LAPORAN TAHUNAN
2011
Daftar Isi Daftar Tabel
Analisis Manajemen atas Kinerja DAPENBUN 2
PROFIL DAPENBUN
1
Sekilas DAPENBUN Visi Misi
Kepesertaan
3
Struktur Organisasi
Investasi Pasar Modal &
5
Pasar Uang
6
Kantor Cabang
27
Ikhtisar Keuangan & Operasional Peristiwa Penting Tahun 2011
9
7
31
Investasi Langsung & Pengelolaan Aset
35
Kekayaan & Pendanaan
ULASAN TAHUN 2011 Laporan Dewan Pengawas Profil Dewan Pengawas
11
14
Tata Kelola DAPENBUN Penerapan Tata Kelola
17
Audit Internal
Profil Pengurus
22
Profil Mitra Pendiri
Kepala Bidang
52
54
Laporan Direksi
Kepala Cabang
40
56
25
26
Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Laporan Portofolio
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sekilas DAPENBUN Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
pensiun
merupakan kelanjutan dari Yayasan
berdasarkan
Dana
Keuangan
Pensiun
Perkebunan
sesuai
tersebut
telah
disahkan
Keputusan
Menteri
No.
dengan Akta No.8 tanggal 8 Januari 1976
tanggal
yang
kemudian telah mengalami beberapa
menyelenggarakan
Program
13
KEP-344/KM.17/1999
September
Pensiun bagi Anggota Direksi dan staf
kali
PT.
telah
disahkan
oleh
disahkan berdasarkan Surat Keputusan
Republik
Indonesia
Menteri Keuangan Republik Indonesia
Keputusan
No. Kep-554/KM.17/1997, 29 Oktober
tanggal 22 Nopember 2011.
Perkebunan
sebagaimana
1999,
dan
perubahan dan terakhir telah Menteri
Keuangan
dengan
Surat
No.KEP-842/KM.10/2011
1997; dan Program Pensiun Hari Tua Karyawan Bulanan dan Harian Tetap PT Perkebunan
Berdasarkan
Surat
Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan
Menteri
Tenaga
840/Kpts/HK.030/11/90
kerja dan
No. KEP-
595/MEN/90 tanggal Nopember 1990
Maksud dan tujuan DAPENBUN adalah menghimpun
dan
mengelola
dana
untuk mengusahakan kesinambungan penghasilan
serta
kesejahteraan pensiun
meningkatkan
peserta
melalui
pada
saat
penyelenggaraan
Program Pensiun Manfaat Pasti.
beserta perubahan-perubahannya. Sejalan dengan diberlakukannya UU
DAPENBUN
No.11
PT.Perkebunan Nusantara X (Persero)
Pensiun,
tahun
1992
bentuk
tentang
Yayasan
Dana
berubah
berdasarkan
didirikan
Peraturan
oleh
Pemerintah
Perkebunan
No.15 tahun 1996 (Lembaran Negara
(DAPENBUN) yang mengelola program
Tahun 1996 Nomor 21 dan Akta Notaris
pensiun manfaat pasti karyawan PTPN I
Harun Kamil, SH. Nomor 43 tanggal
s/d PTPN XIV, LPP, PT SAN, PT RPN dan
11 Maret 1996).
menjadi
Dana
Pensiun
PT KBPN. Penyelenggaraan program
1
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Mitra Pendiri DAPENBUN sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 1. PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) 2. PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) 3. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) 4. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) 5. PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) 6. PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) 7. PT. Perkebunana Nusantara VII (Persero) 8. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 9. PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) 10. PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) 11. PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) 12. PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) 13. PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) 14. Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) 15. PT. Riset Perkebunan Nusantara (dahulu Lembaga Riset Perkebunan Indonesia) 16. PT. Sarana Agro Nusantara (PT.SAN) 17. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT.KPBN)
2
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
VISI
Menjadi Pengelola Dana Pensiun yang terbaik dan terpercaya.
MISI
1. Memberikan layanan prima untuk meningkatkan kepuasan dan kesejahteraan peserta.
2. Meningkatkan pertumbuhan usaha secara berkesinambungan dengan melakukan investasi secara prudent dengan hasil yang optimal. 3. Menjalankan kegiatan Dana Pensiun dengan menerapkan Tata Kelola Dana Pensiun yang baik/GPFG, sistem informasi manajemen terintegrasi, dan dukungan sumber daya yang kompeten. 4. Membina hubungan baik dengan Pemberi Kerja dan Mitra Kerja serta Stakeholders lainnya.
3
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
ORGANISASI DAPENBUN
4
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
5
Diterima, Dikelola, Dibayar (
6
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Ikhtisar Keuangan & Operasional 2011
2010
2009
2008
2007
Aset Investasi (Nilai Wajar )
4.894.454
4.671.704
3.966.934
2.891.327
3.454.695
Aset Lancar Diluar Investasi
1.499.744
1.468.858
1.457.897
1.311.363
728.953
7.578
4.286
3.247
3.523
3.685
Aset Lain-Lain
152.859
322.490
301.589
225.467
226.694
Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria
(78.004)
(59.031)
(34.152)
(39.669)
(57.439)
6.476.631
6.408.307
5.695.515
4.392.011
4.356.588
Pendapatan Bunga
239.174
217.677
194.611
157.613
179.766
Pendapatan Dividen
33.480
24.910
24.273
21.824
20.533
Pendapatan Sewa
8.890
9.083
7.917
9.756
10.122
Laba Pelepasan Investasi
226.940
256.669
174.764
93.848
244.651
Beban Investasi
(23.816)
(22.650)
(42.292)
(10.456)
(90.886)
Hasil Usaha Investasi
484.668
485.688
359.272
272.585
364.186
Beban Operasional
(59.125)
(41.143)
(36.053)
(29.800)
(29.093)
Pendapatan dan Beban Lain-Lain
(134.857)
5.683
1.239
6.235
(8.890)
Hasil Usaha Sebelum Pajak
290.686
450.228
324.459
249.020
326.203
(711)
(1.050)
(639)
(2.501)
(5.987)
289.974
449.178
323.820
246.519
320.216
Nilai Wajar (Nilai Pasar)
4.894.454
4.671.704
3.966.934
2.891.327
3.454.695
Nilai Perolehan
4.705.659
4.301.271
3.723.131
3.095.510
2.823.732
188.795
370.433
243.803
(204.183)
630.963
Kekayaan
4.948.960
4.827.541
4.176.371
3.196.045
3.505.663
Kewajiban Aktuaria
5.545.638
5.125.876
4.973.803
4.777.618
5.792.566
Rasio Pendanaan
89,2%
94,2%
84,0%
66,9%
60,5%
KETERANGAN (dalam jutaan Rupiah) ASET BERSIH
Aset Operasional
Total Aset Bersih PERHITUNGAN HASIL USAHA
Pajak Penghasilan Hasil Usaha Setelah Pajak INVESTASI
Selisih Penilaian Investasi PENDANAAN
7
Diterima, Dikelola, Dibayar (
8
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
JANUARI
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Peristiwa Penting 2011
HUT DAPENBUN Ke-35 Peringatan HUT DAPENBUN ke - 35 yang jatuh pada tanggal 9 Januari 2011 dilaksanakan satu hari pada tanggal 21 Januari 2011 di Kebun Teh Gunung Mas PTPN VIII Puncak Bogor Jawa Barat, dengan acara Tea Walk bersama Direksi dengan karyawan DAPENBUN Kantor Direksi dan Perwakilan Cabang DAPENBUN.
Serah Terima Direktur Operasional Pada tanggal 1 Juli 2011, bertempat di Gedung DAPENBUN, dilaksanakan serah terima jabatan Direktur Operasional dari Bpk. Drs.Soetidja Prawiradinata, Ak kepada Bpk. Dikdik Purwana SE, MAk dengan disaksikan oleh Bpk Ir. Subiyono selaku Pendiri DAPENBUN.
AGUSTUS JULI
Bantuan Sosial Pensiunan
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I Kegiatan Rekonsiliasi Kepesertaan Semester I Tahun 2011 dilaksanakan di Jember Jawa Timur. Rekonsiliasi ini berlangsung dari tanggal 5 s/d 17 Juli 2011. Selain acara Rekonsiliasi ini juga dilaksanakan pelatihan untuk Karyawan Cabang yang diadakan oleh Bidang SDM.
Bantuan sosial kepada seluruh Pensiunan DAPENBUN yang simbolisnya dilaksanakan di 6 (enam) Kebun di Daerah Pangalengan Bandung Selatan, mulai tanggal 18 s/d 19 Agustus 2011 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Kebun tersebut adalah Sedep, Talun Sentosa, Purbasari, Pasir Malang, Kertamanah dan Kebun Malabar, bantuan sosial tersebut diberikan kepada + 5.800 orang Pensiunan.
9
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
OKTOBER
LAPORAN TAHUNAN 2011
DESEMBER
Lomba Gerak Jalan HUT ADPI
Rekonsiliasi Kepesertaan Semeter II
Pada tanggal 9 Oktober 2011, untuk kedua kalinya DAPENBUN menjadi juara pertama lomba gerak jalan antar DANA PENSIUN se - Indonesia yang diadakan ADPI dalam rangka HUT ADPI yang ke – 26.
Rekonsiliasi Kepesertaan Semester II tahun 2011 berlangsung di Medan mulai tanggal 6 s/d 10 Desember 2011.
Rekonsiliasi Keuangan Rekonsiliasi Keuangan antar Cabang DAPENBUN dilaksanakan di LPP Yogyakarta tanggal 17 s/d 22 Oktober Tahun 2011. Selain Rekonsiliasi Keuangan diadakan juga Pelatihan untuk Karyawan Cabang DAPENBUN baik dari bidang Keuangan (Pajak & PSAK) maupun dari bidang SDM.
Penandatangan MOU Pada tanggal 15 Desember 2011, MOU (Nota Kesepahaman) antara DAPENBUN dengan PTP Nusantara II (Persero) tentang Pokok2 penyelesaian tunggakan Iuran PTPN II dan Pendirian Perusahaan patungan di Kantor Meneg.BUMN.
NOVEMBER
In-House Training PSAK Tanggal 1 s/d 2 November diadakan Inhouse Training tentang penerapan PSAK berbasis IFRS. Pelatihan ini disampaikan oleh Kantor Akuntas Publik E&Y (Ernst & Young) kepada Karyawan Kantor Direksi.
10
Rapat Pengesahan RKAPB tahun 2012 Tanggal 15 Desember 2011 hari Kamis Rapat Pendiri dan Mitra Pendiri tentang RKAPB DAPENBUN tahun 2012 diadakan di Ruang Rapat PT KPBN.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN DEWAN PENGAWAS Kepada Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat, Berkat Rahmat dan karunia dari Tuhan yang Maha Esa, manajemen sepanjang tahun 2011 telah dapat mengatasi berbagai perubahan dan tantangan dalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI Sejalan dengan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2011 Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) membukukan pendapatan investasi tahun 2011 sebesar Rp.508 miliar. Pencapaian ini merupakan sebuah prestasi yang diperoleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) di tahun 2011 yang dapat melampaui target yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja Anggaran Pendapatan dan Biaya (RKAPB) atau mencapai 1,6% dari anggarannya dan sama dengan realisasi tahun lalu. Dari perolehan angka Hasil Usaha Setelah Pajak sebesar Rp.290 milyar atau menurun 64,6% dari pencapaian tahun 2010. Penurunan hasil usaha tersebut tidak terlepas dari upaya manajemen Dapenbun dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan melakukan penurunan nilai atas asset lain lain terkait investasi bermasalah yang
LAPORAN TAHUNAN 2011
mempengaruhi opini auditor atas laporan keuangan tahun 2010. Selain itu berbagai upaya optimalisasi pendapatan menunjukan bahwa strategi dan upaya yang dilakukan sepanjang tahun 2011 telah berhasil dilaksanakan dan memberikan dampak yang positif terhadap pencapaian pendapatan. Rasio kecukupan dana (RKD) DAPENBUN tahun 2011 yang menunjukan penurunan dari tahun 2010 sebesar 5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Namun demikian penurunan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan asset bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 10% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 5% per tahun. Selain pencapaian tersebut di atas beberapa catatan lainnya dari Direksi di tahun 2011 yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini adalah bahwa atas persetujuan pemberi kerja/mitra pendiri telah dilakukan kenaikan manfaat pensiun dan perubahan PhDP secara parsial sesuai kemampuan masing-masing pemberi kerja/mitra pendiri. Hal ini pertama kali Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang memberikan ruang kepada pemberi kerja/mitra pendiri untuk meningkatkan kesejahteraan peserta di lingkungan masing-masing. Penyelesaian Investasi Bemasalah Sesuai laporan keuangan Dana Pensiun Perkebunan masih tercatat adanya aset lain-lain yang merupakan investasi tidak produktif terkait dengan promissory notes PT Garuda Tradatama dengan jaminan Hotel Park Plaza sebesar Rp.155,1 milyar dan investasi 164 unit apartemen Pallazo sebesar Rp.169,1 milyar.
11
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Investasi tersebut telah menjadi catatan auditor yang mempengaruhi pendapat terhadap laporan keuangan, Dewan Pengawas mendorong agar permasalahan investasi tersebut segera dapat diselesaikan. Sepanjang tahun 2011 Dewan Pengawas menilai bahwa langkah penyelesaian yang dilakukan Direksi melalui jalur hukum merupakan upaya yang semestinya dilakukan sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas masalah tersebut. Upaya tersebut telah membuahkan hasil dengan adanya putusan pengadilan. Selain penyelesaian melalui jalur hukum Direksi juga telah melakukan penyesuaian nilai aset lain-lain yang mengalami penurunan nilai sebagaimana yang di atur dalam standar akuntansi yang berlaku. Semua upaya tersebut di atas menghasilkan pendapat auditor atas laporan keuangan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) tahun buku 2011 Wajar Tanpa Pengecualian. PENILAIAN ATAS PENERAPAN TATA KELOLA DANA PENSIUN Pencapaian di tahun 2011 ini tidak terlepas upaya pembenahan dan perbaikan yang telah dilakukan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam rangka mewujudkan menjadi Dana Pensiun yang berorientasi kepada peserta dan terlaksananya implementasi prinsipprinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang baik (GPFG). Dewan Pengawas mencatat bahwa Direksi telah melaksanakan evaluasi atas berbagai kebijakan dan prosedur internal agar dapat memenuhi ketentuan Peraturan Perundangundangan yang berlaku dan praktekpraktek terbaik (best practices).
12
LAPORAN TAHUNAN 2011
Semangat, pengabdian, serta kebulatan visi yang telah dituangkan oleh segenap jajaran karyawan dan Direksi dalam pencapaian kinerja 2011 menjadi kebanggaan bagi Dewan Pengawas. Kami menyadari, pencapaian tahun 2011 merupakan kerja keras dan dedikasi dari setiap Karyawan dan Direksi. Kesungguhan manajemen dan jajarannya dalam mewujudkan "Good Pension Fund Governance" antara lain penyempurnaan terhadap semua perangkat GPFG yang ada. Dewan Pengawas menilai upaya tersebut merupakan sebuah bentuk perwujudan dari manajemen Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) untuk secara konsisten dan terus menerus melakukan perbaikan secara berkesinambungan. AKTIVITAS DEWAN PENGAWAS Selama tahun 2011 Dewan Pengawas telah mengadakan rapat dengan Direksi sebanyak 7 (tujuh) kali pertemuan. Topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain kinerja dan laporan manajemen setiap triwulanan selama tahun 2011. Dewan Pengawas telah melakukan evaluasi terhadap Laporan keuangan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 untuk disahkan rapat pendiri dan mitra pendiri. Di luar rapat tersebut Dewan Pengawas juga telah mengadakan rapat dengan direksi dalam rangka penyesuaian arahan investasi terkait dengan kondisi pasar modal sejalan dengan dampak krisis hutang Eropa.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERGANTIAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS Dalam kesempatan ini, atas nama seluruh Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN mengucapkan selamat bergabung kepada Bapak Bapak Bambang Sudibyo dan Hasan Basri yang sejak bulan September dan Oktober 2011 diangkat menjadi Anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) mewakili unsur Pemberi Kerja dan Serikat Pekerja. Penunjukkan Anggota Dewan Pengawas tersebut semoga akan semakin memperkuat tugas dan fungsi Dewan Pengawas dalam melaksanakan tanggung
jawab bagi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). Akhir kata pada kesempatan yang berbahagia ini Dewan Pengawas ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada segenap Direksi dan seluruh karyawan atas kerja kerasnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua dalam mengemban amanah yang telah dipercayakan.
Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas
13
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Profil Dewan Pengawas 2011
Andi Punoko Ketua Dewan Pengawas
Lahir di Metro, pada 5 Oktober 1959. Menjadi Ketua Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 23 April 2008. Gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi beliau peroleh di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1983). Saat ini beliau Menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) sejak 25 Januari 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP134/MBU/20 06 tanggal 27 Desember 2006. Sebelumnya menduduki beberapa jabatan penting di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero), yakni Direktur Keuangan (2003-2006) sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-249/MBU/20 03 tanggal 19 Juni 2003 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (1998 s/d 2003), Kepala Urusan Anggaran Bagian Pembiayaan (1992), dan dan Kepala Urusan Keuangan, Bagian Keuangan (1994-1998).
Kusumandaru N.S Dewan Pengawas Wakil Pemberi Kerja
Lahir di Cianjur, pada tanggal 25 Februari 1959, Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian Jurusan Mekanisasi Pertanian pada Institut Pertanian Bogor tahun 1982, menyelesaikan Master Of Business Administration di Institute Manajemen Prasetya Mulya Jakarta tahun 1992. Beliau pernah mengikuti kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk diantaranya di Australia, Malaysia, Turki dan Taiwan. Aktif di berbagai organisasi. Berbagai piagam dan Tanda Jasa juga pernah diterimanya dari Menteri BUMN maupun PTPN sebagai hasil jerih payah dan dedikasi kepada perusahaan. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero).
Fauzi Yusuf Dewan Pengawas Wakil Pemberi Kerja
14
Lahir di Meureudu, Aceh pada tanggal 20 Februari 1956. Menjadi Anggota Dewan Pengawas DAPENBUN Wakil Pemberi Kerja sejak 23 April 2008. Lulusan Sarjana Pertanian pada Universitas Sumatera Utara (1981) dan Magister Manajemen dari Institut Pertanian Bogor. Karir Beliau dimulai sebagai Calon Staf PNP VII (1982 s/d 1983), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sei Kapas (1983 s/d 1985), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Sosa (1985 s/d 1991), Asisten Afdeling PTP VII Kebun Laras (1991 s/d 1993), Mengikuti Pendidikan Magister Manajemen Agribisnis Di IPB Bogor (1993 s/d 1994), Staf Bagian Tanaman Kandir PTP VII Bah Jambi (1994 s/d 1995), Asisten Kepala PTP VII Kebun Gunung Meliau (1995 s/d 1996), Asisten Kepala PTPN XIII Kebun Danau Salak (1996 s/d 1997), Administratur PTPN XIII Kebun Batu Licin / Pamukan (1997 s/d 2000), Mengikuti Program Manegerial Skills Assesment Angkatan II yang diadakan oleh Kantor Meneg BUMN (2000), Direktur PT. Perkebunan Centramas Nusantara (anak perusahaan PTPN XIII) Kalimantan Selatan (2000 s/d 2003). Beliau menjabat Direktur SDM PTPN XIII pada tanggal 1 April 2003 s/d 26 Desember 2006. Pada tanggal 27 Desember 2007 s/d 6 Maret 2009 Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN I. Selanjutnya sesuai Surat Keputusan Nomor: KEP-43/MBU/2009 tanggal 4 Maret 2009 Menteri Negara BUMN mengangkat Beliau sebagai Direktur Utama PTPN V yang pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2009.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Lahir di Jogjakarta, 4 Januari 1955, menjadi anggota Dewan Pengawas DAPENBUN sejak 2011. Gelar Sarjana Akuntansi dari STIEB- Bandung (1983) dan Magister Science (MSC) dari Pasca Sarjana Program Teknik dan Manajemen Industri dari ITB-Bandung (1989), selain itu beliau memiliki beberapa sertifikasi keahlian diantaranya Qualified Internal Auditor (QIA) dari lembaga Sertifikasi Internal Auditor, Keahlian Dana Pensiun dari Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun dan Certified Risk Management Professional dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Resiko. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan, SDM & Umum merangkap Plt. Direktur Utama/Direktur PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN).
Bambang Sudibyo Dewan Pengawas Wakil Pemberi Kerja
Lahir di Pangkalan Brandan, 27 Juli 1956. Gelar Sarjana Hukum diraih setelah menempuh kuliah di Universitas Sumatera Utara (1983) dan pada tahun 2007 menyelesaikan Pasca Sarjana dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk Program Studi Manajemen Agribisnis. Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan, Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya Ketua Koperasi Karyawan (Puskopkar) PTPN IV Medan, Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) PTPN IV, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSP-BUN) Jakarta. Menjadi Anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Bagian Umum Kantor Pusat PTPN IV Medan.
Syahruddin Ali Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif
Lahir di Rantau Panjang, 2 Agustus 1962. Menjadi anggota Dewan Pengawas sejak 2011. Sarjana Hukum dari Universitas Samudra Langsa (1995) dan Magister Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Islam Jakarta (2003). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan baik yang diadakan di medan jakarta dan kota besar lainnya. Beliau juga mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam berbagai bidang Organisasi. Posisi yang diembannya saat ini adalah Kepala Urusan Humas Protokoler Sekretaris Perusahaan.
Hasan Basri Dewan Pengawas Wakil Peserta Aktif
15
Diterima, Dikelola, Dibayar (
16
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
RM. Sitompul Dewan Pengawas Wakil Pensiunan
Lahir di Tarutung Sumatera Utara, 8 Agustus 1940. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas sejak 2010. Lulusan B.Sc (Agriculture) dari Akademi Departemen Pertanian (1963) dan Master Business of Administration (MBA) dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia Jakarta (1993). Peserta dari berbagai kursus/pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Malaysia dan Australia. Jabatan terakhir yang di embannya di lingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI), Divisi Internal Auditor PTP X yang menjadi PTPN VII. Selain itu beliau juga aktif di berbagai organisasi diantaranya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar P3RI.
M. Idrus Dewan Pengawas Wakil Pensiunan
Lahir di Polmas Sulawesi Selatan pada 18 Oktober 1942. Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Sejak 2010. Lulusan Sarjana Ilmu Administrasi dari Universitas Dr. Soetomo, Surabaya (1980), Sarjana Hukum dari Universitas Merdeka, Surabaya (1986) dan Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (2000) serta Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya (1993). Peserta dari berbagai kursus dan pelatihan di dalam dan luar negeri termasuk di Philipina, Amerika Serikat dan Saudi Arabia. Beliau juga aktif dalam berbagai organisasi diantaranya sebagai Sekretaris Umum Pengurus Besar P3RI. Jabatan terakhir yang di embannya dilingkungan PTPN sebagai Kepala Bagian Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara XII.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
LAPORAN DIREKSI
Pendiri dan Mitra Pendiri yang terhormat, Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan di sepanjang tahun 2011 yang patut kami laporkan dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pendiri dan mitra pendiri dan seluruh pemangku kepentingan. Kinerja DAPENBUN 2011 Tahun 2011 merupakan masa penting dalam proses transformasi pengelolaan DAPENBUN yang berkelanjutan baik dari sisi organisasi, sumber daya manusia, sistem informasi dan manajemen risiko sampai penerapan tata kelola yang baik. Dari upaya tersebut di atas, DAPENBUN tetap konsisten dalam mencetak pendapatan/pengembangan investasi dan pertumbuhan aset bersih tahun 2011 jika dibandingkan dengan pencapaian selama 2010. Dalam kesempatan ini dapat kami laporkan bahwa laporan keuangan DAPENBUN tahun 2011 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Pendapat auditor independen menunjukan bahwa pengelolaan dan pelaporan keuangan DAPENBUN telah sesuai dengan norma maupun prinsip akuntansi yang lazim. Berdasarkan laporan keuangan, hingga akhir Desember 2011, DAPENBUN mencetak pendapatan investasi sebesar Rp.508 milyar atau 11,6% di atas asumsi bunga teknis dalam perhitungan kewajiban aktuaria peserta program
pensiun sebesar 10%. Kontribusi hasil investasi sebagian besar diperoleh dari pendapatan saham yang jumlahnya mencapai Rp.176 milyar. Dari sisi pertumbuhan aset bersih per 31 Desember 2011 DAPENBUN berhasil meraih peningkatan hingga 101,1% menjadi Rp.6,48 triliun dari Rp.6,40 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi Rasio Kecukupan Dana (RKD) tahun 2011, mencapai 89,2% atau menurun dari tahun 2010 sebesar 94,2%. Penurunan rasio kecukupan dana DAPENBUN dari posisi per 31 Desember 2011 sebesar 5% terutama disebabkan belum diperhitungkannya kenaikan Manfaat Pensiun dan perubahan PhDP bagi 10 (sepuluh) pemberi kerja yang seharusnya rasio pendanaan tahun 2010 sebesar 89,7%. Kenaikan Manfaat pensiun (KMP) dan Perubahan PhDP 2011 Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sangat diharapkan dan selalu dinantikan oleh peserta program pensiun yang di kelola DAPENBUN, demikian juga kami selaku pengelola mengingat kebutuhan yang cenderung meningkat. Sesuai ketentuan Dana Pensiun, Mitra pendiri yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) usulan untuk Kenaikan manfaat pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP dilakukan oleh mitra pendiri. Oleh karena itu tahun 2011 merupakan momen penting bagi kami dan peserta karena kenaikan manfaat pensiun dilakukan secara parsial sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri yang berbeda dengan periode sebelumnya. 17
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Dari 18 pemberi kerja yang dikelola DAPENBUN, diantaranya 10 pemberi kerja telah melakukan Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP sesuai kemampuan masing-masing mitra pendiri. Hal ini merupakan babak baru dalam pengelolaan program pensiun dengan multi mitra pendiri yang manfaat pensiunnya berbeda. Kenaikan Manfaat Pensiun (KMP) maupun perubahan PhDP tersebut menuntut kami sebagai pengelola untuk bekerja lebih keras untuk meningkatkan Kekayaan pendanaan baik yang berasal dari iuran peserta/mitra pendiri maupun hasil pengembangan investasi. Sejalan dengan perubahan KMP dan PhDP tersebut diatas, maka sesuai ketentuan telah dilakukan perubahan Peraturan Dana Pensiun Perkebunan (PDP) yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.KEP-842/KM.10/2011 tanggal 22 Nopember 2011 yang saat ini masih dalam proses penempatan dalam Berita Negara RI. Rasio Kecukupan Dana Rasio Kecukupan Dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Rasio Kecukupan Dana (RKD) menunjukan kenaikan dari tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun. Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan Dana Pensiun Perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja
18
LAPORAN TAHUNAN 2011
bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Dari 18 (delapan belas) pemberi kerja diantaranya terdapat pemberi kerja yang memiliki rasio kecukupan dana RKD < 100% dan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban iuran tambahan. Hal ini mengakibatkan posisi kekayaan tersedia hanya untuk memenuhi pembayaran manfaat pensiun bagi pensiunan (peserta pasif). Sedangkan kekayaan untuk Pembayaran manfaat pensiun peserta aktif tidak mencukupi. Sesuai ketentuan perundang-undangan mengenai dana pensiun, bahwa kepesertaan mitra kerja dalam program pensiun seharusnya dapat ditangguhkan. Atas kondisi tersebut kami telah melakukan konsultasi dengan Biro Dana Pensiun Departemen Keuangan melalui Pendiri untuk menemukan penyelesaiannya. Hal tersebut kami lakukan untuk menghindari dampak yang mungkin terjadi dikemudian hari apabila kekayaan tidak mencukupi pembayaran manfaat pensiun karyawan yang masih aktif bekerja. Penanganan Investasi Bermasalah Penanganan investasi bermasalah Proyek Kemayoran ex 2004 yang dilakukan pada tahun 2011 sebenarnya merupakan langkah lanjutan penyelesaian dengan mengacu pada legal standing position DAPENBUN yang kajian menyeluruh telah dimulai sejak akhir 2009. Pada tahun 2011 investasi bermasalah pada Proyek Kemayoran berupa Apartemen Palazzo sebanyak 164 unit dengan nilai Rp.186,1 M dan Promissory Notes I PT Garuda Tradatama senilai Rp.155,1 M dengan jaminan hotel Park Plaza, penanganannya telah memasuki upaya hukum guna mengoptimalkan recovery bagi DAPENBUN.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Pada tahun 2010 PT Pelita Propertindo Sejahtera (“PPS”) selaku Pengembang Apartemen Palazzo sesuai keputusan Pengadilan Niaga Jakarta yang telah dikuatkan oleh keputusan MA yang berkekuatan hukum tetap telah dinyatakan pailit. Selanjutnya berdasarkan Rapat Kreditur pada Oktober 2010, telah dicapai keputusan insolvensi sehingga akan dilakukan likuidasi terhadap PPS setelah pihak kurator yang ditunjuk telah menyelesaikan seluruh kewajiban terhadap kreditur. Adapun terhadap 164 unit apartemen Palazzo milik DAPENBUN telah terdaftar pada boedel pailit PPS atas nama PT Istana Makmur Sentosa (“IMS”), dikarenakan transaksi pembelian apartemen yang dilakukan DAPENBUN sebelumnya melalui IMS, tidak langsung dengan PPS selaku pengembang. DAPENBUN selanjutnya melalui kantor pengacara Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo (“MMIK”) mengajukan gugatan terhadap IMS di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Oktober 2011 dan telah memperoleh keputusan yang berkekuatan hukum tetap pada Desember 2011 yaitu bahwa 164 unit apartemen Palazzo adalah milik DAPENBUN yang diperoleh berdasarkan Perikatan Perjanjian Jual Beli (“PPJB”) dengan IMS, telah dibayar lunas, dan DAPENBUN berhak atas denda keterlambatan penyerahan apartemen oleh IMS. Selanjutnya DAPENBUN menyampaikan legal position DAPENBUN kepada pihak kurator kepailitan guna mendapatkan pengesahan dan penyelamatan aset DAPENBUN tersebut.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Promissory Notes I PT Garuda Tradatama (“PN I Garuda”) jatuh tempo pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan hingga 3 April 2007. PT Garuda Tradatama selaku peneribit telah wanprestasi, tidak membayar pokok dan bunga perpanjangan periode 20 Juli 2006 sampai dengan 3 April 2007, tidak mempersiapkan dana pelunasan PN I Garuda yang seharusnya disetor ke rekening Bank Permata selaku Agen Pembayaran serta tidak membayar Pajak Bumi dan Bangunan Hotel Park Plaza periode tahun 2006 hingga tahun 2011 (yang menjadi jaminan PN I Garuda). Nilai jaminan PN I Garuda mengalami penurunan, pada awal penerbitan sebesar Rp 275 M menjadi Rp 134 M, berdasarkan hasil appraisal Juli 2010. Status jaminan paripasu dengan PN II Garuda sebesar Rp 80 M. Untuk penanganan investasi tersebut DAPENBUN telah menunjuk Kantor Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk melakukan melakukan gugatan perdata kepada PT Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain yang terkait dengan Penerbitan PN I Garuda Tradatama dan sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan persidangan sebanyak 5 (lima) kali.
19
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Penerapan Tata Kelola Menjadi salah satu dana pensiun dengan jumlah peserta terbesar nasional merupakan dorongan kuat bagi manajemen dan seluruh karyawan DAPENBUN untuk selalu meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG). Bagi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), penerapan GPFG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang undangan namun merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan dana pensiun (best practices). Kami meyakini bahwa dengan menerapkan GPFG berarti memfasilitasi bekerja optimal, sehingga mampu meningkatkan kinerja DAPENBUN. Sepanjang tahun 2011, serangkaian langkah dilakukan secara intensif guna membangun, menerapkan dan mengevaluasi proses implementasi GPFG. Langkah ini merupakan rangkaian rencana kerja yang terprogram, dengan sasaran akhir terwujudnya DAPENBUN sebagai salah satu dana pensiun dengan praktik tata kelola yang baik di masa depan. Demi menjaga agar rencana
20
LAPORAN TAHUNAN 2011
tersebut dapat terwujud maka ditetapkan berbagai penyusunan kebijakan dan SOP di awal 2011, yang kemudian dilanjutkan dengan proses internalisasi. Selain itu dalam penerapan manajemen risiko, sedang disusun panduan manajemen risiko sebagai manual bagi manajemen dalam mitigasi atas risiko pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan. Apresiasi Kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan, DAPENBUN telah menghasilkan pencapaian kinerja tahun 2011. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas dan mitra kerja atas kepercayaan yang telah diberikan. Semua itu memberikan arti yang besar bagi keberhasilan DAPENBUN dalam melanjutkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan di masa depan yang penuh tantangan ini.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Direksi
Haris Anwar
Roswita Nilakurnia
Dikdik Purwana
Direktur Investasi
Direktur Utama
Direktur Operasional
21
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Profil Pengurus Lahir di Banda Aceh 24 Oktober 1966, Gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992) dan Magister Sains Manajemen pada universitas yang sama (2010). Menjabat sebagai Direktur Utama DAPENBUN sejak Mei 2009. Sebelumnya beliau telah menduduki beberapa posisi penting di berbagai perusahaan baik di sektor keuangan maupun sektor riil. Memulai karir sebagai Senior Advisor pada The Flagler Management Group (1991-1992) yang menangani Proyek Bank Dunia di Indonesia, kemudian bergabung pada AAJ Associates/RSM International sejak 1992 untuk kemudian menjabat sebagai Managing Director PT AAJ Bismatamma (1997-1999), Managing Director PT AAJ Batavia (20042006). Selanjutnya menjadi Managing Director PT Oveseas Securities (20072008), dan Direktur Keuangan PT Risna Karya Warhana (Oktober 2008-April 2009). Selain itu beliau juga aktif sebagai Staf Pengajar Tetap pada Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1993. Dalam perjalanan karirnya beliau telah menangani berbagai penugasan terkait restrukturisasi keuangan, restrukturisasi korporasi, IPO, merger dan akuisisi pada berbagai perusahaan di Indonesia baik swasta maupun BUMN.
22
Roswita Nilakurnia Direktur Utama
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Dikdik Purwana Direktur Operasional
LAPORAN TAHUNAN 2011
Lahir di Bandung, 9 Juli 1962, Lulusan STAN Jakarta kemudian meraih gelar Sarjana Ekonomi di Bandung serta Magister Akuntansi UNPAD Bandung. Menjadi Direktur Operasional DAPENBUN terhitung sejak tanggal 1 Juli 2011. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Bagian SPI di PTPN VIII Bandung dan sebagai Ketua Umum di Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) PTPN VIII serta aktif di beberapa organisasi lainnya. Berbagai pendidikan dan pelatihan sudah dijalani oleh beliau baik di dalam negeri maupun luar negeri, selain itu beliau juga aktif dalam mencurahkan ide-idenya dalam bentuk tulisan/paper di majalah internal perusahaan.
23
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Lahir di Semarang pada 30 November 1967, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), sebagai Direktur Investasi yang di embannya sejak Mei 2009, mempunyai keahlian dalam “Restrukturisasi korporasi untuk tujuan lPO, Menyusun struktur keuangan untuk proyek-proyek khusus yang berhubungan dengan pendanaan proyek, perdagangan serta merger dan akuisisi” Jabatan sebelumnya diantaranya Direktur Pengembangan Bisnis, PT. Dayaindo Resources (2007-2009), Direktur Pelaksana PT. E-Capital Securities (20022007), Direktur Corporate Finance, PT. JAVA Securities (2000-2007), Kepala Bagian Treasury, Alatief Corporation (1998-2000), Direktur Corporate Finance, PT. Kartika Investindo (1997-2000), Direktur Corporate Finance, PT. Rashid Hussain Securities (1995-1997).
24
LAPORAN TAHUNAN 2011
Haris Anwar Direktur Investasi
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
KEPALA CABANG
1.
Siswadi
9.
Imam Nugroho Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara IX (PERSERO)
Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara I (PERSERO)
2. 3. 4.
Tambah Karo Karo Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara II (PERSERO)
10.
Djoko Santoso Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara X (PERSERO)
Rachmad Prawirakusuma Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO)
11.
Rusdi Lubis
12.
Soenariyono Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) Soewarno
Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)
Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara XII (PERSERO)
5.
Djoko Muljono Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara V (PERSERO)
13.
6.
Robinson Bangun Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara VI (PERSERO)
14.
7.
Budi Santoso
Wagio Ripto Sumarto Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara XIII (PERSERO) Bambang Hartadi Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara XIV (PERSERO)
15.
Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO)
8.
Dadi Sunardi Kepala Cabang DAPENBUN PT Perkebunan Nusantara VIII (PERSERO)
Gunawan Ciptadi Kepala Cabang DAPENBUN Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP)
16.
Agus D. Gozali PTH Kepala Cabang DAPENBUN PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT.RPN)
17.
Abdul Hadi Lubis Kepala Cabang DAPENBUN PT Sarana Agro Nusantara (PT. SAN)
25
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
KEPALA BIDANG
Dari Kiri ke kanan : Depan : Titiek SMW (Kabid Kepesertaan) ; Deddy Kurniadi (Kabid. Umum & SDM) ; Hanny Iskandar (Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko) : Tiurma Sondang S (Kabid Investasi Pasar Modal & Pasar Uang) Belakang : Faisal Abidin (Kabid Investasi Langsung & Pengelolaan Aset) ; Prasetiawan (Kabid Keuangan).
26
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
KEPESERTAAN
27
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
JUMLAH PESERTA 329.958
329.673
328.103
328.543 327.159
2007
2008
2009
2010
2011
Kepala Bidang Kepesertaan
Tahun 2011 jumlah peserta Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara keseluruhan mengalami penurunan dengan jumlah peserta mencapai 327.159 orang atau menurun 1.384 orang (0,42%) dari jumlah peserta tahun 2010 yang mencapai 328.543 orang.
karena pemberi kerja/mitra pendiri tidak lagi menyertakan karyawan barunya sebagai peserta di Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) melainkan diikutsertakan sebagai peserta DPLK. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pendiri bahwa bagi karyawan baru PTPN I s/d PTPN XIV diikutsertakan program pensiun iuran pasti (DPLK). Di sisi lain jumlah peserta pasif (pensiunan dan pensiun ditunda) selama 5 (lima) tahun terakhir meningkat 33% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 120.218 orang menjadi 160.381 orang tahun 2011 sejalan dengan bertambahnya usia kerja.
Selama 5 (lima) tahun terakhir penurunan jumlah peserta aktif menurun 20% dari jumlah peserta aktif tahun 2007 sebanyak 207.885 orang menjadi 166.778 orang tahun 2011. Hal ini dimungkinkan karena sejak tahun 2009 Dana Pensiun Perkebunan tidak menerima peserta baru
Dari gambaran di atas perbandingan pembayaran manfaat pensiun dan penerimaan iuran peserta dan pemberi kerja sebagai berikut : TAHUN 2011 PENERIMAAN IURAN NORMAL
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
78.915
80.000
67.084
70.000
41.524
42.514
3.680
3.972
42.960 3.947 PTPN IX
PTPN X
PTPN XI
PTPN XII
36.648
40.000
1.940 11.534
196 891
223 13
206 1.937
1.678 7.117
6.501 10.785
8.339
3.848 8.424
PTPN III
7.626 6.928
12.886
PTPN II
16.364
4.081
10.000
3.437 12.851
20.000
10.259
25.117
30.000
473
50.000
49.408
53.978
60.000
PT.RPN
PT.SAN
PT.KPBN
0 PTPN I
28
PTPN IV
PTPN V
PTPN VI
PTPN VII PTPN VIII
PTPN XIII PTPN XIV
LPP
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sampai tahun 2011, hasil pengembangan dana dapat menutup pembayaran manfaat pensiun yang lebih besar dari penerimaan iuran. Jumlah penerima manfaat pensiun tahun 2011 seluruhnya berjumlah 160.381 orang yang tersebar di 18 pemberi kerja. Dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta khususnya peserta pensiunan serta penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang Baik (GPFG) dengan sasaran penerimaan manfaat pensiun sesuai dengan tepat jumlah, tepat waktu dan tepat penerima, telah dilakukan registrasi ulang bekerja No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pemberi Kerja PTPN I PTPN II PTPN III PTPN IV PTPN V PTPN VI PTPN VII PTPN VIII
9 PTPN IX 10 PTPN X 11 PTPN XI : Pensiunan Pensiun Janda/Duda 12 PTPN XII 13 PTPN XIII 14 PTPN XIV 15 LPP 16 PT. SAN 17 PT. RPN 18 PT. KPBN
sama dengan pemberi kerja maupun dengan organisasi pensiunan. Berdasarkan besaran jumlah manfaat pensiun tahun 2011 yang diterima pensiunan yang tersebar di 18 pemberi kerja setelah kenaikan manfaat pensiun dan atau perubahan PhDP besarnya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :
Manfaat Pensiun 2011 Minimal Maksimal 69.300 2.459.330 69.300 2.468.065 125.000 2.582.420 100.000 2.557.795 125.000 2.469.330 150.000 1.898.135 100.000 2.828.230 69.300 2.459.445 69.300 125.000 125.000 100.000 125.000 81.800 69.300 69.300 72.765 69.300 69.300
2.459.340 2.664.565 2.582.305
2.974.440 2.471.840 2.404.010 2.459.340 1.503.875 2.459.340 539.120
Manfaat Pensiun 2010 Minimal Maksimal 69.300 2.459.330 69.300 2.468.065 69.300 2.459.445 69.300 2.459.415 69.300 2.459.330 69.300 1.725.575 69.300 2.459.330 69.300 2.459.445 69.300 69.300 69.300 69.300 69.300 69.300 69.300 69.300 69.300 -
2.459.340 2.478.665 2.459.335 2.478.700 2.459.340 2.404.010 2.459.340 1.432.260 2.459.340 -
29
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dilihat dari jumlah peserta di 18 (delapan belas) pemberi kerja dapat dikelompokan sebagai berikut ; (1) 4 pemberi kerja dengan jumlah peserta di atas 30.000 orang, (2) 8 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 11.563 orang s/d 21.286 orang, (3) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 4.609 orang s/d 9.572 orang dan (4) 3 pemberi kerja dengan jumlah peserta antara 149 orang s/d 405 orang dengan tabel sebagai berikut :
Pemberi Peserta Aktif Kerja 2007 2008 2009 1 PTPN 1 7.226 6.824 6.851 2 PTPN 2 21.512 20.379 19.121 3 PTPN 3 28.600 28.505 27.352 4 PTPN 4 32.317 30.689 28.912 5 PTPN 5 14.791 14.584 14.310 6 PTPN 6 7.668 7.381 7.109 7 PTPN 7 16.218 15.590 14.902 8 PTPN 8 30.144 28.390 26.471 9 PTPN 9 10.255 9.555 8.795 10 PTPN 10 5.613 5.475 5.056 11 PTPN 11 7.266 6.578 5.905 12 PTPN 12 7.152 6.465 5.709 13 PTPN 13 12.626 12.352 12.029 14 PTPN 14 2.940 2.793 2.601 15 LPP 174 165 150 16 PT SAN 266 254 238 17 PT RPN 3.117 3.045 2.877 18 PT KPBN JUMLAH 207.885 199.024 188.388
No
Peserta Pensiunan dan Pensiun Ditunda 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 6.554 6.250 3.770 4.144 4.816 5.069 5.313 17.838 16.440 13.261 14.275 15.230 16.352 17.528 26.032 24.628 11.305 12.293 13.408 14.564 15.798 27.392 25.725 21.237 23.868 25.476 26.774 28.207 13.975 13.557 1.410 1.689 1.999 2.375 2.760 6.879 6.614 1.945 2.220 2.480 2.713 2.958 14.088 13.251 4.773 5.368 6.149 6.931 7.725 24.774 23.028 18.978 20.638 22.351 23.918 25.479 8.048 7.349 11.568 12.162 12.786 13.383 13.937 4.640 4.318 6.467 6.942 7.348 7.704 7.888 5.325 4.798 8.304 8.924 9.514 10.030 10.488 5.006 4.301 9.881 10.512 11.136 11.719 12.270 11.629 11.235 3.723 4.041 4.354 4.756 5.134 2.446 2.277 1.714 1.850 2.037 2.183 2.341 137 124 245 252 262 272 281 221 204 138 149 164 179 195 2.716 2.534 1.499 1.607 1.775 1.921 2.075 145 4 177.700 166.778 120.218 130.934 141.285 150.843 160.381
Dari kelompok pemberi kerja di atas, diantaranya 9 (sembilan) pemberi kerja dengan peserta pensiunan (pasif) yang lebih besar dari peserta aktif atau yang masih melakukan pembayaran iuran.
30
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
INVESTASI PASAR MODAL & PASAR UANG
31
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
IHSG
Kepala Bidang Pasar Modal & Pasar Uang
Selama lima tahun terakhir, investasi dana pensiun meningkat sebesar 66,6%. dari tahun 2007 sebesar Rp.2,8 triliun meningkat hingga mencapai Rp.4,7 triliun pada akhir tahun 2011. Investasi dana pensiun sepanjang tahun 2011 diwarnai oleh krisis utang Negara-negara Eropa yang belum kunjung selesai. Krisis tersebut mempengaruhi volatilitas pasar modal dunia termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Volatilitas tersebut antara lain dapat terlihat pada tren pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 5 tahun dan di sepanjang tahun 2011. Pada akhir tahun 2011, indeks ditutup pada posisi 3.821 atau mengalami kenaikan sebesar 0,3% dibandingkan dengan posisi akhir tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2011, nilai investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) mampu mencapai angka Rp.4,7 triliun, atau bertambah Rp.404 juta dari tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut cukup menggembirakan di tengah krisis hutang di Negara Eropa yang mendorong volatilitas IHSG cukup dalam.
32
4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 -
3.821 3.704
2.746 2.416 1.242
2007
2008
2009
2010
2011
Volatilitas indeks harga saham tersebut mempengaruhi pendapatan hasil investasi di pasar modal. Demikian pula dengan penurunan bunga deposito terkait dengan kebijakan penurunan bunga SBI yang mendorong pendapatan bunga deposito terutama pada akhir tahun 2011. Namun demikian, secara keseluruhan pendapatan hasil investasi mencapai sebesar Rp.508 milyar atau 10,8% dari total investasi.
Portofolio Investasi Portofolio investasi berdasarkan nilai perolehan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) tahun 2011, terdapat 13 (tiga belas) jenis instrumen investasi yang sesuai dengan arahan investasi dan ketentuan Perundang-undangan. Jenis investasi Surat Berharga Negara, Deposito Berjangka, Obligasi, Reksadana dan Saham masih tetap merupakan instrumen investasi DAPENBUN yang dominan. Selama tahun 2011 investasi Surat Berharga Negara (SUN) mencapai 6,1% dari total investasi atau menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,2%.
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hal ini disebabkan pelepasan Surat Utang Negara pada akhir tahun sehubungan nilai pasar lebih tinggi dari harga pada saat pembelian. Sedangkan investasi pada Deposito On Call maupun Deposito Berjangka meningkat dari masing-masing 4,3% dan 15,3% tahun 2010 menjadi masing-masing 5,4% dan 28,4% dari total investasi. Peningkatan tersebut dalam rangka antisipasi penurunan harga pasar saham sejalan volatilitas IHSG di pasar modal terkait dengan krisis hutang Negara Eropa. JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah)
2011 NILAI PEROLEHAN
%
2010 NILAI PEROLEHAN
%
Surat Berharga Negara
285.906
6,1
780.722
18,2
Deposito On Call
254.402
5,4
184.547
4,3
Deposito Berjangka
1.336.315
28,4
656.300
15,3
Saham
1.303.103
27,7
1.497.391
34,8
Obligasi
866.950
18,4
738.999
17,2
Sukuk
15.000
0,3
20.000
0,5
276.452
5,9
166.714
3,9
220.000
4,7
105.000
2,4
Penempatan Langsung
88.924
1,9
88.924
2,1
Surat Pengakuan Utang
-
-
-
-
Tanah
11.888
0,3
11.888
0,3
Bangunan
45.464
1,0
49.480
1,2
Tanah dan Bangunan
1.256
0,1
1.306
0,1
4.301.271
100,0
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
TOTAL INVESTASI
Instrumen investasi lainnya, seperti Obligasi memiliki porsi 18,4% dari total investasi atau sedikit menurun dari tahun sebelumnya sebesar 17,2%. Sementara investasi dalam bentuk semua jenis Reksadana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Hasil Investasi Hasil Investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan pertumbuhan kecuali tahun 2008, karena dampak krisis global yang sangat mempengaruhi pendapatan investasi terutama terkait dengan penurunan IHSG. Jika dibandingkan dengan salah satu indikator pasarnya yaitu IHSG terlihat memiliki korelasi yang positif dimana pada kondisi return IHSG positif maka hasil investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) juga positif.
PENDAPATAN INVESTASI 600.000 508.339 500.000
508.484
455.072 401.565
4.705.659
100,0
Walaupun investasi Saham menurun dari 34,8% tahun 2010 menjadi 27,7% tahun 2011, namun nilai investasi Saham menempati urutan pertama dari seluruh instrument investasi yang dilakukan DAPENBUN.
(Dalam Jutaan Rupiah)
Diterima, Dikelola, Dibayar (
400.000
300.000
283.041
200.000
100.000
0
2007 2008 2009 2010 2011
33
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Surat Berharga Negara
1,0% 0,3%
0,1%
Deposito On Call
1,9% 0,3%
5,9%
4,7%
6,1%
Deposito Berjangka
5,4% Saham Obligasi
18,4% 28,4%
Sukuk Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran
27,7%
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan
Proporsi Investasi DAPENBUN Tahun 2011
Grafik di atas memperlihatkan bahwa proporsi investasi DAPENBUN dalam bentuk Deposito On Call termasuk Deposito Berjangka berada di kisaran 33,8% dari total investasi. Sementara berada di urutan kedua, investasi Saham dengan kisaran 27,7%. Urutan ketiga adalah Obligasi yang berada di kisaran 18,7%. Selanjutnya, investasi dalam bentuk Reksadana menempati urutan keempat dengan kisaran antara 10,6%.
Kinerja Investasi Kinerja investasi DAPENBUN, dapat dilihat dari ROA dan ROI yang dicapai dibandingkan dengan kinerja tahun 2010, kinerja investasi tahun 2011 meningkat cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada ROA (Return on Assets) dan ROI (Return on Investment)
34
DAPENBUN tahun 2011 yang secara agregat besarnya masing-masing adalah sekitar 6,59% dan 4,70%. Secara umum, ROA dana pensiun tahun 2011 lebih rendah daripada ROI-nya. Hal ini antara lain disebabkan adanya Aset Tidak Lancar yang dimiliki DAPENBUN. Aset tidak lancar tersebut sebagian besar adalah piutang iuran tambahan yang berumur lebih dari 3 bulan di beberapa pemberi kerja, sedangkan Aset Lain-lain merupakan investasi yang tidak produktif. Nilai ROI disebabkan oleh beberapa hal, antara lain tingginya peningkatan pendapatan yang belum direalisasi dan masih belum adanya kinerja positif pasar modal (ditandai dengan penurunan pendapatan yang belum direalisasi atau nilai wajar masih di bawah nilai perolehan).
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
INVESTASI LANGSUNG & PENGELOLAAN ASET
35
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Kepala Bidang Investasi Langsung & Pengelolaan Aset
Restrukturisasi dan Penyehatan Portfolio Aset Langsung Dalam rangka penyehatan aset langsung berupa tanah, bangunan, tanah & bangunan dan penyertaan saham (anak perusahaan DAPENBUN), DAPENBUN telah melakukan klasifikasi aset menjadi tiga kelompok yaitu ; aset produktif, belum produktif dan aset tidak produktif.
Aset Belum Produktif Aset belum produktif adalah aset yang belum memberikan konstribusi kepada DAPENBUN, namun masih memiliki bisnis yang prospektif ke depannya, diantaranya adalah PT Dapenbun Investama dan PT Tanindo. Kedua perusahaan tersebut masih dapat dioptimalkan dengan melakukan rekstrukturisasi aset portfolio yang ada didalamnya. PT Dapenbun Investama PT Dapenbun Investama (“PT DI”) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan pertanian, DAPENBUN merupakan pemegang saham pengendali PT DI dengan porsi kepemilikan mencapai 99,9%.
36
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sejak didirikan tahun 2005 PT DI belum pernah memberikan hasil kepada DAPENBUN. Hal ini dikarenakan struktur portfolio Investasi PT DI belum sehat. Permasalahan utama dan terbesar yang dihadapi PT DI adalah piutang di PT Surisenia Plasmataruna (“SSPT”), dimana PT DI merupakan pemegang saham minoritas namun merupakan kreditur terbesar di PT SSPT. PT SSPT pada dasarnya memiliki aset produktif yaitu Pabrik Minyak Kelapa Sawit (“PMKS”) namun pengelolaannya tidak optimal karena keterbatasan dana (modal kerja) yang dimiliki PT DI. Agar investasi DAPENBUN di PT DI menjadi produktif maka DAPENBUN berencana melakukan penambahan modal untuk keperluan Likuiditas PT DI setelah menjadi pemegang saham pengendali di PT SSPT dan mempertahankan kondisi pabrik tetap berjalan sehingga mempunyai nilai tambah ekonomis. PT Tanindo PT Tanindo merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan umum dengan porsi kepemilikan saham DAPENBUN di PT Tanindo sebesar 50%. Sejalan dengan perubahan portfolio investasi DAPENBUN, PT Tanindo akan dikembangkan sebagai perusahaan jasa umum lainnya. Untuk tahap awal akan melakukan restrukturisasi bisnis dan bergerak dalam bidang pengelolaan gedung. Untuk mencapai tujuan tersebut DAPENBUN berencana membeli saham dari pemegang saham lama sehingga menjadi pemegang saham pengendali.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Aset Tidak Produktif
Perhimpunan Penghuni Rumah Susun (PPRS) TKC untuk segera menyampaikan peta pertelaan dan bila perlu akan melakukan upaya hukum.
Aset tidak produktif adalah aset yang dalam jangka panjang memiliki kecendrungan penurunan nilai dikarenakan; nilai perolehan yang tidak wajar, lokasi aset yang tidak prospektif, biaya pemeliharaan tinggi sementara pendapatan tidak maksimal (cost centre). Yang masuk dalam kelompok aset tidak produktif adalah; tanah dan bangunan Rancamaya (Bogor), Apartemen Taman Kemayoran Condominium (“TKC”) dan Apartemen Pavilion Tanah Abang. Untuk memaksimalkan aset tersebut diatas DAPENBUN berencana melakukan divestasi secara bertahap. Tanah dan Bangunan Rancamaya Bogor Investasi Tanah & Bangunan Rancamaya Bogor berasal dari pengalihan surat pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira menjadi Obligasi Suryamas Duta Makmur yang kemudian dialihkan menjadi Tanah, Tanah & Bangunan Rancamaya (SWAP Aset). Kondisi tanah dan bangunan kurang prospektif karena jauh dari jalan raya, luas tanah dan Bangunan cukup besar sehingga kurang diminati konsumen, sementara konsumen lebih menyenangi tanah dan bangunan yang lebih kecil. Untuk mengurangi beban pemeliharaan dan beban lainnya terkait dengan kepemilikan aset tersebut akan diupayakan dijual pada tahun 2012. Apartemen TKC Apartemen TKC direncanakan dijual setelah kelengkapan dokumen investasi terpenuhi. Saat ini DAPENBUN belum memiliki peta pertelaan sehingga menjadi kendala dalam penjualan aset. DAPENBUN telah meminta developer melalui
Apartemen Pavilion Tanah Abang Investasi Apartemen Pavilion Tanah Abang berasal dari penyelesain surat pengakuan hutang PT Bhakti Panjiwira yang kemudian dialihkan menjadi Apartemen Pavilion Tanah Abang (SWAP Aset). Apartemen Pavilion Tanah Abang direncanakan dijual setelah kelengkapan dokumen investasi terpenuhi. Kepemilikan DAPENBUN baru berupa pengalihan hak dari PT Bhakti Panjiwira, DAPENBUN akan meminta Legal Opini dan mengurus hak kepemilikan sehingga menjadi aset clean & clear yang siap untuk dijual. Pembentukan Joint Venture (“JV”) Company dengan PTPN II Dalam rangka penyelesaian piutang iuran PTPN II akan membentuk JV Company melalui pengembangan aset PTPN II (Persero) pada ex-area Rumah Sakit Tembakau Deli (“RSTD”) dan tanah ex Kebun Helvetia Medan. Rencana pengembangan usaha akan dilakukan dengan beberapa opsi antara lain; Hotel, Shopping Mal dan Function Hall. DAPENBUN dengan PTPN II (Persero) secara bersama-sama melakukan penjajakan dengan potensial investor/strategic partner.
37
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Tanggal 15 Desember 2011 DAPENBUN dan PTPN II (Persero) beserta Deputi Industri Primer Kantor Kementerian BUMN RI telah menandatangani Nota Kesepahaman tentang Pokok-Pokok Rencana penyelesaian Tunggakan Iuran PT Perkebunan Nusantara II, dan Pendirian Perusahaan Patungan.
Penanganan Aset Bermasalah Apartemen Palazzo Berawal dari investasi DAPENBUN untuk membeli 164 (seratus enam puluh empat) unit Apartemen Palazzo yang terletak di Kemayoran dari PT Istana Makmur Sentosa (selaku marketing dari PT Pelita Propertindo Sejahtera) sebesar Rp. 186.100.800.000,-. Hingga tanggal 31 Desember 2010, bangunan rumah susun Apartemen Palazzo belum selesai, dan dokumen kepemilikan belum diperoleh DAPENBUN sehingga pengeluaran untuk pembelian rumah susun Apartemen Palazzo diklasifikasikan sebagai Aset lain-lain. Untuk penanganan penyelesaian permasalahan DAPENBUN telah menunjuk Kantor Pengacara Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo (”MMIK”) sesuai perjanjian jasa hukum No. D.03/PERJ/05/IV/2010-03/MMIK/IV/2010 untuk melakukan gugatan Wanprestasi kepada PT IMS dan pada pertengahan Desember 2011 telah mendapatkan putusan pengadilan bahwa PT IMS dinyatakan Wanprestasi dan DAPENBUN mendapatkan keabsahan terhadap PPJB 164 unit Apartemen Palazzo.
38
LAPORAN TAHUNAN 2011
SPU PT Garuda Tradatama Berawal dari kerjasama investasi dengan PT Theda Pratama berupa proyek Hotel Park Plaza dalam bentuk penyertaan saham di PT Theda Makmur sejumlah Rp.135 M dengan porsi saham sebesar 50%. Dalam perjalanannya Investasi DAPENBUN melalui penyertaan saham di PT Theda Makmur untuk pembangunan Hotel Park Plaza tidak dilaksanankan seperti rencana awal. Terkait dengan kondisi tersebut di atas DAPENBUN melepas penyertaan saham di PT Theda Makmur. Dana dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan kembali dalam bentuk Promissory Notes I PT Garuda Tradatama (“PN I Garuda”) Tahun 2005 dengan jaminan Hotel Park Plaza. Pada Desember 2005 telah PT Garuda Tradatama telah menerbitkan Promissory Notes II (“PN II Garuda”) sejumlah Rp.80 M. DAPENBUN selaku pemegang PN I Garuda menyetujui penerbitan PN II Garuda serta menyetujui penggunaan jaminan secara paripassu dan proporsional antara PN I Garuda dengan PN II Garuda dengan syarat jika telah dilakukan appraisal ke dua, nilai jaminan kurang maka Penerbit diwajibkan menambah nilai jaminan.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Penggunaan dana hasil penerbitan PN II Garuda adalah untuk pembangunan Hotel Park Plaza, namun dalam perjalanannya sama sekali tidak pernah ada pembangunan. PN I Garuda jatuh tempo pada 20 Juli 2006 dan telah dilakukan perpanjangan sampai dengan 3 April 2007 dan DAPENBUN tidak menerima pembayaran pokok maupun bunga secara tunai dari Penerbit. Untuk penanganan masalah tersebut DAPENBUN telah menunjuk Kantor Pengacara Irfan Melayu SH, LLM untuk mewakili DAPENBUN dalam penanganan penyelesaian Park Plaza. Akhir September 2011 DAPENBUN telah melakukan gugatan perdata kepada PT Garuda Tradatama, Pemegang Saham PT Garuda Tradatama dan Pihak-pihak lain yang terkait dengan Penerbitan PN I Garuda ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sampai dengan akhir Desember 2011 telah dilakukan persidangan sebanyak 5 (lima) kali, dengan pelaksanaan sidang mediasi sebanyak 1 (satu) kali.
39
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
KEKAYAAN & PENDANAAN
40
3D )
KEKAYAAN
5.000.000
2.500.000 2.000.000
3.196.045
3.500.000 3.000.000
3.505.663
Dalam Jutaan Rupiah
4.000.000
2007
2008
4.176.371
4.500.000
4.948.960
LAPORAN TAHUNAN 2011
4.827.541
Diterima, Dikelola, Dibayar (
1.500.000 1.000.000 500.000 0
Kepala Bidang Keuangan
Salah satu elemen penting yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan industri dana pensiun adalah besarnya pertumbuhan dana yang dihimpun dan dikembangkan dalam bentuk pertumbuhan aset bersih atau kekayaan. Perkembangan pasar modal sangat mempengaruhi pertumbuhan kekayaan dana pensiun termasuk Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang sebagian portofolionya dilakukan di pasar modal. Perkembangan kekayaan Dana Pensiun Perkebunan selama 5 (lima) tahun dapat dilihat dari data sebagai berikut:
ASET BERSIH
2011
4.392.011
4.356.588
4.000.000
2.000.000
6.476.631
5.000.000
3.000.000
2010
5.695.515
Dalam Jutaan Rupiah
6.000.000
6.408.307
7.000.000
1.000.000
0
2007
2008
2009
2009
2010
2011
Berdasarkan data di atas, kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menunjukan pertumbuhan, kecuali tahun 2008 terkait krisis global dan kembali tumbuh tahun 2009. Kekayaan dana pensiun perkebunan tahun 2011 mengalami pertumbuhan 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari penerimaan iuran dan hasil pengembangan investasi. Dalam rangka memaksimalkan pengelolaan kekayaan DAPENBUN, semua kekayaan yang dimiliki harus dialokasikan dalam bentuk investasi yang diperkenankan oleh peraturan perundangan di bidang dana pensiun. Penempatan kekayaan dalam bentuk investasi tersebut diharapkan dapat memberikan return yang positif kepada DAPENBUN sehingga akhirnya dapat meningkatkan nilai kekayaan. Dilihat dari tingkat pertumbuhannya, tingkat pertumbuhan kekayaan tertinggi terjadi pada tahun 2009 setelah mengalami penurunan pada tahun 2008. Meskipun tingkat pertumbuhan kekayaan tahun 2011 mencapai 2,5%, namun demikian, mengingat total kekayaan yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) relatif lebih kecil dibandingkan dengan total kewajiban aktuaria, maka rasio pendanaan DAPENBUN masih di bawah 100%. Hal ini disebabkan kenaikan kewajiban aktuaria peserta lebih tinggi dari pertumbuhan kekayaan, sejalan dengan rata-rata usia karyawan peserta dari pemberi kerja menjelang memasuki usia pensiun.
41
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebaran Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) LPP 0,3%
PTPN XIV 0,9% PTPN XIII 4,4% PTPN XII 7,4% PTPN XI 6,6%
PT.RPN PT.SAN 1,5% 0,2%
PT.KPBN 0,1%
PTPN I 2,6%
PTPN II 4,0% PTPN III 12,4%
PTPN IV 17,6%
PTPN X 6,4% PTPN IX 6,9%
PTPN VII 8,1%
PTPN VIII 13,7%
PTPN VI 3,0%
Proporsi Kekayaan per Pemberi Kerja 2011
Dari 18 (delapan belas) mitra pendiri yang tergabung dalam program pensiun DAPENBUN, dibuat 4 (empat) kategori kepemilikan kekayaan, yaitu (1) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp.400 milyar – Rp.800 milyar, (2) mitra pendiri dengan kekayaan antara rp 230 milyar – Rp 370 milyar, (3) mitra pendiri dengan kekayaan antara Rp 100 milyar – Rp 220 milyar dan (4) mitra pendiri dengan jumlah kekayaan di bawah Rp 100 milyar. PEMBERI KERJA 2011 PTPN I 128.079 PTPN II 197.093 PTPN III 614.446 PTPN IV 869.831 PTPN V 192.303 PTPN VI 148.351 PTPN VII 403.008 PTPN VIII 678.812 PTPN IX 339.264 PTPN X 316.930 PTPN XI 328.291 PTPN XII 365.482 PTPN XIII 219.212 PTPN XIV 44.544 LPP 13.242 PT.RPN 11.503 PT.SAN 73.884 PT.KPBN 4.686 KEKAYAAN 4.948.960
2010 126.708 222.818 609.831 880.196 184.150 137.632 341.085 674.378 302.269 296.937 332.185 371.741 210.609 41.938 13.432 70.005 11.627
2009 121.038 263.222 541.757 806.832 145.535 114.730 255.505 480.876 239.819 266.076 325.594 319.268 159.694 43.059 12.988 71.723 8.655
2008 101.500 241.052 384.185 583.849 96.844 78.633 186.106 411.036 213.162 201.686 227.962 240.806 100.270 41.171 12.286 69.206 6.291
2007 89.333 304.458 420.898 653.537 100.050 81.377 183.785 448.057 267.043 215.456 245.708 224.019 114.936 51.595 15.178 82.848 7.385
4.827.541 4.176.371 3.196.045 3.505.663
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mitra pendiri yang memiliki kekayaan antara Rp.400 milyar sampai
42
PTPN V 3,9%
dengan Rp.800 milyar hanya 3 (tiga) mitra pendiri, namun total kekayaan yang dikuasainya merupakan yang terbesar (51,9%) dengan nilai kekayaan sebesar Rp.2,6 triliun. Tabel tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah mitra pendiri yang memiliki kekayaan di bawah Rp.100 milyar sebanyak 5 (lima) mitra pendiri, yang terdiri dari perusahaan afiliasi atau lembaga kecuali PTPN XIV yang sejalan dengan jumlah peserta di masing-masing mitra pendiri. Alokasi Kekayaan terhadap Investasi dengan total kekayaan berjumlah Rp.4,9 triliun atau sebesar 95,5% dari total investasi. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kekayaan DAPENBUN yang ditempatkan dalam bentuk investasi berada di level 80,5% sampai dengan 95,5%. Trend ini menunjukkan bahwa proporsi kekayaan yang ditempatkan dalam bentuk investasi cenderung stabil.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja perekonomian domestik terus mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan PDB yang meningkat, neraca pembayaran yang mengalami surplus, serta kinerja sektor keuangan yang semakin membaik. Didukung oleh faktor fundamental yang membaik tersebut serta terjaganya persepsi positif terhadap perekonomian Indonesia, nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan dengan volatilitas yang cukup rendah. Namun, mulai paruh kedua tahun 2011 intensitas dampak krisis hutang Eropa memberikan tekanan terhadap Pasar Modal, sehingga volatilitas IHSG cukup tinggi. Di tengah kinerja perekonomian yang semakin membaik, perekonomian Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan utama yang terdiri dari derasnya aliran masuk modal asing, besarnya ekses likuiditas perbankan, serta sejumlah permasalahan di sektor
perbankan dan berbagai kendala di sektor riil. Namun demikian Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sebagai pengelola dana pensiun dengan jumlah peserta terbesar di Indonesia secara terus melakukan optimalisasi pendapatan serta melakukan pengendalian biaya untuk dapat menekan dampak negatif dari tantangan-tantangan eksternal diatas sehingga dapat membukukan hasil yang menggembirakan pada tahun ini.
Aset Bersih Jumlah aset bersih Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) pada tahun 2011 sebesar Rp 6.477 miliar atau tumbuh 101,1% dibandingkan aset tahun 2010 sebesar Rp.6.408 miliar. Jumlah aset bersih kelola dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir terus menunjukkan tren yang meningkat dari tahun 2007 sampai dengan 2011 dengan gambaran sebagai berikut :
ASET BERSIH (Dalam Jutaan Rupiah) 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000
6.476.631
6.408.307
5.695.515
1.000.000
4.392.011
2.000.000
4.356.588
3.000.000
0
2007
2008
2009
2010
2011
43
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Faktor utama yang meningkatkan aset bersih adalah tumbuhnya aset investasi dan aset operasional. Nilai wajar investasi mengalami peningkatan, dimana jumlah investasi ditahun 2011 sebesar Rp.4.894 milyar atau naik 104,8% bila dibandingkan dengan jumlah investasi ditahun 2010. Adapun perbandingan aset investasi tahun 2011 dengan tahun 2010 per portofolio adalah sebagai berikut :
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kenaikan aset bersih selain berasal dari kenaikan nilai wajar investasi juga berasal dari kenaikan aset operasional terutama terkait pengembangan sistem informasi manajemen Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) berupa software dan perangkat keras Komputer yang meningkat Rp.1,2 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.1,3 milyar menjadi Rp.2,5 milyar tahun 2011.
PERBANDINGAN NILAI WAJAR INVESTASI 2011 DAN 2010 JENIS INVESTASI (dalam jutaan Rupiah)
2010
2011 (audit)
% (2011 : 2010)
Surat Berharga Negara Deposito On Call Deposito Berjangka Saham Obligasi Sukuk Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan
780.098 184.547 656.300 1.700.009 739.014 20.000
350.384 254.402 1.336.315 1.181.822 902.286 16.251
44,9 137,9 203,6 69,5 122,1 81,3
162.410
265.656
163,6
105.113
231.047
219,8
79.173 157.811 67.877 19.352
73.612 187.438 75.889 19.352
93,0 118,8 111,8 100,0
TOTAL INVESTASI
4.671.704
4.894.454
104,8
Dibandingkan dengan tahun lalu, Aset Bersih meningkat sebesar Rp.68,32 miliar (1,1%). Peningkatan tersebut berasal dari Total Investasi naik sebesar Rp.222,75 miliar (4,77%), Aset Lancar Diluar Investasi naik sebesar Rp.30,89 miliar (2,1%) dan Aset Operasional naik sebesar Rp.3,29 miliar (76,8%).
44
Dari sisi Kewajiban DAPENBUN tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp.10 milyar dari tahun 2010 sebesar Rp.59 milyar menjadi Rp.78 milyar tahun 2011. Kenaikan kewajiban tersebut terutama berasal dari hutang investasi. Namun demikian peningkatan Kewajiban ini masih di bawah penembangan peningkatan aset bersih.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Beban Investasi dan Beban Operasional 100.000
BEBAN INVESTASI (Dalam Jutaan Rupiah)
90.886
80.000 60.000
42.292
40.000
10.456
22.650
23.816
20.000 0
2007
2008
2009
2010
BEBAN OPERASIONAL (Dalam Jutaan Rupiah)
70.000
59.125
60.000 50.000 40.000
2011
29.093
29.800
36.053
41.143
30.000 20.000 10.000 0
2007
2008
Beban investasi terkait langsung dengan aktivitas investasi dengan jumlah beban tahun 2011 sebesar Rp 24 miliar atau 4,7% dari pendapatan investasi. Jumlah tersebut meningkat 5,1% dari tahun 2010 sebesar Rp 22,6 miliar menjadi Rp.23,8 miliar tahun 2011. Peningkatan tersebut terutama disebabkan penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 yang mulai berlaku tahun 2011. Sedangkan Beban Operasional Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) meliputi Biaya Kepegawaian, beban kantor, beban pemeliharaan, beban penyusutan, beban jasa pihak ke tiga dan beban operasional lainnya pada tahun 2011 mencapai Rp.59,1 milyar atau sebesar 20,6% dari anggaran 2011 yang ditetapkan sebesar Rp.49 milyar.
2009
2010
2011
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka secara keseluruhan terdapat peningkatan sebesar 43,7% Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Biaya Kepegawaian yaitu sebesar 15,8%. Hal ini sejalan dengan kenaikan gaji/honor karyawan, dan beban kantor guna mendukung kinerja baik di cabang maupun di kantor pusat dan peningkatan pendapatan pegawai. Salah satu komponen biaya yang paling signifikan realisasinya melebihi anggaran adalah biaya jasa pihak ke tiga sebesar Rp.4,7 milyar dari anggarannya sebesar Rp.3,8 milyar. Hal ini terkait dengan beban jasa pengacara, pihak konsultan dan auditor terkait dalam rangka penyelesaian masalah hukum investasi yang bermasalah dan aset-aset yang belum produktif.
45
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hasil Usaha Perkembangan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) juga dapat dilihat dari hasil usaha yang diperoleh (Laba Sebelum Pajak) yang sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 terus mengalami peningkatan kecuali tahun 2008 terkait dengan krisis global. Peningkatan hasil usaha tersebut terutama hal ini disebabkan manajemen senantiasa melakukan perbaikan pengelolaan investasi dan pengendalian biaya operasional. Laba sebelum pajak tahun 2011 adalah sebesar Rp.290,69 milyar atau turun sebesar 64,56% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp.450,22 milyar. Penurunan tersebut terutama disebabkan pencadangan aset lain-lain terkait dengan penerapan PSAK 48. Hal tersebut juga sejalan dengan tindak lanjut atas pendapat auditor atas laporan keuangan tahun 2010 yang memberikan pendapat dengan pengecualian karena DAPENBUN belum melakukan pencadangan penurunan nilai aset lain-lain yang tidak produktif. Melalui penerapan PSAK 48 dengan melakukan pencadangan penurunan nilai aset lain-lain pendapat auditor atas laporan keuangan tahun 2011 adalah Wajar Tanpa Pengecualian.
Hasil Usaha 450.228
Dalam Jutaan Rupiah
500.000 450.000 400.000 350.000
324.459
326.203
290.686 249.020
300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
2007
46
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PENDANAAN Kualitas Pendanaan
Pendanaan program pensiun manfaat pasti (PPMP) pemberi kerja merupakan program pensiun yang berjanji akan memberikan suatu jumlah pembayaran tertentu kepada karyawan dan ahli warisnya, sementara risiko pendanaan yang terjadi berada pada pemberi kerja. Untuk itu diperlukan upaya pemupukan dana, agar pendanaan untuk pembayaran manfaat pensiun di masa purna bakti dapat terlaksana. Pembayaran manfaat pensiun meliputi pembayaran kepada pensiunan yang menjadi peserta dana pensiun, namun juga pembayaran kepadajanda/duda atau anakdalam hal pensiunan atau peserta meninggal dunia. Oleh karena itu, kondisi dana yang tersedia untuk memenuhi kewajiban dana pensiun harus terus diupayakan senantiasa terjaga. Perhitungan pendanaan program pensiun manfaat pasti dilakukan oleh aktuaris untuk menghitung kecukupan pendanaan dari dana pensiun. Sesuai ketentuan perundangan sekurang-kurangnya dana pensiun harus melakukan valuasi aktuaria sekali dalam tiga tahun. Namun demikian, bila kualitas pendanaan dana pensiun berada pada tingkat ketiga, maka dana pensiun dimaksud wajib untuk melakukan valuasi aktuaris setiap tahun.
Kualitas pendanaan dana pensiun merupakan gambaran kemampuan dana pensiun untuk membiayai kewajiban dana pensiun saat ini dan yang akan datang pada saat tanggal valuasi. Kualitas pendanaan dana pensiun diukur dengan membandingkan jumlah kekayaan dana pensiun dengan kewajiban solvabilitas dan kewajiban aktuaria dana pensiun dengan 3 (tiga) kriteria kualitas pendanaan dana pensiun, yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Kualitas pendanaan tingkat pertama adalah apabila dana pensiun berada dalam keadaan dana terpenuhi. Kualitas pendanaan tingkat kedua adalah apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban aktuaria dan tidak kurang dari kewajiban solvabiltas.Kualitas pendanaan tingkat ketiga yaitu apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban solvabilitas. Kewajiban solvabilitas dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar di antara himpunan iuran peserta beserta hasil pengembangannya, dan nilai sekarang manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan asumsi bahwa peserta berhenti bekerja pada tanggal perhitungan aktuaria dan seluruhnya telah memiliki hak atas dana. Sedangkan kewajiban aktuaria dihitung berdasarkan jumlah yang lebih besar diantara kewajiban solvabilitas dan bagian nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada masa sebelum tanggal perhitungan aktuaria menurut metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan iuran normal.
47
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Perkembangan Kewajiban Solvabilitas, Kewajiban Aktuaria dan Kekayaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) selama 5 (lima) tahun sebagai berikut : 18.000.000
5.233.148 16.000.000
4.824.231
12.000.000
5.303.059
4.655.348
14.000.000
5.545.638
10.000.000
5.125.876
4.973.803
4.440.189
4.777.618
5.792.566
8.000.000 6.000.000
4.948.960
4.827.541
4.176.371
2010
2009
4.000.000
3.196.045
3.505.663
2008
2007
2.000.000 0
2011
KEWAJIBAN SOLVABILITAS
Berdasarkan grafik tersebut di atas nampak bahwa kewajiban solvabilitas cenderung terus meningkat sejalan dengan usia kerja dan masa kerja kecuali tahun 2008 terkait dengan perubahan asumsi mortalita. Demikian juga dengan kewajiban aktuaria yang merupakan kewajiban Dapenbun kepada peserta sampai dengan sluruh peserta memperoleh haknya. Sedangkan kekayaan pertumbuhan kekayaan selama 5 (lima) tahun mencapai 9,9% per tahun.
48
KEWAJIBAN AKTUARIA
KEKAYAAN
Rasio Kecukupan Dana Rasio kecukupan dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan dana pensiun perkebunan dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Rasio pendanaan digunakan untuk menunjukkan jumlah kekayaan dana pensiun yang ada dapat menutupi kewajiban aktuaria. Rasio pendanaan dihitung dengan membandingkan kekayaan untuk pendanaan dengan kewajiban aktuaria. Posisi kekayaan dihitung berdasarkan laporan keuangan yang di audit Kantor Akuntan Publik (KAP). Sedangkan perhitungan kewajiban aktuaria dilakukan oleh aktuaris pada saat valuasi.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sesuai KMK 510/KMK.06/2002 yang telah dirubah dengan KMK 113/PMK.05/2005 tentang Pendanaan bahwa kekayaan dana pensiun yang diperhitungkan berasal dari Aset Bersih tidak termasuk piutang iuran lebih dari 3 bulan dan aset lain-lain yang tidak produktif. Oleh karena itu, jumlah aset bersih DAPENBUN dengan kekayaan terdapat perbedaan yang cukup signifikan terkait dengan jumlah piutang mitra pendiri yang berumur di atas 3 bulan dan adanya aset investasi yang tidak produktif. Rasio Kecukupan Dana
94,2%
84,0% 60,5%
2007
89,2%
66,9%
2008
2009
2010
2011
Grafik di atas menggambarkan perkembangan Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang menunjukan tren kenaikan mulai tahun 2007 mencapai 60,5% menjadi 89,2% pada tahun 2011. Kenaikan rasio kecukupan dana tersebut di dorong pertumbuhan aset PEMBERI KERJA PTPN I PTPN II PTPN III PTPN IV PTPN V PTPN VI PTPN VII PTPN VIII PTPN IX PTPN X PTPN XI PTPN XII PTPN XIII PTPN XIV LPP PT.RPN PT.SAN PT.KPBN RKD
bersih atau kekayaan yang rata-rata mencapai 9,9% per tahun lebih tinggi dari kenaikan kewajiban aktuaria yang mencapai 0,5% per tahun. Di lihat dari sebaran rasio kecukupan dana 18 (delapan belas) pemberi kerja yang tergabung dengan dana pensiun perkebunan, sebaran rasio kecukupan dana masing – masing pemberi kerja dapat digambarkan pada Tabel 1. Dari gambaran tersebut, nampak bahwa pencapaian rasio kecukupan dana bervariasi sejalan dengan kemampuan keuangan masing-masing pemberi kerja. Terkait dengan rasio pendanaan, ketentuan pendanaan juga menyebutkan bahwa dalam hal dana pensiun memiliki surplus dengan rasio pendanaan di atas 120%, maka kelebihan surplus tersebut wajib digunakan oleh pemberi kerja sebagai iuran normal pemberi kerja. Dengan kata lain, selama jangka waktu tertentu, pemberi kerja tidak perlu melakukan penyetoran iuran normal kepada dana pensiun (contribution holiday). Adapun penetapan jangka waktu tersebut di atas dilakukan oleh aktuaris dalam valuasi yang dilakukannya.
2007 49,4% 46,4% 66,7% 70,9% 67,6% 66,1% 57,8% 58,0% 58,8% 60,9% 60,7% 59,4% 60,2% 58,9% 71,1% 59,1% 68,0%
2008 71,8% 44,4% 73,3% 74,8% 69,2% 69,5% 67,3% 64,2% 60,8% 73,4% 71,5% 82,1% 61,1% 54,1% 76,7% 60,1% 67,6%
2009 79,9% 46,8% 97,9% 98,4% 92,7% 93,4% 85,1% 73,3% 68,0% 96,3% 101,8% 108,5% 88,2% 53,4% 80,6% 59,8% 88,9%
2010 79,9% 38,4% 105,9% 104,4% 105,3% 103,9% 106,6% 100,6% 85,9% 107,1% 104,5% 127,0% 106,7% 49,9% 83,5% 56,9% 115,7%
60,5%
66,9%
84,0%
94,2%
2011 77,1% 32,7% 98,1% 96,7% 98,0% 96,1% 100,2% 100,1% 96,6% 100,7% 98,1% 102,4% 98,7% 51,8% 83,0% 60,1% 101,7% 94,5% 89,2%
Tabel 1. Rasio Kecukupan Dana Per Pemberi Kerja
49
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Iuran Jatuh Tempo
1.000.000
900.000
854.549
883.402
Iuran untuk pendanaan program pensiun manfaat pasti dikenal dua terminologi mengenai iuran, yaitu iuran normal dan iuran tambahan. luran tambahan merupakan kewajiban apabila rasio kecukupan dana (RKD) belum mencukupi atau dengan nilai RKD < 100% dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemberi kerja, sedangkan iuran normal dapat didanai oleh pemberi kerja atau didanai bersama antara pemberi kerja dan peserta. Besar iuran normal atau iuran tambahan ini ditetapkan oleh aktuaris berdasarkan valuasi aktuaria yang dilakukannya terhadap dana pensiun. Perkembangan iuran normal dan iuran tambahan selama 5 (lima) tahun dapat digambarkan sebagai berikut :
800.000
481.796
600.000
400.000
351.140
367.217
500.000
100.280
2009
2010
107.475
102.982
200.000
126.009
300.000
99.773
Dalam Jutaan Rupiah
700.000
100.000
0
2007
2008
IURAN NORMAL JATUH TEMPO
50
2011
IURAN TAMBAHAN JATUH TEMPO
Untuk mendanai program pensiun dengan baik, pemberi kerja wajib melakukan pembayaran iuran secara rutin kepada dana pensiun secara tepat waktu dan tepat jumlah. Namun demikian, tidak semua pembayaran iuran tersebut dibayarkan oleh pemberi kerja secara tepat waktu dan tepat jumlah sehingga mengakibatkan terjadinya piutang iuran dalam laporan keuangan. Salah satu penyebab munculnya piutang iuran tersebut adalah adanya masalah kesulitan keuangan pemberi kerja. Berdasarkan laporan keuangan audit tahun 2011, jumlah iuran jatuh tempo yang belum disetor mencapai sekitar Rp.167 milyar atau sebesar 11,4% dibandingkan dengan piutang iuran tahun 2011, yang besarnya sekitar Rp.1,47 triliun. Terkait dengan piutang iuran normal pemberi kerja dan piutang iuran tambahan tahun 2011, menunjukkan bahwa sebanyak 1 (satu) pemberi kerja memiliki piutang iuran normal pemberi kerja lebih dari 3 (tiga) bulan. Sementara itu, sebanyak 9 (sembilan) Pemberi kerja memiliki piutang iuran tambahan lebih dari 3 bulan yang menurut ketentuan, piutang iuran yang melampaui 3 bulan sejak tanggal jatuh tempo tidak dapat diperhitungkan sebagai kekayaan untuk pendanaan.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
TATA KELOLA DAPENBUN
51
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
PENERAPAN TATA KELOLA
LAPORAN TAHUNAN 2011
Akuntabilitas Adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi yang memungkinkan pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) terlaksana secara efektif. Pertanggungjawaban Adalah kesesuaian didalam pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) terhadap peraturan perundanganundangan yang berlakudan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
Kepala Bidang SDM & Umum
Menjadi salah satu Dana Pensiun dengan jumlah peserta terbesar, menjadi dorongan kuat bagi Dewan Pengawas, Direksi, Staf dan Karyawan untuk selalu meningkatkan penerapan Tata Kelola Dana Pensiun dengan lebih baik. Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) menyadari pentingnya Tata Kelola Dana Pensiun yang baik dalam rangka mempertahankan pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan (sustainability growth). Insan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja melalui penerapan prinsip-prinsip Good Pension Fund Governance (GPFG). Dalam pelaksanaannya, prinsip-prinsip tersebut dipahami dan diterapkan melalui partisipasi segenap Insan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang diinterpretasikan oleh prinsip-prinsip : Transparansi Adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
52
Kemandirian Adalah pengelolaan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Kewajaran Adalah perlakuan yang adil dan sama dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Selain itu nilai-nilai luhur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang dikembangkan sesuai dengan prinsipprinsip Good Pension Fund Governance (GPFG), akan meningkatkan Nilai Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), dimulai dari perubahan perilaku dengan terciptanya nilai-nilai positif setiap Insan Dana Pensiun Perkebunan seperti :
1. 2.
3. 4. 5.
Menjunjung tinggi kejujuran Mempunyai komitmen penuh, integritas yang tinggi dan bertanggung jawab Inovatif dalam bertindak Mempunyai semangat yang tinggi. Efektif dan Efisien dalam mengejar target.
KEJUJURAN
KOMITMEN, INTEGRITAS DAN TANGGUNG JAWAB
EFEKTIF & EFISIEN
NILAI
SEMANGAT
INOVATIF
53
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
AUDIT INTERNAL 7. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern (termasuk pendamping/counterpart auditor eksternal, konsultan) yang ditugaskan oleh Direktur Utama.
Kepala Satuan Pengawasan Internal & Manajemen Risiko
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Manajemen Risiko Satuan Pengawasan Intern dan MR bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yang membawahi Urusan Pengawasan Keuangan, Urusan Pengawasan Operasional dan Urusan Manajemen Risiko dengan fungsi dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membantu Direktur Utama dalam mengamankan investasi dan aset Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) secara efektif. 2. Melakukan analisa dan evaluasi atas efektivitas sistem dan prosedur pada semua bidang dan cabang kegiatan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). 3. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit dalam pelaksanaan audit oleh auditor eksternal agar kelancaran proses audit dapat tercapai. 4. Menyusun dan melaksanakan audit semua bidang di kantor Pusat dan kantor cabang. 5. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko pada bidang terkait sesuai dengan kebijakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). 6. Melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan maupun yang akan diimplementasikan mengenai pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta effisiensi sistem dan prosedur Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). 54
Laporan Pelaksanaan Tugas SPI Selama tahun 2011, bidang Satuan Pengawasan Intern telah melakukan tugas-tugas sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2011 dengan mempertimbangkan alokasi waktu, skala prioritas dan sumber daya audit serta anggaran yang tersedia untuk periode satu tahun meliputi : 1. Pelaksanaan audit sesuai Program Kerja Pemeriksa Tahunan (PKPT) tahun 2011 sebanyak 17 (tujuh belas) objek pemeriksaan telah direalisir terdiri dari 7 (tujuh) objek pemerikasaan pada Kantor Cabang dan 4 (empat) objek pemeriksaan pada Bidang Kantor Pusat. 2. Melaksanakan audit Non PKPT (audit diluar PKPT) berdasarkan tugas khusus dari Direktur Utama sebanyak 1 (satu) objek. 3. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil audit. Manajemen Risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) Sampai saat ini Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sedang menyusun Manual manajemen risiko sebagai salah satu komitmen Direksi dalam mengimplementasikan Good Pension Fund Governance (GPFG). Selain itu pengelolaan risiko Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) diwujudkan dengan membentuk Urusan Manajemen Resiko yang bertugas melakukan kajian terhadap pengelolaan risiko dana pensiun meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko.
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
Komite Investasi Komite Investasi bertugas membantu Direksi dengan memberikan pendapat profesional yang independen terhadap hal-hal yang berkaitan dengan investasi Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Investasi 1. Penilaian atas rencana atau pelaksanaan investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), termasuk penilaian terhadap RKAP dan RJPP Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) yang terkait dengan investasi. 2. Saran dan rekomendasi terhadap rencana investasi yang akan dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). 3. Review atas perjanjian-perjanjian terkait dalam kegiatan investasi termasuk dalam kegiatan investasi langsung serta rekomendasi yang terkait dengan hal tersebut. 4. Saran dan rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi dalam investasi yang dilaksanakan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). Keanggotaan Susunan pengurus Komite Investasi terdiri dari seorang ketua yang dijabat oleh Direktur Investasi dan beberapa anggota yang terdiri dari Direktur Operasional, Kepala Bidang Pasar Uang dan Pasar Modal, Kepala Bidang Investasi Langsung dan Kepala SPI/MR.
55
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
Profil Mitra Pendiri
56
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Jl. Kebun Baru No. 85, Langsa, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darusalam. PTPN 1
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
10.996
10.968
11.667
11.623
11.563
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
8.802
9.574
11.041
12.101
12.851
PENERIMAAN IURAN NORMAL
4.425
4.507
6.162
3.609
3.437
180.809
141.335
151.397
158.611
166.186
KEKAYAAN
89.333
101.500
121.038
126.708
128.079
RASIO KECUKUPAN DANA
49,4%
71,8%
79,9%
79,9%
77,1%
KEWAJIBAN AKTUARIA
11.800
10.000 11.563
11.623
10.968
10.996
11.000
2.000 2010
2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL 6.162
6.000
2007
3.609
4.000
3.437
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA 200.000 150.000
4.507
4.425
0
100.000
3.000
166.186
2009
158.611
2008
151.397
2007
141.335
10.600
5.000
6.000 4.000
10.800
7.000
12.851
8.000
180.809
11.200
11.667
12.000
11.600 11.400
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 12.101 11.041 9.574 8.802
14.000
JUMLAH PESERTA
2008
2009
2010
2011
50.000
2.000 1.000
0
0 2007
2008
2009
2010
RASIO KECUKUPAN DANA
KEKAYAAN 140.000 100.000
128.079 126.708
120.000
121.038 89.333
2007
2011
100,0% 71,8%
80,0%
101.500
80.000
60,0%
60.000
79,9%
79,9%
77,1%
49,4%
40,0%
40.000
20,0%
20.000
0,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
57
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara II ( Persero) Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara. PTPN 2
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
34.773
34.654
34.351
34.190
33.968
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
40.429
43.355
46.605
50.207
53.978
PENERIMAAN IURAN NORMAL
14.830
20.198
25.736
9.443
4.081
KEWAJIBAN AKTUARIA
656.629
542.866
562.361
580.475
601.968
KEKAYAAN
304.458
241.052
263.222
222.818
197.093
46,4%
44,4%
46,8%
38,4%
32,7%
RASIO KECUKUPAN DANA
34.654
50.000
53.978
50.207
46.605
43.355
40.429
40.000 30.000
33.968
34.190
34.351
34.773
34.800 34.600 34.400 34.200 34.000 33.800 33.600 33.400
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
60.000
JUMLAH PESERTA
20.000
2007 2008 2009 2010 2011
0
10.000
2007
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
400.000
15.000
300.000
9.443 4.081
5.000
2011
100.000 0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
350.000
50,0%
304.458 241.052
250.000
263.222
222.818
2008
2009
RASIO KECUKUPAN DANA
KEKAYAAN 40,0% 197.093
200.000
30,0%
150.000
20,0%
100.000
10,0%
50.000
46,4% 44,4%
46,8% 38,4% 32,7%
0,0%
0
2007
58
2010
200.000
10.000
300.000
601.968
500.000 14.830
580.475
600.000
562.361
20.000
25.736
20.198
25.000
542.866
PENERIMAAN IURAN NORMAL
656.629
30.000
700.000
2008
2009
2010
2011
2007 2008 2009 2010 2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sei Batanghari No.2, Medan, Sumatera Utara. PTPN 3
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
39.905
40.798
40.760
40.596
40.426
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
36.694
37.171
39.851
43.114
49.408
PENERIMAAN IURAN NORMAL
11.606
15.792
15.968
14.604
12.886
KEWAJIBAN AKTUARIA
631.337
524.394
553.465
575.729
626.348
KEKAYAAN
420.898
384.185
541.757
609.831
614.446
66,7%
73,3%
97,9%
105,9%
98,1%
RASIO KECUKUPAN DANA
JUMLAH PESERTA
40.426
40.200
40.596
40.400
40.000
39.905
39.600
36.694
37.171
39.851
2007
2008
2009
43.114
30.000
40.000 39.800
49.408
50.000
40.760
40.798
40.600
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
60.000
40.800
20.000 10.000
39.400
0
2007 2008 2009 2010 2011
2010
2011
PENERIMAAN IURAN NORMAL KEWAJIBAN AKTUARIA
14.604 600.000 500.000
11.606
10.000 8.000
400.000
6.000
300.000
4.000
200.000
2.000
100.000 2008
2009
626.348
12.886
12.000
575.729
14.000
700.000 553.465
15.968
524.394
15.792
16.000
631.337
18.000
0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
KEKAYAAN 609.831 614.446 541.757
420.898 384.185
400.000 200.000 0 2007
2008
2009
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
800.000 600.000
2010
2010
2011
120,0% 100,0% 80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0%
97,9% 66,7%
73,3%
2007
2008
2009
105,9%
2010
98,1%
2011
59
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) JL. Let.Jend. Suprapto No. 2, Medan, Sumatera Utara. PTPN 4
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
53.554
54.557
54.388
54.166
53.932
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
55.940
60.846
65.862
70.810
78.915
PENERIMAAN IURAN NORMAL
14.371
15.574
21.822
13.263
16.364
KEWAJIBAN AKTUARIA
922.202
781.014
819.677
842.948
899.132
KEKAYAAN
653.537
583.849
806.832
880.196
869.831
RASIO KECUKUPAN DANA
70,9%
74,8%
98,4%
104,4%
96,7%
JUMLAH PESERTA 54.600
53.000 2009
2010
2011
900.000
16.364
15.000
850.000 13.263
10.000
800.000 750.000
5.000
2007
2008
2009
2010
2007
2011
KEKAYAAN
2011
120,0%
806.832
653.537
2008
100,0%
583.849
2009
2010
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
880.196 869.831
98,4%
104,4%
96,7%
70,9% 74,8%
80,0% 60,0% 40,0% 20,0% 0,0% 2007
60
2010
700.000
0
900.000 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0
2009
950.000
20.000
14.371
2008
KEWAJIBAN AKTUARIA
PENERIMAAN IURAN NORMAL 21.822 15.574
2007
899.132
25.000
2008
842.948
2007
65.862
819.677
53.200
60.846
781.014
53.400
53.554
53.600
55.940
78.915
70.810
922.202
53.800
53.932
54.000
54.166
54.200
54.388
54.557
54.400
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0
2008
2009
2010
2011
2007 2008 2009 2010 2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) Jl. Rambutan No.43, Pekan Baru, Riau. PTPN 5
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
16.201
16.273
16.309
16.350
16.317
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
3.294
3.997
4.693
5.522
6.928
PENERIMAAN IURAN NORMAL
6.031
5.754
12.553
7.377
7.626
KEWAJIBAN AKTUARIA
148.088
140.010
156.950
174.851
196.135
KEKAYAAN
100.050
96.844
145.535
184.150
192.303
67,6%
69,2%
92,7%
105,3%
98,0%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA
16.100
2007 2008 2009 2010 2011
5.522 3.997 3.294
2007
PENERIMAAN IURAN NORMAL
10.000 7.377
6.031
8.000
7.626
5.754
6.000 4.000 2.000 0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2009
120,0% 80,0%
96.844
100.000
2008
2010
92,7%
100,0%
145.535
100.050
2011
2011
RASIO KECUKUPAN DANA 184.150 192.303
150.000
2010
KEWAJIBAN AKTUARIA 200.000 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0
KEKAYAAN 200.000
2009
196.135
12.000
2008
174.851
12.553
148.088
14.000
6.928
4.693
156.950
16.150
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
140.010
16.200
16.201
16.250
8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0
16.317
16.273
16.300
16.350
16.309
16.350
67,6%
105,3%
98,0%
69,2%
60,0% 40,0%
50.000
20,0% 0,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
61
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero) JL. Lingkar Barat Paal X Kota Baru, Jambi PTPN 6
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
9.613
9.601
9.589
9.592
9.572
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.427
5.031
5.868
6.620
8.424
PENERIMAAN IURAN NORMAL
4.020
4.538
3.983
3.941
3.848
KEWAJIBAN AKTUARIA
123.121
113.090
122.839
132.419
154.424
KEKAYAAN
81.377
78.633
114.730
137.632
148.351
RASIO KECUKUPAN DANA
66,1%
69,5%
93,4%
103,9%
96,1%
JUMLAH PESERTA
9.592
9.590
9.589
9.600
9.601
9.610
9.613
9.620
2009
2010
9.580
9.572
9.570 9.560 9.550 2007
2008
2011
9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
8.424
6.620 5.868 4.427
2007
5.031
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA 4.538 PENERIMAAN IURAN NORMAL
4.400
100.000 3.848
3.800
50.000
2009
2010
154.424
3.941
132.419
3.983
4.000
122.839
150.000
4.020
113.090
4.200
200.000
123.121
4.600
3.600 0
3.400 2007
2008
2009
2010
2007
2011
KEKAYAAN 160.000
148.351 137.632
140.000 120.000 100.000
81.377 78.633
93,4%
103,9%
96,1%
66,1% 69,5%
60,0%
60.000
40,0%
40.000
20,0%
20.000
0,0%
0 2007
62
120,0%
80,0%
80.000
2011
RASIO KECUKUPAN DANA 100,0%
114.730
2008
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) JL. Raya Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung PTPN 7
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
20.991
20.958
21.051
21.019
20.976
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
13.178
14.841
16.886
19.186
25.117
PENERIMAAN IURAN NORMAL
4.932
8.876
10.176
12.662
8.339
KEWAJIBAN AKTUARIA
317.782
276.362
300.106
319.971
402.200
KEKAYAAN
183.785
186.106
255.505
341.085
403.008
RASIO KECUKUPAN DANA
57,8%
67,3%
85,1%
106,6%
100,2%
30.000
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 25.117
21.019
20.976
25.000
20.958
20.991
21.051
JUMLAH PESERTA
20.000
14.841
13.178
15.000 10.000
0 2007
2008
PENERIMAAN IURAN NORMAL 10.176
400.000
100.000
2.000
0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
KEKAYAAN 403.008
400.000 341.085
350.000 300.000
2008
2009
2010
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
450.000
200.000
276.362
200.000
319.971
300.000
4.932
4.000
250.000
2011
8.339
8.876
317.782
10.000
2010
500.000
12.662
12.000
2009
KEWAJIBAN AKTUARIA 402.200
14.000
6.000
19.186
5.000
2007 2008 2009 2010 2011
8.000
16.886
300.106
21.060 21.040 21.020 21.000 20.980 20.960 20.940 20.920 20.900
106,6%
120,0%
255.505
80,0%
183.785 186.106
100,2%
85,1%
100,0% 57,8%
67,3%
60,0%
150.000
40,0%
100.000
20,0%
50.000 0
0,0% 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
63
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) JL. Sindang Sirna No. 4 Bandung, Jawa Barat
PTPN 8
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
49.122
49.028
48.822
48.692
48.507
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
51.036
55.213
59.342
63.307
67.084
PENERIMAAN IURAN NORMAL
7.152
14.198
12.550
13.137
10.259
KEWAJIBAN AKTUARIA
771.962
640.183
656.331
670.372
677.962
KEKAYAAN
448.057
411.036
480.876
674.378
678.812
58,0%
64,2%
73,3%
100,6%
100,1%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA 49.200 49.028
70.000 60.000
48.400
48.507
48.600
50.000
48.692
48.822
48.200
51.036
30.000 20.000
2010
2011
0 2007
14.000
12.550
13.137
12.000
KEWAJIBAN AKTUARIA 700.000
10.259 7.152
600.000 500.000
8.000
400.000
6.000
300.000
4.000
200.000
2.000
100.000
0 2007
2008
2009
2010
2008
2009
2007
678.812
600.000
120,0%
100,6%
100,0% 411.036
2011
RASIO KECUKUPAN DANA 674.378
448.057
2010
0
2011
KEKAYAAN 700.000
2011
800.000 771.962
14.198
2010
677.962
2009
670.372
2008
PENERIMAAN IURAN NORMAL 16.000
480.876
80,0%
400.000
58,0%
64,2%
100,1%
73,3%
60,0%
300.000
40,0%
200.000
20,0%
100.000
0,0%
0 2007
64
2009
67.084
40.000
656.331
2007
500.000
2008
63.307
10.000
48.000
10.000
55.213
59.342
640.183
48.800
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
80.000
49.122
49.000
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) JL. Mugas Dalam (Atas), Semarang. PTPN 9
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
21.823
21.717
21.581
21.431
21.286
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
36.822
38.321
39.900
41.637
42.960
PENERIMAAN IURAN NORMAL
3.544
6.315
5.055
4.308
3.947
KEWAJIBAN AKTUARIA
454.240
350.608
352.645
352.016
351.337
KEKAYAAN
267.043
213.162
239.819
302.269
339.263
58,8%
60,8%
68,0%
85,9%
96,6%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA
44.000
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
42.000
41.637
38.000 21.286
21.431
21.400
36.000
2007 2008 2009 2010 2011
32.000
21.200
42.960
39.900
40.000 21.581
21.600
21.717
21.800
21.823
22.000
38.321 36.822
34.000
21.000
4.308
4.000
3.947
3.000 2.000 1.000 0 2007
2008
2009
2010
KEWAJIBAN AKTUARIA 500.000 450.000 400.000 350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 0
2007
2011
KEKAYAAN 300.000
302.269
267.043
2010
2011
85,9%
100,0%
213.162
200.000
2009
120,0%
239.819
250.000
2008
RASIO KECUKUPAN DANA
339.263
350.000
351.337
5.000
2011
352.016
5.055 3.544
2010
352.645
6.315
6.000
2009
350.608
7.000
2008
454.240
PENERIMAAN IURAN NORMAL
2007
80,0%
150.000
60,0%
100.000
40,0%
50.000
20,0%
58,8%
60,8%
96,6%
68,0%
0,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
65
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Jl. Jembatan Merah No. 3-5, Tromol Pos 5077, Surabaya PTPN 10
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
12.080
12.417
12.404
12.344
12.206
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
27.117
28.988
30.871
32.447
36.648
PENERIMAAN IURAN NORMAL
3.027
3.735
5.061
3.940
3.680
KEWAJIBAN AKTUARIA
353.586
274.716
276.441
277.194
314.838
KEKAYAAN
215.456
201.686
266.076
296.937
316.930
60,9%
73,4%
96,3%
107,1%
100,7%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA
40.000 35.000
12.400
30.000
12.080
12.100 12.000
30.871
2008
2009
15.000 10.000 5.000
11.900 2007
28.988
20.000 12.206
12.200
27.117
36.648
32.447
25.000
12.344
12.300
12.404
12.417
12.500
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
2008
2009
2010
0
2011
2007
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
200.000
3.000
150.000
2.000
100.000
1.000
50.000 2009
2010
0
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
KEKAYAAN 296.937
300.000 250.000
215.456
316.930
120,0%
96,3%
100,0%
266.076 201.686
200.000
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
350.000
80,0%
150.000
60,0%
100.000
40,0%
50.000
20,0%
60,9%
107,1% 100,7%
73,4%
0,0%
0 2007
66
2008
314.838
250.000
277.194
3.027
300.000 3.680
276.441
3.940
3.735
274.716
4.000
350.000
5.061
5.000
353.586
PENERIMAAN IURAN NORMAL
6.000
400.000
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) JL. Merak No. 1, Surabaya. PTPN 11
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
15.570
15.502
15.419
15.355
15.286
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
31.536
33.716
35.880
37.675
41.524
PENERIMAAN IURAN NORMAL
3.833
4.904
5.048
3.575
3.972
KEWAJIBAN AKTUARIA
404.538
318.914
319.868
317.949
334.758
KEKAYAAN
245.708
227.962
325.594
332.185
326.291
60,7%
71,5%
101,8%
104,5%
98,1%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA 15.600
40.000
15.286
15.300
31.536 20.000
2007 2008 2009 2010 2011
0
15.200
33.716
35.880
37.675
2008
2009
2010
30.000
15.355
15.419
15.400
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 41.524
15.502
15.570
50.000 15.500
10.000
15.100
3.575
3.972
350.000 300.000 250.000
3.000
200.000
2.000
150.000
2008
2009
2010
334.758
3.833 4.000
317.949
400.000
4.904
5.000
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
319.868
450.000
5.048
318.914
PENERIMAAN IURAN NORMAL
404.538
6.000
2007
100.000 1.000
50.000 0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
KEKAYAAN 350.000
332.185 325.594
300.000 250.000
2011
328.291
101,8% 104,5%
120,0% 100,0%
245.708 227.962
80,0%
200.000
60,7%
98,1%
71,5%
60,0%
150.000
40,0%
100.000
20,0%
50.000
0,0%
0
2007
2008
2009
2010
2011
2007 2008 2009 2010 2011
67
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero) JL. Rajawali No. 44, Surabaya. PTPN 12
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
17.033
16.977
16.845
16.725
16.571
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
28.873
30.509
32.151
33.773
42.514
PENERIMAAN IURAN NORMAL
2.505
3.602
3.746
4.205
473
KEWAJIBAN AKTUARIA
377.230
293.349
294.123
292.718
357.087
KEKAYAAN
224.019
240.806
319.268
371.741
365.482
59,4%
82,1%
108,5%
127,0%
102,4%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
50.000 16.977
42.514
30.000 16.571
16.845
40.000 16.725
17.033
17.100 17.000 16.900 16.800 16.700 16.600 16.500 16.400 16.300
20.000
2007 2008 2009 2010 2011
0
28.873
30.509
2007
2008
32.151 33.773
10.000
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
300.000
3.000
2.505
250.000
2.500
200.000
2.000
2009
2010
150.000
1.500
473
1.000
100.000 50.000
500
0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
371.741
350.000 300.000 250.000
224.019
240.806
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
KEKAYAAN 400.000
127,0%
140,0% 365.482
319.268
108,5%
120,0%
80,0%
102,4%
82,1%
100,0%
200.000
59,4%
60,0%
150.000 100.000
40,0%
50.000
20,0% 0,0%
0 2007
68
2008
357.087
350.000
292.718
3.602
3.500
400.000
294.123
4.000
293.349
4.500
377.230
PENERIMAAN IURAN NORMAL 3.746 4.205
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) JL. Sultan Abdul Rahman No. 11, Pontianak, Kalimantan Barat. PTPN 13
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
16.349
16.393
16.383
16.385
16.369
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
6.105
6.863
7.530
8.761
10.785
PENERIMAAN IURAN NORMAL
4.750
5.187
11.542
5.871
6.501
KEWAJIBAN AKTUARIA
190.962
164.143
181.047
197.445
222.105
KEKAYAAN
114.936
100.270
159.694
210.609
219.212
60,2%
61,1%
88,2%
106,7%
98,7%
RASIO KECUKUPAN DANA JUMLAH PESERTA
12.000
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
6.000
10.785
8.761
8.000
16.369
16.385
16.383
16.393
10.000
16.349
16.400 16.390 16.380 16.370 16.360 16.350 16.340 16.330 16.320
6.105
7.530
6.863
4.000 2.000
2007 2008 2009 2010 2011
0 2007
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
5.871 6.501
5.187
6.000 4.000
100.000
222.105
150.000
8.000
197.445
200.000 181.047
10.000
164.143
12.000
190.962
PENERIMAAN IURAN NORMAL 11.542
14.000
250.000
50.000
4.750
2.000
0
0
2007 2007
2008
2009
2010
KEKAYAAN
250.000
210.609
200.000
2009
2010
2011
RASIO KECUKUPAN DANA 219.212
120,0%
106,7%
80,0%
114.936 100.270
98,7%
88,2%
100,0% 159.694
150.000
2008
2011
60,2% 61,1%
60,0%
100.000
40,0% 50.000
20,0% 0,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
69
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) JL. Urip Sumoharjo KM. 4, Ujung Pandang. PTPN 14
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
4.654
4.643
4.638
4.629
4.618
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
4.661
5.100
5.835
6.411
7.117
PENERIMAAN IURAN NORMAL
1.574
1.555
1.647
1.880
1.678
KEWAJIBAN AKTUARIA
87.607
76.122
80.703
83.995
85.957
KEKAYAAN
51.595
41.171
43.059
41.938
44.544
RASIO KECUKUPAN DANA
58,9%
54,1%
53,4%
49,9%
51,8%
JUMLAH PESERTA
5.000
4.638
3.000 4.618
4.620 4.610
2.000 1.000
4.600 2007
5.835
2008
2009
5.100
4.661
4.000 4.629
4.630
7.117
6.411
6.000 4.643
4.640
7.000
4.654
4.650
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
8.000
4.660
2010
0
2011
2007
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
1.678
1.647
1.555
85.000
76.122
75.000
500
80.703
80.000
1.000
85.957
1.574 1.500
90.000
1.880
83.995
2.000
87.607
PENERIMAAN IURAN NORMAL
70.000
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
2008
2009
2010
2011
RASIO KECUKUPAN DANA KEKAYAAN 60.000
51.595
50.000
44..544
41.171 43.059
40.000
41.938
30.000 20.000 10.000 0 2007
70
2008
2009
2010
2011
60,0% 58,0% 56,0% 54,0% 52,0% 50,0% 48,0% 46,0% 44,0%
58,9% 54,1%
53,4% 49,9%
2007
2008
2009
2010
51,8%
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN JL. LPP No.1, Yogyakarta. LPP
2007
2008
2009
2010
2011
419
417
412
409
405
1.755
1.826
1.903
1.921
1.937
237
249
240
225
206
KEWAJIBAN AKTUARIA
21.357
16.011
16.111
16.092
15.953
KEKAYAAN
15.178
12.286
12.988
13.432
13.242
RASIO KECUKUPAN DANA
71,1%
76,7%
80,6%
83,5%
83,0%
JUMLAH PESERTA PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN PENERIMAAN IURAN NORMAL
JUMLAH PESERTA 420
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
2.000 1.950
417
419
415
1.900 1.850
412
410
1.826
1.800 405
409
405 400
1.937
1.921
1.903
1.755
1.750 1.700
395
2007
2008
2009
2010
2011
1.650 2007
2008
2009
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
200
20.000 15.000
150
15.953
206
16.092
225
25.000
16.111
237
240
16.011
250
249
21.357
PENERIMAAN IURAN NORMAL
300
2008
2009
2010
2011
10.000
100
5.000
50 0 0
2007 2007
2008
2009
2010
2011
KEKAYAAN 16.000
RASIO KECUKUPAN DANA 83,5% 80,6% 76,7%
15.178
14.000
13.432
12.286
13.242
12.988
12.000
85,0% 80,0%
10.000 8.000
75,0%
6.000
70,0%
4.000
83,0%
71,1%
65,0%
2.000
60,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
71
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT. RISET PERKEBUNAN NUSANTARA JL. Salak No. 1A, Bogor. PT. RPN
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
4.616
4.652
4.652
4.637
4.609
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
8.727
9.396
10.060
10.828
11.534
PENERIMAAN IURAN NORMAL
1.653
254
2.756
2.112
1.940
KEWAJIBAN AKTUARIA
140.260
115.188
119.999
123.041
122.979
KEKAYAAN
82.848
69.206
71.723
70.005
73.884
RASIO KECUKUPAN DANA
59,1%
60,1%
59,8%
56,9%
60,1%
14.000
JUMLAH PESERTA 4.660
4.609
4.590
2009
0
2011
2007
2010
2011
KEWAJIBAN AKTUARIA
PENERIMAAN IURAN NORMAL 2.756 2.304 2.112
160.000
1.653
120.000 100.000
1.500
80.000
1.000
60.000
122.979
140.000 1.940
123.041
2.000
2010
119.999
2.500
2009
2008
2.000
115.188
3.000
2008
10.060
4.000
4.580 2007
9.396
6.000
4.616
4.620
8.727
10.828
8.000
4.637
4.630
4.600
11.534
140.260
4.652
4.640
10.000
4.652
4.650
4.610
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
12.000
2008
2009
2010
2011
40.000 500
20.000 0
0 2007
2008
2009
2010
2007
2011
RASIO KECUKUPAN DANA
KEKAYAAN 85.000
60,0%
80.000 73.884
75.000 69.206
70.000
71.723
59,1%
59,8%
60,1%
59,0% 56,9%
58,0%
70.005
57,0%
65.000
56,0%
60.000
55,0% 2007
72
60,1%
61,0%
82.848
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT.SARANA AGRO NUSANTARA JL. R.A. Kartini No.23, Medan, Sumatera Utara. PT. SAN
2007
2008
2009
2010
2011
JUMLAH PESERTA
404
403
402
400
399
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
531
614
686
771
891
PENERIMAAN IURAN NORMAL
170
249
280
201
196
KEWAJIBAN AKTUARIA
10.856
9.312
9.740
10.050
11.308
KEKAYAAN
7.385
6.291
8.655
11.627
11.503
RASIO KECUKUPAN DANA
68,0%
67,6%
88,9%
115,7%
101,7%
JUMLAH PESERTA
1.000
404
600
399
200
396
2007 2008 2009 2010 2011
0
PENERIMAAN IURAN NORMAL 280 249 201
12.000
2010
2011
196
170
10.000 8.000 6.000
100
4.000
50
2.000
11.308
KEWAJIBAN AKTUARIA
150
2008
2009
2010
2011
0
0 2007
2008
2009
2010
RASIO KECUKUPAN DANA 11.627 11.503
12.000
2007
2011
KEKAYAAN 10.000 8.000
2009
10.050
200
2008
9.740
250
2007
9.312
300
891
400
400
398
10.856
403
400
402
800
404
402
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 771 686 614 531
140,0%
100,0%
7.385 6.291
8.655
115,7%
120,0% 68,0%
67,6%
2007
2008
80,0%
6.000
60,0%
4.000
40,0%
2.000
20,0%
101,7%
88,9%
0,0%
0 2007
2008
2009
2010
2011
2009
2010
2011
73
Diterima, Dikelola, Dibayar (
3D )
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT.KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA JL. Taman Cut Mutiah No. 11, Jakarta PT. KPBN
2011
JUMLAH PESERTA
149
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
13
PENERIMAAN IURAN NORMAL
223
KEWAJIBAN AKTUARIA
4.961
KEKAYAAN
4.686
RASIO KECUKUPAN DANA
94,5%
4.961
4.686
5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
149
13
223
94,5%
0 2011
74
JUMLAH PESERTA
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN
PENERIMAAN IURAN NORMAL
KEWAJIBAN AKTUARIA
KEKAYAAN
RASIO KECUKUPAN DANA
Ekshibit A
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN ASET BERSIH 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN ASET Investasi (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Deposit On Call Deposito Berjangka Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana : Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan
2b,4,7 2b,4,8 2b,4,9 2b,4,10 2b,4,11 2b,4,12 2b,4,13
2b,4,14 2b,4,15 2b,4,15 2b,4,15
Total Investasi Aset Lancar Diluar Investasi Kas dan Bank Piutang Iuran : Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Beban Dibayar Dimuka Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Total Aset Lancar Diluar Investasi
2c,17 18
19 20
2011
2010
350.384.267.500 254.402.373.600 1.336.315.000.000 1.181.822.124.097 902.286.470.000 16.251.500.000
780.098.325.276 184.547.081.919 656.300.000.000 1.700.009.063.364 739.013.636.755 20.000.000.000
265.655.703.841
162.410.549.510
231.046.692.410 73.611.575.069 187.437.800.000 75.888.700.000 19.351.909.000
105.113.181.967 79.173.020.000 157.810.800.000 67.876.700.000 19.351.909.000
4.894.454.115.517
4.671.704.267.791
2.516.862.711
3.413.552.096
24.750.867.840 14.963.292.148 1.431.176.293.257 74.259.611 25.253.883.122 1.008.051.306
11.158.593.706 3.515.386.026 1.346.742.321.040 987.436.769 99.316.812.042 3.724.436.405
1.499.743.509.995
1.468.858.538.084
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit A/2
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN ASET BERSIH 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN Aset Operasional Tanah dan Bangunan (Nilai Buku) Kendaraan (Nilai Buku) Peralatan Komputer (Nilai Buku) Peralatan Kantor (Nilai Buku) Aset Operasional Lainnya (Nilai Buku)
22
Aset Tersedia KEWAJIBAN Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria Hutang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo Pendapatan Diterima Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya Utang Investasi Kewajiban Imbalan Paska Kerja Utang Pajak Lain-lain Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya
2h,33 25 2i,26
Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria ASET BERSIH
2010
2e,21
Total Aset Operasional Aset Lain-lain
2011
2k
2.567.085.041 2.482.307.127 1.805.084.709 723.835.854
1.670.389.159 1.267.395.889 1.325.944.790 22.117.800
7.578.312.731
4.285.847.638
152.859.417.678
322.489.649.848
6.554.635.355.921
6.467.338.303.361
2.345.893.919 223.137.273 5.165.415.695
35.728.278.386 2.571.899.954 6.768.898.834
48.325.995.524 20.805.278.104 762.214.138 376.520.459 70.270.008.225
25.849.220 13.155.538.542 450.347.873 330.575.507 13.962.311.142
78.004.455.112
59.031.388.316
6.476.630.900.809
6.408.306.915.045
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit B
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN PENAMBAHAN PENDAPATAN INVESTASI Bunga Deviden Sewa Laba Pelepasan Investasi
2011
2010
2j,28 239.173.867.779 33.480.295.392 8.889.626.035 226.940.329.482
217.676.695.819 24.910.165.833 9.082.661.932 256.669.165.728
508.484.118.688
508.338.689.312
181.637.962.221)
126.630.268.646
52.716.738.975 54.759.346.370 351.140.197.256 4.468.806.464
50.036.117.770 50.243.834.005 481.796.121.507 7.169.554.700
789.931.245.532
1.224.214.585.940
23.816.109.544 59.125.005.988 139.326.014.016 498.628.873.470 711.256.750
22.650.223.219 41.143.311.673 1.486.751.327 445.092.122.355 1.050.121.000 -
Jumlah Pengurangan
721.607.259.768
511.422.529.574
Kenaikan Aset Bersih
68.323.985.764
712.792.056.366
ASET BERSIH AWAL TAHUN
6.408.306.915.045
5.695.514.858.679
ASET BERSIH AKHIR TAHUN
6.476.630.900.809
6.408.306.915.045
Total Pendapatan Investasi (
Peningkatan/Penurunan Nilai Investasi Iuran Jatuh Tempo Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Pendapatan Diluar Investasi
32
31
Jumlah Penambahan PENGURANGAN Beban Investasi Beban Operasional Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan Pengurangan Aset Bersih Lainnya
2j,29 2j,30 31 2h,33 27
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) CATATAN ASET Investasi (Harga Perolehan/Nilai Buku) Surat Berharga Negara Deposit On Call Deposito Berjangka Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana: Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah dan Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Total Investasi
2011
2b,4,7 2b,4,8 2b,4,9 2b,4,10 2b,4,11 2b,4,12 2b,4,13
2b,4,14 2b,4,15 2b,4,15 2b,4,15
2010
285.905.676.664 254.402.373.600 1.336.315.000.000 1.303.102.538.446 866.949.500.000 15.000.000.000
780.721.729.763 184.547.081.919 656.300.000.000 1.497.391.473.888 738.999.500.000 20.000.000.000
276.452.233.251
166.714.032.256
220.000.000.000 88.923.500.000 11.887.577.251 80.320.183.802 3.951.233.045 (37.551.023.122) 4.705.658.792.937
105.000.000.000 88.923.500.000 11.887.577.251 80.320.183.802 3.951.233.045 (33.485.328.934) 4.301.270.982.990
188.795.322.580
370.433.284.801
2.516.862.711
3.413.552.096
24.750.867.840 14.963.292.148 1.431.176.293.257 74.259.611 25.253.883.122 1.008.051.306 1.499.743.509.995
11.158.593.706 3.515.386.026 1.346.742.321.040 987.436.769 99.316.812.042 3.724.436.405 1.468.858.538.084
2n,16 Selisih Penilaian Investasi Aset Lancar Diluar Investasi Kas dan Bank Piutang Iuran : Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Beban Dibayar Dimuka Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Total Aset Lancar Diluar Investasi
2c,17 18
Aset Operasional Tanah dan Bangunan Kendaraan Peralatan Komputer Peralatan Kantor Aset Operasional Lainnya Akumulasi Penyusutan
2e,21
19
(
Total Aset Operasional Aset Lain-lain
TOTAL ASET
22
3.656.031.398 51.211.873 5.922.006.374 3.709.765.560 760.295.335 6.520.997.809)
2.649.763.195 51.211.874 4.335.030.291 3.045.612.268 22.117.800 (5.817.887.790)
7.578.312.731
4.285.847.638
152.859.417.678
322.489.649.848
6.554.635.355.921
6.467.338.303.361
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit C/2
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN
2011
2010
KEWAJIBAN Kewajiban Aktuaria
3j,23,35
Selisih Kewajiban Aktuaria
2g,24
5.545.637.855.831
5.125.876.320.667
930.993.044.978
1.282.430.594.378
2.345.893.919 223.137.273 5.165.415.695
35.728.278.386 2.571.899.954 6.768.898.834
Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 2h,33 Pendapatan Diterima Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar 25 Kewajiban Di Luar Kewajiban Aktuaria Lainnya 2i,26 Utang Investasi Kewajiban Imbalan Paska Kerja Utang Pajak Lain-lain Total Kewajiban Diluar Kewajiban Aktuaria Lainnya
48.325.995.524 20.805.278.104 762.214.138 376.520.459 70.270.008.225
25.849.220 13.155.538.542 450.347.873 330.575.507 13.962.311.142
Total Kewajiban di Luar Kewajiban Aktuaria
78.004.455.112
59.031.388.316
6.554.635.355.921
6.467.338.303.361
TOTAL KEWAJIBAN
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit D
DANA PENSIUN PERKEBUNAN PERHITUNGAN HASIL USAHA 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CATATAN PENDAPATAN INVESTASI Bunga Deviden Sewa Laba Pelepasan Investasi Total Pendapatan Investasi
2j,28
BEBAN INVESTASI Beban Transaksi Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan Beban Penyusutan Bangunan Beban Manajer Investasi Beban Investasi Lainnya Total Beban Investasi
2j,29
2011
HASIL USAHA INVESTASI BEBAN OPERASIONAL Gaji Karyawan, Pengurus dan Dewan Pengawas Beban Kantor Beban Pemeliharaan Beban Penyusutan Aset Operasional Beban Jasa Pihak Ketiga Beban operasional lainnya Total Beban Operasional
2j,30
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba Penjualan Aset Operasional Pendapatan Lain Diluar Investasi Beban Lain Diluar Investasi dan Operasional
31
(
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain HASIL USAHA SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini HASIL USAHA SETELAH PAJAK
2m,27
2010
239.173.867.779 33.480.295.392 8.889.626.035 226.940.329.482 508.484.118.688
217.676.695.819 24.910.165.833 9.082.661.932 256.669.165.728 508.338.689.312
11.984.830.459 2.113.706.624 4.065.694.188 3.306.544.811 2.345.333.462 23.816.109.544
6.906.637.143 2.553.305.890 4.065.695.233 4.300.298.122 4.824.287.831 22.650.224.219
484.668.009.144
485.688.465.093
31.094.119.300 11.238.811.457 2.440.991.726 727.757.019 4.741.133.028 8.882.193.458 59.125.005.988
24.588.801.143 8.181.116.052 1.832.639.618 809.701.016 4.157.864.934 1.573.188.910 41.143.311.673
4.468.806.464
248.417.445 6.921.137.255
139.326.014.016)
(1.486.750.327)
(134.857.207.552)
5.682.804.373
290.685.795.604
450.227.957.793
711.256.750
1.050.121.000
289.974.538.854
449.177.836.793
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan pada Ekshibit F terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
Ekshibit E
DANA PENSIUN PERKEBUNAN LAPORAN ARUS KAS 31 DESEMBER 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011
2010
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga Penerimaan Deviden Penerimaan Sewa Pendapatan Investasi Lain Pelepasan Investasi Penempatan Investasi Pembayaran Beban Investasi ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
249.118.033.599
256.206.559.966
33.894.282.799
54.388.465.154
5.536.103.772
9.371.890.627
-
4.546.085.573
5.107.716.458.440
3.877.591.149.375
(5.165.334.781.458)
(4.301.270.982.990)
(11.263.405.076)
(19.642.054.945)
219.666.692.076
(118.808.887.240)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL Pembayaran Beban Operasional Pembelian Aset Operasional Penjualan Aset Operasional Pendapatan Lain Diluar Investasi
(48.621.793.868)
(41.143.311.673)
(3.487.003.992)
(2.376.923.109)
18.345.000
1.743.404.500
1.045.969.259
3.798.151.460
Beban Lain Diluar Investasi dan Operasional
(23.647.458.198)
(1.486.750.327)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASIONAL
(74.691.941.799)
(39.465.429.149)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja
42.973.598.329
62.208.060.284
Penerimaan Iuran Normal Peserta
45.861.174.390
52.568.162.984
Penerimaan Iuran Tambahan
262.444.751.893
468.813.611.097
Pembayaran Manfaat Pensiun
(497.150.964.274)
(423.181.352.859)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH
(145.871.439.662)
160.408.481.506
(896.689.385)
2.134.165.117
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3.413.552.096
1.279.386.979
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2.516.862.711
3.413.552.096
Ekshibit A Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Portofolio Investasi Per 31 Desember 2011 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
No
Keterangan
2011
2010
1
Surat Berharga Negara
350.384.267.500
780.098.325.276
2
Deposito On Call
254.402.373.600
184.547.081.919
3
Deposito
1.336.315.000.000
656.300.000.000
4
Saham
1.181.822.124.097
1.700.009.063.364
902.286.470.000
739.013.636.755
16.251.500.000
20.000.000.000
265.655.703.841
267.523.731.477
5
Obligasi
6
Sukuk
7
Unit Penyertaan Reksadana - Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran - Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas
8
Penempatan Langsung
9
Tanah
10
Bangunan
11
Tanah dan Bangunan Jumlah
231.046.692.410
-
73.611.575.069
79.173.020.000
187.437.800.000
157.810.800.000
75.888.700.000
67.876.700.000
19.351.909.000
19.351.909.000
4.894.454.115.517
4.671.704.267.791
Dasar penilaian investasi pada Surat Berharga Negara, Deposito On Call, Deposito Berjangka, Saham, obligasi, Sukuk, Unit Penyertaan Reksadana, Penempatan Langsung, Tanah,Bangunan, dan Tanah dan Bangunan telah sesuai dengan yang ditetapkan pada Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) No: PER-01/BL/2009 tanggal 15 Januari 2009 pasal 1 serta Arahan Investasi Dana Pensiun yang ditetapkan Pendiri dengan Surat Keputusan No. XP-SURKP/09.05 tanggal 23 April 2009.
Ekshibit B
Dana Pensiun Perkebunan Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Hasil Investasi Tahunan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Hasil Investasi yang Terealisasi No
Jenis Investasi
1
2
Bunga/bagi hasil
Deviden
Sew a
3
4
5
Hasil Investasi yang
Laba/Rugi Pelepasan 6
Lainnya
Belum Terealisasi
7
8
1
Surat Berharga Negara
45.057.015.097
2
Deposito on Call
28.757.521.979
-
-
-
-
3
Deposito berjangka
78.983.006.396
-
-
-
-
4
Saham
33.442.795.392
-
142.867.125.339
5
Obligasi
6
Sukuk
7
Unit Penyertaan Reksa
84.446.317.361 1.930.006.944
-
-
-
67.511.297.401
-
Hasil Investasi
Beban Investasi
bersih
9
65.101.995.323
10=3+4+5+6+7+8-9
-
177.670.307.821
-
28.757.521.979 78.983.006.396
(323.898.003.825)
17.334.441.983
*)
(164.922.525.077)
1.536.000.000
35.322.833.245
4.500.000
121.300.650.606
-
-
300.000.000
1.251.500.000
-
3.481.506.944
-
-
14.725.906.742
(6.493.046.664)
297.766.749
7.935.093.329
Dana pada: 8
Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham
-
dan Reksadana Campuran 9
Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Dana Indeks 10 Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
10.933.510.443
-
10.933.510.443
Penyertaan Terbatas 11 Reksa Dana yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek 12 Efek Beragun Aset dari KIK EBA 13 Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat berbentuk KIK 14 Penempatan Langsung pada Saham
-
37.500.000
-
-
(5.561.444.931)
-
(5.523.944.931)
15 Tanah
-
-
4.109.732.844
-
29.627.000.000
655.975.559
16 Bangunan
-
-
2.521.248.491
-
12.028.009.189
4.553.537.373
9.995.720.307
17 Tanah dan Bangunan
-
-
2.258.644.700
-
49.684.999
969.887.880
1.338.441.819
33.480.295.392
8.889.626.035
226.940.329.482
(181.637.962.221)
23.816.109.544
303.030.046.921
a) Total
239.173.867.777
b) Rata-rata investasi 2011 c) ROI = (a/b) x 100%
33.080.757.285
4.597.814.062.320 6,59%
d) Aset Bersih Awal
6.408.306.915.045
e) Aset Bersih Akhir
6.476.630.900.809
f) Rata-rata Aset Bersih ((d+e)/2) (g) ROA = (a/f) x 100%
*) Biaya Investasi pada saham termasuk biaya Manajer Investasi & Kustodian
6.442.468.907.927 4,70%