© BAPPEDA Aceh - Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh
TINJAUAN PEREKONOMIAN
MENURUT LAPANGAN USAHA PROVINSI ACEH TAHUN 2011-2015
Banda Aceh, 2016 x + 86 halaman 17,6 x 25 cm
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
ii Provinsi Aceh 2011-2015
KATA SAMBUTAN
Pemerintah sebagai fasilitator dan katalisator pembangunan, perlu senantiasa
melakukan
monitoring
dan
evaluasi
pembangunan.
Pembangunan tidak hanya di bidang ekonomi, namun juga dalam pembangunan sosial dan ketenagakerjaan. Tujuan utama pembangunan ini tercermin dalam nawacita pemerintah. Kami menyambut baik kerjasama antara BAPPEDA Aceh dan BPS Provinsi Aceh dalam penerbitan publikasi ini. Dengan adanya publikasi ini diharapkan
akan
perencanaan,
mampu
pembuatan,
mendorong dan
dan
evaluasi
mempermudah
kebijakan
dalam
pembangunan,
terutama terkait dengan capaian-capaian dalam bidang ekonomi dan sosial. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini, diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini dapat dimanfaatkan
dengan
sebaik-baiknya
oleh
berbagai
pelaku
pembangunan di Aceh.
Banda Aceh, November 2016 Kepala BAPPEDA Aceh
Prof. Dr. Ir. Amhar Abubakar, M.S.
iii Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha KATA PENGANTAR
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Provinsi Aceh Tahun 2011-2015 merupakan publikasi hasil kerjasama antara BAPPEDA Aceh dan BPS Provinsi Aceh. Publikasi ini menguraikan secara singkat kondisi perekonomian dan kaitannya dengan beberapa indikator penting dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2011-2015). Publikasi ini merupakan pelengkap dari publikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha 2011-2015 yang secara rutin telah diterbitkan oleh BPS Provinsi Aceh. Dengan menambahkan analisis mengenai keterkaitan indikator ekonomi dan sosial diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pengambilan keputusan yang tidak hanya menjadi solusi masalah ekonomi namun juga masalah sosial. Penghargaan
disampaikan
kepada
tim
yang
telah
bekerja
menyusun publikasi ini tepat waktu. Selanjutnya saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan publikasi ini di masa mendatang.
Banda Aceh, November 2016 Kepala BPS Provinsi Aceh,
Drs. Wahyudin, M.M.
iv Provinsi Aceh 2011-2015
DAFTAR ISI Halaman KATA SAMBUTAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
ix
I. PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
3
1.2 PDRB
4
1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka
10
1.4 Kemiskinan
11
1.5 Produktivitas Tenaga Kerja
12
II. TINJAUAN EKONOMI
15
2.1 Kinerja Perekonomian
17
2.2 Kontribusi Migas
19
2.3 Pertumbuhan Ekonomi
20
2.4 Struktur Ekonomi
22
2.5 Pergeseran Struktur Ekonomi
25
2.6 PDRB Per Kapita
26
2.7 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit
28
III. TINJAUAN MENURUT LAPANGAN USAHA
29
3.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
33
3.2 Pertambangan dan Penggalian
35
3.3 Industri Pengolahan
37
3.4 Konstruksi
39
3.5 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
41
Motor (G) 3.6 Transportasi dan Pergudangan (H)
42
3.7 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
43
(O), Jasa Pendidikan (P), dan Jasa Kesehatan (Q)
v Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha 3.8 Kategori Lainnya
45
3.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
47
3.10 Informasi dan Komunikasi
48
3.11 Jasa Keuangan dan Asuransi
50
3.12 Real Estat
51
3.13 Jasa Perusahaan
52
3.14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
53
3.15 Jasa Pendidikan
54
3.16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
55
3.17 Jasa Lainnya
56
IV. TINJAUAN KETERKAITAN SOSIAL-EKONOMI
59
4.1 Produktivitas Tenaga Kerja
61
4.2 Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
62
4.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
65
PENUTUP
67
LAMPIRAN TABEL
71
DAFTAR PUSTAKA
83
vi Provinsi Aceh 2011-2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar PDRB ADHB, 2011-2015 (triliun rupiah)
Halaman
13
2.1 2.2
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015 (Triliun Rupiah) Gambar PDRB ADHK 2000, 2011-2015 (triliun rupiah)
2.2
PDRB Atas Dasar Harga Konstan, 2011-2015 (Triliun Rupiah)
2.3 2.3
Gambar Kontribusi Migas dan Nonmigas pada PDRB ADHB, 2011Kontribusi Migas dan Nonmigas pada PDRB ADHB, 2015 2015 (persen)
15
2.4 2.4
Kontribusi Pertambangan dan Industri Migas terhadap Nilai PDRB Khusus Gambar Kontribusi Pertambangan Migas dan Industri Migas Migas, 2011-2015 (persen) terhadap Migas pada PDRB ADHB, 2011-2015 (persen)
16
2.5 2.5 2.6 2.7 2.6
2.8 2.7
2.9 2.8 2.10 2.9
14
24
26 27
17
28
Distribusi Persentase PDRB ADHB dengan Migas Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000menurut MenurutLapangan Usaha, 2015Usaha, (persen) Lapangan 2015 (persen)
18
28
Distribusi Persentase PDRB ADHB tanpa Migas menurut Lapangan Gambar Distribusi Persentase PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Usaha, 2015 (persen) Lapangan Usaha, 2015 (persen)
19
29
Struktus PDRB ADHB dengan Migas menurut Kelompok Sektor, 2011-2015 Gambar (persen) Distribusi Persentase PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Lapangan Usaha, 2015 (persen)
20
21
2.10 2.12
Gambar Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Kelompok Laju Indeks Implisit, 2011-2015 (persen) Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
22
3.1 2.11
Kontribusi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurut Subkategori, Gambar Per Kapita Dengan Migas, 2011-2015 (juta rupiah) 2011-2015PDRB (persen)
23
2.12 3.2
Gambar PDRB Per Kapita Tanpa Migas, 2011-2015 (juta rupiah) Laju Pertumbuhan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menurut Subkategori, 2015 (persen)
3.3
Kontribusi Pertambangan dan Penggalian menurut Subkategori, 20112015
3.4
Laju Pertumbuhan Pertambangan dan Penggalian Menurut Subkategori, 2015 (persen) Kontribusi Industri Pengolahan menurut Subkategori, 2011-2015 (persen)
3.5
25
Laju Pertumbuhan Ekonomi, 2011-2015 (persen) Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000, 2011-2015 (persen) Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha, 2015 (persen)
PDRB Per Kapita dengan Migas, 2011-2015 (Juta Rupiah) Gambar Struktur PDRB ADHB Dengan Migas Menurut Kelompok Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen) PDRB Per Kapita Tanpa Migas, 2011-2015 (Juta Rupiah)
2.11
23
31 32
23
33 34
37 38
39
39 40
vii Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
3.6
Laju Pertumbuhan Industri Pengolahan menurut Subkategori, 2015 (persen)
41
3.7
Kontribusi dan laju Pertumbuhan Konstruksi, 2011-2015 (persen)
42
3.8
Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Menurut Subkategori, 2011-2015 (persen)
43
3.9
Konstribusi dan Laju Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan
44
menurut Subkategori, 2011-2015 (persen) 3.10
Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Kategori O, P, dan Q, 2011-2015 (persen)
3.11
Kontribusi Beberapa Kategori/Lapangan Usaha Lainnya, 2015 (persen)
3.12
Laju Pertumbuhan Beberapa Kategori/Lapangan Usaha Lainnya, 2015 (persen)
4.1
Produktivitas Tenaga Kerja, 2011-2015 (juta rupiah)
4.2
Produktivitas Tenaga kerja Menurut Kelompok Sektor Utama, 2011-2015
45
47
48
55
(juta rupiah)
57
4.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran, 2009-2015 (persen)
58
4.4
Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran, 20092015 (persen)
59
4.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan, 2009-2015 (persen)
60
4.6
Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan, 2009-2015 (persen)
viii Provinsi Aceh 2011-2015
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1.1 Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB
12
1.2 Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2000 dan 2010
13
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (juta rupiah)
63
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20112015 (Juta rupiah)
64
Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
65
Distribusi Persentase PDRB Lapangan Usaha (persen)
66
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Distribusi Persentase PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
67
Distribusi Persentase PDRB Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
68
Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2000=100), 2011-2015
69
Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (2000=100), 2011-2015
70
Indeks Harga Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha (2000=100), 20112015
71
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2011-2015 (persen)
72
ix Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
x Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
1 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
2 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pembangunan ekonomi adalah upaya pemerintah yang dilakukan secara sengaja dan hati-hati untuk mengkoordinasikan keputusankeputusan ekonomi dalam jangka panjang. Keputusan tersebut ditujukan untuk memengaruhi, mengarahkan, dan bahkan mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel-variabel ekonomi utama (pendapatan, konsumsi, kesempatan kerja, investasi, tabungan, ekspor, impor, dan lainlain).
Tujuan
akhir
dari
perencanaan
pembangunan
adalah
tercapaianya tujuan pembangunan yang telah ditetapkan (Kuncoro, 2012). Perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara atau daerah, memerlukan bermacam data sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan agar sasarannya dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang telah
diambil
pada
masa
yang lalu perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Berbagai data statistik, sebagai ukuran kuantitas, mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Setiap kebijakan ekonomi akan menimbulkan dampak yang luas bagi perekonomian suatu masyarakat yang saling berkaitan satu sama lain. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui produktivitas ekonomi secara makro ialah Produk Domestik Regional Bruto
3 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha (PDRB). Melalui data PDRB yang disajikan secara berkala (time series) akan memberikan gambaran kinerja ekonomi regional makro dari waktu ke waktu, sehingga arah perekonomian regional dapat dievaluasi secara lebih jelas. Di sisi lain, perlu juga dikaji keterkaitan antara indikator-indikator ekonomi dengan indikator-indikator sosial dan ketenagakerjaan agar dapat diketahui apakah pertumbuhan ekonomi yang terjadi berkualitas. Dengan melihat keterkaitan antar indikator tersebut, diharapkan para pengambil keputusan mampu melakukan evaluasi terhadap programprogram
peningkatan
kinerja
perekonomian
dan
kesejahteraan
penduduk. 1.2. PDRB PDRB dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian suatu daerah. Statistik ini dihitung secara tahunan dan triwulanan oleh BPS dari bermacam data primer dan sekunder. Sumber data utama dalam mengukur PDRB meliputi data administrasi yang berasal dari pemerintah, seperti: pajak, data-data pendidikan, pertahanan dan keamanan, dan data-data statistik yang berasal dari sensus atau survei, misalnya data industri dan data pertanian. Tujuan PDRB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu selama periode waktu tertentu. Ada dua cara untuk melihat statistik ini, salah satunya adalah dengan melihat PDRB sebagai pendapatan total dari setiap orang dalam perekonomian daerah. Cara lainnya adalah dengan melihat PDRB sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa perekonomian di
4 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
suatu daerah. Dari kedua sudut pandang ini, jelaslah mengapa PDRB merupakan
cerminan
dari
kinerja
ekonomi.
Dengan
demikian
perekonomian yang menghasilkan output barang dan jasa yang lebih besar, dapat memenuhi permintaan dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah secara lebih baik. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi dalam satu daerah selama satu periode tertentu, atau merupakan jumlah seluruh
nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di daerah dalam satu periode tertentu. Perhitungan PDRB disajikan dalam dua versi penilaian harga pasar, yaitu PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK). PDRB ADHB menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga pasar pada tahun yang bersangkutan. Data PDRB ADHB digunakan untuk melihat struktur ekonomi dan transformasi struktur ekonomi (structural transformation), serta untuk menghitung besaran pendapatan per kapita. PDRB ADHK menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. Pada periode sekarang ini digunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar. Fungsi PDRB ADHK adalah untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi. PDRB mencakup:
Semua barang dan jasa yang penghasilannya terdapat kompensasi
Produksi yang ilegal dan tersembunyi
5 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
Produksi barang untuk dikonsumsi sendiri
Jasa yang dihasilkan oleh pemerintah dan lembaga nirlaba
Jasa sewa rumah yang dihuni oleh unit rumah tangga sendiri
Biaya
eksplorasi
mineral,
termasuk
kegiatan
eksplorasi
yang
belum/tidak berhasil. 1.2.1.
Manfaat dan Kegunaan Data PDRB Data PDRB merupakan salah satu indikator makro yang dapat
menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang diperoleh dari data ini antara lain : a. Sebagai bahan evaluasi pembangunan di masa lalu baik di masingmasing lapangan usaha maupun keseluruhan. b. Sebagai bahan umpan balik terhadap perencanaan pembangunan yang telah dilaksanakan. c. Sebagai dasar pembuatan proyeksi perkembangan perekonomian di masa yang akan datang. d. Untuk memantau perkembangan inflasi berdasarkan perubahan harga produsen secara agregatif tertimbang. Adapun kegunaan dari interpretasi data PDRB adalah sebagai berikut: a. PDRB ADHB nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah/wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar.
6 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
b. Produk
Domestik
Regional
Neto
(PDRN)
ADHB
menunjukkan
pendapatan yang memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu daerah/wilayah. c. PDRB
ADHK
(riil)
dapat
digunakan
untuk
menunjukkan
laju
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap lapangan usaha. d. Distribusi PDRB ADHB menunjukkan besarnya struktur perekonomian dan
peranan
lapangan
usaha/kategori
dalam
suatu
daerah/wilayah. Kategori yang mempunyai peran besar merupakan basis perekonomian suatu daerah/wilayah. e. PDRB per kapita ADHB menunjukkan nilai PDRB dan PDRN per kepala atau per orang penduduk. f. PDRB per kapita ADHK berguna untuk mengetahui pertumbuhan riil ekonomi per kapita. h. Untuk melihat produktivitas lapangan usaha dapat dilakukan dengan membagi jumlah nilai tambah dari lapangan yang bersangkutan dengan jumlah tenaga kerja yang bekerja di lapangan usaha tersebut. Produktivitas tenaga kerja sektoral ini sangat berguna untuk mempertimbangkan
penentuan
alokasi tenaga kerja
menurut
lapangan usaha. 1.2.2.
Metode Penghitungan PDRB
Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan secara berkelanjutan dan berkala sangat berguna untuk mengetahui perkembangan sektor ekonomi secara riil. Karena pada penghitungan ini tidak terkandung
7 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha perubahan harga barang, melainkan hanya perubahan indikator produksinya saja. Oleh karena itu, diperlukan penetapan tahun dasar secara
nasional
sebagai
acuan
perbandingannya.
BPS
telah
menetapkan tahun 2010 sebagai tahun dasarnya. Untuk menghitung nilai tambah sektoral atas dasar harga konstan, dikenal empat penghitungan yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: a. Revaluasi Metode revaluasi dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-masing tahun dengan harga tahun dasar 2010 dan hasilnya merupakan output dan biaya antara atas dasar harga konstan 2010. Selanjutnya nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil penghitungan di atas. Metode ini sulit dilakukan terhadap biaya antara yang digunakan, karena mencakup komponen input yang terlalu banyak dan juga data harga kurang tersedia. Karena itu biaya antara atas dasar harga konstan diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masingmasing tahun dengan rasio tetap biaya antara terhadap output pada tahun dasar. b. Ekstrapolasi Dengan metode ekstrapolasi, nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan tahun 2010 diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2010 dengan indeks produksi sebagai ekstrapolator. Indeks ini merupakan indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari indikator produksi, seperti tenaga
8 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
kerja, jumlah perusahaan, dan indikator lainnya yang dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung. Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap perhitungan output atas dasar harga konstan, kemudian dengan menggunakan rasio tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai tambah atas dasar harga konstan. c. Deflasi Untuk memperoleh nilai tambah atas dasar harga konstan 2010 dapat dilakukan dengan metode deflasi, yaitu dengan cara membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku masing-masing tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya merupakan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Produsen (IHP), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), dan sebagainya. Indeks harga di atas dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan dimana nilai tambah atas dasar harga yang berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut. d. Deflasi Berganda Yang dideflasi dalam deflasi berganda ini adalah output dan biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator untuk penghitungan output atas dasar harga konstan biasanya merupakan Indeks Harga Produsen (IHP) atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) sesuai dengan cakupan komoditasnya,
9 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha sedangkan indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen input terbesar. Metode ini tidak banyak digunakan dalam perhitungan karena kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak, indeks harganya juga belum tersedia secara baik. Penghitungan komponen penggunaan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan juga dilakukan dengan menggunakan cara-cara di atas, tetapi karena data yang tersedia kurang lengkap, maka cara deflasi dan ekstrapolasi lebih banyak dipakai. 1.3.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Angka
pengangguran
menunjukkan
ketidakmampuan
suatu
perekonomian dalam menyerap tenaga kerja yang ada di suatu daerah. Angka pengangguran dihitung dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Jenis pengangguran dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu setengah pengangguran dan pengangguran terbuka. Yang dimaksud dengan setengah pengangguran adalah penduduk yang bekerja kurang dari jam kerja normal (dalam hal ini 35 jam dalam seminggu), tidak termasuk mereka yang mempunyai pekerjaan (usaha) tetapi sementara tidak bekerja. Setengah pengangguran terdiri dari :
10 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
1. Setengah Pengangguran Terpaksa, adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (35 jam/minggu), dan masih mencari pekerjaan lain atau masih bersedia menerima pekerjaan lain; 2.
Setengah pengangguran sukarela, adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam dalam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain
(sebagian
pihak
menyebutkan
sebagai
pekerja
paruh
waktu/part time worker). Pengangguran terbuka adalah mereka yang sedang mencari kerja atau sedang menyiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan, atau sudah diterima kerja tetapi
belum
mulai
bekerja.
Definisi
ini
telah
digunakan
pada
pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) sejak tahun 2001. Jika sebelumnya BPS masih menggunakan batasan umur 10 tahun ke atas dalam menghitung angkatan kerja, maka dalam publikasi ini sudah digunakan batasan umur yang baru, yaitu 15 tahun ke atas. 1.4. Kemiskinan Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator, maupun permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas hingga ke dimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik. Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan
adalah
ketidakmampuan
memenuhi
standar
minimum
11 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non makanan. Untuk mengukur kemiskinan, Indonesia melalui BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (basic needs) yang dapat diukur dengan angka atau hitungan Indeks Perkepala (Head Count Index), yakni jumlah dan
persentase
penduduk
miskin
yang
berada di bawah
garis
kemiskinan. Garis kemiskinan ditetapkan pada tingkat yang selalu konstan secara riil sehingga kita dapat mengurangi angka kemiskinan dengan menelusuri kemajuan yang diperoleh dalam mengentaskan kemiskinan di sepanjang waktu. 1.5. PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Jika PDRB mengukur kinerja atau performa perekonomian suatu daerah, maka produktivitas tenaga kerja mengukur kinerja dari penduduk yang bekerja di daerah tersebut. Salah satu cara untuk menghitung produktivitas tenaga kerja adalah dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk yang bekerja. Produktivitas tenaga kerja menggambarkan kemampuan setiap penduduk untuk menghasilkan nilai tambah bagi perekonomian dengan mengabaikan peranan modal. Semakin tinggi nilai produktivitas tenaga kerja, semakin efisien pemakaian tenaga kerja di suatu daerah, demikian juga sebaliknya, semakin rendah nilai produktivitas tenaga kerja, semakin rendah efisiensi pemakaian tenaga kerja. Adanya perubahan tahun dasar dari tahun dasar 2000 ke 2010 dan perubahan sistem rujukan neraca nasional dari SNA (System of National Account) 1993 ke SNA 2008 berdampak pula pada perubahan KBLI
12 Provinsi Aceh 2011-2015
1 Pendahuluan
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) dari KBLI 2005 ke KBLI 2009. Hal ini berakibat pada belum dapat dibandingkannya secara sempurna data tenaga kerja menurut lapangan usaha dengan nilai tambahnya. Oleh karena itu, dalam publikasi ini penghitungan produktivitas yang dilakukan hanya sampai 3 kelompok sektor utama, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
13 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
14 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
15 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
16 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
BAB II TINJAUAN EKONOMI 2.1. Kinerja Perekonomian Kinerja perekonomian Aceh dilihat dari nilai PDRB ADHB selama lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. PDRB Aceh atas dasar harga berlaku secara rata-rata mengalami kenaikan sebesar Rp5,53 triliun per tahun. Pada tahun 2015 PDRB meningkat sebesar Rp1,17 triliun dari Rp128,03 triliun pada tahun 2014. Kenaikan ini terendah selama 5 tahun terakhir disebabkan menurunnya nilai tambah sektor migas. Dengan mengeluarkan sektor migas, kinerja perekonomian Aceh juga tercatat mengalami kenaikan. PDRB Aceh tanpa migas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp124,42 triliun atau mengalami peningkatan sebesar Rp9,32 triliun dari tahun 2014. PDRB tanpa migas mengalami peningkatan lebih tinggi secara rata-rata selama lima tahun terakhir dibandingkan dengan migas, yaitu sebesar Rp7,67 triliun per tahun. Peningkatan
nilai
PDRB
nonmigas
pada
tahun
2015
merupakan
peningkatan tertinggi selama 5 tahun terakhir. Dalam perubahan nilai PDRB atas dasar harga berlaku masih terdapat
pengaruh
perubahan
harga,
sehingga
untuk
melihat
perkembangan riil PDRB maka digunakan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) dengan tahun dasar 2010. Nilai PDRB ADHK Aceh pada tahun 2015 telah mencapai sebesar Rp112,67 triliun, turun sebesar 0,82 triliun dari tahun 2014. Sementara itu PDRB ADHK tanpa migas pada tahun 2015 menunjukkan peningkatan sebesar Rp4,43 triliun dari sebesar Rp102,15 triliun menjadi Rp106,59 triliun.
17 Provinsi Aceh 2011-2015
2011-2015 (Triliun rupiah)
2011
2012
2013r
migas
124,42
115,10
128,03
121,33 106,46
92,73
Dasar Harga Berlaku (ADHB),
99,04
114,55
108,22
Gambar 2.1. PDRB Atas
129,20
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
2014*
2015**
tanpa migas
Nilai PDRB ADHK Aceh selama 5 tahun terakhir telah mengalami kenaikan sebesar Rp7,8 triliun dengan migas dan naik sebesar Rp16,74 triliun tanpa migas. Secara rata-rata, PDRB ADHK mengalami kenaikan sebesar Rp1,95 triliun per tahun dengan migas dan Rp4,19 triliun per tahun tanpa migas sejak tahun 2011. Kenaikan nilai PDRB ADHB selama 5 tahun terakhir terlihat hampir 2 kali lipat dari kenaikan PDRB ADHK. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan karena harga hampir sama dengan
106,59
112,67 102,15
111,76 98,21
89,84
Dasar Harga Konstan (ADHK),
94,29
108,91
104,87 Gambar 2.2. PDRB Atas
113,49
kenaikan karena meningkatnya produksi.
2013r
2014*
2015**
2011-2015 (Triliun rupiah)
2011
2012 migas
18 Provinsi Aceh 2011-2015
tanpa migas
2 Tinjauan Ekonomi
2.2. Kontribusi Migas Peranan minyak dan gas bumi terhadap perekonomian Aceh selama 5 tahun terakhir semakin menurun. Kontribusi migas pada tahun 2010 adalah sebesar 15,23 persen dan terus mengalami penurunan hingga menjadi sebesar 3,70 persen pada tahun 2015. Kontribusi sektor migas ini ditopang oleh dua subkategori, yaitu subkategori Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan subkategori Industri Gas Alam Cair. Subkategori pertambangan migas menyumbangkan peranan sebesar 2,65 persen, sedangkan subkategori Industri Gas Alam menyumbangkan peranan sebesar 1,06 persen pada tahun 2015. 3,70 15,23
14,31
13,55
12,26
10,10
96,30
84,77
85,69
86,45
2010
2011
2012
migas
87,74
2013r
89,90
2014*
Gambar 2.3. Kontribusi Migas pada PDRB ADHB, 2015 (persen)
2015**
tanpa migas
Penurunan kontribusi migas salah satunya disebabkan oleh menurunnya produksi migas pada kilang-kilang migas utama di Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang. Pada tahun 2015 terjadi penurunan kontribusi secara drastis dikarenakan telah berhentinya kontrak PT Arun yang melakukan pengiriman terkahir pada Oktober 2014. Selain itu juga didukung dengan turunnya harga minyak dunia, bahkan penurunan ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Bahkan, nilai
19 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha tambah atas dasar harga berlaku telah lebih rendah dari nilai tambah atas dasar harga konstan. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya produksi
dan
produktivitas
di
lapangan
usaha
lainnya
semakin
mempertajam penurunan kontribusi migas terhadap total PDRB. Adanya rencana untuk melakukan eksplorasi migas baru di lepas pantai beberapa kabupaten di Aceh tentunya tetap disambut secara positif. Namun demikian menggantungkan perekonomian Aceh pada sektor migas tentu bukan hal yang bijaksana, mengingat bahwa hingga saat ini 3 daerah yang telah berpuluh tahun menjadi penghasil migas, yaitu Aceh Timur, Aceh Utara, dan Aceh Tamiang, kondisi perekonomian maupun
kesejahteraan
penduduknya tidak
juga
jauh
lebih
baik
dibandingkan kabupaten/kota lain. 2. 3. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan standar materi kehidupan masyarakat yang secara makro yang dapat diukur dari nilai PDRB atas dasar harga konstan. Peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi, diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perbaikan teknologi, mendorong terjadinya perubahan pendapatan (Mankiw, 2006). Kondisi ekonomi Aceh dilihat dari pertumbuhan ekonominya masih terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 1,81 persen. Namun demikian, dalam tahun terakhir, perekonomian Aceh mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir, yaitu
20 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
turun sebesar 0,72 persen. Perekonomian Aceh pernah mengalami kontraksi pada tahun 2009 sebesar 0,83 persen. Penyebab terjadinya kontrkasi di kedua tahun ini sama, yaitu karena penurunan produksi migas yang berpengaruh ke lapangan usaha pertambangan dan industri pengolahan migas. 4,95 4,38
4,15
3,85
4,34
4,02
3,28 2,61
Gambar 2.4. Laju Pertumbuhan
1,55
Ekonomi, 2011-2015 (persen)
2011
2012 migas
2013r
2014*
tanpa migas
2015** -0,72
Secara lebih rinci, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
(Q), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan JSW
(O),
Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah (E), dan Real Estat (L) merupakan lapangan usaha yang tumbuh di atas 6 persen. Sedangkan Pertambangan dan Penggalian
(B) dan Industri Pengolahan (C)
merupakan 2 lapangan usaha yang mengalami penurunan pada tahun 2015 masing-masing sebesar 27,48 persen dan 21,33 persen. Dengan mengeluarkan sektor migas, perekonomian Aceh selalu mengalami peningkatan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas selama lima tahun terakhir adalah sebesar 4,36 persen per tahun. Pada tahun 2015 perekonomian Aceh tumbuh sebesar 4,34 persen, lebih
21 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha tinggi dari tahun 2014 yang tumbuh 4,02 persen. Pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian dan Industri Pengolahan dengan mengeluarkan migas juga jauh berbeda. Pertumbuhan keduanya tanpa migas masing-masing menjadi sebesar -4,76 persen dan 4,03 persen.
Gambar 2.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha, 2015 (persen)
Q O E L P I R,S,T,U A F D J G H K M,N C B
7,15 6,83 6,74 6,48 5,92 5,85 5,36 4,85 4,53 4,32 4,21 3,92 3,56 3,02 2,38
-21,33 -27,49
2.4. Struktur Ekonomi Proses pembangunan yang diikuti pertumbuhan ekonomi yang terusmenerus dalam jangka panjang akan membawa perubahan mendasar pada struktur ekonomi. Perubahan ini terjadi dari ekonomi tradisional yang didominasi pertanian (primer) menuju ekonomi modern yang didominasi sektor non primer, terutama industri manufaktur. Struktur ekonomi Aceh hingga tahun 2015 masih didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan peranan sebesar
22 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
29.08 persen. Peranan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Aceh cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 peranannya masih sekitar 25,46 persen dan terus naik hingga tahun 2015. Lainnya/ Others 17,07%
O 9,01%
Gambar 2.6. Struktur
A 29,08%
PDRB ADHB dengan Migas Menurut Lapangan Usaha, 2015 (pesen) B 5,73%
H 8,01% G 15,72%
F 9,48%
C 5,89%
Kategori dengan peranan kedua terbesar adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan peranan sebesar 15,72 persen. Seperti halnya kategori pertanian, kategori ini juga terus mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang sebesar 14,06 persen. Kategori Konstruksi
menempati
urutan
ketiga
dengan peranan
sebesar 9,48 persen pada tahun 2015, juga meningkat dari peranan tahun 2011 yang sebesar 8,24 persen. Secara umum, dengan mengeluarkan migas yang semakin menurun, kondisi perekonomian Aceh tidak jauh berbeda. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan makin mendominasi dengan peranan sebesar 30,20 persen pada tahun 2015 diikuti oleh Perdagangan Besar dan
23 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Eceran, Reparasi Mobil dan Motor dengan peranan sebesar 16,33 persen, dan Konstruksi dengan peranan sebesar 9,85 persen. Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan JSW berada di peringkat keempat dengan peranan sebesar 9,35 persen. Lainnya/ Others 17,72%
A 30,20%
O 9,35%
Gambar 2.7. Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas Menurut Lapangan Usaha, B 3,21%
H 8,32%
2015 (pesen)
C 5,02% G 16,33%
F 9,85%
2.5. Pergeseran Struktur Ekonomi Proses pembangunan mengisyaratkan adanya pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam: pertama, perubahan struktur ekonomi dari pertanian ke industri atau jasa, kedua, perubahan kelembagaan baik melalui regulasi maupun reformasi kelembagaan itu sendiri (Kuncoro, 2013). Oleh karena itu, salah satu indikator yang menunjukkan adanya proses pembangunan adalah adanya pergeseran struktur ekonomi yang dapat dilihat dari perubahan peranan/kontribusi lapangan usaha dalam PDRB. Berbeda dari kebanyakan provinsi di Indonesia yang didominasi oleh sektor primer, struktur ekonomi Aceh sejak tahun 2010 mulai
24 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
didominasi oleh sektor tersier. Kontribusi sektor primer semakin menurun dan digantikan oleh sektor tersier yang semakin meningkat peranannya dari tahun ke tahun. Kontribusi sektor primer pada tahun 2015 adalah sebesar 34,81 persen berkurang sebesar 5,36 poin dari tahun 2011 yang sebesar 40,17 persen. Sedangkan sektor sekunder sedikit berkurang kontribusinya dari sebesar 17,02 persen menjadi 15,52 persen pada tahun 2015. Sedangkan sektor tersier terus meningkat dari sebesar 42,81 persen pada tahun 2011 menjadi 49,67 persen pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 6,86 poin. Peningkatan ini didukung oleh tingginya rata-rata level pertumbuhan lapangan usaha di kelompok tersier, terutama Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Real Estat, Administrasi Pemerintahan, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan, dan Jasa Lainnya yang tumbuh di atas
49,67
46,01
44,52
43,57
42,81
37,52
34,81
39,29
38,74
40,17
5 persen selama 2 tahun terakhir.
15,52
16,74
Menurut Kelompok Sektor,
16,47
17,02
ADHB dengan Migas
17,14
Gambar 2.8. Struktur PDRB
2011-2015 (pesen)
Primer 2011
Penyebab
terbesar
dari
Sekunder 2012
2013r
pergeseran
Tersier 2014*
ini
2015**
adalah
semakin
menurunnya produksi migas dan juga lebih lambatnya pertumbuhan sektor pertanian dibandingkan sektor-sektor di kelompok tersier, terutama
25 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2014. Kedua hal ini mendorong peningkatan kontribusi sektor tersier, sehingga sektor tersier semakin mendominasi perekonomian Aceh. Fenomena pergeseran struktural ini perlu menjadi perhatian para pengambil kebijakan. Bagaimanapun, sebagian besar penduduk Aceh masih bergantung pada sektor primer, terutama di lapangan usaha pertanian. Pertanian merupakan lapangan usaha yang padat tenaga kerja namun rentan terhadap masalah kemiskinan dan pengangguran. Peningkatan jumlah industri berbasis pertanian juga perlu ditingkatkan. Hal ini selain dapat meningkatkan nilai tambah juga dapat menyerap tenaga kerja lebih besar di sektor industri pengolahan sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran. Di sisi lain, sebuat daerah yang bertumpu pada sektor tersier dengan ‘melompati’ sektor sekunder, biasanya memiliki perekonomian yang ‘volatile’ atau rentan terhadap gejolak (Abimanyu, 2015). 2.6. PDRB Per Kapita Ukuran peningkatan produktivitas maupun kesejahteraan tidak bisa hanya dipandang dari pertumbuhan ekonomi, karena masih ada pengaruh pertumbuhan penduduk. Ukuran awal yang lebih tepat untuk melihat peningkatan produkstivitas dan kesejahteraan adalah PDRB per kapita. PDRB per kapita Aceh ADHB dengan migas tercatat semakin menurun. Pada tahun 2015 PDRB per kapita Aceh adalah Rp25,83 juta per tahun, menurun dari tahun 2014 yang sebesar Rp26,09 juta per tahun.
26 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
Dengan mengeluarkan migas, tercatat bahwa selama 5 tahun terkahir PDRB per kapita Aceh terus mengalami peningkatan. PDRB per kapita Aceh tanpa migas pada tahun 2015 adalah sebesar Rp24,87 juta per tahun, atau naik dari tahun 2014 yang sebesar Rp23,46 juta per tahun. Angka ini jauh lebih rendah dari PDB per kapita nasional yang mencapa
Gambar 2.10. PDRB Per
24,87
23,46
22,13
21,00
20,08
25,83
26,09
25,22
24,29
23,43
RP44,2 juta per tahun.
Kapita ADHB, 2011-2015 (juta rupiah)
dengan migas 2011
2012
tanpa migas 2013r
2014*
2015**
Sementara itu, PDRB per kapita Aceh atas dasar harga konstan menunjukkan peningkatan yang sedikit lebih rendah dibandingkan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku. PDRB per kapita ADHK Aceh pada tahun 2011 adalah sebesar Rp22,70 juta per tahun dengan migas dan Rp19,45 juta per tahun tanpa migas. Selama 5 tahun hingga tahun 2015 terjadi penurunan sebesar 0,79 persen dengan migas dan meningkat sebesar 9,55 persen tanpa migas. Secara rata-rata selama lima tahun terakhir, PDRB per kapita Aceh dengan migas mengalami penurunan sebesar 0,2 persen per tahun,
27 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha sedangkan PDRB per kapita tanpa migas mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,31 persen per tahun. PDRB per kapita Aceh atas dasar harga konstan pada tahun 2015 dengan migas adalah sebesar Rp22,53 juta per
21,31
20,82
20,41
20,00
19,45
22,53
23,13
23,23
23,10
22,70
tahun, sedangkan tanpa migas adalah sebesar Rp21,31 juta per tahun.
Gambar 2.11. PDRB Per ADHK Kapita, 2011-2015 (juta rupiah)
dengan migas 2011
2012
tanpa migas 2013r
2014*
2015**
2.7. Laju Pertumbuhan Indeks Implisit Selain menggambarkan kinerja, struktur, maupun pertumbuhan ekonomi, dari angka PDRB dapat diperoleh perubahan harga secara agregat, yaitu dengan menghitung laju indeks implisitnya. inflasi merupakan perubahan
dari
Indeks
Harga
Konsumen
yang
menggambarkan
perubahan harga barang-barang konsumsi, sedangkan laju indeks implisit menggambarkan perubahan harga di tingkat produsen secara agregat. Dengan demikian, laju indeks implisit lebih tepat dalam menggambarkan perubahan harga karena mencakup semua barang dan jasa yang diproduksi. Perubahan harga di tingkat produsen dari tahun 2011-2015 terlihat cukup fluktuatif baik dengan migas maupun tanpa migas. Peningkatan
28 Provinsi Aceh 2011-2015
2 Tinjauan Ekonomi
tertinggi terjadi pada tahun 2014 sebesar 3,94 persen dengan migas dan 3,91 persen tanpa migas. Pada tahun 2015 peningkatan harga secara umum adalah 1,65 persen dengan migas dan 3,60 persen tanpa migas. Kenaikan harga dengan migas cukup rendah karena adanya penurunan harga minyak dan gas yang cukup drastis sepanjang tahun 2015. 3,94
3,91
3,19
3,23
3,21
3,60
3,21 migas
Gambar 2.12. Laju Indeks
1,93
Implisit, 2011-2015 (persen)
tanpa migas
1,76
2011
2012
1,65
2013r
2014*
2015**
29 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
30 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha
31 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
32 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha BAB III TINJAUAN MENURUT LAPANGAN USAHA
3.1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sebagai salah satu provinsi yang terletak di negara berkembang, Aceh juga memiliki karakteristik yang menjadi ciri negara berkembang, yaitu masih tingginya ketergantungan pada pertanian. Biasanya semakin maju suatu daerah, maka peranan pertanian terhadap PDRB akan semakin rendah. Namun hal ini ternyata tidak terjadi di Aceh, hal ini terlihat dari peranan kategori pertanian di PDRB yang justru semakin meningkat, yaitu dari 25,46 persen pada tahun 2011 menjadi 29,08 pada tahun 2015.
22,84
29,08
20,96
26,85
20,71
26,58
19,95
Gambar 3.1 Kontribusi Kategori
25,88
19,50
25,46
005
005
005
005
005
001
001
001
001
001
2012
2013r
2014*
2015**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, 2011-2015 (persen)
2011
Pertanian, Peternakan, Perburuan & Js. Pertanian Perikanan Kehutanan Pertanian, Kehutanan, & Perikanan
Pada lapangan usaha pertanian, subkategori yang paling dominan adalah Pertanian, Peternakan, Perburuan, dan Jasa Pertanian yang peranannya mencapai 22,84 persen. Subkategori Perikanan menempati urutan kedua dengan peranan sebesar 4,83 persen, diikuti
33 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha oleh Subkategori Kehutanan dengan peranan sebesar 1,42 persen dari PDRB. Ada dua sebab yang menjadikan peranan lapangan usaha pertanian semakin meningkat, yaitu karena pertumbuhan di lapangan usaha tersebut atau karena menurunnya peranan lapangan usaha lainnya. Di Aceh, kenaikan peranan lapangan usaha pertanian terjadi karena kombinasi dari kedua penyebab di atas. Selain karena semakin meningkatnya
produksi
pertanian,
hortikultura, dan perkebunan,
terutama
tanaman
pangan,
juga diiringi dengan turun dengan
drastisnya nilai tambah migas, sehingga peranannya naik dengan cukup drastis. 5,918
5,574 3,729 3,660 3,659 3,432
4,680 4,411 3,753 3,493
4,855 4,679
3,044 2,925
1,982
2,450
Gambar 3.2 Pertumbuhan 2,097
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
2011
2012
1,291
-,332
2013r
2014*
Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertanian, Peternakan, Perburuan & Js. Pertanian
2011-2015 (persen)
2015** -1,294
Kehutanan Perikanan
Pertumbuhan kategori pertanian, perikanan, dan kehutanan selama 5 tahun terakhir menunjukkan tren yang cukup fluktuatif. Pertumbuhan tertinggi dicapai di tahun 2015 yang mencapai 4,85 persen setelah tahun sebelumnya melambat di 2,45 persen. Pertumbuhan ini
34 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha didukung
oleh
tingginya
pertumbuhan
subkategori
Pertanian,
Peternakan, dan Jasa Pertanian yang tumbuh sebesar 5,92 persen. Hal ini terutama disebabkan karena naiknya produksi tanaman pangan, terutama padi, yang didukung oleh gencarnya program pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan nasional. 3.2 Pertambangan dan Penggalian Dalam
beberapa
tahun
terakhir
ada
penambahan
kegiatan
pertambangan dan penggalian di Aceh, yaitu penggalian batubara. Kegiatan eksplorasi batubara di Aceh telah dimulai sejak tahun 2008 dan kegiatan produksi dimulai sejak tahun 2011. Hal inilah yang membuat peranan pertambangan dan penggalian dalam PDRB Aceh tahun dasar 2010 lebih tinggi dari peranannya dalam PDRB tahun dasar 2000. 14,70 1,55 1,24 1,62 Gambar 3.3 Kontribusi
13,41 1,50 0,99 1,13
12,15 1,55 1,00 0,85
Kategori Pertambangan dan Penggalian,
10,30
9,79
2011-2015 (persen)
8,75
10,66 1,62 0,95 0,77
7,33
5,73 1,69 0,69 0,71 2,65
2011
2012
2013r
2014*
2015**
Pertambangan & Penggalian Lainnya
Pertambangan Bijih Logam
Pertambangan Batubara & Lignit
Pertambangan Minyak dan Gas
Pertambangan dan Penggalian
Selama lima tahun terakhir, peranan kategori ini terus mengalami penurunan karena turunnya produksi migas, terutama di tahun 2015.
35 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Peranan pertambangan dan penggalian turun cukup drastis dari sebesar 14,70 persen pada tahun 2011 dan terus menurun menjadi tinggal sebesar 5,73 persen pada tahun 2015. Penurunan drastis ini terjadi karena telah berakhirnya kontrak PT Arun pada akhir 2014 dan belum beroperasinnya secara penuh penggantinya, yaitu PT Perta Arun Gas yang melakukan kegiatan regasifikasi di eks pabrik PT Arun. Sementara itu, di masing-masing subkategori pertambangan dan penggalian pertumbuhannya cukup bervariasi. Pertambangan migas dan bijih logam pada tahun 2015 sama-sama mengalami penurunan masing-masing
turun
sebesar
40,26
persen
dan
24,36
persen.
Pertambangan migas telah mengalami penurunan sejak tahun 2009, sedangkan pertambangan bijih logam mulai mengalami penurunan sejak tahun 2014 karena mulai diberlakukannya undang-undang Minerba yang melarang ekspor hasil pertambangan dalam bentuk logam mentah. Sedangkan subkategori pertambangan batubara dan lignit dan pertambangan dan penggalian lainnya masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 1,73 persen dan 2,64 persen. Satu-satunya subkategori
yang
selama
lima
tahun
terakhir
terus
mengalami
pertumbuhan adalah subkategori pertambangan dan pertambangan lainnya karena terkait langsung dengan kategori konstruksi yang juga terus meningkat selama 5 tahun terakhir.
36 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha
7,96
5,49
5,28
3,91 0,17 -0,512011 Gambar 3.4 Pertumbuhan
1,40
1,89
2012 -2,95
2013r
-5,163
2014*
1,73
2015**
-4,86
-9,21
Kategori Pertambangan dan Pengalian,
2,64
-10,62
-7,78 -14,19
2011-2015 (persen) -22,03
Pertambangan dan Penggalian Pertambangan Minyak dan Gas Pertambangan Batubara & Lignit Pertambangan Bijih Logam Pertambangan & Penggalian Lainnya
-24,36 -27,49
-40,26
3.3 Industri Pengolahan Industri pengolahan/manufaktur merupakan salah satu lapangan usaha yang sangat penting peranannya dalam perekonomian, karena sebagai penampung output dari sektor primer dan sebagai penghasil input dari sektor sekunder dan tersier. Adanya industri migas membuat peranan industri pengolahan terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir dari sebesar 8,65 persen pada tahun 2011 menjadi 5,89 persen pada tahun 2015. Pertumbuhan industri tanpa migas, di sisi lain, ada mengalami peningkatan peranan meskipun sangat sedikit 4,63 persen menjadi sebesar 4,84 persen. Industri nonmigas dengan peranan tertinggi adalah industri kimia, farmasi, dan obat tradisional dengan peranan sebesar 2,32 persen pada tahun 2015 atau turun dari tahun 2011 yang sebesar 2,32 persen. Industri makanan dan minuman berada di peringkat kedua
37 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha dengan peranan sebesar 1,80 persen pada tahun 2005 atau meningkat dari tahun 2011 yang peranannya sebesar 1,41 persen. 8,65 0,46
8,61 0,48
8,04 0,49
7,40 0,50
2,56
2,71
0,21
0,21
1,41
0,21
1,46
1,53
2,30 2,28 0,21
5,89 0,51 Gambar 3.5 Kontribusi 2,32
1,65 4,02
3,76
3,51
2,76
Kategori Industri
0,21
Pengolahan,
1,80
2011-2015 (persen)
1,06
2011
2012
2013r
2014*
2015**
Lainnya
Kimia, Farmasi, & Obat Tradisional
Kayu & Furnitur
Makanan & Minuman
Pengilangan Migas
Industri Pengolahan
Laju pertumbuhan industri pengolahan mulai turun sejak tahun 2013 dan mengalami penurunan tertinggi pada tahun 2015, yaitu sebesar 21,33 persen. Dengan mengeluarkan industri migas, laju pertumbuhan industri pengolahan pada tahun 2015 adalah sebesar 4,03 persen, lebih baik dari tahun 2013 yang tumbuh sebesar 3,73 persen. Subkategori industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2015 adalah industri kimia, farmasi, dan obat tradisional yang tumbuh sebesar 5,94 persen. Industri ini didominasi oleh industri pupuk PT PIM di Aceh Utara. Sementara itu, industri makanan dan minuman yang peranannya cukup besar, masih terus tumbuh, meskipun pertumbuhannya semakin melambat dari 6,88 persen pada tahun 2011 terus menurun menjadi 4,02
38 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha persen pada tahun 2015. Beberapa industri lainnya yang skala industrinya masih kecil juga mengalami penurunan pada tahun 2015 di antaranya: industri tembakau, industri kulit, industri mesin dan perlengkapannya, serta industri furnitur (lihat lampiran). 15,52
7,76
6,88 6,06
5,94 4,02
0,92 -0,35
2,39
2011
2012
Gambar 3.6 Pertumbuhan
-2,08
2013r
-4,78
-7,67
Kategori Industri Pengolahan, 2011-2015 (persen)
2014*
-1,14
2015**
-4,28
-8,10 -10,55 Industri Pengolahan Pengilangan Migas Makanan & Minuman Kayu & Furnitur Kimia, Farmasi, & Obat Tradisional Lainnya
-21,33
-62,17
3.4 Pengadaan Listrik dan Gas Kategori Listrik dan Gas merupakan unsur penting yang menjadi penunjang hampir semua kegiatan ekonomi dari pertanian sampai dengan jasa-jasa. Hal inilah yang menjadikan kategori ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Bahkan salah satu poin penting dalam pengambilan keputusan investor dalam berinvestasi adalah keberadaan fasilitas kelistrikan. Dilihat dari nilai tambahnya, ternyata peranan kategori listrik dan gas dalam PDRB Aceh masih sangat kecil, yaitu hanya sebesar 0,11 persen pada tahun 2015. Salah satu penyebabnya adalah karena masih
39 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha sangat tergantungnya listrik di Indonesia dengan subsidi karena biaya operasional yang tinggi, sehingga tanpa adanya subsidi, maka harga listrik akan menjadi sangat tinggi. Hal ini berakibat pada nilai tambah yang rendah.
0,108
0,105
0,044
0,045
0,100
0,103
0,045
0,044
0,108
0,041 Gambar 3.7 Kontribusi Kategori Pengadaan
0,063
0,060
0,055
0,059
2011
2012
2013r
2014*
Pengadaan Gas & Produksi Es
Listrik dan Gas,
0,067
2011-2015 (persen)
2015**
Pengadaan Listrik
Pengadaan Listrik & Gas
Mengingat begitu pentingnya listrik, maka berbagai kalangan baik pemerintah maupun swasta memberikan perhatian besar pada lapangan usaha ini. Salah satu usaha yang telah dan sedang dilakukan adalah dengan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru di beberapa daerah, di antaranya PLTU di Nagan Raya, PLTA di Aceh Tengah, dan PLTMG di Lhokseumawe. Beberapa usaha tersebut ternyata telah mampu mendorong pertumbuhan subkategori listrik yang selama 5 tahun terkahir terus tumbuh
rata-rata
sebesar
8,24
persen
per
tahun.
Bahkan
pertumbuhannya pada tahun 2012 mencapai 11,01 persen dan pada tahun 2015 sebesar 9,25 persen. Diharapkan di masa mendatang
40 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha pertumbuhan subkategori listrik akan lebih tinggi lagi denngan mulai beroperasinya PLTMG Arun pada tahun 2016 dan PLTA Peusangan yang diharapkan siap beroperasi pada tahun 2017. Sementara itu, subkategori pengadaan gas dan produksi es, peranannya dalam perekonomian sangat kecil, yaitu sebesar 0,04 persen pada tahun 2015. Namun demikian, tentunya peranan subkategori ini tidak bisa diabaikan begitu saja karena terkait dengan subkategori perikanan dan pengadaan makan dan minum. Pada tahun 2015 subkategori ini mengalami penurunan sebesar 4,57 persen karena berhenti beroperasinya beberapa perusahaan es milik Pemkab, sehingga berpengaruh pada penghasilan nelayan yang sangat membutuhkan es untuk mengawetkan ikan. 11,01 8,69 7,046
Gambar 3.8 Pertumbuhan
9,25
8,86
8,694
6,523 4,975
4,019 3,98
4,507
4,319
4,094 2,554
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas,
2011
2012
2013r
2014*
2015**
2011-2015 (persen) Pengadaan Listrik & Gas Pengadaan Listrik Pengadaan Gas & Produksi Es
-4,570
3.5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang Kategori pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang merupakan kategori dengan peranan terkecil dalam PDRB Aceh, yaitu sebesar 0,026 persen pada tahun 2011. Peranannya dari tahun ke tahun
41 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha semakin tinggi sehingga mencapai 0,035 persen pada tahun 2015. Pertumbuhan kategori ini cukup baik selama 5 tahun terakhir, yaitu secara rata-rata sebesar 6,11 persen per tahun. Pertumbuhan kategori ini pada tahun 2015 adalah sebesar 6,74 persen. Tercakup dalam kategori ini adalah kegiatan pengadaan air baik oleh PDAM maupun swasta, dan kegiatan pengelolaan sampah dan daur ulang oleh dinas kebersihan.
6,93
6,74
6,00
5,96 4,84
Gambar 3.9 Kontribusi dan
0,04 0,03
0,03
0,03
0,03
Pertumbuhan Kategori Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah, 2011-2015 (persen)
2011
2012
2013r
Kontribusi
2014*
2015**
Pertumbuhan
3.6 Konstruksi Gencarnya pembangunan suatu daerah bisa terlihat secara kasat mata dengan bertambahnya konstruksi/bangunan, baik bangunan gedung perkantoran, jalan, jembatan, perumahan, pabrik-pabrik, dan lain-lain. Peranan lapangan usaha konstruksi dala PDRB Aceh cukup signifikan, yaitu di urutan ketiga dengan peranan sebesar 9,48 persen pada tahun 2015, naik cukup tinggi dari tahun 2011 yang sebesar 8,24 persen. Sementara itu jika dilihat dari rata-rata pertumbuhannya selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 5,31 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai
42 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2012 sebesar 6,60 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhannya agak melambat, yaitu sebesar 4,53
persen dari pertumbuhan tahun
sebelumnya yang sebesar 5,46 persen. Agak melambatnya pertumbuhan ini
dikarenakan
rendahnya
serapan
anggaran
dan
adanya
penghematan anggaran pemerintah di tahun 2015, sehingga beberapa proyek pembangunan terpaksa dihentikan atau ditunda. Pembangunan fisik baru mulai naik di akhir tahun 2015, sehingga harapannya pertumbuhan kategori ini di tahun 2016 akan lebih tinggi lagi.
8,24
8,57
8,40
8,94
9,48
6,605 Gambar 3.10 Kontribusi
5,908
5,463
Dan Pertumbuhan
4,643
Kategori Konstruksi,
4,528
2011-2015 (persen)
2011
2012
2013r
Kontribusi
2014*
2015**
Pertumbuhan
3.7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Sebagai penyumbang PDRB terbesar kedua setelah pertanian, lapangan usaha Perdagangan yang mencakup perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, memiliki konstribusi sebesar 15,72 terhadap PDRB semakin meningkat. Hal ini karena peningkatan produksi di kategori pertanian dan industri secara otomatis akan meningkatkan
43 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha juga nilai tambah perdagangan, karena semakin banyaknya barang yang diperdagangkan untuk mencapai konsumen. 14,06
14,31
14,43
14,80
15,72
12,72
12,93
13,02
13,36
14,16
Gambar 3.11 Kontribusi Kategori Perdagangan dan Reparasi Mobil dan Motor, 2011-2015 (persen)
1,34
2011
1,38
1,41
1,44
1,57
2012
2013r
2014*
2015**
Perdagangan Bukan Mobil & SM Perdagangan Mobil, Motor, & reparasinya Perdagangan & Reparasi Mobil & SM
Pertumbuhan
kategori
ini
selama
5
tahun
terakhir
juga
menunjukkan nilai yang cukup baik, yaitu 4,95 persen per tahun. Namun demikian, dalam 2 tahun terakhir terlihat bahwa ada sedikit perlambatan dalam pertumbuhan menjadi sebesar 4,03 persen di tahun 2014 dan 3,92 persen di tahun 2015. 6,34
5,53 Gambar 3.12 Pertumbuhan
5,73 5,60
6,27 5,63
5,59
5,45
Kategori Perdagangan dan Reparasi Mobil dan Motor, 2011-2015 (persen)
4,62
4,24 4,00
4,03 Perdagangan & Reparasi Mobil & SM Perdagangan Mobil, Motor, & reparasinya
4,01
Perdagangan Bukan Mobil & SM
2011
2012
2013r
44 Provinsi Aceh 2011-2015
2014*
3,92 3,21
2015**
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha 3.8 Transportasi dan Pergudangan Lapangan usaha transportasi dan pergudangan di Aceh menempati posisi cukup penting dalam PDRB, yaitu di urutan kelima dengan peranan sebesar 8,01
persen. Selama 5 tahun
terakhir peranan
kategori
transportasi dan pergudangan terus meningkat dari sebesar 7,37 persen padat tahun 2011 menjadi sebesar 8,01 persen pada tahun 2015. Salah satu penyebab kenaikan peranan ini selain pertumbuhan ekonomi juga adalah kenaikan tarif angkutan yang disebabkan karena dikuranginya subsidi BBM secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir. Angkutan darat memiliki peran terbesar dalam kategori angkutan dan pergudangan, yaitu sebesar 6,84 persen dari PDRB diikuti oleh angkutan udara sebesar 0,90 persen. Angkutan laut menempati urutan ketiga dengan peranan sebesar 0,20 persen, diikuti oleh pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir sebesar 0,07 persen dan angkutan sungai dan penyeberangan sebesar 0,008 persen.
7,37 0,05
Gambar 3.13 Kontribusi
7,51 0,06
7,70
7,73
0,06
0,06
8,01 0,07
0,90
0,63
0,73
0,82
0,84
0,20
0,20
0,21
0,21
6,48
6,52
6,61
6,62
6,84
2012
2013r
2014*
2015**
0,20
Kategori Transportasi Dan Pergudangan, 2011-2015 (persen)
2011
Pergudangan, Js Penunjang Angkutan, Pos & Kurir Angkutan Udara Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Angkutan Laut Angkutan Darat Transportasi dan Pergudangan
45 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Dilihat dari pertumbuhan ekonominya, kategori ini menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,06 persen per tahun. Namun demikian, setelah tumbuh di atas 4 persen dari tahun 2011-2013, pada dua tahun terakhir pertumbuhannya agak melambat menjadi sebesar 3,05 persen pada tahun 2014 dan 3,56 persen pada tahun 2015. Hal ini bisa dipahami sebagai kondisi yang mapan, terutama untuk angkutan darat, di mana ketika suatu lapangan usaha telah mencapai nilai tambah yang tinggi atau penawaran barang atau jasa sudah hampir sama dengan permintaan atas barang dan jasa tersebut, maka pertumbuhannya akan melambat. Jadi ketika ada suatu pertumbuhan di salah satu unit usaha akan diimbangi dengan penurunan di unit usaha yang lain. 7,39 6,06
5,51
7,32 7,18 6,45
5,43
4,91 4,17
7,69 5,94
5,67 4,37
6,31
6,85
4,42
4,14 3,80 Gambar 3.14 Pertumbuhan 3,19 Kategori Transportasi
3,44 3,10
3,32 2,54
2011
2012
2013r
dan Pergudangan, -0,10 2014*
2011-2015 (persen) 2015**
Angkutan Darat Angkutan Laut Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Angkutan Udara Pergudangan, Js Penunjang Angkutan, Pos & Kurir
-6,03
Dari kelima subkategori yang menyusun kategori transportasi dan
46 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha pergudangan,
terlihat
bahwa
angkutan
sungan,
danau,
dan
penyeberangan emiliki level pertumbuhan tertinggi selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2015 pertumbuhan subkategori ini sebesar 6,85 persen. Sedangkan angkutan laut merupakan subkategori yang selama 2 tahun trakhir mengalami penurunan, hal ini dikarenakan menurunnya ekspor Aceh melalui laut, sehingga penggunaan angkutan laut menurun. 3.9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Peranan kategori penyediaan akomodasi dan makan minum dalam perekonomian Aceh terus meningkat dengan progresif. Peranan kategori ini pada tahun 2011 adalah sebesar 0,94 persen, dan pada tahun 2015 telah naik menjadi 1,23 persen dari PDRB. Kategori ini disusun oleh dua subkategori, yaitu penyediaan akomodasi dengan kontribusi sebesar 0,17 persen dan penyediaan makan minum dengan kontribusi sebesar 1,06 persen pada tahun 2015. 1,23 0,94
1,00
Gambar 3.15 Kontribusi Kategori Penyediaan
1,06
1,12
1,06
0,93
0,98
0,83
0,88
0,11
0,12
0,13
0,14
0,17
2011
2012
2013r
2014*
2015**
Akomodasi dan Makan Minum, 2011-2015 (persen)
Penyediaan Makan Minum Penyediaan Akomodasi Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
47 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kedua subkategori ini selama 5 tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan
yang
tinggi
di
atas
5
persen
dengan
rata-rata
pertumbuhan sebesar 6,62 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhan subkategori penyediaan akomodasi bahkan mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu sebesar 10,57 persen. Sedangkan pertumbuhan subkategori
penyediaan
makan
minum
agak
melambat
laju
pertumbuhannya menjadi 5,21 persen. Kenaikan yang cukup tinggi ini terlihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) baik hotel berbintang maupun akomodasi lainnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
10,57 8,29 7,79
7,72
8,08 7,98 7,97
Gambar 3.16 Pertumbuhan
6,35
Kategori Penyediaan Akomodasi
6,54
6,50
6,17
dan Makan Minum,
6,14
2011-2015 (persen)
6,26
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Penyediaan Akomodasi Penyediaan Makan Minum
2011
2012
2013r
2014*
5,85
5,21
2015**
3.10 Informasi dan Komunikasi Peranan kategori informasi dan komunikasi dalam perekonomian Aceh selama 5 tahun terakhir masih berada di kisaran angka 3 persen dan terus meningkat. Dalam 5 tahun terakhir ada peningkatan peranan sebesar
48 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha 0,14 poin dari 3,19 persen pada tahun 2011 menjadi 3,33 persen pada tahun 2015.
Semakin meningkatnya peran kategori ini menunjukkan
bahwa masyarakat dalam menerima informasi dan dalam berkomunikasi sudah semakin mudah. Kelancaran dalam menerima informasi dan berkomunikasi tentunya akan membantu para pelaku usaha dalam menilai pasar dan mengambil tindakan dengan cepat, sehingga mendukung pertumbuhan di seluruh lapangan usaha lainnya.
7,17 5,43 4,96 4,21
4,11
Gambar 3.17 Kontribusi dan Pertumbuhan Kategori 3,19
3,27
3,23
3,33
3,17
Informasi dan Komunikasi, 2011-2015 (persen)
2011
2012
2013r
Kontribusi
2014*
2015**
Pertumbuhan
Pertumbuhan kategori ini selama 5 tahun terkahir juga cukup menggembirakan, terutama di tahun 2012 yang pertumbuhannya mencapai 7,17 persen. Dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan kategori ini sedikit melambat, hingga pada tahun 2015 pertumbuhannya melambat ke 4,21 persen. Secara rata-rata pertumbuhan kategori ini selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 5,44 persen.
49 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha 3.11 Jasa Keuangan dan Asuransi Lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi berkaitan erat dengan sektor
keuangan/finansial
dan
berperan
sangat
penting
dalam
menunjang pertumbuhan ekonomi. Lapangan usaha jasa keuangan merupakan penyedia modal bagi lapangan usaha-lapangan usaha lainnya. Selama 5 tahun terakhir, peranan jasa keuangan dan asuransi dalam perekonomian Aceh terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 peranannya adalah sebesar 1,55 persen dan pada tahun 2015 peranannya telah mencapai 1,85 persen. 1,85 1,64 1,55 0,06 0,06 Gambar 3.18 Kontribusi
0,06
0,06
0,03
0,03
1,65
1,66
2013r
2014*
0,06 0,03
0,03
0,03
Kategori Jasa Keuangan Dan Asuransi,
1,74
1,75
1,46
1,55
1,76
2011-2015 (persen) 2011
2012
Jasa Keuangan Lainnya Jasa Perantara Keuangan
2015**
Asuransi dan Dana Pensiun Jasa Keuangan dan Asuransi
Rata-rata pertumbuhan lapangan usaha ini selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 3,12 persen, denngan pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2011 sebesar 8,41 persen dan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 1,48 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhannya sedikit melaju dari tahun sebelumnya, yaitu tumbuh sebesar 3,02 persen. Pertumbuhan terjadi terutama karena pertumbuhan
50 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha yang terjadi di subkategori Jasa keuangan yang memiliki konstribusi tertinggi, yaitu sebesar 1,76 persen dan tumbuh pada tahun 2015 sebesar 2,93 persen. Perkembangan lapangan usaha ini berkaitan erat dengan semakin meningkatnya transaksi ekonomi dan keuangan di Aceh. Perlambatan pertumbuhan disebabkan melambatnya realisasi kredit yang disalurkan perbankan pada tahun 2015.
8,72
5,50
6,23
5,11
5,00 3,70 3,70
4,34 4,18
3,43 3,57
3,39
4,02
3,02
3,72 3,28 1,90
3,25
2,93
3,11
2012
2013r
Jasa Perantara Keuangan Jasa Keuangan Lainnya Jasa Keuangan dan Asuransi
Kategori Jasa Keuangan
2,85
1,99 1,31
2011
Gambar 3.19 Pertumbuhan
2011-2015 (persen)
1,48
2014*
dan Asuransi,
2015**
Asuransi dan Dana Pensiun Jasa Penunjang Keuangan
3.12 Real Estat Peranan kategori real estat pada perekonomian Aceh berada di peringkat ke-8, dengan peranan sebesar 3,78 persen. Selama 5 tahun terakhir peranan kategori real estat juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dari tahun 2011 peranannya hanya sebesar 3,12 atau mengalami peningkatan sebesar 0,66 poin hingga tahun 2015.
51 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha 7,67 6,48 4,94
5,31
Gambar 3.20 Kontribusi dan Pertumbuhan
4,24
Kategori Real Estat, 2011-2015 (persen)
3,12
3,12
3,18
2011
2012
2013r
Kontribusi
3,43
2014*
3,78
2015**
Pertumbuhan
Pertumbuhan kategori ini juga cukup tinggi dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,10 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014 dengan pertumbuhan sebesar 7,67 persen. Pada tahun 2015 pertumbuhannya sedikit melambat sebesar 6,48 persen. Kategori ini diharapkan akan terus meningkat dengan adanya program pemerintah berupa pembangunan 1 juta rumah subsidi di seluruh Indonesia sejak tahun 2015. 3.13 Jasa Perusahaan Lapangan usaha jasa perusahaan mencakup usaha aktivitas profesional, ilmiah dan teknis, serta jasa persewaan. Peranan kategori ini dalam perekonomian Aceh pada tahun 2011 adalah sebesar 0,53 persen dan meningkat sebesar 0,06 poin hingga tahun 2015 menjadi sebesar 0,59 persen. Sedangkan laju pertumbuhan rata-rata per tahun adalah sebesar 5,00 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014 sebesar 8,68
52 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha persen karena adanya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Pada tahun 2015 pertumbuhannya melambat ke level 2,38 persen. 8,68
Gambar 3.21 Kontribusi
4,70
4,97 4,08
dan Pertumbuhan Kategori Jasa Perusahaan,
2,38
2011-2015 (persen) 0,53
0,54
0,55
2011
2012
2013r
Kontribusi
0,57
0,59
2014*
2015**
Pertumbuhan
3.14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, JSW memiliki peranan cukup besar (peringkat ke-4) dalam perekonomian Aceh. Peningkatan peranan selama 5 tahun terakhir juga cukup signifikan, yaitu dari 6,95 persen pada tahun 2011 naik sebesar 2,06 poin menjadi sebesar 9,01 persen pada tahun 2015. Hal ini selain dipengaruhi adanya pemilu di tahun 2014 juga dipengaruhi banyaknya lembaga dan kementrian yang telah melakukan reformasi birokrasi sehingga meningkatkan belanja pegawai dengan adanya remunerasi beberapa instansi pemerintah. Selama 5 tahun terakhir kategori ini tumbuh rata-rata sebesar 4,79 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014 dengan pertumbuhan sebesar 7,13 persendan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,33 persen. Pada tahun 2015 kategori administrasi pemerintahan tumbuh sebesar 6,83 persen.
53 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha 9,01 6,98
6,95
7,91
7,29
7,13 4,63
Gambar 3.22 Kontribusi
6,83
dan Pertumbuhan Kategori
2,95
Administrasi Pemerintahan,
2,33
Ketahanan, dan JSW, 2011-2015 (persen)
2011
2012 Kontribusi
2013r
2014*
2015**
Pertumbuhan
3.15 Jasa Pendidikan Jasa pendidikan sebagai lapangan usaha yang berhubungan langsung dengan sektor pendidikan memiliki peranan sebesar 2,21 persen dalam perekonomian Aceh. Peranan jasa pendidikan terus mengalami kenaikan dalam 5 tahun terakhir, mengingat bahwa penanan kategori ini pada tahun 2011 hanya sebesar 1,87 persen. Hal ini didukung dengan semakin meningkatnya alokasi dana pendidikan dana semakin banyaknya guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi mengajar. Laju pertumbuhan rata-rata jasa pendidikan selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 4,75 persen per tahun. Pertumbuhan ini dari tahun ke
tahun
terus
mengalami
percepatan.
Pada
tahun
2011
pertumbuhannya adalah sebesar 2,26 persen dan semakin melaju hingga pada tahun 2015 pertumbuhannya mencapai 5,92 persen.
54 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha
5,12
5,92
4,43 3,55 Gambar 3.23 Kontribusi Dan Pertumbuhan Kategori 2,26 Jasa Pendidikan, 2011-2015 (persen)
1,87
1,83
1,88
1,97
2011
2012
2013r
2014*
Kontribusi
2,21
2015**
Pertumbuhan
3. 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Sebagai lapangan
usaha yang
menempati urutan
ke-10
dalam
perekonomian Aceh, peranan jasa kesehatan dan kegiatan sosial juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai tambah kategori Jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada tahun 2015 adalah sebesar Rp3.407,09 milyar dengan peranan sebesar 2,64 persen atau mengalami kenaikan sebesar 0,52 poin dari tahun 2011 yang peranannya sebesar 2,12 persen. Rata-rata laju pertumbuhan kategori ini selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 7,65 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 11,44 persen, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 4,46
55 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha persen. Pada tahun 2015 kategori ini masih tumbuh cukup tinggi dengan pertumbuhan sebesar 7,15 persen.
11,44 7,15 Gambar 3.24 Kontribusi
6,69
dan Pertumbuhan Kategori 5,40
Jasa Kesehatan dan
4,46
Kegiatan Sosial, 2011-2015 (persen)
2,12
2,22
2,30
2,36
2,64
2011
2012
2013r
2014*
2015**
Kontribusi
Pertumbuhan
3.17 Jasa Lainnya Jasa lainnya dala PDRB mencakup kegiatan kesenian, hiburan, rekreaasi, jasa organisasi, raparasi, jasa perorangan, jasa rumah tangga, dan kegiatan produksi barang untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Dalam perekomian Aceh, kegiatan jasa lainnya memiliki kontribusi sebesar 1,64 persen pada tahun 2015. Kontribusi ini meningkat sebesar 0,52 poin dari tahun 2011 yang masih sebesar 1,12 persen. Laju pertumbuhan jasa lainnya selama 5 tahun terkahir rata-rata sebesar 5,42 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2014 sebesar 5,94 persen dan pertumbuhan terendah terjadi pada
56 Provinsi Aceh 2011-2015
3 Tinjauan Menurut Lapangan Usaha tahun 2011 sebesar 4,22 persen. Pertumbuhan pada tahun 2015 adalah sebesar 5,36 persen. 006
5,65
005 Gambar 3.25 Kontribusi 004
Dan Pertumbuhan Kategori
005
Jasa Pendidikan, 2011-2015 (persen)
1,12
1,22
1,30
1,36
1,64
2011
2012
2013r
2014*
2015**
Kontribusi
Pertumbuhan
57 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
58 Provinsi Aceh 2011-2015
4 Tinjauan Keterkaitan Sosial Ekonomi
59 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
60 Provinsi Aceh 2011-2015
4 Tinjauan Keterkaitan Sosial Ekonomi BAB IV. TINJAUAN KETERKAITAN SOSIAL EKONOMI 4.1. PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Salah satu cara untuk mengukur produktivitas tenaga kerja secara makro adalah dengan data PDRB. Dengan membandingkan antara PDRB ADHB dengan jumlah tenaga kerja per sektor yang diperoleh dari data Sakernas, kita bisa menghitung produktivitas tenaga kerja per sektor. Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kontribusi seorang pekerja dalam menghasilkan nilai tambah dengan mengabaikan peran modal. 66,27
65,78
65,72
63,69
63,28 59,58
58,42 57,72 Gambar 4.1. Produktivitas Tenaga Kerja, 2011-2015 (juta rupiah per tahun)
55,06 50,06
2011
2012
2013r
Dengan Migas
2014*
2015**
Tanpa Migas
Secara umum, produktivitas tenaga kerja di Aceh dengan mengabaikan peranan modal pada tahun 2015 adalah sebesar 65,72 juta per per tahun, turun dari tahun 2014 yang sebesar 66,27 juta per tahun. Artinya, secara rata-rata, setiap orang yang bekerja di Provinsi Aceh menyumbangkan nilai tambah bagi perekonomian Aceh sebesar 65,72 juta per tahun. Sedangkan produktivitas tenaga kerja dengan
61 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha mengeluarkan nilai tambah migas (tenaga kerja migas tetap masuk perhitungan karena tidak bisa dipisahkan) adalah sebesar 63,28 juta per tahun. Angka ini masih jauh di bawah produktivitas tenaga kerja secara
81,52 77,91
91,21
50,18
70,74
55,34
94,31 70,48
54,49
89,38 69,14
52,51
61,60
47,77
96,75
nasional yang di atas 80 juta rupiah per tahun.
Gambar 4.2. Produktivitas Tenaga Kerja Menurut Kelompok Sektor, 2011-2015 (juta rupiah per tahun)
2011
2012 Primer
2013r
2014*
Sekunder
Tersier
2015**
Sektor primer yang merupakan sektor dengan jumlah tenaga kerja tertinggi (896.440 tenaga kerja) memiliki produktivitas tenaga kerja sebesar 50,18 juta per tahun. Sektor yang memiliki produktivitas adalah sektor sekunder dengan produktivitas sebesar 81,52 juta per tahun (245.943 tenaga kerja). Sektor tersier memiliki produktivitas sebesar 77,91 juta rupiah per tahun (sebanyak 823.595 tenaga kerja). 4.2. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN Pengangguran merupakan masalah makroekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan secara langsung. Bagi masyarakat, kehilangan pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan berarti penurunan standar hidup dan
62 Provinsi Aceh 2011-2015
4 Tinjauan Keterkaitan Sosial Ekonomi tekanan psikologis. Tingginya pengangguran sering kali berakibat juga pada banyaknya masalah sosial di masyarakat. Mempelajari masalah pengangguran sangat penting untuk mengidentifikasi penyebabnya dan membantu memperbaiki kebijakan publik. Berbagai kebijakan, seperti misalnya pelatihan kerja, akan membantu orang dalam mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain, kebijakan atau undang-undang yang menetapkan upah minimum terlalu tinggi cenderung meningkatkan pengangguran di kalangan angkatan kerja yang kurang terdidik dan kurang berpengalaman (Mankiw: 2007). 10,12 8,37
8,71
Gambar 4.3. Laju Pertumbuhan
4,95
4,38
2009-2015 (persen)
9,02
9,06
5,91
Ekonomi dan Pengangguran,
9,93
9,00
4,15
4,02
4,34
3,85
3,29
2,61
3,28
1,55
1,29
-0,72
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
-0,83 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan tanpa migas
Pengangguran
Aceh
merupakan
salah
satu
provinsi
dengan
tingkat
pengangguran yang masih cukup tinggi. Pengangguran di Aceh pada tahun 2015 adalah sebesar 9,93 persen atau naik dari tahun 2014 yang sebesar 9,02 persen, sedangkan secara nasional tingkat pengangguran adalah sebesar 6,18 persen. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan
63 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha ekonomi yang pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,72 persen dengan migas. Dari gambar di atas terlihat bahwa ada keterkaitan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. Demikian juga trend selama enam tahun terakhir, dimana pengangguran cenderung mengalami penurunan ketika pertumbuhan ekonomi cenderung membaik. Hal ini sesuai dengan Hukum Okun yang mengatakan adanya relasi negatif
Pengangguran
antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran.
9
R² = 0,0993
Gambar 4.4. Keterkaitan
R² = 0,5313
Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran, 2009-2015
5 2
4
6
8
Pertumbuhan Ekonomi Nonmigas Dengan menggunakan pertumbuhan ekonomi tanpa migas, relasi negatif kedua indikator ini semakin jelas terlihat. Hal ini karena sektor migas lebih tergantung pada modal dan teknologi, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya.
Keterkaitan
antara
pengangguran
dan
pertumbuhan ekonomi tanpa migas dapat dilihat pada gambar 4.4. Dari gambar tersebut terlihat bahwa model polinomial menggambarkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran di Provinsi
64 Provinsi Aceh 2011-2015
4 Tinjauan Keterkaitan Sosial Ekonomi Aceh lebih baik dari pada model linier selama enam tahun terakhir (jangka pendek) dengan koefisien determinasi sebesar 53,13 persen. 4.3. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEMISKINAN Tujuan utama pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu indikator meningkatnya kesejahteraan rakyat adalah dengan
menurunnya
angka
kemiskinan.
Untuk
melihat
apakah
pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi Aceh berhasil menurunkan angka kemiskinan, maka perlu dilihat keterkaitan antara kedua indikator ini.
21,80
20,98
19,48
18,58
17,08 17,72
16,98
Pertumbuhan Ekonomi
Gambar 4.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan, 2009-2015 (persen) 3,29
Pertumbuhan tanpa migas Kemiskinan
4,38
5,91
1,29 3,28
4,95 3,85
4,15
2010
2011
2012
4,34
2,61
-0,83 2009
4,02
2013
1,55 2014
-0,72 2015
Angka kemiskinan selama enam tahun terakhir menunjukkan tren penurunan. Angka kemiskinan pada tahun 2009 adalah sebesar 21,8 persen dan terus menurun hingga menjadi 17,1 persen pada tahun 2015. Dari gambar 4.5 terlihat bahwa trend angka kemiskinan lebih memiliki hubungan terbalik dengan pertumbuhan ekonomi tanpa migas dari
65 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha pada dengan pertumbuhan ekonomi dengan migas. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, terlihat bahwa kemiskinan semakin menurun. Tidak
jauh
berbeda
dengan
tren
angka
pengangguran,
hubungan antara pertumbuhan ekonomi (baik migas maupun nonmigas) dengan kemiskinan terlihat negatif lebih kuat. Tren kemiskinan cenderung menurun,seiring demikian
dengan
sebaliknya.
percepatan
Hal
ini
laju
pertumbuhan
menunjukkan
bahwa
ekonomi, keterkaitan
pertumbuhan ekonomi lebih kuat dibandingkan keterkaitan petumbuhan ekonomi dengan pengangguran. Hubungan kedua indikator ini masih lebih tergambarkan lebih baik dengan model polinomial dibandingkan model linier dengan koefisien determinasi sebesar 79,68 persen.
Kemiskinan
5
Gambar 4.6. Keterkaitan Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan, 2011-2015
R² = 0,7968 R² = 0,494 0 8
9
9
10
10
11
Pertumbuhan Ekonomi nonmigas
66 Provinsi Aceh 2011-2015
5 Penutup
67 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
68 Provinsi Aceh 2011-2015
5 Penutup
BAB VI PENUTUP
1.
Kinerja perekonomian Aceh selama 5 tahun terakhir terus mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun konstan, dengan maupun tanpa migas, kecuali pada tahun 2015 yang menurun atas dasar harga konstan dengan migas.
2.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Aceh selama 5 tahun terakhir adalah sebesar 1,81 persen dengan migas dan mencapai 4,36 persen tanpa migas.
3.
Struktur ekonomi Aceh masih didominasi oleh sektor tersier yang terus meningkat diikuti oleh sektor primer di urutan kedua dan sektor sekunder di urutan ketiga.
4.
Pada
tahun
2015
semua
lapangan
usaha
di
Aceh
mengalami
peningkatan, kecuali lapangan usaha pertambangan dan penggalian dan lapangan usaha industri pengolahan yang menurun karena menurunnya produksi minyak dan gas. 5.
Lapangan usaha jasa kesehatan, administrasi pemerintahan, dan penyediaan listrik merupakan 3 lapangan usaha yang menggapai pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2015.
6.
Produktivitas tenaga kerja Aceh mengalami penurunan pada tahun 2015.
7.
Terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran,
artinya
pertumbuhan
ekonomi
berkaitan
dengan
menurunnya angka pengangguran. 8.
Terdapat hubungan negatif yang cukup erat antara pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, artinya pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan menurunnya angka kemiskinan.
69 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
70 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
71 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
72 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
Tabel A. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2011─2015 Lapangan Usaha 2011 2012 2013r 2014* 2015** (1) A
B
C
(3)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman 6 dari Bambu, Rotan& Sejenisnya
Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; 12 dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 16 Pemasangan Mesin dan Peralatan D Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur E Ulang F Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & G Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM H Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan 6 Kurir J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan L Real Estat M,N Jasa Perusahaan O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa lainnya
PDRB PDRB NONMIGAS
(4)
(5)
(6)
(6)
27.553.522,6 21.100.406,4 1.528.098,9 4.925.017,4 15.912.461,0 11.143.142,5 1.750.498,2 1.336.848,5 1.681.971,7 9.359.997,7 4.345.334,4 1.522.418,9 36.642,4 8.470,4 6.419,2
29.643.043,4 22.856.797,4 1.596.907,1 5.189.338,9 15.363.815,0 11.214.339,5 1.298.438,7 1.136.848,9 1.714.187,9 9.859.251,3 4.302.279,7 1.667.582,6 37.785,4 9.649,5 6.873,0
32.254.068,2 25.124.022,5 1.655.743,0 5.474.302,7 14.745.738,5 10.620.267,0 1.037.276,0 1.212.257,6 1.875.937,9 9.759.312,0 4.255.347,6 1.859.963,0 38.964,1 10.497,6 7.127,6
34.376.593,7 26.828.110,4 1.776.030,4 5.772.452,9 13.654.015,4 9.390.689,8 979.823,6 1.210.457,7 2.073.044,3 9.474.648,9 3.534.889,1 2.108.956,1 42.606,1 11.417,2 7.235,9
37.570.459,8 29.504.748,1 1.829.643,8 6.236.068,0 7.409.122,5 3.419.364,3 917.692,8 891.717,0 2.180.348,4 7.613.962,9 1.364.781,1 2.321.701,1 38.717,0 12.258,9 7.165,4
31.822,6
31.966,3
32.144,4
35.627,6
40.310,5
55.542,4
63.475,6
69.049,7
73.452,9
79.480,2
2.770.521,1 162.550,5 132.975,1 0,0
3.100.584,2 173.788,9 157.696,2 0,0
2.794.849,1 179.960,2 177.021,0 0,0
2.918.120,5 191.986,2 191.115,1 0,0
3.002.906,6 182.236,9 212.607,3 0,0
26.538,9
28.158,0
30.870,3
31.761,3
32.314,4
43.128,6 22.800,7 190.385,8
45.864,4 25.458,2 203.330,4
50.394,1 27.817,0 220.037,7
53.308,0 28.557,4 239.506,7
53.924,7 28.932,2 230.060,5
4.446,7
4.758,9
5.268,6
6.109,0
6.566,1
116.661,6 68.562,2 48.099,4
120.162,5 68.452,1 51.710,4
121.834,1 67.250,2 54.583,9
131.745,0 75.369,7 56.375,3
140.001,6 87.033,2 52.968,4
28.545,8
32.476,2
35.739,8
39.475,2
45.404,3
8.916.639,2
9.622.105,0
10.396.155,3
11.442.127,9
12.252.090,3
15.214.782,2
16.390.462,2
17.513.910,4
18.944.311,5
20.311.118,6
1.453.457,0 13.761.325,2 7.971.070,6 0,0 7.012.152,8 211.394,9 6.668,2 682.386,4
1.582.269,9 14.808.192,3 8.605.696,1 0,0 7.465.876,8 233.643,5 7.263,3 833.887,1
1.715.437,0 15.798.473,4 9.345.929,4 0,0 8.020.185,2 257.430,8 8.069,3 989.271,8
1.845.962,9 17.098.348,6 9.902.620,5 0,0 8.477.115,8 268.766,9 9.007,0 1.069.449,7
2.022.165,7 18.288.952,9 10.355.210,3 0,0 8.837.987,7 255.195,6 10.303,8 1.164.665,5
58.468,2
65.025,5
70.972,1
78.281,2
87.057,6
3.447.661,1 1.675.563,8 1.580.174,6 31.420,9 63.284,2 684,0 3.371.699,8 571.243,3 7.526.186,5 2.028.984,3 2.289.291,8 1.212.488,7
3.741.282,0 1.876.869,2 1.775.570,0 33.367,7 67.205,1 726,4 3.579.378,3 620.392,2 8.000.749,2 2.092.833,3 2.547.954,1 1.310.058,3
3.921.163,3 2.106.944,4 1.999.369,0 35.435,1 71.368,9 771,4 3.856.064,2 664.725,4 8.844.477,8 2.279.672,4 2.784.610,1 1.409.852,2
4.052.238,5 2.238.791,8 2.125.091,3 37.116,8 75.777,7 806,0 4.392.552,6 728.982,8 10.120.979,4 2.524.428,1 3.026.791,5 1.537.562,4
4.299.429,6 2.396.605,0 2.272.560,0 41.418,5 81.751,3 875,2 4.877.740,3 764.091,8 11.638.466,5 2.861.645,7 3.407.092,7 1.670.224,9
108.217.625,2
114.552.081,6
121.331.129,6
128.026.400,0
129.200.559,7
92.729.148,3
99.035.462,5
106.455.515,1
115.100.821,1
124.416.414,3
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
73 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
Tabel B. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2011─2015
A
B
C
D
E F G
H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman 6 dari Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; 12 dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 16 Pemasangan Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & SM 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan; Pos & Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum/ 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PDRB PDRB NONMIGAS
2015** (7)
26.515.484,4 20.157.366,8 1.588.097,5 4.770.020,0 15.267.408,7 10.686.423,3 1.750.673,2 1.152.556,9 1.677.755,3 9.065.292,8 4.343.090,8 1.453.539,6 36.350,5 7.872,0 6.366,9
27.685.114,3 22.856.797,4 1.596.907,1 5.189.338,9 14.889.646,2 10.371.233,2 1.564.731,5 1.244.280,4 1.709.401,1 9.282.183,7 4.252.768,2 1.566.326,7 36.940,5 8.227,6 6.654,5
28.980.433,4 22.276.959,3 1.668.981,7 5.034.492,4 14.120.860,5 9.564.726,4 1.481.169,9 1.275.293,1 1.799.671,2 8.838.330,7 3.985.208,7 1.658.608,4 37.430,6 8.582,3 6.854,1
29.690.561,7 22.954.985,2 1.717.802,3 5.017.774,2 12.820.882,7 8.207.255,3 1.501.863,2 1.213.298,3 1.898.466,0 8.160.063,4 3.126.057,5 1.749.397,0 38.553,3 9.017,8 7.116,2
31.131.982,8 24.313.429,8 1.695.568,6 5.122.984,4 9.296.885,8 4.902.891,3 1.527.788,2 917.679,2 1.948.527,2 6.419.228,2 1.182.468,5 1.819.644,8 33.304,6 9.386,0 6.970,1
31.750,3
31.815,7
31.859,4
33.190,2
35.023,0
54.612,5
57.840,7
58.537,0
59.282,2
62.064,1
2.568.544,8 157.329,5 127.175,9 0,0
2.731.833,1 160.462,6 139.208,8 0,0
2.443.501,0 160.737,7 148.926,0 0,0
2.508.539,9 165.991,6 155.774,3 0,0
2.657.482,5 153.510,1 164.927,9 0,0
24.540,4
25.990,1
26.758,6
26.639,2
26.697,7
39.247,3 21.955,2 188.732,7
41.018,8 22.946,2 195.788,0
42.519,0 23.785,4 200.493,7
42.877,9 23.986,2 208.868,9
41.550,3 24.448,7 196.668,5
4.184,5
4.362,2
4.528,7
4.771,0
5.081,3
119.920,8 73.909,9 46.010,9 26.754,0 8.690.837,2 14.616.419,0 1.413.592,3 13.202.826,7 7.754.144,5 0,0 6.828.120,3 204.464,0 6.607,3 657.929,7 57.023,2 981.591,0 117.413,8 864.177,2 3.413.043,9 1.589.510,3 1.496.366,4 30.681,4 61.794,6 667,9 3.282.570,5 564.718,9 7.519.516,0 2.036.180,9 2.256.744,0 1.174.074,2
130.347,2 82.047,3 48.300,0 28.608,2 9.264.864,7 15.532.583,2 1.493.207,5 14.039.375,7 8.166.497,0 0,0 7.199.105,6 219.436,0 7.033,2 679.804,8 61.117,3 1.059.909,5 126.898,6 933.010,8 3.657.710,9 1.621.077,3 1.524.787,8 31.686,5 63.911,1 691,8 3.444.877,1 592.801,1 7.694.811,5 2.108.503,5 2.514.908,7 1.240.453,7
135.586,2 85.308,8 50.277,4 30.312,0 9.695.033,5 16.402.211,5 1.578.730,9 14.823.480,6 8.518.863,0 0,0 7.513.471,3 236.300,1 7.450,7 697.059,3 64.581,6 1.125.254,0 134.958,4 990.295,7 3.839.056,1 1.719.252,7 1.619.790,5 32.761,0 65.988,0 713,3 3.627.903,9 616.959,5 7.921.583,2 2.201.840,3 2.683.144,0 1.299.201,9
144.430,2 92.868,6 51.561,6 31.780,3 10.224.635,0 17.063.855,3 1.645.639,6 15.418.215,7 8.778.586,2 0,0 7.746.169,0 236.057,4 7.921,2 721.003,9 67.434,8 1.198.427,8 143.410,8 1.055.017,1 4.047.640,9 1.744.698,5 1.641.029,9 34.078,6 68.850,1 739,8 3.906.241,1 670.526,0 8.486.548,0 2.314.478,6 2.828.131,7 1.376.311,9
150.668,2 101.462,7 49.205,4 33.921,3 10.687.629,9 17.733.030,2 1.698.486,7 16.034.543,5 9.091.469,6 0,0 8.040.774,3 221.822,7 8.463,5 750.819,8 69.589,2 1.268.555,4 158.575,3 1.109.980,1 4.218.014,2 1.797.370,8 1.689.062,0 35.820,7 71.727,3 760,8 4.159.262,0 686.469,4 9.066.051,4 2.451.445,0 3.030.371,1 1.450.085,6
104.874.211,2
108.914.897,6
111.755.826,6
113.487.799,2
112.672.440,9
89.844.697,0
94.290.896,2
98.205.891,5
102.154.486,4
106.587.081,1
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
74 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
Tabel C. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
B
C
D
E F G
H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari 6 Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 16 Pemasangan Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & SM 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan; Pos & Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum/ 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
25,46 19,50 1,41 4,55 14,70 10,30 1,62 1,24 1,55 8,65 4,02 1,41 0,03 0,01 0,01
25,88 19,95 1,39 4,53 13,41 9,79 1,13 0,99 1,50 8,61 3,76 1,46 0,03 0,01 0,01
26,58 20,71 1,36 4,51 12,15 8,75 0,85 1,00 1,55 8,04 3,51 1,53 0,03 0,01 0,01
26,85 20,96 1,39 4,51 10,66 7,33 0,77 0,95 1,62 7,40 2,76 1,65 0,03 0,01 0,01
29,08 22,84 1,42 4,83 5,73 2,65 0,71 0,69 1,69 5,89 1,06 1,80 0,03 0,01 0,01
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,05
0,06
0,06
0,06
0,06
2,56 0,15 0,12
2,71 0,15 0,14
2,30 0,15 0,15
2,28 0,15 0,15
2,32 0,14 0,16
0,02
0,02
0,03
0,02
0,03
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,19
0,04 0,02 0,18
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,11 0,06 0,04 0,03 8,24 14,06 1,34 12,72 7,37
0,10 0,06 0,05 0,03 8,40 14,31 1,38 12,93 7,51
0,10 0,06 0,04 0,03 8,57 14,43 1,41 13,02 7,70
0,10 0,06 0,04 0,03 8,94 14,80 1,44 13,36 7,73
0,11 0,07 0,04 0,04 9,48 15,72 1,57 14,16 8,01
6,48 0,20 0,01 0,63 0,05 0,94 0,11 0,83 3,19 1,55 1,46 0,03 0,06 0,00 3,12 0,53 6,95 1,87 2,12 1,12
6,52 0,20 0,01 0,73 0,06 1,00 0,12 0,88 3,27 1,64 1,55 0,03 0,06 0,00 3,12 0,54 6,98 1,83 2,22 1,14
6,61 0,21 0,01 0,82 0,06 1,06 0,13 0,93 3,23 1,74 1,65 0,03 0,06 0,00 3,18 0,55 7,29 1,88 2,30 1,16
6,62 0,21 0,01 0,84 0,06 1,12 0,14 0,98 3,17 1,75 1,66 0,03 0,06 0,00 3,43 0,57 7,91 1,97 2,36 1,20
6,84 0,20 0,01 0,90 0,07 1,23 0,17 1,06 3,33 1,85 1,76 0,03 0,06 0,00 3,78 0,59 9,01 2,21 2,64 1,29
PDRB
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB NONMIGAS
85,69
86,45
87,74
89,90
96,30
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
75 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Tabel D. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
25,28 19,22 1,51 4,55 14,56 10,19 1,67 1,10 1,60 8,64 4,14 1,39 0,03 0,01 0,01
25,42 19,37 1,51 4,53 13,67 9,52 1,44 1,14 1,57 8,52 3,90 1,44 0,03 0,01 0,01
26,58 20,71 1,36 4,51 12,15 8,75 0,85 1,00 1,55 8,04 3,51 1,53 0,03 0,01 0,01
26,85 20,96 1,39 4,51 10,66 7,33 0,77 0,95 1,62 7,40 2,76 1,65 0,03 0,01 0,01
29,08 22,84 1,42 4,83 5,73 2,65 0,71 0,69 1,69 5,89 1,06 1,80 0,03 0,01 0,01
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
2,45 0,15 0,12
2,51 0,15 0,13
2,30 0,15 0,15
2,28 0,15 0,15
2,32 0,14 0,16
0,02
0,02
0,03
0,02
0,03
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,18
0,04 0,02 0,19
0,04 0,02 0,18
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,11 0,07 0,04 0,03 8,29 13,94 1,35 12,59 7,39 0,00 6,51 0,19 0,01 0,63 0,05 0,94 0,11 0,82 3,25 1,52 1,43 0,03 0,06 0,00 3,13 0,54 7,17 1,94 2,15 1,12
0,12 0,08 0,04 0,03 8,51 14,26 1,37 12,89 7,50 0,00 6,61 0,20 0,01 0,62 0,06 0,97 0,12 0,86 3,36 1,49 1,40 0,03 0,06 0,00 3,16 0,54 7,06 1,94 2,31 1,14
0,10 0,06 0,04 0,03 8,57 14,43 1,41 13,02 7,70
0,10 0,06 0,04 0,03 8,94 14,80 1,44 13,36 7,73
0,11 0,07 0,04 0,04 9,48 15,72 1,57 14,16 8,01
6,61 0,21 0,01 0,82 0,06 1,06 0,13 0,93 3,23 1,74 1,65 0,03 0,06 0,00 3,18 0,55 7,29 1,88 2,30 1,16
6,62 0,21 0,01 0,84 0,06 1,12 0,14 0,98 3,17 1,75 1,66 0,03 0,06 0,00 3,43 0,57 7,91 1,97 2,36 1,20
6,84 0,20 0,01 0,90 0,07 1,23 0,17 1,06 3,33 1,85 1,76 0,03 0,06 0,00 3,78 0,59 9,01 2,21 2,64 1,29
PDRB
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
PDRB NONMIGAS
85,67
86,57
87,74
89,90
96,30
B
C
D
E F G H
I J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari Bambu, 6 Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan 16 Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
76 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
Tabel E. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
B
C
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari Bambu, 6 Rotan& Sejenisnya 7
Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik Industri Brg. Galian bukan Logam Industri Logam Dasar
3,66 3,66 3,43 3,73 -2,02 -0,51 0,17 -22,03 3,91 0,92 -8,10 6,88 0,99 6,29 3,14
4,41 4,68 3,75 3,49 -2,47 -2,95 -10,62 7,96 1,89 2,39 -2,08 7,76 1,62 4,52 4,52
4,68 -2,54 4,51 -2,98 -5,16 -7,78 -5,34 2,49 5,28 -4,78 -6,29 5,89 1,33 4,31 3,00
2,45 3,04 2,93 -0,33 -9,21 -14,19 1,40 -4,86 5,49 -7,67 -21,56 5,47 3,00 5,07 3,82
4,85 5,92 -1,29 2,10 -27,49 -40,26 1,73 -24,36 2,64 -21,33 -62,17 4,02 -13,61 4,08 -2,05
-0,02
0,21
0,14
4,18
5,52
6,53
5,91
1,20
1,27
4,69
15,52 2,24 14,35
6,36 1,99 9,46
-10,55 0,17 6,98
2,66 3,27 4,60
5,94 -7,52 5,88
5,32
5,91
2,96
-0,45
0,22
4,22 2,82 -0,41
4,51 4,51 3,74
3,66 3,66 2,40
0,84 0,84 4,18
-3,10 1,93 -5,84
5,18
4,25
3,82
5,35
6,50
7,05 8,69 4,51 6,00 5,91 5,45 4,62 5,53 4,96
8,69 11,01 4,98 6,93 6,60 6,27 5,63 6,34 5,32
4,02 3,98 4,09 5,96 4,64 5,60 5,73 5,59 4,31
6,52 8,86 2,55 4,84 5,46 4,03 4,24 4,01 3,05
4,32 9,25 -4,57 6,74 4,53 3,92 3,21 4,00 3,56
4,91 4,17 6,06 5,51 7,39 7,79 8,29 7,72 4,11 8,41 8,72 3,70 3,70 3,70 4,24 4,70 4,63 2,26 4,46 4,22
5,43 7,32 6,45 3,32 7,18 7,98 8,08 7,97 7,17 1,99 1,90 3,28 3,43 3,57 4,94 4,97 2,33 3,55 11,44 5,65
4,37 7,69 5,94 2,54 5,67 6,17 6,35 6,14 4,96 6,06 6,23 3,39 3,25 3,11 5,31 4,08 2,95 4,43 6,69 4,74
3,10 -0,10 6,31 3,44 4,42 6,50 6,26 6,54 5,43 1,48 1,31 4,02 4,34 3,72 7,67 8,68 7,13 5,12 5,40 5,94
3,80 -6,03 6,85 4,14 3,19 5,85 10,57 5,21 4,21 3,02 2,93 5,11 4,18 2,85 6,48 2,38 6,83 5,92 7,15 5,36
PDRB
3,28
3,85
2,61
1,55
-0,72
PDRB NONMIGAS
4,38
4,95
4,15
4,02
4,34
8 9 10 11
Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin 16 dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos & Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya 12
D
E F G
H
I J K
L M,N O P Q R,S,T,U
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
77 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Tabel F. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
B
C
D E F G H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(5)
107,72 108,51 99,52 107,10 102,12 103,74 100,16 90,43 104,17 104,20 91,95 111,94 101,80 114,37 103,99
115,89 117,54 104,01 112,85 98,60 104,40 74,29 76,90 106,17 109,76 91,03 122,62 104,98 130,29 111,34
126,09 129,20 107,84 119,04 94,63 98,87 59,35 82,01 116,19 108,64 90,04 136,76 108,25 141,74 115,47
134,39 137,96 115,67 125,53 87,63 87,43 56,06 81,88 128,40 105,47 74,80 155,07 118,37 154,16 117,22
146,88 151,73 119,16 135,61 47,55 31,83 52,51 60,32 135,04 84,76 28,88 170,71 107,57 165,52 116,08
100,21
100,66
101,22
112,19
126,94
108,34
123,82
134,69
143,28
155,04
124,60 105,63 119,56
139,45 112,94 141,79
125,70 116,95 159,17
131,24 124,76 171,84
135,05 118,43 191,17
113,90
120,85
132,49
136,31
138,68
114,53 106,78 100,47
121,80 119,22 107,30
133,82 130,27 116,11
141,56 133,73 126,39
143,20 135,49 121,40
111,77
119,62
132,43
153,55
165,04
104,14 100,83 109,25 113,10 108,66 109,76 107,57 110,00 107,89
107,26 100,66 117,45 128,67 117,26 118,24 117,11 118,37 116,48
108,75 98,90 123,98 141,60 126,69 126,35 126,96 126,28 126,50
117,60 110,84 128,05 156,40 139,44 136,67 136,62 136,67 134,04
124,97 127,99 120,31 179,89 149,31 146,53 149,66 146,19 140,17
107,74 107,70 107,04 109,44 110,11 112,09 113,28 111,93 105,17 114,28 114,81 106,20 106,20 106,20 107,07 105,91 104,73 101,90 105,96 107,63
114,71 119,04 116,59 133,73 122,46 125,79 127,46 125,56 114,12 128,01 129,00 112,78 112,78 112,78 113,67 115,02 111,33 105,11 117,94 116,29
123,22 131,16 129,53 158,65 133,66 141,75 147,59 140,96 119,61 143,70 145,26 119,76 119,76 119,76 122,45 123,24 123,07 114,49 128,89 125,15
130,24 136,93 144,58 171,51 147,43 157,96 170,65 156,25 123,61 152,69 154,40 125,45 127,16 125,14 139,49 135,16 140,83 126,78 140,10 136,49
135,79 130,02 165,39 186,78 163,96 174,36 198,35 171,12 131,15 163,46 165,11 139,99 137,18 135,89 154,90 141,66 161,95 143,72 157,70 148,26
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari 6 Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan 16 Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
PDRB
106,6
112,8
119,5
126,1
127,2
PDRB NONMIGAS
107,7
115,1
123,7
133,7
144,5
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
78 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
Tabel G. Indeks Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
103,66 103,66 103,43 103,73 97,98 99,49 100,17 77,97 103,91 100,92 91,90 106,88 100,99 106,29 103,14
108,23 108,51 107,31 107,35 95,56 96,55 89,53 84,17 105,87 103,33 89,99 115,17 102,63 111,09 107,80
113,30 114,56 108,70 109,48 90,62 89,05 84,75 86,27 111,46 98,39 84,33 121,96 103,99 115,88 111,04
116,07 118,05 111,88 109,12 82,28 76,41 85,93 82,08 117,58 90,84 66,15 128,63 107,11 121,76 115,28
121,71 125,03 110,43 111,40 59,66 45,64 87,41 62,08 120,68 71,46 25,02 133,80 92,53 126,73 112,92
99,98
100,19
100,32
104,51
110,29
106,53
112,83
114,18
115,64
121,06
115,52 102,24 114,35
122,86 104,28 125,17
109,90 104,46 133,91
112,82 107,87 140,06
119,52 99,76 148,30
105,32
111,54
114,84
114,33
114,58
104,22 102,82 99,59
108,93 107,46 103,32
112,91 111,39 105,80
113,86 112,33 110,22
110,34 114,49 103,78
105,18
109,65
113,83
119,92
127,72
107,05 108,69 104,51 106,00 105,91 105,45 104,62 105,53 104,96
116,35 120,66 109,71 113,35 112,90 112,06 110,52 112,22 110,54
121,03 125,45 114,20 120,10 118,15 118,33 116,84 118,49 115,31
128,92 136,57 117,11 125,92 124,60 123,10 121,80 123,24 118,83
134,49 149,21 111,76 134,40 130,24 127,93 125,71 128,17 123,06
104,91 104,17 106,06 105,51 107,39 107,79 108,29 107,72 104,11 108,41 108,72 103,70 103,70 103,70 104,24 104,70 104,63 102,26 104,46 104,22
110,61 111,80 112,90 109,02 115,10 116,39 117,04 116,30 111,58 110,56 110,78 107,09 107,25 107,40 109,40 109,91 107,07 105,90 116,41 110,11
115,44 120,39 119,60 111,79 121,63 123,56 124,47 123,44 117,11 117,26 117,69 110,72 110,73 110,74 115,21 114,39 110,23 110,58 124,20 115,33
119,01 120,27 127,15 115,63 127,00 131,60 132,26 131,50 123,47 119,00 119,23 115,18 115,54 114,86 124,05 124,32 118,09 116,24 130,91 122,17
123,54 113,01 135,85 120,41 131,06 139,30 146,25 138,36 128,67 122,59 122,72 121,07 120,36 118,12 132,08 127,27 126,15 123,12 140,27 128,72
PDRB
103,3
107,3
110,1
111,8
111,0
PDRB NONMIGAS
104,4
109,5
114,1
118,7
123,8
B
C
D E F G
H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari 6 Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan 16 Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
R Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
79 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Tabel H. Indeks Harga Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
103,91 104,68 96,22 103,25 104,23 104,27 99,99 115,99 100,25 103,25 100,05 104,74 100,80 107,60 100,82
107,07 108,32 96,92 105,12 103,18 108,13 82,98 91,37 100,28 106,22 101,16 106,46 102,29 117,28 103,28
111,30 112,78 99,21 108,74 104,43 111,04 70,03 95,06 104,24 110,42 106,78 112,14 104,10 122,32 103,99
115,78 116,87 103,39 115,04 106,50 114,42 65,24 99,77 109,20 116,11 113,08 120,55 110,51 126,61 101,68
120,68 121,35 107,91 121,73 79,69 69,74 60,07 97,17 111,90 118,61 115,42 127,59 116,25 130,61 102,80
100,23
100,47
100,89
107,34
115,10
101,70
109,74
117,96
123,90
128,06
107,86 103,32 104,56
113,50 108,30 113,28
114,38 111,96 118,87
116,33 115,66 122,69
113,00 118,71 128,91
108,14
108,34
115,37
119,23
121,04
109,89 103,85 100,88
111,81 110,95 103,85
118,52 116,95 109,75
124,33 119,06 114,67
129,78 118,34 116,98
106,27
109,09
116,34
128,04
129,22
97,28 92,76 104,54 106,70 102,60 104,09 102,82 104,23 102,80
92,19 83,43 107,06 113,52 103,86 105,52 105,96 105,48 105,38
89,86 78,83 108,57 117,91 107,23 106,78 108,66 106,58 109,71
91,22 81,16 109,34 124,21 111,91 111,02 112,17 110,90 112,80
92,92 85,78 107,65 133,85 114,64 114,54 119,06 114,06 113,90
102,70 103,39 100,92 103,72 102,53 104,00 104,61 103,91 101,01 105,41 105,60 102,41 102,41 102,41 102,72 101,16 100,09 99,65 101,44 103,27
103,71 106,47 103,27 122,67 106,39 108,08 108,91 107,97 102,28 115,78 116,45 105,31 105,15 105,00 103,90 104,65 103,98 99,26 101,31 105,61
106,74 108,94 108,30 141,92 109,90 114,72 118,58 114,20 102,14 122,55 123,43 108,16 108,15 108,15 106,29 107,74 111,65 103,53 103,78 108,52
109,44 113,86 113,71 148,33 116,08 120,04 129,02 118,81 100,11 128,32 129,50 108,92 110,06 108,95 112,45 108,72 119,26 109,07 107,02 111,72
109,91 115,04 121,74 155,12 125,10 125,17 135,62 123,68 101,93 133,34 134,55 115,63 113,98 115,04 117,27 111,31 128,37 116,73 112,43 115,18
PDRB
103,2
105,2
108,6
112,8
114,7
PDRB NONMIGAS
103,2
105,0
108,4
112,7
116,7
B
C
D
E F G
H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari 6 Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 16 Pemasangan Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan & Jasa Penunjang Angkutan; Pos & Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
80 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel
Tabel I. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Menurut Lapangan Usaha, 2011─2015
A
B
C
Lapangan Usaha
2011
2012
2013r
2014*
2015**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 3 Perikanan Pertambangan dan Penggalian 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi 2 Pertambangan Batubara dan Lignit 3 Pertambangan Bijih Logam 4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya Industri Pengolahan 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 2 Industri Makanan dan Minuman 3 Industri Pengolahan Tembakau 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 5 Industri Kulit, Brg. dari Kulit dan Alas Kaki Ind. Kayu, Brg. Dr. Kayu & Gabus & Brg. Anyaman dari 6 Bambu, Rotan& Sejenisnya Industri Kertas dan Brg. dari Kertas; Percetakan dan 7 Reproduksi Media Rekaman 8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 9 Industri Karet, Brg. dari Karet dan Plastik 10 Industri Brg. Galian bukan Logam 11 Industri Logam Dasar Industri Brg. Logam; Komputer, Brg. Elektronik, Optik; dan 12 Peralatan Listrik 13 Industri Mesin dan Perlengkapan 14 Industri Alat Angkutan 15 Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan 16 Pemasangan Mesin dan Peralatan Pengadaan Listrik dan Gas 1 Ketenagalistrikan 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda Motor 1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil & SM Transportasi dan Pergudangan 1 Angkutan Rel 2 Angkutan Darat 3 Angkutan Laut 4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan 5 Angkutan Udara 6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir Penyediaan Akomodasi & Makan Minum 1 Penyediaan Akomodasi 2 Penyediaan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi 1 Jasa Perantara Keuangan 2 Asuransi dan Dana Pensiun 3 Jasa Keuangan Lainnya 4 Jasa Penunjang Keuangan Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan JSW Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya
3,91 4,68 -3,78 3,25 4,23 4,27 -0,01 15,99 0,25 3,25 0,05 4,74 0,80 7,60 0,82
3,04 3,48 0,72 1,81 -1,00 3,70 -17,01 -21,23 0,03 2,87 1,11 1,65 1,47 9,00 2,44
4,28 4,56 2,36 3,44 1,70 2,69 -15,61 10,35 3,98 3,94 5,55 5,33 1,77 4,28 0,68
6,01 6,06 4,22 6,25 2,82 2,67 -5,50 7,35 9,34 7,62 7,52 7,51 6,16 3,53 -2,22
6,01 6,06 4,22 6,25 2,82 2,67 -5,50 7,35 9,34 7,62 7,52 7,51 6,16 3,53 -2,22
0,23
0,24
0,42
6,39
6,39
1,70
7,90
7,49
5,04
5,04
7,86 3,32 4,56
5,22 4,83 8,34
0,78 3,37 4,93
7,06 7,54 2,27
7,06 7,54 2,27
8,14
0,18
6,48
6,38
6,38
9,89 3,85 0,88
1,75 6,83 2,95
6,00 5,41 5,68
6,88 5,48 4,89
6,88 5,48 4,89
6,27
2,66
6,64
10,06
10,06
-2,72 -7,24 4,54 6,70 2,60 4,09 2,82 4,23 2,80
-5,24 -10,06 2,41 6,39 1,23 1,37 3,06 1,20 2,51
-2,01 -5,51 2,63 3,86 3,21 1,19 2,54 1,04 6,67
-1,45 -2,61 1,07 5,55 5,72 5,81 2,23 6,20 4,48
-1,45 -2,61 1,07 5,55 5,72 5,81 2,23 6,20 4,48
2,70 3,39 0,92 3,72 2,53 4,00 4,61 3,91 1,01 5,41 5,60 2,41 2,41 2,41 2,72 1,16 0,09 -0,35 1,44 3,27
0,98 2,98 2,33 18,27 3,77 3,93 4,10 3,90 1,26 9,83 10,27 2,83 2,68 2,53 1,16 3,46 3,88 -0,39 -0,13 2,27
5,72 2,32 4,86 17,22 3,29 6,14 8,86 5,77 -0,15 5,35 5,47 2,71 2,85 2,99 2,30 2,95 7,38 4,34 2,43 2,75
4,83 4,51 5,00 1,47 5,63 4,62 8,78 4,04 -1,98 5,19 5,42 0,70 1,55 0,58 5,80 0,91 6,76 5,34 3,04 2,87
4,83 4,51 5,00 1,47 5,63 4,62 8,78 4,04 -1,98 5,19 5,42 0,70 1,55 0,58 5,80 0,91 6,76 5,34 3,04 2,87
PDRB
3,19
1,93
3,55
5,22
5,22
PDRB NONMIGAS
3,21
1,76
3,58
5,37
5,37
D
E F G
H
I
J K
L M,N O P Q R,S,T,U
r Angka Revisi * Angka sementara ** Angka sangat sementara
81 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
82 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel Daftar Pustaka
83 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
84 Provinsi Aceh 2011-2015
Lampiran Tabel Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2016. PDRB Menurut Lapangan Usaha Provinsi Aceh 2010-2015. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik, 2016. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2015. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik, 2010. Pedoman Penghitungan PDRB Menurut Lapangan Usaha Jilid 1-2. Jakarta. European Communities, International Monetary Fund, Organisation for Economic Co-operation and Development, United Nations, and World Bank, 2009. System of National Accounts 2008. New York. Kuncoro, Mudrajad, 2013. Mudah Memahami dan Menganalisis Indikator Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Kuncoro,
Mudrajad,
2012.
Perencanaan
Daerah:
Bagaimana
Membangun Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan?
Jakarta:
Salemba Empat. Mankiw, N. Gregory, 2007. Makroekonomi. Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga. Pusat Bahasa Depdiknas, 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Cet. III. Jakarta: Salemba Empat. Todaro, Michael P., dan Stephen C. Smith, 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta.
85 Provinsi Aceh 2011-2015
Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha
86 Provinsi Aceh 2011-2015