Creating
Unlimited Achievements
LAPORAN TAHUNAN Annual Report
2007
VISI | Vision
MISI | Mission
Menjadi perusahaan investasi yang bereputasi tidak hanya di Indonesia, namun juga SECARA INTERNASIONAL khususnya di kawasaN Asia Pasifik.
Secara konsisten meningkatkan kesejahteraan dan nilai tambah bagi para pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan serta seluruh pemangku kepentingan.
To be recognized as a leading investment company not only domestically but also internationally, particularly in the Asia Pacific Region.
To consistently improve the welfare and value of the shareholders, investors, business partners, employees as well as other stakeholders.
Filosofi Perusahaan | Corporate Philosophy Visi : Kemampuan dalam melihat peluang yang ada.
Integritas : Kemampuan dalam membangun kepercayaan investor dan komunitas bisnis.
Persistence : Kekuatan untuk mengejar kesempatan dalam keadaan yang sulit.
Vision : To have the ability to capture opportunities.
Integrity : To have the ability to build trust among investors and business communities.
Persistence : To have the strength to pursue opportunities in difficult time.
Pr awacana | Cover Story Perjalanan menuju masa depan penuh dengan tantangan dan rintangan, dengan tekad, semangat dan kemampuan profesional yang dimiliki, Perseroan senantiasa berkarya memberikan yang terbaik, demi sebuah pencapaian tanpa batas dengan kesempurnaan dimasa depan.
Our journey towards the future is full of challenges and obstacles, but with a strong will and great motivation as well as committed professionals, the Company will strive to deliver the best in creating unlimited achievements.
DAFTAR ISI | Contents 02
Peristiwa PERISTIWA Penting PENTING |2007 Significant l Significant EventEvents 2007 2007
06
Ikhtisar Keuangan Keuangan |l Financial Highlights Ikhtisar Financial Highlights
08
Laporan Dewan Komisaris | Report from Commissioners Informasi SahamDireksi l Shares| Information Laporan Dewan Report from Directors
09 10 14 20 24 24 32 36 38 39 40 46 48 51 52 60 70 71 73
Profil Perusahaan | Company komposisi pemegang Saham l Profile Shareholders Composition Kantor Pusat | Head Office Data Singkat | Concise Data Laporan Komisaris Utama| lCompany Report from President Commissioner Sekilas Tentang Perseroan at athe Glance Struktur Organisasi | Organizational Structure Laporan Profil Dewan Direktur Komisaris Utama | Board l Report of Commissioner from the President ProfilesDirector Profil Dewan Direksi | Board of Director Profiles Profil Perusahaan Komite Audit |lAudit Committee Profil Company Profile Profiles Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders Investasi Strategis Perseroan l Company’s Sumber Daya Manusia | Human ResourcesStrategic Investments Penghargaan Media dan Telekomunikasi l Media and Telecommunication dan Sertifikasi | Recognition and Certification Jaringan Jasa Keuangan Perseroan l Financial | Office Services Network Portofolio Investasi l Investment Portfolio AnalisaKorporasi dan Pembahasan | Analysis and Management Discussion Struktur l CorporateManajemen Structure Kegiatan Usaha | Business Activity Struktur Organisasi Organizational Structure Pelanggan Utamaldan Pangsa Pasar | Major Client and Market Share Profil Dewan Komisaris l Board| Discussion of Commissioners Profile Bahasan Atas Risiko Usaha on Business Risk Profil Bahasan Direksi Atas l Board Kinerja of Directors Keuangan Profile | Discussion on Financial Performance ProspekDaya Usaha Perusahaan Prospect Sumber Manusia l Human| Business Resources Penghargaan l Award 2007 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance Uraian Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris | Duties and Authorities of the Board of Comissioners Analisis dan Pembahasan Manajemen l Management and Uraian Tugas dan Wewenang Dewan Direksi | Duties andDiscussion Authorities of Analysis the Board of Directors Uraian Tugas Komite Audit | Duties of Audit Committee Uraian Tugasperusahaan dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan | Duties of Corporate Secretary tata kelola l Good Corporate Governance Pengawasan dan Pengendalian Intern | Internal Control and Supervision Pengelolaan Risiko Perusahaan | Company Risk Management informasi perusahaan Corporate Information Program Kemitraan danl Bina Lingkungan | Partnership and Community Development Media Penyebaran Informasi | Information Media lembaga penunjang l Supporting Institution Laporan Keuangan Konsolidasi | Consolidated Financial Statements Laporan Keuangan konsolidasi l Consolidated Financial Statements
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
PERISTIWA PENTING 2007 Significant Events 2007
MARCH
PT Media Nusantara Citra (MNC) meluncurkan saluran internasional “MNC The Indonesian Channel” dan menyiarkan radio Trijaya Network di Jepang melalui kerjasama dengan IPS Inc.
PT Media Nusantara Citra (MNC) meluncurkan media online pertamanya: OKEZONE.COM, suatu portal berita dan hiburan online.
PT Media Nusantara Citra (MNC) launched an international program channel “MNC The Indonesian Channel” and broadcasted Trijaya Network Radio in Japan in cooperation with IPS Inc.
PT Media Nusantara Citra (MNC) launched its first online media : OKEZONE.COM, a news and entertainment online portal. PT Bimantara Citra Tbk menjual aset kimia di luar bisnis intinya : PT Bima Kimia Citra dan PT Multi Nitrotama Kimia.
May PT Bhakti Investama Tbk meraih penghargaan Investor Award 2007 sebagai “Emiten Terbaik” untuk kategori “Investasi dan Lain-lain”, versi Majalah Investor.
PT Bimantara Citra Tbk disposed its non-core chemical assets : PT Bima Kimia Citra and PT Multi Nitrotama Kimia.
PT Bhakti Investama Tbk was awarded an Investor Award 2007 as “The Best Listed Company” in the “Investment and Miscellaneous” category by the Investor Magazine.
PT Mobile-8 Telecom Tbk menerbitkan Obligasi sebesar Rp 675 miliar dengan jangka waktu 5 tahun, PT Bhakti Securities bertindak sebagai salah satu Penjamin Pelaksana Emisi. PT Mobile-8 Telecom Tbk issued a 5-year Rupiah Bond, amounting to IDR 675 billion, PT Bhakti Securities as one of the Lead Underwriters. Nama PT Bimantara Citra Tbk diubah menjadi PT Global Mediacom Tbk, yang mencerminkan fokus bisnisnya di bidang Media dan Telekomunikasi. PT Bimantara Citra Tbk changed its name to PT Global Mediacom Tbk, emphasizing its focus on Media and Telecommunication.
APRIL PT Bhakti Investama Tbk menerima pinjaman sebesar USD 100 juta dari Lehman Brothers, PT Bhakti Securities bertindak sebagai Penasehat Keuangan. PT Bhakti Investama Tbk secured a bridge loan facility amounting to USD 100 million from Lehman Brothers, PT Bhakti Securities as the Financial Advisor. PT Bhakti Investama Tbk melalui anak perusahaannya, PT Global Transport Services dan konsorsiumnya melakukan investasi saham PT Adam Sky Connection Airlines (AdamAir) sebesar 50%. PT Bhakti Investama Tbk through its subsidiary PT Global Transport Services and Consortium acquired 50% stakes in PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air). PT MNC Sky Vision menerima fasilitas modal kerja dan kredit investasi sebesar Rp 250 miliar. PT MNC Sky Vision received working capital and investments facility of IDR 250 billion.
2
JUNE PT Mobile-8 Telecom Tbk melakukan merjer dengan anak perusahaannya (Komselindo, Metrosel & Telesera). PT Mobile-8 Telecom Tbk merged with its subsidiaries (Komselindo, Metrosel & Telesera). PT Media Nusantara Citra Tbk melakukan Penawaran Umum Perdana, berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2.475 miliar, PT Bhakti Securities sebagai salah satu Penjamin Pelaksana Emisi. PT Media Nusantara Citra Tbk performed its Initial Public Offering, raising IDR 2,475 billion, PT Bhakti Securities as one of the Lead Underwriter. PT Global Mediacom Tbk melepas 10% kepemilikannya di PT Media Nusantara Citra Tbk, dan meraih dana sebesar Rp 1.238 miliar. PT Global Mediacom Tbk divested 10% of its existing stake in MNC, raising IDR 1,238 billion. MediaCorp (Singapore) melakukan pembelian 5% saham PT Global Mediacom Tbk senilai Rp 843 miliar melalui penerbitan saham baru, PT Bhakti Securities bertindak sebagai Penasihat Keuangan. MediaCorp (Singapore) completed the placement of 5% of Mediacom shares amounting IDR 843 billion through the issuance of new shares, PT Bhakti Securities as the Financial Advisor. PT Global Mediacom Tbk merampungkan akuisisi 51% saham di PT MNC Sky Vision (Indovision). PT Global Mediacom Tbk completed the acquisition of 51% stakes in PT MNC Sky Vision (Indovision).
PT Global Mediacom Tbk melakukan pemecahan saham 1:5.
PT Mobile-8 Telecom Tbk merampungkan ekspansi jaringannya hingga ke Medan, Makassar dan Denpasar.
PT Global Mediacom Tbk performed stock split 1:5.
PT Mobile-8 Telecom Tbk completed its network expansion to Medan, Makassar and Denpasar.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
JULY
PT Bhakti Finance menerbitkan Obligasi Bhakti Finance II/2007 sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 3 tahun, PT Bhakti Securities bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi.
PT Bhakti Investama Tbk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV Bhakti Investama tahun 2007 dalam bentuk penerbitan saham baru sebesar Rp 2.104 miliar, PT Bhakti Securities bertindak sebagai Penasihat Keuangan.
PT Bhakti Finance issued a 3-year bond amounting to IDR 150 billion, PT Bhakti Securities as the Lead Underwriter.
PT Bhakti Investama Tbk completed its Rights Issue in the form of new shares amounting to IDR 2,104 billion, PT Bhakti Securities as the Financial Advisor.
MNC menandatangani perjanjian dengan Linktone Ltd. (Nasdaq: LTON), dimana MNC, melalui salah satu anak perusahaannya yang dimiliki penuh, akan mengakuisisi tidak kurang dari 51% saham Linktone melalui kombinasi tender offer American Depositary Shares (ADS) yang telah beredar serta melalui penerbitan saham baru.
PT Bhakti Investama Tbk melakukan Penawaran Umum Terbatas dalam bentuk penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebesar USD 170.145.310, PT Bhakti Securities bertindak sebagai Penasihat Keuangan.
MNC entered into a definitive agreement with Linktone Ltd. (Nasdaq : LTON), under which MNC, through one of its wholly-owned subsidiaries, will purchase not less than 51% of Linktone’s outstanding shares using a combination of a tender offer for existing American Depositary Shares (ADS) and a subscription for newly issued ordinary shares.
PT Bhakti Investama Tbk completed its Rights Issue in the form of Convertible Bond amounting to USD170,145,310, PT Bhakti Securities as the Financial Advisor. PT Bhakti Investama Tbk meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Global Mediacom Tbk menjadi 51,3% dan di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi 17,9%.
PT Bhakti Investama Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk masuk dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI).
PT Bhakti Investama Tbk increased its stakes in PT Global Mediacom Tbk to 51.3% and PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk to 17.9%.
PT Bhakti Investama Tbk and PT Media Nusantara Citra Tbk were included in Morgan Stanley Composite Index (MSCI).
August PT Mobile-8 Telecom Tbk menerbitkan Eurobond sebesar USD100 juta dengan jangka waktu 5,5 tahun. PT Mobile-8 Telecom Tbk issued a 5.5-year Eurobond, amounting to US$100 million.
DECember PT Bhakti Investama Tbk melaksanakan opsi pembelian 20% saham PT MNC Sky Vision (Indovision). PT Bhakti Investama Tbk exercised its Options to acquire 20% stakes in PT MNC Sky Vision (Indovision).
September PT Global Mediacom Tbk menjual aset properti di luar bisnis intinya : PT Plaza Indonesia Realty Tbk (21,4%) dan PT Usaha Gedung Bimantara (100%). PT Global Mediacom Tbk disposed its non-core property assets : PT Plaza Indonesia Realty Tbk (21.4%) and PT Usaha Gedung Bimantara (100%).
PT Bhakti Investama Tbk menerima dividen dari PT Global Mediacom Tbk dalam bentuk saham PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA). Pasca pembagian dividen, PT Bhakti Investama Tbk menguasai 42,2% saham IATA. PT Bhakti Investama Tbk received dividend from PT Global Mediacom Tbk in the form of PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) shares. Post dividend distribution, PT Bhakti Investama Tbk controlled 42.2% of IATA shares.
NOVEMBER PT Bhakti Investama Tbk dan seluruh anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan mengganti logo / identitas perusahaan.
PT Bhakti Securities sebagai Penasihat Keuangan dari PT Global Land Development dalam Penawaran Umum Terbatas sebesar Rp 1,68 triliun.
PT Bhakti Investama Tbk and all its financial services subsidiaries changed its corporate logo / identity.
PT Bhakti Securities as the Financial Advisor of PT Global Land Development in the Rights Issue amounting to IDR 1.68 trillion.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
3
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
PT MNC Sky Vision menerima pinjaman sebesar USD 75 juta dari Lehman Brothers, disertai dengan waran. Bhakti Securities bertindak sebagai Penasihat Keuangan. PT MNC Sky Vision secured US$75 million loan with warrants from Lehman Brothers, Bhakti Securities as the Financial Advisor.
PT Bhakti Securities meraih penghargaan Investor Award 2007 sebagai Perusahaan Sekuritas Terbaik. PT Bhakti Securities was awarded 2007 Investor Award as the Best Securities Company.
PT Bhakti Asset Management meluncurkan produk reksadana baru, yaitu : BIG Bhakti Kombinasi. PT Bhakti Asset Management launched a new mutual fund product, namely : BIG Bhakti Kombinasi.
PT Bhakti Investama Tbk mengalihkan 42,2% saham IATA ke PT Global Transport Services sebagai setoran modal. PT Bhakti Investama Tbk injected 42.2% of IATA shares into PT Global Transport Services as paidup capital. GTS meningkatkan sahamnya di IATA dari 42,2% menjadi 48,8%. GTS increased its stakes in IATA from 42.2% to 48.8%.
PT Bhakti Investama Tbk membagikan dividen tunai senilai Rp 5 per saham. PT Bhakti Investama Tbk distributed cash dividend at IDR 5 per share.
PT Global Mediacom Tbk melepas seluruh aset non media dan telekomunikasi. PT Global Mediacom Tbk completed the disposal of all its non media and non telecommunication assets.
PT Bhakti Investama Tbk meningkatkan sahamnya di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk menjadi 19,2%. PT Bhakti Investama Tbk increased its stakes in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk to 19.2%.
4
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
LOGO BARU PERSEROAN New Logo of Corporate
Logo BARU Bhakti Investama melambangk an elang yang sedang terbang tinggi. The new logo of Bhakti Investama depicts a soaring eagle.
Bhakti Investama bertekad untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka di Indonesia.
Bhakti Investama is poised to become a leading investment company in Indonesia.
Visi dan misi perusahaan didasarkan pada tiga elemen utama yang akan memastikan kesuksesan dan pertumbuhan di masa depan yaitu: Visi, Integritas dan Keuletan. Dengan implementasi yang tepat oleh manajemen yang kompeten dan berpengalaman, visi dan misi tersebut akan memberi nilai tambah serta membawa manfaat bagi pemegang saham, investor, mitra bisnis, karyawan, dan masyarakat luas.
The company’s vision and mission is based on three key ingredients which will assure its future success and growth: Vision, Integrity, and Persistence. When properly implemented by experienced and competent management, they add value and bring benefits to shareholders, investors, business partners, employees and the community at large.
Logo Bhakti Investama melambangkan elang yang sedang terbang tinggi. Seperti elang, perusahaan pun memiliki keunggulan visi, kepercayaan diri dan kekuatan, sekaligus juga kemampuan untuk melihat jauh ke depan untuk menilai keadaan dan peluang.
The logo of Bhakti Investama symbolizes a soaring eagle. The company shares the eagle’s superb vision, confidence and strength, along with its ability to look ahead to assess conditions and opportunities from a superior altitude.
Warna biru sebagai warna perusahaan mencerminkan kesegaran dan keremajaan, sementara nama perusahaan yang tertulis dalam huruf kecil menandakan pandangan perusahaan yang modern dan sikap bersahabat.
The colors blue reflect the company’s corporate colors, which are fresh and youthful, while the name appears in lower case to reflect the company’s modern outlook and friendliness.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
5
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
(dalam miliar rupiah) kecuali disebutkan lain.
(in billion rupiah) unless otherwise stated
Uraian
2007
2006
2005
2004
2003
Description
Pendapatan Usaha
4,849.0
656.7
170.0
138.9
85.4
Total Revenue
Laba Usaha
1,114.1
214.4
93.7
73.2
38.6
Income from Operation
Laba Bersih
695.2
229.4
51.3
51.3
60.7
Net Income
1,596.3
320.0
101.5
80.6
44.6
EBITDA
19,741.8
10,614.0
2,010.9
2,121.2
1,619.4
Total Assets
Jumlah Kewajiban
8,965.8
6,298.2
627.4
768.5
583.8
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
6,005.1
1,873.0
1,360.7
1,330.5
1,011.7
Total Stockholders’ Equity
EBITDA Jumlah Aktiva
Laba Bersih per Saham Dasar
119
(dalam Rupiah penuh)
Laba Bersih per Saham Dilusian
110
(dalam Rupiah penuh)
52
12
43
14
-
Basic Earnings per Share
19
-
(in full Rupiah)
Diluted Earnings per Share
-
(in full Rupiah)
Rasio Keuangan Utama
KEY FINANCIAL RATIO
Laba Bersih / Jumlah Pendapatan Usaha
14.3%
34.9%
30.2%
36.9%
71.1%
Net Income / Total Revenue
Laba Bersih / Jumlah Aktiva
3.5%
2.2%
2.5%
2.4%
3.7%
Net Income / Total Assets
Laba Bersih / Jumlah Ekuitas
11.6%
12.2%
3.8%
3.9%
6.0%
Net Income / Total Stockholders’ Equity
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas
149.3%
336.2%
46.1%
57.8%
57.6%
Total Liabilities / Total Stockholders’ Equity
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva
45.4%
59.3%
31.2%
36.2%
36.1%
Total Liabilities / Total Assets
EBITDA / Jumlah Pendapatan Usaha
32.9%
48.7%
59.7%
58.0%
52.2%
EBITDA / Total Revenue
DIVIDEN Dividen Tunai per Saham - Rp (dalam Rupiah penuh)
HISTORICAL DIVIDEND 5
Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun 2006 sudah termasuk hasil operasi PT Global Mediacom Tbk (dahulu “PT Bimantara Citra Tbk”) dari periode 1 Oktober 2006 sampai dengan 31 Desember 2006 Laporan Laba Rugi Konsolidasi tahun 2007 sudah termasuk seluruh hasil operasi PT Global Mediacom Tbk, PT Global Transport Services dan Bhakti International Limited
6
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
-
-
5
5
Cash Dividend per Share - Rp (in full Rupiah)
2006 Consolidated Statement of Income includes the result of operations of PT Global Mediacom Tbk (formerly “PT Bimantara Citra Tbk”) for the period from October 1, 2006 to December 31, 2006 2007 Consolidated Statement of Income includes full result of operations of PT Global Mediacom Tbk, PT Global Transport Services and Bhakti International Limited
1,596.3
695.2
Laba Bersih Net Income
EBITDA Ebitda
320.0 07 20
6,005.1
20
06
101.5 20
05
80.6 04 20
03 20
07 20
06
8,965.8
Jumlah EKUITAS Total Stockholders’ Equity
20 07
1,873.0
1,360.7 20 05
20 06
1,330.5 20 04
20 07
20 03
1,011.7
6,298.2 20 06
627.4 20 05
768.5 20 04
583.8 20 03
20 07
2,010.9 20 05
20
JUMLAH KEWAJIBAN Total Liabilities
10,614.0 2,121.2 20 04
20 06
1,619.4 20 03
dalam miliar rupiah in billion rupiah
44.6
51.3 05 20
51.3 04 20
03 20
07 20
19,741.8
JUMLAH AKTIVA Total Assets
60.7
656.7 06 20
170.0 05 20
138.9 04 20
85.4 20
03
dalam miliar rupiah in billion rupiah
229.4
4,849.0
PENDAPATAN USAHA Total Revenue
KONTRIBUSI PENDAPATAN per SEKTOR Revenue Contribution per Sector 5% 6%
22%
Portofolio Investasi Portfolio Investment Jasa Keuangan Financial Services Telekomunikasi & Informasi Teknologi Telecommunication & IT Media & Penyiaran Media & Broadcasting
67%
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
7
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Informasi Saham Shares Information
(in billion rupiah) (in billion rupiah)
URAIAN
2007
2006
2005
2004
Description
2003
JUMLAH SAHAM
NUMBER OF SHARES
Jumlah Saham Beredar(*)
7,236,259,371
4,803,305,032
4,238,221,371
4,238,221,371
3,300,648,188
Number of Shares Outstanding(*)
100
100
100
100
100
Nominal Value (IDR)
Nilai Nominal (Rp) HARGA SAHAM
SHARE PRICE
Tertinggi (Rp)
1,590
670
285
430
385
Highest (IDR))
Terendah (Rp)
480
90
160
245
295
Lowest (IDR)
1,050
480
190
260
350
Closing (IDR)
7,598.07
2,305.5
805.3
1,101.9
1,155.2
Market Capitalization(**)
Penutupan (Rp) Kapitalisasi Pasar(**) (*) dalam lembar saham
(*) in share
(**) dalam miliar rupiah
(**) in billion rupiah
(dalam rupiah)
(in rupiah)
Pergerakan Saham 2007
Share Price Movement 2007
1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200
Jan’ 07
Feb’ 07
Mar’ 07
Apr’ 07
May’ 07
Jun’ 07
Jul’ 07
Agt’ 07
Sep’ 07
Oct’ 07
Nov’ 07
Dec 07
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM PERSEROAN Share Listing Chronology
Keterangan
Saham yang ditawarkan Shares oferred
Waran yang ditawarkan Warrant oferred
Tanggal efektif dari Bapepam-LK/ Persetujuan RUPSLB Date of effective statement from Bapepam-LK/ Extraordinary Shareholders Meeting Approval
Tanggal Pencatatan di Listing Date Remark BEJ | JSX
BES | SSX
Penawaran Umum Perdana
123,000,000
-
428,000,000
28 Oct 1997
24 Nov 1997 24 Nov 1997
Initial Public Offering
Pemecahan Saham
428,000,000
-
856,000,000
06 Aug 1999
08 Sep 1999 08 Sep 1999
Stock Split
08 Feb 2000 08 Feb 2000
Stock Split
Pemecahan Saham
1,284,000,000
-
2,140,000,000
Penawaran Tanpa HMETD
107,000,000
-
2,247,000,000
Penawaran Umum Terbatas I
253,597,938
374,500,000
2,500,597,938
Penawaran Umum Terbatas II
706,000,250
875,209,278
3,206,598,188
Penawaran Umum Terbatas III
847,644,338
565,096,225
5,227,242,032
Penawaran Umum Terbatas IV
1,829,534,711
-
Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK)
1,346,367,238
-
(*) Periode Konversi (TBUK) adalah 23 Agustus 2007 - 23 Juni 2010
8
Jumlah saham Total number of shares
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
05 Jan 2000 27 Sep 1999
04 Jul 2000
04 Jul 2000
22 Jun 2001
20 Jul 2001
20 Jul 2001
Right Issue I
20 Sep 2002
16 Oct 2002 16 Oct 2002
Right Issue II
07 Jun 2004
21 Jun 2004 21 Jun 2004
Right Issue III
7,056,777,243
28 Jun 2007
12 Jul 2007
12 Jul 2007
8,403,144,481(*)
28 Jun 2007
(*)
(*)
Right Issue IV Convertible Bond
(*)Conversion Period of Convertible Bond is 23 August 2007-23 June 2010
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Shareholders Composition
KOMPOSISI Pemegang Saham (di atas 5%) per 31 Desember 2007 Shareholders Composition (above 5%) as of 31st December 2007 Kepemilikan Saham Share Ownership
NAMA | Name PT Bhakti Panjiwira
%
1,400,381,778
19.35%
Hary Tanoesoedibjo
700,000,000
9.67%
ABN Amro Bank N.V Singapore
673,722,000
9.31%
UBS AG Singapore
413,665,500
5.72%
HSBC Private Bank (Suisse) SA
400,000,000
5.53%
3,587,769,278
49.58%
3,648,490,093
50.42%
SubTotal
3,648,490,093
50.42%
GRAND Total
7,236,259,371
100.00%
SubTotal
19.35%
9.67%
400,000,000
9.31% 413,665,500
673,722,000
700,000,000
1,400,381,778
3,648,490,093
PUBLIC
5.72% 5.53% 50.42%
KETERBUKAAN INFORMASI KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA KOMISARIS DAN DIREKSI per 31 DESEMBER 2007 Disclosure of Share Ownership by Board of Commissioners and Directors as of 31st December 2007 NAMA | Name Hary tanoesoedibjo
Jumlah | Total
%
700,000,000
9.67%
HARTONO tanoesoedibjo
24,345,225
0.34%
Hariyanto tanoesoedibjo
5,841,000
0.08%
RATNA ENDANG SOELISTIOWATI
4,441,000
0.06%
OERIANTO GUYANDI
2,205,000
0.03%
STEPHEN K. SULISTYO
1,000,000
0.01%
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
9
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
LAPORAN KOMISARIS UTAMA Report from the President Commissioner
HARY TANOESOEDIBJO Komisaris Utama President Commissioner
PERSEROAN SENANTIASA BERUPAYA MENJADIKAN SEMUA RESIKO DAN TANTANGAN MENJADI PELUANG YANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF. The Company has made every effort to transform all the challenges and risks to opportunities that generate positive contribution to the Company.
10
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
L APORA N K O M I S AR I S U T A M A
Re p o r t f r o m P r esi d ent C o mmissi o ne r
Salam Sejahtera,
Greetings,
Atas nama Dewan Komisaris PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan), perkenankan saya selaku Komisaris Utama Perseroan untuk mengawali laporan ini dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahnya yang luar biasa sehingga memungkinkan kita melakukan pencapaian yang luar biasa di tahun 2007 ini.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Bhakti Investama Tbk and as the President Commissioner of the Company, I would like to begin this report by praising God the Almighty for His blessings thereby enabling us to experience remarkable results in 2007.
Tahun 2007 merupakan tahun yang baik bagi perekonomian Indonesia dimana pada tahun tersebut stabilitas makroekonomi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan sebesar 6,3%. Hal ini tentu saja memberikan dampak yang sangat positif bagi Perseroan yang bergerak dalam bidang investasi.
2007 was an exhilarating year for the Indonesian economy, where the macro-economy was stable and under control, and the economy grew by 6.3%. For an investment company like us, the circumstances have resulted in a very positive impact.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa sebagai perusahaan investasi, Perseroan juga menghadapi berbagai tantangan dan risiko seperti krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi iklim investasi di Indonesia, sehingga berdampak pula pada investasi yang dilakukan Perseroan. Namun, Perseroan senantiasa berupaya menjadikan semua tantangan maupun risiko menjadi peluang yang dapat memberikan kontribusi positif.
We fully recognize being an investment company, we have to contend with many challenges and risks such as the American subprime mortgage crisis that had a direct and indirect impact on the investment climate in Indonesia, hence affected our investment. But the Company has made every effort to transform all the challenges and risks to opportunities that generate positive contribution to the Company.
Kami menerima baik pencapaian manajemen dan bangga atas kinerja Perseroan pada tahun 2007 yang merupakan tahun yang sangat membanggakan bagi Perseroan, dimana seluruh target yang telah ditetapkan dapat terlampaui. Pada tahun 2007, Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 4,85 triliun, yang meningkat 638% jika dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar Rp 657 miliar. Sementara itu laba operasi dan laba bersih mengalami kenaikan dari masing-masing sebesar Rp 214 miliar dan Rp 229 miliar menjadi sebesar Rp 1,11 triliun dan Rp 695 miliar. Pencapaian ini menempatkan Perseroan sebagai perusahaan investasi yang terkemuka di Indonesia. Perseroan juga berhasil mendapat anugerah Investor Award 2007 sebagai Emiten Terbaik untuk kategori Investasi dan Lainnya versi Majalah Investor.
We are pleased with the management achievement and are proud with the Company’s performance in 2007 as all targets have been surpassed. In 2007, the Company recorded a consolidated revenue of Rp 4.85 trillion, or an increase of 638% compared to the previous year of Rp 657 billion. Meanwhile, the operating profit and net profit also soared from Rp 214 billion and Rp 229 billion to Rp 1.11 trillion and Rp 695 billion respectively. Such tremendous achievements have positioned the Company as a leading investment company in Indonesia. The Company was awarded an Investor Award 2007 as The “Best Listed Company” in the category of “Investments and Miscellaneous” by Investor Magazine.
Pada tahun yang menggembirakan tersebut Perseroan dan anak-anak perusahaannya berhasil melakukan beberapa aksi korporasi penting yang merupakan awal dari perkembangan Perseroan selanjutnya. Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Global Transport Services dan konsorsium mengakuisisi 50% saham PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
In the same year, the Company and its subsidiaries were very delighted on the achievement of corporate actions, which was marked as the beginning of our continuous development endeavor. Through its subsidiaries, PT Global Transport Services and its consortiums, the Company acquired 50% stakes in PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
11
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
12
Berkat kerjasama yang solid dari manajemen dan karyawan, Perseroan dengan sukses melakukan Penawaran Umum Terbatas IV yang berhasil menghimpun dana sekitar US$ 400 juta, yang dilakukan melalui penerbitan saham baru sebesar US$ 230 juta dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebesar US$170 juta.
With the solid collaboration between the management and employees, the Company has successfully completed its Rights Issue amounting to USD 400 million, consisting of new shares of USD 230 million and convertible bonds of USD 170 million.
Perseroan juga melakukan perubahan logo. Logo baru yang dilambangkan dengan elang yang terbang tinggi mencerminkan keunggulan visi, kepercayaan diri dan kekuatan, sekaligus juga kemampuan untuk melihat jauh ke depan untuk menilai keadaan dan peluang.
The Company has also changed its logo. Our new logo is depicting a soaring eagle as a symbol of superiority in vision, confidence and strength. It also symbolizes the ability to see far ahead, to assess circumstances and opportunities.
Kami juga memahami sepenuhnya bahwa sebagai perusahaan publik, akuntabilitas dan transparansi merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Kami berkeyakinan bahwa Manajemen Perseroan sangat memahami prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance dan kami berkomitmen untuk senantiasa memegang teguh dan berpatokan pada prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap langkah-langkah Perseroan untuk mencapai visi Perseroan menjadi perusahaan investasi yang paling diperhitungkan.
As a publicly listed company, we fully comprehend that we must implement accountability and transparency as part of our responsibility. We believe that the management of the Company fully understands the principles of Good Corporate Governance, and we are always committed to adhere and be guided by the principles of Good Corporate Governance in every stage of the Company’s efforts to realize its vision to be a leading investment company in Indonesia.
Kami melaporkan adanya perubahan susunan Dewan Komisaris pada tahun 2007 dimana berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2007, Hary Tanoesoedibjo ditunjuk menjadi Komisaris Utama dan Nasrudin Sumintapura sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen. Sedangkan susunan Komite Audit yang berada dibawah Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan.
We hereby report the changes to the Board of Commissioners in 2007. Pursuant to the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders that was held on 18th June 2007, Hary Tanoesoedibjo was appointed as the President Commissioner and Nasrudin Sumintapura was appointed as Vice President Commissioner with a dual role as an Independent Commissioner. Meanwhile, the Audit Committee remained the same.
Dewan Komisaris bertanggung-jawab memastikan agar langkah-langkah yang dilakukan Manajemen sejalan dengan kebijakan dan sasaran yang telah dirumuskan. Untuk mencapai sasaran Perseroan, Manajemen telah menetapkan merumuskan strategi untuk tetap fokus pada investasi strategis dalam bidang media dan telekomunikasi melalui PT Global Mediacom Tbk dan dalam bidang jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Selain itu Perseroan akan terus mengupayakan terciptanya sinergi antar anak perusahaan serta melirik pada sektor industri yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek yang baik. Kami sangat yakin strategi usaha yang ditetapkan oleh Manajemen akan membawa Perseroan menuju ke arah yang lebih baik lagi.
The Board of Commissioners is responsible in ensuring that all actions performed by the management comply with the established targets. To achieve the Company’s objectives, the management devised a strategy to maintain its strategic investment in media and telecommunication businesses under PT Global Mediacom Tbk, and in financial services business under PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. Other than that, the Company will continue to strive to create synergies between subsidiaries and seize opportunities on industries with high growth and good prospect. We are very confident that the business strategy established by the management will direct the Company to achieve better results.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
L APORA N K O M I S AR I S U T A M A
Re p o r t f r o m P r esi d ent C o mmissi o ne r
Sebagai perusahaan investasi, tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan dimana pada tahun ini diprediksikan akan terjadi perlambatan dalam perekonomian dunia, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perekonomian di tanah air. Namun dengan kemampuan melihat peluang serta kecepatan mengambil keputusan yang disertai dengan manajemen risiko yang baik, kami tetap berkeyakinan tahun yang penuh tantangan ini dapat menjadi tahun yang baik bagi Perseroan seperti yang pernah dialami Perseroan saat krisis ekonomi di tahun 1997. Kami selaku Dewan Komisaris akan selalu berupaya untuk memastikan agar segala hal yang dapat mempercepat pertumbuhan Perseroan dapat dilakukan secara konsisten dan persisten.
As an investment company, 2008 will be a challenging year due to the expected slowdown in the global economy that will resonate directly or indirectly to Indonesia’s economy. But with our ability to identify opportunities and swift decision making process as well as an effective risk management system, we remain confident that the Company will rise above those challenges as were achieved in the economic crisis of 1997. On behalf of the Board of Commissioners, we ensure every attempt is made to consistently and persistently accelerate the growth of the Company.
Mengakhiri Laporan ini, saya mewakili Dewan Komisaris memberikan apresiasi serta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direksi dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras untuk Perseroan hingga mencapai kinerja yang luar biasa. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemegang saham, para mitra bisnis serta semua pihak yang senantiasa memberikan dukungan kepada Perseroan.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my gratitude to the Board of Directors and employees, who have devoted their time and efforts for the Company to achieve a remarkable performance. We would also like to address our gratitude to the shareholders, business partners, and to all parties for their continuous support.
Melalui kerjasama yang solid, komitmen yang teguh serta berlandaskan filosofi VIP (Vision, Integrity dan Persistence), kiranya Perseroan akan terus berkarya untuk pencapaian tanpa batas.
With strong collaboration, high commitment and based on VIP (Vision, Integrity and Persistence) philosophy, may we keep on creating unlimited achievements.
HARY TANOESOEDIBJO Komisaris Utama President Commissioner
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
13
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
LAPORAN DIREKTUR UTAMA Report from the President Director
HARY DJAJA Direktur Utama President Director
DENGAN PIKIRAN POSITIF KAMI MENJADIKAN TANTANGAN SEBAGAI PELUANG, SEHINGGA PERSEROAN DAPAT TERUS MENINGKATKAN KINERJANYA. We took the challenges as part of a learning process and with a positive thinking, we are able to transform it into opportunities, so that the Company can continuously improve its performance and develop itself to be the leading investment company in Indonesia.
14
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
L APORA N D I R E K T UR U T A M A
Re p o r t f r o m P r esi d ent D I R E C T OR
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Ijinkan saya mewakili Direksi PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) untuk mengawali Laporan ini dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menyertai perjalanan Perseroan selama tahun 2007.
On behalf of the Board of Directors of PT Bhakti Investama Tbk (the “Company”), I would like to initiate this report by praising God the Almighty for His blessing upon us throughout 2007.
Tahun 2007 merupakan tahun yang sangat menggembirakan bagi Perseroan, bahkan merupakan tahun yang terbaik sepanjang perjalanan Perseroan dimana Perseroan sebagai perusahaan investasi yang saat ini fokus pada investasi dalam bidang media dan telekomunikasi serta jasa keuangan berhasil mencapai kinerja yang sangat signifikan.
2007 was another record-setting year and was the best year in our history. As an investment company, PT Bhakti Investama Tbk, which is focusing its investment in media and telecommunication businesses as well as financial services business, has achieved a significant performance.
Hal ini tentunya tidak terlepas dari kondisi dan stabilitas makroekonomi di Indonesia yang meningkat pada tahun 2007 sehingga memberikan angin segar pada iklim investasi serta bisnis keuangan di tanah air. Pada tahun tersebut perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,3%, laju inflasi tetap terjaga sebesar 6,6%, Suku Bunga Bank Indonesia turun menjadi 8% dan pada akhir tahun 2007 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencapai level 2.746 atau meningkat 52% jika dibandingkan dengan penutupan tahun sebelumnya pada level 1.806.
All of this achievement was in line with the improvement of Indonesia macro-economy stability in 2007 and therefore has resulted in a more conducive investment environment. During the year, Indonesia’s economy grew by 6.3% and inflation rate was maintained at 6.6%. The Central Bank interest rate decreased to 8% and by the end of the year, the Composite Stock Price Index rose to the level of 2,746, an increase of 52% compared to the previous year of 1,806.
Sebagai perusahaan investasi, Perseroan juga menghadapi tantangan sebagai akibat dari krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis subprime mortgage maupun kenaikan harga minyak dunia. Namun kami menganggap segala tantangan yang ada sebagai proses pembelajaran dan dengan pikiran positif kami menjadikan tantangan sebagai peluang, sehingga Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya dan menjadi salah satu perusahaan investasi terbaik di Indonesia. Perseroan bahkan mendapat anugerah Investor Award 2007 sebagai Emiten Terbaik untuk kategori Investasi dan Lainnya dari Majalah Investor.
As an investment company, the Company has to contend with the challenges as a result of the world economy crisis that emerged from the subprime mortgage crisis and the increase of oil prices. But we took the challenges as part of a learning process and with a positive thinking, we are able to transform it into opportunities, so that the Company can continuously improve its performance and develop itself to be a leading investment company in Indonesia. The Company was awarded an Investor Award 2007 as the Best Listed Company in the category of “Investments and Miscellaneous” by the Investor Magazine.
Selanjutnya perkenankan saya mewakili Direksi Perseroan untuk menyampaikan kinerja Perseroan. Pada tahun 2007, Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 4,85 triliun, atau meningkat 638% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 657 miliar. Dari total pendapatan usaha Perseroan, sektor media memberikan kontribusi sebesar 67%. Sementara itu kontribusi dari sektor telekomunikasi sebesar 22%, jasa keuangan sebesar 6% dan portofolio investasi sebesar 5%
Furthermore, please allow me on behalf of the Board of Directors to announce the Company’s performance in 2007. The Company managed to record a consolidation revenue of Rp 4.85 trillion, an increase of 638% compared to the previous year of Rp 657 billion. The revenue was contributed from media sector of 67%, telecommunication of 22%, financial services of 6% and investments portfolio of 5%.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
15
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
16
Kenaikan pendapatan usaha diikuti oleh kenaikan laba usaha konsolidasi dan EBITDA dari masing-masing sebesar Rp 214 miliar dan Rp 320 miliar menjadi sebesar Rp 1,11 triliun dan Rp 1,60 triliun. Akhirnya Perseroan berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 695 miliar, atau meningkat 203% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 229 miliar.
The increase of revenue was followed by the increase in consolidated operating profit and EBITDA from Rp 214 billion and Rp 320 billion to Rp 1.11 trillion and Rp 1.60 trillion respectively. Finally, the Company managed to record a consolidated net profit of Rp 695 billion, an increase of 203% compared to the previous year of Rp 229 billion.
Kinerja Perseroan yang sangat signifikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya kinerja anak perusahaan baik dalam bidang media dan telekomunikasi maupun jasa keuangan serta dikonsolidasikannya laporan keuangan PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) secara penuh ke dalam laporan keuangan Perseroan dimana pada tahun sebelumnya Perseroan hanya mengkonsolidasikan laporan keuangan Mediacom selama 3 bulan (Oktober – Desember 2007).
The remarkable performance of the Company was attributable to the increasing performance of our subsidiaries in media and telecommunication businesses as well as financial services. The increase was also due to the fact that we have fully consolidated the financial report of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) into the Company’s financial report, whereas in the previous year, Mediacom’s financial report was consolidated into the Company’s financial report for the last three months only (October 2006 to December 2006).
Tahun 2007 merupakan tahun yang sangat sibuk bagi Perseroan maupun anak-anak perusahaan. Pada tahun tersebut Perseroan maupun anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang media dan telekomunikasi serta jasa keuangan banyak melakukan aksi korporasi sehingga banyak pencapaian penting di tahun 2007 yang menjadi tonggak sejarah Perseroan.
The Company and its subsidiaries were actively involved in delivering numerous corporate actions in media, telecommunication and financial services businesses. Hence 2007 has signaled important milestones for the Company.
Pencapaian Penting Perseroan Tahun 2007 Pada bulan April 2007, Perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Global Transport Services (GTS) dan konsorsiumnya mengakuisisi 50% saham PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
Key Achievements in 2007 In April 2007, the Company through its subsidiary, PT Global Transport Services (GTS) and its consortium acquired 50% stakes in PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
Kejelian melihat peluang dan ketersediaan modal merupakan hal mutlak bagi suatu perusahaan investasi. Pada bulan Juli 2007, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV yang berhasil menghimpun dana sekitar US$400 juta, yang terdiri dari penerbitan saham baru sekitar US$230 juta dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi sebesar US$170 juta. Adapun dana hasil Penawaran Umum Terbatas IV tersebut digunakan sebagai berikut : - Sekitar 15% untuk membeli Mandatory Exchangable Bond (MEB) dengan nilai setinggi-tingginya sebesar US$ 64,0 juta yang dapat ditukarkan menjadi sekurangkurangnya 20% saham dalam PT MNC Sky Vision (Indovision). - Sekitar 85% untuk modal kerja Perseroan, antara lain untuk investasi.
The ability to identify opportunities and to provide capital is compulsory for an investment company. In July 2007, the Company completed its Rights Issue amounting to USD 400 million, comprising of new shares of USD 230 million and convertible bond of USD 170 million. The total fund that had been raised from the Rights Issue was allocated for the followings :
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
- Approximately 15% to purchase of Mandatory Exchangeable Bond (MEB) at the maximum of USD 64.0 million, which is exchangeable to at least 20% shares in PT MNC Sky Vision (Indovision). - Approximately 85% to be used for the working capital of the Company, among others for investment.
L APORA N D I R E K T UR U T A M A
Re p o r t f r o m P r esi d ent D I R E C T OR
Pada bulan November 2007, Perseroan melakukan perubahan logo yang melambangkan elang yang terbang tinggi sebagai simbol dari keunggulan visi, kepercayaan diri dan kekekuatan serta kemampuan untuk memandang jauh ke depan dan meraih setiap peluang.
In November 2007, the Company changed its logo, depicting a soaring eagle, a symbol of superiority in vision, confidence, and strength as well as the ability to look far ahead and to size every opportunity.
Pada bulan Desember 2007, Perseroan secara resmi menjadi pemegang saham langsung di Indovision sebesar 20% melalui pelaksanaan MEB yang dimilikinya sehingga Indovision menjadi bagian dari portofolio investasi Perseroan. Kami yakin bahwa investasi yang kami lakukan di Indovision akan memberikan keuntungan yang tinggi karena prospek dan peluang industri televisi berlangganan yang sangat baik mengingat tingkat penetrasi industri tersebut masih sangat rendah di Indonesia.
In December 2007, the Company had officially been a direct shareholder of Indovision, owning 20% shares through the exercise of MEB, and therefore Indovision had become a part of the Company’s investments portfolio. We believe that our investment in Indovision will provide us with substantial return due to the low penetration of pay TV industry in Indonesia.
Selain itu, Perseroan menerima dividen dari anak perusahaannya yaitu Mediacom dalam bentuk saham PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) dan selanjutnya Perseroan mengalihkan saham IATA ke GTS sebagai setoran modal sehingga per akhir Desember 2007, GTS menjadi pemegang saham terbesar di IATA.
The Company had received dividend from its subsidiary, Mediacom, in the form of shares of PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA). Subsequently, the Company infused IATA shares into GTS as paid-in capital, and consequently GTS became the largest shareholder of IATA.
Tata Kelola Perusahaan Kami menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan yang baik pada akhirnya akan berimplikasi pada terjaganya nilai jangka panjang dari Perseroan. Pada kesempatan ini kami laporkan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan berjalan dengan baik.
Good Corporate Governance We fully realize that Good Corporate Governance will inevitably entail the Company’s strategic value. We would like to take this opportunity to announce that we have implemented Good Corporate Governance.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik diantaranya dilakukan oleh Perseroan dengan mengadakan Rapat Direksi dan Komisaris serta Rapat Komite Audit secara rutin. Untuk keterbukaan informasi, Perseroan juga secara terbuka menyampaikan informasi kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) serta melalui Press Release ataupun situs perusahaan.
We have implemented Good Corporate Governance principles by conducting Board of Commissioners and Board of Directors meetings and routine meetings of the Audit Committee. In information disclosure, the Company has disclosed information to the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (BAPEPAM-LK) as well as through the company’s website and press release.
Strategi Korporasi Perseroan Untuk mewujudkan visi dan misinya, dalam merumuskan strateginya, kami selalu berpedoman pada arahan dan kebijakan dari Dewan Komisaris. Pada tahun 2007, strategi yang diterapkan oleh Perseroan adalah : 1. Fokus pada investasi dalam sektor media dan telekomunikasi, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi. 2. Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui kombinasi pertumbuhan secara organik maupun melalui akuisisi kegiatan usaha baru.
Corporate Strategy To carry out its vision and missions in formulating the strategies, we have always consulted on the direction and guidance from the Board of Commissioners. In 2007, the Company applied the following strategies : 1. Focusing on media and telecommunication businesses, whilst developing financial services business, including investments. 2. Sustaining a long-term growth through a combination of organic growth and acquisition of new businesses.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
17
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
3. 4.
18
Melanjutkan konsolidasi sehingga tercipta sinergi yang optimum. Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek usaha yang baik.
3. 4.
Continuing consolidation of its subsidiaries to extract optimal synergy. Expanding into other business sectors with high growth and sound business prospects.
Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi sebuah perusahaan investasi dimana iklim ekonomi dan investasi di Indonesia terimbas oleh resesi global. Namun kami yakin tahun 2008 ini tetap akan menjadi tahun yang baik bagi kami mengingat kami sudah membangun landasan yang kuat dengan melakukan investasi pada Mediacom yang merupakan perusahaan media dan telekomunikasi yang paling terintegrasi di Indonesia serta pada PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) yang merupakan perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi di Indonesia.
2008 will be a challenging year for an investment company operating in such an investment climate where the economy was affected by the global recession. But we remain positive on the favorable performance of the Company in 2008 as we have established a strong platform by executing the right investment in Mediacom, the most integrated media and telecommunication company in Indonesia and on PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, an integrated financial services company in Indonesia.
Untuk tahun 2008, kami masih akan terus berpedoman pada strategi korporasi tersebut, dimana investasi strategis Perseroan masih kami fokuskan pada sektor media dan telekomunikasi melalui Mediacom serta jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) karena kami berkeyakinan bahwa prospek usaha sektor-sektor tersebut masih sangat menjanjikan. Namun kami akan berupaya untuk menggenjot kegiatan usaha BCAP sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang lebih bagi pendapatan Perseroan.
In 2008 we will always be guided by the aforementioned corporate strategies, where the strategic investments of the Company will remain focus on media and telecommunication sectors through Mediacom and financial services through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, as we are confident on the promising business prospects of these industries. However we endeavor to propel the business activities of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk to ultimately provide a higher contribution to the revenue of the Company.
Sementara itu kami juga akan terus berekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek usaha yang baik, serta terus melanjutkan konsolidasi agar tercipta sinergi yang optimum antar anak perusahaan. Tidak kalah pentingnya sebagai bagian dari suatu komunitas sosial, Perseroan sangat menyadari pentingnya kepedulian sosial terhadap masyarakat. Implementasi dari kepedulian sosial tersebut sebagian besar dilakukan Perseroan melalui anakanak perusahaan dan diwujudkan melalui program-program seperti RCTI Peduli, Jalinan Kasih, TPI Peduli, Sindo Peduli, Mobile-8 Peduli serta program-program kepedulian sosial yang secara langsung dilakukan oleh Perseroan.
Meanwhile we shall continuously expand into other sectors with promising growth and attractive prospects, and we shall continue with consolidation efforts to generate optimum synergies among subsidiaries. Furthermore, as a part of social community, the Company completely recognizes the importance of social responsibility. Most of our Corporate Social Responsibility was conducted through our subsidiaries, carried out through several programs such as RCTI Peduli, Jalinan Kasih, TPI Peduli, Sindo Peduli, Mobile-8 Peduli as well as other programs that were directly carried out by the Company.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
Akhir kata, kami percaya segala pencapaian luar biasa ini tentu tidak luput dari kerja keras dan dukungan seluruh karyawan Perseroan. Segala prestasi yang telah kami raih justru menjadikan kami semakin mawas diri dan senantiasa berusaha untuk terus mempertahankan, tumbuh dan berkembang di masa depan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan adanya komitmen dan kerjasama yang solid dari seluruh karyawan termasuk manajemen. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Dewan Komisaris, seluruh karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan atas segala dukungannya kepada Perseroan.
Finally, we believe that these extraordinary accomplishments are due to the hard work and support from the employees. The achieved performances have rendered us to be more vigilant to constantly generate growth and flourish going forward. This can only be achieved through high commitments and collaborations from the management and employees. We are grateful for the support from the Board of Commissioners, employees and stakeholders.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa beserta kita semua.
May God the Almighty always be with us.
Hary Djaja Direktur Utama President Director
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
19
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
20
SEJARAH SINGKAT
Brief History
Bermula dari sebuah perusahaan yang bergerak di pasar modal secara terbatas di Surabaya, berdiri 2 November 1989, PT Bhakti Investama Tbk (Perseroan) berhasil tumbuh dengan cepat. Untuk mengimbangi perkembangan yang ada, kurang dari dua tahun kemudian, pada bulan Februari 1990, Perseroan memindahkan kantor pusatnya ke Jakarta.
The company was initially established in 2nd November 1989 to engage in the capital market business. Since the inception, the Company has continued to grow and in less than 2 years of operations, the management had decided to move its head office to Jakarta.
Pada tahun 1994, aktivitas Perseroan telah mencakup seluruh aspek aktivitas pasar modal, mulai dari perantara dan perdagangan efek, penasihat dan manajer investasi, penjamin emisi efek, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset.
In 1994, the Company has fully developed itself into a full financial services business, encompassing numerous activities including brokerage, financial and investment advisory, underwriting, origination and syndication, and equity research.
Tahun 1995, aktivitas Perseroan semakin melebar dan mulai terlibat dengan kegiatan merjer dan akuisisi. Di samping itu, Perseroan juga mulai meluncurkan dan mengelola beberapa jenis reksadana. Selanjutnya pada tahun 1997, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
In 1995, the Company expanded its activities and began to embark into the business of mergers and acquisitions. Consequently, the Company also introduced and managed a number of mutual funds. In 1997, the Company listed its shares in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya pada tahun 1998, justru menjadi momentum pertumbuhan bagi Perseroan. Visi dan strategi baru yang diterapkan, bukan saja membuat Perseroan lolos dari krisis, tetapi juga menempatkan Perseroan menjadi perusahaan yang semakin mapan dan mantap.
The economic crisis that hit Indonesia and other developing countries in 1998 has in turn allowed the Company to capture new opportunities that enable the Company to survive and endured during the crisis.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
PERSEROAN MENJALANKAN INVESTASI SECARA BAIK ATAU PRUDENT, YANG SECARA FUNDAMENTAL SANGAT MENJANJIKAN DAN TELAH MELEWATI PROSES UJI TUNTAS (DUE DILIGENCE) YANG MENYELURUH. The Company continually exercises prudent investments, that fundamentally is promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due diligence.
Adapun strategi yang dikembangkan Perseroan pada saat itu, antara lain : 1. Meningkatkan kegiatan perdagangan instrumen pendapatan tetap dan saham yang pada saat itu diperdagangkan jauh dibawah harga yang wajar. 2. Meningkatkan kegiatan merjer dan akuisisi karena, pada umumnya saat itu valuasi perusahaan sangat rendah. 3. Melakukan diversifikasi ke bidang usaha lain dalam sektorsektor yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi di Indonesia.
Throughout the difficult times, the management had appropriately defined the following strategies : 1. Focusing on the trading of fixed income instruments and stocks which were traded far below the market value.
Tahun 1999, Perseroan memutuskan diri untuk menjadi perusahaan investasi. Melalui berbagai aksi korporasi, antara lain restrukturisasi, merjer, akuisisi dan investasi langsung, Perseroan menempatkan diri menjadi perusahaan induk atas anak-anak perusahaan dengan dua investasi strategis, yaitu media & telekomunikasi melalui PT Global Mediacom Tbk (semula bernama PT Bimantara Citra Tbk) dan Jasa Keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.
In 1999, the Company has decided to shift its focus into an investment company. Through several corporate actions, such as restructuring, merger, acquisition and direct investment, the Company has positioned itself as a holding company of several subsidiaries, currently comprising of two strategic investments, namely media and telecommunication through PT Global Mediacom Tbk (formerly PT Bimantara Citra Tbk), and financial services through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk.
Selain dua investasi strategis tersebut, saat ini Perseroan juga memiliki sejumlah portfolio investasi pada sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi, antara lain; di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebesar 19,2%, PT MNC Sky Vision sebesar 20%, PT Mobile-8 Telecom Tbk sebesar 2,94%, serta PT Global Transport Services sebesar 100%, dan sejumlah investasi lainnya.
In addition to those strategic investments, the Company has also made investments that offer attractive growth opportunities, such as: PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk of 19.2%, PT MNC Sky Vision of 20%, PT Mobile-8 Telecom Tbk of 2.94%, PT Global Transport Services of 100% and other investments.
2. Focusing on merger and acquisitions due to the low valuation. 3. Diversifying into other business believed to generate high returns.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
21
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
22
Pada bulan Juli 2007, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas IV yang berhasil menghimpun dana sekitar US$400 juta, yang terdiri dari penerbitan saham baru sekitar US$230 juta dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi sebesar US$170 juta. Adapun dana hasil Penawaran Umum Terbatas IV tersebut digunakan sebagai berikut : • Sekitar 15% untuk membeli Mandatory Exchangable Bond (MEB) dengan nilai setinggi-tingginya sebesar US$ 64,0 juta yang dapat ditukarkan menjadi sekurangkurangnya 20% saham dalam PT MNC Sky Vision (Indovision). • Sekitar 85% untuk modal kerja Perseroan, antara lain untuk investasi.
In July 2007, the Company completed the Rights Issue amounted to USD 400 million, comprising of new shares of USD 230 million and Convertible Bond of USD 170 million. The fund raised from the Rights Issue were allocated to the following :
Untuk mewujudkan misi dan visinya, Perseroan akan meneruskan strategi korporasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu : 1. Fokus dalam kegiatan usaha media dengan pendapatan berbasis konten, iklan maupun langganan, kegiatan usaha telekomunikasi dan informasi teknologi, serta secara bersamaan mengembangkan kegiatan usaha jasa keuangan termasuk investasi. 2. Memelihara pertumbuhan jangka panjang melalui kombinasi pertumbuhan secara organik maupun akuisisi kegiatan usaha baru. 3. Melanjutkan konsolidasi dari anak-anak perusahaan sehingga tercipta sinergi yang optimum dan efisiensi biaya. 4. Ekspansi dalam sektor usaha lain yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dan prospek yang kuat.
To carry out the vision and missions, the Company will continue to implement the following existing strategies :
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
• Approximately 15% to acquire Mandatory Exchangeable Bond (MEB) at the maximum of USD 64.0 million, which is exchangeable into at least 20% shares in PT MNC Sky Vision (Indovision). • Approximately 85% for the Company’s working capital, among others are for investments.
1. Focusing investment in content, advertising and subscriber based media businesses, telecommunication and information technology businesses, whilst developing the financial services business, including investments. 2. Sustaining a long-term growth through a combination of organic growth and acquisition of new businesses. 3. Continuing consolidation of its subsidiaries to extract synergy and cost efficiencies. 4. Expansion into other business sectors with high growth and strong business prospects.
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
Sebagai perusahaan investasi, Perseroan menjalankan investasi yang baik (prudent) yang secara fundamental sangat menjanjikan, baik berupa investasi jangka menengah maupun jangka panjang yang telah melewati proses uji analisis secara tuntas (due diligence) yang menyeluruh secara makro maupun mikro.
Being an investment company, the Company continually exercises prudent investments, that fundamentally is promising, both mid and long-term investments that have undergone a thorough due diligence.
Melalui pendekatan investasi yang sudah teruji dalam efek bersifat hutang maupun instrumen bersifat ekuitas (modal), dalam jangka pendek investasi Perseroan dialokasikan ke surat berharga yang dapat diperdagangkan (marketable securities). Sebaliknya, untuk investasi jangka panjang, Perseroan bekerjasama dengan para investor melakukan investasi untuk efek bersifat ekuitas melalui akuisisi atau kepemilikan strategis dalam perusahaan yang mempunyai arus kas kuat dan pertumbuhan modal jangka panjang yang menjanjikan.
Through a proven investment approach in the form of debt and equity instruments, short-term investments are made through marketable securities. On the other hand, for longterm investment, the Company has teamed-up with strategic investors to seek investments in the businesses believed to have generated a strong cashflow and promising return on equity.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
23
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
INVESTASI STRATEGIS PERSEROAN Company’s Strategic Investments
24
MEDIA DAN TELEKOMUNIKASI
Media and Telecommunication
PT GLOBAL MEDIACOM TBK
PT GlobaL Mediacom TBk
PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) didirikan di Jakarta tanggal 30 Juni 1981 dengan nama PT Bimantara Citra. Perusahaan ini kemudian berkembang dengan cepat, dan melakukan ekspansi usaha di berbagai bidang, antara lain bisnis multimedia dan penyiaran, telekomunikasi, infrastruktur, transportasi & otomotif, industri kimia, hotel dan properti, jasa keuangan dan investasi lain, sehingga tumbuh menjadi konglomerasi tanpa fokus pada bisnis tertentu.
PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) was established in Jakarta on June 30, 1981 under the name PT Bimantara Citra. The Company rapidly expanded into a range of businesses, including multimedia and broadcasting, telecommunications, infrastructure, transportation and automotive, chemical, hotel and properties, as well as financial and investment, hence became a giant conglomeration without focus on particular business.
Pada tahun 1995, PT Bimantara Citra melakukan penawaran umum saham perdana, dan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
In 1995, PT Bimantara Citra conducted its Initial Public Offering, and listed its shares in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Tahun 2001, Perseroan secara bertahap dan intensif mulai melakukan investasi dan restrukturisasi di PT Bimantara Citra Tbk dari sebelumnya sebagai konglomerasi tanpa fokus pada bisnis utamanya, menjadi perusahaan investasi dengan bisnis fokus media dan telekomunikasi, yang diyakini oleh manajemen sebagai sektor usaha yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dan prospek yang baik.
In 2001, the Company gradually and intensively started to invest in and restructured PT Bimantara Citra Tbk from a conglomeration without focus on a main business to become an investment company focussing on media and telecommunication businesses, which were believed to have a promising growth and prospect.
Sesuai keputusan RUPS PT Bimantara Citra Tbk tanggal 27 Maret 2007, pemegang saham menyetujui perubahan nama PT Bimantara Citra Tbk menjadi PT Global Mediacom Tbk. Perubahan nama ini menandai perubahan fokus utama bisnis Mediacom sebagai perusahaan media dan telekomunikasi.
Based on the resolution of Extraordinary General Shareholders Meeting of PT Bimantara Citra Tbk on 27th March 2007, the shareholders have agreed to change the name from PT Bimantara Citra Tbk to PT Global Mediacom Tbk, emphasizing its focus on media and telecommunication.
Dalam perkembangan berikutnya, pada akhir tahun 2007, Mediacom melepaskan seluruh kepemilikannya pada sektor non media dan non telekomunikasi.
Furthermore in the end of 2007, Mediacom divested all of its non media & telecommunication businesses and became the largest media & telecommunication company in Indonesia.
Saat ini bisnis Mediacom terdiri dari beberapa lini yaitu:
As of today, the business line of Mediacom comprising of:
1. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis konten dan iklan melalui PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) yang 70% sahamnya dimiliki oleh Mediacom. Beberapa perusahaan yang bernaung di bawah MNC antara lain : PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebesar 100%, PT Global Informasi Bermutu (Global TV) sebesar 100%, PT Cipta TPI (TPI) sebesar 75%, PT Media Nusantara Informasi sebesar 100%, PT MNI Global sebesar 100% dan PT MNC Networks sebesar 95%. 2. Lini usaha telekomunikasi dan informasi teknologi melalui PT Mobile-8 Telecom Tbk sebesar 66,8% dan PT Infokom Elektrindo sebesar 100%. 3. Lini usaha media dengan pendapatan berbasis langganan melalui PT MNC Sky Vision (Indovision) sebesar 51% dan PT Sky Vision Networks sebesar 100%.
1. Content and advertising based media through PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), of which Mediacom owns 70% shares. Several subsidiaries under MNC are: PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (100%), PT Global Informasi Bermutu (Global TV) (100%), PT Cipta TPI (TPI) (75%), PT Media Nusantara Informasi (100%), PT MNI Global (100%) and PT MNC Networks (95%).
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
2. Telecommunications and Information Technology through PT Mobile-8 Telecom Tbk (66.8%) and PT Infokom Elektrindo (100%). 3. Subscriber based media through PT MNC Sky Vision (Indovision) (51%) and PT Sky Vision Networks (100%).
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
Lini Usaha Media Berbasis Konten dan Iklan
Content And Advertising Based
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Di bawah payung PT Global Mediacom Tbk, MNC merupakan satu-satunya grup media di Indonesia yang sinergis, terintegrasi, dinamis dan kreatif dalam menghadapi persaingan bisnis media yang kompetitif. MNC mengembangkan konsep hiburan keluarga yang terlengkap dan menjadi sumber informasi bagi seluruh masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan dengan latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) Under Mediacom, MNC is the only media group company in Indonesia which is synergic, integrated, dynamic and creative in dealing with the competitive media business. MNC develops a complete family entertainment concept for the whole community capturing different social and education background.
MNC tercatat sebagai perusahaan publik pada tanggal 22 Juni 2007 di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). MNC menawarkan 4.125.000.000 lembar saham yang mewakili 30% dari saham yang tercatat. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 3,71 triliun, yang merupakan salah satu IPO terbesar di Indonesia selama tahun-tahun terakhir. MNC mendapat dua per tiga dari hasil IPO melalui penerbitan 20% saham baru, sementara Mediacom mendapat sepertiga dari total hasil IPO dengan menjual 10% sahamnya di MNC.
MNC went public on 22nd June 2007 in Jakarta Stock Exchange (now Indonesia). MNC offered 4,125,000,000 shares representing 30% of its listed shares, raising Rp 3.71 trillion, and considered as one of the largest IPO in Indonesia in recent years. MNC gained two-third from the IPO result from the issuance of 20% new shares, while Mediacom gained one-third by selling its 10% existing shares in MNC.
Saat ini MNC merupakan grup media terbesar di Indonesia. MNC membawahi beberapa stasiun televisi, media cetak dan stasiun radio serta menaungi sejumlah unit usaha yang bergerak di bidang Produksi dan Distribusi Konten, Layanan VAS, Portal Internet maupun Manajemen Artis.
To date MNC is the largest media group in Indonesia. MNC encompasses a number of TV stations, print media and radio stations, and a number of business units engaging in content production and distribution, VAS, Internet portal or artist management.
MNC memiliki dan mengoperasikan tiga stasiun televisi nasional yaitu RCTI, TPI dan Global TV. Secara kolektif, menurut AGB Nielsen Media Research, tiga jaringan televisi MNC menguasai rata-rata 34,9% pangsa pemirsa Indonesia dan 34,4% dari total belanja iklan kotor televisi selama tahun 2007.
MNC owns and operates three national TV station namely RCTI, TPI and Global TV. Collectively, according to AGB Nielsen Media Research, the three MNC television network command an average of 34.9% share of Indonesian audience and 34.4% of gross total of advertising expenses in television in 2007.
Dalam industri media cetak, MNC memiliki surat kabar harian Seputar Indonesia dan tabloid mingguan Genie, yang memiliki sirkulasi rata-rata ketiga tertinggi di Indonesia.
In print media industry, MNC owns the newspaper Seputar Indonesia and weekly-based tabloid Genie, with the third highest average circulation in Indonesia.
Melalui MNC Networks, MNC mengoperasikan dan mengelola salah satu jaringan radio terbesar di Indonesia yaitu Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI dan Women Radio.
Through MNC Networks, MNC operates and manages one of the biggest radio network in Indonesia namely Trijaya FM, ARH Global, Radio Dangdut TPI and Women Radio.
Dengan memiliki tiga jaringan televisi nasional, MNC memiliki konten library terbesar di Indonesia yaitu mencapai sekitar 68.000 jam program per Desember 2007 yang terdiri dari konten non berita sekitar 60% yang berpotensi menghasilkan pendapatan.
By owning three national TV network, MNC owns the biggest content library in Indonesia, which was up to around 68,000 hours program per December 2007 comprising of nonnews content about 60% which has potential to generate revenues.
MNC memproduksi program-program khusus yang ditayangkan melalui televisi berlangganan, yaitu: 1 MNC News: program channel berita 24 jam, infotainment, berita olahraga, dan berita gaya hidup. 2 MNC Entertainment: program channel hiburan 24 jam terdiri dari drama serial, film lokal, komedi situasi, reality shows dan konten hiburan lainnya.
MNC produces special programs broadcasted by pay TV, which were: 1. MNC News: a 24-hour news channel, infotainment, sport news, and lifestyle news program. 2. MNC Entertainment: a 24-hour entertainment channel program comprising of: serial drama, local movie, comedy, reality shows and other entertainment content.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
25
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
26
3 MNC Music Channel: program channel musik 24 jam. 4 MNC The Indonesian Channel: konten umum 24 jam dengan target distribusi internasional yang saat ini telah ditayangkan di Jepang.
3. MNC Music Channel: a 24-hour music channel program. 4. MNC The Indonesian Channel: a 24-hour general content, targeting international distribution, which was already broadcasted in Japan.
Melalui platform media terpadunya, MNC berhasil mengkombinasikan keahlian dalam berbagai media untuk memberi nilai tambah pada produk-produk yang ada atau menciptakan produk-produk dan layanan-layanan yang baru secara sekaligus. Diantaranya adalah dengan layanan VAS yang memiliki volume traffic SMS yang meningkat.
Through its new integrated media platform, MNC succeeded in combining expertise from various media to provide added value on existing products or create new product and services simultaneously. Among others is VAS which has an increasing volume traffic of SMS.
MNC juga membentuk Divisi Manajemen Artis yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengontrak, mempromosikan dan mengelola artis-artis berbakat untuk menjadi generasi superstar berikutnya dalam dunia hiburan.
MNC established the Artist Management Division responsibles for discovering, contracting, promoting and managing talented artist to become the next generation superstar of the entertainment world.
Sejalan dengan perkembangan dunia internet di Indonesia yang sangat pesat, di bulan Maret 2007 MNC meluncurkan okezone.com. Inilah portal internet yang memberikan platform online untuk mendistribusikan konten berita dan non-berita, termasuk konten dari bisnis televisi, radio dan media cetak yang sudah ada. MNC berharap okezone. com akan dapat meraih keuntungan dan akhirnya mampu mencapai basis konsumen yang jauh lebih luas dan memberi pilihan media yang lebih luas kepada konsumen kami.
In line with the fast growing internet in Indonesia, in March 2007 MNC launched okezone.com. This is the internet portal that provides an online platform for distributing news and non-news content, including contents from the existing television, radio and print media. MNC expects okezone. com will be able to generate profit and finally reach wider consumer base and thus providing a broaden choice of media for our consumers.
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Didirikan pada tahun 1989, RCTI merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia dan menjadi TV nasional terdepan berdasarkan pangsa pemirsa yaitu sekitar 17,6% selama tahun 2007. Hal ini menjadikan RCTI mencapai persentase tertinggi dalam pendapatan iklan yaitu sebesar 15,2% pada tahun 2007. Program-program RCTI yang meliputi serial drama, berita, olahraga, musik, acara anak-anak dan lain-lain ditayangkan untuk target pemirsa keluarga kelas menengah ke atas (ABC 5+).
PT Rajawali Citra Televisi indonesia (RCTi) Established in 1989, RCTI is the first private TV station in Indonesia and is the foremost national TV in terms of audience share, i.e. 17.6% during 2007. This makes RCTI achieve the highest percentage in advertising income which is 15.2% in 2007. The RCTI programs include drama serial, news, sport, music, children programs and others targeted to middle classes audience (ABC 5+).
RCTI memfokuskan diri pada pengembangan kualitas konten yang diproduksi lokal dan juga secara selektif memperoleh hak untuk menyiarkan konten luar negeri. Saat ini RCTI memiliki 48 stasiun transmisi yang tersebar di 302 kota dan menjangkau 180 juta pemirsa.
RCTI is focusing itself in developing the quality of local produced content and selectively own the rights to broadcast the content abroad. To date RCTI owns 48 transmision stations spread in 302 cities and reaches 180 million audiences.
PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) Selama tahun 2007, TPI berhasil meraih rating tertinggi kelima di Indonesia berdasarkan pangsa pemirsa, dengan pangsa pemirsa rata-rata sekitar 11,4%. Berbagai program yang merupakan konten lokal ditayangkan untuk kelompok pemirsa berpenghasilan menengah ke bawah (CDE 5+) yang merupakan segmen penduduk terbesar di Indonesia. Saat ini TPI memiliki 28 stasiun transmisi di 180 kota dan menjangkau 160 juta pemirsa.
PT Cipta Televisi Pendidikan indonesia (TPI) In 2007, TPI was the fifth highest rating in Indonesia in terms of audience market, with audience share of 11.4%. A range of local content program was broadcasted for audience group of middle classes and lower (CDE 5+), the biggest segment in Indonesia. To date TPI owns 28 transmision stations spread in 180 cities and reaches 160 million audiences.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
PT Global Informasi Bermutu (Global TV) Global TV diluncurkan pada tahun 2002 sebagai stasiun siaran program MTV 24 jam di Indonesia, tetapi komposisi programnya diubah pada tahun 2005 untuk menawarkan jangkauan program lebih luas dengan target porsi penduduk yang lebih besar. Pada awal tahun 2006, Global TV menyempurnakan komposisi programnya dengan mengalokasikan delapan jam waktu siarannya setiap hari untuk program-program Nicklelodeon, enam jam sehari untuk MTV, dan sisa slot programnya disediakan untuk konten Global TV sendiri dengan target pemirsa keluarga muda. Sebagai hasil perubahan dari komposisi program tersebut, pangsa pemirsa tumbuh dari rata-rata 1,9% pada tahun 2004 menjadi rata-rata 6% pada tahun 2007. Global TV mentargetkan anak-anak, remaja dan keluarga-keluarga muda dengan penghasilan menengah hingga atas (kategori ABC 5-34).
PT Global informasi Bermutu (Global TV) Global TV was launched in 2002 as a 24-hour broadcasting station for MTV programs in Indonesia, but then the composition of the programs was changed in 2005 to offer a better coverage targeting bigger portion of people. In the beginning of 2006, Global TV completed its program composition by allocating 8 hours of its daily broadcasting hours exclusively for Nicklelodeon program, 6 hours a day for MTV program, and the rest of the slot were provided for Global TV’s content targeting young families. As the result of the composition changes, the audience average shares increased from 1.9% in 2004 to 6% in 2007. Global TV targets children, teenagers and new families with middle to upper income (category ABC 5-34).
Saluran TV ini merupakan saluran utama MNC untuk menyiarkan konten MTV, VH-1, dan Nicklelodeon dalam bahasa Indonesia dimana MNC memiliki ijin berdasarkan perjanjian ekslusif dengan MTV Asia LDS dan Nicklelodeon Asia Holding Pte Ltd (bersama-sama menjadi MTV Asia). Melalui kesepakatan ini, Global TV juga memiliki hak eksklusif untuk memproduksi konten MTV dalam bahasa Indonesia untuk pemirsa Indonesia. Akses eksklusif MTV terhadap konten ini diyakini membedakannya dari para pesaingnya. Pada Oktober 2007, Global TV direposisikan untuk kategori umur yang lebih luas dan pemirsa berpenghasilan atas (kategori AB 5+).
This channel was the main channel of MNC in the broadcasting of MTV content, VH-1, and Nicklelodeon in Bahasa Indonesia in which MNC has the exclusive agreement with MTV Asia LDS and Nicklelodeon Asia holding pte Ltd (altogether becomes MTV Asia). Through the agreement, Global TV also has the exclusive right to produce MTV content in bahasa Indonesia for Indonesian audiences. The exclusive access to this MTV contents sets the difference with its competitors. In October 2007, Global TV was repositioned for all ages and upper classes (Category AB 5+).
PT Media Nusantara Informasi MNC memasuki usaha media cetak pada Juni 2005 dengan meluncurkan surat kabar Seputar Indonesia atau dikenal luas dengan nama “Koran Sindo”, sebuah surat kabar harian yang
PT Media Nusantara Informasi MNC entered the business of print media in June 2005 by launching the Seputar Indonesia or famoulsly known as “Koran Sindo”, a daily newspaper focusing on family concept
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
27
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
127.000
90.000
213.000
Sirkulasi rata-rata per hari Koran Sindo Average Daily Circulation
28
07 20
06 20
20
05
dalam oplah in exemplar
fokus pada konsep keluarga dengan empat jenis isi: berita, bisnis, gaya hidup dan olahraga sebagai konsep isi surat kabar pertama yang diterapkan di Indonesia.
with content: news, business, life style and sport, and is the first magazine in Indonesia which applies such concept.
Dengan dukungan promosi yang efektif dari jaringan media yang tergabung dalam MNC, Seputar Indonesia berhasil menjadi surat kabar dengan sirkulasi terbesar ketiga di Indonesia.
With effective promotion from the MNC media networking, Seputar Indonesia became the third biggest circulation newspaper in Indonesia.
Pada tahun 2007, Seputar Indonesia secara sistematis meluaskan sirkulasinya kepada para pembaca di seluruh Indonesia, dengan memproduksi edisi lokal sebagai pelengkap edisi nasional. Edisi sore hari juga telah ditambahkan. Seputar Indonesia sekarang tersedia di 7 propinsi di seluruh Nusantara. Liputan konten lokal yang popular dalam seputar Indonesia dikoordinasikan dengan RCTI.
In 2007, Seputar Indonesia systematically expanded its circulation to readers throughout Indonesia, by producing local edition as complementary to national edition. The afternoon edition has been added too. Seputar Indonesia now available in 7 provinces throughout Indonesia. The popular local content in Seputar Indonesia was under coordination with RCTI.
PT MNI Global Merupakan perusahaan media cetak yang menerbitkan tabloid Genie, tabloid Mom & Kiddie, dan tabloid Realita.
PT MNI Global This is the print media company which publishes the tabloid Genie, tabloid Mom & Kiddie, and tabloid Realita.
Tabloid Genie Genie merupakan tabloid mingguan dengan sirkulasi terbesar ketiga di Indonesia yang memfokuskan diri pada berita-berita mengenai gaya hidup dan gosip selebriti dengan target pembaca ABC 15-34.
Tabloid Genie Genie is a weekly tabloid with the third biggest circulation in Indonesia focusing itself in lifestyle news and celebrity gossip, targeting at ABC 15-34.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
Tabloid Mom & Kiddie Tabloid Mom & Kiddie berfokus pada informasi dan artikel yang berkaitan dengan ibu, anak serta kebutuhan orangtua dalam membesarkan dan mendidik anak-anak dari saat mereka lahir hingga mencapai usia remaja. Kedua tabloid ini sekarang diterbitkan setiap dua minggu.
Tabloid Mom & Kiddie Tabloid Mom & Kiddie is focused on the information and article about mom, kid, and providing guidance to parents in raising and educating the children from the moment they were born until teenagers. Both tabloids were published every two weeks.
Tabloid Realita Pertama kali diluncurkan bulan Agustus 2006. Tabloid ini mengangkat fokus tentang pengalaman pribadi para selebriti dan tokoh publik. Target pembaca Realita adalah AB 15+.
Tabloid Realita Launched in August 2006. The tabloid focuses itself on the personal experience of celebrities and public figures. The target is AB 15+.
PT MNC Networks Didirikan pada bulan Agustus 2006, MNC Networks bergerak di bidang jaringan radio dengan 4 format radio program yang masing-masing memiliki target pendengar yang berbeda. Jaringan radio MNC melingkupi 17 radio yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia : 11 radio diantaranya dengan kepemilikan mayoritas dan 6 kepemilikan minoritas. 1. Radio Trijaya (Trijaya Networks) dengan target pendengar profesional muda, ABC 25+ mempunyai 24 jam siaran. 2. ARH Global dengan target pendengar anak muda, ABC 15+. 3. Radio Dangdut TPI memiliki target pendengar para pencinta musik dangdut, BCDE 10+. 4. Women Radio dengan target pendengar para ibu rumah tangga, ABC 21+.
PT MNC Networks Establihed in August 2006, MNC Networks engaged in the business of radio networking with 4 different formats radio program each targeting different segment. The radio networking covers 17 radio stations spreadout in major cities in Indonesia : 11 of them are owned with majority shares and the remaining 6 by minority ownership. 1. Radio Trijaya (Trijaya networks), a 24-hour radio broadcasting, targeting young professional listeners, ABC 25+. 2. ARH Global targeting young listeners, ABC 15+. 3. Radio Dangdut TPI targeting dangdut enthusiast, BCDE 10+. 4. Women radio targeting house wives, ABC 21+.
Lini Usaha Telekomunikasi dan Informasi Teknologi
Telecommunication and Information Technology
PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) Mobile-8 didirikan pada bulan Desember 2002. Mobile-8 merupakan penyelenggara layanan selular yang berbasis CDMA (Code Division Multiple Acces) yang beroperasi pada frekuensi 800 MHz. Merk dagang yang diperkenalkan kepada publik adalah “Fren” yang merupakan layanan pra bayar dan pasca bayar.
PT Mobile-8 Telecom (Mobile-8) Established in December 2002, Mobile-8 is a nationwide CDMA (Code Division Multiple Access) based cellular provider, operating in 800 MHz spectrum, providing prepaid and postpaid service using “Fren” as its brand name.
Mobile-8 merupakan operator seluler bergerak di Indonesia yang pertama kali meluncurkan layanan 3G high speed mobile internet dengan platform CDMA 20001x EV-DO. Hingga saat ini selain memberikan layanan di daerah Jawa, Mobile-8 juga telah memperluas jangkauan pelayanannya ke area baru yakni Medan, Makassar, Denpasar, Banjarmasin dan Palembang.
Mobile-8 was the first Indonesian cellular operator that has launched a 3G high speed mobile internet using CDMA 20001x EV-DO platform. Until today, Mobile-8 has expanded its networks to Medan, Makassar, Denpasar, Banjarmasin, and Palembang, in addition to its already existing networks in Java.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
29
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
92,588
47,688
Prabayar l Prepaid
17,618
396.697
1,778,200
2,920,213
JUMLAH PELANGGAN Mobile-8 Total Customers of Mobile-8
07 20
06 20
20
05
Pasca Bayar l Postpaid
Perkembangan ini tidak terlepas dari penggabungan usaha dengan anak-anak perusahaannya, serta perolehan ijin penyelenggaraan fixed wireless access, sehingga Mobile-8 dapat menyelenggarakan layanan bergerak seluler dan fixed wireless access dengan jangkauan nasional.
Mobile-8 continues to make progress including the merger with its subsidiaries and obtaining the fixed wireless access operating license, thus enabling Mobile-8 to operate mobile cellular and fixed wireless access services with nationwide coverage.
Semua itu menjadikan pelayanan Mobile-8 semakin luas dan efektif dalam menjangkau pelanggannya, serta semakin fokus pada efisiensi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat yang dinamis, kreatif, bermobilitas tinggi dan praktis.
All above has consequently widened Mobile-8 coverage to deliver a better service to its customers. Mobile-8 became more focus on efficiency in fulfilling the customers dynamic, creative, highly mobility and practical lifestyles.
Pertumbuhan pelanggan Mobile-8 meningkat cukup pesat, dimana pada akhir tahun 2006 tercatat sebanyak 1,83 juta pelanggan, kemudian meningkat menjadi 3,01 juta pelanggan pada akhir tahun 2007.
The number of customers has grown rapidly during the year. By the end of the year, the number of customers has reached 3.01 million customers, an increase from 1.83 million customers in 2006.
PT Infokom Elektrindo Infokom diposisikan sebagai perusahaan yang memenuhi kebutuhan informasi, teknologi dan infrastruktur untuk unit-unit dibawah Perseroan maupun diluar Perseroan. Pada tahun 2007 beberapa kegiatan usaha Infokom diantaranya penyediaan layanan jaringan telekomunikasi, Multimedia Value Added Services, serta pengembangan jaringan menara pemancar. Infokom merupakan operator VSAT terbesar ketiga dan penyedia Premium SMS terbesar di Indonesia.
30
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PT Infokom Elektrindo Infokom is positioned as an integrated IT and infrastructure company to provide services to the Company’s subsidiaries and other external customers. In 2007, Infokom provides telecommunication networks services, Multimedia Value Added Services and transmission tower network expansions.
Infokom is the third largest VSAT operator and the largest Premium SMS provider in Indonesia.
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
192,117
305,372
JUMLAH PELANGGAN INDOVISION Total Customers of Indovision
72,790
108,936
59%
76%
07 20
06 20
05 20
20
04
50%
Lini Usaha MEDIA Berbasis Langganan
Subscriber Based Media
PT MNC Sky Vision (Indovision) Didirikan pada tanggal 8 Agustus 1989, Indovision merupakan pelopor dalam industri TV berlangganan di Indonesia. Dengan beragam program yang meliputi film, olah raga, serial, musik, film dokumenter serta muatan siaran lokal dan regional, Indovision bertekad untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Indovision menggunakan frekuensi S-Band yang tahan terhadap segala kondisi cuaca.
PT MNC Sky Vision (Indovision) Established on 8th August 1989, Indovision is the pioneer in pay TV industry in Indonesia. With various programs including movies, sports, documentaries, serials, music, local and regional content, Indovision is voiced to deliver the best service to its subscribers. Indovision operates with S-Band frequency that is immune to weather conditions.
Berbagai saluran internasional bermutu yang disediakan oleh Indovision untuk memanjakan pelanggannya, antara lain: Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV serta saluran-saluran lainnya.
Various prime international channels are provided by Indovision to indulge its customers including Star Movies, HBO, CNN, ESPN, Discovery Channel, National Geographic, Cartoon Network, Animal Planet, MTV, CINEMAX, Fashion TV, and many others.
Saat ini, Indovision merupakan operator TV berlangganan terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 50%, dengan layanan lebih dari 40 saluran dan 19 stasiun radio.
Currently, Indovision is the largest pay TV operator in Indonesia with market share of more than 50%, providing more than 40 channels and 19 radio stations.
PT Sky Vision Networks (SVN) SVN didesain sebagai operator media berlangganan di Indonesia dengan memberikan layanan televisi berlangganan yang ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah serta layanan mobile TV dengan menggunakan teknologi DVB-H (Digital Video Broadcasting - Handheld) dan TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) sebagai platformnya.
PT Sky Vision Networks (SVN) SVN was established to be the leading subscription-based media operator in Indonesia by providing Direct-toHome Pay TV services catering to middle to low market segment and mobile TV services using DVB-H (Digital Video Broadcasting - Handheld) and TDMB (Terrestrial Digital Multimedia Broadcast) as the platform.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
31
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
32
JASA KEUANGAN
Financial Services
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP), didirikan pada tanggal 15 Juli 1999, pada mulanya bergerak di bidang Jasa Penasihat Keuangan, Jasa Perantara Pedagang Efek, Jasa Penjamin Emisi Efek, serta Jasa Riset dan Pengembangan Bisnis. Dalam waktu dua tahun kemudian, tepatnya 8 Juni 2001, BCAP berhasil melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) senilai Rp 62,5 miliar.
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP), was established on 15th July 1999, initially concentrated in Financial Advisory, Brokerage, Underwriting and research and development. Within two years of operation, on 8th June 2001, BCAP has successfully conducted an Initial Public Offering (IPO) raising Rp 62.5 billion.
Setelah melakukan konsolidasi usaha yang mantap, pada tahun 2003 Perseroan menjadikan BCAP sebagai perusahaan induk bidang usaha Jasa Keuangan yang terintegrasi dalam berbagai bidang sektor keuangan. Beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam BCAP adalah PT Bhakti Securities di sektor sekuritas, PT Bhakti Finance di sektor pembiayaan konsumen, dan PT Bhakti Asset Management di sektor pengelolaan dana.
After performing a solid business consolidation, in 2003 BCAP has transformed into a financial sub holding company with several subsidiares : PT Bhakti Securities, a securities company, PT Bhakti Finance, a consumer financing company, and PT Bhakti Asset Management, a fund management company.
PT Bhakti Securities PT Bhakti Securities, didirikan tahun 2004, khusus untuk menjalankan kegiatan usaha PT Bhakti Capital Indonesia Tbk yaitu sebagai perusahaan perantara pedagang efek, penjamin pelaksana emisi, penasehat keuangan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan bidang pasar modal.
PT Bhakti Securities PT Bhakti Securities was established in 2004 to manage the business of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, engaging in brokerage, underwriting, financial advisory and other businesses related to capital market.
Dalam hal penyediaan jasa Perantara dan Pedagang Efek, Bhakti Securities melayani semua instrumen ekuitas (saham, waran, dll), Instrumen Utang (Obligasi, Obligasi Konversi, Surat Hutang Jangka Menengah (Medium Term Notes, FRN, SUN, dll). Pada tahun 2007, Bhakti Securities berhasil menduduki peringkat 24 serta mencapai market share sebesar 1,3% dalam perdagangan efek di Indonesia dengan total transaksi sebesar Rp 27,40 triliun, yang meningkat menjadi lebih dari 4 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 6,15 triliun.
In brokerage service, Bhakti Securities provides services for all Equity Instruments (shares, warrant, etc), Debt Instrument (Bonds, Convertible Bond, Medium Term Notes, FRN, SUN, etc). In 2007, Bhakti Securities was ranked no. 24th with a market share of 1.3% in the equity trading in Indonesia, generating total transaction of Rp 27.40 trillion, a quadruppling compared to the previous year of Rp 6.15 trillion.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
Dalam hal Penjaminan Emisi Efek, Bhakti Securities berhasil meningkatkan aktivitasnya antara lain dengan berpartisipasi sebagai salah satu Penjamin Emisi Efek PT Mobile-8 Telecom Tbk dalam penerbitan Obligasi Suku Bunga Tetap I/2007 sebesar Rp 675 miliar, sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT Media Nusantara Citra Tbk dalam Penawaran Perdana Saham yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp 3,71 triliun serta Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT Bhakti Finance dalam penerbitan Obligasi II/2007 sebesar Rp 150 miliar.
In the underwriting business, Bhakti Securities has participated as one of the Lead Underwriters of PT Mobile-8 Telecom Tbk in the issuance of Fixed Income Bond amounting to Rp 675 billion, and as one of the Lead Underwriters of PT Media Nusantara Citra Tbk in the Initial Public Offering raising Rp 3.71 trillion, and as the Lead Underwriter of PT Bhakti Finance for the bond issuance of Rp 150 billion.
Bhakti Securities berkantor pusat di Jakarta, hingga tahun 2007 telah memiliki jaringan kantor cabang sejumlah 10 kantor cabang yaitu : Jakarta Mangga Dua, Jakarta Indovision, Semarang, Magelang, Solo, Malang, Batam, Surabaya Ambengan, Surabaya Sulawesi dan Tegal. Untuk tahun 2008, Bhakti Securities berencana untuk menambah jaringan kantor cabangnya di kota-kota penting di Indonesia, yaitu : Bandung, Denpasar, Yogyakarta, Makasar, Balikpapan dan Medan, untuk memperkuat jaringan distribusi nasabah.
Headquartered in Jakarta, as of 2007 Bhakti Securities had 10 branches : Jakarta Mangga Dua, Jakarta Indovision, Semarang, Magelang, Solo, Malang, Batam, Surabaya Ambengan, Surabaya Sulawesi and Tegal. In 2008, Bhakti Securities is planning to expand its network by opening more branches in several major cities in Indonesia, namely: Bandung, Denpasar, Yogyakarta, Makasar, Balikpapan and Medan, aiming to strengthen its retail customers base.
PT Bhakti Asset Management (BAM) BAM merupakan perusahaan jasa keuangan dalam bidang pengelolaan dana atau manajer investasi. BAM memberikan pilihan investasi bagi para investor dengan berbagai produk reksadana maupun Kontrak Pengelolaan Dana khusus yang disesuaikan dengan minat investasi dari investor.
PT Bhakti Asset Management (BAM) BAM is a fund and investment management company. BAM provides various types of investment in the form of mutual fund and Special Discretionary Fund, tailored to the need of the investors.
Pada tahun 2007 BAM mengelola beberapa produk reksadana antara lain BIG Dana Likuid dan BIG Dana Likuid Satu (reksadana pendapatan tetap), BIG Dana Muamalah (reksadana pendapatan tetap syariah), BIG Dana Lancar (reksadana pasar uang), BIG Nusantara (reksadana saham), BIG Dana Palapa (reksadana campuran), serta yang baru diluncurkan pada akhir tahun 2007 adalah BIG Bhakti Kombinasi, yang merupakan reksadana campuran untuk memberikan alternatif pilihan lainnya bagi para investor reksadana.
In 2007, BAM managed several mutual funds, namely BIG Dana Likuid and BIG Dana Likuid Satu (Fixed Income Mutual Fund), BIG Dana Muamalah (Syariah Fixed Income Mutual Fund), BIG Dana Lancar (Money Market Mutual Fund), BIG Nusantara (Equity Mutual Fund), BIG Dana Palapa (Mixed Mutual Fund), and the latest one launched by the end of 2007 was BIG Bhakti Kombinasi, a mixed mutual fund as another alternative for mutual fund investors.
Pada akhir tahun 2007, total dana kelolaan BAM mencapai sebesar Rp 3,2 triliun. Dengan total dana kelolaan tersebut BAM menempati peringkat ke-11 dana kelolaan di Indonesia. Total jumlah nasabah telah mencapai lebih dari 1.500 nasabah.
By the end 2007, the total fund under management was Rp 3.2 trillion and was ranked no. 11 in terms of fund under management with total clients of more than 1,500 clients.
BAM berkantor pusat di Jakarta, saat ini memiliki jaringan kantor cabang sejumlah 4 kantor cabang, yaitu: Jakarta Kebon Sirih, Jakarta Mangga Dua, Bandung dan Surabaya. Untuk lebih mendekatkan masyarakat pada alternatif investasi pada produk reksadana, BAM berencana untuk menambah jaringan kantor cabang ke beberapa kota
BAM was headquartered in Jakarta, with 4 branches in Jakarta Kebon Sirih, Jakarta Mangga Dua, Bandung and Surabaya. In order to create people awareness on mutual fund investment alternative, BAM is planning to expand its networks by opening more branch offices in several major cities in Indonesia such as Denpasar, Makasar, Medan,
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
33
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
penting di Indonesia seperti Denpasar, Makasar, Medan, Cirebon dan Balikpapan. Selain itu juga akan dikembangkan produk-produk reksadana baru yang lebih inovatif.
Cirebon and Balikpapan. The Company will also develop new and more innovative mutual funds going forward.
”Tumbuh Bersama Kami” merupakan motto BAM yang menjadi landasan bagi manajemen dan seluruh karyawan dalam melayani nasabahnya. BAM selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan investasi nasabahnya melalui komunikasi antara manajemen dengan nasabah mengenai strategi, transparansi risiko, serta target hasil investasi.
”Grow Together With Us” is the motto of BAM and the platform for the management and all employees in serving its customers. BAM always strives to meet the investment need of its customers through communication between management and clients regarding the strategy, risk transparency and investment return targets.
PT Bhakti Finance Bhakti Finance merupakan perusahaan pembiayaan dengan kegiatan usaha meliputi sewa guna usaha, anjak piutang serta pembiayaan konsumen, khususnya pembiayaan kredit pembelian sepeda motor Jepang dan Non Jepang, elektronik, komputer, peralatan rumah tangga, furniture dan telah berkembang ke arah pembiayaan kredit pembelian mobil. Jenis pembiayaan ini dipilih karena peluang bisnis di sektor ini masih terbuka luas dengan memberikan kontribusi marjin yang cukup tinggi bagi Bhakti Finance serta dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat khususnya segmen menengah ke bawah sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari.
PT Bhakti Finance Bhakti Finance is a multi finance company providing leasing, factoring and consumer financing, particularly Japan and Non Japan motorcycles, electronics, computers, furniture, home appliances and has diversified into car financing. They have chosen this financing to tap the opportunity in this sector which can be attributed for middle to low income population representing the greatest population segment in Indonesia.
Dengan ikon ”Bang Kredit” yang merupakan merk dagang yang digunakan secara konsisten oleh Bhakti Finance dalam berbagai aktivitas pemasarannya, diharapkan citra Bhakti Finance akan terus meningkat di mata masyarakat.
With the icon ”Bang Kredit”, a trademark consistently used by Bhakti Finance in its various marketing activities, Bhakti Finance is expected to enhance public awareness on its products.
Pembiayaan BARU Bhakti Finance 2006-2007 New Financing 2006 - 2007 2007 JENIS PEMBIAYAAN BARU New Financing Motor Jepang | Japan MotorcycleS
Rupiah
Unit
(dalam jutaan) (in million)
Rupiah
Unit
(dalam jutaan) (in million)
8,790
Rp 105,984
3,736
Motor Non Jepang | Non Japan MotorcycleS
18,146
Rp 109,435
7,989
Rp 43,822
Elektronik & alat rumah tangga | Electronics & HOME APPLIANCES
31,696
Rp 73,384
21,140
Rp 39,288
Mobil | CARS
89
Rp 14,842
3
Lain-lain | OTHERS
36
Rp 30,499
-
-
58,757
Rp 334,144
32,868
Rp 127,906
TOTAL
34
2006
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
Rp 44,298
Rp
498
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
Bhakti Finance juga berencana melakukan diversifikasi pembiayaan serta penyebaran risiko dengan terjun dalam bisnis KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah mengingat pasar KPR menengah ke bawah memiliki daya serap paling besar dari total pembiayaan properti serta pembiayaan alat-alat berat atau mesin-mesin industri.
Bhakti Finance is planning to diversify its business to home mortgage for middle to low income market segment, considering the promising prospect of this particular property market. Bhakti Finance as well will enter into industrial machineries and equipments financing.
Bhakti Finance berkantor pusat di Jakarta, pada akhir tahun 2007 memiliki 34 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya Sumatera dan Jawa. Pada tahun 2008, Bhakti Finance berencana untuk meningkat jaringan kantor cabangnya menjadi 55 kantor cabang dengan konsentrasi utama di Sumatera.
Bhakti Finance is headquartered in Jakarta, and by the end of 2007 had operated 34 branches in Indonesia, especially in Sumatera and Java. In 2008, Bhakti Finance is planning to open more branches to reach 55 branches heavily concentrated in Sumatera.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
35
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
36
Portofolio investasi
investment portfolio
Selain investasi strategis dalam bidang Jasa Keuangan dan Media & Telekomunikasi, Perseroan juga memiliki sejumlah portofolio investasi pada sektor-sektor yang diyakini oleh manajemen memiliki pertumbuhan tinggi dan prospek yang baik.
Other than strategic investments in financial services and media & telecommunication businesses, the Company also has several investment portfolios on the sectors with promising growth and attractive prospect.
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Per 31 Desember 2007, Perseroan memiliki secara langsung saham di CMNP sebesar 19,2%. CMNP didirikan di Jakarta tahun 1987 dan bergerak di bidang infrastruktur jalan tol. Saat ini CMNP mengelola beberapa ruas tol di Jakarta, Surabaya dan Manila (Filipina).
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) As of 31st December 2007, the Company directly held 19.2% shares in CMNP. Established in Jakarta in 1987, CMNP is an integrated infrastructure company focusing on toll road area. Currently CMNP operates several toll roads in Jakarta, Surabaya and Manila, Philippines.
PT Global Transport Services (GTS) GTS didirikan pada Maret 2007 dan dimiliki sepenuhnya oleh Perseroan. GTS bergerak dalam sektor transportasi udara.
PT Global Transport Services (GTS) Established on March 2007, GTS is wholly owned by the Company, engaging in air transportation business.
Hingga akhir Desember 2007, GTS memiliki beberapa anak perusahaan yaitu PT Indonesia Air Transport Tbk dan PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
As of December 2007, there were several subsidiaries under GTS, namely PT Indonesia Air Transport Tbk and PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air).
PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) IATA telah berkecimpung selama lebih dari 40 tahun dalam bidang penyediaan jasa penyewaan transportasi udara. Pengguna jasa IATA antara lain adalah perusahaanperusahaan minyak, gas bumi dan pertambangan di daerahdaerah terpencil. Selain itu juga menyediakan jasa evakuasi medis. Per 31 Desember 2007, IATA memiliki 18 armada yang terdiri dari 10 pesawat fixed wing dan 8 helikopter.
PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA) IATA has been in the air charter business for more than 40 years. IATA serves oil & gas and mining companies in remote areas. In addition, IATA provides medical evacuation service. As of 31st December 2007, IATA has operated 18 fleets comprising of 10 planes and 8 helicopters.
Awalnya, IATA merupakan portofolio investasi Mediacom, namun sejak tanggal 17 Desember 2007, Perseroan secara resmi memperoleh 42,18% saham IATA sebagai hasil dari pembagian dividen oleh Mediacom, yang kemudian oleh Perseroan dialihkan kepada GTS.
Previously IATA was an investment portfolio of Mediacom. Since 17th December 2007, the Company received 42.18% of IATA shares resulting from the dividend distributions of Mediacom. Subsequently the Company injected IATA shares to GTS as paid-up capital.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air) Adam Air didirikan pada tanggal 21 November 2002 dan mulai melakukan penerbangan perdana pada 19 Desember 2003. Maskapai penerbangan ini ditujukan untuk para penumpang yang membutuhkan jasa transportasi udara dengan biaya yang relatif terjangkau. Berkantor pusat di Jakarta, pada tahun 2007 Adam Air melayani penerbangan domestik ke lebih dari 20 kota di Indonesia serta beberapa penerbangan internasional dengan tujuan Penang dan Singapura.
PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air) Adam Air was established on 21st November 2002 and conducted its first flight on 19th December 2003. The airline company was established as a low cost carrier to cater middle to low income passengers. Headquartered in Jakarta, in 2007 Adam Air provides domestic flight to more than 20 cities in Indonesia and several international flights to Penang and Singapore.
PT MNC Sky Vision (Indovision) Pada bulan Desember 2007 Perseroan melaksanakan Opsi yang dimilikinya untuk membeli 20% saham di Indovision, sehingga Indovision resmi dimiliki 20% oleh Perseroan.
PT MNC Sky Vision (Indovision) In December 2007, the Company exercised its options to purchase 20% shares and of Indovision, and thus the Company officially owned 20% shares in Indovision.
Mobile-8 Telecom Tbk Perseroan, secara tidak langsung memiliki saham PT Mobile-8 Telecom sebesar 2,94%.
Mobile-8 Telecom Tbk The Company is an indirect shareholder of PT Mobile-8 Telecom Tbk with 2.94% shares.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
37
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Struktur Korpor asi Corporate Structure
PT BHAKTI INVESTAMA Tbk
MEDIA & TELECOMMUNICATION
FINANCIAL SERVICES
51.4% PT Global Mediacom Tbk *)
INVESTMENTS
89.6% PT Bhakti Capital Indonesia Tbk
19.2%
20%
70%
66.8%
51%
100%
100%
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT Mobile-8 Telecom Tbk
PT MNC Sky Vision
PT Sky Vision Networks
PT Infokom Elektrindo
*) previously PT Bimantara Citra Tbk
38
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
100%
100%
100%
PT Bhakti Asset Management
PT Bhakti Secutities
PT Bhakti Finance
2.94%
100%
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
PT MNC Sky Vision
PT Mobile-8 Telecom Tbk
PT Global Transport Services
Other Investments
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE AUDIT Audit Committee
DIREKTUR UTAMA President Director
SEKRETARIS PERUSAHAAN / HUBUNGAN INVESTOR Corporate Secretary / Investor Relations
INTERNAL AUDIT Internal Audit
DIREKSI Directors
SUMBER DAYA MANUSIA & UMUM Human Resources & General Affairs
KEUANGAN Finance
AKUNTANSI & PAJAK Accounting & Tax
HUKUM Legal
PORTOFOLIO MANAJEMEN Portfolio Management
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Management Information System
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
39
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
08
01. Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama
40
04
03
06
President Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1965. Meraih gelar Bachelor of Commerce, with honours di bidang Corporate Finance dari Carleton University, Ottawa, Kanada pada 1988 dan Master of Business Administration bidang Portfolio Management dari universitas yang sama pada tahun 1989.
Born in Surabaya in 1965. Obtained a Bachelor of Commerce (Honors) in Corporate Finance from Carleton University, Ottawa, Canada in 1988 and Master of Business Administration in Portfolio Management from the same university in 1989.
Sebagai Executive Chairman Bhakti Group, beliau mendirikan Grup Bhakti pada tahun 1989 dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. Selain itu juga memangku berbagai jabatan penting diantaranya sebagai Komisaris Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sejak tahun 1999, Group President dan CEO PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) sejak tahun 2002, Group CEO PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, Direktur Utama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia sejak tahun 2003, Komisaris PT Mobile-8 Telecom Tbk sejak tahun 2004, Komisaris Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2006 serta berbagai perusahaan lain di bawah payung Perseroan maupun Grup Mediacom.
As the Executive Chairman of Bhakti Group, he founded the group in 1989 and currently serves as the President Commissioner of the Company. In addition, he also holds various important positions including as President Commissioner of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk since 1999, Group President and CEO of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) since 2002, Group CEO of PT Media Nusantara Citra Tbk since 2004, President Director of PT Rajawali Citra Televisi Indonesia since 2003, Commissioner of PT Mobile-8 Telecom Tbk since 2004, President Commissioner of PT MNC Sky Vision since 2006, and other companies under Bhakti Group and Mediacom Group.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
01
02
05
07
Beliau juga memiliki pengalaman sebagai dosen dan pengajar di berbagai lembaga pendidikan dan kursus, pembicara pada berbagai seminar tentang pasar modal, corporate finance, investment, maupun strategic management, sebagai Komisaris Bursa Efek Surabaya, sebagai Konsultan Prakarsa Jakarta, sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta berbagai jabatan penting lainnya.
He has various experiences among others as a lecturer and instructor in various educational institutions and courses, as speaker in various seminars for subjects on capital market, corporate finance, investment and strategic management, as Commissioner of Surabaya Stock Exchange, as Consultant for Jakarta Initiative, as the General Treasurer of Indonesia National Sport Committee (KONI) and various other important positions.
Beliau berhasil mengembangkan model usaha Perseroan hingga terbentuk menjadi salah satu perusahaan investasi terkemuka di Indonesia serta berhasil memimpin berbagai akuisisi dan restrukturisasi penting, termasuk tapi tidak terbatas pada restrukturisasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI, pembentukan media cetak Sindo, PT Mobile-8 Telecom Tbk yang melibatkan berbagai restrukturisasi yang rumit.
He succeeded in developing the company’s business model to become one of the leading investment companies in Indonesia and succeeded in leading several acquisitions and important restructurings, including but not limited to the restructuring of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, Mediacom, MNC, RCTI, TPI as well as the establishment of Sindo newspaper and PT Mobile-8 Telecom Tbk involving a series of complicated restructurings.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
41
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
02. Nasrudin Sumintapura Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Lahir di Jakarta pada tahun 1938. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 1965 dan Master of Art dari University of Wisconsin, Amerika Serikat tahun 1971.
Born in Jakarta in 1938. Obtained a Bachelor in Economics from the University of Indonesia in 1965 and Master of Art from University of Wisconsin, USA in 1971.
Memulai karir sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, saat ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan. Selain itu, beliau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya sebagai Komisaris Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk sejak tahun 1998 dan PT Bank Niaga Tbk sejak tahun 1999.
Started his career as lecturer in the Faculty of Economy of University of Indonesia, he is currently appointed as the Vice President Commissioner of the Company. Moreover, he also holds several other important positions including as President Commissioner of PT Bank Mayapada International Tbk since 1998 and PT Bank Niaga Tbk since 1999.
Memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan termasuk diantaranya sebagai Menteri Muda Keuangan RI (1988-1993), Anggota Dewan Pertimbangan Agung RI (1993-1998) serta ditunjuk sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Masyarakat Eropa di Brussels pada tahun 1999.
He had experiences as Minister of Finance (1988-1993), as a member of the Supreme Advisory Council (1993-1998), and was appointed as an Extraordinary Plenipotentiary Ambassador of European Society in Brussels in 1999.
03. Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris
Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Meraih gelar Bachelor of Commerce dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1987 dan Master of Business Administration dari University of San Francisco, USA tahun 1989.
Born in Surabaya in 1964. Obtained his Bachelor of Commerce degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987 and Master of Business Administration from University of San Francisco, USA in 1989.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2002, saat ini beliau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Direktur Utama PT MNC Sky Vision sejak tahun 2004, Wakil Komisaris Utama Mediacom dan RCTI sejak tahun 2002, Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk sejak tahun 2004, dan Komisaris Utama PT Bhakti Asset Management.
Appointed as a Commissioner of the Company since 2002, he is currently holding several important position including as the President Director of PT MNC Sky Vision since 2004, as the Vice President Commissioner of Mediacom and RCTI since 2002, as a Commissioner in MNC since 2004 and as the President Commissioner of PT Bhakti Asset Management.
04. Ratna Endang Soelistiowati Komisaris
42
Vice President Commissioner/ Independent Commissioner
Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1961. Meraih gelar Sarjana Fakultas Teknik Sipil Universitas Kristen Petra tahun 1984 dan Master of Civil Engineering dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1987.
Born in Surabaya in 1961. Obtained her Bachelor in Civil Engineering degree from Petra Christian University in 1984 and Master of Civil Engineering from Carleton University, Ottawa, Canada in 1987.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 1995, saat ini beiau juga menduduki beberapa jabatan penting diantaranya adalah sebagai Komisaris Utama PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 2002, Komisaris berbagai perusahaan yaitu PT Prasasti Mitra sejak tahun 1994, BPR Bangil Adyatama sejak tahun 1998, PT Cipta Karya Bhakti sejak tahun 1987 dan BPR Rajekwesi sejak tahun 2001.
Appointed as a Commissioner since 1995, she also currently holds several important positions including as the President Commissioner of PT Solobhakti Trading & Contractor since 2002, Commissioner for several companies, namely PT Prasasti Mitra since 1994, BPR Bangil Adyatama since 1998, PT Cipta Karya Bhakti since 1987, and BPR Rajekwesi since 2001.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
05. Hartono Tanoesoedibjo Komisaris
C o m p a n y P r o file
Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1956. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil Universitas Trisakti tahun 1982.
Born in Surabaya in 1956. Obtained his Bachelor in Civil Engineering degree from Trisakti University in 1982.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, saat ini memegang posisi penting dalam berbagai perusahaan di antaranya : Direktur Utama PT Global Transport Services sejak tahun 2007, Direktur Utama PT Samuel Prima Bhakti sejak tahun 1995, Direktur Utama PT Indonesia Air Transport Tbk sejak tahun 2008, Komisaris Utama PT Adam SkyConnection Airlines sejak tahun 2007, Komisaris PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sejak tahun 2002 dan Komisaris PT Kerismas Witikco Makmur sejak tahun 2001.
Serves as the Commissioner of the Company since 2002, he also holds important positions in several companies including as the President Director of PT Global Transport Services since 2007, PT Samuel Prima Bhakti since 1995, and PT Indonesia Air Transport Tbk since 2008, as the President Commissioner of PT Adam SkyConnection Airlines since 2007, as Commissioner of PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk since 2002, and PT Kerismas Witikco Makmur since 2001.
06. Hariyanto TanoesoedibJo Komisaris
Commissioner
Lahir di Surabaya pada tahun 1957. Meraih gelar Bachelor of Engineering dari Carleton University, Ottawa, Kanada tahun 1981 dan Master of Engineering dari Concordia University, Montreal Quebec Canada tahun 1983.
Born in Surabaya in 1957. Obtained his Bachelor in Engineering degree from Carleton University, Ottawa, Canada in 1981 and Master of Engineering from Concordia University, Montreal Quebec, Canada in 1983.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, beliau memegang posisi Direktur Utama pada berbagai perusahaan diantaranya PT Prasasti Mitra sejak tahun 1995, PT Solobhakti Trading & Contractor sejak tahun 1992 dan PT Bhakti Share Registrar sejak tahun 1999. Selain itu juga menjabat sebagai Komisaris PT Adam SkyConnection Airlines sejak tahun 2007.
Appointed as a Commissioner of the Company since 2002, he also serves as the President Director in several companies, namely PT Prasasti Mitra since 1995, PT Solobhakti Trading & Contractor since 1992 and PT Bhakti Share Registrar since 1999, as well as a Commissioner of PT Adam SkyConnection Airlines since 2007.
07. Sedia Oetomo Komisaris Independen
Independent Commissioner
Lahir di Semarang pada tahun 1939. Lulus Pendidikan Militer PTIK Sarjana Lengkap tahun 1967 dan SESKO ABRI Bagian Kepolisian tahun 1975.
Born in Semarang in 1939. He obtained his full Military degree from PTIK in 1967 and SESKO ABRI bagian Kepolisian in 1975.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002, beliau menjalani karir di Kepolisian RI sejak tahun 1963 dan memiliki pangkat terakhir sebagai Mayor Jenderal Polisi. Beliau juga memiliki pengalaman sebagai Ketua Bidang Sospolkam di P.P. Pepabri (1994-1997) dan sebagai Anggota DPR RI (1997-1999).
Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 2002, previously he held several positions in the Indonesian police department since 1963 with the latest rank of Major General. He also has experiences as the Chairman of Social-Politic-Security in Retired Military Officer Association (Pepabri, 1994-1997) and as a member of the House of Representatives (19971999).
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
43
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
08. Posma Lumban Tobing Komisaris Independen
44
Independent Commissioner
Lahir di Tarutung pada tahun 1948. Lulus AKABRI Kepolisian tahun 1970, pendidikan tambahan di PTIK tahun 1981, Seskoal tahun 1985 dan Lemhanas KSA VIII tahun 2001.
Born in Tarutung in 1948, graduated from Indonesian Military Academy – Police Department (AKABRI Kepolisian) in 1970 and extra education in PTIK in 1981, in Seskoal in 1985 and Lemhanas KSA VIII in 2001.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006, saat ini beliau juga aktif sebagai Komisaris di PT MNC Sky Vision (Indovision). Beliau menjalani karir di Kepolisian RI dengan pangkat terakhir sebagai Komisaris Jenderal Polisi pada tahun 2003 dan pernah bertugas sebagai anggota DPR/MPR RI dengan jabatan terakhir sebagai Ketua Fraksi TNI/Polri DPR-RI/MPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI.
Appointed as a Commissioner of the Company since 2006, he is currently active as a Commissioner in PT MNC Sky Vision (Indovision). Previously he has a career in the Indonesian Police Department with last title of Police General Commissioner in 2003. He was a member of House of Representative / People’s Consultative Assembly, with the latest position as Chairman of the fraction of TNI/Polri and the Vice Chairman of House of Representative / People’s Consultative Assembly.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
PENASEHAT PERUSAHAAN Corporate Advisor
WIDODO BUDIDARMO Penasehat Perusahaan Corporate Advisor
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
45
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
PROFIL DIREKSI Board of Directors Profile
04
01. Hary Djaja Direktur Utama
46
03
01
02
President Director
Lahir di Kediri pada tahun 1959, lulusan Universitas Airlangga, Surabaya tahun 1982.
Born in Kediri in 1959, graduated from Airlangga University, Surabaya in 1982.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2002, sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Direktur Perseroan pada periode 1989-1995 dan 19962000 serta menjabat sebagai Komisaris Perseroan (19951996) dan Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002).
Appointed as the President Director of the Company since 2002, he was previously presiding as a Director of the Company in 1989-1995 and in 1996-2000, and as a Commissioner of the Company in 1995-1996, as well as the President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (1999-2002).
Saat ini beliau juga memegang beberapa posisi penting di beberapa perusahaan diantaranya sebagai Direktur Utama PT Bhakti Finance dan Komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan PT Bhakti Asset Management.
He currently holds several important positions including as the President Director of PT Bhakti Finance as well as a Commissioner in MNC, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and PT Bhakti Asset Management.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
02. Oerianto Guyandi Direktur
C o m p a n y P r o file
Director
Lahir di Jember pada tahun 1966. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1991 dan Sarjana Teknik Pertanian dari Institut Pertanian Bogor tahun 1990. Memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co. Kemudian berkarir sebagai eksekutif pada beberapa perusahaan Grup Salim.
Born in Jember in 1966. Obtained his Bachelor of Economy in Accounting from University of Indonesia and Bachelor of Engineering from Institut Pertanian Bogor in 1990. Began his carrier in a public accounting firm of Prasetio Utomo & Co. and in Salim Group.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2004, beliau juga memegang beberapa posisi penting diantaranya sebagai Direktur PT MNC SkyVision.
Appointed as a Director of the Company since 2004, he also holds several important positions including as a Director in PT MNC Sky Vision.
03. Stephen Kurniawan Sulistyo Direktur
Director
Lahir di Surabaya pada tahun 1964. Meraih gelar Bachelor of Science Business Administration of Accounting and Finance dari California State University, Northridge tahun 1988.
Born in Surabaya in 1964. Obtained his Bachelor of Science Business Administration of Accounting and Finance from California State University, Northridge, USA, in 1998.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2003, saat ini beliau juga menempati berbagai posisi penting di sejumlah perusahaan diantaranya sebagai Direktur Utama PT Global Informasi Bermutu, Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk, Komisaris PT Cipta TPI, PT Media Nusantara Informasi dan PT MNC SkyVision.
Appointed as a Director of the Company since 2003, he currently holds several important positions including as the President Director of PT Global Informasi Bermutu and MNC, a Commissioner of PT Cipta TPI, PT Media Nusantara Informasi and PT MNC Sky Vision.
04. Beti Puspitasari Santoso Direktur
Director
Lahir di Cirebon pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan tahun 1985.
Born in Cirebon in 1959. Obtained her Bachelor of Economy degree from Parahyangan Catholic University in 1985.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2004, beliau memiliki pengalaman sebagai seorang bankir, Komite Ketua Umum APEI, Komite Perdagangan BEJ dan Komite Usaha KSEI. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan Direktur Keuangan RCTI.
Appointed as a Director of the Company since 2004, she has experiences as a banker, as Chairman of Committee of APEI, as a member of BEJ Trading Committee and KSEI Business Committee as well as the President Director of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk and as the Finance Director of RCTI.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
47
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Sumber Daya Manusia Human Resources
Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan aset paling berharga yang sangat menentukan hasil usaha dan aktivitas bisnis. Kualitas SDM yang tinggi akan berpengaruh pada pencapaian tujuan bisnis Perseroan, perluasan aktivitas operasional dan memiliki daya saing tinggi di industri pasar modal.
The Company fully recognized that human resources is the most valuable asset and an important factor in delivering good results. Excellent human resource is of instrumental in achieving the Company’s vision, operational expansion, and gaining competitive edge in capital market industry.
Guna mendukung visi dan misi Perseroan, manajemen memberikan perhatian kepada seluruh pegawai untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme melalui pengembangan pribadi maupun pengembangan organisasi, implementasi budaya kerja Perseroan, sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien dan optimal. Dalam hal ini Divisi Sumber Daya Manusia telah membuat panduan atau Buku Peraturan Perusahaan yang menyangkut Kebijakan SDM, Jenjang Kepangkatan, Fasilitas dan lain lain. Perseroan juga melakukan rekrutmen karyawan untuk pos-pos yang membutuhkan.
To achieve the vision and mission of the Company, the management is determined to improve the capability and professionalism of all employees through personal and organizational development, as well as corporate culture implementation. The Human Resource Division has produced a guidance book on company’s rule regarding human resource policies, career path, facility, and others. The Company also conducted employee recruitment for vacant posts.
Peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia Perseroan, dilakukan melalui program-program pendidikan yang kompreshensif dan berkelanjutan, baik melalui training in-house maupun training eksternal yang disesuaikan dengan aktivitas anak-anak perusahaan. Program pendidikan tambahan itu dilakukan melalui kursus, seminar, dan workshop, baik yang diadakan oleh institusi pendidikan di dalam maupun yang luar negeri.
To enhance and develop its human resources, the Company has conducted comprehensive and continuous education program, through in-house training or external training, in line with the activities of the subsidiaries. This extra education program is performed through courses, seminar, and workshop, conducted by educational institution domestically and internationally.
Perseroan menerapkan “compensation based on performance” untuk mendorong peningkatan kinerja dan kepuasan pegawai. Selain itu Perseroan juga memperhatikan peningkatan kesejahteraan pegawai dengan memberikan
The Company implements the principle of compensation based on performance to encourage the employee performance and satisfaction. Apart of that, the Company is also attentive to employee welfare by providing allowances,
Komposisi Karyawan menurut Tingkat Pendidikan (diluar DEWAN KOMISARIS) Employees According to Level of Education 2003 Manajemen i Management
Jumlah Total
S2
3
S1
2004 %
Jumlah Total
7%
3
19
44%
8
19%
Non Akademi i non Academic
13
Jumlah i total
43
Diploma i Diploma
2005 %
Jumlah Total
2006 %
8%
2
20
53%
21
54%
5
13%
6
15%
30%
10
26%
10
26%
100%
38
100%
39
100%
Jumlah Total
5%
1
2%
Jumlah Total 3
29
57%
26
57%
10
20%
7
15%
11
22%
10
22%
51
100%
46
100%
22%
2006 20%
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
57%
2007 15%
%
2%
7%
22%
48
2007 %
57%
7%
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
berbagai tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja/JAMSOSTEK, skala gaji di atas upah minimum regional, dan jaminan perawatan kesehatan dalam bentuk penggantian biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit (hingga batas tertentu), serta program dana pensiun dengan tujuan untuk menciptakan iklim kerja yang aman dan nyaman. Sebagai tambahan, gaji dan bonus diberikan berdasarkan prestasi kerja agar dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja sebaik-baiknya.
such as THR, JAMSOSTEK, salary scale above the regional minimum wage, medical allowance and hospital benefit (up to a certain level) and pension benefit, in order to create a sound and comfortable working environment. In addition, salary and bonuses are distributed based on performance to motivate employees to enhance their performances.
Selain itu Perseroan melakukan rotasi karyawan yang merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi karyawan. Rotasi karyawan tidak hanya dilakukan antar divisi melainkan antar perusahaan yang tergabung dalam grup usaha Perseroan. Struktur Perseroan yang memiliki lebih dari satu bidang usaha merupakan sebuah keuntungan karena Perseroan dapat lebih leluasa dalam menempatkan karyawannya.
The Company also conducts employee rotation as a way to improve employee capability. The rotation takes place not only inter divisional, but also inter subsidiaries. Having more than one business activities is beneficial for the Company’s flexibility to rotate its employees.
Perseroan berkomitmen untuk selalu berusaha meningkatkan kerjasama tim dan komunikasi internal yang baik dan saling pengertian dengan seluruh karyawannya agar dapat mempertahankan efisiensi biaya mengoptimalkan efektifitas karyawan. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan, Perseroan juga mengadakan berbagai jenis pendidikan dan training secara berkala untuk meningkatkan kredibilitas karyawan. Pelatihan dan pendidikan meliputi Training Internal dan Training Eksternal.
The Company has the commitment to continually upgrade the teamwork and implement a good internal communication and mutual understanding between all employees to sustain the cost efficiency in optimizing employee effectiveness. To maximize the employee capability and skill, the Company on a routine basis conducts various internal and external trainings.
Training Internal Ketatnya persaingan menuntut manajemen Perseroan berusaha untuk secara terus menerus melakukan perbaikan dari sisi kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal itu dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Perseroan akan mempersiapkan program training perkenalan khusus bagi pegawai baru dalam bentuk program orientasi yang ditujukan untuk pengenalan dasar pasar modal, prosedur operasional, dan kebijakan/ peraturan kepegawaian.
Internal Training To face the competition, the Company continuously strives to upgrade the quality of its human resources in a well planned and continuous manner. The Company prepares a special introductory training program for new employees in the form of orientation programs with the objective to introduce the basic information of capital market, operational procedure, and employment policies.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
49
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Selain dari training internal yang diberikan kepada pegawai baru, pengembangan juga diberikan bagi karyawan yang sudah ada, untuk meningkatkan profesionalisme, pengetahuan dan keahliannya serta menggerakkan motivasi individual dalam peningkatan kinerjanya. Melalui usahausaha ini, diharapkan kinerja pegawai Perseroan akan meningkat.
In addition to the internal training for the new employees, upgrading training is also available for the existing employees, with the objective to enhance professionalism, knowledge and expertise, and to motivate each individual in enhancing performance. With all of these efforts, the Company expects the employees performance to improve significantly.
Training Eksternal Perseroan memberikan kesempatan bagi para pegawainya untuk mengikuti training, kursus, dan seminar yang diadakan oleh pihak eksternal. Hal ini mencakup antara lain : a. Pendidikan Analis Keuangan, Chartered Financial Analyst (CFA). b. Workshop Manajemen Risiko. c. Seminar mengenai Corporate Finance, Investment Banking. d. Seminar tentang Obligasi dan Fixed Income Instruments. e. Kursus Analisis Fundamental dan Teknikal. f. Seminar Reksa Dana. g. Kursus Pajak. h. Kursus Konsultan Keuangan. i. Kursus tentang Wealth Management.
External Training The Company conducts external training, courses, and seminar including :
Per tanggal 31 Desember 2007, sumber daya manusia Perseroan berjumlah 46 orang, termasuk didalamnya empat orang Direktur.
As of 31st December 2007, the number of human resources was 46 persons, including four Directors.
a. Financial Analyst, Chartered Financial Analyst (CFA). b. Risk Management Workshop. c. Corporate Finance and Investment Banking Seminars. d. Bonds and Fixed Income Instruments Seminars. e. Fundamental and Technical Analysis Courses. f. Mutual Funds Seminars. g. Tax Courses. h. Financial Consultant Courses. i. Wealth Management Courses.
Komposisi Karyawan menurut JABATAN (diluar DEWAN KOMISARIS) Employees According to Management Level 2003 Manajemen i Management
Jumlah Total
2004 Jumlah Total
%
2005 %
Jumlah Total
2006 %
Jumlah Total
2007 %
Jumlah Total
Direktur i Director
4
9%
4
11%
4
10%
4
8%
4
9%
Manajer i Manager
4
9%
5
13%
4
10%
6
12%
8
17%
1
2%
1
3%
1
3%
1
2%
1
2%
Asisten Manajer l Assistant Manager Supervisor i Supervisor Staf i Staff
0
0%
0
0%
1
3%
1
2%
1
2%
26
60%
21
55%
23
59%
31
61%
25
54%
8
19%
27
18%
6
15%
8
16%
7
15%
43
100%
38
100%
39
100%
51
100%
46
100%
Non Staf i Non Staff Jumlah i Total
8%
16%
12% 2%
2006
2%
9%
15%
17% 54%
2007 2%
61% 2%
50
%
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PRO F I L P E RU S AHAA N
C o m p a n y P r o file
PENGHARGAAN Award 2007
EMITEN TERBAIK UNTUK KATEGORI PERUSAHAAN INVESTASI DAN LAINNYA, VERSI MAJALAH INVESTOR.
The Best Listed Company in The Investment and Miscellaneous category by the Investor Magazine.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
51
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PERSEROAN BERHASIL MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHANYA MELALUI PENGELOLAAN KEUANGAN YANG EFISIEN DAN AKSI KORPORASI DARI TIGA LINI USAHA. The Company has dramatically increased its revenues through harnessing financial management practices efficiently and highly successful corporate actions underpinned by three major business lines.
52
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN ATAS KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
Management Discussion and Analysis on the Company’s Financial Statements
Kondisi Ekonomi di Indonesia Tahun 2007 merupakan tahun yang baik bagi kondisi perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6,3% walaupun sempat terkena imbas kenaikan harga minyak dunia, krisis subprime mortgage maupun pergolakan pasar uang internasional.
Indonesia Economic Condition 2007 was a remarkable year for the economic condition in Indonesia. Indonesia economic grew by 6.3%, despite to the fact that it has just been battered by the increase in oil prices, subprime mortgage crisis, and by the turmoil in money market.
Indikator-indikator ekonomi juga menunjukkan perkembangan yang positif dengan ditandai oleh tetap terjaganya laju inflasi sebesar 6,59%, penurunan suku bunga Bank Indonesia dari 9,75% menjadi 8,00%, dan pada akhir tahun 2007 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 2.745,83 atau melonjak 52% dari level penutupan di tahun 2006 sebesar 1.805,52.
The economic indicators also showed a positive growth, marked by the relatively stable inflation rate at 6.59%, the decrease in the Central Bank interest rate from 9.75% to 8.00%, and by the end of 2007, the Jakarta Composite Index was closed at 2,745.85, a significant increase of 52% compared to the previous year of 1,805.52.
Semua hal tersebut di atas yang didukung oleh stabilitas ekonomi dan politik tentunya membawa angin segar bagi iklim investasi di Indonesia. Pada tahun 2007, kinerja Perseroan sebagai perusahaan investasi meningkat pesat, bahkan merupakan yang terbaik dan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan.
The improved economic and politic stability has fortified investment confidence in Indonesia. In 2007, the Company’s performance improved and further deemed as a new recordsetting.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
An a lis a d a n Pem b a h a s a n M a n a jemen
An a l y sis a n d M a n a g ement Disc u ssi o n
Perseroan memfokuskan investasinya pada sektor media dan telekomunikasi melalui PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) serta sektor jasa keuangan melalui PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) serta melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang saat ini masih dikelompokkan sebagai portofolio investasi. Di tahun-tahun mendatang Perseroan akan terus fokus pada sektor media dan telekomunikasi serta jasa keuangan sambil melirik pada sektor usaha yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dan prospek yang baik, tumbuh secara organik maupun melalui akuisisi serta secara berkesinambungan melakukan konsolidasi untuk meningkatkan sinergi antar anak perusahaan maupun dengan afiliasinya.
The Company’s investments remained on media and telecommunication businesses through PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) and financial services through PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP), and other portfolio investments. Going forward, the Company will continue to focus on the same businesses, while looking on other businesses that provide high returns, as well as sustaining long-term growth through organic growth and acquisition of new businesses, and simultaneously continuing consolidation among its subsidiaries and affiliated companies to extract synergies.
Informasi Umum Laporan Keuangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche dan Tohmatsu) yang terdapat pada halaman 73 dari Laporan Tahunan ini.
General Information The Financial Statements analysis presented in this chapter should be read with the accompanying Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries audited by the Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche and Tohmatsu) enclosed on Page 73 of this Annual Report.
Kenaikan kinerja Perseroan yang signifikan pada tahun 2007 selain disebabkan oleh kenaikan kinerja seluruh anak perusahaan juga disebabkan karena dikonsolidasikannya laporan keuangan PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) secara keseluruhan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2007. Sementara itu untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2006, laporan keuangan Mediacom hanya dikonsolidasikan selama 3 bulan (Oktober – Desember 2006).
The outstanding result was attributed by the sound performance of its subsidiaries: Mediacom and BCAP and because of the full consolidation of Mediacom’s financial statement into the financial statement of the Company in 2007. Worth to note that 2006 Mediacom’s financial statement were only been consolidated for three months, October 2006 to December 2006.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
53
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
54
LABA RUGI PERSEROAN
Income Statement
Pendapatan Usaha Pada tahun 2007, Perseroan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 4,85 triliun, atau meningkat sebesar 638,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 656,67 miliar. Hal ini disebabkan karena meningkatnya aktivitas serta pendapatan seluruh anak perusahaan yang tergabung dari Perseroan serta dikonsolidasikannya pendapatan usaha Mediacom secara keseluruhan yang meningkat secara signifikan.
Revenues In 2007, the Company remarkably recorded consolidated revenues of Rp 4.85 trillion, an increase of 638.4% compared to the previous year of Rp 656.7 billion. It was attributable to the increase in the activities and revenues of all of its subsidiaries and due to the fully consolidation of Mediacom’s significant revenues.
Kontribusi Pendapatan Usaha Kenaikan pendapatan terutama dikontribusikan dari kenaikan pendapatan dalam sektor media dan penyiaran serta telekomunikasi yang meningkat dari sebesar total Rp 420,89 miliar menjadi sebesar Rp 4,34 triliun, dengan dikonsolidasikannya pendapatan usaha Mediacom secara keseluruhan.
Revenue Contribution Media and broadcasting, telecommunication and subscriber based media experienced a significant growth from total Rp 420.89 billion to Rp 4.34 trillion respectively, due to the fully consolidation of Mediacom’s revenues.
Adapun secara keseluruhan, sumber pendapatan Perseroan per segmen dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut : 1. Media dan penyiaran sebesar Rp 2,87 triliun. 2. Telekomunikasi dan Teknologi Informasi sebesar Rp 1,09 triliun. 3. Media berbasis pelanggan sebesar Rp 384,35 miliar 4. Investment banking sebesar Rp 133,02 miliar. 5. Sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen sebesar Rp 89,76 miliar. 6. Komisi perantara pedagang efek sebesar Rp 39,55 miliar. 7. Jasa manajer investasi sebesar Rp 5,20 miliar. 8. Transportasi sebesar Rp 217,14 miliar. 9. Properti sebesar Rp 21,58 miliar. 10. Lainnya sebesar Rp 2,00 miliar.
The Company’s revenues in 2007 were derived from :
Biaya Operasional dan Laba Usaha Seiring dengan meningkatnya kinerja Perseroan, biaya operasional Perseroan juga mengalami kenaikan dari sebesar Rp 442,31 miliar di tahun 2006 menjadi sebesar Rp 3,73 triliun di tahun 2007, yang terutama disebabkan karena meningkatnya beban langsung dari sebesar Rp 125,30 miliar menjadi sebesar Rp 1,94 triliun dan biaya umum dan administrasi dari sebesar Rp 211,36 miliar menjadi sebesar Rp 1,31 triliun.
Operating Expenses and Income from Operations In line with the increase of the revenues, the operating expenses also increased from Rp 442.31 billion in 2006 to Rp 3.73 trillion in 2007, due to the increase of direct costs from Rp 125.30 billion to Rp 1.94 trillion to and the general and administration expenses from Rp 211.36 billion to Rp 1.31 trillion.
Perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp 1,11 triliun, atau meningkat sebesar 419,7% dari sebesar Rp 214,36 miliar di tahun 2006.
The Company recorded a consolidated operating profit of Rp 1.11 trillion, an increase of 419.7% compared to the previous year of Rp 214.36 billion respectively.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
1. Media and broadcasting of Rp 2.87 trillion. 2. Telecommunication and information technology services of Rp 1.09 trillion. 3. Subscriber based media of Rp 384.35 billion. 4. Investment banking income of Rp 133.02 billion. 5. Leasing and consumer financing of Rp 89.76 billion. 6. Brokerage commissions of Rp 39.55 billion. 7. Fund management fees of Rp 5.20 billion. 8. Transportation of Rp 217.14 billion. 9. Property of Rp 21.58 billion. 10. Others of Rp 2.00 billion.
An a lis a d a n Pem b a h a s a n M a n a jemen
An a l y sis a n d M a n a g ement Disc u ssi o n
% 202
161
35
63
59
2007
106
118
161
165
249
111
171
%
%
%
KINERJA KEUANGAN Financial Performance
2006
Pendapatan Laba Usaha Revenue Operating Profit
EBITDA EBITDA
Laba Bersih Net Profit
EBITDA Likuiditas Perseroan pada tahun 2007 juga sangat kuat, yang ditunjukkan dengan EBITDA yang mencapai Rp 1,60 triliun, atau meningkat 398,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 320 miliar.
EBITDA The Company’s liquidity was also strong as indicated by the consolidated EBITDA of Rp 1.60 trillion, an increase of 398.8% compared to the previous year of Rp 320 billion.
Penghasilan (Beban) Lain-Lain Pada tahun 2007, Perseroan membukukan total penghasilan (beban) lain-lain bersih sebesar Rp 420,22 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh adanya keuntungan pelepasan investasi yang dilakukan di Mediacom. Mediacom menjual 10% saham MNC yang dimilikinya bersamaan dengan penawaran perdana saham MNC, mendapat keuntungan atas apresiasi saham PT Mobile-8 Telecom Tbk yang dibagikan sebagai dividen serta mendapatkan keuntungan atas pelepasan seluruh sahamnya di PT Usaha Gedung Bimantara sebesar Rp 425 miliar.
Other Income (Charges) In 2007, the Company recorded total other income (charges) of Rp 420.22 billion, derived from the gain on disposal of investments of Mediacom. In the same year, Mediacom divested 10% of MNC shares owned by Mediacom together with MNC Initial Public Offering and obtained gain on appreciation of shares of PT Mobile-8 Telecom Tbk which were distributed as dividends. Mediacom as well disposed all of its investments in PT Usaha Gedung Bimantara at a selling price of Rp 425 billion.
Perseroan juga mencatat kenaikan biaya bunga konsolidasi sebesar Rp 717,49 miliar yang pada akhirnya menjadikan total penghasilan (beban) lain-lain bersih sebesar Rp 420,22 miliar.
Thus the consolidated interest and financial charges was recorded at Rp 717.49 billion, resulted the consolidated total other income (charges) of Rp 420.22 billion.
Laba Bersih Dengan meningkatnya kinerja, Perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 695,24 miliar, atau meningkat 203,1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 229,38 miliar.
Net Profit In line with its performance growth, the Company registered a consolidated net profit of Rp 695.24 billion, an increase of 203.10% compared to the previous year of Rp 229.38 billion.
Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar sebesar Rp 52 per saham pada tahun 2006 meningkat menjadi Rp 119 per saham pada tahun 2007 seiring dengan meningkatnya laba bersih konsolidasi Perseroan.
Basic Earning per Share The basic earning per share was increased from Rp 52 per share in 2006 to Rp 119 per share in 2007 in line with the increase in the consolidated net profit.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
55
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
56
NERACA PERSEROAN
BALANCE SHEET
Jumlah Aktiva Per tanggal 31 Desember 2007, aktiva konsolidasi Perseroan dan anak perusahaan adalah sebesar Rp 19,74 triliun, atau meningkat sebesar 86,0% jika dibandingkan dengan aktiva konsolidasi tahun sebelumnya sebesar Rp 10,61 triliun.
Total Assets As of 31st December 2007, the consolidated assets of the Company was recorded at Rp 19.74 trillion, an increase of 86.0% compared to last year consolidated assets of Rp 10.61 trillion.
Aktiva Lancar Perseroan membukukan Aktiva Lancar Konsolidasi yang meningkat dari sebesar Rp 5,10 triliun menjadi sebesar Rp 8,22 triliun, yang terutama disebabkan karena meningkatnya kas dan setara kas dari sebesar Rp 1,60 triliun menjadi sebesar Rp 3,22 triliun dengan dilakukannya berbagai aktivitas penghimpunan dana oleh anak-anak perusahaan selama tahun 2007.
Current Assets The current assets of the Company experienced an increase from Rp 5.10 trillion to Rp 8.22 trillion, particularly derived from the increase of the cash and cash equivalents from Rp 1.60 trillion to Rp 3.22 trillion due to the numerous fund raising performed by the subsidiaries during 2007.
Aktiva Tidak Lancar Per 31 Desember 2007, Aktiva Tidak Lancar Konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp 11,52 triliun, atau meningkat 108,8% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 5,52 triliun, yang terutama disebabkan karena meningkatnya investasi Perseroan dan anak perusahaan dari sebesar Rp 378,31 miliar menjadi sebesar Rp 2,64 triliun.
Non Current Assets As of 31st December 2007, the Company recorded non current assets of Rp 11.52 trillion, an increase of 108.8% compared to the previous year of Rp 5.52 trillion. The rise was due to the increase in the long term investments of the Company and subsidiaries from Rp 378.31 billion to Rp 2.64 trillion respectively.
Jumlah Kewajiban Jumlah Kewajiban Konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp 8,97 triliun, atau meningkat sebesar 42,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 6,30 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) sebesar USD 170,145,310 oleh Perseroan, serta adanya berbagai penghimpunan dana yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan diantaranya PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk, PT MNC Sky Vision maupun PT Bhakti Finance.
Total Liabilities The consolidated total liabilities of the Company was recorded at Rp 8.97 trillion, an increase of 42.4% compared to the last year total liabilities of Rp 6.30 trillion. The increase was derived from the issuance of Convertible Bond amounting to USD 170,145,310 by the Company and various fund raising performed by its subsidiaries including PT Media Nusantara Citra Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk, PT MNC Sky Vision as well as PT Bhakti Finance.
Ekuitas Pada tanggal 31 Desember 2007, total ekuitas Perseroan mencapai sebesar Rp 6,01 triliun yang meningkat dari sebesar Rp 1,87 triliun pada tahun sebelumnya.
Equity The total equity of the Company experienced an increase from Rp 1.87 trillion to Rp 6.01 trillion.
Kenaikan jumlah ekuitas terutama disebabkan karena adanya Penawaran Umum Terbatas IV Perseroan sebesar Rp 2,10 triliun serta kenaikan saldo laba menjadi sebesar Rp 1,19 triliun seiring dengan meningkatnya laba bersih Perseroan.
The increase in equity was due to the Rights Issue conducted by the Company in the amount of Rp 2.10 trillion and due to the increase of retained earnings amounted to Rp 1.19 trillion in line with the increase of the Company’s consolidated net profit.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
An a lis a d a n Pem b a h a s a n M a n a jemen
KONTRIBUSI PENDAPATAN | Revenue Contribution PT GLOBAL MEDIACOM Tbk
An a l y sis a n d M a n a g ement Disc u ssi o n
KONTRIBUSI PENDAPATAN | Revenue Contribution PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA Tbk Anjak Piutang Factoring
0%
Transportasi, Properti dan lainnya Transportation, Property and other
Media Berbasis Konten dan Iklan Content and Advertising Based
60%
5%
Pendapatan Investment Banking Investment Banking
Sewa Guna Usaha Leasing
42%
1% Jasa manajer Investasi Investment Management
2% Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Telecommunication and Information Technology
27%
Media Berbasis Pelanggan Subscriber Based Media
8%
Bunga dan Dividen Interest Income and Dividend
4%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
35% Komisi Perantara Pedagang Efek Brokerage Commissions
16%
Arus Kas Dari Aktivitas Operasional Pada tahun 2007, kenaikan bersih kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp 1,61 triliun, yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar Rp 233,18 miliar, aktivitas pendanaan sebesar Rp 6,41 triliun dan penggunaan dana untuk investasi yang dilakukan sebesar Rp 5,04 triliun.
Cash Flow From Operational Activities In 2007, the increase of net cash and cash equivalent of the Company was Rp 1.61 trillion, resulted from the increase of operational activities of Rp 233.18 billion, funding activitiers of Rp 6.41 trillion and using in investment of Rp 5.04 trillion.
ANALISA DAN PEMBAHASAN KINERJA KEUANGAN ANAK PERUSAHAAN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS ON THE SUBSIDIARIES’ FINANCIAL STATEMENTS
PT GLOBAL MEDIACOM TBK Bersumber pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Global Mediacom Tbk (Mediacom) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu), yang telah memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
PT GLOBAL MEDIACOM TBK Based on the consolidated financial statements of PT Global Mediacom Tbk (Mediacom), audited by the Public Accountant Firm of Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu), which provided an unqualified opinion on the subject.
Mediacom membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 4,82 triliun pada tahun 2007, atau meningkat sebesar 50% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,23 triliun.
Mediacom posted consolidated revenues of Rp 4.82 trillion in 2007, an increase of 50% compared to the previous year of Rp 3.23 trilion.
Adapun komposisi pendapatan perusahaan pada tahun 2007 sebagai berikut : 1. Media berbasis konten dan iklan sebesar Rp 2,87 triliun. 2. Media berbasis pelanggan sebesar Rp 384 miliar. 3. Telekomunikasi dan teknologi informasi sebesar Rp 1,32 triliun. 4. Transportasi, Properti dan Lainnya sebesar Rp 242,87 miliar.
The Company’s revenue in 2007 are derived from the following : 1. Content & advertising based media of Rp 2.87 trillion. 2. Subscriber based media of Rp 384 billion. 3. Telecommunication and information technology of Rp 1.32 trillion. 4. Transportation, property and others of Rp 242.87 billion.
Kenaikan pendapatan konsolidasi disebabkan karena kenaikan kinerja anak perusahaan yang bergerak dalam bidang media berbasis konten (PT Media Nusantara Citra Tbk
The increase of consolidated revenue was conceivable, due to robust performance of its content and advertising based media company, MNC and telecommunication company,
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
57
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
58
/ MNC) dan bidang telekomunikasi (PT Mobile-8 Telecom Tbk) serta dikonsolidasikannya laporan keuangan PT MNC Sky Vision untuk periode April – Desember 2007 ke dalam laporan keuangan Mediacom.
PT Mobile-8 Telecom Tbk. The consolidated of PT MNC Sky Vision also drove the Company’s revenue.
Mediacom membukukan laba usaha dan EBITDA masingmasing sebesar Rp 981,20 miliar dan sebesar Rp 1,43 triliun, atau meningkat masing-masing sebesar 77,8% dan 58,6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing sebesar Rp 551,94 miliar dan Rp 902,78 miliar. Mediacom juga membukukan keuntungan hasil pelepasan investasi yang cukup tinggi, sehingga laba bersih konsolidasi Mediacom meningkat signifikan sebesar 229,2%, yaitu dari sebesar Rp 445,77 miliar pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp 1,47 triliun pada tahun 2007.
Mediacom posted an operating income and EBITDA of Rp 981.20 billion and Rp 1.43 trillion, or increased by 77.8% and 58.6% compared to same period last year, which stood at Rp 551.94 billion and Rp 902.78 billion respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah aktiva Mediacom adalah sebesar Rp 15,57 triliun atau meningkat sebesar 77,1% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 8,79 triliun. Sementara itu jumlah kewajiban dan total ekuitas meningkat masing-masing dari sebesar Rp 4,65 triliun dan Rp 3,44 triliun menjadi sebesar Rp 6,43 triliun dan Rp 7,00 triliun.
On 31st December 2007, total asset of Mediacom was recorded at Rp 15.57 trillion, an increased of 77.1% compared to the previous years of Rp 8.79 trillion. Consequently total liabilities and total equity increased from each Rp 4.65 trillion and Rp 3.44 trillion to Rp 6.43 trillion and Rp 7.00 trillion respectively.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA TBK Bersumber pada Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman, yang telah memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA TBK Based on the Consolidated Financial Statement of PT Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) that has been audited by the public Accountants Firm of Kosasih & Nurdiyaman with an unqualified opinion.
BCAP membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 248,98 miliar pada tahun 2007, atau meningkat sebesar 111,1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 117,94 miliar.
BCAP posted consolidated revenues of Rp 248.98 billion in 2007, or an increase of 111.1% compared to same period last year of Rp 117.94 billion.
Adapun komposisi pendapatan perusahaan pada tahun 2007 sebagai berikut : 1. Investment banking sebesar Rp 104,43 miliar. 2. Pembiayaan konsumen sebesar Rp 86,39 miliar. 3. Komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 39,55 miliar. 4. Pendapatan bunga dan dividen sebesar Rp 9,57 miliar. 5. Jasa Manager Investasi sebesar Rp 5,20 miliar. 6. Sewa Guna Usaha sebesar Rp 3,37 miliar. 7. Anjak Piutang sebesar Rp 467,81 juta.
The Company’s revenues were derived from :
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
Mediacom also registered significant gain from the disposal of investment, a substantially increase, alluring 229.2% jump in net profit from Rp 445.77 billion to Rp 1.47 trillion.
1. Investment banking of Rp 104.43 billion. 2. Consumer financing of Rp 86.39 billion. 3. Brokerage commision of Rp 39.55 billion. 4. Interest Income and dividends of Rp 9.57 billion. 5. Investment Management of Rp 5.20 billion. 6. Leasing of Rp 3.37 billion. 7. Factoring of Rp 467.81 million.
An a lis a d a n Pem b a h a s a n M a n a jemen
An a l y sis a n d M a n a g ement Disc u ssi o n
Kenaikan pendapatan konsolidasi terutama disebabkan karena meningkatnya kinerja serta pendapatan seluruh anak perusahaan yang tergabung dari Perseroan khususnya PT Bhakti Securities dan PT Bhakti Finance.
The rise of the consolidated revenues was contributed by the improvement of the revenues of the subsidiaries, particulary PT Bhakti Securities and PT Bhakti Finance.
BCAP membukukan laba usaha dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 160,63 miliar dan sebesar Rp 164,58 miliar, atau meningkat masing-masing sebesar 171,4% dan 160,7% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing sebesar Rp 59,19 miliar dan Rp 63,13 miliar.
BCAP posted an operating income and EBITDA of Rp 160.63 billion and Rp 164.58 billion or an increase of 171.4% and 160.7% compared to same period last year, which stood at Rp 59.19 billion and Rp 63.13 billion respectively.
Seiring dengan peningkatan kinerja, BCAP berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 106,22 miliar pada tahun 2007, atau meningkat menjadi lebih dari 3 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 35,23 miliar.
In line with the rise of the performance, BCAP recorded a consolidated net profit of Rp 106.22 billion, an increase of more than three times compared to the previous year of Rp 35.23 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah aktiva BCAP adalah sebesar Rp 997,20 miliar atau meningkat sebesar 36,1% jika dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 732,91 miliar. Sementara itu jumlah kewajiban dan total ekuitas meningkat masing-masing dari sebesar Rp 482,71 miliar dan Rp 250,19 miliar menjadi sebesar Rp 640,64 miliar dan Rp 356,54 miliar.
As of 31st December 2007, total asset of BCAP was recorded at Rp 997.20 billion, an increased of 36.1% compared to the previous years of Rp 732.91 billion. Consequently total liabilities and total equity increased from Rp 482.71 billion and Rp 250.19 billion to Rp 640.64 billion and Rp 356.54 billion respectively.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
59
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE menjadik an PERSEROAN semakin mampu meningk atk an kinerja serta mempertahank an kepercayaan investor. The implementation of Good Corporate Governance has generated the Company to be more capable in improving its performance and maintaining the investors’ trust.
Dalam rangka meningkatkan kinerja serta memaksimalkan nilai perusahaan, Perseroan selalu menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Pengalaman menunjukkan bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik memberikan manfaat besar bagi kinerja Perseroan secara keseluruhan sehingga pengelolaan perusahaan menjadi lebih fokus, pembagian tugas dan tanggung jawab menjadi lebih jelas serta sistem pengawasan menjadi lebih akurat.
In order to enhance the Company’s performance and maximizing the corporate values, the Company continually implements the principles of Good Corporate Governance (GCG) in accordance with the standard and the prevailing rules. Experience shows that the implementation of a proper GCG will benefit the Company. Therefore the corporate governance will be more focus, the assignment of duty and responsibility will be clearer and the audit system will be more precise.
Untuk jangka panjang, penerapan tata kelola perusahaan yang baik tidak hanya akan menjadi sarana pengembangan aset, akuntabilitas kepada publik dan meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan, namun juga akan menjaga nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).
In the long run, the proper implementation of GCG will be the platform of the assets growth and the public accountability, and will improve the perfomance, and inevitably will maintain the long term value of the Company.
Secara garis besar, penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan bertujuan untuk : 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja organ Perseroan. 2. Meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas pengelolaan Perseroan kepada para pemangku kepentingan. 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan. 4. Mendorong pengembangan usaha, pengelolaan sumberdaya, dan pengelolaan risiko secara lebih efektif untuk meningkatkan nilai Perseroan. 5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi.
In general, the following are the objectives of the implementation of GCG : 1. To provide guidance and control on the relationship among the company’s organs. 2. To enhance the transparency and the accountability of the management to the stakeholders. 3. To create a clear relationship between the Company and the stakeholders. 4. To encourage the business development, resources management, and effective risk management to increase the corporate values. 5. To provide direction for the realization of vision and mission. 6. To become the corporate culture implementation platform.
6. Menjadi dasar implementasi budaya perusahaan.
60
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
T A T A K E L O L A P E RU S AHAA N
G o o d C o r p o r a te G o ve r n a nce
Dalam pelaksanaan operasional GCG, struktur tata kelola perusahaan di Perseroan dibangun dengan dukungan beberapa pilar, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris yang dibantu Komite Audit, serta Direksi yang dibantu Divisi Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan.
In carrying out GCG, the corporate governance structure was established on several pillars, namely General Meeting of Shareholders (GSM), Board of Commssioners that assisted by the Audit Commitee, and Board of Directors that assisted by the Internal Audit Division and the Corporate Secretary.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
General Meeting of Shareholders
Organ Perseroan yang memiliki kedudukan istimewa adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang ketentuannya telah diatur undang-undang atau anggaran dasar Perseroan. RUPS memiliki segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. RUPS berhak memperoleh seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan dan meminta pertanggungjawaban Komisaris dan Direksi yang berkaitan dengan pengelolaan Perseroan.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body in the Company and is stipulated in the prevailing regulations and in the Articles of Association of the Company. GMS has all authority that may not be delegated to Directors nor to Commissioners. GMS has the authority to inquire all pertinent information of the Company and request the accountability of the Commissioners and Directors regarding the management of the Company.
RUPS Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Pada tahun 2007, Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa secara bersamaan pada tanggal 18 Juni 2007 di Jakarta. Selain itu juga dilakukan RUPBS LB Lanjutan pada tanggal 28 Juni 2007 yang menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 sebesar Rp 2,10 triliun serta penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi Bhakti Investama 2007 sebesar US$ 170,145,310.
GMS comprising of Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders. In 2007, the Company held the Annual and Extra Ordinary GMS at the same time on 18th June 2007 in Jakarta. In addition, the second Extraordinary GMS was held on 28th June 2007 and approved the Company’s Rights Issue of Rp 2.10 trillion and the issuance of Convertible Bond of USD 170,145,310.
Hasil RUPS Tahunan tanggal 18 Juni 2007 adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Pertanggung Jawaban Direksi mengenai jalannya Perseroan dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
The result of GMS on 18th June 2007 are as follow: 1. Approved the management report for the year ended 31st December 2006 from the Board of Directors.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
61
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahunan yang memuat neraca dan perhitungan laba rugi Perseroan yang berakhir 31 Desember 2006 dan memberikan pembebasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas segala tindakan pengurusan dan pengawasan DIreksi dan Dewan Komisaris dalam Tahun 2006 sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Tahun 2006. 3. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 serta memberi kuasa dan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lain penunjukan Akuntan Publik. 4. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut : a. Dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai sebesar Rp. 5,- (lima rupiah) dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tunai sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang nantinya akan diumumkan dalam harian surat kabar dan atas penerimaan dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Sisa laba Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan. 5. a. Menyetujui pengunduran diri bapak Nasrudin Sumintapura dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Peseroan dan bapak Hary Tanoesoedibjo dari jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat dan memberikan kebebasan (acquit et decharge) sepenuhnya kepada mereka sepanjang tindakannya tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan. b. Mengangkat bapak Hary Tanoesoedibjo sebagai Komisaris Utama Perseroan dan bapak Nasrudin Sumintapura sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan. c. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan serta memberikan wewenang kepada Rapat Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium untuk seluruh Komisaris Perseroan. 6. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan Rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan Rapat ini.
62
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
2. Approved and ratified the Company’s Financial Report for the year ended 31st Desember 2006 and granted a release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for the supervision duty performed by the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2006. 3. Authorized the Board of Commissioners to appoint the Public Accountant to perform the audit of the Company Financial Report for the year ended 31st December 2007 and authorized the Board of Directors to determine the remuneration of the appointed Public Accountant. 4. Approved the allocation of the Company’s net profit for the fiscal year ended 31st December 2006 as follow : a. To distribute a cash dividend of Rp 5,- (five rupiah) per share and authorized the Board of Directors to determine the schedule and the mechanism of the distribution of cash dividend subject to the prevailing law and to announce it in the newspaper.
b. The remaining profit will be retained as the retained earning to strengthen the Company’s capital structure. 5. a. Approved the resignation of Mr. Nasrudin Sumintapura from his position as the President Commissioner and the resignation of Mr. Hary Tanoesoedibjo from his position as the Vice President Commissioner of the Company, effectively since the closing of this meeting and granted a full release and discharge (acquit et de charge) to them. b. Appointed Mr. Hary Tanoesoedibjo as the President Commissioner and Mr. Nasrudin Sumintapura as the Vice President Commissioner and the Independent Commissioner of the Company. c. Authorized the Board of Commissioners of the Company to determine the remuneration and allowance of the Board of Directors and authorized the Board of Commissioners Meeting to determine the remuneration of the Board of Commissioners. 6. Authorized and granted the Board of Directors substitution rights to take all necessary actions related to the result of the meeting.
T A T A K E L O L A P E RU S AHAA N
G o o d C o r p o r a te G o ve r n a nce
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertugas mengawasi kebijakan pengurusan serta jalannya pengurusan Perseroan, baik mengenai Perseroan secara keseluruhan maupun usaha Perseroan.
The Board of Commissioners has the duty to supervise the policies and the management of the Company.
Para Dewan Komisaris juga berwewenang memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta bertugas memantau efektifitas implementasi tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan.
The Board of Commissioners also has the authority to advise the Board of Directors in order to be in line with the vision and missions of the Company. The Board of Commissioners has the duty to oversee the effectiveness of the implementation of GCG in the Company as well.
Komposisi Dewan Komisaris
Composition of The Board of Commissioners
Komposisi yang solid tersebut diharapkan dapat mendorong Dewan Komisaris untuk menjalankan tugasnya secara efektif dan independen.
With the solid composition, the Board of Commissioners is expected to carry out their duty effectively and independently.
Susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :
The composition of the Board of Commissioners :
Komisaris Utama : Hary Tanoesoedibjo
President Commissioner : Hary Tanoesoedibjo
Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen : Nasrudin Sumintapura
Vice President Commissioner and Independent Commissioner : Nasrudin Sumintapura
Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiowati Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo
Commissioner : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiowati Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo
Komisaris Independen : Sedia Oetomo Posma Lumban Tobing
Independent Commissioner : Sedia Oetomo Posma Lumban Tobing
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of The Board of Commissioners
Jenis-jenis Rapat Dewan Komisaris adalah Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris dengan Mengundang Direksi / Direktur serta Rapat Dewan Komisaris dengan Komite Audit.
The category of the Board of Commissioners Meeting comprising of the Board of Commissioners Meeting, the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, the Board of Commissioners and Audit Committee Meeting.
Sesuai hasil RUPS Tahunan 18 Juni 2007, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari delapan anggota, tiga di antaranya merupakan Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen disadari sepenuhnya oleh Perseroan sebagai upaya Perseroan menjalankan kegiatan usaha yang sesuai menurut kaedah-kaedah Tata Kelola Perusahaan.
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Di luar itu, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sewaktu-waktu atas permintaan tertulis dari Komisaris Utama, satu atau lebih Anggota Dewan Komisaris, satu atau lebih Direktur.
Based on the Annual GMS on 18th June 2007, the Board of Commissioners consisted of eight members, three of which are the Independent Commissioners. The existence of the Independent Commissioners is one of the efforts of the Company to comply with the principles of GCG.
The Board of Commissioners meets on routine basis at least twice a year. Aside from that, the meeting of the Board of Commissioners shall be convened at anytime upon written request by the President Commissioner, one or more Commissioners, or one or more Directors.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
63
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
64
Selama tahun 2007, telah diadakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak 2 kali. Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
During 2007, the Company held 2 Board of Commissioners and Board of Directors Meetings, attended by all members.
DIREKSI
Board of Directors
Direksi mempunyai tugas utama untuk menjalankan pengurusan Perseroan demi kepentingan Perseroan serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Direksi juga bertugas untuk menerapkan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam mengelola Perseroan.
The main duty of the Board of Directors is to carry out the management of the Company to be in line with the vision and missions of the Company. The Board of Directors also has the duty to implement the GCG practices within the Company.
Berdasarkan RUPS Tahunan pada tanggal 18 Juni 2007, Direksi Perseroan terdiri dari empat orang dengan komposisi sebagai berikut :
Based on the resolution of the Annual GMS held on 18th June 2007, the Board of Directors comprised of four members, namely :
Direktur Utama : Hary Djaja
President Director : Hary Djaja
Direktur : Oerianto Guyandi Stephen K. Sulistyo Beti Puspitasari Santoso
Director : Oerianto Guyandi Stephen K. Sulistyo Beti Puspitasari Santoso
Untuk menjamin terlaksananya tugas-tugas Dewan Direksi, secara berkala sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun, Direksi melakukan rapat. Namun, Rapat Direksi dapat pula dilaksanakan atas permintaan tertulis dari Direktur Utama, atas permintaan tertulis dari satu atau lebih Direktur lainnya, atau atas permintaan satu atau lebih anggota Dewan Komisaris.
To ensure that the Board of Directors performing their duties, the Company regularly holds the Board of Directors Meeting at least twice a year. However, the Board of Directors meeting shall be convened upon a written request from the President Director, or one or more Directors, or upon request of one or more Commissioners.
Selama tahun 2007, telah diadakan rapat Direksi sebanyak 3 kali yang dihadiri seluruh Direksi.
In 2007, the Company has conducted the Board of Directors Meeting for 3 times, attended by all members of the Board of Directors.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
T A T A K E L O L A P E RU S AHAA N
G o o d C o r p o r a te G o ve r n a nce
KOMITE AUDIT
Audit Committee
Komite Audit Perseroan dibentuk tanggal 10 Januari 2002. Komite Audit bertugas memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas lainnya adalah mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas lainnya sebagai berikut : a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain : - Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem pengendalian internal Perseroan. - Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Auditor Eksternal. - Menelaah independensi dan obyektifitas Auditor Eksternal. - Melakukan penelaahan dan penilaian atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal. d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan serta pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. g. Membuat Pedoman Kerja Komite Audit.
The Audit Committee was established on 10th January 2002. The Audit Committee has the duty to provide opinions to the Board of Commissioners on the report from the Board of Directors. Apart from that, the Audit Committee also has the duty to identify the issues that need the attention of the Board of Commissioners, and other duties such as :
Susunan Komite Audit Perseroan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
The composition of the Audit Committee of the Company in 2007 :
Ketua : Nasrudin Sumintapura
Chairman : Nasrudin Sumintapura
Anggota : Patia Mamontang Simatupang Teddy S. Widjojo
Member : Patia Mamontang Simatupang Teddy S. Widjojo
Sepanjang tahun 2007, Komite Audit telah melaksanakan pertemuan sebanyak 2 (dua) kali, dan tidak terdapat temuan yang bersifat material.
In 2007, the Audit Committee met twice, and there was no material finding.
a. Reviewing the financial information which is about to be issued by the Company, including financial report, projection and other information, such as : - Reviewing the effectivity of internal control system. - Assessing the implementation of the activities and audit result performed by External Auditor. - Reviewing the independence and objectivity of the External Auditor. - Reviewing and assessing the adequacy of the audit performed by External Auditor . b. Reviewing the compliance of the Company on the capital market regulations and other rules or regulation related to the Company’s activities. c. Reviewing the audit activities performed by the Internal Auditor. d. Reporting the risks and the implementation of risk management performed by the Board of Directors to the Board of Commissioners. e. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners on any complain about the company. f. Keeping the secrecy of document, data and information related to the Company. g. Establishing the Audit Committee guidance.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
65
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
Robert Satrya
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
66
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sesuai keputusan Bapepam-LK, peranan Sekretaris Perusahaan adalah mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan di pasar modal, memberikan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan kondisi emiten atau perusahaan publik, memberikan masukan kepada DIreksi dalam rangka memenuhi ketentuan UndangUndang Pasar Modal dan menjadi penghubung antara perusahaan dengan Bapepam-LK dan masyarakat.
Based on the decision of the Capital Market Supervisory Board and Financial Institution (BAPEPAM-LK), the role of Corporate Secretary is to pursue the updates that is happening in the capital market, particularly on the capital market regulation, as well as to ensure that the Company and the Board of Directors operate within the law, and to bridge the Company with the regulatory body and public.
Sekretaris Perusahaan Perseroan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan tahun 2007 dijabat oleh Robert Satrya.
The Corporate Secretary of the Company reports to the President Director. In 2007, Robert Satrya was named as the Corporate Secretary of the Company.
Robert Satrya menjabat Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations Perseroan sejak September 2006. Lahir tahun 1963, meraih gelar Bachelor of Science in Financial Management, California State University of Long Beach, California, Amerika Serikat tahun 1986 dan Master of Applied Finance, University of Western Sydney tahun 1999. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Vice President dan Special Assistant to President Director Perseroan, sebagai Direktur Utama di PT Asia Media Internasional (2001-2003) dan sebagai Direktur di Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005).
He is a Senior Vice President, Corporate Secretary/Head of Investor Relations of the Company since March 2007. Born in 1963, he obtained his Bachelor of Science degree in Financial Management, California State University of Long Beach, California, United States of America in 1986 and Master of Applied Finance from the University of Western Sydney in 1999. He had experiences as a Senior Vice President and Special Assistant to the President Director of the Company, as the President Director of PT Asia Media Internasional (20012003) and a Director of the Indonesia Recovery Company Ltd. (2003-2005).
Hubungan Investor
Investor Relations
Perseroan sangat menyadari pentingnya menjaga hubungan dengan para investor. Dalam prakteknya sebagai perusahaan publik, Perseroan berusaha untuk mengungkapkan informasi secara lengkap, akurat dan tepat waktu kepada publik, termasuk para pemangku kepentingan. Pengungkapan informasi tersebut dilakukan secara wajar dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, kepentingan stakeholder dan peraturan perundang-undangan. Informasi disampaikan melalui website Perseroan yang secara terus menerus diperbarui informasinya serta melalui press release ke media maupun investor secara langsung.
The Company realizes the importance of maintaining relationship with the investors. As a public company, the Company strives to reveal comprehensive, accurate and on time information to public, including to the stakeholders. The disclosure of the information is subject to the Company and the stakeholders’ interests as well as subject to the prevailing regulation. The information is revealed through the Company’s website which is continually updated, via press release to media or directly to the investors.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
T A T A K E L O L A P E RU S AHAA N
G o o d C o r p o r a te G o ve r n a nce
Selain itu masyarakat juga dapat menanyakan tentang informasi Perseroan melalui email yaitu:
[email protected]
For the corporate information purpose, public can also access to the email:
[email protected]
Pada tahun 2007 Perseroan juga melakukan beberapa roadshow di beberapa negara Asia dan Eropa seperti Singapura, Hong Kong, Inggris, dan Jerman.
In 2007 the Company also conducted several roadshow in major countries in Asia and Europe, such as Singapore, Hong Kong, Great Britain, and Germany.
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
Perkembangan ekonomi bisnis menimbulkan berbagai kemungkinan peluang dan risiko yang semakin besar. Untuk mengantisipasi risiko yang dapat terjadi, Perseroan menjalankan manajemen risiko yang merupakan proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya.
The growth of economy and business has resulted a numerous opportunities and risks. To anticipate the risks, the Company has applied an integrated risk management into its operation, which was the process of risks assessment and strategy development management.
Pengelolaan risiko ditujukan untuk memastikan kesinambungan, profitabilitas dan pertumbuhan usaha sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Dalam Pengelolaan perusahaan, Perseroan melakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (risk mapping), kuantifikasi dan pengukuran risiko (risk measurement and assessment), penanganan risiko (risk treatment) serta kebijakan manajemen risiko. Berdasarkan langkah-langkah ini diharapkan Perseroan akan mampu menghadapi semua kemungkinan risiko yang dapat terjadi.
The risk management is aimed to ensure the sustainability, profitability and business growth, in line with the vision and mission of the Company. In the corporate management, the Company conducts risk identification and mapping, risk measurement and assessment, risk treatment and risk management policy. Based on those steps, the Company is expected to be able to face all risks that might occur going forward.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Implementasi dari tanggung jawab sosial itu sendiri dilakukan Perseroan melalui anak-anak perusahaannya.
The implementation of CSR is done through Company’s subsidiaries.
PT Global Mediacom Tbk Meliputi kegiatan donor darah, khitanan massal untuk wilayah Jabodetabek, pengobatan gratis, dan bekerjasama dengan kelurahan setempat melakukan pembagian sembako.
PT Global Mediacom Tbk The CSR includes among others blood donation, mass circumcision in Jabodetabek, free medication, and distribution of staple supplies, cooperating with the local government.
Keberadaan Perseroan merupakan bagian integral dari suatu subsistem komunitas sosial. Menyadari hal itu, Perseroan menganggap penting untuk memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat. Oleh karena itu sebagai salah satu bukti tanggungjawab Perseroan dalam tatanan kemasyarakatan, Perseroan selalu berusaha untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dimana Perseroan berada. Dalam hal ini, Perseroan lebih mengedepankan upaya yang secara maksimal dapat memberikan manfaat secara berkesinambungan bagi masyarakat.
The Company existence is an integral part of social subsystem. The Company realizes and believes that it is important to retain social awareness. The Company continually presents a positive contribution to the society as an implementation of the Company’s corporate social responsibility. For this matter, the Company prioritizes any effort that provides a sustainable benefit for society.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
67
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
68
RCTI Peduli Kegiatan RCTI Peduli mencakup kegiatan penanggulangan akibat bencana alam (pembagian sembako, obatan-obatan dan rekonstruksi sarana pendidikan, kesehatan serta fasilitas sosial) dan non bencana alam (pendidikan kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, bimbingan dan penyuluhan. Selain itu juga dilakukan program sosial Jalinan Kasih, yaitu kegiatan sosial untuk membantu mereka yang kurang mampu dalam mengatasi penyakit.
RCTI Peduli The activities of RCTI Peduli cover natural disaster mitigation activities (distribution of staple supplies, medicine and education, health and social facilities reconstruction) and non-disaster related activities (health education, economic empowerment, guidance and information). In addition, RCTI also held social program called Jalinan Kasih, a philanthropic activity in helping those needy to heal from their diseases.
TPI Peduli TPI Peduli mencakup kegiatan membantu masyarakat yang mengalami musibah bencana alam.
TPI Peduli TPI Peduli covers the activities of helping disaster victims.
GLOBAL TV PEDULI Global TV Peduli bergerak mengumpulkan dana untuk disalurkan ke korban bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2005. Hingga kini Global TV Peduli secara aktif membantu pula korban bencana alam yang lain seperti korban gempa bumi Yogyakarta, Pangandaran, Padang, serta Bengkulu dan Banjir Besar Jakarta. Selain kegiatan tanggap darurat bencana, Global TV Peduli juga menyalurkan bantuan kesehatan seperti bantuan pengobatan, dan operasi.
Global TV Peduli Global TV Peduli gathers donation to be distributed to the victims of Tsunami in Aceh 2005. To date Global TV Peduli actively helps natural disaster victims in other provinces, such as earthquake in Yogyakarta, Pangandaran, Padang, and Bengkulu and flood in Jakarta. Other than emergency rescue activities, Global TV Peduli also distributes medical aid, such as medicine and surgical aid.
SINDO Peduli Kegiatan yang dilakukan Sindo Peduli meliputi: a. Penanggulangan bencana alam dengan tahapan-tahapan yang terencana. b. Pemberian bantuan pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak sekolah yang kurang mampu.
Sindo Peduli The activities of SINDO Peduli covers: a. Natural disaster relieve.
Ke depan, program SINDO Peduli akan mengarah pada tahap pemberian bantuan pendidikan dan kesehatan bagi anakanak sekolah yang kurang mampu secara ekonomi.
In the future, SINDO Peduli is aimed to provide education and health donation for the impoverished childrens.
MOBILE-8 PEDULI Aktivitas sosial Mobile-8 dijalankan melalui program Mobile-8 Peduli. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain: pembagian hewan kurban di lokasi Lumpur Lapindo, Porong, Jawa Timur, dalam rangka peringatan Idul Adha 1427 Hijriah (Januari 2007), donor darah untuk para korban banjir di Jakarta (Februari 2007), “Fren untuk Persahabatan’’ atau Fren for Friend di wilayah di Sumatera Utara (Juni 2007).
Mobile-8 Peduli The philanthropic activities of Mobile-8 are conducted through Mobile-8 Peduli, covering sacrificial animal distribution at the location of Lumpur Lapindo, Porong, Jawa Timur, to commemorate the Eid Al Adha 1427 Hijriah (January 2007), blood donation for the victims of Jakarta flood (February 2007), as well as “Fren untuk persahabatan’’ or Fren for Friendship in North Sumatera (June 2007).
Khusus untuk bidang pendidikan, tahun 2007 Mobile-8 bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Sumatera Utara, melaksanakan renovasi di tujuh sekolah. Program tersebut dimaksudkan untuk sekolah yang mampu menghasilkan murid-murid teladan di Medan.
Particularly for education programs, in 2007 Mobile-8 in collaboration with the provincial government of North Sumatera conducted the renovation for seven schools. The program was designated for schools with scholasticly high students body.
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
b. Education and health aid for the impoverished students.
T A T A K E L O L A P E RU S AHAA N
G o o d C o r p o r a te G o ve r n a nce
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE Social Responsibility
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
69
w w w . b h a kti - invest a m a . c o m
INFORMASI PERUSAHAAN Company Information
Nama Perusahaan | Name of Company
:
PT Bhakti Investama Tbk
Kode Saham | Share Code
:
BHIT
Kode ISIN | ISIN COde
:
ID 1000064207
Kode COMMON | COMMON Code
:
ID 6211516
Alamat | Address
:
Menara Kebon Sirih, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340
Telepon | Phone
:
+62 21 392 5000
Faksimili | Facsimile
:
+62 21 3983 6870
Homepage
:
www.bhakti-investama.com
E-mail
:
[email protected]
Tanggal Pendirian | Establishment Date
:
2 November 1989
Sektor | Sector
:
Perusahaan Investasi | Investment Company
Bidang Usaha | Line of Business
:
1. Media dan Telekomunikasi | Media and Telecommunication 2. Jasa Keuangan | Financial Services 3. Portofolio Investasi | Portfolio Investment
Tanggal Pencatatan Saham | Listing Date
:
24 November 1997
Anak Perusahaan | Subsidiaries
:
PT Bhakti Capital Indonesia Tbk Menara Kebon Sirih, 4th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel : +62-21 392 2000 Fax : +62-21 3983 6868 E-mail :
[email protected]
70
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | L APORA N TAHU N A N 2 0 07
PT Global Mediacom Tbk Menara Kebon Sirih, 27th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel : +62-21 390 9211 Fax : +62-21 390 9207 E-mail :
[email protected]
PT Global Transport Services Menara Kebon Sirih, 8th Floor Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340, Indonesia Tel : +62-21 391 6018 Fax : +62-21 391 6017
LEMBAGA PENUNJANG Supporting Institution
Notaris | Notary
:
Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn Menara Sudirman 18th Floor Jl. Jend.Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Phone : +62 21 520 4778 Fax : +62 21 520 4779, 520 4780
Akuntan Publik | Public Accountant
:
OSMAN BING SATRIO & REKAN Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta 10110 Phone : +62 21 231 2955, 231 2871 Fax : +62 21 231 3325, 384 0387
Konsultan Hukum | Law Consultant
:
MAKES & PARTNERS LAW FIRM Menara Batavia, 7th Floor Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Phone : +62-21 574 7181 Fax : +62-21 574 7180
Biro Administrasi Efek | Share Registrar
:
PT BHAKTI SHARE REGISTRAR Komp.Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No.10-11 Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150 Phone : +62-21 631 7828 Fax : +62-21 631 7827
P T BHA K T I I N V E S TA M A T b k | A N N UA L R E POR T 2 0 07
71
Pernyataan pertanggungjawaban dewan komisaris dan direksi Statement of Responsibility of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bhakti Investama Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
Dewan Komisaris
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bhakti Investama Tbk and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
Board of Commissioners
Hary Tanoesoedibjo Komisaris Utama President Commissioner
Nasrudin Sumintapura Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen Vice President Commissioner/ Independent Commissioner
Hartono Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner
Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Komisaris Commissioner
Hariyanto Tanoesoedibj o Komisaris Commissioner
Direksi
Sedia Oetomo Komisaris Independen Independent Commissioner
Ratna Endang Soelistiowati Komisaris Commissioner
Posma Lumban Tobing Komisaris Independen Independent Commissioner
Board of Directors
Hary Djaja Direktur Utama President Director
Oerianto Guyandi Direktur Director
Stephen Kurniawan Sulistyo Direktur Director
Beti Puspitasari Santoso Direktur Director
Laporan Keuangan konsolidasi
Consolidated Financial Statements
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI/DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2007 and 2006 and for the years then ended Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements
9
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2007
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes
2006
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang usaha Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 17.905 juta tahun 2007 dan 8.794 juta tahun 2006 Piutang nasabah Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang pembiayaan Penanaman neto sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Anjak Piutang - bersih Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Rp 5.354 juta tahun 2007 Persediaan Uang muka dan biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar
ASSETS
3.223.898 20.869 721.917 354.593 61.335
1.202.223 227.985 192.188 261.853 22.075
2f,4 5,31 2g,6 2d,56
1.595.899 230.012 220.608 530.460
2i,7 2d,56
32.335
2i,8
752.956 256.326
2h,9 10 2j 2k 2i,2l
67.868 21.460 123.798 505
66.428 1.277.677 466.917 121.116 8.221.074
11 2m,12 2n,13 14
162.687 926.791 131.006 43.322 5.096.033
6.241 2.636.094
2g,15 2g,16
420.302 378.308
AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi lain Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.584.599 juta tahun 2007 dan Rp 2.761.969 juta tahun 2006 Aktiva tetap kerjasama - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 18.938 juta tahun 2007 dan Rp 17.320 juta tahun 2006 Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva pajak tangguhan - bersih Goodwill Aktiva lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar
5.134.984
2j,2o,2q,17
3.107.271
4.517 1.117 388.921 2.845.495 503.366 11.520.735
2o,18 2d,56 2w,50 2p,19 20
5.066 27.858 262.188 923.278 393.712 5.517.983
JUMLAH AKTIVA
19.741.809
10.614.016
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash in bank Short-term investments Related parties Third parties Trade accounts receivable Related parties Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 17,905 million in 2007 and Rp 8,794 million in 2006 Customers receivables Receivables from clearing and guarantee institution Financing receivables Net investments in finance lease Consumer financing Factoring - net Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 5,354 million in 2007 Inventories Advances and prepaid expenses Prepaid taxes Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Investments in associates Other investments Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 3,584,599 million in 2007 and Rp 2,761,969 million in 2006 Property and equipment under joint operations - net of accumulated depreciation of Rp 18,938 million in 2007 and Rp 17,320 million in 2006 Receivable from related parties Deferred tax assets - net Goodwill Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-3-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2007
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Catatan/ Notes
2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Wesel bayar Hutang usaha Hutang kepada lembaga kliring dan penjaminan Hutang nasabah Hutang lain-lain Pendapatan belum diakui Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa guna usaha Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES AND EQUITY 84.858 30.117 724.699
21 22 23
124.731 464.696 363.993
181.069 121.144 58.085 151.733 216.351 344.528
2h,9 2h,24 25 26 2w,27 28
135.396 211.396 728.035 56.224 147.031 313.286
38.046 177.238 220.000 2.347.868
2j,30 2v,29 2s,31
444 428.665 191.915 3.165.812
62.505
2w,50
27.486
CURRENT LIABILITIES Bank loans Notes payable Trade accounts payable Payables to clearing and guarantee institution Customer payable Other accounts payable Unearned revenues Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Sewa guna usaha Pinjaman jangka panjang Hutang obligasi Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
789.032 1.001.840 4.594.219 136.771 33.594 6.617.961
2j,30 2v,29 2s,31 2u,53 32
692 1.033.335 1.865.662 122.301 82.909 3.132.385
Long term liabilities - net of current maturities Lease liabilities Long-term loans Bonds payable Post-employment benefits obligation Other noncurrent liabilities Total Noncurrent Liabilities
HAK MINORITAS
4.770.866
2b,33
2.442.789
MINORITY INTERESTS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.900 juta saham Modal ditempatkan dan disetor 7.236.259.371 saham tahun 2007 dan 4.803.305.032 saham tahun 2006 Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual - bersih Saldo laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
723.626 2.831.278
1b,34 1b,2s,35
480.331 733.790
1.196.751
2g,36
126.772
62.260 1.191.199 6.005.114
2g,16
532.137 1.873.030
19.741.809
10.614.016
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities
STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 20,900 million shares Issued and paid - up 7,236,259,371 shares in 2007 and 4,803,305,032 shares in 2006 Additional paid-in capital Differences due to changes in equity of subsidiary and associates Unrealized gain on available for sale equity securities - net Retained earnings Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-4-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2007 PENDAPATAN USAHA Media dan penyiaran Jasa telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Transportasi Investment banking Sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen Komisi perantara pedagang efek Properti Jasa manajer investasi Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha
2t 37
265.351
1.086.024 384.349 217.138 133.021
38 39 40 41
155.537 46.763 120.950
89.760 39.554 21.576 5.199 1.984 4.848.958
2j,2k,42 2h,43
46.092 11.771 4.820 3.709 1.677 656.670
REVENUES Media and broadcasting Telecommunication and information technology services Subscriber based media Transportation Investment banking Leasing and consumer financing Brokerage commissions Property Fund management fees Others Total Revenues
125.303 211.363 105.641 442.307
OPERATING EXPENSES Direct costs General and administration Depreciation and amortization Total Operating Expenses
214.363
INCOME FROM OPERATIONS
1.941.242 1.311.383 482.206 3.734.831
LABA USAHA
1.114.127
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan pelepasan investasi Penghasilan bunga Laba (rugi) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
1.146.046 154.643 (137.531) (717.490) (25.448) 420.220
LABA SEBELUM PAJAK MANFAAT (BEBAN) PAJAK LABA SEBELUM POS LUAR BIASA POS LUAR BIASA LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS LABA BERSIH LABA PER SAHAM (Rupiah penuh) Saham dasar Saham dilusian
2006
2.870.353
BEBAN USAHA Beban langsung Umum dan administrasi Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beban Usaha
BAGIAN LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
22.004
44
2t 45 46 47
16.521 55.786 (157.600) 30 (85.263)
2g,3,15
140.483
EQUITY IN NET EARNINGS OF ASSOCIATES
269.583
INCOME BEFORE TAX
1.556.351 (57.974)
2w,50
1.498.377 -
14.028 283.611
2v,49
1.498.377 (803.135)
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on disposal of investments Interest income Gain (loss) on foreign exchange - net Interest and financial charges Others - net Other Income (Charges) - Net
55 4 2c 48
2b,3,33
695.242
12.350
EXTRAORDINARY ITEM INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS
(66.581)
MINORITY INTERESTS
229.380
NET INCOME
52 43
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
INCOME BEFORE EXTRAORDINARY ITEM
295.961
2x,52 119 110
TAX BENEFIT (EXPENSE)
EARNINGS PER SHARE (Full Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
51
723.626
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Saldo per 31 Desember 2007
Dividen Laba bersih tahun berjalan
-
-
dan perusahaan asosiasi Keuntungan yang belum direalisasi
16
243.295
atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual - bersih
480.331
-
56.509
423.822
Penerbitan saham baru Perubahan ekuitas anak perusahaan
2g,36
1b,34,35
Saldo per 31 Desember 2006
dan perusahaan asosiasi Laba bersih tahun berjalan
Penerbitan saham baru Perubahan ekuitas anak perusahaan
Saldo per 1 Januari 2006
Catatan/ Notes
Modal disetor/ Paid-up capital stock
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.831.278
-
-
-
2.097.488
733.790
-
113.017
620.773
Agio saham/ Additional paid-in capital
-
-
-
-
-
-
-
-6-
62.260
62.260
Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek tersedia untuk dijual - bersih/ Unrealized gain on available for sale marketable securities - net
126.772
113.467
13.305
1.196.751
-
-
1.069.979
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi/ Differences due to changes in equity of subsidiaries and associates
6.005.114
(36.180) 695.242
62.260
1.069.979
2.340.783
1.873.030
113.467 229.380
169.526
1.360.657
Jumlah ekuitas/ Total equity
Balance at December 31, 2007
Dividends Net income for the year
Unrealized gain on available for sale marketable securities - net
associate
Issuance of new shares of stock Changes in equity of subsidiary and
Balance at December 31, 2006
associate Net income for the year
Issuance of new shares of stock Changes in equity of subsidiary and
Balance at January 1, 2006
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
1.191.199
(36.180) 695.242
-
-
-
532.137
229.380
-
302.757
Saldo laba/ Retained earnings
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari : Pelanggan Media dan penyiaran Telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Transportasi Properti Lain-lain Penjualan portofolio efek Komisi perantara pedagang efek Jasa penasehat keuangan Jasa penjamin emisi dan penjualan efek Manajer Investasi Pembayaran untuk : Pembelian portofolio efek Pemasok dan karyawan Pembiayaan konsumen Kas Diperoleh dari Operasi Pembayaran pajak Pembayaran bunga Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) dana pada bank yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dividen dan pendapatan bunga Penjualan investasi penyertaan saham Penambahan investasi Penambahan investasi pada anak perusahaan Pelepasan investasi anak perusahaan Pelepasan investasi perusahaan asosiasi Pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap Penambahan aktiva lain dan uang muka Pembayaran uang jaminan dan performance bond Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang bank, pinjaman jangka pendek dan jangka panjang Penerimaan setoran modal saham Penerimaan setoran modal dari anak perusahaan Penerimaan dari penjualan dan pelaksanaan waran anak perusahaan Pembayaran dividen Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
2006
2.482.253 1.153.599 331.397 239.235 24.256 64.728 143.594 39.554 31.024 37.193 7.184
396.143 162.460 49.711 9.236 5.800 530.622 11.771 10.396 10.134 5.547
(3.313.168) (80.525) 1.160.324 (227.690) (699.455) 233.179
(290.136) (561.305) (51.610) 288.769 (4.931) (135.590) 148.248
215.522 183.209 (2.942.050) (3.110.426) 1.450.750 722.146 (1.263.444) 28.404 (317.117)
(230.012) 3.022 134.127 (108.572) (349.816) (160.827) 213.932 -
(2.894) (5.035.900)
(498.146)
3.445.396
1.951.052
(2.560.688) 2.340.824
(1.660.337) 169.525
3.195.802 154.788 (164.422) 6.411.700
887.003 1.347.243
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from : Customers Media and broadcasting Telecommunication and information technology Subscribers based media Transportation Property Others Sale of securities Brokerage commissions Financial advisory services Underwriting and selling fees Fund management Cash paid for : Purchase of securities Suppliers and employees Customer financing - net Cash Generated from Operations Payments of taxes Payments of interest Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Redemption (placement) of restricted cash in bank Dividends and interest received Sale of investments in shares of stock Additions to investments Additions to investment in subsidiaries Disposal of investment in subsidiaries Disposal of investment in associates Acquisitions of property and equipment Proceeds from sale of property and equipment Additions to other assets and advances Payment of deposit and performance bond Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans, short-term and long-term loans Payment of bank loans, short-term and long-term loans Proceeds from issuance of capital stock Proceeds from issuance of capital stock of subsidiaries Proceeds from sale and exercise of warrant of subsidiary Payment of dividends Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.608.979
997.345
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas dan setara kas diperoleh dari konsolidasi anak perusahaan (Catatan 3)
19.020
574.477
Cash and cash equivalents from consolidation of a subsidiary (Note 3)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.595.899
24.077
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3.223.898
1.595.899
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2007 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan investasi dengan hutang lain-lain Penambahan aktiva tetap melalui: Sewa guna usaha
2006
-
829.419
Kapitalisasi beban bunga dan keuangan
35.561
Kapitalisasi kerugian (keuntungan) selisih kurs
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2.710
Akuisisi anak perusahaan melalui konversi obligasi wajib tukar
31.500
Penyesuaian nilai wajar atas penambahan investasi pada Mediacom
447.212
Penyelesaian hutang investasi melalui emisi saham (Penawaran Umum Terbatas IV)
339.898
556.572
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Noncash investing and financing activities: Additions to investments through other accounts payable Additions of property and equipment through: Lease liabilities
2.585
Capitalization of interest and financial charges
(5.404)
Capitalization of loss (gain) on foreign exchange
-
Acquisition of a subsidiaries through conversion of mandatory exchangeable bonds
333.414
-
Adjustment on fair value due to additional investment in Mediacom Settlement of investment payable through issuance of shares (Limited Offering IV)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-8-
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.
PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establisment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18 of dated March 2, 1990, Supplement No. 813.
Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 287, tanggal 28 Juni 2007 dari Notaris Sutjipto, SH, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam tahap pengajuan persetujuan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
The articles of association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 287 of Notary Sutjipto, SH, dated June 28, 2007, concerning the increase in the Company’s authorized capital stock. For such amendment the Company is in process of obtaining approval from the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha di bidang perindustrian, pertambangan, kehutanan, pengangkutan, areal pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat/laut, real estate, arsitektur, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : (a) mendirikan dan menjalankan perusahaanperusahaan dan usaha-usaha di bidang perindustrian, pertambangan, kehutanan, pengangkutan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan darat/laut, real estate, arsitektur dan pembangunan serta bertindak sebagai konsultan (kecuali konsultan hukum), dan (b) jasa konsultasi pengembangan bisnis dan manajemen termasuk kegiatan penyertaan modal pada perusahaan lain.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is to engage in the fields of industry, mining, forestry, transportation, agriculture, plantation, animal husbandry, fishery, real estate, architecture, construction, services and trading and to achieve such purposes and objectives, the Company may operate in the following: (a) establish and operate companies and business in the industry, mining, forestry, transportation, agriculture, plantation, animal husbandry, fishery, real estate, architecture and construction sectors, and also act as its consultant (except law consultant), and (b) consulting services in business and management development including investment in other companies.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di Menara Kebon Sirih, lantai 5, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at Menara Kebon Sirih, 5 th Floor, Jalan Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan memiliki karyawan tetap masingmasing berjumlah 46 dan 47 karyawan.
As of December 31, 2007 and 2006, the Company had total of 46 and 47 employees, respectively.
-9 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
At December 31, 2007, the Company’s management consists of the following:
Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direktur Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, MBA Nasrudin Sumintapura (Independen/independent ) Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo, MBA Hartono Tanoesoedibjo Hariyanto Tanoesoedibjo Ratna Endang Soelistiawati Sedia Utomo (Independen/Independent ) Posma Lumban Tobing (Independen/Independent)
Hary Djaja Stephen Kurniawan Sulistyo Oerianto Guyandi Beti Puspitasari Santoso
Nasrudin Sumintapura Patia Mamontang Simatupang Teddy S. Widjojo
Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 2.932 juta tahun 2007 dan Rp 2.431 juta tahun 2006.
b.
Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors President Director Director Director Director Audit Committee Chairman Members
The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 2,932 million in 2007 and Rp 2,431 million in 2006.
Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan
b.
Public Offering of the Company’s Shares and Bonds
Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai Nominal Saham Perusahaan
Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares
Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.
On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial public offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges) on November 24, 1997.
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.
- 10 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.
Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004 (Catatan 34 dan 35).
On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004 (Notes 34 and 35).
Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007 (Catatan 34 dan 35)
On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007 (Notes 34 and 35).
- 11 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyakbanyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Sahamsaham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007 (Catatan 34 dan 35).
On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007 (Notes 34 and 35).
Penawaran Umum Obligasi Perusahaan
Public Offering of the Company’s Bonds
Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1555/PM/2004 untuk melakukan penawaran “Obligasi Bhakti Investama III Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi III) kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar-besarnya Rp 125 miliar. Jumlah obligasi yang diterbitkan memiliki nilai nominal Rp 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 13% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2007. Obligasi III ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juni 2004. Obligasi tersebut telah dilunasi pada tahun 2007.
On May 28, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1555/PM/2004 for the offering of “Bhakti Investama Bonds III Year 2004 with Fixed Interest rate” (Bonds III) with a maximum nominal value of Rp 125 billion. The total bonds issued have nominal value of Rp 100 billion at 13% fixed interest rate per annum which will be due on June 11, 2007. The Bonds III were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 14, 2004. The bonds were paid in 2007.
- 12 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penawaran Umum Saham dan Tanda Bukti Utang Konversi
Public offering of the Company’s Shares and Convertible Bonds
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyakya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007 (Catatan 34 dan 35).
On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007 (Notes 34 and 35).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
2.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan tidak diperuntukkan untuk penyajian posisi keuangan, hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku di yuridiksi dan negara lain.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and BAPEPAM’s Rule No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah. The consolidated financial statements are measured using the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
- 13 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.
Untuk akuisisi anak perusahaan yang merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, transaksi tersebut dihitung dengan metode penyatuan kepentingan, dimana aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai buku pada saat akuisisi. Selisih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai buku anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan disajikan sebagai komponen ekuitas Perusahaan.
The acquisition of subsidiary considered as restructuring transaction of entities under common control is accounted for using pooling of interest method, in which assets and liabilities of the subsidiary are measured at net book value when acquired. The difference between acquisition cost and the Company’s share in the net assets of subsidiary, if any, is recorded as “difference arising from restructuring transactions of entities under common control”.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority's share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.
Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.
- 14 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
c.
d.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Translation
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali anak perusahaan dan Perusahaan di luar negeri yang dimiliki anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Pembukuan anak perusahaan yang kegiatan usahanya merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama.
The books of accounts of the Company and its subsidiaries, except for certain subsidiaries, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated statements of income. The books of accounts of foreign subsidiaries whose activities are an integral part of the Company’s operations are translated to Indonesian Rupiah using the same procedures.
Untuk tujuan konsolidasi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan dan perusahaan asosiasi di luar negeri yang dimiliki oleh anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan, beban serta arus kas dijabarkan dengan kurs rata-rata.
For consolidation purposes, assets and liabilities of certain subsidiaries whose financial statements are presented in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues, expenses and cash flows are translated at the average rates of exchange for the year.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
d. hubungan
Transactions with related parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan anak perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company and its subsidiaries (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan dan anak perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan dan anak perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company and its subsidiaries that gives them significant influence over the Company and its subsidiaries, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company and its subsidiaries);
- 15 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan dan anak perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan dan anak perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company and its subsidiaries’ activities, including commissioners, directors and managers of the Company and its subsidiaries and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan.
5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and its subsidiaries and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Penggunaan Estimasi
e.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
f.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosures of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from those estimates.
Kas dan Setara Kas
f.
Cash and cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan diklasifikasi sebagai kas dan setara kas dan dinyatakan sebesar harga perolehan dan disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
Bank Indonesia Certificate (SBI) with maturity of less than three months is classified as cash and cash equivalent, and is stated at cost and adjusted for the unamortized premium or discount.
- 16 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
g.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi
g.
Investments
Deposito berjangka
Time deposits
Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan dan direalisasi dalam dua belas bulan dari tanggal neraca, disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of three months or less that are pledged as securities for loans and time deposits with maturities of more than three months and realizable within twelve months from balance sheet date, are presented as short-term investments and are stated at their nominal values.
Investasi dalam Fund
Investments in Fund
Investasi dalam Fund dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aktiva bersih unit tersebut. Kenaikan (penurunan) nilai aktiva bersih disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
Investments in Funds are stated at fair value based on the net asset value of the funds. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the consolidated statements of income.
Portofolio Efek
Securities Owned
Portofolio efek terdiri dari unit penyertaan reksa dana, saham, wesel tagih, obligasi wajib konversi, opsi pembelian saham dan obligasi.
Securities owned consist of units of mutual funds, shares, promissory notes, mandatory convertible bonds, share options and bonds.
Efek hutang dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Debt and equity trading securities are stated at fair value. Unrealized gains (losses) due to increase (decrease) in fair value are reflected in the current operations.
Efek hutang untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Kerugian atas penurunan nilai efek diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Debt securities held to maturity are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount. A loss is recognized in the current operations for the impairment in the carrying amount of the security.
Portofolio efek berupa unit penyertaan reksa dana yang diperoleh dalam rangka sponsor pendirian reksa dana dinyatakan sebesar biaya perolehan. Apabila nilai aktiva bersih unit penyertaan reksa dana mengalami penurunan secara signifikan dan permanen, dilakukan penyesuaian atas biaya perolehan tersebut yang diakui sebagai beban tahun yang bersangkutan.
Units of mutual funds which are acquired in relation to the sponsorship on the establishment of the mutual funds are stated at cost. The historical costs are adjusted for any significant permanent declines in net asset value of the mutual funds which were charged to current operations.
Unit penyertaan reksa dana untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai aktiva bersih. Kenaikan (penurunan) nilai aktiva bersih dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Units of mutual fund held for trading are stated at fair value based on the net asset value of the mutual fund. Increase (decrease) in net asset value is reflected in the current operations.
- 17 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Investments in available - for - sale securitiies are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dan aktiva dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aktiva bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in the consolidated financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the balance sheet at cost as adjusted by postacquisition changes in the Company and its subsidiaries’ share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company and its subsidiaries’ interest in those associates are not recognized except if the Company and its subsidiari es’ ha ve incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company and its subsidiaries’ have guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Goodwill dari investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari entitas yang dikendalikan (Catatan 2b dan 2p).
Goodwill is included in the carrying amount of the investment and is recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (Notes 2b and 2p).
Amortisasi goodwill termasuk dalam bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas laba (rugi) perusahaan asosiasi.
The amortization of goodwill is included in the Company and its subsidiaries’ share in the net income (loss) of the associates.
- 18 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
h.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Investasi lainnya
Other investments
Investasi dalam saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments and any loss is charged directly to current operations.
Investasi pada Obligasi, Obligasi Konversi dan Obligasi Wajib Tukar
Investments in Bond, Convertible Bond and Mandatory Exchangeable Bond
Investasi pada obligasi, obligasi konversi dan obligasi wajib tukar dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
Investments in bond, convertible bond and mandatory exchangeable bond is stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount.
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
Changes in associates
Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi”, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan anak perusahaan dan investasi yang bersangkutan.
Changes in the value of investments in subsidiaries and associates due to changes in the equity of subsidiaries or associates arising from capital transactions of such subsidiaries or associates with other parties are recognized in equity as “Difference due to changes in equity of subsidiaries and associates”, and recognized as income or expenses in the period the subsidiaries and investments are disposed of.
Transaksi Efek
h.
equity of subsidiaries and
Securities transactions
Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk anak perusahaan diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek.
Transactions involving purchases and sales of securities both for the interest of customers and a subsidiary’s portfolio are recognized when the transactions are made.
Pembelian efek untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan hutang nasabah.
Purchases of securities for the interest of customers are recorded as receivable from customers and payable to Clearing and Guarantee Institution (LKP), while sales of securities for the interest of customers are recorded as receivable from LKP and payable to customers.
Pembelian efek untuk anak perusahaan dicatat sebagai persediaan Portofolio efek dan hutang LKP, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang LKP dan mengurangi jumlah Portofolio efek yang dimiliki anak perusahaan dengan menggunakan metode FIFO serta mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut.
Purchases of securities for the interest of the subsidiary are recorded as securities owned and payable to LKP, while sales of securities are recorded as receivable from LKP and deductions from the carrying amount of the securities portfolio owned by the subsidiary using the FIFO method wherein gain or loss on sale of the securities is recognized in the current operations.
- 19 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan di neraca sebagai aktiva.
On settlement date, failure to settle securities purchased is recorded as “fail to receive account” and presented in the balance sheet as a liability, while failure to settle securities sold is recorded as “fail to deliver account and presented in the balance sheet as an asset.
i.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
i.
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masingmasing akun piutang pada akhir tahun.
j.
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
Sewa Guna Usaha
j.
Leases
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai finance/capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Lease transactions are recorded as finance/capital lease when all of the following criteria are met:
1). Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
1)
The lessee has the option to purchase the leased assets at the end of the lease term at a price mutually agreed upon at the inception of the lease agreement.
2). Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
2)
All periodic lease payments made by the lessee plus residual value shall represent a return of the cost of the leased asset and interest thereon as the profit of the lessor.
3). Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
3)
Minimum lease period is two years.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Lease transactions that do not meet the above criteria are recorded as operating leases.
Sebagai Perusahaan Sewa Guna Usaha
As Lessor
Finance lease
Finance lease
Penanaman neto dalam finance lease diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman neto sewa guna usaha yang terdiri dari jumlah piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa guna usaha dikurangi dengan pendapatan sewa guna usaha belum diakui dan simpanan jaminan.
The net investments in finance lease are treated and recorded as net investments in finance lease which consist of the total lease receivables plus the residual value (option price) to be received at the end of the lease period less unearned lease income and security deposits.
- 20 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Selisih antara piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa dengan biaya perolehan aktiva yang disewagunausahakan sebagai pendapatan sewa guna usaha belum diakui yang dialokasikan sebagai pendapatan periode berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto dalam sewa guna usaha.
The difference between the lease receivables plus residual value and the acquisition cost of the assets for lease is recorded as unearned lease income which is recognized as finance lease income over the lease period at a constant periodic rate of return on the net investments in finance lease.
Apabila aktiva disewagunausahakan dijual kepada penyewa guna usaha sebelum masa sewa guna usaha berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto dalam sewa guna usaha dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi periode bersangkutan.
If the assets for lease are sold to the lessee before the end of the lease period, the difference between the sales price and the net investments in finance lease is recorded as gain or loss and is reflected in the current operations.
Apabila aktiva sewagunausahaan dimiliki kembali dan kemudian dijual, maka jumlah tercatat aktiva tersebut dikeluarkan dari akun yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dicatat dalam laporan laba rugi periode bersangkutan.
When assets for lease are repossessed and subsequently sold, their carrying amounts are removed from the related accounts, and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Operating Lease
Operating Lease
Pendapatan operating lease diakui berdasarkan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Operating lease income is recognized during the operating lease period using straight-line method.
Aktiva sewagunausahaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat yang sama dengan aktiva tetap (Catatan 2o).
Leased assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is calculated using the same method and estimated useful lives used for property and equipment (Note 2o).
Sebagai Penyewa Guna Usaha
As Lessee
Finance Lease
Finance Lease
Aktiva yang diperoleh melalui transaksi sewa guna usaha untuk digunakan sendiri yang memenuhi kriteria capital lease, dicatat dengan menggunakan metode capital lease.
Assets acquired for own use through lease transactions, which meet the capital lease criteria, are recorded as capital lease.
Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi).
Leased assets and lease liabilities under the capital lease method are recorded at the present value of the total installments and the residual value (option price).
Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap (Catatan 2o).
Leased assets under capital lease are depreciated using the same method and estimated useful lives used for property and equipment (Note 2o).
- 21 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
k.
l.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Akuntansi Pembiayaan Konsumen
k.
Accounting fo Consumer Financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing are stated at the amount of installment receivable net of unearned income and allowance for doubtful accounts.
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala konstan dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned income on consumer financing represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the term of the financing agreement using a constant rate of return on the financing receivables.
Anjak Piutang
l.
Anjak piutang dengan perlindungan (with recourse) dinyatakan sebesar nilai bersih dari retensi dan pendapatan bunga yang ditangguhkan dan penyisihan piutang tak tertagih. Selisih dari tagihan anjak piutang, termasuk retensi, dengan biaya anjak piutang merupakan pendapatan bunga yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan tingkat bunga efektif selama periode tertentu.
Factoring of Receivables Factoring receivables entered into with recourse are stated at net realizable value reduced by retention, unearned factoring income and allowance for doubtful accounts. The excess of factoring receivables over the total amount to be paid to the customer, including retention, represents unearned factoring income which will be recognized as income over the terms of the factoring agreement using a constant periodic rate of return.
m. Persediaan
m. Inventories
Seluruh persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode sebagai berikut:
All inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the following method:
1)
Metode first-in first-out untuk persediaan komponen elektronik dan persediaan lainnya, serta metode rata-rata tertimbang untuk persediaan telekomunikasi.
1)
First-in, first-out method for electronic components and other inventories, and weighted average method for telecommunication inventories.
2)
Biaya perolehan setelah dikurangi dengan pembebanan persediaan untuk suku cadang dan komponen perbaikan pesawat udara yang telah dipasang. Pembebanan persediaan ditentukan berdasarkan jumlah jam terbang masingmasing pesawat.
2)
At cost less inventory charges for repairable and rotable parts and components of aircraft which have been assigned to the individual aircraft types. Inventory charges are computed based on actual individual aircraft flying hours.
- 22 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3)
n.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Metode identifikasi khusus untuk persediaan program media dan penyiaran. Biaya perolehan persediaan program film yang dibeli diamortisasi sebanyak-banyaknya 2 kali tayang, masing-masing sebesar 50%-70% pada penayangan pertama dan 30%-50% pada penayangan kedua. Persediaan non-film dan non-sinetron dibebankan seluruhnya pada penayangan pertama. Persediaan program yang telah habis masa berlakunya tetapi belum ditayangkan serta persediaan program tidak layak tayang dihapuskan dan dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi tahun bersangkutan.
3)
Biaya Dibayar Dimuka
n.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
o.
Specific identification method for media and broadcasting program inventories. Cost of purchased film program is amortized in maximum of two telecasts, at 50%-70% for the first telecast and 30%-50% for the second telecast. Nonfilm inventory programs and non-sinetron inventory programs are charged to expense at the first telecast. Expired program inventories that have not been aired and unsuitable program inventories are written-off and charged to expense in the current operations.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aktiva Tetap - Pemilikan Langsung
o.
Property and Acquisitions
Equipment
-
Direct
Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Property and equipment, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Mesin dan peralatan Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi
10 - 30 8 4-8 2-8 4 10 - 18 5 - 10 5 - 20
Buildings Partitions Vehicles Office equipment, installation and communication Machinery and equipment Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
- 23 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
p.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan dipindahkan ke aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property and equipment account when completed and ready for use.
Beberapa aktiva tetap merupakan aktiva tetap dalam rangka kerjasama anak perusahaan dengan PT. Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). Bagian aktiva tetap yang dimiliki anak perusahaan disusutkan dengan metode dan masa manfaat yang sama dengan aktiva tetap sejenis di atas.
Certain property and equipment represent fixed assets owned by a subsidiary in a joint venture with PT. Surya Citra Televisi (SCTV) and PT. Indosiar Visual Mandiri (INDOSIAR). The portion of property and equipment owned by a subsidiary is depreciated using the same method and estimated useful lives used for direct acquisitions.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya dan keuntungan atau kerugian penjualan aktiva tetap diakui dalam tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; expenditures which extend the useful life of the asset or result in increased future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
Goodwill
p.
Goodwill diakui sebagai aktiva dan diamortisasi secara garis lurus selama taksiran masa manfaat berkisar 5 – 20 tahun.
q.
Goodwill Goodwill is recognized as an asset and amortized on straight line method ranging from 5 to 20 years.
Beban Tangguhan
q.
Deferred Charges
Biaya langsung dalam rangka program perolehan pelanggan dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi berdasarkan tingkat penurunan pelanggan dan tidak melebihi tiga puluh enam bulan untuk telekomunikasi dan tujuh tahun untuk media berbasis pelanggan. Tingkat penurunan pelanggan ditelaah secara periodik untuk mencerminkan tingkat penurunan aktual periode tersebut, dan tambahan penurunan nilai dibebankan pada periode berjalan.
Direct cost incurred in relation to the subscriber acquisition program is deferred and amortized based on the subscribers churn rate, not exceeding thirty six months for telecommunication and seven years for subscriber based media business. Churn rate is reviewed periodically to reflect actual churn rate of subscriber for the period, and additional impairment losses, if any, are charged to current operations.
Biaya perolehan hak pengelolaan gedung, pengurusan legal hak atas tanah dan lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
Costs related to the acquisition of property right, legal processing of landrights and others, were deferred and are being amortized using the straight-line method over their beneficial periods.
- 24 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
r.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penurunan Nilai Aktiva
r.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aktiva tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aktiva dan dibebankan sebagai kerugian tahun berjalan.
s.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is charged to current operations.
Biaya Emisi Saham dan Obligasi/Hutang
s.
Biaya emisi saham dan obligasi/hutang merupakan biaya transaksi yang dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto saham dan obligasi/hutang tersebut. Selisih antara hasil emisi neto obligasi/hutang hutang dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi/hutang hutang tersebut. Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
t.
Impairment of Assets
Shares and Bonds/Debt Issuance Cost Shares and bonds/debt issuance costs represent transaction costs which are deducted directly from the related proceeds to determine their net proceeds. The difference between the net proceeds of the bonds/debt and the nominal value represents discount or premium that is amortized using the straightline method over the term of the bonds/debt. Share issuance costs are presented as part of additional paid-in capital and are not amortized.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenues and Expenses Recognition
Pendapatan diakui sebagai berikut:
Revenues are recognized as follows:
1)
1)
Pendapatan iklan diakui pada saat iklan ditayangkan. Pendapatan iklan dengan transaksi barter dicatat sebesar nilai wajar atau nilai pasar barang yang diterima dan diakui pada saat iklan ditayangkan. Jasa penyiaran program diakui pada saat dihasilkan selama periode pemberian jasa. Penerimaan dimuka untuk jasa yang belum diberikan ditangguhkan dan dilaporkan di neraca sebagai pendapatan belum diakui. Penjualan program diakui pada saat program diserahkan dan hak telah beralih kepada pelanggan. Penjualan dekoder dan antena diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemillikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan manajemen artis, sewa studio dan jasa layanan pesan singkat diakui pada saat jasa diberikan kepada pelanggan. Pendapatan dari peredaran media cetak diakui pada saat dikirim.
- 25 -
Revenue from advertisement is recognized when the advertisement is aired. Revenue from barter transaction is recognized at fair value or market value of the goods received when the advertisement is aired. Program retransmission services are recognized as earned over the period the service are provided. Advances received for undelivered services are deferred and recorded as unearned revenues. Sale of programs is recognized when the program is delivered and title has passed to the customer. Sales of decoders and antenna are recognized when the goods are delivered and title has passed. Revenue from artist management, studio rentals and short messaging services is recognized when services are rendered. Revenue from circulation of print media is recognized when delivered.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
2)
Pendapatan dari jasa diakui sebagai berikut:
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
telekomunikasi
2)
Revenues from telecommunication services are recognized as follows:
Pendapatan jasa prabayar terdiri dari penjualan paket perdana dan penjualan voucher pulsa isi ulang. Paket perdana terdiri dari kartu Removable User Identification Module (RUIM) dan pulsa. Penjualan kartu RUIM diakui sebagai pendapatan pada saat paket perdana diserahkan kepada distributor, agen atau pelanggan dan pulsa paket perdana dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan. Penjualan voucher pulsa isi ulang kepada distributor, agen atau pelanggan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan berdasarkan pulsa yang digunakan oleh pelanggan atau pada saat voucher tersebut kadaluarsa.
Revenue from prepaid services consists of sale of starter packs and pulse reload vouchers. Starter packs consists of Removable User Identification Module (RUIM) card and preloaded pulse. Sale of RUIM cards is recognized as revenue upon delivery of the starter packs to distributors, agents or customers while the preloaded pulse is initially recorded as unearned revenue and then proportionately recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer. Sale of pulse reload vouchers to distributors, agents and customers is initially recorded as unearned revenue and then recognized as revenue when the related service is rendered based on usage of pulse by customer or whenever the unused stored value of the vouchers has expired.
Pendapatan dan beban interkoneksi yang didasarkan pada perjanjian interkoneksi dengan penyelenggara telekomunikasi dalam negeri dan luar negeri, diakui pada saat terjadinya.
Revenue from network interconnection and interconnection charges which are based on agreements with other domestic and international telecommunications carriers, are recognized as they occur.
Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan.
Revenue from other services are recognized based on percentage of completion method.
Pendapatan proyek telekomunikasi diakui dengan menggunakan metode persentase kontrak selesai.
Revenue from telecommunication projects is recognized based on percentage of completion method.
3)
Pendapatan jasa penyewaan dan perbaikan pesawat diakui pada periode penggunaan aktiva sejalan dengan berlalunya waktu. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan.
3)
Revenue from aircraft chartered services is recognized based on the terms of the use of the assets. Revenue from aircraft repairs and maintenance services are recognized when the services are rendered or significantly provided.
4)
Pendapatan dari jasa manajer investasi nasabah dan jasa penasehat keuangan diakui pada saat jasa diberikan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.
4)
Fees from investment management and advisory services are recognized when the services are rendered based on the terms of the contracts.
- 26 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
5)
Pendapatan sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen diakui sesuai kebijakan akuntansi pada Catatan 2j dan 2k.
5)
Revenues from leasing, factoring and consumer financing are recognized in accordance with accounting policies in Notes 2j and 2k, respectively.
6)
Pendapatan komisi perantara efek dan jasa lainnya diakui setelah jasa diberikan.
6)
Commission income from brokerage and other services are recognized when service is rendered.
7)
Pendapatan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substantial telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan.
7)
Fees from underwriting activities are recognized when the underwriting activities are substantially completed and the amount of revenue is determinable.
8)
Pendapatan jasa penyewaan ruang, jasa penyewaan peralatan smartcom dan perangkat oracle, serta jasa pemeliharaan diakui atas dasar waktu yang telah berjalan pada periode bersangkutan. Pembayaran diterima tetapi belum jatuh tempo dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka.
8)
Revenue from office rental, lease of smartcom and oracle equipment, and maintenance services are recognized based on the terms of the lease contract. Payments received in advance which are not yet due are recorded as unearned revenues.
9)
Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa diserahkan atau secara signifikan diberikan dan manfaat jasa tersebut telah dinikmati oleh pelanggan.
9)
Revenues from services are recognized when the services are rendered or significantly provided and benefits have been received by the customers.
10) Pendapatan dividen dari portofolio efek diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen.
10) Dividend income is recognized upon declaration by the issuer of equity securities.
11) Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku.
11) Interest income is accrued on a time proportion basis, that takes into account the effective yield on the assets.
Beban diakui sebagai berikut:
Expenses are recognized as follows:
1)
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan manfaatnya (metode akrual).
1)
Expenses are recognized when incurred (accrual method) or according to beneficial period.
2)
Beban program diakui pada saat film atau program ditayangkan. Program belum ditayangkan dicatat sebagai persediaan (Catatan 2m).
2)
Program expense is recognized when the movie or program is aired. Programs not yet aired are recorded as program inventories (Note 2m).
3)
Biaya yang timbul sehubungan proses penjaminan emisi diakumulasi dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi dibatalkan, maka biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada tahun berjalan.
3)
Expenses incurred related to underwriting activities are accumulated and charged against income when underwriting fees are recognized. When the underwriting activities are not completed and shares issuance is cancelled, the underwriting expenses are charged to current operations.
- 27 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
u.
v.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Imbalan Pasca Kerja
u.
Post-Employment Benefits
Beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Certain subsidiaries have a funded defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (DANAPERA).
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk semua karyawan tetap lokal, dan beberapa anak perusahaan mengakui kekurangan antara program imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan manfaat berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and certain subsidiaries provide unfunded defined post-employment benefits plan covering their local permanent employees and certain subsidiaries recognize the shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits required by labor law, in accordance with their policies.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Setiap aktiva yang timbul dari perhitungan ini terbatas pada kerugian aktuarial yang tidak diakui dan biaya jasa lalu ditambah dengan nilai kini pengembalian yang ada dan pengurangan di masa depan atas iuran program.
The post-employment benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of plan assets. Any asset resulting from this calculation is limited to the unrecognized actuarial losses and past service cost plus the present value of available refunds and reductions in future contributions to the plan.
Restrukturisasi Hutang Bermasalah
v.
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga dan denda dari pinjaman tersebut) atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
Troubled Debt Restructuring The excess of the carrying amount (including interest and penalty of the loan and related accounts) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
- 28 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related accounts is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring, no restructuring gain or loss is recognized. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
Keuntungan restrukturisasi hutang, setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.
Gain on debt restructuring, net of the related restructuring costs and related income tax is recognized in the statement of income on the period in which the restructuring is completed, and presented as extraordinary item.
w. Pajak Penghasilan
w. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the applicable tax rates.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and fiscal loss to the extent that it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences and fiscal loss can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, which is dealt with in equity.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 29 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
x.
y.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Laba per Saham
x.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Instrumen Keuangan Derivatif
y.
Derivative Financial Instruments
Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.
Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates.
Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing dan pergerakan tingkat bunga. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diperlakukan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi.
These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation and interest rate movement. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standard have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in earnings.
Perusahaan dan anak perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company and its subsidiaries do not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other non-financial host contracts are treated as separate derivatives when their risk and characteristics are not closely related to those of host contracts and the host contracts are not carried at fair value, with unrealized gain or loss recognized in the consolidated statement of income.
- 30 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
z.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Informasi Segmen
z.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while the secondary segment information is based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environment.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen, jika dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan pada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
- 31 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
ANAK PERUSAHAAN
3.
a
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) ) (dahulu PT. Bimantara Citra Tbk)
Domisili/
Tahun operasi komersial/ Start of commercial
Domicile
operations
Jakarta
1982
Persentase kepemilikan/ Percentage of c
ownership ) 2007 2006 51,34%
49,01%
SUBSIDIARIES Jumlah aktiva sebelum eliminasi 31 Desember (dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination December 31, (in millions of Rupiah) 2007 2006 15.570.524
8.792.985
dengan anak perusahaan dibidang: Media dan penyiaran b PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) )
a
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom) ) (formerly PT. Bimantara Citra Tbk) with subsidiaries engaged in : Media and broadcasting b PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) )
(dahulu PT Media Nusantara Citra) b PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ) b PT. Global Informasi Bermutu (GIB) ) PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia b (Cipta TPI) ) PT. MNC Networks (MNCN) b) b
PT. Media Nusantara Informasi (MNI) ) b PT. MNI Global (MNIG) ) PT. Cross Media Internasional (CMI) b) MNC International Middle East b Limited (MIMEL) ) b
Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) ) Transportasi b PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) ) Media berbasis pelanggan PT. MNC Sky Vision (MNCSV) a) dan b) PT. Sky Vision Networks (dahulu b PT. Sumber Primautama) (SVN) ) Telekomunikasi dan teknologi informasi PT. Mobile-8 Telecom Tbk (M8T) b) Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. b (Mobile-8 B.V.) ) b
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) ) Properti PT. Usaha Gedung Bimantara (UGB) b) Infrastruktur b PT. Cipta Kalimantan Energi (CKE) ) b
Global Mediacom International Ltd (GMI) ) a PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) )
Jakarta Jakarta
1997 1989
70,00% 100,00%
100,00% 100,00%
6.340.343 1.710.504
3.567.345 1.615.597
Jakarta
2001
100,00%
100,00%
588.494
521.199
Jakarta
1990
75,00%
75,00%
759.733
625.331
Jakarta Jakarta Jakarta
2005 2005 2005
95,00% 100,00% 100,00%
95,00% 100,00% 100,00%
80.690 155.032 9.461
81.237 125.078 7.442
Jakarta
2001
99,99%
-
136.628
-
PT. Media Nusantara Informasi (MNI) ) b PT. MNI Global (MNIG) ) PT. Cross Media Internasional (CMI) b)
Dubai
2007
100,00%
-
845.104
-
MNC International Middle East b Limited (MIMEL) )
Belanda/ Netherlands
2006
100,00%
100,00%
Jakarta
1968
-
39,11%
Jakarta
1988
71,00%
-
1.816.713
-
Jakarta
2007
100,00%
-
49.924
-
Jakarta
2003
66,81%
60,76%
Belanda/
2007
100,00%
-
Netherlands Bekasi
1998
100,00%
100,00%
Jakarta
1997
-
100,00%
Jakarta Dubai Jakarta
2000
80,00% 100,00% 89,58%
80,00% 89,58%
1.348.780
-
1.552.179
407.030
4.536.744 352 460.891 1.055 54 997.200
3.040.817
432.711 462.511 1.055 732.909
Jakarta
2000
99,99%
99,99%
15.866
28.671
Jakarta
2004
99,99%
99,99%
367.057
491.642
Jakarta
1990
99,99%
99,99%
608.226
204.908
Jakarta
2007
99,99%
a
Bhakti Investama International Limited (BIIL) )
Jakarta Cayman
1968 2007
48,78% 100%
-
-
907.976
544.445 452.505
-
-
b
b
Media Nusantara Citra B.V. (MNC B.V.) ) Transportation b PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) ) Subscribers based media PT. MNC Sky Vision (MNCSV) a) and b)
Telecommunication and information technology PT. Mobile-8 Telecom Tbk (M8T) b) Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. b (Mobile-8 B.V.) )
-
Perantara pedagang efek dan penjamin emisi b PT. Bhakti Securities (BSec) )
dengan anak perusahaan dibidang: Transportasi PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b)
PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia b (Cipta TPI) ) PT. MNC Networks (MNCN) b)
PT. Sky Vision Networks (formerly b PT. Sumber Primautama) (SVN) )
dengan anak perusahaan dibidang: Pengelolaan investasi b PT. Bhakti Asset Management (BAM) )
Lembaga pembiayaan b PT. Bhakti Finance (BFin) ) PT. Global Transport Services (GTS) a)
(formerly PT Media Nusantara Citra) b PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) ) b PT. Global Informasi Bermutu (GIB) )
b
PT. Infokom Elektrindo (Infokom) ) Property PT. Usaha Gedung Bimantara (UGB) b) Infrastructure b PT. Cipta Kalimantan Energi (CKE) ) b
Global Mediacom International Ltd (GMI) ) a PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCI) ) with subsidiaries engaged in: Fund Management b PT. Bhakti Asset Management (BAM) ) Brokerage and underwriter b PT. Bhakti Securities (BSec) ) Multi financing b PT. Bhakti Finance (BFin) ) PT. Global Transport Services (GTS) a) with subsidiary engaged in: Transportation PT. Indonesia Air Transport Tbk (IAT) b) a
Bhakti Investama International Limited (BIIL) )
Islands
a ) Pemilikan langsung (Level 1) b ) Pemilikan tidak langsung (Level 2) c) Untuk pemilikan tidak langsung, persentase pemilikan merupakan pemilikan anak perusahaan Level 1 dan Level 2 pada anak perusahaannya.
- 32 -
a) Directly owned (Level 1) b) Indirectly-owned (Level 2) c) For indirect subsidiaries, percentage of ownership represents Level 1 and Level 2 subsidiaries’ ownership on the investee.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom)
PT. Global Mediacom Tbk (Mediacom)
Pada tahun 2007, Perusahaan melakukan pembelian saham Mediacom sebanyak 280 juta saham sehingga pemilikan Perusahaan meningkat menjadi 51,34% dengan nilai Rp 719.437 juta yang menyebabkan kenaikan nilai wajar dari aktiva tetap sebesar Rp 447.212 juta.
In 2007, the Company increased its ownership in Mediacom to 51.34% by acquiring additional 280 million shares amounting to Rp 719,437 million with resulting increase in fair value of property and equipment amounting to Rp 447,212 million.
Dalam tahun 2006, Perusahaan melakukan pembelian secara bertahap saham Mediacom sehingga pada awal Oktober 2006 Perusahaan memiliki 42,96% saham Mediacom. Selanjutnya, pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan melakukan pembelian sebanyak 160.448.000 saham sehingga Perusahaan memiliki sebesar 49,01% saham. Walaupun Perusahaan tidak memiliki lebih dari 50% saham Mediacom, Perusahaan memiliki lebih dari 50% hak suara melalui proxi yang diperoleh dari anak perusahaan dan investor.
In 2006, the Company had successive purchases of Mediacom’s shares enabling the Company to have 42.96% direct ownership in early October 2006. Further, on December 28, 2006, the Company acquired 160,448,000 shares which increased the Company’s direct ownership in Mediacom to 49.01%. Although the Company does not own more than 50% of equity shares of Mediacom, the Company has more than 50% of the voting power through proxies obtained from subsidiaries and an investor.
Sehubungan dengan itu, Perusahaan memutuskan untuk mengkonsolidasikan laporan keuangan Mediacom yang dimulai sejak Oktober 2006, sejak Perusahaan memiliki pengendalian melalui pemilikan saham dan hak suara.
Accordingly, the Company has decided to consolidate Mediacom’s financial statements into the Company starting from October 2006, since the Company has obtained control through its direct ownership in Mediacom’s shares and the above mentioned voting rights.
Perolehan saham Mediacom secara bertahap tersebut dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aktiva bersih Mediacom, sebagai berikut:
The successive acquisitions of Mediacom were accounted for using the purchase method based on fair value of net assets of Mediacom, as follows: Rp
Nilai wajar aktiva diperoleh
677.176
Fair value of net assets acquired
Biaya perolehan
677.176
Total acquisition costs
Penyelesaian biaya perolehan Kas Hutang investasi (Catatan 25) Jumlah
195.832 481.344 677.176
Settlement of acquisition costs Cash Investments payable (Note 25) Total
Arus kas bersih sehubungan dengan Pembayaran kas Kas dan setara kas diperoleh Arus kas diterima - bersih
(195.832) 574.477 378.645
- 33 -
Net cash flows in relation to the acquisition Cash consideration given Cash and cash equivalents acquired Net cash inflow
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Laporan laba rugi konsolidasi Mediacom yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan mencakup periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2006, sebagai berikut:
The consolidated statement of income of Mediacom which was included in the Company’s consolidated financial statements for the period from October 1 to December 31, 2006, is as follows: 2006 Rp
Pendapatan Beban usaha Laba Usaha Beban lain-lain bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak Beban pajak Laba sebelum pos luar biasa Pos luar biasa Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih
474.114 (366.251) 107.863 (22.250) 21.278 106.891 (404) 106.487 12.350 118.837 (6.468) 112.369
Revenues Operating expenses Income from operations Other charges - net Equity in net earnings of associates Income before tax Tax expense Income before extraordinary item Extraordinary item Income before minority interest Minority interest Net income
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan juga mencakup bagian Perusahaan atas laba bersih Mediacom untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2006 sebesar Rp 119.205 juta, yang dicatat sebagai bagian laba bersih dari asosiasi (Catatan 15).
The consolidate d financial statements of the Company and its subsidiaries also included equity in net earnings of Mediacom from January 1 to September 30, 2006 amounting to Rp 119,205 million, which was recorded as equity in net earnings of associates (Note 15).
PT. Global Transport Services
PT. Global Transport Services
Berdasarkan Akta No. 62 tanggal 15 Maret 2007 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan mendirikan PT. Global Transport Services (GTS) dengan kepemilikan 99,99% atau sebanyak 999 saham dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 99,9 juta. Pendirian anak perusahaan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-03422.HT.01-01.TH.2007 tanggal 29 Maret 2007. Selanjutnya berdasarkan keputusan Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 258 tanggal 28 Mei 2007 dari Aulia Taufani, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, GTS mengeluarkan sebanyak 1.599.000 saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan, sehingga Perusahaan memiliki 99,99% saham GTS.
Based on Deed No. 62 dated March 15, 2007, of Aulia Taufani, SH, notary in Jakarta, the Company established PT. Global Transport Services (GTS) with ownership of 99.99% or 999 shares with par value of Rp 100,000 per share or equal to Rp 99.9 million. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with decision letter No. W703422.HT.01-01.TH.2007 dated March 29, 2007. Subsequently, pursuant to the decision of the Company, based on Deed No. 258 dated May 28, 2007 from Aulia Taufani, SH, substitute of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, GTS issued 1,599,000 new shares and 99.99% of such shares was acquired by the Company.
Bhakti Investama International Limited
Bhakti Investama International Limited
Pada tanggal 5 Maret 2007, Perusahaan mendirikan Bhakti Investama International Limited, anak perusahaan dengan kepemilikan 100% yang berdomisili di Cayman Islands. Modal dasar anak perusahaan tersebut sebesar US$ 50.000 terdiri dari 50.000 saham dengan nilai nominal US$ 1 per saham.
On March 5, 2007, the Company established Bhakti Investama International Limited, a 100% owned subsidiary located in the Cayman Islands. The authorized capital stock amounted to US$ 50,000 consisting of 50,000 shares with par value of US$ 1 per share.
- 34 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2007
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2006
Kas Bank Deposito Sertifikat Bank Indonesia
10.019 609.629 2.604.250 -
4.939 232.168 1.311.792 47.000
Cash on hand Cash in banks Time deposits Bank Indonesia Certificate
Jumlah
3.223.898
1.595.899
Total
Saldo bank Perusahaan dan anak perusahaan seluruhnya pada bank pihak ketiga, sebagai berikut :
The Company and its subsidiaries cash in banks are all placed in third party banks, as follows :
2007 Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Permata Bank Negara Indonesia Bank Niaga Bank Internasional Indonesia Bank Muamalat Bank Mega Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) US Dollar Bank Central Asia Bank Mandiri ABN Amro Bank NV Bank Century Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Lainnya (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Euro Bank Mandiri Singapore Dollar Bank Internasional Indonesia Jumlah
2006
158.808 146.524 46.036 9.392 6.180 3.311 2.757 1.075
60.543 60.120 30.844 7.215 1.102 389 1.175 659
4.024
3.549
209.440 14.114 4.511 391 350 58
11.573 43.242 373 1.194 3.367 5.624
2.643
1.178
11
21
4
-
609.629
232.168
- 35 -
Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Bank Permata Bank Negara Indonesia Bank Niaga Bank Internasional Indonesia Bank Muamalat Bank Mega Others (each below Rp 1 billion) US Dollar Bank Central Asia Bank Mandiri ABN Amro Bank NV Bank Century Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Others (each below Rp 1 billion) Euro Bank Mandiri Singapore Dollar Bank Internasional Indonesia Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Deposito harian dan deposito berjangka Perusahaan dan anak perusahaan yang ditempatkan pada bank pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Deposito Harian Rupiah Bank Mandiri
The Company and its subsidiaries’ call deposit and time deposits are all placed in third party banks, as follows: 2006
-
Deposito Berjangka Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Niaga Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Danamon Bank UOB Indonesia Bank Permata Bank International Indonesia Bank Mega Bank Bumiputera Bank Negara Indonesia Deutsche Bank Bank Muamalat Indonesia US Dollar Bank Permata Deutsche Bank Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Niaga Jumlah
21.550
1.297.000 170.000 110.741 109.351 90.035 79.624 29.000 21.000 14.075 1.000 -
160.000 158.288 78.866 90.000 50.000 14.000 20.000 1.500 423.940 18.127
310.827 218.110 141.285 11.303 899
28.593 246.928
2.604.250
1.311.792
Call Deposit Rupiah Bank Mandiri Time Deposits Rupiah Bank Rakyat Indonesia Bank Niaga Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Danamon Bank UOB Indonesia Bank Permata Bank International Indonesia Bank Mega Bank Bumiputera Bank Negara Indonesia Deutsche Bank Bank Muamalat Indonesia US Dollar Bank Permata Deutsche Bank Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Niaga Total
Suku bunga tahunan, deposito harian dan Interest rates per annum on call deposit deposito berjangka adalah sebagai berikut: and time deposits are as follows: Deposito harian 4,00% 3,50% Call deposit Deposito berjangka Time deposits Rupiah 3% - 11,25% 8,25% - 14,35% Rupiah US Dollar 2% - 5% 4,75% - 6,5% US Dollar
Rincian saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
The details of cash and cash equivalents denominated in foreign currencies are as follows:
2007 (Angka penuh/ mata uang asli/ In full amount/ Ekuivalen/ original foreign Equivalent currency) Rp US Dollar Yen Euro Dollar Singapura RM Lainnya Jumlah
97.164.332 578.082 18.727 2.678 18.796
2006 (Angka penuh/ mata uang asli/ In full amount/ Ekuivalen/ original foreign Equivalent currency) Rp
915.191 48 258 17 52 915.566
- 36 -
86.954.102 189.098 1.771 8.576 -
784.326 14 21 22 -
US Dollar Yen Euro Singapore Dollar RM Others
784.383
Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
5.
5.
6.
BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
RESTRICTED CASH IN BANK
Pada tahun 2007, akun ini merupakan rekening bank M8T di Deutsche Bank yang dibatasi penggunaannya, khusus untuk pembelian handset.
In 2007, this account represents M8T’s bank account in Deutsche Bank which is restricted specifically to pay for the purchase of handsets.
Pada tahun 2006, akun ini merupakan dana MNC untuk akuisisi saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta ditempatkan pada bank escrow di afiliasi Deutsche Bank, Singapura dengan tingkat bunga 7% per tahun untuk 3 bulan pertama dan selanjutnya 5,18% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo bank escrow sebesar US$ 25.500.243. Pada tahun 2007, MNC telah mencairkan dana tersebut untuk melunasi sebagian Guaranteed Secured Notes (Catatan 31).
In 2006, this account represented MNC’s fund for the acquisition of Cipta TPI’s shares amounting to US$ 25 million which was placed in a bank escrow account in an affiliate of Deutsche Bank, Singapore with interest rate of 7% per annum for the first three months and 5.18% per annum for the next periods. As of December 31, 2006, the bank escrow balance amounted to US$ 25,500,243. In 2007, MNC withdrew the fund and the proceeds were used to partially settle the Guaranteed Secured Notes (Note 31).
INVESTASI JANGKA PENDEK
6. 2007
Pihak hubungan istimewa Kontrak pengelolaan dana Perusahaan Anak perusahaan Sub jumlah Unit penyertaan reksadana BIG Dana Likuid BIG Dana Likuid Satu BIG Nusantara BIG Palapa BIG Dana Bhakti Kombinasi BIG Dana Syariah Terproteksi BIG Dana Muamalah Sub jumlah Jumlah pihak hubungan istimewa
SHORT-TERM INVESTMENTS
2006
2.701 576.636 579.337
2.700 204.282 206.982
105.825 25.985 6.267 2.487 2.016 142.580
1.808 5.267 3.487 1.946 1.118 13.626
721.917
220.608
- 37 -
Related parties Fund management contract The Company Subsidiaries Subtotal Mutual fund units BIG Dana Likuid BIG Dana Likuid Satu BIG Nusantara BIG Palapa BIG Dana Bhakti Kombinasi BIG Dana Syariah Terproteksi BIG Dana Muamalah Subtotal Total related parties
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2007 Pihak ketiga Indonesian Capital Management Limited Opportunity Fund TDM Asset Management Clariden Leu Efek hutang Efek ekuitas diperdagangkan (nilai wajar) PT. Citra Marga Nusapala Persada Tbk (Catatan 16) Lainnya Merlin Investment Fund Lehman Liquid Fund Jumlah pihak ketiga Jumlah investasi jangka pendek
2006
195.630 80.000 47.454 12.738
216.720 425
8.099 6.593 4.079
297.573 15.742 -
Third parties Indonesian Capital Management Limited Opportunity Fund TDM Asset Management Clariden Leu Debt securities Trading equity securities (fair value) PT. Citra Marga Nusapala Persada Tbk (Note 16) Others Merlin Investment Fund Lehman Liquid Fund
354.593
530.460
Total third parties
1.076.510
751.068
Total short-term investments
Kontrak pengelolaan dana merupakan penempatan dana Perusahaan dan anak perusahaan untuk dikelola oleh BAM (anak perusahaan) sebagai manager investasi. Dana tersebut diinvestasikan pada instrumen keuangan jangka pendek.
The fund management contract represents funds of the Company and its subsidiaries managed by BAM (subsidiary) as fund manager. The funds are invested in short-term financial instruments.
Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan dana pada unit penyertaan reksadana kontrak investasi kolektif yang dikelola oleh BAM sebagai manager investasi. Perusahaan dan anak perusahaan bertindak sebagai sponsor dalam rangka penerbitan reksadana tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, nilai aktiva bersih keseluruhan unit penyertaan reksadana tersebut masing-masing sebesar Rp 142.580 juta dan Rp 13.626 juta.
The Company and its subsidiaries have portfolio investments in mutual funds managed by BAM as a fund manager. The Company and its subsidiaries sponsored the establishment of such mutual funds. As of December 31, 2007 and 2006, the mutual funds have net asset value of Rp 142,580 million and Rp 13,626 million, respectively.
Efek diperdagangkan merupakan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Nilai wajar efek ditentukan berdasarkan harga pasar tercatat di bursa pada tanggal neraca. Keuntungan belum direalisasi efek diperdagangkan sebesar Rp 12.224 juta tahun 2007 dan Rp 54.484 juta tahun 2006.
Trading equity securities represent securities that are traded on the Indonesia Stock Exchange. The fair value of the securities is determined based on the quoted prices in the stock exchange at the balance sheet date. Unrealized gain on trading securities amounted to Rp 12,224 million in 2007 and Rp 54,484 million in 2006.
Pada tahun 2006, efek diperdagangkan termasuk saham PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebanyak 180.300.000 saham tahun 2006 atau dengan harga perolehan sebesar Rp 242.503,5 juta. Pada tahun 2006, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 167.276 juta dan sisanya sebesar Rp 75.228 juta dicatat sebagai hutang lain-lain yang telah diselesaikan dalam tahun 2007 (Catatan 25).
In 2006, trading equity securities include 180,300,000 shares of stock of PT. Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) with acquisition cost of Rp 242,503.5 million. In 2006, the Company paid Rp 167,276 million and the outstanding payable of Rp 75,228 million, is recorded as other accounts payable which has been settled in 2007 (Note 25).
- 38 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
7.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mediacom dan anak perusahaan, menempatkan dana pada The Indonesian Capital Management Limited Opportunity Fund (ICML) dengan manajer investasi The Indonesian Capital Management Limited. Nilai aktiva bersih investasi masingmasing sebesar US$ 20.079.670 dan Rp 6.500 juta pada tanggal 31 Desember 2007 dan US$ 23.305.928 dan Rp 6.500 juta pada tanggal 31 Desember 2006.
Mediacom and its subsidiary placed funds in The Indonesian Capital Management Limited Opportunity Fund with The Indonesian Capital Management Limited (ICML) as investment manager. The net asset value of this investment amounted to US$ 20,079,670 and Rp 6,500 million as of December 31, 2007 and US$ 23,305,928 and Rp 6,500 million as of December 31, 2006.
M8T menunjuk TDM Aset Manajemen (TDM) sebagai manajer investasi untuk mengelola dana sesuai dengan arahan investasi M8T dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada tanggal 31 Desember 2007, M8T telah menempatkan dana pada rekening investasi yang dikelola oleh TDM sebesar Rp 80 miliar.
M8T has appointed TDM Aset Manajemen (TDM) as fund manager to manage M8T’s fund in line with M8T’s investment policy and prevailing regulations. As of December 31, 2007, M8T placed funds in its investment account managed by TDM amounting to Rp 80 billion.
Pada tanggal 10 Desember 2007, M8T telah menempatkan dana sebesar US$ 5 juta yang dikelola oleh Clariden Leu. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai aktiva bersih investasi ini sebesar US$ 5.038.125 atau ekuivalen Rp 47.454 juta.
On December 10, 2007, M8T placed funds amounting to US$ 5 million managed by Clariden Leu. As of December 31, 2007, the net asset value of the funds amounted to US$ 5,038,125 or equivalent Rp 47,454 million.
RCTI menempatkan dana pada Merlin Investment Fund dengan manajer investasi Lion Trust Ltd, Singapura dengan nilai aktiva bersih sebesar US$ 700.000 atau ekuivalen Rp 6.593 juta.
RCTI placed funds in Merlin Investment Fund with Lion Trust Ltd. Singapore as investment manager amounting to US$ 700,000 or equivalent to Rp 6,593 million net asset value.
Pada tanggal 31 Desember 2007, M8T memiliki investasi jangka pendek pada Lehman Liquidity Fund dengan nilai aktiva bersih sebesar US$ 433.025 atau ekuivalen Rp 4.079 juta.
As of December 31, 2007, M8T has short term investment in Lehman Liquidity Fund with the net asset value amounting to US$ 433,025 or equivalent to Rp 4,079 million.
PIUTANG USAHA
7.
2007
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
2006
a. Berdasarkan pelanggan Pihak hubungan istimewa Media berbasis konten dan iklan Teknologi informasi Properti Jumlah Pihak ketiga Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Telekomunikasi dan teknologi informasi Transportasi Properti Pembiayaan Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah pihak ketiga Jumlah
a. By customer 61.307 28 61.335
30.353 28 1.954 32.335
1.068.073 74.831
697.710 -
44.178 33.046 1.220.128 (17.905) 1.202.223 1.263.558
38.186 22.097 3.253 504 761.750 (8.794) 752.956 785.291
- 39 -
Related parties Content and advertising based media Information technology Property Total Third parties Content and advertising based media Subscribers based media Telecommunication and information technology Transportation Property Financing Subtotal Allowance for doubtful accounts Total third parties Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2007
2006
b. Berdasarkan umur (hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
b. By age category (days) 343.653 429.552 207.342 87.887 213.029 1.281.463 (17.905) 1.263.558
260.562 218.416 107.245 59.476 148.386 794.085 (8.794) 785.291
c. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
c. By currency 1.160.482 120.966 15 1.281.463 (17.905) 1.263.558
771.146 22.926 13 794.085 (8.794) 785.291
Rupiah US Dollar Euro Total Allowance for doubtful accounts Net
Anak perusahaan, IAT dan Infokom menjaminkan piutang usahanya atas fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri, Bank Mega, Bank Central Asia dan Bank Syariah Mandiri (Catatan 21 dan 29 ).
IAT and Infokom (subsidiaries) pledged their trade accounts receivable as collateral in relation to the credit facilities from Bank Mandiri, Bank Mega, Bank Central Asia and Bank Syariah Mandiri (Notes 21 and 29).
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows:
2007 Saldo awal tahun Penambahan karena akuisisi anak perusahaan Penambahan Pemulihan Penghapusan Saldo akhir tahun
2006
8.794
-
5.354 6.504 (2.747) 17.905
17.451 (4.349) (4.308) 8.794
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang. 8.
Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Allowance for doubtful accounts Net
Addition due to acquisition of subsidiary Provisions Reversals Written-off End of year
The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
PIUTANG NASABAH
8.
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksa dana dengan pihak ketiga sebagai berikut:
Transaksi diperdagangkan efek Imbalan jasa pengelolaan dana Jumlah
Beginning of year
CUSTOMERS RECEIVABLES This account represents receivables arising from brokerage and fund management services rendered to customers and mutual funds of third parties, with details as follows :
2007
2006
227.299 686 227.985
255.653 673 256.326
- 40 -
Brokerage Fund management services Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
9.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Seluruh saldo piutang transaksi perdagangan efek pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 mempunyai umur piutang kurang dari 7 (tujuh) hari dan seluruh piutang imbalan jasa pengelolaan dana belum jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
All of the accounts receivable from brokerage as of December 31, 2007 and 2006 are due within 7 days. All of the accounts receivable from fund management services as of December 31, 2007 and 2006 are not yet due.
Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
Management did not provide allowance for doubtful accounts since management believes that the receivables are collectible.
PIUTANG DAN HUTANG USAHA - LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN
9.
Akun ini merupakan tagihan dan hutang BCI dari dan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang timbul dari penyelesaian transaksi perdagangan efek-bersih dan dana kliring, sebagai berikut :
RECEIVABLE FROM AND PAYABLE TO CLEARING AND GUARANTEE INSTITUTION This account represents BCI’s receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution (LKP) arising from the net settlement of securities trading transactions and clearing deposits, as follows :
2007
2006
Piutang Deposito wajib
188.640 3.548
65.711 2.157
Receivables Mandatory deposits
Jumlah piutang
192.188
67.868
Total receivables
Hutang
181.069
135.396
Payable
Tingkat bunga per tahun deposito wajib LKP berkisar antara 7,5% - 9,25% tahun 2007 dan 10,75% - 13% tahun 2006.
Interest rates per annum on mandatory deposits to the LKP range from 7.5% - 9.25% in 2007 and 10.75% - 13 % in 2006.
Seluruh piutang dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 memiliki umur kurang dari 7 hari.
All receivables from and payable to the Clearing and Guarantee Institution as of December 31, 2007 and 2006 are due within 7 days.
BCI tidak membentuk penyisihan piutang raguragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang LKP dapat tertagih.
BCI’s management does not provide allowance for doubtful accounts as management believes that all receivables from the LKP are fully collectible.
10. PIUTANG PEMBIAYAAN
10. FINANCING RECEIVABLES
Penanaman Neto Sewa Guna Usaha
Net Investments in Finance Lease
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan sewa guna usaha (finance lease) yang diberikan BFin sebagai berikut:
This account represents receivables arising from finance leases provided by BFin, as follows:
2007 Piutang sewa guna usaha dari pihak hubungan istimewa Pendapatan sewa guna usaha belum diakui Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Penanaman neto sewa guna usaha - bersih
2006
-
27.179
-
(5.206) 21.973 (513)
-
21.460
- 41 -
Lease receivables from related party Unearned lease income Total Allowance for doubtful accounts Net investments in finance lease - net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Jumlah piutang sewa guna usaha sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The lease receivables based on maturity date is as follows:
2007 Akan jatuh tempo: 1 tahun 1 - 2 tahun Jumlah
-
2006 14.219 12.960 27.179
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut :
Will be due within: 1 year 1 - 2 years Total
Changes in allowance for doubtful accounts are as follows :
2007
2006
Saldo awal tahun Penambahan Pemulihan
513 (513)
Saldo akhir tahun
-
270 243
Beginning of year Provision Reversal
513
End of year
-
Piutang sewa guna usaha dijamin dengan aktiva yang didanai dengan piutang pembiayaan ini. Manajemen BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang.
The finance lease receivables are secured by the related assets financed. BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Piutang Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
Akun ini merupakan piutang atas pembiayaan konsumen yang diberikan BFin sebagai berikut:
This account represents receivables arising from consumer financing provided by BFin, as follows:
Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: bagian yang dibiayai oleh pihak lain berdasarkan pembiayaan bersama (Catatan 29) Jumlah Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen - bersih
2007
2006
360.098
169.793
(3.107) 356.991
(2.875) 166.918
(93.340) (1.798)
(40.477) (2.643)
261.853
123.798
Cicilan piutang pembiayaan konsumen yang akan diterima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuh temponya pada 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :
The installments of consumer financing receivables that will be received from customers according to maturity date as of December 31, 2007 and 2006, are as follows :
2007 Telah jatuh tempo Akan jatuh tempo 1 tahun 1 - 2 tahun Lebih dari 2 tahun Jumlah Tingkat bunga per tahun
Consumer financing receivables Less: portion of receivables financed by other parties under joint financing agreement (Note 29) Net Unearned consumer financing income Allowance for doubtful accounts Consumer financing receivables - net
2006
4.701
5.494
196.123 112.329 46.945 360.098
107.418 43.043 13.838 169.793
15% - 45%
15% - 45%
- 42 -
Overdue Will be due within: 1 year 1 - 2 years More than 2 years Total Annual interest rate
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : 2007
Changes in allowance for doubtful accounts are as follows : 2006
Saldo awal tahun Penambahan Pemulihan Saldo akhir tahun
876 4.404 (2.637) 2.643
2.643 5.146 (5.991) 1.798
Beginning of year Provision Reversal End of year
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan aktiva konsumen yang didanai dengan pembiayaan konsumen ini. BFin berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang pembiayaan.
The consumer financing receivables are guaranteed by the related financed assets. BFin’s management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman Bank Syariah Muamalat Indonesia (Catatan 29). Piutang pembiayaan konsumen, selain yang berasal dari pembiayaan bersama, digunakan sebagai jaminan hutang obligasi dari anak perusahaan (Catatan 31).
Consumer financing receivables are used as collaterals for loans from Bank Syariah Muamalat Indonesia (Note 29). Consumer financing receivables, except from joint financing, are used as collaterals for bonds payable of subsidiary (Note 31).
Tagihan Anjak Piutang - Bersih
Factoring of Receivables – Net
Akun ini merupakan tagihan anjak piutang dengan dasar ”with recourse”, dengan rincian sebagai berikut :
This account represents factoring receivables with recourse, with details as follows :
2007 Tagihan Anjak Piutang Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Dikurangi retensi Pendapatan belum diakui
16.102 6.903 (108) (506)
Sub jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
Penambahan penyisihan adalah sebagai berikut :
piutang
2006
588 (55) (16)
Factoring of receivables Related parties Third parties Less retention Unearned factoring income
22.391 (316)
517 (12)
Sub total Allowance for doubtful accounts
22.075
505
Total
-
ragu-ragu
Changes in the allowance for doubtful accounts are as follows :
2007 Saldo awal Penambahan
12 304
Saldo akhir
316
2006 -
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
12
Beginning of year Provision
12
End of year
Management believes that the allowance provided is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
- 43 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
11. PIUTANG LAIN-LAIN
11. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
PT. Surya Citra Televisi (SCTV) ZTE Corporation PT. Nusalaras Lestari PT. Graha Tiara PT. Media Televisi Indonesia Lehman Brothers Special Financing (Catatan 59b) PT. Kapital Usaha Sempurna PT. Tower Bersama Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
2007
2006
13.073 4.482 4.138 3.480 3.415
10.076 4.138 2.860 1.882
2.818 40.376 71.782 (5.354) 66.428
99.220 14.180 30.331 162.687 162.687
PT. Surya Citra Televisi (SCTV) ZTE Corporation PT. Nusalaras Lestari PT. Graha Tiara PT. Media Televisi Indonesia Lehman Brothers Special Financing (Note 59b) PT. Kapital Usaha Sempurna PT. Tower Bersama Others Total Allowance for doubtful accounts Net
Piutang lain-lain kepada SCTV merupakan piutang atas pengelolaan sistem pemancar aktiva tetap kerjasama yang dibayarkan dahulu oleh pengelola (RCTI).
The other receivables from SCTV represents expenses paid-in advance by RCTI for the management of property and equipment under joint venture.
Pada bulan Desember 2006, Mediacom menjual seluruh sahamnya di PT. Trans Javagas Pipeline (TJP) kepada PT. Kapital Usaha Sempurna dengan harga jual sebesar US$ 13 juta atau sebesar Rp 117.810 juta. Pada tahun 2007, Mediacom telah menerima pembayaran seluruh piutang.
In December 2006, Mediacom sold its investment in shares of PT. Trans Javagas Pipeline (TJP) to PT. Kapital Usaha Sempurna with a selling price of US$ 13 million or equivalent to Rp 117,810 million. In 2007, Mediacom had fully collected the balance of the receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2006, piutang dari PT. Tower Bersama terutama merupakan bagian dari penjualan aktiva menara yang masih ditahan oleh PT. Tower Bersama dan akan dibayarkan pada tanggal cut-off (lima bulan setelah tanggal penyelesaian transaksi) sebesar Rp 14.180 juta.
As of December 31, 2006, the receivable from PT. Tower Bersama represent the portion retained from the sale of PT. Tower Bersama which is to be paid as cut-off date (five months after completion of the transaction) amounting to Rp 14,180 million.
Pada tahun 2007, penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 5.354 juta berasal dari beban penyisihan tahun berjalan sebesar Rp 4.870 juta dan anak perusahaan yang diakuisisi sebesar Rp 484 juta.
In 2007, allowance for doubtful accounts of Rp 5,354 million arose from bad debt expense charged to current operation of Rp 4,870 million and addition due to acquisition of a subsidiary amounting to Rp 484 million.
Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang.
The Company and its subsidiaries believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
- 44 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
12. PERSEDIAAN
12. INVENTORIES
Program Program dibeli Produksi sendiri Produksi dalam proses Dikurangi amortisasi Bersih Non Program Persediaan telekomunikasi dan teknologi informasi Antena, dekoder, dan aksesoris Suku cadang pesawat udara Lainnya Jumlah Jumlah
2007
2006
1.528.281 378.817 56.182 (1.094.714) 868.566
1.298.320 278.835 (882.178) 694.977
283.864 23.846 79.797 21.604 409.111 1.277.677
147.965 70.888 12.961 231.814 926.791
Program Purchased program In-house production Production in progress Less amortization Net Non Program Telecommunication and information technology inventories Antenna, decoder, and accessories Aircraft's spareparts Others Total Total
Persediaan suku cadang pesawat digunakan jaminan pinjaman IAT dari Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan Bank Mandiri (Catatan 29).
The aircraft’s spareparts inventories are used as collaterals for loans of IAT from Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia and Bank Mandiri (Note 29).
Pada tanggal 31 Desember 2007, persediaan, kecuali persediaan program media dan penyiaran, diasuransikan kepada PT. Asuransi AIU Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa persediaan telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan memadai. Persediaan program media dan penyiaran tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian nilai wajar persediaan tidak dapat ditentukan untuk tujuan asuransi. Bila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan program, karena anak perusahaan dapat meminta copy film dari distributor selama persediaan tersebut belum ditayangkan dan belum berakhir masa berlakunya.
As of December 31, 2007, inventories, except media and broadcasting programs, were insured with PT. Asuransi AIU Indonesia. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured. Media and broadcasting programs were not insured against fire and theft because the fair value of inventories could not be established for the purpose of insurance. If such risks occur, the subsidiaries can request copy of the film from distributor, in the event of fire and theft, as long as the inventories are not yet aired and expired.
13. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Biaya dibayar dimuka Uang muka Jumlah
13. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2007
2006
178.348 288.569 466.917
66.579 64.427 131.006
- 45 -
Prepaid expenses Advances Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
14. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
14. PREPAID TAXES 2007
Perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2005 Pajak pertambahan nilai - bersih Anak perusahaan Pajak penghasilan badan lebih bayar Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2005 Tahun 2004 Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
2006
949 19
-
2.711
19 14 276
19.009 7.200 7.388 169 83.671 121.116
9.783 7.778 6.745 18.707 43.322
15. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Perusahaan asosiasi/Associates Pemilikan tidak langsung/ Indirect ownership PT. Plaza Indonesia Realty Tbk (PIR) PT. Multi Nitrotama Kimia (MNK) PT. Bima Kimia Citra (BKC) PT. Freekom Indonesia PT. Optima Media Dinamika PT. Radio Panji Artha Swara PT. Media Nusantara Press PT. Radio Tiara Gempita Buana PT. Radio Pesona Nanda Poespita PT. Liiur Persada PT. Radio Duta Mashoor Cemerlang PT. Swara Manusa Indah PT. Radio Kalender Angkasa PT. Nusadua Graha International Jumlah/Total
Mutasi investasi pada adalah sebagai berikut :
Jakarta Jakarta Jakarta
Saldo awal tahun Perubahan tahun berjalan Bagian laba bersih (Catatan 3) Penambahan investasi Penambahan karena akuisisi anak perusahaan Pelepasan investasi Pelepasan melalui penjualan anak perusahaan Penerimaan dividen Eliminasi karena konsolidasi Saldo akhir tahun
-
Jakarta Jakarta Palembang Jakarta Palembang Pekanbaru Tulungagung Manado Pontianak Dumai Bali
perusahaan
15. INVESTMENTS IN ASSOCIATES Nilai tercatat/ Carrying amount 2007 2006
Domisili/ Domicile
The Company Overpayment of corporate income tax Year 2007 Year 2006 Year 2005 Value added tax - net Subsidiaries Overpayment of corporate income tax Year 2007 Year 2006 Year 2005 Year 2004 Value added tax - net Total
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 2007 2006
311.434 79.624 17.996
5.594 454 65 38 27 25 21 10 5 2 6.241
4.022 7.226 420.302
asosiasi
49,00 25,00 30,00 38,00 21,00 25,00 21,00 21,00 21,00 21,00 -
21,36 40,00 30,00 43,71 27,59
Aktivitas utama/ Principal activity
Properti/Property Bahan peledak/Explosive materials Bahan kimia/Chemicals Telekomunikasi/ Telecommunications Agensi/Agency Penyiaran/Broadcasting Media cetak/Print Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Penyiaran/Broadcasting Hotel/Hotel
The changes in investments in associates are as follows :
2007
2006
420.302
1.521.030
22.004 730
140.483 -
419 (394.243) (33.983) (8.988) 6.241
420.302 (151.729) (1.509.784) 420.302
- 46 -
Beginning of year Changes during the year Equity in net income (Note 3) Additional investments Additions due to acquisition of subsidiary Disposal of investments Released due to divestment of subsidiary Dividends received Elimination due to consolidation End of year
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2007, Mediacom menjual seluruh sahamnya di PIR, BKC dan MNK dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 550.656 juta, Rp 1 juta dan Rp 73 miliar. Perusahaan mengakui keuntungan penjualan investasi pada perusahaan asosiasi sebesar Rp 229.414 juta (Catatan 55).
In 2007, Mediacom sold all its equity ownership in PIR, BKC and MNK at sales price of Rp 550,656 million, Rp 1 million and Rp 73 billion, respectively. The Company recognized gain on sale of investments in associates of Rp 229,414 million (Note 55).
Bagian laba bersih dari asosiasi telah disesuaikan dengan amortisasi goodwill masing-masing sebesar Rp 802 juta dan Rp 10.048 juta tahun 2007 dan 2006.
The equity in net earnings of associates was adjusted for amortization of goodwill in the amount of Rp 802 million and Rp 10,048 million in 2007 and 2006, respectively.
16. INVESTASI LAIN
Obligasi wajib tukar Uang muka investasi Obligasi konversi Surat berharga Obligasi tukar terjamin Penyertaan saham PT. Citra Marga Nusaphala Persada PT. Adam SkyConnection Airlines PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Pemeringkat Efek Indonesia Keanggotaan Bursa Efek Indonesia PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Jumlah
16. OTHER INVESTMENTS 2007
2006
843.136 782.754 64.810 3.397 -
148.731 228.625
842.519 59.850 38.000 676 342
342
310
310
300 2.636.094
300 378.308
Obligasi Wajib Tukar
PT. Datakom Asia PT. Bright Star Perkasa PT. Kencana Mulia Utama PT. Tamtama Sentosa PT. Inti Idaman Nusantara Jumlah
Mandatory exchangeable bonds Investment advances Convertible bonds Marketable securities Secured exchangeable bonds Investments in shares of stock PT. Citra Marga Nusaphala Persada PT. Adam SkyConnection Airlines PT. Eagle Transport Services PT. Global Maintenance Services PT. Pemeringkat Efek Indonesia Membership in Indonesia Stock Exchange PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Total
Mandatory Exchangeable Bonds 2007
2006
561.000 262.725 19.411 843.136
19.411 97.820 31.500 148.731
PT. Datakom Asia PT. Bright Star Perkasa PT. Kencana Mulia Utama PT. Tamtama Sentosa PT. Inti Idaman Nusantara Total
MNCSV mempunyai obligasi wajib tukar seharga Rp 561 miliar yang diterbitkan oleh PT. Datakom Asia (DKA) yang dapat ditukar dengan 93.333 saham biasa PT. Mediacitra Indostar (MCI) milik DKA.
MNCSV has a mandatory exchangeable bond of Rp 561 billion, issued by PT. Datakom Asia (DKA) which is exchangeable into 93,333 ordinary shares of PT. Mediacitra Indostar (MCI) owned by DKA.
Pada tanggal 1 Mei 2007, 13 Nopember 2007 dan 5 Desember 2007, GTS membeli obligasi wajib tukar yang diterbitkan oleh PT Bright Star Perkasa yang masing-masing wajib ditukar dengan saham PT Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 97.650 juta, saham PT Eagle Transport Services sebesar Rp 162.000 juta dan saham PT Global Maintenance Services sebesar Rp 3.075 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo satu tahun setelah tanggal penerbitan.
On May 1, 2007, November 13, 2007 and December 5, 2007, GTS purchased Mandatory Exchangeable Bonds Issued by PT Bright Star Perkasa which should be converted to the shares of stock of PT Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 97,650 million, PT Eagle Transport Services amounting to Rp 162,000 million and PT Global Maintenance Services amounting to Rp 3,075 million, respectively. The bonds will mature in one year after issuance.
- 47 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 19.411 juta yang dapat ditukarkan dengan 16.388 saham PT. Hikmat Makna Aksara milik PT. Kencana Mulia Utama (pihak ketiga).
MNC has mandatory exchangeable bond amounting to Rp 19,411 million which is exchangeable into 16,388 shares of PT. Hikmat Makna Aksara owned by PT. Kencana Mulia Utama (a third party).
Pada tahun 2007, Mediacom telah mendivestasi UGB, sehingga obligasi wajib tukar milik UGB yang diterbitkan oleh PT. Tamtama Sentosa tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007.
In 2007, Mediacom has divested its investment in UGB, therefore UGB’s mandatory exchangeable bonds issued by PT. Tamtama Sentosa were excluded from 2007 consolidated financial statements.
Pada tahun 2006, MNC mempunyai obligasi wajib tukar sebesar Rp 31,5 miliar yang dapat ditukarkan dengan 2.560.000 saham CMI milik PT. Inti Idaman Nusantara. Pada tahun 2007, MNC membeli tambahan obligasi wajib tukar sebesar Rp 7,9 miliar yang dapat ditukarkan dengan 639.999 saham CMI milik PT. Inti Idaman Nusantara. Pada bulan September 2007, MNC telah menukarkan obligasi wajib tukar tersebut dengan 99,99% kepemilikan saham CMI.
In 2006, MNC had mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 31.5 billion which are exchangeable into 2,560,000 of CMI shares owned by PT. Inti Idaman Nusantara. In 2007, MNC purchased additional mandatory exchangeable bonds amounting to Rp 7.9 billion which are exchangeable into 639,999 of CMI’s shares owned by PT. Inti Idaman Nusantara. In September 2007, MNC had exchanged the mandatory exchangeable bonds into 99.99% shares ownership of CMI.
Uang Muka Investasi
Investment Advances
Mediacom dan anak perusahaan mempunyai uang muka investasi, sebagai berikut:
Mediacom and its subsidiaries has investment advances, as follows:
2007 Proyek pengembangan bisnis (Catatan 61b) PT. Nusantara Vision PT. Media Nusantara Press Jumlah
2006
765.900 14.100 2.754 782.754
-
Project business development (Note 61b) PT. Nusantara Vision PT. Media Nusantara Press Total
Obligasi Konversi
Convertible Bonds
Pada tanggal 16 April 2007, MNI membeli obligasi konversi seharga Rp 49 miliar yang diterbitkan oleh PT. Media Nusantara Press (MNP). Obligasi ini dapat dikonversi menjadi saham MNP.
On April 16, 2007, MNI purchased convertible bonds of Rp 49 billion, issued by PT. Media Nusantara Press (MNP). These bonds are convertible into shares of stock of MNP.
Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI melakukan perjanjian pengambilalihan dengan pemegang saham Yello PTE Ltd. (Yello), perusahaan berbadan hukum Singapura. Yello menerbitkan obligasi konversi kepada CMI dengan nilai pokok sebesar Rp 15.810 juta yang dapat ditukar dengan 875.000 saham biasa baru Yello.
On May 30, 2007, CMI entered into deed of undertaking with the shareholders of Yello PTE Ltd. (Yello), a company incorporated under the laws of Singapore. Yello issued convertible bonds to CMI with an aggregate principal value of Rp 15,810 million which is convertible into 875,000 new ordinary shares of Yello.
- 48 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi Tukar Terjamin
Secured Exchangeable Bonds
Pada tanggal 31 Desember 2006, Perusahaan memiliki obligasi tukar terjamin tanpa kupon yang diterbitkan oleh Asia Link B.V. sebesar US$ 25 juta, jatuh tempo 18 Desember 2009. Obligasi ini dapat ditukarkan dengan 1.182.053.593 saham M8T milik Asia Link B.V. dalam periode pertukaran, dimulai satu hari setelah tanggal pembatasan (tanggal 15 Juli 2007) sampai dengan tanggal jatuh tempo. Asia Link B.V. mempunyai opsi pembelian untuk menebus obligasi tersebut dalam periode dimulai satu hari sejak berakhirnya tanggal pembatasan sampai dengan ulang tahun pertama berakhirnya tanggal pembatasan tersebut dengan harga berdasarkan formula tertentu. Pada bulan Desember 2007, Perusahaan menukar seluruh obligasi tukar terjamin dengan saham M8T. Pada tahun yang sama, Perusahaan mentransfer kepemilikan sahamnya di M8T kepada BIIL, anak perusahaan.
As of December 31, 2006, the Company has a zero coupon secured exchangeable bonds issued by Asia Link B.V. of US$ 25 million, due on December 18, 2009. The bonds are exchangeable into 1,182,053,593 shares of M8T owned by Asia Link B.V. during the exchange period commencing one business day after the lockup expiry date (July 15, 2007) and ending on the maturity date. Asia Link B.V. has a call option to redeem the bond during the period commencing on one business day after the lockup expiry date and ending on the first anniversary of the lockup expiry date at purchase price calculated using the exchange formula. In December 2007, the Company exchanged all the secured exchangeable bonds into shares of M8T. On the same year, the Company transferred its shares ownership in M8T to BIIL, a subsidiary.
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Pada tahun 2006, Perusahaan mempunyai efek ekuitas (saham) PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebanyak 180.300.000 saham dengan nilai wajar sebesar Rp 297.573 juta yang diklasifikasi sebagai efek ekuitas diperdagangkan (Catatan 6). Pada tahun 2007, Perusahaan meningkatkan penyertaannya melalui pembelian saham di bursa dan Perusahaan merencanakan pemilikan saham CMNP untuk jangka panjang sehingga diklasifikasikan sebagai efek ekuitas tersedia dijual. Pada tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan memiliki sebanyak 382.963.000 saham CMNP (19,5%) dengan nilai wajar Rp 842.519 juta. Keuntungan belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek ekuitas tersedia dijual sebesar Rp 62.260 juta disajikan sebagai bagian ekuitas.
In 2006, the Company held investment in shares of PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) totalling to 180,300,000 shares with fair value of Rp 297,573 million which was classified as trading equity securities (Note 6). In 2007, the Company bought additional shares from Stock Exchange. The Company has intention to hold the CMNP’s shares for long-term purposes. Therefore, the investment has been classified as available for sale-equity securities. As of December 31, 2007, the Company holds 382,963,000 shares of CMNP (19.5%) with fair value of Rp 842,519 million. Unrealized gain due to increase in fair value of the available for sale equity securities amounted to Rp 62,260 million which was presented as part of equity.
Pada tahun 2007, GTS (anak perusahaan) mempunyai penyertaan saham pada PT. Adam SkyConnection Airlines sebesar Rp 59.850 juta dengan persentase pemilikan 19%. GTS juga memiliki obligasi sebesar Rp 97.650 juta yang wajib ditukar dengan saham PT. Adam SkyConnection Airlines. Pada bulan Maret 2008, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mencabut ijin operasi perusahaan penerbangan tersebut (Catatan 61).
In 2007, GTS (a subsidiary) has investment in shares of PT. Adam SkyConnection Airlines amounting to Rp 59,850 million with ownership percentage of 19%. GTS also has an exchangeable bond amounting to Rp 97,650 million which should be mandatorily exchanged with shares of PT. Adam SkyConnection Airlines. In March 2008, the Director General of Air Transportation has revoked the operation specifications of the airline Company (Note 61).
GTS juga memiliki penyertaan saham pada PT. Eagle Transport Services dan PT Global Maintenance Services dengan persentase pemilikan masing-masing 19% dan 18% pada tahun 2007.
GTS also has investments in shares of stock of PT Eagle Transport Services and PT. Global Maintenance Services with ownership percentage of 19% and 18%, respectively, in 2007.
- 49 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
17. AKTIVA TETAP
17. PROPERTY AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2007
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aktiva sewa guna usaha Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabotan penyiaran Subjumlah Aktiva tetap dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aktiva sewa guna usaha Infrastruktur telekomunikasi Kendaraan bermotor Peralatan kantor Perabotan penyiaran Subjumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan Deductions
31 Desember/ December 31, 2007
352.689 945.956 4.629 109.711 2.667
200.058 86.316 34 26.557 14.422
52.360 674.755 9.341 -
500.387 357.517 4.663 126.927 17.089
599.416
189.000
6.494
781.922
249.901 910.122 2.475.848 3.635.871
99.119 1.374.297 559.136 2.032.552
7.624 120 11.776 19.520
341.396 2.284.299 3.023.208 5.648.903
2.034 2.034
812.599 10.791 2.754 3.275 829.419
40.558 51.033 124.676 216.267 5.869.240
-
830
812.599 11.995 2.754 3.275 830.623
106.364 25.253 491.755 623.372
1.245 33.867 352.975 388.087
145.677 42.419 263.456 451.552
4.001.730
1.151.387
8.719.583
830 -
613.244 4.085 57.512 245
23.468 256 23.749 417
470.292 7.260 -
166.420 4.341 74.001 662
412.978
104.029
4.672
512.335
80.268 471.144 1.122.175 1.673.587
17.897 983.805 135.861 1.137.563
1.705 1 5.690 7.396
96.460 1.454.948 1.252.346 2.803.754
-
318
16.711 4.161 920 1.013 22.805
Jumlah
2.761.969
1.312.287
Jumlah Tercatat
3.107.271
318 -
- 50 -
-
At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting Subtotal Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Telecommunication infrastructure Vehicles Office equipment Broadcasting Subtotal
37
16.711 4.442 920 1.013 23.086
489.657
3.584.599
Total
5.134.984
Net Carrying Value
37 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
1 Januari/ January 1, 2006 Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aktiva sewa guna usaha Kendaraan bermotor Aktiva tetap dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Peralatan penyiaran Peralatan telekomunikasi Subjumlah Jumlah
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Penambahan/ Pengurangan Additions Deductions
2.225 13.992 4.703 13.612 3.727
413.750 956.305 25 95.410 333
12.550
591.806
295 51.104
99 698 1.393
415.975 970.297 4.629 108.324 2.667
957
603.399
249.901 900.146 2.415.750 3.565.797
-
249.901 900.146 2.415.750 3.565.797
1.739
-
2.034
40.558 27.641 127.919 196.118
-
40.558 27.641 127.919 196.118
5.821.283
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Partisi Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Peralatan kantor, instalasi dan komunikasi Peralatan operasional Transportasi Penyiaran Telekomunikasi Subjumlah Aktiva sewa guna usaha Kendaraan bermotor
4.958 3.683 4.614 1.306
608.286 501 53.430 327
10.036
403.803
-
-
31 Desember/ December 31, 2006
3.147
-
5.869.240
99 532 1.388
613.244 4.085 57.512 245
861
412.978
80.268 471.144 1.122.175 1.673.587
-
80.268 471.144 1.122.175 1.673.587
82
236
-
318
Jumlah
24.679
2.740.170
Jumlah Tercatat
26.425
Dalam penambahan aktiva tetap tahun 2007 dan 2006, termasuk aktiva tetap anak perusahaan yang diakuisisi (Catatan 54) terdiri dari biaya perolehan masing-masing sebesar Rp 1.151.545 juta dan Rp 480.787 juta, serta akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 894.781 juta dan Rp 274.182 juta dan nilai penyesuaian atas nilai wajar yang berkaitan dengan saham yang di akuisisi Mediacom senilai Rp 447.212 juta dan Rp 33 3.414 juta pada tahun 2007 dan 2006.
2.880
At cost Direct acquisitions Land Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Vehicles Property and equipment under construction Building and infrastructure Broadcasting equipment Telecommunication equipment Subtotal Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Partitions Vehicles Machinery and equipment Office equipment, installation and communication Operations equipment Transportation Broadcasting Telecommunication Subtotal Leased assets Vehicles
2.761.969
Total
3.107.271
Net Carrying Value
Additions to property and equipment in 2007 and 2006 included property and equipment of acquired subsidiaries (Note 54) consisting of acquisition cost of Rp 1,151,545 million and Rp 480,787 million, respectively, and accumulated depreciation of Rp 894,781 million and Rp 274,182 million, respectively and fair value adjustment in relation to succesive shares acquired from Mediacom amounting to Rp 447,212 million and Rp 333,414 million in 2007 and 2006, respectively.
- 51 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam pengurangan aktiva tetap tahun 2007, termasuk aktiva tetap anak perusahaan yang didivestasi (Catatan 55) terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp 731.859 juta dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 472.686 juta.
Property and equipment deductions in 2007 included property and equipment of a disposed subsidiary (Note 55) consisting of acquisition cost of Rp 731,859 million and accumulated depreciation of Rp 472,686 million.
Beban penyusutan tahun 2007 sebesar Rp 417.506 dan tahun 2006 sebesar Rp 93.205 juta termasuk dari beban penyusutan, sehubungan dengan konsolidasi Mediacom untuk periode 1 Oktober 2006 sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp 87.393 juta.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 417,506 in 2007 and Rp 93,205 million in 2006 including the depreciation expense of Mediacom as a result of the consolidation for the period from October 1, 2006 to December 31, 2006 amounting to Rp 87,393 million.
Dalam penambahan aktiva tetap termasuk aktiva tetap Mediacom dan anak perusahaan sehubungan dengan konsolidasi anak perusahaan tersebut dalam tahun 2006 dengan nilai wajar bersih Rp 3.090.688 juta.
In 2006, the additions to property and equipment included the assets of Mediacom and its subsidiaries due to consolidation of those subsidiaries, with a net fair value of Rp 3,090,688 million.
Pada tahun 2006, IAT menurunkan nilai beberapa peralatan operasional transportasi sebesar Rp 8.095 juta untuk mencerminkan jumlah terpulihkan aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva tetap tersebut dicatat sebagai penambahan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai dan dibebankan ke operasi dari laporan keuangan konsolidasi Mediacom sebelum dikonsolidasikan ke Perusahaan.
In 2006, IAT impaired some of its transportation equipment in the amount of Rp 8,095 million to reflect the recoverable amount of the assets. The impairment in value of property and equipment was credited to accumulated depreciation and impairment and charged to operations of Mediacom’s consolidated financial statements prior to consolidation to the Company.
Beban bunga dan keuangan yang dikapitalisasi ke aktiva tetap dalam penyelesaian sebesar Rp 35.561 juta tahun 2007 dan Rp 2.585 juta tahun 2006. Kerugian kurs mata uang asing yang dikapitalisasi ke aktiva dalam penyelesaian sebesar Rp 2.710 juta tahun 2007 dan keuntungan kurs mata uang asing yang dikapitalisasi ke aktiva tetap dalam penyelesaian sebesar Rp 5.404 juta tahun 2006.
Interest and other financing expenses capitalized to property and equipment under construction amounted to Rp 35,561 million and Rp Rp 2,585 million in 2007 and 2006, respectively. Loss on foreign exchange capitalized to fixed assets under construction amounted to Rp 2,710 million in 2007 and gain on foreign exchange capitalized to fixed assets under construction amounted to Rp 5,404 million in 2006.
Aktiva tetap dalam penyelesaian merupakan bangunan dan prasarana, peralatan penyiaran dan telekomunikasi yang sedang dibangun anak perusahaan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2008.
Property and equipment under construction represents building and infrastructure, broadcasting and telecommunication equipment under installation by subsidiaries, which are estimated to be completed in 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2007, aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada Perusahaan asuransi pihak ketiga sebesar Rp 1.368.412 juta, US$ 269,1 juta dan Euro 463.388. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2007, the property and equipment were issued against risk of fire, theft and other possible risks with third party insurance companies for Rp 1,368,412 million, US$ 269.1 million and Euro 463,388. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on assets insured.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap pada tahun 2007 dan 2006.
Management believes that there is no further impairment in the value of the property and equipment for 2007 and 2006.
Aktiva tetap digunakan sebagai jaminan atas pinjaman Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Haga, Bank NISP, Bank Capital Indonesia dan Bank Mega (Catatan 21 dan 29).
The property and equipment are used as collateral for loans in Bank Mandiri, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Muamalat Indonesia, Bank Haga, Bank NISP, Bank Capital Indonesia and Bank Mega (Notes 21 and 29).
- 52 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
18. AKTIVA TETAP KERJASAMA
18. PROPERTY AND EQUIPMENT UNDER JOINT OPERATIONS
Aktiva tetap kerjasama merupakan aktiva tetap yang dibiayai secara bersama-sama oleh RCTI dan SCTV untuk kegiatan operasional siaran nasional (nation wide). RCTI dan SCTV masingmasing menanggung sebesar 50% biaya perolehan stasiun relay yang dibangun bersamasama (Catatan 58b). RCTI, SCTV dan INDOSIAR juga melakukan perjanjian kerjasama kegiatan operasional siaran nasional (nation wide) di Jember, Madiun dan Banyuwangi. RCTI, SCTV dan INDOSIAR masing-masing menanggung 1/3 biaya perolehan stasiun relay yang dibagi bersama-sama (Catatan 58b). Rincian aktiva tetap kerjasama adalah sebagai berikut:
Property and equipment under joint operations represent assets financed by RCTI and SCTV for nationwide operations. RCTI and SCTV will assume 50% of the cost of all relay stations of the joint operations which are developed along with the provision of land, construction of building and relay station facilities (Note 58b). RCTI, SCTV and INDOSIAR also have joint nationwide operations in Jember, Madiun and Banyuwangi. RCTI, SCTV and INDOSIAR assumed 1/3 each for the cost of relay stations which were built (Note 58b ). The details of assets under joint operations are as follows:
2007 Aktiva atas nama/ Assets under the name of
Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
RCTI Rp
SCTV Rp
646 3.576 19.701 9 148 4.207 28.287 (14.146) 14.141 (11.182) 2.959
1.040 2.845 11.098 71 144 3.433 18.631 (9.494) 9.137 (7.620) 1.517
INDOSIAR Rp 205 1 324 530 (353) 177 (136) 41
Jumlah/ Total Rp 1.686 6.626 30.799 80 293 7.964 47.448 (23.993) 23.455 (18.938) 4.517
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment Total SCTV's and INDOSIAR'S share RCTI's share Accumulated depreciation Net Book Value
2006 Aktiva atas nama/ Assets under the name of RCTI Rp Biaya perolehan Tanah Bangunan Peralatan studio Kendaraan bermotor Peralatan kantor Peralatan lain-lain Jumlah Bagian SCTV dan INDOSIAR Bagian RCTI Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
646 3.188 19.295 9 148 2.861 26.147 (13.073) 13.074 (9.756) 3.318
SCTV Rp
INDOSIAR Rp
1.040 2.845 11.098 71 144 3.434 18.632 (9.497) 9.135 (7.431) 1.704
Bagian RCTI atas beban penyusutan aktiva tetap kerjasama untuk tahun 2007 dan 2006 masingmasing sebesar Rp 1.619 juta dan Rp 1.104 juta.
205 1 324 530 (353) 177 (133) 44
Jumlah/ Total Rp 1.686 6.238 30.393 80 293 6.619 45.309 (22.923) 22.386 (17.320) 5.066
Acquisition costs Land Buildings Studio equipment Motor vehicles Office equipment Other equipment Total SCTV's and INDOSIAR'S share RCTI's share Accumulated depreciation Net Book Value
RCTI’s share of depreciation on property and equipment under joint operations charged to operations amounted to Rp 1,619 million and Rp 1,104 million in 2007 and 2006, respectively.
- 53 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
19. GOODWILL
19. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan dan anak perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan sebagai berikut :
This account represents the excess of acquisition cost over the Company and its subsidiaries interest in the fair value of the net assets of their respective subsidiaries as follows :
2007 Biaya Perolehan PT. MNC Sky Vision PT. Mobile-8 Telecom Tbk PT. Media Nusantara Citra Tbk dan anak perusahaan PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo dan anak perusahaan Jumlah Akumulasi amortisasi Awal tahun Pengurangan karena penjualan Amortisasi tahun berjalan Eliminasi karena penggabungan usaha Akhir tahun Jumlah tercatat
1.591.527 930.006
523.242
304.629 208.777 12.124
282.982 208.777 12.124
10.172 3.057.235
10.172 1.037.297
114.019 97.721 211.740 2.845.495
Amortisasi goodwill sebesar Rp 63.081 juta tahun 2007 dan Rp 12.436 juta (termasuk dari amortisasi goodwill, sehubungan dengan konsolidasi Mediacom dan anak perusahaan untuk periode 1 Oktober 2006 sampai dengan 31 Desember 2006 sebesar Rp 11.637 juta) tahun 2006 dicatat sebagai beban usaha. Termasuk amortisasi goodwill yang dicatat pada beban lainlain masing-masing sebesar Rp 34.640 juta tahun 2007 dan Rp 24.672 juta tahun dan 2006.
Cost PT. MNC Sky Vision PT. Mobile-8 Telecom Tbk PT. Media Nusantara Citra Tbk and its subsidiaries PT. Global Mediacom Tbk PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk PT. Infokom Elektrindo and its subsidiaries Total
78.445 (429) 37.108 (1.105) 114.019
Accumulated amortization Beginning of year Sale of investment Amortization for the year Elimination due to consolidation End of year
923.278
Net carrying amount
Amortization of goodwill amounted to Rp 63,081 million in 2007 and Rp 12,436 million (including goodwill amortization due to the consolidation of Mediacom and its subsidiaries for the period October 1, 2006 to December 31, 2006 amounting to Rp 11,637 million) in 2006, recorded as operating expenses. Also, the other charges include amortization of goodwill amounting to Rp 34,640 million in 2007 and Rp 24,672 in 2006, respectively.
20. AKTIVA LAIN-LAIN
Biaya tangguhan - bersih Uang muka investasi Uang muka sewa transmisi dan menara Piutang hubungan istimewa dari anak perusahaan Uang jaminan Uang muka pengembangan usaha Uang muka pembelian peralatan studio Aktiva dikuasai Tanah dan bangunan tidak digunakan Lain-lain Jumlah
2006
20. OTHER ASSETS 2007
2006
145.050 103.500
145.622 103.500
94.759
17.718
52.140 38.318 28.918 7.826 3.114 417 29.324 503.366
41.160 19.309 2.786 47.978 15.639 393.712
- 54 -
Deferred charges - net Advances for investments Advances for transmission rental and tower Receivable from a related party of subsidiary Security deposits Advances for business development Advance for purchase of studio equipment Reposessed assets Unused land and building Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beban tangguhan terutama merupakan biaya subsidi dalam rangka perolehan pelanggan telekomunikasi dan biaya insentif sehubungan dengan perolehan pelanggan TV berbayar. Beban tangguhan lainnya terdiri dari hak atas tanah, hak pengelolaan gedung dan biaya tangguhan lainnya.
The deferred charges mainly represent costs incurred in relation to telecommunication subscribers acquisition program and incentive expense incurred in relation to the pay TV subscriber acquisition. Other deferred charges consist of landrights, property rights and other deferred charges.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, MNC mempunyai uang muka investasi sebesar Rp 103,5 miliar yang ditempatkan di Asset Kredit Group Citra Lamtorogung (pihak ketiga) yang akan digunakan dalam rangka investasi pada bidang media dan penyiaran.
As of December 31, 2007 and 2006, MNC had advances to Asset Kredit Group Citra Lamtorogung (third party) amounting to Rp 103.5 billion, which will be used for investments in the media and broadcasting business.
MNCSV memiliki piutang di luar usaha dengan pihak hubungan istimewa MNCSV, yang timbul terutama dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh MNCSV dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Desember 2007, piutang hubungan istimewa dari MNCSV sebesar Rp 52.140 juta. Tidak terdapat penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut karena manajemen anak perusahaan yakin bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
MNCSV has non-interest bearing non-trade accounts receivable from MNCSV’s related party which arose mainly from expense advanced by MNCSV. As of December 31, 2007, receivable from related party of MNCSV amounted from Rp 52,140 million. No allowance for doubtful account was provided on such receivable as the subsidiary’s management believes that all such receivable are collectible.
Anak perusahaan membayar uang jaminan terutama untuk pembelian program, pembelian bahan baku kertas, sewa transponder, sewa kantor dan pemakaian telepon kepada pihak ketiga.
The subsidiaries paid guarantee deposits mainly for purchases of program, purchases of paper materials, transponder rental, office rental and telephone utilization to third parties.
Tanah tidak digunakan merupakan tanah milik 2 UGB seluas 13.630 m di Jl. Wahid Hasyim dan di Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta. Tanah tersebut direncanakan untuk gedung kantor. Di atas tanah ini akan dibangun gedung kantor di masa mendatang. Pada tahun 2007, Mediacom telah menjual seluruh kepemilikannya atas saham di UGB, sehingga aktiva ini tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007.
Unused land mainly represents parcels of land owned by UGB, measuring 13,630 square meters located at Jl. Wahid Hasyim and Jl. Kebon Sirih No. 17 - 19, Jakarta. The land is intended for future office building site. In 2007, Mediacom disposed of all its investment in UGB, therefore this asset was excluded from the 2007 consolidated financial statements.
21. HUTANG BANK
21. BANK LOANS
2007 Bank Central Asia (2007: Catatan 29) Bank Syariah Mandiri Bank Danamon Bank Artha Graha Bank Mandiri Bank Mega Jumlah
39.701 28.257 14.129 2.771 84.858
- 55 -
2006 25.000 31.570 30.000 25.261 12.900 124.731
Bank Central Asia (2007: Note 29) Bank Syariah Mandiri Bank Danamon Bank Artha Graha Bank Mandiri Bank Mega Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tanggal 11 Desember 2001, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Central Asia sebesar Rp 50 miliar, tingkat bunga 16% per tahun pada tahun 2006, jatuh tempo tanggal 10 Juni 2006. Pada tanggal 2 Oktober 2006, fasilitas kredit tersebut diubah menjadi fasilitas kredit lokal sebesar Rp 25 miliar dan jatuh tempo tanggal 10 Juni 2007 dan fasilitas cicilan sebesar Rp 25 miliar dan jatuh tempo tanggal 2 Oktober 2009. Pinjaman ini dijamin dengan saham Mediacom sebanyak 23.437.500 saham tahun 2006 serta beberapa bidang tanah dan bangunan (Catatan 17). Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2007.
On December 11, 2001, the Company obtained from Bank Central Asia a working capital loan facility amounting to Rp 50 billion with annual interest rate of 16% in 2006 which was due on June 10, 2006. On October 2, 2006, this credit facility was changed to local credit facility amounting to Rp 25 billion, due on June 10, 2007 and installment facility amounting to Rp 25 billion, due on October 2, 2009. The loan was secured by Mediacom’s shares of 23,437,500 shares in 2006 and several parcels of land and building (Note 17). This loan had been fully paid in 2007.
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
IAT, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Syariah Mandiri maksimum sebesar US$ 3.000.000, jangka waktu 12 bulan jatuh tempo 31 Oktober 2008 dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan, piutang usaha, 2 unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRX dan PK-TRU), 1 unit pesawat BAC 1-11 (PK-TRU), 1 unit helikopter Dauphin tipe 365N2 dan 1 unit helikopter Dauphin tipe SA-365C2 9 (Catatan 17).
IAT, obtained working capital credit facility from Bank Syariah Mandiri with a maximum amount of US$ 3,000,000, with a term of 12 months, due on October 31, 200 8 and with interest rate of 9.5% per annum. This facility is secured by trade receivables, 2 unit of Beechcraft 1900D aircraft (PK-TRX and PK-TRU), 1 unit BAC 1-11 aircraft (PK-TRU), 1 unit Dauphin helicopter type 365N2 and 1 unit Dauphin helicopter type SA-365C2 (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 28.257 juta.
As of December 31, 2007, the outstanding loan from this facility amounted to Rp 28,257 million.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri.
In relation to such credit facility, IAT is restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 31 Desember 2007, manajemen berpendapat bahwa Perusahaan telah mematuhi seluruh batasan-batasan yang diminta oleh bank.
As of December 31, 2007, management of the Company believes that it has complied with all important covenants required by the bank.
Bank Danamon
Bank Danamon
Pada tanggal 2 Januari 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Danamon untuk pembiayaan pengambilalihan aktiva perusahaan tertentu maksimum US$ 10.000.000. Fasilitas kredit ini diubah menjadi maksimum sebesar US$ 8.500.000. Jangka waktu pinjaman adalah 4 bulan dengan tingkat bunga 1% di atas Prime rate Bank Danamon. Pinjaman ini dijamin dengan 80 juta saham Mediacom milik Perusahaan. Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir jatuh tempo tanggal 6 Juli 2008 dan pembayarannya dapat dipercepat sesuai dengan syarat dalam perjanjian pinjaman. Perusahaan dibatasi oleh persyaratan tertentu yang tercantum dalam perjanjian hutang bank tersebut
On January 2, 2003, the Company obtained loan facility from Bank Danamon to finance the takeover of the assets of certain company. The facility has a maximum amount of US$ 10,000,000 and was subsequently changed to maximum amount of US$ 8,500,000. The loan has a term of 4 months with interest rate per annum at Bank Danamon’s prime rate plus 1%. The loan is secured by 80 million shares of Mediacom owned by the Company. The loan has been extended several times, the term of the latest extension is on July 6, 2008 and payment can be accelerated pursuant to certain provisions of the loan agreement. The Company is also restricted by certain covenants as stipulated in the agreement.
- 56 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perusahaan telah membayar pinjaman tersebut sebesar US$ 8,5 juta sampai dengan 31 Desember 2007.
The Company paid the loan of US$ 8.5 million until December 31, 2007.
Bank Artha Graha (BAG)
Bank Artha Graha (BAG)
Pada tahun 2007, MNCSV, memperoleh pinjaman berulang dan fasilitas L/C berjangka maksimum sebesar Rp 90.000 juta dan US$ 100.000. Tingkat suku bunga pinjaman berulang sebesar 19% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan bangunan dan peralatan penyiaran milik MNCSV (Catatan 17). Fasilitas L/C telah jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2007 dan belum diperpanjang, sedangkan pinjaman berulang dilunasi pada tanggal 1 Mei 2007.
In 2007, MNCSV, obtained revolving credit and letter of credit facility with maximum amount of Rp 90,000 million and US$ 100,000. The revolving loans bear interest rate of 19% per annum. The facility is secured by MNCSV’s building and broadcasting equipment (Note 17). The facility has matured on May 12, 2007 and has not yet been renewed, while revolving loan was fully paid on May 1, 2007.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Artha Graha sebesar Rp 55 miliar. Fasilitas kredit ini diubah menjadi maksimum sebesar Rp 30 miliar, tingkat bunga 19% per tahun, jatuh tempo tanggal 19 April 2007. Pinjaman ini dijamin dengan saham Mediacom yang dimiliki Perusahaan sebanyak 19.048.000 saham tahun 2006 dan jaminan perusahaan dari PT. Bhakti Panjiwira, pemegang saham. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2007.
The Company obtained working capital facility of Rp 55 billion from Bank Artha Graha. The facility was amended to maximum of Rp 30 billion with interest rate at 19% per annum, due on April 19, 2007. The loan was secured by Mediacom’s shares owned by the Company of 19,048,000 shares in 2006 and corporate guarantee from PT. Bhakti Panjiwira, a stockholder. This facility was fully paid in 2007.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
IAT memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri maksimum sebesar US$ 3.335.000, jangka waktu 12 bulan berlaku, jatuh tempo 16 Pebruari 2007, tingkat bunga 9% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha, tanah dan bangunan di Balikpapan, 2 unit pesawat Fokker 50 dan 2 unit helikopter Bell 212.
IAT obtained working capital credit facility from Bank Mandiri with a maximum amount of US$ 3,335,000, with a term of 12 months, due on February 16, 2007 and with interest rate of 9% per annum. This facility was secured by inventories, trade receivables, land and building in Balikpapan, 2 units of Fokker 50 aircraft, and 2 units of Bell 212 helicopter.
Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 25.261 juta.
As of December 31, 2006, the outstanding loan from this facility amounted to Rp 25,261 million.
Sehubungan dengan fasilitas kredit tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis atau wajib dilaporkan secara tertulis kepada Bank Mandiri. IAT telah melunasi pinjaman tersebut pada bulan Pebruari 2007.
In relation to such credit facility, IAT was restricted by certain covenants, which require written approval from or have to be reported to Bank Mandiri. IAT had fully paid the loan in February 2007.
Bank Mega
Bank Mega
Pada tanggal 24 Agustus 2004, Infokom memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka pendek sebesar Rp 20 miliar dan fasilitas bank garansi sebesar US$ 1 juta (ekuivalen Rp 10 miliar). Tingkat bunga pinjaman per tahun adalah 18%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan, persediaan dan piutang Infokom (Catatan 7, 12 dan 17). Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2007.
On August 24, 2004, Infokom obtained short-term working capital facility amounting to Rp 20 billion and bank guarantee of US$ 1 million (equivalent to Rp 10 billion). Interest rate per annum was 18%. The loan was secured by Infokom’s land and building, inventories and accounts receivable (Notes 7, 12 and 17). This facility ha d been fully paid in 2007.
- 57 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga pinjaman sesuai dengan jadwal pembayaran dan memenuhi pembatasanpembatasan yang ditentukan delam perjanjian pinjaman.
Management believes that Company and its subsidiaries had paid the principal loans and interest expense in accordance with the schedule of payments and have fulfilled the restrictions as stipulated in the loan agreement.
22. WESEL BAYAR
22. NOTES PAYABLE 2007
DB Trustees (Hong Kong) Limited Secured Floating Rate Notes, jumlah nominal US$ 50 juta Biaya pinjaman belum diamortisasi US$ 2,58 juta Subjumlah Formosa Group Ltd. Warburg Finance Limited Jumlah
2006
-
451.000
30.117 30.117
(23.304) 427.696 37.000 464.696
DB Trustees (Hong Kong) Limited Secured Floating Rate Notes, principal amount of US$ 50 million Unamortized interest amounting to US$ 2.58 million Subtotal Formosa Group Ltd. Warburg Finance Limited Total
Secured Floating Rate Notes, US$ 50 juta
Secured Floating Rate Notes, US$ 50 million
Pada tanggal 4 Desember 2006, Perusahaan memperoleh wesel bayar dari DB Trustees (Hong Kong) Limited. Wesel bayar ini diterbitkan dengan nomor seri dengan denominasi sebesar US$ 1 juta, jatuh tempo pada 4 Desember 2007. Wesel bayar diterbitkan pada 95% dari nilai pokok dengan bunga mengambang triwulanan LIBOR ditambah dengan margin 3% dan terhutang triwulan sejak 5 Maret 2007 hingga 5 Desember 2007.
On December 4, 2006, the Company obtained promissory notes (Notes) facility from DB Trustees (Hong Kong) Limited. These notes are issued in serial numbers with denomination of US$ 1 million, due on December 4, 2007. The notes were issued at 95% of the principal amount with floating interest rate based on quarterly LIBOR plus 3% margin which will be paid quarterly starting March 5, 2007 up to December 5, 2007.
Wesel bayar ini dijamin dengan 248.081.500 saham Mediacom yang dimiliki oleh Perusahaan, serta seluruh pembagian non cash dividend atas saham-saham diatas.
The notes are secured by 248,081,500 Mediacom’s shares owned by the Company and all distributions of non-cash dividends in respect of the above shares.
Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan umum dan keuangan tertentu sesuai dengan perjanjian. Wesel bayar dilunasi oleh Perusahaan pada tahun 2007.
The Company was required to fulfill certain general and financial covenants in accordance with the agreement. The notes were fully paid by the Company in 2007.
Formosa Group Ltd.
Formosa Group Ltd.
Pada tanggal 30 Oktober 2007, IAT menerbitkan wesel bayar kepada Formosa Group Ltd. sebesar USD 1.605.000 dan Rp 15.000.000 ribu masingmasing jangka waktu 6 bulan dan 3 bulan, dengan tingkat bunga 10,5% per tahun.
On October 30, 2007, IAT issued promisorry notes to Formosa Group Ltd. with nominal amounts of USD 1,605,000 and Rp 15,000,000 thousand with a term of 6 months and 3 months, respectively, and interest rate of 10.5% per annum.
Warburg Finance Limited
Warburg Finance Limited
Pada tahun 2006, Mediacom memperoleh fasilitas wesel bayar tanpa tingkat bunga dari Warburg Finance Limited terdiri dari: Rp 35 miliar jatuh tempo 19 Maret 2007 dan Rp 45 miliar jatuh tempo 14 Mei 2007. Pada tahun 2006, Mediacom telah membayar wesel bayar sebesar Rp 43 miliar. Pada tahun 2007, Mediacom telah membayar seluruh wesel bayar tersebut.
In 2006, Mediacom obtained non interest bearing promissory notes facility from Warburg Finance Limited, consisting of Rp 35 billion, due on March 19, 2007, and Rp 45 billion, due on May 14, 2007. In 2006, Mediacom paid the notes payable amounting to Rp 43 billion. In 2007, Mediacom had fully paid all the notes payable.
- 58 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
23. HUTANG USAHA
23. TRADE ACCOUNTS PAYABLE 2007
2006
a. Berdasarkan segmen usaha Media berbasis konten dan iklan Program lokal Program asing Non program Media berbasis pelanggan Komponen elektronik Telekomunikasi Interkoneksi Kartu perdana dan voucher pulsa isi ulang Konstruksi menara dan perlengkapan telekomunikasi Content Sewa sarana penunjang telekomunikasi Transportasi Lainnya (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
a. By Business segment 308.599 45.612 102.515 114.550 53.283
224.685 26.492 30.403 22.448
27.577
11.601
-
6.843
42.483 3.147
5.463 2.426
26.933 724.699
646 5.593 27.393 363.993
b. Berdasarkan mata uang Rupiah US Dollar Euro Lainnya Jumlah
b. By currency 545.041 165.824 13.263 571 724.699
24. HUTANG NASABAH
314.585 43.911 4.897 600 363.993
Rupiah US Dollar Euro Others Total
24. PAYABLE TO CUSTOMERS
Akun ini termasuk kewajiban kepada pihak ketiga yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan untuk pengelolaan dana nasabah, deposito nasabah dan transaksi pembiayaan lainnya.
This account includes liabilities to third parties arising from securities transactions involving managing customers’ funds, other customers’ deposits, and other financing transactions.
25. HUTANG LAIN-LAIN
25. OTHER ACCOUNTS PAYABLE 2007
Biaya operasional Pembelian aktiva tetap Hutang dividen anak perusahaan Hutang investasi (Catatan 3 dan 6) Lainnya (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Content and advertisement media Local programs Foreign programs Non program Subscriber based media Electronic components Telecommunications Interconnection Prepaid cards and reload vouchers Construction of tower and telecommunication infrastructure Content Rental of transportation communication Transportation Others (each below 5% of total) Total
2006
26.202 3.013 251 28.619 58.085
- 59 -
45.891 4.695 81.295 556.572 39.582 728.035
Operational expense Purchase of property and equipment Dividends payable of a subsidiary Investments payable (Notes 3 and 6) Others (each below 5% of total) Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
26. PENDAPATAN BELUM DIAKUI
26. UNEARNED REVENUES 2007
Telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis konten dan iklan Media berbasis pelanggan Properti Jumlah
2006
106.108 30.467 15.158 151.733
27. HUTANG PAJAK
2006
579 1.811 2.701
317 45 2.687
24.086 3.418
18.207
227 24.003 26.477 14.698 17.001 24.640 766 72.242 3.702 216.351
23.268 15.069 14.142 15.009 1.055 56.587 645 147.031
28. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Bunga Biaya operasional Biaya bagi hasil Sewa Biaya perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Jumlah
Telecommunications and information technology Content and advertising based media Subscribers based media Property Total
27. TAXES PAYABLE
2007 Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Anak perusahaan Pajak penghasilan pasal 29 Tahun 2007 Tahun 2006 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak transaksi penjualan saham Pajak pertambahan nilai - bersih Lainnya Jumlah
29.604 24.093 2.527 56.224
The Company Income taxes Article 21 Article 23 Article 26 The subsidiaries Income tax article 29 Year 2007 Year 2006 Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Tax on trading of equity securities Value added tax - net Others Total
28. ACCRUED EXPENSES 2007
2006
125.979 116.423 23.348 12.133 8.746 57.899 344.528
94.680 69.384 56.966 15.982 17.823 58.451 313.286
- 60 -
Interest Operational expenses Profit sharing Rent Repairs and maintenance Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
29. PINJAMAN JANGKA PANJANG
29. LONG-TERM LOANS 2007
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Muamalat Indonesia Bank Umum Koperasi Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank NISP Lehman Commercial Papers Inc. setelah dikurangi biaya pinjaman belum diamortisasi sebesar US$ 2.138.889 Samsung Corporation Pinjaman direstrukturisasi Bank Permata Medium term notes III Charlton Group Holdings Ltd. Bank Mandiri Lainnya Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
706.425 204.630 141.067 104.012 10.000 9.214 63
3.667 1.179.078 (177.238) 1.001.840
2006
58.938 10.605 18.569 31.752 160
611.776 525.737 107.208 25.000 20.000 14.741 13.936 23.578 1.462.000 (428.665) 1.033.335
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited Bank Central Asia Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Muamalat Indonesia Bank Umum Koperasi Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank NISP Lehman Commercial Papers Inc. net of unamortized debt issue cost of US$ 2,138,889 Samsung Corporation Restructured loans Bank Permata Medium term notes III Charlton Group Holdings Ltd. Bank Mandiri Others Total Current portion Long-term portion
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited
Berdasarkan Secured Facility Agreement tanggal 18 Desember 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (kreditur) sebesar US$ 75.000.000 dengan jangka waktu 44 bulan, terhitung sejak tanggal pinjaman diberikan. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 2% + LIBOR, yang dibayar setiap tiga bulan. Pinjaman ini akan dipergunakan untuk ekspansi usaha Pay TV di Indonesia dan/atau untuk membayar biaya yang timbul sehubungan pinjaman ini.
Based on Secured Facility Agreement dated December 18, 2007, MNCSV obtained long-term loan facility from Lehman Brothers Commercial Corporation Asia Limited (the Lender) amounting to US$ 75,000,000. The facility will mature in 44 months since the first utilization date and bears interest rate of 2% + LIBOR, which is payable quarterly. MNCSV shall apply all amounts borrowed towards the expansion of the Pay TV Business in Indonesia and/or the payment of any related facility fees.
- 61 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
`
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, MNCSV harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Based on the loan agreement, MNCSV shall fulfill certain requirements, among others, as follows:
a.
Sesuai ketentuan dalam perjanjian, MNCSV harus menjaga rasio antara Jumlah Hutang (tidak termasuk hutang untuk pengembangan pengadaan satelit) terhadap Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (tidak termasuk pembayaran hutang untuk pengadaan satelit) pada periode tertentu.
a.
MNCSV shall maintain the ratio, as stipulated in the agreement, of Total Debt (excluding the Satellite Procurement Liability) to Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (excluding the Satellite Procurement Payment) in respect of the relevant period.
b.
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya (PT. Mediacitra Indostar dan anak perusahaan MNCSV di masa mendatang), tidak diperbolehkan:
b.
MNCSV and other members of the Group (PT. Mediacitra Indostar and future subsidiaries of MNCSV) shall not:
c.
Menjual, memberikan, mengalihkan atau melepaskan harta miliknya kepada pihak lain dengan persyaratan harta tersebut disewakan atau akan disewakan kepada atau diperoleh kembali oleh MNCSV atau perusahaan lain dalam grup Bhakti.
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of their assets on terms whereby they are or may be leased to or re-acquired by MNCSV or any other member of Bhakti group.
Menjual, menyerahkan atau mengalihkan piutang dengan perjanjian recourse.
Sell, assign, transfer or otherwise dispose any of its receivables on recourse terms.
Memisahkan diri, bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan perombakan MNCSV, kecuali setelah memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur.
Enter into any amalgamation, demerger, merger or corporate reconstruction of MNCSV other than with the prior written consent of the Lender.
Mengubah lini bisnis secara substansial.
Make substantial change to the general nature of the business.
Membeli bisnis lain, harta atau mengambil alih aktiva yang nilainya secara keseluruhan melebihi US$ 1.000.000 atau dalam mata uang lain setara dengan US$ 1.000.000.
Acquire any other business, assets or undertaking if the amount of acquisition cost exceeds US$ 1,000,000 (or its equivalent in another currency or currencies).
Membagikan dan pembagian dividen.
Pay, make or declare any dividends distribution.
Melakukan transaksi derivatif.
Enter into any derivative transaction.
Menerbitkan saham, kecuali penawaran umum saham perdana seperti yang diatur dalam Perjanjian Waran.
Issue any shares, other than initial public offering pursuant to the Warrant Agreement.
Memberikan opsi, waran atau hak lain kepada pihak lain untuk memperoleh saham MNCSV dan saham perusahaan lain dalam grup Bhakti.
Grant to any person any option, warrant or other right to call for the issue or allotment of, subscribe for, purchase or otherwise acquire any share of MNCSV and any member of Bhakti group.
mengumumkan
MNCSV dan perusahaan-perusahaan lain dalam kelompoknya, harus:
c.
MNCSV and other members in the Group shall:
Mengasuransikan hartanya kepada perusahaan asuransi dengan reputasi baik. - 62 -
Maintain insurance on assets reputable insurance companies.
with
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Membayar pajak tepat waktu dan menaati semua peraturan pajak tanpa terkena sanksi.
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan saham sebagai berikut:
Duly and punctually pay and discharge all taxes imposed upon MNCSV or its assets within the time period allowed without incurring penalties.
The collaterals for this facility are as follows:
Saham MNCSV yang dimiliki oleh Mediacom sebanyak 2.277.237.777 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 227.723.777.700.
MNCSV’s shares owned by Mediacom, with a total of 2,277,237,777 shares representing an aggregate nominal value of Rp 227,723,777,700.
Saham PT. Mediacitra Indostar yang dimiliki oleh PT. Datakom Asia sebanyak 68.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 68.000.000.000.
PT. Mediacitra Indostar’s shares owned by PT. Datakom Asia, with a total of 68,000 shares representing an aggregate nominal value of Rp 68,000,000,000.
Saham MNCSV yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 893.034.423 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 89.303.442.300.
MNCSV’s shares owned by the Company, with a total of 893,034,423 shares representing an aggregate nominal value of Rp 89,303,442,300.
Bank Central Asia
Bank Central Asia
Pada tahun 2005, Infokom memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 106 miliar untuk pembiayaan pembangunan stasiun transmisi, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 15,75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan, stasiun transmisi, piutang dan saham Infokom. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang pinjaman Infokom kepada BCA masing-masing sebesar Rp 55.583 juta dan Rp 58.938 juta.
In 2005, Infokom obtained investment credit facility for development of transmission station amounting to Rp 106 billion, with term of 5 years and interest rate of 15.75% per annum. The loan is secured by Infokom’s land, buildings, transmission station, receivable and ownership shares of Infokom. As of December 31, 2007 and 2006, Infokom’s loans payable to BCA amounted to Rp 55,583 million and Rp 58,938 million, respectively.
Pada tahun 2007, MNCSV memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebagai berikut :
In 2007, MNCSV obtained credit facilities from BCA, as follows :
Fasilitas kredit investasi I sebesar Rp 90 miliar, jatuh tempo 1 Mei 2012. Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp 90 miliar, jatuh tempo 7 Juni 2011. Fasilitas kredit rekening koran maksimum Rp 10 miliar sampai dengan tanggal 25 April 2008 dan fasilitas letter of credit (usance dan sight L/C) maksimum US$ 6.000.000 sampai dengan tanggal 25 April 2008 (Catatan 21).
Tingkat bunga pinjaman 10% - 11,5% per tahun.
berkisar
Investment Credit Facility I amounting to Rp 90 billion, due on May 1, 2012. Investment Credit Facility II amounting to Rp 90 billion, due on June 7, 2011. Overdraft facility with maximum amount of Rp 10 billion with a term up to April 25, 2008 and Letter of credit facility (usance and sight L/C) with maximum amount of US$ 6,000,000 and term up to April 25, 2008 (Note 21).
antara
The credit facilities bear interest rates ranging from 10% - 11.5% per annum.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan berupa gedung Wisma Indovision milik DKA; mesin dan peralatan siar senilai Rp 212.304 juta milik MNCSV yang terletak di Wisma Indovision dan jaminan dari Mediacom dengan jumlah tidak melebihi Rp 250 miliar.
The loan is secured by land and building of Wisma Indovision owned by DKA; broadcasting equipment amounting to Rp 212,304 million owned by MNCSV at Wisma Indovision; corporate guarantee of Mediacom with amount not exceeding Rp 250 billion.
- 63 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tanpa persetujuan tertulis dari BCA, MNCSV tidak diperkenankan antara lain: memperoleh pinjaman baru kecuali untuk pengadaan transponder satelit dan transaksi dengan pihak atau afiliasi; memberikan pinjaman, kecuali dalam rangka menjalankan usaha; mengajukan permohonan pailit atau penundaan pembayaran kepada pengadilan; melakukan investasi diluar bisnis inti; menjual aktiva; melakukan merger; melakukan perubahan usaha; membagikan dan mengumumkan dividen; merubah anggaran dasar; dan melakukan penurunan modal disetor.
Without written consent from BCA, MNCSV is restricted to, among other things; obtain new loans except for satellite transponder supply and transaction with affiliated party or company; grant loans, except in the normal course of business; propose a bankruptcy or delay payment to the court; invest in noncore business; dispose of assets; undertake merger; change the business; distribute and declare dividend; change the articles of association; and decrease its paid-in capital.
Pada tanggal 31 Desember 2007, MNCSV mempunyai saldo hutang untuk fasilitas kredit I dan II dari BCA sebesar Rp 110.805 juta.
As of December 31, 2007, MNCSV has outstanding loan from BCA for the credit facilities I and II amounting to Rp 110,805 million.
Pada tahun 2007, BSec, memperoleh fasilitas kredit dari BCA dengan jumlah tidak melebihi Rp 38 milliar yang akan digunakan untuk modal kerja.
In October 2007, BSec, obtained overdraft facility from BCA with maximum amount of Rp 38 billion to finance its working capital.
Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 11,50% per tahun dan dijamin dengan potofolio efek BSec senilai 150% dari saldo pinjaman dan aktiva tetap yang dimiliki oleh Perusahaan. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal 30 Oktober 2008 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang sebesar Rp 37.811 juta.
The facility bears interest at 11.50% per annum and secured by BSec’s securities portfolio equivalent to 150% of the outstanding loan and certain property of the Company. The facility will mature on October 30, 2008 and can be extended. The outstanding balance as of December 31, 2007 amounted to Rp 37,811 milion.
BSec juga menerima fasilitas pinjaman dari BCA sebesar Rp 192 juta untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jaminan kendaraan yang sama. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Juni 2010. Tingkat bunga yang dibebankan adalah sebesar 5,5% untuk tahun 2007. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp 166 juta.
BSec also obtained credit facility to finance its acquisition of vehicles amounting to Rp 192 million. This loan will mature on June 2010. This facility is secured by the financed vehicle with interest at 5.5% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2007 amounted to Rp 166 million.
Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
a. Berdasarkan perjanjian pembiayaan Al Murabahah tanggal 20 Januari 2004, IAT memperoleh fasilitas pinjaman untuk refinancing dan modal kerja masing-masing maksimal sebesar US$ 1.193.675 dan US$ 1.306.325. Fasilitas refinancing digunakan untuk melunasi hutang kepada Bank Niaga sehubungan pembelian 2 unit helikopter Dauphin N dan fasilitas modal kerja digunakan untuk pembelian suku cadang helikopter Dauphin N. Kedua fasilitas tersebut berjangka waktu 48 bulan sampai dengan bulan Januari 2008, dengan margin sebesar US$ 159.166 untuk fasilitas refinancing dan US$ 174.187 untuk fasilitas modal kerja, dibayar secara bulanan sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditentukan.
a. Based on Al Murabahah financing agreement dated January 20, 2004, IAT obtained credit facilities for refinancing and for working capital requirements which amounted to US$ 1,193,675 and US$ 1,306,325, respectively. The refinancing facility was used for payment of loans from Bank Niaga regarding the purchase of 2 units of Dauphin N helicopter, while the working capital facility was used for the purchase of spare parts of Dauphin N helicopter. The facilities have payment period of 48 months up to January 2008, with a margin of US$ 159,166 for the refinancing facility and US$ 174,187 for the working capital facility, and repayable on monthly basis based on a scheduled payment scheme.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang bank untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 179 juta dan Rp 2.426 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 179 million and Rp 2,426 million, respectively. - 64 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b. Pada bulan April 2004, IAT memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja maksimal sebesar Rp 10 miliar, jangka waktu 36 bulan, dengan marjin sebesar Rp 2.835 juta yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang helikopter Bell 212. Selanjutnya, pada bulan Pebruari 2005, IAT memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 500.000 yang digunakan untuk pembelian suku cadang. Selanjutnya, pada bulan Nopember 2005, fasilitas ini diubah menjadi sebesar US$ 955.317 dengan marjin sebesar US$ 122.350, fasilitas pinjaman ini jatuh tempo Nopember 2008.
b. In April 2004, IAT obtained working capital facility with a maximum amount of Rp 10 billion, with term of 36 months, and a margin amounting to Rp 2,835 million, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of Bell 212 helicopter spare parts. In February 2005, IAT obtained Al Murabahah financing facility amounting to US$ 500,000 for the purchase of aircraft spareparts. Then, in November 2005, the above mentioned facility was restructured to US$ 955,317, with a margin amounting to US$ 122,350. This facility is due in November 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 2.980 juta dan Rp 5.740 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance loan from this facility amounting to Rp 2,980 million and Rp 5,740 million, respectively.
c. Pada tanggal 29 September 2005, IAT mendapat fasilitas pembiayaan Al Murabahah untuk pembelian spareparts sebesar US$ 400.000, jangka waktu 36 bulan dengan marjin sebesar US$ 71.410 yang dibayar secara bulanan. Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Nopember 2008.
c. On September 29, 2005, IAT obtained financing facility amounting to US$ 400,000 for the purchase of aircraft spareparts, with a term of 36 months and have a margin amounting to US$ 71,410, repayable on monthly basis. This loan is due in November 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang bank untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 1.284 juta dan Rp 2.439 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounting to Rp 1,284 million and Rp 2,439 million, respectively.
d. Pada bulan Mei 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Al Murabahah sebesar US$ 1.120.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin sebesar US$ 275.000 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang dan bahan bakar.
d. In May 2007, IAT obtained an Al Murabahah working capital facility amounting to US$ 1,120,000, with a term of 60 months, and a margin amounting to US$ 275,000, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of spare parts and fuel.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 9.400 juta.
As of December 31, 2007, the outstanding balance from this facility amounted to Rp 9,400 million.
e. Pada bulan Juni 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Al Murabahah sebesar US$ 3.335.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin sebesar US$ 818.776 yang dibayar secara bulanan, mulai bulan Juni 2007. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian suku cadang dan bahan bakar. Pada bulan Juni 2007, IAT juga memperoleh fasilitas pembiayaan Al Murabahah sebesar US$ 1.545.000, jangka waktu 60 bulan, dengan marjin US$ 379.210 yang digunakan untuk uang muka pembelian 2 unit pesawat Fokker 50.
e. In June 2007, IAT obtained an Al Murabahah working capital facility amounting to US$ 3,335,000, with a term of 60 months, and a margin amounting to US$ 818,776, repayable on monthly basis starting from June 2007. This facility was used for the purchase of spare parts and fuel. In June 2007, IAT also obtained an Al Murabahah financing facility amounting to US$ 1,545,000, with term of 60 months and a margin amounting to US$ 379,210 to be used as an advance payment for the purchase of 2 unit of Fokker 50 aircraft.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 41.602 juta.
As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 41,602 million. - 65 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
f. Pada bulan Pebruari 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 5.200.000, jangka waktu 78 bulan, dengan marjin sebesar US$ 1.736.200 yang dibayar secara bulanan. Untuk menambah dana dari fasilitas modal kerja Wa’ad, IAT memperoleh tambahan fasilitas pinjaman melalui fasilitas modal kerja Al Murabahah pada bulan Mei 2007 sebesar US$ 580.000, jangka waktu 78 bulan, dengan marjin sebesar US$ 193.300 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 1 unit pesawat tipe ATR 42–300 dan 1 unit pesawat tipe Fokker 50.
f. In February 2007, IAT obtained Wa’ad working capital facility amounting to US$ 5,200,000, with a term of 78 months, and a margin amounting to US$ 1,736,200, repayable on monthly basis. In addition to the Wa’ad Loan, IAT obtained an additional working capital facility in May 2007, amounting to US$ 580,000, with a term of 78 months, and a margin amounting to US$ 193,300, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of 1 (one) unit of aircraft type ATR 42–300 and 1 (one) unit of aircraft type Fokker 50.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 49.095 juta.
As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 49,095 million.
g. Pada bulan Juni 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 3.150.000, jangka waktu 72 bulan, dengan marjin sebesar US$ 1.051.590 yang dibayar secara bulanan, mulai bulan Juni 2007. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian 1 unit pesawat tipe ATR 42–300.
g. In June 2007, IAT obtained a Wa’ad working capital facility amounting to US$ 3,150,000, with a term of 72 months, and a margin amounting to US$ 1,051,590, repayable on monthly basis starting from June 2007. This facility was used for the purchase of 1 (one) unit of aircraft type ATR 42–300.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 27.819 juta.
As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 27,819 million.
h. Pada bulan Juli 2007, IAT memperoleh fasilitas modal kerja Wa’ad sebesar US$ 1.000.000, jangka waktu 72 bulan, dengan marjin sebesar US$ 144.448 yang dibayar secara bulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembelian mesin dan spareparts.
h. In July 2007, IAT obtained Wa’ad working capital facility amounting to US$ 1,000,000, with a term of 72 months, and a margin amounting to US$ 144,448, repayable on monthly basis. This facility was used for the purchase of engine and spare parts.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo hutang untuk fasilitas ini sebesar Rp 8.708 juta.
As of December 31, 2007 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 8,708 million.
Seluruh pinjaman ini dijamin dengan 1 (satu) unit pesawat tipe ATR 42–300 tahun 1987 (PK– TSY), 3 (tiga) unit pesawat tipe Fokker 50 (PK–TWJ, PK–TSO, dan PK–TSN), 1 (satu) unit pesawat tipe ATR42–500, 1 (satu) unit pesawat Falcon 20F (PK–TRI), 2 (dua) unit Helikopter tipe Dauphin N (PK–TSH dan PK–TSI), persediaan suku cadang untuk Helicopter Dauphin N, dan fidusia tagihan kepada Total E&P Indonesie.
All the above facilities have been secured by 1 (one) unit of aircraft type ATR 42–300 year 1987 (PK–TSY), 3 (three) units of aircraft type Fokker 50 (PK–TWJ, PK–TSO, and PK–TSN), 1 (one) unit of aircraft type ATR42–500, 1 (one) unit of aircraft Falcon 20F (PK–TRI), 2 (two) units of Helicopter type Dauphin N (PK–TSH and PK–TSI), Dauphin N helicopter spare parts, and trade accounts receivable from Total E&P Indonesie.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Muamalat Indonesia, antara lain membubarkan IAT; meminta dinyatakan pailit, mengubah pengurus dan pemegang saham.
In relation to above credit facility, IAT is restricted by certain covenants among others, without written approval from Bank Muamalat Indonesia, to liquidate IAT, and to change IAT management and stockholders.
- 66 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Syariah Muamalat Indonesia
Bank Syariah Muamalat Indonesia
Pada tanggal 16 Maret 2005, BFin memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dari Bank Syariah Muamalat untuk modal kerja pembiayaan konsumen untuk pembelian sepeda motor dengan jangka waktu 48 bulan termasuk kelonggaraan tarik 12 bulan terhitung sejak tanggal 17 Maret 2005 sampai dengan 17 Maret 2009. Pembiayaan ini dijaminkan seluruhnya dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 10).
On March 16, 2005, BFin obtained “Mudharabah” financing facilities from Bank Syariah Muamalat for its consumer financing activities related to acquisition of motor vehicles, with a period of 48 months including grace period of 12 months starting March 17, 2005 until March 17, 2009. This loan is secured by all of the consumer financing receivables (Note 10).
Sehubungan dengan plafon fasilitas yang sudah habis maka terdapat perpanjangan fasilitas II dengan maksimum penarikan sebesar Rp 40 miliar untuk periode 28 Juni 2006 sampai dengan 28 Juni 2010. Selanjutnya, perpanjangan fasilitas III dengan maksimum penarikan sebesar Rp 60 miliar untuk periode Juni 2007 sampai dengan Juni 2011.
Certain facilities were expired and extended to facility II with maximum amount of Rp 40 billion for the period from June 28, 2006 up to June 28, 2010. Furthermore, this was extended to facility III with maximum amount to be availed of Rp 60 billion for the period from June 2007 to June 2011.
Perjanjian pembiayaan ini disepakati dengan melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama. Nisbah bagi hasil yang ditetapkan pada setiap penarikan sesuai dengan porsi modal masing-masing. Pendapatan yang akan diterima Perusahaan (Mudharib) dituangkan dalam proyeksi pendapatan dengan ketentuan yang dapat diubah berdasarkan kesepakatan antara Bank dan Mudharib.
The financing agreement states there will be a sharing of income which is in accordance with the agreed ratio in the agreement. The profit sharing ratio is in accordance with the respective capital contribution of the parties. The income to be received by the Company (Mudharib) would be in accordance with the income projection with terms that can be changed based on agreement by the Bank and Mudharib.
Bank Umum Koperasi Indonesia
Bank Umum Koperasi Indonesia
Pada tanggal 23 Mei 2005, BFin, anak perusahaan telah menerima fasilitas kredit modal kerja dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia sebesar Rp 10.000 juta yang dipergunakan untuk modal kerja pembiayaaan. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu 12 bulan. Selanjutnya, fasilitas ini diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 20 September 2008.
On May 23, 2005, BFin, a subsidiary, obtained a working capital facility from PT. Bank Umum Koperasi Indonesia amounting to Rp 10,000 million to provide working capital for its financing operations. The term of the facility is 12 months. The facility was extended until September 20, 2008.
Jaminan atas fasilitas kredit yang diterima BFin terdiri dari :
The facility obtained by BFin is secured by the following:
1.
1.
2.
Tagihan BFin sebesar 120% dari fasilitas kredit. Tanah dan bangunan kantor cabang di Malang.
2.
Fasilitas kredit dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan akan di kaji ulang setiap bulan.
BFin’s receivable equivalent to 120% of the credit facilities. Land and building in Malang branch office.
The facility bears interest at 14% per annum and subject to review every month.
- 67 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri
a. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 27 Pebruari 2004, IAT memperoleh fasilitas untuk pembiayaan dua unit Dauphin SA-365 N2 (PK-TSW) dan (PK-TSX) sebesar US$ 6 juta, jangka waktu 4 tahun sampai dengan Pebruari 2008, dengan marjin sebesar 9% per tahun (6 bulan pertama setara 8% per tahun). Hutang ini dibayar kembali secara bulanan dengan angsuran yang telah ditentukan. Pinjaman ini dijamin 1 unit helikopter SA-365 N2 (PK-TSW) dan 1 unit helikopter Dauphin SA-365 C2 (PK-TRD).
a. Based on the Al Murabahah financing agreement, dated February 27, 2004, IAT obtained a financing facility for the purchase of 2 (two) units of Dauphin SA-365 N2 helicopter (PK-TSW) and (PK-TSX), amounting to US$ 6 million with a term of 4 years, and with a margin of 9% per annum (8% for the first 6 months). The principal loan is repayable on monthly basis, with amounts and timing stated in the scheduled payment scheme. This loan is secured by 1 unit of SA-365 N2 (PK-TSW) helicopter and 1 unit of Dauphin SA-365 C2 (PK-TRD) helicopter.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 2.776 juta dan Rp 18.333 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 2,776 million and Rp 18,333 million, respectively.
b. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 31 Maret 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 1.648.309,02 dengan marjin US$ 10.778,27 dan fee administrasi impor sebesar US$ 56.478,14. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 30 bulan sampai 30 September 2008. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan kepada PT Airfast dan CV Nabila, dua unit pesawat Beechcraft 1900D (PK-TRW dan PK-TRX) satu unit Dauphin type SA-365N2 (PK-TSW), serta satu unit pesawat BAC1-11 (PK-TRU).
b. Based on the Al Murabahah agreement, dated March 31, 2006, IAT obtained a financing facility with the amount of US$1,648,309.02 and a margin of US$ 10,778.27, and administration fee of US$ 56,478.14. The loan is repayable monthly in accordance with the repayment schedule, for a period of 30 months or until September 30, 2008. The loan is secured by receivables from PT Airfast and CV Nabila, 2 (two) units of aircraft, type Beechcraft 1900D (PK-TRW and PK-TRX), and 1 (one) unit of Dauphin craft SA-365N2 (PK-TSW), including 1 (one) unit of aircraft BAC1-11 (PK-TRU).
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang bank untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 4.652 juta dan Rp 9.852 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 4,652 million and Rp 9,852 million, respectively.
c. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 28 April 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 247.754,11 dengan marjin US$ 1.615,82 dan fee administrasi impor sebesar US$ 7.818,54. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 30 bulan sampai 28 Oktober 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Al Murabahah diatas.
c. Based on the Al Murabahah agreement, dated April 28, 2006 IAT obtained financing facility with the amount of US$ 247,754.11 and a margin of US$ 1,615.82 and administration fee of US$ 7,818.54. The loan is repayable monthly based on the repayment schedule, for a period of 30 months or until October 28, 2008. The loan has the same collateral as mentioned above.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, hutang bank untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 771 juta dan Rp 1.540 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 771 million and Rp 1,540 million, respectively.
- 68 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
d. Berdasarkan perjanjian Al Murabahah tanggal 22 Desember 2006, IAT memperoleh fasilitas Al Murabahah sebesar US$ 224.652 dengan marjin US$ 24.089,89. Hutang ini dibayar setiap bulan sesuai jadwal angsuran, dengan jangka waktu 22 bulan sampai 28 Oktober 2008. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Al Murabahah diatas.
d. Based on the Al Murabahah agreement, dated December 22, 2006 IAT obtained financing facility with the amount of US$ 224,652, and a margin of US$ 24,089.89. The loan is repayable monthly based on the repayment schedule, for a period of 22 months or until October 28, 2008. The loan has the same collateral as mentioned above.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, saldo hutang untuk fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 1.015 juta dan Rp 2.027 juta.
As of December 31, 2007 and 2006 the outstanding balance from this facility amounted to Rp 1,015 million and Rp 2,027 million, respectively.
Sehubungan dengan fasilitas tersebut, IAT diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Bank Syariah Mandiri, antara lain mencari tambahan pembiayaan baru; melakukan penyertaan saham; membagi dividen; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan bisnis inti; mengeluarkan pernyataan hutang dalam bentuk pinjaman, penyewaan atau garansi kepada pihak lain; menjual, mentransfer dan menjaminkan harta IAT yang telah dijaminkan; mengubah anggaran dasar IAT, khususnya mengenai modal, pengurus dan pemegang saham; membubarkan Perusahaan; meminta dinyatakan pailit dan mengalihkan hak atas barang jaminan kepada pihak lain.
In relation to these credit facilities, IAT is restricted by certain covenants, without written approval from Bank Syariah Mandiri, to obtain loan or new credit facility; to invest in shares of stock; to distribute dividend; to enter into transactions with other parties other than IAT’s core business; to issue indebtedness statement for loan, rental and guarantee to other party; to sell, transfer and use as collateral the IAT’s assets used as collateral for these loans; to change the IAT’s Articles of Association and in particular change the capital stock, IAT’s management and stockholders; to liquidate IAT; to ask other party to file a bankruptcy for IAT and transfer the title of collateralized assets to other party.
IAT telah menerima surat persetujuan perubahan negative covenant dari Bank Syariah Mandiri sesuai Surat No. 8/595-3/DPB1 tanggal 16 Agustus 2006 yaitu setiap perubahan pengurus, pemegang saham dan pembagian dividen wajib dilaporkan secara tertulis kepada bank tersebut.
IAT received approval on the changes of negative covenants from Bank Syariah Mandiri in the Letter No. 8/595-3/DPB1, dated August 16, 2006, which stated that changes of management, shareholders, payment of dividend should be reported to Bank Syariah Mandiri in writing.
Pada tanggal 31 Desember 2007, manajemen berpendapat bahwa Perusahaan telah mematuhi seluruh batasan-batasan yang diminta oleh bank.
As of December 31, 2007, Management of the Company believes that it has complied with all important covenants required by the bank.
Bank NISP
Bank NISP
Pada tanggal 2 Agustus 2005, BFin memperoleh fasilitas kredit kepemilikan mobil dari Bank NISP jatuh tempo 2 Juli 2008 dengan tingkat bunga tetap 7% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yang diperoleh dari fasilitas kredit ini (Catatan 17).
On August 2, 2005, BFin obtained credit facility from Bank NISP to finance its acquisition of vehicles, due on July 2, 2008 with fixed interest rate at 7% per annum. The facility is secured by the related financed vehicles (Note 17).
- 69 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Lehman Commercial Papers Inc
Lehman Commercial Papers Inc
Pada tanggal 20 September 2006, M8T memperoleh Fasilitas Pinjaman dari Lehman Commercial Papers Inc. (LCPI), sebagai pengatur dan kreditur, sebesar US$ 70 juta, yang telah diamandemen pada tanggal 29 Nopember 2006. Fasilitas pinjaman ini ditarik sekaligus pada saat tanggal utilisasi, dan dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar USD LIBOR ditambah 6% dengan periode bunga tiga bulanan. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam satu kali pembayaran dimana batas waktu pelunasan adalah paling lama 36 bulan setelah tanggal utilisasi. Pada tanggal 5 Desember 2006, M8T telah merealisasi fasilitas pinjaman sebesar US$ 70 juta.
On September 20, 2006, M8T obtained a Loan Facility from Lehman Commercial Papers Inc. (LCPI) as the Arranger and Original Lender of US$ 70 million which was amended and restated on November 29, 2006. This facility has a one time drawdown on the utilization date, and will bear interest at US Dollar LIBOR plus 6% margin per annum, with interest payment period of 3 months. Principal repayment should be made in one lump sum payment at the latest 36th month after utilization date. On December 5, 2006, M8T drewdown the loan amounting to US$ 70 million.
Pada tanggal 20 Agustus 2007, M8T telah melunasi seluruh pinjaman sebesar US$ 70 juta dan bunga sebesar US$ 1,6 juta atau ekuivalen Rp 676.879 juta dan mencatat beban keuangan sebesar Rp 15.139 juta atas pelunasan pinjaman lebih awal tersebut.
On August 20, 2007, M8T had fully repaid the loan amounting to US$ 70 million and interest of US$ 1.6 million or equivalent to Rp 676,879 million and recognized financial charge of Rp 15,139 million on the early extinguishment of the loan.
Samsung Corporation
Samsung Corporation
Pada tanggal 31 Desember 2006, pinjaman kepada Samsung Corporation (SC) sebesar US$ 58.285.714 (ekuivalen Rp 525.737 juta). Pada tanggal 16 Maret 2007, M8T melakukan pelunasan lebih awal atas seluruh hutang beserta bunga. M8T juga dikenakan denda atas pelunasan tersebut sebesar US$ 291.428 (ekuivalen Rp 2.656 juta). Sehubungan dengan pelunasan hutang tersebut, M8T memperoleh surat pernyataan dari SC tanggal 20 Maret 2007, yang telah membebaskan seluruh jaminan di dalam perjanjian.
As of December 31, 2006, loan from Samsung Corporation (SC) amounted to US$ 58,285,714 (equivalent to Rp 525,737 million). On March 16, 2007, M8T made an early repayment of all its liability and the interest. M8T was also charged with penalty amounting to US$ 291,428 (equivalent to Rp 2,656 million). In relation with the settlement M8T received a letter from SC dated March 20, 2007, which released the pledges under the agreement.
Bank Permata
Bank Permata
Pada bulan Oktober 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Permata sebesar Rp 50 miliar yang dibayar kembali setiap enam bulan jatuh tempo 27 Oktober 2007. Pinjaman ini dikenakan bunga 16% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan 20.525.500 lembar saham Mediacom milik Perusahaan. Sampai dengan tahun 2006, Perusahaan sudah membayar sebesar Rp 25 miliar. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 18 April 2007.
In October 2005, the Company obtained working capital facility from Bank Permata amounting to Rp 50 billion, which is repayable on a semi annual basis, due on October 27, 2007. The loan bears interest at 16% per annum. This facility was secured by 20,525,500 shares of Mediacom owned by the Company, respectively. Up to 2006, the Company has paid the amount of Rp 25 billion. The loan was fully paid on April 18, 2007.
Medium Term Notes III
Medium Term Notes (MTN) III
Pada bulan Oktober 2006, Perusahaan menerbitkan MTN III dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 20 miliar, dengan tingkat bunga tetap 16% per tahun yang diangsur setiap triwulan dan jatuh tempo pada bulan Oktober 2009. Surat hutang ini dijamin dengan 83.335.500 saham BCI milik Perusahaan dan telah dilunasi pada tanggal 13 Maret 2007.
In October 2006, the Company issued MTN III with nominal value of Rp 20 billion at fixed interest rate of 16% per annum and payable on a quarterly basis and will mature in October 2009. These MTN are secured with 83,335,500 shares of BCI owned by the Company a nd were fully paid on March 13, 2007.
- 70 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pinjaman direstrukturisasi, pinjaman dari Bank Mandiri dan Charlton Group Holdings Ltd
Restructured loans, loans from Bank Mandiri and Charlton Group Holdings Ltd
Pada tahun 2007, Mediacom telah mendivestasi UGB sehingga pinjaman yang diperoleh anak perusahaan dari pinjaman direstrukturisasi; Bank Mandiri dan Charlton Group Holdings Ltd. tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi.
In 2007, Mediacom divested its investments in UGB, therefore, loans obtained by UGB including restructured loans; Bank Mandiri and Charlton Group Holdings Ltd. were excluded from the 2007 consolidated financial statements.
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Pada tahun 2002, IAT memperoleh fasilitas kredit investasi untuk pembelian dua pesawat Fokker-50 (PK-TSN dan PK-TSO) maksimum sebesar US$ 8.545.000 dari Bank Mandiri jangka waktu 4 tahun sampai dengan 10 Pebruari 2006 dengan tingkat bunga 9% - 11% per tahun. Pada tahun 2004, berdasarkan addendum perjanjian kredit, sisa pinjaman sebesar US$ 4.345.000 telah diubah menjadi jatuh tempo Maret 2008, dibayar triwulanan dengan angsuran sebesar US$ 600.000 tahun 2004, sebesar US$ 1.100.000 tahun 2005 dan 2006, sebesar US$ 1.300.000 tahun 2007 dan sebesar US$ 245.000 tahun 2008. Pinjaman ini dijamin dengan pesawat yang dibeli dengan pinjaman tersebut, piutang usaha, suku cadang pesawat terbang dan 2 unit helikopter Bell 212. Perjanjian ini juga mensyaratkan agar pinjaman kepada Mediacom dijadikan tambahan modal disetor dan/atau pinjaman kepada IAT, BFin dan PT Wono Madu tidak akan dilunasi/dicicil hutang pokoknya dan tidak dibebani bunga atau dibebani bunga namun tidak dibayar efektif sebelum pinjaman ini lunas, serta meningkatkan current ratio secara bertahap sehingga menjadi minimal 100% dan mempertahankan debt equity ratio menjadi maksimal 233%.
In 2002, IAT obtained investment credit facility from Bank Mandiri for the purchase of 2 units of Fokker-50 aircraft (PK - TSN and PK - TSO) with a maximum amount of US$ 8,545,000, with a term of 4 years up to February 10, 2006 and interest rates ranging from 9% to 11% per annum. In 2004, based on the addendum to the credit agreement, payment of the outstanding principal amounting to US$ 4,345,000 was extended to March 2008, repayable on a quarterly basis amounting to US$ 600,000 for 2004, US$ 1,100,000 for 2005 and 2006, US$ 1,300,000 for 2007 and US$ 245,000 for 2008. The loan is secured by the related aircraft, certain trade accounts receivable, spareparts inventories and 2 units of Bell 212 helicopter. The agreement also requires the conversion of loan to Mediacom to be recognized as additional paid-up capital of IAT, and/or that principal loan to Mediacom, BFin and PT Wono Madu would not be settled/installed and would not be charged with interest or would be charged with interest but the intended accrued interest on the principal should not be paid effectively before the principal loan is fully paid. Also, IAT is required to increase its current ratio with a minimum of 100% and to increase its debt to equity ratio up to a maximum of 233%.
Pada Pebruari 2007, IAT telah melunasi pinjaman tersebut.
In February 2007, IAT has paid its loan.
Pinjaman Jangka Panjang Lainnya
Other long-term loans
Pinjaman jangka panjang lainnya merupakan pembiayaan kendaraan bermotor dalam Rupiah yang diperoleh anak perusahaan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan jangka waktu 48 bulan dengan tingkat bunga 4,5% - 16% per tahun. Pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Other long-term loans represent vehicle financing facilities in Rupiah obtained by certain subsidiaries from certain banks and finance companies with a term of 48 months and interest rates ranging from 4.5% to 16% per annum. These loans are secured by the related vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2007, manajemen berpendapat bahwa anak perusahaan mematuhi seluruh perjanjian yang dibuat oleh bank.
As of December 31, 2007, management of the Company and its subsidiaries believe that they have complied with all important covenants required by the banks.
- 71 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
30. HUTANG SEWA GUNA USAHA
30. LEASE LIABILITIES
Akun ini merupakan hutang sewa guna usaha anak perusahaan, untuk pembiayaan menara pemancar, kendaraan bermotor serta peralatan penyiaran. Transaksi ini diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan karena secara substantial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aktiva sewa guna usaha tersebut beralih kepada anak perusahaan.
This account represents lease liabilities of subsidiaries in relation with the financing of tower transmitter, motor vehicles, and broadcasting equipment by other finance companies. The leases were classified as finance lease since substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets were transferred to the subsidiaries.
Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha dan nilai kini pembayaran minimum sewa guna usaha adalah sebagai berikut:
The total of future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments are as follows:
2007 Pembayaran jatuh tempo dalam waktu Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 sampai 2 tahun Lebih dari 2 tahun Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha Bunga Nilai tunai pembayaran minimum sewa guna usaha Bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang Tingkat bunga per tahun
2006
233.669 202.656 1.463.077
1.416 (280)
827.078 (38.046)
1.136 (444)
789.032
692
16% - 24%
16% - 24%
Minimum lease payment due in Less than 1 year More than 1 to 2 years More than 2 years Total minimum lease payments Interest Present value of minimum lease payments Current maturity Long-term portion Interest rate per annum
Lease liabilities are repayable every month and secured by the related assets.
31. HUTANG OBLIGASI
Bagian jangka panjang
-
1.899.402 (1.072.324)
Hutang sewa guna usaha dibayar setiap bulan dan dijamin dengan aktiva yang dibiayai dengan hutang sewa guna usaha tersebut.
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK) Guaranteed Secured Notes setelah dikurangi biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi Guaranteed Senior Notes setelah dikurangi biaya emisi pinjaman belum diamortisasi Obligasi M8T setelah dikurangi biaya emisi belum diamortisasi Obligasi RCTI Obligasi Bhakti Finance II Obligasi Bhakti Finance I Seri B Obligasi BHIT III tahun 2004 Obligasi konversi UGB (Tranche A) Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun
628 788
31. BONDS PAYABLE
2007
2006
1.599.050
-
1.282.446
1.417.522
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Guaranteed Secured Notes - net of unamortized discount and issuance cost
907.354
-
663.775 220.000 141.594 4.814.219 (220.000)
385.000 96.755 95.160 63.140 2.057.577 (191.915)
Guaranteed Senior Notes - net of unamortized issuance costs M8T's Bonds - net of unamortized issuance costs RCTI's bonds Bhakti Finance Bonds II Bhakti Finance Bonds I Series B BHIT Bonds III Year 2004 UGB's convertible bonds (Tranche A) Total Current portion
4.594.219
1.865.662
Long-term portion
- 72 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Tanda Bukti Utang Konversi BHIT 2007 (TBUK)
Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK)
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan menerbitkan tanda bukti utang konversi BHIT 2007 (TBUK) dengan tingkat bunga tetap sebesar 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310 dan bisa ditukar sebesar 1.346.367.236 saham. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 553 saham mempunyai 18 HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Sebagian TBUK telah dikonversi dengan jumlah sebanyak 2.981.635 saham. Saldo per 31 Desember 2007 sebesar US$ 169.768.510.
On June 27, 2007, the Company issued convertible bonds BHIT 2007 (TBUK) with a maximum amount of US$ 170,145,310 with fixed interest rate at 6% per annum, and convertible into 1,346,367,236 shares. Every holder of 553 shares has the right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit of TBUK. Part of TBUK had been converted totalling to 2,981,635 shares. As of December 31, 2007, the balance of convertible bonds amounted to US$ 169,768,510.
Guaranteed Secured Notes, US$ 168 juta
Guaranteed Secured Notes, US$ 168 million
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V., anak perusahaan MNC, menerbitkan Guaranteed Secured Notes (Notes) sejumlah US$ 168 juta, jatuh tempo 12 September 2011. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On September 12, 2006, MNC B.V., a subsidiary of MNC, issued Guaranteed Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 168 million, due on September 12, 2011. The notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai Trustee dan Security Trustee. Notes ini ditawarkan dengan nilai 98,126% dari jumlah pokok dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap enam bulan setiap tanggal 12 Maret dan 12 September dimulai sejak 12 Maret 2007. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dengan opsi beli 35% dari jumlah notes, setiap saat sebelum tanggal 12 September 2009 dengan harga 110,75% dari nilai nominal ditambah bunga terhutang. MNC B.V. juga dapat membeli kembali seluruh atau sebagian Notes tersebut sebelum jatuh tempo dengan harga 100% nilai nominal ditambah dengan premi tertentu dan bunga terhutang sampai dengan tanggal pembelian kembali. MNC B.V. akan membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan harga 101% dari nilai nominal, apabila MNC gagal meningkatkan kepemilikan saham pada Cipta TPI menjadi 100% sebelum atau pada tanggal 12 Juni 2007.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and Security Trustee. The Notes were offered at 98.126% of par value with fixed interest rate of 10.75% per annum. The interest on the Notes is payable on March 12 and September 12 of each year, beginning on March 12, 2007. The Notes will mature in five years, with purchase option up to 35% of the total par value of the Notes at anytime before September 12, 2009 at redemption price of 110.75% of par value plus interest payable. MNC B.V. can redeem some or all of the Notes before maturity date at redemption price of 100% of par value plus premium and interest payable as of the date of redemption. MNC B.V. will redeem US$ 25 million in principal amount of the Notes at redemption price equal to 101% of such amount if MNC fails to increase its equity interest in Cipta TPI to 100% on or prior to June 12, 2007.
Notes ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B1” dari Moody’s Investors Service, Inc dan “B+” dari Standard and Poor’s Rating Group.
The Notes obtained a bond rating of “B1” from Moody’s Investors Service, Inc. and “B+” from Standard and Poor’s Ratings Group.
- 73 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Notes ini dijamin oleh MNC dan anak perusahaan, yaitu RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG dan MNCN (Penjamin). Notes ini akan dijaminkan dengan (i) seluruh saham yang dimiliki oleh setiap Penjamin, 75% saham RCTI dan Cipta TPI; (ii) pengalihan hak atas pinjaman antar perusahaan yang diberikan oleh MNC B.V. kepada MNC, RCTI dan Cipta TPI; (iii) pengalihan hak atas bank escrow sejumlah US$ 25 juta dan (iv) pengalihan hak atas rekening bank MNC B.V. di Belanda. Selanjutnya, masing-masing sisa 25% saham RCTI dan Cipta TPI akan dijadikan jaminan pada saat MNC mengakuisisi tambahan 25% saham Cipta TPI, serta 25% saham RCTI yang saat ini dijaminkan untuk obligasi RCTI juga akan digunakan sebagai jaminan pada saat 25% saham RCTI tidak dijaminkan lagi untuk obligasi yang diterbitkan RCTI.
The Notes are guaranteed by MNC and its subsidiaries, which are RCTI, Cipta TPI, GIB, MNI, MNIG and MNCN (Guarantors). The Notes will be secured initially by (i) pledge over all shares of each of the Guarantors, 75% of the outstanding shares of RCTI and 75% of the outstanding shares of Cipta TPI, (ii) an assignment by MNC B.V. of its interests and rights under the intercompany loans extended by MNC B.V. to MNC, RCTI and Cipta TPI, (iii) escrow account of US$ 25 million and (iv) assignment of rights in a Dutch bank account of MNC B.V. Additionally, 25% of the outstanding shares of Cipta TPI shall be pledged when MNC will acquire such remaining stock of Cipta TPI and the remaining 25% of the outstanding shares of RCTI, which are currently pledged to secure RCTI’s local bonds, shall be used as collateral once the pledge over such shares is no longer prohibited by the terms of the RCTI bonds.
Dana tersebut digunakan untuk: pelunasan pinjaman RCTI kepada Deutsche Bank, Hong Kong Branch sebesar US$ 78 juta; pelunasan awal obligasi RCTI sebesar US$ 18 juta; pembayaran hutang Cipta TPI kepada pihak ketiga sebesar US$ 18 juta dan dana untuk tambahan akuisisi 25% saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta serta untuk modal kerja dan pengeluaran lainnya.
The proceeds were used to pay RCTI’s loan from Deutsche Bank, Hong Kong Branch amounting to US$ 78 million; early redemption of RCTI’s bonds amounting to US$ 18 million; payment of Cipta TPI’s payable to third parties amounting to US$ 18 million; fund for additional acquisition cost of 25% share of Cipta TPI amounting to US$ 25 million; and also for working capital purposes and other expenditures.
Dana untuk akuisisi saham Cipta TPI sebesar US$ 25 juta ditempatkan pada bank escrow Deutsche Bank dengan tingkat bunga sebesar 7% per tahun untuk 3 bulan pertama dan selanjutnya memiliki tingkat bunga 5,18% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2006, saldo bank escrow sebesar US$ 25.500.243.
The fund for the acquisition of Cipta TPI shares amounting to US$ 25 million is placed in a bank escrow account in Deutsche Bank with interest rate of 7% per annum for the first three months and 5.18% per annum for the next periods. As of December 31, 2006, bank escrow balance amounted to US$ 25,500,243.
Dalam tiga bulan setelah tanggal penerbitan awal MNC belum meningkatkan kepemilikan saham di Cipta TPI. Pada bulan Juni 2007, MNC membeli kembali Notes sebesar US$ 25 juta dengan dana rekening bank escrow di Deutsche Bank (Catatan 5) dan dikenakan beban keuangan sebesar US$ 250.000. Dengan dibelinya kembali Notes tersebut, bank escrow kemudian dibebaskan sebagai jaminan. Saldo Notes pada tanggal 31 Desember 2007 menjadi US$ 143 juta.
MNC had not increased its equity interest in Cipta TPI’s shares within three months of the original issue date. In June 2007, MNC redeemed the notes of US$ 25 million, using the fund in the bank escrow account in Deutsche Bank (Note 5) and incurred financial charges of US$ 250,000. Upon redemption of the said notes, the bank escrow was released as collateral. The Notes amounted to US$ 143 million as of December 31, 2007.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar US$ 11.560.204 termasuk diskonto sebesar US$ 3.148.320 dicatat sebagai diskonto dan biaya emisi pinjaman dan diamortisasi secara garis lurus selama periode Notes. Biaya diskonto dan emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal Notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes of US$ 11,560,204, including discount of US$ 3,148,320, were recorded as discount and debt issuance cost and amortized using straight line method over the term of the Notes. Unamortized discount and debt issuance costs are deducted from the face value of the Notes.
Guaranteed Senior Notes, US$ 100 juta
Guaranteed Senior Notes, US$ 100 million
Pada tanggal 15 Agustus 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V. (Mobile-8 B.V.) menerbitkan 11,25% Guaranteed Senior Notes sebesar US$ 100 juta, jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Notes ini tercatat di Bursa Efek Singapura.
On August 15, 2007, Mobile-8 Telecom Finance Company B.V (Mobile-8 B.V.) issued 11.25% Guaranteed Senior Notes amounting to US$ 100 million, due on March 1, 2013. These notes are listed on the Singapore Stock Exchange.
- 74 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Dalam rangka penerbitan Notes ini, DB Trustees (Hong Kong) Limited bertindak sebagai wali amanat dan agen penjamin. Notes ini ditawarkan pada nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Maret dan 1 September dimulai sejak 1 Maret 2008.
In relation to the issuance of the Notes, DB Trustees (Hong Kong) Limited acted as Trustee and collateral agent. The Notes were offered at face value with fixed interest rate of 11.25% per annum. The interest on the Notes is payable on March 1 and September 1 of each year, beginning on March 1, 2008.
Setiap saat pada atau setelah tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus Notesnya, secara keseluruhan atau sebagian, pada harga tebusan yang sama dengan persentase dari nilai pokok yang telah ditetapkan, ditambah bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal tebusan, jika ditebus selama masa 12 bulan sejak tanggal 15 Agustus dari tahun berikut: tahun 2010 sebesar 105,625%, tahun 2011 sebesar 102,813% dan tahun 2012 dan seterusnya sebesar 100%. Setiap saat sebelum tanggal 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. mempunyai opsi untuk menebus Notes, secara keseluruhan tetapi tidak secara sebagian, dengan harga tebusan 100% dari nilai pokok Notes, ditambah premi yang berlaku saat itu, dan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan. Selain itu, setiap saat sebelum 15 Agustus 2010, Mobile-8 B.V. dapat menebus sampai dengan 35% dari nilai pokok Notes, ditambah dengan bunga yang belum dibayar, jika ada, pada saat tanggal tebusan; asalkan setidaknya 65% dari nilai pokok agregrat Notes yang diterbitkan pada tanggal penerbitan awal, tetap beredar setelah tebusan tersebut dan tebusan tersebut dilakukan dalam 60 hari setelah penutupan penawaran saham di masa datang.
At any time on or after August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem the Notes, in whole or in part, at a redemption price equal to the percentage of principal amount already set, plus accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date, if redeemed during the 12 month period commencing on August 15 of any year set forth as follows: year 2010 at 105.625%, year 2011 at 102.813% and year 2012 thereafter at 100%. At any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may at its option redeem the Notes, in whole but not in part, at a redemption price equal to 100% of the principal amount of the Notes plus the applicable premium as of, and accrued and unpaid interest, if any, to, the redemption date. In addition, at any time prior to August 15, 2010, Mobile-8 B.V. may redeem up to 35% of the aggregate principal amount of the Notes, plus accrued and unpaid interest, if any, to the redemption date; provided that at least 65% of the aggregate principal amount of the Notes originally issued on the original issue date remains outstanding after each such redemption and any such redemption takes place within 60 days after the closing of any future equity offering.
Hasil penerbitan Notes digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar kepada Lehman Commercial Paper Inc. (Catatan 29) dan untuk pembelian perlengkapan jaringan serta untuk tujuan umum M8T.
The proceeds were used to pay all loans and unpaid interest to Lehman Commercial Paper Inc. (Note 29) and for the purchase of network equipment and for M8T’s general purpose.
M8T dan Mobile-8 B.V. diwajibkan untuk memenuhi persyaratan umum dan keuangan tertentu.
M8T and Mobile-8 B.V. are required to fulfill certain general and financial covenants.
Notes ini dijamin oleh M8T dan Mobile-8 B.V., dimana M8T menjaminkan sahamnya di Mobile-8 B.V. dan Mobile-8 B.V. mengalihkan seluruh haknya atas pinjaman antar perusahaan. Pinjaman antar perusahaan dibuat pada tanggal penerbitan Notes merupakan pinjaman dalam US Dollar yang diberikan oleh Mobile-8 B.V. kepada M8T sebesar jumlah yang sama dengan penerimaan Mobile-8 B.V. dari penawaran Notes sesuai dengan perjanjian pinjaman antar perusahaan awal yang dibuat antara Mobile-8 B.V. dan M8T.
The Notes are guaranteed by M8T and Mobile-8 B.V. wherein M8T pledged its shares in Mobile-8 B.V. and an assignment by Mobile-8 B.V. of all of its interest in and rights under the intercompany loan. Intercompany loan represents the loan in US Dollars made on the original issue date by Mobile-8 B.V. to M8T in amount equal to the amount of the gross proceeds received by Mobile-8 B.V. from the offering of the Notes pursuant to the intercompany loan agreement entered into on the original issue date between Mobile-8 B.V. and M8T.
Notes ini telah memperoleh peringkat “B” dari Standard & Poor’s Rating Group, yang merupakan divisi dari Mc Graw-Hill Companies Inc, dan “B2” dari Moody’s Investors Service, Inc.
The Notes have been rated “B” by Standard & Poor’s Rating Group, a division at McGraw-Hill Companies, Inc. and “B2” by Moody’s Investors Service, Inc. - 75 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Notes sebesar Rp 40.604 juta dicatat sebagai biaya pinjaman dan diamortisasi selama periode notes. Biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal notes.
The costs incurred in relation to the issuance of the Notes amounting to Rp 40,604 million were recorded as debt issuance cost and amortized over the term of the Notes. Unamortized debt issuance costs are deducted from the face value of the Notes.
Obligasi M8T
M8T’s Bonds
M8T memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-980/BL/2007 tanggal 2 Maret 2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I sebesar Rp 675 miliar. Sehubungan dengan penerbitan obligasi tersebut, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I No. 114 tanggal 22 Pebruari 2007 dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta.
M8T obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-980/BL/2007 dated March 2, 2007 for the Public Offering of Bond I of Rp 675 billion. In relation to the issuance of the Bonds, PT Bank Permata Tbk acted as trustee, based on Trust Deed on Bond I No. 114 dated February 22, 2007 of Sutjipto, S.H., notary in Jakarta.
Hasil penerbitan obligasi digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman dan bunga yang belum dibayar kepada Samsung Corporation (Catatan 29) dan modal kerja.
The proceeds were used to pay all loans and unpaid interest to Samsung Corporation (Note 29) and for working capital requirements.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,375% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan dimana pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 15 Juni 2007 dan pembayaran terakhir akan dibayarkan pada tanggal 15 Maret 2012. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun. M8T diperkenankan untuk membeli kembali sebagian pokok obligasi sebelum tanggal jatuh tempo pelunasan obligasi, dengan ketentuan pembelian kembali dilaksanakan setelah hari jadi pertama penerbitan obligasi (15 Maret 2007), dan M8T memiliki hak untuk mempertimbangkan obligasi yang dibeli kembali sebagai obligasi treasuri yang akan dijual setelah itu, atau sebagai pelunasan atau penebusan obligasi.
The Bonds were offered at 100% of the face value, with fixed interest rate of 12.375% per annum. The interest is payable on quarterly basis, with first payment on June 15, 2007 and the last payment will be on March 15, 2012. The Bonds will mature in 5 years. M8T is allowed to buy back a portion of the bonds prior to the maturity date of bond settlement, with a condition that the buy back is conducted after the first anniversary of the bonds issuance (March 15, 2007), and M8T has the right to consider the bonds buy-back as a treasury bonds which will be sold afterwards, or as a settlement or redemption of the bonds.
Obligasi ini memperoleh peringkat BBB+ (Stable Outlook) dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia. Obligasi tersebut dijamin dengan jaminan fidusia atas sebagian perangkat infrastruktur telekomunikasi M8T sebesar 110% dari seluruh jumlah pokok obligasi yang masih beredar. M8T disyaratkan untuk memenuhi beberapa batasan keuangan dan umum sesuai dengan kondisi obligasi. Pada tanggal 16 Maret 2007, obligasi tersebut didaftarkan pada Bursa Efek Indonesia.
The bonds obtained a bond rating of BBB+ (Stable Outlook) from PT. Pemeringkat Efek Indonesia. The bonds are secured by fiduciary guarantee over M8T’s telecommunication equipment infrastructure amounting to 110% of the total outstanding bonds principal. M8T is required to fulfill certain general and financial covenants in accordance with the Bonds conditions. On March 16, 2007, the bonds were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Biaya yang berhubungan dengan penerbitan Obligasi sebesar Rp 11.225 juta dicatat sebagai biaya emisi pinjaman dan diamortisasi selama periode obligasi. Biaya emisi pinjaman belum diamortisasi dicatat sebagai pengurang nilai nominal obligasi.
The costs incurred in relation to the issuance of the Bonds amounting to Rp 11,225 million, were recorded as debt issuance cost and amortized over the term of the bonds. Unamortized debt issuance costs are deducted from the face value of the bonds.
- 76 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Obligasi RCTI
RCTI’s Bonds
Berdasarkan Surat No. S-2484/PM/2003 tanggal 13 Oktober 2003 dari Ketua BAPEPAM, RCTI memperoleh surat efektif Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Obligasi RCTI tahun 2003 sebesar Rp 550 miliar. Dalam penerbitan obligasi tersebut, Bank Niaga bertindak sebagai wali amanat, berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi RCTI tahun 2003 No. 39 tanggal 19 Agustus 2003 dari Imas Fatimah, SH.
RCTI obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his Letter No. S-2484/PM/2003 dated October 13, 2003 for the Public Offering of RCTI’s Bonds year 2003 of Rp 550 billion. In relation to the issuance of the bonds, Bank Niaga acted as trustee, based on Trust Deed on RCTI’s Bonds year 2003 No. 39 dated August 19, 2003 of Notary Imas Fatimah, SH.
Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun dengan opsi beli (pelunasan awal) secara prorata: (i) 40% dari jumlah emisi pada ulang tahun kedua sejak tanggal emisi; (ii) 30% dari jumlah emisi pada ulang tahun ketiga; dan (iii) 30% dari jumlah emisi pada ulang tahun keempat. Opsi beli dilakukan dengan harga 100%. Pokok obligasi jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 23 Oktober 2008 atau tanggal 23 Oktober 2007 jika RCTI melaksanakan keseluruhan opsi beli.
The bonds were offered at 100% of the par value, with fixed interest rate at 13.5% per annum. The interest is payable on a quarterly basis. The bonds will mature in 5 years with purchase options (early redemption) on a prorata basis: (i) 40% of the total par value on the second year; (ii) 30% of the total par value on the third year; and (iii) 30% of the total par value on the fourth year. The redemption price is 100% of par value. The principal of the bonds is due and payable on October 23, 2008 or on October 23, 2007 if RCTI fully exercise its purchase options.
RCTI telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia yaitu id A-.
RCTI obtained a bond rating of idA- (single AMinus:Stable Outlook) from PT. Pemeringkat Efek Indonesia.
Obligasi ini dijamin dengan 75.450.000 saham RCTI yang pada tanggal emisi bernilai nominal Rp 1.000 per saham. Dana dari penerbitan obligasi ini telah digunakan RCTI untuk melunasi Medium Term Notes sebesar Rp 500 miliar tahun 2003.
The bonds are secured by 75,450,000 shares of RCTI with par value of Rp 1,000 per share on the date of bond issuance. The proceeds from the issuance of the bonds had been used by RCTI to repay the Medium Term Notes amounting to Rp 500 billion in 2003.
Pada tahun 2007 dan 2006, RCTI melakukan pelunasan awal obligasi masing-masing sebesar Rp 165 miliar dengan dana dari hasil penerbitan Guaranted Secured Notes.
In 2007 and 2006, RCTI had made early redemption of the bonds amounting to Rp 165 billion, respectively, using the proceeds from the Guaranteed Secured Notes.
Obligasi Bhakti Finance II
Bhakti Finance Bonds II
Pada bulan Nopember 2007, BFin menerbitkan obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,75% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi pada tanggal 3 Desember 2007. BFin telah menunjuk PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat. BFin telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Moody’s Indonesia yaitu Baa2.id (stable outlook) setara dengan BBB.
In November 2007, BFin issued “Bhakti Finance Bonds II Year 2007”, (non-certificate) of Rp 150 billion with fixed interest rate at 12.75% per annum. The term of the bonds is 3 years from issuance date on December 3, 2007. BFin has appointed PT Bank Mega Tbk as the Trustee. BFin obtained a bond rating of Baa2.id (stable outlook) equivalent to BBB from PT Moody’s Indonesia.
Pembayaran obligasi akan dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari Pokok Obligasi pada saat tanggal jatuh tempo.
Bonds will be paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on due date.
- 77 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan. Pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 3 Maret 2008, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 3 Desember 2010.
Interest is payable every three months. First payment of interest was due on March 3, 2008, and the final payment of interest will be due at the same time as the due date of the obligation, which will be on December 3, 2010.
Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan tepat waktu atas pokok dan atau bunga obligasi, anak perusahaan memberikan jaminan fidusia kepada pemegang obligasi berupa piutang sebagai berikut :
In order to guarantee on-time payments of principal and/or interest, the subsidiary provided the bondholders with fiduciary right to consumer financing receivables as follows :
1.
Sekurang-kurangnya 50% dari nilai Pokok Obligasi yang terutang pada tanggal emisi atau
1.
Minimum of 50% of the outstanding balance of bonds on the issuance date, or
2.
Sekurang-kurangnya menjadi sebesar 100% dari nilai Pokok Obligasi yang terutang selambat-lambatnya mulai bulan ke 4 sejak tanggal emisi.
2.
Minimum 100% of the outstanding balance of bonds at the latest on the fourth month since issuance date.
Obligasi Bhakti Finance Seri I B
Bhakti Finance Bonds I Series B
BFin menerbitkan obligasi Bhakti Finance tanpa warkat Seri B tahun 2004 sebesar Rp 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 13,5% per tahun. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh sebesar 100% dari pokok pada tanggal 14 Oktober 2007.
BFin issued non-certificate Bhakti Finance Bonds Series B Year 2004 amounting to Rp 100 million with fixed interest rate at 13.5% per annum. Term of the obligation is 3 years since issuance date. The bonds were paid at 100% of the nominal value (bullet payment) on October 14, 2007.
Obligasi BHIT III Tahun 2004
BHIT Bonds III Year 2004
Pada tanggal 14 Juni 2004, Perusahaan menerbitkan “Obligasi Bhakti Investama III Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi BHIT III) tanpa warkat. Jumlah obligasi yang diterbitkan adalah sebesar Rp 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 13% per tahun. Obligasi BHIT III ini jatuh tempo tanggal 11 Juni 2007 dan telah dilunasi pada tanggal yang sama.
On June 14, 2004, the Company issued “Bhakti Investama Bonds III Year 2004 (BHIT Bonds III) (non-certificate). The total BHIT Bonds III issued amounted to Rp 100 billion and bear annual fixed interest rate at 13%. The BHIT Bonds III matured on June 11, 2007 and was fully paid on the same date.
Obligasi Konversi UGB – Tranche A
UGB’s Convertible Bonds – Tranche A
Pada tahun 2007, Mediacom telah mendivestasi UGB sehingga hutang obligasi konversi UGB – Tranche A tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007.
In 2007, Mediacom divested UGB therefore, UGB’s convertible bonds – Tranche A was excluded from the 2007 consolidated financial statements.
32. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
Uang jaminan langganan Pembelian pesawat Hasil restrukturisasi hutang ditangguhkan Hutang retensi Lain-lain Jumlah
32. OTHER NONCURRENT LIABILITIES
2007
2006
21.879 10.243 1.472 33.594
42.323 9.809 24.068 5.799 910 82.909
- 78 -
Customers' guarantee deposits Purchase of aircraft Deferred results from loan restructuring Retentions payable Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tahun 2007, Mediacom telah mendivestasi UGB, sehingga kewajiban hasil restrukturisasi hutang ditangguhkan tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2007.
In 2007, Mediacom divested its investments in UGB; therefore, deferred results from loan restructuring were excluded from the 2007 consolidated financial statements.
33. HAK MINORITAS
33. MINORITY INTERESTS Hak minoritas atas aktiva bersih/ Minority interest in net assets 2007 2006
PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk dan anak perusahaan PT. Global Transport Services dan anak perusahaan Jumlah
4.606.816
2.416.715
792.063
62.911
37.276
26.074
11.072
3.670
126.774 4.770.866
2.442.789
803.135
66.581
34. MODAL SAHAM
Pemegang saham PT. Bhakti Panjiwira Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UBS AG HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Pemegang saham PT. Bhakti Panjiwira ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Privates HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, MBA Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Hak minoritas atas laba bersih/ Minority interest in net income 2007 2006 PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk and its subsidiaries PT. Global Transport Services and its subsidiary Total
34. CAPITAL STOCK 31 Desember 2007/December 31, 2007 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % 1.400.381.778
19,35
140.038
700.000.000 673.722.000 413.665.500 400.000.000
9,67 9,31 5,72 5,53
70.000 67.372 41.367 40.000
3.648.490.093 7.236.259.371
50,42 100,00
364.849 723.626
31 Desember 2006/December 31, 2006 Persentase Kepemilikan/ Jumlah saham/ Percentage of Jumlah/ Number of shares Ownership Total % 1.248.881.778 770.747.000 500.000.000 300.000.000
26,00 16,05 10,41 6,25
124.888 77.075 50.000 30.000
134.982.000
2,81
13.498
1.848.694.254 4.803.305.032
38,48 100,00
184.870 480.331
- 79 -
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, MBA ABN Amro Singapore Nominees UBS AG HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Public (each ownership below 5%) Total
Name of stockholder PT. Bhakti Panjiwira ABN Amro Singapore Nominees UOB Kay Hian Privates HSBC PV BK (Suisse) SA Nassau Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo, MBA Public (each ownership below 5%) Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 287 tanggal 28 Juni 2007 dari Notaris Aulia Taufani, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas IV Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 1.829.534.711 saham, nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham, dan penerbitan TBUK dengan tingkat bunga tetap sebanyak-banyaknya US$ 170.145 .310.
Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 287 dated June 28, 2007 of Notary Aulia Taufani, SH, substitute notary of Sutjipto, SH, the stockholders approved the Limited Public Offering IV with a maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 1,150 per share, and the issuance of convertible bonds (TBUK) with fixed interest rate at a maximum amount of US$ 170,145,310.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 43 tanggal 7 Juni 2004 dari Notaris Aulia Taufani, SH, notaris pengganti Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui Penawaran Umum Terbatas III Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 847.644.338 saham, nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 300 per saham, dan pengeluaran 565.096.225 Waran Seri III dengan ketentuan tiap tiga saham baru melekat dua Waran Seri III.
Based on the stockholders' extraordinary general meeting as stated in deed No. 43 dated June 7, 2004 of Notary Aulia Taufani, SH, substitute notary of Sutjipto, SH, the stockholders approved the Limited Public Offering III with a maximum of 847,644,338 shares through Rights Issue with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, and the issuance of 565,096,225 Series III Warrants to which two warrants can be converted for each three newly issued shares.
Perubahan jumlah saham beredar selama tahun 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
The changes in the shares outstanding for 2007 and 2006 are as follows:
Jumlah saham/ Number of shares Saldo 1 Januari 2006 Pelaksanaan Waran Seri III Saldo 31 Desember 2006 Pelaksanaan Waran Seri II Penawaran Umum Terbatas IV Konversi dari Tanda Bukti Utang Konversi Saldo 31 Desember 2007
4.238.221.371 565.083.661 4.803.305.032 600.437.500 1.829.534.711 2.982.128 7.236.259.371
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, jumlah saham sehubungan dengan waran yang masih beredar adalah sebagai berikut:
Jumlah ditawarkan Dilaksanakan tahun 2003 Dilaksanakan tahun 2004 Waran Seri I yang kadaluarsa tahun 2004 Dilaksanakan tahun 2006 Dilaksanakan tahun 2007 Jumlah
Balance as of January 1, 2006 Exercise of Series III Warrants Balance as of December 31, 2006 Exercise of Series II Warrants Rights Issue IV Conversion of convertible bonds (TBUK) Balance as of December 31, 2007
At December 31, 2007 and 2006, the number of shares outstanding in relation to the warrants are as folows:
Waran Seri I/ Series I Warrants
Waran Seri II/ Series II Warrants
Waran Seri III/ Series III Warrants
374.500.000 (94.050.000) (72.616.663)
617.750.218 (17.312.500)
565.096.225 -
(207.833.337) -
(600.437.500)
(565.083.661) -
218
12.564
-
- 80 -
Jumlah/ Total 1.557.346.443 (94.050.000) (89.929.163) (207.833.337) (565.083.661) (600.437.500) 12.782
Number of offering Exercised in 2003 Exercised in 2004 Series I Warrants expired in 2004 Exercised in 2006 Exercised in 2007 Balance
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
35. AGIO SAHAM
35. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Biaya Agio saham/ Emisi saham/ Paid in capital Share issuance in excess of par cost
Penawaran umum saham tahun 1997 Pengeluaran saham tahun 2000 tanpa hak memesan efek terlebih dahulu Penawaran umum terbatas I tahun 2001 Penawaran umum terbatas II tahun 2002 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2003 Penawaran umum terbatas III tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri I tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2004 Pelaksanaan Waran Seri III tahun 2006 Saldo per 31 Desember 2006 Penawaran Umum Terbatas IV tahun 2007 Pelaksanaan Waran Seri II tahun 2007 Konversi dari obligasi konversi BHIT 2007 (TBUK) Saldo per 31 Desember 2007
24.600
(5.866)
18.734
74.900
-
74.900
76.079
(568)
75.511
229.450
(815)
228.635
28.215
-
169.529
28.215
(2.162)
167.367
21.785
-
21.785
5.626
-
5.626
113.017 743.201
(9.411)
113.017 733.790
1.921.011
(21.796)
1.899.215
195.142
-
3.131 2.862.485
3.131 2.831.278
Public offering of shares in 1997 Issuance of new shares in 2000 without Preemptive Rights Rights Issue I in 2001 Rights Issue II in 2002 Exercise of Series I Warrants in 2003 Rights Issue III in 2004 Exercise of Series I Warrants in 2004 Exercise of Series II Warrants in 2004 Exercise of Series III Warrants in 2006 Balance as of December 31, 2006 Rights Issue IV in 2007 Exercise of Series II Warrants in 2007 Conversion of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) Balance as of December 31, 2007
36. DIFFERENCES DUE TO CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES
2007 PT. Global Mediacom Tbk dan anak perusahaan PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk Jumlah
195.142
(31.207)
36. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
2006
1.170.422 26.329 1.196.751
Selisih transaksi perubahan ekuitas Mediacom terutama berasal dari perubahan kepemilikan di MNC sehubungan dengan penawaran umum saham perdana pada bulan Juni 2007 dan penambahan penyertaan saham di M8T pada bulan Desember 2007.
100.443 26.329 126.772
PT. Global Mediacom Tbk and its subsidiaries PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk Total
The differences due to changes in equity of subsidiaries from Mediacom resulted mainly from the change in ownership in MNC due to the Initial Public Offering of shares of MNC in June 2007 and acquisition of additional shares in M8T in December 2007.
37. PENDAPATAN MEDIA DAN PENYIARAN
Iklan Non iklan Media cetak Komputer grafis dan studio, program dan lainnya Jumlah
Jumlah/ Total
37. MEDIA AND BROADCASTING REVENUE
2007
2006
2.590.285
239.561
58.738
11.447
221.330 2.870.353
14.343 265.351
- 81 -
Advertisements Non advertisements Print Computer graphics and studio, program and others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
38. PENDAPATAN JASA TELEKOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
38. TELECOMMUNICATION AND INFORMATION TECHNOLOGY SERVICES REVENUE
2007 Jasa Telekomunikasi Percakapan dan pesan singkat Interkoneksi Jasa lainnya Sub jumlah Beban interkoneksi Potongan harga interkoneksi Jumlah Jasa teknologi informasi Sewa smartcom Jasa lainnya Jumlah Pendapatan jasa telekomunikasi dan teknologi informasi
39. PENDAPATAN PELANGGAN
MEDIA
2006
942.045 125.654 50.037 1.117.736
112.896 29.924 11.398 154.218
(193.416) (41.775) 882.545
(36.435) (11.356) 106.427
203.479 203.479
41.375 7.735 49.110
1.086.024
155.537
BERBASIS
Information technology services Smartcom rental Other services Total Revenue from telecommunication and information technology services
This account represents revenues from pay TV customers.
40. PENDAPATAN TRANSPORTASI
40. TRANSPORTATION REVENUES
2007
2006
210.183 6.955 217.138
41. PENDAPATAN INVESTMENT BANKING
44.708 2.055 46.763
Aircraft chartered services Repairs and maintenance services Total
41. INVESTMENT BANKING INCOME 2007
Jasa penasehat keuangan dan perantara Keuntungan realisasi jual efek ekuitas, efek hutang dan kontrak pengelolaan dana Jasa penjamin emisi dan penjualan efek Dividen dan bunga Kenaikan harga pasar efek ekuitas, hutang dan reksadana Keuntungan penjualan anak perusahaan dan asosiasi Jumlah
Interconnection charges Interconnection discount Total
39. SUBSCRIBER BASED MEDIA REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan dari pelanggan TV berbayar.
Jasa penyewaan pesawat Jasa perbaikan dan pemeliharaan Jumlah
Telecommunication services Voice and short messaging services Interconnection Other services Subtotal
2006
37.878
5.396
35.524 31.369 16.026
45.773 10.501 1.800
12.224
54.484
133.021
2.996 120.950
- 82 -
Financial advisory and arranger fees Realized gain on equity securities, debt securities and fund management contract Underwriting and selling fees Dividends and interest Increase in fair value of equity, debt securities and mutual fund units Gain on disposal of subsidiaries and associates Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
42. SEWA GUNA KONSUMEN
42. LEASING AND REVENUES
USAHA
DAN
PEMBIAYAAN
Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha Jumlah
2007
2006
86.394 3.366 89.760
44.541 1.551 46.092
43. KOMISI PERANTARA PEDAGANG EFEK
Consumer financing Leasing Total
This account represents commissions from brokerage related activities on equity securities.
44. JASA MANAJER INVESTASI
44. FUND MANAGEMENT FEES
Akun ini merupakan imbalan jasa pengelolaan dana nasabah dan reksadana.
dari
This account represents revenues from customers’ fund and mutual funds management.
45. BEBAN LANGSUNG
45. DIRECT COSTS
2007
2006
1.351.699
103.190
286.403 178.287 111.831 13.022 1.941.242
10.914 9.685 1.514 125.303
46. UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan kesejahteraan karyawan Iklan dan promosi Listrik, air dan telepon Perjalanan dan transportasi Sewa Pajak dan perijinan Perbaikan dan pemeliharaan Kompensasi opsi saham Beban kantor Jasa profesional Imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Asuransi Komunikasi dan informasi Lain-lain Jumlah
FINANCING
43. BROKERAGE COMMISSIONS
Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas perantara pedagang efek ekuitas.
Media berbasis konten dan iklan Jasa telekomunikasi dan teknologi informasi Media berbasis pelanggan Transportasi Properti Jumlah
CONSUMER
Content and advertising based media Telecommunications and information technology services Subscribers based media Transportation Property Total
46. GENERAL AND ADMINISTRATION
2007
2006
608.366 226.565 56.446 56.052 52.285 49.070 34.478 30.346 29.470 25.159 25.484 16.311 5.703 4.560 91.088 1.311.383
113.805 4.861 3.824 19.206 9.812 1.652 2.414 7.290 7.869 6.861 7.889 4.659 465 5.640 15.116 211.363
- 83 -
Salaries and employees' welfare Advertising and promotions Electricity, water and telephone Travelling and transportation Rent Taxes and licenses Repairs and maintenance Compensation for stock option Office expense Professional fees Post-employment benefits Provision for doubtful accounts Insurance Communication and information Others Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
47. PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
47. DEPRECIATION AND AMORTIZATION
Penyusutan Amortisasi Jumlah
2007
2006
419.125 63.081 482.206
93.205 12.436 105.641
48. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Beban bunga : Pinjaman Obligasi Amortisasi biaya emisi pinjaman Provisi dan administrasi pinjaman Jumlah
48. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES 2007
2006
427.982 260.853 12.117 16.538 717.490
118.751 30.817 7.193 839 157.600
49. POS LUAR BIASA
Interest expenses : Loans Bonds Amortization of debt issuance cost Loan provision and administration Total
49. EXTRAORDINARY ITEM
Pada tahun 2006, akun ini merupakan keuntungan restrukturisasi hutang UGB (Catatan 32). Selisih antara nilai tercatat pinjaman dan bunga dengan jumlah penyelesaian sebesar Rp 12.350 juta diakui sebagai keuntungan restrukturisasi hutang yang disajikan sebagai pos luar biasa.
In 2006, this account represents UGB’s gain on debt restructuring (Note 32). The excess of the carrying amount of the loan over the total settlement price amounting to Rp 12,350 million was recognized as gain on debt restructuring, which is presented under extraordinary item.
50. PAJAK PENGHASILAN
50. INCOME TAX
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:
Tax benefit (expense) of the Company and its subsidiaries consisted of:
2007 Pajak kini - anak perusahaan Pajak tangguhan Perusahaan Anak perusahaan Manfaat (beban) pajak - bersih
Depreciation Amortization Total
2006
(178.198)
(12.307)
81.553 38.671 (57.974)
18.993 7.342 14.028
- 84 -
Current tax - subsidiaries Deferred tax The Company Subsidiaries Tax benefit (expense) - net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba menurut laporan laba rugi konsolidasi dan rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut :
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and fiscal loss of the Company is as follows:
2007 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perusahaan Beda temporer Penyusutan Imbalan pasca kerja Amortisasi biaya emisi obligasi/hutang Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Rugi fiskal Perusahaan Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya Penyesuaian sehubungan dengan SKP Akumulasi rugi fiskal Perusahaan
2006
1.556.351 14.004 (994.745) 575.610
269.583 3.956 (146.682) 126.857
707 168
501 254
875
(23.134) (22.379)
(826.316) (249.831) (189.956) (439.787)
(199.587) (95.109) (104.266) 9.419 (189.956)
Income before tax per consolidated statements of income Goodwill amortization Income before tax of subsidiaries Income before tax of the Company Temporary differences Depreciation Post-employment benefits Amortization of bonds/debt issuance costs Total Tax effect of non deductible expense Fiscal loss of the Company Prior years fiscal loss carryforward Adjustment for tax assessment letter Accumulated fiscal loss of the Company
Pada tahun 2007 dan 2006, Perusahaan mengalami rugi fiskal sehingga tidak ada taksiran pajak penghasilan untuk tahun-tahun tersebut.
In 2007 and 2006, the Company was in fiscal loss position, therefore, no provision for corporate income tax was made.
Pada tanggal 18 Mei 2006, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2004 sebesar Rp 57 juta setelah dikompensasi dengan hutang pajak lainnya. SKPLB tersebut juga menetapkan rugi fiskal Perusahaan tahun 2004 sebesar Rp 20.599 juta yang berbeda sebesar Rp 9.419 juta dengan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tahun 2005. Dampak pajak tangguhan atas perbedaan rugi fiskal tersebut sebesar Rp 2.826 juta telah dibebankan dalam laporan keuangan tahun 2006.
On May 18, 2006, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2004 corporate income tax amounting to Rp 57 million after compensating with other taxes payable. SKPLB also stated that the Company’s 2004 fiscal loss amounted to Rp 20,599 million which differ by Rp 9,419 million from the fiscal loss in the 2005 financial statements. Deferred tax effect of Rp 2,826 million on the difference in fiscal loss was charged to expenses in the 2006 financial statements.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the net tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rate to income before tax of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan Amortisasi goodwill Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak sesuai tarif pajak 30% Dampak pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Jumlah manfaat pajak Perusahaan Pajak tangguhan yang tidak diakui Beban pajak anak perusahaan Jumlah (manfaat) beban pajak
2007
2006
1.556.351 (994.745) 14.004 575.610
269.583 (146.682) 3.956 126.857
172.683
38.057
(247.895) (75.212)
(57.050) (18.993)
(6.341) 139.527 57.974
4.965 (14.028)
- 85 -
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries Goodwill amortization Income before tax of the Company Tax expense at tax rate of 30% Tax effect of nontaxable income (nondeductible expenses) Total tax benefit of the Company Derecognition of deferred tax assets Tax expenses of subsidiaries Total tax expense (benefits)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Aktiva Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aktiva pajak tangguhan merupakan jumlah bersih setelah diperhitungkan dengan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax assets after deducting the deferred tax liabilities of the same business entity as follows:
2007 Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Portofolio efek Amortisasi emisi obligasi/hutang Aktiva tetap Jumlah
131.936 510 (606)
2006 56.987 460 331 (6.672) (819)
The Company Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Securities owned Amortization of bonds/debt issuance costs Property and equipment
131.840
50.287
Total
Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Biaya masih harus dibayar Piutang Investasi saham Beban tangguhan Aktiva tetap Lainnya Jumlah
272.583 21.216 6.553 (2.691) (23.072) (28.332) 10.824 257.081
242.367 16.966 11.316 4.507 (570) (33.918) (34.364) 5.597 211.901
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Accrued expenses Accounts receivable Investment in share of stock Deferred charges Property and equipment Others Total
Aktiva pajak tangguhan - bersih
388.921
262.188
Deferred tax assets - net
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aktiva pajak tangguhan atas akumulasi rugi Rp 404.519 dan Rp 299.354 juta karena manajemen yakin bahwa pajak tangguhan tersebut dapat digunakan melalui kompensasi laba kena pajak di masa yang akan datang.
As of December 31, 2007 and 2006, the Company and its subsidiaries recognized deferred tax assets in accumulated fiscal loss carryforward of Rp 404,519 and Rp 299,354 million, respectively, since management believes that the deferred tax assets can be compensated against current tax on the future period.
Pada tahun 2007, penurunan kewajiban pajak tangguhan bersih yang berasal dari akuisisi dan divestasi anak perusahaan sebesar Rp 28.510 juta.
In 2007, the change in net deferred tax liabilities resulting from acquisition and disposal of subsidiaries amounted to Rp 28,510 million.
Kewajiban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
Akun ini merupakan kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan setelah diperhitungkan dengan aktiva pajak tangguhan dari masing-masing entitas usaha, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents deferred tax liabilities of subsidiaries after deducting the deferred tax asset of the same business entity as follows:
Anak perusahaan Akumulasi rugi fiskal Kewajiban imbalan pasca kerja Investasi saham Aktiva tetap Sewa guna usaha Beban tangguhan Amortisasi biaya emisi pinjaman Piutang Persediaan Kewajiban pajak tangguhan - bersih
2007
2006
9.412 4.170 (20.406) (48.092) (2.890) (8.784) 3.323 762 (62.505)
9.807 68 (27.715) (14) (1.012) (8.620) (27.486)
- 86 -
Subsidiaries Accumulated fiscal loss Post-employment benefits obligations Investment in share of stock Property and equipment Leases Deferred charges Amortization of debt issuance cost Accounts receivable Inventories Deferred tax liabilities - net
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
51. DIVIDEN TUNAI
51. CASH DIVIDENDS
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 180 tanggal 18 Juni 2007 dari Notaris Sutjipto, SH, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tahun buku 2006 sebesar Rp 36.180 juta atau Rp 5 per saham dan telah dilunasi pada bulan Desember 2007.
Based on the annual stockholders general meeting as stated in Deed No. 180 dated June 18, 2007, of Notary Sutjipto, SH, the stockholders approved the distribution of dividends for 2006 amounting to Rp 36,180 million or Rp 5 per share which were paid in December 2007.
52. LABA PER SAHAM
52. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian didasarkan pada data berikut:
The calculation of basic and diluted earnings per share are based on the following data:
Laba Bersih
Earnings
Laba bersih Penyesuaian untuk: Beban bunga dan kerugian selisih kurs dari TBUK - setelah pajak Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dilusian
2007
2006
695.242
229.380
66.584 761.826
229.380
Net income for the purpose of basic earnings per share Adjustments for: Interest expense and foreign exchange loss on convertible debt - net of tax Net income for the purpose of diluted earnings per share
Jumlah saham
Number of shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar (penyebut) untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The weighted average number of shares outstanding (denominator) for the computation of basic and diluted earnings per share were as follows:
Jumlah saham/ Total number of shares 2007 2006 Jumlah awal tahun Rata-rata tertimbang saham yang dilaksanakan melalui konversi Waran Seri II Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV Rata-rata tertimbang saham yang diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Rata-rata tertimbang saham yang dilaksanakan melalui Waran Seri III Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya Waran Seri II dan III Jumlah saham yang seolah-olah diterbitkan karena dilaksanakannya tanda bukti utang konversi (TBUK) Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian
4.803.305.032
4.238.221.371
172.646.878
-
872.161.753
-
686.298
-
-
200.926.971
5.848.799.961
4.439.148.342
427.803.186
857.909.342
633.766.321
6.910.369.468
- 87 -
-
5.297.057.684
Beginning balance Weighted average number of shares issued through exercise of Series II Warrants Weighted average number of shares issued through Rights Issue IV Weighted average number of shares issued through conversion of bonds BHIT 2007 (TBUK) Weighted average number of shares issued through exercise of Series III Warrants Weighted average number of shares outstanding for the purpose of basic earnings per share Number of shares that would have been issued due to exercise of Series II and III Warrants Number of shares that would have been issued due to conversion of bonds BHIT 2007 (TBUK) Weighted average numbers of shares outstanding for the purpose of diluted earnings per share
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
53. IMBALAN PASCA KERJA
53. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Program Pensiun Imbalan Pasti
Defined Benefit Pension
Mediacom dan beberapa anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996. Pendiri Danapera adalah Mediacom, dan anak perusahaan merupakan mitra pendiri. Pendanaan program pensiun berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan masing-masing sebesar 9,75% dan 4%.
Mediacom and certain subsidiaries established a defined benefit pension plan covering all their permanent employees. The plan provides pension benefits based on years of service and salaries of the employees. The pension plan is managed by Dana Pensiun Bimantara (Danapera) which deed of establishment had been approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. 382/KM.17/1996 dated October 15, 1996. Danapera’s founders are Mediacom, with the subsidiaries as cofounders. Pension plan is funded by contributions from both employer and employee at the rate of 9.75% and 4%, respectively.
Kewajiban dari program pensiun imbalan pasti di neraca adalah sebagai berikut:
The amounts included in the balance sheets in respect of the pension plan is as follows:
2007 Nilai kini kewajiban program pensiun Keuntungan aktuarial belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui Aktiva yang tidak diakui Nilai wajar aktiva program Kewajiban bersih (aktiva program pensiun)
2006
60.724 (3.184) (285) 42.376 (120.463) (20.832)
137.733 (4.359) (636) (128.575) 4.163
Present value of pension program obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost Unrecognized asset Fair value on plan assets Net liability (net pension plan asset)
Aktiva program pensiun terutama terdiri dari kas di bank, deposito berjangka dan saham diperdagangkan di bursa.
The pension plan assets consisted mainly of cash in banks, time deposits and shares of stock traded in the stock exchange.
Kewajiban bersih dicatat sebagai biaya masih harus dibayar dan aktiva program pensiun bersih dicatat sebagai biaya dibayar dimuka.
Net liability on the pension plan was recorded as accrued expense and net pension plan assets were recorded as prepaid expenses.
Mutasi kewajiban bersih program pensiun di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Movement in the net liability of pension plan recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2007 Saldo awal Pengurangan karena divestasi anak perusahaan Aktiva yang diakui Iuran dibayar tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan Kewajiban bersih (aktiva program pensiun)
2006
4.163
3.416
(17) (3.449) (12.677) (8.852) (20.832)
(11.117) 11.864 4.163
- 88 -
Beginning of the year Deduction due to divestment of subsidiary Recognized asset Contribution paid in the current year Amount charged (credited) to income Net liability (net pension plan asset)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Program pensiun imbalan pasti dihitung oleh PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Eldridge Gunaprima Solution dan PT. Pointera Aktuarial Strategis, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
The defined benefit pension plan is calculated by PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo, PT. Eldridge Gunaprima Solution and PT. Pointera Aktuarial Strategis, independent actuaries, based on the following key assumptions:
Umur pensiun normal 55 tahun/years Tabel mortalita Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980 Tingkat kenaikan penghasilan 7,5% - 8% tahun/in 2007 dan/and 6% - 8% tahun/in 2006 dasar pensiun per tahun 10,5% - 12% tahun/in 2007 dan/and 10,5% - 12% tahun/in 2006 Tingkat bunga per tahun
Normal pension age Mortality table Salary increment rate per annum Discount rate per annum
Imbalan Pasca Kerja Lain
Other Post-Employment Benefits
Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali RCTI, mengakui kewajiban imbalan pasca kerja lain sesuai peraturan Perusahaan dan anak perusahaan yang didasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan.
The Company and its subsidiaries, except RCTI, recognized other post-employment benefit obligation in accordance with their policy based on Labor Law.
RCTI mengakui tambahan kewajiban imbalan pasca kerja selain program pensiun, sesuai kebijakannya berupa kekurangan antara imbalan pasca kerja berdasarkan program pensiun dengan imbalan berdasarkan kebijakan RCTI.
RCTI recognized the cost of providing other postemployment benefits in accordance with its policy such as shortage of benefits provided by the pension plan against the benefits based on RCTI’s policy.
RCTI dan MNCSV juga memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya didasarkan pada masa kerja.
RCTI and MNCSV also provide other long-term benefits which was determined based on years of service.
Beban imbalan pasca kerja lain dan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in consolidated statements of income with respect to other post-employment benefits and other long-term benefits are as follows:
2007 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Sub jumlah Anak perusahaan Jumlah
123 90 (45) 168 25.316 25.484
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:
118 136 254 7.635 7.889
The Company Current service cost Interest costs Past service cost Subtotal Subsidiaries Total
The post-employment benefits obligation included in the consolidated balance sheets are as follows:
2007 Perusahaan Nilai kini kewajiban tanpa pendanaan Keuntungan (kerugian) aktuarial belum diakui Kewajiban - bersih Anak perusahaan Kewajiban - Bersih
2006
2006
1.002
901
The Company Present value of unfunded obligations
699 1.701 135.070 136.771
634 1.535 120.766 122.301
Unrecognized actuarial gains (losses) Net liabilities Subsidiaries Liabilities - Net
- 89 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT. Eldridge Gunaprima Solution. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat mortalitas Umur pensiun normal
The cost of providing post-employment benefits is calculated by independent actuaries, PT. Dian Artha Tama, PT. Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT. Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
10% - 12% tahun/in 2007 dan/and 10,5% - 12% tahun/in 2006 6% - 8% tahun/in 2007 dan/and 8% - 10% tahun/in 2006 CSO - 1980 55 tahun/years
54. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a.
Discount rate per annum Future salary increment rate per annum Mortality rate Normal pension age
54. ACQUISITIONS OF SUBSIDIARIES
Pada tahun 2007, Perusahaan dan Mediacom membeli obligasi wajib tukar dari East Bay Equities Ltd yang dapat ditukar dengan saham MNCSV. Pada tanggal 2 April 2007, Mediacom menukar obligasi wajib tukar sebesar US$ 163.200.000 dengan 3.170.272.200 saham atau 51% saham MNCSV. Selanjutnya, pada bulan Desember 2007, Perusahaan mengakuisisi 20% saham MNCSV dengan biaya perolehan Rp 573.188 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aktiva bersih MNCSV masing-masing pada tanggal 31 Maret 2007 dan 31 Desember 2007, sebagai berikut:
a.
In 2007, the Company and Mediacom bought mandatory exchangeable bonds from East Bay Equities Ltd which are convertible into shares of stock of MNCSV. On April 2, 2007, Mediacom exchanged its mandatory exchangeable bonds of US$ 163,200,000 into 3,170,272,200 shares or 51% of the issued capital stock of MNCSV. Furthermore, in December 2007, the Company acquired 20% of MNCSV shares at acquisition cost of Rp 573,188 million. The acquisitions were accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of MNCSV as of March 31, 2007 and December 31, 2007, respectively, as follows:
MNCSV 31 Maret/ 31 Desember/ March 31, December 31, 2007 2007 Nilai wajar aktiva bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 19) Jumlah Biaya Perolehan
331.056 1.152.816 1.483.872
134.477 438.711 573.188
Fair value of net assets acquired Positive goodwill (Note 19) Total Cost
Penyelesaian biaya akuisisi perolehan: Dibayar secara tunai Jumlah
1.483.872 1.483.872
573.188 573.188
Settlement of acquisition cost: Cash settlement Total
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi: Pembayaran biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas keluar bersih
(1.483.872)
(573.188)
5.747 (1.478.125)
171.916 (401.272)
MNCSV memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 384.348 juta dan laba bersih sebesar Rp 23.254 juta untuk periode 1 April 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 yang termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Net cash outflow for the acquisition: Payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash outflow
MNCSV contributed total revenues of Rp 384,348 million and net income of Rp 23,254 million for the period from April 1, 2007 to December 31, 2007 which were included in the consolidated statement of income.
- 90 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada bulan September 2007, MNC menukar obligasi wajib tukar sebesar Rp 39.375 juta dengan 3.199.999 saham atau 99,99% saham CMI. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aktiva bersih CMI pada tanggal 30 September 2007.
b.
In September 2007, MNC exchanged its mandatory exchangeable bonds of Rp 39,375 million into 3,199,999 shares or 99.99% of the issued capital stock of CMI. The acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of CMI as of September 30, 2007.
CMI Nilai wajar aktiva bersih diperoleh Goodwill positif (Catatan 19) Jumlah Biaya Perolehan
20.739 18.636 39.375
Fair value of net assets acquired Positive goodwill (Note 19) Total Cost
Penyelesaian biaya akuisisi perolehan: Konversi obligasi wajib tukar Dibayar secara tunai Jumlah
31.500 7.875 39.375
Settlement of acquisition cost: Mandatory exchangeable bond conversion Cash settlement Total
Arus kas keluar bersih sehubungan dengan akuisisi: Pembayaran biaya akuisisi Kas dan setara kas diperoleh Arus kas masuk bersih
(7.875) 8.782 907
CMI memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 168.389 juta dan laba bersih sebesar Rp 1.921 juta terhadap laporan keuangan konsolidasi untuk periode 1 September 2007 sampai dengan 31 Desember 2007.
Net cash outflow for the acquisition: Payment of acquisition cost Cash and cash equivalents acquired Net cash inflow
CMI contributed total revenues of Rp 168,389 million and net income of Rp 1,921 million on the consolidated financial statements for the period from September 1, 2007 to December 31, 2007.
c.
Pada bulan Desember 2007, Mediacom mengakuisisi tambahan saham M8T dengan biaya perolehan sebesar Rp 601.776 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian berdasarkan nilai wajar aktiva bersih M8T pada tanggal 31 Desember 2007 dan menghasilkan goodwill sebesar Rp 406.764 juta (Catatan 19).
c.
In December 2007, Mediacom acquired additional M8T’s share with acquisition cost of Rp 601,776 million. This acquisition was accounted for using the purchase method based on the fair value of net assets of M8T as of December 31, 2007, resulting in goodwill of Rp 406,764 million (Note 19).
d.
Pada tahun 2007, MNCN mengakuisisi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha media berbasis konten dan iklan dengan biaya perolehan Rp 3.114 juta. Akuisisi ini dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian yang menghasilkan goodwill sebesar Rp 3.011 juta (Catatan 19).
d.
In 2007, MNCN acquired several subsidiaries which are engaged in content and advertising based media business with acquisition cost of Rp 3,114 million. This acquisition was accounted for using the purchase method which resulted in goodwill of Rp 3,011 million (Note 19).
- 91 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
55. PELEPASAN INVESTASI
55. DISPOSAL OF INVESTMENTS
Pada tahun 2007, Mediacom melakukan divestasi dan memperoleh keuntungan pelepasan beberapa investasi sebagai berikut:
In 2007, Mediacom divested some of its investments resulting in gain on disposal as follows: Rp
Penjualan sebagian saham anak perusahaan dan investasi lainnya Pelepasan anak perusahaan operasi dihentikan Pelepasan perusahaan asosiasi (Catatan 15) Jumlah
698.904 217.728 229.414 1.146.046
Sale of part of subsidiaries' shares and other investments Disposal of subsidiaries - discontinued operations Disposal of an associate (Note 15) Total
Penjualan sebagian saham anak perusahaan dan investasi lainnya
Sale of part of subsidiaries’ shares and other investments
Pada tahun 2007, Mediacom melepas 10% saham MNC milik Perusahaan bersamaan dengan penawaran umum perdana saham MNC, dan memperoleh keuntungan atas perbedaan nilai saham M8T yang dibagikan sebagai dividen. Akun ini juga termasuk penjualan portofolio investment fund dan investasi lainnya.
In 2007, the Company divested 10% of MNC shares owned by the Company in relation with MNC’s Initial Public Offering and gained on appreciation of shares of M8T which were distributed as dividends. This account also included sale of investment portfolio in fund and other investments.
Pelepasan anak perusahaan Operasi Dihentikan
2007 -
Disposals of subsidiary in 2007 – Discontinued Operations
Pada bulan September 2007, Mediacom melepaskan seluruh saham UGB (99,99%) milik Perusahaan dengan harga jual Rp 425 miliar.
In September 2007, Mediacom disposed of its investment in UGB (99.99%) at a selling price of Rp 425 billion.
Untuk tujuan akuntansi, pelepasan saham UGB milik Perusahaan didasarkan pada aktiva bersih pada tanggal 31 Agustus 2007, sebagai berikut:
For accounting purposes, the disposal of the Company’s investment in UGB was based on the net assets at August 31 , 2007, with details as follows:
tahun
Rp Aktiva bersih Kas dan setara kas Piutang Aktiva tetap Aktiva lainnya Kewajiban Jumlah
2.712 11.142 259.173 276.484 (331.783) 217.728
Net assets Cash and cash equivalents Receivables Fixed assets Other assets Liabilities Total
207.272 217.728 425.000
Mediacom's share in net assets Gain on disposal Net selling price
Bagian Mediacom atas aktiva bersih Keuntungan penjualan Harga jual bersih
Penjualan anak perusahaan ini menghasilkan arus kas masuk bersih sebesar Rp 422.288 juta terdiri dari kas diterima sebesar Rp 425.000 juta dan kas dikeluarkan yang merupakan saldo kas dan setara kas UGB tersebut pada tanggal penjualan sebesar Rp 2.712 juta.
The disposals resulted in net cash inflow of Rp 422,288 million, consisting of cash inflow of Rp 425,000 million and cash outflow of Rp 2,712 million representing the balance of cash and cash equivalents of UGB on the date of disposal.
- 92 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Ringkasan laporan laba rugi UGB yang termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
A summary of the statements of income of UGB which were included in the 2007 and 2006 consolidated statements of income is as follows:
2007 Pendapatan Beban usaha Laba usaha Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum pajak Beban pajak Laba (rugi) bersih
56. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
21.576 (20.177) 1.399 (1.267) 132 (734) (602)
HUBUNGAN
2006 4.820 (4.675) 145 16.733 16.878 (28) 16.850
Revenues Operating expenses Income from operations Other income (charges) - net Income before tax Tax expense Net income (loss)
56. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
Anak perusahaan langsung langsung (Catatan 3).
dan
tidak
a.
Direct and indirect subsidiaries (Note 3).
b.
Pada tahun 2006, perusahaan asosiasi adalah PT. Plaza Indonesia Realty Tbk, PT. Multi Nitrotama Kimia, PT. Bima Kimia Citra, PT. Nusadua Graha International dan PT. Freekom Indonesia.
b.
Associates in 2006 consist of PT. Plaza Indonesia Realty Tbk, PT. Multi Nitrotama Kimia, PT. Bima Kimia Citra, PT. Nusadua Graha International and PT. Freekom Indonesia.
c.
PT. Bhakti Panjiwira adalah pemegang saham Perusahaan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Perusahaan.
c.
PT. Bhakti Panjiwira is a stockholder of the Company who holds significant influence over the Company.
d.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk, PT. MNC Sky Vision (tahun 2006) dan UGB.
d.
The companies which have common members of management as the Company and its subsidiaries are Yayasan Bimantara Citra, PT. Global Land Development Tbk, PT. MNC Sky Vision (in 2006) and UGB.
e.
Perusahaan dan anak perusahaan merupakan pendiri Reksadana BIG Nusantara, BIG Palapa, BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Dana Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah dan BIG Dana Syariah Terproteksi.
e.
The Company and its subsidiaries are the sponsors for the mutual funds of BIG Nusantara, BIG Palapa, BIG Dana Likuid Satu, BIG Dana Likuid, BIG Dana Lancar, BIG Dana Bhakti Kombinasi, BIG Dana Muamalah and BIG Dana Syariah Terproteksi.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi penting lainnya dengan pihak hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain significant transactions with related parties, including the following, among others:
a.
a.
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki portofolio efek berupa kontrak pengelolaan dana dengan BAM dan unit penyertaan reksadana (Catatan 6).
- 93 -
The Company and its subsidiaries have portfolio investments in the form of fund management contracts, which are managed by BAM, and units in mutual funds (Note 6).
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
b.
Pinjaman Perusahaan kepada Bank Artha Graha dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT. Bhakti Panjiwira (Catatan 21) pada tahun 2006.
b.
The Company’s loan from Bank Artha Graha was secured by corporate guarantee from PT. Bhakti Panjiwira (Note 21) in 2006.
c.
Penjualan/pembelian barang dan jasa, persewaan gedung dan transaksi, pembiayaan dengan pihak hubungan istimewa. Menurut manajemen transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat bunga atau harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
c.
Sales and purchases of goods and services, office building rental, and financing transactions with related parties. Management believes that those transactions are made at normal interest rates or prices, terms and conditions as those done with third parties.
d.
Perusahaan dan anak perusahaan juga menempatkan dana yang dikelola melalui pihak hubungan istimewa.
d.
The Company and its subsidiaries also placed investments managed by related parties.
e.
Mediacom dan anak perusahaan juga mempunyai transaksi lain dengan pihak hubungan istimewa yaitu:
e.
Mediacom and its subsidiaries also entered into other transactions with related parties, as follows:
f.
Pemberian/penerimaan pinjaman dana tanpa bunga atas pembayaran lebih dahulu biaya Mediacom dan anak perusahaan oleh pihak hubungan istimewa atau sebaliknya.
Obtaining/providing non-interest bearing loans arising from advanced payments of expenses of Mediacom and its subsidiaries by related parties or vice versa.
Transaksi dengan karyawan meliputi pemberian pinjaman tanpa bunga termasuk pinjaman perumahan.
Transactions with employees consisting of non-interest bearing loans including housing loans.
PT Bhakti Panjiwira memutuskan untuk menanggung kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan investasi pada PT Adam SkyConnection Airlines (Catatan 16 dan 61c).
f.
Pada tanggal neraca, saldo aktiva dan kewajiban yang timbul atas transaksi usaha tersebut adalah sebagai berikut:
Investasi jangka pendek (Catatan 6) Persentase terhadap jumlah aktiva Piutang usaha (Catatan 7) PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision Lainnya Jumlah Persentase terhadap jumlah aktiva
2006
721.917
220.608
3,66%
30.226 2.109 32.335
0,31%
Persentase terhadap jumlah aktiva
-
Persentase terhadap jumlah aktiva
2,08%
60.840 495 61.335
-
Tagihan anjak piutang (Catatan 10) PT. Global Land Development Tbk PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNI Global Jumlah setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui
At balance sheet dates, assets and liabilities related to these transactions are as follows:
2007
Piutang sewa guna usaha (Catatan 10) PT. MNC Sky Vision
PT Bhakti Panjiwira decided to assume any loss that the Company and its subsidiaries might incur in relation to the investment in PT Adam SkyConnection Airlines (Notes 16 and 61c).
0,30% 27.179 0,26%
Short-term investments (Note 6) Percentage to total assets Accounts receivable (Note 7) PT. Optima Media Dinamika PT. MNC Sky Vision Others Total Percentage to total assets Lease receivables (Note 10) PT. MNC Sky Vision Percentage to total assets
11.055 4.555 175
-
Factoring of receivables (Note 10) PT. Global Land Development Tbk PT. Usaha Gedung Bimantara PT. MNI Global
15.785
-
Net of unearned revenue
-
Percentage to total assets
0,08%
- 94 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2007 Piutang pihak hubungan istimewa Piutang karyawan PT. Bima Kimia Citra Lainnya (masing-masing kurang dari Rp 1 miliar) Jumlah Persentase terhadap jumlah aktiva Aktiva lain-lain (Catatan 20) Piutang dari pihak hubungan istimewa MNCSV Persentase terhadap jumlah aktiva
2006
1.117 -
8.095 10.500
1.117
9.263 27.858
0,005%
52.140 0,26%
Manajemen anak perusahaan berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, piutang pihak hubungan istimewa dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Receivables from related parties Employee receivables PT. Bima Kimia Citra Others (each below Rp 1 billion) Total
0,26%
Percentage to total assets
-
Other assets (Note 20) Receivable from MNCSV's related parties
-
Percentage to total assets The subsidiaries’ management believes that receivables from related parties as of December 31, 2007 and 2006 are fully collectible, therefore, no provision was recognized.
57. INFORMASI SEGMEN
57. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan jasa yang diberikan, yaitu investasi, penjaminan dan perdagangan efek, pengelolaan investasi, lembaga pembiayaan, media berbasis pelanggan, transportasi, telekomunikasi dan teknologi informasi dan properti.
Business segment information of the Company and its subsidiaries are presented based on assessment of risks and rewards of related services, which are investment, underwriting and brokerage, fund management, multifinance, content and advertising media, subscriber’s based media, transportation, telecommunication and information technology and property.
- 95 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Informasi segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:
2007 Dalam Jutaan Rupiah / (In Millions of Rupiah)
PENDAPATAN Pendapatan usaha HASIL SEGMEN Beban usaha tidak dapat dialokasi Bagian laba bersih Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Lain - lain Pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih INFORMASI LAINNYA AKTIVA Aktiva Segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aktiva yang tidak dapat dialokasi Jumlah aktiva konsolidasi
Investasi/ Investment
Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage
Pengelolan Investasi/ Fund management
17.526
149.592
7.376
92.389
2.908.709
384.349
217.138
1.088.908
30.617
(47.646)
4.848.958
(6.018)
121.395
460
41.507
840.386
59.550
12.906
181.738
1.398
(22.348)
1.230.974
-
-
-
-
-
(116.847) 1.114.127
(210.993) 30.340
-
-
(717.490) 154.643
1.034
-
-
(180.177) 23.766 836.754
-
(236) 3.739 -
-
(971) 780 -
(57.983) 1.077.723 125.188
18 212 (26.945)
1.819.253 (3)
98.183 -
3.365.739
608.226
641 117 (135)
(1.267) -
8.491
465.522 (87.932)
23.795 (11.183)
(1.484) (349)
59.714 (19.776)
-
(859.273) (683.892)
4.992.040
-
(5.864.274)
12.646.849
5.594
-
(5.084.966)
6.241
367.057
-
-
-
-
1.054 -
-
-
-
2.451.361
111.611 -
- 96 -
907.977
-
-
-
-
1.144.345
-
2.043 -
1.866.637
647
278.086
522
6.387.580
298.956
-
2.984.967
-
-
-
67.000
19.511
235.545
-
-
-
131
-
-
13.560 -
-
22.004
4.841 62.696 (9.942)
-
5.422
(836.754)
(4.625) 9.038 (4.916)
-
-
-
Jumlah/ Total
(7.100) 868 (10.199)
-
-
-
(14.158) 271
Eliminasi/ Elimination
(73.142) (23.357) (127.173)
-
1.530
(19.933) 609
20.970
-
15.867
(267.300) 95.138
Properti/ Property
(181) (5.261) (3.852)
892 -
356.989
-
(23.722) -
5.084.966
KEWAJIBAN Kewajiban segmen 1.883.437 Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
-
Telekomunikasi Media berbasis Media berbasis dan teknologi konten dan iklan/ pelanggan/ informasi/ Lembaga Content and Subscribers Telecommunication pembiayaan/ advertising based media Transportasi/ and information Multifinance based media Media Transportation technology
(171) -
-
(521.864) -
(137.531) 1.120.598 (57.974) 1.498.377 (803.135) 695.242
7.088.719 19.741.809
REVENUES Total revenues SEGMENT RESULT Unallocated operating expenses Income from operations Interest and financial charges Interest income Equity in net income of associates Gain (loss) on foreign exchange Others - Net Income tax Income before minority interests Minority interests Net Income OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Investments in associates Unallocated assets Consolidated total assets
8.877.807
LIABILITIES Segment liabilities
88.022 8.965.829
Unallocated liabilites Segment liabilities
22.518
478.786
-
3.420 482.206
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2006 Dalam Jutaan Rupiah / In Millions of Rupiah
Investasi/ Investment
Penjaminan dan perantara perdagangan efek/ Underwriting and brokerage
Pengelolan Investasi/ Fund management
Lembaga pembiayaan/ Multifinance
Media dan penyiaran/ Media and Broadcasting
122.627
11.771
3.709
46.092
265.351
46.763
155.537
5.747
(927)
656.670
44.767
29.026
4.449
24.557
83.351
1.133
22.905
145
(606)
209.728
(48.488) 254
(189) 1.749
(260) 22
(17.351) -
(65.256) 7.300
(1.948) 51
(19.576) 7.089
(3.851) 56
-
-
-
Telekomunikasi dan teknologi informasi/ Telecommunication Transportasi/ and information Transportation technology
Properti/ Property
Eliminasi/ Elimination
Jumlah/ Total
PENDAPATAN Pendapatan usaha
HASIL SEGMEN Beban bunga dan keuangan Penghasilan bunga Bagian laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Lain - lain Pajak penghasilan Pos luar biasa Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas
REVENUES
227.360
-
-
9.834 (132) 18.966 -
(288) 192 (3.497) -
252.561 (66.581)
26.992 -
(19) 219 (184)
-
(225) (3.500) (833) -
24.505 (679) (266) -
143 10.105 24 -
2.647
48.958 -
9.508
4.227 -
3
-
-
(86.880)
12.961 (1.531) (153)
8.875 (689) (28) 12.350
21.695
16.850 -
-
-
-
(87.486) -
Laba bersih INFORMASI LAINNYA AKTIVA Aktiva Segmen Investasi pada perusahaan asosiasi Aktiva yang tidak dapat dialokasi Jumlah aktiva konsolidasi KEWAJIBAN Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasi Jumlah kewajiban konsolidasi Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasi Jumlah
SEGMENT RESULT Interest and (156.919) financial charges 16.521 Interest income Equity in net income (loss) 140.483 of associates Gain (loss) on foreign 55.786 exchange 3.984 Others - Net 14.028 Tax benefit 12.350 Extraordinary item Income before minority 295.961 interests (66.581) Minority interests 229.380
717.566
491.642
28.671
204.908
3.567.345
407.030
3.469.505
2.896.727
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
429.260
(2.827.327)
9.500
(2.485.925)
-
-
6.488.601 420.302 3.705.113 10.614.016
1.256.077 -
338.710 -
6.531 -
15.226 -
843 -
124.428 -
514 -
-
1.953 -
2.437.408
154.309 -
29.965 -
-
431 -
- 97 -
1.677.146
255.367 -
61.926 -
(206.743) -
4.238 -
606 -
Total revenues
Net Income OTHER INFORMATION ASSETS Segment assets Investments in associates Unallocated assets Consolidated total assets
6.051.929
LIABILITIES Segment liabilities
246.268 6.298.197
Unallocated liabilites Segment liabilities
107.007 3.269 110.276
Depreciation and amortization Unallocated depreciation and amortization Total
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
58. IKATAN DAN PERJANJIAN
58. AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a.
MNC mengadakan berikut :
perjanjian
sebagai
a.
MNC entered into agreements as follows:
1.
Pada tanggal 1 Oktober 2007, MNC mengadakan perjanjian dengan PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) untuk pengadaan program televisi tertentu. Biaya pengadaan program televisi tersebut akan ditanggung bersama oleh MNC dan Postindo sebesar 70% dan 30%. Selanjutnya, pada tanggal 24 Januari 2008, MNC mengadakan perjanjian dengan Postindo untuk mengatur pembagian pendapatan dari penjualan lisensi atas program tertentu yang pengadaannya ditanggung oleh kedua belah pihak dan telah ditayangkan tiga kali atau lebih. Berdasarkan perjanjian tersebut, MNC dan Postindo akan membagi pendapatan masingmasing sebesar 30% dan 70%.
1.
On October 1, 2007, MNC entered into an agreement with PT. Postindo Promedia Audiovisual (Postindo) for purchases of certain television programs. The expenses related to the purchases of the programs will be shared 70% and 30% by MNC and Postindo, respectively. Furthermore, on January 24, 2008, MNC entered into an agreement with Postindo concerning the revenue sharing from the sale of licenses of certain programs that have been aired for three times or more and the costs of purchase of which are shared by both parties. Based on the agreement, MNC and Postindo will share 30% and 70% of the revenues, respectively.
2.
Pada tanggal 24 Oktober 2007, MIMEL (Pemegang Lisensi) melakukan Perjanjian Hak Media dengan Union des Associations Europeennes de Football (UEFA) sehubungan dengan Kejuaraan Sepakbola Eropa UEFA (EURO 2008) yang sekarang ini dijadwalkan diadakan di Austria dan Swiss pada bulan Juni 2008. Hak media yang diberikan pada perjanjian ini berlaku di Indonesia atas hak tayang, hak penyiaran radio, hak media bergerak dan hak tambahan lainnya.
2.
On October 24, 2007, MIMEL (Licensee) entered into a Media Rights Agreement with Union des Associations Europeennes de Football (UEFA) with respect to the UEFA European Football Championship 2008 (EURO 2008) which is currently scheduled to be held in Austria and Switzerland in June 2008. The media rights granted in Indonesia in relation to this agreement include broadcast rights, radio transmission rights, mobile media rights and other additional rights.
Hak khusus liputan televisi diberikan kepada RCTI, GIB, Cipta TPI, dan MNCSV, sedangkan hak khusus penyiaran radio diberikan kepada Trijaya FM, Dangdut TPI and ARH Global FM. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 24 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2008 kecuali jika terdapat pemutusan lebih awal oleh kedua belah pihak sesuai dengan kondisi yang diatur pada perjanjian ini.
An exclusive television rights coverage is granted to RCTI, GIB, Cipta TPI, and MNCSV, while exclusive radio transmission rights is granted to Trijaya FM, Dangdut TPI and ARH Global FM. The term of this agreement started on October 24, 2007 until December 31, 2008 unless terminated earlier by both parties pursuant to the conditions set forth in the agreement.
Pemegang Lisensi membayarkan biaya lisensi kepada UEFA berdasarkan jadwal yang ditentukan dalam perjanjian. Sebagai jaminan pembayaran kewajiban oleh Pemegang Lisensi, Pemegang Lisensi memberikan bank garansi kepada UEFA.
The Licensee should pay license fee to UEFA based on the terms stipulated in the agreement. As security for the payment of the Licensee’s obligation under the agreement, the Licensee provided bank guarantee to UEFA.
- 98 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3.
b.
Pada tanggal 28 Nopember 2007, MNC menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan Linktone Ltd., (Linktone), sebuah perusahaan yang berbadan hukum di Pulau Cayman. Linktone merupakan penyedia jasa hiburan interaktif tanpa kabel kepada pelanggan dan jasa periklanan serta penyedia konten kepada perusahaan di Cina.
3.
On November 28, 2007, MNC signed an Acquisition Agreement with Linktone Ltd., (Linktone), a company incorporated under the laws of the Cayman Islands. Linktone is a provider of wireless interactive entertainment services to customers and advertising services and content provider to enterprises in China.
Perjanjian akuisisi ini menyediakan penawaran tender 6 juta saham beredar Linktone dengan nilai nominal US$ 0,0001 per saham, dicerminkan oleh American Depositary Shares (ADS) Linktone, yang terdaftar di Nasdaq Global Market dengan harga US$ 0,38 per saham. Perjanjian tersebut juga termasuk pemesanan antara 180 juta sampai 252 juta saham baru Linktone untuk menjadikan MNC International Limited memiliki sedikitnya 51% kepemilikan saham Linktone.
The Acquisition Agreement provides for the tender offer of 6 million existing shares of Linktone with par value of US$ 0.0001 per share, represented by Linktone’s American Depositary Shares (ADS), which are listed on the Nasdaq Global Market, at a price per share of US$ 0.38. The agreement also includes the subscription of between 180 million to 252 million new Linktone shares to bring MNC International Limited’s ownership in Linktone to at least 51%.
MNC telah mengalihkan hak dan kewajibannya atas Perjanjian Akuisisi tersebut kepada MNC International Limited (Pembeli). Namun, pengalihan tersebut tidak membebaskan MNC dari kewajiban atas Perjanjian Akuisisi dan menjamin sepenuhnya tanpa syarat kepada Linktone bahwa Pembeli melaksanakan semua batasan, perjanjian, kewajiban dan hutang MNC berdasarkan Perjanjian Akuisisi.
MNC has assigned its rights and obligations under the Acquisition Agreement to MNC International Limited (the purchaser). However, such assignment shall not relieve MNC of its obligations under the Acquisition Agreement and unconditionally guarantees to Linktone the prompt and full discharge by the purchaser of all MNC’s covenants, agreements, obligations and liabilities under the Acquisition Agreement.
Dana untuk pembelian Linktone telah disediakan dan dikelola oleh manajer investasi seperti yang disebutkan dalam dokumen penawaran.
A fund is allotted for future acquisition of Linktone which fund is managed by fund manager as indicated in the tender offer document.
RCTI mengadakan berikut: 1)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
perjanjian
sebagai
b.
SCTV dalam kegiatan siaran nasional. RCTI dan SCTV bekerjasama untuk membiayai bersama, masing-masing menanggung sebesar 50% biaya stasiun transmisi yang dibangun, penyediaan tanah, gedung dan fasilitas stasiun transmisi tersebut. Kerjasama tersebut meliputi beberapa stasiun transmisi yang akan ditentukan kemudian. RCTI dan SCTV memiliki hak yang sama atas tanah dan segala sesuatu yang terletak diatasnya. RCTI dan SCTV menanggung bersama masing-masing 50% beban operasi stasiun transmisi. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 24 Agustus 1993.
RCTI entered into agreements with:
1)
- 99 -
SCTV, in relation to the nationwide telecasting activities. RCTI and SCTV agreed to each assume 50% of the cost of relay stations which were constructed, procurement of land, building and related facilities. Such cooperation consists of several transmission stations. RCTI and SCTV shall equally own the land and all the facilities thereon. RCTI and SCTV shall each assume the expenses related to transmission station operations. The cooperation agreement is effective starting August 24, 1993.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
2)
SCTV dan INDOSIAR untuk pembangunan dan operasional stasiun relay. Biaya pembangunan dan pembelian peralatan serta biaya operasional ditanggung bersama antara RCTI, SCTV dan Indosiar dan dibagi sama rata.
2)
SCTV and INDOSIAR for the development and operation of relay station. RCTI, SCTV and INDOSIAR shall equally bear the expenses in relation to the development, acquisition and operation of equipment.
3)
MTI, untuk penyewaan tower dan ruangan milik RCTI di Jakarta, Bandung dan Sumatera Utara untuk keperluan siaran MTI untuk jangka waktu 15 tahun sampai dengan 31 Juli 2015. Perjanjian ini mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan addendum keempat No. RCTI/PSM-LGL/3263/XI/2006 tanggal 30 Nopember 2006.
3)
MTI, for the rental of tower and space owned by RCTI in Jakarta, Bandung and North Sumatera for broadcasting purposes of MTI for a period of 15 years until July 31, 2015. The contract had been amended several times, most recently by fourth amendment No. RCTI/PSM-LGL/3263/XI/2006 dated November 30, 2006.
4)
PT. Indosat Tbk (Indosat), untuk pengoperasian Satelit Dish sebagai perangkat penerima siaran televisi atau TVRO untuk jangka waktu 15 tahun. RCTI bertanggung jawab atas pengoperasian serta pemeliharaan Satelite Dish tersebut dan menanggung seluruh biaya yang timbul. Berdasarkan addendum No. 031/COO-JCC/LGL/05, RCTI telah memperpanjang perjanjian kerjasama ini selama 3 tahun mulai dari tanggal 8 Agustus 2005 sampai dengan 8 Agustus 2008.
4)
PT. Indosat Tbk (Indosat), for the operation of Dish Satellite as telecast receiver system or TVRO. The term of this agreement is 15 years. RCTI shall operate and maintain the Satellite Dish and bear all the related cost. Based on addendum No. 031/COO-JCC/LGL/05, RCTI has extended the cooperation agreement for 3 years, starting from August 8, 2005 to August 8, 2008.
5)
PT. RTI Infokom, untuk penyediaan Vertical Blanking Line (VBI line) yang akan ditambah sesuai dengan tingkat volume Data Broadcast sehingga memungkinkan PT. RTI Infokom untuk melakukan penjualan dan penyebaran data Bursa Efek Indonesia secara real time melalui VBI line pada media televisi milik RCTI. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2009.
5)
PT. RTI Infokom, for the provision of Vertical Blanking Line (VBI Line) which will be increased in accordance with data broadcast volume rate, hence, enabling PT. RTI Infokom to sell and disseminate Indonesia Stock Exchange data on a real time basis through VBI line in television media owned by RCTI. The agreement will expire on June 30, 2009.
6)
Indosat untuk sewa transponder palapa dengan Indosat untuk masa sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dimulai sejak tanggal mulai operasi. Indosat menyediakan jasa untuk RCTI atas dasar sewa ¼ (seperempat) bagian transponder dengan pengiriman modulasi system digital di Transponder No. 1 Vertikal Polarisasi pada Satelit 0 Palapa C dengan orbital slot 113 Bujur Timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Nonpreemptible Unprotected Basis dan sesuai dengan kondisi teknis sebagaimana yang dijabarkan dalam Memorandum Teknik.
6)
Indosat for the rental of the Palapa Transponder until June 30, 2010. Indosat provides services to RCTI for the rental of ¼ (one fourth) of the transponder with digital modulation system transmitter in Transponder No. 1 Vertical Polarization in Satellite Palapa C with orbital slot of 1130 East Longitude or its substitute with Full Time Utilization Base on Nonpreemptible Unprotected Basis and in accordance with technical condition as verified under the Technical Memorandum.
- 100 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
c.
Pada tanggal 30 Mei 2007, CMI dan Yello melakukan perjanjian opsi beli. CMI setuju untuk menerima pemberian opsi beli sejak tanggal perjanjian sampai tanggal 31 Desember 2008 atas 700.000 saham baru Yello. Opsi beli dapat dilakukan oleh CMI dengan memberikan pernyataan tertulis yang ditandatangani kepada Yello setiap saat selama periode opsi. CMI memiliki hutang kepada Yello sebesar US$ 1 setelah melakukan perjanjian opsi beli. Harga beli saham opsi mengikuti harga pelaksanaan opsi beli CMI sebesar US$ 3,5 per saham opsi. Dengan persetujuan tertulis dari Yello, CMI dapat mengalihkan opsi beli kepada perusahaan manapun di Grup Mediacom seperti yang diatur dalam perjanjian.
c.
A call option agreement was entered into by CMI and Yello on May 30, 2007. CMI agreed to accept a grant of call option from the date of the agreement to December 31, 2008 with respect to 700,000 new shares of Yello. The call option can be exercised by CMI by giving duly signed notice in writing to Yello at any time during the option period. CMI has payable of US$ 1 to Yello upon entering into the call option agreement. The purchase price for the option shares following the exercise of the call option by CMI shall be US$ 3.5 per option share. With the prior written consent of Yello, CMI may, during the option period, assign the call option to any company in the Mediacom Group as defined in the agreement.
d.
GIB mengadakan perjanjian sebagai berikut:
d.
GIB entered into various agreements as follows:
1)
Pada tanggal 15 Oktober 2004, GIB, MTV Asia LDC (MTVA) dan PT MTV Indonesia (MTVI) menandatangani Business Contract Agreement untuk program Music Television (MTV Block) di wilayah Indonesia selama 12 jam setiap hari. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 15 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2007. MTVI harus membayar kepada GIB sebesar 20% dari pendapatan iklan.
1)
On October 15, 2004, GIB, MTV Asia LDC (MTVA) and PT MTV Indonesia (MTVI) entered into a Business Contract Agreement to broadcast Music Television (MTV Block) program in Indonesia to air 12 hours a day. This agreement started from January 15, 2005 to February 28, 2007. For such broadcast service, MTVI has an obligation to pay GIB 20% of its advertisement revenue.
Selanjutnya, pada tanggal 14 Desember 2005, GIB bersama dengan MTVI, MTVA dan Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) menandatangani Business Contract untuk menyiarkan program MTV Block dan NICK Block. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Pebruari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009. Para pihak setuju untuk menyiarkan MTV Block, NICK Block dan siaran Global masing-masing 8 jam pada hari kerja; sedangkan untuk akhir minggu masing-masing 8,5 jam untuk MTV Block, 9 jam NICK Block dan 6,5 jam siaran Global.
Subsequently, on December 14, 2005, GIB entered into Business Contract with MTVI, MTVA and Nickelodeon Asia Holdings Pte Ltd (NAH) to distribute MTV Block and NICK Block programs. This agreement is valid from February 1, 2006 until January 31, 2009. The parties agreed to broadcast MTV Block, NICK Block and Global programs for 8 hours each during workdays; 8.5 hours for MTV Block, 9 hours for NICK Block and 6.5 hours Global programs on week-end.
Berdasarkan perjanjian tersebut, GIB akan menerima pendapatan sebagai berikut:
Based on the agreement, GIB will receive percentage of advertisement revenues as follows :
Untuk program MTV Block: 20% tahun pertama, 27,5% tahun kedua dan 30% tahun ketiga.
For MTV Block programs: 20% for first year, 27.5% for second year and 30% for third year.
Untuk program NICK Block: 50% dari hasil iklan selama program NICK Block setelah dikurangi biayabiaya yang ditagih oleh MTVI.
For NICK Block program: 50% of advertising revenues during NICK block program net of expenses reimbursed by MTVI.
- 101 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 12 Oktober 2006, MNC dan MTV Networks Asia (pemberi lisensi) mengadakan kesepakatan lisensi mengenai pemberian (a) lisensi non-eksklusif atas merek dan/atau merek dagang MTV, VHI dan Nickelodeon (b) licensor programing digunakan untuk produksi televisi (termasuk kegiatan on air atau off air) yang menyertakan licensor programing dan bermerek MTV, VHI dan Nickelodeon untuk Bisnis TV (c) lisensi non-eksklusif merek dagang MTV dan Nickelodeon (d) hak eksklusif Licensor Digital Content untuk Bisnis Media Digital dan (e) hak untuk penggunaan merek untuk Bisnis Dagang.
On October 12, 2006, MNC and MTV Networks Asia (licensor) entered into a licensing Deal Memo granting a (a) nonexclusive license of the MTV, VHI and Nickelodeon brands and/or trade marks (b) production for television (including on air and off air events), incorporating the licensor programming and branded MTV, VHI and Nickelodeon for TV Business (c) non-exclusive license of the MTV and Nickelodeon trademarks (d) exclusive license of the Licensor Digital Content for Digital Media Business and (e) rights for consumer branding and/or character license from MTV Network Asia.
Perjanjian kerjasama antara MTVA, NAH dan GIB tertanggal 14 Desember 2005 telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
The business contract between MTVA, NAH and GIB dated December 14, 2005 was terminated on December 31, 2006.
Perjanjian kerjasama tersebut digantikan dengan kesepakatan ini dan efektif sejak 1 Januari 2007. Biaya lisensi untuk bisnis TV (a) sebesar 25% dari pendapatan iklan bersih dari penayangan licensor programming setelah dikurangi komisi agen, (b) sebesar 25% dari penjualan bersih untuk distribusi licensor programming dan (c) biaya lisensi untuk Bisnis Media Digital sebesar 25% dari penjualan bersih dengan biaya minimum lisensi tahunan terjamin untuk Bisnis TV dan Bisnis Media Digital sebesar US$ 4 juta yang dibayar secara kwartalan dalam jumlah yang sama.
Such contractual relationship will be replaced by the trademark and program/content license contemplated by this new agreement and became effective on January 1, 2007. The license fee for TV business amounted to (a) 25% of net advertising sales from the licensor programming broadcast on the channel, less agency commissions, (b) 25% of net revenue from the distribution of licensor programming and (c) license for Digital Media Business of 25% of the net revenue earned, with annual minimum guaranteed license fee for TV Business and Digital Media Business of US$ 4 million which will be paid in equal quarterly installments.
2)
Pada tanggal 15 Januari 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa digi bouquet dengan PT. Indosat Tbk (dahulu PT. Satelit Palapa Indonesia) (Indosat) untuk masa sampai dengan tanggal 14 Januari 2007 dimulai sejak tanggal 1 Juli 2002. Indosat menyediakan jasa atas dasar sewa 9 mbps, FEC : ¾ (tiga per empat) pada transponder Nomor SH Polarisasi Horisontal pada Satelit Palapa 2 dengan orbital slot 113 bujur timur atau penggantinya dengan Dasar Penggunaan Waktu Penuh dan Non Preemptible Unprotected Basis. Berdasarkan addendum perjanjian sewa digi bouquet tanggal 6 Juni 2007, masa sewa diperpanjang selama tiga tahun terhitung 15 Januari 2007.
2)
- 102 -
On January 15, 2002, GIB entered into the rental agreement of digi bouquet with PT. Indosat Tbk (formerly PT. Satelit Palapa Indonesia) (Indosat) for a period from July 1, 2002 to January 14, 2007. Indosat will provide services based on rental of 9 mbps, FEC : ¾ (three fourths) at transponder No. SH Horizontal Polarization in Palapa Satellite 2 with orbital slot of 113 East Longitude or its substitute with use of Full Time Utilization and Non Preemptible Unprotected Basis. Based on the addendum of the rental agreement of digi bouquet dated June 6, 2007, the term of the lease was extended for three years starting January 15, 2007.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
e.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
3)
Pada tanggal 1 Juni 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa ruang dan menara transmisi beserta fasilitas perlengkapannya untuk stasiun relay Surabaya dengan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7) untuk masa 20 tahun atau sampai dengan tanggal 31 Mei 2022. TV7 menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya untuk menyiarkan program teknisi GIB di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
3)
On June 1, 2002, GIB entered into an agreement with PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TV7), for the leasing of transmission tower and office space including airing equipment for relay station for 20 years until May 31, 2022. TV7 leases out portion of transmission station and airing equipment for broadcasting program of GIB in Surabaya.
4)
Berdasarkan perjanjian tanggal 23 Mei 2002, GIB mengadakan perjanjian sewa menara beserta perlengkapannya dengan PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) untuk masa 10 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2012. TransTV menyewakan bagian dari stasiun transmisi beserta peralatan dan perlengkapannya yang berlokasi di Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
4)
Based on agreement dated May 23, 2002, GIB entered into a tower and equipment leasing agreement with PT. Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) for 10 years or until May 23, 2012. TransTV leases out portion of transmission station including equipments which are located in Jalan Bukit Merpati II, Kelurahan Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
5)
Pada tanggal 3 Pebruari 2005, GIB mengadakan perjanjian pemberian jasa penyediaan dan pengoperasian fasilitas premium SMS oleh Infokom untuk jangka waktu 3 tahun. GIB akan mendapat bagian sebesar 50% - 60% dari pendapatan provider (Rp 990/SMS). Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perpanjangan perjanjian masih dalam proses.
5)
On February 3, 2005, GIB agreed to be a provider of operating services on premium SMS by Infokom for 3 years. GIB receives 50% to 60% of provider income (Rp 990/SMS). As of the issuance date of the financial statements, the amendment of the agreement is still in process.
6)
Pada tahun 2005, GIB mengadakan kerjasama dengan Infokom untuk membangun stasiun transmisi di 12 daerah di Indonesia berikut seluruh kebutuhan infrastrukturnya, melakukan pengadaan peralatan siar dan sarana pendukung sesuai permintaan dan kebutuhan teknis GIB dan memberikan jasa layanan pengoperasian stasiun transmisi selama 7 tahun. Sebagai kompensasinya, GIB akan membayar biaya pembangunan dan biaya jasa layanan operasional dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
6)
In 2005, GIB entered into agreements with Infokom: to build transmission stations including the infrastructures in 12 regions within Indonesia; to provide airing equipment and backup facilities in accordance with GIB’s requests and needs; and to provide operational services in transmission station for 7 years. As compensation, GIB will pay the development and operational servicing cost in amounts as stated in the agreements.
M8T mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1)
e.
Pada tanggal 21 Desember 2002, M8T menandatangani Supply Agreement dengan Samsung Electronics Co., Ltd (SEC) dan Samsung Corporation (SC) terutama untuk penyediaan perangkat CDMA 2000 1X Cellular Network dan penyediaan jasa tertentu yang terkait dengan Initial Network dan Expansion Network.
M8T entered into various agreements as follows: 1)
- 103 -
On December 21, 2002, M8T entered into a Supply Agreement with Samsung Electronics Co., Ltd (SEC) and Samsung Corporation (SC) mainly to provide the CDMA 2000 1X Cellular Network and perform certain services with respect to the Initial Network and Expansion Network.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 23 Desember 2005, M8T menandatangani After Warranty Service Agreement dengan PT. Samsung Telecommunication Indonesia (STIN) untuk jasa pemeliharan perangkat lunak dan perangkat keras CDMA 2000 1X dari Initial Network yang dibeli berdasarkan Supply Agreement.
On December 23, 2005, M8T entered into an After Warranty Services Agreement with PT. Samsung Telecommunication Indonesia (STIN) for maintenance services of software and hardware of CDMA 2000 1X from Initial Network which were purchased based on the Supply Agreement.
Pada tanggal 28 Pebruari 2007, M8T menandatangani “Network System and Equipment Supply, Installation and Support Agreement” dengan SC dan STIN untuk implementasi sistem dan penyediaan peralatan baru untuk area Jawa dan luar Jawa dengan nilai kontrak sebesar US$ 372.939.071 untuk jangka waktu 9 tahun dari tanggal kontrak.
On February 28, 2007, M8T entered into the Network System and Equipment Supply, Installation and Support Agreement with SC and STIN for new systems implementation and equipment supply for Java and non Java sites with contract value of US$ 372,939,071 for nine years from the date of the contract.
Perjanjian ini termasuk penyediaan jasa warranty atas perangkat yang dibeli sebelumnya oleh M8T berdasarkan Supply Agreement dan After Warranty Service Agreement. Berdasarkan perjanjian ini, sejak 1 April 2006, M8T tidak dikenakan biaya atas penyediaan jasa warranty yang dilakukan oleh STIN dan pada tanggal 28 Pebruari 2007, tidak terdapat hutang atas jasa yang sudah diberikan kepada M8T. Atas dasar perjanjian ini, M8T melakukan penghapusan saldo biaya masih harus dibayar dan hutang usaha sebesar Rp 27.173 juta dan dicatat sebagai pendapatan lain-lain pada tahun 2007 (Catatan 38).
This agreement includes warranty services of the equipment bought by M8T based on Supply Agreement and After Warranty Service Agreement. Under this agreement, since April 1, 2006, M8T was not charged for the warranty services delivered by STIN and as at February 28, 2007, M8T is under no obligation to make any payment to STIN with respect to warranty services. Based on this agreement, M8T had reversed the related accrued expense and trade accounts payable amounting to Rp 27,173 million and was recorded as other income in 2007 (Note 38).
2)
Pada tanggal 10 April 2003, M8T mengadakan Perjanjian Pembelian dan Lisensi dengan Comverse Inc. (Comverse). Berdasarkan perjanjian ini, M8T membeli dan mendapatkan lisensi dari Comverse atas IN Real-Time Billing and Customer Relationship Management System dan jasa yang terkait. Selanjutnya, Comverse menyediakan jaminan pemeliharaan tanpa dikenakan biaya untuk tahun pertama dan akan dikenakan biaya dengan persentase tertentu untuk tahun-tahun berikutnya.
2)
On April 10, 2003, M8T entered into a Purchase and License Agreement with Comverse Inc. (Comverse). Based on this agreement, M8T purchased a license from Comverse for IN Real-Time Billing and Customer Relationship Management System and related services. Moreover, Comverse will provide free maintenance warranty for the first year of service and will charge at certain percentage for the following years.
3)
M8T sebagai operator telekomunikasi mempunyai kewajiban kepada pemerintah sebagai berikut:
3)
M8T as telecommunications operator has obligations to government as follows:
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 22/PER/M.Kominfo/10/2005 tanggal 6 Oktober 2005, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Jastel sebesar 1% dari pendapatan telekomunikasi.
Based on Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 22/PER/M.Kominfo/10/2005 dated October 6, 2005, each of telecommunication operators is charged with 1% of its telecommunication services revenue for Frequency Fee (BHP Jastel). - 104 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika N o . 1 5 / P E R / M. K o m i n f o / 9 / 2 0 0 5 mengenai kontribusi kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi, setiap operator telekomunikasi dikenakan biaya Pelayanan Universal Telekomunikasi sebesar 0,75% dari pendapatan telekomunikasi yang berlaku sejak Januari 2005.
Based on the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 15/PER/M.Kominfo/9/2005 regarding Universal Services Obligation (USO), each of telecommunication operators is charged 0.75% of its telecommunication services revenue for USO starting from January 2005.
Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 19/PER/M.Kominfo/10/2005, setiap operator telekomunikasi dikenakan BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel berdasarkan formula sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Based on the the Minister of Communication and Information Technology Regulation No. 19/PER/M.Kominfo/10/2005, each of telecommunication operators is charged with Radio Frequency Spectrum Usage Charges (BHP Spektrum Frekuensi Radio Jastel) based on formula determined under the prevailing laws and regulations.
4)
Sebelum penggabungan usaha, Komselindo, Metrosel dan Telesera memiliki perjanjian kerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk penggunaan alat dan fasilitas komunikasi pendukung. Setelah penggabungan usaha, perjanjian anak M8T ini secara hukum beralih kepada M8T. Biaya atas penggunaan alat dan fasilitas komunikasi pendukung berdasarkan tarif yang disepakati.
4)
Prior to merger, Komselindo, Metrosel and Telesera have agreements with PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) for the utilization of equipment and supporting telecommunication facilities. After the merger, these agreements of M8T’s subsidiaries were legally transferred to M8T. Charges for the utilization of the equipment and supporting telecommunication facilities are based on the agreed tariffs.
5)
Pada tanggal 3 September 2005, M8T menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Natrindo Telepon Seluler (Natrindo) untuk penggunaan ruangan, menara dan fasilitas komunikasi pendukung yang dimiliki M8T. Biaya atas penggunaan ruangan, menara dan fasilitas komunikasi pendukung didasarkan pada perjanjian tarif yang disetujui kedua belah pihak.
5)
On September 3, 2005, M8T entered into a cooperation agreement with PT. Natrindo Telepon Seluler (Natrindo) for the utilization of rooms, tower and supporting telecommunication facilities owned by M8T. Charges for the utilization of the equipment and supporting telecommunication facilities are based on the tariff agreed by both parties.
6)
M8T menandatangani persetujuan roaming internasional dengan provider jasa telekomunikasi di beberapa negara seperti Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, Cina, Korea, Selandia Baru, Singapura, India, Malaysia, Amerika Serikat, Vietnam, Guam, Filipina dan Saudi Arabia.
6)
M8T entered into international roaming agreements with telecommunication operators/service providers in several countries such as Australia, Hong Kong, Taiwan, Thailand, China, Korea, New Zealand, Singapore, India, Malaysia, United States of America, Vietnam, Guam, Philippines and Saudi Arabia.
- 105 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
7)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
7)
Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman pada tanggal 20 September 2006 M8T dan Lehman Brothers Opportunity Ltd. (LBOL) mengadakan perjanjian waran yang kemudian diamandemen tanggal 29 Nopember 2006, dimana M8T akan menerbitkan 70 juta waran kepada LBOL dengan memberikan hak untuk memesan saham sebanyak 2.834.844.444 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 225 per saham. Waran tersebut tidak akan dicatatkan atau diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia. Pelaksanaan Waran dapat dilakukan setelah enam bulan sejak tanggal penerbitan waran atau jangka waktu lain yang ditetapkan oleh BAPEPAM - LK. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada LCPI. M8T juga mempunyai hak opsi untuk membeli waran maksimum sebanyak 15 juta waran dengan harga beli keseluruhan sebesar US$ 1. Pada tanggal 29 Nopember 2006, M8T telah melaksanakan hak opsi beli tersebut dan sertifikat atas 15 juta waran tersebut telah diterima pada tanggal 5 Desember 2006. Pada tanggal 12 Juli 2007, M8T menjual 15 juta waran yang dibeli kembali dari LCPI sebesar US$ 2 juta kepada pihak ketiga.
8)
In relation to the credit facility agreement on September 20, 2006 M8T and Lehman Brothers Opportunity Ltd. (LBOL), entered into a Warrant Agreement which was amended and restated on November 29, 2006, in which M8T will issue 70 million warrants to LBOL, thereby giving rights to subscribe M8T’s shares for up to 2,834,844,444 shares with Rp 100 par value per share, at an exercise price of Rp 225 per share. The warrants would not be listed or traded on the Indonesia Stock Exchange. The warrants can be exercised after six months from the issuance date of the warrants or otherwise as may be imposed by BAPEPAM - LK. Proceeds from the exercise of the warrants shall be applied for the prepayment of loan to LCPI.
M8T had the option to purchase the warrants for the amount of up to 15 million warrants with the total purchase price of US$ 1. On November 29, 2006, M8T had exercised the call option and the certificates of 15 million warrants had been received on December 5, 2006. On July 12, 2007, M8T sold the 15 million warrants bought back from LCPI for US$ 2 million to a third party.
Pada tanggal 19 Desember 2006, M8T telah menandatangani Perjanjian System Implementation, License and Maintenance Agreement dengan Huawei Technology Co., Ltd (Huawei) untuk pembelian billing system dengan nilai kontrak sebesar US$ 49 juta untuk jumlah pembelian selama lima tahun, dimana pada tahun pertama sebesar US$ 21 juta, sedangkan tahun kedua dan seterusnya pembelian billing system akan sepenuhnya tergantung pada pertumbuhan pelanggan.
8)
Pada tanggal 31 Desember 2007, tidak ada sertifikat serah terima yang diterbitkan untuk pekerjaan Tahap 1 sesuai perjanjian sehubungan dengan tertundanya penyelesaian dengan Huawei.
On December 19, 2006, M8T signed the System Implementation, License and Maintenance Agreement with Huawei Technology Co., Ltd (Huawei) for the purchase of billing system with contract value of US$ 49 million for the total purchase for five years, wherein purchases for the first year amounted to US$ 21 million, while in the second and subsequent years, the purchase of billing system will depend on the growth of subscribers.
As of December 31, 2007, there is no certificate of acceptance issued for the Phase 1 of the agreement due to the resolution of outstanding items with Huawei.
- 106 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
9)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
9)
M8T mengadakan perjanjian pembangunan/penyediaan dan penyewaan menara pemancar dengan pihak ketiga yaitu: PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT. Tower Bersama, PT. Lingga Jati Al Manshurin, PT. Solusindo Kreasi Pratama, PT. Komet Konsorsium, PT. Kopnatel Jaya, PT. Gametraco Tunggal, PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia, PT. Sarana Inti Persada, PT. Demeta Telnet, PT. Makasar Satu Indonesia, PT. Bali Telekom, PT. Telenet Internusa dan PT. United Towerindo. Jangka waktu perjanjian sewa berkisar antara 10 12 tahun dengan opsi perpanjangan 10 tahun, kecuali untuk PT. Bali Telekom, PT. Telenet Internusa dan PT. United Towerindo. Sewa menara pemancar bervariasi tergantung pada ketinggian dan lokasi menara pemancar.
M8T entered into Build-to-Suit Agreements and Transmitter Tower Rental Agreement with third parties such as PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT. Tower Bersama, PT. Lingga Jati Al Manshurin, PT. Solusindo Kreasi Pratama, PT. Komet Konsorsium, PT. Kopnatel Jaya, PT. Gametraco Tunggal, PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia, PT. Sarana Inti Persada, PT. Demeta Telnet, PT. Makasar Satu Indonesia, PT. Bali Telekom, PT. Telenet Internusa and PT. United Towerindo. The lease term is for 10 to 12 years with further 10 years option to extend, except for PT. Bali Telekom, PT. Telenet Internusa and PT. United Towerindo. Rent for such towers generally varies depending on the height and location of the tower transmitter.
10) Pada tanggal 25 Juni 2007, M8T dan ZTE Corporation (ZTE) menandatangani perjanjian pengadaan. M8T setuju untuk membeli produk dengan jumlah tertentu dari ZTE. Perjanjian berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan akan terus berlanjut sampai tahun berikutnya atau sampai kadaluarsanya setelah perjanjian purna jual, mana yang lebih lama, kecuali bila perjanjian ini diputus oleh M8T. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, jumlah pembelian dari ZTE berdasarkan perjanjian ini sebanyak 600.000 unit.
10) On June 25, 2007, M8T and ZTE Corporation (ZTE) entered into a supply agreement. M8T agreed to purchase specific product with specific volume from ZTE. The term of this supply agreement commences with effect from the date of signing of the agreement and continues until the first anniversary date or until the expiry of the after sales agreement whichever is the latest, unless terminated earlier by M8T. As of December 31, 2007, total purchases from ZTE under this agreement amounted to 600,000 units.
11) Pada tanggal 2 Juli 2007, M8T dan Haier Telecom (Haier) menandatangani perjanjian pengadaan. M8T setuju untuk membeli handset dengan kustomisasi dalam jumlah tertentu. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berlanjut sampai ulang tahun berikutnya atau sampai berakhirnya perjanjian purna jual, mana yang lebih lama, kecuali bila perjanjian ini diputus oleh M8T. Perjanjian ini dapat dihentikan lebih awal oleh M8T. Perjanjian ini dapat diputuskan oleh salah satu pihak apabila terdapat kejadian tertentu yang telah disepakati. Sampai dengan 31 Desember 2007, belum ada pengiriman ke M8T.
11) On July 2, 2007, M8T and Haier Telecom (Haier) entered into a supply agreement. M8T agreed to purchase specified units of handset with specific customization. The term of this supply agreement commences with effect from the date of signing of the agreement and continues until the first anniversary date or until the expiry of the after sales agreement whichever is the latest, unless terminated earlier by M8T. The supply agreement may be terminated immediately by M8T. As of December 31, 2007, no products were delivered to M8T.
- 107 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
12) Pada tanggal 28 Nopember 2007, M8T dan PT. Mora Telematika Indonesia (Moratel) menandatangani perjanjian berlangganan sirkit, dimana Moratel menyewakan saluran jaringan milik PT. Excelcomindo Pratama Tbk kepada M8T. Perjanjian tersebut terutama meliputi pengaturan tentang biaya sirkit dan jangka waktu pembayaran, penghitungan hak dan kewajiban dari kedua belah pihak, sanksi, dan penghentian perjanjian. f.
MNCSV berikut:
mengadakan
perjanjian
12) On November 28, 2007, M8T and PT. Mora Telematika Indonesia (Moratel) had signed the circuit subscription agreement, wherein Moratel lease the circuit owned by PT. Excelcomindo Pratama Tbk to M8T. The agreement includes among others the circuit lease cost and term, rights and obligation of each party, penalty, and agreement termination.
sebagai
f.
MNCSV entered into agreements as follows:
1)
Pada tanggal 1 Maret 1999, MNCSV menandatangani perjanjian dengan Home Box Office Pte., Ltd., Singapura dan HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO) dimana HBO setuju untuk menyediakan jasa program untuk program HBO dan Cinemax. MNCSV setuju untuk membayar kepada HBO biaya bulanan untuk jasa dan lisensi sebagai kompensasi, sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Perjanjian ini telah diubah tanggal 1 Mei 2005 yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2007. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perjanjian tersebut masih dalam proses persetujuan perpanjangan.
1)
On March 1, 1999, MNCSV entered into agreement with Home Box Office Pte., Ltd., Singapore and HBO Pacific Partners, V.O.F (HBO), whereby HBO agreed to provide programming services for HBO program and Cinemax program. MNCSV shall pay the monthly service fees and license fees as compensation in accordance with the formula stated in the agreement. This agreement was last amended on May 1, 2005, and expired on June 30, 2007. Until the date of issuance of the financial statements, the amendment of the agreement is still in process.
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN)
2)
International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN)
Pada tanggal 5 Juni 2000, MNCSV melakukan perjanjian dengan International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN) dimana IGN setuju untuk memberikan hak non-ekslusif kepada MNCSV untuk menjual dan menyalurkan program-program (STAR World International dan STAR Movies International) di Indonesia selama 2 (dua) tahun. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada IGN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian.
On June 5, 2000, MNCSV entered into agreement with International Global Networks B.V., The Netherlands (IGN), whereby IGN agreed to grant MNCSV non-exclusive rights to sell and distribute programs (STAR World International and STAR Movies International) in Indonesia for 2 (two) years. In return, MNCSV agreed to pay monthly license fees to IGN in accordance with the formula stated in the agreement.
- 108 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 23 Januari 2003, dan terakhir diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 dimana IGN memberikan hak kepada MNCSV untuk memasarkan dan menjual program-program STAR selama periode lisensi yang meliputi acara STAR World, Channel V International, National Geographic Channel dan Star Movies International, FOX News Channel dan ANTV untuk jasa televisi berlangganan di Indonesia kepada pelanggan perseorangan, pelanggan komersial, hotel dan operator MDU melalui sistem Direct to Household (DTH), sistem televisi kabel (CATV), sistem televisi antena satelit master (MMOS) dan LMDS. Penyaluran program disetujui sejak tanggal 1 Juni 2002 sampai dengan 30 September 2008. Jumlah minimal pelanggan perorangan setiap bulan selama periode lisensi adalah 25.000 pelanggan. Sesuai dengan perjanjian, MNCSV harus membayar uang jaminan sebesar US$ 75.000.
The agreement was renewed on January 23, 2003 and was last amended on October 1, 2006, whereby IGN granted MNCSV for the duration of the license period the right to market and sell the STAR channels which are STAR World, Channel V International, National Geographic Channel, Star Movies International, FOX News Channel and ANTV programs for pay-television service in Indonesia to individual subscribers, commercial establishments, hotel operator and MDU operators via Direct to Household system (also known as DTH), cable television system (also known as CATV), satellite master antenna television system (also known as MMOS), and LMDS. The channels are authorized for distribution from June 1, 2002 to September 30, 2008. The minimum guaranteed individual subscriber count in each month of the license period is 25,000 subscribers. Under this agreement, MNCSV shall pay security deposit of US$ 75,000.
3)
Pada tanggal 24 Oktober 2003, MNCSV menandatangani perjanjian yang diperbaharui dengan AXN Holding, LLC (“AXN”) dimana AXN setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program AXN dan ANIMAX di Indonesia. Sebagai kompensasi MNCSV setuju untuk membayar biaya lisensi bulanan kepada AXN sesuai dengan formula yang tercantum dalam surat perjanjian. Pada tanggal 1 Nopember 2004, perjanjian diubah dan diperpanjang hingga 31 Desember 2008. Perjanjian diubah terakhir pada tanggal 1 Mei 2005 kecuaIi untuk penggantian biaya bulanan untuk pelanggan baru.
3)
On October 24, 2003, MNCSV signed a renewal agreement with AXN Holding, LLC (“AXN”). AXN agreed to give nonexclusive right to MNCS to distribute AXN and ANIMAX programs in Indonesia. MNCSV agreed to pay AXN monthly license fees as compensation in accordance with the formula, stated in the agreement. On November 1, 2004, the agreement was amended and extended until December 31, 2008. The latest amendment was on May 1, 2005 for the change in new montly subscribers fee.
4)
Pada tanggal 15 Mei 2003, MNCSV melakukan perjanjian dengan Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), dimana Celestial setuju untuk memberikan hak non-eksklusif kepada MNCSV untuk menyalurkan program Celestial Movies di Indonesia. Sebagai kompensasi, MNCSV harus membayar biaya lisensi bulanan sebesar US$ 0,60 per langganan per bulan. Perjanjian ini diperbaharui pada tanggal 15 Mei 2006 yang berlaku untuk periode 2 tahun hingga 14 Mei 2008.
4)
On May 15, 2003, MNCSV entered into agreement with Celestial Movie Channel Ltd. (Celestial), whereby MNCSV granted non-exclusive rights to distribute Celestial Movies program in Indonesia. As compensation, MNCSV shall pay monthly license fee of USD 0.60 per subscriber per month. This agreement was amended on May 15, 2006 and valid for 2 years until May 14, 2008.
- 109 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
5)
Pada tanggal 1 September 2004, MNCSV melakukan perjanjian afiliasi penyiaran dengan ESPN Star Sports Singapore (ESPN), dimana ESPN setuju untuk meyediakan jasa program untuk pelanggan dengan kategori sebagai berikut:
6)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
5)
On September 1, 2004, MNCSV entered into a broadcast affiliation agreement with ESPN Star Sports Singapore (“ESPN”), under which ESPN agreed to provide programming service to the following categories of subscribers:
DTH Satellite Master Antenna Television SMATV kepada unit perumahan satuan dan majemuk, hotel dan pelanggan komersial.
DTH Satelite Master Antena Television (SMATV) to single and multiple dwelling units, hotel and commercial customers.
Dalam kaitan dengan perjanjian tersebut, MNCSV diwajibkan untuk membayar jasa servis seperti yang tercantum dalam perjanjian sejumlah pelanggan per bulan untuk kedua kategori tersebut di atas. ESPN juga menawarkan program khusus dimana MNCSV harus membayar biaya langganan tambahan sebesar US$ 30.000 berdasarkan biaya teknis dari setiap pertandingan. Perjanjian ini diubah pada tanggal 1 Oktober 2006 untuk periode dari 1 Oktober 2006 hingga 30 Juni 2008.
Under this agreement, MNCSV shall pay service fees as stated in the agreement for subscriber per month for both categories. ESPN also offered special programs that MNCSV shall pay additional service fee of US$ 30,000 based on the technical cost of the games per season. The agreement was amended on October 1, 2006 for the period from October 1, 2006 until June 30, 2008.
Berdasarkan Eight Supplemental Agreement tanggal 28 Desember 2006, ESPN merubah tarif jasa servis untuk pelanggan DTH, Hotel dan SMATV dan jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV. Tarif layanan untuk pelanggan DTH berubah menjadi berkisar antara US$ 0,385 sampai US$ 0,90 per pelanggan sedangkan untuk hotel dan SMATV masing-masing sebesar USD 0,60 dan US$ 25 per kamar per bulan. Jaminan minimum yang harus dibayar MNCSV berlaku sejak bulan Mei 2007 sebesar US$ 134.000 dan meningkat secara bertahap sebesar US$ 2.000 per bulan sampai dengan bulan Juni 2008.
Based on the Eight Supplemental Agreement dated December 28, 2006, ESPN changed the service fees for DTH, Hotel and SMATV and the minimum that has to be paid by MNCSV. The service fee for DTH ranges from US$ 0.385 to US$ 0.90 per customer and ranges from US$ 0.60 to US$ 25 for each room per month for SMATV and hotel, respectively. MNCSV shall pay the montly minimum guarantee of US$ 134,000 starting from May 2007 and is subject to a gradual increase of US$ 2,000 per month until June 2008.
Pada tgl 8 Desember 2005, MNCSV telah sepakat dengan Dori Media Intl. untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Vision 2” di Indonesia. Kesepakatan ini akan berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi dengan syarat dan kondisi yang sama. MNCSV akan membayar jaminan minimum dan biaya lisensi setiap bulan sebesar US$ 50.000.
6)
- 110 -
On December 8, 2005, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. to market and distribute “Vision 2” program in Indonesia. This agreement is valid for 10 years unless terminated earlier and shall be automatically extended for a further period of 5 years under the same terms and conditions. MNCSV will pay the monthly minimum deposit and monthly license fee of US$ 50,000.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 27 Maret 2006, MNCSV telah sepakat/melakukan perjanjian yang mengikat dengan Dori Media Intl. dan Elite Sport Ltd dimana MNCSV mendapatkan hak eksklusif untuk memasarkan dan mendistribusikan program “Baby TV” di Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa waktu 10 tahun kecuali dibatalkan sebelumnya dan secara otomatis dapat diperpanjang selama 5 tahun lagi. MNCSV akan membayar jaminan minimum dan biaya lisensi setiap bulan sebesar US$ 12.500.
Furthermore, on March 27, 2006, MNCSV entered into agreement with Dori Media Intl. and Elite Sport Ltd where MNCSV get the exclusive right to market and distribute the “BabyTV” program in Indonesia. The agreement is valid for a period of ten years unless earlier terminated and shall automatically be extended for a further period of five years under the same term and conditions. MNCSV shall pay the monthly minimum guarantees and license fee of US$ 12,500.
Berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 1 Januari 2007, MNCSV dan Dori Media Intl. sepakat mengubah tanggal Agreement yang semula dimulai tanggal 27 Maret 2006 menjadi 1 Januari 2007. Dengan demikian, perjanjian akan berakhir 1 Januari 2017.
Based on the amended agreement dated January 1, 2007, MNCSV and Dori Media Intl. agreed to change the date of agreement from March 27, 2006 to January 1, 2007. This agreement will expire on January 1, 2017.
7)
MNCSV juga melakukan perjanjian dengan beberapa pemasok program untuk meyalurkan program-program mereka sebagai berikut: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living dan Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn dan TNT) dan PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global SkyNet Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih ETelevision Co., Ltd., (SETI), surat perjanjian tersebut mengatur bahwa biaya berlangganan pada umumnya berdasarkan tarif (rate) tetap per bulan per pelanggan. Perjanjian tersebut sebagian besar jatuh tempo antara tahun 2008-2011.
7)
MNCSV also entered into several agreements with various program suppliers to distribute their respective programs as follows: Buena Vista International. Inc (Disney), BBC Worldwide Limited (BBC), Crown Media International, LLC (Hallmark), NHK Joho Network. Inc (NHK), Discovery Asia, Inc (Discovery channel, Discovery Travel and Living and Animal Planet); CNBC Asia Pacific (CNBC), PT. Mitra Multi Sarana (Fashion TV), MTV Asia LDC (MTV), Nicklodeon Global Network Ventures Inc. (Nicklodeon), Condor Entertainment B.V. (TVS Xing He), Turner Broadcasting System Asia Pacific Inc (CNN, CNNfn and TNT) and PT. Jaring Data Interaktif (Quick Financial Channel), AFC Network Private Limited (Asian Food Channel), Asia Plus International Channel (AFC), Global SkyNet Co., Ltd., (FTV, SCTV, TVE), Eurosport SA (Eurosport), Sanlih ETelevision Co., Ltd., (SETI). The agreements provide that payment of subscription fees is mainly based on a fixed rate per month per subscriber. Most of the agreements will expire within 2008-2011.
8)
Perjanjian MNCSV dengan Bank, Retailer dan Perusahaan Instalasi. Sehubungan dengan peluncuran jasa penyiaran digital langsung oleh MNCSV dan penjualan decoder digital, MNCSV melakukan perjanjian terpisah dengan:
8)
MNCSV entered into agreement with Banks, Retailers and Installation Companies. Pursuant to the launching of MNCSV’s digital direct broadcasting services and sale of digital decoders, MNCSV has entered itno separate agreements with:
- 111 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
(i)
9)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Beberapa bank sehubungan dengan perjanjian dengan pelanggan yang pembayarannya dilakukan dengan mendebit langsung dari rekening pelanggan. Sebagai kompensasi, MNCSV setuju untuk membayar biaya administrasi kepada bank yang berkisar antara Rp 2.500 sampai dengan Rp 5.000 per pelanggan atau 0,1% dari nilai transaksi, tergantung dari perjanjian dengan pihak bank.
(i)
Several banks, pursuant to which agreements, subscribers may make payments by pre-authorized direct debit to the subscribers accounts in such banks. In return MNCSV agreed to pay fees to the banks ranging from Rp 2,500 to Rp 5,000 per subscribers or 0.1% of the amount of the transaction, depending on the agreement with the banks.
(ii) Beberapa retailer, dimana MNCSV setuju untuk membayar komisi kepada retailer sebagai penyedia jasa seperti yang tercantum dalam perjanjian sesuai dengan paket acara yang dipilih oleh pelanggan.
(ii) Several retailers, whereby MNCSV agreed to pay commission to the retailers as provided in the agreements based on the program packages chosen by the subscribers.
(iii) Beberapa perusahaan instalasi, dimana MNCSV menunjuk beberapa perusahaan untuk memasang dekoder digital agar pelanggan dapat menerima dan menyaksikan acara televisi yang ditawarkan oleh MNCSV. Sebagai kompensasi, Perusahaan setuju untuk membayar biaya jasa kepada perusahaan instalasi sebesar Rp 150.000 per pelanggan.
(iii) Several installation companies, whereby MNSV appointed such companies to install the digital decoders in order for the subscribers to receive and view the television programs offered by MNCSV. In return, MNCSV agreed to pay the installer, fee amounting to Rp 150,000 per subscriber.
MNCSV melakukan perjanjian penyediaan satelit transponder dengan Protostar II Ltd., jangka waktu selama 15 tahun sebesar US$ 353.250.000. MNCSV harus melakukan pembayaran tahunan, terhutang dalam jumlah angsuran yang sama setiap bulan pada tanggal 25. Selama tahun 2007, MNCSV telah melakukan pembayaran sebesar US$ 6.687.520.
9)
MNCSV entered into a Satellite Transponder Lease Agreement with Protostar II Ltd., for a period of 15 years amounting to US$ 353,250,000. MNCSV shall pay annual transponder payment, payable in equal monthly installments on the twenty-fifth day of each month. In 2007, MNCSV had paid US$ 6,687,520.
Berdasarkan perjanjian ini, apabila MNCSV tidak mampu melakukan pembayaran maka Perusahaan akan mengambil alih pembayaran tersebut.
Based on this agreement, if MNCSV is unable to pay, the Company will assume the payment.
10) Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari LCPI pada tanggal 18 Desember 2007 (Catatan 29) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian, LCPI mendapatkan 75 waran senilai masingmasing US$ 1 juta yang dapat dikonversi menjadi saham MNCSV. Setiap waran memberikan hak kepada pemegang waran untuk memesan sejumlah saham yang jumlahnya ditentukan dengan membagi nilai waran (US$ 1 juta) dikonversikan dalam mata uang Rupiah dengan harga pelaksanaan waran.
10) In relation with the letter of credit facility with LCPI dated December 18, 2007 (Note 29) which is an integral part of the agreement, LCPI obtained 75 warrants with value amounting to US$ 1 million each which are convertible to shares of MNCSV. Each warrant entitles the warrants holders to purchase shares which amount is determined by dividing the warrants value (US$ 1 million) as converted into IDR, by the warrant exercise price.
- 112 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
g.
Pada tanggal 10 Nopember 2007, Infokom bersama-sama dengan Telkom, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telecom dan PT. Powertek Utama menandatangani Perjanjian Konsorsium, Konstruksi dan Pemeliharaan untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur telekomunikasi sistem jaringan kabel serat optik berkapasitas tinggi yang menghubungkan pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (Jaringan Palapa Ring Indonesia Timur). Bagian Infokom atas investasi awal proyek tersebut adalah US$ 14.557.000 dengan hak suara 6,47% saham.
g.
On November 10, 2007, Infokom together with Telkom, Indosat, Excelcomindo, Bakrie Telecom and PT. Powertek Utama signed a Consortium, Construction and Maintenance Agreement to construct and develop telecommunication infrastructure in the form of high capacity fibre optic cable network system connecting the islands of Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua (East Indonesia Palapa Ring Network). Infokom’s portion of the initial investment amounted to US$ 14,557,000 with voting rights of 6.47% ownership.
h.
IAT mengadakan perjajian sebagai berikut:
h.
IAT entered into agreements as follows:
1)
2)
IAT melakukan perjanjian penyewaan pesawat udara dengan beberapa pelanggan antara lain:
1)
IAT entered into aircraft rental agreements with some customers as follows:
Satu unit helikopter Dauphin N PKTSH dan satu unit Dauphin N2 PKTSW kepada Total E&P Indonesie untuk jangka waktu empat tahun mulai bulan Pebruari 2004 sampai dengan bulan Januari 2008.
One unit of Dauphin N helicopter PK-TSH and one unit of Dauphin N2 PK-TSW with Total E&P Indonesie, with a term of 4 (four) years starting February 2004 until January 2008.
Dua unit pesawat Fokker 50 (PKTSN dan PK-TSO) kepada Premier Oil Natuna dan ConocoPhillips Indonesia Inc untuk jangka waktu lima tahun sampai dengan Maret 2007.
Two units of Fokker 50 aircrafts (PK-TSN and PK-TSO) to Premier Oil Natuna and ConocoPhillips Indonesia Inc, with a term of 5 (five) years until March 2007.
Satu unit helikopter Dauphin C (PK-TRE) kepada Chevron untuk jangka waktu satu tahun mulai bulan Oktober 2005 sampai dengan bulan September 2006 dan akan diperpanjang selama enam bulan.
One unit of Dauphin C helicopter (PK-TRE) to Chevron, with a term of 1 (one) year starting October 2005 until September 2006 and shall be extended for six months.
Berdasarkan perjanjian kerja sama tanggal 12 Oktober 2000, IAT memanfaatkan (untuk keperluan usaha) tanah seluas 10.524 m2 , apron seluas 7.500 m2 dan gedung eks Terminal Haji seluas 2.592 m2 seluruhnya milik Induk Koperasi TNI Angkatan Udara (Inkopau) untuk jangka waktu 30 tahun. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Inkopau membebankan biaya pemanfaatan lahan sebesar US$ 76.830 per tahun dan dana kompensasi sebesar Rp 3 miliar, yang telah dibayar pada tahun 2000.
2)
- 113 -
Based on the agreement dated October 12, 2000, IAT used the assets of the Cooperative of the Indonesian Air Force (Inkopau) consisting of land of 2 2 ± 10,524 m , apron of ± 7,500 m and building ex Pilgrim Terminal of ± 2,592 m2 for a period of 30 years. In relation to the agreement, Inkopau charged land usage of US$ 76,830 per year and fund compensation of Rp 3 billion, which were paid in the year 2000.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
3)
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
IAT memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri sejumlah US$ 1.656.200, berjangka waktu 4 tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan uang jaminan sebesar US$ 165.620, 1 unit pesawat Falcon 20, 1 unit helikopter Bell 212 dan 3 bidang tanah berikut bangunan diatasnya terletak di Balikpapan.
3)
59. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
IAT obtained bank guarantee facility from Bank Mandiri amounting to US$ 1,656,200, with a term of 4 years. This facility is secured by deposit amounting to US$ 165,620, 1 unit of Falcon 20 aircraft, 1 unit of helicopter Bell 212 and 3 pieces of land and building thereon, located in Balikpapan.
59. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
a
Pada tanggal 12 September 2006, MNC B.V. dan Deutsche Bank AG, Singapura (DB) mengadakan kontrak US$ IDR nondeliverable foreign exchange hedge transaction untuk mengelola risiko pergerakan mata uang asing dengan jumlah notional US$ 100 juta tempo 12 September 2011. Tidak terdapat pembayaran premi opsi pada awal kontrak, tetapi untuk membeli opsi tersebut, MNC B.V. harus melakukan satu seri pembayaran bunga berdasarkan suatu jumlah notional dalam Yen, dengan suatu potensi pembayaran oleh DB pada saat jatuh tempo, dimana DB akan melakukan penyelesaian secara kas dalam US$ atas jumlah notional US$ 100 juta, tergantung pada kurs US$/IDR pada saat jatuh tempo dan strike price yang ditentukan dalam kontrak. MNC B.V. dapat mengakhiri kontrak tersebut secara tahunan. Pada tanggal 12 Desember 2007, MNC B.V. mengalihkan hak, hutang dan kewajibannya pada transaksi lindung nilai kepada MNC.
a
On September 12, 2006, MNC B.V. and Deutsche Bank AG, Singapore (DB) entered into a US$ IDR non-deliverable foreign exchange hedge transaction to manage the exposure to foreign currency movement with notional amount of US$ 100 million due on September 12, 2011. There is no option premium paid up-front, but for buying the option, MNC B.V. has to pay a series of quarterly interest payments based on a Yen notional amount, with a potential pay out from DB in which DB will pay MNC B.V. on maturity date a USD cash settlement based on a notional amount of US$ 100 million, depending on the US$/IDR exchange rate and the strike price specified in the contract. This contract can be preterminated by MNC B.V. on a yearly basis. On December 12, 2007, MNC B.V. transferred its rights and obligations under the hedge transaction to MNC.
b
Pada tanggal 8 Agustus 2007, M8T mengadakan perjanjian swap dengan Lehman Brothers Special Financing yang berlaku efektif tanggal 15 Agustus 2007 sampai dengan 1 Maret 2013 untuk mengelola risiko pergerakan tingkat bunga dengan nilai notional sebesar US$ 100 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut M8T membayar tingkat bunga tetap sebesar 10,45% per tahun secara enam bulanan dan menerima tingkat bunga floating maksimum 11,25% dikalikan dengan Range Accrual per tahun sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian swap. Pada tanggal 31 Desember 2007, nilai wajar instrumen keuangan derivatif ini sebesar US$ 299.212 (ekuivalen Rp 2.818 juta) yang dicatat sebagai piutang lain-lain dan pengurang beban bunga dan keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan teknik penilaian dengan menggunakan data pasar Bloomberg.
b
On August 8, 2007, M8T entered into a swap agreement with Lehman Brothers Special Financing effective August 15, 2007 until March 1, 2013 with a notional amount of US$ 100 million to manage the exposure to interest rate movement. Based on the agreement, M8T will pay fixed interest rate of 10.45% per annum semi-annually and will receive floating interest rate of 11.25% multiplied by Range Accrual as defined in the swap agreement per annum. As of December 31, 2007, the fair value of the derivative financial instrument amounted to US$ 299,212 (equivalent to Rp 2,818 million) which was recorded as other accounts receivable and deduction from interest expense and financial charges. The fair value was determined based on the valuation technique using Bloomberg’s market data.
- 114 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
60. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
60. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2007 and 2006, the Company and its subsidiaries have assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2007
2006
Mata uang
Mata uang
asing/Foreign currency
Ekuivalen/
asing/Foreign currency
Ekuivalen/
(nilai penuh/ full amount)
Equivalent Rupiah
(nilai penuh/ full amount)
Equivalent Rupiah
Aktiva
Assets
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents US$
97.164.332
915.191
86.954.102
784.326
Euro
18.727
Yen RM
578.082 -
258
1.771
21
48 -
189.098 8.576
14 22
Sing$ Lainnya/Others
2.678
17
-
-
18.796
52
-
-
US$ US$
2.215.673 73.347.678
20.869 690.862
25.500.243 23.305.928
230.012 210.218
Piutang usaha
US$
12.842.737
120.966
2.541.645
22.926
Piutang lain-lain
Euro US$
1.100 603.966
15 5.689
1.100 11.366.505
13 102.526
Lainnya/Others
1.877
6
US$
5.820
55
Sing$
-
Bank yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek
-
Other receivables Advances and
-
2.117
19
87
1
Piutang pihak hubungan istimewa Aktiva lain-lain Jumlah aktiva
Trade accounts receivable
-
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Restricted cash in bank Short-term investments
prepaid expenses Receivables from
US$ US$
1.673.309
15.762 1.769.790
99.645 2.220.349
899 20.027 1.371.024
Hutang bank Wesel bayar
US$ US$
4.500.000 1.605.000
42.386 15.117
3.500.000 47.416.368
31.570 427.696
Pinjaman jangka pendek
US$
4.509.173
42.472
2.800.554
25.261
Short-term loans
Hutang usaha
US$ Euro
17.605.286 1.240.836
165.824 13.263
6.350.891 412.934
57.285 4.897
Trade accounts payable
Lainnya/Others US$
61.891 2.155.018
571 20.298
818.799 4.577.368
600 41.290
46.561
641
16.155 4.802.954
119 45.239
Euro
183.540
2.526
Pinjaman jangka panjang Kewajiban jangka panjang
US$
90.955.078
856.706
lainnya Hutang pihak hubungan
US$
1.087.500
10.243
Kewajiban
Hutang lain-lain
Liabilities
Euro Biaya masih harus dibayar
istimewa Hutang obligasi Kewajiban tidak lancar lain-lain Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
related parties Other assets Total assets
Lainnya/Others US$
US$
-
-
14.209 4.343.597 144.236.612 -
Bank Loans Notes payable
Other accounts payable
84 39.179
Accrued expenses
1.301.014 -
Long-term loans Other long-term liabilities Payable to related
975.487
8.799
US$
405.923.692
3.823.396
164.153.196
1.480.662
US$
372.188
3.506 5.042.307
1.087.500
9.809 3.428.146
Bonds payable Other noncurrent liabilities Total Liabilities
(2.057.122)
Net Liabilities
(3.272.516)
- 115 -
parties
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut :
US$ 1 Euro 1 Sing $ 1 RM 1 Yen 100
The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on December 31, 2007 and 2006 were as follows :
2007 Rp
2006 Rp
9.419 13.760 6.502 2.828 8.306
9.020 11.858 5.879 2.554 7.580
Pada tahun 2007, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh kerugian kurs sebesar Rp 137.531 juta dan pada tahun 2006, Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh keuntungan kurs sebesar Rp 55.786 juta.
In 2007, the Company and its subsidiaries incurred loss on foreign exchange of Rp 137,531 million, while in 2006, the Company and its subsidiaries recognized gain on foreign exchange of Rp 55,786 million.
61. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA a.
US$ 1 Euro 1 Sing $ 1 RM 1 Yen 100
61. SUBSEQUENT EVENTS
Pada tanggal 25 Januari 2008, M8T dan Lehman Brothers Opportunity Ltd. (LBOL) merubah perjanjian waran tanggal 29 Nopember 2006 sehubungan dengan perpanjangan batas waktu pelaksanaan sampai dengan tanggal 29 Juli 2008. Pada tanggal yang sama, M8T menerbitkan 20 sertifikat waran atas nama LBOL sebanyak 2.750.000 waran untuk tiap sertifikat. Tiap waran dapat ditukar dengan 40,49778 saham dengan harga Rp 225 per saham. Setiap sertifikat dapat ditukar dengan 111.368.887 saham M8T.
a.
On January 25, 2008, M8T and Lehman Brothers Opportunity Ltd. (LBOL) amended the warrant agreement dated November 29, 2006 in relation to the extension of the exercise period until July 29, 2008. On the same date, M8T issued 20 warrant certificates to LBOL which entitle LBOL to 2,750,000 warrants for each certificate. Each warrant entitles the holder to subscribe 40.49778 shares at Rp 225 per share. Each certificate is exchangeable for 111,368,887 shares of M8T.
Pelaksanaan atas waran wajib memenuhi ketentuan hukum yang berlaku dan setelah menerima pemberitahuan pelaksanaan, M8T wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan tersebut, yaitu:
The exercise of each warrant is at all times subject to certain conditions and applicable law and M8T undertakes that upon receipt of such exercise notice it will take all steps necessary to procure satisfaction of the following conditions:
Modal dasar M8T mencukupi untuk penerbitan saham atas pelaksanaan waran (warrant shares) kepada pemegang waran sesuai dengan pemberitahuan pelaksanaan;
The authorized capital of M8T must be sufficient to enable the warrant shares to be issued to the warrantholder in accordance with the exercise notice;
Persetujuan pemegang saham M8T, korporasi, Pemerintah dan persetujuan lain yang diperlukan berdasarkan hukum yang berlaku untuk penerbitan saham kepada pemegang warran sesuai dengan pemberitahuan pelaksanaan dan untuk tujuan pencatatan saham di bursa efek; dan
All M8T’s shareholder, corporate, governmental and other approvals as required by applicable law for the warrant shares to be issued to the warrantholder in accordance with the exercise notice as well as approvals for the listing of such warrant shares, shall be obtained; and
- 116 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
b.
c.
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
Saham yang diterbitkan kepada pemegang waran sesuai dengan pemberitahuan pelaksanaan harus dicatatkan pada bursa efek sehingga dapat diperdagangkan di bursa efek.
Pada tanggal 30 Januari 2008, pemegang saham Linktone menyetujui pengajuan penawaran tender dan penerbitan saham baru sehingga MNC International Limited akan memiliki tidak kurang dari 51% kepemilikan modal di Linktone Ltd.
b.
The warrant shares to be issued to warrant holder in accordance with exercise notice shall be listed on stock exchange so that they can traded on the stock exchange.
the the the be
On January 30, 2008, the shareholders of Linktone approved to launch the tender offer and issuance of new shares so that MNC International Limited will own not less than 51% equity ownership in Linktone Ltd.
Pada tanggal 6 Pebruari 2008, MNC International Limited menyampaikan penawaran pembelian kepada Linktone. Selanjutnya, pada tanggal 28 Pebruari 2008, penawaran telah diperbarui dan diperpanjang sampai dengan 26 Maret 2008.
On Febuary 6, 2008, MNC International Limited submitted the offer to purchase to Linktone. Furthermore, on February 28, 2008, the offer has been amended and extended until March 26, 2008.
Pada tanggal 26 Maret 2008, jumlah ADS dan saham biasa yang ditenderkan melebihi penawaran tender, dimana MNC International Limited akan memiliki kurang lebih 57,1% saham Linktone dan diharapkan akan selesai pada tanggal 3 April 2008.
On March 26, 2008, the actual number of ADS and ordinary shares tendered exceeded the tender offer, wherein MNC International Limited will hold approximately 57.1% of Linktone’s shares which is expected to be completed on April 3, 2008.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memutuskan untuk mencabut ijin operasi (OSPEC) PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air) terhitung sejak 19 Maret 2008 akibat penyimpangan yang terjadi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Adam Air dapat mengoperasikan kembali pesawat udara setelah melakukan tindakan perbaikan dan melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Apabila dalam waktu 3 bulan semenjak pencabutan OSPEC, tidak berhasil melakukan perbaikan sesuai peraturan, maka surat ijin operasi Adam Air (Air Operator Certificate) akan dicabut.
c.
GTS (anak perusahaan) mempunyai penyertaan saham pada Adam Air sebesar Rp 59.850 juta dan obligasi wajib tukar yang wajib ditukar dengan saham Adam Air sebesar Rp 97.650 juta (Catatan 16). GTS sedang melakukan upaya hukum untuk menarik kembali investasi tersebut dan pemegang saham pendiri Perusahaan (PT Bhakti Panjiwira), dalam surat tanggal 17 Maret 2008, juga menyatakan untuk menanggung kerugian yang mungkin timbul atas investasi tersebut. Oleh karena itu, manajemen GTS tidak membentuk penyisihan atas kerugian yang mungkin timbul dari investasi tersebut.
The Director General of Air Transportation decided to revoke the Operations Specifications (OSPEC) of PT Adam SkyConnection Airlines (Adam Air) effective March 19, 2008 due to several mistakes in the operational activities. Adam Air will be allowed to resume airline operations after performing further improvements and report it to the Director General of Air Transportation. If there is no improvement on compliance with the regulations within 3 months since the revocation of the OSPEC, Adam Air’s Air Operator Certificate will be cancelled. GTS, a subsidiary has investment in shares of Adam Air amounting to Rp 59,850 million and investment in mandatory exchangeable bond amounting to Rp 97,650 million which is mandatorily exchangeable with shares of stock of Adam Air (Note 16). GTS has taken legal action to recover the investments, and in addition, the founders stockholder of the Company (PT Bhakti Panjiwira), in its letter dated March 17, 2008, have stated to assume any loss that might be incurred in relation to the investments. Therefore, the management of GTS does not provide any provision for potential loss on the investments.
- 117 -
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah) - Lanjutan
PT. BHAKTI INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Figures in tables are stated in millions of Rupiah) - Continued
62. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN (PSAK) BARU
AKUNTANSI
62. NEW STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah merevisi dan menerbitkan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai berikut:
The Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountant revised and issued several Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), as follows:
PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi Efektif untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2008.
PSAK 13 (Revised 2007), Investment Property - Effective for accounting period starting on January 1, 2008.
PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap - Efektif untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2008.
PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and Equipment - Effective for accounting period starting on January 1, 2008.
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa - Efektif untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2008.
PSAK 30 (Revised 2007), Leases - Effective for accounting period starting on January 1, 2008.
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Efektif untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2009.
PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures Effective for accounting period starting on January 1, 2009.
PSAK 55 (Revisi 2006), Financial Instrumen: Pengakuan dan Pengukuran - Efektif untuk periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari 2009.
PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement Effective for accounting period starting on January 1, 2009.
Perusahaan dan anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang timbul dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
The Company and its subsidiaries are evaluating the effects of these standards on the Company and its subsidiaries’ consolidated financial statements.
Pada tahun 2007, anak perusahaan mengadakan transaksi sewa dengan perusahaan penyedia menara. Berdasarkan evaluasi anak perusahaan, substansi transaksi tersebut tidak dicakup dalam standar akuntansi yang lama, PSAK 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha. Oleh karena itu, anak perusahaan menetapkan untuk menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007) untuk perlakuan akuntansi transaksi sewa tersebut.
In 2007, a subsidiary entered into lease arrangements with several tower providers. Based on the subsidiaries’ evaluation, the substance of the transactions was not covered by the old accounting standard, PSAK 30 regarding Accounting for Leases. Therefore, the subsidiaries decided to implement PSAK 30 (Revised 2007) to account for its lease transactions.
63. PERSETUJUAN KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
63. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 2 April 2008.
The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries were approved by directors and authorized for issue on April 2, 2008.
*********
- 118 -
Halaman ini sengaja dikosongkan / This page intentionally left blank
www.bhakti-investama.com
PT Bhakti Investama Tbk Menara Kebon Sirih, 5th Floor Jl. Kebon Sirih No. 17-19 Jakarta 10340, Indonesia T. +62 21 392 5000 F. +62 21 3983 6870 E.
[email protected]