BRAND IMAGE ON CONSUMERS’ LOYALTY OF OLIVE FRIED CHICKEN IN YOGYAKARTA CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN OLIVE FRIED CHICKEN DI YOGYAKARTA Aprilia Dhany Prastika Sari Fajarwati Email: :
[email protected] Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto Bantul, Yogyakarta,55183 ABSTRACT Brand image is an element which contributes to the success of organization, marketing, profit or non-profit companies, manufactures and local or global service providers. It has three components; those are corporate image, user image, and product image. This research is aimed at examining the effect of brand image including corporate image, user image, and product image on consumers’ loyalty of Olive Fried Chicken Yogyakarta. The research object is Olive Fried Chicken. The respondents in this research are consumers who have ever visited and bought Olive Fried Chicken’s product in Yogyakarta. The sample is as many as 120 people. Data were taken using purposive sampling technique and analyzed using multiple linear regressions with SPSS 17.0 software. Hypothesis was tested using partial test (t-test). This research shows that corporate image has significant effect on consumers’ loyalty, user image has significant effect on consumers’ loyalty, and product image has significant effect on consumers’ loyalty. Keywords: brand image, corporate image, user image, product image, consumers’ loyalty ABSTRAK Citra merek adalah sebuah elemen yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi, pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufakturan maupun penyedia jasa dan organisasi lokal maupun global. Citra merek memiliki tiga komponen yaitu, citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh citra merek yang meliputi citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk terhadap loyalitas konsumen olive fried chicken di Yogyakarta. Obyek dalam penelitian ini adalah olive fried chicken. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah mengunjungi dan membeli produk olive fried chicken di Yogyakarta. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 120 responden. Data diperoleh melalui data primer dengan cara mengajukan kuesioner kepada responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan software SPSS 17.0. Uji hipotesis menggunakan uji parsial (uji statistik t). Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh hasil bahwa citra pembuat berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen, citra pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan citra produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kata kunci : citra merek, citra pembuat, citra pemakai, citra produk, loyalitas konsumen.
148
Persaingan dunia usaha sekarang ini semakin ketat khususnya saat krisis global saat ini. Perusahaan tidak saja dituntut untuk melakukan efisiensi namun juga dapat memiliki keunggulan kompetitif yang sangat jelas. Perusahaan yang dapat memiliki keunggulan kompetitif maka diharapkan dapat memenangkan persaingan di lapangan (Wijaya, 2008). Perusahaan yang dapat bersaing dalam pasar adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk yang berkualitas. Pada dasarnya kualitas produk menggambarkan sejauh mana kemampuan suatu produk untuk menampilkan kemampuannya atau melaksanakan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Dalam memilih suatu produk, yang dipertimbangkan oleh konsumen selain kualitasnya, yaitu citra merek (brand image). Perusahaan harus menciptakan merek yang kuat, agar konsumen dapat membedakan antara produk perusahaan dengan produk perusahaan pesaingnya. Suatu merek harus menjadi suatu simbol yang cocok dan juga unik untuk mempresentasikan produk perusahaan tersebut dimata konsumen. Ini disebabkan karena hal pertama yang dilihat oleh calon konsumen dalam menetapkan pilihan adalah merek dari suatu produk (Kresnamurti dan Putri, 2012). Merek merupakan salah satu komponen dasar yang sangat penting dan mampu membentuk pencitraan sendiri dalam memasarkan sebuah produk. Merek diyakini mempunyai kekuatan yang besar untuk memikat konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika suatu perusahaan dapat membangun merek yang kuat dalam pikiran pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat, maka dapat memberikan nilai tambahan bagi produk tersebut. Menurut Simamora (2004) dalam Wijaya (2008), citra merek terdiri atas 3 dimensi yaitu (1) Citra Pembuat adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk atau jasa, (2) Citra
Pemakai adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa, dan (3) Citra Produk adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Menurut Kotler (2008) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli. Merekmerek terbaik memberikan jaminan mutu tetapi merek lebih dari sekedar simbol. Merek mempermudah konsumen mengidentifikasikan produk atau jasa. Merek juga bisa membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika mereka membeli ulang. Bagi penjual, merek merupakan sesuatu yang bisa diiklankan dan akan dikenali konsumen bila sedang diragakan di etalase toko. Merek juga menolong penjual mengendalikan pasar mereka karena pembeli tidak mau dibingungkan oleh produk yang satu dengan produk lainnya. Merek mengurangi perbandingan harga karena konsumen akan sukar membandingkan harga dari dua macam barang dengan merek yang berbeda. Akhirnya, bagi para penjual merek dapat menambah ukuran prestise untuk dibedakan dari komoditi biasa lainnya, menurut Stanton (2001). Loyalitas konsumen adalah suatu perilaku konsumen membeli dari produsen atau penjual yang sama dalam jangka waktu yang cukup lama. Konsumen yang sudah loyal pada suatu produk akan berulang-ulang membeli produk dari perusahaan tersebut. Menurut Tjiptono (2007) loyalitas konsumen adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menunjukkan sikap yang sama dalam situasi yang sama terhadap merek-merek yang sebelumnya dibeli. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001) 149
pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas juga cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap produk kepada orang lain. Tidak demikian dengan pelanggan yang tidak puas dapat melakukan tindakan pengembalian produk, atau secara ekstrim bahkan dapat mengajukan gugatan tehadap perusahaan tersebut melalui pengacara. Pelanggan yang loyal adalah mereka yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi, pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufakturan maupun penyedia jasa dan organisasi lokal maupun global. Merek dibuat agar konsumen dapat membedakan manakah produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain (Qomaruzzaman, 2008). Menurut Shimp (2003) citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain .Perusahaan dapat memilih nama orang, tempat, mutu, gaya hidup, atau nama buatan untuk menentukan suatu merek yang diinginkan sehingga menciptakan kualitas produk dari merek tersebut. Menurut Tjiptono (2007) menyatakan bahwa loyalitas adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli ulang atau berlangganan dengan produk/jasa yang disukai secara konsisten di masa datang, sehingga menimbulkan pembelian merek atau rangkaian merek yang sama secara 150
berulang, meskipun pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi untuk menyebabkan perilaku beralih merek.
Obyek dan Subyek Penelitian Obyek merupakan sesuatu yang akan diteliti. Obyek dalam penelitian ini adalah Olive Fried Chicken. Subyek penelitian ini adalah semua konsumen yang pernah mengunjungi dan membeli produk Olive Fried Chicken di Yogyakarta. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dan berupa opini subyek (orang) secara individual. Data primer digunakan sebagai bahan untuk menghitung variabel-variabel penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden secara langsung yang berupa jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner meliputi pertanyaan citra pembuat, citra pemakai, citra produk, dan loyalitas konsumen. Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dan lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitianpenelitian yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2008). Kriteria responden dalam penelitian ini adalah konsumen sudah pernah melakukan pembelian ulang lebih dari 2 kali di Olive Fried Chicken, maka konsumen tersebut dapat dinyatakan sebagai konsumen yang loyal terhadap produk yang dijual di Olive Fried
Chicken. Metode ini memiliki kelebihan yaitu pelaksanaan penelitian yang dicapai relatif lebih cepat dan relatif murah (Nasution, 2008). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 120 responden. Sampel yang baik minimal lebih dari 30 responden. Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada pendapat Rosce yang menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada sebagian besar penelitian dianggap sudah mewakili populasi (Roscoe dalam Sugiyono, 2008). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Dalam melakukan survei peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan secara menyeluruh dan memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. Survei dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada konsumen Olive Fried Chicken yang terletak di beberapa tempat, seperti Jalan Godean, Jalan Wahid Hasyim Condongcatur Sleman, Jalan Kaliurang. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan obyek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan. Secara teori, definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, sifat, atribut, nilai dari orang atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu dengan yang lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik sebuah kesimpulan. Dalam penelitian ini variabel yang akan diuji terdiri dari variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen), yaitu : a. Variabel Bebas (independen) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), variabel independen juga sering disebut sebagai variabel prediktor, (Sugiyono, 2008). Didalam penelitian ini variabel independen meliputi : 1) Citra pembuat Citra pembuat adalah citra yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya. Bagaimana citra perusahaan yang positif lebih dikenal serta diterima publik, mungkin tentang sejarah, kualitas, pelayanan prima, keberhasilan dalam bidang pemasarannya sehingga berkaitan dengan tanggung jawab sosialnya (Anas, 2012). Indikator variabel menurut Wijaya (2008) dalam Qomaruzzaman (2008) berdasarkan: a) Memiliki nilai perusahaan. b) Reputasi perusahaan. c) Memiliki modal yang kuat. 2) Citra pemakai Menurut Susanto (2012) citra pemakai didefinisikan sebagai kesan terhadap suatu produk atau merek dari suatu perusahaan yang disimpan dalam ingatan konsumen yang dihasilkan melalui pengalaman masa lalu. Indikator dari variabel ini menurut (Wijaya, 2008) dalam Qomaruzzaman (2008) adalah : a) Motivasi yang dirasakan pada perusahaan. b) Integritas yang dirasakan. c) Mapan dalam pekerjaan. d) Mengikuti tren terbaru. 3) Citra produk Menurut Susanto (2012), dapat disimpulkan bahwa citra produk adalah kesan, pendapat, atau tanggapan yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu objek produk tertentu. Citra produk erat kaitannya dengan atribut pada produk tersebut antara lain adalah simbol, persepsi produk, media, suasana, desain produk, distribusi, dan garansi. Indikator dari variabel ini menurut Wijaya (2008) dalam Qomaruzzaman (2008) adalah :
151
a) Reputasi merek. b) Kompetensi merek. c) Memiliki harga yang terjangkau. b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah sering disebut sebagai variabel output atau sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, (Sugiyono, 2008). Didalam penelitian ini variabel dependen yaitu Loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menunjukkan sikap yang sama dalam situasi yang sama terhadap merek-merek yang sebelumnya dibeli (Tjiptono 2007). Indikator dari variabel ini menurut Wijaya (2008) dalam Qomaruzzaman (2008) adalah : 1) Respon positif. 2) Pertimbangan dalam mengkonsumsi. 3) Diekspresikan sepanjang waktu. 4) Rekomendasi. Uji Kualitas Instrumen Dalam penelitian ini menggunakan uji kualitas instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu : 1. Uji Validitas Validitas menguji seberapa baik instrumen yang dikembangkan dalam mengukur konsep tertentu. Pengujian validitas untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang diukur dengan kata lain apakah alat ukur tersebut tepat mengukur obyek yang teliti. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dengan taraf signifikansi kurang dari 5%. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuan dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran yang menyimpang dari tujuannya (Jogiyanto, 2005).
152
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep. Suatu pengukur telah dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono,2008). Kriteria yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas adalah nilai Cronbach Alpha. Jika semakin tinggi mendekati angka 1 maka semakin tinggi nilai konsistensi internal reliabilitasnya. Jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,60 maka reliabilitas diterima (Sekaran,2006). Dalam pengujian ini menggunakan program pada komputer yaitu program SPSS 17.0. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/ bebas). Dalam analisis regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Regresi linier berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (citra pembuat, citra pemakai, citra produk) terhadap variabel dependen loyalitas konsumen. Adapun bentuk umum persamaan regresi linier berganda antara citra pembuat, citra pemakai, citra produk terhadap loyalitas konsumen, yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = citra merek a = konstanta
X1 = citra pembuat X2 = citra pemakai X3 = citra produk b1, b2, b3 = Besaran koefisien dari masingmasing variabel e = error 2. Uji Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Sekaran, 2006). Uji statistik t digunakan untuk menguji tingkat signifikan masing-masing variabel independen. Besarnya tingkat signifikan masing-masing variabel dapat diketahui dengan cara melihat p value pada uji t. Apabila p value < α (0,05) berarti masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Kriteria pengujian : 1) Signifikan apabila p value < α (0,05), berarti ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2) Tidak signifikan apabila p value > α (0,05), berarti tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
mudian mengujinya kembali dan hasil uji validitas menyatakan valid dan reliabel secara keseluruhan. Langkah selanjutnya uji validitas dilakukan kembali dengan kuesioner sebanyak 120 yang diisi oleh responden. Kueisoner terkumpul semuanya dan diisi dengan lengkap. Kueisoner terjawab lengkap dengan baik dan layak dianalisis lebih lanjut dalam penelitian sebanyak 120 kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0. Pengujian menggunakan Pearson’s correlation, dan kriteria valid apabila signifikansi ≤ 0,05. Hasil pengujian validitas terlihat pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian No
Variabel
1.
Citra Pembuat
2.
Citra Pemakai
3.
Citra Produk
4.
Loyalitas Konsumen
Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
Korelasi 0,723 0,838 0,735 0,833 0,408 0,568 0,463 0,839 0,744 0,823 0,731 0,715 0,830 0,744
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data diolah
Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Pengujian validitas merupakan pengujian yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang digunakan mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dilakukan dengan 30 kuesioner yang diisi oleh responden. Tigapuluh kuesioner tersebut kembali secara keseluruhan dan diisi dengan lengkap. Uji validitas tersebut dinyatakan valid kecuali variabel citra produk terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid. Peneliti mengeluarkan 1 pertanyaan yang tidak valid, ke-
Tabel 1 menunjukkan hasil validitas seluruh butir pertanyaan dari variabel yang meliputi citra pembuat (X1), citra pemakai (X2), citra produk (X3), dan loyalitas konsumen (Y) menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan pada semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 5%, sehingga dapat disimpulkan semua pertanyaan dinyatakan valid. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan 153
layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian. b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana stabilitas dan konsistensi dari instrumen yang digunakan, sehingga memberikan hasil yang konsisten atau stabil bila pengukuran diulangi pada obyek yang sama. Metode pengujian reliabilitas menggunkan Cronbach’s Alpha. Kriteria reliabel jika Cronbach’s Alpha > 0,60. Hasil pengujian reliabilitas disajikan pada tabel 2, yaitu: Tabel 2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel
Jumlah Item
Koefisien Alpha
Kriteria
1.
Citra Pembuat
3
0,780
Reliabel
2.
Citra Pemakai
4
0,630
Reliabel
3.
Citra Produk Loyalitas Konsumen
3
0,793
Reliabel
4
0,781
Reliabel
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa seluruh variabel penelitian adalah reliabel. Artinya, instrumen yang digunakan memiliki stabilitas dan konsistensi yang tinggi, sehingga layak digunakan dalam penelitian. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh citra pembuat, citra pemakai, citra produk terhadap loyalitas konsumen. Secara individu atau parsial apakah ada pengaruh citra pembuat terhadap loyalitas konsumen, apakah ada pengaruh citra pemakai terhadap loyalitas konsumen, apakah ada pengaruh citra produk terhadap loyalitas konsumen. a. Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh variabel citra merek yang meliputi citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk terhadap loyalitas kon154
Model
Standardized coefficients
t
Sig.
Beta I (Constant)
0,657
0,513
X1 (Citra Pembuat)
0,399
6,874
0,000
X2 (Citra Pemakai)
0,153
3,884
0,000
X3 (Citra Produk)
0,471
7,247
0,000
Adjusted R square = 0,908
Sumber : Data diolah
No
4.
sumen. Data yang telah diuji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis dengan regresi linier berganda. Berdasarkan analisis regresi linier berganda, hasil analisis dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Perhitungan Regresi
H1
: ada pengaruh signifikan antara citra pembuat terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan tabel 3 pada kolom X1 (citra pembuat) dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 6,874. Maka, ada pengaruh citra pembuat terhadap loyalitas konsumen, sehingga H1 diterima. H2 : ada pengaruh signifikan antara citra pemakai terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan tabel 3 pada kolom X2 (citra pemakai) dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 3,884. Maka, ada pengaruh citra pemakai terhadap loyalitas konsumen, sehingga H2 diterima. H3 : ada pengaruh signifikan antara citra produk terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan tabel 3 pada kolom X3 (citra produk) dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi
yang ditetapkan yaitu 0,05 dan diperoleh t hitung sebesar 7,247. Maka, ada pengaruh citra produk terhadap loyalitas konsumen, sehingga H3 diterima. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tersebut, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y = 0,399X1 + 0,153X2 + 0,471X3 Keterangan : Y = loyalitas konsumen X1 = citra pembuat X2 = citra pemakai X3 = citra produk Persamaan regresi diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Citra pembuat (X1) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,399. Hal ini berarti semakin tinggi citra pembuat terhadap suatu merek, maka semakin tinggi loyalitas konsumen. 2) Citra pemakai (X2) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,153. Hal ini berarti semakin tinggi citra pemakai terhadap suatu merek, maka semakin tinggi loyalitas konsumen. 3) Citra produk (X3) berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen (Y) dengan nilai koefisien sebesar 0,471. Hal ini berarti semakin tinggi citra produk terhadap suatu merek, maka semakin tinggi loyalitas konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh citra merek yang meliputi citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara citra pembuat terhadap loyalitas konsumen (H1). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki citra pembuat dengan cabang yang sangat banyak disejumlah daerah akan membuat kon-
sumen beranggapan bahwa perusahaan yang bagus dapat dihandalkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Perusahaan sebagai organisasi berusaha membangun citranya dengan tujuan agar nama perusahaan tersebut menjadi bagus, sehingga akan mempengaruhi segala hal mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra pembuat terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara citra pemakai terhadap loyalitas konsumen (H2). Hal tersebut menunjukkan saat citra pemakai tinggi maka loyalitas juga akan tinggi, sehingga dapat dibentuk langsung dari pengalaman dan kontak dengan pengguna merek tersebut. Terdapat manfaat dengan adanya nilai pribadi konsumen yang diletakkan terhadap atribut dari produk maupun layanan yaitu apa yang konsumen pikir akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut. Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra pemakai terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara citra produk terhadap loyalitas konsumen (H3). Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi citra yang tertanam di benak konsumen terhadap produk yang ditawarkan, maka semakin loyal para konsumen tersebut. Sebagian dari citra produk tersebut diantaranya produk yang ditawarkan tidak membahayakan bagi konsumen. Konsumen menganggap bahwa produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tidak membahayakan diri mereka. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan juga sepadan dengan apa yang akan diterima oleh konsumen. Hal tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra produk terhadap loyalitas konsumen.
155
Simpulan Berdasarkan data dan hasil analisis serta pembahasan mengenai citra pembuat, citra pemakai, citra produk terhadap loyalitas konsumen pada produk Olive Fried Chicken di Yogyakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. H1 yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra pembuat terhadap loyalitas konsumen secara parsial dapat diterima, karena variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. b. H2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra pemakai terhadap loyalitas konsumen secara parsial dapat diterima, karena variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. c. H3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh citra produk terhadap loyalitas konsumen secara parsial dapat diterima, karena variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Saran Saran Penelitian yang akan dating: a. Penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti produk-produk lain dengan merek lainnya yang mungkin memiliki persamaan jenis produk. Pengambilan contoh produk atau merek lain maka permasalahan yang dialami dalam pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen tersebut tentu akan berbeda, sehingga variabel yang mempengaruhi loyalitas merek juga berbeda. Hal ini dapat dijadikan pembanding sekaligus melengkapi penelitian ini. b. Penelitian yang akan datang disarankan untuk menambahkan variabel independen lainnya selain citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen loyalitas konsumen agar 156
lebih melengkapi penelitian tersebut dan kemungkinan masih ada variabel lain, misal :variabel harga, kualitas, dan pelayanan yang mempengaruhi loyalitas konsumen.
Arturindra, Prasta p, 2009, Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Kesetiaan Merek pada Rumah Makan Soto Kadipiro Yogyakarta. Anas, Adwin Pratama, 2012, Pengaruh Program Marketing Education & Entertainment (Edutainment) Dept. terhadap Corporate Image PT. Rekreasindo Nusantara. Barokah, Mohammad Mukti. 2007, Pengaruh Citra Merek, Nilai Pelanggan, Kualitas Persepsian dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Konsumen pada Jamu Tolak Angin Sidomuncul di Yogyakarta. Farrah, Zatul Fajrianthi, 2005. Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Insan vol 7 no. 3 Desember 2005. Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, cetakan IV, badan Penerbit Undip, Semarang. Griffin, Jill, 1996, Customer Loyalty: How to Earn It, How to Keep It, New York : Simon and Chuster. Griffin Jill, 2002. Manajemen. Jakarta: Erlangga. Hartono, Manager Olive Fried Chicken (wawancara) 2012. Jatmiko, Indra, 2011. Kajian Citra Perusahaan Melalui Kegiatan Coorporate Social Responsibility Pada Bank “X” Bogor. Jogiyanto,Hartono, 2004/2005. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Dosen Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Kresnamurti, Agung & Putri, Ariani, 2012, Pengaruh Kualitas Produk dan Citra
Merek terhadap Loyalitas Konsumen pada Produk Oli Federal di Wilayah Jakarta Timur (Studi Kasus pada Bengkel Resmi AHASS 2657 Dewi Sartika). Jurnal Economic Sains, vol X, No 1, Maret 2012. Kotler, Philip, 2008. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: PT. Salemba Empat. Kotler, Philip, 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia. PT Macanan Jaya. Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Salemba Empat. Nasution, 2008. Metode Reseach. Edisi kesepuluh, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Padmasari, Shinta, 2007, Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Intervening. Pradipta, Dyah Ayu Anisha, 2012, Pengaruh Citra Merek (brand image) terhadap Loyalitas Konsumen Produk Oli Pelumas PT Pertamina (Persero) Enduro 4T di Makasar. Qomaruzzaman, Zakie Naufal, 2008, Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen J.CO Donuts & Coffee di Yogyakarta. Rusli, Wendi, 2011, Pengaruh Merek dan Citra Diri terhadap Kepuasan Konsumen Produk Telepon Seluler di Kotamadya Yogyakarta. Jurnal Riset Manajemen & Bisnis, vol.6, No 1, Juni 2011. Sekaran, Uma, 2006. Research Methods For Business, edisi 4, buku 2, Jakarta: Salemba Empat.
Setiadi, Nugroho 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Prenada Media. Shimp, A, 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Jakarta: Erlangga. Stanton, J. William, 2001. Prinsip Pemasaran. Edisi ketujuh, jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Susanto, Riski, 2012, Analisis Pengaruh Citra Merek dan Bauran Promosi terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris (Studi pada Lembaga Pendidikan ILP di Semarang). Tjiptono F, 2000. Prinsip & Dinamika Pemasaran, Edisi Pertama, J&J Learning, Yogyakarta. Tjiptono F, 2005. Brand Management & Strategy, Yogyakarta: Penerbit Andi. Tjiptono F, 2007. Pemasaran Jasa. Malang, Jawa Timur: Bayumedia Publishing. Toni, Wijaya, 2008. Pengaruh Kepuasan pada Penanganan Keluhan dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Konsumen Natasha Skin Care. Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol. XIV no. 1 Maret 2008:55-69. Wijaya, Petra Surya Mega, 2008, Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen Starbucks Coffee di Yogyakarta. Jurnal Riset Manajemen & Bisnis, vol.3, No 2, Desember, 2008.
157