ANALISIS TEKS BERITA MEDIA ONLINE SULTRAKINI.com TERHADAP PENERAPAN UU ITE PASAL 28 AYAT 1 Edisi Bulan Februari s/d Bulan Maret 2016
Oleh *Nur Haida **La Ode Jumaidin ***Marsia Sumule Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232
[email protected] ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis teks berita media online SULTRAKINI.com terhadap penerapan UU Informasi Transaksi Elektronik pasal 28 ayat 1. Penelitian ini bertujuan untuk Analisis Teks Berita Media Online SULTRAKINI.com Terhadap Penerapan UU ITE Pasal 28 Ayat 1 Edisi Bulan Februari s/d Bulan Maret 2016. Objek dalam penelitian ini adalah semua berita utama yang dimuat pada beranda media massa online SULTRAKINI.com pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2016. Unit analisis dalam penelitian ini adalah berita utama berupa berita hukum dan kriminal yang dimuat oleh SULTRAKINI.com pada bulan Februari hingga Maret 2016 dan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan mengumpulkan berita utama edisi bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita utama yang dimuat SULTRAKINI.com pada edisi bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2016 dimuat pada beranda berdasarkan pemilihan isu yang teraktual ditengah masyarakat dan mengemasnya kedalam frame SULTRAKINI.com dan pemilihan isu sebagai berita utama selama bulan Februari hingga Maret 2016. Dalam pemilihan isu SULTRAKINI.com tetap mempertahankan kaidah independensi media sehingga tidak ditemukannya pelanggaran pada UU ITE pasal 28 Ayat 1, meskipun dalam penyajiannya kurang memenuhi kaidah syarat berita, seperti terdapat kesalahan pada wartawan dalam meliput sebuah berita sehingga menimbulkan kekurangan data pada berita yang dimuat pada media online. Kata Kunci : Analisis, Teks Berita, Penerapan UU ITE
ABSTRACT The problem in this study is how the analysis of the text news online media sultrakini.com to the application of law information electronic transactions article 28 of paragraph 1. this study aims to the analysis of the text news online media sultrakini.com to the application of law ITE article 28 verse 1 edition February's / D March 2016. object in this study is all major news published in the home media online sultrakini.com in February to month of March 2016. analysis unit in this study is headlines the form of news law and criminals who posted by sultrakini.com in February until March 2016 and use the qualitative descriptive method. the data was collected by the observation and interview. data analysis technique used in this study is descriptive analysis quantitative collect headlines edition February to month of March 2016. the results showed that the main news published sultrakini.com on the issue of February to month of March 2016 posted in home by the selection of the issues teraktual the middle of the community and mengemasnya into the frame sultrakini.com and highlight the issue as a headline for February until March 2016. in the selection of issues sultrakini.com retaining the rules of the independence of the media so not the discovery of violations on law ITE article 28 of paragraph 1, although in presentation less meet the rules terms news, as there was an error in the reporters in covering a news giving rise shortage of data in the news published on online media. Keywords: analysis, text news, the application of law ITE
PENDAHULUAN SULTRAKINI.com merupakan media online yang
menajamkan visi
sebagai media online terkemuka di Sultra ini memiliki sasaran pemberitaan yang tidak hanya bertumpu pada kecepatan, tetapi akurasi, penyajian data, dan memberi makna pada setiap konten berita. Media yang memegang rekor tertinggi di Sulawesi Tenggara dari pemeringkat situs dunia Alexa.com yang mencapai 3711, dengan hits 372.000 visitor dan 820.000 pages ini berkomitmen untuk menambah kepercayaan masyarakat dengan menyuguhkan informasi yang akurat, kaya angle, lengkap, berimbang, jangkauan luas, tuntas dan bermakna. Setiap media memiliki cara sendiri untuk mengemas berita yang akan mereka sajikan. Semua realitas yang ada tidak begitu saja disajikan apa adanya.
Melainkan semua ini harus melalui mekanisme yang berlaku, termasuk konsep framing yang selalu digunakan media dalam penulisan beritanya. Inilah yang penulis ingin ketahui pada media online SULTRAKINI.com bagaimana wartawan dalam mengemas suatu berita. Bagan berita yang terlalu menonjol, berlebihan dalam pemilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang mendukung tulisan dalam menekankan arti tertentu kepada khalayak adalah hal yang sering kita jumpai. Peran SULTRAKINI.com yang begitu besar dalam mengkonstruksi realitas pada berita, membuat sebuah peristiwa dapat dimunculkan faktanya sesuai dengan frame yang dibawa oleh media ini. Ia juga dapat menuliskan sebuah berita sesuai dengan ideologi atau nilai-nilai yang dianutnya. Pengaturan hubungan yang dilakukan melalui jaringan informasi antar komputer, pada tahun 2008 pemerintah telah mengeluarkan aturan dalam bentuk undang-undang. Pada dasarnya undang-undang tersebut mengatur tentang transaksi elektronik. Dalam UU ITE Pasal Pasal 28 ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, merupakan perbuatan yang dilarang. Itulah yang melatar belakangi penulis mengambil judul analisis teks berita media online terhadap penerapan UU ITE, karena banyaknya kasus penyebaran berita yang sengaja didesain untuk meningkatkan keuntungan media itu sendiri. Contoh kasus yang paling populer yang mewarnai media nasional maupun lokal diawal tahun 2016 yang melanggar UU ITE Pasal 28 ayat 1 adalah kasus Saiful Jamil, dimana tersebarnya video pengakuan Saiful Jamil saat dimintai keterangani oleh polisi mengenai kasus pelecehan seksual yang dilakukannya. Ada banyak media yang menyajikan berita
utama dalam medianya, padahal video tersebut belum terbukti kebenarannya. Dan salah satu media massa online yakni tribunnews.com menulis bahwa Video: Terekam Saiful Jamil lagi asyik dipijat sebelum ditangkap. Pihak saiful jamil mengatakan video tersebut tidak benar adanya, dan akibat yang harus ditanggung dari semua isu tersebut pengacara beliau mengatakan bahwa banyaknya kerugian yang ditimbulkan seperti pemutusan kontrak kerja oleh beberapa pihak media yang bekerja sama dengan Saiful. Berita-berita seperti ini telah menggiring opini publik kearah yang tidak baik, hingga menyesatkan. Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literature ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspekaspek khusus sebuah realita oleh media. Dalam ranah studi komunikasi, analisis framing mewakili tradisi yang mengedepankan pendekatan atau perspektif multidisipliner untuk menganalisis fenomena atau aktivitas komunikasi. Analisis ini mencermati strategi seleksi penonjolan dan tautan fakta kedalam berita lebih bermakna, menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya (Sobur, 2001:162). Model analisis framing menurut pan dan Kosicki. Dalam tulisan mereka Framing Analysis: An Approach to news to News Discourse, Pan dan Kosicki mengoperasionalisasikan empat dimensi strutur teks berita sebagai perangkat framing yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita, kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu, kedalam teks secara keseluruhan. Frame
berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks (Kriyantono, 2006:78-79)
METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini yaitu di Provinsi Sulawesi Tenggara. pemilihan lokasi ini dipilih dengan pertimbangan SULTRAKINI.com memiliki wartawan yang handal dibidangnya dan berpegang teguh pada independensi media, selain itu alasan ekonomi berpengaruh dalam pemilihan lokasi penelitian ini. Objek penelitian ini adalah semua berita utama yang dimuat pada beranda media online “SULTRAKINI.com” pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2016. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif yaitu data yang diperoleh dapat dijelaskan secara jelas dan rinci. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung yang bersumber dari hasil observasi dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder, adalah data yang diperoleh dari data berupa dokumen sumber hasil studi, buku – buku pengetahuan dan media online. Jenis data pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif, yaitu data yang berdasarkan pada sumber informasi dari objek yang diteliti. Data kuantitatif, yaitu data yang berdasarkan pada angka-angka atau jumlah yang berkaitan dengan masalah penelitian dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : dalam tahapan ini peneliti memeriksa kembali data yang sudah terkumpul dan terdiri dari beritaberita yang dianalisis serta mengklasifikasikan data yang telah terkumpul.
Analisis ini mencermati strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik dan dingat, untuk mengiring interprestasi khalayak sesuai perspektifnya, dengan 4 jenis analisis yakni sintaksis, skrip, retoris, dan tematik. teknik analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif kuantitatif
HASIL DAN PEMBAHASAN Media SULTRAKINI.com dalam membingkai berita yang tardapat pada rubrik HUKRIM, peneliti mengambil objek penelitian pada berita robohnya eskalator Lippo Plaza Kendari dan insiden bom UHO di SULTRAKINI.com edisi Februari hingga Maret 2016, dengan judul sebagai berikut: SULTRAKINI.com: 1. Tanggal 9 Februari 2016 pukul 18.05 dengan judul “Medsos Geger, Eskalator Lippo Plaza Kendari Runtuh, Ternyata..” 2. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.04 dengan judul “Bom Meledak di Kampus UHO, 2 Tewas” 3. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16:57 dengan judul “Ini Kronologis dan Daftar Korban Bom UHO” 4. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 22.50 dengan judul “Insiden Bom UHO, Perindo: Sipil Jangan Dipaksa Jadi Militer” 5. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 09:37 dengan judul “Ledakan UHO; Kapolri Bingung, Kapolda dan Rektor Diminta Tanggungjawab” 6. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 17:54 dengan judul “Insiden Bom UHO, Kapolda: Murni Human Error”
7. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 18:44 dengan judul “Jufriadin, Korban Bom UHO, Tinggalkan Isteri yang Hamil Enam Bulan” Gambar 4.1 Berita SULTRAKINI.com Edisi 09 Februari 2016 Rubrik HUKRIM
( Diakses 30 Mei 2016 ) 1. Struktur Sintaksis Pada Teks Berita Media Online SULTRAKINI.com Sintaksis menggambarkan bagaimana seorang wartawan menyusun sebuah berita dari runtutan peristiwa-peristiwa kedalam bentuk susunan berita. Struktur ini dapat diamati dari bagan berita berupa lead, latar informasi, kutipan yang diambil dan lain sebagainya. Dalam edisi 9 februari ini, SULTRAKINI.com mengangkat judul “Medsos Geger, Eskalator Lippo Plaza Kendari Runtuh, Ternyata..” Dalam berita ni yang dilakukan oleh SULTRAKINI.com sudah cukup dikemas dengan tatanan bahasa yang membuat pembacanya penasaran.
Pada teks tubuh berita, kata yang ingin disampaikan berdasarkan makna wartawan tentang peristiwa runtuhnya eskalator ternyata yang sebenarnya adalah plafon dijelaskan di sini, dijelaskan pula bahwa informasi tentang runtuhnya pertama kali beredar di media social Facebook. Ditubuh berita dimasukkan pula kutipan yang berasal dari sumber informasi sebagai pendukung kuat sebuah berita. Wartawan juga memasukan kutipan wawancara sebagai pendukung keobjektifan berita. 2. Struktur Skrip Pada Teks Berita Media Online SULTRAKINI.com Berita diatas pada berita kedua
lead berita sang wartawan belum
memasukan unsur 5W+1H, melainkan untuk unsur 5W+1H dalam berita ini wartawan sengaja mengacak penempatannya. 3. Struktur Tematik Dalam Teks Berita Media Online SULTRAKINI.com Berita yang runtuhnya Lippo plaza ini, wartawan memasukan koherensi yang dapat diambil titik terang suatu fakta, maksud dari koherensi pertalian atau jalinan antar kata, proposisi atau kalimat. 2 buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan koherensi. 4. Struktur Retoris Dalam Teks Berita Media Online SULTRAKINI.com Dalam penulisan sebuah berita, seorang wartawan selalu menekankan arti tertentu dalam berita yang di publikasikan, hal ini kita dapat lihat dari pemilihan kata, gambar yang dipakai dan hal lain yang mendukung berita itu. Berita yang runtuhnya eskalator ini, struktur retoris yang menonjol adalah penggunaan kata dalam
kalimat
mengenai
makna
tertentu,
misalnya
“digegerkan”, kata ini bermakna riuh ramai yang tidak karuan.
memasukkan
kata
Analisis teks berita insiden bom UHO: 1. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.04 dengan judul “Bom Meledak di Kampus UHO, 2 Tewas” 2. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16:57 dengan judul “Ini Kronologis dan Daftar Korban Bom UHO” 3. Tanggal 29 Maret 2016 pukul 22.50 dengan judul “Insiden Bom UHO, Perindo: Sipil Jangan Dipaksa Jadi Militer” 4. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 09:37 dengan judul “Ledakan UHO; Kapolri Bingung, Kapolda dan Rektor Diminta Tanggungjawab” 5. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 17:54 dengan judul “Insiden Bom UHO, Kapolda: Murni Human Error” 6. Tanggal 30 Maret 2016 pukul 18:44 dengan judul “Jufriadin, Korban Bom UHO, Tinggalkan Isteri yang Hamil Enam Bulan” Berdasarkan pengamatan pada berita insiden bom UHO yang di muat oleh pihak SULTRAKINI.com edisi Maret 2016, peneliti menemukan arah frame yang berbeda antara kedua hari pemberitaan tersebut. Obyek kajian terdiri dari 6 berita. Dari hasil penelitian penulis, berita yang ditulis oleh wartwan SULTRAKINI.com yakni Sarini Ido, Gugus Suryaman, Rian Adriansyah
dan Taufik Qurahman
memiliki cara yang berbeda dalam pengemasan berita. Berita pada nomor satu hingga tiga, wartawan menekankan pemberitaanya pada frame korban insiden bom UHO. SULTRAKINI.com menganggap insiden bom UHO adalah sebuah berita besar yang harus diungkapkan kepada masyarakat. Dalam memberitakan insiden bom UHO ini, SULTRAKINI.com sangat
banyak
memberikan
pandangannya
terhadap
berita
ini,terutama
penelusuran para korban insiden bom UHO. Jelas dapat dilihat bahwa SULTRAKINI.com menganggap ada suatu hal yang penting yang ingin mereka sampaikan pada insiden ini. Mungkin, karena itulah dari ke-6 berita yang penulis analisis, letak dari ke-6 berita itu semuanya ada di halaman utama. Selain itu, berita insiden bom UHO ini paling banyak dibaca oleh kalangan masyarakat sehingga SULTRAKINI.com terus berusaha menggali dari berbagai sisi frame pemberitaan, sebagaimana diketahui berita ini merupakan berita terhangat dan paling banyak diperbincangkan pada bulan Maret. Sekalipun berita tersebut bobotnya tidak terlalu penting, dan hanya sekedar informasi perkembangan kasus, SULTRAKINI.com tetap menempatkannya di halaman utama. SULTRAKINI.com menganggap ada hal serius pada insiden ini. “Insiden Bom UHO, Perindo: Sipil Jangan Dipaksa Jadi Militer”. Adanya insiden ini bukan sekedar wacana, melainkan sudah menjadi kenyataan yang muncul di dalam sistem
penegakan
hukum
di
Indonesia.”
Hal
inilah
yang
membuat
SULTRAKINI.com begitu bersemangat memberitakan insiden bom UHO. Lebih lanjut media ini mengangat berbagai komentar dari masyarakat,mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab pada insiden ini khususnya. Pada berita ke empat, dengan judul “Ledakan UHO; Kapolri Bingung, Kapolda dan Rektor Diminta Tanggungjawab” dari judul tersebut, dapat dilihat niat baik SULTRAKINI.com dalam mengawal kasus ini sampai tuntas. Harus ada pihak yang bertanggung jawab pada kasus ini, karena adanya insiden ini merupakan sebuah pelajaran yang serius bagi seluruh pihak kepolisian maupun kampus UHO. Selaku media massa online, SULTRAKINI.com menempatkan diri untuk mengawasi keseriusan para anggota penegak hukum dalam menangani
insiden ini. Sangatlah wajar SULTRAKINI.com memberikan perhatian terhadap kasus ini. Karena kasus ini memberikan dampak yang pelajaran yang besar bagi UHO dan pihak kepolisian. Dengan adanya insiden ini menunjukkan bahwa ada yang salah dengan system standar operasional prosedur yang dijalankan pihak Polda Sultra dalam Pendidikan Dasar (Diksar) Gada Pratama Security UHO. SULTRAKINI.com berharap masyarakat ikut serta dalam mengawasi insiden ini. Karena sesuatu yang besar akan dilupakan masyarakat bila media melupakannya. Untuk itu, SULTRAKINI.com konsisten dalam mengungkap insiden ini, agar masyarakat dan para pihak kepolisian tidak melupakan begitu saja kasus ini. SULTRAKINI.com sangat kritis dalam memberitakan setiap kasus yang diliputnya, baik insiden yang terjadi pada Lippo plaza Kendari maupun insiden bom UHO. Selain menggunakan bahasa yang lugas dan tegas, SULTRAKINI.com juga menggunakan unsur grafis untuk memperkuat pandangan mereka. Visualisasi dan desain yang menarik dalam bentuk penonjolan unsur grafis yang informatif berupa gambar, foto, tabel serta eksploitasi cetakan warna merupakan kekuatan dalam berita yang disampaikan. Dalam menggunakan kata-kata, SULTRAKINI.com lugas dan kritis dalam mengungkapkan fakta dan data mengenai kasus ini. Seperti pada penulisan nama korban maupun saksi yang terlibat pada insiden ini, media ini selalu mengungkapkannya secara terang-terangan walaupun terjadi kekurangan pada kelengkapan data seperti yang terdapat pada pemberitaan insiden Lippo plaza Kendari. Komentar-komentar miring masyarakat pada media sosial mengenai kedua insiden ini ikut diberitakan Memang, pada dasarnya wartawan harus menaati kode
etik dalam penulisan berita, misalnya menyamaran foto korban jika foto tersebut dipandang tidak layak untuk ditampilkan namun dari perbedaan setiap pemberitaanya dalam dua hari berturut-turut dengan jam yang berbeda-beda, kita dapat melihat jelas ada frame yang dibentuk masing-masing pemberitaan dalam memberitakan insiden ini. SULTRAKINI.com tetap netral dan sesuai dengan fakta-fakta yang ada dalam pemberitaanya. Media ini tidak dalam posisi menghajar sebuah kelompok/pihak yang bersalah atau membelanya. SULTRAKINI.com cenderung menyerahkan semuanya kepada masyarakat. Pihaknya hanya mengungkapkan fakta tanpa memberikan pandangannya mengenai kasus ini. Pengaruh idealisme media dalam memberitakan suatu peristiwa sangat kuat. Faktor ideologi sangat memengaruhi isi pemberitaan pada media SULTRAKINI.com. Semua itu tergantung dari apa yang ingin disampaikan media dalam memberitakan suatu peristiwa. KESIMPULAN Berdasarkan data dan urayan dari bab-bab sebelumnya, setelah melalui analisis data deskriptif kualitatif, maka dapat disimpulkan bahwa penulisan berita pada SULTRAKINI.com cenderung netral dan tidak memihak pada siapapun, dalam artian independensi media tetap menjadi pegangan penting bagi setiap wartawan. Berita yang diliput oleh wartawan di bingkai sedemikian rupa berdasarkan sudut pandang media SULTAKINI.com itu sendiri dengan kategori layaknya sebuah berita yakni aktual, faktual, lengkap, berimbang, dan objektif, walaupun kadangkala terjadi kekurangan dalam pemberitaanya, adanya perbedaan frame pada peristiwa yang sama. Dari perbedaan tersebut, terlihat bahwa masing-
masing wartawan memiliki cara pandang sendiri terhadap suatu peristiwa. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor ideologi masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro. 2011. Komunikasi 2.0 Teorisasi dan Implikasi, Yogyakarta, ASPIKOM 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung, Simbiosa Reakatama Media Assegaf, Dja’far H. 1991. Jurnalistik Masa Kini, Jakarta Ghalia Indonesia Astrid, S. Susanto. 2000. Komunikasi dalam Teori dan Praktek, Jakarta, Bina Cipta Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu komunikasi, Jakarta PT. Raja Grafindo Djamarah. 1995. Strategi Belajar Mengajar, Banjarmasin, Rineka Cipta Gersson, W. Bawangah. 2001. Hukum Pidana di dalam Teori dan Praktek, Jakarta PT. Pradya Paramita Gunawan, K Rony, Drs. 2001. Kamus Lengkap bahasa Indonesia, Surabaya, Terbit terang Habsi Alidan Tonny Wangra. 2010. Technopreneursip dalam Perspektif Bisnis Online , Jambi, Baduose Media Hartono A.J dan C.J. Sugihardjo,dkk 1984 A Guidebook to Mechanism in Organic Chemistry, Jakarta, Gramedia Jeni, Josef. 2009. To Be A Journalist: Menjadi Jurnalis TV, Radio dan Surat Kabar Profesional, Yogyakarta, Graha Ilmu
Iskandar, Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya Kustadi, Suhandang. 2004. Pengantar Jurnalistik: seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik, Bandung, Nuansa Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group Morissan, M.A. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta Media Grafika 77 M, Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Media Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online, Bandung ,Nuansa Cendekia Sofian Effendy. 1989. Metode penelitian Survey, Jakarta, Mida Surya Grafindo Sutarman. 2007. Cybercrime Modus Operandinya dan Penanggulangannya, Jogjakarta , Laks Bang PRES Sindo Sobur,A. 2001. Analisis Teks Media, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Wawan. Kusnadi. 2008. Komunikasi massa: analisis Interaktif Budaya, Jakarta, Rineka Cipta Wahyono, E.T. 2006. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Industry Retail, jurnal manajemen dan bisnis, vol.5, no.2 Wojowasito, Prof. Drs. S., dan Wasito, Tito, Drs. 1981. Kamus Lengkap InggrisIndonesia Indonesia-Inggris, Bandung, Hasta