Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
STUDI PEMBELAJARAN BIOLOGI BILINGUAL DI KELAS XII SMA N PLUS PROVINSI RIAU *Martala Sari, *Raudhah Awal, *Riki Zaputra *Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lancang Kuning
[email protected]
ABSTRACT: Bilingual learning in Biologi needs to be implemented in a school in order to face the development of world, it will give good out put if the school, teacher, curriculum and students’ interest is supported. The purpose of this research is to describe teachers’ readiness in conducting teaching and learning process using bilingual, ande the response and students’ interest toward the use of biological books using English. The research design is field study with descriptive research method. The sample of this research is students at grade XII at SMAN Plus Riau Province consisting of 83 students. The technique of collecting data is by using interview with the teacher and students, and questionnaire for students. The research finding shows that biological learning in this school is good and effective. The teacher’s problem is lack of ability in using Engilsh, meanwhile the students’ interest toward the use of biological book is 77.25 % good category. Keywords: Biological learning, Bilingual. ABSTRAK: Penyelenggaraan pembelajaran biologi secara bilingual penting diterapkan di sekolah untuk menyongsong perkembangan dunia global, hal ini semua akan memberikan out put yang baik jika persiapan sekolah, guru, kurikulum dan minat siswa dalam berbahasa Inggris memadai . Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran persiapan guru biologi dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan bilingual, tanggapan dalam pelaksananaan serta minat siswa terhadap penggunaan buku ajar biologi berbahasa inggris. Jenis penelitian ini field study dengan metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif, Sampel penelitian adalah siswa kelas XII pada SMA N Plus Propinsi Riau yang terdiri dari 83 siswa, dengan teknik pengumpulan data wawancara guru, wawancara siswa dan angket untuk siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran biologi di sekolah ini berlangsung baik dan efektif. Kendala yang dirasakan guru masih kurangnya kemampuan dalam berbahasa inggris. sedangkan minat siswa terhadap penggunaan buku biologi berbahasa inggris 77,25 % kategori baik. Kata kunci ; Pembelajaran biologi, bilingual
23
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
PENDAHULUAN
bilingual
Salah satu upaya pemerintah dalam
dalam proses pembelajaran. SMA N
meningkatkan kualitas pendidikan
ini
agar mampu besaing di tatanan
naungan pemerintah propinsi Riau.
global yaitu degan menganjurkan
SMA ini hanya memiliki jurusan
pembelajaran
IPA.
pemakaian
bilingual buku
teks
dan pelajaran
berbahasa Ingris atau bilingual pada mata pelajaran tertentu dalam proses pembelajaran, terutama pada mata pelajaran sains yang salah satunya adalah biologi. Implikasi
dan
berbahasa
langsung
Perbedaan
Inggris
berada
yang
dibawah
terlihat
antara
pembelajaran biologi di kelas reguler dan kelas unggulan hanya terletak pada penerapan program bilingual (penerapan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) baik
dari
anjuran
tersebut,
dalam segi proses maupun buku
sebagian besar sekolah di Indonesia,
paket
khusus SMA di kota pekanbaru,
informasi yang diperoleh peneliti
terutama SMA-SMA yang termasuk
baik dari kepala sekolah, wakil
dalam cluster
1 atau unggulan
kepala sekolah bidang hubungan
menerapakan pembelajaran bilingual
masyarakat dan guru biologi kelas IX
dan menggunakan buku ajar biologi
dan X, bahwa kelas XII merupakan
berbahasa
kelas yang paling ditekankan untuk
Inggris
dalam
proses
pembelajaran. Penyelenggaraan
pembelajaran
bilingual
dilakukan
pada
jenjang
pendidikan,
semua
termasuk
Sekolah Menengah Atas (SMA). SMA Plus Provinsi Riau merupakan salah satu sekolah unggulan di kota Pekanbaru pembelajaran
yang
menerapkan
bilingual
dan
yang
digunakan.
melaksanakan
bilingual
pembelajaran,
karena
Dari
dalam persiapan
untuk memasuki jenjang pendidikan yang
lebih
sebahagian dalam
tinggi.
Selain
siswa yang
berkomunikasi
itu malu
dengan
menggunakan bahasa inggris serta kurang pembelajaran
berminat berbahasa
terhadap inggris,
menggunakan buku teks biologi
24
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
sehingga
mereka
sulit
untuk
memahami pelajaran tersebut.
dwibahasa pada suatu pembelajaran.
Implementasi bilingual learning bukan
sekedar
menterjemahkan
Bahasa Asing ke dalam Bahasa Nasional
(atau
Bahasa
Ibu)
melainkan dengan teknik dan strategi tertentu
hingga
pembelajaran
tersebut bermakna. Akhir-akhir ini ‘bilingual
istilah
pembelajaran
learning’
dwibahasa
atau sering
dibicarakan orang seiring dengan bermunculannya bertaraf
sekolah nasional
internasional
beberapa
waktu yang lalu, baik ditingkat sekolah
dasar
hingga
sekolah
menengah atas. Serangkaian seminar dan
diklat
pun
digelar
oleh
pemerintah maupun sekolah yang bersangkutan untuk mengupas tuntas teknik
dan
pembelajaran
strategi
jitu
dwibahasa
agar
tersebut
bisa berjalan dengan baik. SMAN Plus tetap menggunakan bilingual dalam pembelajaran (Muhtar, 2008). Saat
ini
pembelajaran
dwibahasa hanya difokuskan pada 3 mata pelajaran utama, yaitu Bahasa Inggris, Memang
Matematika, tidak
dan
mengimplementasikan pembelajaran
IPA. mudah
Hal
itu
dikarenakan
beberapa
dimensi yang harus diperhatikan dan diantisipasi dengan jeli. Sedikitnya ada 5 dimensi yang harus ditaklukan adalah:
1)
dimensi
dimensi
lingkungan,
budaya, 3)
2)
dimensi
bahasa, 4) dimensi isi, dan 5) dimensi
pembelajaran
(British
Council, 2007). Bilamana kelima hal tersebut telah teratasi dengan baik maka pembelajaran dwibahasa bisa dilaksanakan dengan baik. Arnyana (2006) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran bilingual di
Indonesia
meningkatkan pelajaran,
adalah:
penguasaan (2)
kemampuan
(1) materi
meningkatkan
berbahasa
Inggris
dalam forum
ilmiah maupun non-
ilmiah,
mampu
(3)
mengakses
pengetahuan ilmiah dari berbagai media internasional, dan (4) mampu berkomunikasi antar siswa baik dari dalam maupun luar negeri. Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang
dikutip
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap
25
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
obyek atau sesuatu kegiatan yang
atau
digemari
dengan
digunakan pada jenjang tertentu dan
perasaan senang, adanya perhatian,
dilengkapi dengan sarana pelajaran.
dan keaktifan berbuat.
Pada
yang
Belajar
disertai
menurut
pakar
buku
di
bidang
ajar
biologi,
biologi
sarana
bahasa
pembelajaran tersebut dapat berupa
adalah usaha (berlatih) dan sebagai
peta konsep, gambar, skema dan
upaya
sarana lain yang dapat menunjang
mendapatkan kepandaian
(Poerwadaminta, 1976). Sedangkan
untuk belajar (Efendi, 2008).
menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh
METODE PENELITIAN
Ahmad Fauzi yang mengemukakan
Metode
deskriptif
memiliki
belajar adalah Suatu proses di mana
beberapa langkah kerja,
suatu tingkah laku ditimbulkan atau
pengumpulan data, klasifikasi data,
diperbaiki melalui serentetan reaksi
analisis data, pengiterpretasian data,
atas situasi (atau rangsang) yang
penyusunan
terjadi (Fauzi A, 2004). Kemudian
merumuskan
Slameto mengemukakan pendapat
tujuan
dari Gronback yang
mengatakan
gambaran suatu penelitian secara
“Learning is show by a behavior as
objektif. Subjek dalam penelitian ini
a result of experience”. Selanjutnya
adalah siswa kelas XII SMA N Plus
Moh.Uzer Usman dan Lilis Setiawati
Provinsi Riau yang terdiri dari empat
mengartikan
kelas dengan jumlah siswa 83 orang
belajar
sebagai
perubahan tingkah laku pada diri
Buku ajar biologi merupakan buku ajar yang disusun oleh guru
untuk
membuat
penelitian
diperoleh
dengan menggunakan teknik
individu dengan lingkungan sehingga
Setiawati, (2002).
serta
kesimpulan dengan
utama
Data
antara individu dengan individu dan
dengan lingkungannya (Usman dan
laporan,
serta satu orang guru biologi.
individu berkat adanya interaksi
mereka lebih mampu berinteraksi
seperti
sebagai berikut. 1.
Wawancara Metode wawancara dilakukan
oleh
peneliti
untuk
memperoleh
informasi tentang persiapan guru
26
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
dalam melaksanakan pembelajaran
5. Siswa
memberi
jawaban
biologi di kelas dan untuk menggali
dengan menggunakan Bahasa
informasi mengenai tanggapan guru
Inggris
terhadap pelaksanaan pembelajaran biologi
bilingual
di
6. Siswa
sekolah.
7. Siswa mengerjakan latihan
Pedoman
dengan menggunakan bahasa
wawancara). 2.
Inggris.
Observasi Kelas
8. Guru
Metode observasi dilakukan
pembelajaran
biologi
menutup
pelajaran
dengan menggunakan Bahasa
oleh peneliti untuk mengamati secara langsung
Bahasa
Inggris.
guru biologi yang mengajar di kelas Lampiran 1.
dengan
menggunakan
Wawancara ini dilakukan terhadap
XII (
bertanya
Inggris. 3.
Angket
bilingual di kelas XII. Peneliti
Untuk
mengetahui
sejauh
bertindak sebagai obserbver. Untuk
mana minat terhadap penggunaan
mendeskripsikan
buku ajar biologi berbahasa Inggris
program
keterlaksanaan
pembelajaran
bilingual
atau
bilingual,
maka
peneliti
tersebut, peneliti menggunakan 8
menggunakan angkat minat. Angket
butir deskriptor yang digunakan:
ini dibagikan setelah obeservasi di
1. Guru
membuka
pelajaran
setiap kelas selesai.
dengan Bahasa Inggris 2. Guru
dan
menggunakan biologi
Angket siswa
buku
berbahasa
menjelaskan
pelajaran
dengan
yang
Inggris
yang terdiri dari 4 (empat) kondisi yaitu
:
perhatian
(
attention),
materi
kesesuaian (relevance), kepercayaan
bahasa
diri
4. Guru bertanya kepada siswa
Inggris
ARCS
dikembangkan oleh Keller (1983)
Indonesia dan bahasa Inggris
menggunakankan
model
disusun
ajar
atau bilingual 3. Guru
menurut
minat
bahasa
(confidence)
dan
kepuasan
(statisfaction), sebanyak 20 item, dengan
pernyataan
pernyataan pernyataan
positif
negative. positif
dan Untuk
(favorable)
27
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
memuat option 1 berarti sangat tidak
setuju, 2 berarti setuju, 3 berarti tidak
setuju, 2 berarti tidak setuju, 3 berarti
setuju, 4 berarti sangat tidak setuju.
setuju, 4 berarti sangat setuju. Untuk
Hasil
pernyataan negative (unfavorable)
kondisi di presentasekan.
akhir
dari
masing-masing
memuat option 1 berarti sangat
No 1 2 3 4
Tabel 1 Kategorisasi angket minat Angket Minat Nomor Kondisi Nomor Pernyataan Pernyataan Positif Negatif Perhatian (Attention) 10,16 15,17 Relevansi (Relevance) 3,4,9,11,18 12 Kepercayaan diri (Confidence) 5,7,13,19 2,6 Kepuasan (Statisfaction) 1,8,20 14
Tahap-tahap
penelitian
adalah
sebagai berikut: a.
didapatkan dari guru biologi di sekolah tersebut. b.
Tahap Persiapan Melakukan kunjungan awal
ke sekolah. Hal ini dilakukan pada bulan Oktober 2013, untuk melihat sekolah secara dekat dan menjajaki
Tahapan ini dilakukan sekitar dua minggu, yaitu pada tanggal Oktober
1. Menyusun instrument 2. Melakukan
sekolah tersebut dijadikan temapat ini,
3. Observasi di kelas
menyerahkan surat permohonan izin
4. Penyebaran angket minat
penelitian. Setelah secara formal
5. Dokumentasi
mendapatkan izin untuk melakukan
sekolah, maka peneliti langsung
informasi
awal
yang
sarana
dan
prasarana c.
Tahapan Penyususnan Laporan Proses analisis data dilakukan
menetapkan fokus penelitian sesuai dengan
wawancara
dengan guru biologi
sekaligus
observasi di sekolah ini dari kepala
2013, dengan melakukan
hal-hal berikut.
kemungkinan boleh atau tidaknya
penelitian
Tahap Pengumpulan Data
selama
pengumpulan
data
serta
28
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
setelah proses pengumpulan data
lain untuk dikembangkan sebagai
selesai.
Analisis
teori, serta menarik kesimpulan,
melalui
tahapan pengorganisasian
data
dilakukan
data, pengelompokan data, mencari hubungan
data-data
yang
memberikan
saran
dan
menyampaikan keterbatasan.
saling
terkait,
memahami kecenderungan
HASIL DAN PEMBAHASAN
data,
mencari suatu pola, dan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas XII, maka diperoleh tabel 2 sebagai berikut;
menentukan hal-hal penting yang perlu diinformasikan terhadap orang
Tabel 2 Rekapitulasi data hasil observasi pembelajaran biologi bilingual di kelas Observasi Kelas Kelas XII. Kelas XII. Kelas XII. Kelas XII. 1A.1 1A.2 1A.3 1A.4 No Deskriptor Keterlaksanaan Keterlaksanaan Keterlaksanaan Keterlaksanaan Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1 1 √ √ √ √ 2 2 √ √ √ √ 3 3 √ √ √ √ 4 4 √ √ √ √ 5 5 √ √ √ √ 6 6 √ √ √ √ 7 7 √ √ √ √ 8 8 √ √ √ √ % 100 % 87,5 % 100 % 100 Keterlaksanaan Keterangan : Keterlaksanaan “Ya”, skor 1 Keterlaksanaan “Tidak”, skor 0 Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
dilaksanakan, baik oleh guru maupun
diketahui
siswa.
bahwa
pada
kelas
Berdasarkan
panduan,
XII.1A.1,XII.1A. 2, XII. 1A. 3 dan
memang sudah sepantasnya bahwa
XII. 1A. 4 keterlaksanaan seluruh
semua sekolah dapat menerapkan
descriptor mencapai 100 %. Artinya
program
selama pengamatan yang dialukan
pembelajaran.
oleh
kegiatan
Hasil wawancara yang dilakukan
descriptor
terhadap guru biologi yaitu Bapak
observer
pembelajaran
selama semua
bilingual
dalam
29
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
MM, M.Pd, maka diperoleh beberapa
7. Kendala utama yang dihadapi
hal:
guru terletak pada bagaimana
1. Pembelajaran biologi di kelas
guru
tetap berlangsung efektif 2. Kepala
dan
menyampaikan materi secara
sekolah
sangat
setiap
program-
mendukung
menguasai
baik
sehingga
dipahami
mudah
siswa
dan
program aktivitas pembelajaran
kemampuan guru berbahasa
yang dilakukan oleh guru
Inggris yang masih belum
3. Pembelajaran biologi di kelas selalu
menggunakan
bilingual,
baik guru ataupun siswa
maksimal. 8. Untuk
menghilangkan
kejenuhan
4. Sebelumnya guru dan siswa tidak
dalam
pembelajaran,
guru
menggunakan buku ajar biologi
menerapkan berbagai metode
berbahasa Inggris (bilingual)
dan
5. Walaupun menggunakan bilingual
pendekatan
pembelajaran
dalam pembelajaran, umumnya
9. Kreatifitas
siswa tetap terlihat berminat dan
peran
termotivasi dalam belajar
menciptakan
6. Dalam
kegiatan
pembelajaran
guru dan siswa menggunakan buku
ajar
biologi
guru
memiliki
penting
dalam
pembelajaran
yang menyenangkan 10. Pelajaran
biologi
yang
berpotensi
untuk
Inggris atau bilingual. Ada lima
dipraktikumkan
maka
buah
pembelajaran
buku
berbahasa
dalam
yang
menjadi
pegangan guru, dua diantaranya direkomendasikan agar dimiliki oleh
siswa.
dengan praktikum 11. Untuk menunjang minat dan
yang
semangat
siswa
pembelajaran bilingual dan
memiliki kelebihan diantaranya,
agar lebih familiar dengan
konten materi termasuk lengkap
bahasa Inggris, maka dibuat
dan bahasanya mudah dipahami.
program
direkomendasikan
Buku
dilakukan
pada
siswa
sehari
dalam
berbahasa
Inggris yaitu hari sabtu.
30
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
Dari hasil wawancara bebas
kelas
oleh
yang dilakukan terhadap beberapa
menarik
orang siswa, diperoleh beberapa hal:
4. Sebahagian
1. Umumnya
siswa
berminat
kurang
guru
cukup
kecil
siswa
berminat
terhadap
dan merasa senang terhadap
pembelajaran
pembelajaran
biologi
Inggris, karena mereka sulit
bilingual dan menggunakan
untuk memahami pelajaran,
buku ajar atau buku paket
tetapi karena guru pandai
biologi
dalam menyampaikan materi
berbahasa
Inggris
atau bilingual
sehingga siswa tersebut tetap
2. Pembelajaran bilingual dapat meningkatkan siswa
berbahasa
semangat
pemahaman
dalam
dalam
berbahasa
Inggris,
dan
termotivasi
belajar
walaupun
jarang sekali mengeluarkan
sehingga
pendapat dalam belajar.
mempermudah mereka dalam bersaing
di
dunia
kerja
dimasa mendatang. 3. Guru menguasai materi dan cara penyampaian materi di
No 1 2 3 4
Hasil
data
angket
minat
siswa
terhadap penggunaan buku paket berbahasa
inggris
dapat
dilihat
ditabel 3. dibawah ini:
Tabel 3 Rekapitulasi hasil angket yang menunjukkan minat siswa terhadap penggunaan buku biologi berbahasa Inggris Kondisi Rerata Skor Persentase Kategori Perhatian 3,03 75,75 % Baik Kesesuaian 3,21 80,25 % Baik Kepercayaan diri 3,07 76,75 % Baik Kepuasan 3,04 76,06 % Baik Gabungan skor Baik 3,09 77,25 %
31
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
Persentase
81 80 79 78 77 76 75 74 73
Persentase
Gambar 1. Diagram persentase perolehan skor tiap kondisi Dari tabel 3 dan gambar 1 di
melainkan mungkin ada faktor lain
atas dapat dilihat bahwa rerata skor
yang
dari semua kondisi sebesar 3,09
observasi ini.
(77,25 %) dengan kategori baik. Dari gambar
3, dapat
dilihat bahwa
tidak
terungkap
dalam
Minat merupakan salah satu faktor
pokok
untuk
meraih
persentase dari tiap kondisi berada
keberhasilan dalam belajar. Minat
dalam
dapat melahirkan perhatian yang
kategori
baik.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
lebih
secara umum siswa berminat dalam
memudahkan
menggunakan
mempelajari sesuatu, minat dapat
buku
biologi
terhadap
sesuatu,
minat
siswa
untuk
berbahasa Inggris atau bilingual. Jika
mencegah
dikaitkan dengan prestasi sekolah
perhatian
yang agak menurun dalam beberapa
memperkuat
tahun terakhir berdasarkan data yang
pelajaran dalam ingatan, minat dapat
diperoleh, penulis berpendapat tidak
memperkecil timbulnya rasa bosan
disebabkan oleh kurangnya minat
dalam mempelajari sesuatu ( The
siswa terhadap bahan dan proses
Liang Gie, 2002 dalam Siva 2012).
pembelajaran
pada
sekolah
adanya dari
gangguan luar,
minat
melekatnya
bahan
ini,
32
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
Slameto (2010) lebih lanjut
masih kurangnya kemampuan
mengungkapkan bahwa minat besar
guru
pengaruhnya terhadap belajar, karena
Inggris.
dalam
berbahasa
bila bahan pelajaran yang dipelajari
e. Secara umum siswa berminat
tidak sesuai dengan minat siswa,
terhadap penggunaan buku
siswa tidak akan belajar secara
biologi
maksimal, karena tidak ada daya
atau bilingual baik dengan
tarik baginya. Ia segan-segan untuk
skor
belajar,
(baik).
ia
kepuasan
tidak dari
memperoleh apa
menarik minat siswa, lebih mudah dan
Inggris
gabungan
77,25%
harus
mampu
yang
dipelajarinya. Bahan pelajaran yang
dipelajari
berbahasa
disimpan,
karena
SARAN a. Guru
menerapkan berbagai strategi
minat menambah kegiatan belajar.
dalam
KESIMPULAN
minat siswa dalam belajar
Beberapa
hal
yang
dapat
disimpulkan pada penelitian ini
pembelajaran
agar
terus meningkat b. Siswa
harus membiasakan
adalah:
untuk berkomunikasi dengan
a. Persiapan guru biologi dalam
bahasa Inggris agar minat dan
melaksanakan pembelajaran
kemampuan
menggunakan
pembelajaran
bilingual
sudah berlangsung dengan baik
biologi
di
sekolah
ini
berlangsung efektif c. Pembelajaran
biologi
bilingual
dikelas bisa lebih meningkat c. Kuantitas
b. Secara umum pembelajaran
dalam
pelatihan menunjang
dan
kualitas
baik
yang
kemampuan
berbahasa
Inggris maupun
penunjang
profesionalisme
bilingual di sekolah ini sudah
guru yang maksimal perlu
berlangsung dengan baik
diberikan kepada guru yang
d. Tanggapan
guru
dalam
mengajar di sekolah tersebut.
pembelajaran dikelas adalah
33
Bio Lectura, Vol.1 No.1, Oktober 2013
Fauzi A. (2004). Psikologi Umum.
Daftar Pustaka Arnyana, I. B. Putu. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Bilingual Preview-Review Dipandu Strategi STAD dalam Pembelajaran Sains di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Belawati, T. (2003). Materi Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke Satu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Bandung: CV Pustaka Setia McMillan, J.H dan Schumacher, Sally. (2001). Research in Education. Fifth Edition. New York: Longman. Pasaribu dan Simanjuntak. (1983). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Depdiknas. (2008). Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas : Jakarta. Efendi,
R. (2008). Pengembangan Pembelajaran. Depdiknas.
Panduan Materi Jakarta:
Jakarta: Balai Pustaka Slameto. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.
34