DAFTAR PUSTAKA Abdulsyani. 1994. Sosiologi. Skematika, Teori dan Terapan. Pnerbit Bumi Aksara. Jakarta. Aguilar, L. and I. Castaneda. 2001. About Fishermen, Fisherwomen, Oceans And Tides: A Gender Perspective In Marine-Coastal Zone. IUCN. San Jose. Anonim. 2003. Perempuan, Kemiskinan dan Pengambilan Keputusan. Jurnal Analisis Sosial. 8(2):v-xi. Arfiati, D., P. Purwanti dan A. Tumulyadi. 2001. Peranan Istri Nelayan Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Rumahtangga Nelayan Di Pedesaan Pantai Pondokdadap Malang Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences). 13(2):201-210. Azwar, S. 1988. Sikap Manusia. Teori Dan Pengukurannya. Liberty. Yogyakarta. Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Bainar dan A. Halik (Eds). 1999. Jagat Wanita Dalam Pandangan Para Tokoh Dunia. Pustaka Cidesindo. Jakarta. [Bapeda Subang] Badan Perencanaan Daerah Subang. 2005. Analisis Indikator Gender Kabupaten Subang Tahun 2004. Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Subang. Subang. [Bapeda Subang] Badan Perencanaan Daerah Subang. 2006. Pengarusutamaan Gender Dalam Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Subang Tahun 2005. Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Subang. Subang. Bemmelen, S.van. 1995. Jender dan Pembangunan: Apakah Yang Baru? Di dalam Kajian Wanita Dalam Pembangunan. T.O. Ihromi (Ed). Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hlm 175-226. Bhasin, K dan N.S. Khan. 1995. Persoalan Pokok Mengenai Feminisme Dan Relevansinya. PT Gramedia Pustaka Utama-Kalyanamitra. Jakarta. [BPLHD Jabar dan ITB] Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat dan Institut Teknologi Bandung. 2001. Atlas Pesisir Dan Laut Jawa Barat Bagian Utara. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat dan Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung. Bandung. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2003. Profil Wanita Indonesia. Profile of Indonesian Women 2002. Badan Pusat Statistik. Jakarta. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Indonesia 2005/2006. Badan Pusat Statistik. Jakarta. [BPS, Bappenas, and UNDP] BPS-Statistics Indonesia, Bappenas, and UNDP. 2004. Indonesia Human Development Report 2004. The Economics of Democracy. Financing Human Development in Indonesia. BPS, Bappenas and UNDP. Jakarta.
[BPS dan Bapeda Subang] Badan Pusat Statistik dan Bappeda Kabupaten Subang. 2005. Kecamatan Blanakan Dalam Angka Tahun 2004. Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Subang. Subang. [BPS Subang] Badan Pusat Statistik. 2005. Profil Kabupaten Subang Tahun 2004. Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. Subang. [BPS Subang] Badan Pusat Statistik. 2006. Kabupaten Subang Dalam Angka Tahun 2005. Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. Subang. Charles, A.T. 2001. Sustainable Fishery System. Blackwell Science. Oxford. Cicin-Sain, B. and R.W. Knecht. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management. Concept and Practices. Island Press. Washington D.C. Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting, dan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. [DENR, DA-BFAR, and DILG] Department of Environment and Natural Resources, Bureau of Fisheries and Aquatic Resources of the Department of Agriculture, and Department of the Interior and Local Government. 2001. Philippine Coastal Management Guidebook Series No. 4: Involving Communities In Coastal Management. Coastal Resource Management Project of the Department of Environment and Natural Resources. Cebu City. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri. 2003. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Di Daerah. [Depdagri] Departemen Dalam Negeri. 2004. Perempuan Bukan Lagi Konco Wingking. http://www.depdagri.go.id dikunjungi 19 Mei 2005 [Depdagri dan BCEOM] Departemen Dalam Negeri dan BCEOM. 1998. Pedoman Perencanaan Dan Pengelolaan Zona Pesisir Terpadu. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri dan BCEOM French Consulting Group. Jakarta. [Dislutkan] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. 2004. Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2005-2009. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. Subang. [Dislutkan] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. 2006. Evaluasi Program Pembangunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang Tahun 2005. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang. Subang. [Dislutkan dan IPB] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang dan Institut Pertanian Bogor. 2003. Pemetaan Potensi Kelautan dan Perikanan (ATLAS) Kabupaten Subang Jawa Barat. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang dan Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Subang. Djuwansah, M.R., E.M. Arsadi, T.P. Sastramihardja, R.M. Delinom dan D. Marganingrum (Eds). 2000. Dinamika Kawasan Pesisir Wilayah Tropis
151
Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bandung. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2001. Petunjuk Teknis Pemberdayaan Wanita Nelayan. Bagian Proyek Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2005a. Sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan Pada Acara Gelar Informasi dan Refleksi Pelaksanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Tahun 2004 di Jakarta, 5 Januari 2005. http://www.dkp.go.id dikunjungi 20 Maret 2005. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2005b. Kiprah Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. http://www.dkp.go.id dikunjungi 12 Maret 2005. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2005c. Kemiskinan Nelayan: Permasalahan dan Upaya Penanggulangan. http://www.dkp.go.id dikunjungi 26 Oktober 2005. [DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2006. Pengkayaan Stok (Stock Enhancement) dalam Mewujudkan Perikanan Tangkap yang Bertanggungjawab. http://www.dkp.go.id dikunjungi 9 Agustus 2007. Dwi, A., S.D. Rochimah, dan PATTIRO Surakarta. 2002. Kebijakan Publik dan Partisipasi Perempuan. Seri Forum Warga. PATTIRO dan The Asia Foundation. Jakarta. Effendi, S. dan C. Manning. 1989. Prinsip-prinsip Analisa Data. Di dalam Metode Penelitian Survai. M. Singarimbun dan S. Effendi (Eds). LP3ES. Jakarta. Hlm 263-298. Faisal, S. 2003. Format-format Penelitian Sosial. Dasar-dasar dan Aplikasi. Ed. 1. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Fajar Sidik, KUD. 2005. Laporan Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2005. KUD Mandiri Mina Fajar Sidik. Blanakan, Subang. Fakih, M. 2004. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. [FAO] Food and Agriculture Organization. 2005. Increasing the contribution of small-scale fisheries to poverty alleviation and food security. FAO Technical Guidelines for Responsible Fisheries No. 10. FAO. Rome Fauzi, A dan S. Anna. 2005. Pemodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan untuk Analisis Kebijakan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Freedman, J.L., D.O. Sears and J.M. Carlsmith. 1978. Social Psychology. 3rd Ed. Prentice-Hall Inc. New Jersey. Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Ed Ketiga. Refika Adtama. Bandung.
152
Hagul, P., C. Manning, dan M. Singarimbun. 1989. Penentuan Variabel Penelitian dan Hubungan Antar Variabel. Di dalam Metode Penelitian Survai. M. Singarimbun dan S. Effendi (Eds). LP3ES. Jakarta. Hlm 48-69. Handayani, T. dan Sugiarti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Universitas Muhammadyah Malang Press. Malang. Hapke, H.M. 2001. Gender, Work, And Household Survival In South Indian Fishing Communities: A Preliminary Analysis. The Professional Geographer 53(3):313-331. Hubeis, A.V.S. 1985. Women, Food, Health and Development. A Case Study of Cipari Village in West Java, Indonesia (Dissertation). IPB. Bogor. Hubeis, A.V. 2001. Gender Analysis Pathway (GAP) in Policy Outlook and Action Planning In Co-operative and Small-Medium Enterprises. Bureau of Women Empowerment National Planning Board (Bappenas) RI with Expansion Employment Opportunity for Women (EEOW) Project –ILO. Jakarta. Hubeis, A.V. 2004. Pemiskinan Masyarakat Sekitar Hutan. Makalah pada Sarasehan dan Kongres LEI Menuju CBO: Sertifikasi Di Simpang Jalan: Politik Perdagangan, Kelestarian dan Pemberantasan Kemiskinan. Jakarta, 1922 Oktober. Ihromi, T.O (Ed). 1995. Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Ikhsan, M. 2003. Laporan Pengamatan Peran Dan Kondisi Perempuan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Di Pulau Jawa. The Indonesian Wildlife Fund. Jakarta. Johansson, C. 2004. Human Development Indices. Human Development Report Office. United Nations Development Program. http://hdr.undp.org dikunjungi 25 April 2005. Johnson, C. 2001. Community Formation And Fisheries Conservation In Southern Thailand. Development And Change. Vol 32 :951-974. Kartasapoetra, G. dan L.J.B.Kreimers 1987. Sosiologi Umum. Penerbit PT. Bina Aksara. Jakarta. Kay, R. and J. Alder. 1999. Coastal Planning and Management. E & FN Spon. London. [KLH dan UNDP] Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan United Nations Development Program. 2000. Agenda 21 Sektoral Buku 1 Seri Panduan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan. Membuat Pembangunan Berlanjut. Upaya Mencapai Kehidupan Yang Makin Berkualitas. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan United Nations Development Program. Jakarta. Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Penerbit Aksara Baru. Jakarta.
153
Koentjaraningrat. 1989. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia. Jakarta. [KPP] Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2002a. Menyisir Cakrawala Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. [KPP] Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2002b. Apa Itu Gender. Bahan Informasi Pengarusutamaan Gender Buku 1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. [KPP] Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2002c. Bagaimana Mengatasi Kesenjangan Gender. Bahan Informasi Pengarusutamaan Gender Buku 2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. [KPP] Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2002d. Panduan Perencanaan Berperspektif Gender. Bahan Informasi Pengarusutamaan Gender Buku 3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. [KPP] Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. 2003. Bahan Pembelajaran Analisis Gender Dalam Rangka Penyusunan Kebijakan, Program, Proyek Dan Kebijakan Yang Responsif Gender. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia. Jakarta. Krisnawaty, T. 1993. Peluang Kerja Perempuan Miskin dan Strategi Survive. Di dalam Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Rijal, F., L. Margiyani dan A.F. Husein (Eds). PT. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta. Hlm 159-166 Kumar, K.G (Ed). 2004. Gender Agenda. Women in Fisheries: A Collection of Articles From Samudra Report. International Collective in Support of Fishworkers (ICSF). Chennai. Kusnadi. 2002. Konflik Sosial Nelayan. Kemiskinan Dan Perebutan Sumber Daya Perikanan. Lkis. Yogyakarta. Kusnadi. 2004. Polemik Kemiskinan Nelayan. Pondok Edukasi dan Pokja Pembaruan. Bantul. Kusumastanto, T. 2003. Ocean Policy Dalam Membangun Negeri Bahari Di Era Otonomi Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Lynn, P. 2002. Principles of Sampling. In Research Methods for Postgraduates. T. Greenfield (Ed). Arnold. New York. Marimin, 2004. Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. PT. Grasindo. Jakarta. Masngudin, H.M.S. 1997. Kehidupan Wanita Dalam Rumahtangga Miskin Di Desa Pantai. Studi Kasus Kegiatan Sosial Ekonomi Istri Nelayan Di Desa Samudera Jaya, Bekasi (Tesis). UI. Jakarta Mina Bahari, KUD. 2005. Laporan Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2005. KUD Mandiri Mina Bahari. Muara, Subang
154
Moerpratomo, A.S. 1999. Pembangunan Yang Berwawasan Kemitrasejajaran. Di dalam Jagat Wanita dalam Pandangan Para Tokoh Dunia. Bainar dan A. Halik (Eds). Pustaka Cidesindo. Jakarta. Hlm 3-19. Moleong, L.J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Moser, C.O.N. 1993. Gender Planning and Development. Theory, Practice and Trainining. Routledge. London. Murdiyanto, B. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Pantai. Proyek Pembangunan Masyarakat Pantai dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Nasution, S. 1982. Metode Research. Penerbit Jemmars. Bandung. Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. [OECD] Organisation for Economic Co-operation and Development. 1996. Capacity Development in Environment. Principles in Practice. Organisation for Economic Co-operation and Development. Paris. PEKKA. 2006. Laporan Perkembangan Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga Kecamatan Tanjungsiang Subang 2005. PEKKA. Jakarta [PIPP] Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan. 2006. Pelabuhan Perikanan Pantai. http://www.pipp.dkp.go.id/pipp2/pelabuhan_list.html?offset=15&pgnum=2& kls=C dikunjungi 14 Agustus 2007 Pollnac, R., R. Pomeroy, L. Bunce., Erwiantono, R. Kinseng, T. Kodiran, Paryono, F. Kaligis, J. Polii, J. Rangan, E. Sitanggang and S. Sondakh. 2003. Factors Influencing The Sustainability of Integrated Coastal Management Project in Central Java and North Sulawesi, Indonesia. Jurnal Pesisir & Lautan. Special Edition (1):24-33. Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and Co-management Institutions for Sustainable Coastal Fisheries Management in Southeast Asia. Ocean and Coastal Management. 27(3):143-162. Popenoe, D. 1989. Sociology. 7th Ed. Prentice Hall, Englewood Cliffs. New Jersey. Prawoto, R.B. 2001. Proses Pembuatan Keputusan Pembangunan Desa (Studi kasus di Desa Randu Agung Kecamatan Singosari Kabupaten Malang). Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences). 13(2):237-246. Purwanti, P., E.Y Herawati dan A.R Dani. 2004. Curahan Waktu dan Produktivitas Kerja Wanita Nelayan Di Pedesaan Pantai Kabupaten Pasuruan. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences). 16(1):1-10. Rangkuti, F. 1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
155
Resusun, D. 1985. Determinan-determinan Peranan Wanita Nelayan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Rumahtangga. Studi Kasus Di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku (Tesis). IPB. Bogor. [RI] Republik Indonesia. 1990. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Lembaran Negara RI Tahun 1990, No. 49. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta. [RI] Republik Indonesia. 1997. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI Tahun 1997, No. 68. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta. [RI] Republik Indonesia. 2000. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional. [RI] Republik Indonesia. 2004. Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No. 118. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta. [RI] Republik Indonesia. 2005. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004 – 2009. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta. Rijal, F., L. Margiyani, dan A.F. Husein (Eds). 1993. Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. PT. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta Ritzer, G. dan D.J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern. Edisi 6. Prenada Media. Jakarta. Saaty, T.L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Yang Kompleks. Seri Manajemen No. 134. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Saaty, T.L.and L.G. Vargas. 1994. Decision Making in Economic, Political, Social and Technological Environments with the Analytic Hierarchy Process. The Analytic Hierarchy Process Series Volume VII. University of Pittsburgh. Pittsburgh. Satria, A. 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Cidesindo. Jakarta. Satria, A., A. Umbari, A. Fauzi, A. Purbayanto, E. Sutarto, I. Muchsin, I. Muflikhati, M. Karim, S. Saad, W. Oktariza dan Z. Imran. 2002. Menuju Desentralisasi Kelautan. Cidesindo, Pusat Kajian Agraria Institut Pertanian Bogor dan Partnership For Governance Reform in Indonesia. Jakarta. Savitri, L.A dan M. Khazali. 1999. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir. Pengalaman Pelaksanaan Pengembangan Tambak Ramah Lingkungan dan Rehabilitasi Mangrove Di Indramayu. PKSPL IPB-Wetlands International Indonesia Programme-KNIP The Netherlands. Bogor. Sayogyo, P. 1981. Peranan Wanita Dalam Keluarga, Rumahtangga Dan Masyarakat Yang Lebih Luas Di Pedesaan Jawa. Dua Kasus Penelitian Di
156
Kabupaten Sukabumi Dan Kabupaten Sumedang Di Jawa Barat (Disertasi). Universitas Indonesia. Jakarta. Sharma. C. 2003. The Impact of Fisheries Development and Globalization Processes on Women of Fishing Communities in the Asian Region. APRN Journal Volume 8 June 2003. http://www.aprnet.org/journals/8/v8-2.htm dikunjungi 18 Juni 2005. Simatauw, M., L. Simanjuntak dan P.T. Kuswardono. 2001. Gender dan Pengelolaan Sumber Daya Alam: Sebuah Panduan Analisis. Yayasan PIKUL. Kupang. Singarimbun, M. 1989. Metode dan Proses Penelitian. Di dalam Metode Penelitian Survai. M. Singarimbun dan S. Effendi (Eds). LP3ES. Jakarta. Hlm 3-15 Singarimbun, M. dan S. Effendi (Eds). 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta Slamet, M. 2003. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perdesaan. Di dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. I. Yustina dan A. Sudradjat (Eds). IPB Press. Bogor. Hlm 7-13 Soetrisno, L. 1993. Pokok-pokok Pikiran Tentang Kemiskinan Dari Perspektif Perempuan. Di dalam Dinamika Gerakan Perempuan di Indonesia. Rijal, F., L. Margiyani dan A.F. Husein (Eds). PT. Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta. Hlm 155-157 Subhan, Z. 2002. Peningkatan Kesetaraan dan Keadilan Jender dalam Membangun Good Governance. Penerbit el-Kahfi. Jakarta. Sumawidjaya, N, Tjiptasmara dan P. Hartanto. 2000. Pendahuluan. Di dalam Dinamika Kawasan Pesisir Wilayah Tropis Indonesia. M.R. Djuwansah, E.M. Arsadi, T.P. Sastramihardja, R.M. Delinom dan D. Marganingrum (Eds). Pusat Penelitian dan Pengembangan Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bandung. Hlm I.1-I.9 Sunarto, K. 2004. Pengantar Sosiologi. Edisi ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. [TIP] The Theory Into Practice. 2006. Decision Making. The Theory Into Practice Database. http://tip.psychology.org/decision.htm dikunjungi 13 September 2006 Umar, N. 2001. Argumen Kesetaraan Jender. Perspektif Al Qur’an. Seri Disertasi. Penerbit Paramadina. Jakarta. [UNDP] United Nations Development Programme. 2006. Human Development Report 2006. http://hdr.undp.org/hdr2006/Indonesia Human Development Report 2006.htm dikunjungi 15 Januari 2007 [UNIFEM and BMZ] United Nations Development Fund For Women and German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development. 2004. Pathway To Gender Equality. UNIFEM (United Nations Development Fund For Women), German Federal Ministry for Economic Cooperation and
157
Development (BMZ), Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ). New York. Upadhyay, B. 2005. Women And Natural Resource Management: Illustrations From India And Nepal. Natural Resources Forum 29 (2005):224-232 Vredenbregt, J. 1984. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia. Jakarta. [WCC] World Coast Conference. 1993. Preparing To Meet The Coastal Challenges Of The 21st Century. Conference Report. The Netherlands. Noordwijk. Yustina, I dan A. Sudradjat (Eds). 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. IPB Press. Bogor.
158
Lampiran 1
Peta lokasi penelitian
Gambar Peta Kabupaten Subang
6°15'00'' LS
107°37'30'' BT
Gambar Peta Kecamatan Blanakan
Lampiran 2
Rencana kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan kabupaten subang tahun 2005-2009 NO (1)
1
PROGRAM
TUJUAN PROGRAM (3)
(2)
Strategi 1: Peningkatan kemampuan SDM kelautan dan perikanan yang maju, mandiri dan tangguh Peningkatan SDM Meningkatkan SDM perikanan masyarakat di bidang kelautan dan perikanan
SASARAN PROGRAM (4)
INDIKASI KEGIATAN (5)
KEGIATAN
Meningkatnya SDM masyarakat di bidang kelautan dan perikanan
1. Peningkatan gizi masyarakat 2. Peningkatan keterampilan SDM 3. Peningkatan informasi perkembangan teknologi kelautan dan perikanan
1. Pelatihan SDM Budidaya Perikanan 2. Pelatihan SDM Penangkapan Ikan 3. Pelatihan SDM Pengolahan hasil 4. Pelatihan Pengendalian Hama dan Penyakit 5. Pelatihan Penerapan Teknologi Tepat Guna
V
V
V
V
V
V V V
V V V
V V V
V V V
V V V
V
V
V
V
V
Pengembangan usaha dan peningkatan sarana dan prasarana kelautan
1. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan di Laut 2. Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil Perikanan 3. Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir 4. Pembangunan dan Pelelangan Tempat Pelelangan Ikan 5. Pengembangan Pemasaran Ikan 6. Pemberdayaan Usaha Budidaya Laut 7. Pengerukan Muara Sungai
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
-
-
V
-
V
-
-
V -
V
V
-
V
-
V
-
(6)
2005 (7)
SASARAN KEGIATAN 2006 2007 2008 2009 (8) (9) (10) 11
Strategi 2:
Pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berorientasi pasar serta berwawasan lingkungan
2
160
Program Pengembangan Sumber Daya Kelautan
Meningkatkan sumber daya, sarana dan prasarana kelautan
Meningkatnya sumber daya, sarana dan prasarana kelautan
(1) 3
(2) Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan
(3) Meningkatkan sumber daya, sarana dan prasarana perikanan
4
Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Memelihara dan menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan
5.
Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Memperbaiki sumber daya kelautan dan perikanan yang mengalami kerusakan
161
(4) Meningkatnya sumber daya, sarana dan prasarana perikanan
Terpelihara dan terjaganya kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan Pulihnya kembali sumber daya kelautan dan perikanan yang telah rusak
(5) Pengembangan usaha dan peningkatan sarana dan prasarana perikanan
Konservasi ekosistem laut dan tawar
Rehabilitasi kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan
(7)
(8)
(9)
(10)
11
1. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Air Tawar 2. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Terintegrasi 3. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias 4. Pengembangan Usaha Ikan di Tambak 5. Pemberdayaan Budidaya Ikan di Pedesaan 6. Pembangunan dan Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan Hasil Tambak 7. Pengembangan Sarana dan Prasarana Balai Benih Ikan 8. Normalisasi Saluran Tambak 9. Pengembangan Pemasaran Ikan 10. Pendampingan Program Inbud Pengadaan Media Buatan sebagai Tempat Perlindungan Ikan
(6)
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
-
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
V
V
-
-
V
-
V
-
-
V
V
-
-
V
V V V
V V V
V V V
V V
V V V
1. Pengelolaan perikanan di perairan umum 2. Rehabilitasi sumber daya perikanan budidaya 3. Penangkaran jenis ikan langka 4. Pendampingan program pengembangan produktivitas perikanan berwawasan lingkungan
V
V
V
V
V
-
V
V
V
V
-V
V V
V V
V
V
(1)
(2)
(3)
Strategi 3: Penigkatan Sanitasi Lingkungan dan Pemberantasan Hama Penyakit Ikan Pengendalian hama Menanggulangi ikan dan penyakit ikan dari serangan hama penyakit
6
7
Strategi 4: Pelaksanaan Teknologi Tepat Guna Bidang Kelautan dan Perikanan Riset dan Menjalin kemitraan pengembangan dengan lembaga teknologi tepat guna perguruan tinggi/ penelitian dalam rangka meningkatkan usahanya
Sumber: Dislutkan 2004
162
(4)
Tertanggulanginya ikan dari serangan hama penyakit
Meningkatnya produktivitas usaha ekonomi melalui teknologi tepat guna
(5)
Pemberantasan hama penyakit ikan
1. Uji coba teknologi tepat guna 2. Penerapan teknologi informasi data
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
11
1. Penanggulangan hama penyakit ikan air tawar 2. Penanggulangan hama penyakit ikan air payau 3. Pengadaan sarana dan peralatan pengujian kesehatan ikan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
-
V
-
-
1. Uji coba budidaya rumput laut 2. Uji coba budidaya kerang hijau 3. Uji coba budidaya ikan jaring apung di bekas galian C 4. Uji coba budidaya ikan sistem Biosecurity 5. Pengembangan teknologi informasi data kelautan dan perikanan
V
V -
V -
-
-
-
-
-
V
-
-
V
V
-
-
Lampiran 3 Kuesioner sikap terhadap pengelolaan perikanan dan kesetaraan gender Nama: ………………. ID: ……………. Mohon berilah tanda X pada satu jawaban yang anda pilih yaitu: SS = Sangat Setuju S = Setuju N = Antara setuju dan tidak TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Akses A1. Lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam bekerja di usaha perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] A2. Anak-anak lelaki dan perempuan di bawah umur 15 tahun wajib bersekolah dan tidak bekerja. [STS] [TS] [N] [S] [SS] A3. Perempuan dapat mengambil kredit dari lembaga keuangan/bank untuk usaha perikanan atas nama sendiri. [STS] [TS] [N] [S] [SS] A4. Lelaki dan perempuan dapat mempunyai lahan untuk usaha perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] A5. Perempuan memperoleh upah yang sama dengan lelaki untuk pekerjaan yang sama. [STS] [TS] [N] [S] [SS] Kekuasaan K1. Lelaki dan perempuan secara bersama bertanggungjawab untuk menjaga kelestarian alam di lingkungan tempat tinggalnya. [STS] [TS] [N] [S] [SS] K2. Lelaki dan perempuan mempunyai kemampuan yang sama untuk mengelola keuangan usaha perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] K3. Pembagian tugas dan kekuasaan dalam usaha perikanan dapat dilakukan bersama antara lelaki dan perempuan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] K4. Perempuan memperoleh upah langsung dari hasil kerjanya di usaha keluarga. [STS] [TS] [N] [S] [SS] K5. Pembagian tugas untuk produksi, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan pada usaha keluarga diputuskan di antara suami istri. [STS] [TS] [N] [S] [SS] Partisipasi P1. Lelaki dan perempuan dapat berperan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan bersama pemerintah. [STS] [TS] [N] [S] [SS] P2. Perempuan dapat menjadi wakil keluarga dalam pertemuan/rapat warga di kantor desa/kecamatan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] P3. Lelaki dan perempuan mempunyai suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan di pengelolaan perikanan dan pesisir. [STS] [TS] [N] [S] [SS] P4. Pembentukan kelompok perempuan nelayan/petani ikan berguna untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan di bidang perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] P5. Suami istri dapat terlibat dalam lembaga perdesaan mewakili kepentingan kelompok masing-masing. [STS] [TS] [N] [S] [SS] Manfaat M1. Pemerintah telah membuat program di bidang perikanan yang dapat membantu kemajuan perempuan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] M2. Peserta penyuluhan perikanan adalah lelaki dan perempuan yang bekerja di bidang perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] M3. Penyuluhan usaha perikanan kepada perempuan dapat membantu kemampuan mereka dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. [STS] [TS] [N] [S] [SS] M4. TV dan radio memberikan informasi tentang pengembangan perikanan sama baik dengan penyuluhan dari petugas Dinas Perikanan. [STS] [TS] [N] [S] [SS] M5. Kemudahan pemberian kredit usaha langsung kepada kaum perempuan akan membantu kemajuan usaha mereka. [STS] [TS] [N] [S] [SS]
163
Lampiran 4 Skor-T dari sikap responden terhadap kesetaraan gender dalam perikanan pantai
No ID BL01 BL02 BL03 BL04 BL05 BL06 BL07 BL08 BL09 BL10 BL11 BL12 BL13 BL14 BL15 BP01 BP02 BP03 BP04 BP05 BP06 BP07 BP08 BP09 BP10 BP11 BP12 BP13 BP14 BP15
Skor mentah (x) 56 51 53 59 51 56 59 56 57 57 59 57 57 61 62 58 60 54 48 48 56 54 55 54 57 58 55 54 55 55
mean x 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73 55,73
SD 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33 3,33
Skor-T 50,80 35,79 41,80 59,81 35,79 50,80 59,81 50,80 53,80 53,80 59,81 53,80 53,80 65,81 68,81 56,80 62,81 44,80 26,79 26,79 50,80 44,80 47,80 44,80 53,80 56,80 47,80 44,80 47,80 47,80
Sikap Setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Tidak setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Bersambung
164 Sambungan No ID ML01 ML02 ML03 ML04
Skor mentah (x) 50 55 56 44
mean x 51,10 51,10 51,10 51,10
SD 6,42 6,42 6,42 6,42
Skor-T 48,29 56,08 57,63 38,94
Sikap Tidak setuju Setuju Setuju Tidak setuju
ML05 ML06 ML07 ML08 ML09 ML10 ML11 ML12 ML13 ML14 ML15 MP01 MP02 MP03 MP04 MP05 MP06 MP07 MP08 MP09 MP10 MP11 MP12 MP13 MP14 MP15 Keterangan:
60 58 55 47 40 57 31 58 53 56 51 51 55 40 51 54 56 55 52 54 50 41 49 50 53 51 > 50 = < 50 = 50 = SD = L= B=
51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10 51,10
6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42 6,42
63,87 60,75 56,08 43,61 32,71 59,19 18,68 60,75 52,96 57,63 49,84 49,84 56,08 32,71 49,84 54,52 57,63 56,08 51,40 54,52 48,29 34,26 46,73 48,29 52,96 49,84
Setuju Setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Tidak setuju Setuju Setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Tidak setuju Setuju Tidak setuju
memiliki sikap setuju memiliki sikap tidak setuju memiliki sikap antara setuju dan tidak setuju (netral) standar deviasi Lelaki P= Perempuan Blanakan M= Muara Ciasem
165
Lampiran 5
Hasil pengolahan data dengan SPSS (1) Analisis Hubungan antara Sikap dengan Tingkat Pendidikan H0 : Tidak terdapat hubungan antara Sikap dengan Tingkat Pendidikan H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Tingkat Pendidikan Kriteria pengambilan keputusan untuk signifikansi adalah : Jika probabilitas (sig) < 0,05, Tolak H0 Jika probabilitas (sig) > 0,05, Terima H0 Correlations
Spearman's rho
Skor T
Pendidikan
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Skor T 1.000 . 60 -.063 .633 60
Pendidikan -.063 .633 60 1.000 . 60
(2) Analisis Hubungan antara Sikap dengan Matapencaharian H0 : Tidak terdapat hubungan antara Sikap dengan Matapencaharian H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Matapencaharian Kriteria pengambilan keputusan untuk Chi-Square adalah : Jika probabilitas (sig) < 0,05, Tolak H0 Jika probabilitas (sig) > 0,05, Terima H0 Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 27.879a 37.030
27 27
Asymp. Sig. (2-sided) .417 .095
1
.366
df
.817 60
a. 56 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .45.
(3) Analisis Hubungan antara Sikap dengan Pekerjaan H0 : Tidak terdapat hubungan antara Sikap dengan Pekerjaan H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Pekerjaan Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
Value 32.436a 43.110 2.099
27 27
Asymp. Sig. (2-sided) .216 .025
1
.147
df
60
a. 56 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .48.
166
(4) Analisis Hubungan antara Sikap dengan Pendapatan a. Analisis Hubungan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Panen H0 : Tidak terdapat hubungan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Panen H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Panen Correlations
Spearman's rho
Skor T
Pendapatan saat panen
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Skor T 1.000 . 60 -.071 .591 60
Pendapatan saat panen -.071 .591 60 1.000 . 60
b. Analisis Hubungan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Paceklik. H0 : Tidak terdapat hubungan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Paceklik H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara Sikap dengan Pendapatan Saat Paceklik Correlations
Spearman's rho
Skor T
Pendapatan saat paceklik
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Skor T 1.000 . 60 -.095 .470 60
Pendapatan saat paceklik -.095 .470 60 1.000 . 60
167
Lampiran 6
Strategi SWOT untuk pembangunan perikanan pantai di Kabupaten Subang Strategi Strengths-Opportunities (SO) untuk pembangunan perikanan pantai di Kabupaten Subang Strengths o Potensi PAD o PPI dan TPI yang dikelola KUD mandiri o Kesetaraan gender dalam kegiatan perikanan o Membuka peluang industri baru perikanan o Membuka lapangan kerja lainnya di pesisir o Letak geografi yang strategis di pantura Jawa o Tingginya aksesibilitas ke pasar o Keuletan perempuan dalam berusaha o Jumlah populasi perempuan-lelaki seimbang o Rajin beribadah
Opportunities o Komitmen pemerintah terhadap kesetaraan gender o Peningkatan konsumsi ikan per kapita per tahun o Inovasi usaha perikanan o Perkembangan teknologi dan informasi o Peningkatan jumlah tenaga kerja
Strategi SO o Pencatatan kegiatan &danpelaksana dipilah menurut jenis kelamin o Pembinaan kepada masyarakat, lelaki &danperempuan o Peningkatan partisipasi masyarakat, lelaki dan perempuan o Pengembangan teknologi tepatguna berbasis lokal o Perluasan akses usaha terkait perikanan pantai
Strategi Weaknesses-Opportunities (WO) untuk pembangunan perikanan pantai di Kabupaten Subang Weaknesses o Kurangnya alokasi APBD bagi PPP o Tidak adanya lembaga keuangan mikro untuk nelayan o Rendahnya mutu SDM o Rendahnya tingkat kesejahteraan nelayan o Rendahnya kesadaran akan lingkungan o Kurangnya pembinaan tenaga kerja perempuan
Opportunities o Komitmen pemerintah terhadap kesetaraan gender o Peningkatan konsumsi ikan per kapita per tahun o Inovasi usaha perikanan o Perkembangan teknologi dan informasi o Peningkatan jumlah tenaga kerja
Strategi WO o Sosialisasi tentang pengelolaan perikanan berkelanjutan kepada masyarakat, lelaki dan perempuan o Pengembangan SDM masyarakat perikanan laut melalui Kelompok Belajar (Kejar A, B) o Peningkatan keterlibatan masyarakat lokal, lelaki dan perempuan dalam KUD o Mempercepat pengadaan lembaga keuangan mikro o Pelibatan KUD dalam pembinaan masyarakat
168
Strategi Strengths-Threats (ST) untuk pembangunan perikanan pantai di Kabupaten Subang Strengths o Potensi PAD o PPI dan TPI yang dikelola KUD mandiri o Kesetaraan gender dalam kegiatan perikanan o Membuka peluang industri baru perikanan o Membuka lapangan kerja lainnya di pesisir o Letak geografi yang strategis di pantura Jawa o Tingginya aksesibilitas ke pasar o Keuletan perempuan dalam berusaha o Jumlah populasi perempuanlelaki seimbang o Rajin beribadah
Threats o Tingginya harga BBM o Kerusakan lingkungan pesisir dan laut o Pencemaran perairan sungai dan laut o Harga ikan yang fluktuatif o Perdagangan bebas dunia o Pendangkalan sungai akibat erosi o Nelayan pendatang dengan peralatan lebih canggih
Strategi ST o Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat perikanan, lelaki dan perempuan o Peningkatan kegiatan peduli lingkungan pada masyarakat perikanan, lelaki dan perempuan o Mempercepat usaha penggantian jaring arad dengan jaring lain yang ramah lingkungan kepada nelayan
Strategi Weaknesses-Threats (WT) untuk pembangunan perikanan pantai di Kabupaten Subang Weaknesses o Kurangnya alokasi APBD bagi PPP o Tidak adanya lembaga keuangan mikro untuk nelayan o Rendahnya mutu SDM o Rendahnya tingkat kesejahteraan nelayan o Rendahnya kesadaran lingkungan o Kurangnya pembinaan tenaga kerja perempuan
Threats o Tingginya harga BBM o Kerusakan lingkungan pesisir dan laut o Pencemaran perairan sungai dan laut o Harga ikan yang fluktuatif o Perdagangan bebas dunia o Pendangkalan sungai akibat erosi o Nelayan pendatang dengan peralatan lebih canggih
Strategi WT o Membantu pendistribusian BBM kepada nelayan o Membantu kelancaran pengadaan kebutuhan melaut seperti es o Memperluas jaringan pemasaran ikan segar o Pembinaan kepada nelayan lokal tentang teknologi perikanan moderen
169
Lampiran 7
Hasil pengolahan data AHP Nilai prioritas program pembangunan perikanan pantai menurut tingkat hirarki AHP di Kabupaten Subang tahun 2006 Tingkat 2 Nilai prioritas 0.4679
0.2094
Pelaku PEMDA
KUD
Tingkat 3 Nilai prioritas Faktor 0.6042 Kebijakan
Tingkat 4 Nilai prioritas Program 0.0591 Akses 0.1349 Partisipasi 0.3999 Pembinaan 0.3108 Pendidikan 0.0954 Teknologi
0.1064
Pendanaan
0.0906 0.1923 0.3747 0.2388 0.1037
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.2176
Sarana
0.0689 0.1628 0.4233 0.2502 0.0947
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.0718
SDM
0.0873 0.1783 0.3783 0.2599 0.0963
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.1214
Kebijakan
0.2412 0.1356 0.1780 0.1276 0.3175
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.2768
Pendanaan
0.1097 0.2815 0.3322 0.1830 0.0935
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.2317
Sarana
0.3089 0.2311 0.1210 0.1224 0.2167
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
0.3700
SDM
0.1784 0.1313 0.3360 0.2219 0.1323
Akses Partisipasi Pembinaan Pendidikan Teknologi
170
Sambungan Tingkat 2 Nilai prioritas 0.3227
Pelaku Nelayan
Tingkat 3 Nilai prioritas Faktor 1.0000 SDM
Tingkat 4 Nilai prioritas Program 0.1973 Akses 0.1407 Partisipasi 0.2722 Pembinaan 0.2291 Pendidikan 0.1607 Teknologi
171