SEMINAR ANTI-KORUPSI:
“BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini”
TERM OF REFERENCE (TOR) SEMINAR ANTI-KORUPSI: “BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini” Jakarta, 18 Mei 2011 Pendahuluan Skandal BLBI awal munculnya sudah sangat dahsyat. Ratusan triliun dana mengucur dari BI, tanpa ada pertanggung jawaban dan pengawasan yang jelas. Bahkan, skandal tersebut (sekitar 3 tahun kemudian) menggoyang BI. Kelanjutannya, 5 orang di pucuk pimpinan BI, 17 November 2000 lalu mengundurkan diri. Ini menunjukkan, masalah BLBI merupakan sejarah hitam bagi perbankan Indonesia. Sejak muncul kepermukaan, skandal BLBI selalu menjadi perhatian masyarakat. Sebab, dana yang jumlahnya mencapai ratusan triliun rupiah, mengucur tanpa adanya kendali. Dan pada akhirnya, harus menjadi beban kita semua. Padahal, sepanjang dana itu digunakan untuk membantu bank-bank yang kesulitan likuiditas jangka pendek dan digunakan dengan prosedur yang benar, maka penyaluran dana dari BI ke bank-bank di Indonesia itu, tidak akan salah. Pendanaan jangka pendek dari bank sentral atau biasanya disebut kredit likuiditas jangka pendek, sebenarnya merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan BI. BI sebagai otoritas moneter memiliki kewajiban membina, mengatur dan mengawasi industri perbankan dan biasanya menyediakan financial safety nets terhadap bank-bank yang menghadapi masalah likuiditas jangka pendek. Financial safety nets yang disediakan itu ada dua macam, yaitu jaminan negara terhadap dana deposan (asuransi deposito) dan dana darurat bagi bankbank yang menghadapi masalah likuiditas sementara. Pada krisis perbankan lalu, BI juga menjalankan fungsi sebagai lender of last resort bagi bank-bank yang menghadapi masalah likuiditas. Sesuai dengan UU No 13 tahun 1968 dalam pasal 32 (UU yang berlaku pada periode dimana BLBI diberikan) disebutkan, BI dapat memberikan kredit likuiditas kepada bank-bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas pada keadaan darurat. Namun demikian, tidak berarti BI dapat meng-exercise opsi dengan mengabaikan aturan-aturan prudential perbankan lainnya. Krisis perbankan banyak terjadi di berbagai negara, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Akan tetapi, magnitude krisis perbankan masing-masing negara, tidak sama. Besarnya persentase biaya penyehatan perbankan terhadap PDB (sekitar 60%), maka dalam menyelamatkan industri perbankan Indonesia merupakan negara yang paling mahal di dunia. Selain itu, dalam penyelesaian perbankannya, merupakan yang terkompleks didunia. Bayangkan, dana yang mengucur dalam tempo satu tahun mencapai Rp 319,8 triliun. Dimana, jumlah BLBI untuk bank swasta Rp 144,5 triliun dan bank BUMN Rp 175,3 triliun. Masalah besar ini muncul, karena adanya kesalahan atau penyimpangan dalam pengambilan kebijakan manajemen (terkait dengan penyaluran) dan penggunaan oleh pihak-pihak terkait. Baik itu dari pejabat pemerintah, otoritas moneter ataupun banker. Oleh karena itu, solusi penyelesaian masalah BLBI ini harus dilakukan dengan tuntas. Semaksimal mungkin dapat
Sekretariat: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan 12790 Telp. 021 969 25 501, Hp. 0813 883 98 078, Email:
[email protected]
1
SEMINAR ANTI-KORUPSI:
“BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini”
me-recover uang negara dan juga menyeret orang-orang tersebut ke pengadilan, agar tidak terulang lagi dan pada akhirnya tidak perlu terjadi history repeat itself. Sampai sekarang, solusi BLBI belum juga tuntas. Masalah pemegang saham bank swasta yang menjadi peminjam BLBI terbesar pun, belum selesai. Selain itu, BLBI untuk bank BUMN yang jumlah lebih besar, sampai sekarang juga belum disentuh. Padahal, potensi penyimpangannya diduga tidak kalah seru bila dibandingkan dengan bank swasta. Apakah pemerintah atau DPR lupa ?. Di sisi lain, akhir-akhir ini berbagai isu seputar pembobolan bank kembali lagi mengemuka di sejumlah wilayah di Indonesia terutama di ibu kota. Banyak media baik media cetak maupun televisi membeberkan berbagai kasus pembobolan dana milik nasabah oleh sejumlah oknum pegawai bank. Isu ini semakin heboh dan membuat sebagian masyarakat menjadi takut dan khawatir akan keamanan dana simpanan mereka di bank. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat memang diberi kemudahan dalam setiap proses transaksi keuangan. Adanya fasilitas transaksi perbankan dengan electronic system seperti kartu ATM (anjungan tunai mandiri), fasilitas internet banking, fasilitas mobile banking, fasilitas kartu kredit, dan berbagai fasilitas-fasilitas lainnya membuat masyarakat semakin nyaman dan mudah untuk menyimpan dan mengambil uang mereka di bank. Sejak diperkenalkannya fasilitas elektronik ini, maka kegiatan transaksi perbankan berlangsung begitu cepat dan tidak lagi mengenal batasan waktu dan tempat. Namun, kadangkala secanggih apapun sebuah teknologi, tetap saja bisa dijebol oleh orangorang yang mau berniat jahat seperti kasus pembobolan bank akhir-akhir ini. Banyak faktor yang bisa membuat seseorang memiliki kesempatan untuk melakukan pembobolan dana tabungan milik orang lain. Bahkan beberapa kasus mengindikasikan pelaku pembobolan rekening nasabah dalam skala besar adalah oknum pegawai bank itu sendiri, karena mereka tahu seluk beluk mengenai kegiatan transaksi perbankan. Pelakunya bisa saja mantan pegawai bank atau orang di luar pegawai bank yang memang memiliki keahlian dalam bidang IT yang khusus mengutak atik kode akses perbankan. Perbankan adalah suatu lembaga keuangan yang sangat rawan kejahatan. Pembobolan, perampokan, pemalsuan kartu kredit dan tanda tangan, dan bahkan penyelewengan dana nasabah oleh oknum pegawai bank sudah menjadi catatan sejarah buruk suatu bank. Sejumlah permasalahan yang masih terbengkalai ini menitik beratkan kepada perhatian publik agar selalu waspada dalam melakukan setiap transaksi dalam perbangkan. Selain upaya penindakan hukum kepada para pelaku kejahatan, upaya menggulirkan wacana dalam dirkusus akademik juga layak dilakukan agar problem perbangkan dapat diselesaikan. Oleh karena hal itu, GEMPAR (Gerakan Muda Penggiat Anti-Korupsi Universitas Paramadina), turut berperan aktif mengembangkan diskusi dan kajian secara serius dan mendalam tentang tema kebangsaan, kenegaraan dan segala dinamika yang berkaitan dengan tindakan korupsi guna meminimalisir kegiatan yang merugikan rakyat tersebut. Melalui diskusi dan kajian ini, mahasiswa dan masyarakat diharapkan dapat menuai manfaat dalam merefleksikan ulang harapan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan.
Sekretariat: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan 12790 Telp. 021 969 25 501, Hp. 0813 883 98 078, Email:
[email protected]
2
SEMINAR ANTI-KORUPSI:
“BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini”
Di samping itu, GEMPAR mempunyai cita-cita mulia untuk menghembuskan ide-ide segar dan membumikannya agar tidak saja berputar di tingkat elit, tetapi juga mengakar di kalangan masyarakat bawah. Dengan semangat dan perjuangan anak bangsa ini, kami bermaksud memberikan sumbangsih dengan mengadakan kegiatan “Seminar Anti Korupsi” untuk masayarakat umum, agar terhindar dari korupsi dan berusaha mengajarkan kepada sesama akan hidup yang lebih baik tanpa korupsi guna membangun bangsa ke arah yang lebih maju. Bentuk Kegiatan Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan diskusi di kalangan mahasiswa Universitas Paramadina. GEMPAR (Gerakan Muda Penggiat Anti-Korupsi Paramadina) yang merupakan komunitas mahasiswa Paramadina yang memiliki program Pendidikan Anti-Korupsi untuk publik. Kegiatan yang telah terselenggara adalah Seminar Anti-Korupsi Guru-guru Se-Banten dan Masyarakat. Kegiatan tersebut memberikan efek yang positif bagi masyarakat awam sebagai pengetahuan yang mendasar tentang Anti-Korupsi. Pada kesempatan ini, acara yang akan kami laksanakan adalah Seminar Umum mengenai kasus perbankan, mulai dari BLBI hingga tindak pidana korupsi perbankan masa kini, yang dihadiri oleh mahasiswa, aktivis dan masyarakat umum. Acara ini diharapkan dapat secara efektif mentransformasikan ide supaya tercipta kesamaan visi dan kesatuan ide guna mendorong perubahan. Sehingga terciptanya suatu rekomendasi/solusi dalam problem perbankan kita di masa yang akan datang. NAMA DAN TEMA KEGIATAN Nama dan tema kegiatan ini yaitu: Seminar Anti-Korupsi: “BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini” WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN Acara ini dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 18 Mei 2011 Jam : 10.00 WIB s.d. 12.30 WIB Tempat : Aula Nurcholis Madjid Universitas Paramadina, Jakarta Jl. Gatot Subroto Kav. 97, Mampang – Jakarta Selatan 12790 TUJUAN KEGIATAN Terselenggaranya kegiatan ini dengan tujuan: 1. Menambah wawasan peserta terhadap perkembangan kasus BLBI. 2. Mengetahui lebih jauh aksi kejahatan perbankan yang marak terjadi di Indonesia belakangan ini. 3. Mencari sosuli terhadap permasalahan korupsi yang terjadi di bidang perbankan Indonesia.
Sekretariat: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan 12790 Telp. 021 969 25 501, Hp. 0813 883 98 078, Email:
[email protected]
3
SEMINAR ANTI-KORUPSI:
“BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini”
4. Mencari kejelasan hukum terhadap permasalahan korupsi yang terjadi di bidang perbankan Indonesia khususnya terkait kasus BLBI. 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kontrol terhadap kebijakan pemirintah, khususnya pada bidang ekonomi dan perbankan. TARGET KEGIATAN Target yang ingin dicapai dengan terselenggaranya acara ini adalah : 1. Peserta memperoleh informasi mengenai kasus BLBI dan perkembanganya. 2. Pesarta mendapatkan pengetahuan tentang kejahan perbankan yang terjadi di Indonesia saat ini. 3. Peserta memiliki kesadaran untuk berperan dalam mengontrol kinerja pemerintah, khususnya yang terkait dengan kebijakan perbankan 4. Instansi penegak hukum, khususnya KPK untuk secepatnya mengungkap tuntas kasus BLBI dan kasus-kasus kejahatan perbankan lain yang muncul belakangan ini. TARGET PESERTA Peserta yang akan berpartisipasi dalam acara ini kurang-lebih 100 orang, meliputi: Mahasiswa Aktivis/LSM Masyarakat Umum Pers RUNDOWN ACARA Terlampir KONFIRMASI KEHADIRAN Untuk konfirmasi kehadiran dalam seminar ini, silahkan anda kirim SMS dengan format: NAMA / INSTITUSI / JABATAN / KONTAK PERSON / EMAIL Kirim ke: 081 8080 18 598 (Arif) – 081 388 398 078 (Ubai) PENUTUP Demikianlah proposal ini, semoga dapat dipertimbangkan guna terlaksananya kegiatan dengan baik. Atas perhatian dan partisipasinya kami sampaikan terimakasih. Hormat Kami, Jakarta, 10 Mei 2011
ABIDIN UBAEDILLAH Ketua Pelaksana
HABIB MASYRUR Sekretaris
Sekretariat: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan 12790 Telp. 021 969 25 501, Hp. 0813 883 98 078, Email:
[email protected]
4
SEMINAR ANTI-KORUPSI:
“BLBI dan Korupsi Perbankan Masa Kini”
RUNDOWN ACARA Rabu, 18 Mei 2011 NO
JAM
ITEM
KET
1
09.30 – 10.00
Registrasi
Peserta
2
10.00 - 10.05
Pembukaan
MC
3
10.05 – 10.15
Sambutan Ketua Panitia
Abidin Ubaedillah
4
10.15-10.25
Sambutan Universitas
Wijayanto, MPP.
5
10.25-10.40
Orasi Mahasiswa
Shefti L. Latiefah
10.40-11.40
Sesi Seminar 1. Syahganda Nainggolan
Dir. Eksekutif Sabang Merauke Circle
15”
2. Emerson Yuntho
Perwakilan ICW (Indonesian Corruption Watch)
15”
3. (Dalam Konfirmasi)
Perwakilan KPK
15”
4. Prof. Hermawan Sulistyo, A. P. U.
Peneliti LIPI/Penasihat Ahli POLRI
15”
6
Moderator : Dida Darul Ulum
Peneliti Megawati Institute
7
11.40-12.10
Sesi Tanya-Jawab
Peserta-Pembicara
8
12.10-12.15
Penutupan
MC
9
12.15-12.30
Makan Siang
Peserta
Sekretariat: Jl. Gatot Subroto Kav. 97 Mampang Jakarta Selatan 12790 Telp. 021 969 25 501, Hp. 0813 883 98 078, Email:
[email protected]
5