BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
“PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2013”
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan IV-2013 secara triwulanan (q-to-q) mencapaai 1,41 persen dan tanpa migas sebesar 1,84 persen. Secara tahunan (y-on-y), pertumbuhan ekonomi di triwulan ini dengan migas mencapai 3,82 persen dan tanpa migas sebesar 5,27 persen.
Secara kumulatif tahunan (c-to-c), perekonomian Aceh mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi Aceh tanpa migas tahun 2013 mencapai 5,36 persen tanpa migas dan 4,18 persen dengan migas, melambat dari tahun sebelumnya yang sebesar 6,07 persen tanpa migas dan 5,14 dengan migas.
Nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp26,93 triliun pada triwulan
IV-2013
dan
tanpa
migas
meningkat
menjadi
Rp23,43
triliun.
Berdasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan IV-2013 dengan migas tercatat sebesar Rp9,69 triliun dan tanpa migas menjadi Rp8,81 triliun.
Struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sector bagi perekonomian Aceh Tahun 2013 masih berada pada sektor pertanian (27,22 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,66 persen) dari sisi lapangan usaha. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga (40,40 persen) dan konsumsi pemerintah (27,45 persen).
Laju pertumbuhan q-to-q pada triwulan IV 2013 dari sisi lapangan usaha yang tumbuh tinggi pada sektor bangunan (4,39 persen), sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (4,21 persen), dan sektor jasa-jasa (3,85 persen). Sedangkan dari sisi pengeluaran laju pertumbuhan yang paling tinggi adalah konsumsi pemerintah (14,15 persen), impor (4,80 persen) dan PMTB (4,43 persen).
Laju pertumbuhan pada tahun 2013 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor bangunan sebesar 7,33 persen diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,12 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah PMTB (5,42 persen), konsumsi rumahtangga (4,79 persen) dan konsumsi pemerintah (4,27 persen).
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
1
I.
PDRB Menurut Lapangan Usaha a. Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Perekonomian Provinsi Aceh di triwulan IV tahun 2013 ini tumbuh sebesar 1,41
persen jika dibandingkan triwulan III 2013 (q-to-q). Dengan mengeluarkan komponen migas, perekonomian Provinsi Aceh tumbuh lebih tinggi yaitu 1,84 persen. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, perekonomian Aceh di Triwulan IV 2013 mengalami perlambatan, meskipun tidak sampai mengalami penurunan. Dibandingkan triwulan IV 2012 (y-on-y) ekonomi Provinsi Aceh triwulan IV 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 3,82 persen. Sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi q-to-q, pertumbuhan ekonomi y-on-y juga lebih tinggi jika komponen migas dikeluarkan dari penghitungan PDRB yaitu sebesar 5,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa produksi migas di Provinsi Aceh terus mengalami penurunan Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRB Tw IV-2013 terhadap Tw III-2013 (q-to-q) dan Tw IV-2013 terhadap Tw III-2012 (y-on-y)(persen)
5,27
Dengan Migas Tanpa Migas 3,82
1,84 1,41
q-to-q
y-on-y
PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2000 terdiri dari 9 sektor. Pada triwulan IV ini semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan yang mengalami peurunan atau tumbuh negatif. Penurunan di sektor pertambangan dan penggalian disebabkan oleh turunnya produksi minyak dan gas, sedangkan penurunan di industri
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
2
pengolahan
selain
disebabkan
adanya
penurunan
produksi
LNG,
juga
dikarenakan
penurunan produksi CPO (Crude Palm Oil) dan produksi pupuk selama triwulan IV 2013. Kedua sektor ini masing-masing mengalami penurunan sebesar 0,53 persen dan 3,56 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Grafik 2. Laju Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) Menurut Sektor (persen), Triwulan IV-2013
q-to-q Sektor
q-to-q PDRB
q-to-q PDRB Tanpa Migas
4,39
4,21
3,85
1,84 1,40 1
1,41 2 -0,53
0,47 3
4
0,91
0,78
6
7
5
8
9
-3,56 Keterangan: 1.
Pertanian
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.
Pertambangan dan Penggalian
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.
Industri Pengolahan
8.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.
Bangunan
Perusahaan 9.
Jasa-jasa
Sektor yang mengalami pertumbuhan paling besar adalah sektor bangunan yang tumbuh sebesar 4,39 persen. Kemudian diikuti sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 4,21 persen, dan sektor jasa-jasa yang pada triwulan IV ini tumbuh sebesar -8,20 persen. Sektor-sektor lain tumbuh dengan laju yang lebih lambat dibandingkan
pertumbuhan
ekonomi
secara
umum,
yaitu
sektor
pertanian
dengan
pertumbuhan sebesar 1,40 persen, sektor listrik, gas, dan air bersih dengan pertumbuhan sebesar 0,47 persen, sektor perdagangan, hotel, dan restoran tumbuh sebesar 0,91 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 0,78 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
3
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian q-to-q, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2013 secara y-on-y juga kedua sektor yang sama mengalami pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar -1,41 persen dan sektor industri pengolahan sebesar -3,52 persen. Demikian juga dengan sektor listrik, gas, dan air bersih yang juga mengalami penurunan sebesar 0,30 persen, sedangkan enam sektor yang lain tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan IV 2013 disumbang oleh pertumbuhan positif di enam sektor. Jika dilihat dari pertumbuhan y-on-y, sektor keuangan, persewaan, dan
jasa
perusahaan
tumbuh
paling
tinggi
diantara
sektor-sektor
lainnya
dengan
pertumbuhan sebesar 9,59 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa yang tumbuh sebesar 7,50 persen. Sementara keempat sektor lainnya secara y-on-y juga masih tumbuh positif namun dengan pertumbuhan kurang dari 6 persen. Grafik 3. Laju Pertumbuhan PDRB dan Sumber Pertumbuhan y-on-y, Triwulan IV 2013 (persen)
9,59 7,50 5,98
5,54 4,37
4,07 1,17 -0,09
1
2
3
-1,41
4
5
1,43
1,28
0,43
0,00
-0,70
6
0,31
7
0,20
8
9
-0,30
y-on-y
Sumber Pertumbuhan
-8,20
Keterangan: 1.
Pertanian
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
2.
Pertambangan dan Penggalian
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3.
Industri Pengolahan
8.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa
4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
5.
Bangunan
Perusahaan 9.
Jasa-jasa
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
4
Namun
demikian,
dilihat
dari
sumbangan
pertumbuhan
sektor
terhadap
pertumbuhan ekonomi, maka sektor jasa-jasa adalah yang tertinggi dengan sumbangan sebesar 1,43 persen. Sektor dengan sumbangan pertumbuhan terbesar berikutnya adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran di peringkat kedua sebesar 1,28 persen, dan sektor pertanian di peringkat ketiga sebesar 1,17 persen. Sementara itu enam sektor lainnya hanya memberikan sumbangan di bawah 0,5 persen (Grafik 3). Secara tahunan, sumber pertumbuhan juga masih didominasi oleh ketiga sektor di atas dengan persentase yang sedikit berbeda. Secara
kumulatif
tahunan
(c-to-c)
pertumbuhan
ekonomi
pada
tahun
2013
mengalami perlambatan dari tahun 2012. Pertumbuhan tahun 2013 sebesar 4,18 persen dengan migas dan 5,36 persen tanpa migas melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,14 persen dengan migas dan 6,07 persen tanpa migas. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik) pada bulan April 2013 dan kenaikan harga BBM pada bulan Juni 2013. Grafik 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 dan 2013 (persen) 6,07 5,36
5,14 4,18
Dengan Migas 2012 b.
Tanpa Migas 2013
Nilai PDRB Aceh Nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan migas meningkat
dari Rp26,19 triliun pada triwulan III menjadi Rp26,93 triliun pada triwulan IV 2013. Nilai PDRB tanpa migas juga mengalami peningkatan dari Rp22,75 triliun menjadi Rp23,43 triliun
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
5
pada triwulan IV 2013. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) atau dengan menghilangkan pengaruh harga, adalah sebesar Rp9,69 triliun. PDRB ADHK triwulan IV 2013 dengan menghilangkan nilai migas adalah sebesar Rp8,81 triliun atau lebih tinggi Rp0,16 triliun dibandingkan triwulan sebelumnya. Grafik 5. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Triwulan III dan Triwulan IV 2013 (triliun rupiah)
PDRB ADHB PDRB Migas
PDRB ADHK
PDRB Tanpa Migas
PDRB Migas 9,6
26,9
26,2 22,7
III-2013
23,4
IV-2013
8,6
Tw III 2013
PDRB Tanpa Migas 9,7
8,8
Tw IV 2013
Secara tahunan nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2013 dengan migas meningkat menjadi Rp103,05 triliun dari tahun 2012 yang sebesar Rp95,07 triliun. Nilai PDRB tanpa migas juga mengalami peningkatan dari Rp80,72 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp89,11 triliun pada tahun 2013. Adapun nilai PDRB Provinsi Aceh atas dasar harga konstan (ADHK) juga mengalami peningkatan dari Rp36,49 triliun pada 2012 menjadi 38,01 triliun dengan migas, sedangkan tanpa migas meningkat dari Rp32,59 triliun menjadi Rp34,34 triliun.
C. Struktur dan Perkembangan Kontribusi PDRB Aceh 1. Struktur Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang mendasar pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih merupakan leading sector bagi perekonomian Provinsi Aceh tahun 2013 dengan peranan masing-masing sebesar 27,22 persen dan 17,66 persen. Sementara itu ada empat sektor yang peranannya juga cukup besar, yaitu sektor Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
6
bangunan,
sektor
jasa-jasa,
sektor
pengangkutan
dan
komunikasi,
dan
sektor
pertambangan dan penggalian dengan peranan berkisar antara 9-12 persen. Sektor industri pengolahan memiliki peranan sebesar 8,10 persen, sedangkan dua sektor lainnya, yaitu sektor keuangan, sewa bangunan, dan jasa perusahaan serta sektor listrik, gas, dan air minum memiliki peranan kurang dari 4 persen, masing-masing sebesar 3,06 persen dan 0,53 persen. Struktur PDRB tanpa migas juga menunjukkan bahwa dua sektor dengan dominasi terbesar tetap berada pada sektor pertanian sebesar 31,48 persen, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,43 persen. Tiga sektor lain yang peranannya juga cukup besar adalah sektor bangunan, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi, dengan peranan antara 12-14 persen. Sedangkan empat sektor lainnya masing-masing masih memberikan peranan di bawah 4 persen.
Grafik 6. Struktur PDRB ADHB dengan Migas menurut Sektor, 2013 (persen) Jasa-Jasa; 11,36 Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,06
Pertanian; 27,22
1 Pengangkutan & Komunikasi; 10,84 Minyak& gas bumi: 8,36 Penggalian: 1,20
Pertambanga n& penggalian; 9,56
2 Perdagangan, Hotel & Restoran; 17,66
3 Bangunan; 11,67
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
LGA; 0,53
Industri Pengolahan; 8,10
Industri Migas: 5,17 Industri Non Migas: 2,94
7
Grafik 7. Struktur PDRB ADHB Tanpa Migas menurut Sektor, 2013 (persen) Jasa-Jasa; 13,14 Pertanian; 31,48
Keuangan, Persewaan & Js. Prshn; 3,54
1
Pengangkutan & Komunikasi; 12,53
Pertambangan & penggalian; 1,39
2 3
Perdagangan, Hotel & Restoran; 20,43
Bangunan; 13,49
Industri Pengolahan; 3,39 LGA; 0,61
2. Perkembangan Struktur Struktur perekonomian modern bisa dilihat dari peranan kelompok tersier dan sekunder yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor primer. Tingginya kelompok sekunder bisa menjadi tolak ukur produktivitas penduduk yang mampu menyediakan produk yang lebih tinggi nilainya dibandingkan hanya menyajikannya sebatas bahan baku (sektor primer). Di
sisi
lain,
tingginya
peranan
kelompok
tersier mengindikasikan
kemampuan penduduk suatu daerah dalam memberikan pelayanan jasa. Perkembangan struktur perekonomian Provinsi Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas antara triwulan III dan triwulan IV 2013 hanya mengalami sedikit perubahan, masing-masing sektor ekonomi hanya mengalami perubahan di bawah 1 persen. Sementara itu secara tahunan ada sedikit pergeseran di kelompok sektor primer dan sekunder yang menurun disertai dengan semakin meningkatnya peran kelompok sektor tersier. Kelompok tersier semakin mendominasi PDRB dengan peranan sebesar 42,93 persen dengan migas dan 49,64 persen tanpa migas, bertambah sebesar 1,45 persen dengan migas dan 0,79 persen tanpa migas dibandingkan pada tahun 2012.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
8
Kelompok sektor primer menempati urutan kedua dengan peranan sebesar 36,78 persen dengan migas dan 32,87 persen tanpa migas, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 37,92 persen dengan migas dan 33,71 persen tanpa migas. Sektor sekunder yang menempati urutan ketiga mengalami sedikit penurunan peranan dari 20,61 persen menjadi 20,29 dengan migas, sedangkan tanpa migas mengalami kenaikan peranan dari 17,44 persen pada tahun 2012 menjadi 17,79 persen pada tahun 2013. Grafik 8. Perkembangan Struktur PDRB Dengan Migas Menurut Kelompok Sektor, 2012 dan 2013 (persen)
42,93 37,92
41,48 36,78 20,61 20,29
Primer
Sekunder 2012
Tersier 2013
Grafik 9. Perkembangan Struktur PDRB Tanpa Migas Menurut Kelompok Sektor, 2012 dan 2013 (persen)
49,64 48,85 33,71 32,87 17,49 17,44
Primer
Sekunder 2012
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
Tersier 2013
9
II. PDRB Menurut Pengeluaran a. Laju pertumbuhan Secara umum sudah dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan IV 2013 sebesar 1,41 persen. Jika ditinjau berdasarkan komponen PDRB menurut pengeluaran, besarnya pertumbuhan setiap komponen bervariasi. Komponen yang memiliki pertumbuhan terbesar pada triwulan IV 2013 adalah komponen konsumsi pemerintah (14,15 persen). Untuk komponen PMTB dan Impor tumbuh sebesar 4,43 persen dan 4,80 persen. Komponen konsumsi rumah tangga pada triwulan ini hanya mampu tumbuh sebesar 0,94 persen. Sedangkan komponen ekspor menjadi satu-satunya komponen yang tumbuh negatif (0,98 persen). Dari uraian tersebut bisa kita simpulkan bahwa komponen konsumsi pemerintah menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh q-to-q triwulan IV 2013. Pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 14,15 persen dipengaruhi oleh lebih dari separuh anggaran belanja barang & jasa dan 80 persen lebih anggaran belanja bantuan sosial Provinsi Aceh yang baru terealisasi pada triwulan ini. Disisi lain, pertumbuhan negatif komponen ekspor dipengaruhi oleh ekspor komoditi migas Provinsi Aceh yang tumbuh negatif sebesar 18,50 persen.
Grafik 10. Laju Pertumbuhan q-to-q PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV 2013 14,15
q-to-q Trw IV 2013
PDRB
4,80
4,43 1,41 0,94 K. Rumah tangga
K. Pemerintah
PMTB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
Ekspor -0,98
Impor
10
Grafik 11. Laju Pertumbuhan y-on-y PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan IV 2013 6,39
4,44 3,77
3,82 3,29
K. Rumah tangga
K. Pemerintah
PMTB
Ekspor
Impor
-1,16 y-on-y Trw IV 2013
Komponen
konsumsi
pemerintah
PDRB
tumbuh
cukup
tinggi
(14,15
persen)
jika
dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian kinerja ekonomi Provinsi Aceh hasilnya berbeda jika dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2012 (y-on-y). Komponen PMTB tumbuh paling tinggi diantara komponen lainnya (6,39 persen). Hal ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Provinsi Aceh terus berkembang dan tumbuh. Sedangkan komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan impor berturut-turut tumbuh sebesar 4,44 persen, 3,29 persen dan 3,77 persen. Kondisi yang buruk terlihat dari komponen ekspor yang ternyata ditinjau dari q-to-q maupun y-on-y tumbuh negatif. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya peran ekspor migas Provinsi Aceh. Seperti kita ketahui bersama, cadangan migas di Provinsi Aceh semakin menipis. Namun secara keseluruan kinerja perekonomian Provinsi Aceh triwulan ini tumbuh sebesar 3,82 jika dibandingkan triwulan IV tahun 2012.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
11
Dalam kurun waktu tahun 2011-2013, hampir semua komponen tumbuh melambat. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh terus melambat dari 5,43 persen pada tahun 2011 menjadi 4,79 persen pada tahun 2013. Untuk komponen konsumsi pemerintah 7,46 persen pada tahun 2011, sedangkan tahun 2013 komponen ini hanya tumbuh 4,27 persen. Perlambatan pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah masih disebabkan karena moratorium PNS yang berakhir tahun 2013. Komponen PMTB menjadi satu-satunya komponen yang pertumbuhan tahun 2013 (5,42 persen) lebih cepat dibandingkan dengan tahun 2011(3,99 persen). Seperti halnya komponen konsumsi rumah tangga dan komponen konsumsi pemerintah, komponen ekspor dan impor juga melambat. Bahkan untuk komponen impor pada tahun 2013 tumbuh negatif (0,29 persen). Sama halnya dengan ekspor Aceh yang tumbuh negatif sebesar 5,89 persen. Penurunan aktivitas ekspor dan impor di Provinsi Aceh mendukung kondisi sektor pengangkutan dan komunikasi yang juga dalam kurun waktu 2011-2013 terus melambat.
Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011- 2013 8,09
7,46 5,43 4,974,79
K. Rumah tangga
5,42
4,93 4,27
3,99
K. Pemerintah
4,43 3,89
PMTB
Ekspor -0,99
Impor -0,29
-2,99 -5,89 2011
2012
2013
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
12
b. Nilai PDRB Nilai PDRB menurut pengeluaran ADHB pada triwulan IV 2013 masih didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 10,88 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 3,78 triliun rupiah. Pada komponen konsumsi pemerintah nilai PDRB ADHB sebesar 7,39 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,70 triliun rupiah. Selanjutnya pada komponen PMTB, nilai PDRB ADHB sebesar 5,25 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,67 triliun rupiah. Nilai ekspor barang dan jasa Aceh baik luar negeri maupun antar Provinsi ADHB mencapai 5,46 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 2,19 triliun rupiah. Dan terakhir nilai PDRB ADHB untuk komponen impor barang dan jasa sebesar 2,12 triliun rupiah dengan ADHK 2000 sebesar 1,01 triliun rupiah (grafik 13).
Grafik 13. Nilai PDRB ADHB dan ADHK 2000 Menurut Pengeluaran, Triwulan IV 2013 (triliun rupiah)
K. Pemerintah
PMTB
Ekspor
Impor
ADHB
1,01
2,19
1,67
2,70
2,12
3,78
5,46
5,25
7,39
10,88
K. Rumah tangga
ADHK
Jika ditinjau dari PDRB ADHB atau lebih dikenal dengan PDRB nominal, nilai semua komponen dalam kurun waktu 2011-2013 meningkat. Namun demikian hanya tiga komponen yang meningkat secara signifikan yaitu komponen konsumsi rumahtangga, konsumsi pemerintah dan PMTB. Pada tahun 2013 komponen konsumsi rumah tangga mencapai 41,86 triliun rupiah. Kemudian untuk komponen konsumsi pemerintah dan PMTB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
13
masing-masing sebesar 25,74 dan 19,85 triliun rupiah. Lain halnya dengan dua komponen lainnya yaitu komponen ekspor dan impor yang mengalami peningkatan tetapi tidak signifikan dengan nilai PDRB masing-masing komponen sebesar 21,95 triliun rupiah dan 7,82 triliun rupiah pada tahun 2013. Disisi lain, kondisi yang cukup menggembirakan tercermin dari nilai komponen ekspor yang selalu lebih besar dari impor selama kurun waktu 2011-2013. Hal ini menunjukkan neraca perdagangan Provinsi Aceh masih sehat. Meskipun pada ulasan sebelumnya pertumbuhan komponen ekspor dan impor menunjukkan pertumbuhan negative (grafik 14).
Grafik 14. Nilai PDRB ADHB Menurut Pengeluaran, Tahun 2011-2013 (triliun rupiah)
2012
2013
K. Rumah tangga
c.
K. Pemerintah
PMTB
Ekspor
7,82
7,36
6,62
21,95
21,77
20,74
19,85
17,81
15,93
25,74
23,08
20,82
41,86
38,32
35,76
2011
Impor
Struktur Ekonomi Struktur Ekonomi Aceh menurut PDRB pengeluaran tahun 2013 masih didominasi
oleh komponen konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 40,62 persen terhadap total PDRB. Urutan kedua dan ketiga terbesar setelah komponen konsumsi rumah tangga adalah komponen konsumsi pemerintah dan komponen ekspor barang dan jasa yaitu masingmasing sebesar 24,98 persen dan 21,30 persen. Kemudian diikuti dengan komponen PMTB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
14
dan impor jasa dan barang dengan kontribusi masing-masing sebesar 19,26 persen dan 7,59 persen.
K. Rumah tangga
K. Pemerintah 2011
22,89 21,30
23,69
3 PMTB
Ekspor
2012
7,56 7,74 7,59
2
18,20 18,73 19,26
1
23,79 24,27 24,98
40,86 40,31 40,62
Grafik 15 Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2011-2013
Impor
2013
Perbandingan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada tahun 2013 dibandingkan dengan struktur PDRB menurut Pengeluaran pada tahun 2011 dan 2012 tidak berbeda jauh dari segi peringkat terbesar. Pergeseran besaran kontribusi yang mengalami kenaikan terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan PMTB masingmasing kenaikan sebesar 0,31 persen, 0,71 persen dan 0,53 persen (grafik 15).
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
15
LAMPIRAN Tabel A. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor (persen)
y on y
q to q Tw III 2013 terhadap Tw II-2013 (2)
Tw IV-2013 terhadap Tw III-2013 (3)
1. Pertanian
1.14
1.40
2.88
2. Pertambangan dan Penggalian
-0.13
-0.53
3. Industri Pengolahan
-2.52
4. Listrik dan Air Bersih
Komponen
c toc
Tw III-2013 Tw IV-2013 terhadap terhadap Tw III-2012 Tw IV-2012 (4) (5)
Sumber Pertumbuhan Tw IV 2013 (y on y)
2012
2013
(6)
(7)
(8)
4.37
6.17
3.26
0,29
-0.78
-1.41
-1.87
-1.26
-0,13
-3.56
-4.34
-8.20
1.25
-3.52
-0,16
0.98
0.47
4.43
-0.30
7.17
4.69
0,03
5. Bangunan
2.74
4.39
6.14
5.54
6.74
7.33
0,63
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
2.83
0.91
7.62
5.98
7.07
7.12
1,82
7. Pengangkutan dan Komunikasi
2.14
0.78
4.57
4.07
5.62
4.68
0,49
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.
1.36
4.21
6.38
9.59
7.05
6.78
0,09
9. Jasa-jasa
2.23
3.85
6.87
7.50
5.45
6.71
0,96
PDRB
1.47
1.41
4.07
3.82
5.14
4.18
3,82
PDRB Tanpa Migas
1.94
1.84
5.31
5.27
6.07
5.36
(1)
Tabel B. Nilai PDRB Menurut Sektor (triliun rupiah)
ADHB Lapangan Usaha
ADHK 2000 2013 2012 Tw IV (7) (8)
(3)
Tw IV (4)
2013 Tw I-IV (5)
24.03
26.11
7.25
28.05
9.32
9.89
2.59
10.22
2. Pertambangan dan Penggalian
9.81
9.94
2.51
9.85
2.61
2.56
0.63
2.53
3. Industri Pengolahan
7.87
8.36
2.06
8.35
3.55
3.59
0.83
3.47
4. Listrik dan Air Bersih
0.42
0.49
0.14
0.54
0.13
0.14
0.04
0.15
5. Bangunan
9.56
10.75
3.27
12.02
2.50
2.67
0.75
2.87
6. Perdagangan, Hotel, danRestoran
14.44
16.18
4.76
18.20
7.07
7.57
2.08
8.11
7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan. 9. Jasa-jasa
9.20
10.13
2.92
11.17
2.58
2.72
0.73
2.85
2.35
2.75
0.86
3.16
0.66
0.71
0.20
0.76
9.85
10.38
3.16
11.70
6.28
6.63
1.85
7.07
PDRB
87.53
95.07
26.93
103.05
34.71
36.49
9.69
38.01
PDRB Tanpa Migas
73.46
80.72
23.43
89.11
30.73
32.59
8.81
34.34
2011
2012
(2)
1. Pertanian
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
2011 (6)
Tw I-IV (9)
16
Tabel C. Kontribusi PDRB Menurut Sektor (persen)
ADHB Migas Sektor (1)
2011
2012
(2)
(3)
ADHB Tanpa Migas 2013
Tw IV
Tw I-IV
(4)
(5)
2011
2012
(6)
(7)
2013 Tw IV
Tw I-IV
(8)
(9)
1. Pertanian
27.45
27.46
26.90
27.22
32.71
32.34
30.93
31.48
2. Pertambangan dan Penggalian
11.21
10.46
9.33
9.56
1.36
1.37
1.37
1.39
3. Industri Pengolahan
8.99
8.79
7.65
8.10
3.57
3.52
3.19
3.39
4. Listrik dan Air Bersih
0.48
0.51
0.53
0.53
0.57
0.60
0.61
0.61
5. Bangunan
10.92
11.31
12.16
11.67
13.01
13.32
13.97
13.49
6. Perdagangan, Hotel danRestoran
16.50
17.02
17.66
17.66
19.66
20.04
20.30
20.43
7. Pengangkutan dan Komunikasi
10.52
10.65
10.85
10.84
12.53
12.55
12.47
12.53
2.68
2.89
3.19
3.06
3.20
3.40
3.67
3.54
11.25
10.91
11.74
11.36
13.40
12.85
13.49
13.14
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDRB
100,00
Tabel D. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
q to q Jenis Pengeluaran
Laju Pertumbuhan
y on y
Tw III-2013 terhadap Tw II-2013 (2)
Tw IV-2013 terhadap Tw III-2013 (3)
Tw III-2013 terhadap Tw III-2012 (4)
Tw IV-2013 terhadap Tw IV-2012 (5)
1. Konsumsi Rumah Tangga
1,85
0,94
4,81
4,44
4,97
4,79
2. Konsumsi Pemerintah
3,02
14,15
4,03
3,29
4,93
4,27
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
2,13
4,43
5,03
6,39
3,89
5,42
4. Perubahan Stok
0,30
-40,74
68,06
26,03
195,22
48,96
5. Ekspor Barang dan Jasa
-0,25
-0,98
-8,60
-1,16
-2,99
-5,89
6. Impor Barang dan Jasa
3,04
4,80
-0,43
3,77
4,43
-0,29
1,47
1,41
4,07
3,82
5,14
4,18
(1)
PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
Tahun 2012
Tahun 2013
(6)
(7)
17
Tabel E. Nilai PDRB Menurut Pengeluaran (triliun rupiah)
ADHB Jenis Pengeluaran (1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
ADHK 2000
Triw III2013
Triw IV2013
Tahun 2013
Triw III2013
Triw IV2013
Tahun 2013
(2)
(3)
(4)
(6)
(7)
(8)
10,74
10,88
41,86
3,75
3,78
14,85
2. Konsumsi Pemerintah
6,41
7,39
25,74
2,36
2,70
9,65
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
5,03
5,25
19,85
1,60
1,67
6,39
4. Perubahan Stok
0,51
0,06
1,47
0,59
0,35
2,04
5. Ekspor Barang dan Jasa
5,49
5,46
21,95
2,21
2,19
8,90
6. Impor Barang dan Jasa
1,99
2,12
7,82
0,96
1,01
3,81
26,19
26,93
103,05
9,55
9,69
38,01
PDRB
Tabel F.
Kontribusi PDRB Menurut Pengeluaran (persen)
Jenis Pengeluaran
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
2013 Tw III
Tw IV
(5)
(6)
1.
Konsumsi Rumah Tangga
40,86
40,31
40,62
41,03
40,40
2.
Konsumsi Pemerintah
23,79
24,27
24,98
24,46
27,45
3.
Pembentukan Modal Tetap Bruto
18,20
18,73
19,26
19,20
19,51
4.
Perubahan Stok
1,02
1,54
1,42
1,95
0,23
5.
Ekspor Barang dan Jasa
23,69
22,89
21,30
20,95
20,28
6.
Impor Barang dan Jasa
7,56
7,74
7,59
7,60
7,87
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014
18