegang saham Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban Selisih
5.725 176.283
849.385
315.098
43.042
33.624
225.396
(660.093)
(227.871)
188.945
668.029
(191.987)
45
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN (lanjutan)
Lain-lain
2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Sampai dengan 1 bulan s/d 3 bulan s/d 1 tahun s/d 1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Jumlah
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penyisihan penghapusan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penyisihan penghapusan Efek-efek Kredit Penyisihan penghapusan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain
(27)
27.152 64.523 2.662 -
-
-
-
-
27.152 64.523 2.662 (27)
(107) (19.650)
181 161.661 13.157 -
88.239 -
325 262.848 -
575.033 -
-
506 (107) 161.661 939.277 (19.650)
22.846 24.322 82.003 178.018
8.980 -
-
-
-
-
8.980 22.846 24.322 82.003 178.018
Jumlah Aset
287.405
278.316
88.239
263.173
575.033
-
1.492.166
Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pendapatan diterima dimuka Hutang pemegang saham Kewajiban manfaat karyawan Kewajiban lain-lain
1.211 2.154 3.257
19.946 1.145.267 5.782 2.843 -
116.029 15.154 -
60.409 -
1.013 -
30.925 -
19.946 1.322.718 20.936 2.843 1.211 30.925 2.154 3.257
Jumlah Kewajiban
6.622
1.173.838
131.183
60.409
1.013
30.925
1.403.990
(42.944)
202.764
574.020
Kewajiban
Selisih
280.783
(895.522)
(30.925)
35. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN USAHA Banyak negara, termasuk Indonesia mengalami kesulitan ekonomi termasuk masalah likuiditas, kestabilan harga dan menurunnya aktivitas bisnis secara signifikan. Operasi industri Perbankan telah sedikit terpengaruh, dan diperkirakan akan terus sedikit terpengaruh oleh ketidakpastian di masa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global. Pemulihan atas aset Bank tergantung dari situasi makro ekonomi yang berada di luar kendali Bank. Resolusi dari memburuknya kondisi ekonomi banyak tergantung dari kebijakan fiskal dan moneter yang akan ditempuh oleh Pemerintah. Tindakan tersebut adalah di luar kendali Bank dalam melakukan inisiasi dari pemulihan kondisi ekonomi. Pada saat ini, dampak dari memburuknya kondisi ekonomi yang mungkin timbul di masa mendatang terhadap likuiditas dan pendapatan Bank termasuk terhadap debitur dan kreditur Bank tidak dapat ditentukan.
46
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. KONDISI EKONOMI DAN KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) Laporan keuangan Bank terlampir disusun dengan anggapan bahwa Bank dapat melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mengalami kerugian operasional masingmasing sebesar Rp 170.561.710.108 dan Rp 21.453.292.640 terutama karena penyisihan penghapusan aset produktif dan non-produktif. Penyisihan penghapusan tersebut disebabkan oleh menurunnya kemampuan debitur dan penurunan nilai agunan yang diambil alih serta meningkatnya rasio pinjaman yang bermasalah. Pada tanggal 31 Desember 2009, Bank mengalami defisiensi modal sebesar Rp 46.694.162.016, yang telah menimbulkan ketidakpastian yang signifikan mengenai kemampuan Bank untuk menghasilkan laba, menjaga likuiditas dan kecukupan modal Bank untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya serta dapat merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban dalam bisnis normal dan pada nilai yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Rencana manajemen untuk menghadapi kondisi tersebut antara lain sebagai berikut: a. Melakukan penjualan aset non-produktif yang dapat menambah likuiditas Bank. b. Penambahan likuiditas Bank melalui hutang pemegang saham (dana setoran modal) dari para Pemegang Saham Pengendali. c. Memperkuat struktur permodalan Bank dengan masuknya investor baru ke dalam Bank (Catatan 39b). d. Memperkuat likuiditas Bank melalui suntikan dana dari Recapital Group dalam bentuk dana pihak ketiga sampai akhir Maret 2010 sebesar Rp 110 miliar. e. Memperbaiki Non Performing Loan (NPL) untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan melakukan penyelesaian kredit bermasalah melalui penagihan, pelunasan dan penghapusbukuan kredit. Kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sangat tergantung dari upaya manajemen dan pemegang saham untuk meningkatkan modal serta menghasilkan arus kas yang cukup dari kegiatan usaha dimasa yang akan datang. Laporan keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian-penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. 36. MANAJEMEN RISIKO Sebagai lembaga keuangan yang sangat ditentukan oleh kepercayaan masyarakat, kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Makin pesatnya perkembangan perbankan lingkungan eksternal dan internal perbankan menyebabkan semakin kompleknya risiko bagi kegiatan usaha bank. Oleh karena itu, praktek tata kelola yang baik (good corporate governance) dan pengendalian internal termasuk didalamnya pengelolaan risiko dan pencegahan penyimpangan adalah hal esensi yang patut mendapatkan perhatian ekstra.
47
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISIKO PASAR Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya penghapusan yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2009, Risiko Pasar secara Komposit masuk dalam kisaran Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Low dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Weak. Dari awal 2009 sampai dengan akhir Desember 2009, trend Risiko Pasar secara Komposit menunjukkan kondisi yang tidak stabil yaitu pada peringkat Moderate dan Low. Pada periode Januari 2009 sampai dengan akhir Juli 2009 berada pada peringkat Moderate, sementara pada Juli 2009 sampai dengan September 2009 berada pada peringkat Low dan periode Oktober 2009 sampai dengan Desember 2009 kembali ke peringkat Moderate. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo kewajiban dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi neraca Bank sehubungan dengan kondisi pasar yang dalam rapat-rapat bulanannya menentukan strategi optimal untuk mengelola risiko ini. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2009, Risiko Likuiditas secara Komposit masuk dalam kisaran High karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong High dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong Acceptable. Dari awal 2009 sampai dengan akhir Desember 2009, trend Risiko Likuiditas secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat High. RISIKO KREDIT Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan Manajemen Bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portfolio (segmen usaha/sektor industri/debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2009, Risiko Kredit secara Komposit masuk dalam kisaran High dengan hasil perhitungan Risiko Inheren dari aktivitas fungsional perkreditan, treasury dan investasi serta pembiayaan perdagangan tergolong High dan Sistem Pengendalian Risiko dinilai High. Dari awal 2009 sampai dengan akhir Desember 2009, trend Risiko Kredit secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat High. 48
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional merupakan peluang penghapusan yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap profil risiko Bank posisi 31 Desember 2009, Risiko Operasional secara Komposit masuk dalam kisaran Moderate karena hasil perhitungan Risiko Inheren tergolong Moderate dan Sistem Pengendalian Risiko yang tergolong weak. Dari awal 2009 sampai dengan akhir Desember 2009, trend Risiko Operasional secara Komposit menunjukkan kondisi yang stabil yaitu pada peringkat Moderate. 37. PERMASALAHAN HUKUM Bank telah melaporkan seluruh perkara hukum yang ada pada Bank Indonesia dan atas gugatan – gugatan Bank kepada debitur – debitur dengan kolektibilitas macet telah dilakukan pembentukan cadangan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (Catatan 2i). a. Berdasarkan Putusan Perkara No.292/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel tanggal 14 Mei 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan sebagian gugatan PT Super Adi Teknik Indonesia sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit oleh Bank sindikasi sebesar Rp 12 milyar dan porsi Bank adalah sebesar Rp 3 milyar. Putusan itu antara lain menolak permohonan debitur untuk meminta pengurangan atas pokok pinjaman dan tunggakan bunga kepada bank sehat (yang bukan termasuk bank BBO, BBKU, BTO dan bank rekap). Perkara ini sedang berada dalam tahap proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia. b. Bank melakukan permohonan eksekusi jaminan PT Malfindo Primatama (debitur Ny.Ilya Malfun, Ny. R.A. Peni Surti Setiti dan Ny.Astuti Benitasari) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur karena wanprestasi. Berdasarkan Surat Penetapan No. 25/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG dan No. 26/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG masingmasing tanggal 27 Desember 2003, serta No. 52/2004 Eks.Jo. No. 50/KJ/2000 tanggal 30 Desember 2003, ditetapkan sita eksekusi atas jaminan-jaminan debitur dan dilakukan pelelangan pada tanggal 17 Pebruari 2004. Berdasarkan Berkas Perkara No. 117/PDT.G/2004/PN.JKT.BAR, pihak debitur melakukan perlawanan terhadap permohonan lelang yang diajukan oleh Bank di pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, memutuskan gugatan debitur diterima sehingga pihak Bank mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta sehubungan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 61/PDT/2005/PT.DKI jo No. 117/PDT/G/2004/PN.JKT.BARAT memutuskan mengabulkan permohonan penggugat dan pihak Bank mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. 49
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERMASALAHAN HUKUM (lanjutan) Berdasarkan putusan Kasasi Mahkamah Agung No. 1594.K/Pdt/2005 tanggal 21 April 2006 memutuskan menolak permohonan Kasasi dari Bank. Pihak Bank mengajukan Peninjauan Kembali (PK) yang saat ini sedang dalam proses di Mahkamah Agung. Dalam tahun 2006 debitur melakukan pembayaran sebesar Rp 669.000.000 untuk pelunasan sebagian sebagai tindak lanjut proses yang dilakukan oleh Bank. c. Berdasarkan Perkara Perdata No. 82/PDT.G/2001/PN.BDG tanggal 20 Maret 2001, Bank mengajukan gugatan kepada Denny Muliana selaku Direktur PT Sumber Mas Karya Abadi (debitur), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana dan Benny Muliana (selaku penjamin pinjaman) sehubungan dengan wanprestasi debitur atas kredit yang diberikan oleh Bank. Bank mengajukan gugatan sebesar Rp 28.782.599.986 per tanggal 19 Maret 2001 ditambah bunga sebesar 2% per bulan. Berdasarkan Penetapan No.310/PDT.G/2001/PN.JKT.BAR tanggal 26 September 2001, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan berupa 5 set mesin-mesin, 2 kendaraan bermotor dan 7 bidang tanah dan bangunan disetujui oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Berdasarkan penetapan tersebut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui surat No.W7.Db.Ht.04.05.4561 tanggal 2 Oktober 2001 mendelegasikan kepada Pengadilan Negeri Bandung untuk melaksanakan sita jaminan. Berdasarkan penetapan No. 667/PDT/DEL/2001/PN.BDG jo No.310/PDT.G/2001/PN.JAK. BAR tanggal 19 Oktober 2001, Pengadilan Negeri Bandung menetapkan sita jaminan dan memerintahkan Panitera / Jurusita Pengadilan Negeri Bandung untuk melakukan sita jaminan. Berdasarkan keputusan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 12 April 2006, Mahkamah Agung menolak kasasi debitur seperti tersebut diatas. Pihak debitur mengajukan Peninjauan Kembali (PK) yang saat ini sedang dalam proses di pengadilan. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung tanggal 13 Juni 2008, Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali tersebut. Berdasarkan perkara perdata No.41/PDT.G/2003/PN/BDG tanggal 11 Februari 2003, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan atas tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Budiasih, Jl.Kopo, Jl. Asia Afrika, Jl.Gang Cikapundung, Jl. Setra Duta, 5 set mesin dan 2 unit kendaraan dikuatkan oleh putusan No. 491/PDT/2003/PT.BDG tanggal 12 Nopember 2003. Gugatan Bank diterima oleh Pengadilan Tinggi Negeri dan untuk keputusan ini debitur mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang diterima dan diregistrasi di Mahkamah Agung dengan No. 908K/PDT/2003. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung, dinyatakan bahwa tergugat berkewajiban memberikan empat dari enam agunan tambahan yang dituntut oleh bank sebagaimana tuntutan diatas. Atas perkara tersebut, debitur telah diputuskan menang. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung No. 112/PDT.G/2004/PN.BB, Bank sebagai pihak tergugat didakwa melakukan tindakan-tindakan untuk mengeksekusi aset para penggugat (Deny Muliana dkk) berupa tanah berikut bangunan telah menimbulkan kerugian bagi Para Penggugat secara moril dan materill. Pengadilan negeri memutuskan mengabulkan gugatan para penggugat sebagian. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 12/PDT/2006/PT.BDG tanggal 20 Desember 2006, memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung. Perkara ini dalam tahap kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan. 50
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PERMASALAHAN HUKUM (lanjutan) Berdasarkan Perkara No. 272/PDT.G/2004/PN.BDG, Bank digugat oleh Deny Muliana dkk telah melakukan perbuatan melawan hukum sehubungan dengan pemberian fasilitas Kredit KMK, KI dan Kredit akseptasi. Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 35/PDT/B/2005/PN.BDG tanggal 2 Mei 2005 menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 272/PDT/2005/PT.BDG tanggal 26 September 2006 menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Bandung. Perkara ini dalam tahap kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan. d. Berdasarkan putusan Perkara No. 410/PDT.G/2006/PN.TNG tanggal 29 Juni 2007, Bank digugat oleh Ny. To Hin Nio (mendiang Tan Hok Hin) sehubungan dengan jaminan fasilitas yang macet, dimana Bank sebagai pemegang Hak Tangguhan atas jaminan tersebut. Pengadilan Negeri memutuskan gugatan tidak dapat diterima. Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi No. 68/PDT/2007/PT.BTN tanggal 22 Nopember 2007, menguatkan Putusan Pengadilan Negeri. Pihak penggugat melakukan kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan. e. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Kendari No. 27/PDT.G/2008 tanggal 3 Maret 2009, Bank menggugat Berlin Mukin dkk atas perbuatan melawan hukum sehubungan dengan dialihkannya aset-aset jaminan penyelesaian kewajiban yang timbul dari perjanjian kredit. Pengadilan Negeri memutuskan mengabulkan gugatan untuk sebagian. Berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara No. 39/PDT/2009/PT.Sultra tanggal 6 Agustus 2009 menyatakan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Kendari sebelumnya. Pihak tergugat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan. f. Berdasarkan Putusan pengadilan Negeri No. 85/PDT.G/2007/PN.PTK tanggal 5 Juni 2008, Bank digugat oleh Eddy Martodho (CV. Ponti Indo Perkasa) mengenai perbuatan melawan hukum yaitu tindakan tergugat yang meminta Penggugat menandatangani beberapa akta notaris dalam keadaan terpaksa. Total gugatan adalah sebesar Rp 11 miliar. Putusan Pengadilan Negeri menolak gugatan penggugat seluruhnya. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Barat No. 54/PDT/2008/PT.PTK tanggal 18 Mei 2009 menyatakan mengabulkan penggugat untuk sebagian. Perkara ini dalam tahap kasasi ke Mahkamah Agung yang saat ini sedang dalam proses pengadilan. 38. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000. Beban premi penjaminan selama tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 2.723.983.134 dan Rp 2.380.939.129. 51
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 19 Maret 2010 para pemegang saham menyetujui: Pengunduran diri Direksi dan Komisaris antara lain: Dewan Komisaris Presiden Komisaris
:
Tuan Lunardi Widjaja Tuan Reginald Maukar Tuan Sumanto
Dewan Direksi Direktur
:
Tuan Harmen Rasjid
Mengangkat Direksi dan Komisaris antara lain: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
: : :
Tuan Endriartono Sutarto (merangkap Komisaris Independen) Tuan Herman Sugiarto (merangkap Komisaris Independen) Tuan Thomas Warren Shreve Tuan Dedy Rifdy Ramsey
: :
Tuan Gandhi Ganda Putra Tuan Teguh Wiyono Tuan Maximianus Puguh Djiwanto
Pengunduran diri serta pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris tersebut di atas berlaku efektif setelah diperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Dewan Komisaris dan Direksi yang baru menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
: :
Tuan Endriartono Sutarto (merangkap Komisaris Independen) Tuan Herman Sugiarto (merangkap Komisaris Independen) Tuan Thomas Warren Shreve Tuan Dedy Rifdy Ramsey
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
: :
Tuan Gandhi Ganda Putra Tuan Tonny Antonius Tuan Andy Sutanto Tuan Teguh Wiyono Tuan Maximianus Puguh Djiwanto
Menyetujui mendelegasikan wewenang kepada Pemegang Saham Pengendali untuk mengalokasikan gaji, honorarium dan tunjangan bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2010.
Menyetujui memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris yang baru, dengan mempertimbangkan kegiatan operasional sehari-hari maupun kondisi keuangan untuk menentukan gaji dan tunjangan bagi anggota direksi untuk tahun 2010.
Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dengan penyetoran modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (tanpa HMETD) sebesar Rp 8.500.000.000 yang paling cepat dilaksanakan pada tanggal akhir Juli 2010. 52
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) b.
Pada tanggal 15 Maret 2010, para Pemegang Saham Pengendali Bank yang terdiri dari Lunardi Widjaja, Lusiana Widjaja, Irawati Wijaya, Sinthyawati Widjaja dan Setiawan Widjaja selaku pemegang saham Bank sejumlah 79,25% saham telah menandatangani perjanjian dengan PT Karinda Capital yang bertindak selaku Investor pihak ketiga yang beritikad baik untuk membantu memperkuat struktur permodalan Bank. Masuknya Investor ke dalam Bank akan dilakukan dengan mekanisme antara lain sebagai berikut:
Para Pemegang Saham Pengendali berjanji untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dalam rangka penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1 sejumlah saham biasa sebanyakbanyaknya sebesar Rp 500.000.000.000 atau suatu jumlah lain yang akan disepakati oleh Investor, jumlah mana yang dihitung berdasarkan suatu formula yang disepakati oleh Para Pihak berdasarkan perjanjian di atas. Para Pemegang Saham Pengendali berjanji tidak akan melaksanakan HMETD yang melekat pada saham-sahamnya sehingga kepemilikan sahamnya didalam Bank akan terdilusi secara proposional. Para Pemegang Saham Pengendali menyetujui dan mengakui bahwa Investor akan bertindak selaku Pembeli Siaga dalam Penawaran Umum Terbatas dengan kesanggupan penuh. Jumlah Saham Baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas dengan cara penerbitan saham dengan HMETD. Sebelum Bank menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas, Investor akan memenuhi seluruh persyaratan kelulusan yang ditetapkan Bank Indonesia terkait dengan Uji Kelayakan dan Kepatutan. Pengalihan saham-saham para Pemegang Saham Pengendali kepada Investor akan dilakukan setelah selesainya Penawaran Umum Terbatas.
40. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Berikut ini ikhtisar Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), yang relevan terhadap Perusahaan, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Bank belum efektif: x
PSAK 50 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" - Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
x
PSAK 55 (Revisi 2006) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" – Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
x
PSAK 1 (Revisi 2009) "Penyajian Laporan Keuangan" - Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
53
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) x
PSAK 2 (Revisi 2009) "Laporan Arus Kas" - Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
x
PSAK 25 (Revisi 2009) "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan" – Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
x
PSAK 48 (Revisi 2009) "Penurunan Nilai Aset" - Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
x
PSAK 57 (Revisi 2009) "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi" - Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari revisi PSAK diatas dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. 41. INFORMASI LAINNYA a. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 8,02% dan 9,34% dengan rincian sebagai berikut: (Dalam Jutaan Rupiah) 2009 2008 Aset Tertimbang Menurut Risiko Modal - Modal inti - Modal pelengkap Jumlah Modal
1.079.720 80.787 5.835
1.178.341 102.977 7.041
86.622
110.018
Rasio kecukupan modal
8,02%
9,34%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan (%)
8,00%
8,00%
Rasio modal inti terhadap aset tertimbang menurut risiko
4,67%
6,09%
54
PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. INFORMASI LAINNYA (lanjutan) b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 22,66% dan 11,08%. c. Jumlah penyediaan dana kepada pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sebesar Rp 12.387.524.590 pada tanggal 31 Desember 2009, Bank telah melampaui sebesar Rp 907.400.000 atau 0,73% dari modal inti (Catatan 8). d. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masingmasing adalah sebesar 79,22% dan 71,04%. 42. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun tahun 2008 telah reklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009 sebagai berikut: Sesudah Sebelum Reklasifikasi Keterangan Reklasifikasi
Neraca Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Hutang pajak Kewajiban segera Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Pendapatan diterima dimuka Hutang pemegang saham Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain
8.980.223.692 22.846.262.402 60.426.553.204 2.842.545.736 19.945.714.891 15.231.250 1.211.275.000 30.925.000.000 2.154.447.679 3.241.592.571
92.253.039.298 22.788.260.627 37.547.546.500
8.001.710.258 4.206.870.095 (6.564.810.169)
24.958.277.351 6.184.886.829
Rugi Laba Beban penyisihan penghapusan aset produktif Beban penyisihan penghapusan aset non-produktif Beban penyisihan kerugian aktiva produktif Pendapatan (beban) non operasional - bersih 43. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi Bank untuk diterbitkan pada tanggal 8 April 2010. 55
Laporan Tahunan A nn u al R e p ort
2009
PT Bank Eksekutif Tbk Menara Eksekutif Jl. Mh. Thamrin Kav. 9 Jakarta Pusat Telp : ( 021 ) 3902223 Fax : ( 021 ) 3902225