1
BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN DHAMMASANTI WAISAK 2559 BUDDHIS ERA TANGGAL 14 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita. Namo Buddhaya Ysh :
1.
Pembimas Buddha Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah;
2.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang;
3.
Ketua DPP Walubi atau yang mewakiili;
4.
Lembaga Pembinaan Keagamaan Buddha (LPKB) Kabupaten Semarang;
5.
Camat, Koramil, Kapolsek, pak Lurah, Para Bhikkhu/Bhiksu aliran Mahayana, Tantrayana, Theravada, serta hadirin umat Buddha yang berbahagia,
3
Pada kesempatan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada hari ini, kita masih diberi kesempatan dapat hadir
dan
berkumpul
dengan
panjenengan
semua,
dalam
acara
Peringatan Dharmasanti Waisak 2559 Buddhis Era (BE) , Tahun 2015 dalam keadaan sehat wal’ afiat. Hadirin yang berbahagia, Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Semarang mengucapkan selamat memperingati Dharmasanti Waisak, dan salam bahagia kepada seluruh umat Buddha yang hadir, atau dimanapun berada, semoga melalui peringatan Dharmasanti Waisak 2559 ini, umat Buddha akan senantiasa
4
memperoleh berpartisipasi
kedamaian, dalam
kesejahteraan,
membangun,
serta
kebahagiaan, memelihara
dan
ikut
persatuan
dan
kesatuan antar umat beragama, sehingga tercipta iklim sejuk di Kabupaten Semarang. Karena kita dari kecil selalu diajarkan bahwa ada pepatah jawa yang mengatakan “Crah Agawe Bubrah, Rukun Agawe Santoso.” Mari kita tinggalkan sikap mementingkan diri sendiri. Mari kita suburkan sikap saling menghormati dan saling menghargai. Mari kita ciptakan suasana kehidupan nasional yang rukun, damai, dan harmonis. Mari kita bangun semangat kerja keras yang dilandasi oleh sikap kekeluargaan, kegotongroyongan, dan tolong menolong kepada sesama.
5
Maka pada kesempatan yang baik ini, mari kita tanamkan kembali apa yang diajarkan oleh Sang Buddha. Diantaranya adalah Berbudi Luhur, jangan berbuat yang tercela. Mari kita tanamkan budi pekerti mulai dari sekarang juga. Mulai dari anak-anak kita, generasi muda kita. Tanamkan kembali sejak dini empat pilar kebangsaan kepada anak-anak kita yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perayaan Waisak tahun ini memiliki nilai penting untuk dihayati dan diamalkan, tidak hanya oleh umat Buddha tetapi juga oleh umat beragama lain di seluruh tanah air. Kesadaran untuk terus berbuat kebajikan memiliki makna universal, sebagai landasan moral dan etika menuju kehidupan
6
berbangsa dan bernegara yang lebih sejahtera.
Kebajikan merupakan
bagian dari kesadaran akan kebersamaan, kesetiakawanan, dan upaya mengalirkan kebahagiaan. Kepada para pemuka agama Buddha, sekali lagi saya mengajak saudara-saudara untuk terus mengedepankan kearifan, tanggung jawab, dan keikhlasan. Saya juga berharap para tokoh agama dapat memainkan peran pentingnya untuk memberikan pencerahan, pencerdasan, dan keteladanan. Para pemuka agama dapat menciptakan suasana yang menenteramkan dan mendamaikan, serta terus mendorong umatnya untuk ikut serta dalam upaya membangun bangsa dan negara kita.
7
Oleh karena itu mari kita tingkatkan rasa persatuan dan kesatuan demi menciptaklan iklim yang sejuk dan kondusif di Bumi Serasi tercinta ini dengan harapan pembangunan yang kita laksanakan demi mewujudkan masyarakat yang Mandiri, Tertib dan Sejahtera MATRA dapat segera terwujud sebagaimana yang kita cita-citakan. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, mari kita berdo’a bersama memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk memberikan kekuatan lahir batin kepada kita semuanya, sehingga kita memperoleh keselamatan, kebahagiaan, dan kedamaian, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
8
Sekali lagi saya ucapkan Selamat Merayakan Peringatan Dharmasanti Waisak 2559 Buddhis Era. Sekian terima kasih Wassalamu’alaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN