Susunan Redaksi SINAR ISLAM Penasehat H. Abdul Basit Pemimpin Umum Mahmud Mubarik Ahmad
Pemimpin Redaksi Fazal Muhammad
Redaktur Pelaksana Sukma Fadhal Ahmad
Khaeruddin Ahmad Jusmansyah Distribusi Asep Nasir
Penerbit
Jln. Tawakal Ujung Raya No. 7 Jakarta Barat 11440
Daftar Isi: Dari Redaksi Hormati Perempuan dan Jadilah seperti Nabi Muhammad saw. Al Quran Tafsir Kabir Kutipan Hadits Sajian Utama Teori Mati Suri Artikel Nabi Muhammad saw. dalam Pandangan Tokoh Dunia Terjemah Buku Masih Mau’ud as. Haqiqatul Wahyi Bag. 6 Sabda-sabda Masih Mau’ud as. Malfuzat Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra. Tarbiyat ala Mushlih Mau’ud ra.
4 6 11 12 23 44 49 53
[email protected] ISSN 2355-1135
Bagi para pembaca SINAR ISLAM yang ingin mengirimkan naskah essai, opini, tinjauan buku, ataupun surat pembaca dapat dikirim melalui surat ke alamat redaksi di
Jln. Tawakal Ujung Raya No.7 Jakarta Barat 11440 atau ke alamat Email:
[email protected] Cover depan : Kain Kafan Turin (Sumber photo: Istimewa) Cover halaman 2 : Masjid Mubarak di Kota Hague dan Masjid Baitun Nur di Kota Nunspeet, Belanda (sumber: www.ahmadiyyamosque.info.com)
DARI REDAKSI
Hormati Perempuan dan Jadilah seperti Nabi Muhammad saw. Peradaban
manusia jauh sebelum agama Islam lahir, beranggapan bahwa dunia ini adalah milik laki-laki. Laki-laki dianggap lebih superior; layak jadi penguasa, pahlawan yang gagah perkasa dan ksatria yang penuh kemuliaan. Bahkan penguasa alam semesta ini pun telah dipersepsikan berjenis kelamin laki-laki. Kisah penciptaan Nabi Adam as. sebagai manusia pertama yang terdapat dalam Al-Kitab, menjadi salah satu cerminannya. Nabi Adam as. disebutkan sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan, yang bentuknya dibuat berdasar pada ‘bentuk’ Tuhan (naudzubillah min dzalik), saat Tuhan merasa perlu menciptakan mahluk yang kelak diberi tanggung jawab untuk menguasai ikan, hewan dan tanah yang terlebih dahulu diciptakan-Nya. Hal ini menjadi fakta betapa laki-laki dalam ajaran Yahudi dan Nasrani lebih utama daripada perempuan. Skenario terciptanya Adam as. versi Al-Kitab itu mempertegas posisi laki-laki sebagai ‘pemilik’ dunia. Apalagi setelah ditambahkan cerita soal penciptaan Hawa yang berasal dari tulang rusuk Adam serta dosa awal manusia yang diakibatkan oleh permintaan Hawa kepada Adam untuk memakan ‘buah terlarang’. Skenario ini semakin membuat kaum perempuan direndahkan secara sistematis melalui ajaran agama. Begitu pula dalam mitologi Yunani, posisi perempuan cendrung dianggap sebagai objek belaka bagi dewa yang berjenis kelamin laki-laki. Betul ada dewi
4
perempuan yang dianggap sebagai dewi pernikahan, yaitu Hera, yang seolah perempuan mendapat tempat terhormat. Tapi mitologi Yunani mencitrakan Hera sebagai dewi pencemburu yang kerap memberi hukuman kepada perempuanperempuan yang jadi selingkuhan lakilaki. Sementara laki-laki yang kerap menjadi subjek kejahatan itu dibiarkan oleh Hera. Adapun konsep penciptaan manusia dalam mitologi Hindu tidak menyebut laki-laki sebagai manusia pertama. Sebaliknya, dalam Lontar Medang Kamulan, disebutkan manusia ketika diciptakan oleh ‘koalisi dewa’ tidak memiliki alat kelamin. Dalam mitologi itu diceritakan Dewa Brahma menciptakan manusia bekerjasama dengan Dewa Wisnu dan Dewa Siwa. Manusia itu mereka ciptakan dari tanah, air, udara, api dan akasa. Selanjutnya Dewa Bayu memberikan napas dan tenaga, Dewa Iswara memberikan suara dan kemampuan berbahasa. Sang Hyang Acintya memberikan idep (kemampuan logika) sehingga manusia bisa berpikir. Setelah tugas membuat manusia itu selesai ternyata manusia itu tidak memiliki kelamin. Jadinya tidak laki-laki dan tidak perempuan. Karena itu, Dewa Brahma masuk dalam diri manusia ciptaannya itu, kemudian menghadap dan mencipta ke timur laut. Dari ciptaan itu munculah manusia laki-laki dari timur laut. Kemudian menghadap ke tenggara untuk mencipta terus munculah manusia perempuan dari arah tenggara. Dalam
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
DARI REDAKSI lontar ini terkesan laki-laki dan perempuan sejajar, namun kenyataanya perempuan dianggap lebih rendah daripada laki-laki. Di era modern ini fakta itu terungkap. Justru penganiayaan terhadap perempuan marak terjadi di India, yang nota bene tercatat sebagai asal dan pusat agama Hindu dunia, yang diklaim mensejajarkan lakilaki dan perempuan. Dana Kependudukan Dunia PBB (UNFPA) dan Pusat Riset Perempuan Internasional yang berbasis di New York, AS, telah melakukan survei terhadap 9.205 pria berusia antara 18-49 tahun di tujuh negara bagian India pada bulan Nopember 2014 yang lalu. Kesimpulanya 60% laki-laki India pernah melakukan kekerasan terhadap perempuan. Di samping itu, majalah Forbes pernah membuat survey berjudul ”The World’s Happiest (And Saddest) Countries”, pada tahun 2013, yang hasilnya menempatkan India sebagai negara yang paling buruk dalam memperlakukan perempuan, kemudian disusul Arab Saudi, yang menempati posisi kedua dalam memperlakukan secara buruk kaum perempuan. Khusus Arab Saudi, hal ini bukan karena faktor dari ajaran Islam, melainkan tradisi suku-suku Arab yang memang memperlakukan perempuan dengan tidak baik. Dus! hanya agama Islam yang benarbenar menempatkan posisi perempuan sangat terhormat dan sejajar dengan laki-laki. Hal ini dapat ditemukan dalam perintah Allah Ta’ala, yang berfirman: “Sesungguhnya Aku tidak akan menyia -nyiakan amalan orang yang beramal dari antaramu baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian kamu adalah dari sebagian lain.” (QS. Ali Imran, 196) “Barangsiapa berbuat amal shaleh dari antara laki-laki maupun perempuan, dan ia adalah orang beriman, tentulah Kami akan memberikan kehidupan yang suci ; dan niscaya Kami akan melimpahkan kepada mereka ganjaran mereka lebih baik, sesuai apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl, 98) “Sesungguhnya laki-laki Muslim dan perempuan Muslim dan mukmin laki-laki
dan mukmin perempuan, dan laki-laki yang patuh dan perempuan-perempuan yang patuh, dan laki-laki yang jujur, dan perempuan-perempuan yang jujur, dan laki -laki yang sabar dan perempuanperempuan yang sabar dan laki-laki yang merendahkan diri, dan perempuanperempuan yang merendahkan diri, dan laki-laki yang bersedekah dan perempuan yang bersedekah, dan laki-laki yang berpuasa dan perempuan-perempuan yang berpuasa, dan laki-laki yang memelihara kehormatan dan kesucian mereka dan perempuan-perempuan yang memelihara kehormatan dan kesucian mereka, dan lakilaki yang banyak mengingat Allah dan perempuan-perempuan yang banyak mengingat Dia, Allah telah menyediakan bagi semua mereka itu ampunan dan ganjaran yang besar.” (QS. Al-Ahzab, 36) Sejatinya harkat derajat perempuan itu telah diangkat sejak Islam diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad saw.. Bahkan Nabi Suci saw. menyebut kemuliaan perempuan itu dengan sabda, ‘Surga berada di bawah telapak kaki ibu’. Sabda itu telah menjadi momen bersejarah bagi dunia dalam memperlakukan perempuan secara baik, lebih dari 1440 tahun yang lalu. Hadhrat Masih Mau’ud as. memberikan resep bagaimana cara untuk menghargai perempuan, yaitu dengan sabda “Jika kamu ingin istrimu menjadi seperti Khadijah, maka jadilah kamu seperti Muhammad saw. .” Di Indonesia, setiap tanggal 21 April dirayakan Hari Kartini, Pelopor Kebangkitan Perempuan Pribumi. Sebagai Muslim Sejati Akhir Zaman yang menjunjung tinggi kaum perempuan, ada baiknya kita ikut menyambut perayaan ini sebagai bagian dari menghormati derajat perempuan. Akhirnya, kami ucapkan “Selamat Hari Kartini”. Jadilah Khadijah-khadijah Akhir Zaman, dan doakanlah kaum laki-laki agar menjadi seperti Nabi Muhammad saw.. Red [][]
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
5
Al-Quran Tafsir Kabir
Al Quran Tafsir Kabir adalah salah satu karya fenomenal dari Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. Khalifah Kedua Jemaat Ahmadiyah. Surah Al-Fatihah Pemakaian lafaz الرحمنdan penolakan faham Kafaarah الرحمنAdalah sifat selain Allah Ta’ala tidak ada yang memakainya kecuali sebagai idhofat. Seperti Musailamah Al-Kazzaab menobatkan dirinya sendiri sebagai َرحْ َمنُ َي َما َمه. Makna الرمنsebagaimana telah dijelaskan adalah Maha Pengasih abadi tanpa mengharap balasan. Dalam mafhum ini terdapat penolakan faham Kafaarah. Karena pondasi ajaran Kafaarah terletak pada pemikiran bahwa Allah Ta’ala tidak bisa memenuhi tuntutan hak kasih sayang. Orang-orang Kristen merasa bahwa orang Nasrani Arab-pun bila menuliskan nama Tuhan pada literatur atau surat-suratnya setelah بسم ﷲmereka mencantumkan sifat lain, tidak menggunakan lafaz رحمن. Kecuali orang yang telah terpengaruh oleh masyarakat Islami, misalnya mereka tulis بسم ﷲ الكريم الرحيمatau mereka gunakan suatu sifat lain tapi lafaz رحمنtidak akan mereka gunakan. Karena mereka percaya bahwa jika Tuhan mempunyai sifat رحمنmaka bagi-Nya tanpa menggunakan penebusan dosa Al-Masih sedikitpun Dia tidak akan merasa sulit untuk memaafkan dosa-dosa manusia. Penolakan faham Tanaasuh dalam sifat : رحيم Di dalam sifat رحيمada penolakan terhadap faham Tanaasuh. Karena pondasi Tanaasuh adalah akidah berakhirnya amal. Yakni tidak adanya pahala atas amal selanjutnya. Ini satu akidah yang mengajarkan bahwa di akhirat nanti tidak ada aktivitas amal
6
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Al-Quran Tafsir Kabir perbuatan. Sifat رحيمmenjelaskan bahwa memang tanpa suatu amal tidak akan mendapat suatu pahala. Jadi, yang benar adalah suatu amal baik dapat dilakukan berulang kali dan pahalanya pun dapat diterima berulang kali. Karena lafaz رحيمmengandung makna pengulangan. Adapun makna berulang-ulang bukanlah berarti bahwa satu kali melakukan amal yang baik akan mendapat pahala berulang kali, bukan begitu. Bahkan maksudnya adalah bahwa orang yang mengerti hakikat kebaikan, ia berulang-ulang melakukan kebaikan itu. Setidak-tidaknya di dalam hatinya ada hasrat keinginan untuk melakukan kebaikan itu berulang-kali. Maka setiap kali seorang hamba menerima ganjaran dari suatu amal baik, hasratnya semakin bertambah kuat untuk mengulang kembali melakukan amal baik itu. Yang karenanya Allah Ta’ala-pun berulang-kali menyayanginya. Hasrat orang Mukmin untuk melakukan kebaikan semakin besar dan keinginan untuk melakukan kebaikan itu di dalam diri mereka terus bertambah. Demikianlah kasih sayang Allah berulang kali turun kepada mereka. Kasih sayang Allah turun dalam corak nikmat yang tidak hanya ada pada amal yang lalu saja bahkan untuk kebaikan yang akan datangpun Dia menyemai benih untuk amal baik. Hakikat timbulnya pemikiran berakhirnya amal pada orang-orang Hindu adalah semata-mata disebabkan mereka menganggap bahwa Jannat (surga) adalah satu tempat pengangguran dan kemalasan, itulah pemahaman mereka. Karena itu mereka pun menganggap bahwa makna keselamatan adalah Narwan yakni bebas dari hasrat keinginan untuk beramal. Jadi, menurut mereka amal perbuatan berakhir di dunia ini, karena itu berhenti. Dikarenakan amal berakhir maka menurut mereka ganjarannya pun hendaknya berakhir. Akan tetapi Islam berulang kali menjelaskan masalah رحمdan عملserta menetapkan Jannat sebagai Darrul Amal (tempat beramal). Allah Ta’ala, Rabbul ’Aalamiin, maka Jannat-pun merupakan sebuah ‘Aalam, di sana-pun pasti ada perkembangan, jika tidak maka tidak benar menetapkannya sebagai Rabbul ‘Aalamiin. Bila di sana manusia-pun mencapai kemajuan maka lazimlah ketaqwaan dan kecintaannya pada Ilahi mengalami kemajuan pula. Bila hal itu semua mengalami kemajuan maka imbalan atas kemajuan itu kasih sayang Allah Ta’ala-pun turun. Jika kasih sayang dan amal terus mengalami perubahan lalu bagaimana jaminan keselamatan bisa berhenti. Perbedaan amal di dunia ini dengan amal di alam yang akan datang hanyalah jika di dunia ini disertai kehawatiran mengalami kemunduran tetapi di alam yang akan datang hanya ada kemajuan saja, SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
7
Al-Quran Tafsir Kabir tidak ada kemunduran. Yakni, amal ruhani dan kemajuan ruhani di sanapun berlaku. Maka tidak ada soal berhenti beramal dan soal pahala tanpa batas.
مالكِ َي ْو ِم ال ِّديْن
Yang memiliki hari pembalasan5 5
Hal Lughat: مالكِ – َملُكdan مِلكadalah 3 lafaz yang mirip. ِ( مالكMaalik) adalah pemilik dan penguasa. ( َملُكmaluk) Malaikat. ( َملِكmalik) Raja, yakni penguasa pemerintahan. – َي ْومmaknanya waktu mutlak. Di dalam Al-Quran ada ( 6ك َكا َ ْلفِ َس َنة ِم َما َت ُع ُد ْو َن )حج ع َ ا َِن َي ْومًا عِ ْن َد َر ِبkadang satu hari bagi Allah Ta’ala 1000 tahun lamanya. Seorang penyair berkata َي ْوماه يوم ن ًدى ويوم طعانpujian atas diriku ada dua macam, yakni memberi maaf atau ْ يوماهُ ْيو ُم نعم membunuh musuh. Demikian pula orang Arab berkata ويوم بؤس اى الدھرzaman tidak kosong dari dua hal yakni, membawa nikmat bagi manusia atau kesengsaraan (Kamus: Lisanul Arab). Demikian pula ujar Sibawaih bahwa orang arab berkata انا اليو َم أَ ْف َع ُل َك َذا الَي ُِر ْي ُد ْو َن َي ْومًا ِب َع ْي ِن ِه َ الو ْق الحضِ َر َ ت َ َولَ ِك َن ُھ ْم ي ُِر ْي ُد ْو َنyakni, ketika ia berkata ‘hari ini aku akan kerjakan ini dan itu’. Maksudnya bukanlah hari selama 24 jam, tetapi yang dimaksud hanyalah waktu saat itu. Demikian juga yang ada pada ُ ال َي ْو َم اَ ْك َم ْلyang dimaksud di sinipun bukanlah Quran Karim ت لَ ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم hari tertentu bahkan waktu zaman lain (Lisanul Arab). Kemudian ُ الح ِدي ُ الو ْق tertulis ك اَ َيا ُم ال َھ َر ُج اى َو ْق ُت ُه َ ْث ت ِْل َ ت م ُْطلَ ًقا َو ِم ْن ُه َ َو َق ْد ي َُرا ُد ِبال َي ْو ِمkadang yang dimaksud dengan yaum adalah waktu mutlak. Seperti ada pada hadits ‘Hari ini adalah hari ujian dan peperangan’, maksudnya adalah zaman ujian dan zaman peperangan. = الد ْين – الجزاء والمكافاةPembalasan. = الطاع ُةItha’at. = الحساب Perhitungan. = القھر و الغلبةواالستعالءKemenangan. و الحكم السلطان والمُلك = Penguasa, pemerintah . = السيرةRiwayat, adat . = التدبيرRencana. اِس ٌم = ُ ل َِج ِمي ِْع َما يُعْ َب ُد ِب ِه ﷲsemua cara yang dengannya ibadah kepada Allah dilakukan semua itu dinamakan diin, syariat juga termasuk artinya. ال ِم َلة = Mazhab, agama. الو َر ُع َ = Kebaikan. = المَعصِ َيةPengingkaran, penolakan, penentangan, pembangkangang. الحال َ = Keadaan, kondisi. = القضاءKeputusan. العادَة َ = Adat kebiasaan. = الشانKeadaan husus,istimewa. (Kamus: Aqrab).
Tafsir Ayat ini telah diartikan; “Allah Ta’ala pemilik Hari Pembalasan,
8
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Al-Quran Tafsir Kabir Pemilik syari’at, Pemilik keputusan, Pemilik agama, Pemilik kebaikan, Pemilik dosa, Pemilik perhitungan, Pemilik keita’atan, Pemilik kemenangan, Pemilik keadaan istimewa, khusus dan penting. Pada umumnya ayat ini diartikan ‘Pemilik Hari Pembalasan’. Tetapi sebagaimana jelas dari lughat makna ini hanya secara tafsiri bukan secara lughati. Satu makna dari lafaz دينadalah pembalasan. Dikarenakan sempurnanya pembalasan tersebut terjadi pada hari Kiamat, karena itu para Mufasirin memberi arti dasar ayat ini dengan Pemilik Hari Pembalasan. Dari segi lughat ayat ini banyak maknanya, semuanya sesuai makna Qurani dan itu benar. Tidak ada masalah mengambil satu makna dan meninggalkan makna yang lainnya. Sebagaimana telah diberitahukan bahwa para Mufasirin mengartikannya dengan ‘Pemilik Hari Pembalasan’. Dari segi makna-makna ini satu Tasyrih (penjelasan)-nya adalah bahwa pada hari itu dalam urusan pembalasan tidak ada campur tangan yang lain hanya Allah Ta’ala saja yang melakukannya. Dengan itu diberi tahukan perbedaan hasil di dunia ini dengan alam yang akan datang. Yakni, di dunia ini pembalasan atas perbuatan baik atau buruk juga diterima melalui manusia. Dan di dalamnya bisa saja terjadi kesalahan oleh manusia itu. Akan tetapi pada hari Kiamat hanya Allah Ta’ala saja yang memberikan balasan itu. Dan tidaklah mungkin bisa terjadi kezaliman atas seseorang yang tidak berdosa menerima hukuman, atau mendapat siksaan lebih besar dari pada kesalahannya. Bagi yang berdosa-pun tidaklah mungkin akan terhindar dari hukuman.
Perbedaan Maalik dengan Malik Di dalamnya juga di-isyarah-kan bahwa Allah Ta’ala di saat memberikan pembalasan, Dia bukan sekadar sebagai Raja bahkan Dia sebagai Penguasa penuh. Ketika seorang raja memberi keputusan maka yang ditunggu-tunggu dari kebijakannya adalah bagaimana keadilannya. Karena, perkara yang ia putuskan erat kaitannya dengan hak-hak mudha’i dan mudhu’a alaihi (yang memutuskan dan yang diputuskan). Karena itu ia tidak punya wewenang untuk memaafkan seseorang. Akan tetapi Allah Ta’ala, dikarenakan Dia bukan hanya sebagai Raja bahkan Dia adalah Pemilik, maka dari antara hak-hakNya, bila mau, Dia bisa memaafkan. Di satu sisi dari poin ini lahir satu harapan penting dan manusia terhindar dari rasa putus asa. Di sisi lain manusia-pun menjadi cekatan. Dengan kasih sayang-Nya pikiran yang miring tidak akan timbul di dalam hati. Karena sebagai pemilik di mana Dia bisa berlaku kasih sayang, dan di sana melihat kotor
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
9
Al-Quran Tafsir Kabir kelahirannya pun Dia tidak sudi. Jadi harapan dan kehawatiran diusahakan seimbang dan timbul kecekatan serta kerja keras di dalam diri manusia. Sementara di dalam ajaran Kristen terjadi perbedaan perihal keselamatan. Di satu sisi dengan ajaran faham keadilan yang salah telah memupus harapan, di sisi lain dengan ajaran Kafaarah telah menambah keberanian manusia berbuat dosa. Jadi, dari kedua sisi akidah Kristen tidak mengajarkan kesucian bahkan mendorong berbuat dosa. Putus asa yang melebihi bataspun menimbulkan dosa. Dan harapan yang melebihi bataspun melahirkan dosa. Sebagian orang putus asa terhadap kesucian lalu pergi meninggalkan kebaikan. Sebagian orang terlalu tawakkul pada Kafaarah semakin berani berbuat dosa.
Lima (5) Makna Ayat ملك يوم الدين Penampakan Khusus Sifat Maalikiyyat di Zaman Para Nabi Makna lain ayat ini adalah Allah Ta’ala Pemilik, waktu, syari’at, dan agama. Di dalamnya dijelaskan perihal satu ketentuan qudrat yang sangat halus. Pada umumnya urusan Allah Ta’ala bersama dunia berada di bawah ketentuan qudrat umum. Akan tetapi pada zaman di mana dasar agama atau syariat ditegakkan, pada saat itu Allah Ta’ala menzahirkan sifat Maalikiyyat (kekuasaan). Yakni, tidak hanya tampil sebagai Raja yang memiliki hubungan dengan ketentuan umum, bahkan pada hari-hari itu sifat maalikiyyat tampil secara husus. Yakni, dengan kekuasaan yang khas Allah Ta’ala mengambil alih pekerjaan itu. Dan orang yang tidak tahu rahasia sifat Allah Ta’ala menyaksikan secara zahir ketentuan qudrat nampak tak berdaya. Satu wujud yang tak berdaya tampil di dunia menyampaikan dakwah, semua orang menentangnya. Walaupun seluruh sarana-zahir menentangnya tetapi orang itu sukses. Demikianlah dalam banyak hal melalui doa-doa dan mukjizat banyak peristiwa semacam itu terjadi. Bersambung. Fazal M. [][]
10
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Hadits Tentang Usia Nabi Isa as. 120 Tahun
:لفاطمة
قال رسول ﷲ اخبرني جبريل ان عيسى بن مريم عاش ما ئة عشربن بنة “Rasulullah saw. berkata kepada Fatimah: ‘Jibril telah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi Isa hidup 120 tahun lamanya’.”
Hujajul Kiramah halaman 428 Mawahibul Ladunniyah jilid I halaman 42 Kanzul Ummal Juz 6 hal. 120 Ibnu Katsih Juz II hal 242
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
11
Penterjemah: Damayanti Khalid* Artikel yang judul aslinya ‘The Swoon Theory’ ini pernah dimuat dalam majalah Review of Religions terbitan September 1928. Sebuah kompilasi dari sejumlah pandangan dan opini para cendekiawan abad 18‐20 tentang Yesus yang selamat dari penyaliban, koma dan kemudian sembuh melalui pengobatan herbal. [][]
C endekiawan-cendikiawan terkenal berikut ini menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak mati disalib. Kami mensarikan ceritanya melalui kalimat-kalimat Dr. Schweitzer berikut ini: Karl Bahrdt (1741-1792)
12
Karl Friederich Bahrdt lahir tahun 1741 di Bischofswerda. Meninggal tahun 1792. Bahrdt menemukan kunci penjelasan tentang kehidupan Yesus pada narasi Injil dari Nikodemus dan Yusuf dari Arimathea. Mereka bukan murid Yesus tapi termasuk pada golongan atas (elit). Lalu peran apa yang mereka mainkan dalam kehidupan Yesus dan bagaimana mereka berperan sebagai bagian darinya? Mereka adalah kaum Essenes. Pad a ak hirn ya k eping an informasi ini menjadi sempurna. Yesus melalui keberhasilan misi Almasihnya telah mengguncang pihak otoritas. Kaum Essenes di dewan konsili memerintahkan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Sajian | utama penangkapan dan hukuman terhadap Yesus meskipun Pilatus h am p i r m e m b u at f r u st r as i terhadap rencana mereka dengan membebaskan Yesus. Yesus, berteriak secara keras dan setelahnya menundukkan kepalanya, seolah-oleh kemudian mati mendadak. Pasukan tentara telah disuap agar tidak mematahkan tulang-tulang Yesus. Lalu datanglah Yusuf atau Ramath, Bahrdt memilih untuk menyebutnya Yusuf dari Arithmatea, dan memindahkan tubuh Yesus ke gua Essenes, di sana langsung dilakukan langkahlangkah resusitasi (untuk membuat sadar dari pingsan). Di dalam gua itu ia diberi makanan-makanan penguat tubuh. Karena kondisi tubuh tersebut berada dalam kondisi sehat maka luka-lukanya sembuh dengan cepat dan pada hari ketiga ia sudah bisa berjalan walaupun luka akibat paku-paku masih terbuka. Perintah Essenes itu merupakan cara untuk melepaskan bangsa mereka dari harapan terhadap Almasih dan membawanya pada pengetahuan yang lebih tinggi tentang kebenaran spiritual. Hal ini juga tersebar luas sampai ke Babilonia dan Mesir. Mereka harus menemukan seorang Mesiah yang bisa menghancurkan harapan palsu Almasih. Karl Venturini (1768-1849) Karl Heinrich Venturini lahir di
Kuburan Yesus: Di tempat ini, tubuh Yesus as. dibaring‐ kan setelah mengalami penyaliban yang mengakibatkan tubuhnya luka parah. (Sumber: http:// www.myworshiprevolution.com) [][]
Brunswick tahun 1768. Ia seorang saleh dan kesalehan pribadinya tidak tercela. Ia meninggal tahun 1849. Asumsi dasar Venturini adalah bahwa tidak mungkin, bahkan untuk orang yang paling mulia dalam peradaban, untuk membuat dirinya dipahami oleh Yudaisme di masanya, kecuali apabila ia membungkus ajaran spiritualnya dalam kemasan yang menarik imajinasi orang Timur, ‘dan secara umum adalah dengan cara membawa dunia spiritualnya yang tingkatannya lebih tinggi pada tingkatan lebih rendah pada kaum yang akan diajarinya agar tujuannya tercapai.’ Kebangkitan dari kematian itu adalah kondisi koma. Tapi Yesus tidak berhasil dalam menghancurkan kepercayaan tentang Mesiah dengan versi duniawinya. Kebencian dari kalangan pemimpin semakin berkembang, walaupun Yesus menghindari ‘Apapun yang bisa menimbulkan prasangka mereka’. Pada perundingan rahasia dari
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
13
Sajian | utama kelompok (Essene), telah diputuskan bahwa Yesus harus pergi ke Yerusalem dan di sana ia memproklamirkan dirinya sebagai Almasih. Lalu ia meluruskan ekspektasi orang-orang dari paham Mesiah duniawi. Yesus tiba-tiba ditangkap dan dihukum mati. Di sini, kemudian, kematian tersebut bukanlah, sebagaimana disebutkan oleh Bahrdt, hanya sebuah akting saja, yang diatur secara rahasia. Yesus benar-benar diharapkan untuk mati, untuk menemui murid -muridnya dalam keabadian di akhirat. Namun, menampik kemungkinan ia menjadi hantu, Yusuf dari Arimathea digerakan oleh instingnya dan mengajak Pontius Pilatus untuk meminta tubuh Yesus. Ia menawarkan uang prokurator (wali negeri). “Pelukan yang lembut dari istrinya, ketika Yusuf bergegas meninggalkan Praetorium (istana peradilan Pilatus), bersama dengan Nikodemus yang tidak sabar menunggunya, bergegas ke Golgotha. Di sana, ia menerima tubuh Yesus, membasuhnya, mengurapinya dengan rempahrempah dan membaringkannya di atas pembaringan dari lumut dalam gua batu. Dari darah yang masih mengalir dari luka di sampingnya, ia memberikan harapan dan mengirim pesan kepada kaum persaudaraan Essene. Mereka sangat dekat dan berjanji untuk mengawasi tubuhnya. Dalam 24 14
jam tidak ada gerakan pada tubuhnya. Lalu terjadilah gempa bumi. Dalam kepanikan yang luar biasa, seorang Saudara, dalam jubah putih ordo, berjalan ke arah kuburan melalui jalan setapak rahasia. Pada saat tubuhnya diterangi oleh kilatan petir, tibatiba muncul di atas kuburan, dan pada saat yang sama ketika bumi berguncang, kepanikan menyelimuti orang-orang yang menyaksikan, dan mereka kabur ketakutan. Di pagi harinya, seorang dari persekutuan mendengar sesuatu dari arah kuburan. Yesus bergerak. Seluruh Ordo bergegas menuju kuburan dan Yesus diangkat dari pembaringannya. Dua orang dari mereka tetap tinggal di kuburan, merekalah yang dianggap sebagai ‘malaikat’ yang dilihat kemudian oleh seorang perempuan. Yesus, dengan berpakaian tukang kebun, kemudian dikenali oleh Maria Magdalena. Kemudian, ia keluar dari tempat persembunyiannya di mana ia dijaga oleh anggota persekutuan dan muncul di hadapan para muridnya. Setelah 40 hari ia meninggalkan mereka; kekuatan tubuhnya melemah. Pemandangan perpisahan ini telah memunculkan impresi yang salah tentang kebangkitan Yesus. Heinrich Gottlob (1761-1851) Henrich Eberhard Gottlob
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Tomb of Jesus: Tempat Yesus as. menjalani pen‐ gobatan dari kaum Essene paska penyaliban. Sajian | utama (Sumber: reflectionsbyken.wordpress.com) [][]
Paulus lahir tahun 1761. Pada kasus Yesus, sebagaimana terjadi pula pada lainnya, tandatanda penting akan berangsur padam apabila takdir tidak secara misterius mempengaruhi, di mana pada kasus lainnya kadang-kadang lebih jelas tampak melalui orang yang terlatih. Tombak, yang kita kira hanya menggores luka di permukaan tubuhnya ternyata bertujuan agar mengeluarkan darah. Kuburan yang dingin dan ar om a d i d al am n y a t eru s menyadarkannya sampai pada akhirnya badai dan gempa bumi menyadarkan Yesus sepenuhnya. Karl Hase (1800-1890) Karl August von Hase, lahir tahun 1800.
Ini merupakan percobaan pertama dari seorang cendekiawan untuk melakukan rekonstruksi berdasarkan sejarah terhadap kehidupan Yesus. Poin penting dari hasil kerjanya adalah sangat rasional. Karena Hase telah mencoba untuk menjelaskan secara rasional tentang keajaiban ketika terlihat mungkin. Sebuah bukti yang nyata bahwa tidak terjadi kematian, menurut Hase adalah bukti bahwa tidak ada yang berhenti, sebagai bukti dari kematian. Dengan demikian, kebangkitan kembali hanyalah kembalinya kesadaran setelah pingsan. Tapi kesan yang terlihat menunjukan kejadian supra natural. Kesan yang juga terdapat dalam iman Kristiani.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
15
Sajian | utama “Kedua pandangan sejarah yang memungkinkan, apakah Sang Pencipta memberikan kehidupan baru pada tubuh yang memang sudah mati, atau kehidupan yang mati suri hidup kembali pada tubuh yang terlihat mati, memperlihatkan bahwa Kebangkitan merupakan bukti takdir kehidupan Yesus dan keduanya diimani oleh orang kristen, dan pandangan ketiga adalah – bahwa Yesus menyerah kepada musuhnya dengan tujuan mengalahkan mereka dengan berpura-pura mati dan bangkit kembali – adalah pandangan yang bertentangan dengan kritis sejarah terhadap keimanan Kristen. Friedrich Schleiermacher (17681834) “Life of Jesus” karya Schleiermacher terbit tahun 1864. Ia mengakui konsep bahwa Kebangkitan Yesus, adalah kembalinya kesadaran dari keadaan pingsan, sebuah pengembalian kehidupan supranatural yang dianggap sebagai kebangkitan kembali. “Yang dapat kita katakan pada titik ini,” ia menyimpulkan, “Bahwa karena mereka yang tugasnya memastikan kematian dari penyaliban, supaya tubuhnya bisa diturunkan dari tiang salib, Kristus terlihat benar-benar mati, dan walaupun hal ini bertentangan dengan perkiraan mereka, membuat mereka menjadi heran. 16
Dan tidak ada gunanya lagi membahas lebih dalam masalah ini karena tidak ada yang bisa dipastikan mengenai hal ini." P e n d ap a t S c h l e i e r m a c h e r sendiri adalah apa yang sebenarnya terjadi adalah bergeraknya tubuh setelah kelihatan mati. Charles Hennell (1809-1850) Charles Christian Hennel, seorang saudagar dari London, menarik diri dari bisnisnya selama 2 tahun untuk melakukan studi untuk karyanya “Life of Jesus”. Ia diketahui sebagai kawan dari George Eliot. Katerogri karyanya sama dengan karya Hennell yang berjudul Wohl Geprufte Darstellung des Lebens Jesu, sebuah penggalan kehidupan Yesus berdasarkan pengujian dari ahli matematik Heidelberg, Karl Von Langsdorf, Mannheim, 1831. Yesus, berdasarkan narasinya, adalah anak dari salah satu anggota Ordo Essene. Ia memasuki pelayanan publik sebagai alat utusan kaum Essene, yang setelah penyaliban langsung menurunkan Yesus dari salib dan mengobatinya. Penemuan ini hanya merupakan penjelasan lebih jauh dari karya Venturini. Masalah yang diyakini secara intuitif oleh Venturini, tidak dapat dipecahkan oleh kaum rasionalis atau oleh Strauss dan Weisse. Para penulis ini tidak dapat memahami apa yang dibayangkan oleh Venturini, koneksi yang menghubungkan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Bukit Golgota: Lokasi penyaliban kejadian-kejadian Yesus as.. [][]
dalam kehidupan Yesus. Namun demikian, karya Venturini sangat fantastis, menghubungkan kehidupan Yesus dengan sejarah Yahudi dan pemikiran kontemporer yang sangat mendekati dari tahap kehidupan lain dari Yesus, di mana koneksi tersebut sangat penting untuk plot romansa. Salvator Salah satu dari pengikut paham Venturini adalah seorang Yahudi Perancis, Salvator. Dalam karyanya “Jesus Christ et sa doctrine” (Paris, 1838), ia mencoba membuktikan bahwa Yesus adalah merupakan contoh terakhir mistisisme yang merupakan paham dari agama-agama Timur, yang dapat ditelusuri keberadaannya di antara para Yahudi sejak jaman Solomon (Nabi Sulaiman as.). Setelah ia hilang kesadaran di tiang salib, ia ditolong oleh Yusuf dari Arimatea dan istri Pilatus. August Gfrörer (1803-1861) August Friedrich Gfrörer; lahir 1803 wafat 1861.
Injil Yohanes 5:24 mengatakan: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup" adalah satusatunya bukti otentik mengenai hal bahwa Yesus tidak mati di salib. Yesus sendiri tidak percaya bahwa dirinya dibangkitkan dari mati. Namun “kebangkitan Yesus” itu sangat historis. Yusuf Arimatea, anggota dari ordo Essene, yang merupakan utusan Yesus tanpa disadari, telah menyuap tentara Romawi untuk membuat penyaliban itu sebagai pura-pura saja dan menyalibkan dua orang lainnya agar mengalihkan perhatian dari Yesus. Setelah Yesus diturunkan dari salib, Yusuf memindahkannya ke kuburan yang telah disediakannya di sekitar tempat penyaliban dan berhasil menyadarkannya. Paul André Desjardins (1838-) Berdasarkan karya Paul de Regla (“Yesus dari Nazareth”, yang diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Jerman oleh A Just Leipzig, 1894, seorang pengarang yang nama aslinya adalah P. A. Desjardins, yang merupakan seorang dokter) mengatakan bahwa Yesus tidak mati ketika diturunkan dari tiang salib dan kaum Essenes berhasil
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
17
Sajian | utama menyadarkannya kembali. Emile Lerou Dalam buku “Yesus” karya Pierre Nahor (Emile Lerou) yang diterjemahkan dari bahasa Perancis oleh Walter Bloch, Berlin, 1905. (Ed. Nahor adalah nama samaran yang digunakan oleh Lerou) Di tiang salib Yesus berada dalam kondisi transkatalopsia; ia
Nikolas Notovitch
diturunkan dari tiang salib seolaholah mati dan bangun kembali ketika sudah di dalam kuburan. Nikolas Notovitch Dalam buku berjudul “Yesus, Pahlawan Misterius atau Figur mitos, dalam Legenda dan Puisi” karya Nikolas Notovitch (1858). Nikolas Notovitch (“La Vie 18
inconnue de Jésus Christ”, Paris, 1894. Germany, Stuttgart, 1894) menemukan dalam injil Lukas 1:80 “Sesuatu yang hilang dalam kehidupan Yesus” dengan mengesampingkan fakta bahwa ayat ini merujuk pada pembaptis dan mengatakan bahwa pada masa itu Yesus dimasukkan di sekolah bersama dengan para Brahma dan orang Budha sejak usia 13-29 tahun. Sebagai buktinya ia merujuk pada pernyataan tentang ibadah Budha yang dilakukan oleh Issa, yang mengaku ia telah ditemukan di kuil Little Tibet. George Moore (1852-1933) The Brook Kerith (Sungai Kerith) oleh seorang novelis Irlandia (1916). Tukang batu Yusuf Arimatea mengatakan bahwa “Yesus dari Nazaret telah dijatuhi hukuman oleh Pilatus pagi itu. Dan sekarang digantung di tiang salib di puncak bukit Golgota,” kata salah seorang dari para tukang batu itu. Berhatihatilah jangan sampai mengatakan sesuatu untuk kepentingannya, dan jangan menunjukkan simpati, atau pisau Zealot akan menancap di tubuhmu sebelum malam menjelang, karena mereka mencari seluruh kaum Galilea dan atas permintaan seorang pendeta. Ia menunggang kuda bergegas ke atas bukit berharap masih sempat menyelamatkan hidup Yesus. Ia tahu bahwa Pilatus akan mengabulkan apapun
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Sajian | utama permintaannya, namun dalam jarak 50 yard dari salib, pendeta itu putus asa karena melihat para penyalib sedang melihat ke atas salib dan kepala Yesus merunduk ke dadanya. Yesus baru saja mati, kata para tentara, dan sesaat setelah kematiannya, kerumunan orang mulai bubar, karena sudah mulai hari Sabat. Ia tidak berani memindahkan tubuh Yesus tanpa perintah dari Pilatus. “Pilatus tidak akan memberikan tubuh Yesus kepadaku,” kata Yusuf. Keengganan para tentara akhirnya luluh setelah ditawarkan sejumlah uang. Tidak ada alasan untuk tidak menyerahkan tubuh Yesus kata Pilatus. Tergoda oleh uang yang ditawarkan oleh Yusuf, ia mengizinkan Yesus untuk ditaruh di kereta yang ditarik oleh sapi sedangkan Maria, Marta dan Yusuf mengikuti sampai tiba sebelum senja di gunung Scropas, di mana kuburnya berada. Yesus diletakan di sebuah lengkungan, dia melihat sekitar kuburan tersebut dan kuburan itu merupakan sebuah kamar kecil dengan sebuah bangku di ujungnya. Tuhan tidak menolongnya seperti yang ia harapkan, ia meneruskan; seharusnya ia bisa melakukan yang lebih baik untuk memberi Pilatus jawaban di mana ia bisa menyelamatkan dia dari tiang salib. Ia ingin melihat temannya yang sudah mati itu
sekali lagi. Ia menghampiri bangku di mana tubuhnya diletakan, rona wajahnya lalu berubah, ia gemetar, kain yang digunakan Marta dan Maria untuk menutupi wajah Yesus sudah jatuh, dan Yusuf menyibakkan rambutnya agar bisa melihat Yesus lebih jelas. Yesus pasti sudah bergerak, atau digerakkan oleh Malaikat, dan Yusuf tidak yakin apakah Yesus masih hidup atau sudah mati, Yusuf ingat Lazarus, dan berdiri di situ memperhatikan sambil ketakutan, menunggu sebuah gerakan. “Ia tidak mati! Ia tidak mati!” teriaknya, dan kegembiraannya langsung hilang seketika ketika Yesus pingsan lagi. Dan Yusuf, yang tidak mempunyai air bahkan hanya untuk membasuh keningnya, atau setetes air untuk membasahi bibirnya mengatakan: “Tidak ada yang lebih dekat daripada rumahku, aku harus membopongnya ke sana. Rumah tukang kebun sedang kosong; aku akan membawanya ke sana. Kebenaran tidak bisa disembunyikan dari Esora. Aku membutuhkan bantuan; aku bisa meminta tolong padanya untuk menyembuhkan luka-luka Yesus.” Tapi Yusuf telah berhasil menahan dari penutupan kuburan tersebut dengan batu, sehingga muncul kabar kebangkitan dari kuburan yang kosong, dan walaupun kebanyakan orang Yahudi tidak mempercayai cerita
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
19
Sajian | utama tersebut, sedikit yang berani untuk percayakah engkau bahwa Yesus menanyakan kebenaran dari akan bangkit dari kematiannya? mukjizat itu; dan dengan senyum Ya, aku percaya Yesus hidup, pahit di wajahnya ia mulai mengira sosok tertinggi di atas dunia’. -ngira bagaimana ekspresi wajah Yusuf menyambung, mungkin di Marta dan Maria apabila besok surga pun tidak ada yang lebih mereka datang ke kuburan dan baik; Setelah Tuhan datang kepada mengira bahwa Yesus sudah Yesus, di bumi seperti ia akan bangkit dari kematian. Mereka berada di surga. Tapi bila Yesus akan berteriak; ‘Yesus telah pergi ke India, kita tidak akan bangkit dari mati! Kuburannya bertemu dia lagi, kata Maria. kosong’. Apakah kita akan mengatakan apa yang telah kita Dr. Elsie Morris Dr. Elsie Louise Morris, dari lihat? Lihatlah!,” kata Yusuf. Mulailah keduanya mengoceh Alexandria Street 229 Los Angeles, tentang seorang laki-laki dengan dalam membuat salinan dari bukujubah putih. Sarannya pada mereka buku dan manuskrip yang sangat adalah jangan menyebarkan berita langka di Perpustakaan Israel apapun, jangan p u l a Kristiani' tahun 1904 menemukan menyembunyikannya. Biar saja salinan MSS dalam sebuah surat para Rasul – namun Marta (dipublikasikan tahun 1919) dari menukasnya dengan mengatakan: tetua Essenes di Yerusalem kepada ‘Mereka semua bersembunyi saudara lelakinya di Alexandria karena takut pada Farisi, yang yang berdasarkan Saksi Mata mempunyai kuasa atas Pilatus, dan dinyatakan sebagai berikut: “Yusuf dan Nikodemus ia akan menghukum salib mereka semua apabila t i d a k memeriksa jenazah tersebut dan menarik menyelamatkan diri Galilea. SINAR ISLAMke | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 /Yusuf April 2015 dan mengatakan, N a m u n k a r e n a k i t a b i s a ‘Sejauh yang saya tahu tentang m e y a k i n k a n b a h w a k i t a kehidupan organis dan alam sudah menemukan batu penutup kuburan membantu menyelamatkannya’. telah bergeser dan ada seorang Tapi Yusuf tidak mengerti dan dia lelaki berjubah putih di dalam menyarankan agar kita tidak kuburan, kita tidak yakin bahwa memberitahu Yohanes apapun m e r e k a a k a n m e n u n d a yang telah kita dengar. Hal ini keberangkatan mereka, karena benar-benar sebuah rahasia yang mereka tidak dapat menyangsikan menyelamatkan saudaranya dari bahwa Tuhan mereka akan datang kematian. Nicodemus berseru: dalam kereta berapinya. Mereka ‘Kita harus cepat mendapatkan tubuhnya karena tulang-tulangnya yang telah pergi akan kembali.’ M a r i a m e n j a w a b ; ” . . . d a n tidak patah, karena ia masih bisa 20
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Sajian | utama diselamatkan.’ Dan untuk meyakinkan ia berbisik ‘Yesus diselamatkan dari penguburan hebatnya’. Ia membujuk Yusuf untuk menyingkirkan kepentingan pribadinya guna menyelamatkan kawan mereka dengan segera mendatangi Pilatus dan meminta kepada Pilatus untuk membiarkan mereka membawa tubuh Yesus dari tiang salib malam itu juga dan menaruhnya di kuburan batu yang dipahat terdekat di daerah milik Yusuf. Saudara-saudaraku, biar kuberi tahu bahwa Pilatus seringkali menjual tubuh-tubuh yang sudah disalib kepada teman-temannya agar mereka dapat dikuburkan. Dan para tentara bersikap baik kepadaku, karena ia telah meyakinkan bahwa Yesus tidak bersalah. Sementara kedua pencuri lainnya yang disalib dipukuli secara kejam oleh para tentara dan tulang-tulang mereka dipatahkan, para tentara menghampiri salib Yesus dan mengatakan kepada pasukannya: ‘Jangan menghancurkan tulang-tulangnya, karena dia sudah mati’. Pilatus memiliki rasa hormat yang besar pada Yusuf, dan diamdiam mengakui kesalahannya karena pengeksekusian Yesus. Ketika Nicodemus melihat lukanya, yang mengalirkan air dan darah, matanya bersinar penuh harap, dan dengan semangat dia mengatakan, tunggulah apa yang akan terjadi. Ia menarik Yusuf ke
tempatnya berdiri, agak jauh dari Yohanes dan berkata dengan suara pelan, ‘Kawanku, bergembiralah, dan pergilah bekerja, Yesus tidak mati, dia hanya terlihat mati karena kehilangan kekuatan karena kelelahan’. Ketika Yusuf sedang bersama dengan Pilatus, aku berlari kepada kelompok kami dan mengumpulkan obat-obatan herbal untuk luka-luka Yesus. Tapi aku sarankan jangan bilang kepada Yohanes bahwa kita akan menyadarkan kembali tubuh Yesus, karena aku khawatir dia tidak dapat menahan rasa g embir an y a d an itu ak an berbahaya karena musuh akan membunuh kita sebagaimana mereka membunuh Yesus. Sekarang tiga puluh jam sudah berlalu sejak Yesus dianggap mati. Dan ketika seorang saudara mendengar bunyi gemerisik di kuburan dan masuk untuk melihat apa yang terjadi, ia mencium ada sesuatu yang tidak beres di udara, sepertinya bumi akan memuntahkan api. Dan anak muda tersebut melihat dengan kegembiraan tak terlukiskan ketika t u b u h Y es u s m e n g g e r ak a n bibirnya dan bernafas. Ia bergegas untuk membantunya dan mendengar suara kecil keluar dari dadanya, wajahnya memperlihatkan tanda kehidupan, dan matanya terbuka dan memandang dengan takjub atas kedatangan kami.” Nidocdemus, seorang dokter
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
21
Sajian | utama yang berpengalaman, mengatakan di jalan, bahwa atmosfer yang terasa di udara adalah dari pergerakan elemen-elemen yang bermanfaat bagi Yesus dan ia tidak pernah percaya bahwa Yesus benar -benar mati, dan dia mengatakan bahwa air dan darah yang mengalir dari lukanya menunjukkan bahwa kehidupannya belum berakhir. Dr. B F Austin Dr B. F. Austin, dari Los Angeles, mengatakan: “Tidak satupun dari cerita tentang penyaliban yang menyatakan bahwa Yesus mati di salib. Pada peristiwa pertama, hanya tangannya yang dipaku, seperti yang kita pelajari dari sumber-sumber terpercaya. Penderitaan yang dirasakan dan bahaya kehilangan darah dan rasa sakit dari luka tangan itu menjadi sangat berkurang karena kebiasaan mengikat tangan di tiang salib dengan sangat keras sehingga hal itu menghentikan sirkulasi darah dan membuat tangan mati rasa dengan tekanan pada sarafsarafnya. Mereka yang disalib di tempat lain dibiarkan di tiang salib sampai mati secara alami dari penyaliban, dan pada beberapa kasus, kami pernah diberitahu, bahwa korban penyaliban bisa bertahan hidup selama seminggu di tiang salib. Yesus, adalah sensitif, yang telah menderita secara khusus, setelah dicambuk dan memanggul salib, 22
dan kemudian pingsan secara alami karena penderitaan di kayu salib. Tidak ada disebutkan di dalam 'Surat' mengenai luka apapun di kaki atau upaya penyembuhan yang dilakukan terhadapnya." “Apabila Yesus memang, sebagaimana disebutkan dalam 'Surat' tersebut, adalah anggota dari Ordo Essenes dan diizinkan oleh kaumnya untuk melakukan kegiatan oposisi terhadap Negara, maka apa yang lebih alami dari kemungkinan dia diselamatkan dengan tidak dihancurkan tulangtulangnya oleh para tentara, dan tubuhnya dibaringkan secara hatihati dalam sebuah kubur oleh kaum Essenes lainnya dan dilakukan metoda penyembuhan yang sangat terkenal dalam ordo tersebut, ia di sadarkan dan dibangunkan kembali?” “Kenyataan bahwa air dan darah mengalir dari luka nya adalah suatu bukti fisiologis bahwa kehidupan tidak berhenti dari tubuhnya saat itu.” [][] *Damayanti Khalid Pengajar Bahasa Inggris Tunggal di Karawang Sumber: http:// www.reviewofreligions.org/ 2323/the-swoon-theories/
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
23
Artikel Berikut pendapat positif tentang Nabi Muhammad saw. dari para intelektual terkemuka Bangsa Barat.
George Sale dan Spanhemius George Sale, seorang penulis yang menerjemahkan Al-Quran ke dalam Bahasa Inggris telah menulis di bukunya ‘The Koran’ di bagian ‘The Reader’. Bagian itu bukan dalam rangka membenarkan tentang Islam. Begitu pula seorang penulis bernama Spanhemius. Ia juga seorang penentang Islam. Tapi ia menulis, ”Muhammad saw. memiliki kemampuan fitrati yang sangat luhur, sangat rupawan, cerdas dan berpandangan jauh ke depan, sangat disegani dan pencinta serta pelindung orang-orang miskin. Dalam menghadapi musuh selalu berada di garis depan dengan ga-
24
gah berani. Yang sangat menonjol adalah beliau sangat menjunjung tinggi, sangat menghormati dan mencintai Tuhannya. Membenci orang-orang pendusta, pelaku maksiat, orang-orang pelaku ghibat dan pelaku sumpah dusta, pemboros, serakah dan sangat keras menentang pelanggar hukum dan pemberi kesaksian dusta. Sangat tegas mengajar kejujuran, dermawan, kasihsayang, rasa syukur, menghormati orang tua dan para leluhur, dan sangat sibuk dalam memuji keagungan Tuhan.”1 Semua orang yang menulis ini (sekalipun telah menyatakan pujian-pujian yang sangat baik), di tempat lainnya juga melemparkan tuduhan-tuduhan yang tidak wajar kepada Rasulullah saw..
Stanley Lane‐Poole; H. G Wells dan De Lace O’Leary Penulis lain Stanley Lane-Poole telah menulis; "Beliau memaafkan orang-orang Qurais untuk tahuntahun kesedihan dan cemoohan kejam yang telah ditimpakan mereka kepada beliau, dan mem-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel berikan pengampunan kepada seluruh penduduk Mekkah.. Dengan demikian Muhammad saw. kembali memasuki kota kelahirannya. Dari semua sejarah penaklukan tidak ada kemenangan yang sebanding dengan yang satu ini."2
jaman telah dihapuskan.”3
De Lace O’Leary
Professor H. G. Wells H. G. Wells yang merupakan seorang penulis sejarah (sejarawan) telah menulis dalam bukunya yang berjudul ‘Outline of History’, sebagai berikut: “Sebuah bukti kebenaran yang besar tentang Nabi ini adalah bahwa orang yang paling banyak mengetahui tentang pribadi beliaulah yang pertama beriman kepada nya. Muhammad saw. sekali-kali bukanlah seorang pendusta. Dan hakikat ini tidak dapat dibantah bahwa dalam Islam terdapat banyak sekali kelebihan dan keistimewaan dan memiliki banyak sekali sifat yang agung. Nabi Islam ini telah meletakkan asas kemasyarakatan dimana kezaliman dan keke-
Dalam bukunya ‘Islam at the Cross roads’ (Islam di Persimpangan-Persimpangan Jalan) De Lace O’Leary menulis: “Sejarah telah dengan terbuka menyatakan bahwa bagi para ahli sejarah adanya kisah yang menyebut kaum Muslimin demikian menyukai kekerasan lalu mendapatkan kemenangan serta memaksakan Islam di antara bangsabangsa dengan pedang merupakan sebuah kisah aneh dan mengherankan.”4 Demikianlah yang ditulis oleh para sejarawan, bahwa kemenangan dengan pedang adalah mustahil. Ini cerita yang aneh.
Mahatma Gandi Mahatma Gandi di dalam suratkabar ‘Young India’ menulis: “Saya ingin sekali mengetahui
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
25
Artikel
segala sesuatu mengenai manusia itu yang telah memerintah jutaan orang tanpa penentangan. Setelah mempelajari kehidupannya, bertambahlah saya yakin bahwa di zaman itu Islam telah memenangkan hati orangorang bukan dengan pedang, akan tetapi dengan kesederhanaan sang Rasul itu. Beliau biasa bekerja dengan riang gembira, sangat teguh dan teliti dalam memenuhi janji, sangat erat hubungannya dengan sahabat dan pengikutnya, pemberani dan sangat meyakini sempurnanya misinya. Inilah hal-hal yang membuat beliau dapat menyingkirkan semua kesulitan dan semua orang menyertainya. Ketika saya telah menyelesaikan bab kedua membaca buku mengenai perjalanan hidup Rasul ini, saya pun menjadi demikian bersedih dikarenakan telah tamatnya buku itu." 5
Letnan Jenderal Sir John Bagot Glubb 26
Letnan Jendral Sir John Bagot Glubb yang wafat pada tahun 1986 menulis: “Pendapat apapun yang dikemukakan oleh pembaca buku (yang ditulis oleh beliau) tidak dapat diingkari bahwa Muhammad saw. mempunyai persamaan pengalaman ruhaniah dengan para leluhur dan orang-orang suci Kristen yang sangat mengherankan telah tercatat dalam Kitab Perjanjian lama dan Kitab Perjanjian baru. Boleh jadi mempunyai persamaan dengan para leluhur dan orang-orang suci penerima wahyu dan kasyaf dari agama Hindu dan agama-agama lainnya juga. Lagi pula, pengalaman seperti itu merupakan tanda bagi permulaan kehidupan orang-orang suci dan mulia. Menganggap peristiwaperistiwa seperti itu sebagai penipuan diri sendiri nampaknya sebuah penilaian yang tidak patut, sebab banyak sekali pengalaman seperti itu dialami oleh orangorang suci yang sudah lampau yang telah beribu tahun lamanya dan ribuan mil jauhnya yang tidak pernah diketahui atau pernah
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel didengar oleh satu sama lain. Namun, sekalipun demikian, dalam peristiwa-peristiwa itu terdapat persamaan satu sama lain yang luar biasa. Sebuah pendapat tidak masuk akal apabila persamaan semua ru’ya atau kasyaf yang sangat mengherankan itu dianggap telah dibuat-buat oleh diri mereka sendiri. Sekalipun mereka saling tidak mengenal satu sama lain.”6 Selanjutnya dia telah menulis tentang orang-orang Muslim awwalin yang ke hijrah ke Abessinia katanya: “Dari daftar dapat diketahui bahwa semua orang yang telah masuk Islam pergi ke Abyssinia dan Muhammad saw. tentu tinggal bersama dengan hanya beberapa orang pengikut saja di tengahtengah masyarakat Mekkah yang sedang keras memusuhi beliau. Dari keadaan demikian membuktikan bahwa beliau saw. memiliki standar tinggi dalam hal akhlak, keberanian serta keyakinan yang sangat tangguh.”
John William Draper John William Draper di dalam bukunya ‘History of The Intelectual Development of Europe’ menulis: “Empat tahun setelah kematian Justinian, 569 M di Mekkah Arabia, telah lahir seorang yang telah meninggalkan banyak sekali kesan agung terhadap manusia dan dia adalah Muhammad saw., yang kebanyakan orang-orang Eropa menganggapnya ‘pendusta’. Akan
tetapi beliau memiliki kelebihan dan keistimewaan yang telah menentukan perjalanan nasib berbagai bangsa. Beliau seorang prajurit yang bertabligh, mempunyai kefasihan berbicara sangat tinggi dan gagah berani di medan peperangan. Agama beliau hanyalah “Tuhan adalah Esa/Tunggal” (Ikhtisar agama hanya satu yaitu Tuhan itu Satu). Untuk menjelaskan kebenaran ini, beliau tidak membahas dengan lisan saja, namun beliau membuat masyarakat Islam lebih baik dengan mengajar para pengikutnya dalam praktik tentang kebersihan, rajin menunaikan shalat, melaksanakan puasa dan amalamal saleh lainnya. Beliau mengutamakan derma di atas perkaraperkara lainnya.” 7
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
27
Artikel
William Montgomery Seorang Orientalis bernama William Montgomery telah menulis di dalam sebuah bukunya ‘Muhammad at Medina’, “Lebih banyak merenungkan Sirat Muhammad saw. dan Tarikh (sejarah) awal permulan Islam, manusia akan merasa lebih kagum dan heran menyaksikan kemenangan dan kemajuan sangat luas yang telah diraih oleh beliau. Situasi seperti pada waktu itu telah dijumpai oleh beliau yang sangat jarang sekali dijumpai oleh orang-orang lain, sehingga beliau seorang insan yang sangat cocok dan sesuai sekali dengan keadaan zaman pada waktu itu. Jika beliau tidak mempunyai pandangan jauh ke depan, sebagai negarawan, tidak mempunyai kemampuan yang istimewa untuk menjalankan pemerintahan, tidak tawakkal kepada Allah dan tidak yakin sepenuhnya bahwa Allah Ta’ala telah mengutus beliau maka kisah kehidupan beliau yang sangat penting dan patut dikenang itu 28
akan terlupakan oleh Tarikh. Saya sangat berharap semoga hasil penelitian riwayat hidup beliau yang saya susun ini akan menolong dan menambah segar dalam memberikan penilaian dan penghargaan terhadap salah seorang Bani Adam yang sangat agung dan sangat mulia ini.”8 Perlu diketahui bahwa kesaksian mengenai Nabi saw. ini diberikan oleh seorang yang tidak pernah melihat sendiri Nabi s a w . .
Reginald Bosworth Smith Selanjutnya, sejarawan Kristen terkenal, Reginald Bosworth Smith, telah menulis: “Sebagai Pemimpin agama dan negara, dan berkualitas sebagai Governor (bakat dan kemampuan memerintah), dan dua kepribadian Raja dan Kaisar telah terkumpul dalam satu pribadi Muhammad saw.. Beliau seorang Pope (Paus) tapi tanpa kebesaran sebagai Pope, beliau seorang Kaisar namun tanpa pasukan kebesaran Kaisar. Jika di dunia ada orang yang berhak berkata bahwa tanpa pasukan tentara pengawal kebesaran, tanpa pasukan pengawal istana dan tanpa pengawal pribadi, hanya atas nama Allah Ta’ala menegakkan keamanan dan kedamaian di atas dunia, maka tiada lain orang itu hanyalah Muhammad saw.. Beliau memperoleh semua kekuatan tanpa dukungan siapapun.”9 R. Bosworth Smith menulis
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel
dalam bukunya ‘Muhammad and Muhammadanism’, sebagai berikut: “Orang-orang yang mula-mula sekali menerima misi beliau adalah orang-orang yang betul-betul tahu pribadi beliau saw., misalnya istrinya, hamba sahayanya, saudara sepupunya dan sahabatnya sejak lama. Tentang hal itu Muhammadsaw. sendiri berkata, ‘Di antara orang-orang yang mula-mula masuk Islam adalah manusia-manusia nomor satu yang tidak pernah mundur dalam menghadapi setiap jenis rintangan dan tidak pernah menyatakan gelisah.’ Seperti utusan-utusan Tuhan lainnya, takdir Muhammad saw. tidaklah kecil [biasa saja], sebab, yang menolak keagungan beliau hanyalah orangorang yang tidak mempunyai pen-
getahuan yang benar tentang jati diri beliau saw..” 10 Selanjutnya Bosworth juga menulis: “Muhammad saw. bukan hanya melarang adat kebiasaan terlarang saja bahkan beliau menghapuskannya secara total. Seperti kebiasaan orang mengorbankan anak kecil yang disayanginya dengan membunuhnya, permusuhan berdarah, menikahi sejumlah perempuan tanpa batas, penganiayaan terhadap para sahaya yang tidak kenal henti, minum arak dan judi. (Jika beliau tidak bertindak demikian) maka adat kebiasaan buruk ini akan terus merebak tanpa mengenal berhenti sampai ke wilayah-wilayah Arab dan negara-negara sekitarnya. (dan beliau telah mengakhiri semua.)”11 Selanjutnya ia menulis: “Muhammad saw. dalam kebaikan maksud dan tujuannya dan dalam semua kebaikankebaikannya mempunyai dasar iman yang sangat mendalam. Apa yang beliau kerjakan, orang lain tidak dapat melakukannya tanpa memiliki keyakinan yang sedalamdalamnya.” (Yakni, keimanan dan keyakinan beliau yang besar atas kebenaran dakwah beliau dan pengutusan beliau dari Allah Ta’alalah yang membuat perubahan ini dapat terjadi.).12 “Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan beliau, menguatkan bukti bahwa beliau adalah seorang insan pecinta kebenaran, gelora semangat untuk berkarya
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
29
Artikel (beramal) sambil bertahan dengan tabah dan sabar menghadapi berbagai macam kesulitan dan kesusahan yang akhirnya secara setapak demi setapak sampai ke tujuannya.” 13 Selanjutnya ia menulis, “Perkataan bahwa bangsa Arab di waktu itu memerlukan inqilaab (revolusi) atau dalam kata lain waktu untuk kedatangan seorang Rasul baru sudah tiba, jika memang demikian maka Muhammadlah orangnya. Para penulis zaman sekarang yang mengemukakan pendapat tentang itu Springer telah membuktikan bahwa kedatangan Muhammad saw. adalah sesuai dengan yang ditunggu-tunggu bertahun-tahun lamanya dan telah dinubuatkan juga.” 14 Selanjutnya Bosworth Smith menjelaskan, “Secara keseluruhan saya tidak merasa heran apabila terjadi banyak perubahan terhadap Muhammad saw. disebabkan timbul berbagai macam keadaan, namun yang menakjubkan saya adalah keadaan kepribadian beliau sangat sedikit mengalami perubahan sekalipun dirundung dengan terjadinya berbagai macam peristiwa, sebagai penggembala kambing di belantara padang pasir, sebagai pedagang ke negeri Syam, pengalaman di harihari bersemedi (ber-tahannuts) di Gua Hira, sebagai Muslih (reformer) sebuah Jemaat minoritas ketika berada di Mekkah, di masa-masa pengasingan di Medinah, sebagai Pemenang yang 30
gemilang, memiliki kedudukan sederajat dengan Kaisar dan Kisra Iran, kita dapat menyaksikan keteguhan hati dan ketabahan beliau saw. berjalan secara konstan (tetap teguh). Keadaan luar Muhammad saw. mengalami perubahan-perubahan namun keagungan pribadi dan akhlaki beliau sedikitpun tidak mengalami perubahan. Saya tidak yakin jika orang lain akan mampu menghadapi keadaan luar yang banyak sekali mengalami beraneka macam perubahan.” 15
Washington Irving
Washington Irving dalam bukunya ‘Life of Muhammad’ menulis: “Dalam meraih kemenangankemenangan di waktu peperangan, beliau saw. tidak pernah menunjukkan kebanggaan, tidak pernah
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel takabbur dan tidak pernah menunjukkan suatu kebesaran atau kemegahan. Jika dalam kemenangan itu ada unsur tujuan pribadi maka pasti beliau berlaku seperti itu. Di waktu memegang kekuasaan yang cemerlang pun beliau bersikap sederhana dan merendahkan diri sekalipun beliau dalam keadaan yang sangat sulit sehingga dalam kehidupan sebagai raja pun jika seseorang masuk ke dalam ruangan rumah beliau dan melakukan penghormatan yang tidak perlu, beliau menyatakan tidak senang terhadapnya.” 16
Sir William Muir Sir William Muir, disamping seorang Orientalis juga adalah seorang yang cukup menentang [Islam], ia pun telah menulis: “Beliau menyempurnakan tiaptiap pekerjaan beliau sendiri, dan kebiasaan beliau adalah tidak menjangkau apa-apa jika tidak betulbetul ada di hadapan beliau. Begitu juga kebiasaan beliau dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat apabila beliau sedang bercakap dengan seseorang sambil menatap mukanya maka beliau tidak menghadap kepadanya dengan separuh muka melainkan dengan sepenuh muka dan badan menghadap kepadanya dan dengan sikap yang serius kepadanya. Di waktu berjabat tangan beliau tidak melepaskan tangan sebelum orang lain melepaskan tangan beliau. Begitu juga bila beliau bercakap-cakap
dengan orang yang asing tidak meninggalkannya di tengah percakapan dan tidak pula memalingkan telinga darinya. Beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Kebiasaan beliau adalah setiap memerlukan sesuatu, beliau lakukan dengan tangan beliau sendiri. Apabila memberi sedekah beliau berikan dengan tangan sendiri langsung kepada pengemis. Beliau membantu istriistri beliau dalam pekerjaan rumah tangga. Para delegasi dan tamutamu yang datang dari luar daerah beliau sambut dengan ramahtamah dan muka ceria sambil mengucapkan selamat datang kepada mereka dengan penuh hormat dan mesra. Beliau sangat mudah dihubungi laksana air sungai mengalir menuju tepi. Dalam menyambut kedatangan para delegasi dan dalam memecahkan perkaraperkara pemerintahan lainnya dapat dibuktikan dari sejarah bahwa dalam diri Muhammad saw. tersimpul semua kemampuan dan kebijaksanaan yang sempurna. Dari semua perkara yang mengherankan adalah beliau tidak dapat menulis.” Selanjutnya, inilah tulisan William Muir, “Yang mengherankan lagi, Muhammad saw. mempunyai kesopanan dan pertimbangan akhlak yang luhur sekalipun terhadap pengikut yang dianggap rendah dan tidak begitu penting. Kerendahan hati, kebaikan, kesabaran, pengorbanan diri dan kemurahan menghiasi keindahan prilakunya
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
31
Artikel
dan menciptakan kecintaan dalam hati orang-orang di sekelilingnya. Beliau tidak suka menolak dengan mengeluarkan perkataan ‘tidak’. Jika beliau tidak bisa memenuhi permintaan seseorang dengan jawaban yang positif beliau memilih sikap diam. Beliau tidak pernah menolak undangan sekalipun dari orang yang sangat miskin sekali. Dan beliau tidak pernah menolak hadiah sekecil apapun dari para sahabat beliau. Yang sangat menakjubkan lagi adalah apabila beliau berada di tengah-tengah suatu pertemuan setiap orang menganggap beliau tamu yang paling penting dan paling utama. Apabila beliau menjumpai seseorang telah meraih suatu kejayaan maka beliau dengan hangat menyambut sambil menjabat tan32
gannya dan merangkulnya. Beliau dengan lemah lembut menyatakan rasa simpati terhadap orang-orang yang lemah dan miskin. Beliau berlaku sangat kasih sayang terhadap anak-anak kecil yang kerap kali mengerumuni beliau. Tanpa merasa enggan beliau mengucapkan salam terhadap anak-anak yang sedang bermain-main di tepi jalan. Di musim paceklik ketika banyak orang kelaparan beliau mengajak orang-orang makan bersama dan beliau selalu berusaha mencari kemudahan bagi orang lain. Kebaikan, kedermawanan dan kelemahlembutan tabiat beliau menembus dan menghiasi semua akhlak karimah beliau. Muhammad saw. seorang kawan yang sangat setia. Beliau mencintai Abu Bakar lebih dari mencintai saudara sendiri. Kasih sayang terhadap Ali seperti saudara kandung sendiri. Zaid seorang sahaya beragama Kristen begitu lekat mencintai Muhammad saw. sehingga ia enggan kembali kepada ibunya yang sedang sakit dan merindukannya dan memilih tinggal di Mekkah bersama beliau saw. . Sambil melekatkan diri kepada Muhammad saw. Zaid berkata: ‘Saya tidak akan meninggalkan engkau! Engkaulah ibu dan bapak saya!’ Persahabatan Muhammad berakhir sampai Zaid meninggal dunia, dan anaknya, Usamah diperlakukan secara istimewa oleh Muhammad saw. demi menghormati ayahnya. Utsman dan Umar juga mem-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel punyai hubungan yang istimewa dengan Muhammad saw.. Di waktu Bai’at Ridwan di Hudaibyah demi keselamatan menantu yang istimewa itu beliau bertekad untuk menyerahkan jiwa-raga beliau sebagai bukti hubungan persahabatan yang sangat kuat dan erat sekali. Masih banyak lagi contoh kecintaan Muhammad tanpa ragu terhadap para sahabat beliau. Kecintaan beliau kepada siapapun, tidak syak lagi, sungguh pada tempatnya, dan kecintaan yang hangat dan sangat mendebarkan hati sungguh menjadi teladan bagi semua.” Selanjutnya ia menulis: “Di kala kekuatan dan kekuasaan sudah sampai ke puncaknya juga Muhammad saw. tetap adil dan sederhana. Perlakuan lemah lembut terhadap musuh-musuh juga beliau tidak menguranginya sedikitpun, sehingga merekapun dengan senang hati menerima dakwah beliau. Kejahatan dan penganiayaan penduduk Mekkah secara terusmenerus terhadap beliau sampai waktu yang sangat panjang, diwaktu terjadi Fatah Mekkah menghendaki agar pembalasan terhadap mereka secara berdarah berhak dilakukan. Akan tetapi selain beberapa pelaku kejahatan beserta semua penduduk Mekkah telah dimaafkan oleh Muhammad saw.. Dan semua kejahatan yang telah berlaku terhadap beliau di masa lampau telah dilupakannya. Sekalipun pelaku-pelaku penghinaan, caci maki dan pengkhianatan itu
bahkan orang yang sangat keras memusuhi beliau juga telah diperlakukan dengan pertimbangan yang sangat baik. Di Madinah, Abdullah bin Ubay bersama rekan-rekanya yang munafik yang selama bertahuntahun melakukan pelanggaran dan hambatan-hambatan terhadap kegiatan missi beliau dan selalu melukai perasaan hati beliau, memberi maaf kepada mereka juga merupakan teladan cemerlang yang patut ditiru. Begitu juga perlakuan lemahlembut terhadap kabilah-kabilah yang melakukan permusuhan keras di hadapan beliau dan sebelum terjadi Fatah Mekkah juga melakukan perlawanan yang sangat keras, terhadap mereka juga beliau berlaku sangat lunak.” 17 Meskipun ia menulis di beberapa tempat yang menentang Al-Quran dan lain-lain, di sini ia menulis: “Untuk kebenaran Muhammad saw. ada satu tanda pendukung kebenaran yang sangat kuat yaitu siapapun yang beriman dan masuk Islam pada awal permulaan dakwah beliau, mereka itu orang-orang yang memiliki perangai dan prilaku yang bermutu tinggi. Bahkan kawan-kawan dekat dan kaum keluarga beliau juga, yang betul-betul mengetahui seluk-beluk kehidupan beliau saw., mereka tidak dapat melihat sedikit pun suatu kelemahan beliau seperti yang biasa dilakukan orang munafik, di mana gerak-gerik dan perangai di luar
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
33
Artikel
berlainan dengan yang diperbuat di dalam rumah tangga sendiri.” 18
Sir Thomas Carlyle Sir Thomas Carlyle menulis mengenai keadaan ummi beliau saw. , “Satu perkara yang tidak dapat dilupakan bahwa beliau tidak menerima pendidikan sekolah apapun. Sekalipun di sebuah sekolah yang disebut ‘school-learning’ pun beliau tidak pernah belajar. Kebudayaan menulis bagi Bangsa Arab adalah hal baru [kemudian]. Pendapat yang mengatakan bahwa Muhammad saw. tidak pernah bisa menulis, adalah benar. Pendidikan beliau berlaku di sekitar pengalaman lingkungan padang Sahara dan bukit-bukit pegunungan tandus. Dengan sarana dunia terbatas, dari tempat yang gelap, dengan daya kekuatan mata dan daya pikir sendiri apa yang dapat diperolehnya? Lebih mengherankan lagi, apabila kita memikirkan hal itu, buku-buku pun tidak ada di sana. Di padang Sahara Arab yang sunyi senyap, seseorang tidak dapat mengetahui suatu ilmu apapun kecuali dengan tutur tinular (pembicaraan dari mulut ke mulut, dari satu keturunan ke keturunan selanjutnya) dan apa-apa yang dapat disaksikan oleh kedua matanya sendiri. 34
Perkataan-perkataan hikmah kebijaksanaan yang sudah ada sebelum beliau atau yang suduh ada di daerah Arab yang lain, disebabkan tidak ada sarana untuk menyampaikannya kepada beliau, hal itu bagi beliau sama saja dengan tidak ada sama sekali. Dengan demikian manusia yang sangat agung ini tidak pernah mengadakan wawan-cakap langsung dengan penguasa atau pun ulama. Beliau tinggal seorang diri bersama alam di tengah-tengah Gurun Sahara tandus, dan alam dan poros pemikiran beliau terus dalam keadaan demikian.” 19 Selanjutnya ia menulis mengenai pernikahan beliau dan hubungan rumah tangga beliau: “Bagaimana beliau menjadi teman hidup Khadijah ra.? Bagaimana beliau menjadi pelaksana bisnis seorang janda kaya raya, kemudian berjalan jauh memburu pasar-pasar di Negeri Syam (Suriah)? Bagaimana beliau melakukan itu semua? Setiap orang tahu betul bahwa beliau lakukan itu semua dengan sangat jujur dan ketangkasan serta kepakaran yang luar biasa. Mengapa timbul rasa hormat dan syukur dalam hati Khadijah ra. kepada beliau? Kisah pernikahan mereka, sebagaimana para penulis Arab telah menguraikannya, adalah sangat mengesankan hati dan layak untuk diketahui. Umur Muhammad saw. pada waktu itu 25 tahun sedangkan Khadijah 40 tahun. Dapat diketahui bahwa kehidupannya dengan wanita yang
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel baik hati itu sangat bahagia, tenteram dan penuh kasih sayang satu sama lain. Beliau sangat mencintai Khadijah dengan kecintaan yang hakiki dan telah menjadi buah hati beliau sendiri. Beliau tidak mungkin disebut Nabi palsu sebab sepanjang kehidupan beliau sedikitpun tidak ada suatu yang mengundang kritik. Sepanjang kehidupan beliau sangat tenang dan tenteram, hingga masa muda beliau berlalu.” 20 Selanjutnya Thomas Carlyle menulis, “Perkara yang masyhur di kalangan kita orang-orang Kristen masa kini menuduh Muhammad seorang Nabi palsu dan pendusta. Agamanya semata-mata khayalan belaka dan palsu penuh dusta. Sekarang semua anggapan dan tuduhan orang-orang itu telah terbukti salah. Kata-kata dusta orangorang Kristen yang penuh kebencian ditujukan terhadap Muhammad, sekarang tuduhan itu betulbetul telah membuat noda hitam terhadap diri kita sendiri (Kristen). Dan Bahasa yang keluar dari mulut orang ini (Muhammad saw.) telah menjadi sarana hidayah (petunjuk) bagi 180 juta manusia sejak 1200 tahun yang lalu. (Hal ini disampaikan pada di abad 19) Pada zaman sekarang ini tidak ada satu pun manusia yang perkataannya dipercayai orang lain melebihi dia [Nabi saw.] yang dipercayai dan diimani oleh para pengikutnya. Menurut saya tidak ada yang lebih buruk dari pada tudu-
han, bahwa orang ini telah menyebarkan agama dusta.” (Dengan kata lain ini adalah pandangan yang sama sekali tidak benar.). 21
Lamartime Seorang Filosof Prancis bernama Lamartime telah menulis dalam bukunya berjudul ‘History of Turkey’ (Sejarah Turki) sebagai berikut: “Jika untuk mengukur kepandaian seseorang ditetapkan tiga kriteria yaitu pertama; sejauh mana keagungan maksud dan tujuannya [cita-citanya], kedua; terbatasnya sarana yang dia miliki, ketiga; hasilnya yang agung. Maka sekarang di zaman modern ini siapakah yang dapat menandingi Muhammad saw. dalam ketiga hal tersebut? Manusia berjiwa global yang hanya dengan beberapa gelintir pasukan tentara telah mengalahkan sejumlah kerajaan dan berbagai pemerintahan besar yang telah menegakkan undang-undang pemerintahan duniawi namun telah porak poranda menghadapi pasukan tentera beliau. Akan tetapi Muhammad saw. bukan hanya bala tentara dunia, semua undang-undang pemerintahan, negara-negara, berbagai macam bangsa dan sukusuku bangsa, melainkan semua penduduk dunia telah dihimpun olehnya menjadi satu. Selain dari itu beliau telah mengadakan reformasi tempat-tempat berkorban, ketuhanan, agama, itikad-itikad, pikiran-pikiran dan spirit manusia.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
35
Artikel Dasar hukum Muhammad saw. hanya sebuah Kitab yang setiap hurufnya menjadi undang-undang. Orang itu menjadikan setiap pengguna bahasa dan setiap Bangsa sebagai satu kepribadian rohaniah.” 22 Selanjutnya Lamartime, filosof Prancis ini menulis, “Muhammad s a w . seorang filosof, orator, utusan Tuhan, pakar hukum, panglima perang, juara di atas semua ahli pikir, pembaharu ajaran-ajaran rasional, penegak berpuluh-puluh macam pemerintahan menjadi satu pemerintahan. Sekarang cobalah, tentukan seorang pakar kemanusiaan untuk menilai dapatkah ia menemukan seorang manusia telah lahir di dunia lebih agung dari Muhammad saw.?” 23
John Devonport John Devonport menulis, “Apakah mungkin, jika kita pikir, orang ini (Muhammad saw.), seorang reformer agung terhadap orang-orang musyrik di negerinya yakni para penduduk Arab yang secara keseluruhan terbenam ratusan tahun menyembah berhalaberhala memperbaiki menjadi penyembah Tuhan Yang Tunggal ke36
mudian merombak mereka menjadi manusia-manusia Ilahi yang taat, kita menganggapnya sebagai Nabi palsu dan dusta? Dapatkah kita mengira semua misinya itu perbuatan makar yang dibuat-buat oleh nafsunya sendiri? Sekali-kali tidak! tanpa ragu sedikit pun Muhammad saw. berjuang dengan gigih semenjak wahyu Ilahi pertama turun sampai akhir hayat beliau tiada lain sebabnya selain karena niat baik dan sifat jujur dapat dipercaya dan disebabkan demikian teguh kokohnya diri beliau. Orang-orang yang selalu dekat dengan beliau dan yang selalu mengadakan hubungan erat dengan beliau tidak pernah melihat adanya sifat pamer pada pribadi beliau.” 24 Selanjutnya ia menulis: “Dengan penuh yakin secara sempurna dapat dikatakan bahwa jika putra-putra mahkota Barat menjadi penguasa di Asia pengganti Mujahidin Muslim dan penguasa bangsa Turki, mereka tidak akan dapat berlaku toleran terhadap orang-orang Muslim seperti orang-orang Muslim melakukannya terhadap orang-orang Kristen. Sebab, orang-orang nonKristen dijadikan oleh mereka target penganiayaan dengan kezaliman dan kefanatikan yang memuncak disebabkan perbedaanperbedaan agama.” 25 Selanjutnya John Devenport menulis, "Tidak ragu-ragu lagi bahwa di antara semua orang yang sangat adil dan berjaya tidak ada seorangpun mempunyai riwayat
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
hidup seperti yang dimiliki oleh Muhammad saw. yang sangat rinci dan betul-betul asli dan bersih.” 26
Michael Hart Michael Hart dalam bukunya bertajuk ‘The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History’ menulis: “Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad saw. dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Muhammad saw. satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. 27 Apakah pengaruh Muhammad saw. yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya agama lainya juga, Islam punya pengaruh luar biasa besar terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Ia menulis, “Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam [pada waktu buku itu ditulis], dengan sendirinya timbul
tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Muhammad saw. lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar? Akan tetapi saya mempunyai dua alasan penting di balik keputusan saya itu. Pertama, Muhammad saw. memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen, (yakni, sampai batas tertentu Kristen berbeda dengan Yahudiyyat/Yudaisme), Saint Paul (Santo Paulus) memegang peran utama dalam mengembangkan teologi atau ilmu ketuhanan dan pembuat dasar baru penyebaran agama Kristen serta penulis utama sebagian besar Kitab Perjanjian Baru.” Kemudian ditulis: “Sebaliknya dalam Agama Islam, yang bertanggung jawab terhadap semua kaidah akhlaki dan asas-asas pendidikan agama adalah Muhammad saw. sendiri yang telah memberi bentuk terhadap seluk-beluk agama baru ini, dan beliau menjadi perancang dan pembangun dalam pendidikan serta pengajaran agama Islam. “Selain dari itu, Kitab Suci orang -orang Islam (Muslim) yakni AlQuran yang ditulis oleh Muhammad saw. menjadi bukti visi intuisinya. (yakni penentang yang ini, ia menulis demikian) ia menulis, “ Y an g m e n g e n ai n y a b e l i au (yakni Rasulullah saw.) berkata, ia [Al-Quran] dari Allah Ta`ala, diwahyukan kepadanya. Sebagian ter-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
37
Artikel besar dari wahyu ini dihimpun [dihapal, disalin, ditulis] dengan penuh kesungguhan selama Muhammad saw. masih hidup dan kemudian tak lama sesudah dia wafat dihimpun secara keseluruhan dan terlindungi [tak tergoyahkan]. AlQuran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad saw. serta ajaranajarannya, dan dengan demikian, dari beberapa segi, Al-Quran itu adalah perkataan beliau. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaranajaran Nabi Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad saw. dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad saw. dalam Islam lebih besar dari pengaruh Nabi Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata-mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad saw. setara dengan Nabi Isa dalam sejarah kemanusiaan. (Menurut pendapat mereka martabat Nabi Muhammad saw. dan Nabi Isa as. adalah sama). 28 Selanjutnya ia pun menulis: “Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Nabi Isa as.) Muhammad saw. bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi, akan tetapi Nabi Isa tidak mendapat kedudukan seperti itu.” Pendek kata, keteladanan beliau 38
dalam setiap hal menggambarkan kepribadian beliau yang suci dalam corak yang semakin bertambah terang.
Karen Armstrong Karen Armstrong dalam bukunya ‘Muhammad-A Biography of the Prophet’ menulis: “Untuk mengajarkan masalah ruhaniah berdasarkan tauhid, Muhammad saw. secara amaliah harus memulai dari nol. Ketika beliau memulai menyampaikan misi dakwah nampaknya tidak mungkin dapat menyampaikannya di tengah -tengah bangsa Arab yang betulbetul tidak bersedia menerima ajaran Tauhid. Mereka itu tidak mampu untuk memahami ajaran yang sangat luhur ini. Sebenarnya memperkenalkan ajaran Tauhid kepada masyarakat yang beringas dan ganas itu betulbetul sangat berbahaya. Dan Muhammad saw. sangat bernasib baik ketika jiwa beliau selamat terlepas dari bahaya keganasan mereka itu. Sesungguhnya nyawa Muhammad saw. selalu berada dalam keadaan sangat berbahaya, dan selamatnya nyawa beliau merupakan mukjizat dari Allah Ta’ala. Akan tetapi Muhammad saw. tetap waspada dan berjaya. Sampai akhir hayat Muhammad saw. berhasil menumpas serangan kabilah ganas yang memusuhi beliau dan bagi masyarakat Arab tidak ada masalah pelik lagi tentang agama. Akhirnya bangsa Arab sendiri betul-betul sudah siap
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel untuk mengukir sejarah zaman baru mereka.” 29 Selanjutnya ia menulis mengenai agama Kristen atau Barat, “Akhirnya orang-orang Baratlah, bukan orang Islam yang melarang mengadakan diskusi tentang agama. Di zaman Inkuisisi dan perang Salib nampaknya Eropa berusaha sekuat tenaga menekan pendapat-pendapat yang timbul dari bangsa lain, dan hukumanhukuman yang dijatuhkan kepada para penentang mereka demikian kejamnya sehingga tidak terdapat tandingannya dalam sejarah suatu agama apapun. Kezaliman yang dilakukan terhadap para penentang pendirian mereka, kezaliman orang -orang Protestan terhadap orangorang Katolik, sebaliknya kezaliman orang-orang Katolik terhadap orang-orang Protestan yang bernafaskan perbedaan-perbedaan akidah agama yang dalam sudut pandang kedua agama, Yahudiyyat dan Islam, hanyalah menyangkut urusan-urusan pribadi belaka. Akidah Kristen berbau bid’ah mengenai kepercayaan ketuhanan manusia tidak ada kaitannya dengan Yahudiyyat maupun Islam, tidak dapat diterima, bahkan membawa kepada kemusyrikan.” 30
Annie Besant Annie Besant dalam bukunya ‘The Life and Teachings of Muhammad’ menulis: “Tidak mungkin bagi seseorang yang telah mempelajari riwayat
hidup dan akhlak Nabi Agung asal Arab ini dan dia mengetahui ajaran yang disampaikannya dan mengetahui bagaimana dia menjalani kehidupannya, tanpa memberi penghormatan terhadap Nabi agung dari antara Nabi-Nabi Allah ini. Apa yang sedang saya katakan ini mungkin orang-orang lain sebelumnya telah mengetahuinya. Akan tetapi bila saja saya membaca hal ini maka timbul perasaan baru dalam hati saya untuk menghormati Nabi Arabi yang agung ini dan nampak warna baru untuk memujinya.” 31
Ruth Cranston Ruth Cranston menulis dalam ‘World Faith’: “Muhammad saw. orang Arab itu tidak pernah menjadi orang yang memulai peperangan. Setiap perang yang beliau lakukan sifatnya membela diri. Apabila beliau berperang tujuannya hanyalah untuk menyelamatkan diri. Beliau berperang dengan cara dan menggunakan senjata sesuai zamannya. Dengan yakin dapat dikatakan bahwa tidak ada negara Kristen dari 140.000.000 orang pada hari ini (buku ini ditulis tahun 1949) yang telah membi-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
39
Artikel nasakan 120.000 orang sipil tak berdaya hanya dengan satu ledakan bom saja dapat melakukan tuduhan jahat terhadap seorang pemimpin agung yang telah melakukan penyerangan dan diserang di dalam seluruh peperangan yang telah membunuh hanya 500 atau 600 orang saja dianggap paling kejam. Membandingkan jumlah kematian di tangan Nabi Arabia saw. di alam kegelapan abad ketujuh ketika manusia sedang haus darah satu sama lain dengan jumlah kematian di abad kita abad kedua puluh yang gilang-gemilang ini merupakan kebodohan. Tidak perlu diceritakan lagi pembantaian massal oleh orang -orang Kristen di zaman inkuisisi dan Perang Salib ketika para prajurit Kristen dengan bangga mencatat semua peristiwa ketika mereka berjalan di sela-sela mayat orangorang tak beriman terendam darah sedalam mata kaki.” 32
Godfrey Higgins
Selanjutnya, Godfrey Higgins menulis: “Mengenai hal ini, umumnya, tidak apa-apa bahwa mayoritas pendeta Kristen mencaci-maki agama 40
Muhammad saw. dikarenakan kefanatikan dan tidak adanya toleransi mereka. Itu adalah sangat mengherankan dan merupakan sebuah kemunafikan yang aneh. Siapakah yang mengusir orang-orang Muslim dari Spanyol hanya karena setelah mereka menjadi Kristen lalu dianggap bukan orang Kristen yang baik? Siapakah yang membunuh ribuan orang di Meksiko dan di Peru, dan menjadikan mereka budak hanya karena mereka tidak mau menjadi Kristen? Demikian berbeda dan tingginya keteladanan yang dilakukan oleh orang-orang Muslim saat mereka menguasai Yunani. Ratusan tahun mereka membiarkan orangorang Yunani pada agama mereka, membiarkan kaum pendeta, para rahib dan biarawan beribadah deng an am a n d i g e r e j a- g e r e j a mereka.” 33 Pendek kata, penulis memperbandingkan antara kaum Kristen dan Muslim. Selanjutnya, Godfrey ini menulis lagi, “Dalam sejarah seluruh Khalifah Islam, kami tidak menemukan adanya Inquisisi sebagaimana biasa ia disebut demikian buruk. Satu kali pun peristiwa tidak terjadi bahwa dikarenakan pertentangan keyakinan atau suatu hal lalu memberikan hukuman mati, ‘Kenapa tidak menerima agama Islam?’” 34 Inilah pengaruh dari ajaran yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada orang-orang Islam.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Edward Gibbo Selanjutnya, dalam ‘History of the Saracen Empire’ karya Edward Gibbon tertulis bahwa, “Bukan penyebaran agama beliau saw. yang mengherankan kita melainkan terus menerus berdirinya agama ini. Muhammad saw. yang telah memberikan kesan istimewa dan sempurna di Mekkah dan Madinah. Pengaruh yang ditinggalkan oleh Muhammad saw. yang murni dan sempurna yang beliau letakkan di Mekkah dan Madinah itu, selama 12 abad revolusi pun, penganut baru Al-Quran baik di India, Afrika maupun Turki sampai sekarang masih tetap menjaganya. Mazhab dan akidah murid-murid Muhammad saw. menguatkan wawasan teruji manusia, dan mereka tetap teguh melawan perasaan waswas. Sesungguhnya Syahadat Islam itu demikian sederhana dan tidak dapat berubah, yaitu, “Aku beriman kepada satu Tuhan dan Rasul Tuhan saw..” Yakni, Laa ilaha Illallaah Muhammad Rasuluullaah. Ini adalah suatu gambaran, bahwa Tuhannya orang-orang Islam itu bukanlah berhala. Penghormatan (pengikutnya) kepada Nabi Islam ini tidak melewati batas-batas standar sifat-sifat kemanusiaan, dan penghargaan dan semangat kebaikan para pengikutnya atas sabdasabdanya yang kekal menghidupkan tetap berada dalam batas agama dan
akal.” 35 Apa yang ia katakan adalah bahwa di sisi lain orang-orang Kristen telah menjadikan manusia menjadi tuhan. Semoga dunia memahami kedudukan manusia teragung di dunia ini, berusaha untuk bernaung di bawah telapak kaki beliau saw. [menjadi pengikut beliau saw.] bukan menjauhi atau berusaha memusuhi dan mencemoohkan beliau saw. agar dunia selamat dari azab Allah Ta’ala. Hanya dan hanya beliau saw.lah penyelamat dunia dan setiap hakikatnya juga dijelaskan oleh orang-orang non Muslim yang obyektif seperti telah saya jelaskan kepada saudara-saudara dari kutipan tulisan mereka dan masih ada lagi tak terhitung banyaknya. Kebenaran para Nabi terdahulu juga telah terbukti melalui ajaranajaran beliau saw.. Itulah kedudukan Khatamun Nubuwwah yang setiap orang Islam harus menyebarkannya kepada dunia. H. Hasan Basri dan Dildaar Ahmad Dartono [][] Sumber: http:// www.reviewofreligions.org/8287/the-holyprophetsa-in-the-eyes-of-non-muslims/
Endnotes References 1.George Sale. To the Reader. In: The Koran: Commonly called the Alkoran of Mohammed. J. B. Lippincott & Co., PA. pp.vi-vii (1860). 2.Stanley Lane-Poole. Introduction. In: Speeches and Table Talk of
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
41
Ibadah Haji: Setiap tahun jutaan Muslim dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji. Pemandangan ini mempertegas bahwa kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. mendapat dukungan dari Allah Ta’ala, Tuhan Semesta Alam. [][]
the Prophet Muhammad. Macmillan & Co., London. p xlvi (1882). 3.H.G. Wells. Part II: Muhammad and Islam. In: The Outline of History. University of Michigan Library., MI. p 269 (1920). 4.De Lacy O’Leary. Islam at the Crossroads. Kegan Paul., London, p.8 (1923). 5.Mahatma Gandhi. Young India. September 23rd 1924. 6.John Bagot Glubb. The Life and Times of Muhammad. Hodder & Stoughton. 1970 (reprint 2002). 7.John Bagot Glubb. The Life and Times of Muhammad. Hodder & Stoughton. 1970 (reprint 2002). 8.John William Draper, M.D., L.L.D. A History of the Intellectual Development of Europe. Harper and Brothers Publishers., NY. P.244 (1863). 42
9.William Montgomery Watt. Muhammad at Madina. Oxford University Press. pp. 335 (1981). 10.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co., London. p. 235 (1876). 11.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co., London. p. 127 (1876). 12.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co., London. p. 125 (1876). 13.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co.,
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Artikel London. p. 127 (1876). 14.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co., London. p. 133 (1876). 15.Rev. Bosworth Smith. Character of Mohammad. In: MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM. Smith, Elder & Co., London. p. 133 (1876). 16.Washington Irving. The Life of Mahomet. Bernard Tauchnitz,. Leipzig. pp. 272-3(1850). 17.Sir William Muir. Life of Muhammad.(Volume IV). Smith, Elder and Company., London.pp. 303-307 (1861). 18.Sir William Muir. Life of Muhammad.(Volume II). Smith, Elder and Company., London.pp. 97-8 (1861). 19.Thomas Carlyle. On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. Wiley and Putnam., NY. p.47 (1846). 20.Thomas Carlyle. On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. Wiley and Putnam., NY. p.48 (1846). 21.Thomas Carlyle. On Heroes, Hero-Worship and the Heroic in History. Wiley and Putnam., NY. pp.60 -1 (1846). 22.A. De Lamartine. History of Turkey (English Translation). D. Appleton &Co., NY. p.154 (1855-7). 23.A. De Lamartine. History of Turkey (English Translation). D. Appleton &Co., NY. p.155 (1855-7) 24.John Davenport. An Apology for Mohammed and the Koran. J.Davy
& Sons., London. p.139 (1869). 25.John Davenport. An Apology for Mohammed and the Koran. J.Davy & Sons., London. p.82 (1869). 26.John Davenport. An Apology for Mohammed and the Koran. J.Davy & Sons., London. (1869). 27.Michael H. Hart. THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY. Carol publishing group., p.3. 28.Michael H. Hart. THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY. Carol publishing group., pp.8-9. 29.Karen Armstrong. Muhammad – A Biography of the Prophet. Harper Collins Publishers., NY. p.53-54 (1993). 30.Karen Armstrong. Muhammad – A Biography of the Prophet. Harper Collins Publishers., NY. p.27 (1993). 31.Annie Besant. The Life and Teachings of Muhammad. Theosophical Publishing House., India. p. 4 (1932). 32.Ruth Cranston. World Faith. Harper and Row Publishers., NY. P. 155 (1949). 33.Godfrey Higgins. Apology for Mohammed. Lahore. Pp. 123-4 (1829). 34.Godfrey Higgins. Apology for Mohammed. Lahore. Pp. 52 (1829). Edward Gibbon, Simon Oakley. History of the Saracen Empire. Alex Murray & Son., London. P.54 (1870).[][]
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
43
Karya: Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani as. Bagian 6
Penterjemah: Ridwan Buton* Sesungguhnya keyakinan para penentang kami bahwa Isa as. naik ke langit dengan jasad kasarnya sebagai orang yang terbebas dari salib adalah iktikad yang sangat ditentang keras oleh Al-Quran; sebab di setiap tempat Al-Quran menolak klaim-klaim orang-orang kristen yang dengan itu berusaha membuktikan ketuhanan Isa as.. Misalnya, kelahiran Isa as. tanpa bapak yang dijadikan sebagai dalil untuk menuhankannya. Akan tetapi, Al-Quran menentang hujah itu dengan Firman Allah Ta’ala: ِ إِ ﱠن ﻣﺜَﻞ ِﻋ ْﻴﺴﻰ ِﻋ ْﻨ َﺪ ٍ أد َم َﺧـﻠَـ َﻘـﻪُ ِﻣ ْـﻦ ﺗُــﺮ اب َ اﷲ َﻛ َﻤـﺜَ ِـﻞ َ َ َ َ ◌ُ ﺎل ﻟَﻪُ ُﻛ ْﻦ ﻓَـﻴَ ُﻜ ْﻮن َ َﺛُ ﱠﻢ ﻗ “Sesungguhnya perumpamaan Isa dalam pandangan Allah seperti Adam yang telah diciptakan dari tanah kemudian Dia berfirman kepadanya:
44
jadilah, maka terjadilah ia.” [QS Āli ‘Imrān:60]. Apabila Isa as. benar-benar telah naik ke langit dengan jasad dan ia akan turun dari langit, maka ini merupakan keistimewaan khusus yang ada pada beliau saja dan termasuk hal istimewanya adalah ia dilibatkan dalam kekeliruan paling banyak mengenai kelahiran beliau tanpa bapak. Maka, hendaklah kalian menjawab dengan nama Allah, “Di manakah Al-Quran mengemukakan permisalan, lalu ia menyanggahnya. Ataukah Allah tidak mampu membatalkan keistimewaan itu?” Sekarang kita kembali ke pokok persoalan, kami berkata: "Sesungguhnya yang menjadi
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
ijmak Sahabat adalah keyakinan mereka bahwa seluruh Nabi telah wafat tanpa seorang pun dari antara mereka yang masih hidup. Inilah iktikad yang mana seluruh Sahabat mati di atas [keyakinan] itu. Itikad inilah yang benar-benar sesuai dengan nas Al-Quran yang sangat jelas. Sesudah ijmak Sahabat mengenai kewafatan Al-Masih as., maka tidak ada kedustaan yang lebih besar dari pendapat bahwa umat telah berijmak16 di salah satu waktu mengenai keberadaan Nabi Isa as. di langit dalam keadaan hidup dengan jasad kasarnya. Adanya orang yang mengatakan itu dibenarkan oleh pernyataan Imam Ahmad bin Hanbal, yakni orang yang mengaku berijmak tentang suatu masalah sesudah para Sahabat, maka ia adalah seorang pendusta. Faktanya, umat [Islam] sesudah tiga abad pertama telah terpecah ke dalam 73 golongan, di tengahtengah mereka telah tersebar ratusan itikad yang saling bertentangan antara satu dengan yang lain hingga derajat tertentu yakni mereka tidak mencapai satu kata sepakat hingga seputar akidah kemunculan Al-Mahdi dan kebangkitan Al-Masīh. Menurut Syiah, Al-Mahdi itu orang yang
bersembunyi di dalam gua dan ia memiliki Al-Quran yang asli dan ia akan muncul ketika para Sahabat dihidupkan untuk yang kedua kalinya, lalu ia akan menghukum mereka lantaran telah merampas Khilafah. Demikian pula, Al-Mahdi dalam pandangan Ahlisunah, atas dasar yang qat‘iy menurut keyakinan mereka, ia tidak akan lahir dalam keluarga tertentu dan tidak akan muncul di zaman Isa as. Sebagian berkata: ‘Sesungguhnya AlMahdi berasal dari Keturunan Fatimah ra.’. Sebagian lain berpandangan ia akan dibangkitkan dari Bani Abbas. Dan sebagian yang lain lagi mengatakan berdasarkan Hadits bahwa ia adalah salah seorang dari Umat itu. Sebagian berkeyakinan bahwa kedatangannya tentu pada zaman pertengahan dan Masih Mau’ud sesudahnya, dan mereka mengemukakan Hadits-hadits yang mendukung posisi mereka. Yang lain mengatakan, Al-Masih dan Al-Mahdi bukanlah dua sosok yang terpisah tetapi Al-Masih itu adalah Al-Mahdi dan untuk mendukung pendirian mereka, mereka mengemukakan Hadits : ﻻﻣﻬﺪي إﻻ -- ﻋﻴﺴﻰtidak ada Mahdi kecuali Isa. Demikan pula sebagian mengatakan Ibnu Sayyād adalah Dajjal17
16
Ketahuilah bahwa tidak terbukti oleh satu dalil ayat yang qat‘iy atau hadits Sahih, marfu’ lagi muttasil bahwa Isa as. benar‐benar telah diangkat ke langit dengan jasad kasarnya. Orang yang kenaikannya tidak terbukti, maka mengharapkan kembalinya adalah angan‐angan kos‐ ong. Hendaklah kalian buktikan dulu kenaikan Isa as. ke langit dengan dalil ayat yang qat‘iy atau hadits Sahih, muttasil lagi marfū’. Kalau tidak, maka melakukan perlawanan tanpa dalil adalah perbuatan yang jauh dari ketakwaan. (Pen.) SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
45
Haqiqatul Wahyi dan ia bersembunyi serta akan muncul di zaman akhir, padahal ia adalah seorang miskin yang telah masuk Islam dan mati di atas Islam dan kaum Muslimin telah melakukan shalat jenazah untuknya. Sebagian berpandangan bahwa Dajjal adalah tawanan di dalam salah satu gereja dan pada akhirnya ia akan keluar. Pendapat yang terakhir ini adalah benar, akan tetapi sungguh sangat disayangkan para mufasir telah merusak maknanya, padahal hal itu sangat jelas. Dari antara hal yang tidak diragukan adalah yang dimaksud dengan dajal adalah ‘hantu’ kekristenan yang terkurung di dalam gereja hingga suatu waktu dan ia menahan diri perilaku-perilaku dajjāliyyah. Akan tetapi di zaman akhir ini ia benarbenar telah bebas dari tahanan. Ikatannya dilepas supaya ia bangkit disebabkan ia memiliki kekuatan untuk melakukan seranganserangan. Sebagian lagi beriktikad bahwa Dajjal tidak termasuk anak cucu manusia, tapi ia adalah nama lain untuk setan.18 Sebagian mereka mengklaim bahwa Isa as. hidup di
langit. Ada juga beberapa golongan kaum Muslimin seperti Muktazilah yang beriktikad dengan kematian Isa as.. Sebagaimana beberapa golongan Sufi sejak dulu beriktikad bahwa yang dimaksud dengan AlMasih yang akan datang adalah seseorang yang akan dilahirkan dalam umat ini. Jadi, renungkanlah sekarang tentang perselisihan yang ada dalam umat seputar Masih, Mahdi, dan Dajjal. Setiap golongan mengaku Ijmak (sepakat) atas keyakinannya sebagaimana dikatakan oleh ayat: ٍ ُﻛ ﱡﻞ ِﺣ ْﺰ ب ﺑِ َﻤﺎ ﻟَ َﺪﻳْ ِﻬ ْﻢ ﻓَ ِﺮ ُﺣ ْﻮ َن “Setiap golongan bangga dengan apa yang ada pada mereka.” [QS AlRūm:33]. Sebenarnya, ketika banyak perselisihan terjadi dalam suatu Syariat, maka sebagaimana biasanya hal ini menuntut datangnya seseorang dari Allah untuk memberikan keputusan terhadap perkara-perkara yang diperselisihkan itu. Sebab, ini merupakan Sunatullah Allah sejak dulu kala. Jadi, ketika terjadi
17
Telah terbukti bahwa Ibnu Sayyād menunaikan ibadah haji, dan ia juga seorang Muslim, akan tetapi sekalipun ia seorang Muslim tapi ia tidak bisa melepaskan dirinya dari sebutan “dajjāl” atas dirinya. (Pen.) 18
Sesungguhnya setan ini dinamakan ‘hantu’ kekristenan dengan kata‐kata yang lain. Hantu ini adalah tertawan di dalam gereja di zaman Nabi saw.. Ia telah mengetahui berita‐berita ten‐ tang Islam melalui perantara “jassāsah” (mata‐mata) saja. Kemudian, sesudah abad tiga, hantu ini dibebaskan sesuai dengan nubuatan para Nabi dan ia hari demi hari semakin ber‐ tambah kuat hingga ia keluar dengan segenap kekuatan pada abad ke‐13 Hijriah. hantu ini dinamakan Dajjal. Jadi, hendaklah hal ini dipahami oleh orang‐orang yang memiliki pemaha‐ man. Hantu inilah yang Allah wanti‐wantikan di akhir surah Al‐Fātihah pada doa: -- وال الضالين “dan bukan pula orang‐orang sesat”.
46
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Haqiqatul Wahyi perselisihan-perselisihan besar dalam kalangan Yahudi datang Isa as. sebagai hakim bagi mereka. Dan ketika terjadi pertengkaran antara Nasrani dan Yahudi, Junjungan kami, Muhammad Rasulullah saw. telah datang dari Allah sebagai hakim untuk mereka. Lalu, di zaman ini dunia telah dipenuhi dengan perselisihanperselisihan. Orang Yahudi mengatakan sesuatu sedangkan orang Nasrani mengatakan sesuatu yang lain. Sementara di sisi lain terdapat perselisihan-perselisihan internal dalam Umat Muhammad saw.. Adapun orang-orang musyrik yang lain, mereka memperlihatkan pendapat yang bertentangan dengan semuanya. Sungguh di zaman ini telah ada pandangan-pandangan baru dan iktikad-iktikad baru. Seakan-akan setiap orang memiliki pandangan khusus mengenainya. Sesuai dengan Sunatullah adalah penting untuk datangnya seorang ‘hakam’ untuk menjadi hakim terhadap perselisihan-perselisihan ini. Maka Hakam ini dinamai Al-Masīh Al-Mau‘ūd dan Al-Mahdiy alMa‘hūd. Yakni, ia dinamai AlMasih sebab ia akan meluruskan perselisihan eksternal dan dinamai Al-Mahdi karena ia akan meluruskan perselisihan-perselisihan internal. Meskipun sunatullah pada kenyataannya senantiasa berlangsung (mutawātirah), di mana tidak perlu untuk dikatakan dalam Hadits-hadits bahwa seseorang akan datang sebagai hakam dan akan dinamai Al-Masih, akan
tetapi seiring dengan hal itu dalam Hadits-hadits telah ditemukan satu nubuatan bahwa Al-Masih AlMau’ud yang berasal dari umat ini akan menjadi hakam dari Allah Ta’ala. Yakni, Allah akan mengutusnya untuk mengangkat seluruh perselisihan-perselisihan eksternal maupun internal. Itikad yang dikuatkan oleh beliau (Al-Masih Al-Mau’ud) adalah iktikad yang benar bukan yang lainnya. Sebab, Allah Ta’ala akan mengokohkannya dengan kebenaran dan hak. Semua yang akan ia katakan, ia katakan atas dasar basīrah (petunjuk Allah). Dan berhak bagi firkah mana pun untuk membantahnya atas dasar ada perbedaan pandangan dengannya di dalam akidah-akidah (keyakinan). Sebab permasalahan-permasalahan yang dikutip, yang keterangannya tidak dijelaskan dalam Al Quran akan menjadi hal yang diragukan di dalamnya, karena perselisihanperselisihan di dalam keyakinankeyakinan pada zaman itu. Orang-orang yang saling bertengkar baik dari dalam maupun yang berasal dari luar – lantaran saking banyaknya perselisihan – mereka akan membutuhkan seorang hakam yang kebenarannya diperlihatkan melalui kesaksian Samawi seperti yang terjadi di zaman Isa as. dan sesudahnya di zaman Nabi saw. dan ini pun yang akan terjadi di zaman Al-Mau‘ūd al -Akhīr. Di sini, mesti memperhatikan Sunatullah bahwa setiap kali
SINAR ISLAMa | Volume 2, Edisi 1, Sulh 1394 / Januari 2015
47
Haqiqatul Wahyi datang nubuatan tentang kebangkitan seorang utusan, tanda agung juga bala yang benar-benar terselubung bagi sebagian manusia, menyertai kedatangannya. Sebagaimana nubuatan yang terdapat dalam kitab-kitab Yahudi mengenai Isa as. bahwa beliau akan datang ketika Elia as. turun dari langit untuk kali yang kedua. Nubuatan ini hingga saat ini ada dalam kitab Nabi Malakhi, dan ia menjadi sebab untuk kejatuhan besar Yahudi. Ketika mereka terusmenerus menunggu turunnya Elia dari langit dan mereka mengatakan bahwa turunnya Elia itu seharusnya sebelum Al-Masīh mereka yang sebenarnya itu datang. Akan tetapi Nabi Elia tidak kembali ke bumi hingga hari ini, dan seorang Masīh pun tidak akan datang untuk menyempurnakan syarat ini. Demikian pula terdapat dalam Taurat nubuatan tentang Nabi saw. bahwa beliau akan datang dari keluarga Yahudi, yakni dari antara putera-putera Ibrahim as. dan ia akan dibangkitkan kepada mereka, dari antara saudara-saudara lelaki mereka. Seluruh Nabi yang datang kepada Bani Israil memahami nubuatan ini bahwasanya Nabi akhir zaman itu akan berasal dari Bani Israil, akan tetapi beliau saw. telah dilahirkan di kalangan Bani Ismail. Hal itu yang menjadi sebab kejatuhan hebat yang menimpa orang Yahudi. Seandainya dalam Taurat ada kata-kata jelas yang mengatakan bahwa Nabi itu akan 48
berasal dari Bani Ismail, dan akan dilahirkan di Mekah dan namanya adalah Muhammad saw. dan nama ayahnya adalah Abdullah, maka pasti orang Yahudi tidak akan terjatuh dalam fitnah (ujian) ini. Selama dalam hal ini masih terdapat dua permisalan, artinya Allah Ta’ala hendak memberikan semacam ujian juga terhadap hambahambanya melalui apa-apa yang ada di dalam nubuatan-nubuatan ini, maka sungguh sangat mengherankan bahwa penentang kami – seiring dengan adanya banyak perselisihan pendapat dalam Haditshadits yang ada pada setiap firkah tentang Al-Masih Al-Mau’ud di satu sisi, dan di sisi lain kedudukan Masih Mau’ud berasal dari umat Islam berdasarkan ijmak – adalah orangorang yang percaya diri bahwa AlMasih pasti akan turun dari langit. Bersambung [][] *Ridwan Buton Dosen JAMAI Kampus Mubarak, Bogor.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
DIUTUS UNTUK MENGELUAR‐ KAN KHAZANAH‐KHAZANAH AL‐QURAN “Dan Allah Ta’ala telah mengutusku supaya aku membongkar khazanah-khazanah tertimbun ini lalu memperlihatkannya kepada dunia, dan supaya ‘lumpur’ kritikan-kritikan kotor yang telah dilemparkan pada permata-permata yang berkilauan itu aku sucikan dan bersihkan kembali. Ghairat (harga diri dan kehormatan) Allah Ta’ala saat ini sedang sangat bergejolak, supaya kehormatan Quran Syarif dibersihkan dan disucikan dari nodanoda laifikan (?) yang berasal Malfuzat adalah kompilasi dari sabda‐sabda Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari tahun 1891 sampai 1908. Sabda‐sabda itu dikumpulkan oleh tiga orang Ahmadi, yaitu Maulana Abdul Karim, Mufti Muhammad Shadiq dan Syekh Yaqub Ali Irfani. Mereka mengumpulkan sabda‐sabda itu, baik bersumber dari diri mereka sendiri atau pun dari para Ahmadi lainnya yang pernah bergaul dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s. Pada tahun 1940 hingga 1947, Maulana Jalaluddin Syam melakukan penjilidan terhadap sabda‐sabda tersebut. Hasilnya terkumpullah sebanyak 10 jilid buku. Di masa kekhalifahan Khalifah ke IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. Malfuzat dijilid ulang dan dirampingkan menjadi 5 jilid. Kutipan‐kutipan Malfuzat yang diterbitkan SINAR ISLAM adalah Malfuzat yang telah dijilid menjadi 5 jilid. SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
49
Malfuzat dari segala macam musuh kotor. Ringkasnya, dalam kondisi dimana para penentang ingin dan sudah menyerangku dengan pena (tulisan), adalah sangat bodoh apabila aku pun siap untuk berkelahi [secara zahir] dengan mereka. Aku beritahukan kepada kalian dengan sejelas-jelasnya, bahwa dalam kondisi demikian jika ada orang yang dengan membawa nama Islam melakukan jawaban menggunakan pedang dan pertempuran berarti dia telah menodai nama Islam. Dan Islam kapan pun tidak pernah berkeinginan untuk mengangkat pedang tanpa tujuan dan tanpa perlu. Sekarang tujuan-tujuan peperangan – seperti yang telah saya jelaskan – telah berubah dalam bentuk teknologi dan tidak lagi demi agama, melainkan yang menjadi tujuan peperangan itu adalah tujuan-tujuan duniawi. Jadi, betapa aniayanya apabila kepada para pengeritik itu bukannya disampaikan jawaban, melainkan pedang yang diperlihatkan. Sekarang, beriringan dengan zaman, aspek peperangan telah berubah, oleh karena itu dibutuhkan supaya, pertama-tama kalian mensucikan kalbu dan otak kalian dan bersihkanlah jiwa-jiwa kalian. Mintalah bantuan kemenangan dari Allah Ta’ala dengan menggunakan kesalihan dan ketakwaan. Ini merupakan sebuah wacana tetap dan asas permanent dari Allah Ta’ala. Dan jika orang50
orang Islam ingin berhasil dan menang dalam pertempuran ini dengan hanya mengandalkan ucapan dan kata-kata yang kosong belaka, maka itu tidaklah mungkin. Sebab Allah Ta’ala tidak menghendaki omomng-kosong dan katakata semata, yang Dia inginkan adalah ketakwaan hakiki, dan Dia menykai kesucian sejati. Sebagaimana Dia berfirman: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (An-Nahl, 129). (Malfuzat, jld. I, hlm. 60-61).
AKAL SEJATI ”Hendaknya jangan beranggapan bahwa akal dan kebijakan adalah sesuatu yang dapat diraih begitu saja. Tidak. Ketajaman hati (firasat) yang benar dan akal sejati sama sekali tidak dapat diraih tanpa melalui ruju’ (kembali) kepada Allah. Untuk itulah telah dikatakan bahwa, ‘Takutlah pada ketajaman-hati (firasat) orang mukmin (beriman), sebab ia melihat berdasarkan nur (cahaya) Ilahi’. Ketajaman hati (firasat) yang benar dan akal sejati – sebagaimana telah aku katakan – tidak pernah dapat diraih selama tidak memiliki ketakwaan. Jika kalian ingin sukses maka gunakanlah akal, renungkan dan pikirkan. Di dalam Quran Karim
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Malfuzat berkali-kali didapati penekanan supaya merenung dan berfikir. Berpikirlah dalam wawasan Kitābunmaknūn dan Quran Karim, dan jadilah kalian orang yang bertakwa. Hati kalian menjadi suci, dan kalian menggunakan akal-sehat serta melangkahkan kaki di atas jalan-jalan ketakwaan, maka dari hubungan keduanya akan timbul kondisi: ”Wahai Rabb (Tuhan) kami, tidaklah Engkau menjadikan ini sia -sia. Maha Suci Engkau dari perbuatan sia-sia, maka peliharakan kami dari api” -(Āli-Imran, 192), Yang akan keluar dari dalam hati kalian. Saat itu akan dipahami, bahwasanya makhluk (ciptaan) ini tidaklah sia-sia, bahkan ia memberikan kesaksian akan kebenaran dan kekokohan Sang Pencipta Hakiki, sehingga zahirlah berbagai macam ilmu pengetahuan yang menyokong (membantu) agama.” (Malfuzāt, jld. I, hlm 65-66).
ILMU DUNIAWI ”Merupakan hal yang sangat penting bahwa untuk mengkhidmati agama kalian harus menguasai ilmu pengetahuan duniawi dengan baik — dalam hal ini yang paling mutakhir – dan kalian harus berjuang untuk tujuan tersebut. Namun pada saat yang sama, aku ingin memperingatkan kalian dan — hal ini berdasarkan pengalaman
pribadiku — bahwa mereka yang telah berjuang untuk menguasai satu segi pengetahuan, dan mereka tidak punya waktu dan niat untuk mencurahkan sebagian waktu [bergaul] dengan orang-orang suci, atau mereka tidak memiliki cahaya ruhani pada diri mereka sendiri, mereka telah berbuat kesalahan dan menyimpang jauh dari Islam. Bukannya menjadikan ilmu-ilmu tersebut sebagai hamba bagi Islam, mereka malah telah mencoba dengan sia-sia menjadikan Islam sebagai hamba bagi ilmu-ilmu tersebut, dan mereka mulai menganggap bahwa merekalah orang yang bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan agama. Tetapi kalian harus ingat, bahwa agama hanya dapat dikhidmati oleh orang -orang yang memiliki cahaya Tuhan pada diri mereka. Sesungguhnya ilmu-ilmu (sains) ini sedang diajarkan seperti kehidupan para padri (pendeta) dan dalam bentuk sebuah filsafat. Hasilnya adalah, bahwa seseorang yang mencoba menguasai ilmuilmu ini untuk sementara waktu ia tetap merupakan seorang Muslim yang mukhlis akibat adanya kesan baik yang dia dapatkan tentang agama ini — untuk sementara waktu — sebab kesan baik yang dia dapatkan tentang agama ini tetapi kemudian dia mulai menjauh darinya. Kemudian tiba saat ketika dia meninggalkan semua ibadah Islam dan memutuskan dirinya dari hal itu.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
51
Malfuzat Beberapa dari mereka yang telah menguasai ilmu-ilmu ini telah menjadi pemimpin Negara, tetapi mereka tidak memahami rahasia dan semua masalah penting ini. Sebab pencapaian akan ilmu-ilmu ini dapat berguna hanya jika seseorang itu sangat mukhlis dan berkeinginan mengkhidmati agama dan telah menjadi sahabat seorang yang telah diberkati ilmu samawi.” (Malfuzāt, jld.I, hlm. 66).
AKAL dan ILHAM “Allah Ta’ala tidak hanya memberikan anugerah akal saja kepada orang-orang Islam, melainkan bersamaan dengan itu Dia juga menganugerahkan cahaya dan nur ilham. Mereka hendaknya jangan berjalan di atas jalan-jalan yang dikehendaki oleh orang-orang yang mengandalkan logika dangkal (kering) dan oleh para filsuf agar [manusia] berjalan di atasnya. Pada orangorang-orang yang demikian itu potensi lidah (kemampuan berkatakata) memang dominan, tetapi potensi ruhaniah sangat lemah. Lihatlah di dalam Quran Syarif berkenaan dengan hamba-hambaNya, Allah Ta’ala berfirman: Ulil aydiy wal abshar (orang-orang yang sigap dan memiliki pandangan ruhaniah). Di mana pun tidak ada tertulis Uwlil-alsinahi (orang yang pandai berkata-kata/bersilatlidah). Dari itu diketahui, bahwa orang-orang yang disukai oleh Al52
lah Ta’ala adalah yang melihat pekerjaan (karya) serta firman Allah Ta’ala melalui mata dan penglihatan ruhaniah lalu mengamalkannya. Seluruh perkara ini sama sekali tidak dapat diperoleh tanpa melalui pensucian diri serta pensucian potensi batiniah” (Malfuzāt, jld. I, hlm. 66-67).
KESELARASAN UCAPAN DAN AMAL RASULULLAH SAW. ”Ingatlah oleh kalian ucapanku ini dan tetaplahlah ingat. Jika perkataan (ucapan) seorang manusia itu dilakukannya tidak dengan hati yang benar (jujur), dan di dalamnya tidak terdapat potensi (kekuatan) pengamalan maka ia tidak akan berkhasiat (berpengaruh). Justru dengan itulah dapat diketahui Kebenaran Agung Nabi Suci kita (saw.), sebab kesuksesan dan pengaruh pada kalbu (hati) yang diraih oleh Rasulullah saw. tidak pernah didapat oleh siapa pun di dalam sejarah umat manusia ini. Dan penyebab kesemuanya itu adalah bahwa pada ucapan dan amal (perbuatan) beliau terdapat keselarasan yang sempurna.” (Malfuzat, jld. I, hlm. 67‐68).
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.
Tarbiyat Ala Mushlih Mau’ud ra. Tulisan karya: Hadhrat Mirza Mubarak Ahmad rh.* Penterjemah: Muharim Awwaluddin* Perhatian beliau terhadap tarbiyat tidak terbatas hanya kepada rumah tangga beliau sendiri. Beliau berkeinginan untuk melihat seluruh Jemaat berada pada jalan nilainilai Islami yang tinggi dan beramal berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Hal itu merupakan hasrat beliau yang tertinggi untuk melihat generasi mendatang dalam derajat yang tinggi dari contoh teladan Islam. Beliau telah mengungkapkan dambaan ini dalam salah satu dari syair-syair beliau yang masyhur dan saya telah pilih beberapa dari bait-baitnya dan mengutipnya di bawah ini:
Bagian 3 Generasi muda dari Jemaatku, izinkan aku mengucapkan beberapa patah kata; Keadaan ini bukan untuk membuang pesan ini. Buanglah kemalasan kalian, jangan mencoba bersenang-senang dan bermalas-malasan; Beban yang akan jatuh atas kalian ketika waktunya kami pergi. Khidmat kepada agama merupakan satu berkat Ilahi; Jangan mencari imbalan untuk khidmat yang kalian lakukan. Mata kalian boleh hilang dan api dalam dada kalian; Hakikat Islam harus kalian punya, tapi bukan dalam nama [belaka].
*Hadhrat Mirza Mubarak Ahmad rh. adalah salah satu putra Hadhrat Mushlih Mau’ud, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra.. Pengalaman masa hidupnya bersama Hadhrat Mush‐ lih Mau’ud ra. beliau tuangkan dalam tulisan bersambung yang pernah dimuat di majalah bu‐ lanan yang terbit di Kanada yang bernama Ahmadiyya Gazette Canada, pada tahun 1992 dan 1993 dengan judul “Yadong ke Drice”. Karena banyak informasi menarik seputar perjalan hidup Hadhrat Mushlih Mau’ud, terutama berkenaan dengan penggenapan wahyu, kasyaf dan ilham yang diterima oleh Hadhrat Masih Mau’ud as., dari tulisan itu, maka Redaksi SINAR ISLAM menerbitkan kembali karya tulis tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Mln. Muharim Awwaluddin dengan judul “Kenang‐kenangan dengan Hadhrat Mushlih Mau’ud ra. “ secara berkala sampai selesai. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kemajuan ruhani kita semua. Amin. Selamat Membaca. Red [][] SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
53
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra. Jangan punya rasa besar kepala, dan pandangan kemarahan; Jangan punya hati yang dengki dan jangan punya nama buruk di bibir. Berpikirlah untuk kebaikan kalian selamanya dan semua orang sekeliling; Jangan mencari-cari kesalahan, jangan jadi orang jahat, penggunjing. Puasa dan shalat menjadi kebiasaan yang membahagiakan; Jangan lupa perintah-perintah Tuhan, Tuhan kita. Kayalah jika kalian ada, ingat orang miskin dalam sedekah; Jangan ikuti kemewahan tapi pedulikan bagi yang memerlukan. Jadikan kebiasaan untuk ingat Tuhan, itu sama sekali tidak mungkin; Kalian mencintai orang terkasih dan tidak mengulangi sebutannya dengan hati gembira. Senang atau susah, miskin atau kaya; Bolehlah datang, jangan hentikan tabligh Islam. Lalu apa! Jika kalian taklukkan dunia; Taklukkan diri, nafsu dan sifat liar. Jika kalian menapak jalan kebenaran dan hakikat; Tak ada karang akan menghalangi jalan kalian. Kita bekerja dengan sangat cepat; Pada masa kalian, semoga Jemaat tidak mendapat malu. Upaya-upaya dan pencapaianpencapaian beliau dalam bidang ini 54
tentu akan mendapat tempat dalam catatan riwayat hidup beliau yang sedang dihimpunkan dan para ahli sejarah, cendekiawan dan ahli filsafat di masa depan akan menulis berulang-ulang mengenai bahasan ini. Di sini saya kemukakan satu kejadian rumah tangga yang tepat terjadi di rumah kami. Ayah saya telah pergi ke Dalhousie (sebuah bukit di luar kota) dengan beberapa anggota keluarga kami untuk melewatkan hari-hari musim panas. Selama hari-hari itu, seorang Muballigh akan bertolak dalam perjalanannya ke Inggris. Dia datang ke Dalhousie untuk mohon pamit berangkat dan memohon perintah dan nasihat terakhir dari beliau. Ketika pertemuan selesai, ayah mengantarkannya sampai ke terminal bis untuk keberangkatan. Masih ada beberapa menit sebelum bis itu pergi dan saudara-saudara [Ahmadi] berkumpul di sekeliling beliau dan Muballigh itu. Di antara mereka ada juga Nazir Ta’lim. Adik lelaki beliau (Nazir Ta’lim) juga menyertainya ke Dalhousie dan hadir di antara kerumunan orang-orang. Adik lelaki itu biasa mencukur jenggotnya. Ayah melihatnya dan berpaling ke arah Nazir Sahib [dan] bersabda, “Apakah tarbiyat hanya untuk orang-orang lain?” Hanya inilah kata-kata yang beliau sampaikan kepadanya dan kata-kata itu membawa banyak [makna]. Ini merupakan satu kenyataan bahwa tak ada pidato dan nasihat
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.
yang membawa hasil jika keluarganya sendiri diabaikan. Dalam ajaran-ajaran Islam, berbagai cara dan sarana telah diambil untuk menyampaikan pesan. Hanya amal yang diperlukan. Di sini, saya ingin menyajikan satu kejadian yang juga berlangsung bersama saya. Saya baru berusia sembilan tahun. Suatu hari saya tidak bangun tepat waktu untuk shalat subuh. Tak ada orang lain yang gelisah untuk membangunkan saya. Ketika Ayah pulang sesudah mengimami shalat, beliau melihat saya masih tidur. Beliau memegang saya, membangunkan saya dan menanyai saya mengapa saya tidak bangun untuk shalat. Saya dengan rasa bersalah mengatakan bahwa saya tidak dapat bangun. Beliau bersabda, “Jika engkau peduli, engkau pasti sudah ban-
gun.” Kemudian beliau beralih ke ibu saya, menyuruhnya untuk membungkus pakaian-pakaian saya dan mengirimkan saya ke asrama sekolah, sebab saya tidak bisa tinggal di rumah beliau. Tapi sesudah beberapa jam, beliau memaafkan saya dengan peringatan bahwa di masa mendatang, tak akan ada lagi kejadian-kejadian semacam ini. Adalah amat penting bahwa seorang ayah menyadari akan kebiasaan-kebiasaan dari anakanaknya. Anak-anak mempunyai pembawaan-pembawaan yang berbeda. Sebagaimana wajah, warna kulit, tinggi atau bentuk badan mereka berbeda satu sama lain, begitu pula pembawaan mereka. Oleh sebab itu, satu cara yang berbeda akan merupakan tarbiyat yang terbaik bagi masing-masing dari mereka. Sebagian anak adalah pe-
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
55
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra. nurut dan akan taat tanpa keraguan. Tapi sebagian akan menanyakan alasannya mengapa mereka disuruh untuk melakukan satu tugas tertentu. Pembawaan saya adalah sesuatu yang semacam ini. Apapun yang saya anggap tidak benar, saya akan bicara. Ada salah satu dari kampungkampung leluhur kami Nawan Pind di udik dari Qadian di mana Ayah mempunyai sebidang lapangan tenis. Sesudah shalat ashar, kadang kala beliau akan pergi ke sana dengan berjalan kaki dan bermain hingga menjelang shalat maghrib. Hanya inilah olah raga beliau yang beliau lakukan dalam dua puluh empat jam. Maulana Abdurrahim Dardra., Maulana Abdul Mughni Khanra. dan Dr. Hasymatullahra. merupakan kawan-kawan bermain selama pertandingan ini. Dr. Hasymatullah biasanya merupakan pasangan main ayah serta Maulana Dard dan Maulana Mughni Khan berada di pihak lain. Ini terjadi selama tahun-tahun awal dari Khilafat beliau. Tapi kemudian beban tugas berat memaksa beliau meninggalkan olah raga ini. Ketika saya telah cukup besar untuk memegang raket tenis, beliau juga akan membawa saya bersama beliau. Kadang-kadang kakak saya, Mirza Nasir Ahmad rh. juga biasa pergi bersama kami. Ayah bermain dengan raket buatan Inggris merek Dougherty. Sesudah beberapa tahun, beliau mengambilkan salah satu dari raket-raket ini 56
untuk kakak saya dari Lahore. Ketika saya mengetahui hal ini, saya mengirim surat kepada beliau melalui seorang pelayan, mengatakan bahwa ini bertentangan dengan ajaran Islam. Suatu kali seorang sahabat Rasulullah saw. memberikan seorang budak kepada salah seorang dari putra-putranya tapi tidak [memberikan] kepada yang lain. Rasulullah s a w . menanyakan kepadanya jika dia telah memberikan budak kepada setiap orang anaknya. Ketika menerima jawaban yang bertentangan, beliau menasihatkan kepada sahabat itu untuk mengambil kembali budak itu dari anaknya. Sama halnya seorang sahabat lain, Hadhrat Nu’man bin Basyir ra. meriwayatkan bahwa ayah beliau memberinya sebuah hadiah. Ketika Rasulullah saw. mendengar hal itu, beliau bertanya jika sahabat itu telah memberikan yang sama kepada anak-anak lain juga. Jawabannya adalah tidak. Atas hal ini beliau bersabda kepadanya, “Takutlah kepada Allah dan berlaku adillah di antara anakanak engkau.” Keberanian saya dapat mengakibatkan suatu peringatan keras. Tapi itu tidak terjadi dan saya tak melihat tanggapan seperti itu. Ketika pelayan itu kembali, saya bertanya tentang jawabannya, dia mengatakan bahwa beliau menyimpan surat itu dan tidak berkata apa-apa. Sesudah dua hari, pada suatu pagi saya melihat bapak saya
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
Sungai Beas,
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra.
datang dengan raket Dougherty di tangan beliau. Memberikannya kepada saya beliau bersabda, “Inilah raket engkau yang aku telah pesan dari Lahore.” Ayah tidak kikir serta tidak pula boros (berlebihan). Beliau merupakan teladan dari ayat Al-Quran: “Dan janganlah engkau menjadikan tangan engkau terbelenggu pada leher engkau karena kikir, dan janganlah engkau mengulurkannya terlampau jauh karena boros, agar jangan engkau nanti duduk tercela dan letih” (QS 17:30). Beliau biasa memenuhi segala keperluan – atau katakanlah keperluan-keperluan yang pokok – keperluan keluarga tapi tidak akan mengizinkan pemborosan. Jika beliau tak mempunyai uang, beliau
akan menolak bahkan hingga jumlah yang terkecil. Di sini saya ingin menyebutkan satu kejadian yang terjadi dengan saya yang akan cukup untuk menjelaskan kepribadian beliau dalam segi ini. Saya waktu itu adalah mahasiswa Jamiah Ahmadiyah dan menjadi kapten tim hoki Jamiah. Kami biasa pergi ke luar kota untuk bertanding dengan tim-tim lainnya. Suatu kali kami akan memainkan pertandingan dengan tim Khalsa College, Amritsar. Pembimbing kami menetapkan tiga rupee untuk biaya dan meminta para pemain untuk mengumpulkan uang kepadanya. Saya menulis kepada ayah, memohon untuk memberikan uang sejumlah itu yang merupakan biaya perjalanan
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
57
Kenangan dengan Mushlih Mau’ud ra. saya. Saya mendapatkan jawaban, bahwa beliau tak punya uang dan saya tidak usah pergi. Saya membuat kesalahan dengan menulis surat lagi yang mengatakan bahwa itu adalah jumlah yang tak berarti dan mungkin untuk diberikan agar saya dapat terus ikut pertandingan. Jawaban tertulis yang saya terima bukanlah penolakan belaka dan apapun yang saya dapatkan, saya tidak lupakan hingga hari ini dan karena rasa malu dan kepedihan, saya tidak punya keberanian untuk menuliskannya. Untuk tarbiyat mereka beliau memberikan perhatian sepenuhnya bahwa anak-anak beliau memenuhi janji-janji mereka. Beliau mengawasi hingga hal paling kecil. Ada sebuah kampung kecil, Phero Cheechi, berada di tepi sungai Beas tidak jauh dari Qadian. Sesudah Jalsah Salanah, beliau biasa pergi ke sana selama beberapa hari untuk istirahat, berburu dan menembak unggas air. Beliau juga biasa membawa saya berserta beliau. Untuk saya beliau telah membelikan sepucuk senapan laras dua caliber 16 yang adalah lebih ringan daripada senapan caliber 12. Suatu hari selama perjalanan itu, beliau merasa kurang sehat dan meminta Dr. Hasymatullahra. untuk pergi berburu dan membawa Mubarak bersertanya. Kami baru saja duduk di perahu ketika kami melihat dua ekor itik (bebek) sedang terbang di udara 58
menuju kami. Saya meminta Dokter Sahib, jika beliau dapat menembak kedua-duanya, saya akan memberi beliau satu rupee sebagai hadiah. Beliau menembak dan keduanya jatuh. Malamnya kami kembali ke kemah. Saya telah lupa dengan janji saya tapi Dokter Sahib mengingatkan hadiahnya. Sesudah dua hari, beliau mengatakan kepada Ayah bahwa Mian tidak memenuhi janjinya. Ketika Ayah datang, beliau menegur saya dan bersabda bahwa saya telah menjanjikan sesuatu kepada Dokter Sahib dan tidak memenuhinya. Itu bertentangan dengan ajaran Islam. Beliau juga menasihati saya agar jangan pernah melakukan hal itu lagi. Bila saja engkau berjanji, penuhilah itu. Menyatakan hal ini, beliau memberikan satu rupee kepada saya dan menyuruh saya pergi dan selanjutnya memberikan uang itu kepada Dokter Sahib. *Muharim Awwaluddin Mubaligh Ahmadiyah Bertugas Di Kediri, Jawa Timur
Sumber: Ahmadiyya Gazette Can‐ ada, January 1994, hal. 23‐25.
SINAR ISLAM | Volume 2, Edisi 4, Syahadat 1394 / April 2015
GA 00,‐ R HA 50.0 Rp1
Dapatkan Segera!!!
AL-QURAN TERJEMAH DAN TAFSIR SINGKAT EDISI V Tahun 2014 Al-Quran ini dapat dibeli di Jemaat-jemaat Lokal. Sistem Pembayaran dengan menyetorkan uang ke Maal PB JAI (via Kwitansi M1)
JEMAAT AHMADIYAH Jemaat Ahmadiyah adalah gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. pada tahun 1889 (1306 H). Jemaat Ahmadiyah bukanlah agama baru. Jemaat Ahmadiyah adalah jamaah Muslim. Syahadat Ahmadiyah adalah: ْ َش َھ ُد أَن الَ إِلَهَ إِالﱠ ﷲُ َوأ ْ َأ ُ ش َھ ُد أَنﱠ ُم َح ﱠمدًا َر ِسو ُل ﷲ Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. lahir pada tahun 1835 di Qadian, India dan wafat pada tahun 1908. Berdasarkan wahyu dan perintah dari Allah Ta’ala, beliau as. adalah Al-Masih Yang Dijanjikan dan Imam Mahdi, yang telah dikabarkan oleh Nabi Besar Muhammad saw. akan datang di Akhir Zaman. Beliau as. berpangkat Nabi dan Rasul tetapi tidak membawa syariat baru. Tugas beliau as. adalah untuk menghidupkan agama dan menegakan Syariat Islam. Setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. wafat, kepemimpinan dalam Jemaat Ahmadiyah dilanjutkan dengan berdirinya khilafat, sesuai dengan Sunnah Islam. Khalifah pertama dalam Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah Hadhrat Hafiz Al-Hajj Hakim Nuruddin ra. (1908-1914). Kedua Hadhrat Al-Hajj Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (1914-1965). Mengenai Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. ini Hadhrat Imam Mahdi as. sering menerima wahyu yang mengabarkan bahwa beliau akan memegang peranan penting dalam perkembangan Islam. Dan terbukti, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad ra. memegang jabatan Khalifah Muslim Ahmadiyah selama 51 tahun. Dalam masa jabatan kekhalifahan beliau inilah Jemaat Muslim Ahmadiyah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Khalifah ketiga adalah Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad ra. (1965-1982). Khalifah keempat adalah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh. (1982-2003) dan Khalifah kelima adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. (2003– sampai sekarang). Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional yang berpusat di Qadian, India, lalu pada tahun 1947 pindah ke Rabwah, Pakistan, dan sejak tahun 1984 hingga kini berpusat sementara di London, Inggris. Jemaat Ahmadiyah Indonesia didirikan pada tahun 1925 dan telah diakui sebagai badan hukum dengan ketetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 13 Maret 1953 No. J.A. 5/23/13. Kebenaran pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Yang Dijanjikan dapat diuji dengan ajaran Al-Quran dan Hadits-hadits Nabi Besar Muhammad saw. Jika penyelidikan demikian tidak memberikan kepuasan batin, maka dapat diminta petunjuk langsung dari Allah Ta’ala dengan jalan shalat Istikharah yang dilakukan dengan hati yang khusu dan Ikhlas. [][]