1
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR’AN 1436 H
TANGGAL 9 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bismilahirrohmanirrohim, Alhamdulillahi Robbil alamin, Asholatu Wa Salamu’ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Wa Ashabihi Ajma’in Amma Ba’du. Ysh :
1.
Forkompinda Kabupaten Semarang,
2.
Para
Pimpinan
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Semarang,
Camat, Lurah se Kabupaten Semarang 3.
Pengurus Bazis Kabupaten Semarang,
4.
Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, kaum muslimin yang yang Saya hormati.
3
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang tiada kunjung hentinya, menganugerahkan nikmat, dan karunia-Nya kepada kita, sehingga
pada
sore
hari
ini
kita
bisa
bersilaturachmi
dumateng
panjenengan sedoyo pada acara Memperingati Nuzulul Qur’an 1436 H, dalam keadaan sehat wal’afiat. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW, beserta pengikutnya yang istiqomah sampai akhir zaman sehingga berhak atas syafaatnya dihari akhir nanti. Hadirin yang Saya hormati. Al-Qur’an sebagai risalah terakhir yang sempurna dan universal bagi seluruh ummat manusia dengan konsep tanzil-turun, membawa atau
4
menurunkan banyak pesan yang harus direpresentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT menurunkan al-Qur’an saat manusia sedang mengalami kekosongan para rasul, kemunduran akhlak dan kehancuran problem kemanusiaan, sosial politik dan ekonomi. Pada setiap problem itu, al-Qur’an meletakkan sentuhannya yang mujarab dengan dasar-dasar yang umum yang dapat dijadikan landasan untuk langkah-langkah manusia selanjutnya yang relevan di setiap zaman. Al-Qur'an diturunkan sebagai kitab suci terakhir dimaksudkan untuk menjadi petunjuk, bukan saja pada masyarakat tempat di mana kitab ini diturunkan, tetapi juga kepada seluruh masyarakat hingga akhir zaman.
5
Kitab ini memuat berbagai tema yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, seperti pola hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan antar sesama manusia, dan hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Bahkan, Rasulullah sendiri dibina akhlaknya langsung oleh Al-Qur’an. Sebenarnya substansi ajaran A1-Qur'an tidak dimaksudkan untuk menciptakan masyarakat yang seragam di seluruh belahan bumi dan di sepanjang masa, tetapi memberikan prinsip-prinsip umum yang memungkinkan terjadinya pola keseimbangan hidup di dalam masyarakat, dan pada gilirannya suasana ketentraman di bawah ridha Allah SWT akan terwujud di masyarakat, yaitu terciptanya masyarakat yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
6
Al-Qur'an memiliki dimensi historis, ruang dan waktu yang berbeda. Oleh karena itu, bacaan terhadap AlQur'an membutuhkan pengetahuan yang bersifat interdisipliner, terutama dalam upaya menggali maknamakna yang terkandung di dalamnya. Hadirin yang berbahagia, Saya berharap Bulan Ramadhan ini dapat kita jadikan momentum untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan kita terhadap ajaran Al-Qur'an. Bukankah ukuran kebaikan seseorang tergantung dengan tingkat interaksinya dengan Al-Qur'an, seperti yang dinyatakan dalam hadits Ibnu Mas'ud, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya ".
7
Mempelajari dan mengajarkan disini tidak terbatas dalam konteks bacaan, tetapi lebih dari itu: mempelajari dan mengajarkan nilai dan ajaran A1Qur'an secara utuh dan menyeluruh. Tidak berlebihan bagi kita semua mulai membangun pribadi yang beradab secara Qur'ani yang akan berlanjut kepada membangun keluarga Qur'ani yang mudah-mudahan dari sini akan lahir masyarakat Qur'ani dan generasi Qur'an yang mutamayyiz dan farid. Sebagai umat islam pegangan kita adalah al Qur’an dan hadist, maka hendaknya setiap permasalahan dikembalikan kepada al Qur’an dan hadist.
8
Islam itu agama yang damai dan mengajarkan kasih sayang, toleransi, saling memahami dan saling membantu serta menjauhkan diri dari nafsu duniawi yang mengotori hati. Marilah kita melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan Allah SWT, syukur-syukur mampu menjalankan amalan-amalan sunah dan menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat. Pada kesempatan yang mulia ini saya mengajak kepada hadirin kaum muslimin dan muslimat untuk senantiasa bersikap saling menghargai, memahami dan mengutamakan toleransi dalam setiap perbedaan serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan demi keutuhan bangsa dan negara.
9
Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda, Bapak/Ibu diharapkan dapat mengarahkan umat dan masyarakat untuk tidak masuk dan terseret pada pusaran politik praktis yang akan membuat umat islam menjadi terkotak-kotak dan justru tidak produktif. Mari kita ambil hikmah dari kegiatan nuzulul Qur’an ini, dengan harapan semoga kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT semakin meningkat, disamping itu juga lebih mempererat silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah kerukunan hidup umat beragama.
sehingga mendukung terciptanya
10
Demikian beberapa hal yang perlu saya sampaikan, semoga kita menjadi umat yang selamat, bahagia, di dunia maupun di akhirat, amin. Sekian terima kasih. Wallahumuwafiq ila aqwamitthoriq Wassalamu’alaikum wr.wb.
BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.
11